analisis faktor-faktor yang mempengaruhi … · diperoleh dari studi literature seperti buku,...

42
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT LOYALITAS PADA PENGGUNA JASA TRANSPORTASI MASKAPAI PENERBANGAN (Studi Kasus di Kota Bogor, Jawa Barat) WAHID NURWAHYUDIN

Upload: hatruc

Post on 18-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

1

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT

LOYALITAS PADA PENGGUNA JASA TRANSPORTASI MASKAPAI

PENERBANGAN (Studi Kasus di Kota Bogor, Jawa Barat)

WAHID NURWAHYUDIN

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

2

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

3

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Tingkat Loyalitas pada Pengguna Jasa Transportasi Maskapai

Penerbangan (Studi Kasus di Kota Bogor, Jawa Barat) adalah benar karya saya

dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun

kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip

dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir

skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada

Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Mei 2013

Wahid Nurwahyudin

NIM H24090002

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

4

ABSTRAK

WAHID NURWAHYUDIN. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat

Loyalitas pada Pengguna Jasa Transportasi Maskapai Penerbangan (Studi Kasus

di Kota Bogor, Jawa Barat) Dibimbing oleh MUHAMMAD SYAMSUN dan R.

DIKKY INDRAWAN.

Di Indonesia berkembang pesat perusahaan maskapai penerbangan baik

jenis low cost carrier maupun full service carrier, oleh karena itu muncul

persaingan yang ketat dan mengharuskan setiap perusahaan untuk dapat

mengetahui bagaimana cara menciptakan loyalitas terhadap pelanggannya.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh

signifikan terhadap loyalitas pengguna maskapai penerbangan dengan faktor yang

digunakan image, customer expectation, perceived quality, perceived value dan

customer satisfaction index. Data yang digunakan merupakan data primer

diperoleh dari hasil kuesioner terhadap 100 responden diolah menggunakan alat

analisis Structural Equation Model (SEM) dengan perangkat lunak Smartt PLS.

Hasil penelitian didapatkan bahwa loyalitas pengguna maskapai penerbangan

hanya mendapat pengaruh signifikan dari faktor image. Sedangkan faktor

customer expectation, perceived quality, perceived value tidak memberikan

pengaruh signifikan terhadap kepuasan pada akhirnya kepuasan tidak

berpengaruh signifikan pada loyalitas pengguna maskapai penerbangan.

Kata kunci : Customer Satisfaction Index, Image, Loyalitas pelanggan, Maskapai

Penerbangan.

ABSTRACT

WAHID NURWAHYUDIN. The Analysis of the Factors Influencing the Level of

Loyalty of Air Transport Service Customers (A Case Study in Bogor, West Java)

Under guidance of MUHAMMAD SYAMSUN and R.DIKKY INDRAWAN.

In Indonesia, Airline companies are rapidly growing, both low cost carrier

full service carrier Airline. Hence, intense competition emerges and it forces

every company must to know how to create a loyalty to the customers. This

research conducted to determine the factors that significantly influence the

loyalty of Airline Company customers. The factors were customers’ expectation,

perceived quality, perceived value, image and customer satisfaction index. The

data was primer data that was obtained by the result of questioner to 100

respondents of Airline service customers in Bogor city. Then the data processed

by, Structural Equation Model (SEM) with Smart PLS software. The result was

the loyalty of Airline Company customers only the significantly influence by

image factor. While customer expectation factor, perceived quality and perceived

value didn’t give the significantly influence to satisfaction, and eventually

satisfaction didn’t influence significantly to the loyalty of Airline company

customers.

Keyword: Airline, Customer loyalty, Customer Satisfaction Index, Image

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

RINGKASAN

WAHID NURWAHYUDIN. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat

Loyalitas pada Pengguna Jasa Transportasi Maskapai Penerbangan (Studi Kasus

di Kota Bogor, Jawa Barat) Dibimbing oleh MUHAMMAD SYAMSUN dan R.

DIKKY INDRAWAN.

Jasa transportasi penerbangan hadir sebagai salah satu alternatif yang

dapat memberikan efisiensi terhadap waktu. Peluang pasar yang besar dengan

pangsa pasar yang tersedia ,menjadikan industri penerbangan di Indonesia

berkembang pesat. Di Indonesia pengguna jasa maskapai penerbangan akan

dihadapkan pada dua pilihan maskapai penerbangan Low Cost Carrier dengan

harga lebih murah namun fasilitas terbatas atau maskapai penerbangan Full

Service Carrier dengan harga lebih tinggi tetapi pelayanan maksimal. Persaingan

tersebut mengharuskan setiap perusahaan dapat memberikan kepuasan pada

penggunanya dan pada akhirnya bisa tercipta suatu loyalitas pelanggan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik pelanggan,

mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap loyalitas

pengguna maskapai penerbangan dengan faktor yang digunakan image, customer

expectation, perceived quality, perceived value dan customer satisfaction index,

dan membandingkan model CSI antara pelanggan maskapai penerbangan tarif

atas dengan pelanggan maskapai penerbangan tarif bawah. Data yang digunakan

merupakan data primer diperoleh dari hasil kuisioner dan data sekunder yang

diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi

terdahulu. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural

Equation Model (SEM) dengan menggunakan model Turkey Customer Decision

Index (TCSI) diolah dengan perangkat lunak SmartPLS, analisis deskriptif, dan

chi square.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pada model maskapai penerbangan

secara keseluruhan hanya image yang memberikan pengaruh signifikan terhadap

loyalitas. Pada konstruk kepuasan variabel perceived quality, perceived value dan

customer expectation tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

tingkat kepuasan sehingga kepuasan tidak berpengaruh pada loyalitas pelanggan.

Pada model low cost maupun full service keduanya sama, bahwa loyalitas

mendapat pengaruh signifikan dari image, namun pada model full service

kepuasan memberikan pengaruh signifikan terhadap loyalitas walaupun kepuasan

tersebut tidak diberikan pengaruh signifikan dari perceived quality, perceived

value dan customer expectation dan perceived quality terhadap perceived value.

Pada kedua model ini juga terdapat pengaruh signifikan antara image terhadap

costumer expectation, costumer expectation terhadap perceived quality.

Kata kunci : Customer Satisfaction Index, Image, Loyalitas pelanggan, Maskapai

Penerbangan.

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

5

WAHID NURWAHYUDIN

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada

Departemen Manajemen

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT

LOYALITAS PADA PENGGUNA JASA TRANSPORTASI MASKAPAI

PENERBANGAN (Studi Kasus di Kota Bogor, Jawa Barat)

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

6

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

7

Judul Skripsi : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Loyalitas

pada Pengguna Jasa Transportasi Maskapai Penerbangan (Studi

Kasus di Kota Bogor, Jawa Barat)

Nama : Wahid Nurwahyudin

NIM : H24090002

Disetujui oleh

Dr Ir Muhammad Syamsun, MSc R Dikky Indrawan, SP, MM

Pembimbing I Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir Jono M. Munandar, MSc

Ketua Departemen

Tanggal Lulus :

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

8

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang

dipilih dalam penelitian ini ialah loyalitas pelanggan, dengan judul Analisis

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Loyalitas pada Pengguna Jasa

Transportasi Maskapai Penerbangan (Studi Kasus di Kota Bogor, Jawa Barat).

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir Muhammad Syamsun

M,Sc selaku pembimbing I dan Bapak R. Dikky Indrawan, SP, MM selaku

pembimbing II. Ibu Dra Siti Rahmawati M Pd, selaku dosen penguji. Disamping

itu, ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, adik serta seluruh

keluarga, dosen beserta staf departemen manajemen, sahabat, teman-teman satu

bimbingan, BEM FEM, manajemen 46 dan pihak-pihak yang membantu dalam

menyelesaikan skripsi ini. Penulis pun menyadari bahwa skripsi ini masih

memiliki banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penulis membutuhkan kritik dan

saran dari pembaca. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat.

Bogor, Mei 2013

Wahid Nurwahyudin

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

9

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR LAMPIRAN vii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 3

Tujuan Penelitian 3

Manfaat Penelitian 3

Ruang Lingkup Penelitian 4

METODE PENELITIAN 4

Kerangka pemikiran 4

Lokasi dan Waktu Penelitian 5

Pengumpulan Data 5

Pengolahan dan Analisis Data 7

HASIL DAN PEMBAHASAN 9

Gambaran Umum Maskapai Penerbangan di Indonesia 9

Karakteristik Responden 9

Hubungan Antara Karakteristik Pelanggan dengan Tingkat Loyalitas 10

Customer Satisfaction Index (CSI) 11

Hasil Analisis Partial Least Square (PLS) 11

Implikasi Manajerial 26

SIMPULAN DAN SARAN 27

DAFTAR PUSTAKA 28

LAMPIRAN 29

RIWAYAT HIDUP 31

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

10

DAFTAR TABEL

1 Statistik nasional angkutan udara penumpang dan pesawat 1

2 Persentase jumlah responden 6

3 Variabel laten dan indikator pada model CSI 7

4 Nilai faktor loading 12

5 Hasil nilai R Square 16

6 Path Coefficient (Mean, STDEV, T-Values) 18

DAFTAR GAMBAR

1 Penumpang yang diangkut oleh maskapai penerbangan terpilih tahun 2012 2

2 Kerangka pemikiran operasional 4

3 Model CSI 8

4 Model CSI maskapai penerbangan total 13

5 Model CSI full service carrier 14

6 Model CSI low cost carrier 15

7 Hasil model CSI pada maskapai penerbangan total 20

8 Hasil model CSI pada full service carrier 21

9 Hasil Model CSI pada low service carrier 22

10 Model CSI maskapai penerbangan tujuan ke dalam negeri 23

11 Model CSI maskapai penerbangan tujuan ke luar negeri 24

12 Model CSI berdasarkan pembelian tiket booking online 24

13 Model CSI berdasarkan pembelian tiket melalui travel agent 25

DAFTAR LAMPIRAN

1 Karakteristik responden 29

2 Nilai Path Coefficient (Mean, STDEV, T-Values) 30

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Transportasi memiliki peranan penting dalam kehidupan, tidak hanya

sebagai sarana untuk memperlancar arus barang atau orang, tetapi transportasi

juga memberikan efisiensi terhadap waktu. Pada sekarang ini setiap orang dalam

melaksanakan berbagai aktivitasnya memerlukan sarana transportasi yang

memberikan layanan kecepatan dalam menjangkau suatu daerah atau tempat yang

menjadi tujuannya baik dalam negeri maupun luar negeri. Jasa transportasi

penerbangan hadir sebagai salah satu alternatif transportasi yang dapat

memberikan efisiensi terhadap waktu. Pilihan utama menggunakan transportasi

penerbangan udara menjadi pilihan popular di masyarakat dibandingkan

transportasi lainnya. Seiring dengan tingkat permintaan terhadap jasa penerbangan

yang semakin meningkat, maka menjadi peluang pasar yang besar untuk

mengembangkan usaha di bidang maskapai penerbangan. Hal ini didukung oleh

data yang didapatkan dari Badan Pusat Statistik Direktorat Jenderal Perhubungan

yang menyatakan jumlah pesawat dan penumpang setiap tahunnya mengalami

peningkatan yang cukup signifikan seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1 Statistik nasional angkutan udara penumpang dan pesawat

Tahun Pesawat Penumpang

Datang Berangkat Lokal Datang Berangkat Transit

Awal

2012

81.739 81.699 0 8.402.909 8.035.280 1.497.684

2011 524.213 524.695 9.203 57.511.943 52.945.925 6.609.796

2010 466.872 467.850 760 43.277.129 42.192.044 4.152.056

2009 343.369 346.978 118.304 33.848.123 33.227.906 3.588.466

Sumber: Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Republik Indonesia 2012

Peluang pasar yang besar dengan pangsa pasar yang tersedia, menjadi salah

satu faktor pendukung perkembangan industri jasa penerbangan di Indonesia.

Perkembangan tersebut terlihat dari banyaknya perusahaan maskapai penerbangan

yang beroperasi baik perusahaan milik negara maupun swasta. Setiap perusahaan,

baik yang bergerak di bidang jasa maupun nonjasa, dalam melakukan kegiatan

bisnis memerlukan strategi yang mampu menempatkan perusahaan pada posisi

yang terbaik, mampu bersaing serta terus berkembang dengan mengoptimalkan

semua potensi sumber daya yang dimiliki (Sitepu 2005).

Perusahaan maskapai penerbangan berusaha keras untuk memberikan

layanan yang terbaik, walaupun dalam pengaplikasiannya berbeda-beda misalnya

Lion Air menawarkan jasa pelayanan penerbangan low cost carrier. Maskapai

dengan konsep low cost carrier (LCC), yaitu model maskapai yang unik dengan

strategi penurunan operating cost serendah mungkin yaitu melakukan efisiensi

cost di semua lini.

Perusahaan maskapai full service carrier Garuda Indonesia, perusahaan

tidak melakukan penekanan biaya, tetapi demi memaksimalkan revenue guna

menutupi biaya-biaya operasional yang dikeluarkan, maka perusahaan

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

2

penerbangan ini memberlakukan tarif yang lebih tinggi dibandingkan dengan tarif

low cost carrier. Penerapan tarif yang tinggi juga diiringi dengan pemaksimalan

kualitas pelayanan yang diberikan kepada penumpang. Tarif tinggi yang

diberlakukan dalam full service carrier, tidak hanya fasilitas tambahan yang

diperoleh penumpang, melainkan juga dengan mengutamakan keselamatan

penerbangan, dibuktikan dengan pemberlakuan dana asuransi yang besar bagi

setiap penumpangnya. Perbedaan pelayanan tersebut mengindikasikan sebuah

strategi dari masing-masing perusahaan untuk meraih pangsa pasar yang menjadi

sasarannya.

Di Indonesia, pangsa pasar penumpang penerbangan domestik masih

menjadi dominan. Dari total jumlah penumpang pesawat sepanjang 2012 yang

mencapai 72,2 juta orang, jumlah penumpang domestik mencapai 63,6 juta orang.

Data Kementerian Perhubungan menunjukkan, setidaknya ada lima maskapai

penerbangan berjadwal yang berhasil menguasai pasar penerbangan domestik.

Klasemen lima maskapai penerbangan yang menguasai pasar penerbangan

domestik tahun 2012 dapat dilihat pada Gambar 1.

Bogor merupakan salah satu kota dengan jumlah penduduk yang cukup

padat. Berdasarkan Sumber Badan Pusat Statistik Kota Bogor pada tahun 2011

penduduknya berjumlah 967.398 (www.bogorkota.bps.go.id). Kota Bogor yang

letaknya dekat dengan ibu kota Jakarta, mengalami perkembangan yang cukup

pesat baik dari segi ekonomi maupun sosial. Bagi penduduk kota Bogor yang

memiliki aktivitas yang padat dan memiliki mobilitas yang tinggi, maka

transportasi yang cepat, aman dan nyaman adalah salah satu solusi yang terbaik.

Oleh karena itu biasanya jasa layanan maskapai penerbangan jadi pilihannnya,

untuk mempercepat mobilisasi ke tempat yang dituju. Terlebih bila daerah yang

menjadi tujuan mereka susah dijangkau oleh kendaraan beroda dua atau beroda

empat, maka transportasi udara adalah pilihan yang tepat. Keunggulan dari

transportasi udara adalah mampu menjangkau daerah yang jauh dengan waktu

yang relatif lebih singkat.

Pada tahun 2013 dengan semakin banyaknya alternatif pilihan untuk

terbang, maka akan semakin banyak pula peluang pelanggan untuk berpindah

(switching) dari satu penerbangan ke penerbangan lain. Untuk mengatasi

permasalahan tersebut hal yang dapat dilakukan adalah mempertahankan

0

5

10

15

20

25

Lion Air GarudaIndonesia

SriwijayaAir

Batavia Air MerpatiAirlines

Pe

nu

mp

ang

(ju

ta)

Gambar 1 Penumpang yang diangkut oleh maskapai penerbangan terpilih

tahun 2012, (Kementerian Perhubungan 2012)

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

3

pelanggan lama (loyal). Loyalitas pelanggan merupakan suatu komitmen yang

kuat dari pelanggan, sehingga pelanggan bersedia melakukan pembelian ulang

terhadap produk atau jasa yang disukai secara konsisten dan dalam jangka

panjang, tanpa terpengaruh oleh situasi dan usaha-usaha pemasaran dari produk

lain yang berusaha membuat mereka beralih untuk membeli produk lain tersebut

(Griffin 2005). Oleh karena itu, untuk mengetahui loyalitas pelanggan maskapai

penerbangan secara spesifik maka perlu dilakukan survei kepada pelanggan

langsung mengenai karakteristik pelanggan, faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap loyalitas pelanggan untuk menggunakan maskapai penerbangan

dibandingkan moda transportasi lainnya baik darat maupun laut. Pelanggan

maskapai penerbangan tentunya akan dihadapkan pada pilihan, memilih

mendapatkan harga murah dengan fasilitas terbatas (low cost carrier) atau harga

lebih tinggi tetapi pelayanan maksimal (full service carrier). Sehingga dalam

penelitian ini juga akan melihat bagaimana loyalitas penduduk kota Bogor

terhadap kepuasan penggunaan jasa maskapai penerbangan yang dilihat dari

beberapa faktor citra produk (image) ekspektasi pelanggan (costumer

expectations), kualitas yang diharapkan (perceived quality), dan nilai yang

diharapkan (perceived value) baik untuk jenis penerbangan low cost carrier

maupun jenis penerbangan full service carrier.

Perumusan Masalah

Berdasarkan kondisi tersebut, maka dapat disusun permasalahan yang akan

diteliti, yaitu: (1) Bagaimana karakteristik pelanggan pengguna jasa maskapai

penerbangan di Kota Bogor ?, (2) Bagaimana pengaruh ekspektasi pelanggan

(customer expectation), kualitas yang dirasakan (perceived quality), nilai yang

dirasakan (perceived value), dan citra produk (image) terhadap loyalitas

pelanggan maskapai penerbangan di Kota Bogor?, (3) Bagaimana model CSI

antara pelanggan maskapai penerbangan tarif atas dengan pelanggan maskapai

penerbangan tarif bawah?

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi karakteristik

pelanggan dari pengguna jasa maskapai penerbangan di Kota Bogor, (2)

Menganalisis pengaruh ekspektasi pelanggan (customer expectation), kualitas

yang dirasakan (perceived quality), nilai yang dirasakan (perceived value), dan

citra produk (image) terhadap loyalitas pelanggan maskapai penerbangan di Kota

Bogor, (3) Membandingkan model CSI antara pelanggan maskapai penerbangan

tarif atas dengan pelanggan maskapai penerbangan tarif bawah.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah: (1) Bagi perusahaan yang terkait di

bidang pelayanan jasa maskapai penerbangan, dapat dijadikan sumber referensi

untuk mengetahui berbagai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap loyalitas

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

4

pelanggan, (2) Bagi kalangan akademis, sebagai bahan acuan untuk penelitian

lebih lanjut dan diharapkan menambah pengetahuan dibidang pemasaran

khususnya terkait kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini terbatas pada menganalisis faktor-faktor

yang mempengaruhi loyalitas pelanggan pengguna jasa maskapai penerbangan di

Kota Bogor, serta membandingkan model CSI antara pelanggan pesawat terbang

low cost carrier dengan pelanggan pesawat terbang full service carrier. Penelitian

ini terbatas pada penduduk Kota Bogor, yang pernah menggunakan jasa maskapai

penerbangan minimal dua kali dalam waktu tiga bulan terkahir.

METODE PENELITIAN

Kerangka pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini ditunjukan pada Gambar 2.

Transportasi

maskapai

penebarbangan

Persaingan

maskapai

penerbangan

Faktor-faktor yang

mempengaruhi kepuasan

1. Image

2. Customer expectation

3. Perceived Quality

4. Perceived Value

5. Customer Statisfaction

index

Analisis model

struktural (SEM)

Karakteristik

konsumen

Analisis

deskriptif dan

Chi Square

Loyalitas

pengguna jasa

maskapai

Low cost

carrierFull service

carrier

Rekomendasi terhadap

pengembangan jasa transportasi

maskapai penerbangan

Gambar 2 Kerangka pemikiran operasional

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

5

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor, pemilihan lokasi dilakukan secara

sengaja (purposive) hal ini dikarenakan penduduk Kota Bogor memiliki mobilitas

dan aktivitas yang tinggi banyak yang menggunakan jasa transportasi maskapai

penerbangan. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan

Maret 2013.

Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi pada dua bagian

yaitu data primer dan data sekunder. Data primer dihasilkan dari penyebaran

kuesioner kepada penduduk Kota Bogor. Sedangkan data sekunder diperoleh dari

studi literatur berbagai sumber seperti buku, internet, majalah, jurnal ilmiah serta

skripsi-skripsi terdahulu yang digunakan untuk membantu dan mendukung data

primer yang didapatkan.

Pengambilan Sampel

Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan prosedur penarikan

contoh dengan teknik quota sampling, yakni prosedur dimana peneliti

mengklarifikasi populasi berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, kemudian

menentukan posisi atau kuota sampel dari masing-masing klarifikasi tersebut.

Teknik ini dipilih untuk memastikan bahwa beberapa karakteristik populasi

terwakili dalam contoh yang dipilih.

Dalam penelitian ini responden yang ditetapkan adalah populasi penduduk

Kota Bogor yang terbagi ke dalam enam Kecamatan yang ada di Kota Bogor

dengan syarat mereka pernah menggunakan jasa maskapai penerbangan minimal

dua kali dalam waktu tiga bulan terakthir. Untuk mengetahui terwakilinya sebaran

populasi maka strategi yang digunakan dalam menentukan jumlah responden

adalah berdasarkan keterwakilan masing-masing kecamatan yang ada di Kota

Bogor. Dengan jumlah responden sebanyak 100 didapatkan melalui perhitungan Slovin berikut:

………………………………………………………………………(1)

Dimana :

n : Jumlah contoh

N: Jumlah populasi

e : Tingkat kesalahan yang masih dapat ditorerir

Populasi penduduk Kota Bogor yang berjumlah 967.398 dengan persen

kelonggaran yang digunakan adalah 0.1 sehingga jumlah contoh yang dibutuhkan

sebagai berikut:

99,99 ≈100 orang …………………………………………… (2)

Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 100 orang

responden dan dibagi sesuai dengan proporsi masing-masing kecamatan. Proporsi

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

6

setiap kecamatan didapatkan dari hasil perhitungan jumlah penduduk masing-

masing kecamatan dibagi jumlah penduduk Kota Bogor dikali 100. Presentase

jumlah responden dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2 Persentase jumlah responden

No Kecamatan Jumlah

orang

Proporsi

(%)

Jumlah

Contoh

Full

Service

Carrier

(30,42%)

Low

Cost

Carrier

(69,58%)

1. Bogor Utara 173.732 17,96 18 5 13

2. Bogor Selatan 184.336 19,05 19 6 13

3. Bogor Timur 96.617 9,99 10 3 7

4. Bogor Barat 214.826 22,21 22 7 15

5. Bogor Tengah 102.145 10,56 11 3 8

6. Tanah Sereal 195.742 20,23 20 6 14

Jumlah 100 100 30 70

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bogor (Data yang diolah)

Pengujian Kuesioner

Peneliti untuk mendapatkan hasil kuesioner yang disebar yang layak dan

akurat maka melakukan terlebih dahulu uji validitas dan uji reliabilitas. Pengujian

dan pengolahannya menggunakan program Statistikal Product and Service

Solution (SPSS).

Uji Validitas

Menurut Umar (2002), Uji validitas menunjukan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Sebuah kuesioner yang telah di

buat tentunya harus dapat mengukur apa yang ingin diukurnya. Data yang

terkumpul harusnya adalah data yang valid. Uji validitas dilakukan dengan

menyebar kuesioner kepada 30 orang pertama ( n= 30). Suatu skala pengukuran

disebut valid jika memiliki nilai r-hitung yang merupakan nilai dari corrected

Item-Total Correlation > dari r-tabel. Uji validitas terhadap responden dilakukan

dengan cara menstransformasikan data pada uji validitas pertanyaan dengan

bantuan software SPSS.

Uji Reliabilitas

Apabila alat ukur telah dinyatakan valid, maka tahap selanjutnya reliabilitas

alat ukur tersebut diuji. Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukan

konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat

pengukur harus memiliki kemampuan untuk memberikan hasil yang konsisten

(Umar 2002). Kuesioner yang reliable adalah kuesioner yang apabila dicoba

berulang pada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Uji

reliabilitas dilakukan terhadap 30 responden dimana reliabilitas variabel dikatakan

baik apabila memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60.

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

7

Pengolahan dan Analisis Data

Customer Satisfaction Index (CSI) dalam Structural Equation Modeling

(SEM)

Model CSI yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada Model CSI-

TMPS. Model tersebut ditemukan oleh Turkiyilmaz dan Ozkan (2004) digunakan

untuk tujuan menghitung model kepuasan di bidang komunikasi khususnya

handphone. Model CSI TMPS terdiri dari enam variabel yang saling

berhubungan, yaitu: indeks kepuasan pelanggan yang diintrepretasikan menjadi

citra perusahaan, ekspektasi pelanggan, kualitas yang dirasakan, nilai yang

dirasakan, indeks kepuasan pelanggan, dan loyalitas pelanggan, yang dianalisis

dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Menurut Santoso

(2011), dalam bukunya menyatakan bahwa SEM adalah teknik statistik

multivariate yang merupakan kombinasi antara analisis faktor dan analisis regresi

(korelasi), yang bertujuan untuk menguji hubungan-hubungan antara variabel

yang ada pada sebuah model, baik itu antar indikator dengan konstruknya,

maupun hubungan antar konstruk. Variabel laten dan indikator pada model CSI

penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 3 Variabel laten dan indikator pada model CSI

Variabel Laten Indikator

Citra I1 : Orang dan relationship I3 : Profesionalisme

I2 : Kredibilitas

Customer

expectations

CE1 : enduring service intensifiers CE4 : explicit service

promises

CE2 : transitory service intensifiers CE5: word of mouth

CE3 : perceived service alternatives CE6 : past experience

Perceived Quality PQ1 : Kinerja PQ4 : Karakteristik produk

PQ2 : Ketahanan PQ5 :Kesesuaian dengan

spesifikasi

PQ3 : Keandalan PQ6 : Hasil akhir

Perceived Value PV1 : Social value PV3:Quality/performance

value

PV2 : Emotional value PV4 : Price value for money

Customer

Satisfaction Index

K1 : Pemberangkatan K7 : Kebersihan

K2 : Ketibaan K8 : Kenyamanan

K3 : Harga K9 : Keamanan

K4 : Pelayanan K10:Kesesuaian pelayanan,

fasilitas dengan informasi

K5 : Fasilitas K11:perbandingan kepuasan

dengan alat transportasi

lainnya

K6 : Penggunaan mesin dan jenis

pesawat

Loyalitas L1 : melakukan pembelian secara

teratur (makes regular repeat purchase)

L3 : menunjukkan kekebalan

dari daya tarik produk sejenis

dari pesaing (demonstrans an

immunity to the full of the

competition)

L2 : merekomendasikan ke orang lain

(refers other)

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

8

Penelitian ini dalam proses analisisnya menggunakan software Smart PLS.

Smart PLS merupakan metode analisis powerfull karena tidak didasarkan banyak

asumsi, jumlah sampel kecil dan residul distribusi. Walaupun PLS dapat

digunakan untuk mengkonfirmasi teori, tetapi PLS juga dapat digunakan untuk

menjelaskan ada tidaknya hubungan antara variabel laten. Model analisis jalur

semua variabel laten dalam PLS terdiri dari 3 (tiga) set hubungan, yaitu Inner

Model (Inner relation, structural model dan substantive theory), Outer Model

(Outer relation atau Measurement Model), dan Weight Relation. Model CSI yang

digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 3.

Gambar 3 Model CSI

Analisis Deskriptif

Metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif digunakan untuk

mendapatkan gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-

fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang sedang diselidiki serta

suatu metode penelitian dengan cara mengumpulkan data-data sesuai dengan yang

sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun, diolah dan dianalisis untuk dapat

memberikan gambaran mengenai masalah yang ada. Analisis deskriptif dipilih

karena analisis ini dinilai mampu mendeskripsikan dan menggambarkan

karakteristik responden dan tingkat loyalitas responden dengan cara

mentabulasikan secara sederhana data yang diperoleh.

Uji Chi-Square

Uji Khi Kuadrat merupakan salah satu uji non parametrik, sehingga uji Khi

Kuadrat dapat diterapkan dalam pengujian data nominal atau kategorik. Pengujian

uji Khi Kuadrat digunakan untuk mengetahui frekuensi dua data observasi

terhadap frekuensi data observasi yang diharapkan (expected value). Hipotesa dari

uji Khi Kuadrat adalah H0 menyatakan frekuensi data observasi bersifat bebas

atau tidak terdapat pengaruh atau hubungan antara dua observasi yang diuji,

sedangkan H1 menyatakan terdapat pengaruh atau hubungan antara kedua

observasi tersebut. Dasar pengambilan keputusan adalah jika nilai X2hitung lebih

besar dari X2tabel atau nilai peluang X

2 lebih kecil da i α (5%), maka H0

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

9

ditolak.Sebaliknya penerimaan H0 terjadi apabila nilai X2hitung lebih kecil dari

X2tabel atau nilai peluang X

2 lebih besa da i α (5%).

HASIL PEMBAHASAN

Gambaran Umum Maskapai Penerbangan di Indonesia

Saat ini seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya aktivitas

penduduk yang menginginkan kecepatan dalam menjangkau suatu daerah, jasa

penerbangan menjadi salah satu alternatif yang sangat di butuhkan oleh penduduk

modern. Kondisi perkembangan maskapai penerbangan di Indonesia sendiri,

tahun ini cukup signifikan. Beberapa perusahaan maskapai penerbangan setiap

tahunnya selalu menciptakan peningkatan dalam segi jumlah penumpang. Seiring

dengan pertumbuhan penumpang yang cukup signifikan, muncul ragamnya

persaingan perusahaan maskapai penerbangan, persaingan tersebut di Indonesia

terjadi sejak diberlakukannya kebijakan pemerintah berkaitan dengan open sky

management pada tahun 2001, dimana pemerintah memberikan peluang kepada

maskapai penerbangan asing untuk ikut berkiprah di Indonesia. Banyaknya

maskapai penerbangan yang ada di Indonesia, maka semakin ketat persaingan

yang ada. Di Indonesia bisnis penerbangan masih merupakan bisnis yang

menjanjikan oleh karena itu setiap perusahaan maskapai penerbangan berusaha

untuk menciptakan strategi pemasaran yang baik agar tetap bisa meningkatkan

penumpang setiap tahunnya. Strategi pemasaran yang dilakukan di negara ini

adalah pemberlakuan dua jenis maskapai penerbangan yaitu jenis low cost carrier

(penekanan harga dengan fasilitas terbatas) dan jenis full service carier (harga

lebih tinggi pelayanan dan fasilitas maksimal).

Karakteristik Responden

Karakteristik penduduk Kota Bogor pengguna jasa maskapai penerbangan

dalam penelitian ini sebanyak 66% perempuan, dan laki-lakinya hanya 34%. Usia

pelanggan dalam penelitian ini sangat beragam, dengan sistem pengisian

kuesionernya untuk usia melalui pertanyaan terbuka, setelah itu peneliti

mengklasifikasikan menjadi empat golongan yaitu 14-27 tahun sebanyak 49%,

28-41 tahun 10%, 42-55 tahun 36 % dan 56-69 tahun 5%. Kebanyakan profesi

pelanggan adalah pelajar, sebanyak 37%. Selain itu, presentasi profesi terbanyak

berikutnya adalah 25% pegawai negeri, 17% pegawai swasta.

Berdasarkan Nielsen Media Index pengeluaran per bulan dibagi menjadi

tujuh segmentasi dan dalam penelitian ini dihasilkan bahwa mayoritas responden

yang menggunakan maskapai penerbangan, pengeluaran per bulannya adalah

sekitar >Rp.2.250.001 sebanyak 55% jadi dapat digolongkan bahwa pengguna

maskapai termasuk ke dalam kelompok menengah ke atas. Garuda Indonesia

sebagai salah satu brand maskapai yang ada di Indonesia ternyata menjadi brand

yang paling banyak diingat oleh responden sebanyak 62%, dan untuk brand recall

sendiri ternyata Lion Air memiliki presentasi paling besar yaitu sebanyak 28%.

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

10

Sebanyak 72% pelanggan menggunakan maskapai penerbangan 1-2 kali dalam

sebulan, dengan tujuan terbanyak yang dituju adalah dalam negeri sebanyak 83%.

Alasan penduduk Kota Bogor menggunakan jasa maskapai penerbangan

mayoritas karena cepat sampai tujuan sebanyak 78%. Informasi terkait berbagai

macam brand merek penerbangan didapatkan dari keluarga sebanyak 35 %, hal

tersebut sangat menjelaskan bahwa keluarga memiliki peranan penting terkait

pengambilan keputusan penggunaan jenis maskapai apa yang akan digunakan.

Sebanyak 60% pelanggan melakukan penerbangan dilakukan dengan

keluarga, dengan tujuan yang berbeda-beda. Melakukan pembelian tiket

maskapai penerbangan melalui booking online sebanyak 56% dan travel agent

sebanyak 44%. Pengguna jasa maskapai penerbangan di kota Bogor yang

menggunakan jenis full service carrier banyak menggunakan Garuda Indonesia

sebanyak 30%, dan untuk low cost carrier kebanyakan menggunakan Lion Air

dengan presentasi 41%. Penjelasan terkait karakteristik responden tersebut

terdapat dalam Lampiran 1.

Hubungan Antara Karakteristik Pelanggan dengan Tingkat Loyalitas

Berdasarkan hasil uji chi square yang telah dilakukan, berikut adalah

hubungan antara karakteristik pelanggan dengan tingkat loyalitas :

1. Pengeluaran per Bulan dengan Loyalitas Pelanggan

Berdasarkan hasil uji chi square, tidak terdapat korelasi antara pengeluaran

per bulan dengan loyalitas pelanggan terhadap mutu produk. Hal ini dapat dilihat

dari nilai asimtot signifikan > nilai taraf nyata (0,359 > 0,05). Pengeluaran per

bulan pelanggan tidak berpengaruh terhadap loyalitas, walaupun dalam penelitian ini didapatkan pengeluaran per bulannnya besar >Rp.2.250.001 setiap bulannnya

belum tentu memiliki sikap loyal dalam memilih maskapai penerbangan, dalam

contoh misalnya pelanggan tersebut tidak selamanya menggunakan maskapai

jenis full service melainkan lebih senang menggunakan jenis low cost karena

harga lebih murah ataupun sebaliknya.

2. Profesi dengan Loyalitas Pelanggan

Berdasarkan hasil uji chi square tidak terdapat korelasi antara profesi

dengan loyalitas pengguna jasa maskapai penerbangan. Hal ini dapat dilihat dari

nilai asimtot signifikan yang lebih besar dari nilai tarif nyata (0.624 > 0.05).

Profesi pelanggan apapun senantiasa memiliki peluang untuk dapat menggunakan

maskapai penerbangan, sehingga dengan keberagamannya profesi dan kebutuhan

masing-masing berbeda pada akhirnya tidak memunculkan suatu loyalitas. Selain

itu terkadang kebutuhan ataupun tuntutan dalam pekerjaan yang mengharuskan

melakukan penerbangan dalam waktu yang cepat atau mendadak mengakibatkan

memilih maskapai penerbangan yang tersedia saja yang dapat digunakan pada saat

itu, sehingga sikap loyalitas terhadap suatu maskapai penerbangan tidak tercipta.

3. Usia dengan loyalitas Pelanggan

Berdasarkan hasil uji chi square tidak terdapat korelasi antara usia dengan

loyalitas pelanggan pada pengguna maskapai penerbangan. Hal ini dapat

dijelaskan karena nilai asimtot signifikan yang lebih besar dari nilai tarif nyata

(0.231 > 0.05). Usia pengguna maskapai penerbangan yang beragam tidak

berpengaruh terhadap loyalitas, misalnya pada usia anak-anak bahkan remaja

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

11

dalam penggunaan pesawat yang digunakan kebanyakan tidak berdasarkan sikap

loyal yang dia miliki melainkan faktor dari orang tua yang mempengaruhi dalam

pemilihan jasa maskapai penerbangan. Selain itu juga dalam penelitian ini usia

14-27 tahun yang paling dominan melakukan penerbangan, dalam usia rentang

tersebut harga menjadi prioritas pilihan, maskapai dengan penawaran harga yang

lebih murah akan dipilih dan apabila lebih mahal akan ditinggalkan karena pada

usia tersebut terkadang memiliki prinsip sensitif terhadap harga.

Customer Satisfaction Index (CSI)

Pada penelitian ini customer satisfaction index terdiri dari tiga indikator

yaitu overall satisfaction, fulfillment expectation, dan compare with idea,

kemudian dengan tujuan untuk mendapatkan indeks yang dimunculkan maka

dalam penelitian ini tiga indikator tersebut direfleksikan pada 11 indikator yaitu

pemberangkatan (K1), ketibaan (K2), harga (K3), pelayanan (K4), fasilitas (K5),

penggunaan mesin dan jenis pesawat (K6), kebersihan (K7), kenyamanan (K8),

keamanan (K9), kesesuaian pelayanan, fasilitas dengan informasi (K10) dan

perbandingan kepuasan dengan alat transportasi lainnya (K11).

Hasil perhitungan weighted factor dan weighted score, didapatkan nilai dari

customer satisfaction index jasa transportasi maskapai penerbangan adalah

sebesar 79,59%. Berdasarkan nilai tersebut, maka dapat dikatakan bahwa

pelanggan telah puas dengan kinerja maskapai penerbangan karena berada di

dalam rentang 0,66-0,80 yang merupakan rentang yang menyatakan bahwa

pelanggan telah merasa puas.

Hasil Analisis Partial Least Square (PLS)

Model Pengukuran (Outer Model)

Menurut Ghozali (2008) menyatakan bahwa tahap ini bertujuan untuk

menganalisa hubungan antara setiap blok indikator (manifest) dengan variabel

latennya (konstruk). Berdasarkan Chin dalam Ghozali (2008) menyatakan bahwa

jika nilai faktor loading dari masing-masing indikator pada model kurang dari 0,7

maka harus mengalami pendropan atau penghapusan. Data nilai faktor loading

secara kesuluruhan pada tahap awal dapat dilihat pada Tabel 4. Nilai faktor

loading kurang dari 0,7 maka harus di hapuskan.

Proses penghapusan indikator yang mempunyai nilai faktor loading dibawah

0,7 dalam penelitian ini dimulai dari laten image (I) sebagai eksogen murni,

setelah itu dropping dilanjutkan pada setiap laten lainnya, customer expectation

(CE), perceived quality (PQ), perceived value (PV) dan customer satisfaction

index (CSI) dan sampai ke yang paling kanan yaitu customer loyalty (L).

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

12

Tabel 4 Nilai faktor loading

Konstruk Indikator

Maskapai

penerbangan

Total

Full service

carrier

Low cost

carrier

Customer

Expectation

(CE)

CE1 0,412263 -0,232437 0,441027

CE2 0,637171 0,891635 0,275222

CE3 0,689688 0,754644 0,478065

CE4 0,604393 0,759220 0,544146

CE5 0,741330 0,782722 0,870637

CE6 0,631445 0,722732 0,478087

Image (I)

I1 0,760576 -0,163339 0,633728

I2 0,876517 0,947263 0,906915

I3 0,652572 0,788500 0,919589

Perceived

quality (PQ)

PQ1 0,711652 0,894035 0,643248

PQ2 0,754276 0,890416 0,693647

PQ3 0,683450 0,716793 0,528991

PQ4 0,649453 0.755926 0,395006

PQ5 0,758323 0,890944 0,657639

PQ6 0,666005 0,776812 0,767743

Perceived value

(PV)

PV1 0,200399 -0,006584 0,368070

PV2 0,754016 0,938203 0,677801

PV3 0,929350 0,938825 0,925193

PV4 0,498276 0,401605 0,469267

Customer

Statisfaction

Index(CSI)

K1 0,653027 0,759600 0,712098

K2 0,592604 0,731845 0,613527

K3 0,580595 0,579572 0,534719

K4 0,663028 0,624380 0,806970

K5 0,637280 0,680104 0,670733

K6 0,748363 0,727323 0,603300

K7 0,607736 0,809883 0,590690

K8 0,767746 0,719681 0,747015

K9 0,644281 0,870902 0,554300

K10 0,690773 0,887913 0,568991

K11 0,639272 0,748878 0,632399

Customer

loyalty (L)

L1 0,525737 0,948893 0,318915

L2 0,726777 0,872839 0,590794

L3 0,908987 0,949129 0,921755

Sumber : Data diolah (2013)

a. Hasil Proses Dropping pada Model CSI Maskapai Penerbangan Total

Model CSI maskapai penerbangan total untuk model awal dan hasil

akhirnya ditunjukan pada Gambar 4. Pada model akhir dapat dijelaskan bahwa

dalam konstruk customer expectation (CE) yang tidak mengalami drooping adalah

indikator perceived service alternative (CE3), explicit service promices (CE4) dan

past experience (CE6). Kemudian untuk konstruk image (I) yang nilai loading

faktornya lebih dari 0,7 terdapat manifest orang dan relationship (I1), kredibilitas

perusahaan (I2) dan profesionalisme (I3). Untuk konstruk perceived quality (PQ)

terdapat tiga mantifest yang bertahan yaitu kinerja (PQ1), ketahanan (PQ2) dan

hasil akhir (PQ6). Pada konstruk perceived value (PV) indikator yang tidak

dihapus adalah emotional value (PV2) dan quality or performance value (PV3).

Konstruk CSI (K) memiliki indikator dengan nilai faktor loading lebih dari 0,7

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

13

adalah pelayanan (K4), fasilitas (K5), dan kenyamanan (K8). Pada konstruk

customer loyalty (Y) indikator yang tidak di hapus adalah merekomendasikan ke

orang lain (L2) dan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing (L3).

Indikator-indikator yang tidak mengalami drooping termasuk ke dalam indikator

yang dapat merefleksikan konstruk.

Gambar 4 Model CSI maskapai penerbangan total

b. Hasil Proses Dropping pada Model CSI Full Service Carrier

Model CSI full service carrier untuk model awalnya dan akhir setah proses

drooping yang ditunjukan pada Gambar 5 yang menjelaskan bahwa pada konstruk

image (I) indikator yang mereflesksikannya adalah kredibilitas perusahaan (I2)

dan profesionalisme (I3). Pada konstruk customer expectation (CE) yang

merefleksikannya adalah indikator perceived service alternative (CE3), explicit

service promices (CE4) dan world of mouth (CE5). Pada model ini juga indikator

perceived quality (PQ) memiliki indikator yang merefleksikan paling banyak

yakni, kinerja (PQ1), ketahanan (PQ2), keandalan (PQ3), karakteristik produk

(PQ4), kesesuaian dengan spesifikasi (PQ5) dan hasil akhir (PQ6). Konstruk

perceived value (PV) indikator yang merefleksikannya terdiri dari emotional value

Awal

Akhir

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

14

(PV2) dan quality /performance value (PV3). Pada CSI (K) dari sebelas indikator

di awal hanya tersisa enam indikator yang merefleksikan konstruknya

pemberangkatan (K10), ketibaan (K2), kebersihan (K7), keamanan (K9) dan

kesesuaian pelayanan dan fasilitas dengan informasi. Konstruk customer loyalty

terdapat tiga indikator yang semuanya dalam model ini merefleksikan konstruk,

yaitu pemebelian secara teratur (L1), merekomendasikan ke orang lain (L2) dan

kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing (L3).

c. Hasil Proses Dropping pada Model CSI Low Service Carrier Model CSI low cost carrier untuk model awal dan akhir setelah proses

drooping ditunjukan pada Gambar 6, dan dalam model CSI tersebut dihasilkan

indikator yang merefleksikan konstruknya lebih sedikit, terlihat untuk customer

expectation (CE) hanya di bentuk oleh satu indikator yaitu world of mouth (CE5).

Untuk konstruk perceived quality (PQ) hanya indikator kinerja (PQ1), ketahanan

(PQ2) dan hasil akhir (PQ6). Konstruk pada image sama seperti pada model CSI

Gambar 5 Model CSI full service carrier

Awal

Akhir

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

15

full service carrier indikator yang merefleksikannya kredibilitas perusahaan (I2)

dan profesionalisme (I3). Indikator emotional value (PV2) dan quality

/performance value (PV3) dalam model ini merefleksikan konstruk perceived

value (PV). Pada konstruk CSI (K) indikator yang mempunyai nilai loading faktor

diatas 0,7 hanya indikator pelayanan (K4), fasilitas (K5), dan kenyamanan (K8).

Dan yang untuk konstruk berupa variabel endogen murni yaitu customer loyalty

(L) hanya di refleksikan oleh satu indikator yaitu kekebalan dari daya tarik produk

sejenis dari pesaing (L3).

Gambar 6 Model CSI low cost carrier

Model Struktural (Inner Model)

Model struktural (inner model) dapat memberikan gambaran terkait

hubungan antar variabel laten. Dalam proses ini juga digunakan R-square untuk

konstruk dependen, Stone-Geisser, Q-square test untuk predictive relevance dan

uji t serta signifikansi dari koefisien parameter jalur struktural.

Awal

Akhir

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

16

Tabel 5 Hasil nilai R Square

R SQUARE

Maskapai penerbangan Total

Full service carrier Low cost carrier

I

CE 0,044497 0,076214 0,341133

PQ 0,274430 0,314093 0,271632

PV 0,117871 0,316486 0,048506

CSI 0,057561 0,122038 0,094768

L 0,145740 0,097319 0,132528

Sumber : Data diolah (2013)

a. Pembahasan Nilai R Square pada Model CSI Maskapai Penerbangan

Total

Berdasarkan Tabel 5, menunjukan hasil dari model yang direduksi,

menjelaskan bahwa pada Model CSI maskapai penerbangan total, image (I) dapat

menjelaskan variabel customer expectation (CE) sebesar 4,44% dan 96,56%

dijelaskan oleh variabel lain. Pada perceived quality (PQ) dapat dijelaskan oleh

variabel customer expectation sebesar 27,4% dan sebanyak 72,4% di jelaskan

oleh variabel lain. Selanjutnya pada perceived value (PV) dijelaskan oleh variabel

perceived quality (PQ) sebanyak 11,78% dan sisanya 88,22% dijelaskan oleh

variabel lain. Untuk variansi CSI dijelaskan oleh beberapa variabel yaitu image

(I), customer expectation (CE), perceived quality (PQ) dan perceived value (PV)

sebanyak 5,7% dan 94,3% di jelaskan oleh variabel lain. customer loyalty (I)

dijelaskan oleh image (I) dan CSI (K) sebanyak 14,57% dan sebanyak 85,43% di

jelaskan oleh variabel lainnya.

b. Pembahasan Nilai R Square pada Model CSI Full Service Carrier

Hasil empiris dari pengujian model CSI pada full service carrier

menunjukan bahwa image (I) dapat menjelaskan variabel customer expectation

(CE) sebesar 7,62% dan 92,38% dijelaskan oleh variabel lain. Perceived quality

(PQ) dapat dijelaskan oleh variabel customer expectation sebesar 31,4% dan

sebanyak 69,6% di jelaskan oleh variabel lain. Selanjutnya pada perceived value

(PV) dijelaskan oleh variabel perceived quality (PQ) sebanyak 31,6% dan sisanya

69,4% dijelaskan oleh variabel lain. Untuk variabel CSI dijelaskan oleh beberapa

variabel yaitu image (I), customer expectation (CE), perceived quality (PQ) dan

perceived value (PV) sebanyak 12,2% dan 87,8% di jelaskan oleh variabel lain.

customer loyalty (L) dijelaskan oleh image (I) dan CSI (K) sebanyak 9,73% dan

sebanyak 90,27% di jelaskan oleh variabel lainnya. Penjelasan tersebut bisa

ditujukan pada Tabel 5.

c. Pembahasan Nilai R Square pada Model CSI Low Cost Carrier Berdasarkan Tabel 5 terhadap model low cost carrier juga terdapat hasil

empiris yang menunjukan bahwa image (I) dapat menjelaskan variabel customer

expectation (CE) sebesar 34,1 % dan 65,9% dijelaskan oleh variabel lain.

Perceived quality (PQ) dapat dijelaskan oleh variabel customer expectation

sebesar 27,2% dan sebanyak 72,8% di jelaskan oleh variabel lain. Selanjutnya

pada perceived value (PV) dijelaskan oleh variabel perceived quality (PQ)

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

17

sebanyak 4,85% dan sisanya 95,15% dijelaskan oleh variabel lain. Untuk CSI

dijelaskan oleh beberapa variabel yaitu image (I), customer expectation (CE),

perceived quality (PQ) dan perceived value (PV) sebanyak 9,47% dan 90,53% di

jelaskan oleh variabel lain. Customer loyalty (I) dijelaskan oleh image (I) dan CSI

(K) sebanyak 13,3% dan sebanyak 86,7% di jelaskan oleh variabel lainnya.

Pada proses inner model juga peneliti menguji nilai signifikansi statistik

dengan cara uji hipotesis untuk setiap jalur hubungan dengan artian menganalisis

hubungan signifikan antar konstruk atau faktor penelitian. Dalam melaksanakan

proses ini digunakan metode boostraping pada data software SmartPLS sehingga

didapatkan data standard errors, path coefficients dan nilai T-statistik.

a. Hubungan Signifikansi Pada Model CSI Maskapai Penerbangan Total

Berdasarkan Tabel 6 pada model CSI maskapai penerbangan total, dengan

cara melihat nilai pada kolom original sample dan t statistik didapatkan hasil

sebagai berikut konstruk customer expectation (CE) memiliki pengaruh positif

langsung terhadap CSI (K) sebesar 0,16 dan pengaruhnya tidak signifikan karena t

statistik konstruk CSI (1,07) kurang dari T Tabel 1,96 pada selang kepercayaaan 5

%. Pada konstruk customer expectation (CE) dengan perceived quality (PQ)

terdapat hubungan positif langsung sebesar (0,52) dan pengaruhnya signifikan

karena t statistik konstruk PQ (8,51) lebih dari T Tabel 1,96. Selanjutnya pada

konstruk CSI(K) memiliki pengaruh positif langsung pada customer loyalty (L)

sebesar (0,11) tetapi tidak signifikan nilat t statistik konstruk L (0,92) kurang dari

T Tabel 1,96. Konstruk image (I) memiliki pengaruh positif langsung pada

customer expectation (CE) sebesar (0,21), pengaruhnya signifikan nilai t statistik

konstruk CE (2,06) lebih besar dari T Tabel 1,96.

Konstruk pada image (I) terhadap CSI (K) memiliki pengaruh positif

langsung sebesar (0,01) dan pengaruhnya tidak signifikan karena t statistik

konstruk CSI hanya (0,09) dibawah T Tabel 1,96. Image (I) juga memiliki

pengaruh positif langsung pada customer loyalty (L) sebesar (0,36) dan

pengaruhnya signifikan karena konstruk L nya memiliki t statistik (4,33) diatas t

Tabel 1,96. Perceived quality (PQ) memiliki pengaruh langsung negatif (-0,06)

terhadap CSI (K) dan tidak signifikan, karena konstruk CSI (0,43) nilai t

statistiknya dibawah t Tabel 1,96. Pada perceived quality (PQ) juga

mempengaruhi perceived value secara positif langsung (0,14) dan signifikan

karena nilai t statistik konstruk PV nya (3,58) diatas 1,6 t Tabel. Dan untuk

konstruk perceived value (PV) pada CSI memiliki pengaruh positif (0,14) tetapi

tidak signifikan karena nilai t satistik pada konstruk CSI (0,80) dibawah nilai t

Tabel 1,96.

b. Hubungan Signifikansi Pada Model CSI Full Service Carrier

Pada model CSI full service carrier, dilihat pada Tabel 6 dengan cara

melihat nilai kolom original sample dan t statistik didapatkan hasil sebagai

berikut konstruk customer expectation (CE) memiliki pengaruh negatif tidak

langsung terhadap CSI (K) sebesar (-0,05) dan pengaruhnya tidak signifikan

karena t statistik konstruk CSI (0,26) kurang dari T Tabel 1,96 pada selang

kepercayaaan 5 %. Pada konstruk customer expectation (CE) dengan perceived

quality (PQ) terdapat hubungan positif langsung sebesar (0,56) dan pengaruhnya

signifikan karena t statistik konstruk PQ (9,44) lebih dari T Tabel 1,96.

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

18

Selanjutnya pada konstruk CSI (K) memiliki pengaruh negatif langsung pada

customer loyalty (L) sebesar (-0,21) tetapi signifikan nilat t statistik konstruk L

(2,41) diatas dari T Tabel 1,96. Konstruk image (I) memiliki pengaruh negatif

langsung pada customer expectation (CE) sebesar (-0,27), pengaruhnya signifikan

nilai t statistik konstruk CE (4,39) lebih besar dari T Tabel 1,96.

Konstruk pada image (I) terhadap CSI (K) memiliki pengaruh positif

langsung sebesar (0,05) dan pengaruhnya tidak signifikan karena t statistik

konstruk CSI hanya (0,18) dibawah T Tabel 1,96. Image (I) juga memiliki

pengaruh positif langsung pada customer loyalty (L) sebesar (0,20) dan

pengaruhnya signifikan karena konstruk L nya memiliki t statistik (3,40) diatas t

Tabel 1,96. Perceived quality (PQ) memiliki pengaruh langsung negatif (-0,32)

terhadap CSI (K) dan tidak snignifikan, karena konstruk CSI (1,16) nilai t

satistiknya dibawah t Tabel 1,96. Pada perceived quality (PQ) juga mempengaruhi

perceived value (PV) secara positif langsung (0,56) dan signifikan karena nilai t

statistik konstruk PV nya (9,06) diatas 1,6 t Tabel. Dan untuk konstruk perceived

value (PV) pada CSI memiliki pengaruh positif (-0,02) tetapi tidak signifikan

karena nilai t satistik pada konstruk CSI (0,24) dibawah nilai t Tabel 1,96.

Tabel 6 Path Coefficient (Mean, STDEV, T-Values)

Maskapai

penerbangan Hubungan

Original

Sample

(O)

Sample

Mean (M)

Standard

Deviation

(STADE)

Staandard

Error

(STERR)

TStatistiks

( | O /

STERR |)

Total

CE->CSI 0,163584 0,164724 0,152561 0,152561 1,072253

CE->PQ 0,523861 0,536760 0,061543 0,061543 8,512125

CSI->L 0,112613 0,115633 0,121621 0,122621 0,925931

I->CE 0,210943 0,220709 0,102595 0,102595 2,056068

I->CSI 0,011787 0,032407 0,135838 0,135838 0,086773

I->L 0,360769 0,370478 0,083193 0,083193 4,336529

PQ->CSI -0,061016 -0,053315 0,140749 0,140749 0,433511

PQ->PV 0,343324 0,364728 0,102231 0,102231 3,583308

PV->CSI 0,142102 0,125965 0,176601 0,176601 0,804653

Full service

carrier

CE->CSI -0,054097 -0,040054 0,207248 0,207248 0,261024

CE->PQ 0,5604400 0,566006 0,059350 0,059350 9,442969

CSI->L -0,218549 -0,230206 0,090617 0,090617 2,411799

I->CE -0,276069 -0,270161 0,062888 0,062888 4,389873

I->CSI 0,053947 0,074225 0,290072 0,290072 0,185977

I->L 0,200999 0,212450 0,058947 0,058947 3,409829

PQ->CSI -0,320140 -0,329635 0,274608 0,274608 1,165808

PQ->PV 0,562571 0,562573 0,062090 0,062090 9,060621

PV->CSI -0,027143 -0,037008 0,110784 0,110784 0,245008

Low cost

carrier

CE->CSI 0,115339 0,120339 0,163270 0,163270 0,706432

CE->PQ 0,521183 0,502173 0,131512 0,131512 3,963022

CSI->L -0,006088 0,010344 0,106932 0,106932 0,056932

I->CE 0,584006 0,586706 0,089793 0,089793 6,504575

I->CSI -0,069734 -0,056882 0,179857 0,179857 0,387722

I->L 0,36409 0,362988 0,070827 0,070827 5,139677

PQ->CSI 0,039257 0,043835 0,153962 0,153962 0,254979

PQ->PV 0,220240 0,237654 0,203535 0,203535 1,082076

PV->CSI 0,245066 0,220934 0,140309 0,140309 1,746612

Sumber : Data diolah (2013)

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

19

c. Hubungan Signifikansi Pada Model CSI Low Cost Carrier

Model CSI low cost carrier, seperti dilihat pada Tabel 6 dengan cara

melihat nilai pada kolom original sample dan t statistik didapatkan hasil sebagai

berikut konstruk customer expectation (CE) memiliki pengaruh positif langsung

terhadap CSI(K) sebesar (0,11) dan pengaruhnya tidak signifikan karena t statistik

konstruk CSI (0,71) kurang dari T Tabel 1,96 pada selang kepercayaaan 5 %.

Pada konstruk customer expectation (CE) dengan perceived quality (PQ) terdapat

hubungan positif langsung sebesar (0,52) dan pengaruhnya signifikan karena t

statistik konstruk PQ (3,96) lebih dari T Tabel 1,96. Selanjutnya pada konstruk

CSI (K) memiliki pengaruh negatif langsung pada customer loyalty (L) sebesar (-

0,006) tetapi tidak signifikan nilat t statistik konstruk L (0,06) kurang dari T Tabel

1,96. Konstruk image (I) memiliki pengaruh positif langsung pada customer

expectation (CE) sebesar (0,58), pengaruhnya signifikan nilai t statistik konstruk

CE (6,50) lebih besar dari T Tabel 1,96. Konstruk pada image (I) terhadap CSI

(K) memiliki pengaruh negatif langsung sebesar (-0,06) dan pengaruhnya tidak

signifikan karena t statistik konstruk CSI hanya (0,38) dibawah T Tabel 1,96.

Faktor Image (I) juga memiliki pengaruh postif langsung pada customer

loyalty (L) sebesar (0,36) dan pengaruhnya signifikan karena konstruk L nya

memiliki t statistik (5,13) diatas t Tabel 1,96. Perceived quality (PQ) memiliki

pengaruh langsung positif (0,06) terhadap CSI (K) dan tidak signifikan, karena

konstruk CSI (0,25) nilai t statistiknya dibawah t Tabel 1,96. Pada perceived

quality (PQ) juga mempengaruhi perceived value secara positif langsung (0,22)

dan tidak signifikan karena nilai t statistik konstruk PV nya (1,08) diatas 1,6 t

Tabel. Dan untuk konstruk perceived value (PV) pada CSI memiliki pengaruh

positif (0,24) tetapi tidak signifikan karena nilai t satistik pada konstruk CSI

(1,74) dibawah nilai t Tabel 1,96.

Analisis Hasil Model CSI Maskapai Penerbangan Total

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat dianalisis bahwa pada model CSI

maskapai penerbangan total ternyata konstruk customer loyalty (L) hanya dapat

di pengaruhi oleh image (I), dengan kata lain dalam model tersebut menjelaskan

bahwa image (I) berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan dengan nilai T hitung

> T Tabel =1,96 yaitu sebesar 4,33. Hasil penelitian tersebut konsisten dengan

studi empiris Andreasson et al (1997) yang menyatakan bahwa citra perusahaan

merupakan jalur utama menuju loyalitas perusahaan. Citra perusahaan memang

dirasa sangat penting untuk perusahaan jasa, yang sebagian besar penilaian

pelanggannya ditentukan oleh layanan yang diterima. Dari hasil penelitian ini

dapat menjadikan gambaran untuk seluruh perusahaan maskapai secara

keseluruhan untuk dapat membangun image perusahaan yang baik dengan cara

fokus terkait menjaga hubungan baik dengan pelanggan, senantiasa dapat menjaga

kredibilitas dari pelayanan maskapainya, serta perusahaan berlaku profesional

seperti melaksanakan penerbangan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

Faktor image (I) signifikan dalam model ini mempengaruhi customer

expectation (CE), hal tersebut menjelaskan bahwa citra masing-masing maskapai

penerbangan dapat mempengaruhi ekspektasi pelanggan itu sendiri. Customer

expectation (CE) ternyata dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

perceived quality karena dilihat T hitung > T Tabel=1,96 yaitu sebesar 8,51.

Dalam pelanggan maskapai penerbangan biasanya ekspektasi pelanggan memang

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

20

berkaitan erat dengan kualitas yang dirasakan seperti kinerja pelayanan maskapai

penerbangan, penggunaan jenis pesawat yang dioperasionalkan, serta fasilitas dari

pesawat itu sendiri.

Pengaruh yang signifikan dapat dilihat juga pada konstruk perceived quality

(PQ) terhadap perceived value (PV), hal ini sangat menjelaskan bahwa

penumpang maskapai penerbangan yang sudah merasakan kualitas dan pelayanan

yang diberikan maka akan muncul nilai yang dirasakan baik seperti rasa senang,

bangga menggunakan maskapai penerbangan. Sedangkan untuk CSI, beberapa

konstruk seperti perceived value (PV), perceived quality (PQ), customer

expectation (CE) tidak berpengaruh hal tersebut terlihat dari nilai masing-masing t

statistiknya yang dibawah t Tabel, hal tersebut mengindikasikan bahwa kepuasan

pada penerbangan tidak di pengaruhi oleh konstruk-konstruk tersebut. Mungkin

faktor lain yang lebih spesifik bisa memberikan pengaruh terhadap kepuasan

pelanggan maskapai penerbangan seperti harga. Dalam penelitian ini pelanggan

maskapai penerbangan masih merasakan ekspektasi yang tinggi, namun kenyataan

yang di dapatkannya rendah, kualitas yang dirasakan dari pelanggan masih kurang

sesuai dan nilai yang muncul di benak pelanggan pun menjadi rendah tidak ada

rasa bangga atau senang menggunakan maskapai penerbangan, pada hasilnya

bahwa konstruk tersebut tidak mempengaruhi CSI.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa CSI tidak mempunyai pengaruh

terhadap loyalitas. Hal ini dapat terjadi karena terdapat alternatif moda

transportasi lainnya. Selain itu pada pengguna maskapai penerbangan secara

keseluruhan sulit untuk mendapatkan kepuasan, ada beberapa maskapai

penerbangan yang tidak memberikan service excellent, fasilitas yang terbatas atau

pemberlakukan harga yang tidak wajar. Oleh karena itu dari ketidakpuasan yang

muncul maka pengguna maskapai penerbangan akan mudah berpindah menjadi

menggunakan alat transportasi lain dengan tujuan untuk mencari kepuasan. Dari

penjabaran diatas dapat diinfomasikan bahwa pada model CSI maskapai

penerbangan total, faktor image berpengaruh terhadap loyalitas, dan ekspektasi

harapan, dari ekpektasi pelanggan membangun suatu kualitas yang dirasakan

pelanggan sehingga muncul nilai yang dirasakan pelanggan Hasil model CSI pada

maskapai penerbangan total ditunjukkan pada Gambar 7.

Gambar 7 Hasil model CSI pada maskapai penerbangan total

PV

PQ

CE

CSI L

I

Berpengaruh

Tidak Berpengaruh

PV

Page 32: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

21

Analisis Hasil Model CSI Full Service Carrier

Pada model CSI full service carrier yang menjadi responden adalah

penumpang yang selalu menggunakan maskapai penerbangan dengan jenis full

service carrier. Biasanya jenis maskapai penerbangan ini memiliki karakteristik

memberlakukan tarif yang lebih tinggi dibandingkan dengan tariff low cost

carrier. Penerapan tarif yang tinggi juga diiringi dengan pemaksimalan kualitas

pelayanan yang diberikan kepada penumpang. Berdasarkan hasil penelitian dalam

model ini customer loyalty (L) dapat dipengaruhi signifikan oleh faktor CSI (K).

Kepuasan pelanggan yang timbul dari persepsi pelanggan terhadap kinerja

pelayanan maskapai penerbangan full service carrier menimbulkan keinginan

pelanggan untuk setia menggunakan jasa maskapai penerbangan dibandingkan

moda transportasi lain, bahkan bersedia memberikan rekomendasi kepada

pelanggan transportasi lain untuk menggunakan pesawat jenis full service carrier.

Faktor CSI (K) tidak didapatkan dari konstruk-konstruk yang ada seperti

perceived value (PV), perceived quality (PQ), customer expectation (CE), dan

image (I) hal tersebut dibuktikan dengan tidak adanya pengaruh signifikan

terhadap kepuasan. Dengan kata lain seperti penjelasan pada model sebelumnya

bahwa kepuasan dalam kasus maskapai penerbangan full service juga dapat

dipengaruhi oleh konstruk lain yang lebih spesifik seperti misalnya harga.

Pelanggan dengan mendapatkan harga yang lebih tinggi namun mendapatkan

pelayanan yang maksimal mungkin justru akan menciptakan kepuasan, dari

kepuasan tersebut akan muncul suatu loyalitas.

Pada model CSI maskapai penerbangan full service faktor image

berpengaruh signifikan terhadap loyalitas, dengan kata lain perusahaan sudah

membina hubungan baik dengan pelanggan,menjaga kredibilitas perusahaan,

memberikan kepercayaan, dan profesionalisme dalam bekerja sehingga tercipta

loyalitas pelanggan. Faktor lain yang saling berpengaruh signifikan adalah

customer expectation (CE) terhadap perceived quality (PQ) serta image terhadap

customer expectation, perceived quality terhadap perceived value sama halnya

dengan model CSI maskapai penerbangan secara keseluruhan. Hasil model CSI

pada full service carrier ditunjukkan pada Gambar 8.

Gambar 8 Hasil model CSI pada full service carrier

PQ

CE

PV

CSI L

I

Berpengaruh

Tidak Berpengaruh

Page 33: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

22

Analisis Hasil Model CSI Low Cost Carrier

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dibandingkan dengan dua

model sebelumnya model CSI low cost carrier ini memiliki faktor-faktor yang

siginifikan lebih sedikit. Pada model ini yang menjadi responden adalah seluruh

pengguna jasa maskapai penerbangan jenis low cost dengan penjelasan bahwa

pihak maskapai penerbangan menetapkan sistem harga yang lebih murah,

melakukan penghematan biaya maka dilakukan eleminasi terhadap layanan

maskapai tradisional pada umumnya yaitu dengan pengurangan catering,

minimize reservasi dengan bantuan teknologi IT sehingga layanan nampak

sederhana dan bisa cepat.

Perbedaan dengan model full service yang pertama tidak adanya pengaruh

yang signifikan dari kepuasan terhadap loyalitas. Hal ini menjelaskan dalam

maskapai jenis ini tidak membentuk suatu kepuasan. Pelanggan walaupun

mendapatkan harga yang lebih murah, namun belum bisa dipastikan bahwa

mereka akan puas. Mungkin saja dengan pelayanan yang diberikan maskapai

penerbangan yang tidak maksimal, menjadikan kepuasan tersebut tidak terbentuk.

Selain itu juga CSI (K) tidak dapat dipengaruhi oleh konstruk-konstruk yang ada

seperti perceived value (PV), perceived quality (PQ), customerexpectation (CE),

dan image (I) dengan kata lain kepuasan dibentuknya oleh faktor-faktor lain sama

halnya dengan yang terjadi pada model full service.

Konstruk yang ada pengaruh signifikan diantaranya image terhadap

loyalitas, menjelaskan bahwa perusahaan maskapai penerbangan yang low cost

mampu menerapkan citra yang baik pada pelanggannya sehingga memunculkan

sikap untuk setia menggunakan jasa maskapai low cost. Selain itu juga image

memiliki pengaruh signifikan terhadap ekspektasi pelanggan, dengan artian bahwa

perusahaan membangun citra pada penggunanya dengan jalan senantiasa dapat

memenuhi ekspektasi yang diharapkan pelanggan terhadap jasa maskapai

penerbangan yang digunakannya. Dari customer expectation (CE) yang sudah

dibangun berpengaruh signifikan pada qualitas yang dirasakan pelanggan,

pengguna maskapai penerbangan jenis low ini dapat merasakan ekspektasi yang

difikirkankanya seperti kualitas pelayanan dan akan wujudkan dalam kualitas

yang dirasakan. Hasil model CSI pada maskapai penerbangan total ditunjukkan

pada Gambar 9.

Gambar 9 Hasil Model CSI pada low service carrier

PQ

CE

CSI L

I

Berpengaruh

Tidak Berpengaruh

PV

Page 34: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

23

Berdasarkan hasil peneitian, dalam studi kasus maskapai penerbangan baik

untuk jenis full service carrier maupun low cost carrier, sulit untuk menciptakan

loyalitas pelanggan, karena faktor untuk membuat kepuasan terhadap pelanggan

ternyata bukan dibentuk oleh variabel customer expectation, perceived quality,

atau perceived value. Peneliti disini memiliki dugaan bahwa faktor lain yang lebih

menjadi prioritas dalam membentuk suatu kepuasan pelanggan adalah harga.

Harga menjadi faktor yang sangat berpengaruh, karena untuk pengguna jasa

maskapai penerbangan biasanya pelanggan akan mendapat kepuasan apabila

mendapatkan harga tiket yang murah. Hal tersebut dapat terjadi terutama untuk

para pengguna maskapai jenis low cost yang berharap mendapatkan tiket

maskapai penerbangan dengan harga murah. Pengguna jasa maskapai pada

akhirnya berpeluang untuk membandingkan harga dengan tranportasi lainnya

selain maskapai penerbangan. Apabila harganya lebih murah maka pengguna jasa

langsung memilih transportasi lain tersebut untuk menuju tempat yang sama.

Pengguna maskapai penerbangan memiliki karakteristik price sensitif , akan

mudah berubah dengan melihat faktor harga yang ditentukan.

Hasil penelitian juga menyatakan bahwa loyalitas terhadap penggunaan

maskapai penerbangan dibandingkan dengan transportasi lainnya baik darat

maupun laut, tercipta pada pengguna jenis full service, hal tersebut terjadi karena

walaupun harga yang ditetapkan lebih tinggi namun kepuasan terhadap pelayanan

serta fasilitas terpenuhi dan tidak didapatkan dari alat transportasi lainnya. Namun

untuk jenis maskapai penerbangan low cost loyalitas terhadap penggunaan

maskapai sulit diciptakan, karena mereka memiliki pemahaman apabila harga

yang ditawarkan maskapai lebih tinggi, maka mereka akan lebih

mempertimbangakn untuk beralih menggunakan jenis tranportasi lainnya baik

darat maupun laut.

Model CSI berdasarkan Tujuan Penerbangan Dalam dan Luar Negeri

Gambar 10 Model CSI maskapai penerbangan tujuan ke dalam negeri

Dilihat dari model CSI yang lebih spesifik berdasarkan tujuan yang ingin

ditempuh pengguna menggunakan maskapai penerbangan baik dalam dan luar

negeri,terdapat hasil yang berbeda dibandingkan dengan model CSI maskapai

penerbangan total. Berdasarkan hasil perhitungan t statistik yang di tujukan pada

lampiran 2, untuk model CSI tujuan dalam negeri dapat dilihat bahwa perceived

PQ

CE

PV

CSI L

I

Berpengaruh

Tidak Berpengaruh

Page 35: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

24

quality (PQ), berpengaruh signifikan terhadap kepuasan, artinya bahwa pada

setiap pengguna maskapai penerbangan dalam negeri, tingkat kualitas yang

dirasakan dari maskapai tersebut langsung memberikan kepuasan, namun sama

halnya kepuasan tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas. Lebih

jelasnya ditunjukan pada Gambar 10.

Sedangkan pada model CSI luar negeri masing-masing indikator terlihat

banyak yang saling memberikan pengaruh signifikan,seperti kepuasan mendapat

pengaruh signifikan dari customer expectation (CE) dan pada akhirnya juga

kepuasan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas. Hal tersebut menjelaskan

bahwa pada pengguna maskapai penerbangan yang melakukan penerbangan

tujuan luar negeri bahwa ekspektasi terhadap jasa pelayanan dan fasilitas yang

diberikan telah terpenuhi, pada akhirnya loyalitas tercipta. Model CSI luar negeri

untuk jalur signifikannya ditunjukan pada Gambar 11.

Gambar 11 Model CSI maskapai penerbangan tujuan ke luar negeri

Model CSI berdasarkan Proses Pembelian Tiket Melalui Booking Online dan

Travel Agent

Gambar 12 Model CSI berdasarkan pembelian tiket booking online

Pada penelitian ini, dilakukan analisis model CSI berdasarkan pembelian

tiket, berdasarkan hasil perhitungan t statistic yang ditunjukan pada Lampiran 2

untuk model CSI berdasarkan pembelian tiket melalui booking online, kepuasan

PQ

CE

PV

CSI L

I

Berpengaruh

Tidak Berpengaruh

PQ

CE

PV

CSI L

I

Berpengaruh

Tidak Berpengaruh

pengaruh

Page 36: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

25

mendapat pengaruh signifikan dari customer expectation (CE), hal tersebut

menjelaskan bahwa ekspektasi pelanggan terhadap pelayanan dan fasilitas yang

diharapkan, setelah melakukan penerbangan ternyata pihak maskapai memberikan

pelayanan dan fasilitas yang sesuai sehingga memberikan kepuasan pada

pelanggannnya, namun hanya sebatas puas dan tidak membentuk suatu loyalitas,

sehingga tetap hanya image yang berpengaruh signifikan menciptakan loyalitas

moda transportasi penerbangan. Hasil model CSI melalui booking online dapat

ditunjukan pada Gambar 12.

Model CSI berdasarkan pembelian tiket menggunakan travel agent

didapatkan bahwa customer expectation (CE) dan perceived value (PV)

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan, namun tetap dari

kepuasan tersebut tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap loyalitas. Jadi

pada dasarnya hanya dari ekspektasi di awal sampai menggunakan maskapainya

pelanggan mendapat kepuasan dan muncul juga nilai yang dirasakan baik social

value, emotional value, performance value. Namun hanya sebatas kepuasan,

karena sama halnya pada model CSI maskapai penerbangan bahwa image yang

berpengaruh terhadap loyalitas pengguna maskapai penerbangan, sehingga

perusahaan maskapai penerbangan untuk mendapatkan kesetiaan dari

penggunannya image baik perusahaan harus dapat dijaga dan terus ditingkatkan.

Model CSI berdasarkan travel agent lebih jelas ditunjukan pada Gambar 13.

Gambar 13 Model CSI berdasarkan pembelian tiket melalui travel agent

Implikasi Manajerial

Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa sebagian besar pengguna jasa

maskapai penerbangan di Kota Bogor, adalah kalangan menengah ke atas dengan

pengeluaran per bulan >Rp.2.250.001, dengan usia pada rentang 14-27 tahun,

pada usia tersebut memang banyak aktifitas yang dilakukan di luar kota bahkan

luar negeri seperti sekolah, rekreasi, kunjungan keluarga, bekerja, atau bisnis.

Dalam melakukan penerbangan mereka sebagian besar dilakukan dengan keluarga

dan sumber informasi terkait berbagai maskapai penerbangan juga dihasilkan dari

keluarga. Melihat dari beberapa gambaran yang didapatkan dari karakteristik

responden tersebut dapat diaplikasikan bahwa perusahaan maskapai penerbangan

dalam menciptakan image yang baik, untuk maskapai low cost maupun full

service bisa dilakukan dengan periklanan lewat media elektronik seperti iklan di

PQ

CE

PV

CSI L

I

Berpengaruh

Tidak Berpengaruh

Page 37: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

26

televisi, iklan di televisi ini bertujuan untuk dapat memberikan product knowlage

terkait maskapai penerbangan, dan akan mendapatkan feedback dari pengguna

jasa maskapai lebih cepat karena media televisi banyak sekali dilihat oleh

keluarga baik di pagi hari atau malam hari, sehingga diharapkan keluarga bisa

memiliki peranan dalam hal impulse buying terhadap keputusan pemilihan

maskapai penerbangan yang akan digunakan. Pada akhirnya diharapkan image

perusahaan terbentuk dan loyalitas pelanggan tercipta.

Berdasarkan hasil penelitian pada model CSI full service carrier, dihasilkan

bahwa pada perusahaan full service menciptakan loyalitas pada pelanggannya

dapat dilakukkan dengan fokus pada peningkatan image dari perusahaan maskapai

itu sendiri. Meningkatkan citra dapat dilakukan dengan cara periklanan yang

secara kontinu, memberikan informasi terkini terkait harga tiket, promo, serta

keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan. Peningkatkan public

relation yang baik, untuk menciptakan hubungan baik dengan masyarkat

sehingga persepsi image perusahaan tetap konsisten bahkan meningkat di benak

pelanggan. Peningkatan kualitas dengan cara pelayanan service excellent dari

awak kabin dengan bersikap ramah, cepat, tanggap dan sopan, pada penumpang

dan menjaga ketepatan dalam pemberangkatan dan ketibaan sesuai dengan yang

sudah dijadwalkan. Image baik akan tercipta pada pelanggan dan akhirnya

loyalitas pun terwujud dalam bentuk kesetiaan pengguna yang tetap menggunakan

maskapai penerbangan dibandingkan alat transportasi lainnya.

Berdasarkan hasil penelitian pada model CSI low cost carrier dihasilkan,

loyalitas pelanggan menggunakan maskapai penerbangan hanya di pengaruhi

faktor image. Oleh karena itu perusahaan yang menerapkan strategi berupa

penatapan harga yang relatif lebih rendah tetap fokus terhadap image.

Pembentukan image yang utama yang harus dilakukan adalah menghilangkan

paradima bahwa maskapai low cost mengesampingkan tingkat keselamatan

penumpangnya dengan alasan harga murah dengan cara berusaha tetap

memaksimalkan pelayanan kepada penumpang dari segi fasilitas dalam kabin,

awak kabin memberikan pelayanan yang cepat, tepat, ramah dan sopan pada

penumpang. Menjaga keselamatan penumpang dengan cara penggunaan jenis

pesawat sesuai standar penerbangan, dilakukan pengecekan yang ekstra pada

mesin pesawat, penggunaan SDM pilot dan co pilot yang profesional. Selain itu

untuk menciptakan loyalitas pelanggan pada perusahaan low cost dapat dilakukan

dengan sistem pemberlakuan membership, pembuatan member untuk pengguna

yang nantinya akan mendapat keuntungan-keuntungan dari kepemilikan member

tersebut, dengan diberlakukannya sistem poin sehingga setiap pengguna yang

melakukan penerbangan semakin rutin maka berpeluang mengumpulkan poin

lebih banyak. Perusahaan akan memberikan reward terhadap poin yang telah

dikumpulkan oleh pelanggannya baik dalam bentuk potongan harga tiket, tiket

gratis, pelayanan ekstra dan keuntungan-keuntungan lainnya yang didapatkan dari

kepemilikan member tersebut. Implikasi tersebut diharapkan dapat menciptakan

loyalitas pelanggan untuk setia menggunakan jasa maskapai penerbangan

dibandingkan dengan alat transportasi lainnya.

Page 38: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

27

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Karakteristik pengguna jasa maskapai penerbangan di Kota Bogor, didapatkan

sejumlah perempuan 66%. Usia yang banyak melakukan penerbangan usia 14-

27 sebanyak 49%. Pengeluaran per bulan untuk persentase paling tinggi

adalah >Rp.2.250.001 55%. Profesi yang banyak melakukan penerbangan di

dominasi oleh pelajar sebanyak 37%, pegawai negeri 25%, dan di benak

penduduk Kota Bogor merek maskapai penerbangan yang paling diingat

adalah Garuda Indonesia sebesar 62%, serta untuk brand recall yaitu merek

yang diingat pelanggan setelah menyebutkan yang pertama adalah Lion Air

dengan proporsi 28%. Penduduk Kota Bogor melakukan pene bangan ≤2 kali

dalam sebulan sebesar 72%, tujuan yang dituju mayoritas dalam negeri

sebanyak 83%, alasan utama menggunakan jasa maskapai penerbangan adalah

cepat sampai tujuan 82%. Pengguna jasa maskapai penerbangan melakukan

penerbangan bersama keluarga sebesar 60%, sumber informasi dari keluarga

35% dan media elektronik 33%, pembelian tiket dengan cara booking online

56%. Merek maskapai yang sering digunakan Lion Air 41% untuk jenis low

cost carrier dan Garuda Indonesia 30% untuk full service carrier. Pada

karakteristik responden usia, profesi, dan tingkat pengeluaran per bulan tidak

ada korelasi dengan loyalitas pelanggan karena nilai asimtot signifikan > nilai

taraf nyata yang menyatakan tidak ada korelasi.

2. Pada model CSI maskapai penerbangan total, customer loyalty (I) hanya

dipengaruhi signifikan oleh faktor image (I) sedangkan faktor lain tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap loyalitas, hal tersebut terjadi karena

antara CSI (K) tidak signifikan pula terhadap loyalitas. Pada hasil penelitian

ini kepuasan tidak terbangun pengaruh signifikan oleh faktor perceived quality

(PQ), perceived value (PV) dan costumer expectation (CE), melainkan hanya

image (I). Dalam model juga didapatkan bahwa faktor image memberikan

pengaruh signifikan pada costumer expectation (CE), dan (CE) pun

memberikan pengaruh signifikan pada perceived quality (PQ) dan (PQ)

memberikan pengaruh pada perceived value (PV).

3. Pada model CSI full service carier, hanya faktor image memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas. Faktor CSI (K) konsisten tidak

dipengaruhi secara signifikan oleh faktor perceived quality (PQ), perceived

value (PV) customer expectation (CE), dan image (I). Image memberikan

pengaruh signifikan pada customer expectation (CE), dan (CE) pun

memberikan pengaruh signifikan pada perceived quality (PQ) dan (PQ)

memberikan pengaruh pada perceived value (PV). Sedangkan pada model

CSI maskapai penerbangan low cost carrier, image berpangaruh signifikan

terhadap loyalitas pelanggan, namun dalam model low cost carrier ini image

tidak berpengaruh signifikan juga terhadap CSI (K), jadi sama halnya dengan

konstruk lainnya yaitu perceived quality (PQ), perceived value (PV) dan

customer expectation (CE) tidak bisa memberikan pengaruh signifikan

terhadap kepuasan. Hasil akhirnya dalam model ini tetap bahwa faktor CSI

(K) tidak berpengaruh pada loyalitas pelanggan. Dalam model ini juga

didapatkan bahwa image memberikan pengaruh signifikan pada customer

Page 39: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

28

expectation (CE), dan CE pun memberikan pengaruh signifikan pada

perceived quality (PQ).

Saran

1. Berdasarkan hasil penelitian dari ketiga model maskapai penerbangan, secara

konsisten faktor image (I) dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap

loyalitas. Oleh karena itu dapat dijadikan masukan agar perusahaan maskapai

penerbangan baik jenis full service carrier maupun low cost carrier dapat

mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas image perusahaannya agar

dapat menciptakan loyalitas pelanggan.

2. Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan, antara lain hanya

menggunakan faktor image (I), customer expectation (CE), perceived quality

(PQ), perceived value (PV) dan CSI. CSI dalam peneltian ini direfleksikan

oleh sebelas indikator, sebagai saran kedepannya dapat digunakan indikator

yang merefleksikan CSI nya lebih sedikit sehingga mungkin CSI dapat

berpengaruh signifikan terhadap loyalitas. Penelitian selanjutnya, untuk

mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pada pengguna

maskapai penerbangan dapat dianalisis dengan menggunakan faktor lain

seperti faktor harga dan alat analisis SEM lainnya seperti AMOS atau LISREL

DAFTAR PUSTAKA

Andreassen TW, Linunadestad B. 1997. The effects of corporate image in the

formation of customer loyalty. J of SM. 1:82-92.

[BPS] Badan Pusat Statistik Kota Bogor. 2013. Penduduk dan Tenaga Kerja,

Bogor (ID).

[BPS] Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Republik

Indonesia. 2012. Statistik nasional udara penumpang dan pesawat. Jakarta

(ID).

Ghozali I. 2008. Structural Equation Modelling Metode Alternatif dengan Partial

Least Square. Edisi 2. Semarang (ID): Badan Penerbit Universitas

Diponegoro.

Griffin J. 2005. Customer loyalty: Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan

Pelanggan. Jakarta (ID): Erlangga.

Kementrian Perhubungan. 2012. Penumpang yang diangkut oleh maskapai

penerbangan terpilih tahun 2012. Jakarta (ID).

Santoso S. 2007. Structural Equation Modelling. Jakarta (ID): PT. Elex Media

Komputindo.

Nielsen Media Index. 2013. Segmentasi dengan Demografi. Jakarta (ID).

Sitepu Masliana Bangun. 2005. Mengatasi berbagai tantangan dalam era

globalisasi melalui peningkatan perilaku kewiraswastaan. JIAOBB. 13 (1).

Turkyilmaz A, Ozkan C. 2007. Development of a customer satisfaction index

model an application to the turkish mobile phone sector. IMDS. 107 (5). Umar H. 2005. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta (ID):

PT. Raja Grafindo Persada.

Page 40: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

29

Lampiran 1 Karakteristik responden

No Karakteristik

Responden

Uraian (%) No Karekteristik

Responden

Uraian (%)

1. Jenis Kelamin Perempuan 66 8

Tujuan yang

dituju

Dalam negeri 83

Laki-laki 34 Luar negeri 17

2 Usia 14-27 tahun 49 9

Alasan

menggunakan

maskapai

penerbangan

Cepat sampai

tujuan

78

28-41 tahun 10 Nyaman 18

42-55 tahun 36 Harga

Terjangkau

2

56-69 tahun 5 Keamnanan

terjamin

2

3. Profesi Pelajar 37 10 Sumber

informasi

Keluarga 35

Pegawai

Negeri

25 Media

Elektronik

33

Pegawai

Swasta

17 Travel Agent 12

Wirausaha 8 Teman 11

Lainnya 13 Media Cetak 9

4. Pengeluaran

per Bulan

<Rp.400.000 1 11 Rekan dalam

menggunakan

maskapai

Keluarga 60

Rp.400.001-

Rp.600.000

3 Teman 18

Rp.600.001-

Rp.800.000

13 Sendiri 22

Rp.800.001-

Rp.1.250.000

15 Pacar 0

Rp.1.250.001-

Rp.1.750.000

6 Lainnya 0

Rp.1.750.000-

Rp.2.250.001

7 12 Proses

pembelian

tiket

Booking

online

56

>Rp.2.250.001 55 Travel agent 44

5. Top of mind Garuda

Indonesia

62 Pembelian di

bandara

0

Air Asia 15 Lainnya 0

Lion Air 14 13 Brand yang

sering

digunakan

Lion Air 41

Citilink 6 Garuda

Indonesia

30

Sriwijaya Air 3 Air Asia 20

6. Brand recall Lion Air 28 Citilink 4

Citilink 15 Sriwijaya Air 4

Air Asia 11 Batavia Air 1

Srwijaya Air 9

Batavia Air 7

Lainnya 30

7. Intensitas

menggunakan

maskapai

penerbangan

≤ 2 kali 72

3-4 kali 24

5-6 kali 3

>6 kali 1

Page 41: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

30

Lampiran 2 Nilai Path Coefficient (Mean, STDEV, T-Values)

a. Berdasarkan pembelian tiket booking online dan travel agent

MODEL CSI Hubungan

Original

Sample

(O)

Sample

Mean (M)

Standard

Deviation

(STADE)

Staandard

Error

(STERR)

TStatistiks

( | O /

STERR |)

Berdasarkan

pembelian

tiket booking

online

CE->CSI 0,295534 0,299812 0,130863 0,130863 2,258352

CE->PQ 0,473257 0,481296 0,070883 0,070883 6,676562

CSI->L -0,105263 -0,106255 0,089595 0,089595 1,174873

I->CE 0,351361 0,357823 0,088197 0,088197 3,983833

I->CSI -0,013100 -0,014054 0,137781 0,137781 0,095082

I->L 0,393606 0,399987 0,074093 0,074093 5,312317

PQ->CSI -0,147362 -0,146846 0,128746 0,128746 1,144589

PQ->PV 0,266687 0,270731 0,072960 0,072960 3,655232

PV->CSI 0,057158 0,057941 0,137181 0,137181 0,416663

Berdasarkan

pembelian

tiket travel

agent

CE->CSI 0,251700 0,253979 0,112295 0,112295 2,241427

CE->PQ 0,478048 0,494536 0,060717 0,060717 7,873366

CSI->L 0,196009 0,183508 0,131586 0,131586 1,489594

I->CE 0,362991 0,369002 0,099746 0,099746 3,639169

I->CSI -0,110316 -0,095753 0,143767 0,143767 0,767325

I->L 0,451650 0,455689 0,067091 0,067091 6,731865

PQ->CSI -0,262809 -0,268562 0,145676 0,145676 1,804064

PQ->PV 0,508458 0,515409 0,068264 0,068264 7,448391

PV->CSI 0,276753 0,268394 0,117447 0,117447 2,356413

b. Berdasarkan tujuan dalam negeri dan luar negeri

MODEL CSI Hubungan

Original

Sample

(O)

Sample

Mean (M)

Standard

Deviation

(STADE)

Staandard

Error

(STERR)

TStatistiks

( | O /

STERR |)

Berdasarkan

tujuan dalam

negeri

CE->CSI 0,100317 0,097914 0,101286 0,101286 0,990431

CE->PQ 0,221369 0,222478 0,103702 0,103702 2,134665

CSI->L -0,045163 -0,041258 0,096404 0,096404 0,468475

I->CE 0,350899 0,363435 0,098832 0,098832 3,550471

I->CSI -0,033443 -0,042474 0,122946 0,122946 0,272014

I->L 0,377489 0,379070 0,070611 0,070611 5,346026

PQ->CSI -0,271408 -0,276476 0,108919 0,108919 2,491843

PQ->PV 0,395131 0,405505 0,072863 0,072863 5,422917

PV->CSI 0,174170 0,174546 0,124523 0,124523 1,398693

Berdasarkan

tujuan luar

negeri

CE->CSI 0,356794 0,359077 0,099516 0,099516 3,585288

CE->PQ 0,255678 0,258452 0,091827 0,091827 2,784337

CSI->L 0,231106 0,227349 0,065954 0,065954 3,504040

I->CE 0,297353 0,308359 0,090090 0,090090 3,300631

I->CSI -0,054591 -0,040687 0,136916 0,136916 0,398717

I->L 0,493072 0,487727 0,058535 0,058535 8,423569

PQ->CSI 0,190281 0,185530 0,138998 0,138998 1,368953

PQ->PV 0,498175 0,501235 0,070296 0,070296 7,086782

PV->CSI 0,394005 0,393928 0,123291 0,123291 1,398693

Page 42: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · diperoleh dari studi literature seperti buku, jurnal, internet ,skripsi-skripsi terdahulu. ... 1 Statistik nasional angkutan udara

31

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Wahid Nurwahyudin, dilahirkan di Sumedang

pada tanggal 17 November 1990. Penulis adalah anak pertama dari dua

bersaudara, pasangan Bapak Wiwin Wahyu dan Ibu Iyar Wiarsih. Bertempat

tinggal di Lingkungan Karapyak No.16 Kelurahan Situ Kecamatan Sumedang

Utara Kabupaten Sumedang Jawa Barat

Riwayat pendidikan penulis bermula dari TK Widuri, kemudian

dilanjutkan di SD Negeri Karapyak 1 hingga lulus pada tahun 2003. Penulis

melanjutkan jenjang pendidikan ke SMP Negeri 2 Sumedang hingga lulus dan

melanjutkan lagi ke SMA Negeri 1 Sumedang lulus pada tahun 2009. Kemudian

penulis mengambil kuliah di program sarjana Manajemen di Fakultas Ekonomi

dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor hingga lulus pada tahun 2013.

Pengalaman organisasi yang pernah diikuti oleh penulis adalah IAAS IPB,

Lingkung Seni Gentra Kaheman, Bem Fem IPB dan Organisasi Mahasiswa

Daerah WAPEMALA. Selain di bidang akademik dan organisasi, penulis juga

menorehkan prestasi di beberapa perlombaan tingkat nasional antara lain, Juara 1

Marketing Competition Unika Atmajaya, Juara 1 Lomba Business Plan

Universitas Sriwijaya Palembang, Juara 3 IPB Bussiness Plan serta Juara 4 Debate

Marketing Universitas Maranatha.