pengaruh model kooperatif tipe think pair share...

12
1 Alumni Prodi Biologi STKIP PGRI Lubukinggau 2-3 Dosen Prodi Biologi STKIP PGRI Lubukinggau PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP MA’ARIF NU TUGUMULYO TAHUN AJARAN 2016/2017 ARTIKEL ILMIAH Oleh: Nama : ROHMAD SIDIQ SUNARYA NIM : 4212125 Dosen Pembimbing : 1. Merti Triyanti, M.Pd. 2. Destien Atmi Arisandy, M.Pd. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (STKIP-PGRI) LUBUKLINGGU 2017

Upload: others

Post on 31-Dec-2019

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/sidiq.pdf · membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Rumusan Masalah dalam Penelitian

1 Alumni Prodi Biologi STKIP PGRI Lubukinggau 2-3 Dosen Prodi Biologi STKIP PGRI Lubukinggau

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP

MA’ARIF NU TUGUMULYO TAHUN AJARAN 2016/2017

ARTIKEL ILMIAH

Oleh:

Nama : ROHMAD SIDIQ SUNARYA

NIM : 4212125

Dosen Pembimbing : 1. Merti Triyanti, M.Pd.

2. Destien Atmi Arisandy, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGU

2017

Page 2: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/sidiq.pdf · membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Rumusan Masalah dalam Penelitian

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP

MA’ARIF NU TUGUMULYO TAHUN AJARAN 2016/2017

Rohmad Sidiq Sunarya1, Merti Triyanti

2, Destien Atmi Arisandy

3

Email: [email protected]

ABSTRACT

This thesis entitled "The Influence of Cooperative Model of Think

Pair Share to the Biology Learning Result of Grade VIII Junior High

School Ma'arif Nu Tugumulyo". This study aims to determine the

influence of Cooperative Model Type Think Pair Share on the results

of biology students learning grade VIII Junior Ma'arif Nu Tugumulyo.

This type of research is in the form of pure experiment with design

used is random, pre-test, post-test design. The population of the entire

class of VIII Junior High School Ma'arif Nu Tugumulyo, which

consists of 3 classes and sampling in this study was done randomly.

After the drawing, two classes were chosen as a class VIII.a as

experimental class and VIII.b as control class. Class VIII.a was given

a learning model using Think Pair Share cooperative type and class

VIII.b with a conventional model. Technique of collecting data is

done by technical test with essay problem as much as 12 problem.

Based on the result of the calculation of the post-test average equation

test on the significant level, that thitung> ttable with value 1.66

<1.671. So it can be concluded Ha rejected and H0 accepted. Thus it

can be concluded that there is no influence of Think Pairs Share Co-

operative Model on Biology learning result of grade VIII students

Ma'arif Nu Tugumulyo.

Keywords: Think Pair Share, Learning Outcomes, Biology.

Page 3: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/sidiq.pdf · membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Rumusan Masalah dalam Penelitian

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu wadah dalam upaya mencerdaskan

kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas manusia seutuhnya yang menjadi

tanggung jawab profesional setiap guru. Pengembangan pendidikan dalam

pembangunan untuk mewujudkan dan meningkatkan pengembangan kualitas

menuju warga negara yang memahami ilmu pengetahuan dan teknologi karena

berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Berhasil tidaknya

pendidikan yang dilaksanakan akan menentukan maju mundurnya negara tersebut.

Pendidikan sebagai salah satu kebutuhan yang penting dalam kehidupan manusia.

Menurut Buchori dalam (Trianto 2007:1), bahwa pendidikan yang baik adalah

pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk sesuatu profesi

atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya

dalam kehidupan sehari-hari.

Biologi merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan disetiap

jenjang pendidikan yang tidak hanya sekadar berpikir dan menganalisa, tetapi

mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan biologi dan pola pikir biologi

dalam kehidupan sehari-hari dan mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Biologi

juga merupakan salah satu mata pelajaran yang mempelajari ide-ide atau konsep

yang bersifat abstrak dan dapat dipandang sebagai ilmu-ilmu dasar yang

berkembang pesat serta dapat menumbuhkan kemampuan bekerja sama yang

efektif.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 19-20 Agustus 2016

di SMP Ma’arif Nu Tugumulyo menunjukkan bahwa guru selama ini belum

menggunakan model pembelajaran yang kurang bervariasi sehingga siswanya

mudah bosan dalam proses belajar mengajar. Keberhasilan pembelajaran

ditentukan sampai sejauh mana penguasaan anak didik terhadap bahan pelajaran

yang disampaikan oleh guru. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat

pemahaman, penguasan materi serta prestasi belajar siswa. Jika semakin tinggi

pemahaman dan penguasaan materi serta prestasi belajar maka semakin tinggi

pula tingkat keberhasilan pembelajarannya.

Mengatasi permasalahan ini dapat diterapkan suatu model kooperatif.

Pembelajaran kooperatif adalah bentuk pembelajaran kelompok yang melibatkan

Page 4: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/sidiq.pdf · membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Rumusan Masalah dalam Penelitian

siswa untuk saling membantu dan bekerja sama dengan siswa yang lain dalam

mencapai tujuan belajar, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator. Salah satu

model pembelajaran yang termasuk dalam model kooperatif adalah model tipe

Think Pair Share. Think Pair Share adalah merupakan jenis pembelajaran

kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa (Trianto,

2007:61). Model pembelajaran ini anak relatif bebas bersikap dan berpikir, anak

relatif bebas memilih perilaku yang dapat diterima atau tidak diterima oleh teman-

temannya, Anak bebas menguji kemampuan pola berpikirnya dengan pola

berpikir teman-temannya. Pola bebas berpikir yang dimiliki itu maka diharapkan

anak-anak dapat lebih aktif dalam berinteraksi, sehingga dapat mempermudah

mereka dalam memahami materi yang sedang diajarkan oleh guru. Model

kooperatif tipe Think Pair Share merupakan suatu cara yang efektif untuk

membuat variasi suasana pola diskusi kelas.

Rumusan Masalah dalam Penelitian ini adalah “Adakah pengaruh model

kooperatif tipe Think Pair Share terhadap hasil belajar Biologi siswa kelas VIII

SMP Ma’arif Nu Tugumulyo ?”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

mengetahui pengaruh model kooperatif tipe Think Pair Share terhadap hasil

belajar Biologi siswa kelas VIII SMP Ma’arif Nu Tugumulyo.

Deskripsi Teoritik

1. Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Isjoni (2007:11) bahwa pembelajaran pada dasarnya merupakan

upaya guru untuk membantu siswa melakukan kegiatan belajar dengan tujuan agar

terwujudnya efisiensi dan efektifitas dalam belajar.

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang dapat kita

gunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau

pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat

pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum dan

lain-lain. Model pembelajaran mengarahkan kita kedalam mendesain

pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian rupa sehingga tujuan

pembelajaran tercapai, Joyce dalam (Trianto, 2014:22).

2. Model Kooperatif Tipe Think Pair Share

Page 5: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/sidiq.pdf · membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Rumusan Masalah dalam Penelitian

Menurut Suyatno (2009:54) model kooperatif tipe think pair share

tergolong tipe kooperatif dengan sintak: Guru menyajikan materi klasikal, berikan

persoalan kepada siswa dan siswa bekerja kelompok dengan cara berpasangan

sebangku-sebangku (think-pair), presentasi kelompok (share). Secara ringkas

sintak pembelajaran tipe Think Pair Share, yaitu thinking (berpikir), pairing

(berpasangan), sharing (berbagi). Menurut Trianto (2007:61) Think Pair share

merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi

pola interaksi siswa. Adapun langkah-langkah pembelajaran biologi dengan

menggunakan model kooperatif tipe Think Pair Share menurut Frank Lyman

dalam (Huda M,2013:51 ) antara lain: (1) Think (berpikir) yaitu memberi

kesempatan kepada siswa untuk mencari jawaban tugas secara mandiri. (2)

Pairing (berpasangan) yaitu bertukar pikiran dengan teman sebangku. (3) Sharing

(berbagi) yaitu berdiskusi dengan pasangan lain Prosedur: (a) Siswa ditempatkan

dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok terdiri dari empat anggota siswa. (b)

Guru memberikan tugas pada setiap kelompok. (c) Masing-masing anggota

memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri-sendiri terlebih dahulu. (d)

Kelompok membentuk anggota-anggotanya secara secara berpasangan

mendiskusikan hasil pengerjaan individunya. (e) Kedua pasangan lalu bertemu

kembali dalam kelompoknya masing-masing untuk menshare hasil diskusinya.

Seperti metode atau strategi pembelajaran yang lain, model pembelajaran

Think Pair Share mempunyai kelebihan dan kekurangan. Menurut Drs. Asep

Jihad dan Dr. Abdul Haris (1993:35) Kelebihan Model Pembelajaran Think Pair

and Share yaitu: (1) Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat suatu

informasi. (2) Seorang siswa dapat belajar dari siswa yang lain serta saling

menyampaikan ide untuk didiskusikan sebelum disampaikan didepan kelas. (3)

Memperbaiki rasa percaya diri siswa dan semua siswa diberi kesempatan untuk

berpartisipasi dalam kelas. (4) Selain itu model Think Pair Share (TPS) sebagai

salah satu model pembelajaran koorperatif yang terdiri dari 3 tahapan, yaitu

Thinking (berpikir), Pairing (berpasangan), Share (berbagi), sehingga guru tidak

lagi sebagai satu-satunya sumber pembelajaran. Sedangkan Kekurangan Model

Pembelajaran Think Pair and Share yaitu: (1) Siswa yang pasif, dengan metode

Page 6: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/sidiq.pdf · membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Rumusan Masalah dalam Penelitian

ini mereka akan ramai dan mengganggu teman-temannya. (2) Siswa yang

seharusnya menyelesaikan soal dengan berdiskusi bersama pasangan satu bangku

dengannya tetapi masih suka memanfaatkan kegiatan ini untuk berbicara di luar

materi pelajaran. (3) Jumlah siswa yang ganjil berdampak pada saat pembentukan

kelompok. Ketidaksesuaian antara waktu yang direncanakan dengan pelaksanaan.

METODE PENELITIAN

Jenis eksperimen pada penelitian ini adalah eksperimen murni, dengan adanya

kelompok lain yang tidak dikenal eksperimen dan ikut mendapatkan pengamatan.

Desain penelitian dalam penelitian ini berbentuk random pre-test, post-test desain,

yang melibatkan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Adapun desain Penelitian ini menurut Arikunto(2010:126) dapat dilihat

pada Tabel 1

Tabel 1

Group Pre-Test, Treatment Post-Test

E 01 X 02

K 03 04

Keterangan:

E : kelompok eksperimen

K : kelompok kontrol

X : perlakuan yang diberikan dengan menggunakan model kooperatif tipe

Think Pair Share (TPS)

01 : pre-test kelas eksperimen

02 : post-test kelas eksperimen

03 : pre-test kelas kontrol

04 : post-test kelas control

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh seluruh

siswa kelas VIII SMP Maarif Tugumulyo berjumlah 80 siswa dan yang menjadi

sampel yaitu kelas VIII.a sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model

kooperatif tipe Think Pair Share yang berjumlah 28 orang siswa. Sedangkan pada

kelas VII.b sebagai kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan

pembelajaran konvensional berjumlah 26 siswa. Teknik pengumpulan data yang

Page 7: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/sidiq.pdf · membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Rumusan Masalah dalam Penelitian

digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes. Teknik tes digunakan untuk

mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa kelas VIII SMP Maarif

Tugumulyo. Bentuk tes yang digunakan berbentuk essay sebanyak dua belas soal

dan data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji-t pada taraf kepercayaan

.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

a. Analisis Kemampuan Awal Siswa

Kemampuan awal dalam penelitian ini adalah pengetahuan awal yang

dimiliki siswa sebelum diberi pembelajaran Sistem Gerak. Kemampuan awal

diperoleh melalui pemberian soal berbentuk pilihan ganda sebanyak 12 soal pada

kelas eksperimen yang berjumlah 28 siswa, maupun kelas kontrol yang berjumlah

26 siswa, pre-test dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2016. Berdasarkan

perhitungan data hasil tes awal nilai rata-rata pre-test pada kelas eksperimen

sebesar 19,47 dan untuk simpangan bakunya sebesar 8,20. Sedangkan pada kelas

kontrol nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 20,14 dan simpangan bakunya

sebesar 5,79. Halaman ini berarti rata-rata kemampuan siswa kelas eksperimen

dan kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan hampir sama.

b. Analisis Kemampuan Akhir Siswa

Pos-test adalah tes akhir yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan

siswa setelah diberikan pembelajaran materi sistem gerak. Kemampuan akhir

diperoleh melalui pemberian soal yang berbentuk pilihan essay sebanyak 12 soal,

baik kelas eksperimen dengan menggunakan model kooperatif tipe Think Pair

Share, yang berjumlah 28 siswa yang dilaksanakan pada tanggal 07 November

2016, maupun kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional berjumlah

26 siswa yang dilaksanakan pada tanggal 08 November 2016. Berdasarkan

rekapitulasi hasil tes akhir siswa bahwa nilai rata-rata hasil post-test pada kelas

eksperimen sebesar 65,27 dan untuk simpangan bakunya sebesar 11,42.

Sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 60,14 dan

untuk simpangan bakunya sebesar 12,35. Jadi dapat disimpulkan bahwa

kemampuan akhir siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas

kontrol.

Page 8: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/sidiq.pdf · membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Rumusan Masalah dalam Penelitian

perbandingan antara kemampuan awal dan kemampuan akhir masing –

masing kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada grafik 1.

Gambar 1 Grafik Kemampuan Awal Dan Kemampuan Akhir Siswa.

2. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data yang di dapatkan selam penelitian di SMP

Ma’arif Nu Tugumulyo yang dimulai dari tanggal 24 Oktober 2016 sampai 24

November 2016, peneliti mengajar pada kelas VIII.a sebagai kelas eksperimen

dengan menggunakan model kooperatif tipe Think Pair Share yang berjumlah 28

orang siswa. Sedangkan pada kelas VII.b sebagai kelas kontrol yang

pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional berjumlah 26 siswa.

Pada tanggal 24 Oktober 2016 dilakukan pret-test selama 30 menit dengan

soal essay sebanyak 12 soal. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa nilai rata-

rata kemampuan awal siswa kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol

sebelum diberikan perlakuan yang berbeda relatif sama. Halaman ini ditunjukkan

dari nilai rata-rata pre-test siswa kelas eksperimen sebesar 19,47 dan pada kelas

kontrol sebesar 20,14. Diperoleh data awal (pre-test) pada kelas eksperimen

berditribusi normal X2hitung ˂ X

2tabel yaitu 5,7827 ˂ 11,0705 dan pada kelas

kontrol juga berdistribusi normal dengan X2hitung ˂ X

2tabel yaitu 4,8805 ˂

11,0705.

0

10

20

30

40

50

60

70

Column3

Column1

Column2

Page 9: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/sidiq.pdf · membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Rumusan Masalah dalam Penelitian

Kemudian dilakukan uji homogenitas dengan menghasilkan Fhitung < Ftabel

yaitu 1,66 < 1,92 maka dapat dikatakan bahwa kedua kelompok berangkat dari

keadaan yang sama atau homogen. Tidak adanya perbedaan kemamouan awal

siswa (pre-test) keduakelas tersebut dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis

dengan nilai thitung = -0,35 < ttabel = 2,000.

Pada pertemuan pertama pada kelas eksperimen tanggal 26 Oktober 2016

siswa diberikan perlakuan menggunakan model kooperatif tipe Think Pair Share,

sedangkan pada 27 Oktober 2016 kelas kontrol pembelajarannya dilakukan

dengan menggunakan pembelajaran konvensional.

Pada pertemuan pertama selama 80 menit pelaksanaan pembelajaran

dengan model kooperatif tipe Think Pair Share, grur menjelaskan tentang model

pembelajaran yang digunakan didalam proses pembelajaran, kemudian

menyampaikan materi yang akan dipelajari dan subtopik-subtopik khusus

menyampaikan tersebut,selanjutnya membagi siswa secara berpasangan yang

heterogen sebanyak 14 pasang dengan masing-masing kelompok terdiri dari 2

orang siswa, pasangan dibagi berdasarkan peringkat siswa dikelas, setelah

pasangan dibagi selanjtunya masing-masing pasangan melakukan diskusi selama

40 menit. Setelah siswa melakukan diskusi selanjutnya guru memberikan

kesempatan kepada masing-masing pasangan untuk maju dan mengutarakan hasil

diskusinya kedepan kelas proses ini dilakuan berurutan. Diakhir proses

pembelajaran guru dan siswa menyimpulkan bersama tentang materi yang telah

dipelajari.

Penggunaan model ini terlihat siswa masih kurang memahami dan masih

kebingungan dalam menggunakan model kooperatif tipe Think Pair Share, masih

ada siswa yang tidak serius dalam mengikuti jalannya pemlajaran, akan tetapi

siswa terlihat aktif. Halaman ini dapat dimaklumi karena penggunaan model

kooperatif tipe Think Pair Share pertama kali dilakukan dikelas VIII SMP Ma’arif

Nu Tugumulyo.

Sedangkan pada kelas kontrol pada pertemuan pertama selama 80 menit

pelaksanaan pembeljaran yang dilukan dengan menggunakan pembelajaran

konvensional, dengan menggunkan metode ceramah tanya-jawab, pada pertemuan

Page 10: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/sidiq.pdf · membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Rumusan Masalah dalam Penelitian

pertama guru menjelaskan materi sistem Gerak pada manusia dan hubungannya

dengan kesehatan. Pada pertemuan pertama terlihat siswa kurang aktif dalam

proses pembelajara, siswa kurang antusias dalma mengikuti pembelajaran yang

berlangsung dan hanya siswa tertentu saja yang aktif bertanya dan mengemukakan

pendapat.

Pada pertemuan kedua pada tanggal 31 Oktober 2016 dikelas eksperimen

masih dengan menggunakan model kooperatif tipe Think Pair Share, yang diawali

dengan pasangan selanjutnya yang melakukan presentasi, dilanjutkan dengan

penggunaan model kooperatif tipe Think Pair Share, pada pertemuan kedua ini

terlihat siswa lebih teratur didalam mengikuti proses pembelajaran, terlihat siswa

aktif, hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang inngin maju kedepan

mengutarakan hasil diskusinya, hal ini tentu sesuai dengan kelebihan model

kooperatif tipe Think Pair Share menurut Suprijono, (2009:110) yaitu, (1)

Suasana lebih menjadi aktif 2) Anka mendapat kesempatan baik secara individu

maupun kelompok untuk menanyakan halaman-halaman yang belum dimengerti

3) guru dapat mengetahui penguasaan anak terhadap materi yang disampaikan 4)

Mendorong anak untuk berani mengajukan pendapat.

Selain itu menurut hasil penelitian, Hasil penelitian ini relevan dengan

hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Nuhayati (2012), mengatakan bahwa

dalam penelitiannya model Think Pair Share mampu meningkatkan motivasi hasil

belajar siswa kelas VII D SMP Kediri, data tes awal siswa 65,6 setelah dilakukan

model Think Pair Share meningkat 75,77 sehingga terjadi peningkatan sebesar

17%. Ini berarti prestasi belajar siswa yang diberi pelajaran menggunakan model

Think Pair Share lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan

pembelajran konvensional. Sehingga pembelajaran dengan menggunakan model

kooperatif tipe Think Pair Share berpengaruh pada hasil belajar siswa.

Sedangkan pada pada pertemuan kedua pada tanggal 01 November 2016

dikelas kontrol, guru masih menggunakan metode konvensional yaitu metode

ceramah, tanya-jawab. Tidak jauh beda dengan pertemuan sebelumnya pada

proses pembelajaran yang sedang berlangsung terlihat hanya beberapa siswa saja

yang aktif didalam proses pembelajaran, hal ini terjadi karena pada metode

Page 11: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/sidiq.pdf · membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Rumusan Masalah dalam Penelitian

ceramah materi yang dikuasai siswa sebagai hasil ceramah akan terbatas pada apa

yang dikuasai peneliti.

Setelah melakukan pembelajaran dilakukan tes akhir (Post-test). Untuk

melihat perbedaan hasil belajar yang didapat. Berdasarkan hasil tes akhir pada

keas eksperimen diperoleh nilai rata-rata siswa adalah 65,27, sedangkan hasil

Post-test pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata siswa adalah 60,14.

Berdasarkan hasil nilai rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari

analisis data terakhir diperoleh data berdistribusi normal dengan X2hitung < X

2tabel

yaitu 7,8946 < 11,0705 untuk kelas eksperimen dan 6,0531 < 11,0705 untuk kelas

kontrol. Kemudian dilakukan uji homogenitas dengan menghasilkan Fhitung < Ftabel

yaitu 1,16 < 1,92, maka dapat dikatakan bahwa kedua kelompok data homogen,

kemudian dilakuakn uji kesamaan dua rata-rata untuk mengetahui hasil dari

hipotesis bahwa ada pengaruh yang signifikan dalam hasil setelah proses belajar

mengajar.uji kesamaan dua rata-rata yang dilakukan untuk membuktikan hipotesis

dalam penelitian apakah terjawab hipotesis benar atau salah. Berdasarkan hasil

dari perhitungan uji kesamaan dua rata-rata mengahsilkan bahwa thitung < ttabel

dengan nilai 1,66 < 1,671 sehingga dapat disimpulkan H0 diterima dan Ha ditolak.

Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terbukti. Jadi “Ada

pengaruh Model Kooperatif Tipe Think Pair Share terhadap hasil belajar Biologi

Siswa kelas VIII SMP Ma’arif Nu Tugumulyo”.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa tidak

ada pengaruh Model Kooperatif Tipe Think Pair Share. Hal ini dilihat dari hasil

post-tes di peroleh t hitung = 1,66 dengan t tabel = 1,671, karena nilai t hitung < t tabel

maka H0 ditolak. Rata-rata hasil belajar biologi siswa kelas eksperimen sebesar

65,27 dan kelas kontrol 60,14.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Drs. Asep jihad dan Dr. Abdul Haris, M. Sc. Evaluasi Pembelajaran. Multi Press.

Page 12: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/sidiq.pdf · membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Rumusan Masalah dalam Penelitian

Huda, M.2013. Model-model pengajaran dan pembelajaran. Malang: Pustaka

Pelajar.

Isjoni. 2007. Cooperatif Learning (Efektivitas Pembelajaran Kelompok).

Bandung: Alfabeta.

Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana

Pustaka.

Trianto. 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka.