pengaruh minat remaja dalam kegiatan keagamaan...
TRANSCRIPT
MINAT REMAJA DALAM KEGIATAN KEAGAMAAN
( Study Kasus di RW 02 Kelurahan Cipinang Besar Utara Jak-Tim )
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Agama Islam
Oleh
KARLINA
103011026819
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ( UIN )
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2008
ASBTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana minat remaja Rw 02
dalam kegiatan keagaman.
Penelitian ini di lakukan di wilayah Rw 02 Cipinang besar Utara Jakarta-
Timur. Populasi dalam peneltian ini adalah seluruh remaja Rw 02 dan besarnya
sample yang diambil adalah 29 oramg. Teknik pengumpulan data dan cara
menyebarkan angket yang berisi sejumlah pertanyaan tentang minat remaja dan
kegiatan keagaman. Jawaban angket tersebut dihitung dangan rumus presentase
kemudian siolah dan dijelaskan secara deskriptif, selain itu penulis memperoleh
data penunjang lainnya melalui wawancara kepada ketua Rw 02 dan ketua remaja
Rw 02 mengenai kegiatan keagamaan yang ada di wilayahnya.
Dari hasil perhitungan di dapat data sebanyak 9 responden menjawab baik
dengan jumlah presentase sebesar 31,03% dan 13 responden menjawab sedang
dengan jumlah presentase sebesar 44,83% dan hanya 7 orang yang menjawab
kurang sebesar 24,14%, ini berbukti bahwa minat remaja dalam kegiatan
keagamaan itu dikategorikan sedang. Dengan demikian minat remaja Rw 02
diketegorikan sedang dalam mengikuti kegiatan keagamaan.
Selanjutnya untuk mengetahui besarnya minat remaja dalam kegiatan
keagamaan di gunakan rumus product moment dengan rumus
( ) ( )
( )[ ] ( )[ ]2222YYNXXN
YXYXNrxy
∑−∑∑−∑
∑∑∑=
Dari hasil penelitian, diperoleh data bahwa rxy = 0,28, Selanjutnya
Selanjutnya dicocokan dengan tabel nilai koefisien “r” Product Moment
dari Person pada taraf signifikan 1% ataupun 5%. Setelah dicocokkan, Ternyata
dengan df sebesar 27, pada taraf signifikan 5% diperoleh rtabel = 0,367,
sedangkan pada taraf signifikan 1% diperoleh rtabel = 0,470.
Seperti yang telah diketahui, ternyata rxy pada taraf signifikan 5% lebih
kecil daripada rtabel atau rt ( 0,28 < 0,367 ). Oleh karena itu hipotesis alternatif
ditolak dan hipotesis nol diterima atau disetuhui. Hal ini menunjukkan bahwa
i
pada taraf signifikan 5% itu tidak terdapat korelasi yang signifikan antara minat
remaja dengan kegiatan keagamaan.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang Maha Penyayang da Maha Kuasa karena dengan izin dan kekuatan-Nya
penulis dapat menyelesaikan skipsi ini.Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa petunjuk kepada
umat manusia dan membimbing mereka ke jalan yang dirihoi Allah SWT.
Selama penyusunan skripsi ini,tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang
dihadapi penulis,baik yang menyangkut pengaturan waktu, pengumpulan data,
maupun biaya dan sebagainya.namun dengan niat, tekad dan kesungguhan hati
serta dorongan dan motivasi dari berbagai pihak skripsi ini dapat terselesaikan.
Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih yang sangat dalam dan
rasa hormat kepada:
1. Dekan, pembantu Dekan dan seluruh Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan
pendidikan dan pengajaran selama pendidikan penulis.
2. Ketua dan Sekertaris serta Staf Jurusan Pendidikan Agama Islam
3. Drs.H.Abdul Majid Khon,MA dan Dra.Zikri Neni Izka.M,psi selaku
pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya guna memberi
bimbingan dan arahan kepada penulis
4. Kepada ketua Rw 02 Cipinang Besar Utara, Bpk Rasikin, Wakil Rw dan
Staff pengurus Rw 02 yang telah membantu penulis dalam memperoleh
informasi dan data-data penelitian dalam menyusun skipsi ini.
5. Ayahanda tercinta bpk H.Sutikno dan Ibunda Hj.Amanah yang selalu
mencurahkan perhatian, kasih sayang, motivasi dan doa sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Teman-teman terbaik, Rahma, Ela, Hilmi, Sofi, Yuli, Dewi, Istiani,
Yuyun, Imha, Nuri, Jafar, Syakur, teman-teman dari kelompok PPKT yang
kompak, teman-teman PAI kelas E angkatan 2003 yang selalu semangat
dan ceria, dan remaja Rw 02 Cipinang Besar Utara.
iii
Serta segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu
namanya.Terima kasih atas segala bantuan baik materi maupun moral yang
memberi semangat kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Akhirnya tak ada yang dapat penulis lakukan melainkan memohon kepada
Allah SWT agar melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada semua pihak
sebagai imbalan atas apa yang telah dilakukan.semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Jakarta, 06 Juli 2008
Penulis
KARLINA
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah...................... 5
C. Tujuan dan Manfaat ................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI TENTANG MINAT REMAJA DAN
KEGIATAN KEAGAMAAN
A. Minat Remaja ........................................................................... 7
1. Pengertian Minat ................................................................ 7
2. Macam-macam Minat ........................................................ 8
3. Indikator Minat .................................................................. 10
4. Aspek-aspek Minat ............................................................ 11
5. Faktor-faktor yang Menimbulkan minat ............................. 12
6. Pengertian Remaja ............................................................. 14
7. Ciri-ciri Remaja ................................................................. 15
8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Remaja . 21
B. Kegiatan Keagamaan ................................................................ 21
1. Pengertian Kegiatan dan Keagamaan .................................. 21
2. Macam-macam Kegiatan Keagamaan ................................. 23
3. Tujuan Kegiatan Keagamaan .............................................. 24
v
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Variabel Penelitian ................................................................... 25
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 25
C. Populasi dan Sampel ................................................................ 25
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 26
E. Pengolahan Data ...................................................................... 28
F. Teknik Analisis Data ................................................................ 29
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Keadaan Remaja-remaja dan masyarakat sekitar ...................... 32
B. Sarana dan Prasarana ............................................................... 34
C. Peran Majlis dalam membina keagamaan remaja ..................... 35
D. Pengolahan Data ...................................................................... 37
E. Analisis dan Intepretasi data ..................................................... 52
F. Korelasi antara Minat Remaja dan Kegiatan Keagamaan ......... 53
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 56
B. Saran-saran .............................................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 58
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
1. Kisi-kisi angket .......................................................................................... 27
2. Penafsiran presentase ................................................................................ 29
3. Angka indeks korelasi "r" product moment ............................................... 30
4. Data-data remaja Rw 02 ............................................................................ 32
5. Sarana dan prasarana ................................................................................. 34
6. Intensitas remaja duduk di depan ketika pengajian .................................... 37
7. Remaja bertanya setelah penjelasan ........................................................... 37
8. Persepsi remaja dalam penjelasan............................................................... 38
9. Remaja mencatat hal-hal penting dalam penjelsan ..................................... 38
10. Sikap remaja ketika guru sedang memberi penjelasan ............................... 39
11. Bertambah pengetahuan setelah mengikuti pengajian ................................ 39
12. Semangat remaja dalam mengikuti pengajian ............................................ 40
13. Kesenangan remaja mengikuti pengajian ................................................... 40
14. Pengaruh kegiatan pengajian terhadap pribadi remaja ................................ 41
15. Pengetahuan remaja tentang shalat lima waktu .......................................... 41
16. Tanggapan remaja tentang materi yang diajarkan ...................................... 42
17. Keiginan remaja mempelajari Islam .......................................................... 42
18. Remaja mengikuti pengajian ..................................................................... 43
19. Keaktifan remaja mengikuti pengajian ...................................................... 43
20. Remaja menunggu pengajian ..................................................................... 44
21. Motivasi remaja mengikuti pengajian agama ............................................. 44
22. Pengetahuan remaja terhadap kegiatan keagamaan .................................... 45
23. Lamanya mengikuti pengajian agama ........................................................ 45
24. Intensitas remaja mengikuti pengajian ....................................................... 46
25. Kelancaran membaca Al-qur'an ................................................................. 46
26. Pengamalan ilmu yang di dapat dalam pengajian ....................................... 47
27. Faktor yang paling berperan terhadap sikap dan prilaku remaja ................. 47
28. Intensitas remaja terhadap Perayaan Hari Besar Islam ............................... 48
29. Manfaat dalam menghadiri Perayaan Besar Islam ...................................... 48
vii
30. Motivasi mengikuti Perayaan Hari Besar Islam ......................................... 49
31. Pengetahuan remaja tentang shalat ………………………………………... 49
32. Remaja menghadiri kegiatan Rohani Islam ( ROHIS ) ............................... 50
33. Manfaat mengikuti kegiatan Rohani Islam ( ROHIS ) ................................ 50
34. Penerapan metode ceramah dan Tanya jawab ............................................ 51
35. Pendapat remaja tentang materi yang disampaikan .................................... 51
36. Frekunsi relative minat remaja dan kegiatan keagamaan ............................ 52
37. Perhitungan memperoleh koefisien korelasi antara minat remaj dengan
kegiatan keagamaan .................................................................................. 53
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Angket penelitian minat remaja dan kegiatan keagamaan
2. Berita wawancara ketua Rw 02 Cipinang Besar Utara
3. Berita wawancara ketua remaja Rw 02
4. Surat pengesahan judul skripsi
5. Surat keterangan bimbingan skripsi
6. Surat keterangan izin penelitian dari Fakultas
7. Surat riset/wawancara dari Fakultas
8. Surat keterangan penelitian dari ketua Rw 02 Cipinang Besar Utara
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Agama sebagai pijakkan memiliki peran yang sangat besar dalam proses
kehidupan manusia, agama telah mengatur pola hidup manusia baik dalam
hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan sesamanya. Agama
selalu mengajarkan yang baik tidak menyesatkan penganutnya. Agama itu sebagai
benteng diri remaja dalam menghadapi berbagai tantangan, kiranya perlu
menanamkan nilai-nilai agama yang kuat akan diri remaja, sehingga dengan nilai-
nilai agama ini pola hidup remaja akan terkontrol oleh rambu-rambu yang telah
digariskan oleh agama dan dapat menyelamatkan remaja agar tidak terjerumus
dalam keterbelakangan mental dan kenakalan remaja.
Zakiah Darajat menyatakan bahwa :
Seseorang yang pada waktu kecilnya tidak pernh mendapatkan pendidikan
agama, maka pada masa dewasanya nanti, ia tidak akan merasakan pentingnya
agama dalam kehidupannya. Lain halnya dengan orang yang pada waktu kecilnya mempunyai pengalaman-pengalaman agama, misalnya ibu dan
bapaknya orang tahu beragama, lingkungan social, kawan-kawannya juga hidup menjalankan agama, dan ditambah pula pendidikan agama secara
sengaja di rumah, sekolah dan masyarakat. Maka orang-orang itu akan dengan sendirinya mempunyai kecenderungan kepada hidup dalam aturan-aturan
agama, terbiasa menjalankan ibadah, takut melangkahi larangan-larangan agama dan dapat merasakan betapa nilmatnya hidup beragama.1
Apabila pengalaman hidup semasa kecil itu banyak mengandung nilai-nilai
agama, maka di dalam kepribadiannya akan tertanam sifat-sifat yang baik,
sebaliknya jika pengalaman yang di terimanya pada waktu kecil itu jauh dari
ajaran agama maka unsur-unsur kepribadian akan jauh pula dengan
agama,sehingga ia akan mudah labil dan mudah terpengaruh oleh lingkungan
pergaulan yang tanpa batas.
1 Zakiah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976), cet. Ke-IV, h. 43
1
Sebelum membicarakan agama pada remaja, lebih baik mengetahui apa saja
masalah-masalah yang dihadapi oleh remaja, umur berapa seseorang dipandang
sebagai remaja dan apakah ciri-ciri khas dari seorang remaja?
Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh remaja di wilayah Rw 02 adalah
masalah yang dapat merubah semua prilaku-prilaku yang menyimpang dengan
norma-norma agama. Banyak orang tua yang mengeluh, bersusah hati bahkan
mnjadi panik memikirkan kelakuan anak-anak mereka yang telah tumbuh remaja
dan menjadi keras kepala, susah diatur bahkan sering melawan.
Masalah ini muncul karena ada beberapa hal diantaranya adalah :
1. Umur Remaja merupakan umur peralihan dari anak menjelang dewasa,
yang merupakan masa perkembangan terakhir bagi pembinaan kepribadian
atau masa persiapan untuk memasuki umur dewasa
2. Perubahan sikap dan tingkah laku
Masa remaja adalah merupakan periode perubahan yang sangat pesat baik
dalam perubahan fisiknya maupun perubahan sikap dan tingkah lakunya.
Menurut Drs. Alisuf Sabri ada empat perubahan yang bersifat universal
selama masa remaja yaitu :
a. Meningkatnya emosi
b. Perubahan tubuh
c. Berubahnya minat dan prilaku, maka nilai-nilai juga berubah
d. Sebagian remaja bersikap ambivelensi terhadap setiap perubahan.2
Akibat perubahan jasmani yang cepat, maka dapat pula menimbulkan
keguncangan emosi, kepercayaan kepada Tuhan, hal ini membuat naik
turunnya iman dan mempengaruhi dirinya dalam menimba ilmu agama
dalam menambah khazanah keilmuan remaja dalam memperkuat dan
memperkokoh keyakinannya.
3. Remaja dan Keberagamaan
Remaja yang taat beragama akan terbiasa melaksanakan ajaran agama
dan terhindar dari perubahan perbuatan-perbuatan negatif, perkelahian dan
2 M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,
1997), cet. Ke-2 , h. 160-161
penggunaan obat-obatan terlarang, terkadang terlihat terombang-ambing
dan tidak stabil keyakinannya dan tidak dapat dipungkiri bahwa
sebenarnya remaja mempunyai minat yang kuat terhadap kegiataan
keagamaan. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa sebenarnya remaja
mempunyai minat yang kuat terhadap agama, hanya saja dibutuhkan
usaha untuk menumbuhkan dan membina potensinya yang ada melalui
pendidikan. Dengan ini mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai
dengan keinginannya, khususnya yang berkaitan dengan agama. Menurut
Prof Zakiah Darajat menyatakan bahwa “ Segala persoalan dan problema
yang terjadi pada remaja-remaja itu. Sebenarnya bersangkut-paut dengan
usia yang mereka lalui, dan tidak dapat dilepaskan dari pengaruh
lingkungan dimana mareka hidup. Dalam hal ini, suatu faktor yang
memegang peranan yang menentukkan kehidupan para remaja adalah
agama. Agama berperan penting dalam kehidupan manusia, terutama pada
orang-orang yang sedang mengalami keguncangan jiwa “.3
4. Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah bentuk tantangan dan hambatan terbesar
yang dapat menghambat proses pendewasaan dan perkembangan anak.
Kenakalan remaja ini akan selalu menghinggapi pada diri remaja,
mengingat pada usia ini anak akan mengalami kegoncangan psikologis
yang sangat hebat dan proses transisi masa anak-anak menuju kedewasaan,
sehingga dalam masa-masa ini anak akan melakukan proses pencarian jati
diri yang mengakibatkan munculnya sifat ke-Akuan yang begitu besar
pada diri anak. Sifat ke-Akuan inilah yang sering kali memnyebabkan
anak tidak berkontrol, yang pada akhirnya akan menimbulkan berbagai
macam kenakalan remaja, hal ini timbul akibat mereka ingin menjadi yang
terbaik, paling jago dan selalu ingin diperhatikan.
Berbagai macam bentuk kenakalan remaja akan semakin mudah
menjalar pada remaja ini, terutama di kota-kota besar yang penuh dengan
berbagai gemerlap kehidupan. Kenakalan ini dipicu oleh berbagai macam
3 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1996), cet, ke-15, h. 69
budaya dan media khususnya televisi, yang turut mempengaruhi gaya dan
pola pikir anak, mengingat anak mempunyai kecenderungan untuk meniru
pola hidup serta gaya tokoh pujaannya yang dapat dilihat di televisi,
bahkan tidak jarang sekarang ini sering kita lihat pengekpoitas bentuk dan
kenakalan remaja dalam penayangan acara televisi.
Sebagai bentuk pergaulan terhadap masalah kenakalan remaja ini,
kiranya diperlukan suatu sistem yang dapat mengimbangi dari berbagai
macam usaha yang dapat menjerumuskan anak kedalam kenakalan remaja.
Setiap orang tua selalu mendambakan anaknya menjadi anak yang
beriman, berkepribadian yang santun, memiliki mental sehat dan
berakhlak mulia.
Wilayah RW 02 merupakan bagian dari Kelurahan Cipinang Besar
Utara Jakarta Timur. Mayoritas warga di wilayah ini beragama Islam
dengan keadaan penduduk yang majemuk. Di wilayah Rw 02 ini terdapat
beberapa kegiatan keagamaan yang menyelenggarakan tentang pendidikan
agama islam untuk para remaja seperti : Pengajian, Majlis Ta’lim,
Peringataan Hari Besar Islam. Selama ini belum diketahui secara pasti
tentang minat remaja terhadap kegiatan keagamaan tersebut. Bagaimana
minat remaja di Rw 02 Cipinang Besar Utara ini terhadap kegiatan
keagamaan yang diselenggarakan di wilayahnya. Oleh karena itu, penulis
merasa tertarik untuk mengadakan penelitian tentang masalah tersebut
yang dituangkan dalam skipsi dengan judul
“Pengaruh Minat Remaja Dalam Kegiatan Keagamaan ”
( Studi Kasus di Rw 02 Cipinang Besar Utara Jakarta-Timur )
B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah yang telah diuraikan
diatas maka timbul beberapa masalah. Adalah tersebut dapat di identifikasikan
sebagai berikut :
a. Bagaimana pengaruh minat remaja dilingkuang RW 02 dalam kegiatan
agama ?
b. Bagaimana proses kegiatan keagamaan di wilayah RW 02 ?
c. Kontribusi orang tua terhadap kegiatan keagamaan ?
2. Pembatasan Masalah
Mengingat luas cakupan masalah yang berhubungan dengan minat
keagamaan remaja, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Sesuai dengan
masalah yang telah diidenfitikasi. Penelitian ini hanya dibatasi pada :
a. Minat remaja dalam kegiatan keagamaan yaitu minat remaja dalam
melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat keislaman. Adapun indikator
dari minat antara lain: perasaan senang, perasaan tertarik, perhatian
b. Remaja dalam penelitian ini adalah remaja Rw 02 di wilayah cipinang
besar utara yang berusia 13-21 tahun.
c. Kegiatan keagamaan yang ada di wilayah Rw 02 antara lain Majlis Ta'lim,
Pengajian, Peringatan Hari Besar Islam, Rohani Islam. Kegiatan tersebut
merupakan kegiatan-kegiatan keagamaan yang banyak diikuti oleh remaja
Rw 02 Cipinang Besar Utara.
3. Perumusan Masalah
Bedasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas, maka penelitian
ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana pengaruh minat remaja
dilingkungan Rw 02 dalam kegiatan keagamaan dan pengaruhnya dengan
kepribadian ?
C. Tujuan dan Manfaat
Yang menjadi tujuan penulis mengadakan penelitian ini adalah, sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui minat remaja dalam kegiatan keagamaan
2. Untuk mengetahui kegiatan keagamaan yang ada pada remaja
3. Hubungan antara minat remaja dengan keguatan keagamaan
Peneliti juga mempunyai manfaat sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sebarapa besar minat remaja dalam kegiatan tersebut
2. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara minat remaja dan
kegiatan keagamaan
BAB II
KAJIAN TEORITAS
A. Minat Remaja
1. Pengertian Minat
Dalam perkembangan kejiwaan, minat merupakan suatu faktor yang
berperan sebagai motor atau penggerak yang mendorong individu
melakukan sesuatu atau tertarik kepada suatu objek. Minat timbul bila
individu tertarik kepada sesuatu karena memang sesuai dengan
kebutuhannya atau merasakan bahwa sesuatu yang dipelajari mempunyai
arti baginya. Dilihat dari segi bahasa, minat dapat diartikan sebagai
“kecenderungan hati yang tertinggi terhadap sesuatu, gairah atau
keinginan”.4
Sedangkan Wayan Nurkancana dan Sunarta dalam bukunya Evaluasi
pendidikan mengatakan bahwa “minat senantiasa erat hubungannya
dengan perasaan individu, objek, aktifitas, dan situasi serta minat sangat
erat hubungannya dengan kebutuhan”.5
Menurut Kartini Kartono bahwa minat merupakan momen dari
kecederungan-kecenderungan yang terarah secara intensif kepada suatu
objek yang dianggap penting.6
Ahmad D. Marimbah menyatakan bahwa minat adalah
“kecenderungan jiwa terhadap sesuatu karena kita merasa ada kepentingan
dengan sesuatu itu yang umumnya disertai dengan perasaan senang akan
sesuatu.7
Dengan melihat beberapa definisi pengertian minat yang diungkapkan
oleh beberapa ahli terlihat saling melengkapi, sehingga dapat disimpulkan
4 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), cet. Ke-10, h. 656 5 Wayan Nurkancana dan Sunartana, Evaluasi Nasional, (Jakarta: Bina Aksara, 1986), cet. ke-4, h.
229 6 Kartini Kartono, Teori Kepribadian, (Bandung: Alumni 1980), cet.ke-1, h. 538
7 Ahmad D. Marimbah, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: PT Al-Maarif, 1992),
cet. Ke-8, h. 79
7
bahwa minat adalah rasa suka dan perhatian seseorang terhadap sesuatu
baik, manusia, benda, ataupun kegiatan yang membuat orang tersebut
merasa terikat dan memberikan perhatian penuh terhadap suatu objek yang
disukainya tanpa adanya perintah atau paksaan dari luar. Kemudian yang
terpenting bahwa dalam minat terdapat tiga unsur penting yaitu unsur
kognisi (mengenal), emosi (perasaan), dan konasi (kehendak).
2. Macam-macam Minat
Minat pada masa kanak-kanak cenderung berkurang dan diganti oleh
minat yang lebih matang pada saat seseorang menjadi remaja. Hal ini
karena tanggung jawab yang besar yang harus dipikul oleh remaja yang
lebih tua dan berkurangnya waktu yang dapat digunkan sesuka hati..
Para remaja sedikit banyak memiliki minat, diantaranya adalah.
a. Minat Rekreasi
Pada awal masa remaja aktivitas permainan dari tahun ke tahun
seelumnya beralih dan diganti dengan bentuk rekreasi yang baru dan
lebih matang. Berangsur-angsur bentuk permainan yang kanak-
kanakmenghilang dan menjelang awal masa remaja pola rekreasi
individual hampir sama dengan pola akhir masa remaja dan awal masa
remaja.
b. Minat Pribadi
Minat pada diri sendiri merupakan minat yang terkuat dikalangan
kawula muda. Itu karena mareka menyadari bahwa dukungan social
sangat dipengaruhi oleh penampilan diri.
c. Minat terhadap Pekerjaan
Anak laki-laki biasanya lebih bersungguh-sungguh dalam hal
pekerjaan dibandingkan dengan anak perempuan yang kebanyakan dari
mereka memandang pekerjaan sebagai pengisis waktu luang sebelum
menikah
d. Minat pada Simbol Status
Simbol status merupakan simbol prestise yang menunjukkan
bahwa seseorang yang memilikinya lebih tinggi dan simbol status yang
lebih tinggi dalam kelompok. Selama masa remaja simbol status
mempunyai fungsi diantaranya menunjukkan pada orang lain bahwa
remaja mempunyai status sosial ekonomi yang lebih tinggi dari pada
teman-temannyalain dalam kelompok
e. Minat pada Agama
Bertentangan dengan pandangan populer, remaja masa kini
menaruh minat pada agama dan menggap bahwa agama berperan
penting dalam kehidupan. Minat pada agama antara lain tampak
dengan membahas masalah agama, mengikuti pelajaran-pelajaran
agama di sekolah dan mengunjungi tempat ibadah dan mengikuti ritual
agama.
f. Minat pada Pendidikan.
Minat remaja terhadap pendidikan sangat dipengaruhi oleh minat
mereka terhadap pekerjaan. Biasanya remaja lebih berminat pada
pelajaran-pelajaran yang nantinya akan berguna dalam bidang
pekerjaan yang akan dipilihnya, tetapi ada pula renaja yang tidak
berminat terhadap pendidikan.
3. Indikator Minat
Minat sebagai salah satu aktivitas yang tertentu memiliki efek terhadap
raga. Minat bersifat abstrak (kasat mata) karena itu yang dapat diluar oleh
penca indera adalah berupa tingkah laku jiwa yang bersumber pada minat
tersebut.
Sementara itu menurut Bigot cs minat mengandung 3 unsur yaitu
kognisi (mengenal), emosi (perasan) dan konasi (kehendak). Kognisi
dalam arti minat itu didahului untuk pengetahuan dan informasi mengenai
objek yang dituju oleh minat tersebut, sedangkan emosi, karena dalam
pertisipasi atau penglaman itu disertai dengan perasaan tertentu. Dan
konasi merupakan kelanjutan dari kedua unsur tersebut yaitu yang
diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu
kegiatan.8
Sedangkan menurut M.Alisuf Sabri dalam bukunya pengantar
Psikologi Perkembangan menyatakan bahwa minat memiliki 3 unsur
diantaranya
a. Pengenalan (kognisi) meliputi pengamatan, tanggapan, ingatan,
fantasi, berfikir dan intelegensi
b. Perasaan (emosi), dalam hal ini Bigot membagi dalam dua bagian
yaitu perasaan-perasaan jasmaniah dan perasaan rohaniah. Perasaan-
perasan jasmaniah meliputi: perasaan penginderaan dan perasaan vital,
sedangkan perasaan-perasaan rohaniah meliputi: perasaan social,
perasaan kesusilaan, perasaan keTuhanan dan perasaan diri.
c. Kehendak (Konasi), kehendak dibagi menjadi dua yaitu kehendak
indriah dan kehendak rohaniah. Kehendak indriah meliputi: Refleks,
instink, kebiasaan. Keingginan dan kecenderungan semua ini tidak
dipengaruhi oleh akal murni, sedangkan kehendak yang rohaniah itu
adalah kemauan.9
Ketiga unsur tersebut dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya
adalah:
a. Perasaan senang
Orang yang berminat terhadap sesuatu dirinya akan merasakan
kesenangan, kenikmatan, dan tidak bosan untuk melakukannya. Ini sejalan
dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Suryabrata dimana minat
merupakan kecenderungan yang tetap memperhatikan dan menganang
beberapa objek kegiatan. Objek yang diminati seseorang de perhatikan
terus menerus yang disertai dengan perasaan senang.10
8 Abdul Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT Tiara Wacana, 1993), cet. Ke-4,
h.112 9 M.Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Perkembangan, h. 40
10 Suryabrata, Dasar-dasar Psikologi untuk Pendidikan Sekolah, (Jakarta: Prima Karya, 1998), h.
107
b. Perasaan tertarik
Menurut Crow dan Crow minat bias berhubungan dengan daya gerak
yang mendorong kita cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda
atau kegiatan ataupun bisa berupa pengalaman afektif yang dirangsang
oleh kegiatan itu sendiri.11
c. Perhatian
Orang yang berminat terhadap sesuatu dalam dirinya akan terdapat
kecenderungan yang kuat untuk selalu memberikan perhatian yang besar
terhadap objek yang diminatnya.
4. Aspek-aspek Minat
1. Minat jasmaniah
2. Minat akan aktivitas diluar rumah
3. Minat mekanis
4. Minat terhadap kerajinan tangan
5. Minat sosial
6. Minat domestik
7. Minat terhadap keterampilan
8. Minat terhadap leadership
9. Minat terhadap bisnis
10. Minat terhadap disiplin
11. Minat matematis
12. Minat ilmiah
13. Minat estetis
14. Minat pada musik
15. Minat menggambar
16. Minat literature
17. Minat vokal
18. Minat belajar
19. Minat eksperimentasi
20. Minat observasi
11 Abdul Rahman Abroro, Psikologi Pendidikan, h. 114
21. Minat fantasi kreatif.12
5. Faktor-faktor yang Menimbulkan Minat
Minat merupakan sesuatu kecenderungan terhadap sesuatu dapat
timbul oleh beberapa faktor, diantaranya:
a. Motivasi
Minat seorang akan semakin tinggi bila disertai motivasi, baik yang
bersifat internal maupun eksternal. Minat merupakan perpaduan antara
keinginan dan kemampuan yang dapat berkembang jika ada motivasi. Bila
besar motivasinya kepada agama maka besar pula minatnya.
b. Kebutuhan
Minat yang timbul dari kebutuhan-kebutuhan remaja merupakan faktor
pendorong remaja dalam melakukan suatu perbuatan. Seorang yang
membutuhkan agama maka akan menaruh minat untuk ikut dalam
kegiatan-kegiatan keagamaan. Seseorang yang belum mengetahui agama
maka ia akan minat untuk membaca buku, atau mengikuti kegiatan-
kegiatan keagamaan yang di dalamnya dapat memenuhi pengetahuan yang
ia inginkan.
c. Lingkungan
Lingkungan sangat mempengaruhi minat seseorang terhadap sesuatu,
bila seseorang tinggal dilingkungan yang baik, dimana lingkkungannya
mendukung dia dalam melaksanakan kegiatan keagamaan maka minatnya
akan timbul dan dia pun akan ikut mendukung.
d. Fasilitas
Fasilitas yang tersedia sangat mempengaruhi adanya minat. Berbagai
sarana dan prasarana yang ada dimasyarakat memberikan pengaruh positif
dan negative.
e. Keluarga
Keluarga adalah lingkungan pertama dimana seorang remaja tinggal
dan orang tua adalah orang yang tersekat dalam keluarga. Oleh karena itu
keluarga sangat berpengaruh dalam menentukan minat seseorang terhadap
12
S Nasution, Asas-asas Pendidikan, (Bandung: Bina Aksara, 1972), h. 178
sesuatu. Apa yang diberikan keluarga sangat berpengaruh bagi
perkembangan jiwa remaja.
f. Teman pergaulan
Teman pergaulan mempunyai pengaruh tehadap minat sesorang. Bila
teman-temannya aktif keagamaan, maka ia akan ikut tertarik terhadap
kegiatan tersebut, begitu sebaliknya.
Sedangkan Menurut Ngalim Purwanto menyebutkan ada beberapa
factor yang dapat mempengaruhi minat, factor-faktor tersebut antara lain.
1. Faktor Internal
a. Bakat dan bawaan
Bakat merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir, bakat
yang berpengaruh terhadap perkembangan minta adalah
kecerdasan. Seseorang yang dikarunia kecerdasan yang lemah,
relative akan mengalami kesulitan dalam perkembangan minatnya.
Namun hal ini dapat diatasi dengan memperbanyak latihan.
b. Perhatian
Seseorang yang tidak mempunyai perhatian sangat sukar dibina
minatnya, berkepentingan atau memerlukkan sesuatu.
c. Tingkat Perkembangan
Tingkat perkembangan manusia yang paling menguntungkan
dalam perkembangan minat adalah pada minat kanak-kanak yaitu
sekitar 5 sampai 6 tahun, yang kemudian berkembang pada masa
puber, oleh karena itu pembinaan yang baik karena harus diawali
dari masa sedini mugkin.
d. Kondisis fisik dan psikis
Kedua kodisi ini jelas berpengaruh sebab seseorang yang
memilki kelemahan fisik dan psikisnya, maka kemampuan akan
mengalami hambatan
2. Faktor Eksternal
Faktor dari luar yaitu karena adanya rangsangan-rangsangan
tersebut akan berpengaruh dalam memberkan sentuhan-sentuhan
kejiwaan secara langsung yang dibuat atau disengaja agar tumbuh
kesadaran, yang nantinya akan membakitkan perhatian dan minat
seseorang..13
6. Pengertian Remaja
Sebelum membahas mengenai remaja terlebih dahulu, terlebih
dijelaskan pengertian remaja. Masa remaja adalah suatu masa peralihan
dari masa yang disebut dewasa. Manusia dalam kehidupannya mempunyai
beberapa fase kehidupan, dari masa fremental, masa bayi, masa kanak-
kanak, msa remaja, masa dewasa dan masa tua.
Pengertian remaja dan perumusan istilahnya terdapat dalam
mengunakannya. Ada yang menggunakan istilah pubertas, ada yang
menggunakan istilah adolesensi. Remaja dalam arti adolesensi atau
“adolescence” (dalam bahasa inggris), berasal dari bahasa latin
“adolence” yang artinya tumbuh ke arah kematangan. Kematangan disini
tidak hanya kematangan fisik saja, tetapi terutama kematangan psikologi.14
Sementara itu, dilihat dari segi pandang hukum dan perundang-undang,
remaja adalah diatas 12 tahun dan dibawah 18 tahun serta belum menikah.
Maksudnya adalah apabila terjadi sesuatu pelanggaran hukum dari
seseorang dalam usia tersebut, maka hukum baginya tidak sama dengan
orang biasa.15
Menurut Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya Psikologi
Perkembangan menyatakan bahwa masa remaja dianggap mulai pada saat
anak secara seksual menjadi matang dan berakhir saat ia mencapai usia
matang secara hokum.16
Menurut Agoes Dariyo dalam bukunya Psikologi Perkembangan
Remaja menyatakan bahwa remaja adalah masa transisi atau peralihan
kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya
13
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan,(Bandung: Remaja Rosda Karya, 1984) 14
Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, (Jakarta: Grafindo Persada), cet. Ke-4, h. 8 15
Zakiah Darajat, Pembinaan Remaja, (Jakarta: Bulan Bintang,1976), cet. Ke-2, h.10 16
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan, (Jakarta: PT Gelora Aksara Pratma, 1980), h. 206
perubahan aspek fisik, psikis dan psikososial. Secara kronologis yang
tergolong remaja ini berkisar antara usia 12/13-21 tahun.17
Sedang dalam ajaran agama Islam remaja tidak dikenal secara khusus,
karena memang belum jelas penjelasannya, begitu juga batasan usia
remaja. Adapun yang dikenal adalah baligh. Dalam bahasa Arab
pengertian remaja dapat dikategorikan kepada syaabun dan fata yang
artinya pemuda.
“pertumbuhan akal yang merupakan hal yang abstrak, dan berproses
sejalan dengan perkembangan waktu sampai batas kesempurnaannya.
Sebagai tanda atau batas yang konkrit adalah unsur baligh yang
memisahkan antara kesempurnaan dan kekurangan akal pada saat sampai
batas umur itulah taklif mulai berkata”.18
7. Ciri – ciri Remaja
Ada beberapa ciri yang harus diketahui, diantaranya ialah
1) Pertumbuhan fisik
Perkembangan fisik mereka jelas terlihat pada tungkai dan tangan,
tulang kaki dan tangan, otot-otot tubuh berkembangan pesat, sehingga
anak kelihatan bertumbuh tinggi, tetapi kepalanya masih mirip dengan
anak-anak.
2) Perkembangan seksual
Tanda-tanda perkembangan seksual pada anak laki diantaranya alat
produksi spermanya mulai berproduksi, ia mengalami masa mimpi yang
pertama, yan tanpa sadar mengeluarkan sperma. Sedangkan pada anak
perempuan bila rahimnya sudah bisa dibuahi karena udah mendapatkan
menstruasi (datang bulan) yang pertama.
3) Cara berfikir kausalitas
Ciri ketiga ialah berfikir kausalitas, yaitu menyangkut hubungan sebab
dan akibat. Remaja sudah mulai berfikir kritis sehingga ia akan melawan
bila orang tua, guru, lingkungan, masih mengggapnya sebagai anak kecil.
17
Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja, (Jakarta: Ghalia Indonesia,2002), h. 13-14 18 M.Abu Zahara, Ushul Fiqh, (Jakarta: CV Ruhama, 1995), cet. Ke-2, h. 12
Bila guru dan orang tua tidak memahami cara berfikir, akibatnya timbullah
kenakalan remaja berupa perkelahian antara pelajar yang sering terjadi di
kota-kota besar.
4) Emosi yang meluap-luap
Keadaan emosi remaja masih labil karena erat hubunganya dengan
keadaan hormone. Suatu saat ia bisa sedih sekali, dilain waktu ia bisa
marah sekali.
5) Mulai tertarik kepada lawan jenisnya
Dalam kehidupan social remaja, mereka mulai tertarik kepada lawan
jenisnya dan mulai berpacaran. Jika dalam hal ini orang tua kurang
mengerti, kemudian melarangnya, akan menimbulkan masalah dan remaja
akan bersikap tertutup terhadap orang tuanya.
6) Menarik perhatian lingkungan
Pada masa ini remaja mulai mencari perhatian dari lingkungannya,
brusaha mendapatkan suatu dan peranan seperti kegiatan kegiatan remaja
di kampung-kampung yang di beri peranan. Misalnya mengumpulkan
dana atau sumbangan kampung, pasti ia akan melaksanakannya dengan
baik
7) Tertarik dengan kelompok
Remaja dalam kehidupan social sangat tertarik kepada kelompok
sebayanya sehingga tidak jarang orang tua dinomorduakan sedangkan
kelompoknya dinomorsatukan.19
Menurut Zakiah Darajat dalam bukunya Remaja Harapan dan
Tantangan menyatakan bahwa Masa remaja itu cukup panjang ada yang
membaginya kepada dua tahap, yakni remaja awal dan remaja akhir. Ada
pula yang membagi kepada tiga tahap (awal, tengah, akhir) bahkan ada
yang berpendapat bahwa, masa remaja tidak ada anak beralih dari masa
anak-anak, langsung menjadi dewasa. Para psikologi dan pendidik
condong untuk membaginya kepada dua kelompok (awal dan akhir). Usia
19
Zulkifli, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1986), cet. Ke-8, h. 65-
67
remaja yang hampir disepakati oleh banyak ahli jiwa adalah umur 13 – 21
tahun. Sedangkan yang khusus mengenai perkembangan jiwa agama dapat
diperpanjang menjadi 13 – 24 tahun.20
a. Masa remaja awal (13-16 tahun)
Menurut Zakiah Darajat dalam bukunya Ilmu Jiwa Agama
menyatakan bahwa:
Setelah melalui (umur 12 tahun), berpindah dari kanak-kanak yang
terkenal tentang, tidak banyak debat dan soal, mereka memasuki masa
goncang, karena pertumbuhan cepat disegala bidang terjadi.
Pertumbuhan jasmani yang pada usia sekolah tampak serasi, seimbang,
dan tidak terlalu cepat berubah menjadi goncang, tidak seimbang dan
berjalan sangat cepat, yang menyebabkan si anak mengalami
kesukaran. Pertumbuhan jasmani cepat, seolah-olah ia bertambah
tinggi dengan kecepatan yang jauh lebih terasa daripada masa kanak-
kanak dulu. Semua perubahan jasmani menimbulkan kecemasan pada
remaja, sehingga menyebabkan terjadinya kegoncangan emosi,
kecemasan dan kekhawatiran bahkan kepercayaan kepada agama yang
telah bertumbuh pada umur sebelumnya, mungkin pula mengalami
kegoncangan, karena ia kecewa pada dirinya. Maka kepercayaan
remaja kepada Tuhan kadang-kadang sangat kuat, akan tetapi kadang-
kadang manjadi ragu dan berkurang, yang terlihat pada cara ibadahnya
yang kadang-kadang ia merasa sangat membutuhkan Tuhan, terutama
ketika menghadapi bahaya, takut akan gagal atau merasa dosa. Tapi
kadang-kadang ia kurang membutuhkan Tuhan, ketika mereka sedang
riang, senang dan gembira.21
Pertumbuhan jasmani yang cepat terjadi antara umur 13 sampai 16
tahun yang dikenal dengan remaja pertama. Dalam usia ini remaja
mengalami berbagai kesukaran akibat perubahan jasmani yang sangat
mencolok dan tidak berjalan seimbang. Remaja waktu itu mengalami
20
Zakiah Darajat, Remaja: Harapan dan tantangan, (Jakarta: Ruhana, 1995), cet. Ke-2, h. 13 21 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, h. 11-16
ketidakserasian diri dan berkurang keharmonisan grerak, sehingga
kadang-kadang mereka sedih, kesal dan lesu. Remaja akan jauh dengan
Tuhan apabila perasaannya sedang senang dan gembira dan akan dekat
dengan Tuhan apabila merasa sedih dan kesal. Keimanannya kadang
bisa bertambah kadang bila berkurang tergantung dengan keadaan atau
perasaan dia.
Ciri–ciri khusus pada masa ini dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
1. Perasaan dan emosi remaja tidak stabil
2. Mengenai status remaja masih sangat sulit ditentukan
3. Kemampuan mental dan daya pikir mulai agak sempurna
4. Hal sikap dan moral, menonjol pada menjelang akhir masa remaja
awal
5. Remaja awal adalah masa kritis
6. Remaja awal banyak masalah yang dihadapinya.22
Penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa remaja awal
mengalami perubahan fisik yang tidak stabil yang menyebabkan
mereka mejadi murung dan sedih, mereka banyak menghadapi masalah
yang susah dipecahkan yang menyebabkan mereka jauh dengan Tuhan.
Apabila mereka sedang sedih dan susah mereka akan rajin beribadah
tapi apabila mereka sedang gembira mereka akan jauh dengan Tuhan
dengan kata lain keimanan mereka tidak stabil sesuai dengan perasaan
yang merasa alami.
b. Masa remaja akhir
Menurut Zakiah Darajat dalam bukunya Ilmu Jiwa Agama mengatakan
bahwa:
Masa remaja akhir dapat dikatakan bahwa anak pada waktu itu dari
segi jasmani dan kecerdasan telah mendekati kesempurnaan yang berarti
bahwa tubuh dengan seluruh anggotanya telah dapat berfungsi dengan
22
Sahilun A. Nasir, Peran Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan Problem Remaja, (Jakarta:
Kalam Mulia, 1999), cet-1, h. 65
baik, kecerdasan telah dapat dianggap selesai perkembangannya, tinggal
perkembangan dan penggunaan saja lagi yang perlu diperhatikan. Masa
remaja adalah masa bergejolaknya bermacam-macam perasaan, yang
kadang-kadang satu sama lain bertentangan, yang sering terjadi pada masa
remaja terakhir itu adalah pertentangan dan ketidakserasian yang terdapat
dalam kelurga, sekolah dan masyarakat.23
Adapun ciri-ciri khusus remaja akhir adalah sebagai berikut:
a. Stabilitas mulai timbul dan meningkat.
b. Citra diri dan sikap pandang lebih realitas.
c. Perasaanya lebih tenang.
d. Dalam menghadapi masalah dihadapi secara lebih matang.24
Penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa remaja akhir ini sudah
matang baik dari segi fisik maupun pikiran. Mereka sudah bisa dikatakan
hampir memasuki masa dewasa atau dewasa awal.
Dengan ringkasan dapat dikatakan bahwa “masa remaja terbagi dua
yaitu pertama, masa remaja pertama, kira-kira dari umur 13 tahun sampai
usia 16 tahun, dimana pertumbuhan jasmani dan kecerdasan berjalan
sangat cepat. Dan kedua masa remaja terakhir, kira-kira dari umur 17
tahun sampai dengan umur 21 tahun, yang merupakan pertumbuhan atau
perubahan terakhir dalam pembinaan pribadi dan sosial.25
Menurut Zakiah Darajat dalam bukunya Ilmu Jiwa Agama membagi
ciri-ciri remaja menjadi 5 bagian, yaitu:
1. Pertumbuhan jasmani cepat telah selesai
Ini berarti bahwa mereka telah matang, jika dipandang dari segi
jasmani. Artinya segala fungsi jasmaniah akan mulai atau telah dapat
bekerja. Kekuatan atau tenang jasmani sudah dapat dikatakan sama
dengan orang dewasa.
2. Pertumbuhan kecerdasan hampir selesai
23
Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, h. 117-118 24
Sahilun A. Nasir, Peran Pendidikan Agama…, h. 66 25 Zakiah Daradjat, Remaja:Harapan dan Tantangan, h. 122
Dari segi kecerdasan merasa telah mampu berfikir objektif dan
dapat mengambil kesimpulan yang abstrak dari kenyataan yang ada,
tapi mereka belum mampu berdiri sendiri, belum sanggup mencari
nafkah untuk membiayai diri dan untuk memenuhi segala
kebutuhannya.
3. Pertumbuhan pribadi belum selesai
Pada umur ini, perhatian dan jenis lain sangat diharapkan apabila
teman-temannya dari jenis lain kurang menaruh perhatian, ia akan
merasa sedih mungkin akan cenderung kepada menyendiri, atau
mencoba melakukan hal-hal yang menarik perhatian. Bahkan kadang-
kadang ada yang mengalami kegoncangan jiwa.
4. pertumbuhan jiwa sosial masih berjalan
pada umur ini sangat terasa betapa pentingnya pengakuaan sosial
bagi remaja. Mereka akan merasa sangat sedih, apabila diremehkan
atau dikucilkan dari masyarakat dan teman-temannya. Perhatian dan
minatnya terhadap kepentingan masyarakat sangat besar. Kesusahan
dan penderita orang dalam masyarakat akan menyebabkan mereka
merasa terpanggil untuk membantu dan memikirkannya.
5. keadaan jiwa agama yang stabil
Tidak jarang kita melihat remaja pada umur-umur ini mengalami
kegoncangan atau ketidakstabilan dalam beragama. Misalnya mereka
kadang-kadang sangat tekun menjalankan ibadah, tapi pada waktu lain
enggan melaksanakannya, bahkan mungkin menunjukkan sikap
seolah-olah anti agama.26
8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Remaja
1) Faktor Endogen
Dalam pandangan ini menyatakan bahwa perubahan-perubahan fisik
maupun psikis dipengaruhi oleh factor internal yang bersifat herediter
yaitu yang diturunkan oleh orang tuanya, misalnya postur tubuh, bakat-
minat, kecerdasan, kepribadian.
26 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, h. 122-125
2) Faktor Exogen
Pandangan factor exogen menyatakan bahwa perubahan dan
perkembangan individual sangat dipengaruhi oleh factor-faktor yang
berasal dari luar diri individual itu sendiri.
3) Interaksi antara Endogen dan Exogen
Kedua factor itu saling berpengaruh, sehingga terjadi interaksi antara
factor internal maupun eksternal, yang kemudian membentuk dan
mempengaruhi perkembangan individual.
B. Kegiataan Keagamaan
1. Pengertian Kegiatan dan Keagamaan
Kegiatan berasal dari kata “giat” yang mendapat awalan “ke” dan
akhiran “an” yang berarti aktifitas, usaha dan pekerjaan. Maka kegiataan
adalah aktifitas, usaha atau pekerjaan yang dilakukan seseorang dalam
rangka memenuhi kegiatannya.27
Kata keagamaan berasal dari kata dasar agama yang mendapatkan
awalan “ke” dan akhiran “an” yang mengandung arti dan pengertian
banyak sekali. Secara etimologi agama berasal dari kata Sanskrit, kata din
dalam bahasa Arab dan religi dalam bahasa Eropa.28
Dari kata Sanskrit agama tersusun dua kata, a: tidak ada gam : pergi,
jadi agama tidak pergi, tetap ditempat, diwarisi turun temurun. Agama
memang mempunyai sifat yang demikian. Ada lagi pendapat yang
mengatakan bahwa agama berarti teks atau kitab suci. Dan agama-agama
memang, mempunyai kitab suci, selanjutnya diakatakan bahwa agama
berarti tuntutan. Memang agama mengandung ajaran-ajaran yang
menjadikan tuntunan hidup bagi penganutnya. Sedangkan kata din dalam
bahasa arab mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, balasan
dan kebiasaan. Dan religi dalam bahasa latin, menurut pendapat asalnya
adalah relegere yang mengandung arti mengumpulkan, membaca. Agama
27
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia, h. 317 28
Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspek, (Jakarta: UI Press, 1985), cet. Ke-5, jilid
I, h. 9
memang merupakan kumpulan cara-cara mengabdi kepada Tuhan. Ini
terkumpul dalan kitab suci yang harus dibaca. Dan menurut pendapat lain
kata itu berasal dari religare yang berarti mengikut. Ajaran-ajaran agama
memang mempunyai sifat-sifat mengingat bagi manusia.29 Dari pengertian
kata diatas, inti sari yang terkadung didalamnya ialah ikatan agama
mengandung arti ikatan-ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia.
Ikatan ini mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap kehidupan
manusia sehari-hari dan ikatan itu berasal dari kekuatan yang lebih tinggi
dari manusia.
Sedangkan agama menurut terminologi banyak didefinisikan oleh para
ahli, diantaranya:
a. Menurut T.G. Frazer, agama adalah menyembah atau menghormati
kekuatan yang lebih agung daripada manusia yang dianggap mengatur
dan menguasai jalannya alam semesta dan jalannya perikehidupan
manusia.30
b. Menurut Prof. K.H.M. Taib Tohir Abdul Muin, agama adalah suatu
peraturan Tuhan yang mendorong jiwa seseorang yang mempunyai
akal, memegang peraturan Tuhan itu dengan kehendaknya sendiri
untuk mencapai kebaikan hidup dan kebahagiaan kelak diakhirat.31
Jadi keagamaan adalah suatu keadaan yang ada dalam diri seseorang
yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan ketaatannya
terhadap agama atau dengan kata lain “sikap keagamaan merupakan
sesuatu keadaan yang ada pada diri seseorang yang mendorong untuk
bertingkah laku yang berkaitan dengan agama”.32
Di masa remaja
seseorang
2. Macam-macam kegiatan keagamaan
29
Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari…, h. 11 30
Aslan Hadi, Pengantar Filsafat Islam, (Jakarta: Rajawali: 1986), cet. Ke-1, h. 6 31
Aslan Hadi, Pengantar Filsafat Islam, h. 7 32
Jalaludin dan Ramayulis, Pengantar Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Kalam Mulia, 1999), cet. Ke-4,
h. 131
Banyak macam-macam kegiatan keagamaan seperti shalat, puasa,
mengaji, dan lembaga organisasi keagamaan lainnya. Namun, penulis
hanya mengambil beberapa saja, antaranya :
a. Majlis Taklim
Majlis taklim menurut kamus besar bahasa indonesia adalah
lembaga atau organisasi sebagai wadah pengajian.33
Sedangkan kata
taklim menurut kamus yang sama adalah pengajian agama (Islam) atau
bisa juga sebagai pengajian.34
Maka majlis ta’lim adalah suatu
lembaga atau organisasi masyarakat sebagai wadah yang didalamnya
terdapat pengajian agama, ceramah agama dan do’a-do’a yang
bertujuan untuk menjalin silaturrahmi memohon do’a kepada Allah.
b. Pengajian
Pengajian adalah suatu kegiatan dimana sekelompok oleh
membaca Al-Qur’an, wirid serta tahlil dengan tujuan mendapatkan
rahmat dan ridho Allah. Dalam pengajiannya terdapat do’a-do’a untuk
dikirimkan kepada ahli kubur agar diampuni dosa-dosanya.
c. Peringatan Hari Besar Islam
Kegiatan ini merupakan suatu kegiatan tahunan yang dilakukan
untuk memperingatkan atau mensyukuri atas datangnya hari tersebut.
Kegiatan ini biasanya diisi dengan ceramah-ceramah agama yang
diberikan oleh penceramah dan acara-acara lainnya. Sedangkan hari
besarnya seperti Maulid Nabi. Isra Mi’raj, I Muharram dan lain
sebagainya.
d. Rohis (Rohani Islam)
Rohis adalah suatu organisasi yang terdapat disekolah yang
didalamnya membahas permasalahan agama. Kegiatan rohis biasanya
dilaksanakan oleh sekolah. Anggotanya juga berasal dari kalangan
siswi-siswi sekolah tersebut.
33
Tim Penyusun Kamus Besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, h.625 34 Ibid, h. 993
Lembaga dan kegiatan tersebut diatas merupakan wadah dimana
remaja dapat melakukan dan mengepresiasikan kegiatan keagamaannya
seoptimal mungkin
3. Tujuan Kegiatan Keagamaan
Kegiatan keagamaan mempunyai tujuan antara lain :
a. Membina dan membangun hubungan yang teratur dan serasi antara
manusia dengan allah SWT, manusia dengan sesamanya, manusia dengan
lingkungannya, dalam rangka membina masyarakat yang bertaqwa
kepada Allah.35
b. Memberikan inspirasi, motivasi dan stimulasi agar potensi remaja dapat
berkembangan dan di aktifkan secara maksimal
c. Menambah ilmu pengatahuan Agama
d. Menjalin silaturrahmi
35 Tim Penyusun Ensiklopedia Islam, (Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 1994), cet ke-3, h. 120
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua variabel, yaitu dependent
variabel dan independent variabel. Yang dimaksud dependent varibel adalah
variabel yang dipengaruhi. Adapun yang menjadi variabel dependent yang
penulis lakukan dalam penelitian ini adalah kegiatan keagamaan remaja
khususnya di RW 02 Cipinang Besar Utara, sedangkan independent adalah
variabel bebas, dalam arti bermacam-macam variabel yang dapat memberikan
pengaruh terhadap kegiatan keagamaan remaja. Adapun yang menjadi
independent variabel dalam penelitian ini adalah minat remaja di RW 02 Cipinang
Besar Utara.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Rw 02 kelurahan Cipinang Besar
Utara Kecamatan Jatinegara Jakarta-Timur. Alasan memilih lokasi tersebut karena
penulis sendiri berada di wilayah tersebut. Kurang lebih penelitian ini berjalan
selama tujuh bulan dari mulai desember 2007 sampai bulan juli 2008, yang secara
otomatis sudah mengenal dan memahami keadaan wilayah tersebut dan Rw 02 ini
dipimpin oleh Bapak Rasikin.
C. Populasi dan Sample
Populasi adalah kelompok besar individu yang mempunyai karakteristik
umum yang sama.36
Sedangkan menurut Herman Resito, populasi adalah
keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda, tumbuh-tumbuhan
dan peristiwa sebagai sumber data yang mempunyai karakteristik tertentu dalam
sebuah penelitian.37 Adapun populasi sasaran dalam penelitian ini adalah pemuda-
36
Ibnu Hajar, Dasar-dasar metodologi penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan, (Jakarta: PT Raja
Garafindo Persada, 1996), cet. Ke-1, h.133 37
Herman Resito, Pengantar Metodologi Penelitian, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992),
h.42
24
pemudi Rw 02 Jakarta Timur. Populasi yang terjangkau adalah pemuda-pemudi
pada usia 13-21 tahun. Setelah diadakan pendataan atau observasi, diperoleh data
jumlah remaja di Rw 02 Cipinang Besar Utara sebanyak 140 orang.
Sampel adalah kelompok kecil individu yang dilibatkan langsung dalam
penelitian.38 Sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 29 orang yakni
15% dari populasi. Hal ini menurut Suharsimi Arikunto yang mengatakan bahwa
” jika objek penelitian lebih dari 100 orang, maka sampel yang diambil antara 10-
15% atau 20-25% atau lebih ”.39
Adapun teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini dengan cara teknik random sampling, yakni
pengambilan sampel secara acak dari jumlah populasi.
D. Teknik Pengumpulan
Adapun dalam pengumpulan data, penulis menggunakan penelitian
lapangan (Field Research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung
untuk mengumpulkan data yang diperlukan secara obyektif dari lapangan
penelitian.
Untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis menggunakan beberapa
metode teknik pengumpulan data, yaitu :
1. Teknik observasi, yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala-gejala yang tampak pada obyek
penelitian.40Pengamatan ini langsung terhadap obyek yang dileliti oleh
peneliti untuk mengumpulkan data tentang keadaan pemuda-pemudi,
dan masyarakat sekitar.
2. Teknik interview, yaitu mengumpulkan informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara
lisan pula.41
Dalam hal ini penulis melakukan wawancara kepada
berbagai pihak seperti ketua Rw dan ketua remaja.
38
Ibnu Hajar, Dasar-dasar metodologi…, h.134 39
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), cet. Ke-II, h. 107 40
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,2003),cet.ke-!!, h.158 41 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, h.165
3. Agket dan kuesioner, yaitu mengumpulkan informasi dengan cara
menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara
tertulis pula oleh responden.42
Dalam hal ini penulis menyebarkan
kuisioner (daftar pertanyaan) kepada 29 remaja di wilyah Rw 02
Jakarta Timur yang dijadikan sebagai sample dan responden hanya
memilih salah satu jawaban yang dianggap paling tepat baginya.
Kisi-kisi Angket
Variabel Aspek No
Minat 1. Perasaan senang
2. Perasaan tertarik
3. Perhatian
1,2,3
4,5,6,7,8,9,10,11
12,13,14,15
Keagamaan keagamaan 1. Majlis Ta’lim atau Pengajian
2. Peringatan Hari Besar Islam
3. Rohani Islam (ROHIS)
16 dan 17
18 dan 19
20,21,22,23,24,25
4. Penelitian pustaka (Library Research), yaitu pengumpulan data dengan
cara mencari, membaca dan meneliti bahan-bhan masukkan dari buku-
buku para ahli, para pakar pendidikan, buku penelitian dan lain-lain
dari perpustakaan yang ada kaitannya dengan permasalahan dalam
penelitian.
Pada pembahasan sebelumnya penulis telah kemukkan bahwa salah satu
teknik pengumpulan data yan dilakukan adalah melaui angket. Angket yang
penulis sebarkan berjumlah 29 angket dibagikan kepada sampel sebanyak 29
remaja dari 140 remaja Rw 02 yang beragama islam. Angket yang penulis
sebarkan terdiri dari dua komponen pertanyaan yang berjumlah 15 item
pertanyaan yang disusun berdasarkan pokok penelitian dari variabel yang diteliti,
yaitu menegenai minat remaja dalam kegiatan keagamaan dan kepribadian.
Teknik pengukuran dari angket ini menggunakkan skala likert dengan bobot nilai
sesuai dengan jenis pertanyaan.
42 S. Margono, Metodologi Penelitian…, h.167
Untuk pertanyaan positif masing-masing jawaban diberi bobot nilai
sebagai berikut :
1. Untuk jawaban A = 4
2. Untuk jawaban B = 3
3. Untuk jawaban C = 2
4. Untuk jawaban D = 1
Dan untuk pertanyaan negatif masing-masing jawaban diberi bobot nilai
sebagai berikut :
1. Untuk jawaban A = 1
2. Untuk jawaban B = 2
3. Untuk jawaban C = 3
4. Untuk jawaban D = 4
E. Teknik Pengolahan Data
Untuk melakukan pengelolahaan data, penulis menggunakan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Editing
Yang dimaksud dengan Editing dalam penelitian ini adalah memeriksa
data pertanyaan yang diserahkan oleh responden. Jadi setelah angket diisi
oleh responden dan diserahkan kepada penulis, kemudian penulis,
memeriksa satu persatu angket tersebut. Hal tersebut dilakukan agar daftar
pertanyaan atau angket terhindar dari kesalahaan atau kekurangan nantinya
hasil yang diseproleh benar-benar obyektif.
2. Coding
Data-data yang diperoleh penulis, lalu dikelompikkan untuk
dipermudah dilakukannya analisa data.
3. Tabulating
Berdasarkan data-data yang telah terkumpul, setelah memberi kode,
langkah selanjutnya adalah mengelolah data dengan memindahkan data-
data tersebut kedalam tabel frekuensi. Kegiatan ini dilakukan untuk
mempermudah interpertasi data.
F. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap remaja
diwilayah Rw 02, maka dilakukan analisis data untuk menganalisis data, penulis
menggunakan metode diskriptif analisis, yaitu menganalisis data diperoleh dari
hasil penelitian berupa data tentang minat remaja dalam kegiatan keagamaan dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya, yang bertujuan untuk membuat gambaran
yang sistematis, faktual dan akurat. Sedangkan untuk menganalisis hubungan dua
variable akan dianalisa secara kuantitatif dengan menggunakan rumus statistik
distribusi frekuensi relatif. Secara operasional analisis data tersebut dilakukan
melalui tahap-tahap berikut :
1. Memperoleh nilai frekuensi, dengan rumus :
P = %100xn
f
F = frekunsi yang sedang dicari presentasenya
N = Number of Cases (jumlah frekuensi atau banyak individu)
P = Angka presentase.43
Adapun ketentuan skala presentase yang digunakan adalah :
Tabel I
Penafsiran persentase
No Persentase Penafsiran
1
2
3
4
5
6
7
8
9
100%
90%-99%
60%-89%
51%-59%
50%
40%-49%
10%-39%
1%-9%
0%
Seluruhnya
Hampir seluruhnya
Sebagian Besar
Lebih dari sebagiania
Setengahnya
Hampir seluruhnya
Sebagian keci
Sedikit sekali
Tidak ada sama sekali
43 Anas Sudiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali, 1991), cet.ke-3, h.40
2. Mencari angka korelasi
Dalam menguji hubungan antara pengaruh kegiatan keagamaan terhadap
kepribadian digunakan statistik “r” korelasi product moment dengan rumus :44
( ) ( )
( )[ ] ( )[ ]2222YYNXXN
YXYXNrxy
∑−∑∑−∑
∑∑∑=
( ) ( )
( )[ ] ( )[ ]2222YYNXXN
YXYXNrxy
∑−∑∑−∑
∑∑∑=
rxy = Angka indeks korelasi “r” product moment
N = Jumlah responden
XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
X = Jumlah seluruh skor X
Y = Jumlah seluruh skor Y
Setelah diketahui hubungannya, kemudian diadakan interpretasi data
dengan dua cara, yaitu:
a. Interpretasi kasar atau sederhana, yaitu dengan mencocokkan hasil
perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” product moment seperti di
bawah ini :
Tabel 2
Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment
Besar “r” Product Moment
(rxy) INTERPRESTASI
44 Anas Sudiono, Pengantar Statistik Pendidikan, h. 193
0,00-0,20
0,20-0,40
0,40-0,70
0,70-0,90
0,90-1,00
Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah
atau sangat rendah
Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang lemah
Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang sedang
Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang kuat
Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi
b. Interprestasi “r” dengan rumus :
df = Derajat bebas ( degrees of freedom )
N = Banyak responden yang diteliti
Nr = Banyak variabel yang dikorelasikan
Setelah hasilnya dicocokkan dengan tabel nilai koefisien korelasi “r”
product moment dari Person untuk berbagai df, baik taraf signifikansi 1% atau
pun pada taraf signifikansi 5%.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Keadaan Remaja-remaja dan Masyarakat Sekitar
Wilayah Rw 02 terlelak di Jalan Kebon Jeruk Timur Kelurahan Cipinang
Besar Utara Kecamatan Jatinegara. Wilayah ini berada di pusat keramaian
pemukiman penduduk dengan luas tanah ±3 ha yang dikepalai oleh Bapak
Rasikin. Mengenai keadaan remaja yang terdapat di wilayah tersebut pada
umumnya sama dengan remaja-remaja lain yang berada di desa lain, di mana
mereka masih mengandalkan kedua orang tua mereka dalam memenuhi segala
kebutuhan.
Pendidikan yang ditempuh oleh remaja di Rw 02 rata-rata mencapai
sekolah menengah pertama dan sekolah tingkah atas saja (SMP dan SMA) sedikit
sekali diantara mereka yang melanjutkan sampai ke jenjang perguruan tinggi.
Untuk lebih jelasnya kita lihat pada data tabel di bawah ini :
Tabel 4
Data Remaja Rw 02 Cipinang Besar Utara
Alternatif jawaban Frekuensi Presentase
SMP
SMU / SMK
MAHASISWA
12
14
3
41,38 %
48,27 %
10,34 %
Jumlah N = 29 100 %
Dari data di atas di ketahui bahwa remaja Rw 02 yang mencapai
sekolah tingkat pertama (SMP) sebanyak 41,38%, sebagian besar
mencapai sekolah tinggat atas(SMU / SMK) sebanyak48,27%, dan
32
sebagian kecil remaja Rw 02 yang meneruskan sampai kejenjang
perguruan tinggi sebanyak 10,34%.45
Semua itu terjadi karena rata-rata para remaja itu berasal dari keluarga
besar, di mana mareka memiliki lebih dari empat saudara kandung yang
mengakibatkan meraka harus berbagi dengan saudara-saudara mereka agar
saudara mereka tidak putus sekolah.
Mengingat pekerjaan orang tua mereka seorang buruh, pedagang yang
hanya cukup untuk biaya sehari-hari dan untuk biaya lainnya. Oleh karena itu
untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari orang tua mereka serta keluarga mereka
setelah tamat sekolah mereka langsung mencari pekerjaan.
Remaja Rw 02 dapat dikatakan remaja yang cukup rajin dalam hal
kegamaan. Ini terlihat dari seringnya mareka terlihat di dalam pengajian yang
dilaksanakan pada kamis malam, yaitu pembacaan surat Yaasin yang diadakan di
masjid atau di rumah-rumah remaja secara bergantian dan di lanjutkan dengan
pembacaan tahlil yang di pimpin oleh ustadz atau ketua remaja untuk pemberian
materi biasanya di berikan dua minggu sekali.
Jumlah majlis ta’lim yang ada di Rw 02 sebanyak 4 majlis ta’lim yaitu
majlis ta'lim masjid At-Taqwa, masjid Al-Magfiroh, masjid Miftahul Janah dan
mushola Al-Arif. Dan biasanya pengajian ini di adakan di masjid-masjid sekitar
Rw 02 dan bentuk pengajian ini sama seperti pengajian lainnya yaitu sebelum
memulai pengajian biasanya mereka membaca shalawat, surat-surat pendek
setelah itu dilanjutkan dengan pemberian materi atau ceramah yang sampaikan
oleh ustadz dan kadang-kadang juga di adakan tanya jawab untuk lebih
memahami apa yang telah disampaikan.
Pengajian Rw di bagi menjadi 3 yaitu pengajian bapak-bapak yang di
adakan pada malam minggu setelah shalat isya di laksanakan di masjid At-Taqwa,
pengajian ibu-ibu yang diadakan pada hari minggu yang di laksanakan setelah
shalat zuhur di laksanakan di masjid At-Taqwa juga dan pengajian remaja yang di
adakan kamis malam setelah shalat isya di laksanakan dimasjid atau di rumah-
rumah remaja secara bergantian.
45 Arsip Rw 02 Cipinang Besar Utara
Diantara 3 masjid yang ada di Rw 02 masji at-Taqwa yang mempunyai
banyak kegiatan bagi remaja di Rw 02, kegiatan-kegiatan itu di kordinasikan
adalah organisasi remaja masjid yang di sebut IRMA ( Ikatan Remaja Masjid At-
Taqwa ). Selain kegiatan pengajian kamis malam jum’at adalah peringatan hari
besar Islam, shalat berjamah dan bakti social.46
Bentuk-bentuk kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh IRMA antara lain :
1. Pengajian rutin dilaksanakan pada kamis malam jum’at dengan materi
a. Fiqih
b. Hadits
c. Tafsir
d. Akhlak
2. Kegiatan social dan masyarakat, kegiatan ini pernah di laksanakan oleh
IRMA yakni Khitanan Masal dan Bakti Sosial ( BakSos ).
3. Kegiatan Tahunan
a. Peringatan Hari Besar Islam, baik yang diselengarakan oelh remaja
masjid atau yang diselenggarakan oeh pengurus masjid seperti Maulid
Nabi, 1 Muharam, pentaluran Zakat Fitrah, Pelaksanaan Qurban.
b. Kegiatan pada bulan Ramadhan antaranya Pesantren Kilat (SANLAT)
dan Tadarus.47
B. Sarana dan Prasarana
Sarana merupakan komponen dari kegiatan yang mendukung untuk
berhasilnya suatu pendidikan. Menurut data yang penulis peroleh dari hasil
observasi dan survai di Rw 02 memiliki beberapa saran dan prasarana di ataranya:
46
Hasil wawancara Bapak Rasikin Ketua Rw 02 Cipinang Besar Utara 47 Hasil wawancara Bapak Radin Ketua Majlis Taklim Rw 02 Cipinang Besar Utara
Tabel 5
Saran dan Prasarana Rw 02
No Nama Bangunan Jumlah
1 Masjid 3
2 Musholah 1
3 Lapangan 3
4 Gedung sekertariat
Rw 02
1
5 Sekolah ( SD YPBK ) 1
6 TKA danTPA
( Bahrul Ulum )
1
Jumlah Bangunan 10
Dalam penelitian ini, penulis lebih membahas mengenai majlis ta'lim atau
pengajian dan kegiatan keagamaan lainnya yang di adakan di Rw 02, kegiatan
tersebut umumnya di lakukan di masjid lingkungan Rw 02. adapun sarana dan
prasarana yang terdapat di masjid At-taqwa yang di gunakan untuk kegiatan
pengajian cukup memadai di antaranya: mesin ketik, alat-alat tulis, whaite board,
Al-qur’an, buku-buku bacaan islam, lekar, microfon dan seperangkat marawis dan
rebana, lemari, suatu ruang yang cukup luas.48
C. Peran Majlis Ta’lim dalam Membina Keagamaan
Majlis ta’lim sebagai salah satu tempat bagi kaum muslim dalam
menimbah ilmu, memiliki peranan dalam meningkatkan ghirah (semangat
umatnya dalam mempelajari dan memahami islam lebih jauh). Lebih lanjut telah
di kemukanan sesuai dengan tujuan majlis ta’lim yang sudah di rumuskan dalam
musyawarah majlis ta’lim “Bertujuan untuk membina dan membangun hubungan
yang teratur serasi antara manusia dengan Allah SWT, manusia dengan
48 Arsip Rw 02 Cipinang Besar Utara
sesamanya, manusia dengan lingkungannya, dalam rangka membina masyarakat
yang bertaqwa kepada Allah SWT.49
Ada beberapa peranan majlis ta’lim dalam membina keagamaan yaitu:
1. Membentuk akhlak yang mulia
Akhlak merupakan suatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa
dan telah menjadi kepribadian sehingga dari timbul berbagai macam perbuatan
dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat. Dan sumber dari akhlak itu
dikatakan baik dan buruk atau mulia dan tercelanya akhlak kita adalah Al-
Qur’an dan Sunnah.
Kegiatan pengajian yang di adakan di Rw 02 memberikan pengaruh yang
sangat besar kepada masyarakat sekitar dan khususnya kepada remaja karena
terlihat dari keaktifan mereka dalam mengikuti pengajian atau kegiatan
keagamaan lainnya yang diadakan sekitar Rw 02. Dalam setiap materi yang di
sampaikan dalam pengjian tidak jauh membahas tentang akhlak yaitu akhlak
kita kepada Allah SWT dan makluk-makhluk ciptaan Allah ( manusia,
binatang, tumbuhan dan benda-benda yang bernyawa ). Dengan adanya
kegiatan ini remaja lebih mengetahui betapa pentingnya kita menghadiri
kegiatan tersebut. Dan kegiatan pengajian sangat memberikan peranan yang
penting bagi kepribadian mereka.
2. Wadah silaturrahmi
Pengajian merupakan tempat berkumpulnya muslim dimana mereka
bersama-sama mendirikan pengajian berjalan dengan baik, hal ini
menimbulkan rasa kebesamaan diantara mereka. Karena sebagai orang muslim
harus bisa memperkuat tali persaudaraan dengan muslim lainnya.
Dengan adanya rasa kebersamaan antara Rw 02 dengan Rw lainnya itu
akan menambahkan wawasan dan pengetahuan kita, karena salah satu tujuan
diadakannya pengajian ini adalah membentuk tali silahturrahmi yang kuat agar
dapat menghidupsuburkan syiar-syiar Islam.
3. Media penyampaian ilmu pengetahuan agama
49
Tim Penyusun, Ensiklopedia Islam, (Jakarta: PT Baru Van Hoeve, 1994), cet. Ke-3, h.120
Kegiatan pengajian merupakan kegiatan yang berkaitan dengan proses
belajar mengajar yang di laksanakan dimasjid-masjid. Karena dalam
pemgajian banyak memberikan berbagai ilmu pengetahuan yang bermanfaat
bagi kita khususnya kepada remaja Rw 02 dan masyarakat sekitar. Dan materi
yang di sampaikan oleh ustaz adalah yang biasa kita lakukan dalam
kehidupan sehari-hari seperti kewajiban shalat lima waktu, puasa, berakhlak
mulia dan lain sebagaiannya.
Karena kita lihat pada zaman sekarang banyak para remaja yang salah
bergaul mereka melakukan hal-hal yang dapat merusak norma-norma agama
seperti minum-minuman keras dan memakai narkoba, itu karena mereka tidak
mengetahui apa yang telah diperintahkan dan dilarang oleh Allah.
D. Pengolahan Data
1. Minat Remaja Rw 02
Tabel 6
Intensitas remaja duduk di depan ketika pengajian
Alternatif jawaban Frekuensi Presentase
Selalu
Sering
Kadang-ladang
Tidak pernah
10
8
8
3
34,48 %
27,59 %
27,59 %
10,34 %
Jumlah N = 29 100 %
Dari data yang ada pada table diatas diketahui bahwa sebagian
besar remaja menyatakan selalu duduk didepan ketika mengikuti pengajian
sebanyak 34,48%, sebagian kecil yang menyatakan sering duduk didepan
27,59%, walaupun kadang-kadang sebanyak 27,59%, sedikit sekali yang
menjawab tidak pernah duduk didepan ketika mengikuti pengajian 10,34.
Tabel 7
Remaja bertanya setelah penjelasan
Alternatif jawaban Frekuensi Presentase
Selalu
Sering
Kadang-kdang
Tidak pernah
7
9
16
1
24,14%
17,24%
55,17%
3,45%
Jumlah N = 29 100 %
Dari data diatas diketahui bahwa sebagian kecil remaja
menyatakan selalu mengajukan pertanyaan sesudah diberi materi 24,14%,
dan sebagian kecil juga yang menyatakan sering mengajukan pertanyaan
17,24%, lebih dari setengahnya menyatakan kadang-kdang mengajukan
pertanyaan 55,17%, dan sedikit sekali yang menjawab tidak pernah 3,45%.
Tabel 8
Persepsi remaja dalam penjelasan
Alternatif jawaban Frekuensi Presentase
Mendengarkan
dengan baik
Mendengarkan
sambil melamun
Tidak memperhatikan
Bercandan dan
mengobrol
29
0
0
0
100 %
0 %
0 %
0 %
Jumlah N = 29 100 %
Dari data yang ada diketahui bahwa seluruh remaja mendengarkan
dengan baik apa yang sampaikan oleh guru sebanyak100%.
Tabel 9
Remaja mencatat hal-hal yang penting dalam penjelasan
Alternatif jawaban Frekuensi Presentase
Ya
Kadang-kadang
Rgu-ragu
Tidak pernah
14
12
3
0
48,28 %
41,38 %
10,34 %
0
Jumlah N = 29 100 %
Berdasarkan data diatas di ketahui bahwa hampir setengahnya yang
mencatat ketika guru sedang menjelaskan 48,28%, dan hampir
setengahnya lagi yang meyatakan mencatat hal-hal yang penting ketika
guru mejelaskan 41,38%, serta sedikit sekali yang memberikan jawaban
mencatat hal-hal yang penting dalam penjelasan 10,34%.
Tabel 10
Sikap remaja ketika guru sedang memberi penjelasan
Alternatif jawaban Frekuensi Presentase
Ya
Kadang-kadang
Ragu-ragu
Tidak pernah
15
13
1
0
50,00%
46,66%
3,34%
0 %
Jumlah N = 29 100 %
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa remaja mendengarkan
dengan seksama penjelasan guru sebanyak 50,00%, sedangkan kadang-
kadang hampir setengahnya sebanyak 43,33%, dan tidak pernah sedikit
sekali sebanyak 3,34%.
Tabel 11
Bertambah atau tidaknya pengetahuan agama setelah mengikuti pengajian
Alternatif jawaban Frekuensi Presentase
Sangat bertambah
Bertambah
Cukup bertambah
Tidak bertambah
11
14
4
0
37,93 %
48,27 %
13,80 %
0
Jumlah N = 29 100 %
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa sebagian kecil remaja
menyatakan pengetahuan agama mereka sangat bertambah setelah
mengikuti pengajian 37,93%, hampir setengahnya yang menyatakan
bertambah 48,27%, dan sebagian kecil yang menyatakan pengetahuan
agama mereka cukup bertambah 13,80%.
Tabel 12
Semangat remaja dalam mengikuti pengajian
Alternatif jawaban Frekuensi Presentase
Selalu
Kadang-kadang
Jarang
Tidak pernah
26
2
1
0
89,65 %
6,90 %
3,45 %
0
Jumlah N = 29 100 %
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa sebagian besar remaja
bersemangat dalam mengikuti pengajian89,65%, sedikit sekali yang
menjawab kadang-kadang 6,90%, dan sedikit sekali yang menjawab jarang
bersemangat dalam mengikuti pengajian 3,40%.
Tabel 13
Kesenangan mengikuti pengajian
Alternatif jawaban Frekuensi Presentase
Ya
Kadang-kadang
Jarang
Tidak pernah
24
4
1
0
82,76 %
13,79 %
3,45 %
0
Jumlah N = 29 100 %
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa sebagian besar remja
yang senang mengikuti pengajian 82,76%, kadang-kadang senang 13,79%,
dan sedikit sekali yang menjawab jarang senang 3,45%.
Tabel 14
Pengaruh kegiatan pengajian terhadap pribadi remaja
Alternatif jawaban Frekuensi Presentase
Berpengaruh
Cukup berpengaruh
Kurang berpengaruh
Tidak berpengaruh
15
14
0
0
51,72 %
48,28 %
0
0
Jumlah N = 29 100 %
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa lebih dari setengahnya
yang menjawab kegiatan pengajian berpengaruh terhadap pribadi mereka
51,72%, dan hampir setengahnya yang menjawab cukup berpengaruh
terhadap pribadi mereka 48,28%.
Tabel 15
Pengetahuan remaja tentang shalat lima waktu
Alternatif jawaban Frekuensi Presentase
Ya
Kadang-kadang
Ragu-ragu
Tidak pernah
29
0
0
0
100 %
0
0
0
Jumlah N = 29 100 %
Berdasarkan data di atas di ketahuai bahwa seluruhnya remaja
menyatakan mengetahui bahwa shalat lima waktu itu wajib sebanyak
100%.
Tabel 16
Tanggapan remaja tentang materi yang diajarkan
Alternatif jawaban Frekuensi Presentase
Sangat suka
Cukup suka
Kurang suka
Tidak suka
5
23
1
0
17,24 %
79,31 %
3,45 %
0
Jumlah N = 29 100 %
Berdasarkan data diatas diktahui bahwa sebagian kecil remaja
menyatakan menyukai materi yang disampaikan oleh guru 17,24%,
sebagian besarnya menyatakan cukup suka dengan materi yang
disampaikan 79,31%, dan sedikit sekali yang menjawab kurang suka
3,45%.
Tabel 17
Keinginan remaja mempejari Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Presentase
Sangat
Cukup
Kurang
Tidak
24
5
0
0
82,76 %
17,24 %
0 %
0 %
Jumlah N = 29 100 %
Dari data diatas di ketahui bahwa sebagian besar remaja
menyatakan sangat ingin mempelajari Islam 82,76%, dan sebagian kecil
yang meyatakan cukup ingin mempelajari islam lebih jauh lagi 17,24%.
Tabel 18
Remaja mengikuti pengajian
Alternatif jawaban Frekuensi Presentase
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
24
3
2
0
82,76 %
10,34 %
6,90 %
0 %
Jumlah N = 29 100 %
Dari data diatas diketahuai bahwa sebagian besar yang menyatakan
remaja selalu mengikuti pengajian 82,76% , dan sebagian kecil saja yang
menyatakan sering mengikutinya 10,34%, dan sebagian kecil juga yang
menyatakan kadang-kadang saja 6,90%.
Tabel 19
Keaktifan remaja mengikuti pengajian
Alternatif jawaban Frekuensi Presentase
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak Pernah
11
14
4
0
37,93 %
48,27 %
13,80 %
0 %
Jumlah N = 29 100 %
Dari data diatas dapat diketahui bahwa sebagian kecil remaja
meyatakan selalu hadir dalam kegiatan pengajian 37,93%, dan hampir
setengahnya menyatakan sering absent dalam mengikuti pengajian
48,27%, dan sedikit sekali yang menyatakan kadang-kadang saja absent
13,80%.
Tabel 20
Remaja menunggu pengajian
Alternatif jawaban Frekuensi Presentase
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
8
14
7
0
27,59 %
48,27 %
24,14 %
0 %
Jumlah N = 29 100 %
Dari data diatas diketahui bahwa sebagian kecil remaja yang
meyatakan selalu menunggu-nunggu datangnya pengajian 27,59%, dan
hamper setengahnya yang menyatakan sering menungu datangnya
pengajian 48,27%, dan sedikit sekali yang meyatakan kadang-kadang
menunggu 24,14%.
2. Kegiatan Keagamaan
Tabel 21
Motivasi remaja menghadiri perayaan hari besar Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Pesentase
Keinginan sendiri
Di suruh orang tua
Karena ikut teman
Iseng-iseng saja
29
0
0
0
100 %
0 %
0 %
0 %
Jumlah N = 29 100 %
Dari data yanga ada pada tabel diatas diketahui bahwa seluruhnya
remaja mengikuti pengajian dimotivasi dari keinginan mereka sendiri,
tanpa disuruh orang tua mereka atau karena yang lainnya 100%.
Tabel 22
Pengetahuan remaja terhadap kegiatan keagamaan
Alternatif jawaban Frekuensi Pesentase
Sangat penting
Cukup penting
Kurang penting
Tidak penting
21
8
0
0
72,41 %
27,59 %
0 %
0 %
Jumlah N = 29 100 %
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa sebagian besar remaja
menyatakan kegiatan pengajian sangat penting 72,41%, dan sebagian kecil
lagi yang menyatakan kegiatan pengajian cukup penting 27,59%.
Tabel 23
Lamanya remaja mengikuti pengajian agama
Alternatif jawaban Frekuensi Pesentase
Lebih dari lima tahun
Antara tiga sampai
lima tahun
Antara satu sampai
tiga tahun
Kurang dari satu
tahun
4
5
14
6
13,79 %
17,24 %
48,28 %
20,69 %
Jumlah N = 29 100 %
Dari data yang ada diketahui bahwa hanya sebagian kecil saja
remaja mengikuti pengajian lebih dari lima tahun 13,79% sebagian kecil
lagi antara tiga sampai lima tahun 17,24%, hampir setengahnya yang
mengikuti pengajian antara satu sampai tiga tahun 48,28%, dan sebagian
kecil yang ikut kurang dari satu tahun 20,69%.
Tabel 24
Intensitas remaja mengikuti pengajian agama
Alternatif jawaban Frekuensi Pesentase
Ya. Setiap minggu
Kadang-kadang
Pada waktu tertentu
Jika ada waktu
kosong
1
12
14
2
3,45 %
41,38 %
48,27 %
6,90 %
Jumlah N = 29 100 %
Dari data yang ada diketahui bahwa sedikit sekali remaja yang
menghadiri pengajian setiap minggu 3,45% hampir setengahnya mengikuti
pengajian kadang-kadang saja 41,38%, dan hampir setengahnya lagi yang
mengikuti pengajian pada waktu tertentu 48,27%, serta sedikit sekali yang
menjawab jika ada kesempatan saja mereka mengikuti pengajian 6,90%.
Tabel 25
Kelancaran membaca Al-Qur’an
Alternatif jawaban Frekuensi Pesentase
Lancar
Cukup lancar
Kurang lancar
Tidak lancar
6
12
9
2
20,69 %
41,38 %
31,03 %
6,90 %
Jumlah N = 29 100 %
Dari pemahaman tabel di atas di ketahui bahwa sebagian penerapan
remaja terhadap materi pembacaan al-Qur’an menjawab lancar sebagian
kecil sebanyak 20,69%, kemudian cukup lancar hampir setengahnya
sebanyak 41,38% sedangkan kurang lancar sebagian kecil sebanyak
31,03% dan tidak lancar sedikit sekali sbanyak 6,90%.
Tabel 26
Pengamalan ilmu yang didapat dalam pengajian
Alternatif jawaban Frekuensi Pesentase
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
18
8
3
0
62, 07 %
27,59 %
10.34 %
0 %
Jumlah N = 29 100 %
Dari data yang ada pada tabel di atas diketahui bahwa sebagian
besar remaja yang mengamalkan pelajaran yang di dapat sebanyak
62,07%, sebagian kecil yang mengamalkan sebanyak 27,59%, serta sedikit
sekali yang kadang-kadang mengamalkan ilmunya sebanyak 10,34%.
Tabel 27
Faktor yang paling berperan terhadap sikap dan prilaku keagamaan remaja
Alternatif jawaban Frekuensi Pesentase
Bimbingan orang tua
Pendidikan sekolah
Bimbingan guru ngaji
Baca buku agama
7
10
11
1
24,14 %
34,48 %
37,93 %
3,45 %
Jumlah N = 29 100 %
Dari data yang ada pada tabel diatas diketahui bahwa sebagian
kecil remaja menyatakan bimbingan orang tua sangat berperan selain
majlis ta’lim 24,14%, dan sebagian besar yang menyatakan pendidikan
sekolah 34,48%, dan hampir setengahnya yang menyatakan bimbingan
guru ngaji 37,93% dan sedikit sekali yang menjawab baca suku agama
3,45%.
Tabel 28
Intensitas remaja terhadap perayaan hari besar Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Pesentase
Sangat suka
Suka
Kurang suka
Tidak suka
5
19
4
1
17,24 %
65,52 %
13,79 %
3,45 %
Jumlah N = 29 100 %
Dari pemahan data pada tabel diatas diketahui bahwa sebagian
kecil remaja menyatakan sangat suka menghadiri perayaan hari besar
Islam 17,24%, lebih dari setengahnya suka menghadiri 65,52%, sedikit
sekali yang menjawab kurang suka 13,79%, dan sedikit sekali juga yang
menyatakan suka menghadiri perayaan hari besar Islam 3,45%.
Tabel 29
Manfaat dalam menghadiri perayaan hari besar Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Pesentase
Sangat bermanfaat
Cukup bermanfaat
Kurang bermanfaat
Tidak bermanfaat
11
14
4
0
37,93 %
48,27 %
13,80%
0 %
Jumlah N = 29 100 %
Dari data yang ada pada tabel diatas diketahui bahwa sebagian
kecil remaja menyatakan sangat bermanfaat setelah mengikuti perayaan
hari besar Islam 37,93%, hampir setengahnya menyatakan cukup
bermanfaat 48,27%, dan sebagian kecil yang menyatakan pengetahuan
mereka kurang bermanfaat 13,80.
Tabel 30
Motivasi remaja menghadiri perayaan hari besar Islam
Alternatif jawaban Frekuensi Pesentase
Keinginan sendiri
Di suruh orang tua
Karena ikut teman
Iseng-iseng saja
29
0
0
0
100 %
0 %
0 %
0 %
Jumlah N = 29 100 %
Dari data yanga ada pada tabel diatas diketahui bahwa seluruhnya
remaja mengikuti pengajian dimotivasi dari keinginan mereka sendiri,
tanpa disuruh orang tua mereka atau karena yang lainnya 100
Tabel 31
Pengetahuan terhadap materi pelajaran shalat
Alternatif jawaban Frekuensi Pesentase
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Belum pernah
22
6
1
0
75,86 %
20,69 %
3,45 %
0 %
Jumlah N = 29 100 %
Dari pemahaman tabel diatas bahwa sebagian besar remaja selalu
menerapkan materi pelajaran shalat 75,86%, sebagian kecil yang sering
menerapkan 20,69% dan sedikit sekali yang kadang-kadang saja
menerapkan 3,45%.
Tabel 32
Remaja menghadiri kegiatan Rohis (Rohani Islam)
Alternatif jawaban Frekuensi Pesentase
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
11
14
4
0
37,93 %
48,27 %
13,80 %
0 %
Jumlah N = 29 100 %
Dari data yang ada pada tabel diatas diketahui bahwa sebagian
kecil remaja menghadiri Rohis sebanyak 37,93%, hampir setengahnya
yang menyatakan sering menghadiri Rohis sebanyak 48,27% dan sebagian
kecil yang menyatakan kadang-kadang menghadiri Rohis sebanyak
13,80%.
Tabel 33
Manfaat dalam mengikuti kegiatan Rohis
Alternatif jawaban Frekuensi Pesentase
Sangat bermanfaat
Cukup bermanfaat
Kurang bermanfaat
Tidak bermanfaat
24
5
0
0
82,76 %
17,24 %
0 %
0 %
Jumlah N = 29 100 %
Dari pemahaman data diatas diketahui sebagian besar remaja selalu
menghadiri kegiatan Rohis di sekolah sebanyak 82,76% dan sebagian kecil
saja remaja yang menyatakan sering menghadiri kegiatan Rohis di sekolah
sebanyak 17,76%.
Tabel 34
Penerapan metode ceramah dan tanya jawab
Alternatif jawaban Frekuensi Pesentase
Sering
Selalu
Kadang-kadang
Tidak pernah
5
19
4
1
17,24 %
65,52 %
13,79 %
3,45 %
Jumlah N = 29 100 %
Dari data diatas diketahui bahwa sebagian kecil remaja yang
menyatakan metode selalu menggunakan metode ceramah dan tanya jawab
dalam penyampaian materi 17,24%, lebih dari setengah yang menyatakan
selalu menggunakan 65,52%, sedikit sekali yang menjawab kadang-
kadang 13,79%, dan sedikit sekali juga yang menyatakan tidak pernah
3,45%.
Tabel 35
Pendapat remaja mengenai materi yang disampaikan
Alternatif jawaban Frekuensi Pesentase
Sangat sistematis
Cukup sederhana
Berbelit-belit
membosankan
5
23
1
0
17,24 %
79,31 %
3,45 %
0 %
Jumlah N = 29 100 %
Dari data yang ada pada tabel diatas diketahui bahwa sebagian
kecil remaja menyatakan materi yang disampaikan sangat sistematis
17,24%, sebagian besarnya mennyatakan cukup sedrhana 79,31% dan
sedikit sekali yang menjawab berbelit-belit 3,45%.
E. Analisis dan Intepretasi Data
Untuk mengetahui kualifikasi minat remaja Rw 02, maka penulis
menyusun jumlah skor remaja yang mencakup skor tertinggi yaitu 56 dan
terrendah 39 kemudian data-data tersebut di susun menjadi data interval untuk
lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut ini :
Tabel 36
Menetapkan Frekuensi Relative Minat Remaja dalam Kegiatan Keagamaan
Interval Frekuensi Presentase
54-56
51-53
48-51
45-47
42-44
39-41
5
4
7
6
5
2
17,24 %
13,79 %
24,14 %
20,69 %
17,24 %
6,90 %
Jumlah N = 29 100 %
a. Pada nilai 51-56 dikategorikan baik dan ini dicapai oleh responden
sebanyak 9 orang ( 31,03% )
b. Pada nilai 45-50 dikateorikan sedang dan ini dicapai oleh responden
sebanyak 13 orang ( 44,83 % )
c. Pada nilai 39-44 dikategorikan kurang dan ini dicapai oleh respoden
sebanyak 7 orang ( 24,14 % )
Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa minat remaja dalam
kegiatan keagaman di wilayah Rw 02 Cipinang Besar Utara sudah cukup baik.
Hal ini karena dalam penyajian materi mudah di mengerti, sehingga akan
mempermudah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu materi kegiatan kegamaan yang di berikan di pengajian
tidak hanya semata-mata memberikan remaja nasihat-nasihat atau saran-saran
tetapi juga bersifat mengarahkan dan mengawasi mereka sehingga kegiatan
keagamaan tersebut dapat berjalan dengan baik.
Selanjutnya untuk mengetahui bagaimana minat remaja dalam kegiatan
keagamaan, penulis menganalisis data dengan melakukan rumus Product Moment
sebagai berikut :
( ) ( )
( )[ ] ( )[ ]2222YYNXXN
YXYXNrxy
∑−∑∑−∑
∑∑∑=
F. Korelasi antara Pengaruh Minat Remaja dan Kegiatan Keagaman
Remaja di Rw 02 Cipinang Besar Utara.
Bagian ini merupakan jawaban atas ada atu tidak adanya hubungan antara
vriabel minat remaja dengan variabel kegiatan keagaman. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 37
Perhitungan untuk memperoleh koefisien korelasi antara
minat remaja dengan kegiatan keagamaan
Di Rw 02 Cipinang Besar Utara
No Responden X Y X² Y² XY
1 A 48 50 2304 2500 2400
2 B 46 49 2116 2401 2254
3 C 45 54 2025 2916 2430
4 D 50 45 2500 2025 2250
5 E 43 54 1849 2916 2322
6 F 41 44 1681 1936 1804
7 G 41 41 1681 1681 1681
8 H 43 54 1849 2916 2322
9 I 41 48 1681 2304 1968
10 J 42 51 1764 2601 2142
11 K 47 45 2209 2025 2115
12 L 47 54 2209 2916 2538
13 M 47 49 2009 2809 2303
14 N 52 51 2704 2601 2552
15 O 41 46 1681 2116 1886
16 P 40 48 1600 2304 1920
17 Q 46 42 2116 1764 1930
18 R 44 45 1936 2025 1980
19 S 40 44 1600 1936 1760
20 T 41 43 1681 1849 1763
21 U 52 52 3704 2704 2704
22 V 45 52 2025 2704 2340
23 W 46 47 2116 2209 2162
24 X 46 39 2116 1521 1794
25 Y 42 54 1764 2916 2268
26 Z 50 47 2500 2209 2550
27 Aa 49 48 2401 2304 2352
28 Bb 45 43 2025 1849 1935
29 Cc 44 49 1936 2401 2156
Jumlah X = 1301 Y = 1388 X² = 58982 Y² = 67358
XY = 624883
Melihat daftar di atas, selanjutnya hasil perhitungan diuji dengan
menggunakan Product Moment untuk mengetahui tingkatan korelasi antara
variabel minat remaja ( X ) dengan kegiatan keagamaan ( Y ). Hal ini akan di
gunakan dengan rumus :
( ) ( )
( )[ ] ( )[ ]2222YYNXXN
YXYXNrxy
∑−∑∑−∑
∑∑∑=
= ( )[ ] ( )[ ]22
138867358x29130158982x29
) 1388 ( x ) 1301 ( 624883 x 29
−−
= ) 1926544 1953382 () 1692601 1710478 (
1805788 1812007
−−
−
= 26838 x 17877
6219
=479782926
6219
= 21903
6219
= 0,28
Berdasarkan perhitungan di atas selanjutnya di adakan interpetasi data di
antaranya dengan :
1. Interpretasi sederhana
Perhitungan di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi antara
minat remaja dengan kegiatan keagamaan sebesar 0,28 hal ini berarti
korelasi yang ada adalah korelasi positif. Setelah dicocokkan dengan
angka indeks korelasi “r” Product Moment ternyata berada pada indeks
0,20 – 0,40. Oleh karena itu Koefisien korelasi antara variabel di atas
menunjukkan korelasi itu lemah atau rendah.
2. Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “df” dengan terlebih dahulu
mencari derajat bebasnya dengan rumus
Df = N – nr
= 29 – 2
= 27
Selanjutnya dicocokan dengan tabel nilai koefisien “r” Product Moment
dari Person pada taraf signifikan 1% ataupun 5%. Setelah dicocokkan, Ternyata
dengan df sebesar 27, pada taraf signifikan 5% diperoleh rtabel = 0,367,
sedangkan pada taraf signifikan 1% diperoleh rtabel = 0,470.
Seperti yang telah diketahui, ternyata rxy pada taraf signifikan 5% lebih
kecil daripada rtabel atau rt ( 0,28 < 0,367 ). Oleh karena itu hipotesis alternatif
ditolak dan hipotesis nol diterima atau disetuhui. Hal ini menunjukkan bahwa
pada taraf signifikan 5% itu tidak terdapat korelasi yang signifikan antara minat
remaja dengan kegiatan keagamaan.
Demikian juga halnya pada taraf signifikan 1% ternyata rxy atau ro juga
lebih kecil daripada r tabel atau rt ( 0,28 < 0,479 ). Dengan demikian pada taraf ini
hipotesis alternatif (Ha) ditolak dan hipotesis nol (Ho) diterima. Dengan kata lain,
tidak terdapat korelasi yang signifikan antara minat remaja dengan kegiatan
keagamaan.
Dengan melihat perhitungan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengaruh antara minat remaja dengan kegiatan keagmaan, berada pada kategori
rendah atau lemah. Dengan kata lain hubungan variabel ini bisa diabaikan atau
dianggap tidak ada.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkandari hasil penelitian yang telah diperoleh setelah diolah dapat
diambil kesimpulan sebagai berkut :
Minat remaja terhadap kegiatan keagamaan merupakan suatu
kecenderungan yang dapat tumbuh dan berkembang dalam diri remaja untuk
selalu aktif dalam mengikuti kegiatan keagamaan. Beberapa factor yang
mempengaruhi minat remaja antara lain motivasi, lingkungan, sikap terhadap
guru dan teman pergaulan. Dengan adanya minat yang besar dalam diri remaja
untuk mengikuti kegiatan ini maka kegiatan keagamaan ini dapat berjalan
dengan baik.
Kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di Rw 02 cukup berjalan dengan
baik karena ada beberapa factor yang membantu dalam mengadakan kegiatan
ini antara lain ustadz atau pengajar, ketua majlis dan remaja itu sendiri. Dan
ada beberapa kegiatan yang diadakan di Rw 02 atau dilingkungan sekolah
seperti pengajian agama, peringatan hari besar Islam dan Rohani Islam (
ROHIS ).
Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa minat remaja dalam kegiatan
keagaman diketegorikn sedang. Hal ini terlihat dari hasil penelitian yang
menyatakan 44,83% berada pada kualifikasi sedang, jadi sebagian besar
remaja Rw 02 berminat terhadap kegiatan keagaman.
B. Saran-saran
Adapun saran yang dapat dikemukakan berdasarkan hasil penelitian dalam
skripsi ini :
1. Kepada orang tua menghimbau agar lebih memahami dan menyadari
tentang arti pentingnya pendidikan agama Islam dalam kehidupan sehari-
hari, sehingga anak-anak mereka tertarik dan senang untuk mempelajari
agama Islam
56
2. Kepada para pengajar di sekolah dan masyarakat penulis menyarankan
jangan hanya menekankan agama pada satu aspek saja ( aspek kognitif ),
melainkan meliputi seluh aspek ( kognitif, afektif dan psikomotorik. Dan
lebih meningkatkan lagi peran dan bimbingan kepada para remaja dan
meningkatkan lagi peran dan bimbingannya dan peluang untuk diajak
berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan atau kegiatan social yang
lainnya.
3. Kepada para remaja penulis menghimbau untuk lebih rajin lagi dalam
menghadiri pengajian agama yang ada, agar tidak menyesal di kemudian
hari.
4. Kepada seluruh lapisan baik itu orang tua, guru dan masyarakat penilis
menghimbau agar lebih memahami tentang kejiwaan dan mental yang
terdapat pada remaja.
DAFTAR PUSTAKA
Abror, Abdul Rachman, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: PT Tiara Wacana, 1993, Cet. IV
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 1998, Cet. VIII
Darajat, Zakiah, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: PT Bulan Bintang, 1996, Cet X
____________, Remaja Harapan dan Tantangan, Jakarta: Ruhana, 1995, Cet. II
Dariyo, Agoes, Psikologi Perkembangan Remaja, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002
Hadi, Aslan, Pengantar Filsafat Islam, Jakarta: Rajawali, 1986, Cet. I
Hajar, Ibnu, Dasar-dasar metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, !996, Cet. I
Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan, Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama, 1980
Jalaluddin dan Ramayulis, Pengantar Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Kalam Mulia,
1999, Cet. IV
Kartono, Kartini, Teori Kepribadian, Bandung: Alumni 1980, Cet.I
Margono, S, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, Cet. II
Marimbah, Ahmad D, Pengantar Filsafat pendidikan Islam, Bandung: PT Maarif,
1992, Cet VIII
Nasir, Sahilin, Peran Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan Problema
Remaja, Jakarta: Kalam Mulia, 1999, Cet. I
Nasution, S, Asas-asas Kurikulum, Bandung: Bina Aksara, 1972
_________, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspek, Jakarta: UI Press, 1985, Cet. V
Nurkancana, Wayan dan Sunartana, Evaluasi Nasiomal, Jakarta: Bina Aksara,
1986, Cet. IV
Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1984
Resito, Herman, Pengantar Metodologi Penelitian, Jakarta: Grafindo Pustaka,
1992
Sabri, Alisuf, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: Pedoman lmu Jaya, 1997, Cet. I
Sarwono, Sarlito Wirawan, Psikologi Remaja, Jakarta: Grafindo Persada, 1997,
Cet. IV
Sudiono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Rajawali, 1991, Cet. III
Tim Penyusun Esklopedia Islam, Jakarta: PT Baru Van Hoeve, 1994, Cet. III
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1999, Cet. X
Zahra, Abu, Ushul Fiqh, Jakarta: CV Ruhana, 1995, Cet. II
Zulkifli, Psikologi Perkembangan, Bandung: Pt Remaja Rosda Karya, 1986, Cet.
VIII
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul : ” Pengaruh Minat Remaja Dalam Kegiatan Keagamaan
( Studi Kasus di Rw 02 Cipinang Besar Utara Jakarta-Timur ) ” diajukan
kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan ( FITK ) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam ujian Munaqasyah pada, 15 September
2008 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar
sarjana S1 (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama
Jakarta, 15 September 2008
Ketua Panitian (Ketua Jurusan/Program Studi) Tanggal Tanda Tangan
Dr.H.A.F.Wibisono,MA
NIP :150 233 009
Sekertaris (Sekertaris Jurusan/Prodi)
Drs.Sapiudin Shidiq,M.Ag
NIP :150 299 477
Penguji I
Dra.Nuraini Ahmad,M.Hum
NIP :150 218 681
Penguji II
Siti Khadijah,MA
NIP :150 283 322
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Prof.Dr.Dede Rosyada,MA
NIP :150 231 356
Hasil wawancara dengan ketua Rw 02 Cipinang Besar Utara
( Bpk Rasikin)
Hari/tanggal :
Waktu dan tempat :
Pertanyaan :
1. Bagaimana keadaan kehidupan masyarakat beragama islam di Rw 02
Cipinang Besar Utara ?
2. Kegiatan keagamaan islam apa saja yang dilaksanakan di Rw 02 Cipinang
Besar Utara ?
3. Bagaimana tanggapan remaja terhadap kegiatan keagamaan islam tersebut ?
4. Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan kegiatan pengajian remaja di Rw
02 ?
5. Usaha apa saja yang bapak Rw lakukan untuk mengatasi faktor pemhambat
yang ada tersebut ?
Jawaban :
1. Keadaan kehidupan masyarat beragama islam di Rw 02 cukup baik dan
normal. Dalam arti masyarakatnya hidup secara damai, aman dan baik dengan
sesama orang muslim ataupun dengan non muslim. Adapun mata pencaharian
mereka terdiri dari buruh, wiraswasta, PNS dan karyawan
2. Kegiatan-kegiatan islam yang dilaksanakan di Rw 02 adalah :
a. Pengajian bapak-bapak setiap hari sabtu malam minggu
b. Pengajian ibu-ibu setiap hari minggu
c. Pengajian remaja setiap kamis malam 2 minggu sekali
d. Perayaan hari besar islam seperti Maulid Nabi, Isra mi’raj dan lain
sebagainnya
Kegiatan pada bulan Ramadhan adalah
a. Tadasuran
b. Sanlat ( Pesantren Kilat )
c. Khataman al-Qur’an
d. Buka dan saur bersama
3. Tanggapan remaja di Rw 02 positif, mereka mendukung kegiatan-kegiatan
yang diadakan di lingkungannya tersebut, kegiatan pengajian diadakan di
masing-masing RT dengan dikoordinatopr oleh ketua RT pada para remaja,
Mereka sangat besemangat untuk mengaji yang di adakan dirumah-rumah
remaja secara bergantian setiap satu minggu sekali
4. Memang pelaksanaan pengajian remaja ada sedikit kendala yang dihadapi oleh
para remaja yang saya ketahui, mereka yang masih sekolah biasanya biasanya
merasa lelah setelah pulang sekolah, sehingga ada yang malas untuk mengaji,
kemudian karena adanya jadwal kegiatannya yang padat di sekolah, sehingga
mereka sering tidak datang karena sibuk. Dan bagi remaja yang sudah bekerja
biasanya mereka ada yang pulang sudah hampir malam sehingga tidak bisa
menghadiri pengajian karena lelah,
5. Kalau untuk mengatasi masalah jadwal remaja yang padat di sekolah,
mungkin supaya para remaja agar akif dalam kegiatan pengajian agama, saya
tidak bisa berbuat apa-apa karena itu memang sudah kebijakan dari sekolah
mereka tetapi saya berusaha memberikan nasihat-nasihat pada ketua Rt dan
orang tua remaja agar membimbing dan mengarahkan anak remaja mereka
supaya terhindar dari pergaulan yang negatif dan mendorong para remaja
supaya aktif dalam pengajian agama
Hasil wawancara dengan ketua remaja Rw 02 Cipinang Besar Utara
( Saudara Daryono )
Pertanyaan :
1. Menurut saudara faktor apa yang mendukung minat remaja di Rw 02 ?
2. Bagaimana pelaksanaan kegiatan pengajian remaja Rw 02
3. Adakah faktor yang menghambat pelaksanaan kegiatan pengajian tersebut ?
4. Kendala apa saja yang dihadapi dalam proses pembinaan kepribadian remaja
di wilayah tersebut ?
5. Usaha-usaha apa saja yang anda lakukan sebagai ketua remaja dalam
mengggulangi
kendala yang ada tersebut ?
Jawaban :
1. Menurut saya faktor yang mendorong minat remaja adalah yang pertama itu
rasa ingin tahu, karena dengan rasa ingin tahu tersebut mereka menjadi tertarik
untuk mengikuti pengajian-penagjian agama. Dan dengan harapan dengan
mengikuti pengajian tersebut akan menambah pengetahuan mereka tentang
agama dan bagi yang sudah tahu akan bertambah mantap lagi pengetahuan
mereka. Kemudian faktor kedua adalah pergaulan dengan teman-teman,
karena yang mengikuti pengajian tentu akan terjadi komunikasi antar sesama
remaja yang lain, kalau tidak mengikuti pengajian barang kali mereka jarang
bisa saling berkumpul bersama-sama, karena kesibukan dari aktifitas yang
mereka lakukan sehari-hari
2. Mengenai pelaksaan kegiatan pengajian remaja selama ini masih berjalan
walaupun pesertanya mulai berkurang dibandingkan pada awal-awal pertama
kali dimulai pengajian. Adapun kegiatan pengajian remaja yang dilaksanakan
di Rw 02 dilaksanakan setiap kamis malam, yang berisi pembacaan surat
Yaasin bersama-sama dengan dipimpin oleh ustadz, Setelah itu dilanjutkan
dengan pembacaan ratib, sedangkan kegiatan pengajian ta’lim diadakan satu
bulan dua kali, yaitu pada minngu kedua dan keempat.
3. memang selama ini ada faktor yang menghambat pelaksanaan kegiatan
pengajian, antara lain adalah mereka masih suka dengan pergaulan
nongkrong-nongkrong dengan kawan-kawan mereka, sehingga mereka segan
untuk pergi mengaji karena ingin nongkrong-nongkrong dengan kawannya.
Kemudian bagi remaja yang sudah bekerja mereka sibuk dengan pekerjaannya
dan segan untuk datang karena merasa lelah dan tidak ada waktu. Dan kendala
ketiga adalah guru atau pengjar yang sering datang terlambat dan bahkan tidak
datang dengan alasan jadwal menagajar beliau bentrok
4. Kendala yang saya hadapi selama ini adalah saya belum mengadakan
pendekatan menyeluruh dengan remaja-remaja yang ada di Rw 02, kemudian
kurangnya peran orang tua dalam memberikan perhatian dan dorongan kepada
anak-anak mereka, serta kendala pergaulan remaja yang suka nongkrong dan
main gitar
5. Adapun usaha-usaha yang saya lakukan adalah dengan membentuk tim
marawis, qosidah (tim kegiatan islam) yang diharapkan mempelajari kesenian
islam akan memberian perngaruh terhadap pribadi yang baik bagi remaja,
kemudian saya juga berusaha dengan mengadakan pengajian berpindah-
pindah tempat, jadi tidak hanya diadakan dimasjid saja akan tetapi bergantian
dimasing-masing rumah mereka.
ANGKET MENGENAAI MINAT REMAJA
PETUNJUK PENGISISAN :
1. Bacalah basmalah sebelum mengerjakan
2. Berilah tanda silang ( X ) dari salah batu jawaban a,b,c atau d sesuai jawaban
3. Untuk kelengkapan data penelitian ini, saya mengharapkan jawaban dapat
terisi semua. Atas partisipasinya sya ucapkan terima kasih
Nama Responden :
Usia Responden :
Pendidikan :
1. Apakah anda selalu duduk di depan setiap mengikuti pengajian ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
2. Apakah anda selalu mengajukan pertanyaan setelah ustadz memberi
penjelasan ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
3. Apakah anda mendengarkan dengan seksama penjelasan yang
disampaikan dalam pengajian ? a. Ya
b. Kadang-kadang c. Ragu-ragu
d. Tidak pernaha
4. Apakah anda mencatat hal-hal penting dalam penjelasan tersebut ?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Ragu-ragu
d. Tidak
5. Bagaiman sikap anda ketika guru sedang menjelaskan ? a. Mendengarkan dengan baik
b. Mendenagrkan sambil melamun c. Tidak memperhatikan
d. Bercanda dan mengobrol
6. Apakah setelah mengikuti pengajian pengetahuan anda bertambah ?
a. Bertambah
b. Cukup bertambah
c. Kurang bertambah
d. Tidak bertambah
7. Apakah anda bersemangat dalam mengikuti acara pengajian ?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak pernah
8. Apakah anda senang mengikuti pengajian ? a. Ya
b. Kadang-kadang c. Jarang
d. Tidak pernah
9. Apakah kegiatan pengajian memberika pengaruh terhadap pribadi anda ? a. Berpengaruh
b. Cukup berpengruh
c. Kurang berpengaruh
d. Tidak berpengaruh
10. Apakah anda setelah mengikuti pengajian mengetahui bahwa shalat lima
waktu itu wajib
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Ragu-ragu
d. Tidak
11. Apakah anda suka dengan materi yang diajarkan oleh ustadz dalam
pengajian ? a. Sangat
b. Cukup
c. Kurang
d. Tidak
12. Apakah anda ingin mempelajari islam lebih jauh setelah mengikuti pengajian ?
a. Sangat b. Cukup
c. Kurang d. Tidak
13. Apakah anda selalu mengikuti acara pengajian ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
14. Apakah anda tidak pernah absent dalam mengikuti acara pengajian?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
15. Apakah anda menunggu-nunggu diselenggarakannya kegiatan pengajian ?
a. Selalu b. Sering
c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
ANGKET MENGENAI KEGIATAN KEAGAMAAN REMAJA
RW 02
1. Tujuan anda mengikuti pengajian agama ?
a. Menambah ilmu pengetahuan dan mengugurkan kewajiban b. Mengugurkan kewajiban
c. Memanfaatkan waktu luang d. Mencari teman pergaulan
2. Bagi anda kegiatan pengajian adalah ?
a. Sangat penting
b. Cukup penting
c. Kurang penting
d. Tidak penting
3. Sudah berapa lama anda mengikuti pengajian agama ?
a. Lebih dari lima tahun
b. Antara tiga sampai lima tahun
c. Antara satu tahun sampai tiga tahun
d. Kurang dari satu tahun
4. Apakah anda mengikuti pengajian setiap minggu ?
a. ya b. kadang-kadang
c. pada waktu tertentu
d. jika ada kesempatan
5. Setelah mengikuti pengajian agama dengan materi pembacaan Al-Qur’an,
apakah anda lancar membaca Al-Qur’an ? a. Ya lancar
b. Cukup lancar c. Kurang lancar
d. Tidak lancar
6. Setelah anda mengikuti pengajian, apakah anda mengamalkan ilmu yang di dapat pengajian itu ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
7. Selain majlis ta’lim faktor apa saja yang paling berperan terhadap sikap
dan prilaku keagamaan anda ?
a. Bimbingan orang tua
b. Pendidikan sekolah
c. Bimbingan guru ngaji
d. Baca buku agama
8. Apakah anda menghadiri perayaan hari besar islam seperti peringatan Maulid Nabi ?
a. Sangat suka b. Suka
c. Kurang suka d. Tidak suka
9. Apakah dengan menghadiri perayaan hari besar islam memberikan
manfaat yang besar ?
a. Sangat
b. Cukup bertambah
c. Kurang bertambah
d. Tidak bertambah
10. Apa motivasi anda mengikuti perayaan hari besar islam ?
a. Keinginan sendiri
b. Di suruh orang tua
c. Karena teman
d. Iseng-iseng saja
11. Ketika mengikuti perayaan hari besar islam, terdapat ceramah yang membahas tentang shalat, apakah anda berusaha untuk menerapkannya ?
a. Selalu saya terapkan
b. Sering saya terapkan
c. Kadang-kadang saja
d. Belum pernah
12. Apakah anda mengikuti Rohis ( Rohani Islam ) di sekolah ?
a. Sering b. Selalu
c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
13. Apakah kegiatan Rohis ( Rohani Islam ) itu bermanfaat ?
a. Sangat bermanfaat
b. Cukup bermanfaat
c. Kurang bermanfaat
d. Tidak bermanfaat
14. Metode ceramah dan tanya jawab dipakai oleh ustadz dalam
menyampaikan materi ?
a. Sering
b. Selalu
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
15. Bagaimana pendapat anda dengan materi yang diajarkan pengajar dalam
kegiatan Rohis (Rohani Islam) ?
a. Sangat sistematis sehingga mudah dipahami b. Cukup sederhana
c. Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami d. Tidak menarik atau membosankan
BERITA WAWANCARA
Hari/tanggal : Rabu/02 Juli 2008
Nama interviewee : Bapak Rasikin
Jabatan : Ketua Rw 02
Isi wawancara :
Pertanyaan :
6. Bagaimana keadaan kehidupan masyarakat beragama islam di Rw 02
Cipinang Besar Utara ?
7. Apa tujuan berdirinya pengajian remaja ?
8. Kegiatan keagamaan apa saja yang dilaksanakan di Rw 02 Cipinang Besar
Utara ?
9. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap kegiatan keagamaan ?
10. Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan kegiatan pengajian remaja di Rw
02 ?
11. Usaha apa saja yang bapak Rw lakukan untuk mengatasi faktor pemhambat
yang ada tersebut ?
12. Bagaimana sikap bapak sebagai ketua Rw dalam memberikan dorongan atau
motivasi kepada remaja ?
Jawaban :
6. Keadaan kehidupan masyarat beragama islam di Rw 02 cukup baik dan
normal. Dalam arti masyarakatnya hidup secara damai, aman dan baik dengan
sesama orang muslim ataupun dengan non muslim. Adapun mata pencaharian
mereka terdiri dari buruh, wiraswasta, PNS dan karyawan.
7. Tujuan berdirinya pengajian ini adalah
a. Di harapkan dengan pengajian ini remaja dapat mengetahui tentang ilmu-
ilmu agama dan mereka menjadi benar dan lancar dalam membaca Al-
qur'an
b. Membina remaja gar menjadi generasi muda islam yang berakhlak luhur,
berilmu, dan mempunyai iman yang kuat.
c. Menjauhi segala bentuk kemungkaran, agar remaja terhindar dari
perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai agama.
8. Kegiatan-kegiatan islam yang dilaksanakan di Rw 02 adalah :
a. Pengajian bapak-bapak setiap hari sabtu malam minggu
b. Pengajian ibu-ibu setiap hari minggu
c. Pengajian remaja setiap kamis malam jumat
d. Perayaan hari besar islam seperti Maulid Nabi, Isra mi’raj dan lain
sebagainnya
Kegiatan pada bulan Ramadhan adalah
e. Tadarus
f. Sanlat ( Pesantren Kilat )
g. Khataman al-Qur’an
h. Buka dan saur bersama
9. Tanggapan masyarakat di lingkungan Rw 02 cipinang besar utara dan
sekitarnya sangat mendukung sekali terhadap kegiatan-kegiatan yang diadakan
di Rw ini dan mereka juga kadang-kadang ikut berpartisipasi dalam kegiatan
ini dan membantu dalam bentuk moril dan materil
10. Memang pelaksanaan pengajian remaja ada sedikit kendala yang dihadapi oleh
para remaja yang saya ketahui, mereka yang masih sekolah biasannya merasa
lelah setelah pulang sekolah, sehingga ada yang malas untuk mengaji,
kemudian karena adanya jadwal kegiatannya yang padat di sekolah, sehingga
mereka sering tidak datang karena sibuk. Dan bagi remaja yang sudah bekerja
biasanya mereka ada yang pulang sudah hampir malam sehingga tidak bisa
menghadiri pengajian karena lelah,
11. Kalau untuk mengatasi masalah jadwal remaja yang padat di sekolah,
mungkin saya para remaja agar akif dalam kegiatan pengajian agama tidak
bisa berbuat apa-apa karena itu memang sudah kebijakan dari sekolah mereka
tetapi saya berusaha memberikan nasihat-nasihat pada ketua Rt dan orang tua
remaja agar membimbing dan mengarahkan anak remaja mereka supaya di
arahkan dan terhindar dari pergaulan yang negatif dan mendorong para remaja
supaya aktif dalam pengajian agama
12. Saya selalu berusaha memotivasi mereka untuk terus bersemangat dalam
menuntut ilmu dan selalu waspada terhadap NARKOBA dan melakukan
pendekatan kepada mereka dengan demikian akan tumbuh pada diri remaja
rasa dan sikap beragama.
Jakarta,10 Juli
2008
RASIKIN KARLINA
Interviewee Interviewer
BERITA WAWANCARA
Hari/tanggal : Jum’at/04 Juli 2008
Nama interviewee : Bapak Radin
Jabatan : Ketua Majlis Ta’lim
Isi pertanyaan :
Pertanyaan :
6. Menurut saudara faktor apa saja yang mendukung minat remaja di Rw 02 ?
7. Bagaimana tanggapan remaja terhadap kegiatan keagamaan ?
8. Bagaimana pelaksanaan kegiatan pengajian remaja Rw 02 ?
9. Adakah faktor yang menghambat pelaksanaan kegiatan pengajian tersebut ?
10. Kendala apa saja yang dihadapi dalam proses pembinaan kepribadian remaja
di wilayah tersebut ?
11. Usaha-usaha apa saja yang anda lakukan sebagai ketua remaja dalam
mengggulangi kendala yang ada tersebut ?
Jawaban :
6. Menurut saya faktor yang mendorong minat remaja adalah yang pertama itu
rasa ingin tahu, karena dengan rasa ingin tahu tersebut mereka menjadi tertarik
untuk mengikuti pengajian-penagjian agama. Dan dengan harapan dengan
mengikuti pengajian tersebut akan menambah pengetahuan mereka tentang
agama dan bagi yang sudah tahu akan bertambah mantap lagi pengetahuan
mereka. Kemudian faktor kedua adalah pergaulan dengan teman-teman,
karena yang mengikuti pengajian tentu akan terjadi komunikasi antar sesama
remaja yang lain, kalau tidak mengikuti pengajian barang kali mereka jarang
bisa saling berkumpul bersama-sama, karena kesibukan dari aktifitas yang
mereka lakukan sehari-hari
7. Tanggapan remaja di Rw 02 positif, mereka mendukung kegiatan-kegiatan
yang diadakan di lingkungannya tersebut, kegiatan pengajian diadakan di
masing-masing RT dengan dikoordinator oleh ketua Rt pada para remaja,
Mereka sangat besemangat untuk mengaji yang di adakan dirumah-rumah
remaja secara bergantian setiap satu minggu sekali
8. Mengenai pelaksaan kegiatan pengajian remaja selama ini masih berjalan
walaupun pesertanya mulai berkurang dibandingkan pada awal-awal pertama
kali dimulai pengajian. Adapun kegiatan pengajian remaja yang dilaksanakan
di Rw 02 dilaksanakan setiap kamis malam, yang berisi pembacaan surat
Yaasin bersama-sama dengan dipimpin oleh ustadz, Setelah itu dilanjutkan
dengan pembacaan ratib, sedangkan kegiatan pengajian ta’lim diadakan satu
bulan dua kali, yaitu pada minggu kedua dan keempat.
9. memang selama ini ada faktor yang menghambat pelaksanaan kegiatan
pengajian, antara lain adalah mereka masih suka dengan pergaulan
nongkrong-nongkrong dengan kawan-kawan mereka, sehingga mereka segan
untuk pergi mengaji karena ingin nongkrong-nongkrong dengan kawannya.
Kemudian bagi remaja yang sudah bekerja mereka sibuk dengan pekerjaannya
dan segan untuk datang karena merasa lelah dan tidak ada waktu
10. Kendala yang saya hadapi selama ini adalah saya belum mengadakan
pendekatan menyeluruh dengan remaja-remaja yang ada di Rw 02, kemudian
kurangnya peran orang tua dalam memberikan perhatian dan dorongan kepada
anak-anak mereka, serta kendala pergaulan remaja yang suka nongkrong.
11. Adapun usaha-usaha yang saya lakukan adalah dengan membentuk tim
marawis, qosidah (tim kegiatan islam) yang diharapkan mempelajari kesenian
islam akan memberian perngaruh terhadap pribadi yang baik bagi remaja,
kemudian saya juga berusaha dengan mengadakan pengajian berpindah-
pindah tempat, jadi tidak hanya diadakan dimasjid saja akan tetapi bergantian
dimasing-masing rumah mereka.
Jakarta,10 Juli
2008
RADIN KARLINA
Interviewee Interviewer