pengaruh metode permainan bahasa bisik...

193
PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK BERANTAI TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK PANTUN (Quasi Eksperimen pada Kelas IV SDN Bekasi Jaya II) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.I.) oleh Amalia Fauziah NIM 1111018300003 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M/1436 H

Upload: hoangdang

Post on 06-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA

BISIK BERANTAI

TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK PANTUN

(Quasi Eksperimen pada Kelas IV SDN Bekasi Jaya II)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.I.)

oleh

Amalia Fauziah

NIM 1111018300003

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015 M/1436 H

Page 2: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA
Page 3: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA
Page 4: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA
Page 5: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA
Page 6: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

ABSTRAK

Amalia Fauziah (1111018300003). Pengaruh Metode Permainan

Bahasa Bisik Berantai Terhadap Keterampilan Menyimak Pantun

Siswa Kelas IV SDN Bekasi Jaya II (Quasi Eksperimen). Skripsi,

Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh metode

permainan bahasa bisik berantai terhadap keterampilan menyimak pantun

siswa kelas IV SDN Bekasi Jaya II. Metode penelitian yang digunakan

adalah metode quasi eksperimen. Penelitian ini dilakukan di SDN Bekasi

Jaya II. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelompok, yaitu

kelompok eksperimen yang berjumlah 25 siswa dan kelompok kontrol

yang berjumlah 25 siswa. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang

melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode permainan

bahasa bisik berantai, sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang

melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia tanpa metode permainan

bahasa bisik berantai. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes

menyimak pantun.

Berdasarkan hasil uji-t pada data posttest kelas eksperimen dan

kelas kontrol dengan taraf signifikansi 0,05%, thitung (5,774) >ttabel (1,991),

dapat disimpulkan bahwa pada kelompok eksperimen terdapat perbedaan

dalam keterampilan menyimak pantun antara sebelum dan sesudah

dilakukan perlakuan. Artinya, terdapat pengaruh metode permainan bahasa

bisik berantai terhadap keterampilan menyimak pantun siswa.

Kata Kunci: Metode permainan bahasa, bisik berantai, keterampilan

menyimak, pantun, kelas IV SDN Bekasi Jaya II.

Page 7: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah

memberikan nikmat Iman, Islam dan Ihsan beserta limpahan hidayah dan

taufik sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta

salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhamad SAW yang telah

membimbing umatnya menuju jalan yang diridhai Allah Swt.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akademik di

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dalam rangka

mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.I.). Dalam penyusunan Skripsi

ini, penulis menyadari sepenuhnya tidak akan terwujud tanpa ada bantuan

dari banyak pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa

terima kasih kepada semua pihak yang telah mendorong, membimbing dan

memberikan motivasi. Ucapan terima kasih khususnya penulis sampaikan

kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah.

2. Dr. Khalimi, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Didi Suprijadi, M.M., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah memberi bimbingan selama proses perkuliahan.

4. Dindin Ridwanudin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang bersedia

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan,

dukungan dan memotivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.

Page 8: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

5. Dr. Fauzan, M.A., selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan yang telah memberi bimbingan, motivasi dan inspirasi.

6. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku sekretaris jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidayah.

7. Teristimewa dan terkasih untuk Ayahanda dan ibunda tercinta

H.M.Yusuf dan Hj. Halimah yang telah mendukung dari segi moral

dan materil, semoga Allah selalu memberikan kesehatan, keberkahan

umur, rizki yang berlimpah serta diberkahkan setiap langkahnya.

Tanpanya diri ini bukanlah apa-apa, bersama mereka diri ini menjadi

bermakna.

8. Kakak-kakak dan adik-adikku tercinta, Choirul Anwar, Ali Sadikin,

Maulana Irzi, Zahrotul Hayati, Miratus Sholeha yang telah memberi

semangat, dukungan serta pembelajaran yang sangat berharga. Maaf

penulis belum bisa menjadi yang terbaik.

9. Suherman Bahrum, S.Pd., M.Si., selaku Kepala Sekolah SDN Bekasi

Jaya II yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

melakukan penelitian di sekolaah beliau pimpin.

10. Paikah, S.Pd., dan Asep, S.Pd., selaku guru mata Pelajaran Bahasa

Indonesia yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

melakukan penelitian di kelas yang beliau ajar dan saran-saran yang

membantu penulis dalam proses penelitian.

11. Seluruh Dewan Guru, staf dan siswa-siswi kelas IV A dan VI B SDN

Bekasi Jaya II, yang telah banyak membantu selama proses penelitian

berlangsung.

12. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

yang telah memberikan ilmunya sehingga penulis mampu

menyelesaikan perkuliahan ini dengan sebaik-baiknya.

13. Teruntuk sahabat-sahabatku; Ade Suryani, Anna Pratiwi Putri, Helda

Mahdayani, Sri Yulianingsih, Ratna Syarifah Mudaim.

Page 9: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

14. Teruntuk Kakanda Alwan Nahrowi Ridwan yang telah memberikan

dukungan, bimbingan, semangat sertadoanya dalam membantu

menyelesaikan skripsi ini. Semoga segala cita dan asa menjadi nyata.

15. Teruntuk sahabat serperjuangan dan keluarga kecilku, Ika Sutiandari,

Nur Kamaliah, Annisa Qurataayuni, Nurul Aini, Ramonda, Zaeni,

Widya Aprilia, Nabila, Harsya, Agung, Adit, Ikhwan, Nurwan, Anna,

Illham, Saefullah, Tasya, Faras, Wiqo, Akbar dll, yang telah menjadi

motivator dan inspirator.

16. Teruntuk kawan-kawan seperjuangan PGMI angkatan 2011 yang telah

berjuang bersama dan memberi dukungan sampai saat ini.

17. Kawan-kawan seperjuangan di Himpunan Mahasiswa Islam

Komisariat Tarbiyah Cabang Ciputat

18. Kawan-kawan seperjuangan di Korps HMI wati Himpunan Mahasiswa

Islam Cabang Ciputat

19. Staf perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah, UNJ dan UT.

Harapan dan iringan doa penulis ucapkan semoga Allah swt

meridhai dan membalas amal baik semuanya dengan berlipat kemuliaan.

Amin.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi

ini masih terdapat banyak kesalahan. Untuk itu, penulis mengharapkan

saran dan kritik yang membangun demi sempurnanya skripsi ini. Besar

harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

yang membacanya dan membutuhkannya.

Jakarta, 16 Oktober 2015

Penulis

Page 10: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................... i

ABSTARCT ............................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 1

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 1

DAFTAR TABEL .................................................................................................. 1

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 6

D. Perumusan Masalah ........................................................................... 6

E. Tujuan dan Manfaat Penulisan ........................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI .............................................................................. 9

A. Keterampilan Menyimak ................................................................... 9

1. Pengertian Keterampilan Menyimak ........................................... 9

2. Tahap-tahap Menyimak ............................................................... 11

3. Tujuan Menyimak ...................................................................... 12

4. Ragam Menyimak ....................................................................... 13

5. Proses Menyimak ....................................................................... 15

6. Kemampuan Menyimak Sekolah Dasar ...................................... 16

B. Pantun ................................................................................................ 18

1. Pengertian Pantun ...................................................................... 18

2. Ciri-ciri Pantun .......................................................................... 19

Page 11: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

3. Berdasarkan Isinya ..................................................................... 19

4. Berdasarkan Bentuknya .............................................................. 21

C. Metode Permainan Bahasa ................................................................ 22

D. Metode Permainan Bahasa Bisik Berantai ........................................ 27

1. Pengertian Bisik Berantai ........................................................... 27

2. Langkah-langkah Permainan Bahasa Bisik Berantai ................. 27

3. Kelebihan dan Kekurangan ........................................................ 28

E. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................... 29

F. Kerangka Berpikir ............................................................................. 31

G. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 33

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 33

B. Metode Penelitian .............................................................................. 33

C. Desain Penelitian ............................................................................... 34

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ........................ 35

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 36

F. Instrumen Penelitian ........................................................................... 36

G. Validitas ............................................................................................. 38

H. Variabel Penelitian ............................................................................ 38

I. Teknik Analisis Data ......................................................................... 39

J. Hipotesis Statistik .............................................................................. 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 43

A. Hasil Penelitian .................................................................................. 43

1. Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ......... 45

2. Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ....... 49

3. Perbandingan Data Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen

dan Kelompok Kontrol ................................................................. 53

B. Hasil Analisis ..................................................................................... 54

Page 12: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

1. Pengujian Prasyarat Analisis Data ............................................... 54

a. Uji Normalitas Pretest dan Posttest ...................................... 54

b. Uji Homogenitas Pretest daan Posttest ................................ 56

2. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 57

a. Uji-t Data Pretest Keterampilan Menyimak Pantun

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol .................... 57

b. Uji-t Data Posttest Keterampilan Menyimak Pantun

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol .................... 57

C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 59

1. Pembahasan ...................................................................... 60

a. Pertemuan Pertama Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 61

b. Pertemuan Kedua Kelas Kontrol dan Eksperimen .... 62

c. Pertemuan Ketiga Kelas Kontrol dan Eksperimen ..... 63

d. Pertemuan Keempat Kelas Kontrol dan Eksperimen . 64

D. Keterbatasan Penelitian ........................................................... 66

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................... 67

A. Simpulan ............................................................................. 67

B. Saran ................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 69

Page 13: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Desain Penelitian .................................................................................... 34

Tabel 3.2: Kisi-kisi Instrumen Keterampilan Menyimak Pantun ............................ 37

Tabel 4.1: Daftar Nilai Pretest dan Posttest Keterampilan Menyimak Pantun

Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ..................................... 43

Tabel 4.2: Rangkuman Data Statistik Nilai Pretest Keterampilan Menyimak

Pantun Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen .......................... 45

Tabel 4.3: Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Keterampilan Menyimak

Pantun Kelompok Eksperimen ............................................................... 45

Tabel 4.4: Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Keterampilan Menyimak

Pantun Kelompok Kontrol ..................................................................... 47

Tabel 4.5: Rangkuman Data Statistik Nilai Posttest Keterampilan Menyimak

Pantun Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ......................... 49

Tabel 4.6: Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Keterampilan Menyimak

Pantun Kelompok Eksperimen ............................................................... 49

Tabel 4.7: Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Keterampilan Menyimak

Pantun Kelompok Kontrol ..................................................................... 51

Tabel 4.8: Perbandingan Data Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ....... 53

Tabel 4.9: Hasil Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ........... 55

Tabel 4.10: Hasil Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ....... 55

Tabel 4.11: Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol...... 56

Tabel 4.12: Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol .... 57

Tabel 4.13: Hasil Uji-t Data Pretest Keterampilan Menyimak Pantun Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol ....................................................... 58

Page 14: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Tabel 4.14: Hasil Uji-t Data Posttest Keterampilan Menyimak Pantun Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol ....................................................... 59

Page 15: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1: Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Keterampilan Menyimak

Pantun Kelompok Eksperimen ........................................................... 46

Gambar 4.2: Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Keterampilan Menyimak

Pantun Kelompok Kontrol ................................................................. 48

Gambar 4.3: Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Keterampilan Menyimak

Pantun Kelompok Eksperimen ........................................................... 50

Gambar 4.4: Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Keterampilan Menyimak

Pantun Kelompok Kontrol .................................................................. 52

Page 16: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan tolok ukur maju atau tidaknya suatu bangsa,

karena pendidikan sangat penting untuk kehidupan berbangsa dan menjadi

investasi penerus generasi bangsa untuk memajukan serta menyejahterakan

bangsa dan negara.

Seperti yang dijelaskan dalam Undang-undang Republik Indonesia

No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I pada

Pasal I, bahwa, “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

menunjukkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara”.1

Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa seseorang mempunyai hak

mendapatkan pendidikan yang layak untuk mengembangkan potensi dan

keterampilan dalam dirinya. Adapun fasilitator pendidikan salah satunya

adalah guru. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan

dan kemajuan peserta didiknya. Guru dituntut untuk dapat menjalankan tugas

keguruannya secara profesional agar pencapaian kompetensi dan kebutuhan

peserta didik bisa tercapai. Maka dari itu berhasil dan tidak berhasilnya suatu

pendidikan dalam suatu negara adalah guru.

Dalam proses belajar mengajar, siswa dan guru dituntut untuk

memiliki keterampilan. Adapun guru dituntut untuk terampil dalam segi

mengajarnya dan peserta didik dituntut dalam segi belajarnya. Tetapi di

samping itu guru dan peserta didik melakukan proses belajar mengajar pada

1 Undang-undang Tentang SISDIKNAS dan Peraturan Pelaksanaannya 2000-2004, Pedoman

Pendirian Sekolah dari SD Sampai Universitas, (Jakarta; CV. Tamita Utama, 2004), h. 4

Page 17: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

2

keduanya. Salah satu mata pelajaran yang menuntut keterampilan adalah

pelajaran Bahasa Indonesia. Dimana peserta didik harus menguasai empat

aspek keterampilan yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara,

keterampilan membaca dan keterampilan menulis, yang semuanya adalah alat

untuk berkomunikasi. Seperti yang diterangkan di bawah ini mengenai

keterampilan berbahasa:

Dawson mengatakan Keterampilan berbahasa (atau language arts,

language skilss) dalam kurikulum di sekolah biasanya ada empat segi,

yaitu : 1) keterampilan menyimak/mendengarkan (listening skilss), 2)

keterampilan berbicara (speaking skills), 3) keterampilan membaca

(reading skills), dan 4) keterampilan menulis (writing skills). Setiap

keterampilan itu erat sekali berhubungan dengan proses-proses berpikir

yang mendasari bahasa. Dan keempat tersebut pada dasarnya satu

kesatuan, merupakan catur tunggal. 2

Keterampilan menyimak (listening skills) adalah salah satu bagian dari

keterampilan berbahasa. Keterampilan ini sudah diajarkan pada tingkat

sekolah dasar untuk mengasah kemampuan menyimak peserta didik dalam

pembelajarannya. Khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Keterampilan menyimak merupakan kegiatan komunikatif berbahasa untuk

menerima informasi dari oranglain dengan pemahaman sendiri. Menyimak

sering disalahartikan dengan mendengarkan, karena mendengarkan saja tanpa

memahami itu bukan menyimak.

Menyimak merupakan kegiatan yang memerlukan konsentrasi, karena

kegiatan ini adalah kegatan reseptif. Kegiatan ini biasanya dilakukan sebelum

melakukan kegiatan menulis atau berbicara. Secara tingkatan keterampilan

berbahasa, menyimak adalah tingkatan keterampilan yang cukup sulit, butuh

fokus dan ketelitian untuk mendapatkan informasi simakan yang benar dan

tepat.

2

Henry Guntur Tarigan, Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa, (Bandung:

Angkasa, 1979), h.1

Page 18: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

3

Dengan menyimak, seseorang bisa melatih konsentrasi dan hal-hal

yang bisa terkembang melalui kegiatan selanjutnya seperti membaca,

berbicara, dan menulis. Dengan langkah awal menjadi penyimak yang baik

dan memiliki keterampilan menyimak adalah suatu keberhasilan dalam

melewati masalah-masalah dalam kegiatan keterampilan berbahasa lainnya.

Oleh karena itu, pembelajaran keterampilan menyimak di setiap sekolah harus

lebih dioptimalkan, terlebih pada tingkat sekolah dasar yang memiliki daya

ingatan yang masih kuat. Dengan begitu, peserta didik terbiasa dengan

kegiatan menyimaknya. Namun masih ada beberapa peserta didik mengalami

kesulitan dalam proses kegiatan menyimaknya karena kurang biasa dalam

menyimak atau menerima informasi.

Dalam sebuah pembelajaran bahasa pada jenjang pendidikan dasar,

menengah, maupun tinggi diperlukan pemilihan metode pembelajaran yang

tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Adakalanya

tujuan pembelajaran tidak tercapai sebagaimana yang diharapkan karena

pengajar kurang pandai dalam memilih metode pembelajaran untuk anak

didiknya. Hal ini bila dibiarkan tentu akan berdampak buruk bagi peserta

didik dan bagi pembelajaran itu sendiri. Walaupun kita menyadari tidak

tercapainya tujuan belajar itu bukan satu-satunya disebabkan oleh faktor

pengajar. Karena ruang lingkup pembelajaran bahasa Indonesia cukup luas

untuk menguasai empat keterampilan berbahasa sehingga guru terkadang

enggan menerapkan strategi, metode dan teknik pembelajaran yang menarik

dengan memilih mengajar yang praktis. Semua itu akan berpengaruh sekali

pada prestasi dan motivasi peserta didik khususnya dalam mata pelajaran

Bahasa Indonesia.

Dewasa ini, keterampilan menyimak peserta didik sangat rendah

terutama saat menyimak pantun, hanya sebatas mendengar tanpa memahami

makna yang disimak. Hal tersebut dikarenakan kurangnya minat siswa dalam

hal menyimak. Dan juga faktor guru yang kurang menerapkan metode

Page 19: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

4

pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Khususnya pada guru

pengampu pelajaran bahasa Indonesia, peserta didik selalu disuguhkan dengan

teori-teori kebahasaan yang cenderung membosankan.

Berdasarkan hasil observasi pada kelas IV SDN Bekasi Jaya II,

menemukan beberapa masalah dalam hal menyimak, salah satunya menyimak

pantun. Peserta didik sangat rendah dalam keterampilan menyimaknya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat dan prestasi siswa mengenai hal

keterampilan menyimak dalam materi pantun adalah faktor penggunaan

metode yang kurang tepat. Di sekolah ini guru hanya menerapkan metode

ceramah untuk menyampaikan materi yang diajarkannya, sehingga minat dan

prestasi siswa dalam keterampilan menyimak pada materi pantun tergolong

rendah dan proses pembelajarannya hanya disuguhkan teori-teori kebahasaan

tanpa adanya metode yang efektif dan menyenangkan. Dalam proses

pembelajaran, guru kurang memanfaatkan metode pembelajaran, situasi

belajar di dalam kelas yang masih monoton dan satu arah, dimana guru

berceramah dan peserta didik pasif mendengarkan informasi yang

disampaikan guru. Ini akan berpengaruh terhadap motivasi dan prestasi

peserta didik pada pelajaran Bahasa Indonesia yaitu keterampilan menyimak

pantun yang kurang memuaskan, nilai pelajaran Bahasa Indonesia beberapa

siswa ada yang di bawah rata-rata yang telah ditetapkan sekolah sebesar 7,00.

Hal itu disebabkan oleh pemahaman siswa yang masih kurang terhadap materi

yang diajarkan, dan pembelajaran Bahasa Indonesia cenderung hanya

mendengarkan tanpa memahami yang diberikan oleh guru sehingga siswa pun

menjadi pasif selama proses pembelajaran.3

Metode pembelajaran adalah salah satu bagian dari strategi

pembelajaran. Metode adalah prosedur atau langkah-langkah cara mencapai

suatu tujuan. Metode pembelajaran juga salah satu cara atau upaya pendidik

3 Hasil Observasi guru dan siswa SDN Bekasi Jaya II, (Jl. Kh. Masmansyur, Bekasi Timur),

Jumat 20 Februari 2015 pukul 12.30 WIB.

Page 20: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

5

agar hasil proses pembelajarannya mencapai tujuan yang diharapkan. Salah

satu metode yang sesuai dengan keterampilan menyimak adalah

menggunakan metode permainan bahasa bisik berantai. Agar proses

pembelajaran efektif, terutama pada pembelajaran menyimak, siswa belajar

sambil bermain dengan melatih konsentrasi dalam menyimak materi.

Permainan bahasa bisik berantai sebagai metode pembelajaran untuk

keterampilan menyimak, di mana peserta didik bermain sambil belajar dengan

membisikkan pesan kepada teman-temannya lalu teman yang terakhir

melafalkan kembali pesan yang disimaknya dengan benar dan tepat. Di

samping membangun kognitif peserta didik, juga membangun nilai afektif

peserta didik dari rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain.

Menyimak pantun adalah kegiatan yang memerlukan fokus melalui

pendengaran lalu dicerna oleh otak. Maka dari itu, peserta didik perlu dilatih

terus menerus untuk mempertajam daya simaknya melalui metode permainan

bahasa bisik berantai. Metode pembelajaran ini sesuai dengan psikologi dan

perkembangan peserta didik sekolah dasar yaitu metode yang menyenangkan

dan tidak monoton atau membosankan saat proses pembelajaran berlangsung.

Atas dasar latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Permainan Bahasa Bisik

Berantai terhadap Keterampilan Menyimak Pantun Siswa Kelas IV SDN

Bekasi Jaya II”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, beberapa

masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Keterampilan menyimak pada materi pantun siswa di bawah rata-rata

standar sekolah sebesar 7,00.

2. Pemilihan metode pembelajaran yang kurang efektif.

Page 21: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

6

3. Minat siswa relatif rendah dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

khususnya keterampilan menyimak pada materi pantun.

C. Pembatasan Masalah

Agar mencapai tujuan yang diharapkan, maka penulis membatasi ruang

lingkup permasalahan pada point ketiga yaitu “Minat siswa relatif rendah

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya keterampilan menyimak

pada materi pantun.”.

Berdasarkan masalah di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

eksperimen dengan menguji cobakan metode permainan bisik berantai untuk

melihat pengaruhnya terhadap keterampilan menyimak pantun pada siswa

kelas IV SDN Bekasi Jaya II.

D. Perumusan Masalah

Sehubung latar belakang dan identifikasi masalah di atas kiranya

penulis dapat merumuskan masalah, yaitu: “Apakah terdapat pengaruh metode

permainan bahasa bisik berantai terhadap keterampilan menyimak pantun

siswa kelas IV SDN Bekasi Jaya II ?”

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh penerapan

metode permainan bahasa bisik berantai terhadap keterampilan menyimak

pantun siswa kelas IV SDN Bekasi Jaya II

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh metode

permainan bahasa bisik berantai terhadap keterampilan menyimak pantun

siswa kelas IV SDN Bekasi Jaya II.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara

teoritis maupun praktis. Untuk lebih jelasnya mengenai kedua manfaat

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

Page 22: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

7

a. Manfaat teoretis

Sebagai bahan referensi kemahiran menyimak pantun pihak-pihak

sekolah yang terlibat dalam proses pembelajaran.

b. Manfaat praktis

1. Bagi Siswa

a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan

keterampilan menyimak pantun pada siswa

b) Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan keaktifan,

motivasi, minat, dan partisipasi siswa dalam kegiatan

pembelajaran

2. Bagi Guru

a) mempermudah guru dalam mengoptimalkan pemahaman dan

keterampilan menyimak pantun pada siswa dalam

pembelajaran bahasa Indonesia

b) meningkatkan wawasan dalam menggunakan metode

pembelajaran seperti metode permainan bahasa bisik berantai.

c) Membantu guru untuk menentukan suatu metode yang kreatif

yang dapat menunjang keberhasilan pembelajaran khususnya

dalam meningkatkan keterampilan berbahasa khusunya

keterampilan menyimak siswa.

d) Hasil penelitian dapat menjadi bahan inspirasi untuk

menentukan metode lain dalam melakukan kegiatan belajar

mengajar.

3. Bagi sekolah

Dapat menjaga kualitas prestasi belajar siswa dalam

meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut.

4. Bagi peneliti

a) Sebagai masukan untuk perbaikan pelaksanaan proses

pembelajaran, khususnya pada pembelajaran Bahasa Indonesia.

Page 23: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

8

b) Dapat memberikan semangat bagi guru-guru di sekolah SDN

Bekasi Jaya II untuk melaksanakan penelitian-penelitian yang

berkaitan dengan peningkatkan prestasi dan minat belajar

siswa.

Page 24: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Keterampilan Menyimak

1. Pengertian Keterampilan Menyimak

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, keterampilan adalah cakapan dan

cekatan dalam mengerjakan sesuatu.1 Sedangkan keterampilan bahasa

adalah kecakapan seseorang untuk memakai bahasa seperrti menulis,

membaca, menyimak, atau berbicara.

Dapat disimpulkan bahwa keterampilan dirancang sebagai proses

komunikasi belajar untuk mengubah suatu perilaku peserta didik agar

menjadi cekat, cepat dan tepat melalui proses belajar. Keterampilan

memerlukan latihan untuk mengasah keterampilan tersebut.

Akhadiah mengatakan, kata “menyimak” dalam bahasa Indonesia

memiliki kemiripan makna dengan “mendengar” dan “mendengarkan”.

Oleh karena itu, ketiga istilah itu sering menimbulkan kekacauan

pemahaman, bahkan sering dianggap sama sehingga dipergunakan secara

bergantian”.2

Banyak orang yang tidak bisa membedakan antara menyimak dan

mendengarkan. Bahkan menganggap menyimak dan mendengarkan adalah

kegiatan yang sama, sehingga banyak menimbulkan kesalah pahaman

mengenai makna menyimak dan mendengarkan.

Menyimak (listening) dikatakan sebagai kegiatan berbahasa reseptif

dalam suatu kegiatan bercakap-cakap (talking) dengan medium dengar

(aural) maupun medium pandang (visual). Dalam pengajaran bahasa,

terutama pengajaran bahasa lisan sering kita jumpai istilah mendengar,

1 Kamus Bahasa Indonesia, (Citra Media Press,2008), h. 417

2 Kundharu Saddhono dan St. Y. Slamet, Berbahasa Indonesia, (Teori dan Aplikasi),

(Bandung: Karya Putra Darwati, 2012), h.8

Page 25: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

10

mendengarkan dan menyimak. Ketiga istilah itu memang berkaitan dalam

makna namun berbeda dalam arti.

Djago Tarigan mengatakan, dalam kamus besar bahasa Indonesia

pengertian istilah itu dijelaskan sebagai berikut: “Mendengar

diartikan sebagai menangkap bunyi (suara) dengan telinga.

Mendengarkan berarti mendengarkan sesuatu dengan sungguh-

sungguh.Sedang menyimak berarti mendengarkan (memperhatikan)

baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang”.3

Djago Tarigan menyimpulkan berdasarkan uraian di atas dapatlah

disusun pengertian atau definisi menyimak sebagai berikut:

menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengar,

mengidentifikasi, menginterpretasi bunyi bahasa kemudian menilai

hasil interpretasi makna dan menanggapi pesan yang tersirat di dalam

wahana bahasa tersebut. Dalam bahasa yang mudah lagi sederhana

menyimak berarti kemampuan memahami pesan yang disampaikan

melalui bahasa lisan.4

Russel & Rusell mengemukakan, menyimak adalah suatu proses

kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh

perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh

informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna

komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran

atau bahasa lisan. Dengan demikian menyimak bermakna

mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta

apresiasi.5

Para ahli berpendapat dari penjelasan di atas menyimak dapat

disimpulkan, sebagai suatu kegiatan mendengar dengan penuh

kesungguhan dan pemahaman dengan menangkap informasi dari si

pembicara mengenai informasi atau pesan yang telah disampaikan.

Sedangkan pengertian mendengarkan adalah kegiatan mendengar tanpa

ada pemahaman penuh dan apresiasi terhadap informasi yang

disampaikan.

3 Djago Tarigan, dkk., Pendidikan Keterampilan Berbahasa, (Jakarta : Pusat Penerbitan

Universitas Terbuka, 2003), h.2.5 4 Ibid.h.2.7

5 Henry Guntur Tarigan, Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung :

Penerbit Angkasa Bandung, 1986), h. 30-31

Page 26: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

11

Maka keterampilan menyimak adalah satu bentuk keterampilan

berbahasa yang bersifat reseptif. Dalam proses pembelajaran,

keterampilan ini jelas mendominasi aktivitas siswa atau mahasiswa

dibanding keterampilan lainnya, termasuk keterampilan berbicara.6

2. Tahap-tahap Menyimak

Dawson mengatakan dalam pengamatan Ruth G. Strickland,

tahapan kegiatan menyimak pada siswa sekolah dasar ada sembilan

tahapan menyimak sebagai berikut:

a. Menyimak berkala, kegiatan menyimak ini terjadi pada keadaan

sang anak merasakan keterlibatan langsung dalam pembicaraan

mengenai dirinya;

b. Menyimak dengan perhatian dangkal, pada kegiatan menyimak

tahap ini sang anak sering mendapat gangguan dari hal-hal yang

menjadi perhatian di luar pembicaraan;

c. Setengah menyimak, pada tahap ini sang anak terganggu dengan

kegiatan menunggu kesempatan untuk mengekspresikan isi hati serta

mengutarakan apa yang terpendam dalam hati sang anak;

d. Menyimak serapan, pada tahap ini karena sang anak keasyikan

menyerap atau mengabsorpsi hal-hal yang kurang penting, hal ini

merupakan penjaringan pasif yang sesungguhnya;

e. Menyimak sekali-sekali, pada tahap ini sang anak menyimpan

sedikit-sedikit apa yang disimak, perhatiannya terbagi dengan yang

lain dan hanya memperhatikan kata-kata yang menarik hatinya saja

dari si pembicara;

f. Menyimak asosiatif, pada tahap ini hanya mengingat pengalaman-

pengalaman pribadi secara konstan yang mengakibatkan sang

6 Iskandarwassid dan Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung : PT Rosda Karya,

2011), cet. 3., h. 227

Page 27: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

12

penyimak benar-benar tidak memberikan reaksi terhadap pesan yang

disampaikan pembicara;

g. Menyimak dengan reaksi berkala pada tahap ini sang anak

memberikan komentar ataupun mengajukan pertanyaan terhadap

pembicara;

h. Menyimak secara seksama, pada tahap ini sang anak dengan

sungguh-sungguh mengikuti jalan pikiran sang pembicara;

i. Menyimak secara aktif pada tahap ini sang anak menyimak untuk

mendapatkan serta menemukan pikiran, pendapat, dan gagasan sang

pembicara.7

3. Tujuan Menyimak

Logan dan Shrope dalam Tarigan mengemukakan mengenai tujuan

menyimak bahwa dalam pembicaraan terdahulu telah dikemukakan tujuan

menyimak adalah memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami

makna komunikasi yang akan disampaikan sang pembicara melalui ujaran.

Ini merupakan tujuan umum. Di samping tujuan umum ada tujuan khusus

yang menyebabkan adanya aneka ragam menyimak, diantaranya adalah:

a. Menyimak sebagai tujuan utama untuk belajar,

b. Menyimak sebagai hiburan dan kenikmatan untuk mendengarkan

keindahan audial,

c. Menyimak untuk penilaian dan mengevaluasi,

d. Menyimak untuk menikmati serta menghargai yang disimak,

e. Menyimak untuk mengomunikasikan ide-ide dan gagasan-gagasan

untuk pembicara,

f. Menyimak untuk membedakan bunyi atau arti bagi yang belajar bahasa

asing,

g. Menyimak untuk memecahkan masalah,

7 Tarigan, op.cit., h. 31-32

Page 28: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

13

h. Menyimak untuk mencari dan meyakinkan dirinya menjawab

permasalah yang dialami pada keraguan jawaban sebelumnya. 8

4. Ragam Menyimak

Dawson dalam Tarigan mengemukakan bahwa ragam menyimak

adalah sebagai berikut:

a. Menyimak Ekstensif

Menyimak ekstensif (extensive listening) adalah kegiatan

menyimak mengenai hal-hal yang lebih umum dan lebih bebas terhadap

suatu pembicaraan, tidak perlu bimbingan langsung dari seorang guru.

Ada dua tujuan berbeda mengenai menyimak ekstensif pada umumnya,

yaitu mengingat kembali sesuatu yang telah diketahui dalam suatu

lingkungan baru dengan cara yang baru dan memberi kesempatan, juga

kebebasan untuk para siswa mendengar serta menyimak setiap butir

kosa kata dan struktur-struktur yang masih asing atau baru bagi mereka.

1) Menyimak social (social listening) atau menyimak konverasional

(conversational listening) ataupun menyimak sopan (courteous

listening) biasanya berlangsung dalam situasi-situasi tempat sosial

tempat orang-orang mengobrol dan berkomunikasi mengenai hal-hal

yang menarik perhatian semua orang yang hadir. Sedangkan

Anderson mengatakan menyimak secara sopan dalam percakapan dan

berinteraksi sosial dan menyimak memahami si pembicara.

2) Menyimak Sekunder (secondary listening) adalah sejenis kegiatan

menyimak secara kebetulan atau tidak disengaja (casual listening)

dan secara ekstensif (extensive listening).

3) Menyimak Estetik (aesthetic listening) ataupun yang disebut

menyimak apresiatif (appreciatinal listening) adalah kegiatan

menyimak ini termasuk kegiatan menyimak secara kebetulan dan

8Ibid., h.60-61

Page 29: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

14

menyimak secara ekstensif, mencakup: (1) menyimak musik, puisi,

pembacaan bersama, atau drama radio, dan rekaman-rekaman, (2)

menikmati cerita, puisi, teka-teki, gemerincing irama, dan lakon-

lakon yang dibacakan atau diceritakan oleh guru, siswa, atau aktor.

4) Menyimak Pasif adalah penyerapan suatu ungkapan tanpa upaya

sadar yang biasanya menandai upaya-upaya kita pada saat belajar

dengan kurang teliti dan tergesa-gesa, menghafal luar kepala, berlatih

santai, serta menguasai suatu bahasa.

b. Menyimak Intensif

Menyimak intensif adalah kebalikannya dari menyimak

ekstensif yaitu lebih diarahkan pada kegiatan menyimak secara lebih

bebas dan lebih umum serta perlu bimbingan langsung para guru,

menyimak intensif diarahkan pada suatu kegiatan jauh lebih diawasi,

dikontrol terhadap suatu hal tertentu. Dalam hal ini haruslah diadakan

suatu pembagian penting, sebagai berikut (a) menyimak intensif

sebagai bagian dari program pengajaran bahasa, atau (b) pada

pemahaman serta pengertian secara umum. Jelas bahwa dalam butir

kedua ini makna bahasa secara umum sudah diketahui oleh para siswa.

Adapun bagian dari menyimak intensif sebagai berikut:

1) Menyimak Kritis (critical listening) adalah sejenis kegiatan

menyimak berupa pencarian kesalahan atau kekeliruan bahkan juga

butir-butir yang baik dan benar dari ucapan seorang pembicara

dengan alasan-alasan yang kuat dan dapat diterima oleh akal sehat.

2) Menyimak Konsentratif (concentrative listening) Aderson dan

Dawson mengemukakan sering juga disebut a study-type listening

atau menyimak sejenis telaah. Adapun kegiatannya yaitu mengikuti

petunjuk-petunjuk yang terdapat dalam pembicaraan, memahami

urutan ide-ide sang pembicara, mencari dan mencatat fakta-fakta

penting.

Page 30: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

15

3) Menyimak Kreatif (creative listening) Dawson mengatakan sejenis

kegiatan dalam menyimak yang dapat mengakibatkan kesenangan

rekonstrusi imajinatif para penyimak terhadap bunyi, penglihatan,

gerakan, serta perasaan-perasaan kinestetik yang disarankan atau

dirangsang oleh sesuatu yang disimaknya.

4) Menyimak Eksplorasif, menyimak bersifat menyelidik, atau

exploratory adalah sejenis kegiatan menyimak intensif dengan

maksud dan tujuan menyelidiki sesuatu lebih terarah dan lebih

sempit.

5) Menyimak Interogratif (introgrative listening) adalah sejenis

kegiatan menyimak intensif yang menutut lebih banyak konsentrasi

dan seleksi, pemusatan perhatian dan pemilihan butir-butir dari

pembicaraan sang pembicara karena penyimak akan mengajukan

banyak pertanyaan.

6) Menyimak selektif hendaknya tidak menggantikan menyimak pasif,

tetapi justru memperlengkapinya. Beberapa bahasa menutut adaptasi

atau penyesuaian tertentu terhadap urutan prosedur yang disarankan

berikut ini namun disimak secara selektif: (1) nada suara (2) bunyi-

bunyi asing (3) bunyi-bunyi yang bersamaan (4) kata-kata dan frasa-

frasa (5) bentuk-bentuk ketatabahasaan.9

5. Proses Menyimak

Dalam proses menyimak Logan dan Loban dalam Tarigan

mengatakan ada lima tahap proses dalam menyimak, yaitu sebagai berikut:

a. Tahap Mendengar, pada tahap ini baru mendengar segala sesuatu yang

dikemukakan oleh pembicaraanya. Jadi, masih berada dalam tahap

hearing atau mendengar.

9 Ibid., h.39-58

Page 31: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

16

b. Tahap memahami, setelah mendengar maka ada keinginan untuk

mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan

oleh pembicara dengan baik. Kemudian, sampailah dalam tahap

understanding.

c. Tahap Menginterpretasi, penyimak yang baik dan teliti, tidak merasa

puas jika hanya mendengarkan dan memahami isi ujaran sang pembicara

saja, dia ingin menjelaskan atau menginterpretasikan isi, butir-butir

pendapatnya.

d. Tahap Mengevaluasi, setelah memahami dan menginterpretasikan isi

pembicaraan, penyimak pun mulailah menilai atau mengevaluasi

pendapat serta gagasan pembicara mengenai keunggulan dan kelemahan.

e. Tahap Menanggapi, tahap ini merupakan tahap terakhir dalam kegiatan

menyimak. Penyimak menyambut dan menyerap serta menerima gagasan

atau ide yang dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran atau

pembicaraannya. Lalu, penyimak pun sampailah pada tahap menganggapi

(responding). 10

6. Kemampuan Menyimak Siswa Sekolah Dasar

Tarigan mengemukakan, “tujuan utama pengajaran bahasa ialah

agar para siswa terampil berbahasa, dalam pengertian terampil menyimak,

terampil berbicara, terampil membaca dan terampil menulis”.

Dalam buku yang berjudul “Tulare Country Cooperative

Language Arts Guide” khususnya mengenai ketrampilan menyimak,

Anderson mengatakan sebagai berikut :

Taman Kanak-kanak (4 ⁄ - 6 tahun) :

a. Menyimak pada teman-teman yang sebaya dalam kelompok-kelompok

bermain atau kegiatan lainnya;

10

Ibid.,h. 63

Page 32: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

17

b. Mengembangkan waktu perhatian yang sangat panjang terhadap cerita

atau dongeng;

c. Dapat mengingat petunjuk-petunjuk dan pesan-pesan yang sederhana atau

yang mudah dipahami.

Kelas Satu (5 ⁄ - 7 Tahun):

a. Menyimak untuk menjelaskan yang ada dalam pikiran atau untuk

mendapatkan jawaban-jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan;

b. Dapat mengulangi sesuatu yang telah di dengarnya secara tepat dan

benar;

c. Menyimak bunyi-bunyi tertentu pada kata-kata dan lingkungan.

Kelas Dua (6 ⁄ - 8 tahun):

a. Menyimak dengan kemampuan memilih yang meningkat;

b. Membuat saran-saran, pendapat, dan mengemukakan pertanyaan-

pertanyaan untuk memeriksa pengertiannya;

c. Sadar akan situasi atau kondisi dengan menempatkan kapan sebaiknya

menyimak, kapan pula sebaiknya tidak usah menyimak.

Kelas Tiga dan Empat ( 7 ⁄

a. Menyadari akan nilai menyimak sebagai suatu sumber informasi dan

sumber kesenangan;

b. Menyimak pada laporan orang lain dan siaran-siaran radio atau media

audio lainnya dengan maksud tertentu serta dapat menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang bersangkutan dengan hal itu;

c. Menunjukkan penguasaan kosa kata baku dengan kata-kata atau ekspresi-

ekspresi yang tidak mereka pahami maknanya.

Kelas Lima dan Enam ( 9 ⁄

a. Menyimak secara kritis terhadap kekeliruan-kekeliruan, kesalahan-

kesalahan, dan petunjuk-petunjuk keliru yang menurutnya kurang tepat;

Page 33: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

18

b. Menyimak pada aneka ragam cerita puisi, rima kata-kata, dan yang

memperoleh kesenangan pada sesuatu yang baru yang disimaknya.11

Dapat disimpulkan bahwasanya pada usia tingkat dasar, anak

memiliki tahapan keterampilan menyimak yang berbeda dalam masa

pertumbuhannya masing-masing. Ada yang cepat dan ada pula yang

lambat. Seperti yang sudah dijabarkan mengenai keterampilan menyimak

pada usia anak-anak pada umumnya, semakin sering melatih

keterampilan menyimak anak, semakin cepat dan baik perkembangan

keterampilan menyimak anak kedepannya.

B. Pantun

1. Pengertian Pantun

Pantun adalah salah satu jenis puisi lama asli dari Indonesia.

Pantun bersifat anonim atau tanpa identitas. Pantun terdiri dari empat

larik yang merupakan sampiran dan isi. Dahulu pantun menggunakan

bahasa Melayu. Namun, setelah bahasa Indonesia disahkan, bahasa pantun

pun ikut berubah dan pantun pun kini mengikuti perkembangan zaman.

Tidak hanya bahasanya saja yang berubah, fungsi pantun pun mulai

berubah. Dahulu pantun hanya digunakan sebagai alat komunikasi. Dan

sekarang pantun digunakan untuk membuat syair lagu dan juga pidato.12

Nadjua A.S., mengemukakan, “pantun dari segi bahasa berarti

ibarat, seperti, umpama atau laksana. Pantun merupakan puisi lama yang

berasal dari Indonesia dan merupakan jenis puisi tertua. Pada mulanya,

pantun adalah senandung atau puisi rakyat yang dinyanyikan”.13

11

Ibid., h. 64-65 12

Bintang Angkasa Putra Raharja, Berbalas Pantun, (Jakarta: Permata Equator Media, 2008),

cet. 1, h. 1 13

Nadjua A.S, Intisari Kata Bahasa Indonesia, (Surabaya : Triana Media, tanpa tahun), h.

217

Page 34: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

19

2. Ciri-ciri Pantun

Nadjua A.S mengemukakan, ciri-ciri pantun sebagai berikut:

a) Tiap bait terdiri atas 4 baris,

b) Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata,

c) Bersajak a-b-a-b,

d) Baris pertama dan kedua berupa sampiran, dan

e) Baris ketiga dan keempat berupa isi. 14

Jhon Gawa mengemukakan, “dalam pantun selalu ada dua

dimensi yaitu pertama yang disebut sampiran. Konvensi mengatakan

bahwa tidak ada yang sungguh-sungguh dengan sampiran.Sampiran

semata-mata diciptakan sebagai pengantar menuju isi yang sebenarnya

dalam dua larik berikutnya.”15

Sedangkan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia mengenai

sampiran dikatakan sebagai berikut: “paruh pertama pada pantun, yaitu

baris kesatu dan kedua berupa kalimat-kalimat yang bisanya hanya

merupakan persediaan bunyi kata untuk disamakan dengan bunyi kata

pada isi pantun (biasanya kalimat-kalimat pada sampiran tak ada

hubungan makna dengan kalimat-kalimat pada bagian isi)”16

3. Berdasarkan Isinya

Pantun berdasarkan isinya dibedakan menjadi beberapa macam,

antara lain pantun nasehat, pantun teka-teki, pantun jenaka, pantun adat,

pantun agama, pantun nasib, dan pantun perkenalan.

a. Pantun Nasehat

Contoh : Berakit-rakit ke hulu

Berenang-renang ke tepian

Bersakit-sakit dahulu

14

Ibid. 15

Jhon Gawa, Kebijakan dalam 1001 Pantun, (Jakarta: Penerbit buku Kompas, 2007), h. 30 16

Ibid., h.30

Page 35: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

20

Bersenang-senang kemudian

b. Pantun Teka-teki

Contoh : Kalau puan, puan cerana

Ambil gelas di dalam peti

Kalau tuan bijaksana

Binatang apa tanduk di kaki

c. Pantun Jenaka

Contoh : Elok rupanya pohon belimbing

Tumbuh di dekat limau tungga

Elok berbini orang sumbing

Biar marah ketawa juga

d. Pantun Adat

Contoh : Asam hadis asam gelugur

Ketiga Asam riang-riang

Menangis di pintu kubur

Teringat badan tidak sembahyang

e. Pantun Nasib

Contoh : Asam pauh dari seberang

Tubuhnya dekat tepi tebat

Badan jauh di rantau orang

Jika sakit siapa mengobat

f. Pantun perkenalan

Contoh : dari mana hendak ke mana

Dari Jepang ke Bandar Cina

Kalau kami bertanya

Bunga yang kembang siapa punya17

17

Nadjua A.S., Intisari Kata Bahasa Indonesia, (Surabaya : Triana Media, tanpa tahun),

hlm.217-218

Page 36: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

21

4. Berdasarkan bentuknya

Pantun berdasarkan bentuknya, dibedakan menjadi beberapa

bagian, yaitu:

a. Pantun Karmina (pantun kilat) yaitu pantun yang dalam tiap-tiap

baitnya terdiri dari dua baris dan bersajak terus, yaitu a-a. Dalam

pantun karmina, baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua

berupa isi.

Contoh :

Ada ubi ada talasnya

Ada budi ada balasnya

Sudah gerahu cendana pula

Sudah tahu bertanya pula

Sebab pulut santan binasa

Sebab mulut badan binasa

b. Pantun Empat Seuntai yaitu pantun yang tiap-tiap baitnya terdiri dari 4

baris

Contoh :

Air dalam bertambah dalam

Hujan di hulu belum lagi teduh

Hati dendam bertambah dendam

Dendam dahulu belum lagi sembuh

c. Pantun Talibun yaitu pantun yang tiap-tiap baitnya terdiri dari 6, 8, 10,

12 baris dan sajaknya bersilang, yaitu (a-b-c-a-b-c), (a-b-c-d-a-b-c-d),

(a-b-c-d-e-a-b-c-d-e) dan (a-b-c-d-f-a-b-c-d-e-f).

Contoh :

Baru diikat bunga tanjung

Dikembangkan orang atas rumpian

Digulung dengan kain sutra

Page 37: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

22

Baru melihat adik kandung

Hilang nyawa semangat badan

Berguncang iman dalam dada

d. Pantun Rantai (pantun berkait) yaitu pantun 4 seuntai yang baris kedua

dan keempat dalam suatu bait menjadi baris pertama dan ketiga dalam

bait berikutnya, dan begitu seterusnya.

Contoh :

Tanam melati di rumah-rumah

Ubur-ubur sampiran dua

Kalau mati kita berdua

Satu kubur kita berdua

Ubur-ubur sampiran dua

Tanam melati bersusun tangkai

Satu kubur kita bersama

Kalau boleh bersusun bangkai18

C. Metode Permainan Bahasa Menyimak

Metode dalam bahasa (Yunani: methodos = jalan, cara), dalam filsafat

dan ilmu pengetahuan metode artinya cara memikirkan dan memeriksa suatu hal

menurut rencana tertentu. Sedangkan dalam dunia pengajaran atau pendidikan,

metode adalah rencana penyajian bahan yang menyeluruh dengan urutan yang

sistematis berdasarkan approach tertentu. Jadi, metode merupakan cara

melaksanakan pekerjaan.19

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “metode adalah cara kerja yang

bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan

yang ditentukan. Metode bersifat prosedural dan sistematik karena tujuannya

18

Ibid., h. 218 19

M. Subana dan Sunarti, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia, (Bandung: Pustaka

Setia, 2011), cet. III, h.20

Page 38: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

23

untuk mempermudah pengerjaan suatu pekerjaan”.20

Sedangkan Slameto

mengemukakan bahwa “metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.21

Wina Sanjaya mengatakan, metode merupakan upaya

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata

agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode digunakan

untuk meralisasikan startegi yang telah ditetapkan. Dengan demikian,

metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat

penting. Oleh karenanya strategi beda dengan metode. Strategi menunjuk

pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah

cara yang dapat digunakan untuk melakukan strategi. Dengan kata lain,

strategi adalah a plan of operation achieving something, sedangkan metode

adalah a way in achieving.22

Hamruni mengatakan, “metode adalah salah satu cara yang dipergunakan

untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan. Dalam penentuan

metode yang telah digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran akan sangat

menentukan berhasil atau tidaknya pembelajaran yang sedang berlangsung”.23

Penulis menyimpulkan bahwa metode adalah langkah-langkah cara untuk

melaksanakan strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan kompetensi dasar yang

telah ditetapkan. Dengan adanya metode yang diterapkan maka tujuan akan

tercapai.

Djamarah dan Zain menerangkan kedudukan metode sangat penting.

Beberapa pendapat para ahli menyatakan, sebagai berikut: a) Sardriman.A.M

mengatakan metode sebagai alat motivasi ekstrintik, b) Roestiyah. N.K

mengatakan metode sebagai strategi pengajaran, c) Metode sebagai alat untuk

20

Iskandarwassid dan Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung : PT Rosda

Karya, 2011), cet. 3., h. 56 21

Slameto, Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka Cipta, 2010),

Ed. Rev., Cet. 5., h.82 22

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta :

Kencana, 2010) h. 147 23

Hamruni, Strategi Pembelajaran, (Depok, Sleman, Yogyakarta : Insan Madani, 2012), h.

12

Page 39: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

24

mencapai tujuan, tujuan dari kegiatan belajar mengajar tidak akan pernah tercapai

selama komponen-komponen lainnya tidak diperlukan24

Salah satu metode belajar mengajar dalam keterampilan menyimak adalah

permainan bahasa. Rachamawati dan Kurniati mengemukakan, bermain adalah

metode efektif untuk menumbuhkan dan mengembangkan kreatifvitas anak. Pada

hakikatnya bermain bagi anak adalah belajar dan bekerja, dan kreativitas lebih

banyak berkaitan dengan bermain daripada bekerja. Hal ini menjadi sangat penting

bilamana guru mau terlibat aktif dalam bentuk permainan yang dirancang untuk

mengembangkan kreativitas anak.25

Sujiono mengutip Piaget dalam Mayesty bahwa bermain adalah suatu

kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan atau

kepuasan bagi diri seseorang, sedangkan Parten memandang kegiatan bermain

sebagai sarana sosialisasi di mana diharapkan melalui bermain dapat bereksplorasi,

menemukan, mengekspresikan perasaan, berekreasi, dan belajar secara

menyenangkan. Sujiono mengutip Vygotsky dalam Naughton bahwa bermain

membantu perkembangan kognitif anak secara langsung, tidak sekedar sebagai

hasil dari perkembangan kognitif seperti yang dikemukakan Piaget.26

Berdasarkan penjelasan diatas yang dikemukakan para ahli mengenai

bermain, maka dapat disimpulkan bahwa : (a) bermain adalah sarana melatih

keterampilan yang dibutuhkan anak untuk menjadi kepribadian yang kompeten,

(b) bermain adalah pengalaman multidimensi yang melibatkan semua indra dan

menggugah kecerdasan seseorang, serta (c) bermain merupakan kendaraan untuk

belajar tentang bagaimana seharusnya belajar (learning how to learn). 27

24

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka

Cipta, 2010), hlm. 72-74 25

Yani Rachmawati, Euis Kurniati., Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak Usia

Taman Kanak-kanak, (Jakarta : Kencana, 2010), Cet. 1, hlm.48-49 26

Yuliani Nuraiani Sujiono, Bambang Sujiono., Bermain Kreatif berbasis kecerdasan

Jamak, (Jakarta : PT Indeks, 2010), hlm. 34 27

Ibid., hlm.35

Page 40: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

25

Sutikno mengemukakan dalam bukunya, permainan juga dimaksudkan

untuk membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan antusiasme.

Adapun karakteristik permainan adalah menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan serta serius tapi santai. Permainan digunakan untuk penciptaan

suasana belajar dari yang pasif ke aktif, dari yang kaku menjadi gerak, dan dari

jenuh menjadi semangat.28

Septia Sugiarsih mengemukakan dalam makalahnya, Permainan bahasa

merupakan permainan untuk memperoleh kesenangan dan untuk melatih

keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca dan menulis).

Apabila suatu permainan menimbulkan kesenangan tetapi tidak

memperoleh keterampilan berbahasa tertentu, maka permainan tersebut

bukan permainan bahasa. Sebaliknya, apabila suatu kegiatan melatih

keterampilan bahasa tertentu, tetapi tidak ada unsur kesenangan maka bukan

disebut permainan bahasa.29

Subana dan Sunarti menjelaskan dalam bukunya “strategi belajar mengajar

Bahasa Indonesia”, beberapa penulis memperkenalkan jenis-jenis permainan,

antara lain: (1) W.R. Lee, yaitu “Language Teaching Games & Contest”, (2) R.H.

Bloomer, yaitu “Skill Games to Teach Reading”, (3) W.M. Nackey, yaitu “

Language Games”, dan (4) M.Em. Malac, C.S., yaitu “ The School Games

Book”.30

Adapun syarat keberhasilan permainan bahasa yaitu:

1. Permainan merupakan cara pendekatan untuk mencapai tujuan belajar

setiap mengajar.

2. Permainan memiliki peraturan yang jelas/tegas sehingga tidak

mempersulit peserta.

3. Tiap regu harus seimbang dalam jumlah dan kekuatannya.

28

Sobry Sutikno, Metode & Model-model Pembelajaran, (Lombok: Holistica, 2014), h. 44 29

Septia Sugiarsih, “Permainan bahasa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah

dasar”, Makalah pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2010,h.

4-5, tidak dipublikasikan. 30

M. Subana dan Sunarti, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia, (Bandung: Pustaka

Setia, 2011), cet. III, h.208

Page 41: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

26

4. Pilihlah permainan yang melibatkan banyak siswa.

5. Pilihlah permainan yang sesuai dengan kemampuan berbahasa siswa.

6. Jangan melaksanakan permainan pada awal pelajaran pada saat siswa

dalam keadaan segar.

7. Guru betul-betul bertindak sebagai pengelola permainan: yaitu bersikap

riang, lincah, tegas, dan tidak memihak.31

Dalam artikel Nurhasanah yang berjudul “penggunaan metode permainan

bahasa untuk meningkatkan kemampuan bicara”, Ari Kusmiatun mengemukakan

ada beberapa permainan bahasa yang dapat dimanfaatkan dan digunakan sebagai

metode untuk pembelajaran bahasa, terutama pada pembelajaran keterampilan

menyimak sebagai berikut bahwa permainan bahasa menyimak, tujuan

permainan ini adalah pengembangan keterampilan menyimak anak. Beberapa

bentuknya antara lain: Dengar-Ucap; Dengar- Tiru; Dengar-Gaya; Pesan

Berantai; Dengar Cerita, dan sebagainya.32

Subana dan Sunarti menjelaskan dalam bukunya “strategi belajar mengajar

Bahasa Indonesia”, bahwasanya menjelaskan N.F. Maskey dalam language

teaching analysis mengenai language games membagi permainan bahasa dalam

empat jenis:

1. Permainan mendengarkan (listening games)

2. Permainan berbicara (speaking games)

3. Permainan membaca (reading games)

4. Permainan menulis (writing games).

Pembahasan mengenai metode permainan bahasa akan dibahas lebih

dalam lagi pada pembahasan berikutnya mengenai metode permainan bahasa

bisik berantai.

31

Ibid., h. 209 32

Nurhasanah, Penggunaan Metode Permainan Bahasa untuk meningkatkan kemampuan

bicara siswa kelas III SDN 39 Sungai Kakap, Artikel Ilmiah, 2013, h.6

Page 42: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

27

D. Metode Permainan Bahasa Bisik Berantai

1. Pengertian bisik berantai

Permainan berbisik yaitu guru membisikkan suatu pesan atau

informasi kepada siswa. Siswa tersebut membisikkan pesan atau

informasi itu kepada siswa kedua. Siswa kedua membisikkan pesan

kepada siswa ketiga. Begitu seterusnya secara berantai. Siswa terakhir

menyebutkan pesan itu dengan suara jelas di depan kelas. Guru memeriksa

apakah pesan itu benar-benar sampai pada siswa terakhir atau tidak. 33

Dalam artikel penelitian Faridah, Suprawoto menerangkan dalam

suatu permainan mendengar berantai atau berbisik berantai adalah

permainan menyampaikan informasi dengan cara berbisik dari siswa

satu kesiswa lainnya dengan cepat dan cermat. Pemain pertama

menerima informasi dari guru, kemudian menyampaikan kepada

pemain kedua, demikian juga seterusnya. Pemain terakhir kemudian

menyampaikan kepada guru kembali atau menulis informasi tersebut

dipapan tulis.34

2. Langkah- langkah permainan bahasa bisik berantai

a. Guru memberikan pengantar singkat tentang pelaksanaan langkah-

langkah berbisik berantai.

b. Siswa dalam kelompok diatur dengan berderet atau berbaris ke

samping atau ke belakang.

c. Guru memutar tape recorder tentang cerita anak atau materi lain.

d. Setiap kelompok menuliskan kembali pesan yang didengar dalam

satu paragraf atau ungkapan.

e. Setelah posisi siswa sesuai dengan yang diharapkan, guru memanggil

siswa perwakilan kelompok untuk membisikkan satu paragraf yang

telah dibuat.

33

Budinuryanta Y, Kasuriyanta, Imam Koermen, Pengajaran Keterampilan Berbahasa,

(Jakarta : Universitas Terbuka, 2008), h. 9.29 -9.30 34

Faridah Kartono, Siti Halidjah,“Peningkatan Kemampuan Menyimak Menggunakan Teknik

Permainan Berbisik Berantai di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 19 Sungai Pinyuh” Artikel Penelitian

pada Universitas Tanjung Pura Pontianak, Pontianak, 2013, h. 8

Page 43: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

28

f. Siswa menerima informasi tersebut dan membisikan informasi

tersebut kepada temannya.

g. Secara berantai siswa membisikan informasi tersebut.

h. Siswa menuliskan hasil dari bisikan temannya dan seterusnya.

i. Guru dapat mengulang beberapa informasi yang berbeda kedalam

satu kelompok secara bertahap.

j. Penilaian dapat dilakukan dengan menghitung beberapa tingkat

kesalahan yang diperbuat oleh kelompok tersebut.

k. Dan lakukan hal seperti diatas pada kelompok-kelompok berikutnya.

l. Kelompok yang mendapat nilai terbaik diberikan penghargaan oleh

guru.35

Menurut pendapat lain mengenai langkah-langkah permainan bahasa

bisik berantai yaitu pendapat Subana dan Sunarti sebagai berikut:

a. Bagi kelas dalam regu-regu lalu bentuk lingkaran.

b. Bisikkan sebuah kalimat pendek kepada seseorang siswa pada tiap

regu.

c. Ia harus membisikkannya lagi kepada teman di sebelahnya.

d. Siswa terakhir harus mengatakan dengan keras kepada guru.

e. Regu yang berhasil mengucapkan kalimat yang benar ialah

pemenangnya.36

3. Kelebihan dan Kekurangan

Adapun kelebihan dan kekurangan permaian berbisik berantai ialah:

a. Kelebihannya yaitu meningkatkan keaktifan siswa dalam proses

belajar mengajar, melatih empat keterampilan bahasa, menarik minat

siswa dalam pembelajaran, menimbulkan rasa bahagia, tanpa beban

35

Ibid. 36

M. Subana dan Sunarti, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia, (Bandung: Pustaka

Setia, 2011), cet. III, h. 209

Page 44: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

29

dalam proses belajar mengajar dan meningkatkan rasa kerja sama

antarsiswa.

b. Kekurangannya yaitu menimbulkan situasi kelas yang ramai atau

riuh, memerlukan waktu yang cukup lama, menimbulkan siswa yang

terlalu aktif, menimbulkan interaksi siswa dan guru yang kurang

kondusif .37

E. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Ani Yulianti Rahayu. 2014. Meningkatkan Kemampuan Menyimak Usia

Dini melalui Permainan Pesan Berantai pada taman kanak-kanak Aisyiah

7 Jl. Sindang Sirna no.7 Kecamatan Karang Setra Kota Bandung Tahun

Pelajaran 2014/2015. Universitas Pendidikan Indonesia. Metode

penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK),

berdasarkan penelitian dilakukan tiga siklus dan berdasarkan hasil

penelitiannya setelah dilakukannya metode pesan berantai yang digunakan

mengalami peningkatan yaitu persentase kemampuan menyimak kategori

belum berkembang 0%, mulai berkembang 25%, dan berkembang sangat

baik 75%. Artinya metode pesan berantai untuk meningkatkan

keterampilan menyimak berhasil.

Perbedaan penelitian Ani Yulianti Rahayu dengan skripsi ini adalah dari

segi metode penelitiannya. Ani Yulianti Rahayu menggunakan metode

PTK dalam penelitiannya, sedangkan penulis menggunakan metode

eksperimen semu (quasi eksperiment) dan penulis pun memfokuskan

materi pantun sebagai bahan mataeri yang difokuskan untuk keterampilan

menyimak siswa.

2. Royanih. 2014. Peningkatan Kemampuan Menyimak Melalui Penerapan

Metode Permainan Bisik Berantai pada Siswa Kelas III MI Ath-

37

Faridah Kartono, Siti Halidjah, op.cit., hlm. 9

Page 45: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

30

Thoyyibiyyah Kalideres Jakarta Barat Tahun pelajaran 2013/2014.

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Universitas Negeri Islam Syarif

Hidayatullah Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Berdasarkan hasil tes siklus I siswa

mengalami peningkatan dari hasil tes prasiklus sebesar 51.96% menjadi

59.83%. Pada siklus II nilai rata-rata sebesar 79,58 terjadi peningkatan

sebesar 22.23% dari siklus I yaitu dari 71.79 menjadi 79.58 dengan

persentase 75.57 . Jadi, kemampuan menyimak melalui penerapan metode

permainan bisik berantai pada siswa kelas III MI. Ath-Thoyyibiyyah

Kalideres meningkat sebesar 7,79.

Pada dasarnya, penelitian Royanih, penelitian sebelumnya, dan penulis

memiliki persamaan penggunaan metode, yaitu sama-sama menggunakan

metode permainan bahasa bisik berantai. Perbedaan penelitian Royanih

dengan skripsi ini adalah dari segi aspek kefokusan materi keterampilan

menyimak yang diajarkan dan pengambilan sampel dalam penelitian.

Royanih meneliti hanya keterampilan menyimak dalam melakukan

penelitian keterampilan menyimak pada kelas III di MI Ath-Thoyyibiyyah

Kalideres Jakarta Barat. Sementara penulis meneliti keterampilan

menyimak pantun pada kelas IV SDN Bekasi Jaya II.

3. Nunung Hidayah. 2013. Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui

Metode Permainan Bahasa Tipe Bisik Berantai pada Siswa Kelas V MI

Al-Hidayah Pamijahan Bogor tahun ajaran 2012/2013. Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah, Universitas Negri Islam Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penelitian ini nunung menyimpulkan pada Siklus I dam II bahwa

metode permainan bahasa bisik berantai ini pada peningkatan menulis

puisi pada siswa sangat efektif dan mengalami peningkatan. Siswa jadi

lebih berminat dalam membuat puisi. Guru pun lebih kreatif dalam

melakukan proses pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan

Page 46: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

31

prestasi belajar siswa terutama pada pembelajaran bahasa Indonesia.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode PTK (Penelitian

Tindakan Kelas) karna berhubungan dengan peningkatan pendidikan maka

digunakanlah metode penelitian tersebut.

Perbedaan penelitian Nunung Hidayah dengan skripsi ini adalah dari

pemilihan jenis keterampilan bahasanya, metode penelitian, pengambilan

sample penelitian dan jenjang pendidikan yang dipilih sebagai tempat

penelitian. Nunung Hidayah memilih keterampilan menulis puisi dalam

penelitiannya pada siswa kelas V MI Al-Hidayah Pamijahan Bogor dan

menggunakan metode penelitian PTK. Sedangkan penulis memilih

keterampilan menyimak pantun dalam melakukan penelitian pada siswa

kelas IV SDN Bekasi Jaya II dengan menggunakan metode penelitian

quasi eksperimen.

F. Kerangka Berpikir

Belajar Bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah belajar komunikasi.

Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan meningkatkan kemampuan

pembelajar dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulis. Hal ini relevan

dengan kurikulum bahasa bahwa kompetensi pembelajar bahasa diarahkan ke

dalam empat aspek, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis.

Indikasinya dapat dilihat dari hasil belajar siswa memuaskan. Pembelajaran

yang biasa diterapkan selama ini menggunakan metode konvensional, di mana

pembelajaran berpusat pada guru, siswa pasif, dan kurang terlibat dalam

pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa mengalami kejenuhan yang

berakibat kurangnya minat belajar. Minat belajar akan tumbuh dan terpelihara

apabila kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara bervariasi, baik melalui

variasi metode pembelajaran maupun media.

Page 47: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

32

Metode permainan bahasa bisik berantai adalah salah satu metode

pengajaran menyimak dan pembelajaran kooperatif sebagai alternatif bagi

guru dalam mengajar siswa. Pada metode ini siswa dibentuk beberapa

kelompok dan berbaris untuk menyiapkan permainan bisik berantai mengenai

materi pantun.Sebelum permainan bisik berantai dimulai, guru memberikan

stimulus atau bekal materi tentang materi pantun. Guru memberikan tema

pantun pada setiap kelompok dan siswa mulai berbisik dengan menyampaikan

ke teman kelompoknya tentang teori dan isi pantun. Siswa yang tepat dan

benar melafalkan pantun dialah pemenangnya. Cara ini menjamin keterlibatan

total semua siswa dan upaya yang sangat baik untuk meningkatkan tanggung

jawab individual dalam diskusi kelompok. Dengan adanya keterlibatan total

semua siswa tentunya akan berdampak positif terhadap hasil belajar siswa.

Siswa kelompok bawah akan dapat transfer pengetahuan dari siswa kelompok

atas yang merupakan teman sebayanya yang memiliki orientasi dan bahasa

yang sama. Sedangkan siswa kelompok atas akan meningkat kemampuan

akademiknya karena memberi pelayanan sebagai tutor membutuhkan

pemikiran lebih mendalam tentang materi yang dijelaskan.

G. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka teori yang telah dikemukakan di atas, maka

hipotesis penelitian ini adalah:

H0 : Tidak terdapat pengaruh metode permainan bahasa bisik berantai

terhadap keterampilan menyimak pantun pada siswa kelas IV SDN

Bekasi Jaya II

H1 : Terdapat pengaruh metode permainan bahasa bisik berantai terhadap

keterampilan menyimak pantun siswa kelas IV SDN Bekasi Jaya II.

Page 48: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN Bekasi Jaya II, Jl. Kh. Mas

Mansyur- Bekasi Mede, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur,

Kota Bekasi, Kode Pos 17112 , pada tanggal 04 - 25 mei 2015, semester

genap tahun pelajaran 2014/2015.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen.

Metode ini dipilih karena tujuan utama penelitian ini adalah untuk

mengetahui dampak yang ditimbulkan dari suatu perlakuan (treatment),

yaitu pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan

metode permainan bahasa bisik berantai yang diterapkan pada kelompok

eksperimen kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol yang

melakukan pembelajaran Bahasa Indonesia tanpa menggunakan metode

permainan bahasa bisik berantai.

Eksperimen yang peneliti lakukan dalam penelitian ini dapat

dikategorikan sebagai eksperimen semu (Quasi Experiment). Hal ini

dikarenakan eksperimen yang dilakukan tidak memenuhi salah satu

kriteria yang dibutuhkan oleh eksperimen sesungguhnya, yaitu

randomisasi subjek penelitian. Sebagaimana diketahui, penentuan sampel

pada penelitian eksperimen harus dipilih secara random. Hal ini tidak

mungkin dilakukan pada penelitian ini, karena subjek penelitian sudah

terbentuk dalam kelas alami, sehingga tidak mungkin melakukan

randomisasi. Untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan dari tidak adanya

randomisasi, maka kedua sampel yang dipilih harus memiliki karakteristik

yang sama. Akan tetapi, dalam hal ini kelompok kontrol tidak berfungsi

sepenuhnya dalam mengontrol hal-hal yang mempengaruhi treatment

terhadap keterampilan menyimak.

Page 49: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

34

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Nonrandomized Pretest-Posttest Control Group Design. Desain penelitian

ini melibatkan dua kelompok yang dibandingkan, yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Sebelum proses belajar dimulai dua

kelompok tersebut mendapatkan tes awal yang sama. Setelah itu kelompok

eksperimen mendapatkan perlakuan dengan metode permainan bahasa

bisik berantai dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi pantun,

sedangkan kelompok kontrol menggunakan metode ceramah saja dalam

mata pelajaran pada Bahasa Indonesia. Setelah proses pembelajaran selesai

masing-masing kelompok mendapatkan tes akhir yang sama. Adapun

urutan desain penelitian terlihat jelas pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1

Nonrandomised Pretest-Posttest Control Group Design1

Kelompok TesAwal Perlakuan (x) TesAkhir

Eksperimen T1 X T2

Kontrol T3 - T4

Keterangan:

T1 : Pretest kelas eksperimen

T2 : Posttest kelas eksperimen

T3 : Pretest kelas kontrol

T4 : Posttest kelas kontrol

X : Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode

permainan bahasa bisik berantai

- : Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode ceramah

1 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2009), h. 186.

Page 50: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

35

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik terentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.2 Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas IV SDN Bekasi Jaya

II tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 2 kelas. Kelas IV berjumlah

50 siswa/siswi.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.3 Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari

dua kelompok, yaitu:

a. Kelompok eksperimen, yaitu kelompok siswa yang mendapat

pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode

permainan bahasa bisik berantai.

b. Kelompok kontrol, yaitu kelompok siswa yang mendapatkan

pembelajaran Bahasa Indonesia tanpa menggunakan metode

permainan bahasa bisik berantai.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu.4 Menurut Riduwan purposive sampling ialah teknik

sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-

pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau penentuan

sampel untuk tujuan tertentu.5 Penentuan sampel dilakukan dengan

memilih dua kelas yang memiliki kesamaan karakter, baik dari aspek

kognitif, afektif dan psikomotoriknya.

2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2009). Cet. Ke-15, h. 117. 3 Ibid.,h. 118.

4 Ibid.,h. 124.

5 Ridwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula,

(Bandung: Alfabeta, 2009), Cet. Ke-6, h. 63.

Page 51: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

36

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah cara-cara memperoleh data yang dipergunakan untuk penelitian.

Teknik pengumpulan data ini menggunakan tes dan non tes. Tes berupa

soal essay sedangkan non tes berupa dokumentasi yaitu hasil kegiatan

pembelajaran materi pantun siswa.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis:

1. Instrumen Tes

Tes adalah cara (yang dipergunakan) atau prosedur (yang perlu

ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan,

yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas (baik berupa

pertanyaan-pertanyaan (yang harus dijawab) atau perintah-perintah (yang

harus dikerjakan) oleh testee, sehingga (atas dasar data yang diperoleh dari

hasil pengukuran tersebut) dapat dihasilkan nilai yang melambangkan

tingkah laku atau prestasi testee.6

a. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dalam

bentuk essay yang diberikan kepada sampel penelitian untuk

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penggunaan metode

permainan bahasa bisik berantai terhadap keterampilan menyimak

pantun. Hasil dari tes tersebut akan dibandingkan untuk

mengetahui perbedaan nilai atau kemampuan siswa dalam

menyimak dan membuat pantun dengan menggunakan metode

permainan bahasa bisik berantai dan tidak menggunakan metode

permainan bahasa bisik berantai.

Dengan kisi-kisi tes sebagai berikut:

6 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2011), Cet. Ke-11, h. 67.

Page 52: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

37

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Tes Keterampilan Menyimak Pantun

Kompetensi Dasar Indikator

Pencapaian

Nomor Soal Jumlah Bobot Skor

C1 C2 C3

5.2. Menirukan

pembacaan pantun

anak dengan lafal dan

intonasi yang tepat.

Menulis kembali

pantun yang telah

disimak

1 1 20

Menjelaskan isi

dan nasehat

pantun yang telah

disimak

2 1 10

Menyusun baris-

baris pantun

dengan tepat dan

benar

3 1 20

Menjelaskan

tentang pantun

4,6 2 20

Membedakan

jenis-jenis pantun

5 1 30

Jumlah 100

2. Instrumen Non Tes

a. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang.7 Dokumentasi merupakan cara lain

untuk memperoleh data dari responden. Pada teknik ini, peneliti

dimungkinkan memperoleh informasi dari bermacam- macam

sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden.

7 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2009), Cet. Ke-10, h. 329.

Page 53: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

38

Dokumentasi yang diperoleh dalam penelitian ini berupa hasil

karya tulisan siswa dalam kegiatan pembelajaran menyimak

pantun.

G. Validitas

Arikunto dalam buku Riduwan mengartikan validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat

ukur. Sementara Sugiyono dalam buku yang sama mengatakan jika

instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan

untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukur yang seharusnya diukur.8

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah tes menulis

karangan. Berdasarkan hal itu maka validitas yang digunakan adalah

pengujian validitas konstruksi. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas

konstruksi apabila butir soal yang membangun tes tersebut mengukur

setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam Tujuan Instruksional

Khusus.9 Untuk menguji validitas konstruksi, digunakan pendapat dari ahli

(judgment experts). Setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek

yang akan diukur dengan berdasarkan teori tertentu, maka selanjutnya

dikonstruksikan dengan para ahli dengan cara meminta pendapatnya

tentang instrumen yang telah disusun itu. Dalam hal ini, ahli yang dimintai

pendapatnya adalah dosen pembimbing penulisan skripsi yang telah

ditentukan dari jurusan.

H. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

8 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula

(Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. Ke-6, h. 97. 9 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2009), Cet. Ke-9, h. 67.

Page 54: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

39

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.10

Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

Variabel bebas (X): Penggunaan Metode Permainan Bahasa Bisik Berantai

Variabel terikat (Y): Keterampilan Menyimak Pantun

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam

bentuk yang lebih mudah untuk dibaca agar data yang terkumpul itu dapat

dianalisa kemudian diambil kesimpulan. Teknik analisa data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah sampel

yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang

digunakan adalah uji liliefors.

` Lo = F (Zi) – S (Zi)

Keterangan:

Lo : harga mutlak terbesar

F (Zi) : peluang angka baku

S (Zi) : proporsi angka baku

Dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Urutkan data dari yang terkecil hingga terbesar

b. Hitung nilai Zi dari masing-masing data berikut dengan rumus

z =

keterangan:

Xi : data

: rata-rata data tunggal

: simpangan baku

10

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2009), Cet. Ke-10, h. 61.

Page 55: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

40

c. Dengan mengacu pada tabel distribusi normal baku, tentukan besar

peluang untuk masing-masing nilai Z, berdasarkan tabel Z ditulis

F(Z Zi) yang mempunyai rumus F(Zi) = 0,5 Z.

d. Hitung proporsi Z1, Z2, .... Zn yang lebih kecil atau sama dengan

Zi.

Jika proporsi dinyatakan oleh S (Zi), maka:

S(Zi) =

e. Hitung selisih absolut F(Zi)-S(Zi) pada masing-masing data,

kemudian tentukan harga mutlaknya.

f. Nilai yang paling besar adalah Lhitung yang dicari

g. Lhitung tersebut dibandingkan dengan Ltabel pada tabel “nilai kitis

untuk uji liliefors”

Jika Lhitung < Ltabel, maka data berdistribusi normal

2. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara

dua keadaan atau populasi. Uji Homogenitas dilakukan dengan

melihat keadaan kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah uji Fisher pada taraf

signifikansi 0,05, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Ho= varians populasi homogen

Ha= varians populasi heterogen

b) Jumlah sampel (N)

c) Derajat kebebasan

Dk pembilang= N – 1 dk penyebut = N – 1

d) Fhitung =

Dengan bvarians =

e) Membandingkan Fhitung dengan Ftabel pada taraf signifikan

5%. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahu apakah

data sampel tersebut bersifat homogen atau tidak.

Page 56: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

41

Kriteria pengujian:

1) Jika Fhitung Ftabel maka Ho diterima, yang berarti

varians kedua populasi homogen

2) Jika Fhitung Ftabel maka Ho ditolak, yang berarti

varians kedua populasi tidak homogen.

3. Uji Hipotesis

Uji pengujian hipotesis, data dianalisis menggunakan uji “t” (t-test),

dengan rumus:11

4. t =

dimana,

S2Total = ( )

( )

( )

Keterangan:

t : uji hipotesis

X1 : rerata kelas eksperimen

X2 : rerata kelas kontrol

S : simpangan baku

N : number of case

J. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

H0 : µ1 = µ2

Ha: µ1 ≠ µ2

Keterangan:

H0 : Tidak terdapat pengaruh metode permainan bahasa bisik berantai

terhadap keterampilan menyimak pantunanak pada siswa kelas IV SDN

Bekasi Jaya II.

11

Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), h.239

Page 57: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

42

Ha: Terdapat pengaruh metode permainan bisik berantai terhadap

keterampilan menyimak pantun anak pada siswa kelas IV SDN Bekasi

Jaya II.

µ1: Rata-rata keterampilan menyimak pantun siswa dengan

menggunakan metode permainan bahasa bisik berantai

µ2: Rata-rata keterampilan menyimak pantun siswa dengan

menggunakan metode ceramah

Page 58: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN Bekasi Jaya II. Pada kelas IV

terdiri dari dua kelas. Peneliti mengambil sampel penelitian dua kelas,

yaitu kelas IV A dan IV B, yang berjumlah 50 siswa/siswi. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode permainan bahasa bisik

berantai terhadap keterampilan menyimak pantun pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia.

Sebelum kedua kelompok diberi perlakuan yang berbeda, peneliti

memberikan tes pretest berupa soal essay. Setiap siswa diminta untuk

menyimak soal pantun untuk dijawab, siswa hanya mengisi jawaban

setelah menyimak soal yang telah diberikan. Hasil pretest tersebut,

kemudian dihitung oleh peneliti. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

rata-rata kemampuan atau keterampilan menyimak pantun kelas IV A

lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata kelas IV B. Akan tetapi,

penyebaran data yang mendapat nilai rendah dan sedang masih seimbang,

sehingga data dari kedua kelompok dinyatakan normal dan homogen. Data

yang normal dapat dilihat dari hasil perhitungan uji normalitas pretest

dengan menggunakan Uji Liliefors. Karena data pretest dinyatakan normal

dan homogen, maka peneliti dapat menentukan kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Untuk memilih kelas eksperimen dan kelas kontrol,

maka peneliti menggunakan cara teknik random/acak antara kelas IV A

dan IV B. Dari hasil pengocokan peneliti mendapatkan bahwa kelas IV A

yaitu kelas eksperimen, sedangkan kelas IV B yaitu kelas kontrol.

Kelompok eksperimen merupakan kelompok yang melaksanakan

pembelajaran Bahasa Indonesia materi pantun menggunakan metode

permainan bahasa bisik berantai, sedangkan kelompok kontrol adalah

kelompok yang melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia materi

Page 59: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

44

pantun tanpa menggunakan metode permainan bahasa bisik berantai.

Penelitian ini dilakukan empat kali pertemuan. Adapun materi yang

diberikan adalah mengenai pengertian pantun, ciri-ciri pantun, jenis-jenis

pantun, cara membuat pantun dan kegiatan intinya adalah menyimak

pantun. Setelah kedua kelompok diberi perlakuan, pertemuan berikutnya

peneliti memberi soal posttest kepada kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen. Berikut daftar nilai pretest dan posttest keterampilan

menyimak pantun yang diperoleh kelompok eksperimen dan kontrol:

Tabel 4.1

Daftar Nilai Pretest dan Posttest Keterampilan Menyimak Pantun

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

No Nama Pretest Posttest Nama Pretest Posttest

1 A 68 80 a 46 64

2 B 86 97 b 79 81

3 C 65 85 c 65 73

4 D 70 92 d 62 75

5 E 59 87 e 45 67

6 F 60 87 f 55 82

7 G 62 80 g 65 75

8 H 65 87 h 50 65

9 I 69 75 i 54 72

10 J 65 79 j 56 75

11 K 75 85 k 40 50

12 L 62 85 l 65 79

13 M 52 74 m 62 75

14 N 50 80 n 70 82

15 O 50 70 o 75 86

16 P 78 85 p 55 77

17 Q 83 90 q 45 70

Page 60: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

45

1. Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol

Kelompok kontrol adalah kelas yang diberi pembelajaran

menyimak pantun tanpa menggunakan metode permainan bahasa bisik

berantai. Kelompok eksperimen adalah kelas yang diberi pembelajaran

menyimak pantun dengan menggunakan metode permainan bahasa bisik

berantai. Sebelum kedua kelompok diberi pembelajaran menyimak pantun,

terlebih dahulu keduanya diberi tes awal (pretest) keterampilan menyimak

pantun. Pretest pada kelompok kontrol dan eksperimen dilaksanakan pada

hari Senin, tanggal 01 Mei 2015. Subjek kedua kelompok masing-masing

berjumlah 25 siswa.

Rangkuman hasil pengolahan data pretest kedua kelompok dapat

dilihat dari tabel berikut:

18 R 63 95 r 75 82

19 S 91 95 s 59 73

20 T 75 90 t 45 65

21 U 48 80 u 70 82

22 V 77 95 v 58 57

23 W 77 95 w 60 75

24 X 52 79 x 73 87

25 Y 40 72 y 45 40

Jumlah

1642 2119 Jumlah 1474 1809

Rata-rata

65,68 84,76 Rata-

rata

58,96 72,36

Page 61: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

46

Tabel 4.2

Rangkuman Data Statistik Nilai Pretest Keterampilan Menyimak

Pantun Kelompok Kontrol dan Eksperimen

No Kelompok N Skor

Maksimal

Skor

Minimal

Mean Median Modus Standar

Deviasi

1 Eksperimen 25 91 40 65,68 65,00 65 12,783

2 Kontrol 25 79 40 58,96 59,00 45 11,066

Berdasarkan data statistik yang dihasilkan, dapat disajikan

distribusi frekuensi perolehan nilai pretest keterampilan menyimak

pantun kelompok eksperimen dan kontrol. Berikut ini adalah distribusi

frekuensi perolehan nilai pretest keterampilan menyimak pantun

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Keterampilan Menyimak

Pantun Kelompok Eksperimen

Nilai Frekuensi Frekuensi %

40 1 4,0

48 1 4,0

50 2 8,0

52 2 8,0

59 1 4,0

60 1 4,0

62 2 8,0

63 1 4,0

65 3 12,0

68 1 4,0

69 1 4,0

70 1 4,0

75 2 8,0

77 2 8,0

Page 62: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

47

78 1 4,0

83 1 4,0

86 1 4,0

91 1 4,0

Total 25 100,0

Tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Grafik 4.1. Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Keterampilan Menyimak Pantun

Kelompok Eksperimen

Berdasarkan tabel dan histogram di atas, dapat diketahui

bahwa siswa yang mendapat nilai 40, 48, 59, 60, 63, 68, 69, 70, 78, 83,

86, dan 91 masing-masing ada satu orang, siswa yang mendapat nilai 50,

52, 62, 75, 77 masing-masing adan dua orang dan siswa yang mendapat

nilai 65 ada tiga orang.

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

40 48 59 60 63 68 69 70 78 83 86 91 50 52 62 75 77 65

Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Eksperimen

40 48 59 60 63 68 69 70 78

83 86 91 50 52 62 75 77 65

Page 63: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

48

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Keterampilan Menyimak

Pantun Kelompok Kontrol

Nilai Frekuensi Frekuensi

40 1 4,0

45 4 16,0

46 1 4,0

50 1 4,0

54 1 4,0

55 2 8,0

56 1 4,0

58 1 4,0

59 1 4,0

60 1 4,0

62 2 8,0

65 3 12,0

70 2 8,0

73 1 4,0

75 2 8,0

79 1 4,0

Total 25 100,0

Berdasarkan tabel dan histogram di bawah, dapat diketahui bahwa

siswa yang mendapat nilai 40, 46, 50, 54, 56, 58, 59, 60, 73 dan 79

masing-masing ada satu orang, siswa yang mendapat nilai 55, 62, 70 dan

75 masing-masing ada dua orang, siswa yang mendapat nilai 65 ada tiga

orang dan yang mendapat nilai 45 ada empat orang

Page 64: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

49

Tabel di atas disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Grafik 4.2. Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Keterampilan Menyimak

Pantun Kelompok Kontrol

2. Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol

Pemberian postest keterampilan menyimak pantun pada

kelompok eksperimen dimaksudkan untuk melihat hasil pencapaian

pembelajaran menyimak pantun dengan menggunakan metode

permainan bisik berantai. Sedangkan posttest keterampilan menyimak

pantun pada kelompok kontrol dimaksudkan untuk melihat hasil

pencapaian pembelajaran menyimak pantun tanpa menggunakan

metode permainan bisik berantai. Subjek kedua kelompok masing-

masing berjumlah 25 siswa.

Rangkuman hasil pengolahan data postest kedua kelompok

dapat dilihat dari tabel berikut:

0

1

2

3

4

5

40 46 50 54 56 58 59 60 73 79 55 62 70 75 65 45

Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kontrol

40 46 50 54 56 58 59 60 73 79 55 62 70 75 65 45

Page 65: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

50

Tabel 4.5

Rangkuman Data Statistik Nilai Posttest Keterampilan Menyimak

Pantun Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Berdasarkan data statistik yang dihasilkan, dapat disajikan

distribusi frekuensi perolehan nilai posttest keterampilan menyimak

pantun kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berikut ini

adalah distribusi frekuensi perolehan nilai posttest keterampilan

menyimak pantun kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Keterampilan

Menyimak Pantun Kelompok Eksperimen

Nilai Frekuensi Frekuensi %

70 1 4,0

72 1 4,0

74 1 4,0

75 1 4,0

79 2 8,0

80 4 16,0

85 4 16,0

87 3 12,0

90 2 8,0

92 1 4,0

95 4 16,0

97 1 4,0

Total 25 100,0

No Kelompok N Skor

maksimal

Skor

minimal

Mean Median Modus Standar

deviasi

1 Eksperimen 25 97 70 84,76 85,00 80 7,747

2 Kontrol 25 87 40 72,36 75,00 75 11,075

Page 66: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

51

Tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Grafik 4.3. Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Keterampilan Menyimak

Pantun Kelompok Eksperimen

Berdasarkan tabel dan histogram di atas, dapat diketahui

bahwa siswa yang mendapat nilai 70, 72, 74, 75, 92 dan 97 masing-

masing ada satu orang, siswa yang mendapatkan nilai 79 dan 90

masing-masing ada dua orang, siswa yang mendapat nilai 87 ada tiga

orang, siswa yang mendapat nilai 80, 85, dan 95 masing-masing ada

empat orang.

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Keterampilan Menyimak

Pantun Kelompok Kontrol

Nilai Frekuensi Frekuensi%

40 1 4,0

50 2 8,0

57 1 4,0

0

1

2

3

4

5

70 72 74 75 92 97 79 90 87 80 85 95

Grafik Nilai Distribusi Frekuensi Postest Kelompok Eksperimen

70 72 74 75 92 97 79 90 87 80 85 95

Page 67: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

52

64 1 4,0

65 1 4,0

67 1 4,0

70 1 4,0

72 1 4,0

73 2 8,0

75 4 16,0

77 1 4,0

79 1 4,0

80 1 4,0

81 1 4,0

82 4 16,0

86 1 4,0

87 1 4,0

Total 25 100,0

Tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Grafik 4.3. Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Keterampilan

Menyimak Pantun Kelompok Eksperimen

Berdasarkan tabel dan histogram di atas, dapat diketahui bahwa

siswa yang mendapat nilai 40, 57, 64, 65, 67, 70, 72, 77, 79, 80, 81,

0

1

2

3

4

5

40 57 64 65 67 70 72 77 79 80 81 86 87 50 73 75 82

Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Postest Kontrol

40 57 64 65 67 70 72 77 79 80 81 86

Page 68: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

53

86 dan 87 masing-masing ada satu orang, siswa yang mendapat nilai

50 dan 73 masing-masing ada dua orang, siswa yang mendapat nilai 75

dan 82 masing-masing ada empat orang.

3. Perbandingan Data Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen

dan Kelompok Kontrol.

Pembahasan sebelumnya telah menyajikan data pretest dan

posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berikut akan

disajikan perbandingan data prretest dan posttest menyimak pantun

antara dua kelompok tersebut.

Tabel 4.8

Perbandingan Data Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol

Data

Pretest Posttest

Kelompok

eksperimen

Kelompok

kontrol

Kelompok

eksperimen

Kelompok

kontrol

N 25 25 25 25

Nilai

Tertinggi

91 79 97 87

Nilai

Terendah

40 40 70 40

Mean 65,68 58,96 84,76 72,36

Median 65,00 59,00 85,00 75,00

Modus 65 45 80 75

Standar

Deviasi

12,783 11,066 7,747 11,075

Dari tabel di atas menunjukan hasil pretest-posttest kedua

kelompok penelitian dapat perbedaaan. Pretest kelompok eksperimen

Page 69: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

54

memperoleh nilai tertinggi 91, sedangkan pretest kelompok kontrol

memperoleh nilai tertinggi 79. Rata-rata hitung pretest kelompok

eksperimen mencapai angka sebesar 65,68, dan rata-rata hitung pretest

kelompok kontrol mencapai angka sebesar 58,96. Hal tersebut

menunjukkan bahwa perolehan nilai pretest kelompok eksperimen

lebih tinggi dibandingkan perolehan nilai kelompok kontrol.

Tabel di atas pun menyajikan data posttest. Posttest kelompok

eksperimen memperoleh nilai tertinggi 97, sedangkan posttest

kelompok kontrol mendapatkan nilai tertinggi 87. Selain itu juga dapat

diketahui perbedaan rata-rata nilai postest kelompok eksperimen

mencapai angka 84,76. Sedangkan perolehan nilai rata-rata nilai

postest kelompok kontrol mencapai angka 72,36. Selisih nilai rata-

rata hitung antara kedua kelompok sebesar 12,4. Hal ini menunjukkan

bahwa perolehan nilai posttest kelompok eksperimen lebih tinggi

daripada kelompok kontrol.

B. Hasil Analisis

1. Pengujian Prasyarat Analisis Data

Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapat, maka data

akan diolah dengan uji hipotesis. Namun sebelumnya, terlebih dahulu

akan dilakukan pengujian prasyarat analisis data yaitu uji normalitas

dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas Pretest dan Posttest

Setelah data nilai pretest terkumpul, maka dapat dlakukan

uji persyarat analisis data yaitu uji normalitas menggunakan uji

liliefors dan diperoleh hasil belajar sebagai berikut::

Hasil uji normalitas sebaran data pretest-posttest

keterampilan dari kedua sampel penelitian dapat disajikan dalam tabel

berikut:

Page 70: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

55

Tabel 4.9

Hasil Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol

Eksperimen Kontrol

rata-rata 65,68 Rata-rata 58,96

StandarDeviasi 12,78254 Standar Deviasi 11,06601

Nilai Maksimal 91 Nilai Maksimal 79

Nilai Minimal 40 Nilai Minimal 40

A

Eksperimen

Kontrol Keterangan

0,05 Lhitung

(Lo)

Ltabel

(Lt)

Lhitung

(Lo)

Ltabel

(Lt)

Sampel

berdistribusi

normal 0,097738 0,159066 0,119231 0,159066

Berdasarkan tabel 4.9 perhitungan uji normalitas data, untuk

normalitas pretest kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung (Lo) lebih kecil

dari Ltabel (Lt) dengan n=25. Karena Lo < Lt (0.09<0.15) maka sampel pada

kelas Eksperimen berdistribusi normal. Untuk uji normalitas pretest kelas

Kontrol diperoleh Lhitung (Lo) lebih kecil dari Ltabel (Lt) dengan n=25.

Dikarenakan Lo < Lt (0.11<0.15) maka sempel pada kelas Kontrol juga

berdistribusi normal. Untuk lebih jelas, lihat pada lampiran 17.

Tabel 4.10

Hasil Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol

Eksperimen Kontrol

rata-rata 84,76 Rata-rata 72,36

Standar deviasi 7,747473 Standar deviasi 11,07505

Nilai Maksimal 97 Nilai Maksimal 87

Page 71: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

56

Nilai Minimal 70 Nilai Minimal 40

A Ekseperimen Kontrol Keterangan

0,05 Lhitung

(Lo)

Ltabel

(Lt)

Lhitung

(Lo)

Ltabel

(Lt)

Sampel

berdistribusi

normal 0,130522 0,141873 0,127034 0,159066

Berdasarkan tabel 4.10 perhitungan uji normalitas data, untuk

normalitas posttest kelas Eksperimen diperoleh nilai Lhitung (Lo) lebih

kecil dari Ltabel (Lt) dengan n=25. Dikarenakan Lo < Lt (0.13<0.14)

maka sampel pada kelas Eksperimen berdistribusi normal. Untuk uji

normalitas posttest kelas Kontrol diperoleh Lhitung (Lo) lebih kecil dari

Ltabel (Lt) dengan n=25. Karena Lo < Lt (0,12<0.15) maka sempel pada

kelas kontrol berdistribusi normal. Untuk lebih jelas, lihat pada

lampiran 18.

b. Uji Homogenitas Pretest dan Posttest

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui homogenitas

kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang homogen atau

tidak. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

Fisher, dengan kriteria pengujian:

1. Jika Fhitung Ftabel maka Ho diterima, yang berarti varians kedua

populasi homogen

2. Jika Fhitung Ftabel maka Ho ditolak, yang berarti varians kedua

populasi tidak homogen.

Hasil perhitungan uji homogenitas data pada kelas Eksperimen

dan Kontrol sebelum diberi perlakuan (pretest) dapat dilihat pada tabel

berikut:

Page 72: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

57

Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Pretest

Varians Taraf

signifikan

Fhitung Ftabel Keterangan

Eksperimen Kontrol

163.39 122.45 0.05 1.334 1.983 Data

homogen

Bedasarkan tabel 4.11, hasil perhitungan uji Homogenitas Fhitung <

Ftabel (1,334<1,983) maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa

pada saat melakukan pretest kedua kelompok berasal dari populasi yang

homogen. Untuk lebih jelas, lihat pada lampiran 19.

Hasil perhitungan uji homogenitas data pada kelas Eksperimen dan

kelas Kontrol setelah diberikan perlakuan (posttest) dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas Posttest

Varians Taraf

signifikan

Fhitung Ftabel Keterangan

Eksperimen Kontrol

60.02 122.65 0.05 0,489 1.983 Data

homogen

Berdasarkan tabel 4.6, hasil perhitungan Fhitung < Ftabel

(0,489<1,983) maka H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada

saat dilakukan posttest kedua kelompok berasal dari populasi yang

homogen. Untuk lebih jelas, lihat pada lampiran 20.

2. Pengujian Hipotesis

a. Uji-t Data Pretest Keterampilan Menyimak Pantun Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Uji-t dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang sama

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil perhitungan uji-t

Page 73: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

58

pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.13 Hasil Uji-t Pretest

thitung ttabel Kesimpulan

0,597 1,991 Tolak Hα dan

terima H0

Berdasarkan tabel 4.13, perhitungan pretest kelas eksperimen dan

kelas kontrol thitung < ttabel (0,597 < 1,991). Hal ini menunjukkan Ha

ditolak atau hipotesis belum teruji, artinya penggunaan metode

permainan bahasa bisik berantai terhadap keterampilan menyimak

pantun siswa kelas IV SDN Bekasi Jaya II. Untuk lebih jelas, lihat

pada lampiran 21.

b. Uji-t Data Posttest Keterampilan Menyimak Pantun Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Selanjutnya, untuk menguji H0 yang menyatakan bahwa tidak ada

perbedaan rata-rata keterampilan menyimak pantun dengan

menggunakan Metode Permainan Bahasa Bisik Berantai dengan rata-

rata keterampilan menyimak pantun yang tidak diberi Metode

Permainan Bahasa Bisik Berantai digunakan uji-t posttest. Dengan

kriteria pengujian yaitu:

1. Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan Hα ditolak, sedangkan

2. Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Hα diterima.

Hasil perhitungan uji-t kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.14 Hasil Uji-t Posttest

thitung ttabel Kesimpulan

5,774 1,991 Tolak H0 dan terima

Page 74: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

59

Berdasarkan tabel 4.14, hasil uji-t posttest diperoleh thitung (5,774)

>ttabel (1,991).Sehingga thitung berada didalam daerah penolakan H0 atau

dengan kata lain H0 ditolak. Maka dapat disimpulkan, bahwa hasil uji-

t pada data posttest menunjukkan adanya perbedaan kemampuan

menyimak pantun. Dengan kata lain, keadaan akhir kemampuan

menyimak pantun pada kelompok eksperimen adalah berbeda. Untuk

lebih jelas, lihat pada lampiran 22.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, terlihat

bahwa perolehan nilai kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan lebih

tinggi dari perolehan nilai kelompok kontrol. Sebelum diberi perlakuan,

terlebih dahulu dilakukan pretest pada kedua kelompok tersebut. Pada

kelompok eksperimen diperoleh skor tertinggi sebesar 91, skor terendah

sebesar 40, rata-rata pretest sebesar 65,68, median sebesar 65,00, modus

sebesar 65 dan standar deviasi sebesar 12,783. Pada kelompok kontrol

diperoleh skor tertinggi sebesar 79, skor terendah sebesar 40, rata-rata

pretest sebesar 58,96, median sebesar 59,00, modus sebesar 45 dan standar

deviasi sebesar 11,066.

Setelah dilakukan pretest pada pertemuan pertama, kemudian

kedua kelompok penelitian tersebut diberi perlakuan yang berbeda selama

empat kali pertemuan. Pertemuan keempat kedua kelompok penelitian

diberi soal posttest. Nilai rata-rata yang berhasil diperoleh siswa kedua

kelompok penelitian menunjukkan angka yang berbeda. Kelompok kontrol

memperoleh skor tertinggi sebesar 87, skor terendah sebesar 40, rata-rata

posttest sebesar 72,36, median sebesar 75,00, modus sebesar 75 dan

standar devisiasi sebesar 11,075. Kelompok eksperimen memperoleh skor

tertinggi 97, skor terendah sebesar 70, rata-rata posttest sebesar 84,76,

median sebesar 85,00, modus sebesar 80 dan standar devisiasi sebesar

Page 75: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

60

7,747. Hasil posttest tersebut menunjukkan bahwa rata-rata posttest

kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata posttest

kelompok kontrol.

Hal tersebut juga ditunjukkan oleh uji-t skor pretest-posttest

keterampilan menyimak pantun pada kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen. Pengujian uji-t skor pretest-posttest ini dilakukan untuk

mengetahui adanya pengaruh atau tidak dalam proses pembelajaran antara

sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Nilai probabilitas yang diperoleh

dari pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan taraf

signifikansi 5% yaitu sebesar thitung (0,597) < ttabel (1,991). Perhitungan uji-t

tersebut menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan awal dan kemampuan

akhir siswa dalam menyimak pantun adalah sama. Sedangkan pada nilai

probabilitas yang diperoleh posttest kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol dengan taraf signifikansi 5% yaitu sebesar thitung (5,774) >ttabel

(1,991). Perhitungan uji-t tersebut menunjukkan nilai probabilitas lebih

besar dari taraf signifikansi. Artinya, rata-rata kemampuan awal dan

kemampuan akhir siswa dalam menyimak pantun adalah berbeda.

Data yang telah diinterpretasikan di atas menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan kemampuan awal dan kemampuan akhir pada

kelompok eksperimen dalam menyimak pantun. Sedangkan, pada

kelompok kontrol tidak ada perbedaan antara kemampuan awal dan

kemampuan akhir dalam menyimak pantun. Hal ini terjadi karena adanya

perbedaan perlakuan pada kedua kelompok tersebut. Dalam pembelajaran

menyimak pantun, kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan

menggunakan metode permainan bahasa bisik berantai, sementara

kelompok kontrol tidak menggunakan metode permainan bahasa bisik

berantai.

Metode permainan bisik berantai pada materi menyimak pantun

sangat tepat untuk diterapkan pada pembelajaran keterampilan menyimak.

Page 76: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

61

Disamping melatih otak untuk mengingat dan melatih konsentrasi siswa,

juga meningkatkan semangat siswa untuk belajar.

Pada saat pembelajaran pun metode bisik berantai bisa dilengkapi

dengan media seperti video ,tape record dan sebagainya, supaya siswa

lebih semangat mengikuti permainan tersebut pada pembelajaran

menyimak pantun. Meskipun ada saja siswa yang lambat atau lemah

konsentrasinya sehingga tertinggal dalam simakkan dan merasa terbebani

karna ditugaskan untuk mengingat dan menghafal. Namun setelah

mengikuti pembelajaran ini siswa memiliki motivasi sendiri melakukan

yang terbaik untuk diri sendiri dan juga kelompoknya karena pada metode

ini pun menjadi pelajaran untuk siswa untuk memiliki rasa tanggung

jawab.

a. Pertemuan Pertama Kelas Kontrol dan Eksperimen

Pada hari Senin, tanggal 04 Mei 2015. Untuk perlakuan

pertama kelas eksperimen, siswa diberikan perlakuan dengan memberi

pengetahuan mengenai pantun dan menjelaskan langkah-langkah

permainan bisik berantai pada pembelajaran pantun. Kemudian guru

memberikan kertas warna yang berisikan pantun. Setiap kelompok

dibagikan kertas tersebut dan kemudian masing-masing dua kelompok

maju dan memulai permainan bisik berantai dan untuk siswa yang

terakhir bertugas menyebutkan kembali pantun yang telah dibisikkan

oleh teman kelompoknya hingga seterusnya pada kelompok lain.

Untuk kelompok yang tepat dan benar menyebutkan pantun yang telah

disimaknya maka mendapatkan reward sebagi penyemangat.

Setelah siswa memahami tentang pantun dan sudah mengikuti

permainan dalam pembelajaran pantun, siswa per individu diberikan

LKS untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dan juga melatih daya

ingat siswa.

Page 77: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

62

Berbeda dengan perlakuan pertama kelompok kontrol. Peneliti

mengajar dengan menggunakan konvensional, siswa mendengarkan

penjelasan guru tentang pantun dan membentuk kelompok dari

beberapa siswa. Kemudian siswa diperintahkan untuk menyimak

bacaan pantun atau soal yang diberikan oleh guru. Dan siswa kembali

melafalkan kembali pantun yang telah disimaknya. Ketika diberikan

tugas untuk menyimak pantun dengan metode konvensional tanpa

metode permainan bisik berantai, siswa membutuhkan waktu lebih

lama untuk mengingat dan menyimak secara konsentrasi pantun yang

telah dibacakan. Siswa mengalami kesulitan untuk kembali

menuliskan kembali pantun yang disimaknya, dan kurang

mempertanggungjawabkan diri sendiri untuk menyimak. Peneliti tetap

menjelaskan tentang pantun pada kelas kontrol, materi yang

disampaikannya pun tidak jauh berbeda pada kelompok eksperimen.

Selanjutnya, siswa diberi LKS yang sama dengan kelompok

eksperimen.

b. Pertemuan Kedua Kelas Kontrol dan Eksperimen

Pada hari Senin, tanggal 11 Mei 2015. Untuk perlakuan kedua

kelompok eksperimen, siswa masih diberikan pengetahuan tentang

pantun. Pada metode bisik berantai pertemuan kedua, siswa dibentuk

kelompok lagi. Setiap kelompok diberikan kertas warna kosong dan

setiap kelompok membuat pantun, kemudian kertas semua kelompok

digabungkan dan dikocokkan, perwakilan kelompok maju untuk

mengambil kertas warna pantun temannya untuk dimainkan pada bisik

berantai menyimak pantun. Langkah permainan pada pembelajaran ini

sama dengan menyampaikan informasi untuk dibisikkan kepada

temannya dan kemudian menyimaknnya. Lalu siswa diperintahkan

untuk menuliskan kembali pantun tersebut. Setelah siswa telah usai

mengikuti permainan tersebut, siswa diberikan reward atau

Page 78: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

63

penghargaan bagi kelompok yang menang dalam permainan bisik

berantai. Kemudian guru memberikan LKS pada setiap kelompok.

Pada pertemuan kedua di kelas eksperimen, pada siswa

terdapat perkembangan menyimak dari pertemuan sebelumnya. Siswa

sangat antusias dan memiliki dorongan tersendiri untuk bertanggung

jawab secara individu dan juga kelompoknya.

Sedangkan perlakuan kedua pada kelompok kontrol hampir

sama dengan kelompok eksperimen saat penyampaian materi, hanya

saja kelompok kontrol tidak menggunakan metode permainan bahasa

bisik berantai. Tampak kejenuhan sikap pada para siswa pun terlihat

karna hanya diberikan atau disuguhkan metode ceramah/konvensional

saja. Guru menyebutkan pantun dengan suara nyaring dan siswa

diperintahkan guru untuk menyimak dan menyebutkan kembali pantun

tersebut dengan tepat dan benar. Kemudian guru juga memberikan

contoh cara penulisan pantun dan diperintahkan untuk membuat

pantun hasil karya sendiri. Setelah siswa diberikan materi, siswa

diberikan LKS yang sama seperti kelompok eksperimen.

c. Pertemuan Ketiga Kelas Kontrol dan Eksperimen

Pada hari Senin, tanggal 18 Mei 2015 untuk perlakuan

ketiga kelompok eksperimen, siswa diberi stimulus kembali mengenai

pantun untuk melatih daya ingat siswa. Pada kegiatan inti siswa

diperintahkan untuk menyusun pantun acak secara benat dan tepat,

lalu menuliskan kembali pantun tersebut dengan tepat dan benar

berdasarkan susunannya. Pada metode bisik berantai pertemuan ketiga

ini, menggunakan media video lagu pantun anak-anak. Setiap

kelompok diperintahkan untuk menyimak lagu pantun tersebut. Dan

kemudian ditulis kembali di kertas selembar sebagai bahan untuk

permainan bisik berantai menyimak pantun pada masing-masing

Page 79: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

64

kelompoknya. Setelah melakukan permainan ini, siswa diberikan LKS

mengenai materi yang sudah diajarkan.

Pada pertemuan ketiga ini di kelas eksperimen, siswa

mengalami perkembangan yang baik pada proses menyimak pantun.

Setiap siswa secara tidak langsung belajar berkerja sama, bertanggung

jawab, teliti dan percaya diri.

Sedangkan pada perlakuan ketiga kelompok kontrol hampir

sama dengan kelompok eksperimen dengan memberikan stimulus

pertanyaan mengenai pantun. Dan guru menerapkan metode

konvensional. Adapun kegiatannya dibuatnya kelompok masing-

masing, kemudian memerintahkan siswa untuk menyusun pantun acak

dan menuliskan kembali pantun tersebut. Lalu guru memberikan soal

lisan dengan menyebutkan pantun anak dan memerintahkan siswa

untuk menuliskan kembali di buku tulis masing-masing. Kemudian

dibuat kelompok kemudian siswa diberikan LKS.

d. Pertemuan Keempat Kelas Kontrol dan Eksperimen

Pada hari Senin, tanggal 25 Mei 2015 untuk perlakuan

keempat kelompok eksperimen, guru masih menerapkan metode bisik

berantai dalam menyimak pantun, sebagaimana langkah metode bisik

berantai sebelumnya. Hanya saja isi indikator pantun dan media saja

yang berbeda pada setiap pertemuan. Pada pertemuan ini siswa

mendengarkan guru menjelaskan nilai yang terkandung dalam pantun

dan kosakata baku atau tidak baku yang terdapat dalam pantun.

Setelah itu siswa kembali mendengarkan atau menyimak lagu pantun

anak untuk menajdi bahan permainan bahasa bisik berantai dengan

kelompoknya masing-masing. Kemudian guru memerintahkan siswa

mencari informasi mengenai nilai apa yang terkandung dalam pantun

tersebut dan kosakata baku yang digunakan pada pantun tersebut. Pada

pertemuan terakhir ini siswa sudah terlihat mengalami peningkatan

Page 80: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

65

kemampuan menyimaknya terutama pada menyimak pantun.

Kemudian di akhir pembelajaran siswa diberikan LKS perkelompok.

Sedangkan pada perlakuan keempat kelompok kontrol,

guru masih menggunakan metode konvensional tidak menggunakan

metode bisik berantai. Siswa semakin nampak jenuh pada

pembelajaran pantun yang sangat monoton, yang hanya mendengarkan

penjelasan guru dan melakukan pembelajaran tanpa ada metode kreatif

untuk menyimak pantun. Adapun kegiatan intinya siswa kelompok

kontrol sama halnya dengan siswa kelompok eksperimen yang

diperintahkan mencari informasi mengenai nilai yang terkandung

dalam pantun dan kosakata baku pada pantun tersebut. Hanya saja

yang berbeda dari segi metode dan media. Kemudian siswa diberikan

LKS yang sama seperti kelompok eksperimen.

Dari perlakuan yang telah diberikan peneliti kepada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dapat disimpulkan

bahwa pada kelas eksperimen yang menggunakan metode permainan

bahasa bisik berantai mampu membantu siswa dalam menyimak dan

melatih daya ingat siswa pada pembelajaran pantun. Selain itu, metode

permainan bahasa bisik berantai dapat merangsang otak siswa untuk

mengingat dan mengahapal karna secara tidak langsung siswa sedang

belajar menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Siswa pun menjadi

lebih fokus dan antusias saat proses pembelajaran sedang berlangsung.

Berbeda dengan kelompok kontrol tanpa menggunakan

metode permainan bahasa bisik berantai. Siswa pada kelompok ini

terlihat kurang semangat dan jenuh mengikuti proses belajar mengajar.

Hal tersebut bisa dilihat dari sikapnya dan hasil pembelajaran saat di

kelas. Meskipun begitu, diantara kedua kelompok tersebut ada siswa

yang sudah bagus dalam daya ingatnya dan juga ada yang lemah dan

harus diberi motivasi lebih saat belajar.

Page 81: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

66

Setelah mendapat perlakuan, kemudian kedua kelompok

tersebut diberikan posttest. Soal posttest yang diberikan sama dengan

pretest, yaitu tes menyimak pantun. Bentuk soal posttest kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol yaitu siswa diberikan kertas

jawaban tanpa diberikan kertas soal. Kertas soal dipegang oleh guru,

siswa hanya menyimak soal yang dibacakan oleh guru dan kemudian

menjawabnya pada kertas jawaban. Posttest diberikan dengan tujuan

untuk mengetahui kemampuan menyimak pantun pada kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan. Hasilnya

kedua kelompok mengalami peningkatan rata-rata. Namun, kelompok

eksperimen memperoleh rata-rata posttest lebih tinggi daripada rata-

rata posttest yang diperoleh kelompok kontrol.

D. Keterbatasan Penelitian

Selama penelitian berlangsung, peneliti menemukan beberapa

kendala yang cukup berarti. Kendala-kendala dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Siswa yang memiliki kognitif yang rendah merasakan beban pada

proses pembelajaran

2. Peneliti kurang mampu mengondisikan kelas saat proses belajar pantun

metode bisik berantai dilaksanakan.

3. Peneliti masih belum memahami kondisi psikologi setiap siswa.

Page 82: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

67

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan

bahwa metode permainan bahasa bisik berantai berpengaruh terhadap

keterampilan menyimak pantun kelas IV SDN Bekasi Jaya II. Hal ini

dapat dilihat dari perbandingan rata-rata hasil pretest-posttest kelas

eskperimen dan kelas kontrol. Rata-rata pretest yang diperoleh kelas

eksperimen yaitu 65,68. Sementara itu, rata-rata pretest yang diperoleh

kelas kontrol yaitu 58,96 sedangkan rata-rata posttest kelas eksperimen

yaitu 84,76 sedangkan rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 72,36.

Demikian juga berdasarkan hasil perhitungan uji-t pada skor data posttest

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan taraf signifikansi

0,05%, thitung (5,774) >ttabel (1,991). yang berarti hipotesis alternatif (Ha)

diterima dan hipotesis nol (H0) ditolak.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diajukan beberapa saran bagi:

1. Siswa, ditekankan lebih konsentrasi saat proses belajar terutama pada

pembelajaran menyimak materi pantun.

2. Guru, sebaiknya menerapkan metode pembelajaran yang

menyenangkan untuk menarik perhatian siswa, salah satunya dengan

menggunakan metode permainan bahasa bisik berantai pada

pembelajaran Bahasa Indonesia dalam menyimak pantun.

3. Sekolah, diharapkan dapat menerapkan dan mengembangkan metode

permainan bahasa bisik berantai pada pembelajaran Bahasa Indonesia

untuk meningkatkan keterampilan menyimak pantun siswa, khususnya

Page 83: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

68

pada kelas IV dan juga pihak sekolah hendaknya melakukan

pengawasan dan perhatian lebih kepada siswa dan guru-guru demi

mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran.

4. Peneliti, sebagai agen ilmu pengetahuan dalam mengembangkan

kemampuan menyimak pantun siswa dengan menggunakan metode

permainan bahasa bisik berantai. Di samping itu perlu adanya

penelitian lebih lanjut, untuk mengetahui pengaruh metode permainan

bahasa bisik berantai pada menyimak jenis lainnya.

Page 84: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

69

DAFTAR PUSTAKA

A.S, Nadjua. Intisari Kata Bahasa Indonesia. Surabaya : Triana Media,

tanpa tahun.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).

Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009. Cet. Ke-9.

Djamarah, Syaiful Bahri. Zain, Aswan. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Gawa, Jhon. Kebijakan dalam 1001 Pantun, Jakarta: Penerbit buku

Kompas, 2007.

Hamruni. Strategi Pembelajaran. Depok, Sleman, Yogyakarta: Insan

Madani, 2012.

Iskandarwassid dan Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:

PT Rosda Karya, 2011, cet. 3.

Kamus Bahasa Indonesia. Citra Media Press, 2008.

Kartono, Faridah. Halidjah, Siti. “Peningkatan Kemampuan Menyimak

Menggunakan Teknik Permainan Berbisik Berantai di Kelas V

Sekolah Dasar Negeri 19 Sungai Pinyuh” Artikel Penelitian pada

Universitas Tanjung Pura Pontianak, Pontianak, 2013.

Nurhasanah, “Penggunaan Metode Permainan Bahasa untuk

Meningkatkan Kemampuan Bicara Siswa Kelas III SDN 39 Sungai

Kakap”. Artikel Ilmiah, 2013.

Rachmawati, Yani. Kurniati, Euis. Strategi Pengembangan Kreativitas

pada Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta : Kencana, 2010, Cet. 1,

Raharja, Bintang Angkasa Putra. Berbalas Pantun. Jakarta: Permata

Equator Media, 2008, cet. 1.

Riduwan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta, 2010. Cet. Ke-6.

Saddhono, Kundharu. Slamet, St. Y. Berbahasa Indonesia, (Teori dan

Aplikasi). Bandung: Karya Putra Darwati, 2012.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Kencana, 2010.

Page 85: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

70

Slameto, Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta, 2010, Ed. Rev., Cet. 5.,

Subana, M. Sunarti. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia.

Bandung: Pustaka Setia, 2011, cet. III.

Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 2005.

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2011, Cet. Ke-11.

Sugiarsih, Septia. “Permainan Bahasa dalam Pembelajaran Bahasa

Indonesia di Sekolah Dasar”, Makalah pada Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2010.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2009. Cet. Ke-15.

Sujiono, Yuliani Nuraiani. Sujiono, Bambang. Bermain Kreatif Berbasis

Kecerdasan Jamak. Jakarta : PT Indeks, 2010.

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.

Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Sutikno, Sobry. Metode & Model-model Pembelajaran. Lombok:

Holistica, 2014.

Tarigan, Djago dkk., Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta : Pusat

Penerbitan Universitas Terbuka, 2013.

Tarigan, Henry Guntur. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa, 1979.

Undang-undang Tentang SISDIKNAS dan Peraturan Pelaksanaannya

2000-2004, Pedoman Pendirian Sekolah dari SD Sampai Universitas.

Jakarta; CV. Tamita Utama, 2004.

Y, Budinuryanta. Kasuriyanta, Koermen, Imam. Pengajaran Keterampilan

Berbahasa. Jakarta : Universitas Terbuka, 2008.

Page 86: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi Instrumen

Lampiran 2 Instrumen Penelitian Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Lampiran 3 Instrumen Penelitian Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Lampiran 4 Kunci Jawaban Instrumen Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol.

Lampiran 5 RPP Pertemuan Pertama Kelompok Eksperimen

Lampiran 6 RPP Pertemuan Kedua Kelompok Eksperimen

Lampiran 7 RPP Pertemuan Ketiga Kelompok Eksperimen

Lampiran 8 RPP Pertemuan Keempat Kelompok Eksperimen

Lampiran 9 RPP Pertemuan Pertama Kelompok Kontrol

Lampiran 10 RPP Pertemuan Kedua Kelompok Kontrol

Lampiran 11 RPP Pertemuan Ketiga Kelompok Kontrol

Lampiran 12 RPP Pertemuan Keempat Kelompok Kontrol

Lampiran 13 Deskripsi Statistik Pretest Kelompok Eksperimen

Lampiran 14 Deskripsi Statistik Pretest Kelompok Kontrol

Lampiran 15 Deskripsi Statistik Posttest Kelompok Eksperimen

Lampiran 16 Deskripsi Statistik Posttest Kelompok Kontrol

Lampiran 17 Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Lampiran 18 Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen dan Uji Normalitas Posttest

Kelompok Kontrol

Lampiran 19 Uji Homogenitas Pretest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

Lampiran 20 Uji Homogenitas Posttest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

Lampiran 21 Uji Hipotesis Pretest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

Page 87: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Lampiran 22 Uji Hipotesis Posttest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

Lampiran 23 Foto Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas

Lampiran 24 Daftar Nilai Pretest dan Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.

Lampiran 25 Hasil Tes Pretest dan Posttes Siswa Kelas IV Kelas Eksperimen dan Kontrol

Lampiran 26 Surat Bimbingan Skripsi, Surat Observasi, Surat Permohonan Izin Penelitian,

Surat Balasan Sekolah.

Lampiran 27 Uji Referensi

Lampiran 28 Biodata Penulis

Page 88: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

SOAL PRETEST KETERAMPILAN MENYIMAK PANTUN

I. Essay

1. Simaklah pantun berikut ini dengan baik, kemudian tuliskan kembali pantun

tersebut yang telah disimak dengan tepat dan benar!

a. Tanam padi di tengah sawah

Sawah subur selalu basah

Pagi hari pergi sekolah

Sore hari ke madrasah

b. Jika ke kota beli kain kaca

Beli pita dua seuntai

Rajin menulis rajin membaca

Itu pertanda anak yang pandai

2. Jelaskan isi pantun dan nasehat pantun tersebut yang telah disimak!

3. Susunlah pantun berikut ini dengan tepat dan benar!

a. Pohon ceri subur tumbuhnya

Saling memberi saling menerima

Petik buahnya masukkan kantong

Saling bantu tolong menolong

b. Dari Seram ke Pulau Buru

Anak baik menghormati guru

Dalam kota beli papaya

Berbakti jua pada orangtua

4. Apa yang kamu ketahui tentang pantun?

5. Sebutkan Jenis-jenis pantun di bawah ini!

a. Kalau Menegakkan Benang Basah

Aib Malu Orang Sekampung

Kalau Menegakkan Agama yang Salah

Hidup Mengerang Mati Menanggung

b. Apalah tanda kayu Meranti

Page 89: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Kayunya rampak melambai angin

Apalah tanda Melayu sejati

Ilmunya banyak, belajarpun rajin

Page 90: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

SOAL POSTEST KETERAMPILAN MENYIMAK PANTUN

II. Essay

6. Simaklah pantun berikut ini dengan baik, kemudian tuliskan kembali pantun

tersebut yang telah disimak dengan tepat dan benar!

c. Tanam padi di tengah sawah

Sawah subur selalu basah

Pagi hari pergi sekolah

Sore hari ke madrasah

d. Jika ke kota beli kain kaca

Beli pita dua seuntai

Rajin menulis rajin membaca

Itu pertanda anak yang pandai

7. Jelaskan isi pantun dan nasehat pantun tersebut yang telah disimak!

8. Susunlah pantun berikut ini dengan tepat dan benar!

c. Pohon ceri subur tumbuhnya

Saling memberi saling menerima

Petik buahnya masukkan kantong

Saling bantu tolong menolong

d. Dari Seram ke Pulau Buru

Anak baik menghormati guru

Dalam kota beli papaya

Berbakti jua pada orangtua

9. Apa yang kamu ketahui tentang pantun?

10. Sebutkan Jenis-jenis pantun di bawah ini!

c. Kalau Menegakkan Benang Basah

Aib Malu Orang Sekampung

Kalau Menegakkan Agama yang Salah

Hidup Mengerang Mati Menanggung

Page 91: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

d. Apalah tanda kayu Meranti

Kayunya rampak melambai angin

Apalah tanda Melayu sejati

Page 92: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA
Page 93: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

KUNCI JAWABAN SOAL PRETES-POSTTEST KETERAMPILAN MENYIMAK

PANTUN

I. Jawaban Essay

1. a. Taman Padi di tengah sawah

Sawah subur selalu basah

Pagi hari pergi sekolah

Sore hari ke madrasah

b. Jika ke kota beli kain kaca

Beli pita dua seuntai

Rajin menulis rajin membaca

Itu pertanda anak yang pandai

2. Isi pantun dan nasehat pantun

a. Pagi hari pergi sekolah

Sore hari ke madrasah

Nasehatnya adalah rajinlah menutut ilmu dunia dan akhirat untuk menjadi

bekal hidup dan mati.

b. Rajin menulis rajin membaca

Itu pertanda anak yang pandai

Nasehatnya adalah jika rajin menulis dan membaca akan menjadi anak

yang pandai dan pintar.

3. Pantun berdasarkan susunan yang benar

a. Pohon ceri subur tumbuhnya

petik buahnya masukkan kantong

saling memberi saling menerima

saling bantu tolong menolong.

b. Dari seram ke pulau buru

Dalam kota beli pepaya

Anak baik menghormati guru

Berbakti jua pada orangtua

4. Pantun adalah karya sastra Indonesia, pantun adalah puisi lama dan pantun

bersajak a-b-a-b, baris pertama dan kedua disebut sampiran sedangkan baris

ketiga dan keempat disebut isi.

Page 94: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

5. Jenis-jenis pantun tersebut adalah:

a. Pantun agama

b. Pantun nasehat

c. Pantun anak

6. Pantun anak, pantun nasehat, pantun agama, pantun remaja, pantun jenaka,

pantun pendidikan dll.

Page 95: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : IV/ II (EKSPERIMEN)

Pertemuan Ke : I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi : 5. Mendengarkan

Mendengarkan pengumuman dan pembacaan

pantun.

I. Kompetensi Dasar :

5.2. Menirukan pembacaan pantun anak dengan lafal dan intonasi yang tepat.

II. Indicator Pencapaian

Kompetensi Pembelajaran :

Menjelaskan tentang Pantun

Mengulang dengan melafalkan pantun dengan intonasi yang tepat dan benar.

Menjelaskan isi pantun yang telah disimak.

Mengemukakan kembali pantun dengan tepat dan benar.

III. Tujuan Pembelajaran :

Melalui penerapan metode permainan bahasa bisik berantai, siswa dapat

menjelaskan tentang pantun

Melalui penerapan metode permainan bahasa bisik berantai, siswa dapat

mengulang pelafalan pantun dengan intonasi yang tepat dan benar

Melalui penerapan metode permainan bahasa bisik berantai, siswa dapat Siswa

dapat, menjelaskan isi pantun berdasarkan jenis-jenisnya

Melalui penerapan metode permainan bahasa bisik berantai, siswa dapat

mengemukakan kembali pantun dengan tepat dan benar.

IV. Materi Pembelajaran :

A. Materi Pokok : Pantun

B. Sub Materi Pokok : Pantun Anak

C. Deskripsi Sub Materi Pokok :

(terlampir)

V. Metode Pembelajaran :

Ceramah

Bisik berantai (Kerja kelompok)

Page 96: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Tanya jawab

Penugasan

VI. Langkah-langkah Pembelajaran :

A. Pendahuluan (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Orientasi

Memberi salam

Berdoa bersama-

sama

Mengabsen

kehadiran

Menjawab

salam

Berdoa

bersama-sama

menyimak

Rasa hormat dan

perhatian.

Nilai Spritual

Rasa hormat dan

perhatian

Apersepsi

Memberikan

pertanyaan seputar

pelajaran yang lalu

dan materi pantun

Menjawab dan

berinteraksi

dengan guru

Tanggung jawab

dan percaya diri

Menyampaikan

tujuan pembelajaran

menyimak Rasa hormat dan

perhatian

Motivasi

Memberikan

informasi karya

sastra yan dimiliki

Indonesia dengan

mempelajari puisi

lama (Pantun) dan

melestarikan karya

sastra kebudayaan

Indonesia.

Menyimak

Penghayatan dan

peduli

B. Kegiatan Inti (waktu 50 menit)

B.1 Eksplorasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Bertanya mengenai

pantun

Menjawab pertanyaan

guru

Keaktifan dan peduli

Memberikan gambaran

awal mengenai pantun

Menyimak penjelasan

guru

Perhatian dan kefokusan

Memberikan penjelasan

tentang pengertian

pantun, ciri-ciri pantun

Menyimak penjelasan

guru

Perhatian dan kefokusan

Page 97: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

dan jenis-jenis pantun.

Guru melafalkan contoh

dalam berpantun

Siswa mengikuti

pelafalan pantun yang

dibacakan oleh guru

Perhatian dan

Bertanggung jawab

Guru Memberikan

contoh-contoh pantun

berdasarkan jenis-

jenisnya

Menyimak penjelasan

guru

Perhatian dan kefokusan

B.2 Elaborasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Membentuk kelompok

dari beberapa siswa

Setiap kelompok berbaris

sesuai kelompoknya

Kerjasama dan

bertanggungjawab

Guru menjelaskan

langkah-langkah

pembelajaran pantun

menggunakan metode

permainan bahasa bisik

berantai

Siswa menyimak

penjelasan guru

Bertanggung jawab dan

perhatian

Guru mengocok kertas

warna yang berisikan

jenis-jenis pantun

Siswa memilih salah satu

kertas warna tersebut

untuk kelompoknya

Percaya diri

Guru memperhatikan

siswa dalam berkompetisi

melalui metode

permainan bahasa bisik

berantai

ketua kelompok

membisikan jenis pantun

yang didapatnya secara

berantai kepada teman

sekelompoknya

Kerjasa sama dan

tanggungjawab

Guru memperhatikan

siswa dalam berkompetisi

melalui metode

permainan bahasa bisik

berantai

Untuk bagian teman yang

terakhir bertugas untuk

mengungkapkan kembali

isi pantun yang telah

disimak/dibisikan oleh

temannya secara benar

dan tepat.

Kerjasama dan

tanggungjawab

B.3 Konfirmasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Guru bertanya jawab

tentang hal-hal yang

belum diketahui siswa

Siswa merespons Tanya

jawab guru

Perhatian dan kefokusan

Memberikan penegasan Menyimak kesimpulan Perhatian dan kefokusan

Page 98: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

dan penguatan terhadap

hasil diskusi siswa

yang disampaikan guru

C. Penutup (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Guru memberi

kesempatan siswa untuk

memberi kesimpulan

pembelajaran hari ini.

Siswa memberi

kesimpulan materi

pembelajaran awal

sampai akhir.

Percaya diri dan berani

Memberikan refleksi

terhadap materi yang telah

disampaikan.

Mendengarkan dan

menyimak penjelasan

guru

Perhatian dan kefokusan

Memberikan umpan balik

atau feed back terhadap

proses dan hasil

pembelajaran

Melakukan feed back Tanggung jawab dan

jujur

Memberikan tugas

individu terkait materi

pantun.

Siswa mengerjakan tugas

individu terkait materi

pantun

Tanggungjawab

Merencanakan kegiatan

tindak lanjut dalam

pembelajaran remedial,

program pengayaan,

layanan konseling.

Menyimak Jujur dan tanggung

jawab

VII. Alat/ Sumber Belajar :

Tulisan Macam-macam Pantun pada kertas warna.

Buku Pendidikan Bahasa Indonesia.

Buku-buku lain yang relevan

Pengalaman guru dan siswa

Lingkungan sekitar

VIII. Penilaian :

Indikator Pencapaian Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Instrumen / Soal

Menjelaskan tentang

pantun

Tes Tulis

Esay

1. Apa Pengertian Pantun?

2. Sebutkan Jenis-jenis

Pantun!

Page 99: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Mengulang dengan

Melafalkan pantun

dengan intonasi yang

tepat dan benar

Tes Lisan

Tes Tulisan

Esay 1. Lafalkan pantun dengan

intonasi yang tepat dan

benar !

2. Apa Nasihat dari pantun

tersebut?

Mengemukakan

kembali pantun dengan

tepat dan benar

Tes Lisan

Tes Tulisan

Esay 1. Kemukakan kembali

pantun tersebut dengan tepat

dan benar !

2. Tulislah kembali pantun

yang telah disimak !

Menjelaskan isi pantun

yang telah disimak.

Tes tulisan Esay 1. Sebutkan bagian dari isi

pantun tersebut !

Format Kriteria Penilaian

1. PRODUK ( HASIL DISKUSI )

No. Aspek Kriteria Skor

1. Konsep * semua benar

* sebagian besar benar

* sebagian kecil benar

* semua salah

4

3

2

1

2. PERFORMANSI

No. Aspek Kriteria Skor

1.

2.

Kerjasama

Partisipasi

* bekerjasama

* kadang-kadang kerjasama

* tidak bekerjasama

* aktif berpartisipasi

* kadang-kadang aktif

* tidak aktif

4

2

1

4

2

1

Page 100: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA
Page 101: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

PANTUN

Pengertian Pantun

Pantun adalah puisi melayu asli yang sudah mengakar lama di budaya masyarakat. Pantun salah

satu jenis karya sastra yang lama. Lazimnya puisi hanya terdiri atas 4 lari (baris) bersajak ab-ab

atau aa-aa. Pada awal mulanya pantun merupakan sastra lisan, tapi kini pantun juga ada dalam

bentuk tulisan. Keseluruhan bentuk pantun hanyalah berupa sampiran dan isi. Sampiran terletak

pada baris pertama dan kedua dan biasanya tidak berhubungan secara langsung dengan bagian

kedua. Baris ketiga dan keempat ialah bagian isi yang merupakan tujuan dari puisi tersebut.

Ciri - ciri pantun

Memiliki rima a-a-a-a, a-b-a-b, a-a-b-b

Terdiri 4 baris dalam 1 bait

Baris pertama & kedua merupakan sampiran

Baris ketiga & keempat merupakan isi

Contoh pantun berima a-b-a-b

Kalau ada jarum yang patah

Jangan masukkan dalam peti

Kalau ada kata-kataku yang salah

jangan masukkan dalam hati

Contoh pantun berima a-a-b-b

Kura-kura dalam perahu

Pura-pura tidak tahu

Sudah gaharu cendana pula

Sudah tahu bertanya pula

Contoh pantun berima a-a-a-a

Kucing itu kakinya empat

Kalau tiga berarti cacat

Wahai kamu cepatlah tobat

Sebelum ajal mendekat

Jenis-jenis Pantun

Page 102: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Dilihat Dari Bentuknya

Pantun Biasa

Contoh :

Malam hari main kulintang

Ditemani sobat tersayang

Bagaimana hati tidak bimbang

Kepala botak minta dikepang

Pantun Seloka (pantun berkait)

Seloka ialah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja, karena pantun berkait

merupakan jalinan atas beberapa bait.

Ciri-ciri seloka :

1. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga di

bait kedua.

2. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga di bait

ketiga.

3. Dan seterusnya.

Contoh :

Bait I Taman melati di rumah-rumah (baris I)

Ubur-ubur sampingan dua (baris II)

Kalau mati kita bersama (baris III)

Satu kubur kita berdua (baris IV)

Bait II Ubur-ubur sampingan dua (baris I)

Taman melati bersusun tangkai (baris II)

Satu kubur kita berdua (baris III)

Kalau boleh bersusun bangkai (baris IV)

Talibun

Talibun adalah pantun yang jumlah barisnya lebih dari 4 baris dan satu bait pantun

talibun harus genap tiap barisnya, misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.

Dengan catatan :

JIka satu bait berisi 6 baris, maka 3 baris pertama ialah sampiran dan 3 baris sisanya

ialah isi. Sedangkan untuk sajaknya menjadi a-b-c-a-b-c.

Jika satu bait berisi 8 baris, maka 4 baris pertama ialah sampiran dan 4 baris sisanya

ialah isi. Sedangkan untuk sajaknya menjadi a-b-c-d-a-b-c-d.

Contoh pantun seloka 6 baris:

Page 103: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Kalau anak pergi ke pekan

Yu beli belanak pun beli

Ikan panjang beli dahulu

Kalau anak pergi berjalan

Ibu cari sanak pun cari

Induk semang cari dahulu

Pantun Kilat (karmina)

Ciri-cirinya :

1. Setiap bait terdiri dua baris.

2. Baris pertama merupakan sampiran, baris kedua merupakan isi.

3. Bersajak a-a.

4. Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.

Contoh:

Dahulu parang, sekarang besi

Dahulu sayang, sekarang benci

Dilihat Dari Isinya

Pantun Anak-anak

Contoh :

Elok Rupa kembang jati

Dibawa itik pulang petang

Tidak terkata besar hati

Melihat ibu sudah datang

Pantun Orang Muda / Remaja

Contoh:

Naik Motor merknya Honda

Pergi sebentar kerumah Hanapi

Bila cinta mekar di dada

Siang terkenang malam termimpi

Pantun Orang Tua

Contoh:

Supaya tangan tidak terluka

Jangan dikepit hulunya kapak

Supaya Tuhan tidak murka

Page 104: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Jangan sakiti Ibu dan Bapak

Pantun Jenaka

Contoh:

Ikan gabus di rawa-rawa

Ikan sepat nyangkut dijaring

Perut sakit menahan tawa

Melihat gigi palsu loncat ke piring

Pantun Teka-teki

Contoh:

Tuan puteri belajar menari

Diajari oleh pak Harun

Kalau tuan bijak bestari

Apa yang naik tapi tak bisa turun

Page 105: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

SOAL LATIHAN

A. Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar!

1. Apa Pengertian Pantun?

2. Sebutkan Jenis-jenis Pantun!

3. Sebutkanlah kembali pantun tersebut dengan tepat dan benar!

4. Lafalkan pantun yang telah disimak dengan intonasi yang tepat dan

benar!

5. Tulislah kembali pantun yang disimak!

6. Jelaskan isi pantun yang disimak!

7. Apa nasihat yang terkandung dalam pantun yang disimak?

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 106: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : IV/ II (EKSPERIMEN)

Pertemuan Ke : II

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi : 5. Mendengarkan

Mendengarkan pengumuman dan pembacaan

pantun.

I. Kompetensi Dasar :

5.2. Menirukan pembacaan pantun anak dengan lafal dan intonasi yang tepat.

II. Indicator Pencapaian

Kompetensi Pembelajaran :

Melafalkan pantun anak dengan intonasi yang tepat dan benar

Mendiskusikan isi dan nasehat pantun anak yang telah dilafalkan

Membuat pantun anak dengan tepat dan benar

III. Tujuan Pembelajaran :

Melalui penerapan metode permainan bahasa bisik berantai, siswa dapat

melafalkan pantun anak dengan intonasi yang tepat dan benar.

Melalui penerapan metode permainan bahasa bisik berantai, siswa dapat

mendiskusikan mengenai pantun anak yang telah dilafalkan

Melalui penerapan metode permainan bahasa bisik berantai, siswa dapat membuat

pantun anak dengan tepat dan benar.

IV. Materi Pembelajaran :

D. Materi Pokok : Pantun

E. Sub Materi Pokok : Pantun Anak

F. Deskripsi Sub Materi Pokok :

(terlampir)

V. Metode Pembelajaran :

Ceramah

Bisik berantai (Kerja kelompok)

Tanya jawab

Penugasan

Page 107: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

VI. Langkah-langkah Pembelajaran :

D. Pendahuluan (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Orientasi

Memberi salam

Berdoa bersama-

sama

Mengabsen

kehadiran

Menjawab

salam

Berdoa

bersama-sama

menyimak

Rasa hormat dan

perhatian.

Nilai Spritual

Rasa hormat dan

perhatian

Apersepsi

Memberikan

pertanyaan seputar

pelajaran yang lalu

dan materi pantun

Menjawab dan

berinteraksi

dengan guru

Tanggung jawab

dan percaya diri

Menyampaikan

tujuan pembelajaran

menyimak Rasa hormat dan

perhatian

Motivasi

Menyanyikan

Pantun dengan lagu

Bernyanyi

bersama

Penghayatan dan

peduli

E. Kegiatan Inti (waktu 50 menit)

B.1 Eksplorasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Bertanya mengenai materi

pantun yang sudah

dipelajari

Menjawab pertanyaan

guru

Keaktifan dan peduli

Memberi kesempatan

untuk siswa memberi

contoh pantun anak

Memberi contoh pantun

anak

Tanggung jawab dan

percaya diri

Memerintahkan siswa

memberi contoh pelafalan

intonasi pantun yang tepat

dan benar

Siswa di depan kelas

mempraktekan pelafalan

intonasi pantun yang

tepat dan benar.

Tanggung jawab dan

percaya diri

B.2 Elaborasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Membentuk kelompok

dari beberapa siswa

Setiap kelompok

bergabung sesuai

kelompoknya

Kerjasama dan

bertanggungjawab

Page 108: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Guru memerintahkan

perwakilan setiap

kelompok untuk membuat

pantun di kertas

Setiap kelompok

membuat pantun di

kertas

Kerjasama dan

bertanggung jawab

Guru meminta setiap

kelompok untuk

mengumpulkan kertas

yang sudah ditulis pantun

Setiap kelompok

mengumpulkan kertas

yang sudah ditulis pantun

Percaya diri dan

bertanggungjawab

Guru mengocok kertas

pantun semua kelompok

yang telah dikumpulkan

Ketua kelompok memilih

salah satu kertas yang

masih tertutup untuk

kelompoknya

Kerjasama dan percaya

diri

Guru membagi dua sesi

dalam permainan bisik

berantai pada dua

kelompok terlebih dahulu

dan selanjutnya

Setiap kelompok berbaris

sesuai kelompoknya dan

kelompok lain menyimak

Kerjasama dan tertib

Guru memberikan kertas

pantun yang sudah dipilih

pada masing-masing

kelompok

Dua kelompok

berkompetisi dengan

membisikkan pantun

yang telah dipilih secara

acak kepada teman

kelompoknya.

Kerjasama dan teliti

Guru memperhatikan

kompetisi permainan

bisik berantai pantun

setiap kelompok.

Masing-masing

kelompok membisikkan

pantun secara berantai

dengan teman

kelompoknya

Kerja sama dan teliti

Guru menyimak jawaban

hasil bisik berantai pantun

dari masing-masing

kelompok yang sudah

selesai terlebih dahulu

Siswa yang terakhir

bertugas menyampaikan

kembali pantun yang

telah dibisikan dengan

pelafalan intonasi yang

benar dan tepat

Bertanggung jawab dan

percaya diri

Guru memerintahkan

setiap individu untuk

menuliskan kembali isi

pantun

Siswa menuliskan

kembali isi pantun yang

telah disimaknya

Bertanggung jawab dan

teliti

B.3 Konfirmasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Guru bertanya jawab

tentang hal-hal yang

belum diketahui siswa

Siswa merespons Tanya

jawab guru

Perhatian dan kefokusan

Page 109: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Memberikan penegasan

dan penguatan terhadap

hasil diskusi siswa

Menyimak kesimpulan

yang disampaikan guru

Perhatian dan kefokusan

F. Penutup (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Guru memberi

kesempatan siswa untuk

memberi kesimpulan

pembelajaran hari ini.

Siswa memberi

kesimpulan materi

pembelajaran awal

sampai akhir.

Percaya diri dan berani

Memberikan refleksi

terhadap materi yang telah

disampaikan.

Mendengarkan dan

menyimak penjelasan

guru

Perhatian dan kefokusan

Memberikan umpan balik

atau feed back terhadap

proses dan hasil

pembelajaran dan Reward

untuk kelompok yang

menang

Melakukan feed back Tanggung jawab dan

jujur

Memberikan tugas

individu terkait materi

pantun.

Siswa mengerjakan tugas

individu terkait materi

pantun

Tanggungjawab

Merencanakan kegiatan

tindak lanjut dalam

pembelajaran remedial,

program pengayaan,

layanan konseling.

Menyimak Jujur dan tanggung

jawab

VII. Alat/ Sumber Belajar :

Kertas

Buku Pendidikan Bahasa Indonesia

Buku-buku lain yang relevan

Pengalaman guru dan siswa

Lingkungan sekitar

Page 110: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

VIII. Penilaian :

Indikator Pencapaian Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Instrumen / Soal

Melafalkan pantun anak

dengan intonasi yang

tepat dan benar

Tes Lisan Esay 3. Lafalkan pantun dengan

intonasi yang tepat dan

benar!

Mendiskusikan

mengenai isi dan

nasehat pantun anak

yang telah dilafalkan

Tes Tertulis Esay 1. Apa jenis pantun yang

kalian dapat dari teman

kelompok lain ?

2. Apa nasihat yang

terkandung dalam pantun

tersebut ?

3. Sebutkan bagian

sampiran dan isi pada

pantun tersebut ?

Menugaskan siswa

membuat pantun anak

dengan tepat dan benar

Tes tertulis Esay 1. Buatlah pantun anak

minimal 3 pantun !

Mengemukakan

kembali pantun dengan

tepat dan benar

Tes Lisan

Tes Tulisan

Esay 3. Kemukakan kembali

pantun tersebut dengan tepat

dan benar !

4. Tulislah kembali pantun

yang telah disimak !

Format Kriteria Penilaian

3. PRODUK ( HASIL DISKUSI )

No. Aspek Kriteria Skor

1. Konsep * semua benar

* sebagian besar benar

* sebagian kecil benar

* semua salah

4

3

2

1

Page 111: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

4. PERFORMANSI

No. Aspek Kriteria Skor

1.

2.

Kerjasama

Partisipasi

* bekerjasama

* kadang-kadang kerjasama

* tidak bekerjasama

* aktif berpartisipasi

* kadang-kadang aktif

* tidak aktif

4

2

1

4

2

1

3. Lembar Penilaian

No Nama Siswa Performan

Produk Jumlah

Skor Nilai

Kerjasama Partisipasi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10..

CATATAN :

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

Untuk Siswa yang belum memenuhi syarat nilai sesuai KKM maka diadakan Remedial

Page 112: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Bekasi, ……2015

Mengetahui

Kepala Sekolah, Dosen Pembimbing

Suherman Bahrum, S.Pd., M.Si Dindin Ridwanuddin, M.Pd

NIP. 196503041986101001 NIP. 197711212011011001

Guru Kelas VI A Mahasiswa Peneliti

Paikah, S.Pd Amalia Fauziah

NIM. 1111018300003

Page 113: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

PANTUN

Pengertian Pantun

Pantun adalah puisi melayu asli yang sudah mengakar lama di budaya masyarakat. Pantun salah

satu jenis karya sastra yang lama. Lazimnya puisi hanya terdiri atas 4 lari (baris) bersajak ab-ab

atau aa-aa. Pada awal mulanya pantun merupakan sastra lisan, tapi kini pantun juga ada dalam

bentuk tulisan. Keseluruhan bentuk pantun hanyalah berupa sampiran dan isi. Sampiran terletak

pada baris pertama dan kedua dan biasanya tidak berhubungan secara langsung dengan bagian

kedua. Baris ketiga dan keempat ialah bagian isi yang merupakan tujuan dari puisi tersebut.

Ciri - ciri pantun

Memiliki rima a-a-a-a, a-b-a-b, a-a-b-b

Terdiri 4 baris dalam 1 bait

Baris pertama & kedua merupakan sampiran

Baris ketiga & keempat merupakan isi

Contoh pantun berima a-b-a-b

Kalau ada jarum yang patah

Jangan masukkan dalam peti

Kalau ada kata-kataku yang salah

jangan masukkan dalam hati

Contoh pantun berima a-a-b-b

Kura-kura dalam perahu

Pura-pura tidak tahu

Sudah gaharu cendana pula

Sudah tahu bertanya pula

Contoh pantun berima a-a-a-a

Kucing itu kakinya empat

Kalau tiga berarti cacat

Wahai kamu cepatlah tobat

Sebelum ajal mendekat

Jenis-jenis Pantun

Dilihat Dari Bentuknya

Pantun Biasa

Page 114: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Contoh :

Malam hari main kulintang

Ditemani sobat tersayang

Bagaimana hati tidak bimbang

Kepala botak minta dikepang

Pantun Seloka (pantun berkait)

Seloka ialah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja, karena pantun berkait

merupakan jalinan atas beberapa bait.

Ciri-ciri seloka :

4. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga di

bait kedua.

5. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga di bait

ketiga.

6. Dan seterusnya.

Contoh :

Bait I Taman melati di rumah-rumah (baris I)

Ubur-ubur sampingan dua (baris II)

Kalau mati kita bersama (baris III)

Satu kubur kita berdua (baris IV)

Bait II Ubur-ubur sampingan dua (baris I)

Taman melati bersusun tangkai (baris II)

Satu kubur kita berdua (baris III)

Kalau boleh bersusun bangkai (baris IV)

Talibun

Talibun adalah pantun yang jumlah barisnya lebih dari 4 baris dan satu bait pantun

talibun harus genap tiap barisnya, misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.

Dengan catatan :

JIka satu bait berisi 6 baris, maka 3 baris pertama ialah sampiran dan 3 baris sisanya

ialah isi. Sedangkan untuk sajaknya menjadi a-b-c-a-b-c.

Jika satu bait berisi 8 baris, maka 4 baris pertama ialah sampiran dan 4 baris sisanya

ialah isi. Sedangkan untuk sajaknya menjadi a-b-c-d-a-b-c-d.

Contoh pantun seloka 6 baris:

Kalau anak pergi ke pekan

Yu beli belanak pun beli

Ikan panjang beli dahulu

Page 115: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Kalau anak pergi berjalan

Ibu cari sanak pun cari

Induk semang cari dahulu

J. Pantun Kilat (karmina)

Ciri-cirinya :

5. Setiap bait terdiri dua baris.

6. Baris pertama merupakan sampiran, baris kedua merupakan isi.

7. Bersajak a-a.

8. Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.

Contoh:

Dahulu parang, sekarang besi

Dahulu sayang, sekarang benci

Dilihat Dari Isinya

Pantun Anak-anak

Contoh :

Elok Rupa kembang jati

Dibawa itik pulang petang

Tidak terkata besar hati

Melihat ibu sudah datang

Pantun Orang Muda / Remaja

Contoh:

Naik Motor merknya Honda

Pergi sebentar kerumah Hanapi

Bila cinta mekar di dada

Siang terkenang malam termimpi

Pantun Orang Tua

Contoh:

Supaya tangan tidak terluka

Jangan dikepit hulunya kapak

Supaya Tuhan tidak murka

Jangan sakiti Ibu dan Bapak

Pantun Jenaka

Page 116: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Contoh:

Ikan gabus di rawa-rawa

Ikan sepat nyangkut dijaring

Perut sakit menahan tawa

Melihat gigi palsu loncat ke piring

Pantun Teka-teki

Contoh:

Tuan puteri belajar menari

Diajari oleh pak Harun

Kalau tuan bijak bestari

Apa yang naik tapi tak bisa turun

Page 117: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

SOAL LATIHAN

a. Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar!

1. Tulislah kembali pantun yang telah disimak!

2. Apa jenis pantun yang kalian dapat dari teman kelompok lain?

3. Apa nasihat yang terkandung dalam pantun tersebut?

4. Jelaskan bagian sampiran dan isi pada pantun tersebut?

5. Buatlah pantun anak minimal 3 pantun!

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 118: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : IV/ II (EKSPERIMEN)

Pertemuan Ke : III

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi : 5. Mendengarkan

Mendengarkan pengumuman dan pembacaan

pantun.

I. Kompetensi Dasar :

5.2. Menirukan pembacaan pantun anak dengan lafal dan intonasi yang tepat.

II. Indicator Pencapaian Kompetensi Pembelajaran :

Menulis pantun anak dengan tepat dan benar

Membedakan jenis-jenis pantun

Menyusun baris pantun dengan tepat dan benar

III. Tujuan Pembelajaran :

Melalui penerapan metode permainan bahasa bisik berantai, siswa dapat menulis

pantun anak dengan tepat dan benar.

Melalui penerapan metode permainan bahasa bisik berantai, siswa dapat

membedakan jenis-jenis pantun dengan tepat dan benar.

Melalui penerapan metode permainan bahasa bisik berantai, siswa dapat

menyusun baris pantun dengan tepat benar.

IV. Materi Pembelajaran :

Materi Pokok : Pantun

Sub Materi Pokok : Pantun Anak

Deskripsi Sub Materi Pokok :

(terlampir)

V. Metode Pembelajaran :

Ceramah

Bisik berantai (Kerja kelompok)

Tanya jawab

Penugasan

VI. Langkah-langkah Pembelajaran :

Page 119: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

A. Pendahuluan (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Orientasi

Memberi salam

Berdoa bersama-

sama

Mengabsen

kehadiran

Menjawab

salam

Berdoa

bersama-sama

menyimak

Rasa hormat dan

perhatian.

Nilai Spritual

Rasa hormat dan

perhatian

Apersepsi

Memberikan

pertanyaan seputar

pelajaran yang lalu

dan materi pantun

Menjawab dan

berinteraksi

dengan guru

Tanggung jawab

dan percaya diri

Menyampaikan

tujuan pembelajaran

menyimak Rasa hormat dan

perhatian

Motivasi

Ice Breaking untuk

membuat kelompok

Mengikuti

arahan guru

Penghayatan dan

peduli

B. Kegiatan Inti (waktu 50 menit)

B.1 Eksplorasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Bertanya mengenai materi

pantun yang sudah

dipelajari

Menjawab pertanyaan

guru

Keaktifan dan peduli

Memberi kesempatan

untuk siswa menyusun

baris pantun dengan tepat

dan benar

Menyusun baris pantun

dengan tepat dan benar

Tanggung jawab dan

percaya diri

Menjelaskan jenis-jenis

pantun

Siswa menyimak Tanggung jawab dan

percaya diri

B.2 Elaborasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Guru mengarahkan siswa

bergabung dengan teman

sekelompoknya

Setiap kelompok

bergabung sesuai

kelompoknya

Kerjasama dan

bertanggungjawab

Guru memutar lagu

pantun

Menyimak Teliti dan Perhatian

Guru memerintahkan Setiap kelompok Kerjasama dan teliti

Page 120: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

setiap kelompok

menuliskan kembali satu

pantun yang didengar

menuliskan kembali satu

pantun yang didengar

Guru memanggil siswa

perwakilan kelompok

untuk membisikkan satu

pantun yang telah dibuat

Siswa yang mendapat

tugas pertama

membisikan kepada

temannya mengenai

pantun yang telah dibuat

Kerja sama dan teliti

Guru membagi dua sesi

dalam permainan bisik

berantai pada dua

kelompok terlebih dahulu

dan selanjutnya

Setiap kelompok berbaris

sesuai kelompoknya dan

kelompok lain menyimak

Kerjasama dan tertib

Guru memberikan kertas

pantun yang sudah dipilih

pada masing-masing

kelompok

Dua kelompok

berkompetisi dengan

membisikkan pantun

yang telah dipilih secara

acak kepada teman

kelompoknya.

Kerjasama dan teliti

Guru memperhatikan

kompetisi permainan

bisik berantai pantun

setiap kelompok.

Masing-masing

kelompok membisikkan

pantun secara berantai

dengan teman

kelompoknya

Kerja sama dan teliti

Guru menyimak jawaban

hasil bisik berantai pantun

dari masing-masing

kelompok yang sudah

selesai terlebih dahulu

Siswa yang terakhir

bertugas menyampaikan

kembali pantun yang

telah dibisikan dengan

pelafalan intonasi yang

benar dan tepat

Bertanggung jawab dan

percaya diri

Guru memerintahkan

setiap individu untuk

menuliskan kembali

pantun

Siswa menuliskan

kembali isi pantun yang

telah disimaknya

Bertanggung jawab dan

teliti

B.3 Konfirmasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Guru bertanya jawab

tentang hal-hal yang

belum diketahui siswa

Siswa merespons Tanya

jawab guru

Perhatian dan kefokusan

Memberikan penegasan

dan penguatan terhadap

hasil diskusi siswa

Menyimak kesimpulan

yang disampaikan guru

Perhatian dan kefokusan

Page 121: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

C. Penutup (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Guru memberi

kesempatan siswa untuk

memberi kesimpulan

pembelajaran hari ini.

Siswa memberi

kesimpulan materi

pembelajaran awal

sampai akhir.

Percaya diri dan berani

Memberikan refleksi

terhadap materi yang telah

disampaikan.

Mendengarkan dan

menyimak penjelasan

guru

Perhatian dan kefokusan

Memberikan umpan balik

atau feed back terhadap

proses dan hasil

pembelajaran dan Reward

untuk kelompok yang

menang

Melakukan feed back Tanggung jawab dan

jujur

Memberikan tugas

individu terkait materi

pantun.

Siswa mengerjakan tugas

individu terkait materi

pantun

Tanggungjawab

Merencanakan kegiatan

tindak lanjut dalam

pembelajaran remedial,

program pengayaan,

layanan konseling.

Menyimak Jujur dan tanggung

jawab

VII. Alat/ Sumber Belajar :

Kertas.

Audio Lagu Pantun

Buku Pendidikan Bahasa Indonesia.

Buku-buku lain yang relevan

Pengalaman guru dan siswa

Lingkungan sekitar

VIII. Penilaian :

Indikator Pencapaian Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Instrumen / Soal

Menulis pantun anak

Tes Tertulis Esay 4. Tulislah pantun dengan

tepat dan benar !

5. Apa nasihat yang

terkandung dalam pantun

tersebut ?

6. Sebutkan bagian

Page 122: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

sampiran dan isi pada

pantun tersebut ?

Membedakan jenis-

jenis pantun

Tes Tertulis Esay 4. Perhatikan jenis pantun

dibawah ini, pantun

manakah yang termasuk

jenis pantun anak !

(Terlampir)

Menyusun baris pantun

dengan tepat dan benar

Tes tertulis Esay 1. Susunlah pantun acak ini

dengan tepat dan benar !

Format Kriteria Penilaian

5. PRODUK ( HASIL DISKUSI )

No. Aspek Kriteria Skor

1. Konsep * semua benar

* sebagian besar benar

* sebagian kecil benar

* semua salah

4

3

2

1

6. PERFORMANSI

No. Aspek Kriteria Skor

1.

2.

Kerjasama

Partisipasi

* bekerjasama

* kadang-kadang kerjasama

* tidak bekerjasama

* aktif berpartisipasi

* kadang-kadang aktif

* tidak aktif

4

2

1

4

2

1

3. Lembar Penilaian

No Nama Siswa Performan

Produk Jumlah

Skor Nilai

Kerjasama Partisipasi

Page 123: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10..

CATATAN :

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

Untuk Siswa yang belum memenuhi syarat nilai sesuai KKM maka diadakan Remedial

Bekasi, ……2015

Mengetahui

Kepala Sekolah, Dosen Pembimbing

Suherman Bahrum, S.Pd., M.Si Dindin Ridwanuddin, M.Pd

NIP. 196503041986101001 NIP. 197711212011011001

Guru Kelas VI A Mahasiswa Peneliti

Paikah, S.Pd Amalia Fauziah

NIM. 1111018300003

Page 124: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

SOAL LATIHAN

1. Tulislah pantun yang telah disimak!

2. Apa nasihat yang terkandung dalam pantun yang disimak?

3. Sebutkan bagian sampiran dan isi pada pantun yang disimak ?

4. Perhatikan jenis-jenis pantun di bawah ini, pantun manakah yang termasuk

jenis pantun anak?

Elok Rupa kembang jati

Dibawa itik pulang petang

Tidak terkata besar hati

Melihat ibu sudah datang

Naik Motor merknya Honda

Pergi sebentar kerumah Hanapi

Bila cinta mekar di dada

Siang terkenang malam termimpi

Supaya tangan tidak terluka

Jangan dikepit hulunya kapak

Supaya Tuhan tidak murka

Jangan sakiti Ibu dan Bapak

5. Susunlah pantun acak ini secara benar dan tepat!

Kalau ada kata-kataku yang salah

jangan masukkan dalam hati

Kalau ada jarum yang patah

Jangan masukkan dalam peti

Page 125: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Kura-kura dalam perahu

Sudah gaharu cendana pula

Pura-pura tidak tahu

Sudah tahu bertanya pula

Wahai kamu cepatlah tobat

Kucing itu kakinya empat

Sebelum ajal mendekat

Kalau tiga berarti cacat

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 126: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : IV/ II (EKSPERIMEN)

Pertemuan Ke : IV

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi : 5. Mendengarkan

Mendengarkan pengumuman dan pembacaan

pantun.

I. Kompetensi Dasar :

5.2. Menirukan pembacaan pantun anak dengan lafal dan intonasi yang tepat.

II. Indicator Pencapaian

Kompetensi Pembelajaran :

Mencatat kosa kata baku dalam pantun anak

Mengemukakan nilai yang terkandung dalam pantun anak

III. Tujuan Pembelajaran :

Melalui penerapan metode permainan bahasa bisik berantai, siswa dapat mencatat

kosa kata baku dalam pantun anak.

Melalui penerapan metode permainan bahasa bisik berantai, siswa dapat

mengemukakan nilai yang terkandung dalam pantun anak

IV. Materi Pembelajaran :

Materi Pokok : Pantun

Sub Materi Pokok : Pantun Anak

Deskripsi Sub Materi Pokok :

(terlampir)

V. Metode Pembelajaran :

Ceramah

Bisik berantai (Kerja kelompok)

Tanya jawab

Penugasan

Page 127: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

VI. Langkah-langkah Pembelajaran :

A. Pendahuluan (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Orientasi

Memberi salam

Berdoa bersama-

sama

Mengabsen

kehadiran

Menjawab

salam

Berdoa

bersama-sama

Menyimak

Rasa hormat dan

perhatian.

Nilai Spritual

Rasa hormat dan

perhatian

Apersepsi

Memberikan

pertanyaan seputar

pelajaran yang lalu

dan materi pantun

Menjawab dan

berinteraksi

dengan guru

Tanggung jawab

dan percaya diri

Menyampaikan

tujuan pembelajaran

Menyimak Rasa hormat dan

perhatian

Motivasi

Ice Breaking

sebelum belajar

Mengikuti

arahan guru

Penghayatan dan

peduli

B. Kegiatan Inti (waktu 50 menit)

B.1 Eksplorasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Bertanya mengenai materi

pantun yang sudah

dipelajari

Menjawab pertanyaan

guru

Keaktifan dan peduli

Guru menjelaskan nilai-

nilai yang terkandung

dalam pantun

Siswa menyimak Tanggung jawab dan

percaya diri

B.2 Elaborasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Guru mengarahkan siswa

bergabung dengan teman

sekelompoknya

Setiap kelompok

bergabung sesuai

kelompoknya

Kerjasama dan

bertanggungjawab

Guru memutar lagu

materi pantun

Menyimak Teliti dan Perhatian

Guru memerintahkan

setiap kelompok

Setiap kelompok

menuliskan kembali

Kerjasama dan teliti

Page 128: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

menuliskan kembali

pantun yang didengar

pantun yang didengar

Guru memanggil siswa

perwakilan kelompok

untuk membisikkan satu

pantun yang telah dicatat

Siswa yang mendapat

tugas pertama

membisikan kepada

temannya mengenai

pantun yang telah dibuat

Kerja sama dan teliti

Guru mengawasi

kompetisi permainan

tersebut

Siswa perkelompok

menyampaikan informasi

secara berantai

Kerja sama dan teliti

Guru membagi dua sesi

dalam permainan bisik

berantai pada dua

kelompok terlebih dahulu

dan selanjutnya

Setiap kelompok berbaris

sesuai kelompoknya dan

kelompok lain menyimak

Kerjasama dan tertib

Guru memberikan kertas

pantun yang sudah dipilih

pada masing-masing

kelompok

Dua kelompok

berkompetisi dengan

membisikkan pantun

yang telah dipilih secara

acak kepada teman

kelompoknya.

Kerjasama dan teliti

Guru menyimak

kompetisi permainan

bisik berantai pantun

setiap kelompok.

Masing-masing

kelompok membisikkan

pantun secara berantai

dengan teman

kelompoknya

Kerja sama dan teliti

Guru menyimak jawaban

hasil bisik berantai pantun

dari masing-masing

kelompok yang sudah

selesai terlebih dahulu

Siswa yang terakhir

bertugas menyampaikan

kembali pantun yang

telah dibisikan dengan

pelafalan intonasi yang

benar dan tepat

Bertanggung jawab dan

percaya diri

Guru bertanya mengenai

nilai yang terkandung

dalam pantun yang

dibisikkan

Menjawab pertanyaan

guru

Bertanggungjawab dan

percaya diri

Guru memerintahkan

setiap kelompok untuk

mencatat kosa kata baku

dalam pantun

Setiap kelompok

mencatat kosa kata baku

dalam pantunnya.

Bertanggung jawab dan

teliti

B.3 Konfirmasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Guru bertanya jawab

tentang hal-hal yang

Siswa merespons Tanya

jawab guru

Perhatian dan kefokusan

Page 129: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

belum diketahui siswa

Memberikan penegasan

dan penguatan terhadap

hasil diskusi siswa

Menyimak kesimpulan

yang disampaikan guru

Perhatian dan kefokusan

C. Penutup (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Guru memberi

kesempatan siswa untuk

memberi kesimpulan

pembelajaran hari ini.

Siswa memberi

kesimpulan materi

pembelajaran awal

sampai akhir.

Percaya diri dan berani

Memberikan refleksi

terhadap materi yang telah

disampaikan.

Mendengarkan dan

menyimak penjelasan

guru

Perhatian dan kefokusan

Memberikan umpan balik

atau feed back terhadap

proses dan hasil

pembelajaran dan Reward

untuk kelompok yang

menang

Melakukan feed back Tanggung jawab dan

jujur

Memberikan tugas

individu terkait materi

pantun.

Siswa mengerjakan tugas

individu terkait materi

pantun

Tanggungjawab

Merencanakan kegiatan

tindak lanjut dalam

pembelajaran remedial,

program pengayaan,

layanan konseling.

Menyimak Jujur dan tanggung

jawab

D. Alat/ Sumber Belajar :

Kertas.

Audio

Buku Pendidikan Bahasa Indonesia.

Buku-buku lain yang relevan

Pengalaman guru dan siswa

Lingkungan sekitar

Page 130: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

E. Penilaian :

Indikator Pencapaian Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Instrumen / Soal

Mencatat kosa kata

baku dalam pantun

anak

Tes Tertulis Esay 7. Tulislah kosa kata baku

dalam pantun tersebut!

Mengemukakan nilai

yang terkandung dalam

pantun anak

Tes Lisan Esay 8. Tulislah pantun yang

disimak!

9. Nilai apa yang

terkandung dalam pantun

tersebut ?

Format Kriteria Penilaian

7. PRODUK ( HASIL DISKUSI )

No. Aspek Kriteria Skor

1. Konsep * semua benar

* sebagian besar benar

* sebagian kecil benar

* semua salah

4

3

2

1

8. PERFORMANSI

No. Aspek Kriteria Skor

1.

2.

Kerjasama

Partisipasi

* bekerjasama

* kadang-kadang kerjasama

* tidak bekerjasama

* aktif berpartisipasi

* kadang-kadang aktif

* tidak aktif

4

2

1

4

2

1

Page 131: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

3. Lembar Penilaian

No Nama Siswa Performan

Produk Jumlah

Skor Nilai

Kerjasama Partisipasi

1.

2.

3.

4.

5..

CATATAN :

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

Untuk Siswa yang belum memenuhi syarat nilai sesuai KKM maka diadakan Remedial

Bekasi, ……2015

Mengetahui

Kepala Sekolah, Dosen Pembimbing

Suherman Bahrum, S.Pd., M.Si Dindin Ridwanuddin, M.Pd

NIP. 196503041986101001 NIP. 197711212011011001

Guru Kelas VI A Mahasiswa Peneliti

Paikah, S.Pd Amalia Fauziah

NIM. 1111018300003

Page 132: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

SOAL LATIHAN

A. Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar!

1. Tuliskan kembali pantun yang telah disimak!

2. Nilai apa yang terkandung dalam pantun tersebut?

3. Tulislah kosa kata baku dalam pantun tersebut!

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 133: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : IV/ II (KONTROL)

Pertemuan Ke : I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi : 5. Mendengarkan

Mendengarkan pengumuman dan pembacaan

pantun.

I. Kompetensi Dasar :

5.2. Menirukan pembacaan pantun anak dengan lafal dan intonasi yang tepat.

II. Indicator Pencapaian Kompetensi Pembelajaran :

Menjelaskan tentang Pantun

Mengulang dengan melafalkan pantun dengan intonasi yang tepat dan benar.

Menjelaskan isi pantun yang telah disimak.

Mengemukakan kembali pantun dengan tepat dan benar.

III. Tujuan Pembelajaran :

Melalui penerapan metode ceramah, siswa dapat menjelaskan tentang pantun

Melalui penerapan metode ceramah, siswa dapat mengulang pelafalan pantun

dengan intonasi yang tepat dan benar

Melalui penerapan metode ceramah, siswa dapat menjelaskan isi pantun

berdasarkan jenis-jenisnya

Melalui penerapan metode ceramah, siswa dapat mengemukakan kembali pantun

dengan tepat dan benar.

IV. Materi Pembelajaran :

Materi Pokok : Pantun

Sub Materi Pokok : Pantun Anak

Deskripsi Sub Materi Pokok :(terlampir)

V. Metode Pembelajaran :

Ceramah

Kerja kelompok

Tanya jawab

Penugasan

VI. Langkah-langkah Pembelajaran :

A. Pendahuluan (waktu 10 menit)

Page 134: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Orientasi

Memberi salam

Berdoa bersama-

sama

Mengabsen

kehadiran

Menjawab

salam

Berdoa

bersama-sama

menyimak

Rasa hormat dan

perhatian.

Nilai Spritual

Rasa hormat dan

perhatian

Apersepsi

Memberikan

pertanyaan seputar

pelajaran yang lalu

dan materi pantun

Menjawab dan

berinteraksi

dengan guru

Tanggung jawab

dan percaya diri

Menyampaikan

tujuan pembelajaran

menyimak Rasa hormat dan

perhatian

Motivasi

Memberikan

informasi karya

sastra yan dimiliki

Indonesia dengan

mempelajari puisi

lama (Pantun) dan

melestarikan karya

sastra kebudayaan

Indonesia.

Menyimak

Penghayatan dan

peduli

B. Kegiatan Inti (waktu 50 menit)

B.1 Eksplorasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Bertanya mengenai

pantun

Menjawab pertanyaan

guru

Keaktifan dan peduli

Memberikan gambaran

awal mengenai pantun

Menyimak penjelasan

guru

Perhatian dan kefokusan

Memberikan penjelasan

tentang pengertian

pantun, ciri-ciri pantun

dan jenis-jenis pantun.

Menyimak penjelasan

guru

Perhatian dan kefokusan

Guru melafalkan contoh

dalam berpantun

Siswa mengikuti

pelafalan pantun yang

dibacakan oleh guru

Perhatian dan

Bertanggung jawab

Page 135: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Guru Memberikan

contoh-contoh pantun

berdasarkan jenis-

jenisnya

Menyimak penjelasan

guru

Perhatian dan kefokusan

B.2 Elaborasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Membentuk kelompok

dari beberapa siswa

Setiap kelompok

berkumpul.

Kerjasama dan

bertanggungjawab

Guru memberi soal

pantun pada setiap

kelompok

Setiap kelompok

berdiskusi

Bertanggung jawab dan

perhatian

Guru membacakan pantun Setiap kelompok siswa

menyimak bacaan pantun

yang dilantunkan oleh

guru

Percaya diri dan teliti

Guru menyuruh setiap

kelompok melantunkan

kembali pantun yang telah

dibacakannya

Setiap kelompok

melantunkan kembali

pantun yang telah

dibacakan oleh guru

dengan tepat dan benar

Kerjasa sama dan

tanggungjawab

B.3 Konfirmasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Guru bertanya jawab

tentang hal-hal yang

belum diketahui siswa

Siswa merespons Tanya

jawab guru

Perhatian dan kefokusan

Memberikan penegasan

dan penguatan terhadap

hasil diskusi siswa

Menyimak kesimpulan

yang disampaikan guru

Perhatian dan kefokusan

C. Penutup (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Guru memberi

kesempatan siswa untuk

memberi kesimpulan

pembelajaran hari ini.

Siswa memberi

kesimpulan materi

pembelajaran awal

sampai akhir.

Percaya diri dan berani

Memberikan refleksi

terhadap materi yang telah

disampaikan.

Mendengarkan dan

menyimak penjelasan

guru

Perhatian dan kefokusan

Memberikan umpan balik

atau feed back terhadap

proses dan hasil

Melakukan feed back Tanggung jawab dan

jujur

Page 136: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

pembelajaran

Memberikan tugas

individu terkait materi

pantun.

Siswa mengerjakan tugas

individu terkait materi

pantun

Tanggungjawab

Merencanakan kegiatan

tindak lanjut dalam

pembelajaran remedial,

program pengayaan,

layanan konseling.

Menyimak Jujur dan tanggung

jawab

D. Alat/ Sumber Belajar :

Buku Pendidikan Bahasa Indonesia.

Buku-buku lain yang relevan

Pengalaman guru dan siswa

Lingkungan sekitar

E. Penilaian :

Indikator Pencapaian Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Instrumen / Soal

Menjelaskan tentang

pantun

Tes Tulis

Esay

3. Apa Pengertian Pantun?

4. Sebutkan Jenis-jenis

Pantun!

Mengulang dengan

Melafalkan pantun

dengan intonasi yang

tepat dan benar

Tes Lisan

Tes Tulisan

Esay 10. Lafalkan pantun dengan

intonasi yang tepat dan

benar !

11. Apa Nasihat dari pantun

tersebut?

Mengemukakan

kembali pantun dengan

tepat dan benar

Tes Lisan

Tes Tulisan

Esay 5. Kemukakan kembali

pantun tersebut dengan tepat

dan benar !

6. Tulislah kembali pantun

yang telah disimak !

Menjelaskan isi pantun

yang telah disimak.

Tes tulisan Esay 2. Sebutkan bagian dari isi

pantun tersebut !

Page 137: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Format Kriteria Penilaian

9. PRODUK ( HASIL DISKUSI )

No. Aspek Kriteria Skor

1. Konsep * semua benar

* sebagian besar benar

* sebagian kecil benar

* semua salah

4

3

2

1

10. PERFORMANSI

No. Aspek Kriteria Skor

1.

2.

Kerjasama

Partisipasi

* bekerjasama

* kadang-kadang kerjasama

* tidak bekerjasama

* aktif berpartisipasi

* kadang-kadang aktif

* tidak aktif

4

2

1

4

2

1

3. Lembar Penilaian

No Nama Siswa Performan

Produk Jumlah

Skor Nilai

Kerjasama Partisipasi

1.

2.

3.

4.

5..

Page 138: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA
Page 139: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

SOAL LATIHAN

a. Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar!

1. Apa Pengertian Pantun?

2. Sebutkan Jenis-jenis Pantun!

3. Sebutkanlah kembali pantun tersebut dengan tepat dan

benar!

4. Tulislah kembali pantun yang disimak!

5. Jelaskan isi pantun yang disimak!

6. Apa nasihat yang terkandung dalam pantun yang

disimak?

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 140: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : IV/ II (KONTROL)

Pertemuan Ke : II

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi : 5. Mendengarkan

Mendengarkan pengumuman dan pembacaan

pantun.

I. Kompetensi Dasar :

5.2. Menirukan pembacaan pantun anak dengan lafal dan intonasi yang tepat.

II. Indicator Pencapaian Kompetensi Pembelajaran :

Melafalkan pantun anak dengan intonasi yang tepat dan benar

Mendiskusikan isi dan nasehat pantun anak yang telah dilafalkan

Membuat pantun anak dengan tepat dan benar

III. Tujuan Pembelajaran :

Melalui penerapan metode ceramah, siswa dapat melafalkan pantun anak dengan

intonasi yang tepat dan benar.

Melalui penerapan metode ceramah, siswa dapat mendiskusikan mengenai pantun

anak yang telah dilafalkan

Melalui penerapan metode ceramah, siswa dapat membuat pantun anak dengan

tepat dan benar.

IV. Materi Pembelajaran :

G. Materi Pokok : Pantun

H. Sub Materi Pokok : Pantun Anak

I. Deskripsi Sub Materi Pokok :

(terlampir)

V. Metode Pembelajaran :

Ceramah

Tanya jawab

Penugasan

VI. Langkah-langkah Pembelajaran :

A. Pendahuluan (waktu 10 menit)

Page 141: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Orientasi

Memberi salam

Berdoa bersama-

sama

Mengabsen

kehadiran

Menjawab

salam

Berdoa

bersama-sama

menyimak

Rasa hormat dan

perhatian.

Nilai Spritual

Rasa hormat dan

perhatian

Apersepsi

Memberikan

pertanyaan seputar

pelajaran yang lalu

dan materi pantun

Menjawab dan

berinteraksi

dengan guru

Tanggung jawab

dan percaya diri

Menyampaikan

tujuan pembelajaran

menyimak Rasa hormat dan

perhatian

Motivasi

Menyanyikan

Pantun dengan lagu

Bernyanyi

bersama

Penghayatan dan

peduli

B. Kegiatan Inti (waktu 50 menit)

B.1 Eksplorasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Bertanya mengenai materi

pantun yang sudah

dipelajari

Menjawab pertanyaan

guru

Keaktifan dan peduli

Memberi kesempatan

untuk siswa memberi

contoh pantun anak

Memberi contoh pantun

anak

Tanggung jawab dan

percaya diri

Memerintahkan siswa

memberi contoh pelafalan

intonasi pantun yang tepat

dan benar

Siswa di depan kelas

mempraktekan pelafalan

intonasi pantun yang

tepat dan benar.

Tanggung jawab dan

percaya diri

B.2 Elaborasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Guru menyebutkan

pantun dengan suara

nyaring

Siswa menyimak guru

yang sedang

menyebutkan pantun dan

kembali menulisnya di

buku tulis.

Teliti dan

bertanggungjawab

Guru memberi contoh Siswa menyimak Teliti dan

Page 142: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

cara penulisan pantun

yang benar

penjelasan guru bertanggungjawab

Guru meminta siswa

untuk maju kedepan kelas

untuk menulis pantun di

papan tulis

Siswa menulis contoh

pantun bebas di papan

tulis

Percaya diri dan

bertanggung jawab

Guru memerintahkan

siswa menulis pantun di

buku tulisnya masing-

masing

Siswa mengerjakan tugas

yang diperintahkan guru

untuk menulis pantun di

buku tulisnya.

Percaya diri dan

bertanggungjawab

Guru memerintahkan

siswa untuk membacakan

pantun yang telah

dibuatnya di depan kelas.

Siswa membacakan

pantun buatannya di

depan kelas.

Bertanggung jawab dan

Percaya diri

B.3 Konfirmasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Guru bertanya jawab

tentang hal-hal yang

belum diketahui siswa

Siswa merespons Tanya

jawab guru

Perhatian dan kefokusan

Memberikan penegasan

dan penguatan terhadap

hasil diskusi siswa

Menyimak kesimpulan

yang disampaikan guru

Perhatian dan kefokusan

C. Penutup (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Guru memberi

kesempatan siswa untuk

memberi kesimpulan

pembelajaran hari ini.

Siswa memberi

kesimpulan materi

pembelajaran awal

sampai akhir.

Percaya diri dan berani

Memberikan refleksi

terhadap materi yang telah

disampaikan.

Mendengarkan dan

menyimak penjelasan

guru

Perhatian dan kefokusan

Memberikan umpan balik

atau feed back terhadap

proses dan hasil

pembelajaran dan Reward

untuk kelompok yang

menang

Melakukan feed back Tanggung jawab dan

jujur

Memberikan tugas

individu terkait materi

pantun.

Siswa mengerjakan tugas

individu terkait materi

pantun

Tanggungjawab

Merencanakan kegiatan

tindak lanjut dalam

Menyimak Jujur dan tanggung

jawab

Page 143: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

pembelajaran remedial,

program pengayaan,

layanan konseling.

VII. Alat/ Sumber Belajar :

Kertas

Buku Pendidikan Bahasa Indonesia

Buku-buku lain yang relevan

Pengalaman guru dan siswa

Lingkungan sekitar

VIII. Penilaian :

Indikator Pencapaian Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Instrumen / Soal

Melafalkan pantun anak

dengan intonasi yang

tepat dan benar

Tes Lisan Esay 12. Lafalkan pantun dengan

intonasi yang tepat dan

benar!

Mendiskusikan

mengenai isi dan

nasehat pantun anak

yang telah dilafalkan

Tes Tertulis Esay 5. Apa jenis pantun tersebut

?

6. Apa nasihat yang

terkandung dalam pantun

tersebut ?

7. Sebutkan bagian

sampiran dan isi pada

pantun tersebut ?

Menugaskan siswa

membuat pantun anak

dengan tepat dan benar

Tes tertulis Esay 2. Buatlah pantun anak

minimal 3 pantun !

Mengemukakan

kembali pantun dengan

tepat dan benar

Tes Lisan

Tes Tulisan

Esay 7. Kemukakan kembali

pantun tersebut dengan tepat

dan benar !

8. Tulislah kembali pantun

yang telah disimak !

Page 144: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Format Kriteria Penilaian

11. PRODUK ( HASIL DISKUSI )

No. Aspek Kriteria Skor

1. Konsep * semua benar

* sebagian besar benar

* sebagian kecil benar

* semua salah

4

3

2

1

12. PERFORMANSI

No. Aspek Kriteria Skor

1.

2.

Kerjasama

Partisipasi

* bekerjasama

* kadang-kadang kerjasama

* tidak bekerjasama

* aktif berpartisipasi

* kadang-kadang aktif

* tidak aktif

4

2

1

4

2

1

3. Lembar Penilaian

No Nama Siswa Performan

Produk Jumlah

Skor Nilai

Kerjasama Partisipasi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10..

CATATAN :

Page 145: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA
Page 146: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

SOAL LATIHAN

a. Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar!

6. Tulislah kembali pantun yang telah disimak!

7. Apa jenis pantun yang kalian dapat dari teman kelompok lain?

8. Apa nasihat yang terkandung dalam pantun tersebut?

9. Jelaskan bagian sampiran dan isi pada pantun tersebut?

10. Buatlah pantun anak minimal 3 pantun!

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 147: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : IV/ II (KONTROL)

Pertemuan Ke : III

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi : 5. Mendengarkan

Mendengarkan pengumuman dan pembacaan

pantun.

I. Kompetensi Dasar :

5.2. Menirukan pembacaan pantun anak dengan lafal dan intonasi yang tepat.

II. Indicator Pencapaian Kompetensi Pembelajaran :

Menulis pantun anak dengan tepat dan benar

Membedakan jenis-jenis pantun

Menyusun baris pantun dengan tepat dan benar

III. Tujuan Pembelajaran :

Melalui penerapan metode ceramah, siswa dapat menulis pantun anak dengan

tepat dan benar.

Melalui penerapan metode ceramah, siswa dapat membedakan jenis-jenis pantun

dengan tepat dan benar.

Melalui penerapan metode ceramah, siswa dapat menyusun baris pantun dengan

tepat benar.

IV. Materi Pembelajaran :

J. Materi Pokok : Pantun

K. Sub Materi Pokok : Pantun Anak

L. Deskripsi Sub Materi Pokok :

(terlampir)

V. Metode Pembelajaran :

Ceramah

Tanya jawab

Penugasan

VI. Langkah-langkah Pembelajaran :

A. Pendahuluan (waktu 10 menit)

Page 148: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Orientasi

Memberi salam

Berdoa bersama-

sama

Mengabsen

kehadiran

Menjawab

salam

Berdoa

bersama-sama

menyimak

Rasa hormat dan

perhatian.

Nilai Spritual

Rasa hormat dan

perhatian

Apersepsi

Memberikan

pertanyaan seputar

pelajaran yang lalu

dan materi pantun

Menjawab dan

berinteraksi

dengan guru

Tanggung jawab

dan percaya diri

Menyampaikan

tujuan pembelajaran

menyimak Rasa hormat dan

perhatian

Motivasi

Ice Breaking

Mengikuti

arahan guru

Penghayatan dan

peduli

B. Kegiatan Inti (waktu 50 menit)

B.1 Eksplorasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Bertanya mengenai materi

pantun yang sudah

dipelajari

Menjawab pertanyaan

guru

Keaktifan dan peduli

Guru menjelaskan cara

menyusun pantun dengan

tepat dan benar

Menyimak penjelasan

guru

Tanggung jawab dan

percaya diri

Menjelaskan jenis-jenis

pantun

Siswa menyimak Tanggung jawab dan

percaya diri

B.2 Elaborasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Guru mengarahkan siswa

bergabung dengan teman

sekelompoknya

Setiap kelompok

bergabung sesuai

kelompoknya

Kerjasama dan

bertanggungjawab

Guru memberikan soal

latihan pantun acak pada

setiap kelompok

Siswa menyusun pantun

acak dengan tepat dan

benar

Teliti dan Perhatian

Guru memerintahkan

setiap kelompok

Setiap kelompok

menyusun pantun acak

Kerjasama dan teliti

Page 149: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

menyusun pantun acak

dan menuliskan kembali

pantun tersebut.

dan menuliskan kembali

satu pantun tersebut.

Guru menyebutkan jenis-

jenis pantun dan bertanya

mengenai jenis pantun

tersebut.

Siswa menyimak dan

menjawab pertanyaan

guru.

Kerja sama dan teliti

Guru menyebutkan

kembali pantun anak dan

memerintahkan siswa

untuk dituliskan kembali

di buku tulis masing-

masing.

Siswa menyimak pantun

anak tersebut dan

kembali menuliskan

pantun tersebut di buku

tulis.

Kerjasama dan tertib

B.3 Konfirmasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Guru bertanya jawab

tentang hal-hal yang

belum diketahui siswa

Siswa merespons Tanya

jawab guru

Perhatian dan kefokusan

Memberikan penegasan

dan penguatan terhadap

hasil diskusi siswa

Menyimak kesimpulan

yang disampaikan guru

Perhatian dan kefokusan

C. Penutup (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Guru memberi

kesempatan siswa untuk

memberi kesimpulan

pembelajaran hari ini.

Siswa memberi

kesimpulan materi

pembelajaran awal

sampai akhir.

Percaya diri dan berani

Memberikan refleksi

terhadap materi yang telah

disampaikan.

Mendengarkan dan

menyimak penjelasan

guru

Perhatian dan kefokusan

Memberikan umpan balik

atau feed back terhadap

proses dan hasil

pembelajaran dan Reward

untuk kelompok yang

menang

Melakukan feed back Tanggung jawab dan

jujur

Memberikan tugas

individu terkait materi

pantun.

Siswa mengerjakan tugas

individu terkait materi

pantun

Tanggungjawab

Merencanakan kegiatan

tindak lanjut dalam

pembelajaran remedial,

Menyimak Jujur dan tanggung

jawab

Page 150: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

program pengayaan,

layanan konseling.

VII. Alat/ Sumber Belajar :

Buku Pendidikan Bahasa Indonesia.

Buku-buku lain yang relevan

Pengalaman guru dan siswa

Lingkungan sekitar

VIII. Penilaian :

Indikator Pencapaian Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Instrumen / Soal

Menulis pantun anak

Tes Tertulis Esay 13. Tulislah pantun dengan

tepat dan benar !

14. Apa nasihat yang

terkandung dalam pantun

tersebut ?

15. Sebutkan bagian

sampiran dan isi pada

pantun tersebut ?

Membedakan jenis-

jenis pantun

Tes Tertulis Esay 8. Perhatikan jenis pantun

dibawah ini, pantun

manakah yang termasuk

jenis pantun anak !

(Terlampir)

Menyusun baris pantun

dengan tepat dan benar

Tes tertulis Esay 2. Susunlah pantun acak ini

dengan tepat dan benar !

Page 151: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Format Kriteria Penilaian

13. PRODUK ( HASIL DISKUSI )

No. Aspek Kriteria Skor

1. Konsep * semua benar

* sebagian besar benar

* sebagian kecil benar

* semua salah

4

3

2

1

14. PERFORMANSI

No. Aspek Kriteria Skor

1.

2.

Kerjasama

Partisipasi

* bekerjasama

* kadang-kadang kerjasama

* tidak bekerjasama

* aktif berpartisipasi

* kadang-kadang aktif

* tidak aktif

4

2

1

4

2

1

3. Lembar Penilaian

No Nama Siswa Performan

Produk Jumlah

Skor Nilai

Kerjasama Partisipasi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10..

CATATAN :

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

Untuk Siswa yang belum memenuhi syarat nilai sesuai KKM maka diadakan Remedial

Page 152: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Bekasi, ……2015

Mengetahui

Kepala Sekolah, Dosen Pembimbing

Suherman Bahrum, S.Pd., M.Si Dindin Ridwanuddin, M.Pd

NIP. 196503041986101001 NIP. 197711212011011001

Guru Kelas VI A Mahasiswa Peneliti

Asep, S.Pd Amalia Fauziah

NIM. 1111018300003

Page 153: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

SOAL LATIHAN

1. Tulislah pantun yang telah disimak!

2. Apa nasihat yang terkandung dalam pantun yang disimak?

3. Sebutkan bagian sampiran dan isi pada pantun yang disimak ?

4. Perhatikan jenis-jenis pantun di bawah ini, pantun manakah yang termasuk

jenis pantun anak?

Elok Rupa kembang jati

Dibawa itik pulang petang

Tidak terkata besar hati

Melihat ibu sudah datang

Naik Motor merknya Honda

Pergi sebentar kerumah Hanapi

Bila cinta mekar di dada

Siang terkenang malam termimpi

Supaya tangan tidak terluka

Jangan dikepit hulunya kapak

Supaya Tuhan tidak murka

Jangan sakiti Ibu dan Bapak

5. Susunlah pantun acak ini secara benar dan tepat!

Kalau ada kata-kataku yang salah

jangan masukkan dalam hati

Kalau ada jarum yang patah

Jangan masukkan dalam peti

Kura-kura dalam perahu

Page 154: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Sudah gaharu cendana pula

Pura-pura tidak tahu

Sudah tahu bertanya pula

Wahai kamu cepatlah tobat

Kucing itu kakinya empat

Sebelum ajal mendekat

Kalau tiga berarti cacat

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 155: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : IV/ II (KONTROL)

Pertemuan Ke : IV

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi : 5. Mendengarkan

Mendengarkan pengumuman dan pembacaan

pantun.

I. Kompetensi Dasar :

5.2. Menirukan pembacaan pantun anak dengan lafal dan intonasi yang tepat.

II. Indicator Pencapaian

Kompetensi Pembelajaran :

Mencatat kosa kata baku dalam pantun anak

Mengemukakan nilai yang terkandung dalam pantun anak

III. Tujuan Pembelajaran :

Melalui penerapan metode ceramah, siswa dapat mencatat kosa kata baku dalam

pantun anak.

Melalui penerapan metode ceramah, siswa dapat mengemukakan nilai yang

terkandung dalam pantun anak

IV. Materi Pembelajaran :

M. Materi Pokok : Pantun

N. Sub Materi Pokok : Pantun Anak

O. Deskripsi Sub Materi Pokok :

(terlampir)

V. Metode Pembelajaran :

Ceramah

(Kerja kelompok)

Tanya jawab

Penugasan

Page 156: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

VI. Langkah-langkah Pembelajaran :

A. Pendahuluan (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Orientasi

Memberi salam

Berdoa bersama-

sama

Mengabsen

kehadiran

Menjawab

salam

Berdoa

bersama-sama

Menyimak

Rasa hormat dan

perhatian.

Nilai Spritual

Rasa hormat dan

perhatian

Apersepsi

Memberikan

pertanyaan seputar

pelajaran yang lalu

dan materi pantun

Menjawab dan

berinteraksi

dengan guru

Tanggung jawab

dan percaya diri

Menyampaikan

tujuan pembelajaran

Menyimak Rasa hormat dan

perhatian

Motivasi

Ice Breaking

sebelum belajar

Mengikuti

arahan guru

Penghayatan dan

peduli

B. Kegiatan Inti (waktu 50 menit)

B.1 Eksplorasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Bertanya mengenai materi

pantun yang sudah

dipelajari

Menjawab pertanyaan

guru

Keaktifan dan peduli

Guru menjelaskan nilai-

nilai yang terkandung

dalam pantun

Siswa menyimak Tanggung jawab dan

percaya diri

B.2 Elaborasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Guru mengarahkan siswa

bergabung dengan teman

sekelompoknya

Setiap kelompok

bergabung sesuai

kelompoknya

Kerjasama dan

bertanggungjawab

Guru memberikan contoh

nilai yang terkandung

dalam pantun yang

dibacakannya.

Siswa menyimak Teliti dan Perhatian

Page 157: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Guru membacakan pantun

dengan suara nyaring dan

guru memerintahkan

siswa menuliskan kembali

pantun yang telah

disimaknya.

Siswa menyimak dan

menuliskan kembali

pantun tersebut dengan

tepat dan benar.

Tanggungjawab dan teliti

Guru bertanya mengenai

nilai apa yang terkandung

pada pantun yang telah

dibacakannya.

Siswa menyimak dan

menjawab pertanyaan

guru.

Kerjasama dan teliti

Guru menjelaskan kosa

kata baku dan tidak baku

dalam bahasa Indonesia

pada materi pantun.

Siswa menyimak

penjelasan guru.

Perhatian dan teliti

Guru memberikan soal

pantun dengan mencari

kosa kata baku dan nilai

yang terkandung dalam

pantun tersebut.

Siswa perkelompok

mengerjakan soal yang

telah diberikan oleh guru.

Kerja sama dan teliti

B.3 Konfirmasi (waktu 20 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Guru bertanya jawab

tentang hal-hal yang

belum diketahui siswa

Siswa merespons Tanya

jawab guru

Perhatian dan kefokusan

Memberikan penegasan

dan penguatan terhadap

hasil diskusi siswa

Menyimak kesimpulan

yang disampaikan guru

Perhatian dan kefokusan

C. Penutup (waktu 10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan siswa Nilai Karakter

Guru memberi

kesempatan siswa untuk

memberi kesimpulan

pembelajaran hari ini.

Siswa memberi

kesimpulan materi

pembelajaran awal

sampai akhir.

Percaya diri dan berani

Memberikan refleksi

terhadap materi yang telah

disampaikan.

Mendengarkan dan

menyimak penjelasan

guru

Perhatian dan kefokusan

Memberikan umpan balik

atau feed back terhadap

proses dan hasil

pembelajaran dan Reward

untuk kelompok yang

menang

Melakukan feed back Tanggung jawab dan

jujur

Page 158: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Memberikan tugas

individu terkait materi

pantun.

Siswa mengerjakan tugas

individu terkait materi

pantun

Tanggungjawab

Merencanakan kegiatan

tindak lanjut dalam

pembelajaran remedial,

program pengayaan,

layanan konseling.

Menyimak Jujur dan tanggung

jawab

VII. Alat/ Sumber Belajar :

Buku Pendidikan Bahasa Indonesia.

Buku-buku lain yang relevan

Pengalaman guru dan siswa

Lingkungan sekitar

VIII. Penilaian :

Indikator Pencapaian Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Instrumen / Soal

Mencatat kosa kata

baku dalam pantun

anak

Tes Tertulis Esay 16. Tulislah kosa kata baku

dalam pantun tersebut!

Mengemukakan nilai

yang terkandung dalam

pantun anak

Tes Lisan Esay 17. Tulislah pantun yang

disimak!

18. Nilai apa yang

terkandung dalam pantun

tersebut ?

Format Kriteria Penilaian

15. PRODUK ( HASIL DISKUSI )

No. Aspek Kriteria Skor

1. Konsep * semua benar

* sebagian besar benar

* sebagian kecil benar

* semua salah

4

3

2

1

Page 159: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

16. PERFORMANSI

No. Aspek Kriteria Skor

1.

2.

Kerjasama

Partisipasi

* bekerjasama

* kadang-kadang kerjasama

* tidak bekerjasama

* aktif berpartisipasi

* kadang-kadang aktif

* tidak aktif

4

2

1

4

2

1

3. Lembar Penilaian

No Nama Siswa Performan

Produk Jumlah

Skor Nilai

Kerjasama Partisipasi

1.

2.

3.

4.

5..

CATATAN :

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

Untuk Siswa yang belum memenuhi syarat nilai sesuai KKM maka diadakan Remedial

Bekasi, ……2015

Mengetahui

Kepala Sekolah, Dosen Pembimbing

Suherman Bahrum, S.Pd., M.Si Dindin Ridwanuddin, M.Pd

NIP. 196503041986101001 NIP. 197711212011011001

Page 160: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Guru Kelas VI A Mahasiswa Peneliti

Asep, S.Pd Amalia Fauziah

NIM. 1111018300003

Page 161: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

SOAL LATIHAN

B. Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar!

1. Tuliskan kembali pantun yang telah disimak!

2. Nilai apa yang terkandung dalam pantun tersebut?

3. Tulislah kosa kata baku dalam pantun tersebut!

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 162: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Lampiran 13

DESKRIPSI STATISTIK PRETEST KELOMPOK EKSPRIMEN

Statistics

EKSPERIMEN

N Valid 25

Missing 25

Mean 65,68

Median 65,00

Mode 65

Std. Deviation 12,783

Variance 163,393

Range 51

Minimum 40

Maximum 91

Sum 1642

Page 163: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

PRETEST EKSPERIMEN

EKSPERIMEN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 40 1 2,0 4,0 4,0

48 1 2,0 4,0 8,0

50 2 4,0 8,0 16,0

52 2 4,0 8,0 24,0

59 1 2,0 4,0 28,0

60 1 2,0 4,0 32,0

62 2 4,0 8,0 40,0

63 1 2,0 4,0 44,0

65 3 6,0 12,0 56,0

68 1 2,0 4,0 60,0

69 1 2,0 4,0 64,0

70 1 2,0 4,0 68,0

75 2 4,0 8,0 76,0

77 2 4,0 8,0 84,0

78 1 2,0 4,0 88,0

83 1 2,0 4,0 92,0

86 1 2,0 4,0 96,0

91 1 2,0 4,0 100,0

Total 25 50,0 100,0

Missing System 25 50,0

Total 50 100,0

Page 164: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Lampiran 14

DESKRIPSI STATISTIK PRETEST KELOMPOK KONTROL

Statistics

KONTROL

N Valid 25

Missing 25

Mean 58,96

Median 59,00

Mode 45

Std. Deviation 11,066

Variance 122,457

Range 39

Minimum 40

Maximum 79

Sum 1474

Page 165: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

PRETEST KONTROL

KONTROL

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 40 1 2,0 4,0 4,0

45 4 8,0 16,0 20,0

46 1 2,0 4,0 24,0

50 1 2,0 4,0 28,0

54 1 2,0 4,0 32,0

55 2 4,0 8,0 40,0

56 1 2,0 4,0 44,0

58 1 2,0 4,0 48,0

59 1 2,0 4,0 52,0

60 1 2,0 4,0 56,0

62 2 4,0 8,0 64,0

65 3 6,0 12,0 76,0

70 2 4,0 8,0 84,0

73 1 2,0 4,0 88,0

75 2 4,0 8,0 96,0

79 1 2,0 4,0 100,0

Total 25 50,0 100,0

Missing System 25 50,0

Total 50 100,0

Page 166: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Lampiran 15

DESKRIPSI STATISTIK POSTTEST KELOMPOK EKSPERIMEN

Statistics

EKSPERIMEN

N Valid 25

Missing 25

Mean 84,76

Std. Error of Mean 1,549

Median 85,00

Mode 80a

Std. Deviation 7,747

Variance 60,023

Range 27

Minimum 70

Maximum 97

Sum 2119

a. Multiple modes exist. The smallest value is

shown

Page 167: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

POSTTEST EKSPERIMEN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 70 1 2,0 4,0 4,0

72 1 2,0 4,0 8,0

74 1 2,0 4,0 12,0

75 1 2,0 4,0 16,0

79 2 4,0 8,0 24,0

80 4 8,0 16,0 40,0

85 4 8,0 16,0 56,0

87 3 6,0 12,0 68,0

90 2 4,0 8,0 76,0

92 1 2,0 4,0 80,0

95 4 8,0 16,0 96,0

97 1 2,0 4,0 100,0

Total 25 50,0 100,0

Missing System 25 50,0

Total 50 100,0

Page 168: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Lampiran 16

DESKRIPSI STATISTIK POSTTEST KELOMPOK KONTROL

Statistics

KONTROL

N Valid 25

Missing 25

Mean 72,36

Std. Error of Mean 2,215

Median 75,00

Mode 75

Std. Deviation 11,075

Variance 122,657

Range 47

Minimum 40

Maximum 87

Sum 1809

a. Multiple modes exist. The smallest value is

shown

Page 169: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

POSTTEST KONTROL

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 40 1 2,0 4,0 4,0

50 1 2,0 4,0 8,0

57 1 2,0 4,0 12,0

64 1 2,0 4,0 16,0

65 2 4,0 8,0 24,0

67 1 2,0 4,0 28,0

70 1 2,0 4,0 32,0

72 1 2,0 4,0 36,0

73 2 4,0 8,0 44,0

75 5 10,0 20,0 64,0

77 1 2,0 4,0 68,0

79 1 2,0 4,0 72,0

81 1 2,0 4,0 76,0

82 4 8,0 16,0 92,0

86 1 2,0 4,0 96,0

87 1 2,0 4,0 100,0

Total 25 50,0 100,0

Missing System 25 50,0

Total 50 100,0

Page 170: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Lampiran 17

UJI NORMALITAS PRETEST KELAS EKSPERIMEN

DAFTAR NILAI Pretest Eksperimen

SDN Bekasi Jaya II

NO NAMA Xi Zi F(Zi) S(Zi) [F(Zi)-S(Zi)]

1 y 40 -2,00899 0,022269 0,04 0,017731

2 u 48 -1,38314 0,083311 0,08 0,003311

3 n 50 -1,22667 0,109973 0,16 0,050027

4 o 50 -1,22667 0,109973 0,16 0,050027

5 m 52 -1,07021 0,142262 0,24 0,097738

6 x 52 -1,07021 0,142262 0,24 0,097738

7 e 59 -0,52259 0,300631 0,28 0,020631

8 f 60 -0,44436 0,328393 0,32 0,008393

9 g 62 -0,28789 0,386714 0,4 0,013286

10 l 62 -0,28789 0,386714 0,4 0,013286 L hitung 0,097738

11 r 63 -0,20966 0,416966 0,44 0,023034 L tabel 0,159066

12 c 65 -0,0532 0,478787 0,56 0,081213

13 h 65 -0,0532 0,478787 0,56 0,081213

14 j 65 -0,0532 0,478787 0,56 0,081213

15 a 68 0,181498 0,572011 0,6 0,027989

16 i 69 0,259729 0,602464 0,64 0,037536

17 d 70 0,337961 0,632304 0,68 0,047696

18 k 75 0,72912 0,767036 0,76 0,007036

19 t 75 0,72912 0,767036 0,76 0,007036

20 v 77 0,885583 0,812079 0,84 0,027921

21 w 77 0,885583 0,812079 0,84 0,027921

22 p 78 0,963815 0,832431 0,88 0,047569

23 q 83 1,354973 0,912287 0,92 0,007713

24 b 86 1,589668 0,944045 0,96 0,015955

25 s 91 1,980827 0,976195 1 0,023805

rata-rata 65,68

stdv 12,78254

MAX 91

MIN 40

Page 171: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Lampiran 18

UJI NORMALITAS PRETEST KELAS KONTROL

DAFTAR NILAI Pretest Kontrol

SDN Bekasi Jaya II

NO NAMA Xi Zi F(Zi) S(Zi) [F(Zi)-S(Zi)]

1 k 40 -1,71335 0,043324 0,04 0,003324

2 e 45 -1,26152 0,103561 0,2 0,096439

3 q 45 -1,26152 0,103561 0,2 0,096439

4 t 45 -1,26152 0,103561 0,2 0,096439

5 y 45 -1,26152 0,103561 0,2 0,096439

6 a 46 -1,17115 0,120769 0,24 0,119231

7 h 50 -0,80969 0,20906 0,28 0,07094

8 i 54 -0,44822 0,326998 0,32 0,006998

9 f 55 -0,35785 0,360227 0,4 0,039773

10 p 55 -0,35785 0,360227 0,4 0,039773 L hitung 0,119231

11 j 56 -0,26749 0,394548 0,44 0,045452 L tabel 0,159066

12 v 58 -0,08675 0,465434 0,48 0,014566

13 s 59 0,003615 0,501442 0,52 0,018558

14 w 60 0,093981 0,537438 0,56 0,022562

15 d 62 0,274715 0,608232 0,64 0,031768

16 m 62 0,274715 0,608232 0,64 0,031768

17 c 65 0,545815 0,707404 0,76 0,052596

18 g 65 0,545815 0,707404 0,76 0,052596

19 l 65 0,545815 0,707404 0,76 0,052596

20 n 70 0,997649 0,840775 0,84 0,000775

21 u 70 0,997649 0,840775 0,84 0,000775

22 x 73 1,26875 0,897735 0,88 0,017735

23 o 75 1,449483 0,926399 0,96 0,033601

24 r 75 1,449483 0,926399 0,96 0,033601

25 b 79 1,81095 0,964926 1 0,035074

rata-rata 58,96

stdv 11,06601

MAX 79

MIN 40

Page 172: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Lampiran 19

UJI NORMALITAS POSTTEST KELAS KONTROL

DAFTAR NILAI Postest Kontrol

SDN Bekasi Jaya II

NO NAMA Xi Zi F(Zi) S(Zi) [F(Zi)-S(Zi)]

1 Y 40 -2,92188 0,00174 0,04 0,03826

2 k 50 -2,01895 0,021746 0,08 0,058254

3 v 57 -1,3869 0,082736 0,12 0,037264

4 a 64 -0,75485 0,225169 0,16 0,065169

5 h 65 -0,66456 0,253167 0,24 0,013167

6 t 65 -0,66456 0,253167 0,24 0,013167

7 e 67 -0,48397 0,314203 0,28 0,034203

8 q 70 -0,21309 0,415628 0,32 0,095628

9 i 72 -0,03251 0,487034 0,36 0,127034

10 c 73 0,057788 0,523041 0,44 0,083041 L hitung 0,127034

11 s 73 0,057788 0,523041 0,44 0,083041 L tabel 0,159066

12 d 75 0,238374 0,594204 0,64 0,045796

13 g 75 0,238374 0,594204 0,64 0,045796

14 j 75 0,238374 0,594204 0,64 0,045796

15 m 75 0,238374 0,594204 0,64 0,045796

16 w 75 0,238374 0,594204 0,64 0,045796

17 p 77 0,41896 0,662377 0,68 0,017623

18 l 79 0,599546 0,725596 0,72 0,005596

19 b 81 0,780132 0,782343 0,76 0,022343

20 f 82 0,870425 0,807966 0,88 0,072034

21 n 82 0,870425 0,807966 0,88 0,072034

22 r 82 0,870425 0,807966 0,88 0,072034

23 u 82 0,870425 0,807966 0,88 0,072034

24 o 86 1,231597 0,89095 0,96 0,06905

25 x 87 1,321891 0,906898 1 0,093102

rata-rata 72,36

stdv 11,07505

MAX 87

MIN 40

Page 173: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Lampiran 20

UJI NORMALITAS POSSTEST EKSPERIMEN

DAFTAR NILAI POSTEST EKSPERIMEN

NO NAMA Xi Zi F(Zi) S(Zi) [F(Zi)-S(Zi)]

1 o 70 -1,90514 0,028381 0,04 0,011619

2 y 72 -1,64699 0,04978 0,058824 0,009043

3 m 74 -1,38884 0,082441 0,12 0,037559

4 i 75 -1,25977 0,103877 0,16 0,056123

5 j 79 -0,74347 0,228599 0,24 0,011401

6 x 79 -0,74347 0,228599 0,24 0,011401

7 a 80 -0,61439 0,269478 0,4 0,130522

8 g 80 -0,61439 0,269478 0,4 0,130522 L hitung 0,130522

9 n 80 -0,61439 0,269478 0,4 0,130522 L tabel 0,141873

10 u 80 -0,61439 0,269478 0,4 0,130522

11 c 85 0,030978 0,512356 0,56 0,047644

12 k 85 0,030978 0,512356 0,56 0,047644

13 l 85 0,030978 0,512356 0,56 0,047644

14 p 85 0,030978 0,512356 0,56 0,047644

15 e 87 0,289127 0,613758 0,68 0,066242

16 f 87 0,289127 0,613758 0,68 0,066242

17 h 87 0,289127 0,613758 0,68 0,066242

18 q 90 0,67635 0,750591 0,76 0,009409

19 t 90 0,67635 0,750591 0,76 0,009409

20 d 92 0,934498 0,824977 0,8 0,024977

21 r 95 1,321721 0,90687 0,96 0,05313

22 s 95 1,321721 0,90687 0,96 0,05313

23 v 95 1,321721 0,90687 0,96 0,05313

24 w 95 1,321721 0,90687 0,96 0,05313

25 b 97 1,57987 0,942932 1 0,057068

rata-rata 84,76

stdv 7,747473

MAX 97

MIN 70

Page 174: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Lampiran 21

UJI HOMOGENITAS PRETEST KELOMPOK KONTROL DAN

EKSPERIMEN

UJI HOMOGENITAS PRETEST

EKSPERIMEN kontrol 40 40

UJI HOMOGENITAS

48 45

MEAN EKSPERIMEN 65,68

50 45

MEAN KONTROL 58,96

50 45

BEDA 2 MEAN -6,72

52 45

52 46

VARIAN KELOMPOK EKSPERIMEN 163,3933333

59 50

VARIAN KELOMPOK KONTROL 122,4566667

60 54

62 55

62 55

63 56

65 58

65 59

65 60

68 62

69 62

70 65

75 65

75 65

77 70

Fhit 1,334295125

77 70

F tab= (0.05, (24,24)

78 73

F hit< F tab, 1,983759568

83 75

86 75

91 79

Page 175: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Lampiran 22

UJI HOMOGENITAS POSTTEST KELOMPOK KONTROL DAN

EKSPERIMEN

UJI HOMOGENITAS POSTTEST

EKSPERIMEN kontrol 70 40

UJI HOMOGENITAS

72 50

MEAN EKSPERIMEN 84,76

74 57

MEAN KONTROL 72,36

75 64

BEDA 2 MEAN -12,4

79 65

79 65

VARIAN KELOMPOK EKSPERIMEN 60,02333

80 67

VARIAN KELOMPOK KONTROL 122,6567

80 70

80 72

80 73

85 73

85 75

85 75

85 75

87 75

87 75

87 77

90 79

90 81

92 82

Fhit 0,489361

95 82

F tab= (0.05, (24,24)

95 82

F hit< F tab, 1,98376

95 82

95 86

97 87

Page 176: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Lampiran 23

UJI HIPOTESIS PRETEST KELOMPOK KONTROL DAN KELOMPOK

EKSPERIMEN

uji t

y1 y2 y1 2 y2 2

40 40 1600,00 1600,00 n1 25

48 45 2304,00 2025,00 n2 25

50 45 2500,00 2025,00 jml y1 1642

50 45 2500,00 2025,00 jml y2 1474

52 45 2704,00 2025,00 jml y1 2 181047

52 46 2704,00 2116,00 jml y2 2 133843

59 50 3481,00 2500,00 y1 rata2 65,680

60 54 3600,00 2916,00 y2 rata2 58,960

62 55 3844,00 3025,00 6,720

62 55 3844,00 3025,00 y1 2 73200,440

63 56 3969,00 3136,00 y2 2 46935,96

65 58 4225,00 3364,00 db 48

65 59 4225,00 3481,00 S gab 2502,8417

65 60 4225,00 3600,00 51,1

68 62 4624,00 3844,00 t hit 0,5977584

69 62 4761,00 3844,00

70 65 4900,00 4225,00 t tab 1,9912544

75 65 5625,00 4225,00

75 65 5625,00 4225,00

77 70 5929,00 4900,00

77 70 5929,00 4900,00

78 73 6084,00 5329,00

83 75 6889,00 5625,00

86 75 7396,00 5625,00

91 79 8281,00 6241,00

JML 1642 1474 111768 89846

Page 177: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Lampiran 24

UJI HIPOTESIS POSTTEST KELOMPOK KONTROL DAN KELOMPOK

EKSPERIMEN

uji t

y1 y2 y1 2 y2 2

80 40 6400,00 1600,00 n1 25

97 50 9409,00 2500,00 n2 25

85 57 7225,00 3249,00 jml y1 2119

92 64 8464,00 4096,00 jml y2 1809

87 65 7569,00 4225,00 jml y1 2 181047

87 65 7569,00 4225,00 jml y2 2 133843

80 67 6400,00 4489,00 y1 rata2 84,760

87 70 7569,00 4900,00 y2 rata2 72,360

75 72 5625,00 5184,00 12,400

79 73 6241,00 5329,00 y1 2 1440,560

85 73 7225,00 5329,00 y2 2 2943,76

85 75 7225,00 5625,00 db 48

74 75 5476,00 5625,00 S gab 91,34

80 75 6400,00 5625,00 9,76

70 75 4900,00 5625,00 t hit 5,774963

85 75 7225,00 5625,00

90 77 8100,00 5929,00 t tab 1,991254

95 79 9025,00 6241,00

95 81 9025,00 6561,00

90 82 8100,00 6724,00

80 82 6400,00 6724,00

95 82 9025,00 6724,00

95 82 9025,00 6724,00

79 86 6241,00 7396,00

72 87 5184,00 7569,00

JML 2119 1809 181047 133843

Page 178: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Lampiran 25

Foto Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas

Page 179: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA
Page 180: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA
Page 181: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA
Page 182: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Lampiran 26

Kelas Eksperimen

No Nama Pretest Posttest

1 A 68 80

2 B 86 97

3 C 65 85

4 D 70 92

5 E 59 87

6 F 60 87

7 G 62 80

8 H 65 87

9 I 69 75

10 J 65 79

11 K 75 85

12 L 62 85

13 M 52 74

14 N 50 80

15 O 50 70

16 P 78 85

17 Q 83 90

18 R 63 95

19 S 91 95

20 T 75 90

21 U 48 80

22 V 77 95

23 W 77 95

24 X 52 79

25 Y 40 72

Page 183: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Jumlah 1642 2119

Rata-rata 65,68 84,76

Lampiran 27

Kelas Kontrol

No Nama Pretest Posttest

1 a 46 64

2 b 79 81

3 c 65 73

4 d 62 75

5 e 45 67

6 f 55 82

7 g 65 75

8 h 50 65

9 i 54 72

10 j 56 75

11 k 40 50

12 l 65 79

13 m 62 75

14 n 70 82

15 o 75 86

16 p 55 77

17 q 45 70

18 r 75 82

19 s 59 73

20 t 45 65

21 u 70 82

22 v 58 57

Page 184: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

23 w 60 75

24 x 73 87

25 y 45 40

Jumlah 1474 2119

Rata-rata 58,96 84,76

Page 185: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA
Page 186: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA
Page 187: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA
Page 188: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA
Page 189: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA
Page 190: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA
Page 191: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA
Page 192: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA
Page 193: PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30295/3/AMALIA... · JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU ... JAKARTA

Amalia Fauziah, Penulis lahir di Bekasi,

pada tanggal 06 Juni 1993. Penulis adalah

anak keempat dari pasangan H.M. Yusuf dan

Hj. Halimah. Penulis mengenyam

pendidikan TK Nurul Huda pada tahun

1997-1998, lalu melanjutkan Sekolah Dasar

pada tahun 1999-2005, selanjutnya

melanjutkan sekolah MTS di Annida Al-

Islamy Bekasi pada tahun 2005-2008, lalu

meneruskan kembali di MA Annida Al-

Islamy Bekasipada tahun 2008-2011. Pada

tahun 2011 penulis melanjutkan pendidikan

S1 Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dunia pendidikan adalah impian penulis dari sejak kecil untuk terlibat dalam mencerdaskan

anak bangsa. Dengan berkembangnya dan bertambahnya usia, penulis mendapatkan

pengalaman dan wawasan di setiap pengalaman yang telah dilewatinya. Karena menurut

penulis ilmu tidak hanya didapat dibangku sekolah melainkan di organisasi dan pengalaman

lainnya. Penulis pun aktif pada Organisasi intra kampus maupun ektra kampus. Penulis kini

sedang menjalani ibadahnya sesuai dengan bidang diembannya yaitu menjadi guru di MI

Nurul Islam Rempoa, dan mengabdi di sebuah Organisasi yang telah dilahirkanya.