pengaruh metode outdoor study terhadap ......ipa siswa kelas iv upt sd negeri 215 banyuurip...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH METODE OUTDOOR STUDY TERHADAP HASIL
BELAJAR IPA SISWA KELAS IV UPT SD NEGERI 215 BANYUURIP
KABUPATEN LUWU UTARA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
O l e h
FIPTA SYNTIA
105401118916
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2020
ii
iii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Fipta Syntia
Nim : 105401118916
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi :Pengaruh Metode Outdoor Study Terhadap Hasil Belajar
IPA Siswa Kelas IV UPT SD Negeri 215 Banyuurip
Kabupaten Luwu Utara
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Oktober 2020
Yang Membuat Permohonan
Fipta Syntia
iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Fipta Syntia
Nim : 105401118916
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1
Judul Skripsi :Pengaruh Metode Outdoor Study Terhadap Hasil Belajar
IPA Siswa Kelas IV UPT SD Negeri 215 Banyuurip
Kabupaten Luwu Utara
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3 saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Makassar, Oktober 2020
Yang Membuat Perjanjian
Fipta Syntia
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“ Tidak penting seberapa lambat anda melaju, selagi anda tidak pernah
berhenti ”
(Fipta Syntia)
Kupersembahkan karya ini untuk :
Kedua orang tua, saudaraku dan sahabatku,
atas keikhlasan dan doanya dalam mendukung
penulis mewujudkan harapan menjadi kenyataan.
vi
ABSTRAK
Fipta Syntia, 2020. Pengaruh Metode Outdoor Study Terhadap Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas IV UPT SD Negeri 215 Banyuurip Kabupaten Luwu Utara. Skripsi.
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Irmawanty dan
Mar’uf.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Metode
Outdoor Study terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV UPT SD Negeri 215
Banyuurip Kabupaten Luwu Utara.Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif dengan desain penelitian Pre-Eksperimental dalam bentuk penelitian
Quasi Eksperimen Desain. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas IV UPT
SD Negeri 215 Banyuurip. sampel yang digunakan keseluruhan kelas IV yang
terdiri dari kelas IV A dan kelas IV B, dengan menjadikan populasi sebagai sampel
yaitu 16 siswa, penelitian ini menggunakan kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Instrument penelitian yang digunakan yaitu observasi dan tes, sedangkan teknik
pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes, observasi. Analisis data
yang digunakan yaitu analisis data deskritif dan analisis data inferensial.Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa hasil uji independent sampel t test, Setelah
diperoleh t hitung diperoleh t hitung 4,163 t tabel = 2,145 maka4,163 > 2,145 dan nilai
sig (2-tailed) diperoleh 0,002 maka diperoleh sig (2-tailed) < 0,05. Berdasarkan
hasil tersebut dapat disimpulakan bahwa metodeOutdoor Study berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa kelas IVUPT SD Negeri 215 Banyuurip Kabupaten
Luwu Utara.
Kata Kunci : Outdoor Study, Hasil Belajar.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘alamin puji dan syukur ke hadirat Allah Swt atas
segala limpahan rahmat dan segala nikmat yang selalu tercurahkan kepada penulis,
salam dan salawat kepada junjungan Nabi Muhammmad saw, keluarga, sahabat dan
seluruh ummat muslim yang tetap istiqamah pada ajarannya. Pada kesempatan ini
penulis mendapat nikmat yang luar biasa karena dapat menyelesaikan skripsi ini
untuk memenuhi salah satu syarat guna mengikuti ujian skripsi pada Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikit mengalami hambatan, akan
tetapi atas berkat pertolongan sang Khalik Allah Swt penulis dapat mengatasinya
dengan baik. Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena
itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuannya baik berupa tenaga maupun materi dalam penyelesaian skripsi ini mulai
dari awal sampai selesai. Ucapan terima kasih yang tidak terhingga dan teristimewa
untuk yang penulis cintai dan mencintai penulis dengan sepenuh hati kepada kedua
orang tua, Ayah Anwar dan Ibunda Nurbaeti atas pengorbanannya yang tak akan
pernah bisa penulis balas walaupun sampai titik peluh yang terakhir. Ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan terkhusus kepada ibu Irmawanty,
S.Si.,M.Si. selaku Pembimbing I dan Ma’ruf, S.Pd.,M.Pd., selaku Pembimbing II
viii
yang ditengah kesibukannya masih dapat meluangkan waktunya membantu dan
membimbing penulis.
Demikian juga penulis sampaikan terimakasih tidak terhingga kepada
Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.
Erwin Akib S.Pd.,M.Pd.,Ph.D, Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar.
Aliem Bahri S.Pd.,M.Pd. dan Ernawati, S.Pd.,M.Pd. Ketua Jurusan dan Sekretaris
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Muhammadiyah
Makassar. Bapak dan Ibu Dosen pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan bekal dan
ilmu pengetahuan selama mengikuti pendidikan. Pihak-pihak lain yang telah
banyak membantu penulis sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
Tiada imbalan yang dapat diberikan, hanya kepada Allah Swt penulis
menyerahkan segalanya dan semoga bantuan yang diberikan selama ini bernilai
ibadah di sisi-Nya Aamiin.
Makassar, 04 Februari 2020
Fipta Syntia
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii
SURAT PERJANJIAN ................................................................................ iv
SURAT PERNYATAAN............................................................................... v
MOTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................. vi
ABSTRAK .................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
Daftar Isi........................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 8
A. Landasan Teori .............................................................................. 8
1. Pengertian Pembelajaran IPA .................................................. 8
2. Materi Peduli Terhadap Makhluk Hidup ............................... 10
3. Metode Outdoor Study ......................................................... 14
4. Hasil Belajar .......................................................................... 24
B. Penelitian Yang Relevan.............................................................. 27
C. Kerangka Fikir ............................................................................. 28
x
D. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. 32
A. Jenis Penelitian............................................................................ 32
B. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................. 33
C. Defenisi Operasional Variabel.................................................... 33
D. Instrumen Penelitian ................................................................... 35
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 36
F. Teknik Analisis Data .................................................................. 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 45
A. Hasil Penelitian ........................................................................... 45
B. Pembahasan ................................................................................ 60
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 63
A. Simpulan ..................................................................................... 63
B. Saran ........................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 65
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Desain Penelitian .................................................................................... 32
3.2 Daftar Jumlah Sampel ............................................................................ 33
3.3 Pedoman Observasi Proses Pembelajaran .............................................. 36
3.4 Kategori Respon Siswa .......................................................................... 40
3.5 Teknik Kategori Standar Ketuntasan Hasil Belajar ............................... 41
3.6 Standar Ketuntasan Hasil Belajar ipa ..................................................... 41
3.7 Klasifikasi N-gain Ternormalisasi ......................................................... 43
4.1 Hasil Observasi Proses Pembelajaran .................................................... 46
4.2 Statistik deskripsi Hasil Pretest Kelas Kontrol ...................................... 47
4.3 Tingkat Keberhasilan Belajar Pretest Kelas Kontrol ............................. 48
4.4 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar ....................................................... 49
4.5 Statistik deskripsi Hasil Pretest Kelas Kontrol ...................................... 50
4.6 Tingkat Keberhasilan Belajar Posttest Kelas Kontrol ............................ 50
4.7 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPA ................................................ 51
4.8 Statistik deskripsi Ketuntasan Hasil Pretest Kelas Eksperimen ............. 52
4. 9 Tingkat Keberhasilan Belajar Pretest Kelas Eksperimen...................... 53
4.10 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar ..................................................... 54
4.11 Statistik deskripsi Hasil Posttest Kelas Eksperimen ............................ 55
4.12 Tingkat Keberhasilan Belajar Posttest Kelas Eksperimen ................... 55
4.13 Deskrispsi Ketuntasan Hasil Belajar IPA ............................................ 56
4.14 Uji Normalitas ...................................................................................... 57
xii
4.15 Uji Homogenitas .................................................................................. 57
4.16 Hasil Uji Independent Sampel T Test ................................................... 58
4.17 Klasifikasi N-Gain Ternomalisasi pada Siswa Kelas IV (Kelas Kontrol)
SD Negeri 215 Banyuurip .................................................................. 59
4.18 Klasifikasi N-Gain Ternomalisasi pada Siswa Kelas IV (Kelas
Eksperimen) SD Negeri 215 Banyuurip ............................................. 59
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Akar Tanggung dan Akar Serabut.......................................................... 11
2.2 Batang .................................................................................................... 11
2.3 Bagian-bagian Daun ............................................................................... 12
2.4 Tulang Daun Menyirip ........................................................................... 12
2.5 Tulang Daun Menjari ............................................................................. 12
2.6 Tulang Daun Melengkung...................................................................... 13
2.7 Tulang Daun Sejajar ............................................................................... 13
2.8 Bunga ..................................................................................................... 13
2.9 Buah ..................................................................................................... 13
2.10 Biji ..................................................................................................... 14
2.11 Kerangka Pikir ..................................................................................... 30
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus ............................................................................................................. 67
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pretest Kelas Kontrol........................... 73
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Postest Kelas Kontrol .......................... 76
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pretest Kelas Eksperimen ...................... 81
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Posttest Kelas Eksperimen............... .... 86
6. Lembar Soal Pretest ........................................................................................ 91
7. Lembar Soal Posttest....................................................................................... 92
8. Lembar Absen Kelas Kontrol .......................................................................... 94
9. Lembar Absen Kelas Eksperimen.................................................................... 95
10. Lembar Observasi Pretest Kelas Kontrol ....................................................... 96
11. Lembar Observasi Posttest Kelas Kontro ....................................................... 98
12. Lembar Observasi Pretest Kelas Eksperimen ................................................. 10
13. Lembar Observasi Posttest Kelas Eksperimen ............................................... 102
14. Lembar Penilaian Hasil Belajar (Pretest) Kelas Kontrol….............................104
15. Lembar Penilaian Hasil Belajar (Pos Test) Kelas Kontrol.............................. 105
16. Lembar Penilaian Hasil Belajar (Pretest) Kelas Eksperimen .......................... 106
17. Lembar Peneliaian Hasil Belajar (Post test) Kelas Eksperimen ..................... 106
18. Hasil Analisis Statistik Deskriptif ................................................................... 108
19. Tabel Frekuensi Pretest Kelas Kontrol ........................................................... 109
20. Tabel Frekuensi Pretes Kelas Eksperimen ...................................................... 110
21. Tabel Frekuensi Posttest Kelas Kontrol .......................................................... 111
22. Tabel Frekuensi Posttes Kelas Eksperimen .................................................... 112
23. Hasil Uji Normalitas ....................................................................................... 113
24. Uji Hipotesis.................................................................................................... 114
25. Nilai N-gain Kelas Kontrol ............................................................................. 115
26. Nilai N-gain Kelas Eksperimen ...................................................................... 116
27. T Tabel ............................................................................................................ 117
28. Dokumentasi ................................................................................................... 119
29. Surat Pengantar Penelitian .............................................................................. 123
30. Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................................... 124
31. Surat Izin Penelitian ........................................................................................ 125
32. Kartu Kontrol Penelitian ................................................................................. 126
33. Surat telah Melaksanakan Penelitian .............................................................. 127
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan umat manusia, sebab
pendidikan merupakan suatu upaya setiap manusia untuk mengumpulkan bekal
sebanyak dan sebaik mungkin untuk menjalani kehidupan di masa depan kelak.
Menurut Muhibbin Syah (2010:10) Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata
ini mendapatkan awalan me sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara
dan memberi latihan. dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya
ajaran, tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Menurut taksononomi Bloom (Trianto, 2010: 142) bahwa tujuan
pendidikan IPA SD diharapkan bukan hanya memberikan pengetahuan (kognitif)
tetapi juga memberikan keterampilan (psikomotorik), kemampuan sikap ilmiah
(efektif), pemahaman, kebiasaan dan apresiasi di dalam mencari jawaban terhadap
suatu permasalahan. Hal tersebut menurut agar guru sebagai pengelolah
penmbelajaran dapat menyediakan lingkungan belajar yang kondusif, pendekatan
pembelajaran yang sesuai dan dapat melibatkan siswa secara aktif dalam
pembelajaran, sehingga siswa bukan hanya menerima pengetahuan dari apa yang
ia dengar tetapi juga dari apa yang ia lihat, dan apa yang ia lakukan serta mampu
memecahkan masalah yang dihadapinya. Oleh karena itu, dalam pembelajaran
IPA khususnya akan memberikan ksempatan bagi siswa untuk memahami konsep
IPA melalui lingkungan yang ada disekitarnya.
Metode merupakan bagian dari strategi kegiatan. Metode dipilih
berdasarkan strategi kegiatan yang sudah dipilih dan diterapkan. Metode
2
merupakan cara yang dalam bekerjanya merupakan alat untuk mencapai tujuan
kegiatan. Penggunaan metode belajar di luar kelas (outdoor study) merupakan
suatu terobosan baru untuk menghilangkan verbalisme dalam diri siswa serta
mampu mengaplikasikan nilai-nilai sains yang terwujud pada kecintaan terhadap
lingkungan alam dan kesediaan untuk menjaganya dari kerusakan. Model ini
cocok untuk anak-anak untuk belajar melalui pengalaman langsung (Learning by
doing).Model pembelajaran ini memperkuat daya ingat dan menggunakan alat dan
media belajar yang ada di lingkungan anak sendiri.
Materi pembelajaran yang digunakan adalah Peduli terhadap makhluk
hidupdisini guru bisa mengajak siswa keluar kelas untuk belajar dengan
memanfaatkan media yang ada di lingkungan sekitanya. Dalam pembelajaran ini,
pembelajaran IPAtidak hanya disajikan di dalam kelas dengan proses
pembelajaran yang dibatasi oleh empat dinding ruangan kelas, serta didominasi
oleh penjelas kata-kata atau cermah guru, sehingga pengetahuan dan ingatan anak-
anak hanya terbatas pada informasi-informasi yang diperoleh dari buku dan
ucapan guru saja. Hal tersebut menyebabkan anak-anak seringkali harus berusaha
mencari kejalasan kata-kata ada istilahyang sulit mereka pahami, bahkan hal lain
yang dapat terjadi adalah hal tersebut sudah sangat sering mereka dengar atau
mereka pelajari dan didiskusikan di kelas tetapi belum pernah mereka alami
sendiri.
Begitu pula yang terjadi di UPT SDNegeri215 Banyuurip, berdasarkan
hasil wawancara dengan guru, hasil belajar IPA masih banyak yang kurang
memenuhi Standar Ketuntasan Minimum (SKM). Standar Ketuntasan Minimum
3
(SKM) pelajaran IPA mencapai nilai minimum 75. Akan tetapi, dalam materi
peduli terhadap makhluk hidupbanyak yang masih kurang memenuhi
kriteriaminimum. Sesuai data nilai ulangan harian yang diperoleh pada tanggal 30
Januari 2020 dari guru kelas IV UPT SDN 215 Banyuuriphasilnya kurang
memuaskan. Hanya 3 siswa yang mencapai ketuntasan belajar dan 6 siswa belum
mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan nilai idealnya adalah 75 siswa yang
harus mencapai ketuntasan belajar. Dari hasil observasi di UPT SDNegeri 215
Banyuurip, ditemukan permasalahan terkait dengan pelajaran IPA yang dianggap
sebagai pelajaran yang sulit. IPA khususnya materi peduli terhadap makhluk
hidup kurang dimengerti oleh siswa karena siswa selama ini proses pembelajaran
IPA selalu dilakukan di dalam kelas dan guru hanya menjelaskan terkait materi
pembelajaran peduli terhadap makhluk hidup murid tidak dilibatkan langsung
pada proses pengamatan dalam pembelajaran melainkan hanya menjelaskannya
mempraktekkan langsung pada benda riilnya dan para guru masih enggan
mengajak para siswa belajar di luar kelas karena berbagai alasan. Mereka hanya
mengajakpara siswa belajar ke luar kelas terkait pelajaran olaraga, renang, dan
kesenian. Selebihnya semua pelajaran disajikan di dalam kelas dan memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar dengan alasan, susah sekali mengontrol anak-
anak saat berada di luar kelas dan guru cenderung takut untuk mengambil resiko-
resiko jika tidak dapat mengontrol siswa, jadi mereka hanya ingin mencari aman
saja dengan selalu mengajar di dalam kelas, mengajar di luar kelas memerlukan
waktu dan persiapan yang banyak serta tekanan rumit. Padahal, hampir semua
pelajaran pokok di sekolah dapat diajarkan di luar kelas dengan sangat
4
menyenangkan, melalui penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran dengan melakukan pembelajaran diluar kelas siswa dapat
berinteraksi dengan alam dan serta pembelajaran lebih bermakna karena siswa
dihadapkan langsung pada situasi yang sebenarnya. Selain itu saat pembelajaran
berlangsung guru selalu menggunakan metode ceramah sehingga kejenuhan siswa
semakin bertambah kala belajar IPA. Sudah seharusnya guru menggunakan
metode pembelajaran yang bervariasi sehingga peserta didik lebih bersemangat,
gembira, dan jauh dari segala kejenuhan, dan kebosanan dalam belajar.
Dari permasalah diatas dimana pembelajaran IPA dianggap sebagai
pelajaran yang membosankan. Khususnya materi peduli terhadap makhluk hidup
kurang dimengerti oleh siswa karena selama proses pembelajaran IPA selalu
dilakukan di dalam kelas dan guru hanya menjelaskan materi tidak melibatkan
langsung pada proses pengamatan dalam pembelajaran, dari masalah tersebut bisa
diatasi dengan menggunakanmetode pembelajaran Outdoor Study karena metode
Outdoor Study merupakan suatu kegiatan menyampaikan pelajaran di luar kelas
yang mengajak siswa lebih dekat dengan sumber belajar yang sesungguhnya,
siswa bukan hanya menerima pengetahuan dari apa yang mereka dengar, tetapi
juga dari apa yang ia lihat lakukan sehingga para siswa secara langsung
melibatkan semua panca indra dan aspek motorik lainnya, serta dengan
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar siswa dapat menghubungkan
konsep yang dipelajari dengan kondisi riil yang terjadi di lingkungan. Kelebihan
dari metode Outdoor Study yaitu kegiatan belajar para siswa akan lebih menarik
dan tidak membosankan, sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi,
5
hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan dengan situasi dan
keadaan yang sebenarnya atau penggunaan media konkret, bahan yang dapat
dipelajari lebih kaya serta lebih faktual sehingga kebenaranya lebih akurat,
kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat dilakukan
dengan berbagai cara seperti bertanya, kerja kelompok, mengamati, membuktikan,
menguji fakta. Siswa dapat memahami aspek-aspek kehidupan yang ada di
lingkungan, sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing dengan
kehidupan disekitarnya serta dapat mengarahkan sikap menghargai alam dan
kelestariannya.
Dari latar belakang permasalahan itulah, penulis ingin melakukan
penelitian seputar kajian penggunaan metode Outdoor Study. Untuk itu, penulis
membahasnya dalam judul “ Pengaruh Metode Outdoor Study terhadap Hasil
Belajar IPA Siswa Kelas IV UPT SD Negeri 215 Banyuurip Kabupaten
Luwu Utara ”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah apakah ada pengaruh metode outdoor study terhadap hasil
belajar IPA siswa kelas IV UPT SD Negeri 215 banyuurip Kabupaten Luwu Utara
?.
6
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode outdoor
study terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV UPT SD Negeri 215 Banyuurip.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Manfaat bagi penulis
Menambah wawasan sekaligus memberikan pengalaman dalam
merencanakan pembelajaran dengan menerapkan metode Outdoor Study
dan melaksanakannya serta dapat meningkatkan inovasi pembelajaran bagi
calon guru SD.
b. Manfaat bagi pembaca
Memberikan informasi seputar sejauh mana pengaruh metode Outdoor
Study terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPA dansekaligus dapat
dijadikan bahan kajian yang menarik dan dapat diteliti secara mendalam.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi guru
Hasil penelitian ini dapat menjadikan bahan pertimbangan guna
melakukan pembenahan serta koreksi diri bagi pengembangan
profesionalismes dalam pelaksanaan tugas profesinya dengan menerapkan
metode Outdoor Study.
b. Manfaat bagi sekolah
7
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi sekolah sebagai
acuan untuk pengambilan keputusan/kebijakan disekolah tersebut dan
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih baik sehingga
sumber daya manusia yang dihasilkan lebih berkualitas dan berdaya saing
tinggi.
c. Manfaat bagi siswa
Apabila penggunaan metode Outdoor Study dalam penelitian ini dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, maka siswa dapat lebih mudah
menyerap materi dengan dukungan keaktifan siswa sekaligus memberikan
pengalaman yang berbeda di dalam kegiatan pembelajaran ipa.
d. Manfaat bagi kepala sekolah
hasil penelitian dapat menambah pengetahuan kepala sekolah dalam
memotivasi guru.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Pembelajaran IPA
Pembelajran adalah suatu usaha-usaha yang terencana dalam
memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri peserta
didik (Ahmad Susanto, 2019:117). Pembelajaran adalah proses yang disengaja
dirancang untuk menjelaskan terjadinya aktivitas belajar dalam individu.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran suatu
interaksi aktif antara guru yang memberikan bahan pelajaran dengan siswa
sebagai objeknya. Proses pembelajaran merupakan kegiatan yang didalamnya
terdapat sistem rancangan pembelajaran hingga menimbulkan sebuah interaksi
antara pemateri (guru) dengan penerima (siswa).
Pembelajaran IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang
terjadi di alam dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan,
penyusunan teori agar siswa mampunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang
terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui
serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan ada penyajian
gagasan-gagasan hakikat pembelajaran IPA. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
merupakan bagian dari ilmu pengetahuan atau sains yang semula berasal dari
bahasa inggris science. Kata science sendiri berasal dari kata bahasa indonesia
9
latin scientia yang berarti scientia yang berati saya tahu. Science terdiri social
science (ilmu pengrtahuan sosial) dan natural science (ilmu pengetahuan alam).
IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum
pendidikan di indonesia, termasuk jejang sekolah dasar. Mata pelajaranIPA
merupakan mata pelajaran yang selama ini dianggap sulit oleh sebagian besar
peserta didik, mulai dari jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah (Ahmad
Susanto, 2019;117). IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala
alam dan kebendaan yang sistematis, tersusun secara teratur, berlaku secara
umum, berupa kumpulan hasil observasi dan eksperimen. Pemeblajaran IPA
merupakan usaha manusia dalam membelajarakan siswa melalui penerapan
berbagai model pembelajaran yang dipandang sesuai dengan karakteristik anak.
Model belajar yang dipandang cocok untuk anak adalah belajar melalui
pengalaman langsung (learning by doing). Model belajar ini memperkuat daya
ingin anak dan menggunakan alat dan media belajar yang ada di lingkungan anak
sendiri.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah suatu
kumpulan teori yang sistematis, penerapan secara terbatas pada gejala-gejala
alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan
eksperimen serta menuntut sikap seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan
sebagainya.
10
a. Tujuan Pembelajaran IPA di SD
Secara khusus tujuan IPA berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi
(Depdiknas, 2012:138) adalah sebagai berikut:
1.) Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2.) Mengembangkan keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah.
3.) Mempersiapkan siswa menjadi warga Negara yang melek sains dan
teknologi
4.) Menguasai konsep sains untuk bekal hidup di masyarakat dan
melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi
Dari tujuan tersebut sekiranya semakin jelas bahwa hakikat IPA semata-
mata tidaklah pada dimesin pengetahuan (keilmuan), tetapi lebih dari itu, IPA
lebih menekankan pada nilai ukhrawi, yaitu dengan memerhatikan akan adanya
sebuah kekuatan maha dahsyat yang tidak dapat dibantah lagi, yaitu Allah
Subahanawata’ala.
2. Materi Peduli Terhadap Makhluk Hidup
Makhluk hidup adalah suatu organisme yang dapat mempertahankan
dirinya dari berbagai perubahan lingkungan dan dapat berkembangbiak untuk
melestarikan jenisnya. dalam dunia biologi yang termasuk ke dalam golongan
makhluk hidup adalah mikroorganisme seperti bakteri, tumbuhan, hewan, dan
manusi. Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang dapat tumbuh hampir di
semua tempat baik di tanah, air maupun udara. semua kehidupan di bumi ini
tergantung pada tumbuhan untuk bertahan hidup. tumbuhan memiliki bagian-
11
bagian yang terdiri dari batang, akar, daun, bunga, buah dan biji. setiap bagain
memiliki fungsi yang berbeda.
Bagian-bagian dari tumbuhan antara lain sebagai berikut:
a. Akar
gambar. 2.1 akar tunggang dan akar serabut
Akar adalah bagian tubuh tumbuhan yang biasanya tertanam di dalam
tanah. walaupun pada beberapa tanaman tertentu ada akar yang menjulang
di atas tanah, misalnya pada tanaman anggrek, akar memiliki 2 jenis yaitu
akar tunggang dan akar serabut. Akar berfungsi untuk menyerap air dan
mineral dari dalam tanah serta untuk menyimpan makanan pada tumbuhan
umbi-umbian.
b. Batang
gambar 2.2 batang
Batang berdasarkan struktur batangnya, tumbuhan ada yang memiliki
batang yang lunak seperti pohon kacang, jagung, bayam. ada juga
tumbuhan yang berkayu. misalnya pohon jambu, mangga, dan pinus.
12
Batang memiliki fungsi yang penting untuk kelangsungan hiduptumbuhan,
sebab batang merupakan tempat tumpuan bagi bagian tumbuhan yang
lainnya.
c. Daun
Daun merupakan salah satu bagian tumbuhan yang memegang peran
sangat penting dalam kehidupan tumbuhan. itu karena pada daun terjadi
preoses memasak makanan (fotosintesis) yang menghasilkan makanan
untuk tumbuhan. Daun memiliki fungsi sebagai tempat pembuatan
makanan, sebagai alat pernapasan. Bagian-bagia daun terdiri dari tulang
daun, helai daun, tangkai daun, dan pelepah daun seperti gambar dibawah
ini.
gambar 2.3 bagian-bagian daun
Daun juga memiliki berbagai bentuk tulang daun yang dikelompokkan
menjadi daun yang berbentuk tulang daunnya menyirip, melengkung,
menjari, dan sejajar.
gambar 2.4 tulang daun menyirip gambar 2.5 tulang daun menjari
13
gambar 2.6 tulang daun melengkung gambar 2.7 tulang daun sejajar
d. Bunga
gambar 2.8 Bunga
Bunga adalah organ pada tumbuhan yang mempunyai kegunaan sebagai
tempat berlangsungnya perkembangbiakan generatif melalui proses
pembuahan serta penyerbukan.
e. Buah
gambar 2.9 Buah
Buah merupakan bagian tumbuhan yang terbentuk setelah bunga
mengalami proses penyerbukan. daging buah merupakam bagian buah
yang biasanya kita makan. daging buah berfungsi untuk melindungi biji.
didalam buah biasanya terdapat biji.
14
f. Biji
gambar 2.10 biji
Biji memiliki 3 macam yaitu biji terbuka, biji tertutup dan tumbuhan biji
tertutup bertipe dikotil. sedangkan fungsi biji sebagai jaringan penyimpan
cadabgab makanan bagi tumbuhan, biji berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan, dan berfungsi sebagai pembentuk tumbuhan.
3. Metode Outdoor Study
a. Pengertian Outdoor Study
Metode Outdoor Study merupakan metode dimana guru mengajak siswa
belajar di luar kelas untuk melihat peristiwa langsung di lapangan dengan tujuan
unuk mengakrabkan siswa dengan lingkungannya. Melalui metode Outdoor Study
lingkungan di luar sekolah dapat digunakan sebagai sumber belajar. Peran guru
disini adalah sebagai motivator, artinya guru sebagai pembimbingan/pemandu
agar siswa belajar secara aktif, kreatif dan akrab dengan lingkungan. (Selvi Ayu
Utama 2014:11).
Sedangkan menurut (Heli Linawati 2015:263) Metode Outdoor Study
merupakan sebuah metode eksperimen dengan cara belajar dengan melakukan
secara langsung, di mana pembelajaran ini mengambil lokasi di luar kelas sebagai
suasana belajar serta lingkungan sebagai sumber belajarnya.
15
Metode Outdoor Study merupakan salah satu strategi yang dapat
digunakan guru dalam pembelajaran agar para siswa tidakmerasa jenuh dengan
pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas. Pembelajaran ini menyajikan sebuah
sistem pembelajaran yang diidamkan olleh peserta didik. Hal ini terbukti bahwa
sistem pembelajaran yang baik tidak hanya membutuhkan pembelajaran
kontekstual saja, tetapi juga membutuhkan lingkungan belajar yang memiliki
suasana serta kondisi menarik dan menyenangkan bagi peserta didik. (Erwin
Widiasworo 2017:5-6)
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat dismpilkan bahwa Outdoor
Study adalah suatu kegiatan pembelajaran di luar kelas dan mempunyai sifat yang
menyenangkan, dimana melalui kegiatan ini diberikan kesempatan untuk
menuangkan potensi diri, sekaligus menyalurkan kebutuhan manusia untuk
berinteraksi dengan alam dan sesama manusia dalam suasana di luar ruangan, dan
dapat menimbulkan nilai spritual siswa terhadap ciptaan Tuhan Yang Maha
Kuasa.
b. Kelebihan dan kekurangan Outdoor Study
Mengajar para siswa (peserta didik) di luar kelas memiliki arti penting
yang sangat luas. Bahkan, ini tidak bisa didapatkan di dalam kelas. Kegiatan
belajar di luar berupaya memberikan semangat kepada anak didik didalam proses
pembelajaran yang memiliki arti penting yang bisa diperoleh para siswa dan para
guru.
Kegiatan belajar para siswa akan lebih menarik dan tidak membosankan,
sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi, hakikat belajara akan lebih
16
bermakna sebab siswa dihadapkan dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya
atau penggunaan media konkret, bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih
faktual sehingga kebenarnya lebih akurat, kegiatan belajar siswa lebih
komprehensif dan lebih aktif sebab dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti
bertanya, kerja kelompok, mengamati, membuktikan, menguji fakta. Siswa dapat
memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada di lingkungan,
sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing dengan kehidupan
disekitarnya serta dapat mengarahkan sikap menghargai alam dan kelestariannya.
Hal tersebut merupakan kelebihan-kelebihan dari metode Outdoor Study menurut
(Selvi Ayu Utami 2014:12).
Melihat banyaknya keuntungan yang diperoleh dari pembelajaran
lingkungan luar kelas dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sudah
seharusnya pemanfaatan lingkungan luar kelas lebih dioptimalkan sebagai media
dalam pengajaran dan dijadikan sumber belajar para siswa. Dalam melakukan
kegiatan mengajar di luar kelas guru sebaiknya menggunakan petunjuk kegiatan
sebagai alat bantu kegiatan belajar (Selvi Ayu Utami 2014:12).
Sedangkan menurut Wiwin Yuliana, dkk (2016:107) kelebihan dan
kekurangan siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang
ada di lingkungan, sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing dengan
kehidupan disekitarnya serta dapat mengarahkan sikap menghargai alam dan
kelestariannya.
Sedangkan kelebihan outdoor study menurut (Erwin Widiasworo 2017:91-
96) yaitu :
17
1. Peserta didik lebih termotivasi untuk belajar
2. Peserta didik lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
3. Daya pikir peserta didik lebih berkembang
4. Pembelajaran lebih menginspirasi peserta didik
5. Pembelajaran lebih menyenangkan
6. lebih mengembangkan kreativitas guru dan peserta didik
7. melatih peserta didik untuk dapat bersosialisasi secara langsung dengan
masyarakat.
8. Lebih menyeimbangkan antara pencapaian pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
9. Kegiatan belajar lebih komunikatif
10. Pembelajaran lebih dapat mengembangkan nilai-nilai karakter dan
akhlak mulia.
Namun demikian, Outdoor Study juga memiliki beberapa kendala. Namun,
kendala-kendala tersebut bisa diatasi, kendala-kendala tersebut yakni : para siswa
bisa keluyuran kemana-mana, gangguan konsentrasi, kurang tepat waktu (waktu
akan tersita), pengelolaan siswa lebih sulit, bisa terserang panas dan dingin.
Kendala seperti ini bisa saja muncul tetapi penanganannya sangat mudah, guru
hanya perlu memberikan perhatian yang ekstra kepada siswa, membentuk siswa
dalam kelompok sehingga akan mudah mengawasinya, membuat kesepakan
mengenai peraturan peraturan tata tertib siswa selama di luar kelas, dan guru juga
harus pandai dalam memilih objek belajar. Dengan demikian maka kendala-
kendala dalam menggunakan metode Outdoor Study dapat di minimalisir
menurut.
Adapun menurut (Selvi Ayu Utami 2014: 13) beberapa kelemahan dan
kekurangan yang sering terjadi dalam pelaksanaannya berkisar pada teknis
18
pengaturan waktu dan kegiatan belajar, misalnya : Kegiatan belajar kurang
dipersiapkan sebelumnya yang menyebabkan pada waktu siswa dibawa ke tujuan
tidak melakukan kegiatan belajar yang diharapkan sehingga terkesan main-main,
kelemahan ini dapat di atasi dengan persiapan yang matang sebelum kegiatan.
Ada kesan guru dan siswa bahwa kegiatan mempelajari lingkungan memerlukan
waktu yangcukup lama, kesan ini keliru sebab mempelajari lingkungan bisa
dengan cara mempelajari lingkungan sekitar sekolah seperti kebun sekolah dan
taman. Kesan tersebut mengartikan sempitnya pandangan guru bahwa kegiatan
belajar hanya terjadi di dalam kelas, ia lupa tugas belajar siswa dapat dilakukan di
luar kelas dengan mempelajari keadaan lingkungannya dan memiliki arti yang
sangat penting.
Berdasarkan uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa Outdoor Study
memiliki banyak sekali kelebihan yang memiliki arti penting agar pendidik bisa
menerapkan metode Outdoor Study dalam kegiatan pembelajaran, akan tetapi
selain memiliki kelebihan, Outdoor Study juga memiliki kekurangan dan kendala
yang harus diperhatikan oleh para guru agar melakukan persiapan yang matang
sebelum melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan
meminimalisir kendala ataupun kemungkinan buruk yang akan terjadi. Dengan
demikian, tidak ada alasan bagi ada alasan bagi guru untuk tidak melakukan
metode ini.
c. Tujuan Pokok Outdoor Study
Alasan menyelenggarakan kegiatan belajar-mengajar di luar kelas bukan
sekedar karena bosan belajar di dalam kelas ataupun karena merasa jenuh belajar
19
di ruangan tertutup. Akan tetapi, lebih dari itu, kegiatan belajar di luar kelas
memiliki tujuan-tujuan pokok yang ingin dicapai sesuai dengan cita-cita
pendidikan.
Secara umum, menurut (Selvi Ayu Utami 2014: 14) tujuan pendidikan
yang ingin dicapai melalui aktivitas pembelajaran di luar ruangan kelas atau di
luar lingkungan sekolah ialah sebagai berikut: mengarahkan peserta didik untuk
dapat mengembangkan bakat dan kreatifitas mereka dengan menyediakan latar
(setting) di alam terbuka yang sangat berarti bagi pembentukan sikap dan mental
peserta didik untuk meningkatkan kesadaran, apresiasi, dan pemahaman peserta
didik terhadap lingkungan sekitarnya, tentang bagaimana cara mereka bisa
membangun hubungan baik dengan alam, serta hidup berdampingan di tengah
perbedaan suku, agama, politik, ras, bahasa, dan lain sebagainya. Memberikan
konteks dalam proses pengenalan berkehidupan sosial dalam tataran praktik (riil)
agar dapat mengenalkan berbagai kegiatan di luar kelas yang dapat membuat
pelajaran lebih kreatif, serta memberikan kontribusi penting dalam rangka
perubahan perilaku siswa terhadap lingkungan.
Meskipun demikian hal yang harus di ingat adalah dalam rangka mencapai
tujuan-tujuan yang telah disebutkan itu, kegiatan belajar di luar kelas harus di
laksanakan secara formal dan untuk mencapai tujuan-tujuan pokok kegiatan
belajar di luar kelas tersebut, seorang guru memegang peranan yang sangat
penting dalam mengontrol reaksi atau respon anak didik. Artinya, walaupun
kegiatan belajar-mengajar dilaksanakan di luar kelas, guru tetap bertanggung
jawab membaca situasi dan kondisi anak didiknya, membangkitkan atau
20
membangun motivasi siswa terhadap hal yang akan dipelajari, serta cara untuk
menggerakkan tingkah laku, mengarahkan, dan memperkuat tingkah laku para
siswa di luar kelas tanpa mengurangi keseriusan belajar karena faktor alam bebas.
d. Langkah-langkah Pembelajaran Outdoor Study
Seorang guru yang ingin mengajar para siswa diluar kelas mesti
mengetahuai cara-cara pengajaran di luar kelas, adapun cara-caranya
adalah:
1) Penugasan
Metode penugasan adalah cara penyajian bahan pelajaran dari seorang
guru dengan memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan
kegiatan belajar. Dalam konteks kegiatan belajar-mengajar yang
diadakan di luar kelas, guru memberikan tugas kepada murid-murid
yang harus dilaksanakan di luar kelas. Artinya tugas itu bukanlah
pekerjaan rumah yang dapat dikerjakan di rumah masing-masing.
Melainkan dikerjakan saat itu juga dan dilaksanakan di luar kelas serta
dinilai dan disimpulkan di luar kelas. Tugas yang diberikan oleh guru
ketika mengajar di luar kelas harus berkaitan erat dengan mata
pelajaran yang sedang dibahas. Tidak hanya itu, tugas yang diberikan
kepada siswa mesti bisa dilaksanakan di luar kelas. Artinya para siswa
tidak perlu mencari bahan-bahan atas tugas tersebut di rumah atau di
dalam kelas. ( Selvi Ayu Utami 2014:16)
21
2) Tanya Jawab
Metode ini kurang lebih mengikuti teknik tanya jawab. Guru
memberikan pertanyaan kepada siswa yang jawabannya mengarah
pada perkembangan pembelajaran yang sedang diajarkan, kemudian
guru menambahkan jawaban mereka. Sebenarnya metode tanya jawab
bukan menekankan guru bertanya kepada siswa melainkan siswa juga
bisa bertanya kepada gurunya akan tetapi pertanyaan yang diajukan
siswa kepada gurunya pertanyaan yang sifatnya menguji atau
mengetes tapi berangkat dari ketidaktahuan seorang murid tentang
pembelajran.(Adelia Vera, 2012:114)
3) Bermain
Metode yang ketiga yang dapat digunakan dalam pembelajaran di luar
kelas adalah metode bermain. Metdoe permainan merupakan cara-
cara penyajian yang baik jika dilakukan di luar kelas. Dalam hal ini
siswa diajak bermain untuk memperoleh atau menemukan pengertian
dan konsep, sebagaimana yang dijelaskan dalam buku pelajaran
tertentu. (Selvi Ayu Utami, 2014:17)
4) Observasi
Dalam kegiatan mengajar di luar kelas adalah metode atau cara-cara
belajar diluar kelas yang dilakukan dengan melihat atau mengamati
materi pelajaran secara langsung dan membuat pencatatan-pencatatan
22
secara objektif mengenai sesuatu yang diamati kemudian
menyimpulkannya. (Selvi Ayu Utami, 2014:17)
Adapun langkah-langkah kegiatan inti pada pembelajaran Outdoor Study
menurut (Liya Adiyawaty, 2016:19):
1. Kegiatan Awal
Guru mengajak siswa ke lokasi di luar kelas
Guru mengajak siswa berkumpul menurut kelompoknya
Guru memberi salam
Guru memberikan motivasi pada siswa tentang pentingnya
lingkungan sebagai sumber belajar termasuk manfaat sumber daya
alam yang di sekitar
Guru memberikan panduan belajar
Guru menjelaskan penjelasan cara kerja kelompok
2. Kegiatan Inti
Masing-masing kelompok berkumpul dengan teman kelompoknya
untuk melakukan pengamatan dan diberikan waktu kurang lebih 20
menit
Guru membimbing siswa saat melakukan pengamatan
Selesai pengamatan siswa berkumpul lagi untuk mendiskusikan
hasilnya
Guru memandu diskusi
3. Kegiatan Akhir
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan
hambatan atau kesulitan yang dialami saat proses pembelajaran
23
Guru memberikan kesimpulan bersama siswa
4. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Kata atau istilah Belajar bukanlah sesuatu yang baru, sudah sangat di kenal
secara luas, namun dalam pembahasan belajar ini masing-masing ahli memiliki
pemahamaan dan defenisi yang berbeda-beda, walaupun secara praktis masing–
masing kita sudah sangat memahami apa yang di maksud belajar tersebut.
Menurut Gagne dalam buku Ratna Wilis Dahar (2011:2) yang berjudul:
Teori-teori Belajar dan Pembelajaran mendefinisikan bahwa “belajar dapat
didefenisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya
sebagai akibat pengalaman”.
Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil
dari pengalaman (Suprjono, 2012:21). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu
jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini, dalam
belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa
respons.
Menurut R. Gagne dalam Ahmad Susanto (2019:1) belajar dapat
didefenisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya
sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang
tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam
suatu kegiatan di mana terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa
dengan siswa pada saat pembelajar berlangsung.
24
Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang terajdi pada diri
seseorang melalui berbagai pengalaman atau latihan. Belajar merupakan suatu
proses dari seorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar atau yang
biasa disebut hasil belajar, yaitu suatu bentuk perubahan tingkah laku yang relatif
menetap. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan perubahan
kelakuan. Sasaran dari kegiatan pemeblajaran adalah hasil belajar. Apabila
kegiatan pembelajaran berjaln dengan baik, maka hasil belajar juga akan baik.
Artinya hasil belajar harus bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh guru dalam
menyelesaikan suatu masalah dan sebagai pertimbangan untuk langkah
selanjutnya.
b. Hasil Belajar
Salah satu bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan
tingkah laku pada orang tersebut. Dalam konteks ini seseorang dikatakan belajar
jika terjadi perubahan, dari sebelumnya tidak mengetahui dan dari tidak mengerti
menjadi mengerti. Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik
sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri
seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar adalah perubahan yang
mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Hasil belajar
erat kaitannya dengan belajar atau proses belajar. Dalam hal ini hasil belajar
25
dibedakan menjadi tiga ranah yaitu: Kognitif (Pemahaman), Afektif
(penghayatan/sikap), Psikomotorik (pengalaman).(Liya Adiyawati,2016:20)
Menurut Nawawi seperti yang disunting oleh K.Brahium (dalam Ahmad
Susanto, 2019:7) pengertian tentang hasil belajar yang menyatakan bahwa hasil
belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari
materi pembelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari
hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu
kegiatan. Tidak ada suatu kegiatan yang diprogramkan tanpa tujuan karena hal itu
adalah suatu hal yang tidak memiliki kepastian dalam menentukan ke arah mana
kegiatan itu akan dibawa. Secara global tujuan dari belajar adalah terjadi
perubahan pada diri seseorang menjadi lebih baik.
Berdasarkan defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
suatu hasil yang diperoleh seseorang berdasarkan usaha yang dilakukan sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki. Oleh karena itu hasil belajar dapat dilihat dari
hasil pengukuran (penilaian) yang berupa evaluasi, selain mengukur hasil belajar
penilaian dapat ditujukan kepada proses pembelajaran, yaitu untuk mengetahui
sejauh mana tingkat keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Semakin baik
proses pembelajaran dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran,
maka seharusnya hasil belajar yang diperoleh siswa akan semakin tinggi sesuai
dengan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Belajar adalah aktifitas mental
yang berlangsung dalam interkasi anak dengan lingkungan yang menghasilkan
26
perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan nilai. Jadi
hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai siswa dalam mengikuti
program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan yang
meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam penelitian ini hasil belajar
IPA, hanya dibatasi pada penguasaan bahan ajar yang diberikan dengan mengacu
pada indikator pembelajaran yang telah disusun pada rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), yaitu (1) siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran,
(2) pembelajaran lebih bermakna sebab siswa dihadapkan situasi dan keadaan
yang sebenarnya dengan penggunaan media kongret sehingga kebenarannya lebih
akurat, (3) dikatakan memenuhi standar apabila hasil belajar yang baik apabila
nilai pretestnya 75 dan nilai posttestnya 75.
c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Wasliaman dalam Ahmad susanto (2019:14) hasil belajar yang
dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang
memengaruhi, baik faktor internal maupun ekternal. Secara perinci, uraian
mengenai faktor internal dan ekstenal, sebagai berikut:
1) Faktor internal : faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari
dalam diri peserta didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya.
Faktor internal ini meliputi: kecerdasan , minat dan perhatian, motivasi
belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan
kesehatan.
2) faktor Eksternal : faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang
memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.
27
B. Hasil Penelitian Relevan
Penelitian tentang metode Pembelajaran Outddor Study sudah ada yang
melakukan sebelumnya salah satunya adalah:
Selvi Ayu Utami (2014) dengan judul “ Penerapan Metode Outdoor Study
dengan Memanfaatkan Lingkungan sebagai Sumber Belajar untuk Meningkatkan
Aktifitas Pembelajarandan Hasil Belajar Siswa di Kelas VB SDN 20 Kota
Bengkulu”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan setiap aspek
setelah diterapkan metode pembelajaran outdoor study dari hasil analisis data
menunjukkan pada siklus I diperoleh nilai rata-rata skor observasi guru sebesar
39 dengan kriteria baik, pada siklus II meningkat sebesar 42,75 dengan kriteria
baik. Pada siklus I diperoleh nilai rat-rata skor observasi siswa sebesar 39 dengan
kriteria baik, pada siklus II meningkat sebesar 43,25 dengan kriteria baik. Hasil
analisis ketuntasan belajar secara klasikal pada siklus I sebesar 68,755 dengan
nilai rata-rata 79,68% pada siklus II meningkat menjadi 90,625% dengan nilai
rata-rata meningkat menjadi 90,31. Pengamatan afektif pada siklus I dan siklus II
meningkat setiap aspek, aspek menerima menunjukkan perolehan yang paling
tinggi yaitu dari 35,92% ke 56,25% telah mencapai tingkat sangat baik (A).
Begitu pula psikomotor siswa juga meningkat setiap aspek, aspek yang
menunjukkan peningkatan paling tinggi yaitu aspek memanipulasi dari 28,125%
ke 34,375% siswa telah mencapai tingkat sangat baik (A). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa Penerapan metode outdoor studydengan memanfaatkan
aktifitas pembelajaran dan hasil belajar IPA siswa di kelas VB SD Negeri 20
Kota Bengkulu.
28
Liya Adiyawaty (2015) yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Metode
Outdoor Study deangan Berbantuan Media Lingkungan Sekitar Terhadap Hasil
Belajar IPA Materi Berbagai Bentuk Energi dan Cara Penggunaannya Kelas IV
Di SD Islam Al Madina Semarang”. Berdasrkan perhitungan t-tes dengan taraf
signifikan = 5% diperoleh thitung= 4,525 sedangkan t tabel= 1,66. Dan rata-rata
nilai post test kelas eksperimen (Uotdoor study)= 77,00 dan kelas kontrol =
64,90. Dalam uji t akhir menunjukkan bahwa pada penelitian ini thitung> ttabel
maka, penerapan motode outdoor studyefektif terhadap hasil belajar materi
Berbagai Bentuk Energi dan cara Penggunaannya kelas IV SD Islam 1 Madina
Semarang.
Hal yang menjadi persamaan antara penelitian ini dengan peneliti
sebelumnya adalah terletak pada penggunaan metode pembelajaran yang
digunakan yaitu menggunakan metode outdoor study. Peneliti sama-sama
menggunakan metode outdoor study, sedangkan perbedaannya antara peneliti
peneliti pertama yaitu Selvi Ayu Utami dilaksanakan di Kelas VB SDN 20 Kota
Bengkulu pada mata pelajaran IPA, sedangkan peneliti kedua yaitu Liya
Adiyawaty dilaksanakan di Kelas IV Di SD Islam Al Madina Semarang mata
pelajaran IPA Materi Berbagai Bentuk Energi dan Cara Penggunaannya
C. Kerangka Pikir
Jika pembelajaran IPA dapat disajikan dengan baik oleh seorang guru,
maka IPA akan menjadi pelajaran yang disenangi oleh siswa, sehingga IPA
29
bukanlah pembelajaran yang sulit bsgi siswa, dengan demikian siswa akan
mampu meningkatkan hasil belajarnya.
Dari permasalah diatas dimana pembelajaran IPA dianggap sebagai
pelajaran yang membosankan. Khususnya materi peduli terhadap makhluk hidup
kurang dimengerti oleh siswa karena selama proses pembelajaran IPA selalu
dilakukan di dalam kelas dan guru hanya menjelaskan materi tidak melibatkan
langsung pada proses pengamatan dalam pembelajaran, dari masalah tersebut bisa
diatasi dengan menggunakan metode pembelajaran Outdoor Study karena metode
Outdoor Study merupakan suatu kegiatan menyampaikan pelajaran di luar kelas
yang mengajak siswa lebih dekat dengan sumber belajar yang sesungguhnya,
siswa bukan hanya menerima pengetahuan dari apa yang mereka dengar tetapi
juga dari apa yang ia lihat lakukan sehingga para siswa secara langsung
melibatkan semua panca indra dan aspek motorik lainnya, serta dengan
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar siswa dapat menghubungkan
konsep yang dipelajari dengan kondisi riil yang terjadi di lingkungan. Kelebihan
dari metode Outdoor Study yaitu kegiatan belajar para siswa akan lebih menarik
dan tidak membosankan, sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi,
hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan dengan situasi dan
keadaan yang sebenarnya atau penggunaan media konkret, bahan yang dapat
dipelajari lebih kaya serta lebih faktual sehingga kebenaranya lebih akurat,
kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat dilakukan
dengan berbagai cara seperti bertanya, kerja kelompok, mengamati, membuktikan,
menguji fakta. Siswa dapat memahami aspek-aspek kehidupan yang ada di
30
lingkungan, sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing dengan
kehidupan disekitarnya serta dapat mengarahkan sikap menghargai alam dan
kelestariannya.
Gambar 2.11 Bagan Kerangka Pikir
Permasalahan IPA dalam
Pembelajaran Sekolah Dasar
Peserta Didik :
- Kesulitan dalam
menangkap
pembelajaran
- Adanya pembelajaran
yang monotom
- Adanya kejenuhan
saat pembelajaran di
dalam kelas
- Siswa mudah bosan
Guru :
- Kurang variasi dalam
mengajar
- Pemanfaatan lingkungan
masi minim
- Metode pembelajaran
yang kurang
menyenangkan
- Keterbatan media/alat
pembelajaran
Pembelajaran Metode
Outdoor Study
Ada pengaruh terhadap hasil
belajar
ter
31
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian, maka hipotesis penelitian ini adalah
H0 : Tidak terdapat pengaruh metode Outdoor Study terhadap hasil belajar
IPA siswa kelas IV UPT SDNegeri 215 Banyuurip.
H1 : Terdapat pengaruh metode Outdoor Study terhadap hasil belajar IPA
siswa kelas IV UPT SD Negeri 215 Banyuurip.
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitiian ini mengunakan penelitian Pre-Eksperimental Design yang
akan mengkaji tentang pengaruh metode Outdoor Study terhadap hasil belajar IPA
siswa kelas IV UPT SDNegeri 215 Banyuurip .
2. Desain Penelitia
Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design.
Quasi eksperimental desain adalah jenis desain penelitian yang memiliki
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak dipilih secara random.
Sebelum diberikan treatment, baik kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
diberi test yaitu pretest, dengan maksud untuk mengetahui keadaan kelompok
seblum treatment. Kemudian setelah diberikan treatment, kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol diberikan tes yaitu posttest, untuk mengetahui keadaan
kelompok setelah teartment. Berikut merupakan gambaran quasi eksperimental
desain bentuk non-equivalent control groupdesain. digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
O1 X O2
⸺⸺⸺⸺⸺
O3 O4
Sumber. Sogiyono (2015:111)
33
Keterangan :
O1 = Nilai pretest (Sebelum diberi perlakuan eksperimen)
O2 = Nilai posttest (Setelah diberikan perlakuan eksperimen)
O3 = Nilai prestest kelompok yang tidak diberikan perlakuan kontrol
O4 = Nilai posttest kelompok yang tidak diberikan perlakuan kontrol)
X = perlakuan model pembelajaran berbasis masalah
Pretest sebelum melakukan perlakuan baik untuk kelompok eksperimen
maupun kelompok kontrol (O1,O3) dapat digunakan sebagai dasar dalam
menentukan perubahan. Pemberian posttest pada akhir perlakuan akan
menunjukkan sebarapa jauh akibat dari perlakuan. Hal ini dilakukan dengan cara
melihat perbedaan nilai (O2-O1 sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberi
perlakuan apapun.
B. Popolasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
dengan perincian sebagai berikut:Dalam penelitian ini yang dijadikan
populasi adalah keseluruhan murid Kelas IV UPT SD Negeri215 Bayuurip yang
terdiri dari 16 siswa
Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas IV SDNegeri215 Bayuurip
No Objek Banyak Siswa
1) Kelas IV A 8
2) Kelas IV B 8
Jumlah 16
Sumber: Tata Usaha UPT SDNegeri 215 Banyuurip
34
2. Sampel Penelitian
Sesuai dengan desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini,
yaitu non-equivalent control group design. Pada penelitian ini kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Selanjutnya
dalam menentukan jumlah sampel penelitian menggunakaan teknik sampling
jenuh. sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel yang menjadikan semua
anggota populasi sebagai sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah 16 siswa
kelas IV UPT SD Negeri 215 Banyuurip yang terdiri dari 8siswa kelas kontrol dan
8 siswa kelas eksperimen.
C. Devinisi Operasional Variabel
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode Outdoor Study.
Outdoor study merupakan metode dimana guru mengajak siswa belajar di luar
kelas untuk melihat peristiwa langsung di lapangan dengan tujuan untuk
mengakrabkan siswa dengan lingkungnya. Melalui metode Outdoor Study
lingkungan diluar sekolah dapat digunakan sebagai sumber belajar. Penggunaan
metode Oudtoodr Study ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena
kegiatan belajar siswa akan lebih nenarik dan tidak membosankan, sehingga
motivasi belajar siswa akan lebih tinggi dan bahan yang dapat dipelajari lebih
faktual sehingga kebenarannya lebih akurat.
35
2. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Hasil belajar
adalah suatu hasil yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar
dengan membawa suatu prubahan dan pembentukan tingkah laku seseorang dalam
variabel ini dibatasi oleh indikator sebagai berikut:
1) siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran
2) Pembelajaran lebih bermakna sebab siswa dihadapkan situasi dan
keadaan yang sebenarnya dengan penggunaan media konkret sehingga
kebenaranya lebih akurat.
3) Dikatakan memenuhi standar apabila hasil belajar yang baik apabila
nilai pretestnya 75 dan nilai posttestnya 75
D. Instrumen Penelitian
Adapun instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes dan
observasi.
1. Tes Hasil Belajar
Dalam penelitian ini untuk tes hasil belajar yang digunakan yaitu
menggunakan pretest pada awal pembelajaran dan posttest pada akhir
pembelajaran, tes awal dilaksanakan sebelum menggunakan metode Outdoor
Study kepada peserta didik. Jika hasil tes lebih baik dari pada tes awal maka dapat
diartikan bahwa program pengajaran telah berjalan dan berhasil sebaik-baiknya.
36
Jadi tes akhir yang dilaksankan sesudah menggunakan metode Outdoor Study
kepada peserta didik.
2. Lembar Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati proses pelaksanaan pembelajaran
IPA dengan menerapkan metode pembelajaran Outdor Study di kelas IV UPT
SDNegeri215Banyuurip dengan menggunakan format observasi yang telah
disiapkan. Pada observasi ini digunakan lembar observasi untuk mengamati
aktivitas siswa selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi dan tes.
1) Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran. Lembar observasi diisi oleh seorang observer
Tabel 3.3 Pedoman Observasi Proses Pembelajaran
No
aspek penilaian
Skor
1 2 3 4 5
1. siswa mepersiapkan pembelajaran
2. Siswa mempersiapkan apesepsi
yang diberikan oleh guru
3. Siswa menanggapi apersepsi yang
diberikan oleh guru
37
4. Siswa konsetrasi saat pembelajaran
berlangsung
5. Tanggung jawab siswa dalam
menyelesaikan tugas yang
diberikan guru
6. Keaktifan siswan dalam bertanya,
berfikir, berpendapat, dan
berinisiatif.
7. Siswa merasa senang dalam
pembelajaran membaca.
8. Siswa dapat membaca
9. Siswa melakukan evaluasi
10. Menyimpulkan pembelajaran
Jumlah
Skor Maksimal
Persentase
Keterangan:
No . Keterangan Skor
1. Sangat tinggi 5
2. Tinggi 4
3. Sedang 3
4. Rendah 2
5. Sangat rendah 1
38
2) Tes
Tes ini dilakukan dua kali yaitu dengan pretest dan posttest. Pretest
digunakan untuk mengukur pencapaian hasil belajar awal siswa sebelum
diajarkan menggunakan metode Outdoor Study, sedangkan posttest digunakan
untuk mnegukur pencapaian akhir belajar akhir siswa setelah diajarkan
menggunakan metode Outdoor Study.Adapun tes yang digunakan test pretest
dan tes posttest :
Soal Pretest :
Kerjalah soal dibawah ini dengan benar.....!!!!
1. Mengapa tumbuhan penting dalam kehidupan kita ?
2. Sebutkan bagian-bagian dari tumbuhan ?
3. Jelaskan fungsi bagian-bagian dari tumbuhan ?
4. Sebutkan penggolongan hewan berdasarkan habitatnya
a. Hewan yang hidup di darat
b. Hewan yang hidup di air
c. Hewan yang hidup di darat dan di air (amfibi)
5. Sebutkan fungsi dari bagian luar tubuh burung ?
Soal Posttest :
Kerjalah soal dibawah ini dengan benar.....!!!!
1) Jelaskan fungsi akar dan daun bagi tumbuhan ?
2) Apa dampak yang ditimbulkan jika kita menebang pohon dihutan ?
3) apa yang bisa kita lakukan untuk melestarikan hewan langkah ?
4) sebutkan bagian-bagian dari tubuh luar kucing ?
5) cocokkanlah!
39
No Nama Daun Gambar Daun Bentuk Tulang Daun
1. Sirih
2. Rambutan
3. Singkong
4. Jagung
5. Pepaya
6. Padi
F. Teknik Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan suatu data.
Data pada penelitian ini berupahasil belajar siswa.
a. Observasi Proses Pembelajaran
Hasil dari proses pembelajaran siswa dilihat dari lembar observasi
saat pelaksanaan proses pembelajaran. Adapun aspek proses
pembelajaran siswa diambil dari kategori di bawah ini.
40
Tabel 3.4 Kategori Respons Siswa
Persentase Siswa Aktif Kategorisasi
0% ≤ A < 20% Tidak Aktif
20% ≤ A < 40% Kurang Aktif
40% ≤ A < 60% Cukup Aktif
60% ≤ A < 80% Aktif
80% ≤ A ≤ 100% Sangat Aktif
b. Hasil belajar
Data yang digunakan untuk mendeskripsikan ketuntasan hasil
belajar siswa adalah data pretest dan posttest. Siswa dikatakan tuntas
belajar apabila telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM)
yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 75 dengan rata-rata ketuntasan
hasil belajar lebih dari 75 dan ketuntasan belajar secara klasikal tercapai
jika lebih dari 75% siswa di kelas tersebut telah tuntas belajar.
Untuk keperluan analisis deskriptif digunakan pengkategorian hasil
belajar IPA sebagai berikut:
41
Tabel 3.5 Teknik Kategorisasi Standar Ketuntasan Hasil Belajar
Sumber: UPT SD Negeri 215 Banyuurip
Jenis data berupa hasil belajar dikategorikan secara kualitatif. Hasil
belajar IPA siswa juga diarahkan pada pencapaian hasil belajar secara
individual dan klasikal.Kriteria siswa dikatakan tuntas apabila memiliki
nilai paling sedikit 75 dari skor ideal 100 berdasarkan kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah dengan
rata-rata ketuntasan hasil belajar lebih dari 75 dan ketuntasan klasikal
tercapai jika lebih dari 75% siswa di kelas tersebut telah mencapai skor
paling sedikit 75.
Tabel 3.6 Standar Ketuntasan Hasil Belajar ipa
Sumber: Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas IVSDNegeri 215
Banyuurip
Skor Kategorisasi
85 – 100 Sangat tinggi
75 – 84 Tinggi
65 – 74 Sedang
55 – 64 Rendah
0 – 54 Sangat rendah
Tingkat Penguasaan Ketuntasan
0 ≤ x < 75 Tidak tuntas
75 ≤ x ≤ 100 Tuntas
42
Ketuntasan klasikal akan tercapai apabila siswa di kelas
tersebut telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75.
Persentase ketuntasan hasil belajar klasikal dapat dihitung dengan
rumus:
Selanjutnya untuk mengetahui selisih antara nilai pretest dan
posttest digunakan skor gain ternormalisasi. Skor n-gain aktual
diperoleh siswa sedangkan skor n-gain maksimal yaitu skor n-gain
yang mungkin diperoleh siswa. N-gain menunjukkan pemahaman atau
penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan oleh guru.
Besarnya peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran
dihitung dengan rumus n-gain ternormalisasi (N-gain) sebagai berikut:
Keterangan:
G = N-gain ternormalisasi
Spost = Rata-rata skor tes akhir
Spre = Rata-rata skor tes awal
Smaks = Skor maksimum
Untuk klasifikasi n-gain ternormalisasi terlihat pada tabel
berikut.
Ketuntasan belajar klasikal = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎x 100%
g =𝑆𝑝𝑜𝑠𝑡−𝑆𝑝𝑟𝑒
𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠−𝑆𝑝𝑟𝑒
43
Tabel 3.7 Klasifikasi N-gain Ternormalisasi
Persentase N-gain Kategorisasi
G >0,70 Tinggi
0.30 < g ≤ 0,70 Sedang
0,00 < g < 0,030 Rendah
Sumber: (Sundayana, 2016)
2. Analisis Statistika Inferensial
Analisis statistik inferensial ini digunakan untuk menguji hipotesis
penelitian dengan menggunakan uji-t, sebelum melakukan pengujian
hipotesis terlebih dahulu peneliti melakukan uji normalitas sebagai uji
prasyarat dengan menggunakan SPSS Versi 25.
Adapun hipotesis yang disajikan dalam penelitian ini adalah :
H0 :Tidak Terdapat Pengaruh Metode outdoor study terhadap
hasil belajar IPA konsep bentuk energi dan cara
penggunaannya siswa kelas IV SDNegeri215 Bayuurip.
H1 :Terdapat Terdapat Pengaruh Metode outdoor study
terhadap hasil belajar IPA konsep bentuk energi dan cara
penggunaannya siswa kelas IV SDNegeri215 Bayuurip.
rumus uji t dependent yang digunakan persamaan :
44
t = 𝑥1−𝑥2
√𝑛1−1𝑠1
2+𝑛2−1𝑠22
𝑛1+𝑛2−2(
1
𝑛1+
1
𝑛2)
(Sugiyono, 2016:197)
keterangan :
X1 = Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen
X2 = Rata-rata hasil belajar kelas kontrol
N1 = Banyaknya dara kelas eksperimen
N2 = Banyaknya data kelas kontrol
𝑆2
1 = Simpanan baku kelas eksperimen
𝑆2
2 = Simpana baku kelas control
Kriteria pengujian jika thitung > ttabel pada taraf α = 0,05, maka H0ditolak dan
H1diterima.
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
a. Hasil Observasi Proses Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran menggunakan metode, pertama-tama peneliti
mempersiapkan bahan ajar sebelum mengajar termasuk di dalamnya RPP,
materi ajar, dan LKPD. Selanjutnya Peneliti Mempersiapkan siswa untuk
mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan selanjutnya siswa memperhatikan
gambar hewan yang ada dibuku siswa kemudian siswa mendengarkan
penjelasan tentang bagian-bagian luar tubuh hewan. Kemudian Siswa
mengamati bagian tubuh burung merpati yang terdapat di buku siswa dan
menulisnya dibuku, kegiatan ini merupakan pengenalan awal untuk bagian-
bagian tumbuh hewan. Setelah itu siswa mengamati gambar pada buku siswa
tentang bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya. peneliti mengajukan
pertanyaan ke siswa bagian manakah dari tumbuhan yang berfungsi untuk
mempertahankan kelestarian tumbuhan tersebut?. kemudian peneliti menunjuk
perwakilan dari siswa untuk menyebutkan masing-masing bagian tumbuhan
berserta fungsinya. Selanjutnya peneliti menjelaskan bentuk-bentuk tulang
daun dengan membawa berbagai jenis daun. Kemudian siswa dibagi 2
kelompok untuk mengamati langsung daun tersebut. Perwakilan kelompok
kemudian memaparkan hasil penggamatan di depan teman-temannya. Bagi
46
siswa yang belum dapat membedakan bentuk-bentuk tulang daun dipandu
dengan memperhatikan langsung daun agar lebih memahaminya.
Disamping itu, kegiatan proses pembelajaran dengan menggunakan
metode outdoor study terhadap hasil belajar IPA dapat dikatakan aktif. Terlihat
dari persiapan siswa dalam pembelajaran, memperhatikan apersepsi yang
diberikan guru, menanggapi apersepsi, konsentrasi siswa, tanggung jawab
dalam menyelesaikan tugas, dan keaktifan siswa.
Tabel 4.1 Hasil Observasi Proses Pembelajaran Siswa
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
No Pertemuan Presentase Kriteria Pertemuan Persentase kriteria
1. I 50% Cukup
Aktif
I 54% Cukup
Aktif
2. II 58% Cukup
Aktif
II 62% Aktif
3. II 64% Aktif II 78% Aktif
Rata-rata
Sumber: UPT SD Negeri 215 Banyuurip
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa proses pembelajaran saat pertemuan 1 kelas
kontrol dikategorikan cukup aktif dengan persentase 50%. Dan pertemuan 2
dikategorikan cukup aktif dengan persentase 58%,sedangkan proses pembelajaran
saat pertemuan 3dikategorikan aktif dengan persentase 64%. Sedangkan proses
pembelajaran saat pertemuan 1 pada kelas eksperimen dikategorikan cukup aktif
dengan presentase 54%. Dan pertemuan 2 dikategorikan aktif dengan persentase
47
62%, Sedangkan proses pembelajaran saat pertemuan 3 pada kelas ekperimen
dikategorikan aktif dengan presentase 74%. Dari hasil tersebut dapat diketahui
bahwa penggunaan metode Outdoor Study dikategorikan aktif dan semakin
meningkat aktifitas pembelajarannya siswa.
b. Deskripsi Nilai Awal (Pretest) Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di UPT SD
Negeri 215 Banyuurip Kecamatan Bone-bene mulai tanggal 04 Agustus 2020
sampai 07 Agustus 2020, maka diperoleh data-data yang dikumpulkan melalui
instrumen tes sehingga dapat diketahui hasil belajar siswa berupa nilai dari kelas
IV UPT SDNegeri 215 Banyuurip Kabupaten Luwu Utara. Adapun deskripsi
secara kuantitatif skor hasil belajar Pre Test sebelum diberikan perlakuan
(treatment) dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut.
Berdasarkan hasil belajar IPA murid setelah mengajar dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional atau pembelajaran yang biasa
diterapkan oleh guru disekolah, seperti ceramah, pada kelas kontrol maka
diperoleh data-data yang dikumpulkan melalui instrumen tes. Data hasil belajar
kelas IVUPT SD Negeri 215 Banyuuripdapat diketahui sebagai berikut :
Tabel 4.2 Statistik Deskripsi Hasil Pretest Kelas Kontrol
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximu
m
Sum Mean Std. Deviation
Kelas Kontrol
(Pretest)
8 40 40,00 80,00 450 56,88
15,388
Valid N (listwise) 0
Sumber: UPT SD Negeri 215 Banyuurip
48
Dari hasil analisis di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil pretest
kelas kontrol belajar murid kelas kontrol sebelum diterapkan metode Outdoor
Study yaitu 56,88, sedangkan nilai terendah yang diperoleh murid adalah 40,00
dan nilai tertinggi yang diperoleh murid adalah 80,00. Adapun pengkategorian
hasil pretest kelas kontrol dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Tingkat Keberhasilan Belajar Pretest Kelas Kontrol
Interval Kategori Hasil
Belajar
Frekuensi Persentase (%)
81 – 100 Sangat Tinggi 0 0
61 – 80 Tinggi 2 25,00
41 – 60 Sedang 5 62,05
21 – 40 Rendah 1 12,05
0 – 20 Sangat rendah 0 0
Jumlah 8 100
Sumber: UPT SD Negeri 215 Banyuurip
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel diatas maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar murid pada pretest kelas kontrol dengan
menggunakan instrumen tes dengan kategori sangat rendah sebanyak 0 atau 0 %,
kategori rendah sebanyak 1 atau 12,05%, kategori sedang sebanyak 5 murid atau
62,05%, kategori tinggi sebanyak 2 murid atau 25,00 % dan kategori sangat
tinggi sebanyak 0 atau 0%. Melihat dari hasil persentase yang ada dapat
dikatakan bahwa tingkat keberhasilan belajarmurid pada kelas kontrol tergolong
sedang.
49
Tabel 4.4 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPA
Skor Kategorisasi Frekuensi Persentase (%)
0≤ x < 75 Tidak tuntas 6 75
75 ≤ x ≤ 100 Tuntas 2 25
Jumlah 8 100
Sumber: UPT SD Negeri 215 Banyuurip
Apabila tabel 4.4 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil
belajar murid yang ditentukan oleh penelitian yaitu jumlah murid yang mencapai
atau melebihi nilai KKM (75) ≥ 75 % , sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar murid kelas kontrol UPT SD Negeri 215 Banyuurip belum memenuhi
kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal karena murid yang tuntas hanya
25% ≤ 75%.
c. Deskripsi Nilai akhir (Posttest) kelas kontrol sesudah pembelajaran
konvensional
Berdasarkan hasil belajar IPA murid setelah mengajar menggunakan
pembelajaran konvensional pada kelas kontrol murid kelas IVUPT SD Negeri 215
Banyuurip Kabupaten Luwu Utara, maka diperoleh data-data yang dikumpulkan
melalui instrumen tes. Data hasil belajar kelas IV UPT SD Negeri 215 Banyuurip
dapat diketahui sebagai berikut :
50
Tabel 4.5 Statistik Deskripsi Hasil Postest Kelas Kontrol
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Sum Mean Std.
Deviation
Kelas Kontrol
(Postest)
8 45 40 85 480 60,00
15,584
Valid N (listwise) 0
Sumber: UPT SD Negeri 215 Banyuurip
Dari hasil analisis di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil pretest
kelas kontrol pada murid kelas IV UPTSD Negeri 215 Banyuurip diperoleh nilai
60,00, sedangkan nilai terendah yang diperoleh murid adalah 40,00 dan nilai
tertinggi yang diperoleh murid adalah 85,00. Adapun pengkategorian hasil
pretest kelas kontrol dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6 Tingkat Keberhasilan Belajar Postest Kelas Kontrol
Interval Kategori Hasil
Belajar
Frekuensi Persentase (%)
81 – 100 Sangat Tinggi 1 12,05
61 – 80 Tinggi 2 25,00
41 – 60 Sedang 4 50,00
21 – 40 Rendah 1 12,05
0 – 20 Sangat rendah 0 0
Jumlah 8 100
Sumber: UPT SD Negeri 215 Banyuurip
51
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel diatas maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar murid pada posttest kelas kontrol dengan
menggunakan instrumen tes dengan kategori sangat rendah sebanyak 0 atau 0 %,
kategori rendah sebanyak 1 atau 12,05%, kategori sedang sebanyak 4 atau 50,00
%, kategori tinggi sebanyak 2 murid atau 25,00 % dan kategori sangat tinggi
sebanyak 1 atau 12,05 %. Melihat dari hasil persentase yang ada dapat dikatakan
bahwa tingkat keberhasilan belajar murid pada kelas kontrol tergolong sedang.
Tabel 4.7 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPA
Skor Kategorisasi Frekuensi %
0≤ x < 75 Tidak tuntas 6 75,00
75 ≤ x ≤ 100 Tuntas
Jumlah
2
8
25,00
100
Sumber: UPT SD Negeri 215 Banyuurip
Apabila tabel 4.7 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil
belajar murid yang ditentukan oleh penelitian yaitu jumlah murid yang mencapai
atau melebihi nilai KKM (75) ≥ 75 % , sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar murid kelas control UPT SD Negeri 215 Banyuurip belum memenuhi
kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal karena murid yang tuntas hanya
25,00% ≤ 75%.
d. Deskripsi Nilai awal (Pretest) Kelas Eksperimen
Berdasarkan hasil belajar IPA murid dengan mengajar dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional atau pembelajaran yang biasa
52
diterapkan oleh guru disekolah, seperti ceramah, pada kelas eksperimen maka
diperoleh data-data yang dikumpulkan melalui instrumen tes.Data hasil belajar
kelas IVUPT SD Negeri 215 Banyuuripdapat diketahui sebagai berikut :
Tabel 4.8 Statistik Deskripsi Hasil Pretest Kelas Eksperimen
Sumber: UPT SD Negeri 215 Banyuurip
Dari hasil analisis di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil pretest
kelas eksperimen belajar murid kelas eksperimen sebelum diterapkan Metode
Outdoor Study (pretest) yaitu, sedangkan nilai terendah yang diperoleh murid
adalah 50,00 dan nilai tertinggi yang diperoleh murid adalah 80,00. Adapun
pengkategorian hasil pretest kelas eksperimen dilihat pada tabel berikut:
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum
Sum Mean Std. Deviation
Kelas Eksperimen (Pretest)
8 30 50,00 80,00 485 60,63 11,160
Valid N (listwise) 0
53
Tabel 4.9 Tingkat Keberhasilan Belajar Pretest Kelas Eksperimen
Interval Kategori Hasil
Belajar
Frekuensi Persentase (%)
81 – 100 Sangat Tinggi 0 0
61 – 80 Tinggi 2 25,00
41 – 60 Sedang 6 75,00
21 – 40 Rendah 0 0
0 – 20 Sangat rendah 0 0
Jumlah 8 100
Sumber: UPT SD Negeri 215 Banyuurip
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel diatas maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar murid pada pretest kelas eksperimen dengan
menggunakan instrumen tes dengan kategori sangat rendah sebanyak 0 atau 0 %,
kategori rendah sebanyak 0 atau 0%, kategori sedang sebanyak 6 murid atau
75,00 %, kategori tinggi sebanyak 2 murid atau 25,00% dan kategori sangat
tinggi sebanyak 0 atau 0%. Melihat dari hasil persentase yang ada dapat
dikatakan bahwa tingkat kemampuan murid sebelum diterapkan Metode
Outdoor Study tergolong rendah.
54
Tabel 4.10 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPA
Skor Kategorisasi Frekuensi %
0≤ x < 75 Tidak tuntas 6 75,00
75 ≤ x ≤ 100 Tuntas 2 25,00
Jumlah 8 100
Sumber: UPT SD Negeri 215 Banyuurip
Apabila tabel 4.10 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil
belajar murid yang ditentukan oleh penelitian yaitu jumlah murid yang mencapai
atau melebihi nilai KKM (75) ≥ 75 %, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar murid kelas eksperimen UPT SD Negeri 215 Banyuurip belum memenuhi
kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal karena murid yang tuntas hanya
25,00% ≤ 75%.
e. Deskripsi Nilai Akhir (Posttest) Hasil Belajar Kelas eksperimen
Setelah Diterapkan Metode Outdoor Study
Berdasarkan hasil belajar murid setelah diberikan perlakuan atau setelah
diterapkan Metode Outdoor Study kelas eksperimen pada kelas IV UPT SD
Negeri 215 Banyuurip Kabupaten Luwu Utara, maka diperoleh data-data yang
dikumpulkan melalui instrumen tes. Data hasil belajar kelas IV UPT SD Negeri
215 Banyuurip dapat diketahui sebagai berikut :
55
Tabel 4.11 Statistik Deskripsi Hasil Postest Kelas Eksperimen
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Sum Mean Std.
Deviation
Kelas Eksperimen
(Pretest)
8 25 70,00 90,00 685 85,63
7,763
Valid N (listwise) 0
Sumber: UPT SD Negeri 215 Banyuurip
Dari hasil analisis di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil postest
kelas eksperimen murid kelas IV UPT SD Negeri 215 Banyuurip sesudah
menerapakanmetode Outdoor Study yaitu 85,63 sedangkan nilai terendah yang
diperoleh murid adalah 70,00 dan nilai tertinggi yang diperoleh murid adalah
90,00. Adapun pengkategorian hasil postest kelas eksperimen dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.12 Tingkat Keberhasilan Murid Postest Kelas Eksperimen
Interval Kategori Hasil
Belajar
Frekuensi Persentase (%)
81 – 100 Sangat Tinggi 6 75,00
61 – 80 Tinggi 2 25,00
41 – 60 Sedang 0 0
21 – 40 Rendah 0 0
0 – 20 Sangat rendah 0 0
Jumlah 8 100
Sumber: UPT SD Negeri 215 Banyuurip
56
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel diatas maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar murid pada postest kelas eksperimen dengan
menggunakan instrumen tes dengan kategori sangat rendah sebanyak 0 atau 0 %,
kategori rendah sebanyak 0 atau 0%, kategori sedang sebanyak 0 murid atau 0 %,
kategori tinggi sebanyak 2 murid atau 25,00% dan kategori sangat tinggi
sebanyak 6 murid atau 75,00%. Melihat dari hasil persentase yang ada dapat
dikatakan bahwa tingkat keberhasilan belajar murid pada kelas eksperimen
setelah diterapkan pembelajaran metode Outdoor Study tergolong sangat tinggi.
Tabel 4.13 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPA
Skor Kategorisasi Frekuensi %
0≤ x < 75 Tidak tuntas 1 12,05
75 ≤ x ≤ 100 Tuntas
Jumlah
7
8
87,05
100
Sumber: UPT SD Negeri 215 Banyuurip
Apabila tabel 4.12 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil
belajar murid yang ditentukan oleh penelitian yaitu jumlah murid yang mencapai
atau melebihi nilai KKM (75) ≥ 75 % , sehingga dapat disimpulkan bahwa
Keberhasilan belajar murid kelas eksperimen UPT SD Negeri 215 Banyuurip
sudah memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal karena murid
yang tuntas 87,05% ≤ 75%.
57
2. Hasil Analisis Statistik Inferensial
a) Uji Normalitas
Tabel 4.14 Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov
Tests of Normality
KELAS
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Hasil Belajar Pre_Kontrol ,298 8 ,035 ,832 8 ,063
Pre_Eksperimen ,272 8 ,082 ,850 8 ,094
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber: UPT SD Negeri 215 Banyuurip
Berdasarkan output di atas diketahui nilai signifikan (sig) untuk semua
data baik pada uji normalitas Kolmogorov Smirnov dan Uji shapiro wilk > 0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi Normal.
b) Uji Homogenitas
Tabel 4.15 Uji Homogenitas
Sumber: UPT SD Negeri 215 Banyuurip
Berdasarkan output di atas diketahui nilai signifikan (sig) untuk data
homogenitas diketahui 183, sehingga 183> 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
data penelitian Homogen.
Test Of Homogeneity Of Variance
Hasil
Belajar
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1,731 3 28 ,183
58
c) Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat yakni uji normalitas dan homogenitas
telah selesai, maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji
independent sampel t test dengan bantuan progrom SPSS Versi 25.
Tabel 4.16 Hasil Uji Independent Sampel T Test
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. T df Sig.
(2-
tailed
)
Mean
Differe
nce
Std.
Error
Differe
nce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Hasil
Belajar
Equal
variances
assumed
4,278 ,058 4,163 14 ,001 -25,825 6,156 -
38,827
-12,423
Equal
variances
not
assumed
4,163 10,
273
,002 -25,625 6,156 -
39,291
-11,958
Sumber: UPT SD Negeri 215 Banyuurip
Untuk Menentukan harga t tabel dengan mencari t tabel menggunakan tabel
distribusi t dengan taraf signifikan 𝛼 = 0,05 dan d.b = N-2= 18-2 = 16 maka
diperoleh t 0,05 = 2,145
Setelah diperoleh t hitung 4,163 t tabel = 2,145 maka diperoleh 4,163 > 2,145
dan nilai sig (2-tailed) diperoleh 0,002 maka diperoleh sig (2-tailed) < 0,05
sehingga dapat di simpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima . ini berarti
bahwa terdapat pengaruh metode Outdoor Study terhadap hasil belajar siswa
kelas IV UPT SD Negeri 215 Banyuurip Kabupaten Luwu Utara.
59
d) Uji N-Gain
Berdasarkan perhitungan uji N-Gain Score menggunakanSPSS versi 25
maka diperoleh data hasil uji gain seperti pada tabel 4.17 sebagai berikut:
Tabel. 4.17 Klasifikasi N-Gain Ternomalisasi pada Siswa Kelas IV (Kelas
Kontrol) SD Negeri 215 Banyuurip
Koefisien
Normalisasi Gain
Jumlah Siswa Persentase (%) Kriteria
g > 0,70 1 12,5% Tinggi
0,30 < g ≤ 0,70 - - Sedang
0,00 < g < 0,30 7 87,5 % Rendah
Jumlah 8
Rata-rata 0,08 Rendah
Sumber: UPT SD Negeri 215 Banyuurip
Tabel. 4.18 Klasifikasi N-Gain Ternomalisasi pada Siswa Kelas IV ( Kelas
Eksperimen ) UPT SD Negeri 215 Banyuurip
Koefisien
Normalisasi Gain
Jumlah Siswa Persentase (%) Kriteria
g > 0,70 3 37,5 % Tinggi
0,30 < g ≤ 0,70 2 25 % Sedang
0,00 < g < 0,30 3 37,5% Rendah
Jumlah 8
Rata-rata 0,63 Sedang
Sumber: UPT SD Negeri 215 Banyuurip
Berdasarkan tabel diatas hasil perhitungan uji N-gain tersebut pada kelas
kontrol dalam kategori tinggi terdapat 1 oarang siswa yaitu 12,5 %, kategori
sedang -, sedangkan kategori rendah terdapat 7 orang siswa yaitu 87,5 %. jadi
rata-rata gain pada kelas kontrol 0.08 kategori rendah. sedangkan pada kelas
eksperimen dalam kategori tinggi terdapat 3 orang siswa yaitu 37,5 %, kategori
60
sedang 2 orang siswa yaitu 25 %, sedangkan kategori rendah terdapat 3 orang
siswa yaitu 37,5 %. Jadi rata-rata nilai pada kelas eksperimen yaitu 0,63 %
kategori sedang. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode outdoor
study cukup efektif untuk meningkatkan hasil belajar terhadap siswa kelas IV
pada mata pelajaran IPA.
B. Pembahasan
Penelitian eksperimen ini dilakukan pada kelas IV UPT SD Negeri 215
Banyuurip Kabupaten Luwu Utara dengan jumlah sampel 16 siswa yang terdiri 2
kelas. Desain penelitian yang digunakan adalah Pre eksperimen design dengan
bentukquasi eksperimen design. Penelitian ini menggunakan dua kelas yang
terdiri dari kelas kontrol dan kelas eksperimen, diberi pretest untuk mengetahui
keadaan awal. Setelah diberikan pretest peneliti memberikan treatment berupa
penggunaan metode outdoor study. Pada akhir pembelajaran, diberikan posttest,
pengaruh treatment adalah meningkatnya nilai posttest dibandingkan nilai pretest.
Deskripsi data yang diuraikan pada hasil penelitian ini telah menunjukkan
tentang pengaruh metode outdoor study pada mata pelajaran IPA kelas IV UPT
SD Negeri 215 Banyuurip Kabupaten Luwu Utara. Berdasarkan analisis statistik
deskriptif dengan menggunakan program SPSS versi 25, diperoleh nilai pretest
kelas kontrol yang terendah yaitu 40 dan tertinggi yaitu 80, nilai rata-rata (mean)
pretest kelas kontrol diperoleh yaitu 56,88, sedangkan pada posttest kelas kontrol
diperoleh nilai terendah 40 dan tertinggi 85. Nilai rata-rata (mean) posttest kelas
kontrol yang diperoleh yaitu 60,00. Sedangkan pada pretest kelas eksperimen
diperoleh nilai terendah yaitu 50 dan nilai tertinggi yang diperoleh murid yaitu 80,
61
nilai rata-rata (mean) yang diperoleh Pretest kelas eksperimen yaitu 60,63.
Sedangkan posttestkelas eksperimen yaitu diperoleh nilai terendah yaitu 70 dan
nilai tertinggi yang diperoleh murid yaitu 95, nilai rata-rata (mean) posttest kelas
eksperimen yaitu 85,63. Hal ini menunjukkan bahwa setelah diterapkannya
metode Outdoor Study, rata-rata nilai siswa meningkat dibandingkan sebelum
menggunakan media Outdoor Study.Proses pembelajaran dengan penerapan
metode Outdoor Studydimulai dari guru mempersiapkan bahan ajar termasuk
didalamnya adalah RPP, Lembar observasi dan Tes, memberi apersepsi tentang
peduli terhadap makhluk hidup. Setelah itu barulah peneliti masuk pada tahap
penggunaan metode Outdoor Study.
Proses penerapan metodeOutdoor Study mendapat respon positif kepada
siswa dibuktikan dari lembar observasi yang menunjukkan kualifikasi saat
pretestkelas kontrol dikategorikan cukup aktif dengan skor 25, persentase 50%.
Sedangkan proses pembelajaran saat posttestkelas kontrol dikategorikan aktif
dengan skor 32, persentase 64%. Sedangkan proses pembelajaran saat pretest
kelas eksperimen dikategorikan cukup aktif dengan skor 27, presentase 54%.
Sedangkan proses pembelajaran saat posttest kelas ekperimen dikategorikan aktif
dengan skor 39, presentase 74%.Sehingga dapat disimpulkan proses
pembelajaran dengan Penggunaan metode Outdoor Study membawa respon
positif bagi siswa, dari cukup aktif menjadi aktif. Hasil analisis statistik
inferensial untuk uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis. Uji
prasyarat yang dilakukan adalah uji normalitas. Hasil uji normalitas
menunjukkanbahwa data pretest dan posttest dinyatakan berdistribusi normal.
62
Hasil uji prasyarat tersebut menyatakan bahwa data telah layak untuk diuji
hipotesis. Berdasarkan hasil perhitungan uji N-gain tersebut pada kelas kontrol
dalam kategori tinggi terdapat 1 oarang siswa yaitu 12,5 %, kategori sedang -,
sedangkan kategori rendah terdapat 7 orang siswa yaitu 87,5 %. jadi rata-rata gain
pada kelas kontrol 0.08 kategori rendah. sedangkan pada kelas eksperimen dalam
kategori tinggi terdapat 3 orang siswa yaitu 37,5 %, kategori sedang 2 orang
siswa yaitu 25 %, sedangkan kategori rendah terdapat 3 orang siswa yaitu 37,5 %.
Jadi rata-rata nilai pada kelas eksperimen yaitu 0,63 % kategori sedang. Maka
dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode outdoor study cukup efektif untuk
meningkatkan hasil belajar terhadap siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA.
Hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus uji
independent sampel t test, Setelah diperoleh t hitung 4,163 t tabel = 2,145 maka
diperoleh 4,163 > 2,145 dan nilai sig (2-tailed) diperoleh 0,002 maka diperoleh
sig (2-tailed) < 0,05 sehingga dapat di simpulkan bahwa H0 ditolak dan H1
diterima. Ini berarti bahwa penggunaan metode Outdoor Studyterdapat pengaruh
terhadap hasil belajar murid di Kelas IV UPT SD Negeri 215 Banyuurip
Kecamatan Bone-bone Kabupaten Luwu Utara.Pada muatan pembelajaran IPA
menggunakan metode Outdoor Study, dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh metode Outdoor Study pada mata pelajaran IPA kelas IV UPT
SD Negeri 215 Banyuurip Kabupaten Luwu Utara.
63
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
Penggunaan Metode Outdoor Study berpengaruh terhadap siswa belajar
siswa kelas IV UPT SD Negeri 215 Banyuurip Kabupaten Luwu Utara. Hal ini
dibuktikan dari hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus uji
independent sampel t test, Setelah diperoleh t hitung 4,163 t tabel = 2,145 maka
diperoleh 4,163 > 2,145 dan nilai sig (2-tailed) diperoleh 0,002 maka diperoleh
sig (2-tailed) < 0,05 sehingga dapat di simpulkan bahwa H0 ditolak dan H1
diterima. Ini berarti bahwa penggunaan metode Outdoor Study terdapat pengaruh
terhadap hasil belajar murid di Kelas IV UPT SD Negeri 215 Banyuurip
Kecamatan Bone-bone Kabupaten Luwu Utara.
B. Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka peneliti
mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Dalam mengajarkan materi pelajaran IPAkhususnya pada materi peduli
terhadap makhluk hidup, sebaiknya guru lebih kreatif dalam penggunaan
metode pembelajaran.
2. Melihat hasil penelitian yang diperoleh, penggunaan metode Outdoor
Studydapat dijadikan salah satu strategi yang sangat menarik dan berpengaruh
terhadap hasil belajar murid untuk dikembangkan dalam proses pembelajaran.
64
3. Diharapkan pada peneliti selanjutnya dalam bidang kependidikan agar dapat
meneliti lebih lanjut tentang penggunaan metode Outdoor Study yang efektif
dan efisien untuk meningkatkan hasil belajar murid atau peserta didik.
65
DAFTAR PUSTAKA
Adiyawaty, liya. 2016. Pengaruh penggunaan metode outdoor study dengan
berbantuan media lingkungan sekitar terhadap hasil belajar IPA materi
berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya kelas IV SD Islam Al
madina. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Universitas Islam Negeri
Walisongo.
Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Erlangga.
Linawati Heni. 2015. Pengaruh Metode Outdoor Study Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Konsep IPA Kelas IV Sekolah Dasar.JPGSD, 03 (02) 261-
263.
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Syah Muhibbin, 2010.Psikologi Pendidikan.PT Remaja Posdakarya Offset:
Bandung.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pmbelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sundayana, Rostina. 2016. Statistika Penelitian Pensisikan. Bandung: Alfabeta.
Syamsuri, Sukri, dkk. 2018. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: Panrita Pres
Unismuh Makassar.
Utami, Selvi Ayu. 2014. Penerapan Metode Outdoor Study dengan
Memanfaatkan Lingkungan sebgai Sumber Belajar Siswa di Kelas VB
SDN 20 Kota Bengkulu. Skirpsi tidak diterbitkan. Bengkulu: Universitas
Bengkulu.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 2010. Jakarta: Depdiknas.
Widiasworo, Erwin. 2017. Strategi & Metode Mengajar Siswa Di Luar Kelas
(Outdoor Study) Secara Aktif, Kreatif, Inspiratif, & Komunikatif.
Yogyakarta: Perpustakaan Nasional.
Yuliana, Wiwik, dkk. 2016. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN
Rengel IV Melalui Metode Outdoor Study Materi Pesawat
Sederhana.Jurnal Teladan, 01 (02) 107-108.
66
L
A
M
P
I
R
A
N
67
Lampiran 1
SILABUS
Nama Sekolah : UPT SD Negeri 215 Banyuurip
Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 (satu)
Tema 3 : Peduli Terhadap Makhluk Hidup
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Sub Tema 1 PB 1
BAHASA INDONESIA
3.3 Menggali informasi dari
seorang tokoh melalui
wawancara menggunakan
daftar pertanyaan
Membuat pertanyaan
Sebagai kegiatan
pembuka, guru
memperlihatkan
serumpun padi kepada
siswa.
o Guru mengajukan
pertanyaan:
- Apa yang kalian ketahui
tentang tanaman ini?
Siswa diminta untuk
memilih satu jenis
tanaman yang sering
mereka konsumsi
dalam keseharian.
o Siswa diminta untuk
membuat pertanyaan
sebanyak mungkin
tentang tumbuhan
pilihan mereka.
4.3 Melaporkan hasil
wawancara menggunakan
kosakata baku dan
kalimat efektif dalam
bentuk teks tulis
IPA
3.8 Memahami pentingnya
upaya keseimbangan dan
pelestarian sumber daya
Melakukan identifikasi
masalahkeseimbangan
o Membaca informasi
tentang jawaban dari
permasalahan yang
68
alam di lingkungannya
lingkungan
telah mereka
diskusikan, yaitu solusi
untuk menjaga
keberadaan tanaman
padi.
o Pertanyaan yang
dibuat adalah tentang
bagaimana
melestarikan tanaman
yang dipilih dan
mengenai cara-cara
menjaga
keseimbangan agar
tanaman tersebut tidak
habis.
4.8 Melakukan kegiatan
upaya pelestarian sumber
daya alam bersama
orang-orang di
lingkungannya
IPS
3.1 Mengidentifikasi
karakteristik ruang dan
pemanfaatan sumber
daya alam untuk
kesejahteraan masyarakat
dari tingkat kota/
kabupaten sampai tingkat
provinsi
Melakukan pengamatan
bentang alam
Indonesia
o Mengamati gambar
tiga kondisi geografis
yang ada di buku,
yaitu: dataran tinggi,
dataran rendah, dan
pantai.
Mendiskusikan
pertanyaan dan hasil
pengamatan bersama
satu/beberapa orang
teman.
● Membaca informasi tentang karakteristik tiga bentang alam Indonesia, yaitu: pantai, dataran rendah, dan dataran tinggi.
4.1 Menyajikan hasil
identifikasi karakteristik
ruang dan pemanfaatan
sumber daya alam untuk
kesejahteraan masyarakat
dari tingkat
kota/kabupaten sampai
tingkat provinsi
Sub Tema 1 PB 2
PPKn
1. Menerima dan
menjalankan ajaran
Mendiskusikan sikap o Membaca teks
“Berpikirlah Sebelum
69
agama yang dianutnya. bijak terhadaptumbuhan
Kamu Membuangnya”
Guru menguatkan
bahwa betapa lama
proses nasi ada di
meja makan kita.
Betapa petani bekerja
keras untuk menanam
sampai memanen
padi.
Mengamati gambar
yang ada di buku
siswa (menebang
pohon, merawat
tanaman, dan
merusak tanaman)
2. Memiliki perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan
percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan
guru.
1.2 Menerima hak dan
kewajiban sebagai
amanah warga
masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari.
2.2 Menerima hak dan
kewajiban sebagai warga
masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari
3.1 Mengidentifikasi
karakteristik ruang dan
pemanfaatan sumber
daya alam untuk
kesejahteraan masyarakat
dari tingkat kota/
kabupaten sampai tingkat
provinsi
4.1 Menyajikan hasil
identifikasi karakte-ristik
ruang dan pemanfaatan
sumber daya alam untuk
kesejahteraan masyarakat
dari tingkat
kota/kabupaten sampai
tingkat provinsi
SBdP
3.4 Memahami karya seni
rupa teknik temple
Berkreasi membuat kolase
dari bahan alam
Berkreasi untuk
membuat kolase.
Siswa mengamati
kolase yang ada di
buku siswa. Jika
memungkinkan guru
70
bisa membuat kolase
sendiri.
Membuat kolase.
Siswa bisa
menggambar sendiri
gambar yang
diinginkan atau guru
bisa membagikan
sketsa gambar kupu-
kupu.
71
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
(Kelas Kontrol - pretest)
Satuan Pendidikan : SDN 215 BANYUURIP
Kelas / Semester : IV/ 1 (Satu)
Tema 3 : Peduli Terhadap Makhluk Hidup
Sub Tema 1 : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku
Muatan Terpadu : IPA
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 1 hari
A. KOMPETENSI INTI (KI) 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
IPA
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh
hewan dan fungsinya
3.1.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh
hewan dan fungsinya
4.1 menganalisis bagian-bagian
tumbuhan dan fungsinya
4.1.1 Menjelaskan bagian-bagian
tumbuhan dan fungsinya
72
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengamati gambar, siswa mampu mengetahui bagian-bagian dari
tumbuhan
2. Dengan mengamati gambar siswa mampu mengetahui fungsi bagian-bagian
dari tumbuhan
3. Dengan mengamati gambar, siswa mampu menjelaskan bentuk luar tubuh
hewan dan fungsinya dengan benar
D. MATERI PEMBELAJARAN 1. Mengenal bagian tubuh luar hewan
2. Mengamati gambar bagian-bagian tumbuhan
3. Mendiskusikan bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya
E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN Pendekatan: Saintifik
Teknik : Outdoor Study
Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan, dan ceramah
F. MEDIA/ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR
Media :gambar hewan dan tumbuhan
Bahan : -
Sumber Belajar : 1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas IV, Tema 3: Peduli
Terhadap Makhluk Hidup, Subtema 1: Hewan dan
Tumbuhan di Lingkungan Rumahku, Pembelajaran 1.
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017).
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
73
Pendahuluan 1. Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar, dan
mengecek kehadiran siswa.
2. Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah
seorang siswa.
3. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dengan memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
4. Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang “Peduli Terhadap Makhluk Hidup”.
5. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi
kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi dan
menyimpulkan.
6. Literasi
15
menit
Kegiatan
inti
1. Sebagai kegiatan pembuka, siswa memperhatikan
gambar hewan yang telah diperlihatkan oleh guru dan
kemudian mendiskusikannya.
2. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang bagian-
bagian luar tubuh hewan
3. Siswa kemudian mengamati bagian tubuh burung
merpati yang terdapat di buku siswa dan menulisnya
dibuku, kegiatan ini merupakan pengenalan awal untuk
bagian-bagian tumbuh hewan.
4. Guru memperlihatkan gambar bagian-bagian tumbuhan
dan menjelaskan fungsi dari bagian tumbuhan tersebut.
5. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru:
Apa fungsi dari setiap bagian tumbuhan?
Bagian manakah dari tumbuhan yang berfungsi untuk mempertahankan kelestarian tumbuhan
tersebut? (biji)
6. Dengan arahan guru. Guru meminta siswa menyebutkan
kembali bagian-bagain dan fungsi tumbuhan dengan
benar
7. Siswa memperhatikan penguatan dari guru bahwa
hewan dan tumbuhan memiliki bagaian-bagian yang
berbeda dan memiliki fungsi masing-masing sehingga
kita dapat merawatnya demi kelangsungan hidupnya.
180
menit
Penutup 1. Siswa bersama guru melakukan refleksi atas
pembelajaran yang telah berlangsung:
- Apa saja yang telah dipelajari dari kegiatan hari ini? 2. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
3. Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin salah
seorang siswa.
15
menit
74
H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru
untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian
digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan
mempebaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat
dilakukan sesuai kebutuhan gutu yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan
dan presentasi untuk kerja atau hasil karya/proyek dengan rubrik penilaian
sebagai berikut.
a) Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap: percaya diri, peduli, tanggung jawab, disiplin
2. Penilaian Pengetahuan: Tes Tertulis
3. Penilaian Keterampilan: Unjuk Kerja
b) Bentuk Instrumen Penilaian
1. Sikap
a. Disiplin
b. Tanggung Jawab
c. Peduli
d. Percaya Diri
2. Pengetahuan
Siswa mengerjakan soal-soal latihan tertulis, remedial, dan
pengayaan pada buku siswa.
75
76
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
(Kelas Kontrol – posttest)
Satuan Pendidikan : SDN 215 BANYUURIP
Kelas / Semester : IV/ 1 (Satu)
Tema 3 : Peduli Terhadap Makhluk Hidup
Sub Tema 1 : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku
Muatan Terpadu : IPA
Pembelajaran ke : 2
Alokasi waktu : 1 hari
A. KOMPETENSI INTI (KI) 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
IPA
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Menganalisis hubungan antara bentuk
dan fungsi bagian tubuh pada hewan
dan tumbuhan
3.1.1 Menganalisis hubungan antara
bentuk dan fungsi bagian-bagian
tumbuhan
4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang
bentuk dan fungsi bagian tubuh hewan
dan tumbuhan
4.1.1 Menyampaikan hasil
pengamatan tentang bentuk dan
fungsi bagian-bagian tumbuhan
4.8 Melakukan kegiatan upaya pelestarian
sumber daya alam bersama orang-
orang di lingkungannya
4.8.2 Melakukan identifikasi upaya
pelestarian lingkungan
77
C. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Setelah mengamati, siswa mampu mengidentifikasi bagian-bagian tumbuh
tumbuhan dan fungsinya.
2. Setelah mengamati, siswa menulis laporan bagian-bagian tumbuhan dan
fungsinya dengan benar.
3. Dengan mengamati gambar, siswa mampu mengenal bagian tubuh luar
hewan dan fungsinya masing-masing
D. MATERI PEMBELAJARAN 1. Bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya
2. Bagian tubuh luar hewan
3. Menanam tanaman sebagai bagian dari pelestarian lingkungan
E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN Pendekatan : Saintifik
Teknik : Outdoor Study
Metode : Simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan, dan
ceramah
F. MEDIA/ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR
Media : tumbuhan
Bahan : -
Sumber Belajar : 1.Buku Guru dan Buku Siswa Kelas IV, Tema 3: Peduli
Terhadap Makhluk Hidup, Subtema 1: Hewan dan
Tumbuhan di Lingkungan Rumahku, Pembelajaran 3.
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017).
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar, dan
mengecek kehadiran siswa.
2. Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah
seorang siswa.
3. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat
kebangsaan.
4. Siswa memeriksa kerapian diri dan kebersihan kelas.
5. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan,
manfaat, dan aktivitas pembelajaran yang akan
dilakukan.
6. Pembiasaan membaca. Siswa dan guru mendiskusikan
perkembangan kegiatan literasi yang telah dilakukan.
7. Siswa diingatkan kembali pada pentingnya peran
tumbuhan sebagai sumber daya alam hayati.
15
menit
78
Kegiatan
inti
1. Sebelum pembelajaran berlangsung guru mengajak
siswa keluar ruangan untuk belajar diluar ruangan
(outdoor study)
2. Guru mengrefleksi pembelajaran yang telah dipelajari
sebelumnya
3. Kemudian siswa mengamati satu jenis tumbuhan yang
lengkap dengan bagian-bagiannya: akar, batang, daun,
dan buah/bunga.
4. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru:
Apa fungsi dari setiap bagian tumbuhan?
Bagian manakah dari tumbuhan yang berfungsi untuk mengeloh zat makanan yang dimiliki ? ( daun)
5. Siswa membaca senyap teks tentang manfaat setiap
bagian tumbuhan yang terdapat di buku.
6. Kemudian guru menjelaskan bagian-bagian daun dan
bentuk tulang daun.
7. Setelah siswa mendengarkan penjelasan guru tentang
bagian-bagain daun dan bentuk tulang daun, kemudian
siswa dibagi 2 kelompok untuk mengamati langsung
bagian-bagian daun dan bentuk tulangnya dan hasil
diskusi di tulis buku.
8. Kemudian perwakilan dari kelompok membacakan hasil
diskusinya
9. Siswa memperhatikan penguatan yang diberikan oleh
guru. Setiap bagian tumbuhan, yaitu: akar, batang, daun,
biji, bunga, dan buah memiliki peran berbeda untuk
membuat tumbuhan tetap hidup. Biji adalah bagian
penting tumbuhan yang berfungsi untuk
mempertahankan kelestariannya. (Guru menyimpulkan
dengan memperlihatkan animasi Peta Pikiran Bagian-
Bagian Tumbuhan dari Rumah Juara)
10. Guru kembali menjelaskan bagian-bagian tubuh luar
hewan dan siswa menjawab pertanyaan dari guru upaya
apa yang bisa dilakukan untuk melestarikan hewan yang
mulai langkah?
11. Siswa membaca teks singkat dan menjawab pertanyaan
terkait materi tentang upaya manusia untuk menjaga
kelestarian lingkungan.
12. Siswa diajak memperhatikan gambar Merawat Tanaman
Sebagai Bagian dari Pelestarian Lingkungan pada
Rumah Juara.
13. Di akhir kegiatan untuk memahami lebih jauh tentang
bagian tumbuhan dan pelestariannya, siswa kemudian
praktek menanam satu jenis tumbuhan.
14. Siswa diberikan tanggung jawab untuk merawat
tanamannya hingga besar dan berbunga. Kegiatan ini
110
menit
79
merupakan wujud nyata siswa dalam upaya menjaga
kelestarian lingkungan.
Penutup 1. Siswa bersama guru melakukan refleksi atas
pembelajaran yang telah berlangsung:
- Apa saja yang telah dipelajari dari kegiatan hari ini?
2. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
3. Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin salah
seorang siswa.
15
menit
H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian
digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan
mempebaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat
dilakukan sesuai kebutuhan gutu yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan
dan presentasi untuk kerja atau hasil karya/proyek dengan rubrik penilaian
sebagai berikut.
a) Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap: percaya diri, peduli, tanggung jawab, disiplin
2. Penilaian Pengetahuan: Tes Tertulis
3. Penilaian Keterampilan: Unjuk Kerja
b) Bentuk Instrumen Penilaian
1. Sikap
a. Disiplin
b. Tanggung Jawab
c. Peduli
d. Percaya Diri
2. Pengetahuan
Siswa mengerjakan soal-soal latihan tertulis, remedial, dan pengayaan
pada buku siswa.
80
81
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
(Kelas Eksperimen - pretest)
Satuan Pendidikan : SDN 215 BANYUURIP
Kelas / Semester : IV/ 1 (Satu)
Tema 3 : Peduli Terhadap Makhluk Hidup
Sub Tema 1 : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku
Muatan Terpadu : IPA
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 1 hari
A. KOMPETENSI INTI (KI) Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
5. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya
6. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
7. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
IPA
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh
hewan dan fungsinya
3.1.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh
hewan dan fungsinya
4.1 menganalisis bagian-bagian
tumbuhan dan fungsinya
4.1.1 Menjelaskan bagian-bagian
tumbuhan dan fungsinya
82
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
4. Dengan mengamati gambar, siswa mampu mengetahui bagian-bagian dari
tumbuhan
5. Dengan mengamati gambar siswa mampu mengetahui fungsi bagian-bagian
dari tumbuhan
6. Dengan mengamati gambar, siswa mampu menjelaskan bentuk luar tubuh
hewan dan fungsinya dengan benar
D. MATERI PEMBELAJARAN 4. Mengenal bagian tubuh luar hewan
5. Mengamati gambar bagian-bagian tumbuhan
6. Mendiskusikan bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya
E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN Pendekatan: Saintifik
Teknik : Outdoor Study
Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan, dan ceramah
F. MEDIA/ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR
Media :gambar hewan dan tumbuhan
Bahan : -
Sumber Belajar : 1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas IV, Tema 3: Peduli
Terhadap Makhluk Hidup, Subtema 1: Hewan dan
Tumbuhan di Lingkungan Rumahku, Pembelajaran 1.
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017).
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 7. Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar, dan
mengecek kehadiran siswa.
8. Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah
seorang siswa.
9. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dengan memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
10. Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang “Peduli Terhadap Makhluk Hidup”.
11. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi
kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi dan
menyimpulkan.
12. Literasi
15
menit
83
Kegiatan
inti
8. Sebagai kegiatan pembuka, siswa memperhatikan
gambar hewan yang telah diperlihatkan oleh guru dan
kemudian mendiskusikannya.
9. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang bagian-
bagian luar tubuh hewan
10. Siswa kemudian mengamati bagian tubuh burung
merpati yang terdapat di buku siswa dan menulisnya
dibuku, kegiatan ini merupakan pengenalan awal untuk
bagian-bagian tumbuh hewan.
11. Guru memperlihatkan gambar bagian-bagian tumbuhan
dan menjelaskan fungsi dari bagian tumbuhan tersebut.
12. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru:
Apa fungsi dari setiap bagian tumbuhan?
Bagian manakah dari tumbuhan yang berfungsi untuk mempertahankan kelestarian tumbuhan
tersebut? (biji)
13. Dengan arahan guru. Guru meminta siswa menyebutkan
kembali bagian-bagain dan fungsi tumbuhan dengan
benar
14. Siswa memperhatikan penguatan dari guru bahwa
hewan dan tumbuhan memiliki bagaian-bagian yang
berbeda dan memiliki fungsi masing-masing sehingga
kita dapat merawatnya demi kelangsungan hidupnya.
180
menit
Penutup 4. Siswa bersama guru melakukan refleksi atas
pembelajaran yang telah berlangsung:
- Apa saja yang telah dipelajari dari kegiatan hari ini?
5. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
6. Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin salah
seorang siswa.
15
menit
H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru
untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian
digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan
mempebaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat
dilakukan sesuai kebutuhan gutu yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan
dan presentasi untuk kerja atau hasil karya/proyek dengan rubrik penilaian
sebagai berikut.
c) Teknik Penilaian
84
4. Penilaian Sikap: percaya diri, peduli, tanggung jawab, disiplin
5. Penilaian Pengetahuan: Tes Tertulis
6. Penilaian Keterampilan: Unjuk Kerja
d) Bentuk Instrumen Penilaian
3. Sikap
e. Disiplin
f. Tanggung Jawab
g. Peduli
h. Percaya Diri
4. Pengetahuan
Siswa mengerjakan soal-soal latihan tertulis, remedial, dan
pengayaan pada buku siswa.
85
86
Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
(Kelas Eksperimen – posttest)
Satuan Pendidikan : SDN 215 BANYUURIP
Kelas / Semester : IV/ 1 (Satu)
Tema 3 : Peduli Terhadap Makhluk Hidup
Sub Tema 1 : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku
Muatan Terpadu : IPA
Pembelajaran ke : 2
Alokasi waktu : 1 hari
A. KOMPETENSI INTI (KI) I. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
II. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya
III. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
IV. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
IPA
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Menganalisis hubungan antara bentuk
dan fungsi bagian tubuh pada hewan
dan tumbuhan
3.1.1 Menganalisis hubungan antara
bentuk dan fungsi bagian-bagian
tumbuhan
4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang
bentuk dan fungsi bagian tubuh hewan
dan tumbuhan
4.1.1 Menyampaikan hasil
pengamatan tentang bentuk dan
fungsi bagian-bagian tumbuhan
4.8 Melakukan kegiatan upaya pelestarian
sumber daya alam bersama orang-
orang di lingkungannya
4.8.2 Melakukan identifikasi upaya
pelestarian lingkungan
87
H. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Setelah mengamati, siswa mampu mengidentifikasi bagian-bagian tumbuh
tumbuhan dan fungsinya.
2. Setelah mengamati, siswa menulis laporan bagian-bagian tumbuhan dan
fungsinya dengan benar.
3. Dengan mengamati gambar, siswa mampu mengenal bagian tubuh luar
hewan dan fungsinya masing-masing
I. MATERI PEMBELAJARAN 1. Bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya
2. Bagian tubuh luar hewan
3. Menanam tanaman sebagai bagian dari pelestarian lingkungan
J. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN Pendekatan : Saintifik
Teknik : Outdoor Study
Metode : Simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan, dan
ceramah
K. MEDIA/ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR
Media : tumbuhan
Bahan : -
Sumber Belajar : 1.Buku Guru dan Buku Siswa Kelas IV, Tema 3: Peduli
Terhadap Makhluk Hidup, Subtema 1: Hewan dan
Tumbuhan di Lingkungan Rumahku, Pembelajaran 3.
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017).
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
L. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 8. Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar, dan
mengecek kehadiran siswa.
9. Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah
seorang siswa.
10. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat
kebangsaan.
11. Siswa memeriksa kerapian diri dan kebersihan kelas.
12. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan,
manfaat, dan aktivitas pembelajaran yang akan
dilakukan.
13. Pembiasaan membaca. Siswa dan guru mendiskusikan
perkembangan kegiatan literasi yang telah dilakukan.
14. Siswa diingatkan kembali pada pentingnya peran
tumbuhan sebagai sumber daya alam hayati.
15
menit
88
Kegiatan
inti
15. Sebelum pembelajaran berlangsung guru mengajak
siswa keluar ruangan untuk belajar diluar ruangan
(outdoor study)
16. Guru mengrefleksi pembelajaran yang telah dipelajari
sebelumnya
17. Kemudian siswa mengamati satu jenis tumbuhan yang
lengkap dengan bagian-bagiannya: akar, batang, daun,
dan buah/bunga.
18. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru:
Apa fungsi dari setiap bagian tumbuhan?
Bagian manakah dari tumbuhan yang berfungsi untuk mengeloh zat makanan yang dimiliki ? ( daun)
19. Siswa membaca senyap teks tentang manfaat setiap
bagian tumbuhan yang terdapat di buku.
20. Kemudian guru menjelaskan bagian-bagian daun dan
bentuk tulang daun.
21. Setelah siswa mendengarkan penjelasan guru tentang
bagian-bagain daun dan bentuk tulang daun, kemudian
siswa dibagi 2 kelompok untuk mengamati langsung
bagian-bagian daun dan bentuk tulangnya dan hasil
diskusi di tulis buku.
22. Kemudian perwakilan dari kelompok membacakan hasil
diskusinya
23. Siswa memperhatikan penguatan yang diberikan oleh
guru. Setiap bagian tumbuhan, yaitu: akar, batang, daun,
biji, bunga, dan buah memiliki peran berbeda untuk
membuat tumbuhan tetap hidup. Biji adalah bagian
penting tumbuhan yang berfungsi untuk
mempertahankan kelestariannya. (Guru menyimpulkan
dengan memperlihatkan animasi Peta Pikiran Bagian-
Bagian Tumbuhan dari Rumah Juara)
24. Guru kembali menjelaskan bagian-bagian tubuh luar
hewan dan siswa menjawab pertanyaan dari guru upaya
apa yang bisa dilakukan untuk melestarikan hewan yang
mulai langkah?
25. Siswa membaca teks singkat dan menjawab pertanyaan
terkait materi tentang upaya manusia untuk menjaga
kelestarian lingkungan.
26. Siswa diajak memperhatikan gambar Merawat Tanaman
Sebagai Bagian dari Pelestarian Lingkungan pada
Rumah Juara.
27. Di akhir kegiatan untuk memahami lebih jauh tentang
bagian tumbuhan dan pelestariannya, siswa kemudian
praktek menanam satu jenis tumbuhan.
28. Siswa diberikan tanggung jawab untuk merawat
tanamannya hingga besar dan berbunga. Kegiatan ini
110
menit
89
merupakan wujud nyata siswa dalam upaya menjaga
kelestarian lingkungan.
Penutup 4. Siswa bersama guru melakukan refleksi atas
pembelajaran yang telah berlangsung:
- Apa saja yang telah dipelajari dari kegiatan hari ini?
5. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
6. Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin salah
seorang siswa.
15
menit
H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian
digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan
mempebaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat
dilakukan sesuai kebutuhan gutu yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan
dan presentasi untuk kerja atau hasil karya/proyek dengan rubrik penilaian
sebagai berikut.
a) Teknik Penilaian
4. Penilaian Sikap: percaya diri, peduli, tanggung jawab, disiplin
5. Penilaian Pengetahuan: Tes Tertulis
6. Penilaian Keterampilan: Unjuk Kerja
b) Bentuk Instrumen Penilaian
3. Sikap
e. Disiplin
f. Tanggung Jawab
g. Peduli
h. Percaya Diri
4. Pengetahuan
Siswa mengerjakan soal-soal latihan tertulis, remedial, dan pengayaan
pada buku siswa.
90
91
Lampiran 6
92
Lampiran 7
93
94
Lampiran 8
Absensi Siswa Kelas IV UPT SDNegeri215 Banyuurip
Kelas Kontrol
No Nama Siswa Jenis
Kelamin
L/P
Pertemuan
1 2 3
1 Anifa P √ √ √
2 Ayunda Sari P √ √ √
3 Bima Atmadika L √ √ √
4 Erlangga Saputra L √ √ √
5 Julia Cinta Herman P √ √ √
6 Khoirul Azzam L √ √ √
7 Muh. Rivai L √ √ √
8 Muh. Kadafi L √ √ √
95
Lampiran 9
Absensi Siswa Kelas IV UPT SDNegeri 215 Banyuurip
Kelas Eksperimen
No Nama Siswa Jenis
Kelamin
L/P
Pertemuan
1 2 3
1 Muh. Fahmi L √ √ √
2 Nisha Aulia P √ √ √
3 Nanda Putri Aprilyani P √ √ √
4 Randi Saputra L √ √ √
5 Rafizqi Wildiyansa L √ √ √
6 Ridho Purnama L √ √ √
7 Salsabilah Surimin P √ √ √
8 Zyahra P √ √ √
96
Lampiran 10
Lembar Observasi Pretes Kelas Kontrol
Nama Sekolah : UPT SD Negeri 215 Banyuurip
muatan Pelajaran : IPA
kelas : IV
kegiatan : Belajar Mengajar
Hari/tanggal : Selasa/ 04 Agustus 2020
No Aspek Penilaian Skor
1 2 3 4 5
1) Siswa yang hadir pada saat kegiatan
pembelajaran
√
2) Siswa yang memperhatikan pada saat guru
menjelaskan materi
√
3) Siswa yang melakukan aktifitas negatif
selama proses pembelajaran (main-main,
rebut, dll )
√
4) Siswa yang bertanya tentang materi yang
belum dipahami
√
5) Siswa yang bekerja sama dan berpartisipasi
dalam kelompok
√
6) Keaktifan murid memberikan tanggapan
terhadap pertanyaan guru
√
7) Siswa yang mampu menyimpulkan materi
pembelajaran pada akhir pembelajaran
√
8) Murid yang memanfaatkan media secara
langsung
√
9) Siswa mengevaluasi pembelajaran √
10) Siswa mampu menyimpulkan
pembelajaran
√
Jumlah 25
Skor Maksimum 50
Persentase 50% (cukup aktif)
97
Keterangan
No Keterangan Skor
1. Sangat Tinggi 5
2. Tinggi 4
3. Sedang 3
4. Rendah 2
5. Sangat Rendah 1
Nila = Skor Perolehanx 100 =
Skor Maksimal
98
Lampiran 11
Lembar Observasi Posttest Kelas Kontrol
Nama Sekolah : UPT SD Negeri 215 Banyuurip
Muatan Pelajaran : IPA
Kelas : IV
Kegiatan : Belajar Mengajar
Hari/tanggal : Jumat/07 Agustus 2020
No Aspek Penilaian Skor
1 2 3 4 5
1) Siswa yang hadir pada saat kegiatajn
pembelajaran
√
2) Siswa yang memperhatikan pada saat guru
menjelaskan materi
√
3) Siswa yang melakukan aktifitas negatif
selama proses pembelajaran (main-main,
rebut, dll )
√
4) Siswa yang bertanya tentang materi yang
belum dipahami
√
5) Siswa yang bekerja sama dan berpartisipasi
dalam kelompok
√
6) Keaktifan murid memberikan tanggapan
terhadap pertanyaan guru
√
7) Siswa yang mampu menyimpulkan materi
pembelajaran pada akhir pembelajaran
√
8) Murid yang memanfaatkan media secara
langsung
√
9) Siswa mengevaluasi pembelajaran √
10) Siswa mampu menyimpulkan
pembelajaran
√
Jumlah 32
Skor Maksimum 50
Persentase 64% (aktif)
99
Keterangan
No Keterangan Skor
1. Sangat Tinggi 5
2. Tinggi 4
3. Sedang 3
4. Rendah 2
5. Sangat Rendah 1
Nila = Skor Perolehanx 100 =
Skor Maksimal
100
Lampiran 12
Lembar Observasi Pretest Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : UPT SD Negeri 215 Banyurip
Muatan Pelajaran : IPA
Kelas : IV
Kegiatan : Belajar Mengajar
Hari/tanggal : Selasa/ 04 Agustus 2020
No Aspek Penilaian Skor
1 2 3 4 5
1) Siswa yang hadir pada saat kegiatan
pembelajaran
√
2) Siswa yang memperhatikan pada saat guru
menjelaskan materi
√
3) Siswa yang melakukan aktifitas negatif
selama proses pembelajaran (main-main,
rebut, dll )
√
4) Siswa yang bertanya tentang materi yang
belum dipahami
√
5) Siswa yang bekerja sama dan berpartisipasi
dalam kelompok
√
6) Keaktifan murid memberikan tanggapan
terhadap pertanyaan guru
√
7) Siswa yang mampu menyimpulkan materi
pembelajaran pada akhir pembelajaran
√
8) Murid yang memanfaatkan media secara
langsung
√
9) Siswa mengevaluasi pembelajaran √
10) Siswa mampu menyimpulkan
pembelajaran
√
Jumlah 27
Skor Maksimum 50
Persentase 54% (cukup aktif)
101
Keterangan
No Keterangan Skor
1. Sangat Tinggi 5
2. Tinggi 4
3. Sedang 3
4. Rendah 2
5. Sangat Rendah 1
Nila = Skor Perolehanx 100 =
Skor Maksimal
102
Lampira 13
Lembar Observasi Posttest Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : UPT SD Negeri 215 Banyuurip
Muatan Pelajaran : IPA
Kelas : IV
Kegiatan : Belajar Mengajar
Hari/tanggal : Jumat/ 07 Agustus
No Aspek Penilaian Skor
1 2 3 4 5
1) Siswa yang hadir pada saat kegiatan
pembelajaran
√
2) Siswa yang memperhatikan pada saat guru
menjelaskan materi
√
3) Siswa yang melakukan aktifitas negatif
selama proses pembelajaran (main-main,
rebut, dll )
√
4) Siswa yang bertanya tentang materi yang
belum dipahami
√
5) Siswa yang bekerja sama dan berpartisipasi
dalam kelompok
√
6) Keaktifan murid memberikan tanggapan
terhadap pertanyaan guru
√
7) Siswa yang mampu menyimpulkan materi
pembelajaran pada akhir pembelajaran
√
8) Murid yang memanfaatkan media secara
langsung
√
9) Siswa mengevaluasi pembelajaran √
10) Siswa mampu menyimpulkan
pembelajaran
√
Jumlah 39
Skor Maksimum 50
Persentase 78% (aktif)
103
Keterangan
No Keterangan Skor
1. Sangat Tinggi 5
2. Tinggi 4
3. Sedang 3
4. Rendah 2
5. Sangat Rendah 1
Nila = Skor Perolehanx 100 =
Skor Maksimal
104
Lampiran 14
Lembar penilaian Pretest
kelas kontrol
No Nama Murid Nilai
1 Anifa 80
2 Ayunda Sari 50
3 Bima Atmedika 60
4 Erlangga Saputra 40
5 Julia Cinta Herman 45
6 Khoirul Azzam 50
7 Muh. Rivai 50
8 Muh. Kadafi 80
105
Lampiran 15
Lembar Penilaian Posttest
Kelas Kontrol
No Nama Murid Nilai
1 Anifa 80
2 Ayunda Sari 55
3 Bima Atmedika 65
4 Erlangga Saputra 40
5 Julia Cinta Herman 50
6 Khoirul Azzam 55
7 Muh. Rivai 50
8 Muh. Kadafi 85
106
Lampiran 16
Lembar Penilaian Pretest
Kelas Eksperimen
No Nama Murid Nilai
1 Muh. Fahmi 50
2 Nisha Aulia 60
3 Nanda Putri Apriliyani 60
4 Randi Saputra 55
5 Rafizqi Wildiyansa 55
6 Ridho Purnama 50
7 Salsabila Surimin 75
8 Zyahra 80
107
Lampiran 17
Lembar Penilaian Posttest
Kelas Eksperimen
No Nama Murid Nilai
1 Muh. Fahmi 80
2 Nisha Aulia 85
3 Nanda Putri Apriliyani 90
4 Randi Saputra 85
5 Rafizqi Wildiyansa 95
6 Ridho Purnama 70
7 Salsabila Surimin 90
8 Zyahra 95
108
Lampiran 18
Tabel Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Statistics
Pre_kntrl Pos_kntrl Pre_Eksperimen Pos_Eksperimen
N Valid 8 8 8 8
Missing 0 0 0 0
Mean 56,88 60,00 60,63 85,63
Std. Error of Mean 5,423 5,510 3,946 2,745
Median 50,00 55,00 57,50 87,50
Mode 50 50a 50a 90
Std. Deviation 15,338 15,584 11,160 7,763
Variance 235,268 242,857 124,554 60,268
Range 40 45 30 25
Minimum 40 40 50 70
Maximum 80 85 80 95
Sum 455 480 485 685
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
109
Lampiran 19
Tabel Frequensi
Pretest Kelas Kontrol
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 40 1 12,5 12,5 12,5
45 1 12,5 12,5 25,0
50 3 37,5 37,5 62,5
60 1 12,5 12,5 75,0
80 2 25,0 25,0 100,0
Total 8 100,0 100,0
110
Lampiran 20
Tabel Frequensi
Pretest Kelas Eksperimen
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 50 2 25,0 25,0 25,0
55 2 25,0 25,0 50,0
60 2 25,0 25,0 75,0
75 1 12,5 12,5 87,5
80 1 12,5 12,5 100,0
Total 8 100,0 100,0
111
Lampiran 21
Tabel Frequensi
Posttest Kelas Kontrol
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 40 1 12,5 12,5 12,5
50 2 25,0 25,0 37,5
55 2 25,0 25,0 62,5
65 1 12,5 12,5 75,0
80 1 12,5 12,5 87,5
85 1 12,5 12,5 100,0
Total 8 100,0 100,0
112
Lampiran 22
Tabel Frequensi
Posttest Kelas Eksperimen
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 70 1 12,5 12,5 12,5
80 1 12,5 12,5 25,0
85 2 25,0 25,0 50,0
90 3 37,5 37,5 87,5
95 1 12,5 12,5 100,0
Total 8 100,0 100,0
113
Lampiran 23
Tabel Hasil Uji Normalitas
Tests of Normality
KELAS
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
HASIL Pre_Kntrrl ,298 8 ,035 ,832 8 ,063
Pos_Kntrl ,251 8 ,147 ,911 8 ,358
Pre_Eksperimen ,272 8 ,082 ,850 8 ,094
Pos_Ekperimen ,218 8 ,200* ,896 8 ,269
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
114
Lampiran 24
Tabel Hasil Uji Hipotesis
Paired Samples Test
Paired Differences
t Df
Sig. (2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
Pre_kntrl -
Pos_kntrl
-3,125 4,581 1,619 -6,954 ,704 -1,930 7 ,095
Pair
2
Pre_Eksperimen -
Pos_Eksperimen
-
25,00
0
8,864 3,134 -32,411 -17,589 -7,977 7 ,000
115
Lampiran 25
Tabel Data N-Gain Kelas Kontrol
No Nama
Murid
Nilai
pre
test
Nilai
postest
posttest -
pretest
skor
idel -
pretst
N gain score
Kontrol 100
1 Anifa 80 80 0 20 0
2 Ayunda
Sari 50 55 5 50 0,1
3 Bima
Atmedika 60 65 5 40 0,125
4 Erlangga
Saputra 40 40 0 60 0
5
Julia
Cinta
Herman
45 50 5 55 0,090909091
6 Khoirul
Azzam 50 55 5 50 0,1
7 Muh.
Rivai 50 50 0 50 0
8 Muh.
Kadafi 80 85 5 20 0,25
Jumlah 455 480 25 345
Rata-rata 56,87 60 3,125 43,125 0,083
116
Lampiran 26
Tabel Data N-Gain Kelas Eksperimen
No Nama
Murid
Nilai
pre
test
Nilai
postest
posttest -
pretest
skor idel
- pretst
N gain
score
ekperimen 100
1 Muh.
Fahmi 50 80
30 50 0,6
2 Nisha
Aulia 60 85
25 40 0,625
3
Nanda
Putri
Apriani
60 90
30 40 0,75
4 Randi
Saputra 55 85
30 45 0,666666667
5 Rafizqi
Wildiyansa 55 95
40 45 0,888888889
6 Ridho
Purnama 50 70
20 50 0,4
7 Salsabila
Surimin 75 90
15 25 0,6
8 Zyahra 80 95 15 20 0,75
Jumlah 485 690 205 315
rata rata 60,625 86,25 25,625 39,375 0,63
117
Lampiran 27
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
Dk 0,25 0,10 0,05 0,02 0,01 0,005
1 1,000 3,078 12,706 12,706 31,821 63,657
2 0,816 1,886 4,303 4,303 6,965 9,925
3 0,765 1,638 3,182 3,182 4,541 5,841
4 0,741 1,533 2,776 2,766 3,747 4,604
5 0,727 1,476 2,571 2,571 3,365 4,032
6 0,718 1,440 2,447 2,447 3,143 3,707
7 0,711 1,415 2,365 2,365 2,998 3,499
8 0,706 1,397 2,306 2,306 2,896 3,355
9 0,703 1,383 2,262 2,262 2,821 3,250
10 0,700 1,372 2,228 2,228 2,764 3,169
11 0,697 1,363 2,201 2,201 2,718 3,106
12 0,695 1,356 2,178 2,178 2,681 3,055
13 0,694 1,350 2,160 2,160 2,650 3,012
14 0,692 1,345 2,145 2,145 2,624 2,977
15 0,691 1,341 2,132 2,132 2,623 2,947
16 0,690 1,337 2,120 2,120 2,583 2,921
17 0,689 1,333 2,110 2,110 2,567 2,898
18 0,688 1,330 2,101 2,101 2,552 2,878
19 0,688 1,328 2,093 2,093 2,539 2,861
20 0,687 1,325 2,086 2,086 2,528 2,845
21 0,686 1,323 2,080 2,080 2,518 2,831
22 0,686 1,321 2,074 2,074 2,508 2,819
23 0,685 1,319 2,069 2,069 2,500 2,807
118
24 0,685 1,318 2,064 2,064 2,492 2,797
25 0,684 1,316 2,060 2,060 2,485 2,787
26 0,684 1,315 2,056 2,056 2,479 2,779
27 0,684 1,314 2,052 2,052 2,473 2,771
28 0,683 1,313 2,048 2,048 2,467 2,763
29 0,683 1,311 2,045 2,045 2,462 2,756
119
Lampiran 28
Dokumentasi
Gambar 1. Guru menjelaskan materi
Gambar 2. Proses pembelajaran
120
Gambar 3. Siswa mengamati bentuk dan macam-macam daun secara berkelompok
Gambar 4. Guru menjelaskan berbagai jenis dan bentuk tulang daun
121
Gambar 5. Siswa mengerjakan LKPD
Gambar. Guru dan siswa bersama-sama menjawab LKPD
122
P
E
R
S
U
R
A
T
A
N
123
Lampiran 29
Surat Pengantar Penelitian
124
Lampiran 30
Surat Permohonan Izin Penelitian
125
Lampiran 31
Surat Izin Penelitian
126
Lampiran 32
Kartu Pelaksanaan Penelitian
127
Lampiran 32
Surat Telah Melaksanakan Penelitian
128
RIWAYAT HIDUP
Fipta Syntia,lahir di mariri pada tanggal 24 Desember
1998. Anak keenam, dari pasangan Anwar dengan
Nurbaeti. Penulis mulai masuk ke jenjang pendidikan
sekolah dasar (SD) pada tahun 2004 dan tamat Tahun
2010 di SDN 191 Banyuurip. Pada tahun yang sama
masuk ke SMP Negeri 1 Bone-bone dan tamat pada tahun 2013. Pada tahun yang
sama masuk ke SMA Negeri 1 Bone-bone dan tamat pada tahun 2016. Pada tahun
yang sama pila penulis melanjutkan pendidikan ke Universitas Muhammadiyah
Makassar (Unismuh) pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Strata Satu (S1). Pada tahun 2020
penulis menyelesaikan studi dengan menyusun karya ilmiah yang berjudul
“Pengaruh Metode Outdoor Study Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV
UPT SD Negeri 215 Banyuurip Kabupaten Luwu Utara”.