pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa · dengan tujuan mengetahui pengaruh...

173
PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Nonik Wus Rahayu NIM 09108244039 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN PRA SEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SEPTEMBER 2013

Upload: vocong

Post on 07-Apr-2018

244 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP

SELF CONCEPT SISWA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Nonik Wus Rahayu

NIM 09108244039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PENDIDIKAN PRA SEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SEPTEMBER 2013

Page 2: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

ii

Page 3: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

iii

Page 4: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

iv

Page 5: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

v

MOTTO

“Awalnya seseorang dilahirkan tanpa mengenali dirinya, kemudian belajar untuk

mengenali dirinya dan menjadi pengenal, kemudian ia akan belajar untuk

dikenali”

(Willian James, 1890)

Page 6: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

1. Allah SWT, semoga skripsi ini menjadi salah satu bagian dari ibadahku

untukMu

2. Kedua orang tuaku (Bapak Riyono dan Ibu Karbini), atas doa dan

dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

3. Almamaterku, Universitas Negeri Yogyakarta

Page 7: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

vii

PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP

SELF CONCEPT SISWA

Oleh

Nonik Wus Rahayu

NIM 09108244039

ABSTRAK

Berdasarkan data hasil need assessment (analisis kebutuhan) siswa masih

memiliki self concept rendah. Self concept siswa yang rendah terjadi karena

adanya interaksi yang kurang dibangun dalam proses pembelajaran. Hubungan

atau interaksi yang baik dalam proses pembelajaran dapat membentuk self concept

yang positif. Hal ini yang melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian

dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept

siswa.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian

Quasi Eksperimen. Populasi penelitian ini sebanyak 27 siswa yang merupakan

siswa kelas VA dan VB SDN Kalikutuk tahun ajaran 2012/2013. Pengambilan

data dilakukan dengan teknik kuesioner. Sebelum digunakan dalam penelitian,

instrumen penelitian di validasi secara empirik dan expert judgement. Hasil uji

coba instrument dari 30 butir angket yang dipersiapkan terdapat 25 butir yang

dinyatakan valid dan uji reliabilitas sebesar 0,885. Analisis data yang digunakan

menggunakan statistik deskriptif.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa kelas yang pembelajarannya

menggunakan metode kerja kelompok memiliki rata-rata nilai self concept lebih

tinggi dibanding kelas yang pembelajarannya menggunakan metode ceramah. Hal

ini terlihat dari perbedaan rata-rata nilai posttest angket self concept kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Hasil posttest menunjukkan bahwa kelas

eksperimen memiliki rata-rata nilai self concept sebesar 83,57 sedangkan kelas

kontrol memiliki rata-rata nilai self concept sebesar 77,23.

Kata kunci : metode kerja kelompok, metode ceramah, self concept

Page 8: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

kebaikan-Nya sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

skripsi “PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF

CONCEPT SISWA” ini dengan sebaik – baiknya. Tugas ini ditulis sebagai realisasi

untuk memenuhi tugas mata kuliah Tugas Akhir Skripsi, sekaligus diajukan kepada

Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri

Yogyakarta untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mendapat gelar sarjana

pendidikan.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, M. Pd. M. A, selaku Rektor Universitas Negeri

Yogyakarta yang telah memberikan saya kesempatan untuk menyelesaikan

pendidikan di UNY.

2. Bapak Dr. Sugito, M. A, selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang

telah memberikan ijin penelitian.

3. Ibu Hidayati, M. Hum, selaku Ketua Jurusan PPSD yang telah memberikan

bimbingan dalam pengambilan tugas akhir skripsi.

4. Bapak Dr. Suparno, M. Pd. dan Ibu Aprilia Tina Lidyasari, M. Pd. selaku dosen

pembimbing skripsi yang dengan sabar dan ikhlas membimbing saya dalam

penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Woro Sri Hastuti, M. Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan dorongan dan bimbingan dalam kegiatan perkuliahan.

Page 9: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

ix

6. Para dosen Jurusan PPSD Fakultas Ilmu Pendidikan UNY yang telah

memberikan ilmu dan membekali saya pengetahuan.

7. Orangtua yang selalu memberikan doa dan memberikan tetesan keringat demi

pendidikan putrinya.

8. Adik saya Noor Aini Istiqomah yang selalu membantu dan mendengarkan

curhatku sehingga akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan

9. Mas Tri Wibowo tercinta yang setia, tulus dan mendampingi dalam segala hal

10. Keluarga besar di Kulon Progo yang sangat saya cintai yang telah

memberikan semangat dan dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

11. Bapak Basuki, S. Pd selaku Kepala SD Negeri Kalikutuk, Sentolo, Kulon Progo

yang telah memberikan ijin dan membimbing saya dalam penelitian di lapangan.

12. Ibu Karsiyah, S. Pd. SD dan Bapak Suparjono, S. Pd. selaku guru kelas V SD

Negeri Kalikutuk, Sentolo, Kulon Progo yang telah membantu dan mengarahkan

saya dalam penelitian.

13. Veryl, Amir, Retno, Detty, Dita, Dewi, Rahma, Zeny dan Septian yang selalu

membantu sehingga akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan

14. Semua pihak yang telah membantu, memberikan dukungan dan menyemangati

saya dalam mengerjakan penelitian ini.

Semoga kebaikan yang telah diberikan dibalas dengan balasan yang

setimpal. Demikianlah skripsi ini saya buat semoga dapat bermanfaat bagi para

pembaca.

Penulis,

Nonik Wus Rahayu

Page 10: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

x

DAFTAR ISI

hal

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ iii

PENGESAHAN .................................................................................................. iv

MOTTO .............................................................................................................. v

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vi

ABSTRAK .......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 5

C. Batasan Masalah .......................................................................................... 5

D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5

E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6

G. Definisi Operasional .................................................................................... 7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Self Concept ................................................................................................ 8

1. Pengertian Self Concept .......................................................................... 8

2. Pembentukan Self Concept ...................................................................... 10

3. Struktur Self Concept ............................................................................... 12

4. Jenis-jenis Self Concept ........................................................................... 15

B. Metode Kerja Kelompok .............................................................................. 19

Page 11: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

xi

1. Pengertian Metode ................................................................................... 19

2. Metode Kerja Kelompok .......................................................................... 20

3. Bentuk-bentuk Kerja Kelompok .............................................................. 22

4. Langkah-langkah Kerja Kelompok .......................................................... 25

5. Dasar Pengelompokan dalam Kerja Kelompok ....................................... 27

6. Kelebihan dan Kekurangan Metode Kerja Kelompok ............................. 28

7. Peran Guru dalam Kerja Kelompok ......................................................... 31

8. Pengaruh Metode Kerja Kelompok Terhadap Self Concept .................... 31

C. Metode Ceramah .......................................................................................... 33

1. Metode Ceramah ...................................................................................... 33

2. Pengaruh Metode Ceramah Terhadap Self Concept…………………..... 35

D. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................................... 36

E. Kerangka Berfikir ........................................................................................ 36

F. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 38

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Populasi Penelitian ....................................................................................... 39

B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 39

C. Metode Penelitian ....................................................................................... 39

D. Variabel Penelitian ...................................................................................... 40

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 41

F. Instrumen Penelitian .................................................................................... 41

G. Uji Coba Instrumen Penelitian .................................................................... 43

1. Uji Validitas ............................................................................................ 43

2. Uji Reliabilitas ........................................................................................ 46

H. Teknik Analisis Data ........................................................................................... 47

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................................ 49

1. Pelaksanaan Pretest ................................................................................. 50

2. Pelaksanaan Treatment ............................................................................ 51

3. Pelaksanaan Posttest ................................................................................ 59

4. Hasil Pretest ............................................................................................. 59

Page 12: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

xii

5. Hasil Posttest ........................................................................................... 62

6. Perbedaan Rata-rata Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ..... 65

7. Uji Hipotesis Penelitian ........................................................................... 66

B. Pembahasan .................................................................................................. 68

C. Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 71

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................. 72

B. Saran ............................................................................................................ 72

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 74

LAMPIRAN ........................................................................................................ 77

Page 13: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

xiii

DAFTAR GAMBAR

hal

Gambar 1. Kerangka Berpikir ............................................................................. 37

Gambar 2.Diagram Nilai Pretest Kelompok Eksperimen................................... 60

Gambar 3.Diagram Nilai Pretest Kelompok Kontrol ......................................... 62

Gambar 4.Diagram Nilai Posttest Kelompok Eksperimen ................................. 63

Gambar 5.Diagram Nilai Posttest Kelompok Kontrol ........................................ 65

Gambar 6.Diagram Perbedaan Rata-rata Nilai Pretest dan Posttest ................... 66

Page 14: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

xiv

DAFTAR TABEL

hal

Tabel 1. Desain Penelitian ............................................................................. 40

Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Self Concept ..................................................... 42

Tabel 3. Hasil Uji Validitas Angket Self Concept ......................................... 45

Tabel 4. Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................ 51

Tabel 5. Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ....................... 59

Tabel 6. Distribusi Frekuensi dan Rata-rata Nilai Pretest Kelompok

Eksperimen ....................................................................................... 59

Tabel 7. Distribusi Frekuensi dan Rata-rata Nilai Pretest Kelompok

Kontrol ............................................................................................. 61

Tabel 8. Distrbusi Frekuensi dan Rata-rata Nilai Posttest Kelompok

Eksperimen ....................................................................................... 62

Tabel 9. Distrbusi Frekuensi dan Rata-rata Nilai Posttest Kelompok

Eksperimen ....................................................................................... 64

Tabel 10. Rata-rata Nilai Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ...... 65

Page 15: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

xv

DAFTAR LAMPIRAN

hal

Lampiran 1. Instrumen Penelitian ............................................................... 78

Lampiran 2. Data Uji Coba Instrumen Penelitian ........................................ 84

Lampiran 3. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian........................ 88

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................................ 91

Lampiran 5. Hasil Pretest dan Posttest Angket Self Concept ...................... 140

Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian ................................................................ 149

Lampiran 7. Foto Penelitian ........................................................................ 155

Page 16: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pandangan seseorang tentang dirinya akan menentukan sikap, perilaku dan

reaksi terhadap orang lain. Ketika seseorang mempunyai pandangan yang positif

tentang dirinya maka orang tersebut akan memiliki rasa optimis, percaya diri dan

bangga akan dirinya. Pandangan positif tentang diri sendiri ini akan mendorong

orang untuk berusaha mengerti kekurangan dirinya sebagai bahan evaluasi diri.

Pandangan seseorang tentang dirinya sendiri dikenal dengan istilah self concept.

Self concept mempunyai beberapa pengertian. Self concept menurut

Mardatillah (2010:55), merupakan bagian dari kepribadian seseorang yang

diwujudkan dalam bentuk pemikiran, dirasakan dengan perasaan dan ditunjukkan

melalui perilaku, sebagai proses pembelajaran diri yang selalu berkembang. Self

concept yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi pemikiran, perasaan dan

perilaku seseorang sesuai dengan keyakinan tentang dirinya sendiri. Self concept

sebagai proses pembelajaran diri bersifat dinamis, artinya self concept senantiasa

berubah dan berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan seseorang.

Self concept menurut pandangan Shavelson dan Bolus (1982) dalam Daniel dan

David (2008:218), “Self concept sebagai persepsi seseorang tentang dirinya

sendiri, yang terbentuk melalui pengalamannya dengan lingkungan, interaksinya

dengan significant others (orang lain yang memiliki arti penting) dan atribut

tentang perilakunya sendiri”. Self concept tidak terbentuk dengan sendirinya tetapi

Page 17: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

2

merupakan hasil interaksi seseorang dengan lingkungannya. Self concept

berkembang sepanjang hidup.

Self concept hendaknya dimiliki oleh setiap individu termasuk siswa sekolah

dasar. Hal ini diperkuat oleh pendapat Amaryllia (2007:6) yang menyatakan

bahwa self concept diperlukan siswa untuk menumbuhkan keyakinan diri dalam

meraih prestasi di sekolah. Ketika siswa mempunyai self concept positif tentang

kemampuannya di sekolah, maka siswa akan senantiasa memiliki motivasi yang

tinggi untuk berprestasi dan mengembangkan diri. Siswa yang memiliki self

concept positif akan merasa yakin dengan kemampuan dirinya sehingga siswa

memiliki keyakinan diri bahwa siswa mampu, tidak bodoh dan yakin dapat meraih

prestasi yang baik di sekolah.

Pembelajaran di sekolah dasar seringkali kurang mengembangkan self concept

yang positif pada diri siswa. Amaryllia (2007:22) mengemukakan bahwa,

“Kadangkala sebagai orang tua ataupun guru, penekanan pengembangan diri lebih

ditekankan kepada pencapaian sisi akademis saja. Pengukuran seperti nilai rapor,

rangking ataupun prestasi dalam berolahraga, lebih dianggap sebagai indikator

konsep positif dan keberhasilan anak anda”. Sebagai contoh ada siswa yang

dikatakan tidak memiliki kelebihan akademik namun siswa tersebut mempunyai

kemampuan untuk menghargai orang lain dengan lebih baik. Self concept seperti

ini tidak berbeda dengan self concept positif pada bidang akademik. Perilaku

positif seperti kejujuran, sabar dan menghargai orang lain merupakan hal positif

yang dapat dikembangkan pada self concept siswa.

Page 18: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

3

Self concept pada bidang akademik mempunyai hubungan yang signifikan

dengan prestasi siswa. Maureen (2007:12) berpendapat bahwa, “Self concept is

frequently positively correlated with academic performance…” yang artinya self

concept seringkali berkorelasi positif dengan penampilan akademik. Siswa dengan

self concept tinggi akan mudah menyesuaikan diri dalam menyelesaikan tugas-

tugas akademiknya, sebaliknya siswa dengan self concept rendah cenderung

kurang bisa menyesuaikan diri dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah dan

tugas-tugas perkembangannnya. Siswa yang mempunyai self concept tinggi akan

menerima diri sendiri, apa adanya, mempunyai harapan yang realistik dan

kepercayaan diri yang tinggi. Self concept yang tinggi dapat diketahui dengan

adanya penghargaan diri, sebaliknya self concept rendah dapat diketahui dengan

adanya evaluasi diri yang negatif, rasa benci terhadap diri, minder, kurang dapat

menerima diri dan merasa kurang berharga. Self concept yang positif sangat

perlukan dalam proses pembelajaran.

Amaryllia (2007:45) menuliskan bahwa seharusnya di usia sekolah dasar, ada

kecenderungan anak memiliki self concept yang positif. Namun, berdasarkan hasil

need assessment (analisis kebutuhan) terhadap siswa kelas VA dan VB di SDN

Kalikutuk, didapatkan data bahwa masih ada beberapa siswa kelas V SDN

Kalikutuk tahun ajaran 2012/2013 yang memiliki self concept rendah. Beberapa

siswa yang mempunyai self concept rendah pada kelas VA yaitu sebanyak 4 dari

14 siswa atau sebesar 28.57% sedangkan kelas VB sebanyak 3 dari 13 siswa atau

sebesar 23.04%. Dari hasil need assessment, siswa dengan self concept negatif

cenderung memiliki prestasi yang rendah, lebih senang menyendiri, pasif, mudah

Page 19: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

4

marah merasa tidak disukai dan hanya memiliki beberapa teman. Sedangkan siswa

dengan self concept positif cenderung percaya diri, memiliki banyak teman dan

yakin dengan kemampuan yang dimiliki.

Self concept yang positif dapat ditumbuhkan oleh guru salah satunya dengan

menggunakan metode mengajar yang melibatkan siswa aktif untuk bekerjasama,

namun hal tersebut belum peneliti temukan pada saat melakukan observasi di

SDN Kalikutuk, dimana pelajaran disajikan melalui kegiatan ceramah dengan

keterlibatan siswa yang sangat minim untuk bekerjasama. Hal ini senada dengan

pernyataan Maureen (2007:15), ”Techers also can promote self concept by

fostering supportive relationships among students”. Guru juga dapat

mempromosikan self concept dengan mengembangkan hubungan yang

mendukung antara siswa. Kerjasama positif dalam kelompok akan mampu

menjadikan siswa mendapat kesan yang baik tentang dirinya. Kesan yang baik

tentang diri ini berpengaruh terhadap perkembangan self concept siswa. Kerja

kelompok merupakan salah satu metode mengajar dengan mengkondisikan siswa

ke dalam kelompok untuk mencapai bermacam-macam tujuan. Kegiatan ini tentu

saja akan mampu melibatkan siswa secara aktif bekerjasama guna memperoleh

kesan yang baik tentang dirinya.

Pernyataan ini dikuatkan oleh Mulyani dan Johar (1999:149), salah satu

kelebihan dari kerja kelompok adalah menciptakan kerja sama dan kekompakan

antar anggota kelompok. Dengan terlibat aktif bekerjasama, siswa akan menjalin

interaksi yang baik dengan teman kelompok. Pembagian peran dalam kelompok

mampu melatih tanggung jawab tiap-tiap anggotanya. Interaksi dalam kelompok

Page 20: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

5

ini menjadikan siswa memiliki kesan yang baik tentang dirinya, kemudian mampu

mempengaruhi perkembangan self concept siswa.

Dari uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa ada pengaruh antara metode

mengajar yang digunakan guru dengan self concept siswa. Untuk membuktikan

hal tersebut, peneliti bermaksud meneliti pengaruh metode kerja kelompok dan

metode ceramah terhadap self concept siswa.

B. Identifikasi Masalah

1. Siswa kelas V SDN Kalikutuk memiliki self concept yang rendah.

2. Siswa dengan self concept rendah pasif dan lebih senang menyendiri.

3. Ada kecenderungan siswa kelas V SDN Kalikutuk jarang melakukan kerja

kelompok

4. Pelajaran disajikan melalui kegiatan ceramah dengan keterlibatan siswa

yang minim untuk saling berinteraksi

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di

atas, tentu tidak semua masalah akan dikaji dalam penelitian ini. Penelitian ini

hanya membatasi pada masalah rendahnya self concept siswa kelas V SDN

Kalikutuk dan jarangnya kegiatan kerja kelompok. Peneliti tertarik untuk melihat

hubungan antara keduanya.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah peneliti kemukakan di atas, maka

rumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah kelas yang pembelajarannya

Page 21: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

6

menggunakan metode kerja kelompok lebih tinggi self concept-nya dibanding

dengan kelas yang pembelajarannya menggunakan metode ceramah?”

E. Tujuan Penelitian

Bertumpu pada rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh metode kerja kelompok dan metode ceramah terhadap self

concept siswa.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan ini diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai

berikut:

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai rujukan bagi

peneliti lain yang ingin mengkaji tentang peningkatan self concept.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Sekolah

Memberikan informasi kepada guru, kepala sekolah dan wali murid

mengenai pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa

di sekolah dasar, sehingga dapat digunakan sebagai masukan guru

dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan guna meningkatkan self

concept siswa.

b. Bagi Siswa

Siswa di sekolah dasar dapat termotivasi untuk meningkatkan self

concept mereka melalui kerja kelompok, serta mampu menyadari

pentingnya self concept bagi keberhasilan akademik

Page 22: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

7

G. Definisi Operasional

1. Self Concept

Self concept merupakan pandangan siswa tentang diri yang

diungkapkan dalam bentuk pemikiran, perasaan dan perilaku tentang

segala kekurangan kelebihannya. Pandangan ini akan

mempengaruhinya dalam berhubungan dengan orang lain. Siswa

dikatakan memiliki self concept yang positif jika merasa yakin dengan

kemampuan, peran dan status dirinya dalam kelompok, memiliki

pandangan positif tentang bagaimana orang lain menilai dirinya dalam

kelompok, serta memiliki optimis terhadap dirinya di masa depan.

Sedangkan siswa dikatakan memiliki self concept negatif jika tidak

yakin dengan kemampuan yang dimilikinya dalam kelompok, memiliki

pandangan negatif tentang bagaimana orang lain menilai dirinya dalam

kelompok dan pesimis terhadap diri di masa yang akan datang.

2. Metode kerja kelompok

Metode kerja kelompok merupakan metode mengajar dengan

mengkondisikan siswa ke dalam kelompok yang beranggotakan 4

sampai 5 siswa, penempatan anggotanya didasarkan pada kemampuan,

peran dan status akademik. Bentuk kerja kelompok yang digunakan

adalah kerja kelompok jangka panjang.

3. Metode ceramah

Metode ceramah adalah penyampaian pelajaran oleh guru dengan cara

memberikan penjelasan secara lisan kepada siswa.

Page 23: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Self Concept

1. Pengertian Self Concept

Self concept berasal dari “Self Theory” yang dikemukakan oleh Carl

Rogers (Calvin & Gardner,1993:126). Teori Roger tentang kepribadian

lahir dari pengalaman-pengalamannya selama bekerja dengan indvidu-

individu. Roger (1959:200) dalam Calvin & Gardner (1993:134), self

atau self concept merupakan:

“Gestalt konseptual yang terorganisasi dan konsisten yang terdiri dari

persepsi-persepsi tentang sifat-sifat dari „diri subjek‟ atau „diri objek‟

dan persepsi-persepsi tentang hubungan-hubungan antara „diri subjek‟

atau „diri objek‟ dengan orang-orang lain dan dengan berbagai aspek

kehidupan beserta nilai-nilai yang melekat pada persepsi-persepsi ini.

Gestaltlah yang ada dalam kesadaran meskipun tidak harus disadari.

Gestalt tersebut bersifat lentur dan berubah-ubah, suatu proses, tetapi

pada setiap saat merupakan suatu entitas spesifik.”

Syamsu dan Juntika (2007:7), “Self concept dapat diartikan sebagai:

(a)persepsi, keyakinan, perasaan atau sikap seseorang tentang dirinya;

(b)kualitas pensifatan individu tentang dirinya; dan (c)suatu sistem

pemaknaan individu dan pandangan orang lain terhadap dirinya”.

Sedangkan Karen Farchaus Stein (1195:187) menjelaskan, “Self concept

refers to a person total collection of cognitions about the self including

self schemas, possible selves, and other less fully elaborated self image”.

Self concept mengacu pada seluruh pengetahuan seseorang tentang

dirinya termasuk skema diri, kemungkinan diri dan citra diri yang

kemudian menghasilkan gambaran diri (self image).

Page 24: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

9

James (1990:66), “Self concept merupakan ramalan yang

dipersiapkan untuk diri sendiri. Pengharapan mengenai diri kita

masing-masing menentukan sampai batas tertentu, bagaimana kita

akan bertindak dalam hidup. Bila kita berpikir bahwa kita akan bisa,

maka kita cenderung sukses. Bila kita berfikir bahwa kita mungkin

gagal, maka sebenarnya kita menyiapkan diri untuk gagal”.

Mardatillah (2010:52), self concept adalah pandangan, persepsi, nilai,

kepercayaan dan segala hal yang berhubungan dengan seseorang itu

sendiri. Ini juga berarti bahwa self concept merupakan hal yang sifatnya

mampu menyesuaikan situasi dan kondisi lingkungan. Self concept dapat

dijelaskan sebagai bagian dari jati diri seseorang baik yang diwujudkan

dalam bentuk pemikiran, perasaan dan perilaku terhadap segala

kekurangan dan kelebihan yang dimiliki, sebagai bagian proses

pembelajaran diri yang selalu berkembang.

Hurlock (1986) dalam Syamsu dan Juntika (2007:7), self concept

adalah salah satu bagian inti atau pusat gravitasi kepribadian. Self

concept merupakan bagian penting dari kepribadian yang dipergunakan

oleh siswa dalam mengembangkan dirinya secara optimal. Apabila

proses pembentukan dan penerapan self concept siswa berjalan dengan

baik maka akan menimbulkan hal-hal yang baik pula bagi pengembangan

dirinya seperti sikap yang optimis, percaya diri, pandai mengelola emosi

dan sebagainya.

Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa self

concept adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang

diketahui individu tentang dirinya. Pandangan tentang diri akan

mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain. Self

Page 25: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

10

concept merupakan bagian dari diri seseorang yang diwujudkan dalam

bentuk pemikiran, perasaan dan perilaku tentang segala kekurangan dan

kelebihannya.

2. Pembentukan Self Concept

Hurlock (1980) dalam Mardatillah (2010:53), menyebutkan bahwa

self concept bukan bawaan lahir, self concept merupakan hasil belajar

karenanya self concept bukanlah sesuatu yang bersifat tetap. Self concept

senantiasa mengalami perubahan dan perkembangan. Self concept

dipengaruhi oleh bentuk tubuh, status sosial, taraf intelegensi, nama dan

sebagainya. Self concept terbentuk dan berkembang dari pengalaman

hidup seseorang. .

Shavelson dan Bolus (1982) dalam Daniel dan David (2008:218)

mendefinisikan, “Self concept sebagai persepsi seseorang tentang dirinya

sendiri, yang terbentuk melalui pengalamannya dengan lingkungan,

interaksinya dengan significant others (orang lain yang memiliki arti

penting) dan atribut tentang perilakunya sendiri”. Pendapat yang sama

dikemukakan Amaryllia (2007:123), “self concept seseorang sangat

bersifat dinamis dan dipengaruhi oleh kondisi eksternal”. Contoh

sewaktu masih kecil Nina seringkali dipuji oleh orang-orang di

sekitarnya sebagai anak yang rajin, maka Nina akan menganggap dirinya

sebagai anak rajin. Ketika Nina berpikir bahwa dirinya adalah anak yang

rajin, maka ia merasa yakin bisa menyelesaikan tugas-tugas akademiknya

dengan baik.

Page 26: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

11

Mardatillah (2010:52), self concept menjadi hal penting untuk

diketahui dan diterapkan sehingga ketika seseorang telah mengenal

dirinya dengan baik tentang kelebihan dan kekurangannya, maka orang

tersebut dapat memperbaiki dan mempertahankan apa yang menjadi jati

dirinya. Self concept perlu diarahkan positif pada siswa sejak dini

sehingga ketika dewasa mereka telah mengenal dirinya dengan baik.

Pendapat ini diperkuat dengan pernyataan James (1990:76), “self concept

terus berkembang sepanjang hidup, tetapi cenderung berkembang

sepanjang garis yang telah terbentuk pada awal masa kanak-kanak”. Self

concept menjadi pondasi awal bagi tumbuh kembang siswa, sehingga

bisa diibaratkan sebagai pondasi dalam bersosial.

Sumadi (2006:260), self mempunyai bermacam-macam sifat:

a. Self berkembang dari interaksi organisme dengan lingkungannya

b. Self mungkin menginteraksikan nilai-nilai orang lain dan

mengamatinya dalam cara (bentuk) yang tidak wajar

c. Self mengejar (menginginkan) konsistensi (keutuhan/kesatuan,

keselarasan)

d. Organisme bertingkah laku dalam cara yang selaras (konsisten)

dengan self

e. Pengalaman-pengalaman yang tak selaras dengan struktur self

diamati sebagai ancaman

f. Self mungkin berubah sebagai hasil dari pengamatan

(maturation) dan belajar

Amaryllia (2007:5) menjelaskan proses terbentuknya self concept,

“Self concept dalam penerapan sehari-hari dapat terlihat melalui

proses terbentuknya percaya diri. Mekanisme percaya diri dapat

dijelaskan sebagai berikut: seseorang yang memiliki self concept

positif tentu akan memiliki perasaan positif dalam dirinya. Perasaan

positif inilah yang menyebabkan adanya perkembangan komunikasi

maupun identitas diri yang lebih baik pada diri seseorang. Tingkat

percaya diri yang tinggi memiliki pengertian bahwa pada diri

seseorang yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi tersebut dapat

Page 27: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

12

menerima dirinya tentu akan mengevaluasi dirinya secara positif.

Sebaliknya, self concept yang rendah pada seseorang akan

memunculkan persepsi negatif, yang tentunya akan menimbulkan

rendahnya percaya diri. Self concept itu sendiri kemudian dapat

digunakan untuk mengevaluasi diri kita sendiri.”

Jerald and Patrick (1986:35), “One important way in which students

form self concept about their academic abilities ( as well as a broad

range of other characteristic) is by a social comparison process: in

particular by comparing themselves with their schoolmates”. Salah satu

cara penting siswa membentuk self concept tentang kemampuan

akademis mereka (serta berbagai karakteristik lainnya) adalah dengan

proses perbandingan sosial, khususnya membandingkan diri mereka

dengan teman sekolahnya.

Dari penjabaran teori-teori di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa

self concept tidak lahir begitu saja tetapi terbentuk dan berkembang dari

pengalaman hidup seseorang sehingga sifatnya dinamis. Pandangan

tentang kelebihan dan kekurangan diri ini akan mempengaruhi sikap,

pikiran dan tingkah laku seseorang.

3. Struktur Self Concept

Amaryllia (2007:19), self concept terbentuk dari beberapa struktur

atau pola pandang yang dirasakan individu. Pola pandang yang tersebut

adalah:

a. Pola pandang diri subjektif (subjective self) yakni cara pengenalan diri

yang berasal dari bagaimana orang melihat dirinya sendiri. Secara

umum, biasanya diri yang dipikirkan terdiri dari gambaran-gambaran

Page 28: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

13

diri (self image), baik itu potongan visual (seperti bentuk wajah dan

tubuh yang dicermati ketika bercermin), persepsi diri (didapat melalui

komunikasi terhadap diri sendiri ataupun pengalaman bersosialisasi

dengan orang lain)

b. Bentuk dan bayangan tubuh (body image), yakni pandangan atau

pengalaman emosional yang memberikan pengaruh terhadap

bagaimana seseorang mengenali bentuk fisiknya.

c. Perbandingan ideal (the ideal self), yakni pengenalan diri melalui cara

membandingkan diri dengan sosok ideal yang diharapkan oleh

seseorang. Proses pembentukan diri ideal terbentuk dari harapan diri,

seperti ingin lebih cantik, lebih pandai, taat beribadah, taat pada orang

tua dan sebagainya.

d. Pembentukan diri sosial (the social self), adalah melihat diri seperti

yang dirasakan orang lain. Dalam hal ini seseorang mencoba untuk

memahami penilaian orang lain terhadap dirinya.

Hal yang hampir sama juga dikemukakan William James dalam

Mardatillah (2010: 57) mengenai struktur self concept. Self concept

merupakan suatu pandangan diri yang sifatnya menyeluruh tentang

seluruh keunikan yang dimiliki individu. Self concept terbagi atas tiga hal

penting yakni:

a. konsep diri yang disadari (pandangan individu akan kemampuan,

status dan perannya)

Page 29: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

14

b. konsep sosial atau aku menurut orang lain (pandangan individu

tentang bagaimana orang lain menilai dirinya)

c. konsep ideal (harapan individu tentang akan menjadi apa dirinya

kelak).

Pandangan mengenai dimensi self concept yang sama dikemukakan

oleh James (1990:67), “Self concept adalah pandangan diri tentang diri

kita. Potret diri mental ini memiliki tiga dimensi yakni pengetahuan

individu tentang diri sendiri, pengharapan individu mengenai diri sendiri

dan penilaian tentang diri sendiri”. Struktur self concept serupa juga

dikemukakan Syamsu dan Juntika (2007:7), yaitu:

a. perceptual atau physical self-concept adalah citra seseorang

tentang penampilan dirinya (fisik)

b. conceptual atau psychological self-concept adalah konsep

seseorang tentang kemampuan dan ketidakmampuan dirinya

c. attitudinal, menyangkut perasaan seseorang tentang dirinya,

sikapnya terhadap keberhargaan, kebanggan dan

keterhinaannya.

Selain itu Alena (2008) menyebutkan, “eight domain that make up an

adolescent’s self concept: scholastic competence, athletic competence,

physical appearance, peer acceptance, close friendships, romantic

relationships, job competence, conduct / morality”. Delapan aspek yang

membentuk self concept seseorang: kemampuan akademik, kemampuan

fisik, penampilan fisik, penerimaan lingkungan, persahabatan,

hubungan dengan lawan jenis, kompetensi kerja, perilaku/moralitas.

Lingkungan sekolah memberikan kontribusi yang besar dalam

perkembangan aspek-aspek tersebut.

Page 30: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

15

4. Jenis-jenis Self Concept

James (1990:72-74) membagi self concept menjadi dua jenis yakni

self concept positif (tinggi) dan self concept negatif (rendah).

a. Self concept positif

Self concept positif adalah rasa bangga tentang apa yang ada dalam

diri sendiri. Self concept positif akan menghasilkan rasa optimis,

percaya diri dan sikap positif terhadap segala sesuatu. Siswa dengan

self concept tinggi akan mampu menghargai dirinya dan melihat hal-

hal positif yang dapat siswa dilakukan demi keberhasilan di masa

depan.

George (1997:320), “Perhatian positif terhadap diri sendiri yaitu

kehormatan, rasa bangga, citraan yang baik pada diri sendiri, dan

lain sebagainya. Kita memperoleh perhatian positif terhadap diri

sendiri ini dengan merasakan perhatian positif yang diberikan

orang lain kepada kita selama masa-masa pertumbuhan. Tanpa

adanya perhatian terhadap diri sendiri ini, kita akan merasa kecil

tak berdaya dan tak berguna, dan sekali lagi kita akan gagal

menjadi apa yang seharusnya.

Mardatillah (2010:62), mengemukakan ciri-ciri self concept positif

yakni :

1) Ia yakin akan kemampuannya mengatasi masalah

2) Ia merasa setara dengan orang lain

3) Ia menerima pujian tanpa rasa malu

4) Ia menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai

perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya

disetujui oleh masyarakat

5) Ia mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup

mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenangi

dan berusaha mengubahnya.

Aspek-aspek self concept yang positif menurut Lutan (2001:89-

92) dalam Djukanda (2008) diantaranya adalah sebagai berikut:

Page 31: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

16

1) Merasa diakui lingkungan sekitar

Siswa merasa diakui dan dihargai oleh lingkungan sosialnya,

termasuk lingkungan belajar. Dalam lingkungan belajar siswa

membutuhkan adanya pengakuan guru dan teman. Hal ini

merupakan salah satu unsur untuk memperkuat self concept

yang positif.

2) Merasa mampu

Siswa yang memperoleh kesempatan dan pengalaman sukses

dalam belajar umumnya memiliki self concept yang positif. Ia

akan merasa mampu melaksanakan tugas yang disampaikan

guru. Pada kasus siswa yang mengalami kegagalan, guru

memegang peranan penting untuk meminimalkan dampak

terbentuknya self concept yang negatif, sebaliknya apabila guru

tidak mampu memotivasi siswa, kemugkinan besar siswa akan

pesimis dan selalu rendah diri.

3) Merasa patut

Guru harus memilki kepedulian tinggi terhadap kemampuan

setiap siswa yang berbeda satu sama lain.

4) Menerima keadaan diri sendiri

Guru merupakan sumber utama bagi setiap siswa untuk

memperoleh penghargaan akademik. Pengahargaan akademik

akan membesarkan hati siswa karena ditumbuhkan kesan yang

baik tentang dirinya.

Page 32: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

17

5) Menerima keterbatasan

Siswa yang memiliki self concept positif dapat memahami

kelemahan dan menerima keterbatasan dirinya.

6) Keunikan

Guru harus menyadari bahwa setiap siswa memiliki sifat dan

kemampuan yang berbeda. Menghormati dan menghargai setiap

perbedaan siswa berpengaruh pada pembentukkan sikap positif

diri siswa yang bersangkutan.

b. Self concept negatif

Self concept negatif adalah penilaian negatif terhadap diri.

Seseorang menilai dirinya tidak pernah cukup baik. Apapun yang

diperoleh, tampaknya tidak berharga dibandingkan dengan apa yang

diperoleh orang lain. Siswa dengan self concept negatif meyakini

dan memandang dirinya lemah, bodoh, tidak dapat berbuat apa-apa,

gagal, malang, tidak menarik, tidak disukai, pesimis dan tidak

bersemangat terhadap hidupnya.

Indikator self concept yang negatif menurut Alena (2008:2)

“Signs of negative self concept is doing poorly in school, having few

friends, putting down on self and other, rejecting compliments,

teasing others, showing excessive amounts of anger, being

excessively jealous, appearing conceited or, hesitating to try new

things”. Tanda anak yang memiliki self concept negatif diantaranya

adalah berperilaku buruk di sekolah, hanya memiliki beberapa

Page 33: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

18

teman, menganggap rendah dirinya, menolak pujian, mengganggu

orang lain, marah yang berlebihan, terlalu cemburu, terlalu sombong,

ragu untuk mencoba hal baru.

Mardatillah (2010:62), karakteristik self concept yang negatif

dijelaskan sebagai berikut:

1) Ia peka tehadap kritik dari orang lain. Bagi individu ini kritikan

diterima sebagai ejekan untuk merendahkan dirinya. Dia sangat

tidak tahan terhadap kritik dan cenderung marah. Dalam

berkomunikasi dengan orang lain, ia cenderung menghindari

percakapan terbuka dan bersikeras mempertahankan

pendapatnya dengan berbagai logika yang keliru.

2) Ia sangat responsif terhadap pujian dan bereaksi secara

berlebihan

3) Ia sangat hiperkritis terhadap orang lain, banyak mengeluh,

mencela dan meremehkan orang lain

4) Bersikap pesimis terhadap masa depan sehingga mudah putus

asa ketika menghadapi permasalahan

5) Memusuhi orang lain dengan menunjukkan sikap kurang

bersahabat dan tidak mampu membangun hubungan yang baik

Alena (2008:1) menjelaskan “Self concept refers to self

evaluation or self perception and it represents the sum of an

individual’s beliefs about his or her own attributes. Self concept

reflects how an adolescent evaluates himself or herself in

domains (or areas) in which he or she considers success

important. An adolescent can have a positive self concept in some

domains and a negative self concept”.

Self concept mengacu pada evaluasi diri atau persepsi diri dan keyakinan

individu tentang dirinya. Self concept mencerminkan bagaimana

seseorang mengevaluasi dirinya, dimana ia menganggap penting

keberhasilan. Seseorang dapat memiliki self concept yang positif dan self

concept yang negatif.

Dari penjelasan di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa self

concept terbagi menjadi dua jenis yakni self concept positif dan self

Page 34: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

19

concept negatif. Self concept positif adalah pandangan positif seseorang

tentang dirinya yang akan menghasilkan rasa optimis, percaya diri dan

bersikap positif terhadap segala sesuatu. Sementara self concept negatif

adalah penilaian negatif terhadap diri yang ditunjukkan dengan meyakini

dan memandang dirinya lemah, tidak dapat berbuat apa-apa, gagal,

malang, tidak menarik, tidak disukai dan tidak bersemangat terhadap

hidupnya.

B. Metode Kerja Kelompok

1. Pengertian Metode

Sri Anitah (2008: 24), metode adalah cara yang digunakan guru dalam

membelajarkan siswa. Menurut Joni dalam Sri Anitah (2008: 24), metode

adalah berbagai cara kerja yang sifatnya umum untuk mencapai tujuan

tertentu. Setiap metode memiliki langkah-langkah atau prosedur

penggunaan tersendiri.

Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad (2011: 7), menyatakan bahwa

metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam menjalankan

fungsinya dan merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Metode bersifat prosedural. Wina Sanjaya (2008: 127), menyatakan bahwa

metode merupakan cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan

pembelajaran. Pengertian metode yang serupa juga diungkapkan oleh

Miftahul Huda (2012:114), metode merupakan cara kerja yang teratur dan

bersistem untuk melaksanakan suatu kegiatan dengan mudah dan

sistematis.

Page 35: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

20

Dari beberapa pengertian metode pembelajaran di atas maka dapat

disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan cara kerja yang

digunakan guru untuk melaksanakan pembelajaran. Metode berisi prosedur

atau cara kerja yang mudah dan sistematis untuk melaksanakan suatu

kegiatan pembelajaran. Metode adalah cara kerja yang bersifat relatif

umum untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

2. Metode Kerja Kelompok

Mulyani dan Johar (1999:148) mendefinisikan metode kerja

kelompok sebagai salah satu metode mengajar dengan mengkondisikan

siswa ke dalam kelompok yang akan diberikan tugas untuk dibahas

bersama. Menurut Moedjiono dalam Mulyani dan Johar (1999:48),

metode kerja kelompok adalah kegiatan belajar mengajar yang

memfokuskan pada interaksi antar siswa dalam kelompok guna

menyelesaikan tugas belajar bersama. Tugas kerja kelompok harus

dikerjakan bersama-sama, sehingga melalui interaksi positif diharapkan

dapat mempererat hubungan antar siswa.

Roestiyah dan Yumiarti (1985:15) menjelaskan bahwa kerja

kelompok merupakan suatu cara mengajar yang membagi siswa dalam

kelas menjadi beberapa kelompok. Sementara Robert dan William dalam

Roestiyah dan Yumiarti (1985:15) memberikan pengertian kerja

kelompok adalah suatu kegiatan sekelompok siswa dengan jumlah kecil

untuk kepentingan belajar. Kelompok terdiri dari 5 sampai 7 siswa yang

akan bekerja sama untuk melaksanakan tugas tertentu. Tujuan dari

Page 36: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

21

metode kerja kelompok yakni agar siswa mampu bekerja sama dengan

teman yang lain untuk mencapai suatu tujuan.

Pengertian metode kerja kelompok yang lain dikemukakan oleh

Sudjana (2001:160), kerja kelompok adalah kerjasama yang dilakukan

oleh sekelompok siswa dengan jumlah maksimal 10 orang untuk

melaksanakan tugas tertentu dalam kegiatan pembelajaran. Metode ini

digunakan untuk membantu siswa agar mampu bekerjasama dalam

kelompok yang sengaja dibentuk guna menyelesaikan tugas tertentu.

Tugas yang diberikan dapat berkaitan dengan materi pelajaran ataupun

materi diluar pelajaran.

Syaiful (2010:215), kerja kelompok merupakan metode mengajar

dimana siswa di ditempatkan dalam satu kelompok untuk mencapai

tujuan tertentu dengan cara bekerja sama. Dalam metode kerja kelompok

ini banyak jenis kegiatan dapat digunakan untuk mencapai bermacam-

macam tujuan. Pemilihan jenis kegiatan yang akan diberikan tergantung

dari tujuan khusus kegiatan, umur dan kemampuan siswa, serta fasilitas

pendukung yang ada.

Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

metode kerja kelompok adalah salah satu metode mengajar yang

membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, dengan jumlah anggota 5

sampai 7 siswa. Pembagian kelompok didasarkan pada jenis tugas yang

akan diberikan tergantung dari tujuan kegiatan. Jenis tugas dapat

mencakup materi pelajaran ataupun materi di luar pelajaran.

Page 37: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

22

3. Bentuk-bentuk Kerja Kelompok

Roestiyah N.K (1989:80) dalam Syaiful dan Aswan (2006:209),

membagi pengelompokkan siswa dengan melihatnya dari segi waktu,

kecepatan dan sifatnya. Penjelasannya:

a. Waktu :1) Kelompok jangka pendek

2) Kelompok jangka panjang (3 bulan)

b. Kecepatan :1) Kelompok anak cepat

2) Kelompok anak lambat

c. Sifatnya :1) Kelompok untuk mengatasi alat pelajaran

2) Kelompok atas dasar intelegensi

3) Kelompok atas dasar minat

4) Kelompok untuk memperbesar partisipasi

5) Kelompok untuk pembagian pekerjaan

6) Kelompok untuk belajar efisien untuk mencapai

suatu tujuan

Pendapat tentang pengelompokan berbeda dikemukakan oleh Conny

Semiawan (1985:67) dalam Syaiful dan Aswan (2006:210). Conny

Semiawan membagi jenis-jenis kerja kelompok sebagai berikut:

a. Kelompok menurut pertemanan. Pengelompokan didasarkan pada

pertemanan dekat yang terdiri dari 4 sampai 6 siswa.

b. Kelompok menurut kemampuan. Pengelompokkan didasarkan pada

kecerdasan untuk membantu siswa-siswa tertentu yang mengalami

kesulitan khusus dalam mata pelajaran tertentu.

c. Kelompok menurut minat. Pengelompokkan didasarkan pada

kesenangan belajar siswa.

Ahli lain menjelaskan jenis kerja kelompok dibagi atas dasar tugas

yang diberikan untuk bekerjasama di dalam kelas atau di luar kelas.

Pendapat ini dikemukakan oleh Udin dan Rustanta (1991) dalam Syaiful

dan Aswan (2006:211) sebagai berikut:

a. Pola bekerja paralel

Page 38: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

23

Kelompok-kelompok diberikan tugas yang sama untuk dikerjakan.

Hasil pekerjaan seluruh kelompok nantinya akan dibandingkan satu

dengan yang lainnya untuk disimpulkan.

b. Pola bekerja komplementer

Masing-masing kelompok mendapat tugas yang berbeda satu sama

lain. Walaupun setiap kelompok mendapat tugas yang berbeda,

namun masing-masing tugas merupakan satu kesatuan tentang

materi yang mereka hadapi.

c. Pola campuran paralel dan komplementer

Dua kelompok atau lebih mendapatkan tugas yang sama sedangkan

dua kelompok atau lebih lainnya mendapat tugas yang berbeda.

Tugas kemudian akan dibahas dan dikaitkan satu sama lain yang

pada akhirnya akan disimpulkan bersama.

Bentuk-bentuk kerja kelompok yang serupa juga dikemukakan oleh

Roestiyah dan Yumiarti (1985:18-19). Bentuk-bentuk kerja kelompok

yang bisa dilaksanakan adalah:

a. Kerja kelompok jangka pendek

Bentuk kerja kelompok yang hanya mengambil waktu kira-kira 15

menit. Tujuannya untuk memecahkan suatu persoalan khusus. Guru

membagi kelas menjadi beberapa kelompok untuk membahas

persoalan tersebut dalam waktu yang singkat.

b. Kerja kelompok jangka panjang

Page 39: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

24

Bentuk kerja kelompok yang memerlukan waktu panjang seperti 2

hari, 1 minggu atau mungkin 1 bulan. Banyaknya waktu yang

diperlukan tergantung dari banyaknya tugas yang harus diselesaikan.

Apabila siswa sudah dapat menyelesaikan tugas kelompoknnya,

siswa diperbolehkan membantu menyelesaikan tugas kelompok lain.

c. Kerja kelompok campuran

Pada bentuk kelompok campuran, siswa dibagi dalam kelompok

yang disesuaikan dengan kemampuan belajarnya. Guru harus

menyediakan tugas belajar yang sesuai dengan kemampuan setiap

kelompok. Guru perlu memberikan petunjuk yang jelas sehingga

siswa tahu apa yang harus dilakukan dan diharapkan dari mereka

masing-masing.

Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

bentuk-bentuk kerja kelompok secara umum dikelompokkan menjadi tiga

jenis yakni kerja kelompok berdasarkan waktu, kerja kelompok

berdasarkan kecepatan dan kerja kelompok berdasarkan sifat. Kerja

kelompok berdasarkan waktu merupakan bentuk pengelompokkan

siswanya yang didasarkan pada pendek atau panjangnya waktu yang

diperlukan untuk dapat menyelesaikan tugas. Kerja kelompok

berdasarkan kecepatan adalah bentuk pengelompokkan siswa yang

didasarkan pada kemampuan siswa, seperti kelompok anak cepat dan

kelompok anak lambat. Kerja kelompok berdasarkan sifatnya merupakan

Page 40: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

25

bentuk pengelompokkan siswa yang didasarkan pada sifat tugas yang

diberikan.

4. Langkah-langkah Kerja Kelompok

Menurut Roestiyah dan Yumiarti (1985:19-20), agar lebih maksimal

kerja kelompok harus melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menjelaskan tugas kepada siswa.

b. Menjelaskan apa tujuan kerja kelompok itu.

c. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok.

d. Setiap kelompok menunjuk seorang pencatat yang akan membuat

laporan tentang kemajuan dan hasil kerja kelompok tersebut.

e. Guru berkeliling selama kerja kelompok itu berlangsung, bila perlu

memberi saran/pertanyaan.

f. Guru membantu menyimpulkan kemajuan dan menerima hasil

kerja kelompok

Sudjana (2001:161-162), secara lebih lengkap menjelaskan langkah-

langkah penggunaan metode kerja kelompok adalah:

a. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan, pertama-tama guru menyiapkan tugas yang

akan diberikan untuk mencapai tujuan belajar. Kedua, guru

menyiapkan bahan belajar yakni topik dan masalah yang akan

dipelajari kelompok. Selanjutnya, guru perlu menyusun prosedur

pelaksanaan kerja kelompok dan menyiapkan fasilitas, alat serta

waktu yang diperlukan. Terakhir, guru harus menyusun alat evaluasi

kerja kelompok.

b. Tahap pelaksanaan

1) Tahap pelaksanaan oleh guru. Pertama-tama guru harus

menjelaskan tujuan, tugas, bahan belajar, prosedur pelaksanaan,

Page 41: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

26

alat dan waktu untuk melakukan kerja kelompok. Selanjutnya,

guru harus memotivasi siswa agar mau berpartisipasi maksimal

dalam kerja kelompok. Ketiga, guru harus mampu melakukan

pembagian kerja yang merata dalam kelompok. Terakhir, guru

harus mampu membagi kelompok dengan memperhatikan

keseimbangan jumlah anggota, kemampuan dan

pengorganisasian kelompok.

2) Tahap pelaksanaan oleh siswa. Pertama, siswa melakukan kerja

kelompok untuk membahas atau mempelajari tugas yang

diberikan guru. Lalu siswa melaksanakan tugas kelompok

tersebut dengan bekerjasama. Selanjutnya kegiatan evaluasi oleh

kelompok terhadap proses dan pelaksanaan tugas. Terakhir

siswa menyusun laporan kelompok tertulis atau lisan intuk

disampaikan kepada guru dan teman sekelasnya.

c. Tahap akhir kegiatan

Pada tahap akhir kegiatan, siswa dan guru melakukan diskusi kelas

untuk membahas hasil kerja masing-masing kelompok. Selanjutnya

keseluruhan pelaksanaan kegiatan kelompok disusun dalam bentuk

laporan akhir. Kegiatan terakhir yang harus dilakukan adalah evalusi

terhadap tugas, bahan ajar dan proses kerja kelompok.

Dari pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa langkah-langkah

kerja kelompok terdiri atas tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap

akhir kegiatan. Pada tahap persiapan, guru mempersiapkan segala sesuatu

Page 42: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

27

tentang tugas yang akan diberikan seperti bahan ajar, prosedur,fasilitas,

waktu dan alat evaluasi kerja kelompok. Pada tahap pelaksanaan, siswa

mengerjakan tugas kelompok secara bersama-sama dengan bantuan dan

pengawasan guru. Pada tahap akhir kegiatan, siswa dan guru bersama-

sama mengevaluasi dan menyimpulkan hasil kerja kelompok.

5. Dasar Pengelompokkan dalam Kerja Kelompok

Roestiyah dan Yumiarti (1985:15-16), pengelompokkan dalam kerja

kelompok biasanya didasarkan pada:

a. Alat pelajaran yang tidak mencukupi jumlahnya

Karena jumlah alat yang tidak mencukupi, siswa dibagi dalam

kelompok-kelompok kecil agar dapat memanfaatkan alat-alat

pelajaran sebaik mungkin tanpa harus menunggu giliran.

b. Kemampuan belajar siswa

Perbedaan kemampuan belajar siswa menjadi salah satu alasan

perlunya dibentuk kelompok menurut kemampuan belajar masing-

masing agar setiap siswa dapat belajar maksimal

c. Minat khusus

Setiap individu memiliki minat khusus yang perlu dikembangkan

d. Memaksimalkan partisipasi siswa

Dengan berkelompok, kemungkinan siswa berpartisipasi dalam

melaksanakan tugas menjadi lebih besar.

e. Pembagian tugas

Page 43: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

28

Untuk menyelesaikan pekerjaan kelompok yang diberikan guru

maka perlu adanya pembagian tugas yang jelas dalam kelompok

f. Kerja sama yang efektif

Siswa harus mampu bekerja sama dan menyesuaikan diri dalam

kelompok agar dapat mencapai tujuan bersama.

6. Kelebihan dan Kekurangan Metode Kerja Kelompok

Mulyani dan Johar (1999:149-150) menjelaskan kelebihan dan

kelemahan metode kerja kelompok adalah sebagai berikut,

Kelebihan dari metode kerja kelompok:

a. Siswa aktif mencari bahan untuk menyelesaikan tugasnya

b. Siswa aktif bekerjasama dalam kelompok

c. Mengembangkan keterampilan berdiskusi dan proses sosial

Kelemahan metode kerja kelompok:

a. Hanya memberikan peran kepada siswa yang aktif, sementara siswa

yang pasif tidak berbuat apa-apa

b. Fasilitas yang diperlukan bermacam-macam

Syaiful (2010:216) menjelaskan, kelebihan metode kerja kelompok

adalah membiasakan siswa bekerja sama, membangkitkan rasa kompetitif

yang sehat dan melatih tanggung jawab anggota-anggotanya. Sementara

kelemahan kerja kelompok diantaranya peyusunan kelompok bisa kurang

proporsional dan pembagian kerja kadang-kadang tidak merata. Namun

kelemahan metode kerja kelompok dapat diatasi asalkan guru mampu

Page 44: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

29

membentuk kelompok-kelompok yang tepat. Pengelompokan tersebut

tentu saja disesuaikan dengan jenis tugas yang akan diberikan.

Pendapat tentang kelebihan dan kelemahan metode kerja kelompok

yang hampir sama dikemukakan oleh Sudjana (2001:162). Berikut adalah

kelebihan dan kelemahan kerja kelompok:

Kelebihan:

a. Dapat menumbuhkan semangat belajar siswa

b. Meningkatkan motivasi belajar, kerjasama, keakraban dan saling

menghargai

c. Memberikan kesempatan siswa untuk menyampaikan gagasan dan

pendapat dalam kelompok

d. Memantapkan kegiatan belajar

Kelemahan:

a. Memerlukan persiapan yang lebih rumit

b. Guru terkadang kesulitan dalam mengelola kegiatan team

c. Fasilitas, alat dan biaya yang diperlukan lebih banyak

d. Didominasi ketua kelompok

Kelebihan dan kelemahan metode kerja kelompok secara lebih lengkap

dijabarkan oleh Roestiyah dan Yumiarti (1985:17).

Kelebihan metode kerja kelompok ialah:

- Dapat memberikan kesempatan kepada para siswa untuk

menggunkan keterampilan bertanya dan membahas sesuatu

masalah.

- Dapat memberikan kesempatan kepada para siswa untuk lebih

intensif mengadakan penyelidikan mengenai sesuatu kasus atau

masalah.

Page 45: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

30

- Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan

keterampilan berdiskusi.

- Dapat memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa

sebagai individu serta kebutuhannya belajar.

- Para siswa lebih aktif tergabung dalam pelajaran mereka dan

mereka lebih aktif berpartisipasi dalam diskusi.

- Dapat memberikan kesempatan kepada para siswa untuk

mengembangkan rasa menghargai dan menghormati pribadi

temannya, menghargai pendapat orang lain: hal mana mereka telah

saling membantu kelompok dalam usahanya mencapai tujuan

bersama.

Tetapi disamping keunggulannya, metode kerja kelompok juga memiliki

beberapa kelemahan:

- Sering hanya melibatkan siswa yang aktif.

- Pelaksanaannya menuntut pengaturan tempat duduk dan gaya

mengajar yang berbeda.

- Keberhasilan metode kerja kelompok tergantung dari kemampuan

siswa dalam memimpin kelompok

Dari pendapat-pendapat yang telah dikemukakan di atas, maka dapat

ditarik kesimpulan tentang kelebihan dan kelemahan metode kerja

kelompok. Kelebihan metode kerja kelompok adalah menjadikan siswa

aktif bekerjasama dalam team, mengembangkan keterampilan sosial siswa,

menumbuhkan keakraban antar siswa dan membangkitkan semangat

kompetitif yang sehat. Sementara kelemahan dari metode ini diantaranya

adalah penyelesaian tugas didominasi siswa yang aktif, persiapan lebih

rumit, fasilitas yang diperlukan bermacam-macam dan guru terkadang

kesulitan dalam mengelola kegiatan.

Page 46: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

31

7. Peran Guru dalam Kerja Kelompok

Hasibuan dan Moedjiono (2004:25) memaparkan peran guru dalam

kerja kelompok adalah sebagai:

a. Manager

Membantu siswa menempatkan diri dalam kelompok, tempat duduk

dan menyediakan bahan tugas yang diperlukan

b. Observer

Mengamati kerja kelompok tentang kepemimpinan, interaksi, tujuan,

perasaan serta norma-norma yang terjadi dalam kelompok

c. Advisor

Memberikan saran yang diperlukan oleh siswa dalam menyelesaikan

tugas kelompok

d. Evaluator

Mengevaluasi proses kelompok yang terjadi pada saat diberi tugas

secara berkelompok

8. Pengaruh Metode Kerja Kelompok Terhadap Self Concept

Self concept pada siswa terbentuk secara positif apabila guru dan

teman-teman sekolah banyak memberi penghargaan terhadap usaha yang

telah dilakukan siswa. Dengan melibatkan siswa secara aktif dalam

proses pembelajaran akan membuat siswa merasa dihargai, siswa dapat

mengaktualisasikan dirinya dan tentu saja akan membentuk self concept

yang positif. Salah satu metode yang dapat melibatkan siswa secara aktif

dalam proses pembelajaran adalah metode kerja kelompok.

Page 47: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

32

Moedjiono dalam Mulyani dan Johar (1999:48), metode kerja

kelompok mampu membuat siswa aktif bekerjasama dalam kelompok.

Siswa menjadi aktif dan lebih mengenal teman sekelasnya sehingga

metode kerja kelompok dirasa cukup efektif untuk mempererat interaksi

antar siswa. Kerjasama dan interaksi ini dimaksudkan agar siswa

memperoleh kesan positif tentang dirinya, sebagai salah satu upaya

meningkatkan self concept dalam kegiatan belajar.

Serupa dengan pendapat tersebut, Melanie D. (2007:68) dalam

kegiatan kerja kelompok, siswa diberi kesempatan untuk mengeluarkan

pendapat, bertanya dan menjawab pertanyaan sehingga merasa dihargai

keberadaannya. Suasana yang akrab antar siswa dalam kerja kelompok

memungkinkan berkembangnya sikap terbuka, saling mempercayai dan

saling menghargai. Metode kerja kelompok menitikberatkan pada

pembentukan rasa percaya diri dan rasa saling menghargai yang akan

membentuk self concept positif pada diri siswa.

Metode kerja kelompok melibatkan siswa aktif dalam kelompok,

pembelajaran akan jauh lebih baik karena siswa terlibat langsung dalam

proses pembelajaran sehingga keterampilan dan kematangan berfikir

serta interaksi antar siswa semakin terbentuk. Kerja kelompok

memberikan kesempatan siswa menyampaikan gagasan, menunjukkan

kemampuan, menunjukkan motivasi dan percaya diri dalam bekerjasama.

Dengan terlibat aktif pada seluruh kegiatan kerja kelompok, siswa akan

lebih menguasai materi pelajaran dan mendapat pengalaman berharga

Page 48: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

33

saat berinteraksi dengan guru serta teman-temannya sehingga self

concept siswa akan terbentuk secara positif.

Berdasarkan teori yang dikemukakan, peneliti menyimpulkan bahwa

metode kerja kelompok memberikan pengaruh yang baik dalam

perkembangan self concept siswa. Dengan terlibat aktif pada seluruh

kegiatan kerja kelompok, siswa lebih mampu membangun hubungan

yang baik dengan teman-temannya. Hubungan yang baik pada proses

pembelajaran mampu menjadikan self concept siswa berkembang secara

positif.

C. Metode Ceramah

1. Metode Ceramah

Mulyani dan Johar (1999:136), metode ceramah adalah penyampaian

pelajaran oleh guru dengan cara memberikan penjelasan secara lisan

kepada siswa. Keberhasilan penggunaan metode ceramah sangat

tergantung kepada kemampuan guru dalam menguasai bahan, pendengar

dan keterampilan bahasa. Tujuan metode ceramah adalah menyampaikan

bahan yang bersifat informasi.

Mulyani dan Johar (1999:137) secara spesifik metode ceramah

bertujuan untuk:

1) Menciptakan landasan pemikiran siswa melalui produk ceramah yaitu

bahan tulisan sehingga siswa dapat belajar melalui bahan tulisan hasil

ceramah guru

Page 49: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

34

2) Menyampaikan garis-garis besar isi pelajaran dan permasalahan

penting yang terdapat dalam isi pelajaran

3) Merangsang siswa untuk belajar mandiri dan menumbuhkan rasa ingin

tahu melalui pemerkayaan belajar

4) Memperkenalkan hal-hal baru dan memberikan penjelasan secara rinci

5) Sebagai langkah awal untuk metode lain yang harus ditempuh siswa

Mulyani dan Johar (1999:138) kekuatan metode ceramah:

1) Hemat waktu dan biaya

2) Materi dapat disesuaikan dengan keterbatasan waktu, karakteristik

siswa tertentu, pokok permasalahan dan keterbatasan peralatan

3) Meningkatkan daya dengar dan menumbuhkan minat belajar dari

sumber lain

4) Memberikan wawasan yang luas dari sumber lain

Sedangkan kekurangan metode ceramah:

1) Dapat menimbulkan kebosanan bagi siswa

2) Menimbulkan verbalisme pada siswa

3) Materi ceramah terbatas pada apa yang diingat guru

4) Merugikan siswa yang lemah dalam keterampilan mendengarkan

5) Memaksa siswa menerima konsep yang belum tentu diingat

6) Informasi yang disampaikan mudah lupa

7) Tidak merangsang perkembangan kreativitas siswa

8) Terjadi proses komunikasi satu arah

Page 50: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

35

2. Pengaruh Metode Ceramah Terhadap Self Concept

Metode ceramah lebih bersifat pemberian informasi dan tanya jawab

tentang materi yang dibahas. Penyampaian pelajaran oleh guru dengan

cara memberikan penjelasan secara lisan kepada siswa. Dalam mengikuti

kegian belajar ini siswa dituntut untuk selalu memusatkan perhatian

terhadap pelajaran, kelas harus sunyi dan semua murid duduk di tempat

masing-masing mengikuti uraian guru.

Sri Anitah (2004:138) ceramah yang kurang bervariasi akan

membentuk kebiasaan perilaku yang tidak menguntungkan bagi

perkembangan aspek afeksi siswa. Salah satu unsur afeksi siswa adalah

self concept. Interaksi yang terjadi dalam metode ceramah lebih bersifat

verbalisme sehingga kurang mampu membangun hubungan yang

mendukung antar siswa sebagai salah satu upaya meningkatkan self

concept dalam kegiatan belajar.

Rogers dalam Syamsu dan Juntika (2007:147), melalui penafsiran

terhadap reaksi yang diterima dari orang lain, siswa mungkin mengubah

dan memperbaiki self conceptnya, hal ini menunjukkan bahwa

perkembangan self concept siswa dipengaruhi oleh interaksi dengan

teman-teman seusianya. Hubungan atau interaksi yang baik dengan teman-

teman seusianya akan mempengaruhi pandangan positif seseorang tentang

diri yang kemudian membentuk self concept positif.

Page 51: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

36

D. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya terkait dengan peningkatan

self concept adalah “Pengaruh Bermain Peran Prososial terhadap Peningkatan

Konsep Diri Anak pada Siswa SD N Prambanan” oleh Diah Tri Novitasari. Dalam

penelitiannya Diah Tri Novitasari menyimpulkan bahwa bermain peran prososial

memberikan pengaruh peningkatan self concept siswa sebesar 4,44%, dari semula

25,19% naik menjadi 29,63%. Dari karya tersebut terdapat perbedaan dalam

penelitian ini yaitu:

1. Subjek penelitian di atas adalah seluruh siswa SD N Prambanan

sedangkan dalam penelitian ini populasi penelitiannya adalah siswa kelas

V sekolah dasar, sehingga sejak masih anak-anak mereka mampu

memperbaiki dan mempertahankan self concept yang baik sebagai

pondasi awal anak agar dapat menyelesaikan tugas-tugas

perkembangannya secara optimal.

2. Peningkatan self concept dalam penelitian tersebut adalah dengan

melalui bermain peran prososial sementara dalam penelitian ini

menggunakan metode kerja kelompok.

E. Kerangka Berfikir

Metode kerja kelompok adalah metode mengajar dengan mengkondisikan

siswa ke dalam kelompok untuk mencapai bermacam-macam tujuan. Hubungan

atau interaksi yang baik dengan orang lain akan mempengaruhi pandangan positif

seseorang tentang diri yang kemudian membentuk self concept positif. Melalui

kerja kelompok siswa akan mulai belajar berinteraksi dengan teman, melihat

Page 52: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

37

seseorang tidak hanya dari kelemahannya saja tetapi juga menghargai

kelebihannya, sehingga pada gilirannya siswa mampu memiliki kesan positif

tentang dirinya. Dari uraian di atas, maka kerangka berfikir dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan metode kerja kelompok, siswa menjadi aktif

bekerjasama dan lebih mengenal teman sekelasnya, kerjasama yang baik antar

siswa dalam kelompok efektif menumbuhkan kesan positif siswa tentang dirinya

sehingga berpengaruh terhadap self concept siswa dalam kegiatan belajar.

Gambaran kerangka berfikir penelitian ini disajikan dalam gambar berikut.

Gambar 1. Model Kerangka Berfikir Metode Kerja Kelompok

METODE MENGAJAR

CERAMAH

KERJA KELOMPOK

Siswa pasif, tidak

saling berinteraksi,

individual

Siswa aktif, saling

terbuka, saling

berinteraksi,

bekerjasama, toleran

Kesan siswa

terhadap dirinya

tidak berkembang

Siswa memiliki

kesan positif

terhadap dirinya

SELF CONCEPT

Page 53: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

38

F. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan diskripsi teori dan kerangka berpikir di atas, maka peneliti

mengajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:

Kelas yang pembelajarannya menggunakan metode kerja kelompok lebih tinggi

self conceptnya dibanding dengan kelas yang pembelajarannya menggunakan

metode ceramah.

Page 54: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi Penelitian

Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri

Kalikutuk Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulon Progo tahun ajaran 2012/2013.

Jumlah seluruh siswa kelas V SDN Kalikutuk tahun ajaran 2012/2013 adalah

sebanyak 27 siswa, dengan jumlah siswa kelas A sebanyak 14 anak dan siswa

kelas B sebanyak 13 anak.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei 2013, bertempat di SDN Kalikutuk.

Penelitian ini dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan. Pemberian treatment

dilakukan pada pertemuan kedua, ketiga dan keempat

C. Metode Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent

Control Group Design yang merupakan salah satu desain Quasi Eksperimen atau

eksperimen semu. Sugiyono (2009: 79) menjelaskan bahwa quasi eksperimen

adalah metode yang mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi

sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang dapat mempengaruhi

pelaksanaan eksperimen. Aunurrahman (2009: 2-27), metode eksperimen semu

pada dasarnya sama dengan eksperimen murni, bedanya adalah dalam

pengontrolan variabel yang dipandang paling dominan.

Page 55: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

40

Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yakni kelompok kontrol (VA) dan

kelompok eksperimen (VB). Secara lebih jelas gambar desain penelitiannya

seperti pada tabel 1 berikut:

Tabel 1. Desain Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan

(Treatment)

Posttest

Eksperimen (E) Ya (O1) T1 Ya (O2)

Kontrol (K) Ya (O3) T2 Ya (O4)

Keterangan:

O1/O3 = dilakukan pretest

T1 = penerapan metode kerja kelompok

T2 = penerapan metode ceramah

O2/O4 = dilakukan posttest

D. Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif sehingga data diwujudkan

dalam bentuk angka dan analisisnya menggunakan statistik diskriptif. Variabel-

variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab perubahan atau

timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2009:39). Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah metode kerja kelompok dan metode ceramah (X).

2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009: 39). Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah self concept (Y).

Page 56: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

41

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur data tentang

variabel self concept dalam bentuk checklist. Kuesioner menilai sikap atau tingkah

laku yang diinginkan oleh peneliti dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan

kepada responden. Jawaban setiap item diklasifikasikan menjadi 4 kategori yang

mempunyai tingkatan dari sangat positif sampai sangat negatif. Responden

dianjurkan untuk memilih kategori jawaban yang telah diatur oleh peneliti.

Kuesioner berisi item-item pernyataan, akan diskor menggunakan empat

klasifikasi jawaban untuk setiap pernyataan. Untuk pertanyaan atau pernyataan

positif pensekorannya: Selalu (SL) = 4, Sering (SR) = 3, Kadang-kadang (KD) = 2

dan Tidak Pernah (TP) = 1. Nana Syaodih Sukmadinata (2009: 240), menyatakan

bahwa untuk pertanyaan atau pernyataan negatif pensekorannya adalah

sebaliknya: Selalu (SL) = 1, Sering (SR) = 2, Kadang-kadang (KD) = 3 dan Tidak

Pernah (TP) = 4. Pertanyaan atau pernyataan dikatakan positif apabila mendukung

nilai variabel dan dikatakan negatif apabila tidak mendukung variabel. Kuesioner

ini digunakan untuk mengukur self concept siswa, yang akan diberikan pada siswa

di awal (pretest) dan akhir (posttest) kegiatan belajar. Sebelum digunakan

kuesioner terlebih dahulu didiskusikan dengan ahli pada bidang tersebut yang

kemudian diukur validitasnya.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket self

concept. Penyusunan kisi-kisi untuk membuat angket self concept berdasar pada

Page 57: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

42

struktur self concept yang dikemukakan William James dalam Mardatilah

(2007:57). Self concept terbagi atas 3 hal penting:

a. Konsep diri yang disadari

Pandangan individu tentang dirinya seperti kemampuan, status dan

perannya

b. Konsep sosial

Pandangan individu tentang bagaimana orang lain menilai dirinya

c. Konsep ideal

Harapan individu tentang dirinya akan menjadi apa kelak

Struktur-struktur tersebut selanjutnya dijabarkan dalam indikator variabel

penelitian agar dapat diukur. Secara lebih jelasnya kisi-kisi istrumen self concept

akan dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Self Concept

No Struktur/

Aspek self

concept

Indikator No Item Jml

Positif Negatif

1

Konsep diri

yang

disadari

Pandangan siswa yang

berkaitan dengan

kemampuan dirinya dalam

kelompok

1, 9, 17,

25

4, 28

13 Pandangan siswa yang

berkaitan dengan peran

dirinya dalam kelompok

6, 18, 27 8

Pandangan siswa yang

berkaitan dengan status

dirinya dalam kelompok

10, 14,

20

-

2 Konsep

sosial

Pandangan siswa yang

berkaitan dengan penilaian

teman-teman terhadap

kemampuan dirinya dalam

kelompok

2, 16, 21,

24

10

Page 58: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

43

Pandangan siswa yang

berkaitan dengan penilaian

teman-teman terhadap peran

dirinya dalam kelompok

5, 11, 19 -

Pandangan siswa yang

berkaitan dengan penilaian

teman-teman terhadap status

dirinya dalam kelompok

7, 15, 23 -

3 Konsep

ideal

Pandangan siswa yang

berkaitan dengan

harapan tentang dirinya di

masa depan melalui kerja

kelompok

3, 12, 13,

22, 26,

29, 30

-

7

Jumlah 30

Setelah kisi-kisi instrumen terbentuk selanjutnya adalah menyusun

item pernyataan angket dengan bahasa yang sederhana agar mudah

dipahami oleh siswa. Hal ini dilakukan karena mengingat karakteristik

siswa sekolah dasar yang baru dapat memahami bahasa-bahasa

sederhana yang sering mereka gunakan dalam lingkungan mereka.

G. Uji Coba Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan (Suharsimi Arikunto, 1993:168). Sedangkan Sukardi

(2011:122) menjelaskan validitas suatu instrumen penelitian adalah derajat

yang menunjukan dimana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur.

Validitas suatu tes yang perlu diperhatikan oleh para peneliti adalah bahwa

instrumen hanya valid untuk suatu tujuan tertentu saja.

Instrumen yang akan dilakukan pengujian dalam penelitian ini

adalah angket self concept. Uji validitas yang dilakukan dalam menguji

Page 59: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

44

angket self concept dengan validitas isi, meminta masukan expert

judgement. Setelah expert judgement selesai maka langkah selanjutnya

adalah menguji coba instrumen. Instrumen yang telah dibuat diuji cobakan

pada siswa kelas V SDN Asemcilik dengan jumlah siswa sebanyak 23

siswa. SDN Asemcilik masih satu gugus dengan SDN Kalikutuk sehingga

diharapkan memiliki karakteristik siswa yang hampir sama dengan SDN

Kalikutuk. Uji coba angket dilakukan pada 23 responden dengan jumlah

item 30 butir.

Untuk menyeleksi butir akan digunakan rumus korelasi Product

Moment yang dikemukakan oleh Pearson. Rumus korelasi Product

Moment Pearson sebagai berikut (Anas Sudijono, 2008: 206).

𝑟𝑥𝑦=

𝑁Σ xy− Σx (Σy)

𝑁Σx2− (Σx)2 𝑁Σy2− (Σy)2

Keterangan:

rxy = validitas instrumen

X = skor butir total

Y = skor total soal

N = jumlah responden

ΣX = Jumlah skor soal

ΣY = Jumlah skor total soal

Dalam uji validitas soal, peneliti menggunakan SPSS 16 dengan taraf

signifikan 5% dan responden 23 orang diperoleh data r tabel=0,352.

Validitas butir diketahui dengan mengkorelasikan skor-skor yang ada pada

butir dimaksud dengan skor total. Kriteria pengambilan keputusan untuk

menentukan valid jika harga r hitung sama dengan atau lebih besar dari

Page 60: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

45

harga r tabel pada taraf signifikan 5%. Jika harga r hitung lebih kecil dari

harga r tabel pada taraf signifikan 5%, maka butir instrumen yang

dimaksud tidak valid. Hasil uji validitas angket berdasarkan perhitungan

dengan SPSS 16 terhadap 23 responden adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Uji Validitas Angket Self Concept

Butir Soal Corrected Item-

Total Correlation

(R hitung)

R tabel Ket.

Soal 1 0,131 0,352 Tidak Valid

Soal 2 -0,065 0,352 Tidak Valid

Soal 3 0,665 0,352 Valid

Soal 4 -0,195 0,352 Tidak Valid

Soal 5 0,399 0,352 Valid

Soal 6 -0,099 0,352 Tidak Valid

Soal 7 0,609 0,352 Valid

Soal 8 0,629 0,352 Valid

Soal 9 0,357 0,352 Valid

Soal 10 0,535 0,352 Valid

Soal 11 0,370 0,352 Valid

Soal 12 0,674 0,352 Valid

Soal 13 0,628 0,352 Valid

Soal 14 0,398 0,352 Valid

Soal 15 0,630 0,352 Valid

Soal 16 -0,286 0,352 Tidak Valid

Soal 17 0,435 0,352 Valid

Soal 18 0,379 0,352 Valid

Soal 19 0,600 0,352 Valid

Soal 20 0,664 0,352 Valid

Soal 21 0,559 0,352 Valid

Soal 22 0,529 0,352 Valid

Soal 23 0,457 0,352 Valid

Soal 24 0,676 0,352 Valid

Soal 25 0,691 0,352 Valid

Soal 26 0,529 0,352 Valid

Soal 27 0,600 0,352 Valid

Soal 28 0,596 0,352 Valid

Soal 29 0,640 0,352 Valid

Soal 30 0,556 0,352 Valid

Page 61: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

46

Hasil uji validitas berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS 16

terhadap 23 responden dapat diambil kesimpulan bahwa tidak semua

pertanyaan dalam angket valid. Pertanyaan nomor 1, 2, 4, 6 dan 16 tidak

valid atau gugur, karena koreasi r hitung kurang dari r tabel (0,352)

sehingga tidak disertakan dalam koesioner penelitian yang sesungguhnya.

2. Uji Reliabilitas

Sugiyono (2011: 173), menyatakan bahwa instrumen yang reliabel

adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur

obyek yang sama walaupun dalam waktu yang berbeda akan tetap

menghasilkan data yang sama. Reliabilitas menunjukkan tingkat keandalan

instrumen dalam memperoleh data. Perhitungan reliabilitas dalam

penelitian ini juga dilakukan dengan SPSS 16 menggunakan rumus Alpha

Cronbach yang dijelaskan sebagai berikut.

𝑟𝑖 =𝑘

𝑘−1 1 −

𝑠𝑖2

𝑠𝑡2 ( Sugiyono, 2007: 365)

Keterangan:

ri = reliabilitas instrumen

k = mean kuadrat antara subjek

𝑠𝑖2 = mean kuadrat kesalahan

𝑠𝑡2 = varians total

Instrumen tergolong reliabel jika indeks reliabilitas yang diperoleh ≥

0,60. Apabila indeks reliabilitas yang diperoleh ≤ 0,60 maka instrumen

tersebut tidak reliabel. Perhitungan reliabilitas dilakukan bersamaan

Page 62: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

47

dengan waktu perhitungan validitas menggunakan SPSS 16 pada analisis

korelasi inter item. Perhitungan reliabilitas dilakukan dua kali yaitu dengan

menggunakan keseluruhan soal baik soal itu valid atau tidak valid.

Perhitungan yang kedua dilakukan dengan menghilangkan butir yang valid

agar diperoleh reliabilitas yang lebih tiggi. Apabila reliabilitas butir telah

memenuhi ≥ 0,60 maka butir dapat digunakan sebagai instrumen

pengumpul data. Dalam penelitian ini pengujian reliabilitas digunakan

pada angket self concept. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai

koefisien cronbach’s alpha untuk angket self concept sebesar 0,885. Oleh

karena koefisien cronbach’s alpha lebih dari 0,60, maka dapat disimpulkan

bahwa instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan sebagai alat

pengumpul data.

H. Teknik Analisis data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data statistik

deskriptif, sesuai dengan yang ditegaskan Sugiyono (2009:147), “Penelitian

yang diberlakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan

menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya. Analisis data yang

dilakukan dalam penelitian ini berlangsung setelah seluruh data penelitian

terkumpul. Adapun langkah yang dilakukan antara lain adalah

mendiskripsikan data pretest dan posttest dari hasil penilaian kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol, melakukan perhitungan dan terakhir

melakukan uji hipotesis yang telah diajukan dengan membandingkan rata-rata

nilai pretest posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Page 63: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

48

Perhitungan yang dilakukan untuk penelitian quasi eksperimen ini dengan

cara membandingkan hasil nilai rata-rata pretest postest dari kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam melakukan kegiatan analisis data,

hal yang paling utama dilakukan adalah menguji hipotesis yaitu jawaban

sementara atas rumusan masalah dari sebuah penelitian. Uji hipotesis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah membandingkan nilai rata-rata posttest

dari kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Rumus yang digunakan

adalah rata-rata data kelompok karena penyebaran nilai yang akan disajikan

terlalu luas, yakni sebagai berikut:

Mx = fX

N

Keterangan:

Mx = mean (rata-rata)

Σ fX = jumlah hasil perkalian antara nilai tengah (midpoint) dari masing-

masing interval dengan frekuensinya

N = jumlah subjek (responden)

(Anas Sudjono, 2008: 86)

Page 64: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen

atau eksperimen semu karena peneliti tidak dapat sepenuhnya mengendalikan

variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi eksperimen. Eksperimen

menggunakan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Kelompok eksperimen adalah kelompok atau kelas yang diberi suatu perlakuan

atau treatment berupa penggunaan metode kerja kelompok jangka panjang untuk

menyelesaikan tiga macam tugas berkaitan dengan materi self concept dalam

pembelajaran. Sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok atau kelas yang

tidak diberi perlakuan, pembelajaran yang dilakukan pada kelas kontrol bersifat

klasikal yakni dengan metode ceramah.

Siswa kelas V SDN Kalikutuk terdiri dari dua kelas paralel yakni kelas VA dan

VB. Suatu hal yang menguntungkan bagi penelitian adalah pembagian kelas ini

dilakukan secara acak tanpa melihat prestasi siswa sejak kelas I, sehingga siswa

yang berprestasi baik mampu kurang baik tersebar secara merata dalam kedua

kelas. Kelas yang dijadikan kelompok eksperimen adalah kelas VA sedangkan

kelas yang dijadikan kelompok kontrol adalah kelas VB. Pada masing-masing

kelompok diberi pretest dan posttest. Pemberian pretest bertujuan untuk

mengetahui keadaan awal masing-masing kelompok. Sedangkan posttest

bertujuan untuk mengukur seberapa besar pengaruh perlakuan yang telah

diberikan.

Page 65: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

50

1. Pelaksanaan Pretest

Langkah pertama yang dilakukan sebelum meneliti data kelompok

dalam penelitian eksperimen adalah memberikan pretest kepada kedua

kelompok tersebut. Tes yang diberikan berupa kuesioner dengan 4

kategori peringkat jawaban. Jumlah pertanyaan pada saat pretest adalah

25 butir digunakan untuk mengukur self concept siswa. Pretest

diharapkan dapat mengukur self concept siswa meliputi konsep diri yang

disadari, konsep sosial dan konsep ideal.

Ketentuan untuk mencari skor pada pretest adalah sebagai berikut.

Untuk pertanyaan positif pensekorannya: Selalu (SL) = 4, Sering (SR) =

3, Kadang-kadang (KD) = 2 dan Tidak Pernah (TP) = 1. Sementara untuk

pertanyaan negatif pensekorannya adalah sebaliknya: Selalu (SL) = 1,

Sering (SR) = 2, Kadang-kadang (KD) = 3 dan Tidak Pernah (TP) = 4.

Dalam tes ini, nilai dihitung dengan menjumlahkan seluruh skor pada

tiap-tiap butir pertanyaan.

Pretest dilaksanakan pada Sabtu 11 Mei 2013 jam ke IV (untuk kelas

eksperimen) dan jam ke V (untuk kelas kontrol). Pretest diawali dengan

perkenalan dan sedikit penjelasan mengenai self concept. Kegiatan

pretest untuk masing-masing kelas berlangsung selama 35 menit. Secara

keseluruhan pelaksanaan pretest berlangsung dengan baik dan tertib.

Page 66: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

51

Hasil pretest kelas V A (kelompok eksperimen) dan kelas V B

(kelompok kontrol) dapat dilihat pada tabel 4 berikut:

Tabel 4. Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No Kelas Peserta Rata-rata Nilai maks. Nilai min.

1 V A 14 68,14 83 54

2 V B 13 69,73 82 55

2. Pelaksanaan Treatment

Langkah selanjutnya setelah pelaksanaan pretest adalah memberikan

perlakuan bebas (treatment) pada kelompok eksperimen, yaitu kelas V A.

Perlakuan bebas (treatment) dalam penelitian ini adalah berupa

pelaksanaan metode kerja kelompok jangka panjang pada kegiatan

belajar mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia materi cerita anak dan

komponen-komponen bermain drama, sedangkan pada mata pelajaran

SBK terkait dengan materi cita-citaku. Sementara kegiatan belajar

mengajar dengan materi yang sama di kelas kontrol yakni kelas V B

dengan menggunakan metode ceramah.

Sebelum melaksanakan perlakuan tersebut, peneliti membuat rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk materi yang akan disampaikan,

kemudian dikonsultasikan dengan guru kelas V SDN Kalikutuk. Rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) tersebut digunakan sebagai pedoman

ketika kegiatan belajar mengajar. Pada rencana pelaksanaan

pembelajaran ini tergambar langkah-langkah dan prinsip metode kerja

kelompok yang diterapkan. Rencana pelaksanaan pembelajaran

terlampir.

Page 67: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

52

a. Pertemuan Pertama Membahas Tentang Cerita Anak

Hari pertama pelaksanaan pembelajaran, siswa tampak antusias

sejak kegiatan belajar belum dimulai. Guru terlebih dahulu

mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses

pembelajaran kemudian memeriksa apakah siswa sudah siap untuk

mengikuti proses pembelajaran. Setelah dirasa cukup kondusif, guru

membuka pelajaran. Sebelum masuk pada materi pelajaran guru

memberikan apersepsi, kemudian menyampaikan materi, kompetensi

(tujuan) yang akan dicapai dan rencana pembelajaran yang akan

dilakukan.

Kegiatan inti diawali dengan kegiatan mendengarkan cerita anak

yang berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan diri yang

disampaikan oleh guru, dilanjutkan dengan melakukan tanya jawab

dan membuat daftar kelebihan kekurangan tokoh utama dalam cerita.

Guru melakukan pembagian kelompok jangka panjang dengan

seimbang yang akan dipakai selama proses penelitian berdasarkan

kemampuan, status dan peran siswa dalam kelompok. Pembagian

kelompok oleh guru ini awalnya kurang disepakati siswa, namun

sejalan dengan berlangsungnya proses kerja kelompok nampaknya

siswa sudah mulai bisa menyesuaikan diri dalam kelompok baru.

Guru menjelaskan tugas, aturan pelaksanaan dan waktu kerja

kelompok. Setiap anggota kelompok diminta menuliskan sebanyak

mungkin kelebihan dan kekurangan yang mereka ketahui tentang

Page 68: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

53

dirinya lalu secara kelompok mereka saling memberi masukan

tentang bagaimana teman kelompok dapat mengatasi kekurangan diri

tersebut. Siswa dalam kelompok aktif membahas dan saling

membantu dalam menyelesaikan tugas kerja kelompok. Saat

kegiatan kerja kelompok berlangsung, guru senantiasa berkeliling

untuk memantau perkembangan tugas kelompok siswa. Setelah

selesai membuat daftar kelebihan kekurangan diri, siswa diminta

menceritakan diri dalam bentuk paragraf sederhana. Siswa diberi

kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas, lalu

diminta mengerjakan 5 butir soal evaluasi dan hasil pekerjaannya

dibahas bersama.

Pada kegiatan akhir guru melakukan evaluasi pelaksanaan kerja

seluruh kelompok beserta evaluasi kemajuan anggota kelompok.

Kemudian secara bersama-sama guru dan siswa meyimpulkan materi

yang telah dipelajari pada pertemuan ini. Pada akhir pelajaran guru

memberikan refleksi pesan moral dari kegiatan kerja kelompok yang

telah dilakukan yakni agar siswa senantiasa memiliki pandangan

positif tentang dirinya. Guru menuntup pelajaran dengan

menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan

selanjutnya.

b. Pertemuan Kedua Membahas Tentang Komponen Bermain Drama

Sama seperti pada pertemuan pertama, pembelajaran ini

melibatkan siswa untuk melakukan kerja kelompok. Guru

Page 69: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

54

mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses

pembelajaran. Pembelajaran dimulai setelah suasana kelas dirasa

cukup kondusif untuk menerima pelajaran. Guru memberikan

apersepsi, kemudian menyampaikan materi, kompetensi (tujuan)

yang akan dicapai dan rencana pembelajaran yang akan dilakukan.

Pelajaran dimulai dengan penjelasan guru tentang komponen-

komponen yang harus diperhatikan dalam bermain drama, kemudian

dilanjutkan tanya jawab tentang materi tersebut. Siswa masuk dalam

kelompok yang telah ditentukan oleh guru pada pertemuan

sebelumnya. Guru menyampaikan tugas, aturan pelaksanaan dan

waktu kerja kelompok. Pada pertemuan kali ini siswa diminta

memainkan drama pendek secara berkelompok. Siswa melakukan

pembagian peran dengan seimbang. Siswa sangat antusias dalam

melaksanakan tugas kerja kelompok, hal ini terlihat pada proses

latihan yang berjalan lancar dan kondusif. Siswa dalam kelompok

saling membantu dan memotivasi agar kelompok mereka dapat

tampil dengan baik. Saat kegiatan kerja kelompok berlangsung, guru

berkeliling untuk memantau proses latihan drama kelompok. Pada

akhir kegiatan masing-masing kelompok mementaskan naskah

drama yang telah ditugaskan secara bergantian di depan kelas. Siswa

diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas, lalu

diminta mengerjakan soal evaluasi dan hasil pekerjaannya dibahas

bersama.

Page 70: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

55

Pada kegiatan penutup guru melakukan evaluasi pelaksanaan

kerja seluruh kelompok beserta evaluasi kemajuan anggota

kelompok. Kemudian secara bersama-sama guru dan siswa

meyimpulkan materi yang telah dipelajari pada pertemuan ini. Pada

akhir pelajaran guru memberikan refleksi pesan moral dari kegiatan

kerja kelompok yang telah dilakukan yakni agar siswa senantiasa

memiliki pandangan positif tentang bagaimana orang lain

memandangnya. Guru menuntup pelajaran dengan menyampaikan

materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

c. Pertemuan Ketiga Membahas Tentang Cita-cita

Guru mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan

proses pembelajaran sebelum memulai pelajaran. Setelah suasana

kelas dirasa cukup kondusif untuk menerima pelajaran, guru

membuka pelajaran dengan doa dan salam. Guru memberikan

apersepsi, kemudian menyampaikan materi, kompetensi (tujuan)

yang akan dicapai dan rencana pembelajaran yang akan dilakukan.

Mulai masuk pada kegiatan inti, guru menyampaikan sebuah

cerita tentang cita-cita dilanjutkan dengan tanya jawab tentang cita-

cita siswa di masa yang akan datang. Siswa masuk dalam kelompok

yang telah ditentukan oleh guru pada pertemuan sebelumnya. Guru

menyampaikan tugas, aturan pelaksanaan dan waktu kerja kelompok.

Pada pertemuan kali ini siswa diminta membuat gambar imajinatif

tentang cita-cita anggotanya, disertai dengan keterangan hal yang

Page 71: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

56

dilakukan siswa untuk meraih cita-cita tersebut. Anggota kelompok

saling berdiskusi dan memberi masukan tentang cara yang dapat

dilakukan untuk meraih cita-cita tersebut sesuai dengan kreatifitas

kelompok. Siswa sangat antusias dalam melaksanakan kegiatan

mengambar cita-cita diri ini. Siswa dalam kelompok saling

membantu dan memotivasi agar mereka dapat menyelesaikan tugas

dengan baik. Saat kegiatan kerja kelompok berlangsung, guru

senantiasa berkeliling untuk memantau pekerjaan siswa, selanjutnya

masing-masing kelompok menampilkan hasil kerja di depan kelas.

Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum

jelas.

Pada kegiatan penutup guru melakukan evaluasi pelaksanaan

kerja seluruh kelompok beserta evaluasi kemajuan anggota

kelompok. Kemudian secara bersama-sama guru dan siswa

meyimpulkan materi yang telah dipelajari pada pertemuan ini. Pada

akhir pelajaran guru memberikan refleksi pesan moral dari kegiatan

kerja kelompok yang telah dilakukan yakni siswa senantiasa optimis

terhadap masa depannya. Guru menuntup pelajaran dengan doa dan

salam.

Page 72: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

57

Sedangkan deskripsi pembelajaran di kelas kontrol adalah sebagai

berikut:

a. Pertemuan Pertama Membahas Tentang Cerita Anak

Guru memasuki kelas lalu menyapa siswa. Setelah membuka

pelajaran, guru memberikan apersepsi tentang materi cerita anak

yang berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan diri. Pembelajaran

dimulai, guru menyampaikan cerita anak terkait materi yang akan

diajarkan disertai dengan tanya jawab. Guru menulis penjelasan pada

papan tulis. Siswa mendengarkan, mencatat dan mencoba memahami

apa yang disampaikan guru. Pemahaman siswa diukur dengan

memberikan tugas individu tentang cerita anak yang telah

dipersiapkan sebelumnya oleh guru. Masing-masing siswa

mengerjakan tugas tersebut dan kemudian dibahas secara bersama-

sama.

Pada akhir pertemuan, guru memberikan kesimpulan terkait

materi yang telah disampaikan. Guru menyampaikan materi yang

harus dipersiapkan untuk pertemuan yang akan datang. Guru

menutup pelajaran.

b. Pertemuan Kedua Membahas Tentang Komponen Bermain Drama

Guru memulai pelajaran dengan menyampaikan apresepsi terkait

dengan materi memerankan tokoh drama. Guru menjelaskan materi

tentang komponen-komponen yang harus diperhatikan dalam

bermain drama dengan ceramah. Penjelasan tentang komponen

Page 73: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

58

bermain drama tersebut selanjutnya dicatat pada papan tulis. Siswa

diberi tugas individu tentang komponen-komponen bermain drama

yang telah dijelaskan guru. Masing-masing siswa mengerjakan tugas

tersebut dan kemudian dibahas secara bersama-sama.

Guru memberikan kesimpulan terkait materi yang telah

disampaikan. Guru menyampaikan materi yang harus dipersiapkan

untuk pertemuan yang akan datang. Guru menutup pelajaran dengan

doa dan salam.

c. Pertemuan Ketiga Membahas Tentang Cita-cita

Materi pada pertemuan ketiga ini membahas tentang cita-cita.

Guru memberikan sedikit penjelasan mengenai pentingnya seseorang

mempunyai cita-cita. Penjelasan ini dilanjutkan dengan memberikan

tugas kepada masing-masing siswa untuk menggambar cita-cita

mereka pada buku gambar SBK. Siswa mengerjakan tugas

menggambar dengan antusias. Siswa yang telah menyelesaikan

tugasnya diberikan nilai.

Pada akhir kegiatan guru menyampaikan materi yang harus

dipersiapkan untuk pertemuan yang akan datang. Siswa berkemas

untuk pulang. Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam.

3. Pelaksanaan Posttest

Langkah terakhir yang harus dilakukan adalah memberikan posttest

kepada kedua kelas. Soal yang digunakan dan ketentuan yang

diberlakukan dalam posttest sama dengan soal dan ketentuan yang

Page 74: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

59

diberlakukan dalam pretest. Posttest dilaksanakan pada 24 Mei 2013

yang diikuti oleh kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pelaksanaan

posttest secara keseluruhan berjalan dengan baik dan tertib. Hasil posttest

kelas V A dan V B dapat dilihat pada tabel 5 berikut:

Tabel 5. Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No Kelas Peserta Rata-rata Nilai maks. Nilai min.

1 V A 14 83,57 97 63

2 V B 13 77,23 95 61

4. Hasil Pretest

a. Nilai Pretest Kelompok Eksperimen

Pretest dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur data

tentang variabel self concept awal siswa sebelum diajar dengan

menggunakan perlakuan tertentu. Adapun hasil pretest kelas

eksperimen disajikan pada tabel 6 di bawah ini:

Tabel 6. Distribusi Frekuensi dan Rata-rata Nilai Pretest Kelompok

Eksperimen

Interval Nilai Frekuensi (f) Titik Tengah (x) Fx Persen %

79-83 1 81 81 7,14

74-78 2 76 152 14,29

69-73 4 71 284 28,57

64-68 3 66 198 21,43

59-63 3 61 183 21,43

54-58 1 56 56 7,14

Jumlah 14 - 954 100

Rata-rata 68,14

Berdasarkan data dalam tabel 6 di atas dan berdasarkan

perhitungan, maka dapat dideskripsikan bahwa hasil pretest

kelompok eksperimen adalah sebagai berikut:

Page 75: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

60

Nilai minimal : 54

Nilai maksimal : 83

Rata-rata : 68,14

Berdasarkan tabel 6 diatas dapat diketahui bahwa mayoritas siswa

mendapat nilai antara 69-73 yaitu sebanyak 4 siswa atau 28,57% dari

total kelompok eksperimen. Adapun grafik histogram untuk

memperjelas data di atas dapat dilihat pada gambar 2 berikut:

Gambar 2. Diagram Nilai Pretest Kelompok Eksperimen

b. Nilai Pretest Kelompok Kontrol

Kelompok kontrol merupakan kelompok yang tidak memperoleh

perlakuan. Namun sebelum dilakukan penelitian kelompok kontrol

ini juga harus diukur self concept siswa menggunakan pretest guna

memenuhi syarat dari penelitian eksperimen.

0

1

2

3

4

54-58 59-63 64-68 69-73 74-78 79-83

Frekuensi Banyak

siswa

Interval Nilai

Page 76: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

61

Data hasil pretest kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 7

berikut:

Tabel 7. Distribusi Frekuensi dan Rata-rata Nilai Pretest Kelompok

Kontrol

Interval Nilai Frekuensi (f) Titik Tengah (x) Fx Persen %

79-82 1 80,5 80,5 7,69

75-78 2 76,5 153 15,38

71-74 4 72,5 290 30,77

67-70 2 68,5 137 15,39

63-66 2 64,5 129 15,39

59-62 1 60,5 60,5 7,69

55-58 1 56,5 56,5 7,69

Jumlah 13 - 954 100

Rata-rata 69,73

Berdasarkan data dalam tabel 7 di atas dan berdasarkan

perhitungan, maka dapat dideskripsikan bahwa hasil pretest

kelompok kontrol adalah sebagai berikut:

Nilai minimal : 55

Nilai maksimal : 82

Rata-rata : 69,73

Berdasarkan tabel 7 di atas juga dapat diketahui bahwa mayoritas

siswa mendapat nilai antara 71-74 yaitu sebanyak 4 siswa atau

30,77% dari total kelompok kontrol.

Page 77: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

62

Adapaun grafik histogram untuk memperjelas data di atas dapat

dilihat pada gambar 3 berikut:

Gambar 3. Diagram Nilai Pretest Kelompok Kontrol

5. Hasil Posttest

a. Nilai Posttest Kelompok Eksperimen

Setelah kelompok eksperimen memperoleh perlakuan,

selanjutnya self concept siswa ini diukur menggunkan posttest.

Adapun data hasil posttest kelompok eksperimen dapat dilihat pada

tabel 8 berikut:

Tabel 8. Distrbusi Frekuensi dan Rata-rata Nilai Posttest Kelompok

Eksperimen

Interval Nilai Frekuensi (f) Titik Tengah (x) fx Persen %

93-97 2 95 190 14,29

88-92 3 90 270 21,43

83-87 4 85 340 28,57

78-82 2 80 160 14,29

73-77 1 75 75 7,14

68-72 1 70 70 7,14

63-67 1 65 65 7,14

Jumlah 14 - 1.170 100

Rata-rata 83,57

0

1

2

3

4

55-58 59-62 63-66 67-70 71-74 75-78 79-82

Frekuensi

Banyak

siswa

Interval Nilai

Page 78: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

63

Berdasarkan data dalam tabel 8 di atas dan berdasarkan

perhitungan, maka dapat dideskripsikan bahwa hasil posttest

kelompok eksperimen adalah sebagai berikut:

Nilai minimal : 63

Nilai maksimal : 97

Rata-rata : 83,57

Berdasarkan tabel 8 di atas juga dapat diketahui bahwa mayoritas

siswa mendapat nilai antara 83-87 yaitu sebanyak 4 siswa atau

28,57% dari total kelompok eksperimen. Adapaun grafik histogram

untuk memperjelas data di atas dapat dilihat pada gambar 4 berikut:

Gambar 4. Diagram Nilai Posttest Kelompok Eksperimen

b. Nilai Posttest Kelompok Kontrol

Sebagai kelompok kontrol, walaupun tidak memperoleh

perlakuan seperti kelompok eksperimen, namun tetap saja kelompok

ini juga diberikan posttest sebagai alat untuk mengukur self concept

siswa setelah menerima materi dengan metode ceramah. Adapun

0

1

2

3

4

63-67 68-72 73-77 78-82 83-87 88-92 93-97

Frekuensi Banyak

siswa

Interval Nilai

Page 79: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

64

data hasil posttest kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel 9

berikut:

Tabel 9. Distrbusi Frekuensi dan Rata-rata Nilai Posttest Kelompok

Eksperimen

Interval Nilai Frekuensi (f) Titik Tengah (x) Fx Persen %

91-95 1 93 93 7,69

86-90 1 88 88 7,69

81-85 2 83 166 15,39

76-80 4 78 312 30,76

71-75 2 73 146 15,39

66-70 2 68 136 15,39

61-65 1 63 63 7,69

Jumlah 14 - 1.170 100

Rata-rata 77,23

Berdasarkan data dalam tabel 9 di atas dan berdasarkan

perhitungan, maka dapat dideskripsikan bahwa hasil posttest

kelompok kontrol adalah sebagai berikut:

Nilai minimal : 61

Nilai maksimal : 95

Rata-rata : 77,23

Berdasarkan tabel 9 di atas juga dapat diketahui bahwa mayoritas

siswa mendapat nilai antara 76-80 yaitu sebanyak 4 siswa atau

30,76% dari total kelompok eksperimen.

Page 80: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

65

Adapaun grafik histogram untuk memperjelas data di atas dapat

dilihat pada gambar 5 berikut:

Gambar 5. Diagram Nilai Posttest Kelompok Kontrol

6. Perbedaan Rata-rata Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Setelah pemberian treatment atau perlakuan terhadap kelompok

eksperimen yaitu dengan menerapkan metode kerja kelompok, terdapat

perbedaan mean nilai posttest dengan kelompok kontrol yang tidak

menerapkan metode tersebut melainkan dengan menggunakan metode

ceramah. Baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol

mengalami perubahan rata-rata nilai self concept, akan tetapi perubahan

nilai tersebut lebih besar terjadi pada kelompok eksperimen. Ringkasan

nilai pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

dapat dilihat pada tabel 10 berikut:

Tabel 10. Rata-rata Nilai Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

No Kelompok Rata-rata pretest Rata-rata posttest

1 Eksperimen 68,14 83,57

2 Kontrol 69,73 77,23

0

1

2

3

4

61-65 66-70 71-75 76-80 81-85 86-90 91-95

Frekuensi Banyak

siswa

Interval Nilai

Page 81: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

66

Berdasarkan tabel 10 di atas, kelompok eksperimen memiliki rata-rata

nilai self concept yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

kontrol. Kelompok eksperimen memiliki rata-rata nilai self concept

sebesar 83,57 sedangkan kelompok kontrol memiliki rata-rata nilai self

concept sebesar 77,23 sehingga dapat disimpulkan bahwa antara rata-rata

nilai akhir kelompok eksperimen dan rata-rata kelompok kontrol terdapat

perbedaan. Perbedaan rata-rata masing-masing kelompok dapat dilihat

seperti pada gambar 6 di bawah ini:

Gambar 6. Diagram Perbedaan Rata-rata Nilai Pretest dan Posttest

7. Uji Hipotesis Penelitian

Setelah diketahui data dari kedua kelompok, maka perbedaan hasil

kedua kelompok akan dianalisis menggunakan beda rata-rata Pengujian

ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rata-rata hasil posttest

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil perhitungan rata-rata

pada tabel 10 menunjukkan bahwa kelompok eksperimen memiliki rata-

rata nilai self concept yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pretest

Posttest

Rata-rata

Eksperimen Kontrol

Page 82: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

67

kontrol. Kelompok eksperimen memiliki perubahan rata-rata nilai self

concept sebesar 15,43 sedangkan kelompok kontrol memiliki perubahan

rata-rata nilai self concept sebesar 7,5.

Tampak ada perbedaan nilai self concept pada kelompok ekperimen

sebelum dan sesudah diberi perlakuan berupa penerapan metode kerja

kelompok. Demikian halnya dengan kelompok kontrol, tampak adanya

perbedaan nilai self concept akan tetapi tidak sebesar nilai self concept

kelompok eksperimen. Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 10,

dapat ditarik kesimpulan bahwa kelompok eksperimen memiliki

perubahan rata-rata nilai self concept sebesar 15,43 sedangkan perubahan

rata-rata nilai self concept pada kelompok kontrol sebesar 7,5.

Tabel 10 menunjukkan adanya perbedaan signifikan rata-rata nilai

pretest dan posttest kelompok eksperimen maka dapat dikatakan bahwa

kelas yang pembelajarannya menggunakan metode kerja kelompok lebih

tinggi self conceptnya dibandingkan dengan kelompok kontrol yang

pembelajarannya menggunakan metode ceramah. Perubahan rata-rata

nilai self concept pada kelompok eksperimen sebesar 15,43 dan

perubahan rata-rata nilai self concept pada kelompok kontrol sebesar 7,5.

Berdasarkan data tersebut, maka hipotesis yang berbunyi kelas yang

pembelajarannya menggunakan metode kerja kelompok lebih tinggi self

conceptnya dibanding dengan kelas yang pembelajarannya menggunakan

metode ceramah diterima.

Page 83: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

68

B. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada siswa kelas V SDN Kalikutuk,

siswa masih memiliki self concept rendah. Hasil need assessment (analisis

kebutuhan) menunjukkan bahwa siswa dengan self concept rendah cenderung

memiliki prestasi yang kurang, lebih senang menyendiri, pasif, mudah marah

merasa tidak disukai dan hanya memiliki beberapa teman. Sedangkan siswa

dengan self concept tinggi cenderung percaya diri, memiliki banyak teman dan

yakin dengan kemampuan yang dimiliki. Hal ini sesuai dengan ciri-ciri self

concept yang dikemukakan Mardatillah (2010:62).

Kelas VA adalah kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan

metode kerja kelompok sedangkan kelas VB adalah kelas kontrol yang

pembelajarannya menggunakan metode ceramah. Pada masing-masing kelompok

diberi pretest dan posttest. Pemberian pretest bertujuan untuk mengetahui keadaan

awal masing-masing kelompok. Sedangkan posttest diberikan pada akhir

penelitian untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan terhadap

self concept siswa.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan metode kerja kelompok

dan metode ceramah, sedangkan variabel terikatnya adalah self concept siswa

kelas V SDN Kalikutuk. Uji beda rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah

kelas yang pembelajarannya menggunakan metode kerja kelompok lebih tinggi

self concept-nya dibanding dengan kelas yang pembelajarannya menggunakan

metode ceramah.

Page 84: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

69

Uji beda rata-rata pertama dilakukan untuk menguji perbedaan hasil pretest

antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji beda rata-rata hasil

pretest tujuannya untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil pretest yang

diperoleh dua kelompok tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan, dari tabel 10

diperoleh nilai rata-rata pretest kelompok eksperimen sebesar 68,14 dan nilai rata-

rata pretest kelompok kontrol sebesar 69,73 yang artinya tidak terdapat perbedaan

selisih rata-rata yang besar antara hasil pretest kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Hal ini menandakan bahwa kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol memiliki kemampuan awal yang setara.

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan, diperoleh nilai rata-rata posttest

angket self concept kelompok eksperimen sebesar 83,57 sedangkan nilai rata-rata

posttest kelompok eksperimen sebesar 77,23. Rata-rata kelompok eksperimen

berubah sebesar 15,43 dari 68,14 menjadi 83,57. Dari perhitungan yang

dilakukan, dapat dikatakan bahwa kelas yang pembelajarannya menggunakan

metode kerja kelompok lebih tinggi self concept-nya. Hal ini sesuai dengan teori

yang dikemukakan oleh Melanie D. (2007:68) bahwa dengan kerja kelompok

memungkinkan berkembangnya sikap terbuka, percaya diri, saling mempercayai

dan saling menghargai yang akan membentuk self concept positif pada diri siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan kerja kelompok siswa menjadi

aktif dan lebih mengenal teman sekelasnya sehingga metode kerja kelompok

cukup efektif untuk mempererat interaksi antar siswa. Kerjasama dan interaksi ini

menjadikan siswa memperoleh kesan positif tentang dirinya, sebagai salah satu

upaya meningkatkan self concept dalam kegiatan belajar. Keadaan dalam

Page 85: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

70

pembelajaran ini sesuai dengan apa yang dijelaskan Maureen (2007:14),

“Teachers can promote self concept by fostering supportive relationships among

students”. Guru dapat mempromosikan self concept siswa dengan

mengembangkan hubungan yang mendukung antar siswa.

Hubungan atau interaksi yang baik dengan teman kelompok akan

mempengaruhi pandangan positif siswa tentang diri yang kemudian membentuk

self concept tinggi. Melalui kerja kelompok siswa akan mulai belajar berinteraksi

dengan teman, melihat seseorang tidak hanya dari kelemahannya saja tetapi juga

menghargai kelebihannya, sehingga pada gilirannya siswa memiliki kesan positif

tentang dirinya. Rogers dalam Syamsu dan Juntika (2007:147), melalui penafsiran

terhadap reaksi yang diterima dari orang lain, siswa mungkin mengubah dan

memperbaiki self conceptnya, hal ini menunjukkan bahwa perkembangan self

concept siswa dipengaruhi oleh interaksi dengan orang lain.

Suasana yang akrab antar siswa dalam kerja kelompok memungkinkan

berkembangnya sikap terbuka, saling mempercayai dan saling menghargai.

Metode kerja kelompok menitikberatkan pada pembentukan rasa percaya diri dan

rasa saling menghargai yang kemudian membentuk self concept positif pada diri

siswa. Hal ini sesuai dengan yang ditegaskan Melanie D. (2007:68) dalam

kegiatan kerja kelompok, siswa diberi kesempatan untuk mengeluarkan pendapat,

bertanya dan menjawab pertanyaan sehingga merasa dihargai keberadaannya.

Dengan metode kerja kelompok siswa mendapat kesempatan siswa

menyampaikan gagasan, menunjukkan kemampuan, menunjukkan motivasi dan

percaya diri dalam bekerjasama. Siswa terlibat aktif pada seluruh kegiatan kerja

Page 86: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

71

kelompok, lebih menguasai materi pelajaran dan mendapat pengalaman berharga

saat berinteraksi dengan guru serta teman-temannya sehingga self concept siswa

akan terbentuk secara positif.

Rata-rata nilai self concept yang lebih tinggi sebesar 83,57 pada kelompok

eksperimen yang pembelajarannya menggunakan metode kerja kelompok menjadi

bukti bahwa penggunaan metode kerja kelompok lebih besar pengaruhnya

terhadap self concept siswa dibanding dengan metode ceramah. Hal tersebut

sesuai dengan yang dikemukakan Rogers dalam Syamsu dan Juntika (2007:147),

melalui kerja kelompok siswa memiliki pandangan terhadap reaksi yang diterima

dari orang lain. Interaksi positif dengan teman dalam kerja kelompok akan mampu

mengubah dan meningkatkan self concept ke arah yang positif. Berdasarkan

pernyatan tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan metode kerja kelompok

lebih besar pengaruhnya dibanding metode ceramah terhadap self concept siswa

pada kelompok kontrol.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dimana variabel-

variabel lain di luar variabel eksperimen sulit dikendalikan sehingga hasil

penelitian tidak mungkin sama sekali menghilangkan pengaruh variabel non

eksperimen. Dalam penelitian ini tidak memungkinkan untuk diadakan remidial

bagi para siswa yang nilai self concept masih dibawah rata-rata karena

keterbatasan waktu.

Page 87: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

72

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan dalam skripsi ini dan data hasil

penelitian serta analisisnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kelas yang

pembelajarannya menggunakan metode kerja kelompok lebih tinggi self

conceptnya dibanding dengan kelas yang pembelajarannya menggunakan metode

ceramah. Hal ini terlihat dari perbedaan rata-rata nilai posttest angket self concept

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen memiliki

rata-rata nilai self concept sebesar 83,57 sedangkan kelompok kontrol memiliki

rata-rata nilai self concept sebesar 77,23. Kelompok eksperimen yang

pembelajarannya menggunakan metode kerja kelompok memiliki rata-rata nilai

posttest angket self concept yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nilai

posttest angket self concept kelompok kontrol yang pembelajarannya

menggunakan metode ceramah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat memberikan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Kepada Pihak Sekolah

Sekolah hendaknya terus memberikan motivasi kepada siswa untuk

mengembangkan self concept ke arah yang positif, mengingat pentingnya self

concept untuk menumbuhkan keyakinan diri dalam meraih prestasi akademik.

Page 88: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

73

2. Kepada Guru Kelas

Hendaknya dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan

memperhatikan kondisi psikologis siswa serta mampu mengadakan inovasi

dalam metode pembelajaran dikelas. Hal ini merupakan faktor penting untuk

membina hubungan yang baik dengan siswa maupun antar siswa guna

mendukung perkembangan self concept.

Page 89: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

74

DAFTAR PUSTAKA

Amaryllia Puspasari. (2007). Mengukur Konsep Diri Anak. Jakarta: Elex Media

Komputindo.

Anas Sudijono. (2008). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada.

Aunurrahman. (2009). Bahan Ajar Cetak: Penelitian Pendidikan SD 4 SKS.

Jakarta:Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional.

A. Subarwati dan V.Wangun. (2009). Bahasaku, Bahasa Indonesia 5 untuk SD/MI

Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Bachman, Jerald G. & O‟Malley Patrick M. (1986). Self Concept, Self esteem and

Educational Experiences: The Frog Pond Revisited (Again). Journal of

Personality and Social Psychology Vol. 50, No. 1, 35-46.

Boeree, George. (1997). Personality Theories Melacak Kepribadian Anda

Bersama Psikologi Dunia. Yogyakarta: Primasophie.

Calhoun, James F. & Acocella, Joan Ross. (1990). Psikologi tentang Penyesuaian

dan Hubungan Kemanusiaan Edisi ke Tiga. Semarang: IKIP Semarang

Press.

Djukanda Harjasuganda. (2008). Pengembangan Konsep diri yang Positif pada

Siswa SD sebagai Dampak Penerapan Umpan Balik (Feedback) dalam

Proses Pembelajaran Penjas. Jurnal Pendidikan Dasar nomor 9-April.

Eccles, Jacquelynne S. et al. (1989). Self Concept, Domain Values and Self

Esteem: Relations and Changes at Early Adolescence. Journal of

Personality 57:2.

Hadley, Alena M. et al. (2008). Assessing What Kids Think About Themselves: A

Guide To Adolescent Self-Concept For Out Of School Time Program

Practitioners. Research to Results Child Trends. Hlm.1-6.

Hall, Calvin S. & Lindzey, Gardner. (1993). Teori-teori Holistik (Organismik-

fenomenologis). Yogyakarta: Kanisius.

Hamzah B. Uno & Nurdin Mohamad. (2011). Belajar dengan Pendekatan

PAIKEM. Jakarta: Bumi Aksara.

Page 90: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

75

Hasibuan dan Moedjiono. (2004). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Manning, Maureen A. (2007). Self Concept and Self Esteem in Adolescents. PL

Student Services February.

Mardatillah. (2010). Pengembangan Diri. Balikpapan: STIE Madani.

Melanie D. (2007). Pembentukan Konsep Diri Siswa melalui Pembelajaran

Partisipasif. Jurnal Pendidikan Penabur - No.08/Th.VI/Juni.

Miftahul Huda. (2012). Cooperative Learning (Metode, Teknik. Struktur dan

Model Pembelajaran). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mujjis, Daniel & Reynolds, David. (2008). Effective Teaching: Teori dan Aplikasi

Edisi Kedua. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mulyani dan Johar. (1999). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Rita Eka Izzaty,dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta:UNY

Press.

Roestiyah N. K dan Yumiati Suharto. (1985). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Bina Aksara.

Sri Anitah. (2008). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sri Rahayu dan Yanti Sri R. (2009). Bahasa Indonesia untuk SD/MI Kelas V.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Stein, Karen Farcheus. (1995). Schema Model of the Self Concept. Journal of

Nursing Scholarship Volume 27, Number 3.

Sudjana. (2001). Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah

Production.

Sugiyono. (2009). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (1993). Manajemen Pengajaran Secara Manusia. Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

Page 91: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

76

Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya.

Jakarta: Bumi Aksara.

Sumadi Suryabrata. (2006). Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT. raja Grafindo

Persada.

Syamsu Yusuf & Juntika Nurihsan. (2007). Teori Kepribadian. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Syaiful Sagala. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Umri Nuraini dan Indriyani. (2008). Bahasa Indonesia 5 untuk SD/MI Kelas V.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Wina Sanjaya. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.

Page 92: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

77

Page 93: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

78

Instrumen Penelitian

Page 94: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

79

Nama :

Kelas :

No. Absen :

Pada angket berikut ini, adik-adik diminta untuk memberikan jawaban yang sesuai

dengan konsep diri adik-adik.

Konsep diri adalah cara pandang seseorang dalam melakukan penilaian

pada dirinya sendiri.

Tidak perlu takut, semua jawaban yang adik-adik berikan disini adalah BENAR

dan tidak akan mempengaruhi nilai adik-adik di sekolah.

Berilah tanda centang () pada jawaban yang menurut adik-adik merupakan

jawaban yang paling mewakili diri kalian,

SL = Selalu KD = Kadang - kadang

SR = Sering TP = Tidak Pernah

Untuk seluruh pertanyaan yang ada, diharapkan adik-adik memberikan jawaban

pada setiap pertanyaan dan tidak melewatkan satu pertanyaan pun.

Silakan adik-adik bisa mulai kerjakan. Terima kasih

ANGKET SELF CONCEPT SISWA KELAS V SD

No

. Pertanyaan

Jawaban

SL SR KD TP

1 Saya senang berdiskusi dalam kelompok karena

tugas yang dikerjakan menjadi lebih cepat selesai

2 Teman-teman senang jika saya banyak

membantu dalam menyelesaikan tugas kelompok

3 Saya senang dengan teman yang mau bertanya

pada saat diskusi kelompok

4 Saya tidak ikut menyelesaikan tugas kerja

kelompok yang diberikan guru

5 Saya mengerjakan tugas-tugas yang diberikan

guru secara mandiri

Page 95: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

80

6 Saya diberi kesempatan untuk menyampaikan

pendapat dalam kerja kelompok

7 Teman-teman senang jika saya dapat bekerja

sama dengan baik dalam menyelesaikan tugas

kelompok

8 Dengan kerja kelompok, saya menjadi lebih rajin

untuk belajar

9 Dengan kerja kelompok, kesulitan yang ada

menjadi mudah

10 Saya dengan senang hati membantu teman yang

mengalami kesulitan saat kerja kelompok

11 Teman-teman suka jika saya membantu

memecahkan masalah dalam kerja kelompok

12 Saya memiliki nilai yang bagus pada beberapa

mata pelajaran

13 Sebelum mengerjakan, saya mempelajari tugas

kelompok yang diberikan guru.

14 Teman-teman suka jika saya ikut berdiskusi

dalam kerja kelompok

15 Saya dapat bekerja sama dengan teman-teman

dalam kerja kelompok

16 Teman-teman suka jika saya dapat

menyelesaikan tugas dengan baik

17 Dengan kerja kelompok, saya menjadi tahu

bahwa teman-teman menyukai saya

18 Teman-teman suka jika saya tidak menggangu

jalannya proses kerja kelompok

19 Saya senang dengan teman yang rajin mencari

bahan bacaan untuk menyelesaikan tugas kerja

kelompok

Page 96: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

81

20 Saya senang diberi tugas kerja kelompok

meskipun kelompok tersebut dibentuk oleh guru

21 Dengan kerja kelompok, saya dapat lebih

memahami pengetahuan yang didapatkan

22 Saya pernah memimpin pembagian tugas dalam

kerja kelompok

23 Saya tidak yakin dapat menyelesaikan tugas

yang diberikan guru

24 Dengan kerja kelompok, saya dapat lebih akrab

dengan teman-teman

25 Dengan kerja kelompok, saya dapat

menyelesaikan tugas dengan baik dan

memuaskan

Page 97: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

82

Page 98: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

83

Page 99: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

84

Data Uji Coba Instrumen

Penelitian

Page 100: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

85

Page 101: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

86

Page 102: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

87

Page 103: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

88

Validitas dan Reliabilitas

Instrumen Penelitian

Page 104: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

89

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 23 100.0

Excludeda 0 .0

Total 23 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.885 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Pertanyaan 1 92.57 138.075 .131 .887

Pertanyaan 2 92.22 141.814 -.065 .894

Pertanyaan 3 91.70 132.676 .665 .878

Pertanyaan 4 92.39 144.613 -.195 .895

Pertanyaan 5 92.26 134.111 .399 .882

Pertanyaan 6 92.91 142.538 -.099 .892

Pertanyaan 7 92.26 126.111 .609 .877

Pertanyaan 8 92.13 128.846 .629 .877

Pertanyaan 9 92.39 133.249 .357 .883

Pertanyaan 10 92.13 131.300 .535 .879

Pertanyaan 11 92.09 135.265 .370 .882

Pertanyaan 12 92.35 124.510 .674 .875

Pertanyaan 13 92.30 125.949 .628 .876

Pertanyaan 14 92.35 133.964 .398 .882

Pertanyaan 15 92.00 132.364 .630 .878

Pertanyaan 16 93.17 145.877 -.286 .895

Page 105: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

90

Pertanyaan 17 92.39 132.976 .435 .881

Pertanyaan 18 92.00 133.727 .379 .882

Pertanyaan 19 91.74 133.202 .600 .879

Pertanyaan 20 91.96 131.862 .664 .878

Pertanyaan 21 92.48 128.625 .559 .878

Pertanyaan 22 92.09 131.265 .529 .879

Pertanyaan 23 92.52 129.897 .457 .881

Pertanyaan 24 92.04 131.862 .676 .878

Pertanyaan 25 92.35 124.146 .691 .874

Pertanyaan 26 92.26 130.474 .529 .879

Pertanyaan 27 91.74 133.202 .600 .879

Pertanyaan 28 92.35 126.237 .596 .877

Pertanyaan 29 92.35 125.964 .640 .876

Pertanyaan 30 92.13 130.937 .556 .879

Page 106: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

91

Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran

Page 107: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

92

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SD Negeri Kalikutuk

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : V (Lima)/II (Genap)

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Pertemuan Ke : 1 (Satu)

Hari/Tanggal : Senin, 13 Mei 2013

A. Standar Kompetensi:

Memahami penjelasan nara sumber dan cerita rakyat secara lisan

(Mendengarkan)

B. Kompetensi Dasar:

Mengidentifikasi unsur cerita tentang cerita rakyat yang didengarkan

C. Indikator:

1. Menyebutkan tokoh dan watak dalam cerita anak

D. Tujuan:

Setelah mempelajari materi ini ,

1. Siswa mampu menyebutkan tokoh dalam cerita anak

2. Siswa mampu menyebutkan watak tokoh dalam cerita anak

E. Materi Pokok:

Cerita Anak

F. Pendekatan Pembelajaran: Student Center

G. Metode Pembelajaran:

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Kerja Kelompok

H. Kegiatan Pembelajaran:

a. Kegiatan Awal (10 menit)

1. Guru mempersiapkan media, sumber belajar dan segala sesuatu

yang berkaitan dengan proses pembelajaran

Page 108: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

93

2. Guru memeriksa kesiapan siswa sebelum menerima pelajaran

3. Guru mengawali pelajaran dengan memberikan salam

4. Guru memberikan apersepsi kepada siswa melalui pertanyaan

“Pernahkah kalian membaca cerita Malin Kundang? Bagaimana

sikap Malin Kundang dalam cerita tersebut”

5. Guru menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan

rencana pembelajaran yang akan dilakukan dalam pertemuan kali

ini

b. Kegiatan inti ( 50 menit)

Eksplorasi:

1. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai materi yang

telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

2. Siswa mendengarkan cerita anak yang dibacakan oleh guru.

3. Siswa bersama guru melakukan tanya jawab seputar tokoh dan

watak dalam cerita.

4. Siswa bersama guru membuat daftar kelebihan dan kekurangan

tokoh utama dalam cerita yang telah didengarkan

Elaborasi

1. Siswa masuk dalam kelompok yang ditentukan guru. Setiap

kelompok beranggotakan 4 sampai 5 anak. Pembagian kelompok

ini didasarkan oleh kemampuan, status dan peran siswa dalam

kelompok.

2. Siswa mendengarkan tugas kerja kelompok yang disampaikan guru

yakni anggota kelompok diminta menuliskan sebanyak mungkin

kelebihan dan kekurangan yang mereka ketahui tentang dirinya.

3. Siswa diminta untuk saling memberi masukan tentang bagaimana

teman kelompok dapat mengatasi kekurangan diri tersebut

4. Siswa diminta menceritakan diri berdasarkan daftar kekurangan

kelebihan yang telah mereka buat secara kelompok dalam bentuk

paragraf sederhana

Page 109: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

94

5. Siswa dan guru membahas hasil pekerjaan tersebut secara bersama-

sama.

Konfirmasi

1. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum

jelas dan perlu untuk ditanyakan.

2. Siswa mengerjakan 5 butir soal evaluasi

3. Setelah selesai, hasil pekerjaan dikoreksi secara bersama-sama.

c. Kegiatan akhir (10 menit)

1. Siswa menyampaikan apa yang bisa mereka lakukan setelah

mempelajari materi ini

2. Siswa dibantu oleh guru, bersama-sama meyimpulkan materi yang

telah dipelajari pada pertemuan ini.

3. Guru memberikan refleksi pesan kepada siswa terkait kegiatan

pembelajaran

4. Guru menuntup pelajaran dengan mengucapkan salam.

I. Skenario pembelajaran

No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

A. Kegiatan Awal (10 menit)

1. Guru mempersiapkan media,

sumber belajar dan segala sesuatu

yang berkaitan dengan proses

pembelajaran

1. Siswa mempersiapkan diri

untuk mengikuti proses

pembelajaran

2. Guru memeriksa kesiapan siswa

sebelum menerima pelajaran

2. Siswa siap mengikuti proses

pembelajaran

3. Guru mengucapkan salam 3. Siswa menjawab salam yang

diucapkan guru.

Page 110: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

95

4. Guru memberikan apersepsi kepada

siswa melalui pertanyaan “Pernahkah

kalian membaca cerita Malin

Kundang? Bagaimana sikap Malin

Kundang dalam cerita tersebut”

4. Siswa menjawab pertanyaan

guru

5. Guru menyampaikan kompetensi

(tujuan) yang akan dicapai dan

rencana pembelajaran yang akan

dilakukan dalam pertemuan kali ini

5. Siswa mendengarkan apa yang

disampaikan oleh guru.

B.

Kegiatan Inti (50 menit)

1. Guru bertanya mengenai materi yang

telah dipelajari pada pertemuan

sebelumnya

1. Siswa menjawab pertanyaan

guru terkait materi yang telah

dipelajari pada pertemuan

sebelumnya

2. Guru menyampaikan cerita

“Rumahku” di depan kelas

2. Siswa mendengarkan cerita

“Rumahku” yang disampaikan

guru

3. Guru bertanya seputar tokoh dan

watak dalam cerita

3. Siswa menjawab pertanyaan

guru seputar tokoh dan watak

dalam cerita

4. Guru dan siswa membuat daftar

kelebihan dan kekurangan tokoh

utama dalam cerita yang telah

didengarkan

4. Siswa dan guru membuat

daftar kelebihan dan

kekurangan tokoh utama

dalam cerita yang telah

didengarkan

5. Guru meminta siswa masuk dalam

kelompok yang sudah ditentukan

5. Siswa masuk dalam kelompok

yang ditentukan guru

6. Guru memberi kesempatan siswa

untuk mencatat

6. Siswa aktif mencatat

Page 111: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

96

7. Guru menyampaikan tugas kerja

kelompok yakni anggota kelompok

diminta menuliskan sebanyak

mungkin kelebihan dan kekurangan

yang mereka ketahui tentang dirinya.

7. Siswa mengerjakan tugas

kerja kelompok yakni

menuliskan sebanyak

mungkin kelebihan dan

kekurangan yang mereka

ketahui tentang dirinya.

8. Guru meminta kelompok untuk

saling memberi masukan tentang

bagaimana teman kelompok dapat

mengatasi kekurangan diri tersebut

8. Siswa dalam kelompok saling

memberi masukan tentang

bagaimana teman kelompok

dapat mengatasi kekurangan

diri tersebut.

9. Guru meminta siswa menceritakan

diri berdasarkan daftar kekurangan

kelebihan yang telah mereka buat

secara kelompok dalam bentuk

paragraf sederhana

9. Siswa menceritakan diri

berdasarkan daftar kekurangan

kelebihan yang telah mereka

buat secara kelompok dalam

bentuk paragraf sederhana

10. Guru dan siswa membahas hasil

pekerjaan tersebut secara bersama-

sama

10. Siswa dan guru membahas

hasil pekerjaan tersebut secara

bersama-sama

11. Guru memberi kesempatan untuk

menanyakan hal-hal yang belum jelas

dan perlu untuk ditanyakan

11. Siswa menanyakan hal-hal

yang belum jelas dan perlu

untuk ditanyakan

12. Guru meminta siswa mengerjakan 5

butir soal evaluasi

12. Siswa mengerjakan 5 butir

soal evaluasi

13. Guru dan siswa mengkoreksi hasil

pekerjaan siswa

13. Siswa dan guru mengkoreksi

hasil pekerjaan siswa

C. Kegiatan Penutup (10 menit)

1. Guru bertanya apa yang bisa siswa

lakukan setelah mempelajari materi

ini

1. Siswa menyampaikan apa

yang bisa mereka lakukan

setelah mempelajari materi

Page 112: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

97

ini

2. Guru membantu siswa meyimpulkan

materi yang telah dipelajari pada

pertemuan ini.

2. Siswa meyimpulkan materi

yang telah dipelajari pada

pertemuan ini

3. Guru memberi refleksi pesan untuk

siswa agar mereka senantiasa

memiliki pandangan positif tentang

dirinya

3. Siswa memiliki kesan positif

tentang dirinya

4. Guru mengucapkan salam penutup. 4. Siswa menjawab salam

penutup dari guru.

J. Sumber dan media pembelajaran

a. Sumber :

1. A. Subarwati dan V. Wanngun. (2009). Bahasaku, Bahasa Indonesia

5 untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

b. Media

Gambar tokoh cerita, yang digunakan dalam menyampaikan cerita anak

kepada siswa

K. Penilaian

1. Prosedur

a. Proses

b. Akhir

2. Jenis

a. Lisan

b. Tertulis

3. Bentuk

a. Unjuk Kerja

b. Essay

4. Alat

Page 113: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

98

a. Proses : terlihat pasa saat siswa mengerjakan tugas kerja kelompok

b. Akhir :Soal Essay

5. Kriteria penilaian

a. Penilaian kognitif

Setiap menjawab benar soal essay akan mendapat skor 10 sehingga

total nilai adalah 50 X 2 = 100

Total nilai adalah 100

Keterangan:

Nilai A (baik sekali) = 90-100

Nilai B (baik) = 76-89

Nilai C (cukup) = 66-75

Nilai D (kurang) = <66

b. Penilaian Afektif

No Kelompok Pembagian

tugas

Tanggung

jawab

Kerja

sama

1

2

Setiap kolom diisi dengan nilai 20-30, jadi total nilai adalah 60-90

Keterangan nilai

A (baik sekali) : 81-90

B (baik) : 71-80

C (cukup) : 61-70

c. Penilaian Psikomotorik

No Kelompok Kerapian

dalam

melakukan

kerja

kelompok

Ketelitian

dalam

melakukan

kerja

kelompok

Kelincahan

dalam

melakukan

kerja

kelompok

1

2

Page 114: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

99

Setiap kolom diisi dengan nilai 20-30, jadi total nilai adalah 60-90

Keterangan nilai

A (baik sekali) : 81-90

B (baik) : 71-80

C (cukup) : 61-70

L. Lampiran

1. Materi

2. Lembar Kerja Kelompok

3. Soal Evaluasi

4. Kunci Jawaban

5. Lembar Evaluasi Siswa Kegiatan Kerja Kelompok

6. Media

Sentolo, 13 Mei 2013

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Kelas

Basuki, S.Pd Karsiyah, S.Pd. SD

NIP. 19640815 198604 1 004 NIP. 19670402 199303 2 001

Page 115: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

100

LAMPIRAN 1

Materi

Janji

Sejak duduk di bangku TK, Panji dan Aldo bersahabat. Mereka bisa

bersahabat karena mama mereka bersahabat. Mama Panji dan mama Aldo

memang bersahabat sejak kecil.

Ketika Panji dan Aldo masuk SD, mulai tampak perbedaan diantara

mereka. Panji sangat pandai bergaul. Ia punya teman di mana-mana. Aldo

sebaliknya. Ia pendiam, pemalu, dan kutu buku. Sementara Aldo sibuk

mempersiapkan belajar untuk mempertahankan gelar juara kelasnya. Panji sibuk

mengikuti kegiatan basket. Pelan-pelan keduanya menjauh.

Aldo hampir tak punya teman karena sifatnya yang pendiam. Panji juga

menganggap Aldo tidak menarik. Panji kini agak malas bersama-sama Aldo lagi.

“Kok, sekarang kamu jarang main ke tempat Aldo? Tante Rika kemarin

tanya pada mama,” kata mama Panji.

“Habis, di rumah Aldo hanya ada buku. Lagi pula, aku kan sekarang baru

sibuk latihan basket.”

“Kamu tidak boleh begitu, dong. Kamu kan yang paling dekat dengan

Aldo. Tante Rika sering curhat (berbagi rasa) dengan mama. Dia bingung melihat

Aldo yang tidak pernah main keluar rumah. Katanya kalau kamu datang, Aldo

terlihat lebih gembira.”

“Iya, ma. Nanti Panji ajak Aldo untuk main basket.”

Kesempatan yang ditunggu akhirnya datang. Panji mengajak Aldo untuk

bermain basket di lapangan sekolah pada hari Minggu. Aldo dan Panji memang

suka basket. Dulu mereka senang bermain basket bersama-sama. Karena rumah

mereka tidak searah, mereka berangkat sendiri-sendiri. Mereka berjanji bertemu di

lapangan.

Pada waktu Panji berjalan menuju ke lapangan, Panji bertemu dengan

temannya yang bernama Toni.

“Hei, Panji! Kebetulan ketemu di sini. Aku baru saja mau ke rumahmu.”

Page 116: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

101

“Hei, Toni. Ada apa?”

“Aku baru saja beli PS 2 baru. Sekarang aku lagi butuh lawan tanding

nih.”

Tanpa basa-basi Panji langsung menyetujui tawaran dari Toni. Padahal dia ada

janji dengan Aldo di lapangan basket.

Waktu pun cepat berlalu di rumah Toni. Keduanya sedang menikmati

pertandingan sepak bola di PS 2. Ketika terdengar bunyi guntur di luar, Panji

teringat pada Aldo. Kemudian, Aldo melihat ke jendela. Hujan cukup deras. Panji

berpendapat bahwa mungkin Aldo sudah pulang ke rumah.

Malam harinya hujan belum berhenti. Sopir Toni mengantar Panji Pulang

ke rumah. Sampai di rumah mama Panji memberi tahu bahwa Aldo masuk rumah

sakit. Aldo menunggu di lapangan basket dari pagi hingga sore hari. Aldo

kehujanan dan dia kedinginan. Panji menyesal atas apa yang dilakukannya. Dia

kemudian menengok Aldo dan meminta maaf.

Sumber :

A. Subarwati dan V. Wanngun. (2009). Bahasaku, Bahasa Indonesia 5 untuk

SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Page 117: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

102

LAMPIRAN 2

Lembar Kerja Kelompok

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:

KELEBIHAN SAYA: KEKURANGAN SAYA:

1. 1.

2. 2.

3. 3.

4. 4. dst

5.

6.

7.

8.

9. dst

CARA MENGATASI KEKURANGAN SAYA:

-

-

-

-

CERITA DIRI:

_____________________________________________________

_____________________________________________________

_____________________________________________________

_____________________________________________________

_____________________________________________________

_____________________________________________________

_____________________________________________________

_____________________________________________________

_____________________________________________________

_____________________________________________________

_____________________________________________________

_____________________________________________________

_____________________________________________________

_____________________________________________________

_____________________________________________________

_____________________________________________________

_____________________________________________________

Page 118: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

103

LAMPIRAN 3

Soal Evalusi

RUMAHKU

“Hari ini kita latihan menyanyi di mana?” tanya Rara. Ina pura-pura tidak

mendengarkan. Ina langsung menyibukkan diri mencatat tugas di papan tulis.

Jangan sampai latihan musik di tempatku. Sebab selama ini hanya rumahku dan

rumah Nining yang belum pernah ketempatan untuk kerja kelompok. Ina selalu

cemas.

Beberapa minggu lalu, kami latihan menyanyi di rumah Dian. Rumahnya

besar sekali. Seperti rumah dalam sinetron. Di halaman belakangnya ada taman

dan kolam renang. Selesai latihan manyanyi kami berenang dan makan siang.

Sementara tiga minggu yang lalu, giliran Gino yang jadi tuan rumah.

Rumahnya sangat luas. Ada kebun durian di sana. Ayah Gino juga sangat lucu

dan ramah. Sewaktu pulang, kami diberi durian untuk dibawa pulang. Begitu juga

dengan rumah Bagus dan Ika. Rumah mereka bagus-bagus. Penuh pajangan

keramik dan kristal-kristal yang mewah.

“Bagimana kalau latihan menyanyi hari ini di tempat Ina?” Usul Gino

mengejutkan. Ina tersentak dan dadanya berdetak kencang. Akhirnya apa yang

kutakutkan menjadi kenyataan. Rumah Ina tak sebesar rumah mereka. Tak ada

pernak-pernik hiasan yang menghias ruangannya. Keluargaku hanya tinggal di

rumah mungil. Walaupun kami hidup berkecukupan, tetapi sangat sederhana bila

dibandingkan dengan teman-teman sekolahku.

Tiba-tiba Nining menyahut pembicaraan. “Eit, tunggu dulu. Sekarang

giliranku! Sekarang jambu di kebunku sedang berbuah, lo!”. “Asyik kita rujakan,

ya?”sahut Bagus bersemangat. “Beres! Kata Nining mengacungkan jempolnya.

Aku menarik napas. Fiuuuh... lega rasanya!

Pulang sekolah kami sama-sama menuju ke rumah Nining. Kami diantar

oleh Pak Rasa, sopir Ika sampai depan gang. Soalnya mobil tidak bisa masuk ke

dalam gang tersebut. “Maklum! Banyak orang penting tinggal di sini. Jadi untuk

menjaga ketenangan, jalannya sengaja dibuat sempit. Biar tak sembarangan orang

Page 119: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

104

bisa masuk” Seloroh Nining yang langsung disambut teriakan huuuu.. yang keras.

Nining hanya tertawa.

Setelah melewati jalan yang becek, kami tiba di sebuah rumah kecil

berdinding kayu. Rumah tersebut tidak tertata dengan baik. “Nah, kita sudah

sampai!” seru Nining.

Astaga! Aku terkejut ternyata Nining yang supel dan ceria ternyata rumahnya

hanya biasa-biasa saja. Bahkan rumah itu tidak permanen seperti rumahku.

Dindingnya bukan dari batu bata, tetapi dari kayu. Letaknya di dalam gang, bukan

di kompleks seperti di

rumahku. Ina selalu berbicara dalam hatinya.

Kemudian, kami semua latihan menyanyi. Sesudah latihan menyanyi,

kami berenam makan. Makanan yang disediakan hanya cah kangkung dan tempe

bacem. Setelah itu, kami rujakan. Aku memandangi Nining. Nining yang selalu

bercanda dan

ceria. Nining yang selalu tertawa renyah. Entah mengapa dia tidak malu terhadap

keadaan rumahnya. Setelah sore, kami semua pulang.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar!

1. Siapa saja tokoh dalam cerita “Rumahku”?

2. Bagaimana watak dari masing-masing tokoh dalam cerita tersebut?

3. Kenapa Ina merasa malu jika teman-teman berlatih musik di rumahnya?

4. Menurutmu apakah sebaiknya yang dilakukan Ina?

5. Amanat atau pesan apa yang kamu dapatkan dari cerita yang berjudul

“Rumahku” di atas?

Sumber :

A. Subarwati dan V. Wanngun. (2009). Bahasaku, Bahasa Indonesia 5 untuk

SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Page 120: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

105

LAMPIRAN 4

Kunci Jawaban

1. Tokoh dalam cerita “Rumahku” adalah Rara, Ina, Nining, Gino dan Bagus.

2. Watak tokoh dalan cerita “Rumahku”

a. Rara : Ceria

b. Ina : Ceria, Minder atau tidak percaya diri

c. Nining : Supel, ceria, percaya diri

d. Gino : Ceria

e. Bagus : Ceria

3. Karena rumah Ina tak sebesar rumah teman-temannya. Rumah Ina sangat

sederhana, mungil dan tak ada pernak-pernik hiasan yang menghias

ruangannya

4. Seharusnya Ina tidak perlu merasa minder atau malu dengan rumahnya

yang mungil dan sederhana karena Niningpun yang rumahnya biasa-biasa

saja tidak malu terhadap keadaan rumahnya

5. Kita harus bersyukur dan tidak boleh malu dengan keadaan rumah kita.

Page 121: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

106

LAMPIRAN 5

Lembar Evaluasi Siswa Kegiatan Kerja Kelompok

Evaluasi siswa eksperimen 1

Nama Kelompok :

Nama :

No absen :

Isilah lembar evalusi kegiatan berikut ini dengan memberikan tanda centang ()

pada kolom ya atau tidak sesuai dengan pemahamanmu!

No Pertanyaan jawaban

Ya tidak

1 Saya menyelesaikan tugas

kelompok dengan baik

2 Saya dapat bekerjasama dengan

teman-teman kelompok

3 Saya dapat berkomunikasi

dengan teman-teman kelompok

4 Teman kelompok membantu

saya menyadari bahwa saya

punya banyak kelebihan diri

5 Teman kelompok memberi saya

masukan cara agar saya mampu

mengatasi kekurangan diri

6 Saya dapat menceritakan diri

dengan baik

7 Saya paham bahwa pandangan

positif tentang diri itu penting

8 Saya punya banyak pandangan

positif tentang diri

Page 122: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

107

LAMPIRAN 6

Media

Page 123: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

108

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SD Negeri Kalikutuk

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : V (Lima)/II (Genap)

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Pertemuan Ke : 2 (Dua)

Hari/Tanggal : Kamis, 16 Mei 2013

A. Standar Kompetensi:

Mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain

drama (Berbicara)

B. Kompetensi Dasar:

Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat

C. Indikator:

1. Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat

D. Tujuan:

Setelah mempelajari materi ini ,

1. Siswa mampu dan berani memerankan tokoh dalam drama singkat

dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat

E. Materi Pokok:

Memerankan Tokoh Drama

F. Pendekatan Pembelajaran: Student Center

G. Metode Pembelajaran:

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Kerja Kelompok

H. Kegiatan Pembelajaran:

a. Kegiatan Awal (10 menit)

1. Guru mempersiapkan media, sumber belajar dan segala sesuatu

yang berkaitan dengan proses pembelajaran

Page 124: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

109

2. Guru memeriksa kesiapan siswa sebelum menerima pelajaran

3. Guru mengawali pelajaran dengan memberikan salam

4. Guru memberikan apersepsi kepada siswa melalui pertanyaan

“Pernahkah kalian melihat pementasan drama saat acara tujuh

belasan?”

5. Guru menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan

rencana pembelajaran yang akan dilakukan dalam pertemuan kali

ini

b. Kegiatan inti ( 50 menit)

Eksplorasi:

1. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai materi yang

telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

2. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang komponen-

komponen yang harus diperhatikan dalam bermain drama.

3. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang komponen-

komponen yang harus diperhatikan dalam bermain drama.

Elaborasi

1. Siswa masuk dalam kelompok yang telah ditentukan oleh guru

pada pertemuan sebelumnya.

2. Siswa mendengarkan tugas kerja kelompok yang disampaikan guru

yakni masing-masing kelompok mementaskan naskah drama yang

telah dipersiapkan.

3. Siswa berlatih drama secara berkelompok

4. Masing-masing kelompok mementaskan naskah drama yang telah

ditugaskan secara bergantian di depan kelas

Konfirmasi

1. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum

jelas dan perlu untuk ditanyakan.

2. Siswa mengerjakan soal evaluasi

3. Setelah selesai, hasil pekerjaan dikoreksi secara bersama-sama.

Page 125: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

110

c. Kegiatan akhir (10 menit)

1. Siswa menyampaikan apa yang bisa mereka lakukan setelah

mempelajari materi ini

2. Siswa di bantu oleh guru, bersama-sama meyimpulkan materi yang

telah dipelajari pada pertemuan ini.

3. Guru memberikan refleksi pesan kepada siswa terkait kegiatan

pembelajaran

4. Guru menuntup pelajaran dengan mengucapkan salam.

I. Skenario pembelajaran

No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

A. Kegiatan Awal (10 menit)

1. Guru mempersiapkan media,

sumber belajar dan segala sesuatu

yang berkaitan dengan proses

pembelajaran

1. Siswa mempersiapkan diri

untuk mengikuti proses

pembelajaran

2. Guru memeriksa kesiapan siswa

sebelum menerima pelajaran

2. Siswa siap mengikuti proses

pembelajaran

3. Guru mengucapkan salam 3. Siswa menjawab salam yang

diucapkan guru.

4. Guru memberikan apersepsi kepada

siswa melalui pertanyaan “Pernahkah

kalian melihat pementasan drama

saat acara tujuh belasan?”

4. Siswa menjawab pertanyaan

guru

5. Guru menyampaikan kompetensi

(tujuan) yang akan dicapai dan

rencana pembelajaran yang akan

dilakukan dalam pertemuan kali ini

5. Siswa mendengarkan apa yang

disampaikan oleh guru.

B.

Kegiatan Inti (50 menit)

1. Guru bertanya mengenai materi yang 1. Siswa menjawab pertanyaan

Page 126: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

111

telah dipelajari pada pertemuan

sebelumnya

guru terkait materi yang telah

dipelajari pada pertemuan

sebelumnya

2. Guru memberikan penjelasan tentang

komponen-komponen yang harus

diperhatikan dalam bermain drama

2. Siswa mendengarkan

penjelasan guru

3. Guru bertanya seputar komponen-

komponen yang harus diperhatikan

dalam bermain drama

3. Siswa menjawab pertanyaan

guru seputar komponen-

komponen yang harus

diperhatikan dalam bermain

drama

4. Guru meminta siswa masuk dalam

kelompok yang sudah ditentukan

pada pertemuan sebelumnya

4. Siswa masuk dalam kelompok

yang ditentukan guru pada

pertemuan sebelumnya

5. Guru menyampaikan tugas kerja

kelompok yakni masing-masing

kelompok mementaskan naskah

drama yang telah dipersiapkan

5. Siswa mendengarkan tugas

kerja kelompok yang

disampaikan guru

6. Guru mendampingi jalannya proses

latihan drama secara berkelompok

6. Siswa berlatih drama secara

berkelompok

7. Guru memperhatikan penampilan

siswa dan mengamati perkembangan

konsep sosial siswa.

7. Masing-masing kelompok

mementaskan naskah drama

yang telah ditugaskan secara

bergantian di depan kelas.

8. Guru memberi kesempatan untuk

menanyakan hal-hal yang belum

jelas dan perlu untuk ditanyakan

8. Siswa menanyakan hal-hal

yang belum jelas dan perlu

untuk ditanyakan.

9. Guru meminta siswa mengerjakan

soal evaluasi

9. Siswa mengerjakan soal

evaluasi

Page 127: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

112

10. Guru dan siswa mengkoreksi hasil

pekerjaan siswa

10. Siswa dan guru mengkoreksi

hasil pekerjaan siswa

C. Kegiatan Penutup (10 menit)

1. Guru bertanya apa yang bisa siswa

lakukan setelah mempelajari materi

ini

1. Siswa menyampaikan apa

yang bisa mereka lakukan

setelah mempelajari materi

ini

2. Guru membantu siswa meyimpulkan

materi yang telah dipelajari pada

pertemuan ini.

2. Siswa meyimpulkan materi

yang telah dipelajari pada

pertemuan ini

3. Guru memberi refleksi pesan untuk

siswa agar mereka senantiasa

memiliki pandangan positif tentang

bagaimana orang lain

memandangnya

3. Siswa memiliki kesan positif

tentang bagaimana orang lain

memandangnya

4. Guru mengucapkan salam penutup. 4. Siswa menjawab salam

penutup dari guru.

J. Sumber dan media pembelajaran

a. Sumber :

1. Sri Rahayu dan Yanti Sri R. (2009). Bahasa Indonesia untuk SD/MI

Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

2. A.Subarwati dan V.Wangun. (2009). Bahasaku, Bahasa Indonesia 5

untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

3. Umri Nuraini dan Indriyani. (2008). Bahasa Indonesia 5 untuk SD/MI

Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

b. Media

Naskah drama pendek

Page 128: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

113

K. Penilaian

1. Prosedur

a. Proses

b. Akhir

2. Jenis

a. Lisan

b. Tertulis

3. Bentuk

a. Unjuk Kerja

b. Essay

4. Alat

a. Proses : terlihat pasa saat siswa mengerjakan tugas kerja kelompok

yakni berlatih dan memerankan

b. Akhir :Soal Essay

5. Kriteria penilaian

a. Penilaian kognitif

Setiap menjawab benar soal essay akan mendapat skor 10 sehingga

total nilai adalah 50 X 2 = 100

Total nilai adalah 100

Keterangan:

Nilai A (baik sekali) = 90-100

Nilai B (baik) = 76-89

Nilai C (cukup) = 66-75

Nilai D (kurang) = <66

b. Penilaian Afektif

No Kelompok Pembagian

kerja

Tanggung

jawab

Kerja

sama

1

2

Setiap kolom diisi dengan nilai 20-30, jadi total nilai adalah 60-90

Keterangan nilai

Page 129: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

114

A (baik sekali) : 81-90

B (baik) : 71-80

C (cukup) : 61-70

c. Penilaian Psikomotorik

No Nama Siswa Penghayatan Vokal Penampilan

1

2

Setiap kolom diisi dengan nilai 20-30, jadi total nilai adalah 60-90

Keterangan nilai

A (baik sekali) : 81-90

B (baik) : 71-80

C (cukup) : 61-70

6. Kriteria Keberhasilan

Siswa dikatakan berhasil apabila memperoleh nilai minimal 80

L. Lampiran

1. Materi

2. Soal Evaluasi

3. Kunci Jawaban

4. Lembar Evaluasi Siswa Kegiatan Kerja Kelompok

5. Media (Naskah Drama Pendek)

Sentolo, 16 Mei 2013

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Kelas

Basuki, S.Pd Karsiyah, S.Pd. SD

NIP. 19640815 198604 1 004 NIP. 19670402 199303 2 001

Page 130: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

115

LAMPIRAN 1

Materi

Bermain Drama

Kalian pernah memerankan tokoh tertentu dalam suatu pementasan

drama? Jika

kalian akan bermain drama, perhatikanlah komponen-komponen dalam bermain

drama. Komponen-komponen yang harus diperhatikan dalam bermain drama

berdasarkan naskah adalah sebagai berikut:

1. Pengahayatan

Penghayatan adalah pemahaman terhadap isi naskah drama yang akan

dipentaskan yang terlihat pada ekspresi dan pemahaman karakter tokoh.

Dalam bermain drama, pemahaman harus dilakukan terhadap keseluruhan

teks, tidak hanya terbatas tokoh yang diperankan saja. Pemahaman

terhadap tokoh yang

diperankan tidak akan dapat dilakukan tanpa adanya pemahaman terhadap

tokoh yang lain mengenai latar belakang sosial budaya yang ada dalam

teks tersebut, dan tanggapan tokoh lain terhadap tokoh yang diperankan.

2. Vokal

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bermain drama mengenai vokal

yaitu:

a. Kejelasan ucapan

Setiap kata atau kalimat yang ada dalam teks drama yang

diekspresikan harus dapat didengar oleh pendengar atau penonton

secara jelas. Jelas tidaknya suatu ucapan tergantung suara yang

diucapkan. Untuk dapat menghasilkan suara yang jelas rajinlah

mengadakan pelatihan olah vokal.

b. Jeda

Masalah jeda, kalian harus dapat mengatur secara tepat, artinya di

manakah kalian boleh mengambil nafas dan berapa lama, karena

Page 131: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

116

jeda merupakan faktor yang penting supaya apa yang diucapkan

sampai kepada pendengar atau penonton.

c. Ketahanan dan kelancaran

Dalam bermain drama diharapkan seorang tokoh atau pemain

memiliki ketahanan dan kelancaran suara. Seorang tokoh jangan

sampai terjadi intensitas suara semakin berkurang, atau semakin

lama semakin tidak lancar dalam berdialog.

3. Penampilan

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penampilan kita adalah:

a. Teknik muncul

Teknik muncul yakni cara yang harus ditempuh dalam

memperlihatkan diri untuk pertama kalinya.

b. Gerakan

Gerakan artinya cara mengekspresikan tubuh yang disesuaikan

dengan dialog yang diucapkan.

c. Cara berpakaian

Cara berpakaian sering disebut dengan kostum. Kostum harus

disesuaikan benar dengan karakter tokoh sehingga kostum yang

dipakai dapat lebih mencerminkan karakter tokoh.

4. Pandangan mata

Pandangan mata juga disesuaikan dengan karakter tokoh yang diperankan.

5. Konsentrasi

Konsentrasi merupakan pengelolaan dari yang dapat menentukan

keberhasilan dalam mengekspresikan drama, karena konsentrasi berfungsi

sebagai pembalut saat berekspresi.

Sumber:

Sri Rahayu dan Yanti Sri R. (2009). Bahasa Indonesia untuk SD/MI Kelas V.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Page 132: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

117

LAMPIRAN 2

Soal Evalusi

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar!

1. Sebutkan 5 hal yang harus diperhatikan saat bermain drama!

2. Apa yang dimaksud dengan penghayatan dalam bermain drama?

3. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bermain peran mengenai

vokal!

4. Apa saja yang harus diperhatikan dalam penampilan kita saat bermain

drama?

5. Bagaimana cara mengatasi rasa tidak percaya diri saat bermain drama?

Page 133: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

118

LAMPIRAN 3

Kunci Jawaban

1. Lima hal yang harus diperhatikan saat bermain drama adalah penghayatan,

vokal, penampilan, pandangan mata dan konsentrasi

2. Penghayatan dalam bermain drama adalah pemahaman terhadap isi naskah

drama yang akan dipentaskan terlihat pada ekspresi dan pemahaman

karakter tokoh yang diperankan

3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bermain peran mengenai vokal

yaitu:

a. Kejelasan ucapan

Setiap kata atau kalimat yang ada dalam teks drama yang

diekspresikan harus dapat didengar oleh pendengar atau penonton

secara jelas. Jelas tidaknya suatu ucapan tergantung suara yang

diucapkan. Untuk dapat menghasilkan suara yang jelas rajinlah

mengadakan pelatihan olah vokal.

b. Jeda

Masalah jeda, kalian harus dapat mengatur secara tepat, artinya di

manakah kalian boleh mengambil nafas dan berapa lama, karena

jeda merupakan faktor yang penting supaya apa yang diucapkan

sampai kepada pendengar atau penonton.

c. Ketahanan dan kelancaran

Dalam bermain peran diharapkan seorang tokoh/pemain memiliki

ketahanan dan kelancaran suara. Seorang tokoh jangan sampai

terjadi intensitas suara semakin berkurang, atau semakin lama

semakin tidak lancar dalam berdialog.

4. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penampilan kita saat bermain

drama adalah teknik muncul, gerakan dan cara berpakaian

5. Cara mengatasi rasa tidak percaya diri saat bermain drama adalah dengan

membiasakan diri tampil di depan kelas

Page 134: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

119

LAMPIRAN 4

Lembar Evaluasi Siswa Kegiatan Kerja Kelompok

Evaluasi siswa eksperimen 2

Nama Kelompok :

Nama :

No absen :

Isilah lembar evalusi kegiatan berikut ini dengan memberikan tanda centang ()

pada kolom ya atau tidak sesuai dengan pemahamanmu!

No Pertanyaan jawaban

Ya tidak

1 Saya menyelesaikan tugas

kelompok dengan baik

2 Saya dapat bekerjasama dengan

teman kelompok sesama jenis

3 Saya dapat bekerjasama dengan

teman kelompok lawan jenis

4 Teman kelompok meyakinkan

saya bahwa saya bisa

memainkan peran yang

diberikan

5 Teman kelompok meyakinkan

saya bahwa saya mampu

memberikan penampilan

terbaik

6 Saya menjadi lebih percaya diri

karena bekerja secara kelompok

7 Saya paham bahwa pandangan

positif tentang bagaimana orang

lain memandang diri kita itu

penting

8 Saya yakin orang lain (teman,

guru atau peneliti) memiliki

pndangan yang baik kepada

saya

Page 135: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

120

LAMPIRAN 5

Media

(Naskah Drama Pendek)

Drama 1

KRISIS EKONOMI

Pemain:

1. Pino

2. Lala

3. Ibu

Di Sebuah kamar tidur. Seorang anak perempuan berambut panjang

sedang memasukkan uang ke dalam celengan berbentuk ayam. Tiba-tiba datang

seorang anak laki-laki membawa buku pelajaran.

Pino : (Menghampiri Lala, kemudian berdiri di samping Lala.)

Kak, apa yang dimaksud dengan krisis ekonomi?

Lala : (Memandang Pino.)

Krisis ekonomi adalah ekonomi dalam keadaan gawat atau sulit.

Maksudnya adalah kita sekarang sulit untuk mencari uang atau nafkah.

Mengapa kamu menanyakan tentang krisis ekonomi?

Pino : (Duduk di tempat tidur Lala yang berada di sebelah meja belajar.)

Aku membaca materi pelajaran untuk besok. Di dalam materi tersebut ada

hal mengenai krisis ekonomi.

Lala : (Menutup buku pela-jaran, lalu mengarahkan tempat duduknya ke arah

Pino duduk.)

Bangsa Indonesia memang sedang dilanda krisis ekonomi. Dengan adanya

krisis ekonomi ini, banyak perusahaan yang gulung tikar atau bangkrut.

Karena perusahaan bangkrut, banyak orang yang kehilangan pekerjaannya.

Akhirnya, pengangguran menjadi banyak.

Pino : Terus dengan adanya krisis ekonomi ini, apa yang harus kita lakukan,

Kak Lala?

Lala : Kita harus rajin menabung!

Pino : Bagaimana caranya menabung, Kak?

Ibu : (Mendekati Lala dan Pino)

Ibu, kan selalu memberi kita uang jajan. Uang jajan tersebut jangan

dihabiskan, tetapi juga harus disisihkan sedikit untuk ditabung.

Pino : (Memukul kening dengan telapak tangan.)

Page 136: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

121

Aduh! Selama ini aku selalu menghabiskan uang jajanku. Terus, di mana

saya bisa menabung, Bu?

Ibu : (Mengambil celengan yang ada di atas meja belajar)

Kamu bisa menabung di celengan atau di bank.

Pino : Memangnya apa bedanya antara menabung di bank dan menabung di

celengan?

Ibu : Sebenarnya sama saja. Hanya kalau kamu menabung di bank akan lebih

aman.

Pino : (Menguap dan berdiri dari tempat tidur Lala.)

Mulai dari sekarang aku akan menyisihkan uang jajanku untuk aku tabung.

Terima kasih atas penjelasannya, ya Kak Lala dan Ibu. Sekarang aku mau

pergi tidur dulu. Selamat Malam!”

(Pergi dari kamar tidur Lala dan menutup pintu.)

Lala : (Meletakkan celengan di tempat semula.)

Selamat Malam.

Sumber:

A.Subarwati dan V.Wangun. (2009). Bahasaku, Bahasa Indonesia 5 untuk SD/MI

Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Page 137: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

122

Drama 2

MEMILIH TONTONAN DI TELEVISI

Pemain:

1. Rena

2. Fajar

3. Ayah

4. Ibu

Suatu sore Ayah, Rena dan Fajar sedang duduk santai di ruang keluarga.

Mereka sedang melihat televisi. Rena duduk didekat ayah. Mereka bercakap-

cakap tentang hiburan di televisi yang makin banyak variasinya.

Rena : (Memandang wajah ayah.)

Ayah, tadi pagi Ida bercerita tentang sinetron yang ditontonnya semalam.

Fajar : (Memandang Rena.)

Apa yang ditonton Ida semalam?

Rena : Katanya ia menonton sinetron yang menceritakan pembunuhan seorang

anak kecil. Bolehkah Rena menonton film itu, Kak? Sebab menurut Ida,

filmnya akan dilanjutkan malam ini pukul 20.00.

Ayah : (Memandang rena)

Rena, Ayah tidak melarang kalian menonton televisi tetapi kita harus dapat

memilih tontonan yang baik.

Rena : (Mukanya cemberut karena kecewa.)

Lalu, tontonan yang bagaimana yang boleh ditonton oleh anak-anak?

Ibu datang membawa minuman dan makanan. Lalu ibu menyajikan makanan dan

minuman tersebut di meja. Setelah menyajikan, Ibu duduk di sebelah Rena.

Ibu : Yang boleh kamu lihat adalah acara televisi yang khusus untuk anak-

anak. Misalnya acara menyanyi untuk anak, cerita untuk anak, belajar

menggambar, pengetahuan untuk anak-anak, film kartun, dan masih

banyak lagi.

Ayah : (Mengambil minuman yang ibu sajikan.)

Sekarang acara untuk anak-anak juga harus diseleksi lagi karena banyak

acara anak-anak yang sudah berbau dewasa.

(Minum minuman yang disajikan.)

Fajar : (Mengambil makanan.)

Acara apa yang tidak boleh ditonton anak-anak, Yah?

(Memakan makanan yang disajikan oleh ibu.)

Page 138: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

123

Ayah : (Mengembalikan minuman ke meja. Kemudian mengambil makanan yang

disajikan oleh ibu.)

Film-film yang mengandung kekerasan sebaiknya jangan ditonton. Anak-

anak masih mudah terpengaruh. Kalau banyak menonton film yang

mengandung kekerasan, anak-anak akan terus ingat adegan-adegan

tersebut dan mereka akan bertindak keras juga.

Ibu : Begitu pula adegan-adegan khusus untuk orang dewasa tidak boleh

ditonton oleh anak-anak.

Rena : (Mukanya tidak cemberut lagi.)

Kalau begitu acara apa yang boleh ditonton anak-anak?

Ayah : Berita boleh ditonton anak-anak agar kalian tahu peristiwa yang terjadi di

tempat lain. Film yang menayangkan dunia anak-anak, yaitu bermain dan

belajar tentu boleh ditonton anak-anak.

Ibu : (Mengambil makanan.)

Pilihlah tontonan yang baik dan bermanfaat untuk kita. Rena, Fajar sudah

sore. Ayo lekas mandi!

(Memakan makanan.)

Rena dan Fajar : Baik, Bu. Kami berjanji akan mencari hiburan yang baik

dan bermanfaat.

Rena dan Fajar kemudian meninggalkan ayah dan ibunya untuk bersiap mandi.

Sedangkan, ayah dan ibu masih melihat televisi sambil memakan makanan yang

disajikan ibu.

Sumber:

Sri Rahayu dan Yanti Sri R. (2009). Bahasa Indonesia untuk SD/MI Kelas V.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Page 139: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

124

Drama 3

SALAH PAHAM

Pemain:

1. Tian

2. Yosep

3. Vani

4. Pak Anwar

Pada saat istirahat setelah pelajaran olahraga, Tian, Yosep dan Vani

berada di depan kelas. Mereka bercakap-cakap membahas tentang sesuatu hal.

Tian : Sep, aku rasa Pak Anwar memang tidak suka padaku!

Yosep : Mengapa kamu berkata begitu, Yan?

Tian : Coba kamu perhatikan sikap Pak Anwar selama ini! Kemarin, aku tidak

mengikuti pelajaran olahraga sekali saja langsung dihukum.

Yosep : Itu hanya perasaanmu saja! Soal itu, kamu kan yang salah, mengapa

kamu berbohong kepada Pak Anwar? Akhirnya ketahuan juga, kan? Lagi

pula, kamu kan baru dihukum satu kali.

Tian : Sekali bagaimana? Tadi, aku disuruh push up sama squat jump di depan

anak-anak. Kok, hanya aku saja yang disuruh memperhatikan, yang lain

tidak?

Vani : Yan, tadi bukan hukuman, tadi kamu memang dipilih untuk memberi

contoh kepada teman-teman cara push up yang baik sekalian dibetulkan

sama Pak Anwar!

Tian : Mengapa aku yang dipilih, tidak bergantian? Aku, kan jadi capek disuruh

push up dan squat jump!

Vani : Ya, anggap saja itu gantinya olahraga yang kemarin kamu tidak masuk!

Tian : Enak saja, kemarin aku sudah dihukum lari keliling lapangan 3x, lho!

Masa sekarang disuruh mengganti lagi, itu namanya tidak adil.

Vani : Iya-iya, tapi kamu jangan emosi dong! Aku yakin Pak Anwar bermaksud

baik.

Tian : Ah, kamu membela Pak Anwar!

Tiba-tiba, Pak Anwar lewat di depan mereka. Tian nampak kebingungan.

Yosepdan Vani tersenyum saja.

Yosep : Yan, sudahlah kamu jangan salah sangka begitu, tidak baik itu

namanya!

Tian : Sudahlah, percuma bicara dengan kamu!

Page 140: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

125

Pak Anwar : Lho, kalian kok nggak ganti baju seragam. Pelajaran sudah

selesai, lho! Sana ganti pakaian, langsung istirahat sebentar!

Yosep, Tian &Vani : Iya, Pak! Ini juga mau ganti pakaian.

Pak Anwar : Tetapi, sepertinya kalian mendiskusikan sesuatu, apa yang kalian

diskusikan?

Tian : Tidak, Pak! Kami cuma bercanda biasa.

Pak Anwar : Ya, sudah, kalau begitu jangan bohong lagi, ya. Nanti kalau

ketahuan saya hukum, lho!

Yosep : Ah, ini lho, Pak! Sebelumnya maaf, sepertinya Tian salah paham

kepada Bapak.

Tian : (Berusaha membela diri)

Ah, nggak Pak! Jangan percaya Yosep, dia memang suka begitu!

Pak Anwar : Salah paham kepada Bapak?

Vani : Ya, Pak. Tian merasa Bapak tidak suka padanya, soalnya

beberapa hari ini Bapak sering menghukumnya!

Pak Anwar : (Sambil tertawa)

Aduh, itu bukan hukuman, Yan! Yang pertama, saya lakukan

karena kamu membohongi Bapak. Terus yang tadi, saya suruh

kamu push up dan squat jump, karena saya tahu kemampuanmu

melebihi teman-temanmu, jadi, kamu yang saya suruh! Sudah jelas

kan? Semua itu saya lakukan bukan karena Bapak tidak suka sama

kamu. Tetapi sebaliknya, Bapak sayang sama kamu.

Yosep & Vani : Tuh, benar kan, Yan! Kamu jangan salah paham dulu sama Pak

Anwar.

Tian : Iya.. ya! Aku juga minta maaf sama Pak Anwar telah salah

paham.

Pak Anwar : Iya.. tidak apa-apa! Bapak juga minta maaf jika ada kesalahan!

Eh, gimana kalau nanti sore kita melihat pertandingan sepak bola

bersama di lapangan sentolo? Bagus, lho! Kebetulan yang

bertanding SD Makmur dengan SD Sejahtera. Bagaimana mau,

tidak? Anggap saja untuk menghilangkan salah paham antara kita!

Tian, Yosep & Vani: Oke.. Pak, kami mau!

Pak Anwar : Ya sudah, jam 3 saya tunggu di rumah, ya! Dan sekarang

waktunya ganti pakaian.

Tian, Yosep & Vani: Siap!

Sumber:

Umri Nuraini dan Indriyani. (2008). Bahasa Indonesia 5 untuk SD/MI Kelas V.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Page 141: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

126

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SD Negeri Kalikutuk

Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan

Kelas/ Semester : V (Lima)/II (Genap)

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Pertemuan Ke : 3 (Tiga)

Hari/Tanggal : Kamis, 23 Mei 2013

A. Standar Kompetensi:

Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa

B. Kompetensi Dasar:

Mengekspresikan diri melalui gambar ilustrasi manusia dan kehidupannya

C. Indikator:

1. Membuat gambar ilustrasi diri di masa yang akan datang

D. Tujuan:

Setelah mempelajari materi ini ,

1. Siswa mampu memiliki gambaran tentang dirinya di masa yang akan

datang

E. Materi Pokok:

Cita-citaku

F. Pendekatan Pembelajaran: Student Center

G. Metode Pembelajaran:

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Kerja Kelompok

H. Kegiatan Pembelajaran:

a. Kegiatan Awal (10 menit)

1. Guru mempersiapkan media, sumber belajar dan segala sesuatu

yang berkaitan dengan proses pembelajaran

2. Guru memeriksa kesiapan siswa sebelum menerima pelajaran

Page 142: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

127

3. Guru mengawali pelajaran dengan memberikan salam

4. Guru memberikan apersepsi kepada siswa melalui pertanyaan “Apa

saja pekerjaan yang ada di lingkungan tempat kita beraktifitas?”

5. Guru menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan

rencana pembelajaran yang akan dilakukan dalam pertemuan kali

ini

b. Kegiatan inti ( 50 menit)

Eksplorasi:

1. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai materi yang

telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

2. Siswa mendengarkan sebuah cerita yang disampaikan guru tentang

cita-cita

3. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang cita-cita siswa di

masa yang akan datang .

4. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang hal apa saja yang

dapat siswa lakukan untuk meraih cita-cita tersebut.

Elaborasi

1. Siswa masuk dalam kelompok yang telah ditentukan oleh guru

pada pertemuan sebelumnya.

2. Siswa mendengarkan tugas kerja kelompok yang disampaikan guru

yakni masing-masing kelompok diminta membuat gambar

imajinatif tentang cita-cita anggotanya, disertai dengan keterangan

hal yang dilakukan siswa untuk meraih cita-cita tersebut.

3. Anggota kelompok saling berdiskusi dan memberi masukan

tentang cara yang dapat dilakukan untuk meraih cita-cita tersebut

sesuai dengan kreatifitasnya

4. Siswa menyelesaikan gambar dan keterangan cara meraih cita-cita

secara berkelompok

5. Masing-masing kelompok menampilkan hasil kerja di depan kelas

Page 143: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

128

Konfirmasi

1. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum

jelas dan perlu untuk ditanyakan.

c. Kegiatan akhir (10 menit)

1. Siswa menyampaikan apa yang bisa mereka lakukan setelah

mempelajari materi ini

2. Siswa di bantu oleh guru, bersama-sama meyimpulkan materi yang

telah dipelajari pada pertemuan ini.

3. Guru memberikan refleksi pesan kepada siswa terkait kegiatan

pembelajaran

4. Guru menuntup pelajaran dengan mengucapkan salam.

I. Skenario pembelajaran

No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

A. Kegiatan Awal (10 menit)

1. Guru mempersiapkan media,

sumber belajar dan segala sesuatu

yang berkaitan dengan proses

pembelajaran

1. Siswa mempersiapkan diri

untuk mengikuti proses

pembelajaran

2. Guru memeriksa kesiapan siswa

sebelum menerima pelajaran

2. Siswa siap mengikuti proses

pembelajaran

3. Guru mengucapkan salam 3. Siswa menjawab salam yang

diucapkan guru.

4. Guru memberikan apersepsi kepada

siswa melalui pertanyaan “Apa saja

pekerjaan yang ada di lingkungan

tempat kita beraktifitas?”

4. Siswa menjawab pertanyaan

guru

5. Guru menyampaikan kompetensi

(tujuan) yang akan dicapai dan

rencana pembelajaran yang akan

dilakukan dalam pertemuan kali ini

5. Siswa mendengarkan apa yang

disampaikan oleh guru.

Page 144: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

129

B.

Kegiatan Inti (50 menit)

1. Guru bertanya mengenai materi yang

telah dipelajari pada pertemuan

sebelumnya

1. Siswa menjawab pertanyaan

guru terkait materi yang telah

dipelajari pada pertemuan

sebelumnya

2. Guru menyampaikan sebuah cerita

tentang cita-cita

2. Siswa mendengarkan cerita

yang disampaikan guru

3. Guru bertanya tentang cita-cita siswa

di masa yang akan datang

3. Siswa menjawab pertanyaan

guru tentang cita-citanya di

masa yang akan datang

4. Guru bertanya tentang hal apa saja

yang dapat siswa lakukan untuk

meraih cita-cita tersebut

4. Siswa menjawab pertanyaan

guru tentang hal apa saja yang

dapat siswa lakukan untuk

meraih cita-cita tersebut

5. Guru meminta siswa masuk dalam

kelompok yang sudah ditentukan

pada pertemuan sebelumnya

5. Siswa masuk dalam kelompok

yang ditentukan guru pada

pertemuan sebelumnya

6. Guru menyampaikan tugas kerja

kelompok yakni masing-masing

kelompok diminta membuat gambar

imajinatif tentang cita-cita

anggotanya, disertai dengan

keterangan hal yang dilakukan siswa

untuk meraih cita-cita tersebut

6. Siswa mendengarkan tugas

kerja kelompok yang

disampaikan guru

7. Guru mendampingi jalannya proses

kerja berkelompok

7. Anggota kelompok saling

berdiskusi dan memberi

masukan tentang cara yang

dapat dilakukan untuk meraih

cita-cita tersebut

8. Guru mendampingi jalannya proses 8. Siswa menyelesaikan gambar

Page 145: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

130

kerja berkelompok dan keterangan cara meraih

cita-cita secara berkelompok

9. Guru memberikan apresiasi positif

berupa reward bagi setiap kelompok

yang berhasil menyelesaikan

tugasnya

9. Masing-masing kelompok

menampilkan hasil kerja di

depan kelas

10. Guru memberi kesempatan untuk

menanyakan hal-hal yang belum jelas

dan perlu untuk ditanyakan

10. Siswa menanyakan hal-hal

yang belum jelas dan perlu

untuk ditanyakan

C. Kegiatan Penutup (10 menit)

1. Guru bertanya apa yang bisa siswa

lakukan setelah mempelajari materi

ini

1. Siswa menyampaikan apa

yang bisa mereka lakukan

setelah mempelajari materi

ini

2. Guru membantu siswa meyimpulkan

materi yang telah dipelajari pada

pertemuan ini.

2. Siswa meyimpulkan materi

yang telah dipelajari pada

pertemuan ini

3. Guru memberi refleksi pesan untuk

siswa agar mereka senantiasa optimis

terhadap masa depannya

3. Siswa memiliki kesan positif

tentang dirinya sehingga

tumbuh rasa optimis terhadap

masa depannya

4. Guru mengucapkan salam penutup. 4. Siswa menjawab salam

penutup dari guru.

J. Sumber dan media pembelajaran

a. Sumber :

1. Sri Rahayu dan Yanti Sri R. (2009). Bahasa Indonesia untuk SD/MI

Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

b. Media

Papan “Jika Aku Besar Nanti”

Page 146: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

131

K. Penilaian

1. Prosedur

a. Proses

b. Akhir

2. Jenis

a. Lisan

b. Tertulis

3. Bentuk

a. Produk

4. Alat

a. Proses : terlihat pasa saat siswa mengerjakan tugas kerja kelompok

yakni bekerjamasa dan berdiskusi dengan kelompoknya

b. Akhir : Soal penilaian

5. Kriteria penilaian

a. Penilaian kognitif

No Kelompok Kualitas

pengerjaan

tugas

Kreativitas

dalam

pengerjaan

tugas

Hasil akhir

1

2

Setiap kolom diisi dengan nilai 20-30, jadi total nilai adalah 60-90

Keterangan nilai

A (baik sekali) : 81-90

B (baik) : 71-80

C (cukup) : 61-70

b. Penilaian Afektif

No Kelompok Pembagian

kerja

Tanggung

jawab

Kerja

sama

1

2

Page 147: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

132

Setiap kolom diisi dengan nilai 20-30, jadi total nilai adalah 60-90

Keterangan nilai

A (baik sekali) : 81-90

B (baik) : 71-80

C (cukup) : 61-70

c. Penilaian Psikomotorik

No Kelompok Kerapian

dalam

melakukan

kerja

kelompok

Ketelitian

dalam

melakukan

kerja

kelompok

Kelincahan

dalam

melakukan

kerja

kelompok

1

2

Setiap kolom diisi dengan nilai 10-20, jadi total nilai adalah 50-100

Keterangan nilai

A (baik sekali) : 84-100

B (baik) : 67-83

C (cukup) : 50-66

6. Kriteria Keberhasilan

Siswa dikatakan berhasil apabila memperoleh nilai minimal 80

Page 148: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

133

L. Lampiran

1. Materi

2. Lembar Evaluasi Siswa Kegiatan Kerja Kelompok

3. Media

Sentolo, 23 Mei 2013

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Kelas

Basuki, S.Pd Karsiyah, S.Pd. SD

NIP. 19640815 198604 1 004 NIP. 19670402 199303 2 001

Page 149: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

134

LAMPIRAN 1

Materi

Tiga Penjual Sapu

Oleh : Iin Solihin

Musim gugur yang paling dinantikan oleh seluruh penduduk kerajaan Ayodia

telah tiba. Namun bagi Raja Aleida, musim gugur kali ini merupakan musim yang

menyedihkan. Betapa tidak, ia harus berpikir keras bagaimana caranya

membersihkan halaman istana yang sangat luas itu setiap hari.

Seminggu sebelum musim gugur tiba, Pak Andaru, kepala kebersihan istana,

pensiun karena sudah uzur dan sakit-sakitan. Celakanya, musim gugur kali ini

begitu dahsyat. Daun pada pepohonan di halaman istana berguguran. Saking

kencangnya angin bertiup, tidak hanya daun kering yang berguguran, daun-daun

hijau pun berjatuhan. Tentu saja keadaan ini membuat istana menjadi kotor.

Melihat situasi seperti itu, Raja segera menitahkan Mahapatih Gazdera untuk

mencari tukang sapu di berbagai pelosok negeri. Raja membutuhkan 42 sapu yang

akan digunakan untuk membersihkan halaman istana oleh 21 pembersih istana.

Sapu-sapu yang ada ternyata tidak lagi memadahi. Kalau pun ada, sapu-sapu

tersebut umumnya sudah tua, atau tidak cocok lagi untuk menyapu sampah yang

kian menggunung. Akhirnya Mahapatih Gazdera berkeliling ke beberapa tempat.

Setelah dua minggu, barulah ia menemukan tiga penjual sapu.

Mereka ini penjual sapu terkenal di kerajaan Ayodia. Penjual sapu pertama

adalah seorang bapak tua. Ia tinggal di sebuah desa di tepi hutan. Tetapi ketika

Page 150: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

135

ditanya oleh Mahapatih Gazdera berapa harga sapunya, dengan tidak bersemangat

ia mengangkat bahu.

“Sapu-sapu ini tidak dijual. Sudah ada yang pesan,” jawabnya sambil memberesi

barang dagangannya. “Nanti sore akan diambil,”katanya lagi.

Namun, matahari semakin condong ke arah barat, tak seorang pun datang

menghampirinya. Sebenarnya ia telah berbohong. Ia tak yakin Mahapatih Gazdera

akan membeli sapu dalam jumlah banyak. Selama ini memang tidak melayani

eceran. Mahapatih Gazdera berlalu. Ia menuju pedagang sapu ke dua, tak jauh dari

bapak tua tadi. Hatinya senang ketika pedagang sapu itu menyambutnya dengan

senyum.

“Sapunya masih ada, Pak?” tanya Patih Gazdera sambil tersenyum.

“Masih, Pak. Bapak perlu berapa?” tanyanya sambil memperlihatkan sapu-sapu

hasil karyanya. Sapu-sapu itu bagus dan beragam corak serta warnanya.

“Saya membutuhkan 42 sapu untuk membersihkan halaman istana,” ujar

Mahapatih.

Pedagang sapu itu tersentak kaget.” Bapak dari istana?”

Ia mengiyakan. “Saya Patih Gazdera. Raja menitahkan saya untuk mencari sapu.”

Lama pedagang sapu itu berpikir. Kemudian ia berkata.

“Tetapi, maaf beribu maaf Mahapatih, sapu-sapu ini sudah ada yang pesan.

Mungkin besok atau lusa Mahapatih bisa datang ke sini. Saya akan siapkan sapu-

sapu sesuai pesanan istana,” katanya sambil berharap Mahapatih Gazdera tidak

marah.

Page 151: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

136

Ia tak yakin istana akan membayarnya. Manurut dia, Raja bisa saja mengambil

sapu sesuka hati, dan ia tidak mendapat bayaran sepeserpun. Sapu-sapu itu

dibuatnya dengan susah payah, ia tak rela jika seseorang mengambilnya, termasuk

raja sekalipun.

Sambil tersenyum Mahapatih Gazdera berkata, “Tidak apa-apa Pak, kalau

sudah ada yang pesan. Saya akan cari ke tempat lain saja. Mudah-mudahan

dapat.” Bersorak gembira hati sang pedagang sapu itu.

“Akhirnya sapu-sapu saya selamat dari rampasan istana,” gumamnya.

Ia sempat khawatir. Mahapatih Gazdera memaksa meminta sapu-sapunya.

Malam telah tiba. Tetapi Mahapatih Gazdera tidak putus asa. Persis di

seberang pedagang sapu kedua, ia melihat ada seorang bapak renta ditemani anak

laki-lakinya berjualan sapu. Dengan berheran-heran ia hampiri pedagang sapu

tersebut.

“Silakan masuk, Pak.” kata anak laki-laki itu sambil menyorongkan sebuah kursi

kayu. “Bapak mencari sapu?”

“Ya, saya mencari sapu. Saya membutuhkan 42 sapu.”

“Wah, banyak sekali, buat apa sapu sebanyak itu, Pak?” tanyanya polos.

“Maaf saya tidak bisa menjawabnya sekarang. Hari sudah malam, saya harus

segera pulang. Jika Bapak tidak keberatan, boleh saya bawa sapu-sapu ini ke

tempat saya? Saya janji, pasti dibayar,” katanya berharap.

Dari pengalaman sebelumnya, ia tak ingin menyebutkan identitas. Tanpa

berpikir panjang lagi, Bapak renta itu mengiyakan. “Silakan Bapak ambil dulu

Page 152: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

137

jika memang tidak membawa uang. Dibayar kemudian pun tidak apa-apa,”

ujarnya tulus.

Kemudian, “Tapi bagaimana caranya mambawa sapu sebanyak ini?” katanya

kebingungan. Tiba-tiba anaknya menyahut, “Saya bisa membantu, Pak!”

Setelah sapu-sapu selesai dirapikan, Mahapatih Gazdera pulang. Sambil

berjalan menyusuri jalan perkampungan, Mahapatih tak henti-hentinya berdecak

kagum kepada anak laki-laki itu. Meskipun masih kecil, tenaganya luar biasa.

Seraya memikul sapu, anak itu tak henti-hentinya bersiul dan bernyanyi riang.

Padahal hari semakin malam.

“Nak, kamu tidak capai? Kalau capek, kita istirahat dulu,” tawarnya. “Tidak, Pak.

Kalau diselang istirahat, saya suka ketiduran. Lebih baik jalan terus,” jelasnya.

“Baiklah kalau begitu. Tak lama lagi juga sampai.”

Tak lama kemudian sampai di pintu masuk istana. Karena perjalanan pada

malam hari, anak laki-laki itu baru menyadari di mana kini dia berada. Belum

hilang rasa kagetnya, ia segera diajak masuk oleh Mahapatih Gazdera. Bukan

main senangnya Raja ketika Mahapatih Gazdera mendapat sapu sesuai dengan

keinginannya. Sapu-sapu itu sangat bagus, kuat, dan warna-warni pula. Raja

Aleida pun menitahkan Mahapatih Gazdera agar bapak renta dan anak laki-

lakinya itu dibawa ke istana untuk menjadi kepala kebersihan istana, sekaligus

pembuat sapu di lingkungan kerajaan.

Sumber:

Sri Rahayu dan Yanti Sri R. (2009). Bahasa Indonesia untuk SD/MI Kelas V.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Page 153: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

138

LAMPIRAN 2

Lembar Evaluasi Siswa Kegiatan Kerja Kelompok

Evaluasi siswa eksperimen 3

Nama Kelompok :

Nama :

No absen :

Isilah lembar evalusi kegiatan berikut ini dengan memberikan tanda centang ()

pada kolom ya atau tidak sesuai dengan pemahamanmu!

No Pertanyaan jawaban

Ya tidak

1 Saya menyelesaikan tugas

kelompok dengan baik

2 Saya dapat bekerjasama dengan

teman kelompok dengan baik

3 Teman kelompok meyakinkan

saya bahwa saya bisa meraih

apa yang telah dicita-citakan

dengan berbagai cara

4 Teman kelompok memberi saya

masukan bagaimana agar saya

dapat meraih cita-cita saya

5 Banyak usaha yang pasti bisa

saya lakukan untuk meraih cita-

cita saya

6 Saya yakin akan berhasil di

masa depan

7 Saya paham bahwa pandangan

positif tentang bagaimana diri

kita di masa depan itu penting

8 Saya yakin saya dapat meraih

apa yang saya cita-citakan

Page 154: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

139

LAMPIRAN 3

Media

Page 155: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

140

Hasil Pretest dan Posttest Angket

Self Concept

Page 156: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

141

Page 157: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

142

Page 158: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

143

Page 159: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

144

Page 160: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

145

Page 161: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

146

Page 162: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

147

Page 163: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

148

Page 164: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

149

Surat Ijin Penelitian

Page 165: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

150

Page 166: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

151

Page 167: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

152

Page 168: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

153

Page 169: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

154

Page 170: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

155

Foto-Foto Penelitian

Page 171: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

156

FOTO SUASANA BELAJAR KELAS EKSPERIMEN

Siswa Saling Membantu dalam Melaksanakan Kerja Kelompok Siswa Aktif Berdiskusi dalam Kelompok

Siswa Aktif Berlatih Drama Secara Kelompok Siswa Menyelesaikan Tugas Kerja Kelompok

Page 172: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

157

FOTO SUASANA BELAJAR KELAS KONTROL

Guru Menjelaskan Materi Pelajaran Guru Melakukan Tanya Jawab dengan Siswa

Guru Menulis Penjelasan di Papan Tulis Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi

Page 173: PENGARUH METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP SELF CONCEPT SISWA · dengan tujuan mengetahui pengaruh metode kerja kelompok terhadap self concept siswa. ... Tabel 3. Hasil Uji Validitas

158

FOTO PELAKSANAAN PRETEST DAN POSTTEST ANGKET SELF CONCEPT

Pretest Kelas VA Posttest Kelas VA

Pretest Kelas VB Posttest Kelas VB