pengaruh metode debat berbantu media audio visual …repository.radenintan.ac.id/10729/1/skripsi...

65
PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas -Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd ) Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Oleh: DIAH AMBAR WULAN NPM: 1511100150 Jurusan: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1441 H / 2019 M

Upload: others

Post on 30-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO

VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA

PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas -Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd )

Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh:

DIAH AMBAR WULAN

NPM: 1511100150

Jurusan: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG

1441 H / 2019 M

Page 2: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL

TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA PESERTA DIDIK KELAS V

DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas -Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd )

Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh:

DIAH AMBAR WULAN NPM: 1511100150

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Pembimbing I : Defriyanto, S.IQ., M.Ed

Pembimbing II : Yuliyanti, M.Pd.I

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG

1441 H / 2020 M

Page 3: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

ABSTRAK

Berbicara merupakan kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi bahasa

untuk mengekspresikan atau menyampaikan pikiran, gagasan atau perasaan

secara lisan.1 Dalam berbicara memerlukan penguasaan atas lambang bunyi,

baik untuk menerima ataupun menyampaikan sesuatu. Keahlian dalam bicara

ialah suatu aspek yang harus diterapkan dalam sekolah dasar, peserta didik

dilatih untuk dapat menggunakan dan mengekspresikan apa yang ingin

disampaikannya menggunakan kalimat yang baik dan benar. Metode

penelitian yang akan digunakan adalah penelitian Quasi Eksperimen dengan

pendekatan kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen,

penelitian eksperimen merupakan penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui pengaruh perlakuan terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan. Maka sesuatu yang akan di eksperimenkan dalam penelitian

ini adalah adalah metode debat berbantu media audio visual terhadap

kemampuan berbicara peserta didik kelas V.Berdasarkan jenis penelitian

eksperimen yang akan dilakukan maka metode yang digunakan pun

menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen berarti metode

percobaanuntuk mempelajari pengaruh dari variabel tertentu terhadap

variabel yang lain, melalui uji coba dalam kondisi khusus yang sengaja

diciptakan

Page 4: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi
Page 5: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi
Page 6: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

MOTTO

Artinya: “Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, “Hendaklah mereka

mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu

(selalu) menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan

adalah musuh yang nyata bagi manusia.“ – (Q.S Al-Isra: 53)

Page 7: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, pada akhirnya tugas akhir (Skripsi) ini dapat

diselesaikan dengan baik, teriring do’a dan rasa syukur kehadirat Allah SWT,

skripsi ini penulis persembahkan untuk :

1. Kepada orang tuaku ku Bapak Marudi, Bapak Sayid S.Pd dan Ibu

Susilawati S.Pd, Ibu Tri Haryani yang kusayangi yang telah mendidikku

dengan penuh kasih sayang, ketulusan dan kesabaran serta selalu

memberikan do’a yang tulus, mendukung dalam setiap langkahku,

selalu mendampingi dan membimbingku.

2. Kakakku Nanda Primantoko S.IP, serta keluargaku tercinta yang selalu

memberikan motivasi dan dukungan kepadaku.

3. Almamaterku tercinta Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan

Lampung.

Page 8: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

RIWAYAT HIDUP

Diah Ambar Wulan dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 29 Juni

1997, anak kedua dari 2 bersaudara, pasangan Bapak Marudi dan Ibu Tri Haryani.

Penulis memulai pendidikan di TKI Rama (Gisting – Tanggamus) Bandar

Lampung dan lulus pada tahun 2003, melanjutkan ke SDN 2 Gisting Bawah dan

lulus pada tahun 2009, kemudian melanjutkan ke SMP Muhammadiyah 1 Gisting

dan lulus pada tahun 2012, setelah itu melanjutkan ke SMA Muhammadiyah 1

Gisting dan lulus pada tahun 2015.

Kemudian pada tahun 2015 melanjutkan pendidikan S1 di UIN Raden

Intan Lampung Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan. Pada tahun 2018 penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata

(KKN) di Desa Galih Lunik Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung

Selatan, dan melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di MIN 8

Bandar Lampung.

Page 9: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-

nya, Shalawat dan salam senantiasa selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini sebagai

persyaratan guna mendapatkan gelar sarjana dalam ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri (UIN)

Raden Intan Lampung.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan pihak. Untuk itu, penulis

mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang

telah membantu sehingga terselesainya skripsi ini, rasa hormat dan terima kasih

penulis sampaikan kepada :

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

2. Ibu Syofnidah Ifrianti, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan Ibu Nurul Hidayah, M.Pd selaku Sekretaris

Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

3. Ibu Defriyanto, S.IQ., M.ED selaku Pembimbing I dan ibu Yuli Yanti,

M.Pd.I selaku Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan

dan arahan dalam penyususan skripsi ini.

4. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden

Intan Lampung yang telah banyak membantu dan memberikan ilmunya

kepada penulis selama menempuh perkuliahan sampai selesai.

5. Bapak Suntari, S.Ag selaku kepala MIN 8 Bandar Lampung dan Ibu Rapiqoh

serta Bapak Asrori selaku wali kelas 5 C dan 5 D MIN 8 Bandar Lampung

yang telah membantu dan memberi izin atas penelitian yang penulis lakukan.

Page 10: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

6. Teman-Teman angkatan 2015 Khususnya Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI) kelas C yang telah memberikan motivasi serta kenangan

indah selama perjalanan penulis menjadi mahasiswa UIN Raden Intan

Lampung.

Semoga semua kebaikan dan keikhlasan yang telah diberikan, dicatat

sebagai amal ibadah oleh ALLAH SWT, penulis sangat menyadari bahwa dalam

penulisan tugas akhir (skripsi) ini masih banyak terdapat kesalahan dan

kekurangan sehingga jauh dari ukuran kesempurnaan. Penulis mengharapkan

kritik dan saran dari berbagi pihak demi perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini

bermanfaat, khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Amin yaa

Rabbal’alamin.

Bandar Lampung, 2020

Penulis,

DIAH AMBAR WULAN

NPM. 1511100150

Page 11: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

ABSTRAK ................................................................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN ......................................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... iv

MOTTO .................................................................................................................... v

PERSEMBAHAN .................................................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP .................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ x

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah............................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 12

C. Perumusan Masalah .................................................................................. 12

D. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 13

E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 13

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Metode Debat ............................................................................................ 15

B. Metode Role Playing ................................................................................. 21

C. Media Audio Visual .................................................................................. 31

D. Media poster .............................................................................................. 35

E. Kemampuan Berbicara .............................................................................. 37

F. Penelitian Relevan .................................................................................... 42

G. Kerangka Berfikir ..................................................................................... 44

H. Hipotesis ................................................................................................... 47

Page 12: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 48

B. Desain Penelitian ...................................................................................... 49

C. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................... 50

D. Variabel Penelitian ................................................................................... 51

E. Populasi dan Sampel ................................................................................. 53

F. Teknik Pengambilan Sampel .................................................................... 54

G. Teknik Pengambilan Data ........................................................................ 55

H. Instrumen Penelitian ................................................................................. 59

I. Uji Validitas ............................................................................................... 61

J. Uji Prasyarat .............................................................................................. 62

K. Uji Homogenitas ........................................................................................ 63

L. Analisis Data.............................................................................................. 64

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 65

B. Kelas Eksperimen ................................................................................ .... 65

C. Kelas Control ....................................................................................... ... 67

D. Analisis Data.............................................................................................. 69

E. Uji Normalitas ........................................................................................... 69

F. Uji Normalitas kelas Eksperimen .............................................................. 70

G. Uji Normalitas kelas Control ..................................................................... 71

H. Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Control ........................... 72

I. Uji Hipotesis .............................................................................................. 73

J. Pembahasan .............................................................................................. 76

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................................... 79

B. Saran ........................................................................................................ 79

C. Penutup ..................................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Rekapitulasi Nilai Kelas Eksprrimen Menggunakan Metode

Debat ..................................................................................................

Gambar 2 Rekapitulasi Nilai Kelas Kontrol Menggunakan Metode

Role Playing ....................................................................................

Gambar 3 Dokumentasi Bersama Wali Kelas V C MIN 8 Bandar

Lampung

.........................................................................................................

Gambar 4 Dokumentasi Bersama Wali Kelas V D MIN 8 Bandar

Lampung

.........................................................................................................

Gambar 5 Dokumentasi Bersama Kepala Sekolah MIN 8 Bandar

Lampung

.........................................................................................................

X

Page 14: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Desain Penelitian ................................................................... ........ 49

Tabel 2 Kisi Kisi Penilaian Kemampuan Berbicara ........................... ........ 57

Tabel 3 Kategori Penilaian Kemampuan Berbicara ........................... ........ 58

Tabel 4 Instrumen Penilaian dan Tujuan Penggunaan Instrumen ..... ........ 60

Tabel 5 Kisi Kisi Lembar Daftar Dokumentasi .................................. ........

............................................................................................................ 60

Tabel 6 Rekapitulasi Nilai Kemampuan Berbicara Pada Kelas Eksperimen

Menggunakan Media Audio Visual ................................................... ......... 61

Tabel 7 Rekapitulasi Nilai Kemampuan Berbicara Pada Kelas Kontrol

Menggunakan Metode Role Playing ................................................. ……..65

Tabel 8 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen67

Tabel 9 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelas Kontrol….70

Tabel 10 Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen

dan kelas Kontrol…………………………………………………………71

Tabel 11 Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis (t-test) Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol ............................................................................... ......... 72

Tabel 12 Hasil Uji Hipotesis (t-test) Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .........

............................................................................................................ 73

Tabel 13 hasil uji hipotesis (t-test) Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

............................................................................................................ .........74

Page 15: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya

interaksi antara orang dengan lingkungannya. Proses belajar diselenggarakan

di sekolah-sekolah untuk mengarahkan perubahan pada diri peserta didik

secara terencana baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan maupun sikap.2

Pendidikan mempunyai fungsi yang sangat penting dalam pembangunan

disetiap negara. Pendidikan merupakan cerminan kualitas suatu bangsa.

Sebuah negara dikatakan maju atau tidak, salah satunya juga dapat dilihat dari

seberapa tinggi kualitas pendidik yang ada di dalam negara tersebut.3 belajar

mengarahkan perubahan tingkah laku pada peserta didik, perubahan tingkah

laku terjadi dalam berbagai aspek seperti aspek pengetahuan, keterampilan

dan sikap.

Belajar merupakan kewajiban bagi setiap individu. Di mana aktivitas

belajar bagi setiap individu tidak selamanya dapat berlangsung secara wajar,

kadang lancar dalam mengangkap apa yang dipelajari terkadang tidak lancar

pula dalam mempelajarinya. Dalam semangat terkadang semangatnya tinggi,

tetapi terkadang juga sulit untuk konsentrasi. Keadaan semacam ini yang sering

2Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2017), h.1.

3 Riska Dewi Handayani, Yuli YantI”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar PKn siswa di Kelas VI MIN Terpadu Muhammadiyah

Sukarame Bandar Lampung”, Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar (Terampil), Vol.4, No.2

(2017), h. 108

Page 16: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

di jumpai pada setiap anak didik dalam kehidupan sehari-hari dalam kaitanya

dengan aktivitas belajar4.

Belajar merupakan kewajiban bagi setiap individu, namun aktivitas

pada setiap peserta didik memang tidak sama, perbedaan individual

menyebabkan tingkah laku dalam belajar peserta didik. Dalam setiap mengikuti

proses pembelajaran di sekolah sudah pasti setiap peserta didik mengharapkan

mendapatkan hasil belajar yang baik, sebab hasil belajar yang baik dapat

membantu peserta didik dalam mencapai tujuannya. Hasil belajar yang baik

hanya dicapai melalui proses belajar yang baik pula. Jika proses belajar tidak

optimal sangat sulit diharapkan terjadi hasil belajar yang baik.

Menurut Hulgard bahwa belajar berhubungan dengan perubahan

tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh

pengalamannya yang berulang ulang dalam situasi itu, dimana perubahan

tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon

pembawaan, kematangan, atau keadaan keadaan sesaat seseorang (misalnya

kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya).5

Belajar dan pembelajaran merupakan konsep yang terkait satu sama

lain. Aktifitas belajar peserta didik berlangsung dalam suatu pembelajaran yang

memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar dengan baik.6 Belajar

4Nidawati, Belajar Dalam Perspektif Psikologi Dan Agama, Jurnal Pionir, Vol. 1, No. 1,

2013, h. 14.

5Baswan,“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaraan PKn Pada Materi

Susunan Pemerintahan Daerah Melalui Metode Bermain Peran di Kelas IV SD DDI Siboang”,

Vol.3, No. 4, 2014,h. 261 6 Muh. Sain Hanafy, Konsep Belajar Dan Pembelajaran Lentera Pendidik, Vol 17 No.1,

2014,h,h. 68.

Page 17: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

dan pembelajaran saling terkait, peserta didik belajar karena adanya

pembelajaran berlangsung karena adanya respon peserta didik.

Keterampilan berbahasa sangat berkaitan dengan keterampilan

berbicara, menulis, membawa, dan menyimak. Karena keterampilan berbahasa

merupakan keterampilan pertama yang diajarkan oleh orang tua saat anak atau

peserta didik masih kecil, sehingga keterampilan berbahasa sangat di butuhkan.

Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan, setiap

keterampilan yang sangat erat hubungannya dengan proses proses berfikir yang

mendasari bahasa.7

Berbicara merupakan kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi bahasa

untuk mengekspresikan atau menyampaikan pikiran, gagasan atau perasaan

secara lisan.8Dalam berbicara memerlukan penguasaan atas lambang bunyi,

baik untuk menerima ataupun menyampaikan sesuatu. Lambang berupa

berbagai tanda visual tidak diperlukan dalam berbicara, oleh karena itu

penyandang tuna netra tidak memerlukan kemampuan berbicara secara baik.

Kenyataan itu membuktikan bahwa penguasaan bahasa lisan lebih

fungsional dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang berbicara dengan tujuan

untuk menyampaikan suatu informasi atau karena ingin memberikan pendapat

terhadap apa yang didengarnya. Dalam hal itu, kejelasan dalam bertutur tidak

hanya ditentukan pada keputusan verbal (bahasa) yang digunakan saja, tetapi

dibantu dengan unsur paralinguistik seperti mimik, gerakan, nada suara, dan

7 Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Keterampilan Berbahasa (Bandung: CV Angkasa, 2015),h.1

8Ayu Gustia Ningsih, Atmazaki, Syahrul R, “ Peningkatan Keterampilan Berbicara

Melalui Metode Bermain Teka Teki Siswa Kelas X MAS - TI Tabek Gadang Kabupaten Lima

Puluh Kota” , Jurnal Bahasa , Sastra dan Pembelajaran, Vol. 1, No. (2013), h. 2

Page 18: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

lain sebagainya.Disamping itu, yang dapat mempengaruhi pembicaraan ialah

masalah hal yang menjadi bahan pembicaraan dan lawan bicara. Kedua hal

tersebut merupakan hal yang essensial, dan karenanya harus diperhitungkan

dalam tes kemampuan berbicara peserta didik dalam suatu bahasa atau tes

berbicara seharusnya dapat mencerminkan keadaan yang menghadirkan kedua

factor tersebut.9

Keahlian dalam berbicara ialah suatu aspek yang harus diterapkan

dalam sekolah dasar, peserta didik dilatih untuk dapat menggunakan dan

mengekspresikan apa yang ingin disampaikannya menggunakan kalimat yang

baik dan benar. Kemampuan berbicra yang diajarkan pada usia sekolah dasar

lebih mendalami mengenai keruntutan kata, pemilian kata (diksi), notasi, dan

ekspresi. Dengan mengetahui dan menguasai keterampilan berbicara, peserta

didik dapat terbentuk menjadi generasi kreatif yang mampu berbicara secara

jelas, komunikatif, mudah dipahami, dan runtut. Selain itu juga kemampuan

berbahasa dapat menciptakan generasi yang kritis karena dapat

mengekspresikan gagasan yang dimilikinya secara sistematis.

Indikator dalam kemampuan berbicara terdiri dari 1) ketepatan

ucapan/laval, 2) penempatan tekanan/intonasi, 3) pilihan kata/diksi, 4)

ketepatan sasaran pembicaraan, 5) kenyaringan suara, 6) kelancaran, 7)

penguasaan topik. Dapat diambil kesimpulan bahwa yang menunjang

keefektifan berbicara yaitu sikap yang wajar, tenang dan tidak kaku, tatapan

9Burhan Nurgiantoro,Penilaian Pembelajaran Berbahasa Berbasis

Kompetesi(Yogyakarta:BPFE Yogyakarta, 2016) h. 441

Page 19: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

pada lawan bicara, mimik dan gerak tepat, menghrgai pendapat orang,

penguasaan topik, kenyaringan suara, dan penalaran. Untuk mewujudkan

kemampuan berbicara yang baik diperlukan metode pembelajaran yang dapat

memotivasi siswa untuk berbicara. Salah satu alternatif yaitu pembelajaran

dengan metode debat, karena metode ini selain dapat mengembangkan

kemampuan kognitif peserta didik, juga dapat meningkatkan kemampuan

peserta didik untuk hal mengkomunikasikan kemampuan berbicara.10

Definisi kemampuan berbicara sendiri dalam tingkat sederhana dari

beberapa ahli adalah kemampuan untuk memproduksi bahasa lisan yang

dilakukan untuk berkomuniksi dengan orang lain dalam rangka menyampaikan

pesan atau ide dari pembicara kepada pendengar. Komunikasi itu sendiri

melibatkan proses pikiran, pengetahuan dan keahlian untuk efektifitas bicara

serta mendengar, atau dengan kata lain bicara menjadi pusat komunikasi dari

semua orang adalah sangat mudah bagi kita untuk berbicara antara satu sama

lain dengan menggunakan Bahasa ibu. Itu dikarenakan penyampaian ide,

pendapat bahkan sanggahan akan saling dimengerti satu sama lain tanpa ada

halangan.11

Pada era moderenisasi yang terbuka seperti sekarang ini, para peserta

didik di tuntut untuk dapat berbicara dengan baik, baik dengan lisan maupun

10

Sulihati, “ Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Teknik Kwl Pada Siswa Kelas

V SDN Martajasah Bangkalan Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017”, Jurnal Pendidikan, Vol.

9, No. 1 (2016),h. 67 11

I Gede Putu Widarmana dan I Made Yudana, “Pengaruh Metode Debat Terhadap

Kemampuan Berbicara Dalam Bahasa Inggris Ditinjau Dari Ekspetasi Karir Bahasa Inggris

Pada Siswa Kelas XII SMA N 1 Kerambitan” Jurnal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan

Ganesha, Vol. 6. No. 1 (2015),h.2

Page 20: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

tulisan, Al-Quran juga menjelaskan betapa pentingnya berbicara dengan baik

terdapat dalam surat Al-Isra ayat 28 :

Artinya: Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memeperoleh rahmat dari

tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka

ucapan yang mudah dipahami.

Dari ayat di atas maka dapat di tarik kesimpulan bahwa sebagai makhluk sosial

manusia harus dapat saling berinteraksi satu sama lain. Berbicara merupakan

salah satu faktor terpenting dalam komunikasi. Dalam komunikasi seharusnya

menggunakan bahasa yang mudah untuk bisa dipahami dan tidak bertele-tele,

lemah lembut dan tidak menyinggung perasaan orang lain, begitu pula dalam

proses mengajar, pendidik harus berkomunikasi atau berbicara dengan baik

dengan peserta didiknya, berkata lemah lembut dan mengucapkan kata-kata

yang mudah di pahami oleh peserta didik sesuai dengan tingkat

pemahamannya.

Dunia pendidikan tidak dapat terpisah dari komunikasi, karena peserta

didik pada tingkat dasar haruslah dapat berbicara dengan benar dan baik.

Berbicara menggunakan cara baik dan sopan harus dibiasakan sejak dini, tidak

hanya melalui proses pembelajaran saja, melainkan dengan hubungan para

peserta didik terhadap lingkungan yang ada disekitarnya . Dalam proses

memperoleh hasil belajar yang baik itu diperlukan metode pembelajaran yang

tepat artinya yang sesuai dengan kondisi dan keadaan kehidupan sehari hari

yang akrab dengn kita atau istilahnya kontekstual, sehingga apa yang emnjadi

Page 21: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

hasil belajar dapat terpenuhi dengan jumlah pengukuran hasil belajar di atas

standar yang ada.

Setiap proses belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik akan

menghasilkan hasil belajar. Di dalam proses pembelajaran, guru sebagai

pengajar sekaligus pendidik memegang peranan dan tanggung jawab yang

besar dalam rangka membantu meningkatkan keberhasilan peserta didik

dipengaruhi oleh kualitas pengajaran dan factor intern dari peserta didik itu

sendiri. Metode yang dapat digunakan untuk membangkitkan semangat dan

melatih berbicara peserta didik didalam kegiatan belajar agar peserta didik

tidak terlalu bosan adalah dengan menggunakan metode debat.

Debat merupakan suatu metode yang melibatkan seluruh peserta didik

yang ada di dalam kelas serta melibatkan guru, sehingga keduanya berperan

aktif tanpa ada yang mendominasi. Metode ini diharapkan mampu melatih

peserta didik untuk bias berbicara didepan kelas untuk mampu membangun

mental peserta didik untuk berani berbicara didepan umum, melalui debat aktif

ini dapat membantu peserta didik agardapat terbiasa berbicara di muka umum

dan mampu meningkatkan kemampuan berbicara peserta didik dan mampu

memberikan stimulus agar peserta didik dapat mengemukakan pendapatnya

dengan logis dan Bahasa yang rutin.

Debat juga bisa menjadikan kelas aktif karena seluruh peserta didik

dapat bis alangsung terlibat dan berperan dalam proses belajar. Debat juga

mampu membangun mental peserta didik untuk dapat menerima pendapat

orang lain dan menjadikan susasa kelas yang lebih kondusif. Kondisi yang

Page 22: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

telah dipaparkan diatas ternyata belum sepenuhnya dapat terealisasi dalam

bidang pendidikan terutama dalam lingkup sekolah dasar. Wawancara dan

pengamatan secara langsungsaat proses pembelajaran dilakukan oleh peneliti

untuk mendapatkan informasi tentang penggunaan metode pembelajaran yang

sering digunakan di kelas.

Metode Debat merupakan salah satu metode pembelajaran dimana

peserta didik dapat melakukan beradu pendapat antara dua pihak atau lebih,

baik perorangan maupun kelompok, dan membicarakan mengenai suatu

pemecahan dari sebuah permasalahan ataupun sebuah perbedaan. Debat

mampu menumbuh kembangkan pola pikir yang kritis, melatih peserta didik

untuk berani menyampaikan pendapat, menanggapi pertanyaan, menghormati

pendapat, menumbuhkan sikap kerja sama antar peseta didik dalam

kelompok.12

Metode debatialah metode pada pembelajaran aktif dengan melibatkan

semua peserta didik untuk berpartisipasi. Dalam pelaksanaanya tidak jauh

berbeda dengan debat pada umumnya, tetapi lebih difokuskan pada mata

pelajaran. Debat yang dilakukan ialah saling beradu argumen dan

mempertahankan argumennya, dengan berkeyakinan bahwa argumen yang

disampaikan itu benar dan didukung oleh bukti dan contoh yang ada di

12

Yulianti, “Penerapan Metode Debat Pro dan Kontra Untuk Meningkatkan Proses

Pembelajaran PPKN”, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, Vol. 15, No. 1 (2018), h. 29

Page 23: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

lapangan. Disamping itu, adanya moderator, topik, peserta, sanggahan,

argumentasi, serta waktu hruslah diperhatikan pada saat debat berlangsung.13

Metode debat mencakup persoalan keterampilan-keterampilan verbal-

linguistik yang berbasis logika penggunaan bahasa.14

Debat juga dapat

membuat suatu kelas yang aktif karena para peserta didik bisa langsung terlibat

secara aktif dalam proses belajar dikelas. Debat juga dapat meningkatkan

kemampuan berbicara dan memupuk mental siswa agar dapat menerima suatu

argumen dari peserta didik lainnyadan membentuk suatu suasana dikelas

menjadi lebih kondusif.

Suasana kelas yang digambarkan belumlah mampu terlaksana pada usia

sekolah dasar. Pengamatan dan wawancara secara langsung pada pelaksanaan

pembelajaran dilakukan oleh peneliti guna menggali informasi mengenai

penerapan metode pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas. Hal yang

diamati oleh peneliti memperoleh informasi yaitu pendidik belum pernah

menerapkan metode debatdalam pembelajaran, dan masih menggunakan

metode ceramah, tanya jawab, dan tugas.

Pada tahap pra-penelitian, peneliti melakukan wawancara kepada wali

kelas V C yaitu Ibu Rapiqoh di MIN 8 Bandar Lampung. Beliau menyatakan

bahwa dalam pembelajaran masih menggunakan metode ceramah, pemberian

tugas, dan tanya jawab di kelas V, dan belum diterapkan metode debat.

13

Muhammad Arif, “ Peningkatan Kemampuan Bertanya Melalui Metode Debat Aktif

Siswa Kelas VIII D SMP N 2 Banguntapan Bantul,” Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan, Vol. 5,

No. 5 (2016), h.66 14

Alamsyah Said dan Andi Budimanjaya, 95 Strategi Mengajar Multiple Intelligences

(Jakarta:PT Fajar Interpratama Mandiri, 2016), h.59

Page 24: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

Sehingga kurangnya kemampuan berbicara pada peserta didik dan masih

kurangnya keberanian mengutarakan pendapat.15

Peneliti juga melakukan pengamatan secara langsung menggunakan

lembar observasi kemampuan berbicara bahwa beberapa peserta didik masih

malu- malu jika bertanya dan berbicara di depan umum dan menurut peneliti

kemampuan berbicara pada kelas V di MIN 8 Bandar Lampung masih sangat

rendah karena kurangnya percaya diri dalam berbicara di depan umum dan

guru belum pernah menerapkan metode debat dalam melatih berbicara siswa

untuk dapat percaya diri dan berani mengemukakan pendapat.Oleh karena itu

peran pendidik sangatlah penting untuk dapat mengatasi permasalahan seperti

dipaparkan dalam hasil wawancara dan observasi. Kemampuan berbicara

sangatlah dibutuhkan untuk melatih peserta didik untuk berani berbicara di

depan umum dan mampu memberikan pendapatnya serta membangun mental

peserta didik agar tidak segan segan untuk mengutarakan pendapatnya. Saat

proses belajar mengajar denagan metode debat berbantu media audio visual,

peserta didik juga dituntut untuk mampu menghargai pendapat orang

lain.Media pembelajaran memiliki fungsi yang sangat penting yaitu sebagai

pembawa informasi dan pencegah terjadinya hambatan proses pembelajaran

sehingga informasi atau pesan dari pendidik dapat sampai kepada peserta didik

secara efektif dan efisien.16

15

Wawancara dengan Rapiqoh wali kelas V di MIN 8 Bandar Lampung,11 Desember

2018 16

Ali Mudhlofar & Evi Fatimatur Rusyidah, Desain Pembelajaran Inovatif dari Teori ke

Praktik,( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2017), h. 133

Page 25: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

Media pembelajaran sangat penting dalam kegiatan pembelajaran,

dengan adanya media pembelajaran dapat membantu peserta didik dalam

belajar dan dapat mempermudah pendidik dalam menyampaikan materi.

Manfaat dari penggunaan media ini diharapkan mampu menarik perhatian

peserta didik dan mempermudah peserta didik dalam memahami materi

pembelajaran17

Peran pendidik itu penting dalam memecahkan suatu permasalahan

seperti yang telah dijelaskan dalam proses pra penelitian. Kemampuan

berbicara sangat diperlukan sebagai perantara untuk melatih peserta didik agar

berani berbicara didepan umum, berani menyampaikan pendapat, dan

membangun mentalnya. Dari penjelasan tersebut, peneliti akan melakukan

penelitian mengenai Pengaruh Metode Debat Berbantu Media Audio Visual

Terhadap Kemampuan Berbicara Peserta Didik Kelas V MIN 8 Bandar

Lampung.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar Belakang, maka permasalahan yang ada yaitu:

1. Kurangnya kemampuan berbicara dan keberanian menyampaikan pendapat

2. Peserta didik cenderung diam saat diperintahkan menyampaikan

pendapatnya

17

Sohibum & Filza Yulina Ade, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Virtual

Class Berbantuan Google Drive, Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah, Vol. 2, 2017, h. 122.

Page 26: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

3. Belum digunakannya Metode Debat dalam proses pembelajaran

4. Pendidik masih menggunakan Metode Ceramah, Metode Tanya Jawab

5. Kurangnya peserta didik dalam memeperhatikan materi yang sedang

disampaikan pendidik ketika proses pembelajaran dikelas.

C. Batasan Masalah

Penelitian ini memfokuskan pada pembatasan masalah pokok yang dibatasi

pada:

1. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Debat

2. Dalam pelakasanaan penelitian, penulis membatasi ruang lingkup pada

peserta didik kelas V di MIN 8 Bandar Lampung

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah

pada penelitian ini yaitu adakah pengaruh metode debat berbantu media audio

visual terhadap kemampuan berbicara peserta didik Kelas V di MIN 8 Bandar

Lampung.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan daripenelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh metode debat

berbantu media audio visual terhadapkemampuan berbicara peserta didik kelas

V di MIN 8 Bandar Lampung.

Page 27: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

F. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan wawasan

dalam dunia pendidikan, tentang pengaruh metode debat berbantu media

audio visual terhadap kemampuan berbicara peserta didik kelas V di MIN 8

Bandar Lampung

2. Secara praktis, diharapkan mampu memberikan hal positif bagi:

a. Sekolah

Sebagai salah satu metode yang dapat membantu mendukung

terwujudnya kelas yang demokratis sesama peserta didik kelas V dan

dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan berbicara.

b. Pendidik

Dapat membantu pendidik dengan memberikan pengetahuan baru bahwa

metode debat dapat menunjang kemampuan berbicara dan juga

mengajarkan untuk saling menghormati dan menerima pendapat yang

berbeda.

c. Peserta didik

1) Membantu meningkatkan rasa percaya diri untuk meningkatkan

kemampuan berbicara.

2) Proses pembelajaran akan berjalan aktif dan menyenangkan karena

setiap peserta didik memiliki kesempatan yang sama.

3) Meningkatkan keberanian peserta didik dalam berpendapat.

Page 28: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

4) Meningkatkan kemampuan berbicara sekaligus kemampuan berpikir

peserta didik

Page 29: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kerangka Teorisis

1. Metode Debat

Metode pembelajaran merupakan ilmu yang mempelajari tahapan untuk

mengimplementasikan kegiatan yang tersusun dari lingkungan yang terdiri dari

seorang pendidik dan peserta didik untuk saling berkomunikasi dalam

melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar mengajar di dalam kelas

dapat berjalan dengan baik dan tujuan dari proses sebuah pembelajaran dapat

tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh guru.18

Metode pembelajaran debat merupakan metode pembelajaran yang lebih

banyak melibatkan peserta didik dalam mengakses berbagai informasi dan

pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas,

sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan

kompetensinya.

Menurut silberman Debat merupakan salah satu cara untuk mengikat

informasi yang baru kemudian menyimpannya dalam otak. Hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam pembelajaran debat adalah:

a. Tujuan pembelajaran aktif adalah untuk mengembangkan kemampuan

berpikir analitis dari peserta didik dan kapasitas peserta didik untuk

18

Ali Mudhlofir, Evi Fatimatur, Desain Pembelajaran Inovatif (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2017), h. 105

Page 30: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

menggunakan kemampuan tersebut pada materi-materi pelajaran yang

diberikan

b. Peserta didik harus diberitahu apa yang akan dilakukan

c. Memberikan pengarahan yang jelas dalam diskusi

d. menerima semua pendapat yang berkembang dan beri kesempatan yang

sama kepada pendapat orang lain

e. menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan kondusif

f. menunggu sampai beberapa peserta didik mengutarakan pendapat

sebelum pendidik memberikan komentar

g. Membuat rangkuman dan hal-hal penting yang menjadi pendapat peserta

didik serta kembalikan ke dalam diskusi untuk dapat mengundang

pendapat dari orang lain.

h. mempertimbangkan teknik pembelajaran aktif yang dipergunakan

i. saat menemukan topic bahasan penting yang menjadi bahasan dalam

materi pelajaran dan berikan penjelasan lebih lengkap dan arahkan

diskusi pada topic pembahasan berikutnya19

Proses mengajar dan belajar yang dilakukan di lingkungan sekolah

memerlukan variasi mengajar yang harus dikuasai oleh seorang pendidik

lebih interaktif dan dinamis. Disamping itu, dengan menggunakan

berbagai variasidalam mengajar juga dapat membantu peserta didik

dalam menyelesaikan perkembanganya pada fase remaja berdasarkan

psikologi individu.

19

Erni Fatmawati, Imron Setiawan, “Pengaruh Metode Pembelajaran Debat Aktif

Terhadap Hasil Belajar Siswa SMAN 1 Belitang Hilir”, Jurnal Pendidikan Vol. 11 No. 2 (2017),

h. 76

Page 31: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

Menurut Malvin L Sibermen metode ini mengarahkan siswa untuk

melakukan diskusi di dalam kelas. Dengan menggunakan metode debat

aktif, siswa dituntut untuk menyampaikan pendapat melalui debat antara

kelompok.20

Isnawati mengemukakan bahwa debat ialah beradu pendapat

atau argumen antara kelompok ataupun peroragan dan bertujuan untuk

mencapai kemenangan disatu pihak.

Nurdin menyatakan bahwa debat dapat meningkatkan keberanian

peserta didik agar dapat berbicara, menanggapi pendapat, berpendapat,

menghargai pendapat secara maksimal. Febyrana menerangkan jika

metode debat yang diterapkan berdasarkan prosedur yang ada akan

meningkatkan kemampuan berbicara dan mampu membuat peserta didik

berani mengkungkapkan pendapat di depan umum.

a. Manfaat dan Tujuan Metode Debat

Menurut Santoso berbagai macam manfaat kegiatan pembelajaran

yang dilakukan oleh peserta didik. Santoso menunjukkan bahwa program

tersebut mampu memberikan sumbangan yang signifikan bagi peserta

didik, khususnya bagi pengembangan kurikulum dan bahkan bagi

masyarakat.21

Sampai sekarang, terdapat beberapa macam metode

pembelajaran yang digunakan dari turunan metode kooperatif. Metode

yang sering dipergunakan dalampembelajaran ialah debat.Metodedebat

20

Makmur nurdin, “ Penerapan Metode Debat Aktif Untuk Meningkatkan Kemampuan

Berdiskusi Mahasiswa Dalam Pembelajaran Konsep dasar PKn di Pgsd Upp Bone Fip

Umm”,Jurnl publikasi pendidikan,, Vol. 6, No.1 (2016), h. 2 21

Mai Yuliastri Simarmata, Saptiana Sulastri, “Pengaruh Keterampilan Berbicara

Menggunakan Metode Debat Dalam Mata Kuliah Berbicara Dialek Pada Mahasiswa Ikip Pgri

Pontianak”, Jurnal Pendidikan Bahasa Vol. 7 No. 1 (2018), h. 53

Page 32: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

dipergunakan pendidik untuk menumbuhkembangkan pola berfikir kritis

dan kemampuan bekerjasama antara peserta didik dalam kelompok.

Tujuan dari pelaksanaan debat adalah untuk melatih peserta didik

untuk mencari argumentasi yang kuat untuk memecahkan suatu masalah

yang kontroversial serta memiliki sikap demokratis dan saling

menghormati terhadap perbedaan pendapat. Sikap demokratis ini sangat

ditekankan mengingat negara kita berlandaskan asas musyawarah untuk

mencapai mufakat. Sikap ini juga harus dimiliki oleh peserta didik agar

mampu menerapkannya dilingkungan sekolah dan dikehidupan sehari

hari.

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dalam menerapkan metode debat

di dalam proses belajar mengajar antara lain sebagai berikut :

1) Meningkatkan kemmapuan peserta didik dalam berfikir kritis,

berkomunikasi lisan dan berargumen.

2) Peserta didik akan ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran

3) Peseerta didik secara mandiri mencari, mengumpulkan, mengolah

dan

4) Menganalisis informasi informasi yang diperlukan.

b. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Debat

Beberapa kelebihan dari metode pembelajaran debat ,diantaranya adalah

sebagai berikut.

Page 33: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

1) Memantapkan pemahaman konsep peserta didik terhadap materi

pelajaran yang telah diberikan

2) Melatih peserta didik untuk bersikap kritis terhadap semua teori yang

telah diberikan

3) Melatih peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat

Kekurangan dalam metode pembelajaran debat, di antaranya adalah

sebagai berikut:

1) Perlunya tema yang mudah dipahami oleh peserta didik

2) Terjadi debat kusir yang tak kunjung selesai bila guru tidak

menengahi

3) Perataan peserta didik dalam kelompok terkadang tidak heterogen

Menghabiskan banyak waktu untuk melakukan sesi debat antar

kelompok

4) Ketika menyampaikan pendapat saling berebut

5) Tema haruslah dapat diperdebatkan

6) Peserta didik yang pandai berargumen akan selalu aktif tapi yang

kurang pandai berargumen hanya diam dan pasif.22

c. Langkah- Langkah Metode Debat

Menurut Malvin L. Silberman metode debat dapat dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

22

Jumanta Hamdayama, Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter,

(Bogor:Penerbit Ghalia Indonesia,2015),h. 109.

Page 34: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

1) Susunlah sebuah pernyataan yang berisikan issue controversi tekait

mata pelajaran

2) Peserta didik terbagi menjadi dua tim, beri posisi pro dan kontra

secara acak

3) Buat dua sub sampai empat sub pada masing-masing kelompok.

4) Tempatkan dua sampai empat kursi (tergantung banyaknya sub

kelompok yang dientuk pada tiap pihak) tiap juru bicara pro duduk

berhadapan dengan juru bicara kontra. Mulai debat dengan meminta

jurubicara mengutarakan pendapatnya, hal ini dinamakan “argumen

pembuka”.

5) Setelah mendengarkan argmen pembuka maka hentikan debatdan

suruh peserta didik kembali pada sub awal. Etelah itu perintahkan sub-

sub kelompok uuk menyusun strategi untuk melawan argumen lawan.

Perintahkan sub kelpok memilih juru bicara.

6) Kembali ke “debat”. Perintahkan para juru bicara, yang duduk

berhadap-hadapan, untuk memberikan “argumen tandingan.” Ketika

debat berlanjut (pastikan untuk menyelang-nyeling antara kedua belah

pihak), anjurkan siswa lain untuk memberikan catatan yang memuat

argumen tandingan atau bantahan kepada pendebat mereka. Juga,

anjurkan mereka untuk memeberi tepuk tangan atas argument yang

disampaikan oleh perwakilan tim debat mereka.

7) Bila anda rasa perlu, akhirilah debat. Tanpa menyebutkan

pemenangnya, perintahkan peserta didik untuk kembali berkumpul

Page 35: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

membentuk satu lingkaran. Pastikan untuk mengumpulkan peserta

didik dengan meminta peserta didik duduk bersampingan dengan

peserta didik dari pihak lawan. Setelah itu perintahkan utuk berdiskusi

mengenai hal yang merekaapatan setelah melakukan debat. Dan

perintahkan peserta didik untuk mengenali mana argumen terbaik dari

kedua belah pihak.23

2. Metode Role Playing

a. Manfaat dan Tujuan Metode Role Playing

Metode Rol Playing merupakan suatu cara penguasaan bahan-bahan

pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa.

Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan

memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini

umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal ini bergantung kepada apa

yang diperankan.

Wicaksono menyatakan bahwa metode role playing memiliki dua macam

pengertian. Pertama, bermain peran merupakan suatu peran tertentu. Peran

tersebut sesuai dengan tokoh yang telah ditulis dalam scenario, dan tujuan

dari bermain peran ini adalah untuk memberikan hiburan pada orang lain.

Kedua, metode bermain peran merupakan suatu kegiatan yang bersifat

sosiologis yang ditunjukkan oleh seseorang, ditentukan oleh norma norma

social yang hidup di masyarakat.

b. Kelebihan Metode Role Playing

23

Melvin L Siberman, Active Learning: 101 cara belajar siswa-siswa aktif (bandung,

nuansa cendidikia, 2017) h.141

Page 36: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

1. Permainan yang diperlukan sendiri, membantu dalam memahami masalah

masalah yang sedang dihadapi

2. Bagi peserta yang memainkan peran sebagai orang lain, maka peserta

tersebut dapat menempatkan dirinya sendiri seperti watak dari karakter yang

dimainkan

3. Mampu merasakan perasaan yang dialami oleh orang lain. Hal tersebut

mampu menumbuhkan sikap saling memperlihatkan orang lain.

c. Kekurangan Metode Role Playing

1. Apabila pendidik tidak mengusai metode bermain peran dalam setiap sesi

yang diadakan dalam pelatihan, maka akan menjadikan metode bermain

peran ini menjadi tidak berhasil

2. Langkah langkah dalam metode bermain peran yang tidak dipahami dengan

baik, dapat menimbulkan kekacauan selama kegiatan berlangsung

d. Langkah Langkah Metode Role Playing

1. Pendidik perlu untuk menyusun atau menyiapkan tentang scenario yang

akan ditampilkan dikelas

2. Pendidik membentuk peserta didik dalam beberapa kelompok

3. Pendidik memberikan penjelasan pada peserta didik tentang

kompetensinkompetensi yang ingin dicapai melalui kegiatan pembelajaran

role playing

4. Pendidik memanggil peserta didik yang telah ditunjuk untuk memainkan

scenario yang telah disiapkan oleh pendidik

Page 37: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

5. Masing masing peserta didik berada dalam kelompoknya, kemudian peserta

didik tersebut melakukan pengamatan pada peserta didik yang sedang

memperagakan scenarionya

6. Pendidik meminta masing masing kelompok untuk menyusun dan

menyampaikan hasil kesimpulan berdasarkan scenario yang dimainkan oleh

kelompok lain

7. Pada langkah terakhir ini, pendidik memberikan kesimpulan dari kegiatan

role playing yang dilakukan bersama peserta didik. Kesimpulan yang

diberikan oleh pendidik bersifat umum.

e. Tujuan Metode Role Playing

Tujuan dari metode role playing atau bermain peran, yaitu mengajarkan

tentang empati kepada peserta didik. Peserta didik diajak untuk mengalami dunia

dengan cra melihat dari sudut ponding orang lain. Peserta didik diminta untuk

membayangkan dirinya diposisi orang lainagar bias menyelami perasaan dan

sikap yang ditunjukkan oleh orang lain, memahami dan peduli terhadap tujuan

dan perjuangan dari orang lain, dan mecoba untuk berperan yang tidak biasa.

Dalam artian memainkan peran orang lain yang mungkin dapat berbeda dengan

karakteristik yang ada dalam dirinya.

Pengalaman belajar yang diperoleh dari metode ini meliputi, kemampuan kerja

sama, komunikatif, dan menginterprestasikan suatu kejadian melalui bermain

peran ,peserta didik mencoba mengeksplorasi hubungn-hubungan antar manusia

dengan cara meragakan dan mendiskusikannya, sehingga secara bersama-sama

Page 38: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

para peserta didik dapat mengeksplorasi perasaan-perasaan, sikap-sikap, nilai-

nilai,dan berbagai strategi pemecahan masalah.

Shaftel mengemukakan tahapan pembelajaran bermain peran meliputi: 1)

menghangatkan suasana dan memotivasi peserta didik, 2) memilih peran, 3)

menyusun tahap-tahap peran, 4) menyiapkan pengamat, 5) menyiapkan pengamat,

6) tahap pemeranan, 7) diskusi dan evaluasi tahap diskusi dan evaluasi tahap I, 8)

pemeranan ulang, 9) diskusi dan evaluasi tahap II,dan 10) membagi pengalaman

dan pengambilan keputusan.24

Menurut Wina Sanjaya, metode role playing atau bermain peran adalah metode

pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi

peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual, atau kejadian-kejadian

yang mungkin muncul pada masa mendatang.25

Jadi dapat disimpulkan bahwa

Metode role playing adalah metode yang dilakukan oleh dua orang siswa atau

lebih dengan cara mengarahkan peserta didik untuk memainkan suatu peran sesuai

dengan peran yang telah berikan oleh pendidik dalam suatu peristiwa.

3. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahsa latin “Medius” yang berarti tengah, perantara

atau pengantar. Dalam bahasa Arab, diartikan perantara atau pengantar pesan

dari pengirim kepada penerima pesan. Media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, merangsang fikiran, perasaan, dan

24

Jumanta Hamdayama, Op.Cit, h. 190. 25

Ernani dan Ahmad Syarifuddin, “Pengaruh Metode Role Playing Terhadap

Keterampilan Berbicara Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V di Madrasah

Ibtidaiyah Wathoniyah Palembang”. Jurnal Ilmiah PGMI, Vol. 2, No. 1 (2016), h. 31-32

Page 39: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

kemauan dalam komunikasi antara pendidik dengan peserta didik sehingga

dapat mendorong terjadinya proses belajar dan pembelajaran.

Media pembelajaran menempati posisi yang sangat penting bagi

keberhasilan proses belajar dan pembelajaran. Pemakaian atau pemilihan

media pembelajaran yang tepat dalam proses belajar dan pembelajaran dapat

membangkitkan minat dan keinginan yang baru, motivasi dan rangsangan

kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh pengaruh psikologis terhadap

peserta didik.26 Jadi, media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat

menyalurkan pesan dan komunikasi antara peserta didik dan pendidik sehingga

terjadi proses pembelajaran. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dapat

membangkitkan motivasi belajar peserta didik, dan dapat memudahkan

pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran.

Menurut Miarso, media dapat diartikan segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk menyalurkan pesan, yang dapat menstimulus pikiran, perasaan, perhatian

dan kemauan peserta didik untuk belajar. Dalam studi komunikasi, istilah

media sering dikaitkan pada kata massa yang bentuknya dapat dilihat dalam

bentuk surat kabar, majalah, radio, televisi, computer, internet, dan lain

sebagainya. Seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi, media menjadi

suatu kajian yang menarik dan banyak diminati pada seluruh disiplin ilmu

walaupun dengan penanaman yang sedikit berbeda.

Media mengacu pada segala sesuatu yang berfungsi untuk membawa dan

menyampaikan informasi anatara sumber dan penerima informasi. Istilah

26

Syafruddin Nurdin & Andriantoni, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2016), h. 119_120

Page 40: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

media juga sering dipakai secara bersamaan dengan teknologi pembelajaran.

Hal ini dapat dimaklumi karena dalam perkembangan awal teknologi

pembelajaran memberikan penekanan pada tiga unsur utama yaitu guru,

kaparduan buku teks.27 Jadi, media atau media pembelajaran adalah semua

bentuk peeralatan agar peserta didik dapat menerima pengetahuan dengan

efektif dan efesien. Selain itu, agar menciptakan suasana lingkungan belajar

dapat terbangun dengan baik.

b. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Secara umum media pembelajaran mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalitas, sehingga

mempermudah peserta didik dalam memahami pesan tersebut

2. Mengatasi keterbatasan ruang waktu dan daya indra

3. Menarik perhatian peserta didik dalam proses belajar mengajar

4. Menimbulkan semangat belajar pada peserta didik

Manfaat media pembelajarandalam proses belajar mengajar adalah sebaga berikut

:

1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar

2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih dipahami

oleh peserta didik

27

Muhammad Yaumi, Media & Teknologi Pembelajaran (Jakarta : Prenamedia

Grup,2018) h.5

Page 41: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak hanya komunikasi verbal

melalui penuturan kata kata pendidik, sehingga peserta didik tidak bosan

dan pendidik tidak kehabisan tenaga

4. Peserta didik dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar, peserta didik

tidak hanya mendengar uraian pendiidk tetapi juga aktifitas lain seperti

mengamati, melakukan, mendesmonstrasikan, dan lain lain.

5. Penyampaian mteri pelajaran dapat diseragamkan, setiap pembelajar

mungkin pelajar tertentu. Dengan bantuan media, penafsiran yang beragam

tersebut dapat dihindari sehingga dapat disampaikan kepada peserta didik

secara seragam.

6. Meningkatkan kualitas hasil belajar pembelajaran, penggunaan media bukan

hanya membuat proses pembelajaran lebih efesien, tetapi juga membantu

peserta didik menyerap materi pelajaran lebih mendalam dan utuh.

7. Media dapat membantu mengatasi keterbatasan indera manusia obyek obyek

pelajaran yang terlalu kecil, terlalu besar atau terlalu jauh, dapat kita pelajari

melalui bantuan media. 28 Media pembelajaran memiliki fungsi dan manfaat

yang sangat penting dalam proses pembelajaran, media pembelajaran dapat

memperjelas pesan pendidik kepada peserta didik, pembelajaran lebih

bervariasi dan dapat menarik perhatian peserta didik membuat peserta didik

lebih semangat dalam kegiatan pembelajaran.

c. Jenis Media Pembelajaran

28

Iwan Falahudin, “ Pemanfaatan Media Dalam Pembelajaran”, Jurnal Lingkar

Widyaiswara, Edisi 1 No.4 (Oktober_ Desember 2014).

Page 42: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

Dalam proses pembelajaran, terdapat berbagai jenis media pembelajaran

diantaranya sebagai berikut :

1) Media Visual

Media visual, merupakan media yang memilii berbagai unsur berupa garis,

bentuk, warna, dan tekstur dalam penyajiannya. Media visual dapat

ditampilkan dalam dua bentuk, yaitu visual yang menampilkan gambar

diam dan visual yang menampilkan gambar atau symbol bergerak

2) Audio Visual

Media audio visual merupakan media yang dapat menampilkan unsur

gambar dan suara secara bersamaan pada saat menkomunikasikan pesan

atau informasi. Media audio visual dapat mengungkapkan objek dan

peristiwa seperti keadaan yang sesusngguhnya

3) Multimedia

Merupakan berbagai bentuk elemen informasi yang digunakan sebagai

sarana menyampaikan tujuan tertentu. Elemen yang dimaksud diantaranya

teks, grafik, gambar, foto, animasi, audio, dan video

4) Media cetak

Media cetak merupakan media visual non proyeksi yang ditampilkan

dalam bentuk tercetak. Media cetak termasuk kelompok media yang paling

tua dan banyak digunakan dalam proses pembelajaran. Sebab media cetak

merupakan media yang praktis digunakan dan banyak tersedia diberbagai

tempat. Berikut ini merupakan beberapa contoh media cetak dalam media

visual non proyeksi yaitu buku teks, modul dan majalah. Jadi, pengajaran

Page 43: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

melalui media cetak lebih tepat menggunakan materi yang dapat menyerap

melalui pandangan yang baik dan menarik. Media cetak yang ditampilkan

harus memperhatikan elemen yang mendasarinya agar mudah dipahami.

Selain itu, penyajian media cetak menggunakan ukuran, keterkaitan,

perspektif dan warna. Ciri- ciri media pembelajaran berbasis cetak adalah

sebagai berikut:

a. Memberikan pengalaman visual

b. Memperjelas konsep abstrak

c. Mengembangkan pengetahuan

d. Membantu kegiatan peserta didik

e. Menggunakan teknik- teknik dasar visualisasi

f. Menonjolkan unsur-unsur pesan dalam visual

Pembelajaran melalui media cetak lebih tepat menggunakan materi

yang dapat menyerap melalui pandangan yang baik dan menarik dan

media cetak yang ditampilkan harus memperhatikan elemen yang

mendasarinya agar mudah dipahami.

d. Prinsip – Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran

Prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pembelajaran

pada setiap kegiatan belajar adalah bahwa media pembelajaran diarahkan untuk

mempermudah peserta didik belajar dalam upaya memahami materi

pembelajaran. Agar media pembelajaran benar-benar digunakan untuk

emmbantu kegiatan belajar peserta dikit, maka ada sejumlah prinsip yang harus

diperhatikan, yaitu:

Page 44: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

1. Media pembelajaran yang akan digunakan oleh pendidik harus sesuai dan

diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran, media pembelajaran

tersebut benar-benar diarahkan untuk emmbantu peserta diidk belajar sesuai

tujuan yang ingin dicapai

2. Media pembelajaran yang akan digunakan harus sesuai dengan materi

pembelajaran dan kekompleksitas materi pembelajaran

3. Media pembelajaran harus sesuai dengan minta, kebutuhan dan kondisi

peserta didik. Setiap peserta didik memiliki kemampuan dan gaya yang

berbeda, pendidik perlu memperhatikan setiap kemampuan dan gaya

tersebut

4. Media pembelajaran yang digunakan harus memperhatikan efektifitas dan

efesien. Setiap media yang dirancang perlu memperhatikan efektifitas

penggunaanya.

5. Media pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru

dalam mengoperasikannya. Media pembelajaran secanggih apapun tidak

akan menolong tanpa kemampuan teknis mengoprasikannya. Pendidik

sebaiknya mempelajari dulu bagaimana cara menggunakan media

pembelajaran yang akan digunakan. 29

Penggunaan media pembelajaran sangat diperhatikan kegunaanya, tujuan

penggunaan media pembelajaran untuk memudahkan kegiatan pembelajaran

dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran

juga harus memperhatikan koefesiennya dan efektifitas media tersebutdan

29

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (

Jakarta: Prenamedia Group,2016), h. 173-174.

Page 45: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

pendidik juga harus mampu dalam menggunakan atau mengoperasikan

media pembelajaran yang dipakai

4. Media Audio Visual

a. Pengertian Media Audio Visual

Media audio visual merupakan media kombinasi antara audio dan visual

yang diciptakan sendiri seperti slide yang dikombinasikan dengan kaset audio.

Media audio visual bias memberikan banyak stimulus kepada peserta didik,

karena sifat audio visual atau sura gambar. Audio visual memperkaya

lingkungan belajar, memelihara eksplorasi, eksperimen dan penemuan,

emndorong peserta didik untuk mengembangkan pembicaraan dang

mengungkapkan pikirannya.

Menurut Wina Sanjaya media audio visual merupakan media yang mempunyai

unsur suara dan unsur gambar yang bias dilihat, misalnya rekaman video, slide,

suara dan sebagainya. Dapat disimpulkan bahwa media audio visual adalah media

kombinasi antara audio dan visual yang dikombinasikan dengan kaset audio yang

mempunyai unsur suara dan gambar tang biasa dilihat, misalnya rekaman video,

slide, suara dan sebagainya.

b. Karakteristik Media Audio Visual

Karakter media audio visual memiliki unsur suara dan unsur gambar. Jenis

media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis

media yaitu media audio visual. Dalam pendidikan dan pengajaran media audio

visual mempunyai sifat sebagai berikut :

Page 46: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

1. Kemampuan untuk meningkatkan persepsi

2. Kemampuan untuk meningkatkan pengertian

3. Kemampuan untuk meningkatkan transfer atau pengalihan belajar

4. Kemampuan untuk memberikan penguatan atau pengetahuan hasil yang

dicapai

5. Kemampuan untuk meningkatkan ingatan

6. Dengan media audio visual, pembelajaran akan memberikan pengalaman

langsung dan membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan untuk

peserta didik

.

Penggunaan media audio visual dapat mempertinggi perhatian anak dengan

tampilan yang menarik. Selain itu, anak akan takut ketinggalan jalannya video

tersebut jika melewatkan dengan mengalihkan konentrasi dan perhatian, media

audio visual yang menampilkan realitas dapat memberikan pengalaman nyata

pada peserta didik saat mempelajarinnya sehingga mendorong adanya aktifitas

diri.

Menurut Oemar Hamalik pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar

mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan

motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh

pengaruh psikologis terhadap peserta didik . pesan pembelajaran yang

disampaikan pendidik tanpa menggunakan media akan teasa hambar dan tidak

akan membekas jika tidak menggunakan media. Begitupun semangat peserta didik

untuk belajar sangat rendah bahkan bias dikatakn tidak ada. Ketika pembelajaran

Page 47: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

sudah mencapai titik jenuh dan tidak ada semangat peserta didik untuk

melanjutkan kegiatan belajar, maka kehadiran sebuah media akan terasa sangat

membantu dan sangat diperlukan.30

c. Kelebihan dan Kekurangan Media Audio Visual

Kelebihan media audio visual adalah pemakaiannya tidak membosankan,

hasilnya lebih mudah untuk dipahami, dan informasi yang diterima lebih jelas dan

cepat dimengerti. Sedangkan kelemahan media audio visual adalah suaranya

terkadang tidak jelas, pelaksanaanya cukup waktu yang cukup lama, dan biayanya

relative lebih mahal.31

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain media audio visual dibagi

menjadi dua yaitu:

1. Audio-visual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar

seperti bingkai suara (sound slide).

2. Audio-visual gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan

gambar bergerak seperti film dan video.

Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan

hiburan, dokumentasi dan pendidikan. Film dan video dapat menyajikan

informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit,

mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan

30

Ahmad Fujiyanto dan Asep Kurnia Jayadinata, “ Penggunaan Audio Visual Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hubungan Antar Makhluk Hidup” Jurnal Pena

Ilmiah, Vol.1 No. 1 (2016), h. 26 31

Hasmiana Hasan, “ Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Ketuntasan Belajar

IPS Materi Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikai dan Transportasi Pada Siswa Kelas IV

SD Negeri 20 Banda Aceh” Jurnal Pesona Dasar, Vol. 3. No.4 (2016), h. 26

Page 48: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

mempengaruhi sikap.32

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara

harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

Gerlach mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar

adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat

siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam

pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara

lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung

diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,

memproses dan menyusun kembali informasi visual dan verbal.

Media Audio Visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan

pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting yang

diperlukan dalam media audio visual adalah penulisan nasakah dan storyboard

yang memerlukan persiapan yang banyak, rancanagan dan penelitian.Naskah yang

menjadi bahan narasi disaring dari isi pelajaran yang kemudia disintesis ke dalam

apa yang ingin ditunjukkan dan dikatakan. Narasi merupakan penuntun bagi tim

produksi untuk memikirkan bagaimana video menggambarkan atau visualisasi

materi pelajaran. Pada awal pelajaran media harus mempertunjukkan sesuatu yang

dapat menarik perhatian semua siswa. Hal ini diikuti dengan jalinan logis

keseluruhan program yang dapat membangun menuntun kepada kesimpulan atau

32

Joni Purwono dan Sri Yutmini, “ Penggunaan Audio Visual Pada Mata Pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan “ Jurnal Teknologi

Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 2. No. 2 (2014),h. 131

Page 49: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

rangkuman. Kontinuitas program dapat dikembangkan melalui penggunaan cerita

atau permasalahan yang memerlukan pemecahan.33

5. Media Poster

a. Pengertian Media Poster

Media Poster merupakan salah satu media grafis yang paling tampak

kekuatannya sebagai media penyampai pesan. Media grafis adalah media visual

yang menyajikan fakta,ide, dan gagasan melalui kata-kata, kalimat, angka-

angka, dan berbagai symbol atau gambar. Media ini berfungsi menyalurkan

pesan dari sumber pesan ke penerima pesan, menarik perhatian, memperjelas

sajian ide, mengilustrasikan fakta yang tidak cepat dilupakan sehingga mudah

diingat jika diilustrasikan secara grafis atau melalui proses visualisasi,

sederhana serta mengutamakan indra penglihatan dengan menuangkan pesan

symbol komunikasi visual dan symbol pesan yang perlu dipahami.

Menurut Dina Indriyana poster yaitu sajian kombinasi visual yang jelas,

mencolok, dan menarik dengan yang sudah ada. Poster memiliki kekuatan

untuk dicerna oleh orang yang melihat karena poster lebih menonjolkan

kekuatan pesan, visual dan warna. Poster dapat berupa gambar yang memiliki

warna yang menarik sehingga dapat menangkap perhatian peserta didik dengan

menanamkan suatu makna tertentu.34

Berdasarkan kutipan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa poster

merupakan obyek gambar dalam ukuran besar sebagai media pengajaran yang

33

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015), h. 91 34

Megawati, “Pengaruh Media Poster Terhadap Hasil Belajar Kosa Kata Bahasa Inggris, Jurnal

Getsempena English Education, Vol. 4, No. 2 (2017), h. 111

Page 50: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

diberi warna yang kuat serta makna yang terkandung didalamnya sehingga

peserta didik yang melihat mudah mengingatnya. Poster yang dibuat untuk

pendidikan pada prinsipnya merupakan gagasan yang diwujudkan dalam

bentuk ilustrasi obyek gambar yang disederhanakan dan dibuat dengan ukuran

besar.

6. Kemampuan Berbicara

a. Definisi Kemampuan Berbicara

Berbicara merupakan keterampilan berbahasa yang berkembang pada

kehidupan anak, yang hanya didahului oleh keterampilan menyimak, dan masa

tersebutlah kemampuan berbicara dipelajari.Berbicara sudah berhubungan erat

dengan perkembangan kosakata yang diperoleh oleh peserta didik melalui

kegiatan menyimak dan membaca.35

Menurut suhendar berbicara merupakan proses perubahan wujud pikiran/

perasaan menjadi wujud ujaran. Sebagai suatu proses tentu banyak alat dan

cara yang diperlukan dalam melakukan kegiatan berbicara. Kegiatan berbicara

yang baik di lakukan melalui tahapan-tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap

pelaksanaan dan tahap evaluasi.36

35

Henry Guntur Tarigan, Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. (Bandung:

CV Angkasa.2015).h. 3 36

Siti Anisatun Nafi’ah, Model- Model Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI.

(Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2018), h. 163

Page 51: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

Keefektifan berbicara terdiri dari dua faktor yaitu faktor kebahasaan dan

faktor non kebahasaan.Untuk dapat menghindari kebiasaan penilaian

berdasarkan kesan umum, dibawah ini diberikan pedoman penilaian kegiatan

berbicara berdasarkan faktor-faktor penunjang tersebut. Kemampuan berbicara

memerlukan latihan dan bimbingan yang intensif, penilaian hendaknya jangan

mengukur dan meniliai satu kegiatan saja, tetapi berlanjut dan bertujuan

memperbaiki kegiatan selanjutnya.

Faktor kebahasaan terdiri dari:

1) Pelafalan dan intonasi, meliputi: pengucapan konsonan,penempatan

persendian, pengucapan vokal, penggunaan irama/nada, penempatan

tekanan.

2) Penggunaan kata, peliputi: pilihan ungkapan, tata bentukan, pilihan kata,

dan variasi kata.

3) Susunan kalimat, meliputi: susunan kalimat, dan struktur kalimat.

Faktor non kebahasaan terdiri dari: semangat, kelancaran, keberanian, gerak-

gerik, pandangan mata, mimic, gagasan, keterbukaan, dan penugasan topik.37

Menurut Tarigan berbicara adalah sebuah kemampuan melafalkan bunyi

dan artikulasi atau kata untuk menyatakan, mengekspresikan, menyampaikan

gagasan dan pikiran. Berbicara ialah suatu sistem tanda yang bisa didengarkan

37

Erma Andhika Sari, “ Penerapan Model Tgt (Teams Games Tournaments) Sebagai

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas X-b SMA Ma’arif Pandaan-Pasuruan

Tahun Ajaran 2008/2009”, Jurnal Artikulasi, Vol. 12, No. 2 (2013),h. 2

Page 52: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

dan terlihat menggunakan jaringan otot manusia untuk tersampaikannya ide-ide

yang dikombinasikan.38

Berbicara merupakan berkata, bercakap, berbahasa atau melahirkan

pendapat dengan perkataan, tulisan dan sebagainya atau berunding

.Kemampuan berbicara perlu dimiliki setiap orang, kemampuan ini tidak di

dapat secara turun temurun melainkan melalui latihan dan bimbingan yang

teratur.Tujuan berbicara dapat dibagi atas tujuan umum dan tujuan khusus.39

Menurut Vygotsky bicara merupakan pusat terpenting pada proses belajar.

Berbicara berkaitan erat dengan perkembangan kognitif. Berbicara sangat

diperlukan untuk melatih kemampuan pengelolaan pikiran. Bicara merupakan

simbolik dengan apa kita berkomunikasi.40

Kemampuan dalam berbicara tidak

akan menjadi baik tanpa dilatih, semakin sering dilatih maka akan semakin

baik pula kemampuan berbicara yang dimiliki.

Dunia pendidikan, peserta didik dilatih untuk terampil dalam berbahasa

dan berbicara dalam pembelajaran. Peserta didik haruslah dapat

mengungkapkan gagasannya. Peserta didik juga haruslah dapat menjawab

pertanyaan dan memberikan pertanyaan dengan baik pada saat pembelajaran

berlangsung. Pada saat melakukan diskusi peserta didik harus terampil

mengutarakan pendapat, menyanggah pendapat lawan, mempertahankan

38

Lalita Melasarianti, “ Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Debat

Plus Pada Mata Kuliah Berbicara” Jurnal Ilmiah Lingua Idea, Vol. 9, No. 1 (2018),h. 24 39

Noni Risnawell, “ Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa dengan Media

Gambar Seri”, Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia, Vol. 1, No. 1 (2015), h. 27 40

Erwin Putera Permana, “ Pengembangan Media Pembelajaran Boneka Kaus Kaki

Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas II Sekolah Dasar”, Jurnal Profesi

Pendidikan Dasar, Vol.2, No. 2 (2015), h. 134

Page 53: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

pendapatnya, dan mempengaruhi pemikiran lawan untuk mengikuti alur

pendapatnya.41

b. Tujuan Berbicara

Berbicara bertujuan agar berkomunikasi menjadi efektif dan dapat

tersalurkannya gagasan yang akan disampaikan. Pembicara harus memahami hal

yang akan disampaikan akan tersampaikan kepada pendengar.

Menurut Tarigan tujuan umum berbicara ialah terbagi menjadi lima golongan,

yakni:

1) Menghibur

Pembicara dapat menarik perhatian si pendengar dengan berbagai spontanitas,

humor, kisah jenaka, menggairahkan, petualangan, dsb.

2) Menginformasikan

Memberikan informasi dan melaporkan jika guru

a. menguraikan, menginterpretasikan, dan menafsirkan sesuatu

b. menjelaskan kaitan

c. menjelaskan suatu proses

d. menyebarkan, memberikan, dan menanamkan suatu pengetahuan

3) Menstimulasi

Dalam berbicara haruslah pandai dalam mempengaruhi, merayu, dan

meyakinkan pendengar.

4) Menggerakkan

41

Aneja Nejawati, “ Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Dengan

Menerapkan Metode Show And Tell Pada Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia”, Jurnal

Ilmiah Fkip Universitas Subang, Vol. 3, No. 2 (2017),h. 1

Page 54: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

Dalam berbicara menggerakkan diperlukan tokoh masyarakat, berwibawa,

dan merupakan panutan.

c. Jenis- Jenis Berbicara

1) Berbicara di muka umum

a. Berbicara dalam situasi yang bersifat memberitahukan atau melaporkan,

bersifat informatif (informative speaking).

b. Berbicara dalam situasi yang bersifat membujuk, mengajak atau

meyakinkan (persuasive speaking).

c. Berbicara dalam situasi yang bersifat merundingkan dengan tenang dan

hati-hati (deliberate speaking).

2) Diskusi kelompok

a. Kelompok resmi (formal)

b. Kelompok tidak resmi (non formal)

c. Prosedur parlementer

d. Debat

d. Kesulitan Berbicara Pada Peserta Didik

1. Demam panggung

2. Ada keraguan tentang kata yang akan diucapnya

3. Sulit mengingat kata Malu42

e. Hambatan Dalam Berbicara

42

Siri Anisatun Nafi’ah,Op.Cit,h. 175

Page 55: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

Resmini mengemukakan bahwa hambatan tersebut terdiri dari hambatan yang

datangnya dari pembicara sendiri (internal) dan hambatan yang datangnya dari

luar pembicara (eksternal).

1. Hambatan Internal

Hambatan internal adalah hambatan yang muncul dari dalam diri pembicara.

Hal-hal yang dapat menghambat kegatan berbicara ini sebagai berikut:

a) Penguasaan komponen kebahasaan.

b) Ketidak sempurnaan alat ucap43

Kesulitan dalam berbicara, seperti hal nya kesulitan dalam menyimak,

disebabkan oleh berbagai factor.Salah satu factor yang menimbulkan kesulitan

dalam berbicara adalah yang datang dari teman bicara.Seperti kita ketahui,

dalam setiap kegiatan berbicara teman bicara menafsirkan makna pembicaraan

agar komunikasi dapat berlangsung terus sampai tujuan pembicaraan tercapai.

Apabila teman bicara tidak dapat menangkap makna pembicaraan, maka

komunikasi terputus atau dengan kata lain tujuan komunikasi tidak tercapai.44

B. Penelitian Relavan

Beberapa penelitian mengenai metode pembelajaran debat aktif yang telah

dilakukan dan dapat dijadikan kajian dalam penelitian ini yaitu penelitian dari:

1. Penelitian yang di lakukan oleh Ganeswari Arumpoko dari Universitas

Negeri Semarang dengan judul “Keefektifan Metode Debat Terhadap

43

Cicih Suarsih, Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Dengan

Menerapkan Metode Show And Tell Pada Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia, Jurnal

Penelitian Guru Fkip Universitas Subang, Vol 1 No 1 2018,h. 5-7 44

Slamet, Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah dan Kelas

Tinggi Sekolah Dasar (Surakarta: Penerbitan dan Percetakan UNS, 2014),h. 89

Page 56: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

Kemampuan Berargumentasi dan Hasil Belajar IPS Materi Proklamasi

Kemerdekaan Siswa kelas V SDN Adiswerna 01 Kabupaten Tegal” yang

memperoleh hasil pembelajaran debat aktif terhadap kemampuan

berargumentasi peserta didik pada mata pelajaran IPS dengan materi

proklamasi kemerdekaan kelas V SDN Adiswerna 01 kabupaten tegal.45

sedangkan dalam penelitian ini penulis mencoba melakukan pembelajaran

metode debat aktif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V di Min 8

Bandar Lampung mata pelajaran PKn.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Nadia Rizky Amalia dari UIN Raden Intan

Lampung dengan judul “Pengaruh Strategi Debat Aktif Untuk

Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Peserta Didik Pada Mata Pelajaran

PKN Kelas V(lima) MIN 6 Bandar Lampung”.46

dari hasil penelitian

menunjukkan bahwa metodedebat dapat melatih kemampuan berbicara dan

berkomunikasi dalam pelajaran PKn kelas V di MIN 6 Bandar lampung.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Anasa Kurniati Rahayu dengan judul “

penggunaan metode debat aktif untuk meningkatkan keterampilan berbicara

siswa kelas V SD Muhammadiyah 1 Alternatif Magelang”. Hal berbeda

denganpenelitian yang akan peneliti lakukan ialah pada variabel terikat, jika

pada penelitian terdahulu menggunakan metode debat aktif untuk

meningkatkan keterampilan berbicara maka penelitian yang akan peneliti

45

Ganeswari Arumpoko, Keefektifan Metode Debat Terhadap Kemampuan

Berargumentasi dan Hasil Belajar IPS Materi Proklamasi Kemerdekaan Siswa kelas V SDN

Adiswerna 01 Kabupaten Tegal, (Tegal: Universitas Negeri Semarang,2017). 46

Nadia Rizky Amalia, Pengaruh Strategi Debat Aktif Untuk Meningkatkan Kemampuan

Komunikasi Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKN Kelas V MIN 6 Bandar Lampung,

(Lampung: UIN Raden Intan Lampung, 2018)

Page 57: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

lakukan ialah dengan menggunakan metode ini dapat melatih dan

meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan berbicara.47

Berdasarkan uraian singkat diatas, peneliti menyimpulkan bahwa

penerapan metode debat aktif sangat efektif untuk meningkatkan

kemampuan berbicara peserta didik. Penelitian penulis ini dapat melengkapi

penelitian sebelumnya, karena penelitian sebelumnya lebih terfokus pada

metode debat dan tidak menggunakan media sedangkan perbedaan

penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah berfokus pada metode

debat berbantu media audio visual terhadap kemampuan berbicara peserta

didik pada tingkat sekolah dasar dan terfokus pada peserta didik kelas

V(lima) MIN 8 Bandar Lampung.

C. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir dalam penelitian merupakab kesimpulan untuk mengetahui

adanya hubungan antara variable variable yang ada dalam penelitian menurut

teori uma mengemukakan bahwa kerangka berfikir merupakan model konseptual

tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai factor yang telah

diidentifikasikan sebagai masalah.

Metode merupakan suatu proses penyampaian materi pendidikan kepada

peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan teratur oleh tenaga pengajar

atau guru. Seorang guru harus bias menerapkan metode yang tepat dalam

kegiatan belajar mengajar, sesuai dengan karakter para peserta didik. Dengan

47

Anasa Kurniata Rahayu, penggunaan metode debat aktif untuk meningkatkan

keterampilan berbicara siswa kelas V SD Muhammadiyah 1 Alternatif Magelang,(Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta, 2015)

Page 58: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

begitu, proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan dan peserta didik

dapat menyerap pelajaran dengan lebih mudah.

Metode ialah salah satu factor pendukung yang sangat penting adalah proses

pembelajaran dan sudah seharusnya metode dimanfaatkan keberadaanya dalam

proses pembelajaran agar peserta didik menjadi lebih termptivasi dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran. Metode pembelajaran yang menarik dapat

digunakan dalam kemampuan berbicara adalah metode debat, metode debat

mempunyai langkah langkah yang menarik dan dapat menarik minat peserta

didik dalam kemampuan berbicara.

Melalui metode ini peserta didik diharuskan untuk memberikan argumennya

terhadap topik permasalahan yang diperdebatkan. Dengan topik yang menarik

perhatian peserta didik, peerta didik akan terus mengikuti proses pembelajaran

hingga akhir. Selain itu juga akan memunculkan keingintahuan peserta didik

terhadap permasalahan tersebut. Proses debat membuat peserta didik

menggunakan kemampuan berfikirnya dalam menganalisis permasalahan yang

diperdebatkan. Suatu debat dapat menjadi metode pembelajaran yang efektif bagi

peserta didik untuk meningkatkan pemikiran dan perenungan peserta didik.

Metode debat merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif,dimana seetiap

peserta didik dilibatkan secara aktif untuk ikut berdebat dan dengan metode ini

juga aka membantu peserta didik dalam kecakapan berkomunikasi, rasa saling

menghargai pendapat dari orang lai serta mampu menggali pendapat yang

berbeda dari sudut pandang yang berbeda.

Page 59: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

Pemanfaatan metode debat dalam proses pembelajaran akan sangat

mempengaruhi kemampuan peserta didik kelas V MIN 8 Bandar Lampung yang

dilihat masih kurang opyimal, sehingga kemampuan berbicara da pembelajaran

didalam kelas dilihat masih kurang menyenangkan dengan pross pembelajaran

yang seperti biasa. Untuk itu, pendidik perlu menggunakan metode pembelajaran

yang dapat mempengaruhi kemampuan berbicara peserta didik semakin

meningkat dan peserta didik semakin giat belajar.

Page 60: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

Berikut bagan kerangka berfikir:

D. Hipotesis

Hipotesis ialah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

pertanyaan.48

Berdasarkan pendapat diatas maka hipotesis dalam penelitian ini

dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

Hₒ : Tidak terdapat pengaruh metode debat berbantu media audio visual

terhadap kemampuan berbicara peserta didik Kelas V di MIN 8 Bandar

Lampung

Hₐ : Terdapat pengaruh metode debat berbantu media audio visual terhadap

kemampuan berbicara peserta didik Kelas V di MIN 8 Bandar Lampung

48

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung, PT Alfabeta, 2018), 96.

Eksperimen Kontrol

Pretest Pretest

Menggunakan

Metode Role

Playing

Menggunakan Metode

Debat Postest

Analisis Data

Kesimpulan

Page 61: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Fujiyanto dan Asep Kurnia Jayadinata “ Penggunaan Audio Visual Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hubungan Antar Makhluk

Hidup” Jurnal Pena Ilmiah, Vol.1, No.1 (2016)

Ahmad Susanto. Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar (Jakarta: Fajar

Interpratama Mandiri, 2016)

Alamsyah Said dan Andi Budimanjaya. 95 Strategi Mengajar Multiple

Intelligences (Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri, 2016)

Anas Sudjino, Pengantar Statistik Pendidikan,( Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada,2017)

Ali Mudhlofir dan Evi Fatimatur Rusyidah. Desain Pembelajaran Inovatif dari

Teori ke Praktik, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2017)

Anasa Kurniata Rahayu, “Penggunaan Metode Debat Aktif Untuk Meningkatkan

Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 1 Alternatif

Magelang”,(Skripsi: Universitas Negri Yogyakarta,2015)

Aneja Nejawati. “ Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Dengan

Menerapkan Metode Show And Tell Pada Pembelajaran Bahasa dan

Sastra Indonesia”, Jurnal Ilmiah Fkip Universitas Subang, Vol. 3, No. 2

(2017)

Ayu Gustia Ningsih, Atmazaki dan Syahrul R. “Peningkatan Keterampilan

Berbicara Melalui Metode Bermain Teka Teki Siswa Kelas X MAS - TI

Tabek Gadang Kabupaten Lima Puluh Kota” , Jurnal Bahasa , Sastra dan

Pembelajaran, Vol. 1, No. (2013)

Azhar Arsyad. Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2017)

Baswan. “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Pada

Materi Susunan Pemerintahan Daerah Melalui Metode Bermain Peran Di

Kelas IV SD DDI Siboang”, Jurnal Kreatif Tadulako, Vol. 3, No. 4 (2013)

Burhan Nurgiyantoro. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi

(Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2016)

Cici Suarsih. “Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Dengan

Menerapkan Metode Show And Tell Pada Pembelajaran Bahasa Dan

Sastra Indonesia”, Jurnal Penelitian Guru Fkip Universitas Subang, Vol 1

No 1 (2018)

Desfi Adeline, Pengaruh Model Pembelajaran Take And Give Berbantu Media

Grafis Terhadap Hasil Belajar PKn Kelas V Min 10 Bandar Lampung,

Page 62: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

(Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung,

2018)

Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Kata Pena, 2016)

Erma Andhika Sari. “Penerapan Model Tgt (Teams Games Tournaments)

Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas X-b

SMA Ma’arif Pandaan-Pasuruan Tahun Ajaran 2008/2009”, Jurnal

Artikulasi, Vol. 12, No. 2 (2013)

Ernani dan Ahmad Syarifuddin, “Pengaruh Metode Role Playing Terhadap

Keterampilan Berbicara”, Jurnal Ilmiah PGMI, Vol.2, No.1 (2016)

Erni Fatmawati dan Imron Setiawan, “Pengaruh Metode Debat Aktif Terhadap

Hasil Belajar Siswa SMAN 1 Belitang Hilir”, Jurnal Pendidikan, Vol. 11,

No.2 (2017)

Erwinn Putra Permana. “ Pengembangan Media Pembelajaran Boneka Kaus

Kaki Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas II Sekolah

Dasar”, Jurnal Profesi Pendidikan Dasar, Vol.2, No. 2 (2015)

Ganeswari Arumpoko, “ Keefektifan Metode Debat Terhadap Kemampuan

Beragumentasi dan Hasil Belajar IPS Materi Proklamasi Kemerdekaan

Siswa Kelas V SDN Adiswerna 01 Kabupaten Tegal, (Skripsi : Universitas

Negeri Semarang,2017)

Hasmiana Hasan, “Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Ketuntasan

Belajar IPS Materi Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi, dan

Transportasi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 20 Banda Aceh”, Jurnal

Pesona Dasar, Vol.3, No.4 (2016)

Henry Guntur Tarigan. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

(Bandung: CV Angkasa.2015)

I Gede Putu Widarmana, I Made Yudana. “ Pengaruh Metode Debat Terhadap

Kemampuan Berbicara Dalam Bahasa Inggris Ditinjau Dari Ekspetasi

Karir Bahasa Inggris Pada Siswa Kelas XII SMAN 1 Kerambitan” Jurnal

Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 6, No.1

(2015)

Iwan Falahudin, “ Pemanfaatan amaedia dalam Pembelajaran”, Jurnal Lingkar

Widyaiswara, Vol. 1, No.4 (2014)

Joni Purwono dan Sri Yutmini, “Penggunaan Media Audio Visual Pada Mata

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Menengah Pertama Negeri

1 Pacitan”, Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Vol.2, No.2

(2014)

Page 63: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

Jumanta Hamdayama, Model Dan Metode Pembelajaran Kreatif Dan

Berkarakter (Bogor: Ghalia Indonesia, 2015)

Ketut, Gusti Ayu. “ Penerapan Model Pembelajaran Debat Aktif Untuk

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SD”, e-journal

PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Vol.4 Nomor 1 (2016)

Lalita Melasarianti. “ Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode

Debat Plus Pada Mata Kuliah Berbicara” Jurnal Ilmiah Lingua Idea, Vol.

9, No. 1 (2018)

Mai Yuliastri Simarmata dan Saptiana Sulastri, “ Pengaruh Keterampilan

Berbicara Menggunakan Metode Debat Dalam Mata Kuliah Berbicara

Dialek Pada Mahasiswa Ikip Pgri Pontianak”, Jurnal Pendidikan Bahasa,

Vol. 7, No.1 (2018)

Makmur Nurdin. “ Penerapan Metode Debat Aktif Untuk Meningkatkan

Kemampuan Berdiskusi Mahasiswa Dalam Pembelajaran Konsep dasar

PKn di Pgsd Upp Bone Fip Umm”, Jurnal Publikasi Pendidikan, Vol. 6,

No. 1 (2016)

Melvin L Siberman. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif.

(Bandung:Nuansa Cendekia,2017)

Muh. Sain Hanafy, “Konsep Belajar Dan Pembelajaran”, Jurnal Lentera

Pendidikan, Vol. 17, No.1 (2014)

Muhammad Arif. “Peningkatan Kemampuan Bertanya Melalui Metode Debat

Aktif Siswa Kelas VIII D SMP N 2 Banguntapan Bantul”, Jurnal Prodi

Teknologi Pendidikan, Vol. 5, No. 5 (2016)

Muhammad Yaumi, Media dan Teknologi Pembelajaran, ( Jakarta:

Prenadamedia Grup, 2018)

Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian

Gabungan,(Jakarta: Kencana, 2017)

Mutiara Putri Ramadhan, Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Keterampilan

Berbicara Siswa Kelas IV Min 7 Bandar Lampung Tahun Ajaran

2017/2018, (Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan

Lampung,2017)

Nadia Rizky Amalia,” Pengaruh Strategi Debat Aktif Untuk Meningkatkan

Kemampuan Komunikasi Peserta Dididk Pada Mata Pelajaran PKn Kelas

V MIN 6 Bandar Lampung”,(Skripsi : UIN Raden Intan Lampung,2018)

Page 64: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

Nidawati, “Belajar Dalam Perspektif Psikologi Dan Agama”. Jurnal Pionir, Vol.

1, No. 1 (2013)

Noni Risnawell. “ Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa dengan Media

Gambar Seri”, Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia, Vol. 1, No. 1

(2015)

Rapiqoh, Wawancara Penulis Dengan Tenaga Pendidik (MIN 8 Bandar

Lampung, 11 Desember 2018)

Riska Dewi Handayani,Yuli Yanti. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Pkn siswa Di Kelas VI

MIN Terpadu Muhammadiyah Sukarame Bandar Lampung”, Jurnal

Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar (Terampil), Vol. 4, No. 2 (2017)

Rukaesih A. Maolani dan Ucu Cahyani, Metodologi Penelitian Pendidikan

Simarmata, Mai Yuliastri dan Saptiana Sulastri, “Pengaruh Keterampilan

Berbicara Menggunakan Metode Debat Dalam Mata Kuliah Berbicara

Dialek Pada Mahasiswa Ikip Pgri Pontianak”, Jurnal Pendidikan Bahasa

Vol. 7 No. 1 (2018)

Siti Anisatun Nafi’ah. Model- Model Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI.

(Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2018)

Slamet. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah dan Kelas

Tinggi Sekolah Dasar (Surakarta: Penerbitan dan Percetakan UNS, 2014)

Sohibun dan Filza Yuliana Ade “ Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis

Virtual Class Berbantuan Google Drive” Tadris: Jurnal Keguruan dan

Ilmu Keguruan, Vol.2 (2017)

Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: PT Alfabeta, 2017)

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Bandung, PT Alfabeta, 2018)

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan

R&D (Bandung: Alfabeta, 2015)

Sulihati, “ Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Teknik Kwl Pada Siswa

Kelas V SDN Martajasah Bangkalan Semester II Tahun Pelajaran

2016/2017”, Jurnal Pendidikan, Vol. 9, No. 1 (2016)

Syarifudin Nurdin dan Andrianto, Kurikulum dan Pembelajaran,( Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2016)

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta: Prenamedia Group, 2016)

Page 65: PENGARUH METODE DEBAT BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL …repository.radenintan.ac.id/10729/1/SKRIPSI 2.pdf · PESERTA DIDIK KELAS V DI MIN 8 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

Yulianti. “Penerapan Metode Debat Pro dan Kontra Untuk Meningkatkan

Proses Pembelajaran PPKN”, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, Vol. 15, No. 1

(2018)