pengaruh metode bercerl1-jl1 terhadap...

119
PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP PENGENALAN EMOSI ANAK USIA PRA- SEKOLAH Oleh: AYI WIDIASTUTI NIM : 103070028985 Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULL,AH JAKARTA 1428 H / 2007 M

Upload: trinhlien

Post on 13-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP

PENGENALAN EMOSI ANAK USIA PRA­

SEKOLAH

Oleh:

AYI WIDIASTUTI

NIM : 103070028985

Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam

memperoleh gelar Sarjana Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UIN SYARIF HIDAYATULL,AH

JAKARTA

1428 H / 2007 M

Page 2: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

PENGESAHAN PANITIA U,JIAN

Skripsi yang berjudul PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP

PENGENALAN EMOSI ANAK USIA PRA-SEKOl.AH telah diajukan

dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Univm::;itas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 14 Agustus 2.0QZ. Skripsi ini

telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Psikologi.

Jakarta, 14 Agustus 2007

Sidang Munaqasyah

Ketua Mer ngkap Anggota,

/ 7 / .

Pra. H". Nett ~artati. M.Psi. NIP.150215 38

Penguji I

Pembimbing I

D'~~'MSi NIP.1502"15283

SP.kretaris Merangkap Anggota

Dra Hi. z,p,d~. M.Si. NIP. 150 238 773

Anggota:

Penguji II

D~F~.MSi NIP.150215283

Pembimbing II

Yunita FaP.la Nisa, M.Si, Psi.

NIP. 150 36it'i'.48

Page 3: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

Pengaruh \Vletode Bercerita Te:rhadap

l'·~ngenalan l::rnosi Anak Usia P1:a-Sekolah

Skripsi

Diajukan kepada F101!wlt2us Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat

memperoleh gelar S•mrjana Psikologi

PemiJimbing I,

J•J!P. '150 215 2e:1

Oleh.

Ayi Widi;ir.tuti

NIM : 10307rJ~l?.89<l5

Dibawah Bimbingan

Pembimbing II,

i~~ Yunita Fae\!! Nisa,J'. .. i:ll.Jft:..Si.

NIP. 1150 3t>r. 74H

Page 4: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

KATA PENGANTAR

Limpahan puji serta syukur senantiasa terpanjatkan kepada Sang Maha

Pencipta, Allah SWT, yang tiada henti mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya

kepada setiap insan. Shalawat serta salam tak lupa kita sampaikan kepada

junjungan kita Nabi akhir zaman, Nabi Muhammad saw. bE,serta keluarga dan

sahabat-sahabatnya yang telah menyampaikan risalah Allah dan

membimbing kita hingga kita dapat merasakan nikmatnya Iman dan Islam.

Alhamdulil/ah, sebuah fase dari 1·angkaian panjang proses kehidupan kembali

terlewati. Skripsi yang dijadikan sarana pembuktian intelektualitas berhasil

peneliti selesaikan. Walaupun dalam perjalana1111ya, rasa h'lah, ma/as dan

jenuh sering peneliti rasakan.

Skripsi ini tidak akan selesai tan pa ada bantuan dari individu-individu di

sekitar peneliti. Berikut ini, rangkaian ucapan terima kasih peneliti kepada

"mereka" yang memiliki andil besar, baik dalam proses perkuliahan hingga

terselesaikannya penyusunan skripsi ini. Terima kasil1 peneliti ucapkan

kepada:

1. Ora. Hj. Netty Hartati, M.Si., Oekan Fakultas Psiko/09i Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ora. Hj. Zahrotun Nihayah, M.Si., Pembantu Oekan Faku/tas Psiko/ogi

sekaligus dosen pembimbing seminar, yang karena kritik dan sarannya

peneliti dapat melanjutkan judu/ yang telah diseminarkan.

Page 5: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

..

3. Ora. Fadhilah Suralaga, M.Si., Ketua Bidang Psikologi Pendidikan

Fakultas Psikologi sekaligus dosen pembimbing I yang telah

memberikan banyak masukan yang korektif pada Sl(ripsi ini.

4. lbu Yunita Faela Nisa, M.Si., pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktu pribadinya untuk memberi koreksi pada skripsi

peneliti.

5. Seluruh staff pengajar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

bersedia membagi ilmunya selama proses perkuliahan.

6. Bu Sri dan pak Miftah, yang dengan sabar membantu menyusun nilai­

nilai peneliti yang berceceran. Juga untuk bu Syariah dan bu Nur,

terima kasih atas semangat dan nasehatnya selama ini

7. Petugas perpustakaan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan Perpustakaan Umum Gandaria, atas segala fasilitas dan

pelayanannya.

8. Kedua orang tuaku, Bapak M.Agus Purwanto dan lbu Cipriowati, yang

telah mernberikan dukungan dan selalu ikhlas mendoakan peneliti.

Tanpa mereka, mustahil peneliti dapat menjadi seperti ini. Ya Jl,llah,

sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku.

9. Adik-adikku sayang : Anto, Tias dan "si bontot" Di1·a, yang selalu

menebarkan canda ketika peneliti lelah dengan rutin.itas. Semoga

kelak kalian menjadi orang yang berguna, bail< di dunia maupun di

akhirat.

10.Alm. mbah kakung Suyarno, aim. Mbah kakung Kascli, aim. Mbah putri

Warsi dan juga mbah putri Sus, yang mengharapkan peneliti menjadi

kebanggaan keluarga. Ya, Allah, semoga aku bisa.

11. Mas ku tersayang, Arif Nur Prabowo, yang selalu setia dan sabar

memberikan dukungan serta pengorbanan yang membuat skripsi

peneliti dapat selesai tepat pada w2ktunya. Perhatian dan kasih

sayang mu selama ini, membuat hidup peneliti menjadi penuh arti.

Page 6: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

12. lbu Kepala TK Nurul Falah, lbu Titin Rustini beserta para guru yang

telah menyediakan wal<tu dan tempat serta data yang dibutuhkan

peneliti, serta tak lupa adik-adikku di TK Nurul Falah kelompok B, yang

dengan kepolosan dan keceriaannya menjadikan skripsi ini terwujud.

13. Yeyen dan Ramdan, yang dengan ikhlas terjun ke lapangan

membantu guna kelengkapan data peneliti. Thank you so much, Guys!

·14. l<awan-kawan seperjuangan di kelas A, Syali, Eli "lbu Negara",

Neneng, Rida, Sugih, Adil, Tika, Catur, Mas Badru dll (maaf ya ga

kesebut satu-satu), juga untuk sahabat baikku Nisa Farisa, Nenden

dan Agung, terima kasih kalian sudah memberikan warna dalam hidup

ku.

15. Dian, Vita, Kiki dan lntan, terima kasih sudah menerima aku apa

adanya dan semoga kebersamaan kita yang baru sebentar ini ~etap

terjalin hingga akhir hayat.

Dan untuk semua pihak yang turut membantu penyusunan skripsi yang tidak

dapat disebutkan satu persatu namanya karena keterbatasan ruang. Hanya

doa yang bisa peneliti panjatkan, semoga bantuan dan kebaikan y<rng telah

merel<a berikan menjadi amal ibadah yang diterima di sisi J\llah SWT.

Jakarta, 17 Juli 2007

Peneliti

Page 7: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

,,

DAFTAR ISi

Halaman Judul

Halaman Persetujuan

Halaman Pengesahan

Motto

Kata Pengantar ................ . . . . . . . . . . . . . . . . ' . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ' . . . . . . . . . . . . . . i

Abstraksi ........... . .. .................................. iv

Daftar lsi ..... , ..... , ...................................................... , ...................... , .......... vi

Daftar Tabel ....

Daftar Bagan .. . ......... x

Daftar Lampiran ........................................................................................ xi

BABl.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masai ah. . ................. 1

1.2 Perumusan dan Pembatasan Masalah .... . 11

1.2.1 Pembatasan Masalah ...... . . ............ , ................ , ...... ···········' 11

1.2.2 Perumusan Masalah ................................................................... 12

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................. 12

1.3.1 Tujuan Penelitian .................... .

1.3.2 Manfaat Penelitian

1.4 Sisternatika Penulisan ....

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengenalan Emosi .......................... .

······················· 12

······ .... 12

. 13

. ..................................... ,. 15

2.2.1 Definisi Emosi ............................................................................ 15

2.2.2 Pengenalan Emosi ..................................................................... 17

Page 8: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

.,

2.2.3 Macam-Macam Emosi .......................... .. ........................... 2·1

2.2 Anal< Usia Pra-Sekolah ....................................................................... 24

2.1.1 Karakteristil< Perl<embangan Anak Usia Pra-Sekolah ............... 25

2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ................ 30

2.3 Metode Bercerita .. . .......................... 31

2.3.1 Definisi Bercerita ...................................................................... 31

2.3.2 Batasan Tema dalam Bercerita.. 32

2.3.3 Metode Bercerita ........................................................ .. ......... 34

2.3.4 Manfaat Metode Bercerita bagi Anal< TK ................................... 35

2.3.5 Macam-Macam Teknik Bercerita ................................................ 36

2.3.6 Rancangan Kegiatan Bercerita bagi anak TK ........................... 38

2.4 Pengarul1 Metode Bercerita Terhadap Pengenalan Emosi Anal<

Usia Pra-Sekolah ............................................................................. 39

2.5 Kerangka Berpikir ............ . . ............................................... 44

2.6 Hipotesis ............................................................................................... 46

BAB Ill. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ................................................................................... 47

3.1.1 Pendekatan dan Metode Penelitian . . ....... 47

3.1.2 Rancangan Penelitian ....... .. ...... 47

3.2 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel ............................. 49

3.3 Pengambilan Sampel ......................................................................... 50

3.3.1 Populasi dan Sampel. .. ...................... 50

3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel ..................................................... 51

3.4 Pengumpulan Data ............................................................................ 51

3.4.1 Metode dan lnstrumen Pengumpulan Data ............................. 51

3.4.2 Prosedur Penellitian ................................................................... 53

3 .4 .3 Aparatus Penelitian ..................................................................... 57

3.4.4 Cara Mengukur Dependen Variabel .......................................... 57

Page 9: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

3.4.t" Sel<under Variabel dan Teknik Kontrolnya ................................ 58

3.4.6 Teknik Uji lnstrumen ................................................................... 59

3.5 Metode Pengolahan data ................................................................. 61

BAB IV PRESENTASI DAN ANALISIS DATA

4.1 Gambaran Um um Subjek Penelitian ................................................. 62

4.2 Presentasi dan Analisis Data ............................................................. 64

4.2.1 Presentasi Data .......................................................................... 64

4.2.2 Uji Persyaratan ............................................................................ 66

4.2.3 Uji Hipotesis ................................................................................. 68

4.3 Has ii Tambahan .................................................................................. 70

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1 Kesirnpulan ............... .

5.2 Diskusi ...

5.3 Saran .....

. .. ······· ....... ····· .... 72

································ 72

·········································· 74

DAFT AR PUST AKA .................................................................................. 76

LAMPI RAN

Page 10: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

..

DAFT AR T ABEL

Tabel 3.1 Randomized Pre Test-Post Test Control Group Design ........ 47

Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan PreTest-Post-Test dan Pemberian Treatment

................. 52

Tabel 3.3 Tal1ap Pelaksanaan Pre-Test dan Post-Test... .. ...... 53

Tabel 3.4 Tahap Pelaksanaan Pemberian Treatment Bercerita Untuk

Kelompok Eksperimen ......................................................................... 54

Tabel 3.5 Tahap Pelaksanaan Belajar Mengajar Pada l<elompok

Kontrol .................................................................................................. 55

Tabel 3.6 Variabel Sekunder dan Teknik Kontrolnya .............................. 58

Tabel 4.1 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia ....................... 61

Tabel 4.2 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Tingkat Kelas

dan Jen is Kela min ............................................................................. 62

Tabel 4.3 Data Hasil Kelompok Eksperimen. .. ........ 63

Tabel 4.4 Data Hasil Kelompok Kontrol ................................................... 64

Page 11: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

.•

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Penggambaran Kerangka Gerpikir ........................................ 45

Page 12: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

DAFT AR LAMPI RAN

Lampiran 1. Surat bukti penelitian

Lampiran 2. Tahapan pemberian treatment kegiatan bercerita

Lampiran 3. Draft pengenalan emosi diri

Lampiran 4. Draft pengenalan emosi orang lain

Lamoiran 5. Pedoman skoring

l.ampiran 6. Hasil test pengenalan emosi kelompok kontrol

L.ampiran 7. Has ii test pengenalan emosi kelompok kontrol

Lampiran 8. Data mentah hasil pre-post-test kelompok kontrol

Lampiran 9. Data rnentah hasil pre-post-test kelompok kontrol

l.arnpiran 10. Reliabilitas dan validitas item

Lampiran 11. Korelasi item

Lampiran 12. Uji normalitas dan homogenitas

l.arnpiran 13. Uji hipotesis

Lampiran 14. Hasil tambahan

Lampiran 15. Cerita

Page 13: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

ABSTRAKSI

(C) Ayi Widiastuti

(A) Fakultas Psikologi (B) Juli 2007

(D) Pengaruh Metode Bercerita Terhadap Pengenalan Emosi Anak Usia Pra-Sekolah

(E) 78 halaman + lampiran (F) Bercerita merupakan cara belajar yang menyenangkan dan sangat

digemari anak-anak usia pra-sekolah. Seraya mendengarkan cerita, anak dapat mengembangl<an kemampuan imajinasi dan bahasanya. Tanpa sadar, anak telah merespon berbagai stimulus yang ada pada cerita tersebut, baik secara kognisi, afeksi maupun konasi, termasuk emosi di dalamnya.

Pendidikan emosi anak sejak dini akan membantu anal<-anak untuk lebih mengenal diri sendiri dan perasaannya, mampu mengungkapkan perasaan orang lain serta dapat mempelajari cara orang lain bereaksi terhadap perasaannya tersebut.

Buku cerita merupakan media yang baik untuk belajar emosi bagi anak. Melalui buku cerita yang disajikan dengan bahasa yang sederhana berikut gambar yang menarik, anak dapat dilatih untuk mengenal emosi, baik emosi yang timbul dalam dirinya maupun emosi orang lain dalam tokoh cerita. Selain itu, anak dapat dengan bebas mengekspresikan perasaannya melalui apa yang ia dapat dari buku cerita tersebut.

Pengenalan emosi anak melalui buku cerita dapat juga diperoleh lewat ekspresi tokoh yang ada dalam gambar-gambar buku cerita. Dengan bantuan orang dewasa, anak dapat belajar membuat kosal<ata untuk berempati terhadap perasaan orang lain. Dengan demikian, pengenalan emosi melalui bercerita dapat memberil\an suasana belajar yang baru dan menyenangkan bagi anak-anak usia pra­sekolah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode bercerita terhadap pengenalan emosi anal< usia pra-seko/ah. Metode cerita yang dilakukan adalah dengan menggunakan ilustrasi gambar dari buku. Lol<asi pelaksanaan penelitian di TK Nurul Falah, yang terletak di kawasan Sawah Baru-Tangerang. Subjek dalam

Page 14: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

penelitian ini adalah anak didik dengan usia antara 5-6 tahun, yang berada di kelompok B. Jumlah subjek sebanyak 40 orang, yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok kontrol sebanyak 20 orang dan kelompok eksperimen sebanyak 20 orang

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Rancangan eksperimen yang digunakan pada penelitian ini adalah Randomized pre-post test control group design. Teknik analisis data menggunakan T-test dengan taraf signifikansi 0,05.

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, diperoleh nilai Thit 2,59 ; p>0,05. Dimana t hit (2,59) > t tab (1,68). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan metode bercerita terhadap pengenalan emosi anak usia pra-sekolah.

(G) Daftar Pustaka (1991-2007)

Page 15: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

BABI

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Anak usia pra-sekolah merupakan bagian dari masa kanak-kanak yang

sering disebut masa kanak-kanak awal, yakni antara usia 2-6 tahun. lstilah

usia pra-sekolah ini digunakan oleh para pendidik yang dimaksudkan untuk

membedakan anak-anak di mana mereka dianggap cukup tua secara fisik

dan mental (Hurlock, 1980).

Anal< usia 4-6 tahun merupal<an bagian dari anak usia clini yang beracla pacla

rentangan usia lahir sampai 6 tahun. Pacla usia ini, secara terminologi clisebut

sebagai anal< usia pra-sekolah. Taman kanak-kanak aclalah salah satu

bentuk satuan pencliclikan anak usia pra-sekolah pada jalur pencliclikan formal

yang menyelenggarakan program

pencliclikan bagi anak usia empat tahun sampai enam tahun (Depcliknas,

2003).

Page 16: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

2

Taman kanak-kanak (TK) adalah dunia bermain untuk anak-anak. Oleh

karena itu, pendekatan pendidikan di TK dilaksanakan dengan teknik bermain

sambil belajar sehingga tidak heran kalau anak-anak lebih mudah belajar

dengan cara bermain daripada dengan cara yang serius. Dalam suasana

bermain sambil belajar yang menyenangkan, anak memiliki kesempatan

untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi dan

belajar secara menyenangkan. Selain itu, bermain sambil belajar dapat

membantu anak mengenal dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan.

Dewasa ini, banyak sekali kita jumpai anak-anak yang kehilangan waktu

bermain karena padatnya jadwal belajar yang harus dilakukannya setiap hari.

Anak dituntut untuk dipacu perkembangannya dengan jalan melibatkan

aktivitas merel<a dalam kegiatan sekolah sedini mungkin. Seolah dengan

begitu, anak-anak sedang dipersiapkan sebaik mungkin guna menghadapi

era globalisasi. Akibatnya tidak jarang kita temui timbul rasa jenuh pada

anak, uring-uringan, mogok sekolah dan sebagainya (Emotional Intelligence,

2006)

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mulai tahun

ajaran 1999-2000 mengadakan perubahan kurikulum untuk jenjang

pendidikan TK sampai SL TA. Menurut Indra Djati Sidi (dalam Dinas lnformasi

dan Komunikasi, 2005), filosofi perubahannya adalah lebih menekankan

Page 17: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

pada pembentukan Emotional Quotient (EQ) dan interaksi siswa dengan

keluarganya. Konsekuensinya, perlu pembenahan jenis mata pelajaran dan

pengurangan jam pelajaran.

3

Khusus kurikulum, berdasarkan pengamatan akhir tahun ini ada beberapa TK

yang memberikan materi pelajaran beberapa bahasa asing dan teknologi

komputer. lronisnya, TK yang semacam itu yang dianggap favorit dan banyak

diminati (Dinas lnformasi dan Komunikasi, 2005).

Kecenderungan tersebut bisa timbul karena adanya anggapan bahwa materi

belajar yang ditawarkan dapat menjadi bekal intelektualitas anak sejak dini

dalam menghadapi era globalisasi.

Gardner, ahli psikologi dari Harvard mengatakan bahwa salah satu cara

paling sehat untuk mengajar anak-anak adalah dengan mE,mberi motivasi

dari dalam diri mereka bukannya dengan ancaman atau iming-iming. Bila

mereka bosan belajar, mereka akan berkelahi dan berlaku tidak pantas,

demikian juga bila mereka didesak akan tugas-tugas sekolahnya yang jauh

dari tugas perkembangan anak seusianya(Shapiro, 2000).

Sebagaimana dijelaskan dalam Garis-Garis Besar Program Kegiatan Belajar

TK (Depdikbud 1994), bahwa tujuan program kegiatan belajar anak TK

adalah untuk membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap,

Page 18: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik

dalam menyesuail<an diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan dan

perkembangan selanjutnya (Moeslichatoen, 2004).

Pentingnya metode belajar memang memiliki andil yang cukup besar guna

tercapainya tujuan dalam penyampaian materi pelajaran baik di rumah

ataupun di sel<olah dengan tetap memperhatikan usia perkembangan anak.

Metode merupakan bagian dari strategi kegiatan. Metode dipilih berdasarkan

strategi kegiatan yang sudah dipilih dan ditetapkan. Metode merupakan cara,

yang dalam bekerjanya merupakan alat untuk mencapai tujuan kegiatan.

Metode yang sesuai dengan pengembangan keterampilan anak TK adalah

metode yang memungkinkan munculnya kreativitas pada anak. Oleh karena

itu, perlu diidentifikasi metode belajar yang tepat dan sesuai dengan

kemampuan anak. Hal ini diharapkan agar anak dapat belajar dengan

nyaman dan lebih terbuka dalam menyampaikan ekspresi mereka

(Moeslichatoen, 2004).

Kecerdasan atau angka IQ yang tinggi, bukan merupakan satu-satunya

jaminan bagi kesuksesan anak di masa depan. Ada faktor lain yang sangat

penting, yaitu kecerdasan emosi. Beberapa ahli mengatakan bahwa generasi

Page 19: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

5

sekarang cenderung mulai banyak yang mengalami kesulitan emosi, seperti

misalnya mudah merasa kesepian dan pemurung, mudah cemas, mudah

bertindak agresif dan sebagainya. lni semua tentunya akan sangat merugikan

perkembangan anak-anak itu, mesl<ipun mungkin mereka tampil sebagai

anak-anak yang pintar di kelas (Mulyadi, 2006).

Hal tersebut dinyatakan pula oleh Goleman, bahwa kecerdasan akademis

praktis tidak menawarkan persiapan untuk menghadapi gejolak atau

kesempatan yang ditimbulkan oleh kesulitan hidup. Bahkan IQ yang tinggi

pun tidak menjamin kesejahteraan atau l<ebahagiaan hidup (Goleman, 2003).

Pendidikan emosi anak sejak dini akan membantu anak untuk lebih

mengenal diri sendiri dan perasaannya, mampu mengung~:apkan perasaan

orang lain serta dapat mempelajari cara orang lain bereaksi terhadap

perasaannya tersebut.

Menurut Hetterington & Parke (dalam Moeslichatoen, 2004), emosi anak

mempunyai berbagai fungsi guna mengkomunikasikan kebutuhan, suasana

hati dan perasaan. Oleh karena itu, pemilihan metode yang sesuai dengan

pengembangan keterampilan emosi anak harus disesuaikan dengan program

kegiatan yang bertujuan mengembangkan emosi anak.

Page 20: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

6

Gordon dan Browne menambahkan bahwa, emosi yang berkembang pada

anak TK adalah kemampuan mengenal perasaan, baik kemampuan

memberikan nama perasaan maupun menerima perasaan. Dalam

perkembangan selanjutnya bila anak dapat menerima perasaannya, ia akan

belajar bagaimana menggunakan kedalaman perasaan dan tidak

mengekspresikannya secara berlebihan (Moeslichatoen, 2004). Terkait

dengan upaya meningkatkan kecerdasan emosi anak, salah satunya dapat

dilakukan dengan pelibatan anak secara emosional melalui bercerita sebagai

metode pembelajaran.

Cerita merupakan medium yang sangat baik untuk menginspirasikan suatu

tindakan, membantu perkembangan apresiasi kultural, kec:erdasan emosi,

memperluas pengetahuan atau hanya menimbulkan kesenangan saja.

Mendengarkan cerita, membantu anak-anak memahami perasaan mereka

dan bagaimana mereka berhubungan dengan orang lain.

Cerita anak adalah cerita yang ditulis untuk anak, yang berbicara mengenai

kehidupan dan dunia anak dan sekeliling yang mempengaruhi anak, dan

tulisan itu dapat dinikmati oleh anak dengan bantuan dan pengarahan dari

orang dewasa (Subyantoro, 2007).

Page 21: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

7

Ketika anak berada pada tahun pertama TK, ia belum mampu membaca

cerita sendiri dengan baik dan benar. Sebagai gantinya maka tugas gurulah

untuk menceritakannya. Jika penyampaian cerita dilakukan dengan baik dan

penuh kesabaran, sebuah cerita akan dapat membangkitkan kehidupan yang

baru dan menambah nilai seni. Anal< sebagai pendengar dapat

menikmatinya, asalkan isi cerita sesuai dengan tingkat usia dan kemampuan

mencerna isi cerita untuk anak TK. lni perlu dilakukan agar mereka dapat

memahami isi cerita dan dengan mudah dapat menangkap maksud dari

cerita tersebut.

f<egiatan bercerita menjadi bagian yang sangat penting bagi anak-anak,

bulrnn hanya dapat mengembangkan kemampuan imajinasi dan bahasa

anak, tetapi juga dapat membentuk watak dan kepribadian anak melalui

pesan-pesan moral yang terdapat di dalamnya.

Sebagaimana ditekankan pula oleh Lewis, bahwa bercerita berperan penting

bagi perkembangan anak. Selama berpuluh tahun, para psikolog telah

mengemukakan pengaruh positif dari membacakan cerita atau bercerita

kepada anak-anak. Bercerita merupakan cara yang efektif untuk

mempengaruhi cara berpikir dan berperilaku anak karena mereka senang

mendengarkan cerita, bahkan hingga diceritakan atau dibaeakan secara

berulang-ulang (Shapiro, 2001 ).

Page 22: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

Kecerdasan emosi bukanlah sesuatu yang dimiliki anak secara genetis atau

bawaan. Akan tetapi, merupakan sesuatu yang dapat dipelajari dan

dikembangkan. Kecerdasan emosi pada anak dapat dilatih sejak dini. Bila

setiap keterampilan-keterampilan kecerdasan emosi berlangsung bertahap

pada masa kanak-kanak, maka menjadi kesempatan yang baik untul<

membantu anak memulai kebiasaan emosi yang bermanfaat.

Pengenalan emosi pada anak merupakan kesempatan pertama untuk

membentuk unsur-unsur kecerdasan emosi pada tahap-tahap selanjutnya.

Mengenali emosi, baik kemampuan memberikan nama perasaan maupun

menerima perasaan, dapat digunakan untuk belajar membedakan perasaan­

perasaan, sehingga tidak mengekspresikannya secara be1·lebihan (Goleman,

2003).

Buku cerita anak merupakan cara yang baik sekali bagi anak-anak untuk

mempelajari emosi. Kisah-kisah di dalamnya dapat menolong anak-anak

membina kosakata untuk berbicara tentang emosi. Penyajian buku cerita

dengan bahasa yang sederhana berikut gambar yang menarik, anak dapat

dilatih untuk mengenal emosinya serta dapat dengan bebas

mengekspresikan perasaannya melalui apa yang ia dapat dari buku cerita

tersebut.

8

Page 23: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

Semakin terbuka seorang anak terhadap perasaannya, maka semakin

terampil ia mengenali perasaan orang lain. Kemampuan memahami

perasaan orang lain merupakan wujud kemampuan bergaul yang penting,

atau yang sering disebut dengan empati.

9

Pada tahap perkembangannya, anak-anak mulai berbeda kepekaan terhadap

perasaan orang lain. Yarrow (1991) pada National Institute of Mental Health

memperlihatkan bahwa sebagian besar perbedaan dalam kepekaan empati

ada kaitannya dengan bagaimana penerapan pembelajaran dan kedisiplinan

pada anak.

Lewat aneka ekspresi yang ada dalam gambar cerita, anal< dapat pula be/ajar

mengenal emosi, baik emosi yang timbu/ da/am dirinya maupun emosi orang

lain. Dari situ, anak bisa menyatakan emosinya dengan benar dan

mengontrolnya. Bila anak dapat menyampaikan perasaannya, maka ia akan

lebih mudah berempati pada orang lain (Rahayu, 2006).

Namun saat ini, seiring dengan kemajuan zaman dan tuntutan dari orang tua

akan kemampuan anal<-anak mereka, maka kegiatan be/ajar mengajar (KBM)

pada TK lebih menekankan pada kegiatan be/ajar akademik, seperti be/ajar

membaca, berhitung dan menu/is. Hal ini mengakibatkan, penerapan metode

Page 24: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

JO

bercerita sebagai salah satu metode kegiatan belajar mengajar di TK

dikurangi. Padahal dengan bercerita, anak didik dapat meningkatkan

kemampuannya termasuk kemampuan dalam mengenal emosi diri dan emosi

orang lain, yang nantinya akan ikut menunjang kegiatan akademiknya.

Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan Mccown, pengembang kurikulum

"Self Science", bahwa proses belajar tidak berlangsung terpisah dari

perasaan anak. Dalam proses belajar, kemahiran emosi sama pentingnya

dengan mempelajari matematika dan membaca (Goleman, 2003).

National Center for Clinical Infant Programs juga menyatal<an bahwa

keberhasilan di sekolah bukanlah diramalkan oleh kumpulan fakta seorang

anak atau kemampuan dininya untuk membaca, melainkan oleh ukuran

emosi dan sosialnya (Goleman, 2003).

Dari runtutan pemikiran di alas, diduga metode bercerita mempunyai

pengaruh terhadap pengenalan emosi pada anak usia pra-sekolah. Karena

itu, penulis sangat tertarik untuk meneliti "Pengaruh Metode Bercerita

terhadap Pengenalan Emosi Anak Usia Pra-Sekolah".

Page 25: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

1.2 Perurnusan dan Pernbatasan Masalah

1.2.1 Pembatasan Masalah

I. Bercerita sebagai metode adalah kegiatan bercerita yang dilakukan

dalam kegiatan belajar mengajar di TK yang berkaitan langsung

dengan materi pelajaran. Cerita yang akan digunakan merupakan

cerita yang sesuai dengan tingkat perkembangan usia anak pra­

sekolah dan mendukung tingkat emosi, fantasi dan nilai-nilai moral.

11

2. Pengenalan Emosi adalah kemampuan dalam rnengenali emosi, baik

emosi yang tirnbul dalam dirinya maupun emosi orang lain dengan

memberi nama emosi-emosi sewaktu ernosi itu tirnbul.

3. Penelitian dilakukan pada anak usia pra-sekolah dalam kategori usia

5-6 tahun di TK Nurul Falah, Sawah Baru-Ciputat.

1.2.2 Perumusan IVlasalah

Dari pembatasan masalah di atas dapat dirurnuskan masalah dalarn

penelitian, yaitu: "Apakah ada pengaruh yang signifikan penggunaan

metode bercerita terhadap pengenalan emosi anak usia pra-sekolah?"

Page 26: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan metode bercerita

terhadap kemampuan anak usia pra-sekolah dalam mengenali emosi, bail<

emosi yang timbul dalam dirinya maupun emosi orang lain.

1.3.2 Manfaat Penelitian

1. Teoritis : Diharapkan dapat dijadikan rujukan dan bahan perbandingan

bagi pengembangan teori-teori psikologi yang berkaitan dengan metode

bercerita.

12

2. Praktis : Diharapkan dapat dijadikan pedoman dan metode pembelajaran

bagi orang tua dan guru dalam mendidik anak usia pra.-sekolah sesuai

dengan tahap-tahap perkembangannya guna menciptakan generasi yang

cerdas emosi dan berakhlak mulia.

1.4 Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Yang berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian da11 sistematika

penulisan

Page 27: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

13

BAB II Landasan Teori

Yang berisi pengenalan emosi, yang meliputi, definisi emosi,

pengenalan emosi, macam-macam emosi; anak usia pra-sekolah,

yang meliputi karakteristik perkembangan anak usia pra-sekolah,

tugas perkembangan pada anak usia pra-sekolah; metode bercerita,

yang meliputi definisi bercerita, batasan tema dalarn bercerita, metode

bercerita, manfaat metode bercerita bagi anak tk, macam-macam

teknik bercerita, rancangan kegiatan bercerita bagi anak tk; pengaruh

metode bercerita terhadap pengenalan emosi anak usia pra-sekolah;

kerangka berpikir; hipotesis

BAB Ill Metodologi Penelitian

Yang berisi jenis penelitian, yang meliputi pendekatan dan metode

penelitian dan rancangan penelitian; definisi konseptual dan

operasional variabel; pengambilan sampel, yang meliputi populasi dan

sampel, teknik pengambilan sampel; pengumpulan data, yang meliputi

metode dan instrumen pengumpulan data, prosedur penelitian,

aparatus penelitian, cara mengukur dependen variabel, sekunder

variabel dan teknik kontrolnya, teknik uji instrumen; metode

pengolahan data

Page 28: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

14

BAB IV Presentasi dan Analisis Data

Yang berisi gambaran umum subjek penelitian; presentasi dan analisis

data, yang meliputi presentasi data, uji persyaratan, uji hipotesis dan

hasil tambahan.

BAB V Kesimpulan, Diskusi dan Saran

Yang berisi kesimpulan; disl<usi dan saran.

Page 29: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini akan memaparkan kajian teoritis yang relevan dengan penelitian ini.

Subbab pertama membahas tentang pengenalan emosi, subbab kedua

membahas tentang anak usia pra-sekolah clan subbab ke!iga membahas

tentang metode bercerita. Di akhir bab diuraikan tentang kerangka berpikir

penelitian ini, yang dilanjutkan dengan hipotesis penelitian.

2.1 Pengenalan Emosi

2.1.1 Definisi Emosi

Sebelum dibahas mengenai pengenalan emosi, terlebih dahulu akan

diuraikan kajian teori tentang emosi. Emosi berasal dari bahasa Latin yang

menunjukkan l<ata kerja; "movere" yang berarti "menggerakkan, bergerak",

ditambah awalan -e- untuk memberi arti" bergerak menjauh", yang

menyiratkan bahwa emosi kitalah yang membebaskan diri kita dari

ketidakberdayaan (Goleman, 2003).

15

Page 30: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

Goleman mengartikan emosi sebagai suatu perasaan dan pikiran-pikiran

khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian

kecenderungan untuk bertindak (Goleman, 2003).

I <>

Emosi menurut Davidoff, merujuk pada suatu keadaan dalam diri seseorang

yang memperlihatkan ciri-ciri kognisi tertentu; penginderaan; reaksi fisiologis;

pelampiasan dalam perilaku (Davidoff, 1991 ).

Dalam buku Emotional Intelligence (Goleman, 2003), Oxford English

Dictionary mendefinisikan emosi dengan " setiap kegiatan atau pergolakan

pikiran, perasaan, nafsu; setiap keadaan mental yang hebat atau meluap­

luap."

Dari beberapa pengertian di alas dapat disimpulkan bahwa emosi merupakan

reaksi perasaan dalam diri seseorang yang timbul karena ada suatu stimulus,

baik reaksi psikologis, reaksi biologis dan bahkan reaksi behavioral tertentu.

Respon emosi pada setiap orang dapat berbeda karena ada respon emosi

yang dipelajari atau berdasarkan pengalaman. Seseorang dengan kendali

emosi yang baik, disebut dengan "cerdas emosi" (Mulyadi, 2007).

Page 31: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

17

Salovey (1990) mengembangkan teori kecerdasan emosi Gardner menjadi 5

wilayah utama, yaitu :

I) Mengenali emosi diri. Kesadaran diri yaitu mengenali perasaan

sewaktu perasaan itu terjadi dan merupakan dasar kecerdasan emosi.

2) Mengelola emosi. Menangani perasaan agar perasaan dapat

terungkap dengan pas adalah kecakapan yang bergantung pada

kesadaran diri.

3) Memotivasi diri sendiri. Menata emosi sebagai alat untuk mencapai

tujuan. Kendali diri emosi yaitu menahan diri terhadap kepuasan dan

mengendalikan dorongan hati adalah landasan keberhasilan dalam

berbagai bidang.

4) Mengenali emosi orang lain. Empati, kemampuan yang bergantung

pada kesadaran diri emosi, merupakan "keterampilan bergaul."

5) Membina hubungan merupakan keterampilan men~1elola emosi orang

lain (disebut juga keterampilan sosial).

2.1.2 Pengenalan Emosi

Pembelajaran emosi dimulai pada saat-saat awal kehidupan, dan terus

berlanjut sepanjang masa kanak-kanak. Salah satu di antara pelajaran emosi

yang paling penting pada masa kanak-kanak adalah dengan mulai

mengajarkan anak untuk mengidentifikasi emosi yang sedang dirasakan

(Goleman, 2003).

Page 32: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

Gordon dan Browne menambahkan bahwa, emosi yang berkembang pada

anak adalah kemampuan mengenal perasaan, baik kemampuan memberikan

nama perasaan maupun menerima perasaan. Dalam perkembangan

selanjutnya bila anak dapat menerima perasaannya, ia akan belajar

bagaimana menggunakan kedalaman perasaan dan lidak

mengekspresikannya secara berlebihan (Moeslichatoen, 2004).

Hal senada diungkapkan pula oleh Gattman, bahwa kesempatan pertama

untuk membentuk kecerdasan emosi terletak pada tahun-f:ahun pertama

kanak-kanak. Sedangkan langkah awal untuk melatih emosi anak adalah

membantunya mengenali emosinya, dengan memberi nama emosi-emosi,

sewaktu emosi-emosi itu mereka alami. Studi-studi memperlihatkan bahwa

tindakan memberi nama emosi itu dapat berefek menenteramkan sistem

saraf, sehingga membantu anak-anak untuk pulih kembali lebih cepat dari

peristiwa-peristiwa yang merisaukannya (Gattman, 2001).

l<etika seorang anak mampu mengidentifikasi perasaan, dengan

menyebutkan nama-nama perasaan, maka ia memiliki kemampuan yang

lebih baik untuk membedakan perasaan-perasaan itu. Hal itu merupakan

keterampilan emosi yang pokok (Goleman, 2003).

Page 33: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

I 'l

Untul< menyadari emosinya, yang dibutuhkan anak-anak adalah

perbendaharaan emosi yang lebih luas. Sebagian anak tampak mempunyai

masalah transmisi. Mereka hanya tahu "on" atau "off' sualu emosi, tetapi

tidak menyadari selang reaksi di antara keduanya. Sebagai contoh, seorang

anak hanya tahu "baik" atau "marah". Jika diganggu dengan cepat, dia

berubah dari "baik" menjadi "marah" tanpa sadar bahwa ada selang emosi di

antara keduanya, misalnya kesal, tidak nyaman, tersinggung, sedih dan

terluka (Elias, 2000).

Kebiasaan mengenali emosi yang berulang-ulang selama masa kanak-kanak,

dengan sendirinya akan membentuk kecenderungan emosi seumur hidup.

Seperti dijelaskan oleh Gollman, bahwa dengan melatih anal< dalam hal

emosi, akan membantunya untuk lebih terampil dalam meredam respon.

Dengan demikian, anak dapat berperilaku dengan baik.

Selain itu, kemampuan untuk memantau perasaan dari waktu ke waktu

merupakan hal yang penting bagi pemahaman diri. Seorang anak yang

memiliki keyakinan yang lebih tentang perasaannya adalah pilot yang handal

bagi kehidupannya, karena mereka mempunyai kepekaan yang lebih tinggi

akan perasaan mereka terhadap pengambilan keputusan.

Page 34: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

20

Emosi jarang diungkapkan dengan kata-kata, melainkan lebih sering

diungkapkan melalui isyarat. Kunci untuk memahami emosi adalah mampu

membaca pesan non-verbal, seperti ekspresi wajah, nada bicara, gerak-gerik,

dan sebagainya. Dari beberapa penyampaian pesan nonverbal tersebut,

ekspresi wajah seseorang merupakan ungkapan yang paling utama dalam

menjelaskan emosi tertentu.

Semakin terbuka seorang anak terhadap emosinya, maka semakin terampil

ia mengenali emosi orang lain. Kemampuan mengenal emosi orang lain

merupakan wujud kemampuan bergaul yang penting, atau yang sering

disebut dengan empati.

Pada tahap perkembangannya, anak-anak mulai berbeda kepekaan terhadap

perasaan orang lain. Yarrow (1991) pada National Institute of Mental Health

memperlihatkan bahwa sebagian besar perbedaan dalam kepekaan empati

ada kaitannya dengan bagaimana penerapan pembelajaran dan kedisiplinan

pada anak (Goleman, 2003) .

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa pengenalan emosi

merupakan kesadaran diri untuk mengenali emosi, baik emosi yang timbul

dalam diri seseorang maupun emosi orang lain sewaktu emosi itu timbul, dan

Page 35: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

21

merupakan keterampilan dasar pembentukan kecerdasan emosi pada anak­

anak.

2.1.3 Macam-macam emosi

Goleman mengikuti pemikiran Ekman dan yang lainnya, menggolongkan

emosi sebagai berikut (Goleman, 2003) :

I. Amarah

Golongan emosi amarah ini, yaitu beringas, mengamuf<, benci, marah,

jengkel, kesal hati, terganggu, berang, tersinggung, bermusuhan, tindak

kekerasan dan kebencian patologis.

2. Kesedihan

Golongan emosi ini yaitu pedih, sedih, muram, suram, melankolis,

mengasihani diri, kesepian, ditolak, putus asa bahkan clepresi berat.

3. Rasa takut

Termasuk golongan ini, yaitu cemas, takut, gugup, khawatir, was-was,

waspada, sedih, tidak tenang, ngeri dan panik.

4. Kenikmatan

Emosi yang termasuk golongan ini, yaitu bahagia, gembira, ringan, puas,

senang, riang, bangga, terhibur, kenikmatan inderawi, takjub, rasa

terpesona, rasa puas, rasa terpenuhi, kegirangan luar biasa.

Page 36: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

5. Cinta

Golongan emosi ini, yaitu penerimaan, persahabatan, kepercayaan,

kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran, kasih.

6. Terkejut

22

Yang termasuk dalam golongan emosi ini, yaitu terkejut, terkesiap, takjub,

terpana.

7 Jengkel

Emosi yang termasuk dalam golongan ini, yaitu hina, jijik, muak, benci,

tidak suka, mual, mau muntah.

8. Malu

Dalam golongan emosi ini terdapat rasa salah, malu hati, kesal hati, sesal,

hina, aib dan hati hancur lebur.

Namun, daftar ini tidak menyelesaikan pertanyaan bagaimana

mengelompokkan emosi. Misalnya tentang perasaan campur aduk seperti iri

hati sampai marah yang juga mengandung sedih dan takut. Oleh karena itu,

Ekman menyatakan ada beberapa emosi inti (marah, takut, sedih dan

senang) yang dapat dikena/i melalui ekspresi wajah tertentu (Goleman,

2003).

Menurut Mayer, seseorang cenderung menganut gaya-gaya khas dalam

menangani dan mengatasi emosi :

Page 37: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

I. Sadar diri. Kejernihan pikiran tentang emosi menjadi landasan ciri-ciri

kepribadian lain. Mereka mandiri dan yakin akan batas-batas yang

mereka bangun, l<esehatan jiwanya bagus dan cenderung

berpendapat positif akan kehidupannya.

2. Tenggelam dalam permasalahan. Mereka adalah orang-orang yang

seringkali merasa dikuasai oleh emosi dan tak berdaya untuk

melepaskan diri, seolah-olah mereka telah dikuasai oleh suasana

hati mereka.

3. Pasrah. Seringkali orang-orang ini peka akan apa yang mereka

rasakan, mereka juga cenderung menerima begitu saja suasana hati

mereka tanpa berusaha untuk mengubahnya.

Pada manusia, amigdala adalah kelompok struktur yang saling terkoneksi

berbentuk buah almond yang bertumpu pada batang otak. Amigdala

merupakan spesialis masalah emosi.

LeDoux, ahli saraf di Center for Neural Science di New York University

adalah orang pertama yang menemukan peran kunci amigdala tersebut

dalam otak emosional. Penemuannya menumbangkan ans1gapan bahwa

amigdala harus bergantung seluruhnya pada sinyal-sinyal neokorteks untul<

merumuskan reaksi emosi.

Page 38: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

24

" Pertama-tama sinyal visual dikirim dari retina ke thalamus yang bertugas :-;enenemankan sinyal itu ke dalam bahasa otak. Sebagian besar pesan itu,

kemudian dikirim ke korteks visual yang menganalisis dan menentukan makna dan respon yang cocok; jika respon bersifat emosional, suatu sinyal dikirim ke amigdala untuk mengaktifkan pusat emosi. Tetapi sebagian kecil sinyal asli langsung menuju amigdala dari thalamus dengan transmisi yang /ebih cepat, sehingga memungkinkan adanya respon yang lebih cepat (meski kurang akurat). Jadi, amigdala dapat memicu suatu respon emosional sebelum pusat-pusat korteks memahami betul apa yang terjadi." (Goleman, 2003).

Dari penelitiannya tersebut, LeDoux meninjau peran amigdala dalam masa

kanak-kanak; menurutnya berbagai interaksi pada tahun-tahun awal dalam

kehidupan menjadi dasar serangkaian pembelajaran emosi.

Bila setiap keterampilan-keterampilan kecerdasan emosi berlangsung

bertahap pada masa kanak-kanak, maka menjadi kesempatan yang baik

untuk membantu anak memulai kebiasaan emosional yanu bermanfaat, atau

bila terlewatkan akan menyebabkan kesulitan dalam menerima serangkaian

pelajaran yang bersifat korektif dalam hidupnya nanti (Goleman, 2003).

2.2 Anak Usia Pra-Sekolah

Anak usia pra-sekolah merupakan bagian dari masa kanak-kanak yang

sering disebut masa kanak-kanak awal, yakni antara usia 2-6 tahun. lstilah

usia pra-sekolah ini digunakan oleh para pendidik yang dimaksudkan untuk

Page 39: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

25

membedakan anak-anak dimana mereka dianggap cukup tua secara fisik dan

mental (Hurlock, 1980).

2.2.1 Karakteristik Perkembangan Anak Usia Pra-Sekolah

Masa kanak-kanak sendiri terdiri dari dua fase, yaitu masa kanak-kanak awai

dan masa kanak-kanak akhir. Dalam pembahasan ini, hanya akan dibahas

mengenai perkembangan masa kanak-kanak awal.

1. Perkembangan Fisik

Selama kanak-kanak awal berlangsung lambat dibandingkan dengan

pertumbuhan pada masa bayi. Namun, perkembangannya relatif

seimbang atau proporsional, sehingga perkembangan psikomotoriknya

sangat ideal untuk pembelajaran keterampilan.

2. Perkembangan lntelektual

Menurut Piaget, perkembangan kognitif pada usia ini berada pada periode

pra-operasional, yaitu tahapan dimana anak belum marnpu menguasai

operasi mental secara logis. Periode ini ditandai dengan perkembangan

representasional (symbolic function), yaitu kemampuan menggunakan

sesuatu untuk merepresentasikan (mewakili) sesuatu yang lain dengan

menggunakan simbol (kata-kata, gesture atau bahasa gerak dan benda).

Page 40: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

Yang menjadi karakteristik pada periode pra-operasional adalah :

I. Egosentrisme, yang dimaksud bukan "selfishness" (egois atau

arogan), namun, merujuk pada ; (1) Differensiasi diri, lingkungan orang

lain yang tidak sempurna; (2) Kecenderungan untuk mempersepsikan,

memahami dan menafsirkan sesuatu berdasarkan sudut pandang

sendiri.

2. Kaku dalam berpikir (Rigridity of thought), contohnya berpikir yang

bersifat memusat (centration), yaitu kecenderungan berpikir alas dasar

satu dimensi dan menolak dimensi yang lain.

3. Semilogical Reasoning, anak-anak mencoba untuk menjelaskan

peristiwa-peristiwa alam yang misterius, yang dialarninya dalam

kehidupan sehari-hari dengan menganalogikannya berdasarkan

tingkah laku manusia (Yusuf, 2000).

3. Perkembangan Emosi

Anak usia empat tahun biasanya sudah mulai menyadari "akunya". Bahwa

akunya (dirinya) berbeda dengan "bukan aku" (orang lain atau benda).

Kesadaran ini diperoleh dari pengalamannya, bahwa ticlak setiap

keinginannya itu berhadapan dengan keinginan orang lain, sehingga

orang lain lidak selamanya memenuhi keinginannya. Bersamaan dengan

itu, berkembang pula perasaan harga diri yang rnenuntut pengakuan dari

Page 41: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

2'1

lingkungannya. Jika lingkungannya (terutama orang tua) tidal< mengakui

harga diri anak, seperti memperlakukan anak secara keras atau kurang

menyayanginya, maka pada diri anak akan berkembang sikap-sikap keras

kepala atau menentang.

4. Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa pada anak usia pra-sekolah dapat diklasifikasikan

dalam dua tahap :

1. Tahap Pertama (2,0 tahun - 2,6 tahun) dengan ciri-ciri:

1) Anak sud ah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang sernpurna

2) Anak sudah mampu memahami tentang perbandingan

3) Anak banyak menanyakan nama dan tempat

4) Anak sudah banyak menggunakan kata-kata yang berawalan dan

berakhiran

2. Tahap Kedua (2,6 tahun - 6,0 tahun) dengan ciri-ciri :

1) Anak sud ah dapat menggunakan kalimat majemuk beserta anak

kalimat

2) Tingkat berpikir sudah lebih maju, dimana anak banyak

menanyakan waktu dan sebab akibat.

Page 42: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

28

5. Perkembangan Sosial.

Pada usia pra-sekolah, anak sudah memiliki dasar tentang sikap moralitas

terhadap kelompok sosialnya (terutama pada usia empat tahun),

perkembangan sosial anal< sudah nampak jelas, karena mereka sudah

mulai aktif berhubungan dengan teman sebayanya, sudah memiliki dasar

tentang sikap moralitas terhadap kelompok sosialnya (orangtua, saudara

dan teman sebaya) dan belajar memahami tentang kegiatan atau

perilaku mana yang baik atau buruk.

6. Perkembangan Bermain

Anak usia pra-sekolah dapat dikatakan sebagai masa bermain, karena

setiap waktunya diisi dengan kegiatan bermain. Yang dimaksud kegiatan

bermain disini adalah suatu kegiatan yang dilakukan dEmgan l<ebebasan

batin untuk memperoleh kesenangan. Menurut Ahmadi, terdapat

beberapa permainan anal<, yaitu sebagai berikut :

I. Permainan fungsi (gerak), seperti meloncat-loncat, bermain tali

dan berlari-larian.

2. Permainan fiksi, seperti main sel<olah-sekolahan, perang­

perangan dan masak-masakan,

3. Permainan reseptif atau apresiatif, seperti mendengarkan cerita

atau dongeng dan melihat gambar

Page 43: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

4. Permainan membentuk atau konstruksi, seperti membuat kue

dari tanah liat, membuat kapal-kapalan dari kertas dan

membuat senjata dari pelepah pisang.

5. Permainan prestasi, seperti sepak bola, bola voli dan bola

basket (Yusuf, 2000).

7. Perkembangan Moral

29

Perkembangan moral pada awal masa kanak-kanak masih dalam

tingkatan yang rendah, karena perkembangan intelektual anak-anak

belum mencapai titik dimana ia dapat mengetahui manfaat dari peraturan··

peraturan yang ada. Pada masa ini, anak sudah memiliki dasar tentang

sikap moralitas. la menilai semua perbuatan sebagai benar atau salah

berdasarkan akibatnya dan bukan berdasarkan motiva8i yang

mendasarinya.

8. Perkembangan Kesadaran Beragama

Perkembangan kesadaran beragama menurut Syamsuddin, pada usia

anak pra-sekolah ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :

I. Sikap agamanya bersifat reseptif (menerima), meskipun banyak

bertanya.

2. Pandangan ke-Tuhanannya bersifat "anthropormorph"

(dipersonifikasikan).

Page 44: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

.\II

3. Penghayatan secara rohaniyah masih superficial (belum mendalam)

meskipun mereka telah melakukan atau berpartisipasi dalam kegiatan

ritual.

4. Hal ke-Tuhanan dipahami menurut khayalan pribadinya sesuai dengan

taraf berpikirnya yang masih egosentrik (Yusuf, 2000).

2.2.2 Tugas Perl«embangan Pada Anak Usia Pra··Sekolah

Menurut Havighurts, yang dimaksud dengan tugas perkernbangan adalah

tugas-tugas yang rnuncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dari

kehidupan individu, yang jika berhasil akan rnenirnbulkan rasa bahagia dan

akan rnembawa ke arah keberhasilan dalarn melaksanakan tugas-tugas

perkembangan. Akan tetapi kalau gaga!, menimbulkan kesulitan dalam

melaksanakan tugas-tugas berikutnya ( Hurlock, 1993).

Tugas-tugas perkembangan pada masa ini menurut Gunarsa adalah sebagai

berikut :

1) Berjalan

2) Belajar makan makanan padat

3) Belajar berbicara

4) Belajar untuk mengatur dan mengurangi gerak-gerak tubuh yang

tidak perlu

5) Mengenal perbedaan jenis kelamin dan ciri-cirinya

Page 45: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

6) Mencapai stabilitas fisiologis

7) Membentuk konsep-konsep sederhana mengenai realitas-realitas

sosial dan fisik

8) Belajar untuk melibatkan diri secara emosional dengan orang tua,

saudara dan orang lain

9) Belajar untuk membedakan mana yang benar dan mana yang

salah

10) Membentuk nurani (Gunarsa, 1997).

2.3 Metode Bercerita

2.3.1 Definisi Bercerita

Menurut Abdul Azis Abdul Majid, cerita merupakan salah satu bentuk sastra

yang bisa dibaca atau hanya didengar, baik oleh orang yang bisa membaca

maupun yang tidak bisa membaca (Majid, 2005).

Sedangkan bercerita adalah kegiatan menyampaikan cerita kepada

pendengar, yang mencakup kondisi pendengar apakah duduk atau berdiri,

tingkat perhatian mereka apakah terpaksa atau kemauan sendiri, tingkat

keterpengaruhan cerita terhadap jiwa mereka, sikap respek terhadap

gambaran tokoh dalam cerita dan gambaran jiwa mereka alas pengaruh

cerita.

31

Page 46: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

32

2.3.2 Batasan Terna Dalam Bercerita

Oalam bercerita, kesenangan saja rnernang tidak cukup untuk rnewujudkan

tujuan dari bercerita itu sendiri, tetap harus ada birnbinuan, pengernbangan

dan pengarahan. Hal itu dijadikan dasar untuk rnengetahui sejauh rnana

pengaruh bercerita dalarn perturnbuhan akal dan ernosi anak rnelalui terna

yang beragarn. Pernilihan salah satu jenis terna cerita yang akan

disarnpaikan pada anak harus disesuaikan dengan usia perkernbangan anak

tersebut.

Berikut dijelaskan batasan-batasan terna dalarn bercerita:

1) Terna peristiwa yang dibatasi oleh lingkungan, ditujukan bagi anak

kira-kira usia 3-5 tahun. Pada usia ini, anak biasanya sudah dapat

berjalan, rnenggerakkan ototnya, rnulai rnerniliki l<epekaan rasa yang

rnernbantunya rnernilih lingkungan yang terbatas. Oleh karena itu,

cerita yang sesuai baginya adalah cerita yang tokoh-tokohnya

dikarang, binatang dan turnbuhan atau tokoh-tokoh rnanusia seperti

ibu, ayah dan anak-anak seusianya. Ceritanya harus berupa cerita

pendek yang rnengisahkan peristiwa yang berlangsung cepat dan

rnenakjubkan.

2) Terna irnajinasi bebas, ditujukan pada anak kira-kira usia 5-8 tahun.

Pada fase ini, anak telah rnelewati rnasa pengenalan lingkungannya

Page 47: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

33

yang terbatas. la rnulai rnernbayangkan sesuatu yang tidak

diketahuinya, yang tidak ada di lingkungannya. la lalu terbang rnenuju

fantasi yang bebas, seperti rnernbayangkan rnalaikat, bidadari,

raksasa dan orang kerdil.

3) Terna petualangan dan kepahlawanan, ditujukan pada anak usia 8-19

tahun atau lebih. Pada fase ini seorang anal< cenderung rnenyukai hal­

hal yang imajiner-romantic dengan tetap dibatasi oleh kenyataan

sesungguhnya. Melalui kekuatan instingnya, rnereka rnulai rnengenal

perjuangan dan keinginan rnenguasai. Oleh karena itu, harus hati-hati

dalarn rnernilih ide cerita. Sebaiknya cerita berisi rnuatan yang

rnenjadikan pendorong pada hal-hal yang baik dan bertujuan mulia.

4) Terna percintaan, ditujukan pada anak usia 12-18 tahun lebih.

Merupakan rnasa peralihan rnenuju rnasa yang penuh kebirnbangan.

Dari rnasa anak-anak yang penuh ketergantungan rnenjadi pernuda

yang rnandiri karena dorongan pubertas sangat dorninan pada fase ini,

rnaka seorang pernuda akan sangat rnenyukai cerita percintaan. Terna

percintaan yang baik seharusnya menceritakan hubungan yang suci

antara pernuda-pemudi dan pengetahuan tentang pernikahan.

5) Terna keteladanan, ditujukan pada anak usia 18 atau 19 tahun dan

sesudahnya. Pada terna ini seorang pernuda rnemasuki rnasa

kernatangan berpikir dan berrnasyarakal. Biasanya juga sernakin jelas

kecenderungan dan tujuannya dalam hidup, telah terbentuk dalam

Page 48: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

34

dirinya pandangan yang luas mengenai lingkungan sosialnya dan

segala hal yang berkaitan dengan hidupnya. Oleh karena itu, agak

sulit membatasi bentuk cerita yang memiliki kecenclerungan seperti ini.

Selain pengetahuan, pelajaran, hobi dan kegiatan sosial dalam

kehidupan, lingkungan dan orang yang bersangkutan dengannya, baik

teman maupun individu keluarga ikut mempengaruhi. Mereka memberi

pengaruh karena masing-masing dapat dirujuk sebagai teladan, baik

dalam budi pekerti maupun dalam kehidupan sosialnya.

2.3.3 Metode Bercerita

Metode bercerita menurut Karim, adalah cara penyampaian bahan

pengajaran dalam bentuk penuturan dan penerangan secara lisan oleh guru

terhadap muridnya (Majid, 2005).

Sedangkan menurut Moeslichatoen, metode bercerita merupakan salah satu

pemberian pengalaman belajar bagi anak TK dengan membawakan cerita

kepada anak secara lisan (Moeslichatoen, 2004).

Ketika anal< berada pada tahun pertama TK, ia belum mampu membaca

cerita sendiri dengan baik dan benar. Sebagai gantinya, maka tugas gurulah

untuk menceritakannya. Dalam penyampaian cerita yang baik dan penuh

Page 49: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

35

kesabaran, sebuah cerita akan dapat membangkitkan kreativitas, menambah

nilai seni dan anak sebagai pendengar dapat menikmatinya.

Cerita yang dibawakan guru harus menarik dan mengundang perhatian anal<

dan tidal< lepas dari tujuan pendidikan bagi anak TK. Dalam bercerita

biasanya dipermudah oleh adanya media peraga seperti halnya gambar,

bagan, sketsa dan alat bantu lainnya, serta dapat dikemas dengan variasi

seni bermain, bercerita dan bernyanyi, sehingga diharapkan dapat

menggetarkan perasaan anak dan memotivasinya untuk mengikuti cerita itu

sampai tuntas.

Dalam metode bercerita ini, anak dapat mengembangkan :sisi moral dari

cerita yang disampaikan oleh guru. Bercerita yang baik juga akan mendidik

rasa, imajinasi, akhlak dan mengembangkan pengetahuan mereka dengan

mengadopsi dan mengadaptasi tokoh cerita sesuai dengan kepribadiannya

dan menjauhi sikap buruk yang diperankan oleh tokoh tidak baik dalam cerita

tersebut (Majid, 2005).

2.3.4 Manfaat Metode Bercerita Bagi Anak TK

Manfaat metode bercerita dalam kegiatan pengajaran anak: TK mempunyai

beberapa manfaat penting bagi pencapaian tujuan pendidikan, yaitu :

Page 50: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

I) Untuk menanamkan kejujuran, keberanian, keramahan dan sikap

positif lainnya dalarn kehidupan keluarga, sekolah dan luar sekolah.

36

2) Kegiatan bercerita memberikan pengalaman belajar untuk berlatih

mendengarkan. Melalui mendengarkan, anak memperoleh bermacam

informasi tentang pengetahuan, nilai-nilai moral dan keagamaan yang

dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3) Kegiatan bercerita memungkinkan pengembangan dimensi perasaan

anak.

2.3.5 Macam-Macam Teknik Bercerita

1) Membaca langsung dari buku bercerita

Teknik bercerita dengan membacakan langsung sangat bagus bila

guru mempunyai puisi atau prosa yang sesuai untuk dibacakan untuk

anak TK. Ukuran kebagusan puisi atau prosa itu terutama ditekankan

pada pesan-pesan yang disampaikan yang dapat ditangkap anak.

2) Bercerita dengan menggunakan ilustrasi gambar dari buku.

Bila cerita yang disampaikan kepada anak terlalu panjang dan terinci

dengan menambahkan ilustrasi gambar dari buku yang dapat menarik

perhatian anak. Mendengarkan cerita tanpa ilustrasi gambar menuntut

pemusatan perhatian yang lebih besar dibandingl<an bila anak

mendengarkan cerita dari buku bergambar. Penggunaan ilustrasi

gambar dalam bercerita dimaksudkan untuk memperjelas pesan-

Page 51: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

pesan yang dituturkan, juga untuk mengikat perhatian anak pada

jalannya cerita.

3) Menceritakan dongeng.

Bercerita dongeng merupakan bentuk kesenian yang paling lama.

Dongeng dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan

kebajikan pada anak. Oleh karena itu, seni dongen1~ perlu

dipertahankan dalam kehidupan anak.

4) Bercerita dengan menggunakan papan flanel.

37

Guru dapat membuat papan flanel yang mewakili perwatakan gambar

tokoh-tokoh dalam ceritanya. Gambar tokoh dengan papan flanel itu

disesuaikan dengan tema dan pesan-pesan yang ingin disampaikan

melalui bercerita.

5) Bercerita dengan rnenggunakan media boneka.

Pemilihan bercerita dengan menggunakan boneka akan tergantung

pada usia dan pengalaman anak. Biasanya boneka itu terdiri dari

ayah, ibu, anak laki-laki dan anak perempuan, nenek, kakek dan bisa

ditambahkan anggota keluarga yang lain. Boneka yang dibuat itu

masing-masing menunjukkan perwatakkan pemegang peran tertentu.

6) Dramatisasi suatu cerita

Guru dalam bercerita memainkan perwatakan tokoh-tokoh dalam

suatu cerita yang disukai anak dan merupakan daya tarik yang bersifat

universal.

Page 52: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

2.3.6 Rancangan Kegiatan Bercerita bagi anal< TK

I) Menetapkan tujuan dan tema yang akan dipilih untuk kegiatan

bercerita.

38

2) Tujuan pengajaran melalui bercerita ada dua macam, yaitu memberi

informasi atau menanamkan nilai-nilai sosial, moral atau keagamaan.

Setelah menetapkan tema bercerita yang dipilih, maka kemudian

harus mempelajari isi cerita yang akan dituturkan.

3) Menetapkan rancangan bentuk bercerita yang akan dipilih. Bentuk­

bentuk bercerita, antara lain dengan menggunakan ilustrasi gambar,

membaca majalah atau buku, dengan menggunakan papan flanel dan

lain sebagainya.

4) Menetapkan bahan dan alat yang diperlukan untuk kegiatan bercerita.

5) Menetapkan rancangan langkah-langkah kegiatan bercerita.

6) Dalam memberikan pengalaman belajar melalui penuturan cerita,

terlebih dahulu perlu ditetapkan rancangan Jangkah-langkah yang

harus dilalui dalam bercerita,

Langkah pertama, mengkomunikasikan tujuan dan tema clalam kegiatan

bercerita kepacla anak.

Langkah kedua, mengatur tempat duduk anak. Kemudian mengatur bahan

dan alat yang dipergunakan sebagai alat bantu bercerita sesuai dengan

bentuk bercerita yang dipilih.

Page 53: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

Langkah ketiga, merupakan pembukaan kegiatan bercerita dengan

menggali pengalaman-pengalaman anak dalam kaitannya dengan tema

bercerita.

Langkah keempat, merupakan pengembangan cerita yang disampaikan.

Langkah kelima, merupakan langkah penutup kegiatan bercerita dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan cerita

(Moeslichatoen, 2004).

2.4 Pengaruh Metode Bercerita Terhadap Pengenalan Emosi

Anal< Usia Pra-Sekolah

39

Selama ini banyak orang yang mengagung-agungkan kecerdasan intelektual

atau yang dikenal dengan IQ sebagai faktor yang berpengaruh terhadap

kesuksesan seseorang. Namun akhir-akhir ini, para ahli sepakat bahwa IQ

bukanlah faktor utama yang menentukan keberhasilan seseorang. Bahkan

dikatakan IQ hanya menyumbang 20 %, sedangkan 80 % sisanya ditentukan

faktor lain yang kemudian dikenal dengan istilah kecerdasan emosi

(Puspitosari, 2005).

Seseorang yang memiliki kecerdasan emosi berarti memiliki kecakapan­

kecakapan personal yang menjadi ciri personalitas yang kaya dan seimbang.

f<emampuan kecerdasan emosi sangat diperlukan untuk manajemen emosi

Page 54: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

agar seseorang bisa membangun hubungan dengan baik. Kemampuan ini

bisa dipelajari seumur hidup. Akan tetapi masa yang paling optimal adalah

pada masa kanak-kanak.

Pendidikan emosi anak sejak dini akan membantu anak untuk lebih

mengenal diri sendiri dan perasaannya, mampu mengungkapkan perasaan

orang lain serta dapat mempelajari cara orang lain bereaksi terhadap

perasaannya tersebut.

40

Pada fase perkembangannya, masa kanak-kanak awal (3-6 tahun) adalah

masa dimana anak sudah mulai belajar mengendalikan emosinya,

kemampuan berempatinya pun semakin berkembang dan egosentrisme-nya

berkurang (Mulyadi, 2006).

Menurut Gordon dan Browne, emosi yang berkembang pada anak TK adalah

kemampuan mengenal perasaan, baik kemampuan memb13rikan nama

perasaan maupun menerima perasaan. Dalam perkembangan selanjutnya

bila anak dapat menerima perasaannya, ia akan belajar bagaimana

menggunakan kedalaman perasaan dan tidak mengekspresikannya secara

berlebihan (Moeslichatoen, 2004).

Page 55: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

Masalah yang paling umum dihadapi anak adalah bagaimana

mengekspresikan emosi dengan cara yang dapat lebih diterima oleh orang

lain. Anal< dengan kendali emosi yang baik, dalam hal ini disebut "cerdas

emosi" akan lebih mudah mengatasi berbagai permasalahan hidup dan

meraih keberhasilan dibandingkan mereka yang tidak dapat mengelola

emosinya dengan tepat (Mulyadi, 2006).

41

Untuk mengembangkan emosi anak didiknya, guru dapat menggunakan

metode-metode yang menggerakkan anak untuk mengekspresikan perasaan

yang menyenangkan dan tidak menyenangkan secara verbal dan tepat.

Metode bercerita merupakan salah satu metode yang digunakan untuk anak­

anak usia pra-sekolah. Cerita yang baik akan memberikan pengaruh yang

positif terhadap perkembangan jiwa anak karena dalam cerita terdapat nilai­

nilai kebaikan untuk penyampaian pesan-pesan moral yan(J berguna untuk

pembentukan watak dan kepribadian anak selanjutnya (Majid, 2005).

Melalui metode bercerita, anak dapat menumpahkan seluruh perasaannya,

seperti marah, takut, sedih, cemas dan gembira. Dalam metode bercerita,

anak juga dapat berfantasi sehingga memungkinkannya untuk menyalurkan

berbagai keinginan-keinginannya yang tidak dapat direalisasikan dalam

Page 56: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

kehidupan nyata ataupun menetralisir berbagai emosi-emosi negatif yang

ada pada dirinya, seperti rasa takut, ma rah dan cemas (Gollman, 2001 ).

42

Buku cerita anak-anak merupakan cara yang baik sekali bagi anak-anak

untuk mempelajari emosi. Kisah-kisah di dalamnya dapat menolong anak­

anak membina kosakata untuk berbicara tentang emosi--ernosi dan

memperjelas berbagai macam cara orang menangani emosi-emosi mereka.

Lewat aneka ekspresi yang ada dalam gambar cerita, anal< dapat pula belajar

mengenal emosi orang lain. Dari situ, anal< bisa menyatakan emosinya

dengan benar dan mengontrolnya. Bila anak dapat menyampaikan emosinya,

maka ia akan lebih mudah berempati pada orang lain (Rahayu, 2006).

Pengenalan emosi pada anak merupakan kesempatan pertama untuk

membentuk unsur-unsur kecerdasan emosi pada tahap-tahap selanjutnya.

Mengenali emosi, baik kemampuan memberikan nama perasaan maupun

menerima perasaan, dapat digunakan untuk belajar membedakan perasaan­

perasaan, sehingga tidak mengekspresikannya secara berlebihan (Goleman,

2003).

Ketika seorang anak mampu mengidentifikasi perasaan, dengan

menyebutkan nama-nama perasaan, maka ia memiliki kemampuan yang

Page 57: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

lebih bail< untuk membedakan perasaan-perasaan itu. Dan hal itu,

merupakan keterampilan emosi yang pokok (Goleman, 2003).

43

Semakin terbuka seorang anak terhadap perasaannya, maka semakin

terampil ia mengenali perasan orang lain. Kemampuan memahami perasaan

orang lain merupakan wujud kemampuan bergaul yang penting, atau yang

sering disebut dengan empati.

Pada tahap perkembangannya, anak-anak mulai berbeda kepekaan terhadap

perasaan orang lain. Yarrow (1991) pad a National Institute of Mental Health

memperlihatkan bahwa sebagian besar perbedaan dalam kepekaan empati

ada kaitannya dengan bagaimana penerapan pembelajaran dan kedisiplinan

pada anal<.

Dengan metode bercerita dapat melatih kemampuan berempati dan belajar

menjadi pendengar yang aktif. Pendengar yang aktif tidak hanya

mengandalkan apa yang ia dengar, tetapi juga harus memperhatikan

ekspresi muka, bahasa tubuh orang yang didengarkannya (Puspitosari,

2006).

Dunia anak yang sesungguhnya adalah dunia bermain, maka potensinya

akan berkembang dengan optimal bila anal< diberikan haknya untuk bermain.

Page 58: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

Dengan bercerita yang baik dapat membangun hubungan emosi yang baik

pada anak, bermain sambil belajar yang dapat memotivasi dan membimbing

anak agar dapat berkembang seoptimal mungkin.

2.5 Kerangka Berpikir

Mendengarkan cerita merupakan kegiatan yang mengasyikkan. Dengan

duduk bersandar pada kursi maupun seraya berbaring di kasur yang empuk

pada malam hari sebelum tidur atau pada waktu-waktu santai merupakan

kegiatan yang mungkin harus dilalui oleh anak-anak usia pra-sekolah.

Dengan mendengarkan cerita, tanpa sadar seseorang telah merespon

berbagai stimulus yang ada pada cerita tersebut, baik secara kognisi, afeksi,

maupun konasi.

Taman Kanak-Kanak (TK) menjadi salah satu tempat bagi anak-anak untuk

memperoleh pendidikan setelah keluarga dan menjadi dasar bagi pendidikan

selanjutnya. Di tempat ini, anak lebih cepat mendapat pengaruh dan mudah

dibentuk pribadinya. Oleh karena itu, dibutuhkan metode pengajaran yang

tepat untuk menjauhkan anak dari lingkungan yang buruk, baik secara

jasmani atau moral maupun kepekaan rasanya.

Page 59: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

Menurut Piaget, perkembangan kognitif pada usia ini berada pada periode

pra-operasional, yaitu tahapan dimana anal< belum mampu menguasai

operasi mental secara logis. Periode ini ditandai dengan perkembangan

representasional (symbolic function), yaitu kemampuan menggunakan

sesuatu untuk merepresentasikan (mewakili) sesuatu yang Jain dengan

menggunakan simbol (kata-kata, gesture atau bahasa gerak dan benda).

45

Bercerita sebagai metode dapat dijadikan alternatif dalam metode belajar

mengajar untuk anak usia pra-sekolah. Sesuai dengan karakteristik

perkembangan kognitifnya, imajinasi, gaya bahasa juga gambar-gambar

dalam buku cerita dapat digunakan sebagai simbol untuk merepresentasikan

isi cerita sehingga dapat memudahkan penyampaian pesan dalam cerita oleh

anak usia pra-sekolah. Hal tersebut diperkuat oleh Piget (dalam Santrock,

2002), bahwa bila tugas-tugas dibuat menarik dan sederhana, anak-anak

dapat menunjukkan kematangan kognitifnya yang lebih besar.

Buku cerita anak merupakan cara yang baik sekali bagi anak-anak untuk

mempelajari emosi. Menurut Santrock (2002), pada masa kanak-kanak awal,

mereka sudah belajar mengidentifikasi berbagai keadaan emosional.

Perasaan-perasaan seperti marah, malu, empati dan rasa bersalah, bila

dapat diidentifikasi dengan tepat dapat mempengaruhi anak untuk bertindak

Page 60: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

sesuai standar baik dan buruk yang nantinya akan memberi landasan bagi

nilai-nilai moral anak.

46

Melalui kisah-kisah juga aneka ekspresi yang ada dalam cHrita, dapat

menolong anak-anak membina kosakata untuk berbicara tentang emosi.

Agar lebih menarik, metode bercerita dapat dikemas dengan bantuan alat

peraga, seperti : gambar, boneka dan gerak tubuh sehingga memungkinkan

anak untuk dapat memusatkan perhatiannya pada isi cerita kemudian

mengekspresikan perasaannya dengan terbuka.

Dengan demikian, mendengarkan cerita merupakan kegiatan yang

mengasyikkan dan sangat digemari anak-anak. Umumnya, anak-anak yang

senang mendengarkan cerita, lebih mudah dalam mengekspresikan

emosinya, sehingga perbendaharaan kata untuk mengenali berbagai macam

emosi, baik emosi yang timbul dalam dirinya maupun ernosi orang lain lebih

baik.

Page 61: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

Berikut penggambaran kerangka berpikir:

Metode Bercerita ~

2.6 Hipotesis

Pengenalan

Emosi

47

Diri =1

Orang Lain

Ha : Ada pengaruh yang signifikan penggunaan metode bercerita terhadap

pengenalan emosi anak usia pra-sekolah.

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan penggunaan metode bercerita

terhadap pengenalan emosi anak usia pra-sekolah.

Page 62: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

·•

BAB Ill

METODOLOGI PENELITl.AN

3.1 Jenis Penelitian

3.1.1 Pendekatan dail Metode Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif. Penelitian ini diawali dengan studi yang bertujuan

untuk mencari teo1·i-teori, konsep-konsep dan generalisasi yang dapat

dijadikan landasan teoritis bagi penelitian ini. Data yang cliperoleh kemudian

dikuantitatifkan dengan metode statistik. Setelah itu, dilakuka11 interpretasi

serta analisis untuk membuat kesimpulan. Jenis penelitian in1 adalah

penelitian eksperimen, sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin

membuktikan hubungan sebab akibat.

3.1.2 Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini, rancangan eksperimen yang digunakan adalah

Randomized pre-post test control group design.

Page 63: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

48

Pemilihan kelompok dilakukan secara random. Pengukuran dilakukan

sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) pemberian treatment. Dan skor

yang di1adil<an penghitungan adalah Gain Score, yaitu selisih antara skor

post-test dan pre-test

Tabel 3.1 (Randomized Pre Test-Post Test Control Group Design)

r- -Keloln pok--i----Tesawal-- _T __ P_e.rlakual1··--1--· Tes a kh ir 1--·· ............... ·-·········-····I························································· ..... -·············· ·····-···············-· ' ...... ··--····-····- ....... .

'I Ra 01 X 0 2

I Rb 03 04

Keterangan :

I. Ra = Random Kelompok Eksperimen

2. R1i = Random Kelompok Kontrol

3. X = Pemberian cerita tentang emosi pada kelompok ei<sperimen

4. 01 =Tes kelompok eksperimen mengenai pengenalan emosi sebelum

diberikan cerita

5. 02 =Tes kelompok eksperimen mengenai pengenalan emosi diri dan

emosi orang lain setelah diberikan cerita

6. 03 =Tes pengenalan emosi pada kelompok kontrol yang pertama

Page 64: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

49

7. 0 4 =Tes pengenalan emosi pada kelompok kontrol yang kedua yang

bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian cerita pada kelompok

eksperimen

3.2 Definisi Konseptual dan Operasional Var~abel

Adapun definisi operasional berarti melekatkan arti pada sesuatu konstruk

atau vciriabel dengan cara menetapkan tindakan-tindakan yang per·Ju untuk

rnengukur variabel tersebut. Definisi operasional mernbmikan batasan atas

sesuatu variabel dengan cara merinci hal-hal yang perlu dikerjakan oleh

peneliti (Kerlinger, 2004).

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel bebas

(independent variable) dan variabel terikat (dependent variable).

V;iriabel merupakan objek penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua

variabel, yaitu metode bercerita sebagai variabel bebas dan pengenalan

emosi sebagai variabel teril<at. Adapun definisi variabel cliatas adalah :

Metode bercerita

1. Definisi Konseptual : Cara penyampaian bahan pengajaran dalarn

bentuk penuturan dan penerangan secara lisan oleh guru terhadap

muridnya.

Page 65: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

2. Definisi Operasional : Kegiatan bercerita yang clilakukan dalam

kegiatan belajar mengajar di TK yang berkaitan langsung dengan

materi pelajaran. Cerita yang akan digunakan merupakan cerita yang

sesuai de11gan ;:ierkembangan emosi anak usia pra-sekolah. Dalam

hal ini, cerita yang akan digunakan adalah cerita yang berjud11I

"Senang", "Marah", "Sedih" dan "Takut".

Pengenalan Emosi

1. Definisi Konseptual : Kesadaran diri untuk mengenali perasaan

sewaktu perasaan itu timbul.

2. Definisi Operasional : Kemampuan anak untuk mengenali emosi inti,

yaitu senang, marah, sedih dan takut, baik yang timbul dalam dirinya

rnaupun orang lain.

3.3 Pengambilan Sampel

3.3.1 Populasi dan Sampel

50

Populasi adalah kelompok besar yang merupakan sasaran generalisasi

penelitian (Sevilla, 1993). Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh anak didik kelompok B TK. Nurul Falah, yang berjumlah 53

orang ..

Page 66: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

51

Sedangkan sampel adalah kelompok kecil yang diamati dan ditarik dari

populasi (Sevilla, 1993). Dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

sebanyak 40 orang yang terbagi menjadi 2 kelompok, yair.u kelompok kontrol

sebanyak 20 orang dan kelompok eksperimen sebanyak :20 orang

Pengambilan sampel sebanyak 40 orang dikarenakan jumlah anak didik yang

mengikuti pre-test dan post-test berbeda, yaitu jumlah anak didik yang

mengikuti pre-test sebanyak 49 orang dan yang mengikuti pos-test hanya 43

orailg. Maka untuk mendapatkan jumlah yang seimbang untuk masing­

masing kelompok, peneliti hanya menggunakan sampel sebanyak 40 orang.

3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah teknik random sampling.

Teknik ini digunakan oleh peneliti dengan pertimbangan rnemungkinkan

setiap anggota populasi terpilih menjadi anggota sampel clengan peluang

yang sama (Bungin, 2006).

3.4 Pengumpulan Data

3.4.1 Metode dan lnstrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan memberikan pre-test dan post­

test tentang pengenalan emosi diri dan emosi orang lain, yang berupa :

Page 67: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

,,

1) Test pengenalan emosi

1) Berupa pertanyaan yang berkaitan dengan em pat emosi inti

(senang, marah, sedih dan takut), untuk mEmilai pengenalan

emosi diri (draft pertanyaan emosi diri dap21t dilihat pada

lampiran 3).

2) Berupa gambar ekspresi wajah tertentu (marah, takut, sedih

dan senang) untuk kemudian ditebak oleh anaK didik ekspresi

wajah apa yang ditunjukkan pada gamba1· untuk menilai

pengenalan emosi orang lain (gambar ekspresi wajah dapat

dilihat pada lampiran 4).

52

Treatment yang dilai(ukan adalah ar1ak didik diberikan nietode bercerita

selama 4 hari dengan durasi bercerita selama 7-1 o menit setiap harinya.

Adapur. tema cerita didasarkan pada nilai-nilai yang men1Jandung unsur

pe11ge11alan emosi pada anak. Metode bercerita yang dilakukan adalah

dengan menggunakan ilustrasi gambar dari buku. Penggunaan ilustrasi

gambar dalam bercerita dimaksudkan untuk memperjelas pesan-pesan yang

disampaikan, juga untuk mengikat perhatian anak pada jalannya cerita

(ilustrasi gambar buku cerita dapat dilihat pada lampiran 15).

Page 68: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

53 ·•

3.4.2 Prosedur Penelitian

Sebelum turun l<e lapangan eksperimen, peneliti merumuskan masalah yang

akan diteliti, kemudian mengadal<an studi pustaka untuk melihat masalah

tersebut dari sudut pandang teoritis. Setelah mendapatkan lE·ori-teori secara

lengkap kemudian peneliti menyusun langkah-langl<ah pelaksanaan kegiatan

bercerita dalam Pelaksanaan Belajar Mengajar (PBM). Setelah itu, peneliti

melakukan pencarian lokasi yang akan dijadikan tempat pelaksanaan pilot

studi dan penelitian eksperimen.

Selanjutnya peneliti membuat jadwal pemberian pretest-pastiest dan

treatment serta mengkonfirmasinya kepada pihak sekolah yang akan

dijadikan tempat penelitian.

Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan PreTest-postTest dan Pemberian Treatment

.. Senin Selasa

I Ra bu Kam is Ju mat Sabtu

01

-·--·--·-··-~----

Pemberian Treatment Berupa Ce rita 03

l

Page 69: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

54

Tabet 3.3 Tahap Pelaksanaan Pre-Test dan Post-Test

No Waktu Panduan Penelitian PBM Sarana

1 5 menit Pengkondisian anak Adanya

didik agar tenang percakapan antara

dan nyaman guru dan murid

2 5 Menit Guru mengabsen Guru memanggil Daftar absen anak

anak didik anak didik satu- didik

persatu

3 5 Menit Pemberian informasi Guru memberi

mengenai kegiatan informasi kepada

yang dilakukan anak didik

mengenai adanya

tes

4 20 Menit Tes Guru berinteraksi - Gambar-gambar

dengan anak didik ekspresi wajah

untuk memberikan - Draft pertanyaan

tes emosi diri

-Ala! tulis

5 5 Menit Penutupan Adanya interaksi

guru-mu rid

-----.. --------- - .. ·-~-------.-···-------- ----·- -- -----·- --·-

Page 70: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

.•

Tabel 3.4 Tahap Pelaksanaan Pemberian Treatment Bercerita Untuk

Kelompok Eksperimen

55

:~: mOogobieo t::::~b'BO. No TWaktu I Panduan Penelitian

1 ··rs Menit Guru mengabsen anak

I didik kehadiran anak I I hiengkondisian anak agar

didik satu pEirsatu

-- ---------·---~

Adanya 2 · 15 menft

I tenang dan nyaman serta percakapan "ice

breaking"

informasi mengenai

macam-macam

emosi

j ) i siap menerima treatment

j3·-11-MenTt-lpemberian informasi anak·+-cG~u-r_u_m_e_r_n_b_e_r_i--+-------·

// / I didik mengenai kegiatan I I

! / / yang dilakukan

I · I 4 7 Menil Pembacaan cerita Guru bercerita Buku Cerita

j / tentang

! [ I pengenalan •3mosi

1

s--/-3Menit--]P8nutu-pan-··--·------Adanyaiilteraks-i -- -·-----·--; 1 I [___ _ ___ j guru-murid

Page 71: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

56 -·

Tabel 3.5 Tahap Pelaksanaan Belajar Mengajar Pada Kelompok Kontrol

didik satu persatu

2 5 menit pengkondisian anak agar Adanya

tenang dan nyaman serta percakapan "ice

siap menerima treatment breaking"

Guru memberi I informasi mengenai

I-yang dilakukan macam-mac:am

emos1 ! i

14·-r--Menil ______ rPembe-rian materi beta)ai-___ Gu-ru memberi ---1 But<"[I Gambar--1

I mote;; bo"i" j K<ayoo

k-J I I Kertas Origami

1

s 13Menit ·--l Penutupan Adanya inter::iikSl_I ________ _

I /' I guru-murid l 1----~---------' ---------~--------------- --------------- ---------------------

Page 72: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

57 ..

3.4.3 Aparatus Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan aparatus penelitian berupa:

1) Buku cerita yang berjudul "Bahagia", "Marah", "Sedih" dan "Takut".

2) Daf!ar pertanyaan pengenalan emosi diri, untuk mengukur pengenalan

emosi diri.

3) Gambar-gambar ekspresi wajah empat emosi inti (Bahagia,marh,sedih

dan takut) yang diambil dari buku Understanding Psychology

(Feldman, 2005), untuk mengukur pengenalan emosi orang lain.

4) Lembar jawaban dan ala! tulis

3.4.4 Cara Mengukur Dependent Variable (DV)

Dependent variable (DV) dalam penelitian ini adalah pengenalan

emosi. Pengenalan emosi baik emosi diri maupun orang lain, akan diukur

dengan:

1) Untuk mengukur pengenalan emosi diri sendiri

Subjek diberikan evaluasi dengan cara diberikan pertanyaan pengenalan

emosi diri, kemudian subjek diminta untuk menjawab pertanyaan

berdasarkan empat emosi inti.

2) Untuk mengukur pengenalan emosi orang lain

Subjek ditunjukl<an gambar ekspresi wajah dari empat emosi inti,

kemudian diminta untuk memberi nama emosi dari gambar ekspresi wajah

yang ditunjukkan.

Page 73: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

58

Pada penelitian ini, peneliti mengadopsi pemberian skor pada item Benar

atau Salah. Dimana pernyataan mengenai materi ukur yang diujikan, akan

dinilai benar atau salah. Jawaban yang benar dan sesuai clengan pedoman

jawaban diberi skor 1 dan untuk jawaban yang tidak sesuai dengan pedoman

jawaban diberi skor O (pedoman skoring dapat dilihat pada lampiran 5).

3.4.5 Sekunder Variabel dan Teknik Kontrolnya1

1) Mengontrol suasana hati subjek agar dapat mengikuti penelitian

dengan teknik random, yang digunakan untuk mengontrol Sekunder

Variabel dengan menganggap perbedaan-perbedaan individu yang

terdapat pada masing-masing kelompok tersebar mierata.

2) Mengontrol ruangan kelas yang akan dipergunakan dengan tefmik

eliminasi. Dimana suasana ruangan kelas dikontrol sedemikian rupa

sehingga materi pelajaran dapat diterima dengan sama baiknya antara

satu subjek dengan subjek yang lain dalam penelitian. Pengkondisian

ini dimaksudkan agar siswa dapat menerima materi pelajaran dengan

perasaan nyaman dan tenang.

3) Untuk mengontrol proactive-history, yang meliputi faktor usia, jenis

kelamin dan inteligensi dengan menggunakan teknik randomisasi.

Karena faktor-faktor tersebut telah dimiliki oleh subjek sebelum dan

ketika subjek menjadi subjek penelitian

Page 74: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

59

Tabet 3.6

3.4.6 Teknik Uji lnstrumen

Setelah dilakukan Try-Out, data yang terkumpul perlu diuji tingkat validitas

dan reliabilitasnya agar variasi dari skor-skor ycing diperoleh menyebar

secara normal atau mengikuti distribusi normal.

Validita~. adalah ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam menjalankan

fur1gsi ukurnya. Artinya, sejauh mani'I alat ukur itu rnampu mengukur atribut

yang dirancang untuk mengukurnya. Alat ukur yang hanya marnpu

mengungkap sebagian dari atribut yang seharusnya atau justru mengukur

atribut lain, dikatakan sebagai alat ukur yang tidak valid. Karena validitas

Page 75: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

60 ..

sangat erat berkaitan dengan tujuan ukur, maka setiap ala! ukur hanya dapat

menghasilkan data yang valid untuk satu tujuan ukur pula.

Sedangkan reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau keterpercayaan

hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Pengukuran

yang tidak reliabel akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya

karena pe1·bedaan skor terjadi diantara individu lebih ditentukan oleh faktor

error daripada faktor perbedaan yang sesungguhnya.

Dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang

angkanya berada dalam rentang dari O sampai dengan ·1 ,00. Semakin tinggi

koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi

reliabilitasnya. Sebaliknya, koefisien yang semakin rendah mendekati angka

O berarti semakin rendah reliabilitasnya (Azwar, 2000).

Untuk rnenghitung validitas dan reliabilitas data yang diperoleh, peneliti

menggunakan rumus koefisien alpha Cronbach:

Keterangan =

s/ dan s/ Sx2

a = 2 (1-S 2 +S 2 -1--~

Sx2

= Varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2

= Varians skor

Page 76: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

61 .•

3.5 Metode Pen90Jahan data

Setelal1 data diperoleh, kemudian data diolah dengan menggunakan statistik

t-Test, untuk melihat pengaruh penggunaan metode bEircerita terhadap

pengenalan emosi anal< usia pra-sekolah. Penghitungan teknik t-Test

tersebut dilakukan dengan menggunal<an SPSS 12.

Berikut adalah rumus dari t-Test yang digunakan :

t~

~ J ( ri·,i Ssa + Ssb .\/ l)r(nb·I)

_!_+ .l (na) (nb)

l<eterangan :

Xb = Mean gain score kelompok B (kelompok kontrol) Xa = Mean gain score kelompok A (kelompok eksperimen) Ssb = Sum of square Uumlah kuadrat) kelompok kontrol Ssa = Sum of square Uumlah kuadrat) kelornpok eksperirnen Nb = Jurnlah subjek kelompok kontrol Na = Jurnlah subjek kelompok eksperimen

Page 77: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

BAB IV

PRESENT ASI dan ANALISIS DATA.

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

l"enelitian eksperimen ini ditakukan di TK Nurul Falar1, yang berlokasi di

daerah Sawah Baru, Tangerang. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah

sebanyak 53 orang, yaitu 24 orang anak didik laki-laki dan 29 orang anak

anak didik perempuan. Dari keseluruhan populasi, diambil tO orang yang

dijadikan sampel penelitian yang dibagi ke dalam dua k19lornpok, yaitu

Kelompok Kontrol (KK) yang berjumlah 20 orang dan Kelompok Eksperimen

(KE) yang berjumlah 20 orang. Berikut ini tabel distribusi subjek penelitian

berdasarkan usia dan jenis kelamin pada masing-masing kelas.

Tabel 4.1 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

INo Usia -------

I ~:rang ·- ·-

KK Jumlah

' 1 5 tahun 3 orang 4 orang

2 6 tahun 17 orang 19 orang 36 orang

~·-· --~·

Jumlah 20 orang 20 orang 40 orang ~-.L

62

Page 78: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

63

Dari label 4.1 di atas, dapal dilihat bahwa anak didik dengan usia 5 tahun

sebanyak 4 orang dan anak didik dengan usia 6 tahun sebanyak 36 orang.

Sedangkan secara rinci, dislribusi subjek yang diambil sec2ra random

tJerdasarkan jenis kelElmin dari masing-masing kelas adalah ;;eba9ai berikut:

Tabel 4.2 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Tingkat Ke/as dan

Jenis Kelamin

I l<elas 1-L-·-----~;p----~~J+--~L---l<~E=p---i-:mlah I

' I I -·----- ---,-----B 1 rang J 17 orang

-82 ~ rang 110 orang

---·--~-- -~-----~··---···-

4 orang 5 orang 6 orang 20

I 2 orang 3 orang r orang-·12 0

f-::----183 -----3 orang I 5 orang

I 2 orang 3o 1~an9i13-oran9

1

rang i 40 ora~g ·-----·--·;-···· j 11 orang 9 orang 13 orang [:~~~: ... .L ________ I___ .............. 1 .. .

7o

Dari label 4.2 di alas, dapat dilihat bahwa pada KK, kelas 81 jumlah anak

clidik laki-laki sebanyak 4 orang dan anak didik perempuan sebanyak 5 orang.

Kelas 82 jumlah anak didik laki-laki sebanyak 2 orang dan anak didik

perempuan 3 orang. Dan kelas 83 jumlah anak laki-laki sebanyak 3 orang

dan anak didik perempuan sebanyak 5 orang. Dengan demikian jumlah total

anak didik pada KK adalah laki-laki sebanyak 9 orang dan perempuan

sebanyak 13 orang.

Page 79: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

.,

Pada KE, kelas 81 jumlah anak didik laki-laki sebanyal< 6 orc:ing dan anak

didik perempuan sebanyak 2 orang. Kelas 82 jumlah arak didik laki-laki

sebanyak 3 orang dan anak didik perempuan 2 orang. Dan kelas 83 jumlah

anak laki-laki sebanyak 2 orang dan c:inal< didil< perempuan sebanyak 3

orang. Oengan demikian jumlah total anak didik pada l<E ac'alah laki-laki

sebanyak 11 orang dan perempuan sebanya~ 7 orang.

4.2 Presentasi dan Analisis Data

4.2.1 Presentasi Data

8erikut perolehan hasil data pelaksanaan penelitian eksperimen :

Tabet 4.3 Hasil Data Ke/ompok Eksperimen

[NoTNam_a __ r-Usia JK Pre Test Post T1::s1 Gain

I 1 , A _C§._Ta""h u,'"'n-'--+=L---+----.:c1 0=-1 ______ '" __ '"-..:..1-~6~~~'::_'=-~6-<

Ff cY-i-j-jC-i~;~~-------·.J.---~~--.------+-----·=--=-=.----:c..c-..::!c...-:...i··-~-=--~-=.~-~-~=..c.j.:..:l..c...j)~ ·~ j ·5;· A--· 6=r&;r;;_;~- L ....... ,. ··············1·'·3-

7 ! Z 6 Tahun L 1···----··14 -------l---'--4

8 i D 6 Tahun L 10 r---------+---··---+--'~~-f.C..CC...---1'----··---- ··------...:..=.-J. --9 ' S 6 Tahun L 13 _____ J1----+--~~'---l-"'----l-----'-"-"-------'-::....J

1 O I F 6 Tahun L 6 ---·-------- ---'-~'-"'-'-C-4!-=---Ti----:~----

11 , F 6 Tahun L 13 _,__ ____ c...:_

16 3 16 2 12 2· 16 -3·1 14 8 15 2

12 1 L 6 Tahun P 9 ~~: ----+-~~---+'---~-----::....i----_:..::'-1---''-i 13, R 6 Tahun P 13 15. ___ ~

15 61

j-U=·-~- l ~~-~-!_-_····_·-.L· ___ ; ... i::..t-~·-·-·~---l-! ~ 11

64

Page 80: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

65

Tabel 4.4 Hasil Data /(e/ompok Kontrol

~1'l2 _['-J_aJlla ! Us1a - - - RJS_-i_ Pr_E')_Te~t \ Post Test j_Ga1ri ____ 1 A I 6 Tahun L 121" ~ 2 ------- ---·r -- -- - --- --- - ---

. 2. ·~'~""--L __ I _____ yl ____________ 1~ ____ __()_ 3 E 6 Tahun L 8 1 tt 6

--~---- ----- _______ ,_ __ ---4 ! A 6 Tahun L 9 12 3 --- ----- -------

I 5 A 6 Tahun L 11 13 2 ----I- 6 F - , 6 Tahun L 12 13 1 1-----,--- - -- ---··- -·--·------- ---·---------·-·------- ----·---·-·---···-··--

' 7 ! w 6 Tahun L 13 14 ~--1 . 8 I N 6 Tahun L 6 8 2 ----~-----·-··-----~ !--=-~-------·------- --------·---------- __________ ,__ _____

9 B 6 Tahun p 9 12 3 ----- -----10 s 6 Tahun p 11 12 1 ----

1 K 6 Tahun p

I 13 14 1

- - - - -12 A 6 Tahun p 14 16 2 13 L 5 Tahun p 14 16 2 14 ' y 6 Tahun p 11 _ _D_ 2 ------15 K 6 Tahun p 13 15 2 -- ~--

16 D 5 Tahun p 12 14 2 ·····-·-----~ --- . ·----·--- - -------,-·---· ----. - - - -- --- l -- ---- -

17 F 6 Tahun p 9 13 4 -18 T 6 Tahun P 10 11 1 , ____

--- -

-- ~ ~:~~~ :- I- ---- 1~ -- ~: 19 ' D 5 20 I 4 - __ Q_j _______ E -- ~ --------------------

1-Jumlah 84 101 17 - -- -·--

Rata-Rata 4.2 5.05 0.85

Dari perolehan hasil data di atas, dapat dilihat bahwa skor rata-rata untuk KE

aoalah lebih baik dari KK, yaitu 3,8 > 0,85. lni berarti, bahwa panggunaan

Page 81: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

66

metode bercerita efektif untuk mengenalkan anal< usia pra-ser<olah pada

macam-macam emosi. Hal ini terlihat dari perbedaan skor rata-rata antara KE

dan KK yang berbeda cukup jauh.

4.2.2 Uji Persyaratan

1. Uji Normalitas

Uji kenormalan bertujuan untuk menguji bahwa data sampel Jerasal dari

populasi berdistribusi normal. Distribusi normal merupakan model yang paling

tepat untuk mendekati frekuensi distribusi. Jil<a angka signifikansi

(SIG) > 0,05 maka data berdistribusi normal dan jika angka signifikansi (SIG)

< o, 05 maka data terse but tidak berdistribusi normal.

Test of Normality Kolmogorov-Smirnov

N Normal Parameters a,b Mean

Std. Deviation

Most Extreme Absolute Differences Positive

Negative

GAIN 40

3.05

1.96•1

.279 .279

-.146 Kolmogorov-Smirnov Z 1.764

Asymp. Sig. (2-tailed) .082 ~~~~~~~~~~~~~~~~..L-~·~

a. Test distribution is Normal.

b Calculated from data.

Page 82: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

67

Berdasarkan uji normalitas pada tabel di atas, maka dapat diketahui hasil

yang diperoleh adalah angka SIG (0,08) > 0,05. Dengan demikian, data

tersebut berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji kehomogenan, menguji dua data atau lebih kelompol< data sampel yang

berasal dari populasi yang memiliki varians yang sama. Jika angka

signifikansi (SIG) > 0,05 berarti varians dari data tersebut r1omogen atau

sama (Silmiayanita, 2005). Uji ini dilakukan dengan menggunakan Levene's

Test.

Test of Homogeneity of Variances

GAIN

Levene Statistic df1 df2 Sia.

1.668 3 13 .223

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil yang •:liperoleh adalah

angka SIG 0,223 > 0,05. Hal ini berarti varians dan data siswa yang

mempunyai kemampuan dalam mengenali emosi adalah sama. Maka dapat

disimpulkan bahwa data ini adalah homogen.

Page 83: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

68

Dari hasil uji persyaratan di alas, maka data dapat digunakan untuk dianalisis

dengan menggunakan Uji-t, karena data yang diperoleh berdistribusi normal

dan homogen.

4.2.3 Uji Hipotesis

Seperti yang telat1 diuraikan pada Bab I dan Bab Ill, penelitian i11i ingin

menguji peng2ruh metode bercerita terhadap pengenalan emosi anak usia

pra-sekolah. Data yang didapat dianalisis dengan 111e11giJunal<an SPSS 12

untuk menghitung t-Test. Berikut hasil penghitungan data dengan

menggunakan SPSS 12 (dapat di Ii hat pad a lampiran 13).

t-Test

Group Statistics

Sid. Error l<c:LOMPOK N Mean Std. Deviation Mean

GAIN KE 20 3.80 2.118 .47'· KK 20 2.30 1.490 .333

Independent Samples Test

Levene·s Test for I -~~-of Variances t-test f.:.ir Enualit11 of Means ------------

I 95% Confidence

Interval of the Mean Std. Error F

Difference

F Siq t ' df Sig. 12-tailedl Difference Dif1-erence Lower LJn"ef GAIN Eoual variances 6.2831 ass,imed 017 2-591 38 014 1.50 -579 .328 2.672

Equal variances 2.591 34.114 not assumed 014 \.50 .579 .323 2.677

Page 84: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

69

Dari tabel diatas, dapat di lihat bahwa

F=6,28 p=0,017;p<0,05

Maka data tersebut dikatakan tidak homogen (dapat dilil1at pada Equal

Variances Assumed), dengan kata lain varians dari kedua kelompok berbeda.

Karena varians dari kedua kelompok berbeda, maka untuk melihat hasilt-test

dapat dilihat pada baris Equal Variances Not Assumed. Nilai t pada Equal

Variances Not Assumed, yaitu 2,591 dengan signifikansi 0,014 ; p < 0,05. Jni

berarti bahwa jumlah pertanyaan yang dapat dijawab dengan benar antara

kedua kelompok berbeda secara signifikan.

Dengan demikian, hipotesis nol, yaitu "Tidak ada pengaruh yang signifikan

penggunaan metode bercerita terhadap pengenalan emosi anal< usia pra­

sekolah" ditolak, dan hipotesis alternatif, yaitu "Ada pengaruh yang signifikan

penggunaan metode bercerita terhadap pengenalan emosi anak usia pra­

sekolah" diterima.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan penggunaan

metode bercerita terhadap pengenalan emosi anak usia pra-sekolah. Hal

ini berarti, bahwa metode bercerita merupakan metode yang efektif untuk

mengajarkan pengenalan emosi, baik emosi yang timbul pada dirinya

maupun emosi orang lain pada anak usia pra-sekolah

Page 85: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

GAIN1

70

4.3 Hasil Tambahan

Berdasarkan penelitian di atas, ditemukan hasil tambahan. Hal ini dapat

dilihat pada tabel dibawah ini dengan menggunakan Independent Sample

Test yang diperoleh dengan penghitungan statistik menggunakan SPSS 12

(dapat di lihat pada lampiran 14).

t-Test

Group Statistics

Std. Er DNO N Mean Std. Deviation Mear

GAIN1 Diri 40 1.33 1.163 .1 Orang La 40 1.73 1.281 ,,

Independent Samples Test

Lavena's Test for Enua!ih• of Variances t-test for Enualitv of Means

95°/o Confidence lnteiva! of the

Mean Std. Error Difference

F Sin. t df Sin. t2-tailed) Difference Difference Lower u~~er

Equal variances .185 .668 -1-462 78 .148 • 40 .274 -.945 assumed

Equal variances -1.462 77.289 .148 . 40 .274 -.945 not assumed

Dari label di atas, dapat dilihat bahwa F = 0.185 p=0.668 ; p > 0,05 maka

data tersebut dikatakan homogen (hal ini dapat dilihat pada baris Equal

Variances Assumed).

145

.145

Page 86: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

71

Pada baris Equal Variances Assumed, didapat nilai t = 1,462 p = 0, 148; p >

0,05. hal ini membuktikan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan anak pra­

sekolah dalam mengenali emosi diri dengan mengenali emosi orang lain.

Hal ini berarti, bahwa ketika anak mampu untuk mengenali emosi dirinya,

maka secara tidal< langsung ia juga dapat mengenali ernosi orang

lain.Sehingga dalam hal ini, tidak ada perbedaan kemampuan mengenali

emosi yang paling menonjol antara mengenali emosi diri maupun emosi

orang lain pada anak usia pra-sekolah.

Page 87: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

5.1 Kesimpulan

BABV

PENUTUP

Berdasarkan analisis data pada bab IV, dengan menggunakan formula t- Test

lnclependent Sample, dengan taraf signifikansi 0,05, diperoleh

t hit (2,59) > t tab (1,68). Dengan demikian, penelitian ini menerima hipotesis

alternatif, yaitu "Ada pengaruh yang signifikan penggunaan metode bercerita

terhadap pengenalan emosi anak usia pra-sekolah".

5.2 Diskusi

Berdasarkan hasil penelitian melalui perhitungan dan analisis data diperoleh

bahwa "Ada pengaruh yang signifikan penggunaan metode bercerita

terhadap pengenalan emosi anak usia pra-sekolah". Hasil penelitian ini

memperkuat pernyataan Gottman (1989), bahwa "membacakan kisah

(bercerita) dapat menolong anak-anak membina kosakata untuk berbicara

tentang perasaan-perasaannya maupun apa yang sedan9 dirasakan oleh

orang lain. "

Page 88: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

73 .•

Penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan pengenalan emosi, dilakukan

oleh Collins, ME (1994). Hasil penelitiannya menunjul<kan, bahwa dengan

mengidentifikasi perasaan lewat gambar-gambar wajah orang lain, seseorang

dapat menjelaskan perasaan-perasaan yang muncul dalam dirinya ketika ia

mengenali perasaan dalam gambar yang ia lihat. Hal ini berarti, bal1wa ketika

seseor ang dapat mengenali perasaan orang lain, maka ia akan dapat

mengidentifikasi perasaan yang muncul dalam dirinya sesuai dengan

perasaan yang dialami orang lain tersebut.

Pendidikan emosi anak sejak dini akan membantu anak untuk lebih mengenal

diri sendiri dan perasaannya, mampu mengungkapkan perasaan orang lain

serta dapat mempelajari cara orang lain bereaksi terhadap perasaannya

terse but.

Emosi anak mempunyai berbagai fungsi guna mengkomunikasikan

kebutuhan, suasana hati dan perasaannya (Moeslichatoen, 2004). Emosi

yang berkembang pada anak usia TK adalah kemampuan untuk mengenal

perasaannya, baik kemampuan menyebut emosi yang d1rasakannya maupun

emosi orang lain. Dalam perkembangan selanjutnya, bila amik dapat

mengenal emosinya maupun emosi orang lain, maka ia akan belajar

bagaimana menerima perasaannya tersebut dan tidak memgekspresikannya

secara berlebihan.

Page 89: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

74

Melatih anak sejak dini untuk mengenal emosi diri dan orang lain merupakan

kesenipatan pertama untuk membentuk l<ecerdasan emosi. l<ecerdasan

emosi bukanlah sesuatu yang dimiliki anak secara genetis atau bawaan, akan

tetapi merupakan sesuatu yang dapat dipelajari dan dikembangkan.

Melalui buku cerita yang disajikan dengan bahasa yang sederhana berikut

gambar yang menarik, anak dapat dilatih untuk mengenal emosi, bail< emosi

yang timbul dalam dirinya maupun emosi orang lain dalam tc.koh cerita, dan

juga anak dapat dengan bebas mengekspresikan perasaannya melalui apa

yang ia dapat dari buku cerita tersebut.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, beberapa saran diharapkan dapat bermanfaat

dan menjadi bahan pertimbangan bagi pembaca.

1. Saran Praktis

1) Pengenalan emosi perlu dilakukan sejak dini, salal1 satt1nya

dengan menggunakan metode bercerita ..

2) Untuk orang tua dan guru, agar dapat memilihkan buku cerita yang

baik bagi perkembangan anak, serta memfasilitasi anak dengan

Page 90: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

75

membacakan cerita seraya mengarahkan kisah-kisah teladan yang

dapat mencerdaskan emosi dan akhlaknya.

2. Saran Untui< Penelitian Selanjutnya

1) Melil1at efektivitas penggunaan cerita untuk anak usia pra-sekolah,

perlu pendalaman pada metode penyampaian centa sehingga

diharapkan anak dapat mengikuti keseluruhan cerita. Penggunaan

media bercerita disarankan lebil1 variatif dengan tema-tema cerita

yang lebih beragam dan menarik.

2) Untuk penelitian lanjutan, diharapkan dapat menggabungkan

metode kuantitatif dan kualitatif tentang kecerclasan eniosi pacla

usia dini, sehingga akan didapatkan gambaran yang lebih

mendalam mengenai perkembangan emosi pada anak usia clini.

Page 91: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

DAFT AR PUST AKA

Arikunto, Suharsimi (1998). Proseclur penelitian (Suatu penclekatan praktel<). ,Jakarta PT Rineka Cipta

Az.war, Saifuddin (2000). Penyusunan ska/a psilwlogi. Yogjakarta: Fustaka Pelajar

Bingham, Jane (2007). "Bahagia" (alih bahasa : Ambhita Dhyaningrum). Solo : Tiga Serangkai

------------------------------"Marah" (alih bahasa : Ambhita Dr1yaningrum). Solo: Tiga Serangkai

------------------------------" Seclih" (alih bahasa : Ambhita Dhyaningrum). Solo : Tiga Serangkai

----------------------------"Takuf' (alih bahasa: Ambhita Dhyaningrum). Solo: Tiga Serangkai

Bungin, M Burhan (2006). Metoclologi penelitian kuantitatif. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup

Davidoff, Linda L (1991 ). Psikologi suatu pengantar. Jakarta: Erlangga

Departemen Pendidikan Nasional (2003). Kurikulum 2004 s!anclar kompetensi pencliclil<an anal< usia clini taman anal<-i<anak clan rauclhatul athfal. Retrieved 7 Mei 2007, from http'/lwwN.depdiknas.org

Dinas lnformasi dan Komunikasi (2005). Pencliclikan prasel<olah perfu pengelofa l<reatif http://www.jatim.co.id

Elias, Maurice. J dkk (2000). Cara-cara efektif mengasu/1 anal< dengan eq. Bandung: Kaifa

Emotional intelligence. Retrieved September 2006, from www.sahabatnestle.co.id

Feldman, Robert S (2005). Understanding Psychology. New York: The McGraw-Hill Companies

Page 92: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

Goleman, Daniel (2003). Emotional intelligence. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Gottman, John (2001). Kiat-kiat membesarkan anal< yang memiliki kecerdasan emosi. Jaka1·ta: PT Gramedia Pustal<a Utama

77

Gunarsa, Singgih D (1997). Dasar dan teori perkembangan anal< dan remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulya

Hurlock, Elizabetl1 B (1993). Development psychology a life span approac/1 (Alih Bahasa : lstiwidayanti). Jakarta: Erlangga

Kerlinger, Fred N (2004). Asas-asas penelitian behavioral. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Madjid, Abdul Aziz Abdul (2005). Mendidik dengan cerita. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mulyadi, Seto (2006). Membantu anal< balita mengelola ketakutan (se cerc/as emosi). Jakarta : Erlangga

Puspitosari, Warih Andan (2006). Kecerdasan emosi menentukan kesuksesa n. http://www. [nspj_[~kids .co. id

R, Moeslichatoen (2004). Metode pengajaran di taman kanak-kanak. Jakarta, Rineka Cipta

Rahayu, Utami Sri (2006). Rumah sumber kreativitas anal<. Retrieved 25 Februari 2007, from bttp://www.tabloid nakita.com/artikel.rubrik=prasekolah

Santrock, John W (2002). Life-Span development, Perkembangan masa hidup, Alih bahasa Juda. Daniarik. Jakarta: Erlar.gga

Seniati, Liche.dkk. (2005). Psikologi eksperimen. Jaka1ia : PT lndeks

Sevilla, Consuelo. G (1993). Pengantar metode penelitian. Jakarta: UI Press

Shapiro, E Lawrance (2001). Mengajarkan emotional lnte!Hgence pada anal<. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Page 93: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

..

Silmiayanita, Rosi (2005). Pengaruh bacaan komik terhadap kecerdasan emosi anal<. Jakarta : Skripsi Sarjana Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

78

Subyantoro (2007). Profit cerita membangkitkan kecerdasan emosi. Retrieved 25 Februari 2007, from b_!!R://eprints.um5.ac.id SUBYANTORO,gdf

Yusuf, Syamsu LN (2000). Psilwlogi perl<embangan anal< dan remaja. Bandung: Rosda Karya

Page 94: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

RAUDHATUL ATHFAL

@ NURUL F Al.AH " iiiiiJ~j:. ,/~ Jl. Kecul:Jung I Villa Mutiara Sawah 8aru - Ciputat Telp. (02'1) 74'12934 ~

SURAT KETERANGAN

o. 023/KP/RA.NF/Vl/2007'

Yang be1ianda tangan di bawah ini :

Nama : Titin Rustini

Jabatan

lnstansi

: Kepala Sekolah

: RA. Nurul Falah

Menerangkan clengan sebenarnya bahwa :

Nam a

T_,mpatJTanggal lahir

Alam at

Nomor !nduk Mahasiswa

Fakultas

: Ayi Widiastuti

: Jakarta, 20 Maret 1985

: JI. H Asmawi Ill No 33 Sawah Baru -

Ciputat

: 103070028985

: Psikologi

Aclalah bena1· niahasiswa tersebut telah melaksanakan penE:l1tian skripsi

yang berjudul "Pengaruh Metode Bercerita Terhadap Pengenalan

Emosi Pada Anak Usia Pra-Sekolah" di RA Nurul Falah pada tanggal

20 Juni 2007 sampai 23 Juni 2007.

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagairnana

mestinya_

Page 95: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

Tujuan

LAMPIRAN 2

Tahapan Pemberian Treatment

Kegiatan Bercerita

: Memberi inforrnasi pada anak didik rnengenai macarn-

rnacarn emosi

Terna : Mengenali ernosi

Bentuk Bercerita : Mernbaca cerita dalarn buku

Rancangan Langkah-Langkah Bercerita :

Langkah I, rnengkornunikasikan tujuan dan terna dalam kegiatan

bercerita kepada anak didik. Tujuan yang telah ditetapkan adalah

memberi informasi pada anal< didik mengenai rnac:arn-rnacarn ernosi.

Terna yang dipilih adalah rnengenali ernosi.

Langkah II, rnengatur ternpat duduk anal< didik; anal< didik duduk

melingkar di lantai.

Langkah ll/,rnembuka kegiatan bercerita dengan menggali

;>engalaman-pengalarnan anak didik dalnrn kaitannya dengan tema

bercerita, yaitu rnengenali ernosi, baik emosi yang tirnbul calarn dirinya

rnaupun emosi orang lain.

Langkah IV, pernbacaan cerita.

Page 96: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

Langka/J V, menutup kegiatan bercerita dengan menga1ukan

pertanyaan-pertanyaan seputar pengenalan emosi diri dan emosi

orang lain yang berkaitan dengan isi cerita.

Page 97: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

LAMPIRAN 3 Draft Pertanyaan Pengenalan Emosi Diri

(!)

z <(

z UI (/)

I

Apakah

I kesayan Pernal1k karnu hi

·-

1tanyaan Awai ·---·-·---------· -----

kamu punya mainan gan? at1 mainan kesayangan I an 9.2___ _________________ kamu pernat1 2-, -Apa-kat1

3

4

merayak an pesta ulang tahun ?

dang liburan sekolal1, Kalau se biasanya ke mana Apakah krim ?

kamu pergi berlibur ?

kamu menyukai es

[5___ Pernahk . -----------ah kamu diolok-olok

.. - I oleh tern

-----=- _ r6 __ -~~: an kamu?

--··

J:

7 , Apakah I mainan i kamu?

kamu pernah dilarang oleh ibu kamu? ·-··-·---------.-.-------kamu pernah dibelikan oleh ayah atau ibu

--------------------

P1~rtanyaan Inti

Bagaimanaperasilan-kamu ketika ----menemukan kembali mainan kesayanganrnu yang hdang ?

·-·-··---·------·---···-·--.---------·-------Apa yang karnu rasakan ketika teman-teman kamu datang ke pesta ulang tahunmu? Bagaimana perasaan kamu ketika diajak berlibur ke tempat yang kamu suka? Bagaimana perasaan kamu ketika sedang menilcmati es krim kesukaan kamu, lalu es krim itu direbut oleh adik kamu? -----Apa yang l<arnu rasakan ketika teman-teman kamu mengolok-olok kamu ? Apa yang l<arnu rasalcan ketika kamu dilaranQ be_r_ri:1_Cli_ll__()le_~_ibu kamu? Apa yang lcamu rasakan ketika mainan yang baru diberikan okih ayah atau ibu kamu rusak?

1-- -- ---

8 l~~~~~a ·---------.. ----····-·---"· .. ···- -·1 ···------------------------------------------------------ - --

kamu suka berma:n Apa yang karnu rasakan ketika teman-Cl w (/)

teman-teman kamu ? Germain apa?

9 Apakal1 kamu mempunyai __ Ql_Q_§la_T1_fl kesavanqan ?

10 Kadang-kadang kita terpaksa berada d alam ruangan yang

rena mati lampu gelap, ka misaln a Apakah berbelan kamu?

kamu pernah diajak ja oleh ayah atau ibu

Ke mana ? -~

k waktL1 kamu dan man RA Nurul Falah

12 'I Inga! tida teman-te

I 1

pergi ke kebun binatang ?

l ___ ---' __ J_~;~~~:g_ apa saja yang karnu

--

teman kamu l:idak mengajak kamu ikut bennain? Apa yang karnu rasakan ketika tJinalang kesayangan kamu itu mati ? Apa yang karnu rasakan ketika berada di tempat yang gelap ?

Apa yang l<arnu rasakan ketika sedang berbelanja, tiba-tiba kamu terpisah dari ayah atau ibu kamu ?

Apa yang karnu rasakan l(etika sedang asyik melihat binatang tiba-tiba kamu terpeleset dan rnasuk kedalam kandang binatang itu ?

Page 98: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

LAMPIRAN 4

Draft Pertanyaan Pengenalan Emosi ,Orang Lain

[ Bahagia

Sedih Takut

Page 99: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

LAMPIRAN 6

Pedoman Skoring

Pedoman Jawaban Draft Pengenalan En1osi Diri 'Jenis -Emosi ____ TNo-so-aT-- --- -I Jawaba_n ___ -kskor ________ --I ~;;i,,g,,--------1~3------- -- :-sai1a91a-- --------

1

-senar-= 1------ --1 I I I - - ----------- ---1 I I Salah = O , I : Marah 14-G I Marah Benar = 1

1 1 Salah = o ---------------------------------L--------------------~-----· I Sedih 17-9 , Sedih

I I I I' i i

I I ~(----------[- 10-12 I Takut . ' I

I I ,

Benar = 1

Salah-= O

Benar = 1

[__ J ___ _

Pedoman Jawaban Draft Pengenalan Emosi Orang Lain

r·---------·-··,--·--··-----1 Gambar Ekspresi

, Bahagia Benar = 1

Salah = O

Ma rah Benar = -1

------ ----------1 Salah = o

Sedih Benar = 1

Salah = o

----····-··---------Takut Benar = 1

Salah = o

Page 100: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

.•

LAMPIRAN 6

Kelompok Kontrol

No Narna Usia JK Pre Test Post Test Gain 1 A 6 Tahun L 12 14 2 2 s 6 Tahun L 13 13 0 3 E 6 Tahun L 8 14 6 4 A 6 Tahun L 9 12 3 5 A 6 Tahun L 11 13 2 ·-6 F 6 Tahun L 12 13 1 7 w 6 Tahun L 13 14 1 ·----8 N 6 Tahun L 6 8 2 9 B 6 Tahun p 9 12 3

10 s 6 Tahun p 11 12 1 11 K 6 Tahun p 13 14 1 12 A 6 Tahun p 14 16 2 13 L 5 Tahun p 14 16 2 14 y 6 Tahun p 11 13 2 15 K 6 Tahun p 13 15 2 16 D 5 Tahun p 12 14 2 17 F 6 Tahun p 9 13 4 18 T 6 Tahun p 10 11 1 19 D 6 Tahun p 9 14 5 20 I 6 Tahun p 10 14 4

Jurnlah 84 101 17 Rata-Rata

~. 42 5,05 0,85

Page 101: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

LAMPIRAN 7

Kelompok Eksperimen

.!:!2_ t'-lama ilJsia JK Pre Test Post Test Gain ---•-m 1 A 6 Tahun L 10 16 -~ 2 F 5 Tahun L 8 15 7 -· 3 A 6 Tahun L 12 14 2 --4 y 6 Tahun L 9 14 5 5 F~ 6 Tahun L 10 13 3 6 A 6 Tahun L 13 16 3 7 z 6 Tahun L 14 16 2 8 D 6 Tahun L 10 12 2 9 s 6 Tahun L 13 16 3

·10 F 6 Tahun L 6 14 8 11 F 6 Tahun L 13 '15 2 12 L 6 Tahun p 9 15 6 13 R 6 Tahun p 13 15 2 14 c 6 Tahun p 11 15 4 15 A 6 Tahun p 9 16 7 16 K 6 Tahun p 14 16 2 17 s 6 Tahun p 13 15 2 18 D 6 Tahun p 10 12 2 19 I 5 Tahun p 10 10 6 20 F 6 Tahun p 14 16 2

Jumlah 221 297 76 Rata-Rata 11,05 14,85 ~

Page 102: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

DAFTAR NILA! PRE-TEST KELOMPOK KONTROL

Jenis 1 {SENANG) 2 {MARAH) 3 (SEDIH) " 4 (rf\KUTJ 2: Ii

Usia Ket

Kela;nin ex 1 2 3 ex 1 2 3 ex 1 2 3 'I ex 1 2 3 ex 1 2 3 123 Tot I!

' ' ' ' ' 0 0 0 0 ' ' ' 0 ' 0 ' ' ,.1 --·~

' ' ' ' ' ' ' 0 ' ' 0 ' 0 ' (; 0 ·, ---

' ' ' ' ' ' ' ' ' 0 ' ' ' ' ' 0 ' ' ' '' '

0 ' ' ' ' ' 0 0 ' ' ' ' 0 0 ' ' ' ' "

' ' ' ' 0 0 0 0 ' 0 0 ' 0 0 ' ' ' ' ' ' -

' ' ' ' 0 0 0 0 ' ' 0 1i__E 0 ' ' 0 ' ' '

' 0 ' ' ' ' ' ' 0 0 0 ' 0 0 0 ' ' ' ', '

' ' ' ' ' 0 0 0 ' ' ' ' ' ' ' ' ' - ' -:3~

' ' ' ' ' ' 0 ' ' ' ' ' ' 0 ' ' " -

' ' ' ' ' ' ' ' ' ' 0 ' ' 0 ' ' .,

'

' ' ' ' 0 0 0 ' 0 ' " q '_;_____: ' ,,

--

' ' ' ' ' ' 0 ' 0 ' ' ' ' - ' 0 ' ' ' ' ., ·,

' ' ' ' ' ' 0 0 0 ' ' ' 0 ' ' ' - '

---' 0 ' ' ' ' '~ {; ' ' 0 ' ' ' '

----- ----'- ' ' ' ' 0 0 1~_!- ' ' ' ' ' '

--~--~-

' ' ' ' 0 0 ' ' ' 0 ' ' ' ' ' ' ' '

0 0 ' ' 0 0 0 0 __ ,

' ' ' ' ' ' ', '

' ' ' ' 0 ' .. ' 0 0 0 ' ' ' ·, ·, '

" '

' ' ' ' ' ' ' ' ' ' 0

-~ ' ' ' ' '

' ' 0 ' ' 0 ' ' 0

Jumlah " '" '° '° " " 0 :o ' ' ' ' ' ' ,,

' ' .. ~ala-Rala OD °" ' ' 0 65 "

0 ,, o; -- c '·' ,, - - ' ' ... ' -

'• ' '' ''

DAFTAR NILA! POST-TEST KELOMPOK KONTROL

Page 103: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

DAFTAR NILAI PRE-TEST KELOMPOK EKSPERIMEN

DAFTAR NILA! POST-TEST KELOMPOK EKSPEf<IMEN

Jenis Usia

1 (SENANG) 2 (MARAHi 3 (SEDIH) 4('.'AVLJil ,-Ket 1a

Kelamin 3 2 ex 1 2 ex 1 3 ex 1 2 3 " 1 2 3 ex 1 2 3 "< Toi

' ' 12 " m ' ' . " " "

" ' ' ' ' - ' ,,

" " ------ ' ', ,; '------ ' _J 1---' ---' --' ] ' ' " " ---' ' ~---- ----' ' ' " ' \~

I -' ' ' ,_, ,, l~ -- --

' ' . '

_, 1 ~)

' ' ' '" . ' . " 16

' ' ' ' " " ' .

" ' ' ' -~-

,, ' '

i l ' ' ', ' l7

' ' 11;'

' . ' ' ' ' "

' ' ' ' ' " ·----1 ---' __ J ' . ' •' " " ___ 2 .l ' ' '' ...... ,, " ------- 1-

' ' ----' ' ' ' ' ' ' " ,, ' ' -" "

Jumlah 21) 21) 2ll 21) "' '° " 19 '° " " ., ·s "

., ,, -, ' -

Rata-Ra!n ___Ii_ 0%1 09 0951 09~ 0 75 " : ,,~ G -< ',, -" ' ,-, ", I "' '·IF~

Page 104: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

Reliability

., LAMPIRAN 10

Warnings

The space saver n1ethod is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analysis.

~~~~~~~~~·

Case Processing Su1nmary Item Statistics

N % Mean Std. Deviation Cases Valid 36 100,0 Ex1 i ,00 ,000

Exc!uded1 0 Total 36

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,811 19

,0

100,0

nl ,B6 a2 ,86

a3 ,83 ex2 ,72 bi ,83 b2 ,8'1

b3 ,86 ex3 ,89 c1 ,86

c2 ,8€

c3 ,67

ex4 ,31 di ,83 d2 ,81 d3 ,44 Ex 2,92 Pertanyaan 9,53 Total 12,44

ltem-Totar Statistics

I Scale Mean if Item Deleted ' Ex1 36,33

a1 36,47 oz 36,47 il3 :iG,50

ex2 36,61 b1 36,50 ,,z 36,53 b3 36,47 ex3 36,44 c1 36,47 c2 '..16,47 c3 36,67 ex4 37,03 d1 36,50 d2 36,53 d3 36,89 Ex 34,42 Pertanyaan 27,81 Total 24,89

Scale Variance if

Item Deleted 42,400 41,799 39,742

·11.-100

38,4'16 41,571

42,542

41,971

40,825 39,913 40,771

39, 143 39,342 41.400 40,999 40,273

33,793 2!:.475 18,844 !

Corrected ltem-T"ltal Coire!ation

,000

'i05 ,573 , 17G

,671 ,141

·,058

,067 ,362 ,533 ,336 ,506 ,485 ,176

,241 ,293 ,949 ,984

1,000

'

Cr onbach's ha ifl1em Je!e:ed

Alp [

,814

,813 ,BOJ ,811

,794 ,812 ,818

,214 ,807 ,ao:: ,807

,799 ,800 ,811 ,809 ,807 ,768 ,742

,772

.3~) 1

,351

,378

,454

,378

,40i

,35i

,3i9

,35i

,35i

,478

,467

,378

,401

,504

,732

1.·~83

2,17i

N 36 36 36

36

36

36

36

36

36

36

36

36

36

36

36

36

36

36

36

Page 105: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

.. LAMPIRAN 11

Correlations

Correlations Correlations

Ex·! Tola! Ex1 -·Pearson Corr81auOn '

Sig. (2-tailed)

N 36 --------------~-Total Pearson Correlation '

Sig. (2-lailed)

N 36

a. Cannot be cornputed because at least one of the variables is constant

Correlations

Total a2

36

1

36

Total Pears0n Correlation 1 ,609** Sig, (2~tailed) ,000 N 36 36 ---

a2 Pearson Correlation ,609. 1 Sig. (2-tailed) .000 N 36 36

**. Correlation is significant at the 0.01 !eve!

Correlations

Total Total Pearson Correlation 1

Sig. (2*tailed)

N 36 ex2 Pearson Correlation ,708"'

Sig. (2-tailed) ,000 N 36

**. Correlation is significant at the 0.01 level

Correlations

Total Pearson Corre!atlon

Sig. (2-lailed)

N

Tola!

36

ex2 ,708"

,000

36

1

36

b2 ,004

.983

36 1)2 ·· ·-··-· 1:;·p;·i·1·su·11--co,·:;;;·1·;1i·rt-;11 · ······I···-········ - ·· --- I

.004 Sig. (2*tailed) ,983 N 36 36

' Tota! Pearson Corre!at

Sig. (2-tailed)

N

a1 Pearson Corre:at

Sig. (2-'.ailed)

N

ion f--

ion

Total 1

:.'·6

'158 ,356

36

Correlations

Total Total Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 36

a3 Pearson Correlation ,232

Sig. (2-tailed) ,173

N 36

Correlations

Total Total Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailecl)

N 36 b1 Pearron Correlation ,'197

Sig. (2-taited) ,249 N 36

Correlations

Total Pearson Correlation Sig. (2-tailed)

b3

N

Sig, (2~tailed)

N

Total

36

'121 ,482

36

a1

'15tt ,356

36

1

36

a3 ,232

'173 36

1

36

b1

'197 ,249

36

1

36

b3 ,121

,482

36

36

Page 106: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

Correlations

Correlations

Total ex3 Total Pearson Corre!8tlo1)- 1 .404'

Sig. (2-tailed) ,015

fl 36 36 - -·--·------------ ·---··----ex3 Pearson Correlation ,404' 1

Sig. (2-tailed) ,015

N 36 36

·.Correlation is significant at the 0.05 level (2-tai!ed).

Correlations

Tota! c2 Tota! Peai='son Correlation 1 ,384'

Sig. (2-tailed) .021 N 36 36 ---------·------- ------------

c2 Pearson Correlation ,384' 1

Sig. (2-tailecl) ,021

N 36 36

*.Correlation is significant at the 0.05 level (2-tai1ed)_

Correlations

Total ex4 Total Pearson Correlation 1 1 ,538*'

Sig (2-tailed) I ,001 N 36 36

----------~--·-··--- - --ex4 Pears(Jn Correlation ,538" 1

Sig. (2-tailed) ,001

N '--

36 36

·~. Corre!<ltion is sionificant al tt1c 0.01 level

Correlations

Total d2 -Total Pearson Correlation 1 ,299

Sig. {2-trliled) .077 N 36 36

·--··-d2 Pernson Correlation ,299 1

Sig. (2-tailed) ,077 N 36 36

Correlations

Total cJ __ Tota! Pe<:irson Correlal;on 1 ,571"

Sig. (2-tailed) ,000

N 36 36 --·- ·----

c1 Pearson Correlation ,571" 1

Sig. (2-ta>led) ,000

N 36 36

... Correlation is significant at the 0.01 level

Correlations

Total c3 Total Pearson Correlation 1 ,560"

Sig. (2-tailed) ,ODO N 36 36 ------

c3 Pearson Correlation ,560"

Sig. (2-tailecl) ,000

N 36

... Correlation is significant at the 0.01 level

Tota! Pearson

Sig. (2-ta

N

Correlations

Correlation

iled)

------d1 Pea1;.;on Correlation

Sig. (2 ta

N

iled)

Correlationf.

Total

Total 1

36

,232

,173

36

d3

1

36

d1 ,232

,173

36

1

36

Total Pearson Corrolation 1 ,363. I

Sig. (2-tailed) ,030 N 36 36 ··--··------ - ---·-~- ------·--------

d3 Pearson Correlation ,363' 1 Sig. (2-tailed) ,030 N 36 36

~.Correlation is significant at the 0.05 level (2··tailed).

I

Page 107: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

.•

LAMPIRAN 12

1. Uji Normalitas

Test of Nonnality •"<olmogorov·Sn1irnov

GAIN N 40

Normal Parametersa.b Mean 3.05

Std. Deviation 1.961

Most Extreme Absolute .279 Differences Positive .279

Negative -.146

Kolmogorov-Smirnov Z 1.764

Asymp. Sig. (2-tailed) 082 ·-

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

2. Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

GAIN

Levene Statistic df1 df2 Sia.

1.668 3 13 .223

SIG 0,22 > 0,05 maka data dikatakan homogen

Page 108: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

LAMPIRAN 13

Uji Hipotesis

Group Statistics

l<ELOMPOK N Mean GAIN 1<E. 20 3.80

l<I< 20 2.30

Std. De viation 2:118 1.490

Std. Error Mean

.474

.333 -·--'--·-·-

Independent Samples Test

Equal variances assumed Equal variances 1101 assumed

Llntuk uji varians :

F = 6,283 p = 0,017 : p < 0,05

Untuk uji hipotesis (Uji-t)

T = 2,591 p = 0,014: p > 0,05

-g;;h Confide~~-;--1 Interval of the

-~·_QJf~TrepSQ... __ ~ Lower Up:)er

328 2-672

323 2 677

Maka data tidal< homogen.

Maka Ha diterima.

Page 109: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

·•

LAMPIRAN 14

Hasil Tambahan

Group Statistics

Std. Error DNO N Mean Std. Deviation Mean

GAIN1 Dirl 40 1.33 1.162· .184

Orang La 40 1.73 1.281 .203

Independent San1ples Test

!-!est for Eouahtv of Means

'v1ean Std_ Error Difference D1f,erence

GAJN1 Equal variances -.40 274

-.40 I .274

185 668 !I -1.462 '1', 78 I 148 ._945 II '145 I a~,sumea I Equal variances I -1.462 11 77.289 I 148 ii __ 9451 .1·15 II

not <>ssumed ~----·····----~---~--~---~---~---~-----...J...-----'-----'-----

Untuk uji varians :

F=0,185 p = 0,66 ; p > 0,05 Maka data homogen.

Untuk uji hipotesis (Uji-1) :

T = 1,46 p::: 0,148; p > 0,05 Maka tidak ada perbedaan

antara kemampuan anak mengenali emosi

diri dan mengenali emosi orang lain.

Page 110: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

• '

.

·. Jane Bingham

,~) Apa yang 1T1embuatmu bahagia? , Ten·1ul<::an cara yang bisa

/ /1 / '

kamu lakukan agar orang lain bahagia.

l

Page 111: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

erita Holly maku Holly. J suka m.engadakan pesta.

' • • ' • • - • • i . • •

. 8\!UNo\%$iWWIITTWi'lmc'm\¥A\Wl!#Wti>

' . . '

¢fil"'""''~'"'"'""""' eiiss0t.Xw&.<kt.~

Page 112: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

leminta merek:a untuk: datang ;ta dengan memak:ai 3ai kostum.

r ' " '

Page 113: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

J, aku membantu Mama membuat kostum untukku.

"'"'"' ,/

~. ')

~ .•.. , . .,... ..... •.:.;;.

:' '.iJ\~Jtlf\if\i''Y}C· ,.,.

(

Pek\rjaan itu rurni~ sekali,

,_,;#ii'

"'tefapi kami melakukannya dengan gernbix;~

Page 114: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

3ebelum pesta,

mbantu menghias kue.

Page 115: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

1t pesta, kami memainkan banyctk permainan. J, kami menikmati kue-kue

9 lezat.

Page 116: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

matilah :Sampul depan biJku inibersam'a ailak nda. Diskusikan gambarnya. liPr·da,"1

gd~$9r te6~~'.Gut A~di~ang ~(wci'.saka~s~~h _.,.,,! , dal).9diknya? /\pa ya~g dirasgl<;cin oleb,'.2bnek

ambar tersebut, dapatkah anal' Anda mf>het)ak:;;;,,,!;/,

;i buku ini? 8acalah judulnya bersama-sama.

daWt~~kek :r¥\g~eka1/~%ik)i %iiJsi ilJf~)l "ff~saarll;~&rsern~6§1it

;,'h_p\;k\'f _ _ ~i~~li!f\~: _ -;_FXAt+Nt'~Y acalah baris pertamaclihalamarl't: 'Kifa.~Ji iemiliki banyak perasaan.' 8antulah anak Anda iembuat daftar jenis-jenis perasaan. ~intalah anak Anda menggambar ekspresi rajah yang menunjukkan berbagai perasaan

ang berbeda-beda Diskusikank1h dengannya,

.erasaan mana saja yang membuatnya merasa yaman dan tidak nyaman.

acalah cerita tenfong apa yang terjadi pada llie (halaman '1~5). Diskusikan bagaimana •erasaan Ellie ketika kehilangan Sparky dan aat menemukannya.

icaralah l~epadoanak A~da tentang peca~gan 1ahagia dan sedih. Mungkinkah /<.ita bisd/t; nerasa bahagia setiap saat? /\intalah anak Anda menjawab pertanyaan di 1olmnan 5 'A1)a sojo yang bisa membuc1tmu >ahagia?' 8antulah anak Anda membuat daftar 1al-hal yang membuc1tnya bahagia. :acalah tentang perasaan bahagia di hala~an 6. \/\intalah anal' Anda membuat gambar tentang >erasaannya ketika sedang bahagia.

1matilah halaman 7. Mintalah anak Anda ·

nenebak perasaan orang-orang di dalam

d hagiffitm~rper g di:t;~~~l,an j~Jlt~; -;·--- ----':·-_; </.'_ -::/,< t'{,- _ ;_ i:JII#~t>,+ _:'<\Y:r:>;

da~:f~Wiknya ~i·'hala~~g/:7. q~~cirkah'?~1~k Anda mengin!3at kapan'ia mer.aiia seperti

(~~,9;~kin ~C1CJN,;hari ~C1XC1 atqu,,f<;>tika mJriginap di l'U~ah} ...... .

• Amatilah halc1man 3. Dapat/,ah anak Anda

mengingat sdat ia merasa tenang don Jyntera.rr\?.

• Tan.x~kan ke1)ada a~?k And~, apa saja,.rang id;,, su/'q dari pesfo Kemudian, bacalah ceci.ta HollY (halaman 10-1'1} Diskusil,an tentang persiapan pergi ke pesto.

• 8acalah cerita Joe (halaman 15-19). Kemudian,

di§~~~ikan g~ggan a.11C1~ And.C\;t5'.ntan9.p~rgi bJ1~fi~Dr. A~J;l~~tija ~~~1~1&ia sS~~~~ari fi~W$bn?

f_'';-_:;'r,-;~\ ::>-}>\Ji{:;' \~~_,f\\:);p '.'.-r:?:+\i\'~::1 <_:j:J";i~f)'.:

DifRusikan teritang &~j$tan ~~liyenan~~~r diterima Joe dari papariya 8antulah aMk merencanc1l,C1n l<:ejutan ynng menyencmgkan untuk seseorang yong ia kenal.

• 8acalah halcirncin 20-21. Diskusikcin dPnrnm An§~, bagain~dna ra~af1~a ketik:d kita

m~[T)~uat orrirg lain b,qba9ia • 8ari'tulah anak: Anda mPr1Pm1

meihbuat ordng di c<>k-:fm·n"r rrn?rasa.bill)OCJIO .. j:

Page 117: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

mua bisa ...

ara

Jane Bingham

TIGA SERANGKAI SOLO

Page 118: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

Jc1ne Bingham Apa yang rnernt)uatmu sedih

dC1n apo yang bisci l<:aulcr/<:ul<:an agar' 1Tierasa lebih boil<:?

Page 119: PENGARUH METODE BERCERl1-Jl1 TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16462/1/AYI... · 2.1.2 Tugas Perkembangan pada Anak Usia Pra-Sekolah ... Taman kanak-kanak

· Menurutmu, apa yang sedang dirasakan Ben?