pengaruh mekanisme corporate governance...

24
PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN (STUDI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2008-2011) Bunga Herlina Maulida¹, Cahyaningsih² ¹Akuntansi, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom Abstrak Mekanisme corporate governance penting dilakukan untuk menekan operasi dari sekuritas pasar dalam lingkungan yang tidak pasti untuk memperoleh informasi yang relevan dan reliable berdasarkan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan wahana bagi perusahaan untuk mengkomunikasikan berbagai informasi dan pengukuran ekonomi mengenai sumber daya yang dimiliki serta kinerja kepada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan atas reaksi tersebut. Informasi akan mempunyai manfaat jika disampaikan tepat waktu kepada para pemakainya guna pengambilan keputusan dan sebaliknya manfaat laporan keuangan akan berkurang jika laporan tidak tersedia tepat pada waktunya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh mekanisme corporate governance terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2011. Pada penelitian ini, mekanisme corporate governance yang dianalisis sebagai faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan adalah kepemilikan institusional dan kualitas audit. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif verifikatif bersifat kausalitas. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2011 dengan sampel sebanyak 17 perusahaan. Jenis data yang dikumpulkan dan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan metode pengumpulan data melalui studi dokumentasi dan studi pustaka. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen, yaitu mekanisme corporate governance yang meliputi kepemilikan institusional dan kualitas audit secara simultan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sementara itu secara parsial, hanya variabel kualitas audit yang berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan sedangkan kepemilikan institusional tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa koefisien determinasi yang dilihat dari Nagelkerke R Square sebesar 11,9%, artinya seluruh variabel independen dapat menjelaskan variasi dari variabel ketepatan waktu pelaporan keuangan sebesar 11,9%. Kata Kunci: Kepemilikan Institusional, Kualitas Audit, Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2012 Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

Upload: truongtram

Post on 22-Apr-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KETEPATANWAKTU PELAPORAN KEUANGAN (STUDI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2008-2011)

Bunga Herlina Maulida¹, Cahyaningsih²

¹Akuntansi, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom

AbstrakMekanisme corporate governance penting dilakukan untuk menekan operasi dari sekuritas pasardalam lingkungan yang tidak pasti untuk memperoleh informasi yang relevan dan reliableberdasarkan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan wahana bagi perusahaan untukmengkomunikasikan berbagai informasi dan pengukuran ekonomi mengenai sumber daya yangdimiliki serta kinerja kepada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan atas reaksi tersebut.Informasi akan mempunyai manfaat jika disampaikan tepat waktu kepada para pemakainya gunapengambilan keputusan dan sebaliknya manfaat laporan keuangan akan berkurang jika laporantidak tersedia tepat pada waktunya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruhmekanisme corporate governance terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan padaperusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2011. Padapenelitian ini, mekanisme corporate governance yang dianalisis sebagai faktor yangmempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan adalah kepemilikan institusional dankualitas audit. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif verifikatif bersifatkausalitas. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di BursaEfek Indonesia (BEI) tahun 2008-2011 dengan sampel sebanyak 17 perusahaan. Jenis data yangdikumpulkan dan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan metodepengumpulan data melalui studi dokumentasi dan studi pustaka. Metode analisis data yangdigunakan adalah analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabelindependen, yaitu mekanisme corporate governance yang meliputi kepemilikan institusional dankualitas audit secara simultan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.Sementara itu secara parsial, hanya variabel kualitas audit yang berpengaruh signifikan terhadapketepatan waktu pelaporan keuangan sedangkan kepemilikan institusional tidak mempunyaipengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil analisis regresilogistik menunjukkan bahwa koefisien determinasi yang dilihat dari Nagelkerke R Square sebesar11,9%, artinya seluruh variabel independen dapat menjelaskan variasi dari variabel ketepatanwaktu pelaporan keuangan sebesar 11,9%. Kata Kunci: Kepemilikan Institusional, Kualitas Audit,Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Industri perbankan adalah suatu industri yang memiliki fungsi menghimpun

dan menyalurkan dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang

pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan

pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas

nasional ke arah peningkatan taraf hidup rakyat banyak (www.bi.go.id).

Industri perbankan memiliki karakteristik khusus yang membedakannya

dengan sektor industri lain, dilihat dari beberapa karakteristik utama yang

dimilikinya. Karakteristik pertama adalah industri yang padat akan regulasi

dan kedua adalah industri ini merupakan industri yang berbasis kepada

kepercayaan.

Perkembangan kinerja perbankan dari tahun 2008 sampai saat ini terus

mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 kinerja perbankan masih relatif

stabil. Terjaganya stabilitas perbankan di tengah kondisi pasar keuangan

global yang bergejolak, tercermin pada beberapa indikator utama perbankan

yang tetap tumbuh positif. Total aset perbankan tumbuh Rp. 324,1 triliun

(16,3%) menjadi Rp. 2.310,6 triliun, dana pihak ketiga tumbuh Rp. 242,6

triliun (16,1%) menjadi Rp. 1.753,3 triliun, sementara kredit tumbuh Rp.

308,0 triliun (29,5%) menjadi Rp. 1353,6 triliun.

Pada tahun 2009 kinerja perbankan Indonesia cukup baik. Dengan semakin

berkurangnya tekanan krisis global dan kecenderungan bank melakukan

konsolidasi internal. Rasio permodalan bank relatif terjaga di level 17,4%

yang didukung oleh profitabilitas yang tinggi dan efisiensi yang sedikit

membaik dalam mengelola asset yang selama tahun 2009 meningkat 9,7%.

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

2

Pertumbuhan dana pihak ketiga yang relatif baik, yaitu sebesar 12,5%, namun

disertai pertumbuhan penyaluran kredit yang dibawah target.

Pada tahun 2010 perkembangan kinerja perbankan menunjukkan hasil yang

menggembirakan. Dampak krisis ekonomi global yang mengemuka sejak

akhir 2008 dan sempat mengganggu kinerja perbankan pada 2009, khususnya

terkait penyaluran kredit, berhasil diatasi dengan cukup baik. Hal ini

tercermin dari berbagai pencapaian positif yang berhasil diraih perbankan

sepanjang 2010. Dana pihak ketiga perbankan juga tumbuh tinggi, sangat

memadai untuk mendukung pertumbuhan kredit. Sementara ekspansi kredit

tetap dilakukan dengan memperhatikan koridor prudential yang berlaku

sehingga rasio kredit bermasalah terkendali pada level yang relatif rendah.

Begitu pula dengan permodalan bank juga cukup tinggi dengan kualitas yang

baik karena didukung oleh profitabilitas yang tinggi dan efisiensi yang relatif

membaik.

Pada tahun 2011 kinerja perbankan menunjukkan perkembangan yang

positif. Kondisi keuangan global yang masih melemah seiring berlarutnya

krisis utang di Eropa dan melemahnya perekonomian Amerika Serikat terlihat

belum memberikan dampak yang signifikan bagi perbankan Indonesia.

Stabilitas sistem keuangan juga masih tetap terkendali tercermin dari berbagai

pencapaian positif yang berhasil diraih perbankan sepanjang tahun 2011.

Dana pihak ketiga perbankan tumbuh cukup tinggi dan sebagian besar

digunakan untuk membiayai pertumbuhan kredit. Ekspansi kredit tetap

dilakukan dengan memperhatikan koridor prudential yang berlaku sehingga

rasio kredit bermasalah terkendali pada level yang rendah. Kondisi

permodalan bank juga tetap terjaga pada level yang cukup tinggi karena

didukung profitabilitas yang tinggi.

Pada saat ini perbankan Indonesia tetap menunjukkan kinerja yang positif

selama triwulan I-2012 (sampai dengan Februari 2012) di tengah perlambatan

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

3

ekonomi global. Kinerja positif tersebut tampak dari kondisi permodalan

perbankan yang lebih tinggi dari triwulan sebelumnya. Meningkatnya

permodalan dicapai melalui profitabilitas yang cukup tinggi dan fungsi

intermediasi berjalan dengan baik.

Dengan melihat perkembangan perbankan yang terus mengalami

peningkatan setiap tahunnya mendorong peneliti untuk menggunakan

subsektor perbankan menjadi objek penelitian. Pada tahun 2008-2011

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berjumlah 28

perusahaan.

1.2 Latar Belakang Penelitian

Kelangsungan hidup suatu perusahaan atau bank, baik yang BUMN,

BUMD maupun BUMS sangat dipengaruhi oleh tata kelola perusahaan

tersebut. Tata kelola perusahaan yang kurang baik dapat menimbulkan

penyimpangan di kalangan pengelola perusahaan, direksi atau manajemen

yang dilakukan oleh pemegang saham maupun karyawan. Penyimpangan

terjadi karena adanya kepentingan pribadi tingkat atas dalam mengelola

perusahaan yang memudahkan terjadinya penyalahgunaan kekuasaan.

Maraknya ketidakstabilan dunia bisnis menggambarkan lemahnya

penerapan Good Corporate Governance sehingga menimbulkan masalah yang

menjadi sorotan para bankir, pemegang saham, stakeholder dan khususnya

pihak pemerintah seperti terjadinya kasus Bank Century Tbk dimana terjadi

pembobolan uang nasabah yang dilakukan oleh pemiliknya sendiri yaitu

Robert tantular. Bank ini dinyatakan gagal karena laporan audit menyatakan

bahwa terdapat penyelewengan-penyelewengan dalam penggunaan uang

nasabah, walaupun kasus ini sudah diatasi oleh BI dengan bailout dana

sebesar Rp. 6,7 T namun hingga kini belum juga menunjukkan tanda-tanda

bahwa kasus ini akan segera tuntas. Adanya kasus ini membuat Bank Century

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

4

mendapat teguran dari BEI karena terlambat menyampaikan laporan

keuangannya.

Kasus Bank Century memperlihatkan lemahnya sistem pengendalian intern

yang dilakukan oleh auditor internal dalam perusahaan dan pengelolaan

manajemen perusahaan yang kurang baik dari tingkat pelaksanaan audit

internal, manajemen, komite, maupun direksi perusahaan yang dapat

merugikan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap Bank dan

menghambat perwujudan Good Corporate Governance.

Pada dasarnya isu tentang corporate governance dilatarbelakangi oleh

agency theory yang menyatakan permasalahan agency muncul ketika

pengelolaan suatu perusahaan terpisah dari pemiliknya. Pemilik sebagai

pemasok modal perusahaan mendelegasikan wewenangnya atas pengelolaan

perusahaan kepada profesional managers. Akibatnya, kewenangan untuk

menggunakan sumber daya yang dimiliki perusahaan sepenuhnya ada di

tangan eksekutif. Hal itu menimbulkan kemungkinan terjadinya moral hazard

dimana manajemen tidak bertindak yang terbaik untuk kepentingan pemilik

karena adanya perbedaan kepentingan (conflict of interest). Manajer dengan

informasi yang dimilikinya bisa bertindak hanya untuk menguntungkan

dirinya sendiri dengan mengorbankan kepentingan pemilik karena manajer

memiliki informasi perusahaan yang tidak dimiliki pemilik (asymmetric

information). Hal ini akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan

menghasilkan kepercayaan investor terhadap pengembalian (return) atas

investasi yang telah mereka tanam pada perusahaan tersebut.

Maka untuk mengatasi permasalahan agency, pihak perbankan melakukan

pembenahan terhadap sistem tata kelola perusahaan. Untuk mencapai good

corporate governance dibutuhkan suatu mekanisme cara kerja secara

konsisten untuk memantau terhadap sejumlah kebijakan yang diambil.

Mekanisme corporate governance merupakan suatu aturan main, prosedur

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

5

dan hubungan yang jelas antara pihak yang mengambil keputusan dengan baik

yang melakukan kontrol atau pengawasan terhadap keputusan tersebut.

Mekanisme corporate governance penting dilakukan untuk menekan

operasi dari sekuritas pasar dalam lingkungan yang tidak pasti untuk

memperoleh informasi yang relevan dan reliable berdasarkan laporan

keuangan (Virginia dan Eleni, 2008).

Laporan keuangan merupakan wahana bagi perusahaan untuk

mengkomunikasikan berbagai informasi dan pengukuran ekonomi mengenai

sumber daya yang dimiliki serta kinerja kepada berbagai pihak yang

mempunyai kepentingan atas reaksi tersebut. Informasi akan mempunyai

manfaat jika disampaikan tepat waktu kepada para pemakainya guna

pengambilan keputusan. Nilai dari ketepatan waktu pelaporan keuangan

merupakan determinan penting bagi tingkat kemanfaatan laporan tersebut

(Givoly dan Valmon, 1982) dalam Afianti (2011). Sebaliknya manfaat laporan

keuangan akan berkurang jika laporan tidak tersedia tepat pada waktunya.

Informasi laporan keuangan yang disampaikan secara tepat waktu akan

mengurangi asimetri informasi yang berkaitan dengan agency theory (Kim

dan Verrechia, 1994) dalam Afianti (2011). Ketepatan waktu pelaporan

keuangan akan memberikan andil bagi kinerja yang efisien di pasar saham

yaitu sebagai fungsi evaluasi dan pricing, membantu mengurangi tingkat

insider trading dan kebocoran serta rumor-rumor di pasar saham.

Tuntutan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan telah diatur dalam

Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang peraturan pasar modal dan

Keputusan Ketua Bapepam Nomor: 80/PM/1996 tentang kewajiban

penyampaian laporan tahunan bagi emiten atau perusahaan publik. Namun

peraturan itu berubah dengan ditetapkannya Keputusan Ketua Bapepam

Nomor: 36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan

Berkala dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, disebutkan bahwa laporan

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

6

keuangan tahunan harus dilengkapi dengan laporan akuntan dengan pendapat

yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir

bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan.

Untuk melengkapi Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, kemudian

dikeluarkan Keputusan Ketua Bapepam Nomor: 40/BL/2007 tentang jangka

waktu penyampaian laporan keuangan berkala dan laporan keuangan tahunan

bagi Emiten atau perusahaan publik yang efeknya tercatat di BEI dan bursa

efek negara lain dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.7, disebutkan bahwa

batas waktu penyampaian laporan keuangan tahunan kepada Bapepam dan LK

dilakukan sesuai dengan ketentuan di negara lain tersebut.

Keterlambatan atas penyampaian laporan tersebut akan dikenakan sanksi

adminstratif berupa denda berdasarkan pasal 63 huruf e Peraturan Pemerintah

Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan kegiatan di bidang pasar

modal yang mengatakan bahwa: Emiten yang pernyataan pendaftarannya

efektif, dikenakan sanksi denda Rp.1.000.000,- atas setiap hari keterlambatan

penyampaian laporan dengan ketentuan jumlah keseluruhan denda paling

banyak Rp.500.000.000,-. Selain itu, BEI melalui keputusan direksi PT.Bursa

Efek Jakarta Nomor 307/BEJ/07-2004 juga menerbitkan Peraturan Pencatatan

No.I-H tentang sanksi bagi perusahaan yang tidak patuh terhadap Peraturan

Bapepam No. X.K.2, disebutkan ada empat bentuk sanksi yang dikenakan,

terdiri atas: 1) Peringatan tertulis I, atas keterlambatan penyampaian laporan

keuangan sampai 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak lampaunya

batas waktu penyampaian laporan keuangan; 2) Peringatan tertulis II dan

denda Rp 50.000.000,- apabila mulai hari kalender ke 31 hingga kalender ke

60 sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan, perusahaan

tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan keuangan; 3)

Peringatan tertulis III dan denda Rp 150.000.000,- apabila mulai hari kalender

ke 61 hingga kalender ke 90 sejak lampaunya batas waktu penyampaian

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

7

laporan keuangan perusahaan tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban

menyampaikan laporan keuangan atau menyampaikan laporan keuangan

namun tidak memenuhi kewajiban untuk membayar denda sebagaimana

dimaksud pada ketentuan peraturan II di atas; 4) Penghentian sementara

perdagangan dalam hal kewajiban laporan keuangan dan atau denda tersebut

di atas belum dilakukan oleh perusahaan.

Dari sisi regulasi Bank Indonesia bahwa perusahaan perbankan harus

memiliki nilai transparansi dan melaporkan laporan keuangan tahunan secara

tepat waktu. Hal ini sesuai dengan peraturan Bank Indonesia Nomor:

3/22/PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank bahwa laporan

tahunan wajib disampaikan kepada pemegang saham selambat-lambatnya 5

(lima) bulan setelah tahun buku berakhir dan bagi bank yang telah memiliki

home page wajib menginformasikan laporan tahunan selambat-lambatnya

dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) yaitu 5 (lima)

bulan setelah tahun buku berakhir.

Publikasi laporan keuangan dimaksudkan sebagai bentuk

pertanggungjawaban perusahaan kepada masyarakat khususnya investor dan

calon investor. Keterlambatan pelaporan keuangan mengakibatkan reaksi

negatif pada pasar modal karena emiten dipandang memiliki masalah

sehingga laporan keuangan sulit untuk diaudit. Faktanya masih terdapat

perusahaan khususnya perbankan yang terlambat menyampaikan laporan

keuangan kepada Bapepam meskipun mendapat sanksi administratif atas

keterlambatannya ini berupa denda Rp. 1.000.000/hari. Pada tahun 2008

tercatat 1 Bank terlambat menyerahkan laporan keuangan yaitu Bank Mutiara.

Tahun 2009 tercatat 1 Bank terlambat menyerahkan laporan keuangan yaitu

Bank Mutiara. Tahun 2010 tercatat 1 Bank terlambat menyerahkan laporan

keuangan yaitu Bank Mutiara dan Tahun 2011 tercatat 1 Bank terlambat

menyerahkan laporan keuangan yaitu Bank Mutiara. Hal ini tidak hanya

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

8

merugikan perusahaan tetapi juga investor karena meningkatkan keraguan

akan relevansi laporan keuangan dan berdampak negatif pada pengambilan

keputusan.

Dalam penelitian ini, elemen-elemen yang terkandung dalam pengukuran

mekanisme corporate governance adalah persentase saham yang dimiliki oleh

investor institusional (kepemilikan institusional) dan kualitas audit.

Kepemilikan institusional didefinisikan sebagai besarnya persentase saham

yang dimiliki oleh investor institusional (Arief dan Bambang, 2007). Menurut

Chen dan Zhang (2006) menyatakan kepemilikan institusional sebagai

persentase suatu perusahaan yang memiliki mutual funds, investment banking,

asuransi, dana pensiun, reksadana dan bank. Keberadaan investor institusional

dapat menunjukkan mekanisme corporate governance yang kuat yang bisa

digunakan untuk memonitor manajemen perusahaan. Kepemilikan

institusional umumnya bertindak sebagai pihak yang memonitor perusahaan

pada umumnya dan manajer sebagai pengelola perusahaan pada khususnya.

Penelitian Ifada (2009) dan Savitri (2010) menunjukkan bahwa kepemilikan

institusional secara signifikan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan perusahaan. Hal ini bertolak belakang dengan hasil

penelitian kadir (2011) dan Afianti (2012) yang menunjukkan bahwa

kepemilikan institusional berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan

keuangan.

Kualitas audit merupakan kemungkinan auditor akan mendeteksi dan

melaporkan penyimpangan yang terjadi dalam sistem akuntansi klien (De

Angelo, 1988 dalam Naim, 1999). De Angelo menyimpulkan bahwa Kantor

Akuntan Publik yang lebih besar, kualitas audit yang dihasilkan juga lebih

baik. Auditor berkualitas merupakan berita baik bagi investor, sehingga

manajemen akan segera menyampaikan laporan keuangan yang diaudit oleh

Kantor Akuntan Publik yang memiliki reputasi baik.

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

9

Penelitian Dwiyanti (2010) menunjukkan bahwa kulitas audit dalam hal ini

Kantor Akuntan Publik tidak mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan

keuangan perusahaan. Hal ini bertolak belakang dengan hasil penelitian

Savitri (2010) bahwa kualitas audit berpengaruh terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan.

Adanya ketidakkonsistenan hasil penelitian-penelitian terdahulu mendorong

peneliti untuk meneliti kembali setiap variabel dari penelitian terdahulu yaitu

variabel kepemilikan institusional dan kualitas audit untuk mengetahui

pengaruh masing-masing variabel terhadap ketepatan waktu pelaporan

keuangan.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dari perusahaan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011.

Pemilihan perbankan didasarkan pada pertimbangan bahwa kondisi perbankan

mengalami pertumbuhan yang cukup pesat dan memberikan kontribusi besar

terhadap permintaan domestik yang menjadi pendorong utama pertumbuhan

ekonomi serta sektor perbankan memiliki karakteristik khusus yang

membedakannya dengan sektor industri lain, yang berperan sebagai perantara

keuangan (financial intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak

yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar

lalu lintas pembayaran (BAPEPAM-LK, SE 31/01/2008).

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “PENGARUH MEKANISME CORPORATE

GOVERNANCE TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN

KEUANGAN (Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2008-2011)”.

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

10

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah dijelaskan pada latar belakang penelitian

maka peneliti mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana implementasi mekanisme corporate governance (kepemilikan

institusional dan kualitas audit) dan ketepatan waktu pelaporan keuangan

pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

2008-2011?

2. Apakah kepemilikan institusional dan kualitas audit secara simultan

berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan?

3. Apakah terdapat pengaruh secara parsial:

a. Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan?

b. Kualitas audit berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan

keuangan?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang dibuat maka tujuan dalam penelitian

ini adalah :

1. Untuk menganalisis mekanisme corporate governance (kepemilikan

institusional dan kualitas audit) dan ketepatan waktu pelaporan keuangan

pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

tahun 2008-2011.

2. Untuk menganalisis pengaruh secara simultan kepemilikan institusional

dan kualitas audit terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

3. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial:

a. Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

11

b. Kualitas audit berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan

keuangan

1.5 Kegunaan Penelitian

1.5.1 Aspek Teoritis

Aspek ini memuat kegunaan teoritis yang ingin dicapai dari masalah yang

diteliti, yaitu:

a. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi

pengembangan teori dalam bidang akuntansi mengenai mekanisme

corporate governance dan pentingnya ketepatan waktu pelaporan

keuangan.

b. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan bahan

pembanding bagi peneliti yang berminat melakukan penelitian lebih

lanjut dengan judul yang sama sehingga kekurangan yang ada dalam

penelitian ini dapat diperbaiki.

1.5.2 Aspek Praktis

Aspek ini memuat kegunaan praktis yang ingin dicapai dari penerapan

pengetahuan yang dihasilkan dari penelitian ini, yaitu:

a. Bagi Investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

faktor yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu sehingga informasi

tersebut dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan

investasi.

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

12

b. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai

pengaruh mekanisme corporate governance terhadap ketepatan waktu

serta memicu perusahaan perbankan untuk senantiasa tepat waktu dalam

publikasi laporan keuangan auditan agar menarik minat investor dalam

menanamkan modal diperusahaan tersebut.

c. Bagi BAPEPAM-LK

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam

menentukan kebijakan mengenai mekanisme corporate governance pada

perusahaan sektor perbankan.

1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Pembahasan dalam tugas akhir ini dibagi dalam lima bab yang terdiri dari

beberapa sub-bab. Sistematika penulisan tugas akhir ini secara umum adalah

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan penjelasan secara umum dan ringkas yang

menggambarkan isi penelitian dengan tepat. Isi bab ini meliputi gambaran

umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah yang

didasarkan pada latar belakang penelitian, tujuan penelitian, kegunaan

penelitian baik dari aspek teoritis maupun aspek praktis dan sistematika

penulisan tugas akhir.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

Bab ini merupakan teori-teori yang berkaitan dengan corporate

governance dan pengaruhnya terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan,

penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang

lingkup penelitian.

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

13

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan bagaimana cara pengambilan dan pengolahan data

dengan menggunakan alat-alat analisis yang ada. Isi bab ini meliputi jenis

penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel,

pengumpulan data, teknik analisis data dan pengujian hipotesis.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan pembahasan dari hasil penelitian yang telah

dilakukan sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian. Bab ini

juga meliputi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menyajikan kesimpulan atas hasil yang diperoleh dari penelitian

yang dilakukan. Selain itu bab ini berisi saran atau rekomendasi atas masalah

dalam penelitian.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

80

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh mekanisme corporate

governance yang meliputi kepemilikan institusional dan kualitas audit

terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Penelitian dilakukan pada

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

2008-2011.

Dari hasil analisis menggunakan metode analisis statistik deskriptif, uji

asumsi klasik, analisis regresi logistik dan pengujian hipotesis, maka

kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Hasil analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa:

a. Kepemilikan institusional merupakan variabel independen dengan

skala rasio. Variabel kepemilikan institusional diatas rata-rata untuk

perusahaan tepat waktu memiliki jumlah yang sama dengan

kepemilikan institusional dibawah rata-rata namun nilai kepemilikan

institusional diatas rata-rata mengalami peningkatan secara fluktuatif

sedangkan nilai kepemilikan institusional dibawah rata-rata

mengalami penurunan setiap tahunnya

b. Kualitas audit merupakan variabel independen dengan skala rasio.

Variabel kualitas audit dengan nilai kualitas audit di atas rata-rata

memiliki jumlah yang sama dengan nilai kualitas audit di bawah rata-

rata namun, nilai kualitas audit di atas rata-rata untuk perusahaan

tepat waktu mengalami peningkatan setiap tahunnya sedangkan nilai

kualitas audit di bawah rata-rata untuk perusahaan tepat waktu

mengalami penurunan setiap tahunnya.

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

81

c. Ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan variabel dependen

dengan skala nominal. Dari 68 sampel perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2011, 52 sampel

perusahaan menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu dan

16 sampel perusahaan menyampaikan laporan keuangan secara tidak

tepat waktu. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan perbankan yang

menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu lebih banyak

dari pada perusahaan perbankan yang menyampaikan laporan

keuangan secara tidak tepat waktu.

2. Hasil pengujian hipotesis secara simultan (uji F) menunjukkan bahwa

nilai chi-square = 3.587 dan degree of freedom = 2 adapun tingkat

signifikansi sebesar 0,166 (p-value 0,166 ˃ 0,05), maka variabel

kepemilikan institusional dan kualitas audit secara bersama-sama

tidak berpengaruh secara simultan terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan. Koefisien determinasi dilihat dari Nagelkerke R

Square adalah 0,077, berarti kombinasi antara kepemilikan

institusional dan kualitas audit mampu menjelaskan variasi dari

variabel independen yaitu ketepatan waktu pelaporan keuangan

sebesar 7,7%

3. Hasil uji secara parsial (uji t) pengaruh mekanisme corporate

governance yang meliputi kepemilikan institusional dan kualitas

audit terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan

perbankan tahun 2008-2011 adalah:

a. Kepemilikan institusional memiliki nilai signifikansi sebesar

0,931 dimana nilai tersebut lebih besar dibandingkan dengan ɑ

= 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepemilikan

institusional tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

82

b. Kualitas audit memiliki nilai signifikansi sebesar 0,074 dimana

nilai tersebut lebih besar dibandingkan dengan ɑ = 5%. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas audit tidak

berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan

5.2 SARAN

5.2.1 Aspek Teoritis

1. Bagi Akademisi, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk

menambah wawasan para akademisi dengan memberikan literatur

dan referensi yang berkaitan dengan bidang kajian terutama

mekanisme corporate governance dan ketepatan waktu pelaporan

keuangan

2. Bagi Peneliti Selanjutnya, sebaiknya

a. Menambah populasi dan sampel penelitian dengan objek

penelitian dari sektor yang berbeda

b. Menambah variabel independen lainnya yang relevan, seperti

komisaris independen, komite audit, kepemilikan manajerial,

komposisi dewan direksi dan auditor internal untuk

mengetahui bagaimana pengaruhnya terhadap ketepatan

waktu pelaporan keuangan

5.2.2 Aspek Praktis

a. Bagi Investor, apabila investor ingin melakukan investasi sebaiknya

memilih perusahaan yang telah menerapkan Good Corporate

Governance dengan baik dan menyampaikan laporan keuangan

secara tepat waktu serta mempunyai kategori “sangat terpercaya” di

dalam survei Indonesian Institute For Corporate Governance (IICG)

karena perusahaan yang terbukti menerapkan Good Corporate

Governance dengan baik memiliki kinerja baik juga.

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

83

b. Bagi Perusahaan, sebaiknya:

a. Memastikan bahwa tindakan pengawasan yang dilakukan oleh

pihak investor institusional dapat mendorong manajer untuk

lebih memfokuskan perhatiannya terhadap kinerja perusahaan

sehingga akan mengurangi perilaku opportunistic atau

mementingkan diri sendiri.

b. Perusahaan memilih KAP dengan spesialisasi KAP karena

dengan KAP mengaudit perusahaan dengan jenis subsektor

yang sama maka KAP tersebut mengetahui seluk beluk

perusahaan dan risiko yang dihadapi oleh perusahaan tersebut

sehingga KAP mampu menyelesaikan pekerjaan auditnya

secara efektif, efisien dan dapat selesai secara tepat waktu.

c. Bagi Bapepam-LK, sebaiknya sanksi yang dikenakan pada

peringatan tertulis I ditambahkan dengan denda agar dapat

memberikan efek jera kepada perusahaan yang terlambat

mempublikasikan laporan keuangan serta mendorong perusahaan

perbankan untuk mempublikasikan laporan keuangan tepat waktu.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

84

DAFTAR PUSTAKA

Afianti, Siska., dan Ritonga, Ferdiansyah, (2011). Pengaruh Faktor-FaktorInternal Perusahaan terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan KeuanganPerusahaan Perbankan yang Listing di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009. STIE STAN Indonesia Mandiri Bandung.

Ang, Robert. (1997). The Intelligent to Indonesian Capital Market. 1stEdition- Mediasoft Indonesia.

Arief, dan Bambang. (2007). Mekanisme Corporate Governance, ManajemenLaba dan Kinerja Keuangan (Studi pada Perusahaan Go Publik SektorManufaktur). Simposium Nasional Akuntansi X.

Arifin, Z. (2005). Hubungan antara Corporate Governance dan VariabelPengurang Masalah Agensi. Jurnal Siasat Bisnis, Vol.1 No.10, pp. 39-55.

Balsam, S., Bartov, E and Marquardt, C. (2002) dalam Savitri (2010).AccrualManagement, Investor Sophistication, and Equity Valuation: Evidencefrom 10-Q Filings. Journal of Accounting Research 40(4): 987-1012.

Bradbury, et al. (2004). Board Characteristic, Audit Committe Characteristicand Abnormal Accruals. Working Paper, Unitec New Zealand andNational University of Singapore.

Cornett, M.M., A.J.Marcus, and A. Saunders. (2006) dalam Savitri (2010).Earnings Management, Corporate Governance, and Trust FinancialPerformance. Diunduh dari http://papers.ssrn.com/ (10 September 2012)

Chen, S., and Zhang. (2006). After Enron Conservatism and Ex-AndersenClients. The Accounting Review. p. 49-82.

De Angelo, L.E (1988). Managerial Competition, Information Costs andCorporate Governance: The Use of Accounting Performance Measures inProxy Contest. Journal of Accounting and Economcs, Vol.10, pp. 3-36.

Dwiyanti, Rini. (2010). Analisis Faktor-Faktor Yang MempengaruhiKetepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yangTerdaftar di BEI. Skripsi Universitas Diponegoro Semarang: tidakditerbitkan.

Emirzon, J. (2007). Good Corporate Governance. Yogyakarta: LenggePrintika.

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

85

Fama, & Jensen. (1983). Separation of Ownership and Control. Journal ofLaw & Economics, Vol. 26 No.2, pp. 301-28.

FCGI. (2001). Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan). BookletJilid I Edisi ke-1.

Francis. (2003). The Role of Accounting and Auditing in CorporateGovernance and The Development of Financial Markets around TheWorld. Asia Pacific Journal of Accounting and Economics, Vol.10, pp. 1-31.

Ghozalli, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan ProgramSPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Givoly, D., and Palmon, D. (1982). Timeliness of Annual EarningsAnnouncement Some Empirical Evidence. The Accounting Review, 486-508.

Gunarsih, dan Bambang. (2008). Struktur Corporate Governance danKetepatan Waktu Penyampaian Laporan keuangan : Studi PadaPerusahaan Jasa di BEI. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 204-216.

Herdiawan, Feri Saputra. (2011). Etika dalam profesiakuntansi.www.fhsaputra11.blogspot.com (25 Juni 2012).

Hendriksen, Eldon S., and Breda M F, Van. (2000). Accounting Theory. FifthEdition. USA : Richard D Irwin Inc.

IAI. (2002). Standar Akuntansi Keuangan per 1 April 2002. Jakarta: SalembaEmpat.

Ifada, dan Kartikasari. (2010). Analisis Ketepatan Waktu PenyampaianLaporan Keuangan Perusahaan Go Publik Di Pasar Modal: Bukti EmpirisDari Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 11. No. 1Januari: 43-54.

Indriantoro, dan Supomo. (2009). Metodologi Penelitian Bisnis untukAkuntansi dan Manajemen. Edisi kelima. Cetakan kelima. BFEYogyakarta.

Jama’an. (2008). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan KualitasKantor Akuntan Publik Terhadap Integritas Informasi Laporan Keuangan.Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 43-52.

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

86

Jensen, Michael C., and William H, Meckling. (1976). Theory of the Firm:Managerial Bahaviour, Agency Costs and Ownership Structure. Journal ofFinancial Economic 3(4): 305-360.

Kadir, Abdul. (2008). Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap KetepatanWaktu Pelaporan Keuangan. Tesis Program Pasca Sarjana Magister SainsAkuntansi Universitas Diponegoro.

Keputusan Ketua Bapepam No. 8/PM/1995

.No : Kep-80/PM/1996

.No: Kep-36/PM/2003

.No: Kep-29/PM/2004

.No: Kep-40/BL/2007

Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta. No: Kep-315/BEJ/06/2000

.No: Kep-339/BEJ/07-2001

.No: Kep-307/BEJ/07/2004

Kim, Oliver., and Robert E, Verrechia. (1994). Market Liquidity and VolumeAround Earning Announcement. Journal of Accounting and Economics,pp. 41-67.

KNKCG. (2002). Pedoman Good Corporate Governance. Jakarta.

Komite Nasional Kebijakan Governance. (2004). Pedoman Good CorporateGovernance. Jakarta.

Li Dang, Kevin F Brown, B D McCullough. (2004). Assessing Audit Quality:A Value Relevance Respective.

Midiastury, P. dan Machfoedz. (2003). Analisis Hubungan MekanismeCorporate Governance dan Indikasi Manajemen Laba. MakalahSimposium Nasional Akuntansi VI, 176-199.

Na’im, Ainun. (1999). Nilai Informasi Ketepatan Waktu PenyampaianLaporan Keuangan: Analisis Empirik Regulasi Informasi di Indonesia.Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia (14:2). p. 85-89.

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

87

Ningsaptiti, Restie. (2010). Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan danMekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba padaPerusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2006-2008. Skripsi Universitas Diponegoro Semarang.

OECD. (2005). Good Corporate Governance. Jakarta: PT Damar MuliaPustaka.

Peraturan Bank Indonesia Nomor : 3/22/PBI/2001

.Nomor : 8/4/PBI/2006

Purwati, Atiek Sri. (2006). Pengaruh Karakteristik Komite Audit terhadapKetepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Publik yangTercatat di BEJ. Tesis Program Pasca Sarjana Magister Sains AkuntansiUniversitas Diponegoro: tidak dipublikasikan.

Rachmawaty, Sistya. (2008). Pengaruh Faktor Internal dan EksternalPerusahaan Terhadap Audit Delay dan Timeliness. Jurnal Akuntansi danKeuangan. Vol. 10 Nomor 1. Hal. 1-10.

Respati, Novita Wening Tyas. (2001). Faktor-faktor yang berpengaruhterhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan : Studi Empiris di BursaEfek Jakarta. Tesis Program Pasca Sarjana Magister AkuntansiUniversitas Diponegoro: tidak dipublikasikan.

Ross, et al. (1999). Corporate Finance, 5th edition. Singapore: Irwin McGraw-Hill.

Saleh, Rahmat. (2004). Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan KeuanganPerusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Simposium NasionalAkuntansi VII (Desember), 897-910.

Savitri, Roswita. (2010). Pengaruh Mekanisme Corporate Governanceterhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan : Studi pada PerusahaanManufaktur di BEI. Skripsi Universitas Diponegoro Semarang: tidakditerbitkan.

Scott, W. R. (1977) dalam Rachmawati (2008). Financial Accounting Theory.New Jersey : Prentice-Hall, Inc.

. (2003). Financial Accounting Theory 4th Edition. Canada Inc :Program Education.

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

88

Sekaran, Uma. (2007). Research Methods For Business Metodologi,Penelitian Untuk Bisnis. Ed 4. Jakarta: Salemba Empat.

Santoso, Singgih. 2010. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta:PT.Elex Media Komputindo.

Sloan. (2001). Financial Accounting and Corporate Governance : Discussion.Journal of Accounting and Economics, Vol. 32, pp. 335-47.

Suaryana, Agung. (2006). Pengaruh Komite Audit terhadap Kualitas Laba.Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 9 No. 4, pp. 307-326

Sugiyono. (2008). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suharli, Michael., dan Awaliawati, Rachpriliani. (2006). Studi Empiris Faktoryang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan.Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol. 8 No. 1, 1 April 2006, 34-55.

Sulistyo, Wahyu Adhy Noor. (2010). Analisis faktor-faktor yang berpengaruhterhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan padaPerusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia. Skripsi ProgramSarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Surat Edaran BAPEPAM No: SE-03/PM/2002

.No: SE-31/01/2008

Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No: SE-008/BEJ/12-2001

Tarjo. (2002). Analisa Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial terhadapKebijakan Hutang pada Perusahaan Publik Indonesia. Tesis S2 ProgramPasca Sarjana UGM, Yogyakarta.

Tjager, I.N., F.A. Alijoyo, H.R. Djemat, dan B. Sembodo. (2003). CorporateGovernance: Tantangan dan Kesempatan bagi Komisaris BisnisIndoneesia. Pearson Education-Prentice Hall, 2003.

Ukago, Kristianus dan Ghozali. (2005). Faktor-faktor yang berpengaruhterhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan: Bukti Empiris Emiten diBursa Efek Jakarta. Jurnal Maksi, Vol. 5, pp. 13-33.

Virginia, A., dan Eleni, K. (2008). The Role of Financial AccountingInformation in Strengthening Corporate Control Mechanisms toAlleviatiate Corporate Corruption. Greece: University of Macedonia.

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi

89

Wooten, Thomas C. (2003). Research About Audit Quality. The CPA JournalOnline.

Weisbach, M. (1988). Outside directors and CEO turnover. Journal ofFinancial Economics, 431-460

www.bapepam.go.id (1 Mei 2012)

www.bi.go.id (21 Juni 2012)

www.idx.co.id (1 Mei 2012)

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi