pengaruh mekanisme corporate governance …repository.unib.ac.id/14038/1/skripsi fajria tri...

104
PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KUALITAS LABA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris pada Perusahaan non-keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014) SKRIPSI Oleh : FAJRIA TRI ASTUTI C1C012064 UNIVERSITAS BENGKULU FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI 2016

Upload: vocong

Post on 06-May-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP

NILAI PERUSAHAAN DENGAN KUALITAS LABA SEBAGAI

VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris pada Perusahaan non-keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2010-2014)

SKRIPSI

Oleh :

FAJRIA TRI ASTUTI

C1C012064

UNIVERSITAS BENGKULU

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

2016

Page 2: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

ii

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCETERHADAP

NILAI PERUSAHAAN DENGAN KUALITAS LABA SEBAGAI

VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris pada Perusahaan non-keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2010-2014)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Bengkulu Untuk Memenuhi Salah Satu

Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Ekonomi

Oleh :

FAJRIA TRI ASTUTI

C1C012064

UNIVERSITAS BENGKULU

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

2016

Page 3: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat
Page 4: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat
Page 5: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

v

MOTTO

If you can do it, i can do it the better

Stop worrying about someone that isn’t worried about you

“Do what makes you happy and be with who makes you smile,

laugh as much as you breathe, and love as long as you live” –

Billy Davidson

Be patient because everything beautiful for its own time

Skripsi ini ku persembahkan untuk :

Kedua orang tua tercinta, Ayah (Safran A.Ma.Pd) dan Ibu (Gunda Serna, S.Pd.SD)

Kakak dan Ayukku Tercinta, Ellia Fitriani A.Md dan Raflio Van Deni

Keluarga Besar

Sahabat-sahabat terbaikku

Dosen-dosenku

Almamaterku, Universitas Bengkulu

Page 6: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

vi

THANKS TO…

Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya dalam

setiap langkah hamba yang selalu Kau ridhoi, dan Nabi besar Muhammad

SAW yang selalu menjadi pedoman kehidupan.

Kedua orang tuaku, Ayah (Safran, A.Ma.Pd) dan Ibu (Gunda Serna,

S.Pd.SD), yang selalu mendoakan untuk keberhasilanku, selalu

memberikan dukungan teriring do’a atas setiap langkahku. Terimakasih

atas segala pengorbanan dan kasih sayang yang selalu mengalir disetiap

darahku, doa dan restu ayah dan ibu adalah kunci untuk mengantarkan

kesuksesanku.

Kakak-kakakku tersayang (Ellia Fitriani dan Raflio Van Denni), kakak

iparku Kak mikha. Terimakasih telah memberikan semangat dan motivasi

sehingga aku bisa menjadi orang yang lebih tegar lagi. Serta keponakanku

tersayang Rezkiya Alfariz Reyvano dan M.Zaky Tamaro yang sudah

menjadi moodboosterku.

Pembimbing skripsiku Bapak Dr.Husaini. SE, M.Si., Ak, CA. Terima kasih

yang tak terhingga atas bimbingannya selama ini, telah bersedia dengan

sabar membimbing dan membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.

Terimakasih kepada bapak Saiful, SE, M.Si, Ph.D., Ak.,bapak Dr. Fadli,

SE, M.Si., Ak, CA., dan Ibu Halimatusyadiah, SE, M.Si, Ak. yang telah

memberikan kritik, saran dan bimbingan yang diberikan selama ini.

Keluarga besar Akuntansi Universitas Bengkulu Bapak Eddy Suranta,

Bapak Baihaqi,Bapak Madani Hatta, Ibu Nurna azizah, Ibu Pratana

Widiastuty,Ibu Nilla Aprilla, Ibu Siti Aisyah, Ibu Nikmah, dan seluruh

dosen Akuntansi Universitas Bengkulu yang telah membimbing saya.

Sahabatku Deva July Harti, terima kasih selalu ada disaat dibutuhkan,

selalu setia mendengarkan curhatanku, serta terima kasih untuk semangat

dan doannya selama ini.

Sahabat2ku dari SMA nila, desy, Mutya, Jimmy, Mbak chika, Elia, Gea

terimakasih telah menjadi teman terbaik.

Teman-teman gesrekku Ema, Dewi, Etik,Icut,dan Suci terima kasih telah

memberikan keceriaan untukku.

Marsya Rossarzi terimakasih telah meluangkan waktu dan memberikan

kontribusi dalam penyelesaian skripsi ini.

Teman-teman Akuntansi D 2012 bang Ade, Sule, Yadi, Ginanjar,

Rio,Rama, Chintya, dan teman-teman lain yang tidak bisa disebutkan

satu per satu yang selalu memberikan bantuan, semangat, motivasi,

canda dan tawa.

Page 7: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

vii

Teman-teman seperjuangan Gusrya, Martak, Intan Ps, Mentari, Rani,

Intan Violorensia, Rendra, dan kak Ari. Sukses untuk kita semua

Kakak – kakak senior bang Danang, Kak Nana dan Uni vivi terimakasih

telah memberikan pengalaman dan motivasinya.

Keluarga besar HIMASI 2013-2014 yang telah berbagi

pengalaman,kebersamaan, suka dan duka untukku.

Keluarga KKN kelompok 60 kelurahan semarang (Weni, Vera, Gun, Andre,

Sri, Dewi, Feri, dan bang Johan)

Adek – adekku yang cantik, Desnov, resty, 7Sumur, pui, ocha, dan nindy

terimakasih telah memberikan semangatnya.

Semua yang pernah ada dikehidupanku, yang telah menjadikanku lebih

baik lagi, yang memberikanku pengalaman, yang telah memberi dukungan

atas skripsi ku, yang telah mendengar keluh kesah ku. Terimakasih atas

segalanya, meski hanya sebagian ataupun sepenuhnya, tapi tetap itu

motivator

Serta, untuk semua yang telah memberikan dukungan baik secara

langsung dan tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat
Page 9: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

ix

THE EFFECT OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM

TOWARDFIRM VALUES WITH THE QUALITY OF EARNING

ASINTERVENING VARIABLE

By:

Fajria Tri Astuti 1)

Dr.Husaini, SE., M.Si., Ak., CA 2)

ABSTRACT

This study aims to examined the effect of corporate governance mechanisms

toward firm value with the quality of earnings as an intervening variable. This study

use multiple liniear regression analysis. Samples of this study are 89 non-financial

companies that listed on Indonesia Stock Exchange since 2010 to 2014.

The results of this study showed that institutional ownership and

independent commissioners has positive effect toward firm value, the audit

committee has positive influence toward earnings quality, as well as the positive

effect of earnings quality affect the firm value. The results of this study also showed

that the quality of earnings is not intervening variable in relation to corporate

governance mechanisms with the firm value.

Keywords: Corporate Governance, Earnings Quality, Firm Value

1) Candidates for Bachelors of Economics (Accounting)

2) Supervisor

Page 10: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

x

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP

NILAI PERUSAHAAN DENGAN KUALITAS LABA SEBAGAI

VARIABEL INTERVENING

Oleh:

Fajria Tri Astuti1)

Dr. Husaini, SE., M.Si., Ak., CA2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh mekanisme corporate

governance terhadap nilai perusahaan melalui kualitas laba sebagai variabel

intervening. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier

berganda. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 89 perusahaan nonkeuangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010-2014.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional dan

komisaris independen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, komite audit

berpengaruh positif terhadap kualitas laba, serta kualitas laba berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kualitas

laba bukanlah variabel intervening dalam hubungan mekanisme corporate

governance dengan nilai perusahaan.

Kata Kunci: Corporate Governance, Kualitas Laba, Nilai Perusahaan

1) Calon Sarjana Ekonomi (Akuntansi)

2) Dosen Pembimbing

Page 11: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan

ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

dalam skripsi ini yaitu : “Pengaruh Mekanisme Corporate Governance

Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kualitas Laba Sebagai Variabel

Intervening (Studi Empiris pada Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia)”.

Adapun maksud penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu

syarat menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S1)pada Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UniversitasBengkulu. Penulis menyadari selama

proses penyusunan skripsi ini telah banyak mendapatkan bantuan, dorongan dan

bimbingan baik secara moral dan material dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar–besarnya

kepada :

1. Allah SWT yang tak pernah henti selalu memberikan apa yang hambamu

butuhkan. Dan Nabi terakhir dan teragung Nabi Muhammad SAW.

2. Bapak Dr. Husaini SE, M.Si., Ak, CAsebagai dosen pembimbing yang telah

sabar dan ikhlas dalam mengarahkan, membimbing penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Halimatusyadiah, SE., M.Si., Ak., Bapak Saiful, SE., M.Si., Ph.D Ak.,

dan Bapak Dr. Fadli, SE, M.Si., Ak, CA selaku tim penguji yang telah

banyak membantu dan memberikan bimbingan, saran,koreksi, serta

masukan untuk perbaikan skripsi ke arah yang lebih baik.

4. Bapak Fadli, SE., M.Si.Ak dan Ibu Nikmah, S.E., M.Si.Ak, selaku Ketua

dan Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu

yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dari awal

penulis mengajukan judul sampai penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik.

Page 12: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

xii

5. Bapak BaihaqiSE.,M.Si., Akt, CA selaku dosen pembimbing akademik,

yang telah mencurahkan motivasi dan bimbingan serta do’anya dari awal

sampai penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.

6. Bapak Prof. Lizar Alfansi, SE., MBA., Ph.D selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu.

7. Bapak Prof. Dr. Ridwan Nurazi, S.E., M.Sc.Ak selaku Rektor Universitas

Bengkulu.

8. Seluruh dosen Akuntansi Universitas Bengkulu yang telah memberikan

bekal ilmu pengetahuan dan berbagai fasilitas bantuan dalam penulisan

skripsi ini dan selama masa kuliah.

9. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu dalam

penyelesaian skripsi ini, terima kasih banyak.

Semoga bantuan, dukungan dan doa yang telah diberikan mendapat balasan

dan limpahan dari Allah SWT. Amin

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat

banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan saran dan kritik yang dapat menyempurnakan skripsi ini, sehingga

dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bengkulu, 7 Maret 2016

Penulis

Page 13: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan utama perusahaan adalah untuk memperoleh laba. Selain itu, suatu

perusahaan juga mempunyai tujuan jangka panjang diantaranya memberikan

kemakmuran bagi pemegang saham dan memaksimalkan nilai perusahaan yang

tercermin pada harga saham perusahaan. Harga saham perusahaan merupakan

cerminan dari kinerja perusahaan. Meningkatnya harga saham perusahaan

menandakan bahwa perusahaan telah berkinerja dengan baik sehingga nilai

perusahaan juga akan meningkat. Perusahaan yang mampu meningkatkan nilai

perusahaannya akan mampu menarik investor agar berinvetasi di perusahaan

sehingga akan meningkatkan kemakmuran bagi para pemegang saham (Adriani,

2011).

Nilai perusahaan dapat dilihat melalui nilai pasar atau nilai buku

perusahaan dari ekuitasnya. Nilai buku merupakan nilai dari kekayaan, utang, dan

ekuitas perusahaan berdasarkan pencatatan historis. Sedangkan nilai pasar

merupakan persepsi pasar yang berasal dari investor, kreditur, dan stakeholder

lain terhadap kondisi perusahaan dan biasanya tercermin pada nilai pasar saham

perusahaan.

Pemegang saham dan manajer memiliki tujuan atau kepentingan yang

berbeda-beda. Pemegang saham menginginkan manajer bekerja dengan tujuan

memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Sebaliknya manajer yang lebih

Page 14: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

2

mengetahui keadaan internal perusahaan ingin menunjukkan bahwa kinerja

devisinya bekerja dengan baik. Adanya pertentangan kepentingan antara

manajer, pemegang saham dan kreditor inilah yang dikenal dengan masalah

keagenan. Beberapa mekanisme yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah

keagenan tersebut adalah dengan meningkatkan kepemilikan manajerial (Jensen

and Meckling, 1976). Dengan meningkatkan kepemilikan saham oleh manajer,

diharapkan manajer akan bertindak sesuai dengan keinginan para principal karena

manajer akan termotivasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan (Kawatu,

2009).

Peningkatan nilai perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor, salah

satunya adalah tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate

Governance. Corporate governance merupakan suatu sistem yang mengatur dan

mengendalikan perusahaan yang diharapkan dapat memberikan dan meningkatkan

nilai perusahaan kepada para pemegang saham (Shleifer dan Vishny, 1997).

Di Indonesia penerapan corporate governance mulai hangat dibicarakan

ketika krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998. Banyak pakar

berpendapat bahwa lemahnya penerapan corporate governance, yang ditandai

dengan kurang transparan pengelolaan perusahaan, komitmen pimpinan dan

anggota perusahaan, tingkat pemahaman pimpinan dan anggota perusahaan

tentang prinsip-prinsip good corporate governance. Adanya peristiwa krisis ini

menyadarkan akan pentingnya penerapan corporate governance, dan sejak saat itu

baik investor maupun pemerintah memberikan perhatian lebih dalam praktik

corporate governance (Purwaningtyas, 2011)

Page 15: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

3

Untuk mendukung terwujudnya good corporate governance (GCG)

penting adanya mekanisme perusahaan yang akan menjalankan fungsinya sesuai

ketentuan dan melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya untuk kepentingan

perusahaan. Bernhart dan Rosenstein (1998) menyatakan beberapa mekanisme

corporate governance seperti mekanisme internal, yaitu struktur kepemilikan dan

dewan komisaris, serta mekanisme eksternal seperti pengendalian oleh pasar.

Mekanisme perusahaan yang membantu terwujudnya corporate governance

tersebut antara lain kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komisaris

independen dan komite audit.

Struktur kepemilikan (kepemilikan manajerial dan kepemilikan

institusional) dapat mempengaruhi kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan

perusahaan yaitu memaksimalkan nilai perusahaan. Hal ini di dukung oleh

penelitian Susanti, et al (2010) menguji pengaruh mekanisme corporate

governance terhadap nilai perusahaan, hasilnya menunjukkan bahwa hanya

kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

Mekanisme corporate governance memiliki kemampuan dalam

menghasilkan suatu laporan keuangan yang memiliki kandungan informasi laba

(Boediono, 2005). Kualitas laba perusahaan dapat diartikan sebagai kemampuan

perusahaan dalam melaporkan laba yang sebenarnya, dengan sebaik mungkin

melaporkan laba yang akan digunakan untuk memprediksi laba masa depan

perusahaan (Yusita, 2013). Salah satu ukuran kinerja perusahaan yang sering

digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan adalah laba yang dihasilkan

Page 16: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

4

perusahaan, sedangkan penelitian Dechow (1994) menunjukkan bahwa laba yang

diukur atas dasar akrual dianggap sebagai ukuran yang lebih baik atas kinerja

perusahaan dibanding arus kas operasi.

Penelitian Muid (2009) menemukan bukti bahwa kepemilikan manajerial

dan kepemilikan institusional secara positif berpengaruh terhadap kualitas laba

yang diukur dengan discresionary accrual. Pengaruh positif kepemilikan

manajerial terhadap kualitas laba menyatakan bahwa semakin besar kepemilikan

dalam perusahaan makan manajemen akan cenderung untuk berusaha

meningkatkan kinerjanya. Kemudian penelitian Indrawati dan Yulianti (2010)

menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap kualitas laba

yang diukur dengan Earning Response Coefficient (ERC). Kepemilikan saham

oleh institusi memberikan insentif bagi pemantauan karena memiliki sumber daya,

keahlian dan insentif, sehingga meningkatkan laba yang dilaporkan (Yusita,

2013). Penelitian Siallagan dan Machfoedz (2006) mengungkapkan bahwa

mekanisme corporate governance dapat mempengaruhi kualitas laba yang diukur

dengan discresionary accrual.

Laba merupakan indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja

operasional perusahaan. Informasi laba sangat penting karena berpengaruh pada

keputusan para pengguna laporan keuangan. Rendahnya kualitas laba akan dapat

membuat kesalahan pembuat keputusan pemakainya seperti investor dan kreditor,

sehingga nilai perusahaan akan menurun (Siallagan dan Machfoedz, 2006).

Penelitian yang dilakukan Susanti (2010) menunjukkan bahwa kualitas laba

berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Page 17: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

5

Telah banyak penelitian yang meneliti hubungan corporate governance

terhadap nilai perusahaan. Seperti yang diteliti oleh Siallagan dan Machfoedz

(2006) menguji mekanisme corporate governance (kepemilikan manajerial,

dewan komisaris, dan komite audit) berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Penelitian ini didukung oleh Anggraini (2013) yang meneliti Pengaruh Good

Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan, hasilnya membuktikan bahwa

dewan komisaris, dewan komisaris independen, komite audit, dan ukuran

perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Tetapi masih

sedikit penelitian sebelumnya yang meneliti pengaruh corporate governance (CG)

terhadap nilai perusahaan secara tidak langsung melalui kualitas laba sebagai

variabel intervening. Padahal terdapat keterkaitan variabel CG terhadap kualitas

laba, seperti yang diteliti oleh Muid (2009) yang menyatakan bahwa mekanisme

CG mempunyai hubungan signifikan terhadap kualitas laba. Kemudian kualitas

laba mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan, seperti penelitian yang

dilakukan Susanti (2010) menyatakan bahwa kualitas laba yang baik diharapkan

juga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Artinya corporate governance dapat berpengaruh terhadap nilai

perusahaan atau berpengaruh tidak langsung terhadap nilai perusahaan melalui

kualitas laba. Nilai perusahaan berhubungan dengan kualitas laba. Kualitas laba

yang baik diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Rendahnya kualitas

laba akan dapat membuat keputusan para pemakai laporan keuangan seperti

investor dan kreditor, sehingga nilai perusahaan akan berkurang.

Page 18: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

6

Penelitian Lestari (2014) membuktikan bahwa kualitas laba hanya menjadi

mediator pengaruh komisaris independen terhadap nilai perusahaan. Keberhasilan

komisaris independen dalam menjalankan tugasnya untuk meningkatkan nilai

perusahaan tidak akan tercapai apabila laba yang digunakan dalam membuat

keputusan keputusan memiliki kualitas yang rendah. Sedangkan penelitian

Kawatu (2009), Siallagan dan Machfoedz (2006) membuktikan bahwa kualitas

laba bukan merupakan variabel pemediasi pada hubungan antara mekanisme

corporate governance dan nilai perusahaan. Perbedaan hasil penelitian tersebut

penulis tertarik meneliti kembali hubungan antara corporate governance terhadap

nilai perusahaan secara tidak langsung yaitu melalui kualitas laba. Penelitian ini

mengacu pada penelitian Lestari (2014) yang meneliti tentang pengaruh good

corporate governance terhadap nilai perusahaan dengan kualitas laba sebagai

variabel intervening. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

adalah menambahkan variabel independen (mekanisme corporate governance)

yaitu komite audit, dalam penelitian sebelumnya hanya menggunakan

kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan komisaris independen.

Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini mengambil judul:

“Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan

dengan Kualitas Laba sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada

Perusahaan nonkeuangan yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014)”.

Page 19: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka rumusan

permasalahan yang akan dijadikan pokok bahasan dalam penelitian ini,

yaitu :

1. Apakah Kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan ?

2. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan ?

3. Apakah dewan komisaris independen berpengaruh positif terhadap

nilai perusahaan ?

4. Apakah Komite audit berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan ?

5. Apakah Kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap kualitas

laba ?

6. Apakah Kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap

kualitas laba ?

7. Apakah dewan komisaris independen berpengaruh positif terhadap

kualitas laba ?

8. Apakah Komite audit berpengaruh positif terhadap kualitas laba ?

9. Apakah kualitas laba berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan ?

10. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan melalui kualitas laba ?

11. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan melalui kualitas laba

Page 20: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

8

12. Apakah komisaris independen berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan melalui kualitas laba

13. Apakah komite audit berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

melalui kualitas laba.

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mendapatkan bukti empiris bahwa kepemilikan manajerial

berpengaruh positif nilai perusahaan.

2. Untuk mendapatkan bukti empiris bahwa kepemilikan institusional

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

3. Untuk mendapatkan bukti empiris bahwa dewan komisaris independen

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

4. Untuk mendapatkan bukti empiris bahwa komite audit berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan.

5. Untuk mendapatkan bukti empiris bahwa kepemilikan manajerial

berpengaruh positif terhadap kualitas laba

6. Untuk mendapatkan bukti empiris bahwa Kepemilikan institusional

berpengaruh positif terhadap kualitas laba

7. Untuk mendapatkan bukti empiris bahwa komite audit berpengaruh

positif terhadap kualitas laba

8. Untuk mendapatkan bukti empiris bahwa dewan komisaris independen

berpengaruh positif terhadap kualitas laba

Page 21: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

9

9. Untuk mendapatkan bukti empiris bahwa kualitas laba berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan.

10. Untuk mendapatkan bukti empiris bahwa kepemilikan manajerial

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan melalui kualitas laba.

11. Untuk mendapatkan bukti empiris bahwa kepemilikan institusional

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan melalui kualitas laba.

12. Untuk mendapatkan bukti empiris bahwa dewan komisaris independen

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan melalui kualitas laba.

13. Untuk mendapatkan bukti empiris bahwa komite audit berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan melalui kualitas laba

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Manfaat Praktisi

a. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan mengenai

pengaruh corporate governance dan menjadi bahan sebagai tambahan

informasi bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan dalam

pelaksanaan corporate governance agar dapat mengoptimalkan

fungsinya sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

b. Bagi Investor

hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat bantu

dalam mempertimbangkan keputusan investasinya di pasar modal.

Page 22: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

10

2. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan

bagi penulis dan pembaca tentang pengaruh dari struktur corporate

governance terhadap nilai perusahaan pada perusahaan di Indonesia.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan dan referensi bagi

peneliti selanjutnya yang terkait dengan penelitian sejenis.

1.5 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini difokuskan pada perusahaan non-keuangan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010 sampai dengan

2014. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai

perusahaan. Variabel independennya adalah mekanisme internal sebagai bagian

dari mekanisme corporate governance yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan

institusional, komite audit, dan komisaris independen. Sedangkan variabel

interveningnnya adalah kualitas laba yang diukur dengan dicreationary accrual

(DA).

Page 23: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Agency Theory

Teori agensi menjelaskan hubungan antara prinsipal dan agen. Hubungan

agency muncul ketika satu pihak (principal) membayar pihak lain (agent) untuk

melakukan beberapa jasa dan mendelegasikan otoritas wewenang pengambil

keputusan kepada agent. Hubungan keagenan adalah adanya pemisahan antara

kepemilikan (principal/investor) dan pengendalian (agent/manajer). Kepemilikan

diwakili oleh investor mendelegasikan kewenangan kepada agen dalam hal ini

manajer untuk mengelola kekayaan investor. Investor mempunyai harapan bahwa

dengan mendelegasikan wewenang pengelolaan tersebut akan memperoleh

keuntungan dengan bertambahnya kekayaan dan kemakmuran investor.

Hubungan keagenan dapat menimbulkan masalah pada saat pihak-pihak

yang bersangkutan mempunyai tujuan yang berbeda yang menyebabkan

terjadinya konflik keagenan (agent conflict) antara prinsipal dan agen. Konflik

keagenan terjadi karena adanya pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian

perusahaan. Pihak prinsipal termotivasi mengadakan kontrak untuk

mensejahterakan dirinya dengan profitabilitas yang selalu meningkat. Sedangkan

agen termotivasi untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan ekonomi dan

psikologinya. Konflik keagenan (agency conflict) membuat manajer tidak bekerja

dengan baik sehingga nilai perusahaan menjadi tidak maksimal. Menjadikan

Page 24: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

12

manajer sebagai bagian dari perusahaan dengan kepemilikan saham oleh manajer

merupakan salah satu cara untuk mengurangi konflik keagenan (agency conflict)

tersebut.

Corporate governance merupakan konsep yang didasarkan pada teori

keagenan,diharapkan bisa berfungsi sebagai alat untuk memberikan keyakinan

kepada investor bahwa mereka akan menerima return atas dana yang telah mereka

investasikan (Ujiyantho dan Pramuka, 2007). Dengan kata lain, penerapan

mekanisme corporate governance diharapkan mampu menyelaraskan berbagai

kepentingan yang ada di dalam perusahaan sehingga konflik keagenan dapat

diminimalisir. Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa kepemilikan

manajerial berhasil menjadi mekanisme untuk mengurangi masalah keagenan dari

manajer dengan pemegang saham.

Berdasarkan laporan keuangan yang dilaporkan oleh agen sebagai

pertanggungjawaban kinerjanya, prinsipal dapat menilai, mengukur dan

mengawasi sampai sejauh mana agen tersebut bekerja untuk meningkatkan

kesejahteraannya serta sebagai dasar pemberian kompensasi kepada agen

(Praditia, 2010).

2.1.2 Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh

suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap

perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu

sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini. Nilai perusahaan

Page 25: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

13

sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh

tingginya kemakmuran pemegang saham (Muttaqin, 2013).

Menurut Christiawan dan Tarigan (2007) dalam Adriani (2011), terdapat

beberapa konsep nilai yang menjelaskan nilai suatu perusahaan yaitu: nilai

nominal, nilai pasar, nilai intrinsik, nilai buku dan nilai likuidasi. Nilai nominal

adalah nilai yang tercantum secara formal dalam anggaran dasar perseroan,

disebutkan secara eksplisit dalam neraca perusahaan, dan juga ditulis jelas dalam

surat saham kolektif. Nilai pasar, sering disebut kurs atau harga yang terjadi dari

proses tawar-menawar di pasar saham. Nilai ini hanya bisa ditentukan jika saham

perusahaan dijual di pasar saham. Nilai intrinsik mengacu pada perkiraan nilai riil

suatu perusahaan. Sedangkan nilai buku adalah nilai perusahaan yang dihitung

sesuai dasar konsep akuntansi, yaitu dengan cara membagi selisih antara total

assets dan total utang dengan jumlah saham yang beredar. Nilai likuidasi adalah

nilai jual seluruh asset perusahaan dikurangi semua kewajiban yang harus

dipenuhi.

Salah satu alternatif untuk mengukur nilai perusahaan adalah dengan

menggunakan Tobin’s Q. Jika Tobin’s Q diatas satu, ini menunjukkan bahwa

investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang memberikan nilai yang lebih

tinggi daripada pengeluaran investasi, hal ini akan merangsang investasi baru. Jika

Tobin’s Q di bawah satu, investasi dalam aktiva tidaklah menarik. Jadi Tobin’s Q

merupakan ukuran yang lebih teliti tentang seberapa efektif manajemen

memanfaatkan sumber-sumber daya ekonomis dalam kekuasaannya.

Page 26: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

14

Pengukuran nilai perusahaan dalam penelitian ini akan menggunakan

pendekatan konsep nilai pasar yang mengacu pada penelitian Lestari, et al (2014)

yang mengukur nilai perusahaan dengan menggunakan Tobin’s Q. Faktor penentu

dari penghitungan nilai perusahaan dengan Tobin’s Q adalah variabel nilai pasar

ekuitas, total hutang dan total aset dimana variabel-variabel tersebut dianggap

cukup signifikan dalam menghitung nilai perusahaan.

2.1.3 Corporate Governance

2.1.3.1 Pengertian Corporate Governance

Definisi corporate governance dari berbagai lembaga dalam Husaini

(2009: 17), antara lain :

a. Forum for Corporate Governance (FCGI) dalam publikasi yang

pertamanya mempergunakan definisi Cadbury mendefinisikan corporate

governance sebagai :

“a set of rules that define the relationship between shareholders,

managers, creditors, the governance, employees and internal and external

stakeholders in respect to their rights and responsibilities”

(seperangkat aturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham,

manajer, kreditor, pemerintah, karyawan dan pihak yang berkepentingan

lainnya baik internal maupun eksternal yang berkaitan dengan hak dan

tanggung jawab mereka).

b. Organization for Economic Cooperation and Development-OECD

mendefinisikan corporate governance sebagai:

Page 27: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

15

”The structure through which shareholders, directors, managers, set of

the board objectives of the company, the means of attaining those

objectives and monitoring performance.”

c. The Indonesian Institute For Corporate Governance (IICG)

mendefinisikan corporate governance sebagai

“proses dan struktur yang diterapkan dalam menjalankan perusahaan,

dengan tujuan utama meningkatkan nilai pemegang saham dalam jangka

panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder yang lain.”

Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa corporate

governance merupakan suatu sistem yang mengatur hubungan antara semua pihak

yang berkepentingan agar dapat mengendalikan perusahaan.

2.1.3.2 Mekanisme Corporate Governance

Mekanisme corporate governance merupakan suatu prosedur dan

hubungan antara pihak yang mengambil keputusan dan pihak yang melakukan

kontrol terhadap keputusan. Mekanisme corporate governance dibagi menjadi

dua bagian yaitu internal dan eksternal. Mekanisme internal dilakukan oleh dewan

direksi, dewan komisaris, komite audit serta struktur kepemilikan, sedangkan

mekanisme eksternal seperti pengendalian oleh pasar dan level debt financing.

(Barnhart dan Rosentein, 1998). Penelitian ini berfokus pada mekanisme internal

sebagai bagian dari mekanisme corporate governance yang bertujuan untuk

mengurangi konflik keagenan. Mekanisme corporate governance yang digunakan

dalam penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,

komisaris independen, dan komite audit .

Page 28: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

16

2.1.3.2.1 Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial adalah persentase kepemilikan saham yang

dimiliki oleh pihak manajemen. Peningkatan kepemilikan manajerial dalam

perusahaan mendorong manajer untuk menciptakan kinerja perusahaan secara

optimal dan memotivasi manajer bertindak secara hati-hati, karena mereka ikut

menanggung konsekuensi atas tindakannya (Jensen dan Meckling (1976). Dengan

adanya kepemilikan manajemen dalam sebuah perusahaan akan memberikan nilai

tambah bagi perusahaan.

Menurut teori agensi terjadinya agent conflict dikarenakan adanya

perbedaan kepentingan antar pemegang saham dan manajer. Secara teoritis ketika

kepemilikan manajemen rendah, maka insentif terhadap kemungkinan terjadinya

perilaku opportunistik manajer akan meningkat. Dengan adanya kepemilikan

manajemen terhadap saham perusahaan maka dapat menyelaraskan potensi

perbedaan kepentingan antara manajemen dan pemegang saham lainnya sehingga

permasalahan antara agen dan prinsipal diasumsikan akan hilang apabila seorang

manajer juga sekaligus sebagai pemegang saham.

Susanti, et al (2010) mengukur kepemilikan manajerial dengan

menghitung besarnya persentase saham yang dimiliki oleh pihak manjemen

perusahaan. Lestari, et al (2014) juga mengukur kepemilikan manajerial dengan

persentase kepemilikan perusahaan yang dimiliki manajemen terhadap jumlah

saham yang beredar.

Page 29: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

17

2.1.3.2.2 Kepemilikan Institusional

Kepemilikan Institusional adalah kepemilikan saham oleh pemerintah,

institusi keuangan, institusi berbadan hukum, institusi luar negeri, dana perwalian

dan institusi lainnya pada akhir tahun (Shien, et. al 2006) dalam Muttaqin (2013).

Adanya kepemilikan institusional di suatu perusahaan akan mendorong

peningkatan pengawasan agar lebih optimal terhadap kinerja manajemen, karena

kepemilikan saham mewakili suatu sumber kekuasaan yang dapat digunakan

untuk mendukung atau sebaliknya terhadap kinerja manajemen. Semakin besar

kepemilikan institusi keuangan maka akan semakin besar kekuatan suara dan

dorongan dari institusi keuangan tersebut untuk mengawasi manajemen dan

akibatnya akan memberikan dorongan yang lebih besar untuk mengoptimalkan

nilai perusahaan sehingga kinerja perusahaan akan meningkat.

Penelitian Purwaningtyas (2011) mengukur kepemilikan institusional

dengan besarnya persentase saham yang dimiliki pihak institusi. Indrawati dan

Yulianti (2010) juga mengukur kepemilikan institusional dengan persentase

jumlah saham yang dimiliki institusi dari total saham beredar.

2.1.3.2.3 Komisaris Independen

Menurut KNKCG (Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance),

komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi

dengan direksi, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham

pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat

mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak

Page 30: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

18

semata-mata demi kepentingan perusahaan. Komisaris independen harus

mendorong diterapkannya prinsip dan praktek tata kelola perusahaan yang baik

(good corporate governance) pada perusahaan di Indonesia.

Penelitian Laila (2011) mengukur komisaris independen dengan

persentase komisaris independen terhadap jumlah keseluruhan anggota dewan

komisaris. Sari dan Riduwan (2013) juga mengukur komisaris independen

dengan menggunakan indikator persentase anggota dewan komisaris yang

berasal dari luar perusahaan dari seluruh anggota dewan komisaris perusahaan.

2.1.3.2.4 Komite Audit

Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris dalam

rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsinya. Komite audit terdiri dari

sekurang-kurangnya satu orang komisaris independen dan sekurang-kurangnya 2

(dua) orang anggota lainnya berasal dari luar emiten atau perusahaan publik.

Anggota komite audit yang independen akan memastikan pelaporan keuangan

yang berkualitas, karena semakin independen anggota tersebut, maka kualitas

pelaporan keuangan oleh perusahaan lebih dapat dipercaya (Kusumaningtyas,

2012).

Komite Audit mempunyai fungsi membantu dewan komisaris, yaitu :

(i) Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh

satuan pengawasan intern maupun auditor ekstern sehingga dapat

dicegah pelaksanaan dan pelaporan yang tidak memenuhi standar.

Page 31: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

19

(ii) Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem

pengendalian manajemen perusahaan serta pelaksanaannya

(iii) Memastikan bahwa telah terdapat prosedur review yang memuaskan

terhadap informasi yang dikeluarkan BUMN, termasuk brosur,

laporan berkala, proyeksi/forecast dan lain-lain informasi keuangan

yang disampaikan kepada pemegang saham

(iv) Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian

komisaris/dewan pengawas, serta

(v) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh komisaris/dewan

pengawas sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban

komisaris/dewan pengawas berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Komite audit mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam

hal memelihara kredibilitas proses penyusunan laporan keuangan seperti halnya

menjaga terciptanya sistem pengawasan perusahaan yang memadai serta

dilaksanakannya good corporate governance.

Penelitian Kusumaningtyas (2012) mengukur komite audit dengan

menggunakan persentase antara anggota independen terhadap jumlah seluruh

anggota komite audit. Pada penelitian Sari dan Riduwan (2013) Indikator yang

digunakan untuk mengukur komite audit adalah jumlah anggota komite audit pada

perusahaan sampel. Sedangkan Rachmawati dan Triatmoko (2007) mengukur

komite audit dengan menggunakan variabel dummy, bagi perusahaan yang

Page 32: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

20

memiliki komite audit maka akan mendapat nilai 1, sedangkan perusahaan yang

tidak memiliki komite audit mendapat nilai 0.

2.1.4 Kualitas Laba

Laba merupakan indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat

keberhasilan kinerja operasional perusahaan. Kualitas laba perusahaan dapat

diartikan sebagai kemampuan perusahaan dalam melaporkan laba yang

sebenarnya, dengan sebaik mungkin melaporkan laba yang akan digunakan untuk

memprediksi laba masa depan perusahaan (Yusita, 2013).

Laba dapat dikatakan berkualitas tinggi apabila laba yang dilaporkan dapat

digunakan oleh para pengguna untuk membuat keputusan dan dapat digunakan

untuk menjelaskan atau memprediksi harga dan return saham. Tujuan laporan

keuangan adalah menyediakan informasi yang bermanfaat dalam pengambilan

keputusan ekonomi, bisnis, atau investasi ( Sari, 2013). Oleh karena itu, informasi

keuangan harus berkualitas tinggi karena informasi keuangan yang berkualitas

tinggi akan meminimalkan adanya kesenjangan asimetri antara pemegang saham

dan manajemen perusahaan.

Kualitas laba dapat diukur salah satunya melalui discreationary accrual

(DACC) yang dihitung dengan cara mencari selisih antara total accrual (TAit) dan

nondiscreationary accruals (NDAit). Discreationary accruals (DACC) digunakan

karena estimasi dari discreationary accruals dapat diukur secara langsung untuk

menentukan kualitas laba. Semakin kecil discreationary accruals, maka semakin

tinggi kualitas labanya.

Page 33: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

21

2.2 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan corporate

governance, kualitas laba dan nilai perusahaan, antara lain sebagai berikut :

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Peneliti Variabel Data Dan Alat

Analisis Hasil Penelitian

1 Hamongan

Siallagan

Dan Mas’ud

Machfoedz

(2006)

Dependen: Nilai

Perusahaan

Independen :

Kepemilikan

Manajerial, Dewan

Komisaris, Dan

Komite Audit

Variabel

Intervening :

Kualitas Laba

Sampel penelitian:

perusahaan

manufaktur yang

terdaftar di BEJ

(2000-2004)

Analisis data:

statistik deskriptif

dan Generalized

least squares (GLS)

- kepemilikan manajerial, dan

komite audit secara positif

berpengaruh terhadap kualitas laba

- dewan komisaris secara negatif

berpengaruh terhadap kualitas laba

- kualitas laba secara positif

berpengaruh terhadap nilai

perusahaan

- dewan komisaris dan komite audit

secara positif berpengaruh terhadap

nilai perusahaan

- kepemilikan manajerial secara

negatif berpengaruh terhadap nilai

perusahaan

- kualitas laba bukan merupakan

variabel pemediasi (intervening

variabel) pada hubungan corporate

governance dan nilai perusahaan

2 Dul Mu’id

(2009)

Dependen: Kualitas

Laba

Independen:

Kepemilikan

Manajerial,

Kepemilikan

Institusional,

Dewan Komisaris,

dan Komite Audit

Sampel penelitian:

Perusahaan

manufaktur yang

terdaftar di BEJ

Analisis data :

Statistik deskriptif,

uji asumsi klasik,

Regresi berganda

dan uji hipotesis.

- kepemilikan manajerial dan

kepemilikan isntitusioanal secara

positif berpengaruh terhadap

kualitas laba

- dewan komisaris dan komite audit

tidak berpengaruh secara signfikan

terhadap kualitas laba

3 Angraheni

Niken

Susanti

(2010)

Dependen: Nilai

Perusahaan

Independen:

Kepemilikan

Manajerial,

Kepemilikan

Institusional,

Komposisi

Komisaris

Independen, dan

Komite Audit.

Intervening

:Kualitas Laba

Sampel penelitian:

Perusahaan

manufaktur yang

terdaftar di

(BEI)2004-2007.

Analisis Data:

Statistik deskriptif,

Regresi berganda,

dan Uji hipotesis.

- kualitas laba berpengaruh terhadap

nilai perusahaan

- komite audit dan kepemilikan

manajerial berpengaruh terhadap

kualitas laba

- komposisi komisaris independen

dan kepemilikan institusional tidak

berpengaruh terhadap kualitas laba

- kepemilikan manajerial dan

kepemilikan institusional

berpengaruh terhadap nilai

perusahaan

- komite audit dan komposisi

komisaris independen tidak

Page 34: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

22

berpengaruh terhadap nilai

perusahaan

- variabel kontrol yaitu leverage

tidak berpengaruh terhadap kualitas

laba dan nilai perusahaan

4 Wenjuan

Ruan, Gary

Tian, and

Shiguang

Ma (2011)

Manajerial

ownership, capital

struktur, and firm

value

Sampel penelitian

:perusahaan civil

yang terdaftar di

China tahun 2002-

2007

Analisis data:

Regresi

- Kepemilikan manajerial

berpengaruh terhadap struktur

modal

- Kepemilikan manajerial

berpengaruh terhadap nilai

perusahaan

5 Dina

Anggraini

(2013)

Dependen: Nilai

Perusahaan

Independen: Dewan

Komisaris, Dewan

Komisaris

Independen,

Komite Audit, dan

Ukuran Perusahaan.

Sampel penelitian:

Perusahaan textile

and garment yang

terdaftar di Bursa

Efek

Indonesia(2009-

2012).

Analisis data:

analisis

statistik deskriptif,

uji asumsi klasik,

analisis regresi

berganda, dan

pengujian hipotesis.

- Dewan komisaris dan dewan

komisaris independen berpengaruh

terhadap nilai perusahaan

- Komite audit dan ukuran

perusahaan tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan.

6 Enggar

Fibria

Verdana Sari

(2013)

Dependen: Nilai

Perusahaan

Independen:

Kepemilikan

Institusional,

Kepemilikan

Manajerial,

Proporsi Dewan

Komisaris

Independen,

Komite Audit,

Intervening:

Kualitas Laba

- V.Kontrol:

Leverage

Sampel penelitian :

Perusahaan

perbankan yang

terdaftar

pada Bursa Efek

Indonesia (2007-

2010).

Analisis data:

statistik deskriptif,

uji asumsi klasik,

uji hipotesis dan

metode analisis

jalur.

- Corporate governance tidak

berpengaruh terhadap kualitas laba

- Kualitas laba tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan

- Kepemilikan institusional

berpengaruh terhadap nilai

perusahaan

- Kualitas laba bukan variabel

intervening dalam hubungan

mekanisme corporate governance

dan nilai perusahaan

7 Ming-Cheng

Wu, Hsin-

Chiang Lin,

I-Cheng Lin,

dan Chung-

Feng Lai.

Board Size, Board

Independence, CEO

Duality, Insider

Ownership, Stock

Pledge Ratio,

Deviation Between

Voting Right And

Sampel penelitian:

industri perbankan,

keuangan dan

asuransi, semua

perusahaan yang

terdaftar di Taiwan

selama periode

- Hubungan Negatif Dan Signifikan

Untuk Board Size, CEO Duality,

Stock Pledge Ratio, Deviation

Between Voting Right And Cash

Flow Right Terhadap Firm

Performance

- Hubungan Positif Dan Signifikan

Page 35: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

23

Cash Flow Right 2001-2008.

Analisis data :

regresi

Untuk Owrnership Structur Dan

Board Independence Terhadap

Firm Performance.

8 Ebrahim

Mohammed

Al-Matar,

Abdulah

Kaid Al-

Swidi,

Faudziah

Hanim Bt

Fadzil

(2014)

Dependen : Tobin’s

Q

Independen: Board

Size, Board

Composition, Board

Meeting, Ceo

Tenure, Ceo

Compensation,

Board Change, The

Secretary On The

Board, The Legal

Counsel, Audit

Committee Size,

Audit Committee

Independence,

Audit Committee

Meeting,

The Executive

Committee Size,

The Executive

Committee

Independence, And

The Executive

Committee Meeting

Variabel Kontrol :

Firm Size And

Leverage.

Sampel penelitian :

Perusahaan non-

keuangan tahun

2011 dan 2012.

Analisis data:

Statistik deskriptif,

analisis korelasi,

analisis regresi

linier

- Hubungan positif antara Board

Size, Board Meeting, Audit

Committee Independence, And

Executive Committee Independence

terhadap Tobin’s Q

- Board Independence And Legal

Counsel signifikan dan

berpengaruh negatif terhadap

tobin’s Q

- Positif dan berhubungan tidak

signifikan antara CEO Tenure,

CEO Compensastion, Audit

Committee Size And The Firm

Performance

- Board Change, Secretary On The

Board, Audit Committee Meeting,

Executive Committee Size And

Executive Committee Meeting

memiliki hubungan negatif tapi

tidak signifikan terhadap kinerja

perusahaan.

9 Dr.Muhamm

ad Nasrum,

Dahlan, dan

Abdul Hafid

Burhami

(2015)

Ownership

Structure,

Corporate

Governance,

Investment

Decision, Financial

Decisions, Dividend

Policy and Value of

the Firm

Sampel penelitian:

perusahaan

manufaktur (2000-

2009)

Analisis Data: Path

analysis

Struktur kepemilikan, perusahaan

pemerintahan, keputusan investasi,

keputusan pendanaan, dan kebijakan

dividen memiliki pengaruh positif pada

nilai perusahaan.

Page 36: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

24

2.3 Pengembangan Hipotesis

2.3.1 Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan

Kepemilikan manajerial yaitu kepemilikan saham oleh manajemen yang

secara aktif ikut mengambil keputusan perusahaan. Proporsi kepemilikan saham

yang dikontrol oleh manajer dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan. Dengan

proporsi kepemilikan yang cukup tinggi, maka manajer akan merasa ikut memiliki

perusahaan, sehingga akan berusaha semaksimal mungkin melakukan tindakan-

tindakan yang dapat memaksimalkan kemakmurannya. Siallagan dan Machfoedz

(2006) menyatakan bahwa semakin besar kepemilikan manajemen dalam sebuah

perusahaan maka manajemen akan cenderung untuk berusahan meningkatkan

kinerjanya untuk kepentingan pemegang saham dan untuk kepentingannya

sendiri.

Penelitian yang dilakukan oleh Lestari, et al (2014) yang meneliti

pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan

Tobin’s Q, menemukan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai

perusahaan. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Susanti, et al (2010)

menemukan hasil bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap

nilai perusahaan yang diukur menggunakan Price Book Value (PBV).

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

adalah:

H1: kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

Page 37: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

25

2.3.2 Pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan

Kepemilikan institusional bertindak sebagai pihak yang memonitor

perusahaan pada umumnya dan manajer sebagai pengelola perusahaan pada

khususnya. Tingginya kepemilikan saham oleh institusi akan meningkatkan

pengawasan terhadap perusahaan. Pengawasan yang tinggi akan meminimalisasi

tingkat penyelewengan yang dilakukan oleh pihak manajemen yang dapat

menurunkan nilai perusahaan. Selain itu, pemilik institusional dipercaya akan

berusaha melakukan usaha agar dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Sari (2013) menyatakan bahwa

kepemilikan institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang di ukur

menggunakan Tobin’s Q. Hasil penelitian ini didukung oleh Rachmawati (2007)

bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Hal ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional mampu memotivasi

manajer dalam meningkatkan kinerjanya yang pada akhirnya dapat meningkatkan

nilai perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini adalah :

H2: kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan

2.3.3 Pengaruh komisaris independen terhadap nilai perusahaan

Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak

terafiliasi dengan direksi, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham

Page 38: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

26

pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat

mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak

samata-mata demi kepentingan (KNKG).

Fungsi kontrol yang dilakukan oleh dewan (komisaris) diambil dari teori

agensi. Dari perspektif teori agensi, dewan komisaris mewakili mekanisme

internal utama untuk mengontrol perilaku opportunistic manajemen sehingga

dapat membantu menyelaraskan kepentingan pemegang saham dan manajer

(Young et al, 2001 dalam Purwaningtyas, 2011). Hal ini didukung oleh Siallagan

dan Machfoedz (2006) menemukan bahwa komisaris independen berpengaruh

secara positif terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan Tobin’s Q.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini adalah:

H3: komisaris independen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

2.3.4 Pengaruh komite audit terhadap nilai perusahaan

Komite audit adalah sekelompok orang yang dipilih dari dewan komisaris

perusahaan yang bertanggung jawab untuk membantu auditor dalam

mempertahankan independensinya dari manajemen. Komite audit bertanggung

jawab untuk mengawasi laporan keuangan, mengawasi audit eksternal, dan

mengawasi sistem pengendalian internal.

Siallagan dan Machfoedz (2006) menyatakan bahwa investor, analis dan

regulator menganggap komite audit memberikan kontribusi dalam kualitas

pelaporan keuangan. Hal ini membuktikan keberadaan komite audit secara positif

Page 39: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

27

dan signifikan mempengaruhi nilai perusahaan. Dalam penelitian Siallagan dan

Machfoedz (2006) menyatakan bahwa keberadaan komite audit mempunyai

pengaruh positif terhadap nilai perusahaan yang dihitung dengan Tobin’s Q. Hal

ini didukung oleh penelitian kawatu (2009) bahwa komite audit secara positif

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian Al-Matar, et al (2014) juga

menyatakan bahwa independensi komite audit berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini adalah :

H4: komite audit berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

2.3.5 Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap kualitas laba

Kualitas laba yang dilaporkan dipengaruhi oleh kepemilikan saham

manajerial. Ketika kepemilikan majanemen yang rendah, maka kemungkinan

terjadinya sifat oportunistik manajer akan meningkat yang berdampak pada

kualitas laba yang rendah. Laba yang tidak menggambarkan keadaan yang

sebenarnya menunjukkan laba yang tidak berkualitas.

Penelitian yang dilakukan oleh Susanti, et al (2010) menemukan hasil

bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kualitas laba yang diukur

dengan Earning Response Coefficient (ERC). Hasil penelitian ini didukung oleh

Siallagan Dan Machfoedz (2006) yang meneliti pengaruh kepemilikan manajerial

terhadap kualitas laba yang diukur dengan Discresionary Accrual menemukan

bahwa kepemilikan manajerial secara positif berpengaruh terhadap kualitas laba.

Page 40: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

28

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah:

H5: kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap kualitas laba

2.3.6 Pengaruh kepemilikan institusional terhadap kualitas laba

Kepemilikan institusional bertindak sebagai pihak yang memonitor

perusahaan pada umumnya dan manajer sebagai pengelola perusahaan pada

khususnya. Semakin besar kepemilikan institusional, maka semakin efisien

pemanfaatan aktiva perusahaan dan diharapkan juga dapat bertindak sebagai

pencegahan terhadap pemborosan yang dilakukan oleh manajemen (Faisal, 2005

dalam purwaningtyas 2011 ).

Menurut Indrawati dan Yulianti (2010), Kepemilikan institusional dapat

menekan kecenderungan manajemen untuk memanfaatkan discretionary dalam

laporan keuangan sehingga memberikan kualitas laba yang dilaporkan. Pemikiran

ini didukung hasil penelitian Indrawati dan Yulianti (2010), hasil penelitian

memberikan kesimpulan bahwa kepemilikan institusional di perusahaan dapat

mempengaruhi kualitas laba yang diukur oleh Earnings Responce Coefficient

(ERC). Kemudian penelitian Muid (2009) juga membuktikan bahwa kepemilikan

institusional secara positif dan signifikan mempengaruhi kualitas laba yang diukur

dengan discresionary accrual .

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini adalah :

H6: kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap kualitas laba

Page 41: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

29

2.3.7 Pengaruh komisaris independen terhadap kualitas laba

Komisaris independen merupakan posisi terbaik untuk melakukan fungsi

monitoring agar tercipta perusahaan yang good corporate governance ( Susanti,

2010). Komposisi dewan komisaris merupakan salah satu karakteristik dewan

yang berhubungan dengan kandungan informasi laba. Melalui perannya dalam

menjalankan fungsi pengawasan, komposisi dewan dapat mempengaruhi pihak

manajemen dalam menyusun laporan keuangan sehingga dapat diperoleh suatu

laporan laba yang berkualitas (Boediono, 2005).

Penelitian yang dilakukan oleh Boediono (2005) menemukan bahwa

komposisi komisaris independen berpengaruh positif terhadap kualitas laba yang

diukur dengan Earning Respon Coefficient (ERC). Penelitian Lestari (2014) juga

menyatakan bahwa proporsi komisaris independen berpengaruh positif terhadap

kualitas laba yang diukur dengan discresionary accrual.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini adalah:

H7: komisaris independen berpengaruh positif terhadap kualitas laba

2.3.8 Pengaruh komite audit terhadap kualitas laba

Peran komite audit sangat penting karena mempengaruhi kualitas laba

perusahaan yang merupakan salah satu informasi yang dapat digunakan investor

dalam menilai perusahaan. Komite audit sebagai pihak independen yang bertugas

untuk memonitor proses pelaporan keuangan akan mengurangi gangguan dalam

informasi laba.

Page 42: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

30

Dalam penelitian Siallagan dan Machfoedz (2006) menyatakan bahwa

keberadaan komite audit mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas laba yang

diukur dengan discresionary accrual. Hal ini didukung oleh penelitian Susanti

(2010) bahwa keberadaan komite audit berpengaruh terhadap kualitas laba yang

diukur dengan Earning Response Coefficient (ERC).

Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini adalah :

H8: komite audit berpengaruh positif terhadap kualitas laba

2.3.9 Pengaruh kualitas laba terhadap nilai perusahaan

Bagi perusahaan yang menerbitkan saham di pasar modal, harga saham

yang ditransaksikan di bursa merupakan indikator nilai perusahaan. Laba yang

tidak menunjukkan informasi yang sebenarnya tentang kinerja menajemen dapat

menyesatkan pihak pengguna laporan. Jika laba seperti ini digunakan oleh

investor untuk membentuk nilai pasar perusahaan, maka laba tidak dapat

menjelaskan nilai pasar perusahaan yang sebenarnya. Boediono (2005)

menyatakan bahwa bagi investor, laporan laba dianggap mempunyai informasi

untuk menganalisis saham yang diterbitkan oleh emiten.

Menurut Siallagan dan Machfoedz (2006), Kualitas laba yang rendah

dapat membuat kesalahan pembuatan keputusan para pemakainya seperti investor

dan kreditor, sehingga nilai perusahaan akan berkurang. Penelitian yang dilakukan

oleh Susanti (2010) menunjukkan bahwa kualitas laba yang diukur dengan ERC

(earnings response coefficient) berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Page 43: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

31

Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini adalah:

H9: kualitas laba berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

2.3.10 Pengaruh corporate governance terhadap nilai perusahaan melalui

kualitas laba

Corporate governance (kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,

komisaris independen dan komite audit) merupakan suatu sistem yang diharapkan

dapat mengatur dan mengendalikan perusahaan, sehingga dapat memberikan dan

meningkatkan nilai perusahaan kepada para pemegang saham. Dengan demikian,

penerapan good corporate governance dipercaya dapat meningkatkan nilai

perusahaan (Praditia, 2010). Menurut Jensen dan Meckling (1976) dalam Lestari

(2014) bahwa salah satu mekanisme yang dapat digunakan untuk mengatasi

masalah keagenan adalah dengan meningkatkan kepemilikan manajerial. Dewan

komisaris sebagai puncak dari sistem pengelolaan perusahaan, memiliki peran

terhadap aktivitas pengawasan. Fungsi monitoring yang dilakukan oleh dewan

komisaris dipengaruhi oleh jumlah atau ukuran dewan komisaris (Siallagan dan

Machfoedz, 2006). Hal ini didukung oleh penelitian Anggraini (2013) yang

menyatakan bahwa mekanisme corporate governance (Dewan Komisaris, Dewan

Komisaris Independen dan Komite Audit) berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Mekanisme corporate governance memiliki kemampuan dalam

menghasilkan suatu laporan keuangan yang memiliki kandungan informasi laba.

Menurut Boediono (2005) kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk

Page 44: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

32

mengurangi insentif para manajer yang mementingkan diri sendiri melalui tingkat

pengawasan yang intens. Selain itu, keberadaan dewan komisaris diharapkan

dapat meningkatkan kualitas laba dengan membatasi tingkat manajemen laba

melalui fungsi pengawasan atas pelaporan keuangan (Siallagan dan Machfoedz,

2006). Penelitian Boediono (2005) membuktikan bahwa kepemilikan

institusional, kepemilikan manajerial, dan komposisi dewan komisaris

memberikan pengaruh terhadap kualitas laba.

Komite audit bertanggung jawab untuk mengawasi laporan keuangan,

mengawasi audit eksternal, dan mengawasi sistem pengendalian internal.

Penelitian Siallagan dan Machfoedz (2006) menyatakan bahwa keberadaan

komite audit mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas laba dan juga nilai

perusahaan yang dihitung dengan Tobin’s Q. Hal ini memberi bukti bahwa

keberadaan komite audit dapat meningkatkan efektifitas kinerja perusahaan.

Kemudian hasil penelitian Lestari (2014) menunujukkan bahwa kepemilikan

manajerial dan komisaris independen berpengaruh terhadap kualitas laba dan nilai

perusahaan. Keberhasilan komisaris independen dalam menjalankan tugasnya

untuk meningkatkan nilai perusahaan tidak akan tercapai apabila laba yang

digunakan dalam membuat keputusan keputusan memiliki kualitas yang rendah.

Hal ini didukung oleh penelitian Lestari (2014) membuktikan bahwa kualitas laba

hanya menjadi mediator pengaruh komisaris independen terhadap nilai

perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini adalah:

Page 45: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

33

H10 :kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan melalui kualitas laba

H11 :kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan melalui kualitas laba

H12 : komisaris independen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

melalui kualitas laba

H13 : komite audit berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan melalui

kualitas laba.

2.4 Kerangka Pemikiran

Corporate governance merupakan proses dan struktur yang digunakan

untuk mengarahkan dan mengelola bisnis dan urusan-urusan perusahaan dalam

rangka meningkatkan kemakmuran bisnis dan akuntabilitas perusahaan dengan

tujuan utama mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang.

Mekanisme corporate governance memiliki kemampuan dalam kaitannya

menghasilkan suatu laporan keuangan yang memiliki kandungan informasi laba.

Beberapa mekanisme corporate governance yaitu kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional, komisaris independen dan komite audit.

Page 46: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

34

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Keterangan :

: Hubungan tidak langsung

: Hubungan langsung

Kepemilikan

Manajerial

Kepemilikan

Institusional

Komisaris

Independen

Komite Audit

Kualitas Laba Nilai Perusahaan

H5

H6

H7

H9

H8

H4

H1

H2

H3

H10

H13

H12

H11

Page 47: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

35

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan studi empiris. Penelitian empiris merupakan jenis

penelitian yang segala informasi yang dihasilkan melalui observasi atau

pengamatan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif

yaitu data yang berbentuk angka.

3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen, variabel independen

dan variabel intervening. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai

perusahaan. Variabel independennya adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan

institusional, komisaris independen, dan komite audit. Sedangkan variabel

intervening dalam penelitian ini adalah kualitas laba.

3.2.1 Variabel Dependen (Nilai Perusahaan)

Nilai perusahaan merupakan gambaran dari kesejahteraan pemegang

saham. Semakin tinggi nilai perusahaan maka dapat menggambarkan semakin

sejahtera pula pemiliknya. Nilai perusahaan diukur menggunakan Tobin's Q,

dengan rumus :

𝑇𝑜𝑏𝑖𝑛′𝑠 𝑄 = 𝑀𝑉𝐸 + 𝐷𝐸𝐵𝑇

𝑇𝐴

Page 48: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

36

Keterangan :

Tobin’s Q = Nilai perusahaan

MVE = Harga saham penutupan x jumlah saham beredar (market value of

equity)

DEBT = Total hutang perusahaan

TA = Total aset

3.2.2 Variabel Independen

3.2.2.1 Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial merupakan tingkat kepemilikan saham pihak

manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan.

Dalam penelitian ini kepemilikan manajerial dihitung dengan besarnya persentase

kepemilikan saham yang dimiliki manajemen dalam perusahaan. (Susanti, 2010).

3.2.2.2 Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan yang

dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan

investasi dan kepemilikan institusi lain (Tarjo, 2008 dalam Adriani 2011).

Variabel kepemilikan institusional dihitung dengan besarnya persentase saham

yang dimiliki pihak institusi. (Lestari, 2014).

3.2.2.3 Komisaris Independen

Komisaris independen merupakan semua komisaris yang tidak memiliki

kepentingan bisnis yang substantial dalam perusahaan. Komisaris independen

yang memiliki sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh persen) dari jumlah seluruh

anggota komisaris, berarti telah memenuhi pedoman good corporate governance

guna menjaga independensi, pengambilan keputusan yang efektif, tepat, dan

Page 49: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

37

cepat. Komisaris independen dihitung dengan persentase komisaris independen

terhadap jumlah keseluruhan anggota dewan komisaris (Lestari, 2014).

3.2.2.4 Komite Audit

Komite audit memiliki tanggung jawab mengawasi proses pelaporan

keuangan perusahaan dan meningkatkan prosedur pengendalian internal,

pelaporan eksternal dan manajemen resiko perusahaan. Independensi komite audit

berhubungan dengan seberapa besar jumlah anggota komite audit yang berasal

dari komsaris independen. Salah satu alasan independensi adalah untuk

memelihara integritas dan pandangan yang objektif dalam laporan yang diajukan

komite audit, karena individu yang independen cenderung lebih adil dan tidak

memihak serta pbjektif dalam memahami permasalahan. Variabel ini dihitung

dengan menggunakan persentase antara anggota independen terhadap jumlah

seluruh anggota komite audit (Kusumaningtyas, 2012).

3.2.3 Variabel Intervening (Kualitas Laba)

Penelitian ini menggunakan kualitas laba sebagai variabel intervening.

Boediono (2005) menerangkan bahwa laba yang berkualitas adalah laba yang

mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang sebenarnya. Dalam penelitian

ini kualitas laba diukur dengan menggunakan discreationary accrual (DA)

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menghitung total accrual dengan persamaan.

TACit = NIit - CFOit

Page 50: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

38

2. Menghitung nilai accrual dengan persamaan regresi linier sederhana

dengan persamaan.

TACit/TAit-1 = α0(1/TAit-1)+α1(ΔREVit – ΔRECit)/TAit-1+α2PPEit/TAit-

1+eit

Dari persamaan regresi di atas, NDAC dapat dihitung dengan

memasukkan kembali koefisien-koefisien α.

NDACit =α1(1/TAit-1) + α2(ΔREVit – ΔRECit)/TAit-1 + α3(PPEit/

TAit-1)

DAit = TACit/ TAit-1- NDACit

Keterangan:

TACit : Total akrual perusahaan i pada periode ke t

NIit : Net Income perusahaan i pada periode ke t

CFOit : Cash Flow Operation perusahaan I pada periode ke t

NDACit :Non-Discretionary Accruals perusaahan i pada periode ke t

TAit-1 : Total aset perusahaan i pada periode ke t -1

ΔREVit : Perubahan pendapatan perusahaan i pada periode ke t

ΔRECit : Perubahan piutang perusahaan i pada periode ke t

PPEit : Aktiva tetap perusahaan pada periode ke t

DAit : Discretionary Accruals perusahaan i pada periode ke t

e : error terms

α1-3 : fitted coefficient yang diperoleh dari hasil regresi

3.3 Metode Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah perusahaan non-

keuangan yang listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010-2014.

Teknik pengambilan sampel dipilih melalui metode purposive sampling. Metode

purposive sampling adalah populasi yang dipilih menjadi sampel dan telah

memenuhi kriteria tertentu sesuai dengan kehendak peneliti. Kriteria yang

digunakan dalam memilih sampel adalah sebagai berikut :

Page 51: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

39

1. Perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

selama periode 2010 sampai dengan 2014.

2. Menerbitkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir 31 Desember

selama periode penelitian 2010-2014.

3. Perusahaan yang memiliki kelengkapan data mengenai kepemilikan

institusional, kepemilikan manajerial, komisaris independen, dan komite

audit pada tahun 2010-2014.

4. Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan menggunakan mata uang

Rupiah.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penggunaan data yang berasal dari dari laporan keuangan perusahaan yang

tersedia di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan data-data

dari annual report perusahan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2010-2014. Data diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia

(www.idx.co.id).

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah penyajian data secara numerik. Statistik

deskriptif menyajikan ukuran-ukuran numerik yang sangat penting bagi data

sampel. Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan profil data sampel

yang meliputi antara lain mean, maksimum, minimum dan standar deviasi. Data

yang diteliti akan dikelompokkan yaitu nilai perusahaan, kepemilikan

Page 52: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

40

institusional, kepemilikan manajerial, komisaris independen, komite audit dan

kualitas laba.

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

Suatu model regresi berganda yang digunakan untuk menguji hipotesis

harus memenuhi asumsi klasik. Uji asumsi klasik tersebut terdiri dari uji

normalitas, uji autokorelasi, uji multikolonieritas, dan uji heteroskedastisitas.

3.5.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Model

regresi yang baik adalah memiliki data normal atau mendekati normal (Ghozali,

2011). Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

Kolmogorov-Smirnov (K-S). Pengambilan keputusan mengenai normalitas adalah

sebagai berikut:

a. Jika p < 0,05 maka distribusi data tidak normal.

b. Jika p > 0,05 maka distribusi data normal.

3.5.2.2 Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan

ada problem autokorelasi. Autokorelasi ini muncul karena observasi yang

Page 53: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

41

berurutan sepanjang waktu yang berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul

karena residual sehingga muncul untuk data runtut waktu tetapi menggunakan

data silang waktu (crosssection) dan kemungkinan kecil terjadi autokorelasi,

namun akan tetap dilakukan uji autokorelasi untuk lebih meyakinkan. Model

regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2011).

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi pada suatu model

diperlihatkan dalam tabel 3.1 di bawah ini :

Tabel 3.1 Kriteria Autokorelasi Durbin-Watson

Kesimpulan Nilai Keputusan

Tidak ada autokorelasi positif 0 < dw< dl Tolak

Tidak ada autokorelasi positif dl ≤ dw ≤ du No Decision

Tidak ada korelasi negatif 4 – dl < dw< 4 Tolak

Tidak ada korelasi negatif 4 – du ≤ dw ≤ 4 - dl No Decision

Tidak ada auto korelasi, positif atau

negatif

du < dw< 4 - du Tolak

3.5.2.3 Uji Multikolinieritas

Multikolinearitas adalah adanya suatu hubungan linier yang sempurna

antara beberapa atau semua variabel independen. Uji multikolinearitas bertujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar

variabel bebas (independen). Jika variabel independen saling berkolerasi, maka

variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel yang nilai

kolerasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali,

2011).

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model

regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor).

Page 54: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

42

Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF =

1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolonieritas adalah nilai Tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10

(Ghozali, 2011).

3.5.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka

dinamakan homoskedasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Model

regresi yang baik adalah yang homoskedasitas atau tidak terjadi heteroskedasitas.

Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya suatu heteroskedasitas yaitu dengan

menggunakan uji glejser, yang dilakukan dengan meregresikan nilai absolut

residual yang diperoleh dari model regresi sebagai variabel dependen terhadap

semua variabel independen dalam model regresi. Dalam pengambilan keputusan

dapat dilihat dari koefisien dalam model regresi, jika nilai probabilitas

signifikansinya diatas 0.05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi heterokedasitas.

Sebaliknya, jika nilai probabilitas signifikansinya di bawah 0.05 maka

disimpulkan telah terjadi heterokedasitas (Ghozali, 2011).

Page 55: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

43

3.5.3 Uji Kelayakan Model

3.5.3.1 Uji Statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel atau

bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama –

sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011).

Ketentuan yang digunakan dalam uji f adalah sebagai berikut:

1. Jika F hitung lebih besar dari F tabel atau probabilitas lebih kecil dari

tingkat signifikansi (Sig < 0.05), maka model penelitian dapat digunakan

atau model tersebut sudah tepat.

2. Jika F hitung lebih kecil dari dari F tabel atau probabilitas lebih besar dari

tingkat signifikansi (Sig > 0.05), maka model penelitian tidak dapat

digunakan atau model tersebut tidak tepat.

3.5.3.2 Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui sampai seberapa

besar presentasi variasi variabel bebas pada model dapat diterangkan oleh variabel

terikat (Gujarati, 1995). Koefisien determinasi (R2) dinyatakan dalam persentase

yang nilainya berkisar antara 0 <R2 < 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel independen

amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel independen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (cross

section) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing

Page 56: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

44

pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu mempunyai nilai koefisien

determinasi tinggi.

3.6 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa

besar hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Model

regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:

Q= βo + β1KM + β2KI + β3KInd + β4KA + ε ..................................(1)

DA = βo + β1KM + β2KI + β3KInd + β4KA + ε ..................................(2)

Q= β0 + β1 DA + ε ..................................(3)

Q= βo + β1KM + β2KI + β3KInd + β4KA + β5DA+ ε

..................................(4)

Keterangan:

Q : Nilai Perusahaan

DA : Discreationary Accrual

KI : Kepemilikan Institusional

KM : Kepemilikan Manajerial

KInd : Komisaris Independen

KA : Komite Audit

Model persamaan pertama digunakan untuk menguji hipotesis pertama

sampai keempat. Model persamaan kedua dilakukan untuk menguji hipotesis

kelima sampai kedelapan. Model persamaan ketiga dilakukan untuk menguji

hipotesis kesembilan. Model persamaan keempat dilakukan untuk menguji apakah

kualitas laba dapat dijadikan sebagai variabel intervening.

Page 57: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

45

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen (Ghozali, 2011). Uji t dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitas

signifikansi t masing – masing variabel yang terdapat pada output hasil regresi

menggunakan SPSS. Jika nilai probabilitas signifikansi t lebih kecil 0.05 maka

dapat dikatakan bahwa ada pengaruh yang kuat antara variabel independen

dengan variabel dependen.

3.7 Pendekatan Baron And Kenny

Dalam pengujian hipotesis sepuluh sampai tiga belas digunakan dengan

pendekatan Baron and Kenny, peneliti harus mengestimasi tiga persamaan regresi

berikut (Baron and Kenny, 1986) :

1. Persamaan regresi berganda variabel independen terhadap variabel

dependen : Qit= βo + β1KMit + β2KIit + β3KIndit + β4KA + ε

2. Persamaan regresi berganda variabel independen terhadap variabel

intervening : DAit= βo + β1KMit + β2KIit + β3KIndit + β4KA + ε

3. Persamaan regresi berganda kedua variabel independen dan intervening

terhadap variabel dependen : Qit= βo + β1KMit + β2KIit + β3KIndit + β4KA + β4

DAit + ε

Berdasarkan hasil estimasi ketiga model regresi tersebut, ada beberapa

persyaratan yang harus dipenuhi untuk tercapainya mediasi. Pertama, variabel

independen harus signifikan mempengaruhi variabel dependen pada persamaan

pertama; kedua, variabel independen harus signifikan mempengaruhi variabel

Page 58: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

46

intervening pada persamaan kedua; dan ketiga, variabel mediator harus signifikan

mempengaruhi variabel dependen pada persamaan ketiga. Mediasi terjadi jika

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen lebih rendah pada

persamaan ketiga dibandingkan pada persamaan kedua (Baron and Kenny., 1986).

Page 59: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini yaitu perusahaan nonkeuangan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di BEI dengan periode

pengamatan 2010 - 2014 dan tidak melakukan delisting selama periode tersebut.

Dengan kriteria yang telah ditetapkan diawal penelitian, jumlah

perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di BEI tahun 2010 – 2014 sebanyak 324,

namun terdapat beberapa perusahaan yang tidak menyediakan annual report

dengan mata uang rupiah serta tidak memberikan data lengkap mengenai variabel

yang digunakan dalam penelitian ini, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini

berjumlah 89 perusahaan dengan jumlah observasi sebanyak 445 observasi.

Adapun perusahaan yang dijadikan sampel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1

Sampel Penelitian

Perusahaan Sampel Penelitian Jumlah

Perusahaan

Persentase

Perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) tahun 2010 - 2014

324 100

Tidak tersedianya Annual Report tahun 2010-2014 (11) 3,4

Perusahaan yang tidak mengungkapkan semua data

variabel

(183) 56,5

Laporan keuangan yang disajikan dalam mata uang

Dollar

(41) 12,65

Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria

penelitian dan dijadikan sampel penelitian

89 27,45

Sumber: data sekunder diolah tahun 2016

Page 60: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

48

4.2 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan analisis data yang menggambarkan data

atau variabel yang akan digunakan dalam suatu penelitian. Pada penelitian ini,

deskriptif statistik yang digunakan meliputi nilai maksimum, nilai minimum, nilai

rata – rata (mean), dan nilai standar deviasi (Ghozali, 2011). Deskriptif statistik

dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan seluruh variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan (Q), kepemilikan

manajerial (KM), kepemilikan institusional (KI), komisaris independen (KInd),

dan komite audit (KA) serta variabel intervening dalam penelitian ini adalah

kualitas laba (DA). Deskriptif statistik pada penelitian ini disajikan pada tabel 4.2

sebagai berikut :

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Variabel N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

KM 445 0,000010 0,519800 0,04908420 0,082115444

KI 445 0,012500 0,984800 0,65476831 0,198359494

KInd 445 0,166670 0,800000 0,39188126 0,108550731

KA 445 0,250000 0,666670 0,34456643 0,062520907

Q 445 0,283675 17,935495 1,66092703 1,937720619

DA 445 -0,2395074 1,128736 0,01513875 0,193594887

Sumber: data sekunder diolah, 2016

Statistik deskriptif yang disajikan pada tabel 4.2 di atas ditujukan untuk

memberikan gambaran awal tentang variabel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kepemilikan manajerial (KM), dimana dari hasil deskriptif statistik

menunjukkan nilai rata-rata sebesar 0,04908240 dengan standar deviasi sebesar

Page 61: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

49

0,082115444. Hal ini manajer perusahaan rata-rata memiliki 4,90% dari seluruh

saham perusahaan. Nilai deviasi standar yang lebih besar dari nilai rata – rata

menunjukkan bahwa tingkat kepemilikan saham oleh manajer pada perusahaan

cukup bervariasi. Variasi ini dibuktikan dengan nilai minimum dan maksimum

yang menunjukkan bahwa terdapat perusahaan sampel yang memiliki kepemilikan

manajerial sangat rendah, namun juga ada perusahaan yang memiliki tingkat

kepemilikan manajerial cukup tinggi. Perusahaan yang memiliki kepemilikan

manajerial terendah dalam penelitian ini adalah PT Unilever Indonesia Tbk pada

tahun 2010 – 2014 yaitu sebesar 0.00001 sedangkan perusahaan dengan nilai

kepemilikan manajerial tertinggi adalah PT Elang Mahkota Teknologi Tbk pada

tahun 2010 sebesar 0.51980.

Statistik deskriptif selanjutnya adalah variabel kepemilikan institusional

(KI) yang diukur dengan persentase kepemilikan saham oleh institusional. Nilai

maksmimum KI sebesar 0,984800 menunjukan bahwa 98,48% saham yang ada

dalam perusahaan dimiliki oleh pihak institusi. Nilai rata-rata sebesar 0,65476831

dengan standar deviasi 0,198359494. Hal ini berarti kepemilikan institusional

diperusahaan nonkeuangan sebesar 65,4%. Kepemilikan institusional yang tinggi

dapat menjadi alat monitoring yang efektif terhadap kinerja manajemen.

Perusahaan yang memiliki kepemilikan institusional terendah dalam penelitian ini

adalah PT Intanwijaya Internasional Tbk pada tahun 2010 – 2013 yaitu sebesar

0.01250 sedangkan perusahaan dengan nilai kepemilikan institusional tertinggi

adalah PT Tira Austentie Tbk pada tahun 2013 dan 2014 sebesar 0.98480.

Page 62: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

50

Statistik deskriptif selanjutnya adalah variabel komisaris independen

(KInd) yang diukur dengan proporsi komisaris independen terhadap total

komisaris dalam perusahaan. Nilai maksimum KInd sebesar 0,8000 menunjukan

bahwa 80% komisaris yang ada dalam perusahaan merupakan komisaris

independen, dan sisanya adalah komisaris non independen. Nilai minimum KInd

sebesar 0,1666 menunjukan persentase komisaris independen yang ada dalam

perusahaan adalah 16,66% dari total komisaris dalam perusahaan ini berarti

bahwa masih ada perusahaan dalam sampel penelitian ini yang belum menerapkan

peraturan Bapepam No. I-A tentang ketentuan umum pencatatan efek bersifat

ekuitas di bursa huruf C-1, yang menyatakan bahwa perusahaan publik harus

memiliki komisaris independen sekurang – kurangnya 30% dari jumlah komisaris.

Namun secara rata – rata persentase KInd dalam sampel telah memenuhi aturan

BAPEPAM yaitu dengan nilai 0,3918 dengan standar sebesar 0,10855. Jumlah

komisaris independen yang besar dalam perusahaan dapat menjadi kontrol

terhadap kebijakan perusahaan.

Statistik deskriptif selanjutnya adalah variabel komite audit (KA) yang

diukur dengan jumlah komite audit yang berasal dari komisaris independen

terhadap total komite audit dalam perusahaan. Nilai maksimum variabel KA

sebesar 0,6666 menunjukkan bahwa 66,6% komite audit yang berasal dari

komisaris independen. Sedangkan nilai minimum variabel KA sebesar 0,25

menggambarkan 25% komite audit yang ada dalam perusahaan merupakan

komisaris independen. Nilai rata – rata KM sebesar 0,3445 menggambarkan

34,4% dari total komite audit adalah komite audit yang juga berasal dari komisaris

Page 63: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

51

independen. Jadi dapat disimpulkan bahwa perusahaan dalam sampel telah

melaksanakan keputusan ketua BAPEPAM/LK No: KEP-29/PM/2004 dinyatakan

bahwa kedudukan komite audit berada dibawah dewan komisaris dan salah

seorang komisaris independen sekaligus menjadi ketua komite audit. Komite audit

sekurang-kurangnya satu orang komisaris independen dan sekurang-kurangnya

dua orang lainnya berasal dari luar perusahaan.

Statistik deskriptif selanjutnya adalah variabel dependen yaitu nilai

perusahaan (Q), dimana statistik desktiptif menunjukkan nilai maksmimum

sebesar 17,9354 yang berarti bahwa ada perusahaan yang dijadikan sampel dalam

penelitian ini memiliki nilai perusahaan yang tertinggi dan nilai minimum dari

variabel Q sebesar 0,2836 menggambarkan bahwa ada perusahaan yang dijadikan

sampel dalam penelitian ini memiliki nilai perusahaan yang terendah. Sedangkan

nilai rata – rata sebesar 1,6609 atau diatas nilai 1 memiliki arti bahwa perusahaan

yang berinvestasi pada aset mampu menghasilkan laba yang memberikan nilai

yang lebih tinggi daripada pengeluaran investasi. Standar deviasi dari variabel Q

adalah sebesar 1,9377 dan jika membandingkan dengan nilai rata-ratanya

menunjukkan bahwa ada variasi yang cukup tinggi dari variabel Q dari

perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Hal ini dapat dilihat dari

nilai standar deviasi variabel Q yang lebih besar dari nilai rata-ratanya.

Selanjutnya adalah statistik deskriptif variabel intervening yaitu kualitas

laba yang diukur dengan discreationary accrual (DA), dengan nilai maksimum

1,1287 dan nilai minimum -2,3905. Sedangkan nilai rata-rata DA sebesar 0,0151

berada mendekati 0, semakin nilai DA mendekati nilai 0, maka menunjukkan

Page 64: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

52

tidak dilakukannya manajemen laba oleh perusahaan maka semakin tinggi

kualitas labanya.

4.3 Hasil Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui dan memastikan apakah

semua asumsi – asumsi yang diperlukan telah terpenuhi dan untuk menghindari

terjadinya estimasi yang bias karena tidak semua data dapat diterapkan dalam

regresi. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji normalitas data,

uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Pengujian

dilakukan dengan menggunakan statistical package for the social sciences 16

(SPSS 16) sebagai alat uji yang dipakai. Uji asumsi klasik dilakukan sebelum

melakukan persamaan regresi dalam pengujian hipotesis.

4.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas yang dilakukan adalah dengan menguji seluruh variabel

yang digunakan dalam penelitian ini. Untuk menguji apakah suatu data

terdistribusi secara normal dapat menggunakan one sample kolmogorov-smirnov.

Dimana data dinyatakan memiliki distribusi normal jika nilai Asymp. Sig. (2-

tailed) > 5% atau 0.05 (ghozali, 2011). Hasil pengujian normalitas disajikan pada

tabel 4.3 dibawah ini :

Page 65: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

53

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas Data

Variabel N Kolmogorov-

smirnov Z Test

Asymp. Sig.

(2-tailed)

Kriteria Keterangan

P - value

KM 445 5,802 0,000 P<0,05 Tidak Normal

KI 445 1,401 0,040 P<0,05 Tidak Normal

Kind 445 5,869 0,000 P<0,05 Tidak Normal

KA 445 10,535 0,000 P<0,05 Tidak Normal

Q 445 5,342 0,000 P<0,05 Tidak Normal

DA 445 4,399 0,000 P<0,05 Tidak Normal

Sumber : data sekunder diolah tahun 2016

Pada tabel 4.3 terlihat bahwa tidak ada variabel yang terdistribusi secara

normal. Hal ini dibuktikan dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05

atau 5%. Salah satu cara untuk mengatasi data tidak normal ini adalah dengan

membuang outlier data – data ekstrim yang ditunjukan pada tabel 4.4 berikut ini :

Tabel 4.4

Pengujian Normalitas Data Dengan Membuang Outlier

Variabel N Kolmogorov-

smirnov Z Test

Asymp. Sig.

(2-tailed)

Kriteria Keterangan

P - value

KM 401 5,191 0,000 P<0,05 Tidak Normal

KI 401 1,450 0,030 P<0,05 Tidak Normal

Kind 401 5,728 0,000 P<0,05 Tidak Normal

KA 401 10,047 0,000 P<0,05 Tidak Normal

Q 401 4,373 0,000 P<0,05 Tidak Normal

DA 401 2,366 0,000 P<0,05 Tidak Normal

Sumber : data sekunder diolah tahun 2016

Berdasarkan hasil dari pengujian normalitas setelah membuang outlier

yang disajikan pada tabel 4.4 menunjukan variabel – variabel dalam penelitian ini

tetap mempunyai nilai asymp. Sig. (2-tailed) dibawah 0,05 atau 5%. Dapat

disimpulkan bahwa variabel – variabel dalam penelitian ini tidak terdistribusi

secara normal meskipun outlier data ekstrim telah dihilangkan sehingga

menghasilkan data observasi menjadi 401. Oleh karena itu, penelitian ini mengacu

pada asumsi Central Limit Theorem (dalil batas tengah) yang menyatakan bahwa

Page 66: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

54

sampel yang besar terutama untuk lebih dari 30 (n ≥ 30), maka distribusi sampel

dianggap normal (Dielman, 1961).

Sebagaimana observasi dalam penelitian ini sebanyak 445 observasi

dengan sampel sebanyak 89 sampel perusahaan, sehingga data dalam penelitian

ini dianggap telah terdistribusi secara normal dan pengujian hipotesis dengan

menggunakan regresi linier berganda dalam penelitian ini dapat dilakukan.

4.3.2 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1.

Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai dari durbin-watson (DW-test).

Apabila data terkena autokorelasi, maka cara mengobatinya dengan cara LAG.

Hasil pengujian autokorelasi ditampilkan pada Tabel 4.5 sebagai berikut :

Tabel 4.5

Hasil Uji Autokorelasi

Persamaan 1

DL DU DW 4-du 4-dl KRITERIA KETERANGAN

1.82979 1.85724 0.573 2.14276 2.17021 du<dw<4-

du

Kena

Autokorelasi

Persamaan 2

DL DU DW 4-du 4-dl KRITERIA KETERANGAN

1.82979 1.85724 1.377 2.14276 2.17021 du<dw<4-

du

Kena

Autokorelasi

Persamaan Ketiga

DL DU DW 4-du 4-dl KRITERIA KETERANGAN

1.83895 1.84805 0.540 2.14276 2.17021 du < dw<

4–du

Kena

Autokorelasi

Persamaan Keempat

DL DU DW 4-du 4-dl KRITERIA KETERANGAN

1.82518 1.86187 0.559 2.14276 2.17021 du < dw<

4–du

Kena

Autokorelasi

Sumber : data sekunder diolah tahun 2016

Page 67: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

55

Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi pada tabel 4.5 dengan

menggunakan uji durbin-watson (DW-Test) untuk persamaan pertama

menunjukkan jumlah observasi (n) sebanyak 445 observasi, jumlah variabel

sebanyak 4, dan diperoleh nilai durbin-watson (dw), nilai durbin-lower (dl), dan

nilai durbin-upper (du) berturut – turut sebesar 0.573, 1.82979, 1.85724. sehingga

persamaan pertama tergolong dalam kriteria du < dw < 4-du, yang berarti

persamaan pertama terkena masalah autokorelasi.

Pada persamaan kedua menghasilkan nilai durbin-watson (dw) sebesar

1.377, nilai durbin-lower (dl) sebesar 1.82979, dan nilai durbin-upper (du)

sebesar 1.85724. Dari hasil tersebut persamaan kedua memenuhi kriteria du< dw<

4-du , yang berarti persamaan kedua terkena masalah autokorelasi.

Pada persamaan ketiga menghasilkan nilai durbin-watson (dw) sebesar

0.540, nilai durbin-lower (dl) sebesar 1.82979, dan nilai durbin-upper (du) sebesar

1.85724. Dari hasil tersebut persamaan kedua memenuhi kriteria du< dw< 4-du ,

yang berarti persamaan ketiga terkena masalah autokorelasi.

Pada persamaan keempat menghasilkan nilai durbin-watson (dw) sebesar

0.559, nilai durbin-lower (dl) sebesar 1.82979, dan nilai durbin-upper (du)

sebesar 1.85724. Dari hasil tersebut persamaan kedua memenuhi kriteria du< dw<

4-du , yang berarti persamaan keempat terkena masalah autokorelasi.

Dari hasil pengujian autokorelasi yang ditampilkan pada tabel 4.5, semua

persamaan terkena masalah autokorelasi. Untuk menyelesaikan masalah

autokorelasi dilakukan dengan cara LAG. Hasil dari pengujian setelah

autokorelasi diobati disajikan pada tabel 4.6 berikut ini :

Page 68: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

56

Tabel 4.6

Hasil Uji Autokorelasi Setelah Pengobatan

Persamaan 1

N K DL DU DW KRITERIA KETERANGAN

444 4 1.82979 1.85724 1.964 du < dw< 4–

du

Tidak ada

autokorelasi positif

atau negatif

Persamaan 2

N K DL DU DW KRITERIA KETERANGAN

419 4 1.82546 1.85423 2.020 du < dw< 4 –

du

Tidak ada

autokorelasi positif

atau negatif

Persamaan 3

N K DL DU DW KRITERIA KETERANGAN

444 1 1.83895 `1.84805 2.039 du < dw< 4

– du

Tidak ada

autokorelasi positif

atau negatif

Persamaan Keempat

N K DL DU DW KRITERIA KETERANGAN

444 5 1.82518 1.86187 2.078 du < dw<

4–du

Tidak ada

autokorelasi positif

atau negatif

Sumber : data sekunder diolah tahun 2016

Setelah menyelesaikan masalah autokorelasi dengan metode LAG maka

menghasilkan nilai durbin-watson (dw), durbin-lower (dl), dan durbin-upper (du)

berturut – turut sebesar 1.964, 1.82979, 1.85724 pada persamaan pertama. Dapat

disimpulkan bahwa persamaan pertama setelah menyelesaikan masalah

autokorelasi tergolong dalam kriteria du < dw < 4 – du, yang artinya pada

persamaan pertama tidak terjadi autokorelasi positif atau negatif.

Kemudian untuk persamaan kedua menghasilkan nilai dw sebesar 2.020,

nilai dl sebesar 1.82546, dan nilai du sebesar 1.85423. Dengan hasil tersebut maka

persamaan kedua setelah dilakukan pengobatan tergolong pada kriteria du< dw< 4

Page 69: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

57

– du, yang artinya pada persamaan kedua tidak terjadi autokorelasi positif atau

negatif.

Pada persamaan ketiga menghasilkan nilai dw sebesar 2.039, nilai dl

sebesar 1.83895, dan nilai du sebesar 1.84805. Dengan hasil tersebut maka

persamaan ketiga setelah dilakukan pengobatan tergolong pada kriteria du< dw< 4

– du, yang artinya pada persamaan ketiga tidak terjadi autokorelasi positif atau

negatif.

Selanjutnya persamaan keempat menghasilkan nilai dw sebesar 2.078,

nilai dl sebesar 1.82518, dan nilai du sebesar 1.86187. Dengan hasil tersebut maka

persamaan ketiga setelah dilakukan pengobatan tergolong pada kriteria du< dw< 4

– du, yang artinya pada persamaan keempat tidak terjadi autokorelasi positif atau

negatif.

4.3.3 Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan

untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas yaitu apakah ada kolerasi

signifikan antara variabel bebas dalam suatu model regresi. Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi signifikan antara dua variabel bebas. Suatu

model regresi dikatakan bebas dari multikolinearitas jika memiliki nilai Tolerance

> 0,1 dan nilai Variance Inflation Faktor (VIF) < 10. Hasil uji multikolinearitas

untuk persamaan pertama, kedua, dan keempat disajikan pada tabel 4.7 berikut ini

Page 70: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

58

Tabel 4.7

Hasil Uji Multikolinearitas

Persamaan 1

Variabel Collinearity Statistics Kriteria keterangan

Tolerance VIF Tolerance VIF

KI 0.831 1.203 > 0,1 < 10 Bebas multikolinearitas

KM 0.830 1.204 > 0,1 < 10 Bebas multikolinearitas

Kind 0.966 1.035 > 0,1 < 10 Bebas multikolinearitas

KA 0.973 1.027 > 0,1 < 10 Bebas multikolinearitas

Persamaan 2

Variabel Collinearity Statistics Kriteria keterangan

Tolerance VIF Tolerance VIF

KI 0.834 1.199 > 0,1 < 10 Bebas multikolinearitas

KM 0,833 1.201 > 0,1 < 10 Bebas multikolinearitas

KInd 0.964 1.038 > 0,1 < 10 Bebas multikolinearitas

KA 0.972 1.029 > 0,1 < 10 Bebas multikolinearitas

Persamaan 4

Variabel Collinearity Statistics Kriteria keterangan

Tolerance VIF Tolerance VIF

KI 0.831 1.203 > 0,1 < 10 Bebas multikolinearitas

KM 0,830 1.205 > 0,1 < 10 Bebas multikolinearitas

KInd 0.962 1.039 > 0,1 < 10 Bebas multikolinearitas

KA 0.969 1.032 > 0,1 < 10 Bebas multikolinearitas

DA 0.991 1.009 > 0,1 < 10 Bebas multikolinearitas

Sumber : data sekunder diolah tahun 2016

Hasil uji multikolinearitas yang disajikan pada tabel 4.7 menunjukkan nilai

tolerance lebih dari 0.1 dan nilai VIF kurang dari 10 untuk setiap variabel pada

persamaan pertama, kedua, dan keempat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

persamaan pertama, kedua, dan keempat terbebas dari masalah multikolinearitas.

Sedangkan pada persamaan ketiga tidak tepat dilakukannya uji

multikolinearitas dikarenakan variabel independen dalam persamaan ketiga hanya

satu variabel, yakni kualitas laba sehingga tidak dapat melihat korelasi antara

variabel independen.

Page 71: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

59

4.3.4 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu observasi ke observasi

lainnya. Dalam penelitian ini menggunakan Uji Glejser untuk menguji

heterokedastisitas dari masing – masing persamaan dengan meregresikan variabel

– variabel independen terhadap nilai absolut residualnya (Ghozali, 2011) dengan

ketentuan jika koefisien korelasi semua variabel terhadap residual > 0.05 dapat

disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heterokedastisitas. Hasil dari

pengujian heterokedastisitas disajikan pada tabel 4.6 dibawah ini :

Tabel 4.8

Hasil Uji Heterokedastisitas

Persamaan 1

Koefisien T Sig Keterangan

(Constant) -0.635 -1.462 0.144

KM 0.070 0.088 0.930 Bebas Heterokedastisitas

KI 0.267 0.815 0.416 Bebas Heterokedastisitas

Kind 6.420 11.563 0.000 Terkena Heterokedastisitas

KA -3.132 -3.262 0.001 Terkena Heterokedastisitas

Persamaan 2

Koefisien T Sig Keterangan

(Constant) 0.058 3.075 0.002

KM 0.043 1.210 0.227 Bebas Heterokedastisitas

KI -0.012 -0.844 0.399 Bebas Heterokedastisitas

Kind 0.009 0.392 0.695 Bebas Heterokedastisitas

KA 0.017 0.407 0.684 Bebas Heterokedastisitas

Persamaan 3

Koefisien T Sig Keterangan

(Constant) 1.003 12.749 0.000

DA -0.534 -1.316 0.189 Bebas Heterokedastisitas

Persamaan 4

Koefisien T Sig Keterangan

(Constant) -0.509 -1.210 0.227

KM -0.011 -0.015 0.988 Bebas Heterokedastisitas

KI 0.212 0.668 0.505 Bebas Heterokedastisitas

Kind 6.584 12.226 0.000 Terkena Heterokedastisitas

KA -3.497 -3.753 0.000 Terkena Heterokedastisitas

Page 72: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

60

DA -0.752 -2.529 0.012 Terkena heterokedastisitas

Sumber : data sekunder diolah tahun 2016

Hasil pengujian heterokedastisiitas pada persamaan pertama yang

ditunjukan tabel 4.8 menunjukan adanya variabel yang terkena masalah

heterokedastisitas. Hal ini dapat dilihat dari variabel KInd mempunyai signifikan

a < 0.05, sedangkan untuk variabel lainnya terbebas dari masalah

heterokedastisitas.

Pada persamaan kedua semua variabel terbebas dari masalah

heterokedastisitas dilihat dari nilai sig diatas 0.05. Untuk persamaan ketiga

terbebas dari masalah heteroskedastisitas. Pada persamaan keempat menunjukkan

variabel Kind, KA, dan DA terkena masalah heterokedastisitas. Hal ini dapat

dilihat dari nilai signifikan untuk variabel DA mempunyai sig α < 0.05.

Dari hasil pengujian heterokedastisitas pada tabel 4.8 ternyata terdapat

beberapa variabel yang terkena masalah heterokedastisitas, maka perlu dilakukan

pengujian heterokedastisitas kembali. Salah satu cara untuk menyelesaikan

masalah heterokedastisitas ini yaitu dengan cara transform logaritma natural.

Hasil pengujian setelah masalah heterokedastisitas diobati tersaji pada

tabel 4.9 berikut ini :

Tabel 4.9

Hasil Uji Heterokedastisitas setelah diobati

Persamaan 1

Koefisien T Sig Keterangan

(Constant) 0.276 6.301 0.000

KM -0.001 -0.153 0.879 Bebas Heterokedastisitas

KI 0.034 0.784 0.433 Bebas Heterokedastisitas

Kind 0.102 1.355 0.176 Bebas Heterokedastisitas

KA -0.074 -0.578 0.564 Bebas Heterokedastisitas

Page 73: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

61

Persamaan 4

Koefisien T Sig Keterangan

(Constant) 0.390 0.678 0.499

KM -0.004 -0.262 0.794 Bebas Heterokedastisitas

KI -0.017 -0.279 0.781 Bebas Heterokedastisitas

Kind -0.035 -0.394 0.694 Bebas Heterokedastisitas

KA -0.021 -0.096 0.924 Bebas Heterokedastisitas

DA -0.019 -0.674 0.501 Bebas Heterokedastisitas

Sumber : data sekunder diolah tahun 2016

4.4 Hasil Uji Kelayakan Model (Goodness Of Fit)

4.4.1 Uji Statistik F

Nilai F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara

bersama – sama berpengaruh terhadap variabel dependen. (Ghozali, 2011).

Setelah dilakukan dengan pengujian dengan menggunakan SPSS versi 16, maka

hasil pengujian dari persamaan pertama sampai keempat adalah sebagai berikut :

Tabel 4.10

Hasil Uji Statistik F

Persamaan Fhitung Sig. (P-Value) Kesimpulan

Pertama 16.736 0.000a Signifikan

Kedua 2.401 0.049a Signifikan

Ketiga 7.871 0.005a Signifikan

Keempat 2.877 0.017a Signifikan Sumber : data sekunder diolah tahun 2016

Hasil pengujian pada persamaan pertama sampai keempat berturut – turut

mempunyai nilai signifikansi (p-value) sebesar 0.000a, 0.049a, 0.005a, dan 0.017a

ini menunjukan bahwa nilai signifikansi (p-value) pada semua persamaan

signifikan pada taraf signifikansi 5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

independen dari masing – masing persamaan secara bersama – sama berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependennya.

Page 74: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

62

4.4.2 Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan besarnya kemampuan

variabel independen dalam menerangkan variabel dependennya. Nilai koefisien

determinasi adalah diantara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan

variabel – variabel independen dalam menjelaskan variabel dependennya amat

terbatas. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat

tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen atau tidak. Oleh karena itu, untuk jumlah variabel independen

lebih dari dua, lebih baik menggunakan koefisien determinasi yang telah

disesuaikan (Adjusted R2). Hasil dari uji koefisien determinasi disajikan pada tabel

4.10 berikut ini :

Tabel 4.11

Hasil Uji R2

Persamaan R2 Adjusted R2

Persamaan Pertama 0.057 0.045

Persamaan Kedua 0.023 0.014

Persamaan Ketiga 0.017 0.015

Persamaan Keempat 0.099 0.065

Sumber : data sekunder diolah tahun 2016

Berdasarkan tabel 4.10 hasil uji koefisien determinasi R2 persamaan

pertama memperoleh nilai adjusted R2 sebesar 0.045 maka variabel independen

corporate governance mampu menjelaskan pengaruhnya secara langsung

terhadap nilai perusahaan sebesar 4.5% dan sebesar 95.5% dijelaskan oleh faktor

lain. Pada persamaan kedua menunjukkan corporate governance mampu

menjelaskan pengaruhnya secara langsung terhadap kualitas laba sebesar 1.4%.

Sedangkan sisanya sebesar 98.6% dijelaskan oleh faktor lain.

Page 75: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

63

Selanjutnya pada persamaan ketiga ini melihat seberapa besar kemampuan

variabel kualitas laba dalam menerangkan variabel nilai perusahaan. Dari hasil

pengujian tabel 4.10 menghasilkan nilai adjusted R2 sebesar 0.015 atau sebesar

1.5%. Hal ini berarti variabel kualits laba mampu menerangkan variabel nilai

perusahaan sebesar 1.5%. Sedangkan sisanya sebesar 98.5% dijelaskan oleh faktor

lain. Pada persamaan keempat variabel corporate governance dan kualitas laba

mampu menjelaskan variabel nilai perusahaan sebesar 6.5% sisanya dijelaskan

oleh faktor lain.

4.5 Pengujian Hipotesis

Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada/tidaknya pengaruh langsung

atau tidak langsung antara mekanisme corporate governance terhadap nilai

perusahaan melalui kualitas laba Untuk membuktikan hal tersebut, terdapat

beberapa hipotesis yang dikembangkan. Hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari

tiga belas hipotesis, yang mana hipotesis pertama sampai keempat diuji dengan

persamaan 1, hipotesis kelima sampai kedelapan diuji dengan persamaan 2, untuk

hipotesis ke sembilan diuji dengan persamaan 3, dan terakhir hipotesis kesepuluh

sampai ke tiga belas diuji dengan menggunakan pendekatan Baron and Kenny.

4.5.1 Hasil Pengujian Hipotesis Pertama Sampai Keempat

Hasil dari pengujian hipotesis pertama sampai keempat yang diuji dengan

menggunakan persamaan pertama yang menguji mekanisme corporate

governance (Kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris

Page 76: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

64

independen, dan komite audit) terhadap nilai perusahaan disajikan pada tabel 4.12

berikut ini :

Tabel 4.12

Hasil Regresi Untuk Pengujian Hipotesis 1 sampai 4

Hasil Regresi Persamaan 1

Koefisien T Sig Kesimpulan

Konstanta 0.088 1.454 0.147

KM -0.053 -4.524 0.000 H1 ditolak

KI 0.158 2.693 0.007 H2 diterima

Kind 0.402 3.984 0.000 H3 diterima

KA -0.136 -0.793 0.428 H4 ditolak

Sumber : data sekunder diolah tahun 2016

Dari hasil yang ditunjukan tabel 4.12 untuk hipotesis pertama, pengaruh

kepemilikan manajerial (KM) terhadap nilai perusahaan (Q) menunjukkan nilai t

sebesar -4.524 dengan signifikan sebesar 0.000, menunjukkan arah yang

signifikan tetapi pengaruh negatif maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis

pertama ditolak.

Pada pengujian hipotesis kedua variabel kepemilikan institusional (KI)

memiliki nilai signifikan 0.007 dan t sebesar 2.693. Hasil tersebut menunjukkan

arah positif dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 atau 5%. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa hipotesis kedua diterima.

Pengujian hipotesis ketiga variabel komisaris independen (Kind) terhadap

nilai perusahaan (Q) menunjukkan nilai t sebesar 3.984 yang arahnya positif dan

nilai signifikansi 0.000 atau lebih rendah dari 0.05. Berdasarkan hasil uji diatas,

dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga diterima.

Hipotesis keempat untuk melihat apakah komite audit (KA) berpengaruh

terhadap nilai perusahaan. Dari hasil regresi pada tabel 4.12 diperoleh nilai t

Page 77: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

65

sebesar -0.793, sedangkan nilai signifikan sebesar 0.428. Dengan demikian hasil

regresi koefisien regresi yang dihasilkan dari variabel komite audit (KA) tidak

berpengaruh. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis keempat ditolak.

4.5.2 Hasil Pengujian Hipotesis Kelima sampai kedelapan

Hipotesis kelima sampai kedelapan ini melihat hubungan kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional, komisaris indepeden, dan komite audit

terhadap kualitas laba (DA). Hipotesis kelima sampai kedelapan ini tergambarkan

pada persamaan kedua. Adapun hasil regresi persamaan kedua disajikan pada

tabel 4.13 berikut ini :

Tabel 4.13

Hasil Regresi Untuk Pengujian Hipotesis 5 sampai 8

Hasil Regresi Persamaan 2

Koefisien t Sig Kesimpulan

Konstanta 0.038 1.537 0.125

KM 0.095 1.721 0.086 H5 ditolak

KI 0.022 0.956 0.340 H6 ditolak

Kind -0.048 -1.289 0.198 H7 ditolak

KA -0.126 -2.000 0.046 H8 diterima

Sumber : data sekunder diolah tahun 2016

Dari hasil yang ditunjukan tabel 4.13 untuk hipotesis kelima, pengaruh

kepemilikan manajerial terhadap kualitas laba menunjukkan nilai t sebesar 1.721

dengan signifikan sebesar 0.086 akan tetapi nilai signifikan KM lebih besar dari

0,05 atau 5%, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis kelima ditolak.

Dari hasil regresi persamaan kedua yang disajikan pada tabel 4.13

diperoleh nilai koefisien regresi kepemilikan institusional (KI) sebesar 0.022 dan

signifikan pada level 5% yaitu dengan nilai sebesar 0.340. berdasarkan hasil uji

Page 78: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

66

hipotesis diatas, dapat disimpulkan bahwa variabel kepemilikan institusional tidak

berpengaruh terhadap kualitas laba, maka hipotesis keenam ditolak.

Hipotesis ketujuh untuk melihat apakah komisaris independen (KInd)

berpengaruh terhadap kualitas laba. Dari hasil regresi pada tabel 4.13 diperoleh

nilai koefisien KInd bertanda negatif senilai -0.048. sedangkan nilai signifikan

sebesar 0.198. Dengan demikian hasil regresi koefisien regresi yang dihasilkan

dari variabel komisaris independen (Kind) berpengaruh negatif tetapi tidak

signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketujuh ditolak.

Hipotesis ketujuh ditujukan untuk melihat apakah komite audit (KA)

berpengaruh terhadap kualitas laba. Dari hasil regresi pada tabel 4.13 diperoleh

nilai koefisien -0.126 dapat diartikan bahwa tanda negatif tersebut menunjukan

arah dari KA, dengan signifikan sebesar 0.046. Dengan demikian dari hasil

koefisien regresi yang dihasilkan dari variabel komite audit (KA) yang

berpengaruh negatif dan signifikan, yang berarti semakin rendah nilai

discretionary accrual berarti semakin berkualitas laba yang dihasilkan. Sehingga

komite audit (KA) mampu meningkatkan kualitas laba, di mana hipotesis

kedelapan yang menyatakan bahwa komite audit berpengaruh positif terhadap

kualitas laba, sehingga disimpulkan bahwa hipotesis kedelapan diterima.

4.5.3 Hasil Pengujian Hipotesis Kesembilan

Pada hipotesis keempat ini menguji apakah kualitas laba berpengaruh

terhadap nilai perusahaan dengan menggunakan persamaan ketiga. Adapun hasil

regresinya tergambar pada tabel 4.14 berikut ini :

Page 79: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

67

Tabel 4. 14

Hasil Regresi Untuk Pengujian Hipotesis Kesembilan

Hasil Regresi Persamaan 3

Koefisien t sig Kesimpulan

Konstanta 0.454 7.227 0.824

DA -0.877 -2.805 0.005 H9 diterima

Sumber : data sekunder diolah tahun 2016

Dari hasil regresi persamaan ketiga untuk menguji hipotesis kesembilan,

menghasilkan nilai koefisien DA sebesar -0.877. Discreationary accrual memiliki

hubungan negatif dengan nilai perusahaan. Semakin rendah nilai discretionary

accrual berarti semakin berkualitas laba yang dihasilkan. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa hipotesis kesembilan diterima.

4.5.4 Hasil Pengujian Hipotesis Kesepuluh Sampai Ketiga belas

Pengujian hipotesis kesepuluh sampai ketiga belas ini menggunakan

metode pendekatan Baron and Kenny. Pengujian ini dilakukan untuk melihat

apakah variabel independen langsung mempengaruhi variabel dependen atau

mempengaruhi secara tidak langsung melalui variabel intervening. Adapun hasil

pengujiannya tersaji pada tabel 4.15 berikut ini :

Tabel 4.15

Hasil Regresi Untuk Pengujian Hipotesis 10 sampai 13

Dengan Menggunakan Metode pendekatan Baron and Kenny

Variabel Q = a + β1KM+ β2KI +

β3Kind+ β4KA

DA = a + β1KM+ β2KI +

β3KInd

Q = a + β1KInd + β2DA

beta t sig beta t sig beta t sig

KM -0.053 -4.524 0.000 0.067 1.669 0.092

KI 0.158 2.693 0.007 0.021 -0.974 0.331

Kind 0.402 3.984 0.000 -0.078 -2.240 0.026 6.729 9.716 0.000

KA -0.136 -0.793 0.428

DA -1.086 -3.798 0.000

Sumber : data sekunder diolah tahun 2016

Page 80: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

68

Pada hipotesis 1 sampai 4 untuk menguji pengaruh independen terhadap

dependen. Hasil menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial (KM),

kepemilikan institusional (KI) dan komisaris independen (KInd) yang

berpengaruh terhadap variabel dependen (Q). Kemudian pada hipotesis 5 sampai

8 untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap intervening. Hasil

menunjukkan hanya variabel komite audit (KA) yang berpengaruh terhadap

intervening kualitas laba (DA), tetapi tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen. Sehingga hanya variabel KM, KI dan Kind yang dapat dilakukan untuk

pengujian dengan menggunakan pendekatan Baron and Kenny.

Pada persamaan pertama yang ditujukkan pada tabel 4.15 menghasilkan

nilai signifikan kepemilikan manajerial (KM), kepemilikan institusional (KI) dan

komisaris independen (KInd). Variabel tersebut yang memenuhi kriteria uji t a <

0.05 dengan tingkat signifikan sebesar 0.000, 0.006 dan 0.000. Sehingga bisa

digunakan untuk menguji hubungan terhadap variabel DA selanjutnya.

Pada pengujian selanjutnya digunakan untuk menguji hubungan variabel

KM, KI dan Kind terhadap DA. Hasil 4.15 menunjukkan nilai signifikan variabel

KM0.092, variabel KI 0.331 tetapi dan variabel Kind sebesar 0.026. dari hasil

tersebut yang memenuhi kriteria untuk pengujian selanjtnya adalah variabel KInd.

Dengan kata lain hanya variabel KInd yang. Memenuhi kriteria untuk pengujian

tidak langsung.

Hasil pengujian persamaan ketiga diperoleh nilai KInd menjadi lebih

signifikan setelah dimasukkan variabel DA, akan tetapi karena koefisien Kind

Page 81: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

69

lebih besar daripada DA maka dapat dikatakan bahwa DA belum dapat memediasi

Kind.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas laba bukan

merupakan variabel intervening karena tidak memenihi persyaratan adanya

pengaruh variabel independen terhadap dependen maupun pengaruh independen

terhadap intervening. Sehingga hipotesis kesepuluh sampai tiga belas ditolak.

4.6 Pembahasan

Dari hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan, menyatakan ada

hipotesis yang diterima dan ada juga hipotesis yang tidak diterima. Hipotesis

untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh tidak langsung terhadap nilai

perusahaan tidak ada yang diterima.

4.6.1 Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai perusahaan

Pengujian pertama bertujuan untuk mengetahui apakah kepemilikan

manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil pengujian regresi pada

hipotesis pertama bahwa kepemilikan manajerial menunjukan arah yang negatif

dan signifikan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kepemilikan manajerial

berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, semakin banyak kepemilikan

manajerial dalam perusahaan maka akan menurunkan nilai perusahaan. Hal ini

dimungkinkan karena kemungkinan adanya entrenchment problem. Entrenchment

problem adalah masalah-masalah yang timbul dikarenakan manajemen melidungi

diri dari tindakan yang diambil pemegang saham, yang dapat mengancam posisi

Page 82: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

70

manajer dengan cara mengganti manajer apabila salah dalam mengambil

keputusan sehingga berdampak merugikan pemegang saham.

Selain itu, ketika kepemilikan manajerial rendah maka manajer akan

mensejajarkan kepentingannya dengan pemegang saham sehingga akan

meningkatkan nilai perusahaan. Namun, ketika kepemilikan manajerial tinggi

akan menurunkan nilai perusahaan dikarenakan kurangnya kontrol dari

manajemen sehingga tujuan manajer tidak lagi memaksimalkan nilai perusahaan

tetapi mengejar keuntungan pribadinya. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil

penelitian sebelumnya oleh Siallagan dan Machfoedz (2006) yang menyatakan

bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

4.6.2 Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai perusahaan

Hipotesis kedua untuk menguji apakah kepemilikan institusional

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil menunjukkan arah positif dan

signifikan. Dapat disimpulkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh

terhadap nilai perusahaan. Artinya dengan kepemilikan saham oleh institusi

mampu meningkatkan nilai perusahaan. Adanya kepemilikan institusional di suatu

perusahaan akan mendorong peningkatan pengawasan terhadap kinerja

manajemen. Pengawasan yang akan meminimalisasi tindak penyelewengan yang

dilakukan oleh pihak manajemen yang dapat menurunkan nilai perusahaan.

Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Rachmawati dan Triatmoko

(2007), Susanti (2010), dan Sari (2013) yang menyatakan bahwa kepemilikan

institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Menurut Sari (2013)

Page 83: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

71

tingginya kepemilikan saham yang dimiliki institusional dapat memberikan

pengaruh terhadap proses penyusunan laporan keuangan, sehingga dapat

memberikan reaksi positif kepada calon investor dalam menilai perusahaan.

Namun penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Praditia (2010) dan

Lestari (2014) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

4.6.3 Komisaris Independen Terhadap Nilai perusahaan

Hipotesis ketiga untuk menguji apakah komisaris independen berpengaruh

terhadap nilai perusahaan. Hasil menunjukkan arah yang positif dan signifikan,

sehingga komisaris independen berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Komisaris

independen memiliki pengaruh terhadap kinerja manajemen agar lebih

memaksimalkan kinerjanya dengan pengawasan yang lebih efektif. Komisaris

independen menjadi penengah antara manajemen dan pemegang saham, sehingga

konflik keagenan yang bisa menurunkan nilai perusahaan dapat diatasi.

Independensi yang dimiliki membuat komisaris independen tidak mudah

dipengaruhi oleh hubungan bisnis atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi

kemampuannya dalam membuat keputusan untuk kepentingan perusahaan

(Lestari, 2014).

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Siallagan dan

Machfoedz (2006), Kawatu (2009), Anggraini (2013), dan Lestari (2014) yang

menyatakan bahwa komisaris independen berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Namun penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Sari (2013) yang

Page 84: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

72

menyatakan bahwa dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

4.6.4 Komite Audit Terhadap Nilai perusahaan

Hipotesis keempat untuk menguji apakah komite audit berpengaruh

terhadap nilai perusahaan. Hasil menunjukkan arah yang negatif dan tidak

signifikan. Dapat disimpulkan bahwa komite audit tidak berpengaruh terhadap

nilai perusahaan. Adanya anggota komite audit independen seharusnya dapat

memastikan terselenggaranya proses pelaporan keuangan dan corporate

governance yang efektif karena mereka memiliki keahlian dan independensi yang

memadai. Komite audit dari pihak independen, masing-masing mempunyai

keahlian di bidang keuangan atau akuntansi serta di bidang hukum atau

perbankan.

Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian sebelumnya

Rachmawati dan Triatmoko (2007), Angraini (2013), dan Sari (2013) yang

menyatakan bahwa komite audit tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

4.6.5 Kepemilikan Manajerial Terhadap Kualitas Laba

Hipotesis kelima untuk mengetahui apakah kepemilikan manajerial

berpengaruh terhadap kualitas laba. Hasil menunjukkan arah positif tetapi tidak

signifikan. Oleh karena itu dapat simpulkan bahwa kepemilikan manajerial tidak

berpengaruh terhadap kualitas laba. Dapat diartikan bahwa semakin tinggi

kepemilikan manajerial maka akan semakin tinggi pula kemungkinan dalam

Page 85: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

73

melakukan manajemen laba yang akan berpengaruh terhadap kualitas laba yang

dihasilkan.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya oleh Indrawati

dan Yulianti (2010), Rachmawati dan triatmoko (2007) dan Sari (2013) yang

menyatakan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kualitas

laba. Dapat disimpulkan bahwa tingkat kepemilikan manajerial yang tinggi akan

menyebabkan tindakan opportunistic yang dilakukan oleh pemilik saham

manajerial. Kepemilikan manajerial bukan salah satu faktor yang mempengaruhi

kualitas laba. Tinggi rendahnya kepemilikan saham oleh manajemen belum dapat

menunjukkan tinggi rendahnya nilai kualitas laba suatu perusahaan.

Namun penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Kawatu (2009)

dan Susanti (2010 yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh

terhadap kualitas laba. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa semakin

besar kepemilikan manajerial maka discreationary accrual semakin rendah.

4.6.6 Kepemilikan Institusional Terhadap Kualitas Laba

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional

berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap discreationary accrual.

Semakin besar kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak institusional maka

akan semakin mendorong manajemen untuk melakukan manajemen laba. Institusi

kecil kurang aktif dalam memberikan tekanan pada aktivitas manajemen

dibandingkan dengan institusi yang lebih besar. Investor institusional dianggap

Page 86: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

74

sebagai pemilik lebih memfokuskan pada laba sekarang sehingga dapat

mempengaruhi pengambilan keputusan.

Penelitian ini didukung oleh Rachmawati dan Triatmoko (2007), Susanti

(2010), Sari (2013), dan Lestari (2014) yang menyatakan bahwa kepemilikan

institusional tidak berpengaruh terhadap kualitas laba. Namun penelitian ini

bertentangan dengan hasil penelitian Indrawati dan Yulianti (2010) dan Muid

(2009) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap

kualitas laba. Kepemilikan institusional yang tinggi akan menurunkan tindakan

opportunistic karena tingginya kepemilikan oleh institusi akan meningkatkan

pengawasan terhadap perusahaan.

4.6.7 Komisaris Independen Terhadap Kualitas Laba

Hipotesis ketujuh merupakan pengujian komisaris independen terhadap

kualitas laba menunjukkan bahwa variabel komisaris tidak memiliki pengaruh

terhadap kualitas laba. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien komisaris

independen sebesar -0.021 dengan signifikansi 0.664. Semakin besar jumlah

komisaris independen dalam suatu perusahaan, maka akan semakin tinggi

tindakan manajemen laba. Komisaris independen yang tidak memiliki pengaruh

terhadap kualitas laba berarti komisaris independen belum dapat menjalankan

fungsi pengawasan yang dapat mempengaruhi pihak manajemen dalam menyusun

laporan keuangan (Boediono, 2005).

Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati

dan Triatmoko (2007), Kawatu (2009) yang menyatakan bahwa proporsi dewan

Page 87: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

75

komisaris independen tidak berpengaruh terhadap kualitas laba. Semakin besar

jumlah jumlah dewan komisaris independen, semakin besar discreationary

accrual sehingga kualitas laba semakin rendah (Sari, 2013). Komisaris

independen belum dapat melakukan pengawasan secara optimal untuk mencegah

terjadinya tindakan manajemen laba.

Penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Lestari (2014) yang

menyatakan bahwa komisaris independen berpengaruh terhadap kualitas laba.

Komisaris independen dianggap dapat melakukan pengawasan yang efektif

terhadap kinerja manajemen. Selain itu, sifat independensi yang dimiliki

menjadikan komisaris independen tidak mudah percaya terhadap laporan yang

dibuat manajemen.

4.6.8 Komite Audit Terhadap Kualitas Laba

Pengujian kedelapan untuk mengetahui apakah komite audit berpengaruh

terhadap kualitas laba. Hasil menunjukkan arah negatif dan signifikan, hal ini

berarti komite audit memiliki pengaruh terhadap kualitas laba. Hasil ini

menunjukkan bahwa dengan adanya komite audit dalam perusahaan maka

discretionary accrual semakin rendah (discretionary accrual yang rendah maka

kualitas laba tinggi). Hasil ini menunjukkan bahwa komite audit telah

menjalankan tugasnya yang berhubungan dengan kualitas laporan keuangan.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya oleh

Siallagan dan Machfoedz (2006) dan Kusumaningtyas (2012) yang menyatakan

bahwa komite audit berpengaruh terhadap kualitas laba. Independensi komite

Page 88: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

76

audit dapat mengurangi tindakan manajemen laba yang dilakukan oleh manajer

perusahaan. Perusahaan yang membentuk komite audit independen cenderung

melaporkan laba dengan kandungan discreationary accrual yang lebih rendah

daripada perusahaan yang tidak membentuk komite audit. Sehingga kandungan

discreationary accrual akan mempengaruhi kualitas laba perusahaan.

4.6.9 Kualitas Laba Terhadap Nilai Perusahaan

Hipotesis kesembilan untuk menguji apakah kualitas laba berpengaruh

terhadap nilai perusahaan. Hasil menunjukkan arah negatif dan signifikan.

Dicreationary accrual berhubungan negatif dengan nilai perusahaan. Hal ini

berarti kualitas laba berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Laba yang berkualitas

juga dapat menjelaskan nilai pasar perusahaan yang sebenarnya karena bagi

perusahaan yang menerbitkan saham di pasar modal harga saham yang

ditransaksikan di bursa merupakan indikator nilai perusahaan (Lestari, 2014).

Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian sebelumnya oleh

Siallagan dan Machfoedz (2006), Kawatu (2009), dan Lestari (2014) yang

menyatakan bahwa kualitas laba berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Semakin

berkualitas laba yang dilaporkan, maka akan meminimalkan kesalahan pembuatan

keputusan para pemakai laporan keuangan, sehingga nilai perusahaan tetap

terjaga. Namun penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Rachmawati

dan Triatmoko (2007) dan Sari (2013) yang menyatakan bahwa kualitas laba tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Page 89: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

77

4.6.10 Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Kualitas

Laba

Hasil pengujian hipotesis ke sepuluh untuk melihat hubungan langsung

atau tidak langsung kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan melalui

kualitas laba. Hasilnya menunjukkan kualitas laba belum mampu memediasi

pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan

sebelumnya oleh Siallagan dan Machfoedz (2006) dan Sari (2013) yang

menyatakan bahwa kualitas laba bukan merupakan variabel intervening antara

kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan. Meskipun kualitas laba dapat

memberikan pengaruh terhadap nilai perusahaan secara langsung namun kualitas

laba tidak dapat membuktikan keberadaannya sebagai variabel intervening antara

kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan.

4.6.11 Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan Melalui

Kualitas Laba

Hasil pengujian hipotesis ke sebelas untuk melihat hubungan langsung

atau tidak langsung kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan melalui

kualitas laba. Hasilnya menunjukkan kualitas laba belum mampu memediasi

pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan, karena kepemilikan

institusional tidak berpengaruh langsung terhadap kualitas laba, tetapi

berpengaruh langsung terhadap nilai perusahaan.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan

Lestari (2014) yang menyatakan bahwa kualitas laba bukan variabel intervening

Page 90: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

78

antara kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan.

4.6.12 Komisaris Independen Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Kualitas

Laba

Hasil pengujian hipotesis kedua belas untuk melihat hubungan langsung

atau tidak langsung komisaris independen terhadap nilai perusahaan melalui

kualitas laba. Hasilnya menunjukkan kualitas laba belum mampu memediasi

komisaris independen terhadap nilai perusahaan. Meskipun komisaris independen

berpengaruh langsung terhadap nilai perusahaan, tetapi tidak berpengaruh

terhadap kualitas laba.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya oleh

Kawatu (2009) yang menyatakan bahwa kualitas laba bukan merupakan variabel

pemediasi (intervening) antara komisaris independen dan nilai perusahaan. Tetapi

penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Lestari (2014) yang

menyatakan bahwa kualitas laba menjadi mediator pengaruh komisaris

independen terhadap nilai perusahaan.

4.6.13 Komite Audit Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Kualitas Laba

Hipotesis terakhir ini untuk melihat hubungan langsung atau tidak

langsung komite audit terhadap nilai perusahaan melalui kualitas laba. Hasilnya

menunjukkan kualitas laba belum mampu memediasi komite audit terhadap nilai

perusahaan. Meskipun komite audit berpengaruh terhadap kualitas laba, tetapi

komite audit tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Page 91: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

79

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya oleh Sari

(2013) yang menyatakan bahwa kualitas laba bukan merupakan variabel

intervening antara kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan.

Page 92: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

80

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai

ada/tidaknya pengaruh langsung atau tidak langsung antara mekanisme corporate

governance terhadap nilai perusahaan melalui kualitas laba. Penelitian ini

menggunakan sampel 89 perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di BEI tahun

2010 – 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa :

1. Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan,

yang berarti semakin banyak kepemilikan manajerial dalam perusahaan

maka akan menurunkan nilai perusahaan.

2. Kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Hal ini menunjukkan bahwa kepemilikan saham oleh pihak institusi

mampu meningkatkan nilai perusahaan

3. Komisaris independen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal

ini menunjukkan bahwa dengan adanya komisaris independen dalam

perusahaan dapat meningkatkan kinerja manajemen agar dapat

memaksimalkan nilai perusahaan.

4. Komite audit tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini

menunjukkan bahwa adanya komite audit dalam perusahaan tidak

menjamin bahwa komite audit telah menjalankan perannya dalam

mengawasi proses pelaporan keuangan.

Page 93: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

81

5. Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kualitas laba. Hal ini

menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial kurang memberikan

kontribusi terhadap manajemen laba yang akan berpengaruh terhadap

kualitas laba yang dihasilkan.

6. Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kualitas laba. Hal

ini menunjukkan bahwa dengan adanya kepemilikan saham oleh pihak

institusi tidak mampu mengurangi terjadinya tindakan manajemen laba

sehingga akan berdampak pada kualitas laba.

7. Komisaris independen tidak berpengaruh terhadap kualitas laba. Hal ini

menunjukkan bahwa komisaris independen belum dapat melakukan

pengawasan secara optimal untuk mencegah terjadinya tindakan

manajemen laba yang akan berpengaruh terhadap kualitas laba.

8. Komite audit berpengaruh terhadap kualitas laba. Hal ini menunjukkan

bahwa dengan adanya komite audit dalam perusahaan maka discretionary

accrual semakin rendah (discretionary accrual yang rendah maka kualitas

laba tinggi).

9. Kualitas laba berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini

menunjukkan bahwa Laba yang berkualitas juga dapat menjelaskan nilai

pasar perusahaan yang sebenarnya.

10. Kualitas laba bukan merupakan variabel intervening antara kepemilikan

manajerial terhadap nilai perusahaan.

11. Kualitas laba bukan merupakan variabel intervening antara kepemilikan

institusional terhadap nilai perusahaan.

Page 94: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

82

12. Kualitas laba bukan merupakan variabel intervening antara komisaris

independen terhadap nilai perusahaan.

13. Kualitas laba bukan merupakan variabel intervening antara komite audit

terhadap nilai perusahaan.

5.2 Implikasi Penelitian

Dalam penelitian ini membuktikan bahwa kepemilikan institusional dan

komisaris independen mampu meningkatkan nilai perusahaan. Kemudian dari

beberapa mekanisme corporate governance yang digunakan hanya komite audit

yang berpengaruh terhadap kualitas laba. Selanjutnya kualitas laba berpengaruh

terhadap nilai perusahaan.

Penelitian ini belum dapat membuktikan bahwa kualitas laba dapat

memediasi antara mekanisme corporate governance terhadap nilai perusahaan.

Masih sedikit penelitian sebelumnya yang memperoleh hasil bahwa kualitas laba

bukan merupakan variabel pemediasi dalam hubungan antara mekanisme

corporate governance dan nilai perusahaan.

Oleh karena itu penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk semua

pihak, terutama bagi investor, kreditor serta manajemen perusahaan yang

menerapkan mekanisme corporate governance. Bagi investor, penelitian ini

diharapkan dapat memberikan bahan pertimbangan mengenai pengaruh

mekanisme corporate governance terhadap nilai perusahaan dalam mengambil

keputusan investasi pada perusahaan dengan menggunakan informasi mengenai

Page 95: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

83

laba perusahaan untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai

tujuan perusahaan.

Dari hasil penelitian ini, hendaknya dapat dijadikan sebagai referensi atau

informasi dalam mendukung penelitian selanjutnya mengenai nilai perusahaan.

Dan bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat kembali menguji dengan

mempertimbangan saran dari penulis sebelumnya.

5.3 Keterbatasan Dan Saran Penelitian

5.3.1 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan – keterbatasan yang

dimiliki oleh peneliti, diantaranya :

1. Nilai Adj R Square yang rendah mengindikasikan bahwa terdapat variabel

lain yang mempengaruhi nilai perusahaan dan kualitas laba.

2. Penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa kualitas laba sebagai

variabel intervening antara mekanisme corporate governance terhadap

nilai perusahaan.

5.3.2 Saran Penelitian

1. Dapat menambah populasi perusahaan, sehingga hasil penelitian dapat

digeneralisasi dan dapat mereprensentasikan semua perusahaan yang ada.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti kembali untuk dapat

membuktikan bahwa kualitas laba sebagai variabel pemediasi dalam

hubungan mekanisme corporate governance dan nilai perusahaan.

Page 96: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ..................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................... iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v

HALAMAN UCAPAN TERIMA KASIH ................................................... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI .......................... viii

ABSTRACT .................................................................................................... ix

ABSTRAK ...................................................................................................... x

KATA PENGANTAR .................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 7

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................................... 8

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................... 9

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ................................................... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................... 11

2.1 Landsan Teori ....................................................................... 11

2.1.1 Agency Theory ............................................................ 11

2.1.2 Nilai Perusahaan ......................................................... 12

2.1.4 Corporate governance ................................................ 14

2.1.4.1 Pengertian Corporate governance ................. 14

2.1.4.2 Mekanisme Corporate governance ................ 15

2.1.4.2.1 Kepemilikan Manajerial .............................. 16

2.1.4.2.2 Kepemilikan Institusional ........................... 17

2.1.4.2.3 Komisaris Independen ................................. 17

2.1.4.2.4 Komite Audit ............................................... 18

2.1.5 Kualitas Laba .............................................................. 20

2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................ 21

2.3 Pengembangan Hipotesis ..................................................... 24

2.3.1 Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap

Nilai Perusahaan ........................................................... 24

2.3.2 Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap

Nilai Perusahaan................................................ ......... 25

2.3.3 Pengaruh Komisaris Independen Terhadap

Nilai Perusahaan. ................................................... ..... 25

2.3.4 Pengaruh Komite Audit Terhadap Nilai perusahaan.. 26

Page 97: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

xiv

2.3.5 Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap

Kualitas laba .......................................................... .... 27

2.3.6 Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap

Kualitas laba .......................................................... .... 28

2.3.7 Pengaruh Komisaris Independen Terhadap

Kualitas laba .......................................................... . 29

2.3.8 Pengaruh Komite Audit Terhadap Kualitas laba ... .... 29

2.3.9 Pengaruh Kualitas Laba terhadap Nilai Perusahaan.... 30

2.3.10 Pengaruh corporate governance terhadap nilai

Perusahaan melalui kualitas laba............... ............ .... 31

2.4 Kerangka Pemikiran ....................................................... .. 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 35

3.1 Jenis Penelitian .................................................................... 35

3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .................. 35

3.2.1 Variabel Dependen ..................................................... 36

3.2.2 Variabel Independen ................................................... 36

3.2.2.1 Kepemilikan Manajerial ................................. 36

3.2.2.2 Kepemilikan Institusional ............................... 36

3.2.2.3 Komisaris Independen .................................... 36

3.2.2.4 Komite Audit .................................................. 37

3.2.3 Variabel Intervening ................................................... 37

3.3 Metode Pengambilan Sampel .............................................. 38

3.4 Metode Pengumpulan Data .................................................. 39

3.5 Metode Analisi Data ............................................................ 39

3.5.1 Statistik Deskriptif ...................................................... 39

3.5.2 Uji Asumsi Klasik ....................................................... 40

3.5.2.1 Uji Normalitas ................................................ 40

3.5.2.2 Uji Autokorelasi ............................................. 40

3.5.2.3 Uji Multikolinearitas....................................... 41

3.5.2.4 Uji Heteroskedastisitas ................................... 42

3.5.3 Uji Kelayakan Model .................................................. 43

3.5.3.1 Uji statistik f ................................................... 43

3.5.3.2 Analisis Koefisien Determinasi ...................... 43

3.6 Uji Hipotesis ............................................................................ 44

3.7 Uji Pendekatan Baron and Kenny ........................................... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 47

4.1 Sampel Penelitian ................................................................. 47

4.2 Statistik Deskriptif................................................................ 48

4.3 Hasil Pengujian Asumsi Klasik ............................................ 52

4.3.1 Uji Normalitas ............................................................ 52

4.3.2 Uji Autokorelasi .......................................................... 54

4.3.3 Uji Multikolinearitas .................................................. 57

4.3.4 Uji Heteroskedastisitas .............................................. 59

4.4 Hasil Uji Kelayakan Model (Goodness Of Fit) .................... 61

Page 98: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

xv

4.4.1 Uji Statistik F .............................................................. 61

4.4.2 Analisis Koefisien Determinasi (R2) .......................... 62

4.5 Pengujian Hipotesis .............................................................. 63

4.5.1 Hasil Pengujian Hipotesis 1 – 4 .................................. 64

4.5.2 Hasil Pengujian Hipotesis 5 – 8 ................................. 65

4.5.3 Hasil Pengujian Hipotesis 9 ....................................... 67

4.5.4 Hasil Pengujian Hipotesis 10 – 13 ............................. 67

4.6 Pembahasan ......................................................................... 69

4.6.1 Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan . 69

4.6.2 Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai

Perusahaan .................................................................. 70

4.6.3 Komisaris Independen Terhadap Nilai Perusahaan .... 71

4.6.4 Komite Audit Terhadap Nilai Perusahaan .................. 72

4.6.5 Kepemilikan Manajerial Terhadap Kualitas Laba ...... 73

4.6.6 Kepemilikan Institusional Terhadap Kualitas Laba..... 74

4.6.7 Komisaris Independen Terhadap Kualitas Laba.......... 74

4.6.8 Komite Audit Terhadap Kualitas Laba ....................... 75

4.6.9 Kualitas Laba Terhadap Nilai Perusahaan .................. 76

4.6.10 Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Persahaan

Melalui Kualitas Laba ................................................ 77

4.6.11 Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Persahaan

Melalui Kualitas Laba ................................................ 77

4.6.12 Komisaris Independen Terhadap Nilai Persahaan

Melalui Kualitas Laba ................................................ 78

4.6.13 Komite Audit Terhadap Nilai Persahaan Melalui

Kualitas Laba .............................................................. 79

BAB V PENUTUP .................................................................................... 80

5.1 Kesimpulan............................................................................ 80

5.2 Implikasi Hasil Penelitian ..................................................... 82

5.3 Keterbatasan dan Saran Penelitian ........................................ 83

5.3.1 Keterbatasan Penelitian ................................................ 83

5.3.2 Saran Penelitian ............................................................ 83

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 99: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .............................................................. 34

Page 100: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel Hal.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu...................................................................... 21

Tabel 3.1 Kriteria Autokorelasi Durbin-Watson .......................................... 41

Tabel 4.1 Sampel Penelitian. ........................................................................ 47

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ........................................ 48

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data ............................................................ 53

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Normalitas Data dengan Membuang outlier ...... 53

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi .................................................................. 54

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi Setelah Pengobatan ................................. 56

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................... 58

Tabel 4.8 Hasil Uji Heterokedasitas ............................................................. 59

Tabel 4.9 Hasil Uji Heterokedasitas Setelah Diobati ................................... 61

Tabel 4.10 Hasil Uji Uji Statistik F ................................................................ 61

Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)........................................... 62

Tabel 4.12 Hasil Uji Regresi Pengujian Hipotesis 1 – 4 ................................ 64

Tabel 4.13 Hasil Uji Regresi Pengujian Hipotesis 5 – 8 ............................... 65

Tabel 4.14 Hasil Uji Regresi Pengujian Hipotesis 9 ...................................... 67

Tabel 4.15 Hasil Uji Regresi Pengujian Hipotesis 10 – 13 dengan

Menggunakan Pendekatan Baron and Kenny ............................. 68

Page 101: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran 1 Daftar Nama Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

Lampiran 2 Data Awal

Lampiran 3 Statistik Deskriptif

Lampiran 4 Hasil Pengujian Asumsi Klasik

Lampiran 5 Hasil Pengujian Hipotesis

Lampiran 6 Daftar Riwayat Hidup

Page 102: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

84

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, Irma. 2011. Pengaruh Investment Opportunity Set Dan Mekanisme

Corporate Governance Terhadap Kualitas Laba Dan Nilai Perusahaan.

Skripsi. Semarang: Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Al-Matar, Ebrahim Mohammed., Abdulah Kaid Al-Swidi, dan Faudziah Hanim

Bt Fadzil. 2014. The Effect Of Board Of Director Charecteristics, Audit

Committee Characteristics, And Executive Committee On Firm

Performance In Oman: An Empirical Study. Asian Social Science; Vol. 10,

No. 11

Anggrani, Dina. 2013. Pengaruh Good Governance Terhadap Nilai Perusahaan

Textile, Garment Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-

2013. Universitas Maritim Raja Ali Haji . Tanjung Pinang.

Bernhart, S.W., dan Rosenstein S. 1998. Board composition, managerial

ownership, and firm performance: an empirical analysis. Financial Review,

(33): 1-16.

Boediono, Gideon Sb, 2005, ”Kualitas Laba : Studi Pengaruh Mekanisme

Corporate Governance Dan Dampak Manajemen Laba dengan

Menggunakan Analisis Jalur”. Proceeding Simposium Nasional Akuntansi

Viii. Pp. 966-978

Dechow, Patricia M., S.P. Kothari., and Ross L, Watts. 1994. The relation

between earnings and cash flows.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM

SPSS19. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Husaini. 2009. Komite Audit Dan Audit Internal: Integritas Pengawasan

Korporasi: Unpad Press.

Indrawati, Novita Dan Lila Yulianti. 2010. Mekanisme Corporate Governance

dan Kualitas Laba. Pekbis Jurnal, Vol.2, No.2, Juli 2010: 283-291

Jensen, M And W. Meckling. 1976. “Theory Of The Firm: Manajerial Behavior,

Agency And Ownership Structure”. Journal Of Financial Economics.

Vol.20. P.3-24.

Kawatu, Fredy Samuel. 2009. Mekanisme Corporate Governance Terhadap Nilai

Perusahaan Dengan Kualitas Laba Sebagai Variabel Intervening. Jurnal

Keuangan Dan Perbankan, Vol 13. No 3. Hal 405 – 417.

Page 103: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

85

Komite Nasional Corporate Governance. 2015. Good Corporate Governance.

Http://Knkg-Indonesia.Com/Home/News/95-Good-Corporate-

Governance.Html. (Di Akses 2 Oktober 2015,Pkl 00.30 Wib)

Kusumaningtyas, Meta. 2012. Pengaruh Independensi Komite Audit Dan

Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba. Prestasi, Vol 9 No 1.

Lestari, Noviana Bekti., Muhammad Khafid, dan Indah Anisykurlillah. 2014.

Pengaruh Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Dengan

Kualitas Laba Sebagai Variabel Intervening. Accounting Analysis Journal.

Lind, Marchal Dan Wathen. 2007. Teknik-Teknik Analisis Statistika Dalam Bisnis

Dan Ekonomi. Edisi 13. Salemba : Jakarta.

Muid, Dul. 2009. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap

Kualitas Laba. Fokus Ekonomi, Vol. 4 No. 2 Desember 2009 : 94 – 108.

Muttaqin, Hadi. 2013. Teori Kepemilikan perusahaan daan Pengertian

Kepemilikan Perusahaan. http://pustakabakul.blogspot.co.id/2013/06/teori-

kepemilikan-perusahaan-dan.html (Di akses 25 Desember 2015, pkl 06.30

Wib)

Nasrum, Dr Muhammad., Dahlan dan Abdul Hafid Burhami. 2015. The Effect of

Ownership Structure, Corporate Governance, Investment Decision,

Financial Decision and Dividend Policy on the Value of the Firm

Manufacturing Companies Listed on Indonesian Stock Exchange. British

Journal of economics, Finance and Management Sciences. Vol.10 (2).

Praditia, Okta Rezika. 2010. Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate

Governance Terhadap Manajemen Laba Dan Nilai Perusahaan Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Pada Tahun 2005-2008. Skripsi. Semarang: Program S1 Fakultas Ekonomi.

Purwaningtyas, Frysa Praditha. 2011. Analisis Pengaruh Mekanisme Good

Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2007-2009). Skripsi.

Semarang: Program S1 Universitas Diponegoro.

Rachmawati, Andri Dan Hanung Triatmoko. 2007. Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Kualitas Laba Dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional

Akuntansi X.

Ruan, Wenjuan., Gary Tian dan Shiguang Ma. 2011. Managerial ownership,

Capital Struktur and Firm Value: Evidence from China;s Civilian-run Firms.

Australasian Accounting, Business and Finance Journal, 5(3), 2011, 73-92.

Page 104: PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.unib.ac.id/14038/1/SKRIPSI FAJRIA TRI ASTUTI.pdf · ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat

86

Sari, Enggar Fibria Verdana dan Akhmad Riduwan. 2013. Pengaruh Corporate

Governance Terhadap Nilai Perusahaan: Kualitas Laba Sebagai Variabel

Intervening. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, Volume 1 Nomor 1, Januari

2013

Sekaran, Uma. 2006. Research Method For Business : Metode Penelitian Untuk

Bisnis. Buku 1&2. Edisi 14. Salemba Empat : Jakarta.

Shleifer, A., Dan R. W., Vishny. 1997. A Survey Of Corporate Governance. The

Journal Of Finance. 52 (2): 737-783.

Siallagan, H. Dan M. Machfoedz. 2006. Mekanisme Corporate Governance,

Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi Ix .

Susanti, Angreheni Niken., Rahmawati Dan Anni Aryani. 2010. Analisis

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan

Dengan Kualitas Laba Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007.

Simposium Nasional Keuangan.

Ujiyantho, A. Dan Pramuka, A. 2007. Mekanisme Corporate Governance,

Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi X.

Yusita, Amonita Novi., Rahmawati Dan Hanung Triatmoko. 2013. Pengaruh

Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Auditor Eksternal, Dan

Likuiditas Terhadap Kualitas Laba. Jurnal Ekonomia. Volume 9, Nomor 2,

Oktober 2013.

www.idx.co.id

www.sahamok.com