pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

94
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH MEDIAPEMBELAJARAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI DITINJAU DARI PEMAHAMAN BAHASA FIGURATIF (Eksperimen pada Siswa Kelas 10 SMA N 1 Gemolong, Sragen Tahun 2010/2011) oleh RATIH KANTHI HANDAYANI NIM K1207005 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: hoangtruc

Post on 12-Jan-2017

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGARUH MEDIAPEMBELAJARAN LAGU

TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI

DITINJAU DARI PEMAHAMAN BAHASA

FIGURATIF (Eksperimen pada Siswa Kelas 10 SMA N 1 Gemolong, Sragen

Tahun 2010/2011)

oleh

RATIH KANTHI HANDAYANI

NIM K1207005

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN LAGU

TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI

DITINJAU DARI PEMAHAMAN BAHASA

FIGURATIF (Eksperimen pada Siswa Kelas 10 SMA N 1 Gemolong, Sragen

Tahun 2010/2011)

oleh

RATIH KANTHI HANDAYANI

NIM K1207005

Skripsi

ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Budhi Setiawan, M. Pd. Drs. Suyitno, M. Pd.

NIP 19610524 198901 1 001 NIP 19520122 198003 1 001

Page 4: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Ratih Kanthi Handayani. K1207005. PENGARUH MEDIA

PEMBELAJARAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI

DITINJAU DARI PEMAHAMAN BAHASA FIGURATIF (Eksperimen

pada Siswa Kelas 10 SMAN 1 Gemolong, Sragen Tahun 2010/2011). Skripsi,

Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas

Maret Surakarta, April 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) ada tidaknya

perbedaan kemampuan menulis puisi siswa yang diajar dengan media lagu dengan

siswa yang diajar dengan media gambar; (2) ada tidaknya perbedaan kemampuan

menulis puisi siswa yang memiliki pemahaman bahasa figuratif tinggi dengan

siswa yang memiliki pemahaman bahasa figuratif rendah; (3) ada tidaknya

interaksi antara media pembelajaran dan pemahaman bahasa figuratif terhadap

kemampuan menulis puisi.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2 x

2. Adapun populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 10 SMA Negeri 1

Gemolong, Sragen tahun 2010/2011 yang berjumlah 325 siswa. Sampel terdiri

dari dua kelas, satu kelas sebagai kelompok kontrol yaitu 10 B dan satu kelas

sebagai kelompok eksperimen yaitu kelas 10 E. Pengambilan sampel ini dengan

menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Selanjutnya, variabel penelitian

ini ada dua, yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat adalah

kemampuan menulis puisi. Adapun variabel bebas terbagi menjadi dua pula, yaitu

variabel bebas media pembelajaran yang dikategorikan media lagu dan gambar,

dan variabel atributif pemahaman bahasa figuratif yang dikategorikan tinggi dan

rendah. Teknik pengumpulan data kemampuanmenulis puisi digunakan teknik tes

essei dan data pemahaman bahasa figuratif digunakan teknik tes pilihan ganda.

Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah analisis varians dua jalan

(Anava Dua Jalan).

Berdasarkan hasil analisis dengan Anava Dua Jalan dapat disimpulkan: (1)

terdapat perbedaan rataan yang signifikan antara pembelajaran menulis puisi

dengan media lagu dan media gambar terhadap kemampuan menulis puisi siswa

(Fobs > Ft (0.05; 1.66) = 9,54> 3,98); (2) terdapat perbedaan rataan yang signifikan

antara siswa yang memiliki pemahaman bahasa figuratif tinggi dan siswa yang

memiliki pemahaman bahasa figuratif rendah terhadap kemampuan menulis puisi

(Fobs > Ft (0.05; 1.66) = 50,5> 3,98); (3) terdapat interaksi antara media

pembelajaran dan pemahaman bahasa figuratif terhadap kemampuan menulis

puisi (Fobs > Ft (0.05; 1.66) = 25,8> 3,98).

Page 6: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila

kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-

sungguh (urusan yang lain).” (QS Al Insyirah: 6-7)

Barang siapa keluar menuntut ilmu, maka ilmu tidak akan memberi

manfaat kepadanya dan barang siapa keluar menuntut ilmu untuk

mengamalkannya serta ikhlas maka ilmu yang sedikitpun akan

bermanfaat baginya (NN)

Page 7: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan

Untuk:

1. Bapakku (Bpk Suyadi) dan Ibuku (Ibu

Tut Wuri Handayani), terima kasih atas

segala doa dan nasihatnya yang turut

memudahkan langkahku

2. Adikku tercinta, Ajeng Suryaningrum

3. Mas Arief Rahmawan yang telah

memberikan dorongan, semangat, dan

motivasi.

4. Sahabatku Ganis, Tyas, Wahyu

5. Teman-teman Bastind 2007

6. Teman-teman Kos PutriAgung (Nela,

Isna, Ana, Ani, M.Ita, M. Windi, Mpep,

M.harsi, Nanda, M.Yanti, Kisna, Yaya,

Tria, Anis, Tika, Ari)

7. Almamater

Page 8: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulilah selalu penulis ucapkan ke hadirat Allah

Subkhanahu wa Ta`ala yang telah melimpahkan banyak nikmat kepada kita

semua. Salawat dan salam semoga tetap tercurah kepada uswatun hasanah kita

Nabi Muhammad Sallallahu `Alaihi wassalam.

Banyak hambatan yang penulis hadapi selama penulisan penelitian ini.

Namun demikian berkat Allah dan bantuan berbagai pihak sehingga penulisan

penelitian ini dapat rampung dengan baik. Untuk itu atas segala bentuk bantuan

selama ini, disampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd. selaku Dekan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta yang telah

mengizinkan penelitian ini.

2. Bapak Drs. Suparno, M. Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Seni yang telah memberikan izin untuk penelitian ini.

3. Bapak Drs. Slamet Mulyono, M. Pd. selaku Ketua Program Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNS Surakarta yang turut membantu

mendewasakan peneliti.

4. Bapak Dr. Budhi Setiawan, M. Pd. selaku Pembimbing I yang telah

memberikan arahan dan motivasi.

5. Bapak Drs. Suyitno, M. Pd. selaku Pembimbing II yang telah

memberikan arahan dan motivasi.

6. BapakSuyadi dan Ibu Tut WuriHandayani

7. Bapak Drs. Amir Zubaidi, selaku Kepala SMA Negeri 1 Gemolong,

Sragen yang telah mengizinkan penulis untuk meneliti di sekolah

almamaternya.

8. Bapak Arief Rahmawan,S. Pd. yang telah mengizinkan kelasnya untuk

dijadikan subjek penelitian.

Page 9: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

9. Seluruh siswa-siswi kelas eksperimen (kelas 10 E) dan kelas kontrol

(kelas 10 B) SMA Negeri 1 Gemolong yang telah bersedia menjadi

sumber data penelitian ini walaupun tanpa mengetahui sebelumnya telah

dijadikan subjek penelitian.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan,

diharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan,

penelitian selanjutnya dan juga dunia kebahasaan maupun pendidikan.

Surakarta, April 2011

Penulis

Page 10: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

JUDUL .......................................................................................................... i

PENGAJUAN ............................................................................................... ii

PERSETUJUAN ........................................................................................... iii

PENGESAHAN ............................................................................................ iv

ABSTRAK .................................................................................................... v

MOTTO ........................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ......................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 3

C. Pembatasan Masalah .................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ........................................................................ 4

E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4

F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, PENELITIAN

YANG RELEVAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN .................. 6

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 6

1. Hakikat Kemampuan Menulis Puisi ...................................... 6

2. Hakikat Media Pembelajaran ................................................. 10

3. Hakikat Pemahaman Bahasa Figuratif ................................... 18

B. Penelitian yang Relevan ................................................................ 23

Page 11: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

C. Kerangka Berpikir ......................................................................... 24

D. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................................................... 27

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 27

B. Variabel Penelitian ....................................................................... 28

C. Desain Penelitian……………………………………………… . 28

D. Metode Penelitian ........................................................................ 29

E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .................... 29

F. Teknik Pengumpulan Data……………………………………. . 30

G. Instrumen Penelitian .................................................................... 30

1. Instrumen Kemampuan Menulis Puisi ................................... 30

2. Instrumen Pemahaman Bahasa Figuratif ............................... 32

H. Hasil Ujicoba Instrumen Penelitian ............................................. 33

1. Instrumen Kemampuan Menulis Puisi ................................... 33

2. Instrumen Pemahaman Bahasa Figuratif ............................... 34

I. Pelaksanaan Eksperimen ............................................................... 34

1. Pengarahan pada Guru ........................................................... 34

2. Materi Eksperimen………………………………………… . 34

3. Langkah-langkah Eksperimen ................................................ 35

J. Validitas Perlakuan ....................................................................... 36

K. Teknik Analisis Data ................................................................... 36

1. Uji Normalitas ........................................................................ 38

2. Uji Homogenitas .................................................................... 39

L. Hipotesis Statistik ......................................................................... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................... 42

A. Deskripsi Data .............................................................................. 42

1. Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Diajar dengan

Menggunakan Media Lagu (A1) ........................................... 42

2. Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Diajar dengan

Menggunakan Media Gambar (A2) ....................................... 44

Page 12: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

3. Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Memiliki

Pemahaman Bahasa Figuratif Tinggi (B1) ............................ 45

4. Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Memiliki

Pemahaman Bahasa Figuratif Rendah (B2) .......................... 47

5. Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Diajar dengan

Media Lagu bagi Kelompok Siswa yang Memiliki

Pemahaman Bahasa Figuratif Tinggi (A1B1)………… ....... 48

6. Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Diajar dengan

Media Lagu bagi Kelompok Siswa yang Memiliki

Pemahaman Bahasa Figuratif Rendah (A1B2)…………...... 50

7. Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Diajar dengan

Media Gambar bagi Kelompok Siswa yang Memiliki

Pemahaman Bahasa Figuratif Tinggi (A2B1)…………… ... 51

8. Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Diajar dengan

Media Gambar bagi Kelompok Siswa yang Memiliki

Pemahaman Bahasa Figuratif Rendah (A2B2)…………...... 53

B. Pengujian Peryaratan Analisis ..................................................... 54

1. Uji Normalitas Data ............................................................... 55

a. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Menulis Puisi

Siswa yang Diajar dengan Media Lagu (A1)................... 55

b. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Menulis Puisi

Siswa yang Diajar dengan Media Gambar(A2).............. 56

c. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Menulis Puisi

Siswa yang Memiliki Pemahaman Bahasa Figuratif

Tinggi (B1)……………………………………………… 56

d. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Menulis Puisi

Siswa yang Memiliki Pemahaman Bahasa Figuratif

Rendah (B2)…………………………………………….. 56

e. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Menulis Puisi

Siswa yang Diajar dengan Media Lagu bagi Kelompok

Page 13: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

Siswa yang Memiliki Pemahaman Bahasa Figuratif

Tinggi (A1B1)…………………………………………… 57

f. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Menulis Puisi

Siswa yang Diajar dengan Media Lagu bagi Kelompok

Siswa yang Memiliki Pemahaman Bahasa Figuratif

Rendah (A1B2)………………………………………….. 57

g. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Menulis Puisi

Siswa yang Diajar dengan Media Gambar bagi

Kelompok Siswa yang Memiliki Pemahaman Bahasa

Figuratif Tinggi (A2B1)……………………………….. 57

h. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Menulis Puisi

Siswa yang Diajar dengan Media Gambar bagi

Kelompok Siswa yang Memiliki Pemahaman Bahasa

Figuratif Rendah(A2B1)……………………………….. 58

2. Uji Homogenitas Varians ....................................................... 58

a. Homogenitas Antarkolom………………………… .......... 58

b. Homogenitas Antarbaris……………………………. ....... 59

c. Homogenitas Antarsel………………………………….. . 59

C. Pengujian Hipotesis ...................................................................... 58

1. Perbedaan Kemampuan Menulis Puisi antara Siswa yang

Diajar dengan Media Lagu dan Siswa yang Diajar

dengan Media Gambar ...................................................... 60

2. Perbedaan Kemampuan Menulis Puisi antara Siswa yang

Memiliki Pemahaman Bahasa Figuratif Tinggi dan Siswa

yang Memiliki Pemahaman Bahasa Figuratif Rendah ..... 61

3. Interaksi antara Media Pembelajaran dan Pemahaman

Bahasa Figuratif dalam Memengaruhi Kemampuan

Menulis Puisi Siswa .......................................................... 61

D. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 65

E. Keterbatasan Penelitian………………………….. ...................... 66

Page 14: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ....................................... 68

A. Simpulan ...................................................................................... 68

B. Implikasi ....................................................................................... 68

C. Saran ............................................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 73

LAMPIRAN .................................................................................................. 76

Page 15: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Tabel

1. Jadwal Penelitian ....................................................................................... 27

2. Rancangan Faktorial 2 x 2......................................................................... 28

3. Ringkasan Anava ...................................................................................... 31

4. Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Diajar

dengan Media Lagu (Kolom1=A1)………………………………… 43

5. Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Diajar

dengan Media Gambar (Kolom 2=A2)…………………………….. 43

6. Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang

Memiliki Pemahaman Bahasa Figuratif Tinggi (Baris 1= B1)….. 46

7. Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang

Memiliki Pemahaman Bahasa Figuratif Rendah (Baris 2=B2)….. 47

8. Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Diajar

dengan Media Lagu bagi Kelompok Siswa yang Memiliki Pemahaman

Bahasa Figuratif Tinggi (Sel1=A1B1)………………………………… 49

9. Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Diajar

dengan Media Lagu bagi Kelompok Siswa yang Memiliki Pemahaman

Bahasa Figuratif Rendah (Sel2 =A1B2)………………………………... 50

10. Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang

Diajar dengan Media Gambar bagi Kelompok Siswa yang Memiliki

Pemahaman Bahasa Figuratif Tinggi (Sel3 =A2B1)………………........ 52

11. Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang

Diajar dengan Media Gambar bagi Kelompok Siswa yang Memiliki

Pemahaman Bahasa Figuratif Rendah (Sel4

=A2B2)…………………… 53

Page 16: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Histogram Frekuensi Nilai Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang

Diajar dengan Media Lagu (A1). ................................................................ 43

2. Histogram Frekuensi Nilai Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang

Diajar dengan Media Gambar (A2) ............................................................. 45

3. Histogram Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang

Memiliki Pemahaman Bahasa Figuratif Tinggi (B1)…… .......................... 46

4. Histogram Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang

Memiliki Pemahaman Bahasa Figuratif Rendah (B2)…… ........................ 48

5. Histogram Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang

Diajar dengan Media Lagu bagi Kelompok Siswa yang Memiliki

Pemahaman Bahasa Figuratif Tinggi (A1B1)…… ..................................... 50

6. Histogram Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang

Diajar dengan Media Lagu bagi Kelompok Siswa yang Memiliki

Pemahaman Bahasa Figuratif Rendah (A1B2)…… ................................... 51

7. Histogram Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang

Diajar dengan Media Gambar bagi Kelompok Siswa yang Memiliki

Pemahaman Bahasa Figuratif Tinggi (A2B1)…… ..................................... 52

8. Histogram Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang

Diajar dengan Media Gambar bagi Kelompok Siswa yang Memiliki

Pemahaman Bahasa Figuratif Rendah (A2B2)…… ................................... 54

Page 17: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Instrumen Tes Kemampuan Menulis Puisi Pra-ujicoba ............................... 76

2. Instrumen Tes Pemahaman Bahasa Figuratif Pra-ujicoba ........................... 81

3. Hasil Ujicoba Tes Pemahaman BahasaFiguratif .......................................... 100

4. Hasil Ujicoba Tes Kemampuan Menulis Puisi ............................................ 104

5. Validitas dan Reliabilitas Tes KemampuanMenulis Puisi ........................... 105

6. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pemahaman Bahasa Figuratif ............ 108

7. Instrumen Tes Kemampuan Menulis Puisi Pasca-ujicoba ........................... 121

8. Instrumen Tes Pemahaman Bahasa Figuratif Pasca-ujicoba ....................... 125

9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen .............................. 138

10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ................................... 168

11.Penentuan Kategori Penguasaan Bahasa Figuratif ...................................... 198

12. Data Induk Penelitian ................................................................................. 199

13. Distribusi Frekuensi Data Induk ................................................................ 200

14. Tabel Kerja untuk Analisis Data Penelitian dengan Teknik Statistik

Anava Dua Jalan ....................................................................................... 209

15. Uji Normalitas ............................................................................................ 211

16. Uji Homogenitas ........................................................................................ 233

17. Tabel Statistik Anava Faktorial 2x2 ........................................................... 227

18. Hasil Analisis Data Inferensial dengan Teknik Anava Dua Jalan ............. 228

19. Uji Lanjut PascaAnava ............................................................................... 231

20. Surat Perizinan Penelitian .......................................................................... 236

Page 18: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

Page 19: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan pengajaran sastra merupakan salah satu kegiatan yang ada

dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Selain pengajaran bahasa, pengajaran

sastra pun tak kalah penting untuk dipelajari oleh para siswa. Akan tetapi, selama

ini pengajaran sastra dirasa masih belum menunjukkan hasil yang memuaskan.

Attar Semi (2002: 134) mengatakan bahwa kualitas pengajaran sastra dinilai

rendah dikarenakan berbagai faktor seperti kurikulum, sarana belajar, dan guru.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) telah menekankan aspek

afektif dan psikomotor selain juga kognitif dalam setiap evaluasinya. (Baedhowi,

2006: 812). Hal ini juga didukung fakta bahwa sedikit sekali bahan sastra yang

dipelajari siswa. Siswa hanya mengetahui kulitnya saja tanpa tahu hakikat sastra

tersebut.

Problem pengajaran sastra di sekolah harus segera diselesaikan agar problem

ini tidak akan terjadi lagi pada generasi-generasi mendatang. Pada dasarnya

permasalahan pengajaran sastra adalah masalah yang sudah dari dulu terjadi.

Suwardi Endraswara (2002: 59) mengungkapkan bahwa problem pengajaran di

sekolah selalu terkait dengan ketersediaan karya sastra, sistem pengajaran,

kurikulum yang kurang memberi ruang terhadap sastra dan kemampuan guru.

Hal-hal inilah yang menyebabkan sempitnya ruang untuk siswa menyalurkan

ekspresi mereka dalam menulis puisi.

Puisi adalah karya sastra tertulis yang paling awal ditulis oleh manusia

(Herman J. Waluyo, 2003: 1). Menurut Rakhmat Joko Pradopo (1997:1) banyak

puisi Indonesia modern kian diminati oleh semua lapisan masyarakat Indonesia.

Namun demikian pengajaran menulis puisi dirasa masih rendah.

Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya pengajaran menulis puisi

tersebut. Cara penyajian materi yang tidak tepat sasaran, sarana belajar yang

kurang mendukung, kurangnya contoh puisi, kurangnya media yang digunakan

untuk mendukung materi tersebut, dan guru yang terkesan kurang memahami

Page 20: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

akan puisi merupakan faktor kendala yang cukup dominan dalam pembelajaran

sastra khususnya puisi.

Seharusnya pembelajaran sastra dilakukan dengan sekreatif mungkin.

Pembelajaran sastra yang bersifat konvensional segera ditinggalkan. Ditinjau dari

segi media yang digunakan untuk mendukung siswa dalam menulis puisi,

hendaknya guru memilih media yang menyebabkan siswa merasa antusias untuk

menulis puisi.

Banyak siswa mengalami kegagalan dalam menulis puisi. Indikator

tersebut di antaranya ialah siswa kurang tertarik akan materi puisi yang diberikan

oleh guru. Siswa kurang antusias dalam menulis puisi karena keterbatasan media

dan keterbatasan informasi yang mereka miliki tentang hal-hal yang diperlukan

untuk menulis puisi. Siswa cenderung menulis puisi yang singkat tanpa

mengindahkan unsur-unsur yang seharusnya ada dalam sebuah puisi.

Prosedur pembelajaran yang dilakukan oleh guru yaitu guru hanya

mengajarkan teori pada satu jam pelajaran atau dalam dua jam pelajaran. Pada

umumnya setelah guru menerangkan teori guru langsung menyuruh siswa menulis

puisi. Selanjutnya puisi yang telah ditulis oleh siswa dikumpulkan dan tidak

dibahas kembali.

Dari prosedur ini, tampak bahwa siswa hanya diberi kesempatan untuk

menulis tanpa adanya media yang digunakan untuk memudahkan siswa untuk

menulis puisi. Hal inilah yang menyebabkan kurangnya minat siswa terhadap

puisi.

Pada prinsipnya pembelajaran sastra yang dilaksanakan dengan baik

niscaya akan memberikan kontribusi yang bermakna bagi proses pendidikan

dalam keseluruhannya (Riris K. Toha Sarumpaet, 2002: 45). Selanjutnya Riris K.

Toha Sarumpaet (2002: 46) juga menjelaskan bahwa pembelajaran sastra yang

baik harus memenuhi dua syarat, yaitu dilaksanakan dengan kreatif dan bahan-

bahan yang diberikan hendaknya karya-karya yang dipradugakan dapat membuat

siswa menjadi lebih kritis.

Salah satu upaya yang dapat diusahakan guru agar dapat meningkatkan

minat siswa untuk menulis puisi adalah dengan variasi media dalam

Page 21: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

pembelajaran. Media pembelajaran yang dirasa cukup efektif menurut peneliti

adalah dengan media lagu. Media ini digunakan untuk membantu siswa agar

mereka lebih mudah untuk menulis puisi.

Selain dengan variasi media, hal lain yang berpengaruh terhadap

pembelajaran menulis puisi adalah pemahaman bahasa figuratif. Peningkatan

kemampuan menulis puisi dengan media lagu mustahil dapat berjalan dengan

lancar tanpa adanya pemahaman bahasa figuratif yang cukup. Seorang siswa

tentu akan lebih mudah dalam menulis puisi jika memiliki pemahaman bahasa

figuratif yang baik. Banyak kata kreasi dan figuratif yang dapat digunakan untuk

mendukung kesempurnaan puisi yang mereka buat. Walaupun demikian, memang

pemahaman bahasa figuratif ini bersifat atributif yang setiap anak memiliki

tingkatan yang berbeda.

Materi ini sangat menarik untuk dikaji dan diteliti lebih lanjut. Selain

untuk mengetahui pengaruh media lagu dan pemahaman bahasa figuratif dalam

pembelajaran menulis puisi juga dapat digunakan untuk alternatif media dalam

membelajarkan puisi. Sebagai pembanding atau kelas kontrol adalah dengan

menggunakan media gambar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

wawasan bagi guru maupun pihak yang terkait. Untuk itu diperlukan pengujian

terhadap kedua variabel tersebut. Oleh karena itu penelitian ini diberi judul

Pengaruh Media Pembelajaran Lagu terhadap Kemampuan Menulis Puisi

Ditinjau dari Pemahaman Bahasa Figuratif.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, peneliti

dapat mengidentifikasikan berbagai masalah dalam pembelajaran menulis puisi,

yaitu:

1. Kurikulum yang tidak memberikan ruang dalam pembelajaran menulis puisi.

2. Rendahnya minat siswa terhadap karya sastra.

3. Ketersediaan bahan pembelajaran (puisi).

4. Keterbatasan media dalam membelajarkan menulis puisi.

Page 22: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

5. Kemampuan guru dalam membelajarkan puisi yang masih rendah.

6. Pemahaman bahasa figuratif siswa yang masih rendah.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat begitu kompleksnya permasalahan dan upaya dalam meraih

keberhasilan dalam membelajarkan sastra khususnya dalam pembelajaran menulis

puisi, tidaklah mungkin penelitian ini mampu menjawab permasalahan yang ada.

Keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya juga menjadi penyebab tidak mungkinnya

memecahkan seluruh masalah yang ada. Oleh karena itu, peneliti membatasi

penelitian ini dengan permasalahan pada variasi media dan pemahaman bahasa

figuratif saja. Penelitian ini berfokus pada pengaruh media lagu dan pemahaman

bahasa figuratif terhadap kemampuan menulis puisi siswa. Adapun kelompok

kontrolnya adalah media gambar.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah

yang telah dijabarkan di atas, dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan kemampuan menulis puisi siswa yang diajar

dengan media lagu dengan siswa yang diajar dengan media gambar?

2. Apakah terdapat perbedaan kemampuan menulis puisi siswa yang memiliki

pemahaman bahasa figuratif tinggi dengan siswa yang memiliki pemahaman

bahasa figuratif rendah?

3. Apakah terdapat interaksi antara media pembelajaran dan pemahaman bahasa

figuratif terhadap kemampuan menulis puisi?

E. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:

1. Ada tidaknya perbedaan kemampuan menulis puisi siswa yang diajar dengan

media lagu dengan siswa yang diajar dengan media gambar.

2. Ada tidaknya perbedaan kemampuan kemampuan menulis puisi siswa yang

memiliki pemahaman bahasa figuratif tinggi dengan siswa yang memiliki

pemahaman bahasa figuratif rendah.

Page 23: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

3. Ada tidaknya interaksi antara media pembelajaran dan pemahaman bahasa

figuratif terhadap kemampuan menulis puisi.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah keilmuan,

khususnya dalam hal pengajaran menulis puisi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran dan

pertimbangan dalam menyusun tindakan atau kebijakan sekolah terkait dengan

sistem pembelajaran.

b. Bagi Guru

Selain bagi sekolah, diharapkan penelitian ini dapat memberikan

kontribusi bagi guru, yaitu dapat memberikan salah satu alternatif pemecahan

masalah dengan menerapkan media yang tepat dalam pembelajaran sastra,

khususnya puisi. Selanjutnya, penelitian juga dapat diharapkan dapat memberikan

wawasan tentang variasi media pembelajaran yang tepat.

c. Bagi Siswa

Siswa dapat mengetahui seberapa jauh kemampuan yang dimiliki untuk

menulis puisi sehingga tumbuh motivasi untuk belajar dan menuangkan gagasan

yang kreatif. Siswa juga dapat meningkatkan minatnya terhadap pembelajaran

sastra khususnya menulis puisi.

Page 24: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, PENELITIAN YANG

RELEVAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Kemampuan Menulis Puisi

a. Hakikat Menulis

Bahasa memegang kemampuan yang penting dalam komunikasi. Dewasa

ini kegiatan komunikasi tidak hanya dilakukan dengan cara lisan, akan tetapi

sudah meluas pada kegiatan tulis. Kegiatan menulis merupakan kegiatan yang

sudah menjadi budaya bagi kehidupan masyarakat modern saat ini. Hampir dapat

dikatakan tidak ada kegiatan tanpa kegiatan menulis.

merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan (dan keterampilan) berbahasa

paling akhir dikuasai pelajar setelah kemampuan mendengarkan, berbicara, dan

Menulis merupakan aktivitas berbahasa yang paling ekspresif,

produktif, dan kreatif, oleh karena itu mensyaratkan sesuatu yang lebih kompleks

daripada membaca (Yant Mujiyanto, dkk., 2000: 64). Pendapat lain menyatakan

bahwa menulis merupakan pemindahan pikiran atau perasaan dalam lambang-

lambang bentuk bahasa (Attar Semi, 1990: 8).

Dalam sebuah tulisan terkandung ide sang penulis untuk disampaikan

kepada orang lain. Dalam menyampaikan idenya penulis harus mampu mencari

kata-kata yang mudah untuk dipahami oleh para pembaca, sehingga pengetahuan

penulis dapat dipahami oleh para pembaca. Agar tulisan teersebut dapat dipahami

oleh pembaca, penulis perlu memperhatikan keefektifan strukturnya. Tulisan yang

efektif harus mengandung unsur-unsur: singkat, jelas, aliran logika lancar, serta

koheren. Artinya dalam tulisan tidak perlu menambahkan hal-hal di luar isi pokok

tulisan, tidak mengulang apa yang sudah dijelaskan, tidak mengandung arti yang

ambigu, dan paparan ide pokok didukung oleh penjelasan dan simpulan.

Widyamartaya (1990: 9) berpendapat bahwa mengarang adalah kegiatan

yang kompleks. Mengarang dapat kita pahami sebagai keseluruhan rangkaian

Page 25: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis

kepada pembaca untuk dipahami tepat seperti yang dimaksudkan oleh pengarang.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

menulis adalah kegiatan menuangkan gagasan dan pengalaman dari penulis.

Seseorang yang ingin menuangkan gagasannya dalam menulis harus

memperhatikan kaidah-kaidah dalam penulisan yang kompleks. Karena

kompleksnya kecakapan yang harus dimiliki maka menulis bukanlah hal yang

mudah. Akan tetapi, keterampilan menulis dapat dimiliki oleh orang yang mau

belajar dan berlatih dengan sungguh-sungguh.

b. Puisi

1) Pengertian Puisi

Puisi merupakan karya sastra yang paling tua. Menurut Herman J.

Waluyo (2003: 1) puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan,

dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata

kias (imajinatif).

James Smith dalam Furman (2007: 1) mengatakan bahwa:

experience of the individual, and presents it in a

Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa puisi adalah sebuah

penyaringan atau intisari dari sesuatu. Puisi merupakan sebuah pengalaman

subjektif dari seorang individu dan mempersembahkannya ke dalam sebuah cara

penggeneralan metafor. Dengan kata lain, puisi merupakan sebuah karya subjektif

berdasarkan pengalaman seorang individu yang disajikan dengan bahasa

kiasan/metafora)

Rakhmat Djoko Pradopo (1997: 7) menyatakan bahwa puisi merupakan

pengekspresian pemikiran yang membangkitkan perasaan, yang merangsang

imajinasi pancaindra dalam susunan yang berirama. Beliau menyimpulkan bahwa

ada tiga unsur yang pokok dalam puisi yaitu pertama, hal yang meliputi

Page 26: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

pemikiran, ide, dan emosi. Kedua, bentuknya dan ketiga kesannya. Semua itu

terungkap dengan media bahasa.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa puisi adalah perwujudan

perasaan, pemikiran, ide, dan emosi dengan media bahasa yang dipadatkan dan

penulisannya dengan menggunakan bahasa kiasan.

2) Struktur Fisik Puisi

Menurut Herman J. Waluyo (2003: 71-100) ada enam struktur fisik dari

puisi yaitu diksi, pengimajinasian, kata konkret, bahasa figuratif (majas),

versifikasi, dan tata wajah puisi. Secara singkatnya dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a) Diksi

Diksi adalah pilihan kata. Penulisan puisi harus memperhatikan kata-kata

yang digunakannya. Kata-kata yang dipilih penyair dipertimbangkan

benar-benar dari berbagai aspek dan efek pengucapannya. Kata-kata yang

digunakan sangat khas dan bukan kata-kata keseharian atau yang dipakai

dalam prosa. Seluruh kata mengandung makna dan terasa gelap. Akan

tetapi, kata tersebut penuh makna yang bersifat ambigu

b) Pengimajinasian

Pengimajinasian adalah kata atau susunan kata-kata yang dapat

mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti pendengaran, penglihatan,

dan perasaan. Pengimajinasian ditandai dengan penggunaan kata yang

konkret dan khas.

c) Kata konkret

Agar pembaca dapat berimajinasi, maka kata-kata yang yang digunakan

dalam pembuatan puisi harus diperkonkret, maksudnya kata-kata itu dapat

menyaran kepada arti yang menyeluruh.

Page 27: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

d) Majas (Bahasa figuratif)

Bahasa figuratif adalah bahasa yang yang digunakan penyair agar

menimbulkan makna kias sehingga menghasilkan makna imajinatif dan

menjadikan puisi lebih nikmat dibaca.

e) Versifikasi (Rima, Ritma, dan Metrum)

Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi, sehingga menjadikan puisi

enak untuk dibaca. Ritma sangat berhubungan dengan bunyi dan juga

berhubungan dengan pengulangan bunyi, kata, frasa, dan kalimat.

Sedangkan metrum adalah pengulangan tekanan kata yang tetap dan

bersifat statis.

f) Tata wajah puisi (Tipografi)

Tata wajah atau tipografi merupakan unsur pembeda penting dengan genre

sastra yang lain. Tipografi puisi merupakan cara penyajian penyair di

dalam mengungkapkan perasaannya pada sebuah puisi.

3) Struktur Batin Puisi

Menurut I.A. Richards (dalam Herman J. Waluyo, 2003: 106)

menyebutkan makna atau struktur batin puisi dengan hakikat puisi. Herman J.

Waluyo (2003: 106-133) menyebutkan ada empat unsur hakikat puisi yaitu tema,

perasaan, nada dan suasana, dan amanat. Lebih jelasnya sebagai berikut

a) Tema

Tema adalah gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair. Tema puisi

harus dihubungkan dengan penyairnya, dengan konsep-konsepnya yang

terimajinasikan. Tema harus bersifat khusus, objektif, dan lugas.

b) Perasaan

Dalam pembuatan puisi, perasaan penyair ikut diekspresikan dan harus

dapat dihayati oleh pembaca. Perasaan antara penyair yang satu dengan

penyair yang lain biasanya berbeda walaupun penyair-penyair tersebut

membuat puisi dengan tema yang sama.

Page 28: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

c) Nada dan Suasana

Nada puisi adalah sikap penyair kepada pembaca. Sikap ini bisa

menggurui, menasihati, mengejek, atau menyindir. Sedangkan suasana

adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi.

d) Amanat

Amanat adalah pesan atau nasihat merupakan kesan yang ditangkap oleh

pembaca. Amanat menjadi sesuatu yang dapat dipetik hikmahnya dari isi

puisi tersebut. Amanat ini biasanya merupakan hal yang ingin disampaikan

atau yang dikehendaki oleh penyairnya. Latar belakang dan pengalaman

pembaca sangat menentukan di dalam menemukan amanat yang ada dalam

puisi.

Dari sekian pendapat berbagai pakar di atas dapat disintesiskan teori

tentang kemampuan menulis puisi. Kemampuan menulis puisi adalah kemampuan

seseorang di dalam usaha untuk mewujudkan perasaan, pemikiran, ide, dan emosi

dengan media bahasa yang dipadatkan dan dengan menggunakan bahasa kiasan.

2. Hakikat Media Pembelajaran

a. Hakikat Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Arief Sadiman,

dkk., 1993: 6).

Romisszowski dalam Basuki Wibawa dan Farida Mukti (2001: 12) memberi

batasan kepada media sebagai pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber

pesan (yang dapat berupa orang atau benda) kepada penerima pesan. Dalam

proses belajar mengajar penerima pesan itu adalah siswa. Pesan yang diterima

oleh siswa itu berasal dari guru. Pembawa pesan (media) itu berinteraksi dengan

siswa melalui indra mereka. Disebut sebagai media pembelajaran apabila media

tersebut mengandung maksud pengajaran.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan pesan

Page 29: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

dari informan kepada penerima pesan. Dalam proses belajar mengajar, pesan yang

disampaikan itu adalah isi pelajaran yang disampaikan guru kepada siswanya.

b. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses

belajar mengajar. Kehadiran media dirasakan banyak manfaatnya untuk proses

belajar mengajar. Media dapat digunakan sebagai alat perantara untuk

menjelaskan materi-materi yang semula dianggap rumit. Dengan media materi-

materi yang dianggap rumit bisa menjadi mudah.

Hamalik dalam Azhar Arsyad (2006: 15) mengemukakan bahwa pemakaian

media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan

keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan belajar,

dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Sudjana dan Rivai dalam Azhar Arsyad (2006: 24-25) mengemukakan

manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:

1) pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar;

2) bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan

pembelajaran;

3) metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan

guru tidak kehabisan tenaga, apabila kalau guru mengajar pada setiap jam

pelajaran;

4) siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

Page 30: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Levie dan Lentz dalam Azhar Arsyad (2006: 16-17) membagi empat fungsi

media pembelajaran, khususnya media visual yaitu:

1) fungsi Atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk

berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual

yang ditampilkan/menyertai teks materi pelajaran;

2) fungsi Afektif, yaitu media visual dapat memengaruhi tingkat motivasi siswa

ketika belajar membaca teks bergambar. Dari gambar visual dapat

menggugah emosi dan sikap siswa terkait masalah yang aktual misalnya

yang menyangkut masalah ekonomi, politik, dan budaya;

3) fungsi Kognitif, yaitu dengan media visual dapat memperlancar pencapaian

tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang

terkandung dalam gambar;

4) fungsi Kompensatoris, yaitu media pembelajaran berfungsi untuk

mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat dalam menerima dan

memahami isi pelajaran yang disajikan dalam teks. Diharapkan dengan

gambar akan membantu menginformasikan informasi dalam teks dan

mengingatnya kembali.

c. Prinsip-Prinsip Pemilihan Suatu Media

Dalam memilih suatu media yang akan kita gunakan perlu di perhatikan

prinsip-prinsip pemilihan medianya. Menurut Mulyani Sumantri dan Johar

Permana (2001: 156) prinsip-prinsip pemilihan suatu media ada lima yaitu

1) Harus berdasarkan pada tujuan pengajaran dan bahan yang akan

disampaikan

2) Harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik

3) Harus disesuaikan dengan kemampuan guru baik dalam pengadaanya

maupun penggunaannya

4) Harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi atau waktu, tempat, dan situasi

yang tepat

5) Harus memahami karakteristik dari media itu sendiri.

Page 31: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

d. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Keberhasilan suatu pembelajaran banyak ditopang dari media apa yang

digunakan oleh guru dalam mengajar. Bretz dan Briggs dalam Basuki Wibawa

dan Farida Mukti (2001: 33-73) telah melakukan pengklasifikasian media dengan

kelebihan dan kekurangan yang mengiringinya. Pengklasifikasian jenis media di

antaranya: media audio, media visual, dan media audio visual.

1) Media Audio

Media audio merupakan media yang berisi suara saja, sehingga untuk

memanfaatkannya sebagai media dalam pembelajaran guru harus

memperhatikan aspek kemampuan menyimak yang dimiliki oleh siswa.

Contoh: radio, tape recorder, dan kaset rekam.

Fungsi media audio untuk menyampaikan pesan audio dari pesan ke

penerima pesan. Pesan yang dituangkan dalam lambang-lambang auditif

verbal, nonverbal maupun kombinasinya. Media audio berkaitan erat dengan

indra pendengaran.

Kelebihan media audio:

a) materi pembelajaran sudah tetap, dan dapat dipersiapkan sebelumnya;

b) perantara yang digunakan sangat murah dibandingkan dengan media

lain;

c) memungkinkan siswa untuk belajar mandiri, sesuai dengan tingkat

pemahaman masing-masing;

d) suasana dan perilaku siswa dapat dipengaruhi melalui penggunaan

musik, latar, efek suara yang lain.

Kelemahan media audio:

e) stimulus secara visual/suara saja dalam waktu yang cukup lama dapat

menimbulkan kebosanan pada siswa;

f) media ini cenderung tidak dapat diperbaharui. Perbaikan biasanya

berarti pembuatan rekaman ulang yang memerlukan waktu yang cukup

lama.

Page 32: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

2) Media Visual

Media visual adalah media yang berupa gambar-gambar tanpa disertai

suara. Media ini biasanya digunakan untuk mengajarkan mengenai

kemampuan membaca dan menulis siswa. Media visual dibedakan menjadi

dua yaitu media visual diam dan media visual gerak. Contoh media visual

adalah foto, gambar, ilustrasi, gambar pilihan, potongan gambar,

transparansi, proyektor dan gambar kartun, dll.

Media visual mempunyai fungsi dalam proses belajar mengajar yaitu

untuk mengembangkan kemampuan visual, mengembangkan imajinasi anak,

membantu meningkatkan penguasaan anak terhadap hal-hal yang abstrak

atau peristiwa yang tidak dapat dihadirkan di dalam kelas, mengembangkan

kreativitas siswa.

Kelebihan penggunaan media visual:

a) dapat menarik minat dan perhatian siswa untuk mengikuti

pembelajaran;

b) membantu siswa untuk memahami dan mengingat informasi bahan-

bahan verbal yang menyertainya;

c) dapat meningkatkan keterampilan membaca dan menulis siswa;

d) memberi peluang kepada guru untuk bertatap muka dengan siswanya;

e) dapat meningkatkan kreativitas guru untuk menyiapkan materi yang

diwujudkan dalam bentuk gambar.

Kelemahan media visual:

a) semata-mata hanya medium visual;

b) ukuran gambar seringkali kurang tepat untuk pengajaran dalam

kelompok besar;

c) memerlukan ketersedian sumber, keterampilan dan kejelian guru untuk

memanfaatkannya.

3) Media Audio Visual

Media yang memiliki unsur suara dan unsur gambar (tampak-dengar).

Media ini biasanya berupa rekaman gambar yang disertai suara yang

Page 33: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

menjelaskan mengenai gambar yang disajikan. Contoh VCD, pita suara, film

bingkai, dll.

Kelebihan media audio visual:

a) mampu menampilkan gambar, suara, dan gerak sekaligus;

b) mengatasi keterbatasan ruang dan waktu;

c) menghindari pembelajaran yang verbalistik.

Kelemahan media audio visual:

a) sulit untuk direvisi;

b) biayanya relatif mahal;

c) memerlukan keahlian khusus.

e. Hakikat Media Lagu

1) Pengertian Lagu

Musik merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dengan lagu. Musik

adalah rangkaian nada yang digunakan untuk mengiringi sebuah lagu yang pada

akhirnya menghasilkan harmoni antara musik dan lagunya. Jadi tanpa iringan

musik, lagu belum bermakna lagu, artinya masih dalam bentuk syair atau teks

saja.

Pada dasarnya kata syair berasal dari kata Arab atau yang

berarti syair atau puisi. Dalam sebuah lagu mengandung sebuah kenikmatan

estetik. Kenikmatan estetik dalam bahasa adalah perasaan senang yang

ditimbulkan oleh pemakaian bahasa yang indah, halus, melodius yang

mencerminkan selera dan cita rasa artistik pengarang atau penyairnya yang tinggi

(Marwoto dan Yant Mujiyanto, 1998: 141)

Lagu merupakan gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi,

dan hubungan temporal (biasanya diiringi dengan alat musik) untuk menghasilkan

gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan (mengandung

irama). Dengan ragam atau nada atau suara yang berirama disebut juga dengan

lagu. Lagu dapat dinyanyikan secara solo, berdua (duet), bertiga (trio), atau

beramai-ramai (koir). Perkataan dalam lagu biasanya berbentuk puisi berirama,

namun ada juga yang bersifat keagamaan atau prosa bebas. Lagu dapat

Page 34: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

dikategorikan pada banyak jenis bergantung pada ukuran yang digunakan ( dalam

http://id.wikipedia.org/wiki/lagu, diunduh tanggal 28 November 2010)

Terkait dengan gaya bahasa, penyair atau pengarang lagu harus memilih

gaya bahasa yang tepat sesuai dengan tema lagu dan sesuai dengan jiwa

pengarang atau penyairnya. Attar Semi (1993: 107) mengungkapkan bahwa

seorang pencipta lagu dalam menulis lirik lagu mementingkan faktor linguistik

untuk mewujudkan hasil karyanya, antara lain pilihan kata dan gaya bahasa.

Faktor diksi dalam syair lagu merupakan faktor penting karena pemilihan kata

yang tepat dan sesuai dengan musik merupakan daya tarik dari suatu lagu.

Demikian juga dengan gaya bahasa, merupakan faktor yang membentuk suatu

keindahan lagu.

Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa lagu adalah

gubahan nada (biasanya diiringi dengan alat musik) untuk menghasilkan gubahan

musik yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan (mengandung irama).

Dalam membuat lirik lagu pengarang atau penyair lagu dipengaruhi oleh diksi dan

gaya bahasa.

2) Lagu sebagai Media Pembelajaran

Salah satu jenis media yang dikemukakan oleh sejumlah ahli adalah

media audio. Media audio adalah media yang dimaksudkan sebagai bahan yang

mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan suara), yang

dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga

terjadi proses belajar mengajar.

Menurut Lazanov, (dalam Bobbi De Porter, 2006: 73) musik

berpengaruh pada guru dan pelajar. Guru dapat menggunakan musik untuk menata

suasana hati, mengubah keadaan mental siswa, dan mendukung lingkungan

belajar. Music membantu pelajar bekerja lebih baik dan mengingat lebih banyak.

Di samping itu musik juga mampu merangsang, memanjakan, dan memperkuat

belajar baik secara sadar maupun tidak sadar.

Menurut Oemar Hamalik (1986: 119-120) menyatakan bahwa dengan

menggunakan rekaman lagu dapat: (1) mendorong motivasi belajar siswa, (2)

Page 35: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

efisiensi dalam pengajaran bahasa, (3) menjadikan pelajaran lebih konkret, media

ini dapat memperdengarkan secara langsung hal-hal, peristiwa-peristiwa yang

baru terjadi, sehingga siswa termotivasi untuk menuangkan idenya dalam bentuk

tulisan, (4) rekaman lagu dapat diulangi berkali-kali, hal ini akan menjadikan

pelajaran menjadi lebih baik, akarena dapat menghilangkan salah tafsir dan

penguasaan bahan akan menjadi lebih mendalam, (5) mendorong berbagai

kegiatan belajar, rekaman lagu memberikan keterangan-keterangan yang nyata.

f. Hakikat Media Gambar

1) Pengertian Media Gambar

Media gambar merupakan media yang tidak diproyeksikan. Media ini

sangat sederhana, karena bersifat perangkat lunak tidak tembus cahaya dan tidak

dapat dipantulkan pada layar. Arief S. Sadiman,dkk., (1986: 29) mengatakan

bahwa media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Menurut Azhar

ihak,

Arief S. Sadiman, dkk. (2009: 29) berpendapat bahwa gambar adalah media yang

paling umum dipakai. Dia merupakan media yang umum yang dapat dimengerti

dan dinikmati di mana-mana.

Gerlach dan Elly (dalam Sri Anitah, 2009: 7) mengatakan bahwa gambar

tidak hanya bernilai seribu bahasa, tetapi juga seribu tahun atau seribu mil.

Dengan gambar dapat ditujukan kepada pebelajar suatu tempat, orang, dan segala

sesuatu dari daerah yang jauh dari jangkauan pengalaman pebelajar sendiri. Jadi

pebelajar tidak harus bertemu secara nyata dengan orang, benda, atau

mengunjungi secara langsung tempat yang dimaksud karena dengan gambar

semua akan bisa terlihat.

Dengan penggunaan media gambar maka akan dapat diterjemahkan ide-

ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih realistis. Hal ini sesuai dengan pendapat

Edgar dale (dalam Sri Anitah, 2009: 8) yang mengatakan bahwa gambar dapat

mengalihkan pengalaman belajar dari taraf belajar dengan lambang kata-kata ke

taraf yang lebih konkret (pengalaman langsung). Untuk memberikan pengalaman

Page 36: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

langsung kepada siswa maka penggunaan gambar haruslah disesuaikan dengan

tingkatan, kondisi, dan situasi anak, sehingga pembelajaran dengan menggunakan

media gambar bisa efektif sehingga akan menambah kreatifitas siswa dan

memperkaya pengalaman siswa.

2) Gambar sebagai Media Pembelajaran

Gambar dapat digunakan sebagai salah satu media dalam pembelajaran.

Menurut Arief S. Sadiman, dkk. (1986: 31) gambar yang baik sebagai media

pendidikan adalah gambar yang cocok dengan tujuan pembelajaran.

Oemar Hamalik (1989: 67), berpendapat bahwa criteria-kriteria umum

dalam pemilihan media gambar, yaitu (1) keaslian gambar, (2) kesederhanaan, (3)

bentuk item, (4) perbuatan, (5) fotografi, dan (6) artistik.

Ciri-ciri gambar yang baik menurut Sri Anitah (2009: 9-10) adalah

sebagai berikut:

(1) Cocok dengan tingkatan umur dan kemampuan pebelajar.

(2) Bersahaja, dalam arti tidak terlalu kompleks, karena dengan gambar ini

pebelajar mendapatkan gambaran yang pokok. Kalau gambar

kompleks, perhatian pebelajar terbagi, akibatnya ada sesuatu yang

justru penting tetapi tidak terungkap oleh pebelajar.

(3) Realistis, maksudnya gambar itu seperti gambar yang sesungguhnya

atau sesuai dengan apa yang digambar, sudah tentu perbandingan

ukuran juga harus diperhatikan.

(4) Gambar dapat diperlakukan dengan tangan. Ada yang menganggap

bahwa gambar adalah sesuatu yang suci, tetapi sebagai media

pembelajaran, gambar harus dapat dipegang, diraba oleh pebelajar.

3 Hakikat Pemahaman Bahasa Figuratif

a. Pengertian Bahasa Figuratif

Herman J. Waluyo (dalam Jabrohim,dkk., 2001: 42) menyebut bahasa

figuratif sebagai majas. Hal ini juga berarti sebagai bahasa kiasan. Bahasa

figuratif ini dapat memancarkan banyak makna dan membuat puisi menjadi

Page 37: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

prismatis. Hal ini senada dengan Rakhmat Joko Pradopo (1997: 61-62) yang

mempersamakan bahasa figuratif dengan bahasa kiasan. Bahasa figuratif

dirumuskan sebagai bahasa yang menyebabkan sajak menjadi menarik perhatian,

menimbulkan kesegaran, hidup dan menimbulkan kejelasan gambaran angan.

Sementara itu, Panuti Sujiman dalam Jabrohim,dkk. (2001:42-43) mendefinisikan

kiasan dalam bukunya Kamus Istilah Sastra, yaitu majas yang mengandung

perbandingan yang tersirat sebagai pengganti kata atau ungkapan lain untuk

melukiskan kesamaan atau kesejajaran makna.

Birte Loenneker-Rodman and Srini Narayanan (2008:1) menyatakan

bahwa

in the case of idioms, metaphor, and some metonymies) as well as evoke

pragmatic factors in interpretation (as in indirect speech acts, humor, irony, or

Artinya bahasa figuratif merupakan pengetahuan kebahasaan (seperti

idioms, metafora, dan metonemia) seperti dalam pragmatik (layaknya kalimat

tidak langsung, humor, ironi). Jadi dari pendapat itu bisa disimpulkan bahwa

bahasa figuratif adalah bahasa yang terkandung di dalam sebuah kata atau kalimat

yang kadang tidak langsung menggunakan kata-kata aslinya.

Kosasih (2008: 208) yang menyebutkan bahwa bahasa figuratif ialah

bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara pengiasan

yakni pengungkapan makna secara tidak langsung. Hal ini dilatarbelakangi agar

terhindar dari keterbatasan kata-kata denotatif. Selanjutnya pendapat Jabrohim,

dkk. (2001: 42-43) mengatakan bahasa figuratif sebagai salah satu unsur intrinsik

puisi. Jabrohim mendefinisikan bahasa figuratif pada dasarnya merupakan bentuk

penyimpangan dari bahasa normatif, baik dari segi makna maupun rangkaian

katanya, dan bertujuan untuk mencapai arti dan efek tertentu.

b. Jenis-jenis Bahasa Figuratif

Bahasa figuratif pada dasarnya memiliki banyak jenis, meski demikian

bahasa figuratif memiliki sifat yang umum, yaitu bahasa figuratif tersebut

mempertalikan sesuatu dengan menghubungkannya dengan hal yang lain

Page 38: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Alternbernd (dalam Rakhmat Joko Pradopo, 1997: 62). Dengan kata lain, majas

memperbandingkan sesuatu dengan yang lain. Jenis-jenis majas atau bahasa

figuratif menurut Rakhmat Joko Pradopo adalah perbandingan (simile), metafora,

perumpamaan epos (epic simille), personifikasi, metonimi, sinekdok, dan alegori.

Berikutnya, Gorys Keraf (2002: 138-145) membagi bahasa kiasan

menjadi 16, yaitu: simile, metafora, alegori/parabel/fabel, personifikasi, alusi,

eponim, epitet, sinekdok, metonimia, antonomasia, ironi/sinisme/sarkasme, satire,

inuendo, antifrasis, pun atau paronomasia. Pendapat yang lebih lengkap adalah

pendapat yang disampaikan oleh Gorys Keraf. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada penjabaran di bawah ini

1) Persamaan (simile)

Simile adalah perbandingan yang bersifat langsung atau eksplisit. Dalam

majas ini digunakan kata-kata perbandingan seperti, bak, bagaikan, seumpama,

serupa dan lain-lain. Sebagai contoh:

Engkau pelik menarik ingin

Serupa dara dibalik tirai

(Amir Hamzah)

Apabila simile ini diteruskan atau diperpanjang secara bertutur-turut oleh

Rakhmat Joko pradopo disebut sebagai perumpamaan epos (epic simille)

2) Metafora

Metafora adalah analogi yang membandingkan dua hal secara langsung

namun tanpa menggunakan kata-kata pembanding. Sebagai contoh:

Bumi ini perempuan jalang

(Subagio Sastro Wardoyo)

3) Alegori, parabel, fabel

Alegori adalah cerita kiasan. Nama-nama pelaku bersifat abstrak dan

tujuannya selalu jelas. Alegori biasanya sering dijumpai pada karya-karya

angkatan Pujangga Baru, misal Menuju ke Laut karya Sutan Takdir Alisjahbana.

Parabel adalah suatu kisah singkat dengan tokoh-tokoh biasanya

manusia yang selalu mengandung tema moral. Fabel adalah suatu metafora

Page 39: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

berbentuk cerita mengenai dunia binatang yang dapat berperilaku selayaknya

manusia.

4) Personifikasi

Personifikasi adalah gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda-

benda mati seolah-olah memiliki sifat insani. Sebagai contoh: Angin yang

meraung di tengah yang gelap itu menambah lagi ketakutan kami.

5) Alusi

Alusi adalah acuan yang berusaha menyugestikan kesamaan antara

orang, tempat, atau peristiwa. Sebagai contoh, Bandung adalah Paris Jawa.

6) Eponim

Eponim adalah gaya yang nama seseorang begitu sering dihubungkan

dengan sifat tertentu sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan sifat itu.

Sebagai contoh: Herculles untuk menyatakan kekuatan

7) Epitet

Epitet adalah acuan yang menyatakan suatu sifat atau ciri yang khusus

dari seseorang atau sesuatu hal. Sebagai contoh; lonceng pagi untuk ayam jantan,

puteri malam untuk bulan.

8) Sinekdoke

Sinekdoke adalah bahasa figuratif yang mempergunakan sebagian dari

sesuatu hal untuk menyatakan keseluruhan (pars pro toto), atau mempergunakan

keseluruhan untuk menyatakan sebagian (totem pro parte). Sebagai contoh:

Setiap kepala dikenakan iuran kematian (pars pro toto)

Indonesia telah berhasil merebut juara tinju dunia. (totem pro parte)

9) Metonimia

Metonimia adalah bahasa figuratif yang menggunakan sebuah kata untuk

menyatakan suatu hal lain karena mempunyai pertalian yang sangat dekat.

Sebagai contoh; pena lebih berbahaya dari pedang, ia membeli sebungkus

Gudang Garam.

Page 40: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

10) Antonomasia

Antonomasia adalah bentuk khusus dari sinekdoke yang berwujud

sebuah epiteta, menggunakan nama diri, gelar, atau jabatan untuk menggantikan

nama diri. Sebagai contoh; Yang Mulia tak berkenan menghadiri perhelatan itu.

11) Hipalase

Hipalase adalah bahasa figuratif yang menggunakan sebuah kata tertentu

untuk menerangkan sebuah kata yang seharusnya dikenakan pada sebuah kata

lain. Sebagai contoh; Ia berbaring di atas bantal yang gelisah.

12) Ironi, Sinisme, Sarkasme

Ironi adalah sindiran atau suatu acuan yang ingin mengatakan sesuatu

dengan makna yang berlainan dari kata yang digunakan, misal: Tulisanmu bagus

sekali sehingga sulit kubaca.

Sinisme adalah sindiran yang berbentuk kesangsian yang mengandung

ejekan terhadap ketulusan hati, misal Memang Anda adalah orang yang tercantik

sehingga mampu menghancurkan bangunan ini.

Sarkasme adalah suatu acuan yang lebih kasar dari ironi maupun

sarkasme, misal: Mulutmu harimaumu, Aku muak melihat mukamu.

13) Satire

Satire adalah uraian yang harus ditafsirkan lain dari makna

permukaannya, bentuk ini tidak perlu ditafsirkan sebagai ironi, misal Negara kita

memang negara yang sejak dulu memuja kesenangan.

14) Inuendo

Inuendo adalah sindiran untuk mengecilkan kenyataan yang sebenarnya,

misal Ia menjadi jutawan karena sedikit melakukan KKN.

15) Antifrasis

Antifrasis adalah ironi yang menggunakan sebuah kata dengan makna

kebalikannya, misal: Lihatlah sang Raksasa telah tiba. (Cebol).

Page 41: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

16) Pun atau paronomasia

Paronomasia adalah kiasan dengan mempergunakan kemiripan bunyi,

misal Engkau kaya, ya kaya monyet, Tanggal dua gigiku tanggal dua.

Beberapa definisi ini dapat disimpulkan bahasa figuratif dapat dikatakan

sebagai unsur yang menghidupkan puisi dan membedakan puisi dengan karya

sastra yang lain. Puisi menjadi menarik dikaji juga akibat dari adanya bahasa

figuratif ini. Jadi, pemahaman bahasa figuratif adalah suatu kemampuan yang

dimiliki oleh seseorang untuk memahami bahasa kiasan dalam sebuah puisi dalam

tujuannya menciptakan efek tertentu dan mengaburkan makna. Pemahaman

bahasa figuratif ditandai dengan kepekaan seseorang di dalam merespons bahasa

figuratif tersebut di dalam sebuah puisi.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu

1. Penelitian yang dilakukan oleh Arief Rahmawan tahun 2008 dengan judul

Pengaruh Metode Hermeneutik dan Penguasaan Bahasa Figuratif terhadap

Kemampuan Mengapresiasi Puisi. Simpulan penelitian tersebut adalah

terdapatnya pengaruh metode hermenuitik terhadap kemampuan apresiasi

puisi, terdapat pengaruh penguasaan bahasa figuratif terhadap kemampuan

apresiasi puisi, dan terdapat interaksi yang positif antara metode hermenuitik

dan penguasaan bahasa figuratif terhadap kemampuan apresiasi puisi siswa.

Persamaan dengan penelitian penulis adalah sama-sama penelitian kuantitatif

eksperimen dan sama-sama menggunakan bahasa figuratif sebagai variabel

bebas dan sama-sama merupakan penelitian eksperimen. Perbedaannya Arief

Rahmawan menggunakan metode hermenuitik sebagai variabel bebas

pertamanya dan pembelajaran apresiasi puisi sebagai variabel terikat,

sedangkan penulis variabel bebas pertamanya menggunakan media lagu dan

pembelajaran menulis puisi sebagai variabel terikat.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Daryati tahun 2010 dengan judul Hubungan

antara Kemampuan Memahami Bahasa Figuratif dan Motivasi Belajar Puisi

Page 42: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

dengan Kemampuan Apresiasi Puisi. Simpulan penelitian ini adalah ada

hubungan positif antara kemampuan memahami bahasa figuratif dengan

kemampuan apresiasi puisi, ada hubungan positif antara motivasi belajar puisi

dengan kemampuan apresiasi puisi, dan ada hubungan positif antara

kemampuan memahami bahasa figuratif dan motivasi belajar puisi secara

bersama-sama dengan kemampuan apresiasi puisi. Persamaan dengan

penelitian penulis adalah sama-sama menggunakan bahasa figuratif sebagai

variabel bebasnya. Perbedaannya Daryati menggunakan motivasi belajar puisi

sebagai variabel bebas pertamanya dan pembelajaran apresiasi puisi sebagai

variabel terikat, sedangkan penulis variabel bebas pertamanya menggunakan

media lagu dan pembelajaran menulis puisi sebagai variabel terikatnya. Selain

itu penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasi.

C. Kerangka Berpikir

1. Perbedaan Kemampuan Menulis Puisi antara Siswa yang Diajar dengan

Media Lagu dan Siswa yang Diajar dengan Media Gambar.

Pembelajaran menulis puisi saat ini cenderung rendah dari segi kualitas.

Berbagai faktor kendala selalu melingkupi kegiatan pembelajaran ini. Salah

satunya adalah kurangnya variasi media. Pada umumnya guru tidak menggunakan

media pada proses pembelajaran menulis puisi. Pada pembelajaran menulis puisi

siswa hanya diperkenalkan dengan berbagai unsur pembangun puisi. Biasanya

apabila guru menggunakan media, guru menggunakan media gambar diam yang

ditempel di papan tulis, selanjutnya siswa disuruh menulis puisi dari gambar yang

ditempel. Siswa langsung menulis tanpa ada bantuan untuk mencari kata-kata

untuk menyusun sebuah puisi.

Salah satu media yang dapat diterapkan di dalam membelajarkan

menulis puisi adalah media lagu. Media ini dapat digunakan untuk menulis puisi

karena mempermudah siswa untuk menulis karena di sebuah lagu yang

diperdengarkan oleh guru sudah terdapat kata-kata penyusun larik lagu tersebut,

sehingga siswa lebih mudah untuk menulis puisi.

Page 43: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Berdasarkan kajian teori, dapat ditarik simpulan bahwa siswa yang

diajar dengan media lagu memiliki kemampuan menulis puisi yang lebih baik

dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan media gambar.

2. Perbedaan Kemampuan Menulis Puisi antara Siswa yang Memiliki

Pemahaman Bahasa Figuratif Tinggi dan Siswa yang Memiliki

Pemahaman Bahasa Figuratif Rendah.

Faktor lain yang berpengaruh terhadap kegiatan pembelajaran menulis

puisi adalah pemahaman bahasa figuratif siswa. Kemampuan ini selalu melekat

pada diri siswa. Pemahaman bahasa figuratif adalah pemahaman terhadap bahasa

kias yang ada di dalam puisi. Pemahaman bahasa figuratif ini akan berpengaruh

terhadap upaya siswa di dalam menuangkan kata-kata untuk menulis sebuah puisi.

Pemahaman bahasa figuratif menjadi modal seseorang untuk dapat

menulis sebuah puisi. Hal ini didasarkan bahwa kedua hal tersebut saling terkait

dan memiliki hubungan berbanding lurus. Jika siswa memiliki pemahaman bahasa

figuratif yang tinggi, dapat diasumsikan bahwa ia akan memiliki kemampuan

menulis puisi yang baik pula. Sebaliknya, siswa yang memiliki pemahaman

bahasa figuratif rendah tentu kemampuan menulis puisinya juga rendah.

3. Interaksi antara Metode Pembelajaran dan Penguasaan Bahasa

Figuratif terhadap Kemampuan Mengapresiasi Puisi.

Kemampuan menulis puisi siswa dipengaruhi oleh media pembelajaran

dan pemahaman bahasa figuratif. Pada kelompok eksperimen, proses

pembelajaran puisi diberi perlakuan dengan media pembelajaran lagu. Di dalam

kelas ini terdapat dua kelompok siswa, yaitu siswa yang memiliki pemahaman

bahasa figuratif tinggi dan rendah. Siswa yang memiliki pemahaman bahasa

figuratif tinggi akan memiliki kemampuan menulis puisi yang tinggi pula.

Demikian sebaliknya, siswa dengan pemahaman bahasa figuratif rendah tentu

akan memiliki kemampuan menulis puisi yang rendah.

Page 44: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Selanjutnya pada kelas kontrol, yaitu kelas yang menggunakan media

pembelajaran lagu, juga terdapat dua kelompok. Siswa yang memiliki pemahaman

bahasa figuratif tinggi, kemampuan menulis akan tinggi. Selanjutnya, pada siswa

yang mempunyai pemahaman bahasa figuratif rendah akan memiliki kemampuan

menulis puisi yang rendah pula.

Simpulan kerangka berpikir ini adalah terdapat interaksi antara media

pembelajaran dan pemahaman bahasa figuratif terhadap kemampuan menulis

puisi. Kelas dengan perlakuan media lagu dan siswa memiliki pemahaman bahasa

figuratif tinggi, memiliki kemampuan menulis puisi paling tinggi.

D. Hipotesis Penelitian

Berlandaskan deskripsi teori dan kerangka berpikir yang telah dijabarkan

di atas, dapat diajukan hipotesis, sebagai berikut:

1. Kemampuan menulis puisi siswa yang diajar dengan media lagu lebih baik

dari pada siswa yang diajar dengan media gambar.

2. Kemampuan menulis puisi siswa yang memiliki pemahaman bahasa figuratif

tinggi lebih baik dari pada siswa yang memiliki pemahaman bahasa figuratif

rendah.

3. Ada interaksi antara media pembelajaran dan pemahaman bahasa figuratif

terhadap kemampuan menulis puisi.

Page 45: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di SMA N 1 Gemolong, Sragen yang

beralamatkan di Jalan Citrosancakan, Gemolong, Sragen. Penelitian ini

dilaksanakan pada bulan November 2010 sampai dengan Mei 2011. Adapun

perincian waktu dan jenis kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Jadwal Penelitian

Waktu/jenis

kegiatan

Nov. `10 Des. `10 Jan. `11 Feb. `11 Mar. `11 Apr.

`11

Mei

`11

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengajuan Judul

Persiapan survei

awal dan

penyusunan

proposal

Penyusunan

instrumen

Pengumpulan

data dan

pemberian

perlakuan

Analisis data

Penyusunan

laporan

Ujian

pendadaran

Revisi

Page 46: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

B. Variabel Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi yang melibatkan

dua variabel, yaitu 2 variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas

yang dimaksud adalah:

1. Media pembelajaran dikategorikan menjadi media lagu dan media gambar

2. Pemahaman bahasa figuratif yang dikategorikan menjadi dua, pemahaman

bahasa figuratif tinggi dan pemahaman bahasa figuratif rendah.

Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis

puisi oleh siswa yang diukur setelah perlakuan diberikan. Perlakuan tersebut tidak

lain adalah kedua media dalam variabel bebas yang telah dijabarkan di atas.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah desain faktorial 2x2 dengan teknik postes

only nonequivalent control group design. Desain faktorial yang digunakan tampak

pada tabel berikut

Tabel 2. Rancangan Faktorial 2 x 2

B

A Media pembelajaran

A1

Lagu

A2

Gambar

Pemahaman

bahasa

figuratif

B1

Tinggi

A1B1

A2B1

B2

Rendah

A1B2

A2B2

Sampel penelitian ini ada dua kelompok. Kelompok tersebut adalah

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen penelitian

ini akan diberi perlakuan dengan media lagu dan kelompok kontrol dalam

penelitian ini adalah media gambar. Setiap kelompok terdiri atas dua

Page 47: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

subkelompok, yaitu subkelompok siswa yang pemahaman bahasa figuratifnya

tinggi dan subkelompok siswa yang pemahaman bahasa figuratifnya rendah.

Penerapan media lagu pada penelitian ini disebut variabel bebas A1 dan media

gambar disebut variabel bebas A2. Variabel bebas sekundernya adalah dua

kategori pemahaman bahasa figuratif yaitu pemahaman bahasa figuratif tinggi

(B1) dan pemahaman bahasa figuratif rendah (B2).

D. Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pengaruh media

pembelajaran lagu terhadap kemampuan menulis puisi secara keseluruhan

maupun secara kelompok yang diitinjau dari tingkat pemahaman bahasa

figuratifnya. Dalam penelitian ini, tingkat pemahaman bahasa figuratif dibedakan

atas kelompok siswa yang pemahaman bahasa figuratifnya tinggi dan siswa yang

pemahaman bahasa figuratifnya rendah. Metode yang diterapkan dalam penelitian

ini adalah metode eksperimen.

E. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 10 SMA Negeri

Gemolong tahun ajaran 2010/2011. Adapun sampel penelitian ini terdiri dari dua

kelas, satu kelas sebagai kelompok kontrol yaitu 10 B dan satu kelas sebagai

kelompok eksperimen yaitu kelas 10 E.

Pengambilan sampel ini dengan menggunakan teknik Cluster Random

Sampling sehingga langkah-langkah pengambilan sampel sebagai berikut: (1)

Secara acak ditentukan dua kelas yang akan dijadikan sampel, (2) Kedua kelas

tersebut diacak lagi kelas mana yang ditunjuk untuk diberi perlakuan media lagu

dan media gambar. Dengan teknik sampling ini, diperoleh dua kelas sampel di

atas. Hal ini dilakukan untuk menjaga objektivitas penelitian dan menjauhkan

maksud-maksud tertentu dalam pemilihan sampel yang dilakukan peneliti.

Page 48: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

F. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diambil adalah data pada materi menulis puisi. Teknik

pengumpulan data melalui beberapa tahap rencana program pembelajaran

penelitian. Langkah-langkah kerjanya berupa awal pertemuan untuk pembekalan

materi secara umum, yaitu tentang puisi dan menulis puisi. Pada pertemuan

berikutnya, siswa sudah mulai praktik menulis puisi, baik kelas kontrol

(kelompok kelas yang diberi perlakuan dengan media gambar maupun kelas

eksperimen (kelompok kelas yang diberi dengan media lagu). Pada saat

perlakukan penelitian, peneliti bertindak sebagai pemantau pelaksanaan

perlakukan baik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Teknik yang

dipakai untuk mengumpulkan data adalah dengan tes.

G. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat satu variabel terikat yaitu kemampuan

menulis puisi. Adapun variabel bebasnya adalah media pembelajaran lagu untuk

kelas eksperimen, sedangkan untuk kelas kontrol menggunakan media gambar.

Variabel atributif yaitu pemahaman bahasa figuratif.

1. Instrumen Kemampuan Menulis Puisi

Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan menulis puisi

siswa adalah tes psikomotorik. Uji validitas data yang digunakan adalah uji

validitas konseptual, yaitu mengacu pada isi (content validity). Validitasnya

tercermin pada indikator-indikator yang hendak diukur yang selanjutnya

dikonsultasikan dengan beberapa ahli di bidang bahasa tentang instrumen yang

telah dibuat. Setelah dikonsultasikan, akan diperoleh sebuah instrumen yang valid

dan layak pakai. Konsultan yang dipilih oleh peneliti dengan kedua pembimbing

skripsi dan guru Bahasa Indonesia SMA Negeri Gemolong, yaitu Arief

Rahmawan, S. Pd.

Sebagaimana uji validitas di atas, uji reliabilitas data yang digunakan

dalam kemampuan menulis puisi adalah uji reliabilitas bentuk tes untuk

kemampuan psikomotorik yaitu dengan skala rating. Teknik yang digunakan

dalam uji reliabilitas ini adalah hasil menulis puisi siswa dinilai lebih dari satu

Page 49: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

orang lalu dikorelasikan dengan aspek yang dinilai. Hal ini dilakukan untuk

menghindari subjektivitas penilai.

Langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

a. membuat tabel hasil rating dari jumlah penilai terhadap aspek yang dinilai

dalam tes kemampuan menulis puisi,

b. menentukan jumlah kuadrat total (JKT)

JKT =

c. menentukan jumlah kuadrat antarraters (JKt)

JKt =

) )( (

) ( ) ( ) ( ) ( 2 2

3 2

2 2

1

aspek raters

xt

aspek

xt xt xt

d. menentukan jumlah kuadrat antarsubyek (JKs)

JKs=

) )( (

) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( 2 2

5 2

4 2

3 2

2 2

1

aspek raters

xt

raters

xs xs xs xs xs

e. menentukan jumlah kuadrat antarresidu (JKts).

JKts = JKT JKt - JKs

f. membuat tabel ringkasan antara guna perhitungan reliabilitas rating tes

kemampuan menulis puisi, sebagai berikut:

Tabel 3. Ringkasan Anava

Variasi JK Db MK

Total JKT dbT -

Raters JKt dbt -

Subjek JKs dbs JKs

dbs

Residu JKts dbts JKts

dbts

g. menentukan koefisien reliabilitas seorang raters

Page 50: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

h. menentukan koefisien reliabilitas rata-rata rating dari k raters

2. Instrumen Pemahaman Bahasa Figuratif

Instrumen ini digunakan untuk mengelompokkan siswa di dalam

kelasnya. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman

bahasa figuratif siswa yaitu teknik tes pilihan ganda dengan 5 alternatif jawaban

yaitu A, B, C, D dan E. Uji validitas yang digunakan adalah uji validitas item,

yaitu menggunakan korelasi point biserial dengan rumus:

rpbi(i) =

i

i

t q

p

S

Xt X 1

rpb(i) : koefisien korelasi point biserial.

: rerata skor subjek yang menjawab betul bagi butir yang dicari

validitasnya.

t X : rerata skor total

St : standar deviasi skor total.

pi : proporsi siswa yang menjawab benar (banyaknya siswa yang

menjawab benar dibagi jumlah seluruh siswa)

qi : proporsi siswa yang menjawab salah (banyaknya siswa yang

menjawab salah dibagi jumlah seluruh siswa).

(Suharsimi Arikunto, 2002: 79)

Selanjutnya, uji reliabilitas data yang digunakan dalam instrumen

penguasaan bahasa figuratif adalah rumus KR-20 yaitu sebagai berikut :

rii =

) 1 (

1 2 St

piqi

k

k

rii : reliabilitas tes secara keseluruhan

pi : proporsi subjek yang menjawab benar

qi : proporsi subjek yang menjawab dengan salah

iX

Page 51: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

pi qi : jumlah hasil perkalian antara pi dan qi

k : banyaknya item yang valid

St 2 : varians total

Kriteria :

0,00 < rii< 0,20 : reliabilitas sangat rendah.

0,20 < rii < 0,40 : reliabilitas rendah.

0,40 < rii < 0,60 : reliabilitas cukup.

0,60 < rii < 0,80 : reliabilitas tinggi.

0,80 < rii < 1,00 : reliabilitas sangat tinggi.

(Suharsimi Arikunto, 2002: 100-101)

H. Hasil Uji Instrumen

1. Instrumen Tes Menulis Puisi

Sebagaimana yang telah diungkapkan dalam subbab sebelumnya bahwa

instrumen menulis puisi menggunakan Instrumen yang digunakan tes

psikomotorik. Tes psikomotor ini berupa seperangkat alat ukur yang terdiri

beberapa soal uraian. Dari soal uraian ini akan dapat dilihat tingkat kemampuan

menulis siswa.

Sebelum penelitian dilakukan, telah disediakan soal sebagaimana pada

lampiran 5. Setelah dilakukan validasi dengan validasi konseptual, yaitu dengan

sintesis teori dan dikonsultasikan dengan Konsultan. Konsultan yang dipilih oleh

peneliti, ialah kedua pembimbing skripsi dan guru Bahasa Indonesia SMA Negeri

1 Gemolong, yaitu Arief Rahmawan, S. Pd. Guru tersebut adalah guru yang

mengajar di kelas kontrol dan kelas eksperimen. Tahap selanjutnya adalah uji

coba instrumen. Pengujicobaan dilakukan di kelas 11 IPS 2. Pengujicobaan ini

dilakukan untuk mengetahui tingkat keajegan/reliabilitas instrumen. Adapun

teknik yang digunakan adalah dengan skala rating. Hasilnya dari soal yang

diberikan semua reliabel. Dari penghitungan dihasilkan Rkk sebesar 0,99. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa Reliabilitas sangat tinggi. Penghitungan lebih

lanjut dapat dilihat pada lampiran 5 (halaman 105)

Page 52: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

2. Instrumen Tes Pemahaman Bahasa Figuratif

Instrumen tes pemahaman bahasa figuratif berupa tes pilihan ganda

dengan lima, yaitu A, B, C, D, dan E. Validasi tes ini menggunakan uji validitas

butir, yaitu menggunakan korelasi point biserial. Adapun pengujian reliabilitasnya

menggunakan rumus KR-20. Pada awalnya, sudah disiapkan seperangkat uji

sejumlah 40 soal. Namun setelah diujicobakan pada siswa kelas 10 A diperoleh

soal yang valid sejumlah 29 soal. Adapun soal yang tidak valid adalah nomor 5,

12, 14,15,19,25, 27, 31, 32,34, dan 37. Kemudian, 29 soal tersebut diuji lagi di

tahap kedua dan semua butir soal valid sehingga diperoleh 29 butir untuk

digunakan sebagai alat pengukur penguasaan bahasa figuratif siswa. Sementara

itu, reliabilitas instrumen tersebut dinyatakan sangat tinggi. Seluruh penghitungan

dapat dilihat dalam lampiran 6 (halaman 108).

I. Pelaksanaaan Eksperimen

1. Pengarahan pada guru

Langkah pertama yang diambil sebelum eksperimen dilakukan adalah

memberikan pengarahan kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas

sampel. Pengarahan ini dilakukan oleh peneliti terhadap guru mata pelajaran

Bahasa Indonesia baik yang bertugas di kelas kontrol maupun di kelas

eksperimen. Hal yang disampaikan dalam pengarahan tersebut ialah hal-hal yang

harus dilakukan oleh guru dalam pengajaran di kelas kontrol maupun di kelas

eksperimen. Tujuan pengarahan ini agar perlakuan di kelas kontrol dan

eksperimen benar-benar sesuai dengan langkah dan prosedur yang telah

ditentukan dan tidak mengurangi tingkat kesahihan penelitian.

2. Materi Eksperimen

a. Pelaksanaan Eksperimen (Media Lagu)

Pelaksanaan eksperimen pada kelas ini dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1) Penyajian materi tentang hakikat puisi,

2) Guru memutarkan sebuah lagu

Page 53: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

3) Selanjutnya, siswa disuruh menulis garis besar dari lagu itu dan memilih

kata-kata yang tepat atau yang mengandung nilai keindahan dari lagu

tersebut

b. Pelaksanaan Eksperimen di Kelas Kontrol (Media Gambar)

Pelaksanaan pembelajaran pada kelas kontrol dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1) Penyajian materi tentang hakikat puisi,

2) Guru memasang sebuah gambar

3) Siswa disuruh menulis puisi berdasarkan gambar yang telah ditempel oleh

guru.

3. Langkah-Langkah

a. Eksperimen (Media Lagu)

Langkah-langkah pengajaranya adalah sebagai berikut:

1) Penyajian materi tentang hakikat puisi,

2) Guru memutarkan sebuah lagu

3) Selanjutnya, siswa disuruh menulis garis besar dari lagu itu dan memilih

kata-kata yang tepat atau yang mengandung nilai keindahan dari lagu

tersebut

4) Siswa disuruh menulis puisi berdasarkan hal-hal yang telah ditulisnya itu.

Guru hanya berperan sebagai motivator, fasilitator dan organisator selama

proses pembelajaran.

b. Kontrol (Media Gambar)

Langkah-langkah pengajarannya adalah sebagai berikut:

1) Penyajian materi tentang hakikat puisi,

2) Guru memasang sebuah gambar

3) Siswa disuruh menulis puisi berdasarkan gambar yang telah ditempel oleh

guru.

4) Siswa disuruh menulis puisi berdasarkan hal-hal yang telah ditulisnya itu.

Guru hanya berperan sebagai motivator, fasilitator dan organisator selama

proses pembelajaran.

Page 54: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

J. Validitas Perlakuan

Validitas perlakukan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah;

validitas internal dan validitas eksternal (Sumanto, 1995: 116). Kedua validitas ini

digunakan untuk menjaga kesahihan penelitian. Validitas internal dilakukan

dengan mengontrol beberapa variabel ekstra, yaitu; (1) mencegah kejadian khusus

yang dapat mempengaruhi subjek selama perlakuan; (2) menghindarkan

kehilangan subjek dalam perlakuan; (3) memperketat administrasi tes; (4)

mencegah timbulnya kejadian-kejadian tertentu; (5) mencegah instrumen yang

tidak reliabel

Validitas eksternal ditempuh dengan melakukan kontrol terhadap sampel

sesuai karakteristik populasi dan menetapkan kelas perlakuan secara acak. Selain

itu, dilakukan juga kontrol dengan tidak memberitahu siswa bahwa mereka sedang

menjadi objek penelitian, serta mempertahankan suasana kelas seperti apa adanya

(alamiah) dan tidak mendambakan harapan-harapan khusus.

K. Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan terbagi dua, yaitu statistik deskriptif dan

statistik inferensial. Statistik deskriptif meliputi tendensi sentral (untuk

mengetahui harga mean, median, modus), tendensi penyebaran (untuk mencari

varians, standar deviasi, simpangan), membuat daftar distribusi frekuensi

absolut dan distribusi frekuensi relatif serta histogramnya.

Sementara itu, statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis.

Teknik yang digunakan adalah teknik anava dua jalan. Prinsip dan prosedur

penggunaan teknik tersebut didasarkan pada pendapat Donald Ary terjemahan

Arief Furchan, sedangkan untuk uji lanjut digunakan uji Scheffe`.

Donald Ary (dalam Arief Furchan, 1982:228-230) menjelaskan

langkah-langkah anava dua jalan sebagai berikut :

1. Carilah jumlah kuadrat keseluruhan, jumlah kuadrat antarkelompok, dan

jumlah kuadrat dari kelompok dengan menggunakan rumus :

N

XXXt

t

t

2

2)(

Page 55: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

2. Pecahkan jumlah kuadrat antarkelompok menjadi tiga macam jumlah

kuadrat :

a. Jumlah kuadrat antarkolom

Merupakan jumlah simpangan kuadrat yang disebabkan oleh perbedaan antara

mean-mean kolom dengan mean keseluruhan. Nilai ini dapat ditentukan

dengan rumus:

N

X

n

X

n

X X

c

cl

cl

cl bc

2 t

2

2 cl

2 2 ) (

... ) ( ) (

b. Jumlah kuadrat antarbaris

Jumlah kuadrat antarbaris adalah jumlah dari simpangan kuadrat yang

disebabkan oleh perbedaan antara mean-mean baris dengan mean keseluruhan.

Nilai ini dapat ditentukan dengan dengan rumus :

N

X

n

X

n

X X

r

r

r

r br

2 t

2

2 2

1

2 1 2 ) (

... ) ( ) (

c. Jumlah kuadrat bagi interaksi antara kolom dan baris

Interaksi jumlah kuadrat ialah bagian dari simpangan antara mean kelompok

dan mean keseluruhan yang tidak disebabkan oleh perbedaan baris atau

perbedaan kolom. Dengan kata lain, ada perbedaan antara sejumlah kuadrat

antarkelompok dengan kuadrat antarbaris, yaitu:

3. Tentukan jumlah derajat bebas yang dikaitan dengan tiap-tiap sumber

variasi. Nilai ini dapat ditentukan, sebagai berikut :

df untuk jumlah kuadrat antarkolom = C 1

df untuk jumlah kuadrat antar baris = R 1

df untuk interaksi = ( C 1 ) ( R-1 ).

df untuk jumlah kuadrat antarkelompok = ( G 1 ).

df untuk jumlah kuadrat antarkelompok =

df untuk jumlah kuadrat antarkelompok n = N 1.

NnnX b

)X(...

)X()X( t

2

2

2

1

2

12

)( 222

int brbcb XXXX

)1(n

Page 56: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

C : Jumlah Kolom

R : Jumlah baris

G : Jumlah Kelompok

N : Jumlah Subjek dalam Semua Kelompok

n : Jumlah Subjek dalam satu Kelompok

4. Carilah nilai kuadrat: mean dengan membagi setiap jumlah derajat bebas

masing-masing.

5. Hitunglah rasio-F bagi pengaruh-pengaruh utama dan interaksi dengan

membagi kuadrat mean antarkelompok dengan kuadrat mean di dalam

kelompok bagi setiap tiga komponen tersebut.

6. Mencari angka rasio-F. Untuk mengetahui signifikasi tiap-tiap itu kita lihat

tabel nilai F. Untuk menggunakan tabel ini kita pakai jumlah derajat bebas

yang dihubungkan dengan tiap-tiap rasio F (df bagi pembilang) dan

jumlah derajat bebaas yang dikaitkan dengan kuadrat mean di dalam

kelompok (df bagi penyebut).

Sebelum analisis dilaksanakan, semua data perlu diperiksa.

Pemeriksanaan ini dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik sampel populasi

yang akan menantukan rumus yang digunakan. Pemeriksaaan data atau sering

disebut uji persyaratan dalam Budiyono (2004: 206), meliputi :

a. setiap sampel diambil secara random

b. setiap populasi saling independen dan setiap data saling independen dalam

kelompok

c. setiap populasi berdistribusi normal (uji normalitas)

d. setiap populasi bervariansi sama (uji homogenitas)

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang digunakan

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas digunakan teknik uji Lilliefors.

Langkah-langkah yang digunakan:

Page 57: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

a. Hasil pengamatan X1, X2, X2................Xn dijadikan bilangan baku

Z1,Z2,Z3,..................Zn dengan rumus ( dan s masing-

masing merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel).

b. Data sampel tersebut diurutkan dari skor terendah sampai skor tertinggi.

c. Untuk tiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar distribusi baku,

kemudian dihitung peluang F ( Zi ) = P ( Z< Zi)

d. Selanjutnya dihitung Z1, Z2.....................,Zn yang lebih kecil atau sama

dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S ( Zi), maka :

S (Zi) =

n

Z yang Z Z banyaknyaZ n i 2 1 . ,......... ,

e. Menghitung selisih F (Zi) S (Zi) kemudian menentukan harga mutlaknya

dengan rumus :

f. Mengambil harga F (Zi) S (Zn) yang paling besar diantara harga-

harga mutlak selisih

g. Kemudian dikonsultasikan dengan. pada taraf signifikansi 5 %.

Hipotesis :

HO : sampel dari populasi yang berdistribusi normal.

H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Kriteria < Lt, maka hipotesis Ho diterima atau sampel berasal dari

populasi yang berdistribusi normal.

(Sudjana, 2002: 466)

2. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas dilakukan dengan menggunakan teknik Uji

Bartlett. Ketentuan uji Bartlett sebagai berikut :

a. Hipotesis Pengujian

1) Ho :

s

XXZ i

i X

)()( iiobs ZSZFMaxL

obsL

tabelL

obsL

2

2

1

2 AA

Page 58: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

2) Ho :

3) Ho :

Ho salah satu tanda tidak sama dengan ( F) tidak berlaku.

2

2 tabel pada taraf nyata : 0,05 dan dk ( k-1).

c. Prosedur pengujian

1) Menggunakan skor-skor X dari yang terkecil sampai yang terbesar.

2) Menyusun skor Y berdasarkan skor X, dilanjutkan dengan menghitung

varians Y-nya. Jika skor X tunggal, maka varians Y sama dengan nol.

3) Menghitung dk tiap kelompok, yakni n kelompok dikurangi satu.

4) Menghitung 1/dk, log Si2, ( dk ) log Si

2, ( dk) si

2.

5) Menghitung varians gabungan semua skor dengan rumus:

6) Menghitung harga satuan B dengan rumus :

B = (log S2) -

2

dengan rumus

2

hitung 2

tabel yang terdapat pada

tabel Chi-kuadrat dengan ( 1 - ) dan dk ( k-1).

(Sudjana, 2002: 261-263)

L. Hipotesis Statistik

1. Ho : µA1 2

H1 :

2. Ho : µB1 2

H1 :

3. Ho : A x B = 0

H1 : A x B 0

2

2

1

2 BB

22

2

21

2

12

2

11

2 BABABABA

)1(

)2( 22

ni

SiniS

)1(ni

22 log)1()10( SiniBInX

21 AA

21 BB

Page 59: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Keterangan:

A : Media Pembelajaran

B : Pemahaman Bahasa Figuratif

A1 : Kemampuan menulis puisi siswa yang diajar dengan media lagu

A2 : Kemampuan menulis puisi siswa yang diajar dengan media gambar

B1 : Kemampuan menulis puisi siswa dengan pemahaman bahasa figuratif

tinggi

B2 : Kemampuan menulis puisi siswa dengan pemahaman bahasa figuratif

rendah.

Page 60: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini dikemukakan hasil-hasil penelitian yang telah diperoleh

berdasarkan hasil analisis data yang meliputi deskripsi data, hasil uji persyaratan,

hasil analisis inferensial, dan hasil pengujian hipotesis, kemudian dilanjutkan

dengan pembahasan.

A. Deskripsi Data

Berikut ini disajikan berturut-turut deskripsi mengenai (1) skor

kemampuan menulis puisi siswa yang diajar dengan menggunakan media lagu, (2)

skor kemampuan menulis puisi siswa yang diajar dengan menggunakan media

gambar, (3) skor kemampuan menulis puisi siswa yang memiliki pemahaman

bahasa figuratif tinggi, (4) skor kemampuan menulis puisi siswa yang memiliki

pemahaman bahasa figuratif rendah, (5) skor kemampuan menulis puisi siswa

yang diajar dengan menggunakan media lagu untuk kelompok siswa yang

memiliki pemahaman bahasa figuratif tinggi, (6) skor kemampuan menulis puisi

siswa yang diajar dengan menggunakan media lagu untuk kelompok siswa yang

memiliki pemahaman bahasa figuratif rendah, (7) skor kemampuan menulis puisi

siswa yang diajar dengan menggunakan media gambar untuk kelompok siswa

yang memiliki pemahaman bahasa figuratif tinggi, (8) skor kemampuan menulis

puisi siswa yang diajar dengan menggunakan media gambar untuk kelompok

siswa yang memiliki pemahaman bahasa figuratif rendah.

1. Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Diajar dengan Menggunakan

Media Lagu (Kolom 1=A1)

Kemampuan menulis puisi siswa yang diajar media lagu tanpa

membedakan tingkat pemahaman bahasa figuratif mereka, secara keseluruhan

memiliki rentang skor 70 90, dengan skor terendah 70 dan skor tertinggi 90.

Kemampuan menulis puisi siswa dalam kelompok ini mempunyai skor rata-rata

(mean) sebesar 79,64; skor median sebesar 81; skor modus sebesar 82; varians

sebesar 33,78; dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 5,81. (Harga-harga

Page 61: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

statistik deskriptif ini, penghitungannya dilakukan dengan komputer melalui

fasilitas Program Excel yang secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 14

halaman 209). Distribusi frekuensi skor kemampuan menulis puisi data kelompok

ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Diajar

dengan Media lagu (Kolom 1=A1)

Interval f absolute frelatif (%)

70 73 9 25,00

74 77 5 13,89

78 81 4 11,11

82 85 12 33,33

86 89 4 11,11

90 93 2 5,56

Jumlah 36 100,00

Berpijak pada tabel distribusi frekuensi skor kemampuan menulis puisi di

atas, dapat divisualisasikan gambar histogram frekuensi skor data ini sebagai

berikut

Page 62: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Gambar 1. Histogram Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Puisi Siswa

yang Diajar dengan Media Lagu (A1)

2. Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Diajar dengan Menggunakan

Media Gambar (Kolom2=A2)

Kemampuan menulis puisi siswa yang diajar media gambar tanpa

membedakan tingkat pemahaman bahasa figuratif mereka, secara keseluruhan

memiliki rentang skor 67 85, dengan skor terendah 67 dan skor tertinggi 85.

Kemampuan menulis puisi siswa dalam kelompok ini mempunyai skor rata-rata

(mean) sebesar 76,32; skor median sebesar 78; skor modus sebesar 82; varians

Page 63: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

sebesar 32,95; dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 5,74. (Harga-harga

statistik deskriptif ini, penghitungannya dilakukan dengan komputer melalui

fasilitas Program Excel yang secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 14

halaman 209). Distribusi frekuensi skor kemampuan menulis puisi data kelompok

ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Diajar

dengan Media Gambar (Kolom 2=A2)

Interval f absolut frelatif (%)

67 69 7 20,58

70 72 4 11,76

73 75 3 8,82

76 78 5 14,70

79 82 11 32,35

83 85 4 11,76

Jumlah 34 100,00

Berpijak pada tabel distribusi frekuensi skor kemampuan menulis puisi di

atas, dapat divisualisasikan gambar histogram frekuensi skor data ini sebagai

berikut

Page 64: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Gambar 2. Histogram Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Puisi Siswa

yang Diajar dengan Media Gambar (A2)

3. Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Memiliki Pemahaman Bahasa

Figuratif Tinggi (Baris 1=B1)

Kemampuan menulis puisi siswa yang diajar memiliki pemahaman

bahasa figuratif tinggi tanpa membedakan media yang digunakan, secara

keseluruhan memiliki rentang skor 68 90, dengan skor terendah 68 dan skor

tertinggi 90. Kemampuan menulis puisi siswa dalam kelompok ini mempunyai

Page 65: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

skor rata-rata (mean) sebesar 78,5; skor median sebesar 82; skor modus sebesar

82; varians sebesar 46,96; dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 6,85.

(Harga-harga statistik deskriptif ini, penghitungannya dilakukan dengan komputer

melalui fasilitas Program Excel yang secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran

14 halaman 209). Distribusi frekuensi skor kemampuan menulis puisi data

kelompok ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang

Memiliki Pemahaman Bahasa Figuratif Tinggi (Baris1: B1)

Interval f absolute frelatif (%)

68 71 7 21,87

72 75 5 15,62

76 79 1 3,12

80 83 11 34,38

84 87 3 9,37

88 91 3 9,37

Jumlah 32 100,00

Berpijak pada tabel distribusi frekuensi skor kemampuan menulis puisi di

atas, dapat divisualisasikan gambar histogram frekuensi skor data ini sebagai

berikut

Page 66: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Gambar 3. Histogram Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Puisi Siswa

yang Memiliki Pemahaman Bahasa Figuratif Tinggi (B1)

4. Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Memiliki Pemahaman Bahasa

Figuratif Rendah (Baris 2=B2)

Kemampuan menulis puisi siswa yang diajar memiliki pemahaman bahasa

figuratif rendah tanpa membedakan media yang digunakan, secara keseluruhan

Page 67: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

memiliki rentang skor 67 87, dengan skor terendah 67 dan skor tertinggi 87.

Kemampuan menulis puisi siswa dalam kelompok ini mempunyai skor rata-rata

(mean) sebesar 77,63; skor median sebesar 78; skor modus sebesar 78 dan 80;

varians sebesar 26,83; dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 5,18.

(Harga-harga statistik deskriptif ini, penghitungannya dilakukan dengan komputer

melalui fasilitas Program Excel yang secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran

14 halaman 209). Distribusi frekuensi skor kemampuan menulis puisi data

kelompok ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang

Memiliki Pemahaman Bahasa Figuratif Rendah (Baris2: B2)

Interval f absolute frelatif (%)

67 70 5 13,16

71 74 5 13,16

75 78 11 28,95

79 82 9 23,68

83 86 7 18,42

87 90 1 2,67

Jumlah 38 100,00

Berpijak pada tabel distribusi frekuensi skor kemampuan menulis puisi di

atas, dapat divisualisasikan gambar histogram frekuensi skor data ini sebagai

berikut

Page 68: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Gambar 4. Histogram Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Puisi Siswa

yang Memiliki Pemahaman Bahasa Figuratif Rendah (B2)

5. Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Diajar dengan Media Lagu bagi

Kelompok Siswa Memiliki Pemahaman Bahasa Figuratif Tinggi (Sel

1=A1B1)

Kemampuan menulis puisi siswa yang diajar dengan media lagu bagi

kelompok siswa yang memiliki pemahaman bahasa figuratif tinggi, secara

keseluruhan memiliki rentang skor 70 90, dengan skor terendah 70 dan skor

Page 69: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

tertinggi 90. Kemampuan menulis puisi siswa dalam kelompok ini mempunyai

skor rata-rata (mean) sebesar 80,16; skor median sebesar 82; skor modus sebesar

82; varians sebesar 46,85; dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 6,84.

(Harga-harga statistik deskriptif ini, penghitungannya dilakukan dengan komputer

melalui fasilitas Program Excel yang secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran

14 halaman 209). Distribusi frekuensi skor kemampuan menulis puisi data

kelompok ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Diajar

dengan Media Lagu bagi Kelompok Siswa Memiliki Pemahaman Bahasa

Figuratif Tinggi (Sel1:A1B1)

Interval f absolute frelatif (%)

70 73 5 27,78

74 77 1 5,56

78 82 6 33,33

83 85 2 11,11

86 89 2 11,11

90 93 2 11,11

Jumlah 18 100,00

Berpijak pada tabel distribusi frekuensi skor kemampuan menulis puisi di

atas, dapat divisualisasikan gambar histogram frekuensi skor data ini sebagai

berikut

Page 70: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Gambar 5. Histogram Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Puisi Siswa

yang Diajar dengan Media Lagu bagi Kelompok Siswa yang Memiliki

Pemahaman Bahasa Figuratif Tinggi (A1B1)

6. Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Diajar dengan Media Lagu bagi

Kelompok Siswa Memiliki Pemahaman Bahasa Figuratif Rendah (Sel

2=A1B2)

Kemampuan menulis puisi siswa yang diajar dengan media lagu bagi

kelompok siswa yang memiliki pemahaman bahasa figuratif rendah, secara

keseluruhan memiliki rentang skor 72 87, dengan skor terendah 72 dan skor

Page 71: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

tertinggi 87. Kemampuan menulis puisi siswa dalam kelompok ini mempunyai

skor rata-rata (mean) sebesar 79,11; skor median sebesar 78,5; skor modus

sebesar 77; varians sebesar 22,10; dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar

4,70. (Harga-harga statistik deskriptif ini, penghitungannya dilakukan dengan

komputer melalui fasilitas Program Excel yang secara lengkap dapat dilihat pada

Lampiran 14 halaman 209). Distribusi frekuensi skor kemampuan menulis puisi

data kelompok ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Diajar

dengan Media Lagu bagi Kelompok Siswa Memiliki Pemahaman Bahasa

Figuratif Rendah (Sel2:A1B2)

Interval f absolute frelatif (%)

72 74 4 22,22

75 77 4 22,22

78 80 4 22,22

81 83 2 11,11

84 86 3 16,67

87 89 1 5,56

Jumlah 18 100,00

Berpijak pada tabel distribusi frekuensi skor kemampuan menulis puisi di

atas, dapat divisualisasikan gambar histogram frekuensi skor data ini sebagai

berikut

Page 72: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Gambar 6. Histogram Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Puisi Siswa

yang Diajar dengan Media Lagu bagi Kelompok Siswa yang Memiliki

Pemahaman Bahasa Figuratif Rendah (A1B2)

7. Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Diajar dengan Media Gambar

bagi Kelompok Siswa Memiliki Pemahaman Bahasa Figuratif Tinggi (Sel

3=A2B1)

Kemampuan menulis puisi siswa yang diajar dengan media gambar bagi

kelompok siswa yang memiliki pemahaman bahasa figuratif tinggi, secara

Page 73: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

keseluruhan memiliki rentang skor 68 84, dengan skor terendah 68 dan skor

tertinggi 84. Kemampuan menulis puisi siswa dalam kelompok ini mempunyai

skor rata-rata (mean) sebesar 76,35; skor median sebesar 77; skor modus sebesar

82; varians sebesar 41,94; dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 6,47.

(Harga-harga statistik deskriptif ini, penghitungannya dilakukan dengan komputer

melalui fasilitas Program Excel yang secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran

14 halaman 209). Distribusi frekuensi skor kemampuan menulis puisi data

kelompok ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Diajar

dengan Media Gambar bagi Kelompok Siswa Memiliki Pemahaman Bahasa

Figuratif Tinggi (Sel3:A2B1)

Interval f absolute frelatif (%)

68 70 3 21,43

71 73 2 14,28

74 76 1 7,14

77 79 1 7,14

80 82 5 35,71

83 85 2 14,28

Jumlah 14 100,00

Berpijak pada tabel distribusi frekuensi skor kemampuan menulis puisi di

atas, dapat divisualisasikan gambar histogram frekuensi skor data ini sebagai

berikut

Page 74: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Gambar 7. Histogram Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Puisi Siswa

yang Diajar dengan Media Gambar bagi Kelompok Siswa yang Memiliki

Pemahaman Bahasa Figuratif Tinggi (A2B1)

8. Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Diajar dengan Media Gambar

bagi Kelompok Siswa Memiliki Pemahaman Bahasa Figuratif Rendah (Sel

4=A2B2)

Kemampuan menulis puisi siswa yang diajar dengan media gambar bagi

kelompok siswa yang memiliki pemahaman bahasa figuratif rendah, secara

keseluruhan memiliki rentang skor 67 85, dengan skor terendah 67 dan skor

Page 75: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

tertinggi 85. Kemampuan menulis puisi siswa dalam kelompok ini mempunyai

skor rata-rata (mean) sebesar 76,3; skor median sebesar 78; skor modus sebesar

78; varians sebesar 28,5; dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 5,34.

(Harga-harga statistik deskriptif ini, penghitungannya dilakukan dengan komputer

melalui fasilitas Program Excel yang secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran

14 halaman 209). Distribusi frekuensi skor kemampuan menulis puisi data

kelompok ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Diajar

dengan Media Gambar bagi Kelompok Siswa Memiliki Pemahaman Bahasa

Figuratif Rendah (Sel4:A2B2)

Interval f absolut frelatif (%)

67 69 4 20,00

70 72 1 5,00

73 75 2 10,00

76 78 6 30,00

79 81 5 25,00

82 85 2 10,00

Jumlah 20 100,00

Berpijak pada tabel distribusi frekuensi skor kemampuan menulis puisi di

atas, dapat divisualisasikan gambar histogram frekuensi skor data ini sebagai

berikut

Page 76: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Gambar 8. Histogram Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Puisi Siswa

yang Diajar dengan Media Gambar bagi Kelompok Siswa yang Memiliki

Pemahaman Bahasa Figuratif Rendah (A2B2)

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Analisis inferensial yang digunakan dalam penelitian ini ialah Analisis

Varians (Anava) Dua Jalur/Jalan dengan interaksi. Kemudian dilanjutkan dengan

uji perbedaan nilai rata-rata dua kelompok perlakuan. Analisis dengan teknik

Anava ini diperlukan beberapa persyaratan mengenai data yang akan dianalisis.

Page 77: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Persyaratan itu mencakup keacakan data sampel penelitian, data berasal dari

populasi penelitian yang berdistribusi normal, dan data penelitian dari kelompok-

kelompok perlakuan berasal dari populasi penelitian yang homogen.

Untuk keacakan data sampel tidak dilakukan pengujian formal tetapi

didasarkan pada asumsi bahwa sampel yang menjadi subjek dalam setiap

kelompok perlakuan dipilih secara acak dari populasi penelitian. Sebagai cara

pemenuhan persyaratan bahwa data sampel tersebut berasal dari populasi yang

berdistribusi normal, maka perlu dilakukan melalui pengujian normalitas data

penelitian dengan menggunakan teknik uji Lilliefors. Pemenuhan persyaratan

kehomogenan varians populasi untuk seluruh kelompok perlakuan dilakukan

dengan menggunakan teknik uji-Bartlett.

Berikut ini dijelaskan secara rinci mengenai hasil pengujian normalitas

distribusi populasi penelitian dan selanjutnya dilakukan pengujian homogenitas

varians populasi data hasil penelitian secara gabungan.

Pengujian normalitas data dalam penelitian ini dilakukan terhadap delapan

kelompok data, yaitu (1) skor kemampuan menulis puisi siswa yang diajar dengan

menggunakan media lagu (A1), (2) skor kemampuan menulis puisi siswa yang

diajar dengan menggunakan media gambar (A2), (3) skor kemampuan menulis

puisi siswa yang memiliki pemahaman bahasa figuratif tinggi (B1), (4) skor

kemampuan menulis puisi siswa yang memiliki pemahaman bahasa figuratif

rendah (B2), (5) skor kemampuan menulis puisi siswa yang diajar dengan

menggunakan media lagu untuk kelompok siswa yang memiliki pemahaman

bahasa figuratif tinggi (A1B1), (6) skor kemampuan menulis puisi siswa yang

diajar dengan menggunakan media lagu untuk kelompok siswa yang memiliki

pemahaman bahasa figuratif rendah (A1B2), (7) skor kemampuan menulis puisi

siswa yang diajar dengan menggunakan media gambar untuk kelompok siswa

yang memiliki pemahaman bahasa figuratif tinggi (A2B1), (8) skor kemampuan

menulis puisi siswa yang diajar dengan menggunakan media gambar untuk

kelompok siswa yang memiliki pemahaman bahasa figuratif rendah (A2B2).

1. Uji Normalitas Data

Page 78: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

a. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Diajar

dengan Media Lagu (A1)

Pengujian normalitas terhadap data kemampuan menulis puisi pada kelompok

ini (A1) menghasilkan Lo maksimal sebesar 0,1233 (lihat Lampiran 15 halaman

211). Dari daftar nilai kritis L untuk uji Lilliefors dengan n = 36 dan taraf nyata

= 0,05 diperoleh Lt = 0,1480. Dari perbandingan di atas tampak bahwa Lo lebih

kecil daripada Lt , sehingga dapat disimpulkan bahwa data kemampuan menulis

puisi yang ada pada kelompok ini (A1) berasal dari populasi yang berdistribusi

normal.

b. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Diajar

dengan Media Gambar (A2)

Pengujian normalitas terhadap data kemampuan menulis puisi pada kelompok

ini (A2) menghasilkan Lo maksimal sebesar 0,1294 (lihat Lampiran 15 halaman

213). Dari daftar nilai kritis L untuk uji Lilliefors dengan n = 34 dan taraf nyata

= 0,05 diperoleh Lt = 0,1520. Dari perbandingan di atas tampak bahwa Lo lebih

kecil daripada Lt , sehingga dapat disimpulkan bahwa data kemampuan menulis

puisi yang ada pada kelompok ini (A2) berasal dari populasi yang berdistribusi

normal.

c. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang

Memiliki Pemahaman Bahasa Figuratif Tinggi (B1)

Pengujian normalitas terhadap data kemampuan menulis puisi pada kelompok

ini (B1) menghasilkan Lo maksimal sebesar 0,1444 (lihat Lampiran 15 halaman

215). Dari daftar nilai kritis L untuk uji Lilliefors dengan n = 32 dan taraf nyata

= 0,05 diperoleh Lt = 0,1568. Dari perbandingan di atas tampak bahwa Lo lebih

kecil daripada Lt , sehingga dapat disimpulkan bahwa data kemampuan menulis

puisi yang ada pada kelompok ini (B1) berasal dari populasi yang berdistribusi

normal.

d. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang

Memiliki Pemahaman Bahasa Figuratif Rendah (B2)

Page 79: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Pengujian normalitas terhadap data kemampuan menulis puisi pada kelompok

ini (B2) menghasilkan Lo maksimal sebesar 0,0869 (lihat Lampiran 15 halaman

217). Dari daftar nilai kritis L untuk uji Lilliefors dengan n = 38 dan taraf nyata

= 0,05 diperoleh Lt = 0,1438. Dari perbandingan di atas tampak bahwa Lo lebih

kecil daripada Lt , sehingga dapat disimpulkan bahwa data kemampuan menulis

puisi yang ada pada kelompok ini (B2) berasal dari populasi yang berdistribusi

normal.

e. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Diajar

dengan Media Lagu bagi Kelompok Siswa yang Memiliki Pemahaman

Bahasa Figuratif Tinggi (A1B1)

Pengujian normalitas terhadap data kemampuan menulis puisi pada kelompok

ini (A1B1) menghasilkan Lo maksimal sebesar 0,1858 (lihat Lampiran 15 halaman

219). Dari daftar nilai kritis L untuk uji Lilliefors dengan n = 18 dan taraf nyata

= 0,05 diperoleh Lt = 0,2000. Dari perbandingan di atas tampak bahwa Lo lebih

kecil daripada Lt , sehingga dapat disimpulkan bahwa data kemampuan menulis

puisi yang ada pada kelompok ini (A1B1) berasal dari populasi yang berdistribusi

normal.

f. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Diajar

dengan Media Lagu bagi Kelompok Siswa yang Memiliki Pemahaman

Bahasa Figuratif Rendah (A1B2)

Pengujian normalitas terhadap data kemampuan menulis puisi pada kelompok

ini (A1B2) menghasilkan Lo maksimal sebesar 0,1177 (lihat Lampiran 15 halaman

220). Dari daftar nilai kritis L untuk uji Lilliefors dengan n = 18 dan taraf nyata

= 0,05 diperoleh Lt = 0,2000. Dari perbandingan di atas tampak bahwa Lo lebih

kecil daripada Lt , sehingga dapat disimpulkan bahwa data kemampuan menulis

puisi yang ada pada kelompok ini (A1B2) berasal dari populasi yang berdistribusi

normal.

Page 80: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

g. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Diajar

dengan Media Gambar bagi Kelompok Siswa yang Memiliki

Pemahaman Bahasa Figuratif Tinggi (A2B1)

Pengujian normalitas terhadap data kemampuan menulis puisi pada kelompok

ini (A2B1) menghasilkan Lo maksimal sebesar 0,1979 (lihat Lampiran 15 halaman

221). Dari daftar nilai kritis L untuk uji Lilliefors dengan n = 14 dan taraf nyata

= 0,05 diperoleh Lt = 0,2270. Dari perbandingan di atas tampak bahwa Lo lebih

kecil daripada Lt , sehingga dapat disimpulkan bahwa data kemampuan menulis

puisi yang ada pada kelompok ini (A2B1) berasal dari populasi yang berdistribusi

normal.

h. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Menulis Puisi Siswa yang Diajar

dengan Media Gambar bagi Kelompok Siswa yang Memiliki

Pemahaman Bahasa Figuratif Rendah (A2B2)

Pengujian normalitas terhadap data kemampuan menulis puisi pada kelompok

ini (A2B2) menghasilkan Lo maksimal sebesar 0,1521 (lihat Lampiran 15 halaman

222). Dari daftar nilai kritis L untuk uji Lilliefors dengan n = 20 dan taraf nyata

= 0,05 diperoleh Lt = 0,1900. Dari perbandingan di atas tampak bahwa Lo lebih

kecil daripada Lt , sehingga dapat disimpulkan bahwa data kemampuan menulis

puisi yang ada pada kelompok ini (A2B2) berasal dari populasi yang berdistribusi

normal.

2. Uji Homogenitas Varians

a. Uji Homogenitas Antarkolom

Pengujian homogenitas varians ini diberlakukan untuk menguji kesamaan

varians kemampuan menulis puisi berdasarkan kelompok-kelompok nilai yang

ada pada tiap kolom (A1 dan A2), tiap baris (B1 dan B2), dan tiap sel (A1B1,

A1B2, A2B1, A2B2). Teknik statistik yang digunakan untuk kepentingan ini

sebagaimana disebutkan pada bab III adalah dengan teknik uji Barllett. Pengujian

ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis nol (H0) yang menyatakan bahwa

varians nilai kemampuan menulis puisi dilihat dari kelompok-kelompok tersebut

adalah homogen pada taraf nyata = 0,05, melawan hipotesis tandingannya (H1)

Page 81: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

yang menyatakan bahwa varians nilai kemampuan menulis puisi dilihat dari

kelompok-kelompok nilai tersebut tidak homogen pada taraf nyata yang sama.

Kriteria pengujian yang digunakan ialah bahwa H0 ditolak jika ternyata

harga 2

hitung lebih besar atau sama dengan ( ) 2

tabel

2hitung

2tabel H0 yang

menyatakan bahwa varians skor homogen diterima.

Pengujian homogenitas varians nilai kemampuan menulis puisi berdasarkan

2hitung =

0,005526. Dari tabel distribusi chi-kuadrat dengan dk (derajat kebebasan) 1 dan

2tabel = 3

2hitung.

Dengan demikian, berdasarkan kriteria pengujian hipotesis nol (H0) yang

menyatakan bahwa nilai kemampuan menulis puisi dilihat dari kelompok-

kelompok skor di kolom A1dan A2 diterima. Kesimpulannya ialah bahwa varians

nialai kemampuan menulis puisi berdasarkan kelompok-kelompok antarkolom

bersifat homogen. Secara lengkap penghitungan untuk ujji homogenitas varians

ini dapat dilihat pada lampiran 16 halaman 223.

b. Uji Homogenitas Antarbaris

Pengujian homogenitas varians nilai kemampuan menulis puisi berdasarkan

2hitung = 2,6659.

Dari tabel distribusi chi-kuadrat

2tabel = 3,84 yang jauh lebi

2hitung. Dengan

demikian, berdasarkan kriteria pengujian hipotesis nol (H0) yang menyatakan

bahwa nilai kemampuan menulis puisi dilihat dari kelompok-kelompok skor di

baris B1dan B2 diterima. Kesimpulannya ialah bahwa varians nialai kemampuan

menulis puisi berdasarkan kelompok-kelompok antarkolom bersifat homogen.

Secara lengkap penghitungan untuk ujji homogenitas varians ini dapat dilihat pada

lampiran 16 halaman 224.

c. Uji Homogenitas Antarsel

Page 82: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Pengujian homogenitas varians nilai kemampuan menulis puisi berdasarkan

kelompok di sel A1B1, kelompok di sel A1B2, kelompok di sel A2B1, dan

2hitung = 2,93. Dari tabel distribusi chi-kuadrat

2tabel = 7,81

2hitung. Dengan demikian, berdasarkan kriteria

pengujian hipotesis nol (H0) yang menyatakan bahwa nilai kemampuan menulis

puisi dilihat dari kelompok-kelompok skor di sel A1B1, A1B2, A2B1, dan A2B2

diterima. Kesimpulannya ialah bahwa varians nialai kemampuan menulis puisi

berdasarkan kelompok-kelompok antarsel bersifat homogen. Secara lengkap

penghitungan untuk ujji homogenitas varians ini dapat dilihat pada lampiran16

halaman 225.

Berdasarkan kedua hasil pengujian persyaratan analisis di atas memberikan

kesimpulan bahwa persyaratan analisis yang diperlukan untuk analisis varians dua

jalan telah terpenuhi, sehingga layak untuk dilakukan analisis lebih lanjut dalam

melihat perbedaan pengaruh media pembelajaran dan pemahaman bahasa figuratif

terhadap kemampuan menulis puisi pada kelompok yang dibandingkan.

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui apakah hipotesis nol

(H0) yang diajukan ditolak, atau sebaliknya pada taraf kepercayaan tertentu

hipotesis alternatif (H1) yang diajukan diterima. Sesuai dengan yang telah

disebutkan pada bab III, pengujian hipotesis penelitian diuji dengan teknik

statistik Analisis Varians Dua Jalan. Teknik analisis statistik tersebut digunakan

untuk melihat perbedaan pengaruh perlakuan secara keseluruhan. Maksud

keseluruhan di sini adalah perbedaan pengaruh baik karena (1) perbedaan

perlakuan media pembelajaran yang berbeda (lagu-gambar); (2) perbedaan

pemahaman bahasa figuratif yang berlainan (tinggi-rendah); maupun (3)

perbedaan perlakuan karena interaksi antara keduanya (media pembelajaran dan

pemahaman bahasa figuratif)

Berikut ini dikemukakan hasil pengujian hipotesis penelitian sebagaimana

yang telah disinggung di atas.

Page 83: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

1. Perbedaan Kemampuan Menulis Puisi antara Siswa yang Diajar dengan

Media Lagu dan Siswa yang Diajar dengan Media Gambar

Berdasarkan analisis varians dua jalan sebagaimana terangkum pada tabel

anava pada Lampiran 18 halaman 228 diperoleh F-hitung dari sumber variasi

antarkolom (k) sebesar 9,54. Sementara itu F-tabel dengan db pembilang 1 dan db

penyebut 66 pada taraf = 0,05 diketahui sebesar 3,98.

Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis

Pertama : (H0 :µA1 = µA2) ditolak, jika Fh > Ft pada taraf nyata 0,05 dengan dk

siswa yang diajar dengan media lagu secara signifikan lebih baik daripada

kemampuan menulis puisi siswa yang diajar dengan media gambar.

2. Perbedaan Kemampuan Menulis Puisi antara Siswa yang Memiliki

Pemahaman Bahasa Figuratif Tinggi dan Siswa yang Memiliki

Pemahaman Bahasa Figuratif Rendah

Berdasarkan analisis varians dua jalan sebagaimana terangkum pada tabel

anava pada Lampiran 18 halaman 228 diperoleh F-hitung dari sumber variasi

antarbaris (b) sebesar 50,5. Sementara itu F-tabel dengan db pembilang 1 dan db

penyebut 66 pada taraf = 0,05 diketahui sebesar 3,98.

Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis yang berbuny

: (H0 :µB1 = µB2) ditolak, jika Fh > Ft pada taraf nyata 0,05 dengan dk pembilang 1

memiliki pemahaman bahasa figuratif tinggi secara signifikan lebih baik daripada

kemampuan menulis puisi siswa memiliki pemahaman bahasa figuratif rendah.

3. Interasi antara Media Pembelajaran dan Pemahaman Bahasa Figuratif

dalam Memengaruhi Kemampuan Menulis Puisi Siswa

Berdasarkan analisis varians dua jalan sebagaimana terangkum pada tabel

anava pada Lampiran 18 halaman 228 diperoleh F-hitung dari sumber variasi

interaksi (kxb) sebesar 25,8. Sementara itu F-tabel dengan db pembilang 1 dan db

penyebut 66 pada taraf = 0,05 diketahui sebesar 3,98.

Page 84: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Berdasarkan kriteria pengujian

: (H0 :µA x µB) ditolak, jika Fh > Ft pada taraf nyata 0,05 dengan dk pembilang 1

media pembelajaran dan pemahaman bahasa figuratif dalam memengaruhi

kemampuan menulis puisi siswa.

Berdasarkan ketiga pengujian hipotesis tersebut dapat disimpulkan bahwa

bagi populasi, dalam hal ini siswa kelas 10 SMA Negeri Gemolong, terdapat

perbedaan kemampuan menulis puisi jika ditinjau dari perbedaan media

pembelajaran (metode lagu dan gambar), pemahaman bahasa figuratif yang

dikategorikan tinggi dan rendah, dan interaksi keduanya. Pengujian hipotesis ini

masih sebatas untuk mengetahui signifikansi antarvariabelnya. Secara lebih lanjut

belum diketahui dari setiap variabel manakah yang memiliki derajat perbedaan

lebih tinggi.

Pertama, pengujian variabel media pembelajaran belum diketahui media

pembelajaran manakah yang memiliki tingkat lebih baik antara media lagu atau

gambar. Kedua, pengujian variabel pemahaman bahasa figuratif belum diketahui

kemampuan menulis puisi kelas manakah yang lebih tinggi antara siswa yang

memiliki pemahaman bahasa figuratif tinggi dan rendah. Terakhir, pengujian

interaksi antara media dengan pemahaman bahasa figuratif. Berdasarkan

pengujian, interaksinya memang dapat diterima bahwa antarvariabel memiliki

efek gabung yang signifikan. Namun demikian, belum dapat diketahui

kemampuan menulis puisi siswa kelas mana yang lebih baik, kelas eksperimen

ataukah kontrol. Secara lebih lanjut efek gabung yang bagaimana dari interaksi

keduanya.

Berdasarkan hal di atas, perlu dilakukan pengujian lanjut pascaanava.

Untuk melakukan pengujian pascaanava, dalam penelitian ini digunakan metode

Scheffe` pada setiap hipotesis. Adapun hasinya dapat dilihat dilampiran 19

halaman 231.

Pertama, pengujian pada variabel media pembelajaran. Berdasarkan

pengujian signifikansi dengan metode Scheffe`, diperoleh harga Fh = 4,95. Harga

ini lebih besar daripada Ft dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 68 pada taraf

Page 85: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

8. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa

kemampuan menulis puisi siswa pada kelas lagu dan gambar menunjukkan

perbedaan yang signifikan. Simpulannya adalah media lagu lebih baik daripada

media gambar.

Kedua, komparasi antarkolom, dalam hal ini pengujian variabel

pemahaman bahasa figuratif. Dengan metode pengujian yang sama, dapat

diperoleh harga Fh = 4,35. Harga ini lebih besar daripada Ft dengan dk pembilang

1 dan dk penyebut 68 8. Dengan

demikian, dapat dikatakan bahwa kemampuan menulis puisi siswa memiliki

pemahaman bahasa figuratif tinggi dan siswa yang memiliki pemahaman bahasa

figuratif rendah menunjukkan perbedaan yang signifikan. Simpulannya adalah

siswa yang memiliki pemahaman bahasa figuratif tinggi lebih baik daripada siswa

yang memiliki pemahaman bahasa figuratif rendah dalam hal menulis puisi

Ketiga, komparasi antarsel dalam hal ini adalah interaksi antara metode

dan penguasaan bahasa figuratif. Dengan metode pengujian yang sama, yaitu

dengan metode Scheffe` (lampiran 19 halaman 231), dapat disimpulkan

interaksinya sebagai berikut:

1. Tidak terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara kemampuan menulis

puisi siswa yang diajar dengan media lagu pada siswa yang memiliki

penguasaan bahasa figuratif tinggi dan kemampuan menulis puisi siswa yang

diajar dengan media lagu pada siswa yang memiliki bahasa figuratif rendah.

Hal ini dapat dilihat dalam lampiran bahwa Fh = 0,27 yang lebih kecil dari Ft

seharga 2,88. Hal ini berarti bahwa kemampuan menulis puisi siswa yang

diajar dengan media lagu pada siswa yang memiliki pemahaman bahasa

figuratif tinggi dan kemampuan menulis puisi siswa yang diajar dengan media

lagu pada siswa yang memiliki pemahaman bahasa figuratif rendah tidak jauh

berbeda.

2. Terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara kemampuan menulis puisi

siswa yang diajar dengan media lagu pada siswa yang memiliki penguasaan

bahasa figuratif tinggi dan kemampuan menulis puisi siswa yang diajar

dengan media gambar pada siswa yang memiliki bahasa figuratif tinggi. Hal

Page 86: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

ini dapat dilihat dalam lampiran bahwa Fh = 4,83 yang lebih besar dari Ft

seharga 2,92. Hal ini berarti bahwa kemampuan menulis puisi siswa yang

diajar dengan media lagu pada siswa yang memiliki pemahaman bahasa

figuratif tinggi lebih baik daripada kemampuan menulis puisi siswa yang

diajar dengan media gambar pada siswa yang memiliki pemahaman bahasa

figuratif tinggi.

3. Terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara kemampuan menulis puisi

siswa yang diajar dengan media lagu pada siswa yang memiliki penguasaan

bahasa figuratif tinggi dan kemampuan menulis puisi siswa yang diajar

dengan media gambar pada siswa yang memiliki bahasa figuratif rendah. Hal

ini dapat dilihat dalam lampiran bahwa Fh = 5,93 yang lebih besar dari Ft

seharga 2,80. Hal ini berarti bahwa kemampuan menulis puisi siswa yang

diajar dengan media lagu pada siswa yang memiliki pemhaman bahasa

figuratif tinggi lebih baik daripada kemampuan menulis puisi siswa yang

diajar dengan media gambar pada siswa yang memiliki pemahaman bahasa

figuratif rendah.

4. Tidak terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara kemampuan menulis

puisi siswa yang diajar dengan media lagu pada siswa yang memiliki

penguasaan bahasa figuratif rendah dan kemampuan menulis puisi siswa yang

dengan media gambar pada siswa memiliki bahasa figuratif tinggi. Hal ini

dapat dilihat dalam lampiran bahwa Fh = 1,59 yang lebih kecil dari Ft seharga

2,92. Hal ini berarti bahwa kemampuan menulis puisi siswa yang diajar

dengan media lagu pada siswa yang memiliki pemahaman bahasa figuratif

rendah dan kemampuan menulis puisi siswa yang diajar dengan media gambar

pada siswa yang memiliki pemahaman bahasa figuratif tinggi tidak jauh

berbeda.

5. Tidak terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara kemampuan menulis

puisi siswa yang diajar dengan media lagu pada siswa yang memiliki

penguasaan bahasa figuratif rendah dan kemampuan menulis puisi siswa yang

dengan media gambar pada siswa memiliki bahasa figuratif rendah. Hal ini

dapat dilihat dalam lampiran bahwa Fh = 1,98 yang lebih kecil dari Ft seharga

Page 87: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

2,80. Hal ini berarti bahwa kemampuan menulis puisi siswa yang diajar

dengan media lagu pada siswa yang memiliki pemahaman bahasa figuratif

rendah dan kemampuan menulis puisi siswa yang diajar dengan media gambar

pada siswa yang memiliki pemahaman bahasa figuratif rendah tidak jauh

berbeda.

6. Tidak terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara kemampuan menulis

puisi siswa yang diajar dengan media gambar pada siswa yang memiliki

penguasaan bahasa figuratif tinggi dan kemampuan menulis puisi siswa yang

dengan media gambar pada siswa memiliki bahasa figuratif rendah. Hal ini

dapat dilihat dalam lampiran bahwa Fh = 0,0052 yang lebih kecil dari Ft

seharga 2,90. Hal ini berarti bahwa kemampuan menulis puisi siswa yang

diajar dengan media gambar pada siswa yang memiliki pemahaman bahasa

figuratif tinggi dan kemampuan menulis puisi siswa yang diajar dengan media

gambar yang memiliki pemahaman bahasa figuratif rendah tidak jauh berbeda.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan analisis data di atas diketahui ketiga hipotesis yang diajukan

diterima, yaitu (1) kemampuan menulis puisi siswa yang diajar dengan media lagu

lebih baik daripada yang diajar dengan media gambar; (2) kemampuan menulis

puisi siswa yang memiliki pemahaman bahasa figuratif tinggi lebih baik daripada

yang memiliki pemahaman bahasa figuratif rendah; dan (3) terdapat interaksi

antara media pembelajaran dan pemahaman bahasa figuratif terhadap kemampuan

menulis puisi, untuk interaksi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. kemampuan menulis puisi siswa yang memiliki pemahaman bahasa figuratif

tinggi maupun rendah apabila diajar dengan media lagu tidak jauh berbeda;

b. kemampuan menulis puisi siswa yang diajar dengan media lagu yang

memiliki pemahaman bahasa figuratif tinggi lebih baik daripada yang diajar

dengan media gambar pada siswa yang memiliki pemahaman bahasa figuratif

tinggi;

Page 88: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

c. kemampuan menulis puisi siswa yang diajar dengan media lagu pada siswa

yang memiliki pemahaman bahasa figuratif tinggi lebih baik daripada yang

diajar dengan media gambar pada siswa yang memiliki pemahaman bahasa

figuratif rendah;

d. kemampuan menulis puisi siswa yang diajar dengan media lagu pada siswa

yang memiliki pemahaman bahasa figuratif rendah dan pada siswa yang

diajar dengan media gambar pada siswa yang memiliki bahasa figuratif tinggi

tidak jauh berbeda;

e. kemampuan menulis puisi siswa yang diajar dengan media lagu pada siswa

yang memiliki pemahaman bahasa figuratif rendah dan pada siswa yang

diajar dengan media gambar pada siswa yang memiliki bahasa figuratif

rendah tidak jauh berbeda;

f. kemampuan menulis puisi siswa yang diajar dengan media gambar pada

siswa yang memiliki pemahaman bahasa figuratif tinggi dan pada siswa yang

diajar dengan media gambar pada siswa yang memiliki bahasa figuratif

rendah tidak jauh berbeda;

E. Keterbatasan Penelitian

Salah satu usaha untuk menjaga kesahihan hasil penelitian, telah dilakukan

berbagai upaya pengontrolannya terhadap variabel ekstra. Namun, karena

keterbatasan dalam penelitian ini maka terdapat beberapa faktor yang sulit

dikendalikan. Tidak adanya perbedaan yang signifikan antara kemampuan

menulis puisi siswa yang memiliki pemahaman bahasa figuratif tinggi maupun

rendah apabila diajar dengan media lagu, kemampuan menulis puisi siswa yang

diajar dengan media lagu pada siswa yang memiliki pemahaman bahasa figuratif

rendah dan pada siswa yang diajar dengan media gambar pada siswa yang

memiliki bahasa figuratif tinggi, kemampuan menulis puisi siswa yang diajar

dengan media lagu pada siswa yang memiliki pemahaman bahasa figuratif rendah

dan pada siswa yang diajar dengan media gambar pada siswa yang memiliki

bahasa figuratif rendah, dan kemampuan menulis puisi siswa yang diajar dengan

media gambar pada siswa yang memiliki pemahaman bahasa figuratif tinggi dan

Page 89: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

pada siswa yang diajar dengan media gambar pada siswa yang memiliki bahasa

figuratif rendah kemungkinan disebabkan oleh kelemahan-kelemahan yang

terdapat dalam pengelolaan eksperimen. Adapun kelemahan-kelemahan tersebut

antara lain:

1. Sampel tidak diasramakan dan tidak dibatasi ruang geraknya, sehingga

penelitian ini tidak dapat mengendalikan tindak bahasa mereka.

2. Jarak tempat tinggal sampel yang satu dengan yang lain berbeda-beda. Hal

ini dapat memengaruhi kondisi mereka pada saat mengikuti perlakuan.

3. Latar belakang siswa yang beragam, sehingga mereka memiliki

pengalaman yang berbeda-beda juga kaitannya dengan kemampuan

menulis puisi.

4. Perlakuan hanya dapat dilaksakan pada saat proses belajar mengajar

berlangsung, sehingga peneliti tidak secara leluasa untuk mengontrol.

Kelemahan-kelemahan ini dikemukakan sebagai bahan pertimbangan untuk

menormalisasikan hasil penelitian dan bukan bertujuan untuk pembelaan.

Page 90: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

1. Kemampuan menulis puisi siswa kelas 10 SMA Negeri 1 Gemolong, Sragen

yang diajar dengan media lagu lebih baik dari pada siswa yang diajar dengan

media gambar. Dengan demikian, penerapan media lagu dalam pembelajaran

menulis puisi lebih baik daripada media gambar.

2. Kemampuan menulis puisi siswa kelas 10 SMA Negeri 1 Gemolong, Sragen

yang memiliki pemahaman bahasa figuratif tinggi lebih baik daripada siswa

yang memiliki pemahaman bahasa figuratif rendah. Dengan demikian,

pemahaman bahasa figuratif berpengaruh positif dalam kegiatan menulis

puisi.

3. Ada interaksi antara media pembelajaran dan pemahaman bahasa figuratif

terhadap kemampuan menulis puisi.

B. Implikasi

Penelitian ini berjudul Pengaruh Media Pembelajaran Lagu dan

Pemhaman Bahasa Figuratif terhadap Kemampuan Menulis Puisi (Eksperimen

pada siswa Kelas 10 SMA N 1 Gemolong, Sragen). Berdasarkan hasil analisis

data, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis puisi siswa yang diajar

dengan media lagu lebih baik daripada siswa yang diajar dengan media gambar.

Page 91: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Selanjutnya, kemampuan menulis puisi siswa yang memiliki pemahaman bahasa

figuratif tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki pemahaman bahasa

figuratif rendah. Sementara itu, terdapat interaksi antara media pembelajaran dan

pemahaman bahasa figuratif terhadap kemampuan menulis puisi. Dengan

demikian, penelitian ini memiliki implikasi secara teoretis, pedagogis dan praktis.

Secara teoretis, penelitian ini berimplikasi pada bertambahnya khasanah

keilmuan dan terbukanya cakrawala baru tentang cara membelajarkan siswa

dalam hal menulis puisi. Dengan hasil penelitian ini diharapkan para praktisi

pendidikan dalam hal ini terkhusus pada guru, dapat segera bermigrasi dari pola

pengajaran yang konvensional yaitu tanpa menggunakan media untuk merangsang

imajinasi siswa kepada pola pengajaran yang lebih modern dengan memanfaatkan

media untuk proses pembelajaran. Dengan bertambahnya wawasan tentang

alternatif media pembelajaran puisi diharapkan target pembelajaran dapat tercapai

secara maksimal.

Secara pedagogis, penelitian ini berimplikasi pada meningkatnya nilai atau

prestasi siswa dalam menulis puisi. Dengan kualitas pembelajaran yang baik,

siswa akan dapat meningkatkan hasil belajarnya. Siswa juga dapat mengetahui

sejauh mana kemampuannya dalam hal menulis puisi maupun pemahaman bahasa

figuratifnya. Hasil penelitian ini juga berimplikasi dijadikannya refleksi dan

koreksi diri bagi siswa. Dengan mengetahui tingkat pemahaman bahasa

figuratifnya sekaligus pengaruhnya terhadap kemampuan menulis puisi, para

siswa akan lebih meningkatkan belajarnya terkhusus pada pemahaman bahasa

figuratifnya. Secara umum, meningkatnya hasil belajar siswa ini menjadi salah

satu indikator keberhasil pembelajaran.

Selanjutnya secara praktis, hasil penelitian ini berimplikasi pada alternatif

media pembelajaran untuk menulis puisi. Dengan hasil penelitian ini, para praktisi

pendidikan maupun pengambil kebijakan dapat mempertimbangkan pemilihan

media pembelajaran yang tepat dan sesuai. Dengan demikian akan lebih

meningkatkan kinerjanya. Penelitian ini memberikan penawaran untuk

menggunakan media yang tepat dalam meningkatkan hasil belajar menulispuisi.

Dengan penelitian ini pula dapat terlihat bagaimana perbedaan hasil pembelajaran

Page 92: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

antara media lagu dan media gambar. Dapat dilihat jelas bahwa kedua media

memiliki perbedaan yang signifikan dalam pembelajaran menulis puisi.

Implikasi secara umum jika ditinjau dari upaya meningkatkan kemampuan

menulis puisi dengan media pembelajaran dan dengan pemahaman bahasa

figuratif siswa sebagai berikut:

1. Upaya meningkatkan kemampuan menulis puisi dengan media lagu

Berdasarkan hasil temuan di atas, dapat diimplikasikan bahwa degan

media yang tepat, kemampuan menulis puisi dapat meningkat. Media yang tepat

untuk digunakan dalam pembelajaran menulis puisi adalah dengan media lagu.

Dengan media ini siswa akan lebih mudah berimajinasi dan memilih kata-kata

untuk membuat sebuah puisi. Media ini menawarkan solusi kelemahan

pembalajaran selama ini yang cenderung konvensional tanpa memanfaatkan suatu

media sehingga siswa mengalami kesulitan di dalam menulis puisi.

Dengan berbagai kemudahan yang ada di dalam media ini, kemampuan

siswa akan lebih baik dalam menulis sebuah puisi. Langkah yang dapat dilakukan

adalah dengan menyuruh siswa untuk mendengarkan lagu yang diputarkan secara

berulang-ulang. Dengan mendengarkan lagu berulang kali, siswa akan dapat

berimajinasi dan memilih kata-kata yang tepat sehingga puisi yang mereka buat

akan baik. Selanjutnya siswa disuruh untuk merangkai kata-kata yang telah

dibuatnya menjadi bait-bait puisi yang indah. Dengan media ini, siswa dapat lebih

mudah mencari kata-kata untuk menyusun sebuah puisi, dan kegiatan menulis

puisi siswa akan tercapai secara maksimal.

2. Upaya meningkatkan kemampuan menulis puisi dengan pemahaman

bahasa figuratif.

Letak keberhasilan di dalam menulis puisi tidak hanya pada pemilihan

media pembelajaran yang tepat. Selain dari pemilihan media, pemahaman bahasa

figuratif juga memegang peranan yang sangat tinggi. Pemahaman bahasa figuratif

Page 93: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

akan sangat menentukan kualitas puisi siswa. Hal ini dibuktikan dengan

diterimanya hipotesis kedua bahwa kemampuan menulis puisi siswa yang

memiliki pemahaman bahasa figuratif tinggi lebih baik daripada siswa yang

memiliki pemahaman bahasa figuratif rendah. Selain itu, interaksi keduanya

membuktikan bahwa media pembelajaran dan pemahaman bahasa figuratif

berpengaruh terhadap kemampuan menulis puisi.

Cara yang paling tepat untuk meningkatkan pemahaman bahasa figuratif

siswa adalah dengan memperbanyak membaca dan menulis puisi. Dengan banyak

membaca, siswa akan lebih banyak memiliki kosakata bahasa figuratif dalam

sebuah puisi. Dengan demikian siswa tidak akan merasa asing terhadap bahasa

figuratif yang digunakan oleh penyairnya. Pada akhirnya siswa akan lebih mudah

menulis sebuah puisi.

C. Saran

Setelah memaparkan hasil penelitian, simpulan dan implikasinya terhadap

dunia pendidikan berikut ini akan disampaikan beberapa saran terkait usaha

peningkatan kemampuan menulis puisi. Secara lebih khusus, peningkatan

kemampuan menulis puisi siswa kelas 10 SMA Negeri 1 Gemolong, Sragen.

Beberapa saran yang dapat dijadikan bahan refleksi dan koreksi diri sebagai

berikut:

1. Siswa hendaknya mengetahui dan memahami bahwa pemahaman bahasa

figuratif berpengaruh terhadap kemampuan menulis puisi. Pemahaman bahasa

figuratif menjadi modal utama untuk dapat menulis puisi. Mereka hendaknya

meningkatkan pemahaman bahasa figuratifnya untuk meningkatkan

kemampuan menulis puisi.

2. Guru bidang studi bahasa Indonesia hendaknya menerapkan media lagu

dalam pembelajaran menulis puisi. Media ini terbukti lebih efektif

dibandingkan dengan media gambar dalam pembelajaran menulis puisi.

Dengan menerapkan media ini, guru akan dapat meningkatkan kemampuan

menulis puisi siswa.

Page 94: pengaruh mediapembelajaran lagu terhadap kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

3. Para pengambil kebijakan sekolah, terutama Kepala Sekolah maupun para

Wakil Kepala Sekolah hendaknya menyediakan fasilitas, sarana dan prasarana

yang mendukung pembelajaran menulis puisi dengan media lagu. Selain itu,

hendaknya dapat memberiakan kontribusi dengan memberikan saran dan

teguran bagi guru terhadap kualitas pembelajarn menulis puisi sehingga

tercipta sinergitas antarpelaksana terkait.

4. Pemerintah maupun lembaga terkait hendaknya secara bersama-sama

memberikan motivasi, arahan dan kebijakan dalam hal penerapan

mediapembelajaran yang efektif sekaligus menyediakan sarana prasaran yang

memadai untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.