penerapan musik dan lagu daerah untuk …... · pramudya.anantatur.penerapan musik dan lagu daerah...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENERAPAN MUSIK DAN LAGU DAERAH UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR
DALAM AKTIVITAS RITMIK PADA SISWA
KELAS V SDN MUSUK 1
KAB SRAGEN
SKRIPSI
Oleh:
PRAMUDYA ANANTATUR
X4711131
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Pramudya Anantatur
NIM : X 4711131
Jurusan/Program Studi : JPOK/ PPKHB Penjaskesrek
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “ PENERAPAN MUSIK DAN LAGU
DAERAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR
DALAM AKTIVITAS RITMIK PADA SISWA KELAS V SDN MUSUK 1
TAHUN AJARAN 2011/2012’’ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.
Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENERAPAN MUSIK DAN LAGU DAERAH UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR
DALAM AKTIVITAS RITMIK PADA SISWA
KELAS V SDN MUSUK 1
KAB SRAGEN
Oleh:
PRAMUDYA ANANTATUR
X4711131
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Pembimbing I
Drs. H. Mulyono, MM
NIP : 19510809 197611 1 001
Pembimbing II
Sri Santoso Sabarini, S.Pd, M.Or
NIP. 19760822 200501 2 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari :
Tanggal : 30 Juli 2012
Tim Penguji Skripsi :
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Drs.Heru Suranto.M.Pd 1..................................
Sekretaris : Drs.H.Muh Mariyanto.M.Kes 2..................................
Anggota I : Drs.H.Mulyono.MM 3..................................
Anggota II : Sri Santoso Sabarini.Spd.M.Or 4..................................
Disahkan oleh :
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
a.n Dekan FKIP UNS
Pembantu Dekan 1
Prof. Dr.rer.nat.Sajidan,M.Si
NIP. 196604151991031002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Pramudya.Anantatur.PENERAPAN MUSIK DAN LAGU DAERAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR DALAM AKTIVITAS RITMIK PADA SISWA KELAS V SDN MUSUK 1 KAB SRAGEN Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Imu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Mei 2012. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Penerapan musik dan lagu daerah dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar dalam Aktivitas ritmik pada siswa kelas V SD Negeri Musuk 1 kab Sragen. Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan kelas ( PTK ), Metode yang digunakan adalah metode PTK, penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus,dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan,pelaksanaan tindakan,observasi dan refleksi, subyek penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Musuk 1 Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 20 siswa, 10 putra dan 10 putri.Sumber data berasal dari guru dan siswa, tehnik pengumpulan data dengan tes unjuk kerja dan observasi,Validitas data menggunakan triangulasi metode, Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa melalui penerapan musik dan lagu daerah dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar aktivitas ritmik , hasil ini dapat ditunjukan pada kondisi awal/prasiklus, siswa yang mendapat nilai di atas rata-rata KKM (70) berjumlah 11 anak atau 55%, Pada siklus pertama meningkat menjadi 13 anak atau 65% dari jumlah siswa Namun demikian belum dapat memenuhi target yang ditentukan yaitu 80% atau 16 siswa, Evaluasi hasil belajar Gerak dasar Aktivitas ritmik pada tindakan/siklus dua dapat menunjukan hasil yang memuaskan, capaian nilai rata rata siswa di Atas KKM (70) meningkat menjadi 17 siswa atau 85% dari jumlah siswa 20 anak, melampaui target yang diharap yaitu 80%.Dengan demikian hasil penelitian ini ada peningkatan kemampuan gerak dasar aktivitas ritmik dari 55% di kondisi awal ,menjadi 85% pada kondisi akhir, sehingga dapat dikatakan hasil peningkatan kemampuan gerak dasar Aktivitas ritmik pada penelitian ini adalah 30%.
Berdasarkan hasil dari penelitian ini, diperoleh simpulan bahwa Penerapan musik dan lagu daerah meningkatkan hasil belajar Aktivitas ritmik pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Musuk 1 Kab Sragen Tahun pelajaran 2011/2012.
Kata kunci :Kemampuan gerak dasar, Musik lagu daerah, Aktivitas ritmik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
v Berangkat dengan penuh keyakinan, Berjalan dengan penuh keikhlasan,
Istiqomah dalam menghadapi cobaan
v Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah hal
yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena hidup hanyalah sekali.
Ingat hanya pada Allah apapun dan di manapun kita berada kepada Dia-lah
tempat meminta dan memohon".
v Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan; jangan pula lihat masa depan
dengan ketakutan; tapi lihatlah sekitar anda dengan penuh kesadaran.
(James Thurber)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :
v Segenap warga SDN Musuk 1 yang telah memberikan waktu dan
kesempatan untuk melakukan penelitian.
v Bapak dan Ibu tercinta..
Yang selalu memberikan doa dan restunya.......
v Istri dan anak-anak tercinta....
Terimakasih karena senantiasa mendorong langkahku dengan perhatian dan
semangat, selalu sabar dan tak kenal lelah mendukungku.
v Rekan-rekan angkatan 2011
v Almamater
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan dengan kesungguhan hati kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena limpahan berkat dan karunia-Nya yang setiap waktu
penulis terima dan rasakan, sehingga penyelesaian skripsi ini dapat tepat waktu.
Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi berkat
bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat
:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Ketua Jurusan Pendidikaan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan
Pendidikaan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. H. Mulyono, MM sebagai pembimbing 1 yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam menyusun skripsi.
5. Sri Santoso Sabarini, S.Pd, M.Or sebagai pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam menyusun skripsi.
6. Kepala Sekolah dan Segenap Guru SD Negeri Musuk 1 yang telah memberikan
ijin, dukungan moral dan spiritual.
7. Siswa kelas V SD Negeri Musuk 1 Kecamatan Sambirejo yang telah bersedia
menjadi obyek penelitian.
8. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.
Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang
Maha Esa. Akhirnya penulis berharap semoga hasil penelitian yang sederhana ini
dapat bermanfaat. Amin.
Surakarta, Juli 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................
HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................................
HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................................
HALAMAN ABSTRAK ............................................................................................
HALAMAN MOTTO .................................................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................................
DAFTAR ISI ...............................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................
DAFTAR TABEL .......................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. B. Rumusan Masalah ....................................................................................... C. Tujuan Penelitian......................................................................................... D. Manfaat Penelitian.......................................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka .........................................................................................
1. Pengertian Kemampuan Gerak Dasar ............................... ................... 2. Pengertian Aktivitas Ritmik............................................................... 3. Gerak Dasar Aktivitas Ritmik................................................................ 4. Pembelajaran........................................................................................... 5. Prinsip-Prinsip Pembelajaran................................................................ 6. Media Pembelajaran............................................................................ 7. Karakteristik Siswa..............................................................................
B. Kerangka Berpikir ..................................................................... ................ . BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian.........................................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
xii
xiii
xiv
1 3 3 3 5 5 6 7 8 11 12 15 18 21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
1. Tempat Penelitian.................................................................................... 2. Waktu Penelitian................................................................................
B. Subyek Penelitian .................................................................................... .... C. Data dan Sumber Data................................................................................. D. Pengumpulan Data ...................................................................................... E. Uji Validitas ............................................................................................... F. Analisis Data ............................................................................................... G. Indikator Kinerja Penelitian ........................................................................ H. Prosedur Penelitian ......................................................................................
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan. ................................................................................ B. Deskripsi Hasil Penelitian Tiap Siklus ........................................................
1. Siklus 1 Pertemuan 1........................................................................... 2. Siklus 1 Pertemuan 2.......................................................................... 3. Siklus II Pertemuan 1........................................................................... 4. Siklus II Pertemuan 2..........................................................................
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus. .................... ........................... 1. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Gerak Dasar Aktivitas
Ritmik dari Kondisi Awal ke Siklus 1............................................ 2. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Gerak Dasar Aktivitas
Ritmik dari Siklus 1 ke Siklus 2...................................................... 3. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Gerak Dasar Aktivitas
Ritmik dari Kondisi Awal ke Siklus 1dan Siklus 2 .......................... D. Pembahasan. .........................................................................................
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan .................................................................................................. B. Implikasi................... ................................................................................... C. Saran ................. ..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................
LAMPIRAN.................................................................................... .............................
21 21 22 22 22 23 24 24 29
31
33
33
36
40
43
48 48
48
49
50
52
53
53
55
56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR GAMBAR
Lampiran Halaman
Gb 2.1 Skema Kerangka Berfikir .........................................................................20
Gb3.2 Skema Triangulasi Sumber Data Penelitian .............................................23
Gb 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)................................................. .25
Gb 4.1 Grafik Tes Hasil Belajar Gerakan Dasar Aktivitas Ritmik Prasiklus........32
Gb 4.2 Grafik Tes Hasil Belajar Gerakan Dasar Aktivitas Ritmik Prasiklus........39
Gb 4.3 Grafik Tes Hasil Belajar Gerakan Dasar Aktivitas Ritmik Prasiklus........47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian ............................ 21
3.2. Pengumpulan Data ..................................................................................... 23
4.1. Deskripsi Kondisi Awal.............................................................................. 32
4.2. Deskripsi Tes Hasil Belajar Siswa pada Siklus I........................................ 39
4.3. Deskripsi Tes Hasil Belajar Siswa pada Siklus II....................................... 43
4.4. Persentase Peningkatan Hasil Belajar Kondisi Awal & Siklus I. ................ 48
4.5. Persentase Peningkatan Hasil Belajar Kondisi Awal & Siklus II. ............... 49
4.6. Persentase Peningkatan Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I & II............. 49
4.7. Deskripsi Capaian Hasil Belajar Antar Siklus ............................................. 50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I............................. 56
2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II........................... 74
3 Daftar Presensi Pra Siklus ......................................................... 92
3 Daftar Presensi Siklus I............................................................. 93
4 Daftar Presensi Siklus II........................................................... 94
5 Lembar Penilaian Pra Siklus .................................................... 95
5 Lembar Penilaian Siklus I.......................................................... 96
6 Lembar Penilaian Siklus II......................................................... 97
7 Foto Pembelajaran pada Pratindakan......................................... 98
8 Foto Pelaksanaan Siklus I......................................................... 99
9 Foto Pelaksanaan Siklus II....................................................... 100
10 Foto Pelaksanaan RPP............................................................... 101
11 Foto Pembahasan RPP Siklus I.................................................. 102
12 Foto Observasi dan Refleksi pada siklus I................................. 103
13 Foto Pelaksanaan Aktivitas Ritmik........................................... 104
14 Surat keterangan penelitian 105
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan
secara keseluruhan, yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan,
kebugaran jasmani ketrampilan berpikir kritis, stabilitas emosional, ketrampilan
sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktifitas jasmani dan olahraga.
Ruang lingkup Pendidikan Jasmani di Indonesia dijelaskan dalam SK
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 0413/U/1987 tanggal 14 Juli 1987
menyebutkan bahwa titik berat pelaksanaan Pendidikan Jasmani di SD adalah
Senam. Pendidikan Jasmani harus diutamakan mengingat tujuan pentingnya dalam
pengembangan pembelajaran. Maka dari itu Pendidikan Olahraga merupakan
pendidikan yang menunjang prestasi siswa. Untuk menciptakan proses pembelajaran
yang sehat dalam dunia pendidikan khususnya di SD, harus meliputi beberapa hal
berikut. Hal-hal yang harus ada dalam proses pembelajaran itu adalah (1) anak didik
(2) pendidik (3) tujuan pendidikan (4) alat pendidikan dan (5) lingkungan
pendidikan, kelima komponen tersebut harus ada dan merupakan satu kesatuan yang
tak terpisahkan.
Salah satu masalah utama dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia adalah
belum efektifnya pengajaran jasmani di sekolah-sekolah. Saat ini sedang marak
didengungkan tentang Pendidikan Karakter dan Budaya Bangsa. Untuk itu guru
harus kreatif dan inovatif dalam menciptakan atau memodifikasi model pembelajaran
agar siswa tidak jenuh.
Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SDN Musuk 1 selama ini berjalan
dengan baik, namun dalam pembelajaran aktivitas ritmik siswa kurang berminat. Ini
terjadi karena selama ini senam yang dilaksanakan di sekolah biasanya hanya senam
kesegaran jasmani, atau Senam Seribu, sehingga untuk gerakan elementer aktivitas
ritmik,sebagian siswa belum dapat menguasai.Untuk itu peneliti mencoba untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
menanamkan nilai-nilai Pendidikan Karakter yaitu cinta tanah air, disiplin, tekun,
bertanggung jawab dan menghargai kekayaan budaya bangsa kita,dengan
menggunakan lagu daerah Apuse yang berasal dari papua sebagai pengiring gerakan.
Berdasarkan hasil observasi pra penelitian yang dilakukan peneliti di SD
Negeri Musuk I kelas V dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani khususnya
aktifitas ritmik, siswa memiliki minat dan motivasi yang kurang. Siswa masih
tampak setengah hati melakukan aktifitas ini, bahkan ada siswa yang mengobrol
ketika mendapat arahan dari guru. Sebagian siswa merasa bosan dengan musik yang
itu-itu saja. Untuk itu peneliti akan menggunakan musik dan lagu daerah “Apuse”
dari Papua yang berbirama 4/4 dengan tanda tempo moderato yang berarti sedang,
dengan memperkenalkan gerakan elementer aktivitas ritmik. Lagu ini dipilih karena
iramanya sesuai dengan gerakan aktivitas ritmik. Syairnya juga tidak terlalu banyak
sehingga mudah dihafalkan oleh anak-anak.
Sebelum melakukan penelitian ini , peneliti melakukan pengamatan dalam
pembelajaran aktivitas ritmik, hasil yang didapat adalah bahwa ketrampilan aktivitas
ritmik pada siswa-siswi kelas V SDN Musuk 1 masih jauh dari kata benar/baik, data
yang peneliti peroleh kemampuan gerakan dasar pada aktivitas ritmik siswa-siswi
kelas V ,adalah 55 % sudah benar/baik akan tetapi 45% siswa belum memperoleh
nilai yang memuaskan atau di bawah KKM. Ini menunjukkan indikator yang sangat
kurang dalam penguasaan gerakan dasar aktivitas ritmik. Seperti yang kita ketahui
bersama bahwa gerakan dasar aktivitas ritmik merupakan salah satu syarat utama
dalam pembelajaran aktivitas ritmik siswa-siswi SDN Musuk 1 perlu ditingkatkan.
Dalam penelitian ini, media yang digunakan adalah CD player dan CD
musik lagu daerah, selain untuk mengenalkan lagu-lagu daerah pada siswa, juga ada
suasana lain dimana siswa bisa ikut menyanyikan lagu daerah tersebut. Lagu yang
dipilih yaitu “ Apuse” dari Irian Jaya / Papua. Lagu daerah merupakan budaya
bangsa yang perlu diperkenalkan pada anak didik. Aktifitas ritmik atau senam irama
merupakan suatu perpaduan antara bentuk gerakan dengan irama yang
mengiringinya. Irama yang digunakan dengan menggunakan musik,dan nyanyian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Penelitian ini diharapkan dapat membentuk suasana pembelajaran yang
lebih menyenangkan dan menarik dalam pembelajaran Aktivits ritmik. Adapun
pemilihan metode ,sarana peralatan dan strategi ini didasarkan pada keterkaitannya
dengan konsep-konsep pembelajaran Aktivitas ritmik. Bentuk pembelajaran yang
disajikan harus dapat memberikan suasana yang tidak membosankan sehingga bahan
ajar yang diberikan dapat terserap dengan maksimal’ merangsang peserta didik untuk
lebih menyukai Ativitas ritmik, dan akan tetapi mendapatkan hasil yang optimal
sesuai dengan tujuan pembelajaran
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut : Bagaimanakah penerapan musik dan lagu daerah untuk
meningkatkan kemampuan gerak dasar dalam aktifitas ritmik bagi siswa kelas V
SDN Musuk I ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan diatas,penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui Penerapan musik dan lagu daerah dapat meningkatkan
kemampuan gerak dasar dalam Aktivitas ritmik pada siswa kelas V SD Negeri
Musuk 1, Kab Sragen
D. Manfaat Penelitian
Masalah dalam penelitian ini penting untuk diteliti dengan harapan dapat
memberi manfaat antara lain sebagai berikut :
1. Bagi guru Penjaskes SDN Musuk I Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen :
a. Guru akan dapat mengetahui siswa yang mana yang sudah berhak
melanjutkan Pelajaran karena telah berhasil mencapai KKM
b. Guru dapat mengetahui apakah materi pelajaran serta sarana pembelajaran
yang disajikan telah sesuai dan tepat bagi siswa.
c. Guru akan dapat mengetahui apakah strategi pembelajaran yang digunakan
sudah tepat atau belum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
2. Bagi siswa,dengan diadakannya evaluasi ini maka siswa dapat mengetahui
sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang telah disajikan oleh guru
3. Bagi sekolah :
a. Apabila guru mengadakan penilaian dan diketahui bagaimana hasilnya,
maka akan dapat diketahui apakah kondisi belajar yang diciptakan di sekolah
telah sesuai dengan harapan
b. Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun ke tahun dapat
dipergunakan sebagai pedoman apakakh sekolah sudah memenuhi standar
pendidikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Kemampuan Gerak Dasar
a. Kemampuan Gerak Dasar
Kemampuan gerak dasar dapat diartikan sebagai kemampuan motorik
(motor ability). Menurut Mulyono B. dan Sarwono (1994: 298) menyatakan
bahwa,” kemampuan gerak dapat didefinisikan sebagai hadirnya gerak (motor
skill) dari sifat yang umum atau fundamental, diluar kemampuan olahraga
spesialisasi tingkat tinggi”. Motor ability merupakan kemampuan yang mendasari
gerak ketrampilan yang dilakukan, diluar teknik dalam olahraga. Motor ability
merpukan unsur yang sangat penting bagi pembentukan ketrampilan. Motor
ability yang ditampilkan seseorang tergantung pada komponen-komponen kondisi
fisik yang dimiliki. Motor ability dipengaruhi oleh kesegaran jasmani dan unsur
fisik sebagai dasar pembentukan ketrampilan. Agar gerakan dapat dikuasi dengan
baik dan teratur sehingga akan diperoleh perilaku motorik yang lebih baik dan
dikembangkan menjadi suatu ketrampilan dalam penampilan yang efektif dan
efisien.
Motor ability dan motor skill adalah dua konsep yang berbeda tetapi
berhubungan. Sedangkan menurut Agus Mahendra (2004: 20) pengertian
ketrampilan gerak dasar adalah “bentuk ketrampilan yang bermanfaat dan
dibutuhkan anak dalam kehidupan sehari-hari”. Dari kedua pengertian para ahli
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian kemampuan gerak bersifat
umum atau fondamental diluar kemampuan olahraga yang bermanfaat dan sangat
dibutuhkan anak-anak khususnya usia sekolah dasar dalam kehidupan sehari-hari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
b. Komponen- Komponen Kemampuan Gerak Dasar
Komponen- komponen kemampuan gerak dasar dikategorikan menjadi 3
macam gerakan yaitu:
1) Gerak dasar non lokomotor : yakni gerakan yang dilakukan ditempat atau tidak berpindah tempat, Gerak dasar non lokomotor meliputi meliuk, mendorong, menarik, meregang, mengayun, dan bergoyang.
2) Gerak dasar Lokomotor : adalah gerakan yang dilakukan denhgan berpindah tempat /posisi tubuh. Gerak dasar lokomotor meliputi : berjalan, berlari, melompat, meluncur, meloncat, berguling
3) Gerak Dasar Manipulatif : adalah gerak untuk bertindak melakukan suatu bentuk gerak dari anggota tubuh secara lebih trampil. Gerak Dasar Manipulatif meliputi menendang, melempar, memukul, menangkap, menghentikan dan mengubah arah
Penguasaan kemampuan gerak dasar akan mendasari ketrampilan gerak
olahraga,ketrampilan dasar ini sebaiknya dikembangkan sejak dini, Dengan
mengikuti prinsip tertentu sesuai dengan tahap perkembangan anak
Mengembangkan kemampuan fisik anak anak dan remaja harus mengikuti prinsip
perkembangan menyeluruh, karena mereka belum mencapai tahap kematangan
fisik. Setelah melewati usia remaja baru boleh berlatih secara khusus pada cabang
olahrtaga yang di minati, dan pada usia dewasa diharapkan tercapai prestasi
tertingginya kemampuan gerak dasar dapat diterapkan dalam aneka olah raga
permainan, atletik serta aktivitas ritmik, dan aktivitas jasmani dalam keseharian
2. Pengertian Aktivitas Ritmik
Aktivitas ritmik adalah suatu perpaduan antara berbagai bentuk gerakan
dengan irama yang mengiringinya. Irama yang mengiringinya dapat
menggunakan, nyanyian, musik dan sebagainya. Aktivitas ritmik yang berasal dari
seni musik, dipelopori oleh Jacques Dacrose, seorang guru musik yang ingin
mewujudkan lagu-lagu dalam bentuk gerakan. Murid Dacrose, Bode, menciptakan
senam yang terkenal yaitu” Ausdruk Gymnastiek” artinya senam yang dijalankan
dengan penuh perasaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Prinsip-prinsip gerakan dalam aktivitas ritmik ditentukan oleh:
a) Irama
b) Kelentukan tubuh dalam gerakan (fleksibilitas)
c) Kontinuitas gerakan
d) Ketepatan gerak dan irama.
3. Gerak dasar Aktivitas Ritmik
Macam-macam gerak dasar Aktivitas Ritmik Menurut: Mulyono.H (2012)
1) Langkah ganda samping
Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
a) Mula-mula berdiri tegak, kedua telapak tangan di pinggang. Kedua kaki
rapat, telapak kaki kanan jinjit disamping kaki kiri, pandangan mata lurus
kedepan.
b) Hitungan 1 : Langkahkan kaki kanan kesamping kanan, diikuti oleh kaki
kiri merapat ke kaki kanan.
c) Hitungan 2 : Langkahkan kaki kanan kesamping kanan, diikuti oleh kaki
kiri merapat ke kaki kanan dalam posisi telapak kaki kiri jinjit.
d) Hitungan 3 : Langkahkan kaki kiri kesamping kiri, diikuti oleh kaki kanan
merapat ke kaki kiri.
e) Hitungan 4 : Langkahkan kaki kiri kesamping kiri, diikuti oleh kaki kanan
merapat ke kaki kiri, dalam posisi telapak kaki kanan jinjit.
f) Hitungan 5 : Langkahkan kaki kanan kesamping kanan, diikuti oleh kaki
kiri merapat ke kaki kanan.
g) Hitungan 6 : Langkahkan kaki kanan kesamping kanan, diikuti oleh kaki
kiri merapat ke kaki kanan dalam posisi telapak kaki kiri jinjit.
2) Langkah ke depan
Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
Mula-mula berdiri tegak, kedua telapak tangan di pinggang. Kedua kaki rapat,
telapak kaki kanan jinjit disamping kaki kiri, pandangan mata lurus kedepan.
a) Hitungan 1 : Langkahkan kaki kanan kedepan satu langkah, diikuti kaki kiri
kedepan satu langkah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
b) Hitungan 2 : langkahkan kaki kanan kedepan satu langkah, diikuti oleh
kaki kiri merapat disamping kaki kanan , posisi telapak kaki kiri jinjit.
3) Langkah ke belakang
Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
Mula-mula berdiri tegak, kedua telapak tangan di pinggang. Kedua kaki rapat,
telapak kaki kiri jinjit disamping kaki kanan, pandangan mata lurus kedepan.
a) Hitungan 1 : Langkahkan kaki kiri kebelakang satu langkah, diikuti kaki
kanan kebelakang satu langkah merapat disamping kaki kiri, posisi telapak
kaki kanan jinjit.
b) Hitungan 2 : Langkahkan kaki kanan kebelakang satu langkah, diikuti oleh
kaki kiri kebelakang satu langkah merapat disamping kaki kanan , posisi
telapak kaki kiri jinjit.
4) Langkah belok kekanan
Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
Mula-mula berdiri tegak, kedua telapak tangan di pinggang. Kedua kaki rapat,
telapak kaki kiri jinjit disamping kaki kanan, pandangan mata lurus kedepan.
a) Hitungan 1 : Langkahkan kaki kiri satu langkah kearah serong kiri, sambil
memindahkan berat badan ke kaki kiri. Menghadap kearah dari kanan posisi
tubuh.
b) Hitungan 2 : Langkahkan kaki kanan merapat ke kaki kiri, telapak kaki
kanan dalam posisi jinjit, posisi badan telah berubah menghadap kekanan
posisi awal.
Lakukan gerakan ini berulang-ulang sehingga gerakan akan selalu merubah
posisi tubuh, dengan diiringi musik lagu daerah” Apuse”.
4. Pembelajaran
a. Konsep Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar, bahwa belajar adalah suatu proses
dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Dari
pengertian tersebut terdapat 3 ciri utama belajar, yaitu: proses, perubahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
perilaku, dan pengalaman. Dengan kata lain pembelajaran adalah proses untuk
membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran
dialami sepanjang hayat (lifelong education) seorang manusia serta dapat
berlaku dimanapun dan kapanpun.
Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan belajar,
walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru
mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran
sehingga mencapai sesuatu obyektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat
mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta ketrampilan (aspek
psikomotor) seorang peserta didik.
Peran guru bukan semata memberikan informasi melainkan juga
mengarahkan dan memberi fasilitas belajar (directing and facilitating the
learning) agar proses belajar lebih memadai dan mudah diterima oleh siswa.
Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu
seseorang mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang baru. Proses
pembelajaran merupakan seperangkat prinsip-prinsip yang dapat digunakan
sebagai pedoman untuk menyusun berbagai kondisi yang dibutuhkan mencapai
tujuan pendidikan.
b. Hakekat Pembelajaran
Untuk menjalankan proses pendidikan, kegiatan belajar mengajar dan
pembelajaran merupakan suatu usaha yang amat strategis untuk mencapai tujuan
yang diharapkan. Pergaulan yang sifatnya mendidik itu terjadi melalui interaksi
aktif antara siswa sebagai peserta didik dan guru sebagai pendidik. Kegiatan
belajar mengajar dilakukan oleh siswa, dan melalui kegiatan itu akan ada
perubahan perilakunya, sementara kegiatan pembelajaran dilakukan oleh guru
untuk memfasilitasi proses belajar. Kedua peranan itu tidak akan terlepas dari
situasi saling mempengaruhi dalam pola hubungan antara dua subyek, meskipun
disini guru lebih berperan sebagai pengelola.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Istilah pembelajaran sama dengan instruction atau pengajar.
Pengajaran mempunyai arti cara (perbuatan) mengajar atau mengajarkan. Hal ini
juga dikemukakan Wina wijaya (2006: 74) bahwa mengajar diartikan sebagai
proses penyampaian informasi dari guru kepada siswa.
Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik dengan
lingkungannya, sehingga terjadi perubahan prilaku ke arah yang lebih baik.
Interaksi adalah saling mempengaruhi yang bermula adnya saling hubungan
antar komponen yang satu dengan yang lainnya. Interaksi dalam pembelajaran
adalah kegiatan timbal balik yang saling mempengaruhi antara guru dengan
peserta didik.
Pembelajaran merupakan upaya sistematis dan sistemik untuk
memfasilitasi dan meningkatkan proses belajar, maka kegiatan pembelajaran
berkaitan erat hakikat dan jenis belajar serta hasil belajar tersebut. Kegiatan
belajar merupakan masalah yang sangat kompleks dan melibatkan keseluruhan
aspek psikofisik, bukan aspek kejiwaan, tetapi juga aspek neurofisiologis.
Namun setelah guru berusaha untuk memusatkannya dan menangkap perhatian
siswa pada peristiwa pembelajaran maka sesuatu yang asing itu terjadi secara
berangsur-angsur berkurang. Oleh karena itu, guru harus mengupayakan
semaksimal mungkin penataan lingkungan belajar dan perencanaan materi agar
terjadi proses pembelajaran di dalam maupun diluar kelas.
Dengan demikian proses belajar bisa terjadi di kelas, lingkungan
sekolah dan dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam bentuk interaksi
social kultural melalui media massa. Dalam konteks pendidikan non formal
justru sebaliknya proses pembelajaran sebagian besar terjadi dalam lingkungan
masyarakat, termasuk dunia kerja, media massa dan lain sebagainya.
Menurut pasal 1 butir 20 UU No tahun 2003 tentang Sisdiknas
Pembelajaran adalah “ Proses interaksi peserta ddik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar” jadi kita dapat mengetahui bahwa ciri pembelajaran
yaitu inisiasi, fasilitasi, dan peningkatan proses belajar siswa ini menunjukkan
bahwa unsur kesengajaan dari pihak di luar individu yang melakukan proses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
belajar, dalam hal ini pendidik secara perorangan atau kolektif dalam suatu
sistem, merupakan ciri utama dalam pembelajaran.
Kegiatan belajar mengajar selalu terkait langsung dengan tujuan yang
jelas. Ini berarti, proses mengajar itu tidak begitu bermakna jika tujuannya tidak
jelas. Jika tujuan tidak jelas maka isi pengajaran berikut metode mengajar juga
tidak mengandung apa-apa. Oleh karena itu, seorang guru harus menyadari
benar-benar keterkaitan antara tujuan , pengalaman belajar, metode, dan cara
mengukur perubahan atau kemajuan yang dicapai. Untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dalam proses belajar mengajar, maka seorang guru harus
mampu menerapkan cara mengajar yang cocok untuk mencapai tujuan tersebut.
Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang yang memiliki
pengetahuan dan ketrampilan yang lebih dari pada yang diajar, untuk
memberikan suatu pengertian, kecakapan , ketangkasan, kegiatan mengajar
meliputi pengetahuan, menularkan sikap kecakapan atau ketrampilan yang diatur
sesuai dengan lingkungan dan menghubungkan dengan subyek yang sedang
belajar. Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, ini sesuai dengan
yang dikemukaan oleh Nana Sudjana (2005:19) yaitu: (1)Merencanakan
program belajar mengajar, (2) Melaksanakan dan memimpin/mengelola proses
belajar mengajar, (3) Menilai kemajuan proses belajar mengajar, (4) Menguasai
bahan pelajaran dalam pengertian menguasai bidang studi atau mata pelajaran
yang dipegangnya.
Tugas utama seorang guru adalah untuk menciptakan iklim atau
atmosfir supaya proses belajar terjadi di kelas dan di lapangan, ciri utamanya
terjadinya proses belajar adalah siswa dapat secara aktif terlibat didalam proses
pembelajaran.
5. Prinsip-Prinsip Pembelajaran
Pembelajaran yang baik seharusnya membawa perubahan pada individu
yang belajar. Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruhpada diri siswa
untuk mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa. Perubahan akibat
belajar tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan, melainkan juga dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
kecakupan, kebiasaan, sikap, pengertian, penyesuaian diri minat, penghargaan,
pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang.
Menurut Wina Wijaya (2006: 30) bahwa sejumlah prinsip yang harus
diperhatikan dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran diantaranya :
a. Berpusat pada siswa ( student centered): Siswa sebagai subyek pembelajaran b. Belajar dengan melakukan : Dengan mempraktekan indikator c. Mengembangkan kemampuan sosial d. Mengembangkan keingin tahuan, imajinasi, dan fitrah e. Mengembangkan ketrampilan memecahkan masalah f. Mengembangkan kreatifitas siswa g. Mengembangkan kemampuan ilmu dan teknologi h. Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik i. Belajar sepanjang hayat ( lifelong education )
6 . Media Pembelajaran
Penelitian ini menggunakan media pembelajaran Musik dan lagu daerah
Apuse, Lagu yang berasal dari daerah papua dengan tanda birama 4/4 ,diputar
dengan menggunakan CD Player.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan
media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru dalam
setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru perlu mempelajari bagaimana
menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan
pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan
berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan
mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain.
Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru / fasilitator telah mempunyai
pengetahuan dan ketrampilan mengenai media pembelajaran.
a. Arti media pembelajaran
Media pembelajaran di sekolah sangat diperlukan untuk memudahkan
dalam penyampaian materi belajar yang sedang diberikan. Media dapat dibuat
dengan cara sederhana akan tetapi sesuai pada materi. Siswa juga akan lebih jelas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
dalam menerima materi. Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan
bentuk jamak dari medium. Dapat diartikan secara harfiah berarti perantara atau
pengantar. Pengertian umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan
informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Media menurut
AECT adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan.
Sedangkan gagne mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan
siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Briggs mengartikan media
sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi siswa. Istilah pembelajaran lebih
menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar para siswanya. Kegiatan
pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar pada
para siswanya. Kegiatan belajar hanya akan berhasil jika si belajar secara aktif
mengalami sendiri proses belajar. Seorang guru tidak dapat mewakili belajar
siswanya. Seorang siswa belum dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia
sedang berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang mengajar.
Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran,
yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari
sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur
pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajiakan
informasi belajar kepada siswa. Jika program media itu didesain dan
dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media
meskipun tanpa keberadaan guru.
Peranan media yang semakin meningkat sering menimbulkan
kekhawatiran pada guru. Namun sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi, masih
banyak tugas guru yang lain seperti: memberikan perhatian dan bimbingan secara
individual kepada siswa yang selama ini kurang mendapat perhatian. Kondisi ini
akan teus terjadi selama guru menganggap dirinya merupakan sumber belajar
satu-satunya bagi siswa. Jika guru memanfaatkan berbagai media pembelajaran
secara baik, guru dapat berbagi peran dengan media. Peran guru akan lebih
mengarah sebagai manajer pembelajaran dan bertanggung jawab menciptakan
kondisi sedemikian rupa agar siswa dapat belajar. Untuk itu guru lebih berfungsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
sebagai penasehat, pembimbing, motivator dan fasilitator dalam Kegiatan Belajar
mengajar.
b. Manfaat media pembelajaran
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi
antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan
efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:
1) Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan. Dengan bantuan
media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan
dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa
dimanapun berada.
2) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik. Media dapat
menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik
secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk
menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak
membosankan.
3) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif. Dengan media akan terjadinya
komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung
bicara satu arah.
4) Efisiensi dalam waktu dan tenaga. Dengan media tujuan belajar akan lebih
mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal
mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang,
sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah
memahami pelajaran.
5) Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Media pembelajaran dapat
membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila
dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami
pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh,
merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan
lebih baik.
6) Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan
saja. Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan
kapanpun tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di
sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan
sekolah.
7) Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses
belajar.Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong
siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-
sumber ilmu pengetahuan.
8) Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif. Guru dapat
berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk
memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu
kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan
lain-lain
9) Dengan media bola tenis sebagai pengganti bola kasti memungkinkan proses
pembelajaran permainan kasti dapat lebih efektif dan siswa tanpa ada rasa
takut dan enggan,sehingga akan terangsang sedemikian rupa untuk lebih aktif
dan giat dalam melakukan belajar tolak peluru.
7. Karakteristik Siswa
Sebelum menentukan model pembelajaran dan pendekatan belajar yang
akan digunakan , sebaiknya kita mengenali dahulu karakteristik siswa tersebut.
Pada siswa kelas V di Sekolah Dasar terdapat anak-anak berumur sekitar 9
sampai 11 tahun, anak-anak ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Pertumbuhan organ tubuh yang cepat dan sangat berminat pada aktivitas
jasmani.
2. Mereka membanggakan kekuatan jasmainya, sehingga mereka cenderung
memilih pemimpin yang mempunyai fisik kuat.
3. Pendidikan Jasmani merupakan sarana pembentukan ketrampilan sosial
antara lain penguasaan diri terhadap keinginan dan lamunannya, belajar
menghargai orang lain, dan peka terhadap kebutuhan orang lain serta saling
mengerti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
4. Karakteristik fisik yang perlu diperhatikan guru adalah :
a) Memperbaiki koordinasi tubuh, power,daya ledak, kecepatan, ketepatan,
kelentukan dan kekuatan
b) Pertumbuhan dan ketahanan jasmani meningkat cepat.
c) Koordinasi antara tangan kaki lebih baik dan terpadu.
d) Anak-anak pada masa ini sangat dinamis sehingga kecelakaan sering
terjadi.
5. Karakteristik sosial dan emosional yang perlu diperhatikan guru adalah:
a) Mudah terpengaruh dan mudah tersinggung.
b) Hidup dalam khayalan masih pekat sehingga terkesan pembual,dan
senang berpura-pura menjadi seseorang yang dikagumi.
c) Senang menggoda dan menyakiti teman.
d) Mempunyai kemauan yang kuat.
e) Kurang berhati-hati, senang membuat gaduh dan senang cari pembenaran
(rasionalisasi)
f) Menginginkan kebebasan walaupun tetap dalam perlindungan orang
dewasa.
g) Lebih senang permainan beregu daripada permainan yang bersifat
perorangan.
h) Suka membandingkan keadaan dirinya dengan teman-temannya
(keberhasilan,kegagalan, dan prestasi).
i) Senang pada bunyi-musik dan irama.
j) Senang meniru orang yang dipujanya.
k) Senang aktivitas yang bersifat lomba atau pertandingan.
Mengingat karakeristik tersebut diatas, maka dalam memberikan
pendidikan jasmani kepada siswa di kelompok ini dapat dimulai dengan
memberikan sedikit hal yang menyangkut cognitif domain, di samping tetap
diberikan hal-hal yang menyangkut affective domain, psychomotor domain
dan organic domain. Sekilas tentang keempat domain (tujuan) tersebut
adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
a. Cognitive domain , yang meliputi pengetahuan dan peningkatan pengertian
tentang:
1) Pengetahuan tentang fungsi olahraga
2) Pengetahuan dan pengertian tentang jiwa kesatria
3) Pengetahuan tentang gerak dasar, teknik dan taktik, serta strategi
permainan, atletik, dll
4) Pengetahuan tentang hidup sehat dan menjaga kondisi
5) Peraturan dan organisasi permainan
b. Affective domain, yang meliputi pembentukan dan pengembangan sikap
dan kepribadian menuju terbentuknya warga negara yang baik :
1) Pengendalian diri
2) Kejujuran
3) Keadilan
4) Disiplin
5) Perhatian pada kebutuhan orang lain dan simpati pada yang lemah
6) Keberanian
7) Toleransi dan kerjasama
8) Ketekunan
9) Apresiasi terhadap keindaha tubuh dan gerak
c. Psycomotor domain, atau neuromuscular yang meliputi:
1) Koordinasi
2) Waktu reaksi
3) Penguasaan gerak dalam ruang dan waktu
4) Keseimbangan
5) Kelentukan
6) Kecepatan
7) Efisiensi gerak
8) Ketrampilan khusus tentang cabang olahraga
d. Organic domain, atau peningkatan fungsi organ tubuh penunjang untuk
memperoleh :
1) Daya tahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
2) Kekuatan otot
3) Pembentukan sikap tubuh yang baik
4) Berat badan yang ideal
5) Penyediaan energi yang cepat (sistem enzym)
B. Kerangka Berpikir
Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa diarahkan untuk
menyelesaikan masalah yang sesuai dengan konsep yang dipelajari. Permasalahan
yang sering dihadapi dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani khususnya dalam
aktifitas ritmik, seringkali guru kurang bervariasi dalam penggunaan musik.
Sehingga siswa bosan dan kurang berminat. Karena dalam aktifitas ritmik
memang diperlukan media pembelajaran yang sesuai, yaitu dengan media audio
visual yang berupa CD player.
Dalam penelitian ini ,diawali dari hasil 0bservasi dan pengamatan dalam
pembelajaran prasiklus ,Permasalahan yang ditemukan dalam penelitian ini,
ternyata guru kurang kreatif dalam memilih media pembelajaran dan kurang
inovatif dalam proses pembelajaran, oleh sebab itu siswa kurang tertarik dalam
pembelajaran sehingga menyebabkan capaian hasil evaluasi masih rendah hanya
55% yang mendapat nilai diatas rata rata KKM.
Setelah diadakan pembahasan antara guru dan kolaborator, untuk dapat
meningkatkan kemampuan gerak dasar aktivitas ritmik perlu diadakan tindakan .
Dalam tindakan ini guru bersama kolaborator menetapkan model pembelajaran
dan strategi pembelajaran dengan menggunakan media bantu musik dan lagu
daerah Apuse . hasil pembelajaran gerak dasar aktivitas ritmik ini pada siklus 1
ternyata mengalami kenaikan 10% ( dari pra siklus 55% menjadi 65 % pada siklus
1 ) Namun demikian belum dapat memenuhi target yang di harap yaitu 80%
Berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi dari siklus 1, untuk dapat memenuhi
target yang di harap perlu diadakan siklus 2, yang merupakan perbaikan dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
pembelajaran siklus 1. Hasil evaluasi kemampuan gerak dasar aktivitas pada
siklus ini ternyata menunjukan peningkata yang memuaskan yaitu 20% ( pada
siklus 1 hasil capaian nilai diatas KKM 65 % menjadi 85% pada siklus 2 ).
Sehingga pada kondisi akir dapat dikatakan melalui penerapan musik dan lagu
daerah dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar aktivitas ritmik ,melampaui
target yang ditentukan..
Penjasorkes merupakan mata pelajaran yang diajarkan di semua lapisan
pendidikan formal, mulai dari SD, SMP, SMA, dan bahkan sampai perguruan
tinggi. Hal ini dilakukan untuk pananaman ketrampilan gerak dasar dari usia dini
hingga gaya hidup sehat di lingkungan sekolah. Dengan demikian penjasorkes
sangatlah penting guna mendukung keberhasilan siswa dalam meraih prestasi
yang maksimal serta budaya hidup sehat. Semua itu tidak lepas dari evaluasi
program untuk menentukan dan melihat hasil dari suatu pembelajaran itu sendiri.
Dalam pembelajaran olahraga, guru penjasorkes perlu memperhatikan
dan mengevaluasi secara kontinuitas kemampuan siswa dan program yang sedang
dilaksanakan. Ini dilakukan guna mengembangkan kemampuan gerak dasar siswa
dan motivasi jika ada siswa yang masih tertinggal serta untuk mengetahui
keberhasilan program yang sedang berlangsung dan yang telah berlalu. Untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan dalam proses belajar mengajar dalam
pendidikan jasmani dan kesehatan, perlu dilakukan tes terhadap pembelajaran
penjasorkes. Untuk melakukan penilaian yang tepat dan penyamaan persepsi
dalam penilaian terhadap kemampuan olahraga.
Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Gambar 2.1 Skema Kerangka pemikiran
Kondisi Awal
Tindakan
Kondisi Akhir
Guru kurang kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran penjas.
Menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan musik dan lagu daerah dan pendekatan bermain.
Melalui musik dan lagu daerah serta pendekatan bermain dapat meningkatkan semangat, kreatifitas dan minat sera partisipasi siswa dalam pembelajarn bertambah.
a. Siswa kurang tertarik dan cepat jenuh dengan pembelajaran aktifitas ritmik.
b. Hasil pembelajaran aktivitas ritmik tidak sesuai dengan indikator yang ditetapkan.
Siklus I : guru dan peneliti menyusun bentuk/model pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas ritmik melalui musik dan lagu daerah.
Siklus II : dengan perbaikan dari siklus I sehingga meningkatkan ketrampilan gerak kaki dalam aktivitas ritmik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) akan direncanakan di halaman SD
Negeri Musuk 1 Desa Jaten, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen.Yang
terletak 17 km arah timur laut Kota Sragen.
2. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan direncanakan dari bulan April
2012 sampai selesai.
Tabel 3.1 Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian
N
o Rencana Kegiatan
Tahun 2012
Maret April Mei Juni Juli
1 Persiapan
a. Observasi
b. Identifikasi Masalah
c. Penentuan Tindakan
d. Pengajuan Judul
e. Penyusunan Proposal
f. Pengajuan Ijin Penelitian
2 Pelaksanaan Tindakan
a. Siklus I - perencanaan - pelaksanaan tindakan - observasi - refleksi
b. Siklus II - perencanaan - pelaksanaan tindakan - observasi - refleksi
3 Penyusunan Laporan
a. Penulisan laporan b.Ujian dan revisi
c. Penggandaan laporan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
B.Subyek Penelitian
Yang menjadi Subyek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah Siswa-siswi kelas
V SD Negeri Musuk 1 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran
2011/2012, yang berjumlah 20 siswa.Yakni 10 siswa laki-laki dan 10 siswa
perempuan.
C. Data dan Sumber Data
Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah hasil belajar Gerak dasar dalam
Aktivitas ritmik siswa kelas V SD Negeri Musuk 1 Tahun Ajaran 2011/2012 yang
diambil melalui tes dan pengamatan. Sedangkan sumber data yang diambil dalam
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut:
1. Siswa kelas V SD Negeri Musuk 1 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen
sebagai obyek penelitian. Yaitu pembelajaran Gerak dasar Aktivitas ritmik
menggunakan alat bantu pembelajaran berupa Musik dan lagu daerah “ Apuse”
2. Guru sebagai kolaborator, merupakan partner dalam setiap tahap, mulai
perencanaan hingga refleksi dalam penelitian.
D. Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
terdiri dari tes dan observasi.
1. Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil aktifitas ritmik yang
telah dilakukan siswa.
2. Observasi dipergunakan sebagai tehnik untuk mengumpulkan data tentang
aktifitas siswa dan guru selama kegiatan belajar-mengajar saat melakukan
aktivitas ritmik dengan menggunakan musik dan lagu daerah .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Tabel 3.2. Pengumpulan Data
No Sumber Data
Jenis Data Teknik Pengumpulan
Instrumen
1 Siswa Penilaian gerak da-sar aktivitas ritmik
Tes praktek Tes,gerakdasar aktivitas ritmik
2 Siswa melakukan gerak dasar aktivitas ritmik
Praktek dan unjuk kerja
Melalui lembar observasi
E. Uji Validitas Data
Teknik triangulasi sumber data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan mengecek atau
sebagai pembanding data. Triangulasi dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber
data dan metode. Jenis triangulasi ini dilakukan dengan pengumpulan data ejenis
tetapi menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda, dan bahkan
lebih jelas untuk diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji
kebenaran informasinya. Menurut Lexy J Maleong yang dikutip Iskandar (2009: 86)
dalam penelitian ini , digunakan pengumpulan data berupa observasi, dan tes KBM
yang sedang berlangsung. Skema triangulasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada
gambar dibawah ini :
Gambar 3.2. Skema Triangulasi Sumber Data Penelitian (Iskandar, 2009: 86)
Observasi
Studi Dokumen
Peneliti
Ujian/Tes
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
F.Analisis Data
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan
siklus Penelitian Tindakan Kelas dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan
teknik prosentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan
pembelajaran. Sehingga akan terlihat perubahan yang terjadi pada setiap peserta
didik disetiap siklus.
1. Hasil penilaian aktivitas ritmik : dengan menganalisis nilai rata-rata tes aktivitas
ritmik. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.
2. Kemampuan melakukan gerakan dasar pada senam irama/aktifitas ritmik :
dengan menganalisis rangkaian gerakan dasar. Kemudian dikategorikan dalam
klasifikasi skor yang telah ditentukan.
Sedangkan dalam penelitian ini melalui angka-angka yang diperoleh saat
unjuk kerja dalam aktifitas ritmik. Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan
observasi dari pelaksanaan siklus Penelitian Tindakan Kelas dianalisis secara
deskriptif dengan menggunakan prosentase untuk melihat kecenderungan yang
terjadi dalam kegiatan pembelajaran.
G.Indikator Kinerja Penelitian
Indikator kinerja penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian, tujuan
dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar gerak dasar aktivitas ritmik
siswa kelas V SD Negeri Musuk 1, Untuk mencapai tujuan dirancang sebuah proses
yaitu siklus, setiap siklus terdiri dari beberapa tahap, yaitu: perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Proses
tersebut merupakan jembatan untuk mencapai target atau tujuan dalam penelitian.
Secara jelas langkah langkah tersebut dapat digambarkan seperti berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Siklus I
Rencana
Refleksi Tindakan
Observasi
Siklus II
Rencana
Refleksi Tindakan
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Observasi ( agus kristiyanto dalam workshop ptk penjaskes,2012:43-44)
1. Rancangan Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti dan kolaborator menyusun langkag-langkah
pembelajaran sebagai berikut:
1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi
dasar dalam pembelajaran.
2) Membuat rencana pembelajaran (RPP) dengan mengacu pada tindakan
(action) yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran Gerak dasar
Aktivitas ritmik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
3) Menyiapkan / menyusun instrumen yang diperlukan dalam siklus PTK,
penilaian Gerak dasar Aktivitas ritmik.
4) Menyiapkan media bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran.
5) Menyusun perangkat evaluasi pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilaksanakan adalah proses
pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut:
1) Menjelaskan kegiatan dalam pembelajaran.
2) Melakukan pemanasan.
3) Membentuk kelompok dalam pembelajaran.
4) Melakukan gerak dasar menggunakan alat bantu pembelajaran.
a) Sikap badan/gerakan awal dalam tegak langkah
b) Cara melakukan gerak langkah ganda samping baik individu maupun
berpasangan.
c) Gerak lanjut (follow through) setelah Tegak langkah
5) Menarik kesimpulan.
6) Penilaian dilaksanakan melelui observasi selama proses pembelajaran.
7) Pendinginan dengan gerakan/permainan yang menarik.
c. Pengamatan Tindakan
Pengamatan dilakukan terhadap: (1) Hasil ketrampilan gerak dasar
(2) koordinasi dan rangkaian gerakan dalam melaksanakan gerak dasar
Aktivitas ritmik (3) aktifitas dan kreativitas siswa selama pembelajaran.
d. Tahap Refleksi (Evaluasi)
Refleksi merupakan pangkajian atau perenungan yang mendalam,
yang dilakukan oleh peneliti dan kolaborator mengenai tindakan yang telah
dilaksanakan dan hasil yang telah dicapai, sebagai acuan untuk memasuki
siklus berikutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
2. Rancangan Siklus II
Rancangan siklus II merupakan tindak lanjut dari pencapaian hasil/target
pada siklus I. Siklus II dapat ditambahkan dengan teknik, kreasi, dan variasi
dalam pembelajaran dengan tujuan agar lebih meningkat dari siklus sebelumnya.
Materi perbaikan dan pengayaan yang diberikan pada siklus II harus sesuai
dengan silabus mata pelajaran pendidikan jasmani. Demikian juga termasuk
perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan interpretasi, serta analisis dan
refleksi yang mengacu pada peningkatan siklus I.
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti dan kolaborator menyusun langkah-langkah
pembelajaran sebagai berikut:
1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi
dasar dalam pembelajaran.
2) Membuat rencana pembelajaran (RPP) yang mengacu pada tindakan
(action) yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran Gerak dasar
Aktivitas ritmik
3) Menyiapkan/menyusun instrumen yang diperlukan dalam siklus PTK,
penilaian Gerak dasar Aktivitas ritmik
4) Menyiapkan media bantu yang akan digunakan dsalam pembelajaran.
5) Menyusun perangkat evaluasi pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilaksanakan adalah proses
pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut:
1) Menjelaskan kegiatan dalam pembelajaran.
2) Melakukan pemanasan.
3) Membentuk kelompok dalam pembelajara.
4) Melakukan Gerakan gerrakan dasar Aktivitas ritmik menggunakan alat
Musik dan lagu daerah “Apuse”.
a) Sikap badan/gerakan awal dalam posisi Tegak langkah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
b) Cara melangkah dalam pelaksanaan langkah ganda samping
c) Cara melakukan langkah berbelok baik individu maupun berpasangan.
d) Gerak lanjut (follow through) setelah langkah belok
5) Menarik kesimpulan.
6) Penilaian dilaksanakan melelui observasi selama proses pembelajaran.
7) Pendinginan dengan gerakan/permainan yang menarik.
c. Pengamatan Tindakan
Pengamatan dilakukan terhadap: (1) Hasil keterampilan Gerak dasar
langkah ganda samping Aktivitas ritmik (2) koordinasi dan rangkaian
gerakan dalam melaksanakan gerak dasar langkah belok (3) aktifitas dan
kreativitas siswa selama pembelajaran.
d. Tahap Refleksi (Evaluasi)
Refleksi merupakan pangkajian atau perenungan yang mendalam,
yang dilakukan oleh peneliti dan kolaborator mengenai tindakan yang telah
dilaksanakan dan hasil yang telah dicapai, sebagai acuan untuk memasuki
siklus berikutnya.
Untuk menentukan dan memperjelas ketercapaian tujuan dalam penelitian ini,
maka perlu dibuat indikator yang selanjutnya dijadikan tolok ukur dalam tingkat
keberhasilan tindakan. Indikator kinerja penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2. Indikator Kinerja Penelitian
Aspek yang diukur Persentase hasil belajar siswa
yang ditargetkan
Cara mengukur
Sikap dan gerak dasar dalam Tegak langkah 80%
Diamati dalam proses pembelajaran dan di nilai sesuai KKM yang telah ditentukan
Kemampuan melakukan rangkaian Gerak dasar Aktivitas ritmik
80%
Melakukan unjuk kerja Gerakan langkah ganda samping,kemudian langkah belok individu dan dinilai sesuai pedoman penilaian.
Perilaku siswa dalam pembelajaran
80% Pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
H.Prosedur Penelitian
Proses penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilalui oleh peneliti
dalam menerapkan metode yang akan digunakan dalam penelitian. Langkah
selanjutnya adalah menentukan banyaknya tindakan yang akan dilakukan dalam
setiap siklus. Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan tindakan yang
berlangsung secara terus menerus pada subjek penelitian.
Langkah-langkah PTK secara prosedurnya dilaksanakan secara parsisipasif
atau kolaboratif antara (peneliti dan kolaborator) bekerjasama mulai dari tahap
orientasi hingga penyususnan rencana tindakan dalam siklus pertama, diskusi yang
bersifat analitik, kemudian dilanjutkan dengan refleksi evaluatif atas kegiatan yang
dilakukan pada siklus pertama, untuk kemudian mempersiapkan rencana modifikasi,
koreksi dan penyempurnaan pada siklus berikutnya.
Untuk memperoleh hasil penelitian tindakan seperti yang diharapkan,
proseedur penelitian secara keseluruhan meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan Survey Awal
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengobservasi sekolah atau kelas
yang akan dijadikan sebagai tempat Penelitian Tindakan Kelas. Meninjau sejauh
mana pembelajaran gerak dasar permainan kasti dapat diterapkan dalam sekolah
tersebut.
2. Tahap Seleksi Informan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:
a. Menentukan subjek penelitian
b. Menyiapkan instrumen penelitian serta evaluasi
c. Menetapkan indikator ketercapaian tingkat kepuasan, gerak dasar dan keaktifan
belajar siswa dengan tingkat maksimal sebesar 70% dari keseluruhan jumlah
siswa, serta peningkatan kemampuan gerak dasar 30% dari kondisi awal.
d. Menyusun rencana tindakan yang terdiri dari 2 siklus, masing-masing siklus
terdiri dari:
1) Planning (merencanakan modifikasi sarana pembelajaran permainan kasti
yang meliputi: bentuk permainan dalam mempelajari gerak dasar, bola tenis,
dan lapangan kasti).
2) Acting (memberi perlakukan dengan beberapa macam bentuk pembelajaran
melempar, menangakap dan memukul untuk mengetahui tingkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
kemampuan gerak dasar siswa sebelum dan sesudah diberi modifikasi
sarana pembelajaran penjas).
3) Observasi (melakukan tes dan pengukuran kemampuan gerak dasar siswa,
apakah kemampuan gerak siswa meningkat setelah mendapat modifikasi
sarana pembelajaran penjas).
4) Reflecting (menyimpulkan tingkat kemampuan gerak siswa setelah
mendapat perlakuan modifikasi sarana pembelajaran penjas dengan
membandingkan kondisi awal sebelum diberi modifikasi sarana
pembelajaran penjas dan sesudah diberi modifikasi sarana pembelajaran
penjas).
3. Tahap Pengumpulan Data dan Tindakan
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan tabulasi penelitian yang terdiri atas:
a. Kemampuaan siswa terhadap proses pembelajaran
b. Pelaksanaan pembelajaran
c. Semangat dan keaktifan siswa
d. Tes kemampuan gerak dasar siswa
4. Tahap Analisis Data
Dalam tahap ini analisis data yang digunakan adalah deskritif kualitatif. Teknik
analisis tersebut dilakukan karena data yang terkumpul berupa uraian deskriptif
tentang perkembangan belajar serta hasil tes kemampuan gerak dasar siswa yang
dideskritifkan melalui hasil kualitatif.
5. Tahap Penyusunan Laporan
Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang telah
dilakukan selama penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
BAB IV
HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pratindakan
Pengolahan data hasil penelitian dari jawaban yang diperoleh dari siswa
terhadap pertanyaan-pertanyaan yang tertuang dalam evaluasi terhadap gerak
dasar/gerak elementer terhadap pembelajaran penjasorkes pada siswa kelas V SD
Negeri Musuk 1 Tahun Pelajaran 2011/2012 berupa data kuantitatif. Data kuantitatif
adalah data yang berupa angka-angka atau bilangan-bilangan. Selanjutnya data yang
bersifat kuantitatif, yang berwujud angka-angka hasil perhitungan dari penilaian
performan yang berupa pengetahuan, praktek dan sikap siswa dihitung dengan
menggunakan analisis data statistik dengan rumus deskriptif persentase. Hasil
persentase tersebut kemudian ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat deskriptif. Hal
ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam memahami hasil akhir dalam
mengkualifikasikan hasil penelitian tersebut.
Pada pembelajaran pra siklus dari 20 siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri
Musuk 1 Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. Dalam lembar
penilaian prasiklus siswa yang mendapatkan nilai 58 ada 6 anak. Nilai 66 ada 3
anak, yang mendapat nilai 75 ada 7 anak, 4 anak mendapatkan nilai 83. Dari 20
siswa tersebut, perolehan nilai pada siklus pertama, nilai tertinggi 83, nilai terendah
58. Nilai rata-kelas adalah 69,25. Sehingga tingkat kelulusan pada seluruh indikator
pada pra siklus adalah 55 %.
Hasil observasi dan penilaian pada seluruh indikator, sebelum dilaksanakan
tindakan berupa penggunaan musik lagu daerah dalam kegiatan belajar mengajar
aktivitas ritmik (Prasiklus) dapat dilihat pada tabel berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Tabel 4.1. Deskripsi Kondisi Awal (Prasiklus)
Aspek yang diukur
Kondisi awal Cara mengukur Jumlah siswa
yang lulus %
Hasil belajar gerakan dasar aktivitas ritmik
11 55% Pengamatan dan penilaian pada saat pembelajaran aktivitas ritmik di awal pembelajaran.
Kondisi awal (prasiklus) hasil belajar gerakan dasar pada aktivitas ritmik diperjelas
dengan gambar 4.1.
Gambar 4.1. Grafik Tes Hasil Belajar Gerakan Dasar Aktivitas Ritmik Prasiklus
Dari hasil observasi awal, ada dua siklus yang direncanakan untuk
menyelesaikan dan menjawab permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Pada setiap
siklus yang diterapkan masing-masing menerapkan pendekatan bermain dalam
kegiatan belajar mengajar yang berlangsung untuk mengetahui adanya perubahan
dari proses yang diakibatkan oleh tindakan tersebut. Maka evaluasi dilakukan dengan
cara observasi dan tes unjuk kerja dalam pembelajaran gerak dasar aktivitas ritmik
pada tiap akhir siklus.
Kegiatan berikutnya setelah obsservasi awal yaitu perencanaan, palaksanaan,
pengamatan serta refleksi terhadap tindakan. Serangkaian penelitian yang dilakukan
terdiri dari dua siklus. Penelitian diakhiri sampai ada perubahan pada indikator
partisipasi siswa ke arah penguasaan gerak dasar aktivitas ritmik yang lebih baik.
55%
0%
20%
40%
60%
80%
Pra siklusPerse ntase kel ulusan
Jumlah siswa yang lulus
Hasil belajar ketrampilan gerak dasar Aktivitas ritmik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
B.Deskripsi Hasil Tindakan Tiap siklus
1. Siklus I Pertemuan 1
a. Perencanaan Tindakan
Sebelum melakukan tindakan, perencanaan yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi
dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran
penjasorkes.
2) Membuat rencana pembelajaran yang mengacu pada tindakan (action)
yang diterapkan pada PTK, yaitu pembelajaran gerak dasar aktivitas ritmik
dengan pendekatan bermain dan menggunakan musik lagu daerah.
3) Mempersiapkan sarana yang dibutuhkan untuk membantu kegiatan
pembelajaran.
4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan menjalankan langkah-langkah
pembelajaran yang telah direncanakan, yaitu sebagai berikut:
1) Kegiatan awal.
a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum.
b) Melakukan pemanasan
Pemanasan yang dilakukan berupa parmainan dengan gerakan yang
mengarah pada inti pembelajaran yaitu gerak dasar aktivitas ritmik.
2) Inti pembelajaran.
a) Kegiatan dalam inti pembelajaran adalah siswa berbaris dalam dua
kelompok/regu. Regu 1 melakukan gerakan sesuai dengan instruksi
guru. Regu yang lain mengamati dan mengoreksi siswa lain
(resiprokal). Guru menjelaskan dengan contoh gerak dasar pada
aktivitas ritmik, yaitu langkah dasar kaki yang benar. Gerakan
berikutnya yaitu melakukan gerakan langkah dasar maju. Siswa
melakukan gerakan yang dicontohkan guru dengan baik, disiplin, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
semangat. Kemudian pembelajaran dilanjutkan pembelajaran gerakan
langkah dasar mundur. Siswa yang belum mendapatkan giliran
mengamati dan mengoreksi siswa yang lain (resiprocal). Sewaktu
siswa melakukan kegiatan guru mengamati dan memandu kegiatan.
b) Guru kemudian memberi penjelasan gerak langkah dasar samping
kiri dengan peragaan dan contoh, dengan hitungan pada yang tepat
(timing) dengan koordinasi mata, tangan dan kaki yang baik. Siswa
melakukan gerak langkah dasar samping kiri secara individu sesuai
dengan gerakan yang dicontohkan guru.
3) Kegiatan akhir
a) Melaksanakan penenangan dan pendinginan melalui gerakan-gerakan
ringan, contoh: gerak dan lagu.
b) Guru memberi evaluasi terhadap pembelajaran yang berlangsung dan
memotivasi untuk tindak lanjut dalam kegiatan sehari-hari.
c. Pengamatan Tindakan
Pada kegiatan ini pengamatan dilakukan oleh guru peneliti dan rekan
sejawat selaku kolaborator pada saat pembelajaran berlangsung. Pengamatan
dilakukan terhadap beberapa unsur gerakan. Dari hasil observasi diperoleh
kesimpulan, antara lain:
1) Penguasaan gerakan langkah dasar kaki
Dalam pertemuan 1 ini, taraf penguasaan gerakan langkah dasar kaki
masih rendah. Pembelajaran pada siklus I lebih memfokuskan pada teknik
rangkaian gerak, rangkaian gerak yang dimaksud di sini adalah sikap
awal, gerakan langkah dasar maju, langkah dasar mundur, langkah dasar
samping kanan dan langkah dasar samping kiri. Karena jika rangkaian
gerak sudah benar, maka ketrampilan gerak dasar aktivitas ritmik yang
dihasilkan juga akan meningkat.
2) Ketrampilan melakukan rangkaian gerakan dasar pada aktivitas ritmik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Ketepatan metode dan pendekatan pembelajaran dengan kondisi siswa
membuat iklim belajar yang kondusif. Hal ini terlihat dari semangat dan
antusias siswa dalam mengikuti setiap kegiatan dalam pembelajaran.
a) Pada saat pembelajaran siswa sangat senang dengan penyajian materi
melalui pendekatan bermain yang diberikan. Hal ini dapat dilihat dari
sikap sportif dan antusias siswa saat pembelajaran berlangsung, siswa
tanpa rasa jenuh mengikuti pembelajaran dan menanyakan gerakan
yang belum dipahami.
b) Pembelajaran aktivitas ritmik berjalan lancar sesuai dengan RPP.
Pembelajaran melalui pendekatan bermain merangsang minat siswa
untuk mengikuti dan menguasai materi pembelajaran.
c) Rangkaian gerak dasar aktivitas ritmik.
Siswa sangat tertarik dengan pembelajaran aktivitas ritmik dengan
menggunakan musik dan lagu daerah. Kegiatan dilakukan bergantian
sesuai dengan nomer absen masing-masing. Pada tahap ini siswa yang
menunggu giliran sambil mengamati dan mengevaluasi siswa lain
yang melaksanakan. Rangkaian gerak mulai dari sikap awal, gerakan
pelaksanaan, sampai gerak lanjut dititikberatkan pada pembelajaran
ini.
d. Refleksi dan Perencanaan Ulang (Reflecting and Replanning)
Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan I terdapat keberhasilan dan
kekurangan antara lain sebagai berikut:
1) Keberhasilan guru dan siswa
Pembelajaran gerak dasar aktivitas ritmik dengan menggunakan musik
dan lagu daerah dapat memotivasi siswa untuk belajar. Pendekatan ini
lebih menantang siswa untuk belajar dan mencoba gerakan dasar aktivitas
ritmik, karena model pembelajaran yang bervariasi antara individu dan
kelompok/berpasangan sehingga siswa tidak mudah bosan dalam
mengikuti pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
2) Kendala yang dihadapi guru dan siswa
Dengan metode dan pendekatan pembelajaran, serta menggunankan
musik dan lagu daerah yang sedemikian rupa, ternyata belum membuat
kepuasan siswa. Menyikapi hal ini, untuk mendorong siswa agar lebih
aktif dalam pembelajaran, sebaiknya peneliti memberikan pujian (reward)
kepada siswa, misalnya berupa pujian seperti: bagus, baik sekali dan lain
sebagainya.
3) Rencana Perbaikan Pembelajaran.
Berdasarkan hasil pengamatan dan kendala-kendala dalam pembelajaran
pada pertemuan 1 maka perlu adanya perbaikan-perbaikan pada
pertemuan berikutnya, antara lain:
a) Untuk meminimalisir kesalahan dalam melakukan gerak dasar pada
aktivitas ritmik, maka panduan dan koreksi guru sangat penting.
Penjelasan yang bersifat evaluatif dapat menghindari kesalahan dalam
melakukan gerakan dasar.
b) Siswa yang kurang berhasil dalam penguasaan gerak dasar pada
pertemuan 1 akan mendapat perhatian yang lebih intensif pada
pertemuan berikutnya. Peneliti harus tetap memberikan pemahaman
dan memotifasi siswa pada pembelajaran.
c) Materi yang bersifat kompetisi sangat cocok untuk diterapkan dalam
pembelajaran, misalnya: melakukan gerak elementer aktivitas ritmik
dengan diiringi musik.
2. Siklus I Pertemuan 2
a. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan hasil refleksi pada pertemuan 1, maka rencana tindakan
pada pertemuan 2 adalah sebagai berikut:
1) Membuat rencana pembelajaran (RPP) dengan mengacu pada materi
pertemuan 1 komposisi dan teknik pembelajaran juga perlu ditingkatkan
agar penguasaan materi lebih meningkat.
2) Menyiapkan penambahan media yang dianggap perlu untuk membantu
pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
3) Menyusun lembar pengamatan.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan mengikuti lanngkah-langkah
yang telah direncanakan, yaitu sebagai berikut:
1) Kegiatan awal
a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum dan memberikan
penekanan pada pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b) Melakukan pemanasan berbentuk permainan
c) Peregangan yang menekankan pada otot-otot lengan, bahu, dan
kelentukan.
2) Inti pembelajaran
Melakukan gerak dasar aktivitas ritmik, antara lain:
a) Langkah pertama
Pada pembelajaran pertemuan kedua, bentuk latihan merupakan
pengembangan materi latihan pada pertemuan sebelumnya. Guru
memberikan contoh gerakan langkah dasar kaki, yaitu sikap awal,
berdiri tegak dengan kedua kaki sejajar dan kedua tangan bebas
disampng badan. Selanjutnya mengangkat kaki kiri setinggi kurang
lebih 10 cm dari lantai dan meletakkan kembali disamping kaki
kanan. Siswa bersama dengan guru melakukan gerakan ini bersama-
sama. Selanjutnya dibagi menjadi 2 kelompok dan melakukan gerakan
secara bergantian. Metode pembelajaran yang diterapkan mengarah
pada metode reciprocal, yaitu siswa melakukan latihan dengan
pengamatan dan evaluasi teman sendiri. Dalam kegiatan ini
dimaksudkan untuk merangsang siswa dapat mengetahui kekurangan
dan kesalahan yang dilakukan oleh diri sendiri dan siswa lain. Hal ini
diberikan untuk merangsang penguasaan gerak dasar aktivitas ritmik.
b) Melakukan rangkaian gerak elementer aktivitas ritmik
Dalam tahap ini siswa mendalami sikap awal dan gerakan dalam
melakukan gerak dasar , mulai dari sikap awal sampai gerak lanjutan.
Siswa masih membentuk formasi saling berpasangan, siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
memeragakan sikap awal, langkah dasar kaki,langkah dasar maju,
langkah dasar mundur, langkah dasar samping kiri dan langkah dasar
kaki kanan dengan koordinasi yang benar.
c) Langkah berikutnya adalah belajar ketepatan gerakan dengan musik
yang mengiringinya.
3) Kegiatan akhir/penutup.
Dalam kegiatan akhir/penutup guru dan siswa melakukan:
a) Penenangan dan pendinginan
b) Evaluasi umum terhadap proses pembelajaran
c) Apresiasi terhadap keberhasilan siswa
d) Motivasi dan tindak lanjut kepada siswa untuk, yaitu pembiasaan
dalam kegiatan sehari-hari.
c. Pengamatan Tindakan
Pengamatan tindakan dilakukan pada proses pembelajaran
berlangsung, adapun hasil pengamatan pertemuan 2 adalah sebagai berikut:
1) Hasil gerak elementer aktivitas ritmik
Pada pembelajaran pertemuan kedua pemahaman siswa meningkat
dibanding pertemuan sebelumnya. Variasi bentuk latihan dan pendekatan
pembelajaran berhasil memotivasi siswa untuk semakin giat belajar.
2) Kemampuan melakukan rangkaian gerak dalam gerak dasar pada
pembelajaran pertemuan kedua, siswa semakin kaya akan variasi latihan.
Hal ini mendorong siswa untuk berkompetisi dalam belajar, siswa
mengikuti pelajaran dengan tetap semangat sampai selesai.
3) Penguasaan melakukan gerakan dasar ada peningkatan, motivasi dari
guru mendorong siswa untuk mencoba berlatih sendiri di luar jam
pembelajaran, sehingga menimbulkan rasa ingin tahu yang tinggi. Hal ini
terlihat dari banyaknya siswa yang mengajukan pertanyaan tentang hal-
hal yang belum dipahami.
Kekurangan dan kelemahan pada siklus I akan diperbaiki pada siklus
berikutnya (siklus II) dengan harapan hasilnya akan lebih meningkat seperti
terlihat pada tabel 4.2.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Table 4.2. Deskripsi Tes Hasil Belajar gerak dasar Aktivitas ritmik Siswa pada
Siklus I
Aspek yang
diukur
Kondisi awal Siklus I Cara mengukur Jumlah
Siswa yang lulus
% Jumlah
siswa yang lulus
%
Hasil belajar gerak dasar aktivitas ritmik
11 55 13 65
Siswa melakukan gerak dasar aktivitas ritmik diiringi musik.
Untuk memperjelas peningkatan hasil belajar dapat dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.2. Grafik Tes Hasil Belajar Gerak dasar Aktivitas Ritmik Siklus I
d. Refleksi dan Perencanaan Ulang (Reflacting and Replanning)
Dari tabel pencapaian tersebut di atas, menunjukkan bahwa hasil
belajar siswa dalam melakukan gerak dasar aktivitas ritmik meningkat sesuai
dengan target yang telah direncanakan. Meskipun demikian, masih perlu
55 %
65 %
Jumlah siswa yang lulus
Per
sent
ase
Kel
ulus
an
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
adanya peningkatan dengan intensitas latihan melalui pendalaman materi,
perbaikan dan pengayaan. Adapun keberhasilan dan kekurangan yang terjadi
pada pertemuan kedua ini adalah sebagai berikut:
1) Keberhasilan guru dan siswa:
Dari hasil tes hasil belajar gerak dasar aktivitas ritmik pada siklus I
menunjukkan bahwa kemampuan gerak dasar pada aktivitas ritmik
meningkat dari 55% pada pra siklus menjadi 65% pada akhir siklus I.
2) Kendala yang dihadapi guru dan siswa:
a) Kejenuhan dan kurangnya konsentrasi merupakan kendala yang lazim
terjadi. Dengan antusias dan motivasi siswa yang menggebu-gebu
dalam pembelajaran, dapat mengatasi kendala yang timbul.
b) Pendekatan personal perlu dilakukan untuk mengatasi siswa yang
mengalami kendala atau kesulitan belajar, sehingga siswa yang lambat
dalam penguasaan mendapatkan pembinaan yang lebih intensif.
3) Rencana perbaikan
Mengacu hasil refleksi dan pengamatan yang dilakukan pada siklus I,
maka perlu adanya perbaikan dan pembenahan pada pelaksanaan siklus
II, perbaikan tersebut antara lain:
a) Mempersiapkan fisik siswa dengan cara menasehati untuk tidak
melakukan gerakan-gerakan yang tidak perlu sebelum dan pada saat
pembelajaran, misalnya bermain kejar-kejaran dengan teman.
b) Melakukan pendekatan personal secara intensif pada siswa yang
lambat dalam penguasaan.
3. Siklus II Pertemuan 1
a. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka pada siklus II
direncanakan sebagai berikut:
1) Merencanakan pembelajaran yang mengacu pada peningkatan siklus
sebelumnya. Metode, model, gaya, dan pendekatan mengajar dibuat lebih
variatif guna mendorong siswa untuk giat belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
2) Menyiapkan media yang lebih efektif untuk membantu proses
pembelajaran.
3) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan langkah-langkah
pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut:
1) Kegiatan awal.
a) Menjelaskan tujuan dan kegiatan belajar mengajar secara umum.
b) Melakukan pemanasan (warming up)
Pemanasan dikemas dalam satu permainan. Siswa dibagi menjadi 2
kelompok berbaris bersap 2 dan saling membelakangi. Guru
memberikan istilah atau julukan kepada siswa Apabila guru
memanggil sebuah julukan tersebut maka, kelompok lain yang tidak
disebut segera mengejar siswa yang mempunyai julukan itu. Siswa
yang dipanggil julukannya oleh guru segera berlari. Tujuan permainan
ini adalah untuk penguatan, daya tahan dan kelincahan.
c) Peregangan (stretching)
Peregangan bertujuan untuk menyiapkan otot-otot gerak yang
mengarah pada pembelajaran aktivitas ritmik.
2) Inti pembelajaran
Melakukan teknik gerak dasar aktivitas ritmik, antara lain:
a) Pembelajaran pada pertemuan 1 masih merupakan pendalaman
b) Pembelajaran berikutnya adalah melakukan gerakan dasar aktivitas
ritmik diiringi dengan musik lagu daerah. Kegiatan ini dilakukan
secara bergantian dengan panduan dan bimbingan guru.
c) Melakukan teknik rangkaian gerak dasar aktivitas ritmik secara
individu dan berpasangan.
3) Kegiatan akhir.
Dalam kegiatan akhir/penutup guru dan siswa melakukan:
a) Penenangan dan pendinginan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
b) Evaluasi umum terhadap proses pembelajaran.
c) Apresiasi terhadap keberhasilan siswa.
d) Motivasi dan tindak lanjut kepada siswa untuk, yaitu pembiasaan
dalam kegiatan sehari-hari.
Disamping kegiatan di atas, guru juga memberi pertanyaan kepada
siswa tentang hal-hal yang telah dipelajari dan member kesempatan kepada
siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
c. Pengamatan Tindakan
Hasil pengamatan yang dilakukan dalam pembelajaran pada
pertemuan 1 siklus II adalah sebagai berikut:
1) Hasil belajar ketrampilan gerak dasar aktivitas ritmik
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa siswa semakin
termotivasi untuk dapat lebih baik dalam melakukan gerakan aktivitas
ritmik, hal ini dapat dilihat dari siswa yang dengan semangat dalam
melakukan gerakan dalam pembelajaran.
2) Ketrampilan melakukan rangkaian gerakan aktivitas ritmik
a) Penyajian materi dan metode yang bervariasi membuat siswa tetap
senang dalam belajar dan sangat menikmati jalannya pembelajaran.
Metode yang diterapkan disini tetap mengacu pada kasesuaian dengan
materi ajar.
b) Pembelajaran gerak elementer aktivitas ritmik berjalan dengan baik
sesuai rencana pembelajaran (RPP). Siswa pun dapat mengikuti
langkah demi langkah pembelajaran yang telah digariskan dalam RPP.
c) Pembelajaran rangkaian gerak dan koordinasi gerak mulai dari sikap
permulaan sampai gerak lanjut sudah mulai dipahami siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
d. Refleksi dan Perencanaan Ulang (Reflecting and Replanning)
Setelah dilakukan refleksi oleh peneliti dan kolaborator, sudah banyak
keberhasilan yang dicapai oleh siswa, namun juga masih ada kendala yang
harus diatasi. Keberhasilan dan kendala tersebut antara lain:
1) Keberhasilan guru dan siswa.
Siswa sudah mulai memahami maksud dan tujuan dari tiap langkah yang
diberikan oleh guru. Sehingga tugas guru dalam pembelajaran adalah
mengamati dan memfasilitasi.
2) Kendala yang dihadapi guru dan siswa.
a) Penggunaan sarana bantu belum maksimal dan efektif
b) Aktifitas sebagian siswa masih tergantung dari perintah dan aba-aba
guru, hal ini dikarenakan belum memahami secara utuh tentang tujuan
pembelajaran.
c) Peneliti harus selalu memonitor setiap langkah pembelajaran.
3) Rencana perbaikan.
Berdasarkan hasil pengamatan dan kendala-kendala yang dialami dalam
pembelajaran pertemuan 1, maka perlu diadakan perbaikan-perbaikan
pada pertemuan 2, antara lain:
a) Memberikan penjelasan secara detail tentang tujuan gerakan yang
dipelajari dan memfasilitasi kebutuhan siswa untuk meningkatkan
hasil belajarnya.
b) Mengelompokkan siswa yang lambat dalam penguasaan materi ajar,
untuk diberikan tindakan yang lebih intensif.
c) Terus memotivasi siswa untuk lebih giat belajar aktivitas ritmik.
d) Mengidentifikasi dan memberi tindakan kepada siswa yang terlihat
kurang serius dan jenuh dalam belajar.
4. Siklus II Pertemuan 2
a. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan hasil refleksi pada pertemuan I , maka rencana tindakan
selanjutnya adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
1) Membuat rencana pembelajaran (RPP) dengan mengacu dan merupakan
pendalaman terhadap materi pertemuan 1 dengan metode dan pendekatan
yang lebih menarik dan bervariasi.
2) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu jalannya
pambelajaran.
3) Membuat lembar observasi.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan langkah-langkah yang telah
direncanakan, yaitu sebagai berikut:
1) Kegiatan awal.
a) Menjelaskan kegiatan pembelajaran secara umum.
b) Melakukan pemanasan (warming up)
Pemanasan dikemas dalam satu permainan. Siswa dibagi menjadi 2
kelompok berbaris bersap 2 dan saling membelakangi. Guru
memberikan istilah atau julukan kepada siswa Apabila guru
memanggil sebuah julukan tersebut maka, kelompok lain yang tidak
disebut segera mengejar siswa yang mempunyai julukan itu. Siswa
yang dipanggil julukannya oleh guru segera berlari. Tujuan permainan
ini adalah untuk penguatan, daya tahan dan kelincahan.
c) Streatching
Streatching/penguatan dilakukan untuk menyiapkan siswa dalam
melakukan aktivitas ritmik.
2) Inti pembelajaran.
Melakukan gerak dasar aktivitas ritmik
a) Pembelajaran pada pertemuan kedua merupakan pendalaman dan
tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya, namun masih mengacu pada
pertemuan 1. hal-hal yang perlu pendalaman yaitu: sikap dan gerakan
dasar aktivitas ritmik. Kegiatan yang dilakukan yaitu siswa
melakukan gerakan dasar aktivitas ritmik diiringi musik pengiring
selama pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah dalam RPP.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
b) Pada pembelajaran ini siswa disuruh melakukan gerakan dasar
aktivitas ritmik secara berkelompok. Siswa dibagi menjadi 2
kelompok , tiap kelompok membentuk formasi menjadi 2 baris.
c) Melakukan rangkaian gerak aktivitas ritmik
Setelah melakukan latihan gerak dasar tanpa musik pengiring, siswa
melakukan rangkaian gerak secara keseluruhan dengan diiringi musik
lagu daerah. Siswa dibagi menjadi 2 kelompok/regu. Kelompok 1
melakukan rangkaian gerakan elementer aktivitas ritmik dengan
diiringi musik, sementara siswa yang belum mendapat giliran
melakukan penilaian terhadap teman yang melakukan gerakan dasar
aktivitas ritmik. Guru mengamati kegiatan siswa.
3) Kegiatan akhir
Dalam kegiatan akhir guru dan siswa melakukan:
a) Refleksi.
Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pandapat tentang hal-
hal yang baru dipelajari.
b) Evaluasi.
Guru menjelaskan dan meluruskan hal-hal yang belum dipahami
siswa, dan siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang
belum dipahami.
c) Apresiasi.
Memberi penghargaan atas hasil kerja siswa, baik individu maupun
kelompok.
d) Tindak lanjut.
Guru menekankan kepada siswa untuk melakukan pembiasaan dalam
kegiatan sehari-hari, khususnya dalam hal latihan gerak dasar aktivitas
ritmik.
e) Penutup.
Berdoa, pelajaran selesai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
c. Pengamatan Tindakan
Adapun hasil pengamatan pada pertemuan 2 siklus II ini sebagai
berikut:
1) Hasil belajar gerak dasar aktivitas ritmik
Dalam pembelajaran pertemuan 2 ini gerak dasar aktivitas ritmik lebih
meningkat meskipun belum semua siswa dapat menguasai materi dengan
baik.
2) Kemampuan melakukan rangkaian gerak dasar aktivitas ritmik.
a) Model pembelajaran yang menyenangkan dapat merangsang minat siswa
untuk mengikuti, sehingga taraf penguasaan siswa terhadap materi pada
pertemuan ini cukup memuaskan.
b) Variasi musik lagu daerah, metode dan model dalam pembelajaran
membuat siswa semakin senang dengan pelajaran, hal ini dapat dilihat
terdapat sebagian siswa yang mampu melakukan gerak elementer
aktivitas ritmik dengan sempurna.
c) Keberhasilan pada pertemuan 2 siklus II telah memotivasi siswa untuk
mengenal dan mempelajari gerak dasar aktivitas ritmik lebih dekat, hal
ini dilihat dari sebagian siswa yang mulai mencoba dengan lebih baik.
Penggunaan musik lagu daerah dengan metode dan pendekatan
pembelajaran yang menarik ternyata cukup memberi perubahan yang signifikan
terhadap pembelajaran aktivitas ritmiki, hal ini dapat dilihat dari hasil tes yang
selalu meningkat dari kondisi awal, siklus I, sampai pada siklus II pada tabel 4.3.
Tabel 4.3.Deskripsi Tes Hasil Belajar Gerak dasar Aktivitas ritmik Siswa Pada
Siklus II
Aspek yang
diukur
Pra siklus Siklus I Siklus II
Cara Mengukur
Jumlah SiswaYang lulus
%
Jumlah Siswa
Yang lulus %
Jumlah Siswa Yang lulus
%
Hasil belajar Aktivitas ritmik
11 55 13 65 17 85
Melalui tes dalam pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Untuk memperjelas hasil peningkatan dapat dilihat pada gambar 4.3
Gambar 4.3. Grafik Tes Hasil Belajar Gerak dasar Aktivitas Ritmik Siklus II
d.Refleksi
Tingkat keberhasilan yang diperoleh pada siklus II penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1) Dari hasil tes pada siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar gerak dasar
aktivitas ritmik meningkat dari 55 % pada kondisi awal menjadi 65 %
pada akhir siklus I dan meningkat menjadi 85 % pada akhir siklus II. Nilai
rata-rata kelas pada kondisi awal 69,25. Nilai rata-rata pada siklus 1 naik
menjadi 71,05. Dan pada siklus II meningkat menjadi 80,2.
2) Dengan penggunaan musik lagu daerah dan pendekatan bermain yang
bervariasi banyak memberikan sumbangan bagi siswa maupun guru
dalam pambelajaran, khususnya gerak dasar aktivitas ritmik. Materi yang
diberikan lebih memacu siswa untuk belajar aktivitas ritmik.
Per
sent
ase
kel
ulus
an
Jumlah siswa yang lulus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus
1. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar gerak dasar Aktivitas ritmik dari
Kondisi Awal ke Siklus I
Perbandingan peningkatan hasil belajar gerak dasar aktivitas ritmik siswa
kelas V SD Negeri Musuk 1 Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2011/ 2012 dari
kondisi awal ke siklus I disajikan dalam bentuk tabel 4.5.
Tabel 4.4. Persentase Peningkatan Hasil Belajar gerak dasar Aktivitas ritmik dari Kondisi Awal ke Siklus I
Kondisi awal hasil belajar aktivitas ritmik
Hasil belajar aktivitas ritmik pada Siklus I
Peningkatan hasil belajar aktivitas ritmik
55% 65% 10%
Berdasarkan keterangan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat
ketuntasan hasil belajar aktivitas ritmik siswa kelas V SD Negeri Musuk 1
Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2011/ 2012 mengalami peningkatan yang
cukup baik. Hal ini dapat dilihat bahwa tingkat kepuasan mengalami peningkatan
dari kondisi awal ke siklus I sebesar 10%.
2. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar gerak dasar Aktivitas Ritmik dari
Kondisi Awal ke Siklus II
Perbandingan hasil belajar aktivitas ritmik siswa kelas V SD Negeri
Musuk 1 Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2011/ 2012 dari kondisi awal ke
siklus II dapat dilihat pada tabel 4.5.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Tabel 4.5. Persentase Peningkatan Hasil Belajar Aktivitas Ritmik dari Kondisi
Awal ke Siklus 2.
Kondisi awal hasil
belajar aktivitas
ritmik bolavoli
Hasil belajar aktivitas
ritmik pada Siklus II
Peningkatan hasil belajar
aktivitas ritmik sebagai hasil
tindakan
55% 85% 30%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar aktivitas
ritmik siswa kelas V SD Negeri Musuk 1 Kabupaten Sragen tahun pelajaran
2011/2012 dari kondisi awal ke siklus II mengalami peningkatan yang cukup
baik. Hal ini dapat dilihat bahwa hasil belajar aktivitas ritmik mengalami
peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar 30%.
3. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Gerak dasar Aktivitas Ritmik dari
Kondisi Awal ke Siklus I dan Siklus II
Perbandingan peningkatan hasil belajar gerak dasar aktivitas ritmik
siswa kelas V SD Negeri Musuk 1 Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2011/ 2012
dari kondisi awal ke siklus I dan siklus II disajikan dalam tabel 4.7.
Tabel 4.6. Persentase Peningkatan Hasil Belajar Gerak dasar Aktivitas Ritmik dari Kondisi Awal ke Siklus I dan Siklus II.
Kondisi awal
hasil belajar
gerak dasar
Hasil belajar
gerak dasar
pada Siklus I
Hasil belajar gerak
dasar pada Siklus
II
Peningkatan hasil
belajar gerak dasar
sebelum –sesudah
tindakan
55% 65% 85% 30%
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar Gerak
dasar Aktivitas ritmik kelas V SD Negeri Musuk 1 Kabupaten Sragen Tahun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Pelajaran 2011/ 2012 mengalami peningkatan yang sangat baik. Hal ini dapat
dilihat bahwa hasil belajar Gerak Dasar Aktivitas ritmik mengalami peningkatan
dari kondisi awal sampai akhir siklus II mengalami peningkatan sebesar 30%,
tabel di atas menunjukkan bahwa target peneliti sebesar 80% pada akhir siklus II
terlampaui.
D.Pembahasan
Dengan adanya tindakan yang dilakukan oleh peneliti dengan metode yang
bervariasi pada tiap pertemuan masing-masing siklus, dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dalam gerak elementer aktivitas ritmik sesuai dengan indikator yang
ditetapkan. Peningkatan ini tidak terlepas dari tahapan-tahapan yang dirancang
dengan matang oleh peneliti dan kolaborator. Refleksi tiap akhir siklus sangat
penting untuk menentukan rancangan pada siklus berikutnya, hal ini dapat melihat
keberhasilan dan kendala yang ada sehingga mendorong untuk dilakukan perbaikan
dan diberikan pengayaan pada siklus berikutnya. Peningkatan dari siklus I ke siklus
II dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.7. Deskripsi Capaian Hasil Belajar Gerak Dasar Aktivitas Ritmik Antar
Siklus
Aspek yang diukur
Prasiklus Akhir siklus I Akhir siklus II
Cara mengukur Target Capaian hasil
Target Capaian hasil
Proses dan produk hasil belajar aktivitas ritmik
55% 65% 65% 80% 85%
Melalui pengamatan dan tes unjuk kerja aktivitas ritmik
Dari tabel data tersebut di atas dapat diketahui bahwa indikator capaian yang
direncanakan oleh peneliti dapat tercapai, bahkan terlampaui.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Berdasarkan hasil analisis data hasil penelitian terhadap siswa kelas V SD
Negeri Musuk 1 Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, dilakukan pembahasan
sebagai berikut :
1. Hasil pembelajaran pada pratindakan, jumlah siswa nilainya diatas KKM atau
lulus dari Kompetensi Dasar 9.1. mempraktikkan kombinasi pola gerak
mengayun, menarik, menekuk, meliuk, memutar dalam gerak berirama , serta
nilai kerja sama, percaya diri, dan disiplin, dimana KKM nya adalah 70. Ada
55% atu 11 anak dari 20 anak yang lulus. Sedangkan 45% atau 9 anak belum
lulus. Nilai rata-rata kelasnya adalah 69,25. Ini berarti pembelajaran belum
mencapai hasil yang maksimal.
2. Pada pembelajaran Siklus I, dengan Kompetensi Dasar 9.1, mempraktikkan
kombinasi pola gerak mengayun, menarik, menekuk, meliuk, memutar dalam
gerak berirama , serta nilai kerja sama, percaya diri, dan disiplin hasilnya adalah
sebanyak 13 anak atau 65% telah lulus dari kriteria KKM 70. Sedangkan anak
yang belum lulus adalah 7 anak atau 35%. Nilai rata kelasnya adalah 71,05. Ada
peningkatan dari pratindakan dan setelah pelaksanaan siklus 1, yaitu sekitar
10%.
3. Hasil pembelajaran pada siklus II, jumlah anak yang lulus adalah 17 anak dari
20 anak. Ada peningkatan dari siklus I adalah 65% sedangkan siklus II adalah
85%, meningkat sekitar 20%. Nilai rata-rata kelasnya adalah 80,2. Yang belum
lulus ada 3 anak dan diadakan remedial.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan Analisis yang telah dilakukan terhadap siswa kelas V SD
Negeri Musuk 1, dapat diketahui masing-masing presentasi pencapaian di setiap
siklus pembelajaran. Melalui penerapan ini dapat dilihat peningkatan di setiap siklus,
pra siklus, siklus 1 dan siklus 2.
Pada pembelajaran pra siklus dari 20 siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri
Musuk 1 Desa Musuk Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen. Dalam lembar
penilaian prasiklus siswa yang mendapatkan nilai 58 ada 6 anak. Nilai 66 ada 3
anak, yang mendapat nilai 75 ada 7 anak, 4 anak mendapatkan nilai 83. Dari 20
siswa tersebut, perolehan nilai pada siklus pertama, nilai tertinggi 83, nilai terendah
58, rata-rata 69,25.Sedangkan persentasi kelulusannya adalah 55 %
Pada pembelajaran siklus 1 dari 20 siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri
Musuk 1 Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. Dalam lembar
penilaian siklus 1 siswa yang mendapatkan nilai 58 ada 4 anak. Nilai 66 ada 3 anak,
yang mendapat nilai 75 ada 7 anak, 6 anak mendapatkan nilai 83. Dari 20 siswa
tersebut, perolehan nilai pada siklus pertama, nilai tertinggi 83, nilai terendah 58,
rata-rata 71,05. Sedangkan persentase kelulusannya adalah siklus 1 adalah 65 %.
Pada pembelajaran siklus 2 Dari 20 siswa tersebut, ada peningkatan
ketrampilan gerak dasar dan kemampuan siswa dalam pembelajaran penjaskes
khusunya dalam aktivitas ritmik. Dalam lembar penilaian pengetahuan, praktek dan
sikap dalam aktivitas ritmik, ada peningkatan yang cukup baik antara siklus 1 dan
siklus 2 . Semua anak mengalami peningkatan nilai. Dalam siklus ini anak yang
mendapatkan nilai 58 tidak ada , nilai 66 ada 3 anak, siswa yang mendapat nilai 75
ada 8 anak, nilai 83 ada 7 anak, nilai 92 ada 2 anak. Nilai tertinggi 92, nilai terendah
66 , rata-rata 80,2. Sehingga persentase kelulusan pada siklus 2 adalah 85 %.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulklan bahwa penerapan musik
dan lagu daerah dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar dalam aktivitas ritmik
pada siswa kelas V SD Negeri Musuk 1 Kab Sragen thn pelajaran 2011/2012.
B.Implikasi
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan , usaha untuk meningkatkan
kemampuan gerak dasar pada aktivitas ritmik pada siswa kelas V Sekolah Dasar
Negeri Musuk 1 Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen Tahun
Pelajaran 2011/2012 , telah berhasil dilaksanakan. Dan hasil yang dicapai telah
sesuai dengan yang diharapkan.yaitu dari capaian nilai di atas KKM prasiklus
sebesar 55% ,meningkat menjadi 65 % pada siklus 1, dan menjadi 85 % pada kondisi
akir yaitu siklus 2 dari jumlah murid 20 siswa, Pembelajaran ini juga bermaksud
untuk menanamkan rasa Nasionalisme,cinta Tanah air dan toleransi bangsa yang ber
Bhineka TunggaL Ika, serta untuk menanamkan karakter anak sejak dini .
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, usaha untuk meningkatkan kemampuan
gerak dasar pada aktivitas ritmik pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Musuk 1
Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012
dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut :
1. Bagi Guru
a. Hendaknya penggunaan alat /media bantu Musik dan Lagu daerah dalam
pembelajaran dapat dikembangkan dan digunakan dalam pembelajaran Gerak
dasar Aktivitas ritmik di Sekolah Dasar khususnya.
b. Memahami karakteristik siswa sangat penting bagi guru dalam menerapkan
model, metode, dan pendekatan pembelajaran secara variatif. Dengan
demikian proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan hasil belajar
siswa dalam pendidikan jasmani akan meningkat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
2. Bagi Siswa
a. Siswa hendaknya lebih siap untuk mengikuti pelajaran dengan strategi
pembelajaran yang akan diberikan guru dan selalu bersedia dengan kesadaran
diri sendiri untuk mengikuti petunjuk dan arahan yang diberikan oleh guru.
b. Siswa perlu lebih meningkatkan berbagai aktifitas positif dalam rangka
pengembangan metode belajar sekaligus sebagai sarana memperluas
pengetahuan dan wawasannya. Dalam melaksanakan tugas dari guru baik
tugas individu maupun kelompok hendaknya dapat dilaksanakan dengan
semangat, percaya diri, jujur, dan sportif untuk membentuk perilaku yang
positif dalam kehidupannya.
3. Bagi Peneliti Berikutnya
Bagi peneliti dimasa mendatang disarankan untuk dapat mengembangkan
berbagai model, metode, dan pendekatan pembelajaran termasuk penggunaan
sarana dan prasarana, sebab pada dasarnya unsur tersebut dalam pendidikan
jasmani akan selalu berkembang sesuai dengan tuntutan jaman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Pendidikan Jasmani Olahraga
Dan Kesehatan SD-MI. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.
Kristiyanto, Agus (2010). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam Pendidikan Jasmani dan Kepelatihan Olahraga. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Kristiyanto, Agus (2012). Modul PLPG Workshop PTK dalam Penjaskes. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
International Gymnastics Federation, (1985). Artistic Gymnastics for Men Code of
Points. Copyright by FIG. Iskandar , (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta Mulyono B. (1994). Tes dan
Pengukuran dalam Olahraga. Surakarta: UNS Press
Mahendra, Agus . (2004). Azas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Jakarta: Bagian Proyek Pengendalian dan Mutu Guru Penjas Dikdasmen.
Mulyono B & Sarwono (1994) Tes dan pengukuran dalam olahraga. Surakarta UNS
Pres.
Mulyono, H. (2012). CD Senam Kecerdasan/Tari Pergaulan Nusantara. Dosen Aktivitas Ritmik, Penjaskesrek FKIP PPKHB UNS Surakarta.
Sujana , Nana (2005) Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum, Bandung .Sinar
Baru Udin S, Winaputra. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas
Terbuka Departemen Pendidikan Nasional. Wijaya, Wina (2010). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Pernada Media Group. Sumber Internet
Ada apa dengan aktivitas ritmik http://ahmesabe.wordpress.com/category/senam-aerobik/. 13 November 2011
Modul Penjasorkes Guru Sekolah Dasar, http://www.daaruljannah.or.id
November,201
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56