pengaruh literasi informasi dan literasi komputer … · komputer terhadap kemampuan mengajar guru...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH LITERASI INFORMASI DAN LITERASI
KOMPUTER TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU
EKONOMI DI SMA SE-KOTA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Leonardus Nove Nugraha
NIM: 141324029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
Dengan rasa tulus, karya ini saya persembahkan sebagai ungkapan rasa terimakasih
saya kepada:
1. Kedua orangtua terkhusus ibu saya, Ibu Nicola Widyaningsih atas doa,
dukungan, semangat, kesabaran dan segalanya sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini.
2. Kedua kakak saya Nugrahanstya Cahya Widyanta dan Dionysius Putra
Nugraha yang selalu memberikan dukungan, doa, dan semangat tiada henti.
3. Kedua adik saya Silvester Putra Widya Nugraha dan Felicitas Satria Panca
Nugraha yang sudah memberikan dukungan, doa, dan semangat.
4. Teman-teman Pendidikan Ekonomi 2014.
5. Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Sebab itu jangalah khawatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai
kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari”
-Matius 6:34-
Janganlah berkeluh kesah karena apa yang kita alami sebuah proses untuk kita
menjadi dewasa dalam banyak hal, sebaliknya perbanyaklah berdoa kepada
Tuhan. Sesuatu yang terbaik pasti datang untuk siapa yang tidak pernah
menyerah, jangan pernah takut menghadapi hidup ini, karena Tuhan menguatkan
ketika kita lemah.
-Bonifacius Heru-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGARUH LITERASI INFORMASI DAN LITERASI KOMPUTER
TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU EKONOMI DI SMA SE-
KOTA YOGYAKARTA
Leonardus Nove Nugraha
Universitas Sanata Dharma
2019
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh literasi
informasi dan literasi komputer terhadap kemampuan mengajar guru ekonomi di
SMA Se-Kota Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanasi yang dilaksanakan di SMA
Se-Kota Yogyakarta, pada bulan Agustus 2018. Populasi dalam penelitian ini
adalah guru ekonomi. Sampel diambil menggunakan sampel jenuh. Data
dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) literasi informasi berpengaruh
terhadap kemampuan mengajar guru ekonomi SMA Se-Kota Yogyakarta; (2)
literasi komputer berpengaruh terhadap kemampuan mengajar guru ekonomi; (3)
literasi informasi dan literasi komputer bersama-sama berpengaruh terhadap
kemampuan mengajar guru ekonomi SMA Se-Kota Yogyakarta.
Kata kunci: literasi informasi, literasi komputer, kemampuan mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE EFFECT OF INFORMATION LITERACY AND COMPUTER
LITERACY ON ABILITY TO TEACH OF ECONOMICS TEACHER IN
HIGH SCHOOLS TROUGHOUT THE CITY OF YOGYAKARTA
Leonardus Nove Nugraha
Sanata Dharma University
2019
This research aims to test and analyze the effect of information literacy and
computer literacy on ability to teach of economics teachers in high schools
troughout the city of Yogyakarta.
This research is a explanation research which conducted in hight schools
troughout the city of Yogyakarta. The respondents of this study are economics
teachers. The research sampling technique is saturated sampling. The data
collection method is a questionare. The data analysis technique is multiple linear
regression analysis.
The result of data analysis showed that: (1) the information literacy affected
ability to teach; (2) the computer literacy also affected ability to teach, and (3) both
information literacy and computer literacy had effect on ability to teach economics
teachers.
Keywords: information literacy, computer literacy, ability to teach.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan kelimpahan-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan
judul “PENGARUH LITERASI INFORMASI DAN LITERASI KOMPUTER
TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU EKONOMI DI SMA SE-
KOTA YOGYAKARTA”.
Penulisan skripsi ini disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi,
Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas
segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini, kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dan sekaligus
Dosen Pembimbing yang telah dengan sabar membimbing dan mengarahkan
penulis dalam penyusunan skripsi.
2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
4. Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang sudah memberikan ilmu dan pengetahuan
selama mengikuti perkuliahan kurang lebih empat tahun.
5. Pak Sunu selaku tenaga administrasi Prodi Pendidikan Ekonomi yang selalu
membantu dan memberikan informasi akademik selama proses perkuliahan
di Universitas Sanata Dharma.
6. Kedua orangtua terutama ibu saya, Ibu Nicola Widyaningsih yang sudah
memberikan motivasi dan semangat terhadap penulis selama menunjang
pendidikan tinggi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
7. Kedua kakak saya Nugrahanstya Cahya Widyanta dan Dionysius Putra
Nugraha yang telah memberikan dukungan dan semangat.
8. Kedua adik saya Silvester Putra Widya Nugraha, dan Felicitas Satria Panca
Nugraha yang telah memberikan semangat tanpa henti.
9. Sahabat-sahabat saya Eko, Wawan, Febrita, Lis, Floren, Dina, dan Yuli yang
sudah memberikan dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Teman-teman seperjuangan saya, mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan
tahun 2014 yang selalu bersama baik suka maupun duka selama belajar di
Prodi PE kurang lebih empat tahun.
11. Adik tingkat saya, mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2015 yang
selalu memberikan dukungan dan semangat.
12. Kakak tingkat saya, mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2013 yang
selalu memberikan bantuan dan masukkan dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebut satu per satu, terima kasih atas
dukungan dan doa yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................... iv
HALAMAN MOTTO............................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................ vii
ABSTRAK................................................................................................ viii
ABSTRACT............................................................................................... ix
KATA PENGANTAR.............................................................................. x
DAFTAR ISI............................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL.................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR............................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Batasan Masalah............................................................................. 5
C. Rumusan Masalah........................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian............................................................................ 6
E. Manfaat Penelitian.......................................................................... 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB II KAJIAN TEORITIK.................................................................. 8
A. Era Digital..................................................................................... 8
B. Kemampuan Mengajar Guru......................................................... 11
C. Literasi Informasi.......................................................................... 23
D. Literasi Komputer......................................................................... 30
E. Penelitian Sebelumnya.................................................................. 32
F. Kerangka Berpikir......................................................................... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................ 37
A. Jenis Penelitian............................................................................. 37
B. Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................ 37
C. Objek dan Subjek Penelitian......................................................... 38
D. Populasi dan Sampel..................................................................... 38
E. Operasionalisasi Variabel dan Pengukurannya............................. 39
F. Teknik Pengumpulan Data............................................................. 42
G. Pengujian Instrumen Penelitian...................................................... 43
H. Teknik Analisis Data...................................................................... 48
BAB IV GAMBARAN UMUM.............................................................. 61
A. Peringkat Akreditasi Sekolah........................................................ 61
B. Kepemilikan dan Penggunaan Sarana TIK.................................... 62
C. Gerakan Literasi Sekolah............................................................... 63
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................... 67
A. Deskripsi Data............................................................................. 67
B. Analisis Data................................................................................ 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
1. Uji Prasyarat............................................................................ 71
2. Uji Asumsi Klasik.................................................................. 73
3. Pengujian Hipotesis dan Analisis Variabel............................ 75
C. Pembahasan.................................................................................... 79
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN.............. 84
A. Kesimpulan..................................................................................... 84
B. Keterbatasan................................................................................... 84
C. Saran............................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 86
LAMPIRAN............................................................................................ 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kemanpuan Mengajar Guru Ekonomi................ 40
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Literasi Informasi............................................... 41
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Literasi Komputer............................................... 42
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Kemampuan Mengajar Guru.. 43
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Literasi Informasi................. 44
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel Literasi Komputer................. 46
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas........................................................... 48
Tabel 3.8 Interval Skor Literasi Informasi.......................................... 49
Tabel 3.9 Interval Skor Literasi Komputer......................................... 51
Tabel 3.10 Interval Skor Kemampuan Mengajar.................................. 52
Tabel 5.1 Interval Skor Literasi Informasi.......................................... 65
Tabel 5.2 Interval Skor Literasi Komputer......................................... 66
Tabel 5.3 Interval Skor Kemampuan Mengajar.................................. 67
Tabel 5.4 Hasil Uji Normalitas…………………………………….. 68
Tabel 5.5 Hasil Uji Linearitas Literasi Informasi………………....... 69
Tabel 5.6 Hasil Uji Linieritas Literasi Komputer………………….. 70
Tabel 5.7 Uji Multikolinieritas…………………………………....... 71
Tabel 5.8 Uji Heterokedastisitas.................……………………....... 72
Tabel 5.9 Tabel Koefisien Regresi...........………………………...... 73
Tabel 5.10 Tabel Uji F..............................………………………....... 75
Tabel 5.11 Tabel Koefisien Determinan...................……………....... 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hubungan Literasi Informasi dan Literasi Komputer dengan
Kemampuan Mengajar Guru….……………………….. 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Mentah...................................................................... 89
Lampiran 2 Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian……………………… 93
Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas…………………….. 106
Lampiran 4 Uji Prasyarat Regresi…..........………………………...... 111
Lampiran 5 Uji Asumsi Klasik…......................…………………....... 112
Lampiran 6 Analisis Regresi Berganda............…………………....... 113
Lampiran 7 Daftar Akreditasi Sekolah............................................... 115
Lampiran 8 Daftar Fasilitas Penunjang Literasi TIK.......................... 117
Lampiran 9 Gerakan Literasi Sekolah............................................... 118
Lampiran 10 Surat Ijin Penelitian........................................................ 122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi di era digital berkembang begitu pesat.
Teknologi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari semua aspek
kehidupan (Pribadi, 2017: 29). Sebagian besar orang telah memanfaatkan
kecanggihan teknologi. Mulai dari komputer, smartphone, dan lain-lain. Kini
smartphone dimiliki oleh semua kalangan mulai dari anak-anak hingga orang
tua. Dengan smartphone seseorang mampu dengan mudah mencari informasi
atau mempermudah kegiatan lainnya. Hampir setiap bidang menggunakan
teknologi, tidak terkecuali bidang pendidikan. Di dunia pendidikan sekarang
sudah memaksimalkan penggunaan teknologi, misalnya dalam kegiatan
pembelajaran sudah menggunakan perangkat komputer hingga layar
proyektor. Kadangkala guru mempersilahkan siswa menggunakan
smartphonenya untuk mencari bahan pelajaran.
Teknologi, khususnya teknologi informasi memiliki pengaruh yang
sangat besar terhadap cara manusia dalam melakukan proses belajar mengajar
memperoleh informasi dan pengetahuan. Teknologi informasi dapat berperan
sebagai media pembelajaran yang dirancang dan dikembangkan agar dapat
menyampaikan informasi dan pengetahuan yang diperlukan oleh khalayak
atau audience (Pribadi, 2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Pengajaran pada Kurikulum 2013, menuntut para pendidik untuk dapat
menguasai TIK. Guru yang baik dapat menggunakan teknologi dan sumber
informasi. Dalam perspektif nasional, pemerintah telah merumuskan keempat
jenis kompetensi guru, sebagaimana tercantum dalam peraturan pemerintah
No.19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan yaitu kompetensi
pedagogis, kepribadian, sosial, dan profesional. Kompetensi pedagogis
adalah kemampuan guru dalam mengelola peserta didik. Selain kompetensi
tersebut, guru pada era digital saat ini juga harus memiliki kemampuan literasi
informasi dan literasi komputer.
Guru yang gagap teknologi akan menurunkan derajat kredibilitasnya di
hadapan siswa sehingga para siswa cenderung bersikap under estimate,
seolah-olah guru adalah orang yang “dungu” di era digital. Siswa lebih paham
dan senang dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi
sehingga guru harus dapat beradaptasi dengan keadaan tersebut. Di mana pun
dan kapanpun seorang guru harus lebih pintar dengan para siswanya, tidak
hanya dalam konteks pedagogik saja tetapi juga harus update dalam segala
bidang.
Guru adalah tempat berpijak siswa, jika guru tidak ada gairah untuk
meningkatkan potensi dirinya, sudah pasti guru akan kalah dari tingkat
keilmuan siswanya, mengingat sumber belajar saat ini sudah bertebaran di
dunia maya setiap detiknya. Menyikapi hal tersebut, guru tidak boleh gagap
teknologi dan harus selalu berupaya memotivasi dirinya dalam dunia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
teknologi. Guru tidak boleh malas mengakses informasi dan teknologi jika
tidak mau tertinggal.
Literasi informasi merupakan kemampuan yang penting bagi guru
ditengah era digital saat ini. Literasi informasi adalah seperangkat
keterampilan yang diperlukan untuk mencari, menganalisis, dan
memanfaatkan informasi (Hasugian, 2009: 200). Pentinglah bagi seorang
guru untuk menguasai literasi informasi di era globalisasi sehingga pintar saja
tidak cukup tetapi yang utama adalah kemampuan dalam belajar secara terus
menerus. Agar mampu belajar terus menerus bahkan mampu menciptakan
pengetahuan baru, seseorang perlu memiliki literasi informasi dan kapan itu
diperlukan, mengidentifikasi dan menemukan lokasi informasi yang
diperlukan, memanfaatkan secara efektif dan etis, serta
mengomunikasikannya. Rangkaian kemampuan tersebut meliputi
keseluruhan siklus pengetahuan, yaitu mulai dari penciptaan sampai ke
penciptaan kembali pengetahuan (Gunawan, 2008: 3). Literasi informasi
diperlukan agar seseorang dapat hidup sukses dalam masyarakat informasi,
secara khusus dalam penerapan kurikulum di sekolah.
Literasi komputer adalah kemampuan seseorang untuk berinteraksi
dengan komputer guna mencapai suatu tujuan termasuk penggunaan
perangkat lunak untuk tujuan tertentu (Moh Asri, 2006: 56). Brock (1992: 24)
mendefinisikan literasi komputer sebagai pengetahuan komputer dan dapat
memahami bagaimana setiap komponen komputer beroperasi. Literasi
komputer adalah kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan komputer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
guna mencapai satu tujuan tertentu termasuk penggunaan perangkat lunak. Di
dalam pembelajaran, literasi komputer dapat diterapkan pada penggunaan
program komputer seperti power point, adobe flash, dan program yang lain
supaya lebih menarik saat guru mengajar.
Pengaruh literasi informasi dan literasi komputer telah menjadi
perhatian beberapa penelitian sebelumnya. Elphira (2018) menemukan
bahwa literasi digital berpengaruh terhadap kemampuan mengajar guru di
SMA Negeri 6 Banda Aceh. Data dikumpulkan menggunakan metode angket
dan dokumentasi. Data dianalisis dengan regresi linear sederhana. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh penerapan literasi digital
terhadap peningkatan pembelajaran siswa di SMP Negeri 6 Banda Aceh.
Nilai koefisien determinasi disesuaikan sebesar 0,448 artinya 44%
kemampuan mengajar guru dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Adityar (2017), yang meneliti
tentang “Pengaruh Literasi Digital terhadap Perilaku Internet Beresiko di
Kalangan Siswa SMA dan MA di Kota Makassar”. Penelitian ini dianalisis
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Hasil
penelitian adalah ada pengaruh signifikan literasi digital terhadap perilaku
internet beresiko di kalangan siswa SMA dan MA di Kota Makassar. Literasi
informasi memberikan pengaruh terhadap kemampuan mengajar guru sebesar
75%, sedangkan 25% dipengaruhi faktor-faktor lain.
Sebagian besar SMA di kota Yogyakarta telah memiliki fasilitas yang
cukup lengkap. Fasilitas yang dimiliki antara lain laboratorium komputer,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
layar proyektor, Wifi, dan lain-lain. Dengan sarana dan prasarana yang
mendukung pembelajaran tentu seharusnya guru dan siswa dapat nyaman
dalam kegiatan belajar mengajar. Agar guru dapat memaksimalkan fasilitas
yang ada untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, tentu seorang guru
harus memiliki literasi informasi dan literasi komputer untuk menggunakan
fasilitas tersebut.
Dari fenomena dan permasalahan yang telah di uraikan di atas dapat
disimpulkan judul “Pengaruh Literasi Informasi dan Literasi Komputer
terhadap Kemampuan Mengajar Guru Ekonomi di SMA Se-Kota
Yogyakarta”.
B. Batasan Masalah
Penelitian ini, difokuskan pada variabel Literasi TIK yang mencakup
literasi informasi dan literasi komputer dengan kemampuan mengajar guru
ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka tujuan
penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana pengaruh literasi informasi terhadap kemampuan mengajar
guru ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta?
2. Bagaimana pengaruh literasi komputer terhadap kemampuan mengajar
guru ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
3. Bagaimana pengaruh literasi informasi dan literasi komputer terhadap
kemampuan mengajar guru ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka tujuan
penelitian ini yaitu:
1. Menguji dan menganalisis pengaruh literasi informasi terhadap
kemampuan mengajar guru ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta.
2. Menguji dan menganalisis pengaruh literasi komputer terhadap
kemampuan mengajar guru ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta.
3. Menguji dan menganalisis pengaruh literasi informasi dan literasi
komputer terhadap kemampuan mengajar guru ekonomi di SMA Se-
Kota Yogyakarta.
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan fenomena dan permasalahan yang telah diuraikan di atas,
maka manfaat penelitian ini yaitu:
1. Bagi Guru
Manfaat bagi guru adalah dapat meningkatkan kemampuan
literasi informasi dan literasi komputer dalam mengajar.
2. Bagi Peneliti selanjutnya
Menjadi referensi untuk para peneliti di masa depan yang tertarik
untuk mendalami masalah literasi informasi dan literasi komputer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
3. Bagi Perpustakaan Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
acuan sekaligus masukan bagi peneliti selanjutnya dan dapat menjadi
referensi tambahan dan informasi bagi Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Era Digital dan Implikasinya dalam Pendidikan
Perkembangan teknologi di era digital berkembang begitu pesat.
Teknologi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari semua aspek
kehidupan (Pribadi, 2017: 29). Sebagian besar orang telah memanfaatkan
kecanggihan teknologi. Mulai dari komputer, smartphone, dan lain-lain. Kini
smartphone dimiliki oleh semua kalangan mulai dari anak-anak hingga orang
tua. Dengan smartphone orang dengan mudah mencari informasi atau
membantu mempermudah kegiatan lainnya seperti belanja online, alat
transportasi, dan lain sebagainya. Hampir setiap bidang menggunakan
teknologi, tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Sekarang ini, di dalam
bidang pendidikan juga telah memaksimalkan penggunaan teknologi yang
ada. Dalam kegiatan pembelajaran sudah menggunakan perangkat komputer
hingga layar proyektor. Guru juga dapat memanfaatkan teknologi sebagai
media pembelajaran, misalnya word, powerpoint, dan sebagainya.
Kadangkala guru mempersilahkan peserta didik untuk menggunakan
smartphonenya untuk mencari bahan pembelajaran.
Alvin Tofler, seorang ilmuan dan futuris terkemuka, mengemukakan
tiga gelombang penting perkembangan peradaban manusia dalam buku The
Third Waves, yaitu: (1) gelombang pertama: teknoloagi pertanian; (2)
gelombang kedua: teknologi industri; dan (3) gelombang ketiga: teknologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
elektronik (Pribadi, 2017: 1). Setiap tahap perkembangan atau gelombang
peradaban memiliki karakteristik penting yang menandai berlangsungnya era
tersebut. Pada setiap era peradaban tergambar pola perilaku manusia yang
menonjol dan penggunaan teknologi untuk melakukan kegiatan.
Gelombang pertama ditandai dengan berkembangnya teknologi
pertanian. Era ini berlangsung pada masyarakat pertanian atau agraris sesudah
masa revolusi neolitik. Contoh teknologi yang digunakan pada era ini adalah
peralatan-peralatan pertanian mulai dari yang sederhana sampai kepada yang
canggih, misalnya alat untuk membajak sawah dan traktor (Pribadi, 2017: 2).
Gelombang kedua dimulai bersamaan masa revolusi industri di Eropa.
Pada masa ini, penggunaan peralatan dan teknologi pada sektor industri
sangat dominan. Era ini juga ditandai dengan penerapan konsep tentang
efektivitas dan efisiensi dalam aktivitas produksi. Semua kegiatan pada era
ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memperoleh hasil yang optimal atau
efektif dengan penggunaan sumberdaya yang relatif minimal atau efisien
(Pribadi, 2017: 2).
Gelombang ketiga merupakan era berkembangnya teknologi elektronik
pada masyarakat. Era ini berlangsung pada masyarakat informasi yang
ditandai dengan frekuensi pertukaran informasi yang tinggi dan berlangsung
sangat cepat. Masyarakat pada tahap ini menganggap informasi sebagai
kekuatan atau power yang menentukan banyak aspek dalam kehidupan
manusia (Pribadi, 2017: 3).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Industri elektronik yang dianggap sebagai saran masa depan atau tools
of tomorow telah menjadi tulang punggung industri gelombang ketiga ini.
Perkembangan industri elektronik dan komputer telah memberi pengaruh
yang besar terhadap sektor ekonomi, sosial, dan politik (Miarso, 2003: 3).
Teknologi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari semua aspek
kehidupan manusia. Hampir setiap kehidupan menggunakan teknologi, baik
yang sederhana maupun yang canggih.
Penciptaan teknologi, sesuai dengan esensinya, yang dilakukan untuk
memudahkan dan membantu kegiatan hidup manusia. Walaupun mampu
memberikan kontribusi positif, dampak dari penciptaan sebuah teknologi
sering pula memberi warna negatif terhadap kehidupan.
Manusia harus memandang teknologi sebagai sesuatu yang bersifat
netral yaitu membantu dalam melaksanakan tugas dan aktivitas pekerjaan.
Demikian pula halnya dengan komputer yang merupakan perangkat teknologi
yang berkembang pesat, yang terbukti telah banyak membantu dalam
peningkatan kinerja manusia dalam banyak bidang. Perkembangan teknologi
komputer telah memicu pesatnya penggunaan teknologi informasi di
masyarakat.
Perkembangan teknologi informasi yang berlangsung sangat pesat
dalam dua dekade belakangan ini telah memengaruhi berbagai aspek
kehidupan manusia, tak terkecuali aktivitas belajar dan pembelajaran
manusia. Perkembangan teknologi dalam bentuk digital telah membuat
bentuk perangkat keras dan perangkat lunak komputer menjadi lebih kecil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
secara fisik dan bersifat portabel. Walaupun berbentuk portabel, perangkat
tersebut mampu menyimpan informasi dalam kapasitas yang besar.
Kondisi di atas telah mengubah pola belajar dan pembelajaran yang
dilakukan oleh manusia ke arah yang lebih luwes atau fleksibel. Individu
dapat memanfaatkan media teknologi dan melakukan proses belajar tanpa
terikat oleh faktor ruang dan waktu. Perkembangan teknologi informasi juga
telah menghasilkan ragam dan variasi jumlah media yang berisi aneka
informasi dan pengetahuan yang dapat dipelajari. Siswa dan guru dapat
memilih ragam dan variasi jumlah media yang berisi aneka informasi dan
pengetahuan yang dapat dipelajari. Siswa dan guru dapat memilih ragam
media dan juga informasi dan pengetahuan yang dapat dipelajari sesuai
dengan keperluan (Pribadi, 2017: 5).
B. Kemampuan Mengajar Guru
1. Pengertian Kemampuan mengajar
Menurut Rusmini (Sanjaya, 2008: 45), kompetensi guru adalah
kemampuan atau kesanggupan guru dalam mengelola pembelajaran.
Barth (1990: 25) mendefinisikan kemampuan mengajar sebagai suatu
metode, teknik dan strategi mengajar guru yang bertujuan untuk
memfokuskan dan menjaga perhatian siswa melalui pengajaran yang
efektif. Lapp (Ali, 2000: 11) mengemukakan bahwa kemampuan
mengajar adalah keanekaragaman perilaku mengajar guru yang
membentuk pola umum interaksi antara guru, bahan pelajaran, dan
siswa. Dalam persepektif nasional, pemerintah telah merumuskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
keempat jenis kompetensi guru sebagaimana telah tercantum dalam
peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2009 tentang standar nasional
Pendidikan, yaitu kompetensi pedagogis, kepribadian, sosial, dan
profesional. Guru diharapkan dapat menjalankan tugasnya secara
profesional dengan memiliki dan menguasai keempat kompetensi
tersebut.
a. Kompetensi Pedagogik
Tugas guru yang utama adalah mengajar dan mendidik murid
di kelas dan di luar kelas. Guru selalu berhadapan dengan murid
yang memerlukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap utama
untuk menghadapi hidupnya di masa depan. Menurut Badan Standar
Nasional Pendidikan (2006: 88), yang dimaksud kompetensi
pedagogis adalah kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang
meliputi:
1) Pemahaman Wawasan atau Landasan Kependidikan
Seorang guru harus memahami hakikat pendidikan dan
konsep yang terikat dengannya. Diantaranya yaitu fungsi dan
peran lembaga pendidikan, konsep pendidikan seumur hidup dan
berbagai implikasinya, peranan keluarga dan masyarakat dalam
pendidikan, pengaruh timbal balik antara sekolah, keluarga, dan
masyarakat, sistem pendidikan nasional, dan inovasi pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2) Pemahaman Tentang Peserta Didik;
Pemahaman tentang peserta didik. “Guru harus mengenal
dan memahami siswa dengan baik, memahami tahap
perkembangan yang telah dicapainya, kemampuannya,
keunggulan dan kekurangannya, hambatan yang dihadapi dan
faktor dominan yang mempengaruhinya.” (Sukmadinata, 2006:
197).
3) Pengembangan Kurikulum/Silabus
Pengembangan kurikulum/silabus. Setiap guru
menggunakan buku sebagai bahan ajar. Buku pelajaran banyak
tersedia, demikian pula buku penunjang. Guru dapat
mengadaptasi materi yang akan diajarkan dari buku-buku yang
telah distandardisasi oleh Depdiknas, tepatnya Badan
Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP). Singkatnya, guru
tidak perlu repot menulis buku sesuai dengan bidang studinya.
4) Perancangan Pembelajaran
Perancangan pembelajaran. Menurut Naegie (2002: 8),
“Guru efektif mengatur kelas mereka dengan prosedur dan
mereka menyiapkannya. Di hari pertama masuk kelas, mereka
telah memikirkan apa yang mereka ingin siswa lakukan dan
bagaimana hal itu harus dilakukan.” Jika guru memberitahu siswa
sejak awal bagaimana guru mengharapkan mereka bersikap dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
belajar di kelas, guru menegaskan otoritasnya, maka mereka akan
serius dalam belajar.
5) Pelaksanaan Pembelajaran yang Mendidik dan Dialogis
Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis.
Pada anak-anak dan remaja, inisiatif belajar harus muncul dari
para guru, karena mereka pada umumnya belum memahami
pentingnya belajar. Maka, guru harus mampu menyiapkan
pembelajaran yang bisa menarik rasa ingin tahu siswa, yaitu
pembelajaran yang menarik, menantang, dan tidak monoton, baik
dari sisi kemasan maupun isi atau materinya.
6) Evaluasi Hasil Belajar dan Pengembangan Peserta Didik untuk
Mengaktualisasikan Berbagai Potensi yang Dimilikinya.
Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya. “Belajar merupakan proses di
mana pengetahuan, konsep, keterampilan dan perilaku diperoleh,
dipahami, diterapkan, dan dikembangkan. Anak-anak
mengetahui perasaan mereka melalui rekannya dan belajar.
Maka, belajar merupakan proses kognitif, sosial, dan perilaku.”
tulis Pollard (2005: 141). Pengajaran memiliki dua fokus, yaitu
perilaku siswa yang berhubungan dengan kurikulum, juga
membantu perkembangan kepercayaan siswa sebagai pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian yaitu kemampuan kepribadian yang:
1) Berakhlak Mulia
“Pendidikan nasional yang bermutu diarahkan untuk
pengembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, dan kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” (BSNP,
2006: 74). Arahan pendidikan nasional ini hanya mungkin
terwujud jika guru memiliki akhlak mulia, sebab murid adalah
cermin dari gurunya.
2) Mantap, Stabil, dan Dewasa;
Menurut Husain dan Ashraf (1979: 106), “Jika disepakati
bahwa pendidikan bukan hanya melatih manusia untuk hidup,
maka karakter guru merupakan hal yang sangat penting.” Itu
sebabnya, menurut Husain dan Ashraf (1989: 107), “Meskipun
murid pulang meninggalkan sekolah atau kampus guru mereka,
mereka tetap mengenangnya dalam hati dan pikiran mereka,
kenangan tentang kepribadian yang agung di mana mereka
pernah berinteraksi dalam masa tertentu dalam hidup mereka”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3) Arif dan Bijaksana;
“Guru bukan hanya menjadi seorang manusia pembelajar
tetapi menjadi pribadi bijak, seorang saleh yang dapat
memengaruhi pikiran generasi muda.” tulis Husain dan Ashraf
(1979: 104). Seorang guru tidak boleh sombong dengan ilmunya,
karena merasa paling mengetahui dan terampil dibanding guru
yang lainnya, sehingga menganggap remeh dan rendah rekan
sejawatnya.
4) Menjadi Teladan
Mulyasa (2007: 117) menyatakan, “Pribadi guru sangat
berperan dalam membentuk pribadi peserta didik. Ini dapat
dimaklumi karena manusia merupakan makhluk yang suka
mencontoh, termasuk mencontoh pribadi gurunya dalam
membentuk pribadinya.” Secara teoritis, menjadi teladan
merupakan bagian integral dari seorang guru, sehingga menjadi
guru berarti menerima tanggung jawab menjadi teladan.” tambah
Mulyasa (2007: 128).
5) Mengevaluasi Kinerja Sendiri
Pengalaman adalah guru terbaik (experience is the best
teacher). Demikian pepatah Inggris. Pengalaman mengajar
merupakan modal besar guru untuk meningkatkan mengajar di
kelas. Pengalaman di kelas memberikan wawasan bagi guru
untuk menghadapi keragaman tersebut. Guru jadi tahu metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
apa yang terbaik bagi mata pelajaran apa, karena ia pernah
mencobanya berkali-kali.
6) Religius
Penulis menambahkan ciri religiositas pada kompetensi
kepribadian, karena ia erat kaitannya dengan akhlak mulia dan
kepribadian.
7) Mengembangkan diri.
Di antara sifat yang harus dimiliki guru ialah pembelajar
yang baik atau pembelajar yang mandiri, yaitu semangat yang
besar untuk menuntut ilmu. Sebagai contoh kecil yaitu
kegemarannya membaca dan berlatih keterampilan yang dapat
menunjang profesinya sebagai pendidik. Berkembang dan
bertumbuh hanya dapat terjadi jika guru mampu konsisten
sebagai pembelajar mandiri, yang cerdas memanfaatkan fasilitas
pendidikan yang ada di sekolah dan lingkungannya.
c. Kompetensi Sosial
Seorang guru adalah makhluk sosial, yang dalam hidupnya
berdampingan dengan manusia lainnya. Guru diharapkan
memberikan contoh baik terhadap lingkungannya, dengan
menjalankan hak dan kewajibannya sebagai bagian dari masyarakat
sekitarnya. Guru harus berjiwa sosial tinggi, mudah bergaul, dan
suka menolong, bukan sebaliknya, yaitu individu yang tertutup dan
tidak memedulikan orang-orang disekitarnya. Kompetensi sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat
untuk:
1) Berkomunikasi lisan dan tulisan;
2) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara
fungsional;
3) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik; dan bergaul
secara santun dengan masyarakat sekitar (BSNP, 2006: 88).
d. Kompetensi Profesional
Tugas guru ialah mengajarkan pengetahuan kepada murid.
Guru tidak sekedar mengetahui materi yang akan diajarkannya,
tetapi memahaminya secara luas dan mendalam. Oleh karena itu,
murid harus selalu belajar untuk memperdalam pengetahuannya
terkait mata pelajaran yang diampunya. Menurut Badan Standar
Nasional Pendidikan (2006: 88) kompetensi profesional adalah:
Kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam yang meliputi:
1) Konsep, struktur, dan metode keilmuan/teknologi/seni yang
menaungi/koheren dengan materi ajar;
2) Materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah
3) Hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; penerapan
konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
4) Kompetensi secara profesional dalam konteks global dengan
tetap melestarikan nilai dan budaya nasional.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Mengajar
Kemampuan seorang guru dalam mengajar dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Jenkins (2008: 132) dalam bukunya “The Act of
Teaching” menjelaskan bahwa kemampuan mengajar dipengaruhi oleh
3 faktor, yaitu karakteristik guru, karakteristik siswa, dan konteks
pembelajaran. Ketiga faktor tersebut yaitu:
a. Karakteristik Guru
Perbedaan cara mengajar yang terjadi pada masing-masing
guru tentu faktor utamanya berasal dari dalam diri guru itu sendiri.
Baik karakter yang terbentuk oleh lingkungan dan faktor eksternal
lainnya. Faktor-faktor tersebut meliputi, gender, usia, serta
pengalaman mengajar.
Faktor gender cukup berpengaruh dalam proses
pembelajaran. Setidaknya bagi negara-negara timur masih sangat
mempertimbangkan etika perilaku antara laki-laki dan perempuan.
Di Indonesia, setidaknya faktor usia guru berpengaruh dalam
penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran. Meskipun tidak
selalu, rata-rata guru yang berusia tua masih menggunakan cara
mengajar gaya lama, yaitu dengan metode ceramah dan kurang
memanfaatkan teknologi, baik audio maupun visual. Beda dengan
guru-guru muda yang karena memang dibesarkan pada zaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
melek teknologi sehingga mampu menyesuaikan diri dengan
pemanfaatan teknologi untuk mendukung proses pembelajaran.
Faktor ketiga adalah faktor kepribadian. Faktor kepribadian
yang dimiliki oleh seorang guru sangat berpengaruh dalam
pengajaran yang dilakukannya. Kepribadian yang dimaksud
mencakup totalitas karakter dan sikap khas pada diri seseorang tidak
ada dua orang yang memiliki kepribadian yang sama, meskipun
kembar identik. Secara alami, kepribadian akan mempengaruhi
semua hal yang dilakukan, termasuk cara mengajar dan kepuasan
melakukannya.
Faktor keempat adalah motivasi. Motivasi para guru dapat
menjadikan proses pembelajaran terasa lebih hidup atau bahkan
sebaliknya. Motivasi yang penulis maksud adalah kayakinan dan
kepercayaan guru kepada para siswanya.
Wawasan merupakan faktor yang berikutnya dari
kemampuan mengajar. Pengetahuan dan segenap wawasan yang
dimiliki seorang guru pasti menjadi faktor yang menentukan
bagaimana guru tersebut mengajar para siswanya. Guru yang hanya
menguasai bidangnya dirasa belum cukup. Karena, sejatinya
seorang guru harus memiliki pengetahuan yang luas agar mampu
membangun relasi yang konsisten dengan siswanya.
Gaya belajar adalah faktor yang berikutnya, tentu guru
pernah merasakan menjadi seorang siswa. Ketika guru tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
menjadi siswa, cara pengajaran yang sebelumnya akan berpengaruh
kelak ketika menjadi seorang guru yang akan mempengaruhi cara
mengajarnya.
b. Karakteristik Siswa
Karakteristik siswa yaitu faktor-faktor internal yang ada pada
diri pribadi siswa, seperti gender, perkembangan usia dan minat.
Meskipun bagi seorang guru yang kurang wawasan, tidak mau tahu
kondisi siswanya dan hanya mengajarkan materi pelajaran sebagai
rutinitasnya sehari-hari, tetapi karakter siswa tetap dapat
mempengaruhi cara mengajarnya.
Sebagaimana setiap guru memiliki karakteristik yang
berbeda sehingga hal itu membuat cara mengajarnya juga berbeda.
Perbedaan karakteristik siswa juga menuntut untuk dipahami guru
dan guru menyesuaikan cara mengajarnya dengan keberagaman
siswa.
c. Konteks Pembelajaran
Setelah mengetahui karakteristik guru dan siswa yang
mempengaruhi kemampuan mengajar guru, selanjutnya ada faktor
di luar keduanya yaitu konteks pembelajaran. Konteks
pembelajaran yaitu faktor-faktor lain yang berasal dari guru dan
siswa meliputi materi dan peralatan, persiapan mengajar, dan ruang
belajar, materi, dan kesiapan materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
3. Aspek Kemampuan Mengajar
Mengajar adalah aktivitas mengorganisasi atau mengatur
lingkungan sebaik-baiknya sehingga menciptakan kesempatan bagi
anak untuk melakukan proses belajar secara efektif. Hasil akhir atau
hasil jangka panjang dari proses belajar adalah kemauan siswa yang
tinggi untuk belajar dengan mudah dan efektif. Menurut Kunandar
(2009: 351), kemampuan mengajar adalah kemampuan membantu
siswa memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berpikir,
cara untuk mengekspresikan dirinya, dan cara-cara bagaimana belajar.
Kemampuan mengajar menurut Wina Sanjaya (Sanjaya, 2008:
74) adalah proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru
kepada siswa. Proses penyampaian itu juga dianggap sebagai proses
mentransfer ilmu. Dalam mengajar tentu dibutuhkan kemampuan untuk
menjalankan kegiatan belajar mengajar berjalan dengan lancar.
Kemampuan mengajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan guru dalam merencanakan program pembelajaran,
menguasai bahan pelajaran, melaksanakan atau mengelola proses
belajar mengajar, dan menilai kemajuan proses belajar mengajar siswa
(Putri, 2013: 38).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
C. Literasi Informasi
1. Pengertian Literasi Informasi
Literasi informasi merupakan kemampuan yang cukup penting
bagi guru di tengah era digital saat ini. Guru yang gagap teknologi akan
menurunkan derajat kredibilitasnya dihadapan para murid sehingga
para murid cenderung bersikap underestimate. Seolah-olah guru adalah
orang yang “dungu” di tengah era digital. Siswa lebih paham dan
senang dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi
sehingga guru harus mampu beradaptasi dengan keadaan tersebut.
Istilah literasi informasi mungkin masih jarang terdengar di
masyarakat kita. Kata “literasi” masih belum didefinisikan artinya di
Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan tahun 2006. Namun
berita-berita pendidikan mulai sering menggunakan kata yang sepadan
dengan literasi informasi, yaitu melek informasi (Gunawan, 2008: 1).
Menurut Atmanta (2005) dalam tulisannya di kompas, literasi
dapat diartikan sebagai kemampuan membaca dan menulis atau melek
aksara, dan artinya secara luas adalah melek teknologi, politik,
berpikiran kritis, dan peka terhadap lingkungan sekitar. Secara luas
informasi dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat ditangkap
oleh panca indera yang kemudian dapat membuat proses berpikir kita
berjalan terus. Wujud informasi dalam arti ini dapat berupa apa saja,
tidak hanya teks tertulis tapi juga gambar, benda, suasana, rasa, suara,
bau, dan sebagainya. Jadi, literasi informasi adalah serangkaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
kemampuan untuk menyadari kebutuhan informasi dan kapan
informasi diperlukan, mengidentifikasi dan menemukan lokasi
informasi yang diperlukan, memanfaatkannya secara efektif, legal dan
etis, serta mengomuikasikannya (Permanasari, 2007: 29).
Menurut Bundy dalam Hasugian (2009: 200) “Literasi informasi
adalah seperangkat keterampilan yang diperlukan untuk mencari,
menganalisis dan memanfaatkan informasi”.
Menurut Jesus Lau (2008: 19), literasi informasi sebagai
seperangkat kemampuan yang dibutuhkan bagi setiap individu untuk
membantu dalam berbagai aspek kehidupan baik pendidikan,
kesehatan, hubungan bermasyarakat maupun pada saat bekerja.
Menurut Lasa HS (2009: 190) mendefinisikan bahwa literasi
informasi disebut juga melek informasi. Seseorang yang melek
informasi adalah yang bisa mengakses informasi secara efektif dan
efisien, mampu mengevaluasi informasi secara kritis dan menggunakan
informasi secara akurat dan kreatif.
Menurut Weber dan Johnston (2000: 35), literasi informasi adalah
kemampuan mencari informasi, memilih sumber informasi secara
cerdas, menilai dan memilah-milah sumber informasi, menggunakan
serta menyajikan informasi secara etis.
Dari beberapa definisi para ahli tersebut, dapat disimpulkan
bahwa literasi informasi adalah kemampuan mencari, menganalisis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
dan mengidentifikasi suatu informasi kemudian
mengomunikasikannya.
2. Tujuan Literasi Informasi
Menurut UNESCO (2005: 1) literasi informasi memampukan
seseorang untuk menafsirkan informasi sebagai pengguna informasi
dan menjadi penghasil informasi bagi dirinya sendiri. UNESCO juga
mengatakan bahwa tujuan literasi informasi adalah memampukan
seseorang agar mampu mengakses dan memperoleh informasi
mengenai kesehatan, lingkungan, pendidikan, pekerjaan mereka, dan
lain-lain, memandu mereka dalam membuat keputusan yang kritikal
mengenai kehidupan mereka lebih bertanggungjawab terhadap
kesehatan dan pendidikan mereka.
Literasi informasi dibutuhkan di era globalisasi informasi agar
pengguna memiliki kemampuan untuk menggunakan informasi dan
teknologi komunikasi dan aplikasinya untuk mengakses dan membuat
informasi. Misalnya kemampuan dalam menggunakan alat penelusuran
di internet.
3. Manfaat Literasi Informasi
Menurut Gunawan (2008: 3) literasi informasi bermanfaat dalam
persaingan di era globalisasi informasi sehingga pintar saja tidak cukup
tetapi yang utama adalah kemampuan dalam belajar terus menerus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Berikut adalah manfaat literasi informasi menurut Adam (2009:1)
yaitu:
a) Membantu mengambil keputusan
Literasi informasi membantu kita dalam mengambil keputusan
untuk memecahkan masalah. Ketika orang tersebut memiliki informasi
yang cukup maka orang tersebut dapat mengambil keputusan dengan
tepat.
b) Menjadi manusia pembelajar di era ekonomi pengetaahuan
Dengan memiliki kemampuan literasi informasi maka semakin
terbuka kesempatan untuk selalu melakukan pembelajaran sehingga
dapat belajar secara mandiri.
c) Menciptakan pengetahuan baru
Seseorang yang memiliki kemampuan literasi informasi akan
mampu memilih informasi mana yang benar dan mana yang salah.
Sehingga tidak mudah percaya dengan informasi yang diperoleh dan
dengan begitu akan muncul pengetahuan baru.
Menurut Hancock (2004: 1) manfaat literasi informasi adalah:
a. Untuk Guru dan Pelajar
Pelajar dan guru akan dapat menguasai pelajaran mereka dalam
proses belajar mengajar dan siswa tidak akan tergantung kepada guru
karena dapat belajar secara mandiri dengan kemampuan literasi yang
dimiliki. Hal ini dapat dilihat dari penampilan dan kegiatan mereka di
lingkungan belajar. Mahasiswa yang literat juga akan berusaha belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
mengenai berbagai sumber daya informasi dan cara penggunaan
sumber-sumber informasi.
Patricia Breivik (1991) menyatakan agar literasi informasi
menjadi bagian dalam pendidikan setiap siswa. Ia membuat satu catatan
penting bahwa paling tidak guru-guru harus dapat menerapkan literasi
informasi setiap kegiatan belajar mengajar dan kehidupan pribadinya
sehingga dapat menjadi contoh bagi yang lain (Phil Candy, 1995: 65).
Menurut Boyer (1997: 87), memberdayakan peran informasi
merupakan tujuan penting dari pendidikan. Ia menyatakan bahwa
informasi merupakan sumber yang sangat berharga. Pendidikan harus
dapat memberdayakan semua orang untuk mendapatkan informasi yang
sesuai dengan kebutuhan. Di dunia pendidikan, dimana penelitian
adalah salah satu tugas utama yang harus dijalankan, maka pengetahuan
dan hasil penelitian sebelumnya menjadi kebutuhan dalam rujukan.
Seorang peneliti akan mencurahkan segenap daya upaya untuk
mengeksplor informasi yang terkait dengan proyek penelitiannya.
Seberapa banyak dan luas pengetahuan itu diperoleh tergantung dari
kemampuan mereka mencari, menelusur, menemukan, mengevaluasi
informasi dari berjuta-juta sumber dan ragamnya. Dari apa yang
diperolehnya (informasi tentang suatu pengetahuan) akan
menghasilkan satu pengetahuan baru. Kualitas satu pengetahuan baru
yang dihasilkan tergantung dari kualitas pengetahuan sebelumnya yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
diperoleh melalui literasi informasinya. Dari sini dapat dipahami bahwa
pengetahuan tentang literasi informasi ini bukan hal yang sepele.
Mengutip dari hasil konklusi yang dibuat oleh Tim dari California
State University (2001) bahwa kompetensi literasi informasi
bermanfaat bagi kalangan perguruan tinggi karena:
a) menyediakan metode yang teruji untuk memandu sivitas akademika
terutama dosen dan mahasiswa kepada sumber informasi yang terus
berkembang.
b) mendukung usaha nasional untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
c) menyediakan perangkat tambahan untuk memperkuat isi perkuliahan.
d) meningkatkan pembelajaran seumur hidup.
Dengan memastikan bahwa setiap individu memiliki kemampuan
intelektual dalam berpikir secara kritis yang ditunjang dengan
kompetensi informasi yang dimilikinya, maka individu dapat
melakukan pembelajaran seumur hidup secara mandiri.
Sekarang ini kita menyadari bahwa disetiap lini kehidupan secara
otomatis menghasilkan informasi. Semakin hari informasi tersebut akan
semakin dirasakan perkembangan dan pertambahannya. Akibatnya
akan memaksa setiap pengelola informasi untuk mengelola jutaan
informasi tersebut menjadi sebuah arsip atau dokumen yang tertata,
aman cepat ditemukan, mudah diakses yang bukan sekedar basis kertas,
namun juga berbasis digital. Pengelolaan informasi semacam ini tentu
membutuhkan sarana penelusuran praktis, cepat, dan tepat, meski ibarat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
satu subyek, informasi tersebut harus ditemukan. Dari sinilah peran
pengetahuan tentang literasi informasi sebagai jawaban atas
permasalahan itu.
Salah satu peran tenaga pengajar adalah sebagai mediator
pengetahuan. Sudah selayaknya, mereka memiliki kompetensi yang
memadai agar dalam memediasi pengetahuan yang mendunia ini
mampu mencapai hasil yang memuaskan sehingga mampu bersaing
dalam kancah global nantinya (Boyer, 1997: 85).
4. Aspek Literasi Informasi
Aspek dari literasi informasi adalah merumuskan masalah,
mengidentifikasi informasi yang diperlukan, menentukan sumber,
memilih sumber terbaik, melokasikan sumber secara intelektual, dan
fisik, menemukan informasi di dalam sumber tersebut, membaca dan
mendengar informasi, mengekstrasi informasi yang relavan,
mengorganisasikan informasi dari berbagai sumber, mempresentasikan
Informasi tersebut, mengevluasi hasil, dan mengevaluasi proses
(Gunawan, 2008: 4). Untuk mengukur tingkat literasi informasi guru
dibutuhkan indikator-indikator mengenai literasi informasi. Menurut
Doyle, dengan memiliki keterampilan literasi informasi maka
seseorang individu mampu (Wijetunge, 2005: 33);
a) menentukan informasi yang akurat dan lengkap yang akan menjadi
dasar dalam membuat keputusan.
b) menentukan batasan informasi yang dibutuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
c) memfokuskan kebutuhan informasi
d) mengidentifikasi sumber informasi potensial
e) mengembangkan strategi penelusuran yang sukses
f) mengakses informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien
g) mengevaluasi informasi
h) mengorganisasikan informasi
i) menggabungkan informasi yang dipilih menjadi dasar pengetahuan
seseorang
j) menggunakan informasi secara efektif untuk mencapai tujuan tertentu.
D. Literasi Komputer
1. Pengertian Literasi Komputer
Literasi komputer adalah kemampuan seseorang untuk
berinteraksi dengan komputer guna mencapai suatu tujuan tertentu
(Moh Asri, 2006: 26). Menurut Smith & Necessary (1996: 24)
menjelaskan tingkat literasi komputer sebagai kemampuan seseorang
untuk memahami karakteristik komputer, mempelajari sejarah
perkembangan komputer, menguasai basis operasi komputer dan dapat
menggunakan beberapa perangkat lunak untuk mengimplementasikan
suatu tujuan.
Dari pengertian tersebut peneliti menyimpulkan bahwa literasi
komputer adalah kemampuan seseorang menggunakan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
mengoperasikan komputer baik perangkat lunak komputer maupun
perangkat keras komputer.
Dari pengertian tersebut peneliti menyimpulkan bahwa literasi
komputer adalah kemampuan seseorang menggunakan atau
mengoperasikan komputer baik perangkat lunak komputer maupun
perangkat keras komputer.
Literasi komputer adalah kemampuan untuk menggunakan suatu
perangkat komputer. Menurut Moh. Asri, literasi komputer adalah
kemampuan menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software) pada komputer.
2. Aspek Literasi Komputer
Hjetland (1995) dalam Ting Kung Shiung (2005) menyatakan
bahwa literasi komputer dapat mempermudahkan tugas serta
meningkatkan prestasi guru seperti penggunaan teknologi untuk
kegiatan pengajaran dan pembelajaran. Penggunaan CD-ROM juga
dapat membantu meningkatkan pengajaran guru dan menarik minat
murid.
Aspek dari literasi komputer meliputi pengetahuan tentang
komputer di dalam kehidupan sosial, kemampuan pemrograman, dan
kontrol yang dirasakan (Kay, 1994: 25).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
E. Penelitian sebelumnya
Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh literasi informasi dan
literasi komputer terhadap kemampuan mengajar guru. Pada tahun 2018,
Bella Elpira (2018), meneliti tentang “Pengaruh Penerapan Literasi Digital
terhadap Peningkatan Pembelajaran Siswa di SMP Negeri 6 Banda Aceh”.
Data dikumpulkan menggunakan metode angket dan dokumentasi. Data
dianalisis dengan regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada pengaruh penerapan literasi digital terhadap peningkatan
pembelajaran di SMP Negeri 6 Banda Aceh. Nilai koefisien determinasi
disesuaikan sebesar 0,448 artinya 44% peningkatan pembelajaran
dipengaruhi oleh penerapan literasi digital sedangkan sisanya sebesar 56%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Adityar (2017), yang meneliti
tentang “Pengaruh Literasi Digital terhadap Perilaku Internet Beresiko di
Kalangan Siswa SMA dan MA di Kota Makassar”. Penelitian ini dianalisis
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Hasil
penelitian adalah ada pengaruh signifikan literasi digital terhadap perilaku
internet beresiko di kalangan siswa SMA dan MA di Kota Makassar. Literasi
informasi memberikan pengaruh terhadap kemampuan mengajar guru sebesar
75%, sedangkan 25% dipengaruhi faktor-faktor lain.
Pada tahun 2017, Ervina Nurjanah meneliti tentang “Hubungan Literasi
Digital dengan Kualitas Penggunaan E-Resources di SMA Se-Kota
Bandung”. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
literasi digital terhadap kualitas penggunaan e-resources. Masing-masing
guru memiliki literasi digital yang berbeda-beda. Sebaliknya literasi digital
juga mempengaruhi kualitas guru, karena apabila guru memiliki literasi
digital juga mempengaruhi kualitas mengajarnya, karena apabila literasi
digital guru rendah maka kualitas e-resources akan semakin rendah.
F. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh literasi informasi terhadap kemampuan mengajar guru
Literasi informasi adalah kemampuan untuk mencari,
menganalisis dan memanfaatkan informasi. Literasi informasi berguna
untuk kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini literasi informasi sangat
dibutuhkan. Literasi informasi dibutuhkan untuk menambah wawasan
guru serta dapat menjadi tambahan sumber belajar untuk diberikan bagi
murid. Literasi informasi berguna untuk semakin memantapkan materi
yang akan diberikan kepada peserta didik oleh guru tersebut. Semakin
mampu seorang guru dalam mencari informasi, memanfaatkan, dan
menganalisisnya maka guru semakin luas wawasannya. Semakin
banyak dan valid informasi yang dimiliki sehingga guru semakin
mampu dalam mengajarnya.
Dari uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis pertama
sebagai berikut:
Ho: literasi informasi tidak berpengaruh terhadap kemampuan
mengajar guru ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Ha: literasi informasi berpengaruh terhadap kemampuan
mengajar guru ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta.
2. Pengaruh literasi komputer terhadap kemampuan mengajar guru
Literasi komputer juga cukup berpengaruh terhadap kemampuan
mengajar guru. Literasi komputer adalah kemampuan seseorang dalam
menggunakan perangkat lunak komputer untuk mengimplementasikan
suatu tujuan. Literasi komputer bisa membantu seorang guru dalam
menggunakan media pembelajaran misalnya, penggunaan powerpoint,
word, exel dan sebagainya. Semakin mahir menggunakan perangkat
komputer dalam pembelajaran maka proses belajar semakin menarik.
Semakin menarik proses pembelajaran maka semakin baik kemampuan
guru dalam mengajar.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis
kedua sebagai berikut.
Ho: literasi komputer tidak berpengaruh terhadap kemampuan
mengajar guru ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta.
Ha: literasi komputer berpengaruh terhadap kemampuan
mengajar guru ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta.
3. Pengaruh literasi informasi dan literasi komputer bersama-sama
terhadap kemampuan mengajar guru
Literasi informasi adalah keterampilan untuk mencari dan
mengidentifikasi informasi untuk menambah sumber belajar peserta
didik. Setelah menemukan sumber belajar tambahan untuk peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
didik, selanjutnya guru perlu mengolahnya menjadi menarik. Guru
dapat mengolah informasi dengan menggunakan program word, exel,
maupun powerpoint. Semakin mampu seorang guru dalam mencari,
menganalisis, dan memanfaatkan informasi semakin luas wawasannya,
semakin banyak dan valid informasi yang dimiliki sehingga guru
semakin mampu dalam mengajar. Semakin mampu seorang guru
mengemas informasi dengan menggunakan komputer maka semakin
mampu seorang guru dalam mengajar.
Dari uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis ketiga
sebagai berikut.
Ho: tidak ada pengaruh literasi informasi dan literasi komputer
secara bersama-sama terhadap kemampuan mengajar guru
ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta.
Ha: ada pengaruh literasi informasi dan literasi komputer secara
bersama-sama terhadap kemampuan mengajar guru ekonomi
di SMA Se-Kota Yogyakarta.
Dari penjelasan di atas, maka kerangka pemikiran penelitian
dapat digambarkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
H1
H2
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Teoritik Pengaruh Literasi Informasi dan
Literasi Komputer terhadap Kemampuan Mengajar Guru Ekonomi di SMA
Se-Kota Yogyakarta
Literasi Informasi
Literasi Komputer
Kemampuan Mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanation, yaitu
penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang
diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel lain (Sugiyono,
2011: 10). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara
literasi informasi dan literasi komputer dengan kemampuan mengajar guru
ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta.
Berdasarkan permasalahan dan tujuan dalam penelitian ini, maka
penelitian ini berusaha menjelaskan informasi yang mendalam mengenai
pengaruh literasi informasi dan literasi komputer terhadap kemampuan
mengajar guru ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta.
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di SMA Bopkri 1 Yogyakarta, SMA
Bopkri 2 Yogyakarta, SMA Taman Madya Jetis, SMA N 2 Yogyakarta, SMA
N 3 Yogyakarta, SMA N 4 Yogyakarta, SMA N 5 Yogyakarta, SMA N 6
Yogyakarta, SMA N 10 Yogyakarta, SMA N 11 Yogyakarta, dan SMA
Budya Wacana. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus-
September 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang yang diminta untuk memberikan
keterangan tentang suatu fakta atau pendapat. Subjek penelitian ini
adalah guru ekonomi kelas X, XI, dan XII SMA Se-Kota Yogyakarta
yang berjumlah 30 orang.
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah
literasi informasi, literasi komputer dan kemampuan mengajar guru
ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2014: 49) populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini
adalah semua guru ekonomi kelas X, XI, dan XII di SMA Se-Kota
Yogyakarta.
2. Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2006: 149) sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
penelitian ini berjumlah 30 orang guru ekonomi yang tersebar di 11
SMA Se-Kota Yogyakarta.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling
jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel (Sangadji, 2010:189).
E. Operasionalisasi Variabel dan Pengkurannya
Operasional variabel adalah definisi yang menjelaskan variabel-
variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini, definisi operasional yang
digunakan yaitu:
1. Kemampuan Mengajar Guru
Kemampuan mengajar adalah kumpulan pengetahuan, perilaku,
dan keterampilan yang harus dimiliki guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan pendidikan (Mustafa, 2011: 27). Kemampuan
mengajar guru ini ditinjau dari 4 aspek yaitu kemampuan guru dalam
merencanakan pembelajaran, menguasai bahan pelajaran,
melaksanakan/mengelola proses belajar mengajar, dan menilai
kemajuan program belajar mengajar. Instrumen untuk mengukur
kemampuan mengajar guru menggunakan instrumen yang
dikembangkan oleh Tina Lisa Putri (2011). Instrumen terdiri atas 24
item dan diukur dengan menggunakan skala likert 4 pilihan terdiri dari
selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah, secara rinci aspek-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
aspek variabel kemampuan mengajar dan item-item pernyataan dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Kemampuan Mengajar Guru Ekonomi
No. Indikator Nomor Item Jumlah Butir
Pernyataan
1 Kemampuan Guru
Merencanakan Program
Pembelajaran
1, 7, 21, 22 4
2 Menguasai Bahan Pelajaran 2, 3, 4, 5, 6, 8,
13, 14, 15, 16,
17, 18
12
3 Melaksanakan/mengelola
Proses Belajar Mengajar
9, 10, 11, 12 4
4 Menilai Kemajuan Proses
Belajar Mengajar
19, 20, 21, 22,
23, 24
6
Sumber: Tina Lisa Putri (2011)
2. Literasi Informasi
Menurut Bundy dalam Hasugian (2009: 200) literasi informasi
adalah seperangkat keterampilan yang diperlukan untuk mencari,
menganalisis dan memanfaatkan informasi. Literasi informasi tinjau
dari beberapa aspek yaitu merumuskan masalah, mengidentifikasi
informasi yang diperlukan, menentukan sumber, memilih sumber
terbaik, melokasikan sumber secara intelektual dan fisik, menemukan
informasi di dalam sumber tersebut, membaca dan mendengar
informasi, mengekstrasi informasi yang relevan, mengorganisasikan
informasi dari berbagai sumber, mempresentasikan informasi tersebut,
mengevaluasi hasil, dan mengevaluasi proses. Instrumen untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
mengukur literasi informasi menggunakan instrumen yang
dikembangkan oleh Michael B. Eisenberg. Instrumen terdiri atas 36
item dan diukur dengan menggunakan skala likert 4 pilihan, terdiri dari
selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah. Secara rinci aspek-aspek
variabel literasi informasi dan item-item pernyataan dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Literasi Informasi
No. Indikator No. Item Jumlah Butir
Pernyataan
1. Merumuskan Masalah 1, 2, 3 3
2. Mengidentifikasi Informasi
yang Diperlukan
4, 5, 6 3
3. Menentukan Sumber 7, 8 2
4 Memilih Sumber Terbaik 9, 10, 11, 12 4
5 Melokasikan Sumber Secara
Intelektual Dan Fisik
13, 14, 15 3
6 Menemukan Informasi di
dalam Sumber Tersebut
16, 17, 18 3
7 Membaca, Mendengar,
Meraba, dan Sebagainya
19, 20, 21, 22 4
8 Mengekstrasi Informasi
yang Relevan
23, 24, 25, 26 4
9 Mengorganisasikan
Informasi dari Berbagai
Sumber
27, 28, 29 3
10 Mempresentasikan
Informasi Tersebut
30, 31, 32 3
11 Mengevaluasi Hasil
(Efektivitas)
33, 34 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
12 Mengevaluasi Proses
(Efisiensi)
35, 36 2
Sumber: Gunawan (2008)
3. Literasi Komputer
Brock & Thomson (1992) mendefinisikan literasi komputer
sebagai pengetahuan komputer dan dapat memahami bagaimana setiap
komponen komputer beroperasi. Literasi informasi ini ditinjau dari 3
aspek yaitu pengetahuan tentang komputer, kemampuan pemrograman,
dan kontrol yang dirasakan. Instrumen untuk mengukur literasi
komputer menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Kay
(1994). Instrumen terdiri atas 24 item dan diukur dengan menggunakan
skala likert 4 pilihan, terdiri dari selalu, sering, kadang-kadang, tidak
pernah. Secara rinci aspek-aspek variabel literasi komputer dan item-
item pernyataan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Literasi Komputer
No. Indikator No. Item Jumlah Butir
Pernyataan
1 Pengetahuan tentang
Komputer di dalam
Kehidupan Sosial
1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8, 9, 10
10
2 Kemampuan Pemrograman
(programming skills)
11, 12, 13, 14,
15
5
3 Kontrol yang dirasakan
(perceived control)
16, 17, 18, 19,
20, 21
6
Sumber: Kay (1994)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan oleh peneliti
untuk mengumpukan data dalam penelitian yang dilakukan. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
kuesioner.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode
kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab (Sugiyono, 2004: 135). Tujuan menggunakan
kuesioner adalah memperoleh informasi mengenai suatu masalah secara
serentak.
G. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut. Berikut hasil validitas instrumen penelitian
dengan SPSS:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
a. Untuk Variabel Kemampuan Mengajar
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Variabel Kemampuan Mengajar
No. Item r hitung r tabel Kesimpulan
Item_1 0,481 0,361 Valid
Item_2 0,843 0,361 Valid
Item_3 0,821 0,361 Valid
Item_4 0,889 0,361 Valid
Item_5 0,889 0,361 Valid
Item_6 0,774 0,361 Valid
Item_7 0,781 0,361 Valid
Item_8 0,826 0,361 Valid
Item_9 0,820 0,361 Valid
Item_10 0,733 0,361 Valid
Item_11 0,800 0,361 Valid
Item_12 0,834 0,361 Valid
Item_13 0,897 0,361 Valid
Item_14 0,883 0,361 Valid
Item_15 0,870 0,361 Valid
Item_16 0,867 0,361 Valid
Item_17 0,863 0,361 Valid
Item_18 0,901 0,361 Valid
Item_20 0,866 0,361 Valid
Item_21 0,856 0,361 Valid
Item_22 0,891 0,361 Valid
Item_23 0,863 0,361 Valid
Item_24 0,875 0,361 Valid
Sumber: data diolah, 2018
Uji coba instrumen dilakukan oleh guru non ekonomi dan guru
ekonomi. Butir pertanyaan pertama menunjukkan bahwa nilai r hitung
adalah 0,481 jika dibandingkan dengan r tabel 0,361 maka r hitung lebih
besar dari r tabel. Sehingga dapat dikatakan butir pertanyaan kuesioner
tersebut valid. Butir pertanyaan kedua menunjukkan bahwa r hitung
adalah 0,843 lebih besar dari r tabel 0,361. Sehingga butir pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
kedua dapat dikatakan valid. Butir pertanyaan ketiga, menunjukkan
bahwa nilai r hitung adalah 0,821 lebih besar dari r tabel 0,361. Butir
pertanyaan keempat menenunjukkan bahwa r hitung adalah 0,889 lebih
besar dari r tabel. Butir pertanyaan kelima menunjukkan bahwa r hitung
adalah 0,894 lebih besar dari r tabel 0,361. Butir pertanyaan keenam,
ketujuh berturut-turut menunjukkan bahwa nilai r hitung lebih besar
dari r tabel. Dengan demikian, seluruh butir pertanyaan kuesioner
tersebut valid atau dapat mengukur variabel kemampuan mengajar.
b. Untuk Variabel Literasi Informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Variabel Literasi Informasi
No. Item r hitung r tabel Kesimpulan
Item_1 0,747 0,361 Valid
Item_2 0,811 0,361 Valid
Item_3 0,823 0,361 Valid
Item_4 0,809 0,361 Valid
Item_5 0,809 0,361 Valid
Item_6 0,740 0,361 Valid
Item_7 0,652 0,361 Valid
Item_8 0,816 0,361 Valid
Item_9 0,796 0,361 Valid
Item_10 0,768 0,361 Valid
Item_11 0,826 0,361 Valid
Item_12 0,850 0,361 Valid
Item_13 0,736 0,361 Valid
Item_14 0,782 0,361 Valid
Item_15 0,847 0,361 Valid
Item_16 0,886 0,361 Valid
Item_17 0,844 0,361 Valid
Item_18 0,916 0,361 Valid
Item_19 0,798 0,361 Valid
Item_20 0,759 0,361 Valid
Item_21 0,813 0,361 Valid
Item_22 0,805 0,361 Valid
Item_23 0,705 0,361 Valid
Item_24 0,776 0,361 Valid
Item_25 0,798 0,361 Valid
Item_26 0,845 0,361 Valid
Item_27 0,826 0,361 Valid
Item_28 0,739 0,361 Valid
Item_29 0,762 0,361 Valid
Item_30 0,785 0,361 Valid
Item_31 0,815 0,361 Valid
Item_32 0,785 0,361 Valid
Item_33 0,777 0,361 Valid
Item_34 0,830 0,361 Valid
Item_35 0,840 0,361 Valid
Item_36 0,810 0,361 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Sumber: data diolah, 2018
Butir pertanyaan pertama menunjukkan bahwa nilai r hitung
adalah 0,747 jika dibandingkan dengan r tabel 0,361 maka r hitung lebih
besar dari r tabel. Sehingga dapat dikatakan butir pertanyaan pertama
kuesioner tersebut valid. Butir pertanyaan kedua menunjukkan bahwa r
hitung adalah 0,807 lebih besar dari r tabel 0,361. Butir pertanyaan
ketiga menunjukkan bahwa r hitung adalah 0,823 lebih besar dari r tabel
0,361. Butir pertanyaan keempat menunjukkan r hitung adalah 0,805
lebih besar dari r tabel 0,361. Butir pertanyaan kelima, keenam berturut-
turut menunjukkan bahwa r hitung lebih besar dari r tabel 0,361.
Sehingga butir pertanyaan tersebut valid. Dengan demikian, dapat
dikatakan seluruh butir pertanyaan kuesioner tersebut valid atau dapat
mengukur variabel literasi informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
c. Untuk Variabel Literasi Komputer
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Literasi Komputer
No. Item r hitung r tabel Kesimpulan
Item_1 0,792 0,361 Valid
Item_2 0,878 0,361 Valid
Item_3 0,855 0,361 Valid
Item_4 0,856 0,361 Valid
Item_5 0,887 0,361 Valid
Item_6 0,870 0,361 Valid
Item_7 0,781 0,361 Valid
Item_8 0,886 0,361 Valid
Item_9 0,858 0,361 Valid
Item_10 0,780 0,361 Valid
Item_11 0,750 0,361 Valid
Item_12 0,781 0,361 Valid
Item_13 0,853 0,361 Valid
Item_14 0,849 0,361 Valid
Item_15 0,852 0,361 Valid
Item_16 0,900 0,361 Valid
Item_17 0,867 0,361 Valid
Item_18 0,902 0,361 Valid
Item_19 0,815 0,361 Valid
Item_20 0,880 0,361 Valid
Item_21 0,856 0,361 Valid
Sumber: data diolah, 2018
Butir pertanyaan pertama menunjukkan bahwa nilai r hitung
adalah 0,792 jika dibandingkan dengan r tabel 0,361 maka r hitung lebih
besar dari r tabel. Sehingga dapat dikatakan butir pertanyaan kuesioner
tersebut valid. Butir pertanyaan kedua menunjukkan bahwa r hitung
adalah 0,874 lebih besar dari r tabel 0,361. Butir pertanyaan ketiga
menunjukkan bahwa nilai r hitung adalah 0,852 lebih besar dari r tabel
0,361. Butir pertanyaan keempat, kelima, berturut-turut menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
bahwa nilai r hitung lebih besar dari r tabel 0,361. Dengan demikian,
dapat dikatakan seluruh butir pertanyaan kuesioner tersebut valid atau
dapat mengukur variabel literasi komputer.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
(Ghozali, 2009). Berikut hasil uji reliabilitas dengan SPSS:
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Cronbach's
Alpha Keterangan
Kemampuan
Mengajar
0,977
Reliabel
Literasi
Informasi
0,985
Reliabel
Literasi
Komputer
0,982 Reliabel
Sumber: data diolah, 2018
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa nilai Cronbach’s
Alpha variabel kemampuan mengajar 0,960; literasi informasi 0,979;
dan literasi komputer 0,959 lebih besar dari 0,70 sehingga dapat
dikatakan bahwa instrumen penelitian yang digunakan reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
Teknik analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif
kuantitatif dengan teknik analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda
digunakan untuk mencari hubungan literasi informasi, literasi komputer
dengan kemampuan mengajar guru ekonomi di SMA Se Kota Yogyakarta
yang dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik dalam regresi berganda.
Langkah dalam analisis regresi berganda adalah dengan menentukan
persamaan garis regresi berganda dengan rumus sebagai berikut:
Y = B0+B1X1+B2X2+e
Keterangan:
Y = kemampuan mengajar
X1 = literasi informasi
X2 = literasi komputer
a. Variabel Kemampuan Mengajar
Data yang diperoleh untuk variabel literasi informasi dalam
pengisisan kuesioner pada 30 guru ekonomi, dengan 36 item pertanyaan
dengan skor 1-4 butir. Dan diperoleh skor maksimal ideal 144 dan skor
minimal ideal adalah 36.
Skor ideal tertinggi = 36 x 4 = 144
Skor ideal terendah = 36 x 1 = 36
Sehingga jarak interval dapat dihitung sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Interval Kelas = Skor Ideal Tertinggi – Skor Ideal Terendah
Jumlah Kelas
= 144 – 36
3
= 36
Deskripsi Interval kelas pada variabel literasi informasi dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.8
Interval Skor Variabel Literasi Informasi
Kategori Interval
Tinggi >74
Sedang 37-73
Rendah 0-36
Sumber: Data Primer, diolah 2018
Berdasarkan tabel di atas, berikut penjelasan kategori secara rinci:
1) Tinggi : Guru yang masuk kategori literasi informasi tinggi
yaitu dapat mencari, menganalisis, dan memanfaatkan informasi
dengan baik.
2) Sedang : Guru yang masuk kategori literasi informasi sedang
yaitu dapat mencari, menganalisis, dan memanfaatkan informasi
dengan cukup baik.
3) Rendah : Guru yang masuk kategori literasi informasi rendah
yaitu kurang dapat mencari, menganalisis, dan memanfaatkan
informasi dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
b. Literasi Komputer
Data yang diperoleh untuk variabel literasi komputer (X2) dalam
pengisian kuesioner pada 30 guru ekonomi, dengan 21 item pertanyaan
dengan skor 1-4. Dan diperoleh skor maksimal ideal 84 dan skor
minimal ideal 21.
Skor ideal tertinggi = 21 x 4 = 84
Skor ideal terendah = 21 x 1 = 21
Sehingga jarak interval dapat dihitung sebagai berikut.
Interval Kelas = Skor Ideal Tertinggi – Skor Ideal Terendah
Jumlah Kelas
= 84 – 21
3
= 21
Deskripsi interval kelas pada variabel literasi komputer dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.9
Interval Skor Variabel Literasi Komputer
Kategori Interval
Tinggi >44
Sedang 22-43
Rendah 0-21
Sumber: Data Primer, diolah 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Berdasarkan tabel di atas, berikut penjelasan kategori secara rinci:
1) Tinggi : Guru yang masuk kategori tinggi yaitu guru yang
dapat menjalankan program komputer baik perangkat lunak maupun
perangkat keras komputer dengan baik.
2) Sedang : Guru yang masuk kategori sedang yaitu guru yang
dapat menjalankan program komputer baik perangkat lunak maupun
perangkat keras dengan cukup baik.
3) Rendah : Guru yang masuk kategori rendah yaitu guru yang
kurang dapat menjalankan program komputer baik perangkat lunak
maupun perangkat keras dengan baik.
c. Variabel Kemampuan Mengajar
Data yang diperoleh untuk variabel kemampuan mengajar (Y) dalam
pengisian kuesioner pada 30 guru ekonomi, dengan 21 item pertanyaan
dengan skor 1-4. Dan diperoleh skor maksimal ideal 96 dan skor minimal
ideal 24.
Skor ideal tertinggi = 24 x 4 = 96
Skor ideal terendah = 24 x 1 = 24
Sehingga jarak interval dapat dihitung sebagai berikut.
Interval Kelas = Skor Ideal Tertinggi – Skor Ideal Terendah
Jumlah Kelas
= 96 – 24
3
= 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Deskripsi Interval kelas pada variabel kemampuan mengajar dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.10
Interval Skor Variabel Kemampuan Mengajar
Kategori Interval
Tinggi >50
Sedang 25-49
Rendah 0-24
Sumber: Data Primer, diolah 2018
Berdasarkan tabel di atas, berikut penjelasan dari setiap kategori secara
rinci:
1) Tinggi : Guru yang masuk dalam kategori kemampuan
mengajar tinggi yaitu guru yang dapat merencanakan pembelajaran,
menguasai bahan pelajaran, melaksanakan/mengelola proses
belajar mengajar, dan menilai kemajuan program belajar mengajar
dengan baik.
2) Sedang : Guru yang masuk dalam kategori kemampuan
mengajar sedang yaitu guru yang dapat merencanakan
pembelajaran, menguasai bahan pelajaran,
melaksanakan/mengelola proses belajar mengajar, dan menilai
kemajuan program belajar mengajar dengan cukup baik.
3) Rendah : Guru yang masuk dalam kategori kemampuan
mengajar rendah yaitu guru yang kurang dapat merencanakan
pembelajaran, menguasai bahan pelajaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
melaksanakan/mengelola proses belajar mengajar, dan menilai
kemajuan program belajar mengajar dengan baik.
2. Uji Pra Syarat
Sebelum melakukan analisis data dalam rangka menguji hipotesis
terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis. Uji prasyarat
analisis yang dimaksud yaitu uji normalitas dan uji linieritas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa
nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini
dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel
kecil. Menurut Ghozali (2009) ada dua cara untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan cara
analisis grafik dan analisis statistik.
b. Uji Linearitas
Untuk memenuhi asumsi bahwa hubungan antara variabel
bebas dan variabel terikat merupakan hubungan yang linear maka
harus diadakan uji linearitas. Uji linearitas bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
terdapat linearitas atau tidak. Kaidah yang digunakan adalah apabila
signifikansi < 0,05 maka hubungan antara keduanya adalah linear
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
dan sebaliknya apabila signifikansi > 0,05 maka hubungan antara
keduanya tidak linear.
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kelayakan
penggunaan model regresi dalam penilaian ini. Uji asumsi klasik terdiri
dari uji multikolinieritas dan uji heterokedastisitas (Ghozali, 2009).
a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui apakah
terjadi korelasi yang kuat di antara variabel-variabel independen
yang diikutsertakan dalam pembentukan model. Untuk mendeteksi
apakah model regresi linier mengalami multikolinieritas dapat
diperiksa menggunakan Varience Inflation Factor (VIF) untuk
masing-masing variabel independen, yaitu jika suatu variabel
mempunyai nilai VIF < 10 berarti tidak terjadi multikolinieritas.
b. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah suatu keadaan yang
menunjukkan varian dan kesalahan pengganggu tidak konstan untuk
suatu variabel bebas. Uji Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan
yang menunjukkan varian bebas. Untuk menguji menguji
heteroskedastisitas dapat diketahui dari nilai signifikansi antara
masing-masing variabel independennya dengan residual. Kriteria
pengujiannya adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
- jika nilai signifikansinya > 0,05 maka tidak terdapat
heteroskedastisitas
- Jika nilai signifikansinya < 0,05 maka terdapat
Heteroskedastisitas.
4. Uji Hipotesis
a. Analisis Linear Berganda
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi berganda. Analisis ini digunakan untuk menguji variabel
bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Analisis ini
digunakan untuk mengkaji hubungan literasi informasi (X1) dan
Literasi komputer (X2) dengan kemampuan mengajar guru ekonomi
(Y).
Model persamaan regresi secara matematis dapat dirumuskan
sebagai berikut, Sugiyono (2010):
Y= a+b1X1+b2X2+e
Keterangan:
Y= kemampuan mengajar guru ekonomi
X1= Literasi Informasi
X2= Literasi Komputer
Langkah-langkah pengujian hipotesis yang dilakukan sebagai
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
1) Uji t
Uji parsial atau uji t digunakan untuk mengetahui
pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel
terikat.
a) Pengujian hipotesis ke 1
Pengujian dilakukan untuk mengetahui pengaruh
literasi informasi (X1) dan Kemampuan mengajar guru (Y).
- Jika t hitung > t tabel atau sig < alfa 0,05 maka tolak Ho,
terima Ha
Artinya : literasi informasi berpengaruh positif terhadap
kemampuan mengajar guru.
- Jika t hitung < t tabel atau sig > alfa 0,05 maka terima Ho,
tolak Ha
Artinya : literasi informasi tidak berpengaruh positif terhadap
kemampuan mengajar guru.
b) Pengujian hipotesis ke 2
Pengujian dilakukan untuk mengetahui pengaruh
literasi komputer terhadap kemampuan mengajar guru (Y)
ekonomi.
- Jika t hitung > t tabel atau sig < alfa 0,05 maka tolak Ho,
terima Ha
Artinya : literasi komputer berpengaruh positif terhadap
kemampuan mengajar guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
- Jika t hitung < t tabel atau sig > alfa 0,05 maka terima Ho,
tolak Ha
Artinya : literasi komputer tidak berpengaruh positif terhadap
kemampuan mengajar guru.
2) Uji F
Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah terdapat
pengaruh literasi informasi (X1) dan literasi komputer (X2)
terhadap kemampuan mengajar guru (Y).
- Apabila F hitung > F tabel atau sig < alfa 0,05 maka tolak Ho,
terima Ha.
Artinya : literasi informasi dan literasi komputer berpengaruh
terhadap kemampuan mengajar guru.
- Apabila F hitung < Ftabel atau sig > alfa 0,05 maka terima Ho,
tolak Ha.
Artinya : literasi informasi dan literasi komputer tidak
berpengaruh positif terhadap kemampuan mengajar guru.
3) Koefisien Determinan (R2)
Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan variabel
literasi informasi dan literasi komputer dapat menjadi prediktor
variabel kemampuan mengajar guru dapat dilihat dari koefisien
determinasi. Semakin besar koefisien determinasi menunjukkan
semakin besar pengaruh literasi informasi dan literasi komputer
dalam mempengaruhi variabel (Y) yaitu kemampuan mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
guru. Besarnya koefisien determinasi adalah kuadrat dari
koefisien korelasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Peringkat Akreditasi Sekolah
Berdasarkan Permendikbud Nomor 59 Tahun 2012 pasal 1 ayat 2
Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah adalah badan evaluasi mandiri
yang menetapkan kelayakkan program dan satuan pendidikan jenjang
pendidikan dasar dan menengah jalur formal mengacu pada standar nasional
pendidikan. Sekolah yang mengusulkan untuk diakreditasi harus memenuhi
persyaratan. Berikut peringkat akreditasi sekolah yang peneliti teliti:
No Nama Sekolah Akreditasi
1 SMA Bopkri 1 Yogyakarta A
2 SMA Bopkri 2 Yogyakarta A
3 SMA Pangudi Luhur 1 Yogyakarta A
4 SMA Taman Madya Jetis A
5 SMA Budya Wacana A
6 SMA N 1 Yogyakarta A
7 SMA N 2 Yogyakarta A
8 SMA N 3 Yogyakarta A
9 SMA N 5 Yogyakarta A
10 SMA N 6 Yogyakarta A
11 SMA N 11 Yogyakarta A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
B. Kepemilikan Sarana Penunjang Literasi Informasi dan Literasi
Komputer
Literasi informasi dan literasi komputer membutuhkan berbagai
fasilitas yang menunjang untuk dapat diterapkan secara efektif oleh guru
dalam pembelajaran. Fasilitas yang dimaksud misalnya perpustakaan,
laboratorium komputer dan sebagainya. Berikut kepemilikan sarana
penunjang literasi informasi dan literasi komputer dari sekolah yang peneliti
teliti:
No Nama Sekolah Kepemilikan Sarana TIK
1 SMA Bopkri 1 Yogyakarta Lab. komputer,
perpustakaan
2 SMA Bopkri 2 Yogyakarta Laboratorium komputer,
Ruang Audio Visual,
Perpustakaan, Hotspot
3 SMA Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Lab. Komputer,
Perpustakaan, Hotspot
4 SMA Taman Madya Jetis Lab. Komputer,
Perpustakaan
5 SMA Budya Wacana LCD Proyektor,
Perpustakaan, Lab
Komputer, Ruang Audio
Visual, Ruang Multimedia,
Hotspot
6 SMA N 1 Yogyakarta Lab. komputer,
perpustakaan, dan ruang
multimedia
7 SMA N 2 Yogyakarta Lab. Komputer,
Perpustakaan
8 SMA N 3 Yogyakarta Lab. Komputer,
Perpustakaan, Ruang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Multimedia, lab. bahasa
digital
9 SMA N 5 Yogyakarta Lab. Komputer,
Perpustakaan, Ruang Audio
Visual
10 SMA N 6 Yogyakarta Lab. komputer,
perpustakaan, Ruang
Multimedia
11 SMA N 11 Yogyakarta Ruang Multimedia,
Perpustakaan, Lab.
Komputer
C. Gerakan Literasi Sekolah
Gerakan literasi sekolah adalah sebuah upaya yang dilakukan secara
menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang
warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik. Gerakan ini sudah
dimulai di sekolah-sekolah yogyakarta. Berikut Gerakan literasi sekolah yang
peneliti teliti:
No Nama Sekolah GLS
1 SMA Bopkri 1 Yogyakarta Setiap pagi sebelum
kegiatan belajar mengajar,
ada waktu 15 menit untuk
siswa-siswi membaca,
perpustakaan didirikan di
setiap kelas agar siswa dapat
membaca setiap saat.
2 SMA Bopkri 2 Yogyakarta Pembiasaan membaca
selama 15 menit sebelum
jam pelajaran pertama
dimulai, serta membuat
ringkasan singkat dari buku
yang sudah dibaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
3 SMA Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Pembiasaan membaca
selama 15 menit sebelum
jam pelajaran pertama
dimulai, dan membuat
ringkasan singkat dari buku
yang sudah dibaca.
4 SMA Taman Madya Jetis Pembiasaan membaca
selama 15 menit sebelum
jam pelajaran pertama
dimulai, dan membuat
ringkasan dari buku yang
sudah dibaca.
5 SMA Budya Wacana Pembiasaan membaca
selama 15 menit sebelum
jam pelajaran pertama
dimulai, dan membuat
ringkasan dari buku yang
sudah dibaca.
6 SMA N 1 Yogyakarta Pembiasaan membaca
selama 15 menit sebelum
jam pelajaran pertama di
mulai, memanfaatkan waktu
luang untuk membaca dan
berdiskusi, memberdayakan
perpustakaan sebagai
sumber referensi utama
sekolah, menyediakan
berbagai fasilitas dan buku
bacaan untuk
mempermudah siswa
membaca, serta
menyelenggarakan berbagai
lomba literasi seperti lomba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
menulis puisi dan menulis
cerpen.
8 SMA N 3 Yogyakarta Membiasakan membaca
selama 15 menit sebelum
pelajaran dimulai baik guru
maupun siswa,
membudayakan membaca
buku mata pelajaran, novel,
fiksi disetiap kesempatan
sekalian kembali
menuliskan ringkasan yang
telah dibaca.
9 SMA N 5 Yogyakarta Pembiasaan membaca 15
menit sebelum pelajaran
pertama dimulai, setelah itu
siswa membuat ringkasan
singkat dari apa yang telah
dibaca.
10 SMA N 6 Yogyakarta Membiasakan siswa untuk
membaca buku selama 15
menit sebelum jam
pelajaran pertama dimulai,
serta membuat ringkasan
dari buku yang telah dibaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
11 SMA N 11 Yogyakarta Pembiasaan dimulai dengan
kegiatan membaca selama
15 menit sebelum pelajaran
dimulai, tahap
pengemembangan
dilakukan dengan sering
mengadakan lomba literasi
seperti menulis puisi dan
cerita, serta tahap
pembelajaran yang
dilakukan dalam proses
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Data pada penelitian ini adalah kemampuan mengajar, literasi
informasi, dan literasi komputer. Untuk mendapatkan data tersebut, peneliti
menyebarkan kuesioner kepada 30 orang guru ekonomi di SMA Se-kota
Yogyakarta. Sampel yang saya ambil adalah guru ekonomi kelas X, XI, dan
XII.
1. Deskripsi Variabel
a. Variabel Literasi Informasi (X1)
Data yang diperoleh untuk variabel literasi informasi dalam pengisisan
kuesioner pada 30 guru ekonomi, dengan 36 item pertanyaan dengan skor 1-
4 butir. Dan diperoleh skor maksimal ideal 144 dan skor minimal ideal adalah
36.
Skor ideal tertinggi = 36 x 4 = 144
Skor ideal terendah = 36 x 1 = 36
Sehingga jarak interval dapat dihitung sebagai berikut.
Interval Kelas = Skor Tertinggi – Skor Terendah
Jumlah Kelas
= 144 – 36
3
= 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Deskripsi Interval kelas pada variabel literasi informasi dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 5.1
Interval Skor Variabel Literasi Informasi
Kategori Frekuensi Persentase (%) Interval
Tinggi 28 94% >74
Sedang 2 6% 37-73
Rendah 0 0% 0-36
Jumlah 30 100%
Sumber: Data Primer, diolah 2018
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa mahasiswa yang memiliki
literasi informasi tinggi sebanyak 28 orang (94%), kategori sedang sebanyak
2 orang (0,6%), dan kategori rendah tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa
literasi informasi guru ekonomi memiliki kemampuan literasi informasi
kategori tinggi.
b. Variabel Literasi Komputer (X2)
Data yang diperoleh untuk variabel literasi komputer (X2) dalam
pengisian kuesioner pada 30 guru ekonomi, dengan 21 item pertanyaan
dengan skor 1-4. Dan diperoleh skor maksimal ideal 84 dan skor minimal
ideal 21.
Skor ideal tertinggi = 21 x 4 = 84
Skor ideal terendah = 21 x 1 = 21
Sehingga jarak interval dapat dihitung sebagai berikut.
Interval Kelas = Skor Tertinggi – Skor Terendah
Jumlah Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
= 84 – 21
3
= 21
Deskripsi interval kelas pada variabel literasi komputer dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 5.2
Interval Skor Variabel Literasi Komputer
Kategori Frekuensi Persentase (%) Interval
Tinggi 28 94% >44
Sedang 2 6% 22-43
Rendah 0 0% 0-21
Jumlah 30 100%
Sumber: Data Primer, diolah 2018
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa guru yang memiliki literasi
komputer kategori tinggi sebanyak 28 orang (94%), kategori sedang sebanyak
2 orang (0,6%), dan kategori rendah tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa
literasi komputer guru ekonomi masuk dalam kategori tinggi.
c. Variabel Kemampuan Mengajar
Data yang diperoleh untuk variabel kemampuan mengajar (Y) dalam
pengisian kuesioner pada 30 guru ekonomi, dengan 21 item pertanyaan
dengan skor 1-4. Dan diperoleh skor maksimal ideal 96 dan skor minimal
ideal 24.
Skor ideal tertinggi = 24 x 4 = 96
Skor ideal terendah = 24 x 1 = 24
Sehingga jarak interval dapat dihitung sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Interval Kelas = Skor Tertinggi – Skor Terendah
Jumlah Kelas
= 96−24
3 = 24
Deskripsi Interval kelas pada variabel kemampuan mengajar dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.3
Interval Skor Variabel Kemampuan Mengajar
Kategori Frekuensi Persentase (%) Interval
Tinggi 25 85% >49
Sedang 5 15% 25-48
Rendah 0 0% 0-24
Jumlah 30 100%
Sumber: Data Primer, diolah 2018
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa guru ekonomi memiliki
kemampuan mengajar kategori tinggi sebanyak 25 orang (85%), kategori
sedang sebanyak 5 orang (15%), dan kategori rendah tidak ada. Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan mengajar guru ekonomi masuk dalam
kategori tinggi.
B. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi berganda. Analisis regresi berganda berguna untuk mencari pengaruh
dua atau lebih variabel prediktor atau untuk mencari hubungan fungsional dua
variabel prekditor atau lebih terhadap variabel kriteriumnya, atau untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
meramalkan dua variabel prekdiktor atau lebih terhadap variabel
kriteriumnya (Hartono, 2013:110). Pada penelitian ini, analisis regresi
digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel bebas (X) terhadap suatu
variabel terikat (Y) secara bersama-sama. Untuk menguji ke-3 hipotesis
digunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda menggunakan
program spss 16.0. Berikut adalah hasil analisis data dengan SPSS:
1. Uji Pra Syarat
Uji pra syarat bertujuan untuk mengetahui kelayakan penggunaan
model regresi dalam penelitian ini. Uji prasyarat tediri dari uji normalitas dan
uji linieritas (Ghozali, 2009: 32). Berikut uji prasyarat penelitian yang diolah
dengan menggunakan program SPSS 16.0:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Menurut
Ghozali (2009: 33) ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan cara analisis grafik dan
analisis statistik. Pada penelitian ini, analisis yang digunakan untuk
mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak adalah analisis
statistik. Uji normalitas dengan menggunakan uji skewness dan kurtosis.
Tabel 5.4
Hasil Analisis Uji Normalitas Descriptive Statistics
N Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
Unstandardized Residual 30 -.174 .427 -.429 .833
Valid N (listwise) 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Sumber: Data Primer, diolah 2018
Dari analisis data di atas, dapat diketahui bahwa ratio skewness:
-0,174/0,427 = -0,829; sedangkan ratio Kurtosis: -0,429/0,833 = -0,515.
Karena rasio skewness dan ratio kurtosis berada di antara -2 dan 2 maka
dapat disimpulkan bahwa distribusi data di atas normal.
b. Uji Linieritas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas
dan terikat dalam penelitian ini memiliki hubungan linear. Kriteria
hubungan antara variabel bebas dan terikat dikatakan linear jika nilai
signifikansinya lebih besar dari 0,05. Ringkasan hasil uji linearitas
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel 5.5
Hasil Uji Linearitas Literasi Informasi ANOVA Table
Sum of Squares Df
Mean Square F Sig.
Kemampuan_Mengajar * Literasi_Komputer
Between Groups
(Combined) 289.800 13 22.292 .839 .621
Linearity 76.486 1 76.486 2.878 .109
Deviation from Linearity 213.314 12 17.776 .669 .757
Within Groups 425.167 16 26.573
Total 714.967 29
Sumber: data primer, diolah 2018
Hasil F hitung pada Deviation from Linearity antara literasi
informasi dengan kemampuan guru ekonomi sebesar 0,669 dan Ftabel
3,11. Maka Fhitung < F tabel atau nilai signifikansi 0,757 > 0,05. Maka
dapat dikatakan bahwa hubungan antara literasi informasi dengan
kemampuan mengajar guru di SMA Se-Kota Yogyakarta adalah linear.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 5.6
Hasil Uji Linearitas Literasi Komputer ANOVA Table
Sum of Squares Df
Mean Square F Sig.
Kemampuan_Mengajar * Literasi_Komputer
Between Groups
(Combined) 289.800 13 22.292 .839 .621
Linearity 76.486 1 76.486 2.878 .109
Deviation from Linearity 213.314 12 17.776 .669 .757
Within Groups 425.167 16 26.573
Total 714.967 29
Sumber: Data Primer, diolah 2018
Hasil F hitung pada Deviation from Linearity antara literasi
komputer dengan kemampuan mengajar guru ekonomi sebesar 0,669 dan
F tabel 3,11. Maka F hitung < F tabel atau nilai signifikansi 0,757 > 0,05.
maka dapat dikatakan bahwa hubungan antara literasi komputer dengan
kemampuan mengajar guru ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta adalah
linear.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi
korelasi yang kuat di antara variabel-variabel independen yang diikut
sertakan dalam pembentukkan model. Model regresi yang bebas dari
multikolinearitas memiliki nilai VIF di bawah 10 atau nilai tolerance di
bawah 1. Hasil uji multikolinearitas (uji VIF) dapat dilihat sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 5.7
Uji Multikolinearitas Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 49.173 7.914 6.213 .000
Literasi_Informasi .131 .059 .372 2.218 .035 .997 1.003
Literasi_Komputer .161 .077 .348 2.078 .047 .997 1.003
a. Dependent Variable: Kemampuan_Mengajar
Sumber: Data Primer, diolah 2018
Berdasarkan tabel 5.5 hasil perhitungan nilai tolerance
menunjukkan variabel independen memiliki tolerance lebih kecil dari
1 (X1=0,997; X2=0,997), yang berarti tidak ada kolerasi antar variabel
independen. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang
terpilih dan tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama yaitu
tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari
10 (X1=1,003; X2=1,003), dengan demikian dapat disimpulkan tidak
ada multikolinearitas antar variabel independen model regresi.
b. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas adalah suatu keadaan yang menunjukkan
varian dan kesalahan pengganggu tidak konstan untuk suatu variabel
bebas. Untuk menguji Heterokedastisitas dapat diketahui dari nilai
signifikansi antara masing-masing variabel independen dengan
residunya, hasil output lebih besar dari taraf signifikansinya (sig > 0,05)
pada output SPSS. Hasil uji hetroskedastisitas dapat dilihat dalam tabel
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 5.8
Uji Heterokedastisitas
Sumber: Data Primer, diolah 2018
Berdasarkan hasil output di atas pada tabel 5.6, diketahui bahwa
nilai signifikansi variabel literasi informasi (X1) sebesar 0,663; dan
literasi komputer (X2) sebesar 0,958. Dalam uji heterokedastisitas ini
diketahui bahwa signifikansi variabel literasi informasi lebih kecil dari
0,05. Sedangkan signifikansi variabel literasi komputer lebih besar dari
0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi
ini tidak terjadi masalah heterokedastisitas.
3. Pengujian Hipotesis dan Analisis Variabel
a. Analisis Regresi Berganda
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi berganda. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda berguna
untuk mencari pengaruh dua atau lebih variabel prediktor atau untuk
mencari hubungan fungsional dua variabel prekditor atau lebih terhadap
variabel kriteriumnya, atau untuk meramalkan dua variabel prekdiktor
Correlations
Literasi_Informasi Literasi_Komputer
Unstandardized Residual
Spearman's rho
Literasi_Informasi Correlation Coefficient 1.000 -.104 -.083
Sig. (2-tailed) . .584 .663
N 30 30 30
Literasi_Komputer Correlation Coefficient -.104 1.000 .010
Sig. (2-tailed) .584 . .958
N 30 30 30
Unstandardized Residual
Correlation Coefficient -.083 .010 1.000
Sig. (2-tailed) .663 .958 .
N 30 30 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
atau lebih terhadap variabel kriteriumnya (Hartono, 2013:110). Pada
penelitian ini, analisis regresi digunakan untuk menganalisis pengaruh
variabel bebas (X) terhadap suatu variabel terikat (Y) secara bersama-
sama. Untuk menguji ke-3 hipotesis digunakan analisis regresi
berganda. Analisis regresi berganda menggunakan program spss 16.0.
Berikut adalah hasil analisis data dengan SPSS:
Tabel 5.9
Tabel Koefisien Regresi Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 49.173 7.914 6.213 .000
Literasi_Informasi .131 .059 .372 2.218 .035
Literasi_Komputer .161 .077 .348 2.078 .047
a. Dependent Variable: Kemampuan_Mengajar
Sumber: data diolah, 2018
Pada tabel koefisien di atas kolom B pada constant adalah 49,173
sedangkan literasi informasi 0,131 dan literasi komputer 0,161.
Sehingga persamaan regresinya sebagai berikut:
Y = 49,173 + 0,131 X1 + 0,161 X2
Keterangan:
Y = kemampuan mengajar
X1 = literasi informasi
X2 = literasi komputer
Besar sig. literasi informasi 0,035 < 0,05 berarti pengaruh
variabel literasi informasi terhadap kemampuan mengajar guru
signifikan. Besar sig. literasi komputer 0,047 < 0,05 berarti pengaruh
variabel literasi komputer terhadap kemampuan mengajar guru
signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
1) Hipotesis 1
Hipotesis 1 mengatakan bahwa literasi informasi
berpengaruh terhadap kemampuan mengajar guru ekonomi di
SMA Se-Kota Yogyakarta. Untuk menguji hipotesis tersebut
didasarkan pada nilai sig. dan nilai t hitung. Pada tabel 5.1 kolom
signifikansi menunjukkan bahwa variabel literasi informasi
memiliki signifikansi sebesar 0,035 lebih kecil dari 0,05; maka ho
ditolak dan ha diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa literasi informasi berpengaruh signifikan terhadap
kemampuan mengajar guru ekonomi di SMA Se-Kota
Yogyakarta.
2) Hipotesis 2
Hipotesis 2 mengatakan bahwa literasi komputer
berpengaruh terhadap kemampuan mengajar guru ekonomi di
SMA Se-Kota Yogyakarta. Untuk menguji hipotesis tersebut
didasarkan pada nilai sig. dan nilai t hitung. Pada tabel 5.1 kolom
signifikansi menunjukkan bahwa variabel literasi komputer
memiliki signifikansi sebesar 0,047 lebih kecil dari 0,05; maka ho
ditolak dan ha diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa literasi komputer berpengaruh signifikan terhadap
kemampuan mengajar guru ekonomi di SMA Se-Kota
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
3) Hipotesis 3
Hipotesis 3 mengatakan bahwa literasi informasi dan literasi
komputer berpengaruh terhadap kemampuan mengajar guru
ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta. untuk menguji hipotesis
tersebut didasarkan pada nilai sig. F hitung. Hasil analisis data
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.10
Tabel Uji F ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 174.893 2 87.447 4.372 .023a
Residual 540.074 27 20.003
Total 714.967 29
a. Predictors: (Constant), Literasi_Komputer, Literasi_Informasi
b. Dependent Variable: Kemampuan_Mengajar
Sumber: data diolah, 2018
Besarnya nilai F hitung adalah 4,372 sedangkan besar sig.
0,023 lebih kecil dari 0,05; dengan demikian nilai variabel bebas
dapat menjelaskan variasi nilai variabel terikat. Dengan kata lain
variabel literasi informasi dan literasi komputer dapat
memprediksi variabel kemampuan mengajar guru ekonomi di
SMA Se-Kota Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 5.11
Tabel Koefisien Determinan Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .495a .245 .189 4.472
a. Predictors: (Constant), Literasi_Komputer, Literasi_Informasi
b. Dependent Variable: Kemampuan_Mengajar
Sumber: Data primer, diolah 2018
Besar Koefisien determinasi adalah 0,245 mengandung
pengertian bahwa pengaruh variabel bebas (independent)
terhadap perubahan dependent adalah 24,5%. Sedangkan 75,5%
(100% - 24,5%) dipengaruhi variabel lain.
C. Pembahasan
1. Pengaruh Literasi Informasi terhadap Kemampuan Mengajar
Guru Ekonomi
Hasil pengujian hipotesis mengenai pengaruh literasi informasi
terhadap kemampuan mengajar guru ekonomi mempunyai nilai
signifikansi (0,035) lebih kecil dari alpha (0,05), maka ho ditolak dan
ha diterima. Dengan demikian, bahwa literasi informasi berpengaruh
positif terhadap kemampuan mengajar guru ekonomi. Hal ini sesuai
dengan hipotesis yang menyatakan bahwa literasi informasi
berpengaruh terhadap kemampuan mengajar guru ekonomi.
Hasil penelitian ini diperkuat dengan teori Patricia Brevik (1991)
yang menyatakan bahwa agar literasi informasi menjadi bagian dalam
pendidikan setiap siswa. Ia membuat satu catatan penting bahwa paling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
tidak guru-guru harus dapat menerapkan literasi informasi setiap
kegiatan belajar mengajar dan kehidupan pribadinya sehingga dapat
menjadi contoh bagi yang lain (Christina Doyle, 1992). Di dalam
pembelajaran, guru dapat menggunakan kemampuan literasi informasi
untuk mencari bahan ajar. Tidak hanya sekedar mencari bahan ajar
tetapi juga mengolahnya menjadi sumber informasi yang baik untuk
diberikan kepada peserta didik. Literasi informasi merupakan
kemampuan seseorang untuk memilah, mengevaluasi, dan
mengomunikasikan kembali informasi (Hasugian, 2008). Sebagai
seorang guru memiliki literasi informasi di era sekarang ini akan
membantu guru tersebut dalam pembelajaran di kelas.
Hal ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Adityar,
yang menghasilkan bahwa ada pengaruh literasi informasi terhadap
kemampuan mengajar guru di SMA dan MA di Kota Makassar.
Kemampuan mengajar seorang guru dipengaruhi oleh tingkat literasi
informasi guru, kemampuan mengajar merupakan suatu tingkatan guru
dalam berkomunikasi menyampaikan pengetahuan kepada siswa.
Literasi informasi berguna untuk semakin memantapkan materi yang
akan diberikan kepada peserta didik oleh guru tersebut. Dalam hal ini,
literasi informasi sangat dibutuhkan. Bagaimana literasi informasi
dibutuhkan untuk menambah wawasan guru serta dapat menjadi
tambahan sumber belajar untuk diberikan bagi peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
2. Pengaruh Literasi Komputer terhadap Kemampuan Mengajar
Guru Ekonomi
Hasil pengujian hipotesis mengenai pengaruh literasi komputer
terhadap kemampuan mengajar guru ekonomi mempunyai nilai
signifikansi (0,047) lebih kecil dari alpha (0,05), maka ha diterima dan
ho ditolak. Dengan demikian, bahwa literasi komputer tidak
berpengaruh positif terhadap kemampuan mengajar guru ekonomi. Hal
ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa literasi komputer
berpengaruh terhadap kemampuan mengajar guru ekonomi.
Hasil penelitian ini diperkuat oleh teori, Hjetland (1995) dalam Ting
Kung Shiung (2005) menyatakan bahwa literasi komputer dapat
mempermudah tugas serta meningkatkan prestasi guru seperti
penggunaan teknologi untuk kegiatan pengajaran dan pembelajaran.
Penggunaan CD-ROM juga dapat membantu meningkatkan pengajaran
guru dan menarik minat pelajar. Di dalam pembelajaran, literasi
komputer dapat diterapkan pada penggunaan program komputer seperti
power point, adobe flash, dan program yang lain supaya lebih menarik
saat pelajaran berlangsung. Di dalam pembelajaran, literasi komputer
dapat diterapkan pada penggunaan program komputer seperti
powerpoint, adobe flash, dan program yang lain supaya lebih menarik
saat pelajaran berlangsung. Di dalam pembelajaran, literasi komputer
dapat diterapkan pada penggunaan program komputer seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
powerpoint, adobe flash, dan program yang lain supaya lebih menarik
saat pelajaran berlangsung.
Literasi komputer bisa membantu seorang guru dalam menggunakan
media pembelajaran misalnya, penggunaan powerpoint, word, exel dan
sebagainya. Apabila tingkat literasi komputer seorang guru tinggi maka
kemampuan mengajar guru dapat berjalan maksimal. Sedangkan, jika
tingkat literasi informasi seorang guru rendah maka kemampuan
mengajar guru juga rendah.
3. Pengaruh Literasi Informasi dan Literasi Komputer terhadap
Kemampuan Mengajar Guru Ekonomi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif
literasi informasi dan literasi komputer secara bersama-sama terhadap
kemampuan mengajar guru ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta.
Hasil analisis regresi ganda menunjukkan F hitung (4,372) lebih besar
dari F tabel (3,11).
Hasil penelitian ini diperkuat oleh teori, Menurut Patricia Brevik
(1991) menyarankan agar literasi informasi menjadi bagian dalam
pendidikan setiap siswa. Ia membuat satu catatan penting bahwa paling
tidak guru-guru harus dhsjdapat menerapkan literasi informasi setiap
kegiatan belajar mengajar dan kehidupan pribadinya sehingga dapat
menjadi contoh bagi yang lain (Phil Candy, 1995). Sedangkan menurut,
Hjetland (1995) dalam Ting Kung Shiung (2005) menyatakan bahwa
literasi komputer dapat mempermudah tugas serta meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
prestasi guru seperti penggunaan teknologi untuk kegiatan pengajaran
dan pembelajaran. Penggunaan CD-ROM juga dapat membantu
meningkatkan pengajaran guru dan menarik minat pelajar.
Literasi komputer adalah kemampuan seseorang untuk berinteraksi
dengan komputer guna mencapai suatu tujuan termasuk penggunaan
perangkat lunak untuk tujuan tertentu (Moh Asri, 2006). Di dalam
pembelajaran, literasi komputer dapat diterapkan pada penggunaan
program komputer seperti power point, adobe flash, dan
prograjkslidkdm yang lain supaya lebih menarik saat guru mengajar.
Guru juga dapat menggunakan kemampuan literasi informasi untuk
mencari bahan ajar. Tidak hanya kedar mencari bahan ajar tetapi juga
mengolahnya menjadi sumber informasi yang baik untuk diberikan
kepada peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan tentang “Pengaruh Literasi
Informasi dan Literasi Komputer terhadap Kemampuan Mengajar Guru
Ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta”, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Ada pengaruh literasi informasi terhadap kemampuan mengajar guru
ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta. Hal ini didukung dengan hasil
penelitian yang menunjukkan nilai sig. 0.035 lebih kecil dari 0,050.
2. Ada pengaruh literasi komputer terhadap kemampuan mengajar guru
ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta. Hal ini didukung dengan hasil
penelitian yang menunjukkan nilai sig. 0,47 lebih besar dari 0,050.
3. Ada pengaruh literasi informasi dan literasi komputer terhadap
kemampuan mengajar guru ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta. Hal
ini didukung dengan hasil uji F yang menunjukkan nilai F hitung 4,372
lebih besar dari F tabel 3,11.
B. Keterbatasan
Data dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang dibagikan
kepada responden, sehingga peneliti tidak bisa mengontrol jawaban yang
diberikan oleh responden sesuai dengan kenyataan karena ada kemungkinan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
terjadinya bias data, meskipun peneliti sudah mengantisipasi dengan
memberikan pengarahan kepada responden sebelum mengisi kuesioner agar
responden menjawab dengan kondisi yang sesungguhnya.
C. Saran
1. Bagi guru
Karena literasi informasi dan literasi komputer berpengaruh
terhadap kemampuan mengajar maka guru diharapkan lebih
meningkatkan kemampuan literasi informasi dan meningkatkan
kemampuan literasi komputer dengan cara pelatihan literasi informasi
di tingkat sekolah dan pelatihan pemanfaatan komputer.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dalam mengambil data tidak
hanya menggunakan kuesioner tetapi juga menggunakan wawancara
agar data yang diperoleh peneliti lebih akurat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
DAFTAR PUSTAKA
Adam. 2008. Literasi Informasi. Diakses tanggal 10 Maret 2018.
(http://perpus.uny.ac.id/2009/02/19/literasi-informasi/).
Atmanta, N.S. (25 November 2005). Menciptakan generasi literat dengan
membaca. Kompas Cyber Media. Ditelusuri tanggal 30 Mei 2018 dari
http://www.kompas.com/kompas –cetak
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 tentang Standar Pendidikan
Brock, F.J. & Thomson, W.E. 1992. The Effect of Demographics on Computer
Literacy of University Freshmen. Journal of Research on Computing in
Education. 24(4) : 563-571
Bruce, C & Candy, P. 1995. Developing Information Literate Graduates: prompts
for good pratice. Brisbane: Queensland University of Technology
Cruickshank, D.R., Jenkins, D.B. & Metcalf, K.K. 2014. Perilaku Mengajar (Edisi
6 Buku 1). Terjemah: Gisella Tani Pratiwi. Jakarta: Salemba Humanika.
Emzir. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif.
Jakarta: Rajawali Pers
Ghozali, I. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gunawan, A.W, dkk. 2008. 7 Langkah Literasi Informasi: Knowlegde Managemen.
Jakarta: Universitas Atma Jaya
Hasugian, J. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Medan: USU
Press.
Hartono. 2013. SPSS 16.0 Analisis Data Statistika dan Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Herman, W. 1995. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Kay, R.H. 1993. A practical research tool for assessing ability to use computers:
The computer ability survey (CAS). Journal of Research on Computing in
Education, 26(1), 16-27.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Kunandar. 2009. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali
Pers.
Moh Asri bin Ispal. 2006. Tahap Literasi Komputer di Kalangan Guru Matematik
dan Sains di Sekolah-Sekolah Menengah di Daerah Semporna, Sabah.
Skripsi. Sabah: Universiti Malaysia Sabah.
Mulyasa. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Rosdakarya.
Mustafah, J. 2011. Peningkatan Kompetensi Guru, Melalui Pelatihan dan Sumber
Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana Prenadmedia Group.
Narbuko, C dan Abu. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Permanasari, I. (20 Februari 2007). Melek Informasi Perlu Diintegrasikan dalam
pembelajaran. Kompas Cyber Media. Ditelusur pada tanggal 30 Mei 2018
dari http://www.kompas.com/ver1/Dikbud/0702/20/114040.htm
Putri, T. L. 2013. Literasi Informasi Guru di SMK Negeri 5 Yogyakarta
Berdasarkan The Big6 Model. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga.
Prawiradilaga, D. S. dkk. 2013. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group
Pribadi. 2017. Media dan Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group
Sangadji, E. M. 2010. Metodologi Penelitian – Pendekatan Praktis dalam
Penelitian. Yogyakarta: C.V. Andi Offset.
Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Prenada Media Group.
Smith, B.N. 1996. Assesing the Computer Literacy of Undergradute College
Student. Education. 177(2) : 188-194.
Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.
Suharsimi, A. 1993. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina
Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Waryono, A. 2009. Pembelajaran Berbasis ICT dengan Metode Evaluasi Presentasi
untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Inspeksi dan Pengujian Benda Tuang
Siswa Kelas III Teknik Pengecoran Logam SMK Negeri 2 Klaten Tahun
2008/2009, Jurnal DIDAKTIKA 1.
Wijetunge, P dan Uditha Alahakoon. 2005. Empowering 8: the Information
Literacy Model Developed in SriLanka to Underpin Changing Education
Paradigms of Sri Lanka. Diakses tanggal 20 Maret 2018.
(www.cmb.ac.lk/academic/institute/nilis/reports/informationliteracy.pdf).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
LAMPIRAN I
(DATA MENTAH)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Data Mentah Variabel Kemampuan Mengajar
Responden/Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jumlah Skor
1 1 3 4 4 4 2 2 1 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 63
2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 77
3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 72
4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 72
5 3 5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 65
6 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 70
7 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 69
8 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 70
9 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2 4 68
10 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 65
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 76
12 3 2 3 4 4 4 1 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 4 4 68
13 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 75
14 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 78
15 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 73
16 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 74
17 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 75
18 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 78
19 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 73
20 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 71
21 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 74
22 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
23 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 70
24 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79
25 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 65
26 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 1 62
27 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 61
28 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 66
29 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 73
30 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Data Mentah Variabel Literasi Informasi
Responden/Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Jumlah
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 2 1 3 3 3 99
2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3 1 3 3 4 4 130
3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 120
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 105
5 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 126
6 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 130
7 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 133
8 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 125
9 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 111
10 2 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 117
11 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 134
12 4 3 3 4 4 3 4 4 2 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 130
13 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 128
14 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 4 123
15 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
16 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 108
17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 105
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 109
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 110
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108
21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 141
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 142
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 143
25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 109
26 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 109
27 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 107
28 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 107
29 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 139
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Data Mentah Literasi Komputer
Responden/Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Jumlah
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 41
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 24
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 24
6 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 46
7 2 2 2 2 2 2 2 3 3 4 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 46
8 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 50
9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 42
10 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 42
11 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 44
12 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 44
13 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 44
14 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 43
15 3 3 3 4 4 4 4 4 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 57
16 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 42
17 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 43
18 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 42
19 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 44
20 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 44
21 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 50
22 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 41
23 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
24 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 42
25 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 43
26 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 43
27 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 42
28 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 43
29 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 43
30 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
LAMPIRAN II
(INSTRUMEN PENELITIAN)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
KUESIONER PENELITIAN
Oleh:
Leonardus Nove N
141324029
PENGARUH LITERASI INFORMASI DAN LITERASI
KOMPUTER TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU
EKONOMI DI SMA SE-KOTA YOGYAKARTA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Hal : Pengisian Kuesioner
Kepada Yth : Bapak/Ibu Guru SMA Se-Kota Yogyakarta
Dengan hormat,
Saya Leonardus Nove Nugraha mahasiswa Program Studi Pendidikan
Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan penelitian dengan judul
“Pengaruh Literasi Informasi dan Literasi Komputer terhadap Kemampuan
Mengajar Guru Ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta” dalam rangka
penyusunan skripsi.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu Guru
SMA Se-Kota Yogyakarta menjadi responden untuk penelitian ini. Saya berharap
Bapak/Ibu Guru berkenan untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya. Saya akan menjamin kerahasiaan seluruh jawaban
Bapak/Ibu Guru dan memastikan bahwa jawaban dari Bapak/Ibu Guru hanyalah
semata-mata untuk keperluan penelitian ini.
Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu
aktivitas Bapak/Ibu Guru. Oleh sebab itu saya meminta maaf sebelumnya.
Demikian permohonan saya. Atas perhatian Bapak/Ibu Guru saya
mengucapkan terimakasih.
Yogyakarta, Juni 2018
Hormat saya
Leonardus Nove
Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
IDENTITAS RESPONDEN
Nama Responden :
Umur :
Lama mengajar :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Kuesioner Kemampuan Mengajar Guru
Petunjuk Pengisian:
Bacalah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dan berilah tanda cek lis ( Ѵ ) pada
kolom jawaban sesuai dengan jawaban yang dikehendaki.
Alternatif jawaban dan skor yang disediakan adalah sebagai berikut:
Untuk skor jawaban adalah sebagai berikut:
Selalu (S) : 4 Kadang-kadang (KK) : 2
Sering (SR) : 3 Tidak pernah : 1
No. Pertanyaan S SR KK TP
1. Saya memberitahukan tujuan pembelajaran sebelum
kegiatan inti pembelajaran dimulai
2. Saya menjelaskan materi pembelajaran melihat isi
buku yang berkaitan dengan materi
3. Saya mampu menjelaskan materi pembelajaran
dengan jelas sehingga mudah dipahami siswa
4 Saya mampu menjawab dengan jelas pertanyaan
yang diberikan siswa dalam proses kegiatan belajar
5 Saya menggunakan metode secara bervariasi
(ceramah, tanya jawab, demonstrasi, kerja
kelompok) dalam pembelajaran
6 Setiap memulai pelajaran, saya mengulas dan
menanyakan pelajaran yang lalu
7 Dalam menyajikan materi pelajaran, saya
menciptakan kegiatan atau perlakuan yang berbeda
antara karakteristik siswa yang memiliki kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
rendah dengan siswa yang memiliki kemampuan
tinggi
8 Saya memberikan salam serta menyapa
(menanyakan kabar siswa) ketika masuk ke dalam
kelas
9. Saya memberikan teguran kepada siswa yang
mengganggu kegiatan belajar mengajar
10 Sebelum memulai pelajaran, saya mengatur
kerapihan tata ruang kelas terlebih dahulu serta
kesiapan siswa untuk belajar
11 Selain buku, papan tulis, saya menggunakan alat
bantu belajar yang lain seperti karton, peta, dan
sarana prasarana lainnya
12 Dalam kegiatan belajar mengajar, saya menggunakan
alat peraga
13 Saya melakukan praktek unjuk kerja pada saat
kegiatan belajar mengajar
14 Siswa lebih mengerti materi yang diajarkan dengan
alat peraga yang saya gunakan.
15 Saya memberikan pujian kepada siswa ketika
menjawab pertanyaan dengan tepat serta
mengarahkan bagi siswa yang menjawab pertanyaan
kurang tepat
16 Saya memberikan motivasi, nasihat dan ide
cemerlang kepada murid ketika mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
17 Dalam mengajar, saya menanyakan kembali
pembahasan yang telah dipelajari sebelumnya
18 Setelah selesai pembelajaran, saya menyimpulkan
materi yang diajarkan
19 Bila saya memberi tugas kepada siswa, selalu saya
nilai dan saya berikan kepada siswa
20 Apabila hasil tes siswa rendah, saya memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memperbaiki?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Kuesioner Literasi Informasi
Petunjuk:
Bacalah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dan berilah tanda cek lis ( Ѵ ) pada
kolom jawaban sesuai dengan jawaban yang dikehendaki.
Alternatif jawaban dan skor yang disediakan adalah sebagai berikut:
Untuk skor jawaban adalah sebagai berikut:
Selalu (S) : 4 Kadang-kadang (KK) : 2
Sering (SR) : 3 Tidak pernah (TP) : 1
No. Pernyataan S SR KK TP
1 Saya meremuskan terlebih dahulu langkah untuk
memperoleh informasi sesuai dengan tema/topic
yang saya butuhkan.
2 Saya memahami dan memperjelas topik
permasalahan yang harus dipecahkan sebelum
melakukan pencarian informasi siswa.
3 Setelah merumuskan informasi, selanjutnya saya
membuat pertanyaan-pertanyaan untuk
mendefinisikan informasi tersebut.
4. Saya mengidentifikasi kebutuhan informasi untuk
siswa sebelum mencari informasi untuk mereka
5 Saya mengidentifikasi referensi yang saya butuhkan
terkait dengan masalah yang akan saya bahas.
6 Saya menentukan tema atau topic informasi terlebih
dahulu sebelum saya mencari informasi untuk
mereka
7 Saya terlebih dahulu menetapkan sumber informasi
yang akan disampaikan untuk siswa.
8 Saya menentukan sumber informasi yang akan saya
cari terkait dengan topik bahasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
9 Saya memilih website yang sesuai dengan topic
bahasan saya
10 Saya menggunakan internet untuk menambah
materi pelajaran yang akan diajarkan kepada siswa
11. Saya menggunakan media cetak dan digital dari
berbagai sumber informasi yang ada.
12. Saya menggunakan sumber informasi dilihat dari
segi otoritif, kebaruan dan akurasi sumber
informasi.
13. Saya menggunakan strategi penelusuran dan kata
kunci dalam pencarian informasi.
14. Saya mencari sumber informasi yang akan
ditunjukan untuk siswa di perpustakaan dan
internet.
15. Saya menggunakan search engine (di internet)
dalam pencarian informasi.
16. Saya menemukan sumber informasi dalam katagori-
katagori.
17. Saya menemukan sumber informasi berdasarkan
focus mata pelajaran.
18. Saya menemukan informasi yang dicari dari
beberapa sumber informasi yang ada dengan
membaca topik yang didapatkan.
19. Saya membaca informasi yang saya butuhkan dari
berbagai sumber.
20. Saya membuat artikel/makalah dari beberapa
informasi yang saya dapatkan.
21. Saya memilah dan meringkas informasi-informasi
yang saya dapatkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
22. Saya menyebutkan sumber informasi yang
digunakan dalam menggunakan ide, pendapat,
pernyataan dari orang lain baik tertulis/lisan.
23. Saya memasukkan informasi-informasi yang
relevan sebagai referensi makalah yang saya tulis.
24. Saya melakukan analisis/ pemeriksaan terhadap
informasi yang didapat sebelum informasi tersebut
diberikan untuk siswa.
25. Saya mengambil informasi yang relevan sesuai
dengan kebutuhan siswa dari berbagai sumber
informasi yang ada dengan mengutip informasi
sesuai kebutuhan.
No. Pernyataan S SR KK TP
26. Saya melakukan analisis terhadap berbagai
informasi dari sumber yang ada dengan
mencocokkan informasi tersebut dengan mind
mapping yang telah dibuat sebelumnya.
27. Saya mengorganisaikan atau mensinstesis informasi
sebelum membuat produk informasi untuk siswa
dengan menggabung-gabungkan informasi yang
diperoleh.
28. Saya menulis informasi yang didapatkan dengan
urutan ide, merumuskan masalah, identifikasi
sumber, menggunakan, mengakses informasi,
membuat outline dan mengedit hasil akhir.
29. Saya membuat rangkuman informasi dari berbagai
sumber.
30. Saya membuat produk informasi untuk siswa
berupa buku, artikel, dan majalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
31. Saya menggunakan alat bantu lain dalam
mengerjakan produk informasi, yaitu Microsoft
excel, powerpoint, Microsoft word.
32. Saya menyatukan/mencetak informasi yang saya
dapat dalam bentuk kliping/bundle.
33. Saya membaca secara kritis untuk mengevaluasi,
memilah-milah, menyeleksi setiap informasi yang
didapatkan.
34. Saya memeriksa daftar isi buku untuk mengevaluasi
informasi yang berasal dari buku teks.
35. Saya mengevaluasi hasil informasi untuk siswa
dengan cara meminta orang lain untuk menilainya.
36. Saya mengevaluasi kembali batasan informasi yang
telah saya buat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Kuesioner Literasi Komputer
Bacalah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dan berilah tanda cek lis ( Ѵ ) pada
kolom jawaban sesuai dengan jawaban yang dikehendaki.
Alternatif jawaban dan skor yang disediakan adalah sebagai berikut:
Untuk skor jawaban adalah sebagai berikut:
Selalu (S) : 4 Kadang-kadang (KK) : 2
Sering (SR) : 3 Tidak pernah : 1
No. Pernyataan S SR KK TP
1 Menggunakan “Word Processor” untuk membuat
dokumen
2 Mempelajari sebuah paket perangkat lunak yang
belum pernah anda gunakan sebelumnya.
3 Mengidentifikasi bagian-bagian dasar dari sebuah
komputer dan fungsinya.
4 Menggunakan instruksi bantuan komputer.
5 Menjelaskan berbagai macam aplikasi komputer di
dalam kehidupan sosial.
6 Menggunakan flasdisk sebagai media penyimpanan
dokumen.
8 Mengajarkan seseorang untuk menggunakan
perangkat lunak computer
9 Mendiskusikan kelebihan dan kekurangan dari
berbagai macam perangkat lunak.
10 Mendiskusikan sejarah komputer.
11 Membaca sebuah program komputer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
12 Menuliskan sebuah program komputer dalam
bentuk “BASIC” atau “Logo.”
13 Menuliskan sebuah program komputer di dalam
sebuah bahasa formal (contoh, “Pascal, C, PL/I”).
14 Mengidentifikasi atau mengoreksi sebuah program
komputer.
15 Menuliskan program komputer yang kompleks
(melebihi 200 baris).
16 Saya kemungkinan dapat mengajarkan banyak hal
yang saya perlukan untuk mendalami komputer
kepada diri saya sendiri.
17 Saya dapat membuat komputer melakukan apa yang
saya perintahkan.
18 Jika saya memiliki sebuah masalah ketika
menggunakan komputer, saya dapat menyelesaikan
masalah tersebut dengan satu atau banyak cara.
19 Saya tidak memerlukan seseorang yang lebih
berpengalaman di dekat saya ketika saya
menggunakan komputer.
20 Saya tidak memerlukan seseorang untuk
memberitahu saya tentang cara terbaik
menggunakan komputer.
21 Saya cenderung mempelajari paket perangkat lunak
dari komputer baru secara mandiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
LAMPIRAN III
(UJI VALIDITAS DAN REALIBILITAS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Variabel Kemampuan Mengajar
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item_1 51.97 290.792 .481 .961
Item_2 51.80 282.441 .839 .957
Item_3 51.70 283.597 .813 .958
Item_4 51.73 276.133 .896 .957
Item_5 51.73 276.202 .894 .957
Item_6 51.83 282.695 .776 .958
Item_7 51.80 281.959 .763 .958
Item_8 51.63 276.447 .803 .958
Item_9 51.70 278.286 .828 .957
Item_10 51.63 282.930 .736 .958
Item_11 51.77 283.564 .793 .958
Item_12 51.70 281.114 .827 .957
Item_13 51.80 271.407 .891 .956
Item_14 51.70 273.872 .878 .957
Item_15 51.70 279.734 .871 .957
Item_16 51.63 281.826 .862 .957
Item_17 51.60 273.007 .871 .957
Item_18 51.70 273.045 .901 .956
Item_19 51.60 273.972 .867 .957
Item_20 51.73 282.064 .774 .958
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.960 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Variabel Literasi Informasi
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item_1 84.93 814.133 .734 .979
Item_2 84.90 812.093 .807 .979
Item_3 84.90 817.541 .823 .979
Item_4 84.93 817.099 .805 .979
Item_5 85.00 817.931 .804 .979
Item_6 85.03 822.102 .735 .979
Item_7 84.80 821.407 .647 .979
Item_8 84.73 812.133 .821 .979
Item_9 84.70 816.286 .803 .979
Item_10 84.90 821.886 .772 .979
Item_11 84.83 813.799 .823 .979
Item_12 84.93 802.823 .845 .979
Item_13 84.83 820.351 .734 .979
Item_14 84.90 812.300 .780 .979
Item_15 84.80 817.821 .839 .979
Item_16 84.80 815.683 .880 .978
Item_17 84.80 809.752 .837 .979
Item_18 84.77 805.013 .914 .978
Item_19 84.77 817.220 .787 .979
Item_20 84.83 815.109 .751 .979
Item_21 85.17 812.213 .815 .979
Item_22 85.20 811.545 .812 .979
Item_23 85.10 813.886 .707 .979
Item_24 84.97 810.171 .779 .979
Item_25 85.03 812.447 .799 .979
Item_26 85.10 820.990 .849 .979
Item_27 85.10 821.886 .830 .979
Item_28 85.17 822.557 .740 .979
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Item_29 85.10 818.507 .764 .979
Item_30 85.23 818.737 .780 .979
Item_31 85.13 816.120 .817 .979
Item_32 85.07 819.651 .791 .979
Item_33 85.07 820.064 .783 .979
Item_34 84.87 826.533 .829 .979
Item_35 84.97 821.137 .837 .979
Item_36 85.17 815.109 .818 .979
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.979 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Variabel Literasi Komputer
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item_1 48.97 322.792 .788 .976
Item_2 48.97 323.137 .874 .976
Item_3 48.77 322.461 .852 .976
Item_4 48.77 320.116 .858 .976
Item_5 48.80 318.166 .887 .976
Item_6 48.83 317.868 .872 .976
Item_7 48.90 322.438 .784 .976
Item_8 48.83 316.489 .882 .976
Item_9 48.77 317.289 .854 .976
Item_10 48.83 323.040 .783 .976
Item_11 48.77 322.185 .749 .977
Item_12 48.80 324.028 .779 .976
Item_13 48.60 320.317 .850 .976
Item_14 48.77 321.564 .847 .976
Item_15 48.80 321.545 .851 .976
Item_16 48.90 313.334 .899 .975
Item_17 48.67 318.644 .866 .976
Item_18 48.73 313.444 .903 .975
Item_19 48.80 325.890 .820 .976
Item_20 48.70 316.079 .883 .976
Item_21 48.77 320.185 .856 .976
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.977 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
LAMPIRAN IV
(UJI PRASYARAT REGRESI)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Uji Normalitas
Descriptive Statistics
N Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
Unstandardized Residual 30 -.174 .427 -.429 .833
Valid N (listwise) 30
Uji Linearitas
a. Literasi Komputer
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Kemampuan_Mengajar *
Literasi_Komputer
Between
Groups
(Combined) 289.800 13 22.292 .839 .621
Linearity 76.486 1 76.486 2.878 .109
Deviation from Linearity 213.314 12 17.776 .669 .757
Within Groups 425.167 16 26.573
Total 714.967 29
b. Literasi Informasi
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Kemampuan_Mengajar *
Literasi_Informasi
Between
Groups
(Combined) 557.467 19 29.340 1.863 .157
Linearity 88.531 1 88.531 5.621 .039
Deviation from Linearity 468.935 18 26.052 1.654 .210
Within Groups 157.500 10 15.750
Total 714.967 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
LAMPIARAN V
(UJI ASUMSI KLASIK)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Uji Multikolinearitas Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 49.173 7.914 6.213 .000
Literasi_Informasi .131 .059 .372 2.218 .035 .997 1.003
Literasi_Komputer .161 .077 .348 2.078 .047 .997 1.003
a. Dependent Variable: Kemampuan_Mengajar
Uji Heterokesdastisitas
Correlations
Literasi_Informasi Literasi_Komputer
Unstandardized Residual
Spearman's rho
Literasi_Informasi Correlation Coefficient 1.000 -.104 -.083
Sig. (2-tailed) . .584 .663
N 30 30 30
Literasi_Komputer Correlation Coefficient -.104 1.000 .010
Sig. (2-tailed) .584 . .958
N 30 30 30
Unstandardized Residual
Correlation Coefficient -.083 .010 1.000
Sig. (2-tailed) .663 .958 .
N 30 30 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
LAMPIRAN VI
(ANALISIS REGRESI BERGANDA)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 49.173 7.914 6.213 .000
Literasi_Informasi .131 .059 .372 2.218 .035
Literasi_Komputer .161 .077 .348 2.078 .047
a. Dependent Variable: Kemampuan_Mengajar
Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 174.893 2 87.447 4.372 .023a
Residual 540.074 27 20.003
Total 714.967 29
a. Predictors: (Constant), Literasi_Komputer, Literasi_Informasi
b. Dependent Variable: Kemampuan_Mengajar
Koefisien Determinan
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .495a .245 .189 4.472
a. Predictors: (Constant), Literasi_Komputer, Literasi_Informasi
b. Dependent Variable: Kemampuan_Mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
LAMPIRAN VII
(DAFTAR AKREDITASI SEKOLAH)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Daftar Peringkat Akreditasi Sekolah
No Nama Sekolah Akreditasi
1 SMA Bopkri 1 Yogyakarta A
2 SMA Bopkri 2 Yogyakarta A
3 SMA Pangudi Luhur 1 Yogyakarta A
4 SMA Taman Madya Jetis A
5 SMA Budya Wacana A
6 SMA N 1 Yogyakarta A
7 SMA N 2 Yogyakarta A
8 SMA N 3 Yogyakarta A
9 SMA N 5 Yogyakarta A
10 SMA N 6 Yogyakarta A
11 SMA N 11 Yogyakarta A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
LAMPIRAN VIII
(DAFTAR FASILITAS PENUNJANG LITERASI
TIK)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Fasilitas Penunjang Literasi TIK
No Nama Sekolah Kepemilikan Sarana TIK
1 SMA Bopkri 1 Yogyakarta Lab. komputer,
perpustakaan
2 SMA Bopkri 2 Yogyakarta Laboratorium komputer,
Ruang Audio Visual,
Perpustakaan, Hotspot
3 SMA Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Lab. Komputer,
Perpustakaan, Hotspot
4 SMA Taman Madya Jetis Lab. Komputer,
Perpustakaan
5 SMA Budya Wacana LCD Proyektor,
Perpustakaan, Lab
Komputer, Ruang Audio
Visual, Ruang Multimedia,
Hotspot
6 SMA N 1 Yogyakarta Lab. komputer,
perpustakaan, dan ruang
multimedia
7 SMA N 2 Yogyakarta Lab. Komputer,
Perpustakaan
8 SMA N 3 Yogyakarta Lab. Komputer,
Perpustakaan, Ruang
Multimedia, lab. bahasa
digital
9 SMA N 5 Yogyakarta Lab. Komputer,
Perpustakaan, Ruang Audio
Visual
10 SMA N 6 Yogyakarta Lab. komputer,
perpustakaan, Ruang
Multimedia
11 SMA N 11 Yogyakarta Ruang Multimedia,
Perpustakaan, Lab.
Komputer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
LAMPIRAN IX
(GERAKAN LITERASI SEKOLAH)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Gerakan Literasi Sekolah
No Nama Sekolah GLS
1 SMA Bopkri 1 Yogyakarta Setiap pagi sebelum
kegiatan belajar mengajar,
ada waktu 15 menit untuk
siswa-siswi membaca,
perpustakaan didirikan di
setiap kelas agar siswa dapat
membaca setiap saat.
2 SMA Bopkri 2 Yogyakarta Pembiasaan membaca
selama 15 menit sebelum
jam pelajaran pertama
dimulai, serta membuat
ringkasan singkat dari buku
yang sudah dibaca.
3 SMA Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Pembiasaan membaca
selama 15 menit sebelum
jam pelajaran pertama
dimulai, dan membuat
ringkasan singkat dari buku
yang sudah dibaca.
4 SMA Taman Madya Jetis Pembiasaan membaca
selama 15 menit sebelum
jam pelajaran pertama
dimulai, dan membuat
ringkasan dari buku yang
sudah dibaca.
5 SMA Budya Wacana Pembiasaan membaca
selama 15 menit sebelum
jam pelajaran pertama
dimulai, dan membuat
ringkasan dari buku yang
sudah dibaca.
6 SMA N 1 Yogyakarta Pembiasaan membaca
selama 15 menit sebelum
jam pelajaran pertama di
mulai, memanfaatkan waktu
luang untuk membaca dan
berdiskusi, memberdayakan
perpustakaan sebagai
sumber referensi utama
sekolah, menyediakan
berbagai fasilitas dan buku
bacaan untuk
mempermudah siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
membaca, serta
menyelenggarakan berbagai
lomba literasi seperti lomba
menulis puisi dan menulis
cerpen.
8 SMA N 3 Yogyakarta Membiasakan membaca
selama 15 menit sebelum
pelajaran dimulai baik guru
maupun siswa,
membudayakan membaca
buku mata pelajaran, novel,
fiksi disetiap kesempatan
sekalian kembali
menuliskan ringkasan yang
telah dibaca.
9 SMA N 5 Yogyakarta Pembiasaan membaca 15
menit sebelum pelajaran
pertama dimulai, setelah itu
siswa membuat ringkasan
singkat dari apa yang telah
dibaca.
10 SMA N 6 Yogyakarta Membiasakan siswa untuk
membaca buku selama 15
menit sebelum jam
pelajaran pertama dimulai,
serta membuat ringkasan
dari buku yang telah dibaca.
11 SMA N 11 Yogyakarta Pembiasaan dimulai dengan
kegiatan membaca selama
15 menit sebelum pelajaran
dimulai, tahap
pengemembangan
dilakukan dengan sering
mengadakan lomba literasi
seperti menulis puisi dan
cerita, serta tahap
pembelajaran yang
dilakukan dalam proses
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
LAMPIRAN X
(SURAT IJIN PENELITIAN)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI