pengaruh likuiditas, leverage corporate social ...repository.unimus.ac.id/3017/8/manuscript.pdf ·...
TRANSCRIPT
PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILITY, UKURAN PERUSAHAAN
DAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP
AGRESIVITAS PAJAK BADAN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Pertanian Dan
Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2012 – 2016)
MANUSKRIP
Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
Pada Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Semarang
Disusun oleh
ISMAENI NURJANAH
NIM. E2B014022
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2018
http://repository.unimus.ac.id/
1 Pengaruh Likuiditas, Leverage, Corporate Social......
PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY, UKURAN PERUSAHAAN DAN KOMISARIS
INDEPENDEN TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK BADAN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Pertanian Dan Pertambangan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012 – 2016)
Oleh :
Ismaeni Nurjanah
Pembimbing : Ayu Noviani Hanum dan Alwiyah
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang
e-mail : [email protected]
Abstract : The purpose of this research is to analyze the effect of liquidity, leverage, corporate
social responsibility, firm size and proportion of independent commissioner on the level company
tax aggressiveness on agriculture and mining companies listed in Indonesian Stock Exchange
(BEI) 2012 – 2016. The sample used in this research is agriculture and mining company listed on
Indonesian Stock Exchange is based on criteria that have been set. The Sampling method used was
purposive sampling and 80 data was selected as samples and testing this hypothesis using multiple
linear regression analysis. Proxy calculation of company tax aggressiveness in this research using
a proxy ETR (Effective Tax Rate). The result of this research showed that the independent variable
is firm size significantly influence the partial on the level company tax aggressiveness, but the
independent variable are liquidity, leverage, corporate social responsibility, and proportion of
independent commissioner has no effect the partial on the level company tax aggressiveness. And
the result of coefficient of determination (Adjusted R2) of 0,183, this suggests that the overall effect
of independent variable are liquidity, leverage, corporate social responsibility, firm size and
proportion of independent commissioner against company tax aggressiveness to 18,3% while the
remaining 81,7% is influenced by other variables.
Keyword : Company Tax Aggressiveness, Liquidity, Leverage, CSR, Firm Size and Independent
Commisioner
PENDAHULUAN
Sektor pajak merupakan
penerimaan negara yang memiliki
kontribusi sangat dominan di Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN)
yang mencapai 80% dari total
pendapatan negara. Realisasi pendapatan
negara dari penerimaan dalam negeri
pada 2016 hanya senilai Rp. 1.546,9
triliun atau hanya 86,7% dari target
APBN – P 2016. Menurut Bank
Indonesia, kekurangan tahun 2016 yang
mencapai Rp. 254 triliun dari target,
terhitung lebih tinggi angka
kekurangannya dibanding tahun lalu
yang hanya sebesar Rp. 249 triliun.
Penerimaan pajak tahun 2016 hanya
tumbuh 3,6 % dari tahun 2015, hal ini
terhitung lebih rendah dibanding
pertumbuhan tahun 2015 yaitu 8,2%.
Penurunan penerimaan pajak dalam
negeri tahun 2016 dipengaruhi oleh
penurunan PPh Migas, PPN dan PBB.
Penerimaan pajak PPh nonmigas masih
mencatat pertumbuhan positif meskipun
lebih rendah dari pertumbuhan tahun
2015 (Annual Report, BI, 2012 – 2016).
http://repository.unimus.ac.id/
2 Pengaruh Likuiditas, Leverage, Corporate Social......
Peran pajak bagi pemerintah
sebagai sumber pembiayaan
pembangunan ekonomi sangat penting
untuk keberlangsungan pemerintahan.
Dalam hal ini, pemerintah akan terus
berupaya untuk meningkatkan
penerimaan negara. Bagi perusahaan,
pajak diasumsikan sebagai biaya yang
akan mempengaruhi laba ataupun
sebagai distribusi laba yang akan
mempengaruhi tingkat pengembalian
atas investasi (Suandy, 2008).
Berdasarkan asumsi tersebut,
perusahaan akan menjalankan usahanya
untuk mencapai laba setinggi –
tingginya dengan meminimalkan biaya
yang dikeluarkan. Hal tersebut yang
mendorong perusahaan untuk
melakukan tindakan agresif dalam
mengurangi biaya pajak karena
menganggap bahwa pajak tersebut akan
memperkecil laba bersih. Menurut
Frank, Lynch dan Rego (2009) dalam
Purwanto (2016), agresivitas pajak
perusahaan merupakan tindakan
merekayasa pendapatan kena pajak yang
dilakukan perusahaan melalui tindakan
perencanaan pajak, baik menggunakan
cara yang tergolong secara legal (tax
avoidance) atau ilegal (tax evasion).
Menurut hasil penelitian Anita
M (2015) dan Purwanto (2016)
menunjukan bahwa perusahaan dengan
kondisi likuiditas yang rendah
cenderung akan berperilaku agresif
terhadap pajak supaya perusahaan dapat
mempertahankan arus kasnya untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Hasil penelitian Suyanto dan Supramono
(2012) dan Purwanto (2016)
menunjukan bahwa perusahaan dengan
leverage tinggi akan memanfaatkan
hutang untuk meminimalkan beban
pajak bahkan cenderung mengarah pada
tindakan agresif terhadap pajak
perusahaan. Dalam penelitian
Suprimarini dan Suprasto H (2017)
tingginya nilai pengungkapan CSR
dapat meningkatkan nilai ETR
perusahaan yang selanjutnya akan
menurunkan nilai agresivitas pajak.
Selain itu, hasil penelitian Rahmawati et
al, (2016) dan Hidayati (2017)
menunjukan bahwa pengungkapan CSR
dapat meningkatkan penghindaran
pajak, dikarenakan perusahaan
memanfaatkan biaya – biaya tersebut
untuk meminimalkan beban pajak
bahkan cenderung mengarah pada
tindakan agresif. Menurut hasil
penelitian Kamila (2013) serta penelitian
Tiaras dan Wijaya (2015), ukuran
perusahaan memiliki hubungan yang
positif dengan agresivitas pajak. Hasil
penelitian Suyanto dan Supramono
(2012) menunjukan bahwa komisaris
independen berpengaruh negatif
terhadap agresivitas pajak. Dengan kata
lain, semakin besar proporsi komisaris
independen maka semakin kecil
agresivitas pajak perusahaan.
Adanya hubungan antara
likuiditas, leverage, corporate social
responsibility, ukuran perusahaan dan
komisaris independen terhadap
agresivitas pajak, serta adanya research
gap antara hasil penelitian sebelumnya
memotivasi penulis untuk mengkaji
kembali mengenai faktor – faktor yang
mempengaruhi agresivitas pajak
perusahaan. Penelitian ini termotivasi
oleh penelitian terdahulu yang
memberikan hasil beragam serta
menindak lanjuti keterbatasan –
keterbatasan yang terjadi pada penelitian
terdahulu. Penelitian ini mereplikasi
penelitian Anita M (2015) dengan judul
yaitu, Pengaruh Corporate Social
http://repository.unimus.ac.id/
3 Pengaruh Likuiditas, Leverage, Corporate Social......
Responsibility, Leverage, Likuiditas dan
Ukuran Perusahaan terhadap Agresivitas
Pajak pada Perusahaan Real Estate Dan
Property yang terdaftar di BEI Tahun
2010 – 2013.
Berdasarkan kondisi tersebut
penelitian ini berusaha menemukan
bukti – bukti empiris mengenai faktor –
faktor yang mempengaruhi agresivitas
pajak. Maka dari itu, berdasar latar
belakang penelitian diatas penelitian ini
diberi judul “Pengaruh Likuiditas,
Leverage, Corporate Social
Responsibilty, Ukuran Perusahaan dan
Komisaris Independen terhadap
Agresivitas Pajak Badan (Studi Empiris
Pada Perusahaan Pertanian Dan
Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2012 – 2016)”.
Berdasarkan latar belakang
tersebut, maka rumusan masalah
yang dapat diajukan dalam penelitian
ini diantaranya : 1) Apakah likuiditas
berpengaruh terhadap tindakan pajak
agresif pada perusahaan, 2) Apakah
leverage berpengaruh terhadap
tindakan pajak agresif pada
perusahaan, 3) Apakah corporate
social responsibility berpengaruh
terhadap tindakan pajak agresif pada
perusahaan, 4) Apakah ukuran
perusahaan berpengaruh terhadap
tindakan pajak agresif pada
perusahaan, 5) Apakah komisaris
independen berpengaruh terhadap
tindakan pajak agresif pada
perusahaan, 6) Apakah likuiditas,
leverage, corporate social
responsibility, ukuran perusahaan
dan komisaris independen secara
simultan berpengaruh terhadap
tindakan pajak agresif pada
perusahaan.
Berdasarkan rumusan
masalah diatas, maka tujuan dalam
penelitian ini diantaranya : 1) Untuk
menguji, mengetahui dan
membuktikan pengaruh likuiditas
terhadap tindakan pajak agresif pada
perusahaan, 2) Untuk menguji,
mengetahui dan membuktikan
pengaruh leverage terhadap tindakan
pajak agresif pada perusahaan, 3)
Untuk menguji, mengetahui dan
membuktikan pengaruh corporate
social responsibility terhadap
tindakan pajak agresif pada
perusahaan, 4) Untuk menguji,
mengetahui dan membuktikan
pengaruh ukuran perusahaan
terhadap tindakan pajak agresif pada
perusahaan, 5) Untuk menguji,
mengetahui dan membuktikan
pengaruh komisaris independen
terhadap tindakan pajak agresif pada
perusahaan, 6) Untuk menguji,
mengetahui dan membuktikan
pengaruh likuiditas, leverage,
corporate social responsibility,
ukuran perusahaan dan komisaris
independen terhadap tindakan pajak
agresif pada perusahaan.
TINJAUAN PUSTAKA
Teori Pengambilan Keputusan
(Decision Making)
Menurut G.R. Terry,
pengambilan keputusan merupakan
pemilihan yang didasarkan atas kriteria
tertentu terhadap dua atau lebih
alternatif yang mungkin (Syamsi,
2000:5).
http://repository.unimus.ac.id/
4 Pengaruh Likuiditas, Leverage, Corporate Social......
Teori Pecking Order
Teori pecking order
mengungkapkan bahwa perusahaan akan
lebih memilih melakukan pendanaan
melalui sumber internal dahulu
kemudian kekurangannya dari sumber
eksternal. Teori ini menyatakan bahwa
perusahaan menyukai pendanaan
internal, karena dana ini terkumpul
tanpa mengirimkan sinyal sebaliknya
yang dapat menurunkan harga saham
(Brealey dkk, 2008).
Teori Trade Off
Teori trade off menyatakan
bahwa adanya penghematan pajak (dari
perusahaan terhutang) dihilangkan oleh
meningkatnya ekspektasi atas biaya
kebangkrutan. Struktur modal optimal
tercapai pada saat terjadi keseimbangan
antara manfaat dan pengorbanan yang
timbul akibat penggunaan hutang.
Manfaat penggunaan hutang ialah tax
shield. Sedangkan biaya penggunaan
hutang ialah beban bunga hutang, biaya
kebangkrutan maupun agency cost
(Brealey dan Myers, 2008). Perusahaan
cenderung memanfaatkan biaya bunga
dari penambahan utang untuk
meminimalkan laba kena pajak yang
mengarah pada tindakan agresif
terhadap biaya pajak yang harus dibayar.
Teori Legitimasi
Gray et al (1996) dalam
Suprimarini dan Suprasto H (2017)
mengemukakan bahwa teori legitimasi
merupakan pengorganisasian perusahaan
yang fokus memihak pada masyarakat,
pemerintah dan individu. Teori
legitimasi berkaitan dengan kinerja
sosial dan kinerja keuangan, apabila
terjadi ketidakselarasan antar sistem
nilai perusahaan dengan sistem nilai
masyarakat (atau sering disebut
legitimacy gap), maka perusahaan dapat
kehilangan legitimasinya yang
selanjutnya dapat mengancam
kelangsungan hidup perusahaan
(Hidayah, 2017).
Teori Kekuasaan Politik
Kekuasaan politik merupakan
kemampuan untuk mempengaruhi
kebijaksanaan umum (pemerintah) baik
terbentuknya maupun akibat – akibatnya
sesuai dengan tujuan – tujuan pemegang
kekuasaan sendiri. Pada dasarnya
kekuasaan politik adalah kemampuan
individu atau kelompok untuk
memanfaatkan sumber – sumber
kekuatan yang bisa menunjang sektor
kekuasaanya dalam rangka mencapai
tujuan tertentu (Hidayat, 2009:31).
Perusahaan besar dengan sumber daya
yang dimilikinya cenderung akan lebih
mudah untuk mempengaruhi peraturan
pemerintah dan melakukan
penghindaran pajak untuk mencapai
penghematan pajak yang optimal.
Teori Agensi
Menurut Jensen dan Meckling
(1976) menyatakan bahwa teori agensi
menjelaskan bahwa hubungan keagenan
timbul ketika salah satu pihak (prinsipal)
menyewa pihak lain (agen) untuk
melakukan beberapa jasa demi
kepentingannya yang melibatkan
pendelegasian beberapa otoritas
pembuatan keputusan kepada agen.
Agresivitas Pajak
Menurut Frank, Lynch dan Rego
(2009) dalam Purwanto (2016),
agresivitas pajak perusahaan merupakan
tindakan merekayasa pendapatan kena
pajak yang dilakukan perusahaan
http://repository.unimus.ac.id/
5 Pengaruh Likuiditas, Leverage, Corporate Social......
melalui tindakan perencanaan pajak,
baik menggunakan cara yang tergolong
secara legal (tax avoidance) atau ilegal
(tax evasion). Hlaing (2012) dalam
Suprimarini dan Suprasto H (2017)
mengemukakan bahwa agresivitas pajak
merupakan aktivitas perencanaan pajak
oleh perusahaan untuk mengurangi
tingkat effective tax rate (ETR)
perusahaan.
Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Likuiditas terhadap
Agresivitas Pajak Perusahaan
Likuiditas di definisikan sebagai
kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Likuiditas juga dapat digunakan
perusahaan untuk memperhitungkan
dampak yang berasal dari
ketidakmampuan perusahaan dalam
memenuhi jangka pendeknya
(Subramanyam dan Wild, 2014).
Berdasarkan teori pecking order
perusahaan dengan likuiditas tinggi
cenderung akan bertindak agresif
terhadap pajak dengan memanfaatkan
laba ditahan yang dimiliki untuk operasi
perusahaan sehingga laba kena pajak
perusahaan rendah dan biaya pajak
yang harus dibayar juga berkurang.
Namun, teori ini bertentangan dengan
hasil – hasil penelitian sebelumnya yang
menyatakan bahwa likuiditas
berpengaruh negatif terhadap agresivitas
pajak.
Hasil penelitian Anita M (2015)
serta Purwanto (2016) mengemukakan
bahwa likuiditas perusahaan
berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap agresivitas pajak perusahaan.
Dimana perusahaan yang likuiditasnya
rendah cenderung akan melakukan
penghindaran pajak untuk
mempertahankan arus kasnya.
Berdasarkan uraian tersebut maka
rumusan hipotesis yang akan diuji dalam
penelitian adalah sebagai berikut :
H1 : Likuiditas secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap agresivitas pajak perusahaan
Pengaruh Leverage terhadap
Agresivitas Pajak Perusahaan
Leverage merupakan alat yang
digunakan oleh perusahaan untuk
mengukur seberapa besar kemampuan
perusahaan bergantung pada kreditur
dalam membiayai aset perusahaan selain
untuk menggambarkan risiko keuangan
suatu perusahaan (Anita M 2015). Teori
trade off mengungkapkan bahwa
perusahaan cenderung memanfaatkan
utang untuk meminimalkan beban pajak
yang mengarah pada tindakan agresif
terhadap pajak perusahaan. Teori ini
menyebutkan bahwa leverage
berpengaruh positif terhadap agresivitas
pajak.
Dalam penelitian Suyanto dan
Supramono (2012) serta Purwanto
(2016) menunjukan hasil bahwa
leverage berpengaruh positif dan
signifikan terhadap agresivitas pajak
perusahaan. Hal tersebut diindikasikan
karena perusahaan cenderung
memanfaatkan utang untuk
meminimalkan beban pajak bahkan
cenderung mengarah pada tindakan
agresif terhadap pajak perusahaan.
Perusahaan melakukan hal demikian
berdasarkan pada ketentuan pasal 6 ayat
1 huruf a UU Nomor 36 Tahun 2008,
dimana perusahaan yang memiliki utang
tinggi akan mendapatkan insentif pajak
berupa potongan atas bunga pinjaman
sehingga perusahaan dengan beban
pajak tinggi dapat melakukan
http://repository.unimus.ac.id/
6 Pengaruh Likuiditas, Leverage, Corporate Social......
penghematan dengan cara menambah
utang perusahaan. Berdasarkan uraian
tersebut maka rumusan hipotesis yang
akan diuji dalam penelitian adalah
sebagai berikut :
H2 : Leverage secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap agresivitas pajak perusahaan
Pengaruh CSR terhadap Agresivitas
Pajak Perusahaan
Menurut Kartini (2013) dalam
Hidayati (2017) mengungkapkan bahwa
perusahaan dapat tumbuh secara
berkelanjutan tidak hanya di dukung
oleh kondisi keuangan perusahaan
tersebut. Namun, keberlanjutan tersebut
akan terpenuhi apabila perusahaan di
samping memperhatikan kondisi
keuangan juga perlu memperhatikan
dimensi sosial dan dimensi lingkungan
di sekitar perusahaan. Menurut teori
legitimasi perusahaan cenderung akan
memanfaatkan biaya pengungkapan
CSR selain untuk memulihkan
pandangan negatif masyarakat terhadap
perusahaan namun juga untuk
meminimalkan laba kena pajak sehingga
beban pajak yang dikeluarkan oleh
perusahaan rendah.
Teori ini didukung oleh hasil
penelitian dari Rahmawati et. al (2016)
dan Hidayati (2017) yang menyatakan
bahwa corporate social responsibility
mempunyai pengaruh positif terhadap
agresivitas pajak perusahaan. Semakin
tinggi pengungkapan CSR maka
semakin tinggi pula tingkat agresivitas
terhadap pajak, karena biaya yang
dikeluarkan dalam pengungkapan CSR
dapat mengurangi penghasilan kena
pajak. Berdasarkan uraian tersebut maka
rumusan hipotesis yang akan diuji dalam
penelitian adalah sebagai berikut :
H3 : Corporate social responsibility
secara parsial berpengaruh positif
terhadap agresivitas pajak perusahaan
Pengaruh Ukuran Perusahaan
terhadap Agresivitas Pajak
Perusahaan
Terkait ukuran perusahaan dapat
diukur dengan kemampuan finansial
suatu perusahaan. Perusahaan dengan
tingkat aktiva yang besar akan mampu
diklarifikasikan sebagai perusahaan
besar. Menurut Kamila (2013)
mengungkapkan bahwa perusahaan
besar cenderung untuk melakukan
manajemen pajak. Hal tersebut di dasari
oleh teori keuasaan politik yang
mengungkapkan bahwa perusahaan
besar cenderung akan lebih mudah untuk
mempengaruhi peraturan pemerintah.
Penelitian tersebut di dukung
oleh hasil dari penelitian yang telah
dilakukan oleh Liu dan Cao (2007)
dalam Tiaras dan Wijaya (2015) yang
mengungkapkan bahwa perusahaan
besar memiliki political power yang
dapat digunakan serta berpengaruh
terhadap regulasi terkait ketentuan
perpajakan. Berdasarkan uraian tersebut
diatas maka rumusan hipotesis yang
akan diuji dalam penelitian adalah
sebagai berikut :
H4 : Ukuran perusahaan secara parsial
berpengaruh positif signifikan terhadap
agresivitas pajak perusahaan
Pengaruh Komisaris Independen
terhadap Agresivitas Pajak
Perusahaan
Keputusan Direksi PT Bursa
Efek Indonesia Nomor Kep-
00001/BEI/01-2014 Lampiran I yang
berisi Peraturan BEI Nomor I-A tentang
Pencatatan Saham dan Efek bersifat
http://repository.unimus.ac.id/
7 Pengaruh Likuiditas, Leverage, Corporate Social......
Ekuitas selain Saham yang diterbitkan
oleh Perusahaan Tercatat juga
mengharuskan perusahaan tercatat
memiliki komisaris independen
sekurang – kurangnya 30% dari jajaran
anggota Dewan Komisaris. Kehadiran
komisaris independen diprediksi akan
mampu mempengaruhi tingkat
agresivitas pajak perusahaan. Teori
agensi mengungkapkan adanya
pengaruh komisaris independen terhadap
pengawasan kinerja manajemen dalam
mengambil keputusan perusahaan.
Teori ini didukung oleh hasil
penelitian Suyanto dan Supramono
(2012) semakin besar proporsi komisaris
independen maka perilaku agresif
terhadap pajak perusahaan yang
dilakukan manajemen akan berkurang.
Berdasarkan uraian tersebut maka
rumusan hipotesis yang akan diuji dalam
penelitian adalah sebagai berikut :
H5 : Komisaris independen
secara parsial berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap agresivitas pajak
perusahaan
Pengaruh Likuiditas, Leverage, CSR,
Ukuran Perusahaan dan Komisaris
Independen terhadap Agresivitas
Pajak Perusahaan
Hasil penelitian Anita M (2015)
serta Purwanto (2016) telah
mengemukakan bahwa likuiditas suatu
perusahaan berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap agresivitas pajak
perusahaan. Dalam penelitian Suyanto
dan Supramono (2012) serta Purwanto
(2016) juga menunjukan hasil bahwa
leverage berpengaruh positif dan
signifikan terhadap agresivitas pajak
perusahaan. Penelitian ini juga di
dukung oleh hasil penelitian dari
Rahmawati et. al (2016) dan Hidayati
(2017) yang menyatakan bahwa
corporate social responsibility
mempunyai positif terhadap agresivitas
pajak. Hasil penelitian Tiaras dan
Wijaya (2015) mengungkapkan pula
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap tingkat
agresivitas pajak. Menurut Suyanto dan
Supramono (2012) semakin besar
proporsi komisaris independen maka
perilaku agresif terhadap pajak
perusahaan yang dilakukan manajemen
akan berkurang. Berdasarkan uraian
tersebut maka rumusan hipotesis yang
akan diuji dalam penelitian adalah
sebagai berikut :
H6 : Likuiditas, leverage, corporate
social responsibility, ukuran perusahaan
dan komisaris independen secara
simultan berpengaruh signifikan
terhadap agresivitas pajak perusahaan
METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini
adalah perusahaan sektor pertanian dan
pertambangan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) periode 2012 –
2016. Jumlah populasi adalah sebanyak
63 perusahaan dan tidak semua populasi
ini akan menjadi objek penelitian,
sehingga perlu dilaksanakan
pengambilan sampel lebih lanjut. Dalam
penelitian ini pengambilan sampel
menggunakan metode purposive
sampling. Yaitu teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu
(Sugiyono, 2012:126). Alasan
penggunaan metode ini adalah untuk
memperoleh sampel yang representatif
karena tidak semua sampel memiliki
kriteria sesuai dengan ketentuan penulis.
Adapun kriteria perusahaan yang
dijadikan sampel penelitian adalah
sebagai berikut :
http://repository.unimus.ac.id/
8 Pengaruh Likuiditas, Leverage, Corporate Social......
1) Perusahaan Sektor Pertanian dan
Pertambangan yang terdaftar di BEI
pada periode 2012 – 2016
2) Perusahaan yang menerbitkan annual
report secara berturut – turut selama
periode penelitian
3) Perusahaan yang tidak mengalami
kerugian dan memiliki kelengkapan
informasi dan data yang dibutuhkan
selama periode 2012 – 2016
(kelengkapan informasinya seperti
perusahaan mengungkapkan aktifitas
CSR, memiliki nilai ETR antara 0 – 1
dan informasi lain yang dibutuhkan
selama penelitian)
Berdasarkan atas kriteria
tersebut diperoleh sebanyak 16
perusahaan yang akan dilakukan
observasi selama 5 tahun (2012 – 2016),
sehingga keseluruhan data yang akan
dilakukan observasi sebanyak 80.
Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data
sekunder yang bersifat kuantitatif. Data
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder yang diperoleh dari
website Bursa Efek Indonesia melalui
www.idx.co.id dan website lainnya.
Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
studi kepustakaan (library research).
Menurut Sunyoto (2016), studi
kepustakaan merupakan metode
pengumpulan data dengan mempelajari
buku – buku yang ada hubungannya
dengan obyek penelitian atau sumber –
sumber lain yang mendukung penelitian.
Agresivitas Pajak Perusahaan (Y)
Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah agresivitas pajak
dengan menggunakan ETR (Effective
Tax Rate) sebagai proksi
pengukurannya. Lanis dan Richardson
(2012) menyebutkan bahwa proksi ETR
banyak dijadikan proksi oleh peneliti
terdahulu, dikarenakan proksi ini dapat
dijadikan indikator adanya agresivitas
pajak jika nilai ETR mendekati nol.
Semakin rendah nilai ETR maka
semakin tinggi nilai agresivitas pajak
perusahaan. Proksi ETR dapat dihitung
sbb :
Likuiditas (X1)
Adapun rasio yang digunakan
untuk mengukur variabel ini adalah rasio
lancar. Berikut ini rumus rasio lancar
yang digunakan :
Leverage (X2)
Subramanyam dan Wild
(2014:265) mendefinisikan Leverage
sebagai jumlah pendanaan utang dalam
struktur modal perusahaan. Leverage
pada penelitian ini diukur dengan Debt
to Total Assets Ratio.
Corporate Social Responsibility (X3)
Dalam penelitian ini, CSR
diukur dengan menggunakan proksi
indeks pengungkapan corporate social
responsibility. Variabel CSR dihitung
dengan metode checklist yang mengacu
pada peraturan Bapepam No. VIII.G.2
Beban Pajak Penghasilan
ETR =
Pendapatan Sebelum Pajak
Aktiva Lancar
Rasio Lancar = x 100 %
Utang Lancar
Total Hutang
Debt to Total = x 100 %
Assets Ratio Total Aktiva
http://repository.unimus.ac.id/
9 Pengaruh Likuiditas, Leverage, Corporate Social......
tentang laporan tahunan dan kesesuaian
item tersebut untuk diaplikasikan di
Indonesia dan diperoleh 78 item
pengungkapan yang sesuai untuk
diterapkan di Indonesia (Sembiring,
2005).
Metode pengukuran
dilakukan dengan mencocokan item
pada checklist dengan item yang
diungkap perusahaan. Apabila item y
diungkap oleh perusahaan maka
nilainya 1, namun apabila tidak
diungkap maka nilainya 0. Setelah
melakukan identifikasi item yang
diungkap perusahaan dengan
mencocokan pada checklist maka
selanjutnya hasil pengungkapan item
yang diperoleh dari masing – masing
perusahaan dihitung indeksnya
dengan proksi CSRDi. Rumus yang
digunakan sebagai berikut :
Keterangan :
CSRDi : Indeks luas pengungkapan
tanggung jawab sosial dan lingkungan
perusahaan i
ƩXyi : Nilai 1 = jika item yi
diungkapkan ; Nilai 0 = jika item yi
tidak diungkapkan
ni : Jumlah item untuk
perusahaan i, ni ≤ 91
Ukuran Perusahaan (X4)
Besar kecilnya perusahaan dapat
diukur dengan total aktiva/besar harta
perusahaan dengan menggunakan
perhitungan nilai logaritma total
aktiva (Hartono, 2015:254).
Indikator yang digunakan dalam
penelitian ini adalah indikator total
aset (Hartono, 2015:282) dengan
rumus sebagai berikut :
Komisaris Independen (X5)
Komisaris independen adalah
anggota dewan komisaris yang tidak
berafiliasi dengan manajemen, anggota
dewan komisaris lainnya dan pemegang
saham pengendali, serta bebas dari
hubungan bisnis atau hubungan
lainnya yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak
semata – mata demi kepentingan
perusahaan (Komite Nasional
Kebijakan Governance, 2006).
Variabel ini diukur dengan
menggunakan indikator presentase
jumlah komisaris independen dibagi
dengan total dewan komisaris yang
terdapat di perusahaan (Liu dan Cao,
2007).
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Statistik Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi variabel dependen
yaitu agresivitas pajak (Y) dan variabel
independen yaitu likuiditas (X1),
leverage (X2), corporate social
responsibility (X3), ukuran perusahaan
(X4) dan komisaris independen (X5).
Hasil pengujian variabel – variabel
Ukuran Perusahaan = Ln (total aset)
Jumlah
Proporsi Komisaris Independen
Komisaris =
Independen Jumlah
Dewan Komisaris
ƩXyi
CSRDi =
ni
http://repository.unimus.ac.id/
10 Pengaruh Likuiditas, Leverage, Corporate Social......
tersebut secara deskriptif dijelaskan
melalui tabel 1 untuk statistik deskriptif
sebelum outlier dan tabel 2 untuk
statistik deskriptif sesudah outlier.
Tabel 1
Hasil Uji Statistik Deskriptif Sebelum
Outlier
N Min Max Mean Std.
Deviation
ETR 80 ,04 ,63 ,3145 ,10075
LIQ 80 ,45 8,08 2,1530 1,64538
LEV 80 ,13 ,80 ,3995 ,17520
CSR 80 ,05 ,68 ,3909 ,12871
SIZE 80 ,98 88,14 14,2746 19,46681
KI 80 ,17 ,67 ,3750 ,09639
Sumber : Data Olahan SPSS (2018)
Tabel 2
Hasil Uji Statistik Deskriptif Sesudah
Outlier
N Min Max Mean Std.
Deviation
ETR 74 ,19 ,56 ,3072 ,08656
LIQ 74 ,45 8,08 2,1656 1,67415
LEV 74 ,13 ,80 ,4013 ,17923
CSR 74 ,05 ,68 ,3877 ,13026
SIZE 74 ,98 88,14 12,3989 16,58421
KI 74 ,17 ,67 ,3672 ,08694
Sumber : Data Olahan SPSS (2018)
Berdasarkan hasil analisis
statistik deskriptif, variabel dependen
agresivitas pajak menunjukan nilai
minimum sebesar 0,19, nilai maksimum
0,56, nilai mean 0,3072 dan standar
deviasi sebesar 0,08656. Sedangkan
rata – rata ETR sebesar 0,3072
mengindikasikan bahwa rata – rata
perusahaan pertanian dan
pertambangan secara umum
membayar pajak penghasilan
badannya sebesar 30% dari laba
sebelum pajak.
Berdasarkan hasil analisis
statistik deskriptif, variabel
independen likuiditas menunjukan
nilai minimum sebesar 0,45, nilai
maksimum 8,08, nilai mean 2,1656
dan standar deviasi sebesar 1,67415.
Sedangkan rata – rata likuiditas
sebesar 2,1656 mengindikasikan
bahwa rata – rata rasio likuiditas
yang dimiliki perusahaan pertanian
dan pertambangan sebesar 216,5%.
Berdasarkan hasil analisis
statistik deskriptif, variabel
independen leverage menunjukan
nilai minimum sebesar 0,13, nilai
maksimum 0,80, nilai mean 0,4013
dan standar deviasi sebesar 0,17923.
Sedangkan rata – rata leverage
sebesar 0,4013 mengindikasikan
bahwa rata – rata rasio leverage yang
dimiliki perusahaan pertanian dan
pertambangan sebesar 40%.
Berdasarkan hasil analisis
statistik deskriptif, variabel
independen Corporate Social
Responsibility menunjukan nilai
minimum sebesar 0,05, nilai
maksimum 0,68, nilai mean 0,3877
dan standar deviasi sebesar 0,13026.
Sedangkan rata – rata CSR sebesar
0,3877 mengindikasikan bahwa rata
– rata perusahaan pertanian dan
pertambangan yang melaksanakan
dan mengungkapkan kegiataan CSR
sebesar 38%.
Berdasarkan hasil analisis
statistik deskriptif, variabel
http://repository.unimus.ac.id/
11 Pengaruh Likuiditas, Leverage, Corporate Social......
independen ukuran perusahaan
menunjukan nilai minimum sebesar
0,98, nilai maksimum 88,14, nilai
mean 12,3989 dan standar deviasi
sebesar 16,58421. Sedangkan rata –
rata ukuran perusahaan sebesar
12,3989 apabila di konversikan ke
dalam rupiah maka rata – rata ukuran
perusahaan yang dimiliki perusahaan
pertanian dan pertambangan sebesar
12,3989 triliun.
Berdasarkan hasil analisis
statistik deskriptif, variabel
independen komisaris independen
menunjukan nilai minimum sebesar
0,17, nilai maksimum 0,67, nilai
mean 0,3672 dan standar deviasi
sebesar 0,08694. Sedangkan rata –
rata proporsi komisaris independen
sebesar 0,3672 mengindikasikan
bahwa rata – rata proporsi komisaris
independen yang dimiliki perusahaan
pertanian dan pertambangan sebesar
36%. Nilai rata – rata ini telah
menunjukan bahwa keseluruhan
perusahaan pada kurun waktu 5
tahun telah memenuhi ketentuan
minimum proporsi komisaris
independen yaitu 36%.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui apakah
dalam model regresi, variabel
dependen dan independen atau
keduanya mempunyai distribusi
normal. Dalam pengujian ini,
menggunakan alat uji grafik
histogram, grafik normal p-plot dan
non – parametic Kolmogorov -
Smirnov Z (1-Sample K-S). Adapun
hasil uji normalitas menggunakan uji
grafik histogram dan grafik normal
p-plot dapat dilihat dalam gambar 1
dan gambar 2. Grafik histogram
menunjukan bentuk yang simetris
tidak condong ke kiri atau ke kanan,
hal tersebut dapat disimpulkan
bahwa residual telah terdistribusi
secara normal. Begitu pula dengan
grafik normal p – plot, titik titik
menyebar disekitar diagonal dan hal
ini menunjukan bahwa residual telah
terdistribusi secara normal.
Gambar 1
Grafik Histogram
Gambar 2
Grafik Normal P - Plot
http://repository.unimus.ac.id/
12 Pengaruh Likuiditas, Leverage, Corporate Social......
Tabel 3
Hasil Uji One – Sample Kolmogorov
– Smirnov Test Sebelum Outlier
Unstandardized
Residual
N 80
Normal
Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,08991390
Most Extreme
Differences
Absolute ,159
Positive ,159
Negative -,117
Kolmogorov-Smirnov Z 1,424
Asymp. Sig. (2-tailed) ,035
Sumber : Data Olahan SPSS (2018)
Adapun hasil normalitas dengan
menggunakan uji Kolmogorov –
Smirnov dapat dilihat melalui tabel 3
Hasil menunjukan bahwa nilai Asymp.
Sig. (2-tailed) 0,035 kurang dari 0,05
yang mengindikasikan data residual
tidak terdistribusi secara normal.
Menurut Ghozali (2013:41) jika asumsi
normalitas tidak terpenuhi maka dapat
diatasi dengan melakukan outlier.
Metode Outlier yaitu menghilangkan
sebagian data yang berada diluar angka -
2,56 sampai 2,56.
Dengan metode outlier
diperoleh data sebanyak 74 yang
memenuhi untuk dilakukan uji
normalitas dan hasil menunjukan
nilai Asymp. Sig. (2-tailed) 0,054
yang mengindikasikan bahwa nilai
tersebut lebih dari 0,05, maka H0
diterima dan Ha ditolak sehingga
dapat dinyatakan bahwa variabel
likuiditas, leverage, corporate social
responsibility, ukuran perusahaan,
komisaris independen dan agresivitas
pajak telah terdistribusi secara
normal.
Tabel 4
Hasil Uji One – Sample Kolmogorov
– Smirnov Test Sesudah Outlier
Sumber : Data Olahan SPSS (2018)
Uji Multikolinearitas
Tujuan pengujian ini adalah
untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas (variabel independen).
Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi adanya korelasi di antara
variabel independen. Terdapat 2 cara
yang dapat digunakan untuk mendeteksi
ada atau tidaknya multikolinearitas
didalam model regresi, yaitu dengan
melihat nilai tolerance dan Variance
Inflation Factor (VIF) (Ghozali, 2006).
Hasil uji multikolinearitas dalam
penelitian ini dapat dilihat melalui
tabel 5. Berdasarkan tabel 5 hasil
perhitungan nilai tolerance dan nilai VIF
kelima variabel independen yaitu
likuiditas, leverage, corporate social
responsibility, ukuran perusahaan dan
komisaris independen menunjukan
bahwa nilai tolerance yang diperoleh
diatas 0,1 dan nilai VIF dibawah 10
maka hasilnya tidak terjadi masalah
multikolinearitas, artinya model regresi
tersebut baik.
Unstandardized
Residual
N 74
Normal
Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,07552074
Most Extreme
Differences
Absolute ,156
Positive ,156
Negative -,083
Kolmogorov-Smirnov Z 1,342
Asymp. Sig. (2-tailed) ,054
http://repository.unimus.ac.id/
13 Pengaruh Likuiditas, Leverage, Corporate Social......
Tabel 5
Hasil Uji Multikolinearitas
berdasarkan nilai tolerance dan nilai
VIF
Sumber : Data Olahan SPSS (2018)
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk
menguji apakah dalam suatu model
regresi linier ada korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pada periode t-1 atau
sebelumnya (Ghozali, 2013). Dalam
penelitian ini uji autokorelasi dilakukan
dengan melihat nilai Durbin – Watson
(DW). Sebuah data dapat dikatakan
terbebas dari masalah autokorelasi
apabila nilai Durbin – Watson (DW)
berada diantara nilai du (upper
bound) dan 4 – du. Hasil pengujian
autokorelasi dalam penelitian ini
dapat dilihat pada tabel 6.
Berdasarkan tabel tersebut
nilai Durbin – Watson (DW) yang
diperoleh adalah sebesar 2,093. Jika
dibandingkan dengan tabel Durbin –
Watson (DW) untuk alpha sebesar
5%, variabel independen sebanyak 5
(k=5) dan jumlah sampel sebanyak
74 data (n=74) maka diperoleh nilai
du sebesar 1,76943 dan nilai 4 – du
sebesar 2,23057. Dengan demikian,
berdasarkan uji Durbin – Watson
hasil yang diperoleh yaitu 1,76943 <
2,093 < 2,23057, sehingga dapat
disimpulkan bahwa dalam model
regresi tidak terdapat masalah
autokorelasi.
Tabel 6
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 ,489a ,239 ,183 ,07825 2,093
a. Predictors: (Constant), KI, LEV, SIZE, CSR, LIQ
b. Dependent Variable: ETR
Sumber : Data Olahan SPSS (2018)
Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variansi
dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain (Ghozali, 2013).
Untuk menguji asumsi
heteroskedastisitas penelitian ini
menggunakan grafik scatterplot dan uji
Glejser.
Adapun hasil uji
heteroskedastisitas dengan
menggunakan grafik scatterplot
dapat dilihat pada gambar 3 yang
menunjukan bahwa titik – titik
residual tidak membentuk pola
tertentu dan menyebar secara acak di
atas maupun di bawah angka 0 pada
sumbu Y. Berdasarkan hasil tersebut
maka dapat diperoleh kesimpulan
bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model
regresi.
Adapun hasil yang sama juga
ditunjukkan oleh pengujian dengan
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
LIQ ,534 1,872
LEV ,501 1,996
CSR ,784 1,275
SIZE ,936 1,068
KI ,954 1,048
a. Dependent Variable: ETR
http://repository.unimus.ac.id/
14 Pengaruh Likuiditas, Leverage, Corporate Social......
menggunakan uji Glejser yang dapat
dilihat melalui tabel 7. Hasil
menunjukan nilai probabilitas
signifikansi yang diperoleh oleh
seluruh variabel independen lebih
besar dari 0,05 yang
mengindikasikan bahwa model
regresi dalam penelitian ini terbebas
dari gangguan heteroskedastisitas.
Gambar 3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
dengan Grafik Scatterplot
Tabel 7
Hasil Uji Heteroskedastisitas
dengan Uji Glejser
Sumber : Data Olahan SPSS (2018)
Pengujian Hipotesis
Analisis Regresi Berganda
Dalam penelitian ini, pengujian
hipotesis dilakukan dengan
menggunakan model analisis regresi
berganda untuk memperoleh gambaran
menyeluruh mengenai pengaruh variabel
likuiditas, leverage, corporate social
responsibility, ukuran perusahaan dan
komisaris independen terhadap
agresivitas pajak.
Tabel 8
Regresi Linier Berganda
Sumber : Data Olahan SPSS (2018)
Tabel 8 di atas menunjukan hasil
analisis statistik yang dilakukan untuk
model penelitian regresi linear berganda
dan diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut :
Berdasarkan persamaan regresi
diatas menunjukan bahwa nilai
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Consta
nt)
,215 ,073 2,957 ,004
LIQ -,010 ,007 -,200 -1,385 ,171
LEV ,081 ,072 ,167 1,116 ,269
CSR ,004 ,079 ,006 ,050 ,960
SIZE ,002 ,001 ,294 2,689 ,009
KI ,168 ,108 ,169 1,561 ,123
a. Dependent Variable: ETR
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Consta
nt)
,106 ,043 2,475 ,016
LIQ -,008 ,004 -,279 -1,825 ,072
LEV ,025 ,043 ,091 ,576 ,567
CSR -,066 ,047 -,178 -1,417 ,161
SIZE ,000 ,000 -,045 -,391 ,697
KI -,037 ,064 -,066 -,577 ,566
a. Dependent Variable: abresid
APit = α0 + β1Liqit + β2Levit + β3CSRDIit +
β4Sizeit + β5KIit + eit
APit = 0,215 - 0,010Liqit + 0,081Levit +
0,004CSRDIit + 0,002Sizeit + 0,168KIit
+ eit
http://repository.unimus.ac.id/
15 Pengaruh Likuiditas, Leverage, Corporate Social......
konstanta yang diperoleh adalah sebesar
0,215 hal ini mengindikasikan bahwa
apabila tidak ada likuiditas, leverage,
corporate social responsibility, ukuran
perusahaan dan komisaris independen,
maka tingkat agresivitas perusahaan
adalah sebesar 0,215.
Koefisien regresi likuiditas
sebesar - 0,010 menggambarkan bahwa
setiap kenaikan 1 satuan, maka likuiditas
akan menurunkan agresivitas pajak
sebesar 0,010.
Koefisien regresi leverage
sebesar 0,008 menggambarkan bahwa
setiap kenaikan 1 satuan, maka leverage
akan meningkatkan agresivitas pajak
sebesar 0,008.
Koefisien regresi corporate
social responsibility sebesar 0,004
menggambarkan bahwa setiap kenaikan
1 satuan, maka corporate social
responsibility akan meningkatkan
agresivitas pajak sebesar 0,004.
Koefisien regresi ukuran
perusahaan sebesar 0,002
menggambarkan bahwa setiap kenaikan
1 satuan, maka ukuran perusahaan akan
meningkatkan agresivitas pajak sebesar
0,002.
Dan koefisien regresi komisaris
independen sebesar 0,168
menggambarkan bahwa setiap kenaikan
1 satuan, maka komisaris independen
akan meningkatkan agresivitas pajak
sebesar 0,168.
Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2)
digunakan untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel
dependen (Ghozali, 2006). Nilai
koefisien determinasi adalah antara
nol dan satu. Nilai R2 yang kecil
menunjukan bahwa kemampuan
variabel – variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependen amat
terbatas. Sebaliknya nilai koefisien
determinasi yang mendekati satu
menunjukan bahwa variabel –
variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi
variabel dependen. Dalam penelitian
ini menggunakan variabel
independen likuiditas, leverage,
corporate social responsibility,
ukuran perusahaan dan komisaris
independen. Hasil uji koefisien
Adjusted R Square dapat dilihat pada
tabel 9 sebagai berikut :
Tabel 9
Hasil uji koefisien determinasi
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
1 ,489a ,239 ,183 ,07825
a. Predictors: (Constant), KI, LEV, SIZE, CSR,
LIQ
b. Dependent Variable: ETR
Sumber : Data Olahan SPSS (2018)
Pada tabel 9 diatas, menunjukan
bahwa R Square dan Adjusted R Square
masing – masing memperoleh nilai
sebesar 0,239 dan 0,183. Hal ini
mengindikasikan bahwa variabel
dependen agresivitas pajak dapat
dijelaskan sebanyak 18,3% oleh
variabel independen (likuiditas,
leverage, corporate social
responsibility, ukuran perusahaan
http://repository.unimus.ac.id/
16 Pengaruh Likuiditas, Leverage, Corporate Social......
dan komisaris independen).
Sedangkan sisanya sebesar 81,7%
dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak diamati dalam penelitian ini.
Hasil penelitian ini memiliki
Adjusted R Square lebih besar dari
penelitian yang dilakukan oleh Anita
M (2015) yang menunjukan hasil
Adjusted R Square sebesar 8,3%
serta Tiaras dan Wijaya (2015) yang
menunjukan hasil Adjusted R Square
sebesar 9,2%. Rendahnya nilai
adjusted r square menunjukan bahwa
kemampuan variabel – variabel
independen dalam menjelaskan
variabel dependen amat terbatas.
Nilai yang diperoleh dalam
penelitian ini dapat dikarenakan oleh
rendahnya korelasi antara masing –
masing variabel independen dengan
variabel dependen. Hal ini
dibuktikan dengan hasil dari masing
– masing variabel independen yang
sebagian belum mampu mendukung
teori – teori yang digunakan dalam
penelitian ini.
Uji Koefisien Regresi/Uji t
Pengujian ini bertujuan untuk
menunjukan seberapa jauh pengaruh
satu variabel independen secara
individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Uji t dilakukan
dengan melihat nilai signifikasi masing
– masing variabel pada output hasil
regresi menggunakan SPSS dengan
significances level 0,05 (α = 5%). Uji
statisitik t dapat ditentukan dengan
melihat nilai thitung dan nilai
signifikansinya yang terdapat pada tabel
coefficient. Jika nilai thitung > ttabel dan
nilai signifikan t < 0,05 maka Ha
diterima dan H0 di tolak. Artinya
terdapat pengaruh yang signifikan antara
satu variabel independen terhadap
variabel dependen. Dan jika nilai thitung <
ttabel dan nilai signifikan t > 0,05 maka
Ha ditolak dan H0 di terima. Artinya satu
variabel independen tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen.
Hasil uji statistik t variabel
likuiditas, leverage, corporate social
responsibility, ukuran perusahaan
dan komisaris independen dapat
dilihat melalui tabel 10.
Tabel 10
Hasil Uji Koefisien Regresi/Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Cons
tant)
,215 ,073 2,957 ,004
LIQ -,010 ,007 -,200 -1,385 ,171
LEV ,081 ,072 ,167 1,116 ,269
CSR ,004 ,079 ,006 ,050 ,960
SIZE ,002 ,001 ,294 2,689 ,009
KI ,168 ,108 ,169 1,561 ,123
a. Dependent Variable: ETR
Sumber : Data Olahan SPSS (2018)
Pengaruh Likuiditas terhadap
Agresivitas Pajak Perusahaan
Berdasarkan tabel 10 dapat
dilihat bahwa variabel independen
likuiditas memiliki nilai thitung < ttabel
yaitu 1,385 < 1,997 dan tingkat
signifikansi sebesar 0,171 > 0,05 yang
mengindikasikan bahwa Ha ditolak
dan H0 di terima, sehingga dapat
dikatakan bahwa likuiditas tidak
berpengaruh secara signifikan
terhadap agresivitas pajak. Hasil
http://repository.unimus.ac.id/
17 Pengaruh Likuiditas, Leverage, Corporate Social......
penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh
Suyanto dan Supramono (2012) serta
penelitian Tiaras Dan Wijaya (2015).
Sebaliknya, penelitian ini tidak
konsisten dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Anita M (2015)
dan Purwanto (2016) yang
menyatakan bahwa terdapat
pengaruh signifikan antara likuiditas
terhadap agresivitas pajak.
Tidak signifikannya
hubungan likuiditas perusahaan
terhadap tingkat agresivitas pajak
pada penelitian ini dapat disebabkan
karena tingkat likuiditas pada
perusahaan pertanian dan
pertambangan relatif sama. Hal ini
dapat ditunjukan dengan nilai deviasi
standar sebesar 1,67415 lebih kecil
dari rata – rata likuiditas perusahaan
pertanian dan pertambangan yaitu
sebesar 2,1656. Nilai deviasi standar
yang lebih rendah dari nilai rata –
rata dapat mengindikasikan bahwa
tingkat likuiditas perusahaan relatif
sama. Selain itu, rata – rata likuiditas
perusahaan yang berada di kisaran
2,1656 menggambarkan bahwa
perusahaan cenderung menjaga
likuiditas pada angka tersebut yang
dapat diartikan bahwa perusahaan
memiliki kemampuan untuk
melunasi kewajiban jangka
pendeknya termasuk kewajiban
perpajakannya. Karena apabila
likuiditas suatu perusahaan semakin
tinggi maka uang tunai yang
menganggur juga semakin banyak
sehingga dianggap kurang produktif,
dan semakin rendahnya likuiditas
perusahaan maka kepercayaan
kreditur terkait pinjaman modal
semakin menurun. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tinggi rendahnya
likuiditas perusahaan tidak akan
mempengaruhi tindakan agresif
terhadap beban pajak yang harus
dibayar karena perusahaan
cenderung menjaga likuiditas pada
kondisi tertentu untuk meningkatkan
kepercayaan investor.
Penelitian ini juga
menunjukan hasil koefisien beta
negatif yang menggambarkan bahwa
variabel likuiditas memiliki pengaruh
negatif terhadap agresivitas pajak.
Berdasarkan hasil tersebut maka
penelitian ini tidak mendukung teori
pecking order yang menyatakan
bahwa likuiditas memiliki pengaruh
positif terhadap agresivitas pajak,
dimana perusahaan dengan likuiditas
tinggi cenderung memanfaatkan laba
ditahan yang dimiliki untuk operasi
perusahaan sehingga laba kena pajak
perusahaan rendah dan biaya pajak
yang harus dibayar juga berkurang.
Ketidaksesuaian hasil penelitian ini
dengan teori yang digunakan
disebabkan karena perusahaan
dengan likuiditas rendah cenderung
lebih memilih mempertahankan arus
kasnya untuk membayar
kewajibannya daripada untuk
membayar biaya pajak sehingga
dapat dikatakan bahwa tingkat
agresivitas pajak perusahaan akan
meningkat.
http://repository.unimus.ac.id/
18 Pengaruh Likuiditas, Leverage, Corporate Social......
Pengaruh Leverage terhadap
Agresivitas Pajak Perusahaan
Pada tabel 10 juga dapat
dilihat bahwa variabel independen
leverage memiliki nilai thitung < ttabel
yaitu 1,116 < 1,997 dan tingkat
signifikansi sebesar 0,269 > 0,05
yang mengindikasikan bahwa Ha
ditolak dan H0 di terima, sehingga
dapat dikatakan bahwa leverage
tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap agresivitas pajak. Hasil
penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Anita
M (2015) serta penelitian Tiaras Dan
Wijaya (2015). Sebaliknya,
penelitian ini tidak konsisten dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh
Suyanto dan Supramono (2012) dan
penelitian Purwanto (2016) yang
menyatakan bahwa terdapat
pengaruh signifikan antara leverage
terhadap agresivitas pajak.
Tidak signifikannya
hubungan leverage perusahaan
terhadap tingkat agresivitas pajak
dapat disebabkan karena tingkat
leverage pada perusahaan pertanian
dan pertambangan relatif sama. Hal
ini dapat ditunjukan dengan nilai
deviasi standar sebesar 0,17923 lebih
kecil dari rata – rata leverage
perusahaan pertanian dan
pertambangan yaitu sebesar 0,4013.
Nilai deviasi standar yang lebih
rendah dari nilai rata – rata dapat
mengindikasikan bahwa tingkat
leverage perusahaan relatif sama.
Selain itu, tinggi rendahnya leverage
perusahaan tidak akan
mempengaruhi tindakan agresif
terhadap beban pajak yang harus
dibayar karena perusahaan
cenderung menjaga hubungan baik
dengan investor melalui penyajian
laba kena pajak yang selalu stabil
sehingga kepercayaan investor tetap
terjaga.
Penelitian ini juga
menunjukan hasil koefisien beta
positif yang menggambarkan bahwa
variabel leverage memiliki pengaruh
positif terhadap agresivitas pajak.
Berdasarkan hasil tersebut maka
penelitian ini mendukung teori trade
off yang menyatakan bahwa leverage
memiliki pengaruh positif terhadap
agresivitas pajak, dimana perusahaan
cenderung akan memanfaatkan utang
yang dimiliki untuk meminimalkan
beban pajak penghasilan yang harus
dibayar karena perusahaan yang
menambah utang akan mendapatkan
insentif pajak berupa potongan atas
bunga pinjaman. Sehingga
perusahaan dengan beban pajak
tinggi dapat melakukan penghematan
dengan cara menambah utang
perusahaan. Kesesuaian hasil
penelitian ini dengan teori yang
digunakan membuktikan bahwa
hampir keseluruhan perusahaan
disektor pertanian dan pertambangan
lebih memilih untuk menambah
utang sebagai pendanaan operasional
perusahaan karena insentif pajak
yang diperoleh.
Pengaruh CSR terhadap Agresivitas
Pajak Perusahaan
http://repository.unimus.ac.id/
19 Pengaruh Likuiditas, Leverage, Corporate Social......
Pada tabel 10 juga dapat
dilihat bahwa variabel independen
corporate social responsibility
memiliki nilai thitung < ttabel yaitu
0,050 < 1,997 dan tingkat
signifikansi sebesar 0,960 > 0,05
yang mengindikasikan bahwa Ha
ditolak dan H0 di terima, sehingga
dapat dikatakan bahwa corporate
social responsibility tidak
berpengaruh secara signifikan
terhadap agresivitas pajak. Hasil
penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Anita
M (2015). Sebaliknya, penelitian ini
tidak konsisten dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh
Hidayati (2017) dan penelitian
Suprimarini dan Suprasto H (2017)
yang menyatakan bahwa terdapat
pengaruh signifikan antara corporate
social responsibility terhadap
agresivitas pajak.
Tidak signifikannya
hubungan corporate social
responsibility perusahaan terhadap
tingkat agresivitas pajak dapat
disebabkan juga karena
pengungkapan CSR pada perusahaan
pertanian dan pertambangan yang
relatif sama dengan melihat hasil
analisa statistik deskriptif yang
menunjukan bahwa nilai deviasi
standar sebesar 0,13026 lebih kecil
dari rata – rata corporate social
responsibility perusahaan pertanian
dan pertambangan yaitu sebesar
0,3877. Nilai deviasi standar yang
lebih rendah dari nilai rata – rata
dapat mengindikasikan bahwa
tingkat corporate social
responsibility perusahaan relatif
sama. Selain itu, tinggi rendahnya
pengungkapan corporate social
responsibility perusahaan tidak akan
mempengaruhi tindakan agresif
terhadap beban pajak yang harus
dibayar karena informasi CSR yang
disajikan oleh perusahaan belum
tentu sesuai dengan kondisi
sebenarnya, hanya sekedar untuk
memenuhi ketentuan publikasi yang
ditetapkan bagi perusahaan go
public, sehingga CSR yang disajikan
selama periode pengamatan
cenderung sama setiap tahunnya
(Anita M, 2015).
Penelitian ini juga
menunjukan hasil koefisien beta
positif yang menggambarkan bahwa
variabel corporate social
responsibility memiliki pengaruh
positif terhadap agresivitas pajak.
Berdasarkan hasil tersebut maka
penelitian ini mendukung teori
legitimasi yang menyatakan bahwa
corporate social responsibility
memiliki pengaruh positif terhadap
agresivitas pajak, dimana perusahaan
cenderung akan memanfaatkan biaya
pengungkapan CSR selain untuk
memulihkan pandangan negatif
masyarakat terhadap perusahaan
namun juga untuk meminimalkan
laba kena pajak sehingga beban
pajak yang dikeluarkan oleh
perusahaan rendah. Kesesuaian hasil
penelitian ini dengan teori yang
digunakan membuktikan bahwa
perusahaan disektor pertanian dan
http://repository.unimus.ac.id/
20 Pengaruh Likuiditas, Leverage, Corporate Social......
pertambangan melakukan
pengungkapan corporate social
responsibility untuk menjaga
legitimasinya dengan masyarakat.
Pengaruh Ukuran Perusahaan
terhadap Agresivitas Pajak
Perusahaan
Berdasarkan hasil uji
koefisien regresi pada tabel 10
menunjukan bahwa variabel
independen ukuran perusahaan
memiliki nilai thitung > ttabel yaitu
2,689 > 1,997 dan tingkat
signifikansi sebesar 0,009 < 0,05
yang mengindikasikan bahwa Ha
diterima dan H0 di tolak, sehingga
dapat dikatakan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh secara
signifikan terhadap agresivitas pajak.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Tiaras
dan Wijaya (2015). Sebaliknya,
penelitian ini tidak konsisten dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh
Anita M (2015) yang menyatakan
bahwa ukuran perusahaan tidak
berpengaruh signifikan terhadap
agresivitas pajak. Dalam
penelitiannya tidak berpengaruhnya
variabel ini dikarenakan membayar
pajak adalah kewajiban perusahaan,
sehingga baik perusahaan kecil
maupun besar akan selalu dikejar
fiskus apabila melanggar ketentuan
perpajakan. Oleh karena itu,
pandangan mengenai pengaruh
ukuran perusahaan terhadap
manajemen pajak tidak dimanfaatkan
oleh perusahaan.
Penelitian ini juga
menunjukan hasil koefisien beta
positif yang menggambarkan bahwa
variabel ukuran perusahaan memiliki
pengaruh positif terhadap agresivitas
pajak. Berdasarkan hasil tersebut
maka penelitian ini mendukung teori
kekuasaan politik yang menyatakan
bahwa perusahaan besar dengan
sumber daya yang dimilikinya akan
lebih mudah untuk mempengaruhi
peraturan pemerintah dan melakukan
penghindaran pajak untuk mencapai
penghematan pajak yang optimal
(Dharma dan Ardiana, 2016).
Kesesuaian hasil penelitian ini
dengan teori yang digunakan
membuktikan bahwa perusahaan
disektor pertanian dan pertambangan
yang memiliki total aset besar,
aktivitas operasi yang besar serta
kualitas sumber daya yang lebih
unggul akan memanfaatkan sumber
daya yang ada untuk menekan beban
pajak yang harus dibayar dengan
memanfaatkan celah dari peraturan
perpajakan yang berlaku secara legal.
Pengaruh Komisaris Independen
terhadap Agresivitas Pajak
Perusahaan
Berdasarkan hasil uji
koefisien regresi pada tabel 10
menunjukan bahwa variabel
independen komisaris independen
memiliki nilai thitung < ttabel yaitu
1,561 < 1,997 dan tingkat
signifikansi sebesar 0,123 > 0,05
yang mengindikasikan bahwa Ha
ditolak dan H0 di terima, sehingga
dapat dikatakan bahwa komisaris
http://repository.unimus.ac.id/
21 Pengaruh Likuiditas, Leverage, Corporate Social......
independen tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap agresivitas pajak.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Tiaras
dan Wijaya (2015) dan penelitian
Hidayati (2017). Sebaliknya,
penelitian ini tidak konsisten dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh
Suyanto dan Supramono (2012) yang
menyatakan bahwa terdapat
pengaruh signifikan antara proporsi
komisaris independen terhadap
agresivitas pajak.
Tidak signifikannya
hubungan proporsi komisaris
independen terhadap tingkat
agresivitas pajak dapat disebabkan
juga karena jumlah komisaris
independen pada perusahaan
pertanian dan pertambangan yang
relatif sama dengan melihat hasil
analisa statistik deskriptif yang
menunjukan bahwa nilai deviasi
standar sebesar 0,08694 lebih kecil
dari rata – rata komisaris independen
perusahaan pertanian dan
pertambangan yaitu sebesar 0,3672.
Nilai deviasi standar yang lebih
rendah dari nilai rata – rata dapat
mengindikasikan bahwa tingkat
proporsi komisaris independen
perusahaan relatif sama. Selain itu,
banyak sedikitnya proporsi komisaris
independen yang dimiliki tidak
mampu memberikan pengaruh
terhadap tindakan agresivitas pajak
yang terjadi di perusahaan. Hal ini
dikarenakan selain komisaris
independen diangkat karena keahlian
dan pengalamannya serta memiliki
peran dalam fungsi monitoring dan
implementasi kebijakan direksi,
komisaris independen juga memiliki
keterbatasan dalam menangani
masalah yang dihadapi oleh
organisasi karena kurangnya
informasi yang diperoleh, sehingga
komisaris independen tidak bisa
melakukan analisis secara lengkap
dan mandiri (Muntoro, 2006 dalam
Hidayati, 2017). Tidak adanya
pengaruh komisaris independen
dalam penelitian ini menunjukan
bukti bahwa komisaris independen
tidak mampu melaksanakan
pengawasan secara efektif. Di sisi
lain adanya penambahan atau
pengurangan anggota dewan
komisaris hanya untuk memenuhi
ketentuan yang ditetapkan. Dengan
rata – rata proporsi komisaris
independen di perusahaan pertanian
dan pertambangan yang sudah
memenuhi ketentuan yaitu sebesar
36,7% membuktikan bahwa jumlah
proporsi komisaris independen tidak
berpengaruh signifikan terhadap
manajemen perusahaan khususnya
dalam hal agresivitas pajak.
Penelitian ini juga
menunjukan hasil koefisien beta
positif yang menggambarkan bahwa
variabel komisaris independen
memiliki pengaruh positif terhadap
agresivitas pajak. Berdasarkan hasil
tersebut maka penelitian ini tidak
mendukung teori agensi yang
menyatakan bahwa komisaris
independen memiliki pengaruh
negatif terhadap agresivitas pajak,
http://repository.unimus.ac.id/
22 Pengaruh Likuiditas, Leverage, Corporate Social......
dimana jumlah komisaris independen
yang besar diharapkan mampu
mengawasi manajemen untuk
menjalankan perusahaan sesuai
dengan peraturan yang ada tanpa
merugikan perusahaan.
Ketidaksesuaian hasil penelitian ini
dengan teori yang digunakan
membuktikan bahwa besarnya
jumlah komisaris independen dapat
memicu terjadinya asimetris
informasi. Dimana adanya asimetris
informasi antara manajemen dengan
komisaris independen membuat
manajemen mengambil keuntungan
sendiri diluar kesepakatan kerjasama.
Hal ini seperti penggunaan sistem
perpajakan self assesment system
yang dilakukan oleh manajemen
untuk memanipulasi pendapatan
kena pajak lebih rendah sehingga
beban pajak yang ditanggung
perusahaan semakin kecil (Nugraha,
2015).
Uji Statistik F/Uji Kelayakan Model
Pengujian ini bertujuan untuk
menunjukan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam
model penelitian mempunyai pengaruh
secara bersama – sama terhadap
variabel dependen dengan tingkat
signifikasi sebesar 5 %. Uji statisitik
F dapat ditentukan dengan melihat
nilai F hitung atau nilai
signifikansinya yang terdapat pada
tabel ANOVA. Jika nilai signifikan F
< 0,05 dan nilai Fhitung > Ftabel maka
Ha diterima dan H0 di tolak. Artinya
terdapat pengaruh yang signifikan
antara semua variabel independen
terhadap variabel dependen. Dan jika
nilai signifikan F > 0,05 dan nilai
Fhitung < Ftabel maka Ha ditolak dan H0
diterima. Artinya semua variabel
independen tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen.
Hasil uji statistik F dapat
dilihat melalui tabel 11 yang
menunjukan bahwa nilai Fhitung >
Ftabel yaitu 4,267 > 2,37 dan nilai
probabilitas yang diperoleh adalah
0,002 < 0,05 yang artinya Ha
diterima dan H0 ditolak. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel
independen yaitu likuiditas, leverage,
corporate social responsibility,
ukuran perusahaan dan komisaris
independen secara simultan
berpengaruh terhadap variabel
dependen yaitu agresivitas pajak.
Hasil penelitian ini mendukung
penelitian Anita M (2015) yang
menunjukan bahwa likuiditas,
leverage, corporate social
responsibility, dan ukuran
perusahaan secara simultan
berpengaruh terhadap variabel
dependen yaitu agresivitas pajak.
Tabel 11
Hasil uji statistik F
ANOVAa
Model Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1
Regression ,131 5 ,026 4,267 ,002b
Residual ,416 68 ,006
Total ,547 73
a. Dependent Variable: ETR
b. Predictors: (Constant), KI, LEV, SIZE, CSR, LIQ
Sumber : Data Olahan SPSS (2018)
http://repository.unimus.ac.id/
23 Pengaruh Likuiditas, Leverage, Corporate Social......
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan data yang
dikumpulkan, hasil pengujian yang telah
dilakukan dan pembahasan pada bab
sebelumnya, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Likuiditas yang diukur dengan
menggunakan rasio lancar tidak
berpengaruh signifikan terhadap
agresivitas pajak perusahaan yang
diukur dengan Effective Tax Ratio
(ETR). Hasil yang sama juga
ditemukan dalam penelitian yang
dilakukan oleh Suyanto dan
Supramono (2012) serta penelitian
Tiaras Dan Wijaya (2015)
2. Leverage yang diukur dengan
menggunakan rasio utang tidak
berpengaruh signifikan terhadap
agresivitas pajak perusahaan yang
diukur dengan Effective Tax Ratio
(ETR). Hasil yang sama juga
ditemukan dalam penelitian yang
dilakukan oleh Anita M (2015)
serta penelitian Tiaras Dan Wijaya
(2015).
3. Corporate social responsibility
(CSR) yang diukur dengan
menggunakan Corporate social
responsibility Disclosure Index
(CSRDI) tidak berpengaruh
signifikan terhadap agresivitas
pajak perusahaan yang diukur
dengan Effective Tax Ratio (ETR).
Hasil yang sama juga ditemukan
dalam penelitian yang dilakukan
oleh Anita M (2015).
4. Ukuran perusahaan yang diukur
dengan menggunakan total aset
berpengaruh signifikan terhadap
agresivitas pajak perusahaan yang
diukur dengan Effective Tax Ratio
(ETR). Hasil yang sama juga
ditemukan dalam penelitian yang
dilakukan oleh Tiaras dan Wijaya
(2015).
5. Komisaris independen yang diukur
dengan menggunakan perbandingan
jumlah komisaris independen
dengan jumlah dewan komisaris
menunjukan hasil tidak
berpengaruh signifikan terhadap
agresivitas pajak perusahaan yang
diukur dengan Effective Tax Ratio
(ETR). Hasil yang sama juga
ditemukan dalam penelitian yang
dilakukan oleh Tiaras dan Wijaya
(2015) dan penelitian Hidayati
(2017).
6. Hasil pengujian Adjusted R Square
pada penelitian ini adalah sebesar
0,183. Hal ini mengindikasikan
bahwa variabel dependen
agresivitas pajak dapat dijelaskan
sebanyak 18,3% oleh variabel
independen (likuiditas, leverage,
corporate social responsibility,
ukuran perusahaan dan komisaris
independen). Sedangkan sisanya
sebesar 81,7% dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak diamati
dalam penelitian ini.
Keterbatasan
Adapun beberapa keterbatasan yang
dialami oleh peneliti serta dapat menjadi
bahan pertimbangan bagi peneliti
selanjutnya diantaranya, sebagai berikut
:
1. Penelitian ini hanya menggunakan
sampel penelitian di sektor
pertanian dan pertambangan,
sehingga hasil yang diperoleh
masih belum mampu
menggambarkan tingkat agresivitas
pajak badan yang ada di Indonesia.
http://repository.unimus.ac.id/
24 Pengaruh Likuiditas, Leverage, Corporate Social......
2. Periode penelitian hanya
menggunakan 5 tahun pengamatan
dari 2012 hingga 2016, karena
untuk tahun 2017 perusahaan yang
terdaftar di BEI secara keseluruhan
belum menerbitkan annual report,
sehingga hasil yang diperoleh
kurang menggambarkan kondisi
saat ini.
3. Penelitian ini kurang maksimal
dalam mengidentifikasi hubungan
variabel independen yang
kemungkinan memiliki pengaruh
besar terhadap variabel dependen,
sehingga hasil penelitian yang
diperoleh terdapat beberapa
variabel yang belum mampu
membuktikan argumen teori yang
telah dipaparkan di tinjauan pustaka
Saran
Adapun saran yang dapat peneliti
ajukan untuk penelitian – penelitian
selanjutnya di bidang perpajakan,
terutama untuk melihat tingkat
agresivitas pajak perusahaan adalah
sebagai berikut :
1. Bagi penelitian selanjutnya
diharapkan supaya menggunakan
sampel perusahaan di sektor lain
atau mengambil dari keseluruhan
sektor usaha yang terdaftar di BEI
supaya memperoleh hasil yang
lebih valid dan dapat
digeneralisasikan.
2. Disarankan untuk penelitian
selanjutnya supaya menambahkan
periode pengamatan serta
menggunakan tahun terbaru sebab
semakin lama dan baru interval
waktu pengamatan maka semakin
besar pula kesempatan untuk
memperoleh data yang handal
sehingga lebih akurat dan
mencerminkan kondisi saat ini.
3. Disarankan pada penelitian
selanjutnya yang serupa agar
menambahkan variabel independen
atau variabel kontrol lainnya yang
mungkin dapat mempengaruhi
agresivitas pajak perusahaan agar
hasil yang diperoleh lebih akurat,
seperti kompensasi rugi fiskal,
proporsi Good Corporate
Governance (GCG) selain
komisaris independen (kepemilikan
institusional, kepemilikan
manajerial, kualitas audit, komite
audit atau karakter eksekutif) dan
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M Faisal. 2002. Dasar – Dasar
Manajemen Keuangan. Malang :
Penerbitan Universitas
Muhammadiyah Malang
Agoes, Sukrisno dan Estralita Trisnawati.
2017. Akuntansi Perpajakan Edisi
3, Cetakan Keenam hal.6. Jakarta :
Salemba Empat
Anita M, Fitri. 2015. “Pengaruh Corporate
Social Responsibility, Leverage,
Likuiditas dan Ukuran Perusahaan
terhadap Agresivitas Pajak” dalam
Jom FEKON Volume 2 Nomor 2.
Pekanbaru : Fakultas Ekonomi
Universitas Riau
BeritaSatu. 2010. “Empat Kasus Pajak Besar
: Grup Bakrie.”
http://www.beritasatu.com/ekonomi
/10707-empat-kasus-pajak-besar-
grup-bakrie.html (diakses pada
tanggal 30 Mei 2018 pukul 15.52
WIB)
http://repository.unimus.ac.id/
25 Pengaruh Likuiditas, Leverage, Corporate Social......
BI. 2013. “Laporan Tahunan.”
http://www.bi.go.id/id/publikasi/lap
oran-tahunan/bi/Default.aspx
(diakses pada tanggal 24 November
2017 pukul 19.05 WIB)
BPS. 2018. “Pendapatan Negara.”
https://www.bps.go.id/statictable/2
015/09/09/1802/realisasi-
pendapatan-negara-miliar-rupiah-
2012-2016.html (diakses pada
tanggal 19 September 2018 pukul
22.50 WIB)
Brealey, dkk. 2008. Dasar – Dasar
Manajemen Keuangan Perusahaan
Jilid 2 Edisi Kelima. Jakarta :
Erlangga
Chen, S., Chen, X., Cheng, Q., Shevlin, T.
2010. Are Family Firms More Tax
Aggressive Than Non-Family
Firms? Journal of Financial
Economics. 95, 41-61
Darmadi, Iqbal Nul Hakim dan Zulaikha.
2013. Analisis Faktor yang
Mempengaruhi Manajemen Pajak
dengan Indikator Tarif Pajak
Efektif (Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI pada Tahun 2011 -
2013). Diponegoro Journal of
Accounting. Vol.2, No. 4, Hal 1-12
Deegan, C. 2002. “Introduction : The
Legitimising Effect of Social and
Environmental Disclosure – a
Theoretical Foundation”.
Accounting, Auditing and
Accountability Journal. Vol. 15 No.
3, pp. 282 -311
Dharma, I Made Surya dan Putu Agus
Ardiana. 2016. “Pengaruh
Leverage, Intensitas Aset Tetap,
Ukuran Perusahaan dan Koneksi
Politik terhadap Tax Avoidance”
dalam E-Jurnal Akuntansi Vol. 15
No 1. Bali : Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana
Fama, E.F. & Jensen, M.C.1983. Separation
of Ownership and Control. Journal
of Law and Economics, 26: 301 –
325
Fatharani, Nazhaira. 2012. “Pengaruh
Karakteristik Kepemilikan,
Reformasi Perpajakan dan
Hubungan Politik terhadap
Tindakan Pajak Agresif pada
Perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2007 – 2010.
Skripsi. Depok : Universitas
Indonesia
Femitasari, Lina. 2014. “Pengaruh Proporsi
Dewan Komisaris Independen,
Kepemilikan Institusional, dan
Corporate Social Responsibility
terhadap Agresivitas Pajak”.
Surabaya : Fakultas Bisnis
Universitas Katolik Widya Mandala
Frank, M., Lynch, L., dan Rego, S. 2009.
“Tax Reporting Aggressiveness and
Its Relation to Aggressive Financial
Reporting” dalam The Accounting
Review volume 84 hal. 467 – 496.
Gemilang, Dewi Nawang. 2017. “Pengaruh
Likuiditas, Leverage, Profitabilitas,
Ukuran Perusahaan dan Capital
Intensity terhadap Agresivitas Pajak
Perusahaan” dalam Skripsi.
Surakarta : Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Surakarta
Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan program
SPSS. Edisi Empat. Semarang :
Badan Penerbit UNDIP
Ghozali, Imam dan Anis Chariri. 2007.
Teori Akuntansi. Yogyakarta : Andi
http://repository.unimus.ac.id/
26 Pengaruh Likuiditas, Leverage, Corporate Social......
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program IBM
SPSS 21 Update PLS Regresi.
Semarang : Badan Penerbit UNDIP
Global Reporting Initiative. 2013. “G4
Pedoman Pelaporan
Keberlanjutan.”
https://globalreporting.org/id/article
s/g4-pedoman-pelaporan-
keberlanjutan (diakses pada tanggal
12 Mei 2018 pukul 14.11 WIB)
Gray, R., Owen D., dan Adam C. 1996.
Accounting and Accountability :
Changes and Challenges in
Corporate Social and
Environmental Reporting. Prentice
Hall Europe, Hemel Hempstead.
Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Analisis
Kritis atas Laporan Keuangan.
Jakarta : Raja Grafindo Persada
Hartono, Jogiyanto. 2015. Teori Portofolio
dan Analisis Investasi Edisi
Kesepuluh. Yogyakarta : BPFE
Hidayah, Adinda Lionita. 2017. “Pengaruh
Corporate Social Responsibility,
Profitabilitas, Leverage dan
Komisaris Independen terhadap
Praktik Penghindaran Pajak” dalam
Skripsi. Purwokerto : Universitas
Muhammadiyah Purwokerto
Hidayat, Imam. 2009. Teori – Teori Politik.
Malang : SETARA Press
Hidayati, Nurul. 2017. “Pengaruh Corporate
Social Responsibility dan Good
Corporate Governance terhadap
Penghindaran Pajak” dalam Jurnal
Ilmu dan Riset Akuntansi Volume 6
Nomor 3. Surabaya : STIESIA
Surabaya
Hlaing, K.P. 2012. Organizational
Architecture of Multinationals and
Tax Aggressiveness. Kanada :
University of Waterloo
ICW. 2016. “Annual Reports.”
https://antikorupsi.org/id/articles/an
nual-reports (diakses pada tanggal
12 Mei 2018 pukul 13.14 WIB)
IDX. 2010. “Laporan Keuangan &
Tahunan.” http://web.idx.id/id-
id/beranda/perusahaantercatat/lapor
ankeuangandantahunan.aspx
(diakses pada tanggal 24 November
2017 pukul 18.14 WIB)
Jensen, M dan W. Meckling. 1976. “Theory
of the Firm : Managerial Behavior,
Agency Cost and Ownership
Structure” Journal of Finance
Economics 3 : 305 - 350
Kamila, Putri Almainda dan Dwi Martani.
2013. “Analisis Hubungan
Agresivitas Pelaporan Keuangan
dan Agresivitas Pajak” dalam
Jurnal Simposium Nasional
Akuntansi XVII. Lombok :
Universitas Indonesia
Kartini, D. 2013. Corporate Social
Responsibility : Transformasi
Sustainability Management dan
Implementasi di Indonesia.
Bandung : Refika Aditama
Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan.
Jakarta : Rajawali Pers
Kementrian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pajak. 2013.
Undang – Undang KUP dan
Peraturan Pelaksanaannya. Jakarta
: Direktorat Penyuluhan, Pelayanan
dan Hubungan Masyarakat
http://repository.unimus.ac.id/
27 Pengaruh Likuiditas, Leverage, Corporate Social......
Komite Nasional Kebijakan Governance.
2006. “Pedoman Umum Good
Corporate Governance Indonesia.”
http://www.ecgi.org/codes/docume
nts/indonesia_cg_2006_id.pdf
(diakses pada tanggal 11 Mei 2018
pukul 21.21 WIB)
KPK. 2016. “Kehilangan Pajak
Pertambangan Triliunan Rupiah.”
https://www.kpk.go.id/berita/berita-
sub/1954-kehilangan-pajak-
pertambangan-triliunan-rupiah
(diakses pada tanggal 13 Mei 2018
pukul 22.18 WIB)
Lako, A. 2011. Dekonstruksi CSR &
Reformasi Paradigma Bisnis &
Akuntansi. Jakarta : Erlangga
Lanis, Roman dan Grant Richardson. 2012.
Corporate Social Responsibility
and Tax Aggressiveness, An
Empirical Analysis, Journal.
Journal of Accounting and Public
Policy, 31 (1), pp : 86-108
Lessy, Devi Anggriyani. 2016. “Pengaruh
Ukuran Perusahaan, Likuiditas,
Profitabilitas dan Struktur Aktiva
terhadap Struktur Modal pada
Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”
dalam Skripsi. Yogyakarta :
Universitas Negri Yogyakarta
Liu, Xing dan Shujun Cao. 2007.
Determinants of corporate effective
tax rates : evidence from listed
companies in China. The Chinese
Economy. 40 (6). hal. 49-67
Lumbantoruan, Sophar. 1996. Akuntansi
Pajak. Edisi Revisi. Jakarta :
Grasindo
Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi.
Yogyakarta : Penerbit Andi
Munawir, S. 2002. Analisa Laporan
Keuangan. Yogyakarta : Liberty
Muntoro, R. K. 2006. Membangun Dewan
Komisaris yang Efektif. Artikel
Lembaga Management. Jakarta :
Universitas Indonesia
Nugraha, Novia Bani. 2015. “Pengaruh
CSR, Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Leverage, dan Capital
Intensity terhadap Agresivitas
Pajak” Skripsi. Semarang : Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Diponegoro
OJK. 2015. “POJK Nomor
55/POJK.04/2015.”
https://www.ojk.go.id/id/kanal/pasa
r-modal/regulasi/peraturan-
ojk/Pages/POJK-Nomor-
55.POJK.04.2015.aspx (diakses
pada tanggal 3 Juni 2018 pukul
21.18 WIB)
Ozkan, Aydin. 2010. “Determinants of
Capital Structure and Adjusment to
Long Run” Journal of Business
Finnce and Accounting. Januari –
March, p : 175 - 196
Purwanto, Agus. 2016. “Pengaruh
Likuiditas, Leverage, Manajemen
Laba dan Kompensasi Rugi Fiskal
terhadap Agresivitas Pajak
Perusahaan pada Perusahaan
Pertanian dan Pertambangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2011 – 2013” dalam Jom
FEKON Volume 3 Nomor 1.
Pekanbaru : Fakultas Ekonomi
Universitas Riau
Putri, Fathiya Nandhiaty. 2017. “Pengaruh
Corporate Social Responsibility
Disclosure dan Capital Intensity
terhadap Tax Avoidance” dalam
http://repository.unimus.ac.id/
28 Pengaruh Likuiditas, Leverage, Corporate Social......
Skripsi. Bandar Lampung : Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung
Rahmawati, A., Endang, M.G. Wi., dan
Agusti, R.R. 2016. “Pengaruh
Pengungkapan Corporate Social
Responsibility dan Corporate
Governance Terhadap Tax
Avoidance” dalam Jurnal
Perpajakan Volume 10 Nomor 1.
Malang : Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas Brawijaya
Richardson, G., & Lanis, R. 2007.
“Determinants of the variability in
corporate effective tax rates and tax
reform. Evidence from Australia.”
Journal Article and Public Policy.
26:689-709
Riyanto, Bambang. 2008. Dasar – Dasar
Pembelanjaan Perusahaan.
Yogyakarta : Penerbit BPFE
Saham OK. 2009-2018. “Sektor BEI (Bursa
Efek Indonesia).”
http://sahamok.com/emiten/sektor-
bei/ (diakses pada tanggal 24
November 2017 pukul 19.58 WIB)
Sartono, Agus. 2011. Manajemen Keuangan
Teori dan Aplikasi. Yogyakarta :
Penerbit GPFE
Sekaran, Uma. 1984. Research Methods for
Bussiness : Metodologi Penelitian
Untuk Bisnis. Edisi 4 Buku 1.
Jakarta : Salemba Empat
Sembiring, Eddy Rismanda. 2005.
“Karakteristik Perusahaan dan
Pengungkapan Tangggung Jawab
Sosial : Study Empiris pada
Perusahaan yang Tercatat di Bursa
Efek Indonesia” dalam Jurnal
MAKSI Vol. 6 No. 1 Januari 2006 :
69 – 85. Sumatera Utara : Fakultas
Ekonomi Universitas St. Thomas
Sumatera Utara
Siagian Sondang, P. 1991. Organisasi,
Kepemimpinan dan Perilaku
Administrasi. Jakarta : Gunung
Agung
Silalahi, Mustafa., Klara, Inge dan Anjelina
Anjar. 2016. “Jejak Korupsi Global
dari Panama.”
https://investigasi.tempo.co/panama
/ (diakses pada tanggal 18 Mei
2018 pukul 18.52 WIB)
Suandy, Erly. 2008. Perencanaan Pajak.
Jakarta : Salemba Empat
Subramanyam, K.R dan John J Wild. 2014.
Analisis Laporan Keuangan.
Jakarta : Salemba Empat
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan
Kombinasi (Mixed Methods).
Bandung : Alfabeta
Suharnan. 2005. Psikologi Kognitif.
Surabaya : Srikandi. hlm 194
Sunyoto, Danang. . 2013. Metodologi
Penelitian Akuntansi. Bandung : PT
Refika Aditama Anggota Ikapi
Suprimarini, Ni Putu Deiya dan Bambang
Suprasto H. 2017. “Pengaruh
Corporate Social Responsibility,
Kualitas Audit dan Kepemilikan
Institusional pada Agresivitas
Pajak” dalam E-Jurnal Akuntansi
Volume 19 Nomor 2. Bali :
Universitas Udayana
Susilo, Richard. 2017. “Indonesia Masuk
Peringkat ke-11 Penghindaran
Pajak Perusahaan, Jepang No.3.”
http://www.tribunnews.com/interna
sional/2017/11/20/indonesia-
http://repository.unimus.ac.id/
29 Pengaruh Likuiditas, Leverage, Corporate Social......
masuk-peringkat-ke-11-
penghindaran-pajak-perusahaan-
jepang-no3 (diakses pada tanggal
22 Maret 2018 pukul 11.21 WIB)
Suyanto, Krisnata Dwi dan Supramono.
2012. “Likuiditas, Leverage,
Komisaris Independen dan
Manajemen Laba terhadap
Agresivitas Pajak Perusahaan”
dalam Jurnal Keuangan dan
Perbankan Volume 16 Nomor 2
hal. 167 – 177. Salatiga : Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas
Kristen Satya Wacana
Syamsi, Ibnu. 2000. Pengambilan
Keputusan dan Sistem Informasi.
Jakarta : Bumi Aksara. hlm 5
Tiaras, Irvan dan Henryanto Wijaya. 2015.
“Pengaruh Likuiditas, Leverage,
Manajemen Laba, Komisaris
Independen, dan Ukuran
Perusahaan terhadap Agresivitas
Pajak” dalam Jurnal Akuntansi
Volume XIX Nomor 03 hal. 380-
397. Jakarta : Fakultas Ekonomi
Universitas Tarumanegara
Utari, Dewi., dkk. 2014. Manajemen
Keuangan Edisi Revisi. Jakarta :
Mitra Wacana Media
Wahyudi, Dudi. 2015. “Analisis Empiris
Pengaruh Aktivitas Corporate
Social Responsibility (CSR)
terhadap Penghindaran Pajak di
Indonesia” dalam Jurnal Lingkar
Widyaiswara Edisi 2 No. 4
Wijayanti, Ajeng., Wijayanti, Anita dan Yuli
Chomsatu. 2016. “Pengaruh
Karakteristik Perusahaan, GCG dan
CSR terhadap Penghindaran Pajak”
dalam Jurnal Penelitian Ekonomi
dan Bisnis Volume 1 Nomor 1 hal.
60 – 78 Surakarta : Universitas
Islam Batik Surakarta
Yoehana, M. 2013. “Analisis Pengaruh
Corporate Social Responsibility
Terhadap Agresivitas Pajak” dalam
Skripsi. Semarang : Universitas
Diponegoro
http://repository.unimus.ac.id/