pengaruh layanan bimbingan belajar terhadap pengentasan kesulitan belajar siswa kelas xi bahasa...

55
1 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PENGENTASAN KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS XI BAHASA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KUPANG TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan Konseling OLEH ELIDAT B. SUAN 0601160007 PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2010

Upload: snurulryadi

Post on 27-Dec-2015

87 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

1

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP

PENGENTASAN KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS XI

BAHASA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KUPANG

TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk

Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan Konseling

OLEH

ELIDAT B. SUAN

0601160007

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2010

Page 2: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

2

ABSTRAK

Skripsi oleh “Elidat B. Suan dengan Judul Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar

Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas XI Bahasa Sekolah Menengah Atas

Negeri 1 Kupan Tahun Ajaran 2010/2011”. Masalah penelitian adalah seberapa besar

pengaruh layanan bimbingan belajar terhadap pengentasan kesulitan belajar siswa kelas XI

Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 2010/2011. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari layanan bimbingan

belajar terhadap pengentasan kesulitan belajar siswa kelas XI Bahasa Sekolah Menengah

Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 2010/2011. Hipotesis Penelitian ini adalah ada pengaruh

layanan bimbingan belajar terhadap pengentasan kesulitan belajar siswa kelas XI Bahasa

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 2010/2011.

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun

Ajaran 2010/2011. Dengan sampel siswa kelas XI Bahasa yang Berjumlah 40 orang. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel bertujuan atau porposive sampel.

Variabel penelitian adalah variabel X (Layanan Bimbingan Belajar) dan variabel Y

(Kesulitan Belajar Siswa). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah angket. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh layanan bimbingan belajar terhadap

pengentasan kesulitan belajar digunakan rumus regresi linear sederhana.

Berdasarkan perhitungan statistik diperoleh : Fhitung = 25,3 dan Ftabel = 4,10. Jadi,

ternyata Fhitung ˃ Ftabel. Karena Fhitung lebih besar Ftabel, maka disimpulkan bahwa ada pengaruh

layanan bimbingan belajar terhadap pengentasan kesulitan belajar siswa kelas XI Bahasa

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 2010/2011.

Kata Kunci : Bimbingan Belajar, Kesulitan Belajar.

Page 3: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

3

ABSTRACT

Thesis by "Elidat B. Suan with Title Effect of Tutoring Services Learning Difficulties

Students Against Poverty Class XI High School Language School 1 Kupan in Academic Year

2010/2011 ". Research problem is how much influence tutoring services to poverty-class

students' learning difficulties XI High School Language School 1 Kupang in Academic Year

2010/2011. The purpose of this research is to know how big the influence of tutoring services

to alleviation of difficulties learning student XI High School Language School 1 Kupang in

Academic Year 2010/2011. The hypothesis of this research is no influence of tutoring

services to poverty-class students' learning difficulties XI High School Language School 1

Kupang in Academic Year 2010/2011.

This research was conducted at School 1 High School Kupang Academic Year

2010/2011. With a sample of students in grade XI Language totaling 40 people. The sampling

technique used is intended or porposive sample sample. Research variables are variables X

(Tutoring Service) and variable Y (Student Learning Difficulties). Data collection techniques

used in this study is the questionnaire. To determine whether there is influence of tutoring

services to alleviation of difficulties in learning to use simple linear regression formula.

Based on statistical calculation is obtained: Fcount = 25.3 and Ftable = 4.10. So, it

turns out Fcount ˃ Ftable. Because larger Fcount Ftable, it concluded that there is influence

of tutoring services to poverty-class students' learning difficulties XI High School Language

School 1 Kupang in Academic Year 2010/2011.

Keywords: Tutoring, Learning Difficulties.

Page 4: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

4

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan individu. Dengan pendidikan

manusia bisa menjadi individu yang cerdas dan berakhlak mulia. Menjadi manusia yang

berpendidikan maka manusia perlu melewati proses-proses dan tingkatan-tingkatan

pendidikan baik secara formal maupun non formal. Pendidikan formal meliputi jenjang

pendidikan yang terstruktur dan memiliki sistim yang terarah. Contohnya, jenjang

pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan

Perguruan Tinggi, sedangkan jenis pendidikan lain adalah pendidikan non formal yang

ada di luar jenjang pendidikan yang dijelaskan di atas.

Aktifitas belajar bagi setiap individu tidak selamanya dapat berjalan dengan

wajar. Terkadang lancar terkadang juga tidak dan terkadang individu dapat dengan cepat

memahami apa yang dipelajari, terkadang juga lambat atau tidak memahami sama sekali.

Dalam hal semangat belajar, terkadang semangatnya tinggi tetapi terkadang sulit

berkonsentrasi terhadap apa yang dipelajari. Demikian kenyataan yang sering dijumpai

pada tiap anak didik dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam aktifitas belajar. Setiap

individu memang tidak ada yang sama . perbedaan individual inilah yang mengakibatkan

perbedaan tingkah laku belajar di kalangan peserta didik. Dalam keadaan di mana siswa

atau peserta didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang disebut dengan

“kesulitan belajar”.

Kesulitan belajar tidak selamanya disebabkan oleh faktor intelegensi yang

rendah, tetapi dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor non intelegensi. Dengan demikian,

Page 5: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

5

IQ yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan belajar peserta didik. Oleh karena itu,

dalam rangka memberikan bimbingan yang tepat pada setiap peserta didik maka pendidik

perlu memahami masalah-masalah yang berkaitan dengan kesulitan belajar peserta didik

sehingga pemberian bantuan tidak melenceng dari apa yang menjadi kebutuhan peserta

didik.

Dalam kegiatan atau aktifitas belajar peserta didik di sekolah, kesulitan belajar

merupakan salah satu masalah pokok yang sering dialami oleh peserta didik dan yang

paling sering kita jumpai dalam setiap aktifitas belajar pada tiap jenjang pendidikan

terutama jenjang pendidikan formal. Sebagai contoh konkrit, penulis telah melakukan

kegiatan observasi tentang kesulitan belajar pada peserta didik yang berada pada jenjang

pendidikan formal Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang pada saat penulis

menjalankan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah tersebut beberapa waktu

lalu.

Di sekolah tersebut penulis menjumpai sebagian besar peserta didik

mengalami kesulitan belajar dalam menempuh proses belajar di sekolah. Misalnya, siswa-

siswi kelas XI Bahasa yang akhirnya diambil sebagai sampel dalam penelitian ini.

Kesulitan-kesulitan belajar tersebut bukan hanya disebabkan oleh faktor-faktor interen

tapi juga oleh faktor-faktor eksteren. Kesulitan-kesulitan belajar tersebut juga dapat

berdampak pada prestasi belajar siswa.

Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan belajar tersebut, maka peran pendidik

terutama guru pembimbing sangatlah penting. Dalam bidang bimbingan dan konseling,

bidang bimbingan belajar merupakan salah satu bentuk layanan yang dapat digunakan

guru pembimbing untuk membantu peserta didik untuk mengatasi masalah kesulitan

belajar yang dialami. Pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang, lewat observasi

Page 6: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

6

yang telah penulis lakukan maka dapat disimpulkan bahwa guru pembimbing perlu

meningkatkan intensitas layanan bimbingan belajar kepada setiap peserta didik sesuai

dengan kebutuhan masing-masing agar masalah kesulitan belajar yang terjadi pada

peserta didik yang ada di sekolah tersebut dapat teratasi.

Dari fenomena di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian di Sekolah

Menengah Atas Negeri 1 Kupang dengan mengambil judul : “Pengaruh Layanan

Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kela XI Bahasa

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Taun Pelajaran 2010/201 ”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan dalam

penelitian ini yaitu : Apakah ada pengaruh dari layanan bimbingan belajar terhadap

kesulitan belajar siswa kelas XI Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun

Pelajaran 2010/2011 ?

C. TUJUAN DAN KEGUNAAN

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh layanan

bimbingan belajar terhadap kesulitan belajar siswa Sekolah Menengah atas Negeri 1

Kupang Tahun Pelajaran 2010/2011.

Page 7: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

7

2. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat member kegunaan baik secara teoritis maupun secara

praktis sebagai berikut :

a. Kegunaan Teoritis

Untuk mengetahui layana bimbingan belajar yang diberikan kepada siswa-siswi

kelas XI Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang tahun pelajaran

2010/2011 dan dampaknya terhadap penanganan kesulitan belajar siswa.

b. Kegunaan Praktis

1. Sebagai bahan informasi bagi Pemerintah Daerah dalam hail ini Dinan

Pendidikan, Pemuda Dan Olah Raga Daerah NTT dalam upaya peningkatan

mutu pendidikan di NTT.

2. Sebagai bahan informasi bagi guru agar dapat memberikan informasi kepada

siswa agar siswa lebih termotifasi dalam belajar.

3. Sebagai bahan informasi bagi siswa agar siswa dapat mengetahui seberapa

besar pengaruh layanan bimbingan belajar terhadap kesulitan belajar.

Page 8: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

8

D. HIPOTESIS

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang masih perlu diuji kebenarannya

melalui fakta-fakta.

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah :

Ha = Ada pengaruh layanan bimbingan belajar terhadap kesulitan belajar siswa kelas XI

Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Pelajaran 2010/2011.

Ho = Tidak Ada pengaruh layanan bimbingan belajar terhadap kesulitan belajar siswa

kelas XI Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Pelajaran 2010/2011.

Page 9: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Belajar merupakan aktifitas individu sebagai suatu totalitas, baik secara psikologis

maupun secara psikis. Menurut slameto (1985), belajar adalah suatu tingkah laku yang baru

sebagai suatu keseluruhan hasil pengalamannya.n sendiri dalam interaksinya dengan

lingkungan. Menurut Catharina (2006), belajar merupakan perubahan relatif yang terjadi

karena hasil dari praktek atau pengalaman.

Dari pendapat kedua ahli di atas tentang belajar, maka dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah totalitas dari dari perubahan tingkah laku sesuai dengan pengalaman interaksi

dengan lingkungan.

1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Menurut Slameto (2003), secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

adalah faktor intern dan faktor ekstern.

a. Faktor Intern

Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri yang

meliputi :

1. Intelegensi

Intelegensi adalah kesanggupan seseorang untuk beradaptasi dalam berbagai

situasi dan dapat diabstraksikan dalam suatu kualitas yang sama.

Page 10: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

10

2. Minat

Minat adalah kecendrungan yang untuk memperhatikan dan mengenal beberapa

kegiatan.

3. Bakat

Bakat adalah kemampuan yang dimiliki oleh individu sejak lahir yang diperoleh

melalui proses genetik yang akan terealisasi menjadi kecakapan setelah melalui

proses belajar.

4. Motivasi

Motifasi adalah keseluruhan daya penggerak yang menimbulkan kegiatan belajar

yang menjamin kelangsungannya dalam kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehengaki oleh subyek belajar tersebut dapat tercapai.

b. Faktor Eksteren

Faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut yang

meliputi :

1. Keluarga

Faktor keluarga meliputi cara mendidik, suasana dalam keluarga, perhatian orang

tua, dan keadaan social ekonomi keluarga.

2. Sekolah

Faktor sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, keadaan gedung, interaksi

guru dengan siswa di sekolah, dll.

Page 11: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

11

3. Masyarakat

Faktor masyarakat meliputi media massa, cara hidup di lingkungan, teman

bergaul, dll.

A. LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR

1. Pengertian Bimbingan

Bimbingan dan Konseling merupakan terjemahan dari istilah Guidance dan

Counseling dalam bahasa Inggris. Sesuai denngan istilahnya maka bimbingan dapat

diartikan secara umum sebagai suatu bantuan. Namun untuk sampai pada pengertian

sebenarnya kita harus tau bahwa tidak semua bantuan adalah bentuk bimbingan.

Misalnya jika seseorang guru membisikan suatu jawaban soal ujian pada waktu ujian

agar muridnya lulus, tentu saja bantuan itu bukan bentuk bantuan yang dimaksud

dengan “bimbingan”. Bimbingan membutuhkan syarat tertentu, proses tertentu,

bentuk tertentu, pelaksanaan tertentu sesuai dengan prinsip, dasar dan tujuannya.

Untuk memperoleh pengertian bimbingan yang agak jelas, berikut dikutip

beberapa definisi tentang bimbingan sebagai berikut :

a. Definisi yang dikemukakan dalam “Year Book Of Education” 1955, bimbingan

adalah suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk

menemukan dan mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan

pribadi dan kemanfaatan sosial (I. Jumhur Dan Mohhamad Surya, 2005).

b. Pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh Stoops dan Wal Quist yaitu suatu

proses yang terus menerus dalam membantu perkembangan individu untuk

mencapai kemampuannya secara maksimal dalam mengarahkan manfaat sebesar-

besarnya baik bagi dirinya sendiri maupun bagi masyarakat.

Page 12: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

12

c. Definisi bimbingan yang dikemukakan oleh Crow Of Crow adalah sebagai berikut

: Guidance is assistance made available by personality qualified and adequately

trained man or woman to an individual of age to help him manage his own life

actifities develop his own points of view, make his own decisions, and carry his

own burdens (Lester D. Crow And Alif Crow, 1960).

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang baik perempuan

maupun laki-laki yang memiliki pribadi yang baik dan pendidikan yang memadai,

kepada seorang individu dari setiap usia untuk menolongnya mengembangkan

kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan arah pandangannya sendiri,

membuat pilihan sendiri dan memikul bebannya sendiri.

Dengan membandingkan beberapa definisi tentang bimbingan sebagaimana

disebutkan di atas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai pengertian

bimbingan sebagai berikut :

a. Bimbingan merupakan proses yang berkelanjutan. Hal ini mengandung arti bahwa

kegiatan bimbingan bukan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara

incidental, kebetulan, tidak sengaja atau asal saja, melainkan suatu kegiatan yang

dilakukan secara sengaja, sistematis, berencana, terus menerus dan terarah pada

tujuan.

b. Bimbingan merupakan proses membantu individu. Dengan perkataan membantu

berarti bukan suatu paksaan. Memang bimbingan tidak memaksakan individu

untuk menuju ke suatu tujuan yang ditetapkan oleh pembimbing secara pasti,

melainkan membantu mengarahkan individu kea rah suatu tujuan yang sesuai

dengan potensinya secara optimal. Yang menentukan pilihan dalam pemecahan

Page 13: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

13

masalah ialah individu itu sendiri. Sedangkan pembimbing hanya membantu. Ini

berarti bahwa proses bimbingan merupakan kegiatan yang bersifat kerja sama

secara demokratis. Oleh karena itu bimbingan memerlukan teknik-teknik tertentu

yang memadai dan obyektif.

c. Bantuan yang diberikan ialah kepada setiap individu yang memerlukannya di

dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Jadi jelas bahwa bimbingan

memberikan bantuan kepada setiap individu baik anak-anak, remaja maupun

orang dewasa.

d. Bahwa bantuan yang diberikan agar individu dapat mengembangkan dirinya

secara optimal sesuai dengan potensi atau kapasitasnya. Ini berarti bahwa individu

harus memahami dirinya, menerima dirinya, mengarahkan derinya dan

mewujudkan dirinya sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya.

e. Yang menjadi tujuan bimbingan adalah agar individu dapat menyesuaikan diri

kepada lingkungan yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Sebagai

anggota masyarakat dia harus menjadi warga masyarakat yang produktif dan

berguna. Semua itu dapat tercapai apabila individu berhasil mengembangkan

kapasitasnya secara optimal. Jika individu berhasil dalam menyesuaikan dirinya,

maka dia akan memperoleh kebahagiaan baik bagi dirinya maupun bagi

masyarakat.

f. Bahwa untuk pelaksanaan bimbingan diperlukan adanya personal yang memiliki

keahlian dan pengalaman yang khusus dalam bidang bimbingan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah suatu proses

pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada

Page 14: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

14

terbimbing agar tercapai pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri dan

perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan

penyesuaian diri dengan lingkungan.

2. Pengertian Bimbingan Belajar

a. W. S. Winkel

Menurut W. S. Winkel, bimbingan akademik/ bimbingan belajar adalah

bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih

program studi tang tepat dan dalam mengatasi kesukaran-kesukaran yang

timbul berkaitan dengan tuntutan belajar di suatu institusi pendidikan.

b. Prof. Dr. Sofyan S. Willis

Menurut Sofyan S. Willis, layanan bimbingan belajar yaitu layanan bimbingan

yang memungkinkan siswa mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan

kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan

kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.

c. Merujuk pada pengertian bimbingan belajar dari kedua ahli di ata, maka

penulis dapat menyimpulkan bahwa bimbingan belajar adalah proses bantuan

yang diberikan kepada siswa oleh guru pembimbing secara terus menerus dan

sistematik sesuai dengan kebutuhan dan jenis kesulitan yang dialami siswa

agar siswa dapat mengatasi kesulitan belajrnya sendiri sehingga siswa dapat

mencapai tujuan belajar yang optimal.

Page 15: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

15

3. Tujuan Bimbingan Belajar

Karena belajar merupakan inti kegiatan pengajaran di sekolah, maka wajiblah

murid-murid dibimbing oleh guru pembimbing agar tercapai tujuan belajar yang

optimal.

Tujuan bimbingan belajar secara umum adalah membantu murid-murid agar

mendapat penyesuaian yang abik di dalam situasi belajar, sehingga setiap murid dapat

belajar dengan efisien sesuai kemampuan yang dimilikinya, dan mencapai

perkembangan yang optimal.

Untuk lebih jelasnya tujuan pelayanan bimbingan belajar dirinci sebagai

berikut :

a. Mencarikan cara belajar yang efisien dan efektif bagi seorang anak atau

sekelompok anak,

b. Menunjukan cara-cara mempelajari sesuatu dan menggunakan buku pelajaran,

c. Memberikan informasi bagi yang memanfaatkan perpustakaan,

d. Membuats tugas sekolah dan mempersiapkan diri menghadapi ujian,

e. Memilih suatu bidang studi sesuai dengan bakat, minat, kecerdasan, cita-cita,

kondisi fisik atau kesehatan,

f. Menunjukan cara-cara menghadapi kesulitan dalam bidang studi tertentu,

g. Menentukan pembagian waktu dan perencanaan jadwal belajarnya,

h. Memilih pelajaran tambahan baik yang berhubungan dengan pelajaran di sekolah

maupun untuk pengembangan bakat dan kariernya di masa depan.

Page 16: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

16

Dalam bimbingan belajar diharapkan murid-murid dapat melakukan

penyesuaian yang baik dalam situasi belajar seoptimal mungkin sesuai potensi, bakat

dan kemampuan yang ada pada dirinya.

Berdasarkan tujuan layanan bimbingan belajar seperti yang telah terinci di atas

maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan bimbingan belajar adalah untuk membantu

murid-murid yang mengalami kesulitan di dalam memasuki proses belajar dan situasi

belajar yang dihadapinya.

B. KESULITAN BELAJAR SISWA

1. Pengertian Kesulitan Belajar

Aktifitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya dapat berlangsung

secara wajar. Kadang lancar kadang tidak, kadang dapat cepat menangkap apa yang

dipelajari, kadang terasa amat sulit. Dalam hal semangat kadang semangatnya tinggi,

tetapi kadang sulit juga untuk konsentrasi. Demikian kenyataan yang sering kita

jumpai pada setiap adak didik dalam kehidupan sehari-hari dalam kaitannya dengan

aktifitas belajar.

Kesulitan belajar ini tidak selalu disebabkan karena faktor intelegensi yang

rendah (kelainan mental), akan tetapi juga dapat disebabkan oleh faktor non

intelegensi. Dengan demikian, IQ yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan

belajar. Karena itu dalam rangka memberikan bimbingan yang tepat kepada setiap

anak didik, maka para pendidik perlu memahami masalah-masalah yang berhubungan

dengan kesulitan belajar. Berikut pengertian kesulitan belajar menurut beberapa ahli :

Page 17: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

17

a. Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs Widodo Supriyono

Setiap individu memang tidak ada yang sama. Perbedaan individual ini pulalah

yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar di kalangan anak didik. Dalam

keadaan dimana anak didik/ siswa tidak dapat belajar sebagai mana mestinya,

itulah yang disebut dengan “Kesulitan Belajar”.

b. Drs. H. Mulyadi, M. Pd. I

Pada umumnya kesulitan merupakan suatu kondisi tertentu yang ditandai dengan

adanya hambatan-hambatan dalam kegiatan mencapai tujuan, sehingga

memerlukan usaha lebih giat lagi untuk dapat mengatasinya. Kesulitan belajar

dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam suatu proses belajar yang ditandai

adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar. Hambatan-

hambatan ini mungkin didasari dan mungkin juga tidak didasari oleh orang yang

mengalaminya dan dapat bersifat sosiologis, psikologis ataupun psikologis dalam

keseluruhan proses belajarnya.

Merujuk pada pengertian di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

kesulitan belajar adalah kondisi dimana siswa mengalami hambatan-hambatan yang

berkaitan dengan proses belajar dalam mencapai tujuan belajar.

2. Macam-Macam Kesulitan Belajar

Menurut Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Widodo Supriyono dalam Psikologi

Belajar (2004 : 78), macam-macam kesulitan belajar ini dapat dikelompokan menjadi

empat macam, yaitu sebagai berikut :

Page 18: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

18

a. Dilihat dari jenis kesulitan belajar

1. Ada yang berat,

2. Ada yang sedang.

b. Dilihat dari bidang studi yang dipelajari

1. Ada yang sebagian bidang studi,

2. Ada yang keseluruhan bidang studi.

c. Dilihat dari sifat kesulitannya

1. Ada yang sifatnya permanen/ menetap,

2. Ada yang sifatnya hanya sementara.

d. Dilihat dari segi faktor penyebabnya

1. Ada yang karena faktor intelegensi,

2. Ada yang karena faktor non intelegensi.

3. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Faktor-faktor kesulitan belajar dapat digolongkan ke dalam golongan yaitu

sebagai berikut :

a. Faktor Intern (faktor dari dalam diri siswa itu sendiri) yang meliputi :

1. Faktor fisiologi

2. Faktor psikologi

Page 19: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

19

b. Faktor ekstern (Faktor yang berasal dari luar diri siswa) yang meliputi :

1. Faktor-faktor non sosial

2. Faktor-faktor sosial

C. PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP KESULITAN

BELAJAR SISWA

Dari uraian tentang layanan bimbingan elajar dan kesulitan belajar di atas

dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan belajar mempunyai pengaruh yang sangat

erat dengan kesulitan belajar siswa. Jika layanan bimbingan belajar yang diberikan guru

pembimbing kepada siswa tidak optimal maka siswa tidak akan mencapai tujuan belajar

yang maksimal pula. Selain itu, kalau layanan bimbingan belajar yang diberikan guru

pembimbing tidak sesuai kebutuhan maka masalah kesulitan belajar yang dialai peserta

didik tidak akan terentaskan.

Page 20: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

20

D. KERANGKA BERPIKIR

Berdasarkan uraian teori di atas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini

mempunyai dua variabel, yaitu variabel bebas (X) layanan bimbingan belajar dan variabel

terikat (Y) kesulitan belajar siswa, di mana kedua variabel ini mempunyai indikator yang

dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa layanan bimbingan belajar

mempunyai tujuan secara umum yaitu membantu peserta didik untuk mendapat

penyesuaian yang b aik dalam situasi belajar, sehingga setiap peserta didik dapat belajar

dengan baik tanpa ham batan apapun sesuai dengan potensi yang dimiliki masing-masing

peserta didik dan mencapai perkembangan yang optimal. Secara umum kesulitan belajar

dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor interen dan faktor eksteren. Yang termasuk

dalam faktor interen adalah keadaan fisik dan psikis peserta didik, sedangkan yang

termasuk dalam faktor eksteren adalah kondisi dalam keluarga, keadaan ekonomi

keluarga, lingkungan sosial dan lingkungan sekolah. Faktor-faktor inilah yang

mengakibatkan kesulitan belajar pada peserta didik.

Tujuan bimbingan

belajar

Faktor internal

Kesulitan belajar

siswa

Layanan

bimbingan belajar

Faktor eksternal

Fisiologi

Psikologi

Keluarga

Ekonomi

Sosial

Sekolah

Page 21: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. LOKASI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI Bahasa Sekolah Menengah

Atas Negeri 1 Kupang Tahun Pelajaran 2010/2011. Alasan penulis memilih sekolah ini

sebagai lokasi penelitian karena sejauh yang penulis ketahui belum pernah ada yang

meneliti tentang pengaruh layanan bimbingan belajar terhadap pengentasan kesulitan

belajar siswa pada sekolah ini.

B. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan

diteliti. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI

Bahasa yang berjumlah 120 orang.

2. Sampel Penelitian

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel bertujuan atau

Purposive Sample. Sampel bertujuan ini dilakukan dengan cara mengambil subyek

bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan

tertentu (Ridwan,2004 : 63).

Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan

keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang

Page 22: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

22

besar dan jauh. Oleh karena itu, yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 40

0rang.

C. VARIABEL PENELITIAN

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah layanan bimbingan belajar.

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar siswa.

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket

tertutup. Sehubungan dengan pemakaian angket tertutup ini dalam pengumpulan data,

maka angket tersebut diskalakan dalam bentuk skor dengan mengunakan skala likert.

Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

komponen kemudian dijabarkan lagi menjadi indikator yang dapat diukur. Akhirnya

indikator-indikator yang daat terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item

instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden.

setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang

diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut :

1. Pernyataan positif

Tidak Pernah (0) = 1

Sangat Jarang (1) = 2

Jarang (2) = 3

Page 23: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

23

Sering (3) = 4

Sangat Sering (4) = 5

2. Pernyataan negatif

Tidak Pernah (0) = 5

Sangat Jarang (1) = 4

Jarang (2) = 3

Sering (3) = 2

Sangat Sering (4) = 1

Angket ini digunakan untuk memperoleh data mengenai pengaruh layanan

bimbingan belajar terhadap pengentasan kesulitan belajar siswa kelas XI Bahasa Sekolah

Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 2010/2011.

E. TEKNIK ANALISA DATA

Arikunto (2002 : 209) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan analisis data

adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan-

aturan yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil.terkait

dengan hal ini maka diperlukan teknik analisis data.

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis statistik:

untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan belajar terhadap kesulitan belajar

dilakukan analisis regresi sederhana. Regresi atau peramalan adalah suatu proses

memperkirakan dengan rumus secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi

Page 24: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

24

di masa yang akan datang berdasarkan informasi di masa lalu dan sekarang yang dimiliki

agar kesalahannya dapat diperkecil (Ridwan, 2006).

Rumus Regresi Linear Sederhana :

Ŷ = a + bX

Keterangan:

Ŷ: Variabel Terikat (Kesulitan Belajar)

a : Konstanta

b : Koefisien Regresi Variabel X

X : Variabel Bebas (Layanan Bimbingan Belajar)

Langkah-langkah menjawab regresi sederhana :

Langkah 1. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat

Langkah 2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik

Langkah 3. Membuat table penolong untuk menghitung angka statistik

Langkah 4. Memasukan angka-angka dari table penolong dengan rumus :

Langkah 5. Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus :

JKReg[a] =

n.ΣXY-ΣX.ΣY

n.ΣX²-(ΣX)²

(ΣX)²

n

b= n.ΣXY-ΣX.ΣY

n.ΣX²-(ΣX)² b=

ΣX-b.ΣX

n a=

n.ΣXY-ΣX.ΣY ΣX-b.ΣX

Page 25: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

25

Langkah 6. Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg [b׀a]) dengan rumus:

(b) = ΣXY -

Langkah 7. Mencari jumlah kuadrat residu (JKRes) dengan rumus :

JKRes = ΣY- JKReg [b׀a] - JKReg[a]

Langkah 8. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi dengan rumus :

RJKReg[a] = JKReg[a]

Langkah 9. Mencari rata-rata kuadrat regresi (RJKReg[b׀a]) dengan rumus :

RJKReg[b׀a] = JKReg[b׀a]

Langkah 10. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKRes) dengan rumus :

RJKRes=

JKReg [b׀a] (ΣX).(ΣY)

n

RJKRes

n-2

Page 26: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

26

Langkah 11. Menguji signifikansi dengan rumus :

F Hitung =

Kaidah pengujian signifikansi :

Jika FHitung ≥ FTabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan

Jika FHitung ≤ FTabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan

Dengan taraf signifikan : α = 0,01 atau α = 0,05

Cari nilai FTabel dengan menggunakan tabel F dengan rumus :

FTabel = F ((1- α) (dk Reg (b|a)),(dk Res))

Langkah 12. Membuat kesimpulan

Selain menggunakan rumus regresi linear sederhana, mencari seberapa besar

pengaruh layanan bimbingan belajar terhadap pengentasan kesulitan belajar siswa kelas XI

Bahasa SMA Negeri1 Kupang Tahun Ajaran 2010/2011, penulis juga mencari pengaruh

layanan bimbingan belajar terhadap pengentasan kesulitan belajar siswa yang menjadi sampel

dengan menganalisis nilai rata-rata per indikator, sub indikator dan item-item dari skala yang

digunakan dengan menggunakan rumus perhitungan nilai rata-rata (mean):

Me =

JKReg [b|a]

RJKRes

∑Xi

n

Keterangan :

Me = Mean / Rata-rata

∑ = Epsilon / Jumlah

Xi = Nilai X ke i sampai dengan n

n = Jumlah Responden

Page 27: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

27

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1. Letak

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang terletak di jalan Cak Doko No. 56

kelurahan Oetete, kecamatan Oebobo, Kota Kupang dengan batas-batas sebagai

berikut :

1.1. Sebelah timur berbatasan dengan jalan Pemuda 2.

1.2. Sebelah barat berbatasan dengan jalan Meranti.

1.3. Sebelah utara berbatasan dengan jalan Cak Doko.

1.4. Sebelah selatan berbatasan dengan SD Inpres Oetete.

2. Keadaan Fisik SMA Negeri 1 Kupang

SMA Negeri 1 Kupang didirikan pada tanggal 15 November 1950 berdasarkan surat

Keputusan (SK) MENDIKBUD No.035/1979 tentang pendirian sekolah dengan

gedung yang ada sebanyak enam unit, berbentuk huruf „U‟, berlantai dua dengan luas

bangunan 8.685 M2

dan dibangun di atas sebidang tanah dengan luas 11.806 M2.

Page 28: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

28

Tabel 4.1

Keadaan Fisik SMA Negeri 1 Kupang Tahun 2010

No. Jenis Ruangan Jumlah Ruangan

1. Ruang Kepala Sekolah 1

2. Ruang Wakil Kepala Sekolah 1

3. Ruang Guru 1

4. Ruang BK 1

5. Ruang Kelas 41

6. Ruang Perpustekaan 1

7. Ruang Tata Usaha 1

8. Ruang Laboratorium Fisika 1

9. Ruang Laboratorium Kimia 1

10. Ruang Laboratorium Biologi 1

11. Ruang Ketrampilan/ Seni 1

12. Ruang Kamar Mandi/ WC Guru 4

13. Ruang Kamar Mandi/ WC Siswa 10

Jumlah 61

Sumber : Tata Usaha SMA Negeri 1 Kupang, 2010

3. Keadaan Guru dan Pegawai

Penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Kupang dilaksanakan oleh

tenaga pendidikan dan kependidikan yang terdiri dari komponen guru yang berjumlah

115 orang yaitu guru PNS sebanyak 106 (Laki-laki 47 orang dan perempuan 59

orang) dan guru tidak tetap sebanyak 9 orang (Laki-laki 3 orang dan Perempuan 6

orang).

Page 29: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

29

Pendidikan terakhir guru-guru terdiri dari S1 sebanyak 98 orang, S2 sebanyak

3 orang dan D3 sebanyak 5 orang. Tenaga tata usaha sebanyak 5 orang laki-laki dan 7

orang perempuan (pegawai tetap) dan laki-laki 2 orang, perempuan 1 orang (pegawai

tidak tetap), satpam sebanyak 4 orang laki-laki dan cleaning service sebanyak 4 orang

laki-laki.

4. Keadaan Siswa

Jumlah siswa SMA Negeri 1 Kupang sampai dengan Desember 2010 sebanyak 1.837

orang yang menempati 34 rombongan belajar yakni kelas kelas X berjumlah 15 kelas

dengan jumlah siswa 505 orang, kelas XI berjumlah 9 kelas dengan jumlah siswa 259

orang, dan kelas XII berjumlah 10 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 1.073 orang.

5. Organisasi Sekolah

Komponen sumber daya manusia di SMA Negeri 1 Kupang secara umum

dikelompokan menjadi tiga organisasi yaitu guru dan pegawai, osis dan komite.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.2

Organisasi SMA Negeri 1 Kupang Tahun 2010

No. Jenis Organisasi Unsur Yang Terkait

1. Guru/ Pegawai 1. Kepala sekolah

2. Wakil kepala sekolah

3. Wali kelas

4. Kepala urusan

5. Guru mata pelajaran

6. Pembina OSIS dan ekstra kurikuler

7. Urusan tata usaha

Page 30: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

30

8. Laboratorium

9. Perpustakaan

10. Piket harian

2. OSIS Perwakilan siswa kelas X, XI, XII

3. Komite sekolah 1. Guru dan pegawai

2. Siswa

3. Tokoh masyarakat

4. Tokoh pendidik

5. Alumni

6. Alim ulama

7. Orang tua siswa

8. Pemerintah setempat

9. LSM

Sumber : Tata Usaha SMA Negeri 1 Kupang, 2010

B. KARAKTERISTIK RESPONDEN

Berikut ini akan disajikan karakteristik siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1

Kupang Tahun Ajaran 2010/2011 yang menjadi sampel dalam penelitian ini berdasarkan

umur, jenis kelamin dan agama. Karakteristik tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3

Karakteristik Siswa Kelas XI Bahasa Yang Menjadi Sampel Penelitian Berdasarkan

Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah Presentase (%)

1. Laki-Laki 8 20

2. Perempuan 32 80

Jumlah 40 100

Sumber : Hasil Analisis Penelitian, 2010

Page 31: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

31

Tabel 4.4

Karakteristik Siswa Kelas XI Bahasa Yang Menjadi Sampel Penelitian Berdasarkan

Umur

No. Umur Jumlah Presentase (%)

1. 16 tahun 35 87,5

2. 17 tahun 5 12,5

Jumlah 40 100

Sumber : Hasil Analisis Penelitian, 2010

Tabel 4.5

Karakteristik Siswa Kelas XI Bahasa Yang Menjadi Sampel Penelitian Berdasarkan

Agama

No. Agama Jumlah Presentase (%)

1. Kristen Protestan 23 57,5

2. Kristen Katholik 7 17,5

3. Islam 6 15

4. Hindu 3 7,5

5. Budha 1 2,5

Jumlah 40 100

Sumber : Hasil Analisis Penelitian, 2010

Karakteristik siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 2010/2011

berdasarkan jenis kelamin, umur, dan agama yang tercantum dalam tabel 4.3. tabel

4.4, dan tabel 4.5 hanyalah merupakan salah satu gambaran umum kondisi siswa yang

menjadi sampel dalam penelitian ini.

Page 32: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

32

C. PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini merupakan ditolak atau diterimanya hipotesis. Dalam

hipotesis dinyatakan bahwa ada pengaruh teman sebaya terhadap prestasi belajar

siswa kelas XI Bahasa Sekolah Menegah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran

2010/2011.

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh layanan bimbingan belajar terhadap pengentasan kesulitan belajar siswa

kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 2010/2011, maka penulis

memperoleh data dengan menyebarkan instrument kepada responden untuk diisi

sesuai dengan keadaan yang dialami di sekolah.

Instrument yang disebarkan kepada responden terdiri dari dua variabel yaitu

variabel X (layanan bimbingan belajar) yang berjumlah 34 item dan variabel Y

(kesulitan belajar siswa) yang berjumlah 16 item. Instrument ini disebarkan kepada 40

responden yang telah ditetapkan sebagai sampel untuk diisi. berikut akan diuraikan

data hasil pengolahan per indikator :

1. Analisis Nilai Rata-Rata/ Mean Per Variabel, Indikator, Sub Indikator dan Item

a. Variabel X (Layanan Bimbingan Belajar) berdasarkan data hasil rekapan, data

tersebut diolah untuk dapat mengetahui rata-rata pilihan jawaban responden dari

masing-masing indikator. Untuk lebih jelasnya pengolahan data per indikator, sub

indikator, dan item dapat diuraikan sebagai berikut :

Page 33: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

33

1. Belajar di kelas

Sub Indikator :

1.1. Mempersiapkan diri mengikuti pelajaran di kelas. (Item No. 1, 5, 31).

Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa nilai rata-rata

dari jawaban seluruh responden yang berjumlah 40 orang untuk sub

indikator ini adalah 3,00. Berdasarkan skala yang ditetapkan maka skor

rata-rata 3,00 menunjukan bahwa rata-rata para responden memilih

jawaban jarang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa layanan

bimbingan belajar untuk mempersiapkan diri mengikuti pelajaran di

kelas jarang diberikan/ diterapkan guru pembimbing kepada peserta

didik (responden).

1.2. Interaksi di kelas. (Item No. 7, 32).

Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa nilai rata-rata

dari jawaban seluruh responden yang berjumlah 40 orang untuk sub

indikator ini adalah 3,02. Berdasarkan skala yang ditetapkan maka skor

rata-rata 3,02 menunjukan bahwa rata-rata para responden memilih

jawaban jarang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa layanan

bimbingan belajar untuk interaksi siswa di kelas jarang diberikan/

diterapkan guru pembimbing kepada peserta didik (responden).

1.3. Mengikuti ujian. (Item No. 8, 9, 10, 11, 12).

Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa nilai rata-rata

dari jawaban seluruh responden yang berjumlah 40 orang untuk sub

Page 34: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

34

indikator ini adalah 3,22. Berdasarkan skala yang ditetapkan maka skor

rata-rata 3,22 menunjukan bahwa rata-rata para responden memilih

jawaban jarang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa layanan

bimbingan belajar untuk bagaimana siswa mengikutiujian jarang

diberikan/ diterapkan guru pembimbing kepada peserta didik

(responden).

Setelah diketahui nilai rata-rata masing-masing sub indikator dari indikator ini

maka selanjutnya dihitung secara keseluruhan nilai rata-rata sub indikator dari

indikator ini yaitu 3,08, dimana jawaban rata-rata dari dari tiap responden

adalah jarang. Dengan melihat nilai rata-rata dari indikator ini, maka dapat

disimpulkan bahwa guru pembimbing di sekolah ini jarang memberikan

layanan bimbingan belajar khususnya yang berkaitan dengan indikator ini

(belajar di kelas) kepada siswa khususnya siswa kelas XI Bahasa yang

menjadi sampel dalam penelitian ini. Oleh karena itu, kemungkinan dampak

yang bisa timbul dari dari jarangnya guru pembimbing memberikan layanan

ini adalah siswa tidak dapat mempersiapkan diri mengikuti pelajaran di kelas,

siswa jarang atau bahkan tidak sama sekali berinteraksi di kelas misalnya

bertanya, menjawab pertanyaan dan sebagainya. Selain itu, siswa juga tidak

dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk memnghadapi ujian. Jadi,

apabila siswa tidak dapat belajar dengan baik di kelas, maka dampak terakhir

yang timbul adalah tidak tuntasnya nilai-nilai siswa dan prestasi belajarnya

akan menurun.

Page 35: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

35

2. Belajar di perpustakaan

Sub indikator :

2.1. Etika belajar di perpustakaan. (Item No. 13, 14, 15, 16, 17).

Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa nilai rata-rata

dari jawaban seluruh responden yang berjumlah 40 orang untuk sub

indikator ini adalah 3,14. Berdasarkan skala yang ditetapkan maka skor

rata-rata 3,14 menunjukan bahwa rata-rata para responden memilih

jawaban jarang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa layanan

bimbingan belajar untuk etika belajar di perpustakaan jarang diberikan/

diterapkan guru pembimbing kepada peserta didik (responden).

2.2. Membaca buku sumber yang relevan. (Item No. 18, 19, 20, 21).

Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa nilai rata-rata

dari jawaban seluruh responden yang berjumlah 40 orang untuk sub

indikator ini adalah 3,00. Berdasarkan skala yang ditetapkan maka skor

rata-rata 3,00 menunjukan bahwa rata-rata para responden memilih

jawaban jarang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa layanan

bimbingan belajar untuk mempersiapkan diri mengikuti pelajaran di

kelas jarang diberikan/ diterapkan guru pembimbing kepada peserta

didik (responden).

Setelah diketahui nilai rata-rata masing-masing sub indikator dari indikator ini

maka selanjutnya dihitung secara keseluruhan nilai rata-rata sub indikator dari

indikator ini yaitu 3,07, dimana jawaban rata-rata dari dari tiap responden

adalah jarang. Dengan melihat nilai rata-rata dari indikator ini, maka dapat

Page 36: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

36

disimpulkan bahwa guru pembimbing di sekolah ini jarang memberikan

layanan bimbingan belajar khususnya yang berkaitan dengan indikator ini

(belajar di perpustakaan) kepada siswa khususnya siswa kelas XI Bahasa yang

menjadi sampel dalam penelitian ini. Oleh karena itu, kemungkinan dampak

yang bisa timbul dari dari jarangnya guru pembimbing memberikan layanan

ini adalah siswa tidak memahami etika belajar di perpustakaan, siswa tidak

membaca buku yang relevan sesuai dengan sehingga tujuan awalnya belajar di

perpustakaan tidak dapat tercapai.

3. Belajar kelompok

Sub indikator :

3.1. Kiat-kiat belajar kelompok. (Item No. 2, 6, 22, 23, 24, 34).

Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa nilai rata-rata

dari jawaban seluruh responden yang berjumlah 40 orang untuk sub

indikator ini adalah 3,71. Berdasarkan skala yang ditetapkan maka skor

rata-rata 3,71 menunjukan bahwa rata-rata para responden memilih

jawaban jarang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa layanan

bimbingan belajar untuk kiat-kiat belajar kelompok jarang diberikan/

diterapkan guru pembimbing kepada peserta didik (responden).

3.2. Disiplin belajar kelompok. (Item No. 25, 26, 27, 33).

Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa nilai rata-rata

dari jawaban seluruh responden yang berjumlah 40 orang untuk sub

indikator ini adalah 3,27. Berdasarkan skala yang ditetapkan maka skor

rata-rata 3,27 menunjukan bahwa rata-rata para responden memilih

Page 37: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

37

jawaban jarang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa layanan

bimbingan belajar untuk disiplin belajar kelompok jarang diberikan/

diterapkan guru pembimbing kepada peserta didik (responden).

Setelah diketahui nilai rata-rata masing-masing sub indikator dari indikator ini

maka selanjutnya dihitung secara keseluruhan nilai rata-rata sub indikator dari

indikator ini yaitu 3,49, dimana jawaban rata-rata dari dari tiap responden

adalah jarang. Dengan melihat nilai rata-rata dari indikator ini, maka dapat

disimpulkan bahwa guru pembimbing di sekolah ini jarang memberikan

layanan bimbingan belajar khususnya yang berkaitan dengan indikator ini

(belajar kelompok) kepada siswa khususnya siswa kelas XI Bahasa yang

menjadi sampel dalam penelitian ini. Oleh karena itu, kemungkinan dampak

yang bisa timbul dari dari jarangnya guru pembimbing memberikan layanan

ini adalah siswa tidak memahami kiat-kiat belajar kelompok yang baik dan

siswa juga tidak dapat memiliki disiplin belajar kelompok. Apabila siswa tidak

dapat melaksanakan kegiatan belajar kelompok dengan baik maka tujuan

belajar kelompok tidak akan tercapai dan siswa tidak dapat membangun

interaksi yang baik dalam kelompok belajarnya.

4. Belajar mandiri

Sub indikator :

4.1. Kiat belajar di rumah. (Item No. 28,29,30).

Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa nilai rata-rata

dari jawaban seluruh responden yang berjumlah 40 orang untuk sub

indikator ini adalah 2,8. Berdasarkan skala yang ditetapkan maka skor

Page 38: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

38

rata-rata 2,8 menunjukan bahwa rata-rata para responden memilih

jawaban sering. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa layanan

bimbingan belajar untuk kiat-kiat belajar di rumah sering diberikan/

diterapkan guru pembimbing kepada peserta didik (responden).

Dengan melihat nilai rata-rata dari indikator ini, maka dapat disimpulkan

bahwa guru pembimbing di sekolah ini sering memberikan layanan bimbingan

belajar khususnya yang berkaitan dengan indikator ini (belajar mandiri)

kepada siswa khususnya siswa kelas XI Bahasa yang menjadi sampel dalam

penelitian ini. Oleh karena itu, kemungkinan dampak yang bisa timbul dari

dari seringnya guru pembimbing memberikan layanan ini adalah siswa dapat

mengatur jadwal belajar mandirinya baik di rumah maupun di mana saja.

5. Konseling kelompok (Item No. 3).

Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dari

jawaban seluruh responden yang berjumlah 40 orang untuk indikator ini

adalah 3,3. Berdasarkan skala yang ditetapkan maka skor rata-rata 3,3

menunjukan bahwa rata-rata para responden memilih jawaban jarang. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok untuk

penyelesaian masalah belajar siswa secara kelompok jarang diberikan/

diterapkan guru pembimbing kepada peserta didik (responden). Dampak yang

mungkin timbul dari jarangnya pemberian layanan ini adalah siswa tidak dapat

memecahkan suatu masalah khususnya masalah belajar secara berkelompok

yang dapat berpengaruh cara berinteraksi siswa dalam kelompok. Jika

interaksi siswa dalam kelompok kurang baik, maka layanan bimbingan belajar

lain tidak akan berjalan dengan baik, misalnya layanan bimbingan belajar

Page 39: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

39

kelompok sehingga jika ditempatkan dalam kelompok belajar, maka siswa

tidak bisa berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman-teman kelompok

belajarnya atau dengan kata lain siswa bersikap pasif dalam kegiatan belajar

kelompok.

6. Konseling individual (Item No. 4).

Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dari

jawaban seluruh responden yang berjumlah 40 orang untuk indikator ini

adalah 3,00. Berdasarkan skala yang ditetapkan maka skor rata-rata 3,00

menunjukan bahwa rata-rata para responden memilih jawaban jarang. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan individual untuk

penyelesaian masalah belajar siswa secara individu jarang diberikan/

diterapkan guru pembimbing kepada peserta didik (responden). Dampak yang

mungkin timbul dari jarangnya pemberian layanan ini adalah siswa tidak dapat

memecahkan suatu masalah khususnya masalah belajar secara indivu atau

dengan kata lain ia tidak akan memahami dirinya untuk menyelesaikan

masalahnya sendiri dan hal seperti ini dapat berakibat ketergantungan siswa

terhadap orang lain dalam hal penyelesaian masalah khususnya masalah

belajarnya.

Pengkategorian layanan bimbingan belajar siswa kelas XI Bahasa SMA

Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 2010/2011

Berdasarkan hasil perhitungan nilai rata-rata dari masing-masing indikator dan

sub indikator pada variabel ini (variabel X), maka penulis dapat membuat

pengkategorian terhadap pemberian layanan bimbingan belajar terhadap siswa

Page 40: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

40

kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Kupang yang menjadi sampel dalam

penelitian ini ke dalam lima kategori. Pengkategorian ini dibuat berdasarkan

nilai rata-rata secara keseluruhan dari indikator layanan bimbingan belajar

seperti yang telah diuraikan di atas. Untuk memudahkan pengkategorian ini,

maka penulis membuat pedoman pengkategorian yang dapat dilihat pada tabel

di bawah ini.

Tabel 4.6

Pengkategorian Layanan Bimbingan Belajar Yang Diterapkan Pada Siswa

Kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 2010/2011

No. Kategori Nilai Rata-Rata

1.

2.

3.

4.

5.

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

5

4

3

2

1

Sumber : Hasil Analisis Penelitian, 2010

Setelah dilakukan perhitungan untuk seluruh indikator pada variabel X

(layanan bimbingan belajar) maka diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,49.

Dengan demikian berdasarkan tabel pedoman pengkategorian, maka dapat

disimpulkan bahwa layanan bimbingan belajar yang diterapkan pada siswa

kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Kupang Tahun Akademik 2010/2011 yang

menjadi sampel dalam penelitian ini dapat dikategorikan dalam kategori

jarang. Sehingga dampak yang kemungkinan dapat ditimbulkan adalah siswa

mengalami masalah kesulitan belajar dan mereka akan sulit keluar dari

masalah tersebut dan akhirnya dapat mengakibatkan prestasi belajar siswa

rendah.

Page 41: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

41

b. Variabel Y (Kesulitan Belajar siswa)

Berdasarkan data hasil rekapan, data tersebut diolah untuk dapat mengetahui rata-

rata pilihan jawaban responden dari masing-masing indikator. Untuk lebih

jelasnya pengolahan data per indikator, sub indikator, dan item dapat diuraikan

sebagai berikut :

1. Jenis kesulitan belajar

Sub indikator :

1.1. Kesulitan belajar di dalam kelas. (Item No. 1,2,7,13).

Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa nilai rata-rata

dari jawaban seluruh responden yang berjumlah 40 orang untuk sub

indikator ini adalah 4,00. Berdasarkan skala yang ditetapkan maka skor

rata-rata 4,00 menunjukan bahwa rata-rata para responden memilih

jawaban sering. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kesulitan

belajar di dalam kelas sering terjadi. Contohnya, siswa sulit

mempersiapkan diri mengikuti pelajaran di kelas, siswa sulit

berinteraksi di dalam kelas atau dengan kata lain siswa pasif di kelas,

dan lain-lain.

1.2. Kesulitan belajar mandiri. (Item No. 4,5,6,8).

Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa nilai rata-rata

dari jawaban seluruh responden yang berjumlah 40 orang untuk sub

indikator ini adalah 4,00. Berdasarkan skala yang ditetapkan maka skor

rata-rata 4,00 menunjukan bahwa rata-rata para responden memilih

Page 42: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

42

jawaban sering. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kesulitan

belajar mandiri jarang terjadi. Contohnya, siswa tidak dapat memahami

kiat-kiat belajar mandiri dengan baik, dan lain-lain.

1.3. Kesulitan belajar dalam kelompok belajar. (Item No. 33,9,10,11,12).

Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa nilai rata-rata

dari jawaban seluruh responden yang berjumlah 40 orang untuk sub

indikator ini adalah 4,01. Berdasarkan skala yang ditetapkan maka skor

rata-rata 4,01 menunjukan bahwa rata-rata para responden memilih

jawaban sering. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kesulitan

belajar di dalam kelompok belajar jarang terjadi.

1.4. Kesulitan belajar di perpustakaan. (Item No. 14,15,16).

Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa nilai rata-rata

dari jawaban seluruh responden yang berjumlah 40 orang untuk sub

indikator ini adalah 3,00. Berdasarkan skala yang ditetapkan maka skor

rata-rata 3,00 menunjukan bahwa rata-rata para responden memilih

jawaban jarang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kesulitan

belajar di perpustakaan sering terjadi. Contohnya, siswa tidak menjaga

ketenangan ketika belajar di perpustakaan, siswa tidak mengembalikan

buku bacaan pada tempatnya setelah selesai dibaca, dan lain-lain.

Dengan melihat nilai rata-rata dari indikator ini, maka dapat disimpulkan

bahwa siswa kelas XI Bahasa yang menjadi sampel dalam penelitian ini sering

mengalami kesulitan belajar saat belajar di kelas, belajar dalam kelompok

belajar, belajar di perpustakaan, bahkan kegiatan belajar mandiri di rumah.

Page 43: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

43

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa apabila guru pembimbing tidak

tepat dalam memberikan layanan bimbingan maka kesulitan-kesulitan belajar

tersebut tidak akan bisa diselesaikan sehingga hal tersebut dapat berdampak

pada ketidak tuntasan belajar. Misalnya, prestasi belajar yang rendah dan lain-

lain.

Pengkategorian kesulitan belajar siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1

Kupang Tahun Ajaran 2010/2011

Berdasarkan hasil perhitungan nilai rata-rata indikator dan sub indikator pada

variabel ini (variabel Y), maka penulis dapat membuat pengkategorian

terhadap pemberian layanan bimbingan belajar terhadap siswa kelas XI

Bahasa SMA Negeri 1 Kupang yang menjadi sampel dalam penelitian ini ke

dalam lima kategori. Pengkategorian ini dibuat berdasarkan nilai rata-rata

secara keseluruhan dari indikator layanan bimbingan belajar seperti yang

telah diuraikan di atas. Untuk memudahkan pengkategorian ini, maka penulis

membuat pedoman pengkategorian yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.7

Pengkategorian Kesulitan Belajar Siswa Kelas XI Bahasa SMA Negeri 1

Kupang Tahun Ajaran 2010/2011

No. Kategori Nilai Rata-Rata

1.

2.

3.

4.

5.

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

5

4

3

2

1

Sumber : Hasil Analisis Penelitian, 2010

Page 44: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

44

Setelah dilakukan perhitungan untuk nilai rata-rata indikator pada variabel Y

(kesulitan belajar siswa), maka diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,00. Dengan

demikian berdasarkan tabel pedoman pengkategorian, maka dapat disimpulkan

bahwa kesulitan belajar yang dialami siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1

Kupang Tahun Ajaran 2010/2011 yang menjadi sampel dalam penelitian ini

dapat dikategorikan dalam kategori sering. Sehingga dampak yang

kemungkinan dapat ditimbulkan adalah siswa mengalami masalah kesulitan

belajar dan mereka akan sulit keluar dari masalah tersebut dan akhirnya dapat

mengakibatkan prestasi belajar siswa rendah.

2. Pengaruh layanan Bimbingan Belajar terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar

Siswa Kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 2010/2011.

Selain analisis pengaruh layanan bimbingan belajar terhadap kesulitan belajar

siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 2010/2011, maka untuk

mengetahui sebereapa besar pengaruh antara variabel X (Layanan Bimbingan Belajar)

terhadap Variabel Y (Kesulitan Belajar Siswa), penulis juga menggunakan

perhitungan statistik yang dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi

linear sederhana dengan persamaan berikut :

Ŷ = a + b X (Ridwan, 2006)

Ket :

Ŷ = subyek variabel terikat yang diprediksi

a = nilai konstan harga Y jika X = 0

Page 45: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

45

b = angka arah/ koefisien regresi yang mennjukan peningkatan atau penurunan

variabel apabila b positif (+) naik dan bila negatif (-) turun.

Subyek pada variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu.

Langkah-langkah menjawab regresi linear sederhana.

Langkah 1. : membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat.

Ha = ada pengaruh layanan bimbingan belajar terhadap pengentasan

masalah belajar siswa kelas XI Bahasa Sekolah Menengah Atas

Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 2010/2011.

Ho = tidak ada pengaruh layanan bimbingan belajar terhadap

pengentasan kesulitan belajar siswa kelas XI Bahasa Sekolah

Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 2010/2011.

Langkah 2. : membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik.

Ha : P > 0

Ho : p = 0

Langkah 3. : Membuat tabel penolong untuk menghitung data statistik

Page 46: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

46

Tabel 4.8

Tabel Penolong Statistik

No. X Y X² Y² XY

1 69 33 4761 1089 2277

2 128 50 16384 2500 6400

3 87 32 7569 1024 2784

4 108 40 11664 1600 4320

5 119 37 14161 1369 4403

6 99 44 9801 1936 4356

7 98 42 9604 1764 4116

8 95 34 9025 1156 3230

9 76 29 5776 841 2204

10 145 41 21025 1681 5945

11 74 48 5476 2304 3552

12 105 42 11025 1764 4410

13 112 33 12544 1089 3696

14 50 54 2500 2916 2500

15 107 49 1449 2401 5243

16 64 53 4096 2809 3392

17 68 60 4624 3600 4080

18 82 43 6724 1849 3526

19 102 42 10404 1764 4284

20 113 48 12769 2304 5424

21 119 44 14161 1936 5236

22 136 49 18496 2401 6664

23 100 42 10000 1764 4200

24 120 51 14400 2601 6120

25 103 45 10609 2025 4635

26 109 31 11881 961 3379

27 108 52 11664 2704 5616

28 97 49 9409 2401 4753

29 84 40 7056 1600 3360

30 89 55 7921 3025 4895

31 100 55 10000 3025 5500

32 84 51 7056 2601 4284

33 90 51 8100 2601 4590

34 88 48 7744 2304 4224

35 98 56 9604 3136 5488

36 85 57 7225 3249 4845

37 95 45 9025 2025 4275

38 99 49 9801 2401 4851

39 96 49 9216 2401 4704

40 88 42 7744 1764 3696

Σ= 3889 1715 482493

84685 175457

Sumber : Hasil Analisis Penelitian, 2010

Page 47: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

47

Langkah 4. : Masukan angka-angka statistik dalam tabel dengan rumus :

1. Menghitung rumus b :

=

=

=

=

= 0,08

2. Menghitung rumus a :

a =

=

=

= = 35,09

n.ΣX²-(ΣX)² b=

n.ΣXY-ΣX.ΣY

40.482493-(3889)²

40.175457-3889.1715

40 . 175457-6669675

40 . 482493-15124321

7018280-6669675

19299720-15124321

7018280-6669675

19299720-15124321

348645

4175399

ΣY – b . ΣX

n

1715 – 0,08. 3889

40

1715 – 0,08. 3889

40

1715 – 311,1

40

1403,9

40

Page 48: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

48

3. Menghitung ersamaan regresi sederhana :

Ŷ = a + bX

= 35,09 + 0,08 (69)

= 35,09 + 55,2

= 92,29

4. Menghitung garis persamaan regresi :

a. X = = = 97,223

b. Y = = = 42,875

Langkah 5. : Mencari Jumlah Kuadrat Regresi (JKReg [a]) dengan rumus :

JKReg [a] = = = = 75530,62

Langkah 6. : Mencari Jumlah Kuadrat Regresi (JKReg[b|a]) dengan rumus :

JKReg[b|a] = b ΣXY-

= 0,08 175457- = 0,08

= 0,08 175457-166740,87 = 0,08 8716,13

= 697,29

ΣX

n

3889

40

ΣY

n

1715

40

(ΣY)²

n

(1715)²

40

2941225

40

(ΣX)( ΣY)

n

(3889)(1715)

40

6669635

40

Page 49: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

49

Langkah 7. : Mencari Jumlah Kuadrat Residu (JKRes) dengan rumus :

JKRes = ΣY² - JKReg[b|a] - JKReg[a]

= 84685 - 697,29 - 73530,62

= 10457,09

Langkah 8. : Mencari Rata-Rata Jumlah Kuadrat Residu (RJKReg[a]) denangan

rumus :

RJKReg[a] = JKReg[a] = 73530,62

Langkah 9. : Mencari Rata-Rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJKReg[ba]) dengan

rumus :

RJKReg[b|a] = JKReg[b|a] = 697,29

Langkah 10. : Mencari Rata-Rata Jumlah Kuadrat Residu (RJKRes) dengan rumus :

RJKRes = = = 27,5

Langkah 11. : Mencari signifikansi dengan rumus :

F hitung = = = 25,3

Kaidah penguji signfikansi :

Jika F hitung ≥ F tabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan F hitung ≤ F

tabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan.

Dengan taraf signifikan (a) = 0,05, carilah F tabel menggunakan tabel F

dengan rumus :

JK Res

n-2

10457,09

40-2

10457,09

40-2

RJKReg[b|a

RJKRes

697,29

27,5

Page 50: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

50

F tabel = F[(1-a)(dkReg[b|a]=1)(dkRes= 40-2)]

= F[(1-0,05)( dkReg[b|a]=1)( dkRes=38)]

= F[(0,95)(1,38)]

Cara mencari F tabel : Angka 1 = pembilang

Angka 38 = penyebut

F tabel = 4,10

Ternyata Fhitung, lebih besar Ftabel,maka tolak Ho

Langkah 12. : Membuat Kesimpulan

Karena Fhitung lebih besar dari Ftabel, maka tolak Ho dan terima Ha. Dengan

demikian maka dapat disimpulkan bahw ada pengaruh antara layanan bimbingan

belajar terhadap pengentasan kesulitan belajar siswa kelas XI Bahasa Sekolah

Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 2010/2011.

Setiap individu yang melakukan aktifitas belajar pasti pernah diperhadapkan

dengan keslitan-kesulitan yang berkaitan dengan kegiatan belajar itu sendiri. Kesulitan-

kesulitan belajar tersebut banyak kita temui khususnya di jenjang pendidikan formal yang

biasanya disebabkan oleh banyak faktor misalnya faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal meliputi faktor intelegensi, minat, bakat, motifasi, dan lain-lain.

Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat. Peserta

didik yang menempuh ilmu pada lembaga pendidikan formal sering kali diperhadapkan

dengan masalah atau kesulitan belajar yang bermacam-macam. Kesulitan-kesulitan

belajar yang dialami tidak hanya disebabkan oleh faktor intelegensi semata namun masih

Page 51: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

51

banyak faktor lain yang bisa mengakibatkan kesulitan dalam aktfitas belajar seperti yang

telah diuraikan di atas.

Bimbingan belajar proses bantuan yang diberikan kepada peserta didik oleh

guru pembimbing secara terus menerus dan sistematis agar peserta didik dapat

menemukan jalan keluar dan menyelesaikan kesulitan belajarnya sendiri sehingga siswa

dapat mencapai tujuan belajar yang optimal

Dalam menangani peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, maka guru

pembimbing perlu memahami jenis kesulitan belajar seperti apa yang dihadapi peserta

didik sehigga dalam proses pemberian bantuan bisa sesuai dengan kebutuhan peserta

didik yang mengalami kesulitan belajar tersebut dan dengan demikian masalah atau

kesulitan belajarnya dapat terentaskan dan peserta didik dapat belajar dengan efektif dan

mencapai tujuan belajar yang optimal.

Untuk memerikan bantuan atau bimbingan yang tepat pada peserta didik yang

mengalami kesulitan belajar, maka guru pembimbing perlu melakukan langkagkah-

langkah berikut yaitu mendiagnosis kesulitan belajar siswa, memperkirakan kemungkinan

bantuan yang tepat, menetapkan cara mengatasi yang tepat, serta tindak lanjut.

(Mulyadi,2008).

Tujuan bimbingan belajar secara umum adalah membantu peserta didik agar

mendapat penyesuaian yang baik di dalam situasi belajar, sehingga setiap peserta ddik

dapat belajar dengan efisien sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dan mencapai

perkembangan yang optimal. Dengan demikian, maka pemberian bantuan yang sesuai

dengan kebutuhan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar akan membawa

dampak yang positif pula bagi pengentasan kesulitan belajar peserta didik.

Page 52: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

52

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas XI Bahasa Sekolah

Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 2010/2011 diperoleh hasil Fhitung = 25,3

dan Ftabel = 4,10. Jadi, ternyata Fhitung > Ftabel. Karena Fhitung lebih besar dari Ftabel, maka

tolak Ho dan terima Ha sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh layanan

bimbingan belajar terhadap pengentasan kesulitan belajar siswa kelas XI Bahasa Sekolah

Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 2010/2011. Hasil Fhitung = 25,3 ˃ dari

Ftabel = 4,10 menurut Akbar Usman dalam Metode Statistik (2006 : 73), nilai Fhitung = 25,3

menunjukan pengaruh layanan bimbingan belajar terhadap pengentasan kesulitan belajar

siswa. Berdasarkan instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur pengaruh

layanan bimbingan belajar terhadap pengentasan kesulitan belajar, maka dapat dilihat

pengaruhnya misalnya, siswa yang mengalami kesulitan dalam mempersiapkan diri

mengikuti ujian diberikan layanan bimbingan belajar oleh guru pembimbing, maka siswa

dapat mempersiapkan diri dengan baik mengikuti ujian. Selain itu, contoh lain

menunjukan bahwa ketika siswa tidak dapat berkonsentrasi dengan baik dalam

mendengar penjelasan dari guru ketika pelajaran di kelas berlangsung, diberikan layanan

bimbingan belajar oleh guru pembimbing maka siswa dapat memahami dirinya dan dapat

mengatasi kesulitan belajar tersebut. Jadi, nilai Fhitung = 25,3 menunjukan besarnya

pengaruh layanan bimbingan belajar terhadap pengentasan kesulitan belajar siswa kelas

XI Bahasa SMA Negeri 1 Kupang Tahun Akademik 2010/2011 yang menjadi sampel

dalam penelitian ini.

Page 53: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

53

BAB V

PENUTUP

A. SIMPULAN

Aktifitas belajar bagi setiap individu tidak selamanya dapat berjalan dengan

wajar. Terkadang lancar terkadang juga tidak dan terkadang individu dapat dengan cepat

memahami apa yang dipelajari, terkadang juga lambat atau tidak memahami sama sekali.

Dalam hal semangat belajar, terkadang semangatnya tinggi tetapi terkadang sulit

berkonsentrasi terhadap apa yang dipelajari. Demikian kenyataan yang sering dijumpai

pada tiap anak didik dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam aktifitas belajar. Setiap

individu memang tidak ada yang sama . perbedaan individual inilah yang mengakibatkan

perbedaan tingkah laku belajar di kalangan peserta didik. Dalam keadaan di mana siswa

atau peserta didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang disebut dengan

“kesulitan belaja”. Dalam aktifitas belajar di sekolah, siswa dapat mengatasi kesulitan

belajar yang dialami dengan bantuan guru pembimbing.

Salah satu bentuk layanan bantuan guru pembimbing untuk siswa yang

mengalami kesulitan belajar siswa adalah dengan memberikan layanan bimbingan belajar

kepada siswa. Dari fenomene di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang

“Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa

Kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 2010/2011” dan setelah

melakukan analisis nilai rata-rata variabel X (layanan bimbingan belajar) dan variabel Y

(kesulitan belajar siswa) maka diperoleh hasil nilai rata-rata variabel X (layanan

bimbingan belajar) adalah 3,49 yang menunjukan sebagian besar responden memilih

jawaban kadang-kadang yang setelah dikategorikan maka dapat disimpulkan bahwa

Page 54: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

54

layanan bimbingan belajar yang diterapkan oleh guru pembimbing kepada siswa kelas XI

Bahasa yang menjadi responden dikategorikan dalam kategori sedang. Kategori sedang

ini berdampak pada kesulitan belajar siswa yaitu berdasarkan analisis nilai rata-rata

variabel Y (kesulitan belajar siswa) maka diperoleh hasil 4,00 yang menunjukan sebagian

besar responden memilih jawaban sering yang dikategorikan dalam kategori tinggi.

Dengan kata lain, dapat kita lihat bahwa pemberian layanan bimbingan belajar yang tidak

maksimal atau sesuai dengan kebutuhan, maka akan menimbulkan kesulitan belajar yang

tinggi. Misalnya, kesulitan belajar di dalam kelas, kesulitan belajar mandiri, kesulitan

belajar dalam kelompok belajar, kesulitan belajar di perpustakaan dan kesulitan-kesulitan

belajar lainnya.

Selain analisis nilai rata-rata variabel X dan Y, penulis juga melakukan

analisis statistik untuk mencari seberapa besar pengaruh layanan bimbingan belajar

terhadap pengentasan kesulitan belajar siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Kupang

Tahun Ajaran 2010/2011 yang menjadi sampel dalam penelitian ini dan diperoleh hasil

Fhitung = 25,3 dan Ftabel = 4,10. Jadi, ternyata Fhitung > Ftabel. Karena Fhitung lebih besar dari

Ftabel, maka tolak Ho dan terima Ha sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

layanan bimbingan belajar terhadap pengentasan kesulitan belajar siswa kelas XI Bahasa

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 2010/2011 sebesar 25,3 yang

berdampak pada kesulitan-kesulitan belajar yang telah diuraikan di atas..

Proses pemberian layanan bimbingan belajar yang tepat, sistematis dan sesuai

dengan kebutuhan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar akan membawa

dampak yang positif bagi pengentasan masalah atau kesulitan belajar yang dialami

peserta didik. Namun sebaliknya, apabila pemberian layanan bimbingan belajar tidak

tepat, sistematis dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang mengalami kesulitan

Page 55: Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Pengentasan Kesulitan Belajar Siswa Kelas Xi Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 20102011

55

belajar, maka dampak terakhinya adalah rendahnya prestasi belajar siswa atau dengan

kata lain siswa tidak tuntas dalam proses belajarnya.

B. SARAN

1. Dalam aktifitas belajar di sekolah, peserta didik mengalami kesulitan belajar yang

tidak hanya disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Oleh karena itu, diharapkan

kepada orang tua agar dapat mendukung dan mengarahkan peserta didik agar dapat

belajar denan baik di rumah sehingga peserta didik tidak terjebak dalam masalah

esulitan belajar.

2. Bagi siswa agar mampu memahami kemampuan yang dimilikinya serta dapat

mengatur jadwal belajar dengan baik sehingga terhindar dari masalah kesulitan

belajar.

3. Bagi guru pembimbing agar mampu mendiagnosis dan memberikan layanan

bimbingan belajar yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki peserta didik

yang mengalami kesulitan belajar yang disebabkan oleh faktor internal maupun

eksternal.