kebijakan nasional pengentasan permukiman kumuh

12
Kebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh Direktorat Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman, Kementerian PPN/Bappenas Manado, 19 September 2016

Upload: lyliem

Post on 14-Jan-2017

244 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh

Kebijakan Nasional Pengentasan

Permukiman Kumuh

Direktorat Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman, Kementerian PPN/Bappenas Manado, 19 September 2016

Page 2: Kebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh

17,2 22,4

30,9

42,2 49,8 53,3 56,7 60 63,4 66,6

-

50.000.000

100.000.000

150.000.000

200.000.000

250.000.000

0,0

10,0

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

70,0

80,0

90,0

1970 1980 1990 2000 2010 2015 2020 2025 2030 2035

Juta

Jiw

a

Per

sen

tase

% Penduduk Perkotaan % Penduduk Perdesaan Jumlah Penduduk Perkotaan Jumlah Penduduk Perdesaan

MENGAPA ADA PERMUKIMAN KUMUH ?

Urbanisasi yang pesat memberikan implikasi terhadap perumahan dan permukiman

35-40% Pertumbuhan Penduduk Alami 30-40% Reklasifikasi Desa ke Kota 25-30%-Migrasi Desa ke Kota

Meningkatnya kepadatan permukiman dan perubahan kebutuhan rumah untuk rumah tangga di perkotaan

Meningkatnya kebutuhan pelayanan dasar dan sistem pengelolaan permukiman

Meningkatnya kebutuhan rumah layak dan terjangkau serta rumah sewa

Ketidaksiapan kota menghadapi urbanisasi berpotensi menyebabkan semakin pesatnya

pertumbuhan permukiman kumuh perkotaan

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2010

Page 3: Kebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh

ORANG KEMUDIAN MEMBANGUN RUMAH SECARA SWADAYA TANPA KENDALI

Pertumbuhan penduduk

Pembangunan rumah

Tanpa atau kurang pembinaan dan

pengawasan

sekarang masa depan

MENGAPA ADA PERMUKIMAN KUMUH ?

Page 4: Kebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh

Permukiman padat, infrastruktur

(jalan, drainase, air minum, dll) tidak

terintegrasi, rawan kebakaran, sebagian berada

di kawasan illegal.

Page 5: Kebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh

LATAR BELAKANG

Amanat Kondisi Saat Ini1

Pasal 28(h) Ayat 1-UU Dasar 1945

“Setiap orang berhak hidup sejahtera

lahir dan batin, bertempat tinggal, dan

mendapatkan lingkungan hidup yang

baik dan sehat serta memperoleh

pelayanan kesehatan”

RPJPN-UU 17 Tahun 2007

Kota tanpa permukiman kumuh tahun

2025 melalui penyediaan hunian dan

sarana prasarana yang layak, kebijakan

yang berkelanjutan, dan enabling

environment yang memadai.

SDGs Target 11-1

Memastikan akses seluruh masyarakat

terhadap rumah dan pelayanan dasar

yang aman, layak huni, dan terjangkau

serta peningkatan kualitas seluruh

permukiman kumuh di tahun 2030.

22% 50%30% 36%

29juta 13,5juta9juta 11jutamasyarakat perkotaan

tinggal di permukiman

kumuh tanpa/dengan

layanan dasar minimal

masyarakat miskin tinggal di

permukiman kumuh dengan

sub-standard housing, akses

buruk terhadap pelayanan

dasar, rentan kesehatan dan

bencana, dll.

atau atauatau

masyarakat

permukiman kumuh

tinggal di permukiman

dengan akses air

minum yang buruk

atau

masyarakat

permukiman kumuh

tinggal di permukiman

dengan akses sanitasi

dan drainase yang

buruk

TARGET

RPJMN 2015-2019

4,4juta 1,5juta 38.431 Ha

Penyediaan

Hunian Layak

(Sewa/Milik)

Penanganan

Rumah Tidak

Layak Huni

Pengentasan

Kawasan Kumuh

untuk mencapai

Kota Tanpa

Kumuh

1) Slum profiling by NCEP Urban-World Bank, carried out nationally, 2015

Page 6: Kebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh

PRINSIP DASAR PENGENTASAN PERMUKIMAN KUMUH

Pemerintah Daerah

sebagai Nakhoda

Pemda bertanggung

jawab dalam

penanganan

permukiman kumuh

Pemerintah Pusat

berperan sebagai

pendamping dan

enabler.

Partisipasi

Masyarakat

Pelibatan

masyarakat melalui

proses partisipatif

mulai dari

perencanaan hingga

pengawasan

Terintegrasi dengan

Sistem Kota

Keterpaduan rencana

penanganan kumuh

dengan rencana

pembangunan kota

Kolaborasi dan

Komprehensif

Menyelesaikan berbagai

persoalan kumuh dari

berbagai sektor, baik fisik

maupun non-fisik melalui

kolaborasi antar

stakeholders.

Menjamin Keamanan

Bermukim

Setiap orang harus

dilindungi dari

penggusuran yang

sewenang-wenang

Page 7: Kebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh

PENANGANAN (UPGRADING) ATAU PENGENTASAN (ALLEVIATION) ?

SLUM UPGRADING

(PENANGANAN)

SLUM ALLEVIATION

(PENGENTASAN)

MENUJU

Fokus kepada upaya

pembangunan infrastruktur

dasar, belum berorientasi

pencegahan.

Fokus kepada upaya penanganan

dan pencegahan, mencakup

seluruh aspek terkait

pembangunan perumahan dan

permukiman.

Page 8: Kebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh

KOMPONEN MINIMAL PENGENTASAN PERMUKIMAN KUMUH

Kualitas Bangunan Hunian

Aksesibilitas Lingkungan

Drainase Lingkungan

Pelayanan Air Minum/Baku

Pengelolaan Air Limbah

Pengelolaan Persampahan

Penanggulangan Kebakaran

4 dari 7 indikator

terkait dengan air

minum dan sanitasi

Menjamin secure tenure

masyarakat (hak

pemanfaatan/milik)

Meningkatkan akses MBR

terhadap pembiayaan mikro

terhadap rumah sewa/milik

Kota Tanpa Kumuh hanya dapat terwujud jika ada sistem yang dapat memastikan

seluruh komponen pengentasan (lahan, pembiayaan, infrastruktur dasar, dan

penghidupan berkelanjutan) dapat tersedia/terwujud.

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

melalui pemberdayaan ekonomi.

Page 9: Kebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh

APA ITU “0%” KUMUH?

38.431 Ha 0 Ha

2015 2016 2017 2018 2023 2024 2025

Transisi menuju 0 Ha

2019 2020 2021 2022

RPJMN 2015-2019

Tipologi 1

Tipologi 2

Tipologi 3

Sudah melaksanakan

program penanganan

permukiman kumuh hingga

tuntas sesuai dengan

perencanaan skala kab/kota

Sedang melaksanakan

program penanganan

permukiman kumuh sesuai

dengan perencanaan skala

kab/kota

Baru selesai menyusun

perencanaan skala

kabupaten/kota.

0%

0%

0%

Perencanaan hingga

Pelaksanaan

Pendataan hingga

Pelaksanaan

Advokasi hingga

Perencanaan

Pemeliharaan hingga

Penguatan

Penyelesaian Pelaksanaan

hingga Pemeliharaan

Pelaksanaan

Tipologi ditentukan berdasarkan tingkat kesiapan pemda untuk menjadi nakhoda

Page 10: Kebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh

PEMERINTAH DAERAH SEBAGAI NAKHODA

Pemda

sebagai

Nakhoda

Mainstreaming kumuh ke dalam agenda RPJMD

Menerapkan demand responsive approach

Adanya alokasi pendanaan terhadap penanganan

permukiman kumuh

Adanya kapasitas kelembagaan yang memadai.

Adanya rencana pengentasan permukiman kumuh

yang strategis dan komprehensif

Dalam memenuhi perannya sebagai Nakhoda, minimal karakteristik tersebut harus dimiliki oleh pemda.

Pemerintah pusat akan berperan dalam pendampingan, bimbingan teknis, dan memberikan dukungan

regulasi/kebijakan.

Page 11: Kebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh

MEMBANGUN PLATFORM BERSAMA-TANTANGAN BAGI RP2KPKP

Strategi

Pengentasan

Permukiman

Kumuh

Kab/Kota

Pokja PKP

Daerah

Pemerintah

Daerah

Visi

misi, mandat, tupoksi

, political

support, dukungan

pendanaan.

APBN APBD

SWA

DAYA

CSR

PHLN

BANK

DLL

Strategi Pengentasan Permukiman

Kumuh Kab/Kota harus disusun atas

dasar:

1. Dari,oleh, dan untuk kota ybs.

2. Berdasarkan strategi

pembangunan kota

3. Skala kota dengan kejelasan

prioritas penanganan

4. Demand responsive approach

(top-down meets bottom-up)

5. Multi sektor, multi stakeholder

6. Tidak bersifat ke-project-an

Strategi Pengentasan Permukiman

Kumuh Kab/Kota berisikan:

1. Kegiatan

2. Tahapan/Waktu

3. Lokasi

4. Besaran

5. Sumber Dana

Dari rencana kegiatan pembangunan

berbagai sektor (sosial, ekonomi, dan

infrastruktur fisik) yang dibutuhkan

dalam penanganan permukiman

kumuh.

Lahan

Inf..DasarSosial &

Ekonomi

Rumah

DAN LAIN-LAIN

NUSP

NSUP/KOTAKU

2

Page 12: Kebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh

TERIMA KASIH

Direktorat Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman

Kementerian PPN/BAPPENAS

Gedung Utama Lantai 3, Jalan Taman Suropati No.2 Jakarta

Telp/Fax: (021) 3149635/Email: [email protected]