pengaruh laju aliran terhadap sedimentasi di pertemuan dua ... filesedimentasi. konsep volume...
TRANSCRIPT
PENGARUH LAJU ALIRAN SUNGAI UTAMA DAN ANAK
SUNGAI TERHADAP PROFIL SEDIMENTASI DI
PERTEMUAN DUA SUNGAI MODEL SINUSOIDAL
Dosen Pembimbing:
Prof. DR. Basuki Widodo, M.Sc
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2014
Oleh:
Yuyun Indah Trisnawati (1210 100 039)
LATAR BELAKANG MASALAH
Sungai Fungsinya
1. Menampung aliran curah hujan
2. Mengalirkan air dari hulu ke hilir
3. Drainase alam
4. Mengalirkan sedimen
Pertemuan dua sungai merupakan
komponen yang penting dalam
sistem sungai
Pemodelan dan
simulasi terjadinya
sedimentasi.
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
Tujuan Manfaat
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana pengembangan model sedimentasi
di pertemuan dua sungai dengan
menggunakan pendekatan volume hingga.
Bagaimana menyelesaikan model sedimentasi
ini dengan metode beda hingga-Alternating
Direction Implicit (ADI).
Bagaimana pengaruh laju aliran terhadap
sedimentasi di pertemuan dua sungai ini.
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
Tujuan Manfaat
BATASAN MASALAH
Model sedimentasi yang dibangun adalah dalam 2dimensi.
Aliran air tak mampu mampat (incompressible)dan rapat jenis air konstan.
Aliran sungai seragam pada hulu dan hilir.
Pengangkutan sedimen adalah bed-load danbutiran sedimen seragam dengan diameter0.0625 mm yaitu pasir yang sangat halus.
Permukaan sungai horizontal dan dinding sungaiberkarakteristik halus (smooth).
Pengaruh angin sangat kecil sehingga friksi dipermukaan diasumsikan nol.Latar
Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
Tujuan Manfaat
TUJUAN
Mengembangkan model sedimentasi di
pertemuan dua sungai dengan menggunakan
pendekatan volume hingga.
Menyusun metode penyelesaian dari model
sedimentasi ini dengan menggunakan metode
beda hingga-Alternating Direction Implicit (ADI).
Menganalisa pengaruh laju aliran terhadap
sedimentasi di pertemuan dua sungai ini.
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
Tujuan Manfaat
MANFAAT
Memberikan pengetahuan kepada pihak terkait
dalam pencegahan dan penanggulangan dini
atas dampak yang ditimbulkan akibat adanya
sedimentasi, serta dapat juga digunakan
sebagai acuan dalam penelitian sejenis.
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
Asumsi Tujuan Manfaat
KONSEP DASAR ALIRAN SALURAN TERBUKA
Merupakan aliran yang memiliki permukaan bebasyang dipengaruhi oleh tekanan udara bebas.
•Aliran tetap dan aliran tidak tetap
•Aliran seragam dan aliran tidak seragam
•Aliran laminar, aliran turbulen dan aliran transisi
Jenis-jenis aliran
saluran terbuka
Konsep Dasar Aliran Saluran Terbuka
Sedimentasi Konsep Volume HinggaMetode Beda Hingga-Alternating Direction
Implicit (ADI)
SEDIMENTASI
Banyaknya sedimen pada transportasi
sedimen tipe bed load dapat dihitung
menggunakan rumus Meyer-Peter Muller.
Rumus Meyer-Peter & Muller [3].
Angkutan Sedimen
Dissolved load
Suspended load
Intermittent suspension
(saltation) load
Wash load
Bed load
𝑞𝑏 = 𝑐𝑚 [ 𝑠 − 1 𝑔]0.5𝑑50
1.5(𝜇𝜃 − 𝜃𝑐)1.5
dengan:
𝜃 =𝜏𝑏
(𝜌𝑏−𝜌)𝑔𝑑50
𝜏𝑏 =𝜌
2
0.06
𝑙𝑜𝑔 122.5𝑑50
2
𝑢2
Konsep Dasar Aliran Saluran Terbuka
Sedimentasi Konsep Volume HinggaMetode Beda Hingga-Alternating Direction
Implicit (ADI)
SEDIMENTASI (LANJUTAN)
Perubahan dasar sungai yang diakibatkan
adanya proses gerusan dan pengendapan
dapat dihitung dengan persamaan kekekalan
massa untuk transportasi sedimen, yaitu:
Konsep Dasar Aliran Saluran Terbuka
Sedimentasi Konsep Volume HinggaMetode Beda Hingga-Alternating Direction
Implicit (ADI)
KONSEP VOLUME HINGGA
Konsep Volume Kendali
Persamaan Kekekalan MassaPersamaan Kekekalan
Momentum𝑑
𝑑𝑡 𝜌∀ + 𝜌𝑢𝐴 = 0
𝑓𝑎𝑐𝑒
𝑑
𝑑𝑡 𝜌∀𝑢 + 𝜌𝑢𝐴𝑢 = 𝐹
𝑓𝑎𝑐𝑒
Konsep Dasar Aliran Saluran Terbuka
Sedimentasi Konsep Volume HinggaMetode Beda Hingga-Alternating Direction
Implicit (ADI)
METODE BEDA HINGGA-ALTERNATING
DIRECTION IMPLICIT (ADI)
Metode ADI adalah metode beda hingga yang digunakan untuk
menyelesaikan persamaan differensial parsial berbentuk
parabolik dan eliptik. Metode ini banyak digunakan untuk
menyelesaikan masalah konduksi panas atau memecahkan
permasalahan difusi dalam dua dimensi atau lebih.
Misal diberikan sistem persamaan differensial biasa [2]:
dimana U(t) adalah vektor berdimensi N:
Konsep Dasar Aliran Saluran Terbuka
Sedimentasi Konsep Volume HinggaMetode Beda Hingga-Alternating Direction
Implicit (ADI)
METODE PENELITIAN
Studi Literatur
Perumusan Model
Sedimentasi
Penyelesaian Numerik
Simulasi
Analisa Hasil dan
Penarikan Kesimpulan
Serta Penyusunan
laporan
PEMBAHASAN
Gambar profil aliran sungai
model sinusoidal
PEMBAHASAN
MODEL MATEMATIKA
Sungai utama dan anak sungai
persamaan kekekalan massa
persamaan kekekalan momentum
terhadap sumbu-x
terhadap sumbu-y
Model matematika
Penyelesaian numerik
Simulasi Kesimpulan Saran
MODEL MATEMATIKA (LANJUTAN)
Pertemuan sungai
persamaan kekekalan massa
persamaan kekekalan momentum
terhadap sumbu-x
terhadap sumbu-y
MODEL MATEMATIKA (LANJUTAN)
Kekekalan massa sedimen
Sungai utama dan Anak Sungai
Pertemuan sungai
Model matematika
Penyelesaian numerik
Simulasi Kesimpulan Saran
PENYELESAIAN NUMERIK
Sungai utama dan anak sungai
kekekalan massa
Kekekalan momentum terhadap sumbu-x
Model matematika
Penyelesaian numerik
Simulasi Kesimpulan Saran
PENYELESAIAN NUMERIK (LANJUTAN)
Kekekalan momentum terhadap sumbu-y
Kekekalan massa sedimen
Model matematika
Penyelesaian numerik
Simulasi Kesimpulan Saran
PENYELESAIAN NUMERIK (LANJUTAN)
Pertemuan sungai
kekekalan massa
kekekalan momentum terhadap sumbu-x
Model matematika
Penyelesaian numerik
Simulasi Kesimpulan Saran
PENYELESAIAN NUMERIK (LANJUTAN)
kekekalan momentum terhadap sumbu-y
kekekalan massa sedimen
Model matematika
Penyelesaian numerik
Simulasi Kesimpulan Saran
SIMULASI
Berikut ini ditampilkan beberapa hasil output program dengan ketentuan sebagai
berikut:
Panjang sungai utama : 10 m
Lebar sungai utama : 20 m
Panjang anak sungai : 10 m
Lebar anak sungai : 10 m
Panjang pertemuan sungai : 10 m
Lebar pertemuan sungai : 25 m
sudut : pi/6
Model matematika
Penyelesaian numerik
Simulasi Kesimpulan Saran
SIMULASI I
Simulasi I:
Kedalaman awal h= 6.00 m
Kecepatan awal sungai utama v= 0.2 m/s
Kecepatan anak sungai va= 0.1 m/s
Ketinggian awal sedimen zb= 0.01 m
Waktu T= 5 s
Debit sungai utama Q1= 10
Debit anak sungai Q2= 10
Model matematika
Penyelesaian numerik
Simulasi Kesimpulan Saran
1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 54.5
5
5.5
6
Waktu
Kedala
man S
ungai
Kedalaman sungai utama, anak sungai dan pertemuan sungai
Sungai utama
Anak sungai
Pertemuan sungai
1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 50.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
0.5
Waktu
Kecepata
n S
ungai
Kecepatan sungai utama, anak sungai dan pertemuan sungai
Sungai utama
Anak sungai
Pertemuan sungai
1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 50.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.07
Waktu
Ketinggia
n S
edim
en
Ketinggian Sedimen Sungai Utama, Anak Sungai dan Pertemuan Sungai
Sungai utama
Anak sungai
Pertemuan sungai
Pada simulasi I terlihat bahwa kedalaman sungai
mengalami penurunan sebesar 0.9425, untuk
kecepatan aliran sungai mengalami penurunan
sebesar 0.08401 dan untuk ketinggian sedimen
mengalami peningkatan sebesar 0.0110.
SIMULASI II
Simulasi II:
Kedalaman awal h= 6.00 m
Kecepatan awal sungai utama v=0.2 m/s
Kecepatan awal anak sungai va= 0.1 m/s
Ketinggian awal sedimen zb=0.02 m
Waktu T= 5 s
Debit sungai utama : 15
Debit anak sungai : 10
Model matematika
Penyelesaian numerik
Simulasi Kesimpulan Saran
Pada simulasi II terlihat bahwa kedalaman sungai
mengalami penurunan sebesar 0.9430, untuk
kecepatan aliran sungai mengalami penurunan
sebesar 0.08403 dan untuk ketinggian sedimen
mengalami peningkatan sebesar 0.0130.
1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 54.5
5
5.5
6
Waktu
Kedala
man S
ungai
Kedalaman sungai utama, anak sungai dan pertemuan sungai
Sungai utama
Anak sungai
Pertemuan sungai
1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 50.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
0.5
Waktu
Kecepata
n S
ungai
Kecepatan sungai utama, anak sungai dan pertemuan sungai
Sungai utama
Anak sungai
Pertemuan sungai
1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 50.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.07
0.08
Waktu
Ketinggia
n S
edim
en
Ketinggian Sedimen Sungai Utama, Anak Sungai dan Pertemuan Sungai
Sungai utama
Anak sungai
Pertemuan sungai
KESIMPULAN
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan:
Didapatkan model sedimentasi di pertemuan dua sungai model sinusoidal.
Dari hasil simulasi I dan II dengan debit sungai utama sebesar 10 padasimulasi I dan debit sungai utama sebesar 15 pada simulasi II sedangkanuntuk besarnya debit anak sungai sama besar yaitu 10 diperoleh hasilbahwa untuk simulasi I terjadi penurunan kedalaman sungai sebesar0.9425, penurunan kecepatan aliran sungai sebesar 0.08401 dan untukketinggian sedimen mengalami kenaikan sebesar 0.0110, sedangkan untuksimulasi II terjadi penurunan kedalaman sungai sebesar 0.9430,penurunan kecepatan aliran sungai sebesar 0.08403 dan untuk ketinggiansedimen mengalami kenaikan sebesar 0.0130.
Dari simulasi I dan II terlihat bahwa besarnya debit yang masuk dari sungaiutama dan anak sungai relatif kurang berpengaruh terhadap rata-rataperubahan kedalaman sungai, kecepatan aliran sungai dan ketinggiansedimen.
Model matematika
Penyelesaian numerik
Simulasi Kesimpulan Saran
SARAN
Adapun saran dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
Model aliran sinusoidal yang dibangun dalam bentuk 2 dimensi, akan lebih
baik jika dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai model sedimentasi
dalam 3 dimensi.
Jenis angkutan sedimennya adalah jenis bed load, akan lebih baik jika
dikembangkan untuk jenis wash load dan suspended load.
Model matematika
Penyelesaian numerik
Simulasi Kesimpulan Saran
DAFTAR PUSTAKA
[1] Apsley, D. 2013. Computational Fluid Dynamic. Springer. New York
[2] Faisol. 2012. Thesis Pengaruh Hidrodinamika pada Penyebaran Polutan
di Sungai. Surabaya : Matematika FMIPA-ITS.
[3] Liu, Z. 2001. Sediment Transport. Laboratoriet for Hydraulik og
Havnebygning Instituttet for Vand Manual. Jord og Miljoteknik Aalborg
Universitet.
[4] Ottovanger, W. 2005. Discontinuous Finite Element Modeling of River
Hydraulics and Morphology with Application to the Parana River. University
oo Twente : Department of Applied Mathematics.
[5] Priangga, F.E. 2012. Profil Kontur Sedimentasi di Pertemuan Dua
Sungai Model Sinusoidal. Surabaya : Matematika FMIPA-ITS.
DAFTAR PUSTAKA (LANJUTAN)
[6] Purwadi, PK. 2001. Metode ADI dalam Penyelesaian Persoalan
Perpindahan Panas Konduksi Benda Padat Dimensi Keadaan Tak Tunak.
SIGMA, Vol. 4 No.1.
[7] Rizky, A. 2013. Proses Terjadinya Sedimentasi.
http://adityaaaaaarizky.blogspot.com/. Diakses pada 03 maret 2014.
[8] Saptaningtyas, F.Y. 2009. Metode Volume Hingga Untuk Mengetahui
Pengaruh Sudut Pertemuan Saluran Terhadap Profil Perubahan Sedimen
Pasir Pada Pertemuan Sungai. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
[9] Sholikin, M. 2012. Tugas Akhir Kajian Karakteristik Sedimentasi di
Pertemuan Dua Sungai Menggunakan Metode Meshles Local Petrov-
Galerkin dan Simulasi Fluent. Surabaya : Matematika FMIPA-ITS.
[10] Widodo, B. 2012. Pemodelan Matematika. Itspress. Hal. 91-152.
Surabaya : Matematika FMIPA-ITS.
[11] Yang, C.T. 1996. Sediment Transport, Theory Practice. Mc Graw Hill.
New York.
TERIMA KASIH