pengaruh kualitas laba, eps, ukuran perusahaan, leverage terhadap...

26
1 PENGARUH KUALITAS LABA, EPS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN BETA TERHADAP EQUITY RISK PREMIUM (Pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014) ELNIA JULIYANTI SITUMORANG NIM : 110462201173 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas laba, EPS, ukuran perusahaan, leverage dan beta terhadap equity risk premium pada Perusahaan Properti dan Real Estate di BEI tahun 2011-2014. Penelitian yang dilakukan ini menggunakan metode kuantitatif dengan jumlah sampel 33 perusahaan dan jumlah data 132. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id, www.yahoo.finance dan www.bi.go.id. Metode analisis data yang digunakan adalah uji asumsi klasik. Setelah diuji asumsi klasik ternyata data tidak normal oleh karena itu data dioutlier sehingga jumlah data menjadi 108. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan secara parsial kualitas laba dan EPS berpengaruh terhadap equity risk premium, sedangkan ukuran perusahaan, leverage dan beta tidak berpengaruh terhadap equity risk premium. Secara simultan kualitas laba, EPS, ukuran perusahaan, leverage dan beta berpengaruh terhadap equity risk premium. Nilai Adjusted R-Square sebesar 0.101 menunjukkan bahwa variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini mempengaruhi variabel dependen. Sedangkan sisanya sebesar 0.899 atau 89.9% dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam penelitian ini. Kata Kunci : Equity Risk Premium, Kualitas Laba, EPS, Ukuran Perusahaan, Leverage, Beta. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan investor melakukan investasi adalah mengharapkan keuntungan.Martin dan Lillo (dalam Kurniawan, 2013) menyatakan Equity Risk Premium ( ERP ) adalah perbedaan antara return yang diharapkan pada saham biasa dan return pada sekuritas pemerintah. ERP dapat diartikan juga dengan kesediaan investor dalam menanggung risiko yang tinggi dalam berinvestasi dengan harapan mendapatkan return yang tinggi pula diluar dari investasi bebas risiko seperti obligasi pemerintah dan bunga bank.

Upload: truongnhu

Post on 02-May-2018

217 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KUALITAS LABA, EPS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · dan . Metode analisis data yang digunakan

1

PENGARUH KUALITAS LABA, EPS, UKURAN

PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN BETA

TERHADAP EQUITY RISK PREMIUM

(Pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2011-2014)

ELNIA JULIYANTI SITUMORANG

NIM : 110462201173

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas laba, EPS, ukuran

perusahaan, leverage dan beta terhadap equity risk premium pada Perusahaan

Properti dan Real Estate di BEI tahun 2011-2014. Penelitian yang dilakukan ini

menggunakan metode kuantitatif dengan jumlah sampel 33 perusahaan dan

jumlah data 132. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id,

www.yahoo.finance dan www.bi.go.id. Metode analisis data yang digunakan

adalah uji asumsi klasik. Setelah diuji asumsi klasik ternyata data tidak normal

oleh karena itu data dioutlier sehingga jumlah data menjadi 108. Pengujian

hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linear berganda. Hasil

penelitian menunjukkan secara parsial kualitas laba dan EPS berpengaruh

terhadap equity risk premium, sedangkan ukuran perusahaan, leverage dan beta

tidak berpengaruh terhadap equity risk premium. Secara simultan kualitas laba,

EPS, ukuran perusahaan, leverage dan beta berpengaruh terhadap equity risk

premium. Nilai Adjusted R-Square sebesar 0.101 menunjukkan bahwa variabel

independen yang digunakan dalam penelitian ini mempengaruhi variabel

dependen. Sedangkan sisanya sebesar 0.899 atau 89.9% dipengaruhi variabel lain

yang tidak dimasukkan kedalam penelitian ini.

Kata Kunci : Equity Risk Premium, Kualitas Laba, EPS, Ukuran Perusahaan,

Leverage, Beta.

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Tujuan investor melakukan investasi adalah mengharapkan

keuntungan.Martin dan Lillo (dalam Kurniawan, 2013) menyatakan Equity Risk

Premium ( ERP ) adalah perbedaan antara return yang diharapkan pada saham

biasa dan return pada sekuritas pemerintah. ERP dapat diartikan juga dengan

kesediaan investor dalam menanggung risiko yang tinggi dalam berinvestasi

dengan harapan mendapatkan return yang tinggi pula diluar dari investasi bebas

risiko seperti obligasi pemerintah dan bunga bank.

Page 2: PENGARUH KUALITAS LABA, EPS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · dan . Metode analisis data yang digunakan

2

Menurut Surifah (2010) kualitas laba merupakan suatu ukuran untuk

mencocokkan apakah sama laba yang dihasilkan dengan apa yang sudah

direncanakan sebelumnya dan kualitas laba semakin tinggi kalau mendekati

perencanaan awal atau melebihi target dari rencana awal. Francis, LaFond, dan

Olsson (2004) menemukan bahwa semakin tinggi kualitas laba, ERP akan

semakin rendah. Penelitian Kurniawan (2013) dengan menggunakan rasio

Earning per Share (EPS) berpengaruh terhadap Equity Risk Premium (ERP)

dimana EPS dapat menunjukkan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh

oleh investor.

Menurut Saiful dan Erliana (2010) dalam penelitiannya tentang Equity Risk

Premium perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya terdapat faktor ukuran perusahaan dan faktor lainnya adalah

leverage yang memiliki pengaruh terhadap Equity Risk Premium. Saiful dan

Erliana (2010) menyatakan bahwa penambahan utang hingga titik tertentu akan

meningkatkan nilai perusahaan, tapi ketika melewati titik optimal, penambahan

utang akan menimbulkan kepailitan sehingga menurunkan nilai perusahaan.

Selain itu terdapat juga faktor beta yang merupakan pengukur sistematis dari suatu

sekuritas terhadap risiko pasar dan beta saham digunakan untuk mengetahui

seberapa besar risiko yang ada dalam suatu saham.

Pertumbuhan yang terjadi pada Perusahaan Properti dan Real Estate dilihat

dari Pembangunan yang mengalami kemajuan di Indonesia dan disertai dengan

kenaikan harga tanah dan bangunan yang merupakan aset tetap. Berdasarkan

uraian tersebut maka penelitian ini diberi judul “PENGARUH KUALITAS

LABA, EPS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN BETA TERHADAP

EQUITY RISK PREMIUM Pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah kualitas laba mempunyai pengaruh terhadap equity risk premium tahun

2011-2014?

2. Apakah EPS mempunyai pengaruh terhadap equity risk premium tahun 2011-

2014?

3. Apakah ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap equity risk premium

tahun 2011-2014?

4. Apakah leverage mempunyai pengaruh terhadap equity risk premium tahun

2011-2014?

5. Apakah beta mempunyai pengaruh terhadap equity risk premium tahun 2011-

2014?

6. Apakah kualitas laba, EPS, ukuran perusahaan, leverage dan beta secara

simultan berpengaruh terhadap equity risk premium tahun 2011-2014?

Page 3: PENGARUH KUALITAS LABA, EPS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · dan . Metode analisis data yang digunakan

3

1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini hanya menggunakan sampel perusahaan yang masuk

pada kategori Perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) dengan periode pengamatan empat tahun yaitu dari tahun 2011-

2014. Variabel yang digunakan adalah Equity Risk Premium sebagai variabel

dependen dan Kualitas Laba, EPS, Ukuran Perusahaan, Leverage dan Beta

sebagai variabel independen.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas laba terhadap equity risk premium tahun

2011-2014

2. Untuk mengetahui pengaruh EPS terhadap equity risk premium tahun 2011-

2014

3. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap equity risk premium

tahun 2011-2014

4. Untuk mengetahui pengaruh leverage terhadap equity risk premium tahun

2011-2014

5. Untuk mengetahui pengaruh beta terhadap equity risk premium tahun 2011-

2014

6. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan kualitas laba, EPS, ukuran

perusahaan, leverage dan beta terhadap equity risk premium Tahun 2011-2014

1.5 Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti sehubungan Equity Risk

Premium di Indonesia, khususnya untuk perusahaan Jasa.

2. Secara Aplikasi

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau referensi bagi

pihak perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaannya dalam rangka untuk

meningkatkan return saham perusahaan dan bagi investor, hasil penelitian ini

diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam keputusan melakukan investasi.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN, BAB II LANDASAN TEORI, BAB III

METODOLOGI PENELITIAN, BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Page 4: PENGARUH KUALITAS LABA, EPS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · dan . Metode analisis data yang digunakan

4

2. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Equity Risk Premium (ERP)

Equity risk Premium (ERP) didefinisikan sebagai perbedaan antara return

yang diharapkan pada saham biasa dan return pada sekuritas pemerintah ( Martin

& Lillo dalam Saiful & Erliana, 2010). Equity Risk Premium diukur sebagai return

yang diharapkan investor melebihi aset bebas risiko seperti obligasi pemerintah

(Anin & Falaschetti, 1998) . ERP mencerminkan harga dari risiko yang diambil

yang merupakan komponen utama atas return yang diharapkan yang dituntut

dengan investasi berisiko.

Contoh asset bebas risiko adalah obligasi yang diterbitkan Pemerintah

(ORI), atau Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia,

karena Pemerintah atau Bank Indonesia akan membayar Obligasi atau SBI yang

diterbitkan pada saat jatuh tempo (Hartono, 2009). Yesica Yohantin (2009)

menghitung return dari asset bebas risiko menggunakan tingkat suku bunga SBI

bulanan. Maka perhitungannya adalah :

Rf = Tingkat suku bunga SBI selama 12 bulan ( 1 tahun)

12

Capital Asset Pricing Model (CAPM) pertama kali dikenalkan oleh Sharpe,

Lintner dan Mossin pada pertengahan tahun 1960-an. CAPM adalah suatu model

keseimbangan yang dapat menentukan hubungan antara risiko dan return yang

akan diperoleh investor. CAPM menunjukkan bahwa tingkat keuntungan yang

disyaratkan pada suatu aktiva berisiko merupaka funsi dari tiga faktor ( Atmaja,

2008) :

1. Tingkat keuntungan bebas risiko,

2. Tingkat keuntungan yang disyaratkan pada portofolio dengan risiko rata-rata,

3. Tingkat keuntungan aktiva berisiko terhadap tingkat keuntungan market

portofolio.

2.1.2 Saham

Saham adalah keikutsertaan investor dalam perusahaan sebagai pemodal.

Saham memberikan pengembalian dalam bentuk deviden, yang biasanya

dibayarkan sekali setahun, dan capital gain (kenaikan harga saham di pasar).

Deviden adalah laba yang dibagikan. Saham merupakan tanda penyertaan atau

kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan.

2.1.3 Return Saham

Return adalah tingkat pengembalian atas investasi yang telah ditanamkan

oleh investor, dalam hal ini investor menunda konsumsi dengan melakukan

investasi untuk mendapatkan pengembalian. Dalam melakukan investasi, investor

akan diperhadapkan pada ketidakpastian antara return yang diperoleh dengan

Page 5: PENGARUH KUALITAS LABA, EPS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · dan . Metode analisis data yang digunakan

5

risiko yang dihadapi. Semakin besar return yang diharapkan dalam investasi maka

semakin besar pula risiko yang akan dihadapi oleh investor.

Return saham dapat dihitung sebagai berikut :

Return Saham = Pt – P t-1

Pt-1

Keterangan:

Pt : Harga saham periode sekarang

Pt-1 : Harga saham periode sebelumnya

2.1.4 Kualitas Laba

Kualitas laba dapat diartikan sebagai kemampuan informasi laba yang dapat

memberikan respon kepada pasar, dan laba yang dilaporkan memiliki kekuatan

respon. Laba dikatakan berkualitas jika tidak terdapat penyimpangan dari fakta

sesungguhnya dalam proses memperolehnya. Kualitas laba diukur dari nilai

discretionary accrual (DACC). Dalam menghitung DACC, digunakan Jones

Model (1991) yang telah dimodifikasi dapat mendeteksi manajemen laba lebih

baik (Riahi, 2007).

2.1.5 Earning Per Share ( EPS )

Earning Per Share ( EPS ) atau laba per lembar saham adalah pemberian

keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham untuk setiap lembar

saham yang dimilikinya (Fahmi, 2012). Dengan EPS yang tinggi dapat menjadi

daya tarik bagi investor karena semakin tinggi EPS, maka kemampuan perusahaan

untuk memberikan pendapatan kepada pemegang saham semakin tinggi.

Besarnya Earning Per Share (EPS) suatu perusahaan bisa diketahui dari informasi

laporan keuangan perusahaan langsung atau dapat dihitung berdasarkan laporan

neraca dan laporan rugi laba perusahaan.

2.1.6 Ukuran Perusahaan

Berdasarkan ukuran perusahaan dibedakan menjadi perusahaan ukuran

besar dan kecil. Semakin besar total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar maka

semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Besar ukuran perusahaan dapat

dinyatakan dalam total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar. Dari ketiga

variabel ini, nilai aktiva relatif stabil dibandingkan dengan nilai kapitalisasi pasar

dan penjualan untuk mengukur ukuran perusahaan.

2.1.7 Leverage

Rasio leverage adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai oleh

utang ( Fahmi, 2012). Rasio leverage merupakan perbandingan antara total utang

terhadap total aset perusahaan. Debt to Total Asset menunjukkan berapa bagian

dari keseluruhan dana yang dibelanjai dengan hutang atau berapa bagian aktiva

yang digunakan untuk menjamin hutang. Rasio leverage yang tinggi merupakan

sinyal untuk membedakan perusahaan yang baik dan yang buruk, karena hanya

perusahaan yang sehat dan kuat yang berutang menanggung risiko. Tingginya

Page 6: PENGARUH KUALITAS LABA, EPS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · dan . Metode analisis data yang digunakan

6

tingkat leverage akan meningkatkan kemungkinan kepailitan (kebangkrutan) dan

selanjutnya akan meningkatkan risiko perusahaan (Saiful & Erliana, 2010).

2.1.8 Beta

Beta merupakan suatu pengukur volatilitas return suatu sekuritas atau return

portofolio terhadap return pasar (Jogiyanto, 2009). Berdasarkan Capital Asset

Pricing Model (CAPM), variasi tingkat return saham yang diharapkan akan terjadi

dapat dijelaskan oleh beta (Pasaribu, 2009). Beta saham digunakan untuk

mengetahui seberapa besar risiko yang ada dalam suatu saham. Beta suatu saham

cenderung mendekati satu (Saiful & Erliana, 2010). Saham dengan beta lebih

besar dari satu merupakan saham yang sangat peka terhadap perubahan pasar,

saham semacam ini disebut sebagai saham agresif. Sebaliknya jika beta lebih kecil

dari satu maka saham tidak peka terhadap perubahan pasar disebut dengan saham

defensif, fluktuasi return saham lebih kecil dari fluktuasi return pasar (Hanafi dan

Halim, 2000).

2.2 Kerangka Pemikiran

H 1

H 2

H 3

H 4

\ H 5

H 6

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran

Kualitas Laba

(X 1)

EPS

(X 2)

Leverage

(X 4)

Beta

(X 5)

Equity Risk Premium

(Y)

Ukuran Perusahaan

(X 3)

Kualitas Laba, EPS, Ukuran

Perusahaan, Leverage, Beta

( X 6)

Page 7: PENGARUH KUALITAS LABA, EPS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · dan . Metode analisis data yang digunakan

7

2.3 Pengembangan Hipotesis

2.3.1 Pengaruh Kualitas Laba terhadap Equity Risk Premium ( ERP )

Kuatnya reaksi pasar terhadap informasi laba menunjukkan bahwa laba

berkualitas. Semakin tinggi kualitas laba, maka semakin cepat dan tepat laba yang

dilaporkan menyampaikan nilai sekarang dari dividen yang diharapkan (Yee,

2005). Kurniawan (2013) menguji pengaruh kualitas laba terhadap Equity Risk

Premium pada perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia pada

periode 2007 – 2011 yang menyimpulkan bahwa kualitas laba memiliki pengaruh

terhadap Equity Risk Premium.

Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis pertama yang diajukan adalah :

H1 : Kualitas laba berpengaruh terhadap Equity Risk Premium

2.3.2 Pengaruh Earning Per Share terhadap Equity Risk Premium

Earning Per Share (EPS) menunjukkan seberapa besar keuntungan yang

diberikan perusahaan kepada investor dari setiap lembar saham yang dimilikinya.

Investor akan mengharapkan manfaat dari investasinya dalam bentuk laba per

lembar saham, sebab Earning per Share (EPS) ini menggambarkan jumlah

keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Penelitian Boone, et

al (2008) menunjukkan bahwa Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap

Equity Risk Premium. Semakin tinggi EPS maka semakin tinggi Equity Risk

Permium.

Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis kedua yang diajukan adalah :

H2 : Earning Per Share berpengaruh terhadap Equity Risk Premium.

2.4.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Equity Risk Premium

Didasarkan pada pendapat Elton dan Gruber (dalam Jogiyanto, 2009)

perusahaan yang besar dianggap mempunyai risiko yang lebih kecil dibandingkan

dengan perusahaan yang lebih kecil, alasannya karena perusahaan yang besar

dianggap lebih mempunyai akses kepasar modal sehingga dianggap mempunyai

risiko yang lebih kecil. Besar ukuran perusahaan menunjukkan bahwa terdapat

banyak informasi publik tentang perusahaan yang lebih besar dan saham yang

lebih likuid. Semakin banyak informasi tersedia tentang perusahaan dan lebih

likuid saham, semakin rendah resiko yang dirasakan dalam perusahaan, maka

semakin rendah equity risk premium yang terealisasi (Gebhardt, et al, 2001).

Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang diajukan adalah :

H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Equity Risk Premium

2.3.4 Pengaruh Leverage terhadap Equity Risk Premium

Rasio yang tinggi berarti perusahaan menggunakan leverage keuangan

(financial leverage) yang tinggi. Rasio leverage yang tinggi merupakan sinyal

untuk membedakan perusahaan yang baik dan yang buruk, karena hanya

Page 8: PENGARUH KUALITAS LABA, EPS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · dan . Metode analisis data yang digunakan

8

perusahaan yang sehat dan kuat yang dapat berutang dengan menanggung risiko.

Tingginya tingkat leverage akan meningkatkan kemungkinan kepailitan

(kebangkrutan) dan selanjutnya akan meningkatkan risiko perusahaan (Saiful &

Erliana, 2010). Penelitian Saiful dan Erliana (2010) menemukan bahwa leverage

berpengaruh terhadap equity risk premium.

Maka hipotesis yang diajukan adalah:

H4 : Leverage berpengaruh terhadap Equity Risk Premium.

2.3.5 Pengaruh Beta terhadap Equity Risk Premium

Beta saham digunakan untuk mengetahui seberapa besar risiko yang ada

dalam suatu saham. Dalam model keseimbangan CAPM, nilai beta sangat

mempengaruhi tingkat return yang diharapkan, semakin tinggi nilai beta dan

return pasar maka akan semakin tinggi return yang disyaratkan oleh investor

Penelitian yang dilakukan Saiful dan Erliana (2010 ) menunjukkan bahwa beta

memiliki pengaruh terhadap equity risk premium.

Dari uraian diatas maka hipotesis yang diajukan adalah :

H5 : Beta berpengaruh terhadap Equity Risk Premium.

2.3.6 Pengaruh Kualitas Laba, EPS, Ukuran Perusahaan, Leverage dan Beta

terhadap Equity Risk Premium

Saiful dan Erliana (2010) menyatakan bahwa semakin tinggi akrual

menunjukkan laba perusahaan berkualitas rendah sehingga akan menurunkan

equity risk premium. Boone, et al (2008) menunjukkan bahwa Earning Per Share

(EPS) berpengaruh terhadap Equity Risk Premium (ERP). Semakin tinggi EPS

maka semakin tinggi Equity Risk Permium. Boone, et al (2008) yang menyatakan

bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Equity Risk Premium. Saiful dan

Erliana (2010) menyatakan rasio leverage yang semakin tinggi menunjukkan

bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan hal itu akan meningkatkan

risiko perusahaan. Beta memiliki pegaruh terhadap equity risk premium, semakin

tinggi beta maka risiko akan semakin tinggi pula dan meningkatkan equity risk

premium.

Dari uraian diatas maka hipotesis yang diajukan adalah:

H6 : Secara simultan kualitas laba, EPS, ukuran perusahaan, leverage dan beta

memiliki pengaruh terhadap Equity Risk Premium.

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian

Teknik penelitian sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Purposive Sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan menggunakan kriteria

tertentu. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut :

Page 9: PENGARUH KUALITAS LABA, EPS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · dan . Metode analisis data yang digunakan

9

a) Perusahaan Properti dan Real Estate dari tahun 2010 – 2014 yang terdaftar

pada Bursa Efek Indonesia.

b) Perusahaan Properti dan Real Estate yang telah menerbitkan laporan

keuangan berturut-turut dari tahun 2010-2014 dan memiliki data yang

diperlukan.

c) Perusahaan Properti dan Real Estate yang mengalami laba dari tahun 2011-

2014.

Dari kriteria diatas maka terdapat 33 Perusahaan yang memenuhi kriteria

penelitian dan akan dijadikan sampel penelitian dengan periode penelitian 4 tahun

dari tahun 2011 – 2014.

3.2 Jenis Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Peneliti

menggunakan data Time Series. Sumber data penelitian ini adalah data yang

diperoleh dari Bursa Efek Indonesia melalui situs www.idx.co.id,

www.yahhofinance.com, dan www.bi.go.id dengan periode pengamatan dari tahun

2010-2014 dan tahun penelitian 2011-2014.

3.3 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

a. Penelitian Kepustakaan

b. Penelitian Lapangan

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.4.1 Variabel Independen (Bebas)

a) Kualitas Laba (EQ)

Model perhitungannya sebagai berikut (Saiful & Erliana, 2010) dan (Riahi,

2007) :

DACCit = TACCit - NDACCit

TAi, t-1

TACCit = NIit - OCFit

TACCit = α1 1 + α2 ∆REVit + α3 PPEit + e

TAi, t-1 TAi, t-1 TAi, t-1 TAi, t-1

NDACCit = α1 1 + α2 (∆REVit - ∆RECit) + α3 PPEit

TAi, t-1 TAi, t-1 Tai, t-1

Keterangan :

DACCit = Discretionary accruals perusahaan i periode t

TACCit = Total accruals perusahaan i periode t

NIit = Laba bersih perusahaan i periode t

OCFit = Arus kas operasi perusahaan i periode t

TAi t – 1 = Total aset perusahaan i periode t – 1

Δ REVit = Perubahan Pendapatan perusahaan i antara periode t dengan

Page 10: PENGARUH KUALITAS LABA, EPS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · dan . Metode analisis data yang digunakan

10

periode t -1

ΔRECit = Perubahan Piutang perusahaan i antara periode t dengan periode

t - 1

PPEit = Nilai aktiva tetap perusahaan i periode t

NDACCit = Nondiscretionary accruals perusahaan i periode t

α1, α2, α3 = Koefisien regresi

b. Earning Per Share (EPS)

Earning Per Share ( EPS ) atau laba per lembar saham adalah pemberian

keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham untuk setiap lembar

saham yang dimilikinya (Fahmi, 2012). Perhitungannya adalah :

EPS = Laba bersih

Jumlah lembar saham yang beredar

c. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaaan diproksikan dengan total aset yang dimiliki

perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini (Safarin, 2014) sebagai berikut:

d. Leverage

Rasio leverage adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai oleh

utang ( Fahmi, 2012). Untuk menghitung Leverage digunakan rumus berikut :

Leverage = Total Utang

Total Aset

e. Beta

Teknik regresi untuk mengestimasi Beta suatu sekuritas dapat dilakukan

dengan menggunakan return sekuritas sebagai variabel dependen dan return pasar

sebagai variabel independen. Jogiyanto (2009) dengan menggunakan model

indeks tunggal atau model pasar, Beta dapat dihitung berdasarkan persamaan

sebagai berikut :

Ri = αi + βi.Rm + ei

Keterangan :

Ri = return sekuritas ke-i

αi = Nilai ekspektasi dari return sekuritas yang independen terhadap return

pasar

βi = beta Saham

Rm = return pasar diperoleh dari IHSG pada saat t dikurangi IHSG saat t-1

(bulan sebelumnya), dibagi IHSG t-1

ei = kesalahan residu

Size = TA

Page 11: PENGARUH KUALITAS LABA, EPS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · dan . Metode analisis data yang digunakan

11

3.4.2 Variabel Dependen (Terikat)

Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu equity risk premium (ERP),

merupakan komponen utama atas return yang diharapkan yang dituntut pada

investasi berisiko. Dihitung dengan menggunakan CAPM (Kurniawan, 2013)

yang diperkenalkan oleh ( Anin dan Falaschetti, 1998) dalam menghitung ERP

dapat dirumuskan sebagai berikut :

ERP = Ri – Rf

β

Keterangan :

Ri = return saham

Rf = return asset bebas risiko

β = beta

Ri = αi + βi.Rm + ei

Keterangan :

Ri = return sekuritas ke-i

αi = Nilai ekspektasi dari returnsekuritas yang independen terhadap retur

pasar

βi = beta Saham

Rm = return pasar diperoleh dari IHSG pada saat t dikurangi IHSG saat t-1

(bulan sebelumnya), dibagi IHSG t-1

ei = kesalahan residu

3.5 Alat Analisis

3.5.1 Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum (Ghozali,

2013). Menu ini menampilkan besaran statistik yang akan dideskripsikan pada

sebuah variabel. Statistik deskriptif merupakan bidang ilmu statistik yang

mempelajari cara pengumpulan, penyajian ringkasan, penyusunan dan penelitian

sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.

3.5.2 Pengujian Asumsi Klasik

3.5.2.1 Data Outlier

Ghozali (2013) menyatakan ada empat penyebab timbulnya data outlier,

yaitu kesalahan dalam memasukkan data, gagal menspesifikasi adanya missing

value dalam program komputer, outlier bukan merupakan anggota populasi yang

diambil sebagai sampel, outlier berasal dari populasi yang diambil sebagai

sampel, tetapi distribusi dari variabel dalam populasi tersebut memiliki nilai

ekstrim dan tidak terdistribusi secara normal. Untuk kasus sampel kecil (kurang

dari 80), maka standar skor dengan nilai ± 2.5 dinyatakan outlier. Untuk sampel

besar dari standar skor dinyatakan outlier jika nilainya pada kisaran 3 sampai 4.

Page 12: PENGARUH KUALITAS LABA, EPS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · dan . Metode analisis data yang digunakan

12

3.5.2.2 Uji Normalitas

Uji ini dilakukan dengan cara melihat normal probability plot penyebaran

data (titik) pada sumbu diagonal atau grafik. Apabila data menyebar di sekitar

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi

asumsi normalitas. Apabila data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak

mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas (Ghozali, 2013). Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji

normalitas residual adalah uji statistic non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-

S). Apabila nilai Kolmogorov-Smirnov (K-S) dan p diatas 0.05 maka data

terdistribusi normal.

3.5.2.3 Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2013) uji ini bertujuan menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Pada model

regresi yang baik seharusnya antar variabel independen tidak terjadi korelasi.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikoliniearitas didalam model ini adalah

melihat dari nilai VIF dan Tolerance. Nilai cut off Tolerance < 0.10 dan VIF>10

(berarti terdapat multikolinearitas).

3.5.2.4 Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2013), uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu periode saat ini dengan

periode sebelumnya. Asumsi ini diuji dengan menggunakan Uji Durbin Watson.

Nilai Durbin Watson dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai

signifikan 0.05. Syarat tidak terdapat autokorelasi : Du < d < 4 – du.

3.5.2.5 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan

variance dari residual pada model regresi (Ghozali, 2013). Pada penelitian ini uji

heterokedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik

scatterplot, yaitu apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk

suatu pola yang teratur (bergelombang, melebar, dan menyempit) maka terjadi

heterokedastisitas. Uji statistik yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada

tidaknya heteroskedastisitas. Uji statistik yang dapat digunakan adalah uji park.

LnU2i = α+βLnXi+vi

3.5.3 Analisis Regresi Berganda

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier

berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh

antara variabel kualitas laba, EPS (Earning Per Share), ukuran perusahaan,

leverage, beta terhadap Equity Risk Premium (ERP) dengan menggunakan

program SPSS 19.0. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari

Page 13: PENGARUH KUALITAS LABA, EPS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · dan . Metode analisis data yang digunakan

13

beberapa variabel independen terhadap variabel dependen maka digunakan model

regresi linier berganda yang dirumuskan sebagai berikut:

ERPt = α + β1 EQt +β2EPSt +β3Sizet + β4 LEVvt + β5BETAt + e

keterangan:

ERPt : Equity Risk Premiun perusahaan pada periode t

α : Koefisien konstanta

β1-5 : Koefisien regresi variabel independen

EQt : Kualitas laba (Earnings Quality) perusahaan pada periode t

EPSt : Earning Per share perusahaan pada periode t

SIZEt : Ukuran perusahaan pada periode t

LEVt : Rasio leverage perusahaan pada periode t

BETAt : Beta perusahaan pada periode t

e : error / pengganggu

3.5.4 Pengujian Hipotesis

3.5.4.1 Uji T

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen yaitu Kualitas laba, EPS, Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Beta

secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen

yaitu Equity Risk Premium (ERP). Tahap pengujiannya adalah merumuskan

hipotesis, menentukan tingkat signifikansi yaitu 0,05 atau 5 %, menentukan

keputusan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel dengan kriteria sebagai

berikut:

a) Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak

b) Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima.

c) Jika – t hitung < - t tabel, maka H0 ditolak

3.5.4.2 Uji F

(Ghozali, 2013) pengujian menggunakan uji t dimaksudkan untuk melihat

seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variabel dependen. Yaitu Kualitas Laba, EPS, Ukuran Perusahaan

(Size), Leverage, dan Beta secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen yaitu Equity Risk Premium (ERP) pada Perusahaan Jasa Sektor

Properti dan Real Estate yang go public di BEI tahun 2011-2013. Tahap

pengujiannya adalah merumuskan hipotesis, menentukan tingkat signifikansi yaitu

0,05 atau 5 %, menentukan keputusan dengan membandingkan f hitung dengan f

tabel dengan kriteria sebagai berikut:

a) Jika f hitung > f tabel, maka Ho ditolak

b) Jika f hitung < f tabel, maka Ho diterima.

Page 14: PENGARUH KUALITAS LABA, EPS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · dan . Metode analisis data yang digunakan

14

3.5.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependennya. Nilai R2

yang mendekati satu berarti variabel‐variabel independennya memberikan hampir

semua informasi nilai koefisien determinansi adalah antara 0 dan 1. Nilai yang

mendekati 1 (satu) berarti variabel–variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Metode Analisis Data

Dalam analisis data terdiri dari uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik (uji

normalitas, uji mulitikolinearitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas) dan

pengujian hipotesis ( uji R2, uji f, dan uji t). Terdapat 58 Perusahaan Jasa Sektor

Properti dan Real Estate tetapi yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel

penelitian ini adalah 33 Perusahaan Jasa Sektor Properti dan Real Estate selama 4

tahun dan jumlah data 132.

1.2 Statistik Deskriptif

Tabel 4.2.1

Hasil Uji Statistik Deskriptif Sebelum Outlier

N

Minimu

m

Maximu

m Mean

Std.

Deviation

ERP 132 -56.6893 33.9902 -.107685 5.9412477

KUALITAS LABA 132 -.4081 .6776 .047654 .1119372

EPS 132 .91 1212.82 121.4007 188.80204

UKURAN

PERUSAHAAN

132 237 37761 6606.77 6474.46

LEVERAGE 132 .0297 .85 .43692 .1663521

BETA 132 -2.6606 6.383 1.683211 1.5079701

Valid N (listwise) 132

Sumber : Output SPSS diolah penulis, 2015

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif sebelum dioutlier pada tabel 4.2.1

diketahui bahwa jumlah data dalam penelitian (N) adalah 132 data dan dapat

diketahui bahwa :

1. Variabel ERP memiliki nilai rata-rata sebesar -0.107685, hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar perusahaan yang menjadi sampel mempunyai nilai ERP

Page 15: PENGARUH KUALITAS LABA, EPS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · dan . Metode analisis data yang digunakan

15

yang negatif, dengan standar deviasi 5.9412477 dari 132 sampel, variabel ERP

memiliki nilai minimum -56.6893 dan nilai maksimum 33.9902.

2. Variabel Kualitas Laba memiliki nilai rata-rata sebesar 0.047654, hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan yang menjadi sampel

mempunyai nilai Kualitas Laba yang positif, dengan standar deviasi

0.1119372 dari 132 sampel, variabel Kualitas Laba memiliki nilai minimum

-0.4081 dan nilai maksimum 0.6776.

3. Variabel EPS memiliki nilai rata-rata sebesar 121.4007, hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar perusahaan yang menjadi sampel mempunyai nilai ERP

yang positif, dengan standar deviasi 188.80204 dari 132 sampel, variabel EPS

memiliki nilai minimum 0.91 dan nilai maksimum 1212.82.

4. Variabel ukuran perusahaan memiliki nilai rata-rata sebesar 6606.77 hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan yang menjadi sampel

mempunyai ukuran perusahaan yang positif, dengan standar deviasi 6474.46

dari 132 sampel, variabel ukuran perusahaan memiliki nilai minimum 237 dan

nilai maksimum 3776133.

5. Variabel leverage memiliki nilai rata-rata sebesar 0.439453, hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan yang menjadi sampel

mempunyai nilai leverage yang positif, dengan standar deviasi 0.1663521 dari

132 sampel, variabel leverage memiliki nilai minimum 0.0297 dan nilai

maksimum 0.85.

6. Variabel beta memiliki nilai rata-rata sebesar 1.683211, hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar perusahaan yang menjadi sampel mempunyai nilai beta

yang positif, dengan standar deviasi 1.5079701 dari 132 sampel, variabel beta

memiliki nilai minimum -2.6606 dan nilai maksimum 6.383.

Tabel 4.2.2

Hasil Uji Statistik Deskriptif Setelah Outlier

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

ERP 108 -.7935 .7680 .060353 .2830071

KUALITAS LABA 108 -.4081 .6776 .050564 .1187308

EPS 108 1.4500 1212.8200 123.816574 199.4064859

UKURAN

PERUSAHAAN

108 340 37761 7185.89 6919.199

LEVERAGE 108 .0297 .8407 .439453 .1611976

BETA 108 -2.6606 6.3830 1.948962 1.5063074

Valid N (listwise) 108

Sumber : Output SPSS diolah penulis, 2015

Page 16: PENGARUH KUALITAS LABA, EPS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · dan . Metode analisis data yang digunakan

16

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif setelah dioutlier pada tabel 4.2.2

diketahui bahwa jumlah data dalam penelitian (N) adalah 108 data dan dapat

diketahui bahwa :

1. Variabel ERP memiliki nilai rata-rata sebesar 0.060353, hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar perusahaan yang menjadi sampel mempunyai nilai ERP

yang positif, dengan standar deviasi 0.2830071 dari 108 sampel, variabel ERP

memiliki nilai minimum -0.7935 dan nilai maksimum 0.7680.

2. Variabel kualitas laba memiliki nilai rata-rata sebesar 0.050564, hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan yang menjadi sampel

mempunyai nilai kualitas laba yang positif, dengan standar deviasi 0.1187308

dari 108 sampel, variabel kualitas laba memiliki nilai minimum -0.4081 dan

nilai maksimum 0.6776.

3. Variabel EPS memiliki nilai rata-rata sebesar 93.258045977, hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan yang menjadi sampel

mempunyai nilai EPS yang positif, dengan standar deviasi 169.0734708663

dari 108 sampel, variabel EPS memiliki nilai minimum 1.45 dan nilai

maksimum 1212.82.

4. Variabel ukuran perusahaan memiliki nilai rata-rata sebesar 7185.89 hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan yang menjadi sampel

mempunyai nilai ukuran perusahaan yang positif, dengan standar deviasi

6919.199 dari 108 sampel, variabel ukuran perusahaan memiliki nilai

minimum 340 dan nilai maksimum 37,761.

5. Variabel leverage memiliki nilai rata-rata sebesar 0.473325854, hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan yang menjadi sampel

mempunyai nilai leverage yang positif, dengan standar deviasi 0.1479128674

dari 108 sampel, variabel leverage memiliki nilai minimum 0.117313 dan nilai

maksimum 0.8407089 .

6. Variabel Beta memiliki nilai rata-rata sebesar 2.309011494, hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan yang menjadi sampel

mempunyai nilai beta yang positif, dengan standar deviasi 1.2785958368 dari

108 sampel, variabel beta memiliki nilai minimum -0.328 dan nilai maksimum

6.383.

Page 17: PENGARUH KUALITAS LABA, EPS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · dan . Metode analisis data yang digunakan

17

4.3 Hasil Pengujian Asumsi Klasik

4.3.1 Uji Normalitas

Gambar 4.3.1.1

P-P Plot Sebelum Outlier

Tabel 4.3.1.1

Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Sebelum Outlier

Unstandardized

Residual

N 132

Normal

Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 5.89609327

Most Extreme

Differences

Absolute .390

Positive .297

Negative -.390

Kolmogorov-Smirnov Z 4.479

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Sumber : Output SPSS diolah penulis, 2015

Dengan melihat P-P Plot yang menyebar jauh dari garis diagonal maka tidak

menunjukkan distribusi normal. Dengan melihat nilai Kolmogorov-Smirnov

adalah 4.479 dan signifikan pada 0.000 < 0.05 yang berarti data residu

terdistribusi tidak normal. Maka untuk uji normalitas tidak terpenuhi. Dalam

penelitian ini ternyata data tidak normal, sehingga tindakan yang dilakukan

mengoutlier data dari 33 Perusahaan dengan jumlah 132 data menjadi 108 data.

Page 18: PENGARUH KUALITAS LABA, EPS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · dan . Metode analisis data yang digunakan

18

Gambar 4.3.1.2

P-P Plot Setelah Outlier

Tabel 4.3.1.2

Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Setelah Outlier

Unstandardized

Residual

N 108

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .26198662

Most Extreme

Differences

Absolute .047

Positive .047

Negative -.047

Kolmogorov-Smirnov Z .492

Asymp. Sig. (2-tailed) .969

Sumber : Output SPSS diolah penulis, 2015

Dari gambar normalitas pada grafik normal probility plots titik-titik

menyebar berhimpit disekitar diagonal dan hal ini menunjukkan bahwa residual

terdistribusi secara normal. Selain itu juga digunakan uji Kolmogorof – Smirnov

untuk menguji normalitas data. Berdasarkan tabel uji Kolmogorof – Smirnov Test

dengan nilai 0.492 dan tidak signifikan pada 0.05 (karena p=0.969 > dari 0.05),

maka dapat disimpulakan bahwa residual terdistribusi dengan normal.

Page 19: PENGARUH KUALITAS LABA, EPS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · dan . Metode analisis data yang digunakan

19

4.3.2 Uji Multikolonieritas

Tabel 4.3.2

Uji Multikolonieritas

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Tolera

nce VIF

1 (Constant) -.003 .080 -.038 .969

KUALITAS

LABA

-.684 .225 -.287 -

3.045

.003 .947 1.056

EPS .00034 .00013 .235 2.524 .013 .966 1.035

UKURAN

PERUSAHAAN

.000003 .000004 .087 .885 .378 .865 1.156

LEVERAGE -.079 .185 -.045 -.428 .670 .757 1.321

BETA .034 .020 .180 1.733 .086 .775 1.291

Sumber : Output SPSS diolah penulis, 2015

Hasil pengujian multikolonieritas disajikan pada tabel 4.3.2 menunjukkan

bahwa tidak terjadi multikolonieritas pada model ini, hal ini dapat dilihat dari

Tolerance tidak ada yang lebih kecil dari 0.1 dan nilai VIF tidak ada yang lebih

besar dari 10.

4.3.3 Uji Autokorelasi

Tabel 4.3.3

Uji Autokorelasi

Model R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .378a .143 .101 .2683310 1.971

Sumber : Output SPSS diolah penulis, 2015

Nilai DW sebesar 1.971, nilai ini akan kita bandingkan dengan

menggunakan nilai signifikansi 0.05, jumlah sampel 108 (n) dan jumlah variabel

independen 5 (k=5). Nilai du pada tabel Durbin Watson 1.780, oleh karena nilai

DW sebesar 1.973 lebih besar dari batas atas (du) dan kurang dari 4 -1.780, maka

disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.

Page 20: PENGARUH KUALITAS LABA, EPS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · dan . Metode analisis data yang digunakan

20

4.3.4 Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4.3.4

Scatterplot

Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta

tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Selanjutnya akan

dibuktikan dengan menggunakan uji park.

Tabel 4.3.4.1

Uji Park

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -3.383 .626 -5.407 .000

KUALITAS LABA -.059 1.759 -.003 -.034 .973

EPS .0001 .001 .018 .188 .851

UKURAN

PERUSAHAAN

-4.284E-5 .00003 -.120 -1.161 .249

LEVERAGE .380 1.449 .029 .262 .794

BETA -.280 .153 -.199 -1.825 .071

Sumber : Output SPSS diolah penulis, 2015

Hasil tampilan output SPPS memberikan koefisien parameter untuk

variabel independen tidak ada yang signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa

model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas. Hal ini konsisten dengan uji

Scatterplots.

Page 21: PENGARUH KUALITAS LABA, EPS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · dan . Metode analisis data yang digunakan

21

1.3 Pengujian Hipotesis dengan Regresi Linear Berganda

Tabel 4.4

Uji Hipotesis dengan Regresi Linear Berganda

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.003 .080 -.038 .969

KUALITAS LABA -.684 .225 -.287 -3.045 .003

EPS .00034 .00013 .235 2.524 .013

UKURAN

PERUSAHAAN

.000003 .000004 .087 .885 .378

LEVERAGE -.079 .185 -.045 -.428 .670

BETA .034 .020 .180 1.733 .086

a. Dependent Variable: ERP

Berdasarkan tabel analisis diatas, persamaan model regresi linear adalah

sebagai berikut :

Y = - 0.003 – 0.684X1 + 0.00034X2 +0.000003X3 -0.079X4 + 0.034X5

1. Konstanta (α)

Nilai konstanta (α) sebesar -0.003 menunjukkan bahwa apabila variabel

Kualitas Laba, EPS, Ukuran Perusahaan, Leverage dan Beta konstan, maka nilai

variabel Equity Risk Premium (ERP) -0.077.

2. Kofisien β1 untuk varibel kualitas laba

Besarnya nilai kofisien regresi (β1) sebesar -0.684 memiliki arti bahwa

setiap peningkatan kualitas laba sebesar 1 satuan, maka nilai ERP akan turun

sebesar 0.684 satuan. Dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.

3. Kofisien β2 untuk variabel EPS

Besarnya nilai kofisien regresi (β2) sebesar 0.00034 berarti bahwa setiap

peningkatan EPS 1 satuan, maka nilai ERP akan naik sebesar 0.00034 satuan.

Dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.

4. Kofisien β3 untuk variabel ukuran perusahaan

Besarnya nilai kofisien regresi (β3) sebesar 0.000003 memiliki arti bahwa

setiap peningkatan ukuran perusahaan 1 satuan, maka nilai ERP akan naik sebesar

0.000003 satuan. Dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.

Page 22: PENGARUH KUALITAS LABA, EPS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · dan . Metode analisis data yang digunakan

22

5. Kofisien β4 untuk variabel Leverage

Besarnya nilai kofisien regresi (β4) sebesar -0.079 berarti bahwa setiap

peningkatan leverage 1 satuan, maka nilai ERP akan turun sebesar 0.079 satuan.

Dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.

6. Kofisien β5 untuk beta

Besarnya nilai kofisien regresi (β5) sebesar 0.034 memiliki arti bahwa setiap

peningkatan beta 1 satuan, maka nilai ERP akan naik sebesar 0.034 satuan.

Dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.

4.4.1 Pengujian Hipotesis Secara Parsial ( Uji T )

1. Untuk variabel kualitas laba menunjukkan nilai thitung sebesar -3.045 < -1.98350

(ttabel α= 5%, df = ( 108-5-1) = 102 ) dan signifikan 0.003 (0.003 < 0.05), maka

H1 diterima dan H0 ditolak berarti variabel kualitas laba berpengaruh negatif

signifikan terhadap Equity Risk Premium (ERP). Hasil penelitian ini konsisten

dengan Boone, et al. (2008) yang menyatakan bahwa semakin tinggi akrual

menunjukkan perusahaan berkualitas rendah sehingga menurunkan Equity Risk

Premium (ERP) perusahaan karena kualitas laba yang diukur dari discretionary

accrual merupakan komponen akrual yang memungkinkan manajer melakukan

intervensinya dalam memanipulasi laba perusahaan. Hal ini menyebabkan

perusahaan tidak menampilkan laba yang sebenarnya, sehingga investor yang

melihat informasi perusahaan melalui laporan keuangan tidak ingin melakukan

investasi pada perusahaan yang melakukan manipulasi laba.

2. Untuk variabel EPS menunjukkan nilai thitung sebesar 2.524 > 1.98350 (ttabel α=

5%, df = ( 108-5-1) = 102 ) dan signifikan 0.013 (0.013 < 0.05), maka H2

diterima dan H0 ditolak yang berarti variabel EPS berpengaruh positif

signifikan terhadap Equity Risk Premium (ERP). Hasil penelitian ini konsisten

dengan Boone, et al. (2008) yang menyatakan bahwa EPS berpengaruh positif

signifikan terhadap Equity Risk Premium (ERP).

3. Untuk variabel ukuran perusahaan menunjukkan nilai thitung sebesar 0.885 <

1.98350 (ttabel α= 5%, df = ( 108-5-1) = 102 ) dan signifikan 0.378 (0.378 >

0.05), maka H3 ditolak dan H0 diterima yang berarti variabel ukuran

perusahaan tidak berpengaruh terhadap Equity Risk Premium (ERP). Hasil

penelitian ini konsiten dengan Saiful dan Erliana (2010) yang menemukan

tidak memiliki pengaruh bagi investor dimana investor belum menggunakan

ukuran perusahaan yang diukur dengan total aset sebagai dasar pengambilan

keputusan dalam berinvestasi pada saham.

4. Untuk variabel Leverage -0.428 menunjukkan nilai thitung sebesar -0.428 > -

1.98350 (ttabel α= 5%, df = ( 108-5-1) = 102 ) dan signifikan 0.670 (0.670 >

0.05), maka H4 ditolak dan H0 diterima yang berarti variabel Leverage tidak

berpengaruh terhadap Equity Risk Premium (ERP). Hasil penelitian ini

Page 23: PENGARUH KUALITAS LABA, EPS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · dan . Metode analisis data yang digunakan

23

konsisten dengan penelitian Kurniawan (2013) yang menyatakan leverage

tidak berpengaruh terhadap ERP. Leverage yang diproksikan dengan Debt to

Total Aset, dimana aset dibiayai oleh utang tidak memberikan pengaruh

terhadap risiko dalam melakukan investasi pada saham.

5. Untuk variabel Beta menunjukkan nilai thitung sebesar 1.733 < 1.98350 (ttabel α=

5%, df = ( 108-5-1) = 102 ) dan signifikan 0.086 (0.086 > 0.05), maka H5

ditolak dan H0 diterima yang berarti variabel Beta tidak berpengaruh terhadap

Equity Risk Premium (ERP). Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian

Erb, Harvey dan Viskanta (1995) yang menyatakan bahwa tidak terdapat

pengaruh antara return dan beta pada pasar yang sedang berkembang.

4.4.2 Pengujian Hipotesis Secara Simultan ( Uji F )

Tabel 4.4.2

Uji F

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 1.226 5 .245 3.405 .007a

Residual 7.344 102 .072

Total 8.570 107

Dari uji ANOVA atau F test menghasilkan nilai Fhitung sebesar 3.405 dengan

probabilitas signifikansi 0.005. Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel.

Nilai Ftabel pada tingkat kesalahan α = 5% dengan derajat kebebasan= 95% (df) =

(n-k) ; (k-1). Jumlah sampel (n) sebanyak 108 dan jumlah variabel penelitian (k)

berjumlah 6. Jadi, df = (108-6=102) ; (6-1=5), sehingga Ftabel pada tingkat

kepercayaan 95% adalah 2.30. Jadi Fhitung > Ftabel , dimana 3.405 > 2.30 dan

tingkat signifikansi 0.007 maka keputusan Ha diterima yang artinya kualitas laba,

EPS, ukuran perusahaan, leverage, dan beta berpengaruh signifikan terhadap

Equity Risk Premium (ERP) pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014.

4.4.3 Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.4.3

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .378a .143 .101 .2683310

Berdasarkan nilai kofisien ( adjusted R Square) sebesar 0.101 atau 10.1%

yang berarti dari variabel Equity Risk Premium (ERP) dapat dijelaskan oleh

Page 24: PENGARUH KUALITAS LABA, EPS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · dan . Metode analisis data yang digunakan

24

variabel kualitas laba, EPS, ukuran perusahaan, leverage, dan beta . Sedangkan

sisanya 0.899 atau 89.9% dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel-variabel lain

yang tidak termasuk dalam model ini.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Besarnya pengaruh yang diberikan kualitas laba, EPS, ukuran perusahaan,

leverage, dan beta terhadap Equity Risk Premium (ERP) adalah 10.1% variabel

independen yang digunakan dalam penelitian ini mempengaruhi variabel

dependen dan 89.9% dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam

penelitian ini.

2. Secara parsial kualitas laba berpengaruh terhadap Equity Risk Premium (ERP)

pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2011-2014.

3. Secara parsial Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap Equity Risk

Premium (ERP) pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014.

4. Secara parsial ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap Equity Risk

Premium (ERP) pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014.

5. Secara parsial leverage tidak berpengaruh terhadap Equity Risk Premium

(ERP) pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2011-2014.

6. Secara parsial beta tidak berpengaruh terhadap Equity Risk Premium (ERP)

pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2011-2014.

7. Secara simultan (bersama-sama) kualitas laba, EPS, ukuran perusahaan,

leverage, dan beta berpengaruh terhadap Equity Risk Premium (ERP) pada

Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

tahun 2011-2014.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disampaikan beberapa saran

yaitu sebagai berikut:

1. Bagi pihak investor memperhatikan kualitas laba dan EPS untuk pengambilan

keputusan dalam melakukan investasi pada saham, sehingga risiko yang sudah

diambil sesuai dengan return yang akan didapatkan.

2. Bagi pihak perusahaan untuk meningkatkan kualitas laba supaya investor

melakukan investasi pada perusahaan.

Page 25: PENGARUH KUALITAS LABA, EPS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · dan . Metode analisis data yang digunakan

25

3. Bagi Peneliti selanjutnya disarankan untuk mengambil sampel yang lebih besar

dengan periode penelitan yang lebih panjang serta menambah variabel dalam

penelitian sehingga dapat dilihat variabel independen mempengaruhi variabel

dependen dalam penelitian dengan jumlah sampel yang besar dan periode yang

panjang sehingga lebih mampu mewakili kondisi Bursa Efek Indonesia secara

umum.

4. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah atau mencari variabel

dalam melakukan penelitian selanjutnya dikarenakan penelitian ini pengaruh

keseluruhan variabel independen terhadap variabel dependen sangat kecil.

DAFTAR PUSTAKA

Annin, Michael and Dominic Falaschetti. (1998). Equity Risk Premium Article.

IL: Ibbotson Associates

Atmaja, Lukas Setia. (2008) Manajemen Keuangan. Yogyakarta

Boone, Jeff P., Inder K Khurana, and K. K. Raman. (2008). Audit Firm Tenure

and the Equity Risk Premium, Journal of Accounting Auditing and

Finance, Forthcoming. (Online) (Diakses 18 Maret 2015) Tersedia di:

http://ssrn. com/abstract=940401

Erb, cloude B., Harvey, Campbell R., dan Viskanta, Tadas E. (1995). Country

credit risk and global portfolio selection. Journal of Portfolio

Management, Winter

Fahmi, Irham. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Alfabeta. Bandung

Francis, Jennifer., LaFond Ryan., Olsson P., and Schipper K. (2004). Cost of

Capital and Earnings Attributes. The Accounting Review 74 (4): 967

Gebhardt, W., Lee, C., dan Swaminathan B. (2000). Toward and Implied Cost of

Capital. Journal of Accounting Research 39 (1): 135-176

Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM

SPSS 21. Edisi Ketujuh. Semarang: Badan Penerbit Universitas

Diponegoro

Hammond, P., Brett and Leibowitz, Martin. (2011). Rethinking the Equity Risk

Premium. The Research Foundation Of CFA Institute

Hartono. (2009). Pertimbangan Return dan Risiko dalam Keputusan Investasi.

Makalah disajikan pada UPT Perpustakaan UNS. (Online) (Diakses 2 Juli

2015) Tersedia di: www.google.co.id di Return dan Risiko Investasi

Ibad, Muhammad Irsyadul. 2012. Analisis Pengaruh Rasio-rasio profitabilitas

terhadap harga saham, Skripsi. Jawa Timur

Jogiyanto. (2009) Teori Portofolio. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta

Page 26: PENGARUH KUALITAS LABA, EPS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · dan . Metode analisis data yang digunakan

26

Kurniawan, Umarudin. (2013). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Equity

Risk Premium Perusahaan di Indonesia. Skripsi, Lampung

Pasaribu, Rowland, Bismark, Fernando. (2009). Model Fama dan French sebagai

Pembentukan Portofolio Saham Di Indonesia, Journal Akuntansi dan

Bisnis 9 (1): 1–12

Riahi, Ahmed - Belkaoui. 2007. Accounting Theory. Edisi Kelima Buku Dua.

Jakarta : Salemba Empat

Safarin, Sonya. (2013). Pengaruh Leverage, Likuiditas, Ukuran Perusahaan,

Profitabilitas dan Porsi Saham Publik Terhadap Kelengkapan

Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Pertambangan yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Fak. Ekonomi – UMRAH

Tanjungpinang

Saiful dan Uvi Elin Erliana. (2010). Equity Risk Premium Perusahaan Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Dan Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhinya. Jurnal disajikan pada Simposium Nasional Akuntansi

13, Purwokerto

Surifah. (2010). Kualitas laba dan pengukurannya. Jurnal Ekonomi, Manajemen

& Akuntansi Vol. 8 No. 2 Mei - Agustus 2010. Fak. Ekonomi –

Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Weston, J. Fred and Thomas E. Copeland. (2010). Manajemen Keuangan.

Tangerang

Yee, Kenton K. (2006). Earnings Quality and the Equity Risk Premium:

Benchmark Model. http://papers.ssrn.com

Yocelyn, Azilia dan Yulius Jogi Christiawan. (2012). Analisis Pengaruh

Perubahan Arus Kas dan Laba AkuntansiTerhadap Return Saham pada

Perusahaan Berkapitalisasi Besar. JURNAL AKUNTANSI DAN

KEUANGAN, VOL. 14, NO. 2, NOVEMBER 2012: 81-90. Surabaya

Yohantin, Yesica. (2013). Penggunaa Metode CAPM Dalam Menilai Risiko dan

Return Saham Untuk Menentukan Pilihan Berinvestasi pada Saham. Fak.

Ekonomi – Universitas Gunadarma Jakarta

www.idx.co.id

www.yahoofinance.com

www.bi.go.id