pengaruh konsentrasi katalis ni

Upload: aditya-didit

Post on 17-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Pengaruh Konsentrasi Katalis Ni

    1/9

    PENGARUH KONSENTRASI KATALIS Ni-Mo/Zeolite DALAM

    PEMBUATAN BIOFUEL DENGAN PROSES

    HYDROCRACKING

    1.1 PENDAHULUAN

    Sumber minyak nabati yang tidak bersaing dengan kebutuhan

    pangan bila digunakan sebagai bahan baku biodisel diantaranya adalah biji

    karet, biji jarak pagar, dan biji nyamplung. Penggunaan biji karet sebagai

    bahan baku biodisel juga mengalami kendala karena produktifitas biji

    karet hanya sekitar 2 ton/ha/tahun (Supriadi dan Balittri, 2012. Penelitian

    tentang pembuatan biodisel dari minyak biji jarak juga telah banyak

    dilakukan. Penggunaan biji jarak sebagai bahan baku biodisel juga

    mengalami kendala karena produktifitas biji karet hanya sekitar ! ton/ha

    (Bustomi dkk., 2011. "ari ketersedian bahan baku, biji nyamplung

    memiliki beberapa kelebihan. Produkti#itas biji dari tanaman nyamplung

    termasuk tinggi yaitu 20 ton/ha yang jauh lebih tinggi bila dibandingkan

    biji karet 2 ton/ha, biji jarak pagar ! ton/ha (Bustomi dkk., 200$.

    %andungan minyak dari biji nyamplung tergolong tinggi yaitu sebesar &0'

    ) *, sedangkan jarak pagar &0'+0 * dan biji karet &0'!0 *

    (Soeraidjaja, 200$. -inyak biji nyamplung merupakan sumberdaya

    energi terbarukan yang ukup potensial sebagai bahan dasar biodisel tanpa

    harus bersaing dengan kebutuhan pangan.

    %atalis pada proses hydroraking ini menggunakan katalis

    bifungsional yang mengandung 2 jenis inti aktif,yaitu inti aktif logam dan

    inti aktif asam.nti aktif logam disusun dari logam grup (o,i,grup

    3(-o,4 atau kombinasi keduanya. 5eolit merupakan material

    pendukung yang memperluas permukaan katalis.%easaman 6eolite

    merupakan salah satu fator yang penting dalam penggunaan 6eolite

    sebagai pengembandan sebagai katalis.

    luas permukaan dan #olume pori katalis i'1*/53 lebih besar bila

    dibandingkan dengan i'2*/53 dan i')*/53, sedangkan rerata jejari

    porinya paling keil dibandingkan katalis'katalis lain yang telah

  • 7/23/2019 Pengaruh Konsentrasi Katalis Ni

    2/9

    dipreparasi. 7al ini menunjukkan baha seara fisik katalis i'1*/53

    yang telah dipreparasi lebih unggul karena memiliki luas permukaan

    paling besar daripada i'2*/53, dan i')*/53. Pada 6eolit yang

    diembankan logam i 2* dan )* luas permukaan katalis lebih keil

    dibandingkan katalis yang mengandung logam i 1*. 7al ini karena pada

    kedua katalis tersebut (i'2*/53 dan i')*/53 menggumpal, sehingga

    terbentuk agregat.

    3danya keasaman yang besar dipermukaan

    menyebabkan molekul umpan yang berupa metil ester lebih mudah

    teradsorpsi pada permukaan katalis. tulah sebabnya katalis i'2*/53

    relatif stabil dalam menghasilkan * fraksi kondensasi biogasoline

    meskipun laju alir gas hidrogennya berubah. Pada katalis i')*/53

    menghasilkan * fraksi kondensasi biogasoline yang lebih keil

    dibandingkan katalis i'1*/53 dan katalis i'2*/53 karena pada katalis

    i')*/53 mempunyai luas permukaan yang keil dengan rerata jejari dan

    #olume pori keil, serta keasaman terbesar berada di dalam rongga,

    sehingga situs yang berada dipermukaan hanya sedikit. 8leh karena itu

    diperoleh * fraksi yang sedikuit pula (9ka rahayu, 2012

    permukaan katalis yang besar ternyata tidak berarti akan

    menghasilkan * fraksi kondensasi biogasolineterbaik, tetapi justru relatif

    tidak stabil dengan adanya perubahan laju alir gas hidrogen. 7al ini

    dikarenakan pada katalis dengan luas permukaan terbesar (i'1*/53

    mempunyai rerata jejari yang keil dan #olume pori medium, sehingga

    dapat digambarkan baha bentuk pori dari katalis ini keil dan dalam.

    "engan demikian keasaman permukaan katalis i'1*/53 lebih keil

    dibandingkan katalis i'2*/53, meskipun katalis i'2*/53 mempunyai

    luas permukaan yang tidak terlalu besar, tetapi dengan adanya rerata jejari

    yang agak besar dengan #olume pori yang besar, maka dimungkinkan

    bentuk pori dari katalis ini melebar dan tidak terlalu dalam, sehingga

    menyebabkan keasamannya pun lebih besar dibandingkan katalis i'

    1*/53 begitu pula situs aktifnya.(9ka rahayu, 2012.dalam sebuah

    penelitian (9rlan,2012dengan menggunakan katalis komersial i'

    -o/6eolite telah dilakukan hydroraking minyak sait yang menhasilkan

    produk yang serupa dengan standard BB- diesel di pasaran.

    :oading i',

  • 7/23/2019 Pengaruh Konsentrasi Katalis Ni

    3/9

    -o', dan i-o'pada katalis ;S< menunjukkan kon#ersi perengkahan

    yang lebih tinggi dibandingkan ;S< 6eolit biasa(B.egia, 201)

    1. DASAR TEORI

    5eolit ditemukan oleh seorang ahli mineral dari Sedia yang

    bernama Baron 3=el >rederik rontedt pada tahun 1!+. -ineral 6eolit

    berbentuk %ristal yang terdapat di dalam rongga batuan basalt. 5eolit

    berasal dari kata 6ein dan lithos yang berarti batu api atau boiling stone.

    5eolit merupakan kelompok mineral alumina silikat terhidrasi yang seara

    umum memiliki rumus empiris -=."y.(3l=?2y.Si=?2y.82n.m728,

    dengan notasi - dan " adalah %, a, atau kation mono#alen lainnya serta

    kation di#alen, = dan y adalah bilangan tertentu, n adalah negatifyang

    dapat

    dinetralkan oleh logam'logam alkali atau alkali tanah seperti a?, %?,

    a2?, dan -g2?. %ation'kation ini akan menduduki kisi'kisi permukaan

    di dalam struktur 6eolit yang dapat dipertukarkan (Susanti dan Panjaitan,

    2010. 5eolit mempunyaiukuran pori antara 2 sampai $ 3ngstrom

    bergantung pada jenis mineralnya.

    %emampuan 6eolit sebagai katalis

    berkaitan dengan tersedianya pusatpusat aktif dalam saluran antar6eolit.

    Pusat'pusat aktif tersebut terbentuk karena adanya gugus fungsi asam tipe

    Bronsted maupun :eis.

    :ogam i sudah digunakan seara luas dalam industri petroleum.

    Selain harganya relatif terjangkau, logam ini memiliki daya adsorpsi

    terhadap reaktan yang kuat, tetapi tidak mengadsorpsi produk ! dan dry

    gas.%atalis nikel mampu mengadsorpsi gas hidrogen pada permukaannya

    saja dan mengaktifkan ikatan hidrogen'hidrogennya, sehingga gas

    hidrogen menjadi lebih mudah bereaksi. Semakin luas permukaan logam

    katalis, maka akan semakin banyak gas hydrogen yang diserap "emikian

    pula dengan semakin besar luas permukaan, maka kontak yang terjadi

    antara 6at'6at yang bereaksi juga bertambah banyak, sehingga keepatan

    reaksi juga bertambah besar pula (7art, 200& dalam -ulyaningsih, 2012.

    Sifat logam juga ditentukan oleh elektron'elektron yang mengisi

    orbital d yang kosong ini.:ogam i dengan nomor atom 2$ memiliki

    konfigurasi eletron @1$3rA )d$ &s2. %onfigurasi elektronik tersebut

  • 7/23/2019 Pengaruh Konsentrasi Katalis Ni

    4/9

    menunjukkan baha i memiliki orbital atom )d yang belum penuh.

    3danya orbital d yang belum terisi penuh mengakibatkan logam i

    memiliki sifat katalitik aktif serta daya adsorpsi yang kuat terhadap

    reaktan. ikel merupakan logam transisi yang bersifat keras dan ulet,

    mudah ditempa, sedikit ferromagnetis dan memiliki jari'jari atom 1)! pm,

    serta unit sel nikel adalah kubus berpusat muka dengan parameter kisi

    0,)!2 nm.

    -olibdenum merupakan logam yang relatif inert, atau sedikit

    bereksi dengan larutan asam dan alkali. :ogam ini memiliki titik leleh

    2+10o dengan tingkat oksidasi '2, '1, 0, 1, 2, ), &, ! dan +. -olibdenum

    merupakan unsur transisi golongan dengan memiliki konfigurasi

    elektron @ %r A &d! !s1 Berdasarkan konfigurasi tersebut molibdenum

    dapat diketahui juga memiliki orbital &d setengah penuh sehingga terdapat

    elektron elektron yang tidak berpasangan. Penempatan komponen aktif

    logam molibdenum ke dalam system pori pengemban biasanya

    menggunakan garam amoniumnya yaitu (7&+-o82&.728

    -olibdenum luas pemakaiannya dalam reaksi katalitik baik dalam bentuk

    logam murni, oksida logam atau dikombinasikan dengan logam lain dan

    pengemban. :ogam ini satu golongan dengan logam r yang memiliki

    orbital d kosong pada orbitalnya, logam r selama ini biasa digunakan

    sebagai katalis hidrogenasi dan hidrorengkah. :ogam -olibdenum sering

    digunakan dalam berbagai pengemban antara lain C silia, alumina dan

    6eolit. :ogam -o yang teremban pada 6eolit sering digunakan dalam

    proses hidrorengkah sebagai katalis hidrodesulfurisasi.

    7ydroraking merupakan suatu metode untuk mengkon#ersi

    trigliserida pada minyak nabati menghasilkan ampuran senyaa

    hidrokarbon rantai lurus (n'1!'n'1$ yang dapat dimanfaatkan sebagai

    bahan bakar alternatif. Proses ini dilakukan dengan bantuan suatu katalis

    dan berlangsung pada tekanan dan temperatur yang relatif tinggi. Produk

    biodiesel melalui metode hydroraking memiliki bilangan setana yang

    lebih tinggi dibandingkan dengan >3-9 karena biodiesel hasil proses

    hydroraking adalah suatu alkana rantai lurus dari n'1! hingga n'1$,

  • 7/23/2019 Pengaruh Konsentrasi Katalis Ni

    5/9

    bukan ester asam lemak. %ualitas tinggi dari biodiesel produk

    hydroraking ditunjukkan juga oleh beberapa parameter kualitas bahan

    bakar solar, seperti kekentalan, kerapatan, titik anilin, kadar residu karbon,

    kadar air dan sedimen, dan kadar sulfur yang baik. -etode ini pun dapat

    diaplikasikan di industri dengan memanfaatkan infrastruktur pada

    pengilangan minyak yang tersedia sehingga tidak memerlukan peralatan

    dan pabrikasi baru yang biasanya memakan biaya besar. "engan

    keuntungan'keuntungan tersebut metode hydroraking merupakan

    metode alternatif yang potensial untuk meniptakan energi terbarukan

    yang ramah lingkungan.

    1.! KARAKTERISASI

    3nalisa "ifraksi sinar D atauX-ray diffraction (DE" adalah suatu

    metode analisa yang digunakan untuk mengidentifikasi fasa kristalin

    dalam material dengan ara menentukan parameter struktur kisi serta

    untuk mendapatkan ukuran partikel. Profil DE" juga dapat memberikan

    data kualitatif dan semi kuantitatif pada padatan atau sampel.

    3nalisa B9F ini dilakukan untuk mengetahui luas permukaan dari

    suatu kristal atau padatan. 7asil analisa dari sampel katalis i-o/5eolit

    menghasilkan luas permukaan (surfae area sebesar 11+,2) m2/g. "ari

    hasil analisa tersebut sampel ini telah memenuhi kriteria dari katalis

    standar yang digunakan untuk perengkahan yaitu minimal luas permukaan

    sebesar 100 m2/g

    3nalisa 7asil Proses hydroraking dilakukan dengan

    menggunakan analisa Gas Chromatography (G. "ari analisa G ini

    dapat diperoleh kadar biofuel yang terdapat dalam produk yang telah

    dihasilkan dari proses 7ydroraking. %adar air hasil proses

    hydroraking dihitung berdasarkan * luas area dari analisa G.

    Penentuan fraksi gasoline, kerosene dan solar didasarkan aktu rambat

    (retention time dari gasoline, kerosene dan solar komersial

    katalis i'-o/5eolit di desikator. %emudian untuk karakterisasi

    katalis dilakukan analisa B9F untuk mengetahui luas dan #olume katalis

    dan DE" untuk mengetahui keadaan katalis.

    ;ntuk tahap hydrocracking, yang pertama adalah mempersiapkan

    katalis i'-o/5eolit, kemudian memasukkan katalis ke dalam reaktor

  • 7/23/2019 Pengaruh Konsentrasi Katalis Ni

    6/9

    sesuai dengan #ariabel. -emasukkan 100 ml bahan baku minyak

    nyamplung ke dalam reator. -emanaskan reaktor sampai temperatur

    #ariabel. -engalirkan gas 72 ke dalam minyak nyamplung yang telah

    dipanaskan hingga 10 atm. -enunggu proses hydrocracking hingga satu

    jam. -engambil hasil hydrocracking keluar. -enganalisa hasil

    hydrocracking dengan analisa gas kromatografi (G.

    1." METODE

    Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Gelas ;kur,

    9rlenmeyer, orong, Pengaduk, Gelas arloji, aan porselen, >urnae

    kalsinasi, Eeaktor 7ydroraking, 7otplate, Fhermometer, :abu ukur,

    Pipet ukur, "esikator, 8#en. Sedangkan alat instrument yang digunakan

    untuk analisa adalah Surfae 3rea 3naly6er, D'Eay "ifration (DE", dan

    Gas hromatography (G.

    Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah -inyak

    nyamplung, 7l, il2.+728, (7&+-o82&.& 728, 3Huadest, Gas

    hydrogen.

    #$%i$&el Tet$'

    Ienis katalis C i'-o/5eolit

    olume minyak nyamplung C 100 ml

    4aktu reaksi C 1 jam Fekanan operasi C 10 atm

    #$%i$&el Be%(&$)

    -assa katalis (gram/#olume minyak nyamplung (mlC 2C100 J

    &C100 J +C100 J $C100

    Suhu reaksi (o C )00, )!0, )!

    prosedur pembuatan katalis ada dua tahap yaitu tahap akti#asi

    6eolit dan tahap impregnasi logam i dan -o. Prosedur 3kti#asi 5eolit

    yang pertama adalah menampurkan 6eolit alam sebanyak &0 gram ke

    dalam $00 ml 7l & , kemudian memasukkan ampuran tersebut ke

    dalam labu leher tiga yang telah dilengkapi refluks pendingin dan

    magneti stirrer, kemudian memanaskannya dengan air dalam aterbath

  • 7/23/2019 Pengaruh Konsentrasi Katalis Ni

    7/9

    hingga suhu K0 0. 4aktu pengadukan selama ! jam, dihitung setelah suhu

    larutan terapai. Selanjutnya 6at disaring dan diui dengan menggunakan

    aHuades hingga netral. %atalis yang terbentuk dikeringkan dalam o#en

    pada suhu 110 0, Selanjutnya katalis tersebut dikalsinasi pada suhu !!0

    0 selama ! jam. ;ntuk tahap prosedur mpregnasi 5eolit dengan i dan

    -o adalah sebagai berikut membuat suspensi 6eolit yang telah diakti#asi

    dengan menambahkan aHuades, kemudian membuat larutan il2.+728

    dan mengimpreg larutan il2.+728 ke suspensi 6eolit pada suhu 0'$00

    , dilakukan pengadukan selama ) jam dengan magnetic stirer sampai

    katalis berbentuk pasta. %emudian katalis yang telah diimpreg, dio#en

    pada suhu 1100. -enumbuk katalis yang telah dio#en dan mengayak

    menggunakan saringan. -embuat suspensi katalis yang telah ditumbuk

    dengan menambahkan aHuades. %emudian membuat larutan

    (7&+-o82&.& 728. -engimpreg larutan (7&+-o82&.& 728 ke

    suspensi katalis pada suhu 0'$00. -engo#en katalis pada suhu 1100.

    -enumbuk katalis yang telah dio#en dan mengayak menggunakan

    saringan. -engkalsinasi katalis pada suhu )!0oselama ) jam.

    -enyimpan katalis i'-o/5eolit di desikator. %emudian untuk

    karakterisasi katalis dilakukan analisa B9F untuk mengetahui luas dan

    #olume katalis dan DE" untuk mengetahui keadaan katalis.

    ;ntuk tahap

    hydrocracking, yang pertama adalah mempersiapkan katalis i'-o/5eolit,

    kemudian memasukkan katalis ke dalam reaktor sesuai dengan #ariabel.

    -emasukkan 100 ml bahan baku minyak nyamplung ke dalam reator.

    -emanaskan reaktor sampai temperatur #ariabel. -engalirkan gas 7 2 ke

    dalam minyak nyamplung yang telah dipanaskan hingga 10 atm.-enunggu proses hydrocracking hingga satu jam. -engambil hasil

    hydrocracking keluar. -enganalisa hasil hydrocracking dengan analisa gas

    kromatografi (G.

  • 7/23/2019 Pengaruh Konsentrasi Katalis Ni

    8/9

    DAFTAR PUSTAKA

    Eoesyadi, 9., (2012 LKonversi minyak nabati menjadi green diesel dan green

    gasoline dengan proses hydrocracking dan hydrotreating pada katalis

    NiMo/Al!"#NiMo/Al!"-$i!#NiMo/$i!#da NiMo/%eolitM. (disertasi

    doktor. nstitut Feknologi Sepuluh opember.

    9ka rahayu,P, (2012 LKonversi minyak sa&it menjadi biogasoline

    mengg'nakan katalis Ni/%eolite alamM(Skripsi.;ni#ersitas egeri

    Semarang

    B,9gie (2011M$'rface properties and hydrocracking activity of Ni-Mo/%eolite

    catalystsM -aster Fhesis, ;ni#ersitas Feknologi -alaysia. 4idayat, (2011 L$t'di (roses (rod'ksi )ietil eter dari etanol dengan katalis

    *eolit berbasis *eolitM. (disertasi doktor. nstitut Feknologi Sepuluh

    opember.

    Bustomi,dkk(200$ LNyampl'ng +Calophyll'm inophyll'm ,. $'mber nergi

    0iof'el yang (otensial IakartaC Badan :itbang %ehutanan.

  • 7/23/2019 Pengaruh Konsentrasi Katalis Ni

    9/9

    LAMPIRAN