pengaruh kombinasi latihan koordinasi … diri siswa sso real madrid..... 59 lampiran 5. daftar...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH KOMBINASI LATIHAN KOORDINASI DAN LATIHAN
COERVER TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA
SISWA SEKOLAH SOSIAL OLAHRAGA (SSO)
REAL MADRID UNY USIA 10 TAHUN
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Yogyakarta
Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Oleh:
Nanang Ristanto
12602241055
PRODI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
A. MOTTO
Jangan Pernah Menyerah Untuk Mencoba dan Jangan Pernah
Mencoba Untuk Menyerah.
(ALFAN ARDIANA)
B. PERSEMBAHAN
Tanpa mengurangi rasa syukur kepada ALLAH SWT Tuhan penguasa alam
semesta ini, karya ini saya persembahkan untuk :
Kedua orang tua saya, yaitu Bapak Badrodin dan Ibu Susiawati yang
senantiasa menyayangi dan mengasihi. “Pak,Buk Niki Anak e Jenengan
Saget” Semoga membuat kalian bangga.
Semua sahabat dan teman-teman terdekat yang tidak bisa saya sebutkan
satu-persatu, yang senantiasa membantu dan menjadi kawan selama ini.
Keluarga besar saya, yang telah memberikan semangat serta doa kepada
saya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Teman-teman PKO angkatan 2012, terimakasih atas kebersamaan, canda-
tawa, dan kekeluargaan, semoga selalu terhias indah dalam hatiku dan
menjadi kenangan indah.
ASMOR (Asrama Olahraga FIK-UNY), yang telah menampung selama
ini.
KONTRAKKAN BIRU, trimakasih.
KONTRAKAN SEPARTAN, trimakasih.
Rumah ke dua (Krapyak) trimakasih.
vi
PENGARUH KOMBINASI LATIHAN KOORDINASI DAN LATIHAN
COERVER TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA
SISWA SEKOLAH SOSIAL OLAHRAGA (SSO)
REAL MADRID UNY USIA 10 TAHUN
Oleh
Nanang Ristanto
NIM 12602241055
ABSTRAK
Penelitian ini terlarbelakangi oleh penemuan masalah dilapangan secara
individual yaitu seringnya kegagalan para pemain menguasai bola ataupun
melewati lawan dan demikian muncul permasalahan yang ditemukan adalah
kurangnya kemampuan koordinasi dan belum menguasainya teknik coerver.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi latihan koordinasi
dan latihan coerver terhadap kemampuan menggiring bola siswa SSO Real
Madrid UNY.
Penelitian merupakan penelitian eksperimen. Populasi yang digunakan
adalah semua siswa SSO Real Madrid UNY berjumlah 140 siswa. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 23 siswa KU-10 tahun SSO Real Madrid
UNY dengan teknik purposive sampling, adapun syarat purposive sampling dalam
penelitian ini adalah anak usia 10 tahun, anak yang bersedia mengikuti treatment
sebanyak 16 kali pertemuan, anak yang aktif berlatih. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan tes dan pengukuran. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Short Dribbling Test (Jens Bangsbo, 1994: 99).
Teknik analisis data menggunakan uji-t before-after (sebelum-sesudah).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
kombinasi latihan koordinasi dan latihan coerver terhadap kemampuan
menggiring bola siswa SSO Real Madrid UNY Usia 10 Tahun. Apabila dilihat
dari rerata pretest sebesar 15,91 dan rerata posttest sebesar 13,90 maka diperoleh
angka Mean Difference sebesar 2,01, hal ini menunjukkan bahwa kombinasi
latihan koordinasi dan latihan coerver terhadap kemampuan menggiring bola
siswa SSO Real Madrid UNY Usia 10 Tahun memberikan perubahan yaitu lebih
baik 12,63% dibandingkan sebelum diberikan latihan.
Kata Kunci : Latihan Koordinasi, Latihan Coerver, Mengginring Bola
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan berkat, rahmat, nikmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kombinasi Latihan Koordinasi
dan Latihan Coerver Terhadap Kemampuan Menggiring Bola Siswa SSO Real
Madrid UNY Usia 10 Tahun”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian
persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan keolahragaan pada
program studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Yogyakarta.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih
kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan rasa terimakasih
kepada:
1. Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, M.A, selaku Rektor Universitas Negeri
Yogyakarta, yang telah memberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan
di Universitas Negeri Yogyakarta.
2. Prof. Dr. Wawan Suherman, M.Ed, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan,
Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan ijin dalam penyusunan
skripsi ini.
3. CH Fajar Sri Wahyuniati S.Pd, M.Or, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri
Yogyakarta, yang telah memberikan ijin dan memberikan pengarahan.
viii
4. Prof. Dr. Siswantoyo, S.Pd, M.Kes, AIFO, selaku Penasehat Akademik yang
memberi pengarahan serta bimbingan selama ini dan memberikan kesempatan
penulis untuk menyelesaikan skripsi.
5. Komarudin, M.Si, selaku pembina asrama olahraga dan pembina UKM
sepakbola, yang telah membimbing dan menjadi orang tua selama saya kuliah
di UNY.
6. Nawan Primasoni, M.Pd, selaku Pembimbing Skripsi yang dengan penuh
kesabaran dan ketelitian dalam memberikan bimbingan, dorongan, dan
motivasi dalam penyusunan skripsi ini, selaku Direktur teknik SSO Real
Madrid UNY dan segenap tim pelatih SSO Real Madrid UNY atas kesempatan
yang telah diberikan untuk melakukan penelitian dalam penyelesaian skripsi.
7. Siswa SSO Real Madrid UNY kususnya kelompok usia 10 tahun yang telah
bersedia menjadi objek pada penelitian yang dilakukan dalam upaya
penyelesaian skripsi ini.
8. Semua pihak yang turut memberikan saran dan kritik serta bantuan dalam
penelitian ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Penulis
berharap kritik dan saran yang membangun demi tercapainya perbaikan lebih
lanjut. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak kususnya sekolah
sepakbola.
Yogyakarta, Juni 2016
Nanang Ristanto
ix
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul .................................................................................... i
Lembar Persetujuan ............................................................................ ii
Surat Pernyataan................................................................................. iii
Halaman Pengesahan......................................................................... iv
Moto dan Persembahan ...................................................................... v
Abstrak ............................................................................................... vi
Kata Pengantar ................................................................................... vii
Daftar Isi............................................................................................. x
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………. 1
B. Identifikasi Masalah………………………………………. 4
C. Batasan Masalah………………………………………….. 5
D. Rumusan Masalah………………………………………… 5
E. Tujuan Penelitian…………………………………………. 5
F. Manfaat Penelitian………………………………………... 6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Kaji Teori ............................................................ 7
1. Hakikat Latihan ....................................................... 7
2. Hakikat Sepakbola .................................................. 11
3. Hakikat Latihan Coerver ......................................... 13
4. Hakikat Latihan Koordinasi .................................... 18
5. Hakikat Menggiring Bola ........................................ 21
6. Karateristik Anak Usia 9-11 tahun .......................... 22
7. SSO Real Madrid .................................................... 24
B. Kerangka Berfikir ................................................................ 26
C. Penelitian yang Relevan ...................................................... 27
D. Hipotesis Penelitian .................................................................. 28
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian…………………………………………. 29
B. Definisi Operasional Variabel…………………................ 30
C. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………. 31
D. Populasi dan Sampel Penelitian…………………………. 31
E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data........ 32
F. Teknik Analisis Data........................................................... 35
BAB IV. HASIL PENELITIA
A. Hasil Penelitian.................................................................... 37
B. Hasil Uji Prasyarat............................................................... 41
x
C. Analisis Data……………………………………………… 42
D. Pembahasan......................................................................... 43
BAB V. KESIMPULAN DAN SAR42
A. Kesimpulan………………………………………………… 47
B. Implikasi Penelitian....……………………………………... 47
C. Keterbatasan Penelitian…………………………………… 48
D. Saran-Saran…….………………………………………….. 48
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….. 49
LAMPIRAN ………………………………………………………… 51
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Skala Penilaian atau Norma ................................................. 35
Tabel 2. Deskripsi Statistik Tingkat Kemampuan Mengiring
Pretest .................................................................................. 38
Tabel 3. Kategorisasi Kemampuan Menggiring Pretest .................... 38
Tabel 4. Diskripsi Statistik Tingkat Kemampuan Menggiring
Posttest ................................................................................. 39
Tabel 5. Kategorisasi Kemampuan menggiring Posttest ................... 40
Tabel 6. Hasil Perhitungan Uji Normalitas ........................................ 41
Tabel 7. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas .................................... 42
Tabel 8. Tabel Hasil Uji T.................................................................. 43
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Latihan Penguasaan Gerak .................................................... 13
Gambar 2. Latihan Dengan Bola .......................................................... 14
Gambar 3. Latihan Melewati Lawan………………………………….. 15
Gambar 4. Latihan Shooting…………………………………………... 16
Gambar 5. Latihan Kelincahan………………………………………… 17
Gambar 6. Latihan Sliding…………………………………………….. 18
Gambar 7. Latihan Pergerakan Tanpa Bola…………………………… 19
Gambar 8. Desain Penelitian…………………………………………... 29
Gambar 9. Short Dribbling Test……………………………………….. 34
Gambar 10. Diagram Hasil Tingkat Kemampuan Menggiring Pretest... 39
Gambar 11. Diagram Hasil Tingkat Kemampuan menggiring Posttest.. 40
Gambar 12. Diagram Perbandingan Rata-Rata Pre-Test dan Post-Test. 44
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat Expert Judgment................................................... 52
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin ke SSO Real Madrid UNY ....... 55
Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............. 56
Lampiran 4. Biodata Diri Siswa SSO Real Madrid........................... 59
Lampiran 5. Daftar Hadir .................................................................. 64
Lampiran 6. Instrumen Pelaksanaan Test........................................... 65
Lampiran 7. Treatment ....................................................................... 66
Lampiran 8. Daftar Preetest dan Posttest ........................................... 83
Lampiran 9. Lembar Statistik, Normalitas dan Homogenitas............ 85
Lampiran 10. Uji-t Menggunakan SPSS............................................ 89
Lampiran 11. Dokumentasi Foto penelitian....................................... 94
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sepakbola adalah permainan yang sangat populer di dunia sampai
saat ini. Di era modern sekarang ini sepakbola sangat digemari oleh semua
kalangan. Sepakbola merupakan permainan beregu dengan menggunakan
bola sepak yang dimainkan oleh dua kesebelasan yang masing-masing
terdiri dari 11 orang pemain (Suharsono, 1983: 70). Tujuan permainan
sepakbola adalah memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang
lawan dan berusaha menjaga gawang sendiri dari serangan lawan. Menurut
Sucipto (2000: 7), suatu regu menang apabila regu tersebut dapat
memasukkan bola terbanyak ke gawang lawannya dan apabila sam amaka
dinyatakan seri atau draw.
Sepakbola tidak hanya sebagai permainan rekreasi, tetapi juga
sebagai permainan prestasi. Hal ini yang menjadi pembeda permainan
olahraga sepakbola dengan permainan olahraga yang lain. Untuk mencapai
prestasi optimal tentu diperlukan banyak komponen meliputi penguasaan
teknik, taktik, fisik dan mental. Menurut Sowarno K (2001: 1) untuk dapat
menguasai dan melakukan suatu macam teknik yang baik memerlukan
waktu yang lama, sehingga diperlihatkan juga unsur fisik yang baik. Selain
unsur fisik, teknik juga memiliki peranan besar dalam rangka mencapai
pretasi yang optimal.
Teknik adalah cara melakukan atau melaksanakan sesuatu untuk
mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif (M.Fuqron H, 1995:
2
19). Ada beberapa teknik dasar yang harus dimiliki oleh pemain. Menurut
Sucipto (2000: 17) Beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki pemain
sepakbola adalah menendang (kicking), menghentikan (stoping),
menggiring (dribbling), menyundul (heading), merampas (tackling),
lemparan kedalam (throw-in), dan menjaga gawang (goal keeping).
Teknik menggiring bola atau dribbling merupakan salah satu
teknik dasar yang mutlak dimiliki setiap individu pemain sepakbola.
Menurut Danny Mielke (2007: 1) Dribbling adalah ketrampilan dasar
dalam sepakbola karena semua pemain harus mampu menguasai bola saat
sedang bergerak, berdiri, atau bersiap melakukan operan atau tembakan.
Sucipto dkk (2000: 28) Berpendapat menggiring bola bertujuan antara lain
untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat
permainan. Teknik menggiring bola yang sering digunakan untuk
melewati lawan dan menguasai bola sepenuhnya dan membongkar
pertahanan, teknik ini sering digunakan pemain-pemain kelas dunia sebut
saja Diego Maradona dan Leonel Messi dari Argentina yang sangat
terkenal karena memiliki kemampuan menggiring bola yang sangat baik
dan berkualitas.
Menurut Herwin (2004: 21-24) teknik dalam sepakbola meliputi
teknik dengan bola dan teknik tanpa bola. Teknik tanpa bola dalam
sepakbola seperti: berjalan, berlari, melompat, meloncat, berputar,
berbelok, meluncur (sliding) dan berhenti mendadak. Sedangkan teknik
dengan bola meliputi passing, dribbling, shooting, controlling, heading,
3
feinting, sliding tackle, throw-in, dan goal keeping. Hal senada
dikemukakan oleh Soewarno (2001: 12) teknik tanpa bola adalah cara
pemain menguasai gerak tubuhnya dalam permainan yang terdiri dari
gerakan lari, gerakan melompat, dan gerak tipu badan. Sedangkan teknik
dengan bola meliputi: menendang bola, menggiring bola, mengontrol bola,
menyundul bola, melempar bola, dan teknik menjaga gawang. Salah satu
teknik tanpa bola adalah koordinasi. Latihan koordinasi merupakan salah
satu bentuk latihan kelincahan dalam sepakbola. Selain melatih kelincahan
koordinasi juga melatih keseimbangn dan koneksi antar anggota tubuh.
Oleh Karena itu koordinasi sangat diperlukan dan harus dikuasai oleh
semua pemain.
Coerver adalah salah satu metode latihan sepakbola yang menuntut
pemain harus sebanyak mungkin bertemu dengan bola dan harus fokus
untuk diajarkan satu bentuk latihan teknik terlebih dahulu baru setelah
bisa, beranjak ke teknik selanjutnya Coerver, Wiel. (1985). Adapun
prosesnya adalah pertama mengajarkan teknik bola berupa sentuhan bola,
kedua memanfaatkan teknik tersebut untuk mengatasi lawan dengan
mempertahankan bola, ketiga belajar melewati lawan, keempat menembak
atau menendang setelah melakukan teknik, kelima diberikan kondisi fisik
dalam permainan, keenam setelah teknik menyerang dikuasai, maka
belajar teknik bertahan. Terakhir adalah belajar pergerakan tanpa bola
untuk kerjasama tim. Semua itu harus dilakukan dengan banyak
bersentuhann dengan bola, dengan pemain banyak bertemu bola, maka
4
keterampilannya untuk memainkan bola akan meningkat. Kombinasi
latihan koordinasi dengan latihan coerver adalah latihan yang
menggabungkan latihan kelincahan tanpa bola dan kelincahan dengan
bola, latihan yang demikian diharapkan ada peningkatan kemampuan
menggiring bola pada anak.
Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan dalam
pertandingan ASPROV DIY dan Baturetno Cup tahun 2015 di kelompok
usia 10 tahun kususnya pemain SSO Real Madrid UNY kelompok usia 10
tahun, dapat ditemui permasalahan kususnya permasalahan secara
individu, yaitu kemampuan dribbling dan koordinasi kurang baik. Hal ini
bisa dilihat saat pertandingan, dimana dalam momen 1 lawan 1 dimana
penguasaan bola dan koordinasi sangat diperlukan namun banyak anak
yang masih kebingungan dengan apa yang harus dilakukannya sehingga
seringkali pemain gagal menguasai bola ataupun melewati lawan. Selain
itu kemampuan kaki kanan dan kiri para pemain tidak sama kuat atau
seimbang, bisa dilihat saat menguasai bola, menggiring bola dan
mengarahkan bola masih mengandalkan kaki terkuat.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti bermaksud mengadakan
penelitian untuk mengetahui apakah berlatih menggunakan kombinasi
latihan koordinasi dan latihan coerver dapat meningkatkan kemampuan
menggiring bola siswa SSO Real Madrid UNY usia 10 tahun, dengan
melihat latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “Pengaruh Kombinasi Latihan koordinasi Dan
5
Latihan Coerver Terhadap Kemampuan Menggiring Bola Siswa Sekolah
Sosial Olahraga (SSO) Real Madrid UNY Usia 10 Tahun”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat
diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Kemampuan dribbling siswa SSO Real Madrid kelompok usia 10
tahun kurang baik.
2. Siswa SSO Real Madrid kelompok usia 10 tahun kurang mahir atau
kurang lincah dalam menguasai bola.
3. Siswa SSO Real Madrid kelompok usia 10 tahun masih kurang dalam
kemampuan koordinasi.
4. Belum diketahui pengaruh kombinasi latihan koordinasi dan latihan
coerver terhadap kemampuan menggiring bola siswa SSO Real
Madrid UNY usia 10 tahun.
5. Tidak seimbangnya kekuatan kaki kanan dan kaki kiri siswa SSO Real
Madrid UNY usia 10 tahun.
C. Batasan Masalah
Bentuk latihan koordinasi dan latihan coerver tentu sangat
beragam, apalagi mengkombinasikan kedua latihan tersebut, sehingga bisa
banyak kombinasi dan variasi yang dapat dilakukan. Oleh karena itu perlu
ada pembatasan masalah agar masalah yang dibahas tidak melebar serta
pembahasan lebih fokus dan jelas. Dengan mempertimbangkan
kemampuan penulis, masalah penelitian ini dibatasi hanya Pengaruh
6
Kombinasi Latihan Koordinasi dan Latihan Coerver Terhadap
Kemampuan Menggiring Bola Siswa Sekolah Sosial Olahraga (SSO) Real
Madrid UNY.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang diuraikan, masalah dalam
penelitian ini dapat dirumuskan yaitu: “Adakah Pengaruh Kombinasi
Latihan Koordinasi dan Latihan Coerver Terhadap Kemampuan
Menggiring Bola Siswa Sekolah Sosial Olahraga (SSO) Real Madrid
UNY”.
E. Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui Pengaruh Kombinasi Latihan Koordinasi Dan
Latihan Coerver Terhadap Kemampuan Menggiring Bola Siswa Sekolah
Sosial Olahraga (SSO) Real Madrid UNY Usia 10 Tahun.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat bagi pemain
khususnya berupa peningkatan kemampuan menggiring bola melalui
kombinasi latihan koordinasi dan latihan coerver yang telah dilakukan.
Bagi pelatih bisa menjadi informasi bahwa dengan kombinasi latihan
koordinasi dengan latihan coerver dapat meningkatkan kemampuan
menggiring bola. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk
memberikan informasi pada pihak terkait tentang peran kombinasi latihan
koordinasi dan latihan coerver terhadap kemampuan menggiring bola
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hakikat Latihan
a. Pengertian Latihan
Latihan adalah cara meningkatkan kemampuan. Sukadiyanto
(2011: 1) mengemukakan bahwa latihan adalah proses perubahan ke arah
yang lebih baik, yaitu meningkatkan fisik, fungsional peralatan tubuh, dan
kualitas psikis. Pengertian latihan yang berasal dari kata practice adalah
aktivitas untuk meningkatkan keterampilan berolahraga dengan
menggunakan berbagai peralatan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan
cabang olahraga (Sukadiyanto, 2011: 5).
Keberhasilan pembinaan olahraga pada umumnya dihasilkan oleh
perencanaan, kerja keras, tanggung jawab, dan latihan terus menerus.
Latihan merupakan suatu proses yang sistematis dari berlatih yang
dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari menambah jumlah
beban latihan atau pekerjaannya (Rusli Lutan, 2002: 3).
Menurut Djoko Pekik Irianto (2002: 11) latihan adalah proses
mempersiapkan organisme atlet secara sistematis untuk mencapai mutu
prestasi maksimal dengan diberi beban fisik dan mental yang teratur,
terarah, meningkat dan berulang-ulang waktunya. Pertandingan
merupakan puncak dari proses berlatih melatih dalam olahraga, dengan
harapan agar atlet dapat berprestasi optimal.
Sukadiyanto (2011: 7) menjelaskan beberapa ciri-ciri dari latihan
adalah sebagai berikut: (a) Suatu proses untuk mencapai tingkat
8
kemampuan yang lebih baik dalam berolahraga, yang memerlukan waktu
tertentu (pentahapan), serta memerlukan perencanaan yang tepat dan
cermat, (b) Proses latihan harus teratur dan progresif. Teratur maksudnya
latihan harus dilakukan secara ajeg, maju, dan berkelanjutan (kontinyu).
Sedangkan bersifat progresif artinya materi latihan diberikan dari yang
mudah ke yang sukar, dari yang sederhana ke yang lebih sulit (kompleks),
dari yang ringan ke yang berat, (c) Pada setiap kali tatap muka (satu
sesi/satu unit latihan) harus memiliki tujuan dan sasaran, (d) Materi latihan
harus berisikan meteri teori dan praktek, agar pemahaman dan
penguaasaan keterampilan menjadi relatif permanen, (e) Menggunakan
metode tertentu, yaitu cara paling efektif yang direncanakan secara
bertahap dengan memperhitungkan faktor kesulitan, kompleksitas gerak,
dan penekananan pada sasaran latihan. Bersumber dari berbagai pengertian
di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian latihan adalah proses
pengoptimalan kualitas fungsional fisiologis dan psikologis olahragawan
agar dapat meraih prestasi yang lebih baik.
b. Prinsip Dan Tujuan Latihan
Sukadiyanto (2011: 9) menjelaskan sasaran latihan dan tujuan
latihan secara garis besar antara lain:
1) Meningkatkan kualitas fisik dasar dan umum secara
menyeluruh.
2) Mengembangkan dan meningkatkan potensi fisik khusus.
3) Menambah dan menyempurnakan teknik.
4) Menambah dan menyempurnakan strategi, teknik, taktik, dan
pola bermain.
5) Meningkatkan kualitas dan kemampuan psikis olahragawan
dalam bertanding.
Terkait dengan prinsip latihan, Djoko Pekik Irianto (2002: 43-47)
membagi tiga yaitu:
1) Prinsip Beban Lebih (Overload). Tubuh manusia tersusun atas
berjuta-juta sel yang masing-masing mengemban tugas sesuai
dengan fungsinya, sel-sel tersebut mempunyai kemampuan
untuk menyesuaikan diri terhadap latihan. Apabila tubuh
diberikan beban latihan yang tepat, dengan kian hari menambah
beban latihan maka tubuh akan mengalami peningkatan
kemampuan.
2) Prinsip Kembali Asal (Reversible). Maksudnya, adaptasi latihan
yang dicapai akan berkurang bahkan hilang, jika latihan tidak
dilakukan secara teratur dengan takaran yang tepat.
9
3) Prinsip Kekhususan (Specifity). Model latihan yang dipilih
harus disesuaikan dengan tujuan latihan yang hendak dicapai.
Djoko Pekik Irianto (2002: 51). Terkait dengan beban latihan, di
bagi mejadi menjadi:
1) Volume menyatakan tingkat kuantitas. Besarnya latihan
dinyatakan dalam: jumlah ulangan, jumlah seri atau set, jarak
yang ditempuh.
2) Intensitas diartikan dengan kualitas penampilan. Ini
menunjukkan derajat kerja per unit waktu. Intensitas
ditunjukkan dengan: beban yang diangkat dalam satu usaha,
langkah dari latihan (pelan-pelan, cepat, lancar, explosif,
optimal).
3) Densitas (kepadatan) menunjukkan hubungan antara beban dan
pemulihan.
4) Durasi menandakan waktu berlangsungnya suatu sesi latihan,
durasi tersebut juga dapat menunjukkan jumlah latihan per jam,
per hari, per minggu.
5) Frekuensi berarti jumlah sesi latihan dalam suatu periode
tertentu (hari, minggu, bulan).
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan latihan adalah suatu
proses penyempurnaan kerja/olahraga yang dilakukan oleh atlet secara
sistematis, berulang-ulang, berkesinambungan dengan kian hari
meningkatkan jumlah beban latihannya untuk mencapai prestasi yang
diinginkan.
2. Hakikat Sepakbola
Permainan sepakbola adalah permainan beregu yang mempunyai
tujuan untuk memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan
mempertahankan gawang sendiri supaya tidak kemasukkan bola, dan
kelompok yang paling banyak memasukkan bola keluar sebagai pemenang
(Clive Gifford, 2002: 11). Menurut Luxbacher (1997: 2) Pertandingan
sepakbola dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11
10
orang. Masing-masing mempertahankan sebuah gawang dan mencoba
menjebol gawang lawan. Kiper diperbolehkan untuk mengontrol dengan
tangan di dalam daerah penalti, yaitu daerah yang berukuran 44 yard dan
18 yard pada garis akhir. Pemain lainnya tidak diperbolehkan
menggunakan tangan atau lengan untuk mengontrol bola, tapi mereka
dapat menggunakan kaki, tungkai atau kepala.
Menurut Soedjono (1995: 103), sepakbola adalah permainan yang
dilakukan dengan cara menyepak bola, bola disepak kian kemari untuk
diperebutkan antara pemain-pemain yang mempunyai tujuan untuk
memasukkan bola kedalam gawang lawan dan mempertahankan
gawangnya sendiri jangan sampai kemasukan. Didalam memainkan bola
pemain diperbolehkan untuk menggunakan seluruh anggota badan kecuali
tangan dan lengan, hanya penjaga gawang diijinkan untuk memainkan
bola dengan tangan. Menurut Sukintaka (1992: 5) Permainan sepakbola
merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing
terdiri dari 11 orang pemain diatas lapangan dan berusaha memasukkan
bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan mempertahankan
gawangnya sendiri yang diperlukan kerjasama dan tolong menolong di
antara teman. Sepakbola dimainkan selama 2 kali 45 menit, dimainkan
dilapangan persegi panjang dan terbagi menjadi dua wilayah dengan dua
gawang persegi panjang pada setiap wilayahnya, pertandingan sepak bola
dipimpin oleh 1 orang wasit, 2 assisten wasit dan 1 wasit cadangan.
11
Tujuan utama dan paling penting diharapkan untuk dunia
pendidikan, sepakbola merupakan salah satu mediator untuk mendidik
agar kelak menjadi anak yang cerdas, terampil, jujur dan sportif sehingga
dalam diri anak akan tumbuh dan berkembang semangat persaingan,
kerjasama, interaksi sosial, pendidikan moral.
Gerakan dalam permainan sepakbola sangat kompleks, seperti lari,
lompat, loncat, menendang, menghentak dan menangkap bola bagi
penjaga gawang. Semua gerakan tersebut terangkai dalam satu pola gerak
yang diperlukan pemain dalam bermain sepakbola (Sucipto, 2000: 7).
3. Hakikat Latihan Coerver
Wiel Coerver adalah seorang ahli sepakbola yang sempat melatih
tim-tim besar. Pemikiran-pemikirannya tentang sepakbola banyak
mengilhami pelatih-pelatih lain dalam proses melatih. Pikiran dasarnya
sederhana, bahwa diusia pembinaan pemain haruslah dilatih dengan
banyak melibatkan sentuhan terhadap bola. Hal inilah yang diterjemahkan
oleh Wiel Coerver ke dalam metode kepelatihan yang diciptakan dan
diberi nama coerver methods. Coerver methods yang dikembangkan oleh
Wiel Coerver adalah sebuah metode yang pada dasarnya membagi latihan
menjadi beberapa bagian. Dalam bukunya yang berjudul sepakbola, Wiel
Coerver membagi tahapan dasar latihan menjadi 7 bagian (Wiel Coerver,
1985: 13).
Fase pertama, orang harus latihan dengan bola sebanyak-
banyaknya sehingga menjamin kemampuan penguasaan bola dan
12
badannya. Dalam fase pelajaran kedua, latihan dilanjutkan dengan
memanfaatkan teknik bola yang sudah didapatkan dari latihan fase
pertama. Dalam fase pelajaran ketiga, belajar seorang diri dan dengan
bantuan seorang rekan melewati seorang lawan. Dalam fase pelajaran
keempat, dilatih menembak, menyundul bola, dan melepas tembakan
sesudah menyelesaikan suatu aksi perseorangan. Dalam fase pelajaran
kelima menjadi jelas, bahwa sementara memahirkan berbagai teknik
seorang pelajar otomatis mencapai kondisi optimal untuk suatu
pertandingan. Dalam fase pelajaran keenam, setelah teknik menyerang
dikuasai, baru dilatih cara bertahan. Dalam fase pelajaran ketujuh, tekanan
terletak pada lari tanpa bol, agar selama pertandingan pada saat yang tepat
dapat berada di tempat yang tepat. Adapun 7 bagian tersebut adalah (Wiel
Coerver, 1985: 13).
a. Bagian pertama (latihan dengan bola atau penguasaan gerak
tubuh).
Dalam latihan bagian pertama ini fokus utama adalah
membentuk kemampuan dasar pemain dengan bola. menggulirkan bola
dengan berbagai perenaan kaki sehingga ball feeling pemain bagus,
memberikan berbagai variasi gerakan untuk menambah koordinasi
13
Gambar 1. Salah Satu Latihan Penguasaan Gerak Tubuh dan Bola
tubuhnya merupakan tujuan utama dalam latihan bagian pertama.
Menurut Wiel Coerver (1985: 19), sasaran yang hendak kita capai
dalam tahap pembinaan pertama adalah penguasaan gerak tubuh dan
bola dengan sebaik mungkin.
Dalam fase latihan pertama ini pun Wiel Coerver membaginya
menjadi tujuh bagian lagi. Pertama teknik dasar, kelenturan dan
kelincahan mengendalikan bola, olah gerak cepat dengan bola,
membawa bola tanpa memandang ke arahnya, gerak tipu dengan bola,
kreativitas dan improvisasi, dan teknik menendang dan menerima bola.
b. Bagian kedua (memanfaatkan teknik pertama atau
mengendalikan lawan).
Setelah pemain berhasil menguasai gerak tubuhnya dan
memiliki kemampuan mengendalikan bola dengan baik, maka dibagian
kedua ini pemain diajarkan untuk memanfaatkan teknik yang
didapatkan dari pelajaran bagian pertama untuk mengendalikan lawan.
14
Setelah dialami keberhasilan dalam tahap pembinaan pertama,
semangat dan rangsangan semakin mengembangkan kemampuan
bermain sepakbola kini akan bertambah besar. Rasa yakin pada diri
sendiri serta moril pemain sudah begitu besar, sehingga ingin sekali
rasanya mendapat kesempatan untuk mengendalikan lawan dengan
menerapkan teknik-teknik yang sudah dikuasai. Dan memang itulah
yang diutamakan dalam tahap pembinaan kedua ini (Wiel Coerver,
1985: 93).
Untuk bagian kedua ini pun Wiel Coerver masih membagi
menjadi empat bagian. Pertama menerima dan membawa bola,
melindungi bola (screening), menggiring bola ke tempat bebas, dan
permainan.
c. Bagian ketiga (melewati lawan atau menerobos cegatan lawan)
Gambar 2. Latihan Menerima dan Membawa Bola
15
Bagian ketiga, latihan difokuskan untuk berani memunculkan
gerakan-gerakan yang telah dipelajari dan dilatihkan di bagian pertama
dan kedua untuk bisa melewati lawan bukan hanya mengendalikan
lawan lagi. Oleh karenanya, selain mengajarkan teknik dalam 1 vs 1
attacking, pelatih juga harus memberikan semangat agar pemain
mempunyai kepercayaan diri untuk melewati lawan saat terjadi situasi
1 vs 1.
Untuk bagian pelajaran keempat, Wiel Coerver membagi
menjadi lima bagian lagi. Gerakan-gerakan untuk melewati, melewati
lawan, kombinasi “satu-dua”, penerobosan dari belakang atau lewat
samping, permainan.
d. Bagian keempat (belajar menembak atau menyelesaikan peluang)
Setelah teknik individu matang, maka pelajaran dilanjutkan
untuk bagaimana cara menembak bola sehingga menjadi gol atau
menyelesaikan peluang yang sudah berhasil dibuat. Menurut Wiel
Gambar 3. Latihan Melewati Lawan (1 vs 1)
16
Coerver (1985: 151), penciptaan peluang terutama harus terjadi di
daerah pinalti lawan, karena disitulah ditentukan hasil pertandingan.
Dalam bagian ini, Wiel Coerver membagi menjadi empat bagian lagi
yaitu menembak ke gawang, menyundul ke gawang, aksi
perseorangan, dan permainan.
Karena kini sudah memiliki kemampuan untuk menerobos
lawan, pemain begitu mendapat bola merasakan adanya dorongan
keras dalam dirinya untuk bergerak ke arah gawang lawan dan
mencetak gol. Pemain tidak bersikap ragu-ragu lagi, melainkan sudah
menjelma menjadi penyerang tangguh (Wiel Coerver, 1985: 151).
e. Bagian kelima (kondisi pertandingan atau mutu kondisi)
Gambar 4. Latihan Menembak ke Gawang
17
Bagian kelima ini adalah bagian dimana pelatih harus fokus
untuk meningkatkan kemampuan jasmani dari pemain. Namun karena
tujuannya akan mencetak pemain sepakbola yang handal, maka
latihan-latihan yang dibuat haruslah realistis dan sesuai dengan
keadaan saat pertandingan. Menurut Coerver (1985: 173), pelatih harus
mengetahui materi latihan realistik yang diperlukan untuk
meningkatkan daya koordinasi, kecepatan, tenaga eksplosif, dan
stamina atau daya tahan pemain.
Sama seperti bagian-bagian sebelumnya, dibagian kelima ini
pun Wiel Coerver membagi metode latihannya menjadi lima. Pertama
kelincahan dan kecekatan, dasar stamina, kecepatan, daya tahan dan
kemampuan bermain cepat, tenaga eksplosif.
f. Bagian keenam (Cara bertahan atau kemampuan bertahan)
Gambar 5. Latihan Kelincahan
18
Bagian keenam, setelah semua teknik menyerang dikuasai
saatnya membentuk kemampuan bertahan. Pada dasarnya, pemain
yang sudah memiliki pengendalian gerak tubuh baik maka akan mudah
untuk mempelajari teknik bertahan. Karena dalam bertahan pemain
hanya harus memiliki koordinasi tubuh serta pengendalian tubuh saat
lawan sedang berusaha melakukan gerakan-gerakan untuk melewati
pemain bertahan. Menurut Wiel Coerver (1985: 185), pemain berbakat
dari segi teknik mampu mengendalikan tubuhnya dengan begitu rupa,
sehingga sikapnya dalam melakukan pertahanan akan jauh lebih besar.
g. Bagian ketujuh (Pergerakan tanpa bola)
Gambar 6. Latihan Sliding
19
Tahap terakhir dalam metode latihan ini adalah tentang
pergerakan tanpa bola pemain. Tujuan dari latihan terakhir ini tentu
untuk membentuk team-work. Menurut Wiel Coerver (1985: 191),
sampai saat ini belum pernah disinggung istilah team-work yang begitu
populer, karena permain yang belum memiliki kemampuan teknik
takkan dapat melakukannya dengan baik. Sebelum bermain dengan
sistem team-work, terlebih dulu masing-masing pemain harus
dikembangkan ketangguhannya.
Metode latihan coerver memang identik dengan usia
pembinaan, dengan latihan yang variasi, sangat cocok untuk usia
pembinaan atau usia dini, dengan mengkreasikan dan menggabungkan
sesuai kebutuhan sehingga tidak perlu mengikuti rencana pelatihan
secara persis.
Gambar 7. Latihan Pergerakan Tanpa Bola
20
4. Hakikat Latihan Koordinasi
Koordinasi adalah situasi yang sangat bervariasi yang ditemui
dilapangan sepakbola, faktor yang membuat olahraga sangat populer dan
luar biasa, menarik untuk muda dan tua. koordinasi dianggap penting,
bahkan penting bagi pemain sepakbola yang menemukan diri mereka
dalam berbagai macam situasi dan harus melakukan banyak gerakan yang
berbeda Erich R, (2000: 1).
Menurut Rusli Lutan, dkk (2000: 77) koordinasi adalah
kemampuan untuk melakukan gerakan dengan berbagai tingkat kesukaran
dengan cepat dan efisien dan penuh ketepatan. Koordinasi diperlukan
hampir disemua cabang olahraga yang melibatkan kegiatan fisik,
koordinasi juga penting bila berada dalam situasi dan lingkungan yang
asing, misalnya perubahan lapangan pertandingan, peralatan, cuaca, lampu
penerangan, dan lawan yang dihadapi. Tingkatan baik atau tidaknya
koordinasi gerak seseorang tercermin dalam kemampuannya untuk
melakukan suatu gerakan secara mulus, tepat, cepat, dan efisien.
Seorang atlet dengan koordinasi yang baik bukan hanya mampu
melakukan suatu keterampilan secara sempurna, akan tetapi juga mudah
dan cepat dalam melakukan keterampilan yang masih baru baginya.
Menurut Rusli Lutan (2000:77) koordinasi adalah kemampuan melakukan
gerakan dengan berbagai tingkat kesukaran dengan cepat, efisien, dan
penuh ketepatan. Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
koordinasi adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang
21
individu/anak dalam memadukan berbagai macam gerak yang berbeda-
beda, dengan kesulitan yang berbeda, tetapi dilakukan secara cepat dan
tepat.
Mengenai indikator koordinasi, Sukadiyanto (2011: 139)
menyatakan bahwa indikator utama koordinasi adalah ketepatan dan gerak
yang ekonomis. Dengan demikian koordinasi merupakan hasil perpaduan
kinerja dari kualitas otot, tulang, dan persendian dalam menghasilkan
gerak yang efektif dan efisien. Dimana komponen gerak yang terdiri dari
energi, kontraksi otot, syaraf, tulang dan persendian merupakan koordinasi
neuromuskuler. Menurut Sukadiyanto (2011: 139) koordinasi
neuromuskuler adalah setiap gerak yang terjadi dalam urutan dan waktu
yang tepat serta gerakannya mengandung tenaga.
Menurut Bompa dalam Sukadiyanto (2011: 149) pada dasarnya
koordinasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu koordinasi umum dan
koordinasi khusus. Koordinasi umum merupakan kemampuan seluruh
tubuh dalam menyesuaikan dan mengatur gerakan secara simultan pada
saat melakukan suatu gerak. Koordinasi khusus merupakan koordinasi
antar beberapa anggota badan, yaitu kemampuan untuk
mengkoordinasikan gerak dari sejumlah anggota badan secara simultan.
Dalam permainan sepakbola menggunakan koordinasi khusus.
Koordinasi sebagai dasar sepakbola, oleh karenanya
beberapa otot yang diperlukan untuk memungkinkan tubuh untuk
melakukan gerakan-gerakan sepakbola dengan baik, cepat, kuat dan
22
lincah. Untuk melakukan itu semua membutuhkan otot-otot yang
terkontrol dan terlatih (Peter Schreiner, 2000: 5).
Keterampilan dan komponen diajarkan dan dikondisikan dalam
latihan koordinasi. Pemain sepakbola harus melakukan latihan koordinasi
umum sedini mungkin, sehingga mereka dapat belajar untuk
menggerakkan tubuh mereka, tepatnya di berbagai kondisi dan dengan
berbagai cara. Semakin baik ia dapat mengontrol otot-ototnya dan dengan
bantuan sistem sarafnya pemain dapat bergerak dengan efisien. banyak
latihan dapat ditemukan, pada umumnya kegiatan gerakan adalah
termotivasi, terkonsentrasi dan bervariasi.
5. Hakikat Menggiring Bola atau Dribbling
Dribbling atau menggiring bola merupakan teknik dasar namun ini
bisa menjadi pembeda antar pemain. Banyak pemain yang memiliki dan
menguasai teknik ini, namun hanya beberapa pemain saja yang memiliki
keberanian untuk memunculkan teknik ini dalam pertandingan
sesungguhnya. Oleh karenanya dalam setiap latihan harus ditekankan agar
para pemain berani untuk melakukan dribbling.
Dribbling merupakan keterampilan penting dan mutlak harus
dikuasai oleh setiap pemain. Dribbling merupakan kemampuan yang
dimiliki setiap pemain dalam menguasai bola sebelum diberikan kepada
temannya untuk menciptakan peluang dalam mencetak gol (Justinus
Lhaksana, 2011: 33). Dengan memperhatikan pentingnya teknik dribbling,
maka perlu mengasah kemampuan menggiring bola sejak dini.
23
6. Hakekat Karateristik Anak Usia 9-11 Tahun
Sebagai calon pelatih yang nantinya akan berhadapan dengan anak
tingkat sekolah dasar atau usia 9-11 tahun, maka perlu mengetahui tentang
ciri-ciri atau karakteristik anak usia sekolah dasar atau usia 9-11 tahun.
Menurut Anarino dalam Remmy Muchtar (1992: 19) Karateristik ini
ditinjau dari segi fisik, mental dan sosial/emosional. Adapun 3 komponen
tersebut sebagai berikut:
a. Karakteristik Fisik
1) Pertumbuhan tinggi badan lambat.
2) Pertumbuhan berat badan lamban, tapi mantap.
3) Perkembangan kekuatan berangsur-angsur meningkat.
4) Temperatur tubuh terkadang sering berubah.
b. Karakteristik Mental
1) Perkembangan kemampuan berdalih makin baik.
2) Kemampuan melihat masalah secara menyeluruh meningkat.
3) Kemampuan berkonsentrasi makin baik.
4) Kemampuan berimajinasi makin baik, tapi sukar
mengungkapkan.
c. Karakteristik Sosial/Emosional
1) Lebih sukan bergaul dengan teman sejenis, sukan membentuk
kelompok atau “gang”.
2) Kagum dengan sifat menantang pada orang dewasa, dan
otoriter.
3) Keberhasilan dan kerapian dianggap sebagai sikap benci.
4) Berusaha keras untuk menjadi pemain yang terbaik agar diakui
dan dikagumi oleh teman atau kelompok.
5) Bermain lebih keras dan lebih rebut.
6) Senang bertualang dan merusak.
7) Tidak suka dipanggil dengan pengecut atau penakut.
Adapun sifat dari tiga komponen yang sudah dipaparkan adalah
sebagai berikut:
a. Karakteristik Fisik 1) Siap untuk gerak cepat/tiba-tiba.
2) Penuh dengan energi dan antusiasme.
3) Seluruh tubuh ikut dilibatkan.
4) Menyenangi skill yang melebihi kemampuan pertumbuhan diri
sendiri.
24
5) Kurang dalam penguasaan gerak yang halus.
6) Kemampuan pengasaan skill yang menuntut koordinasi
semakin baik.
7) Penguasaan anggota gerak semakin maju.
b. Karakteristik Mental 1) Agresif.
2) Minat meluas terhadap berbagai hal.
3) Tidak mampu melakukan satu hal yang sama untuk waktu yang
lama.
4) Memerlukan perlindungan dan kegagalan.
5) Suka menyelidiki sesuatu dengan aktif/
c. Karakteristik Sosial 1) Penguasaan lingkungan.
2) Penguasaan diri sendiri berkembang
3) Belajar kerja sama dari orang lain
4) Mulai belajar tentang peran sosial.
5) Orientasi masih bersifat individu
Berdasarkan karakteristik pemain muda tersebut, maka jelas
bahwa melatih mereka harus harus berpedoman kepada hal-hal seperti
berikut:
1) Membentuk kemampuan dasar (basic skill)
2) Menitik beratkan kepada kebutuhan individu
3) Memperhatikan keseimbangan yang baik antara kegiatan dan
istirahat
4) Kegiatan mempunyai keragaman yang bermacam-macam dan
luas
5) Dirancang agar pemain mudanini terhindar da mengalami
berbagai kegagalan.
7. Profil SSO Real Madrid UNY
SSO Real Madrid Fundacion UNY Yogyakarta merupakan satu
dari 6 sekolah social olahraga yang didirikan oleh yayasan Real Madrid
dan ISSD di Indonesia. SSO Real Madrid Fundacion UNY diresmikan
oleh mentri pemuda dan olahraga pada tanggal 3 maret 2012, dan
mengusung visi mencetak pemain prefisional, mandiri, dan berkarakter.
SSO Real Madrid Fundacion UNY melaksanakan kegiatan pembinaan
25
sepakbola usia dini yang di dalamnya juga mengembangkan skill of life
dan ketrampilan bermain sepakbola.
Untuk Mencapai visi mencetak pemain prefisional, mandiri, dan
berkarakter, SSO Real Madrid Fundacion UNY mengintepretasikan
langkah-langkahnya dalam beberapa misi, diantaranya:
1) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bermain sepakbola
yang kreatif serta inovatif sesuai dengan lima konten dari
yayasan Real Madrid.
2) Melaksanakan penelitian yang mengandung proses pendidikan
dan pelatihan, yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan
perkembangan siswa.
3) Menyelenggarakan program-program pendukung untuk
mengoptimalkan kemandirian dan karakter siswa.
4) Memelihara suasana pendidikan dan pelatihan yang menjamin
mutu dan sinergitas penyelenggaraan antara pengelola, orang tua
siswa, dan lembaga pendukung secara sistematis, efisien, dan
demokratis.
Sulistiyono, M.Or, dosen FIK UNY sekaligus wakil kepala sekolah
SSO Real Madrid menjelaskan bahwa pada saat ini SSO Real Mardid
foundation UNY telah memiliki 6 kelas, keseluruhan siswa dibagi menjadi
tiga level yaitu level satu yang akan lulus pada usia 13 tahun, level dua
akan lulus pada usia 15 tahun, dan level tiga akan lulus 18 tahun. Jadwal
latihan usia 10-15 tahun seminggu tiga kali (2jam/pertemuan), adapun usia
26
16-18 tahun seminggu 4 kali (2jam/pertemuan). Dengan menejemen yang
baik anak-anak akan berlatih dengan ketentuan yang benar dan akan
menjumpai teknik dasar yang lengkap.
SSO Real Madrid merupakan salah satu sekolah sepak bola
terpopuler di Yogyakarta, dengan minat siswa yang tinggi serta
pengelolaan yang prefesional dan juga didukung infrakstruktur yang baik
menjadikan salah satu sekolah sepakbola yang paling populer dan
digemari di yogyakarta.
B. Kerangka Berfikir
Gerakan sepakbola sangat komplek sekali seperti lari, lompat, loncat,
menendang, menghentak dan menangkap bola bagi penjaga gawang. Semua
gerakan tersebut terangkai dalam satu pola gerak yang diperlukan pemain
dalam bermain sepakbola (Sucipto, 2000: 7). Dengan gerakkan yang komplek
diperlukan kelincahan dan ketrampilan mengolah bola dan salah satu teknik
dasar yang memerlukan kelincahan adalah menggiring bola atau dribbling.
Teknik yang mampu membuat pembeda dalam satu pertandingan memerlukan
latihan.
Ada berbagai faktor dalam sepakbola untuk memenangkan
pertandingan salah satunya kemampuan individu para pemain, kemampuan
individu yang dimaksutkan adalah penggabungan antara teknik, taktik, fisik
dan mental. Salah satu faktor yang mampu mendongkrak performa tim adalah
teknik, yang di dalamnya ada teknik dribbling yang membuat pembeda setiap
individu, kemampuan tersebut juga dapat menguntungkan tim.
27
Memberikan latihan pada anak-anak dibutuhkan kreativitas yang
tinggi, banyak cara meningkatkan kemampuan menggiring bola, salah satu
cara yang efektif adalah dengan latihan koordinasi yang dikombinasikan
latihan coerver. Latihan ini sangat cocok untuk usia dini atau siswa SSB,
karena dalam latihan ini bnyak unsur yang terlibat selain kelincahan latihan
yang mengkombinasikan latihan coerver melatih ball feeling anak.
Mengetahui jenis latihan yang dapat dimodifikasi maka pelatih dapat
mengembangkan dan memodifikasi sesuai kebutuhan pemain, latihan yang
mengkombinasikan latihan koordinasi dengan coerver diberikan kepada
subjek selama 16 kali dan 1 kali pree test diawal pertemuan dan 1 kali post
test diakhir pertemuan.
C. Penelitian Yang Relevan
Terkait dengan penelitian pengaruh kombinasi latihan koordinasi dan
latihan coerver terhadap kemampuan menggiring bola, penelitian yang relevan
adalah Hermawan (2013) yang berjudul “Pengaruh Coerver Methods
Terhadap Peningkatan Kecakapan Bermain Futsal Pemain Tim SMA 8
Yogyakarta”. Desain yang digunakan penelitian ini adalah ”Control Group
Pretest-Posttest Design”, penelitian tersebut untuk mengetahui pengaruh
coerver methods terhadap peningkatan kecakapan bermain futsal. Dengan
menggunakan metode latihan yang diciptakan oleh Wiel Coerver maka
terdapat relevansi dengan penelitian yang dilakukan. Hasilnya ada pengaruh
coerver methods terhadap peningkatan kecakapan bermain futsal, dengan
demikian adanya pengaruh dalam penelitian tersebut maka coever methods
28
lebih cocok untuk menjadi salah satu metode latihan. Penelitian yang relevan
berikutnya adalah David Fendi (2013) yang berjudul “Pengaruh Latihan Small
Sided Games Terhadap Peningkatan Kecakapan Bermain Sepakbola Anggota
Ekstrakurikules Sepakbola Sma N 7 Purworejo”. Penelitian tersebut adalah
penelitian eksperimen semu dengan desain penelitian menggunakan pree test-
treatmen-post tes dengan teknik pengumpulan sampel dengan teknik
purposive sampling, maka terdapat relevansi terhadap penelitian yang
dilakukan penulis.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berfikir diatas, maka
hipotesis yang diajukan adalah ada pengaruh positif Kombinasi Latihan
Koordinasi dan Latihan Coerver Terhadap Kemampuan Menggiring Bola
Siswa Sosial Olahraga (SSO) Real Madrid UNY usia 10 tahun.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Penelitian
eksperimental tujuannya adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan
perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang
sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan
memanipulasikan semua variabel yang relevan (Sumadi Suryabrata, 1988: 36).
Menurut Suharsimi Arikunto (1990: 272) penelitian eksperimental
merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya akibat
yang diperoleh dari sutau obyek yang diteliti. Dalam penelitian ini yang akan
diteliti adalah pengaruh kombinasi latihan koordinasi dengan latihan coerver
terhadap kemampuan menggiring bola siswa SSO Realmadrid UNY usia 10
tahun.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah “One
group pretest postest design”, yaitu satu kelompok eksperimen diukur variabel
dependentnya (pretest), kemudian diberikan stimulus dan di ukur kembali
variabel dependennya (post test), tanpa ada kelompok pembanding. Adapun
desain penelitian dituangkan dalam bentuk gambar sebagai berikut :
Gambar 8. Desain Penelitian
X 1
X 2 Pre Test Post Test
30
Keterangan:
X1 : Koordinasi
X2 : Coerver
Y : Menggiring bola
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Agar tidak terjadi salah pengertian tentang istilah yang ada pada tiap-
tiap variabel penelitian maka dalam penelitian ini perlu ada definisi
operasional variabel. Adapun istilah yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Kombinasi latihan Koordinasi dan coerver
Kombinasi latihan Koordinasi dan coerver adalah kemampuan untuk
melakukan gerakan dengan berbagai tingkat kesukaran secara cepat dan
efisien dengan penuh ketepatan dan akan diukur dengan menggunakan
Short Dribling Test.
2. Menggiring bola/Dribbling
Menggiring bola/Dribbling adalah kemampuan yang dimiliki setiap
pemain dalam menguasai bola sebelum diberikan kepada temannya untuk
menciptakan peluang dalam mencetak gol. Alat ukur yang digunakan
untuk mengetahui kemampuan dribbling dengan menggunakan Short
Dribling Test.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Febuari sampai dengan
bulan Mei 2016 bertempat distadiun UNY.
Adapun jadwal pelaksanaan sebagai berikut:
31
1. Pretes
2. Perlakuan
3. Postest
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2011: 61), populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: Obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa SSO Realmarid UNY yang berjumlah 140 siswa yang
terbagi menjadi 6 kelas yaitu Happy Game 30 siswa, Kelas A (kelompok
usia 10 tahun) 23 siswa, Kelas B (kelompok usia 11 tahun) 25 siswa,
Kelas C (kelompok usia 12 tahun) 21 siswa, Kelas D (kelompok usia 13
tahun) 30 siswa, Kelas E (kelompok usia 14-16 tahun) 14 siswa
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti. Jenis sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling
(pengambilan sampel berdasarkan tujuan), dalam memilih pengambilan
sempel ini perlu beberapa pedoman yang perlu dipertimbangkan
(Sukandarmedi (2002: 65) yaitu:
1. Pengambilan sampel sesuai dengan tujuan.
2. Jumlah atau ukuran sampel tidak dipermasalahkan.
32
3. Unit sampel yang dihubungi sesuai dengan krteria-kreteria
tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian.
Adapun kreteria-kreteria yang ditetapkan berdasarkan tujuan
penelitian adalah :
1. Anak Usia 10 Tahun.
2. Bersedia mengikuti proses treatmen selama 16 kali pertemuan.
3. Anak yang aktif berlatih.
Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu, dengan populasi sebanyak 140 orang, hanya 23
orang yang memenuhi syarat dan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu
pemain KU-10 tahun, pemain yang aktif mengikuti latihan, dan pemain
yang bersedia mengikuti treatment dari awal sampai akhir.
E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu pada waktu penelitian
menggunakan suatu metode pengumpulan data. Instrumen yang akan
digunakan dalam pengambilan data variabel yaitu instrumen Short
Dribling Test untuk mengukur kemampuan menggiring bola (Jens
Bangsbo, 1994: 99).
2. Teknik Pengumpulan Data
Instrumen didefinisikan sebagai alat ukur yang digunakan dalam
penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur variabel
33
yang diamati (Sugiyono, 2007: 148). Menurut Suharsimi Arikunto (2002:
136) instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti
dalam pengumpulan data agar pekerjaannya lebih mudah dan lebih baik.
Instrumen penelitian ini adalah alat bantu yang digunakan dan dipilih oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah (Suharsimi Arikunto, 2003: 134).
Pengumpulan data penelitian ini adalah menggunakan tes
pengukuran yang digunakan untuk pengukuran awal (pre test) dan
pengukuran akhir (post test). Dalam penelitian ini metode yang digunakan
adalah metode eksperimen. Metode eksperimen merupakan metode yang
menggunakan hasil dari gejala-gejala latihan. Dengan latihan-latihan yang
diberikan terlihat hubungan sebab akibat sebagai pengaruh pelaksanaan
latihan.
Penelitian ini diawali dengan pengambilan biodata pemain SSO Real
Madrid UNY kemudian dengan tes awal dilanjutkan dengan perlakuan,
setelah melakukkan perlakuan selama 16 pertemuan latihan, maka di
lakukan tes kembali untuk mengetahui perubahan setelah diberi perlakuan.
Instrumen / tes dalam penelitian ini menggunakan tes Short
Dribbling Test (Jens Bangsbo, 1994: 99). Peneliti menggunakan tes ini
karena pada tes ini terdapat unsur-unsur yang dinilai mencakup atau dapat
mengetahi kemampuan menggiring bola. Tes ini menekankan pada
kecepatan waktu.
34
Alat Dan Perlengkapan
1. Marker : 12/1 set
2. Bola : 1 buah
3. Stop Watch : 1 buah
4. Meteran : 1 buah
2 m 2 m 2 m 2 m
start
Finish
Gambar 9. Short Dribbling Test (Jens Bangsbo, 1994: 99)
Petunjuk Pelaksanaan Tes
1. Pemain dimulai dengan satu kaki di garis start dan kaki lainnya di
belakang garis.
2. Tester menyiapkan stop watch dan memberikan aba-aba, kemudian
testi menggiring bola seperti yang ditunjukkan pada gambar.
3. Tes dikatakan gagal jika testi menjatuhkan marker.
4. Satuan waktu menggunakan detik (second).
2 m
2 m
2 m
35
5. Testi melakukan tes sebanyak 2x dengan pengambilan hasil data yang
tercepat.
Tabel 1. Skala Penilaian atau Norma
Short Dribbling Test
Time (seconds) Rating
<10.0 Excellent
10.0-11.0 Very Good
11.0-12.00 Good
12.0-13.0 Moderate
13.0-14.0 Low
>14.0 Poor
Bangsbo, J (1994). Fitness Training in Football- a scientific approach.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah analisis statistik Uji-t pada taraf signifikasi
α=0,05. apabila t hitung lebih kecil atau sama dengan t tabel, maka Ho di
terima, jika t hitung lebih besar atau sama dengan t tabel, maka Ho ditolak,
maka diperlukan uji homogenitas dan uji normalitas.
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas mengunakan uji Kolmogorov-Smirnov.
Dalam uji ini akan menguji hipotesis sampel yang berasal dari populasi
berdistribusi normal, untuk menerima atau menolak hipotesis dengan
membandingkan harga Asymp. Sig dengan 0,05. Kriterianya Menerima
hipotesis apabila Asymp. Sig lebih besar dari 0,05, apabila tidak memenuhi
keriteria tersebut maka hipotesis ditolak.
36
2. Uji Homogenitas
Dalam uji ini akan menguji hipotesis bahwa varians dari variabel-
variabel tersebut sama, untuk menerima atau menolak hipotesis dengan
membandingkan nilai signifikan lebih dari 0,05.
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diperoleh dengan perlakuan atau treatment yang
dilaksanakan tiga kali seminggu di Stadion UNY dan Lapangan FIK Barat,
yaitu pada hari selasa pukul 14.30-16.30 WIB, Kamis pukul 14.30-16.30 WIB,
Sabtu pukul 14.30-16.30 WIB dan Minggu pukul 07.30-09.30 WIB, dengan
subjek dalam penelitian adalah siswa SSO Real Madrid UNY. Sampel dalam
penelitian ini adalah semua siswa SSO Real Madrid UNY Kelompok Usia 10
tahun dengan jumlah 23 siswa. Pengambilan pretest pada hari Minggu 14
Februari 2016 dan posttes pada hari Kamis 25 Maret 2016. Untuk proses
treatmen atau perlakuan dilaksanakan diantara tanggal tersebut yaitu tanggal
16 Februari sampai dengan 23 Maret 2016 sebanyak 16 kali tatap muka. Hasil
penelitian mengacu pada variabel dalam penelitian ini, yaitu apakah ada
pengaruh latihan kombinasi coerver dan koordinasi terhadap kemampuan
menggiring bola siswa SSO Real Madrid UNY usia 10 tahun.
Penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh kombinasi latihan
koordinasi dan latihan coerver terhadap kemampuan menggiring bola siswa
SSO Real Madrid UNY Usia 10 Tahun. Hasil penelitian tersebut
dideskripsikan sebagai berikut:
1. Deskripsi Hasil Tingkat Kemampuan Menggiring Pretest
Dari hasil analisis data penelitian yang dilakukan maka dapat
dideskripsikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
38
Tabel 2. Deskripsi Statistik Tingkat Kemampuan Menggiring Pretest
Statistik Skor
Mean 15.9091
Median 16.1100
Mode 14.24a
Std. Deviation 1.21042
Range 4.42
Minimum 14.24
Maximum 18.66
Dari data di atas dapat dideskripsikan tingkat kemampuan
menggiring pretest dengan rerata sebesar 15,91, nilai tengah 16,11, nilai
sering muncul 14,24, dan simpangan baku 1,21. Sedangkan skor tertinggi
sebesar 14,24 dan skor terendah sebesar 18,66. Dari hasil tes maka dapat
dikategorikan tingkat kemampuan menggiring pretest. Perhitungan
tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3. Kategorisasi Kemampuan Menggiring Pretest
NO Kategori Frekuensi Persentase (%)
1 Excellent 0 0
2 Very Good 0 0
3 Good 0 0
4 Moderate 0 0
5 Low 0 0
6 Poor 23 100
Jumlah 23 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat kemampuan
menggiring pretest menunjukan pada kategori poor dengan pertimbangan
frekuensi terbanyak berada pada kaegori poor dengan 23 orang atau 100%.
Apabila ditampilkan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:
39
Gambar 10. Diagram Hasil Tingkat Kemampuan Menggiring Pretest
2. Deskripsi Hasil Tingkat Kemampuan Menggiring Posttest
Dari hasil analisis data penelitian yang dilakukan maka dapat
dideskripsikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4. Deskripsi Statistik Tingkat Kemampuan Menggiring Posttest
Statistik Skor
Mean 13.9009
Median 13.6300
Mode 12.38a
Std. Deviation 1.37105
Range 4.51
Minimum 12.38
Maximum 16.89
Dari data di atas dapat dideskripsikan tingkat kemampuan
menggiring posttest dengan rerata sebesar 13,91, median 13,63, modus
12,38, dan simpangan baku 1,37. Sedangkan skor tertinggi sebesar 12,38
dan skor terendah sebesar 16,89. Dari hasil tes maka dapat dikategorikan
tingkat kemampuan menggiring prosttest. Perhitungan tersebut disajikan
dalam tabel sebagai berikut:
0
20
40
60
80
100
0 0 0 0 0
100
pe
rse
nta
se
Menggiring Pretest
Excellent Very Good Good Moderate Low Poor
40
Tabel 5. Kategorisasi Kemampuan Menggiring Posttest
NO Kategori Frekuensi Persentase (%)
1 Excellent 0 0
2 Very Good 0 0
3 Good 0 0
4 Moderate 8 34,78
5 Low 4 17,39
6 Poor 11 47,83
Jumlah 23 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat kemampuan
menggiring posttest menunjukkan kategori poor dengan pertimbangan
frekuensi terbanyak berada pada kategori poor dengan 11 orang atau
47,83%. Apabila ditampilkan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada
gambar di bawah ini:
Gambar 11. Diagram Hasil Tingkat Kemampuan menggiring Posttest
0
10
20
30
40
50
0 0 0
34,78
17,39
pe
rse
nta
se
Kemampuan Menggiring Posttest
Excellent Very Good Good Moderate Low Poor
41
B. Hasil Uji Prasyarat
Sebelum dilakukan analisis statistik, terlebih dahulu dilakukan uji
asumsi atau uji persyaratan analisis yang meliputi uji normalitas dan uji
homogenitas. Penggunaan uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal
atau tidaknya distribusi data yang diperoleh, sedangkan penggunaan uji
homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal
dari populasi yang bersifat homogen.
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas mengunakan uji Kolmogorov-Smirnov.
Dalam uji ini akan menguji hipotesis sampel yang berasal dari populasi
berdistribusi normal, untuk menerima atau menolak hipotesis dengan
membandingkan harga Asymp. Sig dengan 0,05. Kriterianya Menerima
hipotesis apabila Asymp. Sig lebih besar dari 0,05, apabila tidak memenuhi
keriteria tersebut maka hipotesis ditolak.
Tabel 6. Hasil Perhitungan Uji Normalitas
No Variabel Asymp.Sig Kesimpulan
1 Pre test Kemampuan Menggiring 0,767 Normal
2 Post test Kemampuan Menggiring 0,573 Normal
Dari tabel di atas harga Asymp. Sig dari variabel semuanya lebih
besar dari 0,05 maka hipotesis yang menyatakan sampel bedasarkan dari
populasi yang berdistribusi normal diterima. Dari keterangan tersebut,
maka data variabel dalam penelitian ini dapat dianalisis menggunakan
pendekatan statistik parametrik.
42
2. Uji Homogenitas
Dalam uji ini akan menguji hipotesis bahwa varians dari variabel-
variabel tersebut sama, untuk menerima atau menolak hipotesis dengan
membandingkan nilai signifikan lebih dari 0,05. Hasil uji homogenitas
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 7. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
Variabel Nilai Signifikansi Kesimpulan
Kemampuan Menggiring 0,593 Homogen
Dari perhitungan diperoleh signifikansi > 0,05, berarti varian
sampel tersebut homogen, maka hipotesis yang menyatakan varians dari
variabel yang ada sama atau diterima. Dengan demikian dapat ditarik
kesimpulan bahwa varians populasi homogen.
C. Analisis Data
Analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis yang diajukan
yaitu ada tidaknya pengaruh yang signifikan kombinasi latihan koordinasi dan
latihan coerver terhadap kemampuan menggiring bola siswa SSO Real Madrid
UNY Usia 10 Tahun sebagai berikut:
Untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh kombinasi latihan
koordinasi dan latihan coerver terhadap kemampuan menggiring bola siswa
SSO Real Madrid UNY Usia 10 Tahun, maka dilakukan Uji t. Hasil Uji t
terangkum dalam tabel berikut:
43
Tabel 8. Tabel Hasil Uji T
t-test for equality of Means
T hitung T-tabel Sig. (2-tailed) Mean Difference
Kemampuan
menggiring 11,098 2,07 0,000 2,01
Dari hasil uji t dapat dilihat bahwa t hitung sebesar 11,098 > 2,07 (t-
tabel) dan besar nilai signifikansi probability 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak
dan Ha diterima, berarti terdapat pengaruh yang signifikan kombinasi latihan
koordinasi dan latihan coerver terhadap kemampuan menggiring bola siswa
SSO Real Madrid UNY Usia 10 Tahun. Apabila dilihat dari rerata pretest
sebesar 15,91 dan rerata posttest sebesar 13,90 maka diperoleh angka Mean
Difference sebesar 2,01, hal ini menunjukkan bahwa kombinasi latihan
koordinasi dan latihan coerver terhadap kemampuan menggiring bola siswa
SSO Real Madrid UNY Usia 10 Tahun memberikan perubahan yaitu lebih
baik 12,63% dibandingkan sebelum diberikan latihan.
D. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi latihan
koordinasi dan latihan coerver terhadap kemampuan menggiring bola siswa
SSO Real Madrid UNY Usia 10 Tahun. Dari hasil Uji-t dapat dilihat bahwa t
hitung sebesar 11,098 > 2,07 (t-tabel) dan besar nilai signifikansi probability
0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat pengaruh
yang signifikan kombinasi latihan koordinasi dan latihan coerver terhadap
kemampuan menggiring bola siswa SSO Real Madrid UNY Usia 10 Tahun.
Apabila dilihat dari rerata pretest sebesar 15,91 detik dan rerata posttest
44
sebesar 13,90 detik maka diperoleh angka Mean Difference sebesar 2,01 detik.
Hal ini menunjukkan bahwa kombinasi latihan koordinasi dan latihan coerver
terhadap kemampuan menggiring bola siswa SSO Real Madrid UNY KU-10
Tahun memberikan perubahan yaitu lebih baik 12,63% dibandingkan sebelum
diberikan latihan.
Dilihat dengan grafik perbandingan hasil pre-test dan post-test dilihat
dari nilai rata-rata:
Gambar 12. Diagram Perbandingan Rata-Rata Pre-Test dan Post-Test
Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa kombinasi
latihan koordinasi dan latihan coerver memiliki pengaruh terhadap
peningkatan kemampuan menggiring bola siswa SSO Real Madrid UNY Usia
10 Tahun. Hal ini menunjukkan bahwa latihan coerver mampu memberikan
kontribusi yang maksimal terhadap peningkatan kemampuan menggiring bola.
Proses peningkatan kemampuan harus dilakukan dengan latihan yang baik
agar mampu mengalami peningkatan yang maksimal. Banyaknya metode dan
bentuk latihan maka pelatih harus mampu memilih dan memberikan materi
dan porsi latihan yang disesuaikan dengan kebutuhan pemain maupun
12
13
14
15
1615,91
13,9
rera
ta
Pre Test Post Test
45
kebutuhan secara khusus pada karakteristik kemampuan yang akan
ditingkatkan.
Adanya kebutuhan siswa untuk meningkatkan kemampuan bermain ini
menuntut pelatih untuk dapat memberikan kemampuan terbaiknya dalam
mengemas dan menyampaikan materi latihan sebaik mungkin. Hal ini
mengingat bahwa latihan membutuhkan pengontrol yang baik agar tetap
berjalan dan berlangsung dengan maksimal. Kebutuhan akan adanya
peningkatan secara menyeluruh maupun khusus harus dilakukan latihan yang
lebih memfokuskan pada kebutuhan tersebut. Dalam proses meningkatkan
kemampuan membutuhkan perilaku khusus agar lebih dapat mengena tepat
pada sasaran. Hal ini dikarenakan kemampuan yang ingin ditingkatkan tidak
selamanya memperoleh perilaku yang sama dengan kemampuan yang lain.
Sehingga ada perlakuan khusus terhadap kemampuan tersebut.
Karakteristik kemampuan dasar pada semua cabang olahraga dan
khususnya sepakbola memiliki karakter yang berbeda-beda. Dalam permainan
sepakbola dapat dilakukan dengan menyentuh bola dengan semua anggota
badan kecuali tangan. Karakteristik ini menuntut adanya kombinasi yang baik
antara bagian tubuh satu dengan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa dalam
permainan sepakbola dapat dilakukan dengan berbagai cara sehingga
diperlukannya kreativitas bermain yang maksimal. Permainan dengan bola
merupakan cara bermain yang lebih terlihat sebagai kemampuan bermain yang
utama. Proses peningkatan merupakan hal yang harus dilakukan agar siswa
dapat meningkatkan kemampuan bermainnya dengan maksimal.
46
Kombinasi latihan yang diberikan akan mampu memberikan warna dan
suasana yang baik bagi siswa untuk dapat mengikuti latihan dengan baik.
Selain itu, yang lebih penting dalam latihan yaitu disesuaikan dengan
kebutuhan kemampuan dasar yang akan ditingkatkan. Proses gerakan yang
dilakukan dalam menggiring bola dapat menjadi fakor utama mengapa harus
diberikan latihan yang menyesuaikan dengan kebutuhan. Kombinasi gerak
antara lari dan perkenaan kaki pada bola ini menuntut adanya latihan yang
lebih spesifik dalam peningkatan kemampuan tersebut. Latihan yang tepat akan
mampu untuk meminimalisir tingkat kesukaran teknik akan dilakukan. Dengan
memimiliki kemampuan bermain yang baik maka pemain akan dapat bermain
dengan maksimal. Selain itu, pemain akan dapat memunculkan kreativitas
bermain yang lebih variatif karena pemain memiliki kemampuan dasar yang
baik. Sehingga pemain akan lebih mudah dalam mengembangkan dan
meningkatkan kemampuan bermainnya secara menyeluruh.
47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dengan analisis data
dan pengujian hipotesa, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan kombinasi latihan koordinasi dan latihan coerver
terhadap kemampuan menggiring bola siswa SSO Real Madrid UNY Usia 10
Tahun. Apabila dilihat dari rerata pretest sebesar 15,91 dan rerata posttest
sebesar 13,90 maka diperoleh angka Mean Difference sebesar 2,01, hal ini
menunjukkan bahwa kombinasi latihan koordinasi dan latihan coerver
terhadap kemampuan menggiring bola siswa SSO Real Madrid UNY Usia 10
Tahun memberikan perubahan yaitu lebih baik 12,63% dibandingkan sebelum
diberikan latihan.
B. Implikasi Hasil Penelitian
Dengan diketahuinya pengaruh yang signifikan kombinasi latihan
koordinasi dan latihan coerver terhadap kemampuan menggiring bola siswa
SSO Real Madrid UNY Usia 10 Tahun, hasil penelitian ini mempunyai
implikasi praktis bagi pihak-pihak yang terkait utamanya bagi pelaku olahraga
sepakbola, yaitu pelatih dan pemain:
1. Bagi pelatih, sebagai sarana evaluasi kualitas latihan yang telah dilakukan.
2. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat menjadikan acuan untuk siswa agar
mau meningkatkan kegiatan latihannya demi memiliki kemampuan bermain
yang baik.
48
C. Saran-saran
Dengan mengacu pada hasil penelitian, peniliti menyarankan:
1. Bagi pelatih, harus mampu menjadi fasilitator bagi siswa agar siswa dapat
meningkatkan kemampuan secara kompleks dan memberikan latihan yang
lebih bervariasi lagi sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan
menggiring bola.
2. Bagi sekolah sepakbola, harus mampu memberikan fasilitas dan
mendukung kegiatan latihan agar siswa dapat meningkatkan kemampuan
dan pola bermain secara menyeluruh.
3. Bagi peneliti selanjutnya agar melakukan kontrol terhadap faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi kemampuan bermain.
D. Keterbatasan Penelitian
Peneliti berusaha keras memenuhi segala ketentuan yang
dipersyaratkan, namun bukan berarti penelitian ini tanpa kelemahan dan
kekurangan. Beberapa kelemahan dan kekurangan yang dapat dikemukakan
disini antara lain:
1. Peneliti tidak dapat mengontrol faktor-faktor lain yang mungkin
mempengaruhi hasil tes, seperti waktu istirahat, kondisi tubuh, faktor
psikologis, dan sebagainya.
2. Peneliti sudah berusaha mengontrol kesungguhan tiap-tiap siswa dalam
berlatih namun masih ada siswa yang tidak serius.
3. Sampel tidak di asramakan, sehingga kemungkinan ada yang berlatih
sendiri di luar treatment.
49
DAFTAR PUSTAKA
Bangsbo, J (1994). Fitness Training in Football- a scientific approach.
www.bangsbosport.com
Ciptadi David (2012). Pengaruh Latihan Small Sided Games Terhadap
Peningkatan Kecakapan Bermain Sepakbola Anggota Ekstrakurikules Sepakbola
Sma N 7 Purworejo. Yogyakarta: FIK-UNY
Coerver, Wiel. (1985). Sepakbola Program PembinaanPemain Ideal.
(Alihbahasa: KadirJusuf). Jakarta: PT. Gramedia.
Clive Giffort. (2002). Keterampilan Sepakbola. Yogyakarta: PT Citra Aji Parama
Danny Mielke (2007 : 1). Dasar-dasar sepak bola. Bandung: Pakar Raya.
Djoko Pekik Irianto. (2002). Dasar Kepelatihan. Yogyakarta: FIK UNY.
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching.
Depdikbud. Jakarta: Ditjen P2LPTK.
Justinus Lhaksana. (2011).Taktik dan Strategi Futsal Modern. Depok: Be
Champion.
Luxbacher Joseph A. (1997). Sepakbola Langkah-Langkah Menuju Sukses. Alih
Bahasa Agusta Wibawa. Jakarta: PT. Rosda Jaya Putra.
M. Furqon H. (1995). Teori Umum Latihan. Surakarta: SebelasMaret University
Press.
Real, Madrid. (2015). Profil SSO Real Madrid UNY Fundation. Diakses dari
http://www. realmadridfoundation.fik.uny.ac.id/.../sso-realmadrid.pada tanggal 2
februari 2016, jam 20.00 WIB.
Remmy Muchtar. (1992: 19) Olahraga Pilihan Sepakbola. Universitas Negeri
Yogyakarta. Yogyakarta.
Hermawan. (2013). Pengaruh coerver methods terhadap peningkatan kecakapan
bermain futsal pemain Tim SMA 8 Yogyakarta. Yogyakarta
Setyo Nugroho. (1997). Metodologi Penelitian Dalam Aktivitas Jasmani.
Yogyakarta: Fakultas Pendidikan Kepelatihan Olahraga dan Kesehatan. IKIP
Yogyakarta
S. Margono (1996: 128), Metodologi penelitian Pendidikan. Semarang: PT
Rineka Cipta, Jakarta.
50
Sucipto, dkk. (2000). Sepakbola. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Sowarno. (2001). Sepakbola: Gerakan Dasar dan Teknik Dasar. Yogyakarta:
Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Yogyakarta.
Soedjono. (1995). Sepakbola Usia dini. Yogyakarta: FPOK IKIP Yogyakarta
Sugiyono. (2007). “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatifdan R & D”.
Bandung: Alfabeta.
Suharsimi arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: RinekaCipta.
Sukadiyanto. (2005). Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Yogyakarta:
FIK UNY.
Sukintaka. (1992). Teori Bermain Untuk D2 PGSD Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan. Jakarta: Depdikbud.
Sukandarrumidi, MSc., Ph.D. (2002). Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis
Untuk Peneliti Pemula. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Sumadi Suryabrata. (2002). Psikologi Pendidikan. Devisi Perguruan Tinggi.
Jakarta: PT.RajaGrafindo.
Sumadi Suryabrata. (1988). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali.
Sutrisno Hadi. (1991). StatistikJilid II. Yogyakarta: Andi Offset.
Tjaliek Soegiardo. (1991). Fisiologi Olahraga. Yogyakarta: FPOK IKIP
Yogyakarta.
65
Lampiran 6. Instrumen Pelaksanaan Test
2 m 2 m 2 m 2 m
start
Finish
Gambar 2. Short Dribbling Test
Petunjuk Pelaksanaan Tes
1. Pemain dimulai dengan satu kaki di garis start dan kaki lainnya di belakang garis
2. Tester menyiapkan stop watch dan memberikan aba-aba, kemudian testti menggiring
bola seperti yang ditunjukkan pada gambar.
3. Tes dikatakan gagal jika testi menjatuhkan marker.
4. Waktu yang diperoleh dihitung second.
Tabel 1. Skala Penilaian atau Norma
Short Dribbling Test
Time (seconds) Rating
<10.0 Excellent
10.0-11.0 Very Good
11.0-12.00 Good
12.0-13.0 Moderate
13.0-14.0 Low
>14.0 Poor
2 m
2 m
2 m
66
SIMBOL
SIMBOL / LOGO PENGERTIAN
Running With The Ball
Pergerakan Pemain
X Pemain Menyerang
Pemain Bertahan
Pemain Netral
Cone Kecil
Cone Besar
Bola
Long Pasing
Passing / Shooting
Dribbling
Kontrol bola dengan kaki bagian luar
Kontrol bola dengan kaki bagian dalam
Gawang
Coever
67
Sesi Latihan : 1
Hari/Tanggal : Selasa/16 Febuari 2016
Waktu/Durasi : 45 menit
Topic : Treatment kombinasi latihan coerver dengan koordinasi
Practice Information : Coaching Points :
Practice Warming Up :
Koordinasi kaki kanan dan
kiri
Koordinasi/pergerakan tanpa
bola
Teknik Coerver
Kelincahan
Kecepatan
Dilakukan 10 set dengan 3
repetisi/ulangan
Intensitas diukur dengan 65%
denyut nadi maksimum
100%
80%
60%
40%
20%
0%
intensitas volume
Practice Inti :
Equipment :
10 Marker
8 Cone
2 Gawang
10 bola
Players : Semua Pemain/Siswa Treatment
Practice :
Coerver 1 bola 3 orang, coever kombinasi,
saling bergantian.
Passing, koordinasi melewati marker, terima
back pass, coerver ke arah cone kemudian
shooting ke gawang.
Objective :
Meningkatkan suhu tubuh
Menyiapkan latihan inti
Meningkatkan Koordinasi dan coerver
68
Sesi Latihan : 2
Hari/Tanggal : Kamis/18 Febuari 2016
Waktu/Durasi : 45 menit
Topic : Treatment kombinasi latihan coerver dengan koordinasi
Practice Information : Coaching Points :
Practice Warming Up :
Filling dengan bola
Kelincahan
Kecepatan
Koordinasi
Coerver
Dilakukan 10 set dengan 3
repetisi/ulangan
Intensitas diukur dengan 60%
denyut nadi maksimum
100%
80%
60%
40%
20%
0%
intensitas volume
Practice Inti :
Equipment :
16 marker
8 cone
15 bola
Players : Semua Pemain/Siswa Treatment
Practice :
Ball filling 1 bola 1 orang di area
Passing, koordinasi, trima bola, coerver
melewati cone
Objective :
Meningkatkan sentuhan dengan bola
Meningkatkan kemampuan penguasaan bola.
69
Sesi Latihan : 3
Hari/Tanggal : Minggu/21 Febuari 2016
Waktu/Durasi : 45 menit
Topic : Treatment kombinasi latihan coerver dengan koordinasi
Practice Information : Coaching Points :
Practice Warming Up :
Koordinasi
Coerver
Sentuhan
Pergerakan
Dilakukan 10 set dengan 3
repetisi/ulangan
Intensitas diukur dengan 60%
denyut nadi maksimum
100%
80%
60%
40%
20%
0%
intensitas volume
Practice Inti :
Equipment :
8 marker
6 cone
2 gawang
15 bola
Players : semua pemail/siswa treatmen
Practice :
1 bola 1 orang, coerver bebas diarea.
Coerver zig zag, passing, koordinasi, terima
back pass, gerak tipu coerver dan kemudian
shooting.
Objective :
Mempercepat aliran darah, meningkatkan suhu
tubuh dan menyiapkan latihan inti
70
Sesi Latihan : 4
Hari/Tanggal : Selasa/23 Febuari 2016
Waktu/Durasi : 45 menit
Topic : Treatment kombinasi latihan coerver dengan koordinasi
Practice Information : Coaching Points :
Practice Warming Up :
Kecepatan
Kelincahan
Coerver
Koordinasi
Dilakukan 8 set dengan 4
repetisi/ulangan
Intensitas diukur dengan
65% denyut nadi maksimum
100%
80%
60%
40%
20%
0%
intensitas volume
Practice Inti :
Equipment :
16 marker
6 cone
2 gawang
10 bola
Players : semua pemain/siswa treatmen
Practice :
Coerver segi empat, 1 bola 6 orang dalam 1
kelompok
Koordinasi, terima bola, coerver ke arah cone
dengan gerak tipu
Objective :
Meningkatkan suhu tubuh dan meningkatkan
sentuhan dribbling dengan bola
Meningkatkan kelincahan dan gerak tipu coerver
71
Sesi Latihan : 5
Hari/Tanggal : Kamis/25 Febuari 2016
Waktu/Durasi : 45 menit
Topic : Treatment kombinasi latihan coerver dengan koordinasi
Practice Information : Coaching Points :
Practice Warming Up :
Kelincahan
Kecepatan
Coerver
Koordinasi
Dilakukan 8 set dengan 4
repetisi/ulangan
Intensitas diukur dengan 65%
denyut nadi maksimum
100%
80%
60%
40%
20%
0%
intensitas volume
Practice Inti :
Equipment :
10 Cone
10 marker
2 gawang
10 bola
Players : semua pemain/ siswa treatmen
Practice :
Coerver berhadapan 1 bola 3 orang bergantian
Passing, koordinasi, coerver kea rah cone
kemudian shooting.
Objective :
Meningkatkan suhu tubuh, mempercepat aliran
darah
Mempertegas teknik coerver dan koordinasi
72
Sesi Latihan : 6
Hari/Tanggal : Minggu/28 Febuari 2016
Waktu/Durasi : 45 menit
Topic : Treatment kombinasi latihan coerver dengan koordinasi
Practice Information : Coaching Points :
Practice Warming Up :
Sentuhan bola
Coerver
Koordinasi
Gerak tipu
Dilakukan 8 set dengan 5
repetisi/ulangan
Intensitas diukur dengan 70%
denyut nadi maksimum
100%
80%
60%
40%
20%
0%
intensitas volume
Practice:
Equipment :
10 Cone
2 gawang
10 bola
Players : semua pemain/ siswa treatmen
Practice :
Coerver segi tiga 1 kelompok 3 orang dengan 1
bola
Lari tanpa bola (koordinasi), Teknik coerver ke
arah cone, gerak tipu dan shooting
Objective :
Menyiapkan latihan inti
Meningkatkan koordinasi lari dan teknik gerak
tipu coerver
73
Sesi Latihan : 7
Hari/Tanggal : Selasa/1 Maret 2016
Waktu/Durasi : 45 menit
Topic : Treatment kombinasi latihan coerver dengan koordinasi
Practice Information : Coaching Points :
Practice Warming Up :
Gerak tipu
Kelincahan
Kecepatan
Coerver
Koordinasi
Pergerakan
Dilakukan 8 set dengan 5
repetisi/ulangan
Intensitas diukur dengan
70% denyut nadi maksimum
100%
80%
60%
40%
20%
0%
intensitas volume
Practice Inti :
Equipment :
10 marker
4 cone
2 gawang
10 bola
Players : semua pemain/siswa treatmen
Practice :
4 bola 8 orang coerver kea rah marker berputar
Passing, koordinasi, back pass, coerver, gerak tipu
dan shooting.
Objective :
Menyiapkan latihan inti
Meningkatkan kemampuan kelincahan dan
kecepatan
74
Sesi Latihan : 8
Hari/Tanggal : Kamis/3 Maret 2016
Waktu/Durasi : 45 menit
Topic : Treatment kombinasi latihan coerver dengan koordinasi
Practice Information : Coaching Points :
Practice Warming Up :
Coerver
Kecepatan
Kecepatan koordinasi
Kecepatan coerver
Koordinasi
Coerver
Dilakukan 7 set dengan 5
repetisi
Intensitas diukur dengan 75%
denyut nadi maksimum
100%
80%
60%
40%
20%
0%
intensitas volume
Practice Inti :
Equipment :
10 marker
12 cone
2 gawang
10 bola
Players : semua pemain/ siswa treatmen
Practice :
1 bola 3 orang, coerver kearah cone, balik
bergantian
Passing, koordinasi, terima bola, coerver ke
arah cone, gerak tipu coerver
Objective :
Meningkatkan suhu tubuh dan menmpercepat
aliran darah
Mematangkan pergerakan dan menambah
kecepatan
75
Sesi Latihan : 9
Hari/Tanggal : Minggu/6 maret 2016
Waktu/Durasi : 45 menit
Topic : Treatment kombinasi latihan coerver dengan koordinasi
Practice Information : Coaching Points :
Practice Warming Up :
Koordinasi
Coerver
Pergerakan
Kecepatan
Kelincahan
Gerak tipu
Dilakukan 7 set dengan 5
repetisi/ulangan
Intensitas diukur dengan 75%
denyut nadi maksimum
100%
80%
60%
40%
20%
0%
intensitas volume
Practice Inti :
Equipment :
8 marker
6 cone
1 gawang
10 bola
Players : semua pemain/ siswa treatmen
Practice :
1 bola 3 orang, coever ke arah cone bergantian.
Passing, koordinasi lari maju dan mundur ke
arah marker, true pass, trima bola, coerver kea
rah cone dan gerak tipu kemudian shooting
Objective :
Meningkatkan suhu tubuh dan menyiapkan
latihan inti
Mematangkan teknik lati, kecepatan dan
kelincahan
76
Sesi Latihan : 10
Hari/Tanggal : Selasa/8 Maret2016
Waktu/Durasi : 45 menit
Topic : Treatment kombinasi latihan coerver dengan koordinasi
Practice Information : Coaching Points :
Practice Warming Up :
Sentuhan dengan bola
Coerver
Koordinasi
Pergerakan
Koordinasi kaki kanan dan kiri
Dilakukan 6 set dengan 6
repetisi/ulangan
Intensitas diukur dengan 80%
denyut nadi maksimum
100%
80%
60%
40%
20%
0%
intensitas volume
Practice Inti :
Equipment :
22 cone
10 bola
Players : semua pemain/ siswa treatmen
Practice :
Jaggling didalam area
Koordinasi tanpa bola kemudian coerver
melewati cone
Objective :
Meningkatkan suhu tubuh, mempercepat
aliran darah
Meningkatkan kemampuan koordinasi dan
sentuhan dengan bola
77
Sesi Latihan : 11
Hari/Tanggal : Kamis/10 Maret 2016
Waktu/Durasi : 45 menit
Topic : Treatment kombinasi latihan coerver dengan koordinasi
Practice Information : Coaching Points :
Practice Warming Up :
Kecepatan
kelincahan
Teknik
Koordinasi
Coerver
Dilakukan 6 set dengan 6
repetisi/ulangan
Intensitas diukur dengan
80% denyut nadi maksimum
100%
80%
60%
40%
20%
0%
intensitas volume
Practice Inti :
Equipment :
10 marker
4 cone
1 gawang
10 bola
Players : semu pemain/ siswa treatmen
Practice :
1 bola 2 orang, coerver ke arah cone balik dan
bergantian
Koordinasi, lari kombinasi ke arah cone, coerver
dan gerak tipu kemudian shooting
Objective :
Menyiapkan tubuh dan menyiapkan latihan inti
Meningkatkan kemampuan koordinasi dan
coerver dan kecepatan serta kelincahan
78
Sesi Latihan : 12
Hari/Tanggal : Minggu/ 13 Maret 2016
Waktu/Durasi : 45 menit
Topic : Treatment kombinasi latihan coerver dengan koordinasi
Practice Information : Coaching Points :
Practice Warming Up :
Kelincahan
Coerver
Koordinasi
Kecepatan
Dilakukan 5 set dengan 6
repetisi/ulangan
Intensitas diukur dengan 85%
denyut nadi maksimum
100%
80%
60%
40%
20%
0%
intensitas volume
Practice Inti :
Equipment :
6 marker
7 cone
10 bola
Players : semua pemain/ siswa treatmen
Practice :
1 kelompok 6 orang denan 2 bola, dribbling
segi empat
Passing, koordinasi, terima bola dribbling
melewati cone dengan teknik coerver
Objective :
Meningkatkan suhu tubuh
Meningkatkan teknik koordinasi dan coerver
79
Sesi Latihan : 13
Hari/Tanggal : Selasa/15 Maret 2016
Waktu/Durasi : 45 menit
Topic : Treatment kombinasi latihan coerver dengan koordinasi
Practice Information : Coaching Points :
Practice Warming Up :
Koordinasi
Coerver
Pergerakan
Gerak tipu
Dilakukan 5 set dengan 6
repetisi/ulangan
Intensitas diukur dengan 85%
denyut nadi maksimum
100%
80%
60%
40%
20%
0%
intensitas volume
Practice Inti :
Equipment :
10 marker
12 cone
1 gawang
10 bola
Players : semua pemain/ siswa treatmen
Practice :
1 kelompok 4 orang dengan 1 bola, coerver segi
tiga
Passing, koordinasi, terima bola, coerver
melewati cone kemudian shooting
Objective :
Meningkatkan suhu tubuh dan aliran darah
Meningkatkan koordinasi dan coerver
80
Sesi Latihan : 14
Hari/Tanggal : Kamis/17 Maret 2016
Waktu/Durasi : 45 menit
Topic : Treatment kombinasi latihan coerver dengan koordinasi
Practice Information : Coaching Points :
Practice Warming Up :
Pergerakan
Teknik
Koordinasi
Coerver
Power
Dilakukan 4 set dengan 5
repetisi/ulangan
Intensitas diukur dengan 90%
denyut nadi maksimum
100%
80%
60%
40%
20%
0%
intensitas volume
Practice Inti :
Equipment :
10 marker
7 cone
2 gawang
10 bola
Players : semua pemain/ siswa treatmen
Practice :
1 bola 3 orang coerver bergantian
Passing, control, koordinasi kemudian ambil
bola coerver dan gerak tipu coerver kemudian
shooting
Objective :
Meningkatkan suhu tubuh
Meningkatkan kekuatan dan kecepatan
81
Sesi Latihan : 15
Hari/Tanggal : Minggu/20 Maret 2016
Waktu/Durasi : 45 menit
Topic : Treatment kombinasi latihan coerver dengan koordinasi
Practice Information : Coaching Points :
Practice Warming Up :
Sentuhan bola
Koordinasi
Coerver
Kecepatan
Pergerakan
Dilakukan 4 set dengan 5
repetisi/ulangan
Intensitas diukur dengan 90%
denyut nadi maksimum
100%
80%
60%
40%
20%
0%
intensitas volume
Practice Inti :
Equipment :
20 marker
8 cone
1 gawang
15 bola
Players : smua pemain/ siswa treatmen
Practice :
Jaggling di area
Passing, koordinasi, trima bola, coerver ke arah
cone kemudian gerak tipu dengan teknik
coerver dan shooting
Objective :
Meningkatkan sentuhan bola dan suhu tubuh
Meningkatkan pergerakan coerver dan
koordinasi
82
Sesi Latihan : 16
Hari/Tanggal : Selasa/22 Maret 2016
Waktu/Durasi : 45 menit
Topic : Treatment kombinasi latihan coerver dengan koordinasi
Practice Information : Coaching Points :
Practice Warming Up :
Koordinasi
Coerver
Kecepatan tanpa bola
Kecepatan dengan bola
Dilakukan 4 set dengan 5
repetisi/ulangan
Intensitas diukur dengan 90%
denyut nadi maksimum
100%
80%
60%
40%
20%
0%
intensitas volume
Practice Inti :
Equipment :
12 marker
1 cone
1 gawang
15 bola
Players : semua pemain/ siswa treatmen
Practice :
Koordinasi lari, mengelilingi lapangan
Coerver melewati marker berbentuk setengah
lingkaran, lari ke bola, coerver ke arah cone,
gerak tipu kemudian shooting
Objective :
Menyiapkan latihan inti dan meningkatkan
koordinasi
Meningkatkan coerver, koordinasi & kecepatan
83
Lampiran 8. Data Pretest
No. Nama Test
1
Test
2
Nilai
Terbaik
1. Muhammad Zaki Hamzani 14,51 14,63 14,51
2. Erol Toufiqul Hakim 15,91 15,19 15,19
3. Bima Surya Atmaja 15,25 14,66 14,66
4. Abelaziz Anas 16,29 19,95 16,29
5. Indra Djati Sidhi Putra W. 15,94 14,70 14,70
6. Hanief Nurrahmat 15,55 15,26 15,26
7. Teo Rangga Putra 16,42 17,37 16,42
8. Raga Ihtiar Rizki Akbar 14,64 16,84 14,64
9. Riza Febri Aulia 16,50 15,44 15,44
10. Razi Febri Aulia 16,42 16,11 16,11
11. Genggam Titah Arrayu 14,92 15,82 14,92
12. Beriel Suwarnadipa N. 19,65 16,86 16,86
13. Daffa Insan Adhi P. 16,43 18,80 16,43
14. Damar Sasongko 17,64 19,33 17,64
15. Raditya Rais Syauqi 17,15 17,81 17,15
16. Lucas Edgar Gage M. 15,62 14,93 14,93
17. Adan Syaif Wafa 17,78 17,42 17,42
18. Muhammad Krisdhian Daffa 19,77 16,90 16,90
19. Damian Gesit Aditia Nala 19,43 18,66 18,66
20. Bagas 16,38 14,50 14,50
21. Eksel 19,90 14,24 14,24
22. Nain 16,66 16,88 16,66
23. Naufal 18,28 16,38 16,38
84
Lampiran 8. Data Posttest
No. Nama Test
1
Test
2
Nilai
Terbaik
1. Muhammad Zaki Hamzani 13,64 12,38 12,38
2. Erol Toufiqul Hakim 13,91 12,47 12,47
3. Bima Surya Atmaja 12,67 13,95 12,67
4. Abelaziz Anas 14,29 12,63 12,63
5. Indra Djati Sidhi Putra W. 12,94 12,50 12,50
6. Hanief Nurrahmat 13,55 14,17 14,17
7. Teo Rangga Putra 14,37 14,47 14,47
8. Raga Ihtiar Rizki Akbar 12,84 12,44 12,44
9. Riza Febri Aulia 14,38 15,50 14,38
10. Razi Febri Aulia 15,42 14,80 14,80
11. Genggam Titah Arrayu 14,83 13,02 13,02
12. Beriel Suwarnadipa N. 14,65 13,63 13,63
13. Daffa Insan Adhi P. 15,80 14,06 14,06
14. Damar Sasongko 15,46 16,64 15,46
15. Raditya Rais Syauqi 15,49 16,81 15,49
16. Lucas Edgar Gage M. 13,93 13,24 13,24
17. Adan Syaif Wafa 16,78 16,45 16,45
18. Muhammad Krisdhian Daffa 14,77 12,45 12,45
19. Damian Gesit Aditia Nala 16,89 17,43 16,89
20. Bagas 14,38 13,62 13,62
21. Eksel 13,24 12,58 12,58
22. Nain 15,88 15,44 15,44
23. Naufal 15,28 14,48 14,48
85
Lampiran 9. Lembar Statistik, Normalitas, dan Homogenitas
Statistics
PRETEST POSTTEST
N Valid 23 23
Missing 0 0
Mean 15.9091 13.9009
Median 16.1100 13.6300
Mode 14.24a 12.38a
Std. Deviation 1.21042 1.37105
Range 4.42 4.51
Minimum 14.24 12.38
Maximum 18.66 16.89
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
PRETEST
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 14.24 1 4.3 4.3 4.3
14.5 1 4.3 4.3 8.7
14.51 1 4.3 4.3 13.0
14.64 1 4.3 4.3 17.4
14.66 1 4.3 4.3 21.7
14.7 1 4.3 4.3 26.1
14.92 1 4.3 4.3 30.4
14.93 1 4.3 4.3 34.8
15.19 1 4.3 4.3 39.1
15.26 1 4.3 4.3 43.5
15.44 1 4.3 4.3 47.8
16.11 1 4.3 4.3 52.2
16.29 1 4.3 4.3 56.5
16.38 1 4.3 4.3 60.9
86
16.42 1 4.3 4.3 65.2
16.43 1 4.3 4.3 69.6
16.66 1 4.3 4.3 73.9
16.86 1 4.3 4.3 78.3
16.9 1 4.3 4.3 82.6
17.15 1 4.3 4.3 87.0
17.42 1 4.3 4.3 91.3
17.64 1 4.3 4.3 95.7
18.66 1 4.3 4.3 100.0
Total 23 100.0 100.0
POSTTEST
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 12.38 1 4.3 4.3 4.3
12.44 1 4.3 4.3 8.7
12.45 1 4.3 4.3 13.0
12.47 1 4.3 4.3 17.4
12.5 1 4.3 4.3 21.7
12.58 1 4.3 4.3 26.1
12.63 1 4.3 4.3 30.4
12.67 1 4.3 4.3 34.8
13.02 1 4.3 4.3 39.1
13.24 1 4.3 4.3 43.5
13.62 1 4.3 4.3 47.8
13.63 1 4.3 4.3 52.2
14.06 1 4.3 4.3 56.5
14.17 1 4.3 4.3 60.9
14.38 1 4.3 4.3 65.2
14.47 1 4.3 4.3 69.6
87
14.48 1 4.3 4.3 73.9
14.8 1 4.3 4.3 78.3
15.44 1 4.3 4.3 82.6
15.46 1 4.3 4.3 87.0
15.49 1 4.3 4.3 91.3
16.45 1 4.3 4.3 95.7
16.89 1 4.3 4.3 100.0
Total 23 100.0 100.0
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PRETEST POSTTEST
N 23 23
Normal Parametersa Mean 15.9091 13.9009
Std. Deviation 1.21042 1.37105
Most Extreme Differences Absolute .139 .163
Positive .139 .163
Negative -.102 -.134
Kolmogorov-Smirnov Z .666 .783
Asymp. Sig. (2-tailed) .767 .573
a. Test distribution is Normal.
Test of Homogeneity of Variances
PRETEST
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.286 1 44 .595
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 PRETEST 15.9091 23 1.21042 .25239
88
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 PRETEST 15.9091 23 1.21042 .25239
POSTTEST 13.9009 23 1.37105 .28588
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 PRETEST & POSTTEST 23 .781 .000
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviati
on
Std. Error
Mean
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 PRETEST -
POSTTEST
2.0082
6 .86782 .18095
1.632
99
2.3835
3 11.098 22 .000
89
Lampiran 10. UJI -T Titik Persentase Distribusi t (df = 1 – 40)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884
2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712
3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453
4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318
5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343
6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763
7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529
8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079
9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370
11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470
12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963
13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198
14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739
15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283
16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615
17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577
18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048
19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940
20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181
21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715
22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499
23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496
24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678
25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019
26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500
27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103
28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816
29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624
30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518
31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490
32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531
33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634
34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793
35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005
36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262
37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563
38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903
39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279
40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688
41 – 80)
90
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127
42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595
43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089
44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607
45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148
46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.27710
47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291
48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891
49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508
50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141
51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789
52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451
53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127
54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815
55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515
56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226
57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948
58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680
59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421
60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171
61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.22930
62 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.22696
63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471
64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253
65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.22041
66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.21837
67 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.21639
68 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.21446
69 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.21260
70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.21079
71 0.67796 1.29359 1.66660 1.99394 2.38002 2.64686 3.20903
72 0.67791 1.29342 1.66629 1.99346 2.37926 2.64585 3.20733
73 0.67787 1.29326 1.66600 1.99300 2.37852 2.64487 3.20567
74 0.67782 1.29310 1.66571 1.99254 2.37780 2.64391 3.20406
75 0.67778 1.29294 1.66543 1.99210 2.37710 2.64298 3.20249
76 0.67773 1.29279 1.66515 1.99167 2.37642 2.64208 3.20096
77 0.67769 1.29264 1.66488 1.99125 2.37576 2.64120 3.19948
78 0.67765 1.29250 1.66462 1.99085 2.37511 2.64034 3.19804
79 0.67761 1.29236 1.66437 1.99045 2.37448 2.63950 3.19663
80 0.67757 1.29222 1.66412 1.99006 2.37387 2.63869 3.19526
81 –120)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
91
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
81 0.67753 1.29209 1.66388 1.98969 2.37327 2.63790 3.19392
82 0.67749 1.29196 1.66365 1.98932 2.37269 2.63712 3.19262
83 0.67746 1.29183 1.66342 1.98896 2.37212 2.63637 3.19135
84 0.67742 1.29171 1.66320 1.98861 2.37156 2.63563 3.19011
85 0.67739 1.29159 1.66298 1.98827 2.37102 2.63491 3.18890
86 0.67735 1.29147 1.66277 1.98793 2.37049 2.63421 3.18772
87 0.67732 1.29136 1.66256 1.98761 2.36998 2.63353 3.18657
88 0.67729 1.29125 1.66235 1.98729 2.36947 2.63286 3.18544
89 0.67726 1.29114 1.66216 1.98698 2.36898 2.63220 3.18434
90 0.67723 1.29103 1.66196 1.98667 2.36850 2.63157 3.18327
91 0.67720 1.29092 1.66177 1.98638 2.36803 2.63094 3.18222
92 0.67717 1.29082 1.66159 1.98609 2.36757 2.63033 3.18119
93 0.67714 1.29072 1.66140 1.98580 2.36712 2.62973 3.18019
94 0.67711 1.29062 1.66123 1.98552 2.36667 2.62915 3.17921
95 0.67708 1.29053 1.66105 1.98525 2.36624 2.62858 3.17825
96 0.67705 1.29043 1.66088 1.98498 2.36582 2.62802 3.17731
97 0.67703 1.29034 1.66071 1.98472 2.36541 2.62747 3.17639
98 0.67700 1.29025 1.66055 1.98447 2.36500 2.62693 3.17549
99 0.67698 1.29016 1.66039 1.98422 2.36461 2.62641 3.17460
100 0.67695 1.29007 1.66023 1.98397 2.36422 2.62589 3.17374
101 0.67693 1.28999 1.66008 1.98373 2.36384 2.62539 3.17289
102 0.67690 1.28991 1.65993 1.98350 2.36346 2.62489 3.17206
103 0.67688 1.28982 1.65978 1.98326 2.36310 2.62441 3.17125
104 0.67686 1.28974 1.65964 1.98304 2.36274 2.62393 3.17045
105 0.67683 1.28967 1.65950 1.98282 2.36239 2.62347 3.16967
106 0.67681 1.28959 1.65936 1.98260 2.36204 2.62301 3.16890
107 0.67679 1.28951 1.65922 1.98238 2.36170 2.62256 3.16815
108 0.67677 1.28944 1.65909 1.98217 2.36137 2.62212 3.16741
109 0.67675 1.28937 1.65895 1.98197 2.36105 2.62169 3.16669
110 0.67673 1.28930 1.65882 1.98177 2.36073 2.62126 3.16598
111 0.67671 1.28922 1.65870 1.98157 2.36041 2.62085 3.16528
112 0.67669 1.28916 1.65857 1.98137 2.36010 2.62044 3.16460
113 0.67667 1.28909 1.65845 1.98118 2.35980 2.62004 3.16392
114 0.67665 1.28902 1.65833 1.98099 2.35950 2.61964 3.16326
115 0.67663 1.28896 1.65821 1.98081 2.35921 2.61926 3.16262
116 0.67661 1.28889 1.65810 1.98063 2.35892 2.61888 3.16198
117 0.67659 1.28883 1.65798 1.98045 2.35864 2.61850 3.16135
118 0.67657 1.28877 1.65787 1.98027 2.35837 2.61814 3.16074
119 0.67656 1.28871 1.65776 1.98010 2.35809 2.61778 3.16013
120 0.67654 1.28865 1.65765 1.97993 2.35782 2.61742 3.15954
121 –160)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
121 0.67652 1.28859 1.65754 1.97976 2.35756 2.61707 3.15895
92
122 0.67651 1.28853 1.65744 1.97960 2.35730 2.61673 3.15838
123 0.67649 1.28847 1.65734 1.97944 2.35705 2.61639 3.15781
124 0.67647 1.28842 1.65723 1.97928 2.35680 2.61606 3.15726
125 0.67646 1.28836 1.65714 1.97912 2.35655 2.61573 3.15671
126 0.67644 1.28831 1.65704 1.97897 2.35631 2.61541 3.15617
127 0.67643 1.28825 1.65694 1.97882 2.35607 2.61510 3.15565
128 0.67641 1.28820 1.65685 1.97867 2.35583 2.61478 3.15512
129 0.67640 1.28815 1.65675 1.97852 2.35560 2.61448 3.15461
130 0.67638 1.28810 1.65666 1.97838 2.35537 2.61418 3.15411
131 0.67637 1.28805 1.65657 1.97824 2.35515 2.61388 3.15361
132 0.67635 1.28800 1.65648 1.97810 2.35493 2.61359 3.15312
133 0.67634 1.28795 1.65639 1.97796 2.35471 2.61330 3.15264
134 0.67633 1.28790 1.65630 1.97783 2.35450 2.61302 3.15217
135 0.67631 1.28785 1.65622 1.97769 2.35429 2.61274 3.15170
136 0.67630 1.28781 1.65613 1.97756 2.35408 2.61246 3.15124
137 0.67628 1.28776 1.65605 1.97743 2.35387 2.61219 3.15079
138 0.67627 1.28772 1.65597 1.97730 2.35367 2.61193 3.15034
139 0.67626 1.28767 1.65589 1.97718 2.35347 2.61166 3.14990
140 0.67625 1.28763 1.65581 1.97705 2.35328 2.61140 3.14947
141 0.67623 1.28758 1.65573 1.97693 2.35309 2.61115 3.14904
142 0.67622 1.28754 1.65566 1.97681 2.35289 2.61090 3.14862
143 0.67621 1.28750 1.65558 1.97669 2.35271 2.61065 3.14820
144 0.67620 1.28746 1.65550 1.97658 2.35252 2.61040 3.14779
145 0.67619 1.28742 1.65543 1.97646 2.35234 2.61016 3.14739
146 0.67617 1.28738 1.65536 1.97635 2.35216 2.60992 3.14699
147 0.67616 1.28734 1.65529 1.97623 2.35198 2.60969 3.14660
148 0.67615 1.28730 1.65521 1.97612 2.35181 2.60946 3.14621
149 0.67614 1.28726 1.65514 1.97601 2.35163 2.60923 3.14583
150 0.67613 1.28722 1.65508 1.97591 2.35146 2.60900 3.14545
151 0.67612 1.28718 1.65501 1.97580 2.35130 2.60878 3.14508
152 0.67611 1.28715 1.65494 1.97569 2.35113 2.60856 3.14471
153 0.67610 1.28711 1.65487 1.97559 2.35097 2.60834 3.14435
154 0.67609 1.28707 1.65481 1.97549 2.35081 2.60813 3.14400
155 0.67608 1.28704 1.65474 1.97539 2.35065 2.60792 3.14364
156 0.67607 1.28700 1.65468 1.97529 2.35049 2.60771 3.14330
157 0.67606 1.28697 1.65462 1.97519 2.35033 2.60751 3.14295
158 0.67605 1.28693 1.65455 1.97509 2.35018 2.60730 3.14261
159 0.67604 1.28690 1.65449 1.97500 2.35003 2.60710 3.14228
160 0.67603 1.28687 1.65443 1.97490 2.34988 2.60691 3.14195
161 –200)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
161 0.67602 1.28683 1.65437 1.97481 2.34973 2.60671 3.14162
162 0.67601 1.28680 1.65431 1.97472 2.34959 2.60652 3.14130
163 0.67600 1.28677 1.65426 1.97462 2.34944 2.60633 3.14098
93
164 0.67599 1.28673 1.65420 1.97453 2.34930 2.60614 3.14067
165 0.67598 1.28670 1.65414 1.97445 2.34916 2.60595 3.14036
166 0.67597 1.28667 1.65408 1.97436 2.34902 2.60577 3.14005
167 0.67596 1.28664 1.65403 1.97427 2.34888 2.60559 3.13975
168 0.67595 1.28661 1.65397 1.97419 2.34875 2.60541 3.13945
169 0.67594 1.28658 1.65392 1.97410 2.34862 2.60523 3.13915
170 0.67594 1.28655 1.65387 1.97402 2.34848 2.60506 3.13886
171 0.67593 1.28652 1.65381 1.97393 2.34835 2.60489 3.13857
172 0.67592 1.28649 1.65376 1.97385 2.34822 2.60471 3.13829
173 0.67591 1.28646 1.65371 1.97377 2.34810 2.60455 3.13801
174 0.67590 1.28644 1.65366 1.97369 2.34797 2.60438 3.13773
175 0.67589 1.28641 1.65361 1.97361 2.34784 2.60421 3.13745
176 0.67589 1.28638 1.65356 1.97353 2.34772 2.60405 3.13718
177 0.67588 1.28635 1.65351 1.97346 2.34760 2.60389 3.13691
178 0.67587 1.28633 1.65346 1.97338 2.34748 2.60373 3.13665
179 0.67586 1.28630 1.65341 1.97331 2.34736 2.60357 3.13638
180 0.67586 1.28627 1.65336 1.97323 2.34724 2.60342 3.13612
181 0.67585 1.28625 1.65332 1.97316 2.34713 2.60326 3.13587
182 0.67584 1.28622 1.65327 1.97308 2.34701 2.60311 3.13561
183 0.67583 1.28619 1.65322 1.97301 2.34690 2.60296 3.13536
184 0.67583 1.28617 1.65318 1.97294 2.34678 2.60281 3.13511
185 0.67582 1.28614 1.65313 1.97287 2.34667 2.60267 3.13487
186 0.67581 1.28612 1.65309 1.97280 2.34656 2.60252 3.13463
187 0.67580 1.28610 1.65304 1.97273 2.34645 2.60238 3.13438
188 0.67580 1.28607 1.65300 1.97266 2.34635 2.60223 3.13415
189 0.67579 1.28605 1.65296 1.97260 2.34624 2.60209 3.13391
190 0.67578 1.28602 1.65291 1.97253 2.34613 2.60195 3.13368
191 0.67578 1.28600 1.65287 1.97246 2.34603 2.60181 3.13345
192 0.67577 1.28598 1.65283 1.97240 2.34593 2.60168 3.13322
193 0.67576 1.28595 1.65279 1.97233 2.34582 2.60154 3.13299
194 0.67576 1.28593 1.65275 1.97227 2.34572 2.60141 3.13277
195 0.67575 1.28591 1.65271 1.97220 2.34562 2.60128 3.13255
196 0.67574 1.28589 1.65267 1.97214 2.34552 2.60115 3.13233
197 0.67574 1.28586 1.65263 1.97208 2.34543 2.60102 3.13212
198 0.67573 1.28584 1.65259 1.97202 2.34533 2.60089 3.13190
199 0.67572 1.28582 1.65255 1.97196 2.34523 2.60076 3.13169
200 0.67572 1.28580 1.65251 1.97190 2.34514 2.60063 3.13148
94
Lampiran 11. Dokumentasi Penelitian
Menyiapkan barisan dan memberikan penjelasan kepada siswa SSO Real Madrid UNY Usia 10
tahun
Menyiapkan Pree Test, Shot Dribbling Test.
59
Lampian 4. Biodata Diri
BIODATA DIRI
SISWA SSO REAL MADRID
KELOMPOK UMUR 10 TAHUN
TREATMEN PENINGKATAN MENGGIRING BOLA
TAHUN 20115/ 2016
1. NAMA LENGKAP : MUHAMMAD ZAKI ZAMANI
NAMA KECIL / PANGGILAN : ZAKI
TEMPAT / TANGGAL LAHIR : SLEMAN / 26 – 1 - 2005
TINGGI / BERAT BADAN : 145 / 40
SEKOLAH / KELAS : SD MUHAMMADIYAH SAGAN / 5
ALAMAT : SENDARI, RT 001 / 018 TIRTOADI
MLATI, SLEMAN
2. NAMA LENGKAP : EROL TAUFIQUL HAKIM
NAMA KECIL / PANGGILAN : EROL
TEMPAT / TANGGAL LAHIR : YOGYAKARTA / 2 – 1 - 2005
TINGGI / BERAT BADAN : 160 / 45
SEKOLAH / KELAS : SD MUHAMMADIYAH SAGAN / 5
ALAMAT : SAMIRONO CT 6 NO 188 RT 009 /
003
CATURTUNGGAL, DEPOK,
SLEMAN
3. NAMA LENGKAP : BIMA SURYA ATMAJA
NAMA KECIL / PANGGILAN : BIMA
TEMPAT / TANGGAL LAHIR : YOGYAKARTA / 14 – 10 - 2005
TINGGI / BERAT BADAN : 140 / 35
SEKOLAH / KELAS : SD N SOMPOKAN / 5
ALAMAT : MARGOMULYO, RT 004 / 014
SEYEGAN, SLEMAN
4. NAMA LENGKAP : ABELAZIZ ANAS
NAMA KECIL / PANGGILAN : ABEL
TEMPAT / TANGGAL LAHIR : YOGYAKARTA / 28 – 8 - 2005
TINGGI / BERAT BADAN :
SEKOLAH / KELAS : SD N UNGARAN 1 / 5
ALAMAT : MANGKUKUSUMAN GK 4 / 1539H
BACIRO, GONDOKUSUMAN, YK
60
5. NAMA LENGKAP : INDRA DJATI SIDHI PUTRA
WIJAYA
NAMA KECIL / PANGGILAN : INDRA
TEMPAT / TANGGAL LAHIR : YOGYAKARTA / 5 – 7 - 2005
TINGGI / BERAT BADAN :
SEKOLAH / KELAS : SD MUH. SUKONANDI / 5
ALAMAT : KALIAJIR KIDUL, RT 005 / 010
KALITIRTO, BERBAH, SLEMAN
6. NAMA LENGKAP : HANIEF NURRAHMAT
NAMA KECIL / PANGGILAN : HANIEF
TEMPAT / TANGGAL LAHIR : YOGYAKAERTA / 29 – 10 - 2005
TINGGI / BERAT BADAN :
SEKOLAH / KELAS : SD MUH. CONCAT DEPOK / 5
ALAMAT : Jl. RASAMALA NO 5 GEJAYAN
CONDONGCATUR, SLEMAN
7. NAMA LENGKAP : TEO RANGGA PUTRA
NAMA KECIL / PANGGILAN : RANGGA
TEMPAT / TANGGAL LAHIR : YOGYAKARTA / 29 – 6 - 2005
TINGGI / BERAT BADAN :
SEKOLAH / KELAS : SD MARGOYASAN / 5
ALAMAT : BINTARAN KIDUL MG II / 145 YK
WIROGUNAN, MERGANGSAN, YK
8. NAMA LENGKAP : RAGA IHTIAR RIZKI AKBAR
NAMA KECIL / PANGGILAN : RAGA
TEMPAT / TANGGAL LAHIR : SLEMAN / 9 - 9 - 2005
TINGGI / BERAT BADAN :
SEKOLAH / KELAS : / 5
ALAMAT : SENDOWO C 67, RT 004 / 054
SINDUADI, MLATI, SLEMAN
9. NAMA LENGKAP : RIZA FEBRI AULIA
NAMA KECIL / PANGGILAN : RIZA
TEMPAT / TANGGAL LAHIR : YOGYAKARTA / 8 – 2 - 2005
TINGGI / BERAT BADAN :
SEKOLAH / KELAS : SD MUHAMMADIYAH SAGAN / 5
ALAMAT : MUJA MUJU RT 024/008
UMBULHARJO YOGYAKARTA
61
10. NAMA LENGKAP : RAZI FEBRI AULIA
NAMA KECIL / PANGGILAN : RAZI
TEMPAT / TANGGAL LAHIR : YOGYAKARTA / 8 – 2 - 2005
TINGGI / BERAT BADAN :
SEKOLAH / KELAS : SD MUHAMMADIYAH SAGAN / 5
ALAMAT : MUJA MUJU RT 024/008
UMBULHARJO YOGYAKARTA
11. NAMA LENGKAP : GENGGAM TITAH ARRAYU
NAMA KECIL / PANGGILAN : TITAH
TEMPAT / TANGGAL LAHIR : YOGYAKARTA / 22 – 11 - 2005
TINGGI / BERAT BADAN :
SEKOLAH / KELAS : SD MUH. SUKONANDI / 5
ALAMAT : KEPRAKAN KIDUL MG I / 1085 YK
12. NAMA LENGKAP : BARIEL SWARNADIPA NUGRAHA
NAMA KECIL / PANGGILAN : BARIEL
TEMPAT / TANGGAL LAHIR : SLEMAN / 22 – 6 - 2005
TINGGI / BERAT BADAN :
SEKOLAH / KELAS : SD IT SALSABILA / 5
ALAMAT : SOROPADAN, JEMBATAN MERAH
IV
CONDONG CATUR, DEPOK,
SLEMAN
13. NAMA LENGKAP : DAFFA INSAN ADHI PRATAMA
NAMA KECIL / PANGGILAN : DAFFA
TEMPAT / TANGGAL LAHIR : GUNUNG KIDUL / 27 – 5 - 2005
TINGGI / BERAT BADAN :
SEKOLAH / KELAS : SDIT LUKMAN AL HAKIM/ 5
ALAMAT : JALAKAN, RT 017/004
LOGANDENG, PLAYEN, GUNUNG
KIDUL
14. NAMA LENGKAP : DAMAR SASONGKO
NAMA KECIL / PANGGILAN : DAMAR
TEMPAT / TANGGAL LAHIR : SLEMAN / 23 – 8 - 2005
62
TINGGI / BERAT BADAN :
SEKOLAH / KELAS : SD N DEMAKIJO 1 / 5
ALAMAT :GUYANGAN, RT 008 /
003NOGOTIRTO, GAMPING
SLEMAN
15. NAMA LENGKAP : RADITYA RAIS SYAUQI
NAMA KECIL / PANGGILAN : RAIS
TEMPAT / TANGGAL LAHIR : BANDUNG / 2 – 2 - 2005
TINGGI / BERAT BADAN :
SEKOLAH / KELAS : SD MUHAMMADIYAH SAGAN / 5
ALAMAT : NGEMPLAK, JL MONJALI GG
TEMULAWAK
NO. 21, SLEMAN
16. NAMA LENGKAP : LUCAS EDGAR GAGE MANCAR
NAMA KECIL / PANGGILAN : GAGE
TEMPAT / TANGGAL LAHIR : SLEMAN / 2 – 6 - 2005
TINGGI / BERAT BADAN :
SEKOLAH / KELAS : SD KANISIUS KALASAN / 5
ALAMAT : JARAKAN, 003 / 011
TIRTOMARTANI
KALASAN, SLEMAN
17. NAMA LENGKAP : ADAN SYAIF WAFA
NAMA KECIL / PANGGILAN : ADAN
TEMPAT / TANGGAL LAHIR : YOGYAKARTA / 14 – 6 - 2005
TINGGI / BERAT BADAN :
SEKOLAH / KELAS : SD MUHAMMADIYAH SAGAN / 5
ALAMAT : NGLAREN NO:94 NGROPOH
DEPOK SLEMAN
18. NAMA LENGKAP : MUHAMMAD KRISDHIAN DAFFA
NAMA KECIL / PANGGILAN : DAFFA
TEMPAT / TANGGAL LAHIR : BEKASI / 24 – 12 - 2005
TINGGI / BERAT BADAN :
SEKOLAH / KELAS : SD MI MA’ARIF CANDRAN / 5
ALAMAT : CANDRAN, SIDOARUM, GODEAN
19. NAMA LENGKAP : DAMIAN GESIT ADITYA NALA
NAMA KECIL / PANGGILAN : GESIT
TEMPAT / TANGGAL LAHIR : KLATEN / 27 – 10 - 2005
TINGGI / BERAT BADAN :
63
SEKOLAH / KELAS :
ALAMAT : GARUMAN, RT 015 / 007
KALITENGAH, WEDI, KLATEN
20. NAMA LENGKAP : BAGAS
NAMA KECIL / PANGGILAN : BAGAS
TEMPAT / TANGGAL LAHIR :
TINGGI / BERAT BADAN :
SEKOLAH / KELAS :
ALAMAT :
21. NAMA LENGKAP : EKSEL
NAMA KECIL / PANGGILAN : EKSEL
TEMPAT / TANGGAL LAHIR :
TINGGI / BERAT BADAN :
SEKOLAH / KELAS :
ALAMAT :
22. NAMA LENGKAP : NAIN
NAMA KECIL / PANGGILAN : NAIN
TEMPAT / TANGGAL LAHIR :
TINGGI / BERAT BADAN :
SEKOLAH / KELAS :
ALAMAT :
23. NAMA LENGKAP : NAUFAL
NAMA KECIL / PANGGILAN : NAUFAL
TEMPAT / TANGGAL LAHIR :
TINGGI / BERAT BADAN :
SEKOLAH / KELAS :
ALAMAT :
64
Lampiran 5. Daftar Hadir
TREATMEN KOMBINASI LATIHAN COERVER DAN LATIHAN KOORDINASI (SISWA SSO REAL MADRID KELOMPOK UMUR 10 TAHUN
No.
Nama
Bulan
Febuari Maret
15 16 18 21 23 25 28 1 3 6 8 10 13 15 17 20 22 24
Pertemuan
1.Pree
test
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18.Post
test
1. Muhammad Zaki Hamzani √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 2. Erol Toufiqul Hakim √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 3. Bima Surya Atmaja √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4. Abelaziz Anas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 5. Indra Djati Sidhi Putra W. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 6. Hanief Nurrahmat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 7. Teo Rangga Putra √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 8. Raga Ihtiar Rizki Akbar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9. Riza Febri Aulia √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10. Razi Febri Aulia √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11. Genggam Titah Arrayu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12. Beriel Suwarnadipa N. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 13. Daffa Insan Adhi P. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 14. Damar Sasongko √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 15. Raditya Rais Syauqi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 16. Lucas Edgar Gage M. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 17. Adan Syaif Wafa √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 18. Muhammad Krisdhian Daffa √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19. Damian Gesit Aditia Nala √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20. Bagas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 21. Eksel √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 22. Nain √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 23. Naufal √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √