pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham pt astra

31
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham PT. Astra International, Tbk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan tersebut membutuhkan modal. Modal itu sendiri menjadi salah satu aspek penting dalam perusahaan baik dalam pembukaan bisnis maupun pengembangannya. Oleh karena itu, perusahaan harus menentukan seberapa banyak modal yang diperlukan untuk membiayai perusahaan. Sumber dana bagi perusahaan dapat diperoleh dari dalam maupun luar perusahaan. Dana dari dalam perusahaan, yaitu melalui laba ditahan dan depresiasi serta dana dari luar perusahaan yaitu dana yang berasal dari para kreditur dan investasi asing. Namun dana yang berasal dari pinjaman kreditur, serta investasi asing dirasa masih kurang. Oleh sebab itu banyak perusahaan yang memilih pasar modal sebagai sarana penambah modal mereka. Pasar modal merupakan wadah alternatif selain bank dan lembaga keuangan non bank bagi para investor untuk melakukan penanaman modal (investasi). Salah satu indikasi bekerjanya pasar modal secara optimal adalah ketersediaan informasi, baik informasi keuangan maupun informasi non keuangan yang bersifat simetris dan dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan. Informasi tersebut berguna bagi investor sebagai dasar mengadakan penilaian terhadap perusahaan . Oleh karena itu

Upload: linda-rimadini

Post on 02-Aug-2015

228 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham PT Astra

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham PT. Astra International, Tbk

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan tersebut

membutuhkan modal. Modal itu sendiri menjadi salah satu aspek penting dalam perusahaan

baik dalam pembukaan bisnis maupun pengembangannya. Oleh karena itu, perusahaan harus

menentukan seberapa banyak modal yang diperlukan untuk membiayai perusahaan. Sumber

dana bagi perusahaan dapat diperoleh dari dalam maupun luar perusahaan. Dana dari dalam

perusahaan, yaitu melalui laba ditahan dan depresiasi serta dana dari luar perusahaan yaitu

dana yang berasal dari para kreditur dan investasi asing. Namun dana yang berasal dari

pinjaman kreditur, serta investasi asing dirasa masih kurang. Oleh sebab itu banyak

perusahaan yang memilih pasar modal sebagai sarana penambah modal mereka.

Pasar modal merupakan wadah alternatif selain bank dan lembaga keuangan non bank bagi

para investor untuk melakukan penanaman modal (investasi). Salah satu indikasi bekerjanya

pasar modal secara optimal adalah ketersediaan informasi, baik informasi keuangan maupun

informasi non keuangan yang bersifat simetris dan dapat diakses oleh semua pihak yang

berkepentingan. Informasi tersebut berguna bagi investor sebagai dasar mengadakan

penilaian terhadap perusahaan . Oleh karena itu peranan pasar modal menjadi semakin

penting mengingat fungsi pasar modal sebagai tempat bertemunya pihak yang membutuhkan

dana, dan pihak yang ingin menanamkan modalnya.

Masyarakat yang sudah mengenal pasar modal, banyak yang tertarik untuk memiliki saham

dari sebuah perusahaan sebagai bukti kepemilikannya akan perusahaan tersebut. Namun

sebelum masyarakat memutuskan akan menginvestasi dananya dipasar modal ada kegiatan

yang terpenting untuk dilakukan, yaitu penilaian dengan cermat terhadap emiten suatu

perusahaan. Penilaian emiten suatu perusahaan didapat dari informasi yang tersedia di pasar

modal sehingga masyarakat dapat dengan mudah memperoleh informasi tentang penilaian

emiten suatu perusahaan. Salah satu aspek yang dinilai oleh masyarakat dalam investasi

adalah kinerja keuangan perusahaan yang diukur dari laporan keuangan perusahaan Oleh

Page 2: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham PT Astra

karena itu perusahaan akan selalu mempublikasikan laporan keuangannya agar para calon

investor dapat mengetahui bagaimana kinerja perusahaan, dan prospek perusahaan tersebut

ke depan. Dengan kata lain, sebuah laporan keuangan dapat dijadikan bahan pertimbangan

bagi para calon investor saat melakukan investasi.

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dilihat peranan kinerja keuangan perusahaan sangat

penting terhadap harga saham untuk menarik investor menanamkan modalnya pada

perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengangkat masalah

ini sebagai bahan penulisan ilmiah dengan judul “ANALISIS PENGARUH KINERJA

KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PT. ASTRA INTERNATIONAL, Tbk.”

1.2 Rumusan dan Batasan Masalah

1.2.1 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh kinerja keuangan PT. Astra International, Tbk terhadap

harga sahamnya?

2. Seberapa besar pengaruh kinerja keuangan PT. Astra International, Tbk

terhadap harga sahamnya?

1.2.2 Batasan Masalah

Untuk membatasi luasnya penjabaran, dan pembahasan dalam penulisan

ilmiah ini, maka penulis hanya memfokuskan pada laporan keuangan triwulan

PT. Astra International, Tbk tahun 2007-2009. Adapun alat ukur yang

digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah dengan rasio

profitabilitas, Earning per Share (EPS), dan Price Earning Ratio (PER). Rasio

profitabilitas sendiri diukur dengan Return On Assets (ROA), Return On

Equity (ROE), dan Return On Investment (ROI). Sedangkan pengaruh kinerja

keuangan terhadap harga saham, penulis ukur dengan regresi linier berganda

dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 17.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan ilmiah ini, yaitu:

Page 3: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham PT Astra

1. Untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan PT. Astra International, Tbk

terhadap harga sahamnya?

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kinerja keuangan PT. Astra

International, Tbk terhadap harga sahamnya?

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Sebagai referensi bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian tentang

pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap harga saham.

1.4.2 Manfaat Praktis

Bagi pihak internal perusahaan sebagai salah satu alat ukur

kinerja keuangan perusahaan sedangkan bagi pihak eksternal (investor) sebagai salah

satu pertimbangan ketika hendak menanamkan modalnya pada PT. Astra

International, Tbk.

1.5 Metode Penelitian

1.5.1 Objek Penelitian

Objek penelitian yang diteliti oleh penulis adalah PT. Astra International, Tbk

(IDX: ASII) adalah bank yang pertama yang didirikan dan dimiliki oleh

Pemerintah Indonesia. PT. Astra International, Tbk bertempat di Jalan Gaya

Motor Raya No.8, Sunter II – Jakarta Utara.

1.5.2 Data dan Variabel

Dalam penulisan ilmiah ini, penulis menggunakan data sebagai berikut:

1. Laporan Keuangan triwulan PT. Astra International, Tbk periode 2007-2009.

2. Daftar harga saham harian PT.Astra International, Tbk periode 2007-2009.

Page 4: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham PT Astra

Keterangan: Harga saham harian yang penulis gunakan hanyalah harga saham

harian yang dibutuhkan saja, yaitu harga saham dua hari sebelum, satu hari

sebelum, satu hari setelah, dua hari setelah, dan saat tanggal publikasi laporan

triwulan PT. Astra International, Tbk.

Adapun variable yang penulis gunakan, yaitu:

1. Variabel bebas (independent variable)

X1 = Rasio profitabilitas (ROA, ROE, ROI)

X2 = Earning Per Share (EPS)

X3 = Price Earning Ratio (PER)

2. Variabel terikat (dependent variable)

Y = Harga Saham ((close price H-2 + close price H-1 +close

price H+ close price H+1+close price H+2)/5)

Ket: H = tanggal publikasi laporan keuangan tiap triwulan.

1.5.3 Metode Pengumpulan Data

1.5.3.1 Data Sekunder

Dalam penulisan ilmiah ini, penulis menggunakan data sekunder yang

berasal dari dua sumber, yang pertama yaitu situs www.idx.co.id untuk

mendapatkan laporan keuangan triwulan PT. Astra International, Tbk

periode 2007-2009. Sedangkan sumber yang kedua yaitu Pusat

Referensi Pasar Modal (PRPM) yang bertempat di Jakarta Stock

Exchange Building, Tower II, Lantai 2, Jalan Jenderal Sudirman Kav.

5253 untuk mendapatkan harga saham harian PT. Astra International,

Tbk periode 2007-2009.

1.5.3.2 Studi Kepustakaan

Page 5: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham PT Astra

Dilakukan dengan cara membaca, dan mempelajari referensi buku-

buku serta catatan kuliah yang berhubungan dengan topik penelitian.

1.5.4 Alat Analisis yang Digunakan

1.5.4.1 Analisis Deskriptif

Dalam penelitian ilmiah ini, penulis menganalisis masalah

dengan mendeskripsikannya melalui beberapa table, dan grafik

(chart).

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 KERANGKA TEORI

2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:570

), Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, atau

kinerja merupakan kemampuan kerja. Menurut Eddy Sukarno (2000:111),

Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan

misi organisasi. Adapun dalam pencapaian tujuan tersebut, setiap perusahaan

berusaha untuk meningkatkan nilai perusahaan demi kelangsungan hidup

perusahaan.

Pengertian kinerja keuangan itu sendiri menurut Mulyadi (1997:419) adalah

penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu

perusahaan dalam menghasilan laba. Ukuran yang digunakan dalam mengukur

keberhasilan suatu perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio untuk melihat

adanya peningkatan atau penurunan hasil setiap tahun.

Page 6: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham PT Astra

Untuk mengetahui gambaran tentang kinerja keuangan perusahaan maka perlu

dilakukan interprestasi atau analisa. Analisa yang harus diinterprestasikan

adalah analisis keuangan. Pengertian dari analisis keuangan adalah suatu

proses yang bertujuan menentukan ciri-ciri penting tentang keadaan

perusahaan terutama keadaan keuangan berdasarkan data yang ada. Data yang

diperoleh kemudian diolah dan dipelajari sehingga tercapai suatu tujuan dari

analisa tersebut. Adapun tujuan utama dari analisis kinerja keuangan adalah

untuk mendapatkan informasi yang dijadikan sebagai pedoman dalam

mengambil kebijaksanaan mengenai masalah operasional maupun financial

yang dihadapi perusahaan.

2.1.2 Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Zaki Baridwan (1992:17),”Laporan keuangan adalah ringkasan dari

suatu proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama

tahun buku yang bersangkutan.”

Menurut Munawir (2000:2) menyatakan laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data dan aktivitas perusahaan tersebut.

Menurut Bambang Riyanto (2001:327), Laporan keuangan (financial

statement) adalah ikhtisar mengenai keadaan finansial suatu perusahaan,

dimana neraca (balanced sheet) mencerminkan nilai aktiva, utang dan modal

sendiri pada suatu saat tertentu dan laporan rugi laba (income statement)

mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama periode tertentu biasanya

meliputi periode satu tahun.

Menurut Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia dikatakan bahwa : “Laporan

keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan

keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan

perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara

misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan

laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi

tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi

Page 7: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham PT Astra

keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh

perubahan harga.” (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002 : 2)

Dari pendapat-pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan laporan

keuangan adalah ringkasan dari suatu proses akuntansi yang terdiri dari

neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan posisi keuangan yang

disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan sebagai alat

komunikasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan atau

aktivitas perusahaan.

2.1.3 Tujuan Laporan Keuangan

Melalui laporan keuangan secara periodik dilaporkan informasi penting

mengenai perusahaan berupa:

1 Informasi mengenai sumber-sumber dan kewajiban serta modal

perusahaan.

2 Informasi mengenai perubahan-perubahan dalam sumber-sumber

ekonomi neto atau kekayaan bersih (modal = aktiva – kewajiban) yang

timbul dari aktivitas-aktivitas usaha perusahaan dalam memperoleh

laba.

3 Informasi mengenai kinerja perusahaan yang dapat dipakai sebagai dasar

untuk menilai dan membuat estimasi (perkiraan) dalam memperoleh

laba.

4 Informasi mengenai perubahan sumber-sumber dan kewajiban sebagai

akibat dari pembelanjaan dan investasi

5 Informasi yang dapat digunakan perusahaan dalam mengambil kebijakan

akuntansi yang dianut perusahaan.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan, tujuan laporan keuangan

adalah:

1. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja serta

perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.

2. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh

sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan

pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu.

Page 8: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham PT Astra

3. Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan

manajemen (Inggris: stewardship), atau pertanggungjawaban

manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai

yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban

manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan

ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk

menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau

keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

2.1.4 Jenis-jenis laporan keuangan

Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan terdiri dari:

a. Neraca

Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, dan

modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu yang menunjukan

posisi keuangan (aktiva, hutang, dan modal). Posisi keuangan ini

ditunjukan dengan jumlah harta yang dimiliki disebut aktiva dan jumlah

kewajiban perusahaan disebut passiva. Oleh karena itu, dapat dilihat

didalam neraca bahwa jumlah aktiva sama dengan jumlah passiva,

dimana pasiva itu terdiri dari dua golongan kewajiban yaitu kewajiban

kepada pihak luar yang disebut utang dan kewajiban terhadap pemilik

perusahaan yang disebut modal. Bila disusun dalam bentuk persamaan

maka akan tampak bahwa:

Aktiva = Pasiva

Aktiva = Utang + Modal

b. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan aktivitas usaha perusahaan

untuk periode tertentu yang melaporakan hasil usaha bersih atau

kerugian yang timbul dari kegiatan usaha dan aktivitas lainnya.

c. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal adalah laporan yang menunjukan perubahan

modal perusahaan yang menggambarkan peningkatan atau penurunan

aktiva bersih atau kekayaan selama periode pelaporan.

d. Laporan Arus Kas

Page 9: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham PT Astra

Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukan penerimaan dan

pengeluaran kas dalam aktivitas perusahaan selama periode tertentu dan

diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

2.1.5 Saham

2.1.5.1. Pengertian Saham

Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan

seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa

pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan

surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa

besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.

(Darmadji dan Fakhruddin, 2001: 5)

Saham adalah suatu sekuritas yang memiliki klaim terhadap

pendapatan dan asset sebuah perusahaan. Sekuritas sendiri dapat

diartikan sebagai klaim atas pendapatan masa depan seorang peminjam

yang dijual oleh peminjam kepada yang meminjamkan, sering juga

disebut instrumen keuangan.

(Mishkin:2001,4)

Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan

bahwa saham adalah suatu sekuritas yang menjadi tanda penyertaan

atau kepemilikan terhadap pendapatan dan asset seseorang atau badan

dalam suatu perusahaan.

2.1.5.2 Harga Saham

Menurut Agus Sartono ( 2001:9 ), harga saham terbentuk

dipasar modal dan ditentukan oleh beberapa factor seperti laba per

lembar saham atau earning per share, rasio laba terhadap harga per

lembar saham atau price earning ratio, tingkat bunga bebas resiko yang

Page 10: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham PT Astra

diukur dari tingkat bunga deposito pemerintah dan tingkat kepastian

operasi perusahaan.

2.1.5.3 Factor-faktor yang mempengaruhi harga saham

Menurut Weston dan Brigham ( 2001:26 ), factor-faktor yang mempengaruhi harga saham adalah :

1. Laba per lembar saham (Earning Per Share/EPS)

Seorang investor yang melakukan investasi pada perusahaan

akan menerima laba atas saham yang dimilikinya. Semakin tinggi laba

per lembar saham (EPS) yang diberikan perusahaan akan memberikan

pengembalian yang cukup baik. Ini akan mendorong investor untuk

melakukan investasi yang lebih besar lagi sehingga harga saham

perusahaan akan meningkat.

2. Tingkat Bunga

Tingkat bunga dapat mempengaruhi harga saham dengan cara :

a. Mempengaruhi persaingan di pasar modal antara saham

dengan obligasi, apabila suku bunga naik maka investor

akan menjual sahamnya untuk ditukarkan dengan obligasi.

Hal ini akan menurunkan harga saham. Hal sebaliknya juga

akan terjadi apbila tingkat bunga mengalami penurunan.

b. Mempengaruhi laba perusahaan, hal ini terjadi karena bunga

adalah biaya, semakin tinggi suku bunga maka semakin

rendah laba perusahaan. Suku bunga juga mempengaruhi

Page 11: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham PT Astra

kegiatan ekonomi yang juga akan mempengaruhi laba

perusahaan.

3. Jumlah Kas Deviden yang Diberikan

Kebijakan pembagian deviden dapt dibagi menjadi dua, yaitu

sebagian dibagikan dalam bentuk deviden dan sebagian lagi disisihkan

sebagai laba ditahan. Sebagai salah satu factor yang mempengaruhi

harga saham, maka peningkatan pembagian deviden merupakan salah

satu cara untuk meningkatkan kepercayaan dari pemegang saham

karena jumlah kas deviden yang besar adalah yang diinginkan oleh

investor sehingga harga saham naik.

4. Jumlah laba yang didapat perusahaan

Pada umumnya, investor melakukan investasi pada perusahaan

yang mempunyai profit yang cukup baik karena menunjukan prospek

yang cerah sehingga investor tertarik untuk berinvestasi, yang nantinya

akan mempengaruhi harga saham perusahaan.

5. Tingkt Resiko dan Pengembalian

Apabila tingkat resiko dan proyeksi laba yang diharapkan

perusahaan meningkat maka akan mempengaruhi harga saham

perusahaan. Biasanya semakin tinggi resiko maka semakin tinggi pula

tingkat pengembalian saham yang diterima.

2.1.5.3 Jenis-jenis Saham

Page 12: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham PT Astra

Saham yang sering kita kenal sehari-hari, yaitu: saham biasa

dan saham preferen

2.2 Kajian Penelitian Sejenis

Dalam kajian penelitian sejenis ini, penulis berpedoman pada penulisan ilmiah yang

sudah ada pada tahun-tahun sebelumnya yang tersedia di perpustakaan Universitas

Gunadarma. Penelitian ilmiah tersebut, penulis jadikan pedoman karena menurut

penulis ada kesamaan tema dengan apa yang ingin penulis buat.

Adapun referensi PI yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:

1. Penelitian Ilmiah M. Iqbal Ikhsan (Tahun 2001)

Hubungan Kinerja Keuangan PT. Telkom Indonesia, Tbk terhadap Harga

Saham Periode 1996-2000

Dalam penulisan ilmiah ini, penulis menggunakan rasio profibilitas, EPS, dan

PER pada PT. Telkomunikasi Indonesia, Tbk periode 1996-2000 dengan hasil

bahwa rasio profibilitas, EPS, dan PER memiliki hubungan yang signifikan

terhadap harga saham. Pengaruh harga saham terhadap variabel bebas secara

bersama-sama 97,7%. Harga saham tidak berkorelasi secara signifikan terhadap

EPS sebesar 60,79%, dan harga saham berkorelasi secara signifikan terhadap

perubahan PER sebesar 51,60%. Sedangkan uji hipotesis yang telah dilakukan

diketahui bahwa untuk rasio profibilitas berada pada penerimaan Ho sehingga

Ha ditolak. Hal ini berarti tidak ada hubungan yang signifikan atau tidak

terdapat hubungan yang nyata antara rasio profibilitas dengan harga saham. EPS

berada pada penerimaan Ha sehingga Ho ditolak berarti terdapat hubungan

signifikan atau terdapat hubungan yang nyata antara EPS dengan harga saham,

dan PER berada pada daerah Ha sehingga Ho ditolak berarti terdapat hubungan

signifikan atau terdapat hubungan yang nyata antara PER dengan harga saham.

2. Penelitian Ilmiah Yanti Haryanti (Tahun 2008)

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham PT. Bumi Resources, Tbk

Page 13: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham PT Astra

Dalam penulisan ilmiah ini, penulis menggunakan rasio profibilitas, EPS, PER

pada PT. Bumi Resources, Tbk periode 2003-2007. Pengaruh rasio profibilitas

terhadap harga saham sebesar 0,829 artinya terdapat hubungan positif yang kuat

sehingga kenaikan rasio profibilitas akan diikuti oleh kenaikan harga saham.

Sedangkan uji hipotesis didapat nilai t hitung > t table, yaitu 5,343 > 2,101

artinya Ho ditolak. Ini artinya ada hubungan yang signifikan antara rasio

profibilitas terhadap harga saham PT. Bumi Resources, Tbk. Pengaruh EPS

terhadap harga saham sebesar 0,426 artinya terdapat hubungan positif dan

cukup kuat sehingga kenaikan EPS akan diikuti oleh kenaikan harga saham.

Sedangkan uji hipotesis didapat nilai t hitung <>

2.3 Alat Analisis

Dalam penulisan ilmiah ini, metode analisis yang digunakan adalah sebagai berikut:

2.3.1 Kinerja Keuangan Perusahaan

Alat yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan yaitu rasio

keuangan. Menurut Munawir (2000:68), rasio dapat dibedakan menjadi tiga

berdasarkan sumber datanya, antara lain:

a. Rasio-rasio neraca (Balanced Sheet Ratio)

Adalah semua rasio yang semua datanya yang diambil atau bersumber

pada neraca, misalnya: current ratio, acid test ratio.

b. Rasio-rasio laporan laba rugi (Income Statement Ratio)

Yaitu angka-angka yang dalam penyusunanya semua datanya diambil dari

laporan laba rugi (income statement), misalnya:gross profit margin, net

operating margin, operating ratio, dan sebagainya)

c. Rasio-rasio antar laporan (Interstatement Ratio)

Ialah semua angka rasio yang penyusunan datanya berasal dari neraca dan

data lainnya dari laporan laba rugi, misalnya: inventory turnover, account

receivable turnover, sales to fixed assets, dan sebagainya)

Page 14: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham PT Astra

Analisis rasio berdasarkan tujuannya, terdiri dari:

a. Rasio Likuiditas

Rasio yang bertujuan untuk mengukur jumlah kas atau jumlah investasi

yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat dikonversikan atau diubah

menjadi kas untuk membayar pengeluaran, tagihan dan seluruh kewajiban

lainnya yang telah jatuh tempo.

b. Rasio Solvabilitas

Rasio yang bertujuan untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam

hal pembayaran kewajiban finansial perusahaan jika perusahaan tersebut

dilikuidasi.

c. Rasio Profitabilitas

Rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dengan modal yang dimiliki perusahaan (digunakan)

d. Rasio Aktivitas

Rasio yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan efektivitas

perusahaan

Dalam penulisan ilmiah ini, penulis menganalisa kinerja keuangan perusahaan

dengan tujuan dapat mencari dan mengetahui pengaruhnya terhadap harga

saham. Oleh sebab itu, penulis melakukan analisa dari sudut pandang para

investor yang telah menginvestasikan modalnya ke perusahaan tersebut .

Analisa rasio yang akan dibahas oleh penulis berkaitan dengan masalah diatas,

yaitu:

1. Rasio profitabilitas yang diukur dengan Return On Assets (ROA), Return On

Equity (ROE), dan Return On Investment (ROI).

a. Return On Assets (ROA), merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan

Page 15: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham PT Astra

secara keseluruhan. Semakin tinggi ROA berarti semakin tinggi pula

keuntungan, dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi

penggunaan asset.

ROA = Laba Bersih (Sebelum Pajak)

Total Ativa

b. Return On Equity (ROE), merupakan rasio laba sebelum pajak terhadap

modal sendiri. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat hasil

pengembalian dari investasi para pemegang saham. Kenikan ROE

mengakibatkan naiknya laba bersih, dan selanjutnya akan diikuti oleh

kenaikan harga saham perusahaan yang bersangkutan.

ROE = Laba Bersih ( Sebelum Pajak) Total Ekuitas

c. Return On Investment (ROI), merupakan rasio yang membandingkan

antara laba bersih dengan seluruh aktiva.

ROI = Laba Bersih (Setelah Pajak)

Total Aktiva

2. Earning per Share (EPS)

Digunakan untuk menunjukkan tingkat keuntungan yang diperoleh setiap

lembar saham, dengan membandingkan antara laba bersih setelah pajak

dengan saham yang diterbitkan oleh perusahaan.

EPS = Laba Bersih (Setelah Pajak)

Jumlah Saham yang Diterbitkan

3. Rasio Penilaian (Valuation Ratio) yang diukur dengan Price Earning Ratio

(PER). PER adalah perbandingan harga saham dengan laba per saham yang

kemudian menjadi ukuran penting untuk landasan pertimbangan seorang

investor membeli saham sebuah perusahaan. Selain itu, PER juga

Page 16: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham PT Astra

menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba.

PER = Harga Pasar Saham

Laba per Lembar Saham

2.3.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Sir Francis Galton (1822-1911), “Regresi linier berganda adalah salah satu

metode statistic yang digunakan untuk menguji apakah variable terikat

dipengaruhi oleh variabel bebas, dimana variabel bebas yang digunakan lebih

dari satu variabel”.

Bentuk umum regresi linier berganda:

Y = a + b1X1 +b2X2 + … + bnXn

Keterangan:

Y = variabel terikat a = konstanta

X1 = variabel bebas ke-1 b1 = kemiringan ke-1

X2 = variabel bebas ke-2 b2 = kemiringan ke-2

Xn = variabel bebas ke-n bn = kemiringan ke-n

2.3.3 Analisis Teknikal

Analisis teknikal (technical analysis) adalah salah satu analisis atau metode

pendekatan yang mengevaluasi pergerakan suatu harga saham,valas, kontrak

berjangka (future contract), indeks, dan beberapa instrument keuangan lainnya.

Analisis teknikal ini sering juga disebut dengan chartist karena para analisisnya

melakukan studi dengan menggunakan grafik (chart), dimana mereka berharap

dapat menemukan suatu pola pergerakan harga sehingga mereka dapat

mengeksploitasinya untuk mendapatkan keuntungan.

Page 17: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham PT Astra

Ada tiga prinsip yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisis

teknikal, yaitu:

1. Market Price Discount Everything

Yaitu segala kejadian-kejadian yang dapat mengakibatkan gejolak pada

bursa valas secara keseluruhan atau harga mata uang suatu Negara seperti

factor ekonomi, politik, fundamental dan termasuk juga kejadian-kejadian

yang tidak dapat diprediksi sebelumnya seperti adanya peperangan, gempa

bumi dan lain sebagainya akan tercermin pada harga pasar.

2. Price Moves in Trend

Yaitu harga valuta asing akan tetap bergerak dalam satu trend. Harga mulai

bergerak ke satu arah, turun atau anik. Tren ini akan berkelanjutan sampai

pergerakan harga melambat dan memberikan peringatan sebelum berbalik

dan bergerak ke arah yang berlawanan.

3. History Repeat It Self

Oleh karena alaisis teknikal juga menggambarkan fakor psikologis para

pelaku pasar, maka pergerakan historis dapat dijadikan acuan untuk

memprediksi pergerakan harga di masa yang akan darang. Pola historis ini

dapat terlihat dari waktu ke waktu di grafik. Pola-pola ini mempunyai

makna yang dapat diinterprestasikan untuk memprediksi pergerakan harga.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

PT. Astra International, Tbk (IDX: ASII) atau lebih dikenal dengan Astra Group

adalah salah satu kelompok bisnis otomotif terbesar di Indonesia, yang didirikan sejak

tanggal 20 Februari 1957. PT. Astra International Tbk bertempat di Jalan Gaya Motor

Raya No.8, Sunter II-Jakarta Utara.

Page 18: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham PT Astra

Anak perusahaan PT. Astra International, Tbk (IDX:ASI), antara lain:

1. PT. Toyota Astra Motor sebagai Agen Tunggal Pemegang Merk Toyota terbesat di

Indonesia

2. Auto 2000 sebagai salah satu Dealer Utama Toyota di Indonesia

3. PT. Astra Daihatsu Motor sebagai ATPM Daihatsu di Indonesia

4. PT. Pantja Motor sebagai ATPM Isuzu di Indonesia

5. PT. Astra Nissan Diesel Indonesia sebagai ATPM Truk Nissan Diesel di Indonesia

6. PT. Tjaja Sakti Motor sebagai ATPM BMW dan Peugeot di Indonesia

7. PT. Serasi Autoraya atau biasa dikenal dengan TRAC

8. Mobil 88

9. PT. Astra Honda Motor sebagai ATPM motor bermerk Honda

10. PT. Astra Otoparts Tbk

Perusahaan ini telah tercata di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 4 April 1990

dengan thicker name ASII. Saat ini mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki oleh

Jardine Cycle & Carriage Singapura.

3.2 Data dan Variabel

1. Data

Data yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah

a. Laporan keuangan triwulan PT. Astra International, Tbk periode 2007-2009

b. Daftar harga saham harian PT. Astra International, Tbk periode 2007-2009

Keterangan: harga saham harian yang penulis gunakan hanyalah harga

saham harian yang dibutuhkan saja, yaitu harga saham dua hari sebelum,

Page 19: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham PT Astra

satu hari sebelum, satu hari setelah, dua hari setelah, dan saat tanggal

publikasi laporan keuangan triwulan PT. Astra International, Tbk.

2 Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu:

a. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Harga saham dikategorikan sebagai variabel terikat karena dalam

penulisan ilmiah ini, harga saham dipengaruhi oleh kinerja keuangan

perusahaan. Sehingga harga saham berubah-ubah tergantung kinerja

keuangan perusahaan.

Y = harga saham { (close price H-2+close price H-1+close

price H+close price H+1+close price H+2)/5}

ket: H= tanggal publikasi laporan keuangan tiap triwulan.

b. Variabel Bebas

Rasio profitabilitas, EPS, dan PER dikategorikan sebagai variabel bebas

karena dalam penulisan ilmiah ini, ketiga faktor tersebut mempengaruhi

harga saham sehingga harga saham pun berubah-ubah tergantung rasio

profitabilitas, EPS, serta PER perusahaan.

X1 = Rasio Profitabilitas (ROA, ROE, ROI)

X2 = Earning per Share (EPS)

X3 = Price Earning Ratio (PER)

3.3 Metode Pengumpulan Data

Penulis menggunakan data sekunder yaitu berupa daftar harga saham harian PT. Astra

International, Tbk periode 2007-2009. Data sekunder tersebut diperoleh penulis secara

Page 20: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham PT Astra

langsung dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) yang beralamat di Jakarta Stock

Exchange Building, Tower II, Lantai 2, Jalan Jenderal Sudirman Kav.5253.

Selain itu penulis juga menggunakan data sekunder berupa laporan neraca, laporan

laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas per triwulan PT. Astra

International, Tbk periode 2007-2009. Data sekunder ini, penulis peroleh dari situs

www.idx.co.id.

3.4 Hipotesis

Dalam pengujian ini, penulis menarik empat hipotesis, yaitu:

1. Ha1 : pengaruh antara Rasio Profibilitas (X1) terhadap harga saham (Y)

2. Ho2 : pengaruh antara EPS (X2) terhadap harga saham (Y)

3. Ha3 : pengaruh antara PER (X1) terhadap harga saham (Y)

4. Ha 4 : pengaruh ketiga variabel independen X1, X2, X3 (Rasio Profibilitas, EPS,

PER) secara bersama-sama terhadap variabel Y (harga saham)

3.5 Alat Analisis

Dalam penulisan ilmiah ini, data yang digunakan penulis ialah data kuantitatif yang

penulis olah dengan menggunakan beberapa perhitungan, antara lain:

1. Rasio profibilitas yang diukur dengan Return On Assets (ROA), Return On Equity

(ROE), dan Return On Investment (ROI).

a. Return On Assets (ROA), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan.

Semankin tinggi ROA berarti semakin tinggi pula keuntungan, dan semakin

baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset.

ROA = Laba Bersih (Sebelum Pajak)

Total Aktiva

Page 21: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham PT Astra

b. Return On Equity (ROE), merupakan rasio laba sebelum pajak terhadap modal

sendiri. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat hasil pengembalian dari

investasi para pemegang saham. Kenaikan ROE mengakibatkan naiknya laba

bersih, dan selanjutnya akan diikuti oleh kenaikan harga saham perusahaan

yang bersangkutan.

ROE = Laba Bersih (Sebelum Pajak)

Total Ekuitas

c. Return on Investment (ROI), merupakan rasui yang membandingkan antara laba

bersih dengan seluruh aktiva. Sedangkan menurut Hartanto (1981: 267), “ROI

adalah rasio yang menyatakan hasil yang dicapai dari investasi-investasi yang

ditanam dalam perusahaan yang memberikan suatu ukuran sukses tidakny

perusahaan tersetut”.

2. Earning per Share (EPS) digunakan untuk menunjukan tingkat keuntungan yang

diperoleh setiap lembar saham, dengan membandingkan antara laba bersih setelah

pajak dengan saham yang diterbitkan oleh perusahaan.

EPS = Laba Bersih (Sebelum Pajak)

Jumlah Saham yang Diterbitkan

3. Rasio penilaian (valuation ratio), yang diukur dengan Price Earning Ratiio (PER).

PER adalah perbandingan harga saham dengan laba per saham yang kemudian

menjadi ukuran penting untuk landasan pertimbangan seorang investor membeli

saham sebuah perusahaan. Selain itu, PER juga menggambarkan apresiasi pasar

terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

PER = Harga Pasar Saham

Laba per Lembar Saham

(Penulisan ilmiah ini merupakan penulisan yang sudah di edit dari penulisan

ilmiah Safira Rahmania tahun 2009)