pengaruh kepercayaan, teknologi informasi dan …

106
i PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN INTEGRASI TERHADAP KINERJA RANTAI PASOKAN STUDI PADA UM (USAHA MENENGAH) KULINER DI YOGYAKARTA SKRIPSI Oleh : Nama : Yovi Amnes Sumual Nomor Mahasiswa : 15311319 Bidang Konsentrasi : Operasional PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2019

Upload: others

Post on 01-Dec-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

i

PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN

INTEGRASI TERHADAP KINERJA RANTAI PASOKAN STUDI PADA UM

(USAHA MENENGAH) KULINER DI YOGYAKARTA

SKRIPSI

Oleh :

Nama : Yovi Amnes Sumual

Nomor Mahasiswa : 15311319

Bidang Konsentrasi : Operasional

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2019

Page 2: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

ii

PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN

INTEGRASI TERHADAP KINERJA RANTAI PASOKAN STUDI PADA UM

(USAHA MENENGAH) KULINER DI YOGYAKARTA

SKRIPSI

Ditulis untuk Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Akhir Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Strata-1 Di Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam

Indonesia

Oleh:

Nama : Yovi Amnes Sumual

Nomor Mahasiswa : 15311275

Bidang Konsentrasi : Operasional

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2019

Page 3: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

iii

Page 4: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

iv

Page 5: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

v

Page 6: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahim. Dengan segala puji syukur kehadirat Allah SWT, yang

telah memberikan rahmat serta kesehatan. Karya sederhana ini akan saya

persembahkan untuk kedua orang tua saya yang telah mendidik dan membesarkan

saya sejak kecil dengan penuh kasih sayang dan keikhlasan, Ibu Srimulyani dan Ayah

saya Yohansyah. Serta Adek saya Yonisha Sumual dan Yoaramadhani Sumual yang

telah mendukung serta memberi support untuk berjuang menuntut ilmu serta

menyelesaikan pendidikan sebagai suatu tanggung jawab saya.

Page 7: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

vii

Halaman Motto

Man Jadda Wajada (Barangsiapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan

mendapatkan)

“Do everything sincerely… for Allah”

Page 8: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

viii

PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN INTEGRASI

TERHADAP KINERJA RANTAI PASOKAN STUDI PADA UM (USAHA

MENENGAH) KULINER DI YOGYAKARTA

Yovi Amnes Sumual

Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepercayaan, Teknologi

Informasi Dan Integrasi terhadap kinerja rantai pasokan study pada UM (usaha

menengah) kuliner Di Yogyakarta. Subyek penelitian ini adalah usaha menengah

yang bergerak dalam bidang kuliner yang berada di Yogyakarta yang berjumlah 50

sampel. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan kuesioner

sebanyak jumlah sampel yang disebarkan secara langsung pada pelaku usaha kuliner.

Pengujian instrument penelitian menggunakan uji validitas dan reliabilitas dengan

menggunakan IBM SPSS 21. Metode analisa data yang digunakan adalah metode

regersi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan Kepercayaan berpengaruh terhadap Kinerja

rantai pasokan terdapat nilai signifikansi sebesar 0.002 (0.002 < 0,05). Teknologi

Informasi berpengaruh terhadap Kinerja Rantai pasokan terdapat nilai signifikansi

sebesar 0.002 (0.002 < 0,05). Integrasi berpengaruh terhadap Kinerja rantai pasokan

terdapat nilai signifikansi sebesar 0.020 (0.020 < 0,05). Berdasarkan analisis maka

hasil penelitian ini semua terbukti, baik Kepercayaan, Teknologi Informasi, maupun

Integrasi berpengaruh terhadap Kinerja rantai pasokan.

Kata Kunci: Kepercayaan, Teknologi Informasi, Integrasi, Kinerja Rantai Pasokan.

Page 9: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

ix

INFLUENCE OF TRUST, INFORMATION TECHNOLOGY AND

INTEGRATION ON SUPPLY CHAIN PERFORMANCE:

A STUDY OF CULINARY BUSINESS (MEDIUM ENTERPRISE)

IN YOGYAKARTA

Yovi Amnes Sumual

Undergraduate Program of Management, Faculty of Economics

Universitas Islam Indonesian

[email protected]

ABSTRACT

This study aimed to analyze the influence of trust, information technology,

and integration on supply chain performance studied in the culinary business

(medium enterprises) in Yogyakarta. The subjects of this research were 50 medium

enterprises running the culinary business in Yogyakarta. This study was quantitative

research using a questionnaire distributed directly to each culinary entrepreneur. The

research instruments were tested for the validity and reliability using IBM SPSS 21.

The data was analyzed using the multiple linear regression method.

The results showed that trust influenced supply chain performance with a

significance value of 0.002 (0.002 < 0.05). Information technology influenced supply

chain performance with a significance value of 0.002 (0.002 < 0.05). Integration

influenced supply chain performance with a significance value of 0.020 (0.020 <

0.05). Based on this analysis, it was all proven that trust, information technology, and

integration influenced supply chain performance.

Keywords: Trust, Information Technology, Integration, Supply Chain Performance

November 22, 2019 TRANSLATOR STATEMENT

The information appearing herein has been translated

by a Center for International Language and Cultural Studies of Islamic University of Indonesia

CILACS UII Jl. DEMANGAN BARU NO 24

YOGYAKARTA, INDONESIA.

Phone/Fax: 0274 540 255

Page 10: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

x

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakuth

Alhamdulillahirablilaalamiin, dengan segala puji syukur kehadirat Allah SWT

yang telah memberikan rahmat serta hidayah kepada umat manusia. Serta shalawat

dan salam selalu terhaturkan pada Rasulullah Nabi Muhammad SAW yang telah

membawa umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang

benderang. Alhamdulillahirabbilaalamiin, dengan segala rasa syukur penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir skripsi yang berjudul “Pengaruh Kepercayaan, Teknologi

Informasi Dan Integrasi Terhadap Kinerja Rantai Pasokan”

Terdapat banyak pihak yang berperan dalam pembuatan dan penulisan skripsi

ini, Penluis memberikan rasa terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang

telah memberi bantuan serta dukungan untuk membantu penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini. Tanpa adanya bantuan serta dukungan penulis tidak akan dapat

menyelesaikan skripsi ini sendiri. Rasa terimakasih yang teramat besar diucapkan

kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kekuatan, dan rasa sabar

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

2. Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan dalam beramal dan

berkehidupan.

3. Bapak Zaenal Mustafa Elqadri, Dr., M.M yang telah memberikan bimbingan,

arahan, serta nasihat yang sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Kedua orang tua saya Yohansyah dan Ibu Srimulyani yang selalu tanpa henti

memberi dukungan, semangat, motivasi serta fasilitas sehingga penulis

mampu melewati segala rintangan dan kesulitan yang dihadapi. Terimakasih

karena telah membesarkan dan mendidik sejak kecil dengan kasih sayang dan

Page 11: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

xi

keikhlasan yang luar biasa. Tidak ada yang lebih berharga dari kedua orang

tua saya.

5. Seluruh dosen dan stakeholder FE UII yang telah memberikan ilmu serta

pelajaran yang berguna untuk masa depan.

6. Teman-teman satu bimbingan dan seperjuangan skripsi handal, putri, arip.

7. Teman-teman satu daerah yang merantau di Yogyakarta burki, arman, abib,

zikran, rico, surya dan iboy.

8. Sahabat KKN 57 Unit MG-141 (Ida, caca, ardi, juna, salma dan elisa).

Page 12: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN ...................................................................... i

HALAMAN JUDUL SKRIPSI ....................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ............................... iii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN ............................................................. v

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... .x

BAB I (PENDAHULUAN)…………………………………………………...1

1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………...1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………….5

1.3 Pertanyaan Penelitian……………………………………...….....6

1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................ .6

1.5 Batasan Penelitian ....................................................................... .6

1.6 Manfaat Penelitian ...................................................................... .7

BAB II (KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI) ........................... .8

2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................... .8

2.2 Landasan Teori............................................................................. 16

2.3 Hipotesis Penelitian ..................................................................... 31

2.4 Kerangka Berpikir ........................................................................ 33

BAB III (METODE PENELITIAN) ................................................................ 34

3.1 Desain Penelitian………………………………………...........…34

3.2 Objek/Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ...….............35

3.3 Populasi dan Sampel…….……………….………….…….……..38

Page 13: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

xiii

3.4 Teknik Penarikan Sampel …………….........…............................41

3.5 Metode Pengumpulan Data ...........................……..…..........……41

3.6 Pengujian Instrumen …………….……………..........….….........43

3.7 Rancangan Analisi data …………….……………..........….…....45

3.8 Analisis Inferensial …………….……………..........….…...........46

BAB IV (ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN)……………………......51

4.1 Analisis Deskriptif..........…......................…………...…....51

4.2 Pengujian Instrumen……………………………….…..….52

4.2.1 Uji Validitas……………………………….…….52

4.2.2 Uji Reliabilitas……………………………….….54

4.3 Analisis Inferensial…....…………………………………..55

4.3.1 Analisis Asumsi Klasik………...………..……...55

4.3.2 Regresi Linier Berganda………………………...58

4.3.3 Uji T….........................…………………….…....59

4.3.4 Koefisien Determinasi (r square)..........................59

4.3.4 Uji F......................................................................60

4.4 Pembahasan…………………………………………….…61

BAB V (KESIMPULAN)……………………………………………..............67

5.1 Kesimpulan…………………………………………….….67

5.2 Keterbatasan Penelitian……………………………….…..68

5.3 Saran……………………………………………………....68

Page 14: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ........................................................................ 33

Page 15: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 13

Tabel 4.1 Hasil Jabatan Responden ................................................................. 51

Tabel 4.2 Hasil Lama Membuka Usaha Responden ........................................ 52

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas ............................................................................ 53

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................ 54

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolineartias .............................................................. 56

Tabel 4.6 Hasil Uji Heterosedatissitas ............................................................. 57

Tabel 4.7 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda .................................... 58

Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis ............................................ 60

Page 16: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ....................................................................................................... 76

Lampiran 2 ....................................................................................................... 80

Lampiran 3 ....................................................................................................... 83

Lampiran 4 ....................................................................................................... 86

Lampiran 5 ....................................................................................................... 87

Lampiran 6 ....................................................................................................... 89

Page 17: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Di era global, persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat.

Perekonomian selalu mengalami peningkatan dan perkembangan yang diikuti

dengan banyaknya bisnis yang selalu tumbuh salah satu nya UM kuliner khusus

nya di Yogyakarta. Yogyakarta sebagai Kota pelajar memiliki kondisi dan

sumber daya yang sangat mendukung bagi pertumbuhan sektor UM kuliner

makanan dan minuman. Hal ini terlihat dengan semakin banyaknya bisnis

makanan dan minuman dalam skala UM yang muncul di Yogyakarta.

Perkembangan bisnis makanan dan minuman dalam skala UM tidak terlepas

dari banyaknya jumlah pendatang yang berasal dari berbagai wilayah di

Indonesia, baik untuk berwisata, maupun untuk menempuh studi lanjut pada

perguruan tinggi-perguruan tinggi yang terdapat di Yogyakarta. Kondisi inilah

yang mendorong para pelaku bisnis untuk mendirikan usaha dalam bidang

makanan dan minuman yang menyasar pada selera konsumen yang beragam.

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,

atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha.

Page 18: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

2

Kriteria Usaha Menengah adalah Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500

juta sampai dengan paling banyak Rp 10 miliar tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha atau Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2,

5 miliar sampai dengan paling banyak Rp 50 miliar. Pada umumnya telah

memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, lebih teratur bahkan lebih

modern, dengan pembagian tugas yang jelas, Sudah memiliki segala

persyaratan legalitas, Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan

dan memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik (panes, 2016).

Seiring Pertumbuhan Usaha Menengah (UM) kuliner yang sangat pesat di

Yogyakarta, UM kuliner yang memiliki manajemen rantai pasokan yang baik,

dapat membantu dalam menghadapi berbagai tantangan bisnis. Namun pada

kenyataannya masih banyak UM kuliner yang gagal menerapkan manajemen

rantai pasokan yang menyebabkan kinerja dari rantai pasokan menjadi buruk.

Didalam rantai pasokan terjadi kontrak kerjasama antara perusahaan dan

pemasok, Jika kontrak kerjasama antara perusahaan dan pemasok terjadi

konflik atau masalah maka akan terganggu nya dari kinerja rantai pasokan

seperti : Kehabisan stok bahan baku, kualitas bahan baku yang buruk dan

Keterlambatan pengeiriman. Kontrak kerja sama yang baik dan tidak ada

konflik antara perusahaan dan pemasok maka akan meningkatkan kinerja dari

rantai pasokan.

Page 19: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

3

Supply Chain Management atau Manajemen Rantai Pasokan adalah

Mekanisme yang menghubungkan semua pihak yang bersangkutan dan

kegiatan yang terlibat dalam mengkonversikan bahan mentah menjadi barang

jadi. Menurut I Nyoman Pujawan (2005) Rantai pasok memiliki sifat yang

dinamis namun melibatkan tiga aliran yang konstan, yaitu: 1. Aliran informasi

2. Aliran produk 3.Aliran uang. Manajemen rantai pasok melibatkan banyak

pihak untuk memastikan pendistribusian barang dilakukan secara tepat

kuantitas, tepat kualitas, dan tepat waktu. Keterlambatan jadwal kedatangan

bahan baku dan ketidakpastian persediaan bahan baku tersebut akan

menghambat proses produksi perusahaan (Chopra dan Meindl, 2007; dalam

munizu, 2017). Menurut Siffahartas (2011) Manajemen rantai pasok berarti

pengelolaan aliran diantara tahapan rantai pasok untuk memaksimalkan

profitabilitas keseluruhan rantai pasok. Sehingga Manajemen Rantai Pasokan

ini menjadi sangat penting bagi suatu perusahaan. Mau tidak mau, perusahaan

harus menerapkan Manajemen Rantai Pasokan, sehingga perusahaan dapat

menjalankan proses bisnisnya.

Kepercayaan (trust) merupakan pondasi dari bisnis. Menurut dalam

Wijaya (2017) Mendefinisikan kepercayaan sebagai keinginan

menggantungkan diri pada mitra pertukaran yang dipercayai. Kepercayaan

mempunyai keyakinan kepada pihak lain. Menurut Chopra dan

Meindl,2007;dalam Mukhsin (2017) Ketika satu pihak mempunyai keyakinan

Page 20: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

4

bahwa pihak lain yang terlibat dalam pertukaran mempunyai kehandalan dan

integritas, maka dapat dikaakan ada kepercayaan Salah satu hal yang paling

penting untuk dimiliki masing-masing perusahaan dalam suatu jejaring rantai

pasok adalah kepercayaan. Kepercayaan sangat penting dalam sebuah

kerjasama / hubungan karena hal tersebut sangat berperan penting dalam

membangun komunikasi dan kerjasama dalam menghindari masalah yang

muncul dalam sebuah kerjasama. Menurut Moorman, et.al, (1993) Kepercayaan

berkembang menjadi suatu tema yang semakin penting dalam sebuah

organisasi. Dalam kaitanya dengan kualitas hubungan antar pemasok dan

perusahaan, kepercayaan pemasok memiliki makna, yaitu kemauan untuk

bersandar pada partner pertukaran dan pada siapa seseorang memiliki

keyakinan.

Disamping kepercayaan, informasi merupakan salah satu aspek yang

sangat penting dalam pengelolaan rantai pasokan. Dukungan teknologi

informasi memungkinkan manajemen dapat mengambil keputusan bisnis secara

cepat dan tepat. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang termasuk

didalamnya adalah electronic data interchange (EDI), dan internet menjadi

perangkat penting dalam menangani kompleknya hubungan antara perusahaan

supplier. Kompleksitas pengelolaan supply chain memaksa perusahaan

menggunakan sistem komunikasi secara online. Mengingat peran penting dari

informasi dalam mendukung kinerja rantai pasok maka manajer harus

Page 21: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

5

memahami bagaimana informasi dikumpulkan dan dianalisis. Melalui teknologi

informasi yang modern dan up to date membentuk kolaborasi rantai pasok yang

kuat, sehingga pada akhirnya meningkatkan kinerja rantai pasokan perusahaan

(Munizu, 2017).

Integrasi rantai pasokan merupakan salah satu strategi yang sangat

penting untuk meningkatkan kinerja rantai pasokan. Integrasi yang efektif

dapat meningkatkan nilai yang diterima semua anggota dalam suatu sistem

rantai pasokan. Selain itu, proses bisnis yang saling terintregasi dapat

meningkatkan kinerja rantai pasokan melalui biaya operasi yang rendah, waktu

pengiriman yang pendek, level persediaan yang rendah dan keandalan

perusahaan yang meningkat (Heizer dan Render, 2010;dalam munizu,2017).

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengambil

judul: “PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN

INTEGRASI TERHADAP KINERJA RANTAI PASOKAN STUDY PADA

UM (USAHA MENENGAH) KULINER DI YOGYAKARTA”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas masih banyak UM kuliner di

Yogyakarta yang mempunyai kinerja rantai pasok yang buruk.

Page 22: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

6

1.3. Pertanyaan Penelitian

1. Apakah ada pengaruh kepercayaan terhadap kinerja rantai pasokan?

2. Apakah ada pengaruh Teknologi Inforasi terhadap kinerja rantai pasokan?

3. Apakah ada pengaruh Integrasi terhadap kinerja rantai pasokan?

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini

adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh kepercayaan terhadap kinerja rantai

pasokan.

2. Untuk menganalisis pengaruh Teknologi Informasi terhadap kinerja rantai

pasokan.

3. Untuk menganalisis pengaruh Integrasi proses terhadap kinerja rantai

pasokan.

1. 5. Batasan Penelitian

Penelitian ini lebih mengarah pada meneliti faktor yang

mempengaruhi kinerja rantai pasok antara perusahaan dan pemasok di UM

(usaha menengah) kuliner di Yogyakarta.

Page 23: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

7

1. 6. Manfaat Penelitian

1. Bagi UM kuliner di Yogyakarta, Hasil penelitian diharapkan dapat

bermanfaat dan sebagai pengambilan keputusan bagi pelaku UM kuliner

di Yogyakarta untuk terus meningkatkan supply chain.

2. Bagi Pembaca, Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi penambah

referensi serta ilmu Mengenai pengaruh kepercayaan, Teknologi

informasi dan Integrasi dalam meningkatkan supply chain.

3. Bagi Penulis, Hasil penelitian menjadi sumber ilmu, penelitian dan juga

pengalaman bagi penulis untuk memenuhi tugas akhir sebagai syarat

mendapatkan gelar S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.

4. Bagi Teoritis, Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

pengembangan teori supply chain manajemen pada bidang UM (usaha

menengah) kuliner.

Page 24: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini dilakukan berdasarkan penelitian – penelitian yang telah

dilakukan terdahulu yang memiliki kesamaan tema. Penelitian tersebut adalah:

1. Penelitian Andreas Wijaya (2017)

Penelitian yang berjudul “Pengaruh kepercayaan dan komitmen terhadap

rantai rasokan yang dimediasi oleh keterhubungan pemasok pada pemilik toko

kelontong di DKI Jakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari tentang

pengaruh kepercayaan dan komitmen dalam keterhubungan pemasok terhadap

rantai pasokan pada pemilik toko kelontong di DKI Jakarta. Hasil dari

penelitian ini dapat dilihat bahwa kepercayaan memiliki pengaruh terhadap

komitmen dan hubungan relasi dengan pemasok, dan keterhubungan pemasok

memiliki pengaruh terhadap rantai pasokan, namum komitmen tidak memiliki

pengaruh terhadap hubungan relasi dengan pemasok.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah

metode yang di gunakan, yaitu menggunakan metode kuantitatif, variabel yang

diuji dalam penelitian yang akan digunakan yaitu kepercayaan dan rantai

pasokan dan Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah teknik non

proabability. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah lokasi

Page 25: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

9

penelitian ini berada di Yogkarta, sampel dari penelitian ini adalah UM (usaha

menengah) kuliner.

2. Penelitian Ronald Alfianto (2015)

Penelitian yang berjudul “Analisi pengaruh kualitas hubungan pemasok

dengan perusahaan terhadap kinerja rantai pasokan (Studi Empirik Pada

Pemasok Bahan Baku Di PT Jamu Jago”. Tujuan penelitian ini yaitu

implementasi kualitas hubungan pemasok dengan perusahaan melalui faktor

kepercayaan pemasok terhadap perusahaan dan komunikasi pemasok terhadap

perusahaan yang dapat meningkatkan kinerja rantai pasokan. Hasil dari

penelitian ini : 1. Dengan melihat faktor komunikasi langsung merupakan

faktor penting sebagai kesuksesan peningkat kinerja rantai pasokan melalui

implementasi kualitas hubungan, maka perusahaan dalam peaksanaan kegiatan

usahanya harus menerapkan fakotr komunikasi langsung. 2. Perlu dukungan

penuh dari management perusahaan. 3. Perlunya komitmen penuh dari seluruh

tingkat organisasi. 4. Perlu anggaran yang memadai. 5. Tidak hanya terkait

dengan peralatan, malainkan terkait dengan SDM: alokasi SDM yang sesuai

dan pelatihan yang berkelanjutan dan memadai.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah

metode yang di gunakan, yaitu menggunakan metode kuantitatif, variabel yang

diuji dalam penelitian yang akan digunakan yaitu kepercayaan dan kinerja

rantai pasokan dan Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah teknik non

proabability. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah lokasi

Page 26: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

10

penelitian ini berada di Yogkarta, sampel dari penelitian ini adalah UM (usaha

menengah) kuliner.

3. Penelitian Moh. Muksin (2017)

Penelitian yang berjudul “ Pengaruh Kepercayaan Dan Komitmen

Terhadap Kualitas Hubungan Dampaknya Pada Kinerja Rantai Pasokan (Studi

Kasus Produksi Dan Distribusi Dedek Pada PD Sederhana). Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh kepercayaan dan komitmen

terhadap kinerja rantai pasokan dengan kualitas hubungan sebagai variabel

intervening studi kasus produksi dan distribusi dedak pada PD Sederhana.

Hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa pengaruh kepercayaan, dan

komitmen memiliki hubungan pengaruh yang posistif dan signifikan terhadap

kualitas hubungan sedangkan pengaruh kepercayaan dan komitmen terhadap

kinerja rantai pasokan, memiliki hubungan pengaruh yang positif signifikan.

Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas hubungan mampu memediasi

pengaruh kepercayaan, dan komitmen terhadap kinerja rantai pasokan.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah

metode yang di gunakan, yaitu menggunakan metode kuantitatif, variabel yang

diuji dalam penelitian yang akan digunakan yaitu kepercayaan dan kinerja

rantai pasokan. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah lokasi

penelitian ini berada di Yogkarta, sampel dari penelitian ini adalah UM (usaha

menengah) kuliner.

Page 27: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

11

4. Penelitian Musran Munizu (2017)

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Kepercayaan, Komitmen, Dan

Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Rantai Pasokan (Studi Kasus IKM

Pengelolah Buah Markisah Di Kota Makasar)”. Tujuan penelitian ini adalah

menguji dan menganalisis pengaruh variabel kepercayaan terhadap kinerja

rantai pasokan, pengaruh kepercayaan terhadap komitmen, pengaruh komitmen

terhadap kinerja rantai pasokan, pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja

rantai pasokan, dan pengaruh variabel kepercayaan terhadap kinerja rantai

pasokan melalui komitmen pada Industri Kecil dan Menengah (IKM) pengolah

buah markisa di Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel

kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja rantai pasokan.

Kepercayaan juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen.

Komitmen mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja rantai

pasokan. Teknologi informasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja rantai pasokan.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah

metode yang di gunakan, yaitu menggunakan metode kuantitatif, variabel yang

diuji dalam penelitian yang akan digunakan yaitu kepercayaan, Teknologi

Informasi dan kinerja rantai pasokan. Perbedaan dengan penelitian yang akan

dilakukan adalah lokasi penelitian ini berada di Yogkarta, sampel dari

penelitian ini adalah UM (usaha menengah) kuliner.

Page 28: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

12

5. Penelitian Rasyadan Tahrizi Aziz & Bambang Munas Dwiyanto (2017)

Penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh Longterm Relation,

Information Sharing, Cooperation, Integration Proscess Terhadap Kinerja

Rantai Supply Chain Management”. Hasil dari penelitian ini Kesimpulan уаng

dapat ditarik pada penelitian ini adalah pertama, Variabel Longterm Relation

berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Supply Chain Management.

Pengaruh уаng terjadi menunjukkan bahwa semakin lama hubungan kerjasama

perusahaan dengan supplier maka akan semakin tinggi kinerja dari Supply

Chain Management. Kedua, variabel Sharing Information berpengaruh secara

signifikan terhadap Kinerja Supply Chain Management. Pengaruh уаng terjadi

menunjukkan bahwa semakin perusahaan terbuka akan informasi уаng

dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan produksi dengan supplier maka akan

semakin tinggi kinerja dari Supply Chain Management. Ketiga variabel

Integration Process berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Supply

Chain Management. Pengaruh уаng terjadi menunjukkan bahwa semakin

terintegritas hubungan kerjasama perusahaan dengan supplier maka akan

semakin tinggi kinerja dari Supply Chain Management. Keempat, variabel

Cooperation tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Supply

Chain Management. Pengaruh уаng terjadi menunjukkan bahwa semakin baik

hubungan kerjasama perusahaan dengan supplier maka akan semakin rendah

tingkat kinerja dari Supply Chain Management.

Page 29: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

13

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah

metode yang di gunakan, yaitu menggunakan metode kuantitatif, variabel yang

diuji dalam penelitian yang akan digunakan yaitu integrasi dan kinerja rantai

pasokan. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah lokasi

penelitian ini berada di Yogkarta, sampel dari penelitian ini adalah UM (usaha

menengah) kuliner.

Rangkuman dari penelitian-penelitian terdahulu yang telah dijabarkan

dapat dilihat dalam tabel 2.1 sebagai berikut:

TABEL 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama, Tahun,

Judul

Variabel

Penelitian

Instrumen

Pengumpulan

data, Metode

analisis, sampel

Hasil Penelitian

1. Andreas

Wijaya (2017)

Pengaruh

Kepercayaan

dan Komitmen

Terhadap

Rantai

Pasokan Yang

Dimediasi

Oleh

Keterhubunga

n Pemasok

Pada Pemilik

Toko Kelontok

Di DKI Jakarta

Independen :

Kepercayaan

Komitmen

Mediasi :

Keterhubunga

n Pemasok

Dependen :

Kinerja Rantai

Pasokan

kepuasan

kerja terhadap

kinerja

Pengumpulan

Data :

Kuesioner

Alat Ananalisis:

SEM

Sampel :

Pemilik Toko

Kelontong Di

DKI Jakarta

kepercayaan memiliki

pengaruh terhadap komitmen

dan hubungan relasi dengan

pemasok, dan keterhubungan

pemasok memiliki pengaruh

terhadap rantai pasokan,

namum komitmen tidak

memiliki pengaruh terhadap

hubungan relasi dengan

pemasok

2. Ronald

Alfianto

(2015)

Analisi

Independen :

Kepercayaan

Komunikasi

Pengumpulan

Data :

Kuesioner

Kualitas hubungan

mempunyai peranan yang

tinggi dalam menentukan

kinerja rantai pasokan.

Berdasarkan analisis

Page 30: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

14

No Nama, Tahun,

Judul

Variabel

Penelitian

Instrumen

Pengumpulan

data, Metode

analisis, sampel

Hasil Penelitian

Pengaruh

Kualitas

Hubungan

Pemasok

Dengan

Perusahaan

Terhadap

Kinerja Rantai

Pasokan (Studi

Empirik Pada

Pemasok

Bahan Baku

Di PT Jamu

Jago)

Mediasi :

Kualitas

Hubungan

Dependen :

Kinerja Rantai

Pasokan

Alat Ananalisis:

SEM

Sampel :

Karyawan PT

jamu Jago

pengaruh dapat disimpulkan

ternyata komunikasi

memmpunyai pengaruh lebih

tinggi terhadap peningkatan

kinerja rantai pasokan di

bandingkan kepecayaan.

3. Moh. Mukhsin

(2017)

Pengaruh

Kepercayaan

Dan

Komitmen

Terhadap

Kualitas

Hubungan

Dampaknya

Pada Kinerja

Rantai

Pasokan(studi

Kasus Prouksi

dan Distribusi

Dedak Pada

PD Sederhana

Independen :

Kepercayaan

Komitmen

Mediasi :

Kualitas

Hubungan

Dependen :

Kinerja Rantai

Pasokan

Sampel :

Karyawan PD

Sederhana

Pengumpulan

Data :

Kuesioner

Alat Ananalisis:

SEM

Pengaruh kepercayaan, dan

komitmen memiliki

hubungan pengaruh yang

posistif dan signifikan

terhadap kualitas hubungan

sedangkan pengaruh

kepercayaan dan komitmen

terhadap kinerja rantai

pasokan, memiliki hubungan

pengaruh yang positif

signifikan.Hasil analisis

menunjukkan bahwa kualitas

hubungan mampu memediasi

pengaruh kepercayaan, dan

komitmen terhadap kinerja

rantai pasokan.

4. Musran

Munizu (2017)

Pengaruh

Kepercayaan,

Komitmen,Da

n teknologi

Informasi

Terhadap

Independen :

Kepercayaan

Komitmen

Tekonologi

Informasi

Sampel :

IKM Pengelola

Buah Markisah

Di Kota

Makasar

Pengumpulan

Data :

kepercayaan berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap kinerja rantai

pasokan. Kepercayaan juga

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

komitmen. Komitmen

mempunyai pengaruh positif

dan signifikan terhadap

Page 31: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

15

No Nama, Tahun,

Judul

Variabel

Penelitian

Instrumen

Pengumpulan

data, Metode

analisis, sampel

Hasil Penelitian

Kinerja Rantai

Pasokan (

studi Kasus

IKM

Pengelola

Buah

Markisah Di

Kota Makasar)

Dependen :

Kinerja Rantai

Pasokan.

Kuesioner

Alat Ananalisis:

(PLS-PM)

Kuantitatif

Kuesioner

kinerja rantai pasokan.

Teknologi informasi

mempunyai pengaruh positif

dan signifikan terhadap

kinerja rantai pasokan.

Variabel kepercayaan

mempunyai pengaruh positif

dan signifikan terhadap

kinerja rantai pasokan

melalui komitmen.

Kepercayaan memberikan

efek langsung yang lebih

kecil pada kinerja rantai

pasokan dibadingkan dengan

efek tidak langsung, yang

dimediasi oleh komitmen.

Kinerja rantai pasokan lebih

dipengaruhi oleh teknologi

informasi daripada

kepercayaan dan komitmen.

Hasil studi ini dapat

berimplikasi pada pentingnya

peranan manajemen untuk

konsisten menjaga

kepercayaan, komitmen dan

pemanfaatan teknologi

informasi dalam sistem rantai

pasokan.

5. Rasyadan

Tahrizi Aziz

dan Bambang

Munas

Dwiyanto

(2017)

Analisis

pengaruh

longterm

relation,inform

astion

sharing,cooper

Independen :

longterm

relation

informastion

sharing

cooperation

Integrasition

process

Dependen :

Sampel :

UKM kuliner

Kabupaten

Gresik

Pengumpulan

Data :

Kuesioner

Alat Ananalisis:

Variabel Longterm Relation,

Sharing Information,

Integration Process

berpengaruh secara

signifikan terhadap Kinerja

Supply Chain Managemen.

2. Variabel Cooperation tidak

berpengaruh secara

signifikan terhadap Kinerja

Supply Chain Management.

Page 32: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

16

No Nama, Tahun,

Judul

Variabel

Penelitian

Instrumen

Pengumpulan

data, Metode

analisis, sampel

Hasil Penelitian

ation,integrasit

ion process

terhadap

kinerja supply

chain

management

(studi pada

UKM

kabupaten

Gresik)

kinerja supply

chain

management

(PLS-PM)

Kuantitatif

Kuesioner

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Kinerja Rantai Pasokan dan Kontrak kerja Sama

Management (Manajemen Rantai Pasok) secara umum dapat

dijelaskan sebagai integrasi aktivitas-aktivitas yang berawal dari pengadaan

barang dan jasa, mengubah bahan baku menjadi barang jadi. Menurut

Simchi-Levietal, 2007;dalam Mukhsin (2017) mendefinisikan SCM

sebagai serangkaian pendekatan yang digunakan untuk, secara efisien,

mengkolaborasikan pemasok-pemasok, manufaktur, warehouse, dan

retailer sehingga mampu memproduksi dan mendistribusikan produk dalam

jumlah yang tepat, lokasi yang tepat, dan waktu distribusi yang tepat.

Menurut David Simchi Levi: dalam Irmawati (2007) Supply chain

management merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mencapai

Page 33: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

17

pengintegrasian berbagai organisasi yang lebih efisien. Artinya barang

diproduksi dalam jumlah yang tepat, pada saat yang tepat dan pada tempat

yang tepat dengan tujuan mencapai cost dari sistem secara keseluruhan

yang minimum dan juga mencapai service level yang diinginkan.

Menurut I Nyoman Pujawan (2005), terdapat tantangan yang harus

dihadapi dalam mengelola suppy chain, yaitu:

1. Kompleksitas struktur supply chain

• Melibatkan banyak pihak dengan kepentingan yang berbeda-beda.

• Perbedaan bahasa, zona waktu dan budaya antar perusahaan.

2. Ketidakpastiaan

• Ketidakpastian permintaan.

• Ketidakpastian pasokan: lead time pengiriman, harga dan kualitas

bahan baku, dll.

• Ketidakpastian internal: kerusakan mesin, kinerja mesin yang tidak

sempurna, ketidakpastian kualitas produksi dll.

Untuk menghadapi masalah ketidakpastian pemesanan dalam rantai

pasokan, diperlukan sharing informasi di sepanjang rantai pasokan,

optimalisasi tingkat persediaan, penciptaan tim rantai pasokan, pengukuran

Page 34: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

18

kinerja rantai pasokan, maupun membangun koordinasi dan kolaborasi di

antara mitra bisnis.

Menurut Ariani (2013) menyatakan bahwa dalam manajemen rantai

pasok terdapat beberapa perusahaan kunci yang memiliki kepentingan

serupa, yaitu:

1. Chain 1 – 2: Supplier – Manufacurer

Rantai pertama dihubungkan dengan rantai yang kedua, yaitu

manucfaturer yang melakukan pekerjaan membuat, memfabriksasi, meng

assembling, merakit, mengkonveksi, atau pun menyediakan barang.

Hubungan dengan mata rantai yang pertama ini sudah mencapai potensi

untuk melakukan penghematan. Misalnya inventories bahan baku, bahan

setengah jadi, dan bahan jadi yang berada di pihak supplier, manufacturer

dan tempat transit merupakan target untuk penghematan ini. Tidak jarang

penghematan sebesar 40%-60% bahkan lebih, dapat diperoleh dari biaya

penyimpanan persediaan di mata rantai ini.

Pada dasarnya kontrak berawal dari perbedaan atau ketidaksamaan

kepentingan di antara para pihak. Perumusan hubungan kontrak tersebut

pada umumnya diawali dengan proses negosiasi di antara para pihak.

Melalui negosiasi, para pihak berupaya menciptakan bentuk-bentuk

Page 35: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

19

kesepakatan untuk saling mempertemukan sesuatu yang diinginkan

(kepentingan) melalui proses tawar-menawar (Hernoko, 2010).

Menurut Sudargo Gautama, dalam Samuel M.P Hutabarat (2010)

kesepakatan atau persetujuan kehendak itu merupakan hal yang paling

penting dalam pembuatan perjanjian, dengan adanya kata sepakat untuk

mengadakan perjanjian diantara para pihak, maka pada saat itu juga telah

terjadi persetujuan atas pernyataan kehendak dari masing-masing pihak.

Menurut Herlien Budiono (2006) Isi Perjanjian Kedua belah pihak

menyatakan setuju dan sepakat untuk mengadakan perjanjian kerjasama.

Perjanjian dibuat dalam bentuk tertulis. Perjanjian kerjasama ini berisi 7

pasal yang akan diuraiakan sebagai berikut: 1. Pasal 1, mengenai Jangka

waktu berlakunya perjanjian kerjasama 2. Pasal 2, mengenai Kewajiban

pihak pertama dan kedua 3. Pasal 3, mengenai Hak pihak pertama dan

pihak kedua 4. Pasal 4, mengenai Ruang lingkup usaha perjanjian

kerjasama 5. Pasal 5, mengenai Perubahan kontrak 6. Pasal 6, mengenai

Sanksi 7. Pasal 7, mengenai Penyelesaian perselisihan 8. Ketentuan

Penutup. Setelah isi perjanjian kerjasama disepakati dan ditandatangani

oleh para pihak maka perjanjian mengikat kedua belah pihak. Masing-

masing pihak harus mematuhi serta melaksanakan isi perjanjian kerjasama.

Page 36: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

20

Dengan demikian jika kontrak kerja sama supply chain perusahaan dan

pemasok baik tidak ada konflik atau masalah maka akan meningkatkan

kinerja rantai pasokan.

Indikator kinerja rantai pasokan:

1. Nota Kesepahaman disebut juga dengan MoU pada dasarnya merupakan

perjanjian pendahuluan/prakontrak, yang mengatur dan memberikan

kesempatan kepada para pihak untuk mengadakan studi kelayakan

terlebih dahulu sebelum membuat perjanjian yang lebih terperinci dan

mengikat para pihak pada nantinya (Prasetio & Asharyanto, 2013).

2. Kejelasan Isi Perjanjian kontrak kerjasama.

3. Mematuhi serta melaksanakan isi perjanjian kerjasama.

4. Penyelesaian perselisihan, perselisihan terjadi karena salah satu pihak

melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan perjanjian.penyelesaian

sengketa diluar pengadilan dapat di tempuh berbagai cara arbitrase,

mediasi, konsiliasi, minitrial, summary jury trial, settle ment conference

serta bentuk lainnya (Galfridaline, 2018).

5. Keseimbangan ini berkaitan dengan permasalahan Hak dan Kewajiban

para pihak dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama (Budiono, 2006).

Page 37: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

21

2.2.2 Kepercayaan

Menurut Wahyuni et al., 2003; dalam Alfianto (2015) Kepercayaan

secara umum dipandang sebagai unsur mendasar bagi keberhasilan suatu

hubungan (relationships). Tanpa adanya kepercayaan suatu hubungan tidak

akan bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Dalam sebuah hubungan

timbal balik antara kedua belah pihak khususnya dalam hal ini hubungan

antara pelaku bisnis dan para mitranya, kepercayaan sangatlah dibutuhkan

walaupun kepercayaan tidak dengan mudah untuk diberikan. Kepercayaan

akan muncul dari sebuah keyakinan bahwa hubungan kerjasama akan

memberikan manfaat seperti yang diharapkan oleh kedua belah pihak.

Menurut Mishra dan Monrissey, 1990; dalam Alfianto (2015) menyatakan

bahwa komunikasi yang terbuka keterbukaan dalam informasi kritikal,

keterbukaan dalam persepsi dan feeling, dan besarnya keterlibatan pekerja

dalam keputusan memfasilitasi kepercayaan dalam hubungan antar

organisasi.

Kepercayaan didefenisikan sebagai kesediaan untuk mempercayai

orang lain dimana kepadanya seseorang dapat mempunyai keyakinan.

Kepercayaan pemasok memiliki makna adalah kemauan untuk bersandar

pada partner pertukaran dan pada siapa orang mempunyai keyakinan

(Moorman, et.al, 1992 Susanto, 2006; dalam Alfianto, 2015).

Page 38: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

22

Kepercayaan sangat penting dalam sebuah kerjasama / hubungan

karena hal tersebut sangat berperan penting dalam membangun komunikasi

dan kerjasama dalam memecahkan masalah-masalah yang muncul dalam

sebuah kerjasama. Kepercayaan berkembang menjadi suatu tema yang

semakin penting dalam sebuah organisasi. Dalam kaitanya dengan kualitas

hubungan antar pemasok dan perusahaan, kepercayaan pemasok memiliki

makna, yaitu kemauan untuk bersandar pada partner pertukaran dan pada

siapa seseorang memiliki keyakinan (Moorman, et.al., 1993; dalam

Alfianto 2015).

Johnson (1999) memandang kepercayaan dan kejujuran sebagai

dimensi - dimensi penyusun kualitas suatu hubungan kerjasama. Lebih

lanjut Johnson, 1999; dalam Arifin (2004) menjelaskan ketika sebuah

perusahaan percaya dengan mitra kerjasamanya dan benar-benar

memperlakukan mitranya itu dengan adil, perusahaan tersebut akan

memandang lebih hubungan tersebut sebagai sebuah asset strategik dan alat

strategik yang akan memperkuat kemampuan bersaing perusahaan.

Pentingnya kepercayaan yang telah diteliti oleh Schurr dan Ozzane,

1985; dalam Soetomo (2004) yang menyatakan bahwa tingginya

kepercayaan telah meningkatkan hubungan yang terjalin. Ketika

kepercayaan muncul, maka akan terjalin sebuah hubungan kejasama

dengan tidak melupakan sikap jujur, ketika kepercayaan dan kejujuran ada

Page 39: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

23

maka terjadi peningkatan hubungan kerjasama, sehingga memberikan

keuntungan bagi pihak - pihak yang terlibat dan ketika keuntungan yang

didapat semakin meningkat, kualitas hubungan pun meningkat. .

Menurut Butler, 1992; dalam .Alfianto (2015) menyatakan bahwa

terdapat sebelas (11) kondisi dari kepercayaan secara organisasional yang

sebaiknya dipenuhi yakni: bijaksana dalam memilih, availibilitas,

kompetensi (mempunyai kemampuan di bidang nya), konsistensi,

kejujuran, integritas, loyality (setia/patuh terhadap aturan), keterbukaan,

kepercayaan yang menyeluruh, pemenuhan janji, dan penerimaan.

Penelitian Garbarino dan Johnson 1999; dalam Wijaya (2017)

memberikan rujukan pada penelitian kepercayaan pada pemasok. Indikator

yang dipergunakan dalam mengukur kepercayaan pemasok adalah sebagai

berikut: 1. Kredibilitas pemasok 2. Kualitas barang yang ditawarkan

pemasok 3. Keterbukaan pemasok.

Kepercayaan Adalah sebuah bentuk keunggulan dalam berkomitmen

pada hubungan kerjasama organisasional yang muncul dari sebuah

keyakinan bahwa hubungan kerjasama akan memberikan manfaat seperti

yang diharapkan oleh kedua belah pihak, diukur dengan indikator (Swan et

al., 1998, Ahda, 2009; dalam mukhsin, 2017):

Page 40: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

24

Kejujuran, artinya dalam memberikan suatu produk, hendaknya

pemasok tidak melakukan kecurangan.

Tanggung jawab, artinya adanya kualitas tanggung jawab antara

perusahaan-pemasok.

Pengalaman, artinya pemasok yang berpengalaman (produksi,

hubungan kerjasama).

2.2.2 Teknologi Informasi

Teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware,

software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan,

mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan dan

menggunakan data secara bermakna (Warsita, 2008). Teknologi informasi

diartikan sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang informasi yang berbasis

komputer dan perkembangannya sangat pesat. Teknologi informasi

adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data. Pengolahan

itu termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,

memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi

yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu

(Uno & Lamatenggo, 2011; dalam munizu).

Teknologi informasi merupakan salah satu aspek yang sangat

penting dalam pengelolaan rantai pasokan. Dukungan teknologi informasi

memungkinkan manajemen dapat mengambil keputusan bisnis secara

Page 41: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

25

cepat dan tepat. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang

termasuk didalamnya adalah electronic data interchange (EDI), dan

internet menjadi perangkat penting dalam menangani kompleknya

hubungan antara supplier. Kompleksitas pengelolaan supply chain

memaksa perusahaan menggunakan sistem komunikasi secara online.

Mengingat peran penting dari informasi dalam mendukung kinerja rantai

pasok maka manajer harus memahami bagaimana informasi dikumpulkan

dan dianalisis (Turban dan Volonino, 2010).

Levi et al. (2004) mengartikan teknologi informasi (TI) sebagai

alat-alat, baik berupa perangkat keras maupun perangkat lunak yang

digunakan untuk mengetahui keberadaan informasi dan menganalisis

informasi tersebut untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi rantai

pasok. Menurut Chopra dan Meindl (2007) mengistilahkan TI sebagai

mata dan telinga, bahkan sebagian dari otak dari manajemen dalam

sebuah rantai pasok yang menangkap dan menganalisis informasi yang

dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Menurut Levi et al. (2004)

mengatakan bahwa tujuan penerapan TI dalam manajemen rantai pasok

adalah:

1. Mengumpulkan informasi mengenai sebuah produk mulai dari

produksi sampai pengiriman dan pembelian.

Page 42: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

26

2. Menyediakan akses bagi seluruh data dan informasi yang ada di

dalam sistem melalui satu titik kontak (single-point-of contact).

Menurut Chopra dan Meindl: dalam Pujawan dan Mahendrawathi

(2010) informasi harus memiliki beberapa karakteristik agar dapat

berguna dalam mengambil keputusan rantai pasokan :

1. Akurat, Untuk mengambil keputusan yang baik, Informasi harus

menggambarkan kondisi yang sebenarnya dan dapat dipercaya.

2. Tepat, Mempertimbangkan informasi apa saja yang sesuai dan

dibutuhkan oleh perusahaan.

3. Dapat diakses pada saat dibutuhkan. Untuk dapat digunakan pada

saat dibutuhkan informasi harus dapat diakses dengan baik dan benar,

sehingga dapat membantu dalam mengambil keputusan.

Keberhasilan supply chain sangat tergantung kepada sistem

informasinya dengan adanya informasi partner bisnis dalam rantai pasok

dapat diperhitungkan (Pujawan dan Mahendrawathi, 2010). Kurangnya

koordinasi dari pihak-pihak yang terlibat dalam supply chain akan

menimbulkan distorsi Informasi yang disebut dengan fenomena bullwhip

effect (Ariani, 2013). Sedangkan Bullwhip Effect itu sendiri didefinisikan

oleh (Susilo dalam Fitrianto, 2016) sebagai peningkatan variabilitas

Page 43: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

27

permintaan yang terjadi pada setiap level supply chain sebagai akibat

adanya distorsi informasi.

Handfield dan Nicholas (dikutip oleh Susilo, 2008) mengatakan

bahwa informasi yang tidak akurat atau informasi yang terdistorsi pada

setiap level supply chain dari bawah ke atas dapat menimbulkan beberapa

masalah penting, diantaranya:

1. Persediaan yang berlebihan.

2. Hilangnya pendapatan.

3. Pengiriman yang tidak efektif.

4. Kesalahan dalam penjadwalan produksi.

5. Penggunaan sumber daya yang tidak efisien.

Turban dan Volonino (2010) mengungkapkan bahwa pengelolaan

supply chain tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teknologi

informasi (TI). Bahkan kalau dilihat dari sejarahnya, justru kemajuan TI

inilah yang melahirkan prinsip-prinsip dasar manajemen rantai pasokan

(supply chain management).Hal ini terjadi karena pengintegrasian

berbagai proses dan entitas bisnis di dalam manajamen rantai pasokan

adalah dilakukannya penggunaan bersama-sama terhadap informasi yang

dimiliki dan dihasilkan oleh berbagai pihak dalam suatu sistem rantai

Page 44: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

28

pasokan. Selanjutnya, Pujawan dan Erawan (2010) menjelaskan peranan

TI di dalam manajemen rantai pasokan dapat dilihat dari dua perspektif

besar, yaitu perspektif teknis dan perspektif manajerial.

Indikator dari Teknologi informasi menurut Sutarman (2009) adalah

sebagai berikut :

1. Kecepatan (Speed) Komputer dapat mengerjakan sesuatu

perhitungan yang kompleks dalam hitungan detik, sangat cepat, jauh

lebih cepat dari yang dapat dikerjakan oleh manusia.

2. Konsistensi (Consistency) Hasil pengolahan lebih konsisten tidak

berubah-berubah karena formatnya (bentuknya) sudah standar,

walaupun dilakukan berulang kali, sedangkan manusia sulit

menghasilkan yang persis sama.

3. Ketepatan (Precision) Komputer tidak hanya cepat, tetapi juga lebih

akurat dan tepat (presisi). Komputer dapat mendeteksi suatu perbedaan

yang sangat kecil, yang tidak dapat dilihat dengan kemampuan

manusia, dan juga dapat melakukan perhitungan yang sulit.

4. Keandalan (Reliability) Apa yang dihasilkan lebih dapat dipercaya

dibandingkan dengan dilakukan oleh manusia. Kesalahan yang terjadi

lebih kecil kemungkinannya jika menggunakan komputer

Page 45: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

29

Indikator dari teknologi informasi menurut Nur Maflikhah (2010)

sebagai berikut :

1. Kemanfaatan meliputi :

a. Menjadi pekerjaan lebih mudah (makes job easier).

b. Bermanfaat (usefull).

c. Menambah produktifitas (increas productivity).

2. Efektivitas meliputi:

a. Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness).

b. Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve the job performance).

2.2.3 Integrasi

Integrasi adalah penggabungan beberapa aktivitas hingga nantinya

membentuk suatu sistem уаng menyeluruh.Integrasi mampu meningkatkan

kualitas hubungan pada setiap rantai nilai, menjembatani dalam

pengambilan keputusan, (Hamidin & Surendro, 2010). Dalam integrasi

pada supply chain terdapat proses kerjasama уаng kompleks antara

perusahaan dengan pemasok, уаng apabila mampu dikelola dengan baik

dan optimal akan menghasilkan operasi perusahaan уаng lebih efisien dan

dapat meningkatkan keuntungan perusahaan serta memberikan kepuasaan

bagi semua pihak (Setiawan & Suhardi, 2005).

Page 46: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

30

Integrasi supply chain mengimplikasikan integrasi proses yang

berarti kerjasama dengan pemasok, pengembangan produk secara bersama,

pengembangan sistem yang sama dan saling berbagi informasi. Integrasi

yang efektif dalam suatu supply chain akan menjadi faktor kunci bagi

perusahaan dalam mencapai perbaikan-perbaikan yang diperlukan agar

perusahaan tetap kompetitif.

Indikator Integrasi rantai pasok Menurut I Nyoman Pujawan (2005)

adalah:

1. Arus material melibatkan arus produk fisik dari pemasok sampai

konsumen melalui rantai.

2. Arus informasi meliputi ramalan permintaan, transmisi pesanan dan

laporan status pesanan.

3. Arus keuangan meliputi informasi kartu kredit, syarat-syarat kredit,

jadwal pembayaran, penetapan kepemilikan dan pengiriman.

Indikator Integrasi menurut (Ariani, 2013) yaitu:

1. Integrasi fisik, mengacu pada perubahan dalam proses dan aktivitas

untuk meningkatkan dan efisiensi proses inti.

Page 47: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

31

2. Integrasi informasi, mengacu pada pertukaran informasi yang

berhubungan dengan tingkat inventori, perencanaan transportasi /

manufaktur, peramalan, status aktual proses dan sebagainya.

3. Integrasi koordinasi, keselarasan dalam pengambilan keputusan

dalam rantai pasokan.

4. Integrasi desain rantai pasok, mengacu pada kerjasama di dalam

perubahan struktur rantai pasokan.

2.3 Perumusan Hipotesis

2.3.1 Pengaruh Kepercayaan Terhadap Kinerja rantai pasokan

Menurut Swanetal, 1998, ahmadi, 2009; dalam Mukhsin (2017)

kepercayaan merupakan bentuk keunggulan dalam berkomitmen pada

hubungan kerja sama yang muncul dari sebuah keyakinan bahwa

hubungan kerja sama akan memberikan manfaat seperti yang diharapkan

oleh kedua belah pihak. Zulganef, 2002; dalam Wijaya (2017)

mendefinisikan kepercayaan sebagai keinginan menggantungkan diri

pada mitra pertukaran yang dipercayai. Moorman, 1993; dalam Wijaya

(2017) mendefinisikan kepercayaan sebagai kesediaan individu untuk

menggantungkan dirinya pada pihak lain yang terlibat dalam pertukaran

karena individu mempunyai keyakinan kepada pihak lain. Semakin tinggi

kepercayaan maka akan meningkatkan kinerja rantai pasokan.

Page 48: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

32

H1: kepercayaan berpengaruh positif terhadap kinerja rantai

pasokan.

2.3.2 Pengaruh Teknologi Terhadap Kinerja rantai pasokan

Levi et al.2004; dalam Munizu (2017) mengartikan teknologi

informasi (TI) sebagai alat-alat, baik berupa perangkat keras maupun

perangkat lunak yang digunakan untuk mengetahui keberadaan informasi

dan menganalisis informasi tersebut untuk mengambil keputusan yang

terbaik bagi rantai pasok. Turban dan Volonino, 2010; dalam Munizu

(2017) mengungkapkan bahwa implementasi pengelolaan supply chain

tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teknologi informasi (TI).

Semakin baik teknologi informasi maka maka akan meningkatkan kinerja

rantai pasokan.

H2: Teknologi informasi berpengaruh positif terhadap Kinerja

rantai pasokan

2.3.3 Pengaruh Integrasi Terhadap Kinerja rantai pasokan

Pada penelitian sebelumnya, baik empiris dan teoritis, telah sepakat

bahwa integrasi rantai pasok dapat meningkatkan kinerja perusahaan

(Stevens dkk, 1989; dalam Aprianiningsih, 2016). Keberhasilan

pengelolaan rantai pasokan membutuhkan integrasi proses bisnis antara

mitra di sepanjang rantai pasok (Porter 1980, 1985; dalam

Page 49: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

33

Aprianiningsih, dkk 2016). Selain itu, proses bisnis yang saling

terintregasi dapat meningkatkan kinerja rantai pasokan melalui biaya

operasi yang rendah, waktu pengiriman yang pendek, level persediaan

yang rendah dan keandalan perusahaan yang meningkat (Heizer dan

Render, 2010). Semakin baik integrasi pada supply chain maka akan

meningkatkan kinerja rantai pasokan.

H3: Integrasi berpengaruh positif terhadap Kinerja rantai pasokan.

2.4 Kerangka Pemipikiran

Kerangka pemikiran yang akan dikembangkan dalam penlitian ini

mengacu pada telaah pustaka yang telah dilakukan pada sub-sub bab

sebelumnya. Berdasarkan telaah pustaka diatas maka kerangka pemikiran yang

akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah seperti pada gambar berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Kepercayaan

(X1)

(

Teknologi

Informasi

(X2)

(X2)

Integrasi

(X3)

KINERJA

RANTAI

PASOKAN

(Y)

Page 50: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

34

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian survei. Menurut Muhammad Ali

(2010) dalam bukunya yang berjudul Metodelogi dan Aplikasi Riset

Pendidikan, “Survei pada dasarnya merupakan pemeriksaan secara teliti tentang

fakta atau fenomena perilaku dan sosial terhadap subyek dalam jumlah besar.

Dalam riset pendidikan, survai bukan semata-mata dilakukan untuk

mengumpulkan data atau informasi, seperti tentang pendapat atau sikap, tetapi

juga untuk membuat deskripsi komprehensif maupun untuk menjelaskan

hubungan antar berbagai variabel yang diteliti.

Jenis Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis

Asosiatif. Metode Asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui hubungan dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini maka akan

dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan,

meramalkan dan mengontrol suatu gejala (Sugiyono, 2014). Dalam penelitian

ini, metode asosiatif digunakan untuk menjelaskan tentang pengaruh

Kepercayaan, Teknologi Informasi, Integrasi terhadap Kinerja rantai pasokan.

Selain beberapa hal di atas, akan dijelaskan pula dengan metode

eksplanatori. Ada pun penelitian eksplanatori menurut Sugiyono (2006) adalah

Page 51: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

35

penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel yang

mempengaruhi hipotesis.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dpelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2016).

3.2.2 Variabel Independen

3.2.2.1 Kepercayaan

Menurut Swanetal,1998;dalam ahmadi (2009) kepercayaan

merupakan bentuk keunggulan dalam berkomitmen pada

hubungan kerja sama organisasional yang muncul dari sebuah

keyakinan bahwa hubungan kerja sama akan memberikan manfaat

seperti yang diharapkan oleh kedua belah pihak. Diukur dengan

indikator menurut (Swan et al,1998, Ahda, 2009; dalam mukhsin,

2017) dan (Garbarino dan Johnson, 1999) :

X 1.1: Kejujuran

X 1.2: Tanggung jawab

Page 52: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

36

X 1.3: Pengalaman

X 1.4: kredibilitas pemasok

X 1.5: keterbukaan

3.2.2.2 Teknologi Informasi

Teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware,

software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh,

mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan,

mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna

(Warsita, 2008). Keberhasilan supply chain sangat tergantung

kepada sistem informasinya dengan adanya informasi partner bisnis

dalam rantai pasok dapat diperhitungkan (Pujawan dan

Mahendrawathi, 2010). Diukur dengan Indikator menurut

(Sutarman, 2009) dan (Maflikhah, 2010):

X 2.1: Kecepatan

X 2.2: Konsisten

X 2.3: Ketepatan

X 2.4: Keandalan

X 2.5: Kemudahan

X 2.6: Meningkatkan efektifitas

Page 53: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

37

3.2.2.3 Integrasi

Dalam integrasi pada supply chain terdapat proses kerjasama

уаng kompleks antara perusahaan dengan pemasok уаng apabila

mampu dikelola dengan baik dan optimal akan menghasilkan

operasi perusahaan уаng lebih efisien dan dapat meningkatkan

keuntungan perusahaan serta memberikan kepuasaan bagi semua

pihak (Setiawan & Suhardi, 2005). Diukur dengan indikator

menurut (Pujawan, 2005) dan Noord (Ariani, 2013):

X 3.1: Aktifitas Arus material

X 3.2: Aktifitas Arus keuangan

X 3.3: Integrasi dengan pihak bank

X 3.4: Aktifitas Arus informasi

3.2.3 Variabel Dependen

3.2.3.1 Kinerja Rantai Pasokan

Dikatakan oleh Schroeder bahwa mengukur performa supply

chain adalah langkah pertama menuju perbaikan. Sebuah tahapan

awal yang perlu ditetapkan dan ditentukan untuk dapat mencapai

tujuan perbaikan tersebut. Mengukur kinerja rantai pasokan dilihat

dari kontrak kerja sama supply chain. Menurut Hernoko (2010)

Page 54: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

38

Melalui perjanjian/kontrak muncul sebuah perikatan atau hubungan

hukum. Perumusan hubungan perjanjian senantiasa diawali dengan

proses negosiasi diantara para pihak. Melalui proses negoisasi para

pihak berupaya menciptakan bentuk-bentuk adanya kesepakatan

untuk saling mempertemukan sesuatu yang diinginkan

(kepentingan) melalui proses tawar menawar tersebut. Diukur

dengan indikator menurut (Prasetio& Asharyanto2013) dan

(Priyono, Njatrijani, 2017), (Galfridaline, 2018), dan (Budiono,

2006):

Y 4.1: Nota Kesepahaman / MoU.

Y 4.2: kejelasan isi kontrak kerjasama.

Y 4.3: Mematuhi serta melaksanakan isi kontrak kerjasama.

Y 4.4: Penyelesaian perselisihan.

Y 4.5: Keseimbangan Hak dan Kewajiban.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi merupakan sekumpulan orang, kejadian atau ketertarikan

terhadap sesuatu agar peneliti dapat menarik kesimpulan (Sekaran, 2013).

Page 55: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

39

Kriteria Usaha Menengah kuliner adalah Memiliki kekayaan bersih

lebih dari Rp 500 juta sampai dengan paling banyak Rp 10 miliar tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau Memiliki hasil penjualan

tahunan lebih dari Rp 2, 5 miliar sampai dengan paling banyak Rp 50

miliar.

Ciri-ciri UM (usaha menengah) kuliner:

• Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih

baik, lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas

yang jelas.

• Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga,

izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll.

• Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan.

• Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih

dan terdidik. (Bisosial.com, 2013)

Populasi dari penelitian ini adalah UM Kuliner di Yogyakarta. Di

karnakan tidak ada data berapa jumlah populasi UM kuliner di

Yogyakarta, Sehingga tak terhingga jumlah populasi UM kuliner Di

Yogyakarta.

Page 56: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

40

3.3.2 Sampel

Pengambilan sampel adalah proses memilih sejumlah elemen

secukupnya dari populasi, sehingga penelitian terhadap sampel dan

pemahaman tentang sifat atau karakteristinya dapat digeneralisasikan

pada elemen populasi (Sekaran, 2006). Roscoe (1975) yang dikutip Uma

Sekaran (2006) mengutarakan patokan atau acuan untuk menentukan

ukuran sampel yang diambil:

1. Untuk kebanyakan penelitian, ukuran sampel yang tepat berjumlah

lebih dari 30 sampel dan kurang dari 500 sampel.

2. Jika sampel memiliki pecahan ke dalam subsample seperti pria dan

wanita, junior dan senior, dan sebagainya, ukuran sampel yang tepat

adalah minimum 30 sampel.

3. Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda),

ukuran sampel sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam

penelitian.

4. Bagi penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen

yang ketat, penelitian lebih tepat adalah dengan ukuran sampel jumlah

kecil yaitu antara 10 sampai dengan 20 sampel.

Mengacu dari acuan yang diberikan Roscoe (1975) yang dikutip

Uma Sekaran (2006), maka peneliti mengambil sebanyak 50 UM kuliner.

Page 57: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

41

Dari setiap UM kuliner di ambil satu Sampel dan yang mewakili

sampel dari setiap UM kuliner adalah orang – orang yang berhubungan

dengan pemasok. Dalam penelitian ini Sampel yang mewakili dari setiap

UM kuliner adalah Manager atau Asisten manager atau supevisior.

3.4. Teknik Penarikan Sampel

Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

non random sampling dimana peneliti tidak memberikan kesempatan yang

sama pada anggota populasi untuk dijadikan anggota sampel (Sugiyono, 2015).

Penggunaan non random sampling berdasarkan pertimbangan bahwa

banyaknya jumlah anggota populasi UM Kuliner di Yogyakarta. Dengan

pertimbangan tersebut maka teknik sampling yang sangat mendukung

digunakan adalah purposive sampling.

3.5 Metode Pengumpulan Data

3.5.1 Prosedur Pengumpulan Data dan Pengukuran

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan kuesioner. Data dikumpulkan dengan cara melakukan

penyebaran kuesioner secara langsung ke responden yang menjadi sampel

penelitian. Hal ini dilakukan bertujuan untuk memperoleh data berupa

jawaban-jawaban dari para responden (Kuncoro, 2003).

Page 58: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

42

Pengukuran variabel dilakukan dengan menggunakan skala Likert.

Menurut Sugiyono (2010), skala likert adalah skala yang digunakan untuk

mengukur persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena

sosial. Skala likert variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel, ke mudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik

tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pernyataan atau

pertanyaan. Skala likert sendiri di desainuntuk menelaah seberapa kuat

sebjek setuju atau tidak setuju dengan pertanyaan pada 5 titik skala

(Sekaran & Bougie, 2013).

Keperluan analisis kuantitatif, dari masing-masing jawaban

memiliki bobot atau skor yang berbeda, dari proses pemberian skor ini

akan dihasilkan lima kategori jawaban, yaitu :

STS = Sangat tidak setuju, dengan skor 1

TS = Tidak setuju, dengan skor 2

R = Ragu-ragu, dengan skor 3

S = Setuju, dengan skor 4

SS = Sangat setuju, dengan skor 5

Page 59: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

43

3.6 Pengujian Instrumen

3.6.1 Uji Validitas

Uji validitas merupakan pengujian seberapa baik instrumen yang

dikembangkan mengukur konsep tertentu yang dimaksudkan untuk

mengukur (Sekaran & Bougie, 2013). Menggunakan instrumen yang

valid dan reliabel dalam pengumpulan data, diharapkan hasil penelitian

akan menjadi valid dan reliabel (Sugiyono, 2010). Uji validitas adalah

untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen kuesioner yang

digunakan dalam pengumpulan data. Uji validitas ini dilakukan untuk

mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam kuesioner benar-benar

mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Cara yang

digunakan adalah dengan mengkorelasikan nilai yang ada pada setiap

butir pertanyaan dengan nilai total seluruh butir pertanyaan untuk suatu

variabel dengan menggunakan rumus korelasi product moment (Umar,

2005) yaitu:

r =

2222 .. YYnXXn

YXXYn

Keterangan :

r = koefisien validitas butir pertanyaan

n = jumlah responden

X = skor responden untuk butir pertanyaan yang diambil

Page 60: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

44

Y = skor total responden untuk keseluruhan butir pertanyaan

XY = jumlah skor perkalian X dengan Y

Pengujian validitas dilakukan berdasarkan analisis item yaitu

mengkorelasikan skor setiap item dengan skor variabel (hasil

penjumlahan seluruh skor item pertanyaan). Teknik korelasinya memakai

Pearson Correlation, Taraf signifikansi yang digunakan untuk menguji

adalah sebesar 5% atau 0,05. Item pertanyaan dinyatakan valid apabila

signinifikansinya < 0,05.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Reliabel atau tidaknya

suatu kuesioner dapat ditentukan oleh konsistensi atau stabilnya jawaban

seseorang terhadap pertanyaan yang diberikan dari waktu ke waktu.

Kuesioner reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60. Jika nilai

Cronbach’s Alpha lebih kecil dari 0,60 maka tidak reliabel. (Ghozali,

2011). Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha

Moment, yang menurut Arikunto (2010) dirumuskan sebagai berikut:

𝑟𝐼𝐼 = [𝑘

𝑘−1] 1-

(∑ 𝜎𝑏2)

𝜎𝑡2 ]

Keterangan :

𝑟𝐼𝐼 = reliabilitas instrumen

𝑘 = banyaknya butir pertanyaan

Page 61: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

45

∑𝜎𝑏2= jumlah varians butir

𝜎𝑡2 = varians total

3.7 Rancangan Analisis Data

Anailisis data lakukan setelah data penelitian terkumpul. Dalam Analisis

Data, kegiatan yang dilakukan adalah mengkelompokan data berdasarkan

variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari

seluruh responden, menyajikan data setiap variabel yang diteliti, dan melakukan

perhitungan untuk menguji hipoteisis yang telah diajukan (Sugiyono, 2011).

Data yang di peroleh melalui kuisioner akan diolah dengan menggunakan

metode analisis regresi linier berganda dengan bantuan komputer program

SPSS.

3.7.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui nilai variabel, baik satu variabel atau lebih (independen)

tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang

lainnya (Sugiyono, 2004). Data yang menggunakan skema-skema dan

gambaran analisis deskriptif yang digunakan untuk mengetahui

karakteristik responden. Deskriptif tersebut terhadap subyek penelitian

berdasarkan data variabel yang diperoleh dan subyek yang diteliti dan

dimaksudkan untuk pengujian hipotesis

Page 62: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

46

3.8 Analisis Inferensial

3.8.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji data bila dalam suatu

penelitian menggunakan teknik analisis linier berganda. (Ghozali, 2015)

menyatakan bahwa analisis regresi linier berganda perlu menghindari

penyimpangan asumsi klasik supaya tidak timbul masalah dalam

penggunaan analisis tersebut Sebelum melakukan Pengukuran asumsi

klasik yang digunakam dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji

multikolinearitas dan uji heteroskedastitas

1. Uji Normalitas

Menurut Imam Ghozali (2011) Uji normalitas memiliki tujuan

untuk menguji normal atau tidaknya variabel terikat dan variabel

bebas. Model regresi yang baik adalah jika nilai residu memiliki

distribusi yang normal. Variabel yang diuji adalah variabel

Kepercayaan, Teknologi Informasi, dan Integrasi terhadap Kinerja

rantai pasokan. Kolmogorov-Smirnov test adalah pengujian yang

digunakan dalam uji Normalitas ini dimana nilai residual yang

terdistribusi secara normal memiliki probabilitas signifikansi >

0,05.

Page 63: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

47

2. Uji Multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya korelasi atau

hubungan antara variabel bebas yang ada pada model regresi. Suatu

model regresi tidak bersifat multikoliniearitas jika nilai tolerance

lebih besar dari 0,1. Selain itu, indicator lain dalam uji ini adalah

Variance Inflating Factor (VIF). (Imam Ghozali, 2011).

3. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Imam Ghozali (2011) tujuan dari Uji

Heteroskedestisitas adalah untuk menguji apakah terjadi

ketidaksamaan variance dari nilai residual satu pengamatan ke

pengamatan lain. Jika variance dari nilai residual satu pengamatan

ke Homoskedastisitas dan jika variance dari nilai residual satu

pengamatan berbeda ke pengamatan lainnya, maka data tersebut

disebut heteroskedastisitas. Pengamatan lainnya tetap, maka data

tersebut disebut Alat ukur untuk menguji heteroskedastisitas yang

digunakan adalah uji Glejser. Prinsip kerja dari uji Glejser ini

adalah dengan meregresikan variabel independen terhadap nilai

Absolute Residual atau Abs_RES.

Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau

tidak terjadi Heteroskidastisitas. Jika probabilitas signifikansinya >

Page 64: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

48

5% (0,05) maka model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas.

3.8.2 Regresi Linear Berganda

Uji regresi linear berganda digunakan untuk meramalkan

bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen/terikat dan jika

variabel bebas/independen yang terlibat lebih dari satu variabel. Jadi

analisis regresi linear berganda akan dilakukan bila jumlah variabel

independennya minimal dua. Model dalam analisis regresi berganda ini

adalah:

Y =b0+ b1X1 + b2X2 + b3X3 +e

Dimana:

Y = Kinerja Rantai Pasokan

b = koefisien regresi dari variabel X

X1 = Kepercayaan

X2 = Teknologi Informasi

X3 = Integrasi

3.8.3 Uji T (Parsial)

Menurut Imam Ghozali (2013) uji statistik t menunjukkan seberapa

jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan

Page 65: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

49

menggunakan signifikan level 0,05 (α=5%). Penerimaan atau penolakan

hipotesis dilakukan dengan kriteria:

1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi

tidak signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tidak

mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

2. Jika nilai signifikan < 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien

regresi signifikan ). Ini berarti secara parsial variabel independen

tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen.

3.8.4 Koofisien Determinasi (r square)

Koefisien determinasi menunjukkan prosentase besarnya pengaruh

semua variabel independen terhadap nilai variabel dependen. Besarnya

koefisien determinsi dari 0 sampai 1. Semakin medekati nol, maka

semakin kecil pengaruhnya, sebaliknya semakin mendekati satu maka

besar pengaruh variable independen terhadap variabel dependen (Ghozali,

2016).

Page 66: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

50

3.8.5. Uji F (Overal)

Uji F adalah uji yang dilakukan untuk menguji model secara

keseluruhan, melihat keterkaitan variabel bebas secara bersama-sama

dalam mempengaruhi variabel terikat. Jika nilai Sig. ≤ 0,05, maka

hipotesis siterima. Jika nilai Sig > 0,05, maka Hipotesis ditolak

Page 67: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

51

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan diuraikan hal - hal yang berkaitan dengan hasil pengolahan

data dan pembahasan dari hasil pengolahan data tersebut. Adapun pembahasan yang

dimaksud meliputi, karakteristik responden, asumsi klasik, pengujian analisis regresi

linear berganda dan pembahasan. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 50

pelaku usaha Menengah (UM) kuliner di Yogyakarta.

4.1. Analisis Deskriptif

4.1.1. Jabatan Responden

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dideskripsikan karakteristik

responden berdasarkan jabatan responden yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.1. jabatan Responden

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 50 sampel yang

diambil dapat diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan

jabatan, sebagian besar adalah SPV sebanyak 21 responden atau 42%.

Jabatan Jumlah orang %

Manager 11 22,0

Asisten Manajer 18 36,0

SPV 21 42,0

Total 50 100,0

Page 68: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

52

4.1.2. Lama Membuka Usaha Responden

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dideskripsikan karakteristik

responden berdasarkan lama membuka usaha responden yaitu sebagai

berikut:

Tabel 4.2. Lama Membuka Uaha Responden

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa karakteristik

responden berdasarkan lama membuka usaha, sebagian besar

membuka usaha antara 1-5 tahun sebanyak 29 responden atau 58%.

4.2. Uji Instrumen

4.2.1. Uji Validitas

Untuk mengukur validitas kuesioner yang diberikan kepada

responden maka digunakan rumus korelasi Produk Moment yaitu menurut

(Sugiyono, 2005). Teknik korelasinya memakai Pearson Correlation,

dihitung dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 21.

Item pertanyaan dinyatakan valid apabila signinifikansinya < 0,05.

(Ghozali, 2001). Hasil Uji Validitas dapat ditunjukkan pada tabel berikut :

Usia usaha Jumlah orang %

1-5 tahun 29 58,0

> 5 tahun 21 42,0

Total 50 100,0

Page 69: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

53

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas

Variabel Butir pertanyaan R Hitung Sig. Ket.

Kepercayaan

percaya1 0,902 0,000 Valid

percaya2 0,959 0,000 Valid

percaya3 0,914 0,000 Valid

percaya4 0,908 0,000 Valid

percaya5 0,942 0,000 Valid

Teknologi

Informasi

ti1 0,775 0,000 Valid

ti2 0,791 0,000 Valid

ti3 0,832 0,000 Valid

ti4 0,944 0,000 Valid

ti5 0,854 0,000 Valid

ti6 0,92 0,000 Valid

Integrasi

intg1 0,884 0,000 Valid

intg2 0,87 0,000 Valid

intg3 0,893 0,000 Valid

intg4 0,896 0,000 Valid

Kinerja Rantai

Pasok

kinerja1 0,957 0,000 Valid

kinerja2 0,898 0,000 Valid

kinerja3 0,896 0,000 Valid

kinerja4 0,843 0,000 Valid

kinerja5 0,836 0,000 Valid

Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan besarnya nilai r hitung seluruh

butir pertanyaan nilainya signifikansi < 0,05 . Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa seluruh butir dinyatakan valid dan kuisioner dalam

penelitian ini dapat digunakan untuk analisis selanjutnya yaitu regresi

linier berganda.

Page 70: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

54

4.2.2. Uji Reliabilitas

Teknik yang digunakan untuk mengukur konsistensi internal

dalam penelitian ini dengan teknik Cronbach's alpha (Ghozali,

2001). Apabila nilai Cronbach '

s CoefficientAlpha > 0,6, maka

kuesioner sebagai alat pengukur dinilai dinyatakan reliabel. Jika

nilai Cronbach’s CoefficientAlpha < 0,6. maka kuesioner sebagai

alat pengukur dinilai dinyatakan tidak reliabel. Hasil pengujian

reliabilitas dapat ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 4.4. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach's Alpha Batas Kritis Ket.

Kepercayaan 0,957 0,6 Reliabel

Teknologi Informasi 0,920 0,6 Reliabel

Integrasi 0,904 0,6 Reliabel

Kinerja Rantai Pasok

0,928 0,6 Reliabel

Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan ringkasan hasil uji reliabilitas seperti yang

terangkum dalam tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa nilai

koefisien Cronbach Alphaseluruh varaibel penelitian > 0,6. Dengan

mengacu pada pendapat yang dikemukakan oleh Ghozali (2001),

maka semua butir pertanyaan dalam variabel penelitian adalah

handal.

Page 71: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

55

4.3. Analisis Inferensial

4.3.1 Analisis Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji

normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolineritas.

1. Uji Normalitas

Uji ini adalah untuk menguji apakah pengamatan berdistribusi

secara normal atau tidak, uji ini mengunakan kolmogorov smirnov.

Berdasarkan pada lampiran 5.1 dapat diketahui nilai asymp.sig

sebesar 0,677 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data

berdistribusi normal.

2. Uji Multikolineartias

Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel

bebas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas maka

dapat dilihat dari nilai Varians Inflation Factor (VIF) dan tolerance

(α).

Page 72: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

56

Tabel 4.5. Uji Multikolineartias

Variabel Tolerance VIF Keterangan

Kepercayaan 0,697 1,435 Tidak terjadi multikolinieritas

Teknologi Informasi 0,663 1,508 Tidak terjadi multikolinieritas

Integrasi 0,912 1,096 Tidak terjadi multikolinieritas

a. Dependen variable : kinerja rantai pasokan

Sumber : Lampiran 5

Nilai patokan yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikoliniearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan

nilai VIF > 10 (Ghozali, 2011). Tabel 4.5 diatas menunjukkan

bahwa nilai tolerance variabel Kepercayaan (X1), Teknologi

Informasi (X2) dan Integrasi (X3) dalam penelitian ini memiliki

nilai > 0,10 sedangkan nilai VIF < 10. Sehingga kesimpulan dari

pengujian ini adalah tidak ditemukan gejala multikolinearitas antara

masing-masing variabel independen dalam model regresi

3 Uji Heterosedatisitas

Hasil uji heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melihat

grafik scatterplot. Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu, seperti titik-titik yang

ada membentuk pola tertentu, maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas, sebaliknya jika tidak terdapat pola yang jelas,

maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Analisis dengan grafik plots

Page 73: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

57

memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh karena jumlah

pengamatan semakin sulit menginterpretasikan hasil grafik plot.

Oleh sebab itu diperlukan uji statistik yang lebih dapat menjamin

keakuratan hasil, seperti uji glejser. Berikut hasil uji

heteroskedasitas menggunakan uji glejser.

Tabel 4.6. Uji Heterosedatisitas

Variabel Signifikan Keputusan

Kepercayaan 0,312 Tidak Heteroskedatistas

Teknologi Informasi 0,600 Tidak Heteroskedatistas

Integrasi 0,981 Tidak Heteroskedatistas

a. Dependent Variable: ABS_RES

Sumber : Lampiran 5

Berdasarkan tabel 4.6 hasil uji heteroskedastisitas

menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang

signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai

ABS RES (absolutresidual). Hal ini terlihat dari variabel

kepercayaan nilai sig sebesar 0,312, teknologi informasi dengan

nilai sig sebesar 0,600 dan integrasi nilai sig sebesar 0,981, dimana

signifikansinya lebih besar dari nilai α (0,05). Jadi dapat

disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas.

Page 74: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

58

4.3.2 Hasil Regresi Linier Berganda

Dalam penelitian ini, dalam menganalisis regresi linear berganda

penulis menggunakan seri program statistik SPSS. SPSS adalah suatu

program software komputer yang digunakan untuk mengolah data baik

parametrik maupun nonparametrik, seperti ditunjukkan pada Tabel berikut

ini :

Tabel 4.7. Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Variabel B beta t hitung Sig t Keterangan

(Constant) 4,035

Kepercayaan 0,302 0,376 3,327 0,002 Signifikan

Teknologi Informasi

0,292 0,381 3,285 0,002 Signifikan

Integrasi 0,209 0,239 2,413 0,020 Signifikan

F hitung 22,048

Sig F 0,000

R square 0,563

Variabel Dependent : Kinerja rantai pasok

Sumber : Lampiran 6

Berdasarkan Tabel 4.7 diatas perhitungan regresi linear berganda

dengan menggunakan program SPSS didapat hasil sebagai berikut:

Y= 4,035 + 0,302 + 0,292 + 0,209

Variabel kepercayaan (X1), teknologi informasi (X2) dan integrasi

(X3) mempunyai koefisien regresi bertanda positif terhadap kinerja rantai

pasokan, jika Kepercayaan, Teknologi informasi dan Integrasi nilai nya naik

Page 75: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

59

maka akan meningkatkan kinerja rantai pasokan (Y).

4.3.3 Pengujian Hipotesis Parsial (Uji t)

1. Pengaruh kepercayaan terhadap kinerja rantai pasokan.

Hasil pengujian analisis regresi linear berganda menunjukkan

bahwa terdapat nilai signifikansi sebesar 0,002 (0,002 < 0,05). Nilai

tersebut dapat membuktikan hipotesis diterima, yang berarti bahwa

“Kepercayaan berpengaruh positif terhadap kinerja rantai pasokan“.

2. Pengaruh Teknologi informasi terhadap kinerja rantai pasokan.

Hasil pengujian analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa

terdapat nilai signifikansi sebesar 0,002 (0.002 < 0,05). Nilai tersebut

dapat membuktikan hipotesis diterima, yang berarti bahwa “Teknologi

informasi berpengaruh positif terhadap kinerja rantai pasokan“.

3. Pengaruh Integrasi terhadap kinerja rantai pasokan.

Hasil pengujian analisis regresi linear berganda menunjukkan

bahwa terdapat nilai signifikansi sebesar 0,020 (0,020 < 0,05). Nilai

tersebut dapat membuktikan hipotesis diterima, yang berarti bahwa

“Integrasi berpengaruh positif terhadap kinerja rantai pasokan“.

4.3.4 Koefisien Determinasi (r square)

Berdasarkan analisis regersi linear berganda menunjukkan besarnya

koefisien determinasi (r2 square) = 0,563, artinya variabel bebas secara

Page 76: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

60

bersama–sama mempengaruhi variabel tidak bebas sebesar 56,3% sisanya

sebesar 43,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan

dalam model penelitian.

4.3.5 Pengujian Hipotesis Simultan (Uji f)

Hasil pengujian analisis regresi linear berganda menunjukkan

bahwa terdapat nilai signifikansi sebesar 0,000 (0,000 < 0,05). Nilai

tersebut dapat membuktikan hiopotesis diterima, yang berarti bahwa

“kepercayaan, teknologi informasi dan integrasi secara simultan terhadap

kinerja rantai pasokan “.

Rangkuman hasil uji hipotesis dalam penelitian ini akan disajikan

dalam Tabel 4.8 berikut :

Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis

No. Hipotesis T statistik

(parsial)

F

Statistik

(simultan)

Ket.

1 kepercayaan berpengaruh positif terhadap kinerja rantai

pasokan. 3.327 - diterima

2 Teknologi informasi berpengaruh positif terhadap

Kinerja rantai pasokan 3.285 - diterima

3 Integrasi proses berpengaruh positif terhadap Kinerja

rantai pasokan. 2.413 - diterima

4 Kepercayaan, taknologi dan ingegresi secara simultan

berpengaruh terhadap kinerja rantai pasokan. - 22.048 diterima

Sumber : Lampiran 6

Page 77: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

61

4.4 Pembahasan

1. Pengaruh Kepercayaan Terhadap kinerja rantai pasok

Hasil pengujian analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa

terdapat nilai signifikansi sebesar 0,002 (0,002 < 0,05). Nilai tersebut dapat

membuktikan hiopotesis diterima, yang berarti bahwa “kepercayaan

berpengaruh positif terhadap kinerja rantai pasok“.

Kompetisi global yang sangat tinggi menuntut adanya hubungan yang

kuat diantara para pemasok. Anderson dan Narus (1990) melihat

kepercayaan sebagai keyakinan yang akan memberikan hasil yang positif

bagi organisasi. Moorman et al. (1993) menggambarkan kepercayaan

sebagai keyakinan atau harapan positif yang diperoleh melalui pertukaran

dengan mitra dalam suatu sistem rantai pasokan. dalam supply chain juga

berasal dari tingginya nilai kepercayaan yang kuat antar partner dalam

supply chain.

Ahda (2009) mengatakan bahwa keberhasilan melalui kerja sama

dicapai melalui peningkatan kinerja perusahaan yang dilandasi dengan

hubungan baik. kepercayaan memberikan efek yang signifikan terhadap

kinerja rantai pasokan. Penelitian Mamad dan Chahdi (2013)

mengkonfirmasi bahwa kepercayaan adalah faktor utama kolaborasi

anggota rantai pasokan. Berkaitan dengan temuan ini Chopra dan Meindl,

Page 78: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

62

(2007) mengatakan bahwa salah satu unsur penting yang harus ada dan

tumbuh dalam suatu sistem rantai pasokan adalah kepercayaan diantara

anggota rantai pasokan.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh muksin

(2017) yang menyatakan bahwa kepercayaan berpengaruh positif terhadap

rantai pasok.

2. Pengaruh Teknologi informasi Terhadap kinerja rantai pasok

Hasil pengujian analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa

terdapat nilai signifikansi sebesar 0,002 (0,002 < 0,05). Nilai tersebut dapat

membuktikan hiopotesis diterima, yang berarti bahwa “Teknologi informasi

berpengaruh positif terhadap kinerja rantai pasok“.

Untuk bertahan dalam kompetensi pasar, koordinasi terhadap setiap lini

dan rekanan mitra kerja sangatlah diperlukan seperti halnya menjaga

hubungan. Teknologi Informasi juga turut berpengaruh dalam menciptakan

hubungan antara perusahaan dengan pemasok, teknologi informasi dapat

mempermudah dan membercepat hubungan kerja sehingga lebih efisien.

Levi et al. (2004) mengartikan teknologi informasi (TI) sebagai alat-alat,

baik berupa perangkat keras maupun perangkat lunak, yang digunakan

untuk mengetahui keberadaan informasi dan menganalisis informasi

tersebut untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi rantai pasokan.

Page 79: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

63

Maka penggunaan teknologi informasi secara baik akan mendorong

peningkatan pada kinerja rantai pasokan. Hasil penelitian ini sesuai dengan

yang dilakukan Temuan penelitian ini konsisten dengan Wu et al. (2014)

bahwa teknologi informasi (TI) merupakan salah satu fasilitator utama

keunggulan strategis rantai pasok. Mekanisme koordinasi yang baik antara

pelaku dalam rantai pasok melalui jaringan informasi online memainkan

peran penting dalam meningkatkan efektivitas aliran material, informasi

dan uang. Berbagi informasi memainkan peran penting dalam mendukung

kemampuan kolaboratif.

Selain itu mendukung pendapat Li et al. (2008) bahwa TI secara umum

diyakini dapat menjadi faktor utama dalam kesuksesan manajemen rantai

pasok dan menjadi kebutuhan dalam mengoptimalkan kinerja rantai pasok.

Perkembangan teknologi informasi yang pesat mendorong terjadinya

integrasi teknologi informasi ke dalam manajemen rantai pasok dan mampu

meningkatkan profitabilitas dan efektivitas perusahaan (Marinagi et al.

2014). Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lee et

al. (2007) menegaskan bahwa integrasi pemasok melalui dukungan

teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja rantai pasokan.

Peneltian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Munizu

(2017) yang menyatakan bahwa teknologi informasi berpengaruh positif

terhadap kinerja rantai pasok.

Page 80: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

64

3. Pengaruh integrasi Terhadap kinerja rantai pasok

Hasil pengujian analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa

terdapat nilai signifikansi sebesar 0,020 (0,020 < 0,05). Nilai tersebut dapat

membuktikan hiopotesis diterima, yang berarti bahwa “Initegrasi

berpengaruh positif terhadap kinerja rantai pasok“.

Integrasi rantai pasokan adalah sebuah konsep mengenai peningkatan

kinerja manajemen rantai pasokan. Prajogo dan Olhager (2012)

menunjukkan bahwa integrasi rantai pasokan telah memberikan kontribusi

besar terhadap aspek praktis dan akademik. Studi-studi empiris telah

menunjukkan bahwa integrasi arus informasi dan logistik ke dalam

kemitraan rantai pasokan secara substansial dapat mempengaruhi kinerja

operasi bisnis.

Management (Manajemen Rantai Pasok) secara umum dapat

dijelaskan sebagai integrasi aktivitas-aktivitas yang berawal dari pengadaan

barang dan jasa, mengubah bahan baku menjadi barang dalam proses dan

barang jadi. Simchi-Levietal,2007; dalam Mukhsin,2017) mendefinisikan

SCM sebagai serangkaian pendekatan yang digunakan untuk, secara efisien,

mengkolaborasikan pemasok- pemasok sehingga mampu memproduksi dan

mendistribusikan produk dalam jumlah yang tepat, lokasi yang tepat, dan

waktu distribusi yang tepat.

Menurut David Simchi Levi (dalam Irmawati, 2007) Supply chain

Page 81: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

65

management merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mencapai

pengintegrasian berbagai organisasi yang lebih efisien.Artinya barang

diproduksi dalam jumlah yang tepat, pada saat yang tepat dan pada tempat

yang tepat dengan tujuan mencapai cost dari sistem secara keseluruhan yang

minimum dan juga mencapai service level yang diinginkan.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rasyadan

Tahrizi Aziz (2017) yang menyatakan bahwa Integrasi rantai pasok

berpengaruh terhadap peningkatan kinerja rantai pasok.

4. Pengaruh Kepercayaan, teknologi informasi dan integrasi secara

simultan Terhadap kinerja rantai pasokan

Hasil pengujian analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa

terdapat nilai signifikansi sebesar 0,000 (0,000 < 0,05). Nilai tersebut dapat

membuktikan hiopotesis diterima, yang berarti bahwa “Kepercayaan,

taknologi informasi dan integrasi secara simultan berpengaruh terhadap

kinerja rantai pasokan“.

Salah satu hal yang paling penting untuk dimiliki masing- masing

perusahaan dalam suatu jejaring rantai pasokan adalah kepercayaan.

Kepercayaan sebagai keyakinan yang akan memberikan hasil yang positif

bagi rantai pasokan. Hubungan yang baik dengan mitra dibangun atas dasar

kepercayaan. Keberhasilan melalui kerja sama dicapai melalui peningkatan

kinerja rantai pasok (Munizu, 2017).

Informasi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam

Page 82: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

66

pengelolaan rantai pasokan. Dukungan teknologi informasi memungkinkan

manajemen dapat mengambil keputusan bisnis secara cepat dan tepat.

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah :

kepercayaan dan teknologi informasi adalah salah satu cara

mengoptimalkan integrasi . Perkembangan teknologi informasi yang pesat

mendorong terjadinya integrasi teknologi informasi ke dalam manajemen

rantai pasok dan mampu meningkatkan profitabilitas dan efektivitas

perusahaan (Marinagi et al. 2014). Teknologi informasi berperan untuk

memperkuat kooperasi dan koordinasi dalam rantai pasok, serta dapat

menciptakan kesempatan yang lebih baik dalam area rantai pasok, seperti

pertukaran informasi, koordinasi, aktivitas integrasi dan sensitivitas. Lee et

al. (2007) menegaskan bahwa integrasi pemasok melalui dukungan

teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja rantai pasokan.

Penetian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Maysharah

(2019) yang menyatakan kepercayaan, teknologi informasi dan integrasi

secara simultan berpengaruh terhadap rantai pasok.

Page 83: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1) Kepercayaan berpengaruh positif terhadap kinerja rantai pasok.

Sehingga semakin tinggi kepercayaan maka akan meningkatkan

kinerja rantai pasokan.

2) Teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kinerja rantai

pasok. Sehingga semakin baik Teknologi Informasi maka akan

meningkatkan kinerja rantai pasokan.

3) Initegrasi berpengaruh positif terhadap kinerja rantai pasok. Semakin

baik Integrasi pada supply chain maka akan meningkatkan kinerja

rantai pasokan.

4) Kepercayaan, taknologi dan ingegresi secara simultan berpengaruh

terhadap kinerja rantai pasokan.

5.2. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini antara lain:

a). Pada penelitian mempunyai 3 variabel independen yaitu : Kepercayaan,

Tekonologi Informasi dan Integrasi.

Page 84: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

68

b) Objek penelitian ini hanya pada UM (usahan menengah) kuliner ddi

yogyakarta.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil dari pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh,

maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :

1). Bagi Peneliti selanjutnya

a). Disarankan pada peneltian selanjutkan untuk lebih mendalami dan

menganalisis lebih lanjut tentang faktor – faktor yang mempengarui kinerja

rantai pasokan. Sehingga pada penelitian selanjutkan mungkin dapat

menggunakan faktor-faktor atau variabel tambahan yang dapat mempengarui

kinerja rantai pasokan.

b). Pada penelitian ini hanya meneliti UM bidang kuliner saja. Saran untuk

peneltian selanjutnya mungkin meneliti sasaran penelitian yang lebih luas,

seperti usaha di bidang lain.

2). Bagi perusahan

a) Perusahaan senantiasa untuk meningkatkan hubungan dengan pemasok.

Perusahaan dan pemasok memiliki kontrak kerja sama dalam supply chain.

Kontrak kerja sama yang baik dan tidak ada konflik akan meningkatkan kinerja

rantai pasokan. Untuk menghindari konflik maka penting bagi perusahaan

untuk melakukan : Nota Kesepahaman (MoU), bahwa pentingnya nota

Page 85: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

69

kesepahaman atau Perjanjian pra kontrak kerja sama bahwa perusahaan

sebelum melakukan kontrak kerja sama, Perusahaan melakukan study

kelayakan terhadap rekan kerja sama sebelum melakukan perjanjian kontrak,

apakah pemasok sesuai dengan kreteria yang di inginkan perusahaan.

Kemudian pentingnya memperhatikan kejelasan isi kontrak kerjasama,

Mematuhi serta melaksanakan isi kontrak kerjasama, Penyelesaian perselisihan

konflik dengan musyarwarah, dan juga Keseimbangan Hak dan Kewajiban

artinya dalam melakukan kontrak kerja sama maka tidak boleh ada pihak yang

dirugikan.

b). Untuk meningkat kinerja rantai pasokan maka pentingnya kepercayaan

antara perushaan dan pemasok. Meningkankan kepercayaan antara perusahaan

dan pemasok maka di perlukan kejujuran, tanggung jawab, pengelaman (track

record yang bagus), mempunyai kredibitas dan keterbukaan sesama rekan kerja

sama.

c). Untuk meningkatkan hubungan antara perusahaan dan pemasok, Maka

harus mempunyai Koordinasi baik antara perusahaan dan pemasok.

Penggunaan Teknologi Informasi juga turut berpengaruh dalam menciptakan

hubungan antara perusahaan dengan pemasok, teknologi informasi dapat

mempermudah, akurat dalam memberikan informasi, dan meningkatkan

efektifitas kerja.

Page 86: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

70

d). Penting bagi Perusahan untuk mengintegrasikan semua aktifikas rantai

pasokan terdiri dari aktifitas arus fisik, aktikitas arus informasi dan aktifitas

arus keuangan, Sehingga semua aktifitas dalam rantai pasokan berjalan dengan

baik dan meningkatkan kinerja dari rantai pasokan perusahaan.

Page 87: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

71

DAFTAR PUSTAKA

Abu, Ahmadi. 2009. Psikologi Umum. Jakarta: Rieka Cipta.

Ahda, F. A. 2009. Pengaruh Bentuk Rantai Pasokan dan Kualitas Hubungan

Perusahaan Pemasok dalam Mewujudkan Kinerja Pemasaran melalui

Peningkatan Kinerja Rantai Pasokan. Tesis tidak dipulblikasikan. Magister

Manajemen. Undip,vol.4, hal:165-180

Agus, Yudha, Hernoko. 2008. Hukum Perjanjian Azas Proporsionalitas Dalam

Kontrak Komersial, Laksbang Mediatama, Yogyakarta:

Anderson, J. C. and Narus, J. A. (1990), A Model of Distributor Firm and

Manufacturer Firm Working Partnerships? , Journal of Marketing, Vol. 54, pp.

42-58.

Ali, Mohammad. 2010. Metode dan aplikasi.Riset Pendidikan.Bandung: Pustaka

Cendekia Utama.

Andreas, Wijaya. 2017. Pengaruh Kepercayaan dan Komitmen Terhadap Rantai

Pasokan Yang Dimediasi Oleh Keterhubungan Pemasok Pada Pemilik Toko

Kelontok Di DKI Jakarta. Jurnal of Management. Fakultas Ilmu Sosial dan

Humaniora,Vol.3, hal:73-81

Ariani, Desi, B.M Dwiyanto (2013). Analisis pengaruh SCM terhadap kinerja

perusahaan (Studi pada Industri Kecil dan Menengah Makanan Olahan Khas

Padang Sumatra Barat). Diponegoro, Journal of Management.vol 2 (3). Hal; 1

Arifin, 2004. Pengaruh Bentuk Rantai Pasokan dan Kualitas Hubungan Perusahaan

Pemasok dalam Mewujudkan Kinerja Pemasaran Melalui Peningkatan Kinerja

Rantai Pasokan. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol. 3, No. 2, hal: 165-

180.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.

Rineka Cipta

Bambang Supomo dan Nur Indriantoro, 2002, Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan

Kedua, Yogyakara; Penerbit BFEE UGM.

Bimo Prasetio, S.H. & Asharyanto, S.H.I., 2013, Perbedaan antara Perjanjian

dengan MoU.

Page 88: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

72

https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt514689463d4b2/perbedaan-antara-

perjanjian-dengan-mou/ , diakses pada 15 oktober 2019.

Bisosial.com. (2013, agustus). Retrieved from Ciri-Ciri dan contoh Usaha Kecil

Menengah:https://iinfouu.blogspot.com/2013/08/ciri-ciri-dan-contoh-usaha

kecil.html,diakses pada 29 september 2019.

Chopra S, Meindl P. 2007. Supply Chain Management: Strategy, Planning, and

Operation. New Jersey: Prentice-Hall, Inc

Fitrianto, Ahmad Yudha, Budi Sudaryanto (2016). Pengaruh supply chain terhadap

kinerja operasional outlet. (Studi Pada Counter Handphone yang terdaftar di

PT. Multikom Indonesia Cabang Semarang. Diponegoro .Journal of

Management. Vol 5 (2). Hal: 1-11

Galfridaline, 2018. Perjanjian antara produsen dengan distribuor (Study Pada

PT. Universal Indofoof Product dengan PD.Abadi Jaya.Skripsi. fakultas Hukum

USU).

Ghozali, iman. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Badan

Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

____________. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Cetakan

Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

____________. 2015. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang: Badan

Penerbit UNDIP.

____________, 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23

(Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

____________.2013. Aplikasi Analisi Multivariete dengan Program SPSS.Edisis

Ketujuh Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hamidin, Dini dan Kridanto Surendro. 2010. “Model Supply Chain Management

Dalam Perspektif Teknologi”. Seminar dan CallFor Paper Munas Aptikom

Heizer J, Barry R. 2010. Operation Management. Ninth Edition. Jakarta: Salemba

Empat.

Herlien, Budiono, 2006, Asas Keseimbangan bagi Hukum Perjanjian Indonesia,

Bandung: Citra Aditya Bakti.

Page 89: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

73

Hesti, Aprianingsih. (2013). Analisis Pengaruh implementasi Teknologi Informasi

Terhadap Kinerja Rantai Pasokan dengan Integrasi Rantai Pasokan Sebagai

Mediator Pada Sektor Industri Tekstil (TPT). Jurnal Manajemen.Vol XXI, No.

03, Oktober 2017, hal : 454-471

Husein, Umar. (2005), Metode Penelitian Untuk Tesis Dan Bisnis, Jakarta: Grafindo

Persada

Irmawati, 2007, Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Terhadap Kinerja di PTPN

VIII Gunung Mas Bogor, skripsi pada departemen Manajemen.Fakultas

Ekonomi Manajemen.Institut Pertanian Bogor, Bogor

Johnson, Jean L., 1999, Strategic Integration in Industrial Distribution Channel:

Managing the Interfirm Relationship as Strategic Asset, Journal of The

Academi of Marketing Science, vol.27 no. 1, hal : 14-18.

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Levi DS, Kaminsky P, Levi ES. 2004, Managing TheSupply Chain: The Definitive

Guide for the Business Professional. USA: McGraw-Hill Inc.

Moorman C, Deshpande R, Zaltman G. 1993. Factors affecting trust in market

research relationships. Journal of Marketing, Vol.57 hal: 81–101.

Mukhsin, M. (2017). Pengaruh Kepercayaan Dan Komitmen Terhadap Rantai

Pasokan (Studi Kasus Produksi dan Distribusi Dedak pada PD Sederhana).

Jurnal Manajemen, XXI (03), hal: 454–471.

Munizu, M. 2017. Pengaruh kepercayaan, komitmen, dan teknologi informasi,

terhadap kinerja Rantai Pasokan (studi kasus IKM Pengolah Buah Markisa di

Kota Makassar, Jurnal Manajemen & Agribisnis, Vol. 14 No. 1,hal:32-39.

Panes. (2016, oktober). Motivasi Bisnis Sukses | Bisnis Online | Belajar Internet

Marketing. Retrieved from http://idemotivasibisnis.blogspot.com/2016/09/apa-

itu-usaha-menengah.html. diakses pada 28 september 2019.

Prajogo, D., & Olhager, J. (2012). Supply chain integration and performance: The

effects of longterm relationships, information technology and sharing, and

logistics integration. International Journal of Production Economics, vol.135,

no.1, hal: 514–522.

Pujawan, I. Y. 2005, Supply Chain Management. Surabaya: Guna Widya

Page 90: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

74

Pujawan, I., Y., dan Mahendrawathi. 2010. Supply Chain Management, Edisi Kedua,

Guna Widya, Surabaya.

Pujawan, I.Y, 2015. Supply chain Management.Surabaya : Guna Widya

Rasyadan, Tahrizi, Aziz, 2017, Analisis pengaruh longterm relation, informastion

sharing, cooperation, integrasition process terhadap kinerja supply chain

management (studi pada UKM kabupaten Gresik, Jurnal manajemen,

Universitas Diponegoro.vol 2,hal:57-68.

Ronald, Alfianto. 2015, Analisi Pengaruh Kualitas Hubungan Pemasok Dengan

Perusahaan Terhadap Kinerja Rantai Pasokan (Studi Empirik Pada Pemasok

Bahan Baku Di PT Jamu Jago, Jurnal, Magister Manajemen Universitas

Diponegoro. Jurnal Magister Manajemen,Universitas Diponegoro, vol.24, hal:

66-78.

Roscoe, 1975, dikutip dari Uma Sekaran, 2006, Metode Penelitian Bisnis, Salemba

Empat, Jakarta.

Sekaran, Uma 2006, Research Methods ForBusiness, Edisi 4, Buku 1, Jakarta:

Salemba Empat.

Sekaran, Uma dan Bougie, Roger. 2013. Research Methods for Business. United

Kingdom: Jhon Wiley & Sons Ltd

Setiawan, Ahmad Ikhwan dan Suhardi, Bambang, 2005, Integrasi Supply Chain dan

dampaknya terhadap Performa Perusahaan: Survey Pada Perusahaan Penyedia

Jasa Makanan di Surakarta, Jurnal. Benefit, Vol. 9, no1, hal: 46-79.

Siffahartas, 2011, saluran pemasaran dan manajemen rantai pasokan,

http://blogsiffahartas.blogspot.com/2011/05/saluran-pemasaran-dan-

manajemen-rantai.html, viewed 10 oktober 2019

Soetomo, Harsini, 2004, Relationship Marketing Pada Upscale Retailing: Hubungan

Antara Kepuasan Konsumen Dengan Loyalitas, Media Riset Bisnis Dan

Manajemen, volume. 4 No.3,hal:47-62.

Sudargo Gautama, dalam Samuel M.P Hutabarat, 2010, Penawaran dan Penerimaan

Dalam Hukum Perjanjian, Jakarta: Grasindo.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV

Alpabeta.

Page 91: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

75

________, 2004. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

________, 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

________, 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta

________, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Afabeta

________, 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

________, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualilataif & RND. Bandung:

Alfabeta.

Susilo, Tri. 2008. Analisa Bullwhip Effect Pada Supply Chain (Studi kasus pada

PT.Istana Cipta Sembada Sidoarjo. Jurnal Penelitian Ilmu Teknik, vol 8 no. 2,

64-73.

Sutarman. 2009. Pengantar teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara

Turban E, Linda V. 2010. Information Technology for Management: Transforming

Organizations in the Digital Economy, 7th Edition. USA: Wiley Inc.

Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya. Jakarta:

Rineka Cipta

Page 92: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

76

LAMPIRAN 1

Kuesioner Penelitian

Kepada Yth :

Bapak/Ibu

Pemilik/Pimpinan UM Kuliner

Di Yogyakarta

Dengan Hormat,

Bersama ini saya :

Nama : Yovi Amnes Sumual

No. Mhs : 15311319

Instansi : Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Mohon bantuan Bapak/Ibu untuk dapat meluangkan menjawab pertanyaan

yang terlampir dengan judul penelitian”Pengaruh Kepercayaan,Teknologi Informasi,

dan Integrasi Terhadap Kinerja Rantai Pasokan.Jawaban yang Bapak/Ibu berikan

merupakan data yang sangat kami perlukan dalam penelitian untuk penulisan skripsi,

yang merupakan tugas akhir untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas

Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Demikian sekiranya Bapak/Ibu/Saudara/i bersedia memberikan jawaban yang

sejujurnya atas pertanyaan tersebut.

Atas perhatian dan kesediaannya saya ucapkan banyak terima kasih.

Yogyakarta, Oktober 2019

Hormat Saya

Yovi Amnes Sumual

Page 93: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

77

A. Identitas responden

1. Nama Usaha :

2. Jabatan :

1). Manager

2). Asistant Manager

3). Supervisor

4. lama membuka usaha :

1). 1 - 5

2). > 5

B. Kuesioner Penelitian

Berilah jawaban pernyataan berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara

memberi tanda ( ) pada kolom yang tersedia.

Keterangan :

SS : Sangat Setuju 5

S : Setuju 4

N : Netral 3

TS : Tidak Setuju 2

STS : Sangat Tidak Setuju 1

Page 94: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

78

Kepercayaan

No Pernyataan STS TS N S SS

X 1.1 Pemasok jujur dan tidak berbuat curang

X 1.2 Pemasok bertanggung jawab

X 1.3 Pemasok berpengalaman dan

mempunyai track record bagus

X 1.4 Pemasok mempunyai kredibilitas

X 1.5 Pemasok dan perusahaan saling terbuka

Teknologi Informasi

No Pernyataan STS TS N S SS

X 2.1 Teknologi informasi memberikan

kecepatan dalam melakukan pekerjaan

bagi perusahaan

X 2.2 Teknologi informasi selalu konsisten

dalam pengelohan data.

X 2.3 Teknologi informasi memberikan

keakuratan dalam mengelola data.

X 2.4 Teknologi memberikan keandalan apa

yang dihasilkan lebih dapat dipercaya

X 2.5 Teknologi memberikan kemudahan

dalam bekerja

X 2.6 Teknologi meningkatkan efektifitas

perusahaan

Page 95: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

79

Integrasi

No Pernyataan STS TS N S SS

X 3.1 Aktifitas Arus material sepanjang rantai

pasokan terintegrasi

X 3.2 Aktifitas Arus keuangan sepanjang

rantai pasokan terintegrasi

X 3.3 Perusahaan terintegrasi dengan pihak

Bank

X 3.4 Aktifitas arus informasi sepanjang

rantai pasokan terintegrasi

Kinerja Rantai Pasokan

No Pernyataan STS TS N S SS

Y 1.1 Perusahaan membuat Nota

kesepahaman / MoU terhadap pemasok

sebelum melakukan kontrak kerja sama

Y 1.2 kejelasan isi kontrak kerja sama antara

perusahaan dan pemasok

Y 1.3 Perusahaan dan pemasok saling

Mematuhi dan melaksanakan isi

perjanjian kerjasama

Y 1.4 Penyelesaian perselisihan antara

perusahaan dan pemasok dengan

musyawarah.

Y 1.5 Keseimbangan Hak dan Kewajiban

Antara Perusahaan mempunyai

Page 96: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

80

LAMPIRAN 2

Data Penelitian

No

UM

J

a

b

a

t

a

n

L

a

m

a

b

u

k

a

u

s

a

h

a

Kepercayaan

T

ot

al

Teknologi

Informasi

T

ot

al

Integrasi

T

ot

al

Kinerja Rantai

Pasokan

T

ot

al 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1. 1 1 4 4 4 4 4 20 4 5 5 5 4 4 27 3 4 3 3 13 3 3 4 4 4 18

2. 1 1 4 4 4 4 4 20 4 3 3 3 3 3 19 3 3 2 3 11 4 3 3 3 4 17

3. 3 2 4 3 3 4 3 17 5 5 5 5 4 5 29 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 25

4. 1 1 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 24 4 4 5 4 17 4 4 4 4 4 20

5. 3 2 3 3 4 3 4 17 3 5 5 5 5 4 27 3 3 3 3 12 4 4 4 4 4 20

6. 3 1 5 5 5 4 5 24 5 4 4 4 4 4 25 3 3 3 2 11 4 4 4 4 4 20

7. 1 1 4 4 4 4 4 20 4 5 4 4 4 4 25 4 4 3 4 15 4 4 4 5 4 21

8. 2 2 3 3 3 3 3 15 3 4 4 4 4 4 23 3 2 3 2 10 4 5 4 4 4 21

9. 2 1 4 4 4 4 4 20 4 5 5 4 4 4 26 3 4 4 3 14 4 4 4 4 4 20

10. 3 2 4 3 4 4 4 19 4 5 5 5 5 5 29 3 3 3 3 12 4 4 4 4 4 20

11. 1 1 4 4 3 4 4 19 4 4 5 4 4 4 25 2 3 2 2 9 4 4 4 4 4 20

12. 3 1 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 24 3 3 3 3 12 4 4 4 4 4 20

13. 3 1 3 3 3 3 3 15 3 3 4 4 4 4 22 3 3 3 3 12 4 4 4 4 3 19

14. 2 2 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 24 3 3 3 3 12 4 4 4 4 4 20

15. 3 1 2 1 1 2 1 7 1 1 2 1 2 1 8 2 2 1 2 7 1 2 2 1 2 8

16. 1 1 5 4 4 4 4 21 4 5 4 4 4 4 25 3 3 3 3 12 4 4 4 4 4 20

17. 2 2 4 5 5 5 4 23 4 5 4 4 4 4 25 4 3 2 4 13 5 5 5 4 4 23

18. 2 1 4 4 4 4 4 20 4 5 5 4 4 4 26 3 3 3 3 12 5 5 5 5 4 24

19. 1 1 5 4 4 4 4 21 4 4 4 5 5 4 26 4 2 3 3 12 4 4 4 4 4 20

20. 3 1 4 4 4 4 4 20 3 4 4 4 4 4 23 3 2 3 2 10 4 4 4 4 4 20

21. 2 1 5 5 5 5 5 25 5 4 5 5 5 5 29 3 3 3 4 13 4 4 4 4 4 20

22. 3 2 4 5 4 5 4 22 5 5 3 4 4 4 25 4 4 5 5 18 5 5 5 3 4 22

23. 1 2 3 3 4 3 3 16 4 5 4 4 4 5 26 4 4 4 4 16 3 4 4 3 3 17

24. 3 1 5 5 4 5 4 23 5 3 5 5 5 5 28 3 3 3 3 12 5 5 5 4 5 24

25. 2 1 4 4 4 3 3 18 3 4 3 3 3 4 20 3 4 4 3 14 3 4 4 3 3 17

26. 1 2 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 5 30 3 3 3 4 13 5 5 4 5 4 23

27. 2 1 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

28. 1 2 5 5 5 5 5 25 5 5 4 4 4 5 27 3 3 3 4 13 5 5 5 4 4 23

29. 2 2 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 4 4 23 3 4 3 3 13 4 4 4 4 4 20

Page 97: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

81

30. 1 2 4 4 4 4 4 20 4 3 3 3 4 3 20 5 5 5 5 20 4 4 4 4 4 20

31. 3 2 4 4 4 4 4 20 4 5 5 4 4 4 26 5 4 5 5 19 4 4 4 4 4 20

32. 2 2 4 4 4 4 4 20 4 4 4 5 4 5 26 4 4 4 3 15 3 4 4 3 3 17

33. 3 1 4 4 4 4 4 20 4 5 4 4 4 4 25 2 3 2 3 10 4 4 4 4 3 19

34. 2 1 5 5 5 4 5 24 4 4 4 4 4 4 24 2 3 2 3 10 4 4 4 4 4 20

35. 3 2 5 4 4 5 4 22 4 3 3 3 3 3 19 2 3 3 3 11 4 4 5 5 5 23

36. 2 2 5 4 3 3 4 19 3 4 3 4 4 4 22 4 3 4 4 15 4 4 4 3 4 19

37. 3 1 4 4 4 4 4 20 4 5 5 4 4 4 26 3 4 4 3 14 3 3 3 3 4 16

38. 2 1 4 4 4 4 4 20 4 4 4 5 4 5 26 4 5 3 3 15 4 4 4 4 4 20

39. 3 1 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 3 3 21 3 3 3 3 12 4 4 3 4 5 20

40. 2 2 3 3 4 4 4 18 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 3 15 4 4 4 4 4 20

41. 3 2 4 4 4 4 4 20 4 5 5 5 5 4 28 3 3 3 3 12 4 4 4 4 4 20

42. 2 1 4 4 4 4 4 20 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 25

43. 2 1 4 4 4 5 4 21 5 3 3 3 3 3 20 4 4 3 3 14 4 4 4 4 4 20

44. 3 2 1 2 2 1 2 8 2 4 4 4 4 3 21 3 3 4 3 13 3 3 3 3 4 16

46. 3 2 5 5 5 5 5 25 5 5 4 4 5 4 27 5 5 5 5 20 5 5 4 5 4 23

47. 2 1 4 4 4 4 4 20 4 3 3 3 3 4 20 3 3 3 3 12 3 4 3 4 3 17

48. 3 1 5 5 5 5 5 25 4 5 5 5 5 5 29 2 3 2 2 9 4 4 4 4 5 21

49. 3 1 4 5 5 5 5 24 5 5 3 4 4 3 24 5 5 5 5 20 3 4 5 5 5 22

50. 2 2 4 4 4 3 4 19 4 3 4 4 3 3 21 3 3 3 3 12 4 3 3 3 4 17

Nama Usaha

No Nama Usaha

1. Ayam nelongso

2. The praja

3. Legend coffe

4. Silol kopi

5 Kafe brick

6. Filosofi Kopi

7. Efic Koffe

8. Eskala Eatery & coffee

9. Olive Fried Chicken

10. Loko Cafe

11. Linglung Kopi

12. Kaktus Kopi

13. Ekologi Desk & Coffee

14. Estuary

15. Tempo Del Gelato

16. Warunk Upnormal

17. Richeese Factory

18. Lantai Bumi

19. Hayati Coffee

20. Signature

21. Waroeng SS

Page 98: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

82

22. The Point Coffee

23. Sua Coffee

24. Little Owl Cafe

25. Blanco Coffee And Books

26. Secret Garden Coffee

27. Awor Gallerry & Coffee

28. Bong Kopitown

29. Coklat Cafe

30. Fine Coffee

31. Nox Coffee Boutique

32. Analog Coffee Jogja

33. Simetri Coffee Roester

34. Kane Coffee House

35. Wanderlust

36. Coffee Eatery

37. Asmara Art Coffee Shop

38. El Klasiko Coffee

39. Mezzanisne Eatery & Coffee

40. Maraville Coffee

41. Oldtown

42. Kayu manis Coffee Shop

43. Cerita Kopi

44. Couvee

45. Ivy Coffee

46. Coffee Wae

47. Eastern Kopi TM

48. Move On Cafe

49. The Coffe Bean & Tea Leaf

50. Kebun Buah Naga Coffee

Page 99: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

83

LAMPIRAN 3

Uji Validitas dan Reliabilitias

Correlations

Correlations

Kepercayaa

n

Teknolo

gi

Informas

i

Kepercayaa

n 1

Pearson

Correlatio

n

.902**

TI 1 Pearson

Correlatio

n

.775**

Sig. (2-

tailed) .000

Sig. (2-

tailed) .000

N 50

N 50

Kepercayaa

n 2

Pearson

Correlatio

n

.959**

TI 2 Pearson

Correlatio

n

.791**

Sig. (2-

tailed) .000

Sig. (2-

tailed) .000

N 50

N 50

Kepercayaa

n 3

Pearson

Correlatio

n

.914**

TI 3 Pearson

Correlatio

n

.832**

Sig. (2-

tailed) .000

Sig. (2-

tailed) .000

N 50

N 50

Kepercayaa

n 4

Pearson

Correlatio

n

.908**

TI 4 Pearson

Correlatio

n

.944**

Sig. (2-

tailed) .000

Sig. (2-

tailed) .000

N 50

N 50

Kepercayaa

n 5

Pearson

Correlatio

n

.942**

TI 5 Pearson

Correlatio

n

.854**

Sig. (2-

tailed) .000

Sig. (2-

tailed) .000

N 50

N 50

Kepercayaa

n

Pearson

Correlatio

n

1

TI 6 Pearson

Correlatio

n

.920**

Page 100: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

84

Sig. (2-

tailed)

Sig. (2-

tailed) .000

N 50

N 50

**. Correlation is significant at the

0.01 level (2-tailed).

Teknologi

Informasi

Pearson

Correlatio

n

1

Sig. (2-

tailed)

Reliability Statistics

N 30

Cronbach's

Alpha

N of

Items

**. Correlation is significant at the

0.01 level (2-tailed).

.957 5

*. Correlation is significant at the

0.05 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach'

s Alpha

N of

Items

.920 6

Correlations

Correlations

Integrasi

Kinerja

Rantai

Pasok

Intg1 Pearson

Correlation .884**

Kinerja1 Pearson

Correlation .957**

Sig. (2-

tailed) .000

Sig. (2-

tailed) .000

N 50

N 50

Intg2 Pearson

Correlation .870**

Kinerja2 Pearson

Correlation .898**

Sig. (2-

tailed) .000

Sig. (2-

tailed) .000

N 50

N 50

Page 101: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

85

Intg3 Pearson

Correlation .893**

Kinerja3 Pearson

Correlation .896**

Sig. (2-

tailed) .000

Sig. (2-

tailed) .000

N 50

N 50

Intg4 Pearson

Correlation .896**

Kinerja4 Pearson

Correlation .843**

Sig. (2-

tailed) .000

Sig. (2-

tailed) .000

N 50

N 50

Integrasi Pearson

Correlation 1

Kinerja5 Pearson

Correlation .836**

Sig. (2-

tailed)

Sig. (2-

tailed) .000

N 50

N 50

**. Correlation is significant at the

0.01 level (2-tailed).

Kinerja

Rantai

Pasok

Pearson

Correlation 1

Sig. (2-

tailed)

Reliability Statistics

N 50

Cronbach's

Alpha N of Items

**. Correlation is significant at the

0.01 level (2-tailed).

.904 4

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.928 5

Page 102: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

86

LAMPIRAN 4

Uji Analisis Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kepercayaan 50 7.00 25.00 20.0000 3.55711

Teknologi Informasi 50 8.00 30.00 24.3600 3.72942

Integrasi 50 7.00 20.00 13.6400 3.26240

Kinerja Rantai Pasok 50 8.00 25.00 20.0400 2.85686

Valid N (listwise) 50

Data Responden

Jabatan

Jabatan Frequency Percent

Manager 11 22.0

Asisten Manajer 18 36.0

SPV 21 42.0

Total 50 100.0

Lama Membuka Usaha

Usia Usaha Frequency Percent

Valid

1-5 tahun 29 58.0

> 5 tahun 21 42.0

Total 50 100.0

Page 103: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

87

LAMPIRAN 5

Hasil Uji Asumsi Klasik

Lapiran 5.1. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 50

Normal Parametersa,b Mean -.0676003

Std. Deviation 1.83158751

Most Extreme

Differences

Absolute .102

Positive .089

Negative -.102

Kolmogorov-Smirnov Z .720

Asymp. Sig. (2-tailed) .677

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Data normal karena nilai sig. > 0.05

Lampiran 5.2 Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 4.035 1.995 2.022 .049

Kepercayaan .302 .091 .376 3.327 .002 .697 1.435

Teknologi

Informasi

.292 .089 .381 3.285 .002 .663 1.508

Integrasi .209 .087 .239 2.413 .020 .912 1.096

Page 104: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

88

a. Dependent Variable: Kinerja Rantai Pasok

Lolos, tidak terjadi multikolinearitas karena nilai tolerance > 0.1 dan VIF < 10

Lampiran 5.3 Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig

B Std. Eror Beta

(Constant)

1 Kepercayaan

Teknologi Informasi

Integrasi

1.820 1.283 1.418 .163

-.060 .058 -.178 -1.022 .312

.030 .057 .095 528 .600

.001 .056 .004 .024 .981

a. Dependent Variable: ABS_RES

Lolos, tidak terjadi heterosedatisitas karena nilai sig. > 0.05

Page 105: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

89

LAMPIRAN 6

Uji Regresi

Lampiran 6.1 Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 4.035 1.995 2.022 .049

Kepercayaan .302 .091 .376 3.327 .002

Teknologi Informasi .292 .089 .381 3.285 .002

Integrasi .209 .087 .239 2.413 .020

a. Dependent Variable: Kinerja Rantai Pasok

Y= 4.035 + 0.302 𝑿𝟏 + 0.292 𝑿𝟐 + 0.209 𝑿𝟑

Kepercayaan secara parsial berpengaruh terhadap kinerja rantai pasok karena

nilai sig. < 0.05 dan B/std error/ Beta/ t statistic bernilai positif.

Teknologi informasi secara parsial berpengaruh terhadap kinerja rantai pasok

karena nilai sig. < 0.05 dan B/std error/ Beta/ t statistic bernilai positif.

Integrasi secara parsial berpengaruh terhadap kinerja rantai pasok karena nilai

sig. < 0.05 dan B/std error/ Beta/ t statistic bernilai positif.

Lampiran 6.1 Uji F

ANOVAa

Model Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1

Regression 235.876 3 78.625 22.048 .000b

Residual 164.044 46 3.566

Total 399.920 49

Page 106: PENGARUH KEPERCAYAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN …

90

a. Dependent Variable: Kinerja Rantai Pasok

b. Predictors: (Constant), Integrasi, Kepercayaan, Teknologi Informasi

Kepercayaan, taknologi dan ingegresi secara simultan berpengaruh terhadap

kinerja rantai pasok karena nilai sig. < 0.05.

Lampiran 6.2 Uji Determinasi

Model Summary

Mode R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .768a .590 .563 1.88843

a. Predictors: (Constant), Integrasi, Kepercayaan, Teknologi Informasi

Besar penagruh Kepercayaan, taknologi dan ingegresi terhadap kinerja rantai

pasok adalah sebesar 0.563atau 56.3%

RANGKUMAN HIPOTESIS

No. Hipotesis T statistik (parsial)

F Statistik (simultan)

Ket.

1 kepercayaan berpengaruh positif terhadap kinerja

rantai pasokan. 3.327 - diterima

2 Teknologi informasi berpengaruh positif terhadap

Kinerja rantai pasokan 3.285 - diterima

3 Integrasi proses berpengaruh positif terhadap

Kinerja rantai pasokan. 2.413 - diterima

4 Kepercayaan, taknologi dan ingegresi secara simultan

berpengaruh terhadap kinerja rantai pasok - 22.048 diterima