pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah, moitivasi kerja...

94
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019 DI SMKN BANDAR LAMPUNG (Tesis) Oleh Eka Rohmiati

Upload: others

Post on 21-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH,

MOITIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

DI SMKN BANDAR LAMPUNG

(Tesis)

Oleh

Eka Rohmiati

Page 2: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

ABSTRACT

INFLUENCE OF PRINCIPAL LEADERSHIP, SCHOOL CLIMATE,

WORK MOTIVATION ON TEACHER PERFORMANCE

IN VOCATIONAL HIGH SCHOOL BANDARLAMPUNG

By

Eka Rohmiati

This study aims to determine influence of: (1) principal leadership on the

performance of teachers at Bandar Lampung Vocational Schools, (2) school

climate on teacher performance at Bandar Lampung Vocational Schools, (3) work

motivation on teacher performance at Bandar Lampung Vocational Schoosl, (4 )

principal leadership, school climate, work motivation on teacher performance at

Bandarlampung public Vocational School’s. This research is a quantitative

descriptive research using Ex Post Facto. Results show that (1) there was a

positive and significant influence of principal leadership on teacher performance

(2) there is a positive and significant influence of the school climate on teacher

performance,(3) there is a positive and significant effect of work motivation on

teacher performance, and (4) there is a positive and significant influence

principal leadership, school climate and work motivation on teacher

performance.

Keywords : school principal leadership, school climate, work motivation,

teacher performance.

Page 3: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

ABSTRAK

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH,

MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU

DI SMKN BANDAR LAMPUNG

Oleh

Eka Rohmiati

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh: (1) Kepemimpinan

kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMKN Bandar Lampung, (2) Iklim

sekolah terhadap kinerja guru di SMKN Bandar Lampung, (3) Motivasi kerja

terhadap kinerja guru di SMKN Bandar Lampung, (4) Kepemimpinan kepala

sekolah,iklim sekolah, Motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMKN

Bandarlampung. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif

kuantitatif dengan pendekatan Ex Post Facto. Hasil penelitian menunjukkan

sebagai berikut (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan pengaruh

kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru; (2) Terdapat pengaruh

positif dan signifikan pengaruh iklim sekolah terhadap kinerja guru; (3) Terdapat

pengaruh positif dan signifikan pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru;

(4) Terdapat pengaruh positif dan signifikan pengaruh kepemimpinan kepala

sekolah, iklim sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja guru.

Kata kunci: kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah, motivasi belajar,

kinerja guru.

Page 4: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH,

MOITIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU

DI SMKN BANDAR LAMPUNG

Oleh

Eka Rohmiati

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

MAGISTER PENDIDIKAN

Pada

Program Pascasarjana Magister Administrasi Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

Judul Tesis : PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA

SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, DAN

MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA

GURU DI SMK NEGERI BANDAR

LAMPUNG

Nama Mahasiswa : Eka Rohmiati

Nomor Pokok Mahasiswa : 1723012021

Program Studi : Magister Administrasi Pendidikan

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1.Komisi Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Irawan Suntoro, M.S. Dr. Sowiyah, M.Pd.

NIP 19560323 198403 1 003 NIP 19600725 198403 2 001

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Ketua Program Studi Magister

Administrasi Pendidikan

Dr. Riswandi, M.Pd. Dr. Sowiyah, M.Pd.

NIP 19760808 200912 1 001 NIP 19600725 198403 2 001

Page 6: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Irawan Suntoro, M.S. …………

Sekertaris : Dr.Sowiyah, M.Pd. .…………

Penguji Anggota : I. Hasan Hariri, S.Pd., M.B.A., Ph.D. …………

II. Dr. Dedy Hermanto Karwan, M.M. ………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd.

NIP. 19620804 198905 1 001

3. Direktur Program Pascasarjana

Prof. Drs. Mustofa, M.A., Ph.D.

NIP. 19570101 198403 1 020

4. Tanggal Lulus Ujian : 5 Desember 2019

Page 7: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini saya menyatakan dengan

sebenarnya bahwa:

1. Tesis dengan judul “PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH,

IKLIM SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA

GURU DI SMK NEGERI BANDAR LAMPUNG” adalah karya saya sendiri

dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan atas karya penulis lain

dengan cara yang tidak sesuai dengan etika ilmiah yang berlaku delam

masyarakat akademik atau yang disebut plagiatisme.

2. Hak intelektual atas karya ilmiah diserhkan sepenuhnya kepada Universitas

Lampung.

Atas pernyataan ini, apabila di kemudian hari ternyata ditemukan adanya ketidak

benaran saya bersedia menanggung akibat dan sanksi yang diberikan kepada saya,

saya bersedia dan sanggup dituntut sesuai dengan hukum yang berlaku.

Bandar Lampung, Desember 2019

Pembuat Pernyataan

Eka Rohmiati

NPM 1723012021

Page 8: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

viii

RIWAYAT HIDUP

Peneliti dilahirkan di Penagan Jaya, Lampung Utara pada

tanggal 24 Agustus 1995, sebagai anak pertama dari dua

bersaudara dari pasangan Bapak Sumarsit dan Ibu Sunanik.

Peneliti mengawali pendidikan formal 2001 di Sekolah

Dasar Negeri 3 Penagan Ratu Lampung Utara

dan lulus pada tahun 2007. Kemudian peneliti melanjutkan pendidikan di SMPN 5

Kotabumi dan lulus tahun 2010. Selanjutnya pada tahun 2010 peneliti

melanjutkan pendidikan di SMAN 2 Metro dan lulus tahun 2013. Peneliti

melanjutkan Pendidikan Sarjana (S1) di Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan

Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

dan lulus pada tahun 2017, selanjutnya pada tahun yang sama peneliti menjadi

pengajar di SMK Global Surya Bandar Lampung dan mengajar di bimbel

Ganesha Operation pada tahun 2019. September 2017 peneliti diterima sebagai

mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan di Universitas Lampung.

Page 9: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

ix

MOTTO

“Jika apa yang Anda lakukan memberikan inspirasi kepada orang lain

untuk bermimpi lebih, belajar lebih, melakukan lebih dan menjadi lebih,

maka Anda adalah seorang pemimpin. “

( John Quincy Adams )

Page 10: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

x

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT, penulis persembahkan karya

sederhana ini kepada

1. Almamater tercinta Universitas Lampung.

2. Bapak Sumarsit dan Ibu Sunanik, terimakasih karena senantiasa mendoakan

penulis setiap waktu, membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang,

dengan tulus mengajari penulis arti kehidupan dan sebuah perjuangan,

senantiasa merangkul penulis dikala jatuh, memberikan penulis motivasi,

semangat, kasih sayang dan materi untuk keberhasilan di masa datang;

3. Adikku tersayang, Wahyuni Sukma Wati yang selalu memberikan dukungan

yang luar biasa, mendoakan dan membantu;

Page 11: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

xi

SANWACANA

Puji syukur penulis kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya

sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Tesis dengan judul “Pengaruh

Kepemimpinan Kepala Sekolah, Iklim Sekolah dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Guru di SMKN Bandar Lampung” adalah salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Magister Administrasi Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Karomani, M.Si., selaku Rektor Universitas Lampung yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh pendidikan di

Pascasarjana Manajemen Pendidikan Universitas Lampung;

2. Prof. Drs. Mustofa, M.A., Ph.D., selaku Direktur Pascasarjana Universitas

Lampung yang telah memberikan arahan dan kemudahan;

3. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung yang telah memfasilitasi penelitian ini;

4. Drs. Riswandi, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung yang telah memotivasi;

5. Dr. Sowiyah, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Magister Administrasi

Pendidikan Universitas Lampung sekaligus sebagai penguji tesis dan

pembimbing II yang telah banyak memberikan bantuan, saran dan

mengarahkan kepada penulis;

6. Dr. Irawan Suntoro, M.S. selaku pembimbing I yang telah banyak

memberikan nasehat, saran, dan mengarahkan dan memotivasi kepada

penulis;

7. Alm. Dr. Sumadi, M.S. selaku pembimbing tesis yang telah banyak

memberikan nasehat, saran, mengerahkan, dan motivasi kepada penulis;

Page 12: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

xii

8. Hasan Hariri, SPd, MBA, PhD selaku Pembahas dan penguji tesis yang sabar

memberi nasehat, saran dan memotivasi kepada penulis;

9. Dr. Dedy Hermanto Karwan, M.M. selaku pembahas dan penguji tesis yang

telah memberi nasehat, saran, mengerahkan, dan motivasi kepada penulis;

10. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Magister Administrasi Pendidikan

Universitas Lampung yang telah mendidik dan memberikan ilmu yang

bermanfaat;

11. Seluruh kepala sekolah SMKN Bandar Lampung yang telah memberikan izin

dalam pengambilan data;

12. Seluruh guru SMKN Bandar Lampung terpilih sebagai perwakilan yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk mengisi angket penelitian;

13. Teman-teman seperjuangan Administrasi Pendidikan angkatan tahun 2017

dan seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih atas

dukungan dan semangatnya yang luar biasa dalam penyelesaian tesis ini;

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi

semoga dapat memberi kontribusi dalam bidang ilmu pendidikan khususnya

manajemen pendidikan.

Bandar Lampung, Desember 2019

Eka Rohmiati

Page 13: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL TESIS ................................................................................................ i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

COVER DALAM ............................................................................................ iv

MENYETUJUI ............................................................................................... v

MENGESAHKAN ......................................................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... vii

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ viii

MOTO ............................................................................................................. ix

PERSEMBAHAN ........................................................................................... x

SANWACANA ............................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

DATAR TABEL ............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................... 9

1.3 Pembatasan Masalah .......................................................................... 9

1.4 Rumusan Masalah .............................................................................. 10

1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................... 10

1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................. 11

1.7 Ruang Lingkup Penelitian.................................................................. 12

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kinerja Guru ...................................................................................... 13

2.1.1 Pengertian Kinerja .................................................................. 13

2.1.2 Pengertian Kinerja Guru ........................................................ 15

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru ................... 18

2.1.4 Dimensi dan Indikator Kinerja Guru...................................... 19

2.2 Kepemimpinan Kepala Sekolah ......................................................... 20

2.2.1 Pengertian Kepemimpinan .................................................... 20

2.2.2 Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah .......................... 21

2.2.3 Teori Kepemimpinan ............................................................ 23

2.2.4 Tipe-Tipe Kepemimpinan ...................................................... 24

2.2.5 Dimensi Kepemimpinan Kepala Sekolah ............................. 28

Page 14: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

xiv

2.3 Iklim Sekolah ..................................................................................... 29

2.3.1 Pengertian Iklim Sekolah ....................................................... 29

2.3.2 Dimensi Iklim Sekolah .......................................................... 31

2.4 Motivasi Kerja Guru ......................................................................... 34

2.4.1 Pengertian Motivasi Kerja Guru ............................................ 34

2.4.2 Teori Motivasi Kerja Guru .................................................... 36

2.4.3 Model Pengukuran Motivasi Kerja Guru .............................. 39

2.5 Penelitian Yang Relevan .................................................................... 40

2.6 Kerangka Pikir ................................................................................... 43

2.6.1 Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja

guru ....................................................................................... 43

2.6.2 Pengaruh iklim sekolah terhadap kinerja guru ...................... 44

2.6.3 Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru ..................... 44

2.6.4 Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah dan

motivasi kerja terhadap kinerja guru ...................................... 45

2.7 Hipotesis Penelitian ........................................................................... 46

III. METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ............................................................................... 48

3.1.1 Pendekatan Penelitian ........................................................... 48

3.1.2 Jenis Penelitian ...................................................................... 48

3.2 Populasi dan Sampel .......................................................................... 49

3.2.1 Populasi ................................................................................. 49

3.2.2 Sampel ................................................................................... 49

3.3 Variabel Penelitian ............................................................................ 51

3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 58

3.5 Uji Validitas Instrumen ..................................................................... 58

3.5.1 Uji Validitas .......................................................................... 59

3.5.2 Uji Realibilitas ....................................................................... 62

3.6 Uji Prasyarat Analisis ........................................................................ 65

3.6.1 Uji Normalitas ........................................................................ 65

3.6.2 Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 65

3.6.3 Uji Multikolinearitas .............................................................. 66

3.6.4 Uji linearitas ........................................................................... 66

3.7 Teknik Analisis Data ........................................................................... 66

3.7.1 Uji Regresi Linear Sederhana ................................................... 66

3.7.2 Uji Regresi Linear Berganda ..................................................... 67

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian .............................................................. 69

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................. 69

4.2.1 Variabel Kinerja Guru ............................................................ 70

4.2.2 Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah .............................. 71

4.2.3 Variabel Iklim Sekolah .......................................................... 73

4.2.4 Variabel Motivasi Kerja ......................................................... 74

4.3 Uji Prasyarat Analisis Regresi .......................................................... 75

4.3.1 Uji Normalitas ......................................................................... 76

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas............................................................ 77

Page 15: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

xv

4.3.3 Uji Multikolinearitas ............................................................... 77

4.4 Pengujian Hipotesis .......................................................................... 78

4.4.1 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap

Kinerja Guru .......................................................................... 78

4.4.2 Pengaruh Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Guru ................... 81

4.4.3 Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru ................. 83

4.4.4 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Iklim Sekolah

dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru........................... 85

4.5 Pembahasan ........................................................................................ 87

4.5.1 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap

Kinerja Guru........................................................................... 87

4.5.2 Pengaruh Iklim Sekolah Terhadap Terhadap Kinerja Guru ... 89

4.5.3 Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru ............... 90

4.5.4 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Iklim Sekolah

dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru........................... 92

4.6 Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 93

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 94

5.2 Implikasi ............................................................................................ 95

5.3 Saran .................................................................................................. 96

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 97

LAMPIRAN .................................................................................................... 101

Page 16: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Data Guru diSMKN Bandar Lampung ................................................... 3

2.2 Hasil UKG ............................................................................................. 4

3.1 Jumlah Guru SMKN Bandar Lampung .................................................. 51

3.2 Kisi-kisi Instrumen Kinerja Guru ........................................................... 53

3.3 Kisi-kisi Instrumen Kepemimpinan Kepala Sekolah ............................ 55

3.4 Kisi-kisi Instrumen Iklim Sekolah ......................................................... 56

3.5 Kisi-kisi Instrumen Motivasi Kerja Guru .............................................. 57

3.6 Daftar Interprestasi nilai r (Validitas Instrumen) .................................... 59

3.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Kinerja Guru .......................................... 60

3.8 Hasil Uji Validitas Instrumen Kepemimpinan Kepala

Sekolah .................................................................................................. 60

3.9 Hasil Uji Validitas Instrumen Iklim Sekolah .......................................... 61

3.10 Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Kerja ........................................ 61

3.11 Daftar Interpretasi Nilai r (Reliabilitas Instrumen) ................................ 63

3.12 Statistika Reabilitas Kinerja Guru ........................................................... 63

3.13 Statistika Reabilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah ............................. 64

3.14 Statistika Reabilitas Iklim Sekolah ......................................................... 64

3.15 Statistika Reabilitas Motivasi Kerja ........................................................ 64

4.1 Data Statistik Deskriptif Variabel Penelitian .......................................... 70

4.2 Distribusi Nilai Variabel Kinerja Guru (Y) ............................................ 70

4.3 Distribusi Nilai Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) ............ 72

4.4 Distribusi Nilai Variabel Iklim Sekolah (X2) .......................................... 73

4.5 Distribusi Nilai Variabel Motivasi Kerja (X3) ........................................ 74

4.6 Hasil Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov) ............................................ 76

4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 77

4.8 Hasil Uji Multikolinearitas ...................................................................... 78

4.9 Hasil Chi-square ...................................................................................... 78

4.10 Hasil Uji Linearitas Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kompetensi

Profesional Guru ..................................................................................... 79

4.11 Koefisien Regresi Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Guru ... 80

4.12 Koefisien Determinasi Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap

Kinerja Guru ........................................................................................... 80

4.13 Hasil Chi-Square ..................................................................................... 81

4.14 Hasil Uji Linearitas Iklim Sekolah dan Kinerja Guru ............................. 82

4.15 Koefisien Regresi iklim sekolah dan Kinerja Guru. ............................... 82

4.16 Koefisien Determinasi Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Guru .............. 83

4.17 Hasil Chi-Square….. ............................................................................... 83

Page 17: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

xvii

4.18 Hasil Uji Linearitas Motivasi Kerja dan Kinerja Guru ........................... 84

4.19 Koefisien Regresi motivasi kerja terhadap kinerja guru ......................... 84

4.20 Koefisien Determinasi Motivasi kerja terhadap kinerja guru ................. 85

4.21 Koefisien Regresi Berganda .................................................................... 86

4.22 Hasil Analisis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah,

Iklim Sekolah, Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru ........................... 86

Page 18: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Pikir .......................................................................................... 46

4.1 Histogram Nilai Kinerja Guru ................................................................. 71

4.2 Histogram Nilai Kepemimpinan Kepala Sekolah ..................................... 72

4.3 Histogram Nilai Iklim Sekolah ................................................................. 73

4.4 Histogram Nilai Motivasi Kerja ................................................................ 75

Page 19: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-Kisi Instrumen ................................................................................... 102

2. Petunjuk Pengisian Kuisioner ................................................................... 106

3. Kuisioner Kepemimpinan Kepala Sekolah .............................................. 106

4. Kuisioner Motivasi Kerja .......................................................................... 107

5. Kuisioner Iklim Sekolah ........................................................................... 108

6. Kuisioner Kinerja Guru ............................................................................. 109

7. Validitas Kinerja Guru .............................................................................. 110

8. Validitas Kepemimpinan Kepala Sekolah ................................................ 111

9. Validitas Iklim Sekolah ............................................................................. 112

0. Validitas Motivasi Kerja ........................................................................... 113

11. Reliabilitas Kinerja Guru ......................................................................... 114

12. Reliabilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah ............................................ 114

13. Reliabilitas Iklim Sekolah ........................................................................ 114

14. Reliabilitas Motivasi Kerja ...................................................................... 114

15. Data Penelitian untuk Pengujian Hipotesis .............................................. 115

16. Uji Normalitas .......................................................................................... 128

17. Uji Heteroskedastisitas ............................................................................. 129

18. Uji Multikolinearitas ................................................................................ 129

19. Uji Linearitas ............................................................................................ 130

20. Regresi Linear Berganda .......................................................................... 140

21. Daftar tabel t dan F .................................................................................. 142

22. Surat Izin Penelitian SMKN Bandar Lampung ........................................ 143

23. Surat Balasan Penelitiaan SMKN Bandar Lampung ............................... 152

Page 20: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

1

I. PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang mengapa perlu dilakukan penelitian tentang

kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja

guru.

1.1. Latar Belakang

Pendidikan pada hakekatnya merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia

dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk pencapaian

tingkat kehidupan yang semakin maju dan sejahtera. Undang- Undang Nomor 20

tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan

merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang dimiliki dirinya,

masyarakat, bangsa, dan negara.

Untuk merealisasikan tujuan pendidikan yang diamanatkan oleh Undang-Undang

Sistem Pendidikan Nasional tersebut pemerintah menjabarkan dalam program

pengembangan sistem pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi

(pendidikan formal), pendidikan nonformal serta pendidikan informal. Jalur

Page 21: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

2

pendidikan formal disekolah-sekolah mempunyai jenjang pendidikan yang jelas,

mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.

Jenis pendidikan formal dibagi lagi dalam pendidikan umum, kejuruan,

pendidikan madrasah dan lainnya. Penelitian ini yang dilakukan berfokus pada

pendidikan kejuruan (SMK). Sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional

sekolah menengah kejuruan merupakan pendidikan menengah yang

mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu,

dapat beradaptasi di lingkungan kerja, dapat melihat peluang kerja dan dapat

mengembangkan diri di kemudian hari. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) tersebut direalisasikan dengan struktur kurikulum yang memuat tiga

program yaitu program normatif, adaptif, dan produktif.

Berkaitan dengan komponen sistem pendidikan tenaga pendidik atau guru

merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan secara

keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral, pertama dan utama, figur

yang satu ini akan senantiasa menjadi sorotan strategis ketika berbicara masalah

pendidikan, karena guru selalu terkait dengan komponen manapun dalam sistem

pendidikan, guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan,

khususnya yang diselenggarakan secara formal di sekolah, guru juga sangat

menentukan keberhasilan peserta didik, terutama dalam kaitannya dengan proses

belajar mengajar. Menurut (Amanza: 2013) Guru merupakan komponen yang

paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang

berkualitas. Oleh karena itu upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk

meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang

signifikan tanpa didukung oleh guru yang profesional dan berkualitas. Dengan

Page 22: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

3

kata lain, perbaikan kualitas pendidikan harus berpangkal dari guru dan

berujung pada guru pula.

Penelitian ini mengambil fokus pada SMK di Bandar Lampung. SMK di Bandar

Lampung sudah memiliki rasio yang baik di negeri maupun swasta, namun alasan

peneliti mengambil SMKN di Bandar Lampung adalah berdasarkan beberapa data

yang dipaparkan.

Table 1.1 Data Guru di SMKN Bandar Lampung

No Nama sekolah Jumlah

guru

Guru

PNS

Guru

Honor

sertifikasi

1 SMKN 1 Bandar Lampung 83 54 29 48

2 SMKN 2 Bandar Lampung 139 97 42 80

3 SMKN 3 Bandar Lampung 74 55 19 44

4 SMKN 4 Bandar Lampung 121 80 41 36

Sumber: data Pra Survei 2018

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan diperoleh data di SMKN Bandar

Lampung masih sebagian guru yang sertifikasi, hal ini menjadi faktor menurunya

kinerja guru. Beberapa hal diatas dianggap menjadi latar belakang mengapa

peneliti memutuskan untuk melakukan penelitan di SMKN Bandar Lampung.

Ukuran kinerja guru terlihat dari rasa tanggung jawab menjalankan

amanah, profesi yang diembannya, rasa tanggung jawab moral di pundaknya.

Semua itu akan terlihat pada kepatuhan dan loyalitasnya dalam menjalankan

tugas keguruannya di dalam kelas dan tugas kependidikannya di luar kelas.

Selain itu kinerja guru dapat dilihat dari hasil Uji Kompetensi Guru (disingkat

UKG). UKG merupakan proses uji kompetensi bagi calon guru atau guru yang

ingin memperoleh pengakuan dan atau meningkatkan kompetensi sesuai profesi

yang dipilihnya. Sertifikasi guru merupakan prosedur untuk menentukan

Page 23: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

4

apakah seorang calon guru layak diberikan izin dan kewenangan untuk mengajar.

UKG dimaksudkan untuk mengetahui peta penguasaan guru pada

kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Tujuan UKG adalah sebagai

entry point penilaian kinerja guru dan sebagai alat kontrol pelaksanaan penilaian

kinerja guru. Program pengembangan keprofesian berkelanjutan dan

penilaian kinerja guru wajib dilakukan setiap tahunnya sebagai persyaratan

untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsional guru. Hasil UKG ditunjukkan

Tabel 1.2 berikut.

Tabel 1.2 Hasil UKG SMKN 9 Bandar Lampung

No Nama Hasil UKG

1 Guru A 55

2 Guru B 54

3 Guru C 53

4 Guru D 52

5 Guru E 57

6 Guru F 55

7 Guru G 56

8 Guru H 58

9 Guru I 57

10 Guru J 51

11 Guru K 55

12 Guru L 55

13 Guru M 58

14 Guru N 57

Rata-rata 55,2

Sumber: data survey tahun 2018

Tabel diatas menunjukkan hasil UKG di SMKN 9 Bandar Lampung masih

rendah, hal ini terlihat dari rata-rata yang hanya sebesar 55,2. Dimana nilai

Page 24: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

5

capaian minimal Ujian Kompetensi Guru (UKG) 7 untuk tahun 2017. Guru

yang tidak mencapai nilai minimal bukan berarti tak lulus UKG. Capaian nilai

menentukan bentuk pelatihan yang harus diikuti guru, untuk meningkatkan

kompetensinya. Hasil UKG di sembilan SMKN Bandar Lampung yang lain tidak

jauh berbeda dengan SMKN 9 Bandar Lampung. Fakta ini menunjukkan kinerja

guru SMKN 9 Bandar Lampung masih rendah.

Fakta lain yang terjadi pada guru-guru SMKN Bandar Lampung menunjukkan

masih ada guru yang membuat perangkat pembelajaran pada saat tertentu saja

dan guru yang mengajar sebagai rutinitas saja, tidak menekuni profesinya secara

utuh (hal ini disebabkan oleh guru yang bekerja di luar jam kerjanya untuk

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari sehingga waktu untuk membaca dan

menulis untuk meningkatkan diri tidak ada), serta kurangnya motivasi guru

dalam meningkatkan kualitas diri karena guru tidak dituntut untuk meneliti

sebagaimana yang diberlakukan pada dosen di perguruan tinggi.

Kinerja guru akan menjadi optimal, bila diintegrasikan dengan komponen

sekolah, baik kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah, motivasi kerja

guru, dan karyawan maupun anak didik. Pidarta (2004: 2) mengemukakan ada

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru dalam

melaksanakan tugasnya yaitu : Kepemimpinan kepala sekolah, Fasilitas kerja,

Harapan-harapan, dan Kepercayaan personalia sekolah. Dengan demikian

nampaklah bahwa kepemimpinan kepala sekolah dan fasilitas kerja akan ikut

menentukan baik buruknya kinerja guru. Dengan kata lain kepemimpinan kepala

sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru.

Page 25: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

6

Wahjosumidjo (2005: 83) Mengemukakan kepemimpinan kepala sekolah

merupakan kemampuan kepala sekolah untuk menggerakkan, mengerahkan,

membimbing, melindungi, memberi teladan, memberi dorongan, dan memberi

bantuan terhadap sumber daya manusia yang ada di suatu sekolah sehingga dapat

didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Mulyasa (2006: 98), mengemukakan bahwa paradigma baru manajemen

pendidikan, seorang kepala sekolah harus melakukan peranannya sebagai

pimpinan dengan menjalankan peran sebagai leader.

Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu aspek penting

dalam peningkatan kualitas sekolah. Beberapa literatur mengungkapkan bahwa

kepemimpinan kepala sekolah yang memiliki ciri-ciri kepemimpinan baik

seperti memiliki visi yang jelas, kepemimpinan yang kuat dan memiliki harapan

yang tinggi terhadap prestasi siswa dan kinerja guru, maka akan dapat

meningkatkan kualitas sekolah (Davis & Thomas,1989:57; Sergiovanni, 1987a:

89; DeRoche, 1987:23). Bahkan Scheerens & Bosker (1997: 207) secara tegas

berpendapat bahwa yang membedakan antara sekolah yang kualitasnya baik

dengan sekolah yang kualitasnya biasa adalah kepemimpinan kepala

sekolahnya. Demikian halnya diungkapkan oleh Davis & Thomas (1989: 17)

bahwa di dalam sekolah akan dijumpai kepala sekolah yang agresif, dinamis dan

secara profesional berhati-hati dalam menyediakan program-program pendidikan

yang dianggap penting. Tidak akan ditemui sebuah sekolah yang baik dengan

kepala sekolah jelek, atau sebaliknya sekolah jelek dengan kepala sekolah baik.

Banyak sekolah yang gagal berbalik menjadi sukses, dan sekolah yang bagus

menjadi merosot dengan tajam. Menurut Supriyadi (2010: 14), membaik dan

Page 26: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

7

memburuknya sekolah dapat dilacak dari kualitas kepemimpian kepala

sekolahnya.

Tugas kepala sekolah sebagai manajer adalah melakukan penilaian terhadap

kinerja guru. Penilaian penting dilakukan mengingat fungsinya sebagai alat

motivasi pimpinan kepada guru yang akan berdampak pada kinerja guru dalam

kualitas pengajaran. Guru yang puas akan pemberian motivasi kepala

sekolah maka dia akan bekerja dengan sukarela yang akan membuat kinerja guru

meningkat.

Menurut Masrur (2013) Permasalahan yang sering muncul dalam

kepemimpinan kepala sekolah adalah peran kepemimpinan kepala sekolah

masih kurang. Sebagian kepala sekolah hanya menangani masalah administratif,

memonitor kehadiran guru, atau membuat laporan kepada pengawas.

Kepala sekolah belum optimal dalam meningkatkan kinerja guru.

Sekolah yang merupakan sebuah organisasi memiliki iklim atau suasana tertentu

yang dirasakan oleh anggota organisasi sekolah tersebut. Sebagaimana yang

telah dijelaskan oleh Hoy dan Miskell dalam Hadiyanto (2004:177) bahwa

“iklim sekolah adalah produk akhir dari interaksi antar kelompok peserta didik di

sekolah, guru-guru, dan para pegawai tata usaha (administrators) yang

bekerja untuk mencapai keseimbangan antara dimensi organisasi (sekolah)

dengan dimensi individu”. Sagala (2008:130) mengatakan “iklim organisasi

adalah serangkaian sifat lingkungan kerja yang dinilai langsung atau tidak

langsung oleh guru yang dianggap menjadi kekuatan utama dalam

mempengaruhi prilaku guru”.

Page 27: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

8

Faktor yang tidak kalah pentingnya yang mempengaruhi kinerja adalah

motivasi kerja. Sebagai seorang motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi

yang tepat untuk dapat memberikan motivasi kepada seluruh guru dan

karyawan dalam upaya melaksanakan tugas dan fungsinya, hal ini dapat

dilakukan dengan cara pengaturan lingkungan fisik, suasana kerja, disiplin,

dorongan serta penghargaan yang efektif. Hal ini sesuai dengan pendapat Kartono

(2005: 81) yang menyatakan bahwa fungsi kepemimpinan adalah memandu,

menuntun, membimbing, membangun memberi atau membangunkan

motivasi-motivasi kerja, mengemudikan organisasi, menjalin jaringan komunikasi

yang baik, memberikan supervisi, pengawasan yang efisien dan membawa

pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju sesuai dengan ketentuan dan

perencanaan.

Kecenderungan yang dihadapi di SMKN Bandar Lampung, motivasi kerja adalah

tidak hanya kemauan untuk meningkatkan kemampuan dirinya sendiri dengan

melanjutkan pendidikannya atau menambah ilmu pengetahuan yang dimilikinya

dengan belajar secara pribadi, seperti membaca dan belajar tekhnologi, seperti

internet untuk memberikan pengetahuan yang kian hari kian berkembang. Ketidak

percayaan diri yang selalu meliputi dirinya karena minimnya ilmu pengetahuan

yang dimiliki.

Penalaran ilmu kepada peserta didik hanya mengandalkan ilmu yang dimiliki

tidak dapat mengembangkannya peserta didik sehingga mendapatkan pengetahuan

yang kurang maksimal. Begitu juga dengan prestasi yang diperoleh banyak guru

yang enggan mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pemerintah, seperti

workshop, pelatihan-pelatihan keahlian, pengembangan kurikulum, dan kegiatan

Page 28: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

9

yang berisfat pengembangan diri. Dengan munculnya masalah ini, maka peneliti

tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan

Kepala Sekolah, Iklim Sekolah dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru di

SMKN Bandar Lampung”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan diatas maka penulis akan

mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

a. Rendahnya Kinerja Guru

b. Kurangnya tanggung jawab guru dalam menjalankan tugasnya sebagai

guru

c. Tingkat kehadiran guru yang masih rendah

d. Rendahnya motivasi kerja guru

e. Kepala sekolah belum optimal dalam meningkatkan kinerja guru

f. Iklim sekolah yang kurang kondusif

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan latar belakang masalah yang telah

diberikan diatas maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Kepemimpinan Kepala Sekolah di SMKN Bandar Lampung

b. Iklim Sekolah di SMKN Bandar Lampung

c. Motivasi Kerja di SMKN Bandar Lampung

d. Kinerja Guru di SMKN Bandar lampung

Page 29: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

10

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah diatas

maka penulis dapat merumuskan masalah :

a. Apakah terdapat pengaruh kepemimpinan kepala sekolah secara signifikan

dan positif terhadap kinerja guru di SMKN Bandar Lampung?

b. Apakah terdapat pengaruh iklim sekolah secara signifikan dan positif

terhadap kinerja guru di SMKN Bandar Lampung?

c. Apakah terdapat pengaruh motivasi kerja secara signifikan dan positif

terhadap kinerja guru di SMKN Bandar Lampung?

d. Apakah terdapat pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah

dan motivasi kerja secara signifikan dan positif terhadap kinerja guru di

SMKN Bandar Lampung?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis

dan megetahui:

a. Pengaruh yang signifikan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja

guru

b. Pengaruh yang signifikan iklim sekolah terhadap kinerja guru

c. Pengaruh yang signifikan motivasi kerja terhadap kinerja guru

d. Pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan iklim

sekolah terhadap kinerja guru

Page 30: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

11

1.6 Manfaat penelitian

Pada hakekatnya penelian yang dilakukan seseorang diharapkan akan

mendapatkan manfaat tertentu yaitu sebagai berikut.

a. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan berguna dalam pengembangan disiplin ilmu

manajemen pendidikan khususnya mengenai pengaruh kepemimpinan

kepala sekolah, motivasi kerja, dan iklim sekolah secara bersama-sama

terhadap kinerja guru.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi Dinas Pendidikan

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan peningkatan kinerja

guru.

2. Bagi Kepala Sekolah

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai input bagi kepala sekolah

dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan

kepemimpinan kepala sekolah,motivasi kerja,dan iklim sekolah

terhadap kinerja guru.

3. Bagi Guru

Memberikan masukan kepada guru dalam pentingnya kinerja guru.

4. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian dapat diteliti dengan variabel lain dengan tempat yang

berbeda dengan variabel terikat kinerja guru.

Page 31: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

12

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini meliputi:

a. Lingkup Ilmu

Penelitian ini merupakan penelitian ilmu manajemen Pendidikan

khususnya sumber daya manusia guna untuk mengkaji perilaku individu

organisasi Pendidikan. Manajemen Pendidikan adalah suatu bentuk

penerapan manajemen dalam mengelola, mengatur, dan membngkitkan,

sumber daya yang terdapat dalam dunia pendidikan untuk mewujudkan

sekolah harus meningkatkan kinerja guru. Agar kinerja guru dapat selalu

ditingkatkan maka dapat dibutuhkan suatu manajemen kerja.

b. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini melibatkan seluruh guru di SMKN Bandar Lampung.

c. Objek Penelitian

Penelitian ini kinerja guru sebagai variable terikat dan kepemimpinan

kepala sekolah, motivasi kerja, iklim sekolah sebagai variable bebas.

d. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah SMK Negeri Bandar Lampung.

e. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2018 sampai

April 2019 (5 bulan).

Page 32: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

13

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pada bagian ini bertujuan untuk meninjau literatur yang ada yang berhubungan

dengan kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah, dan motivasi kerja terhadap

kinerja guru.

2.1 Kinerja Guru

Kinerja guru adalah sebuah wujud unjuk kerja guru secara keseluruhan dalam

menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan menggunakan standar dan

kriteria tertentu sebagai acuan. Berikut akan dipaparkan mengenai kinerja

guru mengacu kepada beberapa literatur.

2.1.1 Pengertian Kinerja

Kinerja merupakan terjemahan dari bahasa inggris, work performance atau

job performance tetapi dalam bahasa inggrisnya sering disingkat menjadi

performance. Kinerja dalam bahasa Indonesia disebut prestasi kerja. Kinerja

atau prestasi kerja diartikan sebagai ungkapan kemampuan yang didasari

oleh pengetahuan, sikap, ketrampilan dan motivasi dalam menghasilkan

sesuatu. Masalah kinerja selalu mendapat perhatian dalam manajemen

karena sangat berkaitan dengan produktivitas lembaga atau organisasi. “

performance = ability x motivation”. Dan faktor-faktor utama yang

Page 33: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

14

mempengaruhi kinerja kemampuan dan kemauan. Kinerja adalah sesuatu

yang ingin dicapai atau prestasi yang diperlihatkan atau kemampuan

bekerja, dengan kata lain bahwa kinerja dapat diartikan sebagai prestasi

kerja. Menurut Sofia (2010) menyatakan bahwa kinerja itu berkaitan

dengan menyelesaikan tugas-tugas terhadap seorang indivindu. Kinerja

merefleksikan seberapa baiknya seorang indivindu memenuhi persyaratan-

persyaratan dari sebuah pekerjaan itu. Pengertian kinerja tersebut di atas

senada dengan pendapat Murray (2002:3) dalam Suharsaputra (2010:145)

yang mendifinisikan kinerja adalah:

” perfomance means an outcome –a result, it is the end point of people,

resources and certain environment being brought together, with

intention of pruducing certain things, wheather tangible product of less

tangible service. To the extent that this interaction results in an otcome

of the desired level and quality, at egreed cost levels, performance will

be judged as satisfactory, good, or excellent.

Murwati (2013) menyatakan bahwa kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.

Sedangkan Hasibuan (2001) menyatakan bahwa kinerja (prestasi kerja)

adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-

tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,

pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Menurut Byars dan Rue (1991:

250) :

“Performance refers to degree ofaccomplishment of the tasks that make

up anndividual’s job. It reflects how well anndividual is fulfilling the

requirements of aob”.

Page 34: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

15

Pendapat Byars dan Rue diartikan bahwa kinerja mengacu pada derajat

tingkat penyelesaian tugas yang melengkapi pekerjaan seseorang. Hal ini

mencerminkan seberapa baik seseorang dalam melaksanakan tuntutan suatu

pekerjaan.

Berdasarkan dari beberapa definisi diatas dapat disintesiskan bahwa kinerja

merupakan prestasi kerja guru merupakan prestasi yang dicapai oleh

seseorang guru dalam melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya selama

periode tertentu sesuai standar kompetensi dan criteria yang telah ditetapkan

untuk pekerjaan.

2.1.2 Pengertian Kinerja Guru

Kinerja guru mempunyai spesifikasi tertentu. Kinerja guru dapat dilihat

dan diukur berdasarkan spesifikasi atau kriteria kompetensi yang harus

dimiliki oleh setiap guru. Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku

yang dimaksud adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran.

Berkenaan dengan standar kinerja guru Sahertian sebagaimana dikutip

Kusmianto (1997: 49) dalam buku panduan penilaian kinerja guru oleh

pengawas menjelaskan bahwa:

“Standar kinerja guru dalam menjalankan tugasnya seperti:

(1) bekerja dengan siswa secara individual, (2) persiapan dan

perencanaan pembelajaran, (3) pendayagunaan media

pembelajaran, (4) melibatkan siswa dalam berbagai pengalaman

belajar, dan (5) kepemimpinan yang aktif dari guru”.

UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 39 ayat

(2), menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang

Page 35: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

16

bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai

hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta

melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi

pendidik pada perguruan tinggi. Keterangan lain menjelaskan dalam UU

No. 14 Tahun 2005 Bab IV Pasal 20 (a) tentang Guru dan Dosen

menyatakan bahwa standar prestasi kerja guru dalam melaksanakan

tugas keprofesionalannya, guru berkewajiban merencanakan

pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu serta

menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Tugas pokok guru

tersebut yang diwujudkan dalam kegiatan belajar mengajar merupakan

bentuk kinerja guru.

Pendapat lain diutarakan Soedijarto (1993) menyatakan ada empat

tugas gugusan kemampuan yang harus dikuasai oleh seorang guru.

Kemampuan yang harus dikuasai oleh seorang guru, yaitu: (1)

merencanakan program belajar mengajar; (2) melaksanakan dan

memimpin proses belajar mengajar; (3) menilai kemajuan proses

belajar mengajar; (4) membina hubungan dengan peserta didik. Sedangkan

berdasarkan Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses

untuk Satuan Pendidikan Menengah dijabarkan beban kerja guru

mencakup kegiatan pokok: (1) merencanakan pembelajaran; (2)

melaksanakan pembelajaran; (3) menilai hasil pembelajaran; (4)

membimbing dan melatih peserta didik; (5) melaksanakan tugas tambahan.

Kinerja guru dapat dilihat saat guru melaksanakan interaksi belajar

Page 36: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

17

mengajar di kelas termasuk persiapannya baik dalam bentuk program

semester maupun persiapan mengajar. Berkenaan dengan kepentingan

penilaian terhadap kinerja guru. Georgia Departemen of Education telah

mengembangkan teacher performance assessment instrument yang

kemudian dimodifikasi oleh Depdiknas menjadi Alat Penilaian

Kemampuan Guru (APKG). Alat penilaian kemampuan guru, meliputi:

(1) rencana pembelajaran (teaching plans and materials) atau

disebut dengan RPP; (2) prosedur pembelajaran (classroom

procedure); dan (3) hubungan antar pribadi (interpersonal skill).

Proses belajar mengajar tidak sesederhana seperti yang terlihat pada saat

guru menyampaikan materi pelajaran di kelas, tetapi dalam melaksanakan

pembelajaran yang baik seorang guru harus mengadakan persiapan yang

baik agar pada saat melaksanakan pembelajaran dapat terarah sesuai tujuan

pembelajaran yang terdapat pada indikator keberhasilan pembelajaran.

Proses pembelajaran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh

seorang guru mulai dari persiapan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran

sampai pada tahap akhir pembelajaran yaitu pelaksanaan evaluasi dan

perbaikan untuk siswa yang belum berhasil pada saat dilakukan evaluasi.

Dari berbagai pengertian di atas maka dapat disintesiskan definisi

konsep kinerja guru merupakan hasil pekerjaan atau prestasi kerja yang

dilakukan oleh seorang guru berdasarkan kemampuan mengelola kegiatan

belajar mengajar, yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan

Page 37: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

18

pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan membina hubungan antar

pribadi (interpersonal) dengan siswanya.

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru

Risma & Sukanti (2012) menyatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja guru adalah :

1) Faktor personal atau indvidual, meliputi unsur pengetahuan, ketrampilan,

kemampuan, kepercayaan diri, motivasidan komitmen yang dimiliki oleh

tiap individu guru.

2) Faktor kepemimpinan, memiliki aspek kualitas manajer dan tim leader

dalam memberikan dorongan, semangat,arahan,dan dukungan kerja

kepada guru.

3) Faktor tim, meliputi dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan

dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesame anggota tim, kekompakan

dan keeratan anggota tim.

4) Faktor sistem, meliputi sistem kerja,fasilitas kerja yang diberikan oleh

pimpinan sekolah, proses organisasi(sekolah) dan kultur kerja dalam

organisasi (sekolah).

5) Faktor kontekstual (situasional). Meliputi tekanan dan perubahan

lingkungan eksternal (sertifikasi guru) dan internal (motivasi kerja guru).

Menurut Gibson (1999) dalam Mathis and Jackson (2002:108) bahwa

terdapat tiga faktor yang berpengaruh terhadap kinerja:

Page 38: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

19

(1) Faktor individu: kemampuan, keterampilan, latar belakang keluarga,

pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang.

(2) Faktor psikologis: persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan

kepuasan kerja

(3) Faktor organisasi: struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan,

sistem penghargaan (reward system).

Berdasarkan uraian di atas, faktor- faktor yang mempengaruihi kinerja guru

yaitu faktor individu (personal), faktor kepemimpinan, faktor tim, faktor

system dan faktor situasional.

2.1.4 Dimensi dan Indikator-Indikator Kinerja Guru

Untuk melihat sejauh mana mutu kinerja guru dijelaskan tentang dimensi

dan indikator yang menyatakan kinerja guru. Dimensi guru menyangkut

proses dan keluaran atau produk. Input merujuk kepada pelaku, yaitu guru,

proses merujuk kepada cara pencapaian tujuan dan produk berkaitan dengan

hasil yang dicapai. Dimensi kinerja guru menurut Mitchel, Terence. R

(1997) mengemukakan dalam suatu area of performance, tentang aspek-

aspek performance yaitu :

a) Kualitas hasil kerja (quality of work);

b) Ketepatan waktu (promptness);

c) Prakarsa/intensif (initiative);

d) Kemampuan (capalibility);

e) Komunikasi (communication).

Page 39: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

20

Kelima dimensi kinerja guru tersebut dapat dijadikan patokan untuk

mengkaji tingkat kinerja guru dalam suatu lembaga pendidikan.

Indikator-indikator kinerja guru menurut Mitchel, Terence R (1997) yaitu:

a) Kualitas hasil kerja : kepuasan siswa, pemahaman siswa dan prestasi

siswa

b) Ketepatan waktu: waktu kedatangan, waktu pulang

c) Prakarsa/ inisatif : berpikir positif yang lebih baik, mewujudkan

kreatifitas dan pencapaian prestasi

d) Kemampuan : menguasai materi, penguasaan metode pembelajaran

e) Komunikasi : mutu penyampaian dan penguasaan keadaan kelas.

2.2 Kepemimpin Kepala Sekolah

Kepemimpinan sangat dibutuhkan seorang pemimpin dalam memimpin

organisasinya dan kedudukan yang dimiliki seorang pemimpin berupa sebuah

seni untuk mempengaruhi orang lain agar mencapai tujuan tertentu sebuah

organisasi.

2.2.1 Pengertian Kepemimpinan

Menurut Manik (2011) Kepemimpinan adalah rangkaian kegiatan penataan

berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi

tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Tead dalam kartono (2005) Kepemimpinan adalah aktifitas

mempengaruhi orang-orang agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan

yang diinginkan.

Page 40: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

21

Menurut Danim (2008) mendefinisikan kepemimpinan sebagai segala

tindakan yang dilakukan seseorang baik indivindu maupun kelompok untuk

melakukan koordinasi dan melakukan pengarahan kepada individu atau

kelompok lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan selanjutnya.

Menurut Terry dalam Saliman (2010), kepemimpinan adalah hubungan

yang erat ada dalam diri orang atau pemimpin, mempengaruhi orang -orang

lain untuk bekerja sama secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai

keinginan pemimpin. Menurut Mooore dalam Sutrisno (2011)

Kepemimpinan adalah kemampuan membuat orang-orang bertindak sesuai

dengan keinginan pemimpin. Menurut Engkay (2010) kepemimpinan

merupakan kemampuan seseorang dalam menggerakkan, mengarahkan

sekaligus mempengaruhi pola piker dan cara kerja setiap anggota agar

bersikap mandiri dalam bekerja untuk kepentingan percepatan pencapaian

tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan dari beberapa pendapat diatas maka dapat disintesiskan bahwa

kepemimpinan merupakan kemampuan pemimpin mempengaruhi orang-

orang agar terwujudnya suatu tujuan yang sudah ditetapkan.

2.2.2 Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah

Tanggung jawab kepala sekolah dikemukakan pada pasal 12 ayat PP. 28

tahun 1990 bahwa:”Kepala Sekolah bertanggung jawab atas

penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah pembinaan

Page 41: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

22

tenaga kependidikan lainnya dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana

dan prasarana”.

Menurut Supriyadi ( 2010), kepemimpinan penting sekali dalam mengejar

mutu yang diinginkan pada setiap sekolah. Sekolah yang baik tidak akan

ditemui dengan kepala sekolah jelek, atau sebaliknya sekolah jelek dengan

kepala sekolah baik. Banyak sekolah yang gagal berbalik menjadi sukses,

dan sekolah yang bagus menjadi merosot dengan tajam. Membaik dan

memburuknya sekolah dapat dilacak dari kualitas kepemimpian kepala

sekolahnya. Rachmawati (2013) mengemukakan kepemimpinan kepala

sekolah adalah kemampuan seorang tenaga fungsional guru yang diberi

tugas untuk memimpin suatu sekolah untuk menggerakkan segala sumber

yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara

maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Kepemimpinan kepala sekolah merupakan ruh yang menjadi sumber pusat

gerak organisasi untuk mencapai tujuan dalam meningkatkan kesempatan

untuk mengadakan pertemuan secara eektif dengan para guru dalam situasi

yang kondusif. Mulyono (2008) mengemukakan prilaku kepala sekolah

harus mendorong kinerja para guru dengan menunjukan rasa bersahabat

dekat dan penuh pertimbangan terhadap para guru, baik sebagai individu

maupun secara kelompok .

Leadership is the process of influencing others and process of

facilitating individual and collective effort to accomplish shared

objectives (Schermerhorn, dkk., 2011). Kepemimpinan ialah proses

Page 42: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

23

mempengaruhi orang lain dan proses mempermudah usaha

seseorang atau kelompok untuk menyelesaikan tujuannya.

Kepemimpinan dalam model Vroom-Jago memperhatikan

keefektifan keputusan, gaya keputusan dan prosedur diagnotik

(Schermerhorn, dkk., 2011).

Berdasarkan uraian di atas kepemimpinan kepala sekolah adalah sebuah

jabatan yang dimiliki seseorang yang dapat menggerakan atau

mempengaruhi seluruh anggota dalam organisasi sekolah untu mencapai

tujuan organisasi. Penjelasan di atas menunjukan bahwa pemimpin tidak

bisa bekerja sendirian. Tercapainya tujuan organisasi terletak pada

kemampuan pemimpin mengatur pekerja, peralatan, dan pekerjaan, agar

berjalan sesuai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Kemampuan

manajerial inilah yang dibutuhkan demi terwujudnya sekolah yang baik dan

pemimpin yang efektif.

2.2.3 Teori Kepemimpinan

Teori kepemimpinan merupakan teori yang berusaha untuk menerangkan

cara pemimpin dan kelompok yang dipimpinnya berperilaku dalam

berbagai struktur kepemimpinan, budaya dan lingkungannya. Menurut

(Nurhayati: 2012) Para teoritis (pakar) kepemimpinan, baik secara

sosiologis maupun manajerial telah banyak menawarkan berbagai teori

tentang kepemimpinan. Dari berbagai teori yang dikemukakan para tokoh,

dapat diidentifikasikan bahwa pada dasarnya teori kepemimpinan itu ada

Page 43: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

24

tiga macam, yaitu : (a) teori sifat (trait theory);(b) teori perilaku (behavior

theory); (c) teori lingkungan (environmental theory). Adapun yang lainnya

merupakan gabungan dari teori perilaku, misalnya teori pribadi dan situasi

yang merupakan gabungan dari teori sifat, perilaku, dan lingkungan. Lebih

jelasnya, ketiga teori kepemimpinan tersebut adalah: Teori sifat (trait

theory). Menurut Siagian, teori ini disebut pula teori genetic (1977:32).

Teori ini menjelaskan bahwa eksistensi seorang pemimpin dapat dilihat dan

dinilai berdasarkan sifat-sifat yang dibawa sejak lahir sebagai sesuatu yang

diwariskan. Teori ini juga sering disebut sebagai teori bakat karena

menganggap pemimpin itu dilahirkan bukan dibentuk. Teori perilaku

(behavior theory). Teori ini berdasarkan asumsi bahwa kepemimpinan harus

dipandang sebagai hubungan diantara orang-orang bukan sebagai sifat-sifat

atau cirri-ciri seorang individu. Oleh karena itu, keberhasilan seorang

pemimpin sangat di tentukan oleh kemampuan pemimpin dalam

berhubungan dan berinteraksi dengan segenap anggotanya. Dengan kata

lain, teori ini sangat memperhatikan perilaku pemimpin sebagai aksi dan

respons kelompoknya yang dipimpinnya sebagai reaksi.

2.2.4 Tipe-Tipe Kepemimpinan

Berdasarkan arti kepemimpinan diatas menurut para ahli, kepemimpinan

ada beberapa tipe-tipe kepemimpinan. Menurut (Nurhayati : 2012)

Pemimpin dalam setiap organisasi dapat diklasifikasikan menjadi lima tipe

utama. Yaitu tipe pemimpin otokratis, tipe pemimpin militeristis, tipe

pemimpin paternalistis, dan tipe pemimpin demokratis.

Page 44: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

25

a. Tipe Pemimpin Otokratis

Tipe pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin merupakan suatu hak.

Ciri-ciri pemimpin ini adalah:

1) Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi;

2) Mengidentikkan tujuan pribadi denagn tujuan organisasi;

3) Menganggap bahwa bawahan adalah alat semata;

4) Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena

dia menganggap bahwa dirinyalah yang paling benar;

5) Selalu bergantung pada keuasaan formal;

6) Dalam menggerak kanbawahan selalu menggunakan pendekatan

(approach) yang mengandung unsure ancaman dan paksaan;

Dari berbagai sifat yang dimiliki oleh tipe pemimipin seperti ini maka

dapat diketahui bahwa tipe ini tidak menghargai hak-hak manusia. Oleh

karena itu, tipe ini tidak dapat digunakan dalam organisasi modern.

b. Tipe Pemimpin Militeristis

Tipe pemimpin militeristis yaitu penting apabila diperhatikan bahwa

seorang pemimpin tipe militeristis tidak sama dengan pemimpin pada

organisasi militer. Artinya, tidak semua pemimpin dalam militer bersifat

militeristis. Seorang yang mempunyai sifat-sifat militeristis mempunyai

sifat-sifat berikut:

1) Dalam menggerakkan bawahannya, perintah mencapai tujuan

digunakan sebagai alat utama. para pemimpin dalam setiap organisasi

dapat diklasifikasikan menjadi lima tipe utama. Yaitu tipe pemimpin

Page 45: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

26

otokratis, tipe pemimpin militeristis, tipe pemimpin paternalistis, dan tipe

pemimpin demokratis.

2) Sangat suka menggunakan pangkat dan jabatannya dalam

menggerakkan bawahan.

3) Senang pada formalitas yang berlebihan.

4) Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan.

5) Tidak mau menerima kritik dari bawahan.

6) Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.

c. Tipe Pemimpin Paternalis

Tipe kepemimpinan ini memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu bersifat paternal atau

kebapakan. Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin paternalis adalah sebagai

berikut:

1) Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa;

2) Bersikap terlalu melindungi bawahan;

3) Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil

keputusan Oleh karena itu, jarang ada pelimpahan wewenang;

4) Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk

mengembangkan inisiatif daya kreasi;

5) Sering menganggap dirinya maha tau;

6) Tipe pemimpin kharismatis

Hingga masa terkini, para pakar manajemen belum berhasil menemukan

sebab-sebab mengapa seorang pemimpin memiliki charisma. Tipe pemimpin

seperti ini memiliki daya tarik yang sangat besar, dan karenanya memiliki

Page 46: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

27

pengikut yang sangat besar. Kebanyakan pengikut menjelaskan alasan

subjektif mereka menjadi pengikut pemimpin seperti ini. Karena kurangnya

pemimpin kharismatis, sering dikatakan bahwa pemimpin seperti ini diberkahi

dengan kekuatan gaib (supernatural pwers) kekayaan, umur, kesehatan, profil

pendidikan, dan sebagainya, tidak dapat digunakan sebagai criteria pemimpin

kharismatis.

d. Tipe pemimpin demokratis

Tipe pemimpin demokratis dianggap sebagai tipe kepemimpinan yang

terbaik.tipe kepemimpinan seperti ini selalu mendahulukan kepentingan

kelompok dibandingkan kepentingan individu. Beberapa cirri dari tipe

kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:

1) Dalam proses menggerakkan bawahan, selalu bertitik tolak dari pendapat

bahwa manusia itu adalah makhluk termulia di dunia;

2) Selalu berusaha menyelaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan

kepentingan organisasi;

3) Senang menerima saran, pendapat, dan bahkan dari kritik bawahannya;

4) Mentolelir bawahan yang berbuat kesalahan dan memberikan pendidikan

kepada bawahan agar tidak berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi

daya kreatifitas, inisiatif, dan prakarsa dari bawahan;

5) Lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan;

6) Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya;

7) Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

Page 47: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

28

2.2.5 Dimensi Kepemimpinan Kepala Sekolah

Menurut (Kreitner, 2005), dimensi kepemimpinan kepala sekolah yang akan

dikaji mengacu pada pendekatan perilaku kepemimpinan yang mengacu

pada:

1. Idealized influence adalah perilaku yang menghasilkan rasa hormat

(respect) dan percaya diri (trust) dari bawahan. Terkandung makna

saling berbagi resiko melalui pertimbangan kebutuhan para staf diatas

kebutuhan pribadi, dan perilaku moral secara etis.

2. Inspirational motivation, tercermin dalam perilaku yang senantiasa

menyediakan tantangan bagi pekerjaan yang dilakukan staf dan memberi

makna pekerjaan staf. Pemimpin menunjukkan atau mendemonstrasikan

komitmen terhadap sasaran organisasi melalui perilaku yang dapat

diobservasi staf. Pemimpin adalah motivator yang bersemangat

membangkitkan antusiasme dan optimisme staf.

3. Intellectual stimulation yaitu perilaku kepemimpinan didasarkan atas

perkembangan ilmu pengetahuan dan secara intelektual

menerjemahkannya kedalam kinerja produktif. Pemimpin senantiasa

menggali ide-ide baru dan solusi yang kreatif dari para staf dan

mendorong staf mempelajari dan mempraktekkan pendekatan barudalam

melakukan pekerjaan (pendekaan inovasi).

4. Individualized consideration, perilaku pemimpin yang selalu

merefleksikan dirinya sebagai seorang yang penuh perhatian dalam

mendengarkan dan menindak lanjuti keluhan, ide, harapan-harapan, dan

Page 48: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

29

segala masukan yang diberikan staf. Perilaku Kemimpinan Kepala

Sekolah yang visioner (visionary leadership), adalah kemampuan

pemimpin dalam mencipta, merumuskan, mengkomunikasikan,

mentrasformasikan, dan mengimplementasikan pemikiran-pemikiran ideal

yang berasal dari dirinya atau sebagai hasil interaksi sosial diantara

anggota-anggota organisasi dan stakeholder yang diyakini sebagai cita-cita

organisasi sekolah dimasa depan yang harus diraih dan diwujudkan

melalui komitmen semua personal.

2.3 Iklim Sekolah

Kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja dan iklim sekolah mempunyai

pengaruh yang besar dalam mewujudkan sekolah yang efektif. Berhubungan

dengan hal tersebut menurut Cohen et all dalam Pinkus

(2009:14), menyatakan:

“School climate as the quality and character of school life based on

patterns of students', parents' and school personnel's experience of

school life and reflects norms, goals, values, interpersonal relationships,

teaching and learning practices, and organizational structures” (iklim

sekolah merupakan kualitas dan karakter dari kehidupan

sekolah, berdasarkan pola perilaku siswa, orang tua dan pengalaman

personil sekolah tentang kehidupan sekolah yang mencerminkan norma-

norma, tujuan, nilai, hubungan interpersonal, praktek belajar dan

mengajar, serta struktur organisasi).

2.3.1 Pengertian Iklim Sekolah

Menurut Freiberg (2005) bahwa Iklim sekolah diartikan sebagai suatu

suasana atau kualitas dari sekolah untuk membantu individu masing-masing

merasa berharga secara pribadi, bermartabat dan penting secara serentak

Page 49: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

30

dapat membantu terciptanya suatu perasaan memiliki terhadap segala

sesuatu di sekitar lingkungan. Pendapat yang sama tentang iklim sekolah

dikemukakan oleh Litwin dan Stringer (dalam Gunbayi, 2007:1) yang

menjelaskan iklim sekolah sebagai :

“a set of measurable properties of the work environment, perceived

directly or indirectly by people who live and work in this environment

and assumed to influence their motivation and behaviour”.

Pendapat tersebut menyatakan bahwa iklim kerja sekolah merupakan

kondisi lingkungan kerja yang dirasakan langsung maupun tidak langsung

oleh orang-orang yang tinggal dan bekerja di lingkungan tersebut dan

diasumsikan dapat berpengaruh terhadap perilaku dan motivasi mereka.

Berkaitan dengan konteks sekolah, Hoy dan Miskel (1991: 221),

menyatakan:

“school climate is a relatively enduring quality of the school

environment that is experienced by participants, affects their

behavior, and is based on their collective perceptions of behavior in

schools” (iklim sekolah sebagai kualitas dari lingkungan sekolah yang

terus menerus dialami oleh guru-guru, mempengaruhi tingkah laku

mereka dan berdasar pada persepsi kolektif tingkah laku mereka).

Berdasarkan beberapa pendapat tentang iklim sekolah, dapat disintesiskan

bahwa iklim sekolah merupakan suatu situasi dan kondisi, peristiwa, maupun

keadaan di sekolah yang mempengaruhi kerja personil di dalamnya dalam

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan secara bersama, yang

menggambarkan tanggung jawab, tugas dan peran masing-masing, dukungan

kerja yang diberikan, dan hubungan antarpersonil di sekolah.

Page 50: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

31

2.3.2 Dimensi Iklim Sekolah

Menurut (Loukas, 2007: 1), terdapat 3 dimensi iklim sekolah, meliputi:

1. The physical dimension includes: (a) appearance of the school building

and its classrooms; (b) school size and ratio of students to teachers in

the classroom (c) order and organization of classrooms in the school; (d)

availability of resources, and (e) safety and comfort.

2. The social dimension includes: (a) quality of interpersonal

relationships between and among students, teachers, and staff; (b)

quitable and fair treatment of students by teachers and staff; (c) degree

of competition and social comparison between students; and (d) degree

to which students, teachers, and staff contribute to decision-making at

the school.

3. The academic dimension includes: (a) quality of instruction; (b) teacher

expectations for student achievement; and (c) monitoring student

progress and promptly reporting results to students and parents.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, terdapat tiga dimensi mengenai

iklim sekolah, yaitu: (1) dimensi fisik: tampilan gedung dan ruang kelas,

ukuran sekolah dan rasio peserta didik dengan guru di kelas, ketersediaan

sumber daya, serta keselamatan dan kenyamanan; (2) dimensi sosial:

kualitas hubungan interpersornal antara peserta didik, guru dan staf

keadilan perlakuan peserta didik oleh guru dan staff tingkat persaingan dan

perbandingan sosial di antara peserta didik, dan tingkat kontribusi peserta

didik, guru, dan staf dalam pembuatan keputusan di sekolah; dan (3)

Page 51: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

32

dimensi akademik: kualitas petunjuk, harapan guru pada prestasi peserta

didik, monitoring kemajuan peserta didik dan pelaporan hasil belajar kepada

peserta didik dan orang tua.

Sedangkan menurut Wallin (2003: 66-68), terdapat beberapa kriteria untuk

mengevaluasi kinerja, yaitu: menetapkan pengarahan, instruksi

supervisi, organisasi dan manajemen, budaya dan iklim sekolah, dan

pengembangan profesional. Budaya dan iklim sekolah lebih lanjut

dijabarkan pada: (1) komunikasi yang efektif dengan para staf, peserta

didik, orang tua, dan komunitas; (2) mengekspresikan ide dengan jelas ke

dalam bentuk tertulis maupun lisan,saling mendengarkan dan

merespon;(3) mendorong hubungan interpersonal yang positif, dicirikan

oleh atmosfer kepercayaan, keterbukaan, dan kolaborasi; (4) fleksibel dan

adil; (5) menunjukkan perhatian personel untuk masing-masing individu,

dapat diperoleh dan nampak; (6) menetapkan pemecahan masalah yang

efektif, proses pengambilan keputusan; (7) menujukan isu perhatian dan

memecahkan konflik; (8) menciptakan sebuah atmosfer yang melibatkan

partisipasi dalam proses pembuatan keputusan; (9) memecahkan masalah

secara kooperatif, mendelegasikan secara efektif, mempromosikan

kesempatan kepemimpinan; (10) memfasilitasi penyelenggaraan sebuah

dewan orang tua dan mendorong keterlibatan orang tua secara aktif; serta

(11) menjamin para orang tua menerima komunikasi teratur dari sekolah.

Litwin dan Stringer (Andre Hardjana, 2006: 26) mengemukakan

Page 52: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

33

pendapatnya mengenai dimensi iklim organisasi, antara lain: (1) tanggung

jawab (responsibility): derajat pendelegasian yang diterima oleh karyawan;

(2) standar kerja (standards): harapan tentang kualitas kerja

karyawan;(3) ganjaran (reward): pengakuan dan ganjaran untuk kerja

yang baik dan penolakan terhadap kinerja yang buruk; dan (4) ramah,

semangat kelompok (friendly, teamspirit): bahu-membahu, saling

mempercayai (trust). Kemudian, di dalam implementasi kurikulum 2004

(Martinis Yamin, 2006: 110) disebutkan bahwa:

Lingkungan nonfisik memiliki peran yang besar dalam mempengaruhi

kondisi belajar, terutama pengaturan lingkungan belajar, penampilan

guru, sikap guru, hubungan harmonis antara guru dan siswa, serta

organisasi dan bahan pembelajaran secara tepat sesuai dengan

kemampuan dan perkembangan siswa.

Berdasarkan pada uraian-uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa unsur-

unsur yang mempengaruhi iklim sekolah antara lain: iklim yang bersifat

fisik dan sosial. Iklim fisik sekolah meliputi: keadaan bangunan

dan ruang kelas, kebersihan dan kenyamanan ruang, muatan kelas

dengan jumlah siswa, pengaturan cahaya dan suhu ruangan. Iklim sosial

sekolah yaitu: hubungan antarpersonil di sekolah, tanggung jawab kerja,

motivasi, sikap guru, tingkat partisipasi personil di dalam pembuatan

keputusan, serta penghargaan dan yang ada diantara anggota sekolah.

Dengan berdasarkan pada pendapat Litwin dan Stringer (Andre

Hardjana, 2006: 26) serta Wallin (2003: 66-68) dan kemudian

dikembangkan, maka iklim sekolah dalam penelitian ini diukurmelalui

Page 53: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

34

indikator: (1) tanggung jawab kerja: tugas dan peran yang didelegasikan

oleh pimpinan berisi tugas utama guru (mengajar, mendidik, dan melatih

peserta didik) serta tugas tambahan guru baik di dalam sekolah maupun di

luar sekolah, berani menanggung resiko, kesediaan menghadapi

berbagai karakteristik peserta didik, serta penggunaan waktu dan tenaga

dengan baik; (2) hubungan antarpersonil di sekolah: keramahan,

keterbukaan, musyawarah mufakat, serta tenggang rasa antarguru;

dan (3) dukungan kerja: suasana nyaman dan damai, serta saling bahu-

membahu dalam kegiatan sekolah.

2.4 Motivasi Kerja Guru

Kesuksesan selalu berkaitan dengan perilaku yang produktif dan selalu

menjaga akan kualitas produknya. Motivasi merupakan kekuatan seseorang

untuk mendorong kepercayaan diri agar meraih atau mencapai sesuatu yang

diinginkan. Setiap orang memiliki hambatan yang berbeda untuk mencapai

sesuatu yang diinginkan dan memiliki motivasi diri yang dapat mengatasi

hambatan-hambatan yang akan dilaluinya.

2.41 Pengertian Motivasi Kerja Guru

Secara etimologis, Winardi (2002:1) menjelaskan istilah motivasi

(motivation) berasal dari perkataan bahasa Latin, yakni movere yang berarti

menggerakkan (to move). Diserap dalam bahasa Inggris menjadi motivation

berarti pemberian motif, penimbulan motif atau hal yang menimbulkan

dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Istilah motivasi

Page 54: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

35

memiliki pengertian yang beragam baik yang berhubungan dengan perilaku

individu maupun perilaku organisasi. Menurut Sumantri (2001:53), motivasi

biasanya digunakan untuk menunjukkan suatu pengertian yang melibatkan

tiga komponen utama, yaitu: (1)Pemberi daya pada perilaku manusia

(energizing); (2)Pemberi arah pada perilaku manusia (directing); (3)

Bagaimana perilaku itu dipertahankan (sustaining). Campbell dalam Winardi

(2002:4) menyatakan bahwa motivasi berhubungan dengan (1) pengarahan

perilaku, (2) kekuatan reaksi setelah seseorang karyawan telah memutuskan

arah tindakan-tindakan tertentu, dan (3) persistensi perilaku, atau berapa lama

orang yang bersangkutan melanjutkan pelaksanaan perilaku dengan cara

tertentu. Chung & Megginson dalam Gomes (2001:177) menjelaskan:

“ motivation is defined as goal-directed behavior. It concerns the

level of effort one exerts in pursuing a goal... it is closely related to

employee satisfaction and job performance (motivasi dirumuskan

sebagai perilaku yang ditujukan pada sasaran motivasi berkaitan

dengan tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam mengejar

suatu tujuan... motivasi berkaitan erat dengan kepuasan pekerjaan

dan performansi pekerjaan)”

Menurut Nurhayati (2012) motivasi adalah suatu proses yang dimulai dengan

dorongan fisiologis atau psikologis atau kebutuhan. Motivasi adalah proses

psikologi dasar. Suatu analisis yang komprehensif berdasarkan data terakhir

menyimpulkan bahwa masalah daya saing terbesar tampaknya sebagian besar

motivasi di alam. Seiring dengan persepsi, kepribadian, sikap dan belajar

motivasi adalah unsur yang sangat penting dalam perilaku. Luthan

menegaskan bahwa motivasi adalah proses yang membangkitkan,

menyemangati, mengarahkan dam menopang perilaku dan kinerja. proses

Page 55: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

36

merangsang orang untuk tindakan orang dan untuk melaksanakan suatu tugas

yang diinginkan.

Berdasarkan dari uraian diatas dapat disintesiskan bahwa pengertian motivasi

kerja guru adalah suatu dorongan kerja yang baik datang dari dalam dirinya

sendiri maupun dari luar diri untuk melakukan aktivitas kerja dengan

memberikan semua kemampuan dan keterampilannya guna mencapai suatu

tujuan yang berpengaruh positif dalam mencapai hasil yang lebih baik dengan

pencapaian kebutuhan-kebutuhan, yaitu kebutuhan akan prestasi, kebutuhan

akan affiliasi dan kebutuhan akan kekuatan.

2.4.2 Teori Motivasi Kerja Guru

Teori motivasi dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yaitu teori motivasi

dengan pendekatan isi/kepuasan (content theory), teori motivasi dengan

pendekatan proses (process theory) dan teori motivasi dengan pendekatan

penguat (reinforcement theory)

a. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow

Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau

pertentangan yang dialami antara satu kenyataan dengan dorongan yang

ada dalam diri. Apabila pegawai kebutuhannya tidak terpenuhi maka

pegawai tersebut akan menunjukkan perilaku kecewa. Sebaliknya, jika

kebutuhannya terpenuhi amak pegawai tersebut akan memperlihatkan

perilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya.

Page 56: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

37

Kebutuhan merupakan fundamen yang mendasari perilaku pegawai.

Karena tidak mungkin memahami perilaku tanpa mengerti

kebutuhannya. Abraham Maslow (Mangkunegara, 2005) mengemukakan

bahwa hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut :

1. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum,

perlindungan fisik, bernapas, seksual. Kebutuhan ini merupakan

kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang

paling dasar.

2. Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan diri dari

ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup.

3. Kebutuhan untuk rasa memiliki (sosial), yaitu kebutuhan untuk

diterima oleh kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk

mencintai serta dicintai.

4. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan

dihargai oleh orang lain.

5. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk

menggunakan kemampuan, skill dan potensi. Kebutuhan untuk

berpendapat dengan mengemukakan ide-ide, gagasan dan kritik

terhadap sesuatu.

b. Teori Keadilan

Keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja

seseorang, jadi perusahaan harus bertindak adil terhadap setiap karyawannya.

Penilaian dan pengakuan mengenai perilaku karyawan harus dilakukan secara

Page 57: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

38

obyektif. Teori ini melihat perbandingan seseorang dengan orang lain sebagai

referensi berdasarkan input dan juga hasil atau kontribusi masing-masing

karyawan (Robbins, 2007).

c. Teori X dan Y

Douglas McGregor mengemukakan pandangan nyata mengenai manusia.

Pandangan pertama pada dasarnya negative disebut teori X, dan yang kedua

pada dasarnya positif disebut teori Y (Robbins, 2007). McGregor

menyimpulkan bahwa pandangan manajer mengenai sifat manusia didasarkan

atas beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung

membentuk perilaku mereka terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi

tersebut.

d. Teori dua Faktor Herzberg

Teori ini dikemukakan oleh Frederick Herzberg dengan asumsi bahwa

hubungan seorang individu dengan pekerjaan adalah mendasar dan bahwa

sikap individu terhadap pekerjaan bias sangat baik menentukan keberhasilan

atau kegagalan. (Robbins, 2007). Herzberg memandang bahwa kepuasan kerja

berasal dari keberadaan motivator intrinsik dan bawa ketidakpuasan kerja

berasal dari ketidakberadaan faktor-faktor ekstrinsik. Faktor-faktor ekstrinsik

(konteks pekerjaan) meliputi : (1) Upah, (2) Kondisi kerja, (3) Keamanan

kerja, (4) Status, (5) Prosedur perusahaan, (6) Mutu penyeliaan, (7) Mutu

hubungan interpersonal antar sesama rekan kerja, atasan, dan bawahan.

Keberadaan kondisi-kondisi ini terhadap kepuasan karyawan tidak selalu

memotivasi mereka. Tetapi ketidakberadaannya menyebabkan ketidakpuasan

Page 58: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

39

bagi karyawan, karena mereka perlu mempertahankan setidaknya suatu tingkat

”tidak ada kepuasan”, kondisi ekstrinsik disebut ketidakpuasan,atau faktor

hygiene. Faktor Intrinsik meliputi: (1) Pencapaian prestasi, (2) Pengakuan, (3)

Tanggung Jawab, (4) Kemajuan, (5) Pekerjaan itu sendiri, (6) Kemungkinan

berkembang. Tidak adanya kondisi-kondisi ini bukan berarti membuktikan

kondisi sangat tidak puas. Tetapi jika ada, akan membentuk motivasi yang kuat

yang menghasilkan prestasi kerja yang baik. Oleh karena itu, faktor ekstrinsik

tersebut disebut sebagai pemuas atau motivator.

e. Teori Kebutuhan McClelland

Teori kebutuhan McClelland dikemukakan oleh David McClelland dan kawan-

kawannya. Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan, yaitu (Robbins, 2007) :

1. Kebutuhan pencapaian (need for achievement) : Dorongan untuk berprestasi

dan mengungguli, mencapai standar-standar, dan berusaha keras untuk

berhasil.

2. Kebutuhan akan kekuatan (need for power) : kebutuhan untuk membuat

orang lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan

berperilaku sebaliknya.

3. Kebutuhan hubungan (need for affiliation) : Hasrat untuk hubungan antar

pribadi yang ramah dan akrab.

2.4.3 Model Pengukuran Motivasi Kerja Guru

Indikator untuk mengukur motivasi menurut teori kebutuhan McCelland

dalam Murwati (2013) antara lain:

Page 59: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

40

a. Achievement (kebutuhan akan prestasi), yaitu dorongan untuk

mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar,

bergulat untuk sukses.

b. Power (kebutuhan atau kekuasaan), yaitu kebutuhan untuk membuat

orang lain berprilaku dalam suatu cara yang orang-orang itu (tanpa

dipaksa ) tidak akan berprilaku demikian.

c. Affiliation (kebutuhan akan pertalian), yaitu hasrat untuk berhubungan

antar pribadi yang ramah dan karib.

2.5 Penelitian Yang Relevan

Beberapa penelitian sejenis sebelumnya yang memberi inspirasi penelitian

ditemukan beberapa ha-hal sebagai berikut:

a. Ester Manik & Kamal Bustomi (2011), tentang “ Pengaruh Kepemimpinan

Kepala Sekolah, Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja Terhadap Guru Di

SMPN 3 Rancaekek” yang diterbitkan dalam Jurnal Ekonomi, Bisnis &

Entrepreneurship. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepemimpinan

Kepala Sekolah berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja guru di

SMP Negeri 3 Rancaekek dengan besarnya pengaruh 22,90 %. Budaya

Organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja guru di SMP

Negeri 3 Rancaekek dengan besarnya pengaruh 12,40%. Motivasi Kerja

berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja guru di SMP Negeri 3

Rancaekek dengan besarnya pengaruh 51,70 %. Kepemimpinan Kepala

Sekolah, Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja secara bersama-sama

berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja guru di SMP Negeri

Page 60: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

41

3 Rancaekek dengan besarnya pengaruh 87,00 %. Sedangkan sisanya

sebesar 13,00 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti pada

penelitian ini, tetapi turut mempengaruhi kinerja guru. Penelitian yang

relevan ini sama-sama meneliti kepemimpinan kepala sekolah. Sehingga

penulis mendapat gambaran dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan

dalam melanjutkan penelitian tersebut.

b. Hary Susanto (2012), tentang “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Guru Sekolah Mengengah Kejurusan” yang diterbitkan dalam jurnal

pendidikan vokasi. Penelitian ini meneliti faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi kinerja guru di SMK. Hasil dari penelitiannya

menunjukkan bahwa kompetensi guru dan kepemimpinan kepala sekolah

di SMK di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan yang

sangat mempengaruhi kinerja guru. Penelitian ini sama-sama meneliti

faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru. Sehingga penulis

mendapat gambaran dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan.

c. Nur Ulfa Mutiara & Ahmad Sobandi, tentang “ Iklim Sekolah Sebagai

Determinan Minat Belajar Siswa” yang diterbitkan dalam jurnal

Pendidikan Manajemen Perkantoran. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh iklim sekolah terhadap minat belajar siswa di SMK.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif

antara iklim sekolah terhadap minat belajar siswa. Penelitian yang relevan

ini sama-sama meneliti iklim sekolah, yang berbeda adalah penelitian ini

Page 61: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

42

terhadap siswa sedangkan penulis akan melakukan terhadap guru.

Sehingga mendapatkan gambaran dari hasil penelitian ini.

d. Helen M. Marks & Susan M. Printy (2003), tentang “ Kepemimpinan

Kepala Sekolah dan Kinerja Guru” yang diterbitkan dalam jurnal

Educational Administration Quarterly. Penelitian ini berfokus pada

hubungan kepemimpinan sekolah antara kepala sekolah dan guru, peneliti

ini menguji potensi kolaborasi aktif mereka dalam hal pengajaran untuk

meningkatkan kualitas pengajaran dan kinerja siswa. Penelitian ini

menemukan bahwa kepemimpinan transformasional adalah kondisi yang

diperlukan tetapi tidak cukup untuk kepemimpinan intruksional. Dari hasil

penelitian ini, penulis mendapat gambaran bahwa kepemimpian

transformasional yang dapat mempengaruhi kinerja guru.

e. James Bastian & Elaine Allensworth (2012), tentang “ Pengaruh

Kepemimpinan Kepala Sekolah pada Intruksi Kelas dan Pembelajaran

Siswa” yang diterbitkan dalam jurnal Educational Administration

Quarterly. Penelitian ini menguji pengaruh kepemimpinan kepala sekolah

disekolah atas pengajaran dikelas dan prestasi siswa melalui faktor –

faktor seperti iklim belajar sekolah, dan organisasi sekolah. Hasil

penelitian ini adalah adanya pengaruh yang signifikan antara

kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim belajar sekolah dan

organisasi sekolah. Sehingga, dari hasil penelitian ini penulis mendapat

gambaran bahwa kepemimpinan kepala sekolah dapat mempengaruhi

Page 62: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

43

faktor-faktor yamg ada disekolah, seperti organisasi sekolah, iklim belajar

sekolah. Maka penulis akan menggunakan variabel lain untuk melakukan

penelitian.

2.6 Kerangka Pikir

2.6.1 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru

Kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan yang ada di sekolah dan

mempunyai peranan sangat besar dalam upaya memajukan pendidikan di

sekolah. Berkembangnya semangat kerja, kerjasama yang harmonis antara

semua unsur yang ada disekolah, minat terhadap perkembangan dan

kemajuan pendidikan, suasana kerja yang menyenangkan serta

perkembangan mutu profesionalisme guru dan meningkatnya mutu lulusan

banyak ditentukan oleh kualitas kepemimpinan kepala sekolah. Oleh

karena itu seorang kepala sekolah didalam melaksanakan tugasnya harus

dapat memahami karakteristik bawahannya, dengan harapan guru dan

karyawan di sekolah merasa mendapat perhatian sehingga termotivasi

untuk melaksanakan tugasnya dengan optimal. Jika guru memiliki

anggapan bawa kepemimpinan kepala sekolahnya baik, maka diharapkan

guru akan melaksanakanan tugasnya dengan senang hati tanpa merasa ada

tekanan dari atasan. Kondisi seperti inilah yang diharapkan akan mampu

menciptakan terlaksananya proses pembelajaran dengan baik. Apabila

guru mampu mengelola proses pembelajaran di sekolah dengan baik

berarti guru telah dapat melaksanakan kompetensi pedagogiknya dengan

baik.

Page 63: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

44

2.6.2 Pengaruh Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Guru

Iklim kerja atau iklim organisasi adalah kondisi atau suasana di dalam

lingkungan kerja, baik dalam arti fisik maupun psikis yang mempengaruhi

suasana hati orang yang bekerja, yang termuat dalam beberapa indikator,

yaitu: fasilitas kerja, tata ruang, kenyamanan, hubungan dengan teman

sejawat dan kebebasan berkreasi. Jika iklim kerja di sekolah kondusif

maka diharapkan aktivitas di sekolah akan berjalan optimal. Demikian

halnya dengan guru, jika guru merasa nyaman ketika berada di sekolah

maka diharapkan guru akan merasa senang dengan lingkungan kerjanya.

Jika kondisi ini sudah tercipta maka guru diharapkan akan mampu

melaksanakan tugasnya dengan baik, terutama dalam mengelola proses

pembelajaran.

2.6.3 Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru

Motivasi kerja yang ditunjukkan oleh seorang guru dalam meningktakan

kemampuan dirinya agar lebih dapat lebih maksimal dalam menyampaikan

pembelajaran kepada siswanya dengan inovasi dan variasi yang memicu

siswa lebih bersemangat untuk mendapatkan pelajaran yang disampaikan.

Dengan demikian, secara bertahap tingkat kinerja guru semakin meningkat

adanya motivasi kerja yang dihasilkan oleh guru itu sendiri.

Page 64: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

45

2.6.4 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Iklim Sekolah, dan Motivasi

Kerja terhadap Kinerja Guru

Adanya keharmonisan antara motivasi kerja guru, iklim sekolah dan

kepemimpinan kepala sekolah mengimbas pada ketercapaian kualitas

pendidikan yang harus sesuai dengan harapan sebagai hasil dari peningkatan

kinerja guru yang semakin membaik karena adanya motivasi kerja yang

ditunjukkan oleh seorang guru. Dalam hal ini, meningkatkan kemampuan

dirinya agar dapat lebih maksimal dalam menyampaikan pembelajaran

kepada siswanya dengan inovasi dan variasi yang memicu siswa lebih

bersemangat untuk mendapatkanm pelajaran yang disampaikan. Iklim

sekolah merupakan situasi atau suasana yang muncul karena adanya

hubungan antara kepala sekolah dengan guru, guru dengan guru, guru

dengan peserta didik atau hubungan antara peserta didik yang mencari cirri

khas sekolah yang ikut mempengaruhi proses belajar mengajar antara

peserta didik yang mencari cirri khas sekolah yang ikut mempengaruhi

proses belajar mengajar dan kinerja guru yang baik dapat meningkatkan

kualitas yang baik sehingga menciptakan pengalaman kerja. Apabila ada

keinginan untuk menetap dalam organisasi danterlibat langsung dalam

pekerjaan yang mempengaruhi proses belajar siswa.

Berdasarkan dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja guru dalam

pembelajaran ada beberapa faktor, yaitu kepemimpinan kepala sekolah,

iklim sekolah dan motivasi kerja. Semakin baik kepemimpinan kepala

sekolah , iklim sekolah dan motivasi kerja guru maka semakin baik kinerja

Page 65: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

46

guru dalam proses pembelajaran. Pengaruh antar variable bebas dan terikat

dalam penelitian ini secaara lebih jelas dapat dilihat gambar 2.1 dibawah

ini:

Gambar 2.1 kerangka pikir

Keterangan:

X1 = Kepemimpinan kepala sekolah

X2 = Iklim Sekolah

X3 = Motivasi Kerja Guru

Y = Kinerja guru

2.7 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam tinjauan pustaka di atas maka

hipotesis umum yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah “ada

pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah, motivasi

kerja, dan iklim sekolah terhadap kinerja guru SMKN Bandar Lampung.

Bertitik tolak dari hipotesis umum di atas, maka peneliti mengajukan

hipotesis sebagai berikut:

Y

X1

X2

X3

X1,X2,X3

Page 66: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

47

2.7.1 Terdapat pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah

terhadap kinerja guru di SMKN Bandar Lampung.

2.7.2 Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan motivasi kerja terhadap

kinerja guru di SMKN Bandar Lampung.

2.7.3 Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan iklim sekolah terhadap

kinerja guru di SMKN Bandar Lampung.

2.7.4 Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan kepemimpinan kepala

sekolah, motivasi kerja, dan iklim sekolah terhadap kinerja guru di SMKN

Bandar Lampung.

Page 67: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

48

III. METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan metodologi penelitian yang digunakan, jenis penelitian,

pendekatan penelitian, serta populasi dan sampel. Selanjutnya dipaparkan juga

diuraikan variabel penelitian, teknik pengumpulan data dan uji prasyarat analisis.

3.1 Desain Penelitian

3.1.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif , menurut Musfiqon

(2012: 59), penelitian yang difokuskan pada kajian fenomena objektif mengkaji

secara kuantitatif. Penelitian ini termasuk penelitian Ex Post Facto, menurut

Sugiono (2007: 7) yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki peristiwa

yang telah terjadi dan kemudian menurut kebelakang untuk mengetahui faktor-

faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya peristiwa tersebut.

3.1.2 Jenis Penelitian

Penelitian kuantitatif berkaitan erat dengan teknik-teknik survei sosial termasuk

wawancara, kuesioner yang tersusun, dan lain-lain (Sutama, 2016 :43). Pada

penelitian ini pengumpulan dan analisis data diperoleh untuk berfokus terhadap

masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Pengumpulan data

dilakukan dengan menggunakan kuisioner, kemudian analisis data akan dilakukan

dengan menggunakan SPSS versi 22. Sesuai dengan permasalahan dalam

Page 68: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

49

penelitian yaitu pertanyaan penelitian yang menganalisis pengaruh antara dua

variabel atau lebih maka pendekatan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah

pendekatan asosiatif.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya atau keseluruhan subjek penelitian

(Arikunto, 2016,Sugiyono, 2016; 61). Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh guru sekolah menengah kejuruan negeri (SMKN) yang ada di Bandar

Lampung dengan jumlah 715 orang (Dapodik,2018-2019).

3.2.2 Sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Proportional

Random Sampling yaitu tekhnik pengambilan sampel berdasarkan daerah atau

kelompok populasi yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2016;121). Pengambilan

sampel dengan tekhnik ini mempertimbangkan proporsi jumlah populasi pada

masing-masing kelompok/sekolah.Populasi guru SMK Negeri di Bandar

Lampung berjumlah 715 guru dari 9 sekolah Negeri (Dapodik,2017-2018).

Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin dalam Riduan

(2005: 65), dengan rumus sebagai berikut:

n =

Page 69: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

50

Keterangan:

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

d = presisi atau [batas toleransi kesalahan pengambilan sampel yang

digunakan (0,10).

Sehingga perhitungannya adalah sebagai berikut:

n =

=

= 87,7

= 88

Kemudian dilakukan penentuan jumlah sampel pada masing-masing sekolah

dengan menentukan proporsinya sesuai dengan jumlah guru pada sekolah yang

diteliti. Jumlah sampel setiap sekolah didapatkan dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

(Sulistyastuti, 2007)

Keterangan:

S = Target jumlah sampel

x = Jumlah populasi setiap sekolah

y = Jumlah populasi

n = Jumlah keseluruhan sampel

Hasil yang didapatkan dari masing-masing Proportional random sampling adalah

sebagai berikut:

Page 70: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

51

Tabel 3.1 Jumlah Guru di SMKN Bandar Lampung

No Nama Sekolah Populasi Perhitungan Sampel Sampel

1 SMKN 1 Bandar

Lampung

83

x

10

2 SMKN 2 Bandar

Lampung

139

x

17

3 SMKN 3 Bandar

Lampung

74

x

9

4 SMKN 4 Bandar

Lampung

121

x

14

5 SMKN 5 Bandar

Lampung

94

x

12

6 SMKN 6 Bandar

Lmapung

46

x

6

7 SMKN 7 Bandar

Lampung

74

x

9

8 SMKN 8 Bandar

Lampung

62

x

8

9 SMKN 9 Bandar

Lampung

22

x

3

Jumlah 715 88

Sumber : Dokumen dan Perhitungan Penelitian 2018

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

oleh penelitian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016).

3.3.1 Variable Terikat (Dependent Variable) Kinerja Guru

Variabel terikat (dependen variable/Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau

menjadi akibat oleh variabel bebas (Purwanto, 2007). Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah kinerja guru (Y).

3.3.1.1 Definisi Konseptual Variabel Kinerja Guru

Kinerja guru merupakan prestasi kerja guru merupakan prestasi yang dicapai oleh

seseorang guru dalam melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya selama periode

Page 71: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

52

tertentu sesuai standar kompetensi dan criteria yang telah ditetapkan untuk

pekerjaan

3.3.1.2 Definisi Operasional Variabel Kinerja Guru

Kinerja guru merupakan hasil pekerjaan atau prestasi kerja yang dilakukan oleh

seorang guru berdasarkan kemampuan mengelola kegiatan belajar mengajar,

yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi

pembelajaran dan membina hubungan antar pribadi (interpersonal) dengan

siswanya. Indikator kinerja guru adalah sebagai berikut: a) Kualitas hasil kerja

(quality of work), b)Ketepatan waktu (promptness), c)Prakarsa/intensif (initiative),

d) Kemampuan (capalibility), e) Komunikasi (communication),indikatornya 1)

kepuasan siswa, 2)pemahaman siswa, 3) prestasi siswa,4) waktu kedatangan, 5)

waktu pulang, 6) berpikir positif yang lebih baik, 7) mewujudkan kreatifitas ,8)

pencapaian prestasi, 9)menguasai materi,10) penguasaan metode pembelajaran,

11) mutu penyampaian,12) penguasaan keadaan kelas.

Variabel kinerja guru akan diukur dengan menggunakan instrument berupa angket

berisi pernyataan dengan menggunakan skala Likert, dilengkapi alternatif jawaban

skor 5 apabila (SS) Sangat Setuju, skor 4 (S) Setuju, skor 3 (RG) Ragu-ragu, skor

2 (TS) Tidak Setuju, skor 1 (STS) Sangat Tidak Setuju. Pernyataan dilakukan

dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang bersifat positif dan negatif.

Page 72: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

53

Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Kinerja Guru

Variabel Dimensi Indikator

Kinerja Guru (Y) Kualitas hasil kerja

(quality of work

1. kepuasan siswa

2. pemahaman siswa

3. prestasi siswa

Ketepatan waktu

(promptness)

1. waktu kedatangan

2. waktu pulang

Prakarsa/intensif

(initiative)

1. berpikir positif yang lebih baik

2. mewujudkan kreatifitas

3. pencapaian prestasi

Kemampuan

(capalibility)

1. menguasai materi,

2. penguasaan metode

pembelajaran

Komunikasi

(communication)

1. mutu penyampaian

2. penguasaan keadaan kelas.

(Sumber :Terence Mitchell 1987)

3.3.2. Variabel Independen (Kepemimpinan Kepala Sekolah)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini

yang menjadi variabel bebas yaitu kepemimpinan kepala sekolah(X1), iklim

sekolah (X2). Motivasi kerja (X3).

3.3.2.1 Definisi Konseptual Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepemimpinan kepala sekolah merupakan kemampuan pemimpin mempengaruhi

orang-orang agar terwujudnya suatu tujuan yang sudah ditetapkan. Keberhasilan

atau kesuksesan sekolah dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala sekolah. Oleh

karena itu, kepala sekolah perlu memilki 7 sifat peran untuk merealisasikan visi

dan misi yang ada disekolah kepala sekolah tersebut. Peran kepala sekolah

merupakan pusat utama dalam memimpin pembelajaran bagi masyarakat.

Page 73: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

54

3.3.2.2 Definisi Operasional Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepemimpinan kepala sekolah adalah kemampuan untuk menggerakan sumber

yang ada pada suatu sekolah dan digunakan secara maksimal untuk mencapai

tujuan yang diinginkan. Kepemimpinan kepala sekolah memiliki indikator sebagai

berikut : (1) Idealized influence adalah perilaku yang menghasilkan rasa hormat

(respect) dan percaya diri (trust) dari bawahan; (2) Inspirational motivation,

tercermin dalam perilaku yang senantiasa menyediakan tantangan bagi pekerjaan

yang dilakukan staf dan memberi makna pekerjaan staf; (3) Intellectual

stimulation yaitu perilaku kepemimpinan didasarkan atas perkembangan ilmu

pengetahuan dan secara intelektual menerjemahkannya kedalam kinerja produktif;

(4) Individualized consideration, perilaku pemimpin yang selalu merefleksikan

dirinya sebagai seorang yang penuh perhatian dalam mendengarkan dan menindak

lanjuti keluhan, ide, harapan-harapan, dan segala masukan yang diberikan staf.

Variabel kepemimpinan kepala sekolah akan diukur dengan menggunakan

instrument berupa angket berisi pernyataan dengan menggunakan skala Likert,

dilengkapi alternatif jawaban skor 5 apabila (SS) Sangat Setuju, skor 4 (S) Setuju,

skor 3 (RG) Ragu-ragu, skor 2 (TS) Tidak Setuju, skor 1 (STS) Sangat Tidak

Setuju. Pernyataan dilakukan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang

bersifat positif dan negatif.

Page 74: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

55

Tabel 3.3. Kisi-kisi Kepemimpinan Kepala Sekolah

Variabel Dimensi Indikator

Kepemimpinan

Kepala Sekolah

(X1)

Idealized

influence

Perilaku yang menghasilkan rasa hormat (respect)

dan percaya diri (trust) dari bawahan. Terkandung

makna saling berbagi resiko melalui pertimbangan

kebutuhan pribadi dan perilaku moral secara etis.

Inspirational

motivation

Perilaku yang senantiasa menyediakan tantangan

bagi pekerjaan yang dilakukan staf dan memberi

makna pekerjaan staf. Pemimpin menunjukkan

atau mendemonstrasikan komitmen terhadap

sasaran organisasi melalui perilaku yang dapat

diobservasi staf. Pemimpin adalah motivator yang

bersemangat membangkitkan antusiasme dan

optimisme staf.

Intellectual

stimulation

Perilaku kepemimpinan didasarkan atas

perkembangan ilmu pengetahuan dan secara

intelektual menerjemahkannya kedalam kinerja

produktif. Pemimpin senantiasa menggali ide-ide

baru dan solusi yang kreatif dari para staf dan

mendorong staf mempelajari dan mempraktekkan

pendekatan pekerjaan (pendekatan inovasi)

Individualized

Consideration

Perilaku pemimpin yang salalu merefleksikan

dirinya sebagai seorang yang penuh perhatian

dalam mendengarkan dan menindak lanjuti

keluhan, ide, harapan-harapan, dan segala

masukan yang diberikan staf.

Sumber : Kreitner, 2005

3.3.3.1 Definisi Konseptual Variabel Iklim Sekolah

Iklim sekolah merupakan suatu situasi dan kondisi, peristiwa, maupun keadaan di

sekolah yang mempengaruhi kerja personil di dalamnya dalam mencapai tujuan

organisasi yang telah ditetapkan secara bersama, yang menggambarkan tanggung

jawab, tugas dan peran masing-masing, dukungan kerja yang diberikan, dan

hubungan antarpersonil di sekolah.

3.3.3.2 Definisi Operasional Variabel Iklim Sekolah

Iklim sekolah dalam penelitian ini diukur melalui: (1) tanggung jawab kerja:

tugas dan peran yang didelegasikan oleh pimpinan berisi tugas utama guru

(mengajar, mendidik, dan melatih peserta didik) serta tugas tambahan guru baik

Page 75: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

56

di dalam sekolah maupun di luar sekolah, berani menanggung resiko,

kesediaan menghadapi berbagai karakteristik peserta didik, serta penggunaan

waktu dan tenaga dengan baik; (2) hubungan antarpersonil di sekolah:

keramahan, keterbukaan, musyawarah mufakat, serta tenggang rasa

antarguru; dan (3) dukungan kerja: suasana nyaman dan damai, serta saling

bahu-membahu dalam kegiatan sekolah.

Variabel fasilitas pembelajaran diukur dengan menggunakan instrument berupa

angket berisi pernyataan dengan menggunakan skala Likert, dilengkapi alternatif

jawaban skor 5 apabila (SS) Sangat Setuju, skor 4 (S) Setuju, skor 3 (RG) Ragu-

ragu, skor 2 (TS) Tidak Setuju, skor 1 (STS) Sangat Tidak Setuju. Pernyataan

dilakukan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang bersifat positif dan

negatif.

Tabel 3.4. Kisi-kisi Iklim Sekolah

Variabel Dimensi Indikator

Iklim Sekolah

(X2)

Tanggung

jawab kerja

Tugas dan peran yang didelegasikan oleh

pimpinan berisi tugas utama guru (mengajar,

mendidik, dan melatih peserta didik) serta

tugas tambahan guru baik di dalam sekolah

maupun di luar sekolah, berani

menanggung resiko, kesediaan menghadapi

berbagai karakteristik peserta didik, serta

penggunaan waktu dan tenaga dengan

baik;

Hubungan antar

personil

disekolah

1. keramahan,

2. keterbukaan,

3. musyawarah mufakat,

4. serta tenggang rasa antarguru

dukungan kerja 1. suasana nyaman dan damai,

2. saling bahu-membahu dalam kegiatan

sekolah

Sumber: Mulyasa 2012

Page 76: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

57

3.3.3.1 Definisi Konseptual Variabel Motivasi Kerja

Motivasi kerja guru adalah suatu dorongan kerja yang baik datang dari dalam

dirinya sendiri maupun dari luar diri untuk melakukan aktivitas kerja dengan

memberikan semua kemampuan dan keterampilannya guna mencapai suatu tujuan

yang berpengaruh positif dalam mencapai hasil yang lebih baik dengan

pencapaian kebutuhan-kebutuhan, yaitu kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan

affiliasi dan kebutuhan akan kekuatan.

3.3.3.2Definisi Operasional Variabel Motivasi Kerja

Motivasi kerja dapat muncul dari faktor dalam diri maupun faktor dari luar.

Indikator untuk melihat seseorang memiliki motivasi kerja yang tinggi adalah

sebagai berikut: (1) Achievement (kebutuhan akan prestasi; (2) Power (kebutuhan

atau kekuasaan); (3) Affiliation (kebutuhan akan pertalian).

Tabel 3.5. Kisi-kisi Motivasi Kerja

Variabel Dimensi Indikator

Motivasi

Kerkja (X3)

Achievement

(kebutuhan

akan

prestasi)

Dorongan untuk mengungguli, berprestasi

sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat

untuk sukses

Power

(kebutuhan

atau

kekuasaan),

Kebutuhan untuk membuat orang lain berprilaku

dalam suatu cara yang orang-orang itu (tanpa

dipaksa ) tidak akan berprilaku demikian.

Affiliation

(kebutuhan

akan

pertalian)

hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang

ramah dan karib.

Sumber: McCelland 1987

Variabel motivasi kerja diukur dengan menggunakan instrument berupa angket

berisi pernyataan dengan menggunakan skala Likert, dilengkapi alternatif jawaban

Page 77: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

58

skor 5 apabila (SS) Sangat Setuju, skor 4 (S) Setuju, skor 3 (RG) Ragu-ragu, skor

2 (TS) Tidak Setuju, skor 1 (STS) Sangat Tidak Setuju. Pernyataan dilakukan

dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang bersifat positif dan negatif.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Kuesioner

Pada penelitian ini teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan kuesioner,

dimana peneliti menyusun daftar pertanyaan secara tertulis kemudian dibagikan

kepada responden untuk memperoleh data yang berhubungan dengan kegiatan

penelitian sebagai sumber data primer dengan memberikan daftar pertanyaan/

angket berstruktur yaitu pertanyaan mengenai tanggapan responden terhadap

variabel kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja, iklim sekolah, dan kinerja

guru, yang disertai dengan sejumlah alternatif pilihan jawaban bagi para

responden, untuk mendapatkan hasil jawabannya.

2. Observasi

Pengumpulan data dengan metode observasi adalah pengumpulan data dengan

cara melakukan pengamatan secara langsung pada obyek yang diteliti guna

melengkapi informasi yang dibutuhkan.

3.5 Uji Instrumen Penelitian

Instrumen yang baik harus memenuhi dua prasyarat penting yaitu harus valid dan

reliable (Arikunto, 2016). Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah

instrumen yang digunakan benar-benar sahih dan handal. Instrumen yang valid atau

sahih adalah apakah alat ukur tersebut mampu mengukur yang hendak diukur.

Page 78: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

59

Sedangkan reliable atau handal adalah untuk melihat apakah alat ukur mampu

memberikan hasil pengukuran yang konsisten dalam waktu dan tempat yang berbeda.

3.5.1 Uji Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kesahihan

suatu instrumen. Instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi. Untuk

menguji validitas instrumen penelitian, peneliti menguji validitas dengan

menggunakan data yang terkumpul sebanyak 17 responden dengan taraf

signifikansi 0,05 dan didapatkan rtabel sebesar 0,48. Ketentuan hasil akhirnya

adalah apabila rhitung > rtabel maka item pernyataan dikatakkan valid, jika

sebaliknya dinyatakan tidak valid.

Rumus Korelasi product moment:

Keterangan:

r = Koefisien korelasi aitem skala angket

N = Banyak Sampel

X = jumlah Skor Skala

Y = Jumlah skor total

Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 22

Tabel 3.6 Daftar Interprestasi nilai r (Validitas Instrumen)

No Besarnya nilai r Interpretasi

1 Antara 0,80 sampai dengan 1,00 Tinggi

2 Antara 0,60 sampai dengan 0,79 Cukup

3 Antara 0,40 sampai dengan 0,59 Rendah

4 Antara 0,20 sampai dengan 0,39 Sangat rendah

5 Antara 0,00 sampai dengan 0,19 Tidak berkolerasi

(Sugiyono, 2012)

Page 79: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

60

a) Hasil Uji Validitas Kinerja Guru

Hasil perhitungan uji validitas instrumen kinerja guru (Y) disajkan pada tabel berikut:

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Kinerja Guru No rhitung rtabel Status

1 0,83 0,48 Valid

2 0,93 0,48 Valid 3 0,91 0,48 Valid 4 0,93 0,48 Valid 5 0,74 0,48 Valid 6 0,83 0,48 Valid 7 0,93 0,48 Valid 8 0,91 0,48 Valid 9 0,87 0,48 Valid 10 0,62 0,48 Valid 11 0,83 0,48 Valid 12 0,93 0,48 Valid 13 0,91 0,48 Valid 14 0,93 0,48 Valid 15 0,31 0,48 Tidak Valid

b) Hasil Uji Validitas Kepemimpinan Kepala Sekolah

Hasil perhitungan uji validitas instrumen kepemimpinan kepala sekolah (X1)

disajkan pada tabel berikut

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Instrumen Kepemimpinan Kepala Sekolah

No rhitung rtabel Status

1 0,83 0,48 Valid

2 0,93 0,48 Valid

3 0,10 0,48 Tidak Valid 4 0,93 0,48 Valid

5 0,75 0,48 Valid

6 0,83 0,48 Valid

7 0,93 0,48 Valid

8 0,91 0,48 Valid

9 0,89 0,48 Valid

10 0,88 0,48 Valid

11 0,60 0,48 Valid 12 0,93 0,48 Valid

13 0,89 0,48 Valid

14 0,93 0,48 Valid

15 0,31 0,48 Tidak Valid

Page 80: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

61

c) Hasil Uji Validitas Iklim Sekolah

Hasil perhitungan uji validitas instrumen iklim sekolah (X2) disajkan pada tabel

berikut

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Instrumen Iklim Sekolah

No rhitung rtabel Status

1 0,82 0,48 Valid

2 0,93 0,48 Valid

3 0,93 0,48 Valid

4 0,93 0,48 Valid

5 0,74 0,48 Valid

6 0,83 0,48 Valid

7 0,93 0,48 Valid

8 0,91 0,48 Valid

9 0,90 0,48 Valid

10 0,62 0,48 Valid

11 0,82 0,48 Valid

12 0,11 0,48 Tidak Valid

13 0,91 0,48 Valid

14 0,93 0,48 Valid

15 0,91 0,48 Valid

d) Hasil Uji Validitas Motivasi kerja

Hasil perhitungan uji validitas instrumen motivasi kerja (X3) disajkan pada tabel

berikut

Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Kerja

No rhitung rtabel Status

1 0,82 0,48 Valid

2 0,95 0,48 Valid

3 0,95 0,48 Valid

4 0,95 0,48 Valid

5 0,70 0,48 Valid

6 0,82 0,48 Valid

7 0,95 0,48 Valid

8 0,90 0,48 Valid

9 0,90 0,48 Valid

10 -0,05 0,48 Tidak Valid

11 0,82 0,48 Valid

12 0,95 0,48 Valid

13 0,90 0,48 Valid

14 0,95 0,48 Valid

15 0,90 0,48 Valid

Page 81: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

62

3.5.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah tepat. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya atau

reliabel, maka beberapa kali pun diambil tetap akan sama. Reliabilitas instrumen

diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran.

Perhitungan untuk mencari harga reliabilitas instrumen didasarkan pada pendapat

Arikunto (2006: 196) yang menyatakan bahwa untuk menghitung reliabilitas

dapat digunakan rumus alpha yaitu:

r11=(

) (1 –

)

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

= Jumlah varians butir

= Varians total

(Arikunto, 2010: 239)

Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik

ini, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6 atau dapat juga menggunakan cara apabila

rhitung > rtabel berarti instrumen yang bersangkutan dinyatakan reliable dan dapat

digunakan untuk mengambil data penelitian (Ghozali, 2001). Reliabilitas

instrumen hasil uji coba kemudian diinterpretasikan berdasarkan tabel berikut:

Page 82: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

63

Tabel 3.11 Daftar Interpretasi Nilai r (Reliabilitas Instrumen)

No Besarnya nilai r Interpretasi

1 Antara 0,81 sampai dengan 1,00 Tinggi

2 Antara 0,61 sampai dengan 0,80 Cukup

3 Antara 0,41 sampai dengan 0,60 Rendah

4 Antara 0,21 sampai dengan 0,40 Sangat rendah

5 Antara 0,00 sampai dengan 0,20 Tidak berkolerasi

(Sayuti, 2010: 30)

a) Hasil Uji Realibilitas Kinerja Guru

Hasil uji reliabilitas kinerja guru dilakukan pada 14 butir pertanyaan. Perhitungan

dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 22. Berdasarkan hasil

perhitungan yang diperoleh koefisien reliabitas instrumen kepemimpinan kinerja

guru (Y) sebesar 0,975. Hal ini menunjukkan bahwa reliabilitas dari instrumen

kinerja guru tinggi.

Tabel 3.12 Statistika Reabilitas Kinerja Guru

b) Hasil Uji Realibilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah

Hasil uji reliabilitas kepemimpinan kepala sekolah dilakukan pada 13 butir

pertanyaan. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS

22. Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh koefisien reliabitas instrumen

kepemimpinan kepala sekolah (X1) sebesar 0,972. Hal ini menunjukkan bahwa

reliabilitas dari instrumen kepemimpinan kepala sekolah tinggi.

Page 83: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

64

Tabel 3.13 Statistika Reabilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah

c) Hasil Uji Reabilitas Iklim Sekolah

Hasil uji reliabilitas iklim sekolah dilakukan pada 14 butir pertanyaan.

Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 22.

Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh koefisien reliabitas instrumen iklim

sekolah (X2) sebesar 0,975. Hal ini menunjukkan bahwa reliabilitas dari instrumen

iklim sekolah tinggi.

Tabel 3.14 Statistika Reabilitas Iklim Sekolah

d) Hasil Uji Realibilitas Motivasi Kerja

Hasil uji reliabilitas motivasi kerja dilakukan pada 14 butir pertanyaan.

Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 22.

Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh koefisien reliabitas instrumen

motivasi kerja (X3) sebesar 0,975. Hal ini menunjukkan bahwa reliabilitas dari

instrumen motivasi kerja tinggi.

Tabel 3.15 Statistika Reabilitas Motivasi Kerja

Page 84: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

65

3.6 Uji Prasyarat Analisis Data

Persyaratan uji analisis data penelitian ini menggunakan uji normalitas dan

homogenitas. Hal ini dilakukan sebagai prasyarat untuk menggunakan analisis

korelasi prodeuct momen dan korelasi berganda karena korelasi product momen

merupakan statistic parametik.

3.6.1 Uji Normalitas

Untuk menguji apakah sampel penelitian merupakan jenis distribusi normal dapat

dilakukan dengan ujistatistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov.Uji normalitas

dilakukan terhadap hasil tes akhir dari kedua variabel tersebut, menggunakan

program komputer. Pada penelitian ini uji normalitas digunakan dengan uji

kolmogorov smirnov. Dasar dari pengambilan keputusan uji normalitas, dihitung

menggunakan program komputer dengan metode kolmogorov smirnov

berdasarkan pada besaran probabilitas atau nilai signifikasi. Data dikatakan

memenuhi asumsi normalitas jika pada nilai sig. > 0.05 sebaliknya data yang tidak

terdistribusi normal memiliki nilai sig.< 0.05.

3.6.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menilai apakah ada ketidaksamaan varian

dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi linier (Sugiyono,

2010:259). Dalam model regresi harus dipenuhi syarat tidak adanya

heteroskedastisitas. Salah satu cara mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas

dapat dilakukan dengan uji glejser menggunkaan bantuan program komputer

SPSS 21. Interprestasi uji heteroskedastisitas adalah jika nilai Sig. > 0,05 maka

tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

Page 85: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

66

3.6.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (Sugiyono, 2010:270). Uji multikolinearitas

dapat dilakukan dengan cara melihat nilai VIF masing-masing variabel bebas, jika

nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan data bebas dari gejala multikolinearitas.

3.6.4 Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai

hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan

sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian dilakukan

dengan menggunakan program SPSS 21.0 dengan metode Test for Linearity pada

taraf signifikan 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear

bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05.

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Uji Regresi Linear Sederhana

Uji regresi linier sederhana dilakukan untuk menghitung persamaan regresinya,

dengan mengetahui persamaan regresinya, sehingga dapat diketahui pula

pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat.Selain itu, uji regresi linear

ini juga dapat digunakan untuk memprediksi seberapa tinggi nilai variabel terikat

jika variabel bebas diubah-ubah serta untuk mengetahui arah hubungan antara

variabel bebas dengan variabel terikat, apakah positif atau negatif, dengan

menggunakan persamaan regresi yang diperoleh.

Page 86: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

67

Y = a + bX

a =

b =

Keterangan:

Y = Variabel terikat

a = Konstanta

b = Koefisien persamaan regresi

X = Variabel bebas

Sujarweni ( 2015: 144)

Uji regresi linier sederhana dilakukan untuk menguji hipotesis pertama, hipotesis

kedua dan hipotesis ketiga.

3.7.2 Uji Regresi Linear Berganda

Dalam penelitian ini dikarenakan variabel bebas terdiri dari tiga varibael

(kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja dan iklim sekolah) maka

digunakan regresi linear berganda, yaitu analisis peramalan nilai pengaruh dua

variable bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau

tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antar dua variabel atau lebih

Secara konsepsional analisis regresi linear berganda mempunyai hubungan kausal

dengan rumus sebagai berikut:

Y = a + b1 X1+b2 X2+ b3 X3 + e

Keterangan:

Y = variabel dependen (kinerja guru)

a = harga konstan (harga Y ketika harga X=0)

Page 87: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

68

b = nilai-nilai variabel independen

X1 = variabel independen (kepemimpinan kepala sekolah)

X2 = variabel independen (Iklim Sekolah)

X3 = variabel independen (Motivasi Kerja Guru)

Page 88: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

94

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

dapat disimpulkan bahwa:

1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah

terhadap kinerja guru 44% yang merupakan koefisien determinasi. Semakin

tinggi peningkatan kepemimpinan kepala sekolah maka akan semakin tinggi

juga kinerja guru.

2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan iklim sekolah terhadap kinerja guru

sebersar 67% yang merupakan koefisien determinasi. Semakin tinggi iklim

sekolah maka semakin tinggi juga kinerja guru yang dimiliki guru tersebut.

3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi kerja terhadap kinerja guru

sebesar 18% yang merupakan koefisien determinasi. Semakin baik

peningkatan motivasi kerja maka semakin tinggi pula kinerja guru.

4) Terdapat pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah,

iklim sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja guru sebesar 59% yang

merupakan koefisien determinasi. Semakin baik peningkatan kepemimpinan

kepala sekolah, iklim sekolah dan motivasi kerja maka semakin tinggi pula

kinerja guru.

Page 89: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

95

5.2 Implikasi

Sebagai suatu penelitian yang telah dilakukan di lingkungan pendidikan maka

kesimpulan yang ditarik tentu mempunyai implikasi dalam bidang pendidikan dan

juga penelitian-penelitian selanjutnya, sehubungan dengan hal tersebut maka

implikasinya sebagai berikut:

1) Hasil penelitian mengenai variabel kepemimpina kepala sekolah, iklim

sekolah, dan motivasi kerja menunjukan hubungan yang signifikan. Ketiga

variabel tersebut memberikan kontribusi terhadap kinerja guru dimana semua

variabel menunjukan nilai probabilitas kurang dari 0,05.

2) Aspek kinerja guru merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan. Menjaga

dan mengupayakan guru agar memiliki kompetensi profesional yang baik

diperlukan untuk menciptakan guru yang berkualitas. Maka dalam

mengupayakan kinerja guru yang baik diperlukan usaha dan upaya dari pihak

lembaga dan pihak pimpinan yaitu dengan mengadakan perbaikan pada

variabel kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah dan motivasi kerja.

Perbaikan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kepemimpinan kepala

sekolah, iklim sekolah dan motivasi kerja yang baik sehingga kinerja guru pun

meningkat menjadi baik.

3) Aspek-aspek yang diteliti dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan

kuantitatif, maka untuk lebih mengetahui faktor lain apa saja yang

mempengaruhi kinerja guru perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

Page 90: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

96

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis

menyarankan beberapa hal sebagai berikut:

1) Saran Untuk Guru

Seorang guru hendaknya memiliki motivasi kerja yang baik dan dapat

mendukung iklim sekolah yang baik. Kesadaran dalam peningkatan kedua hal

tersebut tidak hanya dipengaruhi aktor dari luar namun lebih dapat diterapkan

jika timbul dari kesadaran diri sendiri sehingga kinereja guru dan meningkat

menjadi lebih baik.

2) Saran Untuk Kepala Sekolah

Seorang kepala sekolah sudah seharusnya menjadi contoh untuk para warga

sekolah, kepemimpinan yang baik dan menimbulkan suasana kerja yang

kondusif dapat membuat warga sekolah menjadi nyaman dan maksimal

dalam menjalakan tugas.

3) Saran Untuk Peneliti

Jika peneliti lainnya ingin melakukan penelitian yang sama, disarankan untuk

menekankan pada respon untuk mengisi angket sebenar mungkin sesuai

dengan keadaan yang terjadi tanpa dipengaruhi faktor-faktor lain dan bisa

mencakup lebih luas tidak hanya dibandar lampung.

4) Saran untuk Dinas Pendidikan

Pelatihan kepemimpinan kepala sekolah dan pelatihan kinerja guru sangat

dibutuhkan guna untuk meningkatkan kualitas kepala sekolah dan para guru.

Kualitas pendidik yang baik, akan membantu mendorong pencapaian tujuan

pendidikan.

Page 91: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

97

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi

Revisi. Jakarta: Rineka Cipta

Amanza, Roli Ramdani. 2013. The Effect of Contiunuing Profesional

Development On Increasing Professional Competence of Elementary

School Teachers in the Pasirwengi District. Journal of Education, 1-1

Aziz, A. (2015). Peningkatan Mutu Pendidikan. Jurnal Studi Islam. STAI Pancawahana

Bangil, 1-13.

Bahri, Syamsul. 2011. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru SD di Dataran

Tinggi Moncong Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal

MEDTEK, 3(2).

Burhanuddin. 2001. Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan

Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Bush, Tony. 2007. Educational leadership and management: theory,

policy, and practice. South African Journal of Education,

27(3).

Byars, L. L., & Rue, L. W., 1991. Human Resources Management. (3rd

ed).

Boston: Irwin Inc .

Danim, Sudarwan. 2008. Manajemen Sekolah. Bumi Aksara: Jakarta.

Daryanto, M. 2006. Administrasi Pendidikan. Rineka Cipta: Jakarta.

Denison and Misra. 1995. “Toward Of Organizational Culture and

Effectiveness”.).

Depdiknas. Undang – Undang Nasional RI No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas

Djatmiko, E. 2006. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sarana

Prasarana terhadap Kinerja Guru SMP Negeri Kota Semarang. Jurnal

Fokus Ekonomi, 1(2).

Page 92: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

98

Gunbayi, Ilham. 2007. School Climate and Teacher’ Preceptions on Climate

Factors: Research Into Nine Urban High Schools. The Turkish Journal Of

Educational Technologi (TOJET). (Online)

Hanafi, A, dkk. 2006. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru

Matematika dalam Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi(KBK)

pada Sekolah Menengah atas Kota Palembang. Jurnal MM UNSRI, 4(7).

H. A. R. Tilaar. 2002. Membenahi Pendidikan Nasional. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Hadiyanto. 2004. Mencari Sosok Desentralisasi Manajemen Pendidikan di

Indonesia.

Jakarta: PT Rineka Cipta

Hamzah B. Uno. (2013). Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang

pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hasanah, D. S. 2010. Pengaruh pendidikan Latihan (DIKLAT) Kepemimpinan

Guru Dan Iklim Kerja terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar se Kecamatan

Babakancikao Kabupaten Purwakarta. Jurnal Penelitian Pendidikan,

11(2), 85-96.

Hasibuan, Malayu S.P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:

Andi Offset.

Hoy, W.K, & Miskel, C.G. 2001. Educational Administration: Theory Research

and

Practice (Sixth Edition). New York: McGrrawHill.

Kartono. K. 2005. Kepemimpinan. Jakarta: Grafindo Persada.

Karweti, Engkay. 2010. Pengaruh Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dan

Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru SLB

di Kabupaten Subang. Jurnal Penelitian Pendidikan, 11(2).

Kreitner, Robert. 2005. Organizational Behavior. Salemba Empat. Jakarta.

Listyasari, E. 2012. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru

Terhadap Hasil Belajar Siswa Di Sma Negeri Se-Kota Tasikmalaya.

Jurnal Penelitian,1(3).

Manik, E., & Bustomi, K. 2011. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah,

Budaya Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Pada SMP

Negeri 3 Rancaekek. Jurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship, 5(2),

97-107.

Page 93: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

99

Marks, H. M., & Printy, S. M. 2003. Principal leadership and school performance:

An integration of transformational and instructional leadership.

Educational administration quarterly, 39(3), 370-397.

Mangkunegara. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : PT. Remaja

Rosda Karya.

Marshal, Megan L. 2002. Examining School Climate: Defining Factors and

Educational Influences. Center for Research On School Safety ,School

Classroom Manajement Georgia State University. (Online).

Mastuhu. 2003. Menata Uang Pemikiran Sistem Pendidikan Nasional dalam

Abad 21. Yogyakarta: Safitria Insania.

Martinis Yamin & Maisah. 2010. Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta : GP Press.

Mathis, Robert L. dan Jackson, John H. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

Mitchell, T. R., & Larson, J. R., jr. 1987. People in Organizations, an

Introduction to Organizational behavior (3rd

ed). Singapure: Mc Graw

Hill Book Company.

Mitchell, Terence. 1982. People in Organization UnderstandingTheir Behaviour,.

Prentice Hallof India Private Limited , New Delhi.

Mulyasa, E. 2009. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Murwati, Hesti. 2013. Pengaruh Sertifikasi Profesi Guru Terhadap Motivasi Kerja dan

Kinerja Guru di SMK Negeri Se Surakarta. Jurnal Pendidikan Bisnis dan

Ekonomi (BISE), 1(1).

Musfiqon. H.M. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Nurhayati, Tati. 2012. Hubungan Kepemimpinan Transformational dan Motivasi

Kerja. Jurnal Edueksos. Vol 1 No. 2

Permendiknas. 2007. Standar Kepala Sekolah/ Madrasah. Jakarta : Cipta Karya.

Pidarta, Made. 2011. Peranan Kepala Sekolah Pada Pendidikan Dasar. Jakarta:

BinaRupa Aksara.

Pinkus, Lyndsay M. 2009. Moving Beyond AYP: High School Performance Indicators.

Alliance For Excellent Education. (Online)

Robbins, S.P. 2009. Perilaku Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia. Alih Bahasa. Benyamin Molan. Edisi Kesepuluh. Indeks: Jakarta.

Sagala, Syaiful. 2008. Budaya dan Reinventing Organisasi Pendidikan. Bandung:

Alfabeta

Page 94: PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOITIVASI KERJA …digilib.unila.ac.id/60283/3/3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN... · 2019. 12. 20. · positif dan signifikan pengaruh

100

Sardirman. 2010. Manajemen Sarana Dan Prasarana Dalam Meningkatkan

Kualitas Pendidikan. Jurnal Pelopor Pendidikan, 6(2).

Sebastian, James & Elaine Allensworth. (2012). The Influence of Principal

Leadership on Classroom Instruction and Student Learning: A Study of

Mediated Pathways to Learning. Educational Administration Quarterly

48(4)

Siagian P.Sondang, 2003. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta, Rineka

Cipta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta.

Suharsaputra, Uhar. 2010. Pengembangan Kinerja Guru. Penelitian Pendidikan,

3(4).

Sujarweni, Wiratna. 2015. SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru

Press.

Sumantri, Suryana. 2001. Perilaku Organisasi. Bandung: Universitas Padjajdaran.

Sutrisno E. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Pranada

Media Grup.

Syafrida, S. 2015. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Manajer Pendidikan, 9(5).

Ujang, Didi Supriyadi. 2010. Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Bagi

Peningkatan

Kualitas Sekolah di Kabupaten Waikabubak. Jurnal Tenaga Kependidikan Edisi .No. 1, April 2010.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan

Dosen, (Jakarta: Visimedia, 2008), p. 65

Winardi. 2004. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: Raja

Grasindo Persada.

Wahjosumidjo. 2005. Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan

Permasalahannya. Jakarta: Rajawali Press