pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja ...lib.unnes.ac.id/18018/1/7350407006.pdf ·...

139
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. SARI TEMBAKAU HARUM KABUPATEN KENDAL SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang Oleh Fahmi Aji Wibowo NIM 7350407006 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Upload: duongminh

Post on 21-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI

TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN

PRODUKSI PADA PT. SARI TEMBAKAU HARUM

KABUPATEN KENDAL

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Fahmi Aji Wibowo

NIM 7350407006

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

skripsi pada:

Hari :

Tanggal :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dra. Palupiningdyah, M.Si. Endang Sutrasmawati, SH, SE, MM.

NIP 195208041980032001 NIP 196704182000122001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Manajemen

an. Sekretaris Jurusan

Dra Palupiningdyah, M.Si

NIP 195208041980032001

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:

Hari :

Tanggal :

Panitia Ujian:

Penguji Utama,

Sri Wartini, SE, MM

NIP 197209162005012001

Anggota I Anggota II

Dra. Palupiningdyah, M.Si. Endang Sutrasmawati, SH, SE, MM.

NIP 195208041980032001 NIP 196704182000122001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. S. Martono, M.Si

NIP196603081989011001

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Saya siap menanggung

sanksi/resiko apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran terhadap kode etik

ilmiah atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian skripsi ini.

Semarang, 25 Februari 2013

Fahmi Aji Wibowo

NIM 7350407006

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu

menyampaikan amanat kepada yang

berhak menerimanya, dan supaya berbuat

adil apabila menetapkan hukum diantara

manusia”. (Q.S. An Nisa :58)

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

1. Alm. Bapak dan ibu tercinta yang memberikan yang

telah memberikan kasih sayang, bimbingan, doa,

semangat, ridho dan inspirasi kepada anakmu

tercinta.

2. Almamaterku..

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat, karunia, hidayah dan lindungan-Nya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini sebagai syarat akhir untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang.

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari segala kendala dan kesulitan bila

tanpa bimbingan, dorongan, saran, kritik, dan bantuan dari berbagai pihak yang

berkaitan dengan penulisan skripsi ini sehingga dapat tersusun dengan baik. Maka

pada kesempatan yang baik ini, dengan kerendahan dan ketulusan hati penulis

ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. H. Soedijono Sastroatmodjo, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menuntut ilmu di Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. S. Martono, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang yang telah mengesahkan skripsi ini.

3. Drs. Sugiharto, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi,

Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin observasi dan

penelitian untuk penyusunan skripsi ini.

4. Dra. Palupiningdyah, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

vii

5. Endang Sutrasmawati, SH, SE, MM, selaku Dosen Pembimbing II, yang telah

memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

6. Bapak dan ibu dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang

bermanfaat bagi penulis.

7. Bapak Lutfiyanto, SH, selaku perwakilan dari PT Sari Tembakau Harum

Kabupaten Kendal yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.

8. Seluruh karyawan PT Sari Tembakau Harum yang telah berkenan dan

membantu penulis dalam melakukan penelitian.

9. Kakakku Muhammad Helmiyanto yang telah memberikan doa serta dukungan

kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya dan bagi penulis pada khususnya.Kritik dan saran yang bersifat

membangun dari saudara sangat diharapkan.

Semarang, 25 Februari 2013

Penulis

viii

SARI

Fahmi Aji Wibowo. 2013. “Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi terhadap

Kinerja Karyawan Bagian Produksi pada PT. Sari Tembakau Harum Kabupaten

Kendal”. Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri

Semarang. Pembimbing I. Dra. Palupiningdyah M.Si. Pembimbing II. Endang

Sutrasmawati, SH, SE, MM.

Kata Kunci : Kepemimpinan, Motivasi, dan Kinerja Karyawan

Kepemimpinan dan motivasi merupakan salah satu aspek yang dapat

meningkatkan kinerja karyawan, makin baik kepemimpinan dan makin tinggi

motivasi maka akan meningkatkan kinerja karyawan.tapi dalam kasus ini terjadi

ketidak sesuaian yakni kepemimpinan yang di berikan sudah sesuai dan karyawan

di berikan motivasi untuk merangsang kinerjanya namun kinerja yang di hasilkan

masih kurang optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

mendeskripsikan pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja

karyawan bagian produksi pada PT. Sari Tembakau Harum Kabupaten Kendal

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian produksi

pada PT. Sari Tembakau Harum Kabupaten Kendal yang berjumlah 1050 orang.

Sampel dalam penelitian ini adalah 100 responden dilakukan dengan proportional

random sampling. Tiga variabel yang dikaji dalam penelitian ini, adalah :

kepemimpinan, motivasi dan kinerja karyawan. Alat pengumpulan data yang

diguanakan adalah angket dan dokumentasi, serta data yang digunakan merupakan

data primer. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis regresi

linier berganda dengan pengujian hipotesis uji partial (t) dan uji simultan (F).

Hasil analisis regresi data menunjukkan persamaan sebagai berikut Y =

12,353 + 0,264 X1 + 0,593 X2 dimana secara parsial variabel kepemimpinan

berpengaruh sebesar 12,60% dan motivasi berpengaruh sebesar 45,69 terhadap

kinerja. Secara simultan (kepemimpinan dan motivasi) berpengaruh signifikan

terhadap kinerja karyawan sebesar 58,4%. Sedangkan sisanya sebesar 41,6%

dipengaruhi oleh faktor lain.

Simpulan penelitian ini adalah ada pengaruh kepemimpinan dan motivasi

secara parsial maupun secara simultan terhadap kinerja karyawan. Disarankan

bagi Kepala bagian produksi agar meningkatkan perhatian secara lebih maksimal

kepada karyawannya dengan memberikan pujian apabila ada karyawan yang

berprestasi dan menghargai masukan yang diberikan karyawan. Selain itu juga

diharapakan perusahaan agar memberikan kesempatan kepada karyawan muda

mengikuti rapat organisasi untuk menyumbangkan pendapat atau gagasan yang

berguna bagi perusahaan.

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... iii

PERNYATAAN .................................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

SARI ...................................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 7

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 7

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 7

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 9

2.1 Kinerja Karyawan ......................................................................... 9

2.1.1 Pengertian Kinerja ................................................................ 9

2.1.2 Indikator Kinerja .................................................................. 10

2.1.3 Teori-teori Kinerja ............................................................... 11

x

2.1.4 Penilaian Kinerja .................................................................. 13

2.1.5 Manfaat dan Tujuan Penilaian Kinerja ................................ 13

2.1.6 Evaluasi Penilaian Kinerja ................................................... 15

2.2 Kepemimpinan .............................................................................. 16

2.2.1 Pengertian Kepemimpinan ................................................... 16

2.2.2 Indikator Kepemimpinan ..................................................... 17

2.2.3 Teori-teori Kepemimpinan ................................................... 19

2.2.5 Keterampilan Kepemimpinan .............................................. 20

2.3 Motivasi......................................................................................... 21

2.3.1 Pengertian Motivasi ............................................................. 21

2.3.2 Teori-teori Motivasi Menurut Para Pakar ........................... 22

2.3.3 Metode-metode Motivasi ..................................................... 26

2.3.3 Tujuan Pemberian Motivasi ................................................. 27

2.4 Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................ 28

2.5 Kerangka Berpikir ......................................................................... 30

2.6 Hipotesis ........................................................................................ 32

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 33

3.1 Populasi dan Sampel ..................................................................... 33

3.1.1 Populasi ................................................................................ 33

3.1.2 Sampel .................................................................................. 34

3.2 Definisi Operasional Variabel ....................................................... 36

3.2.1 Variabel Bebas (X) ............................................................... 36

3.2.1.1 Kepemimpinan ( ).................................................. 36

xi

3.2.1.2 Motivasi ( ) ............................................................ 37

3.2.2 Variabel Terikat ................................................................... 37

3.2.2.1 Kinerja (Y) ............................................................... 37

3.3 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 38

3.3.1 Metode Angket (Kuesioner) ................................................. 38

3.3.2 Metode Dokumentasi ........................................................... 39

3.4 Validitas dan Reabilitas................................................................. 39

3.4.1 Validitas ............................................................................... 39

3.4.2 Reliabilitas ........................................................................... 43

3.5 Metode Analisis Data .................................................................... 44

3.5.1 Uji Asumsi Klasik ................................................................ 44

3.5.2 Metode Analisis Deskriptif Persentase ................................ 46

3.5.3 Metode Analisis Regresi Linear Berganda .......................... 47

3.5.4 Pengujian Hipotesis.............................................................. 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 50

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................. 50

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan .............................................. 50

4.1.2 Hasil Analisis Data............................................................... 52

4.1.2.1 Analisis Deskriptif Persentase .................................. 52

4.1.2.2 Uji Asumsi Klasik .................................................... 73

4.1.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda ............................ 76

4.1.2.4 Uji Hipotesis ............................................................. 78

4.1.2.5 Koefisien Determinasi ( ) ...................................... 80

xii

4.2 Pembahasan ................................................................................... 81

BAB V PENUTUP............ ....... ........................................................................... 86

5.1 Kesimpulan .................................................................................. 86

5.2 Saran .............................................................................................. 87

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 88

LAMPIRAN .......................................................................................................... 91

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel tingkat keterlambatan karyawan PT. Sari Tembakau Harum

periode bulan Mei-Desember tahun 2011 ....................................... 4

Tabel 1.2 Data tingkat produksi rokok PT. Sari Tembakau Harum periode

bulan Januari-Desember tahun 2011 ................................................ 5

Tabel 1.3 Jumlah karyawan bagian produksi PT. Sari Tembakau Harum

Kabupaten Kendal ............................................................................ 33

Tabel 2.1 Hasil penelitian terdahulu ................................................................ 28

Tabel 2.2 Sample penelitian ............................................................................. 35

Tabel 3.1 Hasil uji validitas instrumen variabel kepemimpinan ...................... 41

Tabel 3.2 Hasil uji validitas instrumen variabel motivasi ................................ 42

Tabel 3.3 Hasil uji validitas instrumen variabel kinerja karyawan .................. 42

Tabel 3.4 Hasil uji reabilitas ............................................................................ 44

Tabel 3.5 Kriteria interval ................................................................................ 47

Tabel 4.1 Deskripsi frekuensi kepemimpinan ................................................. 52

Tabel 4.2 Deskripsi frekuensi bersifat adil ...................................................... 53

Tabel 4.3 Deskripsi frekuensi memberikan sugesti ......................................... 54

Tabel 4.4 Deskripsi frekuensi mendukung tujuan ........................................... 55

Tabel 4.5 Deskripsi frekuensi sebagai katalisator ............................................ 56

Tabel 4.6 Deskripsi frekuensi menciptakan rasa aman .................................... 57

Tabel 4.7 Deskripsi frekuensi sebagai wakil organisasi .................................. 58

Tabel 4.8 Deskripsi frekuensi sumber inspirasi ............................................... 59

Tabel 4.9 Deskripsi frekuensi bersikap menghargai ........................................ 60

xiv

Tabel 4.10 Deskripsi frekuensi motivasi ........................................................... 61

Tabel 4.11 Deskripsi frekuensi kebutuhan fisik ................................................ 62

Tabel 4.12 Deskripsi frekuensi kebutuhan rasa aman ....................................... 63

Tabel 4.13 Deskripsi frekuensi kebutuhan sosial .............................................. 64

Tabel 4.14 Deskripsi frekuensi kebutuhan penghargaan ................................... 65

Tabel 4.15 Deskripsi frekuensi kebutuhan aktualisasi diri ................................ 66

Tabel 4.16 Deskripsi frekuensi kinerja .............................................................. 67

Tabel 4.17 Deskripsi frekuensi kualitas kerja .................................................... 68

Tabel 4.18 Deskripsi frekuensi kuantitas kerja .................................................. 69

Tabel 4.19 Deskripsi frekuensi efektivitas ......................................................... 70

Tabel 4.20 Deskripsi frekuensi kemandirian ..................................................... 71

Tabel 4.21 Deskripsi frekuensi komitmen kerja ................................................ 72

Tabel 4.22 Uji Kolmogorov-Smirnov ................................................................ 74

Tabel 4.23 Multikoliniaritas ............................................................................... 75

Tabel 4.24 Regresi linier berganda .................................................................... 77

Tabel 4.25 Uji statistik t ..................................................................................... 78

Tabel 4.26 Uji statistik F .................................................................................... 79

Tabel 4.27 Koefisien determinasi ...................................................................... 80

Tabel 4.28 Koefisien variabel bebas .................................................................. 80

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan kerangka berfikir ................................................................ 31

Gambar 4.1 Grafik normal P-P Plot .................................................................. 73

Gambar 4.2 Grafik scatter plots ........................................................................ 76

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ................................................................... 91

Lampiran 2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................ 97

Lampiran 3 Hasil Analisis Deskriptif Persentase .......................................... 100

Lampiran 4 Hasil Uji Asumsi Klasik............................................................. 117

Lampiran 5 Hasil Analisis Regresi Berganda ................................................ 119

Lampiran 6 Hasil Uji Hipotesis ..................................................................... 120

Lampiran 7 Hasil Koefisien Determinasi ..................................................... 121

Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian .................................................................... 122

Lampiran 9 Surat Balasan dari Perusahaan ................................................... 123

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Semua perusahaan pasti memerlukan manajemen yang berkaitan dengan

usaha-usaha untuk mencapai tujuan tertentu bagi perusahaan tersebut. Berhasil

tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya tergantung oleh

keberhasilannya dari pada individu organisasi itu sendiri dalam menjalankan tugas

mereka. Kinerja yang dicari oleh perusahaan dari seseorang tergantung dari

kemampuan, motivasi, dan dukungan individu yang diterima (Malthis dan Jakson,

2002:89). Apabila individu dalam perusahaan yaitu sumber daya manusianya

dapat berjalan efektif maka perusahaan tetap berjalan efektif. Bernardin (dalam

Robbins, 1996:260) mengemukakan bahwa kinerja dapat dikatakan baik bila

karyawan memenuhi beberapa hal, yaitu : kualitas kerja, kuantitas, efektivitas,

kemandirian, dan komitmen kerja.

Kinerja karyawan tidak akan terlepas dari peran kepemimpinan yang ada

dalam organisasi tersebut. Hal ini dikarenakan kepemimpinan dapat mengarahkan

tujuan organisasi, memotivasi prilaku kearah pencapaian tujuan tersebut, dan

mampu mendefinisikan budaya organisasi (Griffin 2002:92). Kepemimpinan

merupakan faktor penting dari perusahaan sebab dalam kenyataannya pemimpin

dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja karyawan, keamanan, kualitas

kehidupan kerja, dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi (Handoko,

2001:293).

2

Menurut Permadi, K (1996:12) kepemimpinan merupakan suatu kegiatan

untuk mempengaruhi prilaku orang lain atau seni mempengaruhi perilaku manusia

baik individu maupu kelompok. Apalagi dalam era sekarang ini dimana organisasi

terus berkembang dan berubah peran kepemimpinan merupakan sesuatu yang

sangat vital karena akan mengantarkan organisasi mencapai visi dan misinya. Jadi

pada dasarnya berhasil atau gagalnya suatu perusahaan dalam mencapi kinerja

yang optimal tergantung dari peran kepemimpinan yang ada pada perusahaan

tersebut.

Motivasi atau dorongan untuk bekerja sangat penting dalam penentuan

tinggi rendahnya kinerja perusahaan. Sukses tidaknya suatu perusahaan, sangat

tergantung dari aktivitas dan kreativitas karyawan (Indriyo, 2001:76). Motivasi

juga akan mendorong seseorang untuk bekerja lebih baik agar meraih kinerja yang

diharapkan, sehingga mendapatkan apa yang menjadi kebutuhannya. Oleh karena

itu, motivasi sangat penting dimiliki oleh pimpinan dan karyawan dalam

meningkatkan semangat kerja dan kinerja para karyawan (Wursanto, 2001:132).

Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Shadare

Oluseyi dan Ayo Hammed (2009) menyimpulkan bahwa kepemimpinan

memberikan kontribusi terutama untuk kinerja yang didukung oleh motivasi kerja.

Ini berarti bahwa kepemimpinan dan motivasi dapat meningkatkan kinerja

karyawan pada perusahaan. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian oleh Ralph

W. Adler dan dan Ayo Hammed (2008) menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh

yang positif antara kepemimpinan dengan kinerja

3

Penelitian ini akan akan dilaksanakan pada PT. Sari Tembakau Harum

,perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi rokok kretek dari merek

dagang PT. HM Sampoerna Tbk. , yaitu Sampoerna Hijau. Dan hasil produksi

rokok tersebut akan dipasarkan ke seluruh wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya.

Hasil wawancara dengan Kepala Bagian Personalia di peroleh informasi

bahwa adapun berbagai macam langkah guna mendorong peningkatan kinerja

kzaryawan yaitu melalui peran serta dari pemimpin dalam meningkatkan kinerja

karyawannya seperti pemberian motivasi untuk mendorong bawahan supaya

bekerja lebih baik, pemimpin juga harus memberikan perhatian personal terhadap

bawahannya seperti pemberian tunjangan dan lebih mengakrabkan hubungan

kerja antar karyawan, serta memberikan sanksi yang tegas bagi karyawan yang

terlambat atau melakukan pelanggaran terhadap peraturan perusahaan

Pengembangan motivasi kerja karyawan di PT. Sari Tembakau Harum

juga sudah cukup baik dengan diadakan pelatihan atau training bagi karyawan

baru selama 3 bulan, sehingga mereka dapat terlatih secara baik dan memiliki

keterampilan yang dibutuhkan untuk dapat bekerja sesuai dengan tugas yang

menjadi tanggung jawabnya. Apabila menemukan kendala atau masalah yang

belum dimengerti, maka manajer akan segera memberikan solusi yang benar

sehingga karyawan dapat semakin memahami tugas yang harus dilaksanakan.

Tingkat kedisiplinan karyawan di PT. Sari Tembakau Harum juga terlihat

sudah cukup baik, ini terlihat dari sedikitnya jumlah karyawan yang hadir tidak

tepat waktu, seperti yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

4

Tabel 1.1.

Tingkat Keterlambatan Karyawan

PT. Sari Tembakau Harum Bulan Mei-Desember Tahun 2011

No Satuan Kerja BULAN

Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des

1 Staf ahli Direksi 1 2 2 3 2 1 2 0

2 Bagian Personalia 2 0 1 0 1 3 1 3

3 Bagian Keuangan 0 1 0 1 0 1 2 1

4 Bagian

Maintenance 1 0 0 0 2 3 3 2

5 Bagian Pengawas

Produksi 1 0 1 2 1 0 1 4

6 Bagian Logistik

dan Umum 3 2 2 2 2 1 4 2

7 Bagian

Supervisor

Pack & Bandrol

1 0 1 0 2 3 0 1

8 Bagian Quality

Control 0 1 0 1 0 0 1 3

JUMLAH 8 6 7 9 10 12 14 16

Sumber : Bagian Kepegawaian PT. Sari Tembakau Harum, 2011

Berdasarkan hasil survei peneliti yang dikemukakan di atas, peran serta

kepemimpinan dan motivasi kerja di PT. Sari Harum Tembakau terlihat sudah

cukup baik, namun hal ini berbanding terbalik dengan tingkat kinerja para

karyawan di PT. Sari Harum Tembakau. Ini terlihat dari ketidakmampuan

karyawan untuk mencapai target produksi yang ditetapkan oleh PT. HM

Sampoerna dalam kurun waktu dua belas (12) bulan terakhir selama tahun 2011.

5

Tabel 1.2

Data Tingkat Produksi Rokok PT. Sari Tembakau Harum

Periode Bulan Januari-Desember Tahun 2011.

Bulan Target Produksi

(batang)

Hasil Produksi

(batang)

Januari 34.000.000 34.741.568

Febuari 34.000.000 34.620.095

Maret 34.000.000 34.411.567

April 34.000.000 34.209.382

Mei 34.000.000 33.924.177

Juni 34.000.000 33.870.600

Juli 34.000.000 32.740.350

Agustus 34.000.000 32.520.980

September 34.000.000 32.282.309

Oktober 34.000.000 31.951.630

November 34.000.000 31.831.912

Desember 34.000.000 31.573.481

Sumber : Bagian Produksi PT. Sari Tembakau Harum, 2011.

Dari data tabel tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa kenyataan hasil

kerja yang masih kurang baik dilihat dari aspek produksi yang dibuktikan dengan

adanya penurunan tingkat produksi yang ditargetkan perusahaan dari bulan Mei

hingga Desember pada tahun 2011.

Kenyataan adanya kinerja yang masih kurang baik dibuktikan dengan

adanya data dari tabel tersebut. Padahal perusahaan sudah memberikan peraturan

6

atau tata tertib yang berlaku dan jelas, supaya karyawan mematuhi peraturan yang

berlaku agar tercipta kinerja yang diharapkan perusahaan. Apalagi dilihat dari

hubungan kepemimpinan antara atasan terhadap karyawan sudah baik, yaitu

dengan karyawan jarang mendapatkan teguran keras dari pemimpin serta

pimpinan jarang mengeluarkan surat peringatan terhadap karyawan.

Di perusahaan, peimimpin selalu memberi bekal motivasi kepada seluruh

karyawannya. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar mereka dapat menyelesaikan

pekerjaan dengan baik dan dapat meningkatkan performa dalam memberikan

pelayanan kepada publik. Namun pada kenyataannya, pemberian motivasi yang

telah diberikan pimpinan hanya sebagai pengaruh sementara saja. Selebihnya para

karyawan bekerja tidak sesuai dengan standar jam kerja yang diberikan oleh

perusahaan. Selama mereka bekerja, mereka tidak selalu didampingi oleh

pemimpin mereka sehingga menyebabkan tingkat kedisiplinan mereka dalam

penggunaan waktu menurun dan menyebabkan pula tingkat kinerja yang

dihasilkan ikut menurun. Padahal faktor kepemimpinan yang ada di dalam

perusahaan sudah cukup baik, apalagi semua karyawan bebas bersaing secara

sehat untuk dapat memegang jabatan-jabatan yang tersedia di dalam perusahaan.

Berdasarkan kenyataan yang ada kinerja karyawan PT. Sari Tembakau

Harum masih belum sesuai dengan yang diharapkan dan masih perlu dikaji lebih

lanjut, maka dari itu dua konsep yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah

”Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan

Bagian Produksi pada PT. Sari Tembaku Harum Kabupaten Kendal”.

7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Adakah pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan bagian

produksi pada PT. Sari Tembakau Harum Kabupaten Kendal?

2. Adakah pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan bagian produksi

pada PT. Sari Tembakau Harum Kabupaten Kendal?

3. Adakah pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja karyawan

bagian produksi pada PT. Sari Tembakau Harum Kabupaten Kendal?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan dalam

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan

bagian produksi pada PT. Sari Tembakau Harum Kabupaten Kendal.

2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan bagian

produksi pada PT. Sari Tembakau Harum Kabupaten Kendal.

3. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja

karyawan PT. Sari Tembakau Harum Kabupaten Kendal.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai sarana untuk melatih berfikir secara ilmiah dengan

berdasar pada disiplin ilmu yang diperoleh di bangku kuliah

khususnya lingkup manajemen sumber daya manusia.

8

b. Untuk menambah informasi sumbangan pemikiran dan

pengetahuan dalam penelitian.

2. Manfaat Praktis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat yang

berarti, terutama bagi PT. Sari Tembakau Harum Kabupaten Kendal,

khususnya dalam mengelola sumber daya manusia yang telah dimiliki dan

meningkatkan kualitas sumber daya manusia di PT. Sari Tembakau Harum

Kabupaten Kendal.

Serta mengetahui sejauh mana kepemimpinan dan motivasi kerja

berdampak pada kinerja karyawan yang diharapkan hasilnya menjadi

pertimbangan dalam menyusun strategi untuk meningkatkan kinerja

karyawan di masa yang akan datang.

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kinerja Karyawan

2.1.1 Pengertian Kinerja

Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual

performance yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang

dicapai oleh seseorang. Biasanya orang yang kinerjanya tinggi disebut

sebagai orang yang produktif, dan sebaliknya orang yang tingkat kinerjanya

tidak mencapai standar dikatakan sebagai orang yang tidak produktif atau

berperforma rendah.

Hasibuan (2005:11) mengatakan bahwa kinerja adalah merupakan

suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugasnya

atas kecakapan, usaha, dan kesempatan. Suprihanto (dalam Srimulyo,

1999:39) mengatakan bahwa kinerja seorang karyawan pada dasarnya adalah

hasil kerja seorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan

kemungkinan, misalnya standar target atau kinerja yang telah ditentukan

terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Kinerja menurut Mangkunegara

(2005:9) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang

karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya.

Berdasarkan pengertian kinerja dari beberapa pendapat ahli diatas,

dapat ditafsirkan bahwa kinerja karyawan erat kaitannya dengan hasil

10

pekerjaan seseorang dalam suatu organisasi, hasil pekerjaan tersebut dapat

menyangkut kualitas dan kuantitas kerja.

2.1.2 Indikator Kinerja

Bernardin (dalam Robbins, 1998:260) mengemukakan bahwa kinerja

dapat dikatakan baik bila karyawan memenuhi hal-hal sebagai berikut:

1. Kualitas kerja

Tingkat dimana hasil aktivitas yang dikehendaki mendekati sempurna

dalam arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas

maupun memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas. Diukur

dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta

kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan;

2. Kuantitas

Merupakan jumlah yang dihasilkan dan dinyatakan dalam istilah seperti

jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan. Diukur dari persepsi

karyawan terhadap jumlah aktivitas yang ditugaskan beserta hasilnya;

3. Efektivitas

Tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang, tekhnologi,

bahan baku) yang dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari

setiap unit dalam penggunaan sumber daya. Diukur dari persepsi karyawan

dalam menilai pemanfaatan waktu dalam menjalankan tugas;

4. Kemandirian

Adalah tingkat dimana seorang karyawan dapat melakukan fungsi kerjanya

tanpa meminta bantuan atau bimbingan dari orang lain atau pengawas.

11

Diukur dari persepsi karyawan dalam melakukan fungsi kerjanya masing-

masing sesuai dengan tanggung jawabnya;

5. Komitmen kerja

Merupakan tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan

perusahaan dan tanggungjawab karyawan terhadap perusahaan.

Pengukuran dengan menggunakan persepsi karyawan dalam membina

hubungan dengan perusahaan serta tanggungjawab dan loyalitas karyawan.

Dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil yang dicapai oleh

seseorang berdasarkan standar atau kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.

Atau karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia, maka kinerja

sesungguhnya merupakan perilaku manusia dalam memainkan peran yang

mereka lakukan di dalam suatu organisasi untuk memenuhi standar perilaku

yang telah ditetapkan agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan,

sehingga indikator yang digunakan pada variabel kinerja adalah

menggunakan teori Bernardin yaitu: kualitas kerja, kuantitas, efektifitas,

kemandirian, dan komitmen kerja.

2.1.3 Teori-teori kinerja

a. Goal Theory

Teori ini dikemukakan oleh Dessler (1997) yang disebut path

goal theory. Menurutnya performance adalah fungsi dari facilitating

process dan inhibiting process. Prinsip dasarnya adalah jika seseorang

melihat bahwa performance yang tinggi itu merupakan jalur (path)

12

untuk memuaskan need (goal) tertentu, maka ia akan berbuat mengikuti

jalur tersebut sebagai fungsi dari level of needs yang bersangkutan.

Kesimpulan dari teori ini adalah bahwa performance kerja itu

merupakan fungsi dari motivasi untuk berproduksi dengan level

tertentu. Motivasinya ditentukan oleh kebutuhan yang mendasari tujuan

yang bersangkutan dan merupakan alat dari tingkah laku produktif

terhadap tujuan yang diharapkan.

b. Attribusi / Expectancy Theory

Pertama kali dikemukakan oleh Dessler (1997), pendekatan teori

atribusi ini mengenai performance kerja yang dirumuskan sebagai

berikut:

P = M x A

Keterangan :

P Performance (kinerja)

A Ability (kemampuan)

M Motivation (motivasi)

Berpijak dari formula di atas, menurut teori performance adalah

hasil interaksi antara motivation (motivasi) dan ability (kemampuan).

Atas dasar ini Vroom (dalam As’ad, 1991:58) menyarankan agar

karyawan yang ditraining harus orang yang mempunyai motivasi tinggi,

sedangkan karyawan yang perlu dimotivasi adalah mereka yang

mempunyai kemampuan yang tinggi.

13

2.1.4 Penilaian kinerja

Evaluasi kinerja (performance evaluation) dalam organisasi publik

merupakan peranan kunci dalam pengembangan karyawan. Evaluasi kinerja

pada prinsipnya merupakan manifestasi dari bentuk penilaian kinerja seorang

karyawan. Penilaian kinerja merupakan suatu proses organisasi dalam menilai

kinerja karyawannya. Penilaian kinerja memberikan gambaran tentang

keadaan karyawan dan sekaligus dapat memberikan feedback (umpan balik)

bagi para karyawan (Sulistiyani, 2003:223).

Penilaian kinerja (performance appraisal) pada dasarnya merupakan

salah satu faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif

dan efisien. Karena adanya kebijakan atau program penilaian prestasi kerja,

berarti organisasi telah memanfaatkan secara baik atas sumber daya manusia

dalam organisasi (Sulistiyani, 2003:224).

2.1.5 Manfaat dan Tujuan Penilaian Kinerja

Sulistiyani (2003:229) menyatakan bahwa kontribusi hasil-hasil

penilaian merupakan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi perencanaan

kebijakan-kebijakan organisasi. Kebijakan-kebijakan organisasi dapat

menyangkut aspek individual maupun aspek organisasi. Adapun manfaat

penilaian kinerja adalah sebagai berikut:

1.) Perbaikan kinerja memberikan kesempatan kepada karyawan untuk

mengambil tindakan-tindakan perbaikan untuk meningkatkan kinerja

melalui feedback yang diberikan oleh organisasi.

14

2.) Penyesuaian gaji yang dapat dipakai sebagai informasi untuk

mengkompensasi karyawan secara layak sehingga dapat memotivasi

mereka.

3.) Pelatihan dan pengembangan, yaitu melalui penilaian akan diketahui

kelemahan-kelemahan dari karyawan sehingga dapat dilakukan program

pelatihan dan pengambangan yang lebih efektif.

4.) Meningkatkan adanya perlakuan kesempatan yang sama pada karyawan,

yaitu dengan dilakukannya penilaian yang obyektif berarti meningkatkan

perlakuan yang adil bagi para karyawan.

5.) Dapat membantu karyawan mengatasi masalah yang bersifat eksternal,

yaitu dengan penilaian kinerja, atasan akan mengetahui apa yang

menyebabkan terjadinya kinerja yang buruk sehingga atasan dapat

membantu menyelesaikannya.

6.) Umpan balik pada pelaksanaan fungsi manajemen sumber daya manusia,

yaitu dengan diketahuinya kinerja karyawan secara keseluruhan, akan

menjadi informasi sejauh mana fungsi sumber daya manusia berjalan

dengan baik atau tidak.

Informasi penilaian kinerja tersebut dapat dipakai perusahaan untuk

mengelola kinerja karyawannya, dan mengungkapkan kelemahan kinerja

karyawan sehingga pimpinan dapat menentukan tujuan maupun peringkat

target yang harus diperbaiki. Tersedianya informasi kinerja para karyawan

sangat membantu pimpinan dalam mengambil langkah perbaikan program-

15

program kepegawaian yang telah dibuat, maupun program-program

organisasi secara menyeluruh (Sulistyani, 2003:225).

Sedangkan tujuan dari penilaian kinerja adalah sebagai berikut:

1.) Untuk mengetahui tujuan dan sasaran manajemen dan karyawan;

2.) Memotivasi karyawan untuk memperbaiki kinerjanya;

3.) Mendistribusikan reward dari organisasi atau perusahaan yang dapat

berupa tambahan gaji atau upah serta promosi yang adil.

2.1.6 Evaluasi Penilaian Kinerja

Sulistiyani (2003:234) mendefinisikan bahwa evaluasi penilaian

kinerja adalah merupakan proses pemberian umpan balik kepada karyawan

yang sedang dinilai dalam upaya memberi masukan tentang aspek-aspek yang

harus diperbaiki. Beberapa pendekatan yang dapat ditempuh, yaitu:

a. Evaluation interview

Memberikan umpan balik tentang kinerja masa lalu dan potensi masa

depan. Dilakukan dengan menggambarkan hasil penilaian sebelumnya

dan mengidentifikasi perilaku-perilaku tertentu yang harus diulangi dan

dihilangkan.

b. Tell and sell approach

Menggambarkan keadaan kinerja karyawan dan meyakinkan karyawan

untuk berperilaku lebih baik.

16

c. Tell and listen method

Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memberikan alasan,

mempertahankan apa yang sudah dilakukan, dan mencoba mengatasi

reaksi dengan membimbing karyawan untuk berperilaku lebih baik.

d. Problem solving approach

Mengidentifikasi berbagai masalah yang dihadapi karyawan dalam

pekerjaannya melalui pelatihan, coaching, dan counseling.

2.2 Kepemimpinan

2.2.1 Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain untuk

bekerja sama guna mencapai tujuan tertentu yang diinginkan. Secara

sederhana kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan mempengaruhi

orang lain atau seni mempengaruhi orang lain dalam situasi tertentu guna

mencapai tujuan tertentu (Wursanto, 2005: 196). Menurut Anoraga (2003:2)

kepemimpinan diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk dapat

mempengaruhi orang lain, melalui komunikasi baik secara langsung maupun

tidak langsung dengan maksud untuk menggerakkan orang-orang tersebut

agar dengan penuh pengertian, kesadaran dan senang hati bersedia mengikuti

kehendak-kehendak pemimpin itu.

Berdasarkan pengertian kepemimpinan dari beberapa pendapat ahli

diatas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan erat kaitannya dengan

kemampuan seseorang untuk dapat mempengaruhi orang lain agar bekerja

sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

17

2.2.2 Indikator Kepemimpinan

Menurut Wahjosumidjo (1991:154) secara garis besar indikator

kepemimpinan adalah sebagai berikut:

1. Bersifat adil

Dalam kegiatan suatu organisasi, rasa kebersamaan diantara para

anggota adalah mutlak, sebab rasa kebersamaan pada hakikatnya

merupakan pencerminan daripada kesepakatan antara para bawahan

maupun antara pemimpin dengan bawahan dalam mencapai tujuan

organisasi;

2. Memberi sugesti

Sugesti biasanya disebut sebagai saran atau anjuran. Dalam rangka

kepemimpinan, sugesti merupakan pengaruh dan sebagainya, yang

mampu menggerakkan hati orang lain dan sugesti mempunyai peranan

yang sangat penting di dalam memelihara dan membina harga diri serta

rasa pengabdian, partisipasi, dan rasa kebersamaan diantara para

bawahan.

3. Mendukung tercapainya tujuan

Tercapainya tujuan organisasi tidak secara otomatis terbentuk, melainkan

harus didukung oleh adanya kepemimpinan. Oleh karena itu, agar setiap

organisasi dapat efektif dalam arti mampu mencapai tujuan yang telah

ditetapkan, maka setiap tujuan yang ingin dicapai perlu disesuaikan

dengan keadaan organisasi serta memungkinkan para bawahan untuk

bekerja sama.

18

4. Sebagai katalisator

Seorang pemimpin dikatakan berperan sebagai katalisator, apabila

pemimpin itu selalu dapat meningkatkan segala sumber daya manusia

yang ada, berusaha memberikan reaksi yang menimbulkan semangat dan

daya kerja cepat semaksimal mungkin.

5. Menciptakan rasa aman

Setiap pemimpin berkewajiban menciptakan rasa aman bagi para

bawahannya. Dan ini hanya dapat dilaksanakan apabila setiap pemimpin

mampu memelihara hal-hal yang positif, sikap optimisme di dalam

menghadapi segala permasalahan, sehingga dalam melaksanakan tugas-

tugasnya, bawahan merasa aman, bebas dari segala perasaan gelisah,

kekhawatiran, merasa memperoleh jaminan keamanan dari pimpinan.

6. Sebagai wakil organisasi

Setiap bawahan yang bekerja pada unit organisasi apapun, selalu

memandang atasan atau pimpinannya mempunyai peranan dalam segala

bidang kegiatan, lebih-lebih yang menganut prinsip-prinsip keteladanan

atau panutan-panutan. Seorang pemimpin adalah segala-segalanya, oleh

karena itu segala perilaku, perbuatan, dan kata-katanya akan selalu

memberikan kesan-kesan tertentu terhadap organisasinya.

7. Sumber inspirasi

Seorang pemimpin pada hakikatnya adalah sumber semangat bagi para

bawahannya. Oleh karena itu, setiap pemimpin harus selalu dapat

membangkitkan semangat para bawahan sehingga bawahan menerima

19

dan memahami tujuan organisasi dengan antusias dan bekerja secara

efektif ke arah tercapainya tujuan organisasi.

8. Bersikap menghargai

Setiap orang pada dasarnya menghendaki adanya pengakuan dan

penghargaan diri pada orang lain. Demikian pula setiap bawahan dalam

organisasi memerlukan adanya pengakuan dan penghargaan dari atasan.

Oleh karena itu, menjadi suatu kewajiban bagi pemimpin untuk mau

memberikan penghargaan atau pengakuan dalam bentuk apapun kepada

bawahannya.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

kepemimpinan adalah proses mempengaruhi, menggerakkan, mengarahkan,

mendorong, dan mengajak orang lain untuk bekerja sama dan mau bekerja

secara produktif guna pencapaian tujuan tertentu, sehingga indikator yang

digunakan dalam variabel kepemimpinan adalah menggunakan teori dari

Wahjosumidjo yaitu: bersifat adil, memberi sugesti, mendukung tercapainya

tujuan, sebagai katalisator, menciptakan rasa aman, sebagai wakil organisasi,

sumber inspirasi, dan bersikap menghargai.

2.2.3 Teori-teori Kepemimpinan

a. Teori Bawaan atau Heredity Theory

Teori ini berasumsi bahwa sifat-sifat kepemimpinan seseorang

adalah faktor bawaan sejak lahir, dimana menjadi pemimpin atau

tidaknya seseorang karena takdir semata. Teori ini berpandangan bahwa

secara filosofis, manusia itu memiliki kemampuan yang luar biasa, baik

20

fisik maupun otaknya. Modal dasar seperti bakat, intuisi atau kecakapan

praktis tanpa dibarengi dengan teori-teori atau prinsip-prinsip, dianggap

cukup untuk membuat seseorang menjadi pimpinan.

b. Teori Psikologi atau Psychological Theory

Teori ini berasumsi bahwa sifat kepemimpinan seseorang dapat

dibentuk sesuai dengan jiwanya. Konsep dasar teori kejiwaan ini adalah

bahwa kapasitas seseorang dapat dibentuk, dimanipulasi, didongkrak

kematangannya, dan karenanya bakat yang dibawa sejak lahir ke muka

bumi ini bias diabaikan.

c. Teori Situasi atau Situational Theory

Teori ini mengajarkan bahwa kepemimpinan seseorang muncul

sejalan dengan situasi atau lingkungan yang mengelilinginya. Pada saat

tertentu seseorang berfungsi sebagai pemimpin, dan pada saat lain

sebagai manusia yang dipimpin. Teori ini adalah sintesis dari teori

keturunan yang mengatakan bahwa bakat adalah faktor dominan, dan

teori kejiwaan yang berasumsi bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin

jika dibekali pengetahuan dan sejumlah pengalaman yang memadai.

2.2.4 Keterampilan Kepemimpinan

Malthis dan Jackson (2002:142) mengatakan bahwa keterampilan

yang harus dimiliki oleh administrator yang efektif dan efisien adalah sebagai

berikut:

21

a. Keterampilan Teknis (Technical Skill)

Keterampilan teknis adalah keterampilan menerapkan

pengetahuan teoritis ke dalam tindakan-tindakan praktis; kemampuan

memecahkan masalah melalui taktik yang baik; atau kemampuan

menyelesaikan tugas-tugas secara sistematis.

b. Keterampilan Hubungan Manusiawi (Human Skill)

Keterampilan hubungan manusiawi adalah kemampuan untuk

menempatkan diri di dalam kelompok kerja dan keterampilan menjalin

komunikasi yang mampu menciptakan kepuasan kedua belah pihak.

c. Keterampilan Konseptual (Conceptual Skill)

Keterampilan konseptual adalah kecakapan untuk

memformulasikan pikiran, memahami teori-teori, melakukan aplikasi,

melihat kecenderungan berdasarkan kemampuan teoritis dan yang

dibutuhkan di dalam dunia kerja.

2.3 Motivasi

2.3.1 Pengertian Motivasi

Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan

kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif,

dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.

Artinya, motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan

potensi bawahan agar mau bekerja sama secara produktif serta berhasil

mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan (Hasibuan,

2007:143).

22

Vance (dalam Danim, 2004:15) mengatakan bahwa pada hakikatnya

motivasi adalah perasaan atau keinginan seseorang yang berada dan bekerja

pada kondisi tertentu untuk melaksanakan tindakan-tindakan yang

menguntungkan dilihat dari perspektif pribadi dan terutama organisasi.

Motivasi diartikan sebagai setiap kekuatan yang muncul dari dalam diri

individu untuk mencapai tujuan atau keuntungan tertentu di lingkungan dunia

kerja atau di pelataran kehidupan pada umumnya (Danim, 2004:15).

Dari definisi-definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

motivasi adalah suatu dorongan yang timbul sebagai daya penggerak yang

menciptakan kegairahan kerja pada diri seseorang untuk melaksanakan

tindakan-tindakan yang menguntungkan guna mencapai tujuan tertentu di

lingkungan dunia kerja atau di kehidupan pada umumnya.

2.3.2 Teori-teori Motivasi Menurut Para Pakar

a. Teori Hierarki Kebutuhan

Teori ini dikemukakan oleh Maslow (dalam Handoko, 2003:258)

yang menyatakan bahwa manusia dimotivasi untuk memuaskan sejumlah

kebutuhan yang melekat pada diri setiap manusia yang cenderung

bersifat bawaan. Kebutuhan ini terdiri dari lima jenis dan terbentuk

dalam suatu hierarki dalam pemenuhan, dalam arti manusia pada

dasarnya pertama sekali akan berusaha memenuhi kebutuhan tingkat

pertama, kemudian kebutuhan tingkat kedua dan seterusnya, dan

pemenuhan semua kebutuhan inilah yang menimbulkan motivasi

23

seseorang. Suatu kebutuhan yang sudah terpenuhi tidak menjadi unsur

pemotivasi lagi. Adapun kebutuhan-kebutuhan itu adalah:

1. Kebutuhan fisik (physic needs), yang dapat dimanifestasikan

dalam hal kebutuhan akan makan, minum, pakaian, tempat

tinggal, dan kebutuhan lain yang bersifat fisik, misalnya

kebutuhan bebas akan rasa sakit. Karena ini merupakan

kebutuhan biologis, maka kebutuhan ini akan didahulukan

pemenuhannya oleh manusia untuk merangsang seseorang

berperilaku atau bekerja giat.

2. Kebutuhan rasa aman (safety needs), misalnya dalam bentuk

kebutuhan akan kebebasan dari segala macam ancaman, baik di

dalam dinas maupun di luar jam dinas, bebas dari segala macam

tuduhan, kebutuhan akan keamanan jiwa maupun harta.

3. Kebutuhan sosial (social needs), yang termasuk dalam kebutuhan

ini antara lain kebutuhan akan berkelompok (teman), afiliasi,

interaksi, dicintai dan mencintai.

4. Kebutuhan penghargaan (esteem needs), yaitu kebutuhan akan

mendapatkan pujian, pemberian hadiah, pengakuan atas

keberhasilannya atau prestasi kerjanya (misalnya: dengan

sertifikat, tanda penghargaan, maupun bonus-bonus), serta

pemberian simbol-simbol status.

5. Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization), yaitu kebutuhan

untuk memenuhi diri sendiri dengan menggunakan kemampuan,

24

ketrampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja

yang sangat memuaskan.

Sehingga motivasi merupakan dorongan dari orang lain atau dari

dalam diri sendiri, yang digunakan sebagai penyemangat dalam

melakukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan yang menjadi

tujuannya. Pemenuhan kebutuhan seseorang selalu bertahap secara

hierarki mulai dari kebutuhan yang relatif lebih rendah dan apabila sudah

terpenuhi, maka timbul keinginan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih

tinggi.

Sehingga dalam penelitian ini, indikator yang digunakan dari

variabel motivasi adalah menggunakan teori tata tingkat kebutuhan dari

Maslow, karena Maslow memuat faktor motivasi secara intern maupun

secara ekstern. Teori tata tingkat kebutuhan dari Maslow meliputi:

kebutuhan fisiologikal, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial,

kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri.

b. Teori X dan Y

Teori ini menyatakan bahwa manusia pada dasarnya terdiri dari

dua jenis. Teori ini dikemukakan oleh McGregor (dalam Yamin, 2008)

yang mengatakan bahwa ada jenis manusia X dan manusia Y yang

masing-masing memiliki karakteristik tertentu.

Jenis manusia X adalah manusia yang selalu menghindarkan

tanggung jawabnya dengan cara mengkambinghitamkan oran

lain,pekerjaan yang ia dapatkan, sementara jenis manusia Y

25

menunjukkan sifat yang senang bekerja yang diibaratkan bahwa bekerja

baginya seperti bermain. Kemudian jenis manusia tipe X tidak

mempunyai inisiatif dan tidak senang diarahkan, sedangkan jenis

manusia Y adalah sebaliknya.

Dikaitkan dengan kebutuhan, apabila mengacu pada hierarki

kebutuhan dari Maslow, maka tipe manusia X memiliki kebutuhan

tingkat yang rendah, sedangkan manusia tipe Y memiliki kebutuhan

tingkat yang tinggi. Sehingga motivasi seseorang menurut teori ini

termasuk kebutuhan yang bersifat internal.

c. ERG Theory

Teori ini dikemukakan oleh Clayton Alderfer (dalam Winardi

2004:82), yang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan teori dari Maslow,

yang mengatakan bahwa ada tiga kelompok kebutuhan manusia. Teori ini

mengubah hierarki kebutuhan yang telah dikembangkan oleh Maslow

menjadi tiga level, yaitu:

1. Kebutuhan-kebutuhan eksistensi, berhubungan dengan kebutuhan

untuk mempertahankan keberadaan seseorang dalam hidupnya.

Dikaitkan dengan penggolongan dari Maslow, ini berkaitan

dengan kebutuhan fisik dan keamanan.

2. Kebutuhan-kebutuhan hubungan, berhubungan dengan kebutuhan

untuk berinteraksi dengan orang lain. Dikaitkan dengan

penggolongan dari Maslow, ini meliputi kebutuhan sosial dan

pengakuan dari orang lain.

26

3. Kebutuhan-kebutuhan pertumbuhan, yang merupakan level

tertinggi dalam skema ERG, meliputi kebutuhan akan

penghargaan diri (self-esteem) dan aktualisasi diri.

Meskipun teori ERG mengasumsikan bahwa perilaku yang

termotivasi mengikuti suatu hierarki yang agak serupa dengan hierarki

yang dikemukakan oleh Maslow, terdapat dua perbedaan yang penting.

Pertama, teori ERG menyatakan bahwa lebih dari satu level kebutuhan

bisa menggerakkan motivasi pada saat yang bersamaan. Kedua, teori

ERG memiliki apa yang dinamakan elemen frustasi-regresi. Jadi, apabila

kebutuhan-kebutuhan tertentu tidak terpenuhi, individu akan menjadi

frustasi, mundur ke level yang lebih rendah, dan mulai mengejar

kebutuhan-kebutuhan tersebut sekali lagi.

2.3.3 Metode-metode Motivasi

a. Motivasi Langsung (Direct Motivation), adalah motivasi (materiil

dan nonmateriil) yang diberikan secara langsung kepada setiap

individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasannya.

Jadi sifatnya khusus, seperti memberikan pujian, penghargaan,

bonus, piagam, tunjangan hari raya, dan bintang jasa.

b. Motivasi Tidak Langsung (Indirect Motivation), adalah motivasi

yang diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung

serta menunjang gairah kerja atau kelancaran tugas, sehingga para

karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya.

27

2.3.4 Tujuan Pemberian Motivasi

Perusahaan akan lebih mudah mencapai tujuannya apabila berbagai

faktor menyangkut produktivitas kerja dilaksanakan dengan baik oleh

pemimpin dan semua karyawan yang ada dalam perusahaan tersebut.

Menurut Hasibuan (2007:97), tujuan pemberian motivasi adalah:

a. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan;

b. Meningkatkan moral dan kepuasankerja karyawan;

c. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan;

d. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan;

e. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi

karyawan;

f. Mengefektifkan pengadaan karyawan;

g. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik;

h. Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan;

i. Meningkatkan kesejahteraan karyawan;

j. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-

tugasnya;

k. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.

28

2.4 Hasil Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang berhubungan dengan kepemimpinan,

motivasi dan kinerja antara lain :

Tabel 2.1 :

Hasil Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti Judul Penelitian

Variabel

Penelitian

Metode

Penelitian Hasil Penelitian

1. Shadare Oluseyi

dan Ayo

Hammed

(2009)

Influence of Work Motivation,

Leadership

Effectiveness and

Time Management on

Employees’

Performance in Some

Selected Industries in

Ibadan, Oyo State,

Nigeria.

Independent; 1. Work

Motivation

2. Leadership

Effectiveness

3. Time

Management,

Dependent;

1. Employees’

Performance

Multiple Re-

gression

Analysis

All the independent

variables jointly

and relatively

contributed to

employees’

performance.

2. Ralph W.

Adler dan

dan Ayo

Hammed

(2008)

The Effects Of

Leadership Styles And

Budget Participation

on Job Satisfaction

And Job Performance.

Independent;

1. Leadership

Styles

2. Budget

Participation

Dependent;

1.Job Satisfaction

2.Job

Performance

Multiple

Re-

gression

Analysis

Leadership

Styles and

Budget

Participation

are contributed

to job

satisfaction

and job

performance.

3. Sher

Kamali

dkk

(2007)

Motivation and

It’s Impact on Job

Performance

Independent;

1. Motivation

Dependent;

1.Job

Performance

Multiple

Re-

gression

Analysis

Motivation is

contributed

to job

performance.

29

No Nama

Peneliti Judul Penelitian

Variabel

Penelitian

Metode

Penelitian Hasil Penelitian

4. Muh.

Yamin

Noch, SE,

M.SE

(2008)

Pengaruh Kemampuan

Kerja, Lingkungan

Kerja dan Motivasi

Kerja Terhadap

Kinerja Pegawai

Kantor Balai

Pengkajian Teknologi

Pertanian/ BPTP

Papua

Independen;

1. Kemampuan

Kerja

2. Lingkungan

Kerja

3. Motivasi

Kerja

Dependen;

1.Kinerja

Teknik

Analisis

Deskriptif

Presentase

, dan

Analisis

Regresi

Berganda

Kemampuan

kerja,

lingkungan kerja

dan motivasi

kerja

berpengaruh

secara signifikan

terhadap kinerja

pegawai

5 M. Holil,

SE, MM.

dan Agus

Sriyanto,

SE, MM

(2007)

Pengaruh Motivasi

dan Disiplin Kerja

Terhadap Kinerja

Pegawai Kantor

Pelayanan Pajak

Badan Usaha Milik

Negara

Independen;

1. Motivasi

2. Disiplin

Kerja

Dependen;

1.Kinerja

Teknik

Analisis

Regresi

Berganda

Motivasi dan

disiplin kerja

berpengaruh

positif terhadap

kinerja

karyawan pada

Kantor

Pelayanan Pajak

Badan Usaha

Milik Negara

6. Vera

Parlinda

dan M.

Wahyuddin

(2007)

Pengaruh

Kepemimpinan,

Motivasi, Pelatihan

dan Lingkungan Kerja

terhadap Kinerja

Karyawan pada

Perusahaan Daerah

Air Minum Kota

Surakarta

Independen;

1.Kepemimpi-

an

1. Motivasi

2. Pelatihan

4. Lingkungan

Kerja

Dependen;

1.Kinerja

Teknik

Analisis

Regresi

Berganda

Kepemimpinan,

motivasi,

pelatihan dan

lingkungan

berpengaruh

terhadap kinerja

karyawan pada

perusahaan di

Lingkungan

Kantor PDAM

Kota Surakarta

7 Tony

Listianto

dan

Bambang

Setiaji

(2008)

Pengaruh Motivasi

dan Disiplin Kerja

Terhadap Kinerja

Pegawai di

Lingkungan Kantor

PDAM Kota

Surakarta

Independen;

1. Motivasi

2. Disiplin

Kerja

Dependen;

1.Kinerja

Teknik

Analisis

Regresi

Berganda

Motivasi dan

disiplin kerja

berpengaruh

positif terhadap

kinerja pegawai

di Lingkungan

Kantor PDAM

Kota Surakarta

30

2.5 Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan gambaran secara skematis tentang arah

penelitian yang dilakukan. Berkaitan dengan hal tesebut, perlu diketahui skema

penelitian yang menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

karyawan. Kinerja merupakan hasil dari suatu proses bekerja. Dalam penelitian ini

yang menjadi indikator kinerja adalah kualitas kerja, kuantitas, ketepatan waktu,

efektivitas, kemandirian, dan komitmen kerja.

Dalam hal ini, motivasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan,

karena keinginan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang lebih baik harus

dikerjakan dengan penuh rasa tanggung jawab serta adanya minat dan daya

pendorong untuk bekerja dengan baik, dari dalam diri individu maupun dari

organisasi. Motivasi merupakan dorongan atau semangat yang membuat

seseorang mempunyai tujuan dan ukuran standar yang akan dicapai. Indikator dari

motivasi meliputi kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial,

kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri.

Namun hal tersebut perlu didukung dengan adanya sikap kepemimpinan

yang dapat mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama dengan baik guna

mencapai tujuan tertentu yang diinginkan. Kepemimpinan dan motivasi saling

terkait dalam mempengaruhi kinerja karyawan di dalam suatu perusahaan.

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi, menggerakkan,

mengarahkan, mendorong, dan mengajak orang lain untuk bekerja sama dan mau

bekerja secara produktif guna pencapaian tujuan tertentu, Indikator yang

digunakan dalam variabel kepemimpinan yaitu: bersifat adil, memberi sugesti,

31

mendukung tercapainya tujuan, sebagai katalisator, menciptakan rasa aman,

sebagai wakil organisasi, sumber inspirasi, dan bersikap menghargai.

Dari penjelasan di atas dapat digambarkan sebuah model kerangka berfikir

sebagai berikut:

Kepem impinan (X1)

Indikatornya:

a. Bersifat adil

b. Memberikan sugesti

c. Mendukung tercapainya tujuan

d. Sebagai katalisator

e. Menciptakan rasa aman Kinerja Karyawan (Y)

f. Sebagai wakil organisasi Indikatornya:

g. Sumber inspirasi a. Kualitas kerja

h. Bersikap menghargai b. Kuantitas

(Wahjosumidjo, 1991:154) c. Efektivitas

d. Kemandirian

e. Komitmen kerja

Motivasi (X2) (Bernardin dalam

Indikatornya: Robbins, 1998:260)

a. Kebutuhan fisik

b. Kebutuhan rasa aman

c. Kebutuhan sosial

d. Kebutuhan penghargaan

e. Kebutuhan aktualisasi diri

( A.H. Maslow dalam

T.Hani Handoko, 2003:258)

Gambar 2.1

Bagan Kerangka Berfikir

32

2.5 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2008:64).

Berdasarkan landasan teori di atas, dapat disusun hipotesis penelitian

sebagai berikut:

: Ada pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.

: Ada pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.

: Ada pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja

karyawan.

33

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

3.1.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi, 2006:130).

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan bagian

produksi pada PT Sari Tembakau Harum yang berjumlah 1050 karyawan.

Disini responden tidak diambil seluruhnya, karena akan memakan waktu dan

dana juga terbatasnya tenaga karena jumlah subjek yang dijadikan responden

terlalu banyak dan wilayah pengamatan dari setiap subjek yang luas.

Untuk penelitian ini peneliti akan mengambil sebagian dari populasi

dengan anggapan bisa mewakili keseluruhan populasi sebagai responden

dalam penelitian ini. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut.

Tabel 2.1 :

Jumlah Karyawan Bagian Produksi PT. Sari Tembakau Harum

Kabupaten Kendal

No Sub Bagian Jumlah Karyawan

1 Giling 325

2 Gunting 281

3 Packing 214

4 Bandrol 230

JUMLAH 1050

Sumber : PT. Sari Tembakau Harum, 2011

34

3.1.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008:81). Karena jumlah populasinya

sudah diketahui secara pasti, maka metode yang digunakan unruk

pengambilan sampel adalah metodes Slovin,. Berikut adalah rumus metode

Slovin :

Dimana :

n : ukuran sampel

N: ukuran populasi

e : persen kelonggaran ketidak telitian hasil kesalahan pengambilan sampel

yang masih bisa ditolerir atau diinginkan, sebesar 10%.

(Umar, 2004 : 108)

Berdasarkan rumus di atas, maka :

)1,0.(10501

1050n 2

51,10

1050 90,99 dibulatkan menjadi 100

Jadi berdasarkan rumus di atas dapat di tentukan bahwa sampel dalam

penelitian ini adalah 100 pegawai dari 1050 jumlah karyawan bagian

produksi PT. Sari Tembakau Harum Kabupaten Kendal.

35

Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 sampel, kemudian

didistribusikan ke tiap-tiap bagian dengan perhitungan sebagai berikut:

Rumus Umum = ∑ karyawan pada bagian x sampel

∑ populasi

Sample yang di dapat adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2

Sample Penelitian

No Sub

Bagian

Jumlah

Karyawan Sampel

Pembulat-

an

1 Giling 325 95,301001050

325 31

2 Gunting 281 76,261001050

281 27

3 Packing 214 38,201001050

214 20

4 Bandrol 230 90,211001050

230 22

JUMLAH 1050 99,99 100

Sumber : PT. Sari Tembakau Harum, 2011 (Data Diolah)

Dari data diatas dapat diambil kesimpulan dari setiap masing – masing

sub bagian produksi diambil beberapa sampel yang jumlahnya berbeda pada

setiap bagian produksi dan total jumlah keseluruhan sampel yaitu 100

pegawai / karyawan bagian produksi.

Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik proposional random sampling, yaitu teknik pengambilan

36

sampel secara acak dengan memperhatikan besarnya jumlah responden pada

setiap unit organisasi yang ada pada populasi (Suharsimi, 2006:138). Teknik

proposional random sampling digunakan untuk mengambilan sampel pada

penelitian ini karena pada dasarnya semua pegawai dipimpin oleh satu

pemimpin yang sama, Dimana kepemiminan yang ditunjukkan oleh

pemimpin sama dihadapan karyawan dalam mencapai tujuan organisasi.

3.2 Definisi Operasional Variabel

Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek penelitian yaitu

faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diselidiki. Variabel

dapat didefinisikan sebagai atribut dari sekelompok orang atau objek yang

mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan

objek yang lain dalam kelompok tersebut (Sugiyono, 2005:2).

Variabel diartikan sebagai objek penelitian atau apa yang menjadi titik

perhatian suatu penelitian (Suharsimi, 2006:118). Variabel dalam penelitian ini:

3.2.1 Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab berubahnya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2008:39).

3.2.1.1 Kepemimpinan ( )

Dalam penelitian ini yang dimaksud kepemimpinan adalah suatu

aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam mempengaruhi tingkah

laku orang lain atau kelompok agar bekerja sama di dalam situasi

tertentu dalam pencapaian tujuan. Indikator kepemimpinan

37

menggunakan teori dari Wahjosumidjo (1991:154) yaitu: bersifat adil,

memberikan sugesti, mendukung tercapainya tujuan, sebagai

katalisator, menciptakan rasa aman, sebagai wakil dari organisasi,

sumber inspirasi, bersikap menghargai.

3.2.1.2 Motivasi ( )

Dalam penelitian ini yang dimaksud motivasi adalah suatu

perbuatan usaha untuk menggerakkan dan mendorong orang lain agar

mereka mau bekerja sama dalam melakukan sesuatu untuk memenuhi

kebutuhan yang menjadi tujuannya, sampai kebutuhan itu terpuaskan

kemudian digantikan dengan tujuan-tujuan yang lainnya. Indikator dari

motivasi mengguinakan teori kebutuhan Maslow (dalam Hariandja,

2007:325) ialah: kebutuhan fisiologikal, kebutuhan rasa aman,

kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, kebutuhan aktualisasi diri.

3.2.2 Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2008:39).

3.2.2.1 Kinerja (Y)

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kerja

karyawan bagian produksi PT. Sari Tembakau Harum Kabupaten

Kendal yaitu bagaimana hasil dari kerja karyawan tersebut. Indikator

dari kinerja menggunakan teori dari Bernardin (dalam Robbins,

1998:260) yaitu: kualitas kerja, kuantitas, , efektivitas, kemandirian,

komitmen kerja.

38

3.3 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang tepat adalah sangat penting dalam penelitian,

karena data menentukan baik buruknya suatu penelitian. Pengumpulan data

merupakan usaha-usaha untuk memperoleh bahan-bahan keterangan serta

kenyataan yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Metode yang

digunakan untuk mengumpulkan data dalam peneltian ini adalah:

3.3.1 Metode Angket (Kuesioner)

Angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,

atau hal-hal yang mereka ketahui (Suharsimi, 2006:151).

Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket

tertutup yaitu responden memberikan jawaban yang telah disediakan. Dengan

memberikan daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden secara

langsung di lokasi penelitian. Daftar pertanyaan tersebut berkaitan dengan

variabel kepemimpinan dan motivasi kerja karyawan. Data yang dihasilkan

dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang dikualitatifkan, maka perlu

diubah ke dalam bentuk skor, yaitu dengan memberikan skor sebagai berikut:

a. Jawaban A diberi skor 5 dengan kategori sangat setuju.

b. Jawaban B diberi skor 4 dengan kategori setuju.

c. Jawaban C diberi skor 3 dengan kategori ragu-ragu.

d. Jawaban D diberi skor 2 dengan kategori tidak setuju.

e. Jawaban E diberi skor 1 dengan kategori sangat tidak setuju.

39

3.3.2 Metode Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang

tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki

benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, peraturan-peraturan,

dokumen, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya (Suharsimi,

2006:158).

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan informasi atau data

dengan mempelajari dokumen-dokumen PT. Sari Tembakau Harum

Kabupaten Kendal yang meliputi nama dan jumlah karyawan, uraian tugas

dan wewenang, dan sebagainya yang dibutuhkan dalam penelitian.

3.4 Validitas dan Reabilitas

Baik buruknya suatu penelitian tergantung dari benar tidaknya suatu data.

Karena data merupakan gambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat

pembuktian hipotesis.

3.4.1 Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu intrumen (Suharsimi, 2006:168).

Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan dalam mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Agar diperoleh kesahihan dan keterandalan instrumen, dilakukan uji coba. Uji

validitas instrumen digunakan tehnik uji validitas internal yaitu menguji

apakah terdapat kesesuaian antara bagian instrumen secara keseluruhan.

Analisis yang digunakan adalah analisis butir, yaitu untuk menguji validitas

40

setiap butir soal instrument dengan cara mengkorelasikan butir soal dengan

skor total. Dalam penelitian ini, analisis yang digunakan adalah korelasi

product moment, yaitu untuk melihat hubungan korelasi antara dua variabel

yaitu X dan Y, dengan rumus:

Keterangan:

= koefisien korelasi X dan Y

X = jumlah skor X

Y = jumlah skor Y

n = jumlah responden

XY = jumlah skor X dan Y

Untuk menguji validitas instrumen dilakukan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Menyampaikan uji coba ke seluruh responden

2. Mengelompokkan item-item dari jawaban ke dalam butir dan

jumlah skor total yang diperoleh dari masing-masing responden

3. Dari skor yang diperoleh kemudian dibuat tabel perhitungan

validitas

4. Mengkorelasikan tiap butir skor dengan menggunakan rumus

product moment.

5. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai

dengan . Pada penampilan output SPSS pada Cronbach Alpha

41

di kolom correlated Item-total correlation, jika lebih besar

dari dan nilai positif maka butir pertanyaan atau indikator

tersebut dinyatakan valid atau layak digunakan dalam pengambilan

data.

Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan program SPSS

(Statistical Product and Service Solution) 15.0 for windows. Untuk N = 30

pada taraf kesalahan 5% diperoleh harga table sebesar 0,361.

Hasil rhitung > rtabel (0,361) = valid

Hasil rhitung < rtabel (0,361) = tidak valid

Berikut ini ialah tabel uji validitas variabel kepemimpinan yang

telah diolah menggunakan program SPSS.

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kepemimpinan

No. R hitung R tabel Keterangan

1. 0,418 0,361 Valid

2. 0,444 0,361 Valid

3. 0,303 0,361 Tidak Valid

4. 0,393 0,361 Valid

5. 0,584 0,361 Valid

6. 0,629 0,361 Valid

7. 0,485 0,361 Valid

8. 0,419 0,361 Vaild

9. 0,207 0,361 Tidak Valid

10. 0,492 0,361 Valid

11. 0,503 0,361 Valid

12. 0,714 0,361 Valid

13. 0,616 0,361 Valid

14. 0,545 0,361 Valid

15. 0,482 0,361 Valid

16. 0,451 0,361 Valid

17. 0,532 0,361 Valid

Berdasar dari Tabel 3.1 uji validitas kepemimpinan diatas

memperlihatkan ada yang tidak valid yaitu pernyataan no.3 dan no.9,

42

dikarenakan sudah terwakili oleh pernyataan dari indikator-indikator lain,

maka pernyataan no.3 dan no.9 tidak digunakan dalam pengambilan data dan

15 pernyataan lainnya yang valid, dapat digunakan dalam pengambilan data.

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Motivasi

No. R hitung R table Keterangan

18. 0,482 0,361 Valid

19. 0,655 0,361 Valid

20. 0,645 0,361 Valid

21. 0,519 0,361 Valid

22. 0,691 0,361 Valid

23. 0,674 0,361 Valid

24. 0,129 0,361 Tidak Valid

25. 0,620 0,361 Valid

26. 0,638 0,361 Valid

27. 0,427 0,361 Valid

28. 0,397 0,361 Valid

Berdasar dari Tabel 3.2 uji validitas motivasi kerja diatas memperlihatkan

ada yang tidak valid yaitu pernyataan no.24, dikarenakan sudah terwakili oleh

pernyataan dari indikator-indikator lain, maka pernyataan no.24 tersebut,

tidak digunakan dalam pengambilan data dan 10 pernyataan lainnya yang

valid, dapat digunakan dalam pengambilan data.

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kinerja Karyawan

No. R hitung R table Keterangan

29. 0,458 0,361 Valid

30. 0,443 0,361 Valid

31. 0,642 0,361 Valid

32. 0,683 0,361 Valid

33. 0,663 0,361 Valid

34. 0,745 0,361 Valid

35. 0,542 0,361 Valid

36. 0,547 0,361 Valid

37. 0,641 0,361 Valid

38. 0,140 0,361 Tidak Valid

43

Berdasar dari Tabel 3.3 uji validitas motivasi kerja diatas memperlihatkan

ada yang tidak valid yaitu pernyataan no.38, dikarenakan sudah terwakili oleh

pernyataan dari indikator-indikator lain, maka pernyataan no.38 tersebut,

tidak digunakan dalam pengambilan data dan 9 pernyataan lainnya yang

valid, dapat digunakan dalam pengambilan data

3.4.2 Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut cukup baik (Suharsimi, 2006:178). Sedangkan

pengujiannya menggunakan rumus alpha, digunakan untuk mencari

reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, dengan rumus:

Keterangan:

= reliabilitas intrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

= jumlah varians butir

= varians total

Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,

2009:45). Menurut Nunnally (dalam Ghozali, 2009:46) Suatu konstruk atau

variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.

Selanjutnya untuk uji reliabilitas digunakan alat bantu dengan menggunakan

44

program SPSS 16.0 for window. Pengukuran reliabilitas instrumen diperoleh

dari hasil uji coba instrumen terhadap 30 responden. Hasil perhitungan

realibilitas ke tiga variabel dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.4. Hasil Uji Realibilitas

Variabel Cronbach's

Alpha

Batas

Reliabilitas Keterangan

Kepemimpinan 0,864 0,60 Reliabel

Rekan Kerja 0,838 0,60 Reliabel

Semangat Kerja 0,850 0,60 Reliabel

Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa besarnya Cronbach

Alpha untuk variabel kepemimpinan adalah 0,864 , variabel motivasi kerja

adalah 0,838 dan variabel kinerja adalah 0,850. Karena besarnya Cronbach

Alpha untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini > 0,60 maka dapat

disimpulkan bahwa semua pertanyaan/pernyataan dalam instrumen

penelitian ini reliabel (dapat dipercaya).

3.5 Metode Analisis Data

Metode analisis data adalah salah satu cara yang digunakan untuk

mengolah hasil penelitian guna suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini metode

analisis data yang digunakan adalah:

3.5.1 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan uji statistik, langkah awal yang harus dilakukan

adalah screaning terhadap data yang akan diolah. Menurut Ghozali (2005:27)

salah satu asumsi penggunaan statistik parametrik adalah multivariate

45

normalitas. Multivariat normalitas merupakan asumsi bahwa setiap variabel

dan semua kombinasi linear dari variabel berdistribusi normal dan

independen. Asumsi multivariat normalitas ini dapat diuji dengan melihat

normalitas, linearitas dan heterokedastisitas.

1.) Uji Normalitas

Tujuan dari uji normalitas adalah untuk menetukan apakah

variabel berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dapat

dilihat pada gambar grafik normal, maka penyebaran plot akan berada

disekitar dan sepanjang garis 45 derajat. Selain menggunakan grafik

probability plot, uji normalitas juga bias dilakukan dengan uji

Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan data

berdistribusi normal jika nilai Asimp. Sig(2-tailed) > 0,05 level of

significant One-Sample Kolmogorov-Smirnov.

2.) Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk

mendeteksi adanya multikolinearitas dapat dilakukan dengan mencari

besarnya Variance Infaction Factor( VIF ) dan nilai tolerancenya. Jika

nilai VIF < 10 dan nilai toleransinya > 0,1 maka regresi bebas dari

multikolinearitas.

46

3.) Uji Heterokedastisitas

Pengujian terhadap heterokedastisitas dapat dilakukan melalui

pengamatan terhadap pola scater plot yang dihasilkan melalui SPSS.

Apabila pola scater plot membentuk pola tertentu, maka model regresi

memiliki gejala heterokedastisitas. Munculnya gejala heterokedastisitas

menunjukan bahwa penaksir dalam model regresi tidak efisien dalam

sampel besar maupun kecil.

3.5.2 Metode Analisis Deskriptif Presentase

Metode analisis deskriptif presentase digunakan untuk mengkaji

variabel–variabel yang ada pada penelitian ini yang terdiri dari

kepemimpinan, motivasi, dan kinerja. Metode ini menggunakan rumus

sebagai berikut:

Keterangan:

DP = Deskriptif Persentase (%)

n = Jumlah skor jawaban

N = Jumlah skor total

Kriteria interval didapat dari perhitungan sebagai berikut :

Presentase maximal = = 100%

Presentase minimal = = 20%

Rentang = 100% - 20% = 80%

Panjang kelas interval = 80% : 5 = 16%

(Rachman dan Muhsin, 2004:36)

47

Sehingga kriteria intervalnya dapat dibuat tabel sebagai berikut:

Tabel 3.5 Kriteria Interval

No Interval ( % ) Kriteria

1 84 ≤ 100 Sangat Baik

2 68 ≤ 84 Baik

3 52 ≤ 68 Cukup baik

4 36 ≤ 52 Kurang Baik

5 20 ≤ 36 Tidak Baik

3.5.3 Metode Analisis Regeresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui

hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat yaitu antara variabel

kepemimpianan (X1) dan motivasi (X2) terhadap variabel kinerja (Y).

Dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan:

Y = kinerja karyawan

a = konstanta

= koefisien persamaan regresi predictor ,

= kepemimpinan

= motivasi

48

3.5.4 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan:

1.) Uji Simultan (uji-f)

Uji simultan (uji-f) ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel

dependen (kinerja) terhadap variabel independen (kepemimpianan

dan motivasi) secara bersama–sama (simultan) dengan tingkat

signifikan yang digunakan sebesar α = 5%. Kaidah pengambilan

keputusan dalam uji-f dengan menggunakan SPSS adalah:

a.) Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima.

b.) Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak.

2.) Uji Partial (uji-t)

Uji partial (uji-t) digunakan untuk mengetahui pengaruh masing–

masing variabel independen (kepemimpianan dan motivasi) terhadap

variabel dependen (kinerja). Kaidah pengambilan keputusan dalam

uji-t dengan menggunakan SPSS adalah:

1. Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima (variance sama)

2. Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak (variance berbeda)

3.) Uji Koefisien Determinasi ( )

Koefisien determinasi merupakan ukuran yang dapat dipergunakan

untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap

variabel tidak bebas. Bila koefisien determinasi = 0, berarti

variabel bebas tidak mempunyai pengaruh sama sekali (= 0%)

terhadap variabel tidak bebas. Sebaliknya, jika koefisien determinasi

49

= 1, berarti variabel tidak bebas 100% dipengaruhi oleh variabel

bebas. Karena itu letak berada dalam selang (interval) antara 0

dan 1, secara aljabar dinyatakan 0 1. secara sederhana

merupakan suatu ukuran kemajuan ditinjau dari sudut pengurangan

kesalahan total (total error). menunjukkan pengurangan atas

kesalahan total ketika diplot sebuah garis regresi.

50

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT. Sari Tembakau Harum merupakan industri yang bergerak dalam

bidang industri rokok yang memproduksi rokok kretek dari merek dagang

PT. HM. Sampoerna Tbk. yaitu Sampoerna Hijau. Dan hasil produksi rokok

tersebut akan dipasarkan ke seluruh wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya. Tujuan

didirikannya perusahaan ini adalah untuk menambah jumlah pasokan rokok yang

dibutuhkan dalam upaya memenuhi permintaan pasar konsumen yang semakin

luas. Selain itu juga memberikan manfaat yaitu membuka lapangan pekerjaan bagi

masyarakat di Kabupaten Kendal, mendorong laju perekonomian sehingga

kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan.

Misi dari PT Sari Tembakau Harum adalah menjadi perusahaan yang

bertanggung-jawab secara sosial dan pemimpin dalam industri yang memandang

ke arah cakrawala peluang bisnis yang lebih luas ke masa depan. Dan menjadi

perusahaan tembakau terkemuka di Indonesia yang menawarkan pengalaman

merokok terbaik kepada perokok dewasa di Indonesia. Hal ini perusahaan lakukan

dengan senantiasa mencari tahu keinginan konsumen, dan memberikan produk

yang dapat memenuhi harapan mereka. Perusahaan selalu mengutamakan dalam

hal kualitas, inovasi dan keunggulan.

51

Visi PT Sari Tembakau Harum terkandung dalam “Falsafah Tiga

Tangan”. Falsafah tersebut mengambil gambaran mengenai lingkungan usaha dan

peranan perusahaan di dalamnya. Masing-masing dari ketiga ”Tangan”, yang

mewakili perokok dewasa, karyawan dan mitra bisnis, serta masyarakat luas,

merupakan pihak yang harus dirangkul oleh PT. Sari Tembakau Harum untuk

meraih visi menjadi perusahaan paling terkemuka di Indonesia.

PT. Sari Tembakau Harum meraih ketiga kelompok ini dengan cara sebagai

berikut:

1. Memproduksi rokok kretek berkualitas tinggi.

PT. Sari Tembakau Harum berkomitmen penuh untuk

memproduksi sigaret berkualitas tinggi dengan pemilihan bahan baku yang

bermutu baik.

2. Memberikan kompensasi dan lingkungan kerja yang baik kepada

karyawan dan membina hubungan baik dengan mitra usaha

Karyawan adalah aset terpenting PT. Sari Tembakau Harum.

Kompensasi, lingkungan kerja dan peluang yang baik untuk

pengembangan adalah kunci utama membangun motivasi dan

produktivitas karyawan.

3. Memberikan sumbangsih kepada masyarakat luas

Kesuksesan PT. Sari Tembakau Harum tidak terlepas dari

dukungan masyarakat. Dalam memberikan sumbangsih, perusahaan

memfokuskan pada kegiatan pengentasan kemiskinan, pendidikan,

52

pelestarian lingkungan, penanggulangan bencana dan kegiatan sosial

karyawan.

4.1.2 Hasil Analisis Data

4.1.2.1 Analisis Deskriptif Persentase

1. Kepemimpinan

Tabel 4.1

Deskripsi Frekuensi Kepemimpinan

No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 61 61%

2. 68 ≤ 84 Baik 36 36%

3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 3 3%

4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 0 0%

5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 61% kepemimpinan tergolong

dalam kriteria sangat baik; 36% kepemimpinan berada dalam kriteria baik; dan

3% kepemimpinan berada dalam kriteria cukup baik.

Hasil penelitian tentang kepemimpinan pada lampiran diperoleh total skor

sebesar 6331 dengan skor ideal 7500 , sehingga diperoleh rata-rata 84,41%. Hal

ini menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan termasuk dalam kriteria sangat

baik.

53

Pada variabel kepemimpinan ini terdapat 8 indikator yang menjelaskan

tentang kepemimpinan yaitu bersifat adil, memberikan sugesti, mendukung

tercapainya tujuan, sebagai katalisator, menciptakan rasa aman, sebagai wakil dari

organisasi, sumber inspirasi, dan bersikap menghargai. Dan indikator-indikator

tersebut bisa dijelaskan melalui analisis berikut ini:

a. Bersifat Adil

Tabel 4.2

Deskripsi Frekuensi Bersifat Adil

No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 72 72%

2. 68 ≤ 84 Baik 22 22%

3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 6 6%

4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 0 0%

5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 72 % indikator bersifat adil

tergolong dalam sangat baik; 22% indikator bersifat adil berada dalam kriteria

baik; dan 6% indikator bersifat adil berada dalam kriteria cukup baik.

Hasil penelitian tentang bersifat adil pada lampiran diperoleh total skor

sebesar 880 dengan skor ideal = 1000, sehingga diperoleh rata-rata = (880 : 1000)

x 100% = 88%, termasuk dalam kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas karyawan menilai Kepala bagian produksi telah berlaku adil dengan

tidak membeda-bedakan karyawan satu dengan yang lain dalam pemberian tugas

54

dan selalu memberikan teguran atau sanksi kepada setiap karyawan yang

terlambat.

b. Memberikan Sugesti

Tabel 4.3

Deskripsi Frekuensi Memberi Sugesti

No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 55 55%

2. 68 ≤ 84 Baik 37 37%

3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 8 8%

4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 0 0%

5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 55% indikator memberikan

sugesti tergolong dalam kriteria sangat baik; 37% indikator memberikan sugesti

berada dalam kriteria baik; dan 8% indikator memberikan sugesti berada dalam

kriteria cukup baik.

Hasil penelitian tentang memberikan sugesti pada lampiran diperoleh total

skor sebesar 447, sehingga diperoleh rata-rata = (447 : 500) x 100% = 89,4%

termasuk dalam kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan mayoritas karyawan

menilai bahwa Kepala bagian produksi selalu memberikan saran secara baik

apabila karyawan mengalami kesalahan dalam menyelelesaikan tugas.

55

c. Mendukung Tujuan

Tabel 4.4

Deskripsi Frekuensi Mendukung Tujuan

No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 63 63%

2. 68 ≤ 84 Baik 31 31%

3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 6 6%

4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 0 0%

5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 63% indikator mendukung tujuan

tergolong dalam kriteria sangat baik; 31% indikator mendukung tujuan berada

dalam kriteria baik; dan 6% indikator mendukung tujuan berada dalam kriteria

cukup baik.

Hasil penelitian tentang mendukung tujuan pada lampiran diperoleh total

skor sebesar 858, sehingga diperoleh rata-rata = (858 : 1000) x 100% = 85,8%

termasuk dalam kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

karyawan menilai Kepala bagian produksi selalu memberikan informasi dengan

baik tentang petunjuk pelaksanaan kerja yang benar serta mengoreksi hasil

pekerjaan semua karyawannya.

56

d. Sebagai Katalisator

Tabel 4.5

Deskripsi Frekuensi Sebagai Katalisator

No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 44 44%

2. 68 ≤ 84 Baik 53 53%

3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 0 0%

4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 3 3%

5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 44% indikator sebagai katalisator

tergolong dalam kriteria sangat baik; 53% indikator sebagai katalisator berada

dalam kriteria baik; dan 3% indikator sebagai katalisator berada dalam kriteria

kurang baik.

Hasil penelitian tentang sebagai katalisator pada lampiran diperoleh total

skor sebesar 842, sehingga diperoleh rata-rata = (842 : 1000) x 100% = 84,2%

termasuk dalam kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan mayoritas karyawan

menilai bahwa Kepala bagian produksi dengan sangat baik menjadi penengah

untuk mendamaikan kedua karyawan yang bersteru atau terlibat masalah dan

selalu mengawasi setiap karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya.

57

e. Menciptakan Rasa Aman

Tabel 4.6

Deskripsi Frekuensi Menciptakan Rasa Aman

No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 39 39%

2. 68 ≤ 84 Baik 45 45%

3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 13 13%

4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 3 3%

5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 39% indikator menciptakan rasa

aman tergolong dalam kriteria sangat baik; 45% indikator menciptakan rasa aman

berada dalam kriteria baik; 13% indikator menciptakan rasa aman berada dalam

kriteria kurang baik, dan 3% indikator menciptakan rasa aman berada dalam

kriteria kurang baik.

Hasil penelitian tentang menciptakan rasa aman pada lampiran diperoleh

total skor sebesar 420, sehingga diperoleh rata-rata (420 : 500) x 100% = 84%

termasuk dalam kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

karyawan menilai Kepala bagian produksi telah memberikan rasa aman dengan

baik, tidak pernah bersikap kasar pada saat menegur karyawannya yang

melakukan kesalahan.

58

f. Sebagai Wakil Organisasi

Tabel 4.7

Deskripsi Frekuensi Sebagai Wakil Organisasi

No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 50 50%

2. 68 ≤ 84 Baik 47 47%

3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 0 0%

4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 3 3%

5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 50% indikator sebagai wakil

organisasi tergolong dalam kriteria sangat baik; 47% indikator sebagai wakil

organisasi berada dalam kriteria baik; dan 3 % indikator sebagai wakil organisasi

berada dalam kriteria kurang baik.

Hasil penelitian tentang sebagai wakil organisasi pada lampiran diperoleh

total skor sebesar 828, sehingga diperoleh rata-rata = (828 : 1000) x100% =

82,8% termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

karyawan menilai Kepala bagian produksi telah bersikap tegas dalam mengambil

setiap keputusan organisasi dan sering dipercaya untuk mewakili perusahaan

dalam setiap rapat organisasi.

59

g. Sumber Inspirasi

Tabel 4.8

Deskripsi Frekuensi Sumber Inspirasi

No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 43 43%

2. 68 ≤ 84 Baik 43 43%

3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 14 14%

4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 0 0%

5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 43% indikator sumber inspirasi

tergolong dalam kriteria sangat baik; 43% indikator sumber inspirasi berada

dalam kriteria baik; dan 14% indikator sumber inspirasi berada dalam kriteria

cukup baik.

Hasil penelitian tentang sumber inspirasi pada lampiran diperoleh total

skor sebesar 1244, sehingga diperoleh rata-rata = (1244 : 1500) x 100% = 82,93%

termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan

menilai bahwa Kepala bagian produksi telah memberikan keteladanan yang baik

kepada karyawannya dengan selalu datang tepat waktu, berpenampilan rapi dan

menarik, serta cepat dan tegas dalam mengambil keputusan ketika ada masalah

dalam perusahaan.

60

h. Bersikap Menghargai

Tabel 4.9

Deskripsi Frekuensi Bersikap Menghargai

No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 50 50%

2. 68 ≤ 84 Baik 41 41%

3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 6 6%

4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 3 3%

5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 50% indikator bersikap

menghargai tergolong dalam kriteria sangat baik; 41% indikator bersikap

menghargai berada dalam kriteria baik; 6% indikator bersikap menghargai berada

dalam kriteria kurang baik, dan 3% indikator bersikap menghargai berada dalam

kriteria kurang baik.

Hasil penelitian tentang bersikap menghargai pada lampiran diperoleh total

skor sebesar 812, sehingga diperoleh rata-rata = (812 : 1000) x 100% = 81,2%

termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan mayoritas karyawan menilai

bahwa Kepala bagian produksi telah menghargai kinerja karyawannya dengan

baik dan sering menyapa serta bersikap ramah kepada setiap karyawannya di

kantor, serta menghargai pendapat atau masukan dari karyawan.

61

2. Motivasi

Tabel 4.10

Deskripsi Frekuensi Motivasi

No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 13 13%

2. 68 ≤ 84 Baik 69 69%

3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 18 18%

4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 0 0%

5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 13% motivasi tergolong dalam

kriteria sangat baik; 69% motivasi berada dalam kriteria baik, dan 18% motivasi

berada dalam kriteria cukup baik.

Hasil penelitian tentang motivasi pada lampiran diperoleh total skor

sebesar 3869, sehingga diperoleh rata-rata = (3869 : 5000) x 100% = 77,38%. Hal

ini menunjukkan bahwa motivasi kerja karyawan sudah baik.

Pada variabel motivasi ini terdapat 5 indikator yang menjelaskan tentang

motivasi yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial,

kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Dan indikator-indikator

tersebut bisa dijelaskan melalui analisis berikut ini:

62

a. Kebutuhan Fisik

Tabel 4.11

Deskripsi Frekuensi Kebutuhan Fisik

No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 18 18%

2. 68 ≤ 84 Baik 59 59%

3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 23 23%

4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 0 0%

5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 18% indikator kebutuhan fisik

tergolong dalam kriteria sangat baik; 59% indikator kebutuhan fisik berada dalam

kriteria baik; dan 23% indikator kebutuhan fisik berada dalam kriteria cukup baik.

Hasil penelitian tentang kebutuhan fisik pada lampiran diperoleh total skor

sebesar 1163, sehingga diperoleh rata-rata = (1163 : 1500) x 100% = 77,53%

termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan telah

memenuhi kebutuhan fisik setiap karyawannya seperti Tunjangan Hari Raya,

tunjangan uang makan, dan cuti dari pekerjaan sesuai dengan jatah yang telah

ditentukan.

63

b. Kebutuhan Rasa Aman

Tabel 4.12

Deskripsi Frekuensi Kebutuhan Rasa Aman

No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 33 33%

2. 68 ≤ 84 Baik 51 51%

3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 13 13%

4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 3 3%

5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 33% indikator kebutuhan rasa

aman tergolong dalam kriteria sangat baik; 51% indikator kebutuhan rasa aman

berada dalam kriteria baik; 13% indikator kebutuhan rasa aman berada dalam

kriteria kurang baik, dan 3% indikator kebutuhan rasa aman berada dalam kriteria

kurang baik.

Hasil penelitian tentang kebutuhan rasa aman pada lampiran diperoleh

total skor sebesar 769, sehingga diperoleh rata-rata == (769 : 1000) x 100% =

76,9% termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan mayoritas karyawan

bahwa perusahaan telah memenuhi jaminan keamanan secara baik dengan

memberikan asuransi keamanan kepada setiap karyawannya serta menyediakan

tempat parkir yang luas dan aman untuk kendaraan karyawan.

64

c. Kebutuhan Sosial

Tabel 4.13

Deskripsi Frekuensi Kebutuhan Sosial

No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 23 23%

2. 68 ≤ 84 Baik 58 58%

3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 19 19%

4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 0 0%

5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 23% indikator kebutuhan sosial

tergolong dalam kriteria sangat baik, 58% indikator kebutuhan sosial berada

dalam kriteria baik, dan 19% indikator kebutuhan sosial berada dalam kriteria

cukup baik.

Hasil penelitian tentang kebutuhan sosial pada lampiran diperoleh total

skor sebesar 404, sehingga diperoleh rata-rata = (404 : 500) x 100% = 80,8%

termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan

menilai bahwa kerjasama antar karyawan sudah baik. Apabila salah satu karyawan

mengalami kesulitan, rekan kerja yang lain bersedia membantu

menyelesaiakannya.

65

d. Kebutuhan Penghargaan

Tabel 4.14

Deskripsi Frekuensi Kebutuhan Penghargaan

No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 36 36%

2. 68 ≤ 84 Baik 61 61%

3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 3 3%

4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 0 0%

5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 36% indikator kebutuhan

penghargaan tergolong dalam kriteria sangat baik; 61% indikator kebutuhan

penghargaan berada dalam kriteria baik; dan 3% indikator kebutuhan penghargaan

berada dalam kriteria cukup baik.

Hasil penelitian tentang kebutuhan penghargaan pada lampiran diperoleh

total skor sebesar 806, sehingga diperoleh rata-rata = (806 : 1000) x 100% =

80,6% termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

karyawan menilai bahwa penghargaan kinerja dari perusahaan kepada karyawan

sudah baik. Perusahaan selalu memberikan bonus kepada karyawannya yang

berprestasi dan memberikan kesempatan promosi jabatan kepada semua karyawan

yang memenuhi persyaratan.

66

e. Kebutuhan Aktualisasi Diri

Tabel 4.15

Deskripsi Frekuensi Kebutuhan Aktualisasi Diri

No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 25 25%

2. 68 ≤ 84 Baik 48 48%

3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 18 18%

4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 9 9%

5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 25% indikator kebutuhan

aktualisasi diri tergolong dalam kriteria sangat baik; 48% indikator kebutuhan

aktualisasi diri berada dalam kriteria baik; 18% indikator kebutuhan aktualisasi

diri berada dalam kriteria cukup baik, dan 9% indikator kebutuhan aktualisasi diri

berada dalam kriteria kurang baik.

Hasil penelitian tentang kebutuhan aktualisasi diri pada lampiran diperoleh

total skor sebesar 727, sehingga diperoleh rata-rata = (727 : 1000) x 100% =

72,7% termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

karyawan menilai bahwa perusahaan telah memenuhi kebutuhan aktualisasi diri

setiap karyawannya dengan baik. Perusahaan memberikan kesempatan kepada

karyawan untuk berkreativitas atau melakukan inovasi dalam bekerja serta diberi

kesempatan untuk menyampaikan gagasan di dalam suatu rapat perusahaan.

67

3. Kinerja

Tabel 4.16

Deskripsi Frekuensi Kinerja

No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 40 40%

2. 68 ≤ 84 Baik 55 55%

3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 5 5%

4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 0 0%

5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 40% kinerja tergolong dalam

kriteria sangat baik; 55% kinerja berada dalam kriteria baik; dan 5% kinerja

berada dalam kriteria cukup baik.

Hasil penelitian tentang kinerja pada lampiran diperoleh total skor sebesar

3623, sehingga diperoleh rata-rata = (3623 : 4500) x 100% = 80,51%. Hal ini

menunjukkan bahwa kinerja karyawan secara keseluruhan sudah baik.

Pada variabel kinerja ini terdapat 6 indikator yang menjelaskan tentang

kinerja yaitu kualitas kerja, kuantitas, ketepatan waktu, efektifitas, kemandirian,

dan komitmen kerja. Dan indikator-indikator tersebut bisa dijelaskan melalui

analisis berikut ini:

68

a. Kualitas Kerja

Tabel 4.17

Deskripsi Frekuensi Kualitas Kerja

No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 47 47%

2. 68 ≤ 84 Baik 48 48%

3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 5 5%

4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 0 0%

5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 47% indikator kualitas kerja

tergolong dalam kriteria sangat baik; 48% indikator kualitas kerja berada dalam

kriteria baik; dan 5% indikator kualitas kerja berada dalam kriteria cukup baik.

Hasil penelitian tentang kualitas kerja pada lampiran diperoleh total skor

sebesar 837, sehingga diperoleh rata-rata = (837 : 1000) x 100% = 83,7%

termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas kinerja yang

dilakukan karyawan sudah baik. Setiap pekerjaan yang diselesaikan karyawan

memiliki tingkat kesalahan yang kecil atau tidak banyak terjadi kecacatan serta

jarangnya karyawan yang mendapat teguran berkaitan dengan hasil kerjanya.

69

b. Kuantitas Kerja

Tabel 4.18

Deskripsi Frekuensi Kuantitas

No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 48 48%

2. 68 ≤ 84 Baik 52 52%

3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 0 0%

4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 0 0%

5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 48% indikator kuantitas kerja

tergolong dalam kriteria sangat baik; dan 52% indikator kuantitas kerja berada

dalam kriteria cukup baik.

Hasil penelitian tentang kuantitas kerja pada lampiran diperoleh total skor

sebesar 837, sehingga diperoleh rata-rata = (837 : 1000) x 100% = 83,7%

termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa kuantitas kinerja yang

diharapkan perusahan sudah baik. Setiap pekerjaan yang diselesaikan karyawan

sesuai dengan target yang ditetapkan oleh perusahaan. Jumlah karyawan pada

perusahaan pun telah memenuhi standar perusahaan untuk menjalankan suatu

pekerjaan di setiap bidang.

70

c. Efektivitas

Tabel 4.19

Deskripsi Frekuensi Efektivitas

No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 19 19%

2. 68 ≤ 84 Baik 65 65%

3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 16 16%

4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 0 0%

5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 19% indikator efektivitas

tergolong dalam kriteria sangat baik; 65% indikator efektivitas berada dalam

kriteria baik; dan 16% indikator efektivitas berada dalam kriteria cukup baik.

Hasil penelitian tentang efektivitas pada lampiran diperoleh total skor

sebesar 768, sehingga diperoleh rata-rata = (768 : 1000) x 100% = 76,8%

termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa efektivitas kinerja

karyawan sudah baik. Karyawan selalu memanfaatkan waktu luang untuk

membantu rekan kerja yang belum selesai pekerjaannya dengan memanfaatkan

peralatan kantor seperti komputer, mesin-mesin pabrik secara maksimal.

71

d. Kemandirian

Tabel 4.20

Deskripsi Frekuensi Kemandirian

No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 36 36%

2. 68 ≤ 84 Baik 46 46%

3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 18 18%

4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 0 0%

5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 36% indikator kemandirian

tergolong dalam kriteria sangat baik; 46% indikator kemandirian berada dalam

kriteria baik; dan 18% indikator kemandirian berada dalam kriteria cukup baik.

Hasil penelitian tentang kemandirian pada lampiran diperoleh total skor

sebesar 786, sehingga diperoleh rata-rata = (786 : 1000) x 100% = 78,6%

termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa kamandirian kerja

karyawan sudah baik. Setiap karyawan selalu mengutamakan kemampuannya

sendiri dalam menyelesaikan pekerjaannya tanpa selalu dibimbing Kepala bagian

atau rekan kerjanya.

72

e. Komitmen Kerja

Tabel 4.21

Deskripsi Frekuensi Komitmen Kerja

No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 36 36%

2. 68 ≤ 84 Baik 23 23%

3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 41 41%

4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 0 0%

5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 36% indikator komitmen kerja

tergolong dalam kriteria sangat baik; 23% indikator komitmen kerja berada dalam

kriteria baik; dan 41% indikator komitmen kerja berada dalam kriteria cukup baik.

Hasil penelitian tentang komitmen kerja pada lampiran diperoleh total skor

sebesar 395, sehingga diperoleh rata-rata = (395 : 500) x 100% = 79% termasuk

dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen kerja dari karyawan

sudah baik. Karyawan tetap loyal bekerja untuk perusahaan, walaupun ada

perusahaan lain yang menawarkan posisi kerja dengan gaji lebih tinggi.

73

4.1.2.2 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau

tidak. Untuk mengetahui normal atu tidaknya sebaran yang akan dianalisis debgan

grafik normal probability plot. Apabila normal distribusinya maka penyebaran

plot disekitar dan sepanjang garis diagonal atau 45 derajat. Hasil uji normalitas

dari penelitian ini dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 4.1

Grafik Normal P-P Plot

Berdasarkan gambar tersebut dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal

karena persebaran titik-titiknya berada di sepanjang garis diagonal 45 derajat.

Selain menggunakan grafik probability plot, uji normalitas juga bias dilakukan

dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan data

74

berdistribusi normal jika nilai Asimp. Sig(2-tailed) > 0,05 level of significant One-

Sample Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan Uji Kolmogorov-Smirnov dengan

SPSS ver.15, diperoleh hasil berikut:

Tabel 4.22.

Tabel Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sam ple Kolm ogorov-Sm irnov Test

25

.0000000

10.17400063

.179

.124

-.179

.895

.400

N

Mean

Std. Dev iation

Normal Parameters a,b

Absolute

Positive

Negative

Most Extreme

Dif ferences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz

ed Residual

Test dis tribution is Normal.a.

Calculated f rom data.b.

Berdasarkan tabel tersebut, hasil uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan

bahwa nilai Asimp. Sig(2-tailed) 0,400 > 0,05 level of significant berarti data

berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas

dapat dilakukan dengan mencari besarnya Variance Inflation Factor (VIF) dan

75

nilai tolerancenya. Jika VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1 maka regresi bebas dari

multikolinieritas.

Tabel 4.23

Multikoliniaritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

Kepemimpinan .860 1.163

Motivasi Kerja .860 1.163

a. Dependent Variable: Kinerja

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui nilai VIF sebesar 1,163 <10 dan

nilai tolerancenya sebesar 0,860 >0,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa regresi

bebas dari multikolinieritas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian terhadap heteroskedastisitas dapat dilakukan melalui

pengamatan terhadap pola scatter plot yang dihasilkan melalui SPSS 15.0 for

windows. Apabila pola scatter plot membentuk pola tertentu, maka model regresi

memiliki gejala heteroskedastisitas. Munculnya gejala heteroskedastisitas

menunjukkan bahwa penaksir dalam model regresi tidak efisien dalam sampel

besar maupun kecil. Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik menyebar di atas

dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bebas

heteroskedastisitas.

76

Gambar 4.2

Grafik Scatter Plots

Dari grafik scatter plots terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak

serta tersebar baik di atas ataupun di bawah 0 pada sumbu Y dan tidak

membentuk suatu pola tertentu. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai untuk

memprediksi kinerja karyawan berdasarkan variabel independen kepemimpinan

dan motivasi.

4.1.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji hipotesis yang

menyatakan ada pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja karyawan

pada PT Sari Tembakau Harum. Dari analisis regresi diperoleh model regresi

77

linier yang menyatakan pengaruh kepemimpinan ( ) dan motivasi ( ) terhadap

kinerja karyawan (Y) sebagai berikut:

Tabel 4.24

Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 12.353 6.226 1.984 .050

Kepemimpinan .264 .070 .262 3.744 .000

Motivasi Kerja .593 .066 .632 9.046 .000

a. Dependent Variable: Kinerja

Dengan hasil di atas dapat disusun persamaan regresinya sebagai berikut:

Y = 12,353 + 0,264 X1 + 0,593 X2

Model tersebut menunjukkan arti bahwa:

1. Konstanta = 12,353

Nilai konstanta sebesar 12,353 menujukkan bahwa tanpa melibatkan

variabel kepeimimpinan dan motivasi, atau dengan kata lain jika skor

kepemimpinan dan motivasi kerja adalah nol maka kinerja karyawan

akan tetap.

2. Koefisien Kepemimpinan X1

Nilai koefisien variabel kepemimpinan sebesar 0,264, menyatakan

bahwa setiap peningkatan kepemimpinan sebesar satu satuan dengan

asumsi nilai variabel motivasi tetap, maka kinerja karyawan akan

meningkat.

78

3. Koefisien Motivasi X2

Nilai koefisien variabel kepemimpinan sebesar 0,593, menyatakan

bahwa setiap peningkatan kepemimpinan sebesar satu satuan dengan

asumsi nilai variabel kepemimpinan tetap, maka kinerja karyawan akan

meningkat.

4.1.2.4 Uji Hipotesis

1. Uji Parsial (Uji-t)

Untuk mengetahui pengaruh variabel kepemimpinan dan motivasi

terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan, maka perlu dilakukan uji-t.

Pengujian secara parsial dapat dilihat dari uji-t, apabila nilai probabilitasnya

<0,05, maka Ho ditolak yang berarti ada pengaruh yang signifikan. Hasil uji

partial dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.25

Uji Statistik t Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 12.353 6.226 1.984 .050

Kepemimpinan .264 .070 .262 3.744 .000

Motivasi Kerja .593 .066 .632 9.046 .000

a. Dependent Variable: Kinerja

Berdasarkan hasil uji parsial untuk variabel kepemimpinan diperoleh

= 3,744 dengan nilai signifikasi sebesar 0,000 Karena nilai signifikasi

<0,05 maka diterima. Hal ini menunjukkan bahwa yang menyatakan ada

pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan diterima.

79

Berdasarkan hasil uji parsial untuk variabel motivasi diperoleh =

9,046 dengan nilai signifikasi sebesar 0,000. Karena nilai signifikasi <0,05 maka

diterima. Hal ini menunjukkan bahwa yang menyatakan ada pengaruh

motivasi terhadap kinerja karyawan diterima

2. Uji Simultan (Uji F)

Uji simultan digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas

kepemimpinan dan motivasi terhadap variabel terikat kinerja karyawan secara

bersama sama.

Berdasarkan pengujian dengan SPSS versi 15.0 diperoleh output ANOVA

pada tabel berikut ini:

Tabel 4.26

Uji Statistik F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 3035.198 2 1517.599 70.458 .000a

Residual 2089.296 97 21.539

Total 5124.494 99

a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Kepemimpinan

Hasil uji secara simultan dapat dilihat pada F hitung yang sebesar 70,458

dengan sig 0,000, karena nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka maka H0 ditolak

maka diterima. Hal ini menunjukkan bahwa H3 yang menyatakan ada pengaruh

kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja karyawan diterima.

80

4.1.2.5 Koefisien Determinasi ( )

1. Simultan

Untuk mengetahui besarnya kontribusi kepemimpinan dan motivasi

terhadap kinerja karyawan secara simultan atau bersama-sama dapat diketahui

berdasarkan nilai Adjusted R Square pada tabel berikut:

Tabel 4.27

Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

F Change Sig. F Change

1 .770a .592 .584 4.64103 70.458 .000

a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Kepemimpinan

b. Dependent Var Kinerja

Berdasarkan tampilan output SPSS model summary besarnya Adjusted R

Square adalah 0,584. Hal ini berarti 58,4% variabel kinerja dapat dijelaskan oleh

ke dua variabel bebas kepemimpinan dan motivasi. Sedangkan sisanya (100%-

58,4% = 41,6%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain di luar model.

2. Parsial

Besarnya pengaruh variabel bebas secara partial dapat diketahui dari

kuadrat partial correlation pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.28

Koefisien Variabel Bebas

Coefficientsa

Model

Correlations Collinearity Statistics

Zero-order Partial Part Tolerance VIF

Kepemimpinan .498 .355 .243 .860 1.163

Motivasi Kerja .730 .676 .586 .860 1.163

a. Dependent Variable: Kinerja

81

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS

diketahui bahwa besarnya koefisien antara kepemimpinan terhadap kinerja secara

parsial sebesar 0,355 sehingga dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh X1

terhadap Y sebesar (0,355)2 sama dengan 0,1260 atau 12,60%. Sedangkan

besarnya koefisien antara motivasi terhadap kinerja secara parsial sebesar 0,676

sehingga dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh X2 terhadap Y sebesar

(0,676)2 sama dengan 0,4569 atau 45,69%.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan bahwasannya

motivasi mempunyai nilai yang signifikan terhadap kinerja karyawan.

Sehingga H1 yang menyatakan bahwa ada pengaruh kepemimpinan terhadap

kinerja karyawan di terima. Sedangkan hasil analisis deskriptif persentase

penelitian menunjukan bahwa kepemimpian yang ada pada PT. Sari

Tembakau Harum Kabupaten Kendal sebesar 84,41%. Hal ini memberikan

gambaran bahwa kepimpinan yang telah dijalankan, terlaksana dengan sangat

baik. Kepala bagian produksi telah berlaku adil dengan tidak membeda-

bedakan karyawan satu dengan yang lain, selalu memberikan teguran kepada

setiap karyawan yang terlambat atau melakukan kesalahan. Saat memberikan

teguran, tidak pernah membentak atau mengeluarkan kata-kata yang kasar di

depan karyawan lain, melainkan dengan halus dan dilakukan secara empat

mata. Pimpinan pun secara rutin memberikan saran atau arahan yang

diperlukan karyawannya sehingga memperlancar jalannya proses produksi.

82

Sebagai upaya untuk mendukung tercapainya tujuan perusahaan,

Kepala bagian produksi memberikan informasi yang lengkap tentang

petunjuk pelaksanaan kerja yang benar secara teratur, kemudian melakukan

pengawasan proses produksi secara ketat, serta memeriksa dan mengoreksi

hasil pekerjaan setiap karyawannya sehingga tingkat kesalahan yang terjadi

bisa dikurangi seminimal mungkin. Kepala bagian produksi pun telah

memberikan keteladanan yang baik dengan selalu datang tepat waktu,

berpenampilan rapi dan menarik, sering menyapa serta bersikap ramah kepada

setiap karyawannya di kantor. Selain itu juga, selalu cepat dan tegas dalam

mengambil keputusan ketika ada masalah dalam perusahaan. Misalnya,

apabila ada karyawan yang berseteru, bisa menjadi penengah yang baik dalam

memberikan solusi yang adil untuk kedua belah pihak. Setiap memimpin

rapat yang diadakan perusahaan, Kepala bagian produksi telah bersikap tegas

dalam mengambil suatu keputusan organisasi. Dalam pengambilan keputusan

tersebut dilakukan melalui musyawarah mufakat, dan anggota karyawan yang

ditujuk menjadi wakil diberikan kesempatan untuk ikut berpartisipasi

memberikan masukan atau pendapat yang berguna bagi perusahaan.

Ada aspek kepemimpinan yang perlu mendapat perhatian dari

perusahaan yaitu bersikap menghargai. Kepala bagian produksi telah

menghargai kinerja karyawannya dengan baik dan sering menyapa serta

bersikap ramah kepada setiap karyawannya di kantor, namun ada beberapa

karyawan yang merasa bahwa Kepala bagian produksi jarang memberikan

pujian jika hasil kerja karyawannya baik, datang tepat waktu, dan mampu

83

bekerja secara optimal. Selain itu juga kurang maksimal dalam menghargai

pendapat atau masukan dari karyawan.

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan bahwasannya

motivasi mempunyai nilai yang signifikan terhadap kinerja karyawan.

Sehingga H2 yang menyatakan bahwa ada pengaruh motivasi kerja terhadap

kinerja karyawan di terima. Sedangkan, hasil analisis deskriptif persentase

penelitian menunjukan bahwa motivasi karyawan yang ada pada perusahaan

tergolong dalam kriteria baik yakni sebesar 77,38%. Hal ini menggambarkan

bahwa secara keseluruhan karyawan bagian produksi pada PT. Sari Tembakau

Harum Kabupaten Kendal mempunyai motivasi yang baik, disebabkan

karyawan merasa semua kebutuhanya yakni kebutuhan fisiolgis, kebutuhan

keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan diri dan kebutuhan

aktualisasi diri telah tercukupi.

Perusahaan telah mencukupi kebutuhan fisik setiap karyawannya seperti

Tunjangan Hari Raya, tunjangan uang makan, dan cuti dari pekerjaan sesuai

dengan jatah yang telah ditentukan. Perusahaan pun telah memenuhi jaminan

keamanan secara baik dengan memberikan asuransi keamanan kepada setiap

karyawannya serta menyediakan tempat parkir yang luas dan aman untuk

kendaraan karyawan. Selain itu, kerjasama antar karyawan perusahaan sudah

berjalan dengan baik. Apabila salah satu karyawan mengalami kesulitan, rekan

kerja yang lain bersedia membantu menyelesaiakannya. Sebagai upaya untuk

mendorong karyawan bekerja lebih giat, perusahaan memberikan bonus

tambahan kepada karyawannya yang berprestasi dan memberikan kesempatan

84

promosi jabatan kepada semua karyawan yang telah memenuhi kriteria. Untuk

menghargai kinerja karyawan, perusahaan telah memberikan kesempatan

kepada karyawan untuk mengemukakan pendapat atau gagasannya di dalam

suatu rapat sehingga setiap karyawan yang mengetahui kelemahan mengenai

proses produksi yang dilaksanakan dan dapat memberi masukan yang berguna

sebagai solusi penyelesainnya supaya berjalan lebih baik.

Seluruh aspek motivasi karyawan bagian produksi pada PT. Sari

Tembakau Harum sudah terlihat baik. Namun, ada salah satu indikator dari

variabel motivasi kerja yang perlu mendapat perhatian dari perusahaan, yaitu

yaitu aspek kebutuhan aktualisasi diri. Selama ini, perusahaan telah

memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menyampaikan gagasan di

dalam suatu rapat perusahaan, namun pemberian kesempatan itu masih

terbatas diberikan hanya kepada beberapa karyawan senior yang telah lama

bekerja di perusahaan saja, untuk karyawan yang muda belum mendapat

kesempatan yang sama.

Kinerja karyawan secara keseluruhan sudah baik, hal ini berdasarkan

dari hasil penelitian tingkat kinerja karyawan bagian produksi pada PT. Sari

Tembakau Harum sebesar 80,51%. Ini berarti bahwa setiap pekerjaan dapat

diselesaikan dengan kualitas yang baik dan sesuai dengan target yang

ditetapkan oleh perusahaan. Karyawan pun jarang yang mendapat teguran

berkaitan dengan hasil kerjanya, mereka selalu memanfaatkan waktu luang

untuk membantu rekan kerja yang belum menyelesaikan pekerjaannya dengan

memaksimalkan penggunaan peralatan kantor seperti komputer, mesin-mesin

85

pabrik sehingga mempermudah dan mempercepat jalannya proses produksi.

Dalam melaksanakan pekerjaannya, setiap karyawan telah bekerja secara

mandiri tanpa selalu dibimbing pimpinan. Selain itu, karyawan memiliki

tingkat komitmen yang tinggi terhadap perusahaan. Karyawan tetap loyal

bekerja untuk perusahaan, walaupun ada perusahaan lain yang menawarkan

posisi kerja dengan gaji lebih tinggi.

86

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan bagian

produksi pada PT. Sari Tembakau Harum Kabupaten Kendal. Artinya

semakin baik kepemimpinan yang diterapkan akan semakin baik pula kinerja

karyawan.

2. Motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan bagian produksi

pada PT. Sari Tembakau Harum Kabupaten Kendal. Artinya semakin tinggi

motivasi karyawan akan semakin tinggi pula kinerja yang dihasilkan

karyawan.

3. Ada pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja karyawan bagian

produksi pada PT. Sari Tembakau Harum Kabupaten Kendal yakni sebesar

58,4%, dan sisanya sebesar 41,6% dipengaruhi oleh faktor lain.

87

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagi PT. Sari Tembakau Harum Kabupaten Kendal, hendaknya

memperhatikan faktor kepemimpinan dalam aspek bersikap menghargai.

Pimpinan diharapkan meningkatkan perhatian secara lebih maksimal, seperti

memberikan pujian jika hasil kerja karyawannya baik atau datang tepat waktu.

Lebih mendengarkan dan memahami masukan atau pendapat yang diberikan

karyawan, karena hal ini akan membuat karyawannya lebih merasa dihargai

dan menambah semangat dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan

kinerjanya. Selain itu, dari aspek motivasi terutama kebutuhan aktualisasi

diri, diharapkan agar perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawan

muda mengikuti rapat organisasi untuk menyumbangkan pendapat atau

gagasan yang berguna bagi perusahaan. Hal ini sangat bermanfaat karena akan

meningkatkan kemampuan berorganisasi dan berkomunikasi kepada setiap

karyawan muda sehingga mereka menjadi lebih percaya diri.

2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk dapat meneliti selain variabel

kepemimpinan, motivasi dan kinerja yaitu seperti disiplin kerja, budaya

organisasi, lingkungan kerja, semangat kerja, komunikasi, komitmen kerja,

kepuasan kerja dan variabel lainnya sehingga peneliti akan lebih mengetahui

faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja secara keseluruhan.

88

DAFTAR PUSTAKA

Adler, Ralph W. dan Ayo Hammed. 2008. “The Effects Of Leadership Styles And

Budget Participation on Job Satisfaction And Job Performance.”. University

of Otago Dunedin, New Zaeland.

Anoraga, Pandji. 2003. Psikologi Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

As’ad, Moh. 1991. Seri Ilmu Sumber Daya Manusia: Psikologi Industri. Edisi IV.

Yogyakarta: Liberty.

Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. Jakarta:

Rineka Cipta.

Dessler, Garry. 1997 Human Resource Mangement: Appraising Performance. New

Jersey: Prentice Hall.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 3.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Griffin. 2002. Manajemen. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

------------2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi 2.

Yogyakarta: BPFE.

Hasibuan, Malayu S.P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi

Aksara. V.

Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia

Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian dan Peningkatan

Produktivitas Pegawai. Jakarta. Grasindo. PT. Gramedia.

Holil, Muhammad dan Agus Sriyanto. 2007. “Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja

Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Pelayanan Pajak Badan Usaha Milik

Negara”. Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur.

89

Kamali, Sher dkk .2007. “Motivation and It’s Impact on Job Performance”

Department Of Economics, Gomal University, Pakistan.

Listianto, Tony dan Bambang Setiaji.2008. “Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja

Terhadap Kinerja Pegawai di Lingkungan Kantor PDAM Kota Surakarta”

Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Mankunegara, A Prabu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Mathis, Robert L dan Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Salemba Empat V.

Noch, Muh.Yamin. 2008, “Pengaruh Kemampuan Kerja, Lingkungan Kerja dan

Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian/ BPTP Papua”. Universitas Yapis Papua.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Rineka Cipta.

Oluseyi, Shadare dan Ayo Hammed. 2009. “Influence of Work Motivation,

Leadership Effectiveness and Time Management on Employees’

Performance in Some Selected Industries in Ibadan, Oyo State, Nigeria”.

Parlinda, Vera dan M. Wahyuddin. 2007. “Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi,

Pelatihan dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta”. Program Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Permadi K. 1996. Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: PT.

Rieneka Cipta.

Robbins, Stephen P. 2008. Perilaku Organisasi. Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.

-----------1998. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Jilid 1. Edisi

Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Prenhallindo V.

90

Siagian, Sondang P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

-----------2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sulistiyani, Ambar T. dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Stoner, James, R. Edward Freeman, dan Daniel R. Gilber Jr. 1996. Manajemen Jilid

II. Jakarta: PT. Prenhallindo.

Umar, Husein. 2003. Metode Riset Perilaku Organisasi, Jakarta. PT. Gramedia.

Vroom, V.H. 1964. Work and motivation. New York: Wiley.

Wahjosumidjo. 1991. Kepemimpinan yang Efektif. Yogyakarta: Balai Pustaka.

Winardi, J. 1990. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Rineka Cipta.

------------2004. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

------------2004. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Wursanto, Ig. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta: Media Jaya.

91

Lampiran 1

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN Alamat : Kampus Sekaran, Gedung C 6 Sekaran Gunungpati Semarang

Kepada :

Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Karyawan

PT. SARI TEMBAKAU HARUM

di Tempat

Dengan Hormat,

Dalam rangka memenuhi tugas akhir perkuliahan yang berupa penyusunan skripsi dengan

judul ”Pengaruh Kepimpinanan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian

Produksi Pada PT. Sari Tembakau Harum Kota Kendal”, maka saya mohon bantuan

Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi angket guna mencari data tentang judul tersebut.

Jawaban Bapak/Ibu/Saudara akan sangat membantu keberhasilan penelitian yang sedang

saya laksanakan. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan kesediaan, kesungguhan dan

kejujuran Bapak/Ibu/Saudara dalam menjawab setiap pertanyaan. Saya akan sangat

menghargai setiap jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara berikan dan akan tetap dijaga

kerahasiaannya, serta tidak akan berpengaruh terhadap kedudukan dan status. Hasil dari

angket ini semata-mata hanya untuk kepentingan penelitian.

Besar harapan saya, Bapak/Ibu/Saudara dapat memberikan jawaban yang sebenarnya.

Demikian permohonan ini saya buat, atas kesediaan dan pertisipasinya saya ucapkan

terima kasih.

Semarang, 4 November 2012

Penulis

Fahmi Aji Wibowo

NIM. 7350407006

92

KISI-KISI KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH KEPEMIMPINANDAN MOTIVASI KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PADA PT. SARI TEMBAKAU HARUM KABUPATEN KENDAL

Variabel Indikator Nomor Item Jumlah

Item

Kepemimpinan (X1)

1. Bersifat adil

2. Memberikan sugesti

3. Mendukung tercapainya tujuan

4. Sebagai katalisator

5. Menciptakan rasa aman

6. Sebagai wakil organisasi

7. Sumber inspirasi

8. Bersikap menghargai

1,2,

3,

4,5,

6,7,

8,

9,10,

11,12,13,

14,15,

2

1

2

2

1

2

3

2

Motivasi Kerja (X2)

1. Kebutuhan fisiologis

2. Kebutuhan rasa aman

3. Kebutuhan sosial

4. Kebutuhan penghargaan diri

5. Kebutuhan aktualisasi diri

16,17,18,

19,20,

21,

22,23,

24,25,

3

2

1

2

2

Kinerja (Y)

1. Kualitas

2. Kuantitas

3. Efektifitas

4. Kemandirian

5. Komitmen kerja

26,27,

28,29,

30,31,

32,33,

34.

2

2

2

2

1

93

KUESIONER PENELITIAN

I. Identitas Responden :

No. Responden : ………………………………………………

II. Petunjuk Pengisian

1. Jawablah masing-masing pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan

yang ada selama anda masih bekerja sebagai karyawan di PT. Sari

Tembakau Harum.

2. Pilihlah salah satu jawaban dari kelima alternatif jawaban yang ada

dengan cara memberi tanda centang ( √ ) pada jawaban yang anda pilih.

III. Keterangan

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

RR : Ragu-Ragu

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

NO. 1. KEPEMIMPINAN (X1) SS S RR TS STS

1. Kepala bagian Anda tidak membeda-bedakan antara

karyawan yang satu dengan yang lain dalam

pemberian tugas.

2. Kepala bagian Anda memberikan teguran atau sanksi

kepada setiap karyawan yang terlambat

3. Apabila terjadi kesalahan, kepala bagian Anda

memberikan saran agar pekerjaan Anda menjadi lebih

baik dan benar.

4. Kepala bagian Anda mengoreksi hasil pekerjaan yang

dikerjakan oleh seluruh karyawannya.

5. Kepala bagian Anda selalu memberikan informasi

yang lengkap tentang petunjuk pelaksanaan kerja yang

benar kepada semua karyawannya.

94

6. Apabila ada karyawan yang berseteru, Kepala bagian

Anda menjadi penengah untuk mendamaikan kedua

karyawan tersebut.

7. Kepala bagian Anda selalu mengawasi setiap

karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya.

8. Kepala bagian Anda tidak pernah bersikap kasar pada

saat menegur karyawannya yang melakukan

kesalahan.

9. Kepala bagian Anda sering dipercaya untuk mewakili

perusahaan dalam setiap rapat organisasi.

10. Kepala bagian Anda bersikap tegas dalam mengambil

setiap keputusan organisasi.

11. Kepala bagian Anda selalu berpenampilan rapi dan

menarik.

12. Ketika ada masalah dalam perusahaan, Kepala bagian

Anda selalu cepat dan tegas mengatasinya dalam

mengambil keputusan.

13. Dalam memberikan keteladanan kepada karayawan-

nya, Kepala bagian Anda selalu datang tepat waktu.

14. Kepala bagian Anda memberikan bonus kepada Anda

apabila mengerjakan tugas dengan baik.

15. Kepala bagian Anda menjaga hubungan kerja yang

harmonis kepada setiap karyawannya, misalnya

menyapa setiap karyawannya di kantor.

2. MOTIVASI KERJA

16. Perusahaan memberikan Tunjangan Hari Raya kepada

setiap karyawannya

17. Karyawan dapat mengambil cuti dari pekerjaan sesuai

dengan jatah yang telah ditentukan perusahaan.

95

18. Setiap karayawan mendapatkan tunjangan uang

makan dari perusahaan.

19. Perusahaan memberikan asuransi keamanan kepada

karyawannya.

20. Perusahaan menyediakan tempat parkir yang luas dan

aman untuk kendaraan karyawan.

21. Apabila mengalami kesulitan, rekan kerja Anda

bersedia membantu menyelesaikannya.

22. Perusahaan memberikan penghargaan (bonus

tambahan) kepada karyawannya yang berprestasi.

23. Perusahaan memberikan kesempatan promosi jabatan

kepada semua karyawan yang memenuhi persyaratan.

24. Karyawan diberi kesempatan untuk melakukan

kreativitas atau inovasi dalam bekerja.

25. Karyawan diberikan diberi kesempatan untuk

menyampaikan gagasan di dalam suatu rapat

perusahaan.

3. KINERJA KARYAWAN

26. Anda tidak pernah mendapat teguran berkaitan dengan

kualitas hasil kerja yang Anda selesaikan.

27. Setiap pekerjaan yang Anda selesaikan memilki

tingkat kesalahan yang kecil/tidak banyak terjadi

kecacatan.

28. Pekerjaan yang Anda selesaikan selalu sesuai dengan

target yang ditetapkan oleh perusahaan.

29. Jumlah karyawan pada perusahaan telah memenuhi

standar perusahaan untuk menjalankan suatu

pekerjaan di setiap bidang.

30. Karyawan selalu memanfaatkan waktu luang di kantor

untuk hal-hal yang berguna mengenai pekerjaan,

misalnya membantu rekan kerja yang belum selesai

96

pekerjaannya.

31. Anda selalu memanfaatkan sumber daya perusahaan

(peralatan kantor,komputer, mesin-mesin pabrik, dan

lain-lain) untuk menyelesaikan pekerjaan secara

maksimal.

32. Anda dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik

tanpa adanya bimbingan atau petunjuk dari Kepala

bagian produksi atau rekan kerja.

33. Anda selalu mengutamakan kemampuan diri sendiri

dalam menyelesaikan setiap pekerjaan.

34. Apabila ada perusahaan lain yang menawarkan posisi

kerja dengan gaji lebih tinggi, Anda tetap loyal untuk

bekerja di perusahaan sekarang

97

Lampiran 2

Hasil Uji Validitas dan Realibilitas

1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kepemimpinan

Case Process ing Summ ary

29 100.0

0 .0

29 100.0

Valid

Excludeda

Total

Cases

N %

Listw ise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Reliability Statis tics

.862 .864 17

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

Item -Total Statis tics

66.1034 45.739 .418 .769 .858

65.9310 47.495 .444 .584 .856

66.0345 47.963 .303 .704 .862

66.0345 46.749 .393 .628 .859

66.3793 45.887 .584 .844 .850

66.1034 44.953 .629 .950 .848

66.2759 45.850 .485 .767 .854

66.2069 46.599 .419 .886 .857

66.0345 49.606 .207 .847 .865

66.2759 46.135 .492 .743 .854

66.1724 46.362 .503 .674 .854

66.4828 45.187 .714 .770 .846

65.9655 44.749 .616 .887 .848

66.2069 44.599 .545 .895 .851

66.4828 45.616 .482 .685 .855

66.4483 47.113 .451 .886 .856

66.3793 45.172 .532 .570 .852

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Correc ted

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

98

2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Motivasi Kerja

Case Process ing Summ ary

29 100.0

0 .0

29 100.0

Valid

Excludeda

Total

Cases

N %

Listw ise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Reliability Statis tics

.806 .838 11

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

Item -Total Statis tics

39.2414 22.261 .482 .639 .790

39.4138 19.680 .655 .843 .768

39.0690 21.638 .645 .583 .776

39.0690 22.352 .519 .726 .787

39.1379 20.695 .691 .790 .768

38.8621 21.337 .674 .714 .773

39.6897 26.222 -.129 .268 .869

39.2069 21.527 .620 .765 .777

39.1034 21.167 .638 .538 .774

38.8966 21.667 .427 .682 .795

39.0000 22.357 .397 .524 .797

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

99

3. Hasil Uji validitas dan Reliabilitas Kinerja karyawan

Case Process ing Summ ary

29 100.0

0 .0

29 100.0

Valid

Excludeda

Total

Cases

N %

Listw ise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Reliability Statis tics

.840 .850 10

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

Item -Total Statis tics

35.0345 23.534 .458 .534 .832

35.2069 23.099 .443 .573 .834

35.0690 22.567 .642 .782 .818

35.0345 21.463 .683 .873 .811

35.1724 22.005 .663 .731 .814

35.0690 19.995 .745 .862 .802

35.0345 23.320 .542 .497 .826

35.2069 21.599 .547 .633 .825

34.9310 21.638 .641 .732 .815

35.5517 24.828 .140 .438 .869

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

100

Lampiran 3

1) ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE VARIABEL KEPEMIMPINAN

No Kode

Bersifat adil Memberikan sugesti Mendukung tercapainya tujuan

1 2 Jumlah % skor Kriteria 3

%

skor

Kriteri

a 4 5 Jumlah % skor Kriteria

1 R-001 5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

2 R-002 2 4 6 60.00 C 5 100 SB 5 3 8 80.00 B

3 R-003 5 5 10 100.00 SB 4 80 B 4 5 9 90.00 SB

4 R-004 2 4 6 60.00 C 4 80 B 4 4 8 80.00 B

5 R-005 5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 5 3 8 80.00 B

6 R-006 4 4 8 80.00 B 5 100 SB 4 4 8 80.00 B

7 R-007 5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

8 R-008 5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

9 R-009 5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 5 3 8 80.00 B

10 R-010 5 5 10 100.00 SB 4 80 B 5 5 10 100.00 SB

11 R-011 4 3 7 70.00 B 3 60 C 5 5 10 100.00 SB

12 R-012 4 4 8 80.00 B 4 80 B 3 3 6 60.00 C

13 R-013 4 5 9 90.00 SB 4 80 B 5 4 9 90.00 SB

14 R-014 4 5 9 90.00 SB 4 80 B 5 5 10 100.00 SB

15 R-015 5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

16 R-016 4 4 8 80.00 B 5 100 SB 4 4 8 80.00 B

17 R-017 5 5 10 100.00 SB 4 80 B 3 4 7 70.00 B

18 R-018 4 4 8 80.00 B 5 100 SB 4 5 9 90.00 SB

19 R-019 5 5 10 100.00 SB 4 80 B 4 5 9 90.00 SB

20 R-020 3 4 7 70.00 B 3 60 C 3 3 6 60.00 C

21 R-021 4 5 9 90.00 SB 4 80 B 5 4 9 90.00 SB

22 R-022 4 5 9 90.00 SB 5 100 SB 3 4 7 70.00 B

23 R-023 4 5 9 90.00 SB 4 80 B 4 5 9 90.00 SB

24 R-024 5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 4 4 8 80.00 B

25 R-025 5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

26 R-026 5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

27 R-027 4 5 9 90.00 SB 4 80 B 5 4 9 90.00 SB

28 R-028 4 5 9 90.00 SB 5 100 SB 4 5 9 90.00 SB

29 R-029 5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

30 R-030 5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

31 R-031 2 4 6 60.00 C 5 100 SB 5 3 8 80.00 B

32 R-032 5 5 10 100.00 SB 4 80 B 4 5 9 90.00 SB

33 R-033 2 4 6 60.00 C 4 80 B 4 4 8 80.00 B

34 R-034 4 4 8 80.00 B 5 100 SB 4 4 8 80.00 B

35 R-035 5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

36 R-036 5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

37 R-037 5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 5 3 8 80.00 B

38 R-038 5 5 10 100.00 SB 4 80 B 5 5 10 100.00 SB

39 R-039 4 3 7 70.00 B 3 60 C 5 5 10 100.00 SB

101

40 R-040 4 4 8 80.00 B 4 80 B 3 3 6 60.00 C

41 R-041 4 5 9 90.00 SB 4 80 B 5 4 9 90.00 SB

42 R-042 4 5 9 90.00 SB 4 80 B 5 5 10 100.00 SB

43 R-043 5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

44 R-044 5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

45 R-045 5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 5 3 8 80.00 B

46 R-046 5 5 10 100.00 SB 4 80 B 5 5 10 100.00 SB

47 R-047 4 3 7 70.00 B 3 60 C 5 5 10 100.00 SB

48 R-048 4 4 8 80.00 B 4 80 B 3 3 6 60.00 C

49 R-049 4 5 9 90.00 SB 4 80 B 5 4 9 90.00 SB

50 R-050 4 5 9 90.00 SB 4 80 B 5 5 10 100.00 SB

51 R-051 5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

52 R-052 4 4 8 80.00 B 5 100 SB 4 4 8 80.00 B

53 R-053 5 5 10 100.00 SB 4 80 B 3 4 7 70.00 B

54 R-054 4 4 8 80.00 B 5 100 SB 4 4 8 80.00 B

55 R-055 5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

56 R-056 5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

57 R-057 5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 5 3 8 80.00 B

58 R-058 5 5 10 100.00 SB 4 80 B 5 5 10 100.00 SB

59 R-059 4 3 7 70.00 B 3 60 C 5 5 10 100.00 SB

60 R-060 4 5 9 90.00 SB 4 80 B 4 5 9 90.00 SB

61 R-061 5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 4 4 8 80.00 B

62 R-062 5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

63 R-063 5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

64 R-064 4 5 9 90.00 SB 4 80 B 5 4 9 90.00 SB

65 R-065 4 5 9 90.00 SB 5 100 SB 4 5 9 90.00 SB

66 R-066 5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

67 R-067 4 4 8 80.00 B 5 100 SB 4 4 8 80.00 B

68 R-068 5 5 10 100.00 SB 4 80 B 3 4 7 70.00 B

69 R-069 4 4 8 80.00 B 5 100 SB 4 5 9 90.00 SB

70 R-070 5 5 10 100.00 SB 4 80 B 4 5 9 90.00 SB

71 R-071 3 4 7 70.00 B 3 60 C 3 3 6 60.00 C

72 R-072 4 5 9 90.00 SB 4 80 B 5 4 9 90.00 SB

73 R-073 4 5 9 90.00 SB 5 100 SB 3 4 7 70.00 B

74 R-074 4 5 9 90.00 SB 4 80 B 4 5 9 90.00 SB

75 R-075 5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 4 4 8 80.00 B

76 R-076 5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

77 R-077 5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

78 R-078 2 4 6 60.00 C 5 100 SB 5 3 8 80.00 B

79 R-079 5 5 10 100.00 SB 4 80 B 4 5 9 90.00 SB

80 R-080 2 4 6 60.00 C 4 80 B 4 4 8 80.00 B

81 R-081 4 4 8 80.00 B 5 100 SB 4 4 8 80.00 B

82 R-082 5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

83 R-083 5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

84 R-084 5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 5 3 8 80.00 B

85 R-085 5 5 10 100.00 SB 4 80 B 5 5 10 100.00 SB

86 R-086 4 3 7 70.00 B 3 60 C 5 5 10 100.00 SB

87 R-087 4 5 9 90.00 SB 4 80 B 4 5 9 90.00 SB

88 R-088 5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 4 4 8 80.00 B

89 R-089 5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

90 R-090 5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

102

91 R-091 4 5 9 90.00 SB 4 80 B 5 4 9 90.00 SB

92 R-092 4 5 9 90.00 SB 5 100 SB 4 5 9 90.00 SB

93 R-093 5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

94 R-094 4 4 8 80.00 B 5 100 SB 4 4 8 80.00 B

95 R-095 5 5 10 100.00 SB 4 80 B 3 4 7 70.00 B

96 R-096 4 4 8 80.00 B 5 100 SB 4 5 9 90.00 SB

97 R-097 5 5 10 100.00 SB 4 80 B 4 5 9 90.00 SB

98 R-098 3 4 7 70.00 B 3 60 C 3 3 6 60.00 C

99 R-099 5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 5 3 8 80.00 B

100 R-100 4 5 9 90.00 SB 4 80 B 5 4 9 90.00 SB

Skor 880

44

7 858

Skor ideal 1000

50

0 1000

Rata-rata 88.00 SB 89.40 SB 85.80 SB

Fre

ku

ensi

SB 72 55 63

B 22 37 31

C 6 8 6

KB 0 0 0

TB 0 0 0

LANJUTAN ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE VARIABEL KEPEMIMPINAN

Seabagai katalisator Menciptakan rasa

aman Sebagai wakil organisasi

6 7 Jumlah % skor Kriteria 8

% skor Kriteria 9 10 Jumlah % skor Kriteria

4 4 8 80.00 B 4 80 B 3 4 7 70.00 B

5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 4 5 9 90.00 SB

5 3 8 80.00 B 4 80 B 4 4 8 80.00 B

4 3 7 70.00 B 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

3 4 7 70.00 B 3 60 C 4 4 8 80.00 B

5 3 8 80.00 B 4 80 B 5 4 9 90.00 SB

5 4 9 90.00 SB 4 80 B 4 3 7 70.00 B

4 4 8 80.00 B 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

4 4 8 80.00 B 3 60 C 4 3 7 70.00 B

4 3 7 70.00 B 4 80 B 3 4 7 70.00 B

5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 4 5 9 90.00 SB

4 5 9 90.00 SB 5 100 SB 4 4 8 80.00 B

5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 4 4 8 80.00 B

5 5 10 100.00 SB 4 80 B 4 3 7 70.00 B

4 5 9 90.00 SB 3 60 C 4 4 8 80.00 B

5 3 8 80.00 B 4 80 B 5 4 9 90.00 SB

5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 4 4 8 80.00 B

5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 3 4 7 70.00 B

4 4 8 80.00 B 4 80 B 4 5 9 90.00 SB

3 2 5 50.00 KB 2 40 KB 3 2 5 50.00 KB

5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 4 4 8 80.00 B

4 4 8 80.00 B 4 80 B 5 5 10 100.00 SB

4 5 9 90.00 SB 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

103

4 4 8 80.00 B 3 60 C 4 5 9 90.00 SB

4 4 8 80.00 B 4 80 B 5 5 10 100.00 SB

4 4 8 80.00 B 4 80 B 5 5 10 100.00 SB

5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 4 4 8 80.00 B

4 5 9 90.00 SB 4 80 B 5 4 9 90.00 SB

4 4 8 80.00 B 4 80 B 5 5 10 100.00 SB

4 4 8 80.00 B 4 80 B 3 4 7 70.00 B

5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 4 5 9 90.00 SB

5 3 8 80.00 B 4 80 B 4 4 8 80.00 B

4 3 7 70.00 B 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

5 3 8 80.00 B 4 80 B 5 4 9 90.00 SB

5 4 9 90.00 SB 4 80 B 4 3 7 70.00 B

4 4 8 80.00 B 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

4 4 8 80.00 B 3 60 C 4 3 7 70.00 B

4 3 7 70.00 B 4 80 B 3 4 7 70.00 B

5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 4 5 9 90.00 SB

4 5 9 90.00 SB 5 100 SB 4 4 8 80.00 B

5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 4 4 8 80.00 B

5 5 10 100.00 SB 4 80 B 4 3 7 70.00 B

5 4 9 90.00 SB 4 80 B 4 3 7 70.00 B

4 4 8 80.00 B 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

4 4 8 80.00 B 3 60 C 4 3 7 70.00 B

4 3 7 70.00 B 4 80 B 3 4 7 70.00 B

5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 4 5 9 90.00 SB

4 5 9 90.00 SB 5 100 SB 4 4 8 80.00 B

5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 4 4 8 80.00 B

5 5 10 100.00 SB 4 80 B 4 3 7 70.00 B

4 5 9 90.00 SB 3 60 C 4 4 8 80.00 B

5 3 8 80.00 B 4 80 B 5 4 9 90.00 SB

5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 4 4 8 80.00 B

5 3 8 80.00 B 4 80 B 5 4 9 90.00 SB

5 4 9 90.00 SB 4 80 B 4 3 7 70.00 B

4 4 8 80.00 B 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

4 4 8 80.00 B 3 60 C 4 3 7 70.00 B

4 3 7 70.00 B 4 80 B 3 4 7 70.00 B

5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 4 5 9 90.00 SB

4 5 9 90.00 SB 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

4 4 8 80.00 B 3 60 C 4 5 9 90.00 SB

4 4 8 80.00 B 4 80 B 5 5 10 100.00 SB

4 4 8 80.00 B 4 80 B 5 5 10 100.00 SB

5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 4 4 8 80.00 B

4 5 9 90.00 SB 4 80 B 5 4 9 90.00 SB

4 4 8 80.00 B 4 80 B 5 5 10 100.00 SB

5 3 8 80.00 B 4 80 B 5 4 9 90.00 SB

5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 4 4 8 80.00 B

5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 3 4 7 70.00 B

4 4 8 80.00 B 4 80 B 4 5 9 90.00 SB

3 2 5 50.00 KB 2 40 KB 3 2 5 50.00 KB

5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 4 4 8 80.00 B

4 4 8 80.00 B 4 80 B 5 5 10 100.00 SB

4 5 9 90.00 SB 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

104

4 4 8 80.00 B 3 60 C 4 5 9 90.00 SB

4 4 8 80.00 B 4 80 B 5 5 10 100.00 SB

4 4 8 80.00 B 4 80 B 3 4 7 70.00 B

5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 4 5 9 90.00 SB

5 3 8 80.00 B 4 80 B 4 4 8 80.00 B

4 3 7 70.00 B 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

5 3 8 80.00 B 4 80 B 5 4 9 90.00 SB

5 4 9 90.00 SB 4 80 B 4 3 7 70.00 B

4 4 8 80.00 B 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

4 4 8 80.00 B 3 60 C 4 3 7 70.00 B

4 3 7 70.00 B 4 80 B 3 4 7 70.00 B

5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 4 5 9 90.00 SB

4 5 9 90.00 SB 5 100 SB 5 4 9 90.00 SB

4 4 8 80.00 B 3 60 C 4 5 9 90.00 SB

4 4 8 80.00 B 4 80 B 5 5 10 100.00 SB

4 4 8 80.00 B 4 80 B 5 5 10 100.00 SB

5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 4 4 8 80.00 B

4 5 9 90.00 SB 4 80 B 5 4 9 90.00 SB

4 4 8 80.00 B 4 80 B 5 5 10 100.00 SB

5 3 8 80.00 B 4 80 B 5 4 9 90.00 SB

5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 4 4 8 80.00 B

5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 3 4 7 70.00 B

4 4 8 80.00 B 4 80 B 4 5 9 90.00 SB

3 2 5 50.00 KB 2 40 KB 3 2 5 50.00 KB

4 4 8 80.00 B 3 60 C 4 3 7 70.00 B

5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 4 4 8 80.00 B

842 420 828

1000 500 1000

84.20 SB 84.00 B 82.80 B

44 39 50

53 45 47

0 13 0

3 3 3

0 0 0

LANJUTAN ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE VARIABEL KEPEMIMPINAN

Sumber inspirasi Bersikap menghargai

Jumlah %

skor Kriteria

11 12 13 Jumlah % skor Kriteria 14 15 Jumlah % skor Kriteria

4 4 4 12 80.00 B 3 4 7 70.00 B 62 82.67 B

4 4 4 12 80.00 B 5 2 7 70.00 B 61 81.33 B

5 4 5 14 93.33 SB 5 5 10 100.00 SB 67 89.33 SB

4 4 2 10 66.67 C 4 4 8 80.00 B 57 76.00 B

5 3 4 12 80.00 B 3 3 6 60.00 C 58 77.33 B

3 4 5 12 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 63 84.00 B

5 5 5 15 100.00 SB 5 4 9 90.00 SB 67 89.33 SB

105

4 4 4 12 80.00 B 4 5 9 90.00 SB 66 88.00 SB

4 3 4 11 73.33 B 3 4 7 70.00 B 58 77.33 B

3 4 3 10 66.67 C 3 3 6 60.00 C 58 77.33 B

5 5 5 15 100.00 SB 5 4 9 90.00 SB 67 89.33 SB

3 3 4 10 66.67 C 5 3 8 80.00 B 58 77.33 B

4 4 5 13 86.67 SB 5 3 8 80.00 B 66 88.00 SB

4 4 5 13 86.67 SB 4 3 7 70.00 B 64 85.33 SB

5 4 5 14 93.33 SB 3 4 7 70.00 B 64 85.33 SB

3 4 5 12 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 63 84.00 B

5 4 5 14 93.33 SB 5 3 8 80.00 B 66 88.00 SB

4 3 5 12 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 64 85.33 SB

5 5 5 15 100.00 SB 4 5 9 90.00 SB 68 90.67 SB

3 2 3 8 53.33 C 2 2 4 40.00 KB 40 53.33 C

5 4 5 14 93.33 SB 5 4 9 90.00 SB 68 90.67 SB

4 4 5 13 86.67 SB 4 4 8 80.00 B 64 85.33 SB

5 4 4 13 86.67 SB 4 5 9 90.00 SB 67 89.33 SB

4 3 5 12 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 63 84.00 B

4 4 4 12 80.00 B 4 5 9 90.00 SB 67 89.33 SB

4 4 4 12 80.00 B 4 4 8 80.00 B 66 88.00 SB

5 4 5 14 93.33 SB 5 4 9 90.00 SB 68 90.67 SB

4 4 5 13 86.67 SB 3 5 8 80.00 B 66 88.00 SB

4 4 4 12 80.00 B 4 4 8 80.00 B 66 88.00 SB

4 4 4 12 80.00 B 3 4 7 70.00 B 62 82.67 B

4 4 4 12 80.00 B 5 2 7 70.00 B 61 81.33 B

5 4 5 14 93.33 SB 5 5 10 100.00 SB 67 89.33 SB

4 4 2 10 66.67 C 4 4 8 80.00 B 57 76.00 B

3 4 5 12 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 63 84.00 B

5 5 5 15 100.00 SB 5 4 9 90.00 SB 67 89.33 SB

4 4 4 12 80.00 B 4 5 9 90.00 SB 66 88.00 SB

4 3 4 11 73.33 B 3 4 7 70.00 B 58 77.33 B

3 4 3 10 66.67 C 3 3 6 60.00 C 58 77.33 B

5 5 5 15 100.00 SB 5 4 9 90.00 SB 67 89.33 SB

3 3 4 10 66.67 C 5 3 8 80.00 B 58 77.33 B

4 4 5 13 86.67 SB 5 3 8 80.00 B 66 88.00 SB

4 4 5 13 86.67 SB 4 3 7 70.00 B 64 85.33 SB

5 5 5 15 100.00 SB 5 4 9 90.00 SB 67 89.33 SB

4 4 4 12 80.00 B 4 5 9 90.00 SB 66 88.00 SB

4 3 4 11 73.33 B 3 4 7 70.00 B 58 77.33 B

3 4 3 10 66.67 C 3 3 6 60.00 C 58 77.33 B

5 5 5 15 100.00 SB 5 4 9 90.00 SB 67 89.33 SB

3 3 4 10 66.67 C 5 3 8 80.00 B 58 77.33 B

4 4 5 13 86.67 SB 5 3 8 80.00 B 66 88.00 SB

4 4 5 13 86.67 SB 4 3 7 70.00 B 64 85.33 SB

5 4 5 14 93.33 SB 3 4 7 70.00 B 64 85.33 SB

3 4 5 12 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 63 84.00 B

5 4 5 14 93.33 SB 5 3 8 80.00 B 66 88.00 SB

3 4 5 12 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 63 84.00 B

5 5 5 15 100.00 SB 5 4 9 90.00 SB 67 89.33 SB

4 4 4 12 80.00 B 4 5 9 90.00 SB 66 88.00 SB

4 3 4 11 73.33 B 3 4 7 70.00 B 58 77.33 B

3 4 3 10 66.67 C 3 3 6 60.00 C 58 77.33 B

106

5 5 5 15 100.00 SB 5 4 9 90.00 SB 67 89.33 SB

5 4 4 13 86.67 SB 4 5 9 90.00 SB 67 89.33 SB

4 3 5 12 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 63 84.00 B

4 4 4 12 80.00 B 4 5 9 90.00 SB 67 89.33 SB

4 4 4 12 80.00 B 4 4 8 80.00 B 66 88.00 SB

5 4 5 14 93.33 SB 5 4 9 90.00 SB 68 90.67 SB

4 4 5 13 86.67 SB 3 5 8 80.00 B 66 88.00 SB

4 4 4 12 80.00 B 4 4 8 80.00 B 66 88.00 SB

3 4 5 12 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 63 84.00 B

5 4 5 14 93.33 SB 5 3 8 80.00 B 66 88.00 SB

4 3 5 12 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 64 85.33 SB

5 5 5 15 100.00 SB 4 5 9 90.00 SB 68 90.67 SB

3 2 3 8 53.33 C 2 2 4 40.00 KB 40 53.33 C

5 4 5 14 93.33 SB 5 4 9 90.00 SB 68 90.67 SB

4 4 5 13 86.67 SB 4 4 8 80.00 B 64 85.33 SB

5 4 4 13 86.67 SB 4 5 9 90.00 SB 67 89.33 SB

4 3 5 12 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 63 84.00 B

4 4 4 12 80.00 B 4 5 9 90.00 SB 67 89.33 SB

4 4 4 12 80.00 B 3 4 7 70.00 B 62 82.67 B

4 4 4 12 80.00 B 5 2 7 70.00 B 61 81.33 B

5 4 5 14 93.33 SB 5 5 10 100.00 SB 67 89.33 SB

4 4 2 10 66.67 C 4 4 8 80.00 B 57 76.00 B

3 4 5 12 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 63 84.00 B

5 5 5 15 100.00 SB 5 4 9 90.00 SB 67 89.33 SB

4 4 4 12 80.00 B 4 5 9 90.00 SB 66 88.00 SB

4 3 4 11 73.33 B 3 4 7 70.00 B 58 77.33 B

3 4 3 10 66.67 C 3 3 6 60.00 C 58 77.33 B

5 5 5 15 100.00 SB 5 4 9 90.00 SB 67 89.33 SB

5 4 4 13 86.67 SB 4 5 9 90.00 SB 67 89.33 SB

4 3 5 12 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 63 84.00 B

4 4 4 12 80.00 B 4 5 9 90.00 SB 67 89.33 SB

4 4 4 12 80.00 B 4 4 8 80.00 B 66 88.00 SB

5 4 5 14 93.33 SB 5 4 9 90.00 SB 68 90.67 SB

4 4 5 13 86.67 SB 3 5 8 80.00 B 66 88.00 SB

4 4 4 12 80.00 B 4 4 8 80.00 B 66 88.00 SB

3 4 5 12 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 63 84.00 B

5 4 5 14 93.33 SB 5 3 8 80.00 B 66 88.00 SB

4 3 5 12 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 64 85.33 SB

5 5 5 15 100.00 SB 4 5 9 90.00 SB 68 90.67 SB

3 2 3 8 53.33 C 2 2 4 40.00 KB 40 53.33 C

4 3 4 11 73.33 B 3 4 7 70.00 B 58 77.33 B

5 4 5 14 93.33 SB 5 4 9 90.00 SB 68 90.67 SB

1244 812 6331

1500 1000 7500

82.93 B 81.20 B 84.41 SB

43 50 61

43 41 36

14 6 3

0 3 0

0 0 0

107

2) ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE VARIABEL MOTIVASI

Kebutuhan fisiologis Kebutuhan rasa aman Kebutuhan sosial

16 17 18 Jumlah %

skor Kriteria 19 20 Jumlah % skor Kriteria 21 % skor Kriteria

3 3 4 10 66.67 C 3 3 6 60.00 C 4 80 B

5 4 5 14 93.33 SB 5 4 9 90.00 SB 5 100 SB

4 5 5 14 93.33 SB 4 5 9 90.00 SB 5 100 SB

4 4 4 12 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 4 80 B

4 4 4 12 80.00 B 4 4 8 80.00 B 4 80 B

5 3 3 11 73.33 B 3 3 6 60.00 C 4 80 B

4 4 5 13 86.67 SB 4 5 9 90.00 SB 5 100 SB

4 4 4 12 80.00 B 4 4 8 80.00 B 5 100 SB

4 3 3 10 66.67 C 3 4 7 70.00 B 3 60 C

3 4 4 11 73.33 B 3 4 7 70.00 B 3 60 C

4 4 4 12 80.00 B 3 4 7 70.00 B 4 80 B

3 5 4 12 80.00 B 2 3 5 50.00 KB 4 80 B

4 4 4 12 80.00 B 4 4 8 80.00 B 4 80 B

4 3 3 10 66.67 C 3 4 7 70.00 B 4 80 B

4 4 4 12 80.00 B 3 4 7 70.00 B 3 60 C

5 4 5 14 93.33 SB 4 5 9 90.00 SB 5 100 SB

4 3 3 10 66.67 C 5 5 10 100.00 SB 4 80 B

4 4 3 11 73.33 B 3 4 7 70.00 B 4 80 B

3 5 4 12 80.00 B 2 4 6 60.00 C 4 80 B

2 4 4 10 66.67 C 3 4 7 70.00 B 4 80 B

4 4 4 12 80.00 B 3 4 7 70.00 B 4 80 B

5 3 4 12 80.00 B 4 4 8 80.00 B 4 80 B

3 4 4 11 73.33 B 5 4 9 90.00 SB 4 80 B

4 4 4 12 80.00 B 3 4 7 70.00 B 4 80 B

4 3 3 10 66.67 C 5 5 10 100.00 SB 4 80 B

4 5 5 14 93.33 SB 4 5 9 90.00 SB 5 100 SB

4 3 4 11 73.33 B 3 3 6 60.00 C 4 80 B

4 4 3 11 73.33 B 4 4 8 80.00 B 3 60 C

4 4 4 12 80.00 B 4 3 7 70.00 B 3 60 C

3 3 4 10 66.67 C 3 3 6 60.00 C 4 80 B

5 4 5 14 93.33 SB 5 4 9 90.00 SB 5 100 SB

4 5 5 14 93.33 SB 4 5 9 90.00 SB 5 100 SB

4 4 4 12 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 4 80 B

5 3 3 11 73.33 B 3 3 6 60.00 C 4 80 B

4 4 5 13 86.67 SB 4 5 9 90.00 SB 5 100 SB

4 4 4 12 80.00 B 4 4 8 80.00 B 5 100 SB

4 3 3 10 66.67 C 3 4 7 70.00 B 3 60 C

3 4 4 11 73.33 B 3 4 7 70.00 B 3 60 C

4 4 4 12 80.00 B 3 4 7 70.00 B 4 80 B

3 5 4 12 80.00 B 2 3 5 50.00 KB 4 80 B

4 4 4 12 80.00 B 4 4 8 80.00 B 4 80 B

4 3 3 10 66.67 C 3 4 7 70.00 B 4 80 B

4 4 5 13 86.67 SB 4 5 9 90.00 SB 5 100 SB

108

4 4 4 12 80.00 B 4 4 8 80.00 B 5 100 SB

4 3 3 10 66.67 C 3 4 7 70.00 B 3 60 C

3 4 4 11 73.33 B 3 4 7 70.00 B 3 60 C

4 4 4 12 80.00 B 3 4 7 70.00 B 4 80 B

3 5 4 12 80.00 B 2 3 5 50.00 KB 4 80 B

4 4 4 12 80.00 B 4 4 8 80.00 B 4 80 B

4 3 3 10 66.67 C 3 4 7 70.00 B 4 80 B

4 4 4 12 80.00 B 3 4 7 70.00 B 3 60 C

5 4 5 14 93.33 SB 4 5 9 90.00 SB 5 100 SB

4 3 3 10 66.67 C 5 5 10 100.00 SB 4 80 B

5 3 3 11 73.33 B 3 3 6 60.00 C 4 80 B

4 4 5 13 86.67 SB 4 5 9 90.00 SB 5 100 SB

4 4 4 12 80.00 B 4 4 8 80.00 B 5 100 SB

4 3 3 10 66.67 C 3 4 7 70.00 B 3 60 C

3 4 4 11 73.33 B 3 4 7 70.00 B 3 60 C

4 4 4 12 80.00 B 3 4 7 70.00 B 4 80 B

3 4 4 11 73.33 B 5 4 9 90.00 SB 4 80 B

4 4 4 12 80.00 B 3 4 7 70.00 B 4 80 B

4 3 3 10 66.67 C 5 5 10 100.00 SB 4 80 B

4 5 5 14 93.33 SB 4 5 9 90.00 SB 5 100 SB

4 3 4 11 73.33 B 3 3 6 60.00 C 4 80 B

4 4 3 11 73.33 B 4 4 8 80.00 B 3 60 C

4 4 4 12 80.00 B 4 3 7 70.00 B 3 60 C

5 4 5 14 93.33 SB 4 5 9 90.00 SB 5 100 SB

4 3 3 10 66.67 C 5 5 10 100.00 SB 4 80 B

4 4 3 11 73.33 B 3 4 7 70.00 B 4 80 B

3 5 4 12 80.00 B 2 4 6 60.00 C 4 80 B

2 4 4 10 66.67 C 3 4 7 70.00 B 4 80 B

4 4 4 12 80.00 B 3 4 7 70.00 B 4 80 B

5 3 4 12 80.00 B 4 4 8 80.00 B 4 80 B

3 4 4 11 73.33 B 5 4 9 90.00 SB 4 80 B

4 4 4 12 80.00 B 3 4 7 70.00 B 4 80 B

4 3 3 10 66.67 C 5 5 10 100.00 SB 4 80 B

3 3 4 10 66.67 C 3 3 6 60.00 C 4 80 B

5 4 5 14 93.33 SB 5 4 9 90.00 SB 5 100 SB

4 5 5 14 93.33 SB 4 5 9 90.00 SB 5 100 SB

4 4 4 12 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 4 80 B

5 3 3 11 73.33 B 3 3 6 60.00 C 4 80 B

4 4 5 13 86.67 SB 4 5 9 90.00 SB 5 100 SB

4 4 4 12 80.00 B 4 4 8 80.00 B 5 100 SB

4 3 3 10 66.67 C 3 4 7 70.00 B 3 60 C

3 4 4 11 73.33 B 3 4 7 70.00 B 3 60 C

4 4 4 12 80.00 B 3 4 7 70.00 B 4 80 B

3 4 4 11 73.33 B 5 4 9 90.00 SB 4 80 B

4 4 4 12 80.00 B 3 4 7 70.00 B 4 80 B

4 3 3 10 66.67 C 5 5 10 100.00 SB 4 80 B

4 5 5 14 93.33 SB 4 5 9 90.00 SB 5 100 SB

4 3 4 11 73.33 B 3 3 6 60.00 C 4 80 B

4 4 3 11 73.33 B 4 4 8 80.00 B 3 60 C

4 4 4 12 80.00 B 4 3 7 70.00 B 3 60 C

5 4 5 14 93.33 SB 4 5 9 90.00 SB 5 100 SB

109

4 3 3 10 66.67 C 5 5 10 100.00 SB 4 80 B

4 4 3 11 73.33 B 3 4 7 70.00 B 4 80 B

3 5 4 12 80.00 B 2 4 6 60.00 C 4 80 B

2 4 4 10 66.67 C 3 4 7 70.00 B 4 80 B

4 3 3 10 66.67 C 3 4 7 70.00 B 3 60 C

4 4 4 12 80.00 B 3 4 7 70.00 B 4 80 B

1163 769 404

1500 1000 500

77.53 B 76.90 B 80.80 B

18 33 23

59 51 58

23 13 19

0 3 0

0 0 0

LANJUTAN ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE VARIABEL MOTIVASI

Kebutuhan penghargaan diri Kebutuhan aktualisasi diri

Jumlah %

skor Kriteria

22 23 Jumlah % skor Kriteria 24 25 Jumlah

%

skor Kriteria

4 3 7 70.00 B 4 3 7 70.00 B 34 68.00 C

4 5 9 90.00 SB 5 4 9 90.00 SB 46 92.00 SB

5 5 10 100.00 SB 4 4 8 80.00 B 46 92.00 SB

5 5 10 100.00 SB 2 5 7 70.00 B 42 84.00 B

4 4 8 80.00 B 2 4 6 60.00 C 38 76.00 B

4 4 8 80.00 B 4 4 8 80.00 B 37 74.00 B

5 5 10 100.00 SB 1 4 5 50.00 KB 42 84.00 B

4 4 8 80.00 B 3 4 7 70.00 B 40 80.00 B

3 4 7 70.00 B 4 3 7 70.00 B 34 68.00 C

3 4 7 70.00 B 3 4 7 70.00 B 35 70.00 B

3 4 7 70.00 B 5 4 9 90.00 SB 39 78.00 B

3 4 7 70.00 B 3 3 6 60.00 C 34 68.00 C

4 5 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B 41 82.00 B

3 4 7 70.00 B 2 4 6 60.00 C 34 68.00 C

4 3 7 70.00 B 3 3 6 60.00 C 35 70.00 B

5 5 10 100.00 SB 1 4 5 50.00 KB 43 86.00 SB

4 5 9 90.00 SB 4 5 9 90.00 SB 42 84.00 B

3 4 7 70.00 B 3 3 6 60.00 C 35 70.00 B

4 4 8 80.00 B 3 3 6 60.00 C 36 72.00 B

3 4 7 70.00 B 3 3 6 60.00 C 34 68.00 C

3 4 7 70.00 B 5 4 9 90.00 SB 39 78.00 B

4 4 8 80.00 B 4 5 9 90.00 SB 41 82.00 B

5 5 10 100.00 SB 2 5 7 70.00 B 41 82.00 B

3 4 7 70.00 B 5 4 9 90.00 SB 39 78.00 B

4 5 9 90.00 SB 4 5 9 90.00 SB 42 84.00 B

5 5 10 100.00 SB 4 4 8 80.00 B 46 92.00 SB

3 4 7 70.00 B 4 3 7 70.00 B 35 70.00 B

110

4 3 7 70.00 B 4 3 7 70.00 B 36 72.00 B

3 3 6 60.00 C 3 4 7 70.00 B 35 70.00 B

4 3 7 70.00 B 4 3 7 70.00 B 34 68.00 C

4 5 9 90.00 SB 5 4 9 90.00 SB 46 92.00 SB

5 5 10 100.00 SB 4 4 8 80.00 B 46 92.00 SB

5 5 10 100.00 SB 2 5 7 70.00 B 42 84.00 B

4 4 8 80.00 B 4 4 8 80.00 B 37 74.00 B

5 5 10 100.00 SB 1 4 5 50.00 KB 42 84.00 B

4 4 8 80.00 B 3 4 7 70.00 B 40 80.00 B

3 4 7 70.00 B 4 3 7 70.00 B 34 68.00 C

3 4 7 70.00 B 3 4 7 70.00 B 35 70.00 B

3 4 7 70.00 B 5 4 9 90.00 SB 39 78.00 B

3 4 7 70.00 B 3 3 6 60.00 C 34 68.00 C

4 5 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B 41 82.00 B

3 4 7 70.00 B 2 4 6 60.00 C 34 68.00 C

5 5 10 100.00 SB 1 4 5 50.00 KB 42 84.00 B

4 4 8 80.00 B 3 4 7 70.00 B 40 80.00 B

3 4 7 70.00 B 4 3 7 70.00 B 34 68.00 C

3 4 7 70.00 B 3 4 7 70.00 B 35 70.00 B

3 4 7 70.00 B 5 4 9 90.00 SB 39 78.00 B

3 4 7 70.00 B 3 3 6 60.00 C 34 68.00 C

4 5 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B 41 82.00 B

3 4 7 70.00 B 2 4 6 60.00 C 34 68.00 C

4 3 7 70.00 B 3 3 6 60.00 C 35 70.00 B

5 5 10 100.00 SB 1 4 5 50.00 KB 43 86.00 SB

4 5 9 90.00 SB 4 5 9 90.00 SB 42 84.00 B

4 4 8 80.00 B 4 4 8 80.00 B 37 74.00 B

5 5 10 100.00 SB 1 4 5 50.00 KB 42 84.00 B

4 4 8 80.00 B 3 4 7 70.00 B 40 80.00 B

3 4 7 70.00 B 4 3 7 70.00 B 34 68.00 C

3 4 7 70.00 B 3 4 7 70.00 B 35 70.00 B

3 4 7 70.00 B 5 4 9 90.00 SB 39 78.00 B

5 5 10 100.00 SB 2 5 7 70.00 B 41 82.00 B

3 4 7 70.00 B 5 4 9 90.00 SB 39 78.00 B

4 5 9 90.00 SB 4 5 9 90.00 SB 42 84.00 B

5 5 10 100.00 SB 4 4 8 80.00 B 46 92.00 SB

3 4 7 70.00 B 4 3 7 70.00 B 35 70.00 B

4 3 7 70.00 B 4 3 7 70.00 B 36 72.00 B

3 3 6 60.00 C 3 4 7 70.00 B 35 70.00 B

5 5 10 100.00 SB 1 4 5 50.00 KB 43 86.00 SB

4 5 9 90.00 SB 4 5 9 90.00 SB 42 84.00 B

3 4 7 70.00 B 3 3 6 60.00 C 35 70.00 B

4 4 8 80.00 B 3 3 6 60.00 C 36 72.00 B

3 4 7 70.00 B 3 3 6 60.00 C 34 68.00 C

3 4 7 70.00 B 5 4 9 90.00 SB 39 78.00 B

4 4 8 80.00 B 4 5 9 90.00 SB 41 82.00 B

5 5 10 100.00 SB 2 5 7 70.00 B 41 82.00 B

3 4 7 70.00 B 5 4 9 90.00 SB 39 78.00 B

4 5 9 90.00 SB 4 5 9 90.00 SB 42 84.00 B

4 3 7 70.00 B 4 3 7 70.00 B 34 68.00 C

4 5 9 90.00 SB 5 4 9 90.00 SB 46 92.00 SB

111

5 5 10 100.00 SB 4 4 8 80.00 B 46 92.00 SB

5 5 10 100.00 SB 2 5 7 70.00 B 42 84.00 B

4 4 8 80.00 B 4 4 8 80.00 B 37 74.00 B

5 5 10 100.00 SB 1 4 5 50.00 KB 42 84.00 B

4 4 8 80.00 B 3 4 7 70.00 B 40 80.00 B

3 4 7 70.00 B 4 3 7 70.00 B 34 68.00 C

3 4 7 70.00 B 3 4 7 70.00 B 35 70.00 B

3 4 7 70.00 B 5 4 9 90.00 SB 39 78.00 B

5 5 10 100.00 SB 2 5 7 70.00 B 41 82.00 B

3 4 7 70.00 B 5 4 9 90.00 SB 39 78.00 B

4 5 9 90.00 SB 4 5 9 90.00 SB 42 84.00 B

5 5 10 100.00 SB 4 4 8 80.00 B 46 92.00 SB

3 4 7 70.00 B 4 3 7 70.00 B 35 70.00 B

4 3 7 70.00 B 4 3 7 70.00 B 36 72.00 B

3 3 6 60.00 C 3 4 7 70.00 B 35 70.00 B

5 5 10 100.00 SB 1 4 5 50.00 KB 43 86.00 SB

4 5 9 90.00 SB 4 5 9 90.00 SB 42 84.00 B

3 4 7 70.00 B 3 3 6 60.00 C 35 70.00 B

4 4 8 80.00 B 3 3 6 60.00 C 36 72.00 B

3 4 7 70.00 B 3 3 6 60.00 C 34 68.00 C

3 4 7 70.00 B 4 3 7 70.00 B 34 68.00 C

3 4 7 70.00 B 5 4 9 90.00 SB 39 78.00 B

806 727 3869

1000 1000 5000

80.60 B 72.70 B 77.38 B

36 25 13

61 48 69

3 18 18

0 9 0

0 0 0

3) ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE VARIABEL KINERJA

Kualitas Kuantitas Efektivitas

26 27 Jumlah

% skor

Kriteria 28 29 Jumlah % skor

Kriteria 30 31

Jum lah

% skor

Kriteria

4 3 7 70.00 B 4 4 8 80.00 B 4 4 8 80.00 B

5 2 7 70.00 B 3 5 8 80.00 B 2 5 7 70.00 B

4 5 9 90.00 SB 4 5 9 90.00 SB 5 5 10 100.00 SB

5 4 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B 4 4 8 80.00 B

3 4 7 70.00 B 4 3 7 70.00 B 3 4 7 70.00 B

4 4 8 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B

5 3 8 80.00 B 4 5 9 90.00 SB 4 5 9 90.00 SB

4 4 8 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B

4 5 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B 3 3 6 60.00 C

3 5 8 80.00 B 4 3 7 70.00 B 3 3 6 60.00 C

112

4 5 9 90.00 SB 5 5 10 100.00 SB 3 3 6 60.00 C

3 3 6 60.00 C 4 4 8 80.00 B 4 3 7 70.00 B

4 4 8 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 5 5 10 100.00 SB

4 5 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B 4 4 8 80.00 B

3 3 6 60.00 C 4 4 8 80.00 B 4 4 8 80.00 B

5 5 10 100.00 SB 4 3 7 70.00 B 4 4 8 80.00 B

4 5 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B 3 4 7 70.00 B

4 5 9 90.00 SB 5 4 9 90.00 SB 5 3 8 80.00 B

5 5 10 100.00 SB 4 5 9 90.00 SB 3 5 8 80.00 B

3 5 8 80.00 B 4 3 7 70.00 B 4 3 7 70.00 B

4 4 8 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 5 3 8 80.00 B

4 5 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B 3 4 7 70.00 B

5 4 9 90.00 SB 5 4 9 90.00 SB 5 4 9 90.00 SB

4 5 9 90.00 SB 5 4 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B

4 4 8 80.00 B 4 4 8 80.00 B 5 4 9 90.00 SB

4 5 9 90.00 SB 4 3 7 70.00 B 4 4 8 80.00 B

3 5 8 80.00 B 4 5 9 90.00 SB 3 4 7 70.00 B

3 5 8 80.00 B 4 4 8 80.00 B 3 4 7 70.00 B

3 5 8 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 4 3 7 70.00 B

4 3 7 70.00 B 4 4 8 80.00 B 4 4 8 80.00 B

5 2 7 70.00 B 3 5 8 80.00 B 2 5 7 70.00 B

4 5 9 90.00 SB 4 5 9 90.00 SB 5 5 10 100.00 SB

5 4 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B 4 4 8 80.00 B

4 4 8 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B

5 3 8 80.00 B 4 5 9 90.00 SB 4 5 9 90.00 SB

4 4 8 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B

4 5 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B 3 3 6 60.00 C

3 5 8 80.00 B 4 3 7 70.00 B 3 3 6 60.00 C

4 5 9 90.00 SB 5 5 10 100.00 SB 3 3 6 60.00 C

3 3 6 60.00 C 4 4 8 80.00 B 4 3 7 70.00 B

4 4 8 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 5 5 10 100.00 SB

4 5 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B 4 4 8 80.00 B

5 3 8 80.00 B 4 5 9 90.00 SB 4 5 9 90.00 SB

4 4 8 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B

4 5 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B 3 3 6 60.00 C

3 5 8 80.00 B 4 3 7 70.00 B 3 3 6 60.00 C

4 5 9 90.00 SB 5 5 10 100.00 SB 3 3 6 60.00 C

3 3 6 60.00 C 4 4 8 80.00 B 4 3 7 70.00 B

4 4 8 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 5 5 10 100.00 SB

4 5 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B 4 4 8 80.00 B

3 3 6 60.00 C 4 4 8 80.00 B 4 4 8 80.00 B

5 5 10 100.00 SB 4 3 7 70.00 B 4 4 8 80.00 B

4 5 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B 3 4 7 70.00 B

4 4 8 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B

5 3 8 80.00 B 4 5 9 90.00 SB 4 5 9 90.00 SB

4 4 8 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B

4 5 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B 3 3 6 60.00 C

3 5 8 80.00 B 4 3 7 70.00 B 3 3 6 60.00 C

4 5 9 90.00 SB 5 5 10 100.00 SB 3 3 6 60.00 C

5 4 9 90.00 SB 5 4 9 90.00 SB 5 4 9 90.00 SB

4 5 9 90.00 SB 5 4 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B

113

4 4 8 80.00 B 4 4 8 80.00 B 5 4 9 90.00 SB

4 5 9 90.00 SB 4 3 7 70.00 B 4 4 8 80.00 B

3 5 8 80.00 B 4 5 9 90.00 SB 3 4 7 70.00 B

3 5 8 80.00 B 4 4 8 80.00 B 3 4 7 70.00 B

3 5 8 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 4 3 7 70.00 B

5 5 10 100.00 SB 4 3 7 70.00 B 4 4 8 80.00 B

4 5 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B 3 4 7 70.00 B

4 5 9 90.00 SB 5 4 9 90.00 SB 5 3 8 80.00 B

5 5 10 100.00 SB 4 5 9 90.00 SB 3 5 8 80.00 B

3 5 8 80.00 B 4 3 7 70.00 B 4 3 7 70.00 B

4 4 8 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 5 3 8 80.00 B

4 5 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B 3 4 7 70.00 B

5 4 9 90.00 SB 5 4 9 90.00 SB 5 4 9 90.00 SB

4 5 9 90.00 SB 5 4 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B

4 4 8 80.00 B 4 4 8 80.00 B 5 4 9 90.00 SB

4 3 7 70.00 B 4 4 8 80.00 B 4 4 8 80.00 B

5 2 7 70.00 B 3 5 8 80.00 B 2 5 7 70.00 B

4 5 9 90.00 SB 4 5 9 90.00 SB 5 5 10 100.00 SB

5 4 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B 4 4 8 80.00 B

4 4 8 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B

5 3 8 80.00 B 4 5 9 90.00 SB 4 5 9 90.00 SB

4 4 8 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B

4 5 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B 3 3 6 60.00 C

3 5 8 80.00 B 4 3 7 70.00 B 3 3 6 60.00 C

4 5 9 90.00 SB 5 5 10 100.00 SB 3 3 6 60.00 C

5 4 9 90.00 SB 5 4 9 90.00 SB 5 4 9 90.00 SB

4 5 9 90.00 SB 5 4 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B

4 4 8 80.00 B 4 4 8 80.00 B 5 4 9 90.00 SB

4 5 9 90.00 SB 4 3 7 70.00 B 4 4 8 80.00 B

3 5 8 80.00 B 4 5 9 90.00 SB 3 4 7 70.00 B

3 5 8 80.00 B 4 4 8 80.00 B 3 4 7 70.00 B

3 5 8 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 4 3 7 70.00 B

5 5 10 100.00 SB 4 3 7 70.00 B 4 4 8 80.00 B

4 5 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B 3 4 7 70.00 B

4 5 9 90.00 SB 5 4 9 90.00 SB 5 3 8 80.00 B

5 5 10 100.00 SB 4 5 9 90.00 SB 3 5 8 80.00 B

3 5 8 80.00 B 4 3 7 70.00 B 4 3 7 70.00 B

4 5 9 90.00 SB 4 4 8 80.00 B 3 3 6 60.00 C

4 4 8 80.00 B 5 4 9 90.00 SB 5 3 8 80.00 B

837 837 768

100

0 1000 1000

83.70 B 83.70 B 76.80 B

47 48 19

48 52 65

5 0 16

0 0 0

0 0 0

114

LANJUTAN ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE VARIABEL KINERJA

Kemandirian Komitmen kerja

Jumlah %

skor Kriteria

32 33 Jumlah % skor Kriteria 34 % skor Kriteria

4 4 8 80.00 B 4 80 B 35 77.78 B

5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 36 80.00 B

5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 43 95.56 SB

5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 39 86.67 SB

4 5 9 90.00 SB 5 100 SB 35 77.78 B

4 3 7 70.00 B 3 60 C 35 77.78 B

5 4 9 90.00 SB 4 80 B 39 86.67 SB

4 4 8 80.00 B 5 100 SB 38 84.44 SB

3 3 6 60.00 C 3 60 C 32 71.11 B

3 3 6 60.00 C 3 60 C 30 66.67 C

3 5 8 80.00 B 3 60 C 36 80.00 B

4 3 7 70.00 B 4 80 B 32 71.11 B

5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 42 93.33 SB

3 3 6 60.00 C 3 60 C 34 75.56 B

4 4 8 80.00 B 4 80 B 34 75.56 B

5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 39 86.67 SB

4 5 9 90.00 SB 5 100 SB 38 84.44 SB

4 3 7 70.00 B 4 80 B 37 82.22 B

3 5 8 80.00 B 3 60 C 38 84.44 SB

4 3 7 70.00 B 4 80 B 33 73.33 B

5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 39 86.67 SB

3 4 7 70.00 B 3 60 C 34 75.56 B

5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 42 93.33 SB

3 3 6 60.00 C 3 60 C 35 77.78 B

4 4 8 80.00 B 4 80 B 37 82.22 B

5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 38 84.44 SB

3 4 7 70.00 B 3 60 C 34 75.56 B

3 4 7 70.00 B 3 60 C 33 73.33 B

4 3 7 70.00 B 3 60 C 34 75.56 B

4 4 8 80.00 B 4 80 B 35 77.78 B

5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 36 80.00 B

5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 43 95.56 SB

5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 39 86.67 SB

4 3 7 70.00 B 3 60 C 35 77.78 B

5 4 9 90.00 SB 4 80 B 39 86.67 SB

4 4 8 80.00 B 5 100 SB 38 84.44 SB

3 3 6 60.00 C 3 60 C 32 71.11 B

3 3 6 60.00 C 3 60 C 30 66.67 C

3 5 8 80.00 B 3 60 C 36 80.00 B

4 3 7 70.00 B 4 80 B 32 71.11 B

5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 42 93.33 SB

3 3 6 60.00 C 3 60 C 34 75.56 B

5 4 9 90.00 SB 4 80 B 39 86.67 SB

115

4 4 8 80.00 B 5 100 SB 38 84.44 SB

3 3 6 60.00 C 3 60 C 32 71.11 B

3 3 6 60.00 C 3 60 C 30 66.67 C

3 5 8 80.00 B 3 60 C 36 80.00 B

4 3 7 70.00 B 4 80 B 32 71.11 B

5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 42 93.33 SB

3 3 6 60.00 C 3 60 C 34 75.56 B

4 4 8 80.00 B 4 80 B 34 75.56 B

5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 39 86.67 SB

4 5 9 90.00 SB 5 100 SB 38 84.44 SB

4 3 7 70.00 B 3 60 C 35 77.78 B

5 4 9 90.00 SB 4 80 B 39 86.67 SB

4 4 8 80.00 B 5 100 SB 38 84.44 SB

3 3 6 60.00 C 3 60 C 32 71.11 B

3 3 6 60.00 C 3 60 C 30 66.67 C

3 5 8 80.00 B 3 60 C 36 80.00 B

5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 42 93.33 SB

3 3 6 60.00 C 3 60 C 35 77.78 B

4 4 8 80.00 B 4 80 B 37 82.22 B

5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 38 84.44 SB

3 4 7 70.00 B 3 60 C 34 75.56 B

3 4 7 70.00 B 3 60 C 33 73.33 B

4 3 7 70.00 B 3 60 C 34 75.56 B

5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 39 86.67 SB

4 5 9 90.00 SB 5 100 SB 38 84.44 SB

4 3 7 70.00 B 4 80 B 37 82.22 B

3 5 8 80.00 B 3 60 C 38 84.44 SB

4 3 7 70.00 B 4 80 B 33 73.33 B

5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 39 86.67 SB

3 4 7 70.00 B 3 60 C 34 75.56 B

5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 42 93.33 SB

3 3 6 60.00 C 3 60 C 35 77.78 B

4 4 8 80.00 B 4 80 B 37 82.22 B

4 4 8 80.00 B 4 80 B 35 77.78 B

5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 36 80.00 B

5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 43 95.56 SB

5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 39 86.67 SB

4 3 7 70.00 B 3 60 C 35 77.78 B

5 4 9 90.00 SB 4 80 B 39 86.67 SB

4 4 8 80.00 B 5 100 SB 38 84.44 SB

3 3 6 60.00 C 3 60 C 32 71.11 B

3 3 6 60.00 C 3 60 C 30 66.67 C

3 5 8 80.00 B 3 60 C 36 80.00 B

5 5 10 100.00 SB 5 100 SB 42 93.33 SB

3 3 6 60.00 C 3 60 C 35 77.78 B

4 4 8 80.00 B 4 80 B 37 82.22 B

5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 38 84.44 SB

3 4 7 70.00 B 3 60 C 34 75.56 B

3 4 7 70.00 B 3 60 C 33 73.33 B

4 3 7 70.00 B 3 60 C 34 75.56 B

5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 39 86.67 SB

116

4 5 9 90.00 SB 5 100 SB 38 84.44 SB

4 3 7 70.00 B 4 80 B 37 82.22 B

3 5 8 80.00 B 3 60 C 38 84.44 SB

4 3 7 70.00 B 4 80 B 33 73.33 B

3 3 6 60.00 C 3 60 C 32 71.11 B

5 4 9 90.00 SB 5 100 SB 39 86.67 SB

786 395 3623

1000 500 4500

78.60 B 79.00 B 80.51 B

36 36 40

46 23 55

18 41 5

0 0 0

0 0 0

117

Lampiran 4

HASIL UJI ASUMSI KLASIK

1. Uji Normalitas

One-Sam ple Kolm ogorov-Sm irnov Test

25

.0000000

10.17400063

.179

.124

-.179

.895

.400

N

Mean

Std. Dev iation

Normal Parameters a,b

Absolute

Positive

Negative

Most Extreme

Dif ferences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz

ed Residual

Test dis tribution is Normal.a.

Calculated f rom data.b.

118

2. Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

Kepemimpinan .860 1.163

Motivasi Kerja .860 1.163

a. Dependent Variable: Kinerja

3. Uji Heteroskedastisitas

119

Lampiran 5

HASIL ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 12.353 6.226 1.984 .050

Kepemimpinan .264 .070 .262 3.744 .000

Motivasi Kerja

.593 .066 .632 9.046 .000

a. Dependent Variable: Kinerja

120

Lampiran 6

UJI HIPOTESIS

1. Uji Simultan (Uji F)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 3035.198 2 1517.599 70.458 .000a

Residual 2089.296 97 21.539

Total 5124.494 99

a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Kepemimpinan

2. Uji Parsial (Uji T)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 12.353 6.226 1.984 .050

Kepemimpinan .264 .070 .262 3.744 .000

Motivasi Kerja .593 .066 .632 9.046 .000

a. Dependent Variable: Kinerja

121

Lampiran 7

HASIL KOEFISIEN DETERMINASI

1. Simultan

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

F Change Sig. F Change

1 .770a .592 .584 4.64103 70.458 .000

a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Kepemimpinan

b. Dependent Variable: Kinerja

2. Parsial

Coefficientsa

Model

Correlations Collinearity Statistics

Zero-order Partial Part Tolerance VIF

Kepemimpinan .498 .355 .243 .860 1.163

Motivasi Kerja .730 .676 .586 .860 1.163

a. Dependent Variable: Kinerja

122

Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian

123

Lampiran 9 Surat Balasan dari Perusahaan