pengaruh kepemilikan asing terhadap tingkat persaingan

16
Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Tingkat Persaingan Industri Perbankan Indonesia: Pendekatan Panzar-Rosse Defy Oktaviani Lana Soelistianingsih Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia E-mail: [email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini mengestimasi struktur pasar perbankan Indonesia serta menganalisis pengaruh kepemilikan asing terhadap tingkat persaingan di sektor perbankan Indonesia. Penelitian ini mengaplikasikan metode Panzar-Rosse (1977, 1987) menggunakan data panel dari 109 bank umum pada periode 2009-2011. Hasil estimasi menunjukkan bahwa: 1) struktur pasar industri perbankan Indonesia adalah persaingan monopolistik; 2) persaingan di kelompok bank asing lebih tinggi dibandingkan di kelompok bank nasional. Kata Kunci : Bank, Kompetisi, Panzar - Rosse, Persaingan Monopolistik,Struktur Pasar Klasifikasi JEL : D43, G21 The Effect of Foreign Ownership on The Level of Competition of Indonesian Banking Industry: Panzar – Rosse Approach Abstract The objective of this study is to estimate the market structure of Indonesian banking industry and to analyze the effect of foreign ownership on the level of competition in Indonesian banking sector. This study applies Panzar-Rosse method (1977, 1987) using panel data for 109 commercial banks in Indonesia during the period from 2009 to 2011. The results show: 1) the market structure of Indonesian banking industry is monopolistic competition; 2) the level of competition in the foreign banks is higher than in the national banks. Key words: Banking, Competition,Market Structure, Monopolistic Competition,Panzar-Rosse JEL Classification : D43, G21 Pendahuluan / Latar Belakang Saat ini, industri perbankan merupakan sektor yang mendominasi sistem keuangan di Indonesia. Kontribusi dari aset industri perbankan pada tahun 2012 mencapai 75,2% dari total aset sistem keuangan di Indonesia meskipun jika dibandingkan dengan data tahun 2011, di mana kontribusi dari industri perbankan Pengaruh Kepemilikan..., Defy Oktaviani, FE UI, 2013

Upload: others

Post on 26-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Tingkat Persaingan

Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Tingkat Persaingan Industri Perbankan Indonesia: Pendekatan Panzar-Rosse

Defy Oktaviani

Lana Soelistianingsih

Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia

E-mail: [email protected]

Abstrak

Tujuan penelitian ini mengestimasi struktur pasar perbankan Indonesia serta menganalisis pengaruh kepemilikan asing terhadap tingkat persaingan di sektor perbankan Indonesia. Penelitian ini mengaplikasikan metode Panzar-Rosse (1977, 1987) menggunakan data panel dari 109 bank umum pada periode 2009-2011. Hasil estimasi menunjukkan bahwa: 1) struktur pasar industri perbankan Indonesia adalah persaingan monopolistik; 2) persaingan di kelompok bank asing lebih tinggi dibandingkan di kelompok bank nasional. Kata Kunci : Bank, Kompetisi, Panzar - Rosse, Persaingan Monopolistik,Struktur Pasar Klasifikasi JEL : D43, G21

The Effect of Foreign Ownership on The Level of Competition of Indonesian

Banking Industry: Panzar – Rosse Approach

Abstract

The objective of this study is to estimate the market structure of Indonesian banking industry and to analyze the effect of foreign ownership on the level of competition in Indonesian banking sector. This study applies Panzar-Rosse method (1977, 1987) using panel data for 109 commercial banks in Indonesia during the period from 2009 to 2011. The results show: 1) the market structure of Indonesian banking industry is monopolistic competition; 2) the level of competition in the foreign banks is higher than in the national banks. Key words: Banking, Competition,Market Structure, Monopolistic Competition,Panzar-Rosse JEL Classification : D43, G21 Pendahuluan / Latar Belakang

Saat ini, industri perbankan merupakan sektor yang mendominasi sistem

keuangan di Indonesia. Kontribusi dari aset industri perbankan pada tahun 2012

mencapai 75,2% dari total aset sistem keuangan di Indonesia meskipun jika

dibandingkan dengan data tahun 2011, di mana kontribusi dari industri perbankan

Pengaruh Kepemilikan..., Defy Oktaviani, FE UI, 2013

Page 2: Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Tingkat Persaingan

   

mencapai 78,08%, nilai tahun 2012 mengalami sedikit penurunan (Bank

Indonesia, 2012).

Saat ini jumlah bank umum yang ada di Indonesia sebanyak 120 bank.

Pengaruh asing dalam sektor perbankan tidak hanya tercermin dari jumlah bank

asing dan jumlah bank campuran saja. Saat ini, beberapa bank swasta nasional,

seperti BCA, BII, Bank Danamon, dan sebagainya, sebagian besar sahamnya

dimiliki oleh investor asing. Jumlah kepemilikan asing di sektor perbankan

mencapai lebih dari 30% total aset perbankan.

Pasar perbankan Indonesia masih bersifat terkonsentrasi. Data per tahun

2011 menunjukkan 10 bank terbesar menguasai 69,21% total aset perbankan.

Selain itu, perbankan Indonesia masih dianggap kurang efisien, tercermin dari

tingginya Net Interest Margin (NIM) dan BOPO. Nilai NIM perbankan Indonesia

sejak tahun 2005 hingga 2011 berada di atas 5%. Sementara itu dari sisi

penyaluran kredit, nilai LDR perbankan Indonesia masih berada di bawah 80%.

Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) perbankan

Indonesia masih berada di atas 80% jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata

negara ASEAN yang berada pada kisaran 40-60 persen.

Menurut pendekatan Structure-Conduct-Performance (SCP), faktor

struktur pasar dapat menjadi sumber ketidakefisienan dalam industri perbankan.

Selain itu, kepemilikan asing di sektor perbankan Indonesia juga ditengarai dapat

mempengaruhi tingkat persaingan di industri perbankan. Oleh karena itu,

penelitian ini akan mengkaji masalah bagaimana struktur pasar industri perbankan

Indonesia serta dampak keberadaan bank asing terhadap tingkat persaingan

industri perbankan Indonesia. Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis

struktur pasar industri perbankan Indonesia secara keseluruhan dan menganalisis

pengaruh keberadaan bank asing mempengaruhi kondisi tingkat persaingan

industri perbankan di Indonesia.

Tinjauan Teoritis

Terdapat dua pendekatan dalam mengukur tingkat persaingan di suatu

industri yaitu pendekatan struktural dan pendekatan non struktural. Pendekatan

struktural terdiri dari paradigma structure-conduct-performance (SCP) yang

Pengaruh Kepemilikan..., Defy Oktaviani, FE UI, 2013

Page 3: Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Tingkat Persaingan

   

dikemukakan oleh Mason (1939) dan Bain (1951) serta efficient structure

hypothesis (ESH) yang dikemukakan oleh Demsetz (1973). Menurut pendekatan

SCP jika ada sedikit perusahaan di pasar maka konsentrasi pasar akan tinggi. Hal

ini mendorong perusahaan di pasar untuk berkolusi agar mendapatkan profit yang

lebih besar. Namun, dalam pendekatan ESH, keuntungan yang lebih tinggi bukan

didapat dari perilaku kolusi yang dilakukan perusahaan yang ada di pasar.

Keuntungan yang lebih tinggi didapat dari keberhasilan perusahaan melakukan

efisiensi.

Ada dua indeks yang dapat digunakan untuk menghitung konsentrasi pasar

yaitu melalui perhitungan Concentration Ratio (CRx) dan Herfindahl-Hirschman

Index (HHI) (Tushaj, 2010). Concentration Ratio (CRx) merupakan rasio yang

menunjukkan ukuran relatif suatu perusahaan terhadap industrinya secara

keseluruhan. Cara menghitung CRx ialah sebagai berikut.

!"! =   !"!!!! (1)

Si merupakan pangsa pasar perusahaan i. Dengan demikian CRx merupakan

penjumlahan pangsa pasar dari x perusahaan terbesar dalam industri. Sedangkan

Herfindahl-Hirschman Index (HHI) ialah sebuah ukuran untuk menilai

konsentrasi pasar serta ukuran relatif tiap perusahaan terhadap industrinya. Jika

terdapat N perusahaan di pasar maka nilai HHI dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut.

HHI = !"!!!!! (2)

Nilai HHI berada pada rentang 0–10.000 poin. Berdasarkan peraturan

Departemen Kehakiman Amerika Serikat, nilai HHI dapat diklasifikasikan

sebagai berikut:

a. Nilai HHI 0 – 1000 artinya pasar bersifat tidak terkonsentrasi

b. Nilai HHI antara 1000 - 1800 artinya pasar bersifat terkonsentrasi

secara moderat

c. Nilai di atas 1800 artinya pasar bersifat sangat terkonsentrasi

Pendekatan non-struktural muncul karena ketidakpuasan atas pendekatan

struktural. Menurut pendekatan non-struktural, struktur pasar bukanlah faktor

penentu kinerja suatu industri tapi kinerja yang akan mempengaruhi struktur pasar

(Stigler, 1968 dalam Martin, 2005). Dari beberapa pendekatan mengenai

Pengaruh Kepemilikan..., Defy Oktaviani, FE UI, 2013

Page 4: Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Tingkat Persaingan

   

persaingan yang ada dalam pandangan non-struktural, pendekatan Panzar-Rosse

(1987) merupakan salah satu yang banyak digunakan untuk mengukur tingkat

persaingan di industri perbankan. Pendekatan ini memperkenalkan konsep H-

statistik, yaitu penjumlahan elastisitas harga input terhadap penerimaan, untuk

menentukan struktur pasar suatu industri.

Jika diasumsikan terdapat n-input serta output yang dihasilkan bank ialah

satu, yaitu kredit, maka persamaan empiris model Panzar-Rosse ialah sebagai

berikut (Bikker, etal., 2009).

log!" =   !" log!! +   !" log!"! + !"!"!!!!!! (3)

TR melambangkan total revenue, wi melambangkan faktor input dan CF

adalah variabel kontrol lainnya. Analisis struktur pasar didapatkan dengan

menjumlahkan seluruh elastisistas harga input yang disebut dengan H-statistik.

! =   !!!!!! (4)

H-statistik memiliki nilai 0 hingga 1. Jika H=0 maka struktur pasarnya

ialah monopoli sebaliknya jika H=1 maka struktur pasar berbentuk persaingan

sempurna dan jika nilai H berada di antara 0 dan 1 maka pasar berbentuk

persaingan monopolistik. Model Panzar-Rosse ini akan valid jika pasar perbankan

berada dalam kondisi keseimbangan jangka panjang (Claessens dan Laeven,

2003). Untuk menentukan keseimbangan pasar, ada variabel E-statistik yang

merupakan penjumlahan elastisitas harga input terhadap ROA. Dengan

menggunakan tes statistik, maka pasar akan berada pada kondisi keseimbangan

jangka panjang jika hasil tes statistik menunjukkan bahwa E=0. Hal ini

berdasarkan pada asumsi bahwa di jangka panjang ROA tidak dipengaruhi oleh

harga input.

Aplikasi model Panzar-Rosse dalam industri perbankan pertama kali

dilakukan oleh Shaffer (1982). Dalam penelitian ini, Shaffer melakukan estimasi

terhadap tingkat persaingan bank yang berada di New York dengan menggunakan

data tahun 1979. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perilaku

persaingan perbankan berada pada kondisi persaingan monopolistik.

Claessens dan Leaven (2003) melakukan penelitian mengenai tingkat

persaingan industri perbankan di 50 negara serta faktor yang mendorong

persaingan tersebut. Rata-rata nilai H-statistic dari 50 negara tersebut

Pengaruh Kepemilikan..., Defy Oktaviani, FE UI, 2013

Page 5: Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Tingkat Persaingan

   

menunjukkan bahwa industri perbankan di berbagai negara tersebut berada pada

struktur pasar persangan monopolistik. Indonesia merupakan salah satu negara

yang menjadi objek penelitian ini. Nilai H-statistic Indonesia ialah 0,62.

Penelitian ini juga mengestimasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat

persaingan perbankan. Hasil uji empiris menunjukkan bahwa semakin besar

tingkat partisispasi bank asing akan meningkatkan persaingan. Berbeda dengan

hasil penelitian Bikker dan Groeneveld (2000) di Eropa yang menemukan

hubungan negatif antara konsentrasi pasar dan kompetisi, penelitian ini justru

menemukan adanya hubungan positif antara konsentrasi pasar dan kompetisi.

Perilaku persaingan sektor perbankan di India menurut Prasad dan Gosh

(2005) berada pada kondisi persaingan monopolistik. Penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan data pada periode 1996-2004. Perbankan juga

dikelompokkan dalam kelompok milik pemerintah dan milik swasta serta asing.

Penelitian terhadap 125 bank di Indonesia pada periode 2000-2006

dilakukan oleh Syafri (2007). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara

keseluruhan nilai H-statistic perbankan Indonesia sebesar 0,68. Selain itu,

kompetisi yang terjadi di antara kelompok bank besar lebih rendah dibandingkan

dengan kelompok bank kecil. Metode Panzar-Rosse juga digunakan oleh Astrilia

(2007) untuk melihat persaingan industri Perbankan Indonesia pada periode 1996-

2005. Dari hasil penelitian tersebut, kompetisi perbankan di Indonesia bergerak

secara dinamis dari tahun ke tahun. Pada periode krisis, tingkat kompetisi

menurun dan meningkat kembali sejak tahun 2003.

Metode Penelitian

Untuk menjawab tujuan penelitian digunakan data panel dari 109 bank

umum konvensional yang ada di Indonesia sejak tahun 2009-2011. Penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan data Laporan Keuangan setiap bank, terutama

Neraca dan Laporan Laba Rugi yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia.

Model empiris dalam penelitian ini mengacu pada model Panzar-Rosse

yang digunakan oleh Bikker, et al. (2006) sebagai berikut.

Pengaruh Kepemilikan..., Defy Oktaviani, FE UI, 2013

Page 6: Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Tingkat Persaingan

   

ln  (!!"#)!" =  !! +  !!ln  (!"#$%&)!"  + !!ln  (!"#$)!"  + !!ln  (!"#$)!"   +

 !!ln  (!"#$)!" +  !!ln  (!!")!"  +  !!ln  (!"#)!" +  !!ln  (!")!" +  !!  !_8!" + !!"          (5)

Variabel terikat dalam penelitian ini ialah rasio pendapatan bunga terhadap

total aset (IITA) sebagai proxy dari penerimaan masing-masing bank, hal ini

berdasarkan pada asumsi bahwa kegiatan utama bank ialah menjadi perantara

keuangan yang menghasilkan output berupa kredit (Bikker, et al., 2006).

Penelitian ini menggunakan delapan variabel bebas yang dibagi ke dalam dua

bagian, yaitu variabel input utama dan variabel faktor spesifik perbankan.

Variabel input utama berjumlah tiga buah sedangkan lima variabel lain masuk

sebagai variabel faktor spesifik perbankan.

Variabel input yang pertama ialah harga input tabungan yang

menggunakan proxy beban bunga terhadap total DPK (IEFUND). Tabungan

merupakan modal finansial perbankan untuk dapat menyediakan kredit. Variabel

input yang kedua ialah harga input tenaga kerja. Proxy dari variabel ini ialah rasio

beban personel terhadap total aset (PETA). Sedangkan variabel input terakhir

merupakan harga input modal fisik, menggunakan proxy rasio beban operasional

lainnya terhadap jumlah aset tetap (OEFA).

Variabel faktor spesifik perbankan terdiri atas rasio total kredit terhadap

total aset (LOTA) merupakan variabel yang merepresentasikan resiko kredit

(Bikker, et al., 2006; Shin dan Kim, 2013), variabel rasio deposito terhadap total

aset (DTA) dan rasio giro terhadap total aset (GTA) menunjukkan komposisi DPK

dari setiap bank. Variabel selanjutnya adalah rasio pendapatan operasional lain

terhadap pendapatan bunga (OI) serta dummy kelompok delapan bank dengan

kredit terbesar di Indonesia (D_8). Variabel tersebut bernilai 1 jika bank yang

diobservasi merupakan kelompok delapan bank dengan kredit terbesar

berdasarkan laporan keuangan setiap bank yang dipublikasikan Bank Indonesia

dan bernilai 0 jika bank tersebut bukan termasuk kelompok delapan bank dengan

kredit terbesar. Variabel ini dapat menjadi salah satu proxy untuk melihat perilaku

oligopoli.

Sementara itu untuk menguji keseimbangan pasar perbankan Indonesia

digunakan model empiris sebagai berikut.

Pengaruh Kepemilikan..., Defy Oktaviani, FE UI, 2013

Page 7: Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Tingkat Persaingan

   

ln  (!"#)!" =  !! +  !!ln  (!"#$%&)!"  + !!ln  (!"#$)!"  + !!ln  (!"#$)!"   +

 !!ln  (!"#$)!" +  !!ln  (!"#)!"  +  !!ln  (!"#)!" +  !!ln  (!")!" +  !!  !_8!" + !!"

(6)

Model (6) menggunakan ROA sebagai variabel terikat. ROA merupakan

variabel yang menggambarkan profitabilitas perusahaan. Nilai ROA merupakan

rasio dari laba sebelum dikurangi bunga dan pajak (EBIT) terhadap total aset.

Regresi dilakukan dengan tiga tahap yaitu estimasi struktur pasar

perbankan Indonesia secara keseluruhan, estimasi struktur pasar perbankan

nasional saja, estimasi struktur pasar perbankan asing. Kelompok bank asing

terdiri dari 10 bank asing, 13 bank campuran dan 11 BUSN Devisa yang dimiliki

asing (BCA, Bank Danamon, Bank Permata, Bank Pan Indonesia, Bank CIMB

Niaga, BII, Bank Ekonomi, OCBC NISP, Bank Swadesi, Bank Kesawan dan

Bank UOB Indonesia).

Model tersebut diregresi menggunakan teknik pengolahan data panel

random effect. Model empiris yang digunakan dalam penelitian ini mengandung

variabel yang bersifat time-invariant, yaitu variabel dummy delapan bank dengan

kredit terbesar. Karena itu, pengaruh variabel ini tidak dapat dilihat jika

menggunakan metode fixed effect.  

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil regresi terhadap model (6) untuk menguji kondisi keseimbangan

pasar perbankan Indonesia ialah sebagai berikut.

Pengaruh Kepemilikan..., Defy Oktaviani, FE UI, 2013

Page 8: Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Tingkat Persaingan

   

Tabel 1. Output Regresi Keseimbangan Pasar Perbankan

Variabel Koefisien Seluruh Bank Bank Nasional Bank Asing

cons_ - 0.0155 -0.9795 -0.3196 lniefund -0.2467 -0.2172 -0.2044 lnpeta 0.1597 -0.0716 -0.0175 lnoefa 0.0967 0.1248 0.0363 lnlota 0.4430*** 0.6031*** 0.3179 lngta -0.0520 -0.0975 -0.0006 lndta -0.5661*** -0.7651*** -0.3301 lnoi -0.0320 -0.0302 0.1569 d_8 0.1713 0.3366 0.5536 E-statistik 0.0097

-0.164

-0.1856

E=0 Tidak dapat ditolak Tidak dapat ditolak Tidak dapat ditolak

Sumber: olahan penulis Keterangan: *: signifikan di level kepercayaan 10%, **: signifikan di level kepercayaan 5%, ***: signifikan di level kepercayaan 1% Hasil uji statistik menunjukan bahwa hipotesisi E=0 tidak dapat ditolak.

Hal itu berarti pasar perbankan di Indonesia, baik secara keseluruhan maupun

pasar perbankan asing dan perbankan nasional, berada pada kondisi kesimbangan

jangka panjang. Hasil tersebut menunjukan bahwa necessary condition dari

estimasi struktur pasar menggunakan model Panzar – Rosse telah terpenuhi.

Dengan hasil tersebut maka estimasi menggunakan model Panzar-Rosse akan

menghasilkan output yang valid secara statistik.

Jika kita mengambil gambaran awal mengenai struktur pasar perbankan

Indonesia dengan melihat konsentrasi pasar maka dapat terlihat dari Tabel 2.

bahwa concentration ratio dari segi total aset, DPK maupun kredit cukup tinggi

meskipun terdapat tren penurunan tingkat konsentrasi di pasar. Tetapi nilai HHI

justru masih berada di bawah 1000, hal ini berarti pasar belum terkonsentrasi.

Pengaruh Kepemilikan..., Defy Oktaviani, FE UI, 2013

Page 9: Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Tingkat Persaingan

   

Tabel 2. Concentration Ratio dan HHI Perbankan Indonesia

Kriteria Rasio 2009 2010 2011

Total Aset CR4 48.12 45.56 44.34 CR8 62.47 61.80 60.31 CR10 67.15 66.59 65.42 CR14 73.97 73.36 72.13 HHI 698.05 671.04 643.40

Kredit CR4 44.76 43.94 43.35 CR8 58.06 60.59 59.57 CR10 63.92 66.34 65.33 CR14 71.75 72.90 72.86 HHI 647.17 621.00 614.04

DPK CR4 51.55 49.91 48.68 CR8 65.02 64.49 62.92 CR10 69.53 69.05 67.74 CR14 76.15 75.91 74.67 HHI 766.80 743.01 707.38

Sumber: Olahan Penulis

Sementara itu, hasil regresi struktur pasar perbankan Indonesia secara

keseluruhan (Tabel 3. (a)) menunjukan nilai H-statistik sebesar 0,7357. Ini berarti

bahwa struktur pasar perbankan Indonesia ialah persaingan monopolistik. Uji

statistik yang menolak hipotesis E=0 (monopoli atau oligopoli) dan E=1

(persaingan sempurna) semakin mendukung kesimpulan ini. Saat observasi

dipisahkan menjadi dua kelompok bank yaitu bank nasional dan bank asing, nilai

H-statistik kedua kelompok itu juga menunjukan struktur pasar persaingan

monopolistik. Namun, nilai H-statistik perbankan nasional lebih rendah dari H-

statistik keseluruhan sedangkan kelompok bank asing justru lebih tinggi dari H-

statistik keseluruhan. Hal ini menunjukan bahwa tingkat persaingan di bank

nasional masih lebih rendah dari keseluruhan. Keberadaan bank asinglah yang

menyebabkan peningkatan persaingan di perbankan secara keseluruhan.

Variabel dummy delapan bank dengan kredit terbesar tidak signifikan di

ketiga regresi. Hal ini berarti bahwa secara statistik tidak ada kecenderungan

oligopoli di pasar perbankan ini (Coccorese, 1998).

Pengaruh Kepemilikan..., Defy Oktaviani, FE UI, 2013

Page 10: Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Tingkat Persaingan

   

Tabel 3. Output Regresi Struktur Pasar Perbankan

Variabel terikat: lnIITA Variabel Koefisien Seluruh Bank (a) Nasional (b) Asing (c) cons_ 0.0999 -0.4828*** 0.4468* Lniefund 0.3826*** 0.3322*** 0.4687*** Lnpeta 0.3178*** 0.2481*** 0.2602*** Lnoefa 0.0353** 0.0533** 0.0363 Lnlota 0.0098 0.0730** 0.0027 Lngta 0.0903*** 0.0353** 0.2197*** Lndta 0.1295*** 0.0006 0.2298*** Lnoi -0.0932*** -0.0739*** -0.0933*** d_8 -0.0187 0.0919 0.1261 H-statistik 0.7357 0.6336 0.7652 H=0 Ditolak Ditolak Ditolak H=1 Ditolak Ditolak Ditolak

Sumber: olahan penulis Keterangan: *: signifikan di level kepercayaan 10%, **: signifikan di level kepercayaan 5%, ***: signifikan di level kepercayaan 1%

Ketiga variabel input utama secara statistik signifikan mempengaruhi

penerimaan di kelompok seluruh bank dan perbankan nasional. Sementara input

modal fisik (lnoefa) tidak signifikan di kelompok bank asing. Ini terjadi karena

bank asing tidak banyak berinvesatasi pada pembangunan modal fisik seperti

kantor cabang maupun ATM. Variabel input tabungan memiliki koefisien terbesar

karena dana yang dihimpun dari pihak ketiga merupakan input utama dalam

perbankan. Dengan adanya dana pihak ketiga tersebut, maka kemampuan bank

untuk menyalurkan kredit akan menjadi lebih besar. Meskipun beban bunga

merupakan cost bagi perbankan, tapi persentase pertumbuhan kredit lebih besar

dibandingkan dengan pertumbuhan DPK sehingga peningkatan cost diiringi oleh

peningkatan pendapatan. Argumen ini juga didukung oleh NIM di Indonesia yang

berada di atas 5%.

Pengaruh Kepemilikan..., Defy Oktaviani, FE UI, 2013

Page 11: Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Tingkat Persaingan

   

Gambar 1. Pertumbuhan Kredit dan DPK 2009-2011

Sumber: Olahan Penulis

Variabel rasio kredit terhadap total aset, yang merupakan proxy dari resiko

yang dihadapi bank, tidak signifikan mempengaruhi penerimaan bank secara

keseluruhan dan di kelompok bank asing. Hasil ini terjadi karena pada periode

2009-2011, resiko kredit perbankan Indonesia sudah menurun. Hal ini

ditunjukkan oleh nilai NPL yang juga terus menurun sehingga variabel resiko

tidak lagi signifikan mempengaruhi pendapatan bank (Iman, 2009). Selain itu,

kredit tidak signifikan mempengaruhi pendapatan karena pada periode 2009-2011,

pertumbuhan kredit masih lebih rendah dari pertumbuhan penempatan dana

perbankan di BI maupun penempatan di surat berharga.

Tabel 4. Perkembangan Penyaluran Dana Bank Umum 2009-2011

2009 2010 2011 Pertumbuhan 2009-2010 (%)

Pertumbuhan 2010-2011 (%)

Kredit (trilyun Rp) 1437 1765 2200 22.83 24.65 Penempatan dana di BI dan penempatan dalam obligasi (trilyun Rp)

532 715 911 34.40 27.41

Rasio Kredit terhadap total aset

58% 60% 62%

Rasio pembiayaan non kredit

21% 24% 26%

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (2012), diolah

Sementara di kelompok bank asing, rasio kredit tidak signifikan karena nominal

penyaluran kreditnya masih cukup rendah meskipun rasio LDR tinggi.

Pengaruh Kepemilikan..., Defy Oktaviani, FE UI, 2013

Page 12: Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Tingkat Persaingan

   

Gambar 2. Penyaluran Kredit Bank milik Asing tahun 2011

Sumber: Laporan Keuangan Publikasi Bank (2011), diolah

Kepemilikan asing telah meningkatkan persaingan di industri perbankan

Indonesia. Hal ini menyebabkan indikasi adanya beberapa perbaikan pada kinerja

perbankan Indonesia. NIM perbankan Indonesia secara keseluruhan berada di

antara 5-6%. Hal ini lebih rendah dari NIM kelompok bank nasional (terutama

bank persero, BUSN non devisa dan BPD). NIM bank asing dan campuran lebih

rendah dari rata-rata NIM bank nasional. Hal inilah yang mendorong penurunan

nilai NIM Indonesia secara keseluruhan. Meskipun jika dibandingkan dengan

rata-rata NIM negara ASEAN yang berada di tingkat 2-4%, NIM Indonesia masih

relatif tinggi.

Gambar 3. Perbandingan NIM berdasarkan Kelompok Bank (dalam %)

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (2012), diolah Dari segi BOPO, pada gambar 4. terlihat bahwa nilai BOPO tertinggi ada

pada kelompok bank persero. BOPO bank asing dan bank campuran secara rata-

Pengaruh Kepemilikan..., Defy Oktaviani, FE UI, 2013

Page 13: Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Tingkat Persaingan

   

rata berada di bawah BOPO seluruh bank. Hal ini menujukan indikasi bahwa

keberadaan asing (apriori) memberi dampak positif terhadap penurunan BOPO.

Gambar 4. Perbandingan BOPO berdasarkan Kelompok Bank (dalam %)

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (2012), diolah

Kesimpulan

Regresi menggunakan data dari seluruh bank umum konvensional di

Indonesia, menunjukan bahwa struktur pasar perbankan Indonesia bersifat

persaingan monopolistik. Meskipun jika dilihat dari concentration ratio bahwa

empat bank terbesar menguasai lebih dari 40% pangsa pasar tetapi ternyata bentuk

struktur pasarnya tidak mengarah kepada oligopoli maupun monopoli. Hasil ini

juga terjadi pada saat industri perbankan Indonesia dibedakan ke dalam kelompok

bank nasional dan bank yang dimiliki asing.

Hasil estimasi untuk regresi yang membagi perbankan ke dalam dua

kelompok menunjukan bahwa pasar perbankan nasional maupun asing berada

pada kondisi persaingan monopolistik. Kompetisi yang terjadi di antara perbankan

asing lebih tinggi dibandingkan perbankan nasional. Hasil perbandingan tingkat

persaingan di kelompok bank nasional dan seluruh bank juga menunjukan tingkat

persaingan di seluruh bank lebih tinggi dari kelompok yang hanya memasukan

sampel bank nasional. Hal ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang

menyatakan bahwa semakin besar kepemilikan asing, maka kompetisi industri

perbankan akan menjadi lebih baik.

Pengaruh Kepemilikan..., Defy Oktaviani, FE UI, 2013

Page 14: Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Tingkat Persaingan

   

Ada beberapa hal yang memerlukan perbaikan untuk penelitian

selanjutnya. Penelitian ini hanya menggunakan sampel bank umum konvensional,

sehingga belum merepsentasikan kondisi perbankan Indonesia secara tepat.

Terkait isu oligopoli dan kartel dalam industri perbankan Indonesia, metode

Panzar-Rosse ini kurang tepat untuk mengukur derajat kompetisi oligopoli karena

terdapat perbedaan ukuran yang besar antar perusahaan di pasar (Nuryakin dan

Warjiyo, 2006).

Saran

Penelitian selanjutnya dapat memasukan bank syariah dan Bank

Perkreditan Rakyat (BPR) untuk estimasi struktur pasar perbankan. Penelitian

selanjutnya juga diharapkan mampu menangkap perilaku oligopoli yang mungkin

terjadi di industri perbankan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan model

Bertrand, Cournot, dan Stackelberg maupun melalui pendekatan perilaku secara

kualitatif.

Kepustakaan Astrilia, Ammy. (2007). Indeks Dinamis Kompetisi Industri Perbankan di Indonesia: Aplikasi Model Panzar Rosse (Skripsi). Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Bain, J. S. (1951). Relation of Profit Rate to Industry Concentration. Quarterly Journal of Economics, 65,293–324.

Bank Indonesia. (2012). Financial Stability Review 19

Bank Indonesia. (2012). Statistik Perbankan Indonesia 11(1).

Bikker, J.A. and Groeneveld, J.M. (2000). Competition and Concentration in the EU Banking Industry. Kredit und Kapital 30, 62-98.

Bikker, Jacob, Spierdijk, Laura dan Finnie, Paul. (2006). Misspecification of the Panzar-Rosse Model: Assessing Competition in the Banking Industry. DNB Working Paper 114.

Bikker, Jacob, Shaffer, Sherril dan Spierdijk, Laura. (2009). Assesing Competition with The Panzar-Rosse Model: The Role of Scale, Costs, and Equilibrium. DNB Working Paper 225.

Pengaruh Kepemilikan..., Defy Oktaviani, FE UI, 2013

Page 15: Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Tingkat Persaingan

   

Claessens, S. dan Laeven, L. (2003). What Drives Bank Competition? Some International Evidence. Journal of Money, Credit and Banking 36(3), 563-583.

Coccorese, P. (1998). Assessing the Competitive Conditions in the Italian Banking System: Some Empirical Evidence. Banca Nazionale del Lavoro Quarterly Review 51, 171-191.

Demsetz, H. (1973). Industry Structure, Market Rivalry, and Public Policy. Journal of Law and Economics 16, 1-9.

Iman, Nur. (2009). Analisis Tingkat Persaingan Industri Perbankan Syariah Indonesia: Aplikasi Model Panzar – Rosse (Skripsi). Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Martin, Stephen. (2005). Remembrance of Things Past: Antitrust,Ideology, and the Development of IndustrialEconomics. Department of Economics Purdue University.

Mason, E. S. (1939). Price and Production Policies of Large-Scale Enterprise. American Economic Review, 29, 61–74.

Nuryakin, C. dan Warjiyo, P. (2006). “Perilaku Penawaran Kredit Bank di Indonesia: Kasus Pasar Oligopoli Periode Januari 2001-Juli 2005”. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, 21-55.

Rosse, J. and Panzar, J. (1977). Chamberlin vs Robinson: an Empirical Study for Monopoly Rents. Bell Laboratories Economic Discussion Paper.

Panzar, J. dan Rosse, J. (1987). Testing for ‘Monopoly’ Equilibrium. Journal of Industrial Economics 35(4), 443-456.

Prasad, A. dan Gosh, S. (2005). Competition in Indian Banking. IMF Working Paper 141.

Shaffer, S. (1982). A Non- Structural Test for Compettition in Financial Markets. Proceedings of a Conference on Bank Structure and Competition, Federal Reserve Bank of Chicago, 225-243.

Shin, D. J. dan Kim, B. H. (2013). Bank Consolidation and Competitiveness: Empirical Evidence from theKorean Banking Industry. Journal of Asian Economics 24, 41–50

Syafri, Yan. (20070. Estimasi Tingkat Persaingan dalam Industri Perbankan Indonesia: Pendekatan Panzar-Rosse Model (Tesis). Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Tushaj, Arjan. (2010). Market concentration in the banking sector: Evidence from Albania. BERG Working Paper Series on Government and Growth 73.

http://www.bi.go.id, diakses pada 7 Maret 2013, 13.05

Pengaruh Kepemilikan..., Defy Oktaviani, FE UI, 2013

Page 16: Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Tingkat Persaingan

   

Pengaruh Kepemilikan..., Defy Oktaviani, FE UI, 2013