pengaruh kepemilikan asing, afiliasi asing, dan proyek … · 2013. 10. 22. · pengaruh...

55
PENGARUH KEPEMILIKAN ASING, AFILIASI ASING, DAN PROYEK PEMERINTAH TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011). SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Disusun oleh: DINDA MAULIDA NIM C2C009065 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013

Upload: others

Post on 10-Feb-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENGARUH KEPEMILIKAN ASING, AFILIASI

    ASING, DAN PROYEK PEMERINTAH

    TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN

    TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

    (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011).

    SKRIPSI

    Diajukan sebagai salah satu syarat

    untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)

    pada Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis

    Universitas Diponegoro

    Disusun oleh:

    DINDA MAULIDA

    NIM C2C009065

    FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2013

  • ii

    PERSETUJUAN SKRIPSI

    Nama penyusun : Dinda Maulida

    Nomor Induk Mahasiswa : C2C009065

    Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Akuntansi

    Judul Skripsi : PENGARUH KEPEMILIKAN ASING,

    AFILIASI ASING, DAN PROYEK

    PEMERINTAH TERHADAP LUAS

    PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB

    SOSIAL PERUSAHAAN

    Dosen Pembimbing : Dr. Hj. Zulaikha., M.Si., Akt

    Semarang, 28 Maret 2013

    Dosen Pembimbing,

    (Dr. Hj. Zulaikha, M.Si., Akt)

    NIP. 19580525 199103 2001

  • iii

    PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN

    Nama Mahasiswa : Dinda Maulida

    Nomor Induk Mahasiswa : C2C009065

    Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Akuntansi

    Judul Skripsi : PENGARUH KEPEMILIKAN ASING,

    AFILIASI ASING, DAN PROYEK

    PEMERINTAH TERHADAP LUAS

    PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB

    SOSIAL PERUSAHAAN

    Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal 11 April 2013

    Tim Penguji :

    1. Dr. Hj. Zulaikha, M.Si., Akt (…….......……………...…..)

    2. Prof. Drs. H. Mohamad Nasir, M.Si, Akt, Ph.D (........................................)

    3. Dul Muid, S.E, M.Si., Akt. . (............................................)

  • iv

    PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

    Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Dinda Maulida, menyatakan bahwa

    skripsi dengan judul : PENGARUH KEPEMILIKAN ASING, AFILIASI

    ASING, DAN PROYEK PEMERINTAH TERHADAP LUAS

    PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN adalah

    hasil tulisan saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya

    bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang

    lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian

    kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari

    penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan/atau

    tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya tiru, atau yang saya

    ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.

    Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut

    di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi

    yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa

    saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah

    hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh

    universitas batal saya terima.

    Semarang, 28 Maret 2013

    Yang membuat pernyataan,

    (Dinda Maulida)

    NIM. C2C009065

  • v

    MOTTO

    Jadilah orang pintar yang bijaksana.

    “Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.”

    (Q.S Az-Zumaar : 53)

    “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya aku ingat (pula) kepadamu; dan

    bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku”

    (Q.S Al-Baqarah : 152)

    “Straightforward”

    Kupersembahkan Skripsi Ini Untuk :

    Kedua orang tua, keluarga, dan pihak-

    pihak yang selalu bertanya “kapan

    lulus?”

  • vi

    ABSTRACT

    This study investigates the influence of foreign affiliates and government

    on corporate social responsibility reporting (CSR disclosure). The foreign

    affiliates represented by foreign shareholders and foreign business affiliates.

    While governmet represented by government contract. The study used control

    variable profitability (ROA), industry sector, and size of firm.

    The population in this study are all companies listed on the Indonesia

    Stock Exchange and published annual report in the year 2011. Based on random

    sampling method, samples obtained is 50 companies in 2011. The criteria of CSR

    disclosure in this study was measured by using Corporate Social Responsibilty

    index from Global Reporting Initiatives (GRI).This study used multiple regression

    as a data analysis tool.

    The result of this research showed that government contract have

    significant impact on the CSR disclosure. Variable foreign shareholder and

    foreign business affiliates don’t have significant impact on CSR disclosure.

    Keyword : CSR disclosure, foreign affiliate, government, Indonesia

  • vii

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh afiliasi asing dan

    pemerintah terhadap pelaporan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR

    disclosure). Afiliasi asing di tunjukkan oleh kepemilikan saham oleh pihak asing

    dan afiliasi bisnis dengan pihak asing. Sedangkan pemerintah ditunjukkan dengan

    kontrak atau proyek dari pemerintah. Penelitian ini menggunakan variabel kontrol

    profitabilitas (ROA), sektor industri, dan ukuran perusahaan.

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di

    Bursa Efek Indonesia yang menerbitkan laporan tahunan pada tahun 2011.

    Berdasarkan metode random sampling, sampel yang diperoleh sebanyak 50

    perusahaan pada periode 2011. Kriteria CSR disclosure dalam penelitian ini

    diukur dengan menggunakan indeks pengungkapan tanggung jawab sosial

    perusahaan dari Global Reporting Initiatives (GRI). Penelitian ini menggunakan

    regresi berganda sebagai alat analisis data.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kontrak atau proyek dari

    pemerintah memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR.

    Sedangkan variabel kepemilikan saham asing dan afiliasi asing tidak mempunyai

    pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan CSR.

    Kata kunci : CSR disclosure, foreign affiliate, government, Indonesia

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat-Nya sehingga

    penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Keterikatan Bisnis dengan Pihak Luar

    Negeri dan Pemerintah terhadap Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

    Perusahaan (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011)” dapat

    terselesaikan.

    Selama proses penyusunan skripsi ini penulis mendapatkan bimbingan,

    arahan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

    menyampaikan ucapan terima kasih karena skripsi ini dapat terselesaikan tepat

    pada waktunya, adapun pihak-pihak tersebut antara lain, yaitu :

    1. Bapak Prof. Drs. H. Muhamad Nasir, M.Si, Akt, Ph.D selaku Dekan

    Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

    2. Ibu Dr. Hj. Zulaikha, M.Si, Akt. selaku dosen pembimbing yang telah

    meluangkan waktu dan memberikan bimbingan sehingga skripsi imi dapat

    terselesaikan dengan baik.

    3. Bapak Prof. Dr. Muchamad Syafruddin, Msi., Akt. selaku Ketua Jurusan

    Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro atas nasehat dan

    motivasi yang diberikan.

    4. Bapak Herry Laksito, S.E, M.Adv Acc, Akt. selaku dosen wali atas

    bimbingan dan arahan yang diberikan.

    5. Seluruh dosen dan segenap staf Fakultas Ekonomika dan Bisnis

    Universitas Diponegoro atas segala ilmu dan bantuan yang telah diberikan.

  • ix

    6. Kedua Orang Tua tercinta, Bapak Achmad Triatmadja dan Ibu Maisatu

    Zuhroh yang selalu memberikan dukungan baik secara moriil maupun

    materiil, doa, dan kasih sayang yang tak terhingga kepada penulis.

    7. Kakak Maulita Sari dan Adek Salsabila Almira Nugroho yang selalu

    memberikan motivasi, doa, dan kasih sayangnya.

    8. Sahabat Bianglala tersayang, Pramesitningrum, Enjelina Intan P D, Fidelis

    Argiwidya M, Dyah Ayu R K, Choirun Nisaa‟ R, Oktita Earning H, dan

    Wulan Budi A atas keluarga kecilnya, kebersamaan, dan kerja samanya.

    9. Sahabatku Koko Duppy, Eryke Pramesta, Rini Dwijayanti, Kharisma

    Annindya P H, Garnis Tidaryanti, Yulia Indriatuti, Rio Oino atas

    keceriaan, semangat dan kebersamaan selama ini.

    10. Teman-teman seperjuangan akuntansi 2009 atas motivasi, kerjasama,

    keceriaan, bantuan, support serta kebersamaannya selama ini.

    11. Teman-teman KKN Mayangan Endah, Nurma, Sus, Luthfan, Syahdam,

    Ihot, Irwan, Rifki dan Galih atas semangat dan kebersamaannya.

    12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

    membantu hingga terselesaikannya skripsi ini.

    Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

    kekurangan yang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya masukan saran

    yang membangun dari semua pihak untuk menyempurnakan skripsi ini. Penulis

    berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

    Semarang, 28 Maret 2013

    Dinda Maulida

  • x

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ........................................................ ii

    HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN ................................... iii

    PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ................................................. iv

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v

    ABSTRACT ...................................................................................................... vi

    ABSTRAK ...................................................................................................... vii

    KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

    DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 6 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 7

    1.3.1 Tujuan Penelitian ........................................................................ 7

    1.3.2 Manfaat Penelitian ...................................................................... 7

    1.4 Sistematika Penulisan .......................................................................... 8 BAB II TELAAH PUSTAKA ........................................................................ 10

    2.1 Landasan Teori .................................................................................... 10

    2.1.1 Teori Kelembagaan .................................................................... 10

    2.1.2 Corporate Social Responsibility (CSR) ..................................... 13

    2.1.3 Pengungkapan CSR di Indonesia ............................................... 14

    2.1.4 Kepemilikan Asing ...................................................................... 18

    2.1.5 Afiliasi Asing ............................................................................. 18

    2.1.6 Proyek Pemerintah ..................................................................... 19

    2.2 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 20

    2.3 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 24

    2.4 Pengembangan Hipotesis ................................................................... 24

    2.4.1 Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Pengungkapan CSR ..... 25

    2.4.2 Penggaruh Afiliasi Asing terhadap Pengungkapan CSR ........... 26

    2.4.3 Pengaruh Proyek Pemerintah terhadap Pengungkapan CSR ..... 27

    BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 29

    3.1 Variabel Penelitian dan definisi Operasional Variabel ...................... 29

    3.1.1 Variabel Dependen ..................................................................... 29

    3.1.2 Variabel Independen ................................................................... 30

    3.1.3 Variabel Kontrol .......................................................................... 31

    3.2 Populasi dan Sampel .......................................................................... 33

    3.3 Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 34

    3.4 Metode Pengumpulan Data ................................................................ 34

    3.5 Metode Analisis Data ......................................................................... 35

    3.5.1 Statistik Deskriptif ...................................................................... 35

    3.5.2 Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 35

  • xi

    3.5.3 Analisis Regresi .......................................................................... 38

    3.5.4 Pengujian Hipotesis .................................................................... 39

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 42

    4.1 Deskripsi Objek Penelitian ................................................................ 42

    4.2 Analisis Data ...................................................................................... 43

    4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif ....................................................... 43

    4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................. 45

    4.2.2.1 Uji Normalitas .................................................................. 45

    4.2.2.2 Uji Heterokedastisitas ...................................................... 46

    4.2.2.3 Uji Multikolinearitas ........................................................ 48

    4.2.3 Uji Hipotesis ............................................................................... 49

    4.2.3.1 Uji F .................................................................................. 50

    4.2.3.2 Uji Koefisien Determinasi ................................................ 51

    4.2.3.3 Uji t ................................................................................... 51

    4.3 Pembahasan ........................................................................................ 53

    4.3.1 Hipotesis 1 .................................................................................. 53

    4.3.2 Hipotesis 2 .................................................................................. 54

    4.3.3 Hipotesis 3 .................................................................................. 54

    4.3.4 Variabel Kontrol ......................................................................... 55

    BAB V PENUTUP .......................................................................................... 56

    5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 56

    5.2 Keterbatasan dan Saran ...................................................................... 57

    5.2.1 Keterbatasan ............................................................................... 57

    5.2.2 Saran ........................................................................................... 58

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 59

    LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 61

  • xii

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ..................................................... 22

    Tabel 4.1 Deskripsi Objek Penelitian .............................................................. 42

    Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................................... 43

    Tabel 4.3 Hasil Uji Frekuensi ......................................................................... 44

    Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas ....................................................................... 46

    Tabel 4.5 Hasil Uji Park .................................................................................. 48

    Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................. 49

    Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis .......................................................................... 50

  • xiii

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .................................................................... 24

    Gambar 4.1 Normal Probability Plot .............................................................. 45

    Gambar 4.2 Scatterplot .................................................................................... 47

  • xiv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    Lampiran A Daftar Nama Perusahaan Sampel ............................................... 61

    Lampiran B Daftar Pengungkapan CSR Menurut GRI ................................... 63

    Lampiran C Tabulasi Data .............................................................................. 69

    Lampiran D Output SPSS ............................................................................... 84

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    .

    1.1 Latar Belakang

    Topik mengenai tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social

    Responsibility / CSR) sampai tahun 2012 masih merupakan topik yang hangat

    diperbincangkan. Corporate social responsibility merupakan klaim agar

    perusahaan tidak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham

    (shareholders), tetapi juga untuk kemaslahatan pihak stakeholders dalam praktik

    bisnis yaitu para pekerja, komunitas lokal, pemerintah, Lembaga Swadaya

    Masyarakat, konsumen dan lingkungan (Dahlia dan Siregar, 2008). Dengan

    demikian adanya CSR mengubah pandangan perusahaan menjadi tidak hanya

    berorientasi pada profit yang akan dicapai, tetapi juga memperhatikan lingkungan

    sekitar.

    Selain itu, masyarakat modern memiliki pemikiran yang lebih kritis dalam

    kontrol sosial dalam dunia usaha. Hal ini membuktikan bahwa tingkat kesadaran

    masyarakat mengenai pentingnya pelaksanaan CSR mulai terbangun. Adanya

    kerusakan lingkungan karena polusi yang ditimbulkan oleh industri, semakin

    maraknya penggundulan hutan, serta adanya isu mengenai perubahan iklim

    menjadikan perkembangan CSR di Indonesia semakin luas.

    Di Indonesia setidaknya terdapat dua Undang-Undang yang

    mengamanatkan agar perusahaan melaksanakan tanggung jawab sosial. Pertama,

    Pasal 15b Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal yang

  • 2

    menyatakan, bahwa setiap investor berkewajiban melaksanakan tanggung jawab

    sosial perusahaan. Penjelasan pasal ini menyatakan bahwa yang dimaksud dengan

    tanggung jawab sosial perusahaan adalah tanggung jawab yang melekat pada

    perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi,

    seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat.

    Tanggung jawab sosial perusahaan juga dicantumkan dalam Undang-

    Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Pasal 74 ayat (1)

    Undang- Undang ini menyatakan perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya

    di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan

    tanggung jawab sosial dan lingkungan. Ayat (2) pasal ini menyatakan kewajiban

    tersebut diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan

    dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Selanjutnya ayat (3)

    menyebutkan perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang

    dimaksud ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan

    yang terkait. Kemudian ayat (4) menyatakan ketentuan lebih lanjut mengenai

    tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah.

    Dengan adanya Undang-Undang tersebut maka CSR merupakan tindakan wajib

    bagi setiap perusahaan di Indonesia.

    Dalam Global Compact Initiative (2002) disebutkan bahwa pemahaman

    CSR dengan 3P yaitu profit, people, planet. Konsep ini memuat pengertian bahwa

    bisnis tidak hanya sekedar mencari keuntungan (profit) melainkan juga

    kesejahteraan orang (people) dan menjamin keberlangsungan hidup planet

    (Nugroho, 2007 dalam Dahlia dan Siregar, 2008). Dengan begitu, eksistensi suatu

  • 3

    perusahaan tidak hanya dilihat dari berapa keuntungan yang telah dicapai, tetapi

    juga dari bagamaimana perusahaan tersebut ikut andil dalam melestarikan

    lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

    Salah satu aspek dari CSR yang menjadi sorotan adalah mengenai

    pengungkapannya. Pengungkapan CSR digunakan oleh investor dan rekan kerja

    untuk menilai sejauh mana perusahaan peduli terhadap lingkungan. Investor atau

    rekan kerja yang paling berpengaruh dalam keberlangsungan perusahaan antara

    lain adalah pemerintah dan pihak asing (luar negeri). Pihak asing dianggap paling

    memperhatikan pengungkapan tanggung jawab sosial suatu perusahaan. Negara-

    negara asing misalnya di Eropa dan Amerika merupakan negara-negara yang

    sangat memperhatikan lingkungan yang mencakup isu-isu sosial; seperti

    pelanggaran hak asasi manusia, tenaga kerja, dan isu lingkungan seperti, efek

    rumah kaca, pembalakan liar, serta pencemaran air (Simerly dan Li, 2001; Fauzi,

    2006 dalam Machmud dan Djakman, 2008).

    Selain sebagai investor, pemerintah dan pihak asing juga dapat berperan

    sebagai rekan kerja. Dengan adanya pengungkapan CSR yang baik, maka pihak-

    pihak di luar perusahaan mau berkerjasama. Sebagai contoh, pemerintah akan

    memberikan proyek untuk perusahaan yang mempunyai pengungkapan CSR

    yang baik, karena dinilai perusahaan tersebut peduli terhadap lingkungan dan

    masyarakat. Pihak luar negeri pun juga akan mau melakukan afiliasi terhadap

    perusahaan yang mempunyai tingkat pengungkapan CSR yang baik karena sesuai

    penjelasan diatas bahwa pihak luar negeri dianggap paling memperhatikan

    lingkungan.

  • 4

    Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh pihak asing dan

    pemerintah terhadap pengungkapan CSR. Penelitian ini juga dimotivasi, masih

    terdapat kebijakan ekonomi-politik pemerintah Indonesia dan produk hukum yang

    kurang kondusif dalam mendorong investasi yang ramah sosial dan lingkungan

    (www.csrindonesia.com). Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kuantitas

    praktek CSR di Indonesia masih rendah. Selain itu, hasil dari penelitian terdahulu

    masih menunjukkan ketidakkonsistenan.

    Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Anggraini (2006) menganalisis

    faktor-faktor penentu yang digunakan perusahaan sebagai pertimbangan untuk

    pengungkapan CSR. Faktor-faktor yang digunakan adalah kepemilikan

    manajemen, leverage, ukuran perusahaan, tipe industri dan profitabilitas.

    Penelitian lain dilakukan oleh Puspitasari (2009) yang menemukan bahwa faktor

    kepemilikan saham asing, kepemilikan saham publik, ukuran industri dan tipe

    industri berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR di Indonesia.

    Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Djakman dan Machmud (2008)

    dengan menyelidiki pengaruh struktur kepemilikan terhadap luas pengungkapan

    CSR pada perusahaan publik. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa,

    kepemilikan institusional, kepemilikan asing, serta kategori perusahaan Badan

    Usaha Milik Negara (BUMN) dan non BUMN tidak berpengaruh signifikan

    terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Sedangkan ukuran perusahaan

    berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.

    Penelitian lain dilakukan oleh Darus dan Othman (2009) tentang

    pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan di Malaysia. Hasil

    http://www.csrindonesia.com/

  • 5

    penelitian tersebut menunjukkan bahwa kepemilikan pemerintah dan kepemilikan

    asing berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.

    Ketidakkonsistenan hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada penelitian

    yang dilakukan oleh Djakman dan Machmud (2008) serta Amran dan Devi (2008)

    yang menunjukkan tidak ada pengaruh signifikan kepemilikan asing terhadap

    pengungkapan CSR. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Darus et al.

    (2009) dan Puspitasari (2009) menunjukkan ada pengaruh signifikan kepemilikan

    asing terhadap pengungkapan CSR.

    Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Amran dan

    Devi (2008) tentang pengaruh pemerintah dan afiliasi dengan pihak asing

    terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Hasil penelitian ini menunjukkan

    bahwa kepemilikan pemerintah berpengaruh terhadap pengungkapan CSR di

    Malaysia, sedangkan kepemilikan asing dan afiliasi asing tidak menunjukkan

    pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan CSR di Malaysia.

    Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Darus dan Othman. (2009) dan

    Amran dan Devi (2008) adalah lokasi penelitian. Pada penelitian Darus et al.

    (2009) dan Amran dan Devi (2008) membahas pengungkapan tanggung jawab

    sosial perusahaan yang terdapat di Malaysia, sedangkan penelitian ini membahas

    pengungkapan tanggung jawab sosial di Indonesia. Perbedaan lainnya adalah pada

    penelitian oleh Djakman dan Machmud (2008) membahas pengungkapan

    tanggung jawab sosial pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2006.

    Sedangkan penelitian ini membahas pengungkapan tanggung jawab sosial pada

    perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2011. Selain itu, pada penelitian ini hanya

  • 6

    diggunakan variabel independen kepemilikan saham asing, afiliasi asing, dan

    proyek pemerintah.

    1.2 Perumusan Masalah

    Berdasarkan penelitian terdahulu yang menunjukkan hasil yang belum

    konsisten mengenai pengaruh campur tangan pihak asing dan pemerintah serta

    adanya anggapan bahwa CSR adalah salah satu kegiatan perusahaan untuk

    menambah citra suatu perusahaan untuk menarik perhatian investor dan rekan

    kerja khususnya pihak asing dan pemerintah, maka permasalahan dalam penelitian

    ini adalah ”Apakah campur tangan pihak asing dan pemerintah berpengaruh

    terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan pada

    perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)?”. Sesuai dengan

    permasalahan tersebut, dapat dijabarkan beberapa pertanyaan untuk penelitian,

    sebagai berikut :

    1. Apakah ada pengaruh positif kepemilikan saham asing terhadap

    pengungkapan CSR?

    2. Apakah ada pengaruh positif afiliasi asing terhadap pengungkapan

    CSR?

    3. Apakah ada pengaruh positif keberadaan proyek pemerintah terhadap

    pengungkapan CSR?

  • 7

    1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1.3.1 Tujuan Penelitian

    Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini secara umum

    adalah untuk menganalisa apakah ada pengaruh positif antara campur tangan

    pihak luar perusahaan terhadap pengungkapan CSR di Indonesia. Secara khusus

    penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari kepemilikan saham asing, afiliasi

    asing, dan proyek pemerintah terhadap pengungkapan CSR perusahaan di

    Indonesia.

    1.3.2 Manfaat Penelitian

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak,

    antara lain :

    1. Bagi penulis, dengan adanya penelitian ini, maka penulis mendapatkan

    pengetahuan yang lebih tentang pengungkapan sosial yang dilakukan oleh

    perusahaan di Indonesia.

    2. Bagi perusahaan, penelitian ini akan membuka pemikiran perusahaan

    tentang pentingnya melakukan pengungkapan sosial.

    3. Bagi pemerintah, dengan adanya penelitian ini, maka dapat membantu

    pemerintah dalam memonitor pengungkapan sosial yang dilakukan

    perusahaan di Indonesia sehingga pemerintah dapat menantukan standar

    yang cocok untuk mengatur pengungkapan sosial perusahaan.

    4. Bagi akademis, penelitian ini dapat dijadikan acuan atau refrensi bagi

    penelitian selanjutnya dan sebagai sarana memperluas wawasan mengenai

    pengungkapan sosial pada perusahaan.

  • 8

    1.4 Sistematika Penulisan

    Merupakan penjelasan tentang isi dari masing – masing bab secara singkat

    dan jelas keseluruhan skripsi. Penulisan skripsi ini akan disajikan dalam bab

    dengan sistematika sebagai berikut:

    BAB I : PENDAHULUAN

    Berisi gambaran secara garis besar tentang permasalahan yang akan diangkat.

    Menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan

    serta sistematika penulisan.

    BAB II : TELAAH PUSTAKA

    Menguraikan tentang teori-teori serta penelitian terdahulu yang berkaitan dengan

    masalah atau topik yang diteliti. Dalam bab ini juga dijelaskan tentang kerangka

    pemikiran yang mendasari hipotesis serta hipotesis yang terjadi pada

    permasalahan yang diangkat.

    BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

    Menguraikan tentang variabel penelitian dan definisi operasional variabel,

    populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan

    metode analisis data yang digunakan dalam penelitian.

    BAB IV : HASIL DAN ANALISIS

    Berisi tentang deskripsi objek penelitian, analisis data, dan pembahasan hasil

    penelitian.

  • 9

    BAB V : PENUTUP

    Berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan

    penelitian, serta saran yang berkaitan dengan penelitian sehingga penelitian

    selanjutnya akan lebih baik.

  • 10

    BAB II

    TELAAH PUSTAKA

    2.1 Landasan Teori

    Penelititan ini berdasar pada teori kelembagaan yang menyatakan bahwa

    terbentuknya organisasi dikarenakan tekanan lingkungan institusional yang

    menyebabkan terjadinya institusionalisasi. Dalam penelitian ini lingkungan

    institutional yang dimaksud adalah pemerintah dan pihak asing yang ikut

    berpengaruh dalam kegiatan suatu perusahaan. Adanya pihak luar perusahaan

    yang mempengaruhi kinerja suatu usaha mengakibatkan ada perbedaan dalam

    pengungkapan CSR di perusahaan tersebut.

    2.1.1 Teori Institutional

    Teori Institutional berfokus pada aspek yang lebih dalam dan lebih

    tangguh dari struktur sosial yang mempertimbangkan proses yang struktur,

    termasuk skema, aturan, norma, dan rutinitas yang menjadi pedoman otoritatif

    untuk perilaku sosial (Scott, 2004). Dalam teori ini dijelaskan bahwa adanya

    tekanan dari pihak luar perusahaan akan mempengaruhi struktur dalam

    perusahaan tersebut.

    Meyer dan Scott (1983) dalam Donaldson (1995), mengklaim bahwa

    organisasi berada dibawah tekanan berbagai kekuatan sosial guna melengkapi dan

    menyelaraskan sebuah struktur, organisasi harus melakukan kompromi dan

    memelihara struktur operasional secara terpisah, karena struktur organisasi tidak

    ditentukan oleh situasi lingkungan tugas, tetapi lebih dipengaruhi oleh situasi

  • 11

    masyarakat secara umum dimana bentuk sebuah organisasi ditentukan oleh

    legitimasi, efektifitas dan rasionalitas pada masyarakat.

    Kekhususan teori institusional terletak pada paradigma norma-norma dan

    legitimasi, cara berpikir dan semua fenomena sosiokultural yang konsisten dengan

    instrumen tehnis pada organisasi. DiMaggio dan Powell (1983) dalam Donaldson

    (1995), melihat ada tiga bentukan institusional yang bersifat isomorphis yaitu,

    1. Coersif isomorphis yang menunjukkan bahwa organisasi mengambil

    beberapa bentuk atau melakukan adopsi terhadap organisasi lain karena

    tekanan-tekanan negara dan organisasi lain atau masyarakat yang lebih

    luas.

    2. Mimesis isomorphis, yaitu imitasi sebuah organisasi oleh organisasi yang

    lain.

    3. Normatif isomorphis, karena adanya tuntutan profesional.

    Di Maggio dan Powell (1983) dalam Donaldson (1995), kemudian

    mengidentifikasikan beberapa penyesuaian organisasi pada teori institusional

    antara lain:

    1. Penyesuaian Kategorial

    Penyesuaian kategorial terjadi ketika aturan-aturan institusional

    mengarahkan organisasi membentuk struktur yang kemudian akan

    menghasilkan struktur homogen. Konvensi-konvensi tersebut

    kemudian menjadi semacam „kamus struktur‟ (Meyer dan Rowan,

    1977). Organisasi digabungkan dalam sebuah sistem keyakinan

  • 12

    kognitif seperti ini karena akan memperbesar legitimasi mereka dan

    akan menambah sumber dan kapasitas ketahanan mereka.

    2. Penyesuaian Struktural

    Penyesuaian struktural disebabkan oleh peraturan pemerintah,

    ketidakpastian lingkungan, atau mencari legitimasi. Perusahaan akan

    mengadopsi struktur organisasi yang spesifik (biasanya dengan

    menyewa seseorang dari perusahaan yang sukses atau menyewa

    konsultan). Pemerintah biasanya memberlakukan peraturan baru pada

    organisasi seperti program keselamatan kerja atau kelompok gerakan

    afirmatif. Kelompok profesional biasanya membentuk sejumlah

    program-program akreditasi.

    3. Penyesuaian Prosedural

    Disamping struktur, organisasi biasanya terpengaruh untuk melakukan

    sesuatu dalam beberapa cara pula. Kadangkala penyesuaian atau

    adopsi adalah hasil dari ketidakpastian atau paksaan (coersive), dan

    pemaknaan normatif.

    4. Penyesuaian Personil

    Organisasi modern memiliki berbagai aturan spesialisasi disertai

    dengan sertifikat profesional (khususnya pada organisasi di Barat).

    Penyesuaian terhadap aturan-aturan institusi biasanya perlu untuk

    menyewa atau menggunakan personil yang spesifik.

    Penyesuaian organisasi tersebut menjelaskan ada berbagai macam tekanan antara

    lain dalam hal kekuasaan, kewajiban legal, ancaman gugatan, perolehan

  • 13

    legitimasi, sumber dana, subordinasi pada organisasi induk, kebutuhan untuk

    menyesuaikan pada sebuah sistem tehnis (telekomunikasi dan interkoneksi),

    penyesuaian dengan aturan-aturan yang dilembagakan.

    2.1.2 Corporate Social Responsibility (CSR)

    Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan klaim agar perusahaan

    tidak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham (shareholders),

    tetapi juga untuk kemaslahatan pihak stakeholders dalam praktik bisnis yaitu para

    pekerja, komunitas lokal, pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, konsumen

    dan lingkungan (Dahlia dan Siregar, 2008). OECD (Organization for Economic

    Cooperation and Development) mendefinisikan CSR sebagai :

    “Business’s contribution to sustainable development and that corporate

    behavior must not only ensure returns to shareholders, wages to

    employees, and products and services to consumers, but they must respond

    to societal and environmental concerns and value”

    Corporate Social Responsibility adalah komitmen perusahaan untuk

    meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis yang baik dan

    mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan (Kotler & Nancy, 2005).

    Perusahaan yang menjalankan model bisnisnya dengan berpijak pada prinsip-

    prinsip etika bisnis dan manajemen pengelolaan sumber daya alam yang strategik

    dan sustainable akan dapat menumbuhkan citra positif serta mendapatkan

    kepercayaan dan dukungan dari masyarakat (Wibisono, 2007).

    The World Business Council for Sustainable Development (WBCSD)

    dalam pubilkasinya Making Good Business Sense mendefinisikan CSR atau

    Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, sebagai:

    http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/membangun-komitmen-organisasi.html

  • 14

    “Continuing commitment by business to be have ethically and contribute

    to economic development while improving the quality of life of the

    workface and their families as well as of the local community and society

    at large”.

    Maksud dari pengertian tersebut adalah komitmen dunia usaha untuk terus

    menerus bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk

    peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari

    karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal

    dan masyarakat secara lebih luas.

    Menurut Global Compact Initiative (2002), pemahaman CSR mencakup

    3P yaitu profit, people, planet. Konsep ini memuat pengertian bahwa bisnis tidak

    hanya sekedar mencari keuntungan (profit) melainkan juga kesejahteraan orang

    (people) dan menjamin keberlangsungan hidup planet (Nugroho, 2007 dalam

    Dahlia dan Siregar,2008). Dengan begitu, perusahaan yang menggunakan praktik

    CSR dengan benar, pasti akan peduli dengan lingkungan sekitar. Dengan cara itu

    pula suatu perusahaan dapat dikenal oleh masyarakat luas sehingga diakui

    keberadaannya.

    2.1.3 Pengungkapan CSR di Indonesia

    Pengungkapan (disclosure) didefinisikan sebagai penyediaan sejumlah

    informasi yang dibutuhkan untuk pengoperasian secara optimal pasar modal

    efisien (Hendriksen, 2007). Pengungkapan tanggung jawab sosial atau Corporate

    social reporting (CSR) menurut Gray et al. (1987) adalah

    The process of communicating the social and environmental effects of

    organizations’ economic actions to particular interest groups within

    society and to society at.

  • 15

    Maksud dari pengertian tersebut adalah pengungkapan tanggungjawab sosial

    merupakan proses mengkomunikasikan dampak sosial dan lingkungan dari

    tindakan ekonomi organisasi untuk kepentingan kelompok tertentu dalam

    masyarakat dan pada masyarakat.

    Perusahaan dalam operasi usahanya pasti membawa dampak bagi

    lingkungan sekitar. Dampak negatif seperti polusi udara, pencemaran limbah,

    penggundulan hutan, dan sebagainya menyebabkan hilangnya kepercayaan

    masyarakat. Untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat, maka perusahaan

    melaksanakan kegiatan pertanggungjawaban sosial. Dengan adanya kegiatan

    tanggung jawab sosial ini maka perusahaan ikut peduli terhadap kesejahteraan

    masyarakat serta lingkungan hidup di sekitar. Agar masyarakat dapat mengetahui

    tindakan apa saja yang dilakukan oleh perusahaan, maka perlu adanya

    pengungkapan tanggung jawab sosial. Pengungkapan ini tercantum dalam laporan

    tahunan perusahaan.

    Di Indonesia regulasi mengenai CSR telah di atur oleh pemerintah sejak

    tahun 1994 dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Keuangan Republik

    Indonesia No. 316/KMK 016/1994 tentang Program Pembinaan Usaha Kecil dan

    Koperasi oleh Badan Usaha Milik Negara, yang kemudian dikukuhkan lagi

    dengan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara no. Kep-

    236/MBU/2003 menetapkan bahwa setiap perusahaan diwajibkan menyisihkan

    laba setelah pajak sebesar 1% (satu persen) sampai dengan 3% (tiga persen),

    untuk menjalankan CSR.

  • 16

    Pasal 15b Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

    menyatakan, bahwa setiap investor berkewajiban melaksanakan tanggung jawab

    sosial perusahaan. Penjelasan pasal ini menyatakan bahwa yang dimaksud dengan

    tanggung jawab sosial perusahaan adalah tanggung jawab yang melekat pada

    perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi,

    seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat.

    Tanggung jawab sosial perusahaan juga tercantumkan dalam Undang-

    Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Pasal 74 ayat (1)

    Undang- Undang ini menyatakan perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya

    di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan

    tanggung jawab sosial dan lingkungan. Ayat (2) pasal ini menyatakan kewajiban

    tersebut diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan

    dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Selanjutnya ayat (3)

    menyebutkan perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang

    dimaksud ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan

    yang terkait. Kemudian ayat (4) menyatakan ketentuan lebih lanjut mengenai

    tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah.

    Dengan adanya Undang-Undang tersebut maka CSR merupakan tindakan wajib

    bagi setiap perusahaan di Indonesia.

    Selain peraturan di atas masih ada peraturan mengenai CSR, antara lain:

    1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1997 Tentang

    Lingkungan Hidup,

  • 17

    2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1999 Tentang

    Perlindungan Konsumen,

    3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003 Tentang

    Ketenaga Kerjaan,

    4. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 1999 Tentang

    praktek Larangan Monopoli Dan Persaingan Usaha tidak sehat,

    5. dan lain-lain.

    Dengan penambahan peraturan-peraturan tersebut dapat disimpulkan bahwa

    kegiatan CSR merupakan kewajiban setiap badan usaha yang ada di Indonesia.

    Salah satu standar pengungkaan CSR yang berkembang di Indonesia

    adalah standar yang dikembangkan oleh GRI. GRI (Global Reporting Initiative)

    merupakan sebuah jaringan berbasis organisasi yang telah mempelopori

    perkembangan dunia, paling banyak menggunakan kerangka laporan

    keberlanjutan dan berkomitmen untuk terus-menerus melakukan perbaikan dan

    penerapan di seluruh dunia. Tiga fokus pengungkapan GRI, antara lain:

    1. Indikator Kinerja Ekonomi (economic performance indicator), 9 item,

    2. Indikator Kinerja Lingkungan (environment performance indicator), 30

    item,

    3. Indikator Kinerja Sosial (social performance indicator), 40 item, terdiri

    dari :

    a. Tenaga kerja (Labor and decent work)

    b. Hak Asasi Manusia ( Human Righs Performance)

    c. Sosial (Society)

  • 18

    d. Tanggung jawab produk (Product responsibility performance).

    2.1.4 Kepemilikan Asing

    Penanaman Modal Asing adalah kegiatan menanam modal untuk

    melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

    penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun

    yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri. Dengan adanya

    penanaman modal asing tersebut maka akan timbul kepemilikan asing.

    Kepemilikan asing adalah jumlah saham yang dimiliki oleh pihak asing (luar

    negeri) baik oleh individu maupun lembaga terhadap saham perusahaan di

    indonesia. Selama ini kepemilikan asing merupakan pihak yang dianggap peduli

    terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Seperti diketahui

    negara-negara di Amerika dan Eropa sangat memperhatikan isu sosial misalnya

    hak asasi manusia, pendidikan, tenaga kerja, dan lingkungan seperti efek rumah

    kaca, pembalakan liar, serta pencemaran air (Simerly dan Li, 2001; Fauzi, 2006

    dalam Machmud dan Djakman, 2008). Salah satu bukti bahwa negara Eropa

    peduli terhaadap sosial adalah di bentuknya European Environmental Agency

    (EEA) yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan bertemakan lingkungan

    hidup di Eropa.

    2.1.5 Afiliasi Asing

    Selain kepemilikan saham, pihak asing juga ikut serta dalam kegiatan

    perusahaan dengan kerja sama atau afiliasi. Afiliasi adalah bentuk kerjasama

    antara dua lembaga yang masing-masing berdiri sendiri. Lembaga dalam kasus ini

    adalah perusahaan di Indonesia dengan perusahaan atau organisasi di luar negeri.

  • 19

    Seperti yang telah dijelaskan pada kepemilikan asing, pihak asing adalah pihak

    yang peduli terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Oleh karena itu,

    perusahaan dengan reputasi baik di bidang sosial memiliki kencenderungan yang

    lebih besar dalam berafiliasi dengan pihak asing.

    2.1.6 Proyek Pemerintah

    Definisi Pemerintah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

    sebuah sistem yang menjalankan wewenang dan kekuasaan yang mengatur

    kehidupan sosial ekonomi, dan politik suatu Negara atau bagian-bagian;

    sekelompok orang yang secara bersama-sama memikul tanggung jawab terbatas;

    untuk menggunakan kekuasaan; penguasa suatu Negara atau bagian Negara; dan

    badan tertinggi dari yang memerintah suatu Negara seperti Kabinet dalam sistem

    pemerintahan Indonesia, yaitu Dewan Perwakilan Rakyat, Majelis

    Permusyawaratan Rakyat dan Presiden.

    Dalam campur tangan terhadap perusahaan, pihak pemerintah dapat ikut

    serta dalam kegiatan perusahaan melalui proyek atau tender. Tidak hanya untuk

    perusahaan negeri saja, proyek atau tender yang diberikan oleh pemerintah juga

    berlaku bagi perusahaan swasta. Sebagai contoh, kontraktor dalam pembangunan

    fasilitas negara atau fasilitas umum. Kontraktor merupakan pihak swasta yang

    dipilih pemerintah untuk melakukan proyek pemerintah.

    Penelitian ini menggunakan variabel keberadaan proyek dari pemerintah.

    Pemerintah yang termasuk dalam variabel adalah pemerintah Indonesia, DPR,

    MPR, Presiden, pemerintah provinsi, pemerintah kota, serta pemerintah

  • 20

    kabupaten. Badan usaha yang dimiliki pemerintah/negara atau BUMN tidak

    termasuk dalam definisi pemerintah dalam penelitian ini.

    2.2 Penelitian Terdahulu

    Penelitian ini berdasarkan pada peneliian-penelitian yang telah dilakukan.

    hasil dari penelitian terdahulu masih belum konsisten. Berikut penjabaran dari

    penelitian terdahulu.

    Anggraini (2006) mengamati tingkat pengungkapan CSR dan faktor-faktor

    penentu yang digunakan perusahaan sebagai pertimbangan untuk pengungkapan

    CSR. Penelitian ini menggunakan kategori kinerja lingkungan, kinerja ekonomi,

    dan kinerja sosial yang diungakpankan oleh Darwin (2004). Populasi penelitian

    ini adalah semua sektor perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2000-2004.

    Faktor-faktor yang diteliti adalah kepemilikan manajemen, laverage, ukuran

    perusahaan, tipe industri dan profitabilitas. Hasil dari penelitian ini adalah

    kepemilikan manejemen dan tipe industri menjadi bahan pertimbangan oleh

    perusahaan untuk pengungkapan CSR.

    Amran dan Devi (2008) meneliti pengaruh pemerintah dan afiliasi asing

    dengan perkembangan CSR. Populasi penelitian ini adalah perusahaan publik

    yang terdaftar di Bursa Malaysia periode 2002/2003. Hasil dari penelitian ini

    adalah pemerintah berpengaruh signifikan terhadap perkembangan CSR di

    Malaysia, sedangkan afiliasi dengan pihak asing tidak menunjukkan pengaruh

    yang signifikan.

    Machmud dan Djakman (2008) menyelidiki pengaruh kepemilikan asing

    dan kepemilikan institutional sebagai pertimbangan perusahaan dalam

  • 21

    pengungkapan CSR pada laporan tahunan 2006. Hasil penelitian adalah

    kepemilikan asing dan institutional tidak berpengaruh signifikan terhadap

    pengungkapan CSR.

    Darus dan Othman (2009) meneliti tentang pengaruh dari tekanan lembaga

    dan struktur kepemilikan pada pengungkapan CSR. Variabel independen dalam

    penelitian ini adalah antisipasi dari pemerintah, keberadaan peraturan pemerintah,

    dewan interlock, kepemilikan keluarga, kepemilikan pemerintah, dan kepemilikan

    asing. Hasil dari penelitian ini adalah kepemilikan keluarga tidak berpengaruh

    secara signifikan terhadap pengungkapan CSR, sedangkan varibel lain

    berpengaruh secara signifikana terhadap pengungkapan CSR.

    Puspitasari (2009) menganalisis faktor perusahaan yang mempengaruhi

    pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada laporan tahunan. Populasi

    penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2006 dan 2007. Hasil

    dari penelitian ini adalah faktor kepemilikan asing, kepemilikan saham publik,

    ukuran industri, dan tipe industri berpengaruh signifikan pada pengungkapan

    CSR, sedangkan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan.

    Untuk lebih singkatnya, maka berikut ini adalah tabel tentang ringkasan

    penelitian terdahulu

  • 22

    Tabel 2.1

    Ringkasan Penelitian Terdahulu

    No Peneliti

    (Tahun)

    Metode

    Analisis

    Variabel Hasil Penelitian

    1. Anggraini

    (2006)

    Regresi

    berganda

    Independen :

    kepemilikan

    manajemen,

    laverage, ukuran

    perusahaan, tipe

    industri dan

    profitabilitas

    Dependen: CSR

    disclosure

    Kepemilikan

    manejemen dan tipe

    industri menjadi

    bahan pertimbangan

    oleh perusahaan untuk

    pengungkapan CSR.

    2. Amran dan

    Devi (2008)

    Regresi

    berganda

    Independen :

    government share,

    foreign share,

    dependence on

    goverbment,

    foreign afiliation,

    industry, size,

    profitability

    Dependen : CSR

    disclosure

    Pemerintah

    berpengaruh

    signifikan terhadap

    perkembangan CSR di

    Malaysia, sedangkan

    afiliasi dengan pihak

    asing tidak

    menunjukkan

    pengaruh yang

    signifikan

    3. Machmud dan

    Djakman

    (2008)

    Regresi

    berganda

    Independen :

    kepemilikan asing,

    kepemilikan

    institutional

    Dependen : CSR

    disclosure

    Kepemilikan asing

    dan institutional tidak

    berpengaruh

    signifikan terhadap

    pengungkapan CSR.

    4. Darus dan

    Othman

    (2009)

    Regresi

    berganda

    Independen :

    antisipasi dari

    pemerintah,

    keberadaan

    peraturan

    pemerintah,

    dewan interlock,

    kepemilikan

    keluarga,

    kepemilikan

    pemerintah, dan

    kepemilikan asing

    Dependen : CSR

    disclosure

    Kepemilikan keluarga

    tidak berpengaruh

    secara signifikan

    terhadap

    pengungkapan CSR,

    sedangkan varibel lain

    berpengaruh secara

    signifikana terhadap

    pengungkapan CSR

  • 23

    5. Puspitasari

    (2009)

    Regresi

    berganda

    Independen :

    kepemilikan asing,

    kepemilikan

    saham publik,

    ukuran industri,

    tipe industri,

    profitabilitas

    Dependen : CSR

    disclosure

    Faktor kepemilikan

    asing, kepemilikan

    saham publik, ukuran

    industri, dan tipe

    industri berpengaruh

    signifikan pada

    pengungkapan CSR,

    sedangkan

    profitabilitas tidak

    berpengaruh

    signifikan.

    2.3 Kerangka Pemikiran

    Untuk membantu memahami pengaruh variabel independen terhadap

    variabel dependen maka diperlukan suatu kerangka pemikiran. Variabel dependen

    dalam penelitian ini adalah pengungkapan CSR. Berdasarkan tinjauan pustaka dan

    penelitian terdahulu, penulis mengindikasi variabel independen yaitu faktor-faktor

    yang mempengaruhi pengungkapan CSR adalah kepemilikan saham asing,

    kerjasama dengan pihak asing (afiliasi asing), dan kerjasama dengan pemerintah

    (proyek pemerintah).

    Dari landasan teori yang telah diuraikan di atas, disusun hipotesis yang

    merupakan alur pemikiran dari peneliti kemudian digambarkan dalam kerangka

    teoritis yang disusun sebagai berikut:

  • 24

    H1 +

    H2 +

    H3 +

    Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

    Dari kerangka di atas dapat dirumuskan bahawa semua variabel independen yaitu

    kepemilikan saham pihak asing, afiliasi asing, dan proyek pemerintah

    berpengaruh positif terhadap variabel dependen yaitu pengungkapan CSR. Selain

    variabel independen, dalam penelitian ini juga menggunakan variabel kontrol

    yaitu ukuran perusahaan (size), jenis/sektor industri, dan profitabilitas.

    2.4 Pengembangan Hipotesis

    Berdasarkan teori yang telah diuraikan di bagian sebelumnya yaitu tentang

    teori kelembagaan dan teori mengenai CSR pada sub bab ini akan dijelaskan

    mengenai hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian. Pembahasan mengenai

    hipotesis adalah sebagai berikut :

    Saham Pihak Asing

    Afiliasi Asing

    Proyek Pemerintah Variabel Dependen

    Pengungkapan

    Corporate Social

    Responsibility (CSR)

    Variabel Independen

    Profitabilitas

    Sektor Industri

    Ukuran Perusahaan

    Variabel Kontrol

  • 25

    2.4.1 Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Pengungkapan CSR

    Machmud dan Djakman (2008) pengungkapan tanggung jawab sosial

    merupakan salah satu media yang dipilih untuk memperlihatkan kepedulian

    perusahaan terhadap masyarakat di sekitarnya. Pihak asing akan lebih tertarik

    pada perusahaan dengan reputasi baik di bidang sosial karena negara-negara asing

    misalnya di Eropa dan Amerika merupakan negara-negara yang sangat

    memperhatikan lingkungan yang mencakup isu-isu sosial; seperti pelanggaran hak

    asasi manusia, pendidikan, tenaga kerja, dan isu lingkungan seperti, efek rumah

    kaca, pembalakan liar, serta pencemaran air (Simerly dan Li, 2001; Fauzi, 2006

    dalam Machmud dan Djakman, 2008).Dengan kata lain, perusahaan yang

    memiliki hubungan dengan pihak luar negeri akan lebih didukung dalam

    pengungkapan tanggung jawab sosial.

    Adanya penyesuaian prosedual pada penyesuaian organisasi yang terdapat

    pada teori kelembagaan menyatakan bahwa kadangkala penyesuaian atau adopsi

    adalah hasil dari ketidakpastian atau paksaan (coersive), dan pemaknaan normatif.

    Jadi secara tidak langsung, suatu perusahaan akan mengadopsi struktur yang

    digunakan oleh pihak asing. Menurut Susanto (1992) dalam Puspitasari (2009),

    perusahaan yang memiliki kepemilikan saham asing cenderung memberikan

    pengungkapan yang lebih luas dibandingkan yang tidak, dikarenakan beberapa

    alasan antara lain :

    1. Perusahaan asing terutama dari Eropa dan Amerika lebih lama

    mengenal konsep praktik dan pengungkapan CSR,

  • 26

    2. Perusahaan asing mendapatkan pelatihan yang lebih dalam bidang

    akuntansi dari perusahaan induk di luar negeri,

    3. Perusahaan tersebut mungkin mempunyai sistem informasi yang

    lebih efisien untuk memenuhi kebutuhan internal dan kebutuhan

    perusahaan induk,

    4. Kemungkinan permintaan yang lebih besar pada perusahaan

    berbasis asing dari pelanggan, pemasok, dan masyarakat umum.

    Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

    berikut :

    H1 : Terdapat pengaruh positif perusahaan dengan kepemilikan

    saham oleh pihak asing terhadap luas pengungkapan CSR.

    2.4.2 Pengaruh Afiliasi Asing terhadap Pengungkapan CSR

    Perusahaan dengan rekanan kerja dari pihak luar negeri akan lebih luas

    dalam pengungkapan CSR (Amran dan Devi, 2008). Dengan adanya reputasi yang

    baik di bidang sosial, maka diharapkan bahwa pihak luar negeri akan terus

    melakukan kerja sama dengan perusahaan. Pihak luar negeri merupakan

    pemerhati sosial yang tinggi, sebagai contoh Amerika dan Jepang. Padahal

    Amerika dan Jepang merupakan negara yang maju dalam perkembangan bisnis.

    Adanya penyesuaian prosedual pada penyesuaian organisasi yang terdapat pada

    teori kelembagaan menyatakan bahwa kadangkala penyesuaian atau adopsi adalah

    hasil dari ketidakpastian atau paksaan (coersive), dan pemaknaan normatif. Jadi

    secara tidak langsung, suatu perusahaan akan mengadopsi struktur yang

    digunakan oleh pihak asing. Oleh karena itu perusahaan mengalami semacam

    tekanan untuk serius memulai dan melaksanakan CSR agar pihak luar negeri

  • 27

    bersedia melakukan kerjasama dengan perusahaan. Dari uraian tersebut, dapat

    dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

    H2 : Terdapat pengaruh positif afiliasi asing terhadap luas

    pengungkapan CSR

    2.4.3 Pengaruh Pemberian Proyek dari Pemerintah terhadap

    Pengungkapan CSR

    Kelangsungan hidup suatu perusahaan akan terus berjalan selama

    perusahaan memperoleh proyek atau tugas. Perusahaan dengan proyek pemerintah

    yang mendominasi akan terus berusaha agar pemerintah tidak menarik proyek dan

    berpindah ke perusahaan lain yang dinilai lebih baik. Pemerintah merupakan

    pembeli utama atau klien perusahaan, jadi perusahaan akan melaksanakan CSR

    dan menyajikan pengungkapan tanggung jawab sosial mereka agar pemerintah

    tertarik dan memberikan proyek tersebut (Amran dan Devi, 2008).

    Sesuai dengan teori kelembagaan yang telah dijelaskan, tentang

    penyesuaian struktural ada penyesuaian organisasi. Penyesuaian struktural

    disebabkan oleh peraturan pemerintah, ketidakpastian lingkungan, atau mencari

    legitimasi. Perusahaan akan mengadopsi struktur organisasi. Pemerintah biasanya

    memberlakukan peraturan baru pada organisasi seperti program keselamatan kerja

    atau kelompok gerakan afirmatif. Kelompok profesional biasanya membentuk

    sejumlah program-program akreditasi. Berdasarkan penjelasan diatas dapat

    disimpulkan bahwa adanya campur tangan pemerintah, dalam hal ini proyek yang

    diberikan dari pemerintah terhadap perusahaan berpengaruh terhadap struktur

    perusahaan, dalam hal ini pengungkapan CSR. Sebagai bukti nyatanya adalah

    adanya peraturan pemerintah tentang CSR.

  • 28

    Dengan adanya keinginan kelangsungan hidup jangka panjang perusahaan

    maka perusahaan dengan proyek dari pemerintah akan selalu memperbaiki

    pengungkapan tanggung jawab sosial mereka (Amran dan Devi, 2008). Oleh

    karena itu, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

    H3 : Terdapat pengaruh positif perusahaan yang mendapatkan

    proyek pemerintah terhadap luas pengungkapan CSR.

  • 29

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

    Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, yaitu variabel dependen,

    variabel independen, dan variabel kontrol. Variabel dependen adalah variabel

    yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen

    yang digunakan adalah corporate social responsiibility reporting atau

    pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Variabel independen adalah

    variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Penelitian ini

    menggunakan variabel independen yang terdiri dari kepemilikan saham asing,

    afiliasi asing, dan kerjasama dengan pemerintah serta varibel kontrol ukuran

    (size), laba tahun sebelumnya, dan jenis industri.

    3.1.1 Variabel Dependen

    Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat pengungkapan

    tanggung jawab sosial pada Laporan Tahunan perusahaan yang dinyatakan dalam

    Corporate Social Disclosure Index (CSDI) dengan membandingkan jumlah

    pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan dengan pengungkapan yang

    disyaratkan oleh GRI (Global Reporting Initiative). GRI terdiri dari enam

    pengungkapan, yaitu economics, environment, labour practices, human rights,

    society, dan product responsibility yang meliputi 79 item pengungkapan.

    Mengingat masih sedikitnya perusahaan di Indonesia yang melaporkan kinerja

    ekonomi, sosial, dan lingkungannya dalam bentuk sustainability reporting, maka

  • 30

    30

    penelitian ini pun terbatas hanya pada data-data yang terdapat dalam laporan

    tahunan perusahaan.

    Pengukuran indeks pengungkapan CSR dilakukan dengan metode analisis

    isi (content analysis) yaitu metode pengkodifikasian teks dengan ciri-ciri yang

    sama ditulis dalam berbagai kelompok atau kategori berdasar pada kinerja yang

    ditentukan (Weber, 1988 dalam Sembiring, 2005). Pengukuran ini hanya

    dilakukan satu kali untuk seiap item tanpa mempertimbangkan adanya

    pengungkapan item tersebut dalam halaman atau bagian lain dengan bahasa yang

    berbeda. Apabila item informasi yang ditentukan diungkapkan dalam laporan

    tahunan maka diberi skor 1, dan jika item informasi tidak diungkapkan dalam

    laporan tahunan maka diberi skor 0. Perhitungan CSDI dirumuskan sebagai

    berikut :

    Dimana :

    CSDI : Corporate Social Disclosure Index perusahaan

    n : Jumlah item pengungkapan CSR oleh GRI, n = 79

    Ʃ X : Jumlah item yang diungkapkan perusahaan, X bernilai 1 jika item

    diungkapkan dan bernilai 0 jika item tidak diungkakan

    3.1.2 Variabel Independen

    3.1.2.1 Kepemilikan Saham Asing

    Kepemilikan saham asing adalah jumlah saham yang dimiliki oleh pihak

    asing (luar negeri) baik individu atau lembaga terhadap saham perusahaan di

  • 31

    31

    Indonesia. Variabel ini dapat dihitung dengan rasio kepemilikan saham oleh

    perusahaan yang berkedudukan di luar negeri untuk jumlah saham yang

    diterbitkan sesuai dengan yang tercantum dalam laporan tahunan perusahaan.

    3.1.2.2 Afiliasi Asing

    Perusahaan dengan afiliasi asing adalah perusahaan yang mempunyai

    mitra dari pihak asing atau luar negeri/ keterkaitan bisnis dengan pihak luar

    negeri. Pengukuran variabel ini dapat dilakukan dengan pengkodean, yaitu 1

    untuk perusahaan yang mempunyai mitra asing (luar negeri), dan 0 untuk

    perusahaan yang tidak mempunyai mitra asing (luar negeri). Pengkodean ini

    sesuai dengan yang tercantum pada profil perusahaan dalam laporan tahunan

    perusahaan.

    3.1.2.3 Proyek Pemerintah

    Perusahaan yang mempunyai proyek pemerintah dapat diketahui dari ada

    atau tidaknya proyek dari pemerintah unuk perushaan tersebut. Variabel ini dapat

    dihitung dengan pengkodean, yaitu 1 untuk perusahaan yang menerima proyek

    pemerintah, dan 0 untuk perusahaan yang tidak menerima proyek pemerintah.

    Pengkodean ini sesuai dengan yang tercantum pada profil perusahaan dalam

    laporan tahunan.

    3.1.3 Variabel Kontrol

    Variabel kontrol adalah variabel yang mengontrol hubungan variabel

    dependen dan variabel independen dan pasti berpengaruh terhadap variabel

    dependen.

  • 32

    32

    3.1.3.1 Profitabilitas

    Profitabilitas merupakan ukuran keberhasilan manajemen sebagaimana

    ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan oleh penjualan dan investasi. Dalam

    penelitian ini, pengukuran profitabilitas menggunakan ROA tahun sebelumnya

    yang tercatat dalam laporan tahunan. Return on asset (ROA) merupakan rasio

    yang mengukur tingkat penghasilan bersih yang diperoleh dari total aktiva

    perusahaan. Profitabilitas berdasar ROA dapat dirumuskan sebagai berikut:

    3.1.3.2 Sektor Industri

    Jenis industri merupakan sektor industri yang dimana perusahaan

    melakukan kegiatan usahanya. Dalam peneliatian ini sektor industri dibedakan

    menjadi perusahaan yang bergerak pada bidang industri dan perusahaan yang

    bergerak pada bidang jasa. Untuk perusahaan manufaktur, konsumsi, dan industri

    kimia dasar akan digolongkan dalam perusahaan industri. Sedangkan perusahaan

    perkebunan dan pertambangan, pertanian, perdagangan dan teknologi, serta

    properti dan realestate digolongkan dalam perusahaan non-industri. Pengukuran

    variabel ini dengan memberi kode 1 untuk perusahaan industri dan 0 untuk

    perusahaan non industri. Jenis perusahaan ini dapat diketahui melalui profil

    perusahaan yang terdapat pada laporan tahunan.

    3.1.3.3 Ukuran Perusahaan (size)

    Ukuran perusahaan adalah diukur berdasarkan nilai buku total aset yang

    dimiliki. Total aset tersebut diperoleh dari laporan tahunan perusahaan. Ukuran

    perusahaan yang dinilai dengan total aset akan diubah dalam bentuk logaritma

  • 33

    dengan tujuan menyetarakan dengan nilai variabel lain, karena jumlah total aset

    akan lebih besar dari jumlah variabel-variabel lain dalam penelitian ini. Ukuran

    perusahaan dirumuskan sebagai berikut:

    SIZE = log (nilai buku total aset)

    3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di

    Bursa Efek Indonesia tahun 2011 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

    Penentuan sampel menggunakan metode random sampling dengan kriteria.

    Metode tersebut dipilih karena sampel bersifat sama (homogen) dengan kriteria

    penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Perusahaan yang menerbitkan dan mempublikasikan laporan tahunan

    (annual report) periode 2011 secara lengkap. Periode tahun 2011

    dipilih sebab di Indonesia pada tahun 2011 terjadi 2.400 bencana alam,

    sedangkan pada tahun 2010 hanya terjadi 2.232 bencana alam. Artinya

    pada tahun 2011 mengalami peningktan bencana alam. Salah satu

    sebab bencana alam adalah akibat perbuatan manusia. Oleh karena itu,

    perusahaan akan lebih meningkatkan kepeduliannya terhadap

    lingkungan daripada tahun 2010.

  • 34

    2. Mempunyai data yang lengkap sesuai dengan variabel-variabel yang

    digunakan dalam penelitian. Perusahaan harus memiliki kepemilikan

    saham asing, karena proporsi kepemilikan saham asing adalah variabel

    independen dalam penelitian ini.

    3. Perusahaan yang menjadi sampel bukanlah perusahaan sektor

    finansial, sebab tidak ada aturan yang mewajibkan perusahaan sektor

    finansial untuk melakukan CSR. CSR dilakukan oleh perusahaan yang

    memberikan dampak bagi lingkungan.

    3.3 Jenis dan Sumber Data

    Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

    sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak

    langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Sumber

    data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan tahunan (annual

    report) perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun

    2011. Data di peroleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).

    3.4 Metode Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi

    yaitu metode dengan teknik pengambilan data dengan cara mencari dan

    mengumpulkan data yang diperoleh dari laporan tahunan yang dipublikasikan

    yang kemudian ditelusuri dan dicatat seluruh informasi yang diperlukan untuk

    penelitian ini. Laporan tahunan yang dipublikasikan untuk penelitian ini adalah

    http://www.idx.co.id/

  • 35

    laporan pada tahun 2011. Sebagai panduan, digunakan suatu daftar pertanyaan

    yang berisi item-item pengungkapan CSR sesuai dengan indeks GRI.

    3.5 Metode Analisis Data

    Data yang telah terkumpul, akan diolah sehingga akan memberikan

    informasi yang bermanfaat. Pengolahan dan penganalisisan data tersebut dengan

    menggunakan alat statistik sebagai berikut :

    3.5.1 Statistik Deskriptif

    Staistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu variabel

    yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

    minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali,

    2009). Standar deviasi yang semakin besar menggambarkan variabel tersebut

    semakin menyebar. Skewness dan kurtosis merupakan ukuran untuk melihat

    apakah variabel terdistribusi secara normal atau tidak. Skewness mengukur

    kemencengan dari variabel dan kurtosis mengukur puncak dari distribusi variabel.

    Variabel yang terdistribusi secara normal mempunyai nilai skewness dan kurtosis

    mendekati nol.

    3.5.2 Uji Asumsi Klasik

    3.5.2.1 Uji Normalitas

    Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

    variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Kalau asumsi ini

    dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil

    (Ghozali, 2009).

  • 36

    Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

    tidak yaitu:

    1. Analisis Grafik

    Salah satu cara dengan analisis ini adalah melihat normalitas residual

    dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data

    observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Cara

    lainnya adalah dengan melihat normal probability plot yang

    membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi

    normal akan membentuk satu garis lurus diagonal. Jika distribusi data

    residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya

    akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2009).

    2. Analisis Statistik

    Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas residual dalam

    penelitian ini adalah uji statistik nonparametrik Kolmogorov Smirnov.

    Apabila asymptotic significance dalam Uji Kolmogorov Smirnov lebih

    besar dari 5 persen, maka data terdistribusi normal (Ghozali, 2009).

    Pada penelitian ini uji normalitas akan dilakukan dengan menggunakan

    analisis statistik yaitu uji statistik Kolmogorov Smirnov karena uji karena uji

    normalitas dengan grafik dapat menyesatkan, jika tidak hati-hati secara visual

    akan terlihat normal.

    3.5.2.2 Uji Heteroskedastisitas

    Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

    terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

  • 37

    lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

    disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model

    regresi yang baik adalah yang tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali, 2009).

    Dasar analisis Heteroskedastisitas menururt Ghozali (2009) adalah :

    1. Jika ada pola tertentu pada grafik Scatterplot, seperti titik-titik yang

    membentuk pola tertentu yang teratur, mengindikasikan telah terjadi

    heteroskedastisitas.

    2. Jika tidak ada pola yang jelas pada grafik Scatterplot, serta titik-titik

    menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

    heteroskedastisitas.

    Uji statistik yang dilakukan adalah dengan menggunakan Uji Park. Uji Park

    dilakukan dengan meregresikan logaritma dari kuadrat residual (Lnu2i) sebagai

    variabel dependen sedangkan variabel independen tetap. Apabila koefisien

    parameter beta dari persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik, maka

    dalam data model regresi terdapat heteroskedastisitas dan sebaliknya jika

    parameter beta tidak signifikan secara statistik, maka asumsi homoskedastisitas

    pada model tersebut tidak dapat ditolak (Ghozali, 2009).

    3.5.2.3 Uji Multikolinieritas

    Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

    ditentukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi yang

    baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel

    bebas saling berkorelasi maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel

  • 38

    orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar variabel sesama

    variabel bebas sama dengan nol.

    Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi

    adalah sebagai berikut:

    1. Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat

    tinggi tetapi secara individual variabel-variabel bebas banyak yang tidak

    signifikan mempengaruhi variabel terikat.

    2. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas.

    3. Multikolinearitas dapat juga dilihat dari (1) nilai toleransi dan lawannya

    (2) Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap

    variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.

    Sebuah model dinyatakan bebas dari masalah multikolinearitas apabila

    nilai VIF kurang dari 10, Ghozali (2006).

    3.5.3 Analisis Regresi

    Analisis Regresi adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen

    dengan satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan untuk mengestimasi

    dan atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen

    berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Gujarati dalam Ghozali,

    2009). Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi

    berganda sebab penelitian ini menggunakan lebih dari satu variabel independen.

    Sesuai dengan rumusan masalah, maka model regresinya adalah sebagai berikut :

  • 39

    CSR = B0 + B1FSi + B2DFi + B3DGi + B4SIZEi + B4INDi + B5ROAi-1 + ei

    Keterangan :

    CSR : Indeks pengungkapan CSR

    FS : Presentase kepemilikan asing

    DF : Ketergantungan pada pihak asing, 1 = ada, 0 = tidak

    DG : Ketergantungan proyek pemerintah, 1 = ada , 0 = tidak

    SIZE : Ukuran perusahaan berdasar total aset

    IND : 1=perusahaan industri, 0=perusahaan non industri

    ROA : Return on assets tahun 2010

    ei : error

    3.5.4 Pengujian Hipotesis

    Pengujian hipotesis dilakukan tiga jenis pengujian yaitu Uji Signifikansi

    Simultan (Uji Statistik F), Uji Koefisien Determinasi (R2) dan Uji Signifikansi

    Parameter Individual (Uji T).

    3.5.4.1 Uji Pengaruh Simultan (F Test)

    Menurut Ghozali (2007), F test pada dasarnya menunjukkan bahwa

    semua variabel independen yang dimaksudkan dalam model mempunyai

    pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Hipotesis yang

    hendak di uji adalah sebagai berikut:

    Ho : suatu variabel bebas bukan merupakan penjelasan yang signifikan

    terhadap variabel terikat.

  • 40

    Ha : suatu variabel bebas merupakan penjelasan yang signifikan

    terhadap variabel terikat.

    Pengujian dilakukan dengan cara menggunakan signifikan level 0,05 atau α =

    5%. Jika nilai signifikansi

  • 41

    1. Jika nilai signifikansi t < 0.05 ,maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya

    terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap

    variabel dependen.

    2. Jika nilai signifikansi t > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya

    tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen

    terhadap variabel dependen.