pengaruh kedisiplinan belajar terhadap...
TRANSCRIPT
PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL
BELAJAR MATERI KIMIA PADA PELAJARAN IPA
TERPADU SISWA KELAS VII SMP NU 03 ISLAM
KALIWUNGU KENDAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana
Ilmu Pendidikan Kimia
Oleh:
SUGIANTO
NIM: 063711002
FAKUKTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Sugianto
Nim : 063711002
Jurusan/Program Studi : Tadris Kimia
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya
saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 21 Desember 2011
Saya yang menyatakan
Sugianto
NIM: 063711002
iii
iv
NOTA PEMBIMBING Semarang, 16 Desember 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum wr.wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul :Pengaruh Kedisiplinan Belajar Terhadap Hasil Belajar
Materi Kimia pada Pelajaran IPA Terpadu Siswa
Kelas VII SMP NU 03 Islam Kaliwungu Kendal Nama : Sugianto
NIM : 063711002
Jurusan : Tadris
Program Studi : Kimia
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqosah.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Ratih Rizqi Nirwana, S.Si. M. Pd
NIP: 198104142005012003
v
NOTA PEMBIMBING Semarang,15 Desember 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum wr.wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul :Pengaruh Kedisiplinan Belajar Terhadap Hasil Belajar
Materi Kimia pada Pelajaran IPA Terpadu Siswa
Kelas VII SMP NU 03 Islam Kaliwungu Kendal Nama : Sugianto
NIM : 063711002
Jurusan : Tadris
Program Studi : Kimia
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqosah.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Drs. H Jasuri. M. Si
NIP: 19671014199031
vi
ABSTRAK
Judul : Pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar materi
kimia pada pelajaran IPA Terpadu siswa kelas VII SMP
NU 03 Islam Kaliwungu Kendal.
Penulis : Sugianto
NIM : 063711002
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pengaruh kedisiplinan
belajar (X); 2) hasil belajar IPA Terpadu (Y); 3) Pengaruh kedisiplinan belajar (X)
terhadap hasil belajar materi kimia pada pelajaran IPA Terpadu (Y) siswa kelas
VII SMP NU 03 Islam Kaliwungu Kendal.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini
menggunakan metode survai korelasional dengan teknik analisis regresi.
Sedangkan analisis regresi linier sederhana. Adapun teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling, yaitu pengambilan
sampel dari populasi dimana setiap anggota mempunyai peluang yang sama untuk
dijadikan sampel. Sampel dalam penelitian ini diambil 25% dari jumlah populasi
yaitu 118 peserta didik, sehingga sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 peserta
didik. Pengumpulan data menggunakan instrumen angket untuk menjaring data
(X) dan nilai murni mid semester (Y). Instrumen angket sebelum digunakan untuk
mendapat data yang objektif, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas,
reliabitas.
Bedasarkan hasil peniltian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan
jawaban untuk mengetahui tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
Setelah diketahui dari perhitungan statistik dengan koefisien korelasi dan analisis
regresi, dimana terdapat korelasi yang positif antara Pengaruh Kedisiplianan
belajar (X) terhadap Hasil belajar Materi Kimia pada pelajaran IPA Terpadu (Y)
kelas VII SMP NU 03 Islam Kaliwungu Kendal. Hal ini terbukti berdasarkan
analisis regresi satu prediktor yaitu, bahwa Ftabel pada taraf signifikansi 5% = 5,46
dan pada taraf signifikansi 1% = 1,09. Maka nilai Freg sebesar 109,3052 lebih
besar daripada Ftabel, baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%, persamaan
regresinya adalah Y=0,9067 X-32,516. Dengan demikian, hasilnya dinyatakan
signifikan dan hipotesis yang diajukan diterima. Artinya ada pengaruh positif
antara kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar materi Kimia pada pelajaran IPA
Terpadu kelas VII SMP NU 03 Islam Kaliwungu Kendal.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru dalam
mengajar atau menyampaikan materi kimia dan tetap memberikan dorongan pada
peserta didik agar senantiasa meningkatkan kedisiplinan belajar.
vii
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT Tuhan seluruh alam
yang telah memberikan beberapa rahmat, taufiq, hidayah, dan kenikmatan kepada
penulis berupa kenikmatan jasmani maupun rohani, sehingga penulis dapat
menyusun skripsi yang dilaksanakan di SMP NU 03 Kaliwungu Kendal.
Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Agung
Muhammad SAW, karena berkat perjuangan beliau yang telah membawa kita dari
zaman kebodohan menuju zaman yang terang benderang ini yaitu zaman
islamiyah dan sebagai tolak ukur kesempurnaan akhlak manusia.
Dengan berbekal keikhlasan dan berniat dengan tulus serta dengan
tanggung jawab, Allah SWT telah meridhoi penyusunan skripsi di SMP NU 03
Kaliwungu Kendal. tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan dalam
menulis skripsi ini, karena dalam penelitian penulis banyak menjumpai hal-hal
yang belum pernah penulis jumpai dalam penelitian tentang Pengaruh
Kedisiplinan Belajar terhadap Hasil Belajar Materi Kimia pada Pelajaran IPA
Terpadu Siswa Kelas VII SMP NU 03 Kaliwungu Kendal. Tidak sedikit dana
maupun pikiran yang dibutuhkan. Namun semua itu dapat penulis jalani dengan
baik dan penuh tanggung jawab sehingga skripsi ini dapat penulis susun
sebagaimana mestinya. Karena pengalaman yang sangat berharga ini penulis
sangat termotivasi untuk terus berusaha melaksanakan penelitian di waktu yang
akan datang, agar tujuan penelitian dapat terwujud.
Dengan selesainya skripsi ini, penulis menyampaikan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada yang terhormat:
1. Dr. Suja’i M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
2. Ibu Ratih Rizqi Nirwna, S.Si, M.Pd selaku Pembimbing I dan Drs. H. Jasuri,
M.Si., selaku Pembimbing II, yang telah berkenan meluangkan waktunya,
tenaga dan pikirannya untuk membimbing, mengarahkan penulis dalam
penyusunan skripsi ini hingga selesai.
3. Ibu Atik Rahmawati M. Si, selaku dosen wali studi yang selalu membimbing
penulis.
viii
4. Dosen Tadris Kimia, dosen dan staf pengajar di IAIN Walisongo Semarang
yang membekali berbagai pengetahuan dan pengalaman.
5. Kepala perpustakaan IAIN Walisongo Semarang beserta seluruh staf dan
karyawan yang telah memberikan pelayanan yang baik.
6. Kepala perpustakaan TKPS Semarang beserta seluruh staf dan karyawan yang
telah memberikan pelayanan yang baik.
7. H. Zainuddin M.Z selaku kepala SMP NU 03 Kaliwungu Kendal yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMP NU 03
Kaliwungu Kendal.
8. Segenap guru, kepala TU beserta staf, karyawan dan peserta didik SMP NU
03 Kaliwungu Kendal yang selalu membantu dan memberikan partisipasi
dalam penyelesaian skripsi.
9. Bapak Almarhum Kasmadi dan ibu Salsih selaku bapak dan ibu tercinta
terima kasih atas do’a, nasihat, dan dukungan serta segala pengorbanan dan
kasih sayang selama ini dalam mendidik penulis dengan penuh kesabaran.
10. Teman seperjuangan Tadris Kimia 2006 dan sahabat-sahabat (Dwik, Alsum,
Aril, Akyuni, Sofi, Toleb, Iqbal, Azis, Ahmadi, Nujum, Vivi, Canty, Sri, Evi,
Viska, Kifa, Muza, Devi) yang senantiasa menjadi penyemangat penulis.
11. Saudara-saudara tercinta di Resimen Mahasiswa Satuan 906 khususnya
Yudha 30 (Attabik Imam Zuhdi, Choiril Anwar, Fathur Rahman F, Abdul
Munir, Sholikah Suciati, Syifa Fauziyah, Akyuni, Ahmad Faris Aulia,
Lailatun Nafi tetep jaga ke Korsaan meski jauh sekarang.
12. Teman-teman Bandung Karate Club seperjuangan yang telah menemani
penulis dalam suka dan duka bersama, selama di kampus tercinta IAIN
Walisongo Semarang.
13. Sahabat sejatiku Riyanto yang selalu membantu penulis selama mencari ilmu
dan dalam penyelesaian pembuatan skripsi, terimakasi pijaman Leptop dan
numpang kosnya.
14. Yang terakhir tanpa mengurangi rasa hormat dan wibawa kepada bapak
Dosen Suwahono se-keluarga yang mana salalu di hati angatan 2006 bahkan
melebihi hubungan kami dengan dosen seperti sabat yang selalu memberi
ix
arahan dan motivasi.
Kepada mereka semua, penulis ucapkan “jazakumullah khairan katsiran“.
Semoga amal baik dan jasa-jasanya diberikan oleh Allah balasan yang sebaik-
baiknya.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa sripsi ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan, semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Amin.
Semarang, 14 Desmber 2011
Penulis
Sugianto
NIM. 063711002
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................. ..... iii
NOTA PEMBIMBING I ........................................................................ iv
NOTA PEMBIMBING II ....................................................................... v
HALAMAN ABSTRAKSI ..................................................................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR.......................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI...................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................ 4
C. Penegasan Istilah ............................................................. 5
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................... 7
A. Kajian Pustaka ................................................................. 7
B. Kerangka teoritik.............................................................. 8
1. Penertian Kedisiplinan .............................................. 8
2. Dasar pembinaan Kedisiplinan .................................. 10
3. Maca m-macam Disiplin ............................................ 11
4. Teknik-teknik Disiplin............................................... 13
5. Penerapan Kedisiplinan Belajar ................................. 15
6. Membangun Tradisi Disiplin yang Kuat ..................... 16
7. Belajar dan Hasil belajar............................................ 17
C. Pengajuan Hipotesis .......................................................... 21
xi
BAB III METODE PENELITIAN .................................................... 22
A. Jenis Penelitian ............................................................... 22
B. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................... 22
C. Populasi, Sampel dan Tehnik Pengambilan Sampel.......... 22
D. Variabel dan Indikator Penelitian .................................... 24
E. Tehnik pengumpulan data ............................................... 25
F. Tehnik Analisa Data ........................................................ 25
BAB IV: PEMBAHASAN PENELITIAN ............................................ 33
A. Gambaran Umum SMP NU 03 Islam Kaliwungu ................... 33
1. Gambaran Umum SMP NU 03 Islam Kaliwungu ............. 33
2. Visi-Misi SMP NU 03 Islam Kaliwungu .......................... 33
B. Deskriptif data Hasil Penelitian.............................................. 35
C. Pembahasan ........................................................................... 53
D. Keterbatasan Penelitian.......................................................... 54
BAB V: PENUTUP ............................................................................... 56
A. Kesimpulan .......................................................................... 56
B. Saran ..................................................................................... 57
C. Penutup ................................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIARAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN PENULIS
xii
DAFTAR TABEL
Table 3.1 Jumlah Peserta Didik kelas VII di SMP NU 03 ISLAM Kaliwungu
Tahun Pelajaran 2011/2012
Tabel 3.2 Ringkasan Analisis Garis Regresi
Tabel 3.3 Analisis Varians Untuk Uji Kelinieran Regresi
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kedisiplinan Belajar
Tabel 4.3 Hasil Angket kedisiplinan Belajar
Tabel 4.4 Pengaruh kedisiplinan belajar yang di sederhanakan
Tabel 4.5 Kategori kedisiplinan belajar
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi hasil belajar IPA Terpadu
Tabel 4.7 Kategori Kualitas Kemampuan hasil bejar IPA Terpadu
Tabel 4.8 Merupakan Koefisien Korelasi antara Variabel X (kedisiplinan
belajar) dan Variabel Y ( hasil belajar )
Tabel 4.9 Tabel Ringkasan Hasil Analisis Regresi dengan Metode Skor
Deviasi
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Materi kimia kelas VII pada pelajaran IPA Terpadu
Lampiran 2 : Tabel jawaban angket
Lampiran 3 : Hasil belajar IPA Terpadu dengan Nilai Hasil mid Semester
Lampiran 4 : Angket Kedisiplinan belajar
Lampiran 5 : Tabel koefisien korelasi antara Variabel X ( kedisiplinan belajar)
dan Variabel Y ( hasil belajar)
Lampiran 6 : Uji Normalitas Nilai Mid
Lampiran 7 : Uji Normalitas Hasil belajar
Lampiran 8 : Nilai Frekuensi Observasi kelompok sampel
Lampiran 9 : Uji Normalitas angket kedisiplinan belajar
Lampiran 10 : Nilai Frekuensi Observasi kelompok sampel
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan
masyarakat. Bagi para pelajar “belajar” merupakan kata yang tidak asing.
Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua
kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal.
Kegiatan belajar mereka lakukan setiap waktu sesuai dengan keinginan.
Entah malam hari, siang hari, sore hari atau pagi hari.1 Perubahan dari
belajar yang menetap dalam diri seseorang yang tidak diwariskan secara
genetik. Perubahan itu terjadi pada pemahaman (insight), perilaku,
persepsi, motivasi atau campuran dari semua secara sistematis sebagai
akibat pengalaman dalam situasi-situasi tertentu.
Pelajar adalah subjek utama dalam pedidikan. Dialah yang belajar
setiap saat. Belajar anak didik tidak mesti harus selalu berinteraksi dengan
guru dalam proses interaksi edukatif. Dia bisa juga belajar mandiri tanpa
harus menerima pelajaran dari guru di sekolah. Bagi anak didik, belajar
seorang diri merupakan kegiatan yang dominan. Setelah pulang sekolah,
anak didik harus belajar di rumah. Mereka mungkin menyusun jadwal
belajar pada malam, pagi atau sore hari. Demikianlah, anak didik selalu
belajar dengan jadwal belajar yang telah diprogramkan.
Pembelajaran merupakan nafas kehidupan bagi pelajar. Itulah
kesan yang mengapung ke permukaan selama ini. Karena hampir tidak
pernah ditemukan pelajar atau mahasiswa yang tidak belajar selama
berstudi, yang ada adalah perbedaan frekuensi belajar dengan hasil belajar
yang bervariasi. Sesungguhnya begitu dalam belajar tidak pernah
ditemukan pelajar atau mahasiswa yang terbebas dari kesulitan, kendati
demikian mereka sangat membencinya. Bahkan sangat memusuhinya,
1 Syaiful Bahri Djamaah, Psikologi Belajar, (Jakarta:PT Rineka Cipta, 2002),
halm12.
2
namun sayangnya tanpa diundang kesulitan itu dialami oleh sebagian
mereka, sehingga menjadi batu sandungan bagi mereka untuk dapat belajar
dengan baik dan dalam suasana yang menyenangkan dan menghasilkan
yang memuaskan juga.2
Berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran itu bisa terlihat pada
hasil belajar, dengan hasil belajar ini bisa mengetahui sejauh mana seorang
guru memberikan pembelajaran kepada siswa dan sejauh mana siswa
menerima apa yang diberikan oleh guru. Akan tetapi banyak sekali belajar
didapatkan hasil yang tidak memuaskan dan kurang baik, ini bukan berarti
bahwa seseorang guru tidak bisa menyampaikan atau kurang taunya
murid. Di lapangan terdapat bermacam-macam cara pendekatan belajar.
Ahli fisiologi, ahli biofisika, ahli pendidikan, pelatih olahragawan,
pelatihan hewan, ahli psikologi, dan lain-lainnya lagi mempunyai cara
pendekatan sendiri-sendiri. Karena itu dalam teori belajar terjadi
perbedaan-perbedaan pendapat3
Tokoh- tokoh aliran behaviorsme beranggapan bahwa pelajar yang
melakukan aktivitas belajar seperti membaca buku, mendengar penjelasan
guru, mengarahkan pandangan kepada seseorang guru yang menjelaskan
di depan kelas, termasuk ke dalam katagori belajar. Mereka tidak melihat
ke dalam fenomena psikologi anak didik. Apakah anak didik menguasai
buku yang telah di baca, apakah sudah betul-betul menguasai dan mengerti
penjelasan guru, penting bagi mereka, bila seseorang telah melakukan
aktivitas belajar, itulah belajar. Aliran ini dengan mata terlajang dengan
mengabaikan proses mental dengan segala perubahannya sebagai akibat
dari aktivitas belajar tersebut. 4
2 Syaiful Bahri Djamarah, Rahasia Sukses Belajar, (Jakarta:PT Rineka Cipta,
2002), halm. v 3 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan,( Jakarta :PT Raja Grafido Persada,
2010). Hlm 227-228. 4 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi belajar,( Jakarta : Rineka Cipta , 2008 )hlm
80-81.
3
Diantara hal yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
belajar, diantaranya adalah disiplin. Disiplin dalam intraksi belajar
mengajar diartikan sebagai pola tingkah laku yang diatur sedemikian rupa
menurut ketentuan yang sudah ditaaati oleh semua pihak dengan cara yang
sadar, jadi langkah-langkah yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur
yang sudah ditetapkan. Penyimpangan dari prosedur berarti suatu indikator
pelanggaran disiplin.
Disiplin yang berbasis kemampuan otak dalam pertimbangannya
mengikut sertakan apa yang kini kita ketahui tetang otak dan
pembelajaran. Ia menerima kecenderungan alamiah kita dan merespons
dengan lebih bijaksana kepada masalah tersebut. Sumber utama masalah
disiplin adalah miskinnya lingkungan pembelajaran, yang sifatnya
mengandung acaman, stres, ketiadaan pilihan, kegiatan-kegiatan
pembelajaran yang tidak sesui, dan prosedur-prosedur pembelajaran yang
terbatas.5
Perintah perilaku disiplin secara implisit tertulis dalam firman
Allah surat An-Nisa‟ayat 103 : 6
“Maka apabila kamu Telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah
di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian
apabila kamu Telah merasa aman, Maka Dirikanlah shalat itu
(sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang
5 Eric Jensen, Pembelajaran Berbasis Kemampuan Otak,(Yogyakarta: Pustaka
Belajar 2008), hlm 457 6 Al-Jumanatul „ Ali Departemen Agama RI Al- Qur ’An dan Terjemahanya,
(Bandung : CV Penerbit J-ART, 2005). Hlm 95.
4
ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”. ( Surat An-
Nisa‟ayat 103.)
Sepintas bila mendengar kata disiplin, maka yang selalu terbayang
usaha yang menyekat, mengawal dan menahan. Padahal sebenarnya tidak
demikian, sebab disiplin bermakna melatih, mendidik dan mengatur atau
hidup teratur. Artinya, kata disiplin itu tidak terkandung makna sekata
tetapi juga pendidikan dan latihan.
Fenomena yang terjadi saat ini adalah semakin banyaknya ketidak
disiplinan yang dilakukan peserta didik, diantaranya ditandai dengan
adanya beberapa peserta didik yang sering bolos pada jam pelajaran. Salah
satu mata pelajaran yang dianggap sulit bagi beberapa peserta didik yaitu
pada materi kimia mata pelajaran IPA Terpadu, merupakan salah satu
pelajaran yang dianggap baru oleh peserta didik. Materi ini karena banyak
mengunakan rumus serta banyak peserta didik menganggap dirinya tidak
berbakat dalam pelajaran kimia. Pada penelitian ini akan dibahas tentang
kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar disinilah peneliti mencoba
untuk membuktikan kedisiplinan dalam belajar dapatkah mempenggaruhi
hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran IPA Terpadu. Penelitian
ini dapat memberikan gambaran tentang seberapa besar pengaruh
kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar peserta didik khususnya pada
mata pelajaran IPA Terpadu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, beberapa rumusan
masalah yang akan dibahas dalam sekripsi ini yaitu : Seberapa besar
pengaruh kedisiplinan belajar ini ? Terhadap hasil belajar siswa pada
materi kimia mata pelajaran IPA Terpadu di kelas VII SMP NU 03
ISLAM Kaliwungu Kendal ?
5
C. Penegasan Istilah
Berdassarkan latar belakang masalah diatas agar tidak terjadi
penyimpangan dalam pembahasan dan penafsiran terhadap judul
penelitian, maka perlu adanya identifikasi masalah. Adapun istilah-istilah
yang perlu diidentifikasi yaitu :
a. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang,
benda dan sebagainya) yang ikut membentuk watak kepercayaan atau
perbuatan seseorang.7
b. Kedisiplin
Kedisiplin adalah tata kerja seseorang yang sesuai dengan aturan
dan norma-norma yang telah disepakati.8
c. Kimia
Kimia adalah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam yang khusus
mempelajari susunan, komposisi, struktur, sifat-sifat, dan perubahan
matateri, serta perubahan energi yang menyertai perubahan materi
tersebut.9
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kedisiplin belajar
terhadap hasil belajar siswa pada materi kimia mata pelajaran IPA
Terpadu di kelas VII SMP NU 03 ISLAM Kaliwungu Kendal dan
7 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa Indonesia
edisi 2, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), hlm. 741 8Made pidarata, Peranan Kepala Sekolah pada Pendidikan Dasar,(Jakarta : PT.
Gramedia Widiasarana Indonesi, 1995), hlm. 64
9Rahmini Sri, Riyanto Agus, Kardiyo & Supriana Yulius, Ilmu Pengetahuan Alam Kimia1,
Semarang: CV Aneka Ilmu, 2007
6
sejauh mana sikap disiplin siswa pada materi kimia mata pelajaran
IPA Terpadu di kelas VII SMP NU 03 ISLAM Kaliwungu Kendal.
2. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas diharapkan penelitian ini dapat
memberi manfaat:
Dapat memberikan informasi dengan seberapa besar pegaruh
kedisiplinan terhadap hasil belajar siswa dan dapat di tindak lanjuti
sebagai sumber dalam penelitian berikutnya.
7
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
Untuk menghindari terjadinya pengulangan hasil temuan yang
membahas permasalahan yang sama dan hampir sama dari seseorang baik
dalam bentuknya skripsi buku dan dalam bentuk lainnya. Maka peneliti
akan memaparkan karya-karya yang relevan dengan penelitian ini.
Hasil penelitian Rosyidi. 2009 “Studi Komparasi Tentang Tingkat
Kedisiplinan Belajar antara Anak dari Keluarga Kecil dengan Anak dari
Keluarga Besar Siswa MI Kangkung Kendal” Berdasarkan hasil
penelitian, dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan belajar anak dari
keluarga kecil adalah dalam kategori baik dengan nilai rata-rata adalah
71-33. Kesimpulan selanjutnya bahwa kedisiplinan belajar anak dari
keluarga besar adalah dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata adalah
68-00 yang mana rata-rata tersebut ke dalam interval nilai 63-68. Jadi
kedisiplinan belajar di keluarga besar lebih baik dengan kategori baik
dibandingkan dengan tingkat kedisiplinan anak di keluarga kecil dengan
kategori cukup .1
Hasil Penelitian M. Sulaiman Zuhdi 2010 “Korelasi antara
Kedisiplinan Shalat Berjamaah dengan Perilaku Sosial Santri Pondok
Pesantren Da’arun Najaah Jrakah Tugu Semarang” Berdasarkan hasil
penelitian, dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan menjalankan shalat
berjamaah santri menunjukkan kategori “sedang” dengan dengan rata-rata
(mean) sebesar 46,275 dengan iterval 44-47. Kesimpulan selanjutnya
bahwa prilaku sosial santri memperoleh rata-rata sebesar 49,7 ini di
kategorikan “sedang” dengan Intervalnya 41-51. Diketahui dari
perhitungan statistik dengan koefisien korelasi analisis regresi, terdapat
1 Rosyidi,Studi Komparasi Tentang Tingkat Kedisiplinan Belajar antara Anak dari
Keluarga Kecil dengan Anak dari Keluarga Besar Siswa MI Kangkung Kendal, (Semarang:
Tarbiyah Press, 2009), hlm. 53.
8
hubungan yang positif antara kedisiplinan shalat berjamaah (X) terhadap
perilaku sosial (Y) santri pondok pesantren Daarun Najaah Jrakah Tugu
Semarang.2
Berbeda dengan penelitian sebelumnya dalam skripsi ini
memfokuskan pada Pengaruh Kedisiplinan terhadap hasil belajar siswa
pada materi kimia mata pelajaran IPA Terpadu di kelas VII SMP NU 03
ISLAM Kaliwungu Kendal. Jadi yang di harapkan dari peneliti ini, disiplin
belajar siswa dapat berdampak positif terhadap hasil belajar siswa.
B. Kerangka Teoritik
1. Kedisiplinan
Kedisplinan masih menjadi barang mewah di negeri ini,
termasuk pada dunia pendidikan. Padahal, disiplin adalah salah satu
syarat mutlak menggapai kesuksesan dalam menggapai cita-cita besar
dalam dunia pendidikan. Tanpa kedisiplinan yang tinggi, kualitas
lembaga pendidikan akan kalah dari bangsa-bangsa lain yang
menerapkan disiplin tinggi, seperti Malaysia, Australia, Cina, Jepang.
Membangun kesadaran hidup disiplin patut digalakkan semua
pihak. Guru sebagai figur teladan murid harus memberikan contoh
yang baik dalam penegakan disiplin ini. Amerika menjadi negara
besar sekarang ini, sebagaimana dikatakan Ade Armando, tidak lepas
dari tradisi hidup yang mengedepankan kedisiplinan yang ketat dalam
menjalani aktivitas hidup sehari-hari.
Disiplin identik dengan konsistensi dalam melakukan sesuatu.
Ia merupakan simbol dari stamina yang Powerfull, kerja keras yang
tidak mengenal rasa malas, orang yang selalu berfikir pencapaian
2 M. Sulaiman Zuhdi, korelasi antara kedisipinan shalat berjamaah dengan
perilaku sosial santri pesantren Darun Najaah Jrakah Tugu Semarang, (Semarang:
Tarbiyah Press, 2009),hlm 61
9
target secara Perfect, dan tidak ada dalam pikirannya kecuali hasil
terbaik dari perkerjaan yang dilakukan.3
Dalam kegiatan sehari-hari dalam mendidik dan mengasuh
anak sering kali berhadapan dengan berbagai perilaku anak yang tidak
sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, sering timbul dalam pemikiran
untuk “mendisiplinkan” anak. Namun, sayangnya banyak sekali orang
tua tidak begitu memahami apa sebenarnya makna disiplin. Orang tua
dan pihak-pihak lain yang sering berurusan dengan anak gagal
membedakan antara disiplin dan hukuman.4
Bahkan, sejumlah kamus pun gagal melkukan pembedaan ini.
Salah satunya adalah The New Oxford Ameican Dictionary, kata
Discipline ( disiplin) didifinisikan sebagai “ praktik melatih orang
untuk mematuhi aturan dengan menggunakan hukuman untuk
memperbaiki ketidak patuhan. Oleh karena itu, tak heran difinisi
semacam ini sering kali mengkaitkan pendisiplinan dengan alat-alat
yang dipakai untuk membuat para pelaku kejahatan jera: penyalahan,
membuat malu, dan bahkan hukuman fisik.5
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia disiplin dapat di artikan
suatu latihan batin dan watak dengan maaksud supaya segala
perbuatannya selalu mentaati tata tertib (di sekolah atau kemiliteran).6
Disiplin dapat diartikan sebagai penataan prilaku, yang
dimaksud dengan penataan prilaku yaitu kesetiaan dan kepatuhan
seseorang terahadap penataan perilaku yang umumnya dibuat dalam
bentuk tata tertib atau peraturan harian.7 Salah satunya proses dalam
3 Jamal Ma’mur Asmani, Tips menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, Inovatif,
(Yogyakarta: DIVA Press, 2010), hlm 237 4 Ariessandi S., CHt, Rahasia mendidik anak agar sukses dan bahagia, (Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama 2008), hlm 229 5 Ariessandi S., CHt, Rahasia mendidik anak agar sukses dan bahagia, (Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama 2008), hlm 230 6 W. J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta : PN Balai
Pustaka, 1976), hlm 254 7 Maria J. Wantah, Pengembangan Disiplin dan Pembntukan Moral Pada Anak
Usia Dini, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional , 2005), hlm .139
10
disiplin adalah menerapkan sebuah atauran dan menjaga agar aturan
tersebut dipenuhi.8
Dalam Pedoman Pelaksanaan Disiplin Nasional dan Tata Tertib
Sekolah 1998 disebutkan bahwa displin adalah suatu kondisi yang
tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang
menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan dan ketertiban.9
Bambang Sujiono dan Yuliani Nurani Sujiono: Disiplin adalah
peraturan tertentu yang ditetapkan untuk mengatur perilaku
seseorang.10
Syaiful Bahri djamarah yaitu “Disiplin adalah suatu tata
tertib yang dapat mengatur tatanan kehidupan pribadi dan
kelompok”.11
Dari definisi- definisi tersebut dapat disipulkan bahwa disiplin
adalah suatu kondisi yang tercipta melalui proses latihan yang
dikembangkan menjadi serangkaian perilaku yang di dalamnya
terdapat unsur-unsur ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, ketertiban dan
semua itu dilakukan seabagi tanggung jawab yang bertujuan untuk
mawas diri.
2. Dasar Pembinaan Kedisiplinan
Sebagai manusia tidak bisa hidup sendirian, sebab manusia
mahkluk sosial akan selalu berinteraksi dengan sesamanya. Dalam
interaksi itu manusia teriakat oleh suatu peraturan-peraturan dan tata
tertib yang mengatur perilakunya. Maka manusia dituntut wajib
mengikuti peraturan-peraturan yang mengatur cara hidupnya dimana
ia tinggal.
8 Ariesandi, Rahasia Mendidik anak agar sukses dan Bahagia, (Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2008), hlm.258 9 D. Soemarmo (ed) Pedoman Pelaksanaan Diasiplin Nasional dan tata tertib
Sekolah (PT. Sekolah Jalmakarya, 1997), hlm. 20 10
Bambang Sujiono & Yuliani Nurani Sujiono, Mencerdaskan Perilku Anak
Usia Dini.( Jakarta : Elex Media Kompetindo,2005 11
Syaiful Bahri Djamara, Rahasia Sukses Belajar, (Jakarta: Cipta, 2002), hlm 17
11
Dalam mengikuti peraturan-peraturan tersebut diperlukan sikap
disiplin yang dimiliki oleh setiap manusia. Sebab, tanpa adanya
kesadaran bersikap disiplin pada setiap individu, dapat menimbulkan
ketidak teraturan dalam hidup.
Disiplin akan lebih mudah ditegakkan bilamana timbul dari
kesadaran setiap anak, tidak ada paksaan dari orang tua atau guru
seabagai pemimpin, sehingga anak dalam melakukan disiplin karena
ada kesadaran dari anak itu sendiri. Selain itu anak tahu kegunaan dari
disiplin.12
Disiplin yang sudah ada pada diri perseta didik akan dapat
terwujud dengan baik apabila dibina sejak dini, sejak usia muda,
dimulai dari lingkungan keluarga dan pendidikan. Sebab disiplin
dikatakan sebagi alat pendidikan anak, dengan disiplin anak dapat
membentuk sikap teratur dan menaati norma aturan yang ada, untuk
itu disiplin sudah bisa dibiasakan dalam kehidupan anak sejak usia
dini.13
Hal ini sesuai dengan diungkapkan oleh Rudolf Dreikurs dan
Pearl Cassel bahwa disiplin merupakan titik pusat dalam pendidikan.
Menurutnya dalam proses belajar mengajar tanpa disiplin tidak akan
ada kesepakatan atara guru dan murid, dan hasil pelajaran pun
berkurang.14
3. Macam-macam Disiplin
a) Disiplin waktu
Disiplin waktu menjadikan sorotan uatama bagi seorang
guru dan murid. Waktu masuk sekolah biasanya menjadi parameter
utama kedisiplinan guru dan murid. Kalau guru dan murid masuk
sebelum bel dibunyikan, berarti disebut orang yang disiplin. Kalau
12
Bambang Sujiono & Yuliani Nurani Sujiono, Mencerdaskan Perilku Anak Usia
Dini , hlm. 29-30 13
Rudinal dan Elizar, Pengelolan di Taman Kanak-kanak ( Jakarta : Depertamen Pendidikan Nasional, 2005), hlm. 132
14 Rudolf Deikurs dan Pearl Cassel, Disiplin Tanpa Hukuman ,(Bandung :Remaja
Karya, 1986), hlm.6
12
masuk pas dubunyikan, bisa dikatakan kurang disiplin, dan kalau
masuk setelah bel dibunyikan, maka dinilai tidak disiplin,
menyalahi aturan sekolah yang telah ditentukan. Karena itu, jangan
menyepelekan disiplin waktu ini, usahakan tepat waktu ketika
datang pada jam masuk sekolah. Begitu juga dengan jam
mengajar, kapan masuk dan kapan keluar, harus sesuai dengan
alokasi waktu yang ditentukan agar tidak menganggu jam guru
lain.
b) Disiplin menegakkan aturan
Disiplin menegakkan aturan sangat berpengaruh terhadap
kewibawaan guru. Model pemberian sanksi yang diskriminatif
harus ditinggalkan. Murid sekarang yang ini cerdas dan kritis,
sehingga kalau diperlakukan semena-mena dan pilh kasih , mereka
akan memakai cara mereka sendiri untuk menjatuhkan harga diri
guru. Selain itu, pilih kasih dalam memberikan sanksi sangat
dibenci dalam agama. Keadilan harus ditegakkan dalam kaadaan
apa pun. Karena, keadialan itulah yang akan mengantarkan
kehidupan ke arah kemajuan, kebahagiaan, dan kedamaian.
c) Disiplin Sikap
Disiplin mengontrol perbutan diri sendiri menjadi starting
point untuk menata perilaku orang lain. Misalanaya, disiplin tidak
tergesa-gesa, dan gegabah dalam bertindak. Disiplin dalam sikap
ini membutuhkan latihan dan perjuangan, karena, setiap saat
banyak hal yang menggoda kita untuk melanggarnya. Dalam
melaksanakan disiplin sikap ini, tidak boleh mudah tersinggung
dan cepat menghakimi seseorang hanya karena persoalan sepele.
Selain itu, juga harus mempunyai keyakinan kuat bahwa tidak ada
yang bisa menjatuhkan diri sediri kecuali orang tersebut. Kalau
13
disiplin memegang prinsip dan perilaku dalam kehidupan ini,
niscaya kesuksesan akan menghampiri.15
Disiplin mengontrol sikap agar tidak tegesa-gesa dan
gegabah dalam bertidak, disiplin dalam sikap ini membutuhkan
latihan dan perjuangan. Kalau manusia disiplin memegang prinsip
dan prilaku dalam kehidupan ini, niscaya kesuksesan akan
menghampirinya.16
Menurut Soegeng Prijodarminto pembentuk disiplin, terjadinya
karena alasan sebagai berikut:
a). Disiplin akan tumbuh dan dapat dibina, melalui latihan,
pendidikan, penanaman kebisaan dan keteladanan.
b). Disiplin dapat ditanamkan mulai dari tiap-tiap individu dari
unit paling kecil, organisasi atau kelompok
c). Disipiln diproses melalui pembinaan sejak dini, sejak usia
muda, di mulai dari keluarga dan kelompok
d). Disiplin lebih muda ditegakkan bila muncul dari kesadaran
diri
4. Teknik- teknik Disiplin
a) Time Out
Time Out adalah sebuah teknik disiplin yang dilakuakan
dengan cara mengisolasi anak dalam ruangan yang kurang nyaman
baginya selama beberapa menit. Time out juga dapat dilakukan
dalam bentuk lain. Misalnya memintak anaka mengerjakan sesuatu
yang kurang menyenagkan baginya, misalnya membersihkan
kamar mandi, dilarang bermain game, dan lain-lain. Tujuannya
adalah memberikan waktu kepada anak untuk merenungi kesalahan
yang dilakukannya. Pada praktiknya, anak ditempatkan disuatu
tempat yang disepakati sebagai tempat time out.
15 Jamal Ma’mum Asmani ,Tips Menjadi Guru Inspirartif, Kreatif, dan inovatif,
(Jogjakarta: DIVA Press,2009), hlm 112-113 16 Jamal Ma’mum Asmani ,Tips Menjadi Guru Inspirartif, Kreatif, dan inovatif,
(Jogjakarta: DIVA Press,2009), hlm.95
14
Teknik time out sangat dianjurkan oleh para ahli dalam
menghadapi anak yang nakal ( seperti suka memukul, merusak
barang atau berkelakuan di luar batas sopan santun yang telah
ditentukan oleh orangtua), dan kurang disiplin. Teknik ini
sebenarnya kata halus untuk sebuah hukuman, tetapi bukan
hukuman fisik. Panjang waktu yang paling efektif dalam teknik ini
disesuaikan dengan usia anak.
Sebelum melkukan time out, sebaiknya memberikan
peringatan kepada anak. Jangan langsung menarik anak dan
membawanya ke dalam time out. Hal ini akan membuat anak
semakin marah. Tentukan sistem peringatan apa yang dapat
digunakan dan jadikan hal itu bagian dari time out. Saat
mengirimkan anak dalam waktu jeda ( time out). Jika sebelum
waktu habis anak sudah melanggar, maka ulangi dari waktu awal.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tempat pelaksanaan waktu
jeda (time out). Harus dipasitikan bahwa tempat pelaksanan time
out jauh dari mainan TV, atau barang lain yang bersifat menghibur
dan tidak ada benda yang mudah pecah di tempat tersebut.17
b) Grounded
Grounded adalah teknik mendisiplinkan anak dengan cara
mewajibkan anak menyelesaikan suatu tugas agar mendapat
kesenangannya kembali. Misalnya, bila anak sedang bermain
game saat jam belajar, maka yang harus dilakukan pada teknik
Grounded adalah melarang anak bermain game sebelum anak
belajar.
Hal yang terjadi saat melarang anak melakukan aktivitas
yang disuakainya adalah mengamuk, merengek, atau
memanipulasi dengan berbagai cara, seperti membanting pintu,
mengancam, dan sebagainya. Tetapalah bersikap tegas karena
17Supardi & Aqil Smart, Ide-ide Kreatif mendidik Anak bagi orangtua sibuk.(
jogjakarta AR- RUZZ MEDIA GROUP) hlm 44-45
15
banyak anak suka memanipulasi keadan untuk mendapatkan apa
yang diinginkannaya. Sekali lengah terhadap keputusan yang telah
diambil, maka untuk selajutnya anak akan menggulangi kesalahan
yang sama.
Misalnya, saat melarang anak menonton TV, sebaiknya
mengatakannya sekali (tanpa teriak). Jika anak merengek, maka
coba lah untuk diam dan berpura-puralah cuek terhadapnya,
belajarlah untuk mengatakan “tidak” secara tegas, tetapi dengan
penuh kasih sayang, berwibawa, dan tanpa nada marah. Kemapuan
ini akan menolak dalam mendidik anak sehingga mereka
mengetahui ada batasan dalam berbuat sesuatu. Dengan acar ini,
anak akan belajar untuk mendengarkan apa yang dismpaikan.
Hal yang paling penting dalam mendisiplinkan anak adalah
selalu bersikap konsisten. Jika telah mengatakan akan ada akibat
dari perilaku yang salah, terapakan “ hukuman” tersebut sehingga
anak anak tidak akan pernah mencoba mempermainkan. Sikap
yang tidak konsisten akan menghancurkan aturan dan disiplin.
Berlakulah seperti “ Bos” dan jangan malu untuk menjadi bos
dalam membina hubungan dengan anak. Jika tidak, anak cenderung
bertindak semaunya bagaikan anak ayam kehilangan induk dan
akhirnya akan berperilaku negatif.18
5. Penerapan Kedisplinan dalam Belajar
Disiplin belajar merupakan salah satu aplikasi dari
kedisiplinan. Disiplin belajar meliputi sebagai berikut:
a) Disiplin waktu
Misalnya: Tepat waktu dalam mengerjakan tugas-tugas
sekolah, mengatur jadwal belajar dirumah sendiri, minimal 2 jam
18 Supardi & Aqil Smart, Ide-ide Kreatif mendidik Anak bagi orangtua sibuk.(
jogjakarta AR- RUZZ MEDIA GROUP) hlm 46-47
16
dalam sehari. Kemudian bisa membagi waktu belajar dan kegiatan
yang lain.
b) Disiplin menegakan aturan
Misalnya: Mentaati peraturan yang ditetapkan dalam tata
tertip sekolah yaitu, berangkat sebelum bel berbuyi, tidak bolos
pada jam pelajaran, membuang sampah di tempatnya.
c) Disiplin sikap
Misalnya: Bersikap memperhatikan dengan baik pada guru
yang menerangkan pelajaran dan menciptakan susana aktif dalam
pembelajara, bertanya jika belum jelas tentang soal yang di
terangkan guru sampai benar-benar jelas dan dapat difahami
dengan baik.
6. Membangun tradisi disiplin yang kuat
a) Mengingat manfaat dan Kerugiannya
Selalu mengingat manfaat besar disiplin akan mendorong
seseorang untuk displin. Sebagai seorang guru dan murid, disiplin
manfaatnya sangat besar, antara lain pembelajaran dapat berjalan
secara efektif, baik.
b) Mengingat Cita-cita
Cita-cita yang besar selalu membutuhkan kerja keras,
semangat pantang menyerah, dan prinsip maju tanpa mengenal
mundur. Sekali maju, sebesar apa pun halangan dan rintangan yang
menghadang, harus dihadapi dengan sikap kesatria, penuh
keberanian. Namun, untuk menggapai semua itu perlu kedisiplinan.
Cita-cita besar tidak akan terwujud kalau seseorang tidak disiplin
melakukan pekerjaan yang berpengaruh besar dalam hidupnya
jangka panjang. Sebelum mendisiplinkan muridnya, seorang guru
harus disiplin terlebih dahulu, sehingga murid-muridnya segan dan
mengikuti perintahnya.
17
c) Memiliki Bertanggung Jawab
Tanggung jawab besar yang ada di pundak guru harus
dilaksanakan seabagai amanat dari negara, masyarakat, dan nurani
sendiri. Tanggung jawab mendidik dan mempersiapkan masa
depan anak bangsa membutuhkan keseriusan dan kerja keras
seorang guru dan serang siswa harus belajar dengan rajin untuk
masa depan.
d) Pandai Mengatur Waktu
Disiplin melaksanakan kegiatan membutuhkan kemapuan
mengatur waktu dengan baik. Dari menejemen waktu tersebut bisa
diketahui mana yang menjadi prioritas. Istilahnya, mana yang
masuk kategori perkerjaan wajib (harus dilaksanakan), sunah (baik
dilakukan), makruh (banyak negatifnya), dan haram (larangan)
dilakukan.
e) Meninggalkan Sesuatu yang tidak bermanfaat
Hal-hal yang tidak manfaat, misalnya begadang malam,
nonton televisi sampai malam, ngobrol larut malam, dan
sejenisnya, seharusnya ditinggalkan. Seorang guru harus
memberikan contoh yang baik dan kontruktif kepada anak didik
dan masyarakatnya. 19
7. Belajar dan Hasil Belajar
Belajar adalah istilah yang paling penting dalam setiap usaha
pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada
pendidikan20
dalam perspektif islam, belajar merupakan kewajiban
bagi setiap individu muslim-muslimat dalam rangka memperoleh
ilmu pengetahuan21
sehingga derajat kehidupannya meningkat.22
19 Jamal Ma’mur Asmani, Tips menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, Inovatif,
(Yogyakarta:DIVA Press, 2010), hlm 237 20 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT
Remaja Rosdokarya,2000),cet.5, halm, 94. 21
Syaiful Bahri Djamarah, Rahasia Sukses Belajar, (Jakarta:PT Rineka Cipta,
2002), cet.1, halm.10
18
Firman Allah Surat Al Mujadalah : ayat 11
“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan:
"Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah
Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang berilmu
pengetahuan beberapa derajad”.23
Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup
manusia24
. Belajar itu suatu proses yang ditandai dengan adanya
perubahan pada diri seseorang.25
Belajar merupakan suatu proses yang
tidak dapat dilihat dengan nyata, proses itu terjadi dalam diri seseorang
yang sedang mengalami belajar.26
Secara umum belajar dapat diartikan
22
Thohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2006), hlm,55.
23 Departemen Agama, Alquran Al Karim dan terjemahannya, (Semarang: PT
Karya Toha Putra). Hal. 910. 23
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1998), cet.4, hlm.104
24Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algensido, 1995), cet.3, halm.28 25
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), cet. 16, halm 85
25Cliffor T. margan, lntroduction Topychlogy, (new. York: Me Gc Grew Hill
Book Company,1961), halm. 219.
19
sebagai proses perubahan perilaku akibat interaksi individu dengan
lingkungan.27
(Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan
hasil pengalaman yang lalu).
Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang
terjadi karena latihan dan pengalaman. Belajar terjadi melalui latihan dan
pengalaman yang bersifat komulatif, artinya hasil belajar tidak diperoleh
secara tiba-tiba akan tetapi berlangsung melalui proses tahap demi tahap.
Belajar bertujuan menambah pengetahuan berbagai bidang ilmu,
mengadakan perubahan didalam diri serta mengubah sikap dan harus
dilakukan selama hidup, karena melalui belajar dapat melakukan perbaikan
dalam berbagai dalam berbagai hal yang menyangkut kepentingan hidup.
Menurut Clifford T Morgan “Learning is any relatively permanent change
in behavior that is the result of past experience”.28
Hasil belajar merupakan objek evaluasi dari proses belajar, hasil
belajar juga dapat diartikan sebagai suatu hasil dari proses mengajar guru
dan belajar siswa. Untuk pengetahuan sejauh mana keberhasilan belajar
seorang siswa, maka perlu adanya informasi yang berhubungan dengan
indikator-indikator adanya perilaku dan sikap siswa. Hal ini dapat
diketahui melalui hasil belajar siswa. Perubahan tingkah laku dan pribadi
sebagai hasil belajar dapat digolongkan menjadi tiga ranah, yaitu ranah
kongnitif, ranah efektif, dan ranah psikomotorik.
H. Abidin Syamsudin, dalam buku psikologi kependidikan
mendifinisikan prestasi atau hasil belajar siswa adalah:
1. Daya atau kemampuan siswa / seseorang untuk berfikir dan berlatih
ketika mengajarkan tugas atau kegiatan tertentu dan kegiatan
pembelajaran disekolah.
2. Prestasi belajar tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya
(transferable) karena yang bersangkutan dengan kemampuan siswa
20
dalam pengetahuan dan ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesa, dan evaluasi.
3. Prestasi belejar siswa dibuktikan dan ditunjukan melalui nilai atau
angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas
siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya.29
Belajar merupakan suatu proses yang kontinu. Dari proses tersebut
akan diperoleh suatu hasil yang disebut hasil belajar. Berhasil atau
tidaknya seseorang belajar disebabkan beberapa faktor dari dalam diri
siswa (eksternal), dan faktor–faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
penting artinya dalam rangka mencapai presetasi belajar yang sebaik-
baiknya. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu:30
1. Faktor internal (faktor dalam diri siswa) yakni keadaan / kondisi
jasmani dan rohani siswa. Faktor-faktor internal meliputi:
a) Fisiologi atau jasmaniah meliputi kesehatan dan cacat tubuh.
Kondisi umum jasmani dan tonus (tangan otot) yang menandai
tingkatan kebugaran oraga-organ tubuh dan sendi-sendinya,
dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam
mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi
jika disertai pusing-pusing kepala misalnya, dapat menurunkan
kualitas ranah cipta (kognitif ) sehingga menteri yang
dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas.
b) Faktor psikologis meliputi intelegenitas, perhataian, minat,
bakat, motif, kematangan dan kesiapan
2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa) yakni kondisi lingkungan
sekitar siswa. Faktor-faktor eksternal meliputi yaitu:
28
Abin. Syamsudin, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya ,
2000), cet. 3, halm 160. 29
Mulhibbin Syah, Psikologi Pendidikan denagan Pendekatan Baru, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya , 2006), cet. 14, halm 201.
21
a. Faktor kelurga yang meliputi cara orang tua mendidik, relasi
antara anggota keluarga, pengertian keluarga dan latar
belakang kebudayaan.
b. Faktor sekolah meliputi metode pembelajaran, kurikulum,
relasi guru dengan peserta didik, perlengkapan sekolah.
c. Faktor masyarakat terdiri dari kegiatan perserta didik dalam
masyarakat.
3. Faktor pendekatan dalam belajar (apprach to learning)
Yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan
metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran
materi-materi pembelajaran.31
C. Rumusan Hipotesis
Dari arti katanya, Hipotesis berasal dari dua kata “hypo” yang
artinya “ di bawah” dan “thesa” yang artinya “ kebenaran”. Jadi “
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang brsifat sementara
terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul”.32
“Pada umumnya hipotesis di rumuskan untuk
menggambarkan hubungan dua variabel akibat”.33
Adapun hipotesis yang
penulis ajukan dalam penelitian ini adalah “ Ada pengaruh kedisiplinan
belajar terhadap hasil belajar materi kimia pada pealajaran IPA Terpadu
siswa kelas VII SMP NU 03 ISLAM Kaliwungu Kendal.
31
Mulhibbin Syah, Psikologi Pendidikan denagan Pendekatan Baru, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya , 2006), halm 201 32 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Sustu Pendekatan Praktik, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2006), cet. 13,hlm. 71-73
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian lapangan
dengan pendekatan kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan
secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.1
B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
1. Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan pada awal semester ganjil yaitu pada tanggal 8
sampai dengan tanggal 16 November 2011.
2. Tempat penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah SMP NU 03 ISLAM Kaliwungu
yaitu peserta didik yang sedang duduk di kelas VII.
C. POPULASI DAN INDIKATOR PENELITIAN
1. Populasi
Menurut kamus riset karangan Drs. Komarudin, yang
dimaksudkan dengan populasi adalah semua individu yang menjadi
sumber pengambilan sampel.2 Adapun populasi penelitian ini adalah
seluruh peserta didik kelas VII di SMP NU 03 ISLAM Kaliwungu.
Pada tahun pelajaran 2011/2012 yang terbagi dalam tiga kelas yaitu
VII A, VII B, VII C, yang jumlahnya 118 peserta didik. Secara
singkat dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini:
1 Prof. Dr. Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D, (Bandung: ALFABETA, 2007), hlm. 14 2 Mardalis, Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara,
2004), hlm. 53
23
Tabel 3.1: Jumlah Peserta Didik kelas VII di SMP NU 03 ISLAM
Kaliwungu Tahun Pelajaran 2011/2012
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah perwakilan peserta didik kelas
VII SMP NU 03 ISLAM Kaliwungu yang terbagi atas tiga kelas. Yaitu
pada setiap kelasnya diambil sampel secara merata untuk diteliti sebanyak
ketentuan yang berlaku pada penelitian teknik pengambilan sampel yang
akan dijelaskan di bawah ini.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi.3 Teknik
sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik random
sampling atau sampel acak menurut tingkat subjek. Teknik sampling ini
diberi nama demikian karena di dalam pengambilan sampelnya, peneliti
"mencampur" subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek
dianggap sama. Dengan demikian maka peneliti memberi hak yang sama
kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi
sampel. Oleh karena hak setiap subjek sama, maka peneliti terlepas dari
perasaan ingin mengistimewakan satu atau beberapa subjek untuk
dijadikan sampel.
Menurut Suharsimi Arikunto: ”untuk sekedar ancer-ancer, maka
apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
3 Nana Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Transito, 1996), hlm. 6
KELAS JUMLAH PESERTA DIDIK
VII A 41 Peserta didik
VII B 39 Peserta didik
VII C 38 Peserta didik
JUMLAH 118 Peserta didik
24
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah
subjeknya besar, dapat diambil antara10-15% atau 20-25% atau lebih”.4
Berdasarkan teori di atas, karena dalam penelitian ini jumlah
populasinya lebih dari 100 atau lebih tepatnya sebesar 118 peserta didik,
maka sampel yang diambil adalah sebesar 25% dari keseluruhan dari
populasi yang ada dengan teknik random sampling, sehingga jumlah
sampel yang diambil sebanyak 25% dari 118 peserta = 29,5 atau
dibulatkan menjadi 30 peserta didik.
D. VARIABEL DAN INDIKATOR PENELITIAN
Dalam suatu penelitian yang mempelajari pengaruh suatu treatmen
terdapat variabel penyebab (X) dan variabel akibat (Y) atau varabel
terikat.5 Berdasarkan pendapat tersebut, maka penelitian ini ada dua
variabel yaitu:
1) Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab
timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Dalam penelitian ini
variabel bebasnya adalah kedisiplinan. Dengan indikator sebagai
berikut: Patuh dan taat terhadap tata tertib di sekolah, persiapan
belajar, perhatian terhadap kegiatan pembelajaran, mempunyai
rencana atau jadwal belajar, ketaatan dan keteraturan dalam
belajar, mempelajari materi pelajaran di luar sekolah.
2) Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar
(kognitif) bidang studi IPA Terpadu. Variabel terikantnya
diperoleh dari nilai Mid Semester.
4 Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rinika Cipta , 2002), halm.39
hlm. 134
5 Suarsimi Arikunto, Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rinika
Cipta , 2002), halm.39
25
E. PENGUMPULAN DATA PENELITIAN
Teknik pengumpulan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Metode Dokumentasi
Yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkripsi, buku buku, surat kabar, majalah, notulen, rapat,
agenda dan sebagainya.6 Metode ini digunakan untuk mendapatkan
daftar peserta didik, nilai peserta didik kelas VII di SMP NU 03
ISLAM Kaliwungu.
2. Metode Angket Atau Kuesioner
Metode angket atau kuesioner yaitu pengumpulan data dengan
formulir yang berisi daftar pertanyaan tertulis untuk mengetahui
pengaruh kedisiplinan belajar materi kimia pada pelajaran IPA
Terpadu siswa kelas VII SMP NU 03 Islam Kaliwungu Kendal.
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang
kedisiplinan belajar materi kimia pada mata pelajaran IPA Terpadu
kepada perserta didik kelas VII SMP NU 03 Islam Kaliwungu
Kendal.
F. ANALISIS DATA PENELITIAN
1. Analisis Awal.
a. Uji normalitas.
Uji normalitas digunakan untuk mengolah data dalam
menentukan apakah kelompok yang akan dianalisis berdistribusi
normal atau tidak. Rumus pengujian ini dikenal dengan chi kuadrat.
Rumus yang digunakan adalah:7
i
ii
E
EO2
2
6 Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek,(Jakarta: PT Rinika
Cipta, 2002), hlm. 236 7 Nana Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Transito, 1996), hlm. 273.
26
di mana: .
Oi: frekuensi observasi.
Ei: frekuensi yang diharapkan.
Rumusan hipotesis uji normalitas adalah sebagai berikut:
0H = data berdistribusi normal
1H = data tidak berdistribusi normal
Kriteria pengujian diterima jika 2 hitung > 2 tabel. 2 tabel
dicari menggunakan distribusi 2 dengan derajat kebebasan dk=
k-3 dan taraf signifikan 5%. Harapan kelompok uji coba dan
kelompok sampel dalam penelitian normal.
Dalam pengujian ini data yang dipakai adalah data kelompok
sampel. Data diolah berdasarkan rumus di atas dan dianalisis
dengan kurva normal tetap. Apabila hasil yang diolah masih
bersesuaian dengan kurva normal di atas. Berarti kelompok
tersebut berdistribusi normal.
b. Uji homogenitas
Dimaksudkan untuk mengetahui varians yang dimiliki sama
atau tidak. Yaitu yang menyelidiki kesamaan dua varians. Rumus
yang digunakan adalah:8
terkecilians
terbesariansFhitung
var
var
Dengan rumus varians untuk sampel adalah:
)1(
)( 2
2
n
xxS
i
Kelompok dikatakan homogen jika tabelhitung FF , dengan %5 ,
dengan pembilangdknv 111 dan penyebutdknv 122
.
8 Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D, (Bandung: ALFABETA, 2007), hlm. 50.
27
2. Uji instrumen
a. Analisis Validitas
Untuk mengetahui validitas item angket digunakan rumus
korelasi product moment dengan angka kasar. Rumus yang
digunakan yaitu:9
2222 )()(
))((
YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan:
xyr = Koefisien Korelasi
X = skor item
Y = skor total
N = Jumlah peseta didik
Harga xyr yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga
kritik product moment dengan ketentuan, apabila harga xyr > tabelr
maka instrumen tersebut valid.
b. Analisis Reliabilitas
Untuk mengetahui reliabilitas instrumen angket digunakan
rumus KR-20 (Kuder Richardson) yaitu:10
2
2
11 11
t
b
k
kr
Keterangan:
11r = reliabel instrumen
k = jumlah angket
2
t = variansi total
2
b = jumlah varians tiap butir angket
9 Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek,(Jakarta: PT Rinika
Cipta, 2002)., hlm. 72. 10 Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek,(Jakarta: PT Rinika
Cipta, 2002)., hlm. 109
28
Setelah diperoleh harga 11r kemudian dikonsultasikan dengan tabelr
. Apabila harga 11r > tabelr , maka instrumen tersebut reliabel. Diharapkan
instrumen dalam penelitian reliabel.
Untuk menganalisis data yang telah terkumpul dari penelitian yang
bersifat kuantitatif, maka penulis menggunakan analisis statistik dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
3. Skoring dan tabulasi
Pada tahap ini, data yang diperoleh dari hasil angket yang
disebarkan pada responden dalam penelitian dimasukkan dalam tabel
persiapan yang diberi skor atau bobot nilai pada tiap alternatif jawaban
responden, yaitu dengan mengubah data yang bersifat kualitatif dengan
menggunakan kriterian sebagai berikut
a. Untuk instrumen angket yang mengandung pertanyaan positif:
1) Untuk alternatif jawaban a dengan skor 4
2) Untuk alternatif jawaban b dengan skor 3
3) Untuk alternatif jawaban c dengan skor 2
4) Untuk alternatif jawaban d dengan skor 1.11
b. Untuk instrumen angket yang mengandung pertanyaan negatif:
1) Untuk alternatif jawaban a dengan skor 1
2) Untuk alternatif jawaban b dengan skor 2
3) Untuk alternatif jawaban c dengan skor 3
4) Untuk alternatif jawaban d dengan skor 4
4. Analisis Uji Hipotesis.
Setelah semua data yang diperoleh selama penelitian diproses
sebagaimana pada tahap pendahuluan, tahap selanjutnya adalah data
dianalisis. Dalam analisis ini akan diperoleh data yang bersifat
kuantitatif dengan menggunakan rumus statistik “Regresi Satu
Prediktor “,12
yaitu :
11 Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survey , (Jakarta : LP3 ES, 1989), hlm. 137. 12 Burhan Nurgiantoro, dkk, Satistik Terapan (Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial)
(Yogyakarta : Gajah Mada University Press, 2002), cet. II, hlm. 268.
29
a) Mencari korelasi antara prediktor dan kreterium melalui teknik
korelasi moment tangkar dengan pearson dengan rumus :
=
Diketahui bahwa :
1)
2)
3) 13
b) Menguji signifikansi korelasi
Untuk mengetahui apakah korelasi signifikan atau tidak,
kita dapat menguji rxy dikonsultasikan dengan rtabel dengan db = N –
2, dan taraf signifikansi 5%. Korelasi antara variabel X dan
variabel Y dikatakan signifikan jika rxy > rtabel. Kemudian Korelasi
antara variabel X dan variabel Y dikatakan tidak signifikan jika rxy
< rtabel.
c) mencari persamaan regresi dengan rumus:
Y = a + b
Keterangan
Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan.
a = harga Y ketika hara X = 0 (harga konstan)
b = angka arah yang atau koefisien regresi, yang menunjukkan
angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang di
dasarkan pada perubahan variabel independent. Bila (+) arah
garis naik, dan bila (-) arah garis turun.
X = subjek pada variabel independent yang mempunyai nilai
tertentu.
13 Sutresno Hadi, Analisis Regresi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2001), hlm. 4
xyr)()( 22
yx
xy
N
XXx
2
22
N
YYy
2
22
N
YXXYxy
30
d) Analisis variansi garis regresi
Uji varian regresi digunakan analisis regresi bilangan F (uji
F), dengan rumus RKres
RKregFreg 14
Keterangan :
Harga bilangan F untuk garis regresi
Rerata kuadrat hasil regresi
RKres Rerata kuadrat residu
Untuk memudahkan perhitungan bilangan F maka dibuat
tabel ringkasan analisis garis regresi sebagai berikut:
Tabel 3.2: Ringkasan Analisis Garis Regresi
Sumber variasi Db JK RK
Regresi (reg)
Residu (res)
1
N-2
-
Total (T) N-1 - -
Keterangan:
db = derajat kebebasan
JK = jumlah kuadrat
RK = rerata kuadrat
db reg = derajat kebebasan regresi
db res = derajat kebebasan residu
JK reg = jumlah kuadrat regresi
JK res = jumlah kuadrat residu
14 Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survey , (Jakarta : LP3 ES, 1989), hlm. 13
Freg
RKreg
regF
2
2)(
x
xy
2
2
2)(
x
xyy
reg
reg
db
JK
res
res
db
JK
res
reg
RK
RK
2y
31
e) Analisis Lanjut
Setelah diperoleh persamaan garis regresi antara variabel
(X) dan variabel (Y), maka langkah selanjutnya adalah
menghubungkan antara antara Fhitung dengan nilai Ftabel baik pada
taraf signifikan 5% atau 1%. Apabila nilai yang dihasilkan Fhitung >
Ftabel, maka hipotrsis yang diajukan diterima atau signifikan. Dan
apabila nilai yang dihasilkan Fhitung > Ftabel, maka hasil yang
diperoleh adalah non signifikan yang berarti hipotesis yang
dilakukan ditolak
f) Analisis uji kelinearan regresi sederhana
Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah model
regresi yang dipakai dalam menghitung data dalam penelitian ini
betul-betul cocok dengan keadaan ataukah tidak, sehingga dengan
demikian tidak ada alasan untuk mencari model regresi nonlinear.
Untuk memudahkan dalam mengujinya dapat menggunakan Tabel
3.3 analisis varians untuk uji kelinieran regresi berikut ini15
:
Tabel 3.3: Analisis Varians Untuk Uji Kelinieran Regresi
sumber
variasi Dk JK KT Fhitung Ftabel
total (t) N ∑Yi2
∑Yi2 -
regresi
(a) 1
n
Yi 2)(
)(
)(
adk
aJK
(1)
)(
)(
SKT
bIaKT
(1)
%5
regresi
(b│a) 1
n
YXXYb
))(( )(
)(
bIadk
bIaJK
residu
(S) n-2
)()()( abJKaJKtJK
)(
)(
Sdk
SJK
tuna
cocok k-2 JK(S)-JK(E)
)(
)(
TCdk
TCJK(2)
(2)
%5
15 Nana Sujana, Metode Statistika, (Bandung: Transito, 1996), hlm. 332
32
(TC)
)(
)(
EKT
TCKT
kekelir
uan (E) n-k
ni
YiYi
x
22 )(
)(
)(
Edk
EJK
Keterangan:
dk = derajat kebebasan
JK(t) = jumlah kuadrat total
JK(a) = jumlah kuadrat regresi (a)
JK(bla)= jumlah kuadrat regresi (bla)
JK(S) = jumlah kuadrat residu
JK(TC)= jumlah kuadrat tuna cocok
JK(E) = jumlah kuadrat kekeliruan
KT(bla)= kuadrat tengah regresi (bla)
KT(S) = kuadrat tengah residu
KT(TC)= kuadrat tengah tuna cocok
KT(E) = kuadrat tengah kekeliruan
Untuk mengetahui model persamaan regrsi sederhana
signifikan atau tidak, kita dapat menguji Fhitung (1) dikonsultasikan
dengan Ftabel, dengan α = 5% dan dk pembilang = 1, dk penyebut =
n –2. Jika Fhitung(1) > Ftabel(1), maka dapat dinyatakan model
persamaan regresi linier sederhana signifikan. kemudian Jika
Fhitung(1) < Ftabel(1), maka dapat dinyatakan model persamaan regresi
linier sederhana tidak signifikan
Untuk mengetahui model persamaan regrsi sederhana linier
atau tidak, kita dapat menguji Fhitung (2) dikonsultasikan dengan
Ftabel, dengan α = 5% dan dk pembilang = k - 2, dk penyebut = n -
k. Jika Fhitung(2) < Ftabel(2), maka dapat dinyatakan model persamaan
regresi linier sederhana linier. kemudian Jika Fhitung(2) > Ftabel(2),
maka dapat dinyatakan model persamaan regresi linier sederhana
non linier.
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Umum Hasil Penelitian
1. Keadaan Umum SMP NU 03 Islam Kaliwungu Kendal
SMP NU 03 Islam Kaliwungu Kendal yang beralamat di Jl Ngaglik desa
Kotoharjo Kaliwungu Kendal, mempunyai bangunan gedung permanen sendiri
yang terletak di atas bidang tanah wakaf seluas 6050 m 2
dengan situasi dan
suasana tidak begitu ramai dan sangat strategis untuk proses belajar mengajar.
Bangunan gedung SMP NU 03 Islam Kaliwungu kabupaten Kendal yang amat
luas ini, memiliki sarana dan prasarana yang cukup untuk kegiatan belajar
mengajar, ruang kelas yang tersedia sangat memungkinkan untuk menampung
siswa kelas VII sampai kelas VIII dan IX secara bersamaan (masuk pada jam
pagi).Visi- misi serta Sarana dan prasarana di SMP NU 03 Islam Kaliwungu
kabupaten Kendal sesuai dengan profil berikut, secara rinci dapat dilihat jenis
kegiatannya di bawah ini:
2. SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SMP NU 03 ISLAM Kaliwungu
2. Visi :“MEWUJUDKAN KEUNGGULAN DALAM
PRESTASI YANG DILANDASI SIKAP
ISLAMI”
Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita
sekolah :
a. Berorientasi ke depan dengan memperhatikan
potensi kekinian
b. Sesuai dengan norma dan harapan masyarakat
c. Ingin mencapai keunggulan
d. Mendorong semangat dan komitmen seluruh
warga sekolah/madrasah
e. Mendorong adanya perubahan yang lebih baik
34
f. Mengarahkan langkah-langkah strategis (misi)
sekolah.
3. Misi :
a. Melaksanakan pembelajaran yang efektif dan
efisien dalam rangka peningkatan prestasi
akademik dan non akademik.
b. Melaksanakan dan mengembangkan sikap
perilaku berbudi pekerti yang luhur (berakhlak
karimah).
c. Menciptakan suasana yang harmonis dan
kekeluargaan sekolah.
4. Tujuan Sekolah :
a. Unggul dalam kegiatan dan kepedulian
sekolah.
b. Unggul dalam perolehan nilai UN.
c. Unggul dalam persaingan masuk ke jenjang
SMA/ SMK terbaik.
d. Unggul dalam penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi, terutama bidang sains dan
matematika.
e. Unggul dalam lomba olahraga, kesenian, PMR,
Paskibra, dan Pramuka.
f. Unggul dalam kebersihan dan penghijauan
sekolah.
5. Alamat : Jl. Ngaglik
Desa Kutoharjo
Kecamatan Kaliwungu
Kab.Kendal
6. Nama Yayasan/Pengelola : Lembaga Pendidikan Ma’arif NU
7. Status Sekolah : Swasta
8. Status Akreditasi : A, Tahun 2007
35
9. N.D.S.(khusus sekolah swasta): C. 02072001
10. N.S.S. : 204032408021
11. Luas lahan / tanah : 6050 m 2
B. Deskriptif Data Hasil Penelitian
Untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan antara kedisiplinan
belajar terhadap hasi belajar pada materi IPA Terpadu SMP NU 03 Kaliwungu
Kendal, maka perlu diadakan analisis data. Analisis data ini dilakukan dengan
tiga tahap, yaitu analisis pendahuluan, analisis uji hipotesa dan analisis lanjut
dari penelitian.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti yaitu,
kedisiplinan belajar IPA Terpadu (variabel X) dan hasil belajar IPA Terpadu
(variabel Y) kelas VII di SMP NU 03 Islam Kaliwungu Kendal.
1. Normalitas kelas sampel
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menguji normalitas
kelompok sampel dengan menggunakan nilai mid semester gasal
tahun pelajaran 2010/2011. Setelah peneliti mengetahui nilai mid
semester gesal pada kelompok sampel, peneliti membuat distribusi
frekuensi nilai mid semester gasal kelompoksampel dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a). Menentukan rentang, yaitu nilai tertinggi dikurangi nilai
terendah. Nilai tertinggi = 76, nilai terendah = 43. Maka
rentang = 76– 43 = 33
k = 1 + 3,3 log n
b). Menentukan banyak kelas interval (k)
Dengan n = jumlah peserta didik kelompok sampel. Maka,
k = 1 + 3,3 log 30
= 1 + 3,3 (1,4472)
= 1 + 5,875
= 5,875 dibulatkan menjadi 6.
Jadi banyak kelas adalah 6.
36
k
Rp
kelasbanyak
grenp
tan
c). Menentukan panjang kelas interval (p)
875,56
33p
Dibulatkan ke atas jadi panjang kelas interval adalah 6.
d). Pilih ujung bawah kelas pertama, diambil data terkecil. Ujung
kelas interval =43
e). Dengan p = 6, dan memulai dengan data terkecil diambil 43,
maka kelas pertama 43-48, kelas kedua 49-54, dan seterusnya
terdapat pada Tabel 4.1 Berikut:
Tabel 4.1: Distribusi Frekuensi Kelompok Sampel Hasil Belajar
NO NILAI FREKUENSI
1 43– 48 1
2 49 – 54 3
3 55 – 60 11
4 61– 66 7
5 67– 72 6
6 73 – 78 2
30f
Berdasarkan perhitungan dihasilkan uji normalitas kelompok
sampel 5,61X dan S = 7,277741 dan2
hitung diproleh = 52,96552.
Untuk a = 5%, dengan dk = 7 - 3 = 4 diperoleh 2
tabel = 9,49. Karena
2hitung <
2tabel, maka data tersebut berdistribusi norma
37
2. Prasyarat analisis
a) Normalitas kelas sampel
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menguji normalitas
kelompok sampel dengan menggunakan angket kedisiplinan belajar
yang di sebar ke 30 responden. Setelah peneliti mengetahui hasil skor
nilai angket pada kelompok sampel, peneliti membuat distribusi
frekuensi kelompok sampel dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan rentang, yaitu nilai tertinggi dikurangi nilai
terendah. Nilai tertinggi = 122, nilai terendah = 91. Maka
rentang = 122– 91 = 31
k = 1 + 3,3 log n
b. Menentukan banyak kelas interval (k)
Dengan n = jumlah peserta didik kelompok sampel. Maka,
k = 1 + 3,3 log 30
= 1 + 3,3 (1,4472)
= 1 + 5,875
= 5,875dibulatkan menjadi 6.
Jadi banyak kelas adalah 6.
k
Rp
kelasbanyak
grenp
tan
c. Menentukan panjang kelas interval (p)
16667,56
31p
Dibulatkan ke atas jadi panjang kelas interval adalah 5.
d. Pilih ujung bawah kelas pertama, diambil data terkecil. Ujung
kelas interval = 91
e. Dengan p = 6, dan memulai dengan data terkecil diambil 91,
maka kelas pertama 91-96, kelas kedua 97-102, dan
seterusnya.
38
Tabel 4.2: Distribusi Frekuensi kelompok sampel angket
Kedisiplinan
NO NILAI FREKUENSI
1 91– 96 5
2 97 – 102 6
3 103 – 108 10
4 109 – 114 7
5 115– 120 1
6 121 – 126 1
30f
Berdasarkan perhitungan dihasilkan uji normalitas
kelompok sampel 7,104X dan S = 7,51275 dan2
hitung di
peroleh = 56,4414. Untuk a = 5%, dengan dk = 7 - 3 = 4 diperoleh 2
tabel = 9,49. Karena 2
hitung <2
tabel, maka data tersebut
berdistribusi normal
3. Homogenitas
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menguji homogenitas
sampel dengan menggunakan angket kedisiplinan dan nilai mid
semester gasal tahun pelajaran 2010/2011 .
Mencari mean nilai ulangan mid semester gasal
kelompok sampel dengan perhitungan sebagai berikut:
7,10430
3141
n
xx
i
Kemudian mencari variansi nilai ulangan mid semester
gasal tahun pelajaran 2010/2011, digunakan rumus sebagai
berikut:
S2= 30*330500- (3141)
2
30(30 - 1)
=56,44
39
Mencari mean nilai ulangan mid semester gasal tahun
pelajaran 2010/2011 kelompok sampel, sebagai berikut:
5,6130
1845
n
xx
i
Kemudian mencari varians nilai ulangan mid semester gasal tahun
pelajaran 2010/2011, kelompok sampel digunakan rumus sebagai
berikut:
96,52)130(
)5,1472(8,95705*30 22
S
Dengan ketentuan 1s variansi kelompok uji coba 2s
variansi kelompok sampel.
Untuk menyelidiki kesamaan dua varians. Menggunakan Rumus:
06,196,52
44,56
var
var
terkecilians
terbesariansFhitung
pembilangdk
pembilangdknv
29130
111
penyebutdk
penyebutdknv
29130
122
Karena %5 , 65,1tabelF , maka tabelhitung FF . Sehingga
kelompok tersebut homogen.
4. Analisis Pendahuluan
Pada data kedisplinan analisis pendahuluan ini akan
dideskripsikan pengaruh kedisplinan terhadap hasi belajar IPA Terpadu.
Berdasarkan data yang diperoleh dari jawaban responden melalui
angket atau kuesioner.
Adapun data hasil penelitian tentang pengaruh kedisiplinan
belajar diperoleh dari instrumen penelitian angket yang diberikan
kepada 30 responden, dengan soal sebanyak 36 pertanyaan. Setiap
pertanyaan terdapat 4 alternatif jawaban dengan nilai 4, 3, 2, 1.
Sedangkan untuk hasil belajar, data hasil penelitiannya diperoleh dari
nilai mid semester siswa kelas VII pada mata pelajaran IPA Terpadu.
Tabel 4.3 Angket kedisiplinan Belajar berikut adalah:
40
Tabel 4.3 Hasil Angket kedisiplinan Belajar
RESP
ALTERNATIF JAWABAN SKOR SKO
R
TOT
AL
POSITIF NEGATIF POSITIF NEGATIF
A B C D A B C D 4 3 2 1 1 2 3 4
R_1 0 9 4 4 0 2 11 6 0 27 8 4 0 4 33 24 100
R_2 2 5 1
3 2
1
0 7 4 1 8 15
2
6 2 10
1
4 12 4 103
R_3 4 1 1
1 2 2 3 8 4 16 3
2
2 2 2 6 24 16 91
R_4 9 2 5 3 5 5 7 4 36 6 1
0 3 5
1
0 21 16 108
R_5 8 4 3 5 5 1 3 10 32 12 6 5 5 2 9 40 111
R_6 7 3 2 4 3 0 5 11 28 9 4 4 5 0 9 44 103
R_7 8 1 3 4 2 0 3 12 32 3 6 4 2 0 9 48 104
R_8 7 0 2 7 3 9 4 10 28 0 4 7 3 9 12 40 103
R_9 8 3 2 3 0 1 4 9 32 9 4 3 0 2 12 36 98
R_10 1
0 0 3 3 2 7 3 12 40 0 6 3 2 7 9 48 101
R_11 6 1 4 2 0 1 7 9 24 12 2 2 0 2 21 36 99
R_12 5 1 7 7 2 2 9 4 20 3 1
4 7 2 4 27 16 96
R_13 8 0 5 0 2 1 4 11 32 0 1
0 0 2 2 12 44 102
R_14 6 5 4 1 0 1 9 6 24 15 8 1 0 1 27 24 111
R_15 5 0 7 4 2 2
8 6 9 20 0
1
4 4 2
2
8 18 36 122
R_16 2 3 9 2 1
4 3 4 8 8 9
1
8 2 14 6 12 32 105
41
R_17 8 4 3 1 1 0 2 10 32 12 6 1 1 0 6 40 98
R_18 9 2 2 2 2 0 3 11 36 6 4 2 2 0 9 44 103
R_19 1 5 1
5 5 1 3 6 7 4 15
3
0 5 1 6 18 28 117
R_20 2 2 8 4 2
1 3 7 6 8 6
1
6 4 21 6 21 24 109
R_21 4 0 8 4 1 1
3 12 3 16 0
1
6 4 1
2
6 36 12 113
R_22 5 2 7 2
0 3 1 7 6 20 6
1
4
2
0 3 2 21 24 110
R_23 6 2 8 1
5 5 0 10 2 24 6
1
6
1
5 5 0 30 8 104
R_24 5 0 1
0 1
1
8 0 10 5 20 0
2
0 1 18 0 30 20 109
R_25 3 1 7 5 1
4 0 8 6 12 3
1
4 5 14 0 24 24 96
R_26 6 0 8 2 1
4 0 10 2 24 0
1
6 2 14 0 30 8 94
R_27 4 3 4 5 2
1 6 6 5 16 9 8 5 21
1
2 18 20 109
R_28 0 1 9 6 2
1 0 6 9 0 3
1
8 6 21 0 18 36 105
R_29 3 0 7 6 2
1 1 6 8 12 0
1
4 6 21 2 18 32 105
R_30 4 1 8 3 1 4 7 9 16 3 1
6 3 1 4 21 36 100
Berdasarkan Tabel 4.2 tersebut, data kemudian di sederhanakan dan
dikelompokan berdasarkan hasil nilainya pada Tabel 4.4 berikut ini
42
Tabel 4.4 Pengaruh kedisiplinan belajar
Dari data yang diperoleh maka selanjutnya mencari Mean, jumlah
interval dan interval kelas dengan perhitungan sebagai berikut:
1) Mencari Mean nilai angket kedisplinan belajar
M = N
fx
= 30
3126
= 104.2
No X F fX
1 100 2 200
2 103 4 412
3 91 1 91
4 108 1 108
5 111 2 222
6 104 2 208
7 98 2 196
8 101 1 101
9 99 1 99
10 96 2 192
11 102 2 202
12 122 1 122
13 105 2 210
14 117 1 117
15 109 3 327
16 94 1 94
17 102 1 102
X f = 30 f X = 3126
43
2) Mencari jumlah interval
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 30
= 1 + 3,3 (1,4771)
= 1 + 4,8745
= 5,875 dibulatkan menjadi 6
3) Menentukan interval kelas
i = K
R
keterangan :
i = Interval Kelas
R = Rentang Nilai (Nilai Tertinggi-Nilai Terendah)
K = Jumlah Kelas
i = 6
1)91122(
= 6
32
= 5.33
Jadi jumlah interval adalah 6 dan interval kelas adalah 5.33
Untuk memberikan penafsiran terhadap nilai rata-rata (Mean)
variabel x yaitu kedisiplinan belajar, maka digunakan pedoman
kategori kedisiplinan bealajar. Tabel 4.5 berikut adalah yang diperoleh
berdasarkan jumlah interval berikut:
Tabel 4.5 Kategori kedisiplinan belajar
Interval Kelas Kategori
117.76– 123.09 Istimewa
112.42-117.75 Sangat Baik
107,8– 112.41 Baik
101.74 – 107,07 Cukup
96,4 – 101.73 Kurang
91 – 96,33 Sangat Kurang
44
Berdasarkan hasil perhitungan Mean tersebut, diketahui bahwa
Mean dari variabel x (kedisiplinan belajar) adalah 104.2 hal ini
menunjukkan bahwa kedisiplinan belajar termasuk dalam kategori
cukup, yaitu pada interval 101.74 – 107.07.
a. Data hasil belajar di peroleh dari dokumentasi nilai Mid semester suatu
mata pelajaran IPA Terpadu yang tercantum dalam Tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi hasil belajar IPA Terpadu
NO KODE NILAI(X)
1 R-1 60
2 R-2 62
3 R-3 43
4 R-4 52
5 R-5 68
6 R-6 62
7 R-7 64
8 R-8 62
9 R-9 56
10 R-10 60
11 R-11 58
12 R-12 54
13 R-13 60
14 R-14 68
15 R-15 76
16 R-16 64
17 R-17 58
18 R-18 60
19 R-19 75
20 R-20 66
45
Dari data tersebut, kemudian mencari jumlah mean, jumlah
interval dan interval kelas sebagai berikut ini:
1) Mencari nilai rata-rata (Mean) tentang kemampuan hasil belajar
IPA Terpadu.
M = N
fx
= 30
1859
= 61,9667 dibulatkan menjadi 62
2) Mencari jumlah interval
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 30
= 1 + 3,3 (1,4777)
= 1 + 4.7777
= 5.7777 dibulatkan menjadi 6
21 R-21 69
22 R-22 68
23 R-23 64
24 R-24 68
25 R-25 56
26 R-26 52
27 R-27 68
28 R-28 60
29 R-29 66
30 R-30 60
∑ 30 1859
46
3) Menentukan interval kelas
i = K
R
keterangan :
i = Interval Kelas
R = Rentang Nilai (Nilai Tertinggi-Nilai Terendah)
K = Jumlah Kelas
i = 6
)4376(
= 6
33
= 5.5
Jadi interval kelasnya 5.5 dan jumlah intervalnya 6.
Untuk memberikan penafsiran terhadap nilai rata-rata (Mean)
variabel Y yaitu hasil belajar IPA Terpadu, maka digunakan pedoman
kategori kualitas hasil belajar yang di kelompokan berdasarkan kelas
interval pada Tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7 Kategori Kualitas Kemampuan hasil bejar IPA Terpadu
Interval Kelas Kategori
71 –76.5 Istimewa
65.4– 70.9 Sangat Baik
59.8– 65.3 Baik
54.2– 59.7 Cukup
48.6– 54.1 Kurang
43– 48.5 Sangat Kurang
Berdasarkan hasil perhitungan Mean tersebut, diketahui bahwa
Mean dari variabel Y (hasil belajar IPA Terpadu ) adalah 61.7 Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan hasil belajar IPA Terpadu peserta
didik kelas VII SMP NU 03 Kaliwungu Kendal termasuk dalam
kategori baik, yaitu pada interval 59.8-65.3.
47
5. Analisis Uji Hipotesis
Untuk membuktikan kuat lemahnya pengaruh dan diterima
tidaknya hipotesayang diajukan peneliti dalam penelitian ini, maka
dibuktikan dengan mencari nilai koefisien korelasi antara variabel x
(kedisiplinan belajar) dengan variabel y (hasil belajar IPA Terpadu).
Dalam hal ini, peneliti menggunakan rumus regresi sederhana (1
prediktor). Tetapi sebelumnya akan disajikan terlebih dahulu tabel
koefisien korelasi untuk menghitung regresi linier sederhana (1
prediktor) pada Tabel 4.8 berikut ini:
Tabel 4.8 merupakan Koefisien Korelasi antara Variabel X (kedisiplinan
belajar) dan Variabel Y ( hasil belajar ):
No.
Res X
X=x-x x
2 Y
Y=Y-Y y
2 xy
1 100 -4.2 17.64 60 -1.967 3.868 8.2601
2 103 -1.2 1.44 62 0.033 0.001 -0.0400
3 91 -13.2 174.24 43 -18.967 359.734 250.3604
4 108 3.8 14.44 52 -9.967 99.334 -37.8735
5 111 6.8 46.24 68 6.033 36.401 41.0264
6 103 -1.2 1.44 62 0.033 0.001 -0.0400
7 104 -0.2 0.04 64 2.033 4.134 -0.4067
8 103 -1.2 1.44 62 0.033 0.001 -0.0400
9 98 -6.2 38.44 56 -5.967 35.601 36.9935
10 101 -3.2 10.24 60 -1.967 3.868 6.2934
11 99 -5.2 27.04 58 -3.967 15.734 20.6268
12 96 -8.2 67.24 54 -7.967 63.468 65.3269
13 102 -2.2 4.84 60 -1.967 3.868 4.3267
14 111 6.8 46.24 68 6.033 36.401 41.0264
15 122 17.8 316.84 76 14.033 196.934 249.7927
48
16 105 0.8 0.64 64 2.033 4.134 1.6266
17 98 -6.2 38.44 58 -3.967 15.734 24.5935
18 103 -1.2 1.44 60 -1.967 3.868 2.3600
19 117 12.8 163.84 75 13.033 169.868 166.8262
20 109 4.8 23.04 66 4.033 16.268 19.3598
21 113 8.8 77.44 69 7.033 49.468 61.8930
22 110 5.8 33.64 68 6.033 36.401 34.9931
23 104 -0.2 0.04 64 2.033 4.134 -0.4067
24 109 4.8 23.04 68 6.033 36.401 28.9598
25 96 -8.2 67.24 56 -5.967 35.601 48.9269
26 94 -10.2 104.04 52 -9.967 99.334 101.6603
27 109 4.8 23.04 68 6.033 36.401 28.9598
28 102 -2.2 4.84 60 -1.967 3.868 4.3267
29 105 0.8 0.64 66 4.033 16.268 3.2266
30 100 -4.2 17.64 60 -1.967 3.868 8.2601
3126 1346.8 1859 1390.967 1221.2
Mean X ( X ) = N
X Mean Y (Y ) =
N
Y
= 30
3126 =
30
1859
= 104,2 = 61,9667
Untuk melakukan uji hipotesis dapat dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Mencari nilai korelasi antara variabel x, yaitu kedisplinan belajar dan
variabel y, yaitu hasil belajar IPA Terpadu, dengan menggunakan
rumus:
9667,139080,1346
2,1221
22 yx
xyrxy
49
911,1873353
2,1221
7051,1368
2,1221
= 0,892
b. Menguji apakah korelasi itu signifikan atau tidak, dengan
mengkonsultasikan hasil rxy pada tabel r.
Untuk mengetahui apakah hasil rxy = 0,892 itu signifikan atau
tidak, dapat berkonsultasi dengan tabel r-teoritik dengan N = 30.
Berdasarkan tabel r-teoritik, diketahui nilai rtabel pada taraf 5%
= 0,254 dan pada taraf 1% = 0,330. Dengan demikian diketahui bahwa
hasil rxy = 0,892 lebih besar daripada nilai rtabel baik pada taraf
signifikansi 5% maupun 1% dan dinyatakan signifikan. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa ada korelasi atau hubungan antara
variabel kedissplinan variabel y, yaitu kemampuan x, yaitu hasil
belajar IPA Terpadu.
c. Mencari persamaan garis regresi linier sederhana
kaXY ˆ
Keterangan:
Y = kriterium
X = prediktor
a = bilangan koefisien prediktor
k = bilangan konstan
Untuk mencari nilai a dan k, kita dapat menggunakan metode
skor deviasi dari persamaan y = ax yang mana
YYy , XXx dan
2x
xya
Data yang diketahui adalah:
xy = 1221,2
x2 = 1346.8
50
y2 = 1390.967
2x
xya
8,1346
2,1221
= 0,9067
y = 0,9067 x
Dari data yang dikumpulkan dapat dicari
9667.6130
1859
N
YY
2.10430
3126
N
XX
Karena itu untuk persamaan garis regresi
y = ax atau XXaYY
dapat diselesaikan sebagai berikut:
Y – 61.9667= 0,9067 (X – 104.2)
Y – 61.9667 = 0,9067 (X – 104.2)
Y - 61. 9667= 0,9067X – 94,4781
Y= (0,9067X) – 94,4781 + 61,9667
Y = 0,9067X-32,516
Dari perhitungan di atas, maka persamaan garis regresi adalah
Y = 0,9067X-32,516
Gambar 4.1 grafik hasil belajar (Y) dan kedisiplinan belajar (X)
51
6. Analisis varian garis regresi
Analisis ini digunakan untuk mencari hubungan antara
kriterium dan prediktor menggunakan rumus regresi satu prediktor
dengan skor deviasi.
2
2
x
xyJKreg
8.1346
2,12212
8.1346
44,1491329
= 1107,3132
2
2
2
x
xyyJKres
= 1390,967– 1107,3132
= 283,653
1regdb
2 Ndbres
=30– 2
= 28
reg
reg
regdb
JKRK
1
3132,1107
= 1107,3132
res
resres
db
JKRK
28
653,283
= 10,130
JKtotal = y2
52
= 1390.967
tot
tottotal
db
JKRK
29
967,1390
= 47,964
res
reg
regRK
RKF
130,10
1107,3132
= 109,3052
Untuk mengetahui hasil perhitungan analisis regresi tersebut,
dapat dilihat dalam tabel ringkasan hasil analisis regresi satu prediktor
dengan metode skor deviasi pada Tabel 4.9 berikut.
Tabel 4.9 Tabel Ringkasan Hasil Analisis Regresi dengan Metode
Skor Deviasi
Sumber
Varian db JK RK Freg
Ftabel
5% 1%
Regresi 1 1107,3132 1107,3132 109,3052
5,46 1,09
Residu 28 283,653 10,130
Total 29 1390.967 47,964
7. Analisis Lanjutan
Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan analisis regresi satu
prediktor dengan metode skor deviasi diperoleh nilai Freg = 109,3052.
Kemudian dikonsultasikan pada Ftabel, baik pada taraf signifikansi 5%
maupun 1% dengan kemungkinan:
a. Jika Freg lebih besar daripada Ft, baik 1% maupun 5% maka
hasilnya signifikan dan hipotesis yang diajukan diterima.
53
b. Jika Freg lebih kecil daripada Ft, baik 1% maupun 5% maka
hasilnya non signifikan dan hipotesis yang diajukan ditolak.
Diketahui bahwa Ftabel pada taraf signifikansi 5% = 5,46 dan pada taraf
signifikansi 1% = 1,09. Maka nilai Freg sebesar 109,3052 lebih besar
daripada Ftabel, baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%.Dengan
demikian, hasilnya dinyatakan signifikan dan hipotesis yang diajukan
diterima. Artinya ada pengaruh positif antara antara kedisplinan belajar
terhadap hasil belajar IPA Terpadu di SMP NU 03 Kaliwungu Kendal.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan identifikasi sebelum penelitian diketahui bahwa Siswa
sekolah SMP NU 03 Kaliwungu kendal memiliki disiplin yang cukup
baik, itu tercermin ketika dalam berangkat kesekolah para siswa tepat
waktu sebelum bel berbunyi. Kemudian peneliti tertarik meneliti. Di SMP
NU 03 Kaliwungu kendal ini, peneliti ingin membuktikan pengaruh
kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar materi kimia pada pelajaran IPA
Terpadu benar -benar terbukti dengan penelitian tersebut.
Untuk mengetahui dari data tentang kedisiplinan belajar dan hasil
belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPA Terpadu SMP NU 03
Kendal, dengan menggunakan angket yang berjumlah 36 item soal dan
disebarkan pada siswa kelas VII secara acak yang berjumlah 30 siswa
sebagai sampel untuk memperoleh data.
Berdasarkan hasil perhitungan Mean tersebut, diketahui bahwa
Mean dari variabel x (kedisiplinan belajar) adalah 104.2 hal ini
menunjukkan bahwa kedisiplinan belajar termasuk dalam kategori cukup,
yaitu pada interval 101,74 – 107,07. Kemudian berdasarkan hasil
perhitungan Mean tersebut, diketahui bahwa Mean dari variabel Y (hasil
belajar IPA Terpadu ) adalah 61.7 Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan hasil belajar IPA Terpadu peserta didik kelas VII SMP NU 03
Kaliwungu Kendal termasuk dalam kategori baik, yaitu pada interval
54
59,8-65,3. Dari perhitungan di atas, maka persamaan garis regresi adalah
Y=0,9067 X-32,516 dapat di lihat pada Gambar 4.2 grafik dibawah ini:
Gambar 4.2 grafik hasil belajar (Y) dan kedisiplinan belajar (X)
Berdasarkan analisis regresi satu prediktor yaitu, bahwa Ftabel pada taraf
signifikansi 5% = 5,46 dan pada taraf signifikansi 1% = 1,09. Maka nilai
Freg sebesar 109,3052 lebih besar daripada Ftabel, baik pada taraf
signifikansi 5% maupun 1%. Dengan demikian, hasilnya dinyatakan
signifikan dan hipotesis yang diajukan diterima. Artinya ada pengaruh
positif antara kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar materi Kimia pada
pelajaran IPA Terpadu kelas VII SMP NU 03 Islam Kaliwungu Kendal.
D. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini pasti banyak terjadi
kendala dan hambatan.Hal tersebut bukan faktor kesengajaan, namun
terjadi karena keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian.
Sehubungan dengan tidak terjangkaunya waktu, tenaga dan biaya, maka
peneliti dalam melakukan penelitian hanya mengambil sampel dari anak
kelas VII SMP NU 03 Kaliwngu kendal yang berjumlah 30 responden
sebagai objek.
Dalam penggunaan angket, tidak selamanya angket mempunyai
kelebihan.Namun juga mempunyai kelemahan, yakni dari jawaban
responden yang kurang terbuka dalam memberikan jawaban, dan
kemungkinan jawaban tersebut dipengaruhi oleh keinginan pribadi
responden.
55
Salah satu keterbatasan penelitian ini adalah yang berhubungan
dengan proses penggeneralisasian. Hal ini dikarenakan oleh sampel yang
dipilih tidak bisa mencerminkan secara tepat tentang pengaruh pegaruh
kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar peserta didikdi Indonesia
seluruhnya. Akan tetapi hanya bisa digeneralisasikan untuk peserta didik
pada mata pelajaran IPA Terpadu siswa kelas VII SMP NU 03 Kaliwungu
Kendal
Selain itu dalam pembahasan masalah penulis membatasi pada
pengaruh Kedisiplinan terhadap hasil belajar IPA Terpadu pada materi
pokok kimia, misalnya pengaruh Patuh dan taat terhadap tata tertib di
sekolah, persiapan belajar, perhatian terhadap kegiatan pembelajaran,
mempunyai rencana atau jadwal belajar, ketaatan dan keteraturan dalam
belajar, mempelajari materi pelajaran di luar sekolah.
Selain itu keterbatasan waktu. Penelitian yang dilakukan oleh
peneliti terpancang oleh waktu, karena waktu yang digunakan sangat
terbatas. Maka peneliti hanya memiliki waktu sesuai keperluan yang
berhubungan dengan penelitian saja. Walaupun waktu yang peneliti
gunakan cukup singkat akan tetapi bisa memenuhi syarat-syarat dalam
penelitian ilmiah.
Yang terakhir adalah keterbatasan kemampuan peneliti. Dalam
melakukan penelitian tidak lepas dari pengetahuan, dengan demikian
peneliti menyadari keterbatasan kemampuan khususnya dalam
pengetahuan untuk membuat karya ilmiah. Tetapi peneliti sudah berusaha
semaksimal mungkin untuk melakukan penelitian sesuai dengan
kemampuan keilmuan serta bimbingan dari dosen pembimbing.
56
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil peneltian yang telah dilakukan, dapat diambil
kesimpulan jawaban untuk mengetahui tujuan penelitian sebelumnya,
yakni untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Kedisiplinan belajar
terhadap hasil belajar Materi Kimia pada pelajaran IPA Terpadu pada
siswa kelas VII SMP NU 03 Islam Kaliwungu Kendal adalah sebagai
berikut:
Setelah diketahui dari perhitungan statistik dengan koefisien
korelasi dan analisis regresi, dimana terdapat korelasi yang positif
antara Pengaruh Kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar Materi Kimia
pada pelajaran IPA Terpadu (X) terhadap Hasil belajar Materi Kimia
pada pelajaran IPA Terpadu (Y) kelas VII SMP NU 03 Islam
Kaliwungu Kendal dengan hasil rxy = 0,892 (arahnya positif) artinya
hubungan antara kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar kuat karena
0,700<rxy<0,900. Hal ini terbukti berdasarkan analisis regresi satu
prediktor yaitu, bahwa Ftabel pada taraf signifikansi 5% = 5,46 dan pada
taraf signifikansi 1% = 1,09. Maka nilai Freg sebesar 109,3052 lebih
besar daripada Ftabel, baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%,
persamaan garis regresinya Y=0,9067X-32,516.
Dengan demikian, hasilnya dinyatakan signifikan dan hipotesis
yang diajukan diterima. Artinya ada pengaruh positif antara kedisiplinan
belajar terhadap hasil belajar materi Kimi pada pelajaran IPA Terpadu
kelas VII SMP NU 03 Islam Kaliwungu Kendal.
57
B. SARAN
Dalam rangka turut mengembangkan pendidikan untuk meningkatkan
Kedisiplinan belajar pada pelajaran IPA Terpadu peserta didik perlu
disampaikan saran-saran yaitu kepada:
1. Guru
a. Dalam menyampaikan materi pelajaran hendaknya guru mempunyai
kesiapan yang baik.
b. Usaha Guru memberi contoh Disiplin belajar kepada peserta didik,
dalam ketepatan waktu berangakat kesekolah dan waktu belajar
mengajars iswa.
c. Setiap selesai kegiatan belajar mengajar guru hendaknya
memberikan tugas rumah kepada peserta didik, agar dapat
merangsang peserta didik untuk belajar secara teratur dan mandiri
2. PesertaDidik
a. Peserta didik hendaknya dapat menggunakan atau memanfaatkan
waktu secara teratur berdisiplinuntuk belajar.
b. Saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung, peserta didik
hendaknya memperhatikan guru.
c. Jika peserta didik mengalami kesulitan atau kurang memahami
materi saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, peserta didik
hendaknya selalu aktif dalam bertanya.
d. Peserta didik hendaknya selalu mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru.
3. Bagi Pembaca
Dapat memberikan wawasan pengetahuan tentang Pengaruh
Kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar Materi Kimia pada pelajaran
IPA Terpadu siswa kelas VII NU 03 Islam Kaliwungu Kendal.
58
C. Kata Penutup
Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadiran Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang sangat sederhana ini.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan
skripsi ini. Oleh karena itu, segala saran dan kritik dari semua pihak yang
sangat penulis harapkan demi perbaikan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri, Rahasia Sukses Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002)
Koening, Larry J, Smart Disiplin, (Jakarta :PT Gramedia Pustaka Utama, 2003)
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2000)
Thohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2006).
Az Zarrujy, Syech, Ta’lim Muta’alim, (Surabaya: Maktabah Muhammad bin Ahmad
Nabahan, tth.)
Departemen Agama, Al Qur’an Al karim dan terjemahannya, (Semarang: PT Karya Toha
putra)
Soemanto, Wasty, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998)
Sujanah, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo,
1995)
Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan,( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002)
Ali, Muhammad, Guru dalam Proses Belajar Mengajar. (Bandung: PT Sinar Baru
Algensindo, 1994)
T.Morgan, Cliffor, Introduction Topsychology,(New York: Mc Grew Hill Book Company,
1961)
Syamsudin, Abin, Psikologi Pendidikan, Bandung: (PT Remaja Rosdakarya, 2000)
Ariesiandi S, CHt, Rahasia Mendidik Anak Agar Sukses dan Bahagia, (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2008)
Rahmini Sri, Riyanto Agus, Kardiyo & Supriana Yulius, Ilmu Pengetahuan Alam Kimia1,
(Semarang: CV Aneka Ilmu, 2007)
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2002)
Sudirjono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2008)
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: alfa beta, 2008)
Rianto, Yatim, Metodelogi Penelitian Pendidikan, (Surabaya: SIC, 2001)
Supardi & Aqil Smart, Ide-ide Kreatif mendidik Anak bagi orangtua sibuk.( jogjakarta
AR- RUZZ MEDIA GROUP, 2008)
Jamal Ma’mum Asmani ,Tips Menjadi Guru Inspirartif, Kreatif, dan inovatif, (Jogjakarta:
DIVA Press,2009),
Margono, S Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004)
Sudjana, Metode Statistik ( Bandung: Tarsiito, 2002)
Raihan,& Kadir, Statistik Sosial, (Jakarta: Penerbit Universitas Islam, Jakarta, 2006)
http://mgmpkimiasumbar.wordpress.com/2008/08/31/alat-dan-bahan-kimia
Lampiran 1
Materi kimia kelas VII pada pelajaran IPA Terpadu
Dalam pembelajaran IPA, khususnya kimia banyak siswa menganggap tidak ada
bakat terhadap pelajaran kimia sehingga motivasi belajar mereka dalam pelajaran kimia
kurang dan nilai mereka cenderung rendah. Oleh karena itu, perlu adanya suatu cara
untuk meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran, sehingga siswa memiliki sikap
disiplin yang tinggi dan juga keteraturan pembelajaran sehingga mereka menjadi terbiasa
dengan peraturan tersebut dan dengan peraturan itu mereka menjadi terbiasa dengan
keadaan.
Materi pokok dalam pembelajaran kimia kelas VII IPA Terpadu meliputi
Bekenalan dengan Ilmu Kimia , Asam-Basa dan Garam, Unsur, Senyawa, dan Campuran,
Perubahan Zat dan Reaksi Kimia, Pemisahan Campuran.
A. Berkenalan dengan Ilmu Kimia
1. Apakah Ilmu Kimia Itu?
Ilmu kimia adalah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam yang khusus
mempelajari susunan, komposisi, struktur, sifat-sifat, dan perubahan materi, serta
perubahan energi yang menyertai perubahan materi tersebut. Perkebangan ilmu
kimia meliputi; kimia fisika , kimia makanan , biokimia , kimia lingkungan, kimia
analitik , kimia anorganik, dan kimia organik.
2. Belajar Kimia di Laboratorium
a. Kerja di Laboratorium
Pelaksanaan kegiatan/ kerja di laboratorium sering disebut dengan
pratikum. Demi kelancaran kerja di laboratorium siswa perlu memperhatikan
tata tertib selama menjalankan praktikum.
1) Siswa mepelajari petunjuk kegiatan tersebut terlebih dahulu dengan
menyusun rencana secara baik.
2) Siswa mengenakan pakaian kerja yang sesuai ( jas praktikum ).
3) Siswa merhatikan petunjuk guru atau pimpinan praktikum.
4) Siswa menyiapkan semua zat dan bahan yang akan dipakai sebelum
dimulai.
5) Siswa mengkerja dengan hati-hati dan sungguh-sungguh.
6) Siswa tepat pada waktu yang telah direncanakan.
7) Sisawa membuat pembagian tugas yang jelas dalam mengerjakan tugas
kelompok.
8) Siswa mencatat hasil pengamatan dan segala kejadian selama pelaksanaan
praktikum.
9) Siswa menjaga laboratorium selalu bersih dan rapi.
10) Siswa membuat laporan mengenai seluruh kegiatan.
11) Siswa memberi pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan.
3. Alat-Alat Laboratorium
Alat- alat praktikum adalah segala sesuatu yang dipergunakan sebagai
sarana untuk melakukan praktikum. Alat dan Bahan (minimal) yang harus ada di
Laboratorium kimia, sebagai berikut ini:
Beker gelas 1000 ml Bahan: gelas
borosilikat. Volume : 1000 ml.
Berskala teratur dan permanen warna
putih, tingkatan untuk percobaan
siswa.
Kegunaan
Tempat untuk percobaan, proses difusi
osmosis
Batang pengaduk Batang gelas,
dengan ujung bulat dan ujung yang
lain pipih. Panjang 15 cm.
Kegunaan
Pengocok larutan
Boshead Dua pasang tempat jepitan, 2
pasang jepitan yang saling menyilang
siku-siku.
Kegunaan
Penjepit klem universal
Erlenmeyer 100 ml Bahan: gelas
borosilikat. Volume : 100 ml.
Tingkatan untuk percobaan
siswa.Mulut sempit.
Kegunaan
Tempat membuat larutan.
Gelas ukur 100 ml Gelas dengan
penutup. Dasar bundar, Tingkatan:
untuk siswa. Kapasitas: 100 ml.
Kegunaan
Untuk mengukur volume larutan
Kaki tiga Satu ring diamater 80 mm
dengan tiga kaki panjang 8 cm.
Diameter luar : 8 mm.
Kegunaan
Untuk penyangga pembakar spirtus
Klem universal Satu baud
pengencang jepitan, ukuran panjang
sekitar 15 cm, bukaan rahang dapat
menggenggam beker 50 ml.
Kegunaan
Untuk menjepit erlenmeyer dan lain-
lain.
Kondenser Gelas borosilikat. Panjang
jaket kaca 300 mm. Diameter pipa
masukan-keluaran OD:8, tanpa ada
sambungan gelas.
Kegunaan
Untukl destilasi larutan
Labu destilasi Bahan borosilikat.
Berlengan, kapasitas 125, dilengkapi
karet penutup berlubang kira-kira 6
mm.
Kegunaan
Untuk destilasi larutan
Erlenmeyer 250 ml Bahan: gelas
borosilikat. Volume : 250 ml.
Tingkatan untuk percobaan siswa,
mulut lebar.
Kegunaan
Tempat mereaksikan zat dan atau
mencampur zat
Indikator universal strips, satu boks
isi: 100; pH: 0-14
Kegunaan
Untuk identifikasi keasamaan
larutan/zat dan lainnya.
Mortal dan alu Poslen di glasir.
Diameter dalam: 8 cm. Alu panjang: 9
cm.
Kegunaan
Menghaluskan zat yang masing
bersifat padat/kristal.
Neraca Kapasitas: 311 g, pan tunggal
bahan stainless steel, ketelitian 10 mg.
Bahan : Die-casting. Tipe: tiga lengan.
cast aluminium body and beam,
stainless steal pan and bow.
Kegunaan
Untuk menimbang zat.
Pembakar spirtus Kapasitas 100 ml,
bertutup untuk mencegah penguapan,
bahan kaca.
Kegunaan
Untuk membakar zat atau memanasi
larutan.
Penjepit tabung reaksi Bentuk
rahang: persegi. Pegas : dipoles nikel
dengan diameter: 10 -25 mm.
Kegunaan
Untuk menjepit tabung reaksi.
Pipa kapiler Diameter: 8 mm.
Diameter dalam: 0.8 mm. Panjang 15
cm.
Kegunaan
Untuk mengalirkan gas ke spesimen
tertentu.
Pipet Filler (pengisap pipet) Tipe:
bola karet kenyal dengan 3 knop. Bola
karet tidak mudah lembek.
Kegunaan
Untuk menghisap larutan yang akan
diukur
volumetrik Bahan : gelas borosilikat,
berskala tunggal, kelas A, kapasitas:
25 cm3. Jenis: amber.
Kegunaan
Untuk mengukur volume larutan
Pipet tetes
Bahan:Gelas. Panjang: 150 mm
dengan karet kualitas baik.
Kegunaan
Untuk meneteskan larutan dengan
jumlah kecil.
Rak tabung reaksi Bahan: Plastik ,
jumlah lubang: 40 , diameter: 16 mm
Kegunaan
Tempat tabung reaksi
Spatula plastik Bahan: plastik, kedua
ujung bundar. Panjang: 150 mm.
Kegunaan
Pengambil zat kristal
Spatula logam Terbuat dari bahan
stainles stail: bibir lonjong, panjang :
150 mm.
Kegunaan
Pengambil zat yang tidak bereaksi
dengan logam.
Statif dasar persegi Dimensii:
landasan: 210 x 145 mm.panjang
batang: 600 dengan diamater batang:
10 mm. Material : cast iron di cat.
Kegunaan
Merangkai peralatan praktikum
Tabung reaksi Bahan: gelas
borosilikat, Ukuran: 15 x 150mm. Per
pak 50 buah.
Kegunaan
Untuk mereaksikan zat.
Termometer alkohol Jangkauan
pengukuran -10 oC – 110 oC.
Kegunaan
Untuk mengukur suhu larutan
Plat alas pembakaran Bahan: logam
anti karat. Tanpa asbes. Ukuran: 100 x
100 mm.
Kegunaan
Alas tempat pemanasan
Kawat Nikrom Diameter 0.5 mm,
panjang: 150 mm, Tangkai pemegang:
gelas.
Kegunaan
Untuk megnidentifikasi zat dengan
cara uji nyala
Kertas saring Tingkatan untuk siswa
(teknis). Ukuran: 58 x 58 cm,
Kegunaan
Untuk menyaring larutan.
AgNO3 0.1 M Tingkatan untuk siswa
(teknis). 0.1 M. per botol 200 ml.
Kegunaan
Bahan percobaan
Air suling (aquades) Tingkatan untuk
siswa. Ph: 7. Konduktivitas : 0 – 100
uS
Kegunaan
Bahan percobaan, pelarut.
Asam Asetat Tingkatan untuk siswa
(teknis). 0.5 M. per botol 200 ml.
Kegunaan
Bahan percobaan
NaCl Tingkatan untuk siswa (teknis).
Kristal: 200 g per botol.
Kegunaan
Bahan percobaan
NaOH Tingkatan untuk siswa (teknis).
0.5 M. per botol 200 ml.
Kegunaan
Bahan percobaan.
H2SO4 Tingkatan untuk siswa
(teknis). 1 M. per botol 200 ml.
Kegunaan
Bahan percobaan
HCl Tingkatan untuk siswa (teknis). 1
M. per botol 200 ml.
Kegunaan
Bahan percobaan
Pb(NO3)2 Tingkatan untuk siswa
(teknis). 0.5 M. per botol 200 ml.
Kegunaan
Bahan percobaan.
Kalium Iodida , KI (0.1 M)
Tingkatan untuk siswa (teknis). 0.1 M.
per botol 200 ml.
Kegunaan
Bahan percobaan.
AU.02
SLIDE PROYEKTOR Untuk slide
35 mm, dengan lampu 150 watt
kuartz, halogen atau yang lebih baik,
tombol putar untuk pemfokusan.
Wadah/magasin lurus untuk 36 slaid.
Dalam kotak penyimpanan.
Digunakan untuk tegangan PLN
220Volt.
B. Asam, Basa, dan Garam
Asam merupakan zat yang dalam molekulnya mempunyai satu atom hidrogen
yang mampu memisahkan diri menjadi ion hidrogen. Asam digolongkan menjadi dua
macam menurut derajat disosisi, yaitu asam kuat dan asam lemah. Menurut zat
pembentuknya, asam digolongkan menjadi dua jenis , yaitu asam mineral dan asam
organic.
Basa merupakan suatu Zat yang dapat menetralkan sifat asam suatu bahan,
dilambangkan dengan OH. Secara prinsip, ada dua macam basa, yaitu hidroksida ionik
dan zat molekuler. Garam merupakan suatu zat yang tidak mempunyai sifat asam maupun
basa. Reaksi netralisasi (reaksi penggaraman ) adalah reaksi antara asam dan basa yang
membentuk garam. Untuk mengidentifikasi sifat asam, basa, atau garam , dapat
mengguanakan kertas lakmus, larutan indikator, atau indikator alami . Alat penguji
elektrolit digunakan untuk mengetahui besar daya hantar listrik suatu larutan asam, basa
dan garam sedangkan pH meter digunakan untuk mengetaui pH dari suatu larutan.
C. Unsur, Senyawa, dan Campuran
Berdasakan susunannya, zat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu unsur, senyawa,
dan campuran. Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi secara reaksi
kimia biasa. Unsur digolongkan menjadi dua macam, yaitu logam dan unsur non logam.
Unsur logam dan unsur nonlogam mempunyai sifat-sifat yang berbeda. Tujuan
penggunaan lambang unsur adalah untuk mempermudah penulisan, menghemat tempat,
muadah dibedakan, dan mudah dimengerti.
Senyawa merupakan zat yang terdiri atas dua unsur atau lebih yang bergabung
secara reaksi kimia dan sifat unsur penyusunnanya tidak tampak lagi.
Campuran merupakan gabungan dua zat yang berlainan jenis damasih meliki sifat-sifat
zat aslinya. Campuran dapat dibedakan menjadi tiga golongan yaitu larutan, suspensi, dan
koloid.
D. Perubahan Zat dan Reaksi Kimia
Perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak menghasilkan suatu zat baru.
Sedangakan perubahan kimia adalah perubahan zat yang menghasikan zat baru. Reaksi
kimia atau perubahan kimia merupakan reaksi yang terjadi jika dua zat di campuran dan
menghasilakan sauatu zat baru. Reaksi kimia ada 2 macam, yaitu reaksi eksoterm
(melepas energi ) dan reaksi endoterm ( menyerap energi),
Koefisien merupakan angka –angka yang berbeda di sebelah kiri rumus kimia. Reaksi
seimbang adalah jika atom reaktan dan produk sama .
Menurut cara atom tersusun kembali, reaksi kimia dibedakan atas 3 jenis, yaitu:
- reaksi penggabungan (pembentukan)
- reaksi penguraian (pemisahan), dan
- reaksi penggantian
Ciri-ciri reaksi kimia yaitu menghasilkan endapan, memnyebabkan perubahan
warna, menghasilkan gas, atau terjadi perubahan suhu. sedangkan faktor-faktor
mempengaruhi kecepatan reaksi kimia yaitu ukuran partikel, suhu, konsentrasi, dan
katalis.
E. Pemisan Campuran
Campuran dapat dipisahkan berdasarkan atas ukuran partikel dan kenaikan titik
didih. Proses penyaringan (filtrasi) merupakan prorses pemisahan campuran berdasarkan
ukuran partikel. Metode penguapan dilakukan dengan menanaskan larutan dan
menghasilkan endapan. Kristalisasi adalah suatu proses pemurnian zat padat berdasarkan
perbedaan kelarutan dengan pelarutnya. Ukuran partikel zat padat mempengaruhi
kelarutan zat padat dalam campuran. Jumlah endapan mempengaruhi pelepasan endapan
dari kertas saring.
Penyulingan (distilasi) merupakan proses pemisahan campuran berdasarkan
perbedaan titik didih. Distilasi merupakan zat cair yang terjadi dari pendinginan uap.
Residu merupakan zat yang tertinggal dalam labu distilasi. Batu didih ditambahkan untuk
memudahkan proses pendidihan. Penjernih air dengan teknik sederhana menggunakan
metode penyaringan kasar. Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dari zat
yang dap menyublim dengan zat lain yang tidak dapat menyublim, sehingga diperoleh
zat murni. Kromatografi merupakan pemisahan campuran yang didasarkan pada
perbedaan kecepatan merambat antara partikrel-partikel zat yang bercampur pada
medium tertentu.
Lampiran 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 1 1 3 2 3 3 3 2 3 3 4 2 3 4 3 2 3 3 3 4 1 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 1 2 100 10000
2 2 2 2 2 4 4 3 3 2 3 4 2 3 4 3 2 3 4 4 3 2 4 4 4 4 1 3 4 2 4 3 2 1 2 2 2 103 10609
3 2 1 2 3 3 3 2 2 2 1 4 2 2 4 2 3 3 3 2 4 1 3 2 3 4 3 3 3 1 4 3 2 4 2 1 2 91 8281
4 3 1 2 2 4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 1 4 4 1 3 3 2 3 3 1 2 108 11664
5 2 2 3 2 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 1 4 3 3 2 4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 2 111 12321
6 2 2 2 2 4 4 3 3 2 3 3 2 3 4 4 2 4 4 3 3 2 3 3 4 4 2 3 3 2 4 3 2 2 3 2 2 103 10609
7 2 2 3 2 2 4 3 3 2 3 4 2 4 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 1 3 2 2 104 10816
8 2 2 1 1 4 4 2 3 1 3 3 2 3 3 4 2 4 2 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 2 2 103 10609
9 1 1 2 1 4 4 2 3 2 2 4 3 3 4 4 2 4 4 3 2 1 4 4 4 4 1 3 4 1 4 4 1 2 3 1 2 98 9604
10 2 3 2 2 4 4 3 2 2 3 4 2 3 4 3 2 4 4 2 3 1 3 4 3 4 2 4 3 2 4 4 2 1 2 2 2 101 10201
11 2 3 2 2 4 4 3 2 2 3 4 2 3 4 3 2 4 4 2 3 1 3 3 3 4 1 4 3 3 4 3 2 1 3 1 2 99 9801
12 2 1 1 1 3 3 3 4 2 4 2 1 3 4 3 4 4 3 3 3 1 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 2 1 3 1 2 96 9216
13 2 2 3 2 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 2 4 3 3 2 2 1 1 102 10404
14 1 3 3 1 4 4 4 4 1 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 1 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 2 1 111 12321
15 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 1 1 122 14884
16 2 2 3 2 4 4 3 3 3 3 4 2 3 4 4 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 1 105 11025
17 2 2 3 1 4 3 3 2 2 4 3 2 4 4 4 2 4 3 1 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 2 2 2 1 1 98 9604
18 2 1 2 3 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 3 3 1 4 4 4 3 2 3 2 1 2 3 2 2 3 1 1 103 10609
19 3 2 3 2 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 2 1 117 13689
20 3 2 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 1 4 4 2 2 1 4 2 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 1 2 109 11881
21 3 2 3 3 3 4 4 4 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 1 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 1 2 113 12769
22 2 2 3 2 3 4 4 2 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 1 4 3 2 4 2 4 4 3 4 3 3 4 3 1 1 110 12100
23 3 2 2 3 4 4 3 4 1 3 3 3 4 4 3 2 4 3 4 3 2 3 2 2 4 1 4 4 3 4 3 2 1 3 2 2 104 10816
24 4 2 4 3 4 3 3 2 2 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 1 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 2 1 109 11881
25 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 2 3 4 2 3 3 1 3 2 2 1 96 9216
26 2 3 2 1 2 2 2 3 4 4 3 2 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 4 1 3 1 4 3 2 4 4 2 1 2 2 1 94 8836
27 3 2 2 3 4 4 4 3 3 4 3 2 4 4 4 1 3 4 4 3 1 4 3 2 4 3 4 3 4 4 3 3 1 4 1 1 109 11881
28 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 2 4 4 3 4 2 4 3 3 4 1 3 4 2 4 4 1 4 2 1 1 102 10404
29 2 2 3 2 4 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 2 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 2 2 2 2 1 105 11025
30 1 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 1 4 3 2 3 1 3 4 2 4 2 4 3 3 4 3 2 4 4 2 2 100 10000
Jumlah 65 58 74 60 107 110 93 90 74 96 105 68 101 117 105 75 109 99 91 92 51 99 100 89 118 67 107 101 81 113 98 67 69 85 46 46 3126 9771876
Jmlh X^2 4225 3364 5476 3600 11449 12100 8649 8100 5476 9216 11025 4624 10201 13689 11025 5625 11881 9801 8281 8464 2601 9801 10000 7921 13924 4489 11449 10201 6561 12769 9604 4489 4761 7225 2116 2116
∑Si 286298
k 30
st 44,89333333
r11 -6596,166545
rtabel 0,325
y^2No Rsp y
TABEL DISTRIBUSI JAWABAN ANGKET
TABEL KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI KIMIA PADA PELAJARAN IPA TERPADU SISWA KELAS VII SMP NU 03 ISLAM KALIWUNGU KENDAL
ITEM NOMOR
Lampiran 3
Hasil belajar IPA Terpadu dengan Nilai Hasil Mid Semester
No Nama Siswa Nilai Mid kelas
1 Agus Supriyanto 60 VII A
2 Anis Islamiyah 62 VII A
3 Syifa’ Tasya Kamila 43 VII A
4 Fajar Setyawan 52 VII A
5 M. Arfan Pramana Iksakta 68 VII A
6 M. Zumarul Ibni Siana 62 VII A
7 Nurul wakhidah 64 VII A
8 Satrio Husodo 62 VII A
9 Septi Khusnul Khotimah 56 VII A
10 Selvi Mustafiroh 60 VII A
11 Ahmad Saiful Anam 58 VII B
12 Alim Masrufah 54 VII B
13 Fatchurrohhmaan 60 VII B
14 Indah Budhiharti 68 VII B
15 Ivan Alief Ikhsan 76 VII B
16 Karina Novianti 64 VII B
17 Riyal Eko Junianto 58 VII B
18 Rohmaenun Jenita Lestari 60 VII B
19 Rofiatul Adwiyah 75 VII B
20 Mega Aprilia Sapuri 66 VII B
21 Abdurrahman Wibisono 69 VII C
22 Anang Setia Nugroho 68 VII C
23 Anik Suhartiningsih 64 VII C
24 Didik Ristianto 68 VII C
25 Eric Krismianto 56 VII C
26 Fiki Falahiyah 52 VII C
27 Misrohah 68 VII C
28 M. Abdul kholiq 60 VII C
29 Shinta Dwi Sofiyani 66 VII C
30 Ika Prastikasari 60 VII C
Lampiran 4
ANGKET KEDISIPLINAN BELAJAR
I. Identitas
Nama :
Kelas :
II. Petunjuk Pengisian Angket
1. Angket ini diedarkan kepada siswa dengan maksud untuk mengetahui tingkat
kedisiplinan belajar.
2. Saudara dimohon untuk memilih salah satu jawaban yang menurut saudara paling
tepat, dengan cara memberi tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d.
3. Kejujuran saudara dalam mengisi angket ini merupakan sumbangan yang sangat
berarti bagi kami, dan kami mengucapkan terima kasih.
4. Jawaban dan indentitas Anda kami jamin kerahasiaannya dan hal ini tidak
mempengaruhi nilai anda.
A. INDIKATOR KEDISIPLINAN BELAJAR DI SEKOLAH
Patuh dan taat terhadap tata tertib belajar di sekolahan
1. Saya patuh dan taat pada tata tertib di sekolah.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
2. Saya selalu mengerjakan sendiri soal-soal pelajaran IPA Terpadu yang diberikan guru
pada saat ulangan harian, mid semester dan semester.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
3. Saya tidak pernah terlambat masuk dan mengikuti pelajaran di sekolah.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
4. Saya tidak peduli dengan aturan tata tertib di sekolah.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
5. Saya minta batuan teman atau mencontek saat mengerjakan soal-soal pelajaran IPA
Terpadu.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
6. Saya pernah terlambat saat masuk atau mengikuti pelajaran di sekolah.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
Persiapan belajar
7. Saya membawa buku pelajaran IPA Terpadu sesuai jadwal.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
8. Saya mempelajari materi IPA Terpadu yang akan diajarkan guru pada esok harinya.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
9. Saya siap mendapat materi pelajaran IPA Terpadu dari guru.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
10. Saya tidak membawa buku pelajaran IPA Terpadu sesuai jadwal .
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
11. Saya jarang mempelajari materi IPA Terpadu yang diajarkan guru pada esok harinya.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
12. Saya kurang siap menerima pelajaran IPA Terpadu dari guru.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
Perhatian terhadap kegiatan pembelajaran
13. Saya membuat catatan ketika guru menerangkan materi pelajaran IPA Terpadu.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
14. Saya dapat memahami materi IPA Terpadu yang diterangkan oleh guru.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
15. Saya bertanya ketika kurang memahami materi IPA Terpadu.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
16. Saya kurang suka mencatat materi IPA Terpadu yang diajarkan.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
17. Saya kurang memahami materi IPA Terpadu yang di terangkan oleh guru.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
18. Saya tidak bertanya ketika kurang memahami materi IPA Terpadu yang diajarkan.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
B. INDIKATOR KESISIPLINAN BELAJAR DI LUAR SEKOLAH
Mempunyai rencana atau jadwal belajar
19. Sebelum ulangan harian IPA Terpadu, saya belajar terlebih dahulu.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
20. Saya belajar kelompok bersama dengan teman-teman.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
21. Saya ingin nilai saya baik pada pelajaran IPA Terpadu oleh karena itu saya selalu belajar.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
22. Saya kurang menyiapkan diri ketika ulangan harian IPA Terpadu.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
23. Saya kurang suka belajar secara kelompok dengan teman-teman.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
24. Sebenarnya saya ingin nilai baik pada pelajaran IPA Terpadu tetapi saya kurang suka
mepelajarinya .
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
Ketaatan dan keteraturan dalam belajar
25. Saya punya waktu khusus belajar di rumah minimal 2 jam sehari untuk mempelajari
materi yang sudah atau akan diajarkan di sekolah.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
26. Saya selalu meluangkan waktu untuk belajar IPA Terpadu dirumah.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
27. Saya mempelajari ulang dan membuat rangkuman materi pelajaran IPA terpadu di rumah.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
28. Saya tidak punya waktu khusus belajar di rumah minimal 2 jam sehari untuk mempelajari
materi yang sudah atau akan diajarkan di sekolah.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
29. Saya kesulitan membagi waktu belajar di rumah.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
30. Saya tidak mempelajari ulang dan membuat rangkuman materi pelajaran IPA terpadu di
rumah
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
Mepelajari materi pelajaran di luar sekolah
31. Saya mita dijelaskan teman jika kesulitan mengerjakan PR IPA Terpadu.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
32. Saya mencatat/meringkas pelajaran IPA Terpadu yang di ajarkan setelah sampai di
rumah.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
33. Saya mempelajari kembali materi IPA Terpadu yang diajarkan setelah sampai dirumah.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
34. Saya malu bertanya ke teman jika ada kesulitan mengerjakan PR IPA Terpadu.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
35. Saya tidak mencatat/meringkas pelajaran yang di ajarkan setelah sampai di rumah.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
36. Saya tidak mempelajari kembali materi yang diajarkan setelah sampai dirumah.
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
Lampiran 5
Tabel 4. 7 merupakan Koefisien Korelasi antara Variabel X (kedisiplinan belajar) dan
Variabel Y ( hasil belajar ):
No.
Res X
X=x-x x
2 Y
Y=Y-Y y
2 xy
1 100 -4.2 17.64 60 -1.967 3.868 8.2601
2 103 -1.2 1.44 62 0.033 0.001 -0.0400
3 91 -13.2 174.24 43 -18.967 359.734 250.3604
4 108 3.8 14.44 52 -9.967 99.334 -37.8735
5 111 6.8 46.24 68 6.033 36.401 41.0264
6 103 -1.2 1.44 62 0.033 0.001 -0.0400
7 104 -0.2 0.04 64 2.033 4.134 -0.4067
8 103 -1.2 1.44 62 0.033 0.001 -0.0400
9 98 -6.2 38.44 56 -5.967 35.601 36.9935
10 101 -3.2 10.24 60 -1.967 3.868 6.2934
11 99 -5.2 27.04 58 -3.967 15.734 20.6268
12 96 -8.2 67.24 54 -7.967 63.468 65.3269
13 102 -2.2 4.84 60 -1.967 3.868 4.3267
14 111 6.8 46.24 68 6.033 36.401 41.0264
15 122 17.8 316.84 76 14.033 196.934 249.7927
16 105 0.8 0.64 64 2.033 4.134 1.6266
17 98 -6.2 38.44 58 -3.967 15.734 24.5935
18 103 -1.2 1.44 60 -1.967 3.868 2.3600
19 117 12.8 163.84 75 13.033 169.868 166.8262
20 109 4.8 23.04 66 4.033 16.268 19.3598
21 113 8.8 77.44 69 7.033 49.468 61.8930
22 110 5.8 33.64 68 6.033 36.401 34.9931
23 104 -0.2 0.04 64 2.033 4.134 -0.4067
24 109 4.8 23.04 68 6.033 36.401 28.9598
25 96 -8.2 67.24 56 -5.967 35.601 48.9269
26 94 -10.2 104.04 52 -9.967 99.334 101.6603
27 109 4.8 23.04 68 6.033 36.401 28.9598
28 102 -2.2 4.84 60 -1.967 3.868 4.3267
29 105 0.8 0.64 66 4.033 16.268 3.2266
30 100 -4.2 17.64 60 -1.967 3.868 8.2601
3126
1346,8 1859
1390,967 1221,2
Lampiran 6
1. Keadaan Umum SMP NU 03 Islam Kaliwungu Kendal
SMP NU 03 Islam Kaliwungu Kendal yang beralamat di Jl Ngaglik desa Kotoharjo
Kaliwungu Kendal, mempunyai bangunan gedung permanen sendiri yang terletak di atas
bidang tanah wakaf seluas 6050 m 2
dengan situasi dan suasana tidak begitu ramai dan sangat
strategis untuk proses belajar mengajar. Bangunan gedung SMP NU 03 Islam Kaliwungu
kabupaten Kendal yang amat luas ini, memiliki sarana dan prasarana yang cukup untuk
kegiatan belajar mengajar, ruang kelas yang tersedia sangat memungkinkan untuk
menampung siswa kelas VII sampai kelas VIII dan IX secara bersamaan (masuk pada jam
pagi).
Visi- misi serta Sarana dan prasarana di SMP NU 03 Islam Kaliwungu kabupaten
Kendal sesuai dengan profil berikut, secara rinci dapat dilihat jenis kegiatannya di bawah ini:
2. SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SMP NU 03 ISLAM Kaliwungu
2. Visi :“MEWUJUDKAN KEUNGGULAN
DALAM PRESTASI YANG DILANDASI SIKAP ISLAMI”
Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah :
a. Berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi
kekinian
b. Sesuai dengan norma dan harapan masyarakat
c. Ingin mencapai keunggulan
d. Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga
sekolah/madrasah
e. Mendorong adanya perubahan yang lebih baik
f. Mengarahkan langkah-langkah strategis (misi) sekolah.
3. Misi :
a. Melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien dalam
rangka peningkatan prestasi akademik dan non akademik.
b. Melaksanakan dan mengembangkan sikap perilaku berbudi
pekerti yang luhur (berakhlak karimah).
c. Menciptakan suasana yang harmonis dan kekeluargaan
sekolah.
4. Tujuan Sekolah :
a. Unggul dalam kegiatan dan kepedulian sekolah.
b. Unggul dalam perolehan nilai UN.
c. Unggul dalam persaingan masuk ke jenjang SMA/ SMK
terbaik.
d. Unggul dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi,
terutama bidang sains dan matematika.
e. Unggul dalam lomba olahraga, kesenian, PMR, Paskibra, dan
Pramuka.
f. Unggul dalam kebersihan dan penghijauan sekolah.
5. Alamat : Jl. Ngaglik
Desa Kutoharjo
Kecamatan Kaliwungu
Kab.Kendal
6. Nama Yayasan/Pengelola : Lembaga Pendidikan Ma’arif NU
7. Status Sekolah : Swasta
8. Status Akreditasi : A , Tahun 2007
9. N.D.S.(khusus sekolah swasta): C. 02072001
10. N.S.S. : 204032408021
11. Luas lahan / tanah : 6050 m 2
12. Status tanah / Sertifikat : Milik sendiri
13. Sertifikat : Sudah sertifikat ( Wakaf )
14. Jumlah ruang belajar : 9 ruang kelas
Jumlah rombongan belajar : 9 rombongan belajar, terdiri dari :
Kelas VII : 3 rombongan belajar
Kelas VIII : 3 rombongan belajar
Kelas IX : 3 rombongan belajar
15. Waktu belajar : Pagi Pukul 07.00 sd. 13.30 WIB
Siang Pukul - sd. –
16. Jumlah jam pelajaran /minggu :
Rombongan belajar pagi : 39 jam pelajaran @ 45 menit
Rombongan belajar siang : - jam pelajaran @ - menit
17. Mata pelajaran Muatan Lokal :
a. Bahasa Jawa
b. Ketrampilan Elektro
c. Amsilati (Bahasa Arab)
d. Ket. Elektronika
Semua kegiatan sekolah tersebut dijelaskan pada Tabel 1 tentang Keadaan Umum
SMP NU 03 Islam Kaliwungu Kendal secara rinci sebagai berikut:
a. Sumber Belajar
No.
Jenis Sumber Belajar
Sesuai rasio
jml kelas/jml.
siswa
Baik
Kurang
baik
Tidak
ada
1 Ruang Perpustakaan tidak √
2 Ruang Laboratorium
a. IPA
ya
√
b. Bahasa ya √
c. Matematika tidak √
d. IPS tidak √
3 Ruang Ketrampilan tidak √
4 R. Media / Pusat Sumber
Belajar
ya
5 Ruang Komputer ya √
6 Lapangan olahraga ya √
7 Klinik mata pelajaran tidak √
8 Alat Peraga
a. IPA
√
b. Bahasa ya √
c. Matematika ya √
d. IPS ya √
9 Alat Praktik
a. Ketrampilan
ya
√
b. Kesenian ya √
c. Penjaskes ya √
10
Media
a. OHP
ya
√
b. Audio player ya √
c. Radio √
d. Vidio player ya √
e. Televisi √
f. Slide proyektor ya √
g. Komputer ya √
h. Papan display/ majalah
dinding
ya √
i. CD/Cassete model
pembelajaran
ya √
j. Laptop ya √
k. LCD ya √
l. Ruang Multimedia ya √
b. Sarana / Ruang Penunjang
N
o.
Jenis Ruang Penunjang
Sesuai rasio
jml kelas/jml.
siswa
Baik Kurang
baik
Tidak
ada
1 Ruang kepala sekolah ya √
2 Ruang wakil kepala sekolah
3 Ruang guru ya √
4 Ruang tata usaha ya √
5 Ruang OSIS ya √
6 Ruang kesehatan / UKS ya √
7 R. ibadah / R.Pendidk Agama ya √
8 Ruang BK ya √
9 KM / WC ya √
10 Kantin ya √
11 Ruang reproduksi
12 Gudang ya √
13 R. penjaga ya √
14 Ruang koperasi ya √
15 Ruang ganti pakaian ya √
c. Jumlah Guru
No. Pend. Terakhir Guru Tetap Guru Tdk Tetap Jml. Semua Guru
1 S3
2 S2 - 1 1
3 S1 15 15
4 Sarmud/ D3 1 1
5 D2 1 1 2
6 PGSLP/D1/SLTA 3 - 3
Jumlah Guru 20 2 22
d. Jumlah pegawai
No. Pend. Terakhir Pegawai
Tetap
Pegawai Tdk
Tetap
Jml. Semua
Pegawai
1 S1/Sarmud/D3
2 D2 / D1 1 1
3 SLTA/ KPAA 4 - 4
4 SLTP / SD 3 - 3
jumlah 8 8
e. Jumlah siswa
Kelas Jml
Kelas
Jumlah Siswa pada Awal
Tahun Pelajaran
Rata-rata per
kelas
Waktu
Belajar
Baru/ Mengulan
g
Mutas
i
Jumlah
naik Kls masuk
VII 3 120 4 124 41 07.00 -13.30
VIII 3 118 118 39 07.00 -13.30
IX 3 104 104 35 07.00 -13.30
f. Penambahan mata pelajaran atau jam pelajaran setiap minggu
No. Mata Pelajaran Jam Pelajaran dlm
Kurikulum
Jumlah Jam
Pel. Tambahan
Untuk
Kelas
1 Pend. Agama
Islam
2
2 PKn 2
3 B. Indonesia 4
4 B. Inggris 4
5 Matematika 4
6 IPA 4
7 IPS 4
8 KTK/ Seni
Budaya
4
9 Penjas Orkes 2
10 TIK 2
Mulok :
1. B. Jawa 2
2. Ket. Elektro 2
3. Ke NU an 2
4. Amsilati 1
g. Rata-rata nilai ujian Nasional
No. Mata Pelajaran Rata-rata Nilai Ujian Nasional
2008/2009 2009/2010 2010/2011
1 Bahasa Indonesia 6,64 7,30 5,61
2 Bahasa Inggris 6,77 7,01 8,00
3 Matematika 8,52 7,06 7,81
4 I P A 9,55 9,40 7,23
h. Rata-rata nilai ujian sekolah
No. Mata Pelajaran Rata-rata Nilai Ujian Sekolah
2008/2009 2009/2010 2010/2011
1 Pend. Agama Islam 7,84 7,28 7,77
2 PKn 7,49 7,11 7,73
3 IPS 6,63 7,39 7,78
4 KTK/ Seni Budaya 7,26 7,39 8,02
5 Penjas Orkes 7,02 7,59 7,85
6 TIK 7,31 7,32 7,97
7 1. B. Jawa 7,14 7,23 7,93
8 2. Ket. Elektro 7,08 6,93 8,07
9 3. Ke NU an 7,92 7,55 7,96
10 4. Amsilati 7,45 7,15 7,61
i. Jenis kegiatan Pengembangan diri :
a. Pramuka f. PMR & UKS
b. Paskibra g. Rebana
c. Marching Band h. Olimpiade Rumpun Bahasa
d. Bela Diri Pagar Nusa i. Olimpiade Sains
e. . Bola Volly j. Keagamaan
lampiran 7
NO NAMA KODE NILAI
1 Agus Maulana UC-1 45
2 Ali Nururi UC-2 47
3 Andi Setiawan UC-3 47
4 Desi Aryani UC-4 64
5 Dewi Astuti UC-5 73
6 Dewi Kharisma UC-6 53
7 Fahrul Anwar UC-7 47
8 Fitria Ningsih UC-8 59
9 Hafadotun UC-9 57
10 Hari Aryanto UC-10 57
11 Ika Oktaviana UC-11 57
12 Imam Sururi UC-12 57
13 Ira Arianingsih UC-13 63
14 Laras Pratitis UC-14 78
15 M.Sifa UC-15 53
16 Mahendra UC-16 75
17 Masripah UC-17 59
18 Maula Nova Riani UC-18 53
19 Moch. Suhaemi UC-19 51
20 Moch. Zaka UC-20 58
21 Mohamad Wahyu Fauzi UC-21 52
22 M. Arifin UC-22 55
23 Munajat UC-23 53
24 Munawir UC-24 51
25 Ngafifudin UC-25 51
26 Nafi Dian Lestari UC-26 62
27 Nuriyanto UC-27 49
28 Rastia Afriliana UC-28 52
∑ = 1578
N = 28
RATA-RATA = 56,36
S2
= 66,52
S = 8,16
NILAI MID SEMESTER GASAL
KELOMPOK UJI COBA
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Hipotesis
Ho: Data berdistribusi normal
H1: Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Kriterian yanng digunakan
diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 76
Nilai minimal = 43
Rentang nilai (R) = 76-43 = 33
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 30 30 = 5,875 =6 kelas
Panjang kelas (P) = 33/6 = 5,5 = 6
Tabel distribusi nilai nilai awal keompok sampel
fi X i X i2 f i .X i f i .X i
2
43 – 48 1 45,5 2070,25 45,5 2070,25
49 – 54 3 51,5 2652,25 154,5 7956,75
55 – 60 11 57,5 3306,25 632,5 36368,75
61 – 66 7 63,5 4032,25 444,5 28225,75
67 – 72 6 69,5 4830,25 417 28981,5
73 - 78 2 75,5 5700,25 151 11400,5
30 1845 115003,5
1845
30
30*95705,8- (1472,5)2
52,96552
7,277741
S2
=
lampiran 7
Uji Normalitas Nilai Mid
Kelompok Sampel
Kelas
∑
= = 61,5
=30(30 - 1)
S2
=
S =
X
)1(
22
nn
ffn iiii
i
ii
f
f
k
i i
ii
E
EOX
1
2
2 )(
oH tabelhitung XX 22
Daftar nilai frekuensi observasi kelompok sampel
42,5 -2,61 0,4793
43 – 48 -2,61 0,0586 2,8 1 1,1683
48,5 -1,79 0,4207 1,7580
49 – 54 -1,79 0,1384 6,6 3 1,9980
54,5 -0,96 0,2823 4,1520
55 – 60 -0,96 0,3380 16,2 11 1,6821
60,5 -0,14 0,0557 10,1400
61 – 66 -0,14 0,1322 6,3 7 0,0675
66,5 0,69 0,1879 3,9660
67 – 72 0,69 0,1807 8,7 6 0,8241
72,5 1,51 0,3686 5,4210
73 - 78 0,0913 4,4 2 1,2951
78,5 2,34 0,4599
#REF! X² = 7,0351
Untuk a = 5%, dengan dk = 7 - 3 = 4 diperoleh X² tabel = 9,49
Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
lampiran 8
OiKelas Bk Zi P(Zi)Luas
DaerahEi
i
ii
E
EO2
Hipotesis
Ho: Data berdistribusi normal 1,6581
H1: Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Kriterian yanng digunakan
diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 122
Nilai minimal = 91
Rentang nilai (R) = 122-91 = 31
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 30 30 = 5,875 =6 kelas
Panjang kelas (P) = 31/6 = 5,16667 = 5
Tabel distribusi nilai nilai awal keompok sampel
fi X i X i2 f i .X i f i .X i
2
91 – 96 5 93,5 8742,25 467,5 43711,3
97 – 102 6 99,5 9900,25 597 59401,5
103 – 108 10 105,5 11130,25 1055 111303
109 – 114 7 111,5 12432,25 780,5 87025,8
115 – 120 1 117,5 13806,25 117,5 13806,3
121 - 126 1 123,5 15252,25 123,5 15252,3
30 3141 330500
3141
30
30*330500- (3141)2
56,4414
7,51275 1,19115
Daftar nilai frekuensi observasi kelompok sampel
=30(30 - 1)
S2
=
S =
lampiran 10
S2
=
lampiran 9
Uji Normalitas skor angket
Kelompok Sampel
Kelas
∑
= = 104,7X
)1(
22
nn
ffn iiii
i
ii
f
f
k
i i
ii
E
EOX
1
2
2 )(
oH tabelhitung XX 22
90,5 -1,89 0,4793
91 – 96 -1,89 0,0586 2,8 5 1,7007
96,5 -1,09 0,4207 1,7580
97 – 102 -1,09 0,1384 6,6 6 0,0623
102,5 -0,29 0,2823 4,1520
103 – 108 -0,29 0,3380 16,2 10 2,3877
108,5 0,51 0,0557 10,1400
109 – 114 0,51 0,1322 6,3 7 0,0675
114,5 1,30 0,1879 3,9660
115 – 120 1,30 0,1807 8,7 1 6,7889
120,5 2,10 0,3686 5,4210
121 - 126 0,0913 4,4 1 2,6106
126,5 2,90 0,4599
#REF! X² = 13,6177
Untuk a = 5%, dengan dk = 7 - 3 = 4 diperoleh X² tabel = 9,49
Karena X² > X² tabel, maka data tersebut tidak berdistribusi normal
OiKelas Bk Zi P(Zi)Luas
DaerahEi
i
ii
E
EO2
lampiran 10
NO NAMA KODE NILAI
1 Bagus Adi Rianto R-1 51
2 Akhmad Faozan R-2 63
3 Felita Dewi Saputri R-3 55
4 Eli Sunarti R-4 58
5 Aji Pamungkas R-5 50
6 Dicki Candra R-6 46
7 Candra Iriani R-7 64
8 Ardila Setiani R-8 65
9 Abdul Rasid R-9 58
10 Ahmad Nurholis R-10 51
11 Bahriyatul Wahdati R-11 47
12 Elvi Sukaesih R-12 36
13 Linda Kumala Sari R-13 43
14 Deni Febriana R-14 47
15 Ahlun Najjah R-15 49
16 Kiki Nur'ainy R-16 45
17 Ismawanto R-17 55
18 Andi Faozi R-18 38
19 Fauci Mei Rastiatun R-19 42
20 Ghofur Afnam R-20 38
21 Aji Khasbani R-21 63
22 Hamdan R-22 54
23 Amalia Hastari Nurza R-23 69
24 Ariyan Kurniasih R-24 69
25 Anis Ngafifah R-25 57
26 Veri Andriyani R-26 51
27 Akbar Saoma R-27 70
28 Ida Merianing Tias R-28 45
29 Ade Ridwanika Rizki R-29 74
30 Ahmad Safingi R-30 80
31 Akhiriyah Atsna Setiana R-31 66
32 Joko Supriyanto R-32 58
33 Diana Khusna R-33 72
34 Jafrani R-34 82
35 Norma yuliana R-35 54
36 Desi Umi N R-36 59
37 Amir Mahmud R-37 62
38 M. Khistianto R-38 46
39 Rojiyah R-39 54
40 Sidik Prasetyo R-40 75
41 Siti Jawarsih R-41 65
42 Siti Maryam R-42 70
KELAS SAMPEL
NILAI MID SEMESTER GASAL
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
43 Umi Sangadah R-43 59
44 Uswatun Khasanah R-44 64
45 Waluyo R-45 55
46 Peni Afriyanti R-46 60
47 Niko Tadarus R-47 60
48 Moh. Arif Mustofa R-48 45
∑ = 2739
N = 48
RATA-RATA = 57,06
S2
= 120,18
S = 10,96
Foto-foto kegiaatan Pemelajaran di SMP NU 03 Islam Kaliwungu Kendal
Siswa masuk sekolah
Guru menyambut siswa di pintu gerbang
Siswa mengerjakan Angket
Siswa menjawab angket di ruang Multimedia
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Sugianto
Tempat Tanggal Lahir : Kendal, 20 Agustus 1988
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Sukomulyo, RT 03/RW 02, Kec. Kaliwungu
Selatan, Kab. Kebumen
Riwayat Pendidikan :
a. SD N 1 Sukomulyo
b. SMP N 1 Kaliwungu
c. SMA Sunan Kalijogo
d. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
angkatan 2006
Semarang, 20 Desember 2011
Sugianto
NIM. 063711002