pengaruh perilaku adaptive help-seeking dalam...

139
PENGARUH PERILAKU ADAPTIVE HELP-SEEKING DALAM BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VI MI MATHOLI’UN NAJAH SINANGGUL MLONGGO JEPARA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Matematika Oleh: NAYLATUL JAZILAH NIM: 073511004 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Upload: doankien

Post on 16-Mar-2019

266 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

PENGARUH PERILAKU ADAPTIVE HELP-SEEKING DALAM

BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VI MI MATHOLI’UN

NAJAH SINANGGUL MLONGGO JEPARA TAHUN

PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

dalam Ilmu Pendidikan Matematika

Oleh:

NAYLATUL JAZILAH

NIM: 073511004

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Naylatul Jazilah

NIM : 073511004

Jurusan/Program Studi : Tadris Matematika

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya

sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 28 November 2011

Saya yang menyatakan,

materai

Naylatul Jazilah

NIM. 073511004

iii

iv

NOTA PEMBIMBING Semarang, 28 November 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Pengaruh Perilaku Adaptive Help-Seeking dalam Belajar

Matematika terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas VI

Madrasah Ibtidaiyah Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo

Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011

Nama : Naylatul Jazilah

NIM : 073511004

Jurusan : Tadris

Program Studi : Tadris Matematika

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Pembimbing I,

Saminanto, S.Pd, M.Sc

v

NOTA PEMBIMBING Semarang, 28 November 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Pengaruh Perilaku Adaptive Help-Seeking dalam Belajar

Matematika terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas VI

Madrasah Ibtidaiyah Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo

Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011

Nama : Naylatul Jazilah

NIM : 073511004

Jurusan : Tadris

Program Studi :Tadris Matematika

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Pembimbing II,

Hj Nur Asiyah, S. Ag, M.

vi

ABSTRAK

Judul : Pengaruh perilaku adaptive help-seeking dalam belajar matematika

terhadap prestasi belajar matematika peserta didik kelas VI MI

Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran

2010/2011

Penulis : Naylatul Jazilah

NIM : 073511004

Skripsi ini membahas Pengaruh perilaku adaptive help-seeking dalam belajar

matematika terhadap prestasi belajar matematika peserta didik kelas VI MI

Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011. Penelitian

ini bertujuan untuk menjawab permasalahan: 1) Apakah perilaku adaptive help-

seeking dalam belajar matematika berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika

peserta didik kelas VI MI Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo Jepara Tahun

Pelajaran 2010/2011?; 2) Seberapa besar pengaruh perilaku adaptive help-seeking

dalam belajar matematika terhadap prestasi belajar matematika peserta didik kelas VI

MI Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

survei korelasional dengan teknik analisis regresi linier sederhana. Penelitian ini

merupakan penelitian populasi. Populasi adalah peserta didik VI MI Matholi’un

Najah sejumlah 25 anak. Pengumpulan data menggunakan instrumen angket untuk

mengetahui data variabel X dan menggunakan metode dokumentasi untuk

mengetahui data variabel Y. Instrumen angket sebelum digunakan untuk mendapat

data yang objektif, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan reliabitas.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, perilaku adaptive help-

seeking dalam belajar matematika peserta didik kelas VI MI Matholi’un Najah

Sinanggul Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011, menunjukkan bahwa nilai

distribusi frekuensi perilaku adaptive help-seeking dalam belajar matematika peserta

didik telah dihitung rata-rata (mean) sebesar 75,18 dalam kategori baik pada interval

68-83. Kemudian data prestasi belajar matematika peserta didik di MI Matholi’un

Najah Sinanggul Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011, telah dihitung rata-

rata (mean) sebesar 66,2 yang telah mencapai KKM.

Setelah diketahui dari perhitungan statistik dengan analisis regresi dan

perhitungan koefisien determinansi, dimana perilaku adaptive help-seeking dalam

belajar matematika (X) berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika peserta

didik (Y) kelas VI MI Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran

2010/2011 sebesar 54,5%. Hal ini diperoleh dari perhitungan xyr = 738,0 yang

signifikan karena xyr > tabelr 5% = 0,396, selanjutnya ditentukan nilai koefisien

determinansinya 545,0738,0 2 . Juga perhitungan regF = 27,5 yang signifikan

karena regF = 27,5 > 5% = 4,28 dan 1% = 7,88. Dengan ini hipotesis yang di ajukan

yaitu perilaku adaptive help-seeking dalam belajar matematika berpengaruh positif

terhadap prestasi belajar matematika peserta didik MI Matholi’un Najah Sinanggul

Mlonggo Jepara.

vii

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, taufiq, hidayah, dan kenikmatan kepada penulis. Sholawat dan salam semoga

selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kasih sayangnya tidak

pernah terputus terhadap umatnya.

Dengan berbekal keikhlasan dan niat yang tulus serta tanggung jawab,

alhamdulillah penulis telah menyelesaikan penelitian tentang pengaruh perilaku

adaptive help-seeking dalam belajar matematika terhadap prestasi belajar matematika

peserta didik kelas VI MI Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo Jepara. Penulis

menyadari bahwa dalam penelitian ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, serta

motivasi dari berbagai pihak.

Dengan selesainya skripsi ini, penulis menyampaikan terima kasih yang

kepada:

1. Dr. Suja’i, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

2. Drs. Wahyudi, M.Pd, selaku Ketua Prodi Tadris Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang.

3. Saminanto, S.Pd, M, Sc, selaku Pembimbing I dan Hj Nur Asiyah, S.Ag, M.SI

selaku Pembimbing II, yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga dan

pikirannya untuk membimbing, mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi

ini hingga selesai.

4. Yulia Romadiastri, S.Si selaku dosen wali studi yang selalu membimbing

penulis.

5. Seluruh dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang membekali

berbagai pengetahuan dan pengalaman.

6. Kepala perpustakaan IAIN Walisongo Semarang beserta seluruh stafnya.

7. Kepala perpustakaan TKPS Semarang beserta seluruh stafnya.

8. Misbachul Choir, S.E selaku kepala MI Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo

Jepara yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di

MI Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo Jepara.

9. Segenap guru, kepala TU beserta stafnya dan peserta didik MI Matholi’un Najah

Sinanggul Mlonggo Jepara

viii

10. Bapak dan Ibu tercinta terima kasih atas do’a, nasihat, dan dukungan serta segala

pengorbanan dan kasih sayang selama ini dalam mendidik penulis dengan penuh

kesabaran.

11. Adik-adikku (Muhammad Zayyul Baligh dan Nurul Hilmi Azis) yang selalu

memberikan keceriaan dalam hidup penulis.

12. Teman seperjuangan Tadris Matematika 2007 dan sahabat-sahabat TM 07 yang

senantiasa menjadi penyemangat penulis.

13. Sahabat-sahabat sejatiku Nana, Nafis, Nia, Dian, yang selalu membantu penulis

selama mencari ilmu di IAIN Walisongo Semarang baik suka maupun duka.

Kepada mereka semua, penulis ucapkan “jazakumullah khairan katsiran“.

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Amin.

Semarang, 28 November 2011

Penulis,

Naylatul Jazilah

NIM. 073511004

ix

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………….......i

PERNYATAAN KEASLIAN……………………………………………………………..….ii

PENGESAHAN……………………………………………………………………………....iii

NOTA PEMBIMBING……………………………………………………………………….iv

ABSTRAK………………………………………………………………………………….....v

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..vi

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………....vii

BAB I : PENDAHULUAN ..........................................................................................1

A. Latar Belakang….………………………………………………………..1

B. Rumusan Masalah………………………………………………………..4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………………………………4

1. Tujuan Penelitian………………………………………………….....4

2. Manfaat Penelitian…………………………………………………...4

BAB II : KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR/

MADRASAH IBTIDAIYAH SERTA PERILAKU ADAPTIVE HELP-

SEEKING DALAM BELAJAR MATEMATIKA……………………….6

A. Kajian Pustak…………………………………………………………..6

B. Kerangka Teoritik……………………………………………………...7

1. Karakteristik Peserta Didik Sekolah Dasar/ Madrasah

Ibtidaiyah…………………………………………………………...7

2. Prestasi belajar matematika…………………………………….…9

3. Perilaku Adaptive Help-Seeking…………………………………19

4. Perilaku Adaptive Help-Seeking sebagai Upaya Peserta Didik

untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika…………….30

C. Hipotesis Penelitian……………………………………………….…..32

x

BAB III : METODE PENELITIAN…………………………………………………33

A. Jenis Penelitian………………………………………………………….33

B. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………………34

C. Populasi dan Sampel Penelitian………………………………………..34

D. Variabel Penelitian……………………………………………………...35

E. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………..35

F. Teknik Analisis Data……………………………………………………37

1. Analisis Data Awal………………………………………………….37

2. Analisis Uji Hipotesis……………………………………………….40

BAB IV : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN…………………………………46

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian………………………………………...46

1. Profil MI Matholi’un Najah………………………………………..46

2. Data Perilaku Adaptive Help-Seeking dalam Belajar Matematika

Kelas VI MI Matholi’un Najah…………………………………….48

3. Data Prestasi Belajar Matematika Peserta Didik kelas VI MI

Matholi’un Najah…………………………………………………...52

B. Pengujian Hipotesis……………………………………………………..53

C. Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………………..62

D. Keterbatasan Penelitian………………………………………………...63

BAB V : PENUTUP………………………………………………………………….65

A. Simpulan………………………………………………………………...65

B. Saran-Saran……………………………………………………………..66

C. Penutup…………………………………………………………………..66

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam perkembangannya, peserta didik cepat ataupun lambat pasti

akan mengalami kesenjangan antara tugas dan kemampuannya. Terlebih

dalam tugas matematika. Matematika menjadi mata pelajaran yang wajib

diajarkan karena permasalahan yang akan dihadapi dalam kehidupan sehari-

hari tidak lepas dengan matematika (perhitungan).

Dalam Matematika diajarkan mengenai berfikir logis dan sistematis.

Hal ini akan sangat berguna dalam memecahkan masalah peserta didik

nantinya. Belajar matematika merupakan hal yang sangat unik dan sering

dibicarakan dalam kehidupan sehari-hari, kenyataan di masyarakat umumnya

merasa matematika adalah ilmu eksak yang sulit untuk dipahami.

Kendala yang terjadi dalam pembelajaran matematika berkisar pada

karakteristik matematika yang abstrak, masalah media, masalah peserta didik

atau guru. Kendala-kendala tersebut melahirkan kegagalan pada peserta didik

yang akhirnya akan menghambat dalam proses penyelesaian masalah

matematika, karena: 1

a. Peserta didik tidak dapat menangkap konsep dengan benar.

b. Peserta didik tidak menangkap arti dari lambang-lambang.

c. Peserta didik tidak memahami asal-usulnya suatu prinsip.

d. Peserta didik tidak lancar menggunakan operasi dan prosedur.

e. Pengetahuan peserta didik tidak lengkap.

Selain itu, sesuai dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik

SD/MI dan sebagian besar peserta didik SMP/MTs yang berada pada tahap

operasional konkrit, tuntutan terhadap pemahaman dan penalaran masih

terbatas pada produk dan proses Matematika dalam dunia nyata atau dapat

1Asep Jihad, Pengembangan Kurikulum Matematika, (Yogyakarta: Multi Pressindo,

2008), hlm. 154.

2

diilustrasikan melalui contoh-contoh nyata.2 Tentu saja membuat peserta

didik pada tingkat ini sering kali mengalami kesulitan dalam menyelesaikan

masalah matematika yang sedikit abstrak. Baik saat di kelas maupun saat

mengerjakan tugas rumah yang diberikan guru. Oleh karena itu diharapkan

peserta didik mau menggunakan orang lain sebagai upaya untuk membantu

dirinya dalam menyelesaikan permasalahan matematika.

Menurut Butler, yang dikutip oleh Yuli Darwati terdapat tiga macam

perilaku mencari bantuan yang biasa digunakan siswa ketika mereka

menghadapi kesulitan belajar matematika yaitu3:

1. Perilaku Adaptive Help-Seeking (perilaku meminta bantuan adaptif) yang

merupakan salah satu bentuk regulasi diri yang dilakukan untuk mengatasi

kesulitan belajar matematika dengan memanfaatkan orang lain (dengan

meminta bantuan belajar secara adaptif).4 Peserta didik akan meminta

bantuan dari teman atau orang lain yang dirasa mampu membantunya

untuk dapat mengerjakan atau menyelesaikan soal matematika. Perilaku

ini dilakukan ketika dia benar-benar membutuhkan bantuan yaitu ketika

mereka tidak dapat lagi memecahkan masalah mereka sendiri.

2. Perilaku mencari bantuan eksekutif. Perilaku ini terjadi ketika peserta

didik sering sekali meminta bantuan, meskipun mereka tidak

membutuhkannya. Dan cenderung meminta jawaban daripada petunjuk.

Biasanya tujuannya adalah untuk memperoleh kelengkapan tugas dengan

segera.

3. Dan yang terahir adalah perilaku mencari bantuan tertutup. peserta didik

yang mengadopsi perilaku mencari bantuan ini menghindari mencari

bantuan terbuka seperti dengan menyalin jawaban teman atau menyontek.

Penelitian Newman yang dikutip oleh Yuli Darwati menjelaskan

tentang intensi anak-anak untuk mencari bantuan dalam pekerjaan mereka di

2Asep Jihad, Pengembangan Kurikulum Matematika, hlm.144. 3 Yuli Darwati, Adaptive Help-Seeking (Panduan bagi Guru untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Matematika), (Yogyakarta: Logung Printika, 2009), hlm. 42-43 4 Yuli Darmawati, Adaptive Help-Seeking (Panduan bagi Guru untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Matematika), hlm. 39

3

sekolah. Hasil penelitian menemukan bahwa anak-anak kelas 3 dan 5

mengekspresikan kemungkinan mencari (meminta) bantuan berkaitan dengan

pilihan intrinsik terhadap tantangan, ketergantungan ekstrinsik terhadap guru,

dan sikap mengenai keuntungan dari mencari bantuan, sedangkan anak-anak

kelas VII mengekspresikan mencari bantuan berkaitan dengan sikap

mengenai keuntungan dari mencari (meminta) bantuan. Newman dan Goldin

dalam Yuli Darwati juga mengemukakan bahwa anak-anak sekolah dasar

akan lebih banyak mengekspresikan kebutuhan akan bantuan yang lebih besar

dalam pelajaran matematika daripada membaca.5

Di jelaskan pula dalam wikibooks the practice of learning theories

bahwa salah satu ciri pembelajar mandiri adalah mereka tahu bagaimana

memanfaatkan orang lain sebagai sumber daya untuk mengatasi ambiguitas

dan kesulitan dalam belajar yaitu kemampuan mencari bantuan. Peserta didik

tidak terhindar dari saat-saat di mana dia mengalami situasi sulit dalam hidup

mereka dan juga saat belajar. Ketika ini terjadi mereka akan mampu untuk

memulai memantau kinerja mereka sendiri. Mereka memiliki regulasi diri

yang baik yaitu dengan memiliki strategi untuk melibatkan bantuan orang lain

untuk dapat membantu kesulitannya.6 Maka dapat disimpulkan pula bahwa

pembelajar mendiri juga ternyata melakukan permintaan bantuan secara

adaptif untuk dapat menyelesaikan masalahnya dalam belajar.

Dari latar belakang di atas, peneliti menginginkan untuk mengadakan

penelitian untuk dapat mengetahui adakah pengaruh perilaku adaptive help-

seeking dalam belajar matematika terhadap prestasi belajar matematika

dengan mengambil judul “Pengaruh Perilaku Adaptive Help-Seeking dalam

Belajar Matematika terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas VI

Madrasah Ibtidaiyah Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo Jepara Tahun

Pelajaran 2010/2011”

5 Yuli Darwati, Adaptive Help-Seeking (Panduan bagi Guru untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Matematika), hlm. 10 6 http://en.wikibooks.org/wiki/the_practice_of_learning_theories/help-seeking

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas penulis merumuskan permasalahan sebagai

berikut:

1. Apakah perilaku adaptive help-seeking dalam belajar matematika

berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik kelas VI Madrasah

Ibtidaiyah Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo Jepara?

2. Seberapa besar pengaruh perilaku adaptive help-seeking dalam belajar

matematika terhadap prestasi belajar peserta didik kelas VI Madrasah

Ibtidaiyah Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo Jepara?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui apakah perilaku adaptive help-seeking dalam

belajar matematika berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika

peserta didik kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Matholi’un Najah

Sinanggul Mlonggo Jepara

b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perilaku adaptive help-

seeking dalam belajar matematika terhadap prestasi belajar matematika

peserta didik kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Matholi’un Najah

Sinanggul Mlonggo Jepara

2. Manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi penulis

Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan yang luas dan

memberikan pengalaman ketrampilan dalam mengaplikasikan ilmu

yang telah diperoleh di akademik

b. Bagi akademik

Diharapkan dapat dijadikan acuan sebagai tolak ukur dalam

keberhasilan selama ini dalam mendidik dan membekali ilmu bagi

penulis sebelum terjun ke dunia pendidikan.

5

c. Bagi Guru

Diharapkan penelitian ini memotivasi guru untuk lebih dapat

memberikan bantuan belajar bagi peserta didik baik di dalam kelas

maupun di luar kelas, mengingat pentingnya bimbingan belajar secara

individu.

d. Bagi sekolah

Dapat digunakan sebagai masukan bagi MI Matholi’un Najah

untuk dapat mengembangkan prestasi belajar peserta didik dengan

meningkatkan kualitas pembelajarannya melalui bimbingan intensif

e. Bagi peserta didik

1) Diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik untuk

meningkatkan prestasi belajarnya dengan motivasi diri untuk lebih

giat dalam belajar matematika.

2) Memberikan pengertian untuk tidak malu bertanya terhadap orang

lain agar dapat mengembangkan pengetahuannya dengan meminta

bantuan adaptif dalam belajar matematika.

3) Memotivasi peserta didik untuk lebih percaya diri, serta

menghindari perilaku menyontek.

6

BAB II

KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR/MADRASAH

IBTIDAIYAH SERTA PERILAKU ADAPTIVE HELP-SEEKING DALAM

BELAJAR MATEMATIKA

A. Kajian Pustaka

Kajian pustaka digunakan sebagai bahan perbandingan terhadap

penelitian atau karya ilmiah yang ada, baik mengenai kekurangan ataupun

kelebihan yang ada sebelumnya, yaitu:

1. Dalam Penelitian Yuli Darwati: ADAPTIVE HELP-SEEKING

(PANDUAN BAGI GURU UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI

BELAJAR MATEMATIKA). Yang menyimpulkan bahwa ada hubungan

positif dan signifikan antara orientasi tujuan penguasaan dengan mencari

bantuan adaptif dalam belajar matematika. Penelitian ini telah dibukukan

dan diterbitkan oleh Logung Pustaka.

2. Dalam skripsi Natalia Nur Elfati, Institut Agama Islam Negeri Walisongo

Semarang yang berjudul HUBUNGAN KEMAMPUAN AWAL DAN

SIKAP PESERTA DIDIK PADA MATEMATIKA DENGAN PRESTASI

BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK PECAHAN PESERTA

DIDIK KELAS VII SEMESTER I MTS NU NURUL HUDA

SEMARANG TAHUN PESERTA DIDIKAN 2010/2011. Menyimpulkan

bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan

awal dan sikap peserta didik pada matematika dengan prestasi belajar

matematika kelas VII C hal ini dibuktikan dengan diperoleh rhitung = 0,965

sedang rtabel = 0,316 pada taraf signifikansi 5% maka rhitung > rtabel.

Penelitian ini lebih dimaksudkan untuk menguji hubungan

antara perilaku adaptive help-seeking dengan prestasi belajar peserta didik

MI Matholi’un Najah. Apakah perilaku adaptive help-seeking dalam

belajar matematika dapat mempengaruhi prestasi belajar matematika

peserta didik kelas VI MI Matholi’un Najah atau tidak. Jika dibandingkan

7

dengan penelitian-penelitian di atas, penelitian ini dikatakan berbeda dari

segi tema maupun variabel yang hendak diuji.

B. Kerangka Teoritik

1. Karakteristik Peserta Didik Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah

Menurut Nasution masa usia Sekolah Dasar sebagai masa kanak-

kanak akhir yang berlangsung dari usia 6 tahun hingga kira-kira 11 atau 12

tahun. Usia ini ditandai dengan mulainya anak masuk Sekolah Dasar, dan

dimulainya sejarah baru dalam kehidupannya yang kelak akan mengubah

sikap-sikap dan tingkah lakunya. Para guru mengenal masa ini sebagai

masa sekolah.1 Tahap ini juga disebut sebagai tahap operasi nyata. Tahap

operasi nyata (sekitar 7-11 tahun) ini memiliki karakteristik intelektual

antara lain mampu memecahkan masalah yang nyata, serta mengerti

hukum dan mampu membedakan baik buruk.2

Menurut Suryobroto yang dikutip oleh Syaiful Bahri Djamarah,

masa usia sekolah sebagai masa intelektual atau masa keserasian

bersekolah. Tetapi dia tidak berani mengatakan pada umur berapa anak

matang untuk masuk Sekolah Dasar disebabkan kematangan itu tidak

ditentukan oleh umur semata-mata, namun pada umur antara 6-7 tahun

biasanya anak memang telah matang untuk masuk sekolah dasar.3

Pada masa keserasian bersekolah ini secara relatif anak-anak lebih

mudah dididik dari pada masa sebelum dan sesudahnya. Masa ini menurut

Suryobroto dapat diperinci menjadi dua fase, yaitu: (1) masa kelas-kelas

rendah Sekolah Dasar, kira-kira umur 6 atau 7 sampai umur 9 atau 10

tahun dan (2) masa kelas-kelas tinggi Sekolah Dasar, kira-kira umur 9 atau

10 tahun sampai kira-kira umur 12 atau 13 tahun.4

1 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka cipta, 2008), hlm. 123 2 Baharuddin, Pendidikan dan Psikologi Perkembagan, (Jakarta: Ar-Ruzz Media,

2010), hlm. 118-119 3 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, hlm. 124 4 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, hlm. 124

8

Karena dalam penelitian ini melibatkan peserta didik kelas VI

Madrasah Ibtidaiyah (setingkat Sekolah Dasar), maka akan dibahas lebih

lanjut mengenai karakteristik peserta didik masa kelas tinggi Sekolah

Dasar. Yaitu antara umur 9 atau 10 tahun sampai umur 11 atau 12 tahun.

Beberapa sifat khas masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar adalah:

a. Anak tertarik perhatiannya pada kehidupan praktis sehari-hari yang

konkret Keadaan ini dapat mendorong anak untuk membantu

pekerjaan-pekerjan yang praktis.

b. Amat bersifat realistik, ingin tahu, ingin belajar, ingin bisa. Karena itu

Oswald Kroch menyebut masa ini dengan masa “realisme”.

c. Menjelang akhir masa ini pada anak-anak telah menaruh minat

terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus yang mereka minati, yang

oleh para ahli ditafsirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor

d. Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang

dewasa dalam menyelesaikan tugas-tugas atau dalam memenuhi

keinginannya, setelah umur itu anak-anak sudah bebas dan berusaha

untuk menyelesaikannya sendiri.

e. Pada masa ini anak memandang nilai-nilai yang diperoleh (angka

raport) sebagai ukuran yag tepat mengenai prestasi sekolah.

f. Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya,

biasanya untuk dapat beramain-main bersama-sama. Di dalam

permainan ini anak biasanya tidak lagi terikat pada aturan permainan

yang tradisional, mereka membuat peraturan sendiri.5

Dalam poin keempat dijelaskan bahwa peserta didik sampai

sekitar umur 11 tahun memerlukan guru atau orang dewasa lain untuk

dapat membantunya dalam menghadapi suatu masalah yang sedang

dialami. Kebanyakan anak mulai menyadari kalau dia sedang menghadapi

suatu masalah dan harus diselesaikannya.

5 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Cet III (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2010), 23-

24

9

2. Prestasi Belajar Matematika

Prestasi belajar matematika tidak dapat dipisahkan dari perbuatan

belajar matematika itu sendiri, karena belajar merupakan suatu proses,

sedangkan prestasi belajar adalah hasil dari proses pembelajaran tersebut.

Oleh karena itu, sebelum membahas lebih lanjut mengenai prstasi belajar,

akan dibahas terlebih dahulu mengenai pembelajaran matematika.

a. Pembelajaran Matematika

Di dalam agama Islam, mencari ilmu pengetahuan sangatlah

dianjurkan untuk menjalani kehidupan di dunia ini. Manusia

merupakan makhluk Allah SWT yang paling sempurna, karena

manusia diberikan akal untuk berpikir. Dengan akal pikiran’ manusia

dapat mempelajari segala ilmu pengetahuan yang ada di alam ini. Oleh

karena itu manusia disuruh untuk belajar, bukti yang mendasari

perintah untuk belajar yaitu diturunkannya Qur’an surat Al-Alaq ayat

1-5 yang merupakan ayat yang pertama kali diturunkan.

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia

telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah dan

Tuhanmulah Yang Mahamulia, Yang mengajar (manusia) dengan

pena, Dia mangajarkan manusia apa yang tidak diketahui”.6 (QS. Al-

Alaq/96: 1-5).

Dari Al-Qur’an Surat Al-Alaq ayat 1-5 bahwa Allah

memerintahkan manusia untuk membaca (mempelajari, meneliti, dan

sebagainya) apa yang telah diciptakanNya yaitu Al-Qur’an dan alam

semesta. Tujuan membaca dan mendalaminya adalah untuk

memperoleh hasil yang diridhoi-Nya, yaitu ilmu atau sesuatu yang

6Mushaf Ayat Surat Departemen Agama Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemah Bahasa

Indonesia (Kudus: Menara Kudus), Jilid II, hlm. 597

10

bermanfaat bagi manusia.7 Begitu pentingnya arti belajar, sehingga

setiap anak berhak mengikuti wajib belajar di sekolah sebagai upaya

untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.

Definisi belajar menurut Skinner yang diungkapkan oleh Bimo

Walgito adalah “Learning is a process of progressive behaviour

adaptation” belajar merupakan suatu proses adaptasi perilaku yang

bersifat progresif. Ini berarti bahwa sebagai akibat dari belajar adalah

adanya sifat progresifitas, adanya tendensi ke arah yang lebih

sempurna atau lebih baik dari keadaan sebelumnya.8 Sedangkan

Clifford T Morgan yang dikutip oleh Mustaqim mendefinisikan belajar

sebagai perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan

hasil pengalaman yang lalu.9

Berbeda dengan pengertian belajar, pembelajaran adalah upaya

pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar.

Tujuan pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas

kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik.10

Pembelajaran tidak

hanya dilakukan di sekolah akan tetapi di manapun, termasuk di

lingkungan masyarakat maupun di dalam rumah dengan bimbingan

orang tua.

Sedangkan matematika munurut Johnson dan Myklebust

dikutip oleh Mulyono Abdurrahman adalah bahasa simbolis yang

fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan

kuantitatif dan keruangan, sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk

memudahkan berpikir. Lerner mengemukakan bahwa matematika di

samping sebagai bahasa simbolis juga merupakan bahasa universal

yang memungkinkan manusia memikirkan, mencatat, dan

7Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya, (Jakarta: Lentera Abadi, 2010),

hlm. 720. 8 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum Edisi V, (Yogyakarta: Andi, 2005),

hlm. 184 9 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Wali Songo

Semarang, 2009), hlm. 39 10 Isjoni, Pembelajaran Kooperatif (Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi antara

Peserta Didik), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 14

11

mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas. Sedangkan

Kline berpendapat, matematika merupakan bahasa simbolis dan ciri

utamanya adalah penggunaan cara bernalar deduktif, tetapi juga tidak

melupakan bernalar induktif.11

Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

matematika merupakaan suatu proses pengembangan seluruh potensi

peserta didik yang diarahkan untuk mengembangkan bernalar deduktif

dan induktif mengenai ilmu tentang kuantitas dan ukuran.

Karakteristik matematika sendiri antara lain adalah sebagai

berikut:12

1) Memiliki objek kajian abstrak.

2) Bertumpu pada kesepakatan.

3) Berpola pikir deduktif.

4) Memiliki simbol yang kosong dari arti.

5) Memperhatikan semesta pembicaraan.

Kendala yang terjadi dalam pembelajaran matematika berkisar

pada karakteristik matematika yang abstrak, masalah media, masalah

peserta didik atau guru. Kendala-kendala tersebut melahirkan

kegagalan pada peserta didik, karena: 13

1) Peserta didik tidak dapat menangkap konsep dengan benar.

2) Peserta didik tidak menangkap arti dari lambang-lambang.

3) Peserta didik tidak memahami asal-usulnya suatu prinsip.

4) Peserta didik tidak lancar menggunakan operasi dan prosedur.

5) Pengetahuan peserta didik tidak lengkap.

Oleh karena itu ketika belajar matematika harus mengetahui

konsep yang mendasarinya. Maka kebanyakan anak (peserta didik)

akan mengaplikasikan perilaku adaptive help-seeking untuk

11 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta:

Pusat Perbukuan Dep. Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan PT Rineka Cipta, 1999),

hlm. 252 12 R. Soedjadi, Departemen Pendidikan Nasional, Kiat Pendidikan Matematika di

Indonesia, (Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional,

2000), hlm. 13. 13Asep Jihad, Pengembangan Kurikulum, (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2008),

hlm. 154.

12

mendapatkan informasi yang diperlukan agar ia dapat menyelesaikan

permasalahan matematika secara mandiri. Pengalaman memecahkan

masalah yang satu mungkin sangat berguna dalam menghadapi

langsung masalah lain yang serupa, tetapi mungkin juga berguna tidak

secara langsung.

b. Prestasi belajar matematika

Menurut Nana Sujana, prestasi belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima

pengalaman belajar.14

Sedangkan menurut Winkel, prestasi belajar

adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang

peserta didik dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan

bobot yang dicapainya.15

Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,

diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok (Djamarah,

1994:19). Sedangkan menurut Mas’ud Hasan Abdul Dahar dalam

Djamarah (1994:21) bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat

diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang

diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Nurkencana (1986 : 62) juga

mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai

atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan bahwa

prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam

diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.16

Setelah menelusuri uraian di atas, maka dapat dipahami bahwa

prestasi belajar matematika adalah hasil atau taraf kemampuan yang

telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar matematika dalam

waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, keterampilan,

14 Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1990), hlm. 22 15 Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1999), cet 5, hlm. 62 16 http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/02/prestasi-belajar.html, Ahad, 9 Oktober,

2011, 12:48 PM

13

pengetahuan dan kemudian akan diukur dan dinilai yang selanjutnya

diwujudkan dalam angka atau pernyataan.

Yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil kegiatan

belajar, yaitu sejauh mana peserta didik menguasai bahan yang

diajarkan. Hal ini berarti prestasi belajar hanya bisa diketahui jika

telah dilakukan penilaian terhadap hasil belajar peserta didik. Dalam

penelitian ini, hasil prestasi belajar diperoleh dari nilai UAM (Ujian

Akhir Madrasah) kelas VI tahun peserta didikan 2010/2011 MI

Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo Jepara.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

1) Faktor dari dalam diri siswa (intern).

Sehubungan dengan faktor intern ini ada tingkat yang perlu

dibahas menurut Slameto dalam Ade Sanjaya yaitu faktor jasmani,

faktor psikologi dan faktor kelelahan.17

a) Faktor Jasmani

Dalam faktor jasmaniah ini dapat dibagi menjadi dua yaitu

faktor kesehatan dan faktor cacat tubuh. Faktor kesehatan

sangat berpengaruh terhadap proses belajar siswa, jika

kesehatan seseorang terganggu atau cepat lelah, kurang

bersemangat, mudah pusing, ngantuk, jika keadaan badannya

lemah dan kurang darah ataupun ada gangguan kelainan alat

inderanya. Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan

kurang baik atau kurang sempurnanya mengenai tubuh atau

badan. Cacat ini berupa buta, setengah buta, tulis, patah kaki,

patah tangan, lumpuh, dan lain-lain.18

17

Ade Sanjaya, http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/02/prestasi-belajar.html, Ahad,

9 Oktober, 2011, 12:48 PM 18 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2010), hlm. 54

14

b) Faktor psikologis

(1) Intelegensi

Menurut Noehi Nasution dalam Syaiful Bahri

Djamarah, Kecerdasan mempunyai peranan yang sangat

besar dalam ikut menentukan berhasil atau tidaknya

seseorang mempelajari sesuatu atau mengikuti suatu

program pendidikan dan pengajaran. Dan orang yang

cerdas biasanya akan lebih mampu belajar daripada orang

yang kurang cerdas.19

(2) Perhatian

Menurut Gazali yang dikutip oleh Slameto, perhatian

adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi. Jiwa itupun

bertujuan semata-mata kepada suatu (benda/hal) atau

sekumpulan obyek.20

Jika bahan pelajaran tidak menjadi

perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia

tidak lagi suka belajar. Agar siswa belajar dengan baik,

maka semua bahan pembelajaran, baik buku pelajaran,

media dibuat semenarik mungkin agar peserta didik

terfokus perhatiannya terhadap pelajaran.

(3) Bakat

Menurut Hilgard dalam Slameto menyatakan bahwa

bakat adalah capacity to learn. Dengan kata lain bakat

adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru

akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah

belajar atau terlatih.21

(4) Minat

Menurut Slameto minat adalah suatu rada lebih suka

dan rasa keterarikan pada sesuatu hal atau aktivitas, tanpa

19

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, hlm. 194 20 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, hlm. 56 21 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, hlm. 57

15

ada yang menyuruh.22

Minat besar pengaruhnya terhadap

aktivitas belajar siswa, karena siswa yang memiliki minat

terhadap sesuatu pelajaran akan mempelajari dengan

sungguh-sungguh karena ada daya tarik baginya.

(5) Motivasi

Motivasi merupakan proses yang menstimulasi

perilaku kita atau menggerakkan kita untuk

bertindak.23

Menurut Slameto motivasi erat sekali

hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai dalam

belajar, di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari

atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu

berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah

motivasi itu sendiri sebagai daya penggerak atau

pendorongnya.24

(6) Kematangan

Menurut Slameto kematangan adalah sesuatu tingkah

atau fase dalam pertumbuhan seseorang di mana alat-alat

tubuhnya sudah siap melaksanakan kecakapan baru.

sehingga dalam belajarnya akan lebih berhasil jika anak

itu sudah siap atau matang untuk mengikuti proses belajar

mengajar.25

(7) Kesiapan

Kesiapan menurut James Drever seperti yang dikutip

oleh Slameto adalah preparedness to respond or react,

artinya kesediaan untuk memberikan respon atau reaksi.

Jadi, dari pendapat di atas diasumsikan bahwa kesiapan

siswa dalam proses belajar mengajar sangat

22

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, hlm. 191 23 Richard l. Arends, Learning To Teach Belajar untuk Mengajar, (Yogyakarta:

Pustaka Belajar, 2008), hlm. 142. 24 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, hlm. 58 25 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, hlm. 58

16

mempengaruhi prestasi belajar siswa, dengan demikian

prestasi belajar siswa dapat berdampak positif bilamana

siswa itu sendiri mempunyai kesiapan dalam menerima

suatu mata pelajaran dengan baik.26

c) Faktor kelelahan

Ada beberapa faktor kelelahan yang dapat mempengaruhi

prestasi belajar siswa antara lain dapat dibedakan menjadi dua

macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.

Sebagaimana dikemukakan oleh Slameto sebagai berikut:27

“Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya

tubuh dan timbul kecendrungan untuk membaringkan tubuh.

Kelelahan jasmani terjadi karena ada substansi sisa pembakaran

di dalam tubuh, sehingga darah kurang lancar pada bagian

tertentu. Sedangkan kelelahan rohani dapat terus menerus

karena memikirkan masalah yang berarti tanpa istirahat,

mengerjakan sesuatu karena terpaksa, tidak sesuai dengan

minat dan perhatian”.

Faktor Intern lain yang menyebabkan peserta didik

kesulitan berprestasi di sekolah juga dikemukakan oleh Singgih D

Gunarsa dalam bukunya Psikologi untuk Membimbing yaitu28

:

a) Kurang berusaha untuk berkonsentrasi saat pembelajaran

b) Kurang melatih diri untuk menjawab/ menyelesaikan soal

c) Kurang banyak mengulang bahan pelajaran

d) Terlalu banyak kegiatan lain yang mendesak kegiatan belajar

e) Kurang dapat memahami penjelasan guru

f) Kurang cermat menangkap apa yang diterangkan guru secara

klasikal

g) Kemampuan intelektual yang rendah

26

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, hlm. 59 27

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, hlm. 59 28 Singgih D Gunarsa, Psikologi untuk Membimbing, (Jakarta: Gunung Mulia, 2009),

hlm.18

17

h) Kurang dapat membagi waktu untuk belajar.

2) Faktor yang berasal dari luar (faktor ekstern)

Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap prestasi belajar

dapatlah dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu faktor keluarga,

faktor sekolah dan faktor masyarakat.29

a) Faktor keluarga

Faktor keluarga sangat berperan aktif bagi siswa dan dapat

mempengaruhi dari keluarga antara lain:

(1) Cara orang tua mendidik

Cara orang tua mendidik besar sekali pengaruhnya

terhadap prestasi belajar anak, hal ini dipertegas oleh

Wirowidjojo dalam Slameto mengemukakan bahwa

keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan

utama. Dari pendapat di atas dapat dipahami betapa

pentingnya peranan keluarga di dalam pendidikan anaknya.

Cara orang mendidik anaknya akan berpengaruh terhadap

belajarnya.

(2) Relasi antar anggota keluarga

Menurut Slameto bahwa yang penting dalam keluarga

adalah relasi orang tua dan anaknya. Selain itu juga relasi

anak dengan saudaranya atau dengan keluarga yang lain

turut mempengaruhi belajar anak. Wujud dari relasi adalah

apakah ada kasih sayang atau kebencian, sikap terlalu keras

atau sikap acuh tak acuh, dan sebagainya.

(3) Keadaan ekonomi keluarga

Menurut Slameto bahwa keadaan ekonomi keluarga erat

hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang

belajar selain terpenuhi kebutuhan pokoknya, misalnya

makanan, pakaian, perlindungan kesehatan, dan lain-lain,

29 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, hlm. 60-64

18

juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar,

meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, dan sebagainya.

(4) Suasana rumah

Suasana rumah merupakan situasi atau kejadian yang

sering terjadi di dalam keluarga di mana anak-anak berada

dan belajar. Suasana rumah yang gaduh, bising tidak akan

memberikan ketenangan terhadap diri anak untuk belajar.

b) Faktor sekolah

Faktor yang mempengaruhi prestasi blajar yang berasal

dari sekolah dapat berupa:

(1) Guru

Guru merupakan unsur terpenting dalam pendidikan.

Kehadiran guru mutlak diperlukan di dalamnya.30

Dalam

kegiatan belajar, guru berperan sebagai pembimbing. Dalam

perannya sebagai pembimbing, guru harus berusaha

menghidupkan dan memberikan motivasi, agar terjadi proses

interaksi yang kondusif.

(2) Sarana dan Prasarana

Prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang

belajar, lapangan olahraga, ruang ibadah, ruang kesenian,

dan peralatan olahraga. Sarana pembelajaran meliputi buku

pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboratorium

sekolah, dan berbagai media pengajaran yang lain.

Lengkapnya prasarana dan sarana pembelajaran merupakan

kondisi pembelajaran yang baik.31

(3) Kurikulum

Kurikulum diartikan sejumlah kegiatan yang diberikan

kepada siswa, kegiatan itu sebagian besar menyajikan bahan

pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan

30

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, hlm. 185 31 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999),

hlm. 249.

19

mengembangkan bahan pelajaran itu. Slameto berpendapat

bahwa kurikulum yang tidak baik akan berpengaruh tidak

baik terhadap proses belajar maupun prestasi belajar siswa.32

c) Faktor Lingkungan Masyarakat.

(1) Kegiatan peserta didik dalam masyarakat

Kegiatan peserta didik dalam masyarakat dapat

menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya.33

Kegiatan peserta didik perlu dibatasi dan dipilih kegiatan

yang mendukung belajarnya.

(2) Media Massa

Mass media yang baik memberi pengaruh yang baik

terhadap peserta didik dan juga terhadap belajarnya.

Sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh jelek

terhadap peserta didik.

(3) Teman bergaul

Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul peserta didik

lebih cepat masuk dalam jiwanya daripada yang kita duga.

Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap

diri peserta didik, begitu juga sebaliknya, teman bergaul

yang jelek pasti mempengaruhi yang bersifat buruk juga.34

3. Perilaku Adaptive Help-Seeking

Perilaku diartikan sebagai aktivitas-aktivitas yang merupakan

manifestasi kehidupan psikis. Perilaku atau aktivitas merupakan jawaban

atau respons terhadap stimulus yang mengenainya.35

Dalam kamus lengkap psikology pengertian adaptive behaviour

(perilaku adaptif) diartikan sebagai tingkah laku yang membantu

seseorang untuk melakukan interaksi lebih efektif dengan lingkungan

32

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, hlm. 65 33 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, hlm. 70. 34 Slameto, Belaja dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya r, hlm. 71. 35 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum Edisi V, hlm. 11

20

sekitarnya.36

Sedangkan perilaku mencari bantuan dalam belajar

matematika adalah salah satu bentuk regulasi diri yang dilakukan peserta

didik untuk mengatasi kesulitan belajar matematika dengan memanfaatkan

orang lain. Jadi perilaku adaptive help-seeking dalam belajar matematika

adalah salah satu bentuk regulasi diri yang dilakukan untuk mengatasi

kesulitan belajar matematika dengan memanfaatkan orang lain (dengan

cara meminta bantuan belajar secara adaptif).37

Tujuannya ia dapat

menyesuaikan diri (menyelesaikan masalah) tanpa bermaksud

menggantungkan tugasnya terhadap orang lain.

Mereka yang memiliki perilaku adaptive help-seeking

cenderung meminta petunjuk atau klarifikasi strategi dari pada meminta

jawaban. Tujuan mencari bantuan adaptif adalah menghasilkan perbaikan

kemampuan (kompetensi) untuk menyelesaikan (memecahkan) masalah

secara independen.38

Dari uraian di atas, perilaku adaptive help-seeking memiliki

beberapa indikator atau ciri-ciri sebagai berikut:

a. Tujuan dari perilaku adaptive help-seeking adalah meningkatkan

kemampuan/kompetensi pemecahan masalah (matematika) secara

independen.

1) Kemampuan/kompetensi dalam Pemecahan Masalah Matematika

Adapun kompetensi dasar matematika menurut Asep Jihad

dalam Pengembangan Kurikulum Matematika (Tujuan Teoritis dan

Historis) adalah meliputi: pemahaman, pemecahan masalah,

penalaran, koneksi, dan komunikasi matematika.

Pemecahan masalah matematika dibagi menjadi dua ranah:

a) Sebagai pendekatan pembelajaran, digunakan untuk

menemukan dan memahami materi/ konsep matematik

36 J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi trjmh Kartini Kartono, (Jakarta: Raja

Grafindo Persada), hlm. 11 37

Yuli Darmawati, Adaptive Help-Seeking (Panduan bagi Guru untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Matematika), hlm. 39 38 Yuli Darmawati, Adaptive Help-Seeking (Panduan bagi Guru untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Matematika), hlm. 42

21

b) Sebagai tujuan agar peserta didik dapat:

(1) Merumuskan masalah dari situasi sehari-hari dan

matematik

(2) Menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai

masalah (sejenis atau masalah baru) dalam atau diluar

matematika

(3) Manjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai

permasalahan asal

(4) Menyusun model matematika dan menyelesaikannya untuk

masalah nyata

(5) Menggunakan matematika secara bermakna.39

Pemecahan masalah adalah aplikasi dari konsep dan

keterampilan. Dalam pemecahan masalah biasanya melibatkan

beberapa kombinasi konsep dan keterampilan dalam satu situasi

baru atau situasi yang berbeda.40

Pemecahan masalah yang satu

mungkin akan sangat berguna dalam menghadapi langsung

masalah lain yang serupa.

Pada pemecahan masalah atau persoalan, peserta didik

seharusnya mengalihkan pengertian, ungkapan, dan cara kerja

kepada situasi atau keadaan yang berlainan dari apa yang telah

dipelajari. Dapat juga belajar dari pengertian dan ungkapan yang

telah dikenal melalui kombinasi, generalisasi, atau deduksi belajar

untuk memperoleh yang baru. Atau peserta didik untuk itu harus

mengkombinasikan dan membuat variasi sendiri dari cara kerja

yang telah ia ketahui. Yang sangat menentukan ialah kemampuan

untuk berprestasi atau menciptakan sesuatu dengan berpikir secara

mandiri (independen).41

39

Asep jihad, Pengembangan Kurikulum Matematika , hlm. 168 40 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar, hlm. 254 41 Herman Mater, Kompendum Didaktik Matematika, (Bandung: Remaja Karya,

1985), hlm. 24-25

22

2) Sikap Independen yang Terwujud dalam Kepercayaan Diri

Selain dapat meningkatkan kompetensi matematika, hal yang

perlu dibahas adalah mengenai sikap independen dalam

menyelesaikan masalah yang menjadi tujuan dari perilaku adaptive

help-seeking. Dalam Kamus Lengkap Psikologi, Independen

(independence) diartikan sebagai suatu sikap yang ditandai dengan

adanya kepercayaan diri.42

Menurut Willis dalam Teori-Teori Psikologi, kepercayaan

diri adalah keyakinan bahwa seseorang mampu menanggulangi

suatu masalah dengan situasi terbaik dan dapat memberikan

sesuatu yang menyenangkan bagi orang lain. Sedangkan Lauster

mendefinisikan kepercayaan diri diperoleh dari pengalaman hidup.

Kepercayaan diri merupakan aspek kepribadian yang berupa

keyakinan dan kemampuan diri seseorang sehingga tidak

terpengaruh oleh orang lain dan dapat bertindak sesuai kehendak,

gembira, optimis, cukup toleran dan bertanggung jawab.

Kepercayaan diri berhubungan dengan kemampuan melakukan

sesuatu yang baik.43

Rasa percaya diri merupakan salah satu

kondisi psikologis seseorang yang berpengaruh pada aktivitas fisik

dan mental dalam proses pembelajaran. Rasa percaya diri pada

umumnya muncul ketika seseorang akan melakukan atau terlibat

dalam suatu aktivitas tertentu dimana pikirannya terarah untuk

mencapai sesuatu hasil yang diinginkan.44

Diharapkan peserta

didik akan dapat menyelesaikan masalah secara mandiri setelah

mendapatkan pengalaman yang diperolehnya saat meminta bantuan

adaptif dalam belajar matematika.

Aspek-aspek kepercayaan diri menurut Lauster yang dikutip

oleh Nur Gufron dan Rini Risnawati menyebutkan bahwa orang

42

JP Chalin, Kamus Lengkap Psikologi trjmh Kartini Kartono, hlm. 243 43 Nur Gufron dan Rini Risnawati, Teori-Teori Psikologi, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,

2010), hlm. 34 44 Aunur Rahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm.184

23

yang mempunyai kepercayaan diri yang positif adalah yang

disebutkan dibawah ini:

a) Keyakinan Kemampuan Diri

Keyakinan kemampuan diri adalah sikap positif

seseorang tentang dirinya. Ia mampu secara sungguh akan apa

yang dilakukannya.

b) Optimis

Optimis adalah sikap positif yang dimiliki seseorang

yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal

tentang diri dan kemampuannya.

c) Objektif

Orang yang memandang permasalahan atau sesuatu

sesuai dengan kebenaran yang semestinya. Bukan menurut

kebenaran pribadi atau menurut dirinya sendiri.

d) Bertanggung jawab

Bartanggung jawab adalah kesediaan seseorang untuk

menanggung sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya.

e) Rasional dan Realistis

Rasional dan realistis adalah analisis terhadap sesuatu

masalah, sesuatu hal, dan suatu kejadian dengan menggunakan

pemikiran yang dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan

kenyataan.45

Kepercayaan diri dan rasa takut merupakan dua hal yang

bertentangan, yang satu ada, yang lainnya menghambat. Bila

individu merasa takut maka individu tidak dapat mempercayai

pilihan dirinya sendiri. Sebaliknya, bila individu percaya pada diri

sendiri, maka tidak akan ada rasa takut pada pilihan yang dibuat.

Mempercayai diri sendiri membuat diri dapat bertindak penuh

keberanian, mempercayai gagasan dan kemampuan sendiri, jauh di

45 Nur Gufron dan Rini Risnawati, Teori-Teori Psikologi, hlm. 36

24

dalam lubuk hati tahu bahwa apa yang akan dikerjakan memang

sesuai dengan diri sendiri.46

Menurut Frenson, dalam jurnal yang ditulis oleh Florentina

Rika Susanti menjelaskan bahwa ada beberapa karakteristik dari

rasa percaya diri tinggi yaitu: menerima dan menghargai dirinya

sendiri maupun orang kain, optimis dan memiliki keyakinan akan

dirinya dan kemampuan yang dimiliki, tidak takut dan berani

mencoba melakukan hal-hal dalam situasi apapun, sportif dimana

bertanggung jawab dan menerima kekurangan dan kegagalan yang

dimilikinya, dengan dirinya, dengan lingkungan dan terakhir

adalah mandiri yaitu tidak selalau bergantung pada orang lain dan

tidak perlu membandingkan dirinya dengan orang lain.47

b. Mencari bantuan hanya dilakukan ketika benar-benar membutuhkan

sebagai bentuk regulasi diri (Self Regulation).

1) Pengertian Regulasi Diri

Watson yang dikemukakan oleh Tri Wulan, berpendapat

bahwa regulasi diri (Self- Regulated) merupakan intruksi diri untuk

mengadakan perubahan pada perilaku seseorang.48

Regulasi diri

(Self-Regulation) adalah upaya individu untuk mengatur diri dalam

suatu aktivitas dengan mengikutsertakan kemampuan metakognisi,

motivasi, dan perilaku aktif. Pengelolaan diri bukan merupakan

kemampuan mental atau kemampuan akademik. Melainkan

bagaimana individu mengolah dan mengubah pada suatu bentuk

aktivitas.49

46 Florentina Rika Susanti, Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Penyesuaian

Sosial Peserta didik SMP Santa Maria Fatima, Jurnal Psiko-Edukasi, (vol. VI, No.1, Mei/2008),

hlm. 21 47 Florentina Rika Susanti, Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Penyesuaian

Sosial Peserta didik SMP Santa Maria Fatima, hlm. 26 48

Tri Wulan Anita, Self Regulated Behaviour Pada Remaja Putri Yang Mengalami

Obesitas, http://www.balispot.co.id/balipostcetak/2004/3/7/ce2.html , jum’at, 31 desember 2010,

9:35 49 Nur Gufron dan Rini Risnawati, Teori-Teori Psikologi, hlm. 57

25

Dalam proses pendidikan, intelektual atau intelegensi

menentukan perkembangan berpikir seseorang dalam hal belajar.

Intelektual atau daya pikir berkembang sejalan dengan

pertumbuhan saraf otak karena pikiran pada dasarnya menunjukan

fungsi otak. Diperjelas oleh John Anderson yang dikutip oleh

Baharuddin, “the result the sudy of cognitive psychology have

implications for improving intelectual performance”, peristiwa

belajar yang dialami manusia bukan semata masalah respon

terhadap stimulus (rangsangan) yang ada, melainkan adanya self

regulation dan self direction yang melakukan pengukuran dan

pengarahan diri yang dikontrol oleh otak.50

Peserta didik yang

dapat mengarahkan dirinya kearah yang positif akan lebih berhasil

dibandingkan dengan peserta didik yang lain. Dia akan berusaha

mengembangkan potensinya untuk dapat mengatasi masalahnya

secara mandiri, meskipun dimulai dengan meminta bantuan.

2) Aspek-aspek pengelolaan diri (self-regulation):

a) Metakognitif

Matlin yang dikutip oleh Nur Gufron dkk

mengungkapkan bahwa metakognisi adalah pemahaman dan

kesadaran tentang proses kognitif atau pikiran tentang berpikir.

Ia mengatakan bahwa pengetahuan seseorang tentang

kognisinya dapat membimbing dirinya mengatur atau menata

peristiwa yang akan dihadapi dan memilih strategi yang sesuai

agar dapat meningkatkan kinerja kognitifnya ke depan. Dalam

Nur Gufron dkk, Zimmerman dan Pons menambahkan bahwa

poin metakognitif bagi individu yang melakukan pengelolaan

diri adalah individu yang merencanakan, mengorganisasi,

mengukur diri, dan mengintruksikan diri sebagai kebutuhan

selama proses perilakunya.51

50 Baharuddin, Pendidikan dan Psikologi Perkembagan, hlm. 119 51Nur Gufron dan Rini Risnawati, Teori-Teori Psikologi, hlm. 60

26

Menurut Preisseisen yang dikutip oleh Martinis Yamin

Metakognisi meliputi empat keterampilan, yaitu:52

(1) Keterampilan pemecahan masalah (problem solving):

keterampilan individu dalam menggunakan proses

berfikirnya untuk memecahkan masalah melalui

pengumpulan fakta-fakta, analisis informasi, menyusun

berbagai alternatif pemecahan, dan memilih pemecahan

yang paling efektif.

(2) Keterampilan pengambilan keputusan (decision making):

keterampilan individu dalam menggunakan proses

berfikirnya untuk memilih suatu keputusan yang baik dari

beberapa pilihan yang ada melalui pengumpulan informasi,

perbandingan kebaikan dan kekurangan dari setiap

alternatif, analisis inforasi, dan pengambilan keputusan

yang terbaik berdasarkan alasan-alasan yang rasional.

(3) Keterampilan berfikir kristis (critical thinking):

keterampilan individu dalam menggunakan proses

berfikirnya untuk menganalisa argumen dan memberikan

interpretasi berdasarkan persepsi yang benar dan rasional,

analisis asumsi dan bias dari argumen, dan interpretasi yang

logis.

(4) Keterampilan berfikir kreatif (creative thinking):

keterampilan individu dalam menggunakan proses

berfikirnya untuk menghasilkan gagasan yang baru,

konstruktif berdasarkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip

yang rasional maupun persepsi, dan intuisi individu.

b) Motivasi

Motivasi adalah keadaan dalam diri individu atau

organisme yang mendorong perilaku atau arah tujuan.53

Mc.

52 Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007),

hlm.3-4

27

Donald dalam Syaiful Bahri Djamarah mengatakan bahwa

motivasi merupakan suatu perubahan energi di dalam pribadi

seseorang yang di tandai dengan timbulnya afektif (perasaan)

dan reaksi untuk mencapai tujuan.54

Syaiful Bahri Djamarah juga menjelaskan mengenai

prinsip-prinsip motivasi belajar antara lain:55

(1) Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong

aktivitas belajar

(2) Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik

dalam belajar

(3) Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman

(4) Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan belajar

(5) Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar

(6) Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar

c) Perilaku

Dijelaskan dalam buku Teori-teori Psikologi

Zimmerman dan Schank mengatakan bahwa perilaku

merupakan upaya individu untuk mengatur diri, menyeleksi,

dan memanfaatkan maupun menciptakan lingkungan yang

mendukung aktivitasnya.56

Sedangkan menurut Bandura yang dikutip oleh Hamzah B

Uno ada tiga proses untuk mewujudkan regulasi diri (self

regulation), yaitu (1) observasi diri, yakni saat seseorang

mengobservasi perilakunya; (2) keputusan, yakni saat seseorang

melakukan keputusan apakah perilakunya sesuai dengan tujuan

53 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Edisi V hlm. 240 54 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, hlm. 148 55 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, hlm. 152 56 Nur Gufron dan Rini Risnawati, Teori-Teori Psikologi, hlm. 61

28

yang ditetapkan; (3) respon diri, yakni saat seseorang memberikan

respon kepada dirinya berdasarkan keputusan yang diambil.57

Dalam jurnal yang berjudul How Self-Regulated Learners

Cope with Academic Difficulty: The Role of Adaptive Help-

Seeking, dijelaskan bahwa kompetensi khusus dan sumber motivasi

yang merupakan bentuk regulasi diri yang diperlukan untuk

mencari bantuan adaptif adalah:

a) Kompetensi Kognitif (yakni mengetahui kapan bantuan

diperlukan, mengetahui bahwa orang lain dapat membantu,

mengetahui bagaimana mengajukan pertanyaan agar benar-

benar dapat memperoleh jawaban yang dibutuhkan)

b) Kompetensi Sosial (yakni mengetahui siapa orang terbaik yang

dapat dimintai bantuan, mengetahui bagaimana melaksanakan

permohonan meminta bantuan dengan cara yang tepat)

c) Motivasi Pribadi (yakni tujuan pribadi, kepercayaan diri, dan

perasaan yang terkait dengan toleransi untuk kesulitan tugas,

kesediaan untuk mengekspresikan diri kepada orang lain saat

butuh bantuan, dan perasaan personal)

d) Motivasi kontekstual (yaitu faktor kelas seperti tujuan kelas,

sistem penilaian, kegiatan kolaborasi, interaksi murid dan guru,

serta kesediaan guru untuk memfasilitasi murid dalam

memberikan bantuan).58

c. Mencari bantuan yang berkaitan dengan proses dalam pemecahan

masalah matematika.

Pemecahan masalah matematika adalah proses yang

menggunakan kekuatan dan manfaat matematika dalam menyelesaikan

masalah yang juga merupakan metode penemuan solusi melalui tahap-

tahap pemecahan masalah.

57

Hamzah B Uno, Orientasi Baru dalam Psikologi Pmbelajaran, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2008), hlm. 217 58 Ricard S. Newman, How Self-Regulated Learners Cope with Academic Difficulty:

The Role of Adaptive Help-Seeking, Theory into Practice, (vol XLI, No.2/2002) hlm.132

29

Tahap-tahap proses pemecahan masalah dalam bukunya yang

berjudul How to Solve It, Polya mengembangkan empat tahap proses

pemecahan masalah yang kira-kira serupa dengan langkah-langkah

berikut ini:

1) Memahami Masalah

a) Dapatkah Anda menyatakan masalah dalam kata-kata sendiri?

b) Apa yang akan anda cari atau coba kerjakan?

c) Apa yang anda tidak anda ketahui?

d) Informasi apa yang Anda dapatkan dari masalah yang

dihadapi?

e) Jika ada, informasi apa yang tidak tersedia atau tidak

diperlukan?

2) Merencanakan Penyelesaian Masalah

Walaupun bukan merupakan keharusan, strategi berikut ini

sangatlah berguna dalam proses pemecahan masalah.

a) Mencari pola.

b) Menguji masalah yang berhubungan serta menentukan apakah

teknik yang sama bisa diterapkan atau tidak.

c) Menguji kasus khusus atau kasus lebih sederhana dari masalah

yang dihadapi untuk memperoleh gambaran lebih baik tentang

penyelesaian masalah yang dihadapi.

d) Membuat sebuah tabel.

e) Membuat sebuah diagram.

f) Menulis suatu persamaan.

g) Menggunkan strategi tebak-periksa.

h) Bekerja mundur.

i) Mengidentifikasi bagian dari tujuan keseluruhan.

a) Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah

1) Melaksanakan strategi sesuai dengan yang direncakan pada

tahap sebelumnya.

30

2) Melakukan pemeriksan pada setiap langkah yang dikerjakan.

Langkah ini bisa merupakan pemeriksaan secara intuitif atau

bisa juga berupa pembuktian secara formal.

3) Upayakan bekerja secara akurat.

b) Pemeriksaan Kembali

1) Periksa hasilnya pada masalah asal (Dalam kasus tertentu, hal

seperti ini perlu pembuktian).

2) Interpretasikan solusi dalam konteks masalah asal. Apakah

solusi yang dihasilkan masuk akal?

3) Apakah ada cara lain untuk menyelesaikan masalah tersebut?

4) Jika memungkinkan, tentukan masalah lain yang berkaitan

atau masalah lebih umum lain dimana strategi yang digunakan

dapat bekerja.59

4. Perilaku Adaptive Help-Seeking sebagai Upaya Peserta Didik untuk

Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika

Seperti diketahui belajar itu sangat kompleks. Hasil belajar atau

prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kecakapan dan

ketangkasan belajar berbeda secara individual. Maka dari itu, semua

peserta didik tidak bisa diperlakukan sama. Dengan demikian, guru (atau

orang tua) dapat membantu peserta didik secara individu dengan memberi

petunjuk-petunjuk umum tentang cara belajar yang efisien serta diberikan

bimbingan sewaktu mereka belajar.60

Hal ini akan memberikan dampak

yang baik bagi perkembangan anak dimana dia dapat belajar secara efisien

tanpa banyak membuang waktu untuk memikirkan hal yang benar-benar

belum diketahuinya.

Kesulitan dalam mengerjakan tugas cepat ataupun lambat pasti

akan dialami oleh peserta didik, Terlebih dalam pembelajaran matematika.

Karakteristik matematika yang telah dibahas sebelumnya mengakibatkan

pesera didik ditingkat MI/SD masih sangat membutuhkan bimbingan

59 Pemecahan Masalah

http://p4tkmatematika.org/downloads/sma/pemecahanmasalah.pdf, Jumat, 1 april 2011 (11.03) 60 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, hlm. 73

31

dalam belajar. Dalam menyelesaikan permasalahan matematika banyak

sekali hal/ informasi yang harus diketahui terlebih dahulu (prasyarat dalam

belajar). Jika peserta didik merasa kesulitan dalam menyelesaikannya

(karena kurang informasi atau belum memahami konsep dan prinsip),

maka tidak menutup kemungkinan dia akan bertanya kepada orang yang

dianggap lebih mengetahuinya.

Peserta didik yang memiliki perilaku adaptive help-seeking,

memiliki tujuan atau motivasi untuk meningkatkan kemampuannya dalam

memecahkan masalah. Sebagaimana prinsip-prinsip motivasi yang

diungkapkan oleh Syaiful Bahri Djamarah yang mengatakan motivasi akan

melahirkan prestasi, terlebih motivasi yang berasal dari dalam (intrinsik).

Peserta didik yang memiliki perilaku adaptive help-seeking hanya akan

meminta bantuan jika benar-benar membutuhkan saja dan tujuannya agar

saat menemui kesulitan yang serupa, dia akan dapat menyelesaikannya

secara mandiri. Berbeda dengan peserta didik yang memiliki perilaku

maladaptif yang hanya meminta bantuan untuk melengkapi tugasnya saja

tanpa berniat untuk dapat menguasai kompetensi. Dengan demikian dia

akan tetap membutuhkan bantuan saat mengalami kesulitan yang sama.

Ketika mendapat kesulitan, individu dengan tujuan penguasaan,

mengembangkan pola respon yang adaptif, seperti bertahan atau

meningkatkan usaha.61

Pada saat itulah guru maupun orang tua diharapkan

mampu memberikan bantuan yang maksimal kepada peserta didik, dengan

demikian akan membantu peserta didik mengembangkan pengetahuannya

serta kemampuannya dalam menyelesaikan permasalahan yang akan

dihadapinya secara mandiri baik yang sifatnya serupa atau dengan

tingkatan lebih tinggi. Kepercayaan diri peserta didik dalam

menyelesaikan masalah matematika akan meningkat sejalan dengan

pengalamannya dalam memecahkan masalah matematika yang diperoleh

saat meminta bantuan adaptif dalam belajar matematika. Maka bisa

61 Yuli Darwati, Adaptive Help-Seeking (Panduan bagi Guru untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Matematika), hlm 52-53

32

dipastikan prestasi belajar peserta didik juga akan meningkat sejalan

dengan meningkatnya kemampuan dalam memecahkan masalah.

Uraian di atas dapat diperjelas dengan bagan di bawah ini:

Dengan demikian, penelitian kali ini ingin mengungkapkan Apakah

perilaku adaptive help-seeking dalam belajar matematika berpengaruh

terhadap prestasi belajar matematika peserta didik kelas VI Madrasah

Ibtidaiyah Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo Jepara

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dibangun di atas, maka

dirumuskanlah suatu hipotesis yaitu:

Perilaku adaptive help-seeking dalam belajar matematika berpengaruh

positif terhadap prestasi belajar peserta didik kelas VI Madrasah

Ibtidaiyah Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo Jepara

Perilaku AHS

Meminta bantuan

saat membutuhkan

Bantuan dari orang

lain

Memecahkan

masalah

Kemampuan

memecahkan

masalah meningkat

Kemandirian

dalam memecahkan

masalah

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (survei)

dengan pendekatan kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan

pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan.1 Atau penelitian ini juga dapat dikatakan

sebagai penelitian kausal komparatif di mana variabel penyebab dan

variabel yang dipengaruhi telah terjadi dan diselidiki lagi dengan cara

menurut kembali.2

Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Di mana semua

populasi dijadikan sebagai sampel penelitian karena jumlah populasi

dibawah 100 sehingga semua populasi memungkinkan untuk diteliti

Disimpulkan

Dianalis

Gambar (i)3

1. Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 14 2 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan (Kompetensi Dan Praktiknya) Cet. VII,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 171 3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), (Jakarta:

Rineka Cipta, 2006), hlm. 131

Berlaku untuk populasi

Populasi

Data

34

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini

adalah:

1. Menentukan populasi penelitian yaitu kelas VI MI Matholi'un Najah

sebagai responden

2. Menyusun kisi-kisi instrumen yaitu angket perilaku adaptive help-

seeking

3. Instrumen angket diujikan terhadap kelompok uji coba yaitu peserta

didik kelas VI MI Roudlotul Mubtadiin Pakis Aji (sekolah lain).

Dianalisis untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya.

4. Angket yang memenuhi syarat, kemudian dipilih untuk kemudian

diberikan kepada peserta didik kelas VI MI Matholi’un Najah

(responden) untuk mengetahui tingkat perilaku adaptive help-seeking

pesert didik kelas VI MI Matholi’un Najah dalam belajar matematika.

5. Menganalisis data angket dan prestasi belajar matematika (data

prestasi belajar diperoleh dari data nilai Ujian Akhir Madrasah tahun

pelajaran 2010/2011)

6. Menyusun hasil penelitian

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Matholi’un

Najah Jl K.H Nawawi Rt 05 Rw 01 (Dalam) Km 1.5 Desa Sinanggul

Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun

pelajaran 2010/2011 (tanggal 10-17 april tahun 2011).

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa populasi merupakan

keseluruhan dari subyek penelitian.4 Sedangkan menurut Sutrisno Hadi

populasi merupakan keseluruhan individu yang digeneralisasikan dan

4Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik), hlm. 130

35

sampel adalah sejumlah individu yang diambil dari populasi yang

mewakilinya.5

Penelitian ini adalah penelitian populasi yang melibatkan seluruh

peserta didik kelas VI MI Matholi’un Najah sejumlah 25 peserta didik

sebagai responden dengan pertimbangan sudah paham dan dapat mengisi

angket. Dengan mengikuti pendapat Suharsimi Arikunto yang memberi

acuan; “apabila subjeknya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil

semua sehingga subjeknya lebih besar, dapat diambil 10-15% atau 20-25%

atau lebih, tergantung pada keadaan”.6

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik

perhatian suatu penelitian.7 Dalam penelitian ini terdapat variabel bebas

yang disebut juga sebagai variabel X dan variabel terikat atau variabel Y.

a. Variabel X

Variabel X dalam penelitian ini adalah perilaku adaptive help-seeking

dalam belajar matematika

b. Variabel Y

Variabel Y dalam penelitian ini adalah prestasi belajar matematika

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan digunakan metode:

1. Metode angket

Angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan pribadinya.8 Metode angket adalah suatu daftar yang berisi

pernyataan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang akan

diselidiki. Dalam penelitian ini metode angket digunakan untuk

mengidentifikasi perilaku adaptive help-seeking peserta didik MI

5Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press,

1994), hlm. 70 6 Suharsimi arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), hlm.134

7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), hlm.118

8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), hlm. 151.

36

Matholi’un Najah. Angket yang digunakan adalah angket langsung dan

tertutup. Langsung berarti angket tersebut diberikan atau disebarkan

langsung pada responden untuk diminta keterangan tentang dirinya.

Tertutup berarti item angket telah disediakan jawabannya sehingga

responden hanya memilih jawaban yang tersedia saja.

Skala yang digunakan adalah skala Likert, maka variabel

yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan ke

dalam sub variabel, kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi

indikator-indikator yang dapat diukur.9

Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau

dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut:

Sangat Benar (SB) = 5

Benar (B) = 4

Cukup Benar (CB) = 3

Salah (S) = 2

Sangat Salah (SS) = 1

Angket disusun sedemikian rupa dengan pernyataan yang

diajukan semuanya bernilai positif. Metode angket digunakan untuk

mengetahui tingkat perilaku adaptive help-seeking peserta didik kelas

VI MI Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo Jepara. Angket yang

disebarkan kepada responden selanjutnya akan diberikan kualifikasi

(langkah dalam menentukan nilai kualifikasi dapat dilihat pada

lampiran 7) sebagai berikut:

9 Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Cet IV, (Bandung:

Alfabeta, 2007), hlm. 12

37

Tabel 1: Acuan Kualifikasi Perilaku Adaptive Help-Seeking

dalam Belajar Matematika

Interval Kategori Frekuensi

84-100 Baik sekali

68-83 Baik

52-67 Sedang

36-51 Kurang

20-35 Jelek Sekali

Jumlah

2. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu pengumpulan data variabel berupa

catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti dan sebagainya.10

Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh informasi tentang

data-data yang dibutuhkan dalam penelitian. Dalam penelitian ini

metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data nama dan

nilai Ujian Akhir Madrasah peserta didik kelas VI serta profil dari MI

Matholi’un Najah tahun pelajaran 2010/2011.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu langkah yang paling menentukan dalam

penelitian karena analisis data berfungsi untuk menyimpulkan hasil

penelitian. Analisis data dilakukan melalui tahap sebagai berikut:

1. Analisis Data Awal (Analisis Instrumen)

Analisis instrument dilakukan untuk mendapatkan angket yang

layak (valid dan reliabel) agar dapat dijadikan sebagai instrument

untuk mengetahui perilaku adaptive help-seeking dalam belajar

matematika.

a. Validitas angket

Penelitian ini menggunakan validitas empiris yang dapat

diketahui dengan uji coba angket. Nilai hasil uji coba dianalisis

10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), hlm. 231

38

dengan menggunakan korelasi product moment. Rumus yang

digunakan adalah:

})()()({ 2222

iiii

iiii

xy

YYNXXN

YXYXNr

Keterangan:

xyr = koefisien korelasi tiap item

N = banyaknya subyek uji coba

iX

= jumlah skor item

iY = jumlah skor total

2

iX

= jumlah kuadrat skor item

2

iY = jumlah kuadrat skor total

iiYX = jumlah perkalian skor item dan skor total

Setelah diperoleh nilai xyr selanjutnya dibandingkan dengan

hasil r pada tabel product moment dengan taraf signifikan 5%.

Butir soal dikatakan valid jika tabelhitung rr

Tabel 2: Hasil Analisis Validitas

Angket Perilaku Adaptive Help-Seeking Peserta Didik dalam

Belajar Matematika

No Kriteria No Butir Angket Jumlah Persentase

1 Valid

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,

11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,

18, 19, 20, 21

21 100%

2 Tidak valid - 0 0 %

Total 21 100%

39

Berdasarkan tabel di atas, semua angket yang berjumlah 21

semuanya valid. Perhitungan validitas angket dapat dilihat pada

lampiran 14 dan 15.

b. Reliabilitas angket

Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data

karena instrumen itu sudah baik. Suatu tes dapat dikatakan

mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tepat. Rumus yang digunakan untuk

mencari reliabilitas angket adalah rumus Alpha, yaitu:

)1)()1(

(2

2

11

t

i

s

s

k

kr

Keterangan:

11r : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pernyataan atau soal

2

is : jumlah variansi tiap-tiap butir

2

ts : variansi total

Selanjutnya dalam pemberian interpretasi terhadap

koefisien realibilitas tes ( 11r ) pada umumnya digunakan patokan:

1) Apabila 11r sama dengan atau lebih besar dari pada 0,70 berarti

tes yang sedang diuji realibilitasnya dinyatakan telah memiliki

realibilitas tinggi.

2) Apabila 11r lebih kecil dari pada 0,70 berarti tes yang sedang

diuji realibilitasnya dinyatakan belum memiliki realibilitas

tinggi.11

Angket yang semuanya telah valid kemudian diuji

reliabilitasnya. Setelah melalui perhitungan reliabilitas dengan

11

Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2005), hlm.

207-209.

40

menggunakan rumus Alpha di atas, telah diperoleh reliabilitas

angket yang cukup tinggi yaitu r11 = 0,965 (lihat lampiran 16-17).

Angket yang sudah valid dan juga reliabel tersebut selanjutnya

akan diberikan kepada responden yakni peserta didik kelas VI MI

Matholiun Najah Sinanggul Mlonggo Jepara tahun ajaran 2010/2011.

2. Analisis Uji hipotesis

Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengetahui apakah

variable X mempengaruhi variable Y, serta berapa besar pengaruhnya

adalah:

a. Membuat Tabel Persiapan Analisis Regresi Linier Sederhana

Dalam hal ini data tentang perilaku Adaptive Help-Seeking

dalam belajar matematika (variabel X) dan data prestasi belajar

matematika peserta didik (variabel Y) yang telah diberi skor, skor

total kedua variabel tersebut dijadikan dalam satu tabel

b. Analisis Korelasional

Dalam analisis korelasi ini akan dicari apakah terdapat

hubungan antara perilaku adaptive help-seeking dalam belajar

matematika dengan prestasi belajar matematika atau tidak. Salah

satu teknik untuk mencari korelasi antara dua variabel yang kerap

digunakan yaitu korelasi product moment. Cara yang digunakan

untuk menghitung angka indeks korelasi “r” product moment

dimana N kurang dari 30 dengan menghitung angka kasar adalah

sebagai berikut12

:

})(}{)({

))((

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan :

N = jumlah responden

X = jumlah skor variabel X (angket perilaku AHS)

Y = jumlah skor variabel Y (prestasi belajar)

12 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2008), hlm. 205-206

41

XY = jumlah skor perkalian X dan Y

Selanjutnya memberikan interpretasi xyr dengan cara:

1) Interpretasi secara kasar dengan cara membandingkan nilai xyr

dengan tabel pedoman korelasi “r” product moment dibawah

ini13

:

Tabel 3: Tabel Pedoman Korelasi “r” Product Moment

besarnya “r”

product moment

( xyr )

interpretasi

0,00 – 0,20

0,20 – 0,40

0,40 – 0,60

0,60 – 0,80

0,80 – 1,00

Korelasi sangat lemah maka diabaikan

(tidak ada korelasi antara Variabel X dan Y)

Korelasi lemah/rendah

Korelasi sedang/cukup

Korelasi kuat/tinggi

Korelasi sangat kuat/sangat tinggi

2) Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “r”: db = N – 2, pada

taraf signifikan 5 %. Untuk mengetahui apakah korelasi

signifikan atau tidak, dapat digunakan uji hipotesis yaitu Ho:

tidak ada hubungan dan Ha: ada hubungan. Setelah itu harga

rxy, dikonsultasikan dengan rtabel dengan db = N – 2, dan taraf

signifikansi 5%. Korelasi antara variabel X dan variabel Y

dikatakan ada hubungan atau signifikan jika rxy ≥ rtabel dengan

kata lain Ha diterima. Kemudian Korelasi antara variabel X dan

variabel Y dikatakan tidak ada hubungan atau tidak signifikan

jika rxy < rtabel.14

c. Menentukan Koefisien Determinansi

Jika telah diketahui nilai koefisien “r” maka nilai “r”

dikuadratkan adalah nilai dari koefisien determinansi. Artinya

13 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, hlm. 193 14 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D, hlm. 164

42

berapa persen variabel Y ditentukan oleh variabel X, sedang

sisanya ditentukan oleh variabel lain.15

d. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk

mengetahui bagaimana pengaruh antara variabel bebas dan variabel

terikat. Jadi dalam penelitian ini analisis regresi digunakan untuk

mengetahui pengaruh perilaku adaptive help-seeking dalam belajar

matematika (X) terhadap prestasi belajar matematika (Y). Dengan

rumus yang digunakan adalah rumus persamaan regresi sebagai

berikut:

Y = a + bX16

Keterangan:

Y = subyek variabel dependen yang diprediksikan

X = variabel independen yang mempunyai nilai terentu untuk

diprediksikan

a = nilai konstanta harga Y untuk X = 0

b = nilai arah penentu

langkah-langkahnya adalah:

1) Menentukan persamaan regresi dengan mencari nilai a dan b

22

2

)(

})(())((

XXn

XYXXYa dan

22 )(

))((

XXn

YXXYnb

2) Analisis Uji Kelinearan Regresi Sederhana dan Signifikansi

Persamaan Linier

Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah model

regresi yang dipakai dalam menghitung data dalam penelitian

15 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D, hlm. 185 16 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian Cet XIII, (Bandung: CV Alvabeta, 2008), hlm.

261

43

ini betul-betul cocok dengan keadaan ataukah tidak, sehingga

dengan demikian tidak ada alasan untuk mencari model regresi

nonlinear. Untuk memudahkan dalam mengujinya dapat

menggunakan tabel analisis varians untuk uji kelinieran regresi

berikut ini:17

Tabel 4: Analisis Varians Untuk Uji Kelinieran Regresi

sumber

variansi Dk JK KT Fhitung Ftabel

total (t) N ∑Yi2

∑Yi2 -

regresi

(a) 1

n

Yi 2)(

)(

)(

adk

aJK

(1)

)(

)(

SKT

bIaKT

(1)

%5

regresi

(b│a) 1

n

YXXYb

))((

)(

)(

bIadk

bIaJK

residu

(S) n-2

)()()( abJKaJKtJK

)(

)(

Sdk

SJK

tuna

cocok

(TC)

k-2 JK(S)-JK(E) )(

)(

TCdk

TCJK (2)

)(

)(

EKT

TCKT

(2)

%5 kekeliru

an (E) n-k

ni

YiYi

x

22 )(

)(

)(

Edk

EJK

Keterangan:

n = jumlah sampel

k = jumlah perbedaan nilai x

dk = derajat kebebasan

JK(t) = jumlah kuadrat total

JK(a) = jumlah kuadrat regresi (a)

JK(bla) = jumlah kuadrat regresi (bla)

JK(S) = jumlah kuadrat residu

JK(TC) = jumlah kuadrat tuna cocok

17 Nana Sujana, Metode Statistika, (Bandung: PT Tarsito, 2005), hlm. 332

44

JK(E) = jumlah kuadrat kekeliruan

KT(bla) = kuadrat tengah regresi (bla)

KT(S) = kuadrat tengah residu

KT(TC) = kuadrat tengah tuna cocok

KT(E) = kuadrat tengah kekeliruan

Untuk mengetahui model persamaan regresi sederhana

signifikan atau tidak, kita dapat menguji Fhitung (1)

dikonsultasikan dengan Ftabel, dengan α = 5% dan dk

pembilang = 1, dk penyebut = n–2. Jika Fhitung(1) ≥ Ftabel(1),

maka dapat dinyatakan model persamaan regresi linier

sederhana signifikan. kemudian Jika Fhitung(1) < Ftabel(1), maka

dapat dinyatakan model persamaan regresi linier sederhana

tidak signifikan

Untuk mengetahui model persamaan regresi sederhana

linier atau tidak, kita dapat menguji Fhitung (2) dikonsultasikan

dengan Ftabel, dengan α = 5% dan dk pembilang = k – 2 (k

adalah jumlah perbedaan nilai x), dk penyebut = n - k. Jika

Fhitung(2) ≤ Ftabel(2), maka dapat dinyatakan model persamaan

regresi linier sederhana linier. kemudian Jika Fhitung(2) > Ftabel(2),

maka dapat dinyatakan model persamaan regresi linier

sederhana non linier.

3) Analisis Variansi Garis Regresi

Uji varian regresi digunakan analisis regresi bilangan F

(uji F), dengan rumus res

reg

regRK

RKF

18

Keterangan:

Freg Harga bilangan F untuk garis regresi

RKreg Rerata kuadrat hasil regresi

RKres Rerata kuadrat residu.

18 Sutresno Hadi, Analisis Regresi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2001), hlm. 13

45

Setelah diperoleh persamaan garis regresi antara

variabel (X) dan variabel (Y), maka langkah selanjutnya adalah

menghubungkan antara antara Freg dengan nilai Ftabel baik pada

taraf signifikan 5% atau 1%. Untuk memudahkan perhitungan

bilangan F maka dibuat tabel ringkasan analisis garis regresi

sebagai berikut:

Tabel 5: Ringkasan Analisis Garis Regresi19

Sumber variasi Db JK RK regF

Regresi (reg)

Residu (res)

1

N-2

2

2)(

x

xy

2

2

2)(

x

xyy

reg

reg

db

JK

res

res

db

JK

res

reg

RK

RK

-

Total (T) N-1 2y

- -

Keterangan:

N = jumlah sampel

db = derajat kebebasan

JK = jumlah kuadrat

RK = rerata kuadrat

db reg = derajat kebebasan regresi

db res = derajat kebebasan residu

JK reg = jumlah kuadrat regresi

JK res = jumlah kuadrat residu

Apabila nilai yang dihasilkan Freg ≥ Ftabel, maka hipotesis

yang diajukan diterima atau signifikan. Dan apabila nilai yang

dihasilkan Freg < Ftabel, maka hasil yang diperoleh adalah non

signifikan yang berarti hipotesis yang dilakukan ditolak.

Dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variable X

terhadap variable Y dapat dilihat dari nilai koefisien determinansinya.

19 Sutresno Hadi, Analisis Regresi, hlm. 18

46

BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Data Hasil Penelitian

1. Profil MI Matholi’un Najah

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan banyak nikmat kepada kami, sehingga sampai saat ini kami

masih diberikan kekuatan untuk menjalankan perintah-Nya dan menjauhi

larangan-Nya.

Untuk selanjutnya berkenaan dengan tuntutan kemajuan zaman

terutama dalam bidang pendidikan dituntut untuk selalu menampilkan sesuatu

yang terbaik didalam pengelolaan menejemen pendidikan. Sehuungan dengan

itu, maka MI Matholi’un Najah berusaha untuk tampil beda dengan

Sekolah/Madrasah yang lain pada setiap tahunnya. Hal ini sesuai dengan Visi

MI Matholi’un Najah “Menjadikan Madrasah yang unggul dan

kompetitif serta bernuansa Islami“. Menejemen Berbasis Sekolah (MBS)

telah memberikan peluang besar guna peningkatan mutu Madrasah dan

persaingan positif antar Sekolah/Madrasah, untuk itu MI Matholi’un Najah

tidak menyia-nyiakan keleluasaan pengelolaan Madrasah yang sudah

dicanangkan itu. Namun demikian bukan berarti Madrasah ingin lepas dari

hierarkhi sistem pengelolaan. Kebijakan dari pemerintah tetap kita pegang

teguh selama tidak merugikan terhadap prinsip MBS. Oleh karena itu pada

tahun 2011 ini, MI Matholi’un Najah Sinanggul berusaha menampilkan Profil

Madrasahnya secara tertulis, dengan harapan agar pada tahun-tahun

mendatang MI Matholi’un Najah Sinanggul dapat selalu inovatif sesuai

dengan perkembangan zaman dan tuntutan pendidikan.

47

DESKIPSI UMUM MADRASAH

Berikut ini adalah deskripsi umum Madrasah Ibtidaiyah Matholiun

Najah Sinanggul Mlonggo Jepara

Nama Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Matholiun Najah

Sinanggul 04

Alamat : Jl. K.H Nawawi Rt 06 Rw 01 (Dalam) Km 1.5

Desa : Sinanggul

Kecamatan : Mlonggo

Kabupaten : Jepara

Provinsi : Jawa Tengah

Kode Pos : 59452

No. Telp : 085225340302

Nama Yayasan : Heru Cokro

Tahun Berdiri : 2002

Nama Kepala Sekolah : Misbachul Choir, SE

Pendidikan : S1/Sarjana

NSM/ NSB : 112032007151

Jenjang Akreditasi : B

Status Sekolah : Swasta

Tahun Beroperasi : 2002

Kepemilikan Tanah :

a. Status tanah : Wakaf

b. Luas Tanah : 350 m2

Tabel 6: Data Guru Madrasah Ibtidaiyah Matholiun Najah:

No Nama Tempat/ Tanggal

Lahir

Pendidi

kan

Jabatan Ket

1 Misbachul Choir Jepara, 24-10-1979 S1 Ka. MI

2 Moh Maksyufun Nuha Jepara, 11-02-1981 MA Waka MI

3 Nur Syafi’ah, A.Ma Pati, 20-04-1969 DII Guru

4 Bashirotul Hidayah Jepara, 10-10-1982 MA Guru

48

5 M Ammar Alfarisi, S.

PdI

Jepara, 29-10-1986 S1 Guru

6 M. Fatikhul Khoir, A.

Ma, Pd.OR

Jepara, 11-12-1979 DII Guru

7 Suhadi Siswanto Jepara, 07-05-1982 MA Guru

8 Mualif Taqdir, SE Jepara, 05-10-1978 S1 Guru

9 Nor Cholis, S.Ag Jepara, 19-07-1977 S1 Guru

10 Ach Anwarudin Semarang, 23-10-

1965

PGAN Guru

11 Khotimatun Hasanah Jepara, 24-06-1988 MA Guru

12 Nailur Ro’fah Pati, 13-06-1984 MA Guru

13 Umi Hanik Alfatimi Jepara, 24-10-1990 MA Guru

Tabel 7:Data Siswa Tahun Ajaran 2010/2011

No Kelas Jml Rombel Jumlah Siswa

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 I 1 8 12 20

2 II 1 12 9 21

3 III 1 8 8 16

4 IV 1 20 16 36

5 V 1 24 5 29

6 VI 1 17 8 25

Jumlah 6 84 58 147

2. Data Perilaku Adaptive Help-Seeking dalam Belajar Matematika Kelas

VI MI Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran

2010/2011.

Untuk mendapatkan data tentang perilaku adaptive help-seeking

dalam belajar matematika MI Matholi’un Najah, peneliti menggunakan

instrumen angket dengan 21 item soal yang telah teruji validitas dan

reliabilitas yang disebarkan kepada 25 responden. Adapun hasilnya adalah

sebagai berikut:

49

Tabel 8: Hasil Angket Perilaku Adaptive Help-Seeking dalam Belajar

Matematika Kelas VI MI Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo

Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011

NO NAMA SKOR ANGKET Nilai

1 2 3 4 5 Jumlah

1 R-1 0 0 16 3 2 70 66.67

2 R-2 0 0 14 5 2 72 68.57

3 R-3 0 0 16 5 0 68 64.76

4 R-4 0 0 10 8 3 77 73.33

5 R-5 0 0 8 6 7 83 79.05

6 R-6 0 0 11 9 1 74 70.48

7 R-7 0 0 2 13 6 88 83.81

8 R-8 0 0 9 7 5 80 76.19

9 R-9 0 0 13 6 2 73 69.52

10 R-10 0 0 9 12 0 75 71.43

11 R-11 0 0 15 4 2 71 67.62

12 R-12 0 0 15 6 0 69 65.71

13 R-13 0 0 19 1 1 66 62.86

14 R-14 0 0 15 6 0 69 65.71

15 R-15 0 0 12 5 4 76 72.38

16 R-16 0 0 2 11 8 90 85.71

17 R-17 0 0 16 0 5 73 69.52

18 R-18 0 0 0 9 12 96 91.43

19 R-19 0 0 7 10 4 81 77.14

20 R-20 0 0 6 11 4 82 78.10

21 R-21 0 0 1 5 15 98 93.33

22 R-22 0 0 10 9 2 76 72.38

23 R-23 0 0 18 1 2 68 64.76

24 R-24 0 0 1 5 15 98 93.33

25 R-25 0 0 1 2 18 101 96.19

50

Selanjutnya adalah membuat tabel distribusi frekuensi, mencari

rata-rata dan menentukan kualitas variabel tersebut, adapun

langkahnya adalah sebagai berikut:

a) Mencari interval nilai

M = 1+ 3,3 log N

= 1+ 3,3 log 25

= 1+ 4,61 = 5,61dibulatkan menjadi 6

b) Mencari range (R)

R = H – L

Keterangan:

R = Range

H = Nilai tertinggi

L = Nilai terendah

R = H – L = 96,19 - 62,86 = 33,33

c) Menentukan interval kelas (i)

55,56

33,33

M

Ri

d) Mencari mean dari distribusi standar deviasi (SD)

Interval f x ci ifc 2

ic 2

ifc

90,7 – 96,19 4 93,4 4 16 16 64

85,06 – 90,6 1 87,83 3 3 9 9

79,51 – 85,05 1 82,28 2 2 4 4

73,96 – 79,5 4 76,73 1 4 1 4

68,41– 73,95 8 71,18 0 0 0 0

62,86 – 68,4 7 65,63 -1 -7 1 7

∑ 25 18 89

Keterangan:

f = frekuensi

x = nilai tengah kelas interval

ci = nilai sandi (angka 0 ditentukan pada kelas median)

51

MT = Mean Terkaan (nilai x pada frekuensi yang terbanyak).1

22

N

fci

N

fciiSD

2

25

18

25

8955,5

N

fciiMTM

25

1855,518,71 = 71,18+5,55(0,72) = 75,18

atau

22

N

fci

N

fciiSD

2

25

18

25

8955,5

72,056,355,5 84,255,5 = 5,55 x 1,68 = 9,35

M + 1,5 SD = 75,18 + 1,5 (9,35) = 89,2

M + 0,5 SD = 75,18 + 0,5 (9,35) = 79,85

M – 0,5 SD = 75,18 – 0,5 (9,35) = 70,5

M – 1,5 SD = 75,18 – 1,5 (9,35) = 61,15 +

∑ = 300,705

18,754

705,300x

e) Menentukan kualifikasi variabel x (perilaku adaptive help-seeking

dalam belajar matematika)

Tabel 9 : Kualifikasi Perilaku Adaptive Help-Seeking dalam

Belajar Matematika Peserta Didik kelas VI MI Matholi’un-

Najah Sinanggul Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011

Interval Kategori Frekuensi

84-100 Baik sekali 6

68-83 Baik 13

52-67 Sedang 6

36-51 Kurang 0

20-35 Jelek Sekali 0

Jumlah 25

1 Suharsmi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm.

253.

52

Berdasarkan hasil tabel di atas menunjukkan bahwa nilai

perilaku adaptive help-seeking dalam belajar matematika peserta didik

telah dihitung rata-rata (mean) sebesar 75,18 dalam kategori baik pada

interval 68-83.

3. Data Prestasi Belajar Matematika Peserta Didik Kelas VI MI Matholi’un

Najah Sinanggul Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011.

Untuk mendapatkan data tentang prestasi belajar matematika peserta

didik MI Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo Jepara, peneliti memilih

untuk menggunakan data nilai Ujian Akhir Madrasah Matematika tahun

2010/2011. Untuk mempermudah perhitungan, peneliti mengalikan semua

nilai yang diperoleh dengan angka 10 dengan pertimbangan nilai memiliki

bobot yang sama meskipun digit yang digunakan berbeda. hasilnya adalah

sebagai berikut:

Tabel 10 : Nilai Ujian Akhir Nasional Matematika Peserta Didik

Kelas VI MI Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo Jepara Tahun

Pelajaran 2010/2011

NO NAMA Nilai

1 Achmad Yusron 60

2 Agung Wijayanto 61

3 Agus Rizqi Purnama Arif 72

4 Ahmad Muhyiddin 60

5 Ahmad Nur Wahyuddin 68

6 Ahmad Riyanto 65

7 Ahmad Saifullah Dwi Prasetyo 71

8 Deni Sandimas Ardiyanto 60

9 Fi'liyah Umami 62

10 Gintara Dwi Sofyan 60

11 Iin Munfarihah 60

12 Isyatul Izzah 60

13 Kuncoro Fais Nur Hadi Yusro 60

53

Berdasarkan hasil tabel di atas menunjukkan bahwa nilai

distribusi frekuensi prestasi belajar matematika peserta didik telah

dihitung rata-rata (mean) sebesar 66,2. Nilai tersebut sudah memenuhi

KKM Madrasah yang mematok nilai 60 untuk mata pelajaran

matematika.

B. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini digunakan

analisis Regresi Linier Sederhana, adapun langkah-langkahnya adalah sebagai

berikut:

1. Membuat Tabel Persiapan Analisis Regresi Linier Sederhana

Tabel 11 : Tabel Persiapan Analisis Regresi Linier Sederhana

No Kode X Y X^2 Y^2 XY

1 R_13 62.86 60 3951.4 3600 3771.6

2 R_3 64.76 72 4193.9 5184 4662.7

3 R_23 64.76 71 4193.9 5041 4598.0

4 R_12 65.71 60 4317.8 3600 3942.6

5 R_14 65.71 60 4317.8 3600 3942.6

14 Lailatul Hidayah 60

15 Muhammad Ilmi Nur Huda 65

16 Muhammad Al Attas 72

17 Muhammad Fahrul 69

18 Muhammad Fajrus Shodiq 73

19 Muhammad Rifqi 66

20 Muhammad Taqiyyuddin 67

21 Nada Rif'atul Ulya 75

22 Noor Khanif Makruf 66

23 Nurul Hilmi Aziz 71

24 Sadad Mustofa Karim 77

25 Slamet Afit Thorik 75

Jumlah 1655

Rata-rata 66,2

54

6 R_1 66.67 60 4444.9 3600 4000.2

7 R_11 67.62 60 4572.5 3600 4057.2

8 R_2 68.57 61 4701.8 3721 4182.8

9 R_9 69.52 62 4833.0 3844 4310.2

10 R_17 69.52 69 4833.0 4761 4796.9

11 R_6 70.48 65 4967.4 4225 4581.2

12 R_10 71.43 60 5102.2 3600 4285.8

13 R_15 72.38 65 5238.9 4225 4704.7

14 R_22 72.38 66 5238.9 4356 4777.1

15 R_4 73.33 60 5377.3 3600 4399.8

16 R_8 76.19 60 5804.9 3600 4571.4

17 R_19 77.14 66 5950.6 4356 5091.2

18 R_20 78.1 67 6099.6 4489 5232.7

19 R_5 79.05 68 6248.9 4624 5375.4

20 R_7 83.81 71 7024.1 5041 5950.5

21 R_16 85.71 72 7346.2 5184 6171.1

22 R_18 91.43 73 8359.4 5329 6674.4

23 R_21 93.33 75 8710.5 5625 6999.8

24 R_24 93.33 77 8710.5 5929 7186.4

25 R_25 96.19 75 9252.5 5625 7214.3

∑ 1880 1655 143791.92 110359 125480.5

125480.5

110359

143791.92

1655

1880

25

2

2

XY

Y

X

Y

X

N

2. Mencari Korelasi antara Prediktor (variabel X) dengan Kriterium (variableY)

Menghitung angka indeks korelasi “r” product moment dimana N

kurang dari 30 dengan menghitung angka kasar adalah sebagai berikut:

55

})(}{)({

))((

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan :

N = jumlah responden

X = jumlah skor variabel X (angket perilaku AHS)

Y = jumlah skor variabel Y (prestasi belajar)

XY = jumlah skor perkalian X dan Y

738,09,34707

5,25612

)19945(60398

5,25612

)27390252758970)(35344003594798(

31114005,3137012

})1655()110359)(25}{()1880()143791,92)(25{(

)1655)(1880()5,254801)(25(

22

xyr

3. Menguji Signifikansi Korelasi

Untuk menguji signifikansi maka Hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah:

Ho: tidak ada hubungan (tidak signifikan)

Ha: ada hubungan (signifikan)

Untuk menguji apakah xyr = 738,0 itu signifikan atau tidak, dapat

berkonsultasi dengan tabelr dengan db = N – 2, maka akan diperoleh pada

taraf signifikansi 5% = 0,396 dan 1% = 0,505 (tabel dapat dilihat pada

lampiran 12). Itu berarti harga xyr sebesar 738,0 itu dinyatakan signifikan,

karena xyr > tabelr . Berarti Ha diterima (ada hubungan). Dengan kata lain

korelasi antara variabel X dan Y signifikan.

56

Berdasarkan tabel pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien

korelasi pada bab tiga, xyr = 738,0 terletak pada interval 0,60 - 0,80 yaitu

mempunyai tingkat hubungan yang kuat.

4. Menentukan Koefisien Determinansi

Jika telah diketahui nilai koefisien “r” maka nilai “r” dikuadratkan

adalah nilai dari koefisien determinansi. Artinya berapa persen variabel Y

ditentukan oleh variabel X, sedang sisanya ditentukan oleh variabel lain.

Telah diperoleh nilai r = 738,0 maka nilai koefisien determinasinya diperoleh

dengan 545,0 0,738 2 . Jadi dari perhitungan tersebut diketahui bahwa

prestasi belajar matematika 54,5% ditentukan oleh perilaku adaptive help-

seeking dalam belajar matematika.

5. Mencari Persamaan Garis Regresi

bXaY

Dimana:

125480.5

110359

143791.92

1655

1880

25

2

2

XY

Y

X

Y

X

N

31,34

60398

2072287,6

53440035947983

2359033406237975627,

188092,14379125

5,125480188092,14379116552

22

2

XXn

XYXXYa

57

35344003594798

31114005,3137012

188092,14379125

16551880125480.5252

22

XXn

YXXYnb

0,424

60398

25612,5

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa harga a = 34,31 dan

harga b = 0,4 dengan demikian persamaan garis regresinya adalah Y = 34,31

+ 0,424 X. persamaan ini digunakan untuk memprediksi prestasi belajar

matematika berdasarkan perilaku adaptive help-seeking dalam belajar

matematika.

Koefisien a merupakan konstanta sebesar 34,31 menyatakan bahwa

jika variabel independen dianggap konstan, maka nilai prestasi belajar

matematika sebesar 34,31. Sedangkan b dinamakan koefisien arah regresi

linier dan menyatakan perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap perubahan

variabel X sebesar satu skor. Perubahan ini merupakan pertambahan apabila

b bertanda positif dan penurunan atau pengurangan jika bertanda negatif.

Demikianlah misalnya, b = 0,424 bertanda positif, ini berarti untuk setiap X

yaitu perilaku adaptive help-seeking dalam belajar matematika bertambah

dengan satu skor, maka nilai prestasi belajar matematika peserta didik (Y)

bertambah dengan 34,31

a. Analisis Variansi Garis Regresi

Untuk mencari varian garis regresi digunakan rumus:

res

reg

regRK

RKF

58

Keterangan:

regF Harga bilangan F untuk garis regresi

regRK Rerata kuadrat garis regresi, dan

resRK Rerata kuadrat residu

798

25

1655110359

92,241514137692,143791

25

188092,143791

,

5,10241244565,125480

25

165518805,125480

2

2

22

2

2

22

N

YYy

danN

XXx

N

YXXYxy

5,0241

798

2415,92

2

2

xy

y

x

Selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus:

2

2

2

x

xyyJKres

2

2

x

xyJKreg

59

548,363

45,434798

92,2415

25,1049600798

92,2415

5,1024798

2

2

2

2

x

xyyJKres

452,434

92,2415

25,1049600

92,2415

5,10242

2

2

x

xyJKreg

res

resres

res

reg

db

JKRK

Ndb

db

2

1

806,15

23

548,363

23

225

2

res

res

RK

Ndb

reg

reg

regdb

JKRK

452,434

1

452,434

regRK

60

Jadi:

5,27

806,15

452,434

res

reg

regRK

RKF

b. Analisis Uji Linieritas Model Regresi Sederhana dan Signifikansi

Persamaan Linier

Berdasarkan perhitungan pada lampiran 16, dapat diketahui bahwa

Fhitung(1) = 27,5, untuk mengetahui Fhitung (1) signifikan atau tidak, dapat

dikonsultasikan Ftabel, Dengan α = 5% dan dk pembilang = 1, dk penyebut

= 23, maka Ftabel(1) = 4,28 (tabel dapat dilihat pada lampiran 10). Karena

Fhitung (1) = 27,5 > Ftabel(1) = 4,28, maka dapat dinyatakan persamaan regresi

linier sederhana signifikan.

Berdasarkan perhitungan pada lampiran 16 juga, dapat diketahui

Fhitung(2) = 3,39, untuk mengetahui Fhitung(2) linier atau tidak, dapat

dikonsultasikan Ftabel Dengan α = 5% dan dk pembilang = k – 2 = 20 – 2 =

18 (k merupakan jumlah perbedaan nilai x), dk penyebut = n – k =25-20=

5, maka Ftabel(2) = 4,58. Karena Fhitung (2) = 3,39< Ftabel(2) = 4,58, maka

dapat dinyatakan model regresi yang dipakai linier sehingga tidak ada

alasan untuk mencari model regresi non linier. Untuk lebih mudahnya

dapat dilihat pada tabel di bawah ini

61

Tabel 12 : Hasil Analisis Varians Untuk Uji Kelinieran Regresi

c. Signifikansi Variansi Garis Regresi

Setelah regF hasilnya diketahui maka dikonsultasikan pada Ftabel,

pada taraf signifikan 5% dan 1%. Untuk memudahkan perhitungan F

maka dibuat tabel di bawah ini:

Tabel 13 : Ringkasan Hasil Analisis Garis Regresi

Berdasarkan dari tabel di atas dapat diketahui bahwasanya regF =

297,5 kemudian dikonsultasikan pada F tabel pada taraf signifikan 5% = 4,28

sumber

variasi dk

JK

(jumlah

kuadrat)

KT

(kuadrat

tengah)

Fhitung Ftabel kriteria

total (t) 25 110359

110359 - -

signifikan regresi (a) 1 109561 109561 (1)

27,5

(1)

4,28 regresi (b│a) 1 434,388 434,388

residu (S) 23 363,612 15,8

tuna cocok

(TC) 18 336,112 18,67

(2)

3,39

(2)

4,58 linier

kekeliruan

(E) 5 27,5 5,5

Sumber

variansi Db Jk RK Freg

Kriteria

5 % 1 %

Regresi

(reg) 1 434,452 434,452

27,5 4,28 7,88 Signifikan

Residu (res) 23 363,548 15,806

Total (T) 24 798 - - - - -

62

dan 1% = 7,88. Karena regF = 27,5 > 5% = 4,28 dan 1% = 7,88, maka

hipotesis diterima yaitu Perilaku adaptive help-seeking dalam belajar

matematika berpengaruh positif terhadap prestasi belajar peserta didik kelas

VI Madrasah Ibtidaiyah Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo JeparaTahun

Pelajaran 2010/2011.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan data dari hasil penelitian di atas, perilaku adaptive

help-seeking dalam belajar matematika peserta didik kelas VI MI Matholi’un

Najah Sinanggul Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011, menunjukkan

bahwa nilai distribusi frekuensi perilaku adaptive help-seeking dalam belajar

matematika peserta didik telah dihitung rata-rata (mean) sebesar 75,18 dalam

kategori baik pada interval 68-83. Kemudian data minat belajar matematika

peserta didik di MI Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo Jepara Tahun

Pelajaran 2010/2011, telah dihitung rata-rata (mean) sebesar 66,2.

Dari hasil analisis di atas dapat diketahui bahwa apakah xyr =

738,0 . Untuk mengetahui nilai korelasi tersebut signifikan atau tidak, dapat

berkonsultasi dengan tabelr dengan db = N – 2, maka akan diperoleh pada

taraf signifikansi 5% = 0,396 (tabel dapat dilihat pada lampiran13). Itu berarti

harga xyr sebesar 738,0 itu dinyatakan signifikan, karena xyr > tabelr . Berarti Ha

diterima (ada hubungan). Sehingga dapat disimpulkan bahwa korelasi antara

variabel X dan Y signifikan. Kemudian ditentukan pula nilai koefisien

determinansinya 545,0738,0 2 . Jadi dari perhitungan tersebut diketahui

bahwa prestasi belajar matematika 54,5% ditentukan oleh perilaku adaptive

help-seeking dalam belajar matematika.

Berdasarkan data di atas, persamaan garis regresinya adalah Y =

34,31 + 0,424 X kemudian diketahui bahwa Fhitung(1) = 27,5, untuk

63

mengetahui Fhitung (1) signifikan atau tidak, dapat dikonsultasikan Ftabel,

Dengan α = 5% dan dk pembilang = 1, dk penyebut = 23, maka Ftabel(1) = 4,28

(tabel dapat dilihat pada lampiran 10). Karena Fhitung (1) = 27,5 > Ftabel(1) =

4,28, maka dapat dinyatakan persamaan regresi linier sederhana signifikan.

Kemudian diketahui Fhitung(2) = 3,43, untuk mengetahui Fhitung(2) linier atau

tidak, dapat dikonsultasikan Ftabel Dengan α = 5% dan dk pembilang = k – 2 =

20 – 2 = 18 (k merupakan jumlah perbedaan nilai x), dk penyebut = n – k =25-

20 = 5, maka Ftabel(2) = 4,58. Karena Fhitung (2) = 3,39 < Ftabel(2) = 4,58, maka

dapat dinyatakan model regresi yang dipakai linier sehingga tidak ada alasan

untuk mencari model regresi non linier.

Dari hasil analisis di atas dapat diketahui bahwasanya regF = 27,5,

kemudian dikonsultasikan pada F tabel pada taraf signifikan 5% = 4,28 dan

1% = 7,88. Karena regF = 27,5 > 5% = 4,28 dan 1% = 7,88, dan dapat

disimpulkan dari hasil yang diperoleh dikonsultasikan pada F tabel dan r

tabel. Bahwa regF dan xyr > F tabel dan r tabel pada taraf signifikan 5% dan 1%

adalah signifikan. Dengan ini hipotesis yang di ajukan yaitu perilaku adaptive

help-seeking dalam belajar matematika berpengaruh positif terhadap prestasi

belajar matematika peserta didik MI Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo

Jepara diterima.

D. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini pasti banyak terjadi

kendala dan hambatan. Hal tersebut bukan faktor kesengajaan, namun terjadi

karena keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian. Salah satunya

adalah keterbatasan peneliti dalam mencari referensi mengenai perilaku

adaptive help-seeking .tidak banyak buku yang ditemukan peneliti yang

membahas secara mendalam mengenai perilaku adaptive help-seeking.

Kendala juga ditemui peneliti saat mengembangkan instrumen

64

angket. Keterbatasan pemahaman peneliti mengenai angket membuat peneliti

merasa kesulitan saat mengembangkan instrument angket dan

menerjemahkannya dalam bentuk pernyataan. Dalam penggunaan angket,

tidak selamanya angket mempunyai kelebihan. Namun juga mempunyai

kelemahan, yakni dari jawaban responden yang kurang terbuka dalam

memberikan jawaban, dan kemungkinan jawaban tersebut dipengaruhi oleh

keinginan pribadi responden.

Selain itu dalam pembahasan, peneliti hanya membahas mengenai

perilaku adaptive help-seking sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar, padahal masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi

prestasi belajar peserta didik. Oleh karena itu dalam menyimpulkan hasil

penelitian, pembaca harus senantiasa mempertimbangkan faktor lain.

Yang terakhir adalah keterbatasan kemampuan peneliti. Dalam

melakukan penelitian tidak lepas dari pengetahuan, dengan demikian peneliti

menyadari keterbatasan kemampuan khususnya dalam pengetahuan untuk

membuat karya ilmiah. Tetapi peneliti sudah berusaha semaksimal mungkin

untuk melakukan penelitian sesuai dengan kemampuan keilmuan penulis serta

bimbingan dari dosen pembimbing.

65

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil peneltian yang telah dilakukan, dapat diambil

kesimpulan jawaban untuk mengetahui tujuan penelitian sebelumnya, yakni

untuk mengetahui apakah perilaku adaptive help-seeking dalam belajar

matematika berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika peserta didik

kelas VI MI Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran

2010/2011. Serta seberapa besar pengaruh perilaku adaptive help-seeking dalam

belajar matematika terhadap prestasi belajar matematika peserta didik kelas VI

MI Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011.

Maka dapat disimpulkan:

1. Perilaku adaptive help-seeking dalam belajar matematika berpengaruh

terhadap prestasi belajar matematika peserta didik kelas VI Madrasah

Ibtidaiyah Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran

2010/2011. Hal ini dibuktikan dari perhitungan statistik dengan analisis

regresi, dimana persamaan garis regresinya adalah Y = 34,31 + 0,424 X

signifikan. Dengan mengetahui nilai regF = 27,5 kemudian dikonsultasikan

dengan Ftabel pada taraf signifikan 5% = 4,28 dan 1% = 7,88. Karena regF

= 27,5 > 5% = 4,28 dan 1% = 7,88, maka persamaan regresi linear di atas

signifikan dan hipotesis diterima.

2. Pengaruh perilaku adaptive help-seeking dalam belajar matematika

terhadap prestasi belajar matematika peserta didik kelas VI MI Matholi’un

Najah Sinanggul Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011 diketahui

sebesar 54,5%. Besaran ini diperoleh dari perhitungan koefisien

determinansi yang merupakan hasil pengkuadratan dari nilai korelasi yang

signifikan yaitu xyr = 738,0 sehingga diketahui nilai koefisien

determinansinya yaitu 545,0738,0 2

66

B. Saran-saran

Dalam rangka turut mengembangkan pendidikan untuk meningkatkan

prestasi belajar matematika peserta didik perlu disampaikan saran-saran

kepada:

1. Guru

a. Perbedaan kemampuan peserta didik membuat guru harus senantiasa

memberikan perhatian khusus, terutama bagi anak yang mengalami

kesulitan dalam belajar matematika yaitu dengan cara memberikan

bimbingan berupa bantuan dalam belajar matematika.

b. Selalu menawarkan diri dengan mengatakan kepada peserta didik

bahwa guru selalu siap membantu mereka saat dibutuhkan dalam

belajar matematika hal ini mengantisipasi anak yang merasa sungkan

untuk meminta bantuan guru dalam belajar.

2. Peserta Didik

a. Jika peserta didik mengalami kesulitan atau kurang memahami materi

saat belajar atau mengerjakan tugas, peserta didik hendaknya selalu

aktif dalam bertanya kepada siapapun yang dianggap dapat

membantunya.

b. Peserta didik hendaknya selalu menghindari perilaku menyontek,

karena perilaku menggantungkan diri seperti menyontek

mengakibatkan peserta didik malas belajar dan tidak mau berusaha

untuk bisa.

3. Bagi Pembaca,

dapat memberikan wawasan pengetahuan tentang pengaruh

perilaku adaptive help-seeking dalam belajar matematika terhadap prestasi

belajar matematika peserta didik.

C. Penutup

Dengan mengucap puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan

kepada Allah SWT. Yang telah memberikan kekuatan rahmat dan hidayah-nya

sehingga dengan curahan pikiran dan tenaga, penulis bisa menyelesaikan

67

skripsi ini walaupun masih dalam bentuk yang sederhana. Dan dengan satu

penyelesaian ini semoga diikuti oleh penyelesaian yang lain.

Demikian skripsi yang dapat kami buat. Penulis menyadari dalam

penulisan dan pembahasan skripsi ini masih banyak kekurangannya dan jauh

dari kesempurnaan baik dalam penyusunan kalimat, bahasa yang digunakan,

isi, maupun sistematika penulisan. Hal tersebut bukan semata-mata

kesengajaan, namun keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Karena itu

saran, kritik, dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan selanjutnya.

Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah

membantu selesainya skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

siapa saja yang berkesempatan membacanya serta dapat memberikan

sumbangan yang positif dalam perkembangan khasanah ilmu pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta:

Pusat Perbukuan Dep. Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama

dengan PT. Rineka Cipta, 1999.

Arends, Richard l. Learning To Teach Belajar untuk Mengajar, Yogyakarta:

Pustaka Belajar, 2008.

Arikunto, Suharsmi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,

2006.

________________, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), Jakarta:

Rineka Cipta, 2006.

Aunur Rahman, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2009.

Baharuddin, Pendidikan dan Psikologi Perkembagan, Jakarta: Ar-Ruzz Media,

2010.

Darwati,Yuli Adaptive Help-Seeking (Panduan bagi Guru untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Matematika), Yogyakarta: Logung Printika, 2009.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya, Edisi V, Jakarta: Lentera

Abadi, 2010.

Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka cipta, 2008.

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 1999.

Gufron, Nur dan Rini Risnawati, Teori-Teori Psikologi, Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media, 2010.

Gunarsa, Singgih D, Psikologi untuk Membimbing, Jakarta: Gunung Mulia, 2009.

Hadi, Sutrisno, Analisis Regresi, Yogyakarta: Andi Offset, 2001.

____________, Metodologi Research, Yogyakarta: Gajah Mada University Press,

1994.

Isjoni, Pembelajaran Kooperatif (Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi antara

Peserta Didik), Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Jihad, Asep, Pengembangan Kurikulum Matematika, Yogyakarta: Multi

Pressindo, 2008.

J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi trjmh Kartini Kartono, Jakarta: Raja

Grafindo Persada

Mater, Herman, Kompendum Didaktik Matematika, Bandung: Remaja Karya,

1985.

Mushaf Ayat Surat Departemen Agama Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemah

Bahasa Indonesia Jilid II, Kudus: Menara Kudus.

Mustaqim, Psikologi Pendidikan, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Wali Songo

Semarang, 2009.

Ricard S. Newman, How Self-Regulated Learners Cope with Academic Difficulty:

The Role of Adaptive Help-Seeking, Theory into Practice, vol XLI,

No.2/2002.

Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Cet IV, Bandung:

Alfabeta, 2007.

Sabri, Alisuf, Psikologi Pendidikan, Cet III, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2010.

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka

Cipta, 2010.

Soedjadi, R, Departemen Pendidikan Nasional, Kiat Pendidikan Matematika di

Indonesia, Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen

Pendidikan Nasional, 2000.

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2008.

______________, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2005

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D, Bandung: Alfabeta, 2007.

______, Statistik Untuk Penelitian Cet XIII, Bandung: CV Alvabeta, 2008.

Sujana, Nana , Penilaian Hasil Proses Belajar mengajar, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1990.

__________, Metode Statistika Edisi VI, Bandung: PT Tarsito, 2005

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan (Kompetensi Dan Praktiknya) Cet.

VII, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Susanti, Florentina Rika, Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan

Penyesuaian Sosial Peserta didik SMP Santa Maria Fatima, Jurnal

Psiko-Edukasi, vol. VI, No.1, Mei/2008.

Uno, Hamzah B, Orientasi Baru dalam Psikologi Pmbelajaran, Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2008.

Walgito, Bimo, Pengantar Psikologi Umum, Edisi V Yogyakarta: ANDI, 2005.

Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo, 1999.

Yamin, Martinis, Kiat Membelajarkan Siswa, Jakarta: Gaung Persada Press, 2007.

Pemecahan Masalah

http://p4tkmatematika.org/downloads/sma/pemecahanmasalah.pdf,

diakses Jumat, 1 april 2011 11.03 PM.

Tri Wulan Anita, Self Regulated Behaviour Pada Remaja Putri Yang Mengalami

Obesitas, http://www.balispot.co.id/balipostcetak/2004/3/7/ce2.html,

diakses jum’at, 31 desember 2010, 9:35.

http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/02/prestasi-belajar.html, diakses Ahad, 9

Oktober, 2011, 12:48 PM.

http://en.wikibooks.org/wiki/the_practice_of_learning_theories/help-seeking

diakses Ahad, 9 Oktober, 2011, 13:48 PM.

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Acuan Kualifikasi Perilaku Adaptive Help-Seeking dalam Belajar

Matematika

Tabel 2 Hasil Analisis Validitas Angket Perilaku Adaptive Help-Seeking

Peserta Didik dalam Belajar Matematika

Tabel 3 Pedoman Korelasi “r” Product Moment

Tabel 4 Analisis Varians Untuk Uji Kelinieran Regresi

Tabel 5 Ringkasan Analisis Garis Regresi

Tabel 6 Data Guru Madrasah Ibtidaiyah Matholiun Najah Sinanggul

Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011

Tabel 7 Data Siswa Madrasah Ibtidaiyah Matholiun Najah Sinanggul

Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011

Tabel 8 Hasil Angket Perilaku Adaptive Help-Seeking Dalam Belajar

Matematika Kelas VI Di MI Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo

Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011

Tabel 9 Nilai Kualifikasi Angket Perilaku Adaptive Help-Seeking Peserta

Didik Dalam Belajar Matematika Kelas VI MI Matholi’un Najah

Sinanggul Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011

Tabel 10 Nilai UAM Matematika Matematika Peserta Didik Kelas VI MI

Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran

2010/2011

Tabel 11 Tabel Persiapan Analisis Regresi Linier Sederhana

Tabel 12 Hasil Analisis Varians Untuk Uji Kelinieran Regresi

Tabel 13 Ringkasan Hasil Analisis Garis Regresi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Nama Kelompok Uji Coba

Lampiran 2 Daftar Nama Responden

Lampiran 3 Kisi-Kisi Angket Perilaku AHS dalam belajar Matematika

Lampiran 4 Instrumen Angket Perilaku AHS dalam belajar Matematika

Lampiran 5 Soal Ujian Akhir Sekolah Matematika

Lampiran 6 Daftar Nilai Ujian Akhir Sekolah Matematika MI Matholiun Najah

Lampiran 7 Perhitungan untuk menentukan kualifikasi angket

Lampiran 8 Penskoran Angket Perilaku AHS untuk Uji Coba

Lampiran 9 Penskoran Angket Perilaku AHS untuk Responden

Lampiran 10 Tabel Distribusi F untuk α = 1 %

Lampiran 11 Tabel Distribusi F untuk α = 5 %

Lampiran 12 Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment

Lampiran 13 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 14 Perhitungan Validitas Angket Perilaku AHS

Lampiran 15 Contoh Perhitungan Validitas Perilaku AHS Untuk Nomor 1

Lampiran 16 Perhitungan Reliabilitas Angket Perilaku AHS

Lampiran 17 Contoh Perhitungan Reliabilitas Angket Perilaku AHS

Lampiran 18 Perhitungan Uji Linieritas Model Regresi Linier Sederhana

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama : Naylatul Jazilah

2. Tempat /Tanggal Lahir : Jepara, 7 Juli 1989

3. NIM : 073511004

4. Alamat Rumah : Jl K.H Nawawi RT 06 RW 01 Sinanggul

Mlonggo Jepara

HP : 085335591678

E-mail : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal:

a. TK Robiatul Adawiyah, Sinanggul Mlonggo Jepara

b. SDN 01 Sinaggul Mlonggo Jepara

c. MTs. Heru Cokro Sinaggul Mlonggo Jepara

d. MA. An Nawawiyah Sinaggul Mlonggo Jepara

e. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Jurusan Tadris

Matematika

2. Pendidikan Non-Formal:

a. Pon. Pes Darul Falah Bangsri Jepara

Semarang, 28 November 2011

Naylatul Jazilah

NIM: 073511004

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1

DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK PESERTA UJI COBA INSTRUMEN

NO NAMA KODE 1 Akhrul Abdullah UC-1

2 Andika Nur Gianto UC-2

3 Ahmad Bangun Sagito UC-3

4 Ernawati UC-4

5 Hanim Afriyana UC-5

6 Latifah Sri Nurhayati UC-6

7 Miftahun Nurfais UC-7

8 Muhammad Candra Prasetyo UC-8

9 Muhammad Fakhruzzacky UC-9

10 Muhammad Novan Faturrois UC-10

11 Muhammad Nr Ihwanto UC-11

12 Ahmad Sholeh UC-12

13 Nanda Eka Saputri UC-13

14 Puji Idayati UC-14

15 Putri Eka Utami UC-15

16 Rizki Nur Aziz UC-16

17 Rizki Nuzulia UC-17

18 Rofik Ati UC-18

19 Siti Fatimaturrohmah UC-19

20 Taufiqur Rochman UC-20

Lampiran 2

DAFTAR NAMA KELOMPOK SAMPEL

(RESPONDEN)

NO NAMA KODE

1 Achmad Yusron R-1

2 Agung Wijayanto R-2

3 Agus Rizqi Purnama Arif R-3

4 Ahmad Muhyiddin R-4

5 Ahmad Nur Wahyuddin R-5

6 Ahmad Riyanto R-6

7 Ahmad Saifullah Dwi Prasetyo R-7

8 Deni Sandimas Ardiyanto R-8

9 Fi'liyah Umami R-9

10 Gintara Dwi Sofyan R-10

11 Iin Munfarihah R-11

12 Isyatul Izzah R-12

13 Kuncoro Fais Nur Hadi Yusro R-13

14 Lailatul Hidayah R-14

15 Muhammad Ilmi Nur Huda R-15

16 Muhammad Al Attas R-16

17 Muhammad Fahrul R-17

18 Muhammad Fajrus Shodiq R-18

19 Muhammad Rifqi R-19

20 Muhammad Taqiyyuddin R-20

21 Nada Rif'atul Ulya R-21

22 Noor Khanif Makruf R-22

23 Nurul Hilmi Aziz R-23

24 Sadad Mustofa Karim R-24

25 Slamet Afit Thorik R-25

Lampiran 3

Kisi-Kisi Penyusunan Instrumen Angket Perilaku Adaptive Help-Seeking

VARIA

BEL

INDIKATOR DESKRIPTOR NOMOR

ITEM

1 2 3 4

Perilaku

Adaptive

Help-

Seeking

1. Tujuan belajar untuk

meningkatkan kemampuan

menyelesaikan masalah

secara independen

a. Tujuan belajar untuk

meningkatkan

kemampuan

menyelesaikan

masalah

b. Tujuan belajar untuk

mengembangkan sikap

independen

(kepercayaan diri)

1) Bertujuan agar dapat merumuskan

masalah dari situasi sehari-hari dan

matematik

2) Agar mampu menerapkan strategi untuk

menyelesaikan berbagai masalah (sejenis

atau masalah baru) dalam atau diluar

matematika

3) Agar mampu menjelaskan atau

menginterpretasikan hasil sesuai

permasalahan asal

4) Agar dapat menyusun model matematika

dan menyelesaikannya untuk masalah

nyata

5) Agar dapat menggunakan matematika

secara bermakna.

1) Keyakinan kemampuan diri mampu

secara sungguh akan apa yang

dilakukannya

2) Optimis. Berpandangan baik dalam

menghadapi segala hal tentang diri dan

kemampuannya.

3) Objektif (memandang permasalahan atau

sesuatu sesuai dengan kebenaran yang

semestinya).

4) Bersedia menanggung apa yang menjadi

konsekuensinya.

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

2. Mencari bantuan hanya

ketika benar-benar

membutuhkan sebagai

bentuk regulasi diri (Self-

Regulation)

3. Mencari bantuan yang

berkaitan dengan proses

5) Rasional dan realistis. (analisis terhadap

sesuatu masalah, sesuatu hal, dan suatu

kejadian dengan menggunakan pemikiran

yang dapat diterima oleh akal dan sesuai

dengan kenyataan)

1) Mengetahui kapan bantuan diperlukan

2) Mengetahui bahwa orang lain dapat

membantu

3) Mengetahui bagaimana mengajukan

pertanyaan agar benar-benar dapat

memperoleh jawaban yang dibutuhkan

4) Mengetahui siapa orang terbaik yang

dapat dimintai bantuan

5) Mengetahui bagaimana melaksanakan

permohonan meminta bantuan dengan

cara yang tepat

6) Mengetahui tujuan pribadi, kepercayaan

diri, dan perasaan yang terkait dengan

toleransi untuk mengatasi kesulitan tugas

7) Kesediaan untuk mengekspresikan diri

kepada orang lain saat butuh bantuan, dan

perasaan personal

1) Menanyakan bagaimana memahami masalah

2) Menanyakan bagaimana merencanakan

penyelesaian masalah

3) Meminta petunjuk tentang bagaimana

melaksanakan rencana penyelesaian

masalah

4) Meminta untuk memeriksa kembali

penyelesaian yang telah dilakukan

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

Bobot Relatif Komponen dalam Penyusunan Angket Adaptive Help-Seeking

NO KOMPONEN BOBOT

(%)

1

Tujuan belajar untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan

masalah secara independen

c. Belajar adalah untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan

masalah

d. Belajar untuk menumbuhkan sikap Independen (percaya diri)

24

24

2 Mencari bantuan hanya ketika benar-benar membutuhkan sebagai

bentuk regulasi diri (Self-Regulation)

32

3 Mencari bantuan yang berkaitan dengan proses

20

Total 100

Distribusi Aitem Angket Adaptive Help-Seeking

ASPEK NO

AITEM f (%)

Belajar adalah untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan

masalah 1-5 5 (24)

Belajar untuk menumbuhkan sikap Independen (percaya diri) 6-10 5 (24)

Mencari bantuan hanya ketika benar-benar membutuhkan sebagai

bentuk regulasi diri (Self-Regulation) 11-17 7 (32)

Mencari bantuan yang berkaitan dengan proses 18-21 4 (20)

Total (Persen) 21 (100)

ANGKET PERILAKU ADAPTIVE HELP-SEEKING (PERILAKU MENCARI BANTUAN ADAPTIF) DALAM BELAJAR MATEMATIKA Nama:

Berilah tanda( √ )pada alternatif jawaban yang kamu pilih Alternatif jawaban Bobot jawaban Pernyataan SB B CB S SS

1 Dengan sering belajar dan berlatih, saya akan lebih mudah memahami soal matematika

2 Matematika sangat penting sebagai strategi untuk menyelesaikan masalah sehari-hari. Untuk itu saya harus mempelajarinya

3 Saya ingin dapat menjelaskan kepada teman saya tentang cara penyelesaian soal matematika. Maka dari itu saya senang mempelajarinya.

4 Dengan sering mencoba mengerjakan soal-soal cerita, saya akan lebih mudah dalam menyusun model matematika dan menyelesaikannya untuk permasalahan yang nyata.

5 Saya belajar matematika agar saya dapat menggunakannya sebaik mungkin untuk mempermudah menyelesaikan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari.

6 Belajar bagi saya penting agar saat mengerjakan ulangan saya tidak ragu-ragu dalam menyelesaikannya.

7 Saya optimis dengan belajar saya akan menjadi lebih tau. Karena saya tidak dilahirkan untuk menjadi orang bodoh dan tidak sukses

8 Saya selalu menerima hasil ulangan saya meskipun jelek, karena itulah kemampuan saya pada saat itu. Tapi saya akan belajar lebih giat lagi

10 Saya akan belajar dengan giat dan berdoa agar nilai matematika saya meningkat karena saya tidak akan menjadi pintar dengan sendirinya

11 Saya tidak meminta bantuan saat saya sedang mengerjakan ulangan ataupun menyontek karena hal itu tidak diperbolehkan.

12 Sebelum saya meminta bantuan dalam mempelajari matematika, saya selalu bertanya apakah kakak mempunyai cukup waktu untuk dapat membantu saya belajar atau tidak

13 Saya selalu bertanya tentang apa yang tidak saya ketahui agar saya mendapatkan jawaban yang saya butuhkan

14 Saya akan meminta bantuan kepada siapa saja yang mau dan mampu membantu saya dalam belajar matematika. Saya tidak meminta bantuan kepada anak kecil atau teman saya yang nilai matematikanya lebih jelek dari saya.

15 Saya selalu meminta bantuan dengan cara yang sopan dan baik

16 Saya tidak pernah bermaksud menggantungkan tugas matematika saya kepada orang lain. Saya meminta bantuan saat saya benar-benar kesulitan mengerjakannya

17 Saya tidak pernah malu bertanya. Jika saya benar-benar tidak bisa mengerjakan soal matematika, saya meminta bantuan agar saya dapat menyelesaikannya.

18 Saat saya bingung menentukan apa yang akan saya cari dan saya kerjakan saat menemui soal matematika. Biasanya saya langsung bertanya kepada teman atau ibu guru.

19 Saya meminta untuk diajari membuat sebuah tabel, membuat sebuah diagram, menulis suatu persamaan, agar lebih mudah menyelesaikan soal matematika.

20 Saat mencoba mengerjakan soal matematika saya meminta agar setiap langkah pengerjaan saya diteliti dan diarahkan

21 Selesai mengerjakan PR, saya meminta ibu atau kakak saya memeriksa kembali pekerjaan saya.

JUMLAH

Alternatif jawaban kategori Jawaban SB B CB S SS nilai

Bobot jawaban

1 2 3 4 5

Jumlah angket = 21

Nilai = ���������������

�� �100

Rentang nilai Kategori 84-100 Baik sekali 68-83 Baik 52-67 Sedang 36-51 Kurang 20-35 Jelek Sekali

Nilai Ujian Akhir Madrasah Matematika Peserta Didik Kelas

VI MI Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo Jepara Tahun

Pelajaran 2010/2011

Mengetahui,

Kepala MI Matholi’un Najah,

MISBACHUL CHOIR, S.E

NO NAMA Nilai

1 Achmad Yusron 6.00

2 Agung Wijayanto 6.10

3 Agus Rizqi Purnama Arif 7.20

4 Ahmad Muhyiddin 6.00

5 Ahmad Nur Wahyuddin 6.80

6 Ahmad Riyanto 6.50

7 Ahmad Saifullah Dwi Prasetyo 7.10

8 Deni Sandimas Ardiyanto 6.00

9 Fi'liyah Umami 6.20

10 Gintara Dwi Sofyan 6.00

11 Iin Munfarihah 6.00

12 Isyatul Izzah 6.00

13 Kuncoro Fais Nur Hadi Yusro 6.00

14 Lailatul Hidayah 6.00

15 Muhammad Ilmi Nur Huda 6.50

16 Muhammad Al Attas 7.20

17 Muhammad Fahrul 6.90

18 Muhammad Fajrus Shodiq 7.30

19 Muhammad Rifqi 6.60

20 Muhammad Taqiyyuddin 6.70

21 Nada Rif'atul Ulya 7.50

22 Noor Khanif Makruf 6.60

23 Nurul Hilmi Aziz 7.10

24 Sadad Mustofa Karim 7.70

25 Slamet Afit Thorik 7.50

Lampiran 7

Perhitungan untuk Menentukan Nilai Kualifikasi Angket Perilaku Adaptive-Help-Seeking Dalam Belajar Matematika

Jumlah angket : 21

Skor aitem angket terendah : 1

Skor aitem angket tertinggi : 5

Skor angket terendah : 21 x 1 = 21

Skor angket tertinggi : 21x 5 = 105

Nilai angket terendah dalam persen : ����� �100% � 20

Nilai angket tertinggi dalam persen : ������ �100% � 100

Jangkauan (j) :���� ���� � ������� � 100 � 20 � 80

Kelas kualifikasi (k) : 5

Rentang nilai (i) : �� � ��

� � 16

Jadi tabel kualifikasinya menjadi:

Interval Kategori/kualifikasi Frekuensi 84-100 Baik sekali 68-83 Baik 52-67 Sedang 36-51 Kurang 20-35 Jelek Sekali

Jumlah

Lampiran 8

Penskoran Angket Perilaku Adaptive Help-Seeking dalam Belajar

Matematika Kelas VI MI Roudlotul Mubtadiin Pakis Aji Tahun Pelajaran

2010/2011 (Uji Coba)

Selanjutnya akan mencari nilai rata-rata dan kualitas variabel tersebut. Adapun

langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Mencari interval nilai

M = 1+3,3 log N

= 1+3,3 log 20

= 1+4,2933 = 5,2933 dibulatkan menjadi 5

2) Mencari range (R)

R = H – L

NO NAMA SKOR SOAL nilai

1 2 3 4 5 Jumlah

1 UC-1 0 0 4 12 5 85 81

2 UC-2 0 0 2 14 5 87 83

3 UC-3 0 0 0 3 18 102 97

4 UC-4 0 0 4 12 5 85 81

5 UC-5 0 0 1 19 1 84 80

6 UC-6 0 0 18 3 0 66 63

7 UC-7 0 0 0 0 21 105 100

8 UC-8 0 0 3 12 6 87 83

9 UC-9 0 0 0 0 21 105 100

10 UC-10 0 0 4 11 6 86 82

11 UC-11 0 0 3 14 4 85 81

12 UC-12 0 0 3 17 1 82 78

13 UC-13 0 0 3 13 5 86 82

14 UC-14 0 0 4 13 4 84 80

15 UC-15 0 0 17 4 0 67 64

16 UC-16 0 0 0 17 4 88 84

17 UC-17 0 0 0 3 18 102 97

18 UC-18 0 0 4 13 4 84 80

19 UC-19 0 0 0 4 17 101 96

20 UC-20 0 0 3 13 5 86 82

Keterangan:

R = Range

H = Nilai tertinggi

L = Nilai terendah

R = H – L = 100-63 = 37

3) Menentukan interval kelas (i)

4,75

37

M

Ri dibulatkan menjadi 8

4) Mencari mean dari distribusi standar deviasi (SD)

Interval f x ci ifc 2

ic 2

ifc

95 – 100 5 97,5 2 10 4 20

87 – 94 0 90,5 1 0 1 0

79 – 86 12 82,5 0 0 0 0

71 – 78 1 74,5 -1 -1 1 1

63 – 70 2 71,5 -2 -4 4 8

∑ 20 5 29

Keterangan:

f = frekuensi

x = nilai tengah kelas interval

ci = nilai sandi (angka 0 ditentukan pada kelas median)

MT = Mean Terkaan (nilai x pada frekuensi yang terbanyak).1

22

N

fci

N

fciiSD

2

20

5

20

298

N

fciiMTM

20

585,82 = 82,5 +8(0,25) = 84,5

22

N

fci

N

fciiSD

2

20

5

20

298

0625,045,18 3375,18 = 8 x 1,156 = 9,25

5) Menentukan kualifikasi variabel x (perilaku adaptive help-seeking dalam belajar

matematika) dengan nilai standar skala lima

1 Suharsmi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 253.

M + 1,5 SD = 84,5+ 1,5 (9,25) = 98,375

M + 0,5 SD = 84,5+ 0,5 (9,25) = 89,125

M – 0,5 SD = 84,5– 0,5 (9,25) = 79,875

M – 1,5 SD = 84,5– 1,5 (9,25) = 70,625 +

∑ = 342

5,844

342x

Kualifikasi Perilaku Adaptive Help-Seeking dalam belajar Matematika kelas

Uji Coba Angket

Interval Kategori Frekuensi

84-100 Baik sekali 6

68-83 Baik 12

52-67 Sedang 2

36-51 Kurang 0

20-35 Jelek Sekali 0

Jumlah

Berdasarkan hasil tabel di atas menunjukkan bahwa nilai distribusi frekuensi

perilaku adaptive help-seeking dalam belajar matematika kelas uji coba angket telah

dihitung rata-rata (mean) sebesar 84,5 dalam kategori baik sekali pada interval 84-100.

Lampiran 9

Penskoran Angket Perilaku Adaptive Help-Seeking dalam Belajar

Matematika Kelas VI MI Matholi’un Najah Sinanggul Mlonggo Jepara

Tahun Pelajaran 2010/2011 (Responden)

NO NAMA SKOR ANGKET Nilai

1 2 3 4 5 Jumlah

1 R-1 0 0 16 3 2 70 66.67

2 R-2 0 0 14 5 2 72 68.57

3 R-3 0 0 16 5 0 68 64.76

4 R-4 0 0 10 8 3 77 73.33

5 R-5 0 0 8 6 7 83 79.05

6 R-6 0 0 11 9 1 74 70.48

7 R-7 0 0 2 13 6 88 83.81

8 R-8 0 0 9 7 5 80 76.19

9 R-9 0 0 13 6 2 73 69.52

10 R-10 0 0 9 12 0 75 71.43

11 R-11 0 0 15 4 2 71 67.62

12 R-12 0 0 15 6 0 69 65.71

13 R-13 0 0 19 1 1 66 62.86

14 R-14 0 0 15 6 0 69 65.71

15 R-15 0 0 12 5 4 76 72.38

16 R-16 0 0 2 11 8 90 85.71

17 R-17 0 0 16 0 5 73 69.52

18 R-18 0 0 0 9 12 96 91.43

19 R-19 0 0 7 10 4 81 77.14

20 R-20 0 0 6 11 4 82 78.10

21 R-21 0 0 1 5 15 98 93.33

22 R-22 0 0 10 9 2 76 72.38

23 R-23 0 0 18 1 2 68 64.76

24 R-24 0 0 1 5 15 98 93.33

25 R-25 0 0 1 2 18 101 96.19

Selanjutnya adalah membuat tabel distribusi frekuensi, mencari rata-

rata dan menentukan kualitas variabel tersebut, adapun langkahnya adalah

sebagai berikut:

a) Mencari interval nilai

M = 1+ 3,3 log N

= 1+ 3,3 log 25

= 1+ 4,61 = 5,61dibulatkan menjadi 6

b) Mencari range (R)

R = H – L

Keterangan:

R = Range

H = Nilai tertinggi

L = Nilai terendah

R = H – L = 96,19 - 62,86 = 33,33

c) Menentukan interval kelas (i)

55,56

33,33

M

Ri

d) Mencari mean dari distribusi standar deviasi (SD)

Interval f x ci ifc 2

ic 2

ifc

90,7 – 96,19 4 93,4 4 16 16 64

85,06 – 90,6 1 87,83 3 3 9 9

79,51 – 85,05 1 82,28 2 2 4 4

73,96 – 79,5 4 76,73 1 4 1 4

68,41– 73,95 8 71,18 0 0 0 0

62,86 – 68,4 7 65,63 -1 -7 1 7

∑ 25 18 89

Keterangan:

f = frekuensi

x = nilai tengah kelas interval

ci = nilai sandi (angka 0 ditentukan pada kelas median)

MT = Mean Terkaan (nilai x pada frekuensi yang terbanyak).1

22

N

fci

N

fciiSD

2

25

18

25

8955,5

N

fciiMTM

25

1855,518,71 = 71,18+5,55(0,72) = 75,18 atau

22

N

fci

N

fciiSD

2

25

18

25

8955,5

72,056,355,5 84,255,5 = 5,55 x 1,68 = 9,35

1 Suharsmi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 253.

M + 1,5 SD = 75,18 + 1,5 (9,35) = 89,2

M + 0,5 SD = 75,18 + 0,5 (9,35) = 79,85

M – 0,5 SD = 75,18 – 0,5 (9,35) = 70,5

M – 1,5 SD = 75,18 – 1,5 (9,35) = 61,15 +

∑ = 300,705

18,754

705,300x

e) Menentukan kualifikasi variabel x (perilaku adaptive help-seeking dalam

belajar matematika)

Kualifikasi Perilaku Adaptive Help-Seeking dalam Belajar

Matematika Peserta Didik kelas VI MI Matholi’un- Najah Sinanggul

Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011

Interval Kategori Frekuensi

84-100 Baik sekali 6

68-83 Baik 13

52-67 Sedang 6

36-51 Kurang 0

20-35 Jelek Sekali 0

Jumlah 25

Berdasarkan hasil tabel di atas menunjukkan bahwa nilai distribusi frekuensi

perilaku adaptive help-seeking dalam belajar matematika peserta didik telah dihitung

rata-rata (mean) sebesar 75,18 dalam kategori baik pada interval 68-83.

MADRASAH IBTIDAIYAH

MATHOLI’UNNAJAH SINANGGUL 04 TERAKRIDITASI “B” NSM : 112 032 007 115

Alamat: Jl. K. Nawawi Km. 1.5 (dalam) Sinanggul Rt.05 Rw. 01 Mlonggo Jepara Kode Pos 59452

Nilai Ujian Akhir Nasional Matematika Peserta Didik Kelas VI di MI Matholi’un

Najah Sinanggul Mlonggo Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011

Mengetahui,

Kepala MI Matholi’un Najah,

MISBACHUL CHOIR, S.E

NO NAMA Nilai

1 Achmad Yusron 6.00

2 Agung Wijayanto 6.10

3 Agus Rizqi Purnama Arif 7.20

4 Ahmad Muhyiddin 6.00

5 Ahmad Nur Wahyuddin 6.80

6 Ahmad Riyanto 6.50

7 Ahmad Saifullah Dwi Prasetyo 7.10

8 Deni Sandimas Ardiyanto 6.00

9 Fi'liyah Umami 6.20

10 Gintara Dwi Sofyan 6.00

11 Iin Munfarihah 6.00

12 Isyatul Izzah 6.00

13 Kuncoro Fais Nur Hadi Yusro 6.00

14 Lailatul Hidayah 6.00

15 Muhammad Ilmi Nur Huda 6.50

16 Muhammad Al Attas 7.20

17 Muhammad Fahrul 6.90

18 Muhammad Fajrus Shodiq 7.30

19 Muhammad Rifqi 6.60

20 Muhammad Taqiyyuddin 6.70

21 Nada Rif'atul Ulya 7.50

22 Noor Khanif Makruf 6.60

23 Nurul Hilmi Aziz 7.10

24 Sadad Mustofa Karim 7.70

25 Slamet Afit Thorik 7.50

MADRASAH IBTIDAIYAH

MATHOLI’UNNAJAH SINANGGUL 04 TERAKRIDITASI “B” NSM : 112 032 007 115

Alamat: Jl. K. Nawawi Km. 1.5 (dalam) Sinanggul Rt.05 Rw. 01 Mlonggo Jepara Kode Pos 59452

SURAT KETERANGAN:

NO: 023/P.MIMN/SK/IV/2011

Yang bertanda tangan dibawah ini kepala Madrasah Tsanawiyah Khaudlul ‘Ulum Penajung

menerangkan bahwa:

Nama : Naylatul Jazilah

Nim : 073511004

Prog/Semester : S.1/Tadris Matematika/VIII

Alamat : Jl KH Nawawi RT 06/ RW01 Sinanggul Mlonggo Jepara

Sekolah : Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang

Untuk mengadakan penelitian di MI Matholiun Najah Sinanggul Mlonggo Jepara dalam

rangka pembuatan skripsi yang berjudul “PENGARUH PERILAKU ADAPTIVE HELP-

SEEKING DALAM BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

MATEMATIKA KELAS VI MI MATHOLIUN NAJAH SINAGGUL MLONGGO

JEPARA”, guna melengkapi persyaratan mendapat gelar kesarjanaan.

Demikian surat ijin kami buat dan diberikan kepada yang bersangkutan untuk dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Sinanggul, 17 April 2011

Kepala Madrasah

MISBACHUL CHOIR, S.E

lampiran 14 Lanjutan lampiran 14

Butir Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 UC_1 3 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 5 85 7225

2 UC_2 5 3 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 87 7569

3 UC_3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 102 10404

4 UC_4 3 3 3 5 4 4 5 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 85 7225

5 UC_5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84 7056

6 UC_6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 66 4356

7 UC_7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 105 11025

8 UC_8 3 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 87 7569

9 UC_9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 105 11025

10 UC_10 3 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 5 4 4 4 5 4 5 86 7396

11 UC_11 3 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 85 7225

12 UC_12 3 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 82 6724

13 UC_13 3 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 86 7396

14 UC_14 3 3 3 5 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 84 7056

15 UC_15 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 67 4489

16 UC_16 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88 7744

17 UC_17 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 102 10404

18 UC_18 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 84 7056

19 UC_19 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 101 10201

20 UC_20 3 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 86 7396

∑X 72 77 69 88 85 84 86 83 84 82 83 82 90 94 84 84 83 92 84 84 87 1757 156541

5184 5929 4761 7744 7225 7056 7396 6889 7056 6724 6889 6724 8100 8836 7056 7056 6889 8464 7056 7056 7569

r 0,62615 0,568519 0,803268 0,640489 0,853545 0,944801 0,857699 0,989319 0,914892 0,725842 0,989319 0,813594 0,566458 0,627543 0,928868 0,774284 0,989319 0,690313 0,809374 0,809374 0,76882

rtabel 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444

kriteria valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid

ANALISIS VALIDITAS TAHAP AWAL ANGKET PERILAKU ADAPTIVE HELP-SEEKING DALAM BELAJAR MATEMATIKA

VA

LID

ITA

S

No CodeButir Soal

Y

2X

2Y

Lampiran 15

Perhitungan Validitas Angket Perilaku Adaptive Help-Seeking

a. Rumus

2222 )()(

))((

YYNXXN

YXXYNrxy

b. Kriteria

Butir item valid jika rxy > rtabel.

c. Pengajuan hipotesis

Kode Butir Soal

(X1) Y X1.Y (X1)

2 Y

2

UC_1 3 85 255 9 7225

UC_2 5 87 435 25 7569

UC_3 4 102 408 16 10404

UC_4 3 85 255 9 7225

UC_5 4 84 336 16 7056

UC_6 3 66 198 9 4356

UC_7 5 105 525 25 11025

UC_8 3 87 261 9 7569

UC_9 5 105 525 25 11025

UC_10 3 86 258 9 7396

UC_11 3 85 255 9 7225

UC_12 3 82 246 9 6724

UC_13 3 86 258 9 7396

UC_14 3 84 252 9 7056

UC_15 3 67 201 9 4489

UC_16 5 88 440 25 7744

UC_17 4 102 408 16 10404

UC_18 3 84 252 9 7056

UC_19 4 101 404 16 10201

UC_20 3 86 258 9 7396

∑ 72 1757 6430 272 156541

Dengan menggunakan rumus tersebut di atas diperoleh:

2222 )()(

))((

YYNXXN

YXXYNrxy

0,62615

3347,44

2096

11205376

2096

43771256

2096

3087049)-08205184).(313-(5440

126504-128600

)1757()156541(20}.{)72()272(20{

)1757)(72()6430(20

22

Dengan α = 5% dengan n = 20 diperoleh rtabel = 0,441, karena rxy = 0,62615 >

rtabel = 0,441, maka butir nomor 1 tersebut valid

Lampiran 15

Perhitungan Validitas Angket Perilaku Adaptive Help-Seeking

a. Rumus

2222 )()(

))((

YYNXXN

YXXYNrxy

b. Kriteria

Butir item valid jika rxy > rtabel.

c. Pengajuan hipotesis

Kode Butir Soal

(X1) Y X1.Y (X1)

2 Y

2

UC_1 4 85 340 16 7225

UC_2 4 87 348 16 7569

UC_3 5 102 510 25 10404

UC_4 4 85 340 16 7225

UC_5 4 84 336 16 7056

UC_6 3 66 198 9 4356

UC_7 5 105 525 25 11025

UC_8 4 87 348 16 7569

UC_9 5 105 525 25 11025

UC_10 4 86 344 16 7396

UC_11 4 85 340 16 7225

UC_12 4 82 328 16 6724

UC_13 4 86 344 16 7396

UC_14 4 84 336 16 7056

UC_15 3 67 201 9 4489

UC_16 4 88 352 16 7744

UC_17 5 101 505 25 10201

UC_18 4 84 336 16 7056

UC_19 5 101 505 25 10201

UC_20 4 86 344 16 7396

∑ 83 1756 7405 351 156338

Dengan menggunakan rumus tersebut di atas diperoleh:

2222 )()(

))((

YYNXXN

YXXYNrxy

0,9884

2379,6

2352

5662344

2352

43224311

2352

3083536)-67606889).(312-(7020

145748-148100

)7561()563381(20}.{)83()513(20{

)7561)(38()4057(20

22

Dengan α = 5% dengan n = 20 diperoleh rtabel = 0,441, karena rxy = 0,9884 >

rtabel = 0,441, maka butir nomor 1 tersebut valid

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 UC_1 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 5 3 3 3 5 4 4 4 85 7225

2 UC_2 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 3 3 4 4 4 5 87 7569

3 UC_3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 102 10404

4 UC_4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 5 4 4 5 85 7225

5 UC_5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 84 7056

6 UC_6 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 66 4356

7 UC_7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 105 11025

8 UC_8 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 3 3 3 5 4 4 4 87 7569

9 UC_9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 105 11025

10 UC_10 4 4 4 4 5 3 5 5 4 4 4 5 4 5 3 5 3 3 4 4 4 86 7396

11 UC_11 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 5 4 4 4 85 7225

12 UC_12 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 82 6724

13 UC_13 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 3 3 3 5 4 4 4 86 7396

14 UC_14 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 5 4 4 4 84 7056

15 UC_15 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 67 4489

16 UC_16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 88 7744

17 UC_17 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 101 10201

18 UC_18 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 84 7056

19 UC_19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 101 10201

20 UC_20 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 3 3 3 5 4 4 4 86 7396Jumlah 83 84 82 85 92 90 94 84 84 83 82 84 84 87 72 76 69 88 83 84 86 1756 156338

351 358 346 367 432 414 448 360 358 351 344 360 360 385 272 306 249 400 351 360 378

Si 0,3275 0,26 0,49 0,2875 0,44 0,45 0,31 0,36 0,26 0,3275 0,39 0,36 0,36 0,3275 0,64 0,86 0,5475 0,64 0,3275 0,36 0,41

∑Si 8,735

k 21

St 108,06

r11 0,965

Y Y^2

lampiran 16

No KodeButir Soal

ANALISIS RELIABILITAS ANGKET PERILAKU ADAPTIVE HELP-SEEKING DALAM BELAJAR MATEMATIKA ANALISIS RELIABILITAS ANGKET PERILAKU ADAPTIVE HELP-SEEKING DALAM BELAJAR MATEMATIKA

Butir Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 UC_1 3 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 5 85

2 UC_2 5 3 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 87

3 UC_3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 102

4 UC_4 3 3 3 5 4 4 5 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 85

5 UC_5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84

6 UC_6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 66

7 UC_7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 105

8 UC_8 3 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 87

9 UC_9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 105

10 UC_10 3 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 5 4 4 4 5 4 5 86

11 UC_11 3 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 85

12 UC_12 3 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 82

13 UC_13 3 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 86

14 UC_14 3 3 3 5 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 84

15 UC_15 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 67

16 UC_16 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88

17 UC_17 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 102

18 UC_18 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 84

19 UC_19 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 101

20 UC_20 3 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 86

Jumlah 72 77 69 88 83 84 86 83 84 82 85 92 90 94 84 84 83 82 84 84 87 1757

Si 0,64 0,9275 0,5475 0,64 0,3275 0,36 0,41 0,3275 0,26 0,49 0,2875 0,44 0,45 0,31 0,36 0,26 0,3275 0,39 0,36 0,36 0,3275

∑Si 8,8025

k 21

St 109,4275

r11 0,966

rtabel 0,444

ANALISIS RELIABILITAS ANGKET AHS DALAM BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK

YButir Soal

KodeNo

lampiran 16 Lanjutan lampiran 17

Lampiran 19

Perhitungan Reliabilitas Angket Perilaku AHS dalam belajar matematika

a. Rumus

2

2

11 11

t

b

k

kr

b. Kriteria

jika r11 > rtabel maka instrumen tersebut reliabel.

c. Keterangan:

Varians total:

109,427520

20

)1757(156541

)( 222

2

N

N

YY

t

Varian butir:

N

N

XX

b

22

2

)(

0,6420

20

)72(272

2

2

1

b

0,927520

20

)77(315

2

2

2

b

0,327520

20

)87(385

2

2

21

b

8,8025 =3275,0........9275,064,02 b

Koefisien reliabilitas:

)92,0(20

21)80,01)(

20

21(

109,4275

8025,81

121

211

12

2

11

t

b

k

kr

0,966)0,92)(1,05(

Dengan α = 5% dan n = 20 diperoleh rtabel = 0,444, karena r11 =0,966 > rtabel =

0,444, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersesebut reliabel.

Lampiran 17

Perhitungan Reliabilitas Angket Perilaku AHS dalam belajar matematika

Y = 1756

2Y = 156338

a. Rumus

2

2

11 11

t

b

k

kr

b. Kriteria

jika r11 > rtabel maka instrumen tersebut reliabel.

c. Keterangan:

Varians total:

108,0620

20

)1756(156338

)( 222

2

N

N

YY

t

Varian butir:

N

N

XX

b

22

2

)(

0,327520

20

)38(513

2

2

1

b

0,2620

20

)48(358

2

2

2

b

0,4120

20

)86(378

2

2

21

b

8,735 =41,0........26,03275,02 b

Koefisien reliabilitas:

)9192,0(20

21)0808,01)(

20

21(

108,06

735,81

121

211

12

2

11

t

b

k

kr

0,965)0,9192)(1,05(

Dengan α = 5% dan n = 20 diperoleh rtabel = 0,444, karena r11 =0,965 > rtabel =

0,444, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersesebut reliabel.

Lampiran 18

UJI LINIERITAS VARIABEL X TERHADAP Y

A. Hipotesis:

1. Ho(1) = persamaan regresi tidak signifikan

Ha(1) = persamaan regresi signifikan

2. Ho(2) = model regresi non linier

Ha(2) = model regresi linier

B. Kriteria:

1. Persamaan regresi signifikan (Ha(1) diterima) jika Fhitung > Ftabel.

2. Model regresi signifikan (Ha(2) diterima) jika Fhitung < Ftabel

C. Pengujian Hipotesis:

No Kode X Y X^2 Y^2 XY JK(E)

1 R_13 62.86 60 3951.4 3600 3771.6 0

2 R_3 64.76 72 4193.9 5184 4662.7

3 R_23 64.76 71 4193.9 5041 4598 0.5

4 R_12 65.71 60 4317.8 3600 3942.6

5 R_14 65.71 60 4317.8 3600 3942.6 0

6 R_1 66.67 60 4444.9 3600 4000.2 0

7 R_11 67.62 60 4572.5 3600 4057.2 0

8 R_2 68.57 61 4701.8 3721 4182.8 0

9 R_9 69.52 62 4833 3844 4310.2

10 R_17 69.52 69 4833 4761 4796.9 24.5

11 R_6 70.48 65 4967.4 4225 4581.2 0

12 R_10 71.43 60 5102.2 3600 4285.8 0

13 R_15 72.38 65 5238.9 4225 4704.7

14 R_22 72.38 66 5238.9 4356 4777.1 0.5

15 R_4 73.33 60 5377.3 3600 4399.8 0

16 R_8 76.19 60 5804.9 3600 4571.4 0

17 R_19 77.14 66 5950.6 4356 5091.2 0

18 R_20 78.1 67 6099.6 4489 5232.7 0

19 R_5 79.05 68 6248.9 4624 5375.4 0

20 R_7 83.81 71 7024.1 5041 5950.5 0

21 R_16 85.71 72 7346.2 5184 6171.1 0

22 R_18 91.43 73 8359.4 5329 6674.4 0

23 R_21 93.33 75 8710.5 5625 6999.8

24 R_24 93.33 77 8710.5 5929 7186.4 2

25 R_25 96.19 75 9252.5 5625 7214.3 0

∑ 1880 1655 143791.92 110359 125480.5 27.5

Dari tabel di atas diperoleh:

∑X = 1880 ∑Y2 = 110359 k = 20

∑Y = 1655 ∑X.Y = 125480,5 Y = 34.31+0,424 X.

∑X2 = 143791,92 ∑JK(E) = 27,5 b = 0,424 n = 25

Keberartian persamaan regresi:

1. Jumlah Kuadrat (JK)

JK (t) = ∑Y2 = 110359

JK (a) = n

Yi 2)(= 109561

25

2739025

25

)1655( 2

JK (b l a) =

n

YXXYb

))((

= 388,43425

)1655)(1880(125480,5424,0

JK (S) = )()()( abJKaJKtJK

= 110359 – 109561 – 434,388

= 363,612

JK (E) =

ni

YiYi

x

22 )(

= 27,5

JK (TC) = JK(S)-JK(E) = 363,612 – 27,5 = 336,112

2. Daerah Kebebasan (dk)

dk (a) = 1

dk (b l a) = 1

dk (S) = n – 2 = 25 – 2 = 23

dk (TC) = k – 2 = 20 – 2 = 18

dk (E) = n – k = 25 – 20 = 5

3. Kuadrat Tengah (KT)

KT (a) = )(

)(

adk

aJK= 109561

1

109561

KT (a l b) = )(

)(

bIadk

bIaJK= 388,434

1

388,434

KT (S) =)(

)(

Sdk

SJK= 8,15

23

363,612

KT (TC) =)(

)(

TCdk

TCJK= 18.67

18

112,336

KT (E) = )(

)(

Edk

EJK= 5,5

5

5,27

Fhitung (1) =)(

)(

SKT

bIaKT= 27,5

15,8

388,434

Fhitung (2) = )(

)(

EKT

TCKT= 39,3

5,5

18,67

Dengan α = 5% dan dk pembilang = 1, dk penyebut = 23, maka Ftabel(1) = 4,28

Dengan α = 5% dan dk pembilang = 18 , dk penyebut = 5, maka Ftabel(2) = 4,58

D. Kesimpulan:

1. Karena Fhitung (1) = 27,5 > Ftabel(1) = 4,28, maka dapat dinyatakan persamaan regresi

signifikan.

Karena Fhitung (2) = 3,39 < Ftabel(2) = 4,58, maka dapat dinyatakan model regresi yang

dipakai linier sehingga tidak ada alasan untuk mencari model regresi non linier.

Tabel Analisis Varians Untuk Uji Kelinieran Regresi:

sumber

variasi dk

JK

(jumlah

kuadrat)

KT

(kuadrat

tengah)

Fhitung Ftabel kriteria

total (t) 25 110359

110359 - -

signifikan regresi (a) 1 109561 109561 (1)

27,5

(1)

4,28 regresi (b│a) 1 434,388 434,388

residu (S) 23 363,612 15,8

tuna cocok

(TC) 18 336,112 18,67

(2)

3,39

(2)

4,58 linier

kekeliruan

(E) 5 27,5 5,5

UC-1 0 0 4 12 5 85 81UC-2 0 0 2 14 5 87 83UC-3 0 0 0 3 18 102 97UC-4 0 0 4 12 5 85 81UC-5 0 0 1 19 1 84 80UC-6 0 0 18 3 0 66 63UC-7 0 0 0 0 21 105 100UC-8 0 0 3 12 6 87 83UC-9 0 0 0 0 21 105 100UC-10 0 0 4 11 6 86 82UC-11 0 0 3 14 4 85 81UC-12 0 0 3 17 1 82 78UC-13 0 0 3 13 5 86 82UC-14 0 0 4 13 4 84 80UC-15 0 0 17 4 0 67 64UC-16 0 0 0 17 4 88 84UC-17 0 0 0 3 18 102 97UC-18 0 0 4 13 4 84 80UC-19 0 0 0 4 17 101 96UC-20 0 0 3 13 5 86 82

1673

84

Achmad Yusron 6

Agung Wijayanto 6,1

Agus Rizqi Purnama Arif 7,2

Ahmad Muhyiddin 6

Ahmad Nur Wahyuddin 6,8

Ahmad Riyanto 6,5

Ahmad Saifullah Dwi Prasetyo 7,1

Deni Sandimas Ardiyanto 6

Fi'liyah Umami 6,2

Gintara Dwi Sofyan 6

Iin Munfarihah 6

Isyatul Izzah 6

Kuncoro Fais Nur Hadi Yusro 6

Lailatul Hidayah 6

Muhammad Ilmi Nur Huda 6,5

Muhammad Al Attas 7,2

Muhammad Fahrul 6,9

Muhammad Fajrus Shodiq 7,3

Muhammad Rifqi 6,6

Muhammad Taqiyyuddin 6,7

Nada Rif'atul Ulya 7,5

Noor Khanif Makruf 6,6

Nurul Hilmi Aziz 7,1

Sadad Mustofa Karim 7,7

Slamet Afit Thorik 7,5

165,5

6,62

R-1 0 0 16 3 2 70 66,67

R-2 0 0 14 5 2 72 68,57

R-3 0 0 16 5 0 68 64,76

R-4 0 0 7 14 0 77 73,33

R-5 0 0 8 6 7 83 79,05

R-6 0 0 11 9 1 74 70,48

R-7 0 0 2 13 6 88 83,81

R-8 0 0 9 7 5 80 76,19

R-9 0 0 13 6 2 73 69,52

R-10 0 0 9 12 0 75 71,43

R-11 0 0 15 4 2 71 67,62

R-12 0 0 15 6 0 69 65,71

R-13 0 0 19 1 1 66 62,86

R-14 0 0 15 6 0 69 65,71

R-15 0 0 12 5 4 76 72,38

R-16 0 0 2 11 8 90 85,71

R-17 0 0 16 0 5 73 69,52

R-18 0 0 0 9 12 96 91,43

R-19 0 0 7 10 4 81 77,14

R-20 0 0 6 11 4 82 78,10

R-21 0 0 1 5 15 98 93,33

R-22 0 0 10 9 2 76 72,38

R-23 0 0 18 1 2 68 64,76

R-24 0 0 1 5 15 98 93,33

R-25 0 0 1 2 18 101 96,19

JUMLAH 1974 1880

RATA-RATA 78,96 75,2

66 60 62,86 60 62,86 60

68 72 64,76 72 0,7384 64,76 72

68 71 64,76 71 64,76 71

69 60 65,71 60 65,71 60

69 60 65,71 60 65,71 60

70 60 66,67 60 66,67 60

71 60 67,62 60 67,62 60

72 61 68,57 61 68,57 61

73 62 69,52 62 69,52 62

73 69 69,52 69 69,52 69

74 65 70,48 65 70,48 65

75 60 71,43 60 71,43 60

76 65 72,38 65 72,38 65

76 66 72,38 66 72,38 66

77 60 73,33 60 73,33 60

80 60 76,19 60 76,19 60

81 66 77,14 66 77,14 66

82 67 78,10 67 78,1 67

83 68 79,05 68 79,05 68

88 71 83,81 71 83,81 71

90 72 85,71 72 85,71 72

96 73 91,43 73 91,43 73

98 75 93,33 75 93,33 75

98 77 93,33 77 93,33 77

101 75 96,19 75 96,19 75

0,7384 0,7384 0,7384

1880

62,86 60 3951,4 3600 3771,6

64,76 72 4193,9 5184 4662,7

64,76 71 4193,9 5041 4598,0 1025,844

65,71 60 4317,8 3600 3942,6

65,71 60 4317,8 3600 3942,6 2418,93

66,67 60 4444,9 3600 4000,2

67,62 60 4572,5 3600 4057,2 798

68,57 61 4701,8 3721 4182,8

69,52 62 4833,0 3844 4310,2 0,73836

69,52 69 4833,0 4761 4796,9

70,48 65 4967,4 4225 4581,2 0,73836

71,43 60 5102,2 3600 4285,8

72,38 65 5238,9 4225 4704,7 34,30877

72,38 66 5238,9 4356 4777,1

73,33 60 5377,3 3600 4399,8

76,19 60 5804,9 3600 4571,4 0,42409

77,14 66 5950,6 4356 5091,2

78,1 67 6099,6 4489 5232,7

79,05 68 6248,9 4624 5375,4

83,81 71 7024,1 5041 5950,5

85,71 72 7346,2 5184 6171,1

91,43 73 8359,4 5329 6674,4

93,33 75 8710,5 5625 6999,8

93,33 77 8710,5 5929 7186,4

96,19 75 9252,5 5625 7214,3

1880 1655 143791,92 110359 125480,5

96,19

62,86

)()( 22

yx

xy

N

YYy

danN

XXx

N

YXXYxy

2

22

2

22 ,

22

2

XXn

XYXXYa

22 XXn

YXXYnb

R_13 66 60 R_1 70 60 62,86 60 66,67

R_3 68 72 R_2 72 61 64,76 72 68,57

R_23 68 71 R_3 68 72 64,76 71 64,76

R_12 69 60 R_4 77 60 65,71 60 73,33

R_14 69 60 R_5 83 68 65,71 60 79,05

R_1 70 60 R_6 74 65 66,67 60 70,48

R_11 71 60 R_7 88 71 67,62 60 83,81

R_2 72 61 R_8 80 60 68,57 61 76,19

R_9 73 62 R_9 73 62 69,52 62 69,52

R_17 73 69 R_10 75 60 69,52 69 71,43

R_6 74 65 R_11 71 60 70,48 65 67,62

R_10 75 60 R_12 69 60 71,43 60 65,71

R_15 76 65 R_13 66 60 72,38 65 62,86

R_22 76 66 R_14 69 60 72,38 66 65,71

R_4 77 60 R_15 76 65 73,33 60 72,38

R_8 80 60 R_16 90 72 76,19 60 85,71

R_19 81 66 R_17 73 69 77,14 66 69,52

R_20 82 67 R_18 96 73 78,10 67 91,43

R_5 83 68 R_19 81 66 79,05 68 77,14

R_7 88 71 R_20 82 67 83,81 71 78,10

R_16 90 72 R_21 98 75 85,71 72 93,33

R_18 96 73 R_22 76 66 91,43 73 72,38

R_21 98 75 R_23 68 71 93,33 75 64,76

R_24 98 77 R_24 98 77 93,33 77 93,33

R_25 101 75 R_25 101 75 96,19 75 96,19

1880 1655

0,738391 0,738391 0,738391

No Kode X Y X^2 Y^2 XY

1 R_13 62,86 60 3951,4 3600 3771,6

2 R_3 64,76 72 4193,9 5184 4662,7

3 R_23 64,76 71 4193,9 5041 4598

4 R_12 65,71 60 4317,8 3600 3942,6

5 R_14 65,71 60 4317,8 3600 3942,6

6 R_1 66,67 60 4444,9 3600 4000,2

7 R_11 67,62 60 4572,5 3600 4057,2

8 R_2 68,57 61 4701,8 3721 4182,8

9 R_9 69,52 62 4833 3844 4310,2

10 R_17 69,52 69 4833 4761 4796,9

11 R_6 70,48 65 4967,4 4225 4581,2

12 R_10 71,43 60 5102,2 3600 4285,8

13 R_15 72,38 65 5238,9 4225 4704,7

14 R_22 72,38 66 5238,9 4356 4777,1

15 R_4 73,33 60 5377,3 3600 4399,8

16 R_8 76,19 60 5804,9 3600 4571,4

17 R_19 77,14 66 5950,6 4356 5091,2

18 R_20 78,1 67 6099,6 4489 5232,7

19 R_5 79,05 68 6248,9 4624 5375,4

20 R_7 83,81 71 7024,1 5041 5950,5

21 R_16 85,71 72 7346,2 5184 6171,1

22 R_18 91,43 73 8359,4 5329 6674,4

23 R_21 93,33 75 8710,5 5625 6999,8

24 R_24 93,33 77 8710,5 5929 7186,4

25 R_25 96,19 75 9252,5 5625 7214,3

∑ 1880 1655 143791,92 110359 125480,5

JK(E)

0

0,5

0

0

0

0

24,5

0

0

0,5

0

0

0

0

0

0

0

0

2

0

27,5

ANGKET PERILAKU ADAPTIVE HELP-SEEKING (PERILAKU MENCARI BANTUAN ADAPTIF) DALAM BELAJAR MATEMATIKA

Berilah tanda( √ )pada alternatif jawaban yang kamu pilih Alternatif jawaban Bobot jawaban Pernyataan SB B CB S SS

1 Dengan sering belajar dan berlatih, saya akan lebih mudah memahami soal matematika

2 Matematika sangat penting sebagai strategi untuk menyelesaikan masalah sehari-hari. Untuk itu saya harus mempelajarinya

3 Saya belajar matematika untuk dapat meningkatkan kecepatan berhitung

4 Saya mempelajari matematika dan berlatih untuk dapat memecahkan masalah yang berhubungan dengan matematika disekitar saya

5 Saya ingin dapat menjelaskan kepada teman saya tentang cara penyelesaian soal matematika. Maka dari itu saya senang mempelajarinya.

6 Dengan sering mencoba mengerjakan soal-soal cerita, saya akan lebih mudah dalam menyusun model matematika dan menyelesaikannya untuk permasalahan yang nyata.

7 Saya belajar matematika agar saya dapat menggunakannya sebaik mungkin untuk mempermudah menyelesaikan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari.

8 Lebih baik belajar dari sekarang untuk dapat menyelesaikan ulangan dengan baik

9 Belajar bagi saya penting agar saat mengerjakan ulangan saya tidak ragu-ragu dalam menyelesaikannya.

10 Saya optimis dengan belajar saya akan menjadi lebih tau. Karena saya tidak dilahirkan untuk menjadi orang bodoh dan tidak sukses

11 Jika ditanya, saya selalu menunjukkan nilai matematika saya kepada teman saya. Meskipun nilainya kurang bagus.

ANGKET PERILAKU ADAPTIVE HELP-SEEKING (PERILAKU MENCARI BANTUAN ADAPTIF) DALAM BELAJAR MATEMATIKA

12 Saya selalu menerima hasil ulangan saya meskipun jelek, karena itulah kemampuan saya pada saat itu. Tapi saya akan belajar lebih giat lagi

13 Saya tahu nilai ulangan saya jelek semata-mata karena saya kurang belajar

14 Jika terlalu banyak bermain, nilai saya selalu menurun

15 Saya akan belajar dengan giat dan berdoa agar nilai matematika saya meningkat karena saya tidak akan menjadi pintar dengan sendirinya

16 Saya lebih puas jika saya mengerjakan ulangan matematika saya sendiri, tanpa menyesali hasil nilai yang saya peroleh

17 Saat ulangan saya akan mengerjakan semampu saya untuk dapat mengetahui sejauh mana kemampuan saya dalam pelajaran matematika

18 Saya tidak meminta bantuan saat saya sedang mengerjakan ulangan ataupun menyontek karena hal itu tidak diperbolehkan.

19 Sebelum saya meminta bantuan dalam mempelajari matematika, saya selalu bertanya apakah kakak mempunyai cukup waktu untuk dapat membantu saya belajar atau tidak

20 Saya selalu bertanya tentang apa yang tidak saya ketahui agar saya mendapatkan jawaban yang saya butuhkan

21 Saya akan meminta bantuan kepada siapa saja yang mau dan mampu membantu saya dalam belajar matematika. Saya tidak meminta bantuan kepada anak kecil atau teman saya yang nilai matematikanya lebih jelek dari saya.

22 Saya tidak akan malu bertanya kepada teman saya karena saya ingin bisa seperti teman saya

ANGKET PERILAKU ADAPTIVE HELP-SEEKING (PERILAKU MENCARI BANTUAN ADAPTIF) DALAM BELAJAR MATEMATIKA

23 Saya lebih suka brtanya kepada teman saya yang lebih pandai dalam matematika

24 Jika sedang santai, saya mendekati teman saya dan meminta diajarkan matematika

25 Saya selalu meminta bantuan dengan cara yang sopan dan baik

26 Teman saya senang membantu saya untuk dapat memahami materi matematika yang sulit karena saya tahu bagaimana meminta bantuan dengan baik

27 Saya yakin ibu atau kakak saya menginginkan saya dapat mengembangkan kompetensi saya, karena itu saya merasa senang bertanya kepada mereka

28 Saya tidak pernah bermaksud menggantungkan tugas matematika saya kepada orang lain. Saya meminta bantuan saat saya benar-benar kesulitan mengerjakannya

29 Bagi saya malu bertanya sesat dijalan, karena itu saya tidak segan-segan bertanya jika mengalami kesulitan mengerjakan matematika

30 Saya tidak pernah malu bertanya. Jika saya benar-benar tidak bisa mengerjakan soal matematika, saya meminta bantuan agar saya dapat menyelesaikannya.

31 Saya tidak akan meminta bantuan siapapun ketika saya belum berusaha untuk mengerjakan tugas matematika saya sendiri

32 Terkadang saya sulit memahami soal matematika, karena itu saya bertanya kepada teman saya tentang maksud dari soal tersebut

33 Saat saya bingung menentukan apa yang akan saya cari dan saya kerjakan saat menemui soal matematika. Biasanya saya langsung bertanya kepada teman atau ibu guru.

34 Saya meminta untuk diajari membuat sebuah tabel, membuat sebuah diagram, menulis suatu persamaan, agar lebih mudah menyelesaikan soal matematika.

ANGKET PERILAKU ADAPTIVE HELP-SEEKING (PERILAKU MENCARI BANTUAN ADAPTIF) DALAM BELAJAR MATEMATIKA

Alternatif jawaban kategori Jawaban SB B CB S SS nilai

Bobot jawaban

1 2 3 4 5

Nilai = ���������������

�� �100

35 Saat mencoba mengerjakan soal matematika saya meminta agar setiap langkah

pengerjaan saya diteliti dan diarahkan

36 Ketika saya mendapatkan petunjuk penyelesaian, Saya akan menanyakan alasan mengapa menggunkan cara penyelesaian yang telah diajarkan

37 Selesai mengerjakan PR, saya meminta ibu atau kakak saya memeriksa kembali pekerjaan saya.

38 Meskipun saya yakin dengan pekerjaan saya, saya tetap ingin memastikan apakah pekerjaan saya sudah benar dengan menanyakan kepada ibu atau kakak saya

39 Saya selalu menanyakan kepada ibu saya apakah tugas matematika saya sudah benar atau belum

JUMLAH

Rentang nilai Kategori 84-100 Baik sekali 68-83 Baik 52-67 Sedang 36-51 Kurang 20-35 Jelek Sekali

1

Kisi-kisi Penyusunan Instrumen Angket Perilaku Adaptive Help-Seeking

VARIABEL INDIKATOR DESKRIPTOR NOMOR

ITEM

1 2 3 4

Perilaku

Adaptive

Help-

Seeking

1. Tujuan belajar untuk

meningkatkan kemampuan

menyelesaikan masalah

secara independen

a. Tujuan belajar untuk

meningkatkan

kemampuan

menyelesaikan

masalah

b. Tujuan belajar untuk

mengembangkan sikap

independen

(kepercayaan diri)

1) Bertujuan agar dapat merumuskan

masalah dari situasi sehari-hari dan

matematik

2) Agar mampu menerapkan strategi untuk

menyelesaikan berbagai masalah (sejenis

atau masalah baru) dalam atau di luar

matematika

3) Agar mampu menjelaskan atau

menginterpretasikan hasil sesuai

permasalahan asal

4) Agar dapat menyusun model matematika

dan menyelesaikannya untuk msalah nyata

5) Agar dapat menggunakan matematika

secara bermakna.

1) Keyakinan kemampuan diri mampu

secara sungguh akan apa yang

dilakukannya

2) Optimis. Berpandangan baik dalam

menghadapi segala hal tentang diri dan

kemampuannya.

3) Objektif (memandang permasalahan atau

sesuatu sesuai dengan kebenaran yang

semestinya).

4) Bersedia menanggung apa yang menjadi

konsekuensinya.

5) Rasional dan realistis. (analisis terhadap

1

2-4

5

6

7

8-9

10

11-12

13-14

15

2

2. Mencari bantuan hanya

ketika benar-benar

membutuhkan sebagai

bentuk regulasi diri (Self-

Regulation)

3. Mencari bantuan yang

berkaitan dengan proses

sesuatu masalah, sesuatu hal, dan suatu

kejadian dengan menggunakan pemikiran

yang dapat diterima oleh akal dan sesuai

dengan kenyataan)

1) Mengetahui kapan bantuan diperlukan

2) Mengetahui bahwa orang lain dapat

membantu

3) Mengetahui bagaimana mengajukan

pertanyaan agar benar-benar dapat

memperoleh jawaban yang dibutuhkan

4) Mengetahui siapa orang terbaik yang dapat

dimintai bantuan

5) Mengetahui bagaimana melaksanakan

permohonan meminta bantuan dengan

cara yang tepat

6) Mengetahui tujuan pribadi, kepercayaan

diri, dan perasaan yang terkait dengan

toleransi untuk mengatasi kesulitan tugas

7) Kesediaan untuk mengekspresikan diri

kepada orang lain saat butuh bantuan, dan

perasaan personal

1) Menanyakan bagaimana memahami masalah

2) Menanyakan bagaimana merencanakan

penyelesaian masalah

3) Meminta petunjuk tentang bagaimana

melaksanakan rencana penyelesaian masalah

4) Meminta untuk memeriksa kembali

penyelesaian yang telah dilakukan

18

19

20

21-23

24-27

28

29-31

32-33

34

35-36

37-39

3

Dari perhitungan validitas angket, diperoleh:

No Kriteria No Butir Angket Jumlah Persentase

1 Valid

1, 2, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 14,

15, 18, 19, 20, 21, 25, 28,

30, 33, 34, 35, 37

21 53,85%

2 Tidak valid

3, 4, 8, 11, 13, 16, 17, 22,

23, 24, 26, 27, 29, 31, 32,

36, 38, 39

18 46,15 %

Total 39 100%

Selanjutnya butir angket yang valid akan dihitung validitasnya kembali, sehingga

memperoleh angket yang semua butir aitemnya valid.

4

Reliability

Notes

Output Created 22-Nov-2011 06:16:22

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 20

Matrix Input

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with valid data for all variables in the procedure.

Syntax RELIABILITY /VARIABLES=b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 b9 b10 b11 b12 b13 b14 b15 b16 b17 b18 b19 b20 b21 b22 b23 b24 b25 b26 b27 b28 b29 b30 b31 b32 b33 b34 b35 b36 b37 b38 b39 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR TUKEY /SUMMARY=TOTAL.

Resources Processor Time 0:00:00.063

Elapsed Time 0:00:00.140

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized

Items N of Items

.921 .937 39

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

5

b1 4.15 .587 20

b2 4.20 .523 20

b3 3.00 .725 20

b4 4.05 1.191 20

b5 4.10 .718 20

b6 4.25 .550 20

b7 4.60 .681 20

b8 3.35 .875 20

b9 4.50 .688 20

b10 4.70 .571 20

b11 3.55 .826 20

b12 4.20 .616 20

b13 3.90 1.165 20

b14 4.20 .523 20

b15 4.15 .587 20

b16 3.55 .605 20

b17 3.45 .759 20

b18 4.10 .641 20

b19 4.20 .616 20

b20 4.20 .616 20

b21 4.35 .587 20

b22 3.05 .224 20

b23 3.55 1.050 20

b24 3.20 .616 20

b25 3.60 .821 20

b26 3.45 .605 20

b27 3.60 .754 20

b28 3.80 .951 20

b29 3.75 .967 20

b30 3.45 .759 20

b31 3.40 .821 20

b32 3.55 .826 20

b33 4.40 .821 20

b34 4.15 .587 20

b35 4.20 .616 20

b36 3.60 .995 20

b37 4.30 .657 20

6

b38 3.55 .945 20

b39 3.05 .224 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

b1 146.25 194.303 .921 . .915

b2 146.20 197.221 .832 . .916

b3 147.40 203.411 .280 . .921

b4 146.35 197.818 .313 . .922

b5 146.30 196.011 .656 . .917

b6 146.15 196.555 .834 . .916

b7 145.80 197.326 .624 . .917

b8 147.05 199.629 .377 . .920

b9 145.90 198.937 .531 . .918

b10 145.70 199.484 .615 . .918

b11 146.85 204.345 .199 . .922

b12 146.20 195.116 .828 . .915

b13 146.50 198.368 .305 . .922

b14 146.20 198.484 .744 . .917

b15 146.25 194.303 .921 . .915

b16 146.85 212.871 -.199 . .925

b17 146.95 200.892 .384 . .920

b18 146.30 196.011 .742 . .916

b19 146.20 196.379 .752 . .916

b20 146.20 196.379 .752 . .916

b21 146.05 197.208 .738 . .916

b22 147.35 208.134 .239 . .921

b23 146.85 200.239 .282 . .922

b24 147.20 202.905 .367 . .920

b25 146.80 195.537 .589 . .917

b26 146.95 203.629 .332 . .920

b27 146.80 208.905 .012 . .924

b28 146.60 200.042 .326 . .921

b29 146.65 197.397 .420 . .920

b30 146.95 195.208 .657 . .917

b31 147.00 208.947 .004 . .924

7

b32 146.85 203.818 .222 . .922

b33 146.00 194.421 .639 . .917

b34 146.25 194.303 .921 . .915

b35 146.20 194.484 .866 . .915

b36 146.80 199.011 .347 . .921

b37 146.10 193.779 .848 . .915

b38 146.85 201.503 .273 . .922

b39 147.35 208.134 .239 . .921

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

150.40 209.726 14.482 39

ANOVA with Friedman's Test and Tukey's Test for Nonadditivity

Sum of Squares df Mean Square

Friedman's

Chi-Square Sig

Between People 102.174 19 5.378

Within People Between Items 156.018 38 4.106 9.633 .000

R

e

s

i

d

u

a

l

Nonadditivity 8.890a 1 8.890 21.449 .000

Balance 298.836 721 .414

Total 307.726 722 .426

Total 463.744 760 .610

Total 565.918 779 .726

Grand Mean = 3.86

a. Tukey's estimate of power to which observations must be raised to achieve additivity = -1.543.

8

Reliability

Notes

Output Created 22-Nov-2011 06:27:18

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 20

Matrix Input

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with valid

data for all variables in the procedure.

Syntax RELIABILITY

/VARIABLES=b1 b2 b5 b6 b7 b9 b10 b12

b14 b15 b18 b19 b20 b21 b25 b28 b30 b33

b34 b35 b37

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR

TUKEY

/SUMMARY=TOTAL.

Resources Processor Time 0:00:00.031

Elapsed Time 0:00:00.031

[DataSet0]

Warnings

The determinant of the covariance matrix is zero or approximately zero. Statistics based on its inverse

matrix cannot be computed and they are displayed as system missing values.

Scale: ALL VARIABLES

9

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items N of Items

.965 .970 21

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

b1 4.15 .587 20

b2 4.20 .523 20

b5 4.10 .718 20

b6 4.25 .550 20

b7 4.60 .681 20

b9 4.50 .688 20

b10 4.70 .571 20

b12 4.20 .616 20

b14 4.20 .523 20

b15 4.15 .587 20

b18 4.10 .641 20

b19 4.20 .616 20

b20 4.20 .616 20

b21 4.35 .587 20

b25 3.60 .821 20

b28 3.80 .951 20

10

b30 3.45 .759 20

b33 4.40 .821 20

b34 4.15 .587 20

b35 4.20 .616 20

b37 4.30 .657 20

Inter-Item Correlation Matrix

b1 b2 b5 b6 b7 b9 b10 b12 b14 b15 b18 b19 b20 b21 b25 b28 b30 b33 b34 b35 b37

b1 1.000 .925 .711 .855 .685 .586 .612 .932 .754 1.000 .797 .786 .786 .756 .568 .528 .785 .633 1.000 .932 .832

b2 .925 1.000 .784 .732 .532 .439 .387 .850 .808 .925 .722 .686 .686 .788 .564 .508 .822 .539 .925 .850 .735

b5 .711 .784 1.000 .599 .409 .319 .334 .667 .644 .711 .549 .548 .548 .662 .518 .339 .685 .196 .711 .667 .491

b6 .855 .732 .599 1.000 .422 .487 .586 .777 .549 .855 .672 .622 .622 .693 .699 .402 .725 .466 .855 .777 .801

b7 .685 .532 .409 .422 1.000 .674 .894 .704 .532 .685 .579 .704 .704 .501 -.019 .033 .265 .678 .685 .578 .518

b9 .586 .439 .319 .487 .674 1.000 .669 .373 .439 .586 .358 .373 .497 .195 .093 -.161 .353 .745 .586 .497 .466

b10 .612 .387 .334 .586 .894 .669 1.000 .629 .387 .612 .518 .629 .629 .486 .067 -.116 .206 .606 .612 .479 .533

b12 .932 .850 .667 .777 .704 .373 .629 1.000 .686 .932 .747 .861 .722 .815 .479 .611 .698 .458 .932 .861 .755

b14 .754 .808 .644 .549 .532 .439 .387 .686 1.000 .754 .565 .850 .523 .617 .441 .402 .557 .539 .754 .686 .582

b15 1.000 .925 .711 .855 .685 .586 .612 .932 .754 1.000 .797 .786 .786 .756 .568 .528 .785 .633 1.000 .932 .832

b18 .797 .722 .549 .672 .579 .358 .518 .747 .565 .797 1.000 .614 .881 .462 .480 .380 .660 .520 .797 .747 .675

b19 .786 .686 .548 .622 .704 .373 .629 .861 .850 .786 .614 1.000 .583 .670 .375 .521 .473 .458 .786 .722 .625

b20 .786 .686 .548 .622 .704 .497 .629 .722 .523 .786 .881 .583 1.000 .524 .375 .252 .586 .667 .786 .722 .625

b21 .756 .788 .662 .693 .501 .195 .486 .815 .617 .756 .462 .670 .524 1.000 .524 .415 .573 .349 .756 .670 .669

b25 .568 .564 .518 .699 -.019 .093 .067 .479 .441 .568 .480 .375 .375 .524 1.000 .566 .726 .172 .568 .688 .722

b28 .528 .508 .339 .402 .033 -.161 -.116 .611 .402 .528 .380 .521 .252 .415 .566 1.000 .568 -.027 .528 .611 .438

b30 .785 .822 .685 .725 .265 .353 .206 .698 .557 .785 .660 .473 .586 .573 .726 .568 1.000 .372 .785 .811 .665

b33 .633 .539 .196 .466 .678 .745 .606 .458 .539 .633 .520 .458 .667 .349 .172 -.027 .372 1.000 .633 .562 .547

b34 1.000 .925 .711 .855 .685 .586 .612 .932 .754 1.000 .797 .786 .786 .756 .568 .528 .785 .633 1.000 .932 .832

b35 .932 .850 .667 .777 .578 .497 .479 .861 .686 .932 .747 .722 .722 .670 .688 .611 .811 .562 .932 1.000 .885

b37 .832 .735 .491 .801 .518 .466 .533 .755 .582 .832 .675 .625 .625 .669 .722 .438 .665 .547 .832 .885 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

b1 83.65 101.713 .987 . .961

11

b2 83.60 103.832 .904 . .962

b5 83.70 103.168 .690 . .964

b6 83.55 104.050 .837 . .963

b7 83.20 104.168 .656 . .964

b9 83.30 105.905 .520 . .966

b10 83.10 106.411 .595 . .965

b12 83.60 101.937 .920 . .962

b14 83.60 105.305 .761 . .963

b15 83.65 101.713 .987 . .961

b18 83.70 103.063 .790 . .963

b19 83.60 103.411 .795 . .963

b20 83.60 103.516 .787 . .963

b21 83.45 104.471 .744 . .963

b25 84.20 103.432 .578 . .966

b28 84.00 104.105 .450 . .969

b30 84.35 101.397 .770 . .963

b33 83.40 103.200 .592 . .966

b34 83.65 101.713 .987 . .961

b35 83.60 101.726 .938 . .961

b37 83.50 102.158 .840 . .962

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

87.80 113.747 10.665 21

ANOVA with Friedman's Test and Tukey's Test for Nonadditivity

Sum of

Squares df Mean Square Friedman's Chi-Square Sig

Between People 102.914 19 5.417

Within People Between

Items

33.548 20 1.677 8.879 .000

R

e

Nonadditivi

ty

.508a 1 .508 2.701 .101

12

s

i

d

u

a

l

Balance 71.278 379 .188

Total 71.786 380 .189

Total 105.333 400 .263

Total 208.248 419 .497

Grand Mean = 4.18

a. Tukey's estimate of power to which observations must be raised to achieve additivity = 2.039.