pengaruh kecerdasan emosional dan minat … - 1554 jurnal sumaryo.pdf · pada aspek relevansi...

14
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia Desember 17 InoVasi Volume 16 ; Desember 2017 Page 1541 PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARD (IFRS) (Studi Empiris Mahasiswa Akuntansi STIE PPI ) Oleh : SUMARYO, S.E., M.Ak. ABSTRAKSI Penerapan IFRS (International Financial Reporting Standard) berdampak luas terhadap pengembangan akuntansi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi terhadap IFRS berdasarkan faktor kecerdasan emosional dan minat, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra Perdana Indonesia (STIE PPI) tahun pelajaran 2016/2017. Jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 51 kuesioner. Data yang diolah dalam penelitian ini yaitu menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji t parsial, dan uji koefisien determinasi dengan menggunakan program SPSS 21. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel kecerdasan emosional tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pemahaman IFRS dan variabel minat berpengaruh signifikan terhadap pemahaman mahasiswa mengenai IFRS. Kata Kunci : IFRS, Kecerdasan Emosional, Minat PENDAHULUAN International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan standar penyusunan pelaporan keuangan yang didorong untuk dilaksanakan oleh banyak negara di dunia dalam rangka konvergensi menuju terwujudnya penggunaan satu standar yang sama.. Penggunaan IFRS ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas akuntansi. IFRS diterbitkan oleh International Accounting Standards Board (IASB). IFRS sebagai sebuah standar yang berlaku secara internasional menekankan pada aspek relevansi laporan keuangan. Konsekuensinya adalah dalam pengukuran banyak menggunakan dasar penilaian fair value (nilai pasar). Penggunaan dasar fair value sebenarnya telah ada dalam standar akuntansi US-GAAP, hanya penerapannya untuk aset/kewajiban yang memiliki nilai pasar yang mudah diperoleh misalnya surat berharga yang diperdagangkan. Untuk aset tetap seperti tanah dan bangunan, standar menggunakan nilai perolehan. Akibatnya nilainya akan diukur sebesar nilai pada tanggal pembelian yang nilainya bervariasi bergantung pada saat perolehannya. .

Upload: others

Post on 23-Jan-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT … - 1554 JURNAL SUMARYO.pdf · pada aspek relevansi laporan keuangan. Konsekuensinya adalah dalam pengukuran banyak menggunakan dasar penilaian

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Desember 17

InoVasi Volume 16 ; Desember 2017 Page 1541

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT MAHASISWA

AKUNTANSI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN INTERNATIONAL

FINANCIAL REPORTING STANDARD (IFRS)

(Studi Empiris Mahasiswa Akuntansi STIE PPI )

Oleh :

SUMARYO, S.E., M.Ak.

ABSTRAKSI

Penerapan IFRS (International Financial Reporting Standard) berdampak luas

terhadap pengembangan akuntansi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi terhadap IFRS berdasarkan

faktor kecerdasan emosional dan minat, sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah mahasiswa akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra Perdana Indonesia

(STIE PPI) tahun pelajaran 2016/2017. Jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 51

kuesioner. Data yang diolah dalam penelitian ini yaitu menggunakan uji validitas,

uji reliabilitas, uji t parsial, dan uji koefisien determinasi dengan menggunakan

program SPSS 21. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel kecerdasan emosional

tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pemahaman IFRS dan variabel minat

berpengaruh signifikan terhadap pemahaman mahasiswa mengenai IFRS.

Kata Kunci : IFRS, Kecerdasan Emosional, Minat

PENDAHULUAN

International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan standar

penyusunan pelaporan keuangan yang didorong untuk dilaksanakan oleh banyak

negara di dunia dalam rangka konvergensi menuju terwujudnya penggunaan satu

standar yang sama.. Penggunaan IFRS ini juga bertujuan untuk meningkatkan

kualitas akuntansi. IFRS diterbitkan oleh International Accounting Standards Board

(IASB).

IFRS sebagai sebuah standar yang berlaku secara internasional menekankan

pada aspek relevansi laporan keuangan. Konsekuensinya adalah dalam pengukuran

banyak menggunakan dasar penilaian fair value (nilai pasar). Penggunaan dasar fair

value sebenarnya telah ada dalam standar akuntansi US-GAAP, hanya

penerapannya untuk aset/kewajiban yang memiliki nilai pasar yang mudah

diperoleh misalnya surat berharga yang diperdagangkan. Untuk aset tetap seperti

tanah dan bangunan, standar menggunakan nilai perolehan. Akibatnya nilainya akan

diukur sebesar nilai pada tanggal pembelian yang nilainya bervariasi bergantung

pada saat perolehannya.

.

Page 2: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT … - 1554 JURNAL SUMARYO.pdf · pada aspek relevansi laporan keuangan. Konsekuensinya adalah dalam pengukuran banyak menggunakan dasar penilaian

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Desember 17

InoVasi Volume 16 ; Desember 2017 Page 1542

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pemahaman

mahasiswa akuntansi mengenai IFRS yang nantinya dapat diterapkan dalam

menyusun laporan keuangan sesuai standar dan menjadi kompetensi dasar.

Penelitian ini juga dimaksudkan untuk menilai efektivitas pendidikan akuntansi

dalam menimbulkan tanggung jawab mahasiswa akuntansi terhadap pengguna

laporan keuangan.

Tingkat pemahaman akan suatu standar akan merepresentasi kesiapan

mengaplikasikan dalam praktik sesuai harapan dunia bisnis. Itu sebabnya banyak

sekali penelitian yang menggunakan mahasiswa sebagai sampel dalam penelitian,

karena mahasiswa akuntansi dianggap sebagai calon akuntan, praktisi, dan

profesional dituntut memiliki pemahaman pada standar akuntansi yang mendasari

perlakuan terhadap suatu transaksi ekonomi. Mahasiswa seharusnya mempunyai

minat untuk mempelajari IFRS guna menghadapi tantangan yang akan dirasakan

pada saat bekerja. Tantangan tersebut tidak serta-merta dirasakan oleh mahasiswa ,

akan tetapi juga akan dirasakan oleh perguruan tinggi (YN Christiani, 2015).

Kecerdasan Emosional (EQ) merupakan kemampuan merasakan,

memahami, dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi, dan pengaruh yang manusiawi. Dengan

kemampuan ini maka mahasiswa akan mampu untuk mengenal siapa dirinya,

mengendalikan dirinya, memotivasi dirinya, berempati terhadap lingkungan

sekitarnya dan memiliki keterampilan sosial yang akan meningkatkan kualitas

pemahaman mereka tentang akuntansi Karena adanya proses belajar yang didasari

oleh kesadaran mahasiswa itu sendiri (Kurniawan, 2013).

Psikolog Peter Salovey dan John Mayer (dalam Coon & Jhon, 2014)

menyebut pengendalian diri semacam kecerdasan emosional merupakan suatu

kemampuan untuk menyerap, memakai, memahami, dan mengelola emosi. Pada

umumnya, menjadi cerdas secara emosional itu berarti menerima bahwa emosi

merupakan bagian mendasar dari siapa kita dan bagaimana kita bertahan hidup.

Tanpa kecerdasan emosional, seseorang tidak akan bisa menggunakan kemampuan-

kemampuan kognitif mereka sesuai dengan potensi yang maksimal. Kecerdasan

emosional menentukan potensi kita untuk mempelajari keterampilan-keterampilan

praktis yang didasarkan pada 5 unsur yaitu, kesadaran diri, motivasi, pengaturan

diri, empati, dan keterampilan sosial.

Perubahan tata cara pelaporan keuangan yang sebelumnya banyak mengacu

pada US GAAP ke IFRS akan memiliki dampak sangat luas. Setidaknya, para

praktisi di bidang akuntansi dituntut untuk memiliki “kompentensi baru” seperti

yang disyaratkan IFRS. Pengajaran akuntansi di kampus harus segera

dimutakhirkan, seiring kebijakan Indonesia yang telah mendeklarasikan penggunaan

konvergensi sistem akuntansi internasional atau international financial reporting

standard (IFRS). Mata kuliah yang terkena dampak besar dari IFRS ini adalah

pengantar akuntansi, akuntansi keuangan menengah, teori akuntansi, akuntansi

internasional, akuntansi keuangan lanjutan, seminar akuntansi atau akuntansi topik

khusus, metedologi penelitian, serta analisis laporan keuangan. Hingga saat ini, di

kalangan praktisi, akademisi, dan pengurus IAI masih terdapat pendapat yang

beragam. Ada yang mengaku Indonesia telah siap, termasuk dari segi pendidikan

keprofesiannya. Namun, tidak sedikit yang meragukannya. Salah satu contoh

pembahasan mata kuliah yang terkena dampak besar dari IFRS adalah pengantar

akuntansi. Untuk mata kuliah pengantar akuntansi baik pengantar akuntansi 1 dan

Page 3: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT … - 1554 JURNAL SUMARYO.pdf · pada aspek relevansi laporan keuangan. Konsekuensinya adalah dalam pengukuran banyak menggunakan dasar penilaian

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Desember 17

InoVasi Volume 16 ; Desember 2017 Page 1543

pengantar akuntansi 2 akan dibahas mengenai perlakuan akuntansi terhadap pos-pos

yang terdapat dalam neraca seperti kas, piutang, persediaan barang dagang, investasi

sementara, aktiva tetap dan hutang baik hutang jangka panjang, maupun jangka

pendek. Berdasarkan paparan materi dalam pengantar akuntansi 1 dan pengantar

akuntansi 2, dapat dilihat bahwa cakupan materi-materi tersebut cukup luas dan

kompleks. Sementara ini sangat sedikit literatur yang membahas materi pengantar

akuntansi yang berbasiskan IFRS. Disamping ada beberapa pendapat yang memang

mengatakan bahwa IFRS belum perlu dikenalkan dalam bahasan akuntansi

pengantar. Namun dilihat dari hakekat tujuan pembelajaran pengatar akuntansi

maka sebaiknya pengenalan IFRS sudah dilakukan pada mata kuliah pengantar,

meskipun hanya sebatas hal-hal yang perlu diketahui.

Penelitian mengenai pemahaman mahasiswa akuntansi terhadap IFRS secara

umum sudah cukup banyak dilakukan dengan menggunakan alat ukur seperti

variabel minat, kecerdasan emosional (EQ), maupun ketersediaan sarana

pendidikan. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh YN Christiani (2015) yaitu menggunakan minat, kecerdasan

emosional (EQ), dan ketersediaan sarana pendidikan sebagai variabel independen, peneliti terdahulu meneliti pada perguruan tinggi swasta yang terdapat di kota

Kupang dan metode pengumpulan data dengan melakukan penyebaran kuesioner

dan wawancara secara langsung dengan mahasiswa yang memiliki Indeks Prestasi

Kumulatif (IPK) tertinggi dan IPK terendah.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kecerdasan emosional dan minat

sebagai variabel independen. Dengan obyek peneltian pada mahasiswa program

studi S1 Akuntansi yang menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Putra Perdana Indonesia (STIE PPI). untuk mempertajam analisis, tingkat

pemahaman mahasiswa akan dibedakan menurut tingkatnya yaitu pada mahasiswa

akuntansi semester 7 tahun akademi 2016/2017 sebagai sampel dalam penelitian ini

yang telah memperoleh mata kuliah akuntansi keuangan 1 dan 2 di semester

sebelumnya..

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini peneliti ingin mengkaji

mengenai “Tingkat Pemahaman Mahasiswa Akuntansi terhadap International

Financial Reporting Standard (IFRS)”.

LANDASAN TEORI

PEMAHAMAN

Menurut Sudaryono (2012:44) pemahaman yaitu kemampuan seseorang

untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui atau diingat

mencakup kemampuan untuk menangkap makna dari arti dari bahan yang dipelajari,

yang dinyatakan dengan menguraikan isi pokok dari suatu bacaan, atau mengubah

data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk yang lain.

Dalam kamus psikologi (2011:92) arti pemahaman berasal dari kata

“insight” yang mempunyai arti wawasan, pengetahuan yang mendalam adalah suatu

pemahaman atau penilaian yang beralasan mengenai reaksi-reaksi pengetahuan atau

kecerdasan dan kemampuan yang dimiliki seseorang.

Page 4: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT … - 1554 JURNAL SUMARYO.pdf · pada aspek relevansi laporan keuangan. Konsekuensinya adalah dalam pengukuran banyak menggunakan dasar penilaian

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Desember 17

InoVasi Volume 16 ; Desember 2017 Page 1544

IFRS

IFRS adalah singkatan dari International Financial Reporting Standard

yang merupakan standar pelaporan keuangan internasional. IFRS adalah bagian

dari akuntansi internasional yang mengatur dan melaporkan informasi keuangan

setiap Negara. IFRS kadang-kadang bertentangan dengan IAS (International

Accounting Standard) yang merupakan standar internasional sebelum diganti

dengan IFRS. International Financial Reporting Standard (IFRS) berasal dari

pernyataan akuntan yang berbasis di IASB atau London International Standards

Board. IASB (International Accounting Standard Board) sendiri adalah

organisasi yang memiliki tujuan untuk mengembangkan dan mendorong

penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami

dan dapat diperbandingkan (Asri Fahmi, 2015).

Tujuan IFRS

Tujuan IFRS adalah untuk menyediakan kerangka kerja global untuk

bagaimana perusahaan publik mempersiapkan dan mengungkapkan laporan

keuangan mereka. IFRS memberikan panduan umum untuk penyusunan laporan keuangan dibandingkan dengan menetapkan aturan untuk pelaporan industri

spesifik.

Manfaat IFRS

Manfaat penerapan IFRS secara umum diantaranya adalah :

a. Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan Standar

Akuntansi Keuangan yang dikenal secara internasional (enhance

comparability),

b. Meningkatkan arus investasi global melalui transparansi,

c. Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar

modal secara global,

d. Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan,

e. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan dengan cara mengurangi

kesempatan untuk melakukan earning management.

Dampak Pengadopsian IFRS

Menurut (Lucky handayaningsih, 2015) dengan mengadopsi penuh IFRS,

laporan keuangan yang dibuat berdasarkan PSAK tidak memerlukan rekonsiliasi

signifikan dengan laporan keuangan berdasarkan IFRS. Namun, perubahan tersebut

tentu saja akan memberikan efek di berbagai bidang, terutama dari segi pendidikan

dan bisnis.

a. Bidang Pendidikan

Dampak konvergensi IFRS untuk bidang pendidikan antara lain :

1) Perubahan mind stream dari rule based ke principle based,

2) Banyak menggunakan professional judgement,

3) Banyak menggunakan fair value accounting,

4) IFRS selalu berubah dan konsep yang digunakan dalam suatu IFRS

dapat berbeda dengan IFRS lain,

5) Semakin meningkatnya ketergantungan ke profesi lain, dan

6) Perubahan text-book dari US GAAP ke IFRS.

Page 5: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT … - 1554 JURNAL SUMARYO.pdf · pada aspek relevansi laporan keuangan. Konsekuensinya adalah dalam pengukuran banyak menggunakan dasar penilaian

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Desember 17

InoVasi Volume 16 ; Desember 2017 Page 1545

b. Bagi Perusahaan

Selain dampak terhadap dunia pendidikan, IFRS juga menimbulkan

dampak positif dan negatif terhadap dunia bisnis. Berikut ini adalah berbagai

dampak yang ditimbulkan dari program konvergensi IFRS :

1) Akses ke pendanaan internasional akan lebih terbuka karena laporan

keuangan akan lebih mudah dikomunikasikan ke investor global.

2) Relevansi laporan keuangan akan meningkat karena lebih banyak

menggunakan nilai wajar.

3) Disisi lain, kinerja keuangan (laporan laba rugi) akan lebih fluktuatif

apabila harga-harga fluktuatif,

4) Smoothing income menjadi semakin sulit dengan penggunaan balance

sheet approach dan fair value,

5) Principle based standards mungkin menyebabkan keterbandingan laporan

keuangan sedikit menurun yakni bila penggunaan professional judgment

ditumpangi dengan kepentingan untuk mengatur laba (earning

management), dan

6) Penggunaan off balance sheet semakin terbatas.

KECERDASAN EMOSIONAL (EQ)

Kecerdasan Emosional (Emotional Quotient, disingkat EQ) adalah

kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol

emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya. Dalam hal ini, emosi mengacu pada

perasaan terhadap informasi akan suatu hubungan. Sedangkan kecerdasan

(intelijen) mengacu pada kapasitas untuk memberikan alasan yang valid akan

suatu hubungan. Kecerdasan Emosional (EQ) belakangan ini dinilai tidak kalah

penting dengan Kecerdasan Intelektual (IQ) dikarenakan bahwa kecerdasan

emosional dua kali lebih penting dari pada kecerdasan intelektual dalam

memberikan kontribusi terhadap kesuksesan seseorang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional

Menurut Goleman, adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan

emosional ialah sebagai berikut :

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu yang

dipengaruhi oleh keadaan otak emosional seseorang.

b. Faktor Eksternal

Faktor Eksternal adalah faktor yang datang dari luar individu dan

mempengaruhi atau mengubah sikap pengaruh luar yang bersifat individu dapat

secara perorangan, secara kelompok, antara individu dipengaruhi kelompok

atau sebaliknya, juga dapat bersifat tidak langsung yaitu melalui perantara

misalnya media massa baik cetak maupun elektronik serta informasi yang

canggih lewat jasa satelit.

Page 6: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT … - 1554 JURNAL SUMARYO.pdf · pada aspek relevansi laporan keuangan. Konsekuensinya adalah dalam pengukuran banyak menggunakan dasar penilaian

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Desember 17

InoVasi Volume 16 ; Desember 2017 Page 1546

Komponen Kecerdasan Emosional

Goleman (2003) dalam Hanum (2011) mengadaptasi lima hal yang

tercakup dalam kecerdasan emosional dari model Salovey dan Mayer yang

merupakan psikolog yang pertama kali melontarkan istilah “kecerdasan

emosional” pada tahun 1990. Dalam penelitian ini, terdapat komponen

Kecerdasan Emosional yang digunakan yaitu sebagai berikut :

a. Pengenalan Diri (Self Awareness)

Pengenalan diri adalah kemampuan merasakan emosi tepat pada

waktunya dan kemampuan dalam memahami kecenderungan dalam situasi

tersebut. Pengenalan diri menyertakan kemampuan seseorang menguasai

reaksinya pada berbagai peristiwa, tantangan, bahkan orang-orang tertentu.

Pengenalan diri merupakan keterampilan dasar yang vital untuk ketiga

kecakapan emosi yaitu kesadaran emosi, penilaian diri secara akurat, dan

percaya diri.

b. Pengendalian Diri (Self Regulation)

Pengendalian diri merupakan suatu keinginan dan kemampuan dalam menggapai

kehidupan yang selaras, serasi, dan seimbang pada hak dan kewajibannya

sebagai individu.

c. Motivasi (Motivation)

Motivasi adalah perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai oleh

dorongan efektif dan reaksi-reaksi mencapai tujuan.

d. Empati (Empathy)

Empati merupakan kemampuan seseorang untuk mengenali, mempersepsi, dan

merasakan perasaan orang lain.

e. Keterampilan Sosial (Social Skills)

Keterampilan sosial merupakan keterampilan seseorang dalam berinteraksi dengan

orang lain guna menciptakan suatu komunikasi yang baik.

MINAT

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Minat artinya

kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, bisa juga diartikan sebagai

keinginan. Dalam bahasa inggris, minat sering digambarkan dengan kata

“interest” atau “passion”. Interest bermakna suatu perasaan ingin

memperhatikan dan penasaran akan suatu hal. Passion bermakna minat yang

kuat atau gairah atau perasaan yang kuat atau antusiasme terhadap objek.

KERANGKA PEMIKIRAN

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka hubungan antar variabel yang

akan diteliti dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Kecerdasan Emosional sebagai alat ukur dari pemahaman mahasiswa akuntansi

yaitu jika seseorang yang memiliki kecerdasan emosional yang baik cenderung

Page 7: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT … - 1554 JURNAL SUMARYO.pdf · pada aspek relevansi laporan keuangan. Konsekuensinya adalah dalam pengukuran banyak menggunakan dasar penilaian

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Desember 17

InoVasi Volume 16 ; Desember 2017 Page 1547

lebih kuat dalam menghadapi tantangan, berani menggali sesuatu yang baru dan

berani mengambil resiko. Karena orang tersebut telah mampu mengendalikan

diri, memotivasi dirinya sendiri, dan mengenal dirinya dengan baik. Seseorang

dengan tingkat kecerdasan emosional yang tinggi akan dapat lebih mudah

menerima dan memahami sesuatu yang baru, yang ia pelajari dibandingkan

dengan seseorang yang tingkat kecerdasan emosionalnya lebih rendah.

2. Minat merupakan hal yang penting dalam pengembangan kemampuan

seseorang dalam suatu bidang. Minat perlu ditumbuhkan dan dikembangkan

karena jika dalam diri individu tumbuh suatu minat terhadap suatu bidang,

maka individu tersebut akan dengan mudah mempelajari bidang tersebut

sehingga prestasi yang diharapkan dapat tercapai. Dalam kaitannya dengan

IFRS apabila seseorang memiliki kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual,

serta ketersediaan sarana pendidikan telah memadai namun ia tidak memiliki

minat terhadap IFRS maka pengetahuannya mengenai IFRS tidak akan

berkembang. Hal ini dikarenakan ia tidak merasa tertarik dan tidak merasa

senang ketika mempelajarinya.

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka paradigma penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :

Paradigma Penelitian

HIPOTESIS

Berdasarkan uraian diatas, dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Hipotesis 1

Ha : Ada hubungan antara variabel kecerdasan emosional terhadap

pemahaman mahasiswa akuntansi mengenai IFRS.

2. Hipotesis 2

Ha : Ada hubungan antara variabel minat terhadap pemahaman mahasiswa

akuntansi mengenai IFRS.

METODOLOGI PENELITIAN

Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dalam penelitian ini yaitu dilakukan pada bulan

September 2016 sampai dengan bulan Januari 2017.

Kecerdasan

Emosional (EQ)

X1

International

Financial Reporting

Standard (IFRS)

Y Minat

X2

Page 8: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT … - 1554 JURNAL SUMARYO.pdf · pada aspek relevansi laporan keuangan. Konsekuensinya adalah dalam pengukuran banyak menggunakan dasar penilaian

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Desember 17

InoVasi Volume 16 ; Desember 2017 Page 1548

2. Lokasi Penelitian

Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data dalam penelitian

ini, penulis melakukan penelitian pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Putra Perdana Indonesia (STIE PPI) yang beralamat di Jl. Citra Raya

Utama Barat No. 29, Griya Harsa II Blok i 10 Citra Raya, Cikupa –

Tangerang 15710.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan

menggunakan kuesioner. Kuesioner disebarkan kepada mahasiswa akuntansi

semester 7 yang terdapat di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra Perdana Indonesia

(STIE PPI). Selanjutnya kuesioner diberi bobot sesuai dengan kepentingan model

skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

POPULASI DAN SAMPEL

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin

meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi

atau studi sensus (Suharsimi Arikunto, 2013:173).

Populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiswa program studi akuntansi

di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra Perdana Indonesia (STIE PPI). Dimana

secara keseluruhan jumlah populasi pada penelitian ini sebanyak 366

mahasiswa.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan

penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil

penelitian sampel. Yang dimaksud dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat

kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi (Suharsimi

Arikunto, 2013:174-175).

Sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu pada mahasiswa program

studi akuntansi semester 7 tahun pelajaran 2016/2017. Teknik yang dilakukan dalam

pengambilan sampel yaitu menggunakan teknik sampling purposive yaitu teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013:124). Adapun

kriteria sampel yang dipilih adalah mahasiswa akuntansi semester 7 yang masih

aktif. Jadi, jumlah sampel yang tersedia dan memenuhi kriteria yaitu sebanyak 51

mahasiswa.

VARIABEL PENELITIAN

Teknik variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Menurut Sugiyono (2013:39) variabel independen dalam bahasa

Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas merupakan

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen (terikat).

Dalam penelitian ini variabel bebas yang akan diteliti adalah variabel

Kecerdasan Emosional (X1) dan Minat (X2) sebagai alat ukur dari tingkat

pemahaman mahasiswa terhadap IFRS (Y).

Page 9: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT … - 1554 JURNAL SUMARYO.pdf · pada aspek relevansi laporan keuangan. Konsekuensinya adalah dalam pengukuran banyak menggunakan dasar penilaian

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Desember 17

InoVasi Volume 16 ; Desember 2017 Page 1549

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Menurut Sugiyono (2013:39) variabel dependen dalam bahasa Indonesia

sering disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Dalam penelitian ini variabel yang berkaitan dengan masalah yang akan

diteliti adalah variabel Y yang merupakan pemahaman mahasiswa akuntansi

mengenai International Financial Reporting Standard (IFRS).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UJI VALIDITAS

1) Uji Validitas variabel (X1) Kecerdasan Emosional

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 40 100.0

Excludeda 0 .0

Total 40 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Sumber Data : Lampiran output SPSS 21

Tabel ini mencantumkan subjek yang dianalisis atau yang menjadi sampel

dalam penelitian ini sejumlah 40 orang atau semua subjek ikut dianalisis tanpa ada

yang tertinggal (100%).

2) Uji Validitas variabel (X2) Minat

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 40 100.0

Excludeda 0 .0

Total 40 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Sumber Data : Lampiran output SPSS 21

Sama dengan hasil uji validitas variabel X1, Tabel ini mencantumkan subjek

yang dianalisis atau yang menjadi sampel dalam penelitian ini sejumlah 40 orang

atau semua subjek ikut dianalisis tanpa ada yang tertinggal (100%).

Page 10: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT … - 1554 JURNAL SUMARYO.pdf · pada aspek relevansi laporan keuangan. Konsekuensinya adalah dalam pengukuran banyak menggunakan dasar penilaian

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Desember 17

InoVasi Volume 16 ; Desember 2017 Page 1550

3) Uji Validitas Variabel (Y) IFRS

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 40 100.0

Excludeda 0 .0

Total 40 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Sumber Data : Lampiran output SPSS 21

Sama dengan hasil uji validitas variabel X1 dan X2, Tabel ini

mencantumkan subjek yang dianalisis atau yang menjadi sampel dalam penelitian

ini sejumlah 40 orang atau semua subjek ikut dianalisis tanpa ada yang tertinggal

(100%).

UJI RELIABILITAS

1) Uji Reliabilitas variabel (X1) Kecerdasan Emosional

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

.848 .851 13

Sumber Data : Lampiran output SPSS 21

Berdasarkan tabel reliability statistics variabel X1 terlihat nilai

cronbach alpha 0,848 lebih besar dari 0,60. Dengan demikian variabel yang

digunakan dalam model ini dapat dikategorikan sebagai variabel yang

reliabel, atau jawaban seseorang terhadap pernyataan relatif konsisten dari

waktu ke waktu.

2) Uji Reliabilitas variabel (X2) Minat

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

.669 .660 4

Sumber Data : Lampiran output SPSS 21

Berdasarkan tabel reliability statistics variabel X2 terlihat nilai

cronbach alpha 0,669 lebih besar dari 0,60. Dengan demikian variabel yang

Page 11: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT … - 1554 JURNAL SUMARYO.pdf · pada aspek relevansi laporan keuangan. Konsekuensinya adalah dalam pengukuran banyak menggunakan dasar penilaian

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Desember 17

InoVasi Volume 16 ; Desember 2017 Page 1551

digunakan dalam model ini dapat dikategorikan sebagai variabel yang reliabel,

atau jawaban seseorang terhadap pernyataan relatif konsisten dari waktu ke

waktu.

3) Uji Reliabilitas Variabel (Y) IFRS

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

.788 .799 5

Sumber Data : Lampiran output SPSS 21

Berdasarkan tabel reliability statistics variabel Y terlihat nilai

cronbach alpha 0,788 lebih besar dari 0,60. Dengan demikian variabel yang

digunakan dalam model ini dapat dikategorikan sebagai variabel yang

reliabel.

UJI T PARSIAL

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 3.494 .883 3.957 .000

KecerdasanEmosiona

l

-.062 .238 -.041 -.260 .796

Minat .223 .109 .323 2.044 .048

Sumber Data : Lampiran output SPSS 21

Dalam tabel Coefficients hasil Uji t parsial variabel X1 terdapat nilai sig

0,796. Nilai sig lebih besar dari pada 0,05 atau nilai 0,796 > 0,05 maka dalam

hal ini menandakan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima. Nilai t hitung yang

terdapat pada tabel coefficients yaitu -0,260, Nilai t negatif menunjukkan bahwa

kecerdasan emosional mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan Y

(IFRS). Jadi dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap IFRS.

Dalam variabel X2 (Minat) terdapat nilai sig 0,048. Nilai sig lebih kecil

dari 0,05, atau nilai 0,048 < 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak. Dan dalam

tabel coefficients terdapat nilai t hitung 2,044, nilai t positif menunjukkan bahwa

variabel minat mempunyai hubungan yang searah dengan variabel Y (IFRS).

Jadi dapat disimpulkan bahwa minat memiliki pengaruh signifikan terhadap

IFRS.

Page 12: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT … - 1554 JURNAL SUMARYO.pdf · pada aspek relevansi laporan keuangan. Konsekuensinya adalah dalam pengukuran banyak menggunakan dasar penilaian

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Desember 17

InoVasi Volume 16 ; Desember 2017 Page 1552

UJI KOEFISIEN DETERMINASI (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .319a .102 .053 .4308

a. Predictors: (Constant), Minat, KecerdasanEmosional

b. Dependent Variable: IFRS

Sumber Data : Lampiran output SPSS 21

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi R

Square adalah 0,102. Maka dapat disimpulkan besarnya pengaruh alat ukur tingkat

pemahaman mahasiswa diantaranya minat dan kecerdasan emosional terhadap IFRS

adalah 10,2%. Dalam hal ini faktor kecerdasan emosional dan minat hanya

berpengaruh sebesar 10,2%, sisanya 89,8% dipengaruhi oleh variabel lain selain

variabel penelitian.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pemahaman mahasiswa

akuntansi terhadap International Financial Reporting Standard (IFRS) dengan alat

ukur pemahaman diantaranya kecerdasan emosional dan minat, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

Dalam corrected item-total correlation pada uji validitas bila angka korelasi

yang terdapat pada kolom corrected item-total correlation berada dibawah 0,2 atau

bertanda negatif (-), maka dinyatakan tidak valid (gugur). Sebaliknya bila angka

korelasinya diatas 0,2, maka dinyatakan valid. Dari 13 butir pada variabel

Kecerdasan Emosional (X1), 4 butir dalam variabel Minat (X2), dan 5 butir pada

variabel IFRS (Y) semua butir nilainya berada diatas 0,2 berarti menyatakan dari 22

butir pernyataan yang dianalisis semuanya dinyatakan valid.

Dari uji reliability, berdasarkan tabel Reliability Statistics variabel X1

terlihat nilai cronbach alpha 0,848, variabel X2 0,669 sedangkan variabel Y terlihat

nilai cronbach alpha 0,788 lebih besar dari 0,60. Dengan demikian variabel yang

digunakan dalam model ini yaitu pemahaman mahasiswa akuntansi terhadap IFRS

dapat dikategorikan sebagai variabel yang reliabel, atau jawaban seseorang terhadap

pernyataan relatif konsisten dari waktu ke waktu. Hal ini sesuai dengan teori

Haryadi Sarjono (2011:45) suatu kuisioner dikatakan reliabel jika nilai Cronbach

Alpha > 0,60 dengan melihat tabel Reliability statistics.

Dalam tabel Coefficients hasil Uji t parsial variabel X1 terdapat nilai sig

0,796. Nilai sig lebih besar dari pada 0,05 atau nilai 0,796 > 0,05 maka dalam

hal ini menandakan bahwa Ha ditolak dan Ho diterima. Nilai t hitung yang

terdapat pada tabel coefficients yaitu -0,260, Nilai t negatif menunjukkan bahwa

kecerdasan emosional mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan Y

(IFRS). Jadi dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap IFRS.

Page 13: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT … - 1554 JURNAL SUMARYO.pdf · pada aspek relevansi laporan keuangan. Konsekuensinya adalah dalam pengukuran banyak menggunakan dasar penilaian

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Desember 17

InoVasi Volume 16 ; Desember 2017 Page 1553

Dalam variabel X2 (Minat) terdapat nilai sig 0,048. Nilai sig lebih kecil

dari 0,05, atau nilai 0,048 < 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak. Dan dalam

tabel coefficients terdapat nilai t hitung 2,044, nilai t positif menunjukkan bahwa

variabel minat mempunyai hubungan yang searah dengan variabel Y (IFRS).

Jadi dapat disimpulkan bahwa minat memiliki pengaruh signifikan terhadap

IFRS.

Berdasarkan tabel analisis koefisien determinasi dapat diketahui bahwa nilai

koefisien determinasi R Square adalah 0,102. Maka dapat disimpulkan besarnya

pengaruh alat ukur tingkat pemahaman mahasiswa diantaranya minat dan

kecerdasan emosional terhadap IFRS adalah 10,2%. Dalam hal ini faktor minat dan

kecerdasan emosional hanya berpengaruh sebesar 10,2%, sisanya 89,8%

dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel penelitian.

Pada akhirnya penelitian ini juga tidak mengatakan bahwa mahasiswa

akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra Perdana Indonesia (STIE PPI)

kurang memahami IFRS. Pada dasarnya setiap mahasiswa pun telah mempersiapkan

diri sebaik mungkin dalam pemahaman IFRS ini karena sebagai calon akuntan

pemahaman ini sangat penting untuk kedepannya. Oleh karena itu hendaknya dunia pendidikan akuntansi sekarang lebih memperhatikan dan mendukung kurikulum

pengajaran akan IFRS, sehingga mahasiswa juga tidak akan mengalami kesulitan

dalam memahami dan menguasai IFRS dengan baik sehingga hal itu akan menjadi

bekal yang cukup bagi mahasiswa untuk terjun dalam dunia kerja.

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan oleh penulis, maka

dapat disimpulkan bahwa pemahaman mahasiswa akuntansi semester 7 tahun

pelajaran 2016/2017 yang berada di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra

Perdana Indonesia (STIE PPI) dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kecerdasan emosional tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

pemahaman mahasiswa akuntansi mengenai IFRS.

2. Berdasarkan hasil uji t parsial dapat diketahui bahwa minat belajar

berpengaruh signifikan terhadap pemahaman mahasiswa akuntansi

mengenai IFRS, semakin kuat minat belajar maka semakin meningkat

tingkat pemahaman mahasiswa mengenai IFRS. Hal ini sejalan dengan

penelitian sebelumnya oleh Kurniawan (2013).

Pada akhirnya penelitian ini juga tidak mengatakan bahwa

mahasiswa akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra Perdana

Indonesia kurang memahami IFRS. Pada dasarnya setiap mahasiswa pun

telah mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam pemahaman IFRS ini

karena sebagai calon akuntan pemahaman ini sangat penting untuk

kedepannya.

B. Saran

Adapun saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya, antara lain :

1. Penelitian kedepan diharapkan menggunakan lebih dari civitas

akademika atau lebih sebagai objek penelitian untuk mendapatkan

generalisasi hasil yang lebih luas.

Page 14: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT … - 1554 JURNAL SUMARYO.pdf · pada aspek relevansi laporan keuangan. Konsekuensinya adalah dalam pengukuran banyak menggunakan dasar penilaian

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Desember 17

InoVasi Volume 16 ; Desember 2017 Page 1554

2. Penelitian kedepan diharapkan selain menggunakan kuesioner sebagai

pengumpulan datanya alangkah baiknya juga memperhitungkan melalui

wawancara langsung kepada responden guna keakuratan data yang

nantinya akan diuji.

3. Penelitian kedepan diharapkan dapat meningkatkan sampel lebih dari

jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini.

4. Penelitian kedepan hendaknya menguji coba terlebih dahulu kuesioner

yang digunakan untuk mendukung penelitian ini, agar dapat

memperbaiki kekurangan yang ada pada instrumen kuesionernya.

5. Penelitian kedepan hendaknya mempertimbangkan uji yang akan

dilakukan mengingat adanya perbedaan pengukuran skala pada

instrumen penelitian.