pengaruh keberatan dan banding terhadap penerimaan pajak

Upload: eko-putra-siburian

Post on 06-Jul-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Pengaruh Keberatan Dan Banding Terhadap Penerimaan Pajak

    1/3

    Pengaruh Keberatan dan Bading Terhadap

    Penerimaan Pajak

    PENGARUH KEBERATAN TERHADAP PENERIMAAN PAJAK

    Keberatan pajak (tax objection) merupakan “hak” Wajib Pajak yang diatur oleh 

    Undang-Undang perpajakan yang berlaku di hampir seluruh Negara yang demokratis, 

    terutama yang sistem perpajakannya menganut self assessment system. Wajib Pajak akan 

    mengajukan keberatan manakala tidak puas atau kurang puas terhadap suatu ketetapan pajak  

    yang dikenakan kepadanya.

    Di Indonesia, sebagaimana diatur dalam pasal 25 ayat (1) Undang-Undang Ketentuan 

    Umum dan Tata Cara Perpajakan, Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan atas suatu:

    A. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB);

    B. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT);

    C. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN);

    D. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB); atau

    E. Pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga berdasarkan ketentuan 

     perundang-undangan perpajakan.

    Sebagaimana dikemukakan di atas, manakala tidak puas atau kurang puas terhadap 

    suatu ketetapan pajak yang dikenakan kepadanya Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan. 

    Ini berati apabila Wajib Pajak “berpendapat” bahwa jumlah rugi, jumlah pajak, atau jumlah  pemotongan atau pemungutan pajak tidak sebagaimana mestinya, Wajib Pajak dapat (berhak) 

    untuk mengajukan keberatan kepada Direktur Jenderal Pajak. Atau dengan kata lain, adalah 

    hak para Wajib Pajak untuk mengajukan keberatan atas suatu Surat Ketetapan Pajak ataupun 

     pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga.

    Dalam mengajukan keberatannya Wajib Pajak mengemukakan jumlah pajak yang 

    terutang, jumlah pajak yang dipotong atau dipungut, atau jumlah rugi menurut penghitungan 

    Wajib Pajak dengan disertai alasan yang menjadi dasar penghitungan. Yang dimaksud 

  • 8/17/2019 Pengaruh Keberatan Dan Banding Terhadap Penerimaan Pajak

    2/3

    dengan alasan-alasan yang menjadi dasar penghitungan adalah alasan-alasan yang jelas dan 

    dilampiri dengan fotokopi surat ketetapan pajak, bukti pemungutan atau bukti pemotongan 

    yang diajukan keberatan.

    Pengajuan keberatan disampaikan kepada Kantor Pelayanan Pajak dimana wajib  pajak terdaftar. Penanganan mengenai pengajuan keberatan Wajib Pajak dilaksanakan di 

    Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak yang membawahi Kantor Pelayanan 

    Pajak.Selanjutnya dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal surat 

    keberatan diterima (oleh Kantor Pelayanan Pajak), Direktur Jenderal Pajak harusmemberikan 

    keputusan atas keberatan yang diajukan Wajib Pajak. Kemudian sesuai dengan ketentuan 

     pasal 26 ayat (3) Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, keputusan 

    Direktur Jenderal Pajak atas keberatan dapat berupa mengabulkan seluruhnya atau sebagian, 

    menolak atau menambah besarnya jumlah pajak yang harus dibayar.

    Dengan demikian ada kepastian hukum bagi Wajib Pajak yaitu jika dalam jangka 

    waktu 12 bulan Wajib Pajak tidak menerima keputusan atas keberatan yang diajukannya 

    maka keberatan Wajib Pajak harus diterima. Dan, adalah “legal” adanya bahwa keputusan 

    Direktur Jenderal Pajak terhadap pengajuan keberatan bisa berupa: mengabulkan seluruhnya 

    atau sebagian, menolak atau menambah besarnya jumlah pajak yang harus dibayar.

    Jika keputusan Direktur Jenderal Pajak atas keberatan dapat berupa mengabulkan 

    seluruhnya atau sebagian maka penerimaan pajak akan berkurang dikarenakan penerimaan 

     pajak akan lebih sedikit dibandingkan besarnya pajak dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang 

    Bayar (SKPKB) , Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT).Begitu pula, 

     jika keputusan Direktur Jenderal Pajak atas keberatan dapat berupa mengabulkan seluruhnya 

    atau sebagian keberatan Wajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) maka 

     penerimaan pendapatan negara melalui pajak akan berkurang.

    Jika keputusan Direktur Jenderal Pajak atas keberatan dapat berupa menolak  

    keberatan dari wajib pajak atas Surat Ketetapan Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang 

    Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Lebih Bayar, maka penerimaan pajak akan bertambah jika 

    wajib pajak tidak melakukan banding. Begitu pula, Jika keputusan Direktur Jenderal Pajak  

    atas keberatan dapat berupa menambah besarnya jumlah pajak yang harus dibayar maka 

     penerimaan pajak akan bertamabah jika wajib pajak tidak melakukan banding.

  • 8/17/2019 Pengaruh Keberatan Dan Banding Terhadap Penerimaan Pajak

    3/3

      Sumber  :

    Suandy, Erly. 2014. Hukum Pajak. Jakarta: Salemba Empat

    www.ortax.org

    www.ekonomi.kompasiana.com/moneter/2011/03/18/keberatan-pajak/ Eko P S (041411331224)

    Meishella Apriliani (041411331226)

    Safira Salsabila (041411331232)

    M Cahyaning P (041411331238)

    Rodhiyatus Sholihah (041411331242)

    http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2011/03/18/keberatan-pajak/http://www.ortax.org/