pengaruh keahlian , etika, komitmen, kepatuhan, dan ...repository.umrah.ac.id/1845/1/puri...

14
Jurnal Akuntansi FE UMRAH Page 1 PENGARUH KEAHLIAN , ETIKA, KOMITMEN, KEPATUHAN, DAN KECERMATAN PROFESIONAL TERHADAP KUALITAS PEMERIKSA KEUANGAN (Studi Empiris Pada Kantor Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau Dan Inspektorat Kota Tanjungpinang) Puri Sahara, Myrna Sofia, SE,. MSi, Lia Suprihartini, SE,.M.Si [email protected] Program Studi Akuntansi Fakutas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ai Haji 2018 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Keahlian, Etika, Komitmen, Kepatuhan dan Kecermatan Profesional Terhadap Kualitas Pemeriksa Keuangan pada Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau dan Inspektorat Kota Tanjungpinang. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Auditor pada Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau dan Inspektorat Kota Tanjungpinang, dengan tekhnik purposive sampling diperoleh sebanyak 35 Auditor sebagai sampel. Tekhnik analisis yang digunakan adalah tekhnik analisis regresi berganda. Hasil penelitian secara parsial menunujukkan bahwa Variabel Etika, Komitmen, dan Kecermatan Profesional berpengaruh terhadap Kualitas Pemeriksa Keuangan, sedangkan variabel Keahlian dan Kepatuhan tidak berpengaruh terhadap Kualitas Pemeriksa Keuangan. Sementara hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa variable Keahlian, Etika, Komitmen, Kepatuhan dan Kecermatan Profesional Kualitas Pemeriksa Keuangan berpengaruh terhadap Kualitas Pemeriksa Keuangan. Besarnya kemampuan variable independen (Keahlian, Etika, Komitmen, Kepatuhan dan Kecermatan Profesional) dalam menjelaskan variable dependen (Kualitas Pemeriksa Keuangan) adalah 93,1% sedangkan sisanya 6,9% dijelaskan oleh factor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini. Kata Kunci : Keahlian, Etika, Komitmen, Kepatuhan dan Kecermatan Profesional.

Upload: others

Post on 04-Dec-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KEAHLIAN , ETIKA, KOMITMEN, KEPATUHAN, DAN ...repository.umrah.ac.id/1845/1/puri sahara-110462201223-fe-2018.pdf · (Keahlian, Etika, Komitmen, Kepatuhan dan Kecermatan Profesional)

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Page 1

PENGARUH KEAHLIAN , ETIKA, KOMITMEN, KEPATUHAN,

DAN KECERMATAN PROFESIONAL TERHADAP KUALITAS

PEMERIKSA KEUANGAN

(Studi Empiris Pada Kantor Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau Dan Inspektorat Kota

Tanjungpinang)

Puri Sahara, Myrna Sofia, SE,. MSi, Lia Suprihartini, SE,.M.Si

[email protected]

Program Studi Akuntansi

Fakutas Ekonomi

Universitas Maritim Raja Ai Haji 2018

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Keahlian, Etika, Komitmen,

Kepatuhan dan Kecermatan Profesional Terhadap Kualitas Pemeriksa Keuangan pada

Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau dan Inspektorat Kota Tanjungpinang. Populasi

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Auditor pada Inspektorat Provinsi

Kepulauan Riau dan Inspektorat Kota Tanjungpinang, dengan tekhnik purposive

sampling diperoleh sebanyak 35 Auditor sebagai sampel. Tekhnik analisis yang

digunakan adalah tekhnik analisis regresi berganda. Hasil penelitian secara parsial

menunujukkan bahwa Variabel Etika, Komitmen, dan Kecermatan Profesional

berpengaruh terhadap Kualitas Pemeriksa Keuangan, sedangkan variabel Keahlian dan

Kepatuhan tidak berpengaruh terhadap Kualitas Pemeriksa Keuangan. Sementara hasil

penelitian secara simultan menunjukkan bahwa variable Keahlian, Etika, Komitmen,

Kepatuhan dan Kecermatan Profesional Kualitas Pemeriksa Keuangan berpengaruh

terhadap Kualitas Pemeriksa Keuangan. Besarnya kemampuan variable independen

(Keahlian, Etika, Komitmen, Kepatuhan dan Kecermatan Profesional) dalam

menjelaskan variable dependen (Kualitas Pemeriksa Keuangan) adalah 93,1%

sedangkan sisanya 6,9% dijelaskan oleh factor lain yang tidak termasuk dalam model

penelitian ini.

Kata Kunci : Keahlian, Etika, Komitmen, Kepatuhan dan Kecermatan Profesional.

Page 2: PENGARUH KEAHLIAN , ETIKA, KOMITMEN, KEPATUHAN, DAN ...repository.umrah.ac.id/1845/1/puri sahara-110462201223-fe-2018.pdf · (Keahlian, Etika, Komitmen, Kepatuhan dan Kecermatan Profesional)

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Page 2

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Clean governance atau pemerintahan yang bersih sangat diharapkan oleh

masyarakat Indonesia untuk bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Aparat

Inspektorat merupakan aparat pengawas intern pemerintah yang akan membantu

dalam terbentuk good governance ini, karena aparat Inspektorat bekerja dalam

mengawasi dan memeriksa atau mengaudit keuangan pemerintah.

Peran dan fungsi Inspektorat Provinsi, Kabupaten/Kota secara umum diatur

dalam pasal 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 64 Tahun 2007. dalam pasal

tersebut dinyatakan bahwa dalam melaksanakan tugas pengawasan urusan

pemerintahan, Inspektorat provinsi, kabupaten/kota mempunyai fungsi sebagai

berikut :

1. Perencanaan program pengawasan.

2. Perumusan kebijakan dan fasilitas pengawasan.

3. Pemeriksaan pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan.

Inspektorat Daerah yang merupakan salah satu auditor mempunyai tanggung

jawab untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, bebas Korupsi,

Kolusi, Nepotisme (KKN) mengingat saat ini masih ada daerah dalam

penyelenggaraan pemerintahannya belum sesuai dengan tata kelola pemerintahan

yang baik. Banyak terjadi kasus disejumlah daerah yang berkaitan dengan masalah

korupsi, ketidakberesan, penyalahgunaan wewenang dan jabatan, pelanggaran dan

lain sebagainya.

Hal inilah yang seharusnya menjadi perhatian dan pertimbangan penting

auditor Inspektorat dan pimpinan fungsi pengawasan di lingkungan pemerintahan

daerah. Untuk mencapai keinginan dan harapan tersebut, setiap pekerjaan audit

yang dilakukan harus terkoordinasi dengan baik antara fungsi pengawasan dengan

berbagai fungsi, aktivitas, kegiatan, ataupun program yang dijalankan Pemerintah

Daerah dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Selanjutnya, Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) N0 No.

Per/05/M.Pan/03/2008 tanggal 31 Maret 2008 tentang Standar Audit Aparat

Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagaimana yang tercantum dalam diktum

kedua menegaskan bahwa standar Audit APIP wajib dipergunakan sebagai acuan

bagi seluruh APIP untuk melaksanakan audit sesuai dengan mandate (kewenangan)

audit masing-masing, dalam rangka peningkatan kualitas auditor pada saat

melakukan pemeriksaan.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Dinata Lubis (2014)

Pengaruh Keahlian, Etika, Komitmen, Kecermatan Profesional terhadap Kualitas

Pemeriksa Keuangan, Haslinda Lubis (2009) Pengaruh Keahlian, Independensi,

Kecermatan Profesi, dan Kepatuhan Pada Kode Etik Terhadap Kualitas auditor.

Terdapat beberapa kesamaan, diantaranya penelitian ini menggunakan variabel

yang sama pada peneliti sebelumnya yaitu variabel Keahlian, Etika, Komitmen,

Kepatuhan, dan Kecermatan Profesional.

Survei penelitian ini dilakukan pada kantor Inspektorat Provinsi Kepulauan

Riau dan Inspektorat Kota Tanjungpinang. Atas dasar latar belakang diatas, peneliti

mengangkat judul “PENGARUH KEAHLIAN, ETIKA, KOMITMEN,

Page 3: PENGARUH KEAHLIAN , ETIKA, KOMITMEN, KEPATUHAN, DAN ...repository.umrah.ac.id/1845/1/puri sahara-110462201223-fe-2018.pdf · (Keahlian, Etika, Komitmen, Kepatuhan dan Kecermatan Profesional)

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Page 3

KEPATUHAN DAN KECERMATAN PROFESIONAL TERHADAP

KUALITAS PEMERIKSA KEUANGAN (Studi Kasus Pada Auditor Inspektorat

Provinsi Kepulauan Riau dan Inspektorat Kota Tanjungpinang).

Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah Keahlian berpengaruh terhadap kualitas pemeriksa keuangan?

2. Apakah Etika berpengaruh terhadap Kualitas Pemeriksa Keuangan?

3. Apakah Komitmen berpengaruh terhadap Kualitas Pemeriksa Keuangan?

4. Apakah Kepatuhan berpengaruh terhadap Kualitas Pemeriksa Keuangan?

5. Apakah Kecermatan Profesional berpengaruh terhadap Kualitas Pemeriksa

Keuangan?

6. Apakah Keahlian, etika, komitmen, kepatuhan, kecermatan profesional

berpengaruh terhadap Kualitas Pemeriksa Keuangan?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan dilakukannya penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh Keahlian terhadap Kualitas Pemeriksa

Keuangan.

2. Untuk mengetahui pengaruh Etika terhadap Kualitas Pemeriksa Keuangan.

3. Untuk mengetahui pengaruh Komitmen terhadap Kualitas Pemeriksa

Keuangan.

4. Untuk mengetahui pengaruh Kepatuhan terhadap Kualitas Pemeriksa

Keuangan.

5. Untuk mengetahui pengaruh Kecermatan Profesional terhadap Kualitas

Pemeriksa Keuangan.

6. Untuk mengetahui pengaruh Keahlian, Etika, Komitmen, Kepatuhan,

Kecermatan Profesional terhadap Kualitas Pemeriksa Keuangan.

KAJIAN PUSTAKA,

KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

Kualitas Pemeriksa Keuangan

Dalam Standar Umum Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN)

disebutkan bahwa kompetensi mensyaratkan keahlian/ kemampuan pemeriksa.

Keahlian/ kemampuan ditentukan oleh latar belakang pendidikan, kecakapan

profesional, pendidikan berkelanjutan dan independensi. Penelitian Batubara (2008)

dalam peneliti Novi E.S (2015) menggabungkan ketiga kemampuan ini sebagai proksi

untuk mengukur kompetensi. Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi

Page 4: PENGARUH KEAHLIAN , ETIKA, KOMITMEN, KEPATUHAN, DAN ...repository.umrah.ac.id/1845/1/puri sahara-110462201223-fe-2018.pdf · (Keahlian, Etika, Komitmen, Kepatuhan dan Kecermatan Profesional)

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Page 4

dan akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara adalah penyampaian laporan

pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang memenuhi prinsip tepat waktu dan

disusun dengan mengikuti standar akuntansi pemerintahan yang telah diterima secara

umum.

Adapun Indikator-indikator untuk mengukur Kualitas Pemeriksa Keuangan

menurut Haslinda Lubis (2009):

1. Melakukan Tupoksi dengan Efektif.

2. Mempersiapkan kertas kerja pemeriksaan (KKP).

3. Melaksanakan koordinasi audit.

4. Melaksanakan perencanaan audit.

5. Melakukan penilaian efektifitas tindak lanjut hasil audit dan konsistensi

penyajian laporan hasil audit.

Keahlian (Kompetensi)

Definisi dari ahli menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu, orang yang

mahir, paham sekali dalam suatu ilmu (kepandaian). Lastanti (2005:88) dalam peneliti

Anita sari (2014) mengartikan “keahlian atau kompetensi sebagai seseorang yang

memiliki pengetahuan dan keterampilan prosedural yang luas yang ditunjukkan dalam

pengalaman audit”. Adapun indikator-indikator untuk mengukur keahlian menurut

Haslinda Lubis (2009) dalam Dinata Lubis (2014) sebagai berikut :

1. Memiliki tingkat pendidikan formal minimal Strata Satu (S-1).

2. Mengikuti pelatihan yang memadai dibidang auditing, akuntansi sktor publik

dan keuangan daerah.

3. Memiliki keahlian di bidang auditing.

4. Memiliki keahlian di bidang akuntansi sektor publik, keuangan dan lain-lain.

5. Memiliki keahlian di bidang administrasi pemerintahan dan hukum.

6. Memiliki ketrampilan dalam berhubungan dengan orang lain dan mampu

berkomunikasi secara efektif dengan audit.

Etika

Definisi Etika dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti ilmu tentang apa

yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Mautz

dan Sharaf (1961:205) dalam Anita Sari (2014) mengatakan bahwa etika profesional

adalah aplikasi khusus dari etika umum. Lebih lanjut Mautz dan Sharaf mengatakan,

etika umum menekankan bahwa ada pedoman tertentu yang menjadi dasar bagi

seseorang untuk berperilaku.

Adapun indikator-indikator untuk mengukur Etika menurut Ruslan ashari (2011)

dalam Irfan dinata Lubis (2014), sebagai berikut :

1. Melaksanakan tugas mentaati Peraturan Perundang-undangan dengan penuh

pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab.

2. Bersikap dan berprilaku sesuai dengan etika terhadap masyarakat.

3. Bersikap dan berperilaku sesuai dengan kode etik terhadap auditan/ obrik.

Page 5: PENGARUH KEAHLIAN , ETIKA, KOMITMEN, KEPATUHAN, DAN ...repository.umrah.ac.id/1845/1/puri sahara-110462201223-fe-2018.pdf · (Keahlian, Etika, Komitmen, Kepatuhan dan Kecermatan Profesional)

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Page 5

4. Bersikap dan berperilaku sesuai dengan kode etik terhadap organisasi intern.

Komitmen

Menurut Dinata Lubis (2015) dengan komitmen yang kuat memungkinkan

seseorang bisa mengeluarkan sumber daya fisik, mental, dan spritual tambahan yang

dapat diperoleh. Masalah ini dilihat dari rasa memiliki, kebanggaan, dan pengabdiannya

serta bagaimana tanggung jawab seseorang bila organisasi menghadapi masalah.

Dorongan mental terhadap perorangan atau orang-orang-orang sebagai anggota

kelompok dalam menanggapi suatu peristiwa dan dorongan yang berasal dari

lingkungan, kemudian diimplementasikan dalam bentuk perilaku adalah merupakan

suatu motivasi. Masalah ini menguji sampai dimana kemauan seseorang untuk dapat

meningkatkan kinerja.

Adapun indikator-indikator untuk mengukur Komitmen menurut (Dalmy, 2009)

sebagai berikut:

1. Setiap masalah yang dihadapi Inspektorat merupakan masalah saya juga.

2. Sebagai auditor dan pegawai yang menjalankan proses pemeriksaan saya.

merasa senang menghabiskan waktu karier saya di Inspektorat.

3. Secara Emosional saya bangga terhadap pekerjaan saya sebagai auditor dan

pegawai yang menjalankan proses pemeriksaan pada Inspektorat.

Kepatuhan

Kepatuhan pada kode etik, menyatakan bahwa auditor wajib mematuhi kode etik

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari standar audit APIP, dengan

kriterianya kode etik pejabat pengawas pemerintah auditor dengan rekan sekerjanya,

auditor dengan atasannya, auditor dengan objek pemeriksaannya, dan auditor dengan

masyarakat. Oleh karena itu organisasi auditor berkepentingan untuk mempunyai kode

etik yang dibuat sebagai prinsip moral atau aturan perilaku yang mengatur hubungan

antara auditor dengan auditan, antara auditor dengan auditor dan antara auditor dengan

masyarakat.

Adapun indikator-indikator untuk mengukur kepatuhan menurut Haslinda Lubis

(2009) sebagai berikut :

1. Auditor dengan rekan sekerjanya.

2. Auditor dengan atasannya.

3. Auditor dengan objek pemeriksanya.

4. Auditor dengan masyarakat.

Kecermatan Profesional

Menurut PSA No. 24 SPAP (2001), Kecermatan dan Kesesamaan menuntut

auditor untuk melaksanakan skeptisme profesional, yaitu suatu sikap auditor yang

berpikir kristis terhadap bukti audit dengan selalu mempertanyakan dan melakukan

evaluasi terhadap bukti audit tersebut, serta berhati-hati dalam tugas, tidak ceroboh

Page 6: PENGARUH KEAHLIAN , ETIKA, KOMITMEN, KEPATUHAN, DAN ...repository.umrah.ac.id/1845/1/puri sahara-110462201223-fe-2018.pdf · (Keahlian, Etika, Komitmen, Kepatuhan dan Kecermatan Profesional)

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Page 6

dalam melakukan pemeriksaan dan memiliki keteguhan dalam melaksanakan tanggung

jawab. Kecermatan mengharuskan auditor untuk waspada terhadap resiko yang

signifikan yang dapat mempengharui objektifitas dengan kompetensi dan ketekunan,

kecermatan meliputi keteguhan, kesungguhan serta sikap energik dalam menerapkan

dan mengupayakan pelaksanaan jasa-jasa profesional. Penggunaan sikap cermat dan

sesama menekankan tanggung jawab setiap profesional yang bekerja dalam organisasi

auditor.

Adapun indikator-indikator untuk mengukur kecermatan profesional menurut

(Haslinda Lubis, 2009 ), sebagai berikut:

1. Formasi tujuan audit.

2. Penentuan ruang lingkup audit, termasuk evaluasi risiko audit.

3. Pemilihan pengujian dan hasilnya.

4. Pemilihan jenis dan tingkat sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan

audit.

5. Penetuan signifikan tidaknya. Risiko yang diidentifikasi dalam audit dan efek /

dampaknya.

6. Pengumpulan bukti data.

7. Penentuan kompetensi, integritas, dan kesimpulan yang diambil pihak lain yang

berkaitan dengan penugasan audit.

Kerangka Pemikiran

H1

H2

H3

H4

H5 H6

Hipotesis

Berdasarkan beberapa penelitian yang dipaparkan sebeumnya, maka hipotesis

dalam penelitian ini adalah:

H1 = Keahlian berpengaruh terhadap kualitas pemeriksa pada Inspektorat Provinsi

Kepulauan Riau.

KEAHLIAN ( X1 )

ETIKA ( X2 )

KOMITMEN ( X3 )

KEPATUHAN ( X4 )

KECERMATAN PROFESIONAL ( X5 )

KUALITAS

PEMERIKSA

KEUANGAN

(X6)

Page 7: PENGARUH KEAHLIAN , ETIKA, KOMITMEN, KEPATUHAN, DAN ...repository.umrah.ac.id/1845/1/puri sahara-110462201223-fe-2018.pdf · (Keahlian, Etika, Komitmen, Kepatuhan dan Kecermatan Profesional)

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Page 7

H2 = Etika berpengaruh terhadap kualitas pemeriksa pada Inspektorat Provinsi

Kepulauan Riau.

H3 = Komitmen berpengaruh terhadap kualitas pemeriksa pada Inspektorat Provinsi

Kepulauan Riau.

H4 = Kepatuhan berpengaruh terhadap kualitas pemeriksa pada Inspektorat Provinsi

Kepulauan Riau.

H5 = Kecermatan Profesional berpengaruh terhadap kualitas pemeriksa pada Inspektorat

Provinsi Kepulauan Riau.

H6 = Keahlian, Etika, Komitmen, Kepatuhan, dan Kecermatan Profesional berpengaruh

terhadap kualitas pemeriksa pada Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau.

METODE PENELITIAN

Objek dan Ruang Lingkup Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah Kualitas Pemeriksa Keuangan, Keahlian,

Etika, Komitmen, Kepatuhan, dan Kecermatan Profesional. Penelitian dilakukan di

Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau dan Inspektorat Kota Tanjungpinang.

Pelaksanaan kegiatan pengawasan oleh Inspektorat dikoordinasikan oleh Kepala

Inspektorat. Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri ( Permendagri) No. 23 Tahun

2007. Kepala Inspektorat, baik ditingkat provinsi dengan Inspektur Provinsi, dan

Inspektur Kabupaten/ Kota.

Kegiatan yang dilakukan oleh Inspektorat adalah kegiatan pemeriksaan

(audit),yang meliputi :

1. Pemeriksaan secara berkala dan Komprehensif terhadap kelembagaan, pegawai

daerah, keuangan daerah, dan urusan pemerintahaan.

2. Pemeriksaan dana dekonsentrasi.

3. Pemeriksaan tugas pembantuan

4. Pemeriksaan terhadap kebijakan pinjaman dan hibah luar negeri.

Metode Pengumpulan Data

Data dikumpulkan melalui metode angket, yaitu menyebarkan daftar pertanyaan

(kuesioner) yang akan diisi atau dijawab oleh responden auditor Inspektorat Provinsi

Kepulauan Riau dan Inspektorat Kota Tanjungpinang, Pengukuran variabel-variabel

menggunakan instrumen berbentuk pertanyaan tertutup, serta diukur menggunakan

skala likert 1 sampai 5.

Populasi dan Sampel

Page 8: PENGARUH KEAHLIAN , ETIKA, KOMITMEN, KEPATUHAN, DAN ...repository.umrah.ac.id/1845/1/puri sahara-110462201223-fe-2018.pdf · (Keahlian, Etika, Komitmen, Kepatuhan dan Kecermatan Profesional)

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Page 8

Populasi merupakan batas dari suatu obyek penelitian dan sekaligus merupakan

batas bagi proses induksi (generalisasi) dari hasil penelitian yang bersangkutan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja

pada Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau dan Inspektorat Kota Tanjungpinang sebagai

Auditor.

Sampel adalah bagian dari populasi (elemen) yang memenuhi syarat untuk

dijadikan obyek penelitian, penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan

purposive sampling yaitu metode penetapan sampel berdasarkan kriteria tertentu.

Sampel dalam penelitian ini adalah Para Auditor yang ada di Inspektorat Provinsi

Kepulauan Riau dan Inspektorat Kota Tanjungpinang. Sampel dalam penelitian ini

berjumlah 35 sampel.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengujian Hipotesis

Uji Statistik T

Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t ( pengaruh secara

Individual). Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui signifikan dari pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen secara individual. Pengujian nilai t

dilakukan dengan dua sisi yang digunakan untuk menguji hipotesis, hasil pengujian

diperoleh dari test signifikan dengan program SPSS 21. Hasil pengujian t dapat dilihat

dari tabel berikut ini :

Uji T

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.816 2.979 2.288 .030

Keahlian -.032 .076 -.027 -.422 .676

Etika .356 .064 .608 5.599 .000

Komitmen .883 .310 .169 2.848 .008

Kepatuhan .007 .102 .003 .065 .948

Kecermatan .528 .153 .313 3.443 .002

a. Dependent Variable: Kualitas Pemeriksa

Hasil uji t dapat menunjukan bahwa variabel Keahlian memiliki nilai thitung = -

0,422 Dengan P= 0,676, sedangkan ttabel pada taraf signifikansi 5% dan df (derajat

kebebasan) n-k = 35-5 = 30 adalah 2,042 Dikarenakan thitung > ttabel ( -0,422 < 2,042)

Page 9: PENGARUH KEAHLIAN , ETIKA, KOMITMEN, KEPATUHAN, DAN ...repository.umrah.ac.id/1845/1/puri sahara-110462201223-fe-2018.pdf · (Keahlian, Etika, Komitmen, Kepatuhan dan Kecermatan Profesional)

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Page 9

dengan P 0,676 > α 0,05, maka H1 ditolak dan Ho diterima artinya Keahlian secara

statistic tidak berpengaruh terhadap kualitas pemeriksa keuangan.

Hasil uji t dapat menunjukan bahwa variabel Etika memiliki nilai thitung = 5,599

Dengan P= 0,000, sedangkan ttabel pada taraf signifikansi 5% dan df (derajat kebebasan)

n-k = 35-5 = 30 adalah 2,042Dikarenakan thitung > ttabel ( 5,599 > 2,042) dengan P < α

0,05, maka H2 diterima dan Ho ditolak artinya Etika secara statistic berpengaruh

terhadap kualitas pemeriksa keuangan.

Hasil uji t dapat menunjukan bahwa variabel Komitmen memiliki nilai thitung =

2,848 Dengan P= 0,008, sedangkan ttabel pada taraf signifikansi 5% dan df (derajat

kebebasan) n-k = 35-5 = 30 adalah 2,042. Dikarenakan thitung > ttabel ( 2,848 > 2,042)

dengan P < 0,05, maka H3 diterima dan Ho ditolak artinya komitmen secara statistic

berpengaruh terhadap kualitas pemeriksa keuangan.

Hasil uji t dapat menunjukan bahwa variabel Kepatuhan memiliki nilai thitung =

0,065 Dengan P= 0,948, sedangkan ttabel pada taraf signifikansi 5% dan df (derajat

kebebasan) n-k = 35-5 = 30 adalah 2,042. Dikarenakan thitung > ttabel ( 0,065 < 2,042)

dengan P > α 0,05, maka H4 ditolak dan Ho diterima artinya kepatuhan secara statistic

tidak berpengaruh terhadap kualitas pemeriksa keuangan.

Hasil uji t dapat menunjukan bahwa variabel Kecermataan Professional

memiliki nilai thitung = 3,443 Dengan P= 0,002, sedangkan ttabel pada taraf signifikansi

5% dan df (derajat kebebasan) n-k = 35-5 = 30 adalah 2,042. Dikarenakan thitung > ttabel

(3,443 > 2,042) dengan P < α 0,05, maka H5 diterima dan Ho ditolak artinya

Kecermatan Profesional secara statistic berpengaruh terhadap Kualitas Pemeriksa

Keuangan.

Uji Statistik F

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variable bebas secara bersama-sama

terhadap variable tergantung dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel pada taraf

signifikansi α = 5%. Penyelesaian uji F dilakukan dengan bantuan program SPSS 21 for

window, adapun hasilnya adalah sebagai berikut :

ANOVA

Model Sum of

Squares

Df Mean

Squares

F Sig.

1 Regression 618.309 5 123.662 92.756 .000b

Residual 38.663 29 1.333

Total 656.971 34

a. Dependent Variable: Kualitas Pemeriksa

Dari hasil pengolahan data diperoleh Fhitung = 92,756 dan Ftabel pada taraf

signifikansi 5% dengan df ( 5:29 ) adalah sebesar 2,531 karena Fhitung > Ftabel (92,756 >

Page 10: PENGARUH KEAHLIAN , ETIKA, KOMITMEN, KEPATUHAN, DAN ...repository.umrah.ac.id/1845/1/puri sahara-110462201223-fe-2018.pdf · (Keahlian, Etika, Komitmen, Kepatuhan dan Kecermatan Profesional)

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Page 10

2,531), artinya Keahlian, etika, komitmen, kepatuhan dan kecermatan professional

secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas pemeriksa keuangan.

Dari pengujian yang telah dilakukan menghasilkan nilai koefisien determinasi

R2 sebesar 0,931 ( dapat dilihat pada tabel 4.21), sehingga dapat dikatakan bahwa hasil

pengujian yang dilakukan memberikan pengaruh sebesar 93,1% dan sisa 6,9 % di

pengaruhi oleh factor-faktor lain yang tidak dimasukan dalam penelitian.

Pembahasan

Pengaruh Keahlian Terhadap Kualitas Pemeriksa Keuangan

Hasil Pengujian statistic menunjukan nilai Thitung -0,422 lebih kecil jika

dibandingkan dengan Ttabel (-0,422 < 2,042 ). Hasil ini didukung oleh tingkat

signifikansi dengan nilai 0,676 > 0,05, dengan demikian hipotesis pertama ditolak dan

Keahlian tidak berpengaruh terhadap Kualitas Pemeriksa Keuangan. Karena dilihat dari

hasil tabulasi data terdapat temuan bahwa ada responden yang menjawab sangat tidak

setuju dan tidak setuju pada butiran- butiran pertanyaan. Dimana pertanyaan kesatu

yang menjawab tidak setuju sebanyak 29 (dua puluh sembilan) responden dan sangat

tidak setuju sebanyak 6 (enam) responden, pertanyaan kedua yang menjawab tidak

setuju sebanyak 28 (dua puluh delapan) responden dan sangat tidak setuju sebanyak 7

(tujuh) responden, pertanyaan ketiga yang menjawab tidak setuju sebanyak 27 (dua

puluh tujuh) responden dan sangat tidak setuju sebanyak 7 (tujuh) responden,

pertanyaan keempat yang menjawab tidak setuju sebanyak 25 (dua puluh lima)

responden dan sangat tidak setuju sebanyak 7 (tujuh) responden, pertanyaan kelima

yang menjawab tidak setuju sebanyak 26 (dua puluh enam) responden dan sangat tidak

setuju sebanyak 7 (tujuh) responden, pertanyaan keenam yang menjawab tidak setuju

sebanyak 27 (dua puluh tujuh) responden dan sangat tidak setuju sebanyak 7 (tujuh)

responden, pertanyaan ketujuh yang menjawab tidak setuju sebanyak 26 (dua puluh

enam) responden dan sangat tidak setuju sebanyak 4 (empat) responden, pertanyaan

kedelapan yang menjawab tidak setuju sebanyak 26 (dua puluh enam) responden dan

sangat tidak setuju sebanyak 3 (tiga) responden, pertanyaan kesembilan yang menjawab

tidak setuju sebanyak 26 (dua puluh enam) responden dan sangat tidak setuju sebanyak

5 (lima) responden.

Dalam hasil penelitian Dinata Lubis (2014) menunjukan pengaruh Keahlian

terhadap Kualitas Pemeriksa Keuangan adalah positif dan signifikan. Pengaruh positif

menunjukan bahwa pengaruh keahlian adalah searah dengan kualitas pemeriksa

keuangan atau dengan kata lain keahlian yang baik/tinggi akan berpengaruh terhadap

kualitas pemeriksa keuangan yang baik/tinggi, demikian sebaliknya bila keahlian

rendah/ buruk maka kualitas pemeriksa keuangan akan rendah/buruk. Pengaruh

signifikan menunjukan bahwa keahlian mempunyai peranan yang penting dalam

meningkatkan kualitas pemeriksa keuangan.

Hasil penelitian ini tidak mendukung dengan penelitian yang dilakukan oleh

Dinata Lubis (2014) dan Ashari (2011) yang menunjukan pengaruh keahlian terhadap

Page 11: PENGARUH KEAHLIAN , ETIKA, KOMITMEN, KEPATUHAN, DAN ...repository.umrah.ac.id/1845/1/puri sahara-110462201223-fe-2018.pdf · (Keahlian, Etika, Komitmen, Kepatuhan dan Kecermatan Profesional)

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Page 11

kualitas pemeriksa keuangan adalah positif dan signifikan. Namun sebaliknya penelitian

ini sejalan dengan penelitian Irawati (2011) dimana Keahlian tidak berpengaruh

terhadap Kualitas Pemeriksa.

Pengaruh Etika Terhadap Kualitas Pemeriksa Keuangan

Hasil Pengujian statistic menunjukan nilai Thitung 5,599 lebih besar jika

dibandingkan dengan Ttabel (5,599 > 2,042 ). Hasil ini didukung oleh tingkat signifikansi

dengan nilai 0,000 < 0,05, dengan demikian hipotesis kedua diterima dan Etika

berpengaruh terhadap Kualitas Pemeriksa Keuangan.

Dalam hasil penelitian Dinata Lubis (2014) menunjukan pengaruh Etika

terhadap kualitas pemeriksa keuangan adalah positif dan signifikan. Pengaruh positif

menunjukan bahwa pengaruh etika adalah searah dengan kualitas pemeriksa keuangan

atau dengan kata lain etika yang baik/tinggi akan berpengaruh terhadap kualitas

pemeriksa keuangan yang baik/tinggi, demikian sebaliknya bila etika rendah/ buruk

maka kualitas pemeriksa keuangan akan rendah/buruk. Pengaruh signifikan menunjukan

bahwa etika mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan kualitas pemeriksa

keuangan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Lubis

(2014) dan Ashari (2011) yang menunjukan pengaruh Etika terhadap Kualitas

Pemeriksa Keuangan adalah positif dan signifikan.

Pengaruh Komitmen Terhadap Kualitas Pemeriksa Keuangan

Hasil Pengujian statistic menunjukan nilai Thitung 2,844 lebih besar jika

dibandingkan dengan Ttabel (2,844 > 2,042 ). Hasil ini didukung oleh tingkat signifikansi

dengan nilai 0,008 < 0,05, dengan demikian hipotesis ketiga diterima dan Komitmen

berpengaruh terhadap Kualitas Pemeriksa Keuangan.

Dalam hasil penelitian Dinata Lubis (2014) menunjukan berpengaruh komitmen

terhadap kualitas pemeriksa keuangan adalah positif dan signifikan. Pengaruh positif

menunjukan bahwa pengaruh komitmen adalah searah dengan kualitas pemeriksa

keuangan atau dengan kata lain komitmen yang baik/tinggi akan berpengaruh terhadap

kualitas pemeriksa keuangan yang baik/tinggi, demikian sebaliknya bila komitmen

rendah/ buruk maka kualitas pemeriksa keuangan akan rendah/buruk. Pengaruh

signifikan menunjukan bahwa komitmen mempunyai peranan yang penting dalam

meningkatkan kualitas pemeriksa keuangan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Lubis

(2014) yang menunjukan pengaruh Komitmen terhadap Kualitas Pemeriksa Keuangan

adalah positif dan signifikan.

Page 12: PENGARUH KEAHLIAN , ETIKA, KOMITMEN, KEPATUHAN, DAN ...repository.umrah.ac.id/1845/1/puri sahara-110462201223-fe-2018.pdf · (Keahlian, Etika, Komitmen, Kepatuhan dan Kecermatan Profesional)

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Page 12

Pengaruh Kepatuhan Terhadap Kualitas Pemeriksa Keuangan

Hasil Pengujian statistic menunjukan nilai Thitung 0,065 lebih kecil jika

dibandingkan dengan Ttabel (0,065 < 2,042 ). Hasil ini didukung oleh tingkat signifikansi

dengan nilai 0,948 > 0,05, dengan demikian hipotesis keempat ditolak dan Kepatuhan

tidak berpengaruh terhadap Kualitas Pemeriksa Keuangan. Karena dilihat dari hasil

tabulasi data terdapat temuan bahwa ada responden yang menjawab sangat tidak setuju

dan tidak setuju pada butiran - butiran pertanyaan. Dimana pertanyaan kesatu yang

menjawab tidak setuju sebanyak 26 (dua puluh enam) responden dan sangat tidak setuju

sebanyak 6 (enam) responden, pertanyaan kedua yang menjawab tidak setuju sebanyak

22 (dua puluh dua) responden dan sangat tidak setuju sebanyak 8 (delapan) responden,

pertanyaan ketiga yang menjawab tidak setuju sebanyak 13 (tiga belas) responden dan

sangat tidak setuju sebanyak 5 (lima) responden, pertanyaan keempat yang menjawab

tidak setuju sebanyak 18 (delapan belas) responden dan sangat tidak setuju sebanyak 4

(empat) responden.

Dalam hasil penelitian Haslinda Lubis (2009) menunjukan pengaruh kepatuhan

kode etik terhadap kualitas audit adalah positif dan signifikan. Pengaruh positif

menunjukan bahwa pengaruh kepatuhan kode etik adalah searah dengan kualitas audit

atau dengan kata lain kepatuhan kode etik yang baik/tinggi akan berpengaruh terhadap

kualitas audit yang baik/tinggi, demikian sebaliknya bila kepatuhan kode etik rendah/

buruk maka kualitas audit akan rendah/buruk. Pengaruh signifikan menunjukan bahwa

kepatuhan kode etik mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan kualitas

audit.

Hasil penelitian ini tidak mendukung dengan penelitian yang dilakukan oleh

Haslinda Lubis (2009) yang menunjukan pengaruh kepatuhan kode etik terhadap

kualitas pemeriksa keuangan adalah positif dan signifikan.

Pengaruh Kecermatan Profesional Terhadap Kualitas Pemeriksa Keuangan

Hasil Pengujian statistic menunjukan nilai Thitung 2,130 lebih besar jika

dibandingkan dengan Ttabel (2,130 < 2,042 ). Hasil ini didukung oleh tingkat signifikansi

dengan nilai 0,047 > 0,05, dengan demikian hipotesis kelima diterima dan Kepatuhan

berpengaruh terhadap Kualitas Pemeriksa Keuangan.

Dalam hasil penelitian Dinata Lubis (2014) menunjukan pengaruh Kecermatan

Profesional terhadap kualitas pemeriksa keuangan adalah positif dan signifikan.

Pengaruh positif menunjukan bahwa pengaruh Kecermatan Profesional adalah searah

dengan kualitas pemeriksa keuangan atau dengan kata lain Kecermatan Profesional

yang baik/tinggi akan berpengaruh terhadap kualitas pemeriksa keuangan yang

baik/tinggi, demikian sebaliknya bila Kecermatan Profesional rendah/ buruk maka

kualitas pemeriksa keuangan akan rendah/buruk. Pengaruh signifikan menunjukan

bahwa Kecermatan Profesional mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan

kualitas pemeriksa keuangan.

Page 13: PENGARUH KEAHLIAN , ETIKA, KOMITMEN, KEPATUHAN, DAN ...repository.umrah.ac.id/1845/1/puri sahara-110462201223-fe-2018.pdf · (Keahlian, Etika, Komitmen, Kepatuhan dan Kecermatan Profesional)

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Page 13

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Lubis

(2014) dan Haslinda Lubis (2009) yang menunjukan pengaruh Kecermatan Profesional

terhadap kualitas pemeriksa keuangan adalah positif dan signifikan.

Pengaruh Keahlian, Etika,Komitmen, Kepatuhan dan Kecermatan Profesional

Terhadap Kualitas Pemeriksa Keuangan.

Dari hasil uji secara bersamaan atau simultan, diketahui bahwa kelima variabel

independen yakini Keahlian, Etika, Komitmen, Kepatuhan, dan Kecermatan Profesional

berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Pemeriksa Keuangan Inspektorat Provinsi

Kepulauan Riau dan Inspektorat Kota Tanjungpinang. Hasil tersebut diperkuat oleh

nilai koefisien determinasi sebesar 93,1%. Artinya kualitas pemeriksa keuangan 93,1%

dipengaruhi kelima factor tersebut. Dengan demikian Keahlian, Etika, Komitmen,

Kepatuhan, dan Kecermatan Profesional dapat dijadikan pertimbangan oleh pihak-pihak

Pemeriksa Keuangan Inspektorat khususnya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian terhadap data pada Kantor Inspektorat

Provinsi Kepulauan Riau dan Inspektorat Kota Tanjungpinang, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa:

1. Keahlian (X1) secara persial tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas

pemeriksa pada Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau dan Inspektorat Kota

Tanjungpinang.

2. Etika (X2) secara persial berpengaruh signifikan terhadap kualitas pemeriksa

pada Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau dan Inspektorat Kota Tanjungpinang.

3. Komitmen (X3) secara persial berpengaruh signifikan terhadap kualitas pemeriksa

pada Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau dan Inspektorat Kota Tanjungpinang.

4. Kepatuhan (X4) secara persial tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas

pemeriksa pada Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau dan Inspektorat Kota

Tanjungpinang.

5. Kecermatan Professional (X5) secara persial berpengaruh signifikan terhadap

kualitas pemeriksa pada Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau dan Inspektorat

Kota Tanjungpinang.

6. Secara simultan Keahlian, Etika, Komitmen, Kepatuhan dan Kecermatan

Profesional secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kualitas Pemeriksa

Keuangan pada Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau dan Inspektorat Kota

Tanjungpinang.

Page 14: PENGARUH KEAHLIAN , ETIKA, KOMITMEN, KEPATUHAN, DAN ...repository.umrah.ac.id/1845/1/puri sahara-110462201223-fe-2018.pdf · (Keahlian, Etika, Komitmen, Kepatuhan dan Kecermatan Profesional)

Jurnal Akuntansi FE UMRAH Page 14

Saran

1. Penelitian ini hanya melibatkan dua institusi dipemerintahan Provinsi Kepulauan

Riau, yaitu Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau dan Inspektorat Kota

Tanjungpinang, kesimpulan yang diambil mungkin hanya berlaku pada

Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau dan Inspektorat Kota Tanjungpinang dan

tidak dapat digeneralisasikan ke Inspektorat se Indonesia. Disarankan peneliti

berikutnya untuk menambah lingkup wilayah penelitian.

2. Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan kuesioner, sehingga masih ada

kemungkinan kelemahan-kelemahan yang ditemui, seperti jawaban yang tidak

cermat, tidak serius dan responden yang menjawab tidak jujur karena responden

menilai kemampuan diri sendiri. Serta pertanyaan yang kurang lengkap atau

kurang dipahami oleh responden.

3. Variabel yang digunakan untuk mengukur pengaruhnya terhadap kualitas

pemeriksa keuangan pada penelitian ini hanya sebatas pengaruh keahlian, etika,

komitmen, kepatuhan, dan kecermatan profesional sebagaimana yang terdapat di

dalam Peraturan Menteri Negara No. Per/05/M.Pan/03/2008 tanggal 31 Maret

2008 tentang Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)

sehingga masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas Pemeriksa

Keuangan. Disarankan untuk peneliti berikutnya untuk menambahkan variabel

lain yang dianggap mempengaruhi atau berhubungan dengan penilaian Kualitas

Auditor.