pengaruh keadilan distributif dan keadilan · pdf filedistributif lebih berpengaruh terhadap...
TRANSCRIPT
Summary hasil penelitian Dosen Muda Yang dibiayai Dikti Tahun 2009
1
PENGARUH KEADILAN DISTRIBUTIF
DAN KEADILAN PROSEDURAL TERHADAP KINERJA :
STUDI KASUS PADA AKADEMISI UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Fitri Nugraheni
Ratna Yulia Wijayanti
ABSTRACT
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari keadilan
distributif dan keadilan prosedural terhadap kinerja dosen di lingkungan Universitas
Muria Kudus.
Data dikumpulkan dari 42 orang staf pengajar dari enam fakultas di Universitas
Muria Kudus, dengan menggunakan metode pengambilan sampel incidental sampling.
Untuk mengukur ketiga ariabel, yaitu: variabel keadilan distributif dan keadilan
prosedural serta kinerja maka para dosen diminta merespon kuesioner yang berasal dari
jurnal Academy of Management Journal (5 items, α = 0,7013) untuk mengukur
persepsi mengenai keadilan distributif. Kuesioner kinerja didasarkan pada Journal of
Human Relations yang dikembangkan oleh Moorman (1993) dengan (7 items, α =
0,6626).
Analisis regresi linier berganda digunakan dalam menguji pengaruh antara
keadilan distributif dan keadilan prosedural terhadap kinerja dosen di lingkungan
Universitas Muria Kudus. Hasil penelitian dengan menggunakan 42 responden tersebut
menunjukkan hasil sebagai berikut: (1) keadilan distributif dan keadilan prosedural
berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja dosen; (2) variabel keadilan
distributif lebih berpengaruh terhadap kinerja dibanding variabel prosedural.
Kata kunci: Keadilan Distributif, Keadilan Prosedural, Kinerja.
Summary hasil penelitian Dosen Muda Yang dibiayai Dikti Tahun 2009
2
A. PENDAHULUAN
Penelitian-penelitian di bidang keadilan organisasional telah menarik minat
akademisi sejak lama, dan sudah sejak lama berbagai penelitian yang diterbitkan
dalam karya ilmiah maupun jurnal telah dihasilkan. Namun demikian, kehidupan
organisasional masih meninggalkan berbagai pertanyaan yang belum terjawab
sehubungan dengan pengaruh persepsi karyawan atas pendistribusian hasil-hasil
organisasional dan keadilan proses-proses untuk mendistribusikan hasil-hasil
tersebut terhadap konstruk perilaku karyawan, diantaranya kinerja karyawan di
tempat dia bekerja (Pareke, 2003).
Bierhoff dalam Pareke (2003) menyatakan bahwa perdebatan mengenai teori
keadilan organisasional pada mulanya lebih menekankan pada aspek keadilan
distributif, namun pada akhir-akhir ini perspektif keadilan prosedural semakin
banyak mendapatkan perhatian peneliti.
Manajemen sumber daya manusia yang baik ditujukan kepada peningkatan
kontribusi yang dapat diberikan oleh para karyawan/pegawai dalam suatu
organisasi kearah tercapainya tujuan organisasi. Kinerja yang baik dapat dilihat
melalui beberapa indikator. Indikator suatu kinerja menurut Dessler (1998) adalah:
loyalitas (kesetiaan) terhadap organisasi, tanggung jawab terhadap pekerjaan dan
tugas yang dibebankan kepadanya, serta kemampuan dan ketrampilannya dalam
rangka melaksanakan tugas dan pekerjaannya dengan baik.
Penelitian ini didasari oleh penelitian yang dilakukan oleh McFarlin dan
Sweeney dalam Harris (2000) yang menyatakan bahwa penelitian mengenai
keadilan organisasional menyatakan bahwa keadilan distributif memiliki pengaruh
terhadap perasaan keadilan terhadap hasil akhir, yang mempengaruhi kinerja juga,
meskipun lebih rendah daripada keadilan prosedural. Penelitian lain menunjukkan
bahwa individu akan menampilkan tingkat kinerja dan tingkat komitmen yang lebih
tinggi, peningkatan kerja dan kepuasan pembayaran, peningkatan tingkat
kepercayaan, dan sikap anggota organisasi ketika mereka merasa bahwa proses
pengambilan keputusan adil, dan mereka diperlakukan dengan adil (Rupp dan
Cropanzano dalam Byrne et al., 2003). Selain dua penelitian diatas, penelitian lain
yang digunakan sebagai dasar adalah penelitian yang dilakukan oleh Pareke (2003)
yang menyimpulkan bahwa keadilan distributif dan prosedural memiliki peran
penting dalam rangka meningkatkan komitmen organisasi.
Summary hasil penelitian Dosen Muda Yang dibiayai Dikti Tahun 2009
3
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Keadilan Distributif
Para peneliti keadilan telah secara konsisten mengidentifikasi tiga tipe
persepsi keadilan, yaitu: distributif, prosedural, dan interaksional (Colquitt
dalam Byrne et al., 2003). Persepsi keadilan distributif menunjuk pada penilaian
tentang keadilan hasil yang diterima oleh individu. Penemuan-penemuan
penelitian menjelaskan bahwa keadilan distributif berhubungan dengan persepsi
individu atas hubungannya dengan individu lain yang memiliki sumber daya
(Marshall et al., 2001).
Keadilan sosial meneliti persepsi mengenai keputusan organisasional.
Metode yang digunakan untuk menelitinya dan meneliti sikap dari mereka yang
dipengaruhi melalui tiga teori yang diungkapkan oleh Folger dan Cropanzano
(Thornhill dan Saunders, 2003). Teori pertama berhubungan dengan persepsi
pekerja mengenai hasil disebut keadilan distributif. Teori kedua yaitu keadilan
prosedural yang berfokus persepsi pekerja tentang keadilan prosedur yang
digunakan untuk membuat keputusan. Dan teori ketiga adalah keadilan
interaksional yang menekankan pada persepsi tentang keadilan perlakuan
interpersonal yang diterima pekerja.
Keadilan organisasional digunakan untuk mengkategorikan dan
menjelaskan pandangan dan perasaan pekerja tentang sikap mereka sendiri dan
orang lain dalam organisasi, dan hal itu dihubungkan dengan pemahaman
mereka dalam menyatukan persepsi secara subyektif yang dihasilkan dari hasil
keputusan yang diambil organisasi, prosedur dan proses yang digunakan untuk
menuju pada keputusan-keputusan ini serta implementasinya. Keadilan
distribusi telah berkembang untuk mengembangkan teori dalam hubungan tiap-
tiap aspek dan persepsi pekerja mengenai hasil keputusan yang diambil oleh
organisasi dan tanggapan mereka pada bentuk dasar keadilan distribusi ini
(Thornhill dan Saunders, 2003)
Persepsi keadilan distributif merupakan perbandingan dengan yang lain.
Akibatnya, persepsi tentang keadilan hasil tidak hanya akan berhubungan
dengan ukuran absolut, tetapi juga akan berdasar pada satu ukuran atau lebih,
yaitu perbandingan sosial. Hasil tersebut berkenaan dengan perbandingan atau
standar dan pengaruh kekuatan perasaan maupun penilaian adil atau tidaknya
Summary hasil penelitian Dosen Muda Yang dibiayai Dikti Tahun 2009
4
hasil yang didapat (Sabbagh, 2003).
Untuk meneliti persepsi keadilan dalam proses pemberdayaan manusia
membutuhkan pemahaman mengenai teori keadilan organisasional. Perlakukan
yang adil telah diidentifikasilkan sebagai suatu komponen penting dalam
meningkatkan komitmen pekerja (Harris, 2002). Folger dan Cropanzano dalam
Harris (2002) mengamati bahwa sikap adil berkembang “untuk membantu
meningkatkan perilaku anggota organisasi untuk bekerja melebihi kewajiban
kerja formalnya”. Keadilan distributif merupakan suatu anggapan mengenai
keadilan hasil oleh organisasi dalam hubungannya dengan individu atau input
kelompok, dan keadilan ini didominasi oleh teori kesamaan (Adams dalam
Thornhill dan Saunders, 2003), khususnya dalam hal bagaimana individu
mengevaluasi dan bereaksi terhadap perlakuan yang berbeda.
2. Keadilan Prosedural
Teori tentang keadilan prosedural berkaitan dengan prosedur-prosedur
yang digunakan organisasi untuk mendistribusikan hasil-hasil dan sumberdaya-
sumberdaya organisasi kepada para anggotanya. Para peneliti umumnya
mengajukan dua penjelasan teoritis mengenai proses psikologis yang mendasari
pengaruh keadilan prosedural, yaitu: kontrol proses atau instrumental dan
perhatian-perhatian relasional atau komponen struktural. Perspektif kontrol
instrumental atau proses berpendapat bahwa prosedur-prosedur yang digunakan
oleh organisasi akan dipersepsikan lebih adil manakala individu yang
terpengaruh oleh suatu keputusan memiliki kesempatan-kesempatan untuk
mempengaruhi proses-proses penetapan keputusan atau menawarkan masukan
(Taylor dalam Pareke, 2003).
Gilliland dalam Pareke (2003) menyatakan bahwa perspektif komponen-
komponen struktural mengatakan bahwa keadilan prosedural merupakan suatu
fungsi dari sejauh mana sejumlah aturan-aturan prosedural dipatuhi atau
dilanggar. Aturan-aturan tersebut memiliki implikasi yang sangat penting
karena dipandang sebagai manifestasi nilai-nilai proses dasar dalam organisasi.
Jadi individu dalam organisasi akan mempersepsikan adanya keadilan
prosedural manakala aturan prosedural yang ada dalam organisasi dipenuhi oleh
para pengambil kebijakan. Sebaliknya apabila prosedur dalam organisasi itu
dilanggar maka individu akan mempersepsikan adanya ketidak-adilan.
Summary hasil penelitian Dosen Muda Yang dibiayai Dikti Tahun 2009
5
Karenanya keputusan harus dibuat secara konsisten tanpa adanya bias-bias
pribadi dengan melibatkan sebanyak mungkin informasi yang akurat, dengan
kepentingan-kepentingan individu yang terpengaruh terwakili dengan cara-cara
yang sesuai dengan nilai-nilai etis mereka, dan dengan suatu hasil yang dapay
dimodifikasi.
3. Kinerja
Wilcoxson (2000) menyatakan bahwa kinerja didefinisikan sebagai
hubungan antara hasil kerja nyata dengan harapan yang telah ditetapkan
sebelumnya atau pembandingan dengan hasil yang dicapai oleh orang lain.
Kinerja berhubungan dengan atribut-atribut yang melebihi kompetensi tugas
dan akan meningkatkan perilaku yang dapat menambah efektivitas organisasi
(Borman dan Motowidlo dalam Storr, 2004).
Menurut Murphy et al., (2004), kinerja merupakan tujuan atau sebagai
suatu hasil dari perilaku individu. Hasil yang diharapkan dapat merupakan
tujuan dari individu itu sendiri maupun tuntutan organisasi dimana individu
bekerja. Masterson et al., (1997 ) menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil
yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang
bersangkutan. Dari dua pendapat tersebut, dapat dikerucutkan suatu pengertian
mengenai kinerja yaitu merupakan tujuan atau hasil yang dicapai dan
diharapkan oleh seseorang atau individu menurut ukuran yang berlaku untuk
pekerjaan yang bersangkutan. Hasil yang dicapai dan diharapkan dapat
merupakan tuntutan dari individu itu sendiri maupun organisasi dimana dia
bekerja.
Bernardin dan Russel dalam Kondrasuk et al., (2004) mendefinisikan
kinerja adalah sebagai hasil yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu
atau kegiatan selama periode waktu tertentu. Kinerja dapat dilihat melalui hasil
kinerja sebelumnya dibandingkan dengan kinerja senyatanya di masa sekarang
serta dengan periode yang akan datang dalam lingkup tertentu. Menurut
Masterson et al., (1997), kinerja didefinisikan sebagai rekaman tingkat kerja
seorang pekerja dan merefleksikan evaluasi kerja yang dilakukan oleh pimpinan
dengan menggunakan sistem penilaian kinerja.
C. KERANGKA PEMIIRAN
Summary hasil penelitian Dosen Muda Yang dibiayai Dikti Tahun 2009
6
Dari uraian diatas kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat
digambarkan dalam sebuah diagram sebagai berikut:
Penelitian ini mengidentifikasikan sejauh mana kinerja pegawai dipengaruhi
oleh keadilan distributif dan keadilan prosedural
D. METODE PENELITIAN
1. Jenis dan Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian survey yang dilakukan di enam
fakultas Universitas Muria Kudus (UMK), yaitu: Fakultas Ekonomi (FE),
Fakultas Teknik (FT), Fakultas Pertanian (FP), Fakultas Psikologi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), dan Fakultas Hukum (FH) dengan
menggunakan unit observasi individu, maksudnya adalah mencoba untuk
mengetahui persepsi dosen secara individu mengenai keadilan distributif dan
keadilan prosedural di lingkungan kerja dalam hubungannya dengan tingkat
kinerja mereka.
2. Cara Pengumpulan Data
a) Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah dosen-dosen di lingkungan UMK.
Sampel yang digunakan dalam peneltian ini adalah sebanyak 40 % dari
keseluruhan populasi atau sebanyak 42 orang dosen dari keseluruhan 105
dosen di UMK. Pengambilan sampel tersebut dilakukan untuk memenuhi
standar yang digunakan dalam penelitian bisnis yang menganjurkan agar
jumlah sampel yang diambil minimal sebanyak 10% dari total populasi
(Wahyuni, 1993). Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel
adalah incidental sampling, yaitu responden yang diambil sebagai sampel
adalah para staf pengajar yang mudah ditemui dan dijangkau (Indriyanto
dan Supomo, 2002). Teknik ini dilakukan karena frekuensi aktivitas staf
pengajar yang tinggi.
Keadilan
Distributif
Keadilan
Prosedural
Kinerja
Summary hasil penelitian Dosen Muda Yang dibiayai Dikti Tahun 2009
7
b) Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini dilakukan melalui studi
lapangan dengan metode angket, dengan menggunakan daftar pertanyaan
yang harus diisi oleh responden (Cooper dan Emory, 1999).
Secara garis besar penelitian ini menggunakan dua kelompok data, yaitu:
Data primer, berisi:
1) Data keadilan distributif
2) Data keadilan prosedural
3) Data kinerja
b. Data sekunder berupa data mengenai jumlah dosen serta profil masing-
masing fakultas di UMK.
3. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran
a. Definisi Operasional Variabel
i. Keadilan Distributif: keadilan atas hasil yang diterima individu berdasar
hasil kerja mereka.
ii. Keadilan Prosedural: keadilan yang dirasakan individu dalam
hubungannya dengan prosedur atau aturan dalam pengambilan kebijakan
dalam organisasi
iii. Kinerja: hasil kerja yang dicapai sesorang selama suatu periode tertentu
dibandingkan dengan harapan hasil kerja yang telah ditetapkan
sebelumnya.
b. Pengukuran Variabel
a. Semua pernyataan dalam kusioner disediakan 5 alternatif jawaban,
dengan gradasi tertinggi sampai terendah. Pernyataan dengan nilai
tertinggi = 5 dan pernyataan dengan nilai terendah = 1
4. Alat Analisis Data
Data penelitian ini dianalisis menggunakan metode Linear Regression
Analysis atau analisis regresi linier. Tujuan dari analisis regresi ini adalah untuk
mengetahui pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen
serta perbedaan tingkat pengaruhnya (Wahyuni, 1993). Dan data diolah
menggunakan program SPSS 17.
Summary hasil penelitian Dosen Muda Yang dibiayai Dikti Tahun 2009
8
E. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Hasil Penyebaran Kuesioner
Keterangan Jumlah
Kuesioner yang disebar 42
Kuesioner yang kembali 42
Respon rate 100%
Kuesioner yang tidak kembali 0
Kuesioner yang kembali tetapi tidak layak digunakan 0
Total kuesioner yang layak dianalisis 42
Sumber: data primer yang diolah
1. Uji Validitas
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Mengenai Keadilan Distributif
Pertanyaan r tabel Nilai koefisien (r hitung) Keterangan
1. 0,361 0,973 Valid
2. 0,361 0,784 Valid
3. 0,361 0,993 Valid
4. 0,361 0,582 Valid
5. 0,361 0,594 Valid
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel 3
Hasil Uji Validitas Tentang Keadilan Prosedural
Pertanyaan r tabel Nilai koefisien (r hitung) Keterangan
1. 0,361 0,621 Valid
2. 0,361 0,563 Valid
3. 0,361 0,377 Valid
4. 0,361 0,582 Valid
5. 0,361 0,468 Valid
6. 0,361 0,792 Valid
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel 4. Hasil Uji Validitas Tentang Kinerja
Pertanyaan r tabel Nilai koefisien (r hitung) Keterangan
1. 0,361 0,563 Valid
2. 0,361 0,634 Valid
3. 0,361 0,582 Valid
4. 0,361 0,484 Valid
5. 0,361 0,670 Valid
6. 0,361 0,547 Valid
7. 0,361 0,470 Valid
Sumber : Data Primer Diolah
Summary hasil penelitian Dosen Muda Yang dibiayai Dikti Tahun 2009
9
2. Uji Reliabilitas
Dalam kategori nilai alpha yang digunakan dsalam penelitian ini adalah
berdasarkan Sekaran (2000) sebagai berikut:
���� Nilai alpha antara 0,8 sampai dengan 1 dikategorikan reliabilitas baik
���� Nilai alpha antara 0,6 sampai dengan 0,79 dikategorikan reliabilitas diterima
���� Nilai alpha kurang dari 0,6 dikategorikan reliabilitas kurang baik
Tabel 5
Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Nama Variabel Cronbach’s Alpha Kriteria
Keadilan distributif 0,732 Reliabilitas diterima
Keadilan Prosedural 0,693 Reliabilitas diterima
Kinerja 0,784 Reliabilitas diterima
Sumber: data primer yang diolah
3. HASIL UJI HIPOTESIS
Tabel 6
Correlations
Y (Kinerja)
X1 (Keadilan Distributif)
X2 (Keadilan Prosedural)
Y (Kinerja) 1.000 .860 .631
X1 (Keadilan Distributif) .860 1.000 .216
Pearson Correlation
X2 (Keadilan Prosedural) .631 .216 1.000
Y (Kinerja) . .000 .000
X1 (Keadilan Distributif) .000 . .002
Sig. (1-tailed)
X2 (Keadilan Prosedural) .000 .002 .
Y (Kinerja) 42 42 42
X1 (Keadilan Distributif) 42 42 42
N
X2 (Keadilan Prosedural) 42 42 42
Tabel 7
Model Summaryc
Change Statistics Model
R
R
Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
R Square Change
F Change
df1 df2 Sig. F Change
Durbin-Watson
1 .992a .984 .937 2.665 .984 .385 2 39 .001 1.802
a. Predictors: (Constant), X1 (Keadilan distributif), X2 (Keadilan Prosedural)
b. Dependent Variable: Y (kinerja)
Tabel 8
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 5.468 2 2.734 .385 .000a 1
Residual 276.937 39 7.101
Summary hasil penelitian Dosen Muda Yang dibiayai Dikti Tahun 2009
10
Total 282.405 41
a. Predictors: (Constant), X2 (Keadilan Prosedural), X1 (Keadilan Distributif)
b. Dependent Variable: Y (Kinerja)
Dan karena angka korelasi antara variabel keadilan distributif dan kinerja
lebih besar dibandingkan dengan korelasi antara keadilan prosedural dan kinerja
(0,860 > 0,631) maka bisa dinyatakan bahwa variabel keadilan distributif lebih
berpengaruh terhadap kinerja dibanding variabel prosedural.
Angka adjusted R square atau koefisien determinasi sebesar 0,937. Dengan
kata lain bahwa 93,7 % kinerja dosendapat dijelaskan oleh variabel keadilan
distributif dan keadilan prosedural. Dan sisanya sebesar 6,3% (100% - 93,7%)
dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
Dapat dilihat di kolom significance F change bahwa variabel keadilan
distributif dan keadilan prosedural memiliki angka signifikansi sebesar 0,001 atau
jauh dibawah 0,05. Hal itu menunjukkan bahwa variabel keadilan distributif dan
keadilan prosedural berpengaruh terhadap kinerja dosen.
Dengan demikian hipotesis yang pertama dalam penelitian ini yang
menyatakan bahwa keadilan distributif dan keadilan prosedural berpengaruh
terhadap kinerja bawahan dapat diterima.
Angka pada kolom Durbin-Watson sebesar 1,802 juga merupakan indikasi
bahwa antara dua variabel bebas tidak terdapat multikolinieritas karena angakanya
antara minus dua (-2) dan dua (2).
Dari hasil uji F atau ANOVA. Didapat nilai F test sebesar 0,385 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,000. oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil
dari 0,05 maka model regresi dapat dipakai utuk memprediksi tingkat knerja. Atau
dapat dikatakan bahwa keadilan distributif dan keadilan prosedural secara bersama-
sama mempengaruhi kinerja.
F. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Penelitian ini menguji pengaruh keadilan distributif dan keadilan prosedural
terhadap kinerja dan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Keadilan distributif dan keadilan prosedural berpengaruh terhadap kinerja dosen,
Summary hasil penelitian Dosen Muda Yang dibiayai Dikti Tahun 2009
11
hal itu dibuktikan dengan nilai F test sebesar 0,385 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,000. oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05 maka
model regresi dapat dipakai utuk memprediksi tingkat knerja. Atau dapat
dikatakan bahwa keadilan distributif dan keadilan prosedural secara bersama-
sama mempengaruhi kinerja
2. Variabel keadilan distributif lebih berpengaruh terhadap kinerja dibanding
variabel prosedural., hal itu dibuktikan dengan angka korelasi antara variabel
keadilan distributif dan kinerja lebih besar dibandingkan dengan korelasi antara
keadilan prosedural dan kinerja (0,860 > 0,631) maka bisa dinyatakan bahwa
variabel keadilan distributif lebih berpengaruh terhadap kinerja dibanding
variabel prosedural.
2. Saran
Setelah menganalisis hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya mengambil sampel yang lebih banyak
supaya lebih dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya sehingga
hasilnya akan lebih baik dan lebih representatif lagi.
2. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya menggunakan teknik pengambilan
sampel yang lebih baik, misalnya teknik sampel proporsional, dimana sampel
yang diambil sesuai dengan proporsi tiap sub populasi, sehingga dapat diperoleh
hasil yang lebih representatif.
3. Untuk penelitian yang akan datang, hendaknya lebih memperluas variabel-
variabel penelitian. Variabel independen yang berupa keadilan distributif dan
keadilan prosedural dapat dihubungkan dengan motivasi, kepuasan kerja,
maupun komitmen organisasi sebagai variabel dependennya, sehingga analisis
dapat lebih tajam dan mendalam.
Summary hasil penelitian Dosen Muda Yang dibiayai Dikti Tahun 2009
12
DAFTAR PUSTAKA
Byrne, Zinta S., Rupp, Deborah E., & Eurich, Tasha., 2003. Effects of Discrete
Emotions on Distributive, Procedural, and Interactional Justice. www.ilir.edu
Cooper, Donald R., & Emory, William C., 1999. Metode Peneltian Bisnis. Alih bahasa
oleh Gunawan Elkin, Erlangga, Jakarta.
Harris, Lynette., 2002. Achieving a Balance in Human Resourcing between Employee
Rights and Care for the Individual. Business and Professional Ethic Journal,
21(2), 45-60.
Indriyanto, Nur., & Bambang Supomo., 2002. Metode Penelitian untuk Manajemen
dan Akuntansi. Edisi pertama. BPFE Yogyakarta.
Kondrasuk, Jack N., Pearson, Dave., Tanner, Kyle., Maruska, Emma., & Dwyer,
Jason., 2004. An Elusive Panacea: The Ideal Performance Appraisal.
www.aepp.net
Marshall, Sheila., Adams, Gerald., & Ryan, Bruce A., 2001. Distributive Justice
Reasoning in Families with Adolescent. Journal of Family Issues, 22(1), 107-
123.
Masterson, Suzanne S., Lewis, Kyle., Goldman, Barry M., & Taylor, M Susan., 1997.
Integrating Justice and Social Exchange: The Differing Effects of Fair
Procedures and Treatment on Work Relationships. www.mmcombs.utexas.edu.
Murphy, Kevin R., Cleveland, Jeanette N., Kinney, Ted B., Skattebo, Amie L.,
Newman, Daniel A., & Sin, Hock Peng., 2003. Unit Climate, Rater Goals and
Performance Ratings in an Instructional Setting. Journal of Management, 11(12),
48-65.
Pareke, Fahrudin JS. 2003. Pengaruh Keadilan Distributif dan Prosedural terhadap
Komitmen Organisasional. Media Ekonomi dan Bisnis, XV (1), 40-53.
Sabbagh, Clara., 2003. The Dimension of Social Solidarity in Distributive Justice.
Social Science Information, 42(2), 255-276.
Storr, Frances., & Moscow, Sheppard., 2004. Applying Complexity Theory to
Performance Appraisal. www.tellmeabout.co.uk.
Thornhill, Adrian., & Saunders, Mark N. K., 2003. Exploring Employees’ Reactions To
Strategic Change Over Time: The Utilization of an Organizational Justice
Perspective. Journal of Management, 11(1), 66-84.
Wahyuni, Salamah., 1993. Metodologi Penelitian Bisnis, Sebelas Maret University
Press, Surakarta.
Summary hasil penelitian Dosen Muda Yang dibiayai Dikti Tahun 2009
13
Wilcoxson, Lesley., 2000. Defining and Creating a High Performance Organisation.
Australian Journal of Management and Organisational Behaviour, 4(1), 100-106.