pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan sukarela di bank sumsel babel dengan word...

35
1 1. Judul Penelitian PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM 2. Latar Belakang Tingkat operasional perbankan pada umumnya bukan merupakan profitabilitas dan efisiensi yang sustainable. Hal ini disebabkan oleh lemahnya struktur aktiva produktif bank-bank. Margin yang diperoleh bank-bank semakin mengecil karena adanya kecenderungan suku bunga yang menurun. Faktor lain dari tidak sustainable-nya profitabilitas dan efisiensi adalah karena sebagian pendapatan perbankan berasal dari aktivitas trading yang fluktuatif serta rendahnya rasio aset per nasabah yang membuat biaya operasional perbankan Indonesia relatif tinggi dibandingkan negara-negara lain. Nurhaida dalam event annual report award (ARA) tahun 2015. Penghargaan yang diberikan sesuai dengan perkembangan praktik good corporate governance (GCG) menyatakan keikutsertaan berbagai perusahaan seperti Bank Sumsel Babel dalam acara ini adalah bentuk kesediaan perusahaan untuk memperoleh masukan atas kinerja perusahaan tersebut, juga sebagai media komunikasi yang efektif kepada semua pihak terkait, termasuk memperlihatkan prospek perusahaan ke depan. Bank Sumsel Babel mendapatkan penghargaan ARA untuk kategori badan usaha milik daerah (BUMD) Non Listed, yang diterima langsung Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Muhammad Adil di Hotel Ritz Carllton Pacific Place Jakarta, 23 September 2015.

Upload: excruciate-limited

Post on 12-Apr-2017

227 views

Category:

Data & Analytics


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

1

1. Judul Penelitian

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP

PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL

DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI

KOTA PAGARALAM

2. Latar Belakang

Tingkat operasional perbankan pada umumnya bukan merupakan

profitabilitas dan efisiensi yang sustainable. Hal ini disebabkan oleh lemahnya

struktur aktiva produktif bank-bank. Margin yang diperoleh bank-bank semakin

mengecil karena adanya kecenderungan suku bunga yang menurun. Faktor lain

dari tidak sustainable-nya profitabilitas dan efisiensi adalah karena sebagian

pendapatan perbankan berasal dari aktivitas trading yang fluktuatif serta

rendahnya rasio aset per nasabah yang membuat biaya operasional perbankan

Indonesia relatif tinggi dibandingkan negara-negara lain.

Nurhaida dalam event annual report award (ARA) tahun 2015.

Penghargaan yang diberikan sesuai dengan perkembangan praktik good corporate

governance (GCG) menyatakan keikutsertaan berbagai perusahaan seperti Bank

Sumsel Babel dalam acara ini adalah bentuk kesediaan perusahaan untuk

memperoleh masukan atas kinerja perusahaan tersebut, juga sebagai media

komunikasi yang efektif kepada semua pihak terkait, termasuk memperlihatkan

prospek perusahaan ke depan. Bank Sumsel Babel mendapatkan penghargaan

ARA untuk kategori badan usaha milik daerah (BUMD) Non Listed, yang

diterima langsung Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Muhammad Adil di Hotel

Ritz Carllton Pacific Place Jakarta, 23 September 2015.

Page 2: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

2

Harapan yang diterima oleh Direktur Utama Bank Sumsel Babel

Muhammad Adil pada 29 September 2015 dihimbau kepada alasan-alasan yang

memerlukan industri perbankan lebih transparan, karena studi-studi sebelumnya

menyatakan bahwa pasar selalu bereaksi terlebih dahulu sebelum pengawas

bertindak yang mengindikasikan pencantuman bank pada daftar bank bermasalah

tidak menyebabkan timbulnya reaksi pasar signifikan (:metode pengungkapan

sukarela). Harus ada suatu kebijakan kepatuhan tertulis yang mengidentifikasi

masalah utama risiko kepatuhan yang dihadapi bank dan menjelaskan bagaimana

bank bermaksud mengendalikannya.

Efek dari standar akuntansi memprediksi posisi lobi perusahaan sebagai

fungsi karakteristik perusahaan, seperti efek dari standar akuntansi yang diajukan

terhadap laba, keberadaan rencana kompensasi manajemen, dan sensitivitas politis

perusahaan. Sementara jenis kedua menguji hubungan antara posisi dari otoritas

penetap standar, dan pihak-pihak yang menjadi objek atau target dari produk

akuntansi standar tersebut, seperti perusahaan, auditor, dan akademisi. Bahwa

word of mouth seringkali dikenal sebagai viral marketing, yaitu sebuah teknik

pemasaran yang digunakan untuk menyebarkan sebuah pesan pemasaran dari satu

website atau pengguna-pengguna website kepada pengguna lain.

Word of mouth juga didefinisikan sebagai cara penyampaian informasi

dari orang ke orang. Mencoba mencari jawaban terhadap faktor-faktor yang

menyebabkan adanya motivasi terjadinya lobi yang dilakukan oleh perusahaan,

dan menemukan bukti signifikan yang menyebabkan munculnya upaya lobi

terhadap otoritas akuntansi standar (standard setting bodies) oleh manajer.

Page 3: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

3

Perusahaan besar (big company) yang dalam banyak hal mudah menjadi

sorotan publik (politically sensitive corporation) memiliki dorongan yang kuat

untuk melakukan lobi bilamana ada suatu peraturan akuntansi baru yang dapat

memengaruhi kinerja keuangannya dalam jangka panjang.

Disamping itu, perusahaan besar juga memiliki dorongan yang kuat untuk

tidak terlalu menonjolkan keuntungan (reported income) karena kekhawatiran

munculnya tudingan mendapatkan fasilitas khusus atau monopoli. Dalam kondisi

anggaran pemerintah belanja negara (APBN) defisit, pemerintah selaku otoritas

badan usaha milik negara (BUMN) memiliki wewenang untuk menempatkan

BUMN sebagai buffer bila mengalami kesulitan anggaran. Adakah suatu

pendekatan manajemen yang dapat meningkatkan nilai badan usaha milik daerah

(BUMD) sebagai perusahaan?.

3. Rumusan Masalah

3.1. Asimetri Informasi

Ketika timbul asimetri informasi, apakah transaksi dengan pihak terkait

umumnya dilakukan oleh direksi atau pemegang saham pengendali dengan pihak

terkait diantara mereka sendiri dengan menggunakan wewenangnya dapat

memengaruhi kondisi transaksi agar sesuai dengan tujuan pribadi?.

3.2. Karakteristik Perusahaan

Apakah bank selalu dihadapkan pada dilema, yaitu antara pemeliharaan

likuiditas atau peningkatan earning power?.

Page 4: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

4

3.3. Pengungkapan Sukarela

Apakah pengungkapan sukarela menyebabkan investor dapat lebih baik

dalam menilai kemampuan perusahaan menciptakan kekayaan di masa datang?.

3.4. Rasio Keuangan

3.4.1. Rasio Likuiditas

Apakah semakin tingginya likuiditas suatu bank dapat menjadi tolok ukur

keberhasilan manajemen bank untuk memperoleh keuntungan yang tinggi?.

3.4.2. Rasio Risiko Usaha Bank

Apabila jumlah dana yang ditempatkan pada sertifikat Bank Indonesia

(SBI) meningkat maka apakah penyaluran kredit perbankan dapat berkurang?.

3.4.3. Rasio Profitabilitas

Apakah return on assets (ROA) menjadi alasan pembina dan pengawas

perbankan mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank untuk dapat diukur

dengan aset yang sebagian besar dananya berasal dari masyarakat dan nantinya,

oleh bank, juga harus disalurkan kembali kepada masyarakat?.

3.5. Service Recovery

Usaha apa yang dilakukan oleh perusahaan untuk merespon keluhan dan

persepsi kepuasan pelanggan?.

Page 5: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

5

3.6. Word of Mouth

Apakah hubungan mutualisme dapat menguntungkan perusahaan maupun

pelanggan, memastikan pelanggan berulang kali memiliki kemungkinan yang

lebih besar untuk merasa terpuaskan, dan pegawai yang berurusan dengan

pelanggan yang puas cenderung lebih menikmati pekerjaannya, melakukan

pekerjaannya dengan lebih baik, dan tetap bekerja di perusahaan tersebut?.

Maka pencapaian sasaran dalam perumusan masalah sebagai berikut:

1) Bagaimanakah pengaruh asimetri informasi terhadap karakteristik Bank

Sumsel Babel?,

2) Bagaimanakah pengaruh asimetri informasi terhadap pengungkapan

sukarela Bank Sumsel Babel?,

3) Bagaimanakah pengaruh risiko usaha bank terhadap karakteristik Bank

Sumsel Babel?,

4) Bagaimanakah pengaruh risiko usaha bank terhadap pengungkapan

sukarela Bank Sumsel Babel?,

5) Bagaimanakah hubungan word of mouth memoderasi karakteristik Bank

Sumsel Babel?,

6) Bagaimanakah hubungan word of mouth memoderasi pengungkapan

sukarela Bank Sumsel Babel?,

7) Bagaimanakah pengaruh service recovery terhadap word of mouth Bank

Sumsel Babel?,

8) Bagaimanakah pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan

sukarela Bank Sumsel Babel?,

Page 6: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

6

4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

4.1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan regionalisasi variabel yang teridentifikasi dan kurikulum

berbasis kompetensi maka tujuan penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1) Pengukuran risiko dari hasil investasi yang dilakukan terhadap produk

produk perbankan Bank Sumsel Babel,

2) Memperoleh hak keterbukaan informasi yang mengungkapkan informasi

yang diwajibkan badan pengawas pasar modal (Bapepam) dan informasi

tambahan oleh Bank Sumsel Babel sebagai pengambilan keputusan,

3) Mengukur pengaruh loyalitas premium dimana nasabah merasa bangga

menemukan dan menggunakan produk tertentu dari Bank Sumsel Babel,

dan akan membagi pengetahuannya pada rekan dan keluarga,

4) Mengetahui kontribusi Bank Sumsel Babel terhadap kerugian yang

dialami ketika timbul asimetri informasi,

5) Mengetahui fungsi intermediasi Bank Sumsel Babel dari persepsi

tabungan.

4.2. Manfaat Penelitian

Mengapa perusahaan melakukan go public? Bahwa perusahaan go public

dikarenakan keinginan untuk mendapatkan dana modal saham bagi perusahaan

dan juga menciptakan sebuah pasar publik dimana pendiri dan pemilik saham

lainnya dapat menukar beberapa saham kekayaannya kedalam bentuk tunai di

masa mendatang.

Page 7: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

7

Penggunaan simpanan masyarakat menjadi insentif bagi manajer dan

pemegang saham untuk bekerja lebih hati-hati guna menghindari ancaman risiko

kebangkrutan. Dana masyarakat akan mendorong manajer untuk menyerahkan

arus kas bebas kepada pemegang saham untuk selanjutnya digunakan untuk

membayar kembali kewajiban atau untuk keperluan reinvestasi, bahkan utang

tersebut dapat mengurangi insentif konsumsi tambahan yang berlebihan. Dengan

dana masyarakat atau utang, pihak bank akan dimonitor oleh deposan, sehingga

bank akan bekerja hati-hati. Hal ini mengindikasikan bahwa pembatasan

simpanan sangat diperlukan agar disiplin pasar berlaku di suatu negara.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka kebijakan riset dirumuskan kepada

manfaat-manfaat ilmiah dan praktis berikut ini:

1) Manfaat Ilmiah:

Status tidak go public terkait sistem, hukum, dan ketentuan kelembagaan

menjadikan Bank Sumsel Babel sebagai kajian permasalahan hukum yang

mungkin timbul dari pengaturan kepailitan bank yang berbeda-beda.

Harmonisasi hukum khususnya terkait dengan pengaturan cross border

insolvency. Harmonisasi ketentuan insolvency dan kepailitan bank

tersebut merupakan salah satu infrastruktur penunjang yang diperlukan

apabila nantinya disepakati akan beroperasi qualified ASEAN banks secara

lintas batas di kawasan ASEAN dan akan melengkapi infrastruktur lain

yang diperlukan seperti cross border bank supervision dan cross border

bank resolution.

Page 8: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

8

2) Manfaat Praktis:

Memberikan kajian bagi deposan dalam pengambilan keputusan

menghukumi perbankan, khususnya Bank Sumsel Babel melalui persepsi

pendekatan aset sebagai konsekuensi dari perbankan yang mengambil

risiko tinggi dengan cara melakukan migrasi atau menarik dananya.

5. Metodologi Penelitian

Metode penelitian adalah prosedur atau langkah-langkah dalam upaya

mendapatkan pengetahuan ilmiah. Metodologi penelitian adalah cara sistematis

untuk menyusun ilmu pengetahuan, sedangkan teknik penelitian adalah cara untuk

melaksanakan metode-metode penelitian.

5.1. Jenis Penelitian

Peneliti menggunakan metodologi eksperimen yang menyusun penelitian

untuk menguji apakah variabel-variabel eksperimen efektif atau tidak efektif.

Berdasarkan sifat penelitian, peneliti menggunakan penelitian korelasional.

Bertujuan untuk meneliti efektif dari variasi pada suatu faktor berkaitan dengan

variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi. Berdasarkan tujuan penelitian,

peneliti menggunakan penelitian eksplanasi (confirmatory) yang menyoroti

hubungan antar variabel dengan menggunakan kerangka pemikiran kemudian

dirumuskan dalam bentuk hipotesis. Berdasarkan pendekatan, peneliti

menggunakan pendekatan kuantitatif maka penelitian ini sistematis menyusun

analisis kuantitatif.

Page 9: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

9

5.2. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel dalam penelitian ini dirumuskan dalam 1 (satu) jenis umum

penarikan sampel yakni cluster sampling. Cluster sampling adalah penarikan

sampel yang digunakan pada penarikan sampel populasi yang tersebar pada area

geografis seperti kabupaten dan kota.

5.3. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data

Data statistik adalah kumpulan data yang bisa memberikan gambaran

tentang suatu keadaan. Data yang direncanakan oleh peneliti adalah data berskala

ordinal, adalah sebuah ilustrasi penilaian dengan 1 (satu) kategori lebih tinggi dari

yang berikutnya, dan data berskala rasio yakni data yang diperoleh dengan cara

pengukuran, dimana jarak 2 (dua) titik pada skala sudah diketahui dan mempunyai

titik 0 (nol) absolut.

5.4. Metode Analisis Data

Metode Statistika menggunakan statistika inferensia, adalah statistika

yang berkaitan dengan cara penarikan kesimpulan berdasarkan data yang

diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakteristik dari suatu populasi,

menjadi pilihan peneliti dalam menyusun penelitian Pengaruh Karakteristik

Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Di Bank Sumsel Babel Dengan

Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi Kota Pagaralam.

Page 10: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

10

Studi Pustaka

6.1. Landasan Teori

Teori pensinyalan (signaling theory) melandasi pengungkapan sukarela.,

artinya manajemen selalu berusaha untuk mengungkapkan informasi privat yang

menurut pertimbangannya sangat diminati oleh investor dan pemegang saham,

khususnya kalau informasi tersebut merupakan berita baik (good news) (Kiswara,

1999).

Asimetri informasi merupakan kondisi dimana suatu pihak memiliki

informasi yang tidak diketahui pihak lain sehingga beberapa konsekuensi tertentu

hanya akan diketahui oleh suatu pihak tanpa diketahui pihak lain yang juga

memerlukan informasi tersebut (Komalasari, 2000).

Risiko usaha atau business risk bank adalah tingkat ketidakpastian

mengenai pendapatan yang diperkirakan akan diterima (Siamat, 2005).

Karakteristik perusahaan merupakan ciri-ciri dari suatu perusahaan yang

menggambarkan bentuk badan usaha yang dapat dilihat dari struktur modal,

peraturan dan prosedur pendirian, perubahan, pembubaran, dan size, serta status

kepemilikan modal. Selain itu, karakteristik perusahaan dapat pula diukur dengan

membedakan kelompok industri yaitu high profile dan low profile (Utomo, 2000).

Pengungkapan sukarela adalah pengungkapan butir-butir yang dilakukan

secara sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh standar atau peraturan

yang berlaku (Naim dan Rakhman, 2000: 73).

Page 11: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

11

Tjiptono (2002) mendefinisikan word of mouth sebagai pernyataan

(secara personal atau non personal) yang disampaikan oleh orang lain selain

organisasi (service provider) kepada pelanggan.

Service recovery adalah tindakan spesifik yang dilakukan perusahaan

untuk memastikan pelanggan menerima layanan pada tingkat yang reasonable

setelah terjadinya permasalahan yang mengganggu layanan yang normal (Lewis

and Spyrakopoulos, 2001).

6.2. Kerangka Pemikiran

Gambar 6.1. Kerangka Pemikiran

Teori Sinyal

Asimetri Informasi

Risiko Usaha Bank

Karakteristik Perusahaan

Word of Mouth Service Recovery

Pengungkapan Sukarela

Bank Sumsel Babel

Page 12: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

12

6.2.1. Pengaruh Teori Sinyal Terhadap Karakteristik Perusahaan

Sebagai konsekuensi logis dari teori pensinyalan, manajer-manajer

terdorong untuk mensinyalkan harapan laba masa depan, dengan maksud jika

investor percaya terhadap sinyal tersebut, harga saham perusahaan akan

meningkat dan pemegang saham akan diuntungkan. Permasalahan kemudian

muncul, bagaimana perusahaan dapat memastikan bahwa sinyal yang

diberikannya dianggap kredibel oleh investor, di saat yang sama perusahaan lain

juga berusaha memberikan sinyal yang baik? Agar sinyal tersebut dipandang

kredibel bagi pengguna, sinyal tersebut harus tidak mudah serta menimbulkan

biaya jika ditiru oleh perusahaan lain. Biaya yang terlibat dapat termasuk biaya

kehilangan kepercayaan secara jangka panjang, jika kinerja aktual tidak sama

dengan tingkat kinerja yang disinyalkan. Apabila investor menilai suatu

perusahaan berisiko tinggi, maka nilai return yang diharapkan oleh investor juga

tinggi, yang pada gilirannya akan menyebabkan tingginya biaya ekuitas yang

harus dikeluarkan oleh perusahaan.

6.2.2. Pengaruh Teori Sinyal Terhadap Pengungkapan Sukarela

Motivasi manajer dalam melakukan pengungkapan sukarela, adalah

dalam rangka mengatur berbagai harapan, baik dari investor maupun pemerintah.

Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi kepada pihak eksternal adalah

untuk meningkatkan nilai perusahaan dan menunjukkan bahwa perusahaan

mempunyai nilai lebih atau keunggulan kompetitif dari perusahaan lain.

perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan.

Page 13: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

13

6.2.3. Pengaruh Teori Sinyal Terhadap Risiko Usaha Bank

Sinyal adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang

memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang

prospek perusahaan. Bahwa manajer, pemegang saham, dan nasabah (kreditur

dan debitur) tidak memiliki akses informasi perusahaan yang sama atau adanya

asimetri informasi. Ada informasi tertentu yang hanya diketahui oleh manajer,

sedangkan para pemegang saham tidak mengetahui informasi tersebut.

Akibatnya, ketika kebijakan pendanaan perusahaan mengalami perubahan, hal itu

dapat membawa informasi kepada pemegang saham yang akan menjadikan nilai

perusahaan berubah.

6.2.4. Pengaruh Teori Sinyal Terhadap Asimetri Informasi

Manajemen selalu berusaha untuk mengungkapkan informasi privat yang

menurut pertimbangannya sangat diminati oleh investor dan pemegang saham,

khususnya kalau informasi tersebut berupa berita baik. Dalam keadaan asimetri

informasi yang tinggi, maka investor tidak mempunyai informasi yang cukup

untuk mengetahui apakah laporan keuangan mengandung fakta sebenarnya,

rekayasa atau kebohongan, sehingga dalam hal ini diperlukan pengungkapan.

6.2.5. Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Karakteristik Perusahaan

Bahwa perbedaan informasi yang ada diantara investor dan manajer

menimbulkan deadweight loss (biaya agensi) yang kemudian dapat menurunkan

expected cash flow perusahaan.

Page 14: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

14

Selain itu asimetri informasi juga dapat meningkatkan ekuilibrium return

saham perusahaan sehingga dapat menurunkan harga saham.

6.2.6. Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Pengungkapan Sukarela

Apabila terjadi asimetri informasi yang rendah, maka dibutuhkan

pengungkapan yang semakin andal untuk menurunkan biaya modal. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa pengungkapan memiliki hubungan negatif dengan asimetri

informasi. Semakin besar tingkat pengungkapan, semakin kecil asimetri informasi

dan sebaliknya semakin kecil pengungkapan semakin besar asimetri informasi.

6.2.7 Pengaruh Risiko Usaha Bank Terhadap Karakteristik Perusahaan

Penilaian kualitas aset merupakan penilaian terhadap kondisi aset bank

dan kecukupan manajemen risiko kredit. Kelangsungan usaha bank tergantung

pada kesiapan untuk menghadapi risiko kerugian dari penanaman dana. Oleh

sebab itu dalam rangka kesiapan menghadapi risiko kerugian, bank berkewajiban

menjaga kualitas aktiva produktifnya.

6.2.8. Pengaruh Risiko Usaha Bank Terhadap Pengungkapan Sukarela

Pengaruh pengungkapan sukarela dari risiko kredit dan kredit deposan

menunjukkan risiko kemungkinan kegagalan bank didalam memenuhi kewajiban

kepada para deposannya yang diukur dengan jumlah permodalan yang dimiliki

oleh bank yang bersangkutan.

Page 15: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

15

6.2.9. Pengaruh Word of Mouth Terhadap Karakteristik Perusahaan

Konsumen yang sangat puas atas jasa yang mereka konsumsi akan

melakukan word of mouth positif lebih tinggi dari mereka yang puas, dan

sebaliknya konsumen yang tidak puas akan melakukan word of mouth negatif

yang lebih tinggi lagi. Kepuasan nasabah dan investor, dengan level of

satisfaction menaruh perhatian terhadap pengaruh penting dari word of mouth

communication terhadap kinerja pemasaran dan bagaimana pemanfaatan word of

mouth positif untuk merebut peluang pasar yang lebih besar.

6.3. Pengaruh Word of Mouth Terhadap Pengungkapan Sukarela

Manajemen cenderung mengungkap informasi secara rinci ketika

perusahaan mengalami tingkat investasi (return) yang tinggi. Tetapi jika

perusahaan mengalami tingkat pengembalian yang rendah, manajemen cenderung

untuk menyembunyikan alasan penurunan tersebut dengan mengungkap informasi

lebih sedikit. Insentifnya antara lain berupa biaya transaksi perdagangan saham

yang lebih rendah, peningkatan likuiditas, peningkatan citra, dan minat terhadap

perusahaan oleh investor dan analis serta penurunan biaya modal.

6.3.1. Pengaruh Service Recovery Terhadap Word of Mouth

Jika hubungan antara kepuasan dengan word of mouth adalah positif,

maka kepuasan yang tinggi (service recovery) akan meningkatkan word of mouth

pelanggan.

Page 16: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

16

6.3.2. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela

Net profit margin (NPM) adalah rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dalam tingkat penjualan tertentu.

Semakin tinggi profit margin maka akan semakin tinggi pengungkapannya.

Bahwa profitabilitas ekonomi dan profit margin yang tinggi akan mendorong para

manajer untuk memberikan informasi yang lebih terinci, sebab mereka ingin

meyakinkan investor terhadap profitabilitas perusahaan dan mendorong

kompensasi terhadap manajemen.

6.4. Penelitian Terdahulu

Tabel 6.1. Hasil Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti Variabel Hasil Penelitian

Hesti

Werdaningtyas

(2002)

Return on Assets,

Capital Adequacy Ratio

&

Loan to Deposit Ratio

Capital adequacy ratio (CAR)

berpengaruh positif terhadap ROA.

Sedangkan loans to deposit ratio (LDR)

berpengaruh negatif terhadap ROA.

Ali Kesuma

(2009)

Pembiayaan Publik,

Struktur Modal,

Harga Saham &

Go Public

Rasio hutang mempunyai pengaruh yang

tidak signifikan terhadap harga saham.

Cleland (2000) Talking, Selling

& Promoting

Word of mouth cenderung lebih efektif

dalam pemasaran sebuah produk.

Page 17: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

17

6.5. Perumusan Hipotesis

6.5.1. Hipotesis Karakteristik Perusahaan:

1) Hipotesis Mayor:

Observasi langsung terhadap perusahaan-perusahaan bersangkutan,

sehingga memperoleh informasi yang lebih obyektif. Selain itu perlu

adanya pedoman baku tentang perusahaan-perusahaan yang tergolong high

profile, sebagai pertimbangan bagi badan yang berwenang untuk

menetapkan jenis perusahaan yang tergolong high profile. Dengan

demikian, pedoman bagi investor juga dapat memperoleh informasi yang

akurat tentang seberapa besar tanggung-jawab sosial kategori perusahaan

sebagai salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam melakukan

investasi.

H0 = karakteristik perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan

sukarela.

2) Hipotesis Minor:

a. Likuiditas:

Likuiditas merupakan tingkat kemampuan perusahaan untuk

membayar kewajiban jangka pendek. Keadaan yang kurang atau

tidak likuid akan menyebabkan perusahaan tidak dapat melunasi

utang jangka pendek pada tanggal jatuh temponya. Hal ini

didasarkan pada harapan bahwa kuatnya finansial suatu perusahaan

akan cenderung memberikan pengungkapan yang lebih luas

daripada perusahaan yang kondisi finansialnya lemah.

Page 18: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

18

H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh likuiditas terhadap luas

pengungkapan sukarela.

b. Return on Assets:

Apakah perusahaan-perusahaan yang berada dalam industri

terkonsentrasi (concentrated industry) lebih profitable

dibandingkan dengan perusahaan pada industri yang kurang

terkonsentrasi. Hampir separuh perusahaan menunjukkan

profitabilitas meningkat dengan tingkatan yang semakin menurun

(a decreasing rate), dan akhirnya profitabilitas tersebut menurun

ketika perusahaan tersebut menjadi lebih besar. Hasil ini

mensiratkan adanya ukuran perusahaan yang optimal dalam bentuk

ukuran-ukuran tingkat keuntungan laporan keuangan. Jika tidak

ada batasan economies of scale, suatu perusahaan yang biaya rata

ratanya turun sejalan dengan pertambahan output akan bisa secara

alami mendominasi industrinya sehingga tercipta monopoli alami

(natural monopoly). Jadi, sebuah monopoli secara natural akan

terbentuk bila volume produksi besar. Akan tetapi bila skala

ekonomis terbatas, penurunan biaya produksi dan efisiensi tidak

akan terjadi terus-menerus. Hal ini menjelaskan menjelaskan

bahwa efisiensi dan profitabilitas akan terjadi terus menerus (rerata

biaya produksi meningkat) ketika perusahaan berekspansi dan

menekankan pada pengendalian oleh pemilik perusahaan terhadap

sumber daya perusahaan.

Page 19: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

19

Hal ini menegaskan return on assets dan keluasan pengungkapan

termasuk pengungkapan modal intelektual mengalami pengaruh

positif.

H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh return on assets terhadap

pengungkapan sukarela.

c. Net Profit Margin:

Apabila net profit margin rasionya tinggi menunjukkan

kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada

tingkat penjualan tertentu, sebaliknya kalau rasionya rendah

menandakan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya

tertentu. Hubungan antara net profit margin terhadap

pengungkapan sosial dapat dikaitkan dengan perolehan laba yang

semakin besar, yang akan membuat perusahaan mengungkapkan

informasi sosial yang lebih luas. Hal tersebut konsisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Retrinasari (2007)

bahwa variabel net profit margin mempunyai pengaruh positif

terhadap pengungkapan sosial perusahaan.

H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh net profit margin terhadap

pengungkapan sukarela.

Page 20: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

20

6.5.2. Hipotesis Asimetri Informasi:

1) Hipotesis Mayor:

Jika informasi private mengandung value relevance yang tinggi, maka

kontrak akan menjadi desain untuk lebih mengutamakan manajemen laba

yang efisien. Namun demikian, kebijakan tersebut menyediakan alat yang

penting bagi manajer untuk menyesatkan pengetahuan para investor. Jika

informasi private tersebut tidak memiliki value relevance, maka kontrak

akan lebih mengutamakan manajemen laba yang oportunistik. Kebijakan

pengungkapan asimetri informasi dan likuiditas dalam pasar ekuitas

menghasilkan kesimpulan bahwa pengungkapan informasi laporan

keuangan (disclosure) yang lebih baik dapat mengurangi asimetri

informasi dan kemudian menaikkan likuiditas dalam pasar modal.

H0 = asimetri informasi berpengaruh positif terhadap karakteristik

perusahaan dan pengungkapan sukarela.

2) Hipotesis Minor:

a. Kepemilikan Institusional:

Struktur kepemilikan perusahaan yang menyebar dapat

memberikan kekuatan yang signifikan kepada manajer untuk

memaksimalkan kepentingan pribadinya dan bukan untuk

kepentingan para pemegang saham dan hal ini akan memberikan

pengaruh pada nilai pemegang saham yang tidak maksimal.

Page 21: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

21

Lintas kepemilikan adalah kepemilikan pemegang saham

pengendali terhadap 2 (dua) atau lebih perusahaan yang saling

memiliki antara yang satu dengan yang lainnya. Dengan

menggunakan pemisah batas hak kontrol 20%, konsentrasi

kepemilikan menyebabkan adanya pemegang saham besar yang

mengendalikan perusahaan yang disebut sebagai pemegang saham

pengendali. Kepemilikan terkonsentrasi juga memungkinkan

adanya pemisahan hak aliran kas dan hak pengendalian. Hal ini

mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat kepemilikan

terkonsentrasi maka semakin besar pula potensi praktik

ekspropriasi atas hak pemegang saham minoritas.

H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh kepemilikan institusional

terhadap asimetri informasi perusahaan.

b. Kepemilikan Manajerial:

Untuk mengurangi konflik asimetri informasi dengan cara

meningkatkan kepemilikan manajerial yaitu, untuk mensejajarkan

kedudukan manajer dengan pemegang saham sehingga manajer

bertindak sesuai dengan keinginan pemegang saham.

Peningkatkan persentase kepemilikan, manajer akan termotivasi

untuk meningkatkan kinerja, dan bertanggungjawab meningkatkan

kemakmuran pemegang saham. Peningkatan kepemilikan saham

oleh manajer ini akan berpengaruh terhadap keputusan kebijakan

keuangan ketika memanfaatkan kesempatan investasi.

Page 22: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

22

Bahwa pemegang saham akan melakukan pengawasan terhadap

manajemen namun bila biaya monitoring tersebut tinggi. Maka

mereka akan menggunakan pihak ketiga (debtholders atau

bondholders) untuk membantu melakukan monitoring.

Debtholders yang sudah menanamkan dananya di perusahaan

dengan sendirinya akan berusaha melakukan pengawasan terhadap

penggunaan dana tersebut. Hal ini terjadi karena kontrol yang

besar dari pihak manajerial menyebabkan mereka mampu

melakukan investasi dengan lebih baik sehingga memerlukan

tambahan dana melalui utang untuk pendanaannya. Ini

membuktikan bahwa pemegang saham yang sekaligus sebagai

pengelola perusahaan cenderung memilih kompensasi berupa gaji

dan bonus atau insentif jangka panjang lainnya dibandingkan

dengan dividen. Adanya asimetri informasi membuat manajer

lebih leluasa bertindak dalam menentukan strategi capital structure

karena lebih menguasai informasi dalam perusahaan. Jika

perusahaan mengumumkan peningkatan dividen, maka investor

akan menganggap kondisi perusahaan saat ini dan akan datang

relatif baik dan sebaliknya. Hal ini membuktikan asimetri

informasi berpengaruh positif bagi pendanaan perusahaan.

H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh kepemilikan manajerial bagi

perusahaan.

Page 23: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

23

6.5.3. Hipotesis Risiko Usaha Bank:

1) Hipotesis Mayor:

Kredit merupakan substitusi yang tidak sempurna bagi obligasi karena

perusahaan terutama sektor riil yang berskala kecil tidak mampu

mendapatkan dana dari menerbitkan obligasi sehingga mereka sangat

bergantung pada kredit yang diberikan oleh bank (bank dependen).

Penawaran kredit dipengaruhi suku bunga kredit, suku bunga obligasi,

jumlah deposito, dan rasio cadangan minimum bank. Hal ini dapat

dimengerti dengan jumlah deposito yang menjadi faktor penentu

penawaran kredit bank karena dana pihak ketiga merupakan sumber dana

terbesar yang dimiliki bank, oleh karena itu sangat penting bagi perbankan

untuk mengumpulkan dana dari masyarakat luas agar penawaran kredit

perbankan juga dapat ditingkatkan yang pada akhirnya manfaatnya juga

akan dirasakan oleh masyarakat. Inflasi yang tinggi cenderung

dihubungkan dengan spekulasi harga aset dan misalokasi sumber daya riil.

Hal ini menyebabkan pada tingkat inflasi yang tinggi, bank cenderung

menjadi pemberi kredit yang relatif berhati hati yang membuktikan adanya

pengaruh risiko usaha bank.

H0 = risiko kredit dan deposito berpengaruh positif terhadap karakteristik

perusahaan.

Page 24: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

24

2) Hipotesis Minor:

a. Risiko Kredit:

Risiko akibat kegagalan atau ketidakmampuan nasabah

mengembalikan jumlah pinjaman yang diterima dari bank beserta

bunganya sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan. Dengan

demikian, hipotesis yang dapat dibangun adalah, bahwa risiko

kredit berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal

bank.

H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh risiko kredit terhadap

karakteristik perusahaan dan pengungkapan sukarela.

b. Risiko Deposito:

Mendasarkan pada premis bahwa sebagai akibat risiko yang tinggi,

maka deposan bereaksi dengan menarik atau mempertahankan

depositonya. Hasil menunjukkan bahwa volume deposito yang

tidak dijamin menurun pada bank yang mengalami peningkatan

risiko meskipun bank merespon dengan menawarkan tingkat bunga

deposito yang lebih tinggi.

H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh risiko deposito terhadap

karakteristik perusahaan dan pengungkapan sukarela.

Page 25: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

25

6.5.4. Hipotesis Pengungkapan Sukarela:

1) Hipotesis Mayor:

Botosan (1997: 326) menyatakan bahwa pengukuran yang dilakukan atas

tingkat disclosure, dimana terbatas pada disclosure laporan tahunan, tidak

akan memberikan pengganti yang kuat untuk keseluruhan tingkat

disclosure ketika perusahaan dihadapkan dengan sejumlah besar analis dan

menggunakan para analis ini untuk berkomunikasi dengan pasar.

H0 = pengungkapan sukarela berpengaruh positif signifikan antara tingkat

disclosure terhadap biaya-biaya ekuitas.

2) Hipotesis Minor:

a. Beban Personalia:

Apabila perusahaan lebih banyak menggunakan hutang (debt) dari

pada ekuitas dalam memenuhi kebutuhan dananya, maka hal ini

akan mendorong meningkatnya biaya atau beban tetap perusahaan

dan hal ini akan memberikan kontribusi terhadap meningkatnya

beban tetap total, berupa biaya bunga yang harus dibayar bank.

Pengaruh tidak langsung beban manajemen terhadap struktur

modal dengan nilai yang cukup besar jika beban manajemen

dihubungkan dengan struktur kepemilikan domestik. Hal ini

menunjukkan bahwa bank yang memiliki beban biaya manajemen

yang besar dengan kepemilikan saham mayoritas domestik

cenderung menggunakan hutang sebagai sumber pendanaannya.

Page 26: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

26

H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh beban manajemen terhadap

ekuitas.

b. Beban Bunga:

Dengan variabel karakteristik spesifik bank yang lainnya, tingkat

profitabilitas memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap

struktur modal. Sedangkan untuk pengaruh tidak langsung, tingkat

profitabilitas memberikan pengaruh tidak langsung yang cukup

besar terhadap struktur modal. Hal ini mengindikasikan bahwa

profitabilitas yang cukup besar cenderung dimiliki oleh bank

struktur kepemilikan asing dan menggunakan proporsi hutang yang

lebih kecil karena kebutuhan dana dapat diperoleh dari laba ditahan

(ekuitas).

H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh beban bunga terhadap

struktur modal bank.

c. Modal Intelektual:

Bentuk intellectual capital disclosure merupakan informasi yang

bernilai bagi investor, yang dapat membantu mereka mengurangi

ketidakpastian mengenai prospek ke depan dan memfasilitasi

ketepatan penilaian terhadap perusahaan. Perusahaan lebih

memilih untuk meningkatkan salah satu komponen karena

manajemen menganggap penerapan corporate governance

merupakan garansi bagi investor, serta dapat mengurangi biaya

keagenan yang ditimbulkan oleh asimetri informasi.

Page 27: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

27

Oleh karena itu, semakin besar dukungan finansial perusahaan

akan semakin banyak pengungkapan informasi termasuk

intellectual capital disclosure. Hal ini menjelaskan pengaruh

positif antara profitabilitas dan keluasan pengungkapan termasuk

intellectual capital disclosure.

H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh modal intelektual terhadap

pengungkapan sukarela.

d. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK):

Pelonggaran aspek BMPK terutama untuk penempatan dana bank

pada bank lain (paket kebijakan Bank Indonesia Januari 2005—

Pakjan 2005) adalah contoh kebijakan yang dindikasikan untuk

mendorong proses konsolidasi perbankan. Diketahui bank

memiliki kemampuan menetapkan harga diatas marginal cost

(market power). Dalam kondisi yang demikian, diyakini bahwa

bank akan cenderung melakukan abuse dari posisinya yang

dominan—abuse dominant position, diantaranya melalui kebijakan

penetapan harga, entry barrier serta berbagai praktik diskriminasi

yang semuanya dapat dikategorikan sebagai praktik persaingan

usaha tidak sehat. Salah satu cara untuk meminimalkan dampak

negatif tersebut, adalah dengan menerapkan prinsip disclosure of

information serta peningkatan transparansi bank terutama terkait

dengan berbagai ketentuan yang dikenakan kepada publik.

Page 28: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

28

Sehingga dapat dikatakan bahwa ada korelasi antara aset dan

modal dengan kinerja bank.

H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh batas maksimum pemberian

kredit terhadap pengungkapan sukarela.

e. Kredit:

Atif Mian (2003) menyatakan bahwa bank domestik lebih

cenderung agresif dalam menempatkan dananya dalam bentuk

kredit. Keunggulan yang dimiliki terkait dengan soft information

yang membuat bank meminjamkan lebih besar dengan tingkat

bunga tinggi.

H1 = ada perbedaaan tingkat pengaruh risiko kredit terhadap

tingkat disclosure.

f. Sekuritas:

Jika pembiayaan eksternal diperlukan, perusahaan menerbitkan

surat berharga yang paling aman terlebih dahulu, yaitu hutang,

kemudian, surat berharga seperti obligasi konvertibel, dan

selanjutnya ekuitas di pilihan terakhirnya. Mengenai peluang

investasi perusahaan, manajer lebih mengetahui fakta-fakta dasar

tentang perusahaannya. Pengaruh penerbitan obligasi subordinasi

merupakan salah satu komponen modal terhadap profitabilitas.

Page 29: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

29

Analisis pengaruh penerbitan obligasi termasuk obligasi

subordinasi dan penawaran umum terbatas menunjukkan bahwa

aksi korporasi berupa penerbitan obligasi subordinasi memberikan

dampak perbaikan kinerja terutama terlihat dari pertumbuhan laba

bank pada indikator return on assets.

H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh sekuritas terhadap tingkatan

disclosure dan karakteristik perusahaan.

6.5.5. Hipotesis Word of Mouth:

1) Hipotesis Mayor:

Jasa dikatakan berkualitas bila jasa yang diterima relatif lebih memuaskan

daripada apa yang diharapkan pelanggan. Dalam proses produksi dan

konsumsi jasa, gap yang terjadi bisa di pihak pelanggan (customer gaps).

Bisa juga pada service provider (provider gaps), adalah tugas service

provider untuk menemukan penyelesaian, mempelajari faktor-faktor yang

mengakibatkan timbulnya kesenjangan tersebut, serta melakukan

pemulihan untuk memperkecil gap yang terjadi, dan bahkan bila mungkin

memberikannya kompensasi atau pemulihan istimewa. Bahwa dibutuhkan

waktu yang lama melalui suatu proses pembelian yang berulang-ulang,

yang mengungkapkan perubahan loyalitas mempunyai pengaruh terhadap

pertumbuhan volume tabungan dan structured product. Selain itu,

awareness diperlukan untuk menarik nasabah baru tetapi dibutuhkan

loyalitas untuk pengembangan dalam mempertahankan nasabah tersebut.

Page 30: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

30

Hal ini menegaskan word of mouth mengalami pengaruh positif bagi sales

person, rekomendasi produk, dan pelayanan bank .

H0 = word of mouth berhubungan positif terhadap karakteristik perusahaan

dan pengungkapan sukarela.

2) Hipotesis Minor

a. Membicarakan Produk (talking):

Bahwa konsumen akan lebih percaya kepada rekomendasi orang

orang terdekatnya daripada rekomendasi langsung atau bahkan

program pemasaran perusahaan.

H1 = ada hubungan pengaruh profitable talker terhadap

karakteristik perusahaan.

b. Menjual Produk (selling):

Bahwa kualitas sistem dan pelayanan memengaruhi penggunaan

dan kepuasan pengguna, menjadi anteseden dari pengaruh individu,

dan pengaruh individu pada akhirnya akan memengaruhi

organisasi.

H1 = ada hubungan pengaruh selling terhadap karakteristik dan

pengungkapan sukarela perusahaan.

c. Mempromosikan Produk (promoting):

Bahwa semakin sebuah produk dikenal, disimpan dalam ingatan

dan diingat oleh seseorang maka semakin besar kemungkinannya

untuk dipilih dan dibeli oleh konsumen.

Page 31: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

31

Hal ini juga sesuai dengan temuan Durianto, et al., (2001) yang

menyebutkan bahwa konsumen akan lebih cenderung membeli

sebuah barang yang sudah dikenalnya secara baik, dalam hal ini

tingkat brand awareness produk tersebut adalah tinggi.

H1 = ada hubungan pengaruh promosi terhadap pengungkapan

sukarela.

6.5.6. Hipotesis Service Recovery:

1) Hipotesis Mayor:

Keputusan perusahaan melakukan tindakan perbaikan pelayanan yang

sistematis merupakan payung yang menentukan dalam menindaklanjuti

komplain konsumen dari suatu kegagalan. Perusahaan yang memiliki

layanan yang superior akan dapat memaksimalkan performa keuangan

perusahaan. Hal tersebut menegaskan service recovery melakukan upaya

perbaikan sistem kualitas pelayanan, akan jauh lebih efektif bagi

keberlangsungan bisnis, dan pengaruh dari memperhatikan kebutuhan

pelanggan dengan sungguh sungguh. Konstruk kepuasan pelanggan

dengan kualitas layanan, dan komunikasi antara pelanggan tentang

karakteristik bisnis atau produk yang mengarah pada komunikasi

membantu pelanggan tentang perusahaan yang membantu mereka untuk

keputusan berlangganan.

H0 = service recovery berpengaruh positif terhadap word of mouth

intentions.

Page 32: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

32

2) Hipotesis Minor:

a. Pemberian Kompensasi:

Bila terjadi kegagalan jasa, pelanggan berharap ada kompensasinya

(distributive fairness). Penelitian ini memperkuat teori tentang

distributive justice yang menyatakan bahwa bila terjadi kegagalan

jasa, pelanggan berharap ada kompensasi yang adil.

H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh pemberian kompensasi

terhadap word of mouth.

b. Evaluasi Pengalaman Nasabah:

Bahwa proses terciptanya word of mouth terhadap produk dan jasa

didasarkan pada pengalaman individual dengan merek, menjadi

sumber bagi terciptanya rasa percaya, dan pengalaman ini akan

memengaruhi evaluasi konsumen dalam konsumsi dengan produk

dan jasa.

H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh pengalaman konsumtif

nasabah terhadap word of mouth.

c. Menyampaikan Keluhan Pelanggan Kepada Atasan:

Perilaku relasi antar pribadi yang adil meliputi kesopanan,

perhatian, dan kejujuran. Penjelasan atas kegagalan jasa yang

terjadi dan usaha yang tulus pula memecahkan masalah yang

dihadapi pelanggan, sehingga apabila interactional fairness baik

akan berpengaruh positif pada service recovery satisfaction.

Page 33: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

33

H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh penanganan keluhan terhadap

word of mouth.

7. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ditentukan pada kantor-kantor Bank Sumsel Babel di

kota Pagaralam-Jarai provinsi Sumatera Selatan. Sementara bonafide tetap

diupayakan oleh peneliti dengan merujuk kantor Bank Sumsel Babel yang

berlokasi di ibukota Jakarta. Waktu penelitian akan ditentukan setelah

memperoleh surat permohonan ijin penelitian dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

(STIE) Lembah Dempo Pagaralam.

8. Rencana Sistematika Skripsi

8.1. Sistematika Penulisan Skripsi:

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Di

Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi Kota

Pagaralam, menyusun pembahasan yang dibagi kedalam 5 (lima) bab sistematika

penulisan skripsi, sebagai berikut:

1) Bab I Pendahuluan:

Bab ini menguraikan latar belakang, perumusan masalah, karakteristik

perusahaan, pengungkapan sukarela, service recovery, word of mouth,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka pemikiran.

Page 34: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

34

2) Bab II Tinjauan Pustaka:

Bab ini menguraikan landasan teori, pengertian bank, definisi bank,

pengertian BUMN, pengertian BUMD, karakteristik perusahaan, asimetri

informasi, risiko usaha bank, pengungkapan sukarela, service recovery,

word of mouth, penelitian terdahulu, kerangka konseptual penelitian, dan

hipotesis.

3) Bab III Metodologi Penelitian:

Bab ini menguraikan jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian,

populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, jenis data dan metode

pengumpulan data, metode analisis data, dan definisi operasional dan

indikator penelitian.

4) Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan:

Bab ini menguraikan temuan penelitian dan pembahasan.

5) Bab V Penutup:

Bab ini menguraikan simpulan dan saran.

Page 35: PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL  DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM

35

9. DAFTAR PUSTAKA

Ainun Naim dan Fuad Rachman, 2000, “Analisis Hubungan antara Kelengkapan

Pengungkapan Laporan Keuangan dengan Struktur Modal dan Tipe

Kepemilikan Perusahaan”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol 15

No 1 pp 70-82.

Almilia, Luciana Spica., dan Ikka, Retrinasari., 2007. Analisis Pengaruh

Karakteristik Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Dalam

Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEJ.

Proceeding Seminar Nasional Inovasi Dalam Menghadapi Perubahan

Lingkungan Bisnis. pp. 2-16.

Botosan, C., 1997. Disclosure Level and the Cost of Equity Capital, The

Accounting Review, vol. 72 (3), hal. 323-349.

Chaffey D., Mayer R., Johnston K., and Chadwick F.E., 2000. Internet Marketing:

Strategy, Implementation, and Practice. England: Pearson Education.

Durianto Darmadi, Sugiarto., dan Sitinjak, Toni., 2001. Strategi Menaklukkan

Pasar: Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta. Gramedia.

Kesuma, Ali., 2009. Analisis Faktor yang Memengaruhi Struktur Modal Serta

Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang

Go Public di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Manajemen dan

Kewirausahaan, Vol 11, No1, Maret 2009, 38-45.

Kiswara., 1999. “Pengaruh Earning Power terhadap Praktek Manajemen Laba”

Semarang

Komalasari, Puput Tri., 2001. Asimetri Informasi dan Cost of Equity Capital.

Simposium Nasional Akuntansi III. pp. 907-929.

Lewis, B.R., & Spyrakopoulos, S., 2001. Service Failures and Recovery in Retail

Banking: the Customers’ Perspective, Vol.19, No.1, pp.37-47.

Mian, Atif., 2003. Foreign, Private Domestic, And Goverments Banks: New

Evidence from Emerging Markets. Chicago. Graduate School of Business,

University of Chicago.

Siamat D., 2005. Manajemen Lembaga Keuangan: Kebijakan Moneter dan

Perbankan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia.

Tjiptono, F., 2002. Strategi Pemasaran, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta.

Utomo, M., 2000. ”Praktik Pengungkapan Sosial pada Laporan Tahunan

Perusahaan di Indonesia.” Simposium Nasional Akuntansi III , IAI

Kompartemen Pendidik, Universitas Indonesia Jakarta.

Werdaningtyas, Hesti., 2002. “Faktor Yang Memengaruhi Profitabilitas Bank

Take Over Pra Merger Di Indonesia”. Jurnal Manajemen Indonesia, Vol.

1, No. 2, Hal: 24-39.

9.1. Websites

www.banksumselbabel.com. 2015, Bank Sumsel Babel Raih Juara Annual

Report Award, Sumatera Selatan, Bank Sumsel Babel.

Diakses 28 Desember 2015, (data empirik)..

www.otoritasjasakeuangan.com. 2015, Booklet Perbankan Indonesia. Jakarta,

Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan (Mei)

Diakses 13 November 2015 (data empirik).