pengaruh kandungan informasi laba, komponen arus kas dan ukuran perusahaan terhadap cummulatif...
TRANSCRIPT
PENGARUH KANDUNGAN INFORMASI LABA, KOMPONEN
ARUS KAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP
CUMMULATIVE ABNORMAL RETURN
Oleh: SIDIK CAHYASUCI N
0310230135
SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih
Derajat Sarjana Ekonomi
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2008
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul :
PENGARUH KANDUNGAN INFORMASI LABA, KOMPONEN ARUS KAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP CUMMULATIVE
ABNORMAL RETURN
Yang disusun oleh :
Nama : Sidik Cahyasuci N
NIM : 0310230135-23
Fakultas : Ekonomi Universitas Brawijaya Malang
Jurusan : S-1 Akuntansi
Disetujui untuk diajukan dalam Ujian Komprehensif. Dosen Pembimbing Komarudin Achmad, SE, MSi., Ak. NIP. 131 998 333
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul :
PENGARUH KANDUNGAN INFORMASI LABA, KOMPONEN
ARUS KAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP
CUMMULATIVE ABNORMAL RETURN
Yang disusun oleh :
Nama : Sidik Cahyasuci N
NIM : 0310230135-23
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : Akuntansi
Telah dipertahankan di depan dewan penguji tanggal 28 April 2008 dan
dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima.
SUSUNAN DEWAN PENGUJI :
1. Komarudin Achmad, SE., M.Si., Ak.
NIP. 131 998 333
(Dosen Pembimbing)
2. Kuspandi, SE., Ak.
NIP. 131 573 935
(Dosen Penguji I)
3. Endang Mardiati, SE., M.Si. Ak.
NIP. 131 573 923
(Dosen Penguji II)
Malang,
Ketua Jurusan Akuntansi
Dr. Unti Ludigdo, SE., M.Si., Ak.
NIP. 132 086 159
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama : Sidik Cahyasuci N
Tempat, tanggal lahir : Temanggung, 9 Maret 1985
Nomor Induk Mahasiswa : 0310230135-23
Jurusan/ Program Studi : Akuntansi/ S1
Alamat : Sawahan Kedu Temanggung-Jawa Tengah 56252
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul:
”PENGARUH KANDUNGAN INFORMASI LABA, KOMPONEN ARUS
KAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP CUMMULATIVE
ABNORMAL RETURN”
yang ditulis adalah benar-benar hasil karya sendiri dan bukan merupakan plagiat
atau saduran dari skripsi orang lain. Apabila di kemudian hari ternyata pernyataan
saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku
(dicabut predikat kelulusan dan gelar kesarjanaannya).
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat
digunakan bila diperlukan.
Malang, 21 April 2008
Yang membuat pernyataan
Sidik Cahyasuci N
NIM. 0310230135-23
Ku persembahkan skripsiku buat: Allah sang pemilik segalanya. Terima kasih atas kekuatan yang telah Engkau berikan kepadaku, sehingga aku masih bisa kuat dan tegar menjalani smuanya meskipun dengan langkah tertatih. Aku percaya, apa yang telah menjadi kehendakMu itulah yuang terbaik buatku. Bapak, ibu’ku yang telah mengukir jiwa ragaku. Tanpa kalian aku ga’ kan ada di dunia ini. Tanpa do’a kalian aku ga mungkin bisa bertahan. Tanpa kasih sayang kalian aku ga kan mungkin bisa berdiri. Tanpa dukungan kalian aku ga lebih dari seorang pecundang....akhirnya impian kalian terwujud. Akhirnya ucik bisa membuktikan kalo’ ucik mampu menjadi seorang sarjana. Love u so much........ga da yang bisa kubanggakan kecuali memiliki orang tua seperti kalian yang selalu mengerti, memahami dan mendukung ucik bagaimanapun keadaannya. Mbak tik, ninik, antok, anik...thanx atas doanya dan dukungannya. Aku percaya kalian selalu ada untukku. Jangan pernah merasa lelah untuk mendengar ceritaku...jangan pernah bosan untuk selalu mendukungku....aku dah lulus lho... Asep, Dini, Ruly, Riris, Sinta, Titin Yeni....akhirnya kita lulus smua ya...ternyata memang ga ada yang ga mungkin kalo kita mau berusaha. Meskipun nasib kita berbeda-beda tapi aku percaya kita tetap satu hati....satu tujuan untuk mencari jodoh kita masing-masing he2..kan kita dah lulus...ternyata kompre ga sengeri yang kubayangkan....makasih kalian telah menjadi keluagaku di malang. Wava.......thanx bgt. Aku ga nyangka bisa kenal kamu di taun ini. Ga nyesel punya sahabat kaya’ kamu. Orang yang paling kocak yang pernah kukenal. Kamu adalah obat stersku. Makasih banget dah nemenin aku seharian, meskipun kamu melihat wajah pucatku tapi kamu selalu berusaha untuk menghiburku. Ga da wava hidupku ga rame...... Hilmy......tetep smangat!!!!aku menunggumu untuk wisuda bareng. Kompre boleh beda, tapi wisuda harus bareng. Chayo!!! Perjuanganmu masih harus menghabiskan satu tetes keringat lagi. Ga da yang percuma kok dari apa yang udah kita usahakan. Atau kamu juga harus beliin ”kopi jahe + pecel buat sarapan??? ”duz” yang selalu ngingetin aku buat nyiapin rok, baju, sepatu, jas almamater, dasi, buku-buku....nasehatmu sungguh berarti buatku. Cintaku ”phied” thanx atas sholat n ngajinya. Makasih juga buat bpk-ibu’e fida yang dah bantuin aku doa. Arin, fitria, rini, lika, mb.tina, indah, mas ruri (yang dah bantuin aku sholat tahajud), yanti, Dian......makasih banget...tanpa doa kalian aku ga kan lulus. Tak lupa buat Pak Komar. Akhirnya aku merasa bangga punya pembimbing seperti bapak. Meskipun menghabiskan waktu 1 tahun lebih...meskipun uji mental tiap hari engkau berikan...tapi aku percaya engkau memiliki tujuan mulia, engkau mempunyai hati sebening embun. Terima kasih untuk waktu yang selalu engkau sempatkan untuk membimbingku.
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR ISI .................................................................................................. i DAFTAR TABEL ......................................................................................... iii ABSTRAKSI .................................................................................................. iv ABSTRACT ................................................................................................... v BAB I. Pendahuluan ................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1 1.2. Motivasi Penelitian ................................................................. 3 1.3. Perumusan Masalah ................................................................. 4 1.4. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4 1.5. Kontribusi Penelitian................................................................ 5
BAB II. Telaah Literatur dan Pengembangan Hipotesis .......................... 6
2.1. Telaah Literatur ....................................................................... 6 2.1.1. Informasi Laba .............................................................. 6 2.1.2. Informasi Arus Kas ....................................................... 7 2.1.3. Ukuran Perusahaan ........................................................ 9 2.1.4. Cummulative Abnormal Return (CAR) ......................... 9
2.2. Pengembangan Hipotesis ........................................................ 12 2.2.1. Laba dan CAR................................................................ 12 2.2.2. Arus Kas Operasi, Investasi dan Pendanaan dan CAR 13 2.2.3. Ukuran Perusahaan dan CAR ........................................ 14
BAB III. Metode Penelitian .......................................................................... 16
3.1. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................... 16 3.2. Jenis dan Sumber Data ............................................................. 18 3.3. Definisi Operasional Variabel.................................................. 18
3.3.1. Variabel Dependen....................................................... 18 3.3.2. Variabel Independen ................................................... 21
3.4. Metode Analisis Data .............................................................. 22 3.4.1. Uji Asumsi Klasik ........................................................ 23 3.4.2. Pengujian Hipotesis ..................................................... 24
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 26
4.1. Hasil Penelitian ....................................................................... 26 4.1.1. Statistik Deskriptif ...................................................... 26 4.1.2. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................. 28 4.1.3. Hasi Pengujian Hipotesis ............................................ 30
4.2. Pembahasan ............................................................................. 34 4.2.1. Informasi Laba ............................................................ 34 4.2.2. Informasi Arus Kas Operasi......................................... 35 4.2.3. Informasi Arus Kas Investasi ...................................... 35 4.2.4. Informasi Arus Kas Pendanaan ................................... 35 4.2.5. Informasi Ukuran Perusahaan ..................................... 36
BAB V. PENUTUP ........................................................................................ 38 5.1. Simpulan ................................................................................. 38 5.2. Saran ...................................................................................... 39 5.3. Keterbatasan Penelitian ........................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Rincian Perhitungan Jumlah Sampel .................................................. 17
2. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian................................................ 26
3. Hasil Uji Normalitas ............................................................................ 28
4. Hasil Uji Gejala Multikolinieritas........................................................ 29
5. Hasil Uji Regresi .................................................................................. 31
PENGARUH KANDUNGAN INFORMASI LABA, KOMPONEN ARUS KAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP
CUMMULATIVE ABNORMAL RETURN
Oleh: Sidik Cahyasuci N Pembimbing: Komarudin Achmad, SE, M.Si,Ak
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh laba, komponen arus kas, dan ukuran perusahaan terhadap Cummulative Abnormal Return. Sampel dari penelitian ini adalah perusahaan Food and Beverages, Apparel and Other Textile Products, dan Automotive and Allied Products yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2004 dan 2005 dengan menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil pengujian menunjukkan bahwa peningkatan laba dan arus kas investasi berpengaruh signifikan terhadap peningkatan Cummulative Abnormal Retur. Penelitian ini gagal menjelaskan pengaruh arus kas operasi, arus kas pendanaan dan ukuran perusahaan terhadap Cummulative Abnormal Return. Hal ini mengindikasikan bahwa investor lebih memilih informasi yang terkandung dalam laba dan arus kas investasi dalam mengambil keputusan daripada informasi yang terkandung dalam arus kas operasi, arus kas pendanaan dan ukuran perusahaan. Kata Kunci: Laba, Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan, Ukuran Perusahaan, Cummulative Abnormal Return
THE EFFECTS OF INCOME INFORMATION CONTENT, CASH FLOW COMPONENTS, AND FIRM SIZE TO
CUMMULATIVE ABNORMAL RETURN
By: Sidik Cahyasuci N Supervisor: Komarudin Achmad SE, M. Si, Ak
ABSTRACT
Objectives of this study is to find the effect of profit information, cash flow
components and firm size to Cummulative Abnormal Return. The sample of this study is food and beverages, apparel and other textile products, and automotive and allied products companies listed in Jakarta Stock Exchange in the year 2004 and 2005 by using purposive sampling method. Analysis method used is multiple regression.
This result of this experiment showed that increasing of profit information
and investment cash flow have significance influence to Cummulative Abnormal Return. This research fails explains influence of operation cash flow, funding cash flow and firm size to Cummulative Abnormal Return. This indicate that investor prefer choosing information which is contained in profit information and investment cash flow for making decision to operation cash flow, funding cash flow and firm size. Keywords: profit, operation cash flow, firm size, Cummulative Abnormal Return
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Investor merupakan salah satu pelaku pasar yang memainkan peranan utama
di pasar modal. Investor menyediakan dana ke pasar modal dengan membeli
berbagai sekuritas/efek yang diperdagangkan di pasar modal. Melalui transaksi
itulah investor melakukan aktifitas investasi dan menjadi pihak sentral yang
berperan di pasar modal.
Motif investor dalam menginvestasikan dananya pada pasar modal adalah
untuk mendapatkan tingkat return (tingkat pengembalian) yang maksimal dengan
tingkat risiko tertentu atau untuk memperoleh tingkat return tertentu dengan
tingkat risiko yang minimal. Dalam pasar modal, perusahaan yang memiliki
kinerja yang bagus akan mempunyai kesempatan yang relatif besar untuk
mendapatkan dana dari masyarakat dibandingkan dengan perusahaan yang tidak
mempunyai prospek yang jelas.
Umumnya, investor mengharapkan return normal yang proporsional dengan
pengorbanan yang dikeluarkan. Namun, investor yang canggih (sophisticated)
dapat memperoleh return aktual melebihi return normal. Return ini disebut
abnormal return, yang dihitung dari selisih antara return yang sesungguhnya
terjadi (actual return) dengan return yang diharapkan oleh investor (expected
return).
Laporan keuangan adalah salah satu sumber informasi potensial yang lazim
digunakan oleh para investor sebagai dasar pengambilan keputusan penanaman
modal. Adanya informasi yang dipublikasikan akan mengubah keyakinan para
investor. Hal ini dapat dilihat dari reaksi pasar, harga saham, dan tingkat
keuntungan. Laporan keuangan dikatakan mempunyai kandungan informasi
apabila dengan dipublikasikannya laporan keuangan akan menyebabkan para
investor berreaksi untuk melakukan penjualan atau pembelian saham. Selanjutnya,
reaksi ini akan tercermin dalam perubahan return saham diseputar tanggal
publikasi laporan keuangan.
Salah satu informasi dalam laporan keuangan yang menjadi pertimbangan
bagi investor dalam mengambil keputusan adalah laba perusahaan. Informasi laba
merupakan komponen laporan keuangan perusahaan yang bertujuan untuk menilai
kinerja manajemen dan membantu mengestimasi kemampuan laba yang
representatif dalam jangka panjang.
Selain laba perusahaan, informasi akuntansi lain yang juga digunakan oleh
para investor untuk pengambilan keputusan adalah laporan arus kas. Dengan
tersedianya laporan arus kas, pemakai laporan keuangan (terutama pihak investor)
dapat melakukan penilaian terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
kas dan setara kas serta memungkinkan pemakai untuk menilai dan
membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan dari berbagai perusahaan
Selain informasi laba dan arus kas, investor dan kreditor juga perlu
mempertimbangkan karakteristik keuangan setiap perusahaan. Karakteristik
keuangan yang berbeda-beda antar perusahaan menyebabkan relevansi angka-
angka akuntansi yang tidak sama pada semua perusahaan. Ukuran (size)
perusahaan dapat digunakan untuk mewakili karakteristik keuangan perusahaan
[Indriani (2005) dalam Daniati, dan Suhairi, 2006].
Daniati dan Suhairi (2006) memberikan bukti empiris bahwa kandungan
informasi arus kas investasi, laba kotor dan size perusahaan mempunyai hubungan
yang signifikan dengan expected return saham, sedangkan, arus kas operasi tidak
mempunyai hubungan yang signifikan dengan expected return saham. Triyono
dan Hartono (2000) menyatakan bahwa pemisahan total arus kas menjadi arus kas
operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan mempunyai hubungan yang
signifikan dengan harga saham.
Pendapat lain juga dikemukakan oleh Ali (1994) yang menyatakan bahwa
arus kas relatif tidak memiliki kandungan informasi bila dibandingkan dengan
variabel laba dan modal kerja dari operasi dalam hubungannya dengan return
saham. Berbeda pula dengan pendapat Livnat dan Zarrowin (1990) yang
menyatakan bahwa komponen arus kas mempunyai hubungan yang lebih kuat
dengan abnormal return saham dibandingkan hubungan arus kas total dengan
abnormal return saham. Hastuti dan Sudibyo (1998) dalam penelitiannya
memberikan bukti empiris bahwa rata-rata volume perdagangan saham relatif
setelah publikasi laporan arus kas menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan
dibandingkan dengan sebelum adanya laporan arus kas. Berdasarkan latar
belakang diatas dan penelitian terdahulu, maka penelitian ini berjudul pengaruh
kandungan informasi laba, komponen arus kas dan ukuran perusahaan
terhadap cummulative abnormal return.
1.2 Motivasi Penelitian
Penelitian ini pada dasarnya merupakan replikasi dari penelitian yang pernah
dilakukan oleh Daniati dan Suhairi (2006). Studi terdahulu yang dilakukan
Daniati dan Suhairi (2006) menguji adanya kandungan informasi komponen arus
kas, laba kotor, dan size perusahaan yang dikaitkan dengan expected return.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari studi terdahulu dengan menguji
pengaruh kandungan informasi laba, komponen arus kas, dan ukuran perusahaan
yang dikaitkan dengan abnormal return. Penelitian ini juga dikembangkan dengan
menggunakan periode penelitian yang berbeda. Periode pengujian dalam
penelitian ini adalah menggunakan periode tahun 2004-2005 sedangkan Daniati
dan Suhairi (2006) menggunakan periode tahun 1999-2004.
I.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah pada penelitian ini meliputi:
1. Apakah informasi laba berpengaruh terhadap Cummulative Abnormal Return
(CAR) ?
2. Apakah informasi komponen arus kas operasi, investasi dan pendanaan
berpengaruh terhadap Cummulative Abnormal Return (CAR) ?
3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Cummulative Abnormal
Return (CAR) ?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh informasi laba terhadap Cummulative
Abnormal Return (CAR).
2. Untuk mengetahui pengaruh informasi arus kas operasi, investasi dan
pendanaan terhadap Cummulative Abnormal Return (CAR).
3. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap Cummulative
Abnormal Return (CAR).
1.5 Kontribusi Penelitian
1. Kontribusi teoritis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan
pengembangan dalam teori pasar modal khususnya tentang reaksi pasar
dengan adanya publikasi laporan keuangan.
2. Kontribusi praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan
menjadi salah satu pertimbangan bagi investor dalam menentukan
keputusan investasinya berdasarkan informasi akuntansi yang bersifat
fundamental seperti laporan keuangan, yang dapat mencerminkan kinerja
perusahaan di masa depan.
3. Manfaat bagi penelitian selanjutnya
Penelitian ini diharapkan akan memberikan bukti empiris dan melengkapi
penelitian-penelitian terdahulu sehubungan dengan Cummulative
Abnormal Return.
BAB II
TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1. Telaah Literatur
2.1.1. Informasi Laba
Informasi yang terkandung dalam angka akuntansi adalah berguna apabila
laba yang sesungguhnya berbeda dengan laba harapan investor. Apabila terjadi
perbedaaan antara laba yang sesungguhnya dengan laba yang diharapkan oleh
investor maka pasar akan berreaksi yang tercermin dalam pergerakan harga saham
sekitar tanggal pengumuman laba. Harga saham cenderung naik apabila laba yang
dilaporkan lebih besar dari laba harapan, dan sebaliknya harga saham cenderung
turun apabila laba yang dilaporkan lebih kecil dari laba harapan.
Menurut Kieso dkk (2002), dalam menghitung laba bersih, terdapat 3 sub-
total yang disajikan yaitu pendapatan penjualan bersih, laba kotor, dan laba dari
operasi. Pengungkapan pendapatan penjualan bersih berguna karena pendapatan
reguler dilaporkan sebagai pos terpisah. Pendapatan tidak biasa atau insidentil
diungkapkan dalam bagian laporan laba rugi lainnya. Akibatnya kecenderungan
pendapatan dari operasi berlanjut akan lebih mudah dipahami dan dianalisis.
Kieso dkk (2002) menyatakan bahwa pelaporan laba kotor menyediakan
angka yang berguna untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan menilai laba
masa depan. Suatu studi atas kecenderungan laba kotor bisa memperlihatkan
seberapa sukses perusahaan memanfaatkan sumber daya; studi serupa juga bisa
menjadi dasar untuk memahami bagaimana margin laba telah berubah akibat
tekanan persaingan.
Pengungkapan laba operasi akan memperlihatkan perbedaan antara
aktivitas biasa dengan aktivitas tidak biasa atau insidentil. Pengungkapan ini
membantu pemakai menyadari bahwa aktivitas tidak biasa atau insidentil kecil
kemungkinannya akan terus berlanjut pada tingkat yang sama. Selain itu,
pengungkapan laba operasi bisa membantu pemakai membandingkan perusahaan
yang berbeda dan menilai efisiensi operasi.
2.1.2. Informasi Arus Kas
Kas merupakan komponen terpenting dalam perusahaan karena
kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada kemampuannya untuk
menghasilkan kas. Kieso dkk (2002) menyatakan bahwa kas sebagai harta yang
paling likuid, adalah media pertukaran baku dan dasar bagi pengukuran dan
akuntansi untuk semua pos lainnya. Kas umumnya diklasifikasikan sebagai harta
lancar. Agar dapat dilaporkan sebagai kas, pos bersangkutan harus siap tersedia
untuk pembayaran kewajiban lancar, dan harus bebas dari setiap ikatan
kontraktual yang membatasi penggunaannya dalam pemenuhan hutang.
Laporan arus kas dikatakan mempunyai kandungan informasi jika
menyebabkan para investor melakukan penjualan dan pembelian saham. Reaksi
tersebut akan tercermin dalam harga saham di sekitar tanggal publikasi. Informasi
laporan arus kas akan dikatakan mempunyai makna apabila digunakan sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan oleh investor (Gunawan, dan Bandi, 2000).
PSAK No. 2, paragraf 09, menjelaskan bahwa laporan arus kas harus dapat
melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan (IAI, 1994). PSAK No. 2, paragraf 10,
menjelaskan bahwa klasifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang
memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut
terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas.
Informasi tersebut dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan di antara
ketiga aktivitas tersebut (IAI, 1994).
Jenis-jenis aktivitas dalam laporan arus kas yang digunakan dalam
penyajian laporan arus kas antara lain:
1. Arus Kas Dari Aktivitas Operasi
Arus kas dari aktivitas operasi merupakan arus kas yang berasal dari transaksi
yang mempengaruhi laba bersih. PSAK No. 2, paragraf 12, menjelaskan
bahwa jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator
yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus
kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi
perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa
mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. (IAI, 1994)
2. Arus Kas Dari Aktivitas Investasi
Arus kas dari aktivitas investasi merupakan arus kas yang berasal dari
transaksi yang mempengaruhi investasi dalam aktiva tidak lancar (aktiva
tetap). PSAK No. 2, paragraf 15, menjelaskan bahwa pengungkapan terpisah
arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas
tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan
sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas
masa depan (IAI, 1994).
3. Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan
Arus kas dari aktivitas pendanaan merupakan arus kas yang berasal dari
transaksi yang mempengaruhi modal dan hutang perusahaan. PSAK No. 2,
paragraf 16, menjelaskan bahwa pengungkapan terpisah arus kas yang timbul
dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan karena berguna untuk memprediksi
klaim arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan (IAI, 1994).
2.1.3. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang
dapat diukur dengan melihat besar kecilnya penjualan, jumlah modal atau juga
melalui total aktiva yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Pengaruh ukuran
perusahaan dengan struktur keuangan berdasarkan pada kenyataan bahwa semakin
besar perusahaan, maka semakin besar pula kesempatannya untuk menanamkan
modalnya pada berbagai jenis usaha, lebih mudah memasuki pasar modal,
memperoleh penilaian kredit yang tinggi dan membayar bunga yang lebih rendah
untuk dana yang dipinjamnya. Dengan demikian semakin besar ukuran
perusahaan, maka kecenderungan penggunaan modal asing (hutang) akan semakin
besar dan hal ini akan membawa pengaruh pada penentuan struktur keuangan
perusahaan.
2.1.4. Cummulative Abnormal Return (CAR)
Cummulative Abnormal Return (CAR) merupakan penjumlahan abnormal
return selama periode pengamatan. Abnormal return (return tidak normal)
diperoleh dengan membandingkan tingkat keuntungan yang diharapkan (return
pasar) dengan actual return. Apabila actual return lebih tinggi dari tingkat
keuntungan yang diharapkan maka dapat dikatakan terjadi abnormal return.
Secara matematis abnormal return dirumuskan sebagai berikut:
ARit = Rit - Rmt
dalam hal ini,
ARit = abnormal return saham i pada periode peristiwa t
Rit = actual return saham i pada periode peristiwa t
Rmt = return pasar saham i pada periode peristiwa t
Realized return merupakan return yang sudah terjadi atau actual return.
Return ini dihitung berdasarkan data historis. Return ini bersifat penting sebab
dapat dipakai sebagai ukuran kinerja perusahaan. Actual return dihitung dengan
rumus:
Rit = 1
1
−
−−
it
itit
PPP
dalam hal ini,
Rit = return aktual saham ke i pada periode t
Pit = harga saham ke i pada periode ke t
Pit-1 = harga saham ke i pada periode t-1
Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan
diperoleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang
sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi. Return ekspektasi
dapat dihitung dengan menggunakan estimasi market model, mean-adjusted
model dan market-adjusted model. Periode estimasi (estimation period) umumnya
merupakan periode sebelum periode peristiwa atau periode jendela (event
window). Dengan menggunakan market-adjusted model, maka tidak perlu
menggunakan periode estimasi untuk membentuk model estimasi, karena return
saham yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar.
Periode jendela (periode peristiwa) yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 11 hari, yaitu 5 hari sebelum peristiwa (pre event), satu hari pada saat
peristiwa (event day), dan 5 hari setelah tanggal peristiwa (past event).
t-5 t0 t+5
periode jendela
dalam hal ini,
t0 = tanggal publikasi.
t-5 = periode sebelum tanggal publikasi (pre event)
t+5 = periode setelah tanggal publikasi (past event)
Perhitungan ekspektasi dengan market-adjusted model ini, return saham yang
diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar. Persamaannya yaitu:
Rmt = 1
1
−
−−
t
tt
IHSGIHSGIHSG
dalam hal ini,
Rmt = return pasar
IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan pada hari ke-t
IHSGt-1 = Indeks Harga Saham Gabungan pada hari ke t-1
Berdasarkan keterangan di atas, maka Cummulative Abnormal Return dapat
dihitung dengan cara:
CARit = ∑+
−
at
atitAR
dalam hal ini,
CARit = CAR saham ke-i pada hari ke-t yang dihitung mulai awal periode
jendela sampai dengan akhir periode jendela.
ARit = abnormal return saham ke-i pada hari ke-t yaitu mulai t-a sampai
dengan t+a
2.2. Pengembangan Hipotesis
2.2.1. Laba dan CAR
Dasar perkembangan penelitian yang mengaitkan antara laba akuntansi
dengan return saham telah banyak dilakukan. Ali (1994) menguji kandungan
informasi laba dengan menggunakan model non-linear. Hasil studinya
menemukan bahwa laba mempunyai hubungan dengan return saham.
Penelitian Assih dan Gudono (1999) menyatakan bahwa informasi yang
terkandung dalam angka akuntansi adalah berguna, yaitu jika laba yang
sesunguhnya berbeda dengan laba harapan investor maka pasar akan bereaksi
yang tercermin dalam pergerakan harga saham sekitar tanggal pengumuman laba.
Harga saham cenderung naik apabila laba yang dilaporkan lebih besar dari laba
harapan, dan sebaliknya harga saham cenderung turun apabila laba yang
dilaporkan lebih kecil dari laba harapan.
Studi Triyono dan Hartono (2000) menemukan bukti adanya hubungan
positif antara laba akuntansi terhadap harga saham perusahaan, yang berarti laba
akuntansi memiliki informasi yang relevan. Hubungan yang positif artinya
semakin meningkat laba akuntansi maka harga saham akan semakin meningkat
pula. Penelitian ini menguji pengaruh laba terhadap CAR yang dinyatakan dengan
rumusan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Peningkatan laba akan meningkatkan Cummulative Abnormal Return.
2.2.2. Arus Kas Operasi, Investasi, dan Pendanaan dan CAR
Arus kas dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan
apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup
untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar
dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber keuangan
dari luar (Daniati dan Suhairi, 2006).
Triyono dan Hartono (2000) dalam penelitiannya mengenai hubungan
kandungan informasi arus kas, komponen arus kas dan laba akuntansi dengan
harga dan return saham menemukan bahwa arus kas dari aktivitas operasi
mempunyai hubungan yang signifikan dengan harga saham. Livnat dan Zarrowin
(1990) dengan model penilaian menunjukkan bahwa unexpected cash inflows or
outflows dari operasi dalam periode tertentu akan mempengaruhi harga saham
melalui pengaruhnya pada aliran kas, sehingga diharapkan komponen aliran kas
dari operasi mempunyai hubungan yang signifikan dengan return saham.
Penelitian ini menguji pengaruh arus kas operasi terhadap CAR yang dinyatakan
dengan rumusan hipotesis sebagai berikut:
H2 : Peningkatan arus kas operasi akan meningkatkan Cummulative
Abnormal Return.
Kenaikan investasi memungkinkan timbulnya aliran kas masa depan yang
lebih tinggi apabila kinerja perusahaan baik. Namun, apabila kinerja perusahaan
rendah, investasi meningkat menyebabkan kenaikan resiko investasi yang
berakibat pada penurunan aliran kas masa depan. Livnat dan Zarrowin (1990),
menyimpulkan aliran kas dapat menambah kemampuan prediksi hubungan aliran
kas investasi dan return saham.
Daniati dan Suhairi (2006) dalam penelitiannya berhasil menunjukkan
adanya pengaruh yang signifikan antara arus kas dari aktivitas investasi terhadap
expected return saham. Penelitian ini menguji pengaruh arus kas investasi
terhadap CAR yang dinyatakan dengan rumusan hipotesis sebagai berikut:
H3 : Peningkatan arus kas investasi akan meningkatkan Cummulative
Abnormal Return.
Arus kas dari aktivitas pendanaan merupakan arus kas yang berasal dari
transaksi yang mempengaruhi modal dan hutang perusahaan. Pengungkapan
terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan karena
berguna untuk memprediksi klaim arus kas masa depan oleh para pemasok modal
perusahaan. Triyono dan Hartono (2000) menyimpulkan bahwa aliran kas dari
aktivitas pendanaan mempunyai kandungan informasi terhadap harga saham.
Penelitian ini menguji pengaruh arus kas pendanaan terhadap CAR yang
dinyatakan dengan rumusan hipotesis sebagai berikut:
H4 : Peningkatan arus kas pendanaan akan meningkatkan Cummulative
Abnormal Return.
2.2.3. Ukuran Perusahaan dan CAR
Ukuran perusahaan dapat diukur dengan melihat besar kecilnya penjualan,
jumlah ekuitas, atau juga melalui total aktiva yang dimiliki oleh sebuah
perusahaan. Pengaruh ukuran perusahaan dengan struktur keuangan berdasarkan
pada kenyataan bahwa semakin besar perusahaan, maka semakin besar pula
kesempatannya untuk menanamkan modalnya pada berbagai jenis usaha, lebih
mudah memasuki pasar modal, memperoleh penilaian kredit yang tinggi dan
membayar bunga yang lebih rendah untuk dana yang dipinjamnya.
Davianti (2004) melakukan penelitian mengenai assosiasi nilai buku
ekuitas dengan nilai pasar sebelum dan sesudah krisis ekonomi. Hasil studinya
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara nilai buku ekuitas dengan harga
pasar saham. Koefisien regresi nilai buku pada periode sesudah krisis meningkat,
jika dibandingkan dengan koefisien tanggapan nilai buku ekuitas pada periode
sebelum krisis. Hasil uji secara statistis signifikan dalam asosiasi antara nilai buku
dengan nilai pasar saham pada periode sebelum dan sesudah krisis. Penelitian
Daniati dan Suhairi (2006) yang menguji perubahan size perusahaan berpengaruh
terhadap expected return saham juga memberikan bukti empiris bahwa size
perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap expected return saham
Indra dan Syam (2004) dengan menggunakan model harga, menyatakan
bahwa nilai buku ekuitas mempunyai hubungan dengan harga saham. Penelitian
Indra dan Syam (2004) tersebut juga menguji hipotesis dengan mendasarkan pada
model return dan dinyatakan bahwa semua hipotesis yang diajukan tidak berhasil
didukung oleh data. Hal ini disebabkan return saham yang merefleksikan event
ekonomi saat ini dan masa mendatang, tidak dapat dijelaskan oleh variabel
perubahan laba akuntansi, nilai buku dan total arus kas. Penelitian ini menguji
pengaruh ukuran perusahaan terhadap CAR yang dinyatakan dengan rumusan
hipotesis sebagai berikut:
H5 : Peningkatan ukuran perusahaan akan meningkatkan Cummulative
Abnormal Return
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEJ sejak tahun 2004-2005. Penentuan sampel dalam penelitian ini
menggunakan tehnik purposive sampling, yaitu populasi yang dijadikan sampel
merupakan populasi yang memenuhi kriteria. Kriteria yang digunakan untuk
memilih sampel adalah:
1. Perusahaan termasuk kategori industri Food and Beverages, Apparel and
Other Textile Products, dan Automotive and Allied Products berdasarkan
klasifikasi Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang terdaftar di
Bursa Efek Jakarta per 31 Desember 2004 dan per 31 Desember 2005. Hal ini
didasarkan pada beberapa alasan yang menyangkut ketersediaan data.
Perusahaan yang terdaftar di BEJ berarti laporan keuangannya telah
terpublikasi sehingga ketersediaan dan kemudahan memperoleh data dapat
terpenuhi. Selain itu, penggunaan kelompok industri yang sama yaitu
kelompok aneka industri dalam industri pemanufakturan dimaksudkan untuk
menghindari perbedaan karakteristik antara perusahaan manufaktur dan non
manufaktur. Jumlah perusahaan manufaktur terlalu banyak sehingga dapat
menyebabkan bias. Jumlah perusahaan yang termasuk dalam Food and
Beverages, Apparel and Other Textile Products, dan Automotive and Allied
Products paling banyak di industri manufaktur, sehingga dengan mengambil
sampel perusahaan Food and Beverages, Apparel and Other Textile Products,
dan Automotive and Allied Products diharapkan akan dapat mewakili seluruh
perusahaan di industri manufaktur.
2. Perusahaan tidak delisting selama periode 2004 dan 2005, dan tahun buku
berakhir tanggal 31 Desember.
3. Laporan keuangan dinyatakan dalam rupiah.
4. Perusahaan telah menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan auditan
dimana didalamnya termasuk laporan arus kas untuk tahun buku 2004 dan
2005.
Berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan, maka dapat diperoleh 47
perusahaan sample. Rincian perhitungan sample dapat dilihat pada table 1.
Tabel 1
Rincian Perhitungan Jumlah Sampel
KRITERIA SAMPEL JUMLAH
Perusahaan manufaktur yang terdaftar berturut-turut selama periode
2004 dan 2005
Perusahaan yang termasuk dalam perusahaan Food and Beverages,
Apparel and Other Textile Products, dan Automotive and Allied
Products tahun 2004 dan 2005
Perusahaan yang tidak terdaftar secara berturut-turut dari tahun 2004
dan 2005
Perusahaan yang tahun bukunya tidak berakhir tanggal 31 Desember
Perusahaan yang laporan keuangan tidak dinyatakan dalam rupiah
Perusahaan yang mengalami delisting
Perusahaan yang laporan keuangannya tidak lengkap
147
55
(4)
(1)
(1)
(1)
(1)
Jumlah Perusahaan Sampel
Jumlah Perusahaan Sampel untuk 2 tahun
47
94
Sumber: ICMD tahun 2004 dan 2005 diolah.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang
bersumber dari:
1. Laporan keuangan tahunan auditan perusahaan sampel tahun 2004 dan 2005
yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang
terdapat di Pojok BEJ Universitas Brawijaya dan www.jsx.co.id.
2. Data tanggal publikasi laporan keuangan tahun 2004 dan 2005 diperoleh dari
www.jsx.co.id. Data ini digunakan untuk menentukan abnormal return pada
periode jendela perusahaan sampel. Periode jendela yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 11 hari yaitu 5 hari sebelum tanggal pengumuman, satu
hari pada saat pengumuman (event-day) dan 5 hari setelah tanggal
pengumuman.
3. Harga saham harian dari masing-masing perusahaan sampel antara tahun
2004-2005, diperoleh dari www.jsx.co.id.
4. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk perdagangan harian yang dapat
diamati dari JSX Monthly Statistic tahun 2004 dan 2005.
3.3 Definisi Operasional Variabel
3.3.1 Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Cummulative Abnormal
Return (CAR). Cummulative Abnormal Return (CAR) merupakan penjumlahan
abnormal return selama periode pengamatan. Abnormal return adalah selisih
antara tingkat keuntungan sebenarnya (actual return) dengan tingkat keuntungan
yang diharapkan (expected return).
Cummulative Abnormal return dapat dihitung dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Menghitung actual return (realized return) saham
Actual return merupakan return yang terjadi pada waktu ke-t, yang
merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya.
Rumus dari actual return adalah sebagai berikut:
1
1
−
−−=
ti
titiit P
PPR
Dimana:
Rit : actual return perusahaan i pada hari ke-t
Pit : harga saham penutupan perusahaan i pada hari ke-t
Pit-1 : harga saham penutupan perusahaan i pada hari ke t-1
2. Menghitung return ekspektasi (expected return) saham
Dalam penelitian ini, expected return dihitung dengan menggunakan
model pasar yang disesuaikan (market-adjusted model) yang mengacu pada
model yang digunakan oleh Rachmawati dan Tandelilin (2001).
Penggunaan model ini didasarkan pada pertimbangan bahwa pasar modal
Indonesia masih dalam tahap perkembangan (emerging market). Pada tahap
ini, pasar modal memiliki ciri bahwa sebagian besar saham yang
diperdagangkan transaksinya tidak likuid (thin market) sehingga saham
tersebut jarang diperdagangkan. Akibatnya banyak saham yang menghasilkan
return nol (0) selama tidak terjadi transaksi. Berdasarkan pertimbangan
tersebut, maka penelitian ini akan menggunakan model pasar yang disesuaikan
(market-adjusted model).
Perhitungan return ekspektasi dengan market-adjusted model ini, return
saham yang diestimasi adalah sama dengan return pasar harian. Persamaannya
yaitu:
Rmt = 1
1
−
−−
t
tt
IHSGIHSGIHSG
Dimana:
Rmt = return pasar i pada hari ke-t
IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan pada hari ke-t
IHSGt-1 = Indeks Harga Saham Gabungan pada hari ke t-1
3. Menghitung market-adjusted abnormal return
Abnormal return saham merupakan selisih antara actual return dengan
expected return. Abnormal return dihitung dengan rumus sebagai berikut:
mtitit RRAR −=
Dimana:
ARit = abnormal return saham i pada periode ke-t.
Rit = actual return saham i pada periode ke-t.
Rmt = return pasar (expected return) saham i pada periode ke-t.
4. Menghitung Cummulative Abnormal Return (CAR)
Dari penjelasan diatas, maka CAR dapat dihitung dengan cara:
CARit = ∑+
−
5
5
t
titAR
Dimana:
CARit = CAR saham ke-i pada hari ke-t yang dihitung mulai awal periode
jendela sampai dengan akhir periode jendela.
ARit = abnormal return saham ke-i pada hari ke-t yaitu mulai t-5 sampai
dengan t+5
3.3.2 Variabel Independen
Terdapat lima variabel yang akan diuji dalam penelitian ini dalam
hubungannya dengan pengaruh yang diberikan terhadap Cummulative Abnormal
Return (CAR), yaitu:
1. Laba akuntansi
Laba akuntansi yang digunakan adalah laba bersih sebelum extraordinary
items dan discontinued operations (Triyono dan Hartono, 2000). Alasan
mengeluarkan dua items ini adalah untuk menghilangkan elemen yang
mungkin menyebabkan pertumbuhan laba meningkat dalam satu periode yang
tidak akan timbul dalam periode lainnya. Laba ini akan memperlihatkan
perbedaan antara aktivitas biasa dengan aktivitas tidak biasa atau insidentil.
Pengungkapan ini membantu pemakai menyadari bahwa aktivitas tidak biasa
atau insidentil kecil kemungkinannya akan terus berlanjut pada tingkat yang
sama. Informasi laba dapat diperoleh dari laporan laba rugi. Laba diukur
berdasarkan rasio sebagai berikut:
Rasio Laba = AktivaTotal
Laba_
2. Arus Kas Dari Aktivitas Operasi
Arus kas operasi ini diproxy dari total arus kas operasi yang terdapat dalam
laporan arus kas perusahaan. Arus kas operasi diukur berdasarkan rasio
sebagai berikut:
Rasio AKO = AktivaTotal
AKO_
3. Arus Kas Dari Aktivitas Investasi
Arus kas investasi ini diproxy dari total arus kas investasi yang terdapat dalam
laporan arus kas perusahaan. Arus kas investasi diukur berdasarkan rasio
sebagai berikut:
Rasio AKI = AktivaTotal
AKI_
4. Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan
Arus kas pendanaan ini diproxy dari total arus kas pendanaan yang terdapat
dalam laporan arus kas perusahaan. Arus kas pendanaan diukur berdasarkan
rasio sebagai berikut:
Rasio AKP = AktivaTotal
AKP_
5. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan cerminan besar kecilnya suatu perusahaan
yang tampak dalam nilai total aktiva perusahaan pada neraca akhir tahun yang
diukur dengan Logaritma (Log) dari total aktiva.
Ukuran perusahaan = Log Total Aktiva
3.4 Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dihitung dengan menghitung besarnya
masing-masing variabel independen. Kemudian dilanjutkan dengan meregresikan
variabel independen ke variabel dependen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut:
3.4.1 Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal, karena Uji-t dan
Uji-F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal (Ghozali,
2001). Pengujian normalitas dilakukan terhadap nilai unstandardized residual dari
model regresi dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test,
data dikategorikan berdistribusi normal jika menghasilkan nilai asymptotic
significance > α=5%.
b. Pengujian Autokorelasi
Autokorelasi yaitu adanya hubungan antara kesalahan-kesalahan yang
muncul (error term) pada data runtun waktu (time series). Apabila terjadi gejala
autokorelasi maka estimator least square (BLUE) menjadi tidak efisien, sehingga
koefisien estimasi yang diperoleh menjadi tidak akurat.
Ada atau tidaknya autokorelasi dapat dideteksi dengan menggunakan uji
Durbin Watson (DW-test). Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk
autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya
intercept (konstanta) dalam model regresi yang tidak ada variabel lag diantara
variabel independen.
c. Pengujian Heteroskedastisitas
Metode ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika terdapat perbedaan varians, maka dijumpai gejala
heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas
adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot di sekitar
nilai X dan Y (Ghozali, 2001: 69). Jika ada pola tertentu, maka telah terjadi gejala
heterokedastisitas.
d. Pengujian Multikolinearitas
Uji gejala multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah terdapat
korelasi antara variabel independen dalam model regresi. Metode yang digunakan
untuk mendeteksi adanya multi kolinearitas adalah dengan menggunakan nilai
Variance Inflation Factor (VIF), nilai VIF < 10 menunjukkan tidak dijumpainya
gejala multikolinearitas pada model regresi.
3.4.2 Pengujian Hipotesis
Pengujian terhadap seluruh hipotesis penelitian dilakukan dengan regresi
linier berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui
hubungan sebab akibat secara linear dan untuk mengetahui pengaruh dari masing-
masing variabel independen terhadap variabel dependen. Formula yang digunakan
adalah:
CARit = α + β 1PROF + β 2 AKO + β 3AKI + β 4 AKP + β 5SIZE + ε
Dalam hal ini,
CARit = Cummulative Abnormal Return (CAR) perusahaan i pada periode t
α = koefisien konstanta
β 1-6 = koefisien regresi variabel independen
PROF = laba sebelum extraordinary item pada periode t
AKO = arus kas dari aktivitas operasi perusahaan pada periode t
AKI = arus kas dari aktivitas investasi perusahaan pada periode t
AKP = arus kas dari aktivitas pendanaan perusahaan pada periode t
SIZE = ukuran perusahaan pada periode t
ε = error
Pengujian hipotesis dilakukan secara parsial terhadap masing-masing variabel
independen pada model regresi di atas. Kaidah pengambilan keputusan adalah
sebagai berikut:
- Jika probabilitas (p) t-hitung < α =5% atau 10%, maka H0 ditolak
- Jika probabilitas(p) t-hitung >α =5% atau 10%, maka H0 diterima
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi
suatu data yang dilihat dari rata-rata, standar deviasi, varians, maksimum,
minimum, kurtosis dan Skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2001: 16).
Statistik deskriptif dilakukan sebelum uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis.
Tabel berikut ini menyajikan hasil pengujian dengan menggunakan statistik
deskriptif terhadap tiap-tiap variabel penelitian. Hasil pengujian ditunjukkan pada
tabel 2.
Tabel 2
Descriptive Statistics
94 -.65021 .58148 .0589165 .1448323994 -.63147 .30821 .0476431 .1266291694 -.64246 .11527 -.0615686 .0975169994 -.34450 .98373 .0126011 .1727092694 10.10635 13.67197 11.82591 .6397844994 -.57082 .55314 -.0158563 .1436456894
LabaAKOAKIAKPUkuran PerusahaanCARValid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Sumber data:Lampiran 1
Berdasarkan hasil statistik deskriptif pada Tabel 2 di atas, diperoleh
sebanyak 94 sampel perusahaan yang sesuai dengan kriteria sampling seperti yang
telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Hasil statistik deskriptif terhadap variabel
laba akuntansi menghasilkan nilai minimum sebesar -0,65, nilai maksimum
sebesar 0,58, dengan rata-rata sebesar 0,06. Rata-rata laba akuntansi bernilai
positif menunjukkan bahwa secara umum perusahaan sampel mampu
menghasilkan keuntungan yang positif selama periode pengamatan.
Hasil statistik deskriptif terhadap variabel arus kas operasi menghasilkan
nilai minimum sebesar -0,63, nilai maksimum sebesar 0,31, dengan rata-rata
sebesar 0,04. Rata-rata bernilai positif menunjukkan bahwa secara umum
perusahaan sampel dalam aktivitas operasinya menghasilkan penerimaan arus kas
yang lebih besar daripada pembelanjaan.
Hasil statistik deskriptif terhadap variabel arus kas investasi menghasilkan
nilai minimum sebesar -0,64, nilai maksimum sebesar 0,11, dengan rata-rata
sebesar -0,06. Rata-rata bernilai negatif menunjukkan bahwa secara umum
perusahaan sampel dalam aktivitas investasinya menghasilkan penerimaan arus
kas yang lebih kecil daripada pembelanjaan.
Hasil statistik deskriptif terhadap variabel arus kas pendanaan menghasilkan
nilai minimum sebesar -0,34, nilai maksimum sebesar 0,98, dengan rata-rata
sebesar 0,01. Rata-rata bernilai positif menunjukkan bahwa secara umum
perusahaan sampel dalam aktivitas pendanaannya menghasilkan penerimaan arus
kas yang lebih besar daripada pembelanjaan.
Hasil statistik deskriptif terhadap nilai logarima ukuran perusahaan
menghasilkan nilai minimum sebesar 10,11, nilai maksimum sebesar 13,67,
dengan rata-rata sebesar 11,82, sedangkan hasil statistik deskriptif terhadap
variabel cumulative abnormal return (CAR) saham menghasilkan nilai minimum
sebesar -57,08%, nilai maksimum sebesar 55,31%, dengan rata-rata sebesar
-1,58%. Berdasarkan nilai rata-rata yang dihasilkan, dapat diamati bahwa secara
umum investor merespon negatif terhadap publikasi laporan keuangan
perusahaan. Hal ini dapat diamati dengan dihasilkannya rata-rata CAR negatif
disekitar tanggal publikasi laporan keuangan.
4.1.2. Hasil Uji Asumsi Klasik
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji regresi linier
berganda. Uji regresi linier dengan menggunakan metode kuadrat terkecil biasa
(ordinary least squares/OLS) membutuhkan sifat tidak bias linier terbaik (Best
Linier Unbiased Estimator/BLUE) dari penaksir (Gujarati, 1997:44). Serangkaian
uji dapat dilakukan agar persamaan regresi yang terbentuk dapat memenuhi
persyaratan BLUE tersebut, yaitu uji normalitas, uji gejala multikolinieritas, uji
gejala autokorelasi, dan uji gejala heteroskedastisitas.
1. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal, karena uji-t dan uji-
F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal (Ghozali,
2001). Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati
normal. Pengujian normalitas dilakukan terhadap nilai unstandardized residual
dari model regresi dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov
Test. Data dikategorikan berdistribusi normal jika menghasilkan nilai asymptotic
significance > α=5%. Hasil pengujian disajikan pada tabel 3.
Tabel 3 Hasil Uji Normalitas
Unstandardized
Residual N 94 Kolmogorov-Smirnov Z 1,095 Asymp. Sig. (2-tailed) 0,182 Sumber data: lampiran 3
Berdasarkan tabel 3, hasil pengujian terhadap nilai residual model regresi
menunjukkan nilai Asymptotic significance>0,05, yaitu sebesar 0,182.
Berdasarkan hasil tersebut, sesuai dengan kaidah pengujian maka dapat
disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi kenormalan.
2. Hasil Uji Gejala Multikolinieritas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji ada tidaknya korelasi antar
variabel independen. Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya
multikolinearitas adalah dengan menggunakan nilai tolerance dan VIF (variance
inflation factor). Apabila tolerance value lebih besar dari angka 0,1 atau nilai VIF
yang lebih kecil dari angka 10 menunjukkan tidak terdapat gejala
multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.
Hasil uji gejala multikolinieritas disajikan pada tabel 4.
Tabel 4 Hasil Uji Gejala Multikolinieritas
Variabel Tolerance VIF
Laba Akuntansi (X1) 0.583 1,716 AKO (X2) 0.239 4,189 AKI (X3) 0.523 1,913 AKP (X4) 0.235 4,261 Ukuran Perusahaan (X5) 0.922 1,085
Sumber data: lampiran 3
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4, semua variabel independen
menunjukkan nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari angka 10.
Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan tidak terdapat gejala
multikolinieritas antar variabel independen pada model regresi yang digunakan.
3. Hasil Uji Gejala Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui adanya korelasi antara
kesalahan pengganggu yang terjadi antar periode yang diujikan dalam model
regresi. Untuk dapat mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka dilakukan
pengujian Durbin-Watson (DW) Test. Tabel batas DW dengan jumlah n observasi
sebanyak 94 dan variabel independen sebanyak 5 variabel akan menghasilkan
nilai batas atas (dU)=1,778 dan nilai batas bawah (dL)= 1,557. Hasil pengujian
dengan menggunakan Durbin-Watson Test (lihat lampiran uji asumsi klasik)
menunjukkan nilai DW-Statistic sebesar 1,876. Karena nilai DW terletak di antara
nilai dU<DW<4-dU maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala
autokorelasi pada model regresi.
4. Uji Gejala Heteroskedastisitas
Metode ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika terdapat perbedaan varians, maka dijumpai gejala
heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas
adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot di sekitar
nilai X dan Y. Suatu model regresi dinyatakan mengalami gejala
heterokedastisitas apabila grafik scatterplot di sekitar nilai X dan Y menghasilkan
adanya pola tertentu. Hasil pengujian dengan menggunakan grafik scatterplot
pada lampiran uji asumsi klasik menunjukkan bahwa grafik scatterplot yang
dihasilkan berpola acak tanpa membentuk pola tertentu. Berdasarkan hasil
tersebut maka dapat disimpulkan tidak dijumpai adanya gejala heteroskedastisitas
pada model regesi.
4.1.3. Hasil Pengujian Hipotesis
Pengujian terhadap hipotesis penelitian bertujuan untuk membuktikan
adanya pengaruh antara laba akuntansi, komponen arus kas, dan ukuran
perusahaan terhadap cumulative abnormal return (CAR) saham. Hasil uji regresi
secara pooled data dengan menggunakan sebesar 5% dan 10% disajikan pada
tabel 5.
Tabel 5 Hasil Uji Regresi
Variabel Koefisien t-Hitung Sign. (p) Keterangan
Konstanta -0,091 -0,278 0,782 - Laba Akuntansi (X1) 0,409 2,011 0,047 Signifikan pada sebesar 5% AKO (X2) 0,188 0,677 0,500 Tidak Signifikan AKI (X3) 0,580 1,818 0,072 Signifikan pada sebesar 10% AKP (X4) 0,213 1,040 0,301 Tidak Signifikan Ukuran Perusahaan (X5) 0,006 0,234 0,816 Tidak Signifikan Adjusted R2 = 0,026 F-hitung = 1,488 Sign. (p) = 0,202
Sumber data: lampiran 4
Berdasarkan hasil pengujian seperti yang ditunjukkan pada tabel 5, model
regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut:
Y = -0,091 + 0,409X1 + 0,188X2 + 0,580X3 + 0,213X4 + 0,006X5
Penjelasan yang dapat diberikan berkaitan dengan model regresi di atas
adalah sebagai berikut:
1. Konstanta diperoleh sebesar -0,091. Berdasarkan hasil tersebut dapat
dijelaskan apabila semua variabel independen bernilai nol maka nilai CAR
perusahaan akan sebesar -9,1%.
2. Koefisien regresi X1 (laba akuntansi) diperoleh sebesar 0,409. Hasil ini
menunjukkan apabila laba akuntansi naik sebesar 1% dengan asumsi variabel
lain bernilai tetap, maka akan diikuti oleh kenaikan CAR sebesar 40,9%.
3. Koefisien regresi X2 (arus kas operasi) diperoleh sebesar 0,188. Hasil ini
menunjukkan apabila arus kas operasi naik sebesar 1% dengan asumsi
variabel lain bernilai tetap, maka akan diikuti oleh kenaikan CAR sebesar
18,8%.
4. Koefisien regresi X3 (arus kas investasi) diperoleh sebesar 0,580. Hasil ini
menunjukkan apabila arus kas pendanaan naik sebesar 1% dengan asumsi
variabel lain bernilai tetap, maka akan diikuti oleh kenaikan CAR sebesar
58,0%.
5. Koefisien regresi X4 (arus kas pendanaan) diperoleh sebesar 0,213. Hasil ini
menunjukkan apabila arus kas investasi naik sebesar 1% dengan asumsi
variabel lain bernilai tetap, maka akan diikuti oleh kenaikan CAR sebesar
21,3%.
6. Koefisien regresi X5 (ukuran perusahaan) diperoleh sebesar 0,006. Hasil ini
menunjukkan apabila laba akuntansi naik sebesar 1% dengan asumsi variabel
lain bernilai tetap, maka akan diikuti oleh kenaikan CAR sebesar 00,6%.
1. Informasi Laba
Pengujian terhadap hipotesis 1 bertujuan untuk membuktikan adanya
pengaruh laba akuntansi terhadap CAR. Hasil pengujian menunjukkan nilai t-
hitung sebesar 2,011 dengan tingkat kesalahan prediksi sebesar 4,7%.
Berdasarkan hasil tersebut, karena tingkat kesalahan prediksi (p) lebih kecil dari
α=5% maka hipotesis ke-1 berhasil didukung.
2. Informasi AKO
Pengujian terhadap hipotesis 2 bertujuan untuk membuktikan adanya
pengaruh arus kas operasi terhadap CAR. Hasil pengujian menunjukkan nilai t-
hitung sebesar 0,677 dengan tingkat kesalahan prediksi sebesar 50%. Berdasarkan
hasil tersebut, karena tingkat kesalahan prediksi (p) lebih besar dari α=5% maka
hipotesis 2 tidak berhasil didukung.
3. Informasi AKI
Pengujian terhadap hipotesis 3 bertujuan untuk membuktikan adanya
pengaruh arus kas pendanaan terhadap CAR. Hasil pengujian menunjukkan nilai
t-hitung sebesar 1,818 dengan tingkat kesalahan prediksi sebesar 7,2%.
Berdasarkan hasil tersebut, karena tingkat kesalahan prediksi (p) lebih kecil dari
α=10% maka hipotesis 3 berhasil didukung.
4. Informasi AKP
Pengujian terhadap hipotesis 4 bertujuan untuk membuktikan adanya
pengaruh arus kas investasi terhadap CAR. Hasil pengujian menunjukkan nilai t-
hitung sebesar 1,040 dengan tingkat kesalahan prediksi sebesar 30,1%.
Berdasarkan hasil tersebut, karena tingkat kesalahan prediksi (p) lebih besar dari
α=5% maka hipotesis 4 tidak berhasil didukung.
5. Informasi Ukuran Perusahaan
Pengujian terhadap hipotesis 5 bertujuan untuk membuktikan adanya
pengaruh ukuran perusahaan terhadap CAR. Hasil pengujian menunjukkan nilai t-
hitung sebesar 0,234 dengan tingkat kesalahan prediksi sebesar 81,6%.
Berdasarkan hasil tersebut, karena tingkat kesalahan prediksi (p) lebih besar dari
α=5% maka hipotesis 5 tidak berhasil didukung.
6. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sampai seberapa besar proporsi
perubahan variabel independen mampu menjelaskan variasi perubahan variabel
dependen. Berdasarkan hasil uji regresi pada table 5 di atas, diperoleh nilai
4.2.2. Informasi AKO
Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis 2, penelitian ini gagal
membuktikan adanya pengaruh informasi arus kas operasi terhadap CAR. Hasil
ini mendukung hasil penelitian Triyono dan Hartono (2000) dan Daniati dan
Suhairi (2006) yang juga menemukan bukti tidak adanya pengaruh yang
signifikan antara arus kas operasi dengan return saham.
Hasil pengujian yang tidak signifikan menunjukkan bahwa investor
menganggap informasi arus kas operasi tidak cukup informatif sebagai alat ukur
kinerja perusahaan.
4.2.3. Informasi AKI
Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis 3, penelitian ini berhasil
menemukan adanya pengaruh positif antara arus kas investasi terhadap CAR.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Triyono dan Hartono (2000),
dimana dengan menggunakan model levels menemukan bahwa komponen arus
kas dari aktivitas investasi mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham.
Berdasarkan hasil temuan beberapa penelitian sebelumnya oleh Jensen dan
Ruback (1983) dan Smith (1986) dalam Triyono dan Hartono (2000), bentuk
investasi oleh perusahaan mempunyai implikasi yang berbeda terhadap reaksi
pasar. Peningkatan arus kas investasi memungkinkan timbulnya laba masa depan
yang lebih tinggi, sehingga investor akan merespon positif. Respon positif
tersebut dapat ditunjukkan dengan adanya pembelian saham oleh pihak investor.
Kenaikan prosentase kepemilikan saham oleh pihak investor akan berdampak
pada peningkatan hak suara yang dimiliki oleh pihak investor. Sehingga akan
menyebabkan peningkatan kontrol dari investor. Hasil pengujian yang
koefisien determinasi sebesar 0,026. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dari
model regresi yang terbentuk, proporsi variabel independen dalam menjelaskan
variasi perubahan variabel dependen adalah sebesar 2,6%, sedangkan sisanya
sebesar 97,4% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang diteliti. Nilai
koefisien determinasi yang lebih kecil dari 50% menunjukkan bahwa kelima
variabel independen yang digunakan (laba, AKO, AKI, AKP, dan size
perusahaan) kurang mampu menjelaskan variasi perubahan CAR saham.
4.2. Pembahasan
4.2.1. Informasi Laba
Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis 1, penelitian ini mampu
membuktikan adanya pengaruh informasi laba akuntansi terhadap CAR. Hasil ini
mendukung hasil penelitian Triyono dan Hartono (2000) dan Ferry dan Wati
(2004). Hasil ini juga mendukung pendapat Daniati dan Suhairi (2006) yang
menyimpulkan bahwa laba kotor memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
expected return saham.
Hasil pengujian yang menunjukkan adanya arah pengaruh positif
mengindikasikan bahwa informasi mengenai laba perusahaan masih banyak
dipakai oleh investor dalam menilai kinerja perusahaan walaupun terdapat
informasi yang lain. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa profitabilitas yang
tinggi memberikan sinyal positif mengenai pertumbuhan nilai perusahaan di masa
yang akan datang.
menunjukkan arah pengaruh positif informasi arus kas investasi terhadap return
saham dapat disebabkan oleh peningkatan kontrol dari kepemilikan pemegang
saham.
4.2.4. Informasi AKP
Berdasarkan hasil pengujian terhadap Hipotesis 4, penelitian ini gagal
membuktikan adanya pengaruh informasi arus kas pendanaan terhadap CAR.
Hasil ini tidak mendukung hasil penelitian Ferry dan Wati (2004) yang justru
mampu membuktikan adanya pengaruh dari informasi arus kas dari aktivitas
pendanaan terhadap harga saham, dan pada akhirnya akan mempengaruhi CAR.
Ferry dan Wati (2004) menyebutkan bahwa keputusan pendanaan tidak
dapat secara langsung digunakan sebagai tolak ukur kinerja perusahaan. Oleh
karena itu, nilai perusahaan tidak dipengaruhi secara langsung oleh keputusan
untuk mendanai kebutuhan kasnya melalui penerbitan obligasi/surat utang,
penerbitan saham biasa maupun saham preferen sebagai salah satu bentuk
aktivitas pendanaan. Hasil penelitian yang tidak berhasil menemukan adanya
pengaruh dari arus kas pendanaan menunjukkan bahwa informasi arus kas dari
aktivitas pendanaan tersebut tidak cukup informatif sebagai alat ukur kinerja
perusahaan.
4.2.5. Informasi Ukuran Perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian terhadap Hipotesis 5, penelitian ini gagal
membuktikan adanya pengaruh ukuran perusahaan terhadap CAR. Hasil
penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian Daniati dan Suhairi (2006) yang
menemukan adanya pengaruh positif antara ukuran perusahaan dengan expected
return saham.
Hasil pengujian yang tidak signifikan menunjukkan bahwa ukuran
perusahaan tidak cukup informatif untuk mengukur kinerja suatu perusahaan.
Investor beranggapan bahwa perusahaan yang besar tidak selamanya dapat
memberikan tingkat CAR yang besar begitu juga sebaliknya, perusahaan kecil
tidak menutup kemungkinan dapat memberikan tingkat CAR yang tinggi bagi
para investornya.
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya, simpulan yang dapat
diambil dari hasil penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini mampu membuktikan adanya pengaruh informasi laba akuntansi
terhadap CAR. Hal tersebut menunjukkan bahwa profitabilitas yang tinggi
memberikan sinyal positif mengenai pertumbuhan nilai perusahaan di masa
yang akan datang.
2. Penelitian ini gagal membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara arus
kas operasi terhadap CAR. Hasil ini menunjukkan bahwa informasi arus kas
operasi tersebut tidak cukup informatif sebagai alat ukur kinerja perusahaan.
3. Penelitian ini mampu membuktikan adanya pengaruh positif antara informasi
arus kas dari aktivitas investasi terhadap CAR. Hal tersebut menunjukkan
bahwa terdapat peningkatan kontrol dari pemegang saham.
4. Penelitian ini gagal menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara arus
kas pendanaan terhadap CAR. Hasil penelitian yang tidak berhasil
menemukan adanya pengaruh dari arus kas pendanaan mengindikasikan
bahwa informasi arus kas pendanaan hanya memberikan dukungan yang
lemah untuk kegunaan data arus kas bagi investor
5. Penelitian ini gagal membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara
ukuran perusahaan terhadap CAR. Hasil ini menunjukkan bahwa ukuran
perusahaan tidak cukup informatif sebagai alat ukur kinerja perusahaan.
5.2. Saran
Dengan adanya keterbatasan pada penelitian ini, saran untuk penelitian
selanjutnya adalah:
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan periode penelitian
yang lebih panjang dan dengan jumlah sampel yang lebih besar agar
diperoleh hasil yang lebih baik daripada hasil pada penelitian ini.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan penambahan terhadap
variabel independen yang digunakan agar model regresi yang dihasilkan
mampu memprediksi dengan akurat nilai CAR, misalnya leverage
perusahaan.
5.3. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya menggunakan sampel perusahaan yang bergerak
dalam sektor industri Food and Beverages, Apparel and Other Textile
Products, dan Automotive and Allied Products, sehingga jumlah sampel
yang dihasilkan relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan beberapa hasil
penelitian sebelumnya. Hal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan
rendahnya daya komparabilitas hasil penelitian. Selain itu, sampel yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari perusahaan yang berasal dari
jenis industri yang berbeda walaupun sudah dikhususkan pada sektor
manufaktur. Perbedaan karakteristik jenis industri dikhawatirkan dapat
berpengaruh terhadap nilai variabel yang diteliti
2. Penelitian ini hanya menghasilkan nilai koefisien determinasi yang sangat
kecil, yaitu hanya sebesar 2,6%. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen masih sangat lemah.
Berarti selain laba, komponen laporan arus kas dan size perusahaan yang
telah digunakan dalam penelitian ini, masih terdapat beberapa variabel lain
yang diduga lebih mampu digunakan sebagai prediktor terhadap
Cummulative Abnormal Return, misalnya leverage perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA Ali, Ashig, 1994, The Incremental Information Content of Earnings, Working
Capital from Operating and Cash Flows, Journal of Accounting Research Vol. 32, No. 1, hal: 61-67.
Assih, Prihat dan M Gudono, 1999, Hubungan Tindakan Perataan Laba dengan
Reaksi Pasar Atas Pengumuman Informasi Laba, Simposium Nasional Akuntansi II, Malang.
Asyik, Nur Fadrih, 1999, Tambahan Kandungan Informasi Rasio Arus Kas,
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 2, No. 2, hal: 230-250. Atmini, Sari, 2002, Asosiasi Siklus Hidup Perusahaan dengan Incremental Value-
Relevance Informasi Laba dan Arus Kas, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 5, No. 3, hal: 257-276.
Atmini, Sari dan Wuryan A, 2005, Manfaat Laba dan Arus Kas untuk
Memprediksi Kondisi Financial Distress pada Perusahaan Textile Mill Products dan Apparel and other Textile Products yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta, Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo.
Daniati, Nina dan Suhairi, 2006, Pengaruh Kandungan Informasi Komponen
Laporan Arus Kas, Laba Kotor, dan Size Perusahaan terhadap Expected Return Saham, Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang.
Davianti, Arthik, 2004, Asosiasi Nilai Buku dan Laba dengan Nilai Pasar Saham
Sebelum dan Sesudah Krisis Ekonomi di Indonesia, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. IX, No. 2, hal: 248-259.
Ervanto, Adi Darmawan dan Made Sudarma, 2004, Analisis Kandungan
Informasi Laba dan Arus Kas Perusahaan Prospector dan Defender, TEMA, Vol. 5, No. 2, hal: 117-133.
Ferry dan Erni Eka Wati, 2004, Pengaruh Laba, Aliran Kas, dan Komponen
Aliran Kas terhadap Harga Saham, Simposium Nasional Akuntansi VII, Denpasar.
Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Gujarati, Damodar N, 1997, Ekonometrika Dasar, Penerjemah Sumarno Zain,
Penerbit Erlangga, Jakarta. Gunawan dan Bandi, 2000, Analisis Kandungan Informasi Laporan Arus Kas,
Simposium Nasional Akuntansi III, Jakarta.
Hartono, Jogiyanto, 1998, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, BPFE, Yogyakarta.
Hastuti, Ambar Woro dan Bambang Sudibyo, 1998, Pengaruh Publikasi-Publikasi
Laporan Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 1, No. 2, hal: 239-254.
Indra dan Fazli Syam Bz, 2004, Hubungan Laba Akuntansi, Nilai Buku, Total
Arus Kas dengan Market Value, Simposium Nasional Akuntansi VII, Denpasar.
Ikatan Akuntan Indonesia, 1994, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, No. 2,
Laporan Arus Kas, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 1999, Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta. Kieso, Donald E, Weygandt J.J, Warfield T.D, 2002. Akuntansi Intermediate,
Edisi Kesepuluh, Jilid I, Penerbit Erlangga, Jakarta. Kurniawan, Heribertus dan Nur Indriantoro, 2000, Analisis Hubungan Antara
Arus Kas dari Aktivitas Operasi dan Data Akrual dengan Return Saham, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 2, No.3, hal: 207-224.
Livnat, J and P Zarowin, 1990, The Incremental Information Content of Cash
Flows Components, Journal of Accounting and Economics 13, hal: 25-46. Rachmawati, Eka Nuraini dan Tandelilin, Eduardus, 2001, Pengaruh
Pengumuman Merger dan Akuisisi terhadap Return Saham Perusahaan Target di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Riset Akuntansi, Manajemen, dan Ekonomi, Vol. 1, No. 2, hal: 153-170.
Rohman, Abdul, 2001, Pengaruh Arus Kas Operasi dan Laba Akuntansi terhadap
Tingkat Keuntungan dan Likuiditas Saham Emiten di Bursa Efek Jakarta, Simposium Nasional Akuntansi IV.
Triyono dan J. Hartono, 2000, Hubungan Kandungan Informasi Arus Kas,
Komponen Arus Kas dan Laba Akuntansi dengan Harga atau Return Saham, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 3, No. 1, hal: 54-68.
Lampiran 1 Daftar Sampel dan Tanggal Publikasi Laporan Keuangan
tanggal tanggal NAMA PERUSAHAAN Kode publikasi'04 publikasi'05 NO
Food and Beverages 1 PT. Ades Alfindo Putrasetia ADES 27 MEI 2005 20 April 2006 2 PT. Aqua Golden Mississipi AQUA 30 MEI 2005 28 MARET 2006 3 PT. Cahaya Kalbar CEKA 16 JUNI 2005 5 MEI 2006 4 PT. Davomas Abadi DAVO 9 JUNI 2005 31 MARET 2006 5 PT. Delta Jakarta DLTA 1 JUNI 2005 20 April 2006 6 PT. Fast Food Indonesia FAST 27 MEI 2005 03 April 2006
7 PT. Indofood Sukses Makmur INDF 31 MARET
2005 18 MEI 2006 8 PT. Mayora Indah MYOR 31 MEI 2005 31 MARET 2006 9 PT. Multi Bintang Indonesia MLBI 19 MEI 2005 28 April 2006
10 PT. Prasidha Aneka Niaga PSDN 7 JUNI 2005 31 MARET 2006 11 PT. Sari Husada SHDA 12 MEI 2005 30 MEI 2006 12 PT. Sekar Laut SKLT 18 MEI 2005 31 MARET 2006 13 PT. Siantar Top STTP 10 JUNI 2005 29 MARET 2006 14 PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology SMAR 4 MEI 2005 11 MEI 2006 15 PT. Suba Indah SUBA 16 JUNI 2005 15 JUNI 2006 16 PT. Tiga Pilar Sejahtera AISA 15 JULI 2005 19 April 2006 17 PT. Tunas Baru Lampung TBLA 30 MEI 2005 1 JUNI 2006
18 PT. Ultra Jaya Milk Industry and Trading Company ULTJ 6 JUNI 2005 12 JUNI 2006
Apparel and Other Textile Products 19 PT. APAC Citra Centertex MYTX 13 JUNI 2005 5 MEI 2006 20 PT. Daeyu Orchid Indonesia DOID 9 JUNI 2005 28 April 2006 21 PT. Ever Shine Textile Industry ESTI 8 JUNI 2005 31 MARET 2006
22 PT. Hanson Industri Utama MYRX 8 AGUSTUS
2005 31 MARET 2006 23 PT. Indo-Rama Syntetics INDR 16 JUNI 2005 29 MARET 2006 24 PT. Karwell Indonesia KARW 31 MEI 2005 21 JUNI 2006 25 PT. Pan Brothers Tex PBRX 16 JUNI 2005 31 MARET 2006 26 PT. Primarindo Asia Infrastructure BIMA 15 JUNI 2005 31 MARET 2006 27 PT. Ricky Putra Globalindo RICY 31 MEI 2005 31 MEI 2006 28 PT. Sarasa Nugraha SRSN 6 JUNI 2005 29 MARET 2006 29 PT. Sepatu Bata BATA 4 MEI 2005 29 MARET 2006 Automotive and Allied Products 30 PT. Andhi Chandra Automotive Prodects ACAP 11 April 2005 29 MARET 2006 31 PT. Astra International ASII 11 MEI 2005 8 MEI 2006 32 PT. Astra Otopart AUTO 12 April 2005 11 April 2006 33 PT. Branta Mulia BRAM 6 MEI 2995 21 MARET 2006 34 PT. Gajah Tunggal GJTL 28 JUNI 2005 31 MARET 2006 35 PT. Goodyear Indonesia GDYR 31 MEI 2005 8 MEI 2006 36 PT. GT Petrochem Industries ADMG 28 JUNI 2005 15 JUNI 2006 37 PT. Hexindo Adiperkasa HEXA 6 JUNI 2005 7 JUNI 2006 38 PT. Indomobil Sukses Internasional IMAS 2 JUNI 2005 28 April 2006 39 PT. Indospring INDS 27 MEI 2005 23 MEI 2006 40 PT. Intraco Penta INTA 23 MEI 2005 28 MARET 2006 41 PT. Multi Prima Sejahtera LPIN 14 JUNI 2005 25 April 2006 42 PT. Nipress NIPS 10 JUNI 2005 9 JUNI 2006 43 PT. Prima Alloy Steel PRAS 10 MEI 2005 27 MARET 2006 44 PT. Selamat Sempurna SMSM 11 April 2005 1 JUNI 2006 45 PT. Sugi Samapersada SUGI 8 JUNI 2005 8 JUNI 2006 46 PT. Tunas Ridean TURI 4 MEI 2005 20 April 2006 47 PT. United Tractors UNTR 4 MEI 2005 24 April 2006
Lampiran 2 Laba Usaha, Komponen Arus Kas, Total Aktiva, dan Cummulative Abnormal Return (CAR)
Arus Kas NO KODE Tahun Laba Usaha AKO AKI AKP
Total Aktiva CAR
1 ACAP 2004 22911666334 -672840665 -8507423045 -27051179208 144933262565 0.04273 2005 23099209770 25788229823 -772152609 -19547978437 144415206200 -0.00180
2 ADES 2004 -69282000000 -16384000000 -5048000000 19274000000 106554000000 -0.00771 2005 -115786000000 -132642000000 -74383000000 206634000000 210052000000 -0.09033
3 ADMG 2004 462658401000 661592938000 -71123786000 -556496700000 4549288344000 -0.66140 2005 96375658000 288951745000 -138880319000 -178612445000 4431915116000 -0.01111
4 AISA 2004 26843408243 14231706089 -41656545484 25854635658 342438442805 -0.02082 2005 28488854414 -17498216738 -608956909 19609556958 357785756494 -0.07450
5 AQUA 2004 116674175065 69658337194 -46534902599 -10445097868 671108819905 -0.03844 2005 72503258015 98117967527 -72997462920 -15460822769 730586083574 0.04919
6 ASII 2004 4975438000000 3224415000000 -183759000000 -146248600000 39145053000000 0.01236 2005 6413974000000 2482997000000 -274469300000 -118133400000 46985862000000 -0.06980
7 AUTO 2004 238637000000 122953000000 -237451000000 38053000000 2436481000000 -0.01364 2005 295158000000 189883000000 -213387000000 98234000000 3028465000000 -0.01526
8 BATA 2004 60550031000 52662356000 -55638225000 3587832000 260734675000 -0.02478 2005 43324135000 52278029000 -54090840000 3440389000 305778892000 -0.02246
9 BIMA 2004 -20368623769 -8862268970 275816687 7631125158 80841081161 -0.03792 2005 -9419446503 -4899621882 337512363 4737010108 86677654445 -0.04365 10 BRAM 2004 147267808000 170052789000 -120663593000 21501281000 1710352181000 -0.02050
2005 232658348000 136743732000 7407313000 -193748830000 1709355091000 0.55314 11 CEKA 2004 -11719811631 28924682905 -38626231083 8567792716 289741329478 -0.03755
2005 819509758 257679649 -32057553511 37296628447 333807565504 0.01423 12 DLTA 2004 58204200000 99869780000 -27045841000 -5593884000 455243907000 0.00306
2005 73434912000 39588186000 -17927899000 -5604613000 537784507000 -0.02438 13 DOID 2004 9241342678 -134600151905 -533539564414 728850566288 830457436668 -0.00543
2005 23528771449 -146820500963 -48733996727 123292914143 924453879663 -0.52781 14 ESTI 2004 -6754884383 37440006949 -11727178556 -34271684038 543566287344 -0.02861
2005 1847065424 -19087242642 -34279948239 63925352564 589887285306 -0.04365 15 FAST 2004 47957019000 99236998000 -66453078000 -9190493000 321983646000 -0.04938
2005 52679000000 96807797000 -93731765000 -10931150000 377905343000 -0.01756 16 GDYR 2004 35599470000 32184128000 -21984012000 -6554865000 440841057000 0.02844
2005 -11140849000 42331593000 -17862510000 -9139556000 452102650000 0.02610 17 GJTL 2004 683774000000 591038000000 -17547000000 -627732000000 6341117000000 -0.04602
2005 407296000000 247324000000 -813697000000 745496000000 7479373000000 -0.01145 18 HEXA 2004 131521793408 138045414900 -17878339357 -144316212742 636108555058 0.05660
2005 143020189730 -245241892223 -29763752520 240781826672 1069514138765 -0.05987 19 IMAS 2004 91842223044 -269754860806 132640181203 202246266195 3361172680344 -0.04250
2005 25170997930 -624649508907 -158821685466 765069188964 4275870730082 0.20388 20 INDF 2004 2098331474051 1838794010297 1351288853941 648354339892 15673355546149 -0.05112
2005 1662497192466 800678921935 73391094251 1183554314715 14786084242855 -0.01444 21 INDS 2004 7383844968 -475272211 -1438383816 -3030326862 350971265652 -0.04938
2005 14610883715 6407378329 -21251714158 24018545812 459703456907 -0.24757 22 INTA 2004 44875383828 5896586514 -5409563919 12772360049 780041495397 0.00525
2005 68355684189 2897104186 10580225661 -32317875811 887643986602 -0.00055 23 KARW 2004 30323071909 44229412939 881300270 -37870506869 514619003555 -0.04215
2005 29052396938 -20052678178 26114948960 -9689538508 492062656268 -0.02997 24 LPIN 2004 -2117267224 5569159505 -669041900 -3600000278 129580430950 -0.03304
2005 -3372649727 -7363512037 -877483248 -3599670242 117058911777 0.04418 25 MLBI 2004 104974000000 150110000000 -57556000000 -90585000000 553081000000 -0.00433
2005 126284000000 144525000000 -100822000000 -108674000000 575385000000 0.00616 26 MYOR 2004 130632077410 103732421550 -54544184017 -171138345215 1280645006435 0.01628
2005 93535480520 157011359684 -186584434874 80838912489 1459968922850 0.03220
27 MYRX 2004 19916543417 33530601258 -6752763781 -26768263497 713330441371 0.05480 2005 -6243723963 103448410323 -62329866883 -41196759608 753107989994 -0.04365 28 MYTX 2004 -18251525919 48510810996 -26218619377 -50700299544 2581650544377 -0.07220 2005 3933692289 88972323566 -37021657487 -50770056196 2399773038395 -0.06686 29 NIPS 2004 10423724395 15987037583 -4868028349 -10443818168 189086635430 -0.08881 2005 17286878191 17508950419 -1718582866 -18492587076 190224877780 0.00968 30 PBRX 2004 7428219372 -715571498 -4539327245 4351359330 12774580133 -0.03785 2005 20213979018 -21795386155 -22704563674 43618442004 390215826546 -0.00305 31 PRAS 2004 27608080821 51029383228 -29546917226 -15797960652 438200793235 0.10417 2005 18721303452 34062824423 -41997180461 7870653465 561115028226 -0.01373 32 PSDN 2004 21711132412 18111532289 9410966972 -16594106209 179603153923 0.49106 2005 29342356787 8590494140 7036775731 15145910924 284336452300 0.19674 33 PTSP 2004 12971705012 19596822898 -12279010165 -16988758628 84439867318 -0.04938 2005 7076760760 9906389872 -678563867 -10209088885 76412064645 -0.06865 34 RICY 2004 26176826907 5589267025 -37782925817 3039965842 297376681891 -0.04215 2005 55969064296 10305568501 -45118230625 34198144911 417333266403 0.19754 35 SHDA 2004 249894000000 252295000000 25047000000 -235199000000 1220026000000 0.12879 2005 397069000000 188944000000 -4767000000 -374564000000 1087263000000 0.01572 36 SIMM 2004 -4256867958 3410834795 3780814578 -7110600000 135140641632 -0.04164 2005 -9971252195 639087308 -1321447814 787472060 130829495300 -0.04365 37 SKLT 2004 -7536634722 1186882583 -857929414 824887383 112336231975 0.01558 2005 -8075060061 2525270086 -212210863 -2692985824 97814664658 -0.38115 38 SMAR 2004 283395386692 282225801435 -235412825949 80211634750 3972684495540 -0.09370 2005 300507204073 148253509109 -123164283530 137032791578 4597226953395 0.78960 39 SMSM 2004 104827366160 49058716002 -45617102893 -69614532275 650930144026 -0.03017 2005 120407771196 153723622176 -62465102588 -60786972549 663138307944 0.01762 40 SRSN 2004 3583249000 8551463000 -2824226000 70301000 278051167000 -0.03678 2005 41482954000 5378577000 -24403370000 8316071000 338343696000 -0.02463 41 STTP 2004 47871719206 7233016338 -15090572376 12488100 470177175840 0.01895 2005 20826664278 5095764447 -8805292386 -65780967 477443560343 -0.03084 42 SUBA 2004 -97335825524 -50426377298 -35156169198 93245633209 1008291796764 0.27043 2005 -157145886357 -44938798218 -11065395839 50351389555 838121392854 -0.02797 43 SUGI 2004 -1367876972 -741440433 -452644419 482901598 65214502827 -0.04822 2005 -8664643801 1236740267 5732152512 -7306530289 49728950082 -0.57082 44 TBLA 2004 134135351000 143292380000 -206182258000 62374608000 1352091974000 -0.06588 2005 119430978000 219863657000 -192032954000 -24038177000 1451438727000 -0.44903 45 TURI 2004 170392000000 -208581000000 -150813000000 355601000000 2002792000000 -0.03576 2005 168326000000 -316931000000 -195759000000 650481000000 2723288000000 0.09676 46 ULTJ 2004 86453166773 35588548288 -71076430881 175017929126 1300239863890 -0.00106 2005 61131729890 35660902311 -50672990068 -99339848044 1254444147713 0.01584 47 UNTR 2004 1192316000000 206308100000 -647687000000 -142930100000 6769367000000 0.08554
2005 1710398000000 104851800000 -159594500000 329038000000 10633839000000 0.02825
Lampiran 3 Statistik Deskriptive
Descriptive Statistics
94 -.65021 .58148 .0589165 .1448323994 -.63147 .30821 .0476431 .1266291694 -.64246 .11527 -.0615686 .0975169994 -.34450 .98373 .0126011 .1727092694 10.10635 13.67197 11.82591 .6397844994 -.57082 .55314 -.0158563 .1436456894
LabaAKOAKIAKPUkuran PerusahaanCARValid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Regression Standardized Residual
3,002,50
2,001,50
1,00,500,00
-,50-1,00
-1,50-2,00
-2,50
Histogram
Dependent Variable: CAR
Freq
uenc
y
30
20
10
0
Std. Dev = ,97 Mean = 0,00
N = 94,00
Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
94-,0034953,12951586
,113,098
-,1131,095
,182
NMeanStd. Deviation
Normal Parametersa,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardized Residual
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
,279a ,078 ,026 ,16536187 1,876Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), SIZE, AKI, AKO, LABA, AKPa.
Dependent Variable: CARb.
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
,583 1,716,239 4,189,523 1,913,235 4,261,922 1,085
LABAAKOAKIAKPSIZE
Model1
Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: CARa.
Uji Heterokedastisitas
Scatterplot
Dependent Variable: CAR
Regression Standardized Predicted Value
3210-1-2-3-4
Reg
ress
ion
Stu
dent
ized
Res
idua
l
4
3
2
1
0
-1
-2
-3
Lampiran 4 Hasil Analisis Uji Regresi Variabel Independen (Laba, AKO, AKI, AKP, dan Ukuran Perusahaan) dengan Cummulative Abnormal Return (CAR)
Model Summary
,279a ,078 ,026 ,16536187Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), SIZE, AKI, AKO, LABA, AKPa.
ANOVAb
,203 5 ,041 1,488 ,202a
2,406 88 ,0272,610 93
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), SIZE, AKI, AKO, LABA, AKPa.
Dependent Variable: CARb.
Coefficientsa
-9,143E-02 ,329 -,278 ,782,409 ,203 ,270 2,011 ,047,188 ,277 ,142 ,677 ,500,580 ,319 ,257 1,818 ,072,213 ,205 ,220 1,040 ,301
6,527E-03 ,028 ,025 ,234 ,816
(Constant)LABAAKOAKIAKPUkuran_Perusahaan
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: CARa.