pengaruh jumlah pasien terhadap jumlah …

17
1 PENGARUH JUMLAH PASIEN TERHADAP JUMLAH ANGGARAN BIAYA MAKAN PADA RSUD R. SYAMSUDIN, S.H. KOTA SUKABUMI Rizal Zaelani Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi PGRI Sukabumi Abstrak: PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Di era kemajuan pendidikan, sosial dan kebudayaan seperti sekarang ini masyarakat Indonesia khususnya Kota dan Kabupaten Sukabumi semakin memahami pentingnya memeriksakan kesehatan dan berobat ke Rumah Sakit. Tidak seperti dahulu dimana sebagian masyarakat memilih untuk pergi ke dukun, maka saat ini masyarakat memilih untuk menggunakan jasa rumah sakit ataupun balai-balai pengobatan formal baik puskesmas maupun swasta demi untuk mengobati penyakit yang dideritanya atau hanya sekedar memeriksa kesehatan. Sehingga sudah menjadi pemandangan sehari-hari rumah sakit terutama rumah sakit besar dibanjiri oleh pengungjung dalam hal ini pasien dan keluarganya. Rumah Sakit R Syamsudin, S.H. Sukabumi merupakan Rumah Sakit Umum yang sekarang berganti istilah menjadi Balai Layanan Umum Daerah (BLUD) milik Pemerintah Kota Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi dengan maksud untuk mengetahui pengaruh jumlah pasien terhadap jumlah anggaran biaya makan pada RSUD R. Syamsudin, S.H. Sukabumi. Untuk menjawab permasalahan tersebut, maka disusun tekhnik pengambilan data dan tekhnik analisis data. Data penelitian diambil dari data sekunder yaitu laporan keuangan, adapun teknik analisis data dengan mempergunakan analisis statistik regresi linear berganda. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa jumlah pasien memiliki hubungan yang tinggi dengan jumlah anggaran biaya makan pasien dimana koefisien korelasinya sebesar 0,784. Adapun nilai koefisien determinasi menunjukan pengaruh jumlah pasien sebesar 61,1% terhadap anggaran biaya makan pasien sedangkan sisa 38,6% dipengaruhi oleh variabel lain. Analisis Regresi diperoleh persamaan Y = -115.630.153 + 68.289X. Artinya dapat diramalkan jika setiap penambahan jumlah pasien sebesar 1 orang maka jumlah biaya makan pasien pada BLUD RS R. Syamsudin, S.H. akan meningkat sebesar Rp 68.298. Kata kunci: Jumlah Pasien, Jumlah Anggaran Biaya Makan

Upload: others

Post on 28-Nov-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH JUMLAH PASIEN TERHADAP JUMLAH …

1

PENGARUH JUMLAH PASIEN TERHADAP JUMLAH ANGGARAN BIAYA

MAKAN PADA RSUD R. SYAMSUDIN, S.H. KOTA SUKABUMI

Rizal Zaelani

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi PGRI Sukabumi

Abstrak:

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Di era kemajuan pendidikan,

sosial dan kebudayaan seperti sekarang

ini masyarakat Indonesia khususnya

Kota dan Kabupaten Sukabumi semakin

memahami pentingnya memeriksakan

kesehatan dan berobat ke Rumah Sakit.

Tidak seperti dahulu dimana sebagian

masyarakat memilih untuk pergi ke

dukun, maka saat ini masyarakat

memilih untuk menggunakan jasa rumah

sakit ataupun balai-balai pengobatan

formal baik puskesmas maupun swasta

demi untuk mengobati penyakit yang

dideritanya atau hanya sekedar

memeriksa kesehatan. Sehingga sudah

menjadi pemandangan sehari-hari rumah

sakit terutama rumah sakit besar

dibanjiri oleh pengungjung dalam hal ini

pasien dan keluarganya.

Rumah Sakit R Syamsudin, S.H.

Sukabumi merupakan Rumah Sakit

Umum yang sekarang berganti istilah

menjadi Balai Layanan Umum Daerah

(BLUD) milik Pemerintah Kota

Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi

dengan maksud untuk mengetahui pengaruh jumlah pasien terhadap jumlah anggaran

biaya makan pada RSUD R. Syamsudin, S.H. Sukabumi.

Untuk menjawab permasalahan tersebut, maka disusun tekhnik pengambilan data dan

tekhnik analisis data. Data penelitian diambil dari data sekunder yaitu laporan

keuangan, adapun teknik analisis data dengan mempergunakan analisis statistik regresi

linear berganda.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa jumlah pasien memiliki hubungan yang tinggi

dengan jumlah anggaran biaya makan pasien dimana koefisien korelasinya sebesar

0,784. Adapun nilai koefisien determinasi menunjukan pengaruh jumlah pasien sebesar

61,1% terhadap anggaran biaya makan pasien sedangkan sisa 38,6% dipengaruhi oleh

variabel lain. Analisis Regresi diperoleh persamaan Y = -115.630.153 + 68.289X.

Artinya dapat diramalkan jika setiap penambahan jumlah pasien sebesar 1 orang maka

jumlah biaya makan pasien pada BLUD RS R. Syamsudin, S.H. akan meningkat

sebesar Rp 68.298.

Kata kunci: Jumlah Pasien, Jumlah Anggaran Biaya Makan

Page 2: PENGARUH JUMLAH PASIEN TERHADAP JUMLAH …

2

Sukabumi yang paling banyak

dikunjungi oleh pasien terutama warga

Kota dan Kabupaten Sukabumi. Selain

faktor pengalaman karena telah

beroperasi sejak 1920, biaya yang relatif

murah, RSUD R. Syamsudin, S.H.

Sukabumi juga memiliki fasilitas yang

terbilang cukup lengkap dan area yang

sangat luas.

Dikarenakan RSUD R.

Syamsudin, S.H. merupakan Balai

Layanan Umum Daerah milik

Pemerintah Kota Sukabumi, maka

RSUD R. Syamsudin, S.H. tidak

berorientasi profit dan masih

mendapatkan kucuran dana subsidi dari

pemerintah Kota Sukabumi. Oleh karena

itu pihak manajemen RSUD R.

Syamsudin, S.H. masih harus

mengajukan anggaran setiap tahunnya

kepada pemerintah Kota Sukabumi.

Oleh karenanya tidak seperti di

rumah sakit swasta pembengkakan

jumlah pasien disinyalir akan membuat

anggaran menjadi membengkat pula.

Dampak seperti ini terutama akan sangat

signifikan pada layanan rawat inap

terutama anggaran biaya makan.

Anggaran belanja atau budget

adalah daftar rencana seluruh biaya dan

pendapatan yang merupakan rencana

organisasi yang dinyatakan dalam

istilah moneter .

Fenomena membengkaknya

jumlah pasien yang disinyalir akan

mempengaruhi jumlah anggaran biaya

makan pada RSUD R. Syamsudin, S.H.

Sukabumi membuat penulis tertarik

untuk meneliti “Pengaruh Jumlah

Pasien terhadap Jumlah Anggaran

Biaya Makan pada RSUD R.

Syamsudin, S.H. Sukabumi”.

KAJIAN TEORITIS

Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan atau

pembelanjaan perusahaan menurut

Bambang Riyanto (2001) adalah

“Keseluruhan aktifitas yang

bersangkutan dengan usaha untuk

mendapatkan dan dan menggunakan

atau mengalokasikan dana tersebut “.

Dalam aktifitas mendapatkan dana dan

menggunakan dana prinsip manajemen

menuntut harus didasarkan kepada

efesiensi dan efektivitas sehingga

aktifitas mendapatkan dan

menggunakan dana tersebut harus

dimanaje.

Menurut (Rosanna:2012)

Manajemen Keuangan adalah aktivitas

pemilik dan manajemen perusahaan

Page 3: PENGARUH JUMLAH PASIEN TERHADAP JUMLAH …

3

untuk memperoleh sumber modal yang

semurah-murahnya dan

menggunakannya seefektif, seefisien,

seproduktif mungkin untuk

menghasilkan laba. Dengan demikian

maka Manajemen Keuangan berkaitan

dengan suatu kegiatan perencanaan,

penganggaran, pemeriksaan,

pengelolaan, pengendalian, pencarian

dan penyimpanan dana yang dimiliki

oleh organisasi atau perusahaan.

Penjelasan singkat dari masing-

masing fungsi manajemen keuangan

adalah:

1. Perencanaan Keuangan

Membuat rencana pemasukan dan

pengeluaraan serta kegiatan-

kegiatan lainnya untuk periode

tertentu.

2. Penganggaran Keuangan

Tindak lanjut dari perencanaan

keuangan dengan membuat detail

pengeluaran dan pemasukan.

3. Pengelolaan Keuangan

Menggunakan dana perusahaan

untuk memaksimalkan dana yang

ada dengan berbagai cara.

4. Pencarian Keuangan

Mencari dan mengeksploitasi

sumber dana yang ada untuk

operasional kegiatan perusahaan.

5. Penyimpanan Keuangan

Mengumpulkan dana perusahaan

serta menyimpan dana tersebut

dengan aman.

6. Pengendalian Keuangan

Melakukan evaluasi serta perbaikan

atas keuangan dan sistem keuangan

pada paerusahaan.

7. Pemeriksaan Keuangan

Melakukan audit internal atas

keuangan perusahaan yang ada agar

tidak terjadi penyimpangan.

Tugas Pokok Manajemen Keuangan

Tugas-tugas dasar yang diemban

oleh seorang menejer keuangan secara

umum adalah :

1. Mendapatkan Dana Perusahaan

2. Menggunakan Dana Perusahaan

3. Membagi Keuntungan / Laba

Perusahaan

Adapun tujuan dengan adanya manajer

keuangan adalah untuk mengelola dana

perusahaan pada suatu perusahaan,

secara umum adalah untuk

memaksimalisasi nilai perusahaan.

Dengan demikian apabila suatu saat

Page 4: PENGARUH JUMLAH PASIEN TERHADAP JUMLAH …

4

perusahaan dijual maka harganya dapat

ditetapkan setinggi mungkin.

Adapun tanggung jawab manajer

keuangan adalah:

1. Perolehan dana dengan biaya

murah.

2. Penggunaan dana efektif dan efisien

3. analisis laporan keuangan

4. analisis lingkungan Internal dan

eksternal yang berhubungan dengan

keputusan rutin dan khusus.

Berdasarkan tugas tersebut,

maka manajemen keuangan memiliki

tujuan antara lain:

1. Memaksimalkan nilai perusahaan

2. Membina relasi dengan pasar modal

dan pasar uang.

Perkembangan Peranan Manajemen

Keuangan

Manajemen keuangan memiliki

peran dalam kehidupan perusahaan

ditentukan oleh perkembangan ekonomi

kapitalisme. Pada awal lahirnya

kapitalisme sebagai sistem ekonomi

pada abad 18, manajemen keuangan

hanya membahas topik rugi-laba.

Selanjutnya berturut-turut ia

memiliki peranan antara lain sebagai

berikut:

1. Tahun 1900 awal : Penerbit surat

berharga

2. Tahun 1930 – 1940 : kebangkrutan,

reorganisasi

3. Tahun 1940 – 1950 : anggaran &

internal audit

4. Tahun 1950 – 1970 : eksternal

perusahaan

5. Tahun 1970 – 1980 : inflasi

6. Tahun 1980 – 1990 : krisis ekonomi

keuangan

7. Tahun 1990 – sekarang : globalisasi

Perkembangan manajemen

keuangan sangat dipengaruhi oleh

berbagai faktor antara lain kebijakan

moneter, kebijakan pajak, kondisi

ekonomi, kondisi sosial, dan kondisi

politik. Kebijakan moneter

berhubungan dengan tingkat suku

bunga dan inflasi. Khususnya inflasi

mempunyai dampak langsung terhadap

manajemen keuangan antara lain

masalah:

1. Masalah akuntasi

2. Kesulitan perencanan

3. Permintaan terhadap modal

4. Suku bunga

5. Harga obligasi menurun

Kondisi ekonomi juga

mempunyai dampak lansung terhadap

Page 5: PENGARUH JUMLAH PASIEN TERHADAP JUMLAH …

5

manajemen keuangan antara lain

masalah:

1. Persaingan internasional

2. Keuangan internasional

3. Kurs pertukaran yang berfluktuasi

4. Marger, pengambilalihan, dan

restrukturisasi

5. Inovasi keuangan dan rekayasa

keuangan

Jumlah Pasien

Volume Permintaan

Dalam konsep biaya volume

(jumlah) permintaan sama nilainya

dengan volume penjualan, yang sifatnya

mempengaruhi biaya variabel. Bila

dituliskan dalam bentuk persamaan:

TC = FC + VC = FC + Cu . Q

Dimana: TC = Total Cost

Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

perusahaan

FC = Fixed Cost = Biaya tetap

VC = Variable Cost = Biaya yang

tergantung pada volume

penjualan

Q = Quantity = Volume

Penjualan = Volume Permintaan

Cu = Cost per unit = Biaya

untuk satu unit penjualan /

permintaan

Dengan demikian maka biaya

merupakan fungsi dari volume (jumlah)

permintaan yang dalam hal ini sama

dengan jumlah pasien.

Pasien

Pasien adalah seorang individu

yang mencari atau menerima perawatan

medis. Menurut wikipedia dalam bahasa

Indonesia pasien atau pesakit adalah

seseorang yang menerima perawatan

medis. Sering kali pasien

menderita penyakit atau cedera dan

memerlukan bantuan dokter untuk

memulihkannya.

Anggaran Biaya

1). Pengertian Anggaran Biaya

Anggaran dikaitkan dengan

fungsi–fungsi dasar manajemen yang

meliputi fungsi perencanaan, koordinasi

dan pengawasan. Jadi bila anggaran

dihubungkan fungsi dasar manajemen

maka anggaran meliputi fungsi

perencanaan, mengarahkan,

mengorganisasi dan mengawasi setiap

satuan dan bidang–bidang

organisasional didalam badan usaha.

Pengertian anggaran menurut

Jajuk Herawati (2004:2): ”Anggaran

merupakan suatu rencana yang disusun

secara sistematis dalam bentuk angka

Page 6: PENGARUH JUMLAH PASIEN TERHADAP JUMLAH …

6

dan dinyatakan dalam unit moneter

yang meliputi seluruh kegiatan

perusahaan untuk jangka waktu tertentu

dimasa yang akan datang”.

Menurut Gomes (1995:87-88),

“anggaran merupakan dokumen yang

berusaha untuk mendamaikan prioritas–

prioritas program dengan sumber–

sumber pendapatan yang diproyeksikan.

Anggaran menggabungkan suatu

pengumuman dari aktivitas organisasi

atau tujuan untuk suatu jangka waktu

yang ditentukan dengan informasi

mengenai dana yang dibutuhkan untuk

aktifitas tersebut atau untuk mencapai

tujuan tersebut”.

Menurut Mulyadi (2001:488), “

anggaran merupakan suatu rencana

kerja yang dinyatakan secara kuantitatif

yang diukur dalam suatu moneter

standar dan satuan ukuran yang lain

yang mencakup jangka waktu satu

tahun”.

Berdasarkan pendapat diatas,

penulis menyimpulkan bahwa anggaran

adalah perencanaan keuangan

perusahaan yang dipakai sebagai dasar

pengendalian (pengawasan) keuangan

perusahaan untuk periode yang akan

datang.

Selanjutnya Anggaran

Pendapatan (Operating Revenues

Budgeting) menurut munandar

(2007:30), adalah “Anggaran yang

merencanakan secara sistematis dan

terperinci tentang penghasilan yang

diperoleh dari waktu ke waktu selama

periode tertentu”.

Sementara itu, Anggaran Biaya

pada dasarnya disebut dengan istilah

Anggaran Biaya operasional yang

didalamnya terdapat biaya tetap maupun

biaya variable sebagai beban yang harus

dipenuhi oleh sebuah badan usaha.

Menurut Munandar (2007:35),

“Anggaran Biaya Operasional adalah

anggaran atau taksiran semua biaya

yang dikeluarkan oleh perusahaan

selama kegiatan operasi perusahaan

dalam jangka waktu satu tahun periode

akuntansi“.

Berdasarkan pengertian antara

anggaran pendapatan dan anggaran

biaya tersebut, maka anggaran

pendapatan dan biaya adalah anggaran

yang merencanakan secara sistematis

dan terperinci tentang penghasilan yang

diperoleh perusahaan dari waktu ke

waktu serta taksiran semua biaya yang

dikeluarkan oleh perusahaan selama

kegiatan operasi perusahaan dalam

Page 7: PENGARUH JUMLAH PASIEN TERHADAP JUMLAH …

7

jangka waktu satu tahun periode

akuntansi.

2) Manfaat Anggaran

Menurut Marconi dan Siegel

dalam Hehanusa (2003:406-407)

manfaat anggaran adalah :

1. Anggaran merupakan hasildari

proses perencanaan, berarti

anggranmewakili kesepakatan

negosiasi diantara partisipan yang

dominan dalam suatu organisasi

mengenai tujuan kegiatan di masa

yang akan datang.

2. Anggran merupakan gambaran

tentang prioritar alokasi sumber daya

yang dimiliki karena dapat bertindak

sebagai blue print aktivitas

perusahaan.

3. Anggran merupakan alat komunikasi

internal yang menghubungkan

departemen (divisi) yang satu dengan

departemen (divisi) lainnya dalam

organisasi maupun dengan organisasi

puncak.

4. Anggaran menyediakan informasi

tentang hasil kegiatan sesungguhnya

dibandingkan dengan standar yang

telah di tetapkan.

5. Anggaran sebagai alat pengendalian

yang mengarah manajemen untuk

menentukan bagian organisasi yang

kuat dan lemah, hal ini akan dapat

mengarahkan manajemen untuk

menentukan tindakan koreksi yang

harus diambil.

6. Anggaran mempengaruhi dan

memotivasi manajer dan kariawan

untuk bekerja dengan konsisten,

efektif dan efisien dalam kondisi

kesesuaian tujuan antara tujuan

perusahaan dengan tujuan karyawan.

3) Faktor – Faktor yang Mempengaruhi

Penyusunan Anggaran

Untuk bisa melakukan

penaksiran secara lebih akurat,

diperlukan berbagai data, informasi dan

pengalaman yang merupakan faktor –

faktor yang perlu dipertimbangkan

dalam menyusun anggaran. Menurut

Munandar (2001:11) faktor –faktor

yang mempengaruhi penyusunan

anggaran adalah sebagai berikut :

1. Faktor – faktor intern

Yaitu data, informasi dan

pengalamanyang terdapat didalam

perusahaan sendiri, faktor – faktor

tersebut antara lain :

- Penjualan – penjualan tahun lalu

- Kebijaksanaan perusahaan yang

berhubungan dengan masalah harga

Page 8: PENGARUH JUMLAH PASIEN TERHADAP JUMLAH …

8

jual, syarat pembayaran yang dijual,

pemilihan distribusi dan sebagainya.

- Kapasitas produksi yang dimiliki

perusahaan.

- Tenaga Kerja yang dimiliki

perusahaan, baik jumlahnya

(kuantitatif) maupun keterampilan

dan keahliannya (kualitatif).

- Fasilitas – fasilitas lain yang dimiliki

perusahaan.

Faktor-faktor intern ini masih

dapat mengukur dan menyesuaikan

dengan apa yang diinginkan untuk masa

yang akan datang.

2. Faktor – faktor Ekstern

Yaitu data, informasi dan

pengalaman yang terdapat diluar

perusahaan, tetapi mempunyai pengaruh

terhadap kehidupan perusahaan. Faktor-

faktor ekstern tersebut sebagai berikut :

- Keadaan persaingan.

- Tingkat pertumbuhan penduduk.

- Tingkat penghasilan masyarakat.

- Berbagai kebijaksanaan pemerintah,

baik dibidang politik, ekonomi,

social, budaya maupun keamanan.

- Keadaan perekonomian nasional

maupun inter nasional, kemajuan

teknologi dan sebagainya.

Faktor – faktor ekstern ini tidak

mampu untuk mengatur dan

menyelesaikan sesuai dengan apa yang

diinginkan dalam periode anggaran

yang akan datang.

4) Keterbatasan dan Syarat Anggaran

Walaupun terdapat manfaat

yang diperoleh dengan penyusunan

anggaran, tetapi masih terdpat

keterbatasan-keterbatasan anggaran.

Menurut Supriyono (1996 : 180),

keterbatasan tersebut adalah sebagai

berikut :

1. Anggaran didasarkan pada estimasi

atau proyeksi atas kegiatan yang

akan datang, ketepatan dari

estimasisanagta tergantung kepada

pengalaman dan kemampuan dari

estimator atau proyektor,

ketidaktepatan anggaran berakibat

tidak dapat dipakai sebagai alat

perencanaan, koordinasi, dan

pengawasan baik.

2. Anggaran harus selalu disesuaikan

dengan perubahan kondisi dan

asumsi. Anggaran disusun atas

dasar kondisi dan asumsi tertentu,

oleh karena itu perubahan kondisi

dan asumsi yang mendasari

penyusunan anggaran

mengharuskan adanya revisi

anggaran agar anggaran tersebut

dapat digunakan sebagai ala

Page 9: PENGARUH JUMLAH PASIEN TERHADAP JUMLAH …

9

pengendalian. Perubahan kondisi

dan asumsi misalnya dapat berupa :

laju inflasi atau kebijakan

pemerintah dibidang ekonomi.

3. Anggaran dapat dipakai sebagi alat

pengendalian biaya hanya apabila

semua pihak, terutama manajer-

manajer perusahaan, secara terus

menerus secara terkoordinir

berusaha dan bertanggung jawab

atas tercapainya tujuan yang telah

ditentukan di dalam anggaran.

4. Semua pihak di dalam perusahaan

perlu menyadari bahwa anggaran

adalah alat untuk mengendalikan

biaya, akan tetapi tidak dapat

menggantikan fungsi manajemen

dan “judgement” manajemen masih

diperlukan atas dasar pengetahuan

dan pengalamannya.

Karena anggaran dapat

dimanfaatkan sebaik mungkin, maka

anggaran yang baik harus memenuhi

persyaratan, menurut Supriyono (1996 :

19) syarat-syarat tersebut adalah :

1. Adanya organisasi perusahaan yang

sehat, yaitu organisasi yang

membagi tugas dengan jelas dan

menentukan garis wewenang dan

bertanggung jawab yang jelas.

2. Adanya system yang memadai,

yaitu uang yang meliputi :

- Penggolongan rekening yang

sama antara anggaran dengan

realisasinya sehingga dapat

dibandingkan dan dihitung

penyimpangannya.

- Pencatatan akuntansi dapat

memberikan informasi mengenai

realisasi anggaran.

- Laporan didasarkan pada

akuntansi pertanggung jawaban.

3. Adanya dukungan para pelaksana,

karena anggaran dapat menjadi

pengendalian yang baik jika ada

dukungan dari para pelaksana dari

tingkat atas maupun tingkat bawah.

METODOLOGI PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Kerangka penelitian merupakan

suatu bentuk yang dilakukan oleh

peneliti dalam melakukan langkah-

langkah praktis terhadap suatu objek

yang menjadi masalah. Desain

penelitian yang digunkakan oleh

peneliti adalah metode asosiatif yang

bertujuan untuk mengetahui hubungan

dua variabel atau lebih, dimana

pendekatan ini memberikan suatu

gambaran masalah untuk mencari

Page 10: PENGARUH JUMLAH PASIEN TERHADAP JUMLAH …

10

hubungan antara variabel x

(independen) dengan variabel y

(dependen). Bentuk hubungan kedua

variabel adalah hubungan kausal yaitu

hubungan yang bersifat sebab akibat,

dimana jika variabel x naik maka

variabel y akan naik, begitu pula

sebaliknya.

Dalam penelitian ini, variabel x

atau variabel independen adalah

kapasitas produksi dan variabel

dependennya adalah biaya.

Kapasitas produksi adalah

kemampuan suatu perusahaan atau

organisasi dalam menghasilkan suatu

produk yang maksimal tanpa adanya

pengaruh faktor eksternal (Eddy :

2007).

Biaya Operasional adalah semua

biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan

selama kegiatan operasi perusahaan

dalam jangka waktu satu tahun periode

akuntansi (Munandar, 2007:35).

Berdasarkan pemaparan di atas,

kapasitas produksi merupakan salah

satu variabel yang mempengaruhi

variabel biaya, oleh karena itu,

penelitian ini akan menganalisa

pengaruh variabel kapasitas produksi

terhadap biaya variabel dari operasional

produksi.

Dalam sebuah kerangka

penelitian, peneliti menggambarkan

bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara kapasitas produksi

terhadap biaya variabel operasional,

dimana kapasitas produksi dalam

penelitian ini adalah jumlah pasien,

adapun biaya variabel operasional

dalam penelitian ini adalah biaya makan

pasien rawat inap. Gambar kerangka

penelitiannya sebagaimana berikut:

Gambar 3.1

Pengaruh Jumlah Pasien

terhadap Anggaran Biaya Makan

Berdasarkan gambar tersebut,

peneliti mengemukakan hipotesis

penelitian, dimana menurut Sugiyono

(2006 : 64) “Hipotesis merupakan

jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, dimana rumusan

masalah penelitian telah dinyatakan

dalam bentuk kalimat pernyataan”.

Berdasarkan pendapat Sugiyono

tersebut, maka hipotesis dalam

VARIABEL X

JUMLAH

PASIEN

VARIABEL Y

JUMLAH

ANGGARAN

BIAYA MAKAN

Page 11: PENGARUH JUMLAH PASIEN TERHADAP JUMLAH …

11

penelitian ini merupakan hipotesis

asosiatif, dimana terdapat hubungan

yang positif dan signifikan antara

jumlah pasien dengan biaya makan.

Adapun hipotesis statistiknya adalah:

Ho : ρ = 0, tidak terdapat

hubungan yang positif dan signifikan

antara jumlah pasien dengan biaya

makan.

Ha : ρ ≠ 0, terdapat hubungan

yang positif dan signifikan antara

jumlah pasien dengan biaya makan.

Variabel Penelitian

Variabel didefinisikan agar

terdapat kesamaan presepsi dalam

mengkaji konsep yang sedang diteliti.

Definisi ini merupakan definisi konkrit

atau karakteristik konsep atau konstruk

yang akan diukur (Bambang, 2007:46).

Variabel dalam penelitian ini

adalah kapasitas produksi dan biaya

operasional. Kapasitas produksi sesuai

dengan kerangka penelitian ditempatkan

sebagai variabel independen atau

variabel bebas (X), adapun biaya

operasional ditempatkan sebagai

variabel dependen atau variabel terikat

(Y).

Operasionalisasi Variabel

Variabel bebas (independent)

adalah tipe variabel yang menjelaskan

atau mempengaruhi variabel yang lain.

Variabel independent dalam penelitian

ini adalah kapasitas produksi yang

artinya kemampuan suatu perusahaan

atau organisasi dalam menghasilkan

suatu produk yang maksimal tanpa

adanya pengaruh faktor eksternal (Eddy

: 2007).

Variabel terikat (dependent)

adalah tipe variabel yang dijelaskan

atau dipengaruhi oleh variabel

independent. Adapun variabel

(dependent) dalam penelitian ini adalah

biaya operasional yang artinya anggaran

atau taksiran semua biaya yang

dikeluarkan oleh perusahaan selama

kegiatan operasi perusahaan dalam

jangka waktu satu tahun periode

akuntansi (Munandar, 2007:35).

Teknik Pengambilan Data

Data Penelitian diperoleh langsung

dari objek penelitian yaitu dari laporan-

laporan, catatan-catatan yang ada di

RSUD R. Syamsudin SH dengan

teknik-teknik sebagai berikut:

1. Studi pustaka yaitu teknik

pengumpulan data yang dilakukan

dengan membaca literatur yang

Page 12: PENGARUH JUMLAH PASIEN TERHADAP JUMLAH …

12

berhubungan dengan masalah yang

akan diteliti

2. Studi dokumentasi yaitu teknik

pengumpulan data dengan

melakukan pengamatan terhadap

dokumen perusahaan yang akan

dianalisa atau diteliti.

HASIL PENELITIAN

Pembahasan

Data primer dalam penelitian ini

diolah dengan SPSS versi 21 untuk

selanjutnya dilakukan pembahasan

sebagaimana berikut untuk

menganalisis pengaruh jumlah pasien

terhadap jumlah anggaran biaya makan

pada RSUD R. Syamsudin, S.H.

Sukabumi.

1. Jumlah Pasien Rawat Inap pada

RSUD R. Syamsudin, S.H.

Sukabumi

Untuk mengetahui jumlah pasien

rawat inap pada RSUD R. Syamsudin,

S.H. Sukabumi penulis melaksanakan

penelusuran data kuantitatif yaitu

catatan kunjungan pasien pada Instalasi

Rawat Inap RSUD R. Syamsudin, S.H.

Sukabumi, kemudian diperoleh data per

bulan untuk tahun 2012 sebagaimana

berikut:

Tabel 1.

Jumlah Kunjungan Pasien Rawat

Inap Tahun 2012

No. Tahun

Jumlah Pasien

(Orang)

1. Januari 4.564

2. Februari 4.442

3. Maret 4.983

4. April 4.551

5. Mei 4.701

6. Juni 4.530

7. Juli 4.613

8. Agustus 4.628

9. September 4.576

10. Oktober 4..366

11. November 4.283

12. Desember 4.424

Sumber: RSUD R. Syamsudin, S.H.

Sukabumi, 2013.

Dari data berkala (time series) di

atas dapat dianalisis bahwa jumlah

kunjungan pasien rawat inap pada

RSUD R. Syamsudin, S.H. Sukabumi

setiap bulannya selama tahun 2012

fluktuatif atau turun-naik, tidak ada tren

(kecenderungan) naik dan tidak pula

menunjukkan adanya kecenderungan

(tren) turun. Fluktuatifnya kunjungan

pasien rawat inap pada RSUD R.

Syamsudin, S.H. Sukabumi ini boleh

jadi disebabkan oleh faktor-faktor non

teknis di luar rumah sakit atau faktor-

faktor yang ada di lingkungan pasien itu

sendiri seperti kondisi cuaca, musim

penyakit atau kesibukan masyarakat

yang berbeda setiap bulannya.

Page 13: PENGARUH JUMLAH PASIEN TERHADAP JUMLAH …

13

2. Anggaran Biaya Makan Pasien

Rawat Inap pada RSUD R.

Syamsudin, S.H. Sukabumi

Untuk mengetahui anggaran

biaya makan pasien pada Instalasi

Rawat Inap RSUD R. Syamsudin, S.H.

Sukabumi penulis kembali

melaksanakan penelusuran data

kuantitatif yaitu laporan anggaran biaya

makan pasien rawat inap pada RSUD R.

Syamsudin, S.H. Sukabumi, kemudian

diperoleh data anggaran biaya makan

pasien rawat inap per bulan untuk tahun

2013 sebagaimana berikut:

Tabel : 2.

Anggaran Biaya Makan Pasien

Rawat Inap Tahun 2013

No. Bulan Anggaran Biaya

Makan (Rupiah)

1. Januari 206.296.280

2. Februari 167.318.410

3. Maret 213.056.480

4. April 205.619.486

5. Mei 207.597.083

6. Juni 200.211.694

7. Juli 206.760.246

8. Agustus 208.613.976

9. September 189.144.035

10. Oktober 179.573.175

11. November 171.730.410

12. Desember 189.260.262

Sumber: RSUD R. Syamsudin, S.H.

Sukabumi, 2013.

Dari data berkala (time series) di

atas dapat dianalisis bahwa nominal

biaya makan pasien rawat inap yang

dianggarkan per bulan untuk tahun 2013

pada RSUD R. Syamsudin, S.H.

Sukabumi turun-naik atau fluktuatif.

Bulan Februari terjadi penurunan

dibanding bulan sebelumnya (Januari)

tapi kemudian pada bulan Maret naik

lagi. Bulan April kembali turun tapi

kemudian pada bulan Mei naik lagi Juni

turun lagi. Juli - Agustus kembali naik,

September kembali turun, Oktober

kembali naik, November sampai dengan

Desember kembali terjadi tren

penurunan.

Fluktuatifnya anggaran biaya

makan pasien rawat inap per bulan

untuk tahun 2013 pada RSUD R.

Syamsudin, S.H. Sukabumi ini tentu

saja didasarkan pada realisasi biaya dan

jumlah pasien tahun sebelumnya

(2012).

3. Pengaruh Jumlah Pasien terhadap

Jumlah Anggaran Biaya Makan

Pasien pada RSUD R. Syamsudin,

S.H. Sukabumi

Analisis pengaruh jumlah pasien

terhadap jumlah anggaran biaya makan

pasien dilakukan untuk menjawab

permasalahan-permasalahan penelitian

Page 14: PENGARUH JUMLAH PASIEN TERHADAP JUMLAH …

14

yang telah dirumuskan. Adapun

pembahasan tersebut sebagai berikut.

Data mengenai jumlah pasien

dengan jumlah anggaran makan pasien

selama tahun 2012 dari bulan Januari

sampai dengan Desember 2012 tersaji

pada tabel di bawah ini.

Tabel : 3.

Data Jumlah Pasien dan Jumlah

Anggaran Biaya Makan 2012

No Bulan

Jumlah

Pasien

(Orang)

Anggaran

Biaya

Makan

(Rupiah)

1. Januari 4.564 206.296.280

2. Februari 4.442 167.318.410

3. Maret 4.983 213.056.480

4. April 4.551 205.619.486

5. Mei 4.701 207.597.083

6. Juni 4.530 200.211.694

7. Juli 4.613 206.760.246

8. Agustus 4.628 208.613.976

9. September 4.576 189.144.035

10. Oktober 4..366 179.573.175

11. November 4.283 171.730.410

12. Desember 4.424 189.260.262

Sumber: RSUD R. Syamsudin, S.H.

Sukabumi, 2013.

Dari data jumlah pasien dan

jumlah anggaran biaya makan tersebut

di atas, kemudian dilakukan analisis

statistik berikut ini :

1) Analisis korelasi

Analisis korelasi sebagaimana

penjelasan pada bab sebelumnya adalah

untuk mengetahui ada atau tidaknya

hubungan kedua variabel yang sedang

diteliti, yaitu jumlah pasien (X) dengan

jumlah anggaran biaya makan pasien

(Y) pada RSUD R. Syamsudin, S.H.

Sukabumi.

Analisis korelasi X dan Y dapat

dilakukan dengan menganalisis nilai

koefisien korelasi Pearson Product

Moment antara X dan Y yang

perhitungannya dibantu dengan

program komputer SPSS 21 yaitu:

Tabel : 4.4

Correlations

X Y

X Pearson Correlation

1 ,784*

*

Sig. (2-tailed) ,003

N 12 12

Y Pearson Correlation ,784**

1

Sig. (2-tailed) ,003

N 12 12

**. Correlation is significant at the 0.01

level (2-tailed).

Berdasarkan tabel di atas nilai

koefisien korelasi antara X dan Y

adalah 0,784. Dengan demikian dapat

dianalisis bahwa korelasi X dengan Y

positif dan berada di antara rentang nilai

0,60 – 0,79 yang mana menurut

Page 15: PENGARUH JUMLAH PASIEN TERHADAP JUMLAH …

15

Sugiyono (2006:216) pada rentang

tersebut antar variabel memiliki

hubungan tinggi. Korelasi positif berarti

hubungan antara variabel X (jumlah

pasien) dengan variabel Y (anggaran

biaya makan pasien) berbanding lurus.

Sehingga dapat ditafsirkan bahwa jika

jumlah pasien rawat inap meningkat

maka anggaran biaya makan pasien

rawat inap juga akan meningkat, begitu

pula sebaliknya jika jumlah pasien

rawat inap turun maka anggaran biaya

makan pasien rawat inap juga akan

turun.

2) Analisis Determinasi

Untuk menyatakan besar

kecilnya sumbangan atau peranan

variabel X dalam menentukan nilai

variabel Y digunakan Koefisien

Determinasi (KD), perhitungan

koefisien determinasi dibantu

menggunakan SPSS ver. 21:

Tabel : 4.5

Model Summary

Model

R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,784

a ,614 ,576 10177638

,474

a. Predictors: (Constant), X

Dari hasil perhitungan

menggunakan SPSS ver. 21 diperoleh

nilai koefisien determinasi (KD) sebesar

61,4 % ini berarti bahwa 61,4 % variasi

(turun atau naiknya) jumlah anggaran

biaya makan pasien rawat inap pada

RSUD R. Syamsudin, S.H. Sukabumi

dipengaruhi oleh variasi (turun atau

naiknya) jumlah pasien rawat inap,

sisanya 38,6 % dipengaruhi oleh

variabel lain selain jumlah pasien rawat

inap.

3) Analisis Regresi

Analisis regresi sebagaimana

dijelaskan pada bab sebelumnya adalah

untuk memprediksi perubahan setiap

unit nilai variabel Y sebagai akibat dari

terjadinya perubahan setiap unit nilai

variabel X, yang secara linear hubungan

kausalitas keduanya ditunjukkan dengan

persamaan Y = a + bX. Dimana a

adalah konstanta atau nilai standar Y

walaupun nilai X-nya nol, adapun b

adalah koefisien yang menunjukkan

tingkat hubungan kausalitas X terhadap

Y. Nilai a dan b dapat dicari dengan

bantuan program komputer SPSS ver.

21 dan hasilnya sebagaimana berikut:

Tabel : 4.6

Coefficientsa

Page 16: PENGARUH JUMLAH PASIEN TERHADAP JUMLAH …

16

Mode

l

Unstandardized

Coefficients

Stand

ardize

d

Coeff

icient

s

T S

i

g

.

B Std.

Error

Beta

1

(Con

stant

)

-

115630

153,12

2

77975

073,66

4

-

1,

4

8

3

,

1

6

9

X

68288,

970

17106,

098

,784 3,

9

9

2

,

0

0

3

a. Dependent Variable: Y

Dari tabel hasil perhitungan

SPSS ver. 21 di atas diperoleh nilai a =

-115.630.153 adapun nilai b = 68.289.

Dengan demikian maka persamaan

regresi untuk pengaruh jumlah pasien

rawat inap (X) terhadap anggaran biaya

makan pasien rawat inap (Y) pada

RSUD R. Syamsudin, S.H. Sukabumi

adalah: Y = -115.630.153 + 68.289X.

Koefisien regresi sebesar 68.289

memberikan pengertian bahwa setiap

penambahan jumlah pasien rawat inap

sebesar 1 orang, maka jumlah anggaran

biaya makan pasien rawat inap pada

RSUD R. Syamsudin, S.H. Sukabumi

akan meningkat sebesar Rp. 68.289.

4) Uji Hipotesis

Tingkat signifikansi sebuah

korelasi, dapat diuji dengan

menggunakan uji distribusi t. Uji

signifikansi hubungan X dan Y dengan

uji t dapat diuraikan sebagai berikut:

98,362,0

47,2

386,0

16,3784,0

)784,0(1

212784,0

1

2

22

r

nrthitung

Nilai t tabel pada probabilitas atau α =

0,1 dan degree feedom (df) atau υ =

n-2 = 12-2 = 10 dapat dilihat dengan

menggunakan Microsoft Excel

dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

Klik menu Insert → pilih Function

→ pada Or select a category pilih

Statistical → pada Select a function

pilih TINV → klik Ok → masukkan

nilai Probability 0,1 dan nilai

Deg_freedom 10. (Suliyanto,

2008:134)

Sehingga diperoleh nilai t tabel =

1,37.

Page 17: PENGARUH JUMLAH PASIEN TERHADAP JUMLAH …

17

Kesimpulan: karena t hitung = 3,98 >

t tabel = 1,37 maka hipotesis yang

diajukan diterima, atau dengan kata

lain Ha diterima atau H0 ditolak.

Dengan demikian maka dapat

disimpulkan bahwa “Jumlah pasien

memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap jumlah anggaran biaya

makan pada RSUD R. Syamsudin,

S.H. Sukabumi”.

DAFTAR PUSTAKA

Abas Kartadinata. 2010. Pembelanjaan.

Jakarta: Rineka Cipta.

Basu Swastha, Ibnu Sukotjo W. 2010.

Pengantar Bisnis. Yogyakarta:

Liberty.

Gomes, F. Cardosa. 1995. Manajemen

Keuangan dan Anggaran

Perusahaan, edition 1, cet.4.

Yogyakarta: Penerbit Andi

Offset.

Hasibuan, Malayu SP. 2008.

Manajemen Sumber Daya

Manusia. Jakarta: CV. Haji

Masagung.

Hehanusa, Andri. 2003. Manajemen

Penganggaran Perusahaan.

Jakarta: CV. Haji Masagung.

Iqbal Hasan. 2006. Analisis Data

Penelitian dengan Statistik,

Cetakan Kedua. Jakarta:

Penerbit Bumi Aksara.

Jajuk Herawati. 2004. Prinsip-prinsip

Dasar Manajemen Keuangan

dan Penganggaran Perusahaan.

Bandung: CV. Grasindo.

Mulyadi, Agus. 2004. Prinsip-prinsip

Dasar Penganggaran Keuangan

bagi Perusahaan. Bandung: CV.

Grasindo.

Munandar, Didit. 2007. Dasar-dasar

Penganggaran Keuangan

Operasional Perusahaan.

Jakarta: CV. Haji Masagung.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar

Pembelanjaan Perusahaan.

Yogyakarta: PT. BPFE.

Rosanna Wulandari. 2012. Handout –

Manajemen Keuangan I.

Sukabumi: STIE PGRI

Sukabumi.

Soemarso, S.R. 2004. Akuntansi suatu

pengantar, Edisi lima. Jakarta:

Salemba Empat.

Sugiyono, 2003, Metode Penelitian

Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Supriyono. 1996. Dasar-dasar

Penganggaran bagi Perusahaan

dan Lembaga Nirlaba. Jakarta,

PT. Grafindo.

Iqbal Hasan, M. 2006. Pokok-pokok

Materi Statistik 1 (Statistik

Deskriptif), Edisi Kedua.

Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

_____________. 2006. Pokok-pokok

Materi Statistik 2 (Statistik

Inferensif), Edisi Kedua.

Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.