pengaruh investment opportunity set...

123
PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN SIZE (UKURAN PERUSAHAAN) TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat- syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Hanna Bilqis NIM: 1111081000028 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018 M

Upload: others

Post on 20-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LIKUIDITAS,

PROFITABILITAS, DAN SIZE (UKURAN PERUSAHAAN) TERHADAP

KEBIJAKAN DIVIDEN

(Studi Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-

syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Hanna Bilqis

NIM: 1111081000028

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 2: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

ii

Pengaruh Investment Opportunity Set, Likuiditas, Profitabilitas

dan Size (Ukuran Perusahaan) TerhadapKebijakanDividen

(Studi Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna

Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh:

Hanna Bilqis

NIM : 11111081000028

Dibawah bimbingan:

Pembimbing

TitiDewiWarninda, SE., M.Si

NIP. 197312212005012002

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018

Page 3: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

iii

Pengaruh Investment Opportunity Set,

Likuiditas, Profitabilitas dan Size (Ukuran

Perusahaan) Terhadap Kebijakan Dividen (Studi

Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek

Indonesia Periode 2013-2017)

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini kamis, 09 April 2015 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Hanna Bilqis

2. NIM : 1111081000028

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi :

Setelah mencermati dan memperlihatkan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan

selama ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas

dinyatakan “LULUS” dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ketahap ujian skipsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 9 April 2015

1. Dharmajaya, Dr ( )

NIDN. 0212037301 Penguji I

2. Bahrul Yaman, M.Si ( )

NIP. 196208181986031001 Penguji II

3. Indoyama Nasaruddin, Dr ( )

NIP. 197411272001121002 Penguji III

Page 4: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Selasa, 5 Juni 2018telah dilakukan Ujian Skripsi atasmahasiswa:

Nama :Hanna Bilqis

NIM : 1111081000028

Jurusan : Manajemen

Judul Skripsi :

Setelah mencermati dan memperlihatkanpenampilan dan kemampuan yang bersangkutan

selama ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus

dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta,Selasa 5 Juni 2018

1. Ela Patriana, Ir., M.M ( )

NIP. 19690528 200801 2 010 Ketua

2. TitiDewiWarninda, SE., M.Si ( )

NIP. 19731221 200501 2 00 2 Sekretaris

3. Dr. Hj. PudjiAstuty, SE., MM ( )

NIDN. 0311065804 Penguji Ahli

4. TitiDewiWarninda, SE., M.Si ( )

NIP. 19731221 200501 2 00 2 Pembimbing I

PengaruhInvestment Opportunity Set, Likuiditas, Profitabilitas

dan Size (Ukuran Perusahaan) TerhadapKebijakanDividen.

(Studi Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Eefek Indonesia

Periode 2013-2017)

Page 5: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Hanna Bilqis

Nomor Induk Mahasiswa : 1111081000028

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa ijin pemilik karya

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini

Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta,2 Juni 2018

Yang Menyatakan

Hanna Bilqis

Page 6: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Hanna Bilqis

2. Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 8 oktober 1992

3. Alamat : Jl. Cendrawasih No. 100 Cipayung –

Ciputat

RT/RW 01/011 Tangerang Selatan

4. Telepon : 085777920649

5. Email [email protected]

6. Ayah : Cholisuddin Yusa

7. Ibu : Tatu Hawa

8. Anak Ke-, dari : 2 dari 4 bersaudara

II. PENDIDIKAN

1. SD N CIPAYUNG 1 Tahun 1999-2004

2. MTs Pembangunan UIN Jakarta Tahun 2004-2007

3. MA Pembangunan UIN Jakarta 2007-2010

4. S1 Ekonomi Manajemen UIN Syarif Hidayatullah Tahun 2011-2018

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota Mading MTs Pembanguan UIN Jakarta

2. Anggota Musikalisasi Puisi MA Pembangunan UIN Jakarta

3. Anggota Osis MA Pembangunan UIN Jakarta

4. Anggota PSM UIN Jakarta

Page 7: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

vii

ABSTRACT

Influence of Investment Opportunity Set, Liquidity, Profitailitas and Size

(Size of Company) on Dividend Policy at Manufacturing Company Listed on

Indonesia Stock Exchange

This study aims to obtain empirical evidence about the effect of investment

opportunity set, liquidity, profitability, and size (company size) on dividend policy.

Independent variables used are investment opportunity set, liquidity, profitability

and size (company size). The dependent variable used is dividend policy.

The population in the study is a manufacturing company listed on the

Indonesia Stock Exchange (BEI) in the period 2013-2017. The sample collected

using purposive sampling method. total of 140 companies were determined as

samples. The method of analysis of this study using panel data regression.

The results of this study indicate that the independent variables of

investment opportunity set, liquidity, profitability and size (company size)

simultaneously affect the dividend policy. Meanwhile, investment opportunity set

of liquidity does not have a significant effect on dividend policy, while

profitability and size have significant positive effect on dividend policy. The result

of determination coefficient shows that 52,11% is 47,89% explained by other

variable not included in this research model.

Keywords: Investment Opportunity Set, Liquidity, Profitability, Company

Size, Dividend Policy

Page 8: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

viii

ABSTRAK

Pengaruh Investment Opportunity Set, Likuiditas, Profitailitas dan Size

(Ukuran Perusahaan) terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh

investment opportunity set, likuiditas, profitabilitas,dan size(ukuran perusahaan)

terhadap kebijakan dividen. Variabel independen yang digunakan adalah

investment opportunity set, likuiditas, profitabilitas dan size (ukuran perusahaan).

Variabel dependen yang digunakan adalah kebijakan dividen.

Populasi dalam penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2013-2017. Sampel yang dikumpulkan

menggunakan metode purposive sampling. Total 140 perusahaan ditentukan

sebagai sampel. Metode analisis penelitian ini menggunakan regresi data panel.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel independen investment

opportunity set, likuiditas, profitabilitas dan size (ukuran perusahaan) secara

simultan berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Sementara itu, investment

opportunity set likuiditas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kebijakan dividen,sementara itu profitabilitas dan size (ukuran perusahaan)

berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil koefisien

determinasi menunjukkan sebesar 52,11% sisanya 47, 89% dijelaskan oleh

variabel lain yang tdak dimasukkan dalam model penelitian ini.

Kata Kunci :Investment Opportunity Set, Likuiditas, Profitabilitas, Ukuran

Perusahaan, Kebijakan Dividen

Page 9: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan karunia-Nya yang sangat berlimpah kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis haturkan

kepada Rasul kita, Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman, yang telah

membimbing umatnya menuju jalan kebenaran. Skripsi ini disusun dalam rangka

memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Universitas

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis

menyampaikan terima kasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, perhatian,

semangat, serta doa, baik langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian

skripsi ini kepada:

1. Kedua orang tua yang paling dan sangat saya cintai yaitu Ayahanda

Cholisuddin Yusa dan Ibunda Alm. Tatu Hawa yang dengan ikhlas dan

penuh kasih sayang selalu mencurahkan perhatian, cinta dan sayang,

bimbingan, nasihat, dukungan serta doa tiada henti kepada penulis.

2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Titi Dewi Warninda, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta selaku Dosen

Pembimbing Skripsi I yang telah bersedia meluangkan waktu untuk

Page 10: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

x

4. berdiskusi, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi

ini. Terima kasih atas ilmu yang telah Ibu berikan selama ini.

5. Seluruh staf pengajar dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

6. Kakak dan adik M. Thoriq A.F, Jihan Salsabila dan Faraclite yang selalu

membantu, menghibur, dan mensupport dalam menyelesaikan skripsi ini.

Dengan segala kesabaran dan keikhlasannya membimbing dan selalu

membantu dalam segala kesulitan.

7. Teman-teman ku, Wenny, Elita, Intan dan Idat kalian adalah sahabat terbaik

yang telah memberikan pengalaman berharga selama masa kuliah. Semoga

tali persahabatan kita tidak akan pernah putus sampai kapanpun.

8. Teman – teman nero Muqowwimah, Adhya dan Qurrota yang tidak pernah

bosan mengingatkan saya untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman – teman Manajemen angkatan 2011 dimana kita selalu bersama-sama

melakukan segala hal yang menyenangkan dan khususnya menyelesaikan

segala tugas akhir selama di perkuliahan. Semoga persahabatan kita tidak

berakhir sampai disini dan selalu menjalin silaturahmi diantara kita.

10. Teman –teman PSM UIN Jakarta

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, tanpa mengurangi

rasa hormat, terima kasih atas dukungan dan bantuannya selama ini sehingga

karya sederhana ini dapat terwujud dan bermanfaat untuk kepentingan

bersama.

Page 11: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

xi

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik

yang membangun dari berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, 25 Mei 2018

Penulis

Hanna Bilqis

Page 12: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .......................... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... v

ABSTRACK ................................................................................................. vi

ABSTRAK .................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii

BAB I PENDAULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ..................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 9

A. Landasan Teori ............................................................................. 9

1. Teori Keagenan (Agency Theory) ........................................ 9

2. Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) ......................... 10

3. Investment Opportunity Set (IOS) ......................................... 14

4. Likuiditas ............................................................................... 16

5. Profitabilitas ........................................................................... 17

6. Size (Ukuran Perusahaan) ...................................................... 18

B. Penelitian Terdahulu .................................................................... 19

C. Kerangka Pemikian ...................................................................... 24

D. Hipotesis ....................................................................................... 26

1. Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Kebijakan Dividen

(Dividend Payout Ratio/DPR) ............................................... 26

Page 13: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

xiii

2. Likuiditas (Current Ratio/CR) terhadap Kebijakan Dividen

(Dividend Payout Ratio/DPR) ............................................... 27

3. Profitabilitas (Return on Equity/ROE) terhadap Kebijakan Dividen

(Dividend Payout Ratio/DPR) ............................................... 28

4. Size (Ukuran Perusahaan) terhadap Kebijakan Dividen (Dividen

Payout Ratio/DPR) ............................................................... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 31

A. Ruang LingkupPenelitian ............................................................. 31

B. Metode Penentuan Sampel ........................................................... 32

C. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 33

1. Field Research ........................................................................ 33

2. Library Reseach ..................................................................... 33

3. Internet Research .................................................................... 33

D. Metode Analisis Data ................................................................... 34

1. Analisis Data Panel ................................................................ 34

a. Common Effect Model ...................................................... 34

b. Fixed Effect Model ........................................................... 35

c. Random Effect Model ....................................................... 36

2. Tahap Analisis Data .............................................................. 37

a. Uji Chow .......................................................................... 38

b. Uji Hausman ................................................................... 39

c. Uji LM ............................................................................. 39

3. Uji Asumsi Klasik .................................................................. 40

a. Uji Normalitas ................................................................. 40

b. Uji Multikolinieritas ........................................................ 40

c. Uji Autokorelasi .............................................................. 41

d. Uji Heteroskedastisitas .................................................... 41

4. Pengujian Hipotesis ................................................................ 42

a. Uji f ................................................................................. 42

b. Uji t ................................................................................. 42

5. Koefisien Determinasi ............................................................ 43

E. Operasional Variabel Penelitian ................................................... 44

1. Variabel Dependen (Y) ......................................................... 44

2. Variabel Independen (X) ....................................................... 45

a. Investment Opportunity Set (IOS) .................................. 45

b. Likuiditas ........................................................................ 46

c. Profitabilitas .................................................................... 46

d. Size (Ukuran Perusahaan) ............................................... 47

Page 14: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

xiv

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 48

A. Sekilas Gambaran Umum Obyek Penelitian ................................ 48

1. Sejarah Pasar Modal Indonesia .............................................. 50

2. Perusahaan Manufaktur .......................................................... 51

B. Pengujian dan Pembahasan .......................................................... 51

1. Deskripsi Sampel Penelitian .................................................. 53

2. Deskripsi Variabel Penelitian ................................................. 53

a. Kebijakan Dividen .......................................................... 55

b. Investment Opportunity Set ............................................. 57

c. Likuiditas ........................................................................ 58

d. Profitabilitas .................................................................... 59

e. Size (Ukuran Perusahaan) ................................................ 61

C. Hasil Analisis dan Pembahasan ................................................... 61

1. Hasil Estiasi Metode Data Panel ............................................ 61

a. Uji Chow Test .................................................................. 63

b. Uji Hausman Test ............................................................ 65

2. Hasil Uji Asumsi Klasik ........................................................ 65

1). Hasil Uji Normalitas ........................................................ 65

2). Hasil Uji Multikolinieritas ............................................... 66

3). Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................... 67

4). Hasil Uji Autokorelasi ..................................................... 75

3. Hasil Uji Signifikansi ............................................................. 70

a. Hasil Uji Sigifikasi Simultann (Uji F) ............................ 70

b. Hasil Uji Signifikasi Parsial (Uji t) ................................. 71

4. Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ........................... 75

5. Analisis Regresi Data Panel .................................................. 76

D. Interpretasi.................................................................................... 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 82

A. Kesimpulan ................................................................................. 82

B. Saran ............................................................................................ 84

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 86

LAMPIRAN ................................................................................................. 90

Page 15: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 19

Tabel 4.1 Perkembangan Pasar Modal di Indonesia ...................................... 48

Tabel 4.2 Perusahaan Objek Penelitian ......................................................... 52

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Chow Test ............................................................ 54

Tabel 4.4 Hasil Uji Hausman Test ................................................................. 62

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data .............................................................. 64

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................. 66

Tabel 4.7 Hasil uji Heteroskedastisitas uji White .......................................... 67

Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................... 68

Tabel 4.9 Uji Durbin Watson ........................................................................ 69

Tabel 4.10 Hasil Uji F (Simultan) .................................................................. 70

Tabel 4.10 Hasil Uji t (Parsial) ...................................................................... 72

Tabel 4.11 Hasil Determinasi (Adjusted R2).................................................. 75

Tabel 4.12 Hasil Uji Data Panel ..................................................................... 76

Page 16: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Rata-Rata Devidend Payout Ratio Perusahaan Manufaktur Periode

2013-2014 .......................................................................................... 2

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................... 25

Gambar 4.1 Hasil Perhitungan Dividend Payout Ratio Periode

2013-2017 .......................................................................................... 54

Gambar 4.2 Hasil Perhitungan Investment Opportunity Set Periode

2013-2017 .......................................................................................... 55

Gambar 4.3 Hasil Perhitungan Current Ratio Periode 2013-2014 ................. 57

Gambar 4.4 Hasil Perhitungan Return On Equity Periode 2013-2017 .......... 58

Gambar 4.5 Hasil Perhitungan Size (Ukuran Perusahaan) Periode

2013-2017 .......................................................................................... 60

Page 17: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Nama Objek Penelitian ....................................................................... 92

Daftar Mentah Penghitungan ........................................................................ 93

Hasil Pengolahan Data Dengan Eviews 9.0 ................................................. 98

Tabel Statistik (Tabel t, Tabel F, Tabel DW) ................................................ 104

Tabel Perhitungan IOS,CR,ROE, dan Size ..................................................... 105

Page 18: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Investasi merupakan salah satu aktifitas yang sangat menarik di

masa sekarang ini. Di negara yang sedang berkembang, investasi dapat

menjadi aktifitas yang menguntungkan bagi siapa saja yang melakukan

kegiatan investasi. Kegiatan investasi diharapkan dapat memberikan

manfaat dari segi peningkatan keuntungan terutama dari modal yang telah

dikeluarkan untuk investasi tersebut di masa yang akan datang. Namun,

investasi juga merupakan suatu aktifitas yang dihadapkan pada berbagai

macam resiko dan ketidakpastian yang sulit untuk diprediksi oleh para

pelaku investasi atau investor. Maka dari itu diperlukan ilmu dan

pengetahuan yang baik mengenai investasi agar tidak terjadi kesalahan

dalam melakukan investasi dan kerugian yang akan terjadi di masa yang

akan datang.

Pertumbuhan perusahaan yang bergerak pada sektor manufaktur di

Indonesia sangat berperan penting terhadap peningkatan ekonomi negara

karena memiliki jumlah perusahaan paling banyak jika dibandingkan

dengan sektor lainnya. Dari 539 perusahaan yang terdaftar di BEI,

sebanyak 143 atau sekitar 27% merupakaan perusahaan manufaktur.

Tingkat pertumbuhan perusahaan yang bergerak pada sektor manufaktur di

pasar modal merupakan salah satu hal penting yang menjadi perhatian bagi

para investor.

Page 19: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

2

Pada umumnya para investor mempunyai tujuan utama untuk

meningkatkan kesejahteraan yaitu dengan mengharapkan return dalam

bentuk deviden maupun capital gain. Di lain pihak, perusahaan juga

mengharapkan adanya pertumbuhan secara terus-menerus untuk

mempertahankan kelangsungan hidupnya, yang sekaligus juga harus

memberikan kesejahteraan yang lebih besar kepada para pemegang

sahamnya. Tentunya hal ini akan menjadi unik karena kebijakan deviden

sangat penting untuk memenuhi harapan para pemegang saham terhadap

deviden dan dari satu sisi juga tidak harus menghambat pertumbuhan

perusahaan. Beberapa tahun belakangan ini perusahaan manufaktur terjadi

fluktuasi pada pembagian dividen. Berikut ini merupakan rata-rata

dividend payout ratio dari beberapa tahun sektor manufaktur di Indonesia.

Gambar 1.1

Rata-rata Dividend Payout Ratio Perusahaan Manufaktur

Periode 2013-2017

Gambar 1.1 menunjukkan bahwa nilai dividend payout ratio pada

beberapa perusahaan manufaktur mengalami tren yang fluktuatif, bahkan

beberapa perusahaan ada yang tidak membagikan dividen. Fenomena

47.21 45.88 43.58

45.72

51.82

2013 2014 2015 2016 2017

Rata-rata Dividend Payout Ratio Perusahaan Manufaktur

Periode 2013-2017

Dividend Payout Ratio

Page 20: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

3

tersebut menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang memengaruhi

kebijakan dividen perusahaan manufaktur.

Kebijakan dividen (dividend policy) adalah keputusan apakah laba

yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham

sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna

pembiayaan investasi dimasa datang (Sartono, 2008). Kebijakan dividen

sangat penting karena mempengaruhi kesempatan investasi perusahaan.

Kebijakan dividen menyediakan informasi mengenai performa

perusahaan.informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dapat

dijadikan signal bagi pihak diluar perusahaan, terutama bagi pihak

investor adalah laporan keuangan. Laporan keuangan yang mengandung

informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan

oleh investor pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil

keputusan investasi. Dalam menetapkan kebijakan dividen, seorang

manajer keuangan menganalisis seberapa jauh pembelanjaan dari dalam

perusahaan sendiri yang akan dilakukan oleh perusahaan dapat

dipertanggungjawabkan. Hal ini mengingat bahwa hasil operasi yang

ditanamkan kembali perusahaan sesungguhnya adalah dana pemilik

perusahaan yang tidak dibagikan sebagai dividen. Oleh sebab itu, atas

dasar pertimbangan antara risiko dan hasil, perlu diputuskan apakah lebih

baik hasil operasi tersebut dibagikan sebagai dividen ataukah ditanamkan

kembali dalam bentuk laba ditahan, yang merupakan sumber dana

permanen yang perlu dipertimbangkan pemanfaatannya didalam perluasan

Page 21: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

4

dan pengembangan usaha perusahaan (Dharmastuti, Stella dan Eviyanti,

2003).

Indikator utama dari kemampuan perusahaan membayar dividen

yaitu kemampuan perusahaan memperoleh laba, sehingga profitabilitas

dianggap sebagai faktor penentu terpenting terhadap kebijakan dividen

(Marietta dan Sampurno, 2013). Kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba akan membuat manajemen cenderung melakukan

investasi yang baru daripada melakukan pembayaran dividen bagi

pemegang saham. Investment opportunity set merupakan nilai kesempatan

investasi dan merupakan pilihan untuk membuat investasi dimasa yang

akan datang. Investment opportunity set ini berkaitan dengan peluang

pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang. Pertumbuhan

perusahaan seperti adanya kesempatan untuk melakukan investasi dimasa

yang akan datang (Fidhayatin dan Dewi, 2012).

Faktor lain yang memengaruhi kebijakan dividen suatu perusahaan

adalah Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban jangka pendeknya kepada kreditor jangka pendek (Prastowo,

2011). Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas tinggi akan

memberikan gambaran perusahaan mampu memenuhi kewajiban-

kewajiban jangka pendeknya. Keadaan seperti itu membuat investor akan

tertarik menanamkan modalnya untuk membagikan keuntungan berupa

dividen. Dalam penelitian ini rasio likuiditas di proksikan dengan current

ratio. Likuiditas mempunyai hubungan yang searah dengan kebijakan

dividen dimana semakin besar likuiditas suatu perusahaan maka akan

Page 22: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

5

semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam membayarkan

dividennya (Sartono, 2008), hal itu sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Devi (2013), Meilina (2015) dan Afriani (2014) yang

menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kebijakan dividen.

Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset, dan modal

saham tertentu (Husnan, 2001). Dalam penelitian rasio profitabilitas

diproksikan dengan return on equity. Besarnya tingkat persentase

profitabilitas menandakan bahwa semakin besar tingkat keuntungan yang

didapatkan perusahaan. Meningkatnya keuntungan perusahaan akan

meningkatkan pula pembagian dividen kepada pemegang saham. Hal itu

berarti profitabilitas mempunyai pengaruh yang positif terhadap kebijakan

dividen. Devi (2013), Meilina (2015) dan Elsiddig (2015) dalam

penelitiannya menyatakan hal serupa bahwa variabel profitabilitas

berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen yang berarti

bahwa semakin tinggi keuntungan yang diperoleh perusahaan maka

semakin tinggi pula dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham

Hasil penelitian yang diperoleh Dewi (2008) menyimpulkan bahwa

profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan dividen.

Artinya semakin tinggi laba yang didapat perusahaan akan semakin rendah

tingkat pembagian dividen karena laba yang didapat akan digunakan untuk

investasi atau kegiatan oprasional perusahaan.

Page 23: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

6

Ukuran perusahaan adalah skala besar kecilnya perusahaan, suatu

perusahaan besar yang sudah mapan akan memiliki akses mudah menuju

pasar modal. Kemudahan ini cukup berarti untuk fleksibilitas dan

kemampuannya untuk memperoleh dana yang lebih besar, sehingga

perusahaan mampu memiliki dividend payout ratio lebih tinggi daripada

perusahaan kecil. Jadi semakin besar ukuran perusahaan maka dividen

yang dibagikan juga semakin besar,(Handayani dan Hadinugroho,

2009:66).

Beberapa penelitian terdahulu menjadi bahan pertimbangan bagi

peneliti dalam menyusun hipotesis, memilih variabel-variabel dan metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti lebih lanjut mengenai kebijakan

dividen. Dijelaskan dalam latar belakang masalah tersebut, maka peneliti

tertarik melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH

INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LIKUIDITAS,

PROFITABILITAS DAN SIZE (UKURAN PERUSAHAAN)

TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN”. (Studi pada Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan diatas,

maka perumusan masalha dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh investment opportunity set, likuiditas,

profitabilitas dan size (ukuran perusahaan) terhadap kebijakan dividen

?

Page 24: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

7

2. Variabel apa yang paling dominan terhadap kebijakan dividen?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan maka tujuan

penelitian ini adalah sebagai berkut :

1. Menganalisis pengaruh investment opportunity set, likuiditas,

profitabilitas dan size (ukuran perusahaan) terhadap kebijakan dividen.

2. Menganalisis variabel yang paling dominan terhadap kebijakan

dividen.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan maka manfaat

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi penulis

Dengan adanya penelitian ini penulis menjadi mengkaji lebih dalam

mengenai investment opportunity set, likuiditas, profitabilitas dan size

(ukuran perusahaan) terhadap kebijakan dividen. Penelitian ini juga

sebagai tempat yang potensial untuk mengembangkan wacana dan

pemikiran dalam menetapkan teori-teori yang ada dengan keadaan

yang sebenarnya.

2. Bagi akademisi

Dapat menjadi tambahan wawasan mengenai investment opportunity

set, likuiditas, profitabilitas dan size (ukuran perusahaan) terhadap

kebijakan dividen. Selain itu penelitian ini dapat dijadikan pemacu

Page 25: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

8

untuk memperdalam kembali penelitian ini sehingga ilmu pengetahuan

akan semakin berkembang dan tidak menutup kemungkinan fakta baru

untuk perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.

3. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan bahan

pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi di pasar

modal.

Page 26: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan (Agency theory) merupakan suatu kontrak dimana satu

atau lebih principal (pemilik) menyewa orang lain (agen) untuk melakukan

beberapa jasa untuk kepentingan mereka dengan mendelegasikan beberapa

wewenang untuk membuta keputusan agen. Pada teori keagenan (agency theory)

yang disebut principal adalah pemegang saham dan yang dimaksud aden adalah

manajemen yang mengelola perusahaan. Hubungan keagenan dapat menimbulkan

masalah pada saat pihak-pihak yang bersangkutan menpunyai tujuan yang

berbeda, pemilik modal menghendaki bertambahnya kekayaan dan kemakmuran

para pemilik modal, sedangkan manajer juga menginginkan bertambahnya

kesejahteraan bagi para manajer. Dengan demikian munculah konflik kepentingan

antara pemilik dan manajer (Indahningrum dan Handayani, 2009).

Dengan adanya perbedaan kepentingan antara manajer dan pemilik

perusahaan sangat rawan terjadinya konflik, konflik disebabkan oleh perbedaan

kepentingan yang sama-sama menginginkan kesejahteraan. Konflik kepentingan

semakin meningkat terutama karena pemilik perusahaan tidak dapat mengawasi

aktivitas manajer sehari-hari untuk memastikan bahwa manajer bekerja sesuai

dengan keinginan pemilik perusahaan. Pemilik perusahaan tidak memiliki

informasi yang cukup tentang kinerja manajer, karena kesehariannya perusahaan

hanya diatur oleh manajer hal inilah yang mengakibatkan terjadinya

Page 27: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

10

ketidakseimbangan informasi yang dimiliki manajer dan pemilik perusahaan

(Agustina, 2017).

2. Kebijakan Dividen (Dividen Payout Ratio)

Kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh

perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk

dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi

dimasa akan datang (Martono dan Harjito, 2001 :253). Apabila perusahaan

memilih untuk membagikan laba sebagai dividen, maka akan mengurangi laba

yang ditahan dan selanjutnya mengurangi total sumber dana internal, sebaliknya

juka perusahaan memilih untuk menahan laba yang diperoleh maka kemampuan

pembenttukan dana internal akan semakin besar (Rosdini, 2009).

Menurut Warsono dalam Meylina (2016), terdapat beberapa jenis dividen

yang dapat dibayarkan kepada pemegang saham yaitu:

1. Dividen Tunai (Cash Dividend)

Dividen tunai merupakan jenis dividen yang umum digunakan oleh

banyak perusahaan. Dividen tunai diterima oleh pemegang saham

biasa melalui cek atau terkadang para pemegang saham

menginvestasikan kembali dividen yang diperoleh ke dalam saham

biasa perusahaan.

2. Dividen Saham (Stock Dividend)

Dividen saham merupakan dividen yang dibagikan oleh perusahaan

dalam bentuk lembar saham tambahan dan tidak berbentuk uang tunai.

3. Dividen Kekayaan (Property Dividend)

Page 28: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

11

Property dividen adalah dividen yang diberikan kepada para pemegang

saham dalam bentuk asset fisik, asset tersebut biasanya berupa produk

yang dihasilkan perusahaan.

Dari berbagai jenis dividen diatas cash dividend merupakan jenis dividen

yang paling umum dan banyak digunakan oleh perusahaan. Terdapat lima teori

kebijakan dividen menurut Ramadhan (2014), yaitu:

1. Teori “Dividen tidak relevan”, menyatakan bahwa nilai suatu perusahaan

tidak ditentukan oleh besar kecilnya persentase laba yang dibayarkan

kepada pemegang saham dalam bentuk uang tunai atau DPR (Dividend

Payout Ratio), tapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak atau EBIT

(earning Before Interest and Tax) dan kelas risiko perusahaan.

2. The Bird in the Hand Theory, meyatakan bahwa biaya modal sendiri

perusahaan akan naik jika persentase laba yang dibayarkan kepada

pemegang saham dalam bentuk uang tunai atau DPR (Dividend Payout

Ratio) rendah, karena investor lebih suka menerima dividen dari pada

perolehan modal (capital gain)

3. Teori perbedaan pajak, menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap

keuntungan dividen dan capital gain, para investor lebih menyukai capital

gain karena dapat menunda pembayaran pajak.

4. Signaling Hyphothesis, menyatakan bahwa suatu kenaikan dividen yang

diatas biasanya merupakan suatu tanda kepada para investor bahwa

manjamen perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang baik dividen di

masa mendatang. Sebaliknya, suatu penurunan dividen atau kenaikan

dividen yang dibawah kenaikan normal (biasanya) diyakini investor

Page 29: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

12

sebagai suatu tanda bahwa perusahaan menghadapi masa sulit dividen

waktu mendatang.

5. Clientele Effect Theory, meyatakan bahwa kelompok (Clientele)

pemegang saham yang berbeda akan memiliki preferensi yang berbeda

terhadap kebijakan dividen perusahaan.

Menurut Riyanto (2001:269) kebijakan dividen yang dilakukan oleh perusahaan

antara lain sebagai berikut:

a. Kebijakan dividen yang stabil

Kebijakan dividen yang stabil berarti jumlah dividen per lembar

saham yang dibayarkan setiap tahunnya relatif tetap selama jangka waktu

tertentu meskipun pendapatan per lembar saham per tahunnya berfluktuasi.

Dividen yang stabil ini dipertahankan untuk beberapa tahun dan kemudian

apabila ternyata pendapatan perusahaan meningkat dan kenaikan

pendapatan tersebut nampak mantap dan relatif permanen, barulah

besarnya dividen per lembar saham dinaikkan. Beberapa alasan yang

mendorong perusahaan menjalankan kebijakan dividen stabil antara lain

sebagai berikut:

1. Kebijakan dividen yang stabil dapat memberikan kesan kepada

investor bahwa perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik di

masa mendatang

2. Banyak pemegang saham yang hidup dari pendapatan yang diterima

dari dividen. Golongan ini dengan sendirinya tidak akan menyukai

adanya dividen yang tidak stabil, dimana golongan ini menginginkan

kepastian dividen yang dibayarkan.

Page 30: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

13

b. Kebijakan dividen dengan penetapan jumlah dividen minimal plus jumlah

ekstra tertentu.

Kebijakan dividen ini menetapkan jumlah rupiah minimal dividen

per lembar saham setiap tahunnya, dimana cara penetapan dividend payout

ini adalah penetapan junlah dividen minimal plus jumlah ekstra.

c. Kebijakan dividen dengan penetapan dividend payout ratio yang konstan.

Kebijakan dividen dengan penetapan dividend payout ratio yang

konstan berarti bahwa jumlah dividen per lembar saham yang dibayarkan

setiap tahunnya akan berfluktuasi sesuai dengan perkembangan

keuntungan netto yang diperoleh setiap tahunnya.

d. Kebijakan dividen yang fleksibel

Kebijakan dividen yang fleksibel menunjukkan bahwa besarnya

dividen per lembar saham setiap tahunnya disesuaikan dengan posisi

finansial dan kebijakan finansial dari perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Rodoni dan Ali (2010:123) faktor-faktor yang mempengaruhi

pembayaran dividen suatu perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Posisi likuiditas, yaitu apabila laba yang ditahan diinvestasikan dalam

bentuk aktiva tetap, seperti mesin dan peralatan, bahan dan persediaan dan

barang-barang lainnya, maka hal tersebut dapat menunjukkan posisi

likuiditas perusahaan yang rendah dan terdapat kemungkinan perusahaan

tidak mampu lagi membayarkan dividennya.

Page 31: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

14

2. Profitabilitas, adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam

hubungannya dengan penjualan, total aset maupun modal sendiri. Dengan

demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan

analisis profitabilitas ini misalnya bagi pemegang saham akan melihat

keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam bentuk dividen. Faktor

profitabilitas juga berpengaruh terhadap kebijakan dividen karena dividen

adalah laba bersih yang diperoleh perusahaan, oleh karena itu dividen akan

dibagikan apabila perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang

layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah

perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban tetapnya yaitu bunga dan

pajak.

3. Leverage, faktor ini mencerminkan perusahaan dalam memenuhi seluruh

kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang

digunakan untuk membayar hutang. Semakin besar rasio ini menunjukkan

semakin besar kewajibannya. Dan semakin rendah rasio ini akan

menunjukkan semakin tingginya kemampuan perusahaan memenuhi

kewajibannya.

3. Investement Opportunity Set (IOS)

Menurut Myers (1997) Investment Opportunity Set (IOS) merupakan

keputusan investasi dalam bentuk kombinasi antara aktiva yang dimiliki (asset

in place) dan pilihan investasi yang akan datang dengan Net Present Value

(NPV) positif dana kan mempengaruhi nilai perusahaan. Menurut Kallapur

dan Trombley (2001) pertumbuhan merupakan kemampuan perusahaan untuk

Page 32: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

15

meningkatkan size-nya, sementara IOS merupakan opsi untuk berinvestasi

pada suatu proyek yang memiliki Net Present Value positif (Marinda, 2014).

IOS (Investment Opportunity Set) merupakan kesempatan perusahaan

untuk tumbuh. IOS digunakan sebagai dasar untuk menentukan klasifikasi

pertumbuhan di masa depan. Bagi perusahaan yang memiliki set kesempatan

investasi tinggi senantiasa melakukan ekspansi dalam strategi bisnisnya, maka

akan semakin membutuhkan dana eksternal. Perusahaan yang memiliki set

kesempatan investasi atau investment opportunity set (IOS) tinggi memiliki

peluang pertumbuhan yang tinggi yang akan mempengaruhi perubahan tingkat

laba dan menentukan kualitas informasi laba (Oktarya dkk., 2014)

Investment Opportunity Set (IOS) menurut Norpratiwi (2007) adalah nilai

kesempatan investasi yang merupakan nilai sekarang dari pilihan-pilihan

perusahaan untuk membuat investasi dimasa mendatang. Pilihan investasi

merupakan suatu kesempatan untuk berkembang, namun seringkali

perusahaan tidak selalu dapat melaksanakan semua kesempatan investasi di

masa mendatang. Bagi perusahaan yang tidak dapat menggunakan kesempatan

investasi tersebut akan mengalami suatu pengeluaran yang lebih tinggi

dibandingkan dengan nilai kesempatan yang hilang. Secara umum Norpratiwi

(2007) mengatakan bahwa IOS menggambarkan tentang luasnya kesempatan

atau peluang investasi bagi suatu perusahaan, namun sangat bergantung pada

pilihan expenditure perusahaan untuk kepentingan di masa yang akan datang

(Simamora dkk, 2014).

Page 33: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

16

IOS adalah beban yang dikeluarkan oleh pihak manajemen yang

mencerminkan nilai perusahaan sesuai dengan kebijakan dari manajemen itu

sendiri. IOS juga dapat digunakan sebagai pilihan investasi saat ini dan

diharapkan akan menghasilkan keuntungan yang lebih banyak (Gaver dan

Gaver, 1993). Konsep IOS menyatakan bahwa perusahaan merupakan

kombinasi antara aset yang dimiliki (asset in place) dan investment

opportunity (intangible asset) (Yendrawati dan Rezki, 2013 dalam Aristantia,

2015).

4. Likuiditas

Menurut Fred Weston dalam Kasmir (2009:129) yang menyebutkan

bahwa rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Posisi likuiditas

perusahaan pada kemampuannya pembayaran dividen sangat berpengaruh

menurut Keown et. al (2001:621) karena dividen dibayarkan dengan kas dan

tidak dengan laba ditahan, perusahaan harus memiliki kas tersedia untuk

pembayaran dividen.

Penelitian ini memproksikan likuiditas perusahaan dengan current ratio.

Dalam Kasmir (2009:134) current ratio merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka

pendek atau hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara

keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak aset lancar yang tersedia

untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo.

Page 34: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

17

Semakin besar current ratio menunjukkan semakin tinggi kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dan tingginya

current ratio menunjukkan keyakinan investor terhadap kemampuan

perusahaan untuk membayar dividen yang dijanjikan. Dengan kata lain ada

pengaruh antara current ratio terhadap pembayaran dividen. Rumus:

5. Profitabilitas

Menurut Husnan (2001) profitabilitas adalah kemampuan suatu

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat penjualan,

asset, dan modalsaham tertentu. Dalam pengertian tersebut dapat diartikan

bahwa profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk

mendapatkan laba dalam suatu periode tertentu.

Dalam penelitian ini rasio profitabilitas yang digunakan adalah return on

equity. Return on equity merupakan rasio antara laba bersih terhadap total

ekuitas. Semakin tinggi ROE menunjukkan semakin efisien perusahaan

menggunakan model sendiri untuk menghasilkan laba atau keuntungan bersih

(Ardimas dan Wardoyo, 2014). Ditinjau dari return on equity (ROE),

penambahan modal asing (utang) diperkenakan apabila ROE dengan

penambahan tersebut lebih besar daripada ROE dengan penambahan modal

sendiri, menurut Halim (2003). Secara sistemais dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Current Ratio (CR) = 𝒂𝒔𝒆𝒕 𝒍𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓

𝒌𝒆𝒘𝒂𝒋𝒊𝒃𝒂𝒏 𝒍𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓

ROE = 𝑵𝒆𝒕 𝒊𝒏𝒄𝒐𝒎𝒆

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝑿 𝟏𝟎𝟎%

Page 35: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

18

6. Size (Ukuran Perusahaan)

Ukuran perusahaan adalah skala besar kecilnya perusahaan ditentukan

oleh total aset. Besar kecilnya perusahaan merupakan salah satu faktor yang

dapat dipertimbangkan investor dalam melakukan investasi. Perusahaan yang

memiliki ukuran besar akan lebih mudah memasuki pasar modal sehingga

dengan kesempatan ini perusahaan membayar dividen besar kepada pemegang

saham. Sementara perusahaan yang baru dan masih kecil akan mengalami

banyak kesulitan untuk memiliki akses ke pasar modal sehinnga

kemampuannya untuk mendapatkan modal dan memperoleh pinjaman dari

pasar modal juga terbatas. Oleh karena itu maka mereka cenderung untuk

menahan labanya guna membiayai operasinya, dan ini berarti dividen yang

akan diterima oleh pemegang saham akan semakin kecil (Handayani dan

Hadinugroho, 2009:66).

Usia perusahaan dapat menjelaskan adanya pola life cycle pembayaran

dividen pada setiap perusahaan. Dimana ketika sebuah perusahaan masih

muda, perusahaan tersebut cenderung akan membagikan dividen dalam jumlah

yang lebih kecil namun ketika perusahaan sudah mencapai tahap dewasa maka

dividen yang dibayarkan akan meningkat.

Usia perusahaan diukur berdasarkan pada usia sejak berdiri hingga data

tahun laporan keuangan yang digunakan dalam analisis (Sulistiyowati dkk,

2010). Penelitian ini menggunakan proksi size yaitu log natural dari total aset.

Tujuan total aset diukur dengan menggunakan log natural agar angka pada

size tidak memiliki angka yang terlalu jauh dengan angka-angka pada variabel

lain.

Ukuran perusahaan (size) = Ln (Total Asset)

Page 36: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

19

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan suatu sumber yang dijadikan acuan dalam

melakukan penelitian. penelitian terdahulu yang digunakan berasal dari jurnal

dan skripsi dengan melihat hasil penelitiannya dan akan dibandingkan dengan

penelitian selanjutnya dengan menganalisa berdasarkan keadaan dan waktu

yang berbeda, adapun ringkasan penelitian terdahuli akan dijabarkan pada

tabel dibawah ini:

Tabel 2.1

Peneltian Terdahulu

No. Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode

Analisis

Hasil Penelitian

1. Ngurah Putu

Surya

Pranajaya

Utama

(2018)

Pengaruh

Profitabilitas,

Investment

Opportunity

Set dan Cash

Flow pada

Kebijakan

Dividen

Regresi

Linear

Berganda

1.Profitabilitas yang

diproksikan dengan

ROA berpengaruh

positif pada kebijakan

dividen.

2. investment

Opportunity Set dan

Free Cash Flow tidak

berpengaruh pada

kebijakan dividen.

2. Yudha

Atmoko, F.

Defung dan

Irsan

Tricahyadina

ta (2017)

Pengaruh

Return on

Assets, Debt to

Equity Ratio,

dan Firm Size

terhadap

Dividend

Payout Ratio.

Analisis

Regresi

Linear

berganda

1. ROA berpengaruh

negatif dan tidak

signifikan terhadap

DPR.

2. DER berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap DPR.

3. Firm size

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

DPR.

Page 37: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

20

3. Revani Ratna

Sari, Harjum

Muharam,

Syuhada

Sofyan

(2016)

Analisis

Pengaruh

Investment

Opprtunities,

Leverage,

Risiko Pasar

dan Firm Size

Terhadap

Dividend

Policy (Pada

Perusahaan

Manufaktur

yang Terdaftar

di Bursa Efek

Indonesia

Periode Tahun

2011-2014)

Data Panel

1.IOS memiliki

pengaruh yang

signifikan terhadap

DPR dengan arah

koefisien regresi

negatif.

2. leverage memiliki

pengaruh yang

signifikan terhadap

DPR dengan arah

koefisien regresi

negatif.

3. Size memiliki

pengaruh yang

signifikan terhadap

DPR, dengan arah

koefisien regresi

positif.

4. variabel risk tidak

memiliki pengaruh

yang signifikan

terhadap DPR.

4. Devi Hoei

Sinurya

(2013)

Pengaruh

kebijakan

Hutang,

Profitabilitas

dan Likuiditas

terhadap

kebijakan

dividen dengan

firm size

sebagai

variabel

moderating

Analisis

regresi linear

berganda

1.Profitabilitas dan

likuiditas berpengaruh

positif signifikan

terhadap kebijakan

dividen.

2.Kebijakan hutang

berpengaruh negatif

signifikan terhadap

kebijakan dividen.

3.Firm size sebagai

variabel moderating

tidak mampu

memoderasi pengaruh

profitabilis dan

likuiditas dengan

kebijakan dividen.

5. Luluk

Muhimatul

Ifada dan

Nia

Pengaruh Laba

Bersih, Arus

Kas

Operasional,

Analisis

Regresi

Linear

Berganda

1.pengujian pada

variabel laba bersih

terhadap dividen kas

terbukti berpengaruh

Page 38: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

21

Kusumadewi

(2014)

Investment

Opportunity

Set dan Firm

Size Terhadap

Dividen Kas

positif dan signifikan.

2. pengujian pada

variabel arus kas

operasional terhadap

dividen kas terbukti

berpengaruh positif dan

signifikan .

3. pengujian pada

variabel investment

opportunity set (IOS)

terhadap dividen kas

terbukti berpengaruh

negatif dan signifikan.

4. pengujian pada

variabel firm size

terhadap dividen kas

terbukti berpengaruh

positif dan tidak

signifikan.

6. Ardestani

(2013)

Dividend

Payout Policy,

Investment

Opportunity

Set and

Corporate

Financing in

the Industrial

Products

Sector of

Malaysia

Regresi data

panel

Hasil penlitian telah

menunjukkan bahwa

investment opportunity

set dan debt maturity

adalah faktor-faktor

yang secara signifikan

mempengaruhi

kebijakan dividen dari

perusahaan sampel.

Selain itu, profitabilitas

dan risiko memainkan

peran penting dalam

menentukan kebijakan

dividen di

sektor produk industri

Malaysia

7. Meilina

Nursandari

(2015)

Analisis faktor

yang

mempengaruhi

kebijakan

dividen dengan

ukuran

perusahaan

sebagai

variabel

Regresi

linear

berganda

1.ROE dan likuiditas

berpengarih positif

signifikan terhadap

kebijakan dividen.

2.Ukuran perusahaan

sebagai variabel

moderating dapat

memoderasi pengaruh

Page 39: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

22

moderating ROE dan likuiditas

dengan kebijakan

dividen.

8. Ibrahim

Elsiddig

Ahmed

(2015)

Liquidity,

Profitability

and Dividend

Payout Policy

Regresi

linear

berganda

1.Profitability

berpengaruh positif

signifikan terhadap

kebijakan dividen

2.Liquidity

berpengaruh positif

signifikan terhadap

kebijakan dividen.

9. Fillya

Afriani,

Ervita Safitri

dan Rini

Aprilia

(2014)

Pengaruh

Likuiditas,

Leverage,

Profitabilitas,

Ukuran

Perusahaan

dan Growth

Terhadap

Kebijakan

Dividen

Regresi

Linear

Berganda

1.Likuiditas, leverage

dan ukuran perusahaan

tidak berpengaruh

terhadap kebijakan

dividen.

2.Profitabilitas dan

growth berpengaruh

terhadap kebijakan

dividen.

10. Mafizatun

Nurhayati

(2013)

Profitabilitas,

Likuiditas dan

Ukuran

Perusahaan

Pengaruhnya

Terhadap

Kebijakan

Dividen dan

Nilai

Perusahaan

Sektor Non

Jasa

Regresi

Linear

Berganda

1.Ukuran perusahaan

berpengaruh negatif

terhadap kebijakan

dividen.

2.Profitabilitas

perusahaan

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

kebijakan dividen.

3. Likuiditas

perusahaan (current

ratio) memiliki

koefisien negatif.

11. Achmad

Zaipul

(2011)

Analisis Cash

Position,

Growth

Potential,

Return on

Equity, Debt to

Equity Ratio,

Firm Size,

Regresi

Linear

Berganda

Variabel yang paling

dominan dalam

mempengaruhi

dividend payout ratio

dari faktor cash

position, growth

potential, return on

Page 40: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

23

Investment

terhadap

Dividend

Payout Ratio

pada

Perusahaan

Manufaktur

Sektor Barang

Konsumsi

yang Listing di

BEI

equity, debt to equity,

firm size, investment

pada perusahaan yang

sahamnya aktif di bursa

efek indonesia adalah

diketahui adalah

variabel growth

potential, return on

equity, firm size yang

positif berpengaruh

secara parsial terhadap

dividend payout ratio

dapat dikatakan return

on equity yang

memiliki kontribusi

dominan terhadap

dividend payout ratio.

12. Susana

Damayanti

dan Fatchan

Achyani

(2006)

Analisis

Pengaruh

Investasi,

Likuiditas,

Profitabilitas,

Pertumbuhan

Perusahaan

dan Ukuran

Perusahaan

terhadap

Kebijakan

Dividen

Analisis

regresi

berganda

1.variabel investasi

akan berpengaruh

negatif terhadap

dividend payout ratio

2.variabel likuidtas

akan berpengaruh

negatif terhadap

dividend payout ratio

3.variabel profitabilitas

akan berpengaruh

positif terhadap

dividend payout ratio

4.variabel pertumbuhan

tidak berpengaruh

terhadap dividend

payout ratio

5.variabel ukuran

perusahaan akan

berpengaruh negatif

terhadap dividend

payout ratio

Page 41: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

24

C. Kerangka Penelitian

Kerangka pemikiran konseptual pada dasarnya merupakan review atau tijauan

pustaka yang dituangkan dalam bentuk skema serta mncerminkan ketertarikan

antara variabel yang diteliti. Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dijabarkan

sebelumnya, maka dapat dibuat kerangka konseptual sebagai berikut

Page 42: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

25

Gambar 2.1

Kerangka Penelitian

Bersambung ke halaman berikutnya

lanjutan gambar 2.1

Perusahaan Manufaktur Periode 2013 - 2017

Variabel Independen

1. Investment Opportunity Set

2. Likuiditas

3. Profitabilitas

4. Size (Ukuran Perusahaan)

Variabel Dependen

Kebijakan Dividen

Model Estimasi Data Panel

Fixed Effect Random Effect Common Effect

Chow Test Hausman Test

Uji Asumsi Klasik

1. Normalitas

2. Multikolinieritas

3. Heteroskedastisitas

4. Autokorelasi

1. Uji F

2. Uji t

Koefisien Determinasi

Analisis Regresi Data Panel

Interpretasi

Page 43: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

26

D. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2009:93) hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah

penelitian biasanya disusun dalam kalimat pertanyan. Dikatakan sementara

karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan,

belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban

teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiris.

Berdasarkan uraian dan hasil temuan penelitian terdahulu, hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Investment Opportunity Set (IOS) dan Kebijakan Dividen (Dividend

Payout Ratio / DPR)

Hartono (2003:58) dalam Rizal (2009) menyatakan kesempatan

investasi atau investment opportunity set menggambarkan tentang luasnya

kesempatan atau peluang investasi bagi suatu perusahaan. Jika perusahaan

mempunyai pertumbuhan yang tinggi dan mendapatkan kesempatan

investasi yang bagus akan cenderung menahan laba yang diperoleh untuk

pembiayaan investasinya. Ketika jumlah dividen tunai meningkat maka

dana yang tersedia untuk reinvestasi semakin sedikit, sehingga tingkat

pertumbuhan yang diharapkan untuk masa mendatang menjadi rendah dan

akan menekan harga saham.

Hasil penelitian dari Ardestani (2013) menunjukkan bahwa IOS

memiliki hubungan yang positif dengan dividen. Namun, penelitian lain

yang dilakukan oleh Haryeti dan Ekayanti (2012) menyatakan IOS tidak

Page 44: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

27

memiliki pengaruh terhadap dividen. Berbeda dengan penelitian Suharli

(2007) yang menyatakan bahwa IOS memiliki pengaruh negatif dengan

dividen.

H1 : Investment Opportunity Set tidak mempunyai pengaruh terhadap

kebijakan dividen

2. Likuiditas (Current Ratio/CR) dan Kebijakan Dividen (Dividend

Payout Ratio / DPR)

likuiditas perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan

mendanai operasional perusahaan dan melunasi kewajiban jangka

pendeknya. Posisi likuiditas perusahaan pada kemampuan pembayaran

dividen sangat berpengaruh karena dividen dibayarkan dengan kas dan

tidak dengan laba ditahan, perusahaan harus memiliki kas tersedia untuk

pembayaran dividen. Oleh karena itu perusahaan yang memiliki likuiditas

baik maka kemungkinan pembayaran dividen lebih baik pula.

Likuiditas perusahaan dapat diukur melalui rasio keuangan seperti:

current ratio, quick ratio dan cash ratio. Likuiditas perusahaan

diasumsikan dalam penelitian ini mampu menjadi alat prediksi tingkat

pengembalian investasi berupa dividen bagi investor. Current ratio

seringkali dijadikan sebagai ukuran likuiditas.

Tingkat likuiditas yang tinggi dapat menggambarkan kinerja

perusahaan yang baik karena dengan tingkat likuiditas yang baik

perusahaan akan lebih mudah untuk memenuhi kewajiban pembayaran

dividen (sartono, 2001:114 dalam sari dan sujdarmi 2015). Semakin tinggi

Page 45: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

28

tingkat likuiditas semakin besar pula tingkat kemampuan perusahan untuk

membayarkan dividen kepada para pemegang saham. Hasil penelitian

yang dilakukan oleh Meilina (2015), Elsiddig (2015) likuiditas

mempunyai pengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Sari dan

Sudjarmi (2015) juga mengungkapkan bahwa likuiditas yang diproksikan

dengan current ratio (CR) berpengaruh positif signifikan terhadap

kebijakan dividen, semakin besar tingkat likuiditasnya maka semakin

besar pula kemampuan perusahaan untu membayar dividen.

H2 : Likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan

dividen

3. Profitabilitas (Ratio on Equity/ROE) dan Kebijakan Dividen (Dividend

Payout Ratio / DPR)

Profitabiltias adalah tingkat keuntungan bersih yang berhasil

diperoleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.

Dividen adalah merupakan sebagian dari laba bersih yang diperoleh

perusahaan, oleh karenanya dividen akan dibagikan hanya jika perusahaan

memperoleh keuntungan. Keuntungan yang layak dibagikan kepada para

pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi

seluruh kewajiban tetapnya, yaitu beban bunga dan pajak. Karena dividen

diambil dari keuntungan bersih perusahaan, maka keuntungan tersebut

akan mempengaruhi besarnya dividend payout ratio (DPR). Perusahaan

yang memperoleh keuntungan cenderung akan membayar porsi

keuntungan yang lebih besar sebagai dividen. Semakin besar tingkat

Page 46: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

29

keuntungan yang diperoleh perusahaan, maka akan semakin besar pula

kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividen.

Menurut Rodoni dan Ali (2010:123) profitabilitas adalah

kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan

penjualan, total aset maupun modal sendiri. Dengan demikian bagi

investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis

profitabilitas ini misalnya bagi pemegang saham akan melihat keuntungan

yang benar-benar akan diterima dalam bentuk dividen. Faktor profitabilitas

juga berpengaruh terhadap kebijakan dividen karena dividen adalah laba

bersih yang diperoleh perusahaan, oleh karena itu dividen akan dibagikan

apabila perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang layak

dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan

memenuhi kewajiban-kewajiban tetapnya yaitu bunga dan pajak.

Penelitian Utama (2018) dan Mafizatun (2013) menunjukkan bahwa

profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan

dividen karena profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba dan dividen akan dibagi apabila perusahaan tersebut

memperoleh laba. Dari laba setelah pajak tersebut sebagian dibagikan

sebagai dividen kepada para pemegang saham dan sebagian lain ditahan di

perusahaan (laba ditahan). Jika laba yang diperoleh kecil, maka dividen

yang akan dibagikan juga kecil.

H3 : Profitabilitas mempunyai pengaruh positif terhadap kebijakan dividen

Page 47: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

30

4. Size (Ukuran Perusahaan) dan Kebijakan Dividen (Dividend Payout

Ratio / DPR)

Hasil penelitian Atmoko (2017), Revani (2016) dan Zaipul (2011)

menunjukkan bahwa size berpengaruh signifikan terhadap kebijakan

dividen karena Perusahaan yang memiliki ukuran yang besar akan lebih

mudah memasuki pasar modal sehingga dengan kesempatan ini

perusahaan membayar dividen dengan jumlah besar kepada pemegang

saham. sementara perusahaan yang baru dan yang masih kecil akan

mengalami banyak kesulitan untuk memiliki akses ke pasar modal,

sehingga semakin besar ukuran perusahaan semakin mudah untuk

mendapatkan modal eksternal dalam jumlah yang lebih besar terutama dari

hutang. Ukuran perusahaan merupakan simbol ukuran perusahaan yang

berhubungan dengan peluang dan kemampuan untuk masuk ke pasar

modal dan jenis pembiayaan eksternal lainnya yang menunjukkan

kemampuan meminjam. Hal ini menunjukkaan hubungan, bahwa semakin

besar ukuran perusahaan maka semakin besar pula dividen yang akan

dibagikan.

H4: Size (ukuran perusahaan) berpengaruh terhadap kebijakan dividen

Page 48: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Berbagai metode pengumpulan data digunakan, ialah satu metode

pengumpulan data dalam menyusun dan mengumpulkan data-data yang

diperlukan adalah melalui studi kepustakaan. Hal yang dimaksud untuk

mendapatkan pemahaman konsep serta landasan teori yang lebih

mendalam tentang penelitian yang akan dilakukan. Studi kepustakaan

dilakukan dengan mempelajari, mengkaji serta menelaah literatur yang

berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti.

Setelah melakukan studi kepustakaan, riset lapangan dilakukan

dengan melakukan data-data sekunder yang tersedia melalui internet

maupun media cetak. Selanjutnya sejumlah data lainnya diambil dari

berbagai situs antara lain Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id,

www.sahamok.com, maupun situs www.finance.yahoo.com.

B. Metode Penentuan sampel

Populasi adalah keseluruhan dari obyek yang ciri-cirinya akan

diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan dan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan sampel adalah bagian dari

populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi. Sampel di dalam

penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang memenuhi beberapa

kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.

Page 49: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

32

Oleh karena itu, teknik penentuan sampel dilakukan dengan cara

purposive sampling. Purposive Sampling Method adalah suatu teknik yang

berdasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang diperkirakan

mempunyai sangkut paut erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat yang spesifik

yang ada atau dilihat dalam populasi dijadikan kunci untuk pengambilan

sampel. Adanya kriteria-kriteria tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi

efek yang membingungkan terhadap penelitian ini. Adapun kriteria-

kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Periode data yang diambil adalah 5 tahun dari tahun 2013 sampai

dengan 2017.

2. Penelitian ini dibatasi pada perusahaan manufaktur yang listed di

Bursa Efek Indonesia (BEI).

3. Data-data perusahaan yang dibutuhkan dalam penelitian ini

lengkap.

4. Perusahaan yang telah menyertakan laporan keuangan selama 5

tahun berturut-turut, yaitu tahun 2013 sampai 2017 dimana

perusahaan-perusahaan tersebut telah terdaftar di Bursa Efek

Indonesia yang mempunyai data keuangan yang lengkap pada

tahun 2013 sampai 2017.

5. Perusahaan manufaktur yang membagikan dividen selama tahun

penelitian, yaitu 2013 sampai 2017.

C. Metode Pengumpulan Data

Data-data yang diperoleh dan dipergunakan dalam penelitian ini

antara lain:

Page 50: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

33

1. Field Research

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat

sekunder yaitu data yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri

oleh peneliti karena berasal dari pihak lain yang berkaitan dengan

penulisan skripsi ini, seperti pusat referensi pasar modal di Busa Efek

Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data cross

section dan runtun waktu atau data berkala (time series) yang disusun

berdasarkan urutan waktu atau data yang dikumpulkan dari waktu ke

waktu. Waktu yang digunakan dapat berupa mingguan, bulanan, tahunan,

dan sebagainya (husnan, 2005:184 dalam Meyta 2013).

2. Library Research

Data yang diperoleh untuk penelitian ini adalah data yang diperoleh

dengan membaca literature, buku, artikel, jurnal dan lain-lain yang

berhubungan dengan aspek yang diteliti sebagai upaya untuk meperoleh

data yang valid.

3. Internet Research

Penulis menggunakan internet sebagai media perolehan data. Hal ini

disebabkan karena terkadang buku referensi atau literature yang dimiliki

tidak up to date. Sehingga penulis memanfaatkan media internet seperti

www.idx.co.id dan yahoo.finance.com

Page 51: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

34

D. Metode Analisis Data

1. Analisis Data Panel

Data panel merupakan gabungan antara data time series dan cross

section dengan kata lain data panel merupakan data dari beberapa

individu sama yang diamati dalam kurun waktu tertentu (Widarjono,

2013: 353).

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Investment

opportunity set, likuiditas, profitabilitas dan size (ukuran perusahaan)

terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2013 – 2017. Penelitian ini

menggunakan software Eviews 9 dalam mengolah data. Model regresi

data panel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

Dimana, Y = variabel dependen (Kebijakan Dividen)

α = konstanta

X1 = Variabel Investment Opporunity Set

X2 = Variabel Likuiditas

X3 = Variabel Profitabilitas

X4 = Variabel Size (Ukuran Perusahaan)

e = eror

β = Koefisien Regresi

I = Perusahaan

t = Waktu

Yit = α + β1X1it +β2X2it + β3X3it + β4X4it + e

Page 52: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

35

Menurut Widarjono (2013 : 355) ada beberapa metode yang digunakan

untuk mengestimasi model regrsi dengan data panel diataranya adalah:

a. Koefisien Tetap Antar Waktu dan Individu atau Common Effect

Model

Teknik yang paling sederhana untuk mengestimasi data panel

adalah dengan mengkombinasikan data time series dan cross section.

Dengan hanya menggabungkan data tersebut tanpa melihat perbedaan

antara waktu dan individu maka kita bisa menggunakan metode OLS

(Ordinary Least Square) untuk mengestimasi data panel. Sehingga

bentuk umum model OLS adalah :

Dimana : Y = variabel Dependen

X = Variabel Independen

i = Jenis Perusahaan

t = Waktu

b. Slope Konstan Tetapi Intersep Berbeda Antar Individu (Fixed Effect)

Teknik fixed effect model adalah teknik mengestimasi data panel

dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya

perbedaan intercept.

Pengertian fixed effect model ini didasarkan pada adanya

perbedaan intercept antar perusahaan, namun sama antar waktunya

(time varian). Disamping itu, model ini juga mengasumsikan bahwa

koefisien regresi (slope) tetap antar perusahaan dan antar waktu.

LnYit = β0 + β1 LnXit + β2 LnXit + εit

Page 53: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

36

Dalam menjelaskan intercept tersebut model estimasi ini seringkali

disebut dengan Least Square Dummy Variable (LSDV). Sehingga

bentuk umum untuk model fixed effect adalah sebagai berikut :

Dimana:

Yit = Variabel dependen pada unit obeservasi ke-I dan waktu ke-t

Xit = Variabel independen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t

β = Koefisien slope atau koefisien arah

β0i = intersep model regresi pada unit observasi ke-i

εit = komponen eror pada unit observasi ke-I dan waktu ke-t

i : = jenis perusahaan

t : = periode

D1,2,3 = dummy 1 untuk perusahaan dan 0 untuk perusahaan lainnya

Perhatikan bahwa konstanta βoi sekarang diberi subskrip 0i, i

menunjukkan objeknya. Dengan demikian masing-masing objek memiliki

konstanta yang berbeda. Variabel semu d1i=1 untuk objek pertama dan 0

untuk objek lainnya. Variabel d2i=1 untuk objek kedua dan 0 untuk objek

lainnya. Variabel semu d3i=1 untuk objek ketiga dan 0 untuk objek

lainnya.

c. Estimasi dengan Pendekatan Random Effects

Dalam pendekatan in akan mengestimasikan data panel dimana

variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar

individu. Model ini sangat berguna jika individual perusahaan yang kita

LnYit = β0 + β1 Ln Xit + β2 Ln Xit + β3 Ln Dit + β4 Ln Dit + … + εit

Page 54: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

37

ambil sebagai sampel adalah dipilih secara random dan merupakan wakil

dari populasi.

Nama metode random effect berasal dari pengertian bahwa variabel

gangguan secara menyeluruh Vit yaitu kombinasi time series dan cross

section dan variabel gangguan secara individu εit. Dalam hal ini variabel

gangguan μ adalah berbeda-beda antar individu tetapi tetap antar waktu.

Sehingga model ini sering disebut dengan Error Component Model

(ECM). Persamaan regresi dengan menggunakan model ini adalah

Keterangan Y = Variabel Dependen Vit = eit + μit

X = Variabel Independen

Dalam hal ini β0 tidak lagi bersifat tetap, tetapi lebih bersifat

random sehingga dapat diekspresikan dalam bentuk persamaan berikut

β0 adalah parameter yang tidak diketahui yang menunjukkan rata-

rata intercept dan µt adalah variabel gangguan yang bersifat random yang

menjelaskan adanya perbedaan perilaku perusahaan secara individu.

2. Pemilihan Metode Regresi Data Panel

Untuk mendapatkan analisis data panel yang baik terdapat

beberapa cara, antara lain :

LnYit = β0i + βj LnXjit + vit

β0 = β0 + µi

Page 55: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

38

a. Uji F/Chow

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah teknik regresi

data panel dengan fixed effect lebih baik daripada model regresi

data panel tanpa variabel dummy dengan melihat Residual Sum of

Squares (RSS).

Hipotesis : H0 : Model Common Effect

Ha : Model Fixed Effect

Dasar pengambilan keputusan dalam uji ini adalah dengan

membandingkan nilai F hitung dengan F kritis. Jika F hitung > F

kritis maka menolak hipotesis nol dan model yang terbaik adalah

fixed effect model. Sebaliknya jika F hitung < F kritis maka

menerima hipotesis nol dan model yang terbaik adalah Common

Effect Model (Widarjono, 2013 :362)

Rumus Pengujian F/Chow :

Keterangan :

RSS1 : Residual sum of squares dari model common effect

RSS2 : Residual sum of squares dari model fixed effect

M : Numerator (n-1)

n-k : Denumerator

Kriteria pengujian bagi uji F adalah jika nilai F hitung > F

tabel. Dengan α adalah tingkat signifikasi, maka H0 ditolak dan

model yang digunakan adalah fixed effect model.

𝑭 = (𝑹𝑺𝑺𝟏− 𝑹𝑺𝑺𝟐)/𝒎

𝑹𝑺𝑺𝟐/(𝒏− 𝒌)

Page 56: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

39

b. Uji Hausman

Statistik uji hausman mengikuti distribusi statistik Chi

Square dengan degree of freedom.

Hipotesis : H0 : model random effect

Ha : model fixed effect

Statistic uji hausman dihitung dengan menggunakan persamaan

sebagai berikut :

Keterangan :

βre : estimator random effect

βfe : estimator fixed effet

∑fe : matriks koefisien – covarians random effect

∑re : mariks koefisien – covarians fixed effect

K : derajat kebebasan (jumlah parameter)

Jika chi square hitung > chi square tabel atau probabilitas <

α tabel, berarti H0 ditolak. Artinya, model yang digunakan adalah

random effect.

c. Uji LM

Untuk memilih antara random effect dan pooled least

square digunakan The Breusch-pagan LM Test dengan

menggunakan hipotesis sebagai berikut :

H0 : model common effect

H1 : model random effect

Jika nilai LM hitung > chi square tabel berarti H0 ditolak.

Artinya model yang digunakan adalah random effect.

Page 57: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

40

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal. Model regresi yang baik adalah yang

memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Ada

dua cara untuk mengetahui apakah residual berdistribusi

normal atau tidak, yaitu dengan cara analisis grafik dan uji

statistik. Selain itu juga dilakukan dengan uji statistik

Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S), data yang berdistribusinormal

ditandai dengan asymp sig (2-tailed) >0,05 (Ghozali, 2011:

160).

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas ini bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya hubungan antara variabel

bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

kolerasi diantara variabel independen. Multikolinieritas dapat

dilihat dari korelasi antara masing-masing variabel independen.

Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi

(biasanya di atas 0,90), maka kejadian ini mengindikasikan

adanya multikolinieritas. Cara mendeteksi ada tidaknya

multikolinieritas tersebut dapat dilakukan dengan melihat nilai

tolerance dan variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini

menunjukkan setiap variabel manakah yang dijelaskan oleh

Page 58: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

41

variabel independen lainnya. Nilai out off yang dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolinieritas adalah tolerance < 0,10

dan nilai VIF >10 (Ghozali, 2011: 105).

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t-1 (sebelum). Jika terjadikorelasi maka ada problem

autokorelasi. Untuk mengetahui adanya korelasi dalam suatu

regresi dapat dilakukan uji Durbin-Watson (DW) dengan

ketentuan sebagai berikut (Ghozali, 2011 : 110).

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah

dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari

residual pada setiap pengamatan. Jika dalam varians dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

disebut homokedastisitas dan jika berbeda maka disebut

heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini

menggunakan uji glejser yaitu meregres nilai absolute residual

terhadap variabel independen. Hal ini terlihat dari probabilitas

signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%. Jadi dapat

disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:142).

Page 59: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

42

4. Pengujian Hipotesis

a. Uji f

Pengujian ini dilakukan untuk mngetahui pengaruh signifikan secara

simultan antara investment opportunity set, likuiditas, profitabilitas dan

size (ukuran perusahaan) terhadap kebijakan dividen. Uji statistik f

menunjukkan apakah variabel independen yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh terhadap variabel dependennya. kriteria

pengambilan keputusan, yaitu:

1. Bila F hitung > F tabel atau probabilitas < nilai signifikan (sig

0,05), maka hipotesis tidak dapat ditolak, ini berarti bahwa

secara simultan variabel independen memiliki pengaruh

signifikan terhadap variabel independen.

2. Bila F hitung < F tabel atau probabilitas > nilai signifikan

(sig ≥ 0,05), maka hipotesis diterima. Ini berarti secara

simultan variabel independen tidak mempunyai pengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

b. Uji t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing

variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

Pengujian ini dilakukan dengan uji atau t-test, yaitu membandingkan

antara t-hitung dengan nilai t-tabel.

Uji ini dilakukan dengan syarat:

1. Jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak berarti variabel

indepnden berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Page 60: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

43

2. Jika t-hitung < t-tabel, maka H0 diterima yang berarti variabel

independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen.

Pengujian ini juga dapat dilakukan melalui pengamatan nilai

signifikansi t pada tingkat α yang digunakan (penelitian ini menggunakan

tingat α sebesar 5%). Analisis didasarkan pada perbandingan antara

signifikan t dengan nilai signifikansi 0,05 dimana syarat-syarat nya

adalah sebagai berikut:

1. Jika signifikansi t < 0,05, maka H0 ditolak berarti variabel

independen berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen.

2. Jika signifikansi t > 0,05, maka H0 diterima yang berarti

variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

5. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) merupakan ukuran yang penting dalam

regresi. Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengukur baik atau

tidaknya model regresi yang telah diestimasi dibandingkan dengan data

yang sesungguhnya. Nilai koefisien determinasi (R2) mencerminkan

seberapa besar variansi dari variabel terikat dapat diterangkan oleh

variabel bebas. Jika nilai R2 = 0 maka diartikan bahwa variabel terikat

tidak dapat diterangkan oleh variabel bebas. Sedangkan jika R2 = 1 maka

variansi dari variabel terikat secara keseluruhan dapat diterangkan oleh

variabel bebas. Ketika nilai R2

= 1 maka semua titik pengamatan berada

Page 61: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

44

pada garis regresi. Baik buruknya suatu persamaan regresi ditentukan

oleh R2, dimana nilai R

2 yang baik berada antara nol dan satu.

Ketentunnya adalah bila niali koefisien determinasi sama dengan

0(R2=0) artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali.

Sedangkan bila R2-1 artinya variasi dari Y secarakeseluuhan dapat

diterangkan oleh X. dengan kata lain, bila R2=1, maka samua titik –titik

pengamatan beadatepatpada garis regresi.

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen (Y)

Kebijakan dividen adalah keputusan keuangan yang telah

dilakukan oleh perusahaan setelah perusahaan beroperasi dan

memperoleh laba. Kebijakan dividen menyangkut masalah penggunaan

laba yang menjadi hak para pemegang saham atau keputusan apakah

laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham

sebagai dividen atau ditahan guna pembiayaan investasi di masa yang

akan datang (Wiagustini, 2010: 255 dalam Sumantri 2013)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh

variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

kebijakan dividen yang dalam penelitian ini diproksikan oleh Dividend

Payout Ratio yang dinyatakan dalam satuan persentase. Dividend Payout

Ratio dapat dihitung dengan :

Dividend Payout Ratio = 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 𝑥 100 %

Page 62: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

45

2. Variabel Independen (X)

Variabel independen adalah variable yang dapat memengaruhi

perubahan dalam variabel dependen atau yang menyebabkan terjadinya

variasi bagi variabel tak bebas (Erlina,2011). Variabel independen yang

digunakan dalam penelitian ini antara lain:

a. Investment Opportunity Set (IOS)

Investment Opportunity Set adalah alternatif investasi dimasa yang

akan datang bagi perusahaan investment opoortunity set (IOS) dapat

didefinisikan sebagai kombinasi antara aktiva rill (asset in place)

dengan alternatif investasi dimasa yang akan datang yang memiliki

nilai bersih sekarang positif (wardani dan siregar, 2009 dalam metha

2010). Perusahaan dengan pertumbuhan penjualan yang tinggi

diharapkan memiliki kesempatan investasi yang tinggi.

Investment Opportunity Set dalam penelitian ini mengguanakn

proksi tunggal yang berbasis pada harga yaitu Ratio Market to book

value equity. Proksi ini mencerminkan bahwa pasar menilai return dari

investasi perusahaan dimasa depan dari return yang diharapkan dari

ekuitasnya, investment opportunity set dapat diukur dengan

menggunakan indicator market value Assets to book value Asset

(Astriani, 2014 : 12)

MVA/BVA = 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 𝑥 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑢𝑡𝑢𝑝𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦

Page 63: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

46

b. Likuiditas

Analisis rasio likuiditas adalah analisis yang dilakukan terhadap

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka

pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh tempo. Rasio likuiditas

yang digunakan dalam penelitian ini adalah current ratio.

Menurut Kasmir (2008) current ratio merupakan rasio untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka

pendek atau hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara

keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang

dimiliki perusahaan untuk menutupi kewajiban jangka pendeknya yang

jatuh tempo. Rasio lancar dapat dihitung dengan cara membandingkan

aktiva lancar dengan hutang lancar.

c. Profitabilitas

Menurut Husnan (2001) profitabilitas adalah kemampuan suatu

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat

penjualan, asset, dan modal saham tertentu. Dalam pengertian tersebut

dapat diartikan bahwa profitabilitas merupakan kemampuan suatu

perusahaan untuk mendapatkan laba dalam suatu periode tertentu.

Dalam penelitian ini rasio profitabilitas yang digunakan adalah

return on equity. Return on equity merupakan rasio antara laba bersih

terhadap total ekuitas. Semakin tinggi ROE menunjukkan semakin

Current ratio = 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 𝑥 100%

Page 64: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

47

efisien perusahaan menggunakan model sendiri untuk menghasilkan

laba atau keuntungan bersih (Ardimas dan Wardoyo, 2014). Ditinjau

dari return on equity (ROE), penambahan modal asing (utang)

diperkenakan apabila ROE dengan penambahan tersebut lebih besar

daripada ROE dengan penambahan modal sendiri, menurut Halim

2003). Secara sistemais dapat dirumuskan sebagai berikut:

d. Ukuran Perusahaan (Size)

Ukuran perusahaan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan

dalam menentukan sejauh mana perusahaan akan mampu bertahan

dengan keadaan modal yang dimiliki sehingga semakin besar ukuran

perusahaan, maka modal yang harus dimiliki juga besar, Eltya (2016

:57)

ROE = 𝑁𝑒𝑡 𝑖𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑋 100%

Size = logarithm natural of total assets

Page 65: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

48

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Sejarah Pasar Modal Indonesia

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia

merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial

Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu

didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah

kolonial atau VOC (http//www.idx.co.id, diakses pada tanggal 21 Maret

2018).

Perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti

yang diharapkan. Pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami

kevakuman yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke

I dan ke II, Pemerintah Republik mengaktifkan kembali pasar modal pada

tahun 1977 dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami

pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang

dikeluarkan pemerintah. Secara singkat, tonggak perkembangan pasar

modal di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut

Tabel 4.1

Perkembangan Pasar Modal di Indonesia

Periode Waktu Perkembangan Pasar Modal di Indonesia

Desember 1912 Bursa efek pertama di Indonesia dibentuk di

Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda

Berlanjut ke Halaman Berikutnya

Page 66: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

49

Tabel 4.1 (Lanjutan)

Periode Waktu Perkembangan Pasar Modal di Indonesia

1914 - 1918 Bursa efek di Batavia ditutup selama perang dunia

I

1925 - 1942 Bursa efek di Jakarta dibuka kembali bersama

dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya

Awal tahun 1939 Karena isu politik (perang dunia II) Bursa Efek di

Surabaya dan Semarang di tutup

1942 - 1952 Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama

Perang Dunia II

1956 Program nasionalisasi perusahaan Belanda, Bursa

Efek semakin tidak aktif

1956 - 1977 Perdagangan di Bursa efek vakum

10 Agustus 1977 Bursa Efek diresmikan kembali oleh presiden

Soeharto, BEJ dijalankan dibwah BAPEPAM

(Badan Pelaksana Pasar Modal), Tanggal 10

Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal,

Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai

dengan go public PT Semen Cibinong sebagai

emiten pertama tahun 2008

1977 - 1987 Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu, Jumlah

emiten hingga 1987 baru mencapai 24, masyarakat

lebih memilih instrument perbankan dibandingkan

dengan instrumen pasar modal

1987 Ditandai dengan hadirnya paket desember 1987

(PAKDES 87) yang memberikan kemudahan bagi

perusahan untuk melakukan penawaran umum dan

investor asing menanamkan modal di Indonesia

1988 - 1990 Paket dergulasi dibidang perbankan dan pasar

modal diluncurkan, pintu BEJ terbuka untuk asing,

Aktifitas bursa terlihat meningkat

2 Juni 1988 Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi

dan dikelola oleh Persatuan PErdaganagn Uang

dan Efek (PPUE) sedangkan organisasinya terdiri

dari broker dan dealer.

Desember 1988 Pemerintah mengeluarkan paket Desember 88

(PAKDES 88) yang memberikan kemudahan

perusahaan untuk go public dan beberapa

kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar

modal

Berlanjut Ke Halaman Berikutya

Page 67: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

50

Tabel 4.1 (Lanjutan)

Periode Waktu Perkembangan Pasar Modal di Indonesia

16 Juni 1989 Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan

dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta

yaitu PT Bursa Efek Surabaya

13 Juli 1992 Swastanisasi BEJ, BAPEPAM, berubah Menjadi

Badan Pengawas Pasar Modal, Tanggal ini

diperingati sebagai HUT BEJ

22 Mei 1995 Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan

dengan sistem computer, JATS (Jakarta

Automated Trading System)

10 November 1995 Pemerintah mengeluarkan undang-undang No 8

Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Undang-Undang

ini mulai diberlaukan pada Januari 1996

1995 Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek

Surabaya

2000 Sistem Perdaganagn Tanpa Warkat (Scripless

Trading)mulai diaplikasikan di Pasar Modal

Indonesia

2002 BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan

jarak jauh (Remote Trading)

2007 Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke

Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah menjadi

Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 Maret 2009 Peluncuran perdana sistem perdagangan baru PT

Bursa Efek Indonesia JATS - NEXG

Sumber : http//www.idx.co.id, diakses pada tanggal 21 Maret 2018

2. Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur adalah suatu perusahaan yang aktivitasnya

mengelola bahan mentah atau bahan baku sehingga menjadi barang jadi

lalu menjualnya kepada konsumen. Umumnya kegiatan seperti ini sering

disebut dengan proses produksi. Perusahaan manufaktur dalam setiap

pekerjaan atau kegiatan operasional yang dilakukannya tentu memiliki

acuan dan standar dasar yang digunakan oleh para karyawan yang bekerja,

biasanya acuan standar tersebut disebut dengan SOP (Standar Operasional

Prosedur).

Page 68: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

51

Karakteristik utama industri mnufaktur adalah mengelola sumber

daya menjadi barang jadi melalui suatu proses pabrikasi. Aktivitas

perusahaan yang tergolong dalam kelompok industri manufaktur

mempunyai tiga kegiatan utama yaitu:

a. Kegiatan utama untuk memperoleh atau menyimpan input atau

bahan baku

b. Kegiatan pengelolaaan atau pabrikasi atau eperakitan atas

bahan baku menjadi bahan jadi.

c. Kegiatan menyimpan atau memasarkan barang jadi. Kegiatan

utama tersebut harus mencerminkan dalam laporan keuangan

perusahaan pada perusahaan industry manufaktur.

B. Pengujian dan Pembahasan

1. Deskripsi Sampel Penelitian

Penelitian ini menggunakan 28 perusahaan manufaktur yang terdaftar

dalam Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017 untuk dijadikan

sampel penelitian, perusahaan tersebut termasuk 28 perusahaan selama

periode 2013-2017, berdasarkan seleksi objek penelitian, dengan objek

penelitian perusahaaan manufaktur dan listing dari tahun 2013 sampai

dengan tahun 2017 dan membagikan dividen secara terus menerus dari

tahun 2013-2017 adalah sebagai berikut

Page 69: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

52

No Emiten Nama Perusahaan

1 AMFG PT. Alumindo Light Metal IndustryTbk

2 ARNA PT. Arwana Citra Mulia Tbk

3 ASII PT. Astra Internasional Tbk

4 AUTO PT. Astra Otoparts Tbk

5 BATA PT. Sepatu Bata Tbk

6 CPIN PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk

7 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk

8 DVLA PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk

9 EKAD PT. Ekadharma Internasional Tbk

10 GGRM PT. Gudang Garam Tbk

11 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur

12 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

13 JPFA PT. JAPFA Comfeed Indonesia Tbk

14 KAEF PT. Kimia Farma (Persero) Tbk

15 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk

16 LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk

17 MERK PT. Merck Tbk

18 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk

19 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk

20 SCCO PT. Supreme Calbe Manufacturing & Commerce Tbk

21 SIDO PT. Industri Jamu dan Farmasi Sd Mncl Tbk

22 SMGR PT. Semen Indonesia (Persero)

23 SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk

24 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk

25 TOTO PT. Surya Toto Indonesia Tbk

26 TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk

27 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk

28 WIIM PT. Wismilak Inti Makmur

Tabel 4.2

Perusahaan Objek Penelitian

Sumber : http// www.idx.co.id, diakses pada tanggal 23 Mei 2018

Page 70: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

53

2. Deskripsi Variabel Penelitian

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen periode

2013-2017, sedangkan variabel independen terdiri dari investment opportunity set,

likuiditas, profitabilitas dan size (ukuran perusahaan) selama periode 2013-2017.

a. Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen merupakan keputusan untuk menentukan berapa

banyak dividen yang harus dibagikan kepada para pemegang saham.

Kebijakan ini bermula dari bagaimana perlakuan manajemen terhadap

keuntungan yang diperoleh perusahaan yang pada umumnya sebagian dari

penghasilan bersih setelah pajak (EAT) dibagikan kepada para investor

dalam bentuk dividen dan sebagian lagi diinvestasikan kembali ke

perusahaan dalam bentuk laba ditahan (Mulyono, 2009:10).

Stabilitas dividen dapat meningkatkan kepercayaan investor

terhadap perusahaan. Namun, Di sisi lain perusahaan yang akan

membagikan dividen dihadapkan pada berbagai macam pertimbangan,

antara lain: perlunya menahan sebagian laba untuk diinvestasikan kembali

yang mungkin lebih menguntungkan, kebutuhan dana perusahaan,

likuiditas perusahaan, dan faktor lain yang berhubungan dengan kebijakan

dividen (Fajar, 2010:1). Kebijakan dividen pada penelitian ini diproksikan

dengan variabel dividend payout ratio (DPR) berikut hasil perhitungannya:

Page 71: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

54

Gambar 4.1

Hasil Perhitungan Dividend Payout Ratio Periode 2013-2017

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat pada tahun 2013

perusahaan yang memperoleh dividend payout ratio tertinggi adalah PT.

Unilever Indonesia Tbk yaitu 94,72 dan dividend payout ratio teredah

adalah PT. Merck Tbk yaitu 0,08. Periode selanjutnya pada tahun 2014

perusahaan yang memperoleh dividend payout ratio tertinggi adalah PT

Unilever Indonesia Tbk yaitu 91,11 dan dividend payout ratio terendah

adalah peusahaan PT Alumindo Light Metal Industry Tbk. Periode

selanjutnya tahun 2015 dividend payout ratio tertinggi diperoleh

perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk 98,96 sedangkan yang memperoleh

dividend payout ratio terendah adalah PT. Sepatu Bata Tbk. Periode

selanjutnya tahun 2016 perushaan yang memperoleh dividend payout ratio

tertinggi yaitu perusahaan PT unilever Indonesia Tbk yaitu 94,77 dan yang

0

20

40

60

80

100

120

2013

2014

2015

2016

2017

Page 72: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

55

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

2013

2014

2015

2016

2017

memperoleh dividend payout ratio terendah adalah perusahaan PT. Merck

Tbk yaitu 7,4. Periode selanjutnya tahun 2017 perushaan yang

memperoleh dividend payout ratio tertinggi yaitu perusahaan PT unilever

Indonesia Tbk yaitu 474,91 dan yang memperoleh dividend payout ratio

terendah adalah perusahaan PT. Ekadharma International Tbk yaitu 20,6.

b. Investment Opportunity Set

Secara umum dapat dikatakan bahwa Investment Opportunity Set

menggambarkan tentang luasnya kesempatan atau peluang investasi bagi

suatu perusahaan, namun sangat tergantung pada pilihan expenditure

perusahaan utuk kepentingan dimasa yang akan datang (Nopratiwi,

2004:8).

Gambar 4.2

Hasil Penghitungan Invstment Opportunity Set periode 2013-2017

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat pada tahun 2013

perusahaan yang memperoleh investment opportunity set tertinggi adalah

Page 73: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

56

PT Darya Variya Laboratoria Tbk yaitu 2693,77 dan investment

opportunity set terendah adalah PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk yaitu

0,72. Periode selanjutnya pada tahun 2014 perusahaan yang memperoleh

investment opportunity set tertinggi adalah PT Supreme Manufacturing

commerce Tbk yaitu 1990,81 dan investment opportunity set terendah

adalah peusahaan PT Astra Internasional Tbk. Periode selanjutnya tahun

2015 investment opportunity set tertinggi diperoleh perusahaan PT Darya

Varia Laboratoria Tbk 1490,17 sedangkan yang memperoleh investment

opportunity set terendah adalah PT. Lionmesh prima Tbk. Yaitu 0,49

Periode selanjutnya tahun 2016 perushaan yang memperoleh investment

opportunity set tertinggi yaitu perusahaan PT Darya Varia Laboratoria

Tbk yaitu 1814,08 dan yang memperoleh investment opportunity set

terendah adalah perusahaan PT. Astra Internasional Tbk yaitu 0,28.

Periode selanjutnya tahun 2017 perushaan yang memperoleh investment

opportunity set tertinggi yaitu perusahaan PT Supreme Calbe

Manufacturing & Commerce Tbk yaitu 679,81 dan yang memperoleh

investment opportunity set terendah adalah perusahaan PT. Lionmesh

PrimaTbk yaitu 0,47.

Page 74: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

57

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1000

2013

2014

2015

2016

2017

c. Likuiditas

Gambar 4.3

Hasil Perhitungan Data Current Ratio periode 2013-2014

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat pada tahun 2013

perusahaan yang memperoleh current ratio tertinggi adalah PT Delta

Djakarta Tbk yaitu 465,78 dan current ratio terendah adalah PT. Astra

Internasional Tbk yaitu 1,2. Periode selanjutnya pada tahun 2014

perusahaan yang memperoleh current ratio tertinggi adalah PT Tempo

Scan Pacifik Tbk yaitu 300,2 dan current ratio terendah adalah

perusahaan PT Astra Otoparts yaitu 1,3 Tbk. Periode selanjutnya tahun

2015 current ratio tertinggi diperoleh perusahaan PT Delta Djakarta Tbk

642,4 sedangkan yang memperoleh current ratio terendah adalah PT.

Astra Otoparts Tbk. Yaitu 1,3 Periode selanjutnya tahun 2016 perusahaan

yang memperoleh current ratio tertinggi yaitu perusahaan PT Delta

Djakarta Tbk yaitu 760,4 dan yang memperoleh current ratio terendah

adalah perusahaan PT. Astra Internasional Tbk yaitu 1,2. Periode

Page 75: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

58

0

20

40

60

80

100

120

140

160

2013

2014

2015

2016

2017

selanjutnya tahun 2017 perusahaan yang memperoleh current ratio yaitu

perusahaan PT Delta Djakarta Tbk yaitu 860 dan yang memperoleh

current ratio terendah adalah perusahaan PT. Astra Internasional Tbk

yaitu 1,2.

d. Profitabilitas

Salah satu faktor utama yang menentukan kesehatan suatu

perusahaan adalah perolehan laba yang dicapai perusahaan dalam periode

tertentu. Dengan tingginya perolehan laba yang dihasilkan perusahaan

akan mengurangi jumlah penggunaan hutang perusahaan. Karena

perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi cenderung akan

menggunakan laba dalam membiayai kebutuhan perusahaan dibandingkan

dengan menggunakan hutang. Profitabilitas adalah kemampuan

perusahaan dalam memperoleh laba dalam hubungannya dengan

penjualan, total aktiva maupun modal sendiri, (Agustina, 2017: 20).

Profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan dalam variabel Return on

Equity (ROE).

Tabel 4.4

Hasil Perhitungan Data Return On Equity periode 2013-2014

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Page 76: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

59

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat pada tahun 2013

perusahaan yang memperoleh return on equity tertinggi adalah PT

Unilever Indonesia Tbk yaitu 125,8 dan return on equity terendah adalah

PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk yaitu 6,97. Periode selanjutnya pada

tahun 2014 perusahaan yang memperoleh return on equity tertinggi

adalah PT Multi Bintang Indonesia Tbk yaitu 143,5 dan return on equity

terendah adalah perusahaan PT Lionmesh Prima Tbk yaitu 6,38 Periode

selanjutnya tahun 2015 return on equity tertinggi diperoleh perusahaan PT

Unilever Indonesia Tbk 121,2 sedangkan yang memperoleh return on

equity terendah adalah PT. Lionmesh Indonesia Tbk. Yaitu 1,73 Periode

selanjutnya tahun 2016 perushaan yang memperoleh return on equity

tertinggi yaitu perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk yaitu 135,8 dan

yang memperoleh return on equity terendah adalah perusahaan PT.

Lionmesh Indonesia Tbk yaitu 5,33. Periode selanjutnya tahun 2017

perusahaan yang memperoleh return on equity tertinggi yaitu perusahaan

PT Unilever Indonesia Tbk yaitu 135,4 dan yang memperoleh return on

equity terendah adalah perusahaan PT. Alumindo Light Metal Industry

Tbk yaitu 1,08.

e. Size (Ukuran Perusahaan)

Ukuran perusahaan merupakan fungsi dari kecepatan pelaporan

keuangan karena semakin besar suatu perusahaan maka perusahaan akan

melaporkan hasil laporan keuangan yang telah diaudit semakin cepat

karena perusahaan memiliki banyak sumber informasi dan memiliki sistem

pengendalian internal perusahaan yang baik sehingga dapat mengurangi

tingkat kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan yang memudahkan

Page 77: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

60

0

5

10

15

20

25

30

35

2013

2014

2015

2016

2017

auditor dalam melakukan audit laporan keuangan. Dengan demikian dapat

disimpulakn bahwa kemungkinan ukuran perusahaan dapat mempengaruhi

waktu penyelesaian audit (Rachmawati, 2008:3).

Gambar 4.5

Hasil Perhitungan Data Size (Ukuran Perusahaan) Periode 2013-2014

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2018

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat pada tahun 2013

perusahaan yang memperoleh size(ukuran perusahaan) tertinggi adalah PT

Delta Djakarta Tbk yaitu 32,99 dan size (ukuran perusahaan) terendah

adalah PT. Darya Varia Laboratoria Tbk yaitu 20,89. Periode selanjutnya

pada tahun 2014 perusahaan yang memperoleh size(ukuran perusahaan)

tertinggi adalah PT Astra Internasional Tbk yaitu 32,13 dan size (ukuran

perusahaan) terendah adalah PT Astra Internasional yaitu 20,93 Tbk.

Periode selanjutnya tahun 2015 size(ukuran perusahaan) tertinggi

diperoleh PT Astra Internasional Tbk 33,13 sedangkan yang memperoleh

size (ukuran perusahaan) terendah adalah PT. Darya varia- Laboratoria

Tbk. Yaitu 21,04. Periode 2016 size(ukuran perusahaan) tertinggi yaitu

perusahaan PT Astra Internasional Tbk yaitu 33,19 dan yang memperoleh

size (ukuran perusahaan) terendah adalah perusahaan PT. Darya Varia -

Laboratoria Tbk yaitu 21,14. Periode selanjutnya tahun 2017 perusahaan

Page 78: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

61

yang memperoleh size (ukuran perusahaan) yaitu PT Astra Internasional

Tbk yaitu 33,32 dan yang memperoleh size (ukuran perusahaan) terendah

adalah perusahaan PT. Darya Varia LaboratoriaTbk yaitu 21,22.

C. Hasil Analisis dan Pembahasan

1. Hasil Estimasi Metode Data Panel

Berdasarkan permasalahan, tujuan penelitian dan perumusan

hipotesis yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya maka

langkah selanjutnya melakukan analisis data. Penelitian ini

menggunakan data panel yang merupakan gabungan dari data time

series dan cross section. Teknik analisis yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan data panel dengan menggunakan software

eviews 9.0. sebelum melakukan analisis data langkah pertama adalah

melakukan pemilihan model terbaik untuk menghasilkan analisis yang

baik. Terdapat tiga pendekatan dalam pemilihan model terbaik yaitu:

Common Effect, Fixed Effect dan Random Effect.

Untuk menentukan model estimasi terbaik tersebut akan dilakukan

beberapa prosedur pengujian formal, yaitu uji chow untuk memilih

antara model common effect atau fixed effect; uji Hausman untuk

memilih antara model fixed effect atau random effect. Selanjutnya,

untuk model estimasi data panel terpilih akan dilakukan pengujian

untuk estimator dengan struktur varians – kovarians residual yang

terbaik.

a. Uji Chow Test

Chow test merupakan uji untuk menentukan model yang paling

tepat antara common effect dengan fixed effect yang akan digunakan

untuk mengestimasi data panel. Hipotesis dalam pengujian ini adalah:

Page 79: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

62

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: FIX

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 3.613375 (27,108) 0.0000

Cross-section Chi-square 90.105705 27 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: DPR

Method: Panel Least Squares

Date: 05/21/18 Time: 12:22

Sample: 2013 2017

Periods included: 5

Cross-sections included: 28

Total panel (balanced) observations: 140 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -59.23307 22.60706 -2.620114 0.0098

IOS 0.009028 0.004810 1.876717 0.0627

CR 0.049358 0.011189 4.411161 0.0000

ROE 0.201534 0.059554 3.384058 0.0009

SIZE 3.312688 0.776738 4.264872 0.0000 R-squared 0.291839 Mean dependent var 46.84464

Adjusted R-squared 0.270857 S.D. dependent var 23.27543

S.E. of regression 19.87486 Akaike info criterion 8.851849

Sum squared resid 53326.36 Schwarz criterion 8.956908

Log likelihood -614.6295 Hannan-Quinn criter. 8.894542

F-statistic 13.90868 Durbin-Watson stat 1.290343

Prob(F-statistic) 0.000000

H0 : Model yang terbaik adalah Common Effect

Ha : Model yang terbaik adalah Fixed Effect

Kriteria pengambilan uji hipotesis diatas dengan membandingkan

antara Fstatistik dengan Ftabel. Jika Fstatistik > Ftabel maka Ho ditolak

sehingga model yang baik adalah Fixed Effect. Begitu sebaliknya. Jika

Fstatistik < Ftabel maka Ha ditolak sehingga model yang baik adalah

model Common Effect.

Langkah lain dalam pengambilan keputusan dilihat dari nilai

probabilitas. Jika probabilitas > 5% maka Ha ditolak sehingga model

yang baik adalah model Common Effect. Begitu sebaliknya jika

probabilitas < 5% maka Ho ditolak sehingga model yang baik adalah

fixed effect.

Tabel 4.3

Hasil Pengujian Chow Test

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Page 80: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

63

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat hasil chow test bahwa

nilai probabilitas < 5% sehingga dapat disimpulakn menolak Ho dan

menerima Ha sehingga model yang paling baik adalah mengikuti model

Fixed Effect.

b. Uji Hausman Test

Hausman Test merupakan uji untuk menentukan model yang baik

antara fixed effect dengan Random effect yang akan digunakan untuk

mengestimasikan data panel. Hipotesis dalam pengujian ini adalah:

Ho : Model yang baik adalah Fixed effect

Ha : Model yang baik adalah Random effect

Kriteria pengambilan uji hipotesis diatas dengan membandingkan

antara Fstatistik dengan Ftabel. Jika Fstatistik > Ftabel maka Ho ditolak sehingga

model yang baik adalah Random Effect. Begitu sebaliknya. Jika Fstatistik <

Ftabel maka Ha ditolak sehingga model yang baik adalah model Fixed

Effect.

Langkah lain dalam pengambilan keputusan dilihat dari nilai

probabilitas. Jika probabilitas > 5% maka Ha ditolak sehingga model yang

baik adalah model Random Effect. Begitu sebaliknya jika probabilitas <

5% maka Ho ditolak sehingga model yang baik adalah fixed effect.

Page 81: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

64

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: RANDOM

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 17.518702 4 0.0015

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. IOS 0.002690 0.007047 0.000032 0.4380

CR 0.033525 0.046494 0.000136 0.2667

ROE -0.605859 0.098749 0.030967 0.0001

SIZE 3.864952 3.651594 0.421746 0.7425

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: DPR

Method: Panel Least Squares

Date: 05/21/18 Time: 12:22

Sample: 2013 2017

Periods included: 5

Cross-sections included: 28

Total panel (balanced) observations: 140 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -53.87566 31.02481 -1.736535 0.0853

IOS 0.002690 0.007859 0.342277 0.7328

CR 0.033525 0.017390 1.927818 0.0565

ROE -0.605859 0.194092 -3.121505 0.0023

SIZE 3.864952 1.051632 3.675195 0.0004 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.627939 Mean dependent var 46.84464

Adjusted R-squared 0.521143 S.D. dependent var 23.27543

S.E. of regression 16.10647 Akaike info criterion 8.593951

Sum squared resid 28017.20 Schwarz criterion 9.266327

Log likelihood -569.5766 Hannan-Quinn criter. 8.867185

F-statistic 5.879829 Durbin-Watson stat 1.834811

Prob(F-statistic) 0.000000

Tabel 4.4

Hasil Uji Hausman Test

Sumber : Hasil Pengolahan Data Eviews 9, 2018

Page 82: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

65

0

2

4

6

8

10

12

-40 -30 -20 -10 0 10 20 30 40 50

Series: ResidualsSample 1 140Observations 140

Mean -2.74e-14Median -3.616669Maximum 50.44680Minimum -42.92805Std. Dev. 19.58680Skewness 0.413218Kurtosis 2.478994

Jarque-Bera 5.567582Probability 0.061804

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

1) Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal, bila

asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah

sampel kecil. Berikut hasil uji normalitas dalam penelitian ini :

Tabel 4.5

Hasil Uji Normalitas

Sumber : Hasil Pengolahan Data Eviews 9, 2018

Pada gambar diatas, nilai probabilitas menunjukkan angka

0,061804 (lebih besar dari α= 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa

data dalam penelitian ini berdistribusi normal.

2) Hasil Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau tidak,

model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi diantara

variabel bebas. Berikut hasil uji multikolinieritas dalam penelitian ini :

Page 83: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

66

IOS CR ROE SIZE

IOS 1.000000 -0.141759 -0.064009 -0.400197

CR -0.141759 1.000000 0.119619 0.047295

ROE -0.064009 0.119619 1.000000 0.102984

SIZE -0.400197 0.047295 0.102984 1.000000

Tabel 4.6

Hasil Uji Multikolinieritas

Sumber : Hasil Pengolahan Data Eviews 9, 2018

Pada tabel 4.5 Diatas hasil matriks korelasi menunjukkan

koefisien korelasi variabel Investment Opportunity Set (IOS),

Current Ratio(CR), Return on Equity (ROE) dan Size 0,8 sehingga

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah multikolinieritas

antar variabel independen.

3) Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari variabel pengganggu

antara pengamatan satu ke pengamatan lain. Untuk menciptakan suatu

model regresi tidak boleh terdapat heteroskedastistas. Pendeteksian pada

penelitian ini menggunakan uji white. Berikut hasil uji white dalam

penelitian ini:

Page 84: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

67

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 0.901657 Prob. F(14,125) 0.5588

Obs*R-squared 12.84121 Prob. Chi-Square(14) 0.5391

Scaled explained SS 8.829862 Prob. Chi-Square(14) 0.8418

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2

Method: Least Squares

Date: 05/21/18 Time: 12:26

Sample: 1 140

Included observations: 140 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -5500.771 3983.692 -1.380822 0.1698

IOS^2 -0.000201 0.000224 -0.899303 0.3702

IOS*CR -0.003061 0.006538 -0.468199 0.6405

IOS*ROE 0.031961 0.026901 1.188087 0.2371

IOS*SIZE -0.057275 0.049316 -1.161387 0.2477

IOS 1.327766 1.438664 0.922916 0.3578

CR^2 0.000132 0.001030 0.128525 0.8979

CR*ROE -0.016236 0.013188 -1.231091 0.2206

CR*SIZE 0.087254 0.166929 0.522703 0.6021

CR -2.628298 4.952693 -0.530681 0.5966

ROE^2 0.021124 0.050537 0.417987 0.6767

ROE*SIZE -0.318623 1.255354 -0.253812 0.8001

ROE 10.05037 36.60993 0.274526 0.7841

SIZE^2 -7.914858 4.993206 -1.585126 0.1155

SIZE 433.7672 281.3228 1.541884 0.1256 R-squared 0.091723 Mean dependent var 380.9026

Adjusted R-squared -0.010004 S.D. dependent var 464.8939

S.E. of regression 467.2135 Akaike info criterion 15.23241

Sum squared resid 27286057 Schwarz criterion 15.54758

Log likelihood -1051.268 Hannan-Quinn criter. 15.36048

F-statistic 0.901657 Durbin-Watson stat 1.620453

Prob(F-statistic) 0.558835

Tabel 4.7

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Hasil Pengolahan Data Eviews versi 9, 2018

dari hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat dari Obs*R-

squared dengan prob. (0,5391) > 0,05 sehingga dapat disimpulkan

menerima hipotesis nol atau penelitian ini tidak ada masalah

heteroskedastisitas.

4) Hasil Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan hubungan antara residual satu

observasi dengan residual observasilainnya. Autokorelasi lebih

mudah timbul pada data yang bersifat runtun waktu, karena

Page 85: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

68

Dependent Variable: DPR

Method: Panel Least Squares

Date: 05/21/18 Time: 12:21

Sample: 2013 2017

Periods included: 5

Cross-sections included: 28

Total panel (balanced) observations: 140 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -53.87566 31.02481 -1.736535 0.0853

IOS 0.002690 0.007859 0.342277 0.7328

CR 0.033525 0.017390 1.927818 0.0565

ROE -0.605859 0.194092 -3.121505 0.0023

SIZE 3.864952 1.051632 3.675195 0.0004 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.627939 Mean dependent var 46.84464

Adjusted R-squared 0.521143 S.D. dependent var 23.27543

S.E. of regression 16.10647 Akaike info criterion 8.593951

Sum squared resid 28017.20 Schwarz criterion 9.266327

Log likelihood -569.5766 Hannan-Quinn criter. 8.867185

F-statistic 5.879829 Durbin-Watson stat 1.834811

Prob(F-statistic) 0.000000

berdasarkan sifatnya, data masa sekarang dipengaruhi oleh data

pada masa-masa sebelumnya. Meskipun demikian, tetap

dimungkinkan autokorelasi dijumpai pada datayang bersifat

antarobjek (crosss section). Dalam medeteksi masalah autokorelasi

digunakan dengan uji Durbin Watson.

Tabel 4.8

Hasil Uji Autokorelasi

Sumber : Hasil Pengolahan Data Eviews 9, 2018

Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin –

Watson. Autokorelasi dapat berbentuk menjadi autokorelasi positif

dan autokorelasi negatif, Winarno (2011:5.26). Mengidentifikasi

adanya autokorelasi dapat dilakukan dengan melihat hasil uji

Durbin – Watson.

Page 86: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

69

Tabel 4.9

Uji Durbin - Watson

0 1,67 1,78 2,21 2,32

Apabila D –W berada antara hingga maka model tersebut tidak terdapat

autokorelasi. Sebaliknya, jika D-W tidak berada diantara hingga maka

model tersebut dapat terdapat autokorelasi (Winarno, 2009, 5.27).

Dikarenakan dalam penelitian ini menggunakan data panel, maka

uji autokorelasi sudah tidak perlu di uji kembali, karena data panel

sifatnya lebih kepada cross section maka bisa dikatakan tidak ada

autokorelasi.

n = 5 x28 = 140 sampel

k = 4

dl = 1.6710

du = 1.7851

4 - dl = 4- 1,6710= 2,329

4 - du = 4- 1,7851= 2,2149

Dari hasil tersebut dapat dikatakan tidak terdapat masalah

autokorelasi karena hasil durbin Watson (1,834811) beradadiantara

dl, du, d-dl dan 4-du.

Ada

autokorelasi

positif

Tidak dapat

diputuskan

Tidak ada

autokorelasi

Tidak dapat

diputuskan

Ada

autokorelasi

negatif

Page 87: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

70

Dependent Variable: DPR

Method: Panel Least Squares

Date: 05/21/18 Time: 12:21

Sample: 2013 2017

Periods included: 5

Cross-sections included: 28

Total panel (balanced) observations: 140 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -53.87566 31.02481 -1.736535 0.0853

IOS 0.002690 0.007859 0.342277 0.7328

CR 0.033525 0.017390 1.927818 0.0565

ROE -0.605859 0.194092 -3.121505 0.0023

SIZE 3.864952 1.051632 3.675195 0.0004 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.627939 Mean dependent var 46.84464

Adjusted R-squared 0.521143 S.D. dependent var 23.27543

S.E. of regression 16.10647 Akaike info criterion 8.593951

Sum squared resid 28017.20 Schwarz criterion 9.266327

Log likelihood -569.5766 Hannan-Quinn criter. 8.867185

F-statistic 5.879829 Durbin-Watson stat 1.834811

Prob(F-statistic) 0.000000

3. Hasil Uji Signifikasi

a. Hasil Uji Signifikasi Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk menguji seberapa besar pengaruh variabel

independen (Investment Opportunity Set, likuiditas, profitabilitas, size)

terhadap variabel dependen kebijakan dividen. Hipotesis dalam uji ini

adalah:

Ho: variabel independen secara simultan tidak berpengaruh

Ha : Variabel independen secara simultan berpengaruh

Dasar pengambilan keputusan Uji F adalah jika probabilitasnya

(nilai prob) > 0,05, maka Ho diterima dan jika probabilitasnya (nilai

prob)< 0,05 maka Ha diterima. Uji hipotesis secara parsial dapat dilihat

dari tabel berikut:

Tabel 4.10

Hasil uji F (Simultan)

Sumber : Hasil Pengolahan data Eviews versi 9, 2018

Page 88: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

71

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa nilai F-hitung

sebesar 5,879829 dan Ftabel sebesar 2,67. Ftabel didapat dari nilai

pembilang (k-1) sebesar (4-1=3) dan nilai penyebutnya (n-k) sebesar

(140-3 = 137) maka didapat nilai F tabel sebesar 2,67. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa F hitung > F tabel maka menolak hipotesis nol yang

artinya variabel independen (investment opportunity set, likuiditas,

profitabilitas dan size) secara simultan berpengaruh terhadap kebijakan

dividen.

Selain itu dapat dilihat baha nilai F probabilitas sebesar 0,000yang

lebih kecil dari 5% maka dapat disimpulkan menolak hipotesis nol yang

artinya variabel independen (investement opportunity set, likuiditas,

profitabilitas dan size) secara simultan berpengaruh terhadap kebijakan

dividen.

b. Hasil Uji Signifikasi Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji seberapa besar pengaruh variabel

independen secara individe terhadap variabel independen. Pengambilan

keputusan pada uji ini dilakukan dengan mebandingkan nilai t-hitung

dengan t-tabel. Hipotesis dalam uji ini adalah:

H0 : Variabel independen secara parsial tidak berpengaruh

Ha : Variabel independen secara parsial berpengaruh

Jika nilai t hitung > t tabel dapat disimpulakan menolak hipotesis

nol yang berarti variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap

kebijakan dividen. Sebaliknya jika nilai t hitung < t tabel dapat

Page 89: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

72

Dependent Variable: DPR

Method: Panel Least Squares

Date: 05/21/18 Time: 12:21

Sample: 2013 2017

Periods included: 5

Cross-sections included: 28

Total panel (balanced) observations: 140 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -53.87566 31.02481 -1.736535 0.0853

IOS 0.002690 0.007859 0.342277 0.7328

CR 0.033525 0.017390 1.927818 0.0565

ROE -0.605859 0.194092 -3.121505 0.0023

SIZE 3.864952 1.051632 3.675195 0.0004 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.627939 Mean dependent var 46.84464

Adjusted R-squared 0.521143 S.D. dependent var 23.27543

S.E. of regression 16.10647 Akaike info criterion 8.593951

Sum squared resid 28017.20 Schwarz criterion 9.266327

Log likelihood -569.5766 Hannan-Quinn criter. 8.867185

F-statistic 5.879829 Durbin-Watson stat 1.834811

Prob(F-statistic) 0.000000

disimpulakn menerima hipotesis nol yang berarti variabel independen

secara parsial berpengaruh terhadap kebijakan dividen.

Uji t dilakukan dengan menggunakan uji dua arah (two tail test)

dengan α 5%, sehingga t-tabel diperoleh sebagai berikut:

= [

= ( − )

=

= (1 0 − )

= 1,97756

Berikut ini merupakan tabel hasil uji t:

Tabel 4.10

Hasil Uji t (parsial)

Sumber : Hasil Pengolahan Data Eviews 9, 2018

Berdasarkan hasil estimasi t tabel sebesar 1,97756 maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut

Page 90: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

73

1) Pengaruh Investment Opportunity Set terhadap Kebijakan Dividen

Berdasarkan tabel diatas bahwa nilai t hitung sebesar 0,342277

berarti lebih kecil dari 1,97756. Nilai probabilitas sebesar 0,7328 >

0,05 sehingga menerima hipotesis nol yang berarti bahwa investment

opportunity set tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap

kebijakan dividen. Hasil penelitian ini sependapat dengan Haryeti

dan Ekayanti (2012), Agung (2014) yang menemukan bahwa

investment opportunity set tidak mempunyai pengaruh signifikan

terhadap kebijakan dividen. Hasil penelitian ini tidak sama dengan

penelitian Suharli (2007) dan Nugroho (2010) yang menyatakan

bahwa IOS memiliki pengaruh negatif terhadap kebijakan dividen.

2) Pengaruh Likuiditas terhadap Kebijakan Dividen

Berdasarkan tabel diatas bahwa nilai t hitung sebesar 1,927818

berarti lebih kecil dari 1,97756. Nilai probabilitas sebesar 0,0565 >

0,05 sehingga likuiditas mempunyai tidak berpengaruh signifikan

terhadap kebijakan dividen. Hasil penelitian ini sama dengan Afriani

(2014) dan Mafizatun (2013) yang menemukan bahwa likuiditas

tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Rostanty (2017), likuiditas mempunyai pengaruh

positif terhadap kebijakan dividen. Sari dan Sudjarmi (2015) juga

mengungkapkan bahwa likuiditas yang diproksikan dengan current

ratio (CR) berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen,

Page 91: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

74

semakin besar tingkat likuiditasnya maka semakin besar pula

kemampuan perusahaan untuk membayar dividen

3) Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen

Berdasarkan tabel diatas bahwa nilai t hitung sebesar -3,121505

berarti lebih kecil dari -1,97756. Nilai probabilitas sebesar 0,0023 <

0,05 sehingga sehingga menolak hipotesis nol yang berarti bahwa

profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen.

Penelitian Devi (2013), Elsiddig (2015) dan Meilina (2015)

menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kebijakan dividen karena profitabilitas

merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dan

dividen akan dibagi apabila perusahaan tersebut memperoleh laba.

4) Pengaruh Size (Ukuran Perusahaan) terhadap Kebijakan Dividen

Berdasarkan tabel diatas bahwa nilai t hitung sebesar 3,675195

berarti lebih besar dari 1,97756. Nilai probabilitas sebesar 0,0004 <

0,05 sehingga menolak hipotesis nol yang berarti bahwa size (ukuran

perusahaan ) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Aulia (2018),

hasil penelitiannya yaitu ukuran perusahaan dan profitabilitas

perusahaan memberikan dampak positif terhadap kebijakan dividen

sedangkan corporate governance dan pertumbuhan perusahaan

memberikan dampak negatif terhadap kebijakan dividen.

Page 92: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

75

Dependent Variable: DPR

Method: Panel Least Squares

Date: 05/21/18 Time: 12:21

Sample: 2013 2017

Periods included: 5

Cross-sections included: 28

Total panel (balanced) observations: 140 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -53.87566 31.02481 -1.736535 0.0853

IOS 0.002690 0.007859 0.342277 0.7328

CR 0.033525 0.017390 1.927818 0.0565

ROE -0.605859 0.194092 -3.121505 0.0023

SIZE 3.864952 1.051632 3.675195 0.0004 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.627939 Mean dependent var 46.84464

Adjusted R-squared 0.521143 S.D. dependent var 23.27543

S.E. of regression 16.10647 Akaike info criterion 8.593951

Sum squared resid 28017.20 Schwarz criterion 9.266327

Log likelihood -569.5766 Hannan-Quinn criter. 8.867185

F-statistic 5.879829 Durbin-Watson stat 1.834811

Prob(F-statistic) 0.000000

4. Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisisen determinasi adalah untuk menjelaskan seberapa besar

proporsi variasi variabel dependen dijelaskan oleh variabel

independen. Semakin besar nilai R2

maka semakin baik hasil dari

model regresi tersebut, Widarjono (2013:69).

Koefisien determinasi selalu naik jika menambah jumlah variabel

independen dalam suatu model walaupun penambahan variabel

independen tersebut belum tentu mempunyai pengaruh terhadap

variabel independen. Sebagai alternatif digunakan R2 yang disesuiakan

(Adjusted R2) berikut hasil Adjusted R

2.

Tabel 4.11

Hasil Determinasi (Adjusted R2)

Sumber : Hasil Pengolahan Data Eviews 9, 2018

Page 93: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

76

Dependent Variable: DPR

Method: Panel Least Squares

Date: 05/21/18 Time: 12:21

Sample: 2013 2017

Periods included: 5

Cross-sections included: 28

Total panel (balanced) observations: 140 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -53.87566 31.02481 -1.736535 0.0853

IOS 0.002690 0.007859 0.342277 0.7328

CR 0.033525 0.017390 1.927818 0.0565

ROE -0.605859 0.194092 -3.121505 0.0023

SIZE 3.864952 1.051632 3.675195 0.0004 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.627939 Mean dependent var 46.84464

Adjusted R-squared 0.521143 S.D. dependent var 23.27543

S.E. of regression 16.10647 Akaike info criterion 8.593951

Sum squared resid 28017.20 Schwarz criterion 9.266327

Log likelihood -569.5766 Hannan-Quinn criter. 8.867185

F-statistic 5.879829 Durbin-Watson stat 1.834811

Prob(F-statistic) 0.000000

Berdasarkan hasil uji diatas dapat dilihat bahwa nilai adjusted R2

adalah 0,521143 yang berarti bahwa kemampuan variabel independen

yang digunakan dalam penelitian yaitu Investment Opportunity Set,

likuiditas, profitabilitas dan size (ukuran perusahaan) dalam

menjelaskan variabel dependen (kebijakan dividen) sebesar 52,11%

sisanya 47, 89% dijelaskan oleh variabel lain yang tdak dimasukkan

dalam model penelitian ini.

5. Analisis Regresi Data Panel

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh investment

opportunity set, likuiditas, profitabilitas dan size (ukuran perusahaan)

terhadap kebijakan dividen. Model analisis yang digunakan adalah

model Fixed Effect. Berikut hasil regresi data panel.

Tabel 4.12

Hasil Uji Data Panel

Sumber : Hasil Pengolahan Data Eviews 9, 2018

Page 94: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

77

Persamaan regresi dari output diatas dengan variabel dependen

kebijakan dividen adalah sebagai berikut

Y= -53,87566 +0,002890(IOS) + 0,033525 (CR) – 0,605859 (ROE)

+ 3,864952 (SIZE)

Berdasarkan persamaan diatas dapat dinterpretasikan sebagai

berikut:

a. Konstanta (-53,87566)

Nilai konstanta -53,87566 yang berarti jika variabel bebas

yang terdiri dari investment opportunity set, likuiditas,

profitabilitas, dan Size (ukuran perusahaan) bernilai nol maka

variabel nilai perusahaan akan turun sebesar 53,87566.

b. Investment opportunity set (0,342277)

Investment opportunity set memiliki nilai probabilitas

sebesar 0,7328 yang berada diatas tingkat signifiakasi sehingga

menerima H01 dan menolak Ha1. Dengan nilai koefisien variabel

kebijakan dividen sebesar 0,342277 yang menunjukkan bahwa

kebijakan dividen mengalami kenaikan 1 satu satuan sehingga

akan mengakibatkan peningkatan kebijakan dividen sebanyak

0,342277 satuan. Dengan asumsi variabel lain bernilai konstan.

c. Likuiditas (1,927818)

Likuiditas memiliki nilai probabilitas sebesar 0,0565 yang

berada diatas tingkat signifiakasi sehingga menerima H01 dan

menolak Ha1. Dengan nilai koefisien variabel kebijakan dividen

Page 95: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

78

sebesar 1,927818 yang menunjukkan bahwa kebijakan dividen

mengalami kenaikan 1 satu satuan sehingga akan

mengakibatkan peningkatan kebijakan dividen sebanyak

1,927818 satuan. Dengan asumsi variabel lain bernilai konstan.

d. Profitabilitas (-3, 121505)

Profitabilitas memiliki nilai probabilitas sebesar 0,0023

yang berada dibawah tingkat signifiakasi sehingga menolak H01

dan menerima Ha1. Dengan nilai koefisien variabel probabilitas

sebesar -3,121505 yang menunjukkan bahwa probabilitas

mengalami kenaikan 1 satu satuan sehingga akan

mengakibatkan penurunan kebijakan dividen sebanyak 3,121505

satuan. Dengan asumsi variabel lain bernilai konstan.

e. Size (3,675195)

Size (ukuran perusahaan) memiliki nilai probabilitas

sebesar 0,0004 yang berada di bawah tingkat signifiakasi

sehingga menolak H01 dan menerima Ha1. Dengan nilai

koefisien size sebesar 3,675195 yang menunjukkan bahwa jika

size mengalami kenaikan 1 satu satuan sehingga akan

mengakibatkan peningkatan size sebanyak 3,675195 satuan.

Dengan asumsi variabel lain bernilai konstan.

D. Interpretasi

Berdasarkan hasil analisa diatas dapat dilihat bahwa dua variabel

yang berpengaruh secara parsial terhadap kebijakan dividen yaitu return on

equity dan size, sedangkan variabel investment opportunity set dan

Page 96: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

79

likuiditas tidak berpenagruh terhadap kebijakan dividen. Hal ini dapat

dilihat dari hasil nilai signifikan dari masing-masing variabel independen

yang lebih kecil dari 0,05. Variabel investment opportunity set dan

likiditas tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen karena nilai

signifikan dari variabel tersebut lebih besar dari 0,05.

Hasil tersebut berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya seperti

peneitian yang dilakukan oleh Damayanti (2006), dalam penelitiannya

yang berjudul Analisis Pengaruh Investasi, Likuiditas, Profitabilitas,

Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan

Dividen. variabel investasi akan berpengaruh negatif terhadap dividend

payout ratio.variabel likuidtas akan berpengaruh negatif terhadap dividend

payout ratio.variabel profitabilitas akan berpengaruh positif terhadap

dividend payout ratio. variabel pertumbuhan tidak berpengaruh terhadap

dividend payout ratio. variabel ukuran perusahaan akan berpengaruh

negatif terhadap dividend payout ratio.

Dari uraian penelitian diatas dapat dilihat adanya perbedaan hasil

peneltian. Perbedaan ini dikarenakan perbedaan jumlah sampel yang

dijadikan objek penelitian dan adanya perbedaan periode penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian tingkat investment opportunity set

(IOS) yang rendah belum menjamin bahwa dividen yang dibagikan kepada

investor akan meningkat begitu juga sebaliknya. Teori ini menyatakan

bahwa perusahaan yang untung memiliki kecenderungan untuk

membagikan dividen lebih rendah guna memiliki dana internal lebih

banyak sebagai pendanaan untuk proyek investasinya. Bahkan bagi

Page 97: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

80

perusahaan yang sedang tumbuh meningkatnya pembayaran dividen dapat

menjadi berita yang kurang baik karena investor beranggapan perusahaan

mengurangi rencana investasinya (Sarmento et al., 2014). Sebagian besar

perusahaan yang menjadi sampel telah berada pada tahap mature, sehingga

fokus perusahaan terletak pada menghasilkan laba dan mendistribusikanya

kepada para pemegang saham. Pada tahap mature ini, perusahaan telah

memiliki cadangan laba yang dapat digunakan sebagai modal investasi

tanpa harus mengurangi proporsi dividen bagi pemegang saham. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian Sarmento et al (2014), Haryeti

(2013), Luluk (2014), Diah (2016) dan Utama (2018) yang menemukan

bahwa investment opportunity set tidak berpengaruh signifikan pada

kebijakan dividen.

Berdasarkan hasil penelitian variabel likuiditas tidak berpengaruh

terhadap kebijakan dividen. Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Afriani (2014), Mafizatun (2013) dan Damayanti (2006). Perusahaan

yang memiliki likiditas yang tinggi menyebabkan perusahaan memiliki

free cash flow yang tinggi. Sehingga, manajer pada perusahaan yang

memiliki free cash flow yang tinggi cenderung tidak membagikan dividen

tetapi menggunakan kas tersebut untuk melakukan investasi yang kurang

mencitakan nilai bagi perusahaan atau digunaakn untuk dirinya sendiri,

Devi (2013 : 15). Namun perusahaan yang memiliki likuiditas yang rendah

cenderung mebagikan dividen yang tinggi.

Berdasarkan hasil pengolahan data variabel profitabilitas

berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Tingkat profitabilitas

Page 98: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

81

menunjukkan tingkat keberhasilan perusahaan memperoleh keuntungan,

sehingga perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi

mampu membagikan dividen kepada investor dalam jumlah yang tinggi

pula. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Utama

(2018), Nursandari (2015), Elsiddig (2015) dan Mafizatun (2013).

Berdasarkan hasil pengolahan data variabel size (ukuran

perusahaan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan

dividen. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Atmoko

(2017), Revani (2016) dan Zaipul (2011), yang menyatakan bahwa

semakin besarnya ukuran suatu perusahaan, maka kondisi tersebut

memungkinkan pada semakin besarnya pembagian dividen. Ini

menunjukkan bahwa dengan adanya kemudahan akses ke pasar modal

menjadi faktor yang menguntungkan bagi perusahaan untuk mendapatkan

dana yang lebih besar dari pasar modal. Perusahaan yang mempunyai rasio

pembayaran dividen yang cukup besar biasanya memiliki total asset yang

besar pula.

Hal ini menunjukkan bahwa total asset yang dimiliki perusahaan

digunakan sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman. Pinjaman

tersebut digunakan kembali untuk manambah asset perusahaan sehingga

akan meningkatkan kegiatan operasioal dan penjulan perusahaan.

Penjualan yang meningkat akan mempengaruhi laba bersih. Dari laba

bersih yang meningkat manajemen perusahaan akan menguragi saldo laba

pada neraca yang akan meningkatkan kemampuan rasio pembayaran

dividen.

Page 99: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

82

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh variabel

investment opportunity set, likuiditas, profitabilitas dan size (ukuran

perusahaan) terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur

periode 2013-2017. Berdasarkan hasil penelitian sehingga dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil uji regresi data panel menggunakan fixed effect model ditemukan

bahwa variabel independen yang berpengaruh secara parsial terhadap

variabel dependen yaitu:

a. Investment opportunity set berpengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil tersebut

membuktikan bahwa apabila kondisi perusahaan sangat baik

maka pihak manajemen akan cenderung lebih memilih

investasi baru daripada membayar dividen yang tinggi. Dana

yang seharusnya dapat dibayarkan sebagaai dividen kepada

pemegang saham akan digunakan untuk pembelian investasi.

b. Likuiditas tidak mempunyai pengaruh terhadap kebijakan

dividen. Hal ini diharapkan likuiditas dipakai bukan untuk

dibayarkan dividen kepada para pemegang saham namun,

likuiditas dapat dialokasikan pada pembelian aktiva tetap atau

aktivalancar yang permanen, guna memanfaatkan kesempatan

investasi yang ada serta untuk biaya operasional.

Page 100: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

83

c. Profitabilitas yang di proksikan oleh Return on Equity

menunjukkan hasil yang signifikan. Semakin besar nilai return

on equity maka dapat meningkatkan dividen perusahaan yang

mempunyai laba ditahan yang besar, akan lebih senang

menggunakan laba ditahan sebelum menggunakan hutang.

d. Size (ukuran perusahaan) menunjukkan hasil yang signifikan.

Semakin besar nilai size maka dapat meningkatkan dividen

perusahaan. Karena kemudahan untuk mengakses ke pasar

modal berarti perusahaan memiliki fleksibilitas dan

kemampuan untuk mendapatkan dana, adanya kemudahan

tersebut ditangkap oleh investor sebagai sinyal positif dan

prospek yang baik sehingga size bisa memberikan pengaruh

yang positif terhadap dividen perusahaan.

2. Secara simultan menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,000000,

lebih kecil dari alpha 0,05 (5%) . Dengan demikian hipotesis alternatif

diterima artinya investment opportunity set, likuiditas, profitabilitas

dan size (ukuran perusahaan) berpengaruh terhadap kebijakan dividen.

Berdasarkan hasil dari penelitian variabel yang paling dominan dalam

penelitian ini adalah variabel size (ukuran perusahaan). Dapat dilihat

dari probabilitasnya sebesar 0,0004 dan β sebesar 3,864952

Berdasarkan koefisien determinasi ditemukan nilai Adjusted R2

sebesar 0,521143 yang berarti bahwa kemampuan variabel independen

yang digunakan dalam penelitian investment opportunity set, likuiditas,

profitabilitas dan size (ukuran perusahaan) dalam menjelaskan variabel

Page 101: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

84

dependen (kebijakan dividen) sebesar 52,11% sisanya 47,89%

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian

ini.

B. Saran

Sesuai dengan hasil penelitian yang didapat, maka diajukan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Saran Bagi Investor

Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur

ketidakpastian. Investor tidak tahu dengan pasti hal yang akan

diperolehnya dari investasi yang beresiko maka pilihan investasi tidak

dapat hanya mengandalkan pada tingkat keuntungan saja tetapi

investor harus bersedia menganggung risiko atas investasinya. Oleh

karena itu, dalam melakukan investasi, investor seharusnya

mempertimbangkan secara matang mengenai beberapa hal yang sangat

penting dalam pengambilan keputusan investasi yang dilakukannya,

sehingga ,menghasilkan keuntungan yang lebih baik lagi dan untuk

mngetahui perubahan-perubahan sehingga tidak salah dala melakukan

investasi.

2. Saran Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi tambahan dan

pertimbangan bagi perusahaan dalam melakukan kebijakan yang

berhubungan dengan investasi. Dan bagi perusahaan agar lebih

Page 102: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

85

meningkatkan usahanya agar investor bisa untuk menanamkan

sahamnya.

3. Saran Bagi Akademisi

Penilaian analisis pengaruh investment opportunity set, likuiditas,

profitabilitas dan size (ukuran perusahaan) yang mempengaruhi

kebijakan dividen dapat dijadikan tambahan pengetahuan bagi

penelitian selanjutnya, dan melakukan penelitian yang lebih baik serta

menambah jumlah variabel dan periode penelitian agar mengahsilkan

data yang lebih baik lagi karena masih 47,89 persen variabel yang data

mempengaruhi kebijakan dividen.

Page 103: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

86

DAFTAR PUSTAKA

Afriani, Fillya., Ervita Safitri. “Pengaruh Likuiditas, Leverage, Profitabilitas,

Ukuran Perusahaan dan Growth Terhadap Kebijakan Dividen”. 2014.

Jurusan Manajemen, STIE MDP. Palembang.

Agustina, Farah. 2017. “Analisis Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aset,

Pertumbuhan Perusahaan, dan Kepemilikan Institusional terhadap

Kebijakan Hutang”. Skripsi. UIN Jakarta.

Anggraeni, Rahmanita 2012, Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Ukuran

Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012, Skripsi,

Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran, Semarang.

Ardimas, Wahyu dan Wardoyo. 2014.Pengaruh Kinerja Keuangan dan Corporate

Social Responbility terhadap Nilai Perusahaan pada Bank Go Public yang

Terdaftar di BEI. Sancal 2014. ISBN 978-602-70429-1-9.

Astriani, Eno Fuji, “Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Leverage, Profitabilitas,

Ukuran Perusahaan dan Investment Opportunity Set terhadap Nilai

Perusahaan”, Jurnal Manajemen Keuangan, Padang, Vol 2, No 1 2014.

Atmoko, Yudha, Defung, F dan Tricahyadinata, Irsan. 2017. “Pengaruh Return on

Assets, Debt to Equity Ratio dan Firm Size terhadap Dividend Payout

Ratio”. Jurnal Ekonomi Bisnis Universitas Mulawarman. Volume 14 (2)

2017, 103-109.

Cahyo, Agung Dwi. 2013. Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Operasi Dan

Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode 2009-2012. Jurnal Fakultas

Ekonomi, UMRAH, Riau.

Dewi, S. C. 2008, Pengaruh Kepemilikan Managerial, Kepemilikan Institusional,

Kebijakan Hutang, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap

Kebijakan Dividen, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 10, No. 1 : 48-57

Dharmastuti, Ch, F, Stella, K, dan Eviyanti. (2003). Analisis Keterkaitan Secara

Simultan antara Kebijakan Dividen dan Kebijakan Hutang pada

Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode 2000-2002.

Jurnal Ekonomi dan bisnis. Vol 2 No. 9 hal 1-8). Semarang.

Eltya, S., Topowijono., & Azizah, D. F. 2016. Pengaruh Leverage, Likuiditas,

Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal

Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 38 No.2, 55-62.

Page 104: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

87

Fidhayatin, S. Kurnia dan Dewi, Nurul. 2012. Analisis Nilai Perusahaan,Kinerja

Perusahaan Dan Kesempatan Bertumbuh Perusahaan Terhadap Return

Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Listing Di BEI. The Indonesian

Accounting Review. 2(2): pp: 203 – 214

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate program IBM SPSS 19

(Edisi Kelima. Semarang. Universitas Diponegoro.

Handayani, D.R. dan Hadinugroho, B. “Analisis Pengaruh Kepemilikan

Manajerial, Kebijakan Hutang, ROA, Ukuran Perusahaan terhadap

Kebijakan Dividen”. Jurnal Fokus Manajerial. Vol.7, No.1, 64-71. 2009.

Indahningrum dan Handayani, (2009), Pengaruh Kepemilikan Manajerial,

Kepemilikan Institusional, Deviden, Pertumbuhan Perusahaan, Free Cash

Flow, dan Profitabilitas terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan, Jurnal

Bisnis dan Akuntansi Vol. 11 No. 3 Desember 2009, Hlm. 189-207

Kadir, Abdul. 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan

Dividen pada Perusahaan Credit Agencies Go Public di Bursa Efek

Indonesia. Jurnal Manajemen dan Akuntansi . Banjarmasin.

Kasmir. 2009. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana.

Marinda, Fajrul, Moch Dzulkirom AR. dan Muhammad Saifi. 2014. “Pengaruh

Investment Opportunity Set (IOS) dan Struktur Modal Terhadap Kinerja

Keuangan (Studi pada Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)”. Jurnal

Administrasi Bisnis, Vol. 14, No. 1: 1-10

Marietta, Unzu Dan Djoko, Sampurno. (2013). Analisis Pengaruh Cash Ratio,

Retun On Assets, Growth, Firm Size, Debt to Equity Ratio Terhadap

Dividend Payout Ratio: ( Studi pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011). Diponegoro

Journal of Management. Vol. 2(1): 32-34

Martono dan D. Agus Harjito, 2001. Manajemen Keuangan, Edisi 1, Ekonisa,

Yogyakarta

Mawarni, dan Ratnadi. (2014). “Pengaruh Kesempatan Investasi, Leverage dan

Likuiditas pada Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di BEI”. Jurnal UNUD. BALI. ISSN: 2302-8556

Meylina, S. Farida, 2016. “Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas dan

Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen Pada

Perusahaan Yang Terdaftar Di LQ-45”. Skripsi, Universitas Sumatera

Utara.

Page 105: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

88

Nurhayati, Mafizatun. 2012. Profitabilitas, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan

Pengaruhnya Terhadap Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan Sektor

Non Jasa, Jurnal Keuangan dan Bisnis, Vol. 5, No. 2, Juli 2013.

Oktarya, Eka, Lili Syafitri dan Trisnadi Wijaya. 2014. Pengaruh Pertumbuhan

Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Perusahaan

Terhadap Kualitas Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

BEI.

Patricia, Roni dkk. 2013. “Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Operasi, Likuiditas,

dan Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan

Automotive and Allied Product yang terdaftar di BEI”. Jurnal Akutansi

Universitas Riau Vol. 2 No. 1. 2013.

Ramadhan, Wiby Aqlia. 2014. Pengaruh Free Cash Flow, Investment Opportunity

Set dan Sales Growth Terhadap Dividend Policy Pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Artikel. Manajemen

Universitas Yogyakarta.

Rizal Ahmad. 2009. Pengaruh Profitabilitas dan Investment Opportunity Set

Terhadap Kebijakan Tunai.ISSN:1979- 5408, Vol.2 No.2 November 2009

Rizqia D. Ayu, Siti Aisjah dan Sumiati, 2013. “Effect of Managerial Ownership,

Financial Leverage, Profitability, Firm Size, Investment Opportunity Set

on Dividend Policy and Firm Value”, Journal of Finance and

Accounting, vol 4 No.11

Rodoni, Ahmad dan Herni Ali. “Manajemen Keuangan”. Edisi Pertama, Jakarta:

Mitra Wacana Media. 2010.

Rosdini, Dini, 2009. “Pengaruh Free Cash Flow Terhadap Dividend Payout

Ratio” , Working Paper in Accounting and Finance, Departement of

Accounting Padjajaran University, Bandung.

Rostanty, Virginnia Aprita. 2016. Pengaruh Free Cash Flow, Likuiditas terhadap

Kebijakan Dividen (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Sektor Industri

Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-

2015). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Bandung. ISSN:

2460-6561.

Sumantri, dan Candraningrat .2013. “Pengaruh Profitabilitas, Firm Size,

Likuiditas dan Leverage Terhadap Kebijakan Dividen”. Fakultas

Ekonomi dan Bisnis. Bali, Universitas Udayana.

Sartono, Agus. “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi”. Yogyakarta: BPFE-

YOGYAkarta, 2008.

Page 106: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

89

Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis”. Bandung; Alfabeta. 2009.

Suwito, dan Herawaty. (2005). “Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan

terhadap Tindakan Perataan Laba yang dilakukan oleh Perusahaan yang

Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. SNA VIII. Solo. September.

Utama, Ngurah Putu S.P. 2018. Pengaruh Profitabilitas, Investment Opportunity

Set dan pada Kebijakan Dividen. E Jurnal Akuntansi Universitas

Yudayana. Vol.22.2. Februari (2018):976-1003.

Widarjono, Agus. 2009. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya, Ekonosia FE

UII, Yogyakarta.

Winarno, Wing Wahyu. 2011. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan

Eviews. Unit Penertbit dan Percetakan STIM YKPN, Yogyakarta.

Zaipul, Ahmad. 2010. Analisis Cash Position, Growth Potential, Return On

Equity, Debt to Equity Ratio, Firm Size, Investment Terhadap Dividend

Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi

Yang Listing Di BEI. Jurnal tidak diterbitkan. FE. Universitas

Gunadarma.

Page 107: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

90

LAMPIRAN

Page 108: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

91

LAMPIRAN 1

DAFTAR

SAMPEL DAN

PERHITUNGAN

DATA

Page 109: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

92

No Emiten Nama Perusahaan

1 AMFG PT. Alumindo Light Metal IndustryTbk

2 ARNA PT. Arwana Citra Mulia Tbk

3 ASII PT. Astra Internasional Tbk

4 AUTO PT. Astra Otoparts Tbk

5 BATA PT. Sepatu Bata Tbk

6 CPIN PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk

7 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk

8 DVLA PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk

9 EKAD PT. Ekadharma Internasional Tbk

10 GGRM PT. Gudang Garam Tbk

11 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur

12 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

13 JPFA PT. JAPFA Comfeed Indonesia Tbk

14 KAEF PT. Kimia Farma (Persero) Tbk

15 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk

16 LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk

17 MERK PT. Merck Tbk

18 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk

19 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk

20 SCCO PT. Supreme Calbe Manufacturing & Commerce Tbk

21 SIDO PT. Industri Jamu dan Farmasi Sd Mncl Tbk

22 SMGR PT. Semen Indonesia (Persero)

23 SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk

24 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk

25 TOTO PT. Surya Toto Indonesia Tbk

26 TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk

27 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk

28 WIIM PT. Wismilak Inti Makmur

Lampiran 1: Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

Page 110: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

93

No Tahun Nama DPR IOS CR ROE SIZE

1 2013 AMFG 1 14.35 1.1 4.2 12.26 28.64

2 2014 AMFG 2 7.57 1.1 5.7 14.4 27.24

3 2015 AMFG 3 15.81 0.83 4.7 10.5 27.33

4 2016 AMFG 4 18.07 0.8 2 7.22 29.33

5 2017 AMFG 5 89.88 0.73 156.63 1.08 29.46

6 2013 ARNA 6 59.08 1.96 130 31 27.75

7 2014 ARNA 7 50.69 7 161 29 27.86

8 2015 ARNA 8 64.78 4.1 102 8 27.98

9 2016 ARNA 9 45.1 4.02 135 10 28.06

10 2017 ARNA 10 36.55 2.4 163 12 28.1

11 2013 ASII 11 39.64 0.26 1.2 21 32.99

12 2014 ASII 12 39.72 0.25 1.3 18 33.09

13 2015 ASII 13 39.35 0.19 1.4 12 33.13

14 2016 ASII 14 36.26 0.23 1.2 13 33.19

15 2017 ASII 15 34.06 0.21 1.2 15 33.32

16 2013 AUTO 16 62.79 0.29 1.8 11.07 30.15

17 2014 AUTO 17 65.13 2 1.3 9.44 30.29

18 2015 AUTO 18 45.89 0.76 1.3 3.2 30.29

19 2016 AUTO 19 27.82 0.93 1.5 4.6 28.62

20 2017 AUTO 20 37.08 0.97 1.7 5.1 30.32

21 2013 BATA 21 83.64 0.03 169 11.18 28.23

22 2014 BATA 22 44.43 0.03 155 16.49 27.37

23 2015 BATA 23 5.64 2.13 247 23.93 27.4

24 2016 BATA 24 27.87 1.84 257 9.69 27.41

25 2017 BATA 25 42.88 1.27 246 7.25 27.47

26 2013 CPIN 26 36.14 5.56 3.79 25.41 30.38

27 2014 CPIN 27 24.55 4.93 2.24 14.59 30.66

28 2015 CPIN 28 22.96 3.33 2.11 15 27.27

29 2016 CPIN 29 30.46 3.58 2.13 16 30.81

30 2017 CPIN 30 42.32 3.13 2.32 16 30.83

31 2013 DLTA 31 71.92 0.18 465.78 13.75 28.66

32 2014 DLTA 32 41 0.16 5.4 37.73 27.62

33 2015 DLTA 33 61.73 4.9 642.37 22.6 27.66

34 2016 DLTA 34 67.69 3.95 760.39 25.13 27.81

35 2017 DLTA 35 63.65 3.21 863.78 24.44 27.92

36 2013 DVLA 36 37.84 2693.77 4.24 13.75 20.89

37 2014 DVLA 37 66.47 1990.51 4.91 13.83 27.84

38 2015 DVLA 38 41.9 1490.17 3.52 11.07 21.04

39 2016 DVLA 39 53.8 1814.08 2.86 8.56 21.14

40 2017 DVLA 40 32.8 1.96 2.66 14.53 21.22

Lampiran 2 : perhitungan Investment Opportunity Set (IOS), Current Ratio (CR),

Return On Equity (ROE), dan Size (Ukuran Perusahaan)

Page 111: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

94

No Tahun Nama DPR IOS CR ROE SIZE

41 2013 EKAD 41 23.48 1.15 2.3 16.6 26.56

42 2014 EKAD 42 21.85 1.32 2.3 14.92 26.74

43 2015 EKAD 43 18.45 0.95 3.5 16.11 28.67

44 2016 EKAD 44 9.99 0.69 4.89 15 25.61

45 2017 EKAD 45 20.6 0.73 4.52 11 27.4

46 2013 GGRM 46 41.63 2.75 172.2 14.67 31.55

47 2014 GGRM 47 34.67 3.52 162 14.4 31.69

48 2015 GGRM 48 32.7 2.78 177 7.66 31.78

49 2016 GGRM 49 75.08 3.11 193.8 10.22 31.77

50 2017 GGRM 50 69.42 3.82 193.6 12.11 28.2

51 2013 ICBP 51 54.7 2.69 2.41 19.31 30.69

52 2014 ICBP 52 48.02 2.62 2.19 19.53 30.85

53 2015 ICBP 53 48.98 2.39 2.33 24.33 30.91

54 2016 ICBP 54 82.84 5.36 210.85 19.29 30.99

55 2017 ICBP 55 52.72 5.11 2.43 17.68 31.08

56 2013 INDF 56 58.57 1.51 1.68 8.9 31.98

57 2014 INDF 57 57.7 1.37 1.81 8.6 32.08

58 2015 INDF 58 76.92 1.05 1.71 8.3 28.39

59 2016 INDF 59 43.85 1.58 1.51 9.5 32.03

60 2017 INDF 60 56.57 1.43 1.5 10.3 32.1

61 2013 JPFA 61 24.72 0.48 2.1 12.21 30.33

62 2014 JPFA 62 41.01 2.9 1.8 8.58 30.38

63 2015 JPFA 63 32.21 1.1 1.8 8.6 30.47

64 2016 JPFA 64 11.26 1.77 2.1 23.2 25.67

65 2017 JPFA 65 67.93 1.5 1.3 11.3 30.67

66 2013 KAEF 66 19.93 2.19 2.43 14.41 28.55

67 2014 KAEF 67 29.89 4.28 2.39 13.54 28.79

68 2015 KAEF 68 25.91 2.35 1.92 12.91 28.86

69 2016 KAEF 69 27.13 6.72 1.71 11.95 29.15

70 2017 KAEF 70 24.32 5.83 1.55 12.89 29.43

71 2013 KLBF 71 52.44 6.89 283.93 22.58 30.06

72 2014 KLBF 72 43.5 8.74 60.6 21.03 30.15

73 2015 KLBF 73 49.79 5.66 369.78 18.32 30.25

74 2016 KLBF 74 43.7 5.7 413.11 18.45 23.45

75 2017 KLBF 75 48.34 5.7 450.94 17.3 30.44

76 2013 LMSH 76 18.19 0.72 4.19 13.02 27.49

77 2014 LMSH 77 33.66 0.56 5.56 6.38 25.66

78 2015 LMSH 78 59.68 0.49 8.09 1.73 27.46

79 2016 LMSH 79 8.37 0.48 2.77 5.33 25.81

80 2017 LMSH 80 7.4 0.47 4.28 10 25.8

Lampiran 3 : Perhitungan Investment Opportunity Set (IOS), Current Ratio (CR),

Return On Equity (ROE), dan Size (Ukuran Perusahaan)

Page 112: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

95

No Tahun Nama DPR IOS CR ROE SIZE

81 2013 MERK 81 0.08 8.12 3.98 34.25 27.26

82 2014 MERK 82 80.23 6.36 4.59 30.1 30.58

83 2015 MERK 83 16.71 82 3.65 30.1 27.18

84 2016 MERK 84 80.17 7.07 4.22 26.4 30.84

85 2017 MERK 85 80.17 6.18 3.08 23.51 28.78

86 2013 MLBI 86 100 25.52 174.21 118.6 32.15

87 2014 MLBI 87 39.17 0.45 51 143.53 28.43

88 2015 MLBI 88 68.51 20.54 58 60.08 28.37

89 2016 MLBI 89 28.94 30.16 68 119.67 28.45

90 2017 MLBI 90 31.47 27.05 68 124.14 28.55

91 2013 ROTI 91 13.75 6.56 1.14 20.07 27.29

92 2014 ROTI 92 12.36 7.3 1.37 19.64 20.93

93 2015 ROTI 93 14.58 5.38 2.05 22.76 27.83

94 2016 ROTI 94 33.56 5.61 2.96 19.79 28.7

95 2017 ROTI 95 43.01 2.38 2.26 4.8 29.14

96 2013 SCCO 96 35.25 1260 2.41 14.83 28.19

97 2014 SCCO 97 31.8 1009.81 7.3 16.9 28.13

98 2015 SCCO 98 33.65 835.71 98 17.34 28.1

99 2016 SCCO 99 19.91 1231.66 9.3 28.04 28.52

100 2017 SCCO 100 32.37 679.81 2 9.9 29.02

101 2013 SIDO 101 97.82 4 168.95 15.5 28.71

102 2014 SIDO 102 87.6 3.98 10.3 15.9 30.31

103 2015 SIDO 103 81.91 3.64 340.36 16.85 31.83

104 2016 SIDO 104 77.93 3.42 8.3 17.1 28.73

105 2017 SIDO 105 70.66 3.24 7.8 18.4 28.78

106 2013 SMGR 106 45.48 3.85 188.24 6.97 31.05

107 2014 SMGR 107 49.23 3.5 220.95 15.57 31.16

108 2015 SMGR 108 55.93 2.46 159.7 17.11 31.27

109 2016 SMGR 109 44.9 1.77 127.25 23.1 31.42

110 2017 SMGR 110 89.68 1.92 156.78 25.7 31.52

111 2013 SMSM 111 65.9 4.93 211 33.59 28.17

112 2014 SMSM 112 52.38 5.96 211 36.75 28.19

113 2015 SMSM 113 39.79 4.72 239 32 28.42

114 2016 SMSM 114 68.9 3.57 286 32 28.44

115 2017 SMSM 115 50.98 3.95 374 30 28.52

116 2013 TCID 116 52.47 2.02 3.57 23.5 24.45

117 2014 TCID 117 50.11 2.75 1.79 13.58 24.56

118 2015 TCID 118 21.54 1.93 5 31.72 28.36

119 2016 TCID 119 63.17 1.41 5.26 9.08 28.41

120 2017 TCID 120 51.25 1.94 5.4 9.63 28.49

Lampiran 4 : Perhitungan Investment Opportunity Set (IOS), Current Ratio (CR),

Return On Equity (ROE), dan Size (Ukuran Perusahaan)

Page 113: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

96

No Tahun Nama DPR IOS CR ROE SIZE

121 2013 TOTO 121 46.3 3.68 219.5 22.84 28.18

122 2014 TOTO 122 35 1.6 63.4 23.86 28.35

123 2015 TOTO 123 48.12 4.8 240.67 19.12 28.52

124 2016 TOTO 124 54.82 0.33 218.99 11.06 28.57

125 2017 TOTO 125 53.95 0.24 229.55 16.47 28.67

126 2013 TSPC 126 65.34 3.79 296.19 16.55 29.52

127 2014 TSPC 127 64.33 3.15 300.22 14.23 29.35

128 2015 TSPC 128 67.29 1.81 253.76 12.03 29.46

129 2016 TSPC 129 46.97 1.91 265.21 11.57 29.51

130 2017 TSPC 130 45.98 1.59 252.14 10.7 29.63

131 2013 UNVR 131 94.72 46.63 69.6 125.8 30.22

132 2014 UNVR 132 91.11 17.26 71.5 124.9 30.29

133 2015 UNVR 133 98.96 17.95 139.42 121.2 30.39

134 2016 UNVR 134 95.35 17.68 439.96 135.8 30.45

135 2017 UNVR 135 94.77 22.56 168.58 135.4 30.57

136 2013 WIIM 136 5.72 1.8 2.4 18.4 26.68

137 2014 WIIM 137 41.58 1.55 2.3 13.9 27.93

138 2015 WIIM 138 30.66 0.96 2.9 14.6 27.57

139 2016 WIIM 139 56.27 0.93 3.4 11 27.93

140 2017 WIIM 140 80.26 0.62 65.4 6.5 29.08

Lampiran 5 : Perhitungan Investment Opportunity Set (IOS), Current Ratio (CR),

Return On Equity (ROE), dan Size (Ukuran Perusahaan)

Page 114: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

97

LAMPIRAN 2

HASIL OUTPUT

Eviews 9

Page 115: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

98

Dependent Variable: DPR

Method: Panel Least Squares

Date: 05/21/18 Time: 12:20

Sample: 2013 2017

Periods included: 5

Cross-sections included: 28

Total panel (balanced) observations: 140 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -59.23307 22.60706 -2.620114 0.0098

IOS 0.009028 0.004810 1.876717 0.0627

CR 0.049358 0.011189 4.411161 0.0000

ROE 0.201534 0.059554 3.384058 0.0009

SIZE 3.312688 0.776738 4.264872 0.0000 R-squared 0.291839 Mean dependent var 46.84464

Adjusted R-squared 0.270857 S.D. dependent var 23.27543

S.E. of regression 19.87486 Akaike info criterion 8.851849

Sum squared resid 53326.36 Schwarz criterion 8.956908

Log likelihood -614.6295 Hannan-Quinn criter. 8.894542

F-statistic 13.90868 Durbin-Watson stat 1.290343

Prob(F-statistic) 0.000000

Dependent Variable: DPR

Method: Panel Least Squares

Date: 05/21/18 Time: 12:21

Sample: 2013 2017

Periods included: 5

Cross-sections included: 28

Total panel (balanced) observations: 140 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -53.87566 31.02481 -1.736535 0.0853

IOS 0.002690 0.007859 0.342277 0.7328

CR 0.033525 0.017390 1.927818 0.0565

ROE -0.605859 0.194092 -3.121505 0.0023

SIZE 3.864952 1.051632 3.675195 0.0004 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.627939 Mean dependent var 46.84464

Adjusted R-squared 0.521143 S.D. dependent var 23.27543

S.E. of regression 16.10647 Akaike info criterion 8.593951

Sum squared resid 28017.20 Schwarz criterion 9.266327

Log likelihood -569.5766 Hannan-Quinn criter. 8.867185

F-statistic 5.879829 Durbin-Watson stat 1.834811

Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 6 : Hasil Output Eviews 9

Common Effect

Fixed Effect

Page 116: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

99

Dependent Variable: DPR

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 05/21/18 Time: 12:21

Sample: 2013 2017

Periods included: 5

Cross-sections included: 28

Total panel (balanced) observations: 140

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -66.09228 24.09274 -2.743245 0.0069

IOS 0.007047 0.005495 1.282397 0.2019

CR 0.046494 0.012888 3.607379 0.0004

ROE 0.098749 0.081879 1.206037 0.2299

SIZE 3.651594 0.827154 4.414648 0.0000 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 11.03204 0.3193

Idiosyncratic random 16.10647 0.6807 Weighted Statistics R-squared 0.194631 Mean dependent var 25.61024

Adjusted R-squared 0.170769 S.D. dependent var 18.55181

S.E. of regression 16.89368 Sum squared resid 38528.50

F-statistic 8.156278 Durbin-Watson stat 1.688749

Prob(F-statistic) 0.000006 Unweighted Statistics R-squared 0.273390 Mean dependent var 46.84464

Sum squared resid 54715.64 Durbin-Watson stat 1.189148

Random Effect

Page 117: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

100

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: FIX

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 3.613375 (27,108) 0.0000

Cross-section Chi-square 90.105705 27 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: DPR

Method: Panel Least Squares

Date: 05/21/18 Time: 12:22

Sample: 2013 2017

Periods included: 5

Cross-sections included: 28

Total panel (balanced) observations: 140 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -59.23307 22.60706 -2.620114 0.0098

IOS 0.009028 0.004810 1.876717 0.0627

CR 0.049358 0.011189 4.411161 0.0000

ROE 0.201534 0.059554 3.384058 0.0009

SIZE 3.312688 0.776738 4.264872 0.0000 R-squared 0.291839 Mean dependent var 46.84464

Adjusted R-squared 0.270857 S.D. dependent var 23.27543

S.E. of regression 19.87486 Akaike info criterion 8.851849

Sum squared resid 53326.36 Schwarz criterion 8.956908

Log likelihood -614.6295 Hannan-Quinn criter. 8.894542

F-statistic 13.90868 Durbin-Watson stat 1.290343

Prob(F-statistic) 0.000000

Chow Test

Page 118: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

101

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: RANDOM

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 17.518702 4 0.0015

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. IOS 0.002690 0.007047 0.000032 0.4380

CR 0.033525 0.046494 0.000136 0.2667

ROE -0.605859 0.098749 0.030967 0.0001

SIZE 3.864952 3.651594 0.421746 0.7425

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: DPR

Method: Panel Least Squares

Date: 05/21/18 Time: 12:22

Sample: 2013 2017

Periods included: 5

Cross-sections included: 28

Total panel (balanced) observations: 140 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -53.87566 31.02481 -1.736535 0.0853

IOS 0.002690 0.007859 0.342277 0.7328

CR 0.033525 0.017390 1.927818 0.0565

ROE -0.605859 0.194092 -3.121505 0.0023

SIZE 3.864952 1.051632 3.675195 0.0004 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.627939 Mean dependent var 46.84464

Adjusted R-squared 0.521143 S.D. dependent var 23.27543

S.E. of regression 16.10647 Akaike info criterion 8.593951

Sum squared resid 28017.20 Schwarz criterion 9.266327

Log likelihood -569.5766 Hannan-Quinn criter. 8.867185

F-statistic 5.879829 Durbin-Watson stat 1.834811

Prob(F-statistic) 0.000000

Hausman Test

Page 119: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

102

Lagrange Multiplier Tests for Random Effects

Null hypotheses: No effects

Alternative hypotheses: Two-sided (Breusch-Pagan) and one-sided

(all others) alternatives Test Hypothesis

Cross-section Time Both Breusch-Pagan 14.54677 0.859913 15.40668

(0.0001) (0.3538) (0.0001)

Honda 3.814022 -0.927315 2.041210

(0.0001) -- (0.0206)

King-Wu 3.814022 -0.927315 0.504614

(0.0001) -- (0.3069)

Standardized Honda 4.509893 -0.698164 -1.697293

(0.0000) -- --

Standardized King-Wu 4.509893 -0.698164 -2.309268

(0.0000) -- --

Gourierioux, et al.* -- -- 14.54677

(< 0.01) *Mixed chi-square asymptotic critical values:

1% 7.289

5% 4.321

10% 2.952

LM Test

Page 120: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

103

IOS CR ROE SIZE

IOS 1.000000 -0.141759 -0.064009 -0.400197

CR -0.141759 1.000000 0.119619 0.047295

ROE -0.064009 0.119619 1.000000 0.102984

SIZE -0.400197 0.047295 0.102984 1.000000

Uji Normalitas

0

2

4

6

8

10

12

-40 -30 -20 -10 0 10 20 30 40 50

Series: ResidualsSample 1 140Observations 140

Mean -2.74e-14Median -3.616669Maximum 50.44680Minimum -42.92805Std. Dev. 19.58680Skewness 0.413218Kurtosis 2.478994

Jarque-Bera 5.567582Probability 0.061804

Uji Multikolinieritas

Page 121: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

104

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 0.901657 Prob. F(14,125) 0.5588

Obs*R-squared 12.84121 Prob. Chi-Square(14) 0.5391

Scaled explained SS 8.829862 Prob. Chi-Square(14) 0.8418

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2

Method: Least Squares

Date: 05/21/18 Time: 12:26

Sample: 1 140

Included observations: 140 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -5500.771 3983.692 -1.380822 0.1698

IOS^2 -0.000201 0.000224 -0.899303 0.3702

IOS*CR -0.003061 0.006538 -0.468199 0.6405

IOS*ROE 0.031961 0.026901 1.188087 0.2371

IOS*SIZE -0.057275 0.049316 -1.161387 0.2477

IOS 1.327766 1.438664 0.922916 0.3578

CR^2 0.000132 0.001030 0.128525 0.8979

CR*ROE -0.016236 0.013188 -1.231091 0.2206

CR*SIZE 0.087254 0.166929 0.522703 0.6021

CR -2.628298 4.952693 -0.530681 0.5966

ROE^2 0.021124 0.050537 0.417987 0.6767

ROE*SIZE -0.318623 1.255354 -0.253812 0.8001

ROE 10.05037 36.60993 0.274526 0.7841

SIZE^2 -7.914858 4.993206 -1.585126 0.1155

SIZE 433.7672 281.3228 1.541884 0.1256 R-squared 0.091723 Mean dependent var 380.9026

Adjusted R-squared -0.010004 S.D. dependent var 464.8939

S.E. of regression 467.2135 Akaike info criterion 15.23241

Sum squared resid 27286057 Schwarz criterion 15.54758

Log likelihood -1051.268 Hannan-Quinn criter. 15.36048

F-statistic 0.901657 Durbin-Watson stat 1.620453

Prob(F-statistic) 0.558835

Uji Heteroskedastisitas

Page 122: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

105

Page 123: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40270...Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan

106