repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/gita... · i...

146
i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun oleh: Gita Syardiana NIM: 1111082000034 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Upload: trinhcong

Post on 24-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

i

PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL,

PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN RETURN ON ASSET (ROA)

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Empiris pada perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2012-2014)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh:

Gita Syardiana

NIM: 1111082000034

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

ii

Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

iii

Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

iv

Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

v

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

Nama : Gita Syardiana

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 14 Desember 1993

Jenis Kelamin : Perempuan

Nama Ayah : Syarifudin

Nama Ibu : Ratna Erli

Anak Ke Dari : 1 dari 2 bersaudara

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Alamat : Jl. Ciputat Raya gg Kembang Barat RT 005/08

No.58 Kel. Kebayoran Lama Utara, Kec.

Kebayoran Lama

Jakarta Selatan, 12240

No. Telp : 085694298807/081299236738

E-mail : [email protected]

II. Pendidikan Formal

SDN 06 Pagi Kebayoran Lama : Tahun 1999-2005

SMPN 161 Jakarta : Tahun 2005-2008

SMKN 18 Jakarta : Tahun 2008-2011

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. : Tahun 2011-2015

III. Pengalaman Organisasi

1. Sekretaris Koordinator Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)

KOMFEIS masa khidmat 2013-2014.

2. Koordinator Kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi

Periode 2012-2013.

3. Sekretaris Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Periode 2013-2014.

4. Wakil Sekretaris Korps. PMII cabang Ciputat masa khidmat 2013-2014.

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

vii

5. Anggota Senat Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Periode

2014-2015.

IV. Seminar dan Workshop

1. Sebagai peserta dalam Akademi Politik Kebangsaan, 24 Juni 2014

2. Sebagai peserta dalam “Dialog Jurusan dan Seminar Konsentrasi”, 23

September 2013, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Sebagai peserta dalam “Lets Avoid HIV/AIDS with Legal Relationship”, 9

Desember 2013, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. Sebagai peserta dalam “Kredibilitas Seorang Akuntan dalam Menghadapi

Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia”, 14 Maret 2014, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Sebagai peserta dalam “Pelatihan Karya Ilmiah”, 26 Maret 2014, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Sebagai peserta dalam “National Public Dialog”, 28 April 2014, Gedung

Dekanat Fakultas Ekonomin Universitas Mulawarman, Samarinda.

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

viii

THE EFFECTS OF INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS),

STRUCTURE CAPITAL, GROWTH AND RETURN ON ASSET (ROA)

ON THE FIRM VALUE

ABSTRACT

The research aims to analyzing the effects of investment opportunity set

(IOS), structure capital, growth, and return on asset (ROA) toward firm’s value.

This research used all the listed companies in Indonesian Exchange in the peroid

2012 until 2014. The number of companies in this study were 119 companies for 3

year observation. Based on method purposive sampling, the total of the research

sample reached to 357 financial statements and annual report.

The research is a quantitative study using scientific research in the form of

positive economics. The research is descriptive while the method is literature

survey. Secondary data, is use as data collecting method which is where the data

obtained by researcher indirectly, through intermediaries media and literature.

This research use secondary data obtain from www.idx.co.id and corporate

websites. Data analyzed by regression data panel with eviews 9.

Based on the result of regression data panel with a significant 5%, the

result of this study conclude that: 1) Investment opportunity set influences

signifinatly positive on the firm value with the significant value 0,000<0,05. 2)

Structure capital does not influances on the firm value with the significant value

0,2972>0,05. 3) Growth influence significantly positive on the firm value with the

significant value 0,0138<0,05. 4) Return on asset influence significantly positive

on the firm value with significant value 0,0459<0,05.

Keywords : IOS, capital structure, growth, ROA, firm value

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

ix

PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR

MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN RETURN ON ASSET

(ROA)

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh investment

opportunity set (IOS), struktur modal, pertumbuhan perusahaan, return on asset

(ROA) terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel seluruh

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012 sampai

2014. Jumlah seluruh perusahaan yang dijadikan sampel penelitian ini adalah 119

perusahaan dengan pengamatan selama 3 tahun. Berdasarkan metode purposive

sampling, total sampel penelitian adalah 357 laporan keuangan dan laporan

tahunan.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian ilmiah kuantitatif dengan

menggunakan penelitian keilmuan berupa ekonomi positif. Sifat dan jenis dari

penelitian ini adalah deskriptif dengan metode yang digunakan berdasarkan survei

literatur. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu

merupakan data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media

perantara dan studi pustaka, data pada penelitian ini diperoleh dari www.idx.co.id

dan beberapa website perusahaan. penelitian ini menggunakan metode purposive

sampling. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis

regresi data panel yang pengolahannya melalui eviws 9.

Berdasrkan hasil regresi data panel dengan tingkat signifikansi sebesar

5%, hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) Investment opportunity set

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dengan nilai signifikan

0,0000<0,05. 2) Struktur modal tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan

dengan nilai signifikans 0,2972>0,05. 3) Pertumbuhan perusahaan berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan dengan nilai signifikan sebesar 0, 0138<0,05. 5)

Return on asset berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dengan nilai

signifikan sebesar 0,0459<0,05.

Kata kunci : IOS, Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, ROA, Nilai Perusahan

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

x

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil ’Alamin, segala puji dan syukur hanya milik Allah

SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan kasih sayang-Nya kepada kita

semua karena hanya dengan ridho-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS), Struktur Modal,

Pertumbuhan Perusahaan Dan Return On Asset (ROA) Terhadap Nilai

Perusahaan (Studi Empiris Pada Seluruh Perusahaan Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2014)” ini. Shalawat dan salam

semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar kita Muhammad SAW

beserta keluarga dan para sahabatnya

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga tidak luput dari berbagai

masalah dan menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan yang diperoleh bukanlah

semata-mata hasil usaha penulis sendiri, melainkan berkat bantuan, dorongan,

bimbingan dan pengarahan yang tidak ternilai harganya dari pihak lain, yakni

ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Terimakasih Mamah dan Bapak ku tersayang yang selalu memberikan

dukungan yang sangat luar biasa. Yang selalu memberikan kasih saying,

doa yang terbaik untuk hidupku. Terimakasih mah, pak.

2. Untuk adikku tersayang, Arini. terimakasih selalu mendukungku dengan

selalu bertanya kapan wisuda.

3. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni selaku dosen pembimbing I, terimakasih

pak atas waktu yang telah diluangkan utuk ilmu, saran, arahan, nasehat

yang sangat berharga selama penyusunan skripsi ini. Terimaksih banyak

atas bimbingan terbaiknya pak.

4. Ibu Zuwesty Eka Putri SE, M. Ak selaku dosen pembimbing II yang telah

meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberi motivasi, arahan,

nasehat, ilmu yang diberikan selama penyusunan skrpsi ini.

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

xi

5. Bapak Dr. Arif Mufraini, Lc., MSi selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Yesi Fitri SE, M.M selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis.

7. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

8. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan bantuan kepada

penulis selama menempuh masa studi.

9. Sahabat-sahabat seperjuangan Akuntansi A 2011, Asyrof, Ipin, Ikhsan,

Dhea, Aya, Nita, Yosi, Rizka, Yana, Yoga, Irfan, Ody, Chika, Arif, dan

seluruh Akuntansi A yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Terimkasih telah menjadi teman seperjuangan selama ini.

10. Sahabat-sahabat seperjuangan Akuntansi 2011, terimaksih banyak atas

bantuan, support, doa, serta kenangan yang telah diberikan selama

menempuh perjalanan selama kuliah.

11. Untuk sahabat-sahabat yang selalu menemani suka duka, yang memberikan

canda tawa selama perjalanan kuliah. Terimakasih Ratri Nurjanati, Rika

Pratiwi, Monawroh, Vicky Amelia, M. Ilham Abrar, Rizky Badilla (Bea)

dan Muhammad Caesar (Eca).

12. Terimakasih untuk partner yang selalu menemani dalam pembuatan skripsi

ini sampai selesai, Jajang Nurzaman. Terimakasih sudah meluangkan

waktu, tenaga, dan fikiran, doa, dukungan, serta memberikan canda

tawanya.

13. Untuk sahabat-sahabati di PMII KOMFEIS, Wahyu, Ujang, Mufti, Try,

Adi, Arghea, Isti, Windi, Geo, Bilal, dan semua anggota dan kader.

Terimakasih atas semua canda tawa menemani selama kuliah.

14. Terimakasih untuk Nazar, Ramadhan, Fairuzz, Basit yang telah mensupport

pembuatan skripsi ini.

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

xii

15. Terimakasih untuk teman-teman Senat Mahasiswa Universitas, Waki, Ova,

Nita, Farah, Ariq, Ayu, Hudori, Rizka, Eko, Tari Nurwan, Citra yang

menemani selama bekerjasama di SEMA-U.

16. Terimaksih untuk Ka Umi, Ka Alif, dan Ka Andry yang telah meluangkan

waktunya untuk mendengarkan curhatan dan membantu saya dalam

menyelesaikan skripsi ini.

17. Terimakasih untuk senior-senior yang telah membantu, mendoakan,

mensupport saya dalam penyusunan skripsi ini, Bang Badru, Bang Onta,

Ka Ulin, Ka Gita, Bang Badri, Ka Lukman, Ka Risty, Bang Alwi.

Terimaksih banyak.

18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada

semua pihak atas bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis

dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai. Akhir kata, penulis

mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

memerlukan.

Jakarta, September 2015

Gita Syardiana

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

xiii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ..................................... iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi .......................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................. v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. vi

ABSTRACT ......................................................................................................... viii

ABSTRAK ............................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xviii

DAFTAR GRAFIK .............................................................................................. xix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xx

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xxi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Penelitian................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 10

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 10

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 12

A. Tinjauan Literatur .......................................................................... 12

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

xiv

1. Investment Opportunity Set (IOS) ............................................. 12

2. Struktur Modal .......................................................................... 16

3. Pertumbuhan Perusahaan .......................................................... 20

4. Return On Asset (ROA) ............................................................. 21

5. Nilai Perusahaan ....................................................................... 24

B. Keterkaitan Antar Variabel .......................................................... 26

1. Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Nilai Perusahaan . 26

2. Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan ................................. 28

3. Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan ................ 29

4. Return On Asset (ROA) terhadap Nilai Perusahaan .................. 30

5. Investment Opportunity Set (IOS), Struktur Modal, Pertumbuhan

Perusahaan, dan Return On Asset (ROA) terhadap Nilai

Perusahaan ................................................................................. 31

C. Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................... 32

D. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 37

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 37

B. Metode Penentuan Sampel ............................................................ 37

C. Metode Pengmpulan Data ............................................................. 38

D. Metode Analisis Data .................................................................... 39

1. Metode Data Panel ................................................................... 40

2. Pemodelan Data Panel .............................................................. 41

a. Pendekatan Pooled Least Square ................................... 41

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

xv

b. Pendektatan Fixed Effect Model .................................... 42

c. Pendekatan Random Effect Model ................................. 42

3. Pemlihan Model Data Panel .................................................... 43

a. Uji Chow ........................................................................ 44

b. Uji Hausman .................................................................. 44

c. Uji Lagrangge Multiplier (LM) ..................................... 46

4. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 47

a. Uji Normalitas Data ........................................................... 47

b. Uji Multikolonieritas ......................................................... 48

c. Uji Heteroskedastisitas ...................................................... 49

d. Uji Autokorelasi ................................................................. 50

5. Uji Hipotesis ........................................................................... 51

a. Uji t ................................................................................... 51

b. Uji F .................................................................................. 52

c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ....................... 53

6. Model Regresi Logistik ............................................................. 54

E. Operasional Variabel ..................................................................... 55

1. Variabel Independen ................................................................ 55

a. Invesment Opportunity Set (IOS) ...................................... 55

b. Struktur Modal ................................................................... 56

c. Pertumbuhan Perusahaan .................................................... 56

d. Return On Asset .................................................................. 57

2. Variabel Dependen .................................................................. 57

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

xvi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 61

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................. 61

B. Analisis Hasil dan Pembahasan .................................................... 64

1. Statistik Deskriptif ................................................................... 64

2. Pemilihan Model Terbaik ......................................................... 66

a. Uji Chow ............................................................................ 66

b. Uji Hausman ....................................................................... 67

c. Uji Lagrangge Multiplier .................................................... 68

3. Hasil Uji Asumsi Klasik .......................................................... 69

a. Hasil Uji Normalitas .......................................................... 69

b. Hasil Uji Multikolonieritas ................................................ 71

c. Hasil Uji Heterokedastisitas .............................................. 72

d. Hasil Uji Autokorelasi ........................................................ 72

4. Model Pooled Least Square (PLS) .......................................... 73

5. Hasil Uji Hipotesis ..................................................................... 73

a. Hasil Uji t ......................................................................... 73

b. Hasil Uji F ........................................................................ 77

c. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ................ 77

6. Pembahasan Hasil Analisis ........................................................ 79

a. Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap

Nilai Perusahaan ............................................................... 79

b. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan ...... 80

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

xvii

c. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai

Perusahaan ........................................................................ 81

d. Pengaruh Return On Asset (ROA) Terhadap Nilai

Perusahaan ........................................................................ 82

e. Pengaruh investment opportunity set (IOS), struktur modal,

pertumbuhan perusahaan, dan return on asset (ROA)

terhadap nilai perusahaan .................................................. 83

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 84

A. Kesimpulan ................................................................................... 84

B. Saran ............................................................................................ 84

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 86

LAMPIRAN ........................................................................................................ 91

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

xviii

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Penelitian terdahulu 32

3.1 Operasional Variabel 59

4.1 Rincian sampel penelitian 61

4.2 Daftar Sampel Perusahaan 52

4.3 Hasil uji Statistik Deskriptif 64

4.4 Hasil uji Chow 66

4.5 Hasil uji Hausman 67

4.6 Hasil uji Lagrangge Multiplier 69

4.7 Hasil uji Multikolinieritas 71

4.8 Hasil uji Park 72

4.9 Hasil uji t 74

4.10 Hasil uji t (SPSS) 76

4.11 Hasil uji F 77

4.12 Hasil uji Adjusted R2 78

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

xix

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Perkembangan Harga Saham 3

1.2 Pembagian Deviden 4

2.1 Kerangka pemikiran 36

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

xx

DAFTAR GRAFIK

Nomor Keterangan Halaman

4.1 Hasil uji Normalitas 70

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

2 Daftar sampel Perusahaan Manufaktur 93

3 Data Olahan 102

4 Hasil Analisis 121

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pada hakikatnya pendirian sebuah perusahaan haruslah memiliki tujuan

yang jelas. Ada beberapa hal yang mengemukakan tentang tujuan pendirian suatu

peruahaan. Tujuan perusahaan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan

maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Tujuan perusahaan yang kedua adalah

ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham. Sedangkan

tujuan perusahaan yang ketiga adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang

tercermin pada harga sahamnya. Ketiga tujuan perusahan tersebut sebenarnya

secara substansial tidak banyak berbeda. Hanya saja penekanan yang ingin dicapai

oleh masing-masing perusahaan berbeda antara satu dengan yang lainnya

(Martono dan Agus, 2005).

Harga pasar saham juga menunjukkan nilai perusahaan. Bila harga saham

meningkat maka dapat diartikan nilai perusahaan meningkat dan kesejahteraan

pemilik meningkat. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi nilai perusahaan.

Nilai perusahaan yang tinggi menunjukkan tingkat kemakmuran pemegang saham

juga tinggi. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh

harga saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan

(financing), dan manajemen asset (Sri Hermuningsih, 2013)

Sebuah perusahaan memerlukan modal tambahan untuk meningkatkan

keuntungan perusahaan. Maka dibutuhkanlah investor. Para investor dalam

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

2

melakukan keputusan investasi di pasar modal memerlukan informasi tentang

penilaian saham. Terdapat tiga jenis penelitian yang berhubungan dengan saham,

yaitu nilai buku (book value), nilai pasar, (market value), dan nilai intrinsik

(intrinsic value). Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan emiten.

Nilai pasar merupakan nilai saham di pasar saham karena dapat membantu

investor untuk mengetahui saham mana yang bertumbuh dan murah. Salah satu

pendekatan dalam menentukan nilai intrinsik saham adalah price book value

(PBV).

Price Book Value (PBV) yang merupakan nilai yang diberikan pasar

keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah

perusahaan yang terus tumbuh (Brigham, 2001). Rasio ini menunjukkan

bagaimana suatu perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan relatif

terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. Investor dapat mempertimbangkan

rasio pasar modal seperti rasio harga per nilai buku (PBV) untuk membedakan

saham mana yang harganya wajar, terlalu tinggi, (overvalued), atau terlalu rendah

(undervalued). Oleh karena itu, keberadaan PBV sangat penting bagi para investor

untuk menentukan strateginya.

Harga saham mencerminkan indikator adanya keberhasilan dalam

mengelola perusahaan. Pergerakan harga saham akan bergerak searah, karena

harga saham suatu perusahaan dipengaruhi oleh persepsi pasar terhadap kondisi

perusahaan saat ini dan kinerja yang mereka harapkan di masa mendatang.

Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi para investor untuk menentukan

apakah investor akan menjual, menahan atau membeli suatu atau beberapa saham,

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

3

karena harga-harga saham bergerak dalam hitungan menit bahkan detik, maka

nilai indeks pun beregerak turun naik dalam hitungan waktu yang cepat pula.

Memaksimalisasi nilai perusahaan dapat dicapai bila perusahaan

memperhatikan para pemangku kepentingan (stake hoelder). Keseimbangan

pencapaian tujuan stake hoelder perusahaan, dapat menjadikan perusahaan

berpeluang mendapatkan keuntungan optimal sehingga kinerja perusahaan akan

dinilai baik oleh investor. Respon positif ini akan ditunjukkan dengan

meningkatnya permintaan saham perusahaan. Apabila permintaan saham sedang

meningkat, yang sudah memiliki saham tersebut juga tidak ingin menjual (karena

kinerja perusahaan bagus) maka harga saham tersebut akan meningkat.

Meningkatnya harga saham akan meningkatkan nilai perusahaan, karena nilai

perusahaan salah satunya diukur dengan mengalihkan jumlah saham yang beredar

dengan harga pasar saham. Seperti yang digambarkan dalam gambar di bawah ini,

perkembangan harga saham selama satu tahun terakhir yaitu tahun 2015.

Gambar 1.1

Perkembangan Harga Saham

Sumber: Bursa Efek Indonesia (BEI)

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

4

Dengan meningkatnya harga saham maka akan meningkat pula deviden

yang dibagikan kepada para pemegang saham. Gambar di bawah menggambarkan

bahwa perubahan nilai pembagian deviden. Apabila nilai deviden semakin tinggi

maka keuntungan para pemegang saham akan tinggi. Dengan demikian nilai

perusahaan pun akan meningkat.

Gambar 1.2

Pembagian Deviden

Sumber: Bursa Efek Indonesia (BEI)

Myers (1977) dan Hasnawati (2005) memperkenalkan set peluang investasi

(investment opportunity set) dalam kaitannya untuk mencapai tujuan perusahaan.

Menurut mereka investment opportunity set (IOS) memberikan petunjuk yang

lebih luas dimana nilai perusahaan sebagai tujuan utama tergantung pada

pengeluaran perusahaan di masa yang akan datang. Investment opportunity set

(IOS) merupakan suatu kombinasi antara aktiva yang dimiliki (asset in place) dan

pilihan di masa yang akan datang dengan net present value positf.

Sumber: Bursa Efek Indonesia (IDX)

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

5

Menurut Warianto dan Rusiti, 2013 investment opportunity set (IOS) merupakan

kesempatan perusahaan untuk tumbuh. IOS dijadikan sebagai dasar untuk menentukan

klasifikasi pertumbuhan perusahaan di masa depan. IOS merupakan suatu kombinasi

antara aktiva yang dimiliki (asset in place) dan pilihan investasi di masa yang akan

datang dengan net present value positif. IOS tidak dapat diobservasi secara langsung

(laten) sehingga dalam perhitungannya menggunakan proksi (Kallapur dan Trombley,

1999). Kallapur dan Trombley (2001) membuat tiga klasifikasi proksi IOS yaitu proksi

IOS berbasis harga, proksi IOS investasi, dan proksi IOS berbasis varian.

IOS dari suatu perusahaan juga dapat mempengaruhi cara pandang manajer,

pemilik, investor, dan kreditr terhadap perusahaan. Perusahaan yang mempunyai

kesempatan tumbuh tinggi dianggap dapat menghasilkan return yang tinggi pula

(Wiranto dan Rusiti, 2013). Konsep IOS menyatakan bahwa perusahaan merupakan

kombinasi antara asset inplace (tangible asset) dan investment opportunity (itangible

asset). Kombinasi keduanya dapat mempengaruhi struktur perusahaan dari nilai

perusahaan dimana nilai perusahaan dimasa depan akan ditentukan oleh ketetapan

manajemen saat ini (Yendrawati dan Adhianza, 2013)

Berdasarkan teori struktur modal, apabila posisi struktur modal berada di

atas target struktur modal optimalnya, maka setiap pertambahan hutang akan

menurunkan nilai perusahaan. Penentuan target struktur modal optimal adalah

salah satu dari tugas utama manajemen perusahaan. Struktur modal adalah

proporsi pendanaan dengan hutang (debt financing) perusahaan, yaitu rasio

laverage perusahaan. Dengan demikian, hutang adalah unsur dari struktur modal

perusahaan. Struktur modal merupakan kunci perbaikan produktivitas dan kinerja

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

6

perusahaan. Teori struktur modal menjelaskan bahwa kebijakan pendanaan

(financial policy) perusahaan dalam menentukan struktur modal (bauran antara

hutang dan ekuitas) bertujuan untuk mengoptimalkan nilai perusahaan (value of

the firm). Penggunaan hutang sebagai sumber pendanaan perusahaan memiliki

keuntungan dan kerugian. Keuntungan penggunaan hutang diperoleh dari pajak

(bunga hutang adalah pengurangan pajak) dan disiplin manajer (kewajiban

membayar hutang menyebabkan disiplin manajemen), sedangkan kerugian

penggunaan hutang berhubungan dengan timbulnya biaya keagenan dan biaya

kepailitan. (Hermuningsih, 2013).

Struktur modal juga memiliki pengaruh langsung yang positif dan

siginifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan

penambahan hutang merupakan sinyal positif bagi investor dan mempengaruhi

nilai perusahaan. Bagi perusahaan, adanya hutang dapat membantu untuk

mengendalikan penggunaan dana kas secara bebas dan berlebihan oleh pihak

manajemen. Peningkatan kontrol ini pada gilirannya dapat meningkatkan nilai

perusahaan yang tercermin dari peningkatan harga saham (Hermuningsih, 2013).

Keputusan struktur modal secara langsung juga berpengaruh terhadap

besarnya risiko yang ditanggung pemegang saham serta besarnya tingkat

pengembalian atau keuntungan yang diharapkan (Brigham dan Houston, 2001).

Keputusan struktur modal yang diambil oleh manajer tersebut tidak saja

berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan, tetapi juga berpengaruh terhadap

risiko keuangan yang dihadapi perusahaan. Risiko keuangan tersebut meliputi

kemungkinan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajibannya yang

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

7

memungkinkan tidak tercapainya laba yang ditargetkan perusahaan. Berdasarkan

penjelasan diatas tampak bahwa keputusan struktur modal merupakan keputusan

yang sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan (Kartini dan Arianto,

2008).

Penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan struktur modal

diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Mahatna Dewi dan Wirajaya

membuktikan bahwa struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Werty, Ramayani,

dan Afriza (2014) yang membuktikan bahwa struktur modal tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan.

Pertumbuhan perusahaan (growth) adalah seberapa jauh perusahaan

menempatkan diri dalam sistem ekonomi secara keseluruhan atau sistem ekonomi

untuk industri yang sama (Machfoedz, 1996). Tingkat pertumbuhan perusahaan

dicerminkan oleh pertumbuhan aktivanya. Pertumbuhan aktiva perusahaan

dijadikan indicator bagi kesempatan pengembangan perusahaan pada waktu yang

akan datang. Karena dapat memberikan gambaran kebutuhan dana secra total

dalam perusahaan (Moeljadi, 2006). Menurut Safrida (2008), perusahaan yang

tumbuh dengan cepat memperoleh hasil positif dalam artian pemantapan posisi di

peta persaingan, menikmati penjualan yang meningkat secara signifikan dan

diiringi oleh adanya peningkatan pangsa pasar.

Menurut Haryanto dan Toto Sugiarto (2003), profitabilitas perusahaan

adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat

pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasinya. Jika kondisi

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

8

perusahaan dikategorikan menguntungkan atau menjanjikan keuntungan dimasa

mendatang maka banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk

membeli saham perusahaan tersebut. Hal ini akan mendorong saham naik menjadi

lebih tinggi.

Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektifitas

manajemen berdasarkan hasil pengembalian dari penjualan investasi serta

kemampuan perusahaan dalam menhasilkan laba (profit) yang akan menjadi dasar

pembagian deviden perusahaan. Rasio yang paling umum digunakan untuk

megukur profitabilitas adalah ROA (return on asset), ROE (return on equity), dan

ROI (return on investment). Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang

saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi seluruh kewajiban

tetapnya yaitu beban bunga dan pajak (Hermuningsih, 2013).

Menurut Jusriani dan Rahardjo (2013) profitabilitas merupakan daya tarik

utama bagi pemilik perusahaan (pemegang saham) karena profitabilitas adalah

hasil yang di peroleh melalui usaha manajemen atas dana yang diinvestasikan

para pemegang saham dan juga mencermikan pembagian laba yang menjadi

haknya yaitu seberapa banyak yang diinvestasikan kembali dan seberapa banyak

yang dibayarkan sebagai deviden tunai ataupun deviden saham kepada mereka.

Pemilihan rasio profitabilitas didasarkan pada alasan bahwa rasio perofitabilitas

menunjukkan efektifitas atau kinerja perusahaan dalam menghasilkan tingkat

keuntungan dengan menggunakan asset yang dimilikinya. Rasio ini

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

9

mencerminkan seberapa efektif perusahaan dikelola dan mencerminkan hasil

bersih dari serangkaian kebijakan pengelolaan aset perusahaan.

. Beradasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti bertujuan

untuk melakukan penelitian yang sama terhadap nilai perusahaan dengan judul

“Investment Opportunity Set (IOS), Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan,

Return on Asset (ROA) terhadap Nilai Perusahaan”.

Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh Dewi dan Wirajaya (2013) dan Astriani (2013). Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut:

1. Variabel yang digunakan peneliti terdahulu Astriani (2013) adalah hanya

memamakai Investment Opportunity Set (IOS) sebagai variabel

independen yang diduga mempengaruhi nilai perusahaan. Sedangkan

Dewi dan Wirajaya (2013) hanya menggunakan struktur modal dan

profitabilitas. Sedangkan, dalam penelitian ini, peneliti menambahkan

variabel dengan variabel independen lain yaitu pertumbuhan perusahaan

dan pengganti variabel profitabilitas menjadi return on asset.

2. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode data panel.

3. Dalam menganalisis ekonomtrik dan statistika, peneliti terdahulu

menggunakan program spss. Sedangkan dalam penelitian ini

menggunakan program eviews.

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

10

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diketahui

permasalahan dalam penelitian ini:

1. Bagaimana pengaruh Investment Opportunity Set (IOS), Struktur

Modal, Pertumbuhan Perusahaan, Return on Asset (ROA) terhadap

Nilai Perusahaan ?

2. Variable independen manakah yang paling dominan mempengaruhi

nilai perusahaan?

C. Tujuan Penelitian

Beradasarkan rumusan di atas penelitian ini bertujuan untuk

menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:

a. Menganalisis pengaruh Investment Opportunity Set (IOS),

Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, Returm on Asset

(ROA) berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.

b. Menganalisis variabel independen yang paling dominan

mempengaruhi nilai perusahaan.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan

dapat memberikan manfaat bagi:

a. Manfaat Teoritis

1. Memahami pengetahuan tentang pengaruh investment

opportunity set (IOS), struktur modal, pertumbuhan

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

11

perusahaan, dan return on asset (ROA) terhadap nilai

perusahaan.

2. Sebagai bahan untuk mengembangkan materi perkuliahan

sebagai tambahan ilmu dari realita yang ada.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi perusahaan: sebagai tambahan informasi bagi para

manajer dalam upaya memaksimalkan nilai perusahaan

sebagai tujuan utama perusahaan.

2. Bagi Investor: menjadi bahan masukan atau informasi dalam

rangka pengambilan keputusan investasi.

3. BAPEPAM dan Komite Penyusun Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK): membantu regulator dalam

mengevaluasi regulasi-regulasi dan standar akuntansi yang

telah dikeluarkan. Hasil evaluasi tersebut dapat dijadikan

acuan dalam mengeluarkan regulasi-regulasi dan estándar

akuntansi dimasa yang akan datang.

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

Dalam sebuah penelitian, tentunya ada teori-teori yang menunjang

penelitian tersebut. Dalam penelitian ini akan dibahas beberapa teori yang

berkenaan dengan variabel yang di teliti yaitu, Investment Oppurtunity Set

(IOS), Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, Return on Asset (ROA) dan

Nilai Perushaan. Berikut ini akan dijelaskan beberapa teori yang berkaitan

dengan penelitian ini.

1. Investment Oppurtunity Set (IOS)

Menurut Martono dan Agus, (2005) merupakan penanaman dana

yang dilakukan oleh suatu perusahaan ke dalam suatu asset (aktiva)

dengan harapan memperoleh pendapatan dimasa yang akan datang. Nilai

perusahaaan semata-mata ditentukan oleh keputusan investasi. Pendapat

tersebut dapat diartikan bahwa keputusan investasi itu penting, karena

untuk mencapai tujuan perusahaan hanya akan dihasilkan melalui kegiatan

investasi perusahaan (Fama,1978).

Keputusan investasi tidak dapat diamati secara langsung oleh pihak

luar. Beberapa studi yang dilakukan dalam hubungannya dengan

keputusan investsasi anatara lain Myers (1977) yang memperkenalkan

Investment Opportunities Set (IOS). IOS memberi petunjuk yang lebih

luas dimana nilai perusahaan tergantung pada pengeluaran perusahaan

dimasa yang akan datang. Jadi prospek perusahaan dapat ditaksir dari

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

13

investment opportunity set (IOS), yang didifinisikan sebagai kombinasi

antara aktiva yang dimiliki (assets in place) dan pilihan investasi dimasa

akan datang dengan net present value positif.

Secara umum dapat dikatakan bahwa IOS menggambarkan tentang

luasnya kesempatan atau peluang investasi bagi suatu perusahaan, namun

sangat tergantung pada pilihan expenditure perusahaan untuk kepentingan

di masa yang akan datang. Dengan demikian IOS bersifat tidak dapat

diobservasi, sehingga perlu dipilih suatu proksi yang dapat dihubungkan

dengan variabel lain dalam perusahaan, misalnya variabel pertumbuhan,

variabel kebijakan dan lain-lain. Proksi IOS yang digunakan dalam bidang

akuntansi dan keungan digolongkan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu IOS

berbasis harga, IOS berbasis investasi, dan IOS berbasis varian (Kallapur

dan Trombley, 2001):

1. Proksi IOS berbasis harga ( price-based proxies)

Proksi IOS yang berbasis pada harga merupakan proksi

yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan

sebagian dinyatakan dalam harga pasar. Proksi berdasarkan

anggapan yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan

perusahaan secara parsial dinyatakan dalam harga-harga saham,

dan perusahaan yang tumbuh akan memiliki nilai pasar yang

lebih tinggi secara relatif untuk aktiva-aktiva yang dimiliki (asset

in place) dibandingkan perusahaan yang tidak tumbuh. IOS yang

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

14

didasari pada harga akan berbentuk suatu rasio sebagai suatu

ukuran aktiva yang dimiliki dan nilai pasar perusahaan.

Proksi IOS yang merupakan proksi berbasis harga adalah:

market of equity plus book value of debt, ratio of book to market

value of asset, ratio of book to market value of equity, ratio of

book value of property, plant, and equipment to firm value, ratio

of replacement value of assets to market value, ratio of

depreciation expense to value dan earning price ratio.

2. Proksi IOS berbasis investasi ( investment-based proxies)

Proksi IOS berbasis pada investasi merupakan proksi yang

percaya pada gagasan bahwa suatu level kegiatan investasi yang

tinggi berkaitan secara positif dengan nilai IOS suatu perusahaan.

Proksi IOS yang merupakan proksi IOS berbasis investasi

adalah: ratio R&D expense to firm value, ratio of R&D expense

to total assets, ratio of R&D expense to sales, ratio of capital

addition to firm value, dan ratio of capital addition to asset book

value.

3. Proksi IOS berbasis pada varian (variance measures).

Proksi IOS berbasis pada varian (variance measurement)

merupakan proksi yang mengungkapkan bahwa suatu opsi akan

menjadi lebih bernilai jika menggunakan variabilitas ukuran untuk

memperkirakan besarnya opsi yang tumbuh, seperti variabilitas

return yang mendasari peningkatan aktiva. Proksi IOS yang berbasis

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

15

varian adalah: VARRET (variance of total return), dan Market

model Beta.

Menurut Nurcahyo dan Putriani (2009) menyebutkan bahwa

investment opportunity set dapat diukur melalui rasio nilai buku

ekuitas (market to book value of equity). Maksud pemilihan proksi

ini karena dapat mencerminkan besarnya return dari aktiva yang ada

dan investasi yang diharapkan di masa yang akan datang akan

melebihi return dari ekuitas yang diinginkan. Apabila suatu

perusahaan dapat memanfaatkan modalnya dengan baik dalam

menjalankan usaha, maka semakin besar kemungkinan perusahaan

tersebut untuk bertumbuh, maka harga saham perusahaan tersebut

diperkirakan akan meningkat, dan pada akhirnya semakin meningkat

pula nilai suatu perusahaan. Secara matematis variabel investment

opportunity set diformulasikan sebagai berikut:

Menurut Sri Hasnawati (2005) menyebutkan bahwa

investment opportunity dapat diukur melalui market to book value of

assets, Secara matematis variabel investment opportunity

diformulasikan sebagai berikut :

MBVE = (Saham Beredar 𝑥 Harga Penutupan)

Total Equity

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

16

Penggunaan rasio ini atas dasar pemikiran bahwa prospek

pertumbuhan perusahaan terrefleksi dari harga saham Kallapur dan

Tombley, (2001). Rasio nilai pasar terhadap nilai buku

menggambarkan biaya pendirian historis dan aktiva fisik perusahaan.

suatu perusahaan yang berjalan baik dengan staf manajemen yang

kuat dan sebuah organisasi yang berfungsi secara efisien akan

mempunyai nilai pasar yang lebiih besar atau sekurang-kurangnya

sama dengan nilai buku aktiva fisiknya. Rasio market to book value

of assets ini berbanding lurus denagn nilai IOS, semakin besar

market book value of assets suatu peusahaan, maka semakin bagus

pula nilai IOSnya.

2. Struktur Modal

Struktur modal adalah proporsi dalam menentukan pemenuhan

kebutuhan belanja perusahaan, dimana dana yang diperoleh menggunakan

kombinasi atau panduan sumber yang berasal dari dana jangka panjang

yang terdiri dua sumber utama, yakni yang berasal dari dalam dan luar

perusahaan (Rodoni dan Ali 2010).

Struktur modal adalah pembelanjaan permanen di dalam

mencerminkan pertimbangan antara hutang jangka panjang dan modal

sendiri, dimana kedua golongan tersebut merupakan dana permanen atau

MBVA = Asset – Total Ekuitas + (JUB x Clossing Price)

Total Asset

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

17

dana jangka panjang. Dengan demikian maka struktur modal hanya

merupakan sebagian saja dari struktur keuangan. Struktur keuangan

mencerminkan perimbangan baik dalam artian absolut maupun relatif

antara keseluruhan modal asing (baik jangka pendek maupun jangka

panjang) dengan modal sendiri. Struktur modal (capital structure) adalah

sesuatu yang berkaitan dengan struktur pembelanjaan permanen

perusahaan yang terdiri dari hutang jangka panjang dan modal sendiri

(Rodoni dan Indoyama, 2007).

Menurut trade-off theory yang diungkap oleh (Myers (2001),

Perusahaan akan berhutang sampai pada tingkat utang tertentu, dimana

penghematan pajak (tax shields) dari tambahan hutang sama dengan biaya

kesulitan keuangan (financial distress). Biaya kesulitan keuangan

(financial distress) adalah biaya kebangkrutan (bankruptcy costs) atau

reorganization, dan biaya keagenan (agency costs) yang meningkat akibat

dari turunnya kredibilitas suatu perusahaan. Trade-off theory dalam

menentukan struktur modal yang optimal memasukkan beberapa faktor

antara lain pajak, biaya keagenan (agency costs) dan biaya kesulitan

keuangan (financial distress) tetapi tetap mempertahankan asumsi efisiensi

pasar dan symmetric information sebagai imbangan dan manfaat

penggunaan utang. Sejauh manfaat lebih besar, penambahan hutang masih

diperkenankan. Apabila pengorbanan karena pengginaan hutang sudah

lebih besar, maka tambahan hutang sudah tidak boleh diperbolehkan.

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

18

Menurut Moeljadi (2006) terdapat tiga teori utama yang

menjelaskan tujuan perusahaan memaksimumkan kekayaan pemegang

saham. Ketiga teori itu berupaya menjelaskan suatu permasalahan

bagaimana struktur modal dapat memaksimumkan nilai perusahaan.

Ketiga teori tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1) Teori Tradisional

Pendekatan tradisonal menyatakan bahwa ada struktur

modal optimal yang dapat memaksimumkan nilai pasar perusahaan

dengan cara meminimumkan nilai pasar perusahaan dengan cara

meminimumkan biaya modal rata-rata (avarage cost of capital).

2) Pendekatan Mogdiliani dan Millier (MM) Tanpa Pajak

Teori yang dikembangkan oleh Mogdiliani dan Millier

mengasumsikan bahwa pasar modal bersifat sempurna dan tidak

ada pajak. Dalam teori ini Mogdiliani dan Millier (MM)

menyatakan bahwa nilai perusahaan dan posisi kemakmuran

pemegang saham tidak dipengaruhi sturktur modal.

3) Pendekatan Mogdiliani dan Millier dengan pajak

Asumsi yang diubah adalah pajak terhadap penghasilan

perusahaan (corporate income taxes). Dengan adanya pajak ini,

MM menyimpulkan bahwa penggunaan hutang atau leverage akan

meningkatkan nilai perusahaan karena biaya bungan hutang adalah

biaya yang mengurangi pembayaran pajak (a-tax deductible

expense).

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

19

Struktur keuangan adalah cara bagaimana perusahaan membiayai

aktivanya dan dapat dilihat seluruh sisi kanan dari neraca yang terdiri dari

hutang jangka pendek, hutang jangka panjang, dan modal pemegang

saham. Sedangkan struktur modal perusahaan adalah pembiayaan

permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan

modal pemegang saham. Jadi, struktur modal suatu perusahaan hanya

merupakan sebagian dari struktur keuangannya. Sedangkan struktur modal

adalah bauran (proporsi) pendanaan permanen jangka panjang perusahaan

yang ditunjukan oleh hutang, ekuitas saham preferen, dan saham biasa.

Pada dasarnya, keputusan pendanaan (financing) perusahaan

berkaitan dengan penentuan sumber-sumber dana yang digunakan untuk

membiayai usulan - usulan investasi yang telah diputuskan sebelumnya.

Pemenuhan kebutuhan dana tersebut dapat disediakan atau diperoleh dari

sumber internal maupun eksternal perusahaan. Apabila perusahaan

memenuhi kebutuhan kebutuhan dananya dari sumber internal, maka

perusahaan tersebut melakukan pendanaan internal (internal financing)

yaitu dalam bentuk laba ditahan Sebaliknya, jika perusahan memenuhi

kebutuhan dananya dari sumber eksternal, maka perusahaan tersebut

melakukan pendanaan eksternal (external financing). Pemenuhan

kebutuhan dana secara eksternal dipisahkan menjadi 2 yaitu pembiayaan

hutang (debt financing) dan pendanaan modal sendiri (equity financing).

Pembiayaan hutang diperoleh melalui pinjaman, sedangkan pendanaan

modal sendiri berasal dari emisi atau penerbitan saham.

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

20

3. Pertumbuhan Perusahaan

Pertumbuhan perusahaan adalah perubahan (penurunan atau

pengingkatan) total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Pertumbuhan

asset dihitung sebagai persentase perubahan asset pada saat tertentu

terhadap tahun sebelumnya (Saidi, 2004).

Pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan oleh pihak internal

maupun eksternal suatu perusahaan karena dapat memberikan suatu aspek

yang positif bagi mereka. Dari sudut pandang investor, pertumbuhan suatu

perusahaan merupakan tanda bahwa perusahaan memiliki aspek yang

menguntungkan, dan mereka mengharapkan rate of return (tingkat

pengembalian) dari investasi mereka memberikan hasil yang lebih baik

(Sriwardany, 2006).

Pertumbuhan dinyatakan sebagai pertumbuhan total aset dimana

pertumbuhan aset masa lalu akan menggambarkan profitabilitas yang akan

datang dan pertumbuhan yang datang. Growth adalah perubahan

(penurunan atau peningkatan) total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.

Pertumbuhan asset dihitung sebagai persentase perubahan asset pada saat

tertentu terhadap tahun sebelumnya.

Tingkat pertumbuhan suatu perusahaan akan menunjukan sampai

seberapa jauh perusahaan akan menggunakan hutang sebagai sumber

pembiayaannya. Dalam hubungannya dengan leverage, perusahaan dengan

tingkat pertumbuhan yang tinggi sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai

sumber pembiayaannya agar tidak terjadi biaya keagenan (agency cost)

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

21

antara pemegang saham dengan manajemen perusahaan, sebaliknya

perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah sebaiknya

menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaan karena penggunaan

hutang akan mengharuskan perusahaan tersebut membayar bunga secara

teratur. (Kadek, 2011).

Menurut Antika (2011) realisasi pertumbuhan perusahaan

diproksikan dengan nilai pertumbuhan perusahaan yang meliputi

pertumbuhan aktiva dan ekuitas. Aktiva perusahaan menunjukan

keputusan penggunaan dana atau keputusan investasi pada masa lalu.

Aktiva didefinisikan sebagai sumber daya yang mempunyai potensi

memberikan manfaat ekonomis pada perusahaan dimasa yang akan

datang. Sumber daya yang mampu mengahasilkan aliran kas masuk (cash

inflow) atau kemampuan kas keluar (cash outflow) bisa disebut sebagai

aktiva. Sumber daya tersebut akan diakui sebagai aktiva perusahaan

memperoleh hak penggunaan aktiva tersebut sebagai hasil transaksi atau

pertukaran pada masa lalu dan manfaat ekonomis masa mendatang bisa

diukur, dikuantifikasikan dengan tingkat ketepatan yang memadai.

4. Return On Asset (ROA)

Menurut Robert (1997) dalam mengukur tingkat profitabilitas ada

beberapa rasio yang bisa dipakai yaitu gross profit margin, net profit

margin, rate of return on total asset, rate of return on investment, dan

return on equity.

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

22

1) Gross Profit Margin (GPM)

Yaitu rasio yang menunjukan kemampuan penjualan dalam

menghasilkan laba kotor. Sehingga bisa diketahui tingkat

penjualan yang berhasil dilakukan akan memberikan tingkat

pendapatan yang berupa laba kotor yang ditentukan dengan

ketentuan laba kotor dibagi dengan penjualan bersih.

2) Net Profit Margin (NPM)

Yaitu Rasio yang menunjukan kemampuan penjualan dalam

menghasilkan laba bersih. Laba yang dperbandingkan pada

profit margin adalah dengan ketentuan laba sebelum pajak

(earnings after tax) dibagi dengan penjualan bersih.

3) Rate Of Return on Total Asset

Yaitu rasio yang menunjukan kemampuan total aktiva

menghasilkan laba bersih. Rasio ini ditentukan dengan

ketentuan laba bersih dibagi dengan total aktiva.

4) Rate Of Return on Investment

Yaitu rasio yang menunjukan kemampuan aktiva rata-rata

dalam menghasilkan laba setelah pajak. Rasio ini ditentukan

dengan ketentuan laba setelah dipotong pajak dibagi dengan

total aktiva rata-rata.

5) Return On Equity

Yaitu rasio yang menunjukan kemampuan modal sendiri

dalam keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham.

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

23

Rasio ini diukur dengan ketentuan laba setelah dipotong pajak

dibagi dengan modal sendiri rata-rata.

6) Earning Power

Earning Power adalah hasil kali net profit margin dengan

perputaran aktiva. Earning Power merupakan tolak ukur

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan

aktiva yang digunakan. Rasio ini menunjukkan pula tingkat

efisiensi investasi yang nampak pada tingkat perputaran

aktiva. Apabila perputaran aktiva meningkat dan net profit

margin tetap maka earning power juga meningkat. Dua

perusahaan mungkin akan mempunyai earing power yang

sama meskipun perputaran aktiva dan net profir margin

keduanya berbeda.

Return On Asset (ROA) menurut Hanafi dan Halim (2004) adalah

rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan

menggunakan total asset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah

disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut.

ROA merupakan indikator kemampuan sebuah unit usaha untuk

memperoleh laba atas sejumlah aset yang dimiliki oleh unit usaha

tersebut. Return On Asset mengukur kinerja operasi yang menunjukkan

sejauh manakah aktiva dikaryakan. Rasio ini mengukur seberapa efektif

perusahaan dalam memanfaatkan sumber ekonomi yang ada untuk

menghasilkan laba. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik suatu

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

24

perusahaan. Sebaliknya rasio yang rendah menunjukkan kemungkinan-

kemungkinan sebagai berikut:

1. Adanya over investment dalam aktiva yang digunakan untuk

operasi dalam hubungannya dengan volume penjualan yang

diperoleh dengan aktiva tersebut.

2. Merupakan cermin rendahnya volume penjualan

dibandingkan dengan ongkos-ongkos yang diperlukan.

3. Adanya inefisiesnsi baik dalam produksi, pembelian maupun

pemasaran.

4. Adanya kegiatan ekonomi yang menurun.

ROA yang negatif disebabkan laba perusahaan dalam kondisi

negatif pula. Hal ini menunjukkan kemampuan dari modal yang di

investasikan secara keseluruhan aktiva yang belum mampu menghasilkan

laba. Rumus yang digunakan untuk mengukur ROA adalah sebagai

berikut:

5. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan

terbuka, yang sering dikaitkan dengan harga saham (Sujoko dan

Soebianto, 2007). Harga saham dan nilai perusahaan mengikhtisarkan

penilaian kolektif investasi tentang seberapa baikkah keadaan suatu

perusahaan, baik kinerja saat ini maupun proyek masa depannya. Oleh

Laba bersih x 100%

Total aktiva ROA = Total Aktiva

Laba Bersih x 100%

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

25

sebab itu, peningkatan harga saham mengirimkan sinyal positif dari

investor kepada manajer. Dan inilah keunggulan penting perusahaan go

public. Perusahaan tertutup tidak bisa menggunakan harga saham sebagai

ukuran kinerja (Myers dan Majluf 1984).

Menurut Christiawan dan Tarigan, 2007), terdapat beberapa konsep

nilai yang menjelaskan nilai suatu perusahaan antara lain:

a. Nilai nominal yaitu nilai yang tercantum secara formal dalam

anggaran dasar perseroan, disebutkan secara eksplisit dalam

neraca perusahaan, dan juga ditulis jelas dalam surat saham

kolektif.

b. Nilai pasar, sering disebut kurs adalah harga yang terjadi dari

proses tawarmenawar di pasar saham. Nilai ini hanya bisa

ditentukan jika saham perusahaan dijual di pasar saham.

c. Nilai intrinsik merupakan nilai yang mengacu pada perkiraan

nilai riil suatu perusahaan. Nilai perusahaan dalam konsep

nilai intrinsik ini bukan sekadar harga dari sekumpulan aset,

melainkan nilai perusahaan sebagai entitas bisnis yang

memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan di kemudian

hari.

d. Nilai buku, adalah nilai perusahaan yang dihitung dengan

dasar konsep akuntansi.

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

26

e. Nilai likuidasi itu adalah nilai jual seluruh aset perusahaan

setelah dikurangi semua kewajiban yang harus dipenuhi. Nilai

sisa itu merupakan bagian para pemegang saham. Nilai

likuidasi bisa dihitung berdasarkan neraca performa yang

disiapkan ketika suatu perusahaan akan likuidasi.

Nilai perusahaan dapat dipengaruhi oleh profitabilitas

(Hermuningsih, 2013). Meningkatkan laba perusahaan dan

memaksimumkan nilai perusahaan merupakan tujuan perusahaan yang

saling berkaitan untuk meningkatkan kesejahteraan para pemegang

saham, sehingga tujuan tersebut akan menjadi kriteria penting untuk

menjaga kelangsungan hidup perusahaan.

Menurut Haraphap dan Wardhani (salah satu cara untuk mengukur

nilai perusahaan adalah dengan menggunakan Tobins’Q. Rasio Q adalah

rasio pasar terhadap nilai buku yang dihitung dari rasio harga pasar

ekuitas perusahaan ditambah hutang dibagi dengan nilai aset perusahaan.

Selain menggunakan Tobins’Q , dalam menilai value of firm dapat

menggunakan metode PBV (Price Book Value).

Nilai perusahaan menggambarkan seberapa baik atau buruk

manajemen mengelola kekayaannya, hal ini bisa dilihat dari pengukuran

kinerja keuangan yang diperoleh. Suatu perusahaan akan berusaha untuk

memaksimalkan nilai perusahaannya. Peningkatan nilai perusahaan

biasanya ditandai dengan naiknya harga saham di pasar.

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

27

C. Keterkaitan antar variabel

1. Investment Opportunity Set (IOS) dengan Nilai Perusahaan

Fama (1978). mengatakan bahwa nilai perusahaan semata-mata

ditentukan oleh keputusan investasi. Pendapat tersebut dapat diartikan

bahwa keputusan investasi itu penting, karena untuk mencapai tujuan

perusahaan hanya akan dihasilkan melalui kegiatan investasi perusahaan.

Keputusan investasi tidak dapat diamati secara langsung.

Beberapa studi yang dilakukan dalam hubungannya dengan

keputusan investasi antara lain oleh Myers (1977) yang memperkenalkan

IOS. IOS memberi petunjuk yang lebih luas dimana nilai perusahaan

tergantung pada pengeluaran perusahaan di masa yang akan datang. Jadi

prospek perusahaan dapat ditaksir dari Investment Opportunity Set (IOS).

IOS didefinisikan sebagai kombinasi antara aktiva yang dimiliki (assets in

place) dan pilihan investasi di masa yang akan datang dengan net present

value positif.

Dalam teori manajemen keuangan, ada trade-off antara risiko dan

retrun. Jika risiko suatu investasi lebih tinggi, return yang diharapakan

juga tinggi dan banyak para manajer mengetahui risiko untuk

mempertimbangkan dalam menilai dan mengambil keputusan investasi.

Penilaian dan pemahaman trade-off antara risiko dan return membentuk

landasan untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham. Secara

umum investor enggan terhadap risiko (overse risk). Jika risiko lebih

besar, investor mengharapkan return yang lebih besar. Return yang tinggi

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

28

tidak selalu disertai investasi berisiko. Investasi yang berisiko tidak akan

dilakukan oleh investor jika investasi tidak memberi harapan tingkat

return yang tinggi atau nilai perusahaan yang baik.

Dengan demikian banyak perusahaan melakukan investasi yang

menguntungkan bagi perusahaan tentunya dengan memilih risiko yang

terkecil, hal ini akan bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam

mencapai profitabilitas yang nantinya jika profitabilitas tercapai akan

dapat membagikann deviden yang besar, dan secara tidak langsung harga

saham naik, dan tentunya berpengaruh pada naiknya nilai perusahaan. Hal

ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Astriani (2013) yang

menyatakan investment opportunity set (IOS) berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian keterkaitan antara investment

opportunity set (IOS) dengan nilai perusahaan dapat dirumuskan melalui

hipotesis sebagai berikut:

Ha1 : IOS berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

2. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan

Pemilik sebuah perusahaan mungkin dapat mempergunakan hutang

yang berjumlah relatif besar untuk membatasi manajernya. Rasio hutang

yang tinggi akan meningkatkan ancaman kebangkrutan untuk menjadi

lebih berhati-hati dan tidak menghambur-hamburkan uang para pemegang

saham. Pengambil alihan perusahaan dan pembelian melalui hutang

dirancang untuk meningkatkan efisiensi dengan mengurangi arus kas

bebas yang tersedia bagi para manajer (Brigham dan Houston, 2004).

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

29

Struktur modal terkait dengan harga saham. Aturan struktur

finansial konservatif menghendaki agar perusahaan tidak mempunyai

hutang yang lebih besar daripada jumlah modal sendiri, dalam keadaan

bagaimanapun. Pada sisi lain, konsep cost off capital menyatakan bahwa

perusahaan akan berusaha untuk memperoleh struktur modal yang dapat

meminimumkan biaya penggunaan modal rata-rata. Minimalisasi biaya

modal rata-rata ini tidak mengharuskan komposisi jumlah modal eksternal

yang lebih sedikit dari jumlah modal sendiri.

Bagi perusahaan, penentuan struktur modal dengan menggunakan

hutang pada tingkat tertentu (sejauh manfaat lebih besar, tambahan

hutang masih diperkenankan) sebagai sumber pendanaannya dapat

meningkatkan profitabilitas dan nilai perusahaan (Mahatma Dewi dan

Wirajaya, 2013). Dengan demikian keterkaitan antara struktur modal

dengan nilai perusahaan dapat dirumuskan melalui hipoestis sebagai

berikut:

Ha2 : Struktur Modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

3. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan

Pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan oleh pihak internal

maupun eksternal suatu perusahaan karena dapat memberikan suatu aspek

yang positif bagi mereka. Dari sudut pandang investor, pertumbuhan

suatu perusahaan merupakan tanda bahwa perusahaan memiliki aspek

yang menguntungkan dan mereka mengharapkan rate of return dari

investasi mereka memberi hasil yang lebih baik (Sriwardany, 2007).

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

30

Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham

sangat mempengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang

investasi dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan

perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan nilai

perusahaan. Pertumbuhan perusahaan (growth) adalah seberapa jauh

perusahaan menempatkan diri dalam sistem ekonomi secara keseluruhan

atau sistem ekonomi industri yang sama (Machfoedz, 1996).

Wahyudi dan Parwestari (2006) mengungkapkan bahwa kegiatan

investasi akan memberi sinyal tentang pertumbuhan perusahaan yang

diharapkan di masa mendatang dan mampu meningkatkan nilai pasar

saham perusahaan. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan perusahaan

sehingga pertumbuhan perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Dengan demikian, keterkaitan antar pertumbuhan perusahaan

dengan nilai perusahaan dapat dirumuskan sebagai berikut:

Ha3 : Pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan

4. Return On Asset (ROA) dengan Nilai Perusahaan

Menurut Hanafi dan Hakim (2004) return on asset (ROA) adalah

rasio yang mengukur kemampuan perusahaan yang menghasilkan laba

dengan menggunakan total asset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan

setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai asset tersebut.

Hasil pengembalian investasi yang diukur dari laba bersih setelah pajak

terhadap total asset menunjukkan produktivitas dari seluruh kinerja

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

31

peusahaan. Semakin kecil atau rendah rasio ini maka akan semakin kurang

baik kinerja peusahaannya. Demikian pula sebaliknya apabila semakin

besar atau tinggi rasio ini maka akan semakin baik kinerja perusahaan.

Return On Asset (ROA) adalah rasio yang digunakan untuk menilai

seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki perusahaan

(Haryati dan Ayem, 2014). Penelitian yang di lakukan oleh Pertiwi dan

Pratama (2012) dan Haryati dan Ayem (2014) menemukan hasil bahwa

ROA berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Dengan demikian, keterkaitan antar Profitabilitas dengan nilai

perusahaan dapat dirumuskan melalui hipotesis sebagai berikut:

Ha4 : Profitabilitas berpengaruh positif dengan nilai perusahaan.

5. Investment Opportunity Set (IOS), Struktur Modal, Pertumbuhan

Perusahaan, dan Return On Asset (ROA) dengan Nilai Perusahaan

Menurut penelitian yang dilakukan Eno Fuji Astriani (2013)

menyatakan bahwa investment opportunity set (IOS) berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan Mahatma

Dewi dan Wirajaya (2013) menyatakan struktur modal berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan. Dalam penelitian yang dilakukan Sriwardany

(2007) menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh Hayati

dan Ayem (2014) menyatakan bahwa return on asset berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan.

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

32

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Eno Fuji Astriani

(2013), Dewi dan Wirajaya (2013), Sriwardany (2007), dan Hayati dan

Ayem (2014) dapat disimpulkan bahwa secara simultan investment

opportunity set (IOS), struktur modal, pertumbuhan perusahaan, dan

return on asset (ROA) berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dengan

demikian keterkaitan antara faktor-faktor yang mempengaruhi nilai

perusahaan dapat dirumuskan dengan hipotesis sebagai berikut:

Ha5: investment opportunity set, struktur modal, pertumbuhan

perusahaan, dan return on asset berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

D. Hasil-hasil penelitian terdahulu

Berikut adalah hasil penelitian serta persamaan dan perbedaan

penelitian sebelumnya dengan penelitian ini. Untuk selengkapnya dapat

dilihat pada tabel 2.1 di halaman berikut.

Tabel 2.1

Penelitian terdahulu

Peneliti/Judul

Penelitian/Tahun

Variabel dan metode penelitian

sebelumnya Hasil Penelitan

Persamaan Perbedaan

Puspita, Novita

Santi dan Mahfud

Khaliq/ Analisis

Pengaruh Struktur

Modal,

Pertumbuhan

Perusahaan, Ukuran

Perusahaan, dan

Profitabilitas

Terhadap Nilai

Perusahaan/

Semarang/ 2011

1. Menggunakan

variabel

independen

struktur modal

dan

pertumbuhan

perusahaan dan

variabel

dependen nilai

perusahaan

2. Menggunakan

data sekunder

dari BEI

1. Mengganti

variable

independen

ukuran

perusahaan

dengan

Investment

Opportunity Set

2. Mengganti

proksi

profitabilitas

ROE menjadi

ROA

1. Struktur modal dan

pertumbuhan

perusahaan

berpengaruh

negatif terhadap

nilai perusahaan

2. Pertumbuhan

perusahaan dan

ukuran perusahaan

tidak berpengaruh

terhadap nilai

perusahaan

Berlanjut ke halaman berikutnya

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

33

Tabel 2.1 (lanjutan)

Peneliti/Judul

Penelitian/Tahun

Variabel dan metode penelitian

sebelumnya Hasil Penelitan

Persamaan Perbedaan

Li-Ju Chen,

Shun-Yu/ The

Influence of

Profitability on

Firm Value With

Capital Structure

as The Mediator

and Firm Size

and Industry as

Moderators/

Taiwan/2011

1. Menggunakan

variabel

independen

profitabilitas

dengan proksi

ROA

2. Menggunakan

data sekunder

1. Tidak

menggunakan

variabel

moderating

2. Meghilangkan

variabel

moderating dan

menambahkan

variaben

independen yaitu,

IOS, pertumbuhan

perusahaan dan

struktur modal

1. Profitabilitas

berpengaruh

positif terhadap

nilai perusahaan

Yuliani, dkk/

Diversification,

Investment

Opportunity Set,

Envinronmental

Dynamics and

Firm Value

(Empirical Study

of Manufacturing

Sectors in

Indonesia Stock

Exchange)/

Indonesia/2012

1. Menggunakan

variabel

independen

investment

opportunity set

dan variabel

dependen nilai

perusahaan

1. Mengganti variabel

diversification dan

environmental

dynamics menjadi

struktur modal,

pertumbuhan

perusahaan, dan

ROA.

1. Investment

Opporunity Set

berpengaruh

negatif terhadap

nlai perusahaan

Eno Fuji Astriani/

Pengaruh

Kepemilikan

Manajerial,

Leverage,

profitabilitas,

Ukuran

Perusahaan dan

Investment

Opportunity Set

Terhadap Nilai

Perusahaan/

Padang/2013

1. Menggunakan

variabel

independen set

peluang

investasi

2. Menggunakan

variabel

dependen nilai

perusahaan

yang diukur

dengan Tobin’s

Q

3. Menggunakan

data sekunder

1. Mengganti

variabel

independen

kepemilikan

manajerial dan

leverage menjadi

pertumbuhan

perusahaan dan

struktur modal.

2. Data yang

digunakan seluruh

perusahaan,

bukan hanya

perusahaan

manufaktur.

1. Profitabilitas

berpengaruh

positif (+)

terhadap nilai

perusahaan.

2. Investment

Opportunity Set

berpengaruh

positif (+)

terhadap nilai

perusahaan

Berlanjut ke halaman berikutnya

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

34

Tabel 2.1 (lanjutan)

Peneliti/Judul

Penelitian/Tahun

Variabel dan metode penelitian

sebelumnya Hasil Penelitan

Persamaan Perbedaan

Muniandy,

Balachandran,

Hillier John/

Internal Corporate

Governance,

Investment

Opportunity Set

firm Performance

in South

Africa/Australia/

2013

1. Menggunakan

variabel

independen

Invesment

Opportunity

Set

2. Menggunakan

data sekunder

1. Menghilangkan

variabel board

independence dan

financial

performance

2. Menambahkan

variabel independen,

struktur modal,

ROA, dan

pertumbuhan

perusahaan

1. Investment

Opporunity Set

berpengaruh

negatif terhadap

Good Corporate

Governance

Hermuningsih, Sri/

Pengaruh

Profitabilitas,

Growth

Opportunity¸

Struktur Modal,

terhadap Nilai

Perusahaan/

Yogyakarta/ 2013

1. Menggunakan

variabel

struktur modal

sebagai

variabel

independen

dan nilai

perusahaan

sebagai

variabel

dependen

2. Menggunakan

data sekunder

1. Mengganti proksi

ROE menjadi ROA

2. Mengganti variabel

Growth Opportunity

menjadi

pertumbuhan

perusahaan dan

investment

opportunity set

3. Menggunakan

program aplikasi

komputer eviews

1. Profitabilitas,

growth

opportunity,

struktur modal

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap nilai

perusahaan

Haryati, Winur dan

Ayem, Sri/

Pengaruh Return

On Asset, Debt To

Equity, dan

Earning Per Share

terhadap Nilai

Perusahaan/

Yogyakarta/ 2014

1. Menggunakan

variabel

independen

Return On

Asset

1. Menganti variabel

independen Debt to

Equity dan Earning

Per Share menjadi

Struktur Modal,

Pertumbuhan

Perusahaan, dan

Investment

Opportunity Set

1. Return On Asset

berpengaruh

positif terhadap

nilai perusahaan

Berlanjut ke halaman berikutnya

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

35

Tabel 2.1 (lanjutan)

Peneliti/Judul

Penelitian/Tahun

Variabel dan metode penelitian

sebelumnya Hasil Penelitan

Persamaan Perbedaan

Dewi, Ayu Sri

Mahatma dan

Wirajaya Ary/

Pengaruh Struktur

Modal,

Profitabilitas, dan

Ukuran Perusahaan

pada Nilai

Perusahaan/ Bali/

2013

1. Menggunakan

variabel

independen

struktur modal

1. Mengganti

variabel ukuran

perusahaan

menjadi

pertumbuhan

perusahaan dan

investment

opportunity set

2. Mengganti proksi

profitabilitas

ROE menjadi

ROA

1. Struktur modal

berpengaruh

negatif terhadap

nilai perusahaan

2. Profitabilitas

berpengaruh

terhadap nilai

perusahaan

3. Ukuran

perusahaan tidak

berpengaruh

terhadap nilai

perusahaan

E. Kerangka Pemikiran

Hubungan variabel independen, dan variabel dependen dalam penelitian

ini dapat digambarkan dalam gambar 2.1

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

36

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Pengaruh, Investment Opportunity Set (IOS), Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, dan Return on

Asset (ROA) Terhadap Nilai Perusahaan

Bursa Efek Indonesia (BEI)

Seluruh Perusahaan go publik yang terdaftar di BEI

Nilai Perusahaan (Y)

Investment Opportunity Set (X1)

Struktur Modal (X2)

Pertumbuhan Perusahaan (X3)

Return On Asset (X4)

Pemilihan Model Regresi Panel

Metode Estimasi Data Panel

Pooled Least Square Fixed Effect Random Effect

Uji Hausman Uji Langrangge Multiplier Uji Chow

Uji Asumsi Klasik

Heterokedastisitas Multikolonieritas Normalitas

Uji F Uji t Adjusted R2

Uji Signifikansi

Interprestasi

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini termaksud penelitian kausal komparatif yaitu penelitian

dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua

variabel atau lebih. Penelitian kausal komparatif merupakan penelitian ex post

facto, yaitu tipe penelitian terhadap data yang dikumpulkan setelah terjadinya

suatu fakta atau peristiwa (Indriantoro dan Bambang, 1999). Penelitian ini

menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penekanan pada

pengujian teori melalui pengukuran penekanan analisis data dengan prosedur

statistik. Pendekatan kuantitatif ini berasal dari data yang diperoleh dari

laporan keuangan sehingga data yang diukur dalam suatu skala numeric

(angka). Sifat dan jenis dari penelitian ini adalah deskriptif dengan metode

yang digunakan berdasarkan survei literature. Penelitian keilmuan yang

digunakan adalah ekonomi positif.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah investment

opportunity set (IOS), struktur modal, pertumbuhan perusahaan, dan return on

asset (ROA) berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Adapun yang menjadi

populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil sampel

selama 3 tahun, yaitu tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

38

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya

akan diduga. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan go

public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun

2012 sampai dengan 2014. Pengambilan sampel dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, dalam hal ini

lebih khusus pada penggunaan metode judgment sampling. Judgment

sampling merupakan tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang

informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu yang

umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian (Indrianto dan

Supomo, 1999).

Adapun kriteria pemilihan sampel pada penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Seluruh perusahaan go public yang terdaftar di BEI selama periode

penelitian yaitu tahun 2012 – 2014

2. Perusahaan tidak berubah sektor industrinya selama periode

penelitian

3. Data laporan keuangan perusahaan tersedia selama periode

penelitian

4. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan untuk periode yang

berakhir pada 31 Desember selama periode penelitian

5. Perusahaan sampel memiliki semua data yang diperlukan secara

lengkap.

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

39

6. Perusahaan memiliki data harga penutupan saham akhir tahun

dimana saham tersebut aktif diperdagangkan selama periode

penelitian.

7. Perusahaan yang mengalami profit selama periode penelitian.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data, sumber data menjadi hal penting dalam

menentukan teknik pengumpulan data. Ada dua macam sumber data yang bisa

digunakan dalam penelitian, yaitu data primer dan data sekunder. Dalam

penelitian ini digunakan data sekunder. Data sekunder adalah data penelitian

yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara atau

telah diperoleh dan dicatat oleh pihak lain yang umumya berupa bukti, catatan

atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan atau

yang tidak dipublikasikan. Data sekunder lebih mudah untuk diperoleh karena

sudah tersedia dan peneliti tinggal mengolah data tersebut. Dalam

menggunakan data sekunder peneliti harus lebih hati-hati karena suatu data

yang dilaporkan sumber yang berbeda ada kemungkinan datanya juga berbeda

(Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002).

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

studi kepustakaan, yaitu data diperoleh dari beberapa literatur yang berkaitan

dengan masalah yang sedang diteliti, penelusuran data ini dilakukan dengan

cara penelusuran secara manual untuk data dalam format kertas hasil cetakan.

Data yang disajikan dalam format kertas hasil cetakan antara lain berupa

jurnal, buku, skripsi dan thesis dan penelusuran dengan menggunakan

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

40

komputer untuk data dalam format elektronik. Data ini antara lain berupa

laporan keuangan perusahaan, IDX fact book, ICMD (ringkasan kinerja).

D. Metode Analisis Data

Sesuai dengan data yang telah diperoleh maka pendekatan yang sesuai

dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang

menekankan pada angka-angka dalam penelitiannya. Dari data angka yang

telah diperoleh maka diharap dapat memberikan kesimpulan yang tepat.

1. Metode Data Panel

Menurut Winarno (2011), data panel atau pooled data merupakan data

yang terdiri atas data seksi silang (beberapa variabel) dan data runtut

waktu (berdasar waktu). Analisis regresi data panel adalah analisis regresi

yang didasarkan pada data panel untuk mengamati hubungan antara

variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen).

Model dengan data cross section :

Yi = α + β Xi + Ɛ i ; i = 1,2,…,N

N = Banyaknya data cross section

Model dengan data time seris :

Yt = α + β Xt + Ɛ i ; t = 1,2,…,T

T = Banyaknya data time series

Melihat data panel merupakan gabungan antara data cross section dan

data time series maka model yang dapat disimpulkan adalah sebagai

berikut :

Yit = α + β Xit + Ɛ it ; I = 1,2,…,N; t = 1,2,…,T

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

41

Dimana :

N = Banyaknya data cross section

T = Banyaknya data time series

N x T = Banyaknya data panel

Keunggulan penggunaan metode data panel dibandingkan metode time

series atau cross section adalah:

1. Estimasi data panel dapat menunjukkan adanya heterogenitas dalam

tiap individu.

2. Dengan data panel, data lebih informasif, lebih bervariasi, mengurangi

kolinearitas antar variabel, meningkatkan derajat kebebasan (degree of

freedom), dan lebih efisien.

3. Studi data panel lebih memuaskan untuk menentukan perubahan

dinamis dibandingkan dengan studi berulang dari cross section.

4. Data panel lebih mendeteksi dan mengukur efek yang secara sederhana

tidak dapat diukur oleh data time series atau cross section.

5. Data panel membantu studi untuk menganalisis perilaku yang lebih

kompleks.

6. Data panel dapat meminimalkan bias yang dihasilkan oleh agregasi

individu atau perusahaan karena unit data lebih banyak.

2. Pemodelan data panel

Terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan dalam mengestimasi

data panel, yaitu : 1) pendekatan OLS biasa (Pooled Least Square), 2)

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

42

pendekatan efek tetap (Fixed Effect Model), dan 3) pendekatan efek acak

(Random Effect Model).

a. Pendekatan Pooled Least Square (PLS)

Pendekatan ini merupakan pendekatan yang paling sederhana

karena menggabungkan data cross section dan data time series sebagai

analisisnya. Dalam pendekatan ini tidak memperhatikan dimensi antar

individu maupun rentang waktu, sehingga model ini dapat pula dapat

pula disebut sebagai model OLS biasa karena menggunakan kuadrat

terkecil.

b. Pendekatan Fixed Effect Model (FEM)

Metode efek tetap ini dapat menunjukan perbedaan antar objek

meskipun dengan regresor yang sama. Model ini dikenal dengan model

regresi Fixed Effect (efek tetap). Efek tetap ini dimaksudkan adalah

bahwa sutu objek, memiliki konstan yang tetap besarannya untuk

berbagai periode waktu. Demikian juga dengan koefisien regresinya,

tetap besaranya dari waktu ke waktu (time invariant).

Keuntungan metode efek tetap ini adalah dapat membedakan efek

individual dan efek waktu dan tidak perlu mengasumsikan bahwa

komponen eror tidak berkolerasi dengan variabel bebas yang mungkin

sulit dipenuhi. Dan kelemahan metode efek tetap ini adalah

ketidaksesuaian model dengan keadaan yang sesungguhnya. Kondisi

tiap objek saling berbeda, bahkan satu objek pada suatu waktu akan

sangat berbeda dengan kondisi objek tersebut pada waktu yang lain.

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

43

c. Pendekatan Random Effect Model (REM)

Keputusan untuk memasukan variabel boneka dalam model efek

tetap (fixed effect) tidak dapat dipungkiri akan dapat menimbulkan

konsekuensi (trade off). Penambahan variabel boneka ini akan dapat

mengurangi banyaknya derajat kebebasan (degree of freedom) yang

pada akhirnya akan mengurangi efisiensi dari parameter yang

diestimasi. Model panel data yang didalamnya melibatkan kolerasi

antar error term karena berubahnya waktu karena berbedanya

observasi dapat diatasi dengan pendekatan model komponen eror (eror

component model) atau disebut juga model efek acak (random effect)

Metode ini digunakan untuk mengatasi kelemahan metode efek tetap

yang menggunakan variabel semu, sehingga model mengalami

ketidakpastian. Tanpa menggunakan variabel semu, metode efek

menggunakan residual, yang diduga memiliki hubungan antar waktu

dan antar objek. Syarat untuk menganalisis efek random yaitu objek

data silang harus lebih besar dari pada banyaknya koefisien (Winarno,

2007).

3. Pemilihan Model Data Panel

Ada dua tahap dalam memilih metode dalam data panel. Pertama kita

harus membandingkan PLS dengan FEM terlebih dahulu. Kemudian

dilakukan uji F-test. Jika hasil menunjukkan model PLS yang diterima,

maka model PLS lah yang akan dianalisa. Tapi jika model FEM yang

diterima, maka tahap kedua dijalankan, yakni melakukan perbandingan

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

44

lagi dengan model REM. Setelah itu dilakukan pengujian dengan

Hausman test untuk menentukan metode mana yang akan dipakai, apakah

FEM atau REM.

a. Uji Chow

Uji ini dilakukan untuk mengetahui model Pooled Least Square

(PLS) atau FEM yang akan digunakan dalam estimasi. Relatif

terhadap Fixed Effect Model, Pooled Least Square adalah restricted

model dimana ia menerapkan intercept yang sama untuk seluruh

individu. Padahal asumsi bahwa setiap unit cross section memiliki

perilaku yang sama cenderung tidak realistis mengingat dimungkinkan

saja setiap unit tersebut memiliki perilaku yang berbeda. Untuk

mengujinya dapat digunakan restricted F-test, dengan hipotesis

sebagai berikut.

H0: Model Pooled Least Square (PLS)

H1: Model Fixed Effect

Jika nilai F-hitung > F-tabel, atau nilai probabilitas (P-Value) < a

5%, maka H0 ditolak, artinya model panel yang baik untuk

digunakan adalah Fixed Effect Model, dan sebaliknya jika H0

diterima, maka model Pooled Least Square yang dipakai dan

dianalisis. Namun jika H0 ditolak, maka model FEM harus diuji

kembali untuk memilih apakah memakai model FEM atau REM baru

dianalisis.

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

45

b. Uji Hausman

Ada beberapa pertimbangan teknis empiris yang dapat digunakan

sebagai panduan untuk memilih antara Fixed Effect Model atau

Random Effect Model yaitu:

1) Bila T (jumlah unit time series) besar sedangkan N (jumlah

unit cross section) kecil, maka hasil FEM dan REM tidak jauh

berbeda. Dalam hal ini pilihan umumnya akan didasarkan

pada kenyamanan perhitungan, yaitu FEM.

2) Bila N besar dan T kecil, maka hasil estimasi kedua

pendekatan dapat berbeda signifikan. Jadi, apabila kita meyakini

bahwa unit cross section yang kita pilih dalam penelitian diambil

secara acak (random) maka REM harus digunakan.

Sebaliknya, apabila kita meyakini bahwa unit cross section

yang kita pilih dalam penelitian tidak diambil secara acak maka

kita menggunakan FEM.

3) Apabila cross section error component (€i) berkorelasi dengan

variabel bebas X maka parameter yang diperoleh dengan

REM akan bias sementara parameter yang diperoleh dengan FEM

tidak habis.

4) Apabila N dan T kecil, dan apabila asumsi yang mendasari

REM dapat terpenuhi, maka REM lebih efisien dibandingkan

tidak bias.

Keputusan penggunaan FEM dan REM dapat pula ditentukan

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

46

dengan menggunakan spesifikasi yang dikembangkan dengan

Hausman. Spesifikasi ini akan memberikan penilaian dengan

menggunakan Chi-square statistik sehinggan keputusan pemilihan

model akan dapat ditentukan secara statistik.

Pengujian ini dilakukan dengan hipotesa sebagai berikut:

H0 : Random Effect Model

H1 : Fixed Effect Model

Setelah dilakukan pengujian ini, hasil dari Hausman test

dibandingkan dengan Chi-square statistik dengan df = k, dimana k

adalah jumlah koefesien variabel yang diestimasi atau nilai

probabilitas (P-Value) < a 5%,. Jika hasil dari Hausman test

signifikan, maka H0 ditolak, maka Fixed Effect Model yang

digunakan.

c. Uji Lagrangge Multiplier (LM)

Uji Langrangge Multiliper (LM) dilakukan untuk membandingkan

atau memilih model mana yang terbaik antara Pooled Least Square

Model dan Random Effect Model. Pengujian ini dilakukan dengan

hipotesa sebagai berikut:

H0 : Pooled Least Square Model

H1 : Random Effect Model

Setelah dilakukan pengujian ini, hasil dari Langrangge Multiplier

test (Breusch-Pagan) dibandingkan dengan nilai probability. Jika nilai

Breusch – Pagan < a 5% maka H0 ditolak, artinya model panel yang

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

47

baik untuk digunakan adalah Random Effect Model (REM). Namun

jika H0 diterima maka model data panel yang baik digunakan adalah

Pooled Least Square (PLS).

4. Uji Asumsi Klasik

Terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik sebelum di lakukannya

regresi, hal tersebut dilakukan untuk melihat apakah data terbebas

dari masalah multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi.

Uji asumsi klasik ini penting dilakukan untuk menghasilkan estimator

yang linier tidak bias dengan varian yang minimum (Best Linier

Unbiased Estimator – BLUE), yang berarti model regresi tidak

mengandung masalah. Untuk itu perlu dibuktikan lebih lanjut apakah

model regresi yang digunakan sudah memenuhi asumsi tersebut.

Asumsi – asumsi tersebut antara lain:

a. Uji Normalitas

Salah satu asumsi dalam analisis statistika adalah data

berdistribusi normal. Untuk menguji data apakah terdistribusi normal

dengan menggunakan histogram dan uji Jarque-Bera.

Jarque-Bera adalah uji statistik untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal. Uji ini mengukur perbedaan skewness dan

kurtosis data dan dibandingkan dengan apabila datanya bersifat

normal. Dengan H0 pada data berdistribusi normal, uji Jarque-Bera

didistribusi dengan X2 dengan derajat bebas (degree of freedom)

sebesar 2. Probability menunjukan kemungkinan Jarque-Bera

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

48

melebihi (dalam nilai absolut) nilai terobservasi dibawah hipotesis nol.

Nilai probabilitas yang kecil cenderung mengarahkan pada penolakan

hipotesis nol distribusi normal. Pada angka Jarque-Bera diatas nilai

probabilitas (5%), maka kita dapat menolak H0 bahwa data

terdistribusi normal (Winarno, 2011)

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah kondisi adanya hubungan linier antar

variabel independen. Karena melibatkan beberapa variabel

independen, maka multikolinearitas tidak akan terjadi pada

persamaan regresi sederhana (yang terdiri atas satu variabel

dependen dan satu variabel independen). (Winarno, 2011)

Menurut Singgih Santoso (2010), multikolinearitas

mengandung arti bahwa antar variabel independen yang terdapat

dalam model memiliki hubungan yang sempurna atau mendekati

sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1).

Indikasi multikolinearitas ditunjukkan dengan beberapa

informasi antara lain:

1. Nilai R2

tinggi, tetapi variable independen banyak yang tidak

signifikan.

2. Dengan menghitung koefisien korelasi antarvariabel

independen, apabila koefisien rendah maka tidak terdapat

multikolinearitas.

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

49

3. Dengan melakukan regresi auxiliary, yaitu regresi yang dapat

digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua (atau lebih)

variabel independen yang secara bersama-sama mempengaruhi

satu variabel independen lainnya.

Sedangkan alternatif menghilangkan multikolinearitas antara

lain bisa dengan menambahkan data penelitian bila

memungkinkan, karena masalah multikolinearitas biasanya muncul

karena jumlah observasi yang sedikit. Selain itu dapat dengan

menghilangkan salah satu variabel independen terutama yang

memiliki hubungan linier yang kuat dengan variabel lain. Namun

jika tidak mungkin dihilangkan maka tetap harus dipakai.

Selanjutnya bisa dengan mentransformasikan salah satu (atau

beberapa) variabel dengan melakukan diferensiasi. (Winarno,

2011)

c. Uji Heteroskedastisitas

Dalam regresi linier ganda, salah satu asumsi yang harus dipenuhi

agar taksiran parameter dalam model tersebut bersifat BLUE adalah

var (ui) = ơ2

(konstan), semua sesatan mempunyai variansi yang sama.

Padahal, ada kasus-kasus tertentu dimana variansi ưi tidak konstan,

melainkan suatu variabel berubah-ubah (Nachrowi, 2008).

Heteroskedastisitas merupakan fenomena terjadinya perbedaan

varian antar seri data. Heteroskedastisitas muncul apabila nilai varian

dari variabel tak bebas (Yi) meningkat sebagai meningkatnya varian

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

50

dari variabel bebas (Xi), maka varian dari Yi adalah tidak sama. Gejala

heteroskedastisitas lebih sering dalam data cross section dari pada

time series. Selain itu juga sering muncul dalam analisis yang

menggunakan data rata-rata.

Menurut Nachrowi dan Usman (2008:129), ada beberapa dampak

yang ditimbulkan oleh heteroskedastisitas terhadap OLS, antara lalin:

1. Akibat tidak konstannya variansi, maka salah satu dampak yang

ditimbulkan adalah lebih besarnya variansi dari taksiran.

2. Lebih besarnya variansi taksiran, tentu akan berpengaruh pada uji

hipotesis yang dilakukan (uji t dan F) karena kedua uji tersebut

menggunakan besaran variansi taksiran. Akibatnya, kedua uji

hipotesis tersebut menjadi kurang akurat.

3. Lebih besarnya variansi taksiran akan mengakibatkan standard

error taksiran yang lebih besar sehingga interval kepercayaan

menjadi sangat besar.

4. Akibat beberapa dampak tersebut, maka kesimpulan yang diambil

dari persamaan regresi yang dibuat dapat menyesatkan.

Menurut Gujarati (2007:89-94), untuk mendektesi keberadaan

heteroskedastisitas digunakan metode grafik scatter plot, uji Park, uji

Glejser, uji White, dimana apabila nilai probabilitas (p-value)

observasi R2

lebih besar dibandingkan tingkat resiko kesalahan yang

diambil (digunakan α = 5%), maka residual digolongkan

homoskedastisitas.

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

51

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah adanya korelasi antara variable itu sendiri,

pada pengamatan yang berbeda waktu dan individunya. Pada

umumya autokorelasi lebih sering terjadi pada data time series

(Nachrowi dan Usman, 2008)

Menurut Winarno (2011), autokorelasi adalah hubungan antara

residual satu observasi dengan residual observasi lainnya.

Autokorelasi lebih mudah timbuh pada data yang bersifat runtut

waktu, karena berdasarkan sifatnya, data masa sekarang

dipengaruhi oleh data pada masa sebelumnya.

Dikarenakan dalam penelitian ini menggunakan data panel,

maka uji autokorelasi sudah tidak perlu du uji kembali. Karena

data panel sifatnya lebih kepada cross section maka bisa dikatakan

tidak ada autokorelasi.

5. Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini digunakan untuk memeriksa atau menguji apakah

koefisien regresi yang didapat signifikan (berbeda nyata). Maksudnya

dari signifikan ini adalah suatu nilai koefisien regresi yang secara

statistik tidak sama dengan nol. Jika koefisien slope sama dengan nol,

berarti dapat dikatakan bahwa tidak cukup bukti untuk menyatakan

variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Ada

dua jenis uji hipotesis terhadap koefisien regresi yang dapat dilakukan

antara lain:

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

52

a. Uji Signifikansi Individual (uji t)

Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing – masing

variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji

t dilakukan dengan membandingkan t hitung terhadap t table

dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Ho : βi = 0, berarti tidak ada pengaruh positif dari masing -

masing variabel independen terhadap variabel dependen secara

parsial (individu).

2. Ho : βi > 0, berarti ada pengaruh positif dari masing-masing

variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial

(individu).

3. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau taraf

signifikan 5% (α = 0,05) dengan criteria penilaian sebagai

berikut:

a. Jika t hitung > t table maka Ha diterima dan Ho ditolak

berarti ada pengaruh yang signifikan dari masing – masing

variable independen terhadap variable dependen secara

parsial (individu).

b. Jika t hitung < t table maka Ho diterima dan Ha ditolak

berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari masing –

masing variabel independen terhadap variable dependen

secara parsial (individu).

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

53

b. Uji Signifikansi simultan (uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua

variabel independen secara bersama-sama (simultan) dapat

berpengaruh terhadap variable dependen. Cara yang digunakan

adalah dengan membandingkan nilai F hitung dengan F table

dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Ho : βi = 0 berarti tidak ada pengaruh signifikan dari

variabel independen terhadap variabel dependen secara

simultan (bersama-sama).

2. Ho : βi > 0, berarti ada hubungan yang signifikan dari

variabel independen terhadap variabel dependen secara

simultan (bersama-sama).

3. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau taraf

signifikan 5% (α = 0,05) dengan kriteria penilaian sebagai

berikut:

a) Jika F hitung > F table maka Ha diterima dan Ho

ditolak berarti ada variable independen secara bersama-

sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variable dependen.

b) Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha

ditolak berarti ada variable independen secara bersama-

sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variable dependen.

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

54

c. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Untuk mengetahui penaksiran parameter dan standard error

bahwa model regresi estimasi cukup baik atau tidak perlu

dilakukan cara untuk mengukur seberapa dekat garis regresi

yang terestimasi dengan data. Ukuran yang biasa yang

digunakan untuk keperluan ini adalah Goodness of Fit (R2) .

ukuran ini mencerminkan seberapa besar variasi dari

(regressand) (Y) dapat diterangkan oleh regressor (X). Bila R2

=0, artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama

sekali. Sementara bila R2

= 1, artinya variasi dari Y, 100% dapat

diterangkan oleh X. dengan kata lain bila R2

= 1, maka semua

titik pengamatan berada pada garis regresi. Dengan demikian,

ukuran goodness of fit dari suatu model ditentukan oleh R2

yang

nilainya antara nol dan satu.

6. Model Regresi Data Panel

Model persamaan dasar data panel yaitu:

Yit = β1 X1it + β2 X2it + β3 X3it + β4 X4it + µit……………….

Model persamaan yang akan diestimasi pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

NP = β0 + β1IOS + β2SM + β3GROWTH + β4ROA + ε…

Dimana:

NP : Nilai Perusahaan

β0 : Konstanta

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

55

β1,β2,β3,β4 : Koefisien Variabel Independen

IOS : Investment Opportunity Set

SM : Struktur Modal

GROWTH : Pertumbuhan Perusahaan

ROA : Return On Asset

ε : Koefisien Eror

Setelah model penelitian di estimasi maka akan diperoleh nilai dan

besaran dari masing – masing parameter dalam model persamaan

diatas. Nilai dari parameter positif atau negatif selanjutnya akan

digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Investment

Opportunity Set (IOS), Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, serta

Return on Asset.

a. Investment Opportunity Set (IOS) (X1)

Menurut Sri Hasnawati (2005) dalam penelitiaanya

menyebutkan investment opportunity dapat diukur melalui :

1. Total Assets Growth

2. Market to book value of total equity

3. Earning to price ratio

4. Ratio capital expenditure to BVA

5. Current assets to total assets

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

56

Dari kelima pengkuran diatas, pengukuran menggunakan

market to book value of equity memiliki pengaruh yang besar

terhadap nilai perusahaan. Oleh karena itu dalam penelitian ini

mengambil market to book value of equity digunakan sebagai

proksi dari investment opportunity. Penggunaan rasio ini didasari

atas pemikiran MVE BVE yang mencerminkan pasar menilai

return investasi dimasa depan akan lebih besar dari return yang

diharapkan dari ekuitasnya. Dalam penelitian Astriani (2014),

secara matematis variabel market to book value of equity

diformulasikan sebagai berikut :

b. Struktur Modal (X2)

Struktur modal diukur dengan debt to equity ratio (DER)

adalah perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan dengan

total ekuitas perusahaan pada seluruh perusahaan go public yang

terdaftar di BEI tahun 2012 – 2014. Satuan pengukuran DER

adalah dalam persentase.

MBVE = (𝐽umlah Saham Beredar 𝑥 𝐶𝑙𝑜𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒)

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 Equity

Total Debt

Total Equity DER =

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

57

c. Pertumbuhan Perusahaan (X3)

Pertumbuhan perusahaan diukur dengan menggunakan perubahan

total aktiva. Pertumbuhan aktiva adalah selisih total aktiva yang

dimiliki perusahaan pada periode sekarang dengan periode

sebelumnya terhadap total aktiva periode sebelumnya pada pada

seluruh perusahaan go public yang terdaftar di BEI tahun 2012 –

2014. Satuan pengukuran perubahan total aktiva dalam persentase.

Perubahan total aktiva =

d. Return On Asset (ROA) (X4)

Dalam penelitian ini, rasio yang digunakan adalah Return On Asset

(ROA). Return On Asset (ROA) digunakan untuk mengukur

efiktivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan

memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA atau ROI diperoleh

dengan cara membandingkan antara net income after tax (NIAT)

terhadap total asset.

Total aktiva t - Total aktiva t-1

Total aktiva t-1

Laba bersih setelah pajak

Total Asset ROA =

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

58

2. Variabel Dependen

Variabel Dependen, yaitu Variabel yang dipengaruhi atau

tertanggung oleh variabel lain. Variabel Dependen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Nilai Perusahaan (Tobins Q). Tobins Q

adalah perbandingan antara market value of equity ditambah debt

dengan book market value ditambah dengan hutang (debt). Indikator

yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rasio

Tobin’s Q. Rasio-q (Q) merupakan ukuran yang lebih teliti tentang

seberapa efektif manajemen memanfaatkan sumber-sumber daya

ekonomis dalam kekuasaannya (Herawaty, 2008). Rasio ini merupakan

konsep yang berharga yang menunjukan estimasi pasar keuntungan saat

ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiap dolar investasi

inkremental. Rasio ini diukur melalui rumus:

Keterangan:

Tobins Q = Nilai perusahaan

MVE = Nilai Ekuitas Pasar (Equity Market Value)

D = Nilai buku dari total hutang

BVE = Nilai buku dari equitas (Equity Book Value)

MVE diperoleh dari hasil perkalian harga saham penutupan

(closing price) akhir tahun dengan jumlah saham yang beredar pada

Tobins Q = MVE + D

BVE +D

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

59

akhir tahun sedangkan BVE diperoleh dari hasil selisih total asset

perusahaan dengan total kewajibannya (Herawaty, 2008).

Jika Q > 1 maka investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang

memberikan nilai yang lebih tinggi daripada pengeluaran investasi.

Namun jika Q < 1 maka investasi dalam aktiva tidaklah menarik

(Herawaty, 2008).

Selengkapnya untuk definisi dan pengukuran operasional

variabel penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1

Operasional Variabel

Variabel Indikator Skala

Investment

Opportunity Set

(IOS) (Astriani,

2013)

MBVE = (Jumlah saham beredar x closing price)

Total Equity Rasio

Struktur Modal

(Hermuningsih,

2013)

DER = Total Debt

Total Equity

Rasio

Pertumbuhan

Perusahaan

(Puspita dan

Khaliq, 2011)

Perubahan total aktiva = Total Aktiva t – Total Aktiva t-1

Total Aktiva t-1 Rasio

Return On Asset

(ROA) (Haryati

dan Ayem, 2014)

ROA = Laba bersih setelah pajak

Total aktiva

Rasio

Berlanjut ke halaman berikutnya

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

60

Variabel Indikator Skala

Nilai Perusahaan

(Hermuningsih,

2013)

Tobin’s Q = MVE + D

BVE + D

Rasio

Sumber: Diolah dari beberapa penelitian sebelumnya

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

61

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini mengambil sampel seluruh perusahaan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.

Kriteria-kriteria perusahaan yang djadikan sampel dalam penelitian ini dapat

dilihat dalam tabel 4.1 dibawah ini

Tabel 4.1

Rincian Sampel Penelitian

No Kriteria Jumlah

1 Seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI dari tahun 2012 sampai

dengan 2014 518

2 Perusahaan tersebut memiliki data lengkap terkait dengan variabel

yang diteliti 384

3 Perusahaan yang mengalami kerugian tahun 2009 sampai dengan

tahun 2011 (167)

4 Perusahaan menyajikan laporan keuangan selain dalam bentuk

rupiah. (98)

5 Perusahaan yang memenuhi kriteria. 119

6 Total sampel penelitian selama 3 periode 357

Sumber: Data sekuder yang diolah

Dari kriteria-kriteria perusahaan tersebut yang dijadikan sampel

penelitian adalah sebanyak 119 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) dengan periode pengamatan 3 tahun, sehingga diperoleh

data observasi sebanyak 357. Adapun perusahaan yang menjadi objek

penelitian adalah sebagai berikut:

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

62

Tabel 4.2

Daftar Perusahaan

No. NAMA PERUSAHAAN No. NAMA PERUSAHAAN

1 PT Mahaka Media Tbk

61 PT Perusahaan Perkebunan

London Sumatera Indonsia Tbk

2 PT Ace Hardware Indonesa Tbk 62 PT Lautan Luas Tbk

3 PT Akasha Wira International 63 PT Mas Murni Indonesia Tbk

4 PT Argha Karya Prima Industry Tbk 64 PT Mitra Adiperkasa Tbk

5 PT. AKR Corporindo Tbk 65 PT Martina Berto Tbk

6 PT Alkindo Naratama Tbk 66 PT Modernland Realty Tbk

7 PT Alumindo Light Metal Industry

Tbk 67

PT Modern Internasional Tbk

8 PT Asahimas Flat Glass Tbk 68 PT Nusantara Infrastructure Tbk

9 PT Asiaplast Industries Tbk

69 PT Multifiling Mitra Indonesia

Tbk

10 PT Ratu Prabu Energi Tbk 70 PT Multi Indocitra Tbk]

11 PT Astra Graphia Tbk 71 PT Mitra Investindo Tbk

12 PT Astra International Tbk 72 PT Multipolar Tbk

13 PT Atstra Otoparts Tbk 73 PT Media Nusantara Citra Tbk

14 PT Bayu Buana Tbk 74 PT Matahari Putra Prima Tbk

15 PT Bumi Citra Permai Tbk 75 PT Metrodata Electronics Tbk

16 PT MNC Investama Tbk 76 PT Hanson International Tbk

17 PT Bisi Internatiomal Tbk 77 PT Panorama Sentrawisata Tbk

18 PT Sentul Ciyt Tbk

78 PT Dsestinasi Tirta Nusantara

Tbk

19 PT Global Mediacom Tbk 79 PT Pelang Indan Canindo Tbk

20 PT Budi Starch & Sweetner Tbk

80 PT Pembangunan Jaya Ancol

Tbk

21 PT Bukit Uluwatu Villa Tbk 81 PT Plaza Indonesia Realty Tbk

22 PT Cardig Aero Service Tbk 82 PT Pudjiadi and Sons Tbk

23 PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk

83 PT Prima Alloy Steel Universal

Tbk

24 PT Catur Sentosa Adiprana Tbk 84 PT Pudjiadi Prestige Tbk

25 PT Ciputra Property Tbk 85 PT Pakuwon Jati Tbk

26 PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk 86 PT Pyridam Farma Tbk

27 PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

87 Pt Ramayana Lestari Sentosa

Tbk

28 PT Dharma Samudera Fishing

Industries Tbk 88

PT Supra Boga Lestari

29 PT Daya-Varia Laboratoria Tbk 89 PT Ricky Putra Globalindo Tbk

30 PT Ekadharma International Tbk

90 PT Nippon Indosari Corporindo

Tbk

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

63

Tabel 4.2 (lanjutan)

No. NAMA PERUSAHAAN No. NAMA PERUSAHAAN

31 PT Elang Mahkota Energi Tbk 91 PT Sidomulyo Selaras Tbk

32 PT Envesal Putera Megatrading Tbk

92 PT Millenium Pharmacon

International Tbk

34 PT Fortune Indonesia Tbk

94 PT Hotel Sahid International

Tbk

35 PT Gema Graharsana Tbk 95 PT Salim Ivomas Pratama Tbk

36 PT Gudang Garam Tbk 96 PT Sierad Produce Tbk

37 PT Gajah Tunggal Tbk 97 PT Sekar Bumi Tbk

38 PT Global Teleshop Tbk 98 PT Sekar Alut Tbk

39 PT Golden Retailindo Tbk 99 PT Holcim Indonesia Tbk

40 PT Perdana Gapuraprima Tbk 100 PT Summarecon Agung Tbk

41 PT Indofood CBP Sukses Makmur

Tbk 101

PT Selamat Sempurna Tbk

42 PT Champion Pacific Indonesia Tbk

102 PT Sona Topas Tourism

Industry Tbk

43 PT Intan Wijaya Internasional Tbk 103 PT Indo Acidatama Tbk

44 PT Indofood Sukses Makmur Tbk 104 PT Surya Semesta Internusa Tbk

45 PT Indospring Tbk 105 PT Star Petrochem Tbk

46 PT Indonesian Paradise Property Tbk 106 PT Siantar Top Tbk

47 PT Jaya Agra Wattie Tbk

107 PT Express Transindo Utama

Tbk

48 PT Jaya Konstruksi Manggala Tbk 108 PT Tunas Baru Lampung Tbk

49 PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk

109 PT Tiphone Mobile Indonesia

Tbk

50 PT Jasuido Tiga Perkasa Tbk 110 PT Tempo Inti Media Tbk

51 PT Kimia Farma (persero) Tbk 111 PT Surya Toto Indonesia Tbk

52 PT KMI and Cable Tbk 112 PT Trikomsel Oke Tbk

53 PT Kabelindo Murni Tbk 113 PT Trisula International Tbk

54 PT First Media Tbk 114 PT Tempo ScanPacific Tbk

55 PT Kedaung Indah Can Tbk 115 PT Tunas Ridean Tbk

56 PT MNC Land Tbk 116 Pt Visi Media Asia Tbk

57 PT Lami Citra Nusantara Tbk 117 PT Wahana Pronatural Tbk

58 PT Lippo Cikarang Tbk 118 PT Panorama Transportasi Tbk

59 PT Lippo Karawaci Tbk 119 PT Wismilak Inti Makmur Tbk

60 PT Star Pacific

Sumber: data sekunder yang diolah

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

64

B. Analisis Hasil dan Pembahasan

1. Statistik Deskriptif

Sebelum melakukan pengujian secara kemaknaan pengaruh

variabel Investment Opportunity Set, Struktur Modal, Pertumbuhan

Perusahaan, dan Return On Asset terhadap Nilai Perusahaan, terlebih

dahulu akan ditinjau mengenai deskripsi variabel penelitian dengan

analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif memberikan gambaran

suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

nilai maksimum dan minimum. Selengkapnya mengenai hasil statistik

deskriptif penelitian dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut.

Tabel 4.3

Hasil Uji Statistik Deskriptif Seluruh Sampel

NP IOS SM GROWTH ROA

Mean 0.982483 0.930737 1.199273 0.261776 0.074988

Median 0.752495 0.337434 0.839468 0.152925 0.059709

Maximum 5.264133 7.933378 39.78961 10.00468 1.101156

Minimum 0.054975 0.0000216 0.041005 -0.872268 0.0000459

Std. Dev. 0.754828 1.384314 2.401783 0.713971 0.089337

Sumber: data sekunder yang diolah

Investment Opportunity Set (IOS) yang diukur dengan market

book value equity (MBVE). Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa variabel

independen Investment Opportunity Set (IOS) memiliki nilai minimum

0.0000216 yang diperoleh dari PT. Sierad Produce Tbk pada tahun 2013,

sedangkan untuk nilai maksimumnya yang sebesar 7.9333780 diperoleh

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

65

dari PT. Surya Toto Indonesia Tbk pada tahun 2012. Dalam tabel 4.3 juga

dapat dilihat nilai rata-rata Investment Opportunity Set (IOS) sebesar

0.930737 hal ini menujukkan bahwa investment opportunity set (IOS) di

dalam perusahaan mencapai 93.07% dengan standar deviasinya sebesar

1.384314.

Variabel independen Struktur Modal memiliki nilai minimum

sebesar 0.041005 yang diperoleh dari PT Star Pacific Tbk pada tahun

2014, sedangkan untuk nilai maksimumnya adalah sebesar 39,78961 yang

diperoleh dari PT Wahana Phonix Mandiri Tbk. Nilai rata-rata dari

struktur modal adalah sebesar 1,199273, hal ini menunjukkan bahwa

penggunaan tingkat hutang pada seluruh perusahaan sebesar 119.92%

dengan standar deviasinya sebesar 2.01783.

Variabel independen Pertumbuhan Perusahaan memiliki nilai

minimum sebesar -0.872268 yang diperoleh dari PT Nusantara

Infrastructure Tbk pada tahun 2013, sedangkan untuk nilai maksimumnya

adalah sebesar 10.00468 yang diperoleh dari PT Nusantara Infrastucture

Tbk pada tahun 2014. Nilai rata-rata dari Pertumbuhan Perusahaan adalah

sebesar 0.261776, hal ini menujukkan bahwa pertumbuhan perusahaan

pada seluruh perusahaan sebesar 26.17% dengan standar deivasi sebesar

2.401783.

Variabel independen Return On Asset (ROA) memiliki nilai

minimum sebesar 0.0000459 yang diperoleh dari PT Hanson International

Tbk pada tahun 2013, sedangkan untuk nilai maksimumnya adalah

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

66

sebesar 1.101156 yang diperoleh dari PT Indo Acidatama Tbk. Nilai rata-

rata dari Return On Asset (ROA) adalah sebesar 0.074988, hal ini

menujukkan bahwa kemampuan perusahaan yang menghasilkan laba

dengan menggunakan total asset sebesar 7.49% dengan standar

deviasinya sebesar 0.089337.

Variabel dependen nilai perusahaan memiliki nilai minimum

sebesar 0.054975 yang diperoleh dari PT Star Pacific Tbk pada tahun

2012, sedangkan untuk nilai maksimumnya adalah sebesar 5.264133 yang

diperoleh dari PT Selamat Sempurna Tbk pada tahun 2013. Nilai rata-rata

dari nilai perusahaan adalah sebesar 0.982483, hal ini menunjukkan

bahwa nilai perusahaan sebesar 98.24% dengan standar deviasinya

sebesar 0.754828.

2. Pemilihan Model Terbaik

a. Uji Chow

Untuk mengetahui model panel yang akan digunakan, maka

digunakan uji F-Restricted dengan cara melihat nilai (P-Value) F-

Statistik lebih kecil dari tingkat signifikan α = 5%, terlebih dahulu

dibuat hipotesisnya. Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut:

H0 : Model Pooled Least Square (PLS)

H1 : Model Fixed Effect (FEM)

Dari hasil berdasarkan metode Fixed Effect Model (FEM) dan

Pooled Least Square (PLS) diperoleh nilai probababilitas F-

Statistik yakni sebagai berikut:

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

67

Table 4.4

Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 1.023836 (118,234) 0.4345

Cross-section Chi-square 148.608014 118 0.0297

Sumber: data sekunder yang diolah

Dari tabel 4.4 diatas diperoleh F-Statistik adalah 1.0123836

dan nilai probabilitas F-Statistik sebesar 0.4354 yang berarti

bahwa nilai probabilitas F-Statistik lebih besar dari tingkat

signifikansi α 5% (0.4345 > 0.05). Maka H0 diterima, sehingga

model panel yang digunakan adalah Pooled Least Square (PLS).

b. Uji Hausman

Untuk mengetahui model panel yang akan digunakan, maka

digunakan uji hausman. Pengujian ini untuk menentukan model

paling tepat digunakan antara Fixed Effet Model (FEM) dengan

Random Effect Model (REM). Uji hausman memberikan penilaian

dengan menggunakan Chi-Square Statistic dan nilai α 5%

sehingga keputusan pemilihan model dapat ditentukan dengan

tepat. Sebelum membandingkan Chi-Square Statistic dan terlebih

dahulu dibuat hipotesisnya adalah sebagai berikut:

H0 : Model Random Effect

H1 : Model Fixed Effect

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

68

Hasil pengolahan dengan uji hausman dapat dilihat pada tabel

4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.5

Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 18.088181 4 0.0012

Sumber: data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil uji hausman pada tabel 4.5 diatas,

didapatkan Chi-Square statistic sebesar 18.088181 dengan nilai

probabilitas 0.0012. Dikarenakan nilai Chi-Square statistic lebih

kecil dari nilai α 5% (0.0012 < 0.005) maka H0 ditolak. Dapat

disimpulkan bahwa model yang dapat digunakan untuk model

penelitian adalah Fixed Effect Model.

c. Uji Lagrangge Multiplier

Untuk mengetahui model panel yang akan digunakan, maka

digunakan uji lagrangge multiplier, pengujian ini untuk

menentukan model yang paling tepat digunakan antara Pooled

Least Square (PLS) dengan Random Effect Model (REM). Uji

lagrangge multiplier memberikan penilain dengan menggunakan

nilai breusch-pagan lebih kecil dari tingkat signifikansi α 5%.

Sebelum membandingkan nilai breusch-pagan dan tingkat

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

69

signifikansi a 5%, terlebih dahulu dibuat hipotesisnya. Adapun

hipotesisnya adalah sebagai berikut:

H0 : Model Pooled Least Square

H1 : Model Random Effect

Hasil dari pengolahan dengan uji lagrange multiplier dapat

dilitah pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6

Hasil Uji Lagrangge Multiplier

Berdasarkan hasil lagrangge multiplier pada tabel 4.6 di atas,

nilai breusch-pagan sebesar 0.5645, yang berarti bahwa nilai

breusch-pagan lebih besardari tingkat signifikansi α 5% (0.5645 >

0.05). maka H0 di terima, shingga model panel yang digunakan

adalah Pooled Least Square.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Untuk menguji apakah dalam model regresi variable

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak

Lagrange Multiplier Tests for Random Effects

Null hypotheses: No effects

Alternative hypotheses: Two-sided (Breusch-Pagan) and one-sided

(all others) alternatives

Test Hypothesis

Cross-section Time Both

Breusch-Pagan 0.331928 74.77732 75.10924

(0.5645) (0.0000) (0.0000)

Sumber: data diolah

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

70

dapat diketahui dengan membandingkan nilai Jarque-Bera dengan

nilai Chi-tabel, maka data dalam penelitian berdistribusi normal

(Winarno, 2011:5). Sebenarnya normalitas data dapat dilihat dari

gambar histogram, namnun seringkali polanya tidak mengikuti

bentuk kurva normal, sehingga sulit disimpulkan. Lebih mudah

bila melihat koefisien Jarue-Bera dan probabilitasnya. Kedua

angka ini bersifat saling mendukung. Apabila nilai probabilitasnya

lebih besar dari 5 %, maka data terdistribusi normal (Winarno,

2011:5). Adapun uji normalitas dapat dilihat pada grafik 4.1

sebagai berikut:

Grafik 4.1

Uji Normalitas

Sumber: data diolah

Dilihat pada grafik 4.1 diperoleh nilai Jarque-Bera hitung

sebesar 5. 375242 dan nilai probabilitasnya sebesar 0,068658,

karena nilai probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi α =

0

10

20

30

40

50

60

70

-0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6

Series: Standardized Residuals

Sample 2012 2014

Observations 357

Mean -2.03e-16

Median -0.007771

Maximum 0.597132

Minimum -0.502896

Std. Dev. 0.200024

Skewness 0.264392

Kurtosis 3.283792

Jarque-Bera 5.357242

Probability 0.068658

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

71

5% (0.068658 > 0.05). Maka dapat disimpulkan bahwa data dalam

penelitian ini telah terdistribusi secara normal.

b. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah kondisi adanya hubungan linier antar

variable indpenden. Untuk meilihat ada atau tidak adanya

multikolonieritas nilai correlation matrix dari semua variable

inpenden harus kurang dari 0.8. Berikut ini uji multikolinieritas

dengan menggunakan correlation matrix:

Tabel 4.7

Correlation Matrix

IOS SM GROWTH ROA

IOS 1.000000 -0.015299 -0.070112 0.098061

SM -0.015299 1.000000 0.285933 -0.083930

GROWTH -0.070112 0.285933 1.000000 -0.002018

ROA 0.098061 -0.083930 -0.002018 1.000000

Sumber: data diolah

Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa tidak ada masalah

multikolinieritas. hal ini dikarenakan nilai korelasi matriks

(correlation matrix) dari semua variable independen adalah

kurang dari 0.8.

Multikolinieritas biasanya terjadi pada estimasi yang

menggunakan data runtut waktu. Dengan mengkombinasikan data

time series dengan data cross-section mengakibatkan masalah

multikolinieritas secara teknis dapat dikurangi. Penelitian ini

menggunakan data panel, yang mana secara teknis sudah

dikatakan masalah multikolinieritas adalah sudah tidak ada.

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

72

c. Uji Heterkoskedastisitas

Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dalam

penelitian salah satunya adalah menggunakan menggunakan cara

dalam prosedur statistic dengan uji park. Uji park menggunakan

ln(residu2) sebagai variable dependen. Berikut hasil uji

heteroskedastisitas dengan uji park:

Tabel 4.8

Hasil Uji Park

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.948027 0.165205 5.738483 0.0000

IOS -0.030283 0.076796 -0.394323 0.6936

SM -0.038648 0.046030 -0.839627 0.4017

GROWTH -0.106081 0.154676 -0.685829 0.4933

ROA 0.004796 1.191571 0.004025 0.9968

Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel 4.8 diatas, dari hasil tersebut dapat dilihat

nilai probababilitas dari masing-masing variable independen lebih

besar dari α = 5%. Hal ini mengindikasi bahwa data penelitian ini

tidak mengandung heteroskedastisitas. Maka dapat disimpulkan

bahwa data penelitian ini terbebas dari masalah

heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah adanya korelasi antar variable itu sendiri,

pada pengamatan yang berbeda waktu dan invidu. Pada umumnya

autokorelasi lebih sering terjadi pada data time series (Nachrowi

dan Usman, 2008).

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

73

Dikarenakan dalam penelitian ini menggunakan data panel

maka sudah tidak perlu diuji autokorelasi. Dikarenakan sifat data

panel yang lebih kepada cross section. Sedangkan autokorelasi

lebih sering terjadi pada time series.

4. Model Pooled Least Square (PLS)

Model data panel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan model Pooled Least Square (PLS) dapat dijelaskan

melalui persamaan sebagai beikut:

NP = 0.471536 + 0.524918IOS – 0.004855SM +

0.038679GROWTH + 0.241163ROA

Dimana:

NP : Nilai Perusahaan

IOS : Investment Opportunity Set

SM : Struktur Modal

GROWTH : Pertumbuhan Perusahaan

ROA : Return On Asset

5. Hasil Uji Hipotesis

a. Uji-t

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah variable

independen (investment opportunity set, struktur modal,

pertumbuhan perusahaan, dan return on asset) berpengaruh secara

parsial terhadap variable dependennya (nilai perusahaan) dan

untuk mengetahui variable independen manakah yang paling

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

74

dominan mempengaruhi variable dependen, yaitu dengan

membandingkan masing-masing nilai t-statistik dari regresi

dengan t-tabel dalam menolak atau menerima hipotesis. Pada

tingkat keyakinan α = 5%, maka diperoleh t-tabel (1.99).

Tabel 4.9

Uji t- Statistik

Variable Coefficient t-Statistic Probability

C 0.471536 28.25157 0.0000

IOS 0.524918 67.65534 0.0000

SM -0.004855 -1.044077 0.2972

GROWTH 0.038679 2.475168 0.0138

ROA 0.241163 2.003280 0.0459

Sumber: data diolah

Tabel 4.9 merupakan hasil pengujian variable independen

yaitu investment opportunity set, struktur modal, pertumbuhan

perusahaan, dan return on asset terhadap nilai perusahaan secara

parsial. Dari tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa koefisien model

regresi memiliki nilai konstanta sebesar 0.471536 dengan nilai t-

statistic sebesar 28.25157 dan nilai probabilitas sebesar 0.0000.

Konstanta sebesar 0.471536 menandakan bahwa jika variabel

independen konstan maka rata-rata nilai perusahaan adalah

sebesar 0.471536.

Variabel investment Opportunity Set (IOS) mempunya nilai

koefisien sebesar 0.524918 yang menunjukkan bahwa jika

investment opportunity set (IOS) meningkat 1 satuan maka akan

meningkatkan nilai perusahaan sebesar 0.524918 satuan, dengan

catatan variabel lain dianggap konstan. Variabel pertumbuhan

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

75

perusahaan memiliki nilai koefisien sebesar 0.038679. Hal ini

menunjukkan bahwa jika pertumbuhan perusahaan mengalami

kenaikan 1 satuan maka akan meningkatkan nilai perusahaan

sebesar 0.038679 satuan, dengan catatan variabel lain dianggap

konstan. Return on Asset (ROA) memiliki nilai koefisien sebesar

0.241163. Hal ini menunjukkan bahwa jika return on asset (ROA)

mengalami peningkatan 1 satuan, maka akan meningkatkan nilai

perusahaan sebesar 0.241163 satuan. Dengan catatan variabel lain

dianggap konstan.

Varibel investment opportunity set mempunyai nilai t-

statistic sebesar 67.65534 dengan probability signifikan sebesar

0.0000. hal tersebut menunjukkan bahwa nilai probabilitasnya

lebih kecil dari α = 5%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

investment opportunity set (IOS) mempengaruhi nilai perusahaan

secara signifikan. Variabel struktur modal mempunyai nilai t-

statistic sebesar -1.044077 dengan nilai probabilitas sebesar

0.2972. Hal ini menunjukkan bahwa struktur modal tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan karena nilai probablitasnya

lebih besar dari α = 5%.

Variabel pertumbuhan Perusahaan mempunyai nilai t-

ststistic sebesar 2.475168 dengan nilai probabilitasnya sebesar

1.0138. Hal tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan

mempunyai nilai proabablitas lebih kecil dari nilai α = 5%. Hal ini

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

76

dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh

secara signifikan. Variabel return on asset (ROA) mempunyai nilai

t-statistic sebesar 2.003280 dan nilai probabilitasnyas sebesar

0.0459. Hal tersebut menunjukkan bahwa return on asset

mempunya nilai probabilitas lebih kecil dibandingkan dengan nilai

α = 5%. Dari keempat variabel independen (investment

opportunity set, struktur modal, pertumbuhan perusahaan, dan

return on asset) terdapat satu variabel indpenden yang tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dan dari ketiga variabel

indpenden yang berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

maka dapat dilihat variabel mana yang paling dominan terhadap

nilai perusahaan, yaitu investment opportunity set, karena

mempunyai nilai koefisien paling tinggi yaitu sebesar 0.524918.

Hal ini juga dibuktikan dengan nilai beta pada uji regresi spss yang

menunjukkan bahwa investment opportunity set (IOS) mempunyai

nilai beta paling tinggi. Berikut hasil regresi spss:

Tabel 4.10

Hasil Uji t (SPSS)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .472 .017 28.252 .000

ios .525 .008 .963 67.655 .000

sm -.005 .005 -.015 -1.044 .297

growth .039 .016 .037 2.475 .014

roa .241 .120 .029 2.003 .046

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

77

b. Uji-F

Untuk menguji apakah variabel independen berpengaruh

secara bersama-sama terhadap vaeriabel dependennya, maka

digunakan uji-f dengan cara membandigkan F-statistik dengan F-

tabel.

Tabel 4.11

Uji F-Statistik

F-statistic Prob(F-statistic)

1165.182 0.000000

Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel 4.10 diatas,hasil regresi data panel

menggunakan Pooled Least Square (PLS) diperoleh nilai F-

statistik sebesar 1165.182 dengan nilai probabilitas sebesar

0.000000, pada tingkat keyakinan α = 5%, k = 4, n = 357,

sehingga diperoleh F-tabel dengan nilai df yaitu (2.42). Maka

dapat dilihat bahwa F-statistik > F-tabel (1165.182 > 2.42) atau

nilai probabilitas F-statistik lebih kecil dari tingkat signifikansi α =

5% (0.000000 < 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa investment

opportunity set (IOS), struktur modal, pertumbuhan perusahaan,

dan return on asset (ROA) berpengaruh sifgnifikan terhadap nilai

perusahaan.

c. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi (adjusted R2) merupakan suatu

ukuranyang penting dalam regresi. Hal ini karena koefisien

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

78

determinasi (adjusted R2) dapat menginformasikan baim atau

tidaknya model regresi yang di estimasi. Hal ini bertujuan untuk

mengetahu seberapa besar kemampuan variabel independen

menjelaskan variabel dependen. Nilai adjusted R2 dikatakan baik

jika nilainya diatas 0,5, hal ini karena nilai R2 berkisar antara 0-1.

Nilai adjusted R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat

terbatas. Nilai adjusted R2 mendekati 1 berarti variabel-variabel

indpenden memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variabel dependen. Hasil pengujian koefisien

determinasi (adjusted R2) sebagai berikut:

Tabel 4.12

Nilai koefisien determinasi

Adjusted R-Squared 0.928981

Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel 4.11 didapatkan koefisien determinasi

(adjusted R2) sebesar 0.928981 atau 92,89%. Hal ini terlihat

bahwa 92,89% nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel

indpenden seperti nvestment opportunity set (IOS), struktur

modal, pertumbuhan perusahaan, dan return on asset (ROA).

Sedangkan 7,11% di jelaskan oleh variabel diluar variabel

independen yang digunakan, misalnya variabel ukuran

perusahaan, leverage, dan variabel lainnya.

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

79

6. Pembahasan Hasil Analisis

a. Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Nilai

Perusahaan

Hasil pengujian hipotesis, ditemukan bahwa variabel

investment opportunity set (IOS) berpengaruh positif signifikan

terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti H1 diterima. Hasil

penelitian mendukung penelitian yang dilakukan oleh Astriani

(2013) yang menyatakan bahwa Investment Opportunity Set

berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan. Dan dapat

disimpulkan bahwa variabel investment opportunity set dengan

pengukuran MBVE (Market to Book Value Equity) menunjukkan

hubungan yang positif terhadap nilai perusahaan, yang dapat

dimungkinkan bahwa perusahaan yang banyak melakukan

investasi cenderung memiliki asset yang bertambah setiap waktu

atau bertambah besar kekayaannya. Perusahaan yang bertambah

besar dari waktu ke eaktu akan dapat menciptakan sentiment

positif para investor, sehingga harga saham pada akhirnya akan

dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Hal ini mendukung pernyataan Wahyudi dan Pawestri

(2006) bahwa pengeluaran investasi memberikan sinyal positif

tentang pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang,

sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai

perusahaan (signaling theory).

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

80

Myers (1977) dalam Sri Hasnawati (2005) menyatakan

bahwa efek langsung keputusan investasi terhadap nilai

perusahaan merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan

investasi itu sendiri melalui pemilihan proyek atau kebijakan

lainnya seperti menciptakan produk baru, penggantian mesin yang

lebih efisien, pengembangan research & development, dan merger

dengan perusahaan lain.

b. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan

Dalam penelitian ini, menemukan bahwa struktur modal

tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil ini dapat

disimpulkan bahwa H2 ditolak. Hasil penelitian ini tidak

mendukung trade-off theory yang menyatakan bahwa (dengan

asumsi titik target struktur modal yang belum optimal)

peningkatan rasio hutang pada struktur modal akan meningkatkan

nilai perusahaan. Hasil temuan ini juga konsisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Werty, Ramayani, dan Afriza

(2014) dan Dewi, Yuniarta, Atmadja (2014) yang menyatakan

bahwa variabel struktur modal tidak mempengaruhi nilai

perusahaan. tetapi hasil penelitian ini bertentang dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Wirajaya (2013) yang

menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh secara signifikan

terhadap nilai perusahaan.

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

81

c. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan

Pada penelitian ini ditemukan bahwa variabel pertumbuhan

perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Hal ini berarti H3 diterima. Hasil penelitian ini mendukung

penelitian yang dilakukan oleh kadek (2011), Dewi, Yuniarta,

Atmadja (2014) dan Sriwardany (2006) yang menyatakan bahwa

pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh langsung dan

positif terhadap harga saham yang akan meningkatkan nilai

perusahaan.

Pertumbuhan adalah dampak atas arus dana perusahaan dari

perubahan operasional yang disesbabkan oleh pertumbuhan atau

penurunan volume usaha. Pertumbuhan perusahaan sangat

diharapkan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan,

karena pertumbuhan yang baik memberi tanda bagi perkembangan

perusahaan. dari sudut pandang investor, pertumbuhan suatu

perusahaan merupakan tanda perusahaan memiliki aspek yang

menguntungkan, dan investor pun akan mengharapkan tingkat

pengembalian (rate of return) dari investasi yang dilakukan

menunjukkan perkembangan yang baik.

Hal ini juga sesuai dengan teori bahwa senakin besar tingkat

perumbuhan perusahaan, maka semakin tinggi biaya yang

diperlukan untuk investasi. Perusahaan yang bertumbuh akan

membutuhkan dana yang lebih besar dibandingkan perusahaan

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

82

yang lebih mapan. Peningkatan asset akan diikuti dengan

peningkatan hasil operasional. Hal ini akan meningkatkan

kepercayaan investor sehingga meningkatkan nilai perusahaan

(Maryam. 2014).

Penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Puspita (2013) dan Safrida (2008) yang menyatakan bahwa

pertumbuhan perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap nilai perusahan. Pertumbuhan perusahaan yang tinggi

menyebabkan kebutuhan dana meningkat (kecenderungannya

pada laba ditahan). Semakin besar tingkat pertumbuhan

perusahaan, maka semakin tinggi biaya yang diperlukan untuk

investasi.

d. Pengaruh Return On Asset (ROA) Terhadap Nilai Perusahaan

Pada penelitian ini ditemukan bahwa return on asset (ROA)

memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa return on asset berpengaruh positif terhadap

nilai perusahaan.hal ini berarti H4 diterima. Hasil penelitian ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Haryati dan Ayem

(2014) dan Wibowo dan Aisjah (2014) yang menunjukkan bahwa

return on asset (ROA) berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan. Return on asset (ROA) yang tinggi menunjukkan

prospek perusahaan yang bagus, sehingga memicu permintaan

saham oleh investor. Respon positif dari investor tersebut akan

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

83

meningkatkan harga sahamd dan selanjutnya akan meningkatkan

nilai perusahaan.

Hasil pengembalian investasi yang diukur dari laba bersih

setelah pajak terhadap total asset menunjukkan produktivitas dari

seluruh kinerja peusahaan. Semakin kecil atau rendah rasio ini

maka akan semakin kurang baik kinerja peusahaannya. Demikian

pula sebaliknya apabila semakin besar atau tinggi rasio ini maka

akan semakin baik kinerja perusahaan.

e. Pengaruh investment opportunity set (IOS), struktur modal,

pertumbuhan perusahaan, dan return on asset (ROA) terhadap

nilai perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian ini di temukan bahwa variabel

investement opportunity set (IOS), struktur modal, pertumbuhan

perusahaan, dan return on asset (ROA) berpengaruh secara

simultan terhadap nilai perusahaan, maka H5 diterima. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa variabel independen (investment

opportunity set (IOS), struktur modal, pertumbuhan perusahaan,

return on asset (ROA) secara simultan berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

84

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil analisis pembahsan yang telah dilakukan,

maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan uji regresi data panel ditemukan bahwa, variabel

investment opportunity set (IOS), pertumbuhan perusahaan, dan

return on asset (ROA) berpengaruh signifikan positif terhadap nilai

perusahaan, sedangkan variabel struktur modal tidak berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan.

2. Hasil uji regresi juga ditemukan bahwa variabel investment

opportunity set (IOS) adalah variabel independen yang paling

dominan mempengaruhi nilai perusahaan, karena memiliki nilai beta

paling tinggi.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka penulis merekomendasikan

berupa saran-saran berikut:

a. Bagi perusahaan emiten hendaknya meningkatkan nilai perusahaan

sehingga dapat menarik investor untuk berinvestasi pada perusahaan

mereka, dan perusahaan emiten hendaknya juga mampu meningkatkan

kinerja keungan dan mengoptimalkan penggunaan hutang, tidak saja

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

85

hanya memperbesar laba perusahaan, agar para investor percaya akan

menanamkan modal kepada perusahaan.

b. Bagi investor diharapkan untuk tidak hanya memperhatikan besarnya

laba perusahaan saja tanpa mengetahui kemampuan laba tersebut

dalam menghasilkan kas bagi perusahaan, karena itu hanya merupakan

gambaran atas kinerja perusahaan dalam jangka pendek. Sebaiknya

para investor juga mempertimbangkan nilai investment opportunity

set, pertumbuhan perusahaan, penggunaan hutang, dan return on asset

(ROA) perusahaan yang diharapkan akan memberikan kemakmuran

kepada para pemegangsaham.

c. Untuk penelitian selanjutnya, indikator penelitian dapat diganti dengan

proxy yang lain ataupun ditambah dengan variabel yang lain seperti

mekanisme Kepemilikan Institusional, tingkat likuiditas, ukuran

perusahaan ataupun risiko perusahaan, dan lain sebagainya. Penelitian

ini juga dapat dikembangkan dengan memperluas model penelitian

sebelumnya. Menggunakan metode dan alat uji yang lebih lengkap

dan akurat sehingga diperoleh kesimpulan yang lebih valid.

Memperluas penelitian dengan cara memperpanjang periode penelitian

dengan menambahkan tahun penelitian, juga memperbanyak sampel

untuk penelitian yang akan datang.

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

86

DAFTAR PUSTAKA

Akhtaruddin, M dan Hossain, M, “Investment Opportunity Set, Ownership

Control and Valuntary Disclosure in Malaysia”, JOAAG, Vol. 3 No.

2, 2008

Antika, Dewi, “Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan dan Kinerja

Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI)”, Skripsi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2011.

Astriani, Eno Fuji, “Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Leverage, Profitabilitas,

Ukuran Perusahaan dan Investment Opportunity Set Terhadap Nilai

Perusahaan”, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang, 2013.

Ayuningtias, Dwi, “Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan:

Kebijakan Deviden dan Kesempatan Investasi Sebagai Variabel

Antara”, Jurnal Ilmu Akuntansi dan Riset Akuntansi, Vol. 1 No. 1,

2013

Breyle, Myers, dan Macus, ”Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan

Jilid 1”, Jakarta: Erlangga, 2008.

Brigham, Eugene F. and Joel F. Houston, “Fundamentals of Financial

Management, Nineth Edition”, Horcourt College, United States of

America, 2001.

Christiawan, Yulius Jogi dan Josua Tarigan. “Kepemilikan Manajerial:

Kebijakan Hutang, Kinerja dan Nilai Perusahaan”. Jurnal Akuntansi

dan Keuangan, Vol 9, No 1, Faculty of Economics, Petra Christian

University, 2007.

Chen, Li-Ju dan Chen, Shun-Yu, “The Influence of Profitability on Firm Value

With Capital Structure as The Mediator and Firm Size and Industry as

Moderators”, Investment Management and Financial Innovation Vol.8

Issue 3, 2011

Dewi, Putu Yunita Saputri, Yuniarta, Gede Adi, Atmadja, Ananta Wikrama

Tungga, “Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, dan

Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan LQ 45 Di

BEI Periode 2008-2012”, e-Journal S1 Universitas Pendidikan

Ganesha Jurusan Akuntansi S1 Vol. 2 No. 1, 2014.

Dewi, Ayu Sri Mahatma dan Ary Wirajaya. “Pengaruh Struktur Modal,

Profitabilias, Ukuran Perusahaan pada Nilai Perusahaan”. E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana 4.2, 2013.

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

87

Fama, Eugene F, “The Effectof a Firm’s Investment and Financing Decisions on

the Welfare of Its Security Holders”, The American Economic

Review, Vol. 68, No. 3, 1978.

Gujarati, Damodar, “Dasar-Dasar Ekonometrika”, Erlangga, Jakarta, 2006.

Hanafi, M. Mahmud dan Abdul Hakim, “Manajemen keuangan”, Yogyakarta:

BDFE, 2004.

Harahao, Ludwina dan Wardhani, Ratna, “Analisis Komprhensif Pengaruh Family

Ownership, Masalah Keagenan, Kebijakan Deviden, Kebijakan

Hutang, Corporate Governance dan Opportunity Growth Terhadap

Nilai Perusahaan”, Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, 2011.

Haryanto dan Toto Sugiarto. S, “Pengaruh Profitabilitas terhadap Harga Saham

pada Perusahaan Industri Minuman di BEJ”, Jurnal Ekonomi &

Bisnis. (No.3), Jilid 8, 2003.

Haryati, Winur dan Sri Ayem, “Pengaruh Return On Asset, Debt Equity Ratio,

dan Earning Per Share terhadap Nilai Perusahaan”, Jurnal

Akuntansi, Vol. 2 No.1, 2014.

Hasnawati, Sri, “Dampak set peluang investasi terhadap nilai perusahaan publik

di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, Vol.

9 No. 2, 2005.

Herawaty, Vinola, “Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating

Variable dari Pengaruh Earning Management Terhadap Nilai

Perusahaan”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 10, No. 2,

November, 2008.

Hermuningsih, Sri. “Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Struktur

Modal Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Publik Di

Indonesia”. Buletin Ekonomi dan Perbankan, 2013.

Indrianto dan Supomo, “Metodelogi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan

Manajemen”, PT. Madju Medan Cipta, Medan, 1999.

Indrianto dan Supomo, “Metodelogi Penelitian Bisnis ”, BPFE, Yogyakarta, 2002.

Jusriani, Ika Fanindya dan Shiddiq Nur Rahardjo, “Analisis Pengaruh

Profitabilitas, Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang, dan

Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan”. Diponegoro

Journal Of Accounting. Vol. 2 No. 2, 2013.

Kadek,Dewa, “Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan

Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan Manufaktur di Bursa

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

88

Efek Indonesia”, Program Pascasarjana Universitas Udayana,

Denpasar, 2011.

Kallapur, S dan M, A. Trombley,” The Association Between Investment

Opportunity Set and Realized Growth”, Journal of Business, Financial,

and Accounting 96, 1999.

Kallapur, S dan M, A Trombley, “The Investment Opportunity Set: Determinants,

Consequences and Measurement”, Managerial Finance 27, 3;

ABI/INFORM Research; Vol. 27 No 3, 2001.

Kartini dan Tulus Arianto, “Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, Pertumbuhan

Aktiva dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada

Perusahaan Manufaktur. Jurnal Keuangan dan perbankan Vo. 12 No.

1”, 2008.

Mahatma Dewi, A.S dan Ayu Wirajaya, “Pengaruh Struktur Modal,

Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan”.

E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.2, 2013

Mahfoedz, Mas’ud, “Akuntansi Manajemen Perencanaan dan Pembuatan

Keputusan Jangka Pendek”, Edisi kelima, Buku 1, Yogyakarta: STIE

WIDYA WIWAHA, 1996.

Martono dan Harjito, Agus, “Manajemen Keuangan”, Ekonisia, Yogyakarta,

2005.

Maryam, Siti, “Analisis Pengaruh Firm Size, Growth, Leverage, dan

Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di BEI)”. Skripsi, Universitas Hasanuddin

Makasar, 2014.

Moeljadi, “Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif”, Jilid 1,

Surabaya: Bayumedia Publishing, 2006.

Muniandy, Balachandran dan Hillier John, “Board Independence, Investment

Opportunity Set, and Financial Performance of South Africa Firms”,

Departement of Accounting, Faculty of Business, La Trob University,

2013.

Myers, S. C dan N.S Majluf. “Corporate Financing & Investment Decision When

Firm Have Information That Investor Do Not Have”. Journal of

Financial Economics, 13, 1984.

Nachrowi, Djalal & Hardius Usman. “Penggunaan Teknik Ekonometrik”, edisi

revisi, Raja Grafindo Persada: Jakarta, 2008.

Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

89

Nurcahyo, Bagus dan A.D Putriani Anugrah. “Analysis Of The Effect of

Investment Opportunity Set (IOS) on Return Stock Company

Manufacturing Sector”, Universitas Gunadarma, 2009.

Puspita, Novita Santi dan Mahfud, Kholiq, “Analisis Pengaruh Struktur Modal,

Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas

Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009 (Studi Kasus

Pada Sektor Industri Food And Beverages)”. Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro, 2013.

Robert, Ang. “Buku Pintar Pasar Modal Indonesia”. Jakarta, Mediasoft

Indonesia, 1997.

Rodoni, Ahmad dan Herni Ali; “Manajemen Keuangan”. Jakarta, Mitra Wacana

Media, 2010.

Rodoni, Ahmad dan Nasrudin I, “Analisis Teknikan dan Fundamental pada Pasar

Modal”. Centre for Social Economics Studies (CSES) Press. Jakarta,

2005.

Riyanto, Bambang. “Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan”. Edisi 2 Cetakan

Kesepuluh Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada. 1984.

Saidi, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan

Manufaktur Go Public di BEJ Tahun 1997-2002”, Jurnal Bisnis dan

Ekonomi, Vo.XI (1), 2004.

Safrida, Eli, “Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap

Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek

Jakarta”, 2008.

Santoso, Singgih, “StatistikMultivariat”, PT. Gramedia, Jakarta, 2010.

Sriwardany, “Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijaksanaan

Struktur Modal dan Dampaknya Terhadap Perubahan Harga Saham

Pada Perusahaan Manufaktur Tbk”, MEPA Ekonomi, Vol 2 No 1,

2006.

Sujoko dan U. Soebiantoro. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage,

FaktorIntern dan Faktor Ekstern terhadap Nilai Perusahaan “. Jurnal

Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 9. No. 1, 2007.

Teyfoer, S, “Pengaruh Suku Bunga Bank Indonesia Terhadap Nilai Perusahaan

Melalui Variabel Antara Pertumbuhan Aset, Kesempatan Investasi,

dan Keputusan Pendanaan (Studi Pada Perusahaan-Perusahaan

Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

90

Manufaktur Di PT Bursa Efek Indonesia, Periode 2005-2009)”, AAT

Professional Journals, 2012.

Wahyudi, Untung dan Hartini P. Pawestri, “Implikasi Struktur Kepemilikan

terhadap nilai perusahaan dengan keputusan keuangan sebagai

variable intervening”, Symposium nasional akuntanis ix, padang,

2006.

Werty, Dola Novri, Citra Ramayani, Rina Afriza, “Pengaruh Struktur Modal,

Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan

(Studi Pada Perusahaan Properti dan Real Estate Di Bursa Efek

Indonesia tahun 2010-2012)” STIKP PGRI.2014.

Warianto,Paulina dan Rusiti, “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Modal,

Likuiditas, dan Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Kualitas

Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”, Jurnal

Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta,

2013.

Wibowo, Ramadani dan Siti Aisjah, “Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan

Manajerian, Kebijakan Deviden, dan Leverage Terhadap Nilai

Perusahaan”. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Brawijaya,

2014.

Winarno, Wing Wahyu, “Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews,

Edisi Ketiga, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2011.

Winarno, Wing Wahyu, “Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews,

UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2007.

Yendrawati, Reni dan Feby Rezki Adhianza, “Faktor-Faktor yang Berpengaruh

Terhadap Set Peluang Investasi (IOS) Pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di BEI”, Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Vol. 2,

No.1, 2013

Yuliani, Zain Jumilah, Sudarman Made, dan Solimun, “Diversification,

Investment Opportunity Set, Envinronmental Dynamics and Firm

Value (Empirical Study of Manufacturing Sectors in Indonesia Stock

Exchange”, IOSR Journal of Business

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

91

LAMPIRAN

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

92

Lampiran 1

DAFTAR SAMPEL SELURUH PERUSAHAAN

No. Tahun Nama Perusahaan Kode

1 2012 PT Mahaka Media Tbk ABBA

2 2012 PT Ace Hardware Indonesa Tbk ACES

3 2012 PT Akasha Wira International ADES

4 2012 PT Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI

5 2012 PT. AKR Corporindo Tbk AKRA

6 2012 PT Alkindo Naratama Tbk ALDO

7 2012 PT Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI

8 2012 PT Asahimas Flat Glass Tbk AMFG

9 2012 PT Asiaplast Industries Tbk APLI

10 2012 PT Ratu Prabu Energi Tbk ARTI

11 2012 PT Astra Graphia Tbk ASGR

12 2012 PT Astra International Tbk ASII

13 2012 PT Atstra Otoparts Tbk AUTO

14 2012 PT Bayu Buana Tbk BAYU

15 2012 PT Bumi Citra Permai Tbk BCIP

16 2012 PT MNC Investama Tbk BHIT

17 2012 PT Bisi Internatiomal Tbk BISI

18 2012 PT Sentul Ciyt Tbk BKSL

19 2012 PT Global Mediacom Tbk BMTR

20 2012 PT Budi Starch & Sweetner Tbk BUDI

21 2012 PT Bukit Uluwatu Villa Tbk BUVA

22 2012 PT Cardig Aero Service Tbk CASS

23 2012 PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CEKA

24 2012 PT Catur Sentosa Adiprana Tbk CSAP

25 2012 PT Ciputra Property Tbk CTRP

26 2012 PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk DGIK

27 2012 PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS

28 2012 PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk DSFI

29 2012 PT Daya-Varia Laboratoria Tbk DVLA

30 2012 PT Ekadharma International Tbk EKAD

31 2012 PT Elang Mahkota Energi Tbk EMTK

32 2012 PT Envesal Putera Megatrading Tbk EPMT

33 2012 PT Erajaya Swasembada Tbk ERAA

34 2012 PT Fortune Indonesia Tbk FORU

35 2012 PT Gema Graharsana Tbk GEMA

36 2012 PT Gudang Garam Tbk GGRM

37 2012 PT Gajah Tunggal Tbk GJTL

38 2012 PT Global Teleshop Tbk GLOB

39 2012 PT Golden Retailindo Tbk GOLD

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

93

Daftar Sampel Seluruh Perusahaan

No. Tahun Nama Perusahaan Kode

40 2012 PT Perdana Gapuraprima Tbk GPRA

41 2012 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP

42 2012 PT Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR

43 2012 PT Intan Wijaya Internasional Tbk INCI

44 2012 PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF

45 2012 PT Indospring Tbk INDS

46 2012 PT Indonesian Paradise Property Tbk INPP

47 2012 PT Jaya Agra Wattie Tbk JAWA

48 2012 PT Jaya Konstruksi Manggala Tbk JKON

49 2012 PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA

50 2012 PT Jasuido Tiga Perkasa Tbk JTPE

51 2012 PT Kimia Farma (persero) Tbk KAEF

52 2012 PT KMI and Cable Tbk KBLI

53 2012 PT Kabelindo Murni Tbk KBLM

54 2012 PT First Media Tbk KBLV

55 2012 PT Kedaung Indah Can Tbk KICI

56 2012 PT MNC Land Tbk KPIG

57 2012 PT Lami Citra Nusantara Tbk LAMI

58 2012 PT Lippo Cikarang Tbk LPCK

59 2012 PT Lippo Karawaci Tbk LPKR

60 2012 PT Star Pacific LPLI

61 2012 PT Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonsia Tbk LSIP

62 2012 PT Lautan Luas Tbk LTLS

63 2012 PT Mas Murni Indonesia Tbk MAMI

64 2012 PT Mitra Adiperkasa Tbk MAPI

65 2012 PT Martina Berto Tbk MBTO

66 2012 PT Modernland Realty Tbk MDLN

67 2012 PT Modern Internasional Tbk MDRN

68 2012 PT Nusantara Infrastructure Tbk META

69 2012 PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk MFMI

70 2012 PT Multi Indocitra Tbk] MICE

71 2012 PT Mitra Investindo Tbk MITI

72 2012 PT Multipolar Tbk MLPL

73 2012 PT Media Nusantara Citra Tbk MNCN

74 2012 PT Matahari Putra Prima Tbk MPPA

75 2012 PT Metrodata Electronics Tbk MTDL

76 2012 PT Hanson International Tbk MYRX

77 2012 PT Panorama Sentrawisata Tbk PANR

78 2012 PT Dsestinasi Tirta Nusantara Tbk PDES

79 2012 PT Pelang Indan Canindo Tbk PICO

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

94

Daftar Sampel Seluruh Perusahaan

No. Tahun Nama Perusahaan Kode

80 2012 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk PJAA

81 2012 PT Plaza Indonesia Realty Tbk PLIN

82 2012 PT Pudjiadi and Sons Tbk PNSE

83 2012 PT Prima Alloy Steel Universal Tbk PRAS

84 2012 PT Pudjiadi Prestige Tbk PUDP

85 2012 PT Pakuwon Jati Tbk PWON

86 2012 PT Pyridam Farma Tbk PYFA

87 2012 Pt Ramayana Lestari Sentosa Tbk RALS

88 2012 PT Supra Boga Lestari RANC

89 2012 PT Ricky Putra Globalindo Tbk RICY

90 2012 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI

91 2012 PT Sidomulyo Selaras Tbk SDMU

92 2012 PT Millenium Pharmacon International Tbk SDPC

93 2012 PT Sampoerna Agro Tbk SGRO

94 2012 PT Hotel Sahid International Tbk SHID

95 2012 PT Salim Ivomas Pratama Tbk SIMP

96 2012 PT Sierad Produce Tbk SIPD

97 2012 PT Sekar Bumi Tbk SKBM

98 2012 PT Sekar Alut Tbk SKLT

99 2012 PT Holcim Indonesia Tbk SMCB

100 2012 PT Summarecon Agung Tbk SMRA

101 2012 PT Selamat Sempurna Tbk SMSM

102 2012 PT Sona Topas Tourism Industry Tbk SONA

103 2012 PT Indo Acidatama Tbk SRSN

104 2012 PT Surya Semesta Internusa Tbk SSIA

105 2012 PT Star Petrochem Tbk STAR

106 2012 PT Siantar Top Tbk STTP

107 2012 PT Express Transindo Utama Tbk TAXI

108 2012 PT Tunas Baru Lampung Tbk TBLA

109 2012 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk TELE

110 2012 PT Tempo Inti Media Tbk TMPO

111 2012 PT Surya Toto Indonesia Tbk TOTO

112 2012 PT Trikomsel Oke Tbk TRIO

113 2012 PT Trisula International Tbk TRIS

114 2012 PT Tempo ScanPacific Tbk TSPC

115 2012 PT Tunas Ridean Tbk TURI

116 2012 Pt Visi Media Asia Tbk VIVA

117 2012 PT Wahana Pronatural Tbk WAPO

118 2012 PT Panorama Transportasi Tbk WEHA

119 2012 PT Wismilak Inti Makmur Tbk WIIM

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

95

Daftar Sampel Seluruh Perusahaan

No. Tahun Nama Perusahaan Kode

120 2013 PT Mahaka Media Tbk ABBA

121 2013 PT Ace Hardware Indonesa Tbk ACES

122 2013 PT Akasha Wira International ADES

123 2013 PT Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI

124 2013 PT. AKR Corporindo Tbk AKRA

125 2013 PT Alkindo Naratama Tbk ALDO

126 2013 PT Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI

127 2013 PT Asahimas Flat Glass Tbk AMFG

128 2013 PT Asiaplast Industries Tbk APLI

129 2013 PT Ratu Prabu Energi Tbk ARTI

130 2013 PT Astra Graphia Tbk ASGR

131 2013 PT Astra International Tbk ASII

132 2013 PT Atstra Otoparts Tbk AUTO

133 2013 PT Bayu Buana Tbk BAYU

134 2013 PT Bumi Citra Permai Tbk BCIP

135 2013 PT MNC Investama Tbk BHIT

136 2013 PT Bisi Internatiomal Tbk BISI

137 2013 PT Sentul Ciyt Tbk BKSL

138 2013 PT Global Mediacom Tbk BMTR

139 2013 PT Budi Starch & Sweetner Tbk BUDI

140 2013 PT Bukit Uluwatu Villa Tbk BUVA

141 2013 PT Cardig Aero Service Tbk CASS

142 2013 PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CEKA

143 2013 PT Catur Sentosa Adiprana Tbk CSAP

144 2013 PT Ciputra Property Tbk CTRP

145 2013 PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk DGIK

146 2013 PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS

147 2013 PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk DSFI

148 2013 PT Daya-Varia Laboratoria Tbk DVLA

149 2013 PT Ekadharma International Tbk EKAD

150 2013 PT Elang Mahkota Energi Tbk EMTK

151 2013 PT Envesal Putera Megatrading Tbk EPMT

152 2013 PT Erajaya Swasembada Tbk ERAA

153 2013 PT Fortune Indonesia Tbk FORU

154 2013 PT Gema Graharsana Tbk GEMA

155 2013 PT Gudang Garam Tbk GGRM

156 2013 PT Gajah Tunggal Tbk GJTL

157 2013 PT Global Teleshop Tbk GLOB

158 2013 PT Golden Retailindo Tbk GOLD

159 2013 PT Perdana Gapuraprima Tbk GPRA

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 117: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

96

Daftar Sampel Seluruh Perusahaan

No. Tahun Nama Perusahaan Kode

160 2013 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP

161 2013 PT Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR

162 2013 PT Intan Wijaya Internasional Tbk INCI

163 2013 PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF

164 2013 PT Indospring Tbk INDS

165 2013 PT Indonesian Paradise Property Tbk INPP

166 2013 PT Jaya Agra Wattie Tbk JAWA

167 2013 PT Jaya Konstruksi Manggala Tbk JKON

168 2013 PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA

169 2013 PT Jasuido Tiga Perkasa Tbk JTPE

170 2013 PT Kimia Farma (persero) Tbk KAEF

171 2013 PT KMI and Cable Tbk KBLI

172 2013 PT Kabelindo Murni Tbk KBLM

173 2013 PT First Media Tbk KBLV

174 2013 PT Kedaung Indah Can Tbk KICI

175 2013 PT MNC Land Tbk KPIG

176 2013 PT Lami Citra Nusantara Tbk LAMI

177 2013 PT Lippo Cikarang Tbk LPCK

178 2013 PT Lippo Karawaci Tbk LPKR

179 2013 PT Star Pacific LPLI

180 2013 PT Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonsia Tbk LSIP

181 2013 PT Lautan Luas Tbk LTLS

182 2013 PT Mas Murni Indonesia Tbk MAMI

183 2013 PT Mitra Adiperkasa Tbk MAPI

184 2013 PT Martina Berto Tbk MBTO

185 2013 PT Modernland Realty Tbk MDLN

186 2013 PT Modern Internasional Tbk MDRN

187 2013 PT Nusantara Infrastructure Tbk META

188 2013 PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk MFMI

189 2013 PT Multi Indocitra Tbk] MICE

190 2013 PT Mitra Investindo Tbk MITI

191 2013 PT Multipolar Tbk MLPL

192 2013 PT Media Nusantara Citra Tbk MNCN

193 2013 PT Matahari Putra Prima Tbk MPPA

194 2013 PT Metrodata Electronics Tbk MTDL

195 2013 PT Hanson International Tbk MYRX

196 2013 PT Panorama Sentrawisata Tbk PANR

197 2013 PT Dsestinasi Tirta Nusantara Tbk PDES

198 2013 PT Pelang Indan Canindo Tbk PICO

199 2013 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk PJAA

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 118: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

97

Daftar Sampel Seluruh Perusahaan

No. Tahun Nama Perusahaan Kode

200 2013 PT Plaza Indonesia Realty Tbk PLIN

201 2013 PT Pudjiadi and Sons Tbk PNSE

202 2013 PT Prima Alloy Steel Universal Tbk PRAS

203 2013 PT Pudjiadi Prestige Tbk PUDP

204 2013 PT Pakuwon Jati Tbk PWON

205 2013 PT Pyridam Farma Tbk PYFA

206 2013 Pt Ramayana Lestari Sentosa Tbk RALS

207 2013 PT Supra Boga Lestari RANC

208 2013 PT Ricky Putra Globalindo Tbk RICY

209 2013 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI

210 2013 PT Sidomulyo Selaras Tbk SDMU

211 2013 PT Millenium Pharmacon International Tbk SDPC

212 2013 PT Sampoerna Agro Tbk SGRO

213 2013 PT Hotel Sahid International Tbk SHID

214 2013 PT Salim Ivomas Pratama Tbk SIMP

215 2013 PT Sierad Produce Tbk SIPD

216 2013 PT Sekar Bumi Tbk SKBM

217 2013 PT Sekar Alut Tbk SKLT

218 2013 PT Holcim Indonesia Tbk SMCB

219 2013 PT Summarecon Agung Tbk SMRA

220 2013 PT Selamat Sempurna Tbk SMSM

221 2013 PT Sona Topas Tourism Industry Tbk SONA

222 2013 PT Indo Acidatama Tbk SRSN

223 2013 PT Surya Semesta Internusa Tbk SSIA

224 2013 PT Star Petrochem Tbk STAR

225 2013 PT Siantar Top Tbk STTP

226 2013 PT Express Transindo Utama Tbk TAXI

227 2013 PT Tunas Baru Lampung Tbk TBLA

228 2013 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk TELE

229 2013 PT Tempo Inti Media Tbk TMPO

230 2013 PT Surya Toto Indonesia Tbk TOTO

231 2013 PT Trikomsel Oke Tbk TRIO

232 2013 PT Trisula International Tbk TRIS

233 2013 PT Tempo ScanPacific Tbk TSPC

234 2013 PT Tunas Ridean Tbk TURI

235 2013 Pt Visi Media Asia Tbk VIVA

236 2013 PT Wahana Pronatural Tbk WAPO

237 2013 PT Panorama Transportasi Tbk WEHA

238 2013 PT Wismilak Inti Makmur Tbk WIIM

239 2014 PT Mahaka Media Tbk ABBA

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 119: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

98

Daftar Sampel Seluruh Perusahaan

No. Tahun Nama Perusahaan Kode

240 2014 PT Ace Hardware Indonesa Tbk ACES

241 2014 PT Akasha Wira International ADES

242 2014 PT Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI

243 2014 PT. AKR Corporindo Tbk AKRA

244 2014 PT Alkindo Naratama Tbk ALDO

245 2014 PT Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI

246 2014 PT Asahimas Flat Glass Tbk AMFG

247 2014 PT Asiaplast Industries Tbk APLI

248 2014 PT Ratu Prabu Energi Tbk ARTI

249 2014 PT Astra Graphia Tbk ASGR

250 2014 PT Astra International Tbk ASII

251 2014 PT Atstra Otoparts Tbk AUTO

252 2014 PT Bayu Buana Tbk BAYU

253 2014 PT Bumi Citra Permai Tbk BCIP

254 2014 PT MNC Investama Tbk BHIT

255 2014 PT Bisi Internatiomal Tbk BISI

256 2014 PT Sentul Ciyt Tbk BKSL

257 2014 PT Global Mediacom Tbk BMTR

258 2014 PT Budi Starch & Sweetner Tbk BUDI

259 2014 PT Bukit Uluwatu Villa Tbk BUVA

260 2014 PT Cardig Aero Service Tbk CASS

261 2014 PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CEKA

262 2014 PT Catur Sentosa Adiprana Tbk CSAP

263 2014 PT Ciputra Property Tbk CTRP

264 2014 PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk DGIK

265 2014 PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS

266 2014 PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk DSFI

267 2014 PT Daya-Varia Laboratoria Tbk DVLA

268 2014 PT Ekadharma International Tbk EKAD

269 2014 PT Elang Mahkota Energi Tbk EMTK

270 2014 PT Envesal Putera Megatrading Tbk EPMT

271 2014 PT Erajaya Swasembada Tbk ERAA

272 2014 PT Fortune Indonesia Tbk FORU

273 2014 PT Gema Graharsana Tbk GEMA

274 2014 PT Gudang Garam Tbk GGRM

275 2014 PT Gajah Tunggal Tbk GJTL

276 2014 PT Global Teleshop Tbk GLOB

277 2014 PT Golden Retailindo Tbk GOLD

278 2014 PT Perdana Gapuraprima Tbk GPRA

279 2014 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 120: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

99

Daftar Sampel Seluruh Perusahaan

No. Tahun Nama Perusahaan Kode

280 2014 PT Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR

281 2014 PT Intan Wijaya Internasional Tbk INCI

282 2014 PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF

283 2014 PT Indospring Tbk INDS

284 2014 PT Indonesian Paradise Property Tbk INPP

285 2014 PT Jaya Agra Wattie Tbk JAWA

286 2014 PT Jaya Konstruksi Manggala Tbk JKON

287 2014 PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA

288 2014 PT Jasuido Tiga Perkasa Tbk JTPE

289 2014 PT Kimia Farma (persero) Tbk KAEF

290 2014 PT KMI and Cable Tbk KBLI

291 2014 PT Kabelindo Murni Tbk KBLM

292 2014 PT First Media Tbk KBLV

293 2014 PT Kedaung Indah Can Tbk KICI

294 2014 PT MNC Land Tbk KPIG

295 2014 PT Lami Citra Nusantara Tbk LAMI

296 2014 PT Lippo Cikarang Tbk LPCK

297 2014 PT Lippo Karawaci Tbk LPKR

298 2014 PT Star Pacific LPLI

299 2014 PT Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonsia Tbk LSIP

300 2014 PT Lautan Luas Tbk LTLS

301 2014 PT Mas Murni Indonesia Tbk MAMI

302 2014 PT Mitra Adiperkasa Tbk MAPI

303 2014 PT Martina Berto Tbk MBTO

304 2014 PT Modernland Realty Tbk MDLN

305 2014 PT Modern Internasional Tbk MDRN

306 2014 PT Nusantara Infrastructure Tbk META

307 2014 PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk MFMI

308 2014 PT Multi Indocitra Tbk] MICE

309 2014 PT Mitra Investindo Tbk MITI

310 2014 PT Multipolar Tbk MLPL

311 2014 PT Media Nusantara Citra Tbk MNCN

312 2014 PT Matahari Putra Prima Tbk MPPA

313 2014 PT Metrodata Electronics Tbk MTDL

314 2014 PT Hanson International Tbk MYRX

315 2014 PT Panorama Sentrawisata Tbk PANR

316 2014 PT Dsestinasi Tirta Nusantara Tbk PDES

317 2014 PT Pelang Indan Canindo Tbk PICO

318 2014 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk PJAA

319 2014 PT Plaza Indonesia Realty Tbk PLIN

320 2014 PT Pudjiadi and Sons Tbk PNSE

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 121: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

100

Daftar Sampel Seluruh Perusahaan

No. Tahun Nama Perusahaan Kode

321 2014 PT Prima Alloy Steel Universal Tbk PRAS

322 2014 PT Pudjiadi Prestige Tbk PUDP

323 2014 PT Pakuwon Jati Tbk PWON

324 2014 PT Pyridam Farma Tbk PYFA

325 2014 Pt Ramayana Lestari Sentosa Tbk RALS

326 2014 PT Supra Boga Lestari RANC

327 2014 PT Ricky Putra Globalindo Tbk RICY

328 2014 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI

329 2014 PT Sidomulyo Selaras Tbk SDMU

330 2014 PT Millenium Pharmacon International Tbk SDPC

331 2014 PT Sampoerna Agro Tbk SGRO

332 2014 PT Hotel Sahid International Tbk SHID

333 2014 PT Salim Ivomas Pratama Tbk SIMP

334 2014 PT Sierad Produce Tbk SIPD

335 2014 PT Sekar Bumi Tbk SKBM

336 2014 PT Sekar Alut Tbk SKLT

337 2014 PT Holcim Indonesia Tbk SMCB

338 2014 PT Summarecon Agung Tbk SMRA

339 2014 PT Selamat Sempurna Tbk SMSM

340 2014 PT Sona Topas Tourism Industry Tbk SONA

341 2014 PT Indo Acidatama Tbk SRSN

342 2014 PT Surya Semesta Internusa Tbk SSIA

343 2014 PT Star Petrochem Tbk STAR

344 2014 PT Siantar Top Tbk STTP

345 2014 PT Express Transindo Utama Tbk TAXI

346 2014 PT Tunas Baru Lampung Tbk TBLA

347 2014 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk TELE

348 2014 PT Tempo Inti Media Tbk TMPO

349 2014 PT Surya Toto Indonesia Tbk TOTO

350 2014 PT Trikomsel Oke Tbk TRIO

351 2014 PT Trisula International Tbk TRIS

352 2014 PT Tempo ScanPacific Tbk TSPC

353 2014 PT Tunas Ridean Tbk TURI

354 2014 Pt Visi Media Asia Tbk VIVA

355 2014 PT Wahana Pronatural Tbk WAPO

356 2014 PT Panorama Transportasi Tbk WEHA

357 2014 PT Wismilak Inti Makmur Tbk WIIM

277 2014 PT Golden Retailindo Tbk GOLD

278 2014 PT Perdana Gapuraprima Tbk GPRA

279 2014 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 122: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

101

Lampiran 2

Data diolah tahun 2012

Keterangan :

IOS : Investment Opportunity Set

SM : Struktur Modal

GROWTH : Pertumbuhan Perusahaan

ROA : Return On Asset

NP : Nilai Perusahaan

No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP

1 PT Mahaka Media Tbk ABBA 0.0827 2.25185 0.0368 0.00915 0.7179

2 PT Ace Hardware Indonesa Tbk ACES 0.0005 0.18474 0.3204 0.22372 0.1564

3 PT Akasha Wira International ADES 0.9157 0.86061 0.2311 0.21428 0.9547

4 PT Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI 0.1001 1.03356 0.1017 0.01815 0.5575

5 PT. AKR Corporindo Tbk AKRA 3.2606 1.80006 0.4003 0.05250 1.8073

6 PT Alkindo Naratama Tbk ALDO 1.0411 0.96061 0.1232 0.06623 1.0209

7 PT Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI 0.0553 2.20058 0.0100 0.00741 0.7048

8 PT Asahimas Flat Glass Tbk AMFG 1.1444 0.26793 0.1579 0.11126 1.1139

9 PT Asiaplast Industries Tbk APLI 0.0282 0.52705 -0.0025 0.01259 0.3636

10 PT Ratu Prabu Energi Tbk ARTI 0.0194 0.67365 -0.0144 0.03621 0.4141

11 PT Astra Graphia Tbk ASGR 0.5969 0.95878 0.1011 0.13807 0.7942

12 PT Astra International Tbk ASII 0.4599 1.02946 0.1812 0.12477 0.7339

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 123: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

102

Data diolah tahun 2012

No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP

13 PT Atstra Otoparts Tbk AUTO 2.1703 0.61923 0.2753 0.12789 1.7228

14 PT Bayu Buana Tbk BAYU 0.0918 1.10474 0.3517 0.04768 0.5685

15 PT Bumi Citra Permai Tbk BCIP 0.2949 0.77315 0.4379 0.02779 0.6024

16 PT MNC Investama Tbk BHIT 0.0463 0.47906 0.4439 0.07249 0.3552

17 PT Bisi Internatiomal Tbk BISI 0.2263 0.15152 0.0455 0.08148 0.3281

18 PT Sentul Ciyt Tbk BKSL 0.0005 0.27776 0.1633 0.03590 0.2178

19 PT Global Mediacom Tbk BMTR 0.3279 0.39870 0.3232 0.09970 0.5195

20 PT Budi Starch & Sweetner Tbk BUDI 0.0082 1.69240 0.0831 0.00221 0.6316

21 PT Bukit Uluwatu Villa Tbk BUVA 0.1259 0.59579 0.4027 0.04655 0.4523

22 PT Cardig Aero Service Tbk CASS 0.3792 1.26270 0.0942 0.23827 0.7256

23 PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CEKA 0.3768 1.21771 0.2482 0.05677 0.7190

24 PT Catur Sentosa Adiprana Tbk CSAP 0.0408 2.87546 0.2504 0.02511 0.7525

26 PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk DGIK 0.0091 0.74516 0.1833 0.02700 0.4322

27 PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS 0.3093 0.18587 0.0715 0.11162 0.4176

28 PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk DSFI 0.0204 1.62988 0.3749 0.04078 0.6275

29 PT Daya-Varia Laboratoria Tbk DVLA 0.0625 0.27704 0.1644 0.13856 0.2659

30 PT Ekadharma International Tbk EKAD 1.6199 0.42669 0.1528 0.13216 1.4345

31 PT Elang Mahkota Energi Tbk EMTK 0.2686 0.29387 0.4265 0.10115 0.4347

32 PT Envesal Putera Megatrading Tbk EPMT 0.8306 0.91950 0.1329 0.08134 0.9117

33 PT Erajaya Swasembada Tbk ERAA 0.3374 0.50733 0.3270 0.11168 0.5604

34 PT Fortune Indonesia Tbk FORU 0.1051 1.04738 -0.0329 0.04921 0.5629

35 PT Gema Graharsana Tbk GEMA 0.4881 2.01872 0.1448 0.06702 0.8304

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 124: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

103

Data diolah tahun 2012

No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP

36 PT Gudang Garam Tbk GGRM 4.6492 0.56017 0.0641 0.09802 3.3390

37 PT Gajah Tunggal Tbk GJTL 0.1774 1.34920 6.9961 0.08798 0.6498

38 PT Global Teleshop Tbk GLOB 0.2863 1.47729 0.1530 0.10982 0.7119

39 PT Golden Retailindo Tbk GOLD 2.1810 3.28950 0.0740 0.07790 1.2753

40 PT Perdana Gapuraprima Tbk GPRA 0.0061 0.86369 0.0599 0.04295 0.4667

41 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP 0.0941 0.48109 0.1662 0.12856 0.3883

42 PT Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR 0.3798 0.29052 -0.1216 0.14250 0.5194

43 PT Intan Wijaya Internasional Tbk INCI 0.0516 0.14270 0.0567 0.03359 0.1700

44 PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 0.1716 0.73754 0.1071 0.08056 0.5232

45 PT Indospring Tbk INDS 0.8559 0.46474 0.4607 0.01977 0.9016

46 PT Indonesian Paradise Property Tbk INPP 0.1448 1.42547 2.7169 0.00636 0.6474

47 PT Jaya Agra Wattie Tbk JAWA 0.0230 0.78785 0.1535 0.06861 0.4536

48 PT Jaya Konstruksi Manggala Tbk JKON 0.3602 1.51844 0.1588 0.07243 0.7460

49 PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA 0.4341 1.30122 0.3260 0.09803 0.7541

50 PT Jasuido Tiga Perkasa Tbk JTPE 1.4744 1.16488 0.4348 0.09499 1.2191

51 PT Kimia Farma (persero) Tbk KAEF 0.3799 0.44037 0.1571 0.09910 0.5695

52 PT KMI and Cable Tbk KBLI 0.0050 0.37456 0.0721 0.10776 0.2762

53 PT Kabelindo Murni Tbk KBLM 0.0024 1.81578 0.1244 0.03297 0.6457

54 PT First Media Tbk KBLV 0.0396 0.78208 0.1660 0.00243 0.4611

55 PT Kedaung Indah Can Tbk KICI 0.1163 0.42668 0.0862 0.02379 0.3806

56 PT MNC Land Tbk KPIG 0.2189 0.23380 0.4003 0.05351 0.3669

57 PT Lami Citra Nusantara Tbk LAMI 0.1193 0.93183 0.0343 0.06554 0.5441

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 125: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

104

Data diolah tahun 2012

No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP

58 PT Lippo Cikarang Tbk LPCK 0.9153 1.30531 0.3869 0.14372 0.9632

59 PT Lippo Karawaci Tbk LPKR 0.0223 1.16818 0.3620 0.05319 0.5491

60 PT Star Pacific LPLI 0.0015 0.05653 0.3504 0.18360 0.0550

61 PT Perusahaan Perkebunan London

Sumatera Indonsia Tbk LSIP 0.2174 0.20257 0.1119 0.14772 0.3492

62 PT Lautan Luas Tbk LTLS 0.0852 2.57707 0.0036 0.02687 0.7442

63 PT Mas Murni Indonesia Tbk MAMI 0.0005 0.19760 0.0542 0.00332 0.1654

64 PT Mitra Adiperkasa Tbk MAPI 3.2566 1.75724 0.3568 0.00722 1.8184

65 PT Martina Berto Tbk MBTO 0.0449 0.40254 0.1252 0.07469 0.3190

66 PT Modernland Realty Tbk MDLN 0.0245 1.06284 0.8178 0.05672 0.5271

67 PT Modern Internasional Tbk MDRN 0.2910 4.42906 1.7378 0.03213 0.8694

68 PT Nusantara Infrastructure Tbk META 0.0097 18.26668 10.0047 0.00238 0.9486

69 PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk MFMI 0.1437 0.17250 0.0483 0.07490 0.2696

70 PT Multi Indocitra Tbk] MICE 0.0869 0.38376 0.0849 0.09938 0.3401

71 PT Mitra Investindo Tbk MITI 0.0242 0.56672 0.1281 0.14872 0.3772

72 PT Multipolar Tbk MLPL 0.0020 4.96083 -0.0158 0.39356 0.8326

73 PT Media Nusantara Citra Tbk MNCN 0.0952 0.22800 0.0185 0.19674 0.2632

74 PT Matahari Putra Prima Tbk MPPA 0.1446 1.13878 -0.2021 0.02912 0.6000

75 PT Metrodata Electronics Tbk MTDL 0.0632 1.37336 0.3074 0.07030 0.6053

76 PT Hanson International Tbk MYRX 0.0079 3.40617 0.2950 0.02522 0.7748

77 PT Panorama Sentrawisata Tbk PANR 0.0802 2.52009 0.3385 0.03222 0.7387

78 PT Dsestinasi Tirta Nusantara Tbk PDES 0.0932 0.67231 -0.0661 0.03982 0.4578

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 126: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

105

Data diolah tahun 2012

No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP

79 PT Pelang Indan Canindo Tbk PICO 0.0522 1.98632 0.0583 0.01873 0.6826

80 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk PJAA 0.0816 0.82300 0.3749 0.07447 0.4962

81 PT Plaza Indonesia Realty Tbk PLIN 0.4879 0.76961 -0.0668 0.05942 0.7106

82 PT Pudjiadi and Sons Tbk PNSE 0.5536 0.54920 0.0189 0.11702 0.7118

83 PT Prima Alloy Steel Universal Tbk PRAS 0.1306 1.05980 -0.0062 0.02696 0.5779

84 PT Pudjiadi Prestige Tbk PUDP 0.1204 0.41956 0.0600 0.05852 0.3803

85 PT Pakuwon Jati Tbk PWON 0.0623 1.41370 0.3170 0.10131 0.6115

86 PT Pyridam Farma Tbk PYFA 0.3501 0.54893 0.1509 0.03907 0.5804

87 Pt Ramayana Lestari Sentosa Tbk RALS 0.3058 0.33909 0.0836 0.10402 0.4816

88 PT Supra Boga Lestari RANC 0.3562 0.58661 0.4108 0.06396 0.5943

89 PT Ricky Putra Globalindo Tbk RICY 0.0131 1.29590 0.3121 0.02015 0.5701

90 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI 5.6017 0.80758 0.5873 0.12378 3.5458

91 PT Sidomulyo Selaras Tbk SDMU 0.2252 0.56316 0.4034 0.01855 0.5043

92 PT Millenium Pharmacon International Tbk SDPC 0.0531 2.68564 0.1921 0.02554 0.7431

93 PT Sampoerna Agro Tbk SGRO 0.1002 0.55150 0.2130 0.08127 0.4200

94 PT Hotel Sahid International Tbk SHID 0.0065 0.41433 0.0548 0.00974 0.2976

95 PT Salim Ivomas Pratama Tbk SIMP 0.0075 0.65141 0.0417 0.05705 0.3990

96 PT Sierad Produce Tbk SIPD 0.0000 1.58323 0.2485 0.00457 0.6129

97 PT Sekar Bumi Tbk SKBM 1.0359 1.26317 0.5102 0.04396 1.0159

98 PT Sekar Alut Tbk SKLT 0.0209 0.92880 0.1657 0.03188 0.4924

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 127: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

106

Data diolah tahun 2012

No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP

99 PT Holcim Indonesia Tbk SMCB 1.2066 0.44553 0.1112 0.11101 1.1429

100 PT Summarecon Agung Tbk SMRA 0.7773 1.85065 0.3429 0.07283 0.9219

101 PT Selamat Sempurna Tbk SMSM 5.1899 0.75686 0.0854 0.18633 3.3849

102 PT Sona Topas Tourism Industry Tbk SONA 0.9737 0.76355 0.3713 0.09791 0.9851

103 PT Indo Acidatama Tbk SRSN 0.0017 0.49370 0.1133 0.04217 0.3317

104 PT Surya Semesta Internusa Tbk SSIA 0.2866 1.90761 0.6524 0.15215 0.7546

105 PT Star Petrochem Tbk STAR 0.0050 0.53358 0.0031 0.00122 0.3512

106 PT Siantar Top Tbk STTP 1.1238 1.15605 0.3371 0.05971 1.0574

107 PT Express Transindo Utama Tbk TAXI 0.1968 1.59570 0.7843 0.04452 0.6906

108 PT Tunas Baru Lampung Tbk TBLA 0.0311 1.95400 0.2245 0.04690 0.6720

109 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk TELE 0.0849 0.22647 0.1422 0.14988 0.2539

110 PT Tempo Inti Media Tbk TMPO 0.0642 0.81927 0.2046 0.13953 0.4856

111 PT Surya Toto Indonesia Tbk TOTO 7.9334 0.69531 0.1367 0.15496 5.0898

112 PT Trikomsel Oke Tbk TRIO 0.2410 1.90395 0.1422 0.07142 0.7386

113 PT Trisula International Tbk TRIS 0.1589 0.50995 0.5391 0.10345 0.4429

114 PT Tempo ScanPacific Tbk TSPC 0.7382 0.38168 0.0900 0.13710 0.8105

115 PT Tunas Ridean Tbk TURI 1.0869 0.87320 0.3014 0.12682 1.0464

116 Pt Visi Media Asia Tbk VIVA 0.0623 0.78330 0.2382 0.02436 0.4742

117 PT Wahana Pronatural Tbk WAPO 0.8897 39.78961 0.2187 0.04082 0.9973

118 PT Panorama Transportasi Tbk WEHA 0.1390 3.54894 0.4693 0.01537 0.8107

119 PT Wismilak Inti Makmur Tbk WIIM 0.1354 0.83947 0.6291 0.06403 0.5300

Page 128: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

107

Data diolah tahun 2013

Keterangan :

IOS : Investment Opportunity Set

SM : Struktur Modal

GROWTH : Pertumbuhan Perusahaan

ROA : Return On Asset

NP : Nilai Perusahaan

No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP

1 PT Mahaka Media Tbk ABBA 0.1049 1.62579 -0.0054 0.07166 0.4208

2 PT Ace Hardware Indonesa Tbk ACES 0.2216 0.29414 0.2932 0.20291 0.9440

3 PT Akasha Wira International ADES 0.7848 0.66579 0.1336 0.12619 1.0714

4 PT Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI 0.0841 1.02516 0.2156 0.01664 0.5353

5 PT. AKR Corporindo Tbk AKRA 2.5591 0.97738 0.2440 0.04207 1.7999

6 PT Alkindo Naratama Tbk ALDO 1.3840 1.15522 0.6305 0.07493 1.1062

7 PT Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI 0.0421 3.18668 0.4627 0.00949 0.2489

8 PT Asahimas Flat Glass Tbk AMFG 0.7244 0.28205 0.1361 0.09560 1.3451

9 PT Asiaplast Industries Tbk APLI 0.0162 0.39441 -0.0907 0.00620 0.7287

10 PT Ratu Prabu Energi Tbk ARTI 0.0087 0.69997 0.1014 0.04211 0.5933

11 PT Astra Graphia Tbk ASGR 0.7851 0.97026 0.1702 0.14404 0.9060

12 PT Astra International Tbk ASII 0.3114 1.01524 0.1740 0.10419 0.6507

13 PT Atstra Otoparts Tbk AUTO 1.2604 0.32001 0.4206 0.08385 1.7124

14 PT Bayu Buana Tbk BAYU 0.0890 1.29455 0.3090 0.04652 0.5324

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 129: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

108

Data diolah tahun 2013

No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP

15 PT Bumi Citra Permai Tbk BCIP 0.8353 0.91822 0.2654 0.07563 0.9568

16 PT MNC Investama Tbk BHIT 0.0201 0.88752 0.1649 0.01244 0.5404

17 PT Bisi Internatiomal Tbk BISI 0.1076 0.17489 0.0788 0.07418 0.9427

18 PT Sentul Ciyt Tbk BKSL 0.0002 0.55028 0.7331 0.05673 0.6452

19 PT Global Mediacom Tbk BMTR 0.2200 0.57788 0.0537 0.04887 0.7732

20 PT Budi Starch & Sweetner Tbk BUDI 0.0073 1.68998 0.0362 0.01800 0.3745

21 PT Bukit Uluwatu Villa Tbk BUVA 0.1713 0.77228 0.2152 0.04324 0.6609

22 PT Cardig Aero Service Tbk CASS 0.4113 1.24245 0.1529 0.27277 0.6293

23 PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CEKA 0.2586 0.98981 0.0408 0.06083 0.6325

24 PT Catur Sentosa Adiprana Tbk CSAP 0.0226 3.33534 0.2371 0.02442 0.2359

25 PT Ciputra Property Tbk CTRP 0.0120 0.67377 0.2899 0.05776 0.6046

26 PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk DGIK 0.0094 0.98135 0.1950 0.03147 0.5095

27 PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS 0.3212 0.13402 0.3723 0.26370 1.1651

28 PT Dharma Samudera Fishing Industries

Tbk DSFI 2.1815 1.44961 0.1472 0.04599 1.2988

29 PT Daya-Varia Laboratoria Tbk DVLA 0.0926 0.23651 0.1073 0.10571 0.8836

30 PT Ekadharma International Tbk EKAD 1.6243 0.44548 0.2545 0.11482 1.8156

31 PT Elang Mahkota Energi Tbk EMTK 0.4569 0.36969 0.2601 0.10639 1.0637

32 PT Envesal Putera Megatrading Tbk EPMT 3.6837 0.81913 0.1164 0.08382 2.5747

33 PT Erajaya Swasembada Tbk ERAA 0.0363 0.81657 0.2866 0.06970 0.5705

34 PT Fortune Indonesia Tbk FORU 0.1613 0.98172 0.0244 0.04015 0.5860

35 PT Gema Graharsana Tbk GEMA 0.6516 1.50631 -0.1196 0.04911 0.6590

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 130: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

109

Data diolah tahun 2013

No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP

36 PT Gudang Garam Tbk GGRM 2.3402 0.72592 0.2231 0.08635 1.9353

37 PT Gajah Tunggal Tbk GJTL 0.0968 1.68166 0.1928 0.00784 0.4090

38 PT Global Teleshop Tbk GLOB 0.2865 2.13902 0.4450 0.07729 0.4098

39 PT Golden Retailindo Tbk GOLD 0.5446 0.24351 0.1029 0.06844 1.2422

40 PT Perdana Gapuraprima Tbk GPRA 0.0123 0.66390 0.0171 0.07992 0.6084

41 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP 0.1454 0.60319 0.1979 0.10509 0.7144

42 PT Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR 0.2520 0.39427 0.0077 0.11130 0.8979

43 PT Intan Wijaya Internasional Tbk INCI 0.0454 0.07971 0.0292 0.07589 0.9682

44 PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 0.1943 1.03509 0.3164 0.04375 0.5869

45 PT Indospring Tbk INDS 0.3063 0.25310 0.3194 0.02167 1.0425

46 PT Indonesian Paradise Property Tbk INPP 0.0406 0.89397 0.0635 0.01339 0.5494

47 PT Jaya Agra Wattie Tbk JAWA 0.0227 1.08655 0.1867 0.02634 0.4901

48 PT Jaya Konstruksi Manggala Tbk JKON 0.1549 1.11413 0.3360 0.06174 0.5463

49 PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA 0.0776 1.84403 0.3609 0.04295 0.3789

50 PT Jasuido Tiga Perkasa Tbk JTPE 0.8542 1.37650 0.2875 0.07085 0.7802

51 PT Kimia Farma (persero) Tbk KAEF 0.2143 0.52180 0.1905 0.08724 0.7979

52 PT KMI and Cable Tbk KBLI 0.0028 0.50795 0.1509 0.00574 0.6650

53 PT Kabelindo Murni Tbk KBLM 0.0031 1.42634 -0.0950 0.01173 0.4134

54 PT First Media Tbk KBLV 0.0367 1.15141 0.2173 0.00380 0.4819

55 PT Kedaung Indah Can Tbk KICI 0.1046 0.32874 0.0352 0.07548 0.8313

56 PT MNC Land Tbk KPIG 0.0606 0.20732 1.6977 0.04060 0.8784

57 PT Lami Citra Nusantara Tbk LAMI 0.0699 0.70673 0.0220 0.08878 0.6269

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 131: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

110

Data diolah tahun 2013

No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP

58 PT Lippo Cikarang Tbk LPCK 1.4124 1.11874 0.3609 0.15324 1.1386

59 PT Lippo Karawaci Tbk LPKR 0.0150 1.20774 0.2586 0.05088 0.4597

60 PT Star Pacific LPLI 0.0040 0.04558 0.1762 0.14942 0.9602

61 PT Perusahaan Perkebunan London

Sumatera Indonsia Tbk LSIP 0.1453 0.20576 0.0560 0.09638 0.9499

62 PT Lautan Luas Tbk LTLS 0.0657 2.26000 0.1177 0.02813 0.3269

63 PT Mas Murni Indonesia Tbk MAMI 0.0005 0.25124 0.0494 0.00348 0.7996

64 PT Mitra Adiperkasa Tbk MAPI 0.0020 2.21609 0.3034 0.04198 0.3116

65 PT Martina Berto Tbk MBTO 0.0279 0.35552 0.0037 0.02642 0.7583

66 PT Modernland Realty Tbk MDLN 0.0097 1.06339 1.1010 0.25412 0.4893

67 PT Modern Internasional Tbk MDRN 0.0925 0.83001 0.0882 0.02657 0.5970

68 PT Nusantara Infrastructure Tbk META 0.0111 0.46867 -0.8723 0.03127 0.6885

69 PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk MFMI 0.1087 0.04462 0.0564 0.07756 1.0614

70 PT Multi Indocitra Tbk] MICE 0.0692 0.26915 0.3397 0.07291 0.8425

71 PT Mitra Investindo Tbk MITI 0.0168 0.40721 0.0569 0.14015 0.7226

72 PT Multipolar Tbk MLPL 0.0237 1.25632 0.4377 0.65720 0.4537

73 PT Media Nusantara Citra Tbk MNCN 0.0989 0.24171 0.0730 0.18823 0.8850

74 PT Matahari Putra Prima Tbk MPPA 0.4802 0.99684 -0.2001 0.06762 0.7413

75 PT Metrodata Electronics Tbk MTDL 0.1438 1.46908 0.3817 0.07411 0.4633

76 PT Hanson International Tbk MYRX 0.0012 0.09755 3.7800 0.00005 0.9122

77 PT Panorama Sentrawisata Tbk PANR 0.0249 2.49245 0.2548 0.03712 0.2935

78 PT Dsestinasi Tirta Nusantara Tbk PDES 0.0581 0.84951 0.2825 0.06059 0.5721

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 132: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

111

Data diolah tahun 2013

No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP

79 PT Pelang Indan Canindo Tbk PICO 0.0172 1.88976 0.0450 0.02485 0.3520

80 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk PJAA 0.1576 0.78648 0.1000 0.07236 0.6480

81 PT Plaza Indonesia Realty Tbk PLIN 0.7083 0.91078 0.0447 0.00808 0.8940

82 PT Pudjiadi and Sons Tbk PNSE 0.6219 0.64998 0.2612 0.10585 0.9830

83 PT Prima Alloy Steel Universal Tbk PRAS 0.0474 0.95752 0.3781 0.01659 0.5351

84 PT Pudjiadi Prestige Tbk PUDP 0.1037 0.32262 0.0151 0.07195 0.8345

85 PT Pakuwon Jati Tbk PWON 0.0685 1.26648 0.2290 0.12223 0.4714

86 PT Pyridam Farma Tbk PYFA 0.2255 0.86493 0.2891 0.03517 0.6571

87 Pt Ramayana Lestari Sentosa Tbk RALS 0.2183 0.36100 0.0749 0.08919 0.8951

88 PT Supra Boga Lestari RANC 0.2194 0.79312 0.2491 0.04672 0.6800

89 PT Ricky Putra Globalindo Tbk RICY 0.0128 1.33661 0.0317 0.00557 0.4334

90 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI 0.5182 1.31500 0.5127 0.08669 0.6558

91 PT Sidomulyo Selaras Tbk SDMU 0.2952 0.82325 0.3339 0.01689 0.7104

92 PT Millenium Pharmacon International Tbk SDPC 0.0537 3.10611 0.2232 0.02173 0.2566

93 PT Sampoerna Agro Tbk SGRO 0.0633 0.53880 0.0036 0.02899 0.6910

94 PT Hotel Sahid International Tbk SHID 0.0056 0.55234 0.1060 0.01010 0.6478

95 PT Salim Ivomas Pratama Tbk SIMP 0.0339 0.74230 0.0561 0.02264 0.5934

96 PT Sierad Produce Tbk SIPD 0.0000 1.45555 -0.0432 0.00265 0.4072

97 PT Sekar Bumi Tbk SKBM 0.9961 1.47435 0.7222 0.11708 0.8067

98 PT Sekar Alut Tbk SKLT 0.0194 1.16247 0.2092 0.03788 0.4714

99 PT Holcim Indonesia Tbk SMCB 0.7125 0.69783 0.2241 0.06393 1.0086

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 133: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

112

Data diolah tahun 2013

No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP

100 PT Summarecon Agung Tbk SMRA 0.2146 1.93261 0.2559 0.08023 0.4142

101 PT Selamat Sempurna Tbk SMSM 7.8944 0.68962 0.1803 0.19883 5.2641

102 PT Sona Topas Tourism Industry Tbk SONA 4.0652 0.72035 0.0176 0.05592 2.9443

103 PT Indo Acidatama Tbk SRSN 0.0014 0.33847 0.0464 1.10116 0.7482

104 PT Surya Semesta Internusa Tbk SSIA 0.0493 1.22624 0.1977 0.12841 0.4713

105 PT Star Petrochem Tbk STAR 0.0050 0.52994 -0.0031 0.00076 0.6569

106 PT Siantar Top Tbk STTP 2.0452 1.11785 0.1762 0.07785 1.4379

107 PT Express Transindo Utama Tbk TAXI 0.4775 1.68084 0.1987 0.06205 0.5511

108 PT Tunas Baru Lampung Tbk TBLA 0.0280 2.45520 0.1952 0.01393 0.2975

109 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk TELE 0.0894 1.49175 1.5433 0.08535 0.4372

110 PT Tempo Inti Media Tbk TMPO 0.0674 1.00406 0.1641 0.02974 0.5326

111 PT Surya Toto Indonesia Tbk TOTO 2.0366 0.68607 0.1468 0.13547 1.8010

112 PT Trikomsel Oke Tbk TRIO 0.3640 3.06205 0.5412 0.06065 0.3358

113 PT Trisula International Tbk TRIS 0.1606 0.59050 0.2260 0.10734 0.7297

114 PT Tempo ScanPacific Tbk TSPC 0.4878 0.39995 0.1673 0.11807 1.0627

115 PT Tunas Ridean Tbk TURI 0.3141 0.74385 0.0462 0.08877 0.7536

116 Pt Visi Media Asia Tbk VIVA 0.0121 1.54128 0.7716 0.01995 0.3983

117 PT Wahana Pronatural Tbk WAPO 0.1322 6.61671 0.1752 0.00128 0.1487

118 PT Panorama Transportasi Tbk WEHA 0.1534 2.28075 0.3353 0.00343 0.3516

119 PT Wismilak Inti Makmur Tbk WIIM 0.0884 0.57291 0.0180 0.10767 0.6920

Page 134: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

113

Data diolah tahun 2014

Keterangan :

IOS : Investment Opportunity Set

SM : Struktur Modal

GROWTH : Pertumbuhan Perusahaan

ROA : Return On Asset

NP : Nilai Perusahaan

No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP

1 PT Mahaka Media Tbk ABBA 0.9704 1.56317 0.0108 0.01572 0.9884

2 PT Ace Hardware Indonesa Tbk ACES 0.0057 0.24774 0.1890 0.18623 0.2031

3 PT Akasha Wira International ADES 2.7421 0.70678 0.1447 0.06144 2.0207

4 PT Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI 0.5449 1.14998 0.0683 0.01558 0.7883

5 PT. AKR Corporindo Tbk AKRA 2.7049 1.48137 0.2549 0.05345 1.6871

6 PT Alkindo Naratama Tbk ALDO 2.5357 1.23817 0.1835 0.05903 1.6861

7 PT Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI 0.2575 4.01133 0.1673 0.00061 0.8518

8 PT Asahimas Flat Glass Tbk AMFG 1.0970 0.23040 0.1071 0.11705 1.0789

9 PT Asiaplast Industries Tbk APLI 0.5394 0.21251 -0.1004 0.03525 0.6201

10 PT Ratu Prabu Energi Tbk ARTI 0.8185 0.83342 0.1244 0.01696 0.9010

11 PT Astra Graphia Tbk ASGR 2.8327 0.81018 0.1256 0.15932 2.0124

12 PT Astra International Tbk ASII 3.3468 1.62798 0.1030 0.09374 1.8930

13 PT Atstra Otoparts Tbk AUTO 1.9970 0.41872 0.1397 0.06651 1.7028

14 PT Bayu Buana Tbk BAYU 1.1920 0.87015 0.2154 0.06998 1.1027

15 PT Bumi Citra Permai Tbk BCIP 4.4001 1.35917 0.3658 0.05169 2.4412

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 135: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

114

Data diolah tahun 2014

No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP

16 PT MNC Investama Tbk BHIT 0.4970 1.11025 0.4971 0.02461 0.7617

17 PT Bisi Internatiomal Tbk BISI 1.4766 0.16574 0.0925 0.08834 1.4089

18 PT Sentul Ciyt Tbk BKSL 0.5257 0.57726 -0.0815 0.00416 0.6993

19 PT Global Mediacom Tbk BMTR 1.2746 0.59786 0.2039 0.05086 1.1718

20 PT Budi Starch & Sweetner Tbk BUDI 0.4802 1.71197 0.0395 0.01151 0.8083

21 PT Bukit Uluwatu Villa Tbk BUVA 1.9299 0.88973 0.1261 0.01668 1.4921

22 PT Cardig Aero Service Tbk CASS 5.3400 1.22194 0.1842 0.24852 2.9532

23 PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CEKA 0.8448 1.43096 0.2006 0.03193 0.9361

24 PT Catur Sentosa Adiprana Tbk CSAP 2.0328 3.04080 0.0647 0.03466 1.2556

25 PT Ciputra Property Tbk CTRP 1.0632 0.81301 0.1578 0.04498 1.0349

26 PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk DGIK 0.8977 0.85105 -0.0264 0.02986 0.9447

27 PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS 0.4951 0.13891 0.0612 0.05400 0.5567

28 PT Dharma Samudera Fishing Industries

Tbk DSFI 3.0989 1.25922 0.0615 0.04385 1.9290

29 PT Daya-Varia Laboratoria Tbk DVLA 1.9667 0.28450 0.0388 0.06546 1.7526

30 PT Ekadharma International Tbk EKAD 1.3172 0.50567 0.1972 0.09908 1.2107

31 PT Elang Mahkota Energi Tbk EMTK 2.6961 0.21867 0.5504 0.07434 2.3917

32 PT Envesal Putera Megatrading Tbk EPMT 2.1365 0.74389 0.1199 0.08249 1.6517

33 PT Erajaya Swasembada Tbk ERAA 1.0488 1.03077 0.2237 0.03503 1.0241

34 PT Fortune Indonesia Tbk FORU 2.4632 0.97552 -0.0089 0.01489 1.7406

35 PT Gema Graharsana Tbk GEMA 0.7597 1.52809 0.1139 0.04294 0.9050

36 PT Gudang Garam Tbk GGRM 3.5148 0.75212 0.1467 0.09267 2.4353

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 136: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

115

Data diolah tahun 2014

No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP

37 PT Gajah Tunggal Tbk GJTL 0.8300 1.68128 0.0451 0.01682 0.9366

38 PT Global Teleshop Tbk GLOB 1.9609 2.26753 0.2439 0.04976 1.2941

39 PT Golden Retailindo Tbk GOLD 1.0956 0.17775 -0.0143 0.03169 1.0812

40 PT Perdana Gapuraprima Tbk GPRA 1.4368 0.70521 0.1388 0.06036 1.2562

41 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP 5.0788 0.65627 0.1713 0.10163 3.4627

42 PT Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR 1.1624 0.32812 0.1117 0.15690 1.1223

43 PT Intan Wijaya Internasional Tbk INCI 0.3142 0.07929 0.0870 0.07452 0.3646

44 PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 1.4376 1.08446 0.1005 0.05988 1.2099

45 PT Indospring Tbk INDS 0.5743 0.24851 0.0392 0.02602 0.6590

46 PT Indonesian Paradise Property Tbk INPP 0.4834 0.83618 0.0112 0.03393 0.7187

47 PT Jaya Agra Wattie Tbk JAWA 1.0845 1.32772 0.1517 0.01688 1.0363

48 PT Jaya Konstruksi Manggala Tbk JKON 7.8611 1.18032 0.1252 0.05735 4.1468

49 PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA 1.9145 1.97362 0.0545 0.02447 1.3075

50 PT Jasuido Tiga Perkasa Tbk JTPE 2.3493 1.31425 0.1458 0.08183 1.5830

51 PT Kimia Farma (persero) Tbk KAEF 4.4925 0.63885 0.2008 0.07969 3.1311

52 PT KMI and Cable Tbk KBLI 0.5921 0.42157 0.0002 0.05240 0.7131

53 PT Kabelindo Murni Tbk KBLM 0.5980 1.23122 -0.0101 0.03184 0.8198

54 PT First Media Tbk KBLV 0.4806 0.38061 1.4726 0.61008 0.6238

55 PT Kedaung Indah Can Tbk KICI 0.4701 0.22961 -0.0158 0.04862 0.5690

56 PT MNC Land Tbk KPIG 1.0410 0.24264 0.3536 0.04208 1.0330

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 137: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

116

Data diolah tahun 2014

No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP

57 PT Lami Citra Nusantara Tbk LAMI 0.8042 0.59036 0.0316 0.06080 0.8769

58 PT Lippo Cikarang Tbk LPCK 2.7095 0.61328 0.1182 0.19586 2.0597

59 PT Lippo Karawaci Tbk LPKR 1.3339 1.13988 0.2064 0.08303 1.1561

60 PT Star Pacific LPLI 0.2934 0.04100 0.3319 0.21163 0.3212

61 PT Perusahaan Perkebunan London

Sumatera Indonsia Tbk LSIP 1.7863 0.19897 0.0853 0.10591 1.6558

62 PT Lautan Luas Tbk LTLS 0.9014 1.99745 0.0301 0.04309 0.9671

63 PT Mas Murni Indonesia Tbk MAMI 0.1937 0.28055 0.0302 0.00450 0.3704

64 PT Mitra Adiperkasa Tbk MAPI 3.2285 2.32875 0.1124 0.00843 1.6695

65 PT Martina Berto Tbk MBTO 0.4716 0.36503 0.0124 0.00472 0.6129

66 PT Modernland Realty Tbk MDLN 1.2225 0.95961 0.0828 0.06808 1.1135

67 PT Modern Internasional Tbk MDRN 2.2472 0.73315 0.2619 0.01664 1.7196

68 PT Nusantara Infrastructure Tbk META 1.2947 0.72280 0.5797 0.03736 1.1711

69 PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk MFMI 1.8748 0.17272 0.0292 0.08497 1.7460

70 PT Multi Indocitra Tbk] MICE 0.3985 0.24966 0.0564 0.06332 0.5187

71 PT Mitra Investindo Tbk MITI 0.2344 0.32471 1.3102 0.02098 0.4220

72 PT Multipolar Tbk MLPL 0.8163 3.02864 0.1255 0.35628 0.9170

73 PT Media Nusantara Citra Tbk MNCN 3.8604 0.44882 0.4154 0.13840 2.9743

74 PT Matahari Putra Prima Tbk MPPA 5.7580 1.04561 -0.1143 0.09507 3.3260

75 PT Metrodata Electronics Tbk MTDL 1.1834 1.34712 0.1927 0.09819 1.0781

76 PT Hanson International Tbk MYRX 2.0234 0.17462 0.0745 0.00018 1.8713

77 PT Panorama Sentrawisata Tbk PANR 1.2965 2.73493 0.3024 0.03550 1.0794

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 138: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

117

Data diolah tahun 2014

No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP

78 PT Dsestinasi Tirta Nusantara Tbk PDES 0.7647 0.94689 0.1372 0.03818 0.8791

79 PT Pelang Indan Canindo Tbk PICO 0.3935 1.71148 0.0084 0.02578 0.7763

80 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk PJAA 1.7551 0.79647 0.1066 0.08018 1.4203

81 PT Plaza Indonesia Realty Tbk PLIN 5.6239 0.92002 0.1013 0.07882 3.4083

82 PT Pudjiadi and Sons Tbk PNSE 1.5071 0.50077 -0.0291 0.06859 1.3379

83 PT Prima Alloy Steel Universal Tbk PRAS 0.2085 0.87633 0.6174 0.00881 0.5782

84 PT Pudjiadi Prestige Tbk PUDP 0.5041 0.39370 0.0959 0.03746 0.6442

85 PT Pakuwon Jati Tbk PWON 2.9943 1.02470 0.8036 0.15498 1.9850

86 PT Pyridam Farma Tbk PYFA 0.7481 0.78892 -0.0136 0.01539 0.8592

87 Pt Ramayana Lestari Sentosa Tbk RALS 1.6687 0.35578 0.0402 0.07796 1.4932

88 PT Supra Boga Lestari RANC 1.7125 0.92262 0.0977 0.01205 1.3706

89 PT Ricky Putra Globalindo Tbk RICY 0.2817 1.95411 0.3469 0.01291 0.7569

90 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI 7.3018 1.23190 0.1757 0.08800 3.8235

91 PT Sidomulyo Selaras Tbk SDMU 2.7299 0.92600 0.0937 0.02458 1.8982

92 PT Millenium Pharmacon International Tbk SDPC 0.5260 3.35172 0.1236 0.01381 0.8911

93 PT Sampoerna Agro Tbk SGRO 1.3154 0.81182 0.3165 0.06404 1.1741

94 PT Hotel Sahid International Tbk SHID 0.3652 0.52481 -0.0054 0.00856 0.5837

95 PT Salim Ivomas Pratama Tbk SIMP 0.6634 0.84423 0.1044 0.03579 0.8175

96 PT Sierad Produce Tbk SIPD 0.3867 1.17630 -0.1124 0.00074 0.7182

97 PT Sekar Bumi Tbk SKBM 2.8575 1.04314 0.3052 0.13720 1.9092

98 PT Sekar Alut Tbk SKLT 1.3511 1.16195 0.0980 0.04970 1.1624

99 PT Holcim Indonesia Tbk SMCB 1.9117 0.96326 0.1544 0.03890 1.4644

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 139: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

118

Data diolah tahun 2014

No. Nama Perusahaan Kode IOS SM GROWTH ROA NP

100 PT Summarecon Agung Tbk SMRA 3.6593 1.56640 0.1259 0.09022 2.0362

101 PT Selamat Sempurna Tbk SMSM 5.9629 0.52541 0.0284 0.24033 4.2535

102 PT Sona Topas Tourism Industry Tbk SONA 2.0638 0.65901 0.1545 0.09931 1.6412

103 PT Indo Acidatama Tbk SRSN 0.9153 0.40905 0.1012 0.03120 0.9399

104 PT Surya Semesta Internusa Tbk SSIA 1.6567 0.97214 0.0307 0.08570 1.3330

105 PT Star Petrochem Tbk STAR 0.4905 0.58592 0.0354 0.00045 0.6788

106 PT Siantar Top Tbk STTP 4.6145 1.07952 0.1566 0.07261 2.7381

107 PT Express Transindo Utama Tbk TAXI 2.8127 2.37392 0.4091 0.03928 1.5373

108 PT Tunas Baru Lampung Tbk TBLA 1.6366 1.97369 0.1797 0.05956 1.2141

109 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk TELE 2.6205 1.00768 0.4521 0.06074 1.8072

110 PT Tempo Inti Media Tbk TMPO 0.6338 1.33209 0.3051 0.04646 0.8430

111 PT Surya Toto Indonesia Tbk TOTO 3.1986 0.64661 0.1610 0.14492 2.3352

112 PT Trikomsel Oke Tbk TRIO 2.5575 2.81760 0.0994 0.03560 1.4080

113 PT Trisula International Tbk TRIS 1.2005 0.69268 0.1668 0.06704 1.1185

114 PT Tempo ScanPacific Tbk TSPC 3.1199 0.35341 0.0342 0.10447 2.5663

115 PT Tunas Ridean Tbk TURI 1.5678 0.84043 0.1436 0.06410 1.3085

116 Pt Visi Media Asia Tbk VIVA 3.2319 1.52820 0.1609 0.02811 1.8828

117 PT Wahana Pronatural Tbk WAPO 2.1800 6.14019 -0.0486 0.00206 1.1653

118 PT Panorama Transportasi Tbk WEHA 1.3554 1.94529 -0.0741 0.00736 1.1207

119 PT Wismilak Inti Makmur Tbk WIIM 1.5360 0.56001 0.0845 0.08426 1.3436

Page 140: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

119

Lampiran 3

Descriptive Statistics

NP IOS SM GROWTH ROA

Mean 0.982483 0.930737 1.199273 0.261776 0.074988

Median 0.752495 0.337434 0.839468 0.152925 0.059709

Maximum 5.264133 7.933378 39.78961 10.00468 1.101156

Minimum 0.054975 0.0000216 0.041005 -0.872268 0.0000459

Std. Dev. 0.754828 1.384314 2.401783 0.713971 0.089337

Skewness 2.471639 2.498400 12.76497 10.03256 6.023114

Kurtosis 10.83620 10.25226 195.1000 122.2274 58.97140

Jarque-Bera 1276.899 1153.753 558618.3 217439.6 48758.90

Probability 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000

Sum 350.7464 332.2731 428.1403 93.45390 26.77067

Sum Sq. Dev. 202.8366 682.2123 2053.609 181.4728 2.841255

Observations 357 357 357 357 357

Page 141: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

120

Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 1.023836 (118,234) 0.4345

Cross-section Chi-square 148.608014 118 0.0297

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: NP

Method: Panel Least Squares

Date: 08/31/15 Time: 23:59

Sample: 2012 2014

Periods included: 3

Cross-sections included: 119

Total panel (balanced) observations: 357

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

IOS 0.524918 0.007759 67.65534 0.0000

SM -0.004855 0.004650 -1.044077 0.2972

GROWTH 0.038679 0.015627 2.475168 0.0138

ROA 0.241163 0.120384 2.003280 0.0459

C 0.471536 0.016691 28.25157 0.0000

R-squared 0.929779 Mean dependent var 0.982483

Adjusted R-squared 0.928981 S.D. dependent var 0.754828

S.E. of regression 0.201157 Akaike info criterion -0.355552

Sum squared resid 14.24343 Schwarz criterion -0.301242

Log likelihood 68.46597 Hannan-Quinn criter. -0.333950

F-statistic 1165.182 Durbin-Watson stat 2.292230

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 142: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

121

Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 18.088181 4 0.0012

** WARNING: estimated cross-section random effects variance is

zero.

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.

IOS 0.505248 0.524918 0.000058 0.0101

SM 0.011648 -0.004855 0.000025 0.0009

GROWTH 0.019705 0.038679 0.000125 0.0899

ROA 0.103361 0.241163 0.018403 0.3097

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: NP

Method: Panel Least Squares

Date: 08/31/15 Time: 23:59

Sample: 2012 2014

Periods included: 3

Cross-sections included: 119

Total panel (balanced) observations: 357

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.485352 0.021873 22.18981 0.0000

IOS 0.505248 0.010868 46.48930 0.0000

SM 0.011648 0.006788 1.715972 0.0875

GROWTH 0.019705 0.019169 1.027954 0.3050

ROA 0.103361 0.181052 0.570889 0.5686

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.953689 Mean dependent var 0.982483

Adjusted R-squared 0.929544 S.D. dependent var 0.754828

S.E. of regression 0.200358 Akaike info criterion -0.110756

Sum squared resid 9.393584 Schwarz criterion 1.225270

Log likelihood 142.7700 Hannan-Quinn criter. 0.420639

F-statistic 39.49824 Durbin-Watson stat 3.370224

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 143: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

122

Uji Lagrangge Multiplier

Lagrange Multiplier Tests for Random Effects

Null hypotheses: No effects

Alternative hypotheses: Two-sided (Breusch-Pagan) and one-sided

(all others) alternatives

Test Hypothesis

Cross-section Time Both

Breusch-Pagan 0.331928 74.77732 75.10924

(0.5645) (0.0000) (0.0000)

Honda -0.576132 8.647388 5.707240

-- (0.0000) (0.0000)

King-Wu -0.576132 8.647388 8.500645

-- (0.0000) (0.0000)

Standardized Honda -0.479620 12.42000 -1.660251

-- (0.0000)

--

Standardized King-Wu -0.479620 12.42000 8.923804

-- (0.0000) (0.0000)

Gourierioux, et al.* -- -- 74.77732

(< 0.01)

*Mixed chi-square asymptotic critical values:

1% 7.289

5% 4.321

10% 2.952

Page 144: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

123

Uji Normalitas

0

10

20

30

40

50

60

70

-0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6

Series: Standardized Residuals

Sample 2012 2014

Observations 357

Mean -2.13e-16

Median -0.007771

Maximum 0.597132

Minimum -0.502896

Std. Dev. 0.200024

Skewness 0.264392

Kurtosis 3.283792

Jarque-Bera 5.357242

Probability 0.068658

Uji Multikolinieritas

IOS SM GROWTH ROA

IOS 1.000000 -0.015299 -0.070112 0.098061

SM -0.015299 1.000000 0.285933 -0.083930

GROWTH -0.070112 0.285933 1.000000 -0.002018

ROA 0.098061 -0.083930 -0.002018 1.000000

Page 145: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

124

Uji Park

Dependent Variable: LOG(RES2)

Method: Panel Least Squares

Date: 09/01/15 Time: 00:04

Sample: 2012 2014

Periods included: 3

Cross-sections included: 119

Total panel (balanced) observations: 357

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.948027 0.165205 5.738483 0.0000

IOS -0.030283 0.076796 -0.394323 0.6936

SM -0.038648 0.046030 -0.839627 0.4017

GROWTH -0.106081 0.154676 -0.685829 0.4933

ROA 0.004796 1.191571 0.004025 0.9968

R-squared 0.004968 Mean dependent var 0.846083

Adjusted R-squared -0.006340 S.D. dependent var 1.984793

S.E. of regression 1.991074 Akaike info criterion 4.229132

Sum squared resid 1395.461 Schwarz criterion 4.283442

Log likelihood -749.9001 Hannan-Quinn criter. 4.250734

F-statistic 0.439336 Durbin-Watson stat 1.769768

Prob(F-statistic) 0.780167

Page 146: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33132/1/GITA... · i PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN

125

Pooled Least Square

Dependent Variable: NP

Method: Panel Least Squares

Date: 08/31/15 Time: 23:58

Sample: 2012 2014

Periods included: 3

Cross-sections included: 119

Total panel (balanced) observations: 357

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

IOS 0.524918 0.007759 67.65534 0.0000

SM -0.004855 0.004650 -1.044077 0.2972

GROWTH 0.038679 0.015627 2.475168 0.0138

ROA 0.241163 0.120384 2.003280 0.0459

C 0.471536 0.016691 28.25157 0.0000

R-squared 0.929779 Mean dependent var 0.982483

Adjusted R-squared 0.928981 S.D. dependent var 0.754828

S.E. of regression 0.201157 Akaike info criterion -0.355552

Sum squared resid 14.24343 Schwarz criterion -0.301242

Log likelihood 68.46597 Hannan-Quinn criter. -0.333950

F-statistic 1165.182 Durbin-Watson stat 2.292230

Prob(F-statistic) 0.000000

Uji t (SPSS)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .472 .017 28.252 .000

ios .525 .008 .963 67.655 .000 .985 1.015

sm -.005 .005 -.015 -1.044 .297 .911 1.098

growth .039 .016 .037 2.475 .014 .913 1.095

roa .241 .120 .029 2.003 .046 .983 1.018

a. Dependent Variable: np