pengaruh indenpendensi dan pemahaman good …

106
PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA AUDITOR (STUDI KASUS PADA KANTOR INSPEKTORAT KABUPATEN GOWA) SKRIPSI OLEH NINING ATRIANA 105731126716 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

i

PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD

GOVERNANCE TERHADAP KINERJA AUDITOR

(STUDI KASUS PADA KANTOR INSPEKTORAT

KABUPATEN GOWA)

SKRIPSI

OLEH NINING ATRIANA

105731126716

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2020

Page 2: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

ii

HALAMAN JUDUL

PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD

GOVERNANCE TERHADAP KINERJA AUDITOR

(STUDI KASUS PADA KANTOR INSPEKTORAT

KABUPATEN GOWA)

NINING ATRIANA 105731126716

Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh

Gelar Sarjana Akuntansi pada

Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2020

Page 3: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya Ilmiah ini Saya Persembahkan Kepada:

1. Bapak dan ibu saya, Kaman dan Sahariah saya yang telah memberikan

semangat dan doa sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.

2. Saudara saya Aswan Apandi yang telah memberikan dukungan untuk

proses penyelesaian karya ilmiah ini.

3. Bapak dan Ibu Dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama ini tulus

dan ikhlas dalam meluangkan waktunya menuntun dan memberi arahan

dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

4. Para sahabat-sahabat yang selalu memberikan bantuan dan memberi

semangat dalam penyelesaian karya ilmiah ini.

MOTTO HIDUP

“Banyak orang gagal dalam kehidupannya, bukan karena kurangnya

kemampuan, pengetahuan, atau keberanian, namun hanya karena mereka tidak

pernah mengatur energinya pada sasaran”.

Page 4: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar

iv

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Judul Penelitian : Pengaruh Indenpendensi dan Pemahaman Good

Governance Terhadap Kinerja Auditor (Studi Kasus Pada

Kantor Inspektorat Kabupaten Gowa).

Nama Mahasiswa : NiningAtriana

No. Stambuk/ NIM : 105731126716

Program Studi : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

Menyatakan bahwa skripsi ini telah diteliti, diperiksa dan diujiankan dihadapan

penguji pada Ujian Skripsi strata satu (S1) pada tanggal 27 Februari 2021 di

Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 27 Februari 2020

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. H. Sultan Sarda, MM Ramly, SE., M. Si NIDN. 0930126606 NIDN. 0924048703

Mengetahui

Ketua Program StudiAkuntansi

Dr. Ismail Badollahi, SE.,M. Si. Ak. CA. CSP NBM. 1 073428

Page 5: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar

v

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi atas Nama NINING ATRIANA,NIM : 105731126716, diterima dan

disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor

Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor:073/1442H/2020 M Pada tanggal

27Februari2021 M, sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

15 Rajab 1442 H

Makassar,

27 Februari 2021 M

PANITIA UJIAN

1. Pengawas Umum : Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag,

(Rektor Unismuh Makassar)

2. Ketua : Ismail Rasulong, SE.,MM

(Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)

3. Sekretaris : Dr. Agus Salim HR, SE.,MM

(WD I Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)

4. Penguji :1. Dr. Muh. Rum, S. E., M. Si

:2. Muchriana Muchran., S. E., M. Si.,Ak. CA

:3. Amran, S. E., M. Ak., CA

:4. Samsul Rizal, S. E., M. M

Page 6: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar

vi

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Nining Atriana

Nim : 105731126716

Program Studi : Akuntansi

Dengan Judul : “Pengaruh Indenpendensi dan Pemahaman Good

Governance Terhadap Kinerja Auditor (Studi Kasus Pada

Kantor Inspektorat Kabupaten Gowa)”.

Dengan ini menyatakan bahwa:

Skripsi ini saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya sendiri,

bukan hasil jiplakan dan tidak dibuat oleh siapa pun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia

menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 27 Februari 2021

Yang Membuat Pernyataan,

Nining Atriana

NIM. 105731126716

Diketahui Oleh:

Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Ketua Program Studi Akuntansi

Ismail Rasulong, SE.,MM Dr. IsmailBadollahi,SE.,M. Si. Ak. CA. CSP NBM: 903078 NBM :107 34 2

Page 7: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji saya panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan

karunianya serta petunjuk kepada saya sehingga dapat menyelesaikan penelitian

skripsi ini dengan judul “Pengaruh Indenpendensi dan Pemahaman Good

Governance Terhadap Kinerja Auditor (Studi Kasus Pada Kantor

Inspektorat Kabupaten Gowa)”. Salam dan shalawat tidak lupa peneliti

haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi yang menuntun ummatnya dari

alam yang gelap gulita ke alam yang terang-benderang dengan segala ilmu dan

sunnahnya.

Teristimewah dan terutama saya sampaikan ucapan terima kasih kepada

kedua orang tua saya bapak sulaiman dan ibu hasniah yang senantiasa memberi

harapan, semangat, perhatian kasih sayang dan doa tulus. Dan saudara beserta

seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang

telah di berikan demi keberhasilan saya dalam menuntut ilmu.

Penyusunan skripsi ini merupakan tugas akhir untuk mencapai gelar

Sarjana Akuntansi (S. Ak) pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dalam menyelesaikan skripsi ini,

penulis diberi bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara materi

maupun moril. Oleh karena itu penulis meyampaikan rasa hormat dan sebesar-

besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag, selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong, SE. MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 8: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

viii

3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE., M. Si., Ak., CA. CSP, selaku Ketua

Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Agus Salim H R,SE., MM. selaku penasehat akademik yang

senantiasa memberikan bimbingan kepada peneliti.

5. Bapak Drs. H. Sultan Sarda, MM. selaku pembimbing I yang senantiasa

mengarahkan penulis sehingga Skripsi dapat selesai dengan baik.

6. Bapak Ramly, SE., M. Si., selaku pembimbing II yang senantiasa

memberikan saran, arahan dan perbaikan sehingga proses penelitian dan

penyusunan skripsi dapat selesai dengan baik.

7. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah meluangkan waktu dalam memberikan

ilmu kepada penulis.

8. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

9. Pimpinan dan seluruh Staf Kantor Inspektorat Kabupaten Gowa terutama

kepada ibu Drs. Kamsina, MM dan bapak Syahrul Syahrir, ST terima kasih

atas kerja sama dan bantuannnya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik.

10. Sahabat-sahabat seperjuanagan dibangku kuliah yang telah memberikan

warna dan cerita, pahit manis kita lalui bersama, thank you so much for

Nurlidiana, Nurhikma Punde, Munawwarah, dan semua teman-teman yang

tidak bisa di sebut satu persatu yang sudah memberi semangat dalam

penyelesaian skripsi ini.

11. Teman-Teman akuntansi 2016 G. yang telah membantu saya selama

berproses di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Page 9: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

ix

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih

sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya

para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan

kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak utamanya kepada almamater kampus biru Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul khairat, waassalamu’alaikum Wr. Wb

Makassar, 27 Februari 2021

NINING ATRIANA

Page 10: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

x

ABSTRAK

Nining Atriana, 2020. Pengaruh Indenpendensi dan Pemahaman Good Governance Terhadap Kinerja Auditor (Studi Kasus Pada Kantor Inspektorat Kabupaten Gowa). Skripsi Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Dibimbing oleh H. Sultan Sarda dan Ramly.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial

indenpendensi dan pemahaman Good Governance terhadap kinerja auditor pada Inpesktorat Daerah Kabupaten Gowa. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini, yaitu data primer dengan menggunakan teknik survey (kuesioner). Populasi dalam penelitian ini adalah auditor Inspektorat Daerah Kabupaten Gowa. Jumlah sampel yang diambil 30 auditor yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan SPSS versi 21 for windows.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) indenpendensi berpengaruh

signifikan terhadap kinerja auditor pada Inspektorat Kabupaten Gowa; dan (2) pemahaman Good Governance berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor pada Inspektorat Kabupaten Gowa.

Kata kunci: Indenpendensi, Pemahaman Good Governance dan Kinerja

Auditor.

Page 11: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

xi

ABSTRACT

Nining Atriana, 2020. The Effect of Indenpendence and Understanding of Good Governance on Auditors Performance in Regional Inspectorate of Gowa Regency. Thesis Accounting Study Program, Faculty of Economics and Business. Supervised by H. Sultan Sarda and Ramly.

This study aims to determine the partial effect of indenpendence and

understand of Good Governance on the performance of auditors in the Regional Inspectorate of Gowa Regency. The type of data used is quantitative data. Sources of data in this study, namely primary data using survey techniques (questionnaires). Population in this research is auditor of Regional Inspectorate of Gowa Regency. The number of samples taken was 30 auditors who were willing to participate in this study. The data analysis in this study was using multiple linear regression analysis with the help of SPSS version 21 for windows.

The results showed that (1) independence have a significant effect

on the performance of auditors at the Regional Inspectorate of Gowa Regency; (2) understanding Good Governance have a significant effect on the performance of auditors at the Regional Inspectorate of Gowa Regency Keywords: Indenpendence, Understanding of Good Governance and

Auditors Performance.

Page 12: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL ...................................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... v

SURAT PERNYATAAN ................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ................................................................................... vii

ABSTRAK .................................................................................................... x

ABSTRACT .................................................................................................. xi

DAFTAR ISI ................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4

C. Tujuan penelitian .............................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 6

1. Independesi .................................................................................. 6

2. Pemahaman Good Governance .................................................. 7

3. Kinerja Auditor .............................................................................. 9

B. Tinjauan Empiris .............................................................................. 11

C. Kerangka Konsep .............................................................................. 18

D. Hipotesis .......................................................................................... 19

Page 13: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

xiii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................................ 20

B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 20

C. Definisi operasional variabel dan pengukuran ................................... 20

D. Populasi dan Sampel ....................................................................... 27

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 28

F. Teknik Analisis Data ......................................................................... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................. 34

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan .................................................... 37

1. Deskripsi Data ............................................................................ 37

2. Deskipsi Responden.................................................................... 38

3. Deskripsi Jawaban Responden ................................................... 39

4. Uji Validasi dan Uji Relibialitas .................................................... 41

5. Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 43

6. Analisis Regresi Linear Berganda................................................ 47

7. Uji Parsial (Uji t) ........................................................................... 48

8. Uji Simultan (Uji F) ...................................................................... 49

9. Uji Determinasi (R2) .................................................................... 49

C. Pembahasan ..................................................................................... 50

1. Pengaruh Indenpendensi terhadap Kinerja Auditor ..................... 50

2. Pengaruh Pemahaman Good Governance ................................. 51

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Penelitian ....................................................................... 53

B. Saran Penelitian ................................................................................ 53

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 54

Page 14: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Penelitian terdahulu .................................................................... 11

Tabel 4. 1 Definisi Operasional Variabel ...................................................... 22

Tabel 4. 1 Data Penyebaran Kuesioner ....................................................... 37

Tabel 4. 2 Alternatif Jawaban Kuesioner ..................................................... 30

Tabel 5. 1 Distribusi Kuisioner ..................................................................... 38

Tabel 5. 2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 38

Tabel 5. 3 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan .......................... 39

Tabel 5. 4 Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan ............................... 39

Tabel 5. 5 Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ...................... 39

Tabel 5. 6 Deskripsi Jawaban Responden Variabel Indenpendensi ............ 40

Tabel 5. 7 Deskripsi Jawaban Responden Variabel Pemahaman Good

OvernancePemahaman Good Governance ............................... 41

Tabel 5. 8 Distribusi Jawaban Responden Variabel Kinerja Auditor ............ 42

Tabel 5. 10 Uji Validitas ................................................................................ 43

Tabel 5. 11 Uji Reliabilitas ............................................................................ 44

Page 15: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

xv

DAFTARGAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka konseptual ............................................................... 18

Gambar 5. 1 Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Gowa ..................... 37

Page 16: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER .......................................................................... 62

LAMPIRAN 2 DATA RESPONDEN............................................................... 67

LAMPIRAN 3 HASIL UJI VALIDITAS ............................................................ 71

LAMPIRAN 4 SURAT IZIN PENELITIAN ...................................................... 92

BIOGRAFI PENULIS .................................................................................... 95

Page 17: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Beberapa tahun terakhir berbagai peristiwa telah memberikan

tantangan bagi para akuntan publik. Berdasarkan Standar Profesional

Akuntan Publik (SPAP) audit yang dilaksanakan auditor tersebut dapat

berkualitas jika memenuhi ketentuan atau standar auditing. Standar auditing

mencakup mutu professional (profisional qualities) auditor independen,

pertimbangan (judgment) yang digunakan dalam pelaksanaan audit dan

penyusunan laporan auditor (Murti dan Firmansyah, 2017). Pengawasan

intern yang dilakukan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)

yang terdapat dalam Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) terdiri

dari audit, review, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya.

Pengawasan bersifat membantu agar sasaran yang ditetapkan organisasi

dapat tercapai, dan secara dini menghindari terjadinya penyimpangan

pelaksanaan, penyalahgunaan wewenang, pemborosan dan kebocoran.

Audit yang merupakan salah satu bagian dari pengawasan, pada praktisnya

terdiri dari tindakan mencari keterangan tentang apa yang dilaksanakan

dalam suatu instansi yang diperiksa, membandingkan hasil dengan kriteria

yang ditetapkan, serta menyetujui atau menolak hasil dengan memberikan

rekomendasi tentang tindakan-tindakan perbaikan.

Pemeriksaan yang dilakukan APIP terkadang menemui kendala

dalam pelaksanaannya dimana adanya rasa kekeluargaan, kebersamaan

dan pertimbangan manusiawi yang terlalu menonjol. Masalah lain yang

dihadapi dalam peningkatan kualitas APIP adalah bagaimana meningkatkan

sikap/perilaku, kemampuan aparat pengawasan dalam melaksanakan

Page 18: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

2

pemeriksaan, sehingga pengawasan yang dilaksanakan dapat berjalan

secara wajar, efektif dan efisien.

Pengguna laporan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh APIP

menginginkan adanya aparat pengawasan yang bersih, berwibawa, tertib

dan teratur dalam menjalankan tugas dan fungsinya sesuai ketentuan dan

norma yang berlaku. Norma dan ketentuan yang berlaku bagi auditor intern

pemerintah terdiri dari Kode Etik Standar Audit APIP. Kode etik dimaksudkan

untuk menjaga perilaku APIP dalam melaksanakan tugasnya, sedangkan

Standar Audit dimaksudkan untuk menjaga mutu hasil audit yang

dilaksanakan APIP.

Dengan adanya aturan tersebut, masyarakat atau pengguna laporan

dapat menilai sejauh mana auditor pemerintah telah bekerja sesuai dengan

standar dan etika yang telah ditetapkan. Kode Etik APIP dalam Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (PERMENPAN) Nomor

PER/04/M. PAN/03/2008, salah satu tujuannya adalah mencegah terjadinya

tingkah laku yang tidak etis, agar terpenuhi prinsip-prinsip kerja yang

akuntabel dan terlaksananya pengendalian audit sehingga terwujud auditor

yang kredibel dengan kinerja yang optimal dalam pelaksanaan audit.

Kinerja auditor sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor, dua di

antaranya adalah indenpendensi dan pemahaman Good Governance.

Mulyadi (2010) dalam Romadon (2019), menerangkan bahwa indenpendensi

dari seorang auditor adalah ketika terdapat kejujuran dan objektifitas dalam

dirinya guna mempertimbangkan fakta, merumuskan dan menyatakan

pendapat. Auditor yang bersikap independen tidak akan mudah dipengaruhi

oleh banyak faktor ketika melaksanakan tugas dan hanya berfokus sesuai

standar etika sehingga dapat berkinerja dengan maksimal. Hasil penelitian

dari Putri (2013), Jasman (2016), Nurhayati (2017), Apsari (2018),

Page 19: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

3

Kurniawan (2017), Mentari (2018), Kasni, dkk (2018), Agustina dan Sulardi

(2018), Romadon (2019), dan Kirana (2019) menemukan bahwa

indenpendensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor. Sementara

itu, dari hasil penelitian Gustia (2014) dan Ishak (2018), menemukan

sebaliknya bahwa indenpendensi tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor.

Selain indenpendensi, faktor lain yang berhubungan dengan adalah

pemahaman Good Governance. Pemahaman Good Governance merupakan

wujud penerimaan akan pentingnya suatu perangkat peraturan atau tata

kelola yang baik untuk mengatur hubungan, fungsi dan kepentingan

berbagai pihak dalam urusan bisnis maupun pelayanan public (Nurhayati,

2017). Penerapan Good Governance sangat berarti dalam membangun tata

Kelola pemerintahan yang baik dan pada gilirannya akan memberikan

arahan yang jelas terhadap kinerja auditor. Hasil penelitian dari Sitio (2014),

Nurhayati (2017), Apsari (2018), Rosliana (2019), dan Kirana (2019),

menemukan bahwa pemahaman Good Governance berpengaruh signifikan

terhadap kinerja auditor. Sementara itu, hasil penelitian dari Marlia (2017)

dan Kasni, dkk (2018), menemukan sebaliknya bahwa pemahaman Good

Governance tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor.

Berdasarkan review atas penelitian terdahulu di atas ditemukan

adanya research gap berupa inkonsistensi (tidak konsisten) hasil penelitian.

Dengan kata lain, tidak selalu kinerja auditor dipengaruhi oleh independensi

dan pemahaman Good Governance. Dengan demikian maka peneliti tertarik

untuk kembali menguji pengaruh independensi dan pemahaman Good

Governance dengan mengambil Kantor Inspektorat Kabupaten Gowa

sebagai lokasi penelitian untuk membuktikan apakah hasil penelitian akan

sama atau berbeda jika dilakukan pada auditor yang berbeda. adanya

Page 20: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

4

perbedaan lokasi dan lingkungan kerja pada Kantor Inspektorat bisa jadi

menyebabkan pola pikir dan cara pandang serta nilai-nilai yang diyakini.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Pengaruh Independensi dan Pemahaman Good

Governance Terhadap Kinerja Auditor (Studi Kasus pada Kantor

Inspektorat Kabupaten Gowa)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dihadapi di atas,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah Indenpendensi Berpengaruh Terhadap Kinerja Auditor pada

Inspektorat Kabupaten Gowa?

2. Apakah pemahaman Good Governance berpengaruh Terhadap Kinerja

Auditor pada Inspektorat Kabupaten Gowa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang disebutkan diatas, maka tujuan

dari penelitian ini adalah antara lain:

1. Menganalisis Pengaruh Indenpendensi Terhadap Kinerja Auditor pada

Inspektorat Kabupaten Gowa.

2. Menganalisis Pengaruh Pemahaman Good Governance Terhadap Kinerja

Auditor pada Inspektorat Kabupaten Gowa.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dibagi menjadi 2, yaitu manfaat praktis

danmanfaatteoretis.

Page 21: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

5

1. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran, masukan

dan evaluasi bagi Kantor InspektoratKabupaten Gowa, khususnya dalam

kinerja auditor.

2. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmu

pengetahuan dalam hal indenpendensi, pemahaman Good Governance

dan kinerja auditor serta diharapkan dapat menjadi tambahan referensi

dan dapat dijadikan sebagai sumber acuan bagi penelitian selanjutnya

yang berkaitan dengan audit.

Page 22: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Independesi

a. Pengertian Indenpendensi

Menurut Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens

(2015:74), “independency in auditing means holding an impartial

view in the conduct of audit testing, evaluation of audit results, and

the preparation of audit reports. “Dengan kata lain, “Indenpendensi

dalam audit berarti mengambil sudut pandang yang tidak bias dalam

melakukan pengujian audit, evaluasi atas hasil pengujian dan

penerbitan laporan audit.”

Indenpendensi memperlihatkan kepada sikap sikap yang tidak

memihak dan tidak dibawah pengaruh tekanan ataupun pihak

tertentu dalam mengambil tindakan ataupun keputusan (Mautz dan

Sharaf dalam Tuanakotta, 2011:64).

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

indenpendensi merupakan sikap yang dimiliki seseorang untuk

bertindak jujur, tidak memihak, berdiri sendiri dan melaporkan

temuan-temuan hanya berdasarkan bukti yang ada.

b. Jenis – Jenis indenpendensi

Menurut Agoes (2014:34-35) jenis – jenis indenpendensi ada

tiga sebagai berikut:

1) Independent in appearance (suatu indenpendensi yang dapat

dilihat dari penampilannya distruktur organisasi perusahaan)

2) Independent in fact (independen dalam kenyataan/dalam

menjalankan tugasnya)

Page 23: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

7

3) Independent in mind (independen dalam pikiran)

c. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Indenpendensi

Menurut (Elder, Beasley, Arens.,2011:75), faktor – faktor yang

mempengaruhi indenpendensi ada empat sebagai berikut:

1) Kepemilikan Finansial yang Signifikan.

Kepemilikan financial didalamsuatu perusahaan yang telah

diaudittelah termasuk hak milik didalam instrument modal dan

utang, dimana seorang auditor dilarang menduduki posisi

penasihat ataupun direksi

2) Pemberian jasa Non-Audit

permasalahan kepentingan yang nyata bagi Kantor Akuntan

Publik adalah pada saat pemberian jasa nonaudit yang diakukan

secara terus menerus.

3) Imbalan Jasa Non-Audit dan indenpendensi

suatu cara yang dilakukan oleh seorang auditor dapat dianggap

untuk berkompetensiapabila mampu mendapatkan klien.

4) Pergantian Auditor

alasan manajemen melakukan pengantian auditor adalah untuk

mencari pelayanan kualitas yang lebih baik, mengurangi biaaya

dan opinion shopping.

2. Pemahaman Good Governance

a. Pengertian Good Governance

Good Governance biasanya diartikan tata kelola

pemerintahan yang baik yang dilandaski oleh etika profesional.

Menurut Siringoringo (2015, Good Governance adalah tata kelola

organisasi yang dilaksanakan dengan baik, dapat dipertanggung

Page 24: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

8

jawabkan, menjalankan segala prinsip – prinsip keterbukaan,

keadilan dalam rangkai mencapai pemerintahan yang baik.

Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah No. 101 tahun

2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri

Sipil Pasal 2 Ayat (4), Good Governance adalah pemerintah yang

mengembangkan dan menerapkan prinsip – prinsip profesionalitas,

pelayanan prima, transparansi, supermasi hukum dapat di terima

oleh masyarakat.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan, Good

Governance adalah tata kelola pemerintah yang baik dan di dukung

oleh prinsip – prinsip yang disepakatkan dan diciptakan bersama

masyarakat, pemerintah mandani, dan sektor swasta.

b. Prinsip – Prinsip Good Governance

Menurut utomo (2012:186), ada beberapa prinsip dasar yang

harus diperhatikan dalam Good Governanc, yaitu:

1) Akuntabilitas (Accountability), yaitu mampu bertanggung jawab

dan mempertanggung jawabkan setiap aktivitas yang dilakukan.

2) Transparansi (Opennes), yaitu keterbukaan dalam pengambilan

keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi.

3) Profesionalisme (Professionalism), yaitu mengarah pada skill,

kemapuan ataupun kompetensi yang harus dimiliki oleh semua

komponen yang bertanggung jawab atas tugasnya masing –

masing.

4) Partisipasi (Participation), yaitu terbentuknya akses bagi seluruh

komponen yang terlibat dalam pembuatan keputusan dan

kebijakan.

Page 25: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

9

5) supermasi Hukum (Rule of Law), yaitu adanya kepastian hukum

dan keadilan bagi masyarakat terhadap setiap kebijakan publik.

3. Kinerja Auditor

a. Pengertian Kinerja Auditor

Menurut wibowo (2016), kinerja merupakan kegiatan dalam

melakukan pekerjaan dari hasil pekerjaan tersebut.

Menurut Rahma dan Ramantha (2015), kinerja auditor

adalah tindakan atau pelaksanaan tugas pemeriksaan yang

diselesaikan oleh pihak auditor dalam waktu yang telah

ditentukan.

Sedangkan menurut Akbar (2015), kinerja auditor yaitu hasil

karya yang dicapai auditor dalam melaksanakan tugasnya dengan

mempertimbangkan pengalaman, kualitas, dan ketepatan waktu.

Pencapaian kinerja auditor yang lebih baik harus sesuai

dengan standardan kurun waktu tertentu sebagai berikut:

1) Kualitas kerja

Kualitas kerja, yaitu kemampuan dan keterampilan serta

pengetahuan yang dimiliki seorang auditor dalam

menyelesaikan pekerjaannya.

2) Kualitas kerja, yaitu banyaknya hasil kerja yang diselesaikan

auditor sesuai dengan target dan kemampuan untuk

memanfaatkan sarana dan prasarana penunjang pekerjaan.

3) Ketepatan waktu, yaitu penyelesaian pekerjaan sesuai dengan

waktu yang tersedia.

b. Kode Etik Dan Prinsip-Prinsip Auditor Internal

Arti kata Etika dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu,

“Etika adalah kumpulan asas atau nilai berkenaan dengan akhlak,

Page 26: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

10

nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau

masyarakat.”

Dalam Chartered Institute of Internal Auditors for the

Professional Practice of Internal Auditing (2013) dikemukakan, “A

code of ethics is necessary and appropriate for the profession of

internal auditing, founded as it is on the trust placed in its objective

assurance about risk management, control dan Governance.”

Dengan kata lain, “Bagi profesi audit internal, kode etik merupakan

hal yang sangat penting dan diperlukan dalam pelaksanaan tugas

profesional terutama yang menyangkut manajemen risiko,

pengendalian dan proses tata kelola.”

Dua komponen penting dalam kode etik IIA (Institute Of

Internal Auditors), yaitu:

1) dengan menerapkan prinsip – prinsip yang relevan dengan

profesi ataupun praktik audit internal, antara lain:

(1Indenpendensi; (2) Objektif; (3) confidentiality; dan (4)

kompetensi.

2) Rule of conduct yang merupakan alat bantu untuk

mengintrepresentasikan principles ke dalam penerapan praktek

dan dimksudkan sebagai pedoman perilaku etis internal auditor.

hal ini di harapkan dari seorang auditor internal.

c. Pengukuran Kinerja Auditor Internal

Kinerja auditor internal dapat diukur atau dilihat dari

bagaimana auditor dapat menemuukan berbagai kelemahan atau

penyimpanan yang terjadi.

Menurut Wibowo (2016:155), pengukuran kinerja dapat

dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Page 27: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

11

1) Memastikan apakah persyartan yang dibutuhkan pelangga telah

terpenuhi.

2) Mengusahakan standar kinerja untuk menciptakan perbedaan

atau perbandingan.

3) Mengusahakan jarak bagi orang dengan tujuan untuk

memonitoring tingkat kinerja.

4) Menentukan apa saja yang perlu di proritaskan.

5) Menghindari konsekuensi dari rendahnya kualitas.

6) Memikirkan kembali konsekuensi penggunaan sumber daya.

7) Menerima umpan balik untuk mendorong usaha perbaikan.

B. Tinjauan Empiris

Tabel 2. 1 Tinjauan Empiris

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

1. Jasman (2016)

Pengaruh Kompetensi, Indenpendensi dan Etika Terhadap Kinerja Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Parigi Moutong

1) Kompetensi; 2) Indenpendensi; 3) Etika; dan 4) Kinerja Aparat

Pengawas Intern Pemerintah (APIP)

1) Komptensi, Indenpendensi dan Etika secara simultan berpengaruh positif dan signifikan signifikan terhadap kinerja Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) pada Inspektorat Daerah Kabupaten Parigi Moutong;

2) Kompetensi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Aparat Pengawas Intern

Page 28: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

12

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

Pemerintah (APIP) pada Inspektorat Daerah Kabupaten Parigi Moutong.

3) Indenpendensi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) pada Inspektorat Daerah Kabupaten Parigi Moutong.

4) Etika secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) pada Inspektorat Daerah Kabupaten Parigi Moutong

2. Nurhayati (2017)

Peranan Good Governance dan Indenpendensi Auditor Terhadap Kinerja Auditor

1) Good Governance ;

2) Indenpendensi Auditor; dan

3) Kinerja Auditor

Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan kinerja auditor, sebaiknya auditor perlu memgembangkanGood Governance , karena dari hasil analisis menunjukkan bahwa variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap

Page 29: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

13

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

peningkatan kinerja auditor yang dapat dilakukan dengan meningkatkan prinsip keadilan, transparansi, akuntabilitas dan pertanggung jawaban.

3. Kurniawan (2017)

Pengaruh Indenpendensi Auditor, indenpendensiAuditor, Profesionalisme Auditor, Etika Profesi dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Auditor di BPK Perwakilan Provinsi Aceh.

1) Indenpendensi Auditor;

2) IndenpendensiAuditor;

3) Profesionalisme Auditor;

4) Etika Profesi; 5) Gaya

Kepemimpinan; 6) Kinerja Auditor

Hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa secara bersama-sama Indenpendensi Auditor, InsenpendensiAuditor, Profesionalisme Auditor, Etika Profesi dan Gaya Kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja auditor BPK Perwakilan Provinsi Aceh, sedangkan secara parsial bahwa Indenpendensi Auditor, IndenpendensiAuditor, Profesionalisme Auditor, Etika Profesi dan Gaya Kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja terhadap kinerja auditor BPK Perwakilan Provinsi Aceh.

4. Marlia (2017)

Pengaruh Pemahaman Good Governance Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Auditor.

1) Pemahaman Good Governance ;

2) Gaya Kepemimpinan; dan

3) Kinerja Auditor

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pemahaman Good Governance berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap kinerja auditor; dan (2) gaya

Page 30: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

14

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor.

5. Kasni, dkk (2018)

Pengaruh Indenpendensi, komitmen, Organisasi dan Pemahaman Good Governance terhadap Kinerja Auditor (Studi pada Badan Pengawasan dan pembangunan Perwakilan Provinsi Jambi)

1) Indenpendensi; 2) Komitmen

Organisasi; 3) Pemahaman

Good Governance ; dan

4) Kinerja Auditor

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel indenpendensi dan komitmen organisasi auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor, sedangkan pemahaman good government Governance secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor. Sedangkan secara simultan, variabel indenpendensi auditor, komitmen organisasi, dan pemahaman good governmentGovernance secarabersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor.

6. Apsari (2018)

Pengaruh Indenpendensi, Gaya Kepemimpinan, Komitmen Organisasi, Pengalaman Kerja, dan Pemahaman Good Governance pada Kinerja Auditor

1) Indenpendensi; 2) Gaya

Kepemimpinan; 3) Komitmen

Organisasi; 4) Pengalaman

Kerja; 5) Pemahaman

Good Governance ; dan

6) Kinerja Auditor

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa indenpendensi, gaya kepemiminan, komitmen organisasi, pengalaman kerja, dan pemahaman Good Governance berpengaruh positif terhadap kinerja auditor pada Inspektorat Provinsi Bali.

7. Mentari Pengaruh 1) Indenpendensi; Hasil penelitian

Page 31: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

15

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

(2018) Indenpendensi dan Profesionalisme Terhadap Kinerja Auditor Internal dengan Budaya sebagai Variabel Moderasi

2) Profesionalisme;

3) Kinerja Auditor

membuktikan bahwa: (1) kinerja auditor dipengaruhi oleh indenpendensi auditor; (2) profesionalisme auditor memiliki pengaruh terhadap kinerja APIP; (3) budaya organisasi memperkuat dalam hubungan antara indenpendensi auditor dan kinerja APIP, dan budaya organisasi juga memperkuat hubungan antara pofesionalisme auditor dengan kinerja APIP

8. Agustina dan Sulardi (2018)

Kompetensi, Indenpendensi dan Motivasi Sebagai Determinan Kinerja Auditor Internal Pemerintah

1) Kompetensi; 2) Indenpendensi; 3) Motivasi; dan 4) Kinerja Auditor

Kompetensi, indenpendensi, dan motivasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor pemerintah daerah. Selain itu, pengujian secara simultan (uji F) juga mengemukakan hasil bahwa kompetensi, indenpendensi, dan motivasi berpengaruh secara simultan terhadap kinerja auditor pemerintah daerah. Nilai koefisien adjusted R 2 adalah 0,618, hal ini menunjukkan bahwa 61,8 % kinerja auditor dapat dipengaruhi oleh ketiga variabel independen yaitu

Page 32: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

16

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

kompetensi, indenpendensi, dan motivasi sedangkan sisanya 38,2 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

9. Ishak (2018)

Pengaruh Indenpendensi Auditor, Emotional Intelligence, Spiritual Intelligence Terhadap Perilaku Etis Auditor dan Kinerja Auditor

1) Indenpendensi Auditor;

2) Emotional Intelligence;

3) Spiritual Intelligence;

4) Perilaku Etis Auditor; dan

5) Kinerja Auditor

Hasil penelitian ini menemukan bahwa Secara parsial ditemukan bahwa variabel indenpendensi auditor dan Emotional Intelligence berpengaruh secara signifikan terhadaap perilaku etis auditor, namun variabel spritual intelligence tidak memberikan pengaruh yang signiifkan terhadap perilaku etis auditor dan pengaruhnya pun negatif. variabel indenpendensi auditor dan Emotional Intelligence tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor. Sedangkan variabel spritual intelligence dan perilaku etis auditor yang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja auditor.

10. Rosliana (2019)

Pengaruh Locus of Control, Budaya Organisasi dan Pemahaman Good

1) Locus of Control;

2) Budaya Organisasi;

3) Pemahaman Good

Hasil penelitian menunjukkan bahwa locus of control, budaya organisasi dan pemahaman Good Governance

Page 33: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

17

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

Governance Pada Kinerja Auditor di Kantor Akuntan Publik Kota Pekanbaru

Governance ; dan

4) Kinerja Auditor

berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap Kinerja Audito

11. Kirana (2019)

Pengaruh Indenpendensi Auditor, Pemahaman Good Governance dan Self Efficacy TerhadapKunerja Auditor Pada KAP Bali

1) Indenpendensi Auditor;

2) Pemahaman Good Governance ;

3) Self Efficacy; dan

4) Kinerja Auditor

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indenpendensi Auditor berpengaruh positif terhadap Kinerja Auditor dan penelitian ini juga menunjukkan bahwa self efficacyIberpengaruh positif terhadap Kinerja Auditor. Hal ini menunjukkan, apabila seorang auditor memiliki indenpendensi, pemahaman good Governance dan self efficacy yang tinggi maka akan berpengaruh terhadap kinerjanya

12. Romadon (2019)

Analisis Pengaruh Kompetensi dan Indenpendensi Terhadap Kinerja Auditor dengan Self Efficacy sebagai Variabel Mediasi (Studi Empiris Auditor Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang)

1) Kompetensi; 2) Indenpendensi; 3) Kinerja Auditor;

dan 4) Self Efficacy

Hasil menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh positif signifikan terhadap self efficacy, indenpendensi berpengaruh positif signifikan terhadap self efficacy. Kompetensi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja auditor, indenpendensi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja auditor, self efficacy berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja auditor. Self efficacy

Page 34: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

18

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

memediasi positif signifikan pengaruh kompetensi terhadap kinerja auditor dan memediasi positif signifikan indenpendensi terhadap kinerja auditor.

C. Kerangka Konsep

Kinerja auditor sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor, dua di

antaranya adalah indenpendensi dan pemahaman Good Governance.

Mulyadi (2010) dalam Romadon (2019), menerangkan bahwa indenpendensi

dari seorang auditor adalah ketika terdapat kejujuran dan objektifitas dalam

dirinya guna mempertimbangkan fakta, merumuskan dan menyatakan

pendapat. Auditor yang bersikap independen tidak akan mudah dipengaruhi

oleh banyak faktor ketika melaksanakan tugas dan hanya berfokus sesuai

standar etika sehingga dapat berkinerja dengan maksimal. Hasil penelitian

dari Putri (2013), Jasman (2016), Nurhayati (2017), Apsari (2018), Kurniawan

(2017), Mentari (2018), Kasni, dkk (2018), Agustina dan Sulardi (2018),

Romadon (2019), dan Kirana (2019) menemukan bahwa indenpendensi

berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor.

Selain indenpendensi, faktor lain yang berhubungan dengan adalah

pemahaman Good Governance. Pemahaman Good Governance merupakan

wujud penerimaan akan pentingnya suatu perangkat peraturan atau tata

kelola yang baik untuk mengatur hubungan, fungsi dan kepentingan

berbagai pihak dalam urusan bisnis maupun pelayanan public (Nurhayati,

2017). Penerapan Good Governance sangat berarti dalam membangun tata

Page 35: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

19

Kelola pemerintahan yang baik dan pada gilirannya akan memberikan

arahan yang jelas terhadap kinerja auditor. Hasil penelitian dari Sitio (2014),

Nurhayati (2017), Apsari (2018), Rosliana (2019), dan Kirana (2019),

menemukan bahwa pemahaman Good Governance berpengaruh signifikan

terhadap kinerja auditor.

Gambar 2. 1 Kerangka konseptual

D. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka konsep, maka

dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1 : Indenpendensi berpengaruhh signifikan terhadap Kinerja Auditor

H2 : Pemahaman Good Governance berpengaruh signifikan terhadap

Kinerja Auditor

Indenpendensi (X1)

Pemahaman Good

Governance (X2)

KinerjaAuditor (Y)

Page 36: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif asosiatif karena

adanya variabel-variabel yang akan ditelaah hubungannya serta tujuannya

untuk menyajikan gambaran secara terstruktur, faktual, dan akurat mengenai

fakta-fakta serta hubungan antar variabel yang diteliti. Sugiyono (2017),

mendefinisikan penelitian deskriptif sebagai penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui keberadaa variabel beradaa variabel mandiri, baik yang hanya

pada satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan menghubungkan

dengan variabel lain (variabel mandiri adalah variabel yang berdiri sendiri,

bukan variabel independen, karena variabel independen selalu dipasangkan

dengan variabel dependen). Asosiatif menurut Sugiyono (2017:91), adalah

penelitian yang bertujuan untuk menanyakan hubungn antara dua variabel

atau bahkan lebih. Pendekatan deskriptif asosiatif dalam penelitian ini akan

digunakan untuk mengidentifikasi dan menguji tentang pengaruh

indenpendensi dan pemahaman Good Governance terhadap kinerja auditor.

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Inspektorat Kabupaten Gowa

sedangkan waktu penelitian sampai dengan tahap perampungan

diperkirakan dalam jangka waktu 3 bulan, yakni Juli sampai September 2020

C. Defenisi Operasional Dan Pengkurannya

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Sugiyono (2017:60) mengatakan variabel bebas (independent

variable) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

Page 37: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

21

perubahannya atau timbulnya variabel bebas (dependent variabele).

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (independent

variabelle) adalah Indenpendensi (X1) dan Pemahaman Good

Governance (X2). Berikut penjelasan singkat mengenai variabel bebas

tersebut:

a. Independesi (X1)

Indenpendensi artinya bebasdari pengaruh baik terhadap

manajemen yang bertanggung jawab atas pemyususnan laporan

maupun terhadap para pengguna laporan tersebut

(fitrawansyah,2014:47).

b. Pemahaman Good Governance (X2)

Good Governance adalah tata kelola yang baik pada suatu

usaha yang dilandasi oleh etika profesional dalam berusaha atau

berkarya (Indonesia Institute Corporate Governance, (2007:167).

2. Variabel Terikat (Depedent Variable)

Sugiyono (2016:39), variabel terikat (dependent variable) adalah

Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka yang akan menjadi

variabel terikat (dependent variable) adalah kinerja auditor (Y).

Kinerja auditor (Y) merupakan pekerjaan penilaian yang bebas

(independen) di dalam suatu organisasi untuk meninjau kegiatan-

kegiatan perusahaan guna memenuhi kebutuhan pimpinan (Sudiksa dan

Karya, 2016)

Page 38: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

22

Tabel 4. 1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Defenisi Dimensi Indikator Skala

Pengukuran

Nomor Item Pernyataan

Indenpendensi (X1)

Indenpendensi artinya bebas dari pengaruh baik terhadap manajemen yang bertanggung jawab atas penyusunan laporan maupun terhadap para pengguna laporan tersebut. (Fitrawansyah, 2014:47)

1. Programing Independence

1) Bebas dari tekanan atau intervensi manajerial atau friksi yang dimaksudkan untuk menghilangkan (eliminate), menentukan (specify) atau mengubah (modify) apapun dalam audit.

2) Bebas dari intervensi apapun atau dari sikap tidak kooperatif yang berkenaan dengan penerapan prosedur audit yang dipilih.

3) Bebas dari upaya pihak luar yang memaksakan pekerjaan audit itu di-review diluar batas-batas kewajaran dalam proses audit

Ordinal

1 – 3

2. Investigative Independence

1) Akses langsung dan bebas atas seluruh buku, dan sumber informasi lainnya mengenai kegiatan organisasi.

2) Bebas dari upaya pimpinan

Page 39: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

23

Variabel Defenisi Dimensi Indikator Skala

Pengukuran

Nomor Item Pernyataan

perusahaan untuk menugaskan atau mengatur kegiatan yang harus diperiksa atau menentukan dapat diterimanya suatu evidential metter (sesuatu yang mempunyai nilai pembuktian).

3) Kerjasama yang aktif dari pimpinan perusahaan selama berlangsungnya kegiatan audit.

4) Bebas dari kepentingan atau hubungan pribadi yang akan menghilangkan atau membatasi pemeriksaan atas kegiatan, catatan atau orang yang seharusnya masuk dalam lingkup pemeriksaan.

Ordinal

4 – 7

3. Reporting Independence

1) Bebas dari perasaan loyal kepada seseorang atau merasa berkewajiban kepada seseorang untuk mengubah dampak dari fakta yang

Page 40: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

24

Variabel Defenisi Dimensi Indikator Skala

Pengukuran

Nomor Item Pernyataan

dilaporkan; 2) Menghindari

praktik untuk mengeluarkan hal-hal penting dari laporan formal dan memasukkannya ke dalam laporan informal dalam bentuk apapun; dan

3) Menghindari penggunaan bahasa yang tidak jelas (kabur, samar-samar) baik yang disengaja maupun tidak disengaja di dalam pernyataan, fakta, opini dan rekomendasi dalam interpretasi.

Ordinal

8 – 10

Pemahaman Good

Governance (X2)

Good Governance adalah tata kelola yang baik pada suatu usaha yang dilandasi oleh etika profesional dalam berusaha atau berkarya (Indonesia Institute Corporate Governance (2004:167) dalam Wulandari, 2019).

1. Supremasi Hukum (Rule of Law)

1) Memahami keharusan adanya peraturan perundang-undangan yang tegas dan konsisten yang mengatur pelaksanaan fungsi dan tugas.

2) Memahami keharusan adanya penegakkan hukum yang adil dan tidak diskriminatif.

3) Memahami keharusan adanya

Ordinal

1 – 3

Page 41: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

25

Variabel Defenisi Dimensi Indikator Skala

Pengukuran

Nomor Item Pernyataan

kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum.

2. Akuntabilitas (Accountability)

1) Memahami keharusan untuk mampu bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan segala aktivitas yang dilakukan

Ordinal

4

3. Transparansi (Openness)

1) Memahami keharusan adanya kejelasan mekanisme formulasi, implementasi dan evaluasi terhadap kebijakan, program atau aktivitas organisasi;

2) Memahami mengenai harus terbukanya kesempatan bagi masyarakat untuk mengajukan tanggapan, usul, maupun kritik.

Ordinal

5 – 6

4. Profesionalisme (profesionalism)

1) Memahami keharusan dalam memiliki Skill atau keahlian yang professional.

2) Memahami keharusan dalam memiliki kemampuan dan kompetensi yang harus

Ordinal

7 – 8

Page 42: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

26

Variabel Defenisi Dimensi Indikator Skala

Pengukuran

Nomor Item Pernyataan

dimiliki atas semua tanggung jawab dan tugas yang dibebankan.

5. Partsipasi (participation)

1) Adanya akses bagi seluruh komponen atau lapisan untuk ikut serta atau terlibat dalam pembuatan keputusan atau kebijakan.

2) Memahami keharusan akan penerimaan kritik dan saran dari masyarakat demi mewujudkan kinerja yang lebih baik.

Ordinal

9 – 10

Kinerja Auditor

(Y)

Kinerja auditor (inspektorat) merupakan pekerjaan penilaian yang bebas (independen) di dalam suatu organisasi untuk meninjau kegiatan-kegiatan perusahaan guna memenuhi kebutuhan pimpinan (Sudiksa dan Karya, 2016)

1. Indenpendensi

1) Harus melaksanakan pekerjaannya dengan kejujuran, kecermatan, tanggung jawab dan tekun.

2) Harus mentaati hukum dan melakukan pengungkapan sesuai hukum dan aturan profesi.

Ordinal

1 – 2

2. Objektif 1) Tidak terlibat dalam aktivitas atau hubungan yang

Page 43: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

27

Variabel Defenisi Dimensi Indikator Skala

Pengukuran

Nomor Item Pernyataan

mengurangi atau berpotensi mengurangi ketidakbiasan penilaian auditor.

2) Tidak menerima segala hal yang dapat mengurangi penilaian profesionalnya.

Ordinal

3 – 4

3. Confifentiality 1) Berhati-hati dalam penggunaan dan proteksi terhadap informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tugas.

Ordinal

5

4. Komepetensi 1) Hanya terlibat dalam pekerjaan yang sesuai dengan pengetahuan, pengalaman dan pengetahuannya.

Ordinal

6

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Sugiyono (2016:80), menyatakan populasi merupakan wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh auditor yang bekerja pada Kantor Inspektorat Kabupaten

Gowa. Populasi ini diambil tanpa membedakan jenis kelamin,

Page 44: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

28

pendidikan, dan pengalaman kerja. Jumlah seluruh auditor internal pada

Kantor Inspektorat Kabupaten Gowa adalah 49 orang.

2. Sampel

Teknik pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu dengan probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang

memberi peluang yang sama setiap populasi untuk dipilih menjadi

sampel (Sunyoto, 2016), dengan metode pemilihan sampel secara

sederhana (simple random sampling) yaitu teknik pengambilan yang

dilakukan secara acak terhadap kumpulan individu dalam populasi.

Dalam penelitian ini jumlah sampel yang ditujukan kepada auditor

internal di Inspektorat Kabupaten Gowa berjumlah 49 responden dengan

cara di antar langsung dan diharapkan semua kuesioner dapat kembali.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadp objek penelitian. Observasi dapat dilaksanakan

secara langsung maupun tidak langsung.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara mengumpulkan data dengan

mendokumentasikan dokumenyang mendukung pemecahan masalah

penelitian seperti dokumen tentang profil lokasi penelitian.

3. Kuisioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara member

seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuesioner tertutupyaitu

Page 45: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

29

kuesioner yang sudah disediakna jawabannya, adapun alasan penulis

menggunakan kuesioner ini adalah:

a. Kuesioner tertutup memberikan kemudahan bagi responden dalam

memberikan jawaban.

b. Kuesioner tertutup memudahkan bagi peneliti melakukan analisis

data terhdap seluruh angket yang telah terkumpul.

c. Keterbatas biaya dan waktu.

Dalam pengukurannya, setiap responden diterima pendapatnya

mengenai suatu jawbannya. Pada umumnya opsi jawabannya terdiri

dari 5 (lima) dan masing – masing mempunyai nilai yang berbeda, hal

ini dapat dilihat pada table berikut ini:

Tabel 4. 2 Alternatif Jawaban Kuesioner

Ukuran Jawaban Skor

Selalu / Sangat Setuju 5

Sering / Setuju 4

Kadang-Kadang / Cukup Setuju 3

Hamper Tidak Pernah / Kurang Setuju 2

Tidak Pernah / Tidak Setuju 1

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan suatu proses penyederhanaan data ke

dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan di interpretasikan. Dengan

menggunakan metode kuantitatif, diharapkan akan didapatkan hasil

pengukuran yang lebih akurat tentang respon yang diberikan responden,

sehingga data yang berbentuk angka tersebut dapat diolah dengan

menggunakan metode statistic

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberi gambaran

umum mengenai demografi responden dalam penelitin dan deskripsi

Page 46: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

30

mengenari variable-variabel penelitian (indenpendensi, pemahaman

Good Governance dan kinerja auditor).

2. Uji Validitas dan Reabilitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan analisis butir. Korelasi yang digunakan adalah person

product moment. Jika koerisien korelasi (r) bernilai positif dan lebih

besar dari r tabel, maka dinyatakana bahwa butir pernyataan tersebut

valid atau sah. Jika sebaliknya, bernilai negatif, atau positif namun lebih

kecil dari r tabel, maka butiran pernyataan dinyatakan invalid dan harus

dihapus.

Uji reabilitas dilakukan setelah uji validitas dan hanya dilakukan

untuk pertanyaan-pertanyaan yang telah dianggap valid. Uji reabilitas

adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator

dari variabel atau konstruk, kehandalan berkaitan dengan estimasi

sejauh mana suatu alat ukur apabila dilihat dari stabilitas atau

konsistensi internal dari jawaban atau pertanyaan jika pengamatan

dilakukan secara berulang.

Kuesioner dikatakan handal (reliable) jika jawaban seorang

terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu

(Ghozali, 2016). Uji coba terhadap butir pertanyaan tersebut dengan

SPSS. Cara yang digunakan untuk menguji reabilitas kuesioner adalah

dengan menggunakan rumus koefisien Cronbach Alpha.

Kriteria pengujian uji reabilitas adalah sebagai berikut (Ghozali,

2016):

Page 47: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

31

a) Alpha> 0,60 konstruk (variable) memiliki reabilitas.

b) Alpha < 0,60 konstruk (variabel) tidak memiliki reabilitas.

3. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan

regresi berganda terlebih dahulu akan dilakukan uji asumsi klasik yang

terdiri dari: Uji Normalitas, Uji Multi kolinieritas, dan Uji

Heterokedastisitas.

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016), uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi, variable bebas dan variabel terikat

keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang

baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal

mengetahui Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan memalui

model grafik.

Model grafik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

melihat normal probability plot Normal probability plot adalah

membandingkan distribusi komulatif dari distribusi normal (Ghozali,

2016). Dasar pengambilan keputusan melalui analisis ini, jika data

menyebar disekitar garis diagonal sebagai representasi pola

distribusi normal, berartu model regresi memenuhi asumsi

normalitas

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah variabel

dalam model regresi ditentukan adanya korelasi antara variabel

bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi diantara variabel bebas. Uji multikolinieritas dapat

dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan melihat VIF (Variance

Page 48: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

32

Inflation Factor) dan nilai tolerance. Jika VIF > 10 dan nilai tolerance

<0,10 maka terjadi gejala Multi kolinieritas (Ghozali, 2016).

b) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual satu

pengamatan kepengamatan yang lain tetap, atau disebut

homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas, tidak heteroskedastisitas.

Salah satu cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah

dengan melihat grafik scatter plot antara lain prediksi variable terikat

(ZPREID) dengan residualnya (SRESID). Jika ada titik pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada

pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka

0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,

2016).

1. Pengujian Hipotesis

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Sanusi (2016) menyatakan bahwa regresi linear berganda

merupakan perluasan dari analisis regresi linear sederhana dengan

menambah jumlah variabel bebas menjadi dua atau lebih. Regresi

linear berganda berdasarkan pernyataan Sanusi (2016) untuk

menguji hipotesis dalam penelitian ini dinyatakan dalam persamaan

berikut:

Y= a + b1X+ b2X2 + ε

Dimana:

Y : Kinerja Auditor

Page 49: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

33

a : Konstan

b1 – b2 : Koefisien Regresi

X1 : Indenpendensi

X2 : Pemahaman Good Governace

ε :Eror

b. Uji t

Digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing

variable independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian

yang digunakan adalah jikap value < 0,05, maka Ha diterima jikap

value > 0,05, maka Ha ditolak.

Page 50: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Inspektorat Kabupaten Gowa

1. Tugas dan Fungsi Inspektorat Kabupaten Gowa

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 24 Tahun 2011 tentang

Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Organisasi Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan dan

Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain

Kabupaten Gowa, bahwa Inspektorat mempunyai tugas pokok

menyelenggarakan urusan dibidang pengawasan berdasarkan asas

desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan. Dalam

penyusunan Perda tersebut, mengacu pada Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan

Tata Kerja Inspektorat Kabupaten dan Daerah.

Tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Gowa ditetapkan

dalam Peraturan Bupati Gowa Nomor 42 Tahun 2016 tentang Susunan

Organisasi, Kedudukan, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Inspektorat

Daerah Kabupaten Gowa sebagai berikut:

a. Tugas Pokok Inspektorat

Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan

pemerintahan daeah, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan

pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa, serta

pelaksanaan kesekretariatan Inspektorat sesuai dengan

kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Page 51: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

35

b. Fungsi Inspektorat

Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Inspektorat

Kabupaten mempunyai fungsi:

1) Menyusun perencanaan program pengawasan;

2) Melakukan perumusan kebijakan dan fasilitas pengawasan;

3) Melaksanakan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian

tugas pengawasan;

4) Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan dibidang pengawasan;

5) Menyelenggarakan monitoring dan evaluasi dibidang pengawasan;

6) Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kelompok

jabatan fungsional;

7) Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan,

sarana dan perasarana serta kesekretariatan inspektorat;

8) Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

dengan bidang tugas dan fungsinya.

2. Visi dan Misi

a. Visi

Visi sebagai gambaran abstrak masa depan yang ingin

diwujudkan dalam jangka waktu tertentu. Adapun Visi Inspektorat

Periode Tahun 2016 – 2021, yaitu:

“Terwujudnya Pengawasan Yang Profesional Dan Responsif Dalam

Menciptakan Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih.”

Makna Profesional adalah suatu upaya untuk menghasilkan

kinerja maksimal, dari sebuah organisasi yang dinamis dengan

dukungan sumber daya aparatur yang mempunyai kompetensi baik

Page 52: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

36

dalam menjalankan fungsi pengawasan dalam mengawal Visi, Misi,

dan Program-Program strategis Bupati dan Wakil Bupati Periode

2016-2021, sedangkan makna Responsif adalah suatu upaya

organisasi untuk senantiasa tanggap terhadap kondisi lingkungan

yang berpengaruh, untuk mendorong terselenggaranya tata kelola

pemerintahan yang baik.

b. Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, berdasarkan tugas

pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Gowa, maka dapat

dirumuskan misi sebagai berikut:

1) Mendorong peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan

pemerintah daerah dan kinerja penyelenggaraan pemerintahan

daerah.

2) Mendorong peran serta masyarakat terhadap pelaksanaan

pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah.

3) Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur pengawasan serta

kelembagaan pengawasan dan tata laksana.

3. Struktur Organisasi

Gambar 5. 1

Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Gowa

Page 53: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

37

Susunan srtuktur organisasi Inspektorat Kabupaten Gowa terdiri dari: a.

Inspektur (Eselon IIb) b. Sekretaris (Eselon IlIa) yang membawahi:

1) Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan (Eselon IVa);

2) Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian (Eselon IVa);

3) Sub Bagian Keuangan (Eselon IVa) c. Inspektur Pembantu Wilayah I

(Eselon IlIa);

4) Inspektur Pembantu Wilayah II (Eselon IIIa);

5) Inspektur Pembantu Wilayah III (Eselon IIIa);

6) Inspektur Pembantu Wilayah IV (Eselon IIIa); dan

7) Kelompok Jabatan Fungsional.

B. Hasil Penelitian

1. Distribusi Kuisioner

Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuisioner kepada

sampel penelitian yang merupakan auditor internal pada kantor

Inspektorat Kabupaten Gowa. Berikut akan disajikan hasil pendistribusian

kusioner.

Tabel 5. 1 Distribusi Kuisioner

Keterangan Jumlah Persentase

Kuisioner yang dibagikan 49 100,0%

Kuisioner yang rusak (4) 8,2%

Kuisioner yang tidak kembali (15) 30,6%

Kuisioner yang dapat diolah 30 61,2%

Sumber: data primer diolah, 2020

Dari tabel di atas dapat diidentifikasi bahwa dari total 49 kuisoner

(100,0%) yang disebar, kuisioner yang kembali dan dapat dioleh adalah

sebanyak 30 kuisioner (61,2%). 15 kuisioner (30,6%) yang disebar tidak

kembali dan 4 kuisioner (8,2%) lainnya rusak sehingga tidak dapat diolah.

Page 54: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

38

2. Deskripsi Responden

a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5. 2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki – laki 17 56,7%

Perempuan 13 43,3%

Total 30 100,0%

Sumber: data primer diolah, 2020

Dari tabel di atas dapat diidentifikasi bahwa responden dalam

penelitian ini berjumlah 30 orang di mana berdasarkan jenis kelamin,

didominasi oleh laki – laki sebanyak 17 orang (56,7%). Sisanya 13 orang

(43,3%) adalah perempuan.

b. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 5. 3 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Jumlah Persentase

S1 27 90,0%

S2 3 10,0%

Total 30 100,0%

Sumber: data primer diolah, 2020

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 30 orang responden,

didominasi oleh Pendidikan S1 sebanyak 27 orang (90,0%). Sisanya 3

orang (10,0%) adalah responden dengan Pendidikan S2.

c. Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan

Tabel 5. 4 Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan

Jabatan Jumlah Persentase

Pertama 8 26,7%

Muda 5 16,7%

Madya 17 56,7%

Total 30 100,0%

Sumber: data primer diolah, 2020

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 30 orang responden,

didominasi oleh auditor madya sebanyak 17 orang (56,7dan auditor

Page 55: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

39

pertama sebanyak 8 orang (26,7%). Sisanya 5 orang (16,7%) adalah

responden dengan jabatan auditor muda.

d. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Tabel 5. 5 Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Bekerja Jumlah Persentase

2 – 5 Tahun 6 20,0%

6 – 10 Tahun 19 63,3%

>10 Tahun 5 16,7%

Total 30 100,0%

Sumber: data primer diolah, 2020

Dari tabel di atas dapat diidentifikasi bahwa responden dalam

penelitian ini berjumlah 30 orang di mana berdasarkan lama bekerja,

didominasi oleh kelompok lama bekerja 6 – 10 Tahun sebanyak 19 orang

(63,3%). Berikut adalah responden dengan lama bekerja 2 – 5 Tahun

sebanyak 6 orang (20,0%). Sisanya 5 orang (16,7%) adalah responden

dengan kelompok lama bekerja>10 Tahun.

3. Deskripsi Jawaban Responden

a. Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Indenpendensi

Tabel 5. 6 Deskripsi Jawaban Responden Variabel Indenpendensi

Indenpendensi

X1 STS TS KS S SS Skor Rerata

F % F % F % F % F %

1 0 0,0 0 0,0 0 0,0 9 30,0 21 70,0 141 2,66

2 0 0,0 0 0,0 0 0,0 12 40,0 18 60,0 138 2,60

3 0 0,0 0 0,0 0 0,0 15 50,0 15 50,0 135 2,55

4 0 0,0 0 0,0 0 0,0 16 53,3 14 46,7 134 2,53

5 0 0,0 0 0,0 0 0,0 11 36,7 19 63,3 139 2,62

6 0 0,0 0 0,0 0 0,0 12 40,0 18 60,0 138 2,60

7 0 0,0 0 0,0 0 0,0 16 53,3 14 46,7 134 2,53

8 0 0,0 0 0,0 0 0,0 17 56,7 13 43,3 133 2,51

9 0 0,0 0 0,0 0 0,0 15 50,0 15 50,0 135 2,55

10 0 0,0 0 0,0 0 0,0 13 43,3 17 56,7 137 2,58

Sumber: Output SPSS, 2020 Berdasarkan tabel di atas, diketahui tentang distribusi jawaban

responden untuk variable indenpendensi, bahwa dari tigadimensi variable

Page 56: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

40

indenpendensi, dimensi yang paling dominan adalah dimensi Programing

Indenpendence, khususnya pada indikator “bebas dari tekanan atau

intervensi manajerial atau friksi yang dimaksudkan untuk menghilangkan

(eliminate), menentukan (specify) atau mengubah (modify) apapun dalam

audit” dengan nilai rata – rata 2,66. Sementara itu, dimensi yang paling

rendah adalah dimensi Reporting Independence, khususnya pada

indikator “bebas dari perasaan loyal kepada seseorang atau merasa

berkewajiban kepada seseorang untuk mengubah dampak dari fakta yang

dilaporkan” dengan nilai rata – rata 2,51.

b. Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pemahaman Good

Governance

Tabel 5. 7 Deskripsi Jawaban Responden Variabel PemahamanGood Governance

PemahamanGood Governance

X2 STS TS KS S SS Skor Rerata

F % F % F % F % F %

1 0 0,0 1 3,3 1 3,3 16 53,3 12 40,0 129 2,43

2 0 0,0 0 0,0 1 3,3 17 56,7 12 40,0 131 2,47

3 0 0,0 0 0,0 1 3,3 18 60,0 11 36,7 130 2,45

4 0 0,0 0 0,0 0 0,0 21 70,0 9 30,0 129 2,43

5 0 0,0 0 0,0 0 0,0 17 56,7 13 43,3 133 2,51

6 0 0,0 0 0,0 0 0,0 20 66,7 10 33,3 130 2,45

7 0 0,0 0 0,0 0 0,0 19 63,3 11 36,7 131 2,47

8 0 0,0 0 0,0 0 0,0 17 56,7 13 43,3 133 2,51

9 0 0,0 0 0,0 3 10,0 18 60,0 9 30,0 126 2,38

10 0 0,0 1 3,3 2 6,7 13 43,3 14 46,7 130 2,45

Sumber: Output SPSS, 2020 Berdasarkan tabel di atas, diketahui tentang distribusi jawaban

responden untuk variable pemahaman Good Governance di mana dimensi

yang paling dominan adalah dimensi Profesionalisme dengan indikator

“memahami keharusan dalam memiliki kemampuan dan kompetensi yang

harus dimiliki atas semua tanggung jawab dan tugas yang dibebankan”

dan dimensi Transparansi dengan indikator “memahami keharusan

adanya kejelasan mekanisme formulasi, implementasi dan evaluasi

Page 57: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

41

terhadap kebijakan, program atau aktivitas organisasi”, dengan nilai rata –

rata masing – masing dimensi adalah 2,51. Sementara itu, dimensi yang

paling rendah adalah dimensi dimensi Partisipasi dengan indikator

“adanya akses bagi seluruh komponen atau lapisan untuk ikut serta atau

terlibat dalam pembuatan keputusan atau kebijakan” dengan nilai rata –

rata adalah 2,38.

c. Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Auditor

Tabel 5. 8 Distribusi Jawaban Responden Variabel Kinerja Auditor

Kinerja Auditor

Y STS TS KS S SS Skor Rerata

F % F % F % F % F %

1 0 0,0 0 0,0 0 0,0 16 53,3 14 46,7 136 2,57

2 0 0,0 0 0,0 0 0,0 14 46,7 16 53,3 136 2,57

3 0 0,0 0 0,0 0 0,0 18 60,0 12 40,0 132 2,49

4 0 0,0 0 0,0 0 0,0 15 50,0 15 50,0 135 2,55

5 0 0,0 0 0,0 0 0,0 19 63,3 11 36,7 131 2,47

6 0 0,0 0 0,0 1 3,3 11 36,7 18 60,0 137 2,58

Sumber: Output SPSS, 2020 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dimensi yang paling

dominan adalah dimensi Kompetensi, yakni indikator “hanya terlibat dalam

pekerjaan yang sesuai dengan pengetahuan, pengalaman dan

pengetahuannya” dengan nilai rata – rata sebesar 2,58. Sementara

dimensi dengan nilai terendah juga adalah dimensi Confifentiality, yakni

indikator “berhati – hati dalam penggunaan dan proteksi terhadap

informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tugas” dengan nilai rata –

rata sebesar 2,47.

4. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

a. Uji Validitas

Untuk mengetahui validitas pertanyaan dari setiap variabel, maka

rhitung dibandingkan dengan r-tabel. r-tabel dapat dihitung dengan df=N–

2. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 30, sehingga df=30–

Page 58: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

42

2=28, r (?:32) = 0,306. Jika r-hitung> r-tabel, maka pertanyaan tersebut

dikatakan valid.

Tabel 5. 10 Uji Validitas

Variabel Item rhitung> rtabel Ket.

Indenpendensi (X1) 1 0,454>0,306 Valid 2 0,504>0,306 Valid

3 0,754>0,306 Valid

4 0,675 >0,306 Valid

5 0,477>0,306 Valid

6 0,737>0,306 Valid

7 0,514>0,306 Valid

8 0,690>0,306 Valid

9 0,594>0,306 Valid

10 0,532>0,306 Valid

Pemahaman Good Governance (X2) 1 0,691>0,306 Valid

2 0,700>0,306 Valid

3 0,767>0,306 Valid

4 0,524>0,306 Valid

5 0,705 >0,306 Valid

6 0,651 >0,306 Valid

7 0,703>0,306 Valid

8 0,722>0,306 Valid

9 0,681>0,306 Valid

10 0,706>0,306 Valid

Kinerja Auditor (Y) 1 0,690>0,306 Valid

2 0,830>0,306 Valid

3 0,757>0,306 Valid

4 0,693>0,306 Valid

5 0,664>0,306 Valid

6 0,486>0,306 Valid

Sumber: Data primer diolah, 2020

Hasil uji validitas menunjukkan bahwa semua item pertanyaan

dalam dalam kuesioner adalah valid dan dapat digunakan sebagai alat

ukur penelitian. Hal ini dibuktikan dengan nilai Corrected Item – Total

>0,306.

b. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas menunjukkan seberapa besar suatu

instrument tersebut dapat dipercaya dan digunakan sebagai alat

pengumpul data. Reliabilitas instrumen yang semakin tinggi,

Page 59: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

43

menunjukkan hasil ukur yang didapatkan semakin terpercaya (reliabel).

Penentuan reabilitas instrumen suatu penelitian adalah:

1) Jika cronbach’s alpha < 0,6 maka reabiliti dikatakan buruk;

2) Jika cronbach’s alpha 0,6 – 0,8 maka reabiliti dikatakan cukup; dan

3) Jika cronbach’s alpha > 0,8 maka reabiliti dikatakan baik.

Berikut adalah hasil uji reliabilitas atas variable – variabel:

Tabel 5. 11

Uji Reliabilitas

Variabel Koefisien Alpha Keterangan

Indenpendensi (X1) 0,797 Cukup

Pemahaman Good Governance (X2) 0,870 Baik

Kinerja Auditor (Y) 0,770 Cukup

Sumber: Data primer diolah, 2020

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas, menunjukkan bahwa

semua variabel yang dijadikan instrumen dalam penelitian adalah reliabel

dan dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data. Sehingga

berdasarkan hasil uji reliabilitas diatas, menunjukkan bahwa instrument

memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi, hal ini dibuktikan dengan nilai

koefisien alpha>0,60, jadi hasil ukur yang akan didapatkan dapat

dipercaya.

5. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model

regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi

yang berdistribusi normal. Cara mendeteksi normalitas dilakukan dengan

melihat grafik histogram.

Page 60: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

44

Gambar 5. 2

Grafik Histogram Sumber: Output SPSS, 2020

Berdasarkan grafik histogram diatas, dapat disimpulkan bahwa

grafik histogram memberikan pola distribusi yang mendekati normal, hal

ini dibuktikan dengan melihat bahwa grafik membentuk simetris dan

mengikuti garis diagonal. Akan tetapi grafik histogram ini hasilnya tidak

terlalu akurat apalagi ketika jumlah sampel yang digunakan kecil.

Metode yang handal adalah dengan melihat normal probability plot.

Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal

serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.

Gambar 5. 3

Normal Prabability Plot Sumber: Output SPSS, 2020

Page 61: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

45

Berdasarkan grafik normal probability plot, dapat dilihat bahwa titik

menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti garis

diagonal, sehingga dapat dikatakan bahwa pola distribusinya normal.

Melihat kedua grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa model regresi

dalam penelitian ini dapat digunakan karena memenuhi asumsi

normalitas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa variansi variabel tidak

sama untuk semua pengamatan. Jika variansi dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas karena data

cross section memiliki data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang,

dan besar). Untuk mendeteksi adanya Heteroskedastisitas, metode yang

digunakan adalah metode chart (diagram Scatterplot). Jika:

1) Jika ada pola tertentu terdaftar titik-titik, yang ada membentuk suatu

pola tertentu yang beraturan (bergelombang, melebar, kemudian

menyempit), maka terjadi Heteroskedastisitas.

2) Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar keatas dan dibawah

0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Gambar 5. 4

Diagram Scatterplot Sumber: Output SPSS, 2020

Page 62: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

46

Berdasarkan diagram diatas, maka dapat dilihat bahwa data

tersebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu, hal ini

menunjukkan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa terjadinya perbedaan varians dari residual dari

suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.

c. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan menguji adanya korelasi antara

variabel bebas (independent) pada model regresi. Pada model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel. Untuk

menguji ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat

dilihat dari nilai tolerance dan lawannya, yaitu dengan melihat variance

inflation factor (VIF). Nilai cut-off yang umum dipakai adalah nilai

tolerance 0,01. Salah satu cara untuk menguji adanya multikoloniearitas

dapat dilihat dari Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai VIF>10 maka

terjadi multikolinearitas.

Tabel 5. 12 Uji Multikolinearitas

Variabel VIF Keterangan

Indenpendensi (X1) 1,821 Tidak Multikolinearitas

Pemahaman Good Governance (X2) 1,821 Tidak Multikolinearitas

Sumber: Output SPSS, 2020 Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa model regresi

untuk variabel independen yang diajukan oleh peneliti untuk diteliti bebas

dari multikolinearitas. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat table diatas

yang menunjukkan nilai VIF dari masing-masing variabel independen

<10, dan dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh indenpendensi

dan pemahaman Good Governance terhadap kinerja auditor.

Page 63: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

47

6. Analisis Regresi Linear Berganda

Uji regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui hubungan

fungsional antara variabel bebas (independent) terhadap varaiabel terikat

(dependent). Hasil uji regresi linear berganda dapat dilihat dari persamaan

berikut.

Tabel 5. 13 Coefficients

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) . 093 . 527 . 177 . 861

Indenpendensi . 552 . 155 . 467 3. 548 . 001

Pemahaman Good Governance . 431 . 119 . 476 3. 612 . 001

Sumber: Output SPSS, 2020

Berdasarkan tabel Coefficients hasil output SPSS di atas maka

diketahui persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 0,093+ 0,552X1 + 0,431X2

Dalam persamaan regresi linear berganda di atas dapat dijelaskan secara

rinci:

1) Konstanta (α)

Konstanta sebesar 0,093. Hal ini berarti jika tidak ada perubahan dari

variabel indenpendensi dan pemahaman Good Governance , maka

kinerja auditor adalah sebesar 0,093.

2) Independensi (X1)

Nilai koefisien regresi untuk Independensi sebesar 0,552. Dalam

penelitian ini dapat dinyatakan bahwa indenpenden berpengaruh positif

terhadap kinerja auditor. Setiap peningkatan independensi akan

memberikan dampak pada meningkatnya kinerja auditor sebesar 0,552.

Page 64: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

48

3) Pemahaman Good Governance (X2)

Nilai koefisien regresi untuk pamahaman Good Governance sebesar

0,431. Dalam penelitian ini dapat dinyatakan bahwa pamahaman Good

Governance berpengaruh positif terhadap kinerja auditor. Setiap

peningkatan pamahaman Good Governance akan memberikan dampak

pada meningkatnya kinerja auditor sebesar 0,431.

7. Uji Parsial (Uji t)

Uji parsial digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent

(X) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent (Y). Pengujian

dilakukan dengan taraf signifikansi 0,05. Jika Sig. >0,05 maka hipotesis yang

diajukan ditolak. Sebaliknya Jika Sig. <0,05 maka hipotesis yang diajukan

diterima.

Tabel 5. 14

Uji t

Varibel Sig. <α Ket. Hipotesis

Indenpendensi (X1) 0,001<0,05 Signifikan Diterima

Pemahaman Good Governance (X2) 0,001<0,05 Signifikan Diterima

Sumber: Output SPSS, 2020

Berdasarkan hasil uji parsial telah dilakukan diketahui bahwa baik

indenpendensi maupun pemahaman Good Governance masing – masing

secara parsial berpengaruh terhadap kinerja auditor. Dengan demikian maka

hipotesis pertama (H1) dan hipotesis kedua (H2) yang diajukan dalam

penelitian ini diterima.

8. Uji Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh simultan dari semua

variabel independet (X) terhadap variabel dependen (Y). Pengujian dilakukan

dengan taraf signifikansi 0,05. Jika Sig. >0,05 maka hipotesis yang diajukan

ditolak. Sebaliknya Jika Sig. <0,05 maka hipotesis yang diajukan diterima.

Page 65: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

49

Tabel 5. 15

Uji F

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 2. 645 2 1. 323 39.

017

. 000b

Residual . 915 27 . 034

Total 3. 560 29

Sumber: Output SPSS, 2020

Berdasarkan hasil uji simultan yang telah dilakukan antara variabel

indenpendensi dan pemahaman Good Governance terhadap kinerja auditor

diketahui bahwa nilai Sig. adalah sebesar 0,000. Nilai tersebut lebih kecil dari

derajat kesalahan (α=0,05) (0,00<0,05). Dengan kata lain, variabel

indenpendensi dan pemahaman Good Governance secara simultan memiliki

pengaruh signifikan terhadap kinerja auditor.

9. Uji Determinasi (R2)

Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui

persentase besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen.

Tabel 5. 16 Uji Determinasi

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 . 862a . 743 . 724 . 18411

Sumber: Output SPSS, 2020

Berdasarkan hasil uji koefisien deteminasi di atas, diketahui bahwa

kualitas hasil audit mampu dijelaskan oleh variabel indenpendensi dan

pemahaman Good Governance sebesar 74,3%. Sisanya 25,7% dari kinerja

auditor dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian.

Page 66: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

50

C. Pembahasan

1. Pengaruh Indenpendensi terhadap Kinerja Auditor

Indenpendensi artinya bebas dari pengaruh baik terhadap manajemen

yang bertanggung jawab atas penyusunan laporan maupun terhadap para

pengguna laporan tersebut (Fitrawansyah, 2014:47). Dalam penelitian ini

independensi diukur dengan tiga dimensi yaitu programing independence,

investigative indenpendence, dan reporting independence.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa indenpendensi memiliki

koefisien positif terhadap kinerja auditor. Hal ini menunjukkan bahwa

indenpendensi memiliki pengaruh yang searah terhadap kinerja auditor.

Indenpendensi merupakan salah satu faktor pendukung kinerja auditor.

Dengan kata lain, semakin tinggi indenpendensi auditor maka akan

berdampak pada semakin baik kinerja auditor.

Sementara itu, berdasarkan hasil uji parsial diketahui bahwa

indenpendensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor. Hal ini

menunjukkan bahwa indenpendensi merupakan faktor penentu baik dan

tidaknya kinerja auditor. Hal ini dikarenakan para responden yang merupakan

auditor di kantor Inspektorat Gowa mengedepankan indenpendensi dalam

bekerja, mulai dari tahap program, investigasi maupun pelaporan. Hasil

distribusi jawaban responden menunjukkan bahwa responden memiliki

persepsi yang sangat baik terhadap indenpendensi, terutama pada indicator

bebas dari tekanan atau intervensi manajerial atau friksi yang dimaksudkan

untuk menghilangkan (eliminate), menentukan (specify) atau mengubah

(modify) apapun dalam audit. Hal ini yang mengakibatkan indenpendensi

berkontribusi terhadap perbaikan kinerja auditor di Inspektorat Kabupaten

Gowa.

Page 67: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

51

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya dari

Putri (2013), Jasman (2016), Nurhayati (2017), Apsari (2018), Kurniawan

(2017), Mentari (2018), Kasni, dkk (2018), Agustina dan Sulardi (2018),

Romadon (2019), dan Kirana (2019), yang menemukan bahwa

indenpendensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor.

2. Pengaruh Pemahaman Good Governance

Good Governance adalah tata kelola yang baik pada suatu usaha

yang dilandasi oleh etika profesional dalam berusaha atau berkarya. Dalam

penelitian ini pemahaman Good Governance diukur dengan menggunakan

lima dimensi yaitu supremasi hukum, akuntabilitas, transparansi,

profesionalisme dan partisipasi.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pemahaman Good

Governance memiliki koefisien positif terhadap kinerja auditor. Hal ini

menunjukkan bahwa pemahaman Good Governance memiliki pengaruh yang

searah terhadap kinerja auditor. Pemahaman Good Governance merupakan

faktor pendukung kinerja auditor. Dengan kata lain, semakin auditor pahaman

akan Good Governance maka akan berdampak pada semakin baik kinerja

auditor.

Sementara itu, berdasarkan hasil uji parsial diketahui bahwa

pemahaman Good Governance berpengaruh signifikan terhadap kinerja

auditor. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman Good Governance

merupakan salah satu faktor penentu baik dan tidaknya kinerja auditor. Hal

ini disebabkan karena auditor di Inspektorat Kabupaten Gowa memiliki

pemahaman yang baik serta mampu menerapkan prinsip Good Governance

dalam menjalankan tugas mereka.

Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Sitio (2014), Nurhayati (2017), Apsari (2018), Rosliana (2019), dan Kirana

Page 68: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

52

(2019), yang menemukan bahwa pemahaman Good Governance

berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor.

Page 69: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

53

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya

maka simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Indenpendensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor pada

Inspektorat Kabupaten Gowa.

2. Pemahaman Good Governance berpengaruh signifikan terhadap kinerja

auditor pada Inspektorat Kabupaten Gowa.

B. Saran

Berdasarkan simpulan penelitian maka saran yang diberikan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk inspektorat Gowa, dalam rangka meningkatkan kinerja Auditor,

maka perlu memperhatikan indenpendensi dan Good Governance. Hal

ini didasarkan pada temuan penelitian di mana kedua factor tersebut

menjadi salah satu factor pendukung dan factor penentu perbaikan

kinerja.

2. Untuk peneliti selanjutnya, disarankan untuk menambahkan faktor –

faktor lain sebagai variabel yang dapat mempengaruhi kinerja auditor

seperti tekanan anggaran waktu, etika profesi dan obyektivitas. Selain

itu, obyek penelitian ini hanya sebatas pada Inspektorat Kabupaten

Gowa, disarankan untuk peneliti selanjutnya memperluas lingkup yang

dijadikan obyek penelitian.

Page 70: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

54

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2014. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik, Buku 1, Edisi Ke-4. Jakarta: Salemba Empat.

Agustina, Lisa, dan Sulardi. 2018. Kompetensi, Indenpendensi dan Motivasi

Sebagai Determinan Kinerja Auditor Internal Pemerintah. Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan. Vol. 8, No. 1, April 2018.

Akbar, Muhammad Taufik, et al. Pengaruh Profesionalisme, Indenpendensi,

Komitmen Organisasi, dan budaya Kinerja terhadap Kinerja Internal Auditor, di BPKP Provinsi (Doctoral dissertation, Riau University).

Apsari, Ni NyomanSuryagita. 2018. Pengaruh Indenpendensi, Gaya

Kepemimpinan, Komitmen Organisasi, Pegalaman Kerja, dan Pemahaman Good Governance pada Kinerja Auditor. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 24, No. 1 Juli (2018).

Arens Alvin A, Elder Randal J, Beasley Mark S, Amir Abadi Jusuf. 2015. Auditing

dan Jasa Assurance. Jilid 1. Edisi Keduabelas. Jakarta: Salemba Empat.

Fanani, Zaenal, RhenyAfriana Hanif, dan Bambang Subroto. 2008. Pengaruh

Struktur Audit, Konflik Peran, dan Ketidakjelasan Peran, Terhadap Kinerja Auditor. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol. 5 No. 2, Desember 2008, Hal. 139-155, Print ISSN: 1829-8494 e-ISSN: 2406-9701.

Fitrawansyah. 2014. Fraud dan Auditing, Edisi Pertama. Jakarta: Mitra Wacana

Media. Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS

23 (Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gustia, Nila. 2014. Pengaruh Indenpendensi Auditor, Etika Profesi, Komitmen

Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Auditor Pemerintah (Studi Empiris pada Auditor Pemerintah di BPKP Perwakilan Sumbar). ArtikelIlmiah. Universitas Negeri Padang.

Hery. 2017. Auditing dan Asurans. Jakarta: Grasindo. Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG). 2010. Good Corporate

Governance Sebagai Budaya. Jakarta. Ishak, Parmin. 2018. Pengaruh Indenpendensi Auditor, Emotional Intelligence,

Spiritual Intelligence Terhadap Perilaku Etis Auditor dan Kinerja Auditor. ATESTASI, Jurnal Ilmiah Akuntansi, Vol. 1, No. 1 September 2018.

Jasman. 2016. Pengaruh Kompeyensi, Indenpendensi dan Etika Terhadap

Kinerja Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) Inspektorat

Page 71: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

55

Daerah Kabupaten Parigi Moutong. e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 4, April 2016.

Kasni, Azza., Afrizal, Afrizal dan Wahyudi, Ilham. 2018. Pengaruh

Indenpendensi, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Good Government Governance Terhadap Kinerja Auditor (Studi pada Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Jambi). Jurnal Akuntansi & Keuangan UNJA, 3 (3).

Kirana, Ida Bagus Widya. 2019. Pengaruh Indenpendensi Auditor, Pemahaman

Good Governance dan Self Efficacy Terhadap Kinerja Auditor Pada KAP Bali. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 27, No. 3 Juni (2019)

Kurniawan, Ardeno. 2012. Audit internal Nilai Tambah Bagi Organisasi, Edisi

Pertama. Yogyakarta: BPFE. Kurniawan, DwiSumartono Agung. 2017. Pengaruh Indenpendensi Auditor,

Indenpendensi Auditor, Profesionalisme Auditor, Etika Profesi dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Auditor di BPK Perwakilan Provinsi Aceh. Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. Vol. 6, No. 3, Agustus 2017.

MarliaVeny. 2017. Pengaruh Pemahaman Good Governance Dan Gaya

Kepemimpinan Terhadap Kinerja Auditor. Jurnal Ilmu Akuntansi Mulawarman, Vol. 2, No. 2 (2017).

Mentari, Theresia. 2018. Pengaruh Indenpendensi dan Profesionalisme

Terhadap Kinerja Auditor Internal dengan Budaya sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Akuntansi dan Pajak, 19 (01), 2018.

Mulyadi. 2010. Auditing, Buku 1, Edisi-6. Jakarta: Salemba Empat. Nurhayati. 2017. Peranan Good Governance dan Indenpendensi Auditor

Terhadap Kinerja Auditor. Junral Warta Edisi: 51, Januari 2017. Putri, Kompiang Martina Dinata. 2013. Pengaruh Indenpendensi, Profesionalisme

dan Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor Pada Kantor Akuntan Publik di Bali. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4. 1 (2013)

Romadon, Ahmad Sahri. 2019. Analisis Pengaruh Kompetensi dan

Indenpendensi Terhadap Kinerja Auditor dengan Self Efficacy sebagai Variabel Mediasi (Studi Empiris Auditor Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang). Majalah Ilmiah Solusi. Vol. 17, No. 4 Oktober 2019.

Rosliana. 2019. Pengaruh Locus of Control, Budaya Organisasi dan Pemahaman

Good Governance Pada Kinerja Auditor di Kantor Akuntan Publik Kota Pekanbaru. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 8, No. 2, Juli - Desember 2019.

Sitio, Ristina. 2014. Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya

Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Struktur Audit Terhadap

Page 72: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

56

Kinerja Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Kota Semarang). Accounting Analysis Journal. Vo. 3, No. 3 (2014).

Sanusi, Anwar. 2016. Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan Keenam. Jakarta:

Salemba Empat. Sudiksa, I Wayan, Utama, I Made Karya. Profesionalisme, Motivasi Kerja dan

Kepuasan Kerja Sebagai Prediktor Kinerja Internal Auditor Di Toyota Astra Motor Wilayah Bali. E-Jurnal Akuntansi, [S. l. ], p. 733-755, july 2016.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta. Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta, CV Sunyoto, Danang. 2016. Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung: PT Refika.

Aditama. Tuanakotta, Theodorus M. 2011. Berpikir Kritis dalam Auditing. Jakarta: Salemba

Empat. Tugiman, Hiro. 2014. Pandangan Baru Internal Auditing. Yogyakarta: Kanisius. United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific

(UNESCAP). 2009. What is Good Governance ? Bangkok: Poverty Reduction Section UNESCAP.

Ulum, Ihyaul dan HafiezSofyani. 2016. Akuntansi (Sektor) Publik. Malang: Aditya

Media Publishing. Umam, Khaerul. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung: Pustaka Setia. Utomo, Warsito. 2012. Administrasi Publik Baru Indonesia. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar. Wibowo. 2016. Manajemen Kinerja. Bandung: PT Raja Grafindo Persada. Wulandari, Anita Rizki. 2019. Pengaruh Indenpendensi, Komitmen Organisasi

Dan Pemahaman Good Governance Terhadap Kinerja Auditor Internal (Survey pada Inspektorat Kota Bandung dan Kabupaten Bandung). Skripsi. Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpas. Bandung.

Page 73: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

57

LAMPIRAN I

KUESIONER

• Pendahuluan

Sebelumnya saya sampaikan terima kasih atas kesediaan

Bapak/Ibu/Saudara untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Daftar

pertanyaan berikut dibuat dengan maksud mengumpulkan data dalam

rangka penyusunan Skripsi yang berjudul : Pengaruh Indenpendensi dan

Pemahaman Good Goverenceterhadap Kinerja Auditor (Studi Kasus Pada

Kantor Inspektorat Kabupaten Gowa).

• Identitas Responden

Seandainya Bapak/Ibu keberatan mencantumkan identitas, maka

pernyataan nomor 1 boleh tidak dijawab.

1. Nama :

2. Jenis Kelamin: Pria

Wanita

3. Pendidikan : D3 S2

S1 S3

4. Jabatan : Audito Pertama Audito Madya/Lanjutan

Auditor Muda Audito Utama

5. Lama Bekerja: 2-5 >10

6-10

Page 74: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

58

• Pertanyaan

Petunjuk Pengisian:

Berikan tanda CENTANG (√) pada kolom TANGGAPAN dengan cara

memilih satudari alternatif berikut ini:

SS = jika isi pernyataan tersebut SANGAT SETUJU dilakukan

S = jika isi pernyataan tersebut SETUJU dilakukan

KS = jika isi pernyataan tersebut KURANG SETUJU dilakukan

TS = jika isi pernyataan tersebut TIDAK SETUJU dilakukan

STS= jika isi pernyataan tersebut SANGATTIDAK SETUJU dilakukan

NO URAIAN PERNYATAAN

1. Indenpendensi (X1) SS S KS TS STS

1. 1 Programmatic Independence

. 1. Auditor harus bebas dari tekanan atau

intervensi atasan yang dimaksudkan

untuk menghilangkan (eliminate),

menentukan (specify) atau mengubah

(modify) apapun dalam audit.

2. Auditor harus bebas dari intervensi

apapun atau dari sikap tidak kooperatif

yang berkenaan dengan penerapan

prosedur audit yang dipilih.

3. Auditor harus bebas dari luar yang

memaksakan pekerjaan audit itu di-

review diluar batas-batas kewajaran

dalam proses audit.

1. 2 Investigative Independence

4. Auditor harus bisa mendapat akses

secara langsung dan bebas atas

seluruhbuku, dan sumber informasi lain

yang berkaitan dengan kegiatan

organisasi.

5. Auditor harus bebas dari upaya

Page 75: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

59

NO URAIAN PERNYATAAN

1. Indenpendensi (X1) SS S KS TS STS

pimpinan perusahaan untuk

menugaskan atau mengatur kegiatan

yang harus diperiksa atau menentukan

dapat diterimanya suatu evidential

metter (sesuatu yang mempunyai nilai

pembuktian).

6. Auditor harus bekerjasama aktif dengan

pimpinan setiap SKPD daerah salama

berlangsungnya kegiatan audit.

7. Auditor harus bebas dari kepentingan

atau hubungan pribadi yang akan

menghilangkan atau membatasi

pemeriksaan atas kegiatan, catatan

atau orang yang seharusnya masuk

dalam lingkup pemeriksaan.

1. 3 Reporting Independence

8. Auditor harus bebas dari perasaan loyal

kepada seseorang atau merasa

berkewajiban kepada seseorang untuk

mengubah dampak dari fakta yang

dilaporkan.

9. Auditor harus menghindari praktik untuk

mengeluarkan hal-hal penting dari

laporan formal dan memasukkannya ke

dalam laporan informal dalam bentuk

apapun.

10. Auditor harus menghindari

penggunaan bahasa yang tidak jelas

(kabur, samar-samar) baik yang

disengaja maupun tidak disengaja di

dalam pernyataan, fakta, opini dan

rekomendasi dalam interpretasi.

Page 76: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

60

NO URAIAN PERNYATAAN

2. Pemahaman Good Governance SS S KS TS STS

2. 1 Supremasi Hukum (Rule of Law)

1. Auditor harus memahami bahwa ada

peraturan perundang-undangan yang

tegas dan konsisten yang mengatur

pelaksanaan fungsi dan tugas

2. Auditor harus memahami tentang

penegakkan hukum yang adil dan tidak

diskriminatif.

3. Auditor harus memiliki kesadaran dan

kepatuhan terhadap hukum.

2 . 2 Akuntabilitas

4. Auditor harus mampu bertanggung

jawab dan mempertanggungjawabkan

segala aktivitas yang dilakukan.

2. 3 Transparansi

5. Auditor harus mampu memahami

mekanisme formulasi, implementasi dan

evaluasi terhadap kebijakan, program

atau aktivitas organisasi.

6. Auditor harus mampu memahami terkait

terbukanya kesempatan bagi

masyarakat untuk mengajukan

tanggapan, usul, maupun kritik.

2. 4 Profesionalisme

7. Auditor harus memiliki skill atau keahlian

professional.

8. Auditor harus memiliki kemampuan dan

kompetensi yang harus dimiliki atas

semua tanggung jawab dan tugas yang

dibebankan.

2. 5 Partisipasi

Page 77: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

61

NO URAIAN PERNYATAAN

2. Pemahaman Good Governance SS S KS TS STS

9. Adanya akses bagi seluruh komponen

atau lapisan untuk ikut serta atau terlibat

dalam pembuatan keputusan atau

kebijakan.

10. Auditor harus memahami keharusan

akan penerimaan kritik dan saran dari

masyarakat demi mewujudkan kinerja

yang lebih baik.

NO URAIAN PERNYATAAN

3. Kinerja Auditor (Y) SS S KS TS STS

3. 1 Indenpendensi

1. Auditor harus melaksanakan

pekerjaannya dengan kejujuran,

kecermatan, tanggung jawab dan tekun.

2. Auditor harus mentaati hukum dan

melakukan pengungkapan sesuai hukum

dan aturan profesi.

3. 2 Objektif

3. Auditor tidak boleh terlibat dalam

aktivitas atau hubungan yang

mengurangi atau berpotensi mengurangi

ketidakbiasan penilaian auditor.

4. Auditor tidak boleh menerima segala hal

yang dapat mengurangi penilaian

profesionalnya.

3. 3 Confifentiality

5. Auditor harus berhati – hati dalam

penggunaan dan proteksi terhadap

informasi yang diperoleh dalam

pelaksanaan tugas.

3. 4 Kompetensi

6. Auditor hanya terlibat dalam pekerjaan

yang sesuai dengan pengetahuan,

pengalaman dan pengetahuannya.

Page 78: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

62

LAMPIRAN 2

DATA RESPONDEN

No Responden

Jenis Kelamin

Pendidikan Pangkat Lama Bekerja

1 Laki-Laki S1 Madya 6 - 10 tahun

2 Laki-Laki S2 Madya >10 tahun

3 Perempuan S1 Madya 6 - 10 tahun

4 Laki-Laki S1 Muda 6 - 10 tahun

5 Laki-Laki S1 Madya 6 - 10 tahun

6 Perempuan S2 Madya >10 tahun

7 Laki-Laki S1 Muda 6 - 10 tahun

8 Laki-Laki S1 Muda 6 - 10 tahun

9 Perempuan S1 Muda 6 - 10 tahun

10 Perempuan S1 Muda 6 - 10 tahun

11 Perempuan S1 Madya 6 - 10 tahun

12 Laki-Laki S1 Madya 6 - 10 tahun

13 Laki-Laki S2 Madya >10 tahun

14 Laki-Laki S1 Pertama 2 - 5 tahun

15 Perempuan S1 Madya 6 - 10 tahun

16 Laki-Laki S1 Madya 6 - 10 tahun

17 Laki-Laki S1 Pertama 2 - 5 tahun

18 Perempuan S1 Madya >10 tahun

19 Laki-Laki S1 Pertama 2 - 5 tahun

20 Perempuan S1 Pertama 2 - 5 tahun

21 Laki-Laki S1 Madya 6 - 10 tahun

22 Perempuan S1 Pertama 6 - 10 tahun

23 Laki-Laki S1 Madya >10 tahun

24 Laki-Laki S1 Pertama 2 - 5 tahun

25 Perempuan S1 Pertama 6 - 10 tahun

26 Perempuan S1 Madya 6 - 10 tahun

27 Perempuan S1 Madya 6 - 10 tahun

28 Perempuan S1 Madya 6 - 10 tahun

29 Laki-Laki S1 Pertama 2 - 5 tahun

30 Laki-Laki S1 Madya 6 - 10 tahun

Page 79: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

63

Jawaban Responden

Indenpendensi [X1]

X1. 1 X1. 2

X1. 3

X1. 4

X1. 5

X1. 6 X1. 7

X1. 8

X1. 9

X1. 10

Total

Rerata

4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41 4,10

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,00

5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 45 4,50

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5,00

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5,00

5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 47 4,70

5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 43 4,30

5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 43 4,30

5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 48 4,80

5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 48 4,80

5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 46 4,60

5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 45 4,50

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,00

5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 45 4,50

5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42 4,20

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5,00

4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 42 4,20

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5,00

5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 45 4,50

5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 48 4,80

5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42 4,20

5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 47 4,70

4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 44 4,40

5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 48 4,80

4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 46 4,60

4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 45 4,50

4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 48 4,80

4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 45 4,50

5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 47 4,70

5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 44 4,40

Page 80: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

64

Pemahaman Good Governance [X2]

X2. 1

X2. 2

X2. 3 X2. 4

X2. 5

X2. 6

X2. 7 X2. 8

X2. 9

X2. 10 Total Rerata

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,00

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,00

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,00

5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 48 4,80

5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 47 4,70

4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 37 3,70

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,00

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,00

5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49 4,90

5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 46 4,60

4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 47 4,70

4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 45 4,50

2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 36 3,60

4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41 4,10

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,00

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5,00

4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39 3,90

5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 47 4,70

4 3 4 4 5 4 4 5 3 5 41 4,10

3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 38 3,80

5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 4,10

4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 45 4,50

5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 46 4,60

5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 48 4,80

4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 46 4,60

5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 46 4,60

5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 43 4,30

4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 46 4,60

4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 46 4,60

5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 44 4,40

Page 81: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

65

Kinerja Auditor [Y]

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Total Rerata

4 4 4 4 4 4 24 4,00

4 4 4 4 4 4 24 4,00

4 5 5 5 4 5 28 4,67

5 5 5 5 5 5 30 5,00

5 5 5 5 5 5 30 5,00

4 4 4 5 4 5 26 4,33

4 4 4 4 4 5 25 4,17

4 4 4 4 4 5 25 4,17

5 5 5 5 4 5 29 4,83

5 5 5 5 4 4 28 4,67

5 5 5 5 4 4 28 4,67

4 5 5 4 4 5 27 4,50

4 4 4 4 4 4 24 4,00

4 4 4 5 4 5 26 4,33

4 4 4 4 4 5 25 4,17

5 5 5 5 5 5 30 5,00

4 4 4 4 4 4 24 4,00

5 5 5 5 5 5 30 5,00

4 4 4 4 4 4 24 4,00

5 4 4 5 4 3 25 4,17

4 4 4 4 4 4 24 4,00

4 4 4 4 5 5 26 4,33

5 5 5 4 5 4 28 4,67

5 5 4 4 4 4 26 4,33

5 5 4 4 5 5 28 4,67

5 5 5 5 4 4 28 4,67

5 5 4 5 5 5 29 4,83

4 5 4 4 5 5 27 4,50

4 5 5 5 5 5 29 4,83

5 4 4 5 5 5 28 4,67

Page 82: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

66

LAMPIRAN 3

Hasil Uji Validitas

Correlations

X11 X12 X13 X14 X15 X16

X11

Pearson

Correlation

1 . 505** . 218 . 321 -. 045 . 059

Sig. (2-tailed) . 004 . 247 . 084 . 812 . 755

N 30 30 30 30 30 30

X12

Pearson

Correlation

. 505** 1 . 408* . 218 -. 056 . 167

Sig. (2-tailed) . 004 . 025 . 247 . 767 . 379

N 30 30 30 30 30 30

X13

Pearson

Correlation

. 218 . 408* 1 . 668** . 346 . 544**

Sig. (2-tailed) . 247 . 025 . 000 . 061 . 002

N 30 30 30 30 30 30

X14

Pearson

Correlation

. 321 . 218 . 668** 1 . 296 . 491**

Sig. (2-tailed) . 084 . 247 . 000 . 113 . 006

N 30 30 30 30 30 30

X15

Pearson

Correlation

-. 045 -. 056 . 346 . 296 1 . 367*

Sig. (2-tailed) . 812 . 767 . 061 . 113 . 046

N 30 30 30 30 30 30

X16

Pearson

Correlation

. 059 . 167 . 544** . 491** . 367* 1

Sig. (2-tailed) . 755 . 379 . 002 . 006 . 046

N 30 30 30 30 30 30

X17

Pearson

Correlation

. 175 . 218 . 134 . 063 . 157 . 355

Sig. (2-tailed) . 355 . 247 . 481 . 743 . 407 . 055

N 30 30 30 30 30 30

X18

Pearson

Correlation

. 279 . 302 . 605** . 530** . 107 . 302

Sig. (2-tailed) . 136 . 105 . 000 . 003 . 574 . 105

N 30 30 30 30 30 30

X19 Pearson

Correlation

-. 073 . 000 . 467** . 134 . 484** . 544**

Page 83: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

67

Sig. (2-tailed) . 702 1. 000 . 009 . 481 . 007 . 002

N 30 30 30 30 30 30

X110

Pearson

Correlation

. 308 . 247 . 067 . 279 . 172 . 522**

Sig. (2-tailed) . 097 . 188 . 724 . 136 . 363 . 003

N 30 30 30 30 30 30

Indenpendensi

Pearson

Correlation

. 454* . 504** . 754** . 675** . 477** . 737**

Sig. (2-tailed) . 012 . 005 . 000 . 000 . 008 . 000

N 30 30 30 30 30 30

Correlations

X17 X18 X19 X110 Indenpendensi

X11

Pearson Correlation . 175 . 279** -. 073 . 308 . 454

Sig. (2-tailed) . 355 . 136 . 702 . 097 . 012

N 30 30 30 30 30

X12

Pearson Correlation . 218** . 302 . 000* . 247 . 504

Sig. (2-tailed) . 247 . 105 1. 000 . 188 . 005

N 30 30 30 30 30

X13

Pearson Correlation . 134 . 605* . 467 . 067** . 754

Sig. (2-tailed) . 481 . 000 . 009 . 724 . 000

N 30 30 30 30 30

X14

Pearson Correlation . 063 . 530 . 134** . 279 . 675

Sig. (2-tailed) . 743 . 003 . 481 . 136 . 000

N 30 30 30 30 30

X15

Pearson Correlation . 157 . 107 . 484 . 172 . 477

Sig. (2-tailed) . 407 . 574 . 007 . 363 . 008

N 30 30 30 30 30

X16

Pearson Correlation . 355 . 302 . 544** . 522** . 737*

Sig. (2-tailed) . 055 . 105 . 002 . 003 . 000

N 30 30 30 30 30

X17

Pearson Correlation 1 . 530 . 267 . 144 . 514

Sig. (2-tailed) . 003 . 153 . 448 . 004

N 30 30 30 30 30

X18

Pearson Correlation . 530 1 . 336** . 086** . 690

Sig. (2-tailed) . 003 . 069 . 651 . 000

N 30 30 30 30 30

X19

Pearson Correlation . 267 . 336 1** . 336 . 594**

Sig. (2-tailed) . 153 . 069 . 069 . 001

N 30 30 30 30 30

X110 Pearson Correlation . 144 . 086 . 336 1 . 532

Page 84: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

68

Sig. (2-tailed) . 448 . 651 . 069 . 002

N 30 30 30 30 30

Indenpendensi

Pearson Correlation . 514* . 690** . 594** . 532** 1**

Sig. (2-tailed) . 004 . 000 . 001 . 002

N 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0. 01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0. 05 level (2-tailed).

Correlations

X21 X22 X23 X24 X25

X21

Pearson

Correlation

1 . 238 . 269 . 453* . 497**

Sig. (2-tailed) . 204 . 150 . 012 . 005

N 30 30 30 30 30

X22

Pearson

Correlation

. 238 1 . 718** . 359 . 275

Sig. (2-tailed) . 204 . 000 . 051 . 142

N 30 30 30 30 30

X23

Pearson

Correlation

. 269 . 718** 1 . 271 . 334

Sig. (2-tailed) . 150 . 000 . 148 . 071

N 30 30 30 30 30

X24

Pearson

Correlation

. 453* . 359 . 271 1 . 455*

Sig. (2-tailed) . 012 . 051 . 148 . 012

N 30 30 30 30 30

X25

Pearson

Correlation

. 497** . 275 . 334 . 455* 1

Sig. (2-tailed) . 005 . 142 . 071 . 012

N 30 30 30 30 30

X26

Pearson

Correlation

. 410* . 302 . 351 . 463** . 666**

Sig. (2-tailed) . 025 . 105 . 057 . 010 . 000

N 30 30 30 30 30

X27

Pearson

Correlation

. 371* . 628** . 429* . 257 . 591**

Sig. (2-tailed) . 044 . 000 . 018 . 171 . 001

N 30 30 30 30 30

X28 Pearson

Correlation

. 399* . 398* . 584** . 015 . 593**

Page 85: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

69

Sig. (2-tailed) . 029 . 029 . 001 . 939 . 001

N 30 30 30 30 30

X29

Pearson

Correlation

. 257 . 691** . 827** . 145 . 157

Sig. (2-tailed) . 170 . 000 . 000 . 443 . 407

N 30 30 30 30 30

X210

Pearson

Correlation

. 648** . 273 . 471** . 293 . 421*

Sig. (2-tailed) . 000 . 145 . 009 . 116 . 020

N 30 30 30 30 30

Pemahaman Good

Governance

Pearson

Correlation

. 691** . 700** . 767** . 524** . 705**

Sig. (2-tailed) . 000 . 000 . 000 . 003 . 000

N 30 30 30 30 30

Correlations

X26 X27 X28 X29 X210

X21

Pearson

Correlation

. 410 . 371 . 399 . 257* . 648**

Sig. (2-tailed) . 025 . 044 . 029 . 170 . 000

N 30 30 30 30 30

X22

Pearson

Correlation

. 302 . 628 . 398** . 691 . 273

Sig. (2-tailed) . 105 . 000 . 029 . 000 . 145

N 30 30 30 30 30

X23

Pearson

Correlation

. 351 . 429** . 584 . 827 . 471

Sig. (2-tailed) . 057 . 018 . 001 . 000 . 009

N 30 30 30 30 30

X24

Pearson

Correlation

. 463* . 257 . 015 . 145 . 293*

Sig. (2-tailed) . 010 . 171 . 939 . 443 . 116

N 30 30 30 30 30

X25

Pearson

Correlation

. 666** . 591 . 593 . 157* . 421

Sig. (2-tailed) . 000 . 001 . 001 . 407 . 020

N 30 30 30 30 30

X26

Pearson

Correlation

1* . 489 . 381 . 354** . 253**

Sig. (2-tailed) . 006 . 038 . 055 . 177

N 30 30 30 30 30

Page 86: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

70

X27

Pearson

Correlation

. 489* 1** . 591* . 323 . 309**

Sig. (2-tailed) . 006 . 001 . 082 . 096

N 30 30 30 30 30

X28

Pearson

Correlation

. 381* . 591* 1** . 493 . 511**

Sig. (2-tailed) . 038 . 001 . 006 . 004

N 30 30 30 30 30

X29

Pearson

Correlation

. 354 . 323** . 493** 1 . 373

Sig. (2-tailed) . 055 . 082 . 006 . 043

N 30 30 30 30 30

X210

Pearson

Correlation

. 253** . 309 . 511** . 373 1*

Sig. (2-tailed) . 177 . 096 . 004 . 043

N 30 30 30 30 30

Pemahaman Good

Governance

Pearson

Correlation

. 651** . 703** . 722** . 681** . 706**

Sig. (2-tailed) . 000 . 000 . 000 . 000 . 000

N 30 30 30 30 30

Correlations

Pemahaman Good

Governance

X21

Pearson Correlation . 691

Sig. (2-tailed) . 000

N 30

X22

Pearson Correlation . 700

Sig. (2-tailed) . 000

N 30

X23

Pearson Correlation . 767

Sig. (2-tailed) . 000

N 30

X24

Pearson Correlation . 524*

Sig. (2-tailed) . 003

N 30

X25

Pearson Correlation . 705**

Sig. (2-tailed) . 000

N 30

X26 Pearson Correlation . 651*

Sig. (2-tailed) . 000

Page 87: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

71

N 30

X27

Pearson Correlation . 703*

Sig. (2-tailed) . 000

N 30

X28

Pearson Correlation . 722*

Sig. (2-tailed) . 000

N 30

X29

Pearson Correlation . 681

Sig. (2-tailed) . 000

N 30

X210

Pearson Correlation . 706**

Sig. (2-tailed) . 000

N 30

Pemahaman Good Governance

Pearson Correlation 1**

Sig. (2-tailed)

N 30

*. Correlation is significant at the 0. 05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0. 01 level (2-tailed).

Correlations

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6

Y1

Pearson

Correlation

1 . 607** . 464** . 535** . 397* -. 112

Sig. (2-tailed) . 000 . 010 . 002 . 030 . 557

N 30 30 30 30 30 30

Y2

Pearson

Correlation

. 607** 1 . 764** . 401* . 434* . 231

Sig. (2-tailed) . 000 . 000 . 028 . 016 . 219

N 30 30 30 30 30 30

Y3

Pearson

Correlation

. 464** . 764** 1 . 544** . 226 . 146

Sig. (2-tailed) . 010 . 000 . 002 . 230 . 441

N 30 30 30 30 30 30

Y4

Pearson

Correlation

. 535** . 401* . 544** 1 . 208 . 179

Sig. (2-tailed) . 002 . 028 . 002 . 271 . 344

N 30 30 30 30 30 30

Y5

Pearson

Correlation

. 397* . 434* . 226 . 208 1 . 466**

Sig. (2-tailed) . 030 . 016 . 230 . 271 . 009

Page 88: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

72

N 30 30 30 30 30 30

Y6

Pearson

Correlation

-. 112 . 231 . 146 . 179 . 466** 1

Sig. (2-tailed) . 557 . 219 . 441 . 344 . 009

N 30 30 30 30 30 30

Kinerja

Auditor

Pearson

Correlation

. 690** . 830** . 757** . 693** . 664** . 486**

Sig. (2-tailed) . 000 . 000 . 000 . 000 . 000 . 006

N 30 30 30 30 30 30

Correlations

Kinerja Auditor

Y1

Pearson Correlation . 690

Sig. (2-tailed) . 000

N 30

Y2

Pearson Correlation . 830**

Sig. (2-tailed) . 000

N 30

Y3

Pearson Correlation . 757**

Sig. (2-tailed) . 000

N 30

Y4

Pearson Correlation . 693**

Sig. (2-tailed) . 000

N 30

Y5

Pearson Correlation . 664*

Sig. (2-tailed) . 000

N 30

Y6

Pearson Correlation . 486

Sig. (2-tailed) . 006

N 30

Kinerja Auditor

Pearson Correlation 1**

Sig. (2-tailed)

N 30

**. Correlation is significant at the 0. 01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0. 05 level (2-tailed).

Page 89: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

73

Hasil Uji Reliabilitas Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 30 100. 0

Excludeda 0 . 0

Total 30 100. 0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

. 797 10

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 30 100. 0

Excludeda 0 . 0

Total 30 100. 0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

. 870 10

Page 90: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

74

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 30 100. 0

Excludeda 0 . 0

Total 30 100. 0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

. 770 6

Regression

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Kinerja Auditor 4. 4722 . 35038 30

Indenpendensi 4. 5467 . 29680 30

Pemahaman Good Governance 4. 3400 . 38650 30

Correlations

Kinerja

Auditor

Indenpendensi Pemahaman

Good

Governance

Pearson

Correlation

Kinerja Auditor 1. 000 . 787 . 789

Indenpendensi . 787 1. 000 . 672

Pemahaman Good

Governance

. 789 . 672 1. 000

Sig. (1-tailed)

Kinerja Auditor . . 000 . 000

Indenpendensi . 000 . . 000

Pemahaman Good

Governance

. 000 . 000 .

N Kinerja Auditor 30 30 30

Indenpendensi 30 30 30

Page 91: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

75

Pemahaman Good

Governance

30 30 30

Variables Entered/Removeda

Model Variables

Entered

Variables

Removed

Method

1

Pemahaman

Good

Governance ,

Indenpendensib

. Enter

a. Dependent Variable: Kinerja Auditor

b. All requested variables entered.

Hasil Uji Koefesien Korelasi dan Koefien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 . 862a . 743 . 724 . 18411

a. Predictors: (Constant), Pemahaman Good Governance,

Indenpendensi

b. Dependent Variable: Kinerja Auditor

Hasil Uji F Simultan

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 2. 645 2 1. 323 39. 017 . 000b

Residual . 915 27 . 034

Total 3. 560 29

a. Dependent Variable: Kinerja Auditor

b. Predictors: (Constant), Pemahaman Good Governance, Indenpendensi

Page 92: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

76

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T

B Std. Error Beta

1

(Constant) . 093 . 527 . 177

Indenpendensi . 552 . 155 . 467 3. 548

Pemahaman Good

Governance

. 431 . 119 . 476 3. 612

Coefficientsa

Model Sig. Correlations Collinearity

Statistics

Zero-order Partial Part Tolerance

1

(Constant) . 861

Indenpendensi . 001 . 787 . 564 . 346 . 549

Pemahaman Good

Governance

. 001 . 789 . 571 . 352 . 549

Coefficientsa

Model Collinearity

Statistics

VIF

1

(Constant)

Indenpendensi 1. 821

Pemahaman Good Governance 1. 821

a. Dependent Variable: Kinerja Auditor

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue Condition

Index

Variance Proportions

(Constant) Indenpendensi Pemahaman

Good

Governance

1

1 2. 995 1. 000 . 00 . 00 . 00

2 . 004 28. 030 . 53 . 00 . 56

3 . 002 44. 663 . 47 1. 00 . 44

a. Dependent Variable: Kinerja Auditor

Page 93: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

77

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 3. 8516 5. 0068 4. 4722 . 30201 30

Std. Predicted Value -2. 055 1. 770 . 000 1. 000 30

Standard Error of Predicted

Value

. 038 . 101 . 056 . 016 30

Adjusted Predicted Value 3. 8193 5. 0080 4. 4728 . 30295 30

Residual -. 47695 . 36679 . 00000 . 17765 30

Std. Residual -2. 591 1. 992 . 000 . 965 30

Stud. Residual -2. 704 2. 068 -. 001 1. 012 30

Deleted Residual -. 51976 . 39517 -. 00055 . 19591 30

Stud. Deleted Residual -3. 108 2. 212 -. 015 1. 073 30

Mahal. Distance . 275 7. 800 1. 933 1. 840 30

Cook's Distance . 000 . 276 . 035 . 064 30

Centered Leverage Value . 009 . 269 . 067 . 063 30

a. Dependent Variable: Kinerja Auditor

Charts

Page 94: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

78

Page 95: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

79

Frequencies

[DataSet0]

Statistics

Jenis_Kelamin Pendidikan Pangkat Lama_Bekerja X11 X12

N Valid 30 30 30 30 30 30

Missing 0 0 0 0 0 0

Statistics

X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19

N Valid 30 30 30 30 30 30 30

Missing 0 0 0 0 0 0 0

Statistics

X110 X21 X22 X23 X24 X25 X26

N Valid 30 30 30 30 30 30 30

Missing 0 0 0 0 0 0 0

Statistics

X27 X28 X29 X210 Y1 Y2 Y3

N Valid 30 30 30 30 30 30 30

Missing 0 0 0 0 0 0 0

Statistics

Y4 Y5 Y6

N Valid 30 30 30

Missing 0 0 0

Frequency Table

Jenis_Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

L 17 56. 7 56. 7 56. 7

P 13 43. 3 43. 3 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

Page 96: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

80

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

S1 27 90. 0 90. 0 90. 0

S2 3 10. 0 10. 0 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

Pangkat

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Madya 17 56. 7 56. 7 56. 7

Muda 5 16. 7 16. 7 73. 3

Pertama 8 26. 7 26. 7 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

Lama_Bekerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

>10 tahun 5 16. 7 16. 7 16. 7

2 - 5 tahun 6 20. 0 20. 0 36. 7

6 - 10 tahun 19 63. 3 63. 3 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

X11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

4. 00 9 30. 0 30. 0 30. 0

5. 00 21 70. 0 70. 0 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

X12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

4. 00 12 40. 0 40. 0 40. 0

5. 00 18 60. 0 60. 0 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

Page 97: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

81

X13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

4. 00 15 50. 0 50. 0 50. 0

5. 00 15 50. 0 50. 0 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

X14

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

4. 00 16 53. 3 53. 3 53. 3

5. 00 14 46. 7 46. 7 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

X15

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

4. 00 11 36. 7 36. 7 36. 7

5. 00 19 63. 3 63. 3 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

X16

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

4. 00 12 40. 0 40. 0 40. 0

5. 00 18 60. 0 60. 0 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

X17

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

4. 00 16 53. 3 53. 3 53. 3

5. 00 14 46. 7 46. 7 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

Page 98: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

82

X18

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

4. 00 17 56. 7 56. 7 56. 7

5. 00 13 43. 3 43. 3 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

X19

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

4. 00 15 50. 0 50. 0 50. 0

5. 00 15 50. 0 50. 0 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

X110

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

4. 00 13 43. 3 43. 3 43. 3

5. 00 17 56. 7 56. 7 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

X21

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

2. 00 1 3. 3 3. 3 3. 3

3. 00 1 3. 3 3. 3 6. 7

4. 00 16 53. 3 53. 3 60. 0

5. 00 12 40. 0 40. 0 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

X22

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3. 00 1 3. 3 3. 3 3. 3

4. 00 17 56. 7 56. 7 60. 0

5. 00 12 40. 0 40. 0 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

Page 99: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

83

X23

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3. 00 1 3. 3 3. 3 3. 3

4. 00 18 60. 0 60. 0 63. 3

5. 00 11 36. 7 36. 7 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

X24

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

4. 00 21 70. 0 70. 0 70. 0

5. 00 9 30. 0 30. 0 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

X25

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

4. 00 17 56. 7 56. 7 56. 7

5. 00 13 43. 3 43. 3 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

X26

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

4. 00 20 66. 7 66. 7 66. 7

5. 00 10 33. 3 33. 3 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

X27

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

4. 00 19 63. 3 63. 3 63. 3

5. 00 11 36. 7 36. 7 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

Page 100: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

84

X28

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

4. 00 17 56. 7 56. 7 56. 7

5. 00 13 43. 3 43. 3 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

X29

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3. 00 3 10. 0 10. 0 10. 0

4. 00 18 60. 0 60. 0 70. 0

5. 00 9 30. 0 30. 0 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

X210

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

2. 00 1 3. 3 3. 3 3. 3

3. 00 2 6. 7 6. 7 10. 0

4. 00 13 43. 3 43. 3 53. 3

5. 00 14 46. 7 46. 7 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

Y1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

4. 00 16 53. 3 53. 3 53. 3

5. 00 14 46. 7 46. 7 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

Y2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

4. 00 14 46. 7 46. 7 46. 7

5. 00 16 53. 3 53. 3 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

Page 101: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

85

Y3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

4. 00 18 60. 0 60. 0 60. 0

5. 00 12 40. 0 40. 0 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

Y4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

4. 00 15 50. 0 50. 0 50. 0

5. 00 15 50. 0 50. 0 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

Y5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

4. 00 19 63. 3 63. 3 63. 3

5. 00 11 36. 7 36. 7 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

Y6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3. 00 1 3. 3 3. 3 3. 3

4. 00 11 36. 7 36. 7 40. 0

5. 00 18 60. 0 60. 0 100. 0

Total 30 100. 0 100. 0

Page 102: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

86

Page 103: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

87

Page 104: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

88

Page 105: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

89

Page 106: PENGARUH INDENPENDENSI DAN PEMAHAMAN GOOD …

90

BIOGRAFI PENULIS

Nining Atriana panggilan Nining lahir di Tana Bau Tijuk

pada tanggal 26 Oktober 1998 dari pasangan suami istri

bapak Kasma dan ibu Sahariah. Peneliti adalah anak

pertama dari 2 bersaudara. Peneliti sekarang bertempat

tinggal di BTN. Minasa-Upa Blok N13 No. 23, Kelurahan

Gunung Sari Kecamatan Rappocini.

Pendidikan terakhir telah ditempuh oleh peneliti yaitu SD inpres Polebunging

lulus tahun 2010, SMP Negeri 1Bontomanai lulus tahun 2013, SMK Negeri 2

Selayar lulus tahun 2016, dan mulai tahun 2016 mengikuti Program S1 Akuntansi

Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar sampai dengan sekarang.

Sampai dengan penulisan skripsi ini penulis masih terdaftar sebagai mahasiswa

Program S1 Akuntansi Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar.