pengaruh impleme ntasi budaya tri hita · pdf filemao, et. al. (2005), ndubisi et. al. (2005),...

Download PENGARUH IMPLEME NTASI BUDAYA TRI HITA · PDF fileMao, et. al. (2005), Ndubisi et. al. (2005), Darsono ... agama, dan ada pada semua ajaran agama di dunia (Arif. 1999 dan Pusposutardjo,

If you can't read please download the document

Upload: nguyentruc

Post on 06-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    PENGARUH IMPLEMENTASI BUDAYA TRI HITA KARANA TERHADAP PENGGUNAAN

    SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DIMEDIASI KEYAKINAN-DIRI ATAS KOMPUTER,

    KEINOVATIFAN PERSONAL, PERSEPSI KEGUNAAN, DAN PERSEPSI KEMUDAHAN

    PENGGUNAAN PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI BALI

    I MADE SADHA SUARDIKHA

    ( Universitas Udayana )

    SUTRISNO T.

    EKO GANIS SUKOHARSONO

    BAMBANG PURNOMOSIDHI

    ( Universitas Brawijaya )

    Abstract

    This study aims to examine and analyze the influence of Tri Hita Karana (THK) culture on

    the use of Accounting Information System (AIS), either directly or indirectly mediated by the main

    Technology Acceptance Model (TAM) variables (perceived usefulness and perceived ease of use)

    and external variables of TAM (computer self-efficacy and personal innovativeness); the influence of

    THK culture on computer self-efficacy, and personal innovativeness; influence perceived usefulness

    and perceived ease of use on the use of AIS as an expression of the success of AIS.

    This research is located in Bali with the object of Rural Banks (Bank Perkreditan Rakyat).

    Variables examined consisted of six, namely: THK Culture, computer self-efficacy, Personal innovat-

    iveness, Perceived usefulness, Perceived ease of use, and Use of AIS. This study look at the entire

    population of Rural Banks in Bali. Required data collected by census using a list of questions asked to

    the respondents. The data has been collected was analyzed using an analysis tool SEM, PLS Smart 2.0

    M3 approach.

    The results of this study show that: 1) THK culture influences computers self-efficacy, personal

    innovativeness, and the use of AIS as an expression of the success of AIS; 2) THK Cultural affect the

    use of AIS is mediated by computer self-efficacy, personal innovativeness, perceived usefulness, and

    perceived ease of use; 3) Computer self-efficacy affects the perceived usefulness and perceived ease

    of use; 4) Personal innovativeness affects perceived usefulness and perceived ease of use; and 5) the

    perceived usefulness and perceived ease of use affect the use of AIS.

    Keyword: THK Culture, Computer self-efficacy, Personal innovativeness, Perceived usefulness,

    Perceived ease of use, and Use of AIS.

  • 2

    1. Pendahuluan

    1.1 Latar belakang

    SFAC No. 2 menyatakan bahwa Sistem Informasi (SI) mempunyai peranan penting dalam

    akuntansi. FASB, Bodnar and Hopwood (1990), Halim (1994: 30), dan Hartono (1994: 47)

    menjelaskan bahwa akuntansi sebagai SI karena tujuan akuntansi adalah menyediakan informasi bagi

    pengambil keputusan. Setiap perusahaan berhadapan dengan masalah pengambilan keputusan.

    Informasi yang memadai (akurat, tepat waktu, dan tepat nilainya) merupakan solusinya yang

    umumnya dihasilkan oleh SI berbasis komputer.

    SI berbasis komputer atau Teknologi Informasi (TI) disebut SIA (Hartono, 1994: 48 dan

    McLeod, 1996). Informasi dihasilkan oleh SIA yang dikembangkan perusahaan diadakan untuk

    menunjang aktivitas usaha di semua tingkatan organisasi. Faktor manusia merupakan hal penting

    dalam pengembangan sistem (Burch et. al., 1991) dan faktor manusia sangat menentukan kesuksesan

    penerapan SIA (Halim, 1994: 259). Oleh karena itu perlu dipertimbangkan faktor budaya dalam

    penerimaan dan penggunaan SIA karena budaya mempunyai dampak besar terhadap prilaku dan

    praktik manusia di dalam melaksanakan kegiatannya.

    Faktor budaya merupakan faktor penting dalam membentuk konteks utilisasi teknologi dan

    kinerja telah lama diakui (Lippert and Volkmar, 2007). Budaya secara luas dipercaya mempunyai

    dampak besar terhadap perilaku dan praktik individu di seluruh dunia (McCoy et. al., 2007). Salah

    satu dari dimensi budaya Hofstede: individualisme-kolektivisme memengaruhi orang-orang dalam

    membentuk kepercayaan yang mungkin memengaruhi kerelaan orang-orang untuk percaya kepada SI

    yang berbasis TI (Doney et. al., 1998). Nilai budaya dapat memengaruhi ciri-ciri dan kepercayaan

    yang berhubungan dengan TI (Srite et.al., 2008).

    Kesuksesan SI digambarkan dengan adanya kepuasan yang dirasakan oleh pengguna SI, atau

    dapat digambarkan dengan adanya penggunaan SI oleh pengguna secara berkesinambungan (Choe,

    1996; McGill et. al., 2003; Iivary, 2005; Radityo dan Zulaikha, 2007). Penelitian ini dilakukan di Bali

    dengan objek penelitian: Bank Perkreditan Rakyat (BPR) karena adanya fenomena yang menarik

    untuk diteliti pada BPR yang beroperasi di Bali. Penelitian-penelitian sebelumnya menggunakan

  • 3

    model DeLone and McLean dan model Technology Acceptance Model (TAM) yang satu sama lainnya

    menunjukkan hasil yang tidak konsisten berkaitan dengan pengukuran kesuksesan SI/TI.

    Bertolak dari hal tersebut di atas, penelitian ini menganalisis penggunaan SIA yang

    mengekpresikan kesuksesan SIA dengan menggunakan TAM ditambah dan diintegrasikan dengan

    variabel eksternal, seperti keyakinan-diri atas komputer, keinovatifan personal, dan budaya THK.

    Keyakinan-diri atas komputer dan keinovatifan personal merupakan variabel ekternal yang

    menunjukkan perbedaan-perbedaan (ciri-ciri) individual yang dapat memengaruhi penggunaan SIA.

    Budaya THK merupakan budaya lokal yang diduga dapat memengaruhi penggunaan SIA baik secara

    langsung maupun tidak langsung melalui keyakinan-diri atas komputer, keinovatifan personal,

    persepsi kegunaan, dan persepsi kemudahan penggunaan.

    Berdasarkan pada latar belakang masalah dan penjelasan tersebut di atas, maka masalah

    penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: (1) Apakah budaya THK berpengaruh terhadap

    keyakinan-diri atas komputer, keinovatifan personal, dan penggunaan SIA; (2) Apakah budaya THK

    berpengaruh terhadap penggunaan SIA dimediasi keyakinan-diri atas komputer, keinovatifan

    personal, persepsi kegunaan, dan persepsi kemudahan penggunaan; (3) Apakah keyakinan-diri atas

    komputer dan keinovatifan personal berpengaruh terhadap persepsi kegunaan; (4) Apakah keyakinan-

    diri atas komputer dan keinovatifan personal berpengaruh terhadap persepsi kemudahan penggunaan;

    dan (5) Apakah persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap

    penggunaan SIA.

    1.2 Motivasi Penelitian

    Belum banyak yang mau menerima dan menggunakan SI berbasis TI (Darsono, 2005). Pada

    hal, SI berbasis TI dewasa ini merupakan suatu tuntutan dalam rangka menunjang kelancaran

    operasional suatu perusahaan. Demikian halnya, BPR sangat membutuhkan SI berbasis TI khususnya

    SIA dalam mengelola bisnisnya. Namun SIA yang digunakan tidak didukung oleh aparat BPR

    sehingga BPR banyak yang kecolongan dalam hal mengelola keuangannya.

    Penelitian yang dilakukan di Indonesia telah banyak menggunakan variabel kepuasan

    pengguna untuk mengukur kesuksesan SI. Penelitian tersebut dilakukan oleh Chandrarin dan

  • 4

    Indriantoro (1997), Budiartha (2006), Restuningdiah (2006), Radityo dan Zulaikha (2007), dan

    Handayani (2007).

    Pemerintah Daerah Bali mengembangkan visi pembangunan berdasarkan budaya THK

    (Windia dan Dewi, 2007: 23). Oleh karena itu, budaya THK seharusnya mampu dijabarkan dan

    dilaksanakan oleh seluruh komponen masyarakat di Bali, termasuk kalangan pengusaha yang

    mengembangkan usahanya di Bali dan khususnya BPR di Bali.

    1.3 Tujuan dan Konstribusi Penelitian

    Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut di atas, maka yang menjadi tujuan

    penelitian ini secara umum adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh implementasi budaya

    THK terhadap penggunaan SIA sebagai ekspresi kesuksesan SIA, baik langsung maupun tidak

    langsung dimediasi oleh variabel utama TAM (persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan

    penggunaan) dan variabel eksternal TAM (keyakinan-diri atas komputer dan keinovatifan personal).

    Selain tujuan tersebut di atas, penelitian ini juga mempunyai konstribusi, yaitu: 1) Konstribusi

    teoretis penelitian ini adalah penerapan budaya THK mempunyai pengaruh terhadap fenomena

    penggunaan dan penerimaan SIA, hal ini memperkuat teori TAM; 2) Konstribusi bagi dunia praktik,

    yaitu: (a) sebagai petunjuk bagi pengambil keputusan untuk menerapkan secara konsisten budaya

    THK dalam pengembangan SIA sehingga dapat memperkecil kegagalan pengembangan SIA, (b)

    dapat digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki praktik operasional BPR berkaitan dengan

    penggunaan SIA; dan 3) Konstribusi kebijakan bagi dunia usaha khususnya usaha BPR di Bali dalam

    menentukan kebijakan perusahaan pihak manajemen perlu memperhatikan faktor-faktor strategik

    khususnya budaya THK untuk mendukung kesuksesan pengembangan SIA.

    2. Kerangka Teoretis dan Pengembangan Hipotesis

    2.1 Akuntansi sebagai Sistem Informasi (SI)

    a. SI versus Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan SIA

    Penerapan SI di dalam organisasi untuk mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua

    tingkatan manajemen disebut sebagai SIM (Hartono, 1994: 39). SIM dalam organisasi yang kecil

    hampir semuanya diwakili oleh SIA, sedangkan dalam organisasi yang lebih besar SIA merupakan

  • 5

    subsistem dari SIM (Wilkinson et. al., 2000: 15). SIA merupakan subsistem yang terbesar dari SIM

    karena sebagian besar sumber informasi yang dibutuhkan manajemen dihasilkan oleh SIA.

    b. Pengembangan SI

    Teknis dan Kualitas SI telah berkembang dengan kemajuan yang cukup pesat (Jogiyanto,

    2007). SI yang berhasil adalah SI yang dapat memberikan ke