pengaruh imbangan feses ayam dan limbah jamu … · yang kaya bahan organik karena berasal dari...

47
PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU LABIO-1 TERHADAP RASIO C/N KOMPOS SKRIPSI OLEH: SERTIN RAMBU LANGI 1111 13 051 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

Upload: doancong

Post on 08-May-2019

253 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU LABIO-1

TERHADAP RASIO C/N KOMPOS

SKRIPSI

OLEH:

SERTIN RAMBU LANGI

1111 13 051

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 2: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

ii

PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU LABIO-1

TERHADAP RASIO C/N KOMPOS

SKRIPSI

OLEH:

SERTIN RAMBU LANGI

1111 13 051

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pada Fakultas Peternakan

Universitas Hasanuddin

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 3: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

1. Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Sertin Rambu Langi

NIM : I111 13 051

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

a. Karya skripsi yang saya tulis adalah asli

b. Apabila sebagian atau seluruhnya dari karya skripsi, terutama dalam

Bab Hasil dan Pembahasan, tidak asli alias plagiasi maka bersedia

dibatalkan dan dikenakan sanksi akademik yang berlaku.

2. Demikian pernyataan keaslian ini dibuat untuk dapat digunakan seperlunya.

Makassar, Juli 2017

Sertin Rambu Langi

Page 4: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

iv

Page 5: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas segala

rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik

sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Studi

Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin.

Limpahan rasa hormat,cinta, kasih sayang dan terima kasih tiada tara

kepada Ibunda Martina dan Ayahanda Markus Lama’ Sanggaria yang

mendidik, mencitai dan membesarkan dengan penuh cinta dan kasih yang begitu

tulus dan ikhlas kepada penulis sampai saat ini dan yang telah memberikan doa

dalam setiap hembusan nafasnya untuk keberhasilan penulis. Kepada adik-adikku

tercinta Yuliana Palimbong, Ronaldo Patasik serta keluarga besarku yang

selama ini banyak memberikan doa, kasih sayang, semangat dan saran. Semoga

Tuhan YME senantiasa mengumpulkan kita dalam kebaikan dan ketaatan kepada-

Nya.

Terima kasih tak terhingga kepada ibu Dr. Jamila, S.Pt.,M.Si selaku

Pembimbing Utama dan kepada ibu Dr. H. A. Mujnisa, S.Pt., M.P selaku

Pembimbing Anggota atas didikan, bimbingan, kesabaran serta waktu yang telah

diluangkan dalam menuntun penulis menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih setinggi-tingginya penulis sampaikan dengan segala

keikhlasan dan kerendahan hati kepada :

Bapak Prof. Dr. Ir. H. Sudirman Baco, M.Sc selaku Dekan Fakultas

Peternakan Universitas Hasanuddin.

Kepada seluruh Dosen Staf dan Laboran Fakultas Peternakan Universitas

Hasanuddin, khususnya Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak.

Page 6: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

vi

Kepada Dr. Jamila, S.Pt., M.Si selaku penasehat akademik yang

senantiasa membimbing dan mengarahkan selama dalam bangku

perkuliahan.

Keluarga Besar “Large Family Farm 2013 ”(LARFA 013), yang telah

dengan ikhlas member semangat, do’a dan indahnya persahabatan.

Keluarga Besar Himpuanan Mahasiswa Teknologi Hasil Ternak

Universitas Hasanuddin (HIMATEHATE-UNHAS), terkhusus teman-

teman HIMATEHATE-UNHAS 013 (diklat II) yang telah memberikan

dorongan kepada penulis dan teman-teman KKN Gelombang 93. Semoga

kebersamaan dan persaudaraan kita tidak berakhir hanya dikampus ini.

Buat teman-teman sepenelitianku Nirwana, Haslinda, Syahri Nur Vita

Sari yang selalu memberi dukungan dan semangat.

Buat teman-teman dahlia 2 Desri Pangingi, Adelheith Mangatta

Kombong dan Ribka Rombe Romon yang telah memberi semangat.

Terkhusus kanda Calvein Bara’tau yang yang telah menasehati dan

mendidik penulis selama dalam menyelesaikan skripsi.

Buat teman seperjuanganku sekaligus sahabat dari kecil Deri Parrang dan

Chyntia Retno Sari, semoga penyelesaian Skripsinya cepat selesai dan

cepat mendapatkan pekerjaan.

Special Thanks for Kak Pniel Tanrigoa. Thanks for everything you give

to me. Terkhusus dengan setia dan sabarnya dan menjadi pendengar yang

baik dalam mendengar semua keluh-kesah penulis. Terima kasih atas

segala saran-saran serta semangat, semoga Tuhan memberkati.

Page 7: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

vii

Semua pihak yang tidak dapat penulis ucapkan satu persatu yang selalu

memberikan doa dan semangat kepada penulis hingga selesainya penyusunan

skripsi ini. Penulis memohon kepada Tuhan YME, untuk senantiasa

melimpahkan rahmat dan hidayah serta petunjuk-Nya sehingga kita semua

menjadi manusia-manusia yang selalu berserah diri pada takdir-Nya. Akhir kata

semoga kesehatan dan umur panjang selalu diperuntukkan untuk kita semua.

Makassar, Juli 2017

Sertin Rambu Langi

Page 8: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

viii

ABSTRAK

Sertin Rambu Langi (I111 13 051) Pengaruh Imbangan Feses Ayam dan

Limbah Jamu Labio-1 terhadap Rasio C/N kompos. Dibawah Bimbingan Jamila

(Pembimbing Utama) dan A. Mujnisa (Pembimbing Anggota)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Imbangan feses ayam dan

limbah jamu Labio-1 terhadap rasio C/N kompos. Penelitian ini terdiri dari lima

perlakuan dan empat ulangan, dengan perlakuan: P0 (Feses ayam 100 %), P1

(Feses ayam 75% +Limbah Jamu Labio-1 25%), P2 (Feses ayam 50 % + Limbah

Jamu Labio-1 50%), P3 (Feses ayam 25% + Limbah Jamu Labio-1 75%), dan P4

(Limbah Jamu Labio-1 100%). Rancangan yang digunakan yaitu rancangan acak

lengkap (RAL). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pengaruh imbangan

limbah jamu dan feses sapi terhadap kandungan C,N dan Rasio C/N kompos

berpengaruh sangat nyata (P<0,01). Hasil penelitian diperoleh kandungan C

(33,34-35,62% ), kandungan Nitrogen (1,85-2,48%) dan kandungan Rasio C/N

(14,25-16,5 %). Kadar karbon yang terendah (30,46%) pada perlakuan feses

ayam 100%, Nitrogen yang tertinggi 2,48% pada perlakuan P3 (Feses ayam 25%

+ Limbah Jamu Labio-1 75%), dan Rasio C/N yang terendah pada perlakuan P3.

Kesimpulan pada penelitian ini adalah perlakuan P3 (feses ayam 25%+ limbah

jamu Labio-1 75%) dengan Rasio C/N 14,25 adalah kompos dengan kualitas

terbaik dibandingkan dengan perlakuan lainnya.

Kata Kunci : Limbah Jamu Labio-1, Feses Ayam, Rasio C/N.

Page 9: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

ix

ABSTRACT

Sertin Rambu Langi (I111 13 051) The Effect of the Balance Chicken feces and

waste of jamu to C/N Ratio of Compost. Under the Guidance Jamila and A.

Mujnisa

The aim of this research to know the effect of Biofic Chicken feces and waste of

jamu on C/N ratio compost. The study consisted of five treatments and four

replications, ie: P0 (100% chicken feces), P1 (75% Chicken Feces + 25% Waste

of jamu), P2 (50% Chicken Feces + 50% Waste of jamu Jamu), P3 ( 25% Feces of

chicken + 75% Waste of jamu), and P4 (100% Waste of jamu). The design used

is complete randomized design. The result of variance analysis showed that the

effect of Chicken feces and waste of jamu on the content of C, N and C/N ratio of

compost significantly different (P <0.01). The result showed that C content

(33,34-35,62%), Nitrogen content (1,85-2,48%) and C/N ratio (14,25-16,5%). The

lowest carbon content (30,46%) in 100% chicken feces treatment P0 the highest

Nitrogen 2,48% in treatment of 25% chicken feces + 75% waste of jamu, and

lowest C / N ratio in treatment of chicken feces 25% + 75% Waste of jamu. The

conclusion of this research is treatment of P3 (25% chicken feces + 75% waste of

jamu) with Ratio C/N 14.25 is compost with the best quality compared with other

treatment.

Keywords: Herbs Livestock Waste, Chicken Feces, C/N ratio.

Page 10: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL .............................................................................. i

HALAMAN JUDUL ................................................................................. ii

PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................... v

ABSTRAK ................................................................................................. viii

DAFTAR ISI .............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. viii

PENDAHULUAN

Latar Belakang ..................................................................................... 1

Perumusan Masalah ............................................................................. 2

Tujuan dan Kegunaan ......................................................................... 3

TINJAUAN PUSTAKA

Gambaran Umum Feses Ayam ............................................................ 4

Gambaran Umum Limbah Jamu Labio-1 dari Ramual Herbal ............ 5

Proses Pembuatan Kompos dan Hal-hal yang Mempengaruhinya ...... 9

Hipotesis .............................................................................................. 13

METODOLOGI PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 14

Materi Penelitian .................................................................................. 14

Metode Penelitian ................................................................................ 14

Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 15

Parameter yang Diukur ........................................................................ 15

Pengolahan Data .................................................................................. 18

Page 11: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

xi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kandungan Karbon (C) pada Kompos dengan Imbangan Feses Ayam

dan Limbah Jamu Labio-1 .................................................................. 19

Kandungan Nitrogen (N) pada Kompos dengan Imbangan Feses Ayam

dan Limbah Jamu Labio-1 ................................................................... 20

Rasio C/N pada Kompos dengan Imbangan Feses Ayam dan Limbah

Jamu Labio-1 ...................................................................................... 21

PENUTUP

Kesimpulan .......................................................................................... 23

Saran .................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 24

LAMPIRAN ............................................................................................... 28

Page 12: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

xii

DAFTAR TABEL

No Teks Halaman

1. Rataan Kandungan Kabon (C), Nitrogen (N), dan Rasio C/N pada imbangan

feses ayam dan limbah jamu Labio-1 ..................................................... 19

Page 13: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

No Teks Halaman

1. Analisis Statistik Kandungan Karbon (C) kompos pada Feses Ayam

dan Limbah Jamu Labio-1 .................................................................... 29

2. Analisis Statistik Kandungan Nitrogen (N) kompos pada Feses Ayam

dan Limbah Jamu Labio-1 .................................................................... 30

3. Analisis Statistik Rasio C/N kompos pada Feses Ayam dan Limbah

Jamu Labio-1 ........................................................................................ 31

4. Dokumentasi Penelitian pengaruh imbanagn feses ayam dam limbah

jamu Labio-1 terhadap Rasio C/N kompos .......................................... 32

Page 14: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pupuk adalah suatu bahan yang bersifat organik ataupun anorganik, bila

ditambahkan ke dalam tanah ataupun tanaman dapat menambah unsur hara serta

dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi, atau kesuburan tanah. Pupuk

banyak macam dan jenisnya serta berbeda pula reaksi dan peranannya di dalam

tanah dan tanaman. Kompos ibarat multivitamin bagi tanah dan tanaman. Selain

itu Kompos memiliki banyak manfaat yaitu mengurangi volume/ukuran limbah,

memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari bahan asalnya, mengurangi polusi udara

karena pembakaran limbah dan pelepasan gas metana dari sampah organik yang

membusuk akibat bakteri metanogen di tempat pembuangan sampah, mengurangi

kebutuhan lahan untuk penimbunan, meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki

struktur dan karakteristik, meningkatkan kapasitas penyerapan air, dan

meningkatkan aktivitas mikroba tanah (Hasibuan, 2006).

Menurut Pangaribuan et al. (2012), feses ayam memiliki kandungan unsur

hara N, P dan K yang lebih banyak daripada pupuk kandang jenis ternak lainnya

karena kotoran padat pada ternak unggas tercampur dengan kotoran cairnya.

Kotoran ayam memiliki kandungan unsur hara N 1%, P 0,80%, K 0,40% dan

kadar air 55% (Lingga, 1986). Feses ayam merupakan limbah peternakan yang

belum banyak dimanfaatkan oleh peternak sebagai kompos, tetapi bau yang

ditimbulkan serta pengolahan yang sulit merupakan faktor penghambat dalam

Page 15: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

2

penggunaan feses ayam sebagai kompos, oleh karena itu, penambahan berupa

limbah jamu ternak yang berasal dari ramuan herbal. Jika limbah tersebut hanya

dibuang maka dapat mencemari lingkungan, jadi lebih baik digunakan sebagai

penambahan dalam pengomposan. Hal inilah yang melatarbelakangi dilakukannya

penelitian mengenai pengaruh imbangan feses ayam dan limbah jamu Labio-1

terhadap rasio C/N kompos.

Permasalahan

Peningkatan produksi kompos perlu ditambahkan bahan padatan/selulosa

yang mengandung karbon (C) berupa bahan organik seperti limbah jamu Labio-

1 atau dengan penambahan unsur N (misalnya: urea) yang dapat menurunkan

rasio C/N pada kotoran ayam. Selain itu dengan penambahan bahan organik

tersebut kemungkinan juga dapat mempengaruhi kondisi temperatur sehingga

mempercepat proses pengomposan. Sisa pembuatan jamu labio-1 menjadi limbah

yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di

jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses ayam, tetapi belum

diketahui apakah dengan penambahan limbah jamu ternak dapat mempengaruhi

rasio C/N kompos dari feses ayam.

Page 16: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

3

Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Imbangan

feses ayam dan limbah jamu Labio 1 terhadap rasio C/N kompos.

Kegunaan dari penelitian ini adalah dapat mengetahui kandungan C/N

pada kompos feses ayam dengan penambahan limbah jamu Labio-1 , serta

memberi informasi kepada masyarakat bahwa imbangan feses ayam dan limbah

jamu Labio-1 dapat berpengaruh terhadap rasio C/N kompos.

Page 17: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

4

TINJAUAN PUSTAKA

Gambaran Umum Feses Ayam

Kotoran ayam merupakan salah satu limbah yang dihasilkan baik ayam

petelur maupun ayam pedaging yang memiliki potensi yang besar sebagai pupuk

organik. Komposisi kotoran sangat bervariasi tergantung pada sifat fisiologis

ayam, ransum yang dimakan, lingkungan kandang termasuk suhu dan

kelembaban. Kotoran ayam merupakan salah satu bahan organik yang

berpengaruh terhadap sifat fisik, kimia dan pertumbuhan tanaman. Kotoran ayam

mempunyai kadar unsur hara dan bahan organik yang tinggi serta kadar air yang

rendah. Setiap ekor ayam kurang lebih menghasilkan ekskreta per hari sebesar

6,6% dari bobot hidup (Taiganides, 2000).

Kotoran ayam memiliki kandungan unsur hara N 1%, P 0,80%, K 0,40%

dan kadar air 55% (Lingga, 1986). Hasil analisis yang dilakukan oleh Suryani

dkk (2010), bakteri yang ditemukan pada kotoran ternak ayam antara lain

Lactobacillus achidophilus, Lactobacillus reuteri, Leuconostoc mensenteroide

dan Streptococcus thermophilus, sebagian kecil terdapat Aktinomycetes dan

kapang. Menurut Pangaribuan et al. (2012), pupuk kandang ayam memiliki

kandungan unsur hara N, P dan K yang lebih banyak daripada pupuk kandang

jenis ternak lainnya karena kotoran padat pada ternak unggas tercampur dengan

kotoran cairnya.

Page 18: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

5

Raihan (2000), menyatakan bahwa penggunaan bahan organik kotoran

ayam mempunyai beberapa keuntungan antara lain sebagai pemasok hara tanah

dan meningkatkan retensi air. Apabila kandungan air tanah meningkat, proses

perombakan bahan organik akan banyak menghasilkan asam-asam organik. Anion

dari asam organik dapat mendesak fosfat yang terikat oleh Fe dan Al sehingga

fosfat dapat terlepas dan tersedia bagi tanaman. Penambahan kotoran ayam

berpengaruh positif pada tanah masam berkadar bahan organik rendah karena

pupuk organik mampu meningkatkan kadar P, K, Ca dan Mg tersedia.

Gambaran Umum Limbah Jamu Ternak dari Ramuan Herbal

Pembuatan jamu ternak Labio-1 menggunakan 12 macam ramuan herbal

yaitu 12 macam ramuan herbal harus dicuci bersih, kemudian diiris tipis dan

dihaluskan menggunakan mesin, ramuan herbalyang digiling dicampur air

secukupnya, digiling sampai semua bahan halus, setelah semua bahan halus dan

tercampur rataditambahkan 1 liter molasses, 1 liter EM4 dan air sumur untuk

mengencerkan molasses, kemudian diaduk sampai homogen, ramuan herbal

dimasukkan dalam jerigen 20 liter dan ditutup rapat dan jamu ternak Labio-1

difermentasi selama 2 minggusampai tidak terbentuk gas. Gas yang terbentuk

selama proses fermentasidikeluarkan dengan membuka tutup jerigen, setelah itu

ditutup rapat kembali setelah fermentasi jamu ternak Labio-1 disaring sehingga

menghasilkan jamu ternak Labio-1 dan ampasnya limbah jamu ternak Labio-1

dibuat pupuk kompos (Agustina, 2006).

Page 19: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

6

Ramuan tanaman herbal atau limbah jamu ternak adalah obat tradisional

yang berasal dari bahan alamai terutama tumbuhan lain dan merupakan warisan

budaya bangsa dan telah digunakan turun-temurun secara empiris. Ramuan

tanaman obat (jamu) selain untuk dikonsumsi manusia dapat digunakan untuk

kesehatan ternak (Zainuddin, 2006).

Obat alami dapat pula didefenisikan sebagai obat-obatan yang berasal dari

alam, tanpa rekayasa atau buatan, bias berupa obat yang biasa digunakan secara

tradisional, namun cara pembuatannya dipermodern. Apabila obat tersebut

diperuntukkan bagi hewan maka obat alami tersebut diberi keterangan tambahan

“untuk hewan” (Maheshwari, 2002).

Ramuan tanaman obat pada umumnya dikonsumsi oleh manusia untuk

tujuan menjaga kesehatan atau sebagai pengobatan beberapa penyakit tertentu.

Sejak krisis moneter yang terjadi di Indonesia sampai saat ini harga obat-obatan

untuk ternak buatan pabrik (impor) sangat mahal, sehingga tidak terjangkau oleh

para petani ternak, khususnya peternak dalam skala menengah kebawah. Oleh

karena itu, peternak berupaya mencari alternatif lain dengan memanfaatkan

ramuan herbal.

Temulawak merupakan tanaman asli Indonesia yang termasuk salah satu

jenis temu-temuan atau jahe-jahean. Kandungan kimia rimpang temulawak

dibedakan atas tiga komponen besar, yaitu fraksi pati, fraksi kurkuminoid dan

fraksi minyak atsiri (Rahayu dan Budiman, 2008).

Page 20: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

7

Bawang putih mengandung minyak atsiri, yang bersifat antibakteri dan

antiseptik. Kandungan alicin berkaitan dengan daya anti kolesterol. Zat aktif ini

mencegah penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi dan lain-lain

(Hakim, 2008).

Daun kemangi mengandung komponen non gizi antara lain senyawa

flavonoid dan eugenol, arginin, anetol, boron, dan minyak atsiri. Flavonoid dan

eugenol berperan sebagai antioksidan, yang dapat menetralkan radikal bebas,

menetralkan kolesterol dan bersifat antikanker (Candra, 2011).

Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betIephenol),

seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikol yang memiliki daya

mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Kunyit merupakan

tanaman herbal dan tingginya dapat mencapai 100 cm. Batang kunyit semu, tegak,

bulat, membentuk rimpang dan berwarna hijau kekuningan. Bagian tanaman yang

digunakan adalah rimpang atau akarnya. Rimpang kunyit mengandung minyak

atsiri dan mengandung kurkumin. (Mahendra, 2005).

Menurut Nursal, et. al. (2006) bahwa jahe juga mengandung senyawa

flavonoid, fenol, terpenoid. Sereh merupakan sejenis tanaman dari keluarga

rumput yang rimbun dan berumpun besar serta mempunyai aroma yang kuat dan

wangi. Sereh juga merupakan tanaman tahunan yang hidup secara meliar.

Tanaman ini dapat mencapai ketinggian sampai 1,2 meter (Kristio, 2011).

Lengkuas mengandung minyak atsiri berwarna hijau kekuningan dan

berbau khas. Minyak atsiri ini terdiri atas bahan metal sinamat 48 %, cineol 20 %-

30 %, kamfer, d-alfa-pinen, galangin, dan eugenol 3 %-4 % (Muhlizah, 1999).

Page 21: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

8

Ekstrak lengkuas (suku Zingiberaceae) dilaporkan dapat menghambat

pertumbuhan mikroba, diantaranya bakteri Escherchia coli, Bacillus subtilis,

Staphylococcus aureus, jamur Neurospora sp., Rhizopus sp. dan Penicillium sp.

(Nursal, et,al, 2006).

Rimpang temu hitam mengandung minyak atsiri, tanin, kurkumol,

kurkumenol, isokurkumenol, kurzerenon, kurdion, kurkumalakton, germakron, a,

ß,gelemene, linderazulene, kurkumin, demethyoxykurkumin, bisdemethyoxykurk

umin (Riayati, 1989).

Zat yang terkandung didalam hebal ini adalah minyak atsiri (sineol,

kamfer, d-borneol, d-pinen, seskuiterpene, zingiberen, kurkumin, zedoarin),

rhisoma pati (hanya ada sesudah musim kemarau) (Faris, 2011).

Bawang merah mengandung protein serta kaya akan kalsium dan

riboflavin. Bawang merah dewasa mengandung protein 1,2%, lemak 0,1%, serat

0,6%, mineral 0,4%, dan karbohidrat 11,1% per 100 g (Syukur, 2005).

Kencur mengandung pati (4,14 %), mineral (13,73 %), dan minyak atsiri

(0,02 %) berupa sineol, asam metil kanil dan penta dekaan, asam cinnamik, ethyl

aster, asam sinamic, borneol, kamphene, paraeumarin, asam anisic, alkaloid dan

gom. Kencur segar mengandung antibakteri walau cuma sedikit.

Page 22: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

9

Proses Pembuatan Kompos dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya

Pupuk organik (kompos) merupakan hasil perombakan bahan organik oleh

mikrobia dengan hasil akhir berupa kompos yang memiliki nisbah C/N yang

rendah. Bahan yang ideal untuk dikomposkan memiliki nisbah C/N sekitar 30,

sedangkan kompos yang dihasilkan memiliki nisbah C/N < 20. Bahan organik

yang memiliki nisbah C/N jauh lebih tinggi di atas 30 akan terombak dalam waktu

yang lama, sebaliknya jika nisbah tersebut terlalu rendah akan terjadi kehilangan

N karena menguap selama proses perombakan berlangsung. Kompos yang

dihasilkan dengan fermentasi menggunakan teknologi mikrobia efektif dikenal

dengan nama bokashi. Dengan cara ini proses pembuatan kompos dapat

berlangsung lebih singkat dibandingkan cara konvensional (Yuwono, 2007).

Kompos mengandung bahan organik dan hara-hara mineral esensial yang

siap di serap akar tanaman. Bahan organik yang terdapat dalam kompos mampu

mengikat partikel tanah (Sriharti dan Salim, 2010).

Pupuk organik dalam bentuk yang telah dikomposkan ataupun segar

berperan penting dalam perbaikan sifat kimia, fisika, dan biologi tanah serta

sebagai sumber nutrisi tanaman. Secara umum kandungan nutrisi hara dalam

pupuk organik tergolong rendah dan agak lambat tersedia, sehingga diperlukan

dalam jumlah cukup banyak. Namun, pupuk organik yang telah dikomposkan

dapat menyediakan hara dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan dalam

bentuk segar, karena selama proses pengomposan telah terjadi proses dekomposisi

yang dilakukan oleh beberapa macam mikroba, baik dalam kondisi aerob maupun

anaerob. Sumber bahan kompos antara lain berasal dari limbah organik seperti

Page 23: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

10

sisa-sisa tanaman (jerami, batang, dahan), sampah rumah tangga, kotoran ternak

(sapi, kambing, ayam), arang sekam, dan abu dapur (Deptan, 2006).

Sumber utama bahan organik bagi tanah berasal dari jaringan tanaman,

baik berupa sampah-sampah tanaman (serasah) ataupun sisa-sisa tanaman yang

telah mati. Sumber bahan organik lainnya adalah hewan. Bahan–bahan organik

yang berasal dari serasah, sisa-sisa tanaman yang mati, limbah atau kotoran

hewan dan bangkai hewan itu sendiri, didalam tanah akan diaduk-aduk dan

dipindahkan oleh jasad renik yang selanjutnya dengan kegiatan berbagai jasad

tanah bahan organik itu melalui berbagai proses yang rumit dirombak menjadi

bahan organik tanah yang mempunyai arti penting (Kartasapoetra, 1987).

Karyaningsih (2001) penggunaan kompos juga memiliki banyak

kelemahan. Kelemahan-kelemahan tersebut diantaranya adalah: Kompos

diperlukan dalam jumlah yang banyak untuk memenuhi kebutuhan unsur hara

suatu tanaman; Hara yang dikandung untuk bahan sejenis bervariasi; Kekurangan

unsur hara dimungkinkan terjadi apabila kompos telah matang. Pada kompos yang

telah matang, bahan organik mentah telah terdekomposisi membentuk produk

yang stabil. Kompos yang matang sudah tidak lagi mengandung senyawa

fitotoksik yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman (Darlington, 2001).

Bahan organik tidak dapat digunakan secara langsung oleh tanaman

karena perbandingan kandungan C/N dalam bahan tersebut tidak sesuai dengan

C/N tanah. Rasio C/N merupakan perbandingan antara karbohidrat (C) dan

nitrogen (N). Rasio C/N tanah berkisar antara 10-12. Apabila bahan organik

mempunyai rasio C/N mendekati atau sama dengan rasio C/N tanah, maka bahan

Page 24: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

11

tersebut dapat digunakan tanaman. Namun pada umumnya bahan organik segar

mempunyai rasio C/N tinggi (jerami 50-70; dedaunan tanaman 50-60; kayu-

kayuan >400; dan lain-lain).

Prinsip pengomposan adalah untuk menurunkan rasio C/N bahan organik

hingga sama dengan C/N tanah (<20). Semakin tinggi rasio C/N bahan organik

maka proses pengomposan atau perombakan bahan semakin lama. Waktu yang

dibutuhkan bervariasi dari satu bulan hingga beberapa tahun tergantung bahan

dasar. Proses perombakan bahan organik terjadi secara biofisiko-kimia,

melibatkan aktivitas biologi mikroba dan mesofauna. Secara alami proses

peruraian tersebut bisa dalam keadaan aerob (dengan O2) maupun anaerob (tanpa

O2) (Cooperband, 2000).

Kompos yang sudah matang secara fisik digambarkan sebagai struktur

remah, agak lepas dan tidak gumpal, berwarna coklat kegelapan, baunya mirip

humus atau tanah dan reaksi agak masam sampai netral, tidak larut dalam air,

bukan dalam bentuk biokimia yang stabil tetapi berubah komposisinya melalui

aktivitas mikroorganisme, kapasitas tukar kation yang tinggi dan daya absorpsi air

tinggi, jika dicampurkan ke tanah akan menghasilkan akibat yang menguntungkan

bagi tanah dan pertumbuhan tanaman (Gaur, 1981). Kematangan kompos dapat

ditentukan berdasarkan nisbah C/N kompos, sedangkan kandungan hara kompos

berhubungan dengan kualitas bahan asli yang dikomposkan.

Sampai saat ini, penilaian kualitas kompos selain dilihat dari sifat fisik

sering dilihat hanya dari nilai C/N rasio dan kandungan unsur hara saja. Dimana

kompos dengan C/N rasio rendah dan memiliki kandungan hara yang tinggi

Page 25: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

12

dianggap sebagai ciri kompos yang baik, tanpa memperhitungkan kandungan

asam-asam organik khususnya asam humat dan asam fulvat yang memiliki

peranan besar dalam memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Kompos yang baik

untuk ditambahkan ke dalam tanah dapat dilihat dari segi fungsi dan peranannya

dalam mempengaruhi (memperbaiki) sifat-sifat tanah.

Karbon C merupakan sumber energi bagi mikroorganisme. Dalam proses

pengomposan, porsi terbesar C yaitu 2/3 bagian yang terdapat dalam pupuk

organik akan digunakan sebagai sumber energi bagi pertumbuhan

mikroorganisme. Sementara sisanya digunakan untuk pembentukan sel baru.

Mikroorganisme pengurai sampah organik juga memerlukan N untuk membangun

sel-sel tubuh mereka. Keberadaan unsur ini terutama diperlukan oleh

mikroorganisme untuk proses sintesis protein (Damanhuri dan Padmi, 2010:69).

Semakin tinggi nisbah C/N, semakin sulit suatu bahan terurai. Peningkatan

nisbah C/N awal campuran hingga mudah terdekomposisi akan memperlambat

waktu pengomposan. Bahan kompos yang mempunyai nisbah C/N tinggi juga

hanya menghasilkan temperatur maksimal di bawah kondisi optimum dan suasana

pengomposan yang terlalu asam. Sementara jika nisbah C/N bahan terlalu rendah,

meski awalnya terjadi dekomposisi yang sangat cepat tetapi selanjutnya

kecepatannya akan menurun karena kekurangan C sebagai sumber energi. Pada

nisbah C/N yang terlalu rendah, NH3 akan dihasilkan sehingga aktivitas biologi

menjadi terhambat (Cooperband, 2000).

Rasio C/N (Karbon dan Nitrogen) yang efektif untuk proses

pengomposan berkisar antara 30:1 hingga 40:1. Mikroba memecah senyawa C

Page 26: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

13

sebagai sumber energi dan menggunakan N untuk sintesis protein. Pada rasio C/N

di antara 30 - 40 mikroba mendapatkan cukup karbon untuk energi dan nitrogen

untuk sintesis protein.

Hipotesis

Diduga bahwa penambahan limbah jamu Labio-1 dalam pembuatan pupuk

kompos feses ayam dapat menurunkan rasio C/N kompos tersebut.

Page 27: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

14

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai April 2017 dengan

dua tahap yaitu tahap pertama dilakukan pembuatan kompos, dilaksanakan di

Laboratorium Valorisasi Pakan dan Limbah, Fakultas Peternakan Universitas

Hasanuddin Makassar. Tahap kedua yaitu analisis Rasio C/N pada kompos

dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Fakultas Pertanian,

Universitas Hasanuddin Makassar.

Materi Penelitian

Bahan yang digunanakan dalam penelitian ini adalah feses ayam

(kandungan C= 7,26%, N= 0,35%, dan Rasio C/N= 21%), limbah jamu labio-1

(kandungan C= 4,27%, N=0,82%, dan Rasio C/N= 5 %), air bersih, polybag dan

bahan-bahan yang digunakan dalam analisis rasio C/N.

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu, sekop, ember,

timbangan, pengaduk, neraca analitik serta alat yang digunakan untuk analisis

rasio C/N.

Metode Penelitian

Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (Gazper,

1994), terdiri atas 5 perlakuan, setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali, adapun 5

perlakuan tersebut sebagai berikut:

Page 28: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

15

P0: Feses ayam 100 %

P1 : Feses ayam 75 % + limbah jamu 25 %

P2 : Feses ayam 50 % + limbah jamu 50 %

P3 : Feses ayam 25 % + limbah jamu 75 %

P4: Limbah jamu 100 %

Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dua tahap, tahap pertama yaitu pembuatan pupuk

kompos, tahap kedua analisis kandungan Rasio C/N. Langkah pertama pembuatan

pupuk kompos yaitu mengumpulkan feses ayam dan limbah jamu ternak,

kemudian mengeringkan feses ayam, selanjutnya dilakukan penimbangan bahan

sesuai dengan perlakuan (feses ayam dan limbah jamu Labio-1), kemudian

dicampur sampai homogen dengan kadar air 60 % (Mulyani, 2014), setelah feses

ayam dan limbah jamu ternak tercampur merata dimasukkan ke dalam plastik

yang telah dilubangi dan diisi sebanyak 1 kg dan disimpan selama 30 hari. Setiap

minggu dilakukan pengadukan, pengukuran pH dan suhu perlakuan untuk

mengetahui pengaruh pH dan suhu pada proses pengomposan.

Parameter yang di ukur

Uji Analisis C/N (Price & Paul, 1981)

- Analisis kadar karbon (C)

Berikut adalah langkah-langkah pengerjaan untuk analisis kadar karbon

organik dalam bahan :

Page 29: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

16

Untuk larutan contoh :

1. Timbang 0.25 gram sampel dan masukkan kedalam labu ukur 100 ml

2. Tambahkan 7,5 ml H2SO4 pekat

3. Tambahkan 5 ml kalium dikromat 1 N

4. Lalu tambahkan sedikit aquades dan kocok hingga homogeny

5. Biarkan 15 menit hingga dingin lalu tambahkan aquades hingga tanda garis

6. Ukur pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 561 nm

Untuk larutan standar :

1. Pipet 5 ml larutan glukosa 5000 ppm kedalam labu ukur 100 ml

2. Tambahkan 7,5 ml H2SO4 pekat

3. Tambahkan 5 ml kalium dikromat 1 N

4. Lalu tambahkan sedikit aquades dan kocok hingga homogen

5. Biarkan 15 menit hingga dingin lalu tambahkan aquades hingga tanda garis

6. Ukur pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 561 nm

Untuk larutan blanko :

1. Pipet 7,5 ml H2SO4 pekat kedalam labu ukur 100 ml

2. Tambahkan 5 ml kalium dikromat 1 N

3. Lalu tambahkan sedikit aquades dan kocok hingga homogen

4. Biarkan 15 menit hingga dingin lalu tambahkan aquades hingga tanda garis

5. Siap di jadikan larutan blanko

Perhitungan :

((100 / Berat Sampel) X (Abs. Sampel / Abs Standar)) X 250

C (%) =

10.000

Page 30: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

17

- Analisis kadar nitrogen (N)

Berikut ini adalah langkah-langkah pengerjaan untuk analisis kadar

Nitrogen organik dalam bahan :

1. Menambahkan sampel 0.5 gram masukkan dalam labu kjedahl

2. Menambahkan 1 sendok teh campuran selenium dan 10 ml H2SO4

3. Mengocok hingga seluruh sampel terbasahi oleh H2SO4 kemudian

didestruksi (dalam lemari asam) diatas alat pemanas listrik hingga jernih

4. Mendinginkan dan mengencerkan dengan aquades sampai tanda garis

5. Larutan H3BO3 2% sebanyak 10 ml dimasukkan kedalam labu erlemeyer

6. Memipet larutan tersebut sebanyak 10 ml masukkan kedalam labu destilasi

dijalankan sampai larutan penampung N mencapai 50 ml (Penampang N =

3 tetes indikator + asam bokasi)

7. Titrasi dengan H2SO4 0.20 N sampai terjadi perubahan warna

Kebersihan analisis ini ditandai oleh terjadinya perubahan warna hijau

menjadi merah pada labu penampug N.

Rumus yang digunakan :

hasil titrasi x N. H2SO4 x 20 x 14

N Total = x 100%

(Berat sampel x 1000)

Page 31: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

18

Pengolahan Data

Rancangan penelitian yang digunakan adalah RAL Rancangan Acak

Lengkap (RAL) dengan model matematika sebagai berikut:

Yij= μ + τI+ ϵij

Keteragan :

Yij = Nilai pengamatan dengan perlakuan ke-i (1,2,3,4,5) dan ulangan ke-j

(1,2,3,4)

μ= Rata-rata pengamatan

τi= Pengaruh perlakuan ke-i (1,2,3,4 dan 5)

ϵij= Pengaruh sisa terhadap sisa terhadap perlakuan ke-i dan ke-j

Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan bantuan software

SPSS Vers. 16,0. Jika memperlihatkan pengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan

uji jarak berganda Duncan (Gomez dan Gomez, 2010).

Page 32: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

19

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian imbangan feses ayam dan limbah jamu labio-1 pada

kompos dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Rataan Kandungan Karbon (C), Nitrogen (N), dan Rasio (C/N) pada

Imbangan Feses Ayam dan Limbah Jamu labio-1 pada kompos

Perlakuan Carbon (%) Nitrogen (%) C/N (%)

P0 30.46 + 32,80a 1.85 + 6,60a 16.5 + 5,57c

P1 33.34+ 50,39b 2.15+ 9,77b 15.25 +5,00abc

P2 33.78 +14,08bc 2.15+ 16,48b 15.75 +1,25bc

P3 35.2 +90,25cd 2.48+ 12,49c 14.25 + 5,00a

P4 35.62 +11,49d 2.37 +6, 13c 15 + 1, 15ab

Keterangan: Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan

perlakuan berbeda nyata

Kandungan Karbon (C) pada kompos dengan Imbangan Feses Ayam dan

Limbah Jamu Labio-1

Karbon (C) merupakan sumber energi bagi mikroorganisme. Dalam proses

pengomposan, porsi terbesar C yaitu sebesar 2/3 bagian yang terdapat dalam

bahan organik akan digunakan sebagai sumber energi bagi mikroorganisme.

Sementara sisanya digunakan untuk pembentukan sel baru.

Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa hasil sidik ragam menunjukkan

kandungan karbon pada imbangan feses ayam dan limbah jamu Labio-1 pada

kompos berpengaruh sangat nyata (P<0,01). Pada Uji Duncan terlihat rataan P0

berbeda dengan perlakuan lainnya (Lampiran 1) dan mempunyai kandungan C

lebih rendah yaitu 30,46 % sedangkan P4 mengandung karbon yang tertinggi

yaitu 35,61% diduga karena adanya kandungan mikroorganisme pada perlakuan

P0 (feses ayam 100% menggunakan unsur C-organik selama proses fermentasi

berlangsung. Hal ini sesuai pendapat Cahya dkk (2010) menyatakan bahwa unsur

Page 33: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

20

C-Organik dalam pembuatan pupuk organik digunakan oleh mikroorganisme

sebagai sumber energi untuk pertumbuhan dan perkembangannya dalam

mendegradasi bahan organik selama proses fermentasi berlangsung.

Kandungan Nitrogen (N) pada Kompos dengan Imbangan Feses Ayam dan

Limbah Jamu pada Labio-1

Mikroorganisme pengurai juga memerlukan N untuk membangun sel-sel

tubuh. Keberadaan unsur ini terutama di perlukan oleh mikroorganisme untuk

proses sintesis protein guna mempercepat pertumbuhannya. Berdasarkan hasil

penelitian kandungan Nitrogen (N) dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 terlihat bahwa hasil sidik ragam menunjukkan bahwa kandungan

Nitrogen pada imbangan feses ayam dan limbah jamu Labio-1 pada kompos

sangat berpengaruh nyata (P<0,01). Pada Uji Duncan menunjukkan bahwa rataan

P0 berbeda dengan perlakuan lainnya sedangkan pada perlakuan P4 tidak berbeda

nyata dengan P1 dan P3 (Lampiran 2). Hasil penelitian diperoleh kandungan N

berkisar antara 1,85 sampai 2,48%. Kandungan N terendah 1,85% pada perlakuan

P0 dan tertinggi pada perlakuan P3 (25% feses ayam + 75% limbah jamu Labio-

1). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi presentase limbah jamu Labio-1

pada kompos maka semakin tinggi pula kandungan nitrogennya. Hal ini

disebabkan karena pada ramuan herbal yang digunakan dalam pembuatan jamu

Labio-1 terdapat bawang merah yang kaya akan protein sehingga sesuai dengan

pendapat Syukur, (2005) yang menyatakan bahwa bawang merah mengandung

protein serta kaya akan kalsium dan riboflavin.

Page 34: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

21

Rasio C/N pada Kompos dengan Imbangan Feses Ayam dan Limbah Jamu

Labio-1

Prinsip pengomposan adalah untuk menurunkan rasio C/N bahan organik

hingga sama dengan tanah (<20). Kematangan kompos dapat ditentukan

berdasarkan nisbah C/N kompos, sedangkan kandungan hara kompos

berhubungan dengan kualitas bahan asli yang dikomposkan.

Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa pada Rasio C/N berbeda sangat

nyata (P<0,01) dan pada Uji Duncan (Lampiran 3) menunjukkan bahwa P3

berbeda dengan perlakuan lainnya. Semakin rendah Rasio C/N maka

semakin tinggi kualitas kompos tersebut. Ini menunjukkan bahwa pada

perlakuan P3 (Feses Ayam 25% + Limbah Jamu Labio-1 75%) adalah yang

terbaik dibanding dengan perlakuan lainnya disebabkan karena semakin

tinggi presentase limbah jamu Labio-1 maka Rasio C/N semakin menurun.

Hal ini menunjukkan kompos dengan feses ayam dengan limbah jamu ternak

mampu mendegradasi organik kompleks serta unsur hara yang terkandung

dalam feses ayam dapat berperan sebagai sumber nutrient untuk membangun

sel-sel baru mikroorganisme. Kandungan Karbon berfungsi sebagai makanan

bagi bakteri untuk menghasilkan metana, sedangkan nitrogen sebagai

pembangun struktur sel bakteri.

Rasio C/N yang diperoleh pada penelitian ini berkisar antara 16,5, yang

tertinggi pada perlakuan P3. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan P3 ( feses

ayam 25%+ limbah jamu Labio-1 75%) mempunyai kualitas yang terbaik

disbanding perlakuan lainnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Cooperband

Page 35: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

22

(2000) yang menyatakan bahwa semakin tinggi nisbah C/N, semakin sulit suatu

bahan terurai. Bahan kompos yang mempunyai nisbah C/N tinggi juga hanya

menghasilkan temperatur maksimal di bawah kondisi optimum dan suasana

pengomposan yang terlalu asam. Sementara jika nisbah C/N bahan terlalu rendah,

meski awalnya terjadi dekomposisi yang sangat cepat tetapi selanjutnya

kecepatannya akan menurun karena kekurangan C sebagai sumber energi. Pada

nisbah C/N yang terlalu rendah, NH3 akan dihasilkan sehingga aktivitas biologi

menjadi terhambat.

Menurut Herawati, dkk. (2010) bahwa apabila C/N terlalu tinggi,

nitrogen akan dikonsumsi dengan cepat oleh bakteri metanogenik untuk

pertumbuhannya dan hanya sedikit yang bereaksi dengan karbon akibatnya gas

yang dihasilkan rendah. Sebaliknya jika C/N rendah, nitrogen akan dibebaskan

dan berakumulasi dalam bentuk amoniak (NH4) sehingga pH > 8,5 yang

menyebabkan berkurangnya bakteri metanogenik. Menurut Mukhtar (2013),

bahan organik tidak dapat digunakan secara langsung oleh tanaman karena rasio

C/N dalam bahan tersebut tidak mendekati rasio C/N tanah sehingga harus

melalui pengolahan terlebih dahulu, rasio C/N tanah berkisar antara 10-12.

Namun pada umumnya bahan organik segar mempunyai rasio C/N tinggi.

Page 36: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

23

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpilkan bahwa perlakuan P3

(feses ayam 25%+ limbah jamu Labio-1 75%) dengan Rasio C/N 14,25

adalah kompos dengan kualitas terbaik dibandingkan dengan perlakuan

lainnya.

Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai aplikasi kompos dengan

imbangan feses ayam 25% + limbah jamu Labi-1 75% d sebagai pupuk pada

hijauan pakan.

Page 37: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

24

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Laily. 2006. Penggunaan Ramuan Herbal Sebagai Feed Additive

untukMeningkatkan Performans Broiler. Lokakarya Nasional Inovasi

Teknologi Dalam Mendukung Usaha Ternak Unggas Berdaya saing;

47-52.

Anonim. 2005. Terapi herbal, Buah, Sayuran, Flu Burung dan Demam Berdarah.

Cetakan I. Majalah Flora dan Fauna , Jakarta.

Almatsier, 2001.Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Association Of Agriculture Chemist. 1990. Official Methods of Analysis of the

Association of Agriculture Chemist A.O.A.C, Washington D.C.

Astari, L. P. 2011. Kualitas Pupuk Kompos Bedding Kuda dengan menggunakan

aktivator mikroba yang berbeda. Skripsi S1. IPB. Bogor

Barus, J. 2011. Uji Efektivitas Kompos Jerami dan Pupuk NPK Terhadap Hasil

Padi. J. Agrivigor 10(3):247-252.

Budiyati, E., Fitria, N., dan Yayuk, M. 2014. Perbandingan Volume Biogas yang

Dihasilkan dari Fermentasi Campuran Eceng Gondok dan Sampah

Sayuran Dengan dan Tanpa Kotoran Sapi pada Berbagai Rasio

Pengenceran dan Waktu. Fakultas Teknologi Industri. Universitas Islam

Indonesia.

Cahya.2010.Pengaruh Waktu Fermentasi dan Penambahan Aktivator BMF Biofad

Terhadap Kualitas Pupuk organik. Teknik Kimia Undip: Semarang.

Cooperband, L.R.2000. Composting: Art and Science of Organic Waste

Conversion to a Soil Resource. Laboratory Medicine 31 (6) 203-206.

Darlington, W.2001. Compost, Soil Amandement for Etablishment of Turf and

Landscape. www.soil-plant laboratory.com, Accessed 7 January

2017.

Deptan, 2006. Budidaya Kacang Tanah Tanpa Olah Tanah,

availableat;http://www.deptan.go.id/teknologi/tp/tkcgtanah1.htm

[21 Januari 2017]

Enda.2009. Optimalisasi Fermentasi Urine Sapi dengan Aditif Tetes Tebu

(Mollases) untuk Menghasilkan Pupuk Organik Cair Yang

Berkualitas Tinggi. Universitas Negeri Malang: Malang

Page 38: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

25

Faris, A., 2011. Manfaat dan Khasiat Temu Kunci. http://aghifaris. blogspot.com

/2011 /02/ manfaat-dan-khasiat-tanaman-herbal-temu.html. Diakses

pada tanggal 8 Februari 2017.

Fry, S. 2003. Derajat Keasaman (pH), Temperatur (Suhu) dan Kelembaban Pada Isian

Digester. Penerbit Swadaya, Jakarta.

Gaur, A. C. 1981. Improving Soil Fertility through Organic Recycling : A Manual

of Rural Composting. FAO/UNDP. Region Project RAS/75/004.

Project Field.

Gazper, V. 1994.Metode Rancangan Percobaan. CV, Armico, Bandung.

Gomez, K.A.,A.A. Gomez. 2010 Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian

(Terjemahkan) Endang Sjamsuddin dan J.S. Baharsjah. Edisi Kedua.

UI Press. Jakarta.

Hidayati, YA.Bento TB., Kunarni A., Marlina E.T., dan Harlina E. 2008. Kualitas

pupuk cair hasil pengolahan feses sapi potong menggunakan

saccharomyces cerevisiae. Jurnal Ilmu Ternak. 11 (2): 104 –107

Haryati, T. 2006. Biogas: Limbah Peternakan yang Menjadi Sumber Energi Alternatif.

Balai Penelitian Ternak. Bogor. Hal 160-169.

Herawati, Dewi, A., dan Andang, A.W. 2010. Pengaruh Pretreatment Jerami Padi Pada

Produksi Biogas Dari Jerami Padi dan Sampah Sayur Sawi Hijau Secara

Batch. Universitas Setia Budi. Jurnal Rekayasa Proses, Vol 4, No. 1.

Hasibuan, 2006. Membuat pupuk organik secara singkat, penebar swadaya,

Jakarta.

Kartasapoetra, A.G dan Sutedjo, M.M., 1987. Pengantar Ilmu Tanah. Penerbit PT.

Bina Aksara. Jakarta.

Kuo, S. M.E.O Escobar. N.V.Hue. R.L. Hummer. 2005. Composting and

Compost Utilization for Agronomic and Container Crops,

Washington State University Research and Extension Center.

Ligga, P. 1986. Bertanam Umbi-umbian. Penebar swadaya. Jakarta.

Mahendra, B. 2005. 13 Jenis Tanaman Obat Ampuh. Cetakan I. Pe3nebar

Swadaya, Jakarta.

Maheshwari. 2002. Pemanfaatan Obat Alami: Potensi dan Prospek

pengembangannya. Disertasi. Institut Pertanian Bogor.Bogor.

Page 39: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

26

Muhlizah, F, 1999. Temu-Temuan dan Empun Budidaya dan Manfaatnya.

Kanisius, Yogyakarta. Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas

Airlangga, Surabaya

Mukhtar, P.D. 2013. Pembuatan Bokasi Dengan Menggunakan Berbagai Macam

Bahan Organik dan Pupuk Kandang. Fakultas Pertanian Universitas

Sriwijaya Inderalaya..

Paimin, F. B. 2001. Alat Pembuat Biogas dari Drum, Penebar Swadaya : Jakarta.

Pangaribuan DH, Yasir M, Utami NK. 2012. Dampak Bokashi kotoran ternak

dalam pengurangan pemakaian pupuk Anorganik pada Budidaya

Tanaman Tomat. J. Agron Indonesia 40 (3):204-210.

Price, E.C., dan Paul, N.C. 1981. Biogas Production and Utilization. Ann Arbor

Science Publishers inc/The Butterworth Group, Michigan.

Rahman Susanto, 2002. Mutu Pupuk Organik, Balai Penelitian Tanah, Bogor.

Raihan, H.S.2000. Pemupukan NPK dan ameliorasi lahan kering sulfat masam

berdasarkan nilai uji tanah untuk tanaman jagung. J. Ilmu pertanian 9

(1):28

Rahayu dan Berlian. 2007. Bawang Merah. Cetakan XIV. Penebar Swadaya,

Jakarta.

Rahayu dan Budiman. 2008. Pemanfaatan tanaman tradisional sebagai feed

additive dalam upaya menciptakan Budidaya Ayam Lokal Ramah

Lingkungan. Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi Pemgembangan

Ayam Lokal.

Riayati, E.E. 1989. Tanaman Obat Indonesia. Fakultas Farmasi UGM, 1989.

http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/index.php. (8 Februari 2017).

Rostiana, O. Nurliani B dan R. Mono. 2005. Budidaya Tanaman Jahe. Badan

Penelitian dan Pengembangan Pertanian dan Pengembangan

Pertanian , Blalai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatika. Sirkuler

No. 11

Ruskandi. 2006. Pembuatan Kompos Limbah Kebun Pertanaman Kepala

Polikultur. Buletin Teknik Pertanian 11 (1):33-36.

Seputra, E.A. 2008. Manfaat Sereh. http://artikel-alternatif. Blogspot .com/

2008/01/manfaat-sereh.html. (8 Februari 2017).

Setiawan, A.I. 2004. Memanfaatkan Kotoran Ternak. Penerbit Penebar Swadaya,

Jakarta.

Page 40: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

27

Sriharti dan T Salim.2010. Pemanfaatan Sampah Tanam (Rumput-Rumputan

Untuk Pembuatan Kompos. Prosiding Seminar Nasional Teknik

Kimia “ Kejuangan” Yogyakarta, 26 Januari 2010.

Simamora, S.S., Wahyuni, S., & Sirajuddin. 2006. Membuat Biogas Pengganti Bahan

Bakar Minyak dan Gas dari Kotoran Ternak. PT. Agromedia Pustaka,

Jakarta

Taiganides, R.E.2000. Animal Waste. Applied Science publisher Ltd:London

Wahyuni, Sri. 2008. Panduan Praktis Biogas. Penerbit Swadaya, Jakarta.

Yuwono, D., 2006. Kompos dengan Cara Aerob maupun Anaerob untuk

Menghasilkan Kompos yang Berkualitas Penebar Swadaya. Jakarta.

Zainuddin, D. 2006. Tanaman Obat Meningkatkan Efisiensi Pakan dan Kesehatan

Ternak Unggas. Broiler Modern Kumpulan Tulisan Teknik Budidaya

Ayam Broiler.ww.blogger.com

Page 41: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

28

LAMPIRAN

Page 42: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

29

Lampiran 1. Analisis Statistik Kandungan Karbon (C) Pada Feses Ayam dengan

Limbah Jamu Labio-1 terhadap Rasio C/N kompos

ANOVA

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

Between

Groups

66,309 4 16,577 18,0

22

,000

Within

Groups

13,797 15 ,920

Total 80,107 19

C

Duncana

PERLAKU

AN

N Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4

P0 4 30,4575

P1 4 33,3350

P2 4 33,7775 33,7775

P3 4 35,2000 35,2000

P4 4 35,6175

Sig. 1,000 ,524 ,053 ,547

Page 43: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

30

Lampiran 2. Analisis Statistik Kandungan Nitrogen (N) Pada Feses Ayam dengan

Limbah Jamu Labio-1 terhadap Rasio C/N kompos

ANOVA

N

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

Between

Groups

,940 4 ,235 19,431 ,000

Within Groups ,181 15 ,012

Total 1,121 19

N

Duncana

PERLAKU

AN

N Subset for alpha = 0.05

1 2 3

P0 4 1,8475

P1 4 2,1475

P2 4 2,1525

P4 4 2,3650

P3 4 2,4800

Sig. 1,000 ,950 ,160

Page 44: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

31

Lampiran 3. Analisis Statistik Kandungan Rasio C/N Pada Feses Ayam dengan

Limbah Jamu Labio-1

ANOVA

CN

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

Between

Groups

11,300 4 2,825 3,767 ,026

Within Groups 11,250 15 ,750

Total 22,550 19

CN

Duncana

PERLAKU

AN

N Subset for alpha = 0.05

1 2 3

P3 4 14,2500

P4 4 15,0000 15,0000

P1 4 15,2500 15,2500 15,2500

P2 4 15,7500 15,7500

P0 4 16,5000

Sig. ,141 ,263 ,071

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.

Page 45: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

32

Lampiran 5. Dokumentasi penelitian Imbangan Feses Ayam dengan Limbah

Jamu Labio-1 terhadap Rasio C/N Kompos

(a)

(b)

(c)

Keterangan: Proses pembuatan kompos (a) Pengisian Sampel, (b) Penimbangan

Sampel, (c) Pengisian Sampel pada penelitian Pengaruh Imbangan

Feses Ayam dan Limbah Jamu Ternak terhadap Rasio C/N kompos

Page 46: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

33

Keterangan: Proses Analisis Laboratorium pada kadar Karbon (C), Nitrogen (N),

dan Rasio C/N pada Penelitian Imbangan Feses Ayam dan Limbah

Jamu Ternak terhadap Rasio C/N kompos.

Page 47: PENGARUH IMBANGAN FESES AYAM DAN LIMBAH JAMU … · yang kaya bahan organik karena berasal dari ramuan herbal sehingga dapat di jadikan bahan penambah pada pembuatan kompos dari feses

34

RIWAYAT HIDUP

Sertin Rambu Langi lahir di Leatung pada tanggal 19

September 1995, anak pertama dari tiga bersaudara.

Dibesarkan oleh orang tua Markus Lama’ Sanggaria (Ayah)

dan Martina (Ibu). Tingkat pendidikan dimulai dari SDN

125 Buntu Marampa’ di Tana Toraja pada tahun 2001.

Setelah lulus SD, melanjutkan di SMP Kristen Sangalla’

pada tahun 2007, kemudian melanjutkan di SMA Negeri 1 Sangalla’ pada tahun

2010. Setelah menyelesaikan SMA, penulis kemudian diterima di PTN

(Perguruan Tinggi Negeri) di Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin,

Makassar. Hingga akhirnya lulus Pendidikan Sarjana (S1) Program studi

Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin Makassar pada Tahun

2017.