pengaruh hubungan dan kondisi kerja ......bimbingan, nasehatnya dan dukungannya, sehingga penulis...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH HUBUNGAN DAN KONDISI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA DINAS
PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN DI KABUPATEN GOWA
SKRIPSI
OLEH:
HASMIDA 105721132916
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
ii
PERSEMBAHAN
Karya ilmia ini saya persembahkan kepada kedua orang tua saya, keluarga
besar saya dan orang-orang terdekat saya yang selalu mendukung saya
MOTTO
Berjalanlah dengan kecepatanmu sendiri karena setiap orang punya waktu
yang berbedah untuk bersinar
iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya kepada penulis, sehingga Skripsi yang berjudul “Pengaruh Hubungan dan
Kondisi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai pada Dinas Perdagangan
dan Perindustrian di Kabupaten Gowa” dapat diselesaikan. Sebagai salah satu
Persyaratan penyelesaian studi S1 pada Universitas Muhammadiyah Makassar,
shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, beserta
keluarganya, sahabatnya, dan kita sebagai umatnya sampai akhir zaman.
Penulis sadar bahwa skripsi ini dapat terselesaikan seperti sekarang ini karena
berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan segala kerendahan
hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang
terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse., M.Ag sebagai Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE.,MM selaku ketua Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Dr. H. Muchram BL, S.E., M.S selaku Pembimbing I dan Bapak Ismail
Rasulong, SE.,MM. selaku Pembimbing II yang telah membimbing,
mengarahkan, dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan Skripsi.
5. Pimpinan dan Pegawai Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Kabupaten
Gowa
vii
6. Segenap dosen Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah
Makassar yang telah banyak membantu dalam membekali penulisan selama
perkuliahan
7. Untuk teman-teman seperjuangan yang telah membantu dan selalu memberi
bantuan dan dukungan selama proses penyusunan tugas kuliah ini.
8. Kedua orang tuaku penulis ucapkan banyak terima kasih untuk semua
bimbingan, nasehatnya dan dukungannya, sehingga penulis bisa seperti
sekarang, buat saudara-saudara serta keluargaku yang selama ini banyak
memberikan bantuan. Terima kasih atas segala motivasinya.
9. Para pihak lain yang tidak sempat saya sebutkan satu persatu.
Akhirnya penulis menyadari meskipun tugas ini sudah diusahakan sebaik-
baiknya namun masih memiliki kekurangan. Oleh karenanya, penulis
mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun guna kesempurnaan
tugas ini.
Semoga segala bentuk bantuan yang penulis terima dari berbagai pihak dibalas
oleh Allah SWT dan semoga tugas ini dinilai ibadah disisi-Nya dan bermanfaat
bagi siapa saja yang membutuhkannya, khususnya pada lingkungan Program
Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar. Akhirnya semoga segenap aktivitas yang kita lakukan mendapat
bimbingan dan Ridho dari-Nya. Allahumma Amin
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat.
Makassar, 08 Februari 2021
Penulis
viii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Hubungan Kerja dan Kondisi Kerja terhadap Kepuasan Kerja pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Kabupaten Gowa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan model analisis regresi linear berganda.
Hasil regresi linear berganda yang diolah dan dianalisis menggunakan metode SPSS maka diperoleh persamaan Y = 1,410+0,771.X1 +0,151.X2 dimana angka tersebut menunjukkan a = 1,410, angka tersebut menunjukkan bahwa tanpa
adanya hubungan kerja dan kondisi kerja maka akan mempengaruhi kepuasan kerja. b1x1
= 0,771, ini diartikan bahwa hubungan kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja. b2x2
= 0,151, ini menunjukkan bahwa kondisi kerja mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja.
Kata kunci : Hubungan Kerja, Kondisi Kerja, dan Kepuasan Kerja
Hasmida, Tahun 2021 Pengaruh Hubungan dan Kondisi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Kabupaten Gowa, Skripsi program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbingan oleh pembimbing I Muchran BL dan pembimbing II Ismail Rasulong.
ix
ABSTRACT
Hasmida, Year 2021 The Influence of Relationships and Working Conditions on Employee Job Satisfaction at the Trade and Industry Office in Gowa Regency, Thesis, Management Study Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by mentor I Muchram BL and mentor II Ismail Rasulong.
This study aims to determine the effect of working relations and working conditions on job satisfaction at the Trade and Industry Office in Gowa Regency. The type of research used in this research is a quantitative approach with multiple linear regression analysis models.
The results of multiple linear regression which are processed and analyzed using the SPSS method, the equation Y = 1.410 + 0.771.X1 + 0.151.X2 is obtained where the number shows a = 1.410, this figure shows that without a work relationship and working conditions it will affect job satisfaction. b1x1 = 0.771, this means that the work relationship has an effect on job satisfaction. b2x2 = 0.151, this shows that working conditions have an influence on job satisfaction.
Keywords: Employment Relationships, Working Conditions, and
Job Satisfaction
x
DAFTAR ISI
SAMPUL ...................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... v
SURAT PERNYATAAN ................................................................................ vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
ABSTRAK .................................................................................................... ix
ABSTRACT .................................................................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 6
A. Tinjauan Teori ................................................................................. 6
1. Definisi Sumber Daya Manusia ................................................... 6
2. Komponen Manajemen SDM ...................................................... 6
3. Peranan Manajemen SDM ......................................................... 7
4. Hubungan Kerja.......................................................................... 8
5. Kondisi Kerja .............................................................................. 9
6. Kepuasan Kerja .......................................................................... 11
B. Tinjauan Empiris ............................................................................. 17
C. Kerangka Pikir ................................................................................. 20
D. Hipotesis ......................................................................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 24
A. Jenis Penelitian ............................................................................... 24
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 24
xi
C. Definisi Operasional Variabel & Pengukuran ................................... 24
D. Populasi dan Sampel ...................................................................... 27
E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 27
F. Teknik Analisis Data ........................................................................ 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 31
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................. 31
B. Hasil penelitian ................................................................................ 49
C. Pembahasan ................................................................................... 63
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 66
A. Kesimpulan ..................................................................................... 66
B. Saran .............................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu 18
Tabel 4.1 Karekteristik Responden Jenis Kelamin 49
Tabel 4.2 Karekteristik Responden Usia 50
Tabel 4.3 Karekteristik Responden Pendidikan 51
Tabel 4.4 Interpretasi responden Hubungan Kerja 52
Tabel 4.5 Interpretasi responden Kondisi Kerja 54
Tabel 4.6 Interpretasi responden Kepuasan Kerja 55
Tabel 4.7 Uji Validitas 57
Tabel 4.8 Uji Realibilitas 58
Tabel 4.9 Uji Analisis Regresi Linear Berganda 59
Tabel 4.10 Uji Koefisien Determinasi (R2) 61
Table 4.11 Uji T 62
Tabel 4.12 Uji F 63
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pikir 22
Gambar 4.1 Struktur Organisasi 32
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka menghadapi era globalisasi saat ini dan dalam kondisi
masyarakat sekarang, seringkali ditemukan beberapa masalah yang
menyebabkan banyak perusahaan mengalami kegagalan, baik yang
disebabkan oleh ketidakmampuan beradaptasi dengan kemajuan teknologi
maupun yang disebabkan oleh kurang baiknya hasil kerja dari sumber daya
manusia yang ada pada perusahaan tersebut, padahal harus diakui manusia
adalah faktor penting yang turut menentukan keberhasilan suatu perusahaan.
Upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya karyawan menjadi sangat
urgen dan perlu dilakukan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan
untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme. Sasaran dari
pengembangan kualitas sumber daya karyawan adalah untuk meningkatkan
kinerja operasional karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Selain itu,
kualitas sumber daya karyawan yang tinggi akan bermuara pada lahirnya
komitmen yang kuat dalam penyelesaian tugas-tugas rutin sesuai tanggung
jawab dan fungsinya masing-masing secara lebih efisien, efektif, dan
produktif. Oleh sebab itu, upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia
dapat diarahkan pada kedua aspek tersebut. Dengan demikian peranan
manajemen sumber daya manusia semakin penting terhadap setiap kegiatan
kepegawaian untuk membentuk sumber daya manusia yang handal sehingga
mampu memberikan kontribusi pengembangan dan kemajuan bagi organisasi
kepemerintahan. Upaya yang dapat dilakukan pihak organisasi untuk
meningkatkan kualitas sumber daya karyawan yaitu dengan menciptakan
2
hubungan baik yang dijalin antara seorang individu dan organisasi, dengan
memberikan jaminan arah karir yang bagus pada karyawan akan menciptakan
rasa gembira, senang para karyawan. Upaya untuk membuat karyawan lebih
berkomitmen pada organisasi dan akan meningkatnya motivasi kerja mereka
untuk mencapai tujuan organisasi.
Sumber daya manusia merupakan pengeluaran utama organisasi dalam
menjalankan bisnis. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
berhubungan dengan sistem rancangan formal dalam suatu organisasi untuk
menentukan efektivitas dan efisiensi untuk mewujudkan sasaran suatu
organisasi. Seiring berjalannya waktu pengelolaan sumber daya manusia
akan menjadi bagian yang sangat penting dari tugas manajemen organisasi
untuk menentukan kesuksesan organisasi di masa mendatang dan sebaliknya
jika sumber daya manusia tidak dikelola dengan baik maka efektivitas tidak
akan tercapai.
Dalam suatu perusahaan atau kantor lingkungan kerja merupakan salah
satu faktor yang cukup berpengaruh terhadap pekerjaan yang dilakukan
karyawan. Kondisi lingkungan kerja yang nyaman, aman dan mendukung akan
membuat karyawan bersemangat dan bergairah dalam bekerja, dan hal ini
dapat memberi pengaruh positif pada kinerjannya. Dengan adanya gairah
dan semangat dalam bekerja, karyawan cenderung akan merasa puas dalam
bekerja. Sebaliknya lingkungan kerja yang banyak menimbulkan risiko atau
tidak aman dan tidak mendukung dalam pelaksanaan tugas yang
dibebankan akan menyebabkan merosotnya semangat dan gairah kerja,
kemungkinan terjadi kesalahan dalam tugas, dan menurunnya produktivitas
kerja (Nitisemito, 2016: 180).
3
Lingkungan kerja itu menyangkut lingkungan kerja fisik dan psikis.
Lingkungan kerja fisik adalah lingkungan kerja yang dapat dilihat oleh indra
para karyawan, seperti: penerangan, ventilasi dan kebersihan, sedangkan
lingkungan kerja psikis adalah lingkungan kerja yang tidak dapat dilihat oleh
indra para karyawan, seperti: hubungan antara atasan dengan bawahan dan
antara sesama rekan kerja (Cascio, 2015: 20).
Hubungan kerja adalah suatu hubungan yang timbul antara pekerja dan
pengusaha setelah diadakan perjanjian sebelumnya oleh pihak
bersangkutan. Hubungan kerja memiliki peranan penting terhadap kelancaran
jalannya kegiatan operasional suatu organisasi. Untuk menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif maka perlu diciptakan hubungan kerja yang
baik pula sehingga kinerja atau prestasi kerja individu maupun organisasi
dapat tercapai dengan maksimal. Hubungan kerja yang terjadi antara bagian-
bagian atau antar individu di dalam organisasi atau hubungan pihak
organisasi dengan individu. Pihak organisasi maupun pekerja saling
memerhatikan hak dan kewajiban sehingga terjalin hubungan yang baik
diantaranya.
Kepuasan kerja adalah tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang
atas peranan atau pekerjaan dalam organisasi. Tingkat rasa puas individu
bahwa mereka mendapat imbalan yang setimpal dari bermacam-macam
aspek situasi pekerjaan dari organisasi tempat mereka bekerja, jadi
kepuasan menyangkut psikologis individu didalam organisasi, yang
diakibatkan oleh keadaan yang ia rasakan dari lingkungannya.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penelitian ini untuk
mengetahui “Pengaruh Hubungan dan Kondisi Kerja Terhadap Kepuasan
4
Kerja Pegawai pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Kabupaten
Gowa”. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah hubungan kerja,
kondisi kerja, dan kepuasan kerja diharapkan dalam penelitian ini akan
diperoleh konsep mengenai “Pengaruh Hubungan dan Kondisi Kerja
Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai pada Dinas Perdagangan dan
Perindustrian di Kabupaten Gowa”.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Apakah Hubungan kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai
pada dinas perdagangan dan perindustrian di Kabupaten Gowa.
2. Apakah Kondisi Kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai
pada dinas perdagangan dan perindustrian di Kabupaten Gowa.
3. Apakah Hubungan kerja dan Kondisi Kerja berpengaruh signifikan
terhadap Kepuasan kerja pegawai pada dinas perdagangan dan
perindustrian di Kabupaten Gowa.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh hubungan kerja terhadap kepuasan kerja
pegawai pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Gowa.
2. Untuk mengetahui pengaruh kondisi kerja terhadap kepuasan kerja
pegawai pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Gowa.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
5
1. Bagi Akademik
Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan referensi
bacaan, sehingga meningkatkan pengetahuan mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi kepuasan kerja pegawai yang diukur melalui
Hubungan Kerja dan Kondisi Kerja.
2. Bagi Instansi terkait
Hasil Penelitian ini diharapkan menjadi masukan yang berguna bagi
instansi Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Kabupaten Gowa.
3. Bagi Penulis
Dari penelitian ini penulis diharapkan dapat memperoleh pengetahuan
yang lebih mendalam dan menjadi bekal dalam menerapkan ilmu yang
diperoleh dari bangku perkuliahan dalam dunia kerja sesungguhnya.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan menjadi tambahan bahan referensi bagi rekan-
rekan yang membutuhkan sumber data dalam melakukan penelitian
dengan tema dan objek tugas akhir yang sama.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Definisi Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah ilmu dan seni
mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien
membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Menurut (Afandi, 2018:3) manajemen sumber daya manusia adalah
suatu proses perencanaan,pengorganisasian, pengendalian sumber daya
manusia dalam rangka pencapaian tujuan organisasi, Fungsi-fungsi
manajemen sumber daya manusia terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan
pemberhentian. Tujuan dari fungsi-fungsi MSDM tersebut adalah
perusahaan agar bisa mendapatkan tingkat laba yang tinggi daripada
bunga bank. Sedangkan karyawan agar bisa mendapatkan kepuasan
dalam pekerjaan. Dan masyarakat biasa memperoleh barang dan jasa
dengan tingkat harga yang sewajarnya serta selalu tersedia di pasar
(Hasibuan,2016:21).
2. Komponen Manajemen Sumber Daya Manusia
Tenaga kerja manusia dasarnya dibedakan atas pengusaha,
karyawan, dan pemimpin (Hasibuan,2016:22).
7
a. Pengusaha
Pengusaha adalah setiap orang yang menginvestasikan modalnya untuk
memperoleh pendapatan dan besarnya pendapatan itu tidak menentu
tergantung pada laba yang dicapai perusahaan tersebut.
b. Karyawan
Karyawan merupakan kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa
keikutsertaan mereka aktivitas perusahaan tak akan terjadi. Karyawan
adalah penjual jasa (pikiran dan tenaganya) dan mendapat kompensasi
yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu.
c. Pemimpin atau Manajer
Pemimpin adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan
kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain serta bertanggung
jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan.
3. Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut (Hasibuan, 2016:23), manajemen sumber daya manusia
mengatur dan menetapkan program kepegawaian yang mencakup
masalah-masalah sebagai berikut :
a. Menetapkan jumlah, kualitas dan penempatan tenaga kerja yang efektif
sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job description, job
recruitment, dan job evaluation.
b. Menetapkan penarkan, seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan
asas the right man in the right place and the right man in the right job.
c. Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi dan
pemberhentian.
8
d. Meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada
masa yang akan datang.
e. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan
perkembangan perusahaan pada khususnya.
4. Hubungan Kerja
Kualitas lingkungan kerja itu menyangkut lingkungan fisik dan psikis.
Lingkungan kerja fisik adalah lingkungan kerja yang dapat dilihat dari
indera para pegawai, seperti :
a. Kondisi kerja,
b. Penerangan kerja
c. Kebersihan
Sedangkan lingkungan kerja secara psikis adalah lingkungan yang
tidak dapat dilihat oleh indera para pegawai, seperti : Hubungan dengan
rekan kerja dan atasan (Cascio, 2015:20).
Dari pendapat yang dikemukakan diatas, faktor hubungan kerja yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Hubungan dengan atasan
Hubungan kerjasama yang baik antara pegawai dengan atasan akan
mempengaruhi semangat kerja pegawai dan kepuasan kerja pegawai.
Pegawai cenderung senang terhadap atasan yang perhatian, mau
mendengarkan pendapat bawahannya, yang bisa menghormati dan
menghargai hasil kerja pegawai, dan adanya pujian atas kerja yang
baik.
9
b. Hubungan dengan rekan kerja
Rekan kerja yang mampu diajak bekerjasama dan mendukung dalam
pelaksanaan kerja cenderung berpengaruh terhadap meningkatnya
semangat kerja dan kepuasan kerja para pegawai tersebut. Sebaliknya,
rekan kerja yang tidak bisa diajak bekerja sama akan menimbulkan
konflik dalam bekerja dan hal ini akan berdampak negatif pada kinerja
maupun kepuasan kerja pegawai.
5. Kondisi Kerja
Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang cukup
berpengaruh terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai atau
karyawan. Kondisi lingkungan kerja yang nyaman, aman, dan mendukung
akan membuat karyawan atau pegawai menjadi bersemangat dan
bergairah dalam bekerja, dan hal ini dapat memberi pengaruh positif pada
kinerjanya. Dengan adanya semangat dan gairah dalam bekerja pegawai
atau karyawan cenderung akan merasa puas dalam bekerja. Dan
sebaliknya, lingkungan kerja yang banyak menimbulkan resiko atau tidak
aman, dan tidak mendukung dalam pelaksanaan tugas yang dibebankan
akan menyebabkan merosotnya semangat dan gairah kerja, kemungkinan
akan terjadi kesalahan dalam tugas, dan menurunnya produktivitas kerja
(Nitisemito, 2016:180).
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja
yang dapat mempengaruhi dirinya dalam melakukan tugas-tugas yang
dibebankan. Adapun faktor lingkungan fisik yang harus diperhatikan oleh
perusahaan atau instansi dalam upaya meningkatkan semangat dan
10
gairah kerja antara lain: kebersihan, pertukaran udara, penerangan,
(Nitisemito, 2016:181).
Dari pendapat yang dikemukakan diatas, faktor kondisi kerja yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Ketenangan
Ketenangan di ruang kerja perlu diperhatikan oleh perusahaan atau
instansi sebab dapat menambahkan konsentrasi atau keseriusan
pekerja pada saat melakukan pekerjaan. Hal ini bermanfaat secara
langsung bagi kemajuan perusahaan atau instansi.
b. Kebersihan
Lingkungan kerja yang bersih dapat menimbulkan rasa senang,
sehingga dapat mempengaruhi semangat dan gairah kerja para
pegawai atau karyawan.
c. Pertukaran udara (ventilasi)
Pertukaran udara yang cukup terutama dalam ruangan kerja sangat
diperlukan, apalagi di dalam ruangan tersebut penuh karyawan atau
pegawai. Pertukaran yang cukup ini akan menyebabkan kesegaran fisik
para karyawan atau pegawai. Sebaliknya, pertukaran udara yang
kurang akan menimbulkan rasa pengap, sehingga mudah
menimbulkan kelelahan para karyawan atau pegawai.
d. Penerangan
Perusahaan atau instansi harus mengusahakan penerangan yang
cukup, tetapi tidak menyilaukan, sebab bila hal ini terpenuhi maka
pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik dan lebih teliti.
11
e. Keamanan
Perusahaan atau instansi yang memberikan jaminan keamanan dalam
bekerja dapat menimbulkan rasa tenang para karyawan atau pegawai
dalam melakukan pekerjaan.
6. Kepuasan Kerja
a. Definisi kepuasan kerja
Setiap orang kerja mengharapkan memperoleh kepuasan kerja dari
tempatnya bekerja. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal
yang bersifat individual karena setiap individu akan memiliki tingkat
kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku
dalam diri setiap individu. Semakin banyak aspek dalam pekerjaan
yang sesuai dengan keinginan individu, maka semakin tinggi kepuasan
yang dirasakan.
Menurut (Greenberg dan Baron, 2015:408) mendeskripsikan
kepuasan kerja sebagai sikap positif atau negatif yang dilakukan
individu terhadap pekerjaan mereka. Selain itu menurut (Gibson,
2016:203) menyatakan kepuasan kerja sebagai sikap yang dimiliki para
pekerja tentang pekerjaan mereka. Hal itu merupakan hasil dari
persepsi mereka tentang pekerjaan.
Kepuasan kerja merupakan sikap (positif) tenaga kerja terhadap
pekerjaannya, yang timbul berdasarkan penilaian terhadap situasi kerja.
Penilaian tersebut dapat dilakukan terhadap salah satu pekerjaannya,
penilaian dilakukan sebagai rasa menghargai dalam mencapai salah
satu nilai-nilai penting dalam pekerjaan.
12
Kepuasan kerja secara keseluruhan bagi seorang individu adalah
jumlah dari kepuasaan kerja (dari setiap aspek pekerjaan) dikalikan
dengan derajat pentingnya aspek pekerjaan bagi individu. Sehingga
dapat disimpulkan pengertian kepuasan kerja adalah sikap yang positif
dari tenaga kerja meliputi perasaan dan tingkah laku terhadap
pekerjaannya melalui penilaian salah satu pekerjaan sebagai rasa
menghargai dalam mencapai salah satu nilai-nilai penting pekerjaan.
b. Teori kepuasan kerja
Teori kepuasan kerja mencoba mengungkapkan apa yang membuat
sebagian orang lebih puas terhadap suatu pekerjaan dari pada
beberapa lainnya. Teori ini juga mencari landasan tentang proses
perasaan orang terhadap kepuasaan kerja ada beberapa teori
kepuasaan kerja yaitu:
1. Two factor theory
Teori ini mengajarkan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan
merupakan bagian dari kelompok variabel yang berbeda yaitu
motivators dan hygiene factors. Pada teori ini ketidakpuasan
dihubungkan dengan kondisi di sekitar pekerjaan (seperti kondisi
kerja, upah, keamanan, kualitas pengawasan dan hubungan dengan
orang lain) dan bukan dengan pekerjaan itu sendiri.karena faktor
mencegah reaksi negatif dinamakan sebagai hygiene atau
maintainance factors. Sebaliknya kepuasan ditarik dari faktor yang
terkait dengan pekerjaan itu sendiri atau hasil langsung dari padanya
seperti sifat pekerjaan, prestasi dalam pekerjaan, peluang promosi
dan kesempatan untuk pengembangan diri dan pengakuan. Karena
13
faktor ini berkaitan dengan tingkat kepuasan kerja tinggi dinamakan
motivators.
2. Value theory
Menurut teori ini kepuasan kerja terjadi pada tingkatan dimana
hasil pekerjaan diterima individu diharapkan. Semakin banyak orang
menerimah hasil, akan semakin puas dan sebaliknya. Kunci menuju
kepuasan dalam teori ini adalah perbedaan antara aspek pekerjaan
yang dimiliki dengan yang diinginkan seseorang. Semakin rendah
kepuasan orang.
c. Penyebab kepuasan kerja
Ada lima faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja (kreitner
dan kinicki, 2015 :169) yaitu sebagai berikut:
1. Pemenuhan kebutuhan ( need fulfillment )
Kepuasan ditentukan oleh tingkatan karakteristik pekerjaan
memberikan kesempatan pada individu untuk memenuhi
kebutuhannya.
2. Perbedaan (Discrepancies)
Kepuasan merupakan suatu hasil memenuhi harapan.
Pemenuhan harapan mencerminkan perbedaan antara apa yang
diharapkan dan apa yang diperoleh individu dari pekerjaannya. Bila
harapan lebih besar dari apa yang diterima, orang akan tidak puas.
Sebaliknya individu akan puas bila menerima manfaat diatas
harapan.
14
3. Pencapaian nilai (Value attainment)
Kepuasan merupakan hasil dari persepsi pekerjaan memberikan
pemenuhan nilai kerja individual yang penting.
4. Keadilan (Equity)
Kepuasan merupakan fungsi dari seberapa adil individu
diperlakukan di tempat kerja.
5. Komponen genetik (Genetic components)
Kepuasan kerja merupakan fungsi sifat pribadi dan faktor genetik.
Hal ini menyiratkan perbedaan sifat individu mempunyai arti penting
untuk menjelaskan kepuasan kerja disamping karakteristik
lingkungan pekerjaan.
Selain penyebab kepuasan kerja, ada juga faktor penentu
kepuasan kerja. Diantaranya adalah gaji, kondisi kerja dan
hubungan kerja (atasan dan rekan kerja).
a) Gaji/Upah
Menurut Theriault, kepuasan kerja merupakan fungsi dari
jumlah absolute dari gaji yang diterima, derajat sejauh mana gaji
memenuhi harapan-harapan tenaga kerja dan bagaimana gaji
diberikan. Selain untuk pemenuhan kebutuhan dasar, uang juga
merupakan simbol dari pencapaian (achievement), keberhasilan
dan pengakuan/penghargaan.
Berdasarkan teori keadilan Adams, orang yang menerima gaji
yang dipersepsikan terlalu kecil atau terlalu besar akan
mengalami ketidakpuasan. Jika gaji dipersepsikan adil
berdasarkan tuntutan-tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan
15
individu dan standar gaji yang berlaku untuk kelompok pekerjaan
tertentu maka akan ada kepuasan kerja.
Jika dianggap gajinya terlalu rendah, pekerja akan merasa
tidak puas. Tapi jika gaji dirasakan tinggi atau sesuai dengan
harapan, pekerja tidak lagi tidak puas, artinya tidak ada dampak
pada motivasi kerjanya. Gaji atau imbalan akan mempunyai
dampak terhadap motivasi kerja seseorang jika besarnya imbalan
disesuaikan dengan tinggi prestasi kerjanya.
b) Kondisi kerja yang menunjang
Bekerja dalam ruangan atau tempat kerja yang tidak
menyenangkan (uncomfortable) akan menurunkan semangat
untuk bekerja. Oleh karena itu perusahaan harus membuat
kondisi kerja yang nyaman dan menyenangkan sehingga
kebutuhan-kebutuhan fisik terpenuhi dan menimbulkan kepuasan
kerja.
d. Pengaruh kepuasan kerja
1. Terhadap Produktivitas
Orang berpendapat bahwa produktivitas dapat dinaikkan dengan
meningkatkan kepuasan kerja. Kepuasan kerja mungkin merupakan
akibat dari produktivitas atau sebaliknya. Produktivitas yang tinggi
menyebabkan peningkatan dari kepuasan kerja hanya jika tenaga
kerja mempersepsikan bahwa apa yang telah dicapai perusahaan
sesuai dengan apa yang mereka terima (gaji/upah) yaitu adil dan
wajar serta diasosiasikan dengan performa kerja yang unggul.
Dengan kata lain bahwa performansi kerja menunjukkan tingkat
16
kepuasan kerja seorang pekerja, karena perusahaan dapat
mengetahui aspek-aspek pekerjaan dari tingkat keberhasilan yang
diharapkan.
2. Ketidakhadiran (Absenteisme)
Menurut Porter dan Steers, ketidakhadiran sifatnya lebih spontan
dan kurang mencerminkan ketidakpuasan kerja. Tidak adanya
hubungan antara kepuasan kerja dengan ketidakhadiran. Karena
ada dua faktor dalam perilaku hadir yaitu motivasi untuk hadir dan
kemampuan untuk hadir.
Sementara itu menurut (Wibowo, 2016:312) antara kepuasan dan
ketidakhadiran/kemangkiran menunjukkan korelasi negatif. Sebagai
contoh perusahaan memberikan cuti sakit atau cuti kerja dengan
bebas tanpa sanksi atau denda termasuk kepada pekerja yang
sangat puas.
3. Keluarnya Pekerja (Turnover)
Sedangkan berhenti atau keluar dari pekerjaan mempunyai akibat
ekonomis yang besar, maka besar kemungkinannya berhubungan
dengan ketidakpuasan kerja. Menurut (Robbins, 2015:46)
ketidakpuasan kerja pada pekerja dapat diungkapkan dalam
berbagai cara misalnya selain dengan meninggalkan pekerjaan,
mengeluh, membangkang, mencuri barang milik
perusahaan/organisasi, menghindari sebagian tanggung jawab
pekerjaan mereka dan lainnya.
17
4. Respon terhadap Ketidakpuasan Kerja
Ada empat cara tenaga kerja mengungkapkan ketidakpuasan
(Robbins, 2015:46):
a. Keluar (Exit) yaitu meninggalkan pekerjaan termasuk mencari
pekerjaan lain.
b. Menyuarakan (Voice) yaitu memberikan saran perbaikan dan
mendiskusikan masalah dengan atasan untuk memperbaiki
kondisi.
c. Mengabaikan (Neglect) yaitu sikap dengan membiarkan keadaan
menjadi lebih buruk seperti sering absen atau semakin sering
membuat kesalahan.
d. Kesetiaan (loyality) yaitu menunggu secara pasif sampai kondisi
menjadi lebih baik termasuk membela perusahaan terhadap kritik
dari luar.
B. Tinjauan Empiris
Tinjauan empiris merupakan salah satu bagian indikator dalam persyaratan
karya tulis ilmiah, dimana dalam tinjauan empiris menjelaskan tentang hasil
penulisan karya tulis ilmiah terdahulu, sebagai salah satu penarikan
interpretasi dari karya tulis ilmiah dan berfungsi sebagai landasan untuk
memperoleh hasil penulisan karya tulis ilmiah yang relevan dan objektif. Maka
dari itu tinjauan empiris sebagai berikut :
18
Tabel 2.1
PENELITIAN TERDAHULU
NO NAMA, JUDUL, TAHUN,
METODE ANALISIS Hasil Penelitian
1. Anwar Prabu, Pengaruh motivasi
terhadap kepuasan kerja pegawai
badan koordinasi keluarga
berencana nasional kabupaten
muara enim, (2016), Metode
penelitian kuantitatif
Untuk mengukur hubungan antar
variabel regresi linier berganda
digunakan sebagai alat bantu
pemeriksaan. Menurut hasil analisis
regresi ditemukan bahwa, secara
simultan variabel faktor motivasi
berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan kerja staf. pada Pemerintah
Daerah Muarfa Enim. Variabel
karakteristik individu secara parsial,
keharusan (X2) memiliki efek lebih
besar pada deskripsi pekerjaan
daripada variabel lain.
2. I Wayan Juniantara, I Gede
Riana, Pengaruh motivasi dan
kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan koperasi di denpasar,
(2015), Metode penelitian
Kuantitatif
Untuk menentukan hasilnya
menggunakan Partial Least Square
(PLS) Hasil penelitian menyatakan
bahwa motivasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja,
kepuasan kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja.
19
3. Edo wijaya kartika dan Thomas S.
Kaihatu, Analisis pengaruh
motivasi kerja terhadap kepuasan
kerja studi kasus pada karyawan
restoran di pakuwon food festival
surabaya, (2016). Metode
penelitian kuantitatif
Variabel motivasi berpengaruh
langsung terhadap kepuasan kerja,
faktor motivasi kerja memberikan
kontribusi sebesar 13,6 % terhadap
kepuasan kerja sedangkan sisanya
merupakan kontribusi dari variabel
lain.
4. Mukti wibowo, Pengaruh
Lingkungan kerja terhadap
kepuasan kerja karyawan, (2017).
Metode penelitian Kuantitatif
Hasil Penelitian ini menunjukkan
lingkungan kerja fisik dan lingkungan
kerja non-fisik secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan .
5. Dewi pipit farida, Pengaruh
kondisi kerja terhadap kepuasan
kerja pegawai di dinas sosial di
kabupaten bandung, (2017).
Metode penelitian Kuantitatif
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
peneliti diperoleh pengaruh kondisi
kerja terhadap kepuasan kerja
sebesar 80,75%, angka tersebut
menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh yang cukup tinggi dari
kondisi kerja terhadap kepuasan kerja
pegawai pada tempat penelitian yang
penulis teliti. Dan sisanya sebesar
19,25% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diteliti.
20
C. Kerangka Pikir
Menurut Slamet (2012) manajemen sumber daya manusia adalah suatu
proses perencanaan,pengorganisasian, pengendalian sumber daya manusia
dalam rangka pencapaian tujuan organisasi, Fungsi-fungsi manajemen
sumber daya manusia terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian. Tujuan dari
fungsi-fungsi MSDM tersebut adalah perusahaan agar bisa mendapatkan
tingkat laba yang tinggi daripada bunga bank. Sedangkan karyawan agar bisa
mendapatkan kepuasan dalam pekerjaan. Dan masyarakat biasa memperoleh
barang dan jasa dengan tingkat harga yang sewajarnya serta selalu tersedia
di pasar (Hasibuan,2011).
Kualitas lingkungan kerja itu menyangkut lingkungan fisik dan psikis.
Lingkungan kerja fisik adalah lingkungan kerja yang dapat dilihat dari indera
para pegawai, seperti :
a. Kondisi kerja,
b. Penerangan kerja
c. Kebersihan
Lingkungan kerja secara psikis adalah lingkungan yang tidak dapat dilihat
oleh indera para pegawai, seperti : Hubungan dengan rekan kerja dan atasan
(Cascio, 2015).
Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang cukup berpengaruh
terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai atau karyawan. Kondisi
lingkungan kerja yang nyaman, aman, dan mendukung akan membuat
karyawan atau pegawai menjadi bersemangat dan bergairah dalam bekerja,
21
dan hal ini dapat memberi pengaruh positif pada kinerjanya. Dengan adanya
semangat dan gairah dalam bekerja pegawai atau karyawan cenderung akan
merasa puas dalam bekerja. Dan sebaliknya, lingkungan kerja yang banyak
menimbulkan resiko atau tidak aman, dan tidak mendukung dalam
pelaksanaan tugas yang dibebankan akan menyebabkan merosotnya
semangat dan gairah kerja, kemungkinan akan terjadi kesalahan dalam
tugas, dan menurunnya produktivitas kerja (Nitisemito, 2016).
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja yang
dapat mempengaruhi dirinya dalam melakukan tugas-tugas yang
dibebankan. Adapun faktor lingkungan fisik yang harus diperhatikan oleh
perusahaan atau instansi dalam upaya meningkatkan semangat dan gairah
kerja antara lain: kebersihan, pertukaran udara, penerangan, (Nitisemito,
2016).
Menurut greenberg dan baron (2015) mendeskripsikan kepuasan kerja
sebagai sikap positif atau negatif yang dilakukan individu terhadap pekerjaan
mereka. Selain itu menurut gibson (2016) menyatakan kepuasan kerja
sebagai sikap yang dimiliki para pekerja tentang pekerjaan mereka. Hal itu
merupakan hasil dari persepsi mereka tentang pekerjaan.
Dari uraian di atas maka model teori dalam penelitian ini adalah :
22
Gambar 2.1
KERANGKA PIKIR
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang akan
diteliti. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka
diajukan suatu hipotesis :
1. Di duga bahwa Hubungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja pegawai pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian Di
Kabupaten Gowa.
2. Di duga bahwa Kondisi Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja pegawai pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian Di
Kabupaten Gowa.
Kondisi Kerja (X2)
1. Ketenangan
2. Kebersihan
3. Pertukaran Udara
4. Penerangan
5. Keamanan
Nitisemito (2016
Kepuasan Kerja (Y)
1. Upah
2. Kondisi Kerja
3. Hubungan kerja
4. Promosi
Kreitner dan kinicki
(2015
Hubungan Kerja (X1)
1. Hubungan dengan
atasan
2. Hubungan dengan
rekan kerja
Cascio (2015)
23
3. Diduga bahwa Hubungan kerja dan Kondisi Kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai pada Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Di Kabupaten Gowa.
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan eksplanatori dengan pendekatan
kuantitatif. Adapun penelitian eksplanatori menurut sugiyono (2016) adalah
penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel yang
mempengaruhi hipotesis. Pada penelitian ini minimal terdapat dua variabel
yang dihubungkan dan penelitian ini berfungsi menjelaskan, meramalkan, dan
mengontrol suatu gejala. Oleh karena itu dalam penelitian ini nantinya akan
dijelaskan mengenai adanya hubungan interaktif atau timbal balik antara
variabel yang akan diteliti dan sejauh mana hubungan tersebut saling
mempengaruhi. Alasan utama pemilihan jenis penelitian eksplanatori ini untuk
menguji hipotesis yang diajukan agar dapat menjelaskan pengaruh variabel
bebas (Hubungan kerja, Kondisi kerja) terhadap variabel terikat (Kepuasan
kerja) baik secara parsial maupun simultan yang ada dalam hipotesis
tersebut.
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian dan pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan pada
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Di Kabupaten Gowa.
Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih 2 bulan dari tanggal 12 Agustus
sampai dengan 12 Oktober 2020.
C. Defenisi operasional variabel dan pengukuran
Definisi dari masing-masing variabel ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
25
1. Variabel Independen/Bebas (X)
Variabel independen adalah suatu variabel bebas dimana
keberadaannya tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain, variabel ini
merupakan faktor penyebab yang akan mempengaruhi variabel lain, dalam
penelitian ini variabel independennya adalah hubungan kerja (X1) dan
kondisi kerja (X2).
a. Hubungan Kerja (X1)
Kualitas lingkungan kerja itu menyangkut lingkungan fisik dan psikis.
Lingkungan kerja fisik adalah lingkungan kerja yang dapat dilihat dari
indera para pegawai, seperti :
1) Kondisi kerja,
2) Penerangan kerja
3) Kebersihan
b. Kondisi Kerja (X2)
Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang cukup
berpengaruh terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai atau
karyawan. Kondisi lingkungan kerja yang nyaman, aman, dan
mendukung akan membuat karyawan atau pegawai menjadi
bersemangat dan bergairah dalam bekerja, dan hal ini dapat memberi
pengaruh positif pada kinerjanya. Dengan adanya semangat dan gairah
dalam bekerja pegawai atau karyawan cenderung akan merasa puas
dalam bekerja. Dan sebaliknya, lingkungan kerja yang banyak
menimbulkan resiko atau tidak aman, dan tidak mendukung dalam
pelaksanaan tugas yang dibebankan akan menyebabkan merosotnya
26
semangat dan gairah kerja, kemungkinan akan terjadi kesalahan dalam
tugas, dan menurunnya produktivitas kerja (Nitisemito, 2016:180).
2. Variabel dependen/terikat (Y)
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain
(independent). Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah kepuasan
kerja pegawai.
a. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja secara keseluruhan bagi seorang individu adalah
jumlah dari kepuasaan kerja (dari setiap aspek pekerjaan) dikalikan
dengan derajat pentingnya aspek pekerjaan bagi individu. Sehingga
dapat disimpulkan pengertian kepuasan kerja adalah sikap yang positif
dari tenaga kerja meliputi perasaan dan tingkah laku terhadap
pekerjaannya melalui penilaian salah satu pekerjaan sebagai rasa
menghargai dalam mencapai salah satu nilai-nilai penting pekerjaan.
3. Skala likert
Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur persepsi,
sikap atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa
atau fenomena sosial, berdasarkan definisi operasional yang ditetapkan
oleh peneliti. Skala ini merupakan suatu skala psikometrik yang biasa
diaplikasikan dalam angket dan paling sering digunakan untuk riset berupa
survey, termasuk dalam penelitian deskriptif.
Keterangan Skala :
• 5 = Sangat Setuju (SS)
• 4 = Setuju (S)
• 3 = Kurang Setuju (KS)
27
• 2 = Tidak Setuju (TS)
• 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Berdasarkan
pendapat ahli tersebut, populasi dalam penelitian jenisnya merupakan
populasi yang terbatas dan menurut sifatnya merupakan populasi yang
homogen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai Dinas
Perdagangan Dan Perindustrian Kabupaten Gowa sejumlah 53 pegawai .
2. Sampel
Adapun penentuan jumlah sampel adalah dengan menggunakan teknik
sampel jenuh atau boring sampling yaitu keseluruhan elemen populasi
dijadikan sampel yaitu 53 orang pegawai Dinas Perdagangan Dan
Perindustrian Kabupaten Gowa.
Sampel jenuh atau boring sampling adalah teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penulisan ini, pengumpulan data yang penulis tempuh adalah
sebagai berikut :
1. Observasi
28
Adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan langsung
dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti, agar
diperoleh hasil yang relevan.
2. Kuesioner
Adalah metode penelitian yang dilakukan melalui pengumpulan data
daftar pertanyaan yang akan disebarkan pada responden.
3. Dokumentasi
Penelitian ini dilakukan dengan cara memperoleh laporan dan dokumen-
dokumen lainnya yang erat hubungannya dengan objek penelitian dan
membaca literatur-literatur sebagai dasar teori yang akan dijadikan sebagai
landasan teoritis dalam penulisan.
F. Teknik Analisis Data
Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji
analisis linear berganda dan uji hipotesis. Data analisis dengan menggunakan
alat analisis yang terdiri dari :
1. Statistik Deskriptif
Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan hasil penelitian untuk
ditarik kesimpulan dengan kata-kata. Langkah-langkah yang ditempuh
dalam analisis ini adalah :
a. Membuat pernyataan angket.
b. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang telah
ditetapkan.
c. Menjumlah skor jawaban yang telah diperoleh dari tiap responden.
d. Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel.
2. Analisis Regresi Berganda
29
Regresi Linear Berganda adalah metode analisis regresi linear
berganda (Multiple Regression Analysis). Dalam regresi berganda variabel
tergantung dipengaruhi oleh dua atau lebih variabel bebas, di samping juga
terdapat pengaruh dari variabel lain yang tidak diteliti (e).
Penelitian ini dilandaskan pada hubungan fungsional ataupun kausal
satu variabel dependen untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan
antara variabel X dan Y, dan jika ada, bagaimanakah arah hubungan dan
seberapa besar hubungan tersebut.
Persamaan umum regresi linear berganda adalah :
𝑌 = 𝑏˳ + 𝑏₁𝑋₁ + 𝑏₂𝑋₂ + 𝑒
Keterangan:
Y = Kepuasan Kerja Pegawai
b˳ = Nilai constant
X₁ = Hubungan kerja
X₂ = Kondisi kerja
b₁, = Koefisiensi regresi Hubungan kerja
b₂, = Koefisiensi regresi Kondisi kerja
e = Standar error
30
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua
macam yaitu uji parsial (uji t) dan uji simultan (uji f) dan uji koefisien
determinasi (R2).
a. Uji parsial (Uji t)
Uji parsial bertujuan untuk mengetahui pengaruh setiap variabel
independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan
keputusan dalam pengujian ini menurut ghozali (2016:99) adalah jika p
value < 0,05 maka Ha diterima. Sebaliknya jika p value > 0,05 maka Ha
ditolak, dapat dihitung dengan rumus y = a + b .
b. Uji simultan (Uji F)
Uji simultan bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
simultan variabel independen terhadap variabel dependen. Pengambilan
keputusan dalam pengujian ini bisa dilaksanakan dengan menggunakan
nilai probability value (p value) maupun F hitung, kriteria pengambilan
keputusan dalam pengujian yang menggunakan p value F hitung
menurut ghozali (2016: 99) adalah jika p value < 0,05 atau F hitung > F
tabel maka Ha diterima. Sebaliknya jika p value > 0,05 atau F hitung < F
tabel maka Ha ditolak.
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Dinas Perdagangan Dan Perindustrian
Dalam bentuk sejarah dari Dinas Perdagangan Dan Perindustrian
Kabupaten Gowa. Sejarah berdirinya dilihat dari Kantor depaartemen
didirikan pada tanggal 16 Januari 1997 Sektor Perdagangan dan
Perindustrian yang memiliki peranan atau strategis dalam pembangunan
perekonomian Kabupaten Gowa. Hal ini dapat dlihat dalam peranannya
yang penting dalam menyediakan kesempatan usaha, kesempatan kerja
dan peningkatan eksopor, lebih dari itu sektor industri dan perdagangan
lebih lebih mampu bertahan kerisis ekonomi dimasa lalu, karena
karakteristiknya yang faksibel dan pemamanfaatkan sumber daya lokal
sehingga dapat diandalkan mendukung ketahanan ekonomi. Dengan
pertimbangan tersebut dapat diandalkan mendukung ketahanan ekonomi.
Dengan pertimbangan tersebut maka pemerintah kabupaten Gowa, dapat
meningkatkan kebijaksanaan pembinaan dan pengembangannya sehingga
dapat berperan sebagai salah satu tulang punggung ekonomi Kabupaten
Gowa sejalan dengan misi Bupati Gowa dalam rangka menarik investor
dan mengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan potensi sumber daya
alam dalam pengembangannya yang lebih luas.
Dalam upanya pengembangan sektor Perdagangan dan Perindustrian
berbagai persoalan masih perlu mendapat pelatihan yaitu:
32
a. Kondisi Perdagangan dan Perindustrian yang pada umumnya masih
terbatas baik dari pada aspek produktivitas, sumber daya manusia,
manajemen, teknologi, permodalan dan pemasaran.
b. Jaminan pasar yang akan menyerap hasil produksi termasuk jaringan
distribusi yang dapat berfungsi sebagai jalur pemasaran secara
efesiensi.
c. Krisis ekonomi internasional yang belum sepenuhnya pulih.
d. Tantangan perkembangan liberilisasi perdagangan baik dalam rangka
kerja sama yang membawa dampak peningkatan persaingan usaha.
e. Mengkordinasi penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang perdagangan dan perindustrian pasar dan pengendlian
badan usaha milik daerah.
f. Mengkordinasi pembinaan unit pelaksanaan teknis Dinas (UPTD)
g. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam pelayanan umum
dibidang Perdagangan dan Perindustrian.
h. Memvalidasi bahan kebijaksanaan penelitian di bidang Perdagangan
dan Perindustrian.
i. Menetapkan pelaksanaan penelitian di bidang Perdagangan dan
perindustrian.
j. Pelaksanaan tugas- tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Struktur organisasi yang ada di Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Kabupaten Gowa Perivinsi Sulawesi Selatan yang terdiri dari beberapa sub
bagian atau devinisi seperti gambar dibawa ini:
33
2. Struktur Organisasi
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kabupeten
Gowa
Salah satu faktor panting dalam mencapai tujuan perusahaan atau
lembaga instansi adalah structure organisasi yang baik dan tepat di mana
di dalamnya terdapat pembagian kerja yang jelas. Pembagian kerja
tersebut dimaksudkan agar setiap karyawan mengetahui tentang apa yang
harus dilaksanakan dan mempertanggung jawabkan tugas tersebut,
34
mengetahui siapa atasannya sehingga semua dapat diarahkan untuk
membentuk angkatan kerja yang loyal dan harmoni.
3. Visi dan Misi Organisasi
a. Visi
“Menigkatkan kualitas sektor Perdagangan dan Perindutrian berbasis
ekonomi rakyat”
b. Misi
1. Laju perdagangan yang efektif dan berkualitas.
2. Mengembangkan sarana dan prasarana pasar daerah.
3. Menigkatkan potensi usaha IKM dalam penguatan kelembagaan dan
perekonomian.
4. Job Description
a. Kepala Dinas
Beberpa tugas kepala Dinas antara lain:
1) Merumuskan dan menyelenggarakan rencana strategi dan program
kerja dinas yang sesuai dengan visi misi daerah
2) Mengkordinasikan perumusan dan penyusunan program kerja dinas
sesuai bidang tugasnya.
3) Meyelenggarakan pemberian izin, melaksanakan pengawasan dan
pembinaan terhadap usaha perdagangan dan azin usaha kawasan
industri yang lokasinya di Kabupaten penyelenggaraan standar
kompentensi SDM industri dan aparatur pembina industri di
Kabupaten.
35
4) Memberikan perlindungan kepastian berusaha terhadap usaha
industri dan pemberian fasilitas usaha dalam rangka pengembagan
IKM di Kabupaten.
5) Menyelenggarakan pengawasan, pelaporan pelaksanaan serta
penyajian informasi pelaksanaan wajib daftar perusahaan skala
Kabupaten.
6) Membina, mengarahkan, mengawasi, memberikan sanksi dan
menilai prestasi kerja serta mengembangkan karier pengawai.
7) Mengevaluasi hasil pelaksanaan program kerja di lingkungan dinas.
8) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati.
9) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikakan oleh pimpinan.
10) Menilai prestasi kerja para Kepala Sub bagian dalam rangka
pembinaan dan pengembagan karier.
11) Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan
dengan kesektariatan dan menyiapkan bahan pentunjuk pemecahan
masalah.
12) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
b. Sekretaris Dinas
1) Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakan dan pengendalian
dan pengendalian serta menetapkan kebijakan dibidang umum,
kepegawaian, keunangan, dan perlengkapan.
2) Menyusun rencana kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan
tugas.
36
3) Mengelola dan mengkordinasikan pelaksanaan pelayanan teknis dan
administrsi kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkup Dinas
Perindustrian dan Perdagangan.
4) Mengelola data mengkordinasikan pelaksanaan urusan umu dan
kepegawaian.
5) Mengelola dan mengkordinasikan pelaksanaan urusan perencanaan
dan pelaporan.
6) Mengelola dan mengkordinasikan pelaksanaan urusan keuangan.
7) Mengelola dan mengkordinasikan pelaksanaan urusan keuangan.
8) Melakukan monitorng dan evaluasi terhadap penyelenggaraan
administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan perlengkapan.
9) Mengkordinasikan penyusuan laporan pelaksanaan program dan
kegiatan dalam lingkup Dinas Perdagangan dan Perindustrian.
10) Menilai prestasi kerja Kepala Sub bagian dalam rangka pembinaan
dan pengembangan karier.
11) Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan
dengan kesekretariatan dan penyiapan bahan pentunjuk pemecahan
masalah.
12) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
1) Membuat rencana operasionalisasi progaram kerja Sub Bagian
Umum dan kepegawaian.
2) Megendalikan surat masuk dan surat keluar, arsip, kegiatan
pengetikan, administrasi barang dan perlengkapan dinas,
37
pelaksanaan administrasi penggunaan dan pemakaian kendaraan
dan rumah dinas serta penggunaan kantor.
3) Melaksanakan pengaturan urusan rumah tangga dan keamanan
lingkungan dinas serta rumah dinas kantor.
4) Melaksanakan tugas human dan keprotokoleran dinas,
mengumpulkan, mengelola, dan menyimpan data kepegawaian
dinas.
5) Mempersiapkan rencana kebutuhan pegawai penempatan pegawai
dan bahan usulan kenaikan pangkat, gaji berkala pegawai dan data
pegawai yang akan mengikuti pendidikan pelatihan kepegawaian.
6) Mempersiapkan bahan pemberhentian, teguran pelanggaran disiplin,
pensiun dan surat cuti pegawai dinas.
7) Melaksanakan pengelolaan perpustakaan dinas.
8) Melaksanakan pengurusan, pengadaan, penyimpangan,
pendistribusian, menginventarisasian perlengkapan dinas.
9) Membuat laporan kepegawaian dan daftar urut kepangatan (DUK),
dan bahan pembuatan DP-3 setiap pegawai.
10) Mengevaluasi hasil program kerja.
11) Menyusun laporan hasil kegiatan
12) Melaksanakan tugas-tuagas lain yang diberikan oleh atasan.
d. Sub Bagian Keuangan
1) Membuat rencana operasionalisasi program kerja Sub bagian
keuangan.
2) Membuat daftar usulan kegiatan dan melaksanakan pengajian.
38
3) Meyiapkan proses administrasi terkait dengan penatausahaan
keuangan daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4) Menyiapkan pembukuan setiap transaksi keuangan pada buku kas
umum.
5) Melaksanakan perbendaharaan keuangan dinas.
6) Melaksanakan pengendalian pelaksanaan tugas pembantuan
bendahara pengeluaran.
7) Pengajuan SPP untuk pengisian Kas, SPP beban tetap dan SPP gaji
atas persetujuan penggunaan anggaran (Kepala Satuan Kerja
Perangkat Daerah/ Teknis Daerah) yang ditetapkan sebagai
pengguna anggaran dengan keputusan Bupati.
8) Memeriksa pembayaran gaji SKPP pegawai yang mutasi
9) Mendisribusi uang kerja kegiatan kepada bendahara kegiatan sesuai
dengan jadwal kegiatan atas persetujuan penggunaan anggaran.
10) Melaksanakan kegiatan menelti, mengkoreksi dan
menandatanganisurat pertanggung jawaban (SPJ) atas penerimaan
dan pengeluaran kas beserta lampirannya dan laporan bulanan.
11) Mengevaluasi dan membuat laporan hasil kegiatan.
12) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
e. Kepala Bidang Perdagangan
1) Merencanakan dan menyelengarakan operasionalisasi rencana kerja
sesuai tugas pokok dan fungsinya.
2) Merumuskan kebijaksanaan teknis pembinaan, pemberdayaan dan
pengawasan usaha perdagangan.
39
3) Merumuskan bahan bimbingan dan pengendalian teknis pengelolaan
pegawasan teknis.
4) Merumuskan bahan bimbingan dan pengendalian teknis pengelolaan
kawasan perdagangan.
5) Merumuskan bahan kebijaksanaan teknis penyelenggaraan promosi
agrobisnis dan agroindustri dalam rangka peningkatan potensi pasar.
6) Merumuskan bahan penyusunan rencana dan program pemberian
dan penerbitan surat izin usaha perdagangan (SIUP) dan
penyusunan rencana dan perogram pemberian dan penerbitan tanda
daftar gudang (TDG), merumuskan bahan bimbingan dan
penyelenggaraan wajib daftar perusahaan (WDP).
7) Melaksanakan kegiatan administrasi teknis peragangan dan
membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan.
8) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahannya.
9) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
f. Seksi Pembinaan Usaha Dan Sarana Perdagangan
1) Megolala data usaha dan sarana perdagangan sebagai bahan
konsultasi dengan pemerintah daerah. Instansi pemerintah/swasta
serta lembaga-lembaga/asosiasi terkait.
2) Meyiapkan bahan dalam raangka penyusunan bimbingan teknis
bimbinaan sarana dan usaha perdagangan, pemantapan keterkaitan
antar dunia usaha dan antar sektor, peningkatan kerja sama dunia
usaha dalam pemanfaatan dan pengembangan sarana dan usaha
perdagangan.
40
3) Menyiapkan bahan dan data pengelolaan dan penganalisaan
perusahaan yang ada di daerah sebagai bahan persiapan pemberian
izin usaha dan pengendalian usaha perdagangan.
4) Menyiapkan, mengelola dan menganalisa data perjanjian usaha
perdagangan dalam rangka pengelolaan, pembinaan dan
pengembangan usaha dan pengendalian usaha perdagangan.
5) Menyiapkan bahan peningkatan kemampuan dan keterampilan
pengusaha dalam melaksanakan kegiatan perdagangan terutama
kemampuan teknis manajemen, kewiraswastaan dan persainngan
usaha.
6) Merencanakan evaluasi rencana dan program pemberian dan
pengendalian sarana perdagangan serta perijinan usaha
perdagangan meliputi faktor-faktor pendukung dan hambatan guna
menyusun sarana perbaikan/pemecahan masalah.
7) Menyiapkan rencana kegiatan pendaftaran perushaan sebagai acuan
pelaksanaan tugas.
8) Menyiapkan data dan penyusunan bahan bimbingan teknis
pengelolaan sarana perdagangan.
9) Menyiapkan bahan untuk pembinaan dan pengendalian sarana
perdagangan
10) Menyiapkan pemantauan dan penyusunan bahan perkembangan
sarana perdagangan.
11) Membuat laporan pelaksanaan tugas.sebagai pertanggung jawaban.
12) Menyiapkan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
41
g. Seksi Pembinaan Dan Perlindungan Konsumen
1) Merencanakan dan menyelenggarakan operasionalisasi rencana
kerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
2) Memberikan petunjuk kepada bawahan agar tugas diselesaikan
dengan baik.
3) Mengkoordinasikan bawahan agar serasi dan saling mendukung
dalam melaksanakan tugas.
4) Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya
pembinaan dan perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap y ng
jujur dan bertaggung jawab dalam berusaha.
5) Menjamin kelangsungan usaha produksi barang atau jasa,
kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumen.
6) Menyiapkan sistem perlindungan konsumen yang mengandung
kepastian hukum dan keterbukaan informasi.
7) Melaksanakan survei yang menyangkut kebutuhan konsumen.
8) Membina dan menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan
pertimbangan dalam peningkatan karier.
9) Melaksanakan kegiatan admnistrasi umum perkantoran, membuat
laporan pelaksanaan tugas.
h. Seksi Pengawasan Dan Distribusi Barang
1) Melaksnakan rencana kegiatan seksi pengawasan desribusi barang.
2) Membagi tugas kepada bawahan sesua dengan bidang tugasnya,
pemberian tugas kepada bawahan agar tugas diselesaikan dengan
baik.
42
3) Pemeriksaan hasil kerja bawahan agar sesuai dengan petunjuk dan
ketentuan yang berlaku.
4) Melaksanakan monitoring (pengumpulan) dan analisa data harga,
pengadaan dan penyaluran barang atau komoditi kebutuhan
masyarakat yang terdiri dan bahan pokok (beras, gula, pasir, minyak
goreng,telur daging, tepung terigu, minyak tanah, dan lain-lain)
barang pentig atau strategis seperti pupuk, semen, bahan bakar
minyak dan gas, bahan bagunan, alat tulis dan lain-lain serta barang
umum lainnya sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyatakat
dengan harga yang wajar.
5) Melaksanakan pemantauan dan pengawasan teradap komuniti atau
barang yang beredar di Kabupaten meliputi barang umum atau
barang bebas tata niaganya, barang-barang yang diatur atau
dikendalikan tata niaganya, barang yang dilarang diperdagangan.
6) Melaksanakan penyamaran informasi usaha khusus infomasi pasar
kepada pengusaha, baik aspek harga maupun non harga, komiditi
bahan pokok dan komiditi potensial hasil produksi lokal.
7) Melaksanakan pengadaan pembinaan kepada pelaku usaha
perdagangan, khususnya dalam distribusi barang dan jasa dalam
mengamankan kelancaran arus barang dan jasa di kabuten untuk
memenuhi kebtuhan masyarakat.
8) Meyiapkan bahan dan memberikan bimbingan promosi barang dan
jasa kepada para pengusaha.
9) Melaksanakan penilaian prestasi kerja bawahan sebagai bahan
pertimbangan dalam peningkatan karier.
43
10) Membuat laporan pelaksanaan tugas seksi pegawasan dan distribusi
barang sebagai pertanggung jawaban.
11) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
i. Kepala Bidang Pengembagangan Usaha Mikro
1) Merencanakan dan menyelenggarakan operasionalisasi rencana
kerja sesuai tugas pokok dan fungsinya.
2) Meberikan petunjuk pelaksanan tugas.
3) Menyusun rencana kegiatan bidang pengembagan usaha Mikro
sebagai acuan pelaksanana tugas.
4) Memberikan petunjuk kapada bawahan agar tugas diselesaikan
dengan baik dan memeriksa hasil kerja bawahan agar sesuai dengan
petunjuk agar sesuai dengan petunjuk dan ketentuan yang belaku.
5) Menyusun bahan bimbingan teknis bidang pengembangan usaha
Mikro.
6) Menyususun bahan petunjuk teknis peningkatan kemampuan dan
keterampilan.
7) Menyusun dan menyebarluaskan informasi mengenai pelaksanaan
dan pengembangan usaha Mikro.
8) Menganalisa data para pengusaha dengan hasil peroduksi masing-
masing.
9) Mengelola data perkembangan usaha Mikro untuk keperluan evaluasi
terhadap partisipasi.
10) Melaksanakan kegiatan admisitrasi umum perkantoran dan membuat
lapororan pelakasanaan tugas kepada atatasan.
11) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahannya.
44
12) Melakanakan tugas lainnya yang deberikan oleh atasan.
j. Seksi Pengembangan Pasar dan Promosi
1) Menyiapkan rencana kerja sesuai tugas pokok dan fungsinya.
2) Meyiapkan rencana sarana dan prasarana pengembangan pasar dan
bahan-bahan promosi.
3) Mengumpulkan hasil penganalisaan pengembangan pasar dan
promosi.
4) Memberikan informasi mengenai pengembangan pasar dan promosi
kedepan.
5) Melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat tentang penanama
modal.
6) Melaksanakan monitoring serta mengevaluasi hasil pendataan
kegiatan pengembangan pasar dan promosi.
7) Menyiapakan identifikasi dan menyusun daftar pengusaha kecil,
menengah dan besar untuk calon mitra usaha dalam rangka
kemitraan.
8) Membuat profil proyek pengemangan pasar.
9) Mengumumkan misi promosi pengembanga usaha kedaerah lain.
10) Meyiapkan materi penyajian dalam rangka kerja sama sub regional di
bidang pengembangan pasar.
11) Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas dan melaksanaan tugas-
tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.
k. Seksi Kerja Sama Dan Kemitraan Usaha
1) Menyiapkan rencana kegiatan kerja sama dan kemitaraan usaha
sebagai acuan pelaksanaan tugas.
45
2) Membagi tugas dan meberikan petunjuk kepada bawahan sesuai
dengan bidang tugasnya.
3) Memeriksa hasil kerja bawahan agar sesuai dengan petunjuk dan
ketentuan yang berlaku.
4) Mengumpulkan dan menyusun bahan bimbingan teknis kerja sama
dan kemitraan usaha.
5) Mengumpulkan, mengelola dan menyusun bahan bimbingan dan
petujuk teknis dalam rangka pembinaan dan peningkatan kerja sama
dan kemitraan usaha.
6) Meyiapkan bahan petunjuk teknis kerja sama dan kemitraan usaha
dengan pengusaha.
7) Mengumpulkan, menyusun dan menyebarluaskan informasi
mengenai pelakasnaan dan pengembangan kerja sama dan
kemitraan usahaa.
8) Mengumpulkan dan mengelola data perkembangan usaha dari para
pengusaha yang telah mengikuti kerja sama dan kemitraan usaha.
9) Membuat laporan pelaksanaan tugas seksi keja sama dan kemitraan
usaha sebagai pertanggung jawaban.
10) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
l. Seksi Pengembagan Kelembagaan.
1) Melaksanakan rencana kerja sesuai tugas pokok dan fungsinya.
2) Meyiapkan pelaksanaan program pengembangan kelembagaan
melalui proses produksi dan kemitraan.
46
3) Memeberikan dorongan dan arahan kepada usaha mikro untuk
meningkatkan usaha melalui fasilitas permodalan dari Bank, BUMN
atau lembaga lainnya.
4) Mensosialisaskan kebejiksanaan pemeritah kepada usaha mikro
dibidang permodalan.
5) Membina admisnistrasi organisasi dan usaha dalam bimbingan,
konsultasi dan pelatihan kepada pengelolaan usaha mikro.
6) Menyiapkan teknis dan bimbingan kepada pengusaha usaha mikro.
7) Melaksanakan pembinaan dalam bentuk konsultasi, pelatihan, studi
banding, pemagangan, pameran temu kemitraan bagi usaha mikro.
8) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan.
9) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
m. Kepala Bidang Industri
1) Merencanakan dan menyelenggarakan operasional rencana kerja
sesuai tugas pokok dan fungsinya.
2) Merumuskan kebijaksanaan teknis pembinaan, pengembangan,
pemberdayaan dan pengawasan usaha industri.
3) Merumuskan bahan penyusanan rencana dan progaram pemberian
izin usaha industri dan tanda daftar industri.
4) Merumuskan bahan penyusunan renaca dan progaram pelaksanaan
penerbitan izin usaha kawasan industri.
5) Merumuskan bahan bimbingan dan pengendalian teknis pengelolaan
dan pengembangan kawasan industri berikat dan penyelenggaraan
kemitraan industri kecil, menegah, besar dan sektor ekonomi lainnya.
47
6) Merumuskan bahan kebijaksanaan teknis penyelengaraan promosi
agrobisnis dan agroindustri dalam rangka peningkatan potensi pasar.
7) Merumuskan bahan kebijaksanaan teknis penyelengaraan pealtihan
teknis dan peningatan mutu hasil produksi bagi pengusaha industri.
8) Merumuskan bahan penyususunan rencana dan program pemberian
dan penerbitan izin usaha industri.
9) Melaksanakan kegiatan admnistrasi perindustrian serta membuat
laporan pelaksanaan tugas kepada atasan.
10) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahannya.
11) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
n. Seksi Industri Hasil Pertanian
1) Menyiapkan bahan bimbigangan teknis pembinaan dan
pengembangan sarana usaha, produksi, penerapan standar dan
pengawasan mutu, pemantauan dan evaluasi serta peningkatan kerja
sama dengan dunia usaha dibidang industrial hasil pertanian.
2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya.
3) Memberi petunjuk kepada bawahan agar tugas dapat dilaksanakan
dengan baik.
4) Memeriksa hasil kerja bawahan agar sesuai dengan petunjuk dan
ketentuan yang berlaku.
5) Menyiapkan menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengembangan karier.
6) Menyiapkan laporan tugas seksi industrial hasil pertanian.
7) Menyusun dan mengevaluasi laporan hasil pelaksanaan kegiatan dan
program kerja.
48
8) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
o. Seksi Industri Kimia Dan Kerajinan
1) Menyiapkan bahan bimbingan teknis pembinaan dan pengembangan
sarana usaha, produksi, penerapan standar dan pengawasan mutu,
pemantauan dan evaluasi serta peningkatan kerja sama dengan
dunia usaha di bidang industri kimia dan kerajinan.
2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya.
3) Memberi petunjuk kepada bawahan agar tugas dapat dilasanakan
dengan baik.
4) Memeriksa hasil kerja bawahan agar sesuai dengan petunjuk dan
ketentuan yang berlaku.
5) Menyiapkan penilaian prestasi kerja bawahan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengebangan karier.
6) Menyiapkan laporan tugas seksi industri kimia dan kerajinan.
7) Menyusun dan mengevaluasi laporan hasil pelaksanaan kegiatan dan
laporan kerja.
8) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
p. Seksi Industri Mesin, Logam dan Elektronika
1) Menyiapkan bahan bimbingan teknis pembinaan dan pengembangan
sarana usaha, produksi, penerapan standar dan pengawasan mutu,
pemantauan dan evaluasi serta peningkatan kerja sama dengan
dunia usaha industri mesin, logam dan elektronika.
2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnnya.
3) Memberi petunjuk kepada bawahan agar tugas dapat dilaksanakan
dengan baik.
49
4) Memeriksa hasil kerja bawahan agar sesuai dengan petunjuk dan
ketentuan yang berlaku.
5) Menyiapkan penilaian prestasi kerja bawahan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengembagan karier.
6) Menyiapkan laporan tugas seksi industri mesin, logam dan
elektonika.
7) Menyusun dan mengevaluasi laporan hasil pelaksanaan kegiatan dan
program kerja.
8) Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan.
B. Hasil Penelitian
1. Statistik Deskriptif
Berikut ini akan di gambarkan atau di deskriptifkan dari data masing-
masing informasi mengenai identitas reponden mulai dari jenis kelamin,
umur, pendidikan, dan pendapatan.
a) Deskripsi profil responden berdasarkan jenis kelamin
Karakteristik dari jenis kelamin responden dapat di kelompokan
menjadi 2 yaitu kelompok pria dan wanita, dan agar lebih jelasnya maka
di sajikan dalam bentuk tabel sebagi berikut :
tabel 4.1 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
No Jenis kelamin responden Frekuensi responden Frekuensi %
1 Pria 33 62%
2 Wanita 20 38%
Jumlah responden 53 responden 100%
Sumber data primer yang diolah 2020
50
Berdasarkan tabel 4.1 maka dapat di deskripsikan bahwa
karakteristik responden jenis kelamin pria mendominasi dalam
melakukan analisa Pengaruh Hubungan dan Kondisi Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja Pegawai pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian
di Kabupaten Gowa, yang mana jenis kelamin pria berada pada 33
responden (62%), sedangkan jenis kelamin wanita berada di angka 20
responden (38%) atau berada pada posisi bawah dari jenis kelamin pria.
b) Deskripsi profil responden berdasarkan usia
Sebagaimana penetapan karaktristik responden, maka peneliti
menyajikan karakteristik ini dalam bentuk tabel sebagai berikut :
tabel 4.2 Karakteristik Responden Menurut Usia
NO Umur responden Frekuensi responden Frekuensi %
1 21 - 29 tahun 22 42%
2 30 - 39 tahun 18 34%
3 40 – 49 tahun 8 15%
4 50 tahun 5 9%
Jumlah 53 responden 100%
Sumber data primer yang diolah 2020
Berdasarkan uraian tabel 4.2 maka di peroleh hasil dari karakteristik
responden dari segi umur yakni; responden yang berumur 21 – 29
tahun. Merupakan responden berada di angka 22 responden (42%),
sedang responden yang berumur 30 – 39 tahun berada di angka 18
responden (34%), serta responden yang berumur 40 – 49 tahun berada
di angka 8 responden (15%), dan responden yang berumur 50 ke atas
berada di angka 5 responden (9%), maka dapat di interpretasikan dalam
51
perspektif keilmuan bahwa rata- rata responden yang berumur 21 – 29
tahun merupakan pegawai yang melakukan analisa Pengaruh
Hubungan dan Kondisi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai pada
Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Kabupaten Gowa.
c) Deskripsi profil responden berdasarkan pendidikan
Karakteristik responden dari segi pendidikan akan menggambarkan
latar belakang dari responden, sehingga dalam kegiatan ini dapat di
klarifikasikan sesuaikan dengan tingkat pendidikan responden yakni: D3,
SI, S2 dan S3. Maka dari itu pengelompokkan karakteristik ini dapat di
lihat dari tabel sebagai berikut :
tabel 4.3 Karakteristik Responden Menurut Pendidikan
No Pendidikan terakhir Frekuensi responden Frekuensi %
1 Akademik (D3) 10 19%
2 S1 25 47%
3 S2 13 25%
4 S3 5 9%
Jumlah 53 responden 100%
Sumber data Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Kabupaten Gowa
Secara seksama, dari tabel 4.3 dapat di analisa di mana karakteristik
responden di tingkat pendidikan sarjana (S1) mendominasi di mana
tingkat pendidikan ini berada pada angka 25 responden (47%), sedang
dari tingkat pendidikan yang lain hanya tidak mencapai angka lebih dari
angka 30%, sehingga dapat di simpulkan bahwa responden tingkat
pendidikan sarjana (S1) lebih mendominasi melakukan analisa
Pengaruh Hubungan dan Kondisi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
52
Pegawai pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Kabupaten
Gowa.
2. Deskripsi Variabel
Deskripsi variabel peneltian yang di sajikan dari hasil penelitian ini
adalah untuk memberikan gambaran secara umum mengenai penyebaran
data yang diperoleh. Data yang disajikan berupa data mentah yang diolah
menggunakan teknik statistic deskripsi. Adapun yang disajikan dalam
deskripsi variabel ini adalah berupa distribusi frekuensi yang disajikan per
indikator beserta presentase frekuensi dan perolehan skor.
Berdasarkan judul dan perumusan masalah penelitian dimana penelitian
ini terdiri dari Variabel Hubungan Kerja (X1), Kondisi Kerja (X2), dan
Kepuasan Kerja (Y). Sampel yang diambil data dalam penelitian ini adalah
53 responden di Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Kabupaten
Gowa. Deskripsi dari masing-masing variabel berdasarkan hasil
penyebaran kuesioner tersebut hasilnya dijelaskan seperti dibawah ini.
a. Analisis Deskripsi Variabel Hubungan Kerja (X1)
Berikut ini hasil interpretasi dari responden terkait variabel Hubungan
Kerja :
tabel 4.4 Interpretasi responden Hubungan Kerja
NO Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S KS TS STS
1 Hubungan antara pimpinan dan
pegawai sangat baik
11 33 8 1 0
2 Hubungan antara sesama pegawai
sangat baik
14 29 8 2 0
53
3 Bila terjadi masalah di lingkungan
kantor antara sesama pegawai bisa di
selesaikan dengan baik
7 38 8 0 0
4 Saya bekerjasama dengan pegawai
lainnya untuk menyelesaikan pekerjaan
8 37 6 2 0
5 Saling membantu dalam pekerjaan di
tempat sangat baik
11 33 8 1 0
Sumber data primer yang diolah 2020
Berdasarkan tabel 4.4 interpretasi responden di atas terkait dengan
variabel Hubungan Kerja, indikator pertama yang menyentuh angka 33
responden dan indikator kedua yang menyentuh angka 29 responden,
selanjutnya indikator ke tiga yakni 38 responden serta indikator ke
empat sebesar 37 responden, selanjutnya indikator ke lima sebesar 33
responden menjawab setuju. Sehubungan dengan hasil interpretasi
responden di atas maka dapat disimpulkan, bahwa pada variabel
hubungan kerja responden mendominasi menjawab setuju, di Dinas
Perdagangan dan Perindustrian di Kabupaten Gowa.
b. Analisis Deskripsi Variabel Kondisi Kerja (X2)
Berikut ini hasil interpretasi dari responden terkait variabel Kondisi
Kerja :
54
tabel 4.5 Interpretasi responden Kondisi Kerja
NO Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S KS TS STS
1 Penerangan di tempat kerja membantu
saya dalam menyelesaikan pekerjaan
22 31 0 0 0
2 Saya dapat berkonsentrasi dengan baik
karena jauh dari kebisingan
22 25 6 0 0
3 Saya ikut serta dalam menjaga
kebersihan di tempat kerja
18 33 2 0 0
4 Sirkulasi udara di tempat kerja saya
sangat baik
15 38 0 0 0
5 Satuan keamanan di tempat kerja saya
sudah bekerja dengan baik sehingga
saya merasa nyaman
17 27 9 0 0
Sumber data primer yang diolah 2020
Berdasarkan tabel 4.5 interpretasi responden di atas terkait dengan
variabel Kondisi Kerja, indikator pertama yang menyentuh angka 31
responden dan indikator kedua yang menyentuh angka 25 responden,
selanjutnya indikator ke tiga yakni 33 responden serta indikator ke
empat sebesar 38 responden, selanjutnya indikator ke lima sebesar 27
responden menjawab setuju. Sehubungan dengan hasil interpretasi
responden di atas maka dapat disimpulkan, bahwa pada variabel kondisi
kerja responden mendominasi menjawab setuju, di Dinas Perdagangan
dan Perindustrian di Kabupaten Gowa.
c. Analisis Deskripsi Variabel Kepuasan Kerja (Y)
Berikut ini hasil interpretasi dari responden terkait variabel Kepuasan
Kerja :
55
tabel 4.6 Interpretasi responden Kepuasan Kerja
NO Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S KS TS STS
1 Saya puas dengan besaran dan jenis
tunjangan yang diterima pegawai
14 30 8 1 0
2 Saya puas dengan kelengkapan sarana
prasana untuk melaksanakan tugas
8 38 7 0 0
3 Saya puas dengan dukungan dan
bantuan dari pegawai lainnya di kantor
9 37 5 2 0
4 Saya puas dengan setiap pegawai
memiliki kesempatan yang sama untuk
peningkatan karier atau untuk
dipromosikan
11 32 7 3 0
5 Saya puas dengan hasil kerja yang baik
menghasilkan adanya promosi jabatan
pada pegawai
11 34 7 1 0
Sumber data primer yang diolah 2020
Berdasarkan tabel 4.6 interpretasi responden di atas terkait dengan
variabel Kepuasan Kerja, indikator pertama yang menyentuh angka 30
responden dan indikator kedua yang menyentuh angka 38 responden,
selanjutnya indikator ke tiga yakni 37 responden serta indikator ke
empat sebesar 32 responden, selanjutnya indikator ke lima sebesar 34
responden menjawab setuju. Sehubungan dengan hasil interpretasi
responden di atas maka dapat disimpulkan, bahwa pada variabel kondisi
kerja responden mendominasi menjawab setuju, di Dinas Perdagangan
dan Perindustrian di Kabupaten Gowa.
56
3. Uji Kualitas Instrumen Penelitian
a. Uji validitas
Setiap penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode
angket atau kuesioner harus dilakukan dengan uji validitasnya. Uji
validitasnya berguna untuk mengetahui kevalidan atau kesesuaian
angket yang peneliti gunakan untuk memperoleh data dari para
responden. Uji validitas product moment pearson corelation
menggunakan prinsip mengkorelasikan atau menghubungkan antara
masing-masing skor total yang diperoleh dalam penelitian.
Setiap uji dalam statistic tentu mempunyai dasar dalam pengambilan
keputusan sebagai acuan untuk membuat kesimpulan, begitupula uji
validitas product moment pearson corelation, dalam uji validitas ini,
dasar pengambilan keputusannya sebagai berikut :
1. Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel, maka angket atau
kuesioner tersebut dinyatakan valid, sedangkan
2. Jika nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel, maka angket atau
kuesioner tersebut dinyatakan tidak valid.
Uji Validitas ini jumlah sampel yang digunakan yaitu: 53 responden
pada signifikan 5% yang dilihat melalui r tabel ditemukan nilai sebesar
0,270. Setelah diketahui angka r tabel maka selanjutnya dibandingkan
dengan r hitung yang ditemukan melalui hasil SPSS.
57
Tabel 4.7
Uji Validitas
No Variabel Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
1 Hubungan
Kerja
X1.1
X1.2
X1.3
X1,4
X1.5
0,844
0,728
0,591
0,576
0,844
0,270
0,270
0,270
0,270
0,270
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
2 Kondisi Kerja X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2.5
0,734
0,849
0,844
0,620
0,865
0,270
0,270
0,270
0,270
0,270
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
3 Kepuasan
Kerja
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
0,631
0,615
0,646
0,686
0,672
0,270
0,270
0,270
0,270
0,270
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber data : IBM SPSS Statistics 25
Dengan demikian, dari hasil tabel 4.7 variabel (X1) Hubungan Kerja
serta variabel (X2) Kondisi Kerja dan variabel (Y) Kepuasan Kerja,
setelah membandingkan r hitung dan r tabel diketahui bahwa semua
nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel, yang artinya semua item
angket tersebut dinyatakan valid dan bisa dijadikan sebagai alat
pengumpul data dalam penelitian yang dilakukan.
b. Uji Realibilitas
Secara umum realibilitas diartikan sebagai sesuatu hal yang dapat
dipercaya atau keadaan yang dapat dipercaya. Dalam statistic SPSS uji
58
realibilitas berfungsi untuk mengetahui tingkat konsistensian angket atau
kuesioner yang digunakan oleh peneliti sehingga angket tersebut dapat
diandalkan, walaupun penelitian dilakukan berulangkali dengan angket
yang sama.
Uji realibilitas dalam hal ini mengacu pada nilai Alpha yang dihasilkan
dalam output SPSS. Seperti halnya pada uji-uji statistic lainnya hasil uji
realibilitas Alpha cronboach pun berpedoman pada dasar pengambilan
keputusan yang telah ditentukan.
Dasar pengambilan keputusan dalam uji realibilitas adalah jika nilai
Alpha lebih besar dari nilai probabilitas maka item-item angket yang
digunakan dinyatakan realibel atau konsisten, sebaliknya jika nilai Alpha
lebih kecil dari nilai probabilitas maka item-item angket yang digunakan
dinyatakan tidak realibel atau tidak konsisten.
Menurut sugiyono, (2016) uji realibilitas merupakan sejauh mana
hasil pengukuran menggunakan objek yang sama akan menghasilkan
hasil yang sama, dan apabila skor total item menyentuh lebih dari angka
atau di atas dari 0,6 maka di katakan realibel.
Tabel 4.8
Hasil Uji Realibel Angket
No. Variabel Croncbach
Alpha
Standar
Realibilitas Keterangan
1. X1 0,765 0,60 Realibel
2. X2 0,844 0,60 Realibel
3. Y 0,655 0,60 Realibel
Sumber data : IBM SPSS Statistics 25
Dari gambar output diatas, diketahui bahwa nilai Alpha variabel X1
yaitu Hubungan Kerja sebesar 0,765, serta variabel X2 yaitu Kondisi
Kerja sebesar 0,844, dan variabel Y yaitu Kepuasan Kerja sebesar
59
0,655, kemudian nilai alpha dibandingkan dengan nilai probabilitas
dengan nilai N=53 dicari pada distribusi nilai probabilitas signifikan 5%
diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,60. Maka dapat disimpulkan Alpha
variabel X1 yaitu Hubungan Kerja sebesar 0,765, variabel X2 yaitu
Kondisi Kerja sebesar 0,844, dan variabel Y yaitu Kepuasan Kerja
sebesar 0,655 lebih besar dari nilai probabilitas = 0,60 yang artinya item-
item angket tersebut dapat dikatakan realibel atau terpercaya sebagai
alat pengumpulan data dalam penelitian selanjutnya.
c. Analisis Regresi Linear Berganda
Dari hasil analisis SPSS dapat diinterpretasikan dengan mengkaji
nilai-nilai yang penting dalam regresi linear yakni koefisien determinasi.
Analisis yang digunakan untuk membuktikan hipotesis yang diajukan
dengan menggunakan model analisis regresi linear berganda yang
digunakan untuk menerangkan apakah berpengaruh variabel bebas
Hubungan Kerja (X1), Kondisi Kerja (X2) terhadap variabel terikat (Y)
yaitu Kepuasan Kerja dengan cara menguji kemaknaan dari koefisien
regresinya.
Tabel 4.9
Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,410 1,981 ,712 ,480
TOTAL_X1 ,771 ,065 ,848 11,802 ,000
TOTAL_X2 ,151 ,068 ,159 2,217 ,031
a. Dependent Variable: TOTAL_Y
60
Dari tabel 4.9 diatas, maka hasil yang diperoleh dimasukkan kedalam
persamaan sebagai berikut :
Y= a + b1x1 + b2x2
Dimana :
a = Nilai Koefisien
b1b2 = Koefisien Regresi
X1 = Hubungan Kerja
X2 = Kondisi Kerja
Y = Kepuasan Kerja
Sehingga diperoleh persamaan regresi adalah sebagai berikut :
Y = 1,410+0,771.X1 +0,151.X2
Dimana :
a = 1,410, angka tersebut menunjukkan bahwa tanpa adanya hubungan
kerja dan kondisi kerja maka akan mempengaruhi kepuasan kerja.
b1x1 = 0,771, ini diartikan bahwa hubungan kerja berpengaruh terhadap
kepuasan kerja.
b2x2 = 0,151, ini menunjukkan bahwa kondisi kerja mempunyai pengaruh
terhadap kepuasan kerja.
Hasil penelitian regresi dari tabel 4.6 menunjukkan bahwa hubungan
kerja berpengaruh secara positif signifikan dan kondisi kerja
berpengaruh secara positif signifikan terhadap kepuasan kerja. Dari
hasil perhitungan regresi berganda tersebut diperoleh nilai signifikan
Hubungan Kerja (X1) adalah sebesar 0,000, Kondisi Kerja (X2) adalah
sebesar 0,031. Nilai t digunakan untuk menguji apakah variabel
61
independent berpengaruh secara signifikan atau tidak pada variabel
dependent yang akan dibahas pada bagian pengujian hipotesis. Adapun
ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis dalam buku (Sugiyono,
2016) apabila terjadi, jika signifikan lebih kecil atau sama dengan 0,05
maka H1 diterima dan H0 ditolak. Berdasarkan nilai signifikannya yaitu
variabel X1 = 0,000, X2 = 0,031, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
X1 hubungan kerja sangat berpengaruh signifikan (diterima) dan variabel
X2 kondisi kerja sangat berpengaruh signifikan terhadap variabel Y yaitu
kepuasan kerja, pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian di
Kabupaten Gowa.
4. Pengujian Hipotesis
Analisis data dengan menggunakan pengujian regresi berganda untuk
mengetahui pengaruh hubungan kerja dan kondisi kerja terhadap
kepuasan kerja. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan tiga
metode berdasarkan koefisien determinasi, uji F dan uji T.
a. Koefisien determinasi (R2)
Tabel 4.10
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,861a ,742 ,731 1,115
a. Predictors: (Constant), TOTAL_X2, TOTAL_X1
62
Dari tabel 4.10 diatas, berdasarkan ketentuan kuat tidaknya pengaruh
yang dijelaskan pada bagian sebelumnya, dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. Nilai R pada tabel 4.7 adalah 0,861 yang menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh yang kuat dimana variabel hubungan kerja (X1)
dan kondisi kerja (X2) mempengaruhi kepuasan kerja (Y) sebesar
86,1%.
2. Nilai R square menunjukkan bahwa variabel Y yaitu kepuasan kerja
dipengaruhi hubungan kerja (X1), dan kondisi (X2) sebesar 74,2 %
dan sisanya 25,8% dipengaruhi oleh variabel lain.
b. Uji t (Uji Parsial)
Hasil uji T dapat dilihat dari output coefficients dari hasil regresi
berganda berikut ini :
Tabel 4.11
Hasil Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,410 1,981 ,712 ,480
TOTAL_X1 ,771 ,065 ,848 11,802 ,000
TOTAL_X2 ,151 ,068 ,159 2,217 ,031
a. Dependent Variable: TOTAL_Y
1. Uji signifikan variabel hubungan kerja terhadap kepuasan kerja,
diperoleh hasil nilai value = 0,000 lebih kecil dari nilai standar 0,05
sedang nilai t hitung = 11,802, dan nilai t tabel sebesar 1,675, dari
hasil ini dapat diasumsikan bahwa variabel hubungan kerja
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja.
63
2. Uji signifikan variabel kondisi kerja terhadap kepuasan kerja,
diperoleh hasil nilai value = 0,031 lebih kecil dari nilai standar 0,05
sedang nilai t hitung = 2,217, dan nilai t tabel sebesar 1,675, dari
hasil ini dapat diasumsukan bahwa variabel promosi berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja pada Dinas Perdagangan dan
Perindustrian di Kabupaten Gowa.
c. Uji F (Uji Simultan)
Hasil uji F dapat dilihat dari output annova dari hasil regresi berganda
berikut ini :
Tabel 4.12
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 178,401 2 89,200 71,788 ,000b
Residual 62,128 50 1,243
Total 240,528 52
a. Dependent Variable: TOTAL_Y
b. Predictors: (Constant), TOTAL_X2, TOTAL_X1
Berdasarkan tabel di atas maka di peroleh hasil nilai signifikansi uji
simultan yakni : 0,000 lebih kecil dari nilai 0,05 atau nilai f hitung lebih
besar dari nilai f tabel ( 71,788 > 3,180), sehingga dapat disimpulkan
bahwa seluruh variabel indenpenden berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependent secara bersama-sama.
C. Pembahasan
Menentukan persamaan analisis regresi berganda terlebih dahulu
dilakukan uji validitas yang dimana semua angket atau kuesioner pernyataan
dari indikator variabel X1, dan X2 yaitu hubungan kerja dan kondisi kerja, dan
64
variabel Y yaitu kepuasan kerja pegawai dinyatakan valid setelah data yang
diperoleh dan dianalisis dengan menggunakan metode SPSS. Untuk
menyakinkan item-item angket variabel X1 dan X2 yaitu hubungan kerja dan
kondisi kerja dan variabel Y yaitu kepuasan kerja pegawai, terpercaya kembali
dilakukan uji realibilitas yang mana terbukti bahwa item-item angket variabel
X1 dan X2 yaitu hubungan kerja dan kondisi kerja dan variabel Y yaitu
kepuasan kerja pegawai, dikatakan realibel karena nilai alpha lebih besar dari
ttabel.
Hasil regresi berganda yang diolah dan dianalisis menggunakan metode
SPSS maka diperoleh persamaan Y = 1,410+0,771.X1 +0,151.X2 dimana
angka tersebut menunjukkan a = 1,410, angka tersebut menunjukkan bahwa
tanpa adanya hubungan kerja dan kondisi kerja maka akan mempengaruhi
kepuasan kerja. b1x1 = 0,771, ini diartikan bahwa hubungan kerja berpengaruh
terhadap kepuasan kerja. b2x2 = 0,151, ini menunjukkan bahwa kondisi kerja
mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja.
Sehingga dapat dijelaskan bahwa hubugan kerja mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap kepuasan kerja, dan kondisi kerja mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Dengan demikian
hubungan kerja yang baik dan kondisi kerja yang baik akan mempengaruhi
kepuasan kerja pegawai pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian di
Kabupaten Gowa.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Dewi pipit farida
dengan judul Pengaruh kondisi kerja terhadap kepuasan kerja pegawai di
dinas sosial di kabupaten bandung, (2017). Hasil penelitian yang dilakukan
oleh peneliti diperoleh pengaruh kondisi kerja terhadap kepuasan kerja
65
sebesar 80,75%, angka tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
cukup tinggi dari kondisi kerja terhadap kepuasan kerja pegawai pada tempat
penelitian yang penulis teliti. Dan sisanya sebesar 19,25% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti.
66
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis dapat
menyimpulkan bahwa :
1. Variabel X1 yaitu hubungan kerja berpengaruh secara positif atau signifikan
terhadap kepuasan kerja. Artinya bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh
hubungan kerja karena disebabkan oleh hubungan antara rekan kerja dan
hubungan dengan pimpinan yang baik sehingga menimbulkan kepuasan
kerja pegawai pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Kabupaten
Gowa.
2. Variabel X2 yaitu kondisi kerja berpengaruh secara positif atau signifikan
terhadap kepuasan kerja. Apabila hubungan X1 X2 meningkat maka Y juga
akan meningkat, apabila menurun Y juga akan menurun pada Dinas
Perdagangan dan Perindustrian di Kabupaten Gowa. Hal ini berarti bahwa
jika kondisi kerja yang sangat baik, maka akan berpengaruh secara
signifikan terhadap kepuasan kerja pada Dinas Perdagangan dan
Perindustrian di Kabupaten Gowa.
3. Berdasarkan secara uji bersama-sama maka yang didapatkan hasil dari
penelitian ini adalah bahwa semua variabel X1 X2 berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap Y pada Dinas Perdagangan dan
Perindustrian di Kabupaten Gowa.
67
B. Saran
1. Bagi Penulis selanjutnya, diharapkan menjadi bahan referensi bagi rekan-
rekan yang membutuhkan sumber data dalam melakukan penelitian
dengan objek tugas akhir yang sama.
2. Bagi Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Kabupaten Gowa, semoga
penelitian ini bisa menjadi bahan rujukan bagi Dinas Perdagangan dan
Perindustrian di Kabupaten Gowa, dalam meningkatkan hubungan kerja
dan kondisi kerja terhadap kepuasan kerja pada Dinas Perdagangan dan
Perindustrian di Kabupaten Gowa.
3. Diperlukan adanya perhatian khusus bagi instansi untuk kenyamanan
setiap pegawai di Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Kabupaten
Gowa, agar kepuasan kerja meningkat dan akan berdampak pada
pelayanan terhadap masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, P. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep dan
Indikator). Riau: Zanafa Publishing.
Alex, Nitisemito, (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Pustaka setia,
Bandung.
Anwar Prabu, 2016. Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kab. Muara Enim. Jurnal
Cascio, W.F, 2015. Managing Human Resources, Productivity, Quality of Work
Life, Profit, New York : Mc Graw-Hill.
Dewi Pipit Farida, 2017. Pengaruh Kondisi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Pegawai di Dinas Sosial di Kab. Bandung. Jurnal
Edo Wijaya Kartika & Thomas S. Kaihatu, 2016. Analisis Pengaruh Motivasi
Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Studi Kasus Pada Karyawan Restoran di
Pakuwon Food Festival Surabaya. Jurnal
Greenberg, J. Dan Baron, R.A. 2015. Behavior in Organizations Understanding
and Managing the Human Side of Work. New Jersey: Prentice-Hall
International.
Gibson, 2016. Organisasi: Perilaku, Struktur dan Proses. Jakarta: Erlangga.
Hasibuan,Malayu S.P 2016, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi.
Jakarta: Penerbit PT. Bumi Aksara.
I Wayan Juniantara dan I Gede Riana, 2015. Pengaruh Motivasi dan Kepuasan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Koperasi di Denpasar. Jurnal
Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki, 2015. Perilaku Organisasi. Edisi 9. Buku 1.
Jakarta: Salemba Empat.
Mukti Wibowo, 2017. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan. Jurnal
Stephen, Robbins 2015. Perilaku Organisasi, Penerbit: Salemba Empat, Jakarta.
Wibowo, 2016. Manajemen Kinerja, Edisi Kelima, PT. Rajagrafindo Persada
Jakarta-14240.
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
“Pengaruh Hubungan dan Kondisi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai
Pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Kabupaten Gowa”
Bersama ini, saya mohon kesediaan bapak/ibu untuk mengisi daftar
kuesioner yang diberikan. Informasi yang bapak/ibu berikan merupakan bantuan
yang sangat berarti bagi saya dalam menyelesaikan penelitian ini. Atas bantuan
dan perhatian bapak/ibu, saya ucapkan terima kasih.
IDENTITAS RESPONDEN
Nama Responden :………………………………
Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
Umur :………………………………
Pendidikan Terakhir :
PETUNJUK PENGISIAN
1. Jawablah pertanyaan ini dengan jujur dan benar.
2. Bacalah terlebih dahulu pertanyaan dengan cermat sebelum anda memulai
untuk menjawabnya.
3. Pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dengan memberi tanda ( √ ) pada
salah satu jawaban yang anda anggap paling benar.
Berilah tanda ( √ ) pada kolom yang paling sesuai dengan pilihan Anda.
Setiap responden diharapkan memilih hanya 1 jawaban.
Keterangan Skor Penilaian :
5 = Sangat Setuju (SS)
4 = Setuju (S)
3 = Kurang Setuju (KS)
2 = Tidak Setuju (TS)
1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
A. Hubungan Kerja (X1)
NO Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S KS TS STS
1 Hubungan antara pimpinan dan
pegawai sangat baik
2 Hubungan antara sesama pegawai
sangat baik
3 Bila terjadi masalah di lingkungan
kantor antara sesama pegawai bisa di
selesaikan dengan baik
4 Saya bekerjasama dengan pegawai
lainnya untuk menyelesaikan pekerjaan
5 Saling membantu dalam pekerjaan di
tempat sangat baik
B. Kondisi Kerja (X2)
NO Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S KS TS STS
1 Penerangan di tempat kerja membantu
saya dalam menyelesaikan pekerjaan
2 Saya dapat berkonsentrasi dengan baik
karena jauh dari kebisingan
3 Saya ikut serta dalam menjaga
kebersihan di tempat kerja
4 Sirkulasi udara di tempat kerja saya
sangat baik
5 Satuan keamanan di tempat kerja saya
sudah bekerja dengan baik sehingga
saya merasa nyaman
C. Kepuasan Kerja (Y)
NO Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S KS TS STS
1 Saya puas dengan besaran dan jenis
tunjangan yang diterima pegawai
2 Saya puas dengan kelengkapan sarana
prasana untuk melaksanakan tugas
3 Saya puas dengan dukungan dan
bantuan dari pegawai lainnya di kantor
4 Saya puas dengan setiap pegawai
memiliki kesempatan yang sama untuk
peningkatan karier atau untuk
dipromosikan
5 Saya puas dengan hasil kerja yang baik
menghasilkan adanya promosi jabatan
pada pegawai
Dokumentasi
Surat Penelitian
Data Tabulasi
NO X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 TOTAL_X1
1 5 5 4 4 5 23
2 4 4 4 4 4 20
3 5 5 4 4 5 23
4 4 4 4 4 4 20
5 4 4 3 4 4 19
6 3 3 3 2 3 14
7 5 5 3 3 5 21
8 4 4 4 4 4 20
9 4 4 4 4 4 20
10 5 4 4 4 5 22
11 3 3 4 2 3 15
12 3 4 4 4 3 18
13 3 2 4 4 3 16
14 2 4 4 4 2 16
15 4 4 4 4 4 20
16 4 4 4 4 4 20
17 4 5 4 3 4 20
18 3 3 3 4 3 16
19 4 4 4 4 4 20
20 4 4 4 4 4 20
21 5 4 4 4 5 22
22 4 4 4 4 4 20
23 3 3 4 4 3 17
24 3 5 4 4 3 19
25 4 3 3 4 4 18
26 5 4 4 4 5 22
27 3 2 3 3 3 14
28 5 5 4 5 5 24
29 4 4 4 4 4 20
30 4 4 4 4 4 20
31 5 5 5 3 5 23
32 4 4 4 3 4 19
33 4 4 4 4 4 20
34 4 5 5 4 4 22
35 4 4 4 4 4 20
36 4 5 5 5 4 23
37 4 4 4 5 4 21
38 4 5 4 4 4 21
39 4 4 5 5 4 22
40 5 5 4 4 5 23
41 4 4 5 5 4 22
42 5 5 5 5 5 25
43 4 3 3 4 4 18
44 4 4 4 3 4 19
45 4 4 4 4 4 20
46 4 4 4 4 4 20
47 4 3 5 5 4 21
48 5 3 4 5 5 22
49 4 4 4 4 4 20
50 4 4 4 4 4 20
51 4 5 4 4 4 21
52 4 4 3 4 4 19
53 4 5 4 4 4 21
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 TOTAL_X2
5 3 3 5 3 19
4 3 4 4 3 18
4 4 4 4 3 19
5 4 4 4 4 21
4 4 4 4 4 20
5 5 5 4 5 24
4 5 5 4 4 22
4 4 4 4 4 20
5 5 5 5 5 25
5 5 5 5 5 25
5 5 4 4 4 22
5 5 5 5 5 25
4 4 4 4 4 20
4 3 4 4 4 19
4 4 4 4 3 19
4 4 4 4 4 20
5 5 5 4 5 24
5 5 5 5 5 25
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
5 5 5 4 4 23
4 5 4 4 3 20
5 5 5 5 5 25
4 4 4 4 5 21
5 5 5 5 5 25
4 4 4 4 4 20
4 5 4 5 5 23
5 4 4 5 4 22
4 5 5 4 4 22
4 4 4 4 4 20
5 3 3 5 3 19
4 3 4 4 3 18
4 4 4 4 3 19
5 4 4 4 4 21
4 4 4 4 4 20
5 5 5 4 5 24
4 5 5 4 4 22
4 4 4 4 4 20
5 5 5 5 5 25
5 5 5 5 5 25
5 5 4 4 4 22
5 5 5 5 5 25
4 4 4 4 4 20
4 3 4 4 4 19
4 4 4 4 3 19
4 4 4 4 4 20
5 5 5 4 5 24
5 5 5 5 5 25
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 4 5 5 22
4 4 4 4 4 20
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 TOTAL_Y
5 4 4 4 5 22
4 4 4 4 4 20
5 4 4 4 5 22
4 4 4 2 4 18
4 3 4 3 4 18
3 3 2 2 3 13
5 3 3 3 5 19
4 4 4 3 4 19
4 4 4 4 4 20
4 4 4 5 5 22
3 4 2 4 3 16
4 4 4 4 3 19
2 4 4 2 3 15
4 4 4 4 2 18
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
5 4 3 5 4 21
3 3 4 4 3 17
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 4 5 5 22
4 4 4 4 4 20
3 4 4 4 3 18
5 4 4 3 3 19
3 3 4 4 4 18
4 4 4 4 5 21
4 5 5 3 4 21
5 4 5 4 5 23
4 4 4 3 4 19
4 4 4 4 4 20
5 5 3 3 5 21
4 4 3 4 4 19
4 4 4 4 4 20
5 5 4 4 4 22
4 4 4 4 4 20
5 5 5 5 4 24
4 4 5 5 4 22
5 4 4 4 4 21
4 5 5 5 4 23
5 4 4 5 5 23
4 5 5 4 4 22
5 5 5 5 5 25
3 3 4 4 4 18
4 4 3 4 4 19
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
3 5 5 5 4 22
3 4 5 5 5 22
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
5 4 4 4 4 21
4 3 4 5 4 20
5 4 4 4 4 21
Uji Validitas
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 TOTAL_X1
X1.1 Pearson Correlation 1 ,494** ,217 ,269 1,000** ,844**
Sig. (2-tailed) ,000 ,119 ,051 ,000 ,000
N 53 53 53 53 53 53
X1.2 Pearson Correlation ,494** 1 ,380** ,159 ,494** ,728**
Sig. (2-tailed) ,000 ,005 ,255 ,000 ,000
N 53 53 53 53 53 53
X1.3 Pearson Correlation ,217 ,380** 1 ,439** ,217 ,591**
Sig. (2-tailed) ,119 ,005 ,001 ,119 ,000
N 53 53 53 53 53 53
X1.4 Pearson Correlation ,269 ,159 ,439** 1 ,269 ,576**
Sig. (2-tailed) ,051 ,255 ,001 ,051 ,000
N 53 53 53 53 53 53
X1.5 Pearson Correlation 1,000** ,494** ,217 ,269 1 ,844**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,119 ,051 ,000
N 53 53 53 53 53 53
TOTAL_X1 Pearson Correlation ,844** ,728** ,591** ,576** ,844** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 53 53 53 53 53 53
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 TOTAL_X2
X2.1 Pearson Correlation 1 ,484** ,455** ,576** ,486** ,734**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,000 ,000
N 53 53 53 53 53 53
X2.2 Pearson Correlation ,484** 1 ,809** ,283* ,650** ,849**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,040 ,000 ,000
N 53 53 53 53 53 53
X2.3 Pearson Correlation ,455** ,809** 1 ,272* ,700** ,844**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,049 ,000 ,000
N 53 53 53 53 53 53
Correlations
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 TOTAL_Y
Y1.1 Pearson Correlation 1 ,302* ,084 ,186 ,457** ,631**
Sig. (2-tailed) ,028 ,549 ,183 ,001 ,000
N 53 53 53 53 53 53
Y1.2 Pearson Correlation ,302* 1 ,441** ,238 ,163 ,615**
Sig. (2-tailed) ,028 ,001 ,086 ,242 ,000
N 53 53 53 53 53 53
Y1.3 Pearson Correlation ,084 ,441** 1 ,390** ,228 ,646**
Sig. (2-tailed) ,549 ,001 ,004 ,101 ,000
N 53 53 53 53 53 53
Y1.4 Pearson Correlation ,186 ,238 ,390** 1 ,315* ,686**
Sig. (2-tailed) ,183 ,086 ,004 ,021 ,000
N 53 53 53 53 53 53
Y1.5 Pearson Correlation ,457** ,163 ,228 ,315* 1 ,672**
Sig. (2-tailed) ,001 ,242 ,101 ,021 ,000
N 53 53 53 53 53 53
TOTAL_Y Pearson Correlation ,631** ,615** ,646** ,686** ,672** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 53 53 53 53 53 53
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
X2.4 Pearson Correlation ,576** ,283* ,272* 1 ,474** ,620**
Sig. (2-tailed) ,000 ,040 ,049 ,000 ,000
N 53 53 53 53 53 53
X2.5 Pearson Correlation ,486** ,650** ,700** ,474** 1 ,865**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 53 53 53 53 53 53
TOTAL_X2 Pearson Correlation ,734** ,849** ,844** ,620** ,865** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 53 53 53 53 53 53
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Realibilitas
Hubungan Kerja (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,765 5
Kondisi Kerja (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,844 5
Kepuasan Kerja (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,655 5
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,861a ,742 ,731 1,115
a. Predictors: (Constant), TOTAL_X2, TOTAL_X1
Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 178,401 2 89,200 71,788 ,000b
Residual 62,128 50 1,243
Total 240,528 52
a. Dependent Variable: TOTAL_Y
b. Predictors: (Constant), TOTAL_X2, TOTAL_X1
Uji T dan Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,410 1,981 ,712 ,480
TOTAL_X1 ,771 ,065 ,848 11,802 ,000
TOTAL_X2 ,151 ,068 ,159 2,217 ,031
a. Dependent Variable: TOTAL_Y
BIOGRAFI PENULIS
Hasmida lahir di lembong pada tanggal 31 desember 1998
dari pasangan suami istri bapak Sakka dan ibu Malang
.Penulis merupakan anak ke tujuh. penulis memulai
pendidikan formal pada tahun 2010,kemudian melanjutkan
pendidikan menengah pertama di SMPN 2 enrekang dan
lulus pada tahun 2013. Pada tahun yang sama penulis
melanjutkan pendidikan menengah atas di SMAN 1 enrekang
dan lulus pada tahun 2016. Melalui seleksi penerimaan
mahasiswa baru perguruan tinggi universitas muhammadiyah
Makassar pasa tahun 2016.Penulis berhasil lolos seleksi dan terdaftar sebagai
mahasiswa jurusan manajemen di bawah naungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
universitas muhammadiyah Makassar.