pengaruh hipertensi terhadap perubahan massa jantung

Upload: rizky-noor-adha

Post on 18-Oct-2015

39 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Seminar Faal

TRANSCRIPT

  • Tugas Seminar Faal

    PENGARUH HIPERTENSI TERHADAP PERUBAHAN MASSA JANTUNG

    !

    !!

    Oleh:

    Desi Putri Basuki (021311133009) Dwi Maulidiniyah (021311133093)

    Pramadita Suryaningastuti (021311133021) Zulfa F Pranadwista (021311133105)

    Mahda Bin Juber (021311133033) Desta Ria Vanika (021311133117)

    Putih Sakti Perdani (021311133045) Danial Lazuardi R (021311133129)

    Bunga Shafira R.Y (021311133057) Yeremia Trisnadinata (021311133141)

    Diajeng Ratih W (021311133069) Rizky Noor Adha (021311133153)

    Rossabella Vennowusky R (021311133081) Marsecall Dhira B.M (021311133165)

    Sela Yuni Putriana (021311133177)

    !ILMU FAAL I DEPARTEMEN BIOLOGI ORAL

    Fakultas Kedokteran Gigi - UNAIR

    Semester Gasal 2013

    Kata Pengantar

  • Kata Pengantar

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

    Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita

    ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat,

    taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan

    makalah dengan judul Pengaruh Hipertensi Terhadap Perubahan Massa Jantung.

    Dalam penyusunannya, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu kami

    mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan segenap

    keluarga besar kami yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu

    besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit

    kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.

    Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun

    selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun

    agar makalah ini dapat lebih baik lagi.

    Akhir kata kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

    ! Surabaya, Desember 2013

    ! Penyusun

    !!!!

  • Daftar Isi

    COVER.i

    KATA PENGANTARii

    DAFTAR ISI..iii

    ABSTRAK..iv

    BAB 1 PENDAHULUAN..1

    1.1 Latar Belakang...1

    1.2 Rumusan Masalah

    1.3 Tujuan..

    BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Hipertensi

    2.1.1. Pengertian

    2.1.2. Penyebab

    2.1.3. Efek dari Hipertensi

    2.1.4 Cara penyembuhan Hipertensi

    2.2. Jantung

    2.2.1. Pengertian

    2.2.2. Bagian-Bagian Jantung

    2.2.3. Penyakit-Penyakit Jantung

    2.2.4. Cara Menjaga Kesehatan Jantung

  • 2.3. Hipertrofi Ventrikel Kiri

    2.3.1. Pengertian HVK (Hipertrofi Ventrikel Kiri)

    2.3.2. Mekanisme terjadinya HVK (Hipertrofi Ventrikel Kiri)...............................

    2.3.3. Proses Penyembuhan HVK (Hipertrofi Ventrikel Kiri)................................

    BAB 3 CONCEPT MAPPING

    BAB 4 PEMBAHASAN

    BAB 5 PENUTUP

    5.1. Kesimpulan

    5.2. Saran

    DAFTAR PUSTAKA

    !!!!!!!!!

    !

  • ABSTRAK

    Hipertensi adalah faktor risiko utama penyakit-penyakit kardiovaskular yang merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Penyakit Hipertensi sangat erat kaitannya dengan organ jantung terutama dalam sistem tekanan darah. Hipertensi atau darah tinggi merupakan suatu kondisi yang diakibatkan adanya peningkatan yang persisten dari tekanan pembuluh darah arteri. Penyebab Hipertensi adalah Faktor genetik atau keturunan, usia, garam, kolesterol, rokok, kafein, stress, minuman berakohol, dan kurang berolahraga. Efek dari Hipertensi adalah hipertrofi ventrikel kiri(HVK). Hipertrofi ditandai dengan penebalan otot jantung. Hal ini menyebabkan penambahan massa Jantung. Solusi untuk menghindarai hal ini adalah Menjaga kesehatan jantung dengan mengatur gaya hidup sehat seperti melakukan olahraga secara teratur mengkonsumsi makanan yang sehat.

    Kata Kunci : Hipertensi, Jantung, Hipertrofi Ventrikel Kiri

    !!

    !!

    !!!!!!!

    !!

  • BAB I

    Pendahuluan

    1.1 Latar BelakangHipertensi adalah faktor risiko utama

    penyakit-penyakit kardiovaskular yang

    merupakan penyebab kematian tertinggi di

    Indonesia. Hipertensi dapat didefinisikan

    sebagai tekanan darah persisten dimana

    tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan

    tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg. Pada

    p o p u l a s i o r a n g m a n u l a , h i p e r t e n s i

    didefinisikan sebagai tekanan sistoliknya di

    atas 160 mmHg dan tekanan diastoliknya di

    atas 90 mmHg.

    S a a t i n i t e r d a p a t a d a n y a

    kecenderungan bahwa masyarakat perkotaan

    l e b i h b a n y a k m e n d e r i t a h i p e r t e n s i

    dibandingkan masyarakat pedesaan. Hal ini

    antara lain dihubungkan dengan adanya gaya

    hidup masyarakat kota yang berhubungan

    dengan resiko penyakit hipertensi seperti

    stress, obesitas (kegemukan), kurangnya olah

    raga, merokok, alkohol, dan makan makanan

    yang tinggi kadar lemaknya.

    Penyakit Hipertensi sangat erat

    kaitannya dengan organ jantung terutama

    dalam sistem tekanan darah, pada hakekatnya

    tekanan darah pada jantung meningkat

    diakrenakan Hipertensi mengakibatkan

    Peningkatan massa jantung dikarenakan

    menaiknya tekanan pada jantung yang

    d i s e b a b k a n o l e h p e n y e m p i t a n d a n

    p e n g k a k u a n a r t e r i b e s a r s e h i n g g a

    menyebabkan jantung bekkerja lebih keras

    namun dengan kandungan darah berlebih

    menyebabkan massa jantung meningkat.

    Cara yang pal ing baik dalam

    menghindari komplikasi hipertensi adalah

    dengan mengatur diet / pola makan seperti

    rendah garam, rendah kolesterol dan lemak

    jenuh, meningkatkan komsumsi buah dan

    sayuran, tidak mengkomsusi alkohol dan

    rokok. Permasalahan saat ini masih

    ditemukan pasien hipertensi yang tidak patuh

    terhadap dietnya.Tujuan dari penulisan

    makalah ini sendiri, selain memenuhi

    kewajiban membuat tugas, adalah untuk

    memenuhi rasa ingin tahu dan keterkaitan

    penulis terhadap penyakit hipertensi dan

    keterkaitannya dengan jantung. !

  • !1.2 Rumusan Masalah

    1) Apakah pengaruh hipertensi terhadap perubahan massa jantung

    !1.3Tujuan

    1)Untuk mengetahui definisi hipertensi.

    2)Untuk mengetahui cara mengukur tekanan darah.

    3)Untuk mengetahui penyebab hipertensi.

    4)Untuk mengetahui gejala yang di timbulkan.

    5)Untuk mengetahui akibat dari hipertensi.

    6)Untuk mengetahui pencegahan hipertensi.

    7)Untuk mengetahui pengobatan hipertensi.

    8)Mengetahui pengaruh hipertensi terhadap perubahan massa jantung

    !!!!!!!

  • !BAB II

    Tinjauan Pustaka

    2.1 Hipertensi2.1.1 Pengertian Hipertensi (Darah

    tinggi)

    H i p e r t e n s i a t a u d a r a h t i n g g i

    merupakan suatu kondisi yang

    diakibatkan adanya peningkatan yang

    persisten dari tekanan pembuluh darah

    arteri yakni tekanan diastolik diatas 95

    mmHg, sedangkan tekanan darah yang

    normal umumnya tekanan sistolik

    tidak melebihi 140 mmHg dan

    diastolik tidak melebih 90 mmHg.

    Seseorang d i sebut mengalami

    hipertensi apabila tekanan darahnya

    lebih dari 140/90 mmHg atau lebih

    dari 135/85 mgHg pada individu yang

    mengalami gagal jantung, insufisiensi

    g in ja l a tau d iabetes mel l i tus .

    Hipertensi merupakan faktor risiko

    stroke dan penyakit jantung coroner

    yang paling konsisten dan penting.

    Hipertensi juga akan memacu

    munculnya timbunan plak (plak

    atherosklerotik) pada pembuluh darah

    besar.

    Klasifikasi Hipertensi

    Klasifikasi

    Tekanan Darah Sistolik

    Tekanan Darah Diastolik

    Normal

  • Hipertensi tingkat 2

    160

    100

    !2.1.2 Penyebab Hipertensi

    Beberapa hal yang menyebabkan

    hipertensi atau tekanan darah tinggi,

    antara lain:

    1. Faktor genetik atau keturunan

    Faktor keturunan memang selalu

    memainkan peranan penting dari

    timbulnya suatu penyakit yang dibawa

    oleh gen keluarga. Bila salah satu

    anggota keluarga atau orang tua

    memiliki tekanan darah tinggi, maka

    anak pun memiliki resiko yang sama

    dan bahkan resiko tersebut lebih besar

    dibanding yang diturunkan oleh gen

    orang tua.

    !2. Usia

    Usia juga mempengaruhi tekanan

    d a r a h s e s e o r a n g , s e m a k i n

    bertambahnya usia maka tekanan

    darah pun akan semakin meningkat.

    Namun usia yang semakin tua pun

    tekanan darah dapat dikendalikan

    dengan tetap menjaga pola asupan

    makan, ra j in berolahraga dan

    melakukan pemeriksaan rutin tekanan

    darah.

    !3. Garam

    Garam mempunyai peluang yang

    sangat besar dalam meningkatan

    tekanan darah secara cepat. Ditambah

    pada mereka yang sebelumnya

    memiliki riwayat terhadap penyakit

    diabetes, hipertensi ringan dan mereka

    yang berusia diataas 45 tahun. 4. KolesterolKolesterol yang identik dengan lemak

    berlebih yang tertimbun pada dinding

    pembuluh darah. Pembuluh darah

    yang dipenuhi dengan kolesterol ini

    akan mengalami penyempitan dan

    mengakibatkan tekanan darah pun

    meningkat.

    !!

  • 5. Obesitas/kegemukan

    Seseorang yang memiliki berat tubuh

    berlebih atau kegemukan merupakan

    peluang besar terserang penyakit

    hipertensi.

    6. Stress

    Stress dapat memicu suatu homron

    dalam tubuh yang mengendalikan

    pikirang seserang. Jika mengalami

    s t r e s s h a l t e r s e b u t d a p a t

    mengakibatkan tekanan darah semakin

    tinggi dan meningkat, tak hanya itu

    mampu mempengaruhi mood atau

    perasaan seseorang terhadap suatu

    emosi jiwa.

    7. Rokok

    Kandungan nikotin dan zat senyawa

    kimia yang cukup berbahaya yang

    terdapat pada rokok juga memberikan

    peluang besar seseorang menderita

    hipertensi terutama pada mereka yang

    termasuk dalam perokok aktif. Tak

    hanya mengkibatkan hipertensi, zat

    rokok yang terhirup dan masuk ke

    dalam tubuh akan meningkatkan

    resiko pada penyakit diabetes mellitus,

    serangan jantung dan stroke.

    8. Kafein

    Kafein banyak terdapat pada kopi,teh

    dan minuman bersoda. Kopi dan teh

    jika dikonsumsi melebihi batasan

    normal dalam penyaj ian akan

    mengakibatkan hipertensi. sebenarnya

    kopi memiliki manfaat yang baik bagi

    tubuh terutama bagi pria dewasa

    dalam hormon seksualnya, begitu pula

    dengan teh mengandung antioksidan

    yang sangat baik dan diperlukan oleh

    tubuh. Untuk itu batasi asupan minum

    kopi dan teh minimal 1 cangkir =

    100ml.

    9. Minuman beralkohol

    Minuman beralkohol seperti bir,

    wiski, minuman yang dibuat dari ragi,

    tuak dsb. Minuman alkohol ini juga

    dapat menyebabkan tekanan darah

    tinggi.

    10. Kurang olahraga

    Kurangnya aktivitas fisik seperti

    olahraga membuat organ tubuh dan

    pasokan darah maupun oksigen

    m e n j a d i t e r s e n d a t s e h i n g g a

    meningkatkan tekanan darah. Dengan

    melakukan olahraga teratur sesuai

  • d e n g a n k e m a m p u a n d a p a t

    menurunkan tekanan darah tinggi.

    Hipertensi cenderung datang secara

    tiba-tiba tanpa gejala sebelumnya.

    ! 2.1.3 Efek Dari Hipertensi

    Hipertrof i ventr ikel kir i

    menyebabkan peningkatan kekakuan

    dinding terhadap pengisian diastolik

    dan gelombang a (sistol atrium) yang

    menonjol pada ekokardiografi .

    Ototnya yang bekerja terlalu berat

    ketika memompakan darah ke aorta

    karena hipertensi, akhirnya menjadi

    hipertropi atau penebalan otot serambi

    kiri tersebut sehingga mengakibatkan

    semakin besarnya ruang serambi kiri

    jantung.

    Gagal jantung, yaitu keadaan

    ketika jantung tidak kuat memopa

    darah ke seluruh tubuh sehingga

    b a n y a k o r g a n r u s a k k a r e n a

    kekurangan darah dan tidak kuatnya

    otot jantung dalam memompa darah

    kembali ke jantung.Aterosklerosis

    atau penumpukan lemak pada lapisan

    dinding pembuluh darah arteri. Dapat

    menyebabkan penyempitan pembuluh

    darah. Arteosklerosis sering terjadi

    pada arteri yang melewati jantung,

    otak, dan ginjal, juga pada pembuluh

    darah besar yang disebut aorta

    abdominalis di dalam perut dan

    tungkai.

    2.1.4 Cara penyembuhan Hipertensi

    Perlunya perubahan dalam

    pola hidup, seperti: Mengontrol pola

    makan, meningkatkan konsumsi

    potassium dan magnesium, makan

    m a k a n a n j e n i s p a d i - p a d i a n ,

    meningkatkan aktivitas, hindari

    merokok dan konsumsi alkohol

    berlebih.

    Namun, perubahan pola hidup

    hanya ditujukan pada penderita

    hipertensi ringan. Jika tekanan darah

    mencapai 140/90 mmHg atau lebih,

    pengobatan non farmakologis tidaklah

    cukup. Pengobatan farmakologis

    terdiri dari satu atau lebih obat

    penurun tekanan darah yang cukup

    relatif untuk menurunkan tekanan

    darah dan mencegah timbulnya

    komplikasi. Contoh obat meliputi:

    diuretic, -Bloker, inhibitors ACE dll.

  • 2.2 Jantung

    2.2.1 Pengertian Jantung

    Jantung merupakan organ muskuler

    yang dapat berkontraksi secara ritmis

    dan berfungsi memompa darah dalam

    sistem sirkulasi. Jantung berfungsi

    sebagai pompa yang memberi tekanan

    pada darah untuk menghasilkan

    gradien tekanan yang dibutuhkan

    untuk mengalirkan darah ke jaringan.

    Seperti semua cairan, darah mengalir

    menuruni gradien tekanan dari daerah

    dengan tekanan tinggi ke daerah

    dengan tekanan rendah.

    Jantung menyediakan oksigen darah

    yang cukup dan dialirkan ke seluruh

    tubuh, serta membersihkan tubuh dari

    hasil metabolisme (karbondioksida).

    Sehingga untuk melaksanakan fungsi

    tersebut jantung mengumpulkan darah

    yang kekurangan oksigen dari seluruh

    tubuh dan selanjutnya memompanya

    ke paru-paru, dengan cara darah pada

    jantung mengambil oksigen dan

    membuang karbondioksida. Pada

    jantung, darah yang kaya akan

    oksigen yang berasal dari paru-paru

    dipompa ke jaringan seluruh tubuh

    manusia.

    2.2.2 Bagian-Bagian Jantung

    Secara struktural dinding jantung

    terdiri atas 3 lapisan yaitu,

    1. Endokardium terletak pada lapisan

    sub-endotel. Sebelah dalam dibatasi

    oleh endotel. Endokardium tersusun

    atas jaringan penyambung jarang dan

    banyak mengandung vena, syaraf

    (nervus), dan cabang-cabang sistem

    penghantar impuls.

    2. Miokardium terdiri atas sel-sel otot

    jantung. Sel-sel otot h dibagi dalam 2

    kelompok; sel-sel kontraktil dan sel-

    s e l y a n g m e n i m b u l k a n d a n

    menghantarkan impuls sehingga

    mengakibatkan denyut jantung.

    3. Epikardium merupakan membran

    serosa jantung, membentuk batas

    viseral perikardium. Sebelah luar

    diliputi oleh epitel selapis gepeng

    (mesotel). Jaringan adiposa yang

    umumnya meliputi jantung terkumpul

    dalam lapisan ini.

  • Katup-katup jantung terdiri atas

    bagian sentral yang terdiri atas

    jaringan fibrosa padat menyerupai

    aponeuros is yang pada kedua

    permukaannya dibatasi oleh lapisan

    endotel. Persyarafan jantung tersusun

    atas sistem yang menimbulkan dan

    menghantarkan impuls pada jantung

    dan terdiri atas beberapa struktur yang

    memungkinkan bagi atrium dan

    ventrikel untuk berdenyut secara

    berurutan. Sistem ini terdiri atas

    simpul sinoatrial sebagai alat pacu

    (pace maker) jantung, dan simpul

    atrioventrikuler. Juga terdapat berkas

    atrioventrikuler (berkas His) yang

    berasal dari simpul atrioventrikuler.

    !2.2.3. Macam Penyakit Jantung

    Hipertensi

    Hipertensi adalah suatu peninggian

    tekanan darah yang menetap akibat

    dari kenaikan tahanan dari arteriol

    perifer.

    Kelainan Katup Jantung

    Kelainan ini akan menggangu aliran

    darah, yakni pengecilan, kebocoran,

    atau tidak sempurna menutup.

    Kelainan katup jantung ini bisa

    merupakan bawaan sejak lahir

    a taupun karena efek samping

    pengobatan.

    Kardiomiopati

    Penyakit ini adalah karena adanya

    kerusakan atau gangguan pada otot

    jantung sehingga dinding-dinding

    jantung menjadi tidak bergerak secara

    sempurna ketika memompa darah dan

    m e n y e d o t d a r a h . P e n d e r i a

    kardiomiopati pun memiliki risiko

    tinggi untuk mengidap arritmatia dan

    gagal jantung.

    Arritmatia

    Arritmia memiliki arti irama jantung

    tidak normal diakibatkan oleh

    gangguan rangsang dan penghantaran

    rangsang jantung yang berat ataupun

    ringan.

    Penyakit Jantung Rematik

    Penyakit jantung rematik merupakan

    penyakit jantung yang disebabkan

  • karena kerusakan katup jatung yang

    diakibatkan oleh demam rematik.

    Bakteri streptokokus adalah salah satu

    penyebabnya.

    Inflamasi Jantung

    Penyakit ini terjadi di dinding jantung,

    selaput yang menyelimuti jantung dan

    bagian dalam jantung. Hal ini

    disebabkan oleh racun dan infeksi.

    2.2.4 Cara Menjaga Kesehatan

    Jantung

    1. Aktif melakukan kegiatan fisik

    artinya tidak bermalas-malasan.

    2. Berhenti merokok, yang berarti

    mengurangi masuknya zat beracun ke

    dalam tubuh.

    3. Mengendalikan emosi sampai ke

    tingkat yang tidak berlebihan.

    4. Mengurangi berat badan sampai

    menjadi normal.

    5. Memilih diet yang tepat dan

    seimbang, baik takaran, mutu maupun

    varietasnya.

    6. Melakukan olahraga secara teratu

    !2.3 Hipertrofi Ventrikel Kiri

    2.3.1 Definisi HVK

    Hipertrofi ventrikel kiri Hipertrofi

    ventrikel kiri didefinisikan sebagai

    suatu penambahan massa pada

    ventrikel kiri, sebagai respon miosit

    terhadap berbagai rangsangan yang

    menyertai peningkatan tekanan darah.

    Hipertrofi miosit dapat terjadi sebagai

    kompensasi terhadap peningkatan

    afterload. Rangsangan mekanik dan

    neurohormonal yang menyertai

    hipertensi dapat menyebabkan aktivasi

    pertumbuhan sel-sel otot jantung,

    ekspresi gen (beberapa gen diberi

    ekspres i secara pr imer dalam

    perkembangan miosit janin), dan

    hipertrofi ventrikel kiri. Sebagai

    tambahan, aktivasi sistem renin-

    angiotensin melalui aksi angiotensin II

    p a d a r e s e p t o r a n g i o t e n s i n I

    mendorong pertumbuhan sel-sel

    interstisial dan komponen matrik sel.

    Jadi, perkembangan HVK dipengaruhi

    o l e h h i p e r t r o f i m i o s i t d a n

    ketidakseimbangan antara miosit dan

  • struktur interstisium skeleton cordis.

    ( Braverman, E.R. 2009 )

    ! 2.3.2 Mekanisme terjadinya HVK

    (Hipertensi Ventrikel Kiri)

    Etiologi

    Te k a n a n d a r a h t i n g g i d a p a t

    meningkatkan beban kerja jantung dan

    seriring berjalannya waktu hal ini

    dapat menyebabkan penebalan otot

    jantung. Karena jantung memompa

    da rah melawan t ekanan yang

    meningkat pada pembuluh darah yang

    meningkat, ventrikel kiri membesar

    dan jumlah darah yang dipompa

    jantung setiap menitnya (cardiac

    output) berkurang. Tanpa terapi gejala

    gagal jantung akan semakin terlihat.

    Patofisiologi

    Peningkatan tekanan darah secara

    sistemik meningkatkan resistensi

    terhadap pemompaan darah darah

    ventrikel kiri, sehingga beban jantung

    bertambah. Sebagai akibatnya terjadi

    hipertrofi ventrikel kiri untuk

    meningkatkan kontraksi. Hipertrofi ini

    ditandai dengan ketebalan dinding

    yang bertambah, fungsi ruang yang

    memburuk, dan dilatasi ruang jantung.

    Akan tetapi kemampuan ventrikel

    untuk mempertahankan curah jantung

    dengan h iper t rof i kompensas i

    akhirnya terlampaui dan terjadi

    dilatasi dan payah jantung. Jantung

    semakin terancam seiring payahnya

    aterosklerosis koroner. Angina

    pectoris juga dapat terjadi karena

    gabungan penyakit aterial koroner

    yang cepat dan kebutuhan oksigen

    miokard yang bertambah akibat

    penambahan massa miokard.

    !2.3.3 Proses Penyembuhan HVK

    (Hipertrofi Ventrikel Kiri)

    Pengobatan

    Olah raga lebih banyak dihubungkan

    dengan pengobatan hipertensi, karena

    olah raga isotonik (spt bersepeda,

    jogging, aerobic) yang teratur dapat

    memperlancar peredaran darah

    sehingga dapat menurunkan tekanan

    darah. Olah raga juga dapat digunakan

    untuk mengurangi/ mencegah obesitas

  • dan mengurangi asupan garam ke

    dalam tubuh (tubuh yang berkeringat

    akan mengeluarkan garam lewat

    kulit).

    Pengobatan hipertensi secara garis

    besar dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

    1 . Pengobatan non obat (non

    farmakologis)

    2. Pengobatan dengan obat-obatan

    (farmakologis)

    P e n g o b a t a n n o n o b a t ( n o n

    farmakologis)

    Pengobatan non farmakologis kadang-

    kadang dapat mengontrol tekanan

    d a r a h s e h i n g g a p e n g o b a t a n

    farmakologis menjadi tidak diperlukan

    atau sekurang-kurangnya ditunda.

    Sedangkan pada keadaan dimana obat

    anti hipertensi diperlukan, pengobatan

    non farmakologis dapat dipakai

    sebagai pelengkap untuk mendapatkan

    efek pengobatan yang lebih baik.

    Pengoba tan non fa rmakologis

    diantaranya adalah :

    1. Diet rendah garam/kolesterol/lemak

    jenuh

    2. Mengurangi asupan garam ke

    dalam tubuh.

    3. Ciptakan keadaan rileks

    4. Melakukan olah raga seperti senam

    aerobik atau jalan cepat selama 30-45

    menit sebanyak 3-4 kali seminggu.

    5. Berhenti merokok dan mengurangi

    konsumsi alkohol

    Pengobatan dengan obat-obatan

    (farmakologis)

    Obat-obatan antihipertensi. Terdapat

    banyak jenis obat antihipertensi yang

    beredar saat ini.

    Diuretik

    Obat-obatan jenis diuretik bekerja

    dengan cara mengeluarkan cairan

    tubuh (lewat kencing) sehingga

    volume cairan ditubuh berkurang yang

    mengakibatkan daya pompa jantung

    menjadi lebih r ingan. Contoh

    obatannya adalah Hidroklorotiazid.

    Penghambat Simpatetik

    Golongan obat ini bekerja dengan

    menghambat aktivitas saraf simpatis

    (saraf yang bekerja pada saat kita

  • beraktivitas ). Contoh obatnya adalah :

    Metildopa, Klonidin dan Reserpin.

    Betabloker

    Mekanisme kerja anti-hipertensi obat

    ini adalah melalui penurunan daya

    pompa jantung. Jenis betabloker tidak

    dianjurkan pada penderita yang telah

    d ike tahui mengidap gangguan

    pernapasan seperti asma bronkial.

    Contoh obatnya adalah : Metoprolol,

    Propranolol dan Atenolol.

    Vasodilator

    Obat golongan ini bekerja langsung

    pada pembuluh darah dengan relaksasi

    otot polos (otot pembuluh darah).

    Yang termasuk dalam golongan ini

    adalah : Prasosin, Hidralasin.

    Penghambat ensim konversi

    Angiotensin

    Cara kerja obat golongan ini adalah

    menghambat pembentukan zat

    Angiotensin II (zat yang dapat

    menyebabkan peningkatan tekanan

    darah). Contoh obat yang termasuk

    golongan ini adalah Kaptopril.

    Antagonis kalsium

    Golongan obat ini menurunkan daya

    p o m p a j a n t u n g d e n g a n c a r a

    menghambat kontraksi jantung

    (kontraktilitas). Yang termasuk

    golongan obat ini adalah : Nifedipin,

    Diltiasem dan Verapamil.

    Penghambat Reseptor Angiotensin II

    Cara kerja obat ini adalah dengan

    m e n g h a l a n g i p e n e m p e l a n z a t

    Angiotensin II pada reseptornya yang

    mengakibatkan ringannya daya pompa

    jantung. Obat-obatan yang termasuk

    dalam golongan ini adalah Valsartan

    (Diovan)

    !!!

    !!!!!!!

  • BAB III

    Mapping Concept

    !

    !

    !

    BAB 4

    PEMBAHASAN

    Hipertensi merupakan salah satu

    faktor resiko utama penyebab penyakit

    jantung koroner. Hipertensi yang tak

    terkontrol dan berkepanjangan dapat

    menyebabkan berbagai perubahan dalam

    struktur miokard, pembuluh darah koroner,

    dan sistem konduksi jantung. Perubahan ini

    pada akh i rnya dapa t menyebabkan

    perkembangan hipertrofi ventrikel kiri(HVK).

    Peningkatan tekanan darah dapat disebabkan

    oleh berbagai faktor, salah satu faktor yang

    telah banyak diteliti adalah sistem Rennin

    Angiotensin dan system saraf simpatis.

    Sistem Rennin Angiotensin merupakan

    system endokrin yang penting dalam

    pengontrolan tekanan darah. Rangsangan

    simpatis dan aktivasi sistem RAA(Rennin

    Angiotensin-Aldosteron) memacu mekanisme

    Frank Starling melalui peningkatan volume

    diastolik sampai tahap tertentu dan pada

    akhirnya akan terjadi gangguan kontraksi

    miokard.

    Peningkatan tekanan darah secara

    sistemik akan meningkatkan resistensi

    terhadap aktivitas pemompaan darah di

    ventrikel kiri, sehingga beban jantung juga

    bertambah. Pertambahan beban yang dialami

    jantung menyebabkan gangguan relaksasi

    ventrikel kiri dan memungkinkan terjadinya

    k e g a g a l a n v e n t r i k e l k i r i d a l a m

    mengkompensasikan peningkatan tekanan

    darah, sehingga lumen/ruang ventrikel kiri

    akan berdilatasi untuk mempertahankan

    output cardiac. Jika hal ini dibiarkan terus

    menerus fungsi sistolik akan menurun dan

  • terjadi pembesaran volume ventrikel kiri

    (hipertrofi ventrikel kiri/HVK).

    Hipertrofi ditandai dengan penebalan

    otot jantung. Pada keadaan awal batas kiri

    bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi

    konsentrik ventrikel kiri. Pada keadaan lanjut,

    apeks jantung membesar ke kiri dan bawah.

    Aortic knob membesar dan menonjol disertai

    klasifikasi. Aorta ascenden dan descenden

    melebar dan berkelok (pemanjangan aorta/

    elongasia aorta).

    !BAB V

    Penutup

    5.1 Kesimpulan

    Hipertensi merupakan faktor resiko

    penyakit jantung koroner. Hipertensi

    yang tak terkontrol dan berkepanjangan

    dapat menyebabkan perkembangan

    hipertrof i ventr ikel kir i (HVK).

    Peningkatan tekanan darah dapat

    d i sebabkan o leh s i s t em Rennin

    Angiotensin dan sistem saraf simpatis.

    Peningkatan tekanan darah secara

    sistemik akan mengakibatkan beban

    jantung bertambah, pertambahan beban

    jantung yang terus menerus akan

    menurunkan fungsi sistolik dan terjadi

    pembesaran volume ventrikel kiri.

    5.2 Saran

    Menjaga kesehatan jantung dengan

    mengatur gaya hidup sehat seperti

    melakukan olahraga secara teratur

    mengkonsumsi makanan yang sehat.

    !Daftar Pustaka

    1. Faisal Lubis Yatim, Waspadai Jantung

    Koroner, Stroke, Meninggal Mendadak Atasi

    dengan Pola Hidup Sehat, Yayasan Obor

    Indonesia, 2000.

    2. Imam Soeharto, Penyakit Jantung Koroner

    dan Serangan Jantung, Pencegahan,

    Penyembuhan, Rehabilitasi, Gramedia

    Pustaka Utama, 2000.

    3. Gray HH, Dawkins KD, Simpson IA,

    Morgan JM, Lecture notes on cardiology; 4th

    ed. Oxford: Blackwell Science, 2002: 59-60

    pp.

    4. Lydia Tandiono, Penanganan Gigi dan

    M u l u t P a s i e n d e n g a n P e n y a k i t

    Kardiovaskuler, 2003.

  • 5. T. Bahri Anwar, Penyakit Jantung Koroner

    dan Hypertensi, 2004.

    6. Marliani, Lili. 2007. 100 Question &

    Answer: Hipertensi. Jakarta; PT Gramedia.

    7. Braverman, E.R., Braverman, D. 2009.

    Dua Penyebab Penyakit Jantung Tekanan

    Darah Tinggi dan Kenaikan Kadar Kolesterol

    8. Staf Pengajar Departemen Farmakologi FK

    U N S R I . 2 0 0 9 . K u m p u l a n K u l i a h

    Farmakologi. Jakarta: EGC.

    9. Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi

    Manusia : dari Sel ke Sistem Ed.6. Jakarta.

    EGC.

    10. http://digilib.unimed.ac.id/public/

    UNIMED-Undergraduate-22376-BAB

    %20II.pdf. Diakses pada tanggal 15

    Desember 2013 pukul 09.58

    11. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/

    Bb3-Kardiovasa.pdf. Diakses pada tanggal 15

    Desember 2013 pukul 11.12