pengaruh hipertensi terhadap perubahan massa jantung
DESCRIPTION
Seminar FaalTRANSCRIPT
-
Tugas Seminar Faal
PENGARUH HIPERTENSI TERHADAP PERUBAHAN MASSA JANTUNG
!
!!
Oleh:
Desi Putri Basuki (021311133009) Dwi Maulidiniyah (021311133093)
Pramadita Suryaningastuti (021311133021) Zulfa F Pranadwista (021311133105)
Mahda Bin Juber (021311133033) Desta Ria Vanika (021311133117)
Putih Sakti Perdani (021311133045) Danial Lazuardi R (021311133129)
Bunga Shafira R.Y (021311133057) Yeremia Trisnadinata (021311133141)
Diajeng Ratih W (021311133069) Rizky Noor Adha (021311133153)
Rossabella Vennowusky R (021311133081) Marsecall Dhira B.M (021311133165)
Sela Yuni Putriana (021311133177)
!ILMU FAAL I DEPARTEMEN BIOLOGI ORAL
Fakultas Kedokteran Gigi - UNAIR
Semester Gasal 2013
Kata Pengantar
-
Kata Pengantar
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita
ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul Pengaruh Hipertensi Terhadap Perubahan Massa Jantung.
Dalam penyusunannya, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan segenap
keluarga besar kami yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu
besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit
kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun
selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
! Surabaya, Desember 2013
! Penyusun
!!!!
-
Daftar Isi
COVER.i
KATA PENGANTARii
DAFTAR ISI..iii
ABSTRAK..iv
BAB 1 PENDAHULUAN..1
1.1 Latar Belakang...1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan..
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hipertensi
2.1.1. Pengertian
2.1.2. Penyebab
2.1.3. Efek dari Hipertensi
2.1.4 Cara penyembuhan Hipertensi
2.2. Jantung
2.2.1. Pengertian
2.2.2. Bagian-Bagian Jantung
2.2.3. Penyakit-Penyakit Jantung
2.2.4. Cara Menjaga Kesehatan Jantung
-
2.3. Hipertrofi Ventrikel Kiri
2.3.1. Pengertian HVK (Hipertrofi Ventrikel Kiri)
2.3.2. Mekanisme terjadinya HVK (Hipertrofi Ventrikel Kiri)...............................
2.3.3. Proses Penyembuhan HVK (Hipertrofi Ventrikel Kiri)................................
BAB 3 CONCEPT MAPPING
BAB 4 PEMBAHASAN
BAB 5 PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
!!!!!!!!!
!
-
ABSTRAK
Hipertensi adalah faktor risiko utama penyakit-penyakit kardiovaskular yang merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Penyakit Hipertensi sangat erat kaitannya dengan organ jantung terutama dalam sistem tekanan darah. Hipertensi atau darah tinggi merupakan suatu kondisi yang diakibatkan adanya peningkatan yang persisten dari tekanan pembuluh darah arteri. Penyebab Hipertensi adalah Faktor genetik atau keturunan, usia, garam, kolesterol, rokok, kafein, stress, minuman berakohol, dan kurang berolahraga. Efek dari Hipertensi adalah hipertrofi ventrikel kiri(HVK). Hipertrofi ditandai dengan penebalan otot jantung. Hal ini menyebabkan penambahan massa Jantung. Solusi untuk menghindarai hal ini adalah Menjaga kesehatan jantung dengan mengatur gaya hidup sehat seperti melakukan olahraga secara teratur mengkonsumsi makanan yang sehat.
Kata Kunci : Hipertensi, Jantung, Hipertrofi Ventrikel Kiri
!!
!!
!!!!!!!
!!
-
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar BelakangHipertensi adalah faktor risiko utama
penyakit-penyakit kardiovaskular yang
merupakan penyebab kematian tertinggi di
Indonesia. Hipertensi dapat didefinisikan
sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan
tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg. Pada
p o p u l a s i o r a n g m a n u l a , h i p e r t e n s i
didefinisikan sebagai tekanan sistoliknya di
atas 160 mmHg dan tekanan diastoliknya di
atas 90 mmHg.
S a a t i n i t e r d a p a t a d a n y a
kecenderungan bahwa masyarakat perkotaan
l e b i h b a n y a k m e n d e r i t a h i p e r t e n s i
dibandingkan masyarakat pedesaan. Hal ini
antara lain dihubungkan dengan adanya gaya
hidup masyarakat kota yang berhubungan
dengan resiko penyakit hipertensi seperti
stress, obesitas (kegemukan), kurangnya olah
raga, merokok, alkohol, dan makan makanan
yang tinggi kadar lemaknya.
Penyakit Hipertensi sangat erat
kaitannya dengan organ jantung terutama
dalam sistem tekanan darah, pada hakekatnya
tekanan darah pada jantung meningkat
diakrenakan Hipertensi mengakibatkan
Peningkatan massa jantung dikarenakan
menaiknya tekanan pada jantung yang
d i s e b a b k a n o l e h p e n y e m p i t a n d a n
p e n g k a k u a n a r t e r i b e s a r s e h i n g g a
menyebabkan jantung bekkerja lebih keras
namun dengan kandungan darah berlebih
menyebabkan massa jantung meningkat.
Cara yang pal ing baik dalam
menghindari komplikasi hipertensi adalah
dengan mengatur diet / pola makan seperti
rendah garam, rendah kolesterol dan lemak
jenuh, meningkatkan komsumsi buah dan
sayuran, tidak mengkomsusi alkohol dan
rokok. Permasalahan saat ini masih
ditemukan pasien hipertensi yang tidak patuh
terhadap dietnya.Tujuan dari penulisan
makalah ini sendiri, selain memenuhi
kewajiban membuat tugas, adalah untuk
memenuhi rasa ingin tahu dan keterkaitan
penulis terhadap penyakit hipertensi dan
keterkaitannya dengan jantung. !
-
!1.2 Rumusan Masalah
1) Apakah pengaruh hipertensi terhadap perubahan massa jantung
!1.3Tujuan
1)Untuk mengetahui definisi hipertensi.
2)Untuk mengetahui cara mengukur tekanan darah.
3)Untuk mengetahui penyebab hipertensi.
4)Untuk mengetahui gejala yang di timbulkan.
5)Untuk mengetahui akibat dari hipertensi.
6)Untuk mengetahui pencegahan hipertensi.
7)Untuk mengetahui pengobatan hipertensi.
8)Mengetahui pengaruh hipertensi terhadap perubahan massa jantung
!!!!!!!
-
!BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1 Hipertensi2.1.1 Pengertian Hipertensi (Darah
tinggi)
H i p e r t e n s i a t a u d a r a h t i n g g i
merupakan suatu kondisi yang
diakibatkan adanya peningkatan yang
persisten dari tekanan pembuluh darah
arteri yakni tekanan diastolik diatas 95
mmHg, sedangkan tekanan darah yang
normal umumnya tekanan sistolik
tidak melebihi 140 mmHg dan
diastolik tidak melebih 90 mmHg.
Seseorang d i sebut mengalami
hipertensi apabila tekanan darahnya
lebih dari 140/90 mmHg atau lebih
dari 135/85 mgHg pada individu yang
mengalami gagal jantung, insufisiensi
g in ja l a tau d iabetes mel l i tus .
Hipertensi merupakan faktor risiko
stroke dan penyakit jantung coroner
yang paling konsisten dan penting.
Hipertensi juga akan memacu
munculnya timbunan plak (plak
atherosklerotik) pada pembuluh darah
besar.
Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi
Tekanan Darah Sistolik
Tekanan Darah Diastolik
Normal
-
Hipertensi tingkat 2
160
100
!2.1.2 Penyebab Hipertensi
Beberapa hal yang menyebabkan
hipertensi atau tekanan darah tinggi,
antara lain:
1. Faktor genetik atau keturunan
Faktor keturunan memang selalu
memainkan peranan penting dari
timbulnya suatu penyakit yang dibawa
oleh gen keluarga. Bila salah satu
anggota keluarga atau orang tua
memiliki tekanan darah tinggi, maka
anak pun memiliki resiko yang sama
dan bahkan resiko tersebut lebih besar
dibanding yang diturunkan oleh gen
orang tua.
!2. Usia
Usia juga mempengaruhi tekanan
d a r a h s e s e o r a n g , s e m a k i n
bertambahnya usia maka tekanan
darah pun akan semakin meningkat.
Namun usia yang semakin tua pun
tekanan darah dapat dikendalikan
dengan tetap menjaga pola asupan
makan, ra j in berolahraga dan
melakukan pemeriksaan rutin tekanan
darah.
!3. Garam
Garam mempunyai peluang yang
sangat besar dalam meningkatan
tekanan darah secara cepat. Ditambah
pada mereka yang sebelumnya
memiliki riwayat terhadap penyakit
diabetes, hipertensi ringan dan mereka
yang berusia diataas 45 tahun. 4. KolesterolKolesterol yang identik dengan lemak
berlebih yang tertimbun pada dinding
pembuluh darah. Pembuluh darah
yang dipenuhi dengan kolesterol ini
akan mengalami penyempitan dan
mengakibatkan tekanan darah pun
meningkat.
!!
-
5. Obesitas/kegemukan
Seseorang yang memiliki berat tubuh
berlebih atau kegemukan merupakan
peluang besar terserang penyakit
hipertensi.
6. Stress
Stress dapat memicu suatu homron
dalam tubuh yang mengendalikan
pikirang seserang. Jika mengalami
s t r e s s h a l t e r s e b u t d a p a t
mengakibatkan tekanan darah semakin
tinggi dan meningkat, tak hanya itu
mampu mempengaruhi mood atau
perasaan seseorang terhadap suatu
emosi jiwa.
7. Rokok
Kandungan nikotin dan zat senyawa
kimia yang cukup berbahaya yang
terdapat pada rokok juga memberikan
peluang besar seseorang menderita
hipertensi terutama pada mereka yang
termasuk dalam perokok aktif. Tak
hanya mengkibatkan hipertensi, zat
rokok yang terhirup dan masuk ke
dalam tubuh akan meningkatkan
resiko pada penyakit diabetes mellitus,
serangan jantung dan stroke.
8. Kafein
Kafein banyak terdapat pada kopi,teh
dan minuman bersoda. Kopi dan teh
jika dikonsumsi melebihi batasan
normal dalam penyaj ian akan
mengakibatkan hipertensi. sebenarnya
kopi memiliki manfaat yang baik bagi
tubuh terutama bagi pria dewasa
dalam hormon seksualnya, begitu pula
dengan teh mengandung antioksidan
yang sangat baik dan diperlukan oleh
tubuh. Untuk itu batasi asupan minum
kopi dan teh minimal 1 cangkir =
100ml.
9. Minuman beralkohol
Minuman beralkohol seperti bir,
wiski, minuman yang dibuat dari ragi,
tuak dsb. Minuman alkohol ini juga
dapat menyebabkan tekanan darah
tinggi.
10. Kurang olahraga
Kurangnya aktivitas fisik seperti
olahraga membuat organ tubuh dan
pasokan darah maupun oksigen
m e n j a d i t e r s e n d a t s e h i n g g a
meningkatkan tekanan darah. Dengan
melakukan olahraga teratur sesuai
-
d e n g a n k e m a m p u a n d a p a t
menurunkan tekanan darah tinggi.
Hipertensi cenderung datang secara
tiba-tiba tanpa gejala sebelumnya.
! 2.1.3 Efek Dari Hipertensi
Hipertrof i ventr ikel kir i
menyebabkan peningkatan kekakuan
dinding terhadap pengisian diastolik
dan gelombang a (sistol atrium) yang
menonjol pada ekokardiografi .
Ototnya yang bekerja terlalu berat
ketika memompakan darah ke aorta
karena hipertensi, akhirnya menjadi
hipertropi atau penebalan otot serambi
kiri tersebut sehingga mengakibatkan
semakin besarnya ruang serambi kiri
jantung.
Gagal jantung, yaitu keadaan
ketika jantung tidak kuat memopa
darah ke seluruh tubuh sehingga
b a n y a k o r g a n r u s a k k a r e n a
kekurangan darah dan tidak kuatnya
otot jantung dalam memompa darah
kembali ke jantung.Aterosklerosis
atau penumpukan lemak pada lapisan
dinding pembuluh darah arteri. Dapat
menyebabkan penyempitan pembuluh
darah. Arteosklerosis sering terjadi
pada arteri yang melewati jantung,
otak, dan ginjal, juga pada pembuluh
darah besar yang disebut aorta
abdominalis di dalam perut dan
tungkai.
2.1.4 Cara penyembuhan Hipertensi
Perlunya perubahan dalam
pola hidup, seperti: Mengontrol pola
makan, meningkatkan konsumsi
potassium dan magnesium, makan
m a k a n a n j e n i s p a d i - p a d i a n ,
meningkatkan aktivitas, hindari
merokok dan konsumsi alkohol
berlebih.
Namun, perubahan pola hidup
hanya ditujukan pada penderita
hipertensi ringan. Jika tekanan darah
mencapai 140/90 mmHg atau lebih,
pengobatan non farmakologis tidaklah
cukup. Pengobatan farmakologis
terdiri dari satu atau lebih obat
penurun tekanan darah yang cukup
relatif untuk menurunkan tekanan
darah dan mencegah timbulnya
komplikasi. Contoh obat meliputi:
diuretic, -Bloker, inhibitors ACE dll.
-
2.2 Jantung
2.2.1 Pengertian Jantung
Jantung merupakan organ muskuler
yang dapat berkontraksi secara ritmis
dan berfungsi memompa darah dalam
sistem sirkulasi. Jantung berfungsi
sebagai pompa yang memberi tekanan
pada darah untuk menghasilkan
gradien tekanan yang dibutuhkan
untuk mengalirkan darah ke jaringan.
Seperti semua cairan, darah mengalir
menuruni gradien tekanan dari daerah
dengan tekanan tinggi ke daerah
dengan tekanan rendah.
Jantung menyediakan oksigen darah
yang cukup dan dialirkan ke seluruh
tubuh, serta membersihkan tubuh dari
hasil metabolisme (karbondioksida).
Sehingga untuk melaksanakan fungsi
tersebut jantung mengumpulkan darah
yang kekurangan oksigen dari seluruh
tubuh dan selanjutnya memompanya
ke paru-paru, dengan cara darah pada
jantung mengambil oksigen dan
membuang karbondioksida. Pada
jantung, darah yang kaya akan
oksigen yang berasal dari paru-paru
dipompa ke jaringan seluruh tubuh
manusia.
2.2.2 Bagian-Bagian Jantung
Secara struktural dinding jantung
terdiri atas 3 lapisan yaitu,
1. Endokardium terletak pada lapisan
sub-endotel. Sebelah dalam dibatasi
oleh endotel. Endokardium tersusun
atas jaringan penyambung jarang dan
banyak mengandung vena, syaraf
(nervus), dan cabang-cabang sistem
penghantar impuls.
2. Miokardium terdiri atas sel-sel otot
jantung. Sel-sel otot h dibagi dalam 2
kelompok; sel-sel kontraktil dan sel-
s e l y a n g m e n i m b u l k a n d a n
menghantarkan impuls sehingga
mengakibatkan denyut jantung.
3. Epikardium merupakan membran
serosa jantung, membentuk batas
viseral perikardium. Sebelah luar
diliputi oleh epitel selapis gepeng
(mesotel). Jaringan adiposa yang
umumnya meliputi jantung terkumpul
dalam lapisan ini.
-
Katup-katup jantung terdiri atas
bagian sentral yang terdiri atas
jaringan fibrosa padat menyerupai
aponeuros is yang pada kedua
permukaannya dibatasi oleh lapisan
endotel. Persyarafan jantung tersusun
atas sistem yang menimbulkan dan
menghantarkan impuls pada jantung
dan terdiri atas beberapa struktur yang
memungkinkan bagi atrium dan
ventrikel untuk berdenyut secara
berurutan. Sistem ini terdiri atas
simpul sinoatrial sebagai alat pacu
(pace maker) jantung, dan simpul
atrioventrikuler. Juga terdapat berkas
atrioventrikuler (berkas His) yang
berasal dari simpul atrioventrikuler.
!2.2.3. Macam Penyakit Jantung
Hipertensi
Hipertensi adalah suatu peninggian
tekanan darah yang menetap akibat
dari kenaikan tahanan dari arteriol
perifer.
Kelainan Katup Jantung
Kelainan ini akan menggangu aliran
darah, yakni pengecilan, kebocoran,
atau tidak sempurna menutup.
Kelainan katup jantung ini bisa
merupakan bawaan sejak lahir
a taupun karena efek samping
pengobatan.
Kardiomiopati
Penyakit ini adalah karena adanya
kerusakan atau gangguan pada otot
jantung sehingga dinding-dinding
jantung menjadi tidak bergerak secara
sempurna ketika memompa darah dan
m e n y e d o t d a r a h . P e n d e r i a
kardiomiopati pun memiliki risiko
tinggi untuk mengidap arritmatia dan
gagal jantung.
Arritmatia
Arritmia memiliki arti irama jantung
tidak normal diakibatkan oleh
gangguan rangsang dan penghantaran
rangsang jantung yang berat ataupun
ringan.
Penyakit Jantung Rematik
Penyakit jantung rematik merupakan
penyakit jantung yang disebabkan
-
karena kerusakan katup jatung yang
diakibatkan oleh demam rematik.
Bakteri streptokokus adalah salah satu
penyebabnya.
Inflamasi Jantung
Penyakit ini terjadi di dinding jantung,
selaput yang menyelimuti jantung dan
bagian dalam jantung. Hal ini
disebabkan oleh racun dan infeksi.
2.2.4 Cara Menjaga Kesehatan
Jantung
1. Aktif melakukan kegiatan fisik
artinya tidak bermalas-malasan.
2. Berhenti merokok, yang berarti
mengurangi masuknya zat beracun ke
dalam tubuh.
3. Mengendalikan emosi sampai ke
tingkat yang tidak berlebihan.
4. Mengurangi berat badan sampai
menjadi normal.
5. Memilih diet yang tepat dan
seimbang, baik takaran, mutu maupun
varietasnya.
6. Melakukan olahraga secara teratu
!2.3 Hipertrofi Ventrikel Kiri
2.3.1 Definisi HVK
Hipertrofi ventrikel kiri Hipertrofi
ventrikel kiri didefinisikan sebagai
suatu penambahan massa pada
ventrikel kiri, sebagai respon miosit
terhadap berbagai rangsangan yang
menyertai peningkatan tekanan darah.
Hipertrofi miosit dapat terjadi sebagai
kompensasi terhadap peningkatan
afterload. Rangsangan mekanik dan
neurohormonal yang menyertai
hipertensi dapat menyebabkan aktivasi
pertumbuhan sel-sel otot jantung,
ekspresi gen (beberapa gen diberi
ekspres i secara pr imer dalam
perkembangan miosit janin), dan
hipertrofi ventrikel kiri. Sebagai
tambahan, aktivasi sistem renin-
angiotensin melalui aksi angiotensin II
p a d a r e s e p t o r a n g i o t e n s i n I
mendorong pertumbuhan sel-sel
interstisial dan komponen matrik sel.
Jadi, perkembangan HVK dipengaruhi
o l e h h i p e r t r o f i m i o s i t d a n
ketidakseimbangan antara miosit dan
-
struktur interstisium skeleton cordis.
( Braverman, E.R. 2009 )
! 2.3.2 Mekanisme terjadinya HVK
(Hipertensi Ventrikel Kiri)
Etiologi
Te k a n a n d a r a h t i n g g i d a p a t
meningkatkan beban kerja jantung dan
seriring berjalannya waktu hal ini
dapat menyebabkan penebalan otot
jantung. Karena jantung memompa
da rah melawan t ekanan yang
meningkat pada pembuluh darah yang
meningkat, ventrikel kiri membesar
dan jumlah darah yang dipompa
jantung setiap menitnya (cardiac
output) berkurang. Tanpa terapi gejala
gagal jantung akan semakin terlihat.
Patofisiologi
Peningkatan tekanan darah secara
sistemik meningkatkan resistensi
terhadap pemompaan darah darah
ventrikel kiri, sehingga beban jantung
bertambah. Sebagai akibatnya terjadi
hipertrofi ventrikel kiri untuk
meningkatkan kontraksi. Hipertrofi ini
ditandai dengan ketebalan dinding
yang bertambah, fungsi ruang yang
memburuk, dan dilatasi ruang jantung.
Akan tetapi kemampuan ventrikel
untuk mempertahankan curah jantung
dengan h iper t rof i kompensas i
akhirnya terlampaui dan terjadi
dilatasi dan payah jantung. Jantung
semakin terancam seiring payahnya
aterosklerosis koroner. Angina
pectoris juga dapat terjadi karena
gabungan penyakit aterial koroner
yang cepat dan kebutuhan oksigen
miokard yang bertambah akibat
penambahan massa miokard.
!2.3.3 Proses Penyembuhan HVK
(Hipertrofi Ventrikel Kiri)
Pengobatan
Olah raga lebih banyak dihubungkan
dengan pengobatan hipertensi, karena
olah raga isotonik (spt bersepeda,
jogging, aerobic) yang teratur dapat
memperlancar peredaran darah
sehingga dapat menurunkan tekanan
darah. Olah raga juga dapat digunakan
untuk mengurangi/ mencegah obesitas
-
dan mengurangi asupan garam ke
dalam tubuh (tubuh yang berkeringat
akan mengeluarkan garam lewat
kulit).
Pengobatan hipertensi secara garis
besar dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
1 . Pengobatan non obat (non
farmakologis)
2. Pengobatan dengan obat-obatan
(farmakologis)
P e n g o b a t a n n o n o b a t ( n o n
farmakologis)
Pengobatan non farmakologis kadang-
kadang dapat mengontrol tekanan
d a r a h s e h i n g g a p e n g o b a t a n
farmakologis menjadi tidak diperlukan
atau sekurang-kurangnya ditunda.
Sedangkan pada keadaan dimana obat
anti hipertensi diperlukan, pengobatan
non farmakologis dapat dipakai
sebagai pelengkap untuk mendapatkan
efek pengobatan yang lebih baik.
Pengoba tan non fa rmakologis
diantaranya adalah :
1. Diet rendah garam/kolesterol/lemak
jenuh
2. Mengurangi asupan garam ke
dalam tubuh.
3. Ciptakan keadaan rileks
4. Melakukan olah raga seperti senam
aerobik atau jalan cepat selama 30-45
menit sebanyak 3-4 kali seminggu.
5. Berhenti merokok dan mengurangi
konsumsi alkohol
Pengobatan dengan obat-obatan
(farmakologis)
Obat-obatan antihipertensi. Terdapat
banyak jenis obat antihipertensi yang
beredar saat ini.
Diuretik
Obat-obatan jenis diuretik bekerja
dengan cara mengeluarkan cairan
tubuh (lewat kencing) sehingga
volume cairan ditubuh berkurang yang
mengakibatkan daya pompa jantung
menjadi lebih r ingan. Contoh
obatannya adalah Hidroklorotiazid.
Penghambat Simpatetik
Golongan obat ini bekerja dengan
menghambat aktivitas saraf simpatis
(saraf yang bekerja pada saat kita
-
beraktivitas ). Contoh obatnya adalah :
Metildopa, Klonidin dan Reserpin.
Betabloker
Mekanisme kerja anti-hipertensi obat
ini adalah melalui penurunan daya
pompa jantung. Jenis betabloker tidak
dianjurkan pada penderita yang telah
d ike tahui mengidap gangguan
pernapasan seperti asma bronkial.
Contoh obatnya adalah : Metoprolol,
Propranolol dan Atenolol.
Vasodilator
Obat golongan ini bekerja langsung
pada pembuluh darah dengan relaksasi
otot polos (otot pembuluh darah).
Yang termasuk dalam golongan ini
adalah : Prasosin, Hidralasin.
Penghambat ensim konversi
Angiotensin
Cara kerja obat golongan ini adalah
menghambat pembentukan zat
Angiotensin II (zat yang dapat
menyebabkan peningkatan tekanan
darah). Contoh obat yang termasuk
golongan ini adalah Kaptopril.
Antagonis kalsium
Golongan obat ini menurunkan daya
p o m p a j a n t u n g d e n g a n c a r a
menghambat kontraksi jantung
(kontraktilitas). Yang termasuk
golongan obat ini adalah : Nifedipin,
Diltiasem dan Verapamil.
Penghambat Reseptor Angiotensin II
Cara kerja obat ini adalah dengan
m e n g h a l a n g i p e n e m p e l a n z a t
Angiotensin II pada reseptornya yang
mengakibatkan ringannya daya pompa
jantung. Obat-obatan yang termasuk
dalam golongan ini adalah Valsartan
(Diovan)
!!!
!!!!!!!
-
BAB III
Mapping Concept
!
!
!
BAB 4
PEMBAHASAN
Hipertensi merupakan salah satu
faktor resiko utama penyebab penyakit
jantung koroner. Hipertensi yang tak
terkontrol dan berkepanjangan dapat
menyebabkan berbagai perubahan dalam
struktur miokard, pembuluh darah koroner,
dan sistem konduksi jantung. Perubahan ini
pada akh i rnya dapa t menyebabkan
perkembangan hipertrofi ventrikel kiri(HVK).
Peningkatan tekanan darah dapat disebabkan
oleh berbagai faktor, salah satu faktor yang
telah banyak diteliti adalah sistem Rennin
Angiotensin dan system saraf simpatis.
Sistem Rennin Angiotensin merupakan
system endokrin yang penting dalam
pengontrolan tekanan darah. Rangsangan
simpatis dan aktivasi sistem RAA(Rennin
Angiotensin-Aldosteron) memacu mekanisme
Frank Starling melalui peningkatan volume
diastolik sampai tahap tertentu dan pada
akhirnya akan terjadi gangguan kontraksi
miokard.
Peningkatan tekanan darah secara
sistemik akan meningkatkan resistensi
terhadap aktivitas pemompaan darah di
ventrikel kiri, sehingga beban jantung juga
bertambah. Pertambahan beban yang dialami
jantung menyebabkan gangguan relaksasi
ventrikel kiri dan memungkinkan terjadinya
k e g a g a l a n v e n t r i k e l k i r i d a l a m
mengkompensasikan peningkatan tekanan
darah, sehingga lumen/ruang ventrikel kiri
akan berdilatasi untuk mempertahankan
output cardiac. Jika hal ini dibiarkan terus
menerus fungsi sistolik akan menurun dan
-
terjadi pembesaran volume ventrikel kiri
(hipertrofi ventrikel kiri/HVK).
Hipertrofi ditandai dengan penebalan
otot jantung. Pada keadaan awal batas kiri
bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi
konsentrik ventrikel kiri. Pada keadaan lanjut,
apeks jantung membesar ke kiri dan bawah.
Aortic knob membesar dan menonjol disertai
klasifikasi. Aorta ascenden dan descenden
melebar dan berkelok (pemanjangan aorta/
elongasia aorta).
!BAB V
Penutup
5.1 Kesimpulan
Hipertensi merupakan faktor resiko
penyakit jantung koroner. Hipertensi
yang tak terkontrol dan berkepanjangan
dapat menyebabkan perkembangan
hipertrof i ventr ikel kir i (HVK).
Peningkatan tekanan darah dapat
d i sebabkan o leh s i s t em Rennin
Angiotensin dan sistem saraf simpatis.
Peningkatan tekanan darah secara
sistemik akan mengakibatkan beban
jantung bertambah, pertambahan beban
jantung yang terus menerus akan
menurunkan fungsi sistolik dan terjadi
pembesaran volume ventrikel kiri.
5.2 Saran
Menjaga kesehatan jantung dengan
mengatur gaya hidup sehat seperti
melakukan olahraga secara teratur
mengkonsumsi makanan yang sehat.
!Daftar Pustaka
1. Faisal Lubis Yatim, Waspadai Jantung
Koroner, Stroke, Meninggal Mendadak Atasi
dengan Pola Hidup Sehat, Yayasan Obor
Indonesia, 2000.
2. Imam Soeharto, Penyakit Jantung Koroner
dan Serangan Jantung, Pencegahan,
Penyembuhan, Rehabilitasi, Gramedia
Pustaka Utama, 2000.
3. Gray HH, Dawkins KD, Simpson IA,
Morgan JM, Lecture notes on cardiology; 4th
ed. Oxford: Blackwell Science, 2002: 59-60
pp.
4. Lydia Tandiono, Penanganan Gigi dan
M u l u t P a s i e n d e n g a n P e n y a k i t
Kardiovaskuler, 2003.
-
5. T. Bahri Anwar, Penyakit Jantung Koroner
dan Hypertensi, 2004.
6. Marliani, Lili. 2007. 100 Question &
Answer: Hipertensi. Jakarta; PT Gramedia.
7. Braverman, E.R., Braverman, D. 2009.
Dua Penyebab Penyakit Jantung Tekanan
Darah Tinggi dan Kenaikan Kadar Kolesterol
8. Staf Pengajar Departemen Farmakologi FK
U N S R I . 2 0 0 9 . K u m p u l a n K u l i a h
Farmakologi. Jakarta: EGC.
9. Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi
Manusia : dari Sel ke Sistem Ed.6. Jakarta.
EGC.
10. http://digilib.unimed.ac.id/public/
UNIMED-Undergraduate-22376-BAB
%20II.pdf. Diakses pada tanggal 15
Desember 2013 pukul 09.58
11. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/
Bb3-Kardiovasa.pdf. Diakses pada tanggal 15
Desember 2013 pukul 11.12