pengaruh hasil investasi, underwriting dan rasio...

150
PENGARUH HASIL INVESTASI, UNDERWRITING DAN RASIO SOLVABILITAS TERHADAP LABA PERUSAHAAN ASURANSI JIWA SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE 2011-2015) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi OLEH JAMILAH NURINDAH SARI 1113085000034 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017M / 1438 H

Upload: donguyet

Post on 22-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH HASIL INVESTASI, UNDERWRITING DAN RASIO

SOLVABILITAS TERHADAP LABA PERUSAHAAN

ASURANSI JIWA SYARIAH DI INDONESIA

(PERIODE 2011-2015)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat

Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH

JAMILAH NURINDAH SARI

1113085000034

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017M / 1438 H

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. INFORMASI PRIBADI

Nama : Jamilah Nurindah Sari

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 18 Oktober 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kebangsaan : Indonesia

Alamat : Jl. Kapuk Raya Gg. Masjid Al-Munawaroh RT.

015/011 No. 47 Kelurahan Kapuk, Kecamatan

Cengkareng, Kota Jakarta Barat,

Provinsi DKI Jakarta,

11720

Telepon : 089660578072

Email : [email protected]

B. Pendidikan Formal

SDN Wijaya Kusuma 02 Pagi Jakarta : Tahun 2001-2007

SMPN 108 Jakarta : Tahun 2007-2010

SMAN 56 Jakarta : Tahun 2010-2013

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta : Tahun 2013-2017

C. Pengalaman Organisasi

1. Sekretaris Company Visit Bank Indonesia HMJ Perbankan Syariah UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta 2014-2015

2. Anggota Departemen Kemahasiswaan HMJ Perbankan Syariah UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Periode 2015-2016

3. Anggota Departemen Datinpers KOPRI PMII Cabang Ciputat Periode

2015-2016

4. Sekretaris Bidang I Departemen Minat dan Bakat HMJ Perbankan Syariah

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Periode 2016-2017

D. Keahlian

1. Mampu mengoperasikan Microsoft Office (Word, Excel, dan Power Point)

2. Mampu bekerja secara tim maupun individu

3. Mampu berkomunikasi dengan baik.

vi

E. Latar Belakang Keluarga

Ayah : Rusdin Lapoda, S.Pd.i

Tempat, Tanggal Lahir : Kendari, 12 Desember 1957

Ibu : Sukaesih

Tempat, Tanggal Lahir : Rajapolah, 04 Februari 1975

Alamat : Jl. Kapuk Raya Gg. Masjid Al-Munawaroh RT.

015/011 No. 47 Kelurahan Kapuk, Kecamatan

Cengkareng, Kota Jakarta Barat,

Provinsi DKI Jakarta,

11720

Telepon : 081380626331

Anak Ke : 5 dari 6 Bersaudara

vii

ABSTRACT

This study analyzes the influence of Return, Underwriting and Ratio

Solvability of the Profit of Islamic Life Insurance Company in Indonesia. The data

used in this study is the annual data over the period 2011-2015. The study is using

method of analysis of the data panel regression by using a computer program

EViews 9.0, SPSS 20.0, and Microsoft Excel 2007. The result showed that Return

on Investment, Underwriting and Ratio Solvability or together have a significant

influence on the Profit with the sig 0.0000 < 0.05. The result showed a partial

Return on Investment significantly influences on Profit with the sig. 0,0006 <

0,05. Underwriting significantly influences on Profit with the sig. 0,0000. Ratio

Solvability does not affect the partial on the Profit with the sig. 0.5479. The most

dominant variable is Underwriting with constanta 0.441266. Variable that is not

dominant is Ratio Solvability.

Keyword: Return on Investment, Underwriting, Ratio Solvability, Profit

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Hasil Investasi, Underwriting

dan Rasio Solvabilitas terhadap Laba perusahaan asuransi jiwa syariah di

Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tahunan dari

tahun 2011-2015. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi data panel

dengan menggunakan program komputer EViews 9.0, SPSS, dan Microsoft Excel

2007. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hasil Investasi, Underwriting dan

Rasio Solvabilitas secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap Laba perusahaan asuransi jiwa syariah dengan nilai sig.

0.0000 < 0.05. Hasil penelitian ini menunjukkan secara parsial Hasil Investasi

berpengaruh secara signifikan terhadap Laba dengan nilai sig. 0.0006 < 0.05.

Underwriting berpengaruh secara parsial terhadap Laba dengan nilai sig. 0.0000.

Rasio Solvabilitas secara parsial tidak berpengaruh terhadap Laba dengan nilai

sig. 0.5479. Variabel yang paling dominan adalah variabel Underwriting dengan

konstanta 0.441266. Variabel yang tidak dominan adalah Rasio Solvabilitas.

Kata Kunci: Hasil Investasi, Underwriting, Rasio Solvabilitas, Laba

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat, hidayah dan kasih sayang-Nya yang tiada terkira

kepada hambanya. Shalawat serta salam tercurahkan kepada junjungan Nabi besar

Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Hasil Investasi, Underwriting dan Rasio Solvabilitas Terhadap

Laba Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia (2011-2015)”. Semoga

skripsi ini memberikan manfaat kepada semua pihak dan menambah wawasan

serta pengetahuan bagi pembaca.

Maka dari itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Bapak Arief Mufraini, Lc. M.Si selaku Dekan Fakultas dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu yang sangat

berharga selama perkuliahan.

2. Bapak Dr. Suhenda Wiranata, M.E selaku Dosen Pembimbing Skripsi I

yang dengan kerendahan hatinya bersedia meluangkan waktu untuk

memberikan pengarahan, ilmu yang berharga, serta bimbingan yang

berarti selama penyelesaian skripsi. Terima kasih atas semua saran dan

arahan yang Bapak berikan selama proses penulisan hingga

terselesaikannya skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan

Bapak.

x

3. Ibu Santi Yustini, SE., M.AK, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran untuk memberikan

bimbingan dan pengaruh dalam menyelesaikan penyelesaian skripsi.

Terima Kasih atas semua saran dan arahan yang Ibu berikan selama proses

penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini. Semoga Allah SWT

membalas kebaikan Ibu.

4. Bapak Ade Suherlan, SE, M.BA, selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang senantiasa memberikan saran-saran yang bermanfaat, yang membuat

penulis mampu memulai skripsi atas arahan yang di berikan oleh beliau.

5. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, S.E.,MBA selaku Ketua Jurusan

Perbankan Syariah dan Ibu Fitri Damayanti, S.E.,M.Si selaku Sekretaris

Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah meluangkan waktunya untuk

mendengarkan kesulitan saya dan memberikan saran-saran yang

bermanfaat.

6. Seluruh jajaran Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

memberikan ilmu yang sangat berguna dan berharga bagi saya. Semoga

Allah selalu memberikan pahala yang sebesar-besarnya. Atas kebaikan

para Dosen FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberi

ilmunya dan membantu saya selama perkuliahan.

7. Staf akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang membantu dalam pembuatan surat-surat yang diperlukan

penulis, terima kasih atas bantuan yang telah diberikan.

xi

8. Keluarga terbaik dan tersayang yang saya miliki, Ayahanda Rusdin

Lapoda, S.Pd.i dan Ibunda Sukaesih, yang selalu memberikan yang terbaik

dan mencurahkan segala perhatiannya selama ini, yang telah bekerja keras

demi anak-anak dan keluarga serta membantu secara financial dan moral

dalam penyelesaian skripsi ini. Tak lupa Kakak dan Adikku tersayang Umi

Sultra, S.Pd dan Naura Zein yang selalu memberikan dukungan serta

menghibur di kala suka maupun duka. Terimakasih atas didikan dan

masukan yang telah diberikan, tanpa dukungan dari kalian saya tidak akan

bisa menjadi seperti ini.

9. Sahabat-sahabat terbaik saya, Uphi Samsurin,SE , Hexa Nurhidayanti,SE

,Mannik Manila, Syifa Alawiyah, Dwi Rahma Putri,SE dan Yesi Fitriani

yang selalu membantu dari pertama masuk kuliah, disaat perkuliahan,

hingga saat ini mendukung pengerjaan skripsi. Terima Kasih atas empat

tahun kebersamaan yang kalian berikan dengan kalian kuliah jadi lebih

berwarna. Semoga kita bisa jadi orang sukses dimasa depan dan kembali

bertemu dengan kesuksesannya masing-masing.

10. Sahabat-sahabat di Perbankan Syariah A angkatan 2013, Farida Yunita,SE

Suci Lailatuniar,SE Sri Rahayu,SE , Maulidya Himma,SE , Virly

Indayani,SE , Lalu Renaldi, SE dan Moamar Khadapi, SE yang selalu

membantu penulis dan memberikan support nya.

11. Arghea Permata dan Putri Irianti yang menemani kurang lebih 1 tahun

terakhir ini di ruang yang sama, dengan dukungan yang selalu membuat

haru, serta menghibur dikala sedih, terimakasih untuk semuanya.

xii

12. Sahabat-sahabat KKN Beriman terbaik Arifa Fauziah, Naufal Al-Gifari,

Delsha Amanda Pohan,S.Sos Abie Sentani, Yusuf dll yang selalu

mendukung dan membantu meringankan beban penulis serta menghibur

dikala suka maupun duka.

13. Teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah angkatan 2013 yang saya

cintai serta saya banggakan dan yang tidak dapat saya sebutkan satu-

persatu.

14. Seluruh jajaran HMJ Perbankan Syariah periode 2012-2016 dan

Mahasiswa Perbankan Syariah dari semua angkatan yang tidak bisa saya

sebutkan satu persatu, yang telah bersama saya selama kepengurusan.

Terima Kasih atas loyalitas, pembelajaran dan kerjasama kalian selama

kepengurusan.

15. Teman-teman Organisasi PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Terima Kasih atas loyalitas,

pembelajaran, dan kerjasama kalian selama ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh

sebab itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan, baik

kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jakarta, April 2017

Jamilah Nurindah Sari

xiii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ...................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ...................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................. iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. v

ABSTRACT .......................................................................................................... vii

ABSTRAK ............................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xvii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xviii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 16

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 17

D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 17

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 19

A. Hasil Investasi ...................................................................................... 19

1. Pengertian Hasil Investasi .............................................................. 19

2. Jenis-jenis Hasil Investasi ............................................................... 20

3. Tujuan Hasil Investasi .................................................................... 20

B. Underwriting ........................................................................................ 21

1. Pengertian Underwriting ................................................................ 21

2. Tujuan Underwriting ...................................................................... 22

C. Rasio Solvabilitas ................................................................................. 23

1. Pengertian Rasio Solvabilitas ......................................................... 23

xiv

2. Jenis-jenis Rasio Solvabilitas ......................................................... 24

3. Fungsi Rasio Solvabilitas ............................................................... 25

D. Laba ...................................................................................................... 25

1. Pengertian Laba .............................................................................. 25

2. Jenis-jenis Laba .............................................................................. 27

E. Asuransi ................................................................................................ 28

1. Pengertian Asuransi ........................................................................ 28

2. Jenis-jenis Asuransi ........................................................................ 29

F. Asuransi Konvensional dan Asuransi Syariah ..................................... 30

G. Perbedaan Asuransi Konvensional dan Asuransi Syariah .................... 33

H. Asuransi Jiwa ........................................................................................ 34

I. Manajemen Risiko ................................................................................ 37

1. Pengertian Manajemen Risiko ........................................................ 37

2. Proses Manajemen Risiko .............................................................. 38

J. Penelitian Terdahulu ............................................................................. 40

K. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 49

L. Keterkaitan Antar Variabel & Hipotesis .............................................. 51

1. Pengaruh Hasil Investasi (X1) terhadap Laba (Y) ......................... 52

2. Pengaruh Underwriting (X2) terhadap Laba (Y)........................... 52

3. Pengaruh Rasio Solvabilitas (X3) terhadap Laba (Y) .................. 53

4. Pengaruh (X1), (X2) dan (X3) terhadap Laba (Y) .......................... 54

BAB III. METODE PENELITIAN ...................................................................... 55

A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 55

B. Metode Penentuan Sampel ................................................................... 55

C. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 57

D. Metode Analisis Data ........................................................................... 58

1. Statistik Deskriptif ........................................................................ 58

2. Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 59

a. Uji Normalitas ......................................................................... 59

c. Uji Heteroskedastisitas ............................................................ 60

b. Uji Multikolinearitas ...............................................................60

xv

d. Uji Autokoreasi ....................................................................... 61

3. Uji Stasioneritas ............................................................................ 62

4. Model Regresi Data Panel ............................................................. 62

a. Common Effect Model (CEM) ................................................ 62

b. Fixed Effect Model (FEM) ...................................................... 63

c. Uji Chow ................................................................................. 63

d. Random Effect Model (REM) ................................................. 64

e. Uji Hausman ........................................................................... 64

5. Uji Signifikansi ............................................................................. 65

a. Uji t ......................................................................................... 65

b. Uji F ........................................................................................ 66

c. Uji Koefisien Determinasi ( ) .............................................. 66

6. Model Regresi Data Panel .............................................................. 67

E. Operasional Variabel Penelitian ........................................................... 68

1. Variabel Dependen ......................................................................... 68

2. Variabel Independen ....................................................................... 68

a. Hasil Investasi (X1) ................................................................. 68

b. Underwriting (X2) ................................................................... 69

c. Rasio Solvabilitas (X3) ............................................................ 70

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................................... 71

A. Sejarah Singkat Objek Penelitian ......................................................... 71

1. PT AJB Bumiputera 1912 ............................................................. 71

2. PT AIA Financial .......................................................................... 72

3. PT Allianz Life Indonesia ............................................................. 73

4. PT Asuransi Jiwa Manulife ........................................................... 76

5. PT Avrist Assurance ..................................................................... 77

6. PT Panin Daichi Life..................................................................... 78

7. PT Prudential Life Assurance ....................................................... 80

8. PT Sun Life Financial ................................................................... 81

9. PT Asuransi Takaful Keluarga ...................................................... 82

10. PT AXA Finansial Indonesia ........................................................ 84

xvi

B. Analisis Deskriptif Statistik .................................................................. 85

C. Pergerakan Variabel Penelitian ............................................................ 86

1. Analisis Perkembangan Variabel Laba Perusahaan ...................... 86

2. Analisis Perkembangan Variabel Hasil Investasi ......................... 87

3. Analisis Perkembangan Variabel Underwriting ........................... 88

4. Analisis Perkembangan Variabel Rasio Solvabilitas .................... 89

D. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 91

1. Uji Normalitas ............................................................................... 91

2. Uji Multikolenieritas ..................................................................... 91

3. Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 92

4. Uji Autokorelasi ............................................................................ 93

E. Uji Stasioneritas .................................................................................... 94

F. Pemilihan Model Regresi Data Panel ................................................... 96

1. Common Effect Model (CEM) ...................................................... 96

2. Fixed Effect Model (FEM) ............................................................ 96

3. Uji Chow ....................................................................................... 97

4. Random Effect Model (REM) ....................................................... 98

5. Uji Hausman ................................................................................. 99

G. Hasil Uji Hipotesis ............................................................................... 100

1. Uji t ............................................................................................... 100

2. Uji F .............................................................................................. 101

3. Koefisien Determinasi................................................................... 102

H. Model Regresi Data Panel .................................................................... 103

I. Interpretasi Hasil Penelitian ................................................................. 108

BAB V. PENUTUP............................................................................................... 112

A. Kesimpulan ........................................................................................... 112

B. Saran ..................................................................................................... 112

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 114

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Pertumbuhan Asuransi dan Reasuransi di Indonesia ......................... 2

Tabel 1.2. Pertumbuhan Asuransi dan Reasuransi Syariah di Indonesia ........... 6

Tabel 1.3 Daftar Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah ......................................... 8

Tabel 1.4 Daftar Perusahaan Asuransi Jiwa Unit Syariah ................................. 8

Tabel 2.1. Perbedaan Asuransi Konvensional dan Asuransi Syariah ................. 33

Tabel 2.2. Ringkasan Penelitian Terdahulu ....................................................... 46

Tabel 3.1. Daftar Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia .................... 56

Tabel 3.2. Sampel Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia .................. 57

Tabel 3.3. Jenis Data Variabel Independen & Dependen ................................... 58

Tabel 4.1 Sampel Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah........................................ 86

Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................ 92

Tabel 4.3 Hasil Uji Glejser ................................................................................ 93

Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi ....................................................................... 93

Tabel 4.5 Tingkat Stasioneritas ADF Tingkat Level ......................................... 94

Tabel 4.6 Tingkat Stasioneritas ADF Tingkat 1st

Difference ............................. 95

Tabel 4.7 Hasil Uji Common Effect ................................................................... 96

Tabel 4.8 Hasil Uji fixed effect........................................................................... 96

Tabel 4.9 Hasil Uji Chow .................................................................................. 97

Tabel 4.10 Hasil Uji Random Effect .................................................................... 98

Tabel 4.11 Hasil Uji Haussman ............................................................................ 99

Tabel 4.12 Hasil Uji t ........................................................................................... 100

Tabel 4.13 Hasil Uji F .......................................................................................... 101

Tabel 4.14 Koefisien Determinasi ....................................................................... 102

Tabel 4.15 Model Regresi .................................................................................... 103

Tabel 4.16 Model Regresi Tiap Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah.................... 104

Tabel 4.17 Hubungan Variabel Independen Terhadap Laba Perusahaan ............ 108

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pertumbuhan Investasi Asuransi Jiwa Syariah 2011-2015 ............... 11

Gambar 1.2 Pertumbuhan Underwriting Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah ....... 14

Gambar 1.3 Pertumbuhan Rasio Solvabilitas Perusahaan Asuransi Jiwa

Syariah.15 ....................................................................................... 15

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................ 50

Gambar 4.1 Pergerakan Variabel Laba Tahun 2011 2015 .................................... 87

Gambar 4.2 Pergerakan Variabel Hasil Investasi Tahun 2011-2015 .................... 88

Gambar 4.3 Pergerakan Variabel Underwriting Tahun 2011-2015 ...................... 89

Gambar 4.4 Pergerakan Variabel Rasio Solvabilitas Tahun 2011 2015 ............... 90

Gambar 4.5 Hasil Uji Normalitas ......................................................................... 91

Gambar 4.6 Hasil Uji Heterokedastisitas .............................................................. 92

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lembaga keuangan non bank di Indonesia diperlukan untuk

mendukung tercapainya sasaran pembangunan jangka panjang melalui

penempatan obligasi di pasar domestik, pembiayaan infrastruktur, dan

perluasan lapangan kerja dengan penyediaan sumber dana. Salah satu industri

lembaga keuangan non bank yang berperan penting dalam sistem keuangan

Indonesia adalah asuransi. Industri ini memiliki pangsa pasar kedua terbesar

setelah perbankan dan merupakan pemegang pangsa pasar terbesar dalam

industri lembaga keuangan non bank menurut Bank Indonesia (2010).

(Kawistara, 2011).

Undang-undang No. 2 Th. 1992 menjelaskan bahwa perasuransian,

asuransi atau pertanggungan merupakan perjanjian antara dua pihak atau

lebih, yang dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung,

dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan pergantian kepada

tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang

diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin

akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti,

atau untuk pembayaran yang didasarkan atas meninggalnya atau hidupnya

seseorang yang dipertanggungkan. (Alvien Septian, 2013)

Asuransi dalam sudut pandang ekonomi merupakan metode untuk

mengurangi risiko dengan jalan memindahkan dan mengombinasikan

2

ketidakpastian akan adanya kerugian keuangan. Menurut sudut pandang

bisnis, asuransi adalah sebuah perusahaan yang usaha utamanya

menerima/menjual jasa, pemindahan risiko dari pihak lain, dan memperoleh

keuntungan dengan berbagi risiko di antara sejumlah nasabahnya. Dari sudut

pandang sosial asuransi sebagai sebuah organisasi sosial yang menerima

pemindahan risiko dan mengumpulkan dana dari anggota-anggotanya guna

membayar kerugian yang mungkin terjadi pada masing-masing anggota

asuransi tersebut. (Andri Soemitra, 2009)

Industri asuransi di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat.

Menurut OJK pertumbuhan lembaga asuransi meningkat tiap tahunnya.

Berdasarkan data jumlah perusahaan jasa asuransi yang ada di Indonesia pada

tahun 2015 tercatat 146 buah perusahaan jasa asuransi. Salah satu perusahaan

jasa asuransi yang ikut bersaing dan mempunyai potensi adalah asuransi jiwa

yang dimana terdapat kenaikan setiap tahunnya di bandingkan dengan

perusahaan jasa asuransi lain.

Tabel 1.1

Pertumbuhan Asuransi dan Reasuransi di Indonesia

No Keterangan 2011 2012 2013 2014 2015

1. Asuransi Jiwa 45 47 49 50 55

2. Asuransi Umum 85 84 82 81 80

3. Reasuransi 4 4 4 5 6

4. Asuransi Sosial 2 2 2 2 2

5. Asuransi Wajib 3 3 3 3 3

Total 139 140 140 141 146

(Sumber : www.ojk.go.id)

Dari tabel 1.1 di atas terlihat perkembangan perusahaan perasuransian

di Indonesia digambarkan dengan pertumbuhan jumlah perusahaan asuransi

jiwa, asuransi umum, reasuransi, asuransi sosial dan asuransi wajib. Dapat

3

dilihat pertumbuhan asuransi jiwa meningkat setiap tahunnya walaupun

jumlanya lebih besar asuransi umum. Dari tahun 2011 sampai dengan 2015

terdapat penambahan perusahaan pada perusahaan asuransi jiwa. Sedangkan

asuransi sosial dan asuransi wajib tidak terdapat pengurangan ataupun

penambahan pada perusahaannya.

Menurut Nur Hidayati Rosidah (2014) dalam penelitiannya masyarakat

saat ini banyak yang telah menyadari bahwa asuransi berguna untuk

mengurangi risiko yang akan ditanggung apabila terjadi sesuatu yang tidak

diinginkan. Tren pembelian asuransi memang tumbuh setiap tahunnya.

Pertumbuhan industri asuransi di Indonesia baru sampai pada tahap masih

menggantungkan pada pertumbuhan ekonomi untuk tumbuh dan berkembang

menjadi industri yang kuat. Selanjutnya industri asuransi di Indonesia

mencapai ke tahap dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia, dengan lahirnya asuransi yang memakai

prinsip Islam akan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi Indonesia

yang dimana mayoritas masyarakatnya beragama muslim. (Ratu Humaemah,

2015)

Asuransi syariah (Ta’min, Takaful atau Tadhamun) merupakan usaha

untuk saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang/pihak

melalui investasi dalam bentuk asset dan/atau tabarru‘ yang memberikan pola

pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang

sesuai dengan ketentuan syariah.

Berdasarkan Dewan Syariah Nasional (DSN) dan majelis Ulama

Indonesia (MUI), asuransi syariah adalah sebuah lembaga usaha yang saling

4

melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orang melalui investasi

dalam bentuk aset dan/atau tabarru‘ yang memberikan pola pengembalian

untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah.

(M. Nur Rianto, 2015)

Untuk melindungi harta dan jiwa akibat bencana, semua membutuhkan

keberadaan lembaga asuransi yang dijalankan sesuai dengan prinsip syariah.

Dalam hukum syariah, terdapat berbagai macam akad yang dapat

diaplikasikan ke dalam bentuk perusahaan asuransi seperti hal nya lembaga

keuangan lainnya. Adapun landasan syariah yang menjadi dasar hukum

berlakunya lembaga asuransi secara umum adalah sebagai berikut:

إن ثم والعدوان واتقوا للا وتعاونوا علي البر والتقوى ول تعاونوا علي ال

شديد العقاب ...للا

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,

dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran dan

bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

(QS. Al- Maidah (5) ayat 2 ) (Burhanuddin. S, 2010)

Menurut Amrin (2006) asuransi syariah sudah dikenal sejak zaman

Rasulullah yang dikenal dengan sistem Al-Aqilah. Sistem ini merupakan suatu

kebiasaan suku Arab sebelum Islam datang dan kemudian disahkan oleh

Rasulullah sebagai hukum islam yang dibuat oleh Rasulullah dalam bentuk

konstitusi pertama di dunia, yang disebut Konstitusi Madina. Asuransi syariah

di Indonesia diawali pada tahun 1994, pada saat itu PT Syarikat Takaful

Indonesia berdiri pada 24 Februari 1994. Berdirinya lembaga ini dimotori oleh

Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia. (Nur Hidayati Rosidah, 2014)

5

Asuransi syariah berbeda dengan asuransi konvensional. Pada asuransi

syariah setiap peserta sejak awal bermaksud saling menolong dan melindungi

satu dengan yang lain dengan menyisihkan dananya sebagai iuran kebajikan

yang disebut Tabarru’. Jadi sistem ini tidak menggunakan pengalihan risiko

(risk transfer) di mana tertanggung harus membayar premi, tetapi lebih

merupakan pembagian risiko (Risk sharing) di mana para peserta saling

menanggung kemudian akad yang digunakan dalam asuransi syariah harus

selaras dengan hukum islam (syariah). (Andri Soemitra, 2009)

Menurut Agus Edi, dkk (2009) perusahaan asuransi syariah harus

menjadi perencana keuangan bagi masyarakat. Perusahaan harus menyakinkan

bahwa mereka dapat merencanakan masa depan yang lebih dengan mengikuti

asuransi. Keberadaan produk asuransi syariah selain karena tuntutan pasar

juga dikarenakan keberadaan suatu produk diperlukan dalam rangka menjaga

komitmen terhadap prinsip-prinsip syariah terutama kemaslahatan umat dan

rahmat bagi alam (Heri Sudarsono, 2013).

Perkembangan bisnis asuransi syariah menunjukan perkembangan

yang cukup pesat. Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya jumlah

pemegang polis asuransi syariah dan dana premi yang terkumpul cukup

signifikan. Masyarakat mulai menyadari pentingnya perlindungan yang

memberikan rasa nyaman secara lahir dan batin yang dilakukan dengan

berlandaskan syariah. Khususnya karena di Indonesia didominasi oleh kaum

muslim maka permintaan akan asuransi syariah pun semakin tinggi, apalagi

asuransi ini di dasarkan pada prinsip syariah Islam. (Nur Hidayati Rosidah,

2014)

6

Jumlah perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi dengan prinsip

syariah per 31 Desember 2015 juga mengalami kenaikan menjadi 55

perusahaan yang terdiri dari 8 perusahaan asuransi syariah murni dan 44

perusahaan yang memiliki unit syariah, yang di tahun sebelumnya itu

sebanyak 49 perusahaan dari 5 perusahaan asuransi murni syariah dan 44

perusahaan asuransi unit syariah. Tabel 1.2 berikut memperlihatkan

pertumbuhan perusahaan asuransi dan reasuransi dengan prinsip syariah.

Tabel 1.2

Pertumbuhan Asuransi dan Reasuransi Syariah di Indonesia

Keterangan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

P. Asuransi Jiwa Prinsip Syariah 3 3 3 3 5

P. Asuransi Umum Syariah 2 2 2 2 3

P. Asuransi Jiwa Unit Syariah 17 17 17 18 19

P. Asuransi Umum Unit Syariah 18 20 24 23 25

P. Reasuransi Unit Syariah 3 3 3 3 3

Jumlah 43 45 49 49 55

(Sumber : www.ojk.go.id)

Berdasarkan tabel 1.2 di atas serta penjelasan sebelumnya ini dapat

memperkuat keyakinan bahwa industri asuransi syariah di Indonesia masih

sangat potensial untuk dikembangkan melalui sinergi di antara para pelaku

pasar dan pemerintah sebagai regulator. Dilihat dari tabel di atas pertumbuhan

asuransi jiwa syariah lebih berpotensi dengan peningkatan setiap tahunnya.

Menurut laman yang diakses dari Tribunnews Direktur Industri Keuangan

Non Bank (IKNB) Syariah Otoritas Jasa Keuangan Moch. Muchlasin

mengatakan kinerja asuransi jiwa syariah akan semakin berkembang pada

tahun 2017. Asuransi jiwa syariah akan menjadi pilihan proteksi dan investasi

masyarakat.

7

Saat ini 6 keuangan syariah telah dijadikan salah satu prioritas

pemerintah dengan memasukannya ke Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan menjadi bagian dari agenda

pembangunan nasional. Menurut Muchlasin, di tengah kondisi ekonomi yang

dinamis dan menantang ke depan, regulator dan pelaku industri optimistis

bahwasanya asuransi jiwa syariah dapat terus tumbuh dengan positif. Menteri

Sofyan membeberkan dukungan pemerintah terhadap industri keuangan

syariah dengan memproses pendirian Komite Nasional Keuangan Syariah

(KNKS).

Asuransi jiwa merupakan bentuk asuransi yang memberikan

perlindungan dalam menghadapi musibah kematian dan kecelakaan atas diri

peserta asuransi takaful. Berbeda dengan kerugian yang bersifat umum, bentuk

asuransi ini bersifat individu karena jaminan yang diberikan melekat pada diri

seseorang. (Burhanuddin. S, 2010)

Berikut adalah jumlah perusahaan asuransi jiwa di Indonesia yang

menggunakan prinsip syariah dan juga yang sudah membuka unit syariah per

31 Desember 2015, perusahaan asuransi jiwa yang terdiri dari 5 perusahaan

asuransi yang prinsip penuh syariah dan 19 perusahaan asuransi jiwa yang

membuka unit syariah.

8

Tabel 1.3

Daftar Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah

(www.ojk.go.id )

Tabel 1.4

Daftar Perusahaan Asuransi Jiwa Unit Syariah

(www.ojk.go.id )

Table 1.3 dan Tabel 1.4 adalah daftar perusahaan asuransi jiwa yang

memakai prinsip syariah yang telah mendapatkan izin usaha dari Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) jumlah perusahaan asuransi jiwa murni syariah sebanyak 5

perusahaan dan jumlah perusahaan asuransi jiwa unit syariah sebanyak 19

perusahaan.

9

Sebagai lembaga yang menawarkan proteksi dari setiap kerugian dan

juga menawarkan produk investasi, perusahaan asuransi syariah memerlukan

kinerja keuangan yang sehat agar berhasil dalam menjalankan usahanya

dengan strategi yang ditetapkan manajemen dalam mengelola sumber-sumber

ekonomi yang ada dalam perusahaan secara efektif dan efisien. Laporan

keuangan merupakan media dalam proses pengambilan keputusan ekonomis.

Laporan keuangan perusahaan menunjukan kondisi dan posisi

keuangan secara keseluruhan pada suatu periode tertentu yang berisi informasi

keuangan perusahaan. Dari informasi tersebut dapat dilihat apakah perusahaan

tersebut telah mencapai tingkat efisiensi yang baik, dalam arti telah

memanfaatkan, mengelola, mencapai kinerja secara optimal, serta mengukur

keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. (Kasmir, 2014)

Laba merupakan hasil yang menguntungkan atas usaha yang dilakukan

perusahaan pada suatu periode tertentu. Dengan laba ini dapat digunakan

perusahaan untuk tambahan pembiayaan dalam menjalankan usahanya, dan

yang terpenting adalah sebagai alat untuk menjaga kelangsungan hidup

perusahaan.

Laba bisa diperoleh dengan adanya kinerja yang baik dari perusahaan

itu sendiri. Untuk itu penilaian terhadap perusahaan sangat penting dan

bermanfaat, baik bagi perusahaan, maupun bagi pihak luar perusahaan yang

berkepentingan terhadap perusahaan. Adanya analisis keuangan selain dapat

menilai kinerja keuangan perusahaan, aspek penting dapat memberikan

gambaran mengenai kondisi kesehatan keuangan tersebut, maka pihak

10

manajemen dan para investor dapat mengetahui baik atau tidaknya kondisi

kesehatan suatu perusahaan. (Recly Bima, 2016)

Laba perusahaan asuransi jiwa di akhir tahun 2015 masih baik tumbuh

hingga 22%. Dalam ikhtisar data keuangan perusahaan asuransi jiwa yang

dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) laba asuransi jiwa pada November 2015

sebesar Rp 7,76 triliun naik 22% sebesar Rp 6,3 triliun dibandingkan bulan

sebelumnya, Oktober. November menjadi perolehan laba asuransi jiwa

tertinggi sejak bulan September, dibandingkan bulan September dan Oktober

pertumbuhan labanya hanya 12%. Perolehan laba asuransi jiwa pada

November tertopang pendapatan asuransi jiwa yang naik 12,5% yakni sebesar

Rp 99,02 triliun dari Rp 88,72 triliun pada Oktober. Sedangkan dari sisi beban

juga terjadi kenaikan 11,2% menjadi Rp 89,22 triliun pada November dari Rp

80,16 triliun pada November. Memprediksi perolehan laba akhir tahun, Togar

Pasaribu, Plt Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI)

dalam website nya mengatakan optimis akhir tahun laba perusahaan asuransi

jiwa masih tetap tumbuh.

Dengan demikian perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi

laba perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia sehingga dapat segera

mengambil langkah agar dapat meningkatkan laba. Salah satu faktor yang

mempengaruhi laba ialah pemasukan dana dari investor yaitu investasi yang

dapat membantu kemampuan keuangan perusahaan agar perusahaan dapat

menjalankan aktivitasnya secara efisien dan efektif sehingga dapat

menghasilkan laba semaksimal mungkin.

11

Perusahaan asuransi syariah sangat penting untuk melakukan investasi

atas aset-aset yang ada untuk mencukupi kebutuhan akan dana yang dikelola.

Sebagian besar perusahaan asuransi mengandalkan hasil investasinya untuk

menutupi kekurangan akan tarif premi yang diberikan kepada tertanggung.

Perusahaan asuransi jiwa melakukan strategi investasinya melalui

berbagai instrumen portofolio yang dianggap dapat memberikan return on

investment yang paling baik dan tetap tunduk pada aturan serta batasan yang

telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia

nomor. 424 tahun 2003 tentang kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan

perusahaan reasuransi. Perusahaan asuransi harus menyeimbangkan

strateginya dengan regulasi yang telah ada.

Industri asuransi jiwa syariah memiliki rata-rata pertumbuhan investasi

lebih unggul selama tahun 2011-2015, yaitu 19,5% dibandingkan dengan

asuransi umum dan reasuransi yang hanya 12,5% di tahun yang sama. Dari

hasil tersebut dapat mengukur seberapa jauh kemampuan perusahaan dalam

mempertahankan perusahaan dalam jangka panjang. Berikut grafik

pertumbuhan investasi asuransi jiwa syariah dari tahun 2011-2015:

Gambar 1.1

Pertumbuhan Investasi Asuransi Jiwa Syariah 2011-2015

(Sumber: www.ojk.go.id (dalam bentuk triliun rupiah))

0

20

40

2011 2012 2013 2014 2015

Investasi Asuransi Jiwa Syariah

12

Dari gambar 1.1 di atas terlihat peningkatan investasi asuransi jiwa

syariah digambarkan dengan peningkatan dari tahun 2011 sampai dengan

tahun 2015. Investasi yang di dapatkan asuransi jiwa syariah pada tahun 2011

sebesar Rp. 6,43 triliun, kemudian meningkat di tahun 2012 mendapatkan Rp.

9,09 triliun, dan terdapat peningkatan lagi di tahun 2013 sebesar Rp. 11,54

triliun, dan di tahun 2014 kembali meningkat sebesar Rp. 16,40 triliun dan di

tahun 2015 kenaikan nya mencapai 19,5% menjadi Rp. 19,60 triliun.

Keuntungan investasi yang diperoleh akan dimasukan kedalam

kumpulan dana peserta untuk kemudian dikurangi ―beban asuransi‖ (klaim,

premi asuransi). Apabila terdapat kelebihan sisa akan dibagikan menurut

prinsip mudharabah. Bagian keuntungan milik peserta akan dikembalikan

kepada peserta yang tidak mengalami musibah sesuai dengan penyertaan.

Sedangkan, bagian keuntungan yang diterima perusahaan akan digunakan

untuk membiayai operasional perusahaan. Maka dari itu, pergerakan hasil

investasi akan mempengaruhi pula pergerakan dari laba perusahaan asuransi.

(Nurul Ichsan, 2014)

Hasil investasi dapat menjadi ukuran baik buruknya suatu perusahaan,

yang dimana dalam perusahaan asuransi dapat digunakan dalam bentuk

portofolio. Menurut Lawrence dan Michael yang dikutip oleh M. Syakir Sula,

portofolio adalah kumpulan bentuk investasi terpadu yang bertujuan untuk

mendapatkan keuntungan investasi. Tujuan utama portofolio investasi adalah

mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi dengan tingkat risiko yang

kecil untuk memenuhi kewajiban baik kepada pemegang polis maupun

pertumbuhan perusahaan. (Amrin Abdullah, 2006).

13

Pendapatan investasi adalah yield yaitu penerimaan atau pendapatan

berupa bunga atau deviden dinyatakan dengan persentase yang diperoleh dari

hasil investasi. Hasil investasi ditentukan dari penerimaan bagi hasil deposito,

laba (rugi) penjualan saham, pendapatan sewa gedung, dan selisih kurs,

pendapatan bunga dan deviden, dimana pada pendapatan bunga dan deviden,

keduanya diakui pada saat terjadinya transaksi, bukan pada saat penerimaan

kas. (Adha Rahmadi, 2015)

Untuk mengetahui korelasi hasil investasi dengan laba perusahaan

asuransi syariah, tidak bisa lepas dari penerapan fungsi manajemen

―underwriting‖ oleh perusahaan asuransi syariah. Underwriting di sebut juga

seleksi risiko merupakan proses penaksiran dan penggolongan tingkat risiko

yang ada pada calon tertanggung suatu permohonan asuransi dapat ditolak

atau diterima. Terlaksana atau tidaknya suatu akad kontrak oleh perusahaan

amat tergantung pada proses underwriting yang mengidentifikasikan

kelayakan calon tertanggung. Underwriting menurut pengertian asuransi jiwa

adalah proses penaksiran dan klasifikasi mortalitas atau morbiditas calon

tertanggung untuk menetapkan apakah akan menerima atau menolak calon

peserta. (Miftahul Ulum, 2010)

Menurut Riki Wardana (2016) Underwriting berguna pada setiap

risiko yang dievaluasi secara akurat di klasifikasikan secara layak, disetujui

untuk jumlah premi yang memadai atau ditolak secara tepat, underwriting

yang baik memiliki manfaat yang penting bagi perusahaan asuransi dan

pemiliknya, para tertanggung dan tenaga penjual asuransi. Underwriting yang

baik membantu perusahaan asuransi untuk tetap bersaing dan memiliki

14

kondisi keuangan yang kuat di mana laba suatu perusahaan asuransi terutama

ditentukan oleh pengendalian, pengeluaran, penetapan harga produk yang

tepat dan pelaksaaan penilaian yang logis dalam melakukan underwriting.

Gambar 1.2

Pertumbuhan Underwriting Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah 2011-2015

(Sumber: website Masing-masing Perusahaan Asuransi)

Hasil underwriting ini merupakan salah satu variabel pembentuk laba

bersih dan juga digunakan untuk investasi. Dengan proses underwriting

perusahaan akan mampu mendeteksi potensi-potensi risiko yang mungkin

terjadi, termasuk seberapa besar risiko yang sanggup ditanggung oleh

perusahaan. ( Ida Ayu Ita, dkk, 2017)

Tingkat rasio solvabilitas juga dapat menjadi tolak ukur kesehatan

keuangan perusahaan asuransi yang telah ditetapkan oleh pemerintah sesuai

dengan SK MenKeu (Surat Keputusan Menteri Keuangan) No.

11/PMK.010/2011 tentang perhitungan tingkat solvabilitas dengan metode

-50,000,000,000.00

0.00

50,000,000,000.00

100,000,000,000.00

150,000,000,000.00

200,000,000,000.00

250,000,000,000.00

2011 2012 2013 2014 2015

Underwriting

AJB Bumiputera 1912 PT AIA Financial PT Asuransi Allianz Life

PT Asuransi Jiwa Manulife PT Avrist Assurance PT Panin Daichi Life

PT Prudential Life Assurance PT Sun Life Financial PT Asuransi Takaful Keluarga

PT AXA Finansial Indonesia

15

Risk Based Capital (RBC). (Pasal 31 ayat 2). Dimana rasio solvabilitas adalah

rasio-rasio yang mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai

dengan hutang. Rasio ini bertujuan untuk mengukur efisiensi perusahaan dan

bank dalam menjalankan aktivitasnya. (Muhammad Albahi, 2015)

Gambar 1.3

Pertumbuhan Rasio Solvabilitas Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah 2011-2015

(Sumber: website Masing-masing Perusahaan Asuransi)

Rasio solvabilitas adalah pengukuran tingkat keamanan finansial atau

kesehatan suatu perusahaan asuransi. Semakin besar rasio solvabilitas sebuah

perusahaan asuransi, semakin sehat kondisi finansial perusahaan tersebut.

Dilihat dari gambar di atas tingkat rasio solvabilitas yang paling tinggi

dimiliki oleh PT Panin Daichi Life pada tahun 2011 sebesar 44.5434%.

Minimum RBC Tabarru yaitu sebesar 30%. Dalam laman Finansial yang

dieditori oleh Fatkhul Maskur Otoritas Jasa Keuangan berencana mengubah

0.0000

5.0000

10.0000

15.0000

20.0000

25.0000

30.0000

35.0000

40.0000

45.0000

50.0000

2011 2012 2013 2014 2015

Rasio Solvabilitas

AJB Bumiputera 1912 PT AIA Financial PT Asuransi Allianz Life

PT Asuransi Jiwa Manulife PT Avrist Assurance PT Panin Daichi Life

PT Prudential Life Assurance PT Sun Life Financial PT Asuransi Takaful Keluarga

PT AXA Finansial Indonesia

16

penghitungan tingkat solvabilitas asuransi syariah dan menaikkan persentase

minimal dari 30% menjadi 120% sebagai upaya meningkatkan kapasitas

industri asuransi syariah di Indonesia. Maka dari itu perusahaan asuransi jiwa

syariah harus saling berlomba-lomba dalam mendapatkan tingkat rasio

solvabilitas yang tinggi agar dapat mempertahankan perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas dari beberapa variabel independen yang

berpengaruh terhadap laba pada perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH

HASIL INVESTASI, UNDERWRITING DAN RASIO SOLVABILITAS

TERHADAP LABA PERUSAHAAN ASURANSI JIWA SYARIAH DI

INDONESIA (PERIODE 2011-2015)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan kajian latar belakang di atas, maka masalah yang ingin

dikaji oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh secara parsial antara Hasil Investasi,

Underwriting, dan Rasio Solvabilitas terhadap laba perusahaan

Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia?

2. Apakah terdapat pengaruh secara simultan antara Hasil Investasi,

Underwriting, dan Rasio Solvabilitas terhadap laba perusahaan

Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia?

3. Variabel manakah yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap

laba perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia?

4. Variabel manakah yang tidak memiliki pengaruh paling dominan

terhadap laba perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia?

17

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara parsial antara

Hasil Investasi, Underwriting, dan Rasio Solvabilitas terhadap laba

perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara simultan antara

Hasil Investasi, Underwriting, dan Rasio Solvabilitas terhadap laba

perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia.

3. Untuk mengetahui variabel manakah yang memiliki pengaruh paling

dominan terhadap laba perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di

Indonesia.

4. Untuk mengetahui Variabel manakah yang tidak memiliki pengaruh

paling dominan terhadap laba perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di

Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Para Akademisi

Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran, ide atau

gagasan untuk menambah literatur atau bahan, referensi pada

perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini agar dapat menjadi wadah untuk mengaplikasikan

teori-teori yang telah diperoleh selama studi dan menambah

18

wawasan serta pengetahuan mengenai seberapa besar pengaruh hasil

investasi, underwriting, rasio solvabilitas terhadap laba perusahaan

asuransi jiwa syariah.

3. Bagi Para Praktisi

Khususnya praktisi asuransi jiwa syariah di Indonesia, sarana

untuk semakin giat berupaya menjadikan pengetahuan bagaimana

agar dapat menghasikan laba yang diinginkan.

4. Bagi Semua Pihak

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

memperkaya ilmu pengetahuan mengenai asuransi jiwa syariah di

Indonesia.

19

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hasil Investasi

1. Pengertian Hasil Investasi

Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya

lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan untuk memperoleh

sejumlah keuntungan di masa yang akan datang yang sesuai dengan

syariah Islam. (Ahmad Rodoni, 2009)

Hasil investasi merupakan sebuah hasil dari dana yang telah

terkumpul dari investasi yang didalamnya terdapat keuntungan dan

keuntungan tersebut dibagi kepada pihak tertanggung dan pihak yang

menanggung. Keuntungan (Profit) yang dihasilkan oleh perusahaan

asuransi dari hasil investasi dana nasabah harus dibagi sesuai dengan

akad yang disepakati antara kedua belah pihak 40:60, maka realita

pembagian keuntungan juga harus mengacu pada ketentuan tersebut.

(Alvien Septian, 2013)

Investasi dalam perusahaan asuransi jiwa pada agen, baik dalam

bentuk pelatihan yang intensif maupun komisi yang layak, merupakan

faktor yang lebih dominan dalam menentukan kesuksesan sebuah

perusahaan asuransi jiwa dalam rencana peningkatan premi brutonya.

(Kawistara, 2011)

Prinsip di dalam kegiatan pembiayaan dan investasi keuangan

dalam asuransi syariah adalah berbagai usaha bisnis yang dilakukan

20

pemilik modal kepada pihak pengusaha (emiten) untuk memberdayakan

pemilik usaha secara maksimal agar mendapat keuntungan tertentu.

Adapun prinsip dan landasan secara syar‘I investasi yang perlu

diperhatikan oleh pelaku bisnis asuransi syariah adalah memiliki prinsip

bahwa perusahaan selaku pemegang amanah (Mudharib) yang

dipercayakan oleh pemilik dana (Shahibul maal) harus melakukan

kegiatan investasi setelah mendapat persetujuan secara syar‘I dari dewan

pengawas syariah terhadap dana yang telah berhasil dihimpun dari premi

peserta. (Ade Nanda, 2011)

2. Jenis-jenis Hasil Investasi

Secara umum investasi terbagi menjadi dua, antara lain sebagai

berikut:

a. Investasi rill paling umum terjadi pada perekonomian

tradisional, dimana investasi ini mencakup aset nyata seperti

tanah, bangunan, mesin, pembelian aset produktif, atau hal fisik

lainnya.

b. Investasi Finansial dilakukan di pasar uang, misalnya berupa

sertifikat deposito, commercial paper, Surat Berharga Pasar

Uang (SBPU) dan lainnya. Investasi juga dapat dilakukan di

pasar modal berupa saham, obligasi dan lainnya. (Ade Nanda,

2011)

3. Tujuan Hasil Investasi

Pada umumnya tujuan dari Hasil Investasi adalah sebagai berikut:

21

a. Untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap

periode, antara lain seperti bunga, royalti, deviden atau uang

sewa dan lain-lain.

b. Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk

kepentingan ekspansi, kepentingan sosial.

c. Untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain,

melalui pemilikan sebagian ekuitas perusahaan tersebut.

d. Untuk menjamin tersedianya bahan baku dan mendapatkan

pasar untuk produk yang dihasilkan.

e. Untuk mengurangi persaingan di antara perusahaan-perusahaan

yang sejenis.

f. Untuk menjaga hubungan antar perushaan. (Mudjiyono, 2012)

B. Underwriting

1. Pengertian Underwriting

Underwriting disebut juga seleksi risiko merupakan sebuah proses

penaksiran dan penggolongan tingkat risiko, suatu permohonan dapat

diterima atau ditolak para pegawai yang bertanggung jawab terhadap

penerimaan atau penolakan permohonan asuransi berdasarkan

penaksiran risiko ini dinamakan underwriter. (Ela Patriana & Rijal

Assidiq Mulyana, 2012)

Underwriting merupakan proses penggolongan tingkat risiko yang

dimiliki oleh seorang calon tertanggung atau sekumpulan calon

tertanggung, atau pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak

risiko tersebut. Tahapan tersebut adalah bagian dari alat untuk

22

mengidentifikasi risiko, sebab perusahaan telah mencoba mengetahui

hazard risk kesehatan dari calon peserta asuransi dan berusaha

mengendalikannya melalui skema underwriting limit. (Hifi Saniatusilma,

2015)

2. Tujuan Underwriting

Tujuan underwriting adalah menyetujui dan menerbitkan polis.

Polis yang diterbitkan yang harus memenuhi 3 (tiga) kriteria yaitu: adil

bagi nasabah (equitable to the client), dapat dijual oleh agen (deliverable

by the agent), dan menguntungkan perusahaan (profitable to the

company).

a. Equitable to the client adalah bahwa tertanggung harus membayar

sejumlah premi yang proposional dengan tingkat risiko

tertanggung yang diasumsikan perusahaan.

b. Deliverable by the agent adalah dimana konsumen membuat

keputusan terakhir mengenai apakah polis asuransi tertentu dapat

diterima. Jika konsumen memutuskan untuk tidak menerima polis

sewaktu agen berusaha menyerahkannya, polis tersebut disebut

tidak dapat diserahkan (undeliverable) atau tidak diambil (not

taken).

c. Profitable to the company adalah dimana seorang underwriter

harus mengambil keputusan yang akan menguntungkan perusahaan

selama perusahaan asuransi memerlukan underwriter yang sehat

untuk menjamin hasil yang memuaskan dalam segi keuangan.

(Miftahul Ulum, 2010)

23

Maka tujuan utama underwriting adalah untuk melindungi

perusahaan seleksi risiko yang merugikan. Lebih luas lagi dapat

dikatakan bahwa tujuan underwriter adalah menjamin ganti rugi yang

dikeluarkan atas dasar term and condition dan pada rate kontribusi

asuransi syariah dengan maksud merefleksi secara akurat tingkat risiko

yang diberikan kepada perusahaan. (Miftahul Ulum, 2010)

C. Rasio Solvabilitas

1. Pengertian Rasio Solvabilitas

Menurut Riyanto (2004) pengertian dari rasio solvabilitas adalah

rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala

kewajiban finansialnya apabila sekiranya perusahaan tersebut akan

dilikuidasi.

Menurut Kasmir (2008) rasio solvabilitas atau leverage merupakan

rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan

dibiaya dengan hutang. Artinya berapa besar beban utang yang

ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas

dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik

jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan

(dilikuidasi).

2. Jenis - jenis Rasio Solvabilitas

a. Total debt to total assets rasio, rasio ini menggambarkan

sejauh mana pemilik modal dapat menutupi hutang-hutang

24

kepada pihak luar. Yang dimaksud hutang adalah hutang

jangka pendek dan hutang jangka panjang. Semakin tinggi

rasio ini semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan

didalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.

b. Debt to equity ratio, rasio hutang bagian dari setiap rupiah

modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan

hutang. Rasio hutang modal menggambarkan sampai sejauh

mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada

pihak luar dan merupakan rasio yang mengukur hingga sejauh

mana perusahaan dibiayai dari hutang. Rasio ini disebut juga

rasio leverage untuk mengukur seberapa bagus struktur

permodalan perusahaan. (Wahyono, 2002).

c. Long Term Debt to Equity Ratio, Long term debt to equity ratio

merupakan rasio antara hutang jangka panjang dengan modal

sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari

setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang

jangka panjang dengan cara membandingkan antara hutang

jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh

perusahaan. (Grace Monica, 2013)

25

3. Fungsi Rasio Solvabilitas

Solvabilitas mampu menggambarkan kemampuan perusahaan

dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-

kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio-rasio ini dapat

dihitung dari pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap

dan hutang jangka panjang. Semakin tinggi rasio ini berarti modal

sendiri semakin sedikit dibandingkan dengan hutangnya. (Christine Dwi,

2012).

D. Laba

1. Pengertian Laba

Pengertian laba yang umumnya digunakan untuk mengukur

efisiensi perusahaan adalah laba usaha atau laba operasi, karena laba ini

merupakan keuntungan yang benar-benar diperoleh dari hasil operasi

perusahaan. Menurut Harnanto (2002) ―laba usaha (laba operasi)

meliputi, semua pendapatan dan beban, serta untung dan rugi yang

berasal dari on going operations atau transaksi-transaksi terkait dengan

usaha pokok dan diluar usaha pokok. Dari definisi-definisi di atas dapat

disimpulkan bahwa laba usaha adalah laba yang diperoleh dari kegiatan

utama perusahaan, di mana laba usaha tersebut diperoleh dari selisih laba

kotor dengan beban operasi (beban usaha). (Zulia Hanum, 2009)

Profitabilitas menunjukan kemampuan dari modal yang

diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan

keuntungan bagi investor. Sedangkan menurut Sartono (2000),

profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba

26

dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri.

Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat

berkepentingan dengan analisa profitabilitas ini. (Ela Patriana, 2014)

Profitabilitas juga dapat menjadi petunjuk kemampuan suatu

perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan kesuksesan dan

kemampuan perusahaan dalam menggunakan asetnya secara produktif.

Dengan demikian profitabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan

membandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan

jumlah aset atau jumlah modal perusahaan tersebut. (Lia Dahlia &

Herlina, 2015)

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba yang berhubungan dengan penjualan, total aktiva,

maupun modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang

akan sangat berkepentingan dengan analisa profitabilitas ini misalnya

bagi pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar-benar akan

diterima dalam bentuk deviden. (Agus Sartono, 2008)

Laba adalah yang dimana kumpulan hasil yang telah dikurangi

beban-beban secara bersih dengan serangkaian kebijakan dan keputusan

manajemen. Memaksimalkan laba bisa disebut juga dengan

memaksimalkan penghasilan perusahaan setelah pajak. Memaksimalkan

laba dianggap sebagai tujuan perusahaan. (Moeljadi, 2006)

Laba perusahaan asuransi diperoleh dari pembagian keuntungan

dana peserta yang dikembangkan dengan prinsip mudharabah (sistem

27

bagi hasil). Keuntungan tersebut dibagi berdasarkan nisbah atau

perjanjian yang telah disepakati. Perusahaan asuransi syariah

mendapatkan laba dari pendapatan premi dan hasil investasi. Pendapatan

premi didapatkan dari pembayaran wajib peserta kepada perusahaan

asuransi syariah yang sesuai dengan akad. Laba atau keuntungan umum

digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan, karena laba ini

merupakan keuntungan yang benar-benar diperoleh dari hasil operasi

perusahaan. (Zulia Hanum, 2009)

Keuntungan perusahaan pada hakikatnya adalah cerminan dari

keberhasilan tujuan perusahaan itu sendiri. Keuntungan yang

direncanakan adalah sebuah proses yang dimana keuangan sangat

penting bagi perusahaan. Dengan perencanaan manajemen perusahaan

dapat menentukan aktivitas perusahaan untuk mencapai target yang ingin

ditentukan. (M. Octapia, 2017)

2. Jenis-jenis Laba

Laba dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu:

a. Laba kotor adalah selisih positif antara penjualan dikurangi

retur penjualan dan potongan penjualan.

b. Laba usaha (operasi) adalah laba kotor dikurangi harga pokok

penjualan dan biaya-biaya atas usaha.

c. Laba bersih sebelum pajak adalah laba yang diperoleh setelah

laba usaha dikurangi dengan biaya bunga. Laba bersih adalah

jumlah laba yang diperoleh setelah adanya pemotongan

pajak. (Muchlisin Riadi, 2013)

28

E. Asuransi

1. Pengertian Asuransi

Kata ―asuransi‖ berasal dari bahasa Belanda ‗assurantie‘ yang

dalam hukum Belanda disebut verzekering bermakna ‗pertanggungan‘.

Dari peristilahan assurantie, kemudian muncul istilah assuradeur bagi

‗penanggung‘ dan greassureerde bagi ‗tertanggung‘. Dalam bahasa

Inggris asuransi diistilahkan dengan insurance, ‗penanggung‘

diistilahkan dengan insurer dan ‗tertanggung‘ diistilahkan dengan

insured. (Kuat Ismanto, 2009)

Asuransi merupakan sistem perlindungan sosial dan jaminan

kesejahteraan masyarakat yang diatur sangat rapih berdasarkan

kesepakatan untuk saling tolong menolong diantara satu sama lain dalam

satu kumpulan masyarakat. Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko

atau kerugian terhadap pemegang polis yang terbuka dengan

kemungkinan-kemungkinan terjadinya kematian, kecelakaan,

kecederaan, kerugian besar perdagangan dan perusahaan, dan risiko lain

yang mungkin dihadapi. (Nurul Ichsan, 2014)

Asuransi pada awalnya adalah suatu kelompok yang bertujuan

membentuk arisan untuk meringankan beban keuangan individu dan

menghindari kesulitan pembiayaan. Secara umum konsep asuransi

merupakan persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang yang masing-

masing menghadapi kerugian kecil sebagai sesuatu yang tidak dapat

diduga. Apabila kerugian itu menimpa salah seorang dari mereka yang

29

menjadi anggota perkumpulan itu, maka kerugian itu akan ditanggung

bersama oleh mereka (Heri Sudarsono, 2012).

Menurut Al Arif (2012) asuransi dapat didefinisikan sebagai suatu

mekanisme yang memberikan perlindungan pada tertanggung apabila

terjadi risiko di masa mendatang. Pihak tertanggung akan mendapatkan

ganti rugi sebesar nilai yang diperjanjikan antara penanggung dan

tertanggung apabila terjadi kerugian. Sementara pihak tertanggung harus

membayar sejumlah premi kepada pihak penanggung. (M. Nur Rianto,

2015)

2. Jenis-jenis Asuransi

a. Asuransi kerugian yang memberikan jasa dalam

penanggulangan risiko atau kerugian, kehilangan manfaat,

dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga, yang timbul

dari peristiwa yang tidak pasti.

b. Asuransi jiwa yang memberikan jasa dalam penanggulangan

risiko yang dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya

seseorang yang dipertanggungkan.

c. Reasuransi yang memberikan jasa dalam pertanggungan

ulang terhadap risiko yang dihadapi oleh perusahaan

asuransi, kerugian dan atau perusahaan asuransi jiwa. (M.

Amin, 2016)

30

F. Asuransi Konvensional dan Asuransi Syariah

Menurut Amrin dalam bukunya (2006) asuransi konvensional dimulai

dari masyarakat Babilonia 4.000-3.000 SM yang dikenal dengan perjanjian

Hammurabi, kemudian tahun 1668 M di Coffe House London berdirilah Lloyd

of London yang merupakan cikal bakal asuransi konvensional. Asuransi

masuk ke Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Keberadaan asuransi di

Indonesia merupakan akibat dari berhasilnya Bangsa Belanda dalam sektor

perkebunan dan perdagangan di Indonesia pada masa tersebut. Tujuan utama

dari perusahaan asuransi konvensional adalah murni bisnis. Seperti

kebanyakan bisnis lain tujuan tersebut adalah untuk mendapatkan profit yang

besar. Hal ini terlihat dari dana yang diperoleh dari premi nasabah, semuanya

menjadi milik perusahaan. (Nur Hidayati Rosidah, 2014)

Asuransi bagi masyarakat modern dianggap sebagai kebutuhan untuk

menjamin perlindungan diri dan harta dari musibah yang akan datang. Kontrak

asuransi modern secara umum memiliki kesinambungan sejarah dengan

praktek pinjam meminjam yang pernah dilakukan pada zaman Yunani kuno.

Semua asuransi baik pada masa Yunani kuno maupun pada masa sekarang,

pada intinya memiliki tujuan yang sama yaitu memberikan perlindungan atas

semua jenis risiko yang mungkin menimpa manusia di masa yang akan

datang. (Rizki Redhika, 2015)

Asal-usul asuransi syariah berbeda dengan kemunculan asuransi

konvensional seperti yang dijelaskan sebelumnya. Praktik bernuansa asuransi

tumbuh dari budaya suku Arab pada zaman Nabi Muhammad saw yang

disebut aqilah. Al-Aqilah mengandung pengertian saling memikul dan

31

bertanggung jawab bagi keluarga. Dalam kasus terbunuhnya seorang anggota

keluarga, ahli waris korban akan mendapatkan uang darah (diyat) yang

dibayarkan oleh anggota keluarga terdekat dari si pembunuh yang disebut

aqilah. Aqilah mengumpulkan dana secara bergotong royong untuk membantu

keluarga yang terlibat dalam perkara pertumbuhan yang tidak sengaja. (Novi

Puspitasari, 2011)

Asuransi Islam (Takaful) adalah suatu segmen yang relatif masih baru

tetapi pertumbuhannya bisa dikatakan baik didalam insentif yang

bersangkutan sebagai pendukung untuk perkembangan industri keuangan

islam. Fitur yang paling penting yang dapat membedakan takaful dari asuransi

konvensional adalah dengan sifat kontrak yang mengatur hubungan antara

pemegang polis dengan perusahaan asuransi. Asuransi konvensional adalah

perjanjian dimana tertanggung transfer risiko (pemindah tanganan) seperti

risiko kerugian dari pemegang polis kepada perusahaan asuransi dengan

jumlah yang telah disepakati dari premium asuransi (Hayat Khan, 2014).

Pertumbuhan perusahaan asuransi syariah dalam dekade terakhir cukup

pesat, beberapa asuransi non syariah telah membuka unit bisnis khusus

syariah, ini menunjukan bahwa pangsa pasar memiliki potensi yang tidak kecil

untuk dikembangkan. Perusahaan memiliki bagian khusus yang

membedakannya dengan perusahaan lain pada umumnya, yakni bagian

aktuaria, yang memiliki peranan dalam menentukan besarnya tarif premi yang

diberlakukan untuk masing-masing produk yang ditawarkan ke pasar. (Ela

Patriana, 2014)

32

Asuransi syariah berdasarkan Dewan Syariah Nasional (DSN) dan

Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah sebuah usaha saling melindungi dan

tolong menolong di antara sejumlah orang melalui investasi dalam bentuk aset

dan/atau Tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi

risiko tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah. (Herry Ramadhani,

2015)

Menurut Abdul Manan (2012) dalam konsep asuransi syariah, asuransi

disebut dengan takaful, ta’min, dan Islamic insurance. Takaful memiliki arti

saling menanggung antar umat manusia sebagai mahluk social. Ta’min berasal

dari kata ―amanah‖ atau ―saling menanggung‖. Istilah takaful pertama kali

digunakan oleh Daar Al Mal Al Islam, sebagai perusahaan asuransi yang

berpusat di Genewa 1983.

Bedasarkan definisi di atas dapat diambil intisari bahwa Asuransi syariah

merupakan sebuah sistem dimana para peserta menginfaqkan/menghibahkan

sebagian atau seluruh kontribusi yang akan digunakan untuk membayar klaim,

jika terjadi musibah yang dialami oleh sebagian peserta. Peranan perusahaan

di sini hanya sebatas pengelolaan operasional asuransi dan investasi dari dana-

dana/kontribusi yang diterima/dilimpahkan kepada perusahaan. (Ratu

Humaemah, 2015)

Seorang peserta dalam asuransi syariah, dalam istilah syariah disebut

sebagai muamman, sedangkan perusahaan asuransi itu sendiri disebut sebagai

muammin. Selayaknya memulai sebuah asuransi, nasabah mengadakan

kontrak dengan perusahaan asuransi.

33

Tujuan utama dari asuransi syariah bukanlah untuk mendapatkan laba

yang besar. Tujuan utama asuransi syariah adalah mencari keuntungan untuk

meningkatkan kesejahteraan dan perjuangan umat. Hal ini terlihat dari visi dan

misi yang diemban oleh asuransi syariah, yaitu ; misi aqidah, misi ibadah,

misi istghtishodi, dan misi keumatan. (Nur Hidayati Rosidah, 2014)

G. Perbedaan Asuransi Konvensional dan Asuransi Syariah

Pada dasarnya asuransi syariah dan asuransi konvensional mempunyai

tujuan sama, yaitu pengelolaan atau penanggulangan risiko. Namun dari segi

bentuk transaksi dan praktik ekonomi syariat islam, asuransi konvensional

hasil produk non islam ini mengandung sekian banyak cacat syar‘i. (M. Nur

Rianto, 2015).

Perbedaan yang dimiliki kedua jenis asuransi tersebut di jelaskan pada

tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1

Perbedaan Asuransi Konvensional dan Asuransi Syariah

No Ket Asuransi Syariah Asuransi

Konvensional

1. Pengawasan

Dewan

Syariah

Adanya Dewan Pengawas Syariah,

fungsinya mengawasi kegiatan

usaha agar sesuai dengan prinsip

syariah.

Tidak ada

pengawasan dari

Dewan Pengawas

Syariah.

2. Sifat Akad Tolong menolong (Takafuli). Pertukaran / jual

beli (Tabaduli)

3. Investasi

Dana

Investasi dana berdasarkan prinsip

syariah dengan sistem bagi hasil

(Mudharabah).

Investasi

berdasarkan sistem

bunga (Riba)

4. Kepemilikan

Dana

Dana yang terkumpul dari nasabah

(premi) merupakan milik peserta.

Dalam hal ini, perusahaan hanya

sebagai pemegang amanah untuk

mengelola.

Dana yang

terkumpul dari

nasabah (premi),

secara otomatis

menjadi milik

perusahaan.

Bersambung ke Halaman Berikutnya

34

Lanjutan Tabel 2.1

No Ket Asuransi Syariah Asuransi

Konvensional

5. Pembayaran

Klaim

Dari rekening tabarru’ (dana

kebajikan) seluruh peserta sejak

awal sudah mengikhlaskan untuk

keperluan tolong menolong bila

terjadi musibah.

Dari rekening dana

milik perusahaan

yang terkumpul

dari premi

nasabah.

6. Keuntungan

(profit)

Dibagi dengan prinsip bagi hasil

antara nasabah selaku pemilik

dana (shahibul maal) dengan

perusahaan selaku pengelola

(mudharib)

Sepenuhnya

menjadi milik

perusahaan,

terutama jika tidak

ada klaim.

(Burhanuddin, 2010)

Perbedaan tujuan antara asuransi konvensional dan asuransi syariah juga

akan mempengaruhi pelaksanaan didalam usaha asuransi tersebut. Transaksi

yang sama antara kedua asuransi tersebut bisa berbeda cara pengakuannya.

Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan tujuan yang harus dicapai oleh

asuransi konvensional dan asuransi syariah. (Nur Hidayati Rosidah, 2014)

H. Asuransi Jiwa Syariah

Asuransi jiwa merupakan perjanjian asuransi yang memberikan jasa

dalam pertanggungan yang dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya

seseorang yang dipertanggungkan. (Kuat Ismanto, 2009)

Asuransi jiwa telah menjadi kebutuhan dalam kehidupan masyarakat

modern saat ini. Di Indonesia, permintaan asuransi jiwa terus bertumbuh

sejalan dengan peningkatan pendapatan dan kepedulian masyarakat terhadap

pentingnya antisipasi risiko. Untuk memenuhi permintaan ini, jumlah

perusahaan asuransi jiwa senantiasa meningkat dan demikian pula dengan

beragam produknya yang ditawarkan di pasar. (Kawistara, 2011)

35

Peluang pasar asuransi jiwa syariah masih sangat diminati oleh

mayoritas masyarakat Indonesia. Berdasarkan data dari Biro Perasuransian

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, pasar modal untuk

asuransi syariah masih di bawah 3%. Banyak perusahaan asuransi jiwa syariah

yang mencatat pertumbuhan yang tinggi dengan mendapatkan premi di atas

50% pada kuartal pertama. Pandangan para ahli terhadap perkembangan

asuransi syariah 2012 akan memberikan prospek dari pertumbuhan industri

syariah yang cukup tinggi untuk tahun ini. (Ratu Humaemah, 2015)

Dalam rangka mendorong pengembangan bisnis asuransi jiwa syariah,

diperlukan sejumlah indikator untuk meyakinkan para investor bahwa bisnis

asuransi jiwa di Indonesia mempunyai prospek yang sangat baik. Di samping

masih terbukannya peluang pasar asuransi jiwa syariah di Indonesia yang

penduduknya mayoritas muslim, juga beberapa indikator keuangan lainnya

yang menjadi acuan kegiatan operasional perusahaan memberikan daya Tarik

untuk dibukanya industri asuransi jiwa syariah. (Sugeng & Rachma, 2009)

Menurut Eddy KA Bertutu Ketua Departemen Pendidikan, Pelatihan dan

pengembangan AAJI mengatakan bahwa pada prinsipnya ada delapan faktor

penting yang akan diteliti oleh perusahaan asuransi jiwa dalam rangka

mengevaluasi polis penerbitan asuransi untuk suatu kelompok, yakni:

1) Latar belakang keberadaan kelompok, perusahaan asuransi jiwa kurang

berkenan menerbitkan polis asuransi bagi kelompok, bila kelompok itu

semata-mata dibentuk atau didirikan dengan tujuan untuk menutup

kebutuhan asuransi bagi para anggota didalamnya.

36

2) Jenis dan tipe kelompok, yang menjadi perhatian perusahaan asuransi

jiwa terkait dengan evaluasi suatu kelompok. Misalnya adalah apakah

suatu kelompok terbentuk karena adanya hubungan antara pekerja dan

pemberi kerja? Atau apakah kelompok tersebut merupakan koperasi,

asosiasi, atau entitas lainnya.

3) Stabilitas, terkait dimana kondisi grup atau kelompok bisa

mempertahankan arus asuknya anggota baru yang lebih muda dari

waktu ke waktu sehingga kondisi ini lebih memungkinkan kelompok

tersebut memiliki penyebaran anggota yang merata.

4) Besaran jumlah tertanggung, saat ini ada banyak perusahaan asuransi

jiwa yang memberikan batasan tidak terlalu ketat terhadap ukuran

jumlah tertanggung dalam kelompok.

5) Jenis usaha, dalam proses seleksi risiko, grup underwriting sangat

memerhatikan faktor ini. Bagi perusahaan asuransi, tipe dan jenis

usaha tertentu memiliki probabilitas risiko yang lebih tinggi dari pada

jenis usaha lainnya.

6) Level partisipasi peserta dalam program, perusahaan asuransi

umumnya mengelompokan program asuransi Group Plan menjadi dua

bagian, yakni noncontributory plan dan contributory plan.

7) Usia, dalam seleksi terhadap usia meskipun grup underwriter tidak

melakukan evaluasi risiko terhadap setiap tertanggung dalam

kelompok satu demi satu, perusahaan asuransi tetap mengevaluasi

penyebaran usia dari anggota atau peserta didalamnya, secara khusus

37

perusahaan asuransi jiwa akan menarik perhatian pada besarnya

jumlah peserta yang sudah berusia tua.

8) Jenis kelamin, proporsi jenis kelamin peserta dalam kelompok juga

menjadi faktor evaluasi bagi perusahaan asuransi. Kelompok wanita

dalam grup cenderung memiliki risiko yang lebih kecil. (Miftahul

Ulum, 2010)

I. Manajemen Risiko

1. Pengertian Manajemen Risiko

Kata risiko berasal dari bahasa Arab yang berarti hadiah yang tidak

diharap-harap datangnya dari surga. Risiko adalah sesuatu yang

mengarah pada ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa selama

selang waktu tertentu yang mana peristiwa tersebut menyebabkan suatu

kerugian baik itu kerugian kecil yang tidak begitu berarti maupun

kerugian besar yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dari

suatu perusahaan. (Arif Lokobal, 2014)

Menurut Djojosoedarso (1999), manajemen risiko adalah

pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulangan risiko,

terutama risiko yang dihadapi oleh organisasi, perusahaan, keluarga, dan

masyarakat jadi mencakup kegiatan merencanakan, mengorganisir,

menyusun, memimpin/mengkordinir dan mengawasi program

penanggulangan risiko. (Spektran, 2013)

Manajemen risiko merupakan pendekatan yang dilakukan terhadap

risiko yaitu dengan memahami, mengidentifikasi dan mengevaluasi

risiko suatu proyek. Kemudian mempertimbangkan apa yang akan

38

dilakukan terhadap dampak yang ditimbulkan dan kemungkinan

pengalihan risiko kepada pihak lain atau mengurangi risiko yang terjadi.

(Mastura Labombang, 2011)

2. Proses Manajemen Risiko

Dalam kegiatan manajemen risiko akan melibatkan proses-proses,

metode dan teknik yang akan dapat membantu. Proses yang akan dilalui

dalam manajemen risiko adalah:

a. Perencanaan Manajemen Risiko, perencanaan meliputi langkah

memutuskan bagaimana mendekati dan merencanakan aktivitas

manajemen risiko.

b. Indentifikasi Risiko, tahapan selanjutnya dari proses

identifikasi risiko adalah mengenali jenis-jenis risiko yang

mungkin (dan umumnya) dihadapi oleh setiap pelaku bisnis.

c. Analisis Risiko Kualitatif, analisis kualitatif dalam manajemen

risiko adalah proses menilai (Assessment) dampak dan

kemungkinan dari risiko yang sudah diidentifikasi. Proses ini

dilakukan dengan menyusun risiko berdasarkan efeknya

terhadap tujuan. (Alif Lokobal, 2014)

Menurut Wideman (1992) tujuan dari manajemen risiko adalah

untuk mengenali risiko dalam sebuah proyek dan mengembangkan

strategi untuk mengurangi atau bahkan menghindarinya. Di lain sisi juga

harus dicari cara untuk memaksimalkan peluang yang ada. (Mastura

Labombang, 2011)

39

Menurut Hopkin dalam Iqbal (2006) berikut adalah manajemen

risiko yang telah sejalan dengan ajaran islam:

a. Identifikasi Risiko, identifikasi risiko sangat penting pada tahap

awal, ini dapat dilakukan dengan cara melihat potensi-potensi

risiko yang sudah terlihat dan yang akan terlihat atau dengan

menelusuri sumber risiko sampai terjadinya peristiwa yang

tidak diinginkan.

b. Ranking Risiko, ranking atau evaluasi risiko yang telah

diidentifikasi perlu dilakukan sebab dengan cara ini perusahaan

dapat mengetahui risiko yang dominan atau yang paling tinggi

dan risiko mana yang paling rendah.

c. Pengendalian Risiko, dilakukan untuk mengetahui apakah tiap-

tiap risiko yang telah diidentifikasi tersebut berada dalam

kendali. Perusahaan harus mempunyai pengendalian yang

memadai untuk memperkecil bahaya yang dihadapi hingga

tingkat yang dapat diterima dalam batas kesanggupan. (Hifi

Saniatusilma, 2015)

Perusahaan asuransi adalah salah satu metode yang tepat dalam

pengalihan risiko finansial. Pada saat suatu perusahaan asuransi

menerima permintaan asuransi, maka perusahaan asuransi tersebut harus

menilai tingkat risiko yang harus ditanggung jika perusahaan tersebut

setuju untuk menerbitkan polis. Produk-produk asuransi dirancang

sesuai dengan prinsip dasar yang menentukan risiko apa yang

diasuransikan agar suatu risiko dapat (kemungkinan kerugian)

40

diasuransikan dan proses klaim dapat diterima, maka risiko tersebut

harus memiliki karakteristik tertentu.

J. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini mengacu kepada penelitian terdahulu yang dimana

permasalahan pada penelitian-penelitian sebelumnya berkaitan dengan

penelitian ini, diantaranya sebagai berikut:

1. Sandi Sofiandi (2015) Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Laba

Pada Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Di Indonesia (Periode 2011-

2013)

Penelitian ini menguji pengaruh pendapatan, biaya, pendapatan

investasi dan rasio solvabilitas terhadap laba pada perusahaan asuransi

jiwa syariah di Indonesia dengan menggunakan teknik penelitian analisis

regresi linier berganda karena tujuannya mengetahui pengaruh

pendapatan, biaya, pendapatan investasi dan rasio solvabilitas terhadap

laba pada perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia periode 2011-

2013. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan menggunakan

data sekunder yang berbentuk time series.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan, biaya, pendapatan

investasi dan rasio solvabilitas secara simultan berpengaruh terhadap

laba. Pada pengujian secara parsial menunjukan bahwa pendapatan

investasi berpengaruh signifikan terhadap laba, sedangkan pendapatan,

biaya dan rasio solvabilitas tidak berpengaruh terhadap laba.

41

2. M. Agung Ali Fikri (2009) Pengaruh premi, klaim, hasil investasi dan

underwriting terhadap laba asuransi jiwa (studi kasus PT Asuransi

Syariah Mubarakah)

Penelitian ini menguji Pengaruh premi, klaim, hasil investasi dan

underwriting terhadap laba asuransi jiwa dengan menggunakan regresi

berganda dan korelasi dengan program MINITAB 14.

Berdasarkan analisis regresi, variabel yang berpengaruh positif

terhadap laba perusahaan adalah hasil investasi dan underwriting,

sedangkan variabel yang berpengaruh negatif terhadap laba perusahaan

adalah klaim. Hasil analisis juga didapatkan pengaruh negatif dari

tingkat premi terhadap laba perusahaan. Hal yang sama juga terjadi

dengan membandingkan pengaruh premi terhadap laba industri asuransi

jiwa. Hal ini cukup beralasan karena setiap premi yang dibayarkan oleh

nasabah kepada asuransi mengandung unsur risiko yang memicu

terjadinya klaim. Dampak premi yang menurunkan laba dapat ditutupi

dengan hasil investasi. Hasil investasi digunakan oleh PT Asuransi

syariah Mubarakah dan industri asuransi dalam menutupi

ketidakcukupan tingkat premi yang dibebankan kepada nasabah.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan atau

masukan positif kepada pihak perusahaan, terutama dalam rangka

meningkatkan laba perusahaan.

3. Feby Riani (2014) Pengaruh solvabilitas, premi, klaim, investasi dan

underwriting terhadap pertumbuhan laba perusahaan asuransi umum

syariah.

42

Penelitian ini menguji Pengaruh solvabilitas, premi, klaim,

investasi dan underwriting terhadap pertumbuhan laba perusahaan

asuransi umum syariah dengan menggunakan teknik penelitian analisis

regresi linier berganda. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

dan menggunakan data sekunder yang berbentuk time series.

Berdasarkan hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa

solvabilitas, premi, klaim, investasi, dan underwriting terbukti

berpengaruh simultan secara signifikan terhadap pertumbuhan laba

perusahaan asuransi umum syariah. Sedangkan pengujian secara parsial

solvabilitas, premi, investasi terbukti berpengaruh positif signifikan

sedangkan klaim dan underwriting tidak berpengaruh signifikan

terhadap pertumbuhan laba perusahaan asuransi umum syariah.

4. Lukman Nasution (2011) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

laba pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 divisi

asuransi jiwa syariah.

Penelitian ini menguji seberapa besar jumlah pendapatan dan

jumlah biaya yang mempengaruhi laba pada AJB Bumiputera 1912

Divisi asuransi jiwa syariah dengan menggunakan teknik (archival

research) dan (library research) dengan jenis penelitian yaitu penelitian

analisis regresi berganda data yang digunakan data sekunder dan jenis

yang digunakan adalah kuantitatif dengan data (time series).

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tersebut ialah : (1)

jumlah biaya juga sangat berperan negatif terhadap laba perusahaan pada

AJB Bumiputera 1912 divisi asuransi syariah. Hal tersebut dibuktikan

43

karena setelah dilakukan analisis data dengan menggunakan

komputerisasi (SPSS 16.0) didapat hasil uji analisis regresi berganda

sebesar -9,939 , serta uji t hitung dengan tingkat signifikansi (0,05) dan

df (N-2), diperoleh t hitung = -9,939 sedangkan t table = 1,699, karena t

hitung > t table maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat

pengaruh negatif dan signifikan antara variabel jumlah biaya terhadap

laba perusahaan. Bahwa secara umum jumlah pendapatan sangat

berperan positif terhadap laba perusahaan pada AJB Bumiputera 1912

Divisi Asuransi Syariah (2) hal tersebut dibuktikan karena setelah

dilakukan analisis data dengan menggunakan komputerisasi (SPSS 16.0)

didapat hasil uji analisis regresi berganda sebesar 0,961, yang artinya

pengaruh jumlah pendapatan terhadap laba perusahaan sangat kuat, serta

uji t hitung dengan tingkat signifikan (0,05) dan df (N-2), diperoleh t

hitung = 10,406 sedangkan t table = 1,699, karena t hitung > t table

maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh positif

dan signifikan antara variabel jumlah pendapatan terhadap laba

perusahaan.

5. Husnul Khotimah (2014) Pengaruh premi, klaim, investasi, dan

underwriting terhadap laba perusahaan asuransi syariah pada PT

Asuransi Kerugian Sinarmas Cabang Syariah periode 2008-2011.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh premi, klaim,

hasil investasi dan underwriting sebagai variabel dipenden dan laba

perusahaan sebagai faktor independen. Apakah dari keempat variabel

dependen tersebut dapat berpengaruh terhadap laba perusahaan secara

44

parsial (individu) maupun secara simultan (keseluruhan). Jenis penelitian

yang dipergunakan adalah analisis regresi berganda.

Kesimpulan dari analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut:

(1) berdasarkan uji parsial (individu) dapat diketahui bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan pada variabel premi (X1) dengan koefisien

regresi sebesar t hitung 6,574 > t table 2,004, variabel hasil investasi

(X3) sebesar t hitung 2,396 > t table 2,004, maka dapat dilihat bahwa

yang berpengaruh signifikan yaitu variabel (premi, dan hasil investasi),

sedangkan variabel klaim dan underwriting berpengaruh tetapi tidak

signifikan. (2) berdasarkan uji simultan (keseluruhan) bahwa keempat

variabel bebas (premi, klaim, hasil investasi dan underwriting)

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian yaitu sebesar F

hitung 579,473 > F tabel 2,539. Bedasarkan analisis regresi linier

berganda didapat nilai R Square sebesar 0,975 (97,5%) yang berarti

bahwa variabel premi, klaim, hasil investasi dan underwriting memiliki

pengaruh secara nyata terhadap variabel laba perusahaan, sedangkan

sisanya sebesar 2,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.

6. Nimas Murnani (2016) Analisis pengaruh hasil underwriting terhadap

tingkat solvabilitas perusahaan asuransi jiwa syariah dengan

profitabilitas sebagai variabel intervening (studi kasus pada Asosiasi

Asuransi Syariah Indonesia Tahun 2012-2014).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh hasil

underwriting terhadap tingkat solvabilitas asuransi jiwa syariah di

Indonesia dengan profitabilitas sebagai variabel intervening. Perusahaan

45

yang menjadi objek penelitian ini adalah perusahaan asuransi jiwa yang

terdaftar di Asosiasi Asuransi Syariah di Indonesia (AASI). Populasi

dalam penelitian ini adalah dua puluh tiga asuransi jiwa syariah yang

terdaftar di AASI, selanjutnya teknik pengambilan sampel menggunakan

teknik purposive sampling, sehingga didapat delapan belas perusahaan

asuransi jiwa syariah yang memenuhi kriteria. Periode penelitian

dilakukan pada tahun 2012-2014 sehingga didapat lima puluh empat

poin observasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder berupa laporan keuangan perusahaan asuransi jiwa syariah.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji regresi

meliputi uji regresi sederhana dan uji regresi berganda.

Hasil analisis penelitian menunjukan bahwa hasil underwriting

berpengaruh terhadap profitabilitas, secara parsial hasil underwriting dan

profitabilitas berpengaruh terhadap tingkat solvabilitas, dan hasil

underwriting berpengaruh teradap tingkat solvabilitas melalui

profitabilitas sebagai variabel intervening.

Ringkasan hasil penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.2

berikut:

46

Tabel 2.2

Ringkasan Penelitian Terdahulu

Metodologi Penelitian

No Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Persamaan Perbedaan Hasil

Penelitian

1. Sandi

Sofiandi

(2015)

Analisis

Faktor-

faktor Yang

Mempengar

uhi Laba

Pada

Perusahaan

Asuransi

Jiwa

Syariah Di

Indonesia

(Periode

2011-2013)

Persamaan:

terdapat

variabel

Investasi dan

rasio

solvabilitas

yang

digunakan

peneliti yang

mempengaru

hi laba.

Perbedaan:

Peneliti

menambahka

n variabel

Underwriting

didalam

penelitiannya

.

Hasil

penelitian

pendapatan,

biaya,

pendapatan

investasi dan

rasio

solvabilitas

secara simultan

berpengaruh

terhadap laba.

Pada pengujian

secara parsial

pendapatan

investasi

berpengaruh

signifikan

terhadap laba.

2. M. Agung

Ali Fikri

(2009)

Pengaruh

premi,

klaim, hasil

investasi

dan

underwritin

g terhadap

laba

asuransi

jiwa (studi

kasus PT

Asuransi

Syariah

Mubarakah)

Persamaan:

terdapat

variabel

Hasil

Investasi dan

underwriting

terhadap laba

perusahaan.

Perbedaan:

Peneliti

menambahka

n variabel

Rasio

solvabilitas

didalam

penelitiannya

.

Hasil

penelitian

variabel yang

berpengaruh

positif

terhadap laba

perusahaan

adalah hasil

investasi dan

underwriting

sedangkan

variabel yang

berpengaruh

negatif

Bersabung ke halaman berikutnya.

47

Tabel 2.2 (Lanjutan)

Metodologi Penelitian

No Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Persamaan Perbedaan Hasil

Penelitian

terhadap laba

perusahaan

adalah klaim

dan

premi.

3. Feby Riani

(2014)

Pengaruh

solvabilitas,

premi, klaim,

investasi dan

underwriting

terhadap

pertumbuhan

laba

perusahaan

asuransi

umum syariah.

Persamaan:

terdapat

variabel

Solvabilitas,

Hasil

Investasi dan

underwriting

terhadap laba

perusahaan.

Perbedaan:

Peneliti

menggunakan

perusahaan

asuransi jiwa

syariah dan

menggunakan

aplikasi

EViews 9 di

dalam

penelitiannya.

Hasil

penelitian

solvabilitas,

premi, klaim,

investasi, dan

underwriting

berpengaruh

secara

simultan

terhadap

laba. secara

parsial

solvabilitas,

premi,

investasi

terbukti

berpengaruh

positif

signifikan.

klaim dan

underwriting

tidak

4. Lukman

Nasution

(2011)

Analisis

faktor-faktor

yang

mempengaruhi

laba pada

Asuransi Jiwa

Bersama

(AJB)

Bumiputera

1912 divisi

asuransi jiwa

syariah.

Persamaan:

terdapat

variabel

dependen

yang sama

ialah laba

perusahaan

asuransi jiwa

syariah.

Perbedaan:

Peneliti

menambahkan

variabel Hasil

investasi,

underwriting

dan rasio

solvabilitas

yang dapat

mempengaruhi

laba

perusahaan

asuransi jiwa

Hasil dari

penelitian

jumlah biaya

sangat

berperan

negatif

terhadap laba

perusahaan

pada AJB

Bumiputera

1912 divisi

asuransi

syariah dan

Bersambung ke halaman berikutnya.

48

Tabel 2.2 (Lanjutan)

Metodologi Penelitian

No Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Persamaan Perbedaan Hasil

Penelitian

syariah di

Indonesia

dalam

penelitiannya

secara umum

jumlah

pendapatan

sangat

berperan positif

terhadap laba

perusahaan

pada AJB

Bumiputera

1912 Divisi

Asuransi

Syariah.

5. Husnul

Khotimah

(2014)

Pengaruh

premi, klaim,

investasi,

dan

underwriting

terhadap laba

perusahaan

asuransi

syariah pada

PT Asuransi

Kerugian

Sinarmas

Cabang

Syariah

periode

2008-2011.

Persamaan:

memiliki

variabel

bebas

investasi

dan

underwritin

g dan

variabel

terikat nya

terhadap

laba

perusahaan.

Perbedaan:

Peneliti

menambahkan

variabel rasio

solvabilitas

yang dapat

mempengaruh

i laba

perusahaan

asuransi jiwa

syariah di

Indonesia

dalam

penelitiannya.

Hasil dari

penelitian uji

parsial terdapat

pengaruh

yang

signifikan

pada variabel

premi dan

variabel hasil

investasi sedangkan

variabel

klaim dan

underwriting

berpengaruh

tetapi tidak

signifikan

6. Nimas

Murnani

(2016)

Analisis

pengaruh

hasil

underwriting

terhadap

tingkat

solvabilitas

perusahaan

asuransi jiwa

syariah

Persamaan:

memiliki

variabel

bebas

investasi

dan

underwritin

g terhadap

laba

perusahaan.

Perbedaan:

Peneliti

menambahkan

variabel rasio

solvabilitas

yang dapat

mempengaruh

i laba

perusahaan

asuransi jiwa

Hasil

penelitian

underwriting

berpengaruh

terhadap

profitabilitas,

secara parsial

hasil

underwriting

dan

Bersambung ke halaman berikutnya.

49

Tabel 2.2 (Lanjutan)

Metodologi Penelitian

No Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Persamaan Perbedaan Hasil

Penelitian

dengan

profitabilita

s sebagai

variabel

intervening

(studi kasus

pada

Asosiasi

syariah di

Indonesia

dalam

Penelitiannya

.

profitabilitas

berpengaruh

terhadap

tingkat

solvabilitas,

dan hasil

underwriting

berpengaruh

K. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini mengkaji pengaruh variabel Hasil Investasi ( ),

Underwriting ( )¸ Rasio Solvabilitas ), dengan variabel dependen Laba

Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah (Y). Berdasarkan kerangka teori yang

dikemukakan dapat digambarkan dalam gambar 2.1 sebagai berikut:

50

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

Berdasarkan gambar 2.1 di atas dapat disimpulkan penelitian ini

menguji pengaruh Hasil Investasi, Underwriting dan Rasio Solvabilitas.

Tahapan pertama dilakukan uji asumsi klasik, uji asumsi klasik terbagi

menjadi empat yaitu uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan

autokorelasi.

Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia

Laporan Keuangan Asuransi Jiwa Syariah Periode 2011-2015

Hasil Investasi (X1) Underwriting (X2) Rasio Solvabilitas (X3)

Laba

Model Regresi Data Panel

Interpretasi dan Kesimpulan

Model Common Effect Model Fixed Effect Model Random Effect

Uji Chow Uji Hausman

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

2. Uji Multikolinearitas

3. Uji Heteroskedasitas

4. Uji Autokorelasi

Model Fixed Effect

Hasil Pengujian Model

Uji t Uji F Koefisien determinasi

Uji Stationer Data

Tahap Level Tahap 1st Difference Tahap 2

nd Difference

51

Tahapan kedua dilakukan uji stasioneritas data, ada 3 tahapan yang

pertama tahap level, jika tahap level sudah stasioner maka tidak perlu

melanjutkan ke tahap selanjutnya, tetapi jika tahap level tidak stasioner dapat

ke tahap selanjutnya ke tahap 1st Difference jika memang belum stasioner juga

maka dapat dilanjutkan ke 2nd

Difference sampai akhirnya harus stasioner

semua.

Kemudian tahap model regresi data panel untuk mengujinya pertama

dilakukan uji model Common Effect dan uji model Fixed Effect. Untuk

menentukan model manakah yang tepat antara uji model Common Effect atau

Fixed Effect dilakukan Uji Chow. Kedua dilakukan uji model Fixed Effect dan

uji model Random Effect. Untuk menentukan model manakah yang tepat

antara uji model Fixed Effect atau Random Effect dilakukan Uji Hausman.

Tahapan selanjutnya dilakukan uji signifikansi, uji signifikansi terbagi

menjadi tiga yaitu uji-t, uji-F dan adjusted R². Kemudian setelah selesai

dilakukan pengujian selanjutnya diinterpretasi dan diberi kesimpulan.

L. Keterkaitan Antar Variabel & Hipotesis

Menurut Fathnur Sani (2016) hipotesis merupakan anggapan

sementara terhadap hasil penelitian yang harus dibuktikan kebenarannya

dengan menggunakan analisis yang sesuai. Untuk mengetahui ada atau

tidaknya pengaruh serta hubungan yang positif antar dua variabel atau lebih

perlu dirumuskan suatu hipotesis. Adapun hipotesis yang akan diuji dalam

penelitian ini adalah:

52

1. Pengaruh Hasil Investasi (X1) Terhadap Laba (Y)

Amrin Abdullah (2006) Hasil Investasi menyatakan seberapa jauh

kemampuan perusahaan dalam mempertahankan perusahaan dalam jangka

panjang dan dapat menjadi ukuran baik buruknya suatu perusahaan serta

dengan mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi dengan tingkat risiko

yang kecil untuk memenuhi kewajiban baik kepada pemegang polis maupun

pertumbuhan perusahaan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang

didapatkan dari investor dapat membiayai pembiayaan perusahaan. Hal

tersebut akan berpengaruh terhadap laba yang diperoleh perusahaan.

Menurut Feby Riani (2014) dalam penelitian menyatakan bahwa Hasil

Investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Laba Perusahaan

Asuransi. Sedangkan menurut Febrinda Eka Damayanti (2016) dalam

penelitiannya menyatakan bahwa Hasil Investasi berpengaruh positif namun

tidak signifikan. Sehingga hipotesis yang diajukan:

: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Hasil Investasi

terhadap Laba Perusahaan

: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Hasil Investasi terhadap

Laba Perusahaan

2. Pengaruh Underwriting (X2) Terhadap Laba (Y)

Underwriting merupakan salah satu indikator kesehatan kualitas

perusahaan asuransi, terlaksana atau tidaknya suatu akad kontrak oleh

perusahaan amat tergantung pada proses underwriting yang mengidentifikasi

kelayakan calon tertanggung. Semakin tinggi kualitas dalam penilaian tersebut

53

perusahaan semakin terjaga dalam penetapan calon tertanggung. Jika

underwriting tinggi maka dapat meningkatkan laba perusahaan asuransi yang

diterima. (Miftahul Ulum, 2010)

Menurut M. Agung Ali Fikri (2009) dalam penelitian menyatakan bahwa

Underwriting berpengaruh positif dan signifikan terhadap Laba perusahaan

asuransi. Sedangkan menurut Husnul Khotimah (2014) dalam penelitian

menyatakan bahwa NPF berpengaruh positif namun tidak signifikan. Sehingga

hipotesis yang diajukan:

: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Underwriting

terhadap Laba

: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Underwriting terhadap Laba

3. Pengaruh Rasio Solvabilitas (X3) Terhadap Laba (Y)

Tingkat rasio solvabilitas dapat menjadi tolak ukur kesehatan keuangan

perusahaan asuransi. Rasio solvabilitas ini untuk mengukur efisiensi

perusahaan dan bank dalam menjalankan aktivitasnya. (Muhammad Albahi,

2015) Rasio ini sering digunakan para analis dan para investor untuk melihat

seberapa besar utang perusahaan jika dibandingkan ekuitas yang dimiliki oleh

perusahaan atau para pemegang saham. Semakin tinggi angka rasio maka

perusahaan memiliki risiko yang semakin tinggi juga.

Menurut Feby Riani (2014) dalam penelitian menyatakan bahwa Rasio

Solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap Laba perusahaan. Sedangkan

menurut Sandi Sofiandi (2015) dalam penelitian menyatakan bahwa Rasio

Solvabilitas tidak berpengaruh signifikan. Sehingga hipotesis yang diajukan:

54

: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Rasio Solvabilitas

terhadap Laba

: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Rasio Solvabilitas terhadap

Laba

4. Pengaruh Hasil Investasi (X1), Underwriting (X2) dan Rasio

Solvabilitas (X3) Terhadap Laba (Y)

55

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menganalisis pengaruh Hasil Investasi, Underwriting dan

Rasio Solvabilitas terhadap Laba Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data

sekunder, yaitu data laporan keuangan tahunan Perusahaan Asuransi Jiwa

Syariah di Indonesia periode 2011-2015 yang dipublikasi di website masing-

masing Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia. Data yang diambil

dalam penelitian ini adalah data tahunan selama periode 2011-2015. Jenis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data cross section dan time series

selama periode 2011-2015.

B. Metode Penentuan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik sampling, dengan pendekatan purposive sampling. Purposive

sampling disebut juga judgement sampling ialah teknik penetapan sampel

dengan cara memilih sampel di antara populasi sesuai dengan yang

dikehendaki peneliti (tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel

tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya.

(Nursalam, 2008) Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan Asuransi

Jiwa Syariah di Indonesia yang terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

Berikut ini merupakan daftar Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia:

56

Tabel 3.1

Daftar Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia

No. Nama Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah

1. PT AJB Bumiputera 1912

2. PT AIA Financial

3. PT Asuransi Allianz Life Indonesia

4. PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera

5. PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya

6. PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia

7. PT Asuransi Jiwa Mega Life

8. PT Asuransi Jiwa Sinar Mas MSIG

9. PT Avrist Assurance

10. PT Axa Financial Indonesia

11. PT Axa Mandiri Financial Services

12. PT BNI Life Insurance

13. PT Great Eastern Life Indonesia

14. PT Panin Daichi Life

15. PT Prudential Life Assurance

16. PT Sun Life Financial Indonesia

17. PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia

18. PT ACE Life Assurance

19. PT Financial Wiramitra Danadyaksa

20. PT Asuransi Takaful Keluarga

21. PT Asuransi Jiwa Syariah Al- Amin

22. PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha

23. PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi

24. PT Asuransi Syariah Keluarga Indonesia

(Sumber : www.ojk.go.id)

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki kriteria-kriteria

sebagai berikut:

1. Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah yang terdaftar di OJK dan telah

memiliki izin usaha.

2. Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah yang telah mempublikasikan

laporan keuangan tahunan dari tahun 2011-2015.

57

3. Tersedianya data yang terkait dengan variabel penelitian seperti,

Hasil Investasi, Underwriting, dan Rasio Solvabilitas pada

perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia.

Berdasarkan kriteria-kriteria di atas diperoleh sampel sebanyak 10

Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah dari 24 Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah

yang terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yang dapat disederhanakan

pada tabel 3.2 di bawah ini:

Tabel 3.2

Sampel Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia

No. Nama Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah

1. AJB Bumiputera 1912 6. PT Panin Daichi Life

2. PT AIA Financial 7. PT Prudential Life Assurance

3. PT Asuransi Allianz Life 8. PT Sun Life Financial

4. PT Asuransi Jiwa Manulife 9. PT Asuransi Takaful Keluarga

5. PT Avrist Assurance 10. PT AXA Finansial Indonesia

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder,

data tersebut diperoleh langsung dari website masing-masing Perusahaan

Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia yaitu berupa laporan keuangan Perusahaan

Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia.

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan studi kepustakaan. Studi kepustakaan dilakukan

dengan mempelajari berbagai literatur, buku, referensi, dan dokumen-

dokumen lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian. Studi kepustakaan

ini juga dilakukan dengan mengumpulkan, memilih, dan memahami

58

penelitian-penelitian terdahulu yang sesuai dengan topik penelitian, penelitian

terdahulu dapat berupa jurnal, skripsi, tesis dan penelitian lainnya.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berbeda disetiap

variabel baik dari variabel dependen maupun variabel independen. Berikut

adalah jenis data yang digunakan dalam variabel ini:

Tabel 3.3

Jenis Data Variabel Independen & Dependen

Variabel Jenis Sumber

Hasil Investasi IDR Website perusahaan

Underwriting IDR Website perusahaan

Rasio Solvabilitas % Website perusahaan

Laba Perusahaan IDR Website perusahaan

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi data panel dengan

menggunakan program komputer Eviews (Software) versi 9 dan Microsoft

Excel 2007. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Z-Score

pada data variabel independen dan variabel dependen, karena penyertaan data

dari variabel tersebut satuan datanya berbeda.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan metode-metode yang berkaitan

dengan pengumpulan atau penyajian suatu data sehingga memberikan

informasi yang berguna. Statistik deskriptif hanya memberikan informasi

mengenai data yang dimiliki dan sama sekali tidak menarik kesimpulan

apapun tentang data yang lebih besar. Dengan statistik deskriptif,

kumpulan data yang diperoleh akan tersaji dengan ringkas dan rapi serta

dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data yang ada.

59

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu mempunyai distribusi normal. Jika

variabel bebas berdistribusi normal maka variabel terikat (Y) juga

berdistribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F

mengasumsikan nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi

ini tidak terpenuhi maka hasil uji statistik menjadi tidak valid

khususnya untuk ukuran sampel kecil. (Imam Ghozali dan Dwi

Ratmono 2013).

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan uji Jarque-Bera (JB) dengan melihat pada nilai

probability. Jika nilai probability lebih besar dari tingkat signifikansi α

= 0.05 atau 5% maka data dalam penelitian ini terdistribusi normal.

Sebaliknya, jika nilai probability lebih kecil dari tingkat signifikansi α

= 0.05 atau 5% maka data dalam penelitian ini tidak terdistribusi

normal. Dengan hipotesis sebagai berikut:

: Model terdistribusi normal

: Model tidak terdistribusi normal

Bila Probabilitas > 0.05 → diterima

Bila Probabilitas < 0.05 → diterima

60

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah kondisi adanya hubungan linier

antar variabel indpenden. Pada penelitian ini, pendeteksian adanya

multikolinearitas dengan menggunakan uji efisiensi korelasi (r). Jika

koefisien korelasi lebih dari 0.9 maka diduga terjadi multikolinearitas

dalam model. Sebaliknya, jika koefisien relatif rendah maka diduga

model tidak terjadi multikolinearitas. (Ghazali dan Ratmono, 2013)

Dengan hipotesis sebagai berikut:

: Model tidak terdapat multikolinearitas

: Model terdapat multikolinearitas

Bila r < 0,9 → diterima

Bila r > 0,9 → diterima

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedasitas adalah alat untuk mendeteksi apakah

variabel gangguan tidak konstan atau berubah-ubah. Heteroskedasitas

dapat terjadi karena adanya data outlier (data ekstrim).

Heteroskedasitas tidak menyebabkan estimator (koefisien variabel

independen) menjadi bias karena residual bukan komponen

menghitungnya. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas

dalam penelitian ini digunakan Uji Glajser dengan cara melihat nilai

probability Chi Square. Jika nilai probability Chi Square lebih besar

dari tingkat signifikansi α = 0.05 atau 5% maka data dalam penelitian

ini tidak terkena heteroskedastisitas. Sebaliknya jika nilai probability

61

Chi Square lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 0.05 atau 5% maka

data dalam penelitian ini terkena heteroskedastisitas. Dengan hipotesis

sebagai berikut:

: Model tidak terdapat heteroskedastsitas

: Model tidak terdapat heteroskedastsitas

Bila Probabilitas Obs*R² > 0,05 → diterima

Bila Probabilitas Obs*R² < 0,05 → diterima

d. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali dan Ratmono (2013) uji autokorelasi

bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada

korelasi antarkeseluruhan pengganggu (residual) pada periode t

dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).

Uji autokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan uji Lagrange Multiplier (LM Test) atau disebut juga uji

Breusch-Godfrey dengan melihat nilai probability Chi Square. Jika

nilai probability Chi Square lebih besar dari tingkat signifikansi α =

0.05 atau 5% maka data dalam penelitian ini tidak terkena. Sebaliknya

jika nilai probability Chi Square lebih kecil dari tingkat signifikansi α

= 0.05 atau 5% maka data dalam penelitian ini terkena

heteroskedastisitas. Dengan hipotesis sebagai berikut:

: Model tidak terdapat autokorelasi

: Model tidak terdapat autokorelasi

Bila Probabilitas Obs*R² > 0,05 → diterima

62

Bila Probabilitas Obs*R² < 0,05 → diterima

3. Uji Stasioneritas

Uji stasioneritas data bertujuan untuk mengetahui apakah data

stasioner langsung dapat diestimasi ataukah tidak. Stasioneritas merupakan

salah satu prasyarat penting dalam model ekonometrika untuk data runtun

waktu (time series). Uji stasioner data ini melalui uji root test, uji ini

merupakan pengujian yang populer dikembangkan oleh David Dickey dan

Wayne Fuller dengan sebutan Augmented Dickey Fuller (ADF) Test. Jika

time series tidak stasioner pada tingkat awal yaitu tingkat Level, maka

stasioneritas data tersebut bisa dilanjutkan melalui test berikutnya ke

tingkat First Difference, atau Second Difference, dan seterusnya sampai

mencapai stasioneritas. Dengan hipotesis sebagai berikut:

: Data tidak stasioner

: Data Stasioner

Bila Probabilitas > 0,05 → diterima

Bila Probabilitas < 0,05 → diterima

4. Pengujian Model Regresi Data Panel

Berikut ini merupakan langkah-langkah pengujian model regresi

data panel, sebagai berikut:

a. Common Effect Model (CEM)

Langkah pertama untuk menguji model regresi data panel adalah

dengan menguji model Common Effect. Model ini merupakan model

paling sederhana dibandingkan dengan kedua model lainnya karena hanya

63

mengkombinasikan data time series dan cross section. Pada model ini

tidak diperhatikan dimensi waktu maupun individu, sehingga diasumsikan

bahwa perilaku data perusahaan sama dalam berbagai kurun waktu.

Metode ini bisa menggunakan pendekatan Ordinary Least Square (OLS)

atau teknik kuadrat terkecil untuk mengestimasi model data panel.

b. Fixed Effect Model (FEM)

Langkah kedua untuk menguji model regresi data panel adalah

dengan menguji model Fixed Effect. Model ini menggunakan teknik

variable dummy untuk menangkap perbedaan intersep antar perusahaan,

perbedaan intersep bisa terjadi karena perbedaan budaya kerja, manajerial,

dan insentif. Namun demikian slopnya sama antar perusahaan. Model

estimasi ini sering juga disebut dengan teknik Least Square Dummy

Variable (LSDV).

c. Uji Chow

Langkah ketiga untuk menguji model regresi data panel adalah

dengan Uji Chow. Uji ini dilakukan untuk menentukan model Pooled

Least Square atau Fixed Effect Model yang digunakan dalam estimasi.

Untuk mengujinya dapat menggunakan F-test dengan hipotesis:

: Pooled Least Square

: Fixed Effect Model

Jika nilai probabilitas < α 0,05 maka ditolak, artinya model

regresi data panel yang tepat untuk digunakan adalah Fixed Effect Model

sebaliknya jika diterima maka model regresi data panel yang tepat

untuk digunakan adalah Pooled Least Square. Namun jika ditolak,

64

maka model Fixed Effect harus diuji kembali untuk memilih apakah

memakai model Fixed Effect atau Random Effcet baru dianalisis.

d. Random Effect Model (REM)

Langkah keempat untuk menguji model regresi data panel adalah

dengan menguji model Random Effect. Model ini mengestimasi data panel

yang variabel residual diduga memiliki hubungan antar waktu dan antar

subjek. model Random Effect digunakan untuk mengatasi kelemahan

model Fixed Effect yang menggunakan variabel dummy. Metode analisis

data panel dengan model Random Effect harus memenuhi persyaratan

yaitu jumlah cross section harus lebih besar daripada jumlah variabel

penelitian.

e. Uji Hausman

Langkah kelima untuk menguji model regresi data panel adalah

dengan Uji Hausman. Keputusan penggunaan Fixed Effect Model atau

Random Effect Model dapat ditentukan dengan menggunakan spesifikasi

yang dikembangkan dengan Uji Hausman. Spesifikasi ini akan

memberikan penilaian dengan menggunakan Chi-square statistik sehingga

keputusan pemilihan model akan dapat ditentukan secara statistik.

Pengujian ini dilakukan dengan hipotesis:

: Random Effect Model

: Fixed Effect Model

Jika nilai probabilitas < α 0,05 maka ditolak, artinya model

regresi data panel yang tepat untuk digunakan adalah Fixed Effect Model

65

sebaliknya jika diterima maka model panel yang tepat untuk

digunakan adalah Random Effect Model.

5. Uji Signifikansi

a. Uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel independen terhadap variabel dependen dengan menganggap

variabel independen lainnya konstan (Ghozali, 2013). Uji statistik t dalam

penelitian ini dapat dilihat pada nilai probabilitas t-statistic.

Jika nilai probabilitas t-statistic lebih besar dari tingkat signifikansi

α = 0.05 atau 5% maka secara parsial variabel independen tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika nilai

probabilitas t-statistic lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 0.05 atau 5%

maka secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen. Dengan hipotesis sebagai berikut:

: Secara parsial variabel independen tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

: Secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

Bila probabilitas α > 0,05 → variabel independen tidak signifikan (

diterima, ditolak).

Bila probabilitas α < 0,05 → variabel independen signifikan ( ditolak,

diterima).

66

b. Uji F

Uji Statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen (Ghozali,

2013:61). Uji statistik F dalam penelitian ini dapat dilihat pada nilai

probabilitas F-statistic.

Jika nilai probabilitas F-statistic lebih besar dari tingkat

signifikansi α = 0.05 atau 5% maka secara simultan variabel independen

tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika

nilai probabilitas F-statistic lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 0.05

atau 5% maka secara simultan variabel independen berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen. Dengan hipotesis sebagai berikut:

: Secara simultan variabel independen tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

: Secara simultan variabel independen berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

Bila probabilitas α > 0,05 → variabel independen tidak signifikan (

diterima, ditolak).

Bila probabilitas α < 0,05 → variabel independen signifikan ( ditolak,

diterima).

c. Uji Koefisien Determinasi ( )

Pengujian koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa

baik garis regresi sesuai dengan data akrualnya. Koefisien determinasi ini

67

mengukur persentase total varian variabel dependen Y yang dijelaskan

oleh variabel independen dalam garis regresi. Nilai selalu terletak di

antara 0 dan 1 ( 0 < < 1 ). Semakin besar , maka semakin baik hasil

untuk model regresi tersebut dan semakin mendekati 0, maka variabel

independen secara keseluruhan tidak dapar menjelaskan variabel

dependen.

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah

bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam

model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka pasti

meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen atau tidak. (Ghazali, 2006)

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, suatu pengukur kelayakan

yang sesuai lainnya telah dikembangkan. Ukuran yang merupakan

modifikasi ini memberikan penalty bagi penambahan variabel penjelas

yang tidak menurunkan residual secara signifikan. Ukuran ini disebut

Adjusted . (Ariefianto, 2012)

6. Model Regresi Data Panel

Model persamaan dasar dasar data panel adalah:

Model persamaan yang akan di estimasi pada penelitian ini adalah:

Dimana:

L = Laba Perusahaan

68

= Konstanta

= Koefisien Variabel Independen

Inves = Hasil Investasi

Under = Underwriting

Solva = Rasio Solvabilitas

= Koefisien Eror

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Laba

Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia. Laba adalah kemampuan

suatu perusahaan agar dapat mempertahankan kedudukan perusahaan

dimata investor. Indikator laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah

jumlah laba komperhensif.

Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh

dari laporan laba rugi masing-masing website Perusahaan asuransi jiwa

syariah berdasarkan laporan keuangan tahunan, yaitu dari tahun 2011-2015

yang dinyatakan dalam milyar rupiah.

2. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang dipengaruhi oleh

variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah:

a. Hasil Investasi ( )

Hasil Investasi dipergunakan untuk mengukur baik buruknya

suatu perusahaan, serta seberapa mampu perusahaan tersebut dapat

69

mempertahankan keberadaan perusahaan tersebut dalam jangka

panjang. Agar perusahaan mendapatkan tingkat pengembalian yang

tinggi dengan tingkat risiko yang kecil untuk memenuhi kewajiban

baik kepada pemegang polis maupun pertumbuhan perusahaan. Tinggi

rendahnya Hasil Investasi menunjukan tingkat laba perusahaan

asuransi jiwa syariah tersebut, sehingga semakin tinggi angka hasil

investasi yang dapat menghasilkan capital gain yang dapat

mempengaruhi laba suatu perusahaan asuransi jiwa syariah. Data

operasional yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari

masing-masing website Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah berdasarkan

laporan keuangan tahunan, yaitu dari tahun 2011-2015 yang

dinyatakan dalam bentuk rupiah.

Pengukuran hasil investasi merupakan kegiatan investasi yang

dilakukan oleh setiap perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia.

Dalam hal ini berikut adalah rumus untuk menghitung hasil investasi

menurut Muhammad Anggit (2011).

Pendapatan Bersih Investasi

Rumus Hasil Investasi = ------------------------------------

Rata-rata Investasi

b. Underwriting ( )

Underwriting merupakan proses penggolongan tingkat risiko

yang dimiliki oleh seorang calon tertanggung atau sekumpulan calon

tertanggung, atau pengambilan keputusan untuk menerima atau

menolak risiko tersebut. Tujuan underwriting adalah menyetujui dan

menerbitkan polis. Polis yang diterbitkan harus memenuhi 3 (tiga)

70

kriteria, yaitu: adil bagi nasabah (equitable to the client), dapat dijual

oleh agen (deliverable by the agent) dan menguntungkan perusahaan

(profitable to the company). (Hifi Saniatusilma, 2015)

Hasil underwriting merupakan selisih dari pendapatan

underwriting dengan beban klaim dan beban operasional, hasil ini pun

dapat berguna untuk mengukur tingkat keuntungan dari usaha asuransi

murni. Hasil underwriting merupakan laba/rugi dari aktivitas utama

asuransi yang didapat dari selisih pendapatan premi dan beban

underwriting (beban klaim dan beban komisi).

c. Rasio Solvabilitas (X3)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-

kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio-rasio ini dapat

dihitung dari pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap

dan hutang jangka panjang. Semakin tinggi rasio ini berarti modal

sendiri semakin sedikit dibandingkan dengan hutangnya. (Christine

Dwi, 2012).

Hasil rasio solvabilitas dapat menunjukan seberapa besar

keuntungan perusahaan untuk mendukung risiko yang mungkin timbul

dari asuransi yang ditutupnya. Berikut adalah rumus untuk

mendapatkan hasil dari rasio solvabilitas. (Muhammad Anggit, 2011)

Tingkat Solvabilitas

Rumus Rasio Solvabilitas = ---------------------------------------------------

Jumlah batas tingkat solvabilitas minimum

71

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Objek Penelitian

1. PT AJB Bumiputera 1912

AJB Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi terkemuka di

Indonesia. Didirikan 103 tahun yang lalu untuk memenuhi kebutuhan

spesifik masyarakat Indonesia, AJB Bumiputera 1912 telah berkembang

untuk mengikuti perubahan kebutuhan masyarakat. Pendekatan modern,

produk yang beragam, serta teknologi mutakhir yang ditawarkan didukung

oleh nilai-nilai tradisional yang melandasi pendirian AJB Bumiputera

1912. AJB Bumiputera 1912 telah merintis industri asuransi jiwa di

Indonesia dan hingga saat ini tetap menjadi perusahaan asuransi jiwa

nasional terbesar di Indonesia. AJB Bumiputera 1912 adalah perusahaan

asuransi mutual, dimiliki oleh pemegang polis Indonesia, dioperasikan

untuk kepentingan pemegang polis Indonesia, dan dibangun berdasarkan

tiga pilar 'mutualisme', 'idealisme' dan 'profesionalisme'.

AJB Bumiputera 1912 menyadari pentingnya hubungan personal

antara nasabah dan penasehat finansial mereka, serta menyediakan akses

yang mudah untuk mendapatkan solusi khusus untuk memenuhi semua

kebutuhan asuransi nasabah. AJB Bumiputera 1912 dimiliki oleh

masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang dan kelompok umur,

serta menyediakan berbagai produk dan layanan yang setara dengan

72

produk asuransi terbaik dunia, namun tetap menjaga keuntungannya di

Indonesia bagi para pemegang polisnya. (www.bumiputera.com)

2. PT AIA Financial

PT AIA Financial (AIA) merupakan salah satu perusahaan asuransi

jiwa terkemuka di Indonesia dan merupakan perusahaan asuransi jiwa

yang terdaftar di dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Pada tahun

2009, PT AIG Life berubah nama menjadi PT AIA Financial Berdasarkan

surat nomor 042/LGL-AIGL/Srt/V/2009 tanggal 27 Mei 2009, dan sesuai

salinan akta pernyataan keputusan pemegang saham PT AIG Life nomor

35 tanggal 29 April 2009 yang dibuat oleh notaris Merryana Suryana, SH

dan disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui

Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-

21773.AH.01.02 Tahun 2009 tanggal 19 Mei 2009 menyatakan bahwa

surat Menteri Keuangan nomor S-078/MK.5/2005 Tanggal 1 Februari

2005 berlaku untuk nama baru PT. AIA Financial yang sebelumnya PT.

AIG Life.

AIA di Indonesia merupakan anak perusahaan AIA Grup. AIA

menawarkan berbagai produk asuransi, termasuk asuransi dengan prinsip

Syariah, yang meliputi asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi

kecelakaan diri, asuransi yang dikaitkan dengan investasi. Program

kesejahteraan karyawan, program pesangon, dan program Dana Pensiun

(DPLK). Produk-produk tersebut dipasarkan oleh lebih dari 10.000 tenaga

penjual berpengalaman dan professional melalui beragam jalur distribusi

seperti keagenan, Bancassurance dan Corporate Solutions (Pension &

73

Employee Benefits). Berdasarkan Laporan Kinerja Tahunan Asuransi Jiwa

Indonesia 2014:

a. AIA menempati peringkat kedua perusahaan asuransi jiwa di

Indonesia dalam hal Total Weighted Premium Income (TWPI)

dengan pangsa pasar 10,3 persen. TWPI AIA tahun 2014

bertumbuh sebesar 23 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp

8,1 Triliun.

b. AIA juga tercatat sebagai tiga besar perusahaan asuransi jiwa di

Indonesia untuk perolehan New Business Total Weighted Premium

Income (NBTWPI) dengan pangsa pasar 8,5 persen. AIA mencatat

pertumbuhan NBTWPI sebesar 10 persen menjadi Rp 2,3 Triliun

di 2014. (www.aia-financial.co.id)

3. PT Allianz Life Indonesia

Allianz merupakan salah satu perusahaan terbesar yang berada di

banyak tempat di dunia, bergerak di bidang layanan asuransi dan

manajemen aset. Allianz berdiri pada tahun 1890 di Jerman dan

merupakan perusahaan yang sangat berpengalaman dan mempunyai posisi

finansial yang kuat. Saat ini Allianz beroperasi di lebih dari 70 negara di

seluruh dunia dan melayani lebih dari 76 juta nasabah di seluruh dunia.

Hampir separuh dari perusahaan yang masuk kategori Fortune 500

merupakan nasabah Allianz, seperti Boeing, Coca Cola, Infineon,

Mercedes Benz, BMW, Bayer, Siemens, dan WMF. Sejumlah proyek

raksasa dunia juga berasuransi di Allianz, seperti Menara Petronas Kuala

74

Lumpur, Burj al-Arab Dubai, Jin Mao Building Shanghai, Bandara

Cheklapkok Hong Kong, dan MRT Singapura.

Di tahun 2010, Allianz Group berhasil membukukan total

pendapatan lebih dari 106,5 miliar euro. Allianz merupakan perusahaan

manajemen aset terbesar dengan aset pihak ketiga yang dikelola sebesar

1.164 miliar euro pada akhir 2010. Pada September 2006, kesepakatan

merger telah ditandatangani antara Allianz AG dan RAS Holding S.p.A,

dan kemudian Allianz AG mengubah namanya menjadi Allianz SE

(Societas Europaea), sehingga Allianz bukan lagi berkelas perusahaan

Jerman melainkan perusahaan Eropa. Menyusul prosedur pendaftaran di

Italia dan Jerman, pada 16 Oktober 2006 Allianz SE resmi menjadi

perusahaan pertama yang terdaftar di DJ EURO STOXX 50 Index. Pada

tahun 2011, Allianz Group menempati urutan ke-20 perusahaan terbesar

dunia versi Forbes2000, sekaligus menjadi peringkat pertama di kategori

perusahaan asuransi.

a. Allianz di Asia Pasifik

Asia Pasifik adalah satu dari tiga regional yang tumbuh pesat di

Allianz. Dengan kekayaan kebudayaan, bahasa, dan adat istiadat yang

beraneka ragam adalah karakteristik dari regional ini. Allianz hadir di

Asia Pasifik pada tahun 1917, di pesisir Cina dengan menyediakan

asuransi kebakaran dan asuransi jasa pengangkutan.

Di Asia Pasifik, Allianz hadir dalam 15 pasar dengan fokus

utama bisnisnya pada asuransi umum, jiwa dan kesehatan, dan

manajemen aset. Dengan lebih dari 14.500 staf, Allianz melayani

75

kebutuhan lebih dari 21.5 juta nasabah di kawasan ini. Kemampuan

Allianz untuk beradaptasi dengan cepat terhadap kebutuhan lokal

menjadi kunci sukses.

b. Allianz di Indonesia

Allianz hadir sejak tahun 1981 melalui kantor perwakilannya di

Jakarta. Tahun 1989, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia resmi

beroperasi memberikan pelayanan di bidang asuransi umum. Di tahun

1996, Allianz melengkapi pelayanan asuransinya di Indonesia dengan

mendirikan PT Asuransi Allianz Life Indonesia yang bergerak di

bidang asuransi jiwa, kesehatan, dan dana pensiun. Pada tahun 2006,

kedua perusahaan memulai bisnis asuransi Syariah.

Di tahun 2007, Allianz Indonesia memperkenalkan Allianz

Center sebagai sebuah konsep One Stop Solutions, di mana nasabah

dan agen Allianz bisa mendapatkan pelayanan asuransi kami di satu

tempat. Allianz Center telah beroperasi di Jakarta, Surabaya, Bandung,

dan Denpasar. Kini, bersama-sama, Allianz Indonesia hadir di 44 kota

dengan 80 titik pelayanan, didukung oleh lebih dari 14.000 agen,

dengan sekitar 1.000 karyawan dan mitra perbankan yang solid untuk

melayani nasabah kami. Allianz Indonesia memberikan solusi asuransi

dari A–Z.

Pada tahun 2010, Allianz Indonesia yang terdiri dari Allianz

Utama dan Allianz Life Indonesia mencetak total premi bruto (Gross

Written Premium/GWP) sebesar Rp 5,6 triliun. Saat ini, Allianz

Indonesia menjadi salah satu pemimpin pasar yang dipercaya melayani

76

lebih dari 1,8 juta nasabah baik dari individu maupun grup.

(www.allianz.co.id)

4. PT Asuransi Jiwa Manulife

Didirikan pada tahun 1985, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia

(Manulife Indonesia) merupakan bagian dari Manulife Financial

Corporation, grup penyedia layanan keuangan dari Kanada yang

beroperasi di Asia, Kanada dan Amerika Serikat. Dengan surat izin

perusahaan nomor: S. 254/MK.17/99 serta Keputusan Menteri Keuangan

Republik Indonesia nomor Kep-020/KM.13/1989, Manulife Indonesia

menawarkan beragam layanan keuangan termasuk asuransi jiwa, asuransi

kecelakaan dan kesehatan, layanan investasi dan dana pensiun kepada

nasabah individu maupun pelaku usaha di Indonesia. Melalui jaringan

lebih dari 10.000 karyawan dan agen profesional yang tersebar di 25

kantor pemasaran, Manulife Indonesia melayani lebih dari 2,2 juta nasabah

di Indonesia.

PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia terdaftar dan diawasi oleh

Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Manulife Financial Corporation

merupakan grup jasa keuangan internasional yang menyediakan solusi

berpikir kedepan untuk keputusan-keputusan penting keuangan para

nasabah. Kami dikenal sebagai John Hancock di Amerika Serikat dan

Manulife di negara-negara lain. Kami menyediakan nasihat keuangan,

solusi asuransi dan jasa manajemen keuangan.

Pada akhir tahun 2015, kami memiliki 34.000 karyawan, 63.000

agen dan ribuan mitra distributor yang melayani 20 juta nasabah. Pada

77

akhir Maret 2016, kami mengelola dana sebesar C$904 miliar (US$697

miliar), dan pada 12 tahun terakhir kami membayar lebih dari $24.9 miliar

klaim dan manfaat lainnya kepada nasabah kami. Kami beroperasi di Asia,

Kanada dan Amerika Serikat dimana kami telah melayani nasabah selama

lebih dari 100 tahun.set dan manajemen kekayaan untuk nasabah individu,

nasabah kumpulan dan institusi-institusi. Dengan berkantor pusat di

Toronto, Kanada, kami diperdagangkan dengan simbol ‗MFC‘ di bursa

saham Toronto, New York dan Filipina, dan dengan simbol ‗945‘ di Hong

Kong.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor : KEP-

107/KM.10/2009, pada tanggal 13 Mei 2009.

Peresmian unit baru ini juga ditandai dengan peluncuran produk

baru, Berkah SaveLink. Produk yang dikembangkan dengan konsep

Syariah ini semakin melengkapi portofolio produk yang ada di Manulife

Indonesia, sehingga para nasabah dapat menentukan pilihan perencanaan

keuangan sekaligus perlindungan jiwa. (www.manulife-indonesia.com)

5. PT Avrist Assurance

PT Avrist Assurance (Avrist), salah satu perusahaan asuransi jiwa

patungan terkemuka di Indonesia yang telah berdiri sejak 1975, memiliki

pengalaman yang membanggakan selama lebih dari 39 tahun. Avrist

menyediakan program asuransi jiwa, asuransi kecelakaan dan kesehatan,

asuransi jiwa kredit dan pension, baik untuk perorangan mapun kelompok,

melalui strategi dari beragam saluran distribusi.

78

PT Avrist Assurance (Avrist), salah satu perusahaan asuransi jiwa

patungan terkemuka di Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1975,

memiliki pengalaman yang membanggakan selama 38 tahun dan melalui

strategi dari beragam kanal distribusi menyediakan program asuransi jiwa,

asuransi kecelakaan dan kesehatan, asuransi berbasis syariah, asuransi jiwa

kredit dan pensiun, baik untuk perorangan maupun korporasi. Didukung

lebih dari 7.100 agen dan lebih dari 550 karyawan yang tersebar di 56

kantor pemasaran, Avrist melayani lebih dari satu juta nasabah di

Indonesia.

Avrist merupakan perusahaan asuransi jiwa di Indonesia yang

didukung institusi keuangan bertaraf internasional. Mitra asing Avrist

adalah Meiji Yasuda Life (Meiji Yasuda Life Insurance Company), salah

satu pemimpin pasar industri asuransi jiwa di Jepang dengan pengalaman

lebih dari 130 tahun. Avrist berkembang dengan mendirikan anak

perusahaan, yaitu PT Avrist General Insurance dan PT Avrist Asset

Management. Dengan berlandaskan visi ―Satu polis Avrist di setiap rumah

tangga di Indonesia‖, Avrist berkomitmen untuk memajukan kehidupan

gemilang yang bermakna bagi karyawan, mitra bisnis dan nasabahnya.

(www.avrist.com)

6. PT Panin Daichi Life

Panin Life adalah salah satu perusahaan asuransi jiwa terkemuka

yang telah melayani masyarakat Indonesia selama lebih dari 40 tahun.

Merupakan bagian dari Panin Group of Companies yang bergerak di

industri jasa keuangan. Didukung jaringan pelayanan dan pemasaran

79

melalui agen, karyawan, serta berbagai mitra bisnis di berbagai kota besar

di Indonesia, Panin Life bertumbuh dengan kepercayaan nasabahnya

melalui reputasi pelayanan yang sangat baik, terutama dalam pembayaran

klaim yang cepat dan terpercaya.

Dai-ichi Life merupakan salah satu perusahaan asuransi jiwa

terbesar di Jepang yang mempunyai pengalaman lebih dari 110 tahun

dalam industri asuransi jiwa dengan jaringan bisnis internasional di

berbagai negara di dunia. Dai-ichi Life juga terdaftar sebagai perusahaan

publik di Jepang dengan peringkat ―A‖ dari Fitch dan peringkat ―A+‖ dari

Standard & Poor‘s (per Juni 2015). Pada tahun 2013, Panin Life dan Dai-

ichi Life memasuki suatu era baru untuk membentuk kerjasama joint-

venture yang kuat dengan nama Panin Dai-ichi Life. Melalui rangkaian

produk yang inovatif dan komprehensif, Panin Dai-ichi Life menyediakan

berbagai pilihan program proteksi yang disesuaikan bagi kebutuhan

nasabah individu maupun korporat, terutama produk asuransi jiwa,

investasi, dan Syariah. Panin Dai-ichi Life berkomitmen untuk menjaga

pelayanannya pada standar profesionalisme dan integritas yang tertinggi.

Panin Dai-ichi Life terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa

Keuangan (OJK), sesuai dengan yang tercantum dalam Salinan Keputusan

Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor KEP-

625/NB.1/2013 tentang Izin Usaha. Panin Life adalah salah satu

perusahaan asuransi jiwa terkemuka yang telah melayani masyarakat

Indonesia selama lebih dari 40 tahun, dan Dai-ichi Life merupakan salah

80

satu perusahaan asuransi jiwa terbesar di Jepang yang mempunyai

pengalaman lebih dari 110 tahun. (www.panindai-ichilife.co.id)

7. PT Prudential Life Assurance

Didirikan pada tahun 1995, PT Prudential Life Assurance

(Prudential Indonesia) merupakan bagian dari Prudential plc, sebuah grup

perusahaan jasa keuangan terkemuka di Inggris. Sebagai bagian dari Grup

yang berpengalaman lebih dari 168 tahun di industri asuransi jiwa,

Prudential Indonesia memiliki komitmen untuk mengembangkan bisnisnya

di Indonesia.

PT Prudential Life Assurance memiliki izin usaha di bidang

asuransi jiwa patungan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan

Indonesia Nomor: 241/KMK.017/1995 tanggal 1 Juni 1995 juncto Surat

Menteri Keuangan Nomor: S.191/MK.6/2001 tanggal 6 Maret 2001 juncto

Surat Menteri Keuangan Nomor S.614/MK.6/2001 tanggal 23 Oktober

2001 juncto Surat Menteri Keuangan Nomor S-9077/BL/2008 tanggal 19

Desember 2008.

Sejak peluncuran produk asuransi terkait investasi (unit link)

pertamanya di tahun 1999, Prudential Indonesia telah menjadi pemimpin

pasar untuk kategori produk tersebut di Indonesia. Prudential Indonesia

menyediakan berbagai produk dan layanan yang dirancang untuk

memenuhi dan melengkapi setiap kebutuhan keuangan para nasabahnya di

Indonesia.

81

Sampai 30 Juni 2016, Prudential Indonesia memiliki kantor pusat

di Jakarta dan kantor pemasaran di Medan, Surabaya, Bandung, Denpasar,

Batam dan Semarang. Prudential Indonesia melayani lebih dari 2,4 juta

nasabah melalui sekitar 240.000 tenaga pemasar berlisensi di 398 Kantor

Pemasaran Mandiri (KPM) di seluruh Nusantara termasuk Jakarta,

Surabaya, Medan, Bandung, Yogyakarta, Batam dan Bali.

(www.prudetial.co.id)

8. PT Sun Life Financial

Sejak 1995, PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life) telah

menyediakan masyarakat Indonesia dengan program yang lengkap mulai

dari produk-produk proteksi dan pengelolaan kekayaan, termasuk asuransi

jiwa, pendidikan, kesehatan, dan perencanaan hari tua. Setiap tahun Sun

Life Financial Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan di pasar

di mana kami beroperasi. Kami terus berupaya untuk meningkatkan

produk-produk dan layanan-layanan kami demi memenuhi kebutuhan

keuangan para nasabah kami.

Per 31 Maret 2016, tingkat Risk Based Capital (RBC) Sun Life

Financial Indonesia adalah 835% (konvensional) – jauh di atas ketentuan

minimal yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120 persen dan 138%

(syariah) - jauh di atas ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah yakni

30%, dengan aset Rp 6.44 triliun. Para karyawan serta agen kami telah

bekerja keras untuk meraih kepercayaan nasabah, dan kami akan terus

mengembangkan jalur distribusi keagenan dan non keagenan kami melalui

bancassurance dan direct marketing/ telemarketing (DM/TM). Saat ini

82

kami menyediakan berbagai produk inovatif melalui lebih dari 105 kantor

pemasaran konvensional dan 49 kantor pemasaran syariah di 66 kota di

Indonesia. Sun Life merupakan bagian dari Sun Life Financial, salah satu

organisasi keuangan terkemuka di dunia. Didirikan pada 1865 dan

berkantor pusat di Toronto, Kanada, Sun Life Financial beroperasi di

berbagai pasar kunci di seluruh dunia. (www.sunlife.co.id)

9. PT Asuransi Takaful Keluarga

Takaful Keluarga adalah pelopor perusahaan asuransi jiwa syariah

di Indonesia. Mulai beroperasi sejak tahun 1994, Takaful Keluarga

mengembangkan berbagai produk untuk memenuhi kebutuhan berasuransi

sesuai syariah meliputi perlindungan jiwa, perlindungan kesehatan,

perencanaan pendidikan anak, perencanaan hari tua, serta menjadi rekan

terbaik dalam perencanaan investasi. Guna meningkatkan kualitas

operasional dan pelayanan, Takaful Keluarga telah memperoleh sertifikasi

ISO 9001:2008 dari Det Norske Veritas (DNV), Norwegia, pada

November 2009 sebagai standar internasional mutakhir untuk sistem

manajemen mutu. Takaful Keluarga terdaftar dan diawasi oleh Otoritas

Jasa Keuangan (OJK) serta memiliki tenaga pemasaran yang terlisensi

oleh asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dan Asosiasi Asuransi

Syariah Indonesia (AASI). Kinerja positif Takaful Keluarga dari tahun ke

tahun dibuktikan dengan diraihnya penghargaan-penghargaan prestisius

yang diberikan oleh berbagai institusi.

Takaful Keluarga berkomitmen untuk terus memperkuat dan

memperluas jaringan layanan di seluruh Indonesia. Peningkatan dan

83

pembaharuan sistem teknologi informasi terus diupayakan demi

memberikan pelayanan prima kepada peserta. Dengan pengalaman lebih

dari 20 tahun, Takaful Keluarga menjadi pilihan terpercaya dalam

menyediakan solusi perlindungan jiwa dan perencanaan investasi sesuai

syariah bagi masyarakat Indonesia.

Berawal dari sebuah kepedulian yang tulus, beberapa pihak

bersepakat untuk membangun perekonomian syariah di Indonesia. Atas

prakarsa Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) melalui Yayasan

Abdi Bangsa, bersama Bank Muamalat Indonesia Tbk., PT. Asuransi Jiwa

Tugu Mandiri, Departemen Keuangan RI, danbeberapa pengusaha Muslim

Indonesia, serta bantuan teknis dari Syarikat Takaful Malaysia, Bhd.

(STMB), Tim Pembentukan Asuransi Takaful Indonesia (TEPATI)

mendirikan PT. Syarikat Takaful Indonesia (Takaful Indonesia) pada 24

Februari 1994, sebagai perusahaan perintis pengembangan asuransi

syariah di Indonesia.

Selanjutnya, pada 5 Mei 1994 Takaful Indonesia mendirikan PT.

Asuransi Takaful Keluarga (Takaful Keluarga) sebagai perusahaan

asuransi jiwa syariah pertama di Indonesia. Takaful Keluarga diresmikan

oleh Menteri Keuangan saat itu, Mar‘ie Muhammad dan mulai beroperasi

sejak 25 Agustus 1994. Guna melengkapi layanan pada sektor asuransi

kerugian, PT. Asuransi Takaful Umum (Takaful Umum) didirikan sebagai

anak perusahaan Takaful Keluarga yang diresmikan oleh Prof. Dr. B.J.

Habibie, selaku ketua sekaligus pendiri ICMI, dan mulai beroperasi pada 2

Juni 1995.

84

Kini, seiring pertumbuhan industri asuransi syariah di Indonesia,

Takaful Keluarga terus bekerja keras menjalankan amanah segenap

stakeholders dengan menghadirkan kinerja dan pelayanan prima sekaligus

melanjutkan cita-cita founders untuk berperan serta dalam menguatkan

simpul-simpul pembangunan ekonomi syariah di Indonesia.

a. Visi

Menjadi perusahaan asuransi jiwa syariah yang terdepan dalam

pelayanan, operasional dan pertumbuhan bisnis syariah di Indonesia

dengan profesional, amanah dan bermanfaat bagi masyarakat.

b. Misi

• Menyelenggarakan bisnis asuransi syariah secara profesional

dengan memiliki keunggulan dalam standar operasional dan

layanan.

• Menciptakan sumberdaya manusia yang handal melalui program

pengembangan sumberdaya manusia yang berkelanjutan.

• Mendayagunakan teknologi yang terintegrasi dengan

berorientasi pada pelayanan dan kecepatan, kemudahan serta

informatif. (www.takaful.co.id)

10. PT AXA Finansial Indonesia

Sebagai pemimpin global dalam perlindungan keuangan, Grup

AXA didedikasikan untuk melindungi masyarakat dan properti. Grup

AXA berkomitmen untuk melayani para nasabah, baik perorangan maupun

perusahaan, di setiap tahap kehidupan mereka dengan menyediakan

produk dan layanan yang memenuhi kebutuhan mereka, termasuk

85

asuransi, perlindungan pribadi, dan rencana tabungan masa depan. AXA di

Indonesia merupakan bagian dari AXA Group, salah satu perusahaan

asuransi dan manajemen aset terbesar di dunia. AXA beroperasi dengan

fokus pada asuransi jiwa, asuransi umum dan manajemen aset melalui

beragam jalur distribusi di bawah PT AXA Mandiri Financial Services, PT

AXA Financial Indonesia, PT AXA Life Indonesia, PT Mandiri AXA

General Insurance, PT Asuransi AXA Indonesia, dan PT AXA Asset

Management Indonesia.

AXA di Indonesia merupakan bagian dari AXA Group, salah satu

perusahaan asuransi dan manajemen aset terbesar di dunia, dengan

166.000 karyawan melayani lebih dari 103 juta nasabah di 64 negara.

AXA telah diakui oleh Interbrand sebagai merek asuransi nomor satu

dunia selama delapan tahun berturut-turut (2009-2016). AXA beroperasi

dengan fokus pada asuransi jiwa, asuransi umum dan manajemen aset

melalui jalur multi distribusi yaitu bancassurance, keagenan, broker,

digital, telemarketing dan corporate solution. (www.axa.co.id)

B. Analisis Deskriptif Statistik

Data yang digunakan adalah variabel Laba, Hasil Investasi,

Underwriting, dan Rasio Solvabilitas. Objek penelitian ini adalah 10

perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia yang terdaftar di Otoritas

Jasa Keuangan tahun 2011 hingga 2015 serta memenuhi kriteria-kriteria

yang sudah ditentukan. Berikut ini merupakan perusahaan asuransi jiwa

syariah di Indonesia yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel:

86

Tabel 4.1

Sampel Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah

(Sumber: www.ojk.go.id)

C. Pergerakan Variabel Penelitian

Penulis akan mendeskripsikan pergerakan dari rata-rata variabel

penelitian yaitu variabel dependen laba perusahaan asuransi jiwa syariah di

Indonesia dan juga variabel independen yaitu Hasil Investasi,

Underwriting, Rasio Solvabilitas dan Pendapatan. Data yang dianalisis

peneliti untuk pergerakan variabel penelitian ini di ambil dari laporan

tahunan yaitu dari periode tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut:

1. Analisis Perkembangan Variabel Laba Perusahaan

Penulis mendeskripsikan perkembangan Laba Perusahaan

Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia tahun 2011-2015, sebagai berikut:

No. Nama Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah

1. PT AJB Bumiputera 1912

2. PT AIA Financial

3. PT Asuransi Allianz Life

4. PT Asuransi Jiwa Manulife

5. PT Avrist Assurance

6. PT Panin Daichi Life

7. PT Prudential Life Assurance

8. PT Sun Life Financial

9. PT Asuransi Takaful Keluarga

10. PT AXA Finansial Indonesia

87

Gambar 4.1

Pergerakan Variabel Laba Tahun 2011-2015

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa pergerakan laba

dari setiap perusahaan selama periode tahun 2011- 2015. Laba pada

setiap perusahaan asuransi jiwa syariah yang dijadikan sampel dalam

penelitian fluktuatif setiap tahunnya. Laba perusahaaan asuransi jiwa

syariah tertinggi dicapai oleh PT Prudential Life Assurance pada tahun

2015 dengan jumlah sebesar Rp 1.033.318.000.000 dan yang terendah

adalah PT Sun Life Financial pada tahun 2012 sebesar Rp -

17.557.000.000.

2. Analisis Perkembangan Variabel Hasil Investasi

Penulis mendeskripsikan perkembangan Hasil Investasi

Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia tahun 2011-2015,

sebagai berikut:

0.00

500,000,000,000.00

1,000,000,000,000.00

1,500,000,000,000.00

2,000,000,000,000.00

2011 2012 2013 2014 2015

Laba Perusahaan

PT AJB Bumiputera 1912 PT AIA Financial

PT Asuransi Allianz Life PT Asuransi Jiwa Manulife

PT Avrist Assurance PT Panin Daichi Life

PT Prudential Life Assurance PT Sun Life Financial

PT Asuransi Takaful Keluarga PT AXA Finansial Indonesia

88

Gambar 4.2

Pergerakan Variabel Hasil Investasi Tahun 2011-2015

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa pergerakan hasil

investasi dari setiap perusahaan asuransi jiwa syariah selama periode

tahun 2011- 2015. Hasil Investasi pada setiap perusahaan asuransi jiwa

syariah yang dijadikan sampel dalam penelitian ini fluktuatif setiap

tahunnya. Hasil Investasi perusahaaan asuransi jiwa syariah tertinggi

dicapai oleh PT Prudential Life Assurance pada tahun 2015 sebesar Rp

4.085.240.000.000 dan yang terendah adalah PT Sun Life Financial

pada tahun 2011 sebesar Rp 11.570.000.000.

3. Analisis Perkembangan Variabel Underwriting

Penulis mendeskripsikan perkembangan Underwriting

Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia tahun 2011-2015,

sebagai berikut:

0.00

1,000,000,000,000.00

2,000,000,000,000.00

3,000,000,000,000.00

4,000,000,000,000.00

5,000,000,000,000.00

2011 2012 2013 2014 2015

Hasil Investasi

PT AJB Bumiputera 19121 PT AIA Financial

PT Asuransi Allianz Life PT Asuransi Jiwa Manulife

PT Avrist Assurance PT Panin Daichi Life

PT Prudential Life Assurance PT Sun Life Financial

PT Asuransi Takaful Keluarga PT AXA Finansial Indonesia

89

Gambar 4.3

Pergerakan Variabel Underwriting Tahun 2011-2015

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa pergerakan rata-

rata Underwriting dari setiap perusahaan asuransi jiwa syariah selama

periode tahun 2011- 2015. Rata-rata yang dihasilkan Underwriting

pada setiap perusahaan asuransi jiwa syariah yang dijadikan sampel

dalam penelitian ini fluktuatif setiap tahunnya. Underwriting

perusahaaan asuransi jiwa syariah tertinggi dicapai oleh PT Prudential

Life Assurance pada tahun 2015 sebesar Rp 210.862.000.000 dan yang

terendah adalah PT AJB Bumiputera 1912 pada tahun 2011 sebesar Rp

-7.651.070.000.

4. Analisis Perkembangan Variabel Rasio Solvabilitas

Penulis mendeskripsikan perkembangan Rasio Solvabilitas

Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia tahun 2011-2015,

sebagai berikut:

-100,000,000,000.00

0.00

100,000,000,000.00

200,000,000,000.00

300,000,000,000.00

2011 2012 2013 2014 2015

Underwriting

PT AJB Bumiputera 1912 PT AIA Financial

PT Asuransi Allianz Life PT Asuransi Jiwa Manulife

PT Avrist Assurance PT Panin Daichi Life

PT Prudential Life Assurance PT Sun Life Financial

PT Asuransi Takaful Keluarga PT AXA Finansial Indonesia

90

Gambar 4.4

Pergerakan Variabel Rasio Solvabilitas Tahun 2011-2015

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa pergerakan rata-

rata Rasio Solvabilitas dari setiap perusahaan asuransi jiwa syariah

selama periode tahun 2011- 2015. Rata-rata yang dihasilkan Rasio

Solvabilitas pada setiap perusahaan asuransi jiwa syariah yang

dijadikan sampel dalam penelitian ini fluktuatif setiap tahunnya. Rasio

Solvabilitas perusahaaan asuransi jiwa syariah tertinggi dicapai oleh

PT Panin Daichi Life pada tahun 2011 sebesar 44.5434% dan yang

terendah adalah PT Asuransi Takaful Keluarga pada tahun 2011

sebesar 0.1351%.

0.0000

10.0000

20.0000

30.0000

40.0000

50.0000

2011 2012 2013 2014 2015

Rasio Solvabilitas

PT AJB Bumiputera 1912 PT AIA Financial

PT Asuransi Allianz Life PT Asuransi Jiwa Manulife

PT Avrist Assurance PT Panin Daichi Life

PT Prudential Life Assurance PT Sun Life Financial

PT Asuransi Takaful Keluarga PT AXA Finansial Indonesia

91

D. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Gambar 4.5

Hasil Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5

Series: ResidualsSample 7 35Observations 9

Mean 1.11e-16Median 0.261324Maximum 1.106954Minimum -1.247857Std. Dev. 0.783692Skewness -0.368734Kurtosis 1.898896

Jarque-Bera 0.658608Probability 0.719424

Sumber: Output EViews 9 (data diolah)

Dari diagram batang di atas nilai JB sebesar 0.658608 sementara

untuk nilai chi square dengan melihat jumlah variabel independen yang

diteliti dalam penelitian ini adalah 3 (tiga) variabel independen dan nilai

signifikan yang dipakai adalah 0.05 atau 5%. Nilai Chi Square sebesar

7.815 yang berarti nilai JB lebih kecil dari nilai Chi Square (0.658608 <

7.815 ), maka Ho diterima dan dapat disimpulkan bahwa data dalam

penelitian ini berdistribusi normal.

2. Uji Multikolonieritas

Pada penelitian ini, uji multikolinearitas yang digunakan

menggunakan metode perhitungan koefisien korelasi, dimana jika

hubungan antara bebas yang satu dengan yang lainnya di atas 0.9, maka

92

antarvariabel tersebut terdapat gejala multikolinieritas. Setelah data diolah

menggunakan EViews 9, maka didapatkan hasil pada tabel berikut:

Tabel 4.2

Hasil Uji Multikolinearitas

INVES UNDER SOLVA

INVES 1.000000 0.878299 -0.157819

UNDER 0.878299 1.000000 -0.108971

SOLVA -0.157819 -0.108971 1.000000

Sumber : Output EViews 9 (data diolah)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai korelasi variabel

independen antara Hasil Investasi , Underwriting dan Rasio Solvabilitas <

0.9 maka antarvariabel tersebut dapat disimpulkan terbebas dari gejala

multikolinieritas. Sehigga dapat dilanjutkan kepengujian berikutnya.

3. Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan metode grafik, untuk melihat data memiliki masalah

heterokedastisits atau tidaknya yaitu jika data tidak membentuk pola

tertentu, maka data tidak terdapat heteroskedastisitas. Setelah peneliti

mengolah data menggunakan software EViews 9, maka akan terlihat grafik

berikut:

Gambar 4.6

Hasil Uji Heterokedastisitas

-1.5

-1.0

-0.5

0.0

0.5

1.0

1.5

-6

-4

-2

0

2

4

7 8 9 10 31 32 33 34 35

Residual Actual Fitted

Sumber: Output EViews 9 (data diolah)

93

Berdasarkan hasil di atas, data tidak membentuk pola tertentu

sehingga dapat dikatakan data tersebut tidak bersifat heteroskedastisitas.

Sedangkan dengan uji Glejser, masalah heteroskedastisitas dapat dilihat

melalui nilai p-value obs*square. Karena p-value obs*square = 4.259351

> 0.00 dan probabilitas Chi Square sebesar 0.2348 lebih besar dari yaitu

0.05.

Tabel 4.3

Hasil Uji Glejser

Sumber: Output EViews 9 (data diolah)

4. Uji Autokorelasi

Dalam penelitian ini, uji autokorelasi menggunakan Uji Breusch-

Godfrey yang penilaiannya dapat dilihat dari nilai Obs*R2 yaitu dimana

nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

masalah autokorelasi pada penelitian tersebut begitupun sebaliknya.

Tabel 4.4

Hasil Uji Autokorelasi Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 0.389223 Prob. F(2,3) 0.7075

Obs*R-squared 1.854205 Prob. Chi-Square(2) 0.3957

Sumber: Output EViews 9 (data diolah)

Setelah diolah menggunakan Eviews 9, maka telah didapatkan

hasilnya terlihat berdasarkan tabel di atas bahwa data yang diperoleh nilai

Obs*R2 sebesar 1.854205 > 0,05 , maka dapat disimpulkan Ho diterima

dan tidak terdapat masalah autokoreasi pada data tersebut.

Heteroskedasticity Test: Glejser

F-statistic 1.497457 Prob. F(3,5) 0.3227

Obs*R-squared 4.259351 Prob. Chi-Square(3) 0.2348

Scaled explained SS 1.568282 Prob. Chi-Square(3) 0.6666

94

E. Uji Stasioneritas

Uji Stasioneritas bertujuan untuk mengetahui apakah data stasioner

dapat langsung diestimasi ataukah tidak stasioner dan juga untuk

mengetahui nilai rata- rata dan varian dari time series, apakah data tersebut

dapat mengalami perubahan secara sistematik (konstan) atau bahkan

sebaliknya. Uji stasioneritas data dapat diteliti menggunakan metode uji

grafik dan uji akar unit. Peneliti menggunakan metode uji akar unit agar

mendapatkan hasil yang lebih akurat.

Hasil dari uji akar unit ini membandingkan nilai t hitung dengan

nilai kritis Mc. Kinnon dan bisa dilihat dari nilai probabilitas lebih kecil

dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut stasioner.

Sedangkan jika nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05 maka data

tersebut tidak stasioner. Jika data tidak stasioner di perhitungan level

normal, maka data dapat dinaikan ke diferensiasi tingkat 1.

Setelah peneliti mengolah data dengan menggunakan aplikasi

EViews 9 maka dapat diketahui hasil uji akar unit ADF tingkat level

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5

Tingkat Stasioneritas ADF Tingkat Level

Level

Variabel T. Stasioner Probabilitas Keterangan

Hasil Investasi -3.158200 0.1049 Tidak Stasioner

Underwriting -3.316373 0.0756 Tidak Stasioner

Rasio Solvabilitas -2.450954 0.3500 Tidak Stasioner

Laba -2.767022 0.2160 Tidak Stasioner

Sumber: Output EViews (data diolah)

Hasil penelitian ini pada uji unit root ADF tingkat level

menunjukan bahwa semua variabel tidak stasioner . karena uji tingkat level

95

keseluruhan variabel tidak stasioner maka perlu dilanjutkan ke

differensiasi tingkat pertama. Setelah data diolah dengan menggunakan

aplikasi EViews 9 maka terlihat hasil uji akar unit tingkat 1st Difference

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6

Tingkat Stasioneritas ADF Tingkat 1st

Difference

1st

Difference

Variabel T. Stasioner Probabilitas Keterangan

Hasil Investasi -6.723302 0.0000 Stasioner

Underwriting -7.285928 0.0000 Stasioner

Rasio Solvabilitas -12.45401 0.0000 Stasioner

Laba -6.794385 0.0000 Stasioner

Sumber: Output EViews (data diolah)

Seluruh dari variabel penelitian hasil uji unit root ADF pada

tingkat 1st

Difference menunjukan semua variabel sudah stasioner. Karena

seluruh variabel sudah stasioner pada tingkat 1st

Difference maka tidak

perlu lagi ketingkat berikutnya di tingkat differensiasi tingkat kedua yaitu

2nd

Difference. Dari penelitian yang dihasilkan, terlihat bahwa nilai

statistik t seluruh variabel sudah lebih besar dari ada nilai t pada tabel Mc.

Kinnon pada tingkat kepercayaan 1%,5% dan 10% serta nilai

probabilitasnya dapat lebih kecil dari nilai kritis 0.05 (<0.05). dengan

demikian data telah stasioner pada tahap 1st

Difference.

96

F. Pemilihan Model Regresi Data Panel

1. Common Effect Model

Tabel 4.7

Hasil Uji Common Effect

S

u

m

b

e

r

:

Output EViews 9

2. Fixed Effect Model

Tabel 4.8

Hasil Uji fixed effect

Dependent Variable: LABA?

Method: Pooled Least Squares

Date: 03/01/17 Time: 14:57

Sample: 1 5

Included observations: 5

Cross-sections included: 10

Total pool (balanced) observations: 50

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 3.10E-07 0.017740 1.75E-05 1.0000

INVES? 0.195501 0.058030 3.368978 0.0018

UNDER? 0.436589 0.062625 6.971497 0.0000

SOLVA? -0.020148 0.039075 -0.515632 0.6092

Dependent Variable: LABA?

Method: Pooled Least Squares

Date: 03/01/17 Time: 14:57

Sample: 1 5

Included observations: 5

Cross-sections included: 10

Total pool (balanced) observations: 50

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

INVES? 0.574725 0.127293 4.514997 0.0000

UNDER? 0.364823 0.126450 2.885104 0.0059

SOLVA? 0.011326 0.061225 0.184997 0.8540

R-squared 0.828887 Mean dependent var 2.00E-07

Adjusted R-squared 0.821606 S.D. dependent var 1.000000

S.E. of regression 0.422367 Akaike info criterion 1.172242

Sum squared resid 8.384531 Schwarz criterion 1.286964

Log likelihood -26.30606 Hannan-Quinn criter. 1.215929

Durbin-Watson stat 0.193908

97

Fixed Effects

(Cross)

AJB--C -0.134304

AIA--C -0.046405

ALIANS--C -0.720417

MNLF--C 0.009202

AVRIST--C -0.036348

PNNLF--C -0.006403

PRDNTL--C 1.372730

SNLF--C -0.139962

ATK--C -0.291084

AXA--C -0.007010

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.988119 Mean dependent var 2.00E-07

Adjusted R-squared 0.984265 S.D. dependent var 1.000000

S.E. of regression 0.125439 Akaike info criterion -1.095105

Sum squared resid 0.582190 Schwarz criterion -0.597979

Log likelihood 40.37762 Hannan-Quinn criter. -0.905796

F-statistic 256.4256 Durbin-Watson stat 1.231064

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Output EViews 9

3. Uji Chow

Tabel 4.9

Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 55.095935 (9,37) 0.0000

Cross-section Chi-square 133.367361 9 0.0000

Sumber: Output EViews 9

Hasil dari Uji Chow pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai

probabilitas cross section adalah 0.0000 atau < 0.05, maka ditolak.

Oleh karena itu maka model yang dipilih adalah fixed effect. Selanjutnya

98

kita akan melakukan regresi dengan model random effect untuk

menentukan model mana yang tepat. Hasil uji regresi dengan model

random effect, dapat dilihat pada tabel 4.10.

4. Random Effect Model

Tabel 4.10

Hasil Uji Random Effect

Dependent Variable: LABA?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 03/01/17 Time: 15:00

Sample: 1 5

Included observations: 5

Cross-sections included: 10

Total pool (balanced) observations: 50

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 3.01E-07 0.135720 2.22E-06 1.0000

INVES? 0.210559 0.057356 3.671123 0.0006

UNDER? 0.441266 0.061585 7.165172 0.0000

SOLVA? -0.022912 0.037850 -0.605350 0.5479

Random Effects

(Cross)

AJB—C -0.128759

AIA—C -0.059891

ALIANS--C -0.714899

MNLF—C 0.019023

AVRIST--C -0.028363

PNNLF—C 0.012149

PRDNTL--C 1.306203

SNLF—C -0.127520

ATK—C -0.280869

AXA—C 0.002924

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 0.425502 0.9200

Idiosyncratic random 0.125439 0.0800

Weighted Statistics

R-squared 0.862627 Mean dependent var 2.61E-08

Adjusted R-squared 0.853668 S.D. dependent var 0.343293

99

S.E. of regression 0.131321 Sum squared resid 0.793278

F-statistic 96.28521 Durbin-Watson stat 0.925269

Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.741520 Mean dependent var 2.00E-07

Sum squared resid 12.66553 Durbin-Watson stat 0.057952

Sumber: Output EViews 9

Berdasarkan tabel 4.8 yang menggunakan model fixed effect dan

tabel 4.10 yang menggunakan model random effect, menunjukan

kesamaan hasil variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap

keuntungan perusahaan asuransi jiwa syariah yaitu hasil investasi dan

underwriting. Kita masih belum bisa menentukan model manakah yang

akan kita gunakan. Oleh karena itu diperlukan Uji Haussman untuk

mengetahuinya.

5. Uji Haussman

Tabel 4.11

Hasil Uji Haussman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 7.415329 3 0.0598

Sumber: Output EViews 9

Hasil pengujian tabel 4.11 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas

cross section adalah 0.0598 atau > 0.05, maka diterima dan menolak

, berarti model penelitian menggunakan random effect.

100

G. Hasil Uji Hipotesis

1. Uji t

Tabel 4.12

Hasil Uji t

Dependent Variable: LABA?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 03/01/17 Time: 15:00

Sample: 1 5

Included observations: 5

Cross-sections included: 10

Total pool (balanced) observations: 50

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 3.01E-07 0.135720 2.22E-06 1.0000

INVES? 0.210559 0.057356 3.671123 0.0006

UNDER? 0.441266 0.061585 7.165172 0.0000

SOLVA? -0.022912 0.037850 -0.605350 0.5479

Sumber: Output EViews 9

Untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependennya dapat menggunakan indikator probabilitas yaitu apabila

probabilitas lebih kecil dari 0.05 maka hasilnya signifikan berarti terdapat

pengaruh dari variabel independen secara individual terhadap variabel

dependen. Uji hipotesis secara parsial menggunakan Uji t, tertera pada

tabel berikut :

Penjelasan dari tabel di atas adalah sebagai berikut:

a. Pengaruh Hasil Investasi terhadap Tingkat Keuntungan

Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel

menunjukkan, bahwa nilai probabilitas Hasil Investasi yaitu

sebesar 0.0006 yang lebih kecil dari 0.05 sehingga ditolak. Hal

101

ini berarti bahwa Hasil Investasi memiliki pengaruh signifikan

terhadap tingkat keuntungan.

b. Pengaruh Underwriting terhadap Tingkat Keuntungan

Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel

menunjukkan bahwa nilai probabilitas Underwriting yaitu

sebesar 0.0000 yang lebih besar dari 0.05 sehingga ditolak.

Hal ini berarti bahwa Underwriting memiliki pengaruh signifikan

terhadap tingkat keuntungan.

c. Pengaruh Rasio Solvabilitas terhadap Tingkat Keuntungan

Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel

menunjukkan bahwa nilai probabilitas Rasio Solvabilitas yaitu

sebesar 0.5479 yang lebih besar dari 0.05 sehingga diterima.

Hal ini berarti bahwa Rasio Solvabilitas tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap tingkat keuntungan.

2. Uji F

Tabel 4.13

Hasil Uji F

Weighted Statistics

R-squared 0.862627 Mean dependent var 2.61E-08

Adjusted R-squared 0.853668 S.D. dependent var 0.343293

S.E. of regression 0.131321 Sum squared resid 0.793278

F-statistic 96.28521 Durbin-Watson stat 0.925269

Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.741520 Mean dependent var 2.00E-07

Sum squared resid 12.66553 Durbin-Watson stat 0.057952

Sumber: Output EViews 9

102

Berdasarkan tabel di atas hasil dari uji-F menunjukkan bahwa

nilai probabilitas (F-statistic) sebesar 0.000000 < dari nilai α = 5%

(0.000000 < 0.05). Maka diterima dan ditolak. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa Hasil Investasi, Underwriting dan Rasio

Solvabilitas secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap

Laba Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah.

3. Koefisien Determinasi

Tabel 4.14

Koefisien Determinasi

Weighted Statistics

R-squared 0.862627 Mean dependent var 2.61E-08

Adjusted R-squared 0.853668 S.D. dependent var 0.343293

S.E. of regression 0.131321 Sum squared resid 0.793278

F-statistic 96.28521 Durbin-Watson stat 0.925269

Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.741520 Mean dependent var 2.00E-07

Sum squared resid 12.66553 Durbin-Watson stat 0.057952

Sumber: Output EViews 9

Berdasarkan tabel di atas besarnya angka Adjusted R-Squared

adalah 0.853668. Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan

variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebesar 85%

atau dapat diartikan bahwa variabel independen yang digunakan dalam

model mampu menjelaskan 85% terhadap variabel dependennya.

Sedangkan sisanya 15% dipengaruhi faktor lain di luar model regresi

tersebut.

103

Dari berbagai penelitian, penelitian menurut Husnul Khotimah

(2014) terdapat faktor seperti premi, klaim dll. Menurut Lukman

Nasution (2011) laba dipengaruhi oleh faktor jumlah pendapatan dan

jumlah beban.

H. Model Regresi Data Panel

Penelitian dengan regresi data panel digunakan untuk melihat

pengaruh antar variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut

merupakan tabel model regresi:

Tabel 4.15

Model Regresi

Dependent Variable: LABA?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 03/01/17 Time: 15:00

Sample: 1 5

Included observations: 5

Cross-sections included: 10

Total pool (balanced) observations: 50

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 3.01E-07 0.135720 2.22E-06 1.0000

INVES? 0.210559 0.057356 3.671123 0.0006

UNDER? 0.441266 0.061585 7.165172 0.0000

SOLVA? -0.022912 0.037850 -0.605350 0.5479

Sumber: Output EViews 9

Berdasarkan hasil EViews 9 di atas, maka didapat persamaan model

regresi antar variabel Hasil Investasi, Underwriting dan Rasio Solvabilitas

adalah sebagai berikut :

Likuiditas = 3.01E-07 – 0.210559 + 0.441266 –

0.022912 +

104

Dari persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa :

a. Konstanta sebesar 3.01E-07 menunjukkan bahwa jika variabel

independen (Hasil Investasi, Underwriting dan Rasio Solvabilitas)

pada observasi i dan periode ke t adalah konstan, maka tingkat

keuntungan adalah sebesar 3.01E-07.

b. Jika nilai Hasil Investasi pada observasi ke i dan periode ke t naik

sebesar 1% akan menaikan tingkat keuntungan pada observasi ke i dan

periode ke t sebesar 0.210559 apabila nilai variabel independen

lainnya dianggap konstan.

c. Jika nilai Underwriting pada observasi ke i dan periode ke t sebesar

1% akan menaikkan tingkat keuntungan pada observasi ke I dan

periode ke t sebesar 0.441266 apabila nilai variabel independen

lainnya dianggap konstan.

d. Jika nilai Rasio Solvabilitas pada observasi ke i dan periode ke t

sebesar 1% akan menurunkan tingkat keuntungan pada observasi ke i

dan periode ke t sebesar 0.022912 apabila nilai variabel independen

lainnya dianggap konstan.

Tabel 4.16

Model Regresi Tiap Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah

Random Effect Konstanta

AJB—C -0.128759

AIA—C -0.059891

ALIANS—C -0.714899

MNLF—C 0.019023

AVRIST—C -0.028363

PNNLF—C 0.012149

PRDNTL—C 1.306203

105

SNLF—C -0.127520

ATK—C -0.280869

AXA—C 0.002924

Sumber : Output EViews 9 (data diolah)

Berdasarkan hasil EViews 9 di atas, maka didapat persamaan

model regresi tiap bank umum syariah sebagai berikut :

1. Persamaan model regresi Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah AJB

Bumiputera:

Laba AJB Bumiputera = -0.128759 - 0.210559 + 0.441266

- 0.022912 +

Konstanta laba sebesar -0.128759 menunjukkan bahwa jika

variabel independen (Hasil Investasi, Underwriting dan Rasio Solvabilitas)

pada observasi ke i dan periode ke t adalah konstan, maka Laba pada

Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah AJB Bumiputera adalah sebesar -

0.128759.

2. Persamaan model regresi Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah AIA:

Laba AIA = -0.059891 - 0.210559 + 0.441266 -

0.022912 +

Konstanta laba sebesar -0.059891 menunjukkan bahwa jika

variabel independen (Hasil Investasi, Underwriting dan Rasio Solvabilitas)

pada observasi ke i dan periode ke t adalah konstan, maka Laba pada

Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah AIA adalah sebesar -0.059891.

106

3. Persamaan model regresi Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Allianz Life:

Laba Allianz Life = -0.714899 - 0.210559 + 0.441266

- 0.022912 +

Konstanta laba sebesar -0.714899 menunjukkan bahwa jika

variabel independen (Hasil Investasi, Underwriting dan Rasio Solvabilitas)

pada observasi ke i dan periode ke t adalah konstan, maka Laba pada

Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Allianz Life adalah sebesar -0.714899.

4. Persamaan model regresi Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Manulife:

Laba Manulife = 0.019023 - 0.210559 + 0.441266 -

0.022912 +

Konstanta laba sebesar 0.019023 menunjukkan bahwa jika variabel

independen (Hasil Investasi, Underwriting dan Rasio Solvabilitas) pada

observasi ke i dan periode ke t adalah konstan, maka Laba pada

Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Manulife adalah sebesar 0.019023.

5. Persamaan model regresi Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Avrist:

Laba Avrist = -0.028363 - 0.210559 + 0.441266 -

0.022912 +

Konstanta laba sebesar -0.028363 menunjukkan bahwa jika

variabel independen (Hasil Investasi, Underwriting dan Rasio Solvabilitas)

pada observasi ke i dan periode ke t adalah konstan, maka Laba pada

Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Avrist adalah sebesar -0.028363.

107

6. Persamaan model regresi Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Panin Life:

Laba Panin Life = 0.012149 - 0.210559 + 0.441266 -

0.022912 +

Konstanta laba sebesar 0.012149 menunjukkan bahwa jika variabel

independen (Hasil Investasi, Underwriting dan Rasio Solvabilitas) pada

observasi ke i dan periode ke t adalah konstan, maka Laba pada

Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Panin Life adalah sebesar 0.012149.

7. Persamaan model regresi Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Prudential:

Laba Prudential = 1.306203 - 0.210559 + 0.441266 -

0.022912 +

Konstanta laba sebesar 1.306203 menunjukkan bahwa jika variabel

independen (Hasil Investasi, Underwriting dan Rasio Solvabilitas) pada

observasi ke i dan periode ke t adalah konstan, maka Laba pada

Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Prudential adalah sebesar 1.306203.

8. Persamaan model regresi Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Sun Life:

Laba Sun Life = -0.127520 - 0.210559 + 0.441266 -

0.022912 +

Konstanta laba sebesar -0.127520 menunjukkan bahwa jika

variabel independen (Hasil Investasi, Underwriting dan Rasio Solvabilitas)

pada observasi ke i dan periode ke t adalah konstan, maka Laba pada

Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Sun Life adalah sebesar -0.127520.

9. Persamaan model regresi Perusahaan Asuransi Takaful Keluarga:

108

Laba ATK = -0.280869 - 0.210559 + 0.441266 -

0.022912 +

Konstanta laba sebesar -0.280869 menunjukkan bahwa jika

variabel independen (Hasil Investasi, Underwriting dan Rasio Solvabilitas)

pada observasi ke i dan periode ke t adalah konstan, maka Laba pada

Perusahaan Asuransi Takaful Keluarga adalah sebesar -0.280869.

10. Persamaan model regresi Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah AXA:

Laba AXA Syariah = 0.002924 - 0.210559 + 0.441266

- 0.022912 +

Konstanta laba sebesar 0.002924 menunjukkan bahwa jika variabel

independen (Hasil Investasi, Underwriting dan Rasio Solvabilitas) pada

observasi ke i dan periode ke t adalah konstan, maka Laba pada

Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah AXA adalah sebesar 0.002924.

I. Interpretasi Hasil Penelitian

Analisis regresi data panel yang dilakukan bertujuan untuk

menganalisis pengaruh dari Hasil Investasi , Underwriting dan Rasio

Solvabilitas terhadap Laba Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di

Indonesia. Hubungan antara variabel independen dan variabel dependen

dapat disederhanakan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.17

Hubungan Variabel Independen Terhadap Laba Perusahaan

Variabel Hubungan yang Ditemukan

Hasil Investasi Berpengaruh

Underwriting Berpengaruh

109

Rasio Solvabilitas Tidak berpengaruh

Sumber: Output Eviews 9.0 (data diolah)

1. Pengaruh Hasil Investasi terhadap Laba

Berdasarkan tabel 4.12, variabel Hasil Investasi mempunyai

nilai signifikan 0.0006 < 0.05l. Hal ini berarti menerima atau

menolak . Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Hasil

Investasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Laba

perusahaan asuransi jiwa syariah. Hasil penelitian ini didukung hasil

penelitian yang dilakukan oleh M. Agung Ali (2009) yang menyatakan

bahwa Hasil Investasi berpengaruh terhadap Laba perusahaan asuransi

jiwa syariah.

Jadi hasil analisis di atas menunjukkan bahwa variabel Hasil

Investasi berpengaruh terhadap laba perusahaan asuransi jiwa syariah.

Semakin tinggi Hasil Investasi yang dihasilkan, akan meningkatkan

laba perusahaan asuransi jiwa syariah yang diperlukan untuk tambahan

pembiayaan dalam menjalankan usahanya, dan yang terpenting adalah

sebagai alat untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan.

2. Pengaruh Underwriting terhadap Laba

Berdasarkan tabel 4.12 , variabel Underwriting mempunyai

nilai signifikan 0.0000 > 0.05. Hal ini berarti menerima

. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

Underwriting secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba

perusahaan asuransi jiwa syariah. Hasil penelitian ini didukung hasil

110

penelitian yang dilakukan oleh Feby Riani (2014) yang menyatakan

bahwa Underwriting berpengaruh terhadap laba perusahaan asuransi

jiwa syariah.

Bagi perusahaan asuransi syariah, proses Underwriting

bertujuan untuk memastikan bahwa calon peserta asuransi syariah

memiliki tingkat risiko sesuai dengan yang diasumsikan perusahaan,

dengan demikian perusahaan dapat menjaga kecukupan dana tabarru’

untuk membayar klaim-klaim yang terjadi, sehingga peserta dan

pemegang polis mendapatkan keadilan yang sama dalam berkontribusi

tabarru’ sesuai dengan risiko yang dimilikinya. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dikemukakan oleh Ela Patriana dan Rijal Assidiq

dalam jurnal nya yang berjudul Prosedur Underwriting Bancassurance

dan Asuransi Jiwa Syariah pada PT. Asuransi Takaful Keluarga.

3. Pengaruh Rasio Solvabilitas terhadap Laba

Berdasarkan tabel 4.12, variabel Rasio Solvabilitas mempunyai

nilai signifikan 0.5479 > 0.05l. Hal ini berarti menerima dan

menolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Rasio

Solvabilitas tidak berpengaruh secara parsial terhadap Laba perusahaan

asuransi jiwa syariah. Hasil penelitian ini didukung hasil penelitian

yang dilakukan oleh Sandi Sofiandi (2015) yang menyatakan bahwa

Rasio Solvabilitas tidak berpengaruh secara parsial terhadap laba

perusahaan asuransi jiwa syariah.

111

Jadi hasil analisis di atas menunjukkan bahwa variabel Rasio

Solvabilitas tidak memiliki pengaruh secara parsial yang signifikan

terhadap laba perusahaan asuransi jiwa syariah. Hal ini terjadi karena

dalam memenuhi kewajibannya, perusahaan menggunakan dana yang

di peroleh dari modal sendiri dan pinjaman dari bank maupun lembaga

keuangan lainnya, sehingga tidak berpengaruh secara langsung

terhadap laba.

4. Pengaruh Hasil Investasi, Underwriting, dan Rasio Solvabilitas

terhadap Laba Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah.

Hasil Investasi, Underwriting, dan Rasio Solvabilitas

berpengaruh terhadap laba perusahaan asuransi jiwa syariah. Hal ini

ditunjukkan dengan probabilitas pada uji F adalah 0.0000 < 0.05 .

artinya menerima dan menolak . Berarti model regresi dapat

digunakan untuk memprediksi laba perusahaan atau dapat disimpulkan

bahwa Hasil Investasi, Underwriting, dan Rasio Solvabilitas secara

bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap Laba perusahaan

asuransi jiwa syariah.

112

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian dengan

melakukan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi data panel,

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Secara parsial, Hasil Investasi dan Underwriting memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap laba perusahaan asuransi jiwa syariah dengan niai

signifikan dari variabel Hasil Investasi ialah sebesar 0,0006 dan

Underwriting sebesar 0,000 < 0,05. Sementara variabel Rasio Solvabilitas

secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap laba

perusahaan asuransi jiwa syariah periode tahun 2011- 2015 dengan nilai

signifikannya sebesar 0,5479 > 0,05.

2. Secara simultan, hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang

signifikan antara Hasil Investasi, Undewriting, dan Rasio Solvabilitas

terhadap laba perusahaan asuransi jiwa syariah periode 2011-2015 dengan

nilai signifikannya sebesar 0,0000 < 0,05.

3. Variabel yang paling dominan mempengaruhi laba perusahaan asuransi

jiwa syariah adalah variabel Undewriting dengan konstanta 0.441266.

4. Variabel yang paling tidak dominan mempengaruhi laba perusahaan

asuransi jiwa syariah adalah Rasio Solvabilitas dengan konstanta -

0,022912.

113

B. Saran

Berkaitan dengan penelitian ini, penulis menyarankan beberapa hal

sebagai berikut :

1. Penelitian ini menggunakan 10 sampel perusahaan asuransi jiwa syariah di

Indonesia periode 2011-2013. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya

agar dapat lebih mengembangkan sampel dengan menambahkan atau

merubah jumlah sampel dengan variabel yang juga lebih bervariasi.

2. Variabel independen dalam penelitian ini sebesar 85% sehingga

disarankan bagi penelitian selanjutnya untuk menambahkan variabel

independen yang secara teoritis berpengaruh terhadap laba perusahaan

asuransi jiwa syariah.

3. Dalam penelitian selanjutnya diharapkan tidak hanya menggunakan

perusahaan asuransi jiwa syariah tetapi bisa juga mengambil dari asuransi

umum syariah ataupun perusahaan asuransi kerugian syariah.

4. Dalam penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan rentang waktu

yang berbeda dan lebih lama agar diperoleh hasil yang lebih akurat, serta

melakukan pengembangan teori sehingga penelitian selanjutnya lebih baik

dan komprehensif.

114

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku dan Penelitian/Jurnal

Abdullah, Amrin ―Asuransi Syariah Keberadaan dan Kelebihannya di Tengah

Asuransi Konvensional‖. Kelompok Gramedia. Jakarta: 2006

Albahi, Muhammad. ―Analisa Rasio Likuiditas, Rasio Rentabilitas, Rasio

Solvabilitas Pada Kinerja Keuangan PT Bank Sumut Cabang Pirngadi

Medan‖. Jurnal Ilmiah ―DUNIA ILMU‖ : 2015

Ali, M. Agung. ―Pengaruh Premi, Klaim, Hasil Investasi dan Underwriting

Terhadap Laba Asuransi Jiwa (Studi Kasus PT Asuransi Syariah

Mubarakah)‖ Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor. Bogor: 2009

Bima, Recly. ―Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada

PT H.M Sampoerna Tbk‖ Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

(STIESIA). Surabaya: 2016

Dahlia, Lia & Herlina. ―Aanalisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas

dalam Mendukung Pembiayaan Pada PT Bank Danamon Indonesia, Tbk‖ E-

ISSN 2502-4159.

Dipta, Ardio. ―Analisis Pengaruh Solvabilitas dan Underwriting Terhadap

Profitabilitas Perusahaan Asuransi Kerugian (Studi Pada Perusahaan

Asuransi Kerugian yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012)‖

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas. Surabaya: 2014

Dwi, Christine. ―Analisis Perbandingan Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, dan

Profitabilitas terhadap Harga Saham pada Perusahaan LQ 45‖ Fakultas

Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha. Bandung: 2012

Eka, Febrinda. ―Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Surplus Underwriting

Asuransi Umum Syariah di Indonesia‖ Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Airlangga. Surabaya: 2016

115

Hanum, Zulia. ―Pengaruh Hutang Terhadap Laba Usaha pada Pusat Penelitian

Karet Tanjung Morawa Sumatera Utara‖ Jurnal Ilmiahkultura. UMN

Alwashliyah: 2009

Hartono, Agus. ―Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi‖ Universitas Gajah

Mada. Yogyakarta:2008

Hidayati, Nur. ―Asuransi Konvensional dan Asuransi Syariah: Perbedaan dalam

Lingkup Akuntansi‖ Universitas Negeri Surabaya. Surabaya: 2014

Humaemah, Ratu. ―Perkembangan Asuransi Syariah di Indonesia‖ Jurnal Syar‘

Insurance: 2015

Ichsan, Nurul. ―Pengantar Asuransi Syariah‖ Gaung Persada Press Group.

Jakarta:2014

Ismanto, Kuat. ―Asuransi Syariah Tinjauan Asas-asas Hukum Islam‖ Pustaka

Pelajar. Yogyakarta: 2009

Kasmir. ―Pengantar Manajemen Keuangan‖ Kencana. Jakarta: 2014

Kawistara. ―Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa di Indonesia: suatu kajian dari

sisi penawaran‖. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gajah Mada.

Jogjakarta: 2011

Khan, Hayat. ―Optimal Incentives For Takaful (Islamic Insurance)‖ Journal of

Economic Behavior & Organization: 2014

Khotimah, Husnul. ―Pengaruh Premi, Klaim, Hasil Investasi dan Underwriting

Terhadap Laba Perusahaan Asuransi Syariah Pada PT Asuransi Kerugian

Sinarmas Cabang Syariah Periode 2008-2012‖ Fakultas Syariah Dan Hukum

Universitas Islam Neger. Jakarta: 2014

Labombang, Mastura. ―Manajemen Risiko dalam Proyek Kontruksi‖ Jurusan

Teknik Universitas Tadulako. Palu: 2011

116

Lokobal, Arif. ―Manajemen Risiko Pada Perusahaan Jasa Pelaksana Kontruksi

di Propinsi Papua (Studi kasus di Kabupaten Sarmi)‖ Universitas Sam

Ratulangi. Manado: 2014

Moeljadi. ―Manajemen Keuangan‖ Bayumedia. Malang: 2006

Monica, Grace. ―Analisis Rasio keuangan Sebagai Alat Untuk Menilai Kinerja

Keuangan PT. Internasional Nickel Corporation Tbk‖ Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Indonesia (STIESIA). Surabaya: 2013

Mudjiyono. ―Investasi Dalam Saham & Obligasi dan Meminimalisasikan Risiko

Sekuritas Pada Pasar Modal Indonesia‖ STIE AKA. Semarang: 2012

Murnani, Nimas. ―Analisis Pengaruh Hasil Underwriting Terhadap Tingkat

Solvabilitas Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Dengan Profitabilitas

Sebagai Variabel Interventing‖ Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Kalijaga. Yogyakarta: 2016

N, Lukman. ―Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Laba pada Asuransi

Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah‖ Fakultas

syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri. Jakarta: 2011

Nanda, Ade. ―Analisis Investasi dalam Asuransi Syariah di Indonesia Terhadap

Portofolio Optimal‖ Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti. Jakarta: 2012

Nur, M. Rianto. ―Pemasaran Strategik pada Asuransi Syariah Kesehatan,

Pendidikan, Jiwa‖ Gramata Publishing. Bekasi: 2015

Otoritas Jasa Keuangan ―Statistik Perasuransian di Indonesia 2015‖ di akses pada

tanggal 25 Maret 2017

Patriana, Ela. ―Model Perhitungan Tarif Premi Asuransi Syariah dalam

Hubungannya Dengan Segmentasi Pasar dan Laba Perusahaan‖ Jurnal

Etikonomi. Universitas Islam Negeri. Jakarta: 2014

Patriana, Ela & Rizal. ―Prosedur Underwriting Bancassurance dan Asuransi Jiwa

Syariah Pada PT Takaful Keluarga‖ Al-Iqhtisad: 2012

117

Puspitasari, Novi. ―Sejarah dan Perkebangan Asuransi Islam serta Perbedaannya

Dengan Asuransi Konvensional‖ ISSN: 1412-5366

Rahmadi, Adha. ―Perhitungan Pendapatan dan Beban untuk Mengukur Kinerja

Keuangan Perusahaan Jasa‖ Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

(STIESIA). Surabaya: 2015

Ramadhani, Herry. ―Prospek dan Tantangan Perkembangan Asuransi di

Indonesia‖ Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman. Samarinda

Redhika, Rizki. ―Analisis Potensi dan Kendala Pengembangan Asuransi Syariah

di Indonesia di Kota Medan‖ Kasyful Mahalli. Jurnal Ekonomi dan Keuangan

vol. 2 No. 5

Rodoni, Ahmad. ―Investasi Syariah‖ Universitas Islam Negeri. Jakarta: 2009

S, Burhanuddin. ―Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah‖ Graha Ilmu.

Yogyakarta: 2010

Sani, Fathnur. ―Metodologi Penelitian Farmasi Komunitas dan Eksperimental‖

Budi Utama. Yogyakarta: 2016

Septian, Alvien. ―Hukum Perbankan Syariah‖. Sinar Grafika Offset. Jakarta: 2008

B. Website

http://www.tribunnews.com/bisnis/2016/11/08/prospek-industri-asuransi-jiwa-

syariah-kian-menjanjikan di akses pada tanggal 16 Desember 2016

http://aaji.or.id/Berita/aaji-daily-news---13-januari-2016 di akses pada tanggal

07 Januari 2017

http://www.ojk.go.id/Files/201511/RPOJKKesehatanKeuPAPR_1448253726.pdf

di akses pada tanggal 16 Januari 2017

http://reliance-life.com/oneclick/?p=3400 di akses pada tanggal 17 Januari 2017

http://finansial.bisnis.com/read/20151201/215/497332/rbc-asuransi-syariah-

aturan-baru-terbit-desember di akses pada tanggal 17 Januari 2017

118

http://www.kajianpustaka.com/2013/09/pengertian-unsur-dan-jenis-jenis-

laba.html di akses pada tanggal 15 Februari

www.bumiputera.com di akses pada tanggal 2 Desember 2016.

www.aia-financial.co.id di akses pada tanggal 2 Desember 2016.

www.allianz.co.id di akses pada tanggal 2 Desember 2016.

www.manulife-indonesia.com di akses pada tanggal 2 Desember 2016.

www.avrist.com di akses pada tanggal 2 Desember 2016.

www.panindai-ichilife.co.id di akses pada tanggal 2 Desember 2016.

www.prudential.co.id di akses pada tanggal 2 Desember 2016.

www.sunlife.co.id di akses pada tanggal 2 Desember 2016.

www.takaful.co.id di akses pada tanggal 2 Desember 2016.

www.axa.co.id di akses pada tanggal 2 Desember 2016.

www.ojk.go.id di akses pada tanggal 15 Desember 2016

119

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lapiran 1 : Data Variabel Peneitian

120

Lampiran 2 : Data Variabel ZScore

Lampiran 3 : Uji Stasioneritas Tahap Level

121

1. Variabel Laba

Null Hypothesis: LABA has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.807114 0.0646

Test critical values: 1% level -3.571310

5% level -2.922449

10% level -2.599224 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(LABA)

Method: Least Squares

Date: 08/16/17 Time: 21:05

Sample (adjusted): 2012 2060

Included observations: 49 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LABA(-1) -0.287720 0.102497 -2.807114 0.0073

C 0.000766 0.102337 0.007482 0.9941 R-squared 0.143584 Mean dependent var -0.001528

Adjusted R-squared 0.125363 S.D. dependent var 0.765954

S.E. of regression 0.716336 Akaike info criterion 2.210626

Sum squared resid 24.11747 Schwarz criterion 2.287843

Log likelihood -52.16033 Hannan-Quinn criter. 2.239922

F-statistic 7.879891 Durbin-Watson stat 1.777878

Prob(F-statistic) 0.007254

2. Variabel Hasil Investasi

Null Hypothesis: INVES has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.132496 0.0306

Test critical values: 1% level -3.571310

5% level -2.922449

10% level -2.599224 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

122

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(INVES)

Method: Least Squares

Date: 08/16/17 Time: 21:03

Sample (adjusted): 2012 2060

Included observations: 49 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. INVES(-1) -0.347836 0.111041 -3.132496 0.0030

C -0.001756 0.110694 -0.015867 0.9874 R-squared 0.172718 Mean dependent var -0.005685

Adjusted R-squared 0.155116 S.D. dependent var 0.842936

S.E. of regression 0.774806 Akaike info criterion 2.367553

Sum squared resid 28.21527 Schwarz criterion 2.444770

Log likelihood -56.00504 Hannan-Quinn criter. 2.396849

F-statistic 9.812531 Durbin-Watson stat 1.723980

Prob(F-statistic) 0.002981

3. Variabel Underwriting

Null Hypothesis: UNDER has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.363431 0.0172

Test critical values: 1% level -3.571310

5% level -2.922449

10% level -2.599224 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(UNDER)

Method: Least Squares

Date: 08/16/17 Time: 21:07

Sample (adjusted): 2012 2060

Included observations: 49 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. UNDER(-1) -0.385455 0.114602 -3.363431 0.0015

C 0.008191 0.114228 0.071703 0.9431 R-squared 0.194000 Mean dependent var 0.003749

Adjusted R-squared 0.176851 S.D. dependent var 0.881260

S.E. of regression 0.799545 Akaike info criterion 2.430412

Sum squared resid 30.04580 Schwarz criterion 2.507630

Log likelihood -57.54510 Hannan-Quinn criter. 2.459709

F-statistic 11.31267 Durbin-Watson stat 1.829981

Prob(F-statistic) 0.001539

123

4. Variabel Rasio Solvabilitas

Null Hypothesis: SOLVA has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.486304 0.1250

Test critical values: 1% level -3.574446

5% level -2.923780

10% level -2.599925 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(SOLVA)

Method: Least Squares

Date: 08/16/17 Time: 21:06

Sample (adjusted): 2013 2060

Included observations: 48 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. SOLVA(-1) -0.372799 0.149941 -2.486304 0.0167

D(SOLVA(-1)) -0.363275 0.138737 -2.618449 0.0120

C 0.007763 0.127264 0.061000 0.9516 R-squared 0.386240 Mean dependent var 0.002182

Adjusted R-squared 0.358961 S.D. dependent var 1.101130

S.E. of regression 0.881618 Akaike info criterion 2.646346

Sum squared resid 34.97629 Schwarz criterion 2.763296

Log likelihood -60.51231 Hannan-Quinn criter. 2.690542

F-statistic 14.15926 Durbin-Watson stat 1.930051

Prob(F-statistic) 0.000017

Lampiran 4 : Uji Stasioneritas Tahap 1st Difference

1. Variabel Laba

Null Hypothesis: D(LABA) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.858659 0.0000

Test critical values: 1% level -3.574446

5% level -2.923780

10% level -2.599925 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

124

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(LABA,2)

Method: Least Squares

Date: 08/16/17 Time: 21:06

Sample (adjusted): 2013 2060

Included observations: 48 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(LABA(-1)) -1.011000 0.147405 -6.858659 0.0000

C 0.000657 0.112904 0.005820 0.9954 R-squared 0.505595 Mean dependent var 0.001686

Adjusted R-squared 0.494847 S.D. dependent var 1.100575

S.E. of regression 0.782224 Akaike info criterion 2.387421

Sum squared resid 28.14619 Schwarz criterion 2.465388

Log likelihood -55.29811 Hannan-Quinn criter. 2.416885

F-statistic 47.04120 Durbin-Watson stat 2.002557

Prob(F-statistic) 0.000000

2. Variabel Hasil Investasi

Null Hypothesis: D(INVES) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.790953 0.0000

Test critical values: 1% level -3.574446

5% level -2.923780

10% level -2.599925 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(INVES,2)

Method: Least Squares

Date: 08/16/17 Time: 21:04

Sample (adjusted): 2013 2060

Included observations: 48 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(INVES(-1)) -1.001034 0.147407 -6.790953 0.0000

C -0.008325 0.124257 -0.067000 0.9469 R-squared 0.500635 Mean dependent var -0.002931

Adjusted R-squared 0.489780 S.D. dependent var 1.205183

S.E. of regression 0.860859 Akaike info criterion 2.579002

Sum squared resid 34.08961 Schwarz criterion 2.656969

Log likelihood -59.89605 Hannan-Quinn criter. 2.608466

F-statistic 46.11705 Durbin-Watson stat 2.000679

Prob(F-statistic) 0.000000

125

3. Variabel Underwriting

Null Hypothesis: D(UNDER) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.342780 0.0000

Test critical values: 1% level -3.574446

5% level -2.923780

10% level -2.599925 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(UNDER,2)

Method: Least Squares

Date: 08/16/17 Time: 21:07

Sample (adjusted): 2013 2060

Included observations: 48 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(UNDER(-1)) -1.079205 0.146975 -7.342780 0.0000

C 0.003138 0.129524 0.024230 0.9808 R-squared 0.539615 Mean dependent var -0.000829

Adjusted R-squared 0.529607 S.D. dependent var 1.308390

S.E. of regression 0.897362 Akaike info criterion 2.662059

Sum squared resid 37.04191 Schwarz criterion 2.740026

Log likelihood -61.88942 Hannan-Quinn criter. 2.691523

F-statistic 53.91642 Durbin-Watson stat 2.034799

Prob(F-statistic) 0.000000

4. Variabel Rasio Solvabilitas

Null Hypothesis: D(SOLVA) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -12.57807 0.0000

Test critical values: 1% level -3.574446

5% level -2.923780

10% level -2.599925 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

126

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(SOLVA,2)

Method: Least Squares

Date: 08/16/17 Time: 21:07

Sample (adjusted): 2013 2060

Included observations: 48 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(SOLVA(-1)) -1.549478 0.123189 -12.57807 0.0000

C 0.003222 0.134227 0.024003 0.9810 R-squared 0.774739 Mean dependent var 0.000289

Adjusted R-squared 0.769842 S.D. dependent var 1.938414

S.E. of regression 0.929949 Akaike info criterion 2.733399

Sum squared resid 39.78103 Schwarz criterion 2.811366

Log likelihood -63.60159 Hannan-Quinn criter. 2.762863

F-statistic 158.2079 Durbin-Watson stat 2.038235

Prob(F-statistic) 0.000000

127

Lampiran 5 : Uji Asumsi Klasik

1. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: Glejser

F-statistic 2.896603 Prob. F(4,4) 0.1638

Obs*R-squared 6.690296 Prob. Chi-Square(4) 0.1532

Scaled explained SS 2.168499 Prob. Chi-Square(4) 0.7048

Test Equation:

Dependent Variable: ARESID

Method: Least Squares

Date: 02/27/17 Time: 17:47

Sample: 7 35

Included observations: 9

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.533334 1.085657 2.333458 0.0799

INVES -0.533849 0.180987 -2.949645 0.0420

UNDER -0.179481 0.363134 -0.494256 0.6470

SOLVA 6.297063 4.234890 1.486948 0.2112

PEND 0.597788 0.464733 1.286305 0.2677

R-squared 0.743366 Mean dependent var 0.595726

Adjusted R-squared 0.486732 S.D. dependent var 0.379411

S.E. of regression 0.271820 Akaike info criterion 0.532831

Sum squared resid 0.295545 Schwarz criterion 0.642400

Log likelihood 2.602262 Hannan-Quinn criter. 0.296381

F-statistic 2.896603 Durbin-Watson stat 2.390380

Prob(F-statistic) 0.163778

128

2. Uji Autokoreasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 1.477652 Prob. F(2,2) 0.4036

Obs*R-squared 5.367528 Prob. Chi-Square(2) 0.0683

Test Equation:

Dependent Variable: RESID

Method: Least Squares

Date: 02/27/17 Time: 17:51

Sample: 7 35

Included observations: 9

Presample and interior missing value lagged residuals set to zero.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -7.552035 5.906978 -1.278494 0.3294

INVES 1.737829 1.231442 1.411215 0.2936

UNDER 0.314033 1.266952 0.247865 0.8274

SOLVA -27.00480 21.86297 -1.235184 0.3422

PEND -2.163405 2.052929 -1.053814 0.4025

RESID(-1) -1.378912 0.925187 -1.490415 0.2746

RESID(-2) -1.107722 0.693652 -1.596942 0.2514

R-squared 0.596392 Mean dependent var -8.20E-16

Adjusted R-squared -0.614432 S.D. dependent var 0.737023

S.E. of regression 0.936464 Akaike info criterion 2.758067

Sum squared resid 1.753930 Schwarz criterion 2.911464

Log likelihood -5.411302 Hannan-Quinn criter. 2.427037

F-statistic 0.492551 Durbin-Watson stat 2.734276

Prob(F-statistic) 0.787873

129

Lampiran 6 : Regresi Data Panel

1. Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 55.095935 (9,37) 0.0000

Cross-section Chi-square 133.367361 9 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: LABA?

Method: Panel Least Squares

Date: 03/01/17 Time: 14:59

Sample: 1 5

Included observations: 5

Cross-sections included: 10

Total pool (balanced) observations: 50

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -4.32E-08 0.060378 -7.15E-07 1.0000

INVES? 0.574725 0.128669 4.466707 0.0001

UNDER? 0.364823 0.127817 2.854247 0.0064

SOLVA? 0.011326 0.061887 0.183018 0.8556

R-squared 0.828887 Mean dependent var 2.00E-07

Adjusted R-squared 0.817728 S.D. dependent var 1.000000

S.E. of regression 0.426934 Akaike info criterion 1.212242

Sum squared resid 8.384531 Schwarz criterion 1.365204

Log likelihood -26.30606 Hannan-Quinn criter. 1.270491

F-statistic 74.27620 Durbin-Watson stat 0.193908

Prob(F-statistic) 0.000000

130

2. Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 7.415329 3 0.0598

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.

INVES? 0.195501 0.210559 0.000078 0.0878

UNDER? 0.436589 0.441266 0.000129 0.6807

SOLVA? -0.020148 -0.022912 0.000094 0.7758

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: LABA?

Method: Panel Least Squares

Date: 03/01/17 Time: 15:00

Sample: 1 5

Included observations: 5

Cross-sections included: 10

Total pool (balanced) observations: 50

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 3.10E-07 0.017740 1.75E-05 1.0000

INVES? 0.195501 0.058030 3.368978 0.0018

UNDER? 0.436589 0.062625 6.971497 0.0000

SOLVA? -0.020148 0.039075 -0.515632 0.6092

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

131

R-squared 0.988119 Mean dependent var 2.00E-07

Adjusted R-squared 0.984265 S.D. dependent var 1.000000

S.E. of regression 0.125439 Akaike info criterion -1.095105

Sum squared resid 0.582190 Schwarz criterion -0.597979

Log likelihood 40.37762 Hannan-Quinn criter. -0.905796

F-statistic 256.4256 Durbin-Watson stat 1.231064

Prob(F-statistic) 0.000000