pengaruh gaya kepemimpinan demokratis ...eprints.ums.ac.id/20323/15/naskah_publikasi.pdfkaryawan...

14
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS TERHADAP MOTIVASI PADA KERJA KARYAWAN PABRIK TAHU ”SEJAHTERA” CIKAMPEK JAWA BARAT NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian peryaratan guna memperoleh derajat dan gelar Sarjana S-1 Psikologi Disusun oleh : DINDA GALUH JATIMIRAJ F 100 080 076 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

Upload: others

Post on 04-Dec-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS ...eprints.ums.ac.id/20323/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfkaryawan pabrik tahu sejahtera Cikampek Jawa Barat. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS TERHADAP MOTIVASI

PADA KERJA KARYAWAN PABRIK TAHU ”SEJAHTERA” CIKAMPEK JAWA

BARAT

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian peryaratan guna memperoleh

derajat dan gelar Sarjana S-1 Psikologi

Disusun oleh :

DINDA GALUH JATIMIRAJ

F 100 080 076

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

Page 2: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS ...eprints.ums.ac.id/20323/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfkaryawan pabrik tahu sejahtera Cikampek Jawa Barat. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh

ii

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS TERHADAP MOTIVASI

KERJA PADA KARYAWAN PABRIK TAHU ”SEJAHTERA” CIKAMPEK JAWA

BARAT

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memeperoleh

Derajat Sarjana S- 1 Psikologi

Disusun oleh :

DINDA GALUH JATIMIRAJ

F 100 080 076

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUAMMADIYAH SURAKARTA

2012

Page 3: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS ...eprints.ums.ac.id/20323/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfkaryawan pabrik tahu sejahtera Cikampek Jawa Barat. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh
Page 4: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS ...eprints.ums.ac.id/20323/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfkaryawan pabrik tahu sejahtera Cikampek Jawa Barat. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh

1

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS TERHADAP MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PABRIK TAHU ”SEJAHTERA”

CIKAMPEK JAWA BARAT Dinda Galuh JatiMiraj

Drs.Mochammad Amir,M.si Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Pengaruh gaya kepemimpinan demokratis terhadap motivasi kerja pada karyawan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh gaya kepemimpian demokratis terhadap motivasi kerja pada karyawan pabrik tahu sejahtera Cikampek Jawa Barat.

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pabrik tahu Sejahtera, Cikampek Jawa Barat. Sampel diambil sebanyak 20 karyawan. Cara yang digunakan untuk mengambil sampel adalah purposive random sampling. Dimana subjek yang diambil memenuhi karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya.Data yang diperlukan diperoleh melalui skala motivasi kerja karyawan. Rancangan eksperimen yang digunakan dalam penelitan ini adalah pre-test and post test design. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: skala motivasi kerja. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah paired sample t-test.

Hasil analisis data menunjukkan hipotesis diterima. Berdasarkan hasil analisis t-test yaitu nilai t untuk alat ukur skala motivasi kerja sebesar -3,934; p=0,000 (p<0,05). Peringkat rerata motivasi kerja pada pelaksanaan pre test dan post test didapatkan perbedaan yaitu besarnya rerata pre test sebesar 116,50 dan post test sebesar 123,65 sehingga terjadi selisih sebesar 7,15. Hasil ini menunjukkan kenaikan yang signifikan tingkat motivasi kerja antara sebelum (pre test )dan sesudah (post test) dilakukannya gaya kepemimpinan demokratis.

Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan Demokratis dan Motivasi Kerja Karyawan

Page 5: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS ...eprints.ums.ac.id/20323/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfkaryawan pabrik tahu sejahtera Cikampek Jawa Barat. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh

2

1. PENDAHULUAN

Mohyi (2005) mengatakan

motivasi kerja merupakan aktivitas

individu termasuk didalamya bekerjanya

senantiasa untuk pemenuhan kebutuhan-

kebutuhan tertentu.

Komponen dasar dari lingkungan

motivasi kerja adalah kerja sama antara

pemimpin dan karyawannya, dan yang

harus diberikan pemimpin kepada

bawahannya dan sebaliknya diharapkan

mereka. Adalah penting mengawasi dan

mendukung bawahan , namun perlu

dipastikan tidak akan merusak motivasi

kerja di tempat pekerjaan. Untuk

memotivasi karyawan perlu melibatkan

mereka yang akan terkena pengaruh dari

keputusan pemimpin. Melibatkan

karyawan pada tahap awal akan

mendorong motivasi kerja pada

karyawan.

Di hampir semua perusahaan

yang ada, pegawai merupakan suatu

asset penting yang wajib mereka jaga.

Oleh karena itu bagi perusahaan yang

khususnya bergerak dibidang jasa yang

mengandalkan motivasi pegawai di

perusahaannya, maka perusahaan

tersebut dituntut untuk mampu

mengoptimalkan kinerja pegawainya.

Proses motivasi itu sendiri akan

berhubungan erat bagaimana perilaku itu

dimulai, dikuatkan, disokong, diarahkan,

dihentikan dan reaksi subjektif semacam

apakah yang timbul dalam diri organism

ketika semua itu berlangsung. Maka

perlu kiranya suatu perusahaan benar-

benar memahami bagaimana proses

motivasi itu bisa dilakukan. Maka perlu

kiranya perusahaan memahami pula

cara-cara yang benar dalam memotivasi

karyawannya dengan melakukan upaya-

upaya agar mampu meningkatkan

motivasi kerja pada karyawan. Salah

satu pendekatan dalam upaya

meningkatkan motivasi pegawai tersebut

dapat dilakukan melalui praktek

kepemimpinan atau gaya kepemimpinan

yang demokratis.

Pada kenyataannya bahwa tidak

semua karyawan mempunyai motivasi

kerja yang tinggi, karena kadang justru

terjadi penurunan. Seperti yang terjadi

akhir-akhir ini pabrik tahu sejahtera di

Cikampek Jawa Barat bahwa banyak

ditemui karyawan yang lesu dan kurang

bergairah terhadap pekerjaannya. Hal

tersebut terungkap dari pengakuan salah

Page 6: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS ...eprints.ums.ac.id/20323/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfkaryawan pabrik tahu sejahtera Cikampek Jawa Barat. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh

3

satu karyawan yang bekerja di

perusahaan tersebut, dalam suatu

wawancara dan data yang diambil dari

data document yang dilakukan oleh

penulis. Dari hasil yang diperoleh

kesimpulan bahwa karyawan tersebut

merasa tidak punya motivasi kerja bisa

dibilang motivasi kerja karyawan

menurun. Hal ini dikarenakan kurangnya

komunikasi antara pemimpin dengan

karyawan dan kurangnya kerja sama

antara karyawan dan pemimpin.Gaya

kepemimpinan demokratis, anggota

memiliki peranan yang lebih besar. Pada

kepemimpinan ini seorang pemimpin

hanya menunjukkan sasaran yang ingin

dicapai saja, tentang cara untuk

mencapai sasaran tersebut, anggota yang

menentukan. Selain itu, anggota juga

diberi keleluasaan untuk menyelesaikan

masalah yang dihadapinya.

Seorang pemimpin mempunyai

peranan yang besar dalam usaha

pencapaian tujuan perusahaan.

Pemimpin dalam memotivasi dan

mengarahkan karyawan hendaknya

memiliki ciri khas/gaya tertentu dalam

proses kepemimpinannya, karena gaya

kepemimpinan demokratis

mencerminkan tindakan seorang

pemimpin dalam memotivasi,

mengarahkan dan mempengaruhi

karyawan. Oleh karena itu, pemimpin

harus dapat menggunakan gaya

kepimpinannya secara tepat agar secara

langsung dapat memotivasi.

Dari beberapa uraian tersebut di

atas dan dari beberapa teori maka

muncul rumusan masalah yang penulis

kemukakan. Berdasarkan perumusan

masalah tersebut maka penulis tertarik

untuk mengadakan penelitian dengan

judul “ Pengaruh gaya kepemimpinan

demokratis terhadap motivasi kerja

karyawan pabrik tahu Sejahtera,

Cikampek Jawa Barat.”

Adapun tujuan dari penelitian ini

ialah bertujuan untuk mengetahui

Pengaruh gaya kepemimpinan

demokratis terhadap motivasi kerja

karyawan pabrik tahu Sejahtera,

Cikampek Jawa Barat.

Adapun manfaat yang dapat

diambil dari penelitian ini adalah :

1. Bagi pimpinan perusahaan, dapat

memberikan informasi tentang

pentingnya gaya kepemimpinan

terhadap karyawan.

2. Bagi subjek penelitian, memberikan

informasi dan menambah wawasan

tentang gaya kepemimpinan

Page 7: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS ...eprints.ums.ac.id/20323/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfkaryawan pabrik tahu sejahtera Cikampek Jawa Barat. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh

4

demokratis dalam meningkatkan

motivasi kerja

3. Bagi ilmuan psikologi, dapat

menjadi bahan informasi dan bahan

pertimbangan yang bermanfaat

untuk penelitian sejenis.

4. Bagi peneliti sendiri, penelitian ini

dapat dijadikan sebagai refrensi atau

acuan dalam pengembangan

penelitian yang sejenis.

1. TINJUAN PUSTAKA

A. Motivasi Kerja

Motivasi kerja merupakan

pemberian gaya penggerak yang

menciptakan kegairahan seseorang

bekerja agar efektif dan terintegrasi

dengan segala upaya untuk mencapai

kepuasan (Winardi; 2002).

Menurut McCormick (dalam

Mangkunegara, 2004) mengemukakan

bahwa motivasi kerja didefinisikan

sebagai kondisi yang berpengaruh

membangkitkan, mengarahkan dan

memelihara perilaku yang berhubungan

dengan lingkungan kerja. Maka dapat

disimpulkan bahwa motivasi kerja ialah

pemberian gaya penggerak yang

menciptakan kegairahan seseorang

bekerja agar efektif yang berpengaruh

membangkitkan, mengarahkan dan

memelihara perilaku yang berhubungan

dengan lingkungan kerja.

Proses Timbulnya Motivasi Kerja

Siagian (1999) menyebutkan

tentang proses pertama timbulnya

motivasi yaitu seseorang memiliki motif

atau need sehingga menimbulkan

keinginan kemudian timbul persepsi dan

termotivasi untuk melakukan suatu

tindakan tertentu. Lebih lanjut Siagian

mengemukakan mengenai situasi

motivasi yang terdiri dari dua aspek

yaitu aspek subjektif dan aspek objektif.

Aspek subjektif adalah kondisi dalam

diri individu yang disebut dengan needs

atau kebutuhan. Sedangkan aspek

objektif dalah kondisi di luar individu

yang disebut dengan insentif. Jadi untuk

menciptakan situasi motivasi atau

motivating situation harus ada

kebutuhan (needs) dan kesempatan

(insentif).

Aspek-aspek motivasi kerja

Maslow(1993) mengemukakan

bahwa aspek-aspek motivasi kerja antara

lain: a) Biological needs, b) Safety

needs, c) Social needs, d) Esteem needs,

dan e) Self actualitation needs.

Sedangkan menurut Munandar (2001)

Page 8: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS ...eprints.ums.ac.id/20323/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfkaryawan pabrik tahu sejahtera Cikampek Jawa Barat. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh

5

menjelaskan tentang aspek-aspek

motivasi kerja karyawan yaitu: Adanya

kedisiplinan dari karyawan, Imajinasi

yang tinggi dan daya kombinasi,

Kepercayaan diri, Daya tahan terhadap

tekanan, dan Tanggung jawab dalam

melaksanakan pekerjaan.

Dapat disimpulkan bahwa aspek-

aspek motivasi kerja adalah, imajinasi

dan inovasi, kepercayaan diri, daya

tahan terhadap tekanan dan tanggung

jawab menyelesaikan masalah,

kesehatan. Serta Mempertahankan

keseimbangan dalam jiwa manusia.

Seseorang akan berusaha untuk

mencapai keseimbangan apabila dalam

keadaan yang tidak seimbang.

Pencapaian suatu tujuan. Tingkah laku

akan terarah pada suatu tujuan yang

ingin dicapai.

Faktor-faktor motivasi kerja

Jurgensen (dalam Habibi, 2005)

dalam penellitiannya membagi 10

faktor-faktor yang mempengaruhi

motivasi kerja, yaitu: a) rasa aman, b)

tipe pekerja, c) nama baik tempat kerja,

d) rekan kerja, e) gaji atau upah, f)

pemimpin yang demokratis, g)kondisi

lingkungan kerja, h) jam kerja, i)

fasilitas, j) kesempatan. Sedangkan

menurut Menurut Djalali ( dalam Habibi,

2005) mengemukakan, motivasi yang

timbul karena faktor internal disebut

dengan motivasi instrinsik. Misalnya

individu yang melakukan suatu

pekerjaan karena memang menyenangi

pekerjaan yang dilakukan sehingga

dengan demikian aktivitas dalam

pekerjaan tadi dapat memberikan

kepuasan tersendiri bagi individu yang

bersangkutan. Motivasi yang timbul

karena faktor eksternal disebut faktor

ekstrinsik. Misalnya individu yang

melakukan pekerjaan karena

mengharapkan gaji dan upah yang bisa

di dapat dibalik pekerjaan itu. Dapat

disimpulkan faktor yang mempengaruhi

motivasi kerja ialah faktor yang berasal

dari instrinsik dan ekstrinsik.

B. Gaya Kepemimpinan

Demokratis

Menurut Purwanto (1991)

kepemimpinan yang demokratis

merupakan pemimpin yang yang bukan

diktator, melainkan sebagai pemimpin

yang berada ditengah-tengah anggota

kelompoknya. Pemimpin selalu berusaha

menstimulasi anggota-anggotanya agar

bekerja secara kooperatif untuk

mencapai tujuan bersama. Dalam

kepemimpinan demokratis keputusan

Page 9: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS ...eprints.ums.ac.id/20323/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfkaryawan pabrik tahu sejahtera Cikampek Jawa Barat. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh

6

merupakan hasil musyawarah. Ogbonna

dan Harris (2000), dalam penelitiannya

menunjukkan bahwa kepemimpinan

yang diperankan dengan baik oleh

seorang pemimpin mampu memotivasi

karyawan untuk bekerja lebih baik, hal

ini akan membuat karyawan lebih hati-

hati berusaha mencapai target yang

diharapkan perusahaan. Dapat

dsimpulkan bahwa gaya kepemimpinan

demokratis merupakan pemimpin yang

yang bukan diktator, melainkan sebagai

pemimpin yang berada ditengah-tengah

anggota kelompoknya sehingga seorang

pemimpin mampu memotivasi karyawan

untuk bekerja lebih baik.

Aspek-aspek Kepemimpinan

Demokratis

Menurut Bass ( dalam Harsiwi, 2003)

kepemimpinan demokratis diukur

dengan Multifactor leadership

questionnaire (MLQ), yang menunjukan

komponen kepemimpinan demokratis

yaitu : a) Idealized influence, b)

Inspirational motivation, c) Intellectual

stimulation, d) Individual consideration.

C. HIPOTESIS

Dari uraian yang telah

dikemukakan, maka hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah : ”

Ada pengaruh gaya kepemimpinan

demokratis terhadap tingkat motivasi

kerja pada karyawan pada pabrik tahu

Sejahtera, Cikampek Jawa Barat ”. Hal

ini berarti semakin baik gaya

kepemimpinan demokratis maka

semakin tinggi motivasi kerja yang

dihasilkan karyawan.

2. Metode Penelitian

Subjek

Sampel dalam penelitian

ini sebanyak 20 orang. Sampel ini

diambil dari jumlah karyawan pabrik

tahu. Teknik sampling yang digunakan

dalam penelitian ini dalah purposive non

random sampling, yaitu sampel yang

ditentukan berdasarkan ciri-ciri

karakteristik, yaitu sampel yang

ditentukan oleh tempat penelitian dan

perusahaan. Adapun ciri sampel dalam

penelitian ini adalah bersetatus karyawan

tetap, bekerja pada bidang produksi, usia

karyawan (25thn-35thn).

Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah skala motivasi

kerja. Skala merupakan suatu daftar dari

sejumlah pertanyaan atau pernyataan

yang ditujukan pada subjek penelitian

dengan harapan akan digunakan untuk

Page 10: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS ...eprints.ums.ac.id/20323/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfkaryawan pabrik tahu sejahtera Cikampek Jawa Barat. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh

7

mengumpulkan suatu kondisi subjek

yang hendak diteliti, kondisi tersebut

lebih bersifat pribadi yang dapat berupa

harapan, tekanan, prasangka dan

semacamnya (Hadi, 2004).

Digunakannya skala pada sebagaian alat

pengumpul data pada penelitian ini

berdasarkan pertimbangan yang

dikemukakan oleh Hadi (2000), yaitu:

a. Subyek merupakan orang yang

paling tahu tentang dirinya sendiri

b. Apa yang dinyatakan subjek kepada

peneliti adalah benar dan dapat

dipercaya.

c. Interpretasi subyek tentang

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

adalah sama dengan apa yang

dimaksudkan peneliti.

Penyusunan skala ini berbentuk

pernyataan. Subjek diminta untuk

memberikan jawaban sesuai dengan

keadaan dirinya. Subjek yang digunakan

dalam penelitian ini hanya terdiri dari

satu kelompok saja yaitu kelompok

eksperimen. Kelompok eksperimen yaitu

kelompok yang mendapatkan perlakuan

gaya kepemimpinan demokratis.

Identifikasi Variabel

Di dalam penelitian ini variabel-variabel

yang dijadikan variabel penelitian adalah

:

1. Variabel tergantung:

Motivasi Kerja

2. Variabel bebas :

Gaya Kepemimpinan Demokratis

Alat pengumpul data

Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah skala motivasi

kerja. Adapun aspek –aspek yang

digunakan untuk mengukur motivasi

kerja adalah: a). Kedisiplinan dari

karyawan; b). Imajinasi yang tinggi dan

daya kombinasi; c). kepercayaan diri; d).

Daya tahan terhadap tekanan; e).

tanggung jawab dalam melaksanakan

pekerjaan (Munandar, 2001).

Penyusunan skala dibagi

kedalam aitem-aitem favorable dan

unfavourable Dan sistem jawaban untuk

skala motivasi kerja ini menggunakan

empat alternative jawaban, yaitu Sangat

Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai

(TS), Sangat Tidak Sesuai (STS).

Penilaian item favorable bergerak dari

skor 4 (sangat sesuai), 3 (sesuai), 2

(tidak sesuai), 1 (sangat tidak sesuai).

Sedangkan penilaian unfavorable

bergerak dari skor 1 (sangat sesuai), 2

Page 11: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS ...eprints.ums.ac.id/20323/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfkaryawan pabrik tahu sejahtera Cikampek Jawa Barat. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh

8

(sesuai), 3 (tidak sesuai), 4 (sangat tidak

sesuai). Semakin tinggi skor yang

diperoleh, maka semakin tinggi motivasi

kerja karyawan, dan sebaliknya semakin

rendah skor yang diperoleh berarti

semakin rendah pula motivasi kerja

karyawan. Adapun jumlah aitem skala

motivasi kerja yakni berjumlah 50 aitem.

Subyek untuk penelitian adalah

karyawan pabrik tahu Sejahtera,

Cikampek Jawa Barat sebanyak 20

karyawan dari 40 populasi karyawan,

yang dilaksanakan pada tanggal 10 Juni

2012. Pengambilan sampel penelitian ini

menggunakan teknik purposive non

random sampling. Alasan memakai

teknik tersebut karena sampel yang

diambil hanya subyek yang dijadikan

sampel penelitian didasarkan pada ciri-

ciri tertentu. Ciri-ciri tersebut antara lain:

1) bersetatus karyawan tetap; 2) bekerja

pada bidang produksi; 3) usia karyawan

(25thn – 35thn ).

Subjek yang digunakan dalam

penelitian ini hanya terdiri dari satu

kelompok saja yaitu kelompok

eksperimen. Kelompok eksperimen yaitu

kelompok yang diberlakukan dengan

gaya kepemimpinan demokratis.

Sehingga rancangan eksperimennya

adalah pre-test and post-test.

Pre test perlakuan Post test

Y1 X→X→X→X→X Y2

Keterangan :

X= Perlakuan ( Gaya Kepemimpinan

Demokratis )

Y1 = Pengukuran sebelum diberi

perlakuan

Y2 = Pengukuran sesudah diberi

perlakuan

Perlakuan

Pelaksanaan penelitian

dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2012

di pabrik tahu Sejahter Cikampek, Jawa

Barat. Alasan melaksanakan di pabrik

tahu Sejahtera Cikampek, Jawa Barat

karena di pabrik tersebut subjek

melakukan produksi. Peserta penelitian

adalah kelompok eksperimen berjumlah

20 orang. Pelaksanaan penelitian

berlangsung selama 5 hari yang

pelaksanaannya dibantu oleh 2 rekan

fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Langkah

pertama yaitu pembukaan yang diawali

dengan mengucap salam yang kemudian

dilanjutkan dengan memperkenalkan diri

serta meminta kesedian waktu dari

peserta. Peneliti juga memberikan

penjelasan tentang tujuan dari penelitian

ini. Langkah kedua peneliti meminta

Page 12: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS ...eprints.ums.ac.id/20323/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfkaryawan pabrik tahu sejahtera Cikampek Jawa Barat. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh

9

peserta untuk mengisi surat kesedian

testee. Langkah ketiga peneliti

menyebarkan skala motivasi kerja

sebelum diberikan gaya kepemimpinan

demokratis sebagai data pre-

testPelakasanaan pengumpulan data

dilakukan dua kali sebelum

diberlakukannya gaya kepemimpinan

demokratis (pre test ) dan sesudah

diberlakukannya gaya kepemimpinan

demokratis (post test ).

Hasil Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini yaitu

pabrik tahu sejahtera Cikampek Jawa

Barat Pabrik tahu berdiri pada tahun

1998yang terletak di Jalan Pengairan Rt

003 Rw VI Desa Purwasari kecamatan

Purwasari Kabupaten Karawang.

Perhitungan validitas aitem untuk

skala motivasi kerja dilakukan dengan

teknik Part Whole. Dari 50 aitem yang

diujikan ada 45 aitem yang dinyatakan

valid dengan koefisien validitas (rbt)

dari 0,007 sampai 0,828 dengan p<0,05.

Dan perhitungan realibilitas ini

dilakukan dengan menggunakan tekhnik

analisis varian dari Cronbach’s Alpha.

Dari perhitungan reliabilitas skala

motivasi kerja diperoleh nilai koefisien

reliabilitas (alpha) sebesar 0,965. Hal

ini menunjukkan bahwa skala motivasi

kerja tersebut reliable, sehingga dapat

dipakai sebagai alat ukur penelitian.

Analisis data

Hasil analisis menggunakan t-

Test diperoleh dari nilai Z sebesar

sebesar -3,934; P=10,5 (p≤0,05). Hasil

ini menunjukan ada pengaruh gaya

kepemimpinan demokratis terhadap

motivasi kerja pada karyawan. Nilai

rata-rata pada saat pre test = 116,5, nilai

rata-rata pada post test = 123,65. Nilai

rata-rata ini dapat diintrepretasi bahwa

ada perbedaan atau selisih rata-rata yang

signifikan skor motivasi kerja sebelum

dan sesudah diberikan perlakuan gaya

kepemimpinan demokratis. Dan

perbedaan tersebut signifikan karena

nilai taraf signifikansi p ≤ 0,05. Ada

perbedaan motivasi kerja diantara pre

test dan post test, yaitu rerata post test

lebih baik dari rerata pre test.

Hasil kategorisasi menunjukkan

bahwa motivasi kerja berada pada

ketegori yang sedang. Baik sebelum

diberikan perlakuan dan sesudah

diberikan perlakuan, akan tetapi

mengalami kenaikan bila dilihat dari

nilai rerata sebelum dan sesudah

diberikan perlakuan

Page 13: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS ...eprints.ums.ac.id/20323/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfkaryawan pabrik tahu sejahtera Cikampek Jawa Barat. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh

10

Berdasarkan hasil analisis data

yang dilakukan maka dapat diperoleh

perbandingan yang signifikan antara

variabel motivasi kerja karyawan

sebelum dilakukannya gaya

kepemimpinan demokratis dengan

variabel motivasi kerja karyawan setelah

dilakukannya gaya kepemimpinan

demokratis dan perbedaan tersebut

signifikan p≤0,05. Ada perbedaan

tingkat motivasi kerja diantara pre-test

dan post-test yaitu rerata post-test lebih

baik dari rerata pre-test. Berdasarkan

hasil analisis data yang dilakukan dapat

diinterpretasikan bahwa dengan

diberlakukannya gaya kepemimpinan

demokratis dapat meningkatkan motivasi

kerja pada karyawan. Hipotesis yang

menyatakan ada pengaruh gaya

kepemimpinan demokratis terhadap

motivasi kerja pada karyawan diterima.

Dengan adanya pembuktian dari

hipotesis yang diajukan peneliti, bahwa

ada pengaruh antara gaya kepemimpinan

demokratis dengan motivasi kerja,

sehingga dapat menambah wacana bagi

perusahaan bahwa pentingnya guna

membangkitkan motivasi kerja pada

karyawan. Karena bila dalam sebuah

perusahaan seluruh karyawannya

mempunyai motivasi kerja yang baik

maka akan tercapai tujuan sebuah

organisasi maupun perusahaan.

Kesimpulan

Dari hasil analisis data dan

pembahasan yang telah diuraikan pada

bab sebelumnya, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan gaya kepemimpinan

demokratis berpengaruh

signifikan terhadap motivasi

kerja karyawan pabrik tahu

Sejahtera, Cikampek Jawa Barat.

Hal ini berdasarkan hasil analisis

perbedaan antara motivasi kerja

sebelum dilakukannya gaya

kepemimpinan demokratis

dengan motivasi kerja setelah

dilakukannya gaya

kepemimpinan demokratis, yang

diperoleh nilai Z sebesar -3,934;

p=0,000 (p<0,05). Sehingga

hipotesis yang menyatakan

bahwa ada pengaruh gaya

kepemimpinan demokratis

terhadap motivasi kerja pada

karyawan.

2. Tingkat motivasi kerja pada

karyawan sebelum diberi

perlakuan berupa gaya

kepemimpinan demokratis pada

kelompok eksperimen memiliki

Page 14: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS ...eprints.ums.ac.id/20323/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfkaryawan pabrik tahu sejahtera Cikampek Jawa Barat. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh

11

rerata yang termasuk dalam

kategori sedang ( ME = 116,5 ),

sedangkan setelah diberi

perlakuan gaya kepemimpinan

demokratis pada kelompok

eksperimen memiliki rerata yang

termasuk dalam kategori sedang

(ME=123, 65). Sehingga ada

pengaruh gaya kepemimpinan

demokratis terhadap motivasi

kerja karyawan pada pabrik tahu

Sejahtera, Cikampek Jawa Barat.

Daftar Pustaka

Anoraga. 2002. Psikologi Kerja. Jakarta:

Rineka Cipta.

As’ad, M. 1995. Seri Ilmu Sumber Daya Manusia Psikologi Industri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

2002. Psikologi Industry.

Yogyakarta: Liberty.

Mohyi, A. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Unit Penerbitan Fakultas Ekonomi UMY Munandar, A.S. 2001. Psikologi

Industri. Jakarta : CV.

Kurnia.

Purwanto, M.Ngalimin.1991. Administrasidan Supervisi Pendidikan. Bandung:Remaja

Siagian, S. 1999. Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Bina Aksara

Winardi, J. 2002. Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada