pengaruh experiential quality terhadap loyalitas …repository.ub.ac.id/2743/1/rahmaniati, mutia...

113
PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (Studi Pada PT. Matahari Department Store Tbk. Di Kota Malang) Disusun oleh: MUTIA PUTRI AYU RAHMANIATI 135020200111019 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Derajat Sarjana Ekonomi BIDANG MANAJEMEN PEMASARAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

Upload: others

Post on 21-Nov-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS

PELANGGAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN

SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

(Studi Pada PT. Matahari Department Store Tbk. Di Kota Malang)

Disusun oleh:

MUTIA PUTRI AYU RAHMANIATI

135020200111019

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih

Derajat Sarjana Ekonomi

BIDANG MANAJEMEN PEMASARAN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas
Page 3: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas
Page 4: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas
Page 5: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas
Page 6: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

xiii

Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas Pelanggan dengan

Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel Mediasi

(Studi Pada PT. Matahari Department Store Tbk. di Kota Malang)

Mutia Putri Ayu Rahmaniati

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

[email protected]

Dosen Pembimbing:

Ananda Sabil Hussein, SE., MCom., PhD.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh experiential quality

terhadap loyalitas pelanggan PT. Matahari Department Store yang dimediasi oleh

kepuasan pelanggan, baik pengaruh secara langsung maupun tidak langsung. Jenis

penelitian ini adalah explanatory research yang menjelaskan hubungan kausal antar

variabel-variabelnya melalui pengujian hipotesis.

Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 200 responden dengan teknik

pengambilan non-probability sampling. Metode analisis menggunakan Partial

Least Square (PLS) dengan software SmartPLS 3.0 dan uji sobel digunakan untuk

menguji hubungan variabel mediasi dalam hipotesis.

Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel Experiential Quality berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan.

Selanjutnya adalah Kepuasan Pelanggan memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap Loyalitas Pelanggan. Sehingga jika melalui pengaruh tidak langsung,

Experiential Quality dan Loyalitas Pelanggan melalui Kepuasan Pelanggan

menghasilkan hubungan yang positif dan signifikan.

Kata Kunci : Experiential Quality, Kepuasan Pelanggan, Loyalitas Pelanggan.

Page 7: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

xiv

The Influence of Experiential Quality on Customer Loyalty Mediated by

Customer Satisfaction

(A Study at PT. Matahari Department Store Tbk. in Malang)

Mutia Putri Ayu Rahmaniati

Faculty of Economics and Business, University of Brawijaya

[email protected]

Advisor:

Ananda Sabil Hussein, SE., MCom., PhD.

ABSTRACT

This research is aimed at determining and analyzing the direct and indirect

effect of experiential quality on customer loyalty at Matahari Department Store

mediated by customer satisfaction as the intervening variable. This explanatory

research explains the causal relationship between variables through hypothesis

testing.

The sample of this study is 200 respondents who were selected through non-

probability sampling technique. The analysis is carried out using Partial Least

Square (PLS) with 3.0 SmartPLS, and Sobel test is used to examine the relations of

the mediating variables in the hypothesis.

The analysis shows that experiential quality has a significant relation with

customer satisfaction and customer loyalty. Further, customer satisfaction has a

significant effect on customer loyalty. Thus, indirectly, experiential quality and

customer loyalty generate positive and significant relation through customer

satisfaction.

Keyword: experiential quality, customer satisfaction, customer loyalty

Page 8: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah Peneliti panjatkan pada Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Peneliti dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP

LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI

VARIABEL MEDIASI (Studi Pada PT. Matahari Department Store Tbk. di Kota

Malang) ini dengan lancar. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi

Muhammad SAW yang telah membawa kita ke jalan dan ajaran yang benar yaitu

Islam.

Skripsi ini merupakan salah satu bentuk hasil integrasi antara teori yang

Penulis dapatkan selama kuliah dengan dunia praktis atau dunia nyata yang ada di

lapangan. Hal ini merupakan bentuk penelitian dasar yang Penulis dapat lakukan

dalam rangka mengaplikasikan ilmu yang sudah Penulis pelajari serta sebagai

media pembelajaran untuk memecahkan dan menyelesaikan masalah pada studi

kasus yang ada di dunia nyata.

Adapun tujuan dari penulisan skripsi adalah untuk memenuhi syarat dalam

mencapai derajad Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang.

Proses pembuatan skripsi ini tentulah tidak lepas dari bantuan dari berbagai

pihak, oleh karena itu sehubungan dengan selesainya karya akhir tersebut penulis

menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:

Page 9: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

iii

1. Drs. Nurkholis, M.Bus. (Acc)., Ak., Ph.D. sebagai Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Brawijaya.

2. Dr. Sumiati, SE., M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Brawijaya.

3. Dr. Siti Aisjah, SE., MS., CSRS., CFP. Selaku Ketua Program Studi S1

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

4. Ananda Sabil Hussein, SE., MCom., PhD. selaku Dosen Pembimbing yang

yang telah memberikan bimbingan, perhatian, arahan, dan masukan dengan

baik sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar.

5. Sunaryo, SE., MSi, PhD. sebagai dosen penguji I yang telah memberikan

kritik dan saran, sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

6. Ainur Rofiq, SE., MCom., PhD. sebagai dosen penguji II yang telah

memberikan kritik dan saran, sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

7. Kedua orang tua Penulis, Bapak Drs. Bakti Wiswadewa, MM. dan Ibu Dra.

Novalina, MM., serta kedua saudara Athiyah Putri Syfarani dan Mohammad

Sultan Adiputra Trisakti, serta kelurga besar yang telah memberikan nasehat,

do’a, motivasi, dan dukungan kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu dosen dan Staf Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Brawijaya Malang atas ilmu dan bimbingan selama penulis

menjalani kuliah serta mendukung kelancaran penulisan skripsi ini.

9. Teman seperjuangan lainnya yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu

yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi dalam penyelesaian

skripsi ini.

Page 10: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

iv

Peneliti menyadari baik secara materi penulisan dan penyusunan materi

skripsi ini kurang sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat

membangun dari berbagai pihak sangat peneliti harapkan. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat dan memberikan inspirasi maupun manfaat bagi siapapun yang

membaca. Aamiin.

Malang, Juni 2017

Mutia Putri Ayu Rahmaniati

Page 11: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NAMA : MUTIA PUTRI AYU RAHMANIATI

TEMPAT/ TANGGAL LAHIR : MATARAM, 21 SEPTEMBER 1995

JENIS KELAMIN : PEREMPUAN

AGAMA : ISLAM

E-MAIL : [email protected]

ALAMAT : JL. HM. SOEHARTO LRG. TOYOTA

NO.10 RT/RW 003/008 KEL. PETOBO

KEC. PALU SELATAN, SULAWESI

TENGAH

Riwayat Pendidikan :

SD NEGERI 41 MATARAM (2001-2007)

SMP NEGERI 1 PALU (2007-2010)

SMA NEGERI MODEL TERPADU MADANI (2010-2013)

MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN, FAKULTAS EKONOMI

DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA (2013-2017)

Page 12: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

v

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................... ii

Daftar Isi ....................................................................................................... v

Daftar Tabel ................................................................................................. ix

Daftar Gambar ............................................................................................ xi

Daftar Lampiran ........................................................................................ xii

Ringkasan .................................................................................................. xiii

BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 9

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 9

1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 10

BAB II : LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................... 11

2.2 Pemasaran .................................................................................... 13

2.2.1 Pengertian Pemasaran ...................................................... 13

2.2.2 Konsep Pemasaran ........................................................... 14

2.3 Produk .......................................................................................... 17

2.3.1 Pengertian Produk ............................................................ 17

2.3.2 Klasifikasi Produk ........................................................... 18

2.4 Experiential Quality .................................................................... 19

2.4.1 Pengertian Experiential Quality ...................................... 19

2.4.2 Dimensi Experiential Quality .......................................... 20

2.5 Kepuasan Pelanggan .................................................................... 20

2.5.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan ...................................... 21

2.5.2 Atribut Pembentuk Kepuasan Pelanggan ........................ 22

2.5.3 Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan ....................... 23

Page 13: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

vi

2.5.4 Manfaat Kepuasan Pelanggan .......................................... 24

2.5.5 Dimensi Kepuasan Pelanggan ......................................... 24

2.6 Loyalitas Pelanggan ..................................................................... 25

2.6.1 Pengertian Loyalitas Pelanggan ....................................... 25

2.6.2 Manfaat Loyalitas Pelanggan .......................................... 26

2.6.3 Komponen Pembentuk Loyalitas Pelanggan ................... 27

2.6.4 Karakteristik Loyalitas Pelanggan ................................... 27

2.6.5 Jenis-jenis Loyalitas Pelanggan ....................................... 27

2.7 Hubungan Antar Variabel ............................................................ 29

2.7.1 Hubungan antara Experiential Quality dengan

LoyalitasPelanggan .......................................................... 29

2.7.2 Hubungan antara Experiential Quality dengan Kepuasan

Pelanggan ......................................................................... 30

2.7.3 Hubungan antara Kepuasan Pelanggan dengan Loyalitas

Pelanggan ......................................................................... 30

2.7.4 Hubungan Experiential Quality terhadap Loyalitas Pelanggan

dengan Kepuasan Pelanggan sebagai variabel mediasi ... 31

2.8 Kerangka Pikir Penelitian ............................................................ 32

2.9 Hipotesis ...................................................................................... 33

BAB III : METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................ 34

3.2 Lokasi Penelitian ......................................................................... 34

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................... 35

3.3.1 Populasi ........................................................................... 35

3.3.2 Sampel ............................................................................. 35

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel ........................................... 36

3.4 Sumber Data ................................................................................ 37

3.5 Metode Pengumpulan Data ......................................................... 38

3.6 Skala Pengukuran ........................................................................ 39

3.7 Definisi Operasional Variabel ..................................................... 39

3.7.1 Variabel Eksogen (X) ...................................................... 39

3.7.2 Variabel Intervening (Z) .................................................. 40

Page 14: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

vii

3.7.3 Variabel Endogen (Y) ...................................................... 42

3.8 Teknik Analisis Data ................................................................... 43

3.8.1 Partial Least Square (PLS) ............................................. 43

3.9 Model Spesifikasi ........................................................................ 43

3.9.1 Outer Model ........................................................................ 43

3.9.2 Inner Model ........................................................................ 45

3.10 Evaluasi Model ............................................................................ 45

3.10.1 Evaluasi Outer Model ....................................................... 45

3.10.2 Evaluasi Inner Model........................................................ 47

3.10.3 Metode Sobel .................................................................... 48

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek .............................................................. 50

4.1.1 Sejarah Perusahaan ............................................................. 51

4.1.2 Logo PT. Matahari Department Store ................................ 52

4.1.3 Visi dan Misi ...................................................................... 53

4.2 Karakteristik Responden.............................................................. 53

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........ 53

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ....................... 54

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir54

4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ............... 55

4.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan ............ 56

4.2.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Intensitas Pembelian57

4.3 Statistik Deskriptif ....................................................................... 58

4.3.1 Experiential Quality (EQ) .................................................. 58

4.3.2 Kepuasan Pelanggan (CS) .................................................. 60

4.3.3 Loyalitas Pelanggan (CL) ................................................... 62

4.4 Analisis Data ............................................................................... 63

4.1.1 Analisis Outer Model.......................................................... 63

4.4.1.1 Validitas Konvergen............................................... 65

4.4.1.2 Validitas Diskriminan ............................................ 66

4.4.1.3 Average Variance Extracted (AVE) ...................... 68

Page 15: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

viii

4.4.1.4 Composite Reliability dan Cronbach’s Alpha ........ 68

4.1.2 Analisis Inner Model .......................................................... 69

4.4.2.1 Adjusted R-Square (R²) .......................................... 70

4.4.2.2 Predictive Relevance .............................................. 70

4.5 Pengujian Hipotesis ..................................................................... 72

4.5.1 Hipotesis 1 .......................................................................... 72

4.5.2 Hipotesis 2 .......................................................................... 73

4.5.3 Hipotesis 3 .......................................................................... 73

4.5.4 Hipotesis 4 .......................................................................... 74

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 76

4.6.1 Experiential Quality terhadap Loyalitas Pelanggan ........... 76

4.6.2 Experiential Quality terhadap Kepuasan Pelanggan .......... 77

4.6.3 Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan .......... 78

4.6.4 Experiential Quality terhadap Loyalitas pelanggan dengan

Kepuasan Pelanggan sebagai Variabel Mediasi ................. 78

4.7 Implikasi ...................................................................................... 79

BAB V : PENUTUP

5.1 Kesimpulan .................................................................................. 80

5.2 Saran ............................................................................................ 81

Daftar Pustaka ............................................................................................ 83

Lampiran .................................................................................................... 86

Page 16: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Hal.

1.1 Top Brand Index 2016 Fase 2 8

2.1 Penelitian Terdahulu 11

2.2 Empat Jenis Loyalitas 28

3.1 Skala Likert 39

3.2 Dimensi dan Indikator Experiential Quality 40

3.3 Dimensi dan Indikator Kepuasan Pelanggan 41

3.4 Dimensi dan Indikator Loyalitas Pelanggan 42

3.5 Persamaan Outer Model 44

3.6 Parameter dan Nilai Validitas 46

4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 54

4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia 54

4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan

Terakhir 55

4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan 56

4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan 57

4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Intensitas

Pembelian 57

4.7 Statistik Deskriptif Experiential Quality 59

4.8 Statistik Deskriptif Kepuasan Pelanggan 61

4.9 Statistik Deskriptif Loyalitas Pelanggan 62

Page 17: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

x

4.10 Outer Loadings (Mean, STDEV, t-Values) 66

4.11 Nilai Dicriminant Validity (outer loadings) 67

4.12 Nilai Average Variabel Extracted (AVE) 68

4.13 Nilai Composite Reliability dan Cronbach’s Alpha 68

4.14 R- Square 70

4.15 Path Coefficient 72

4.16 Uji Hipotesis 76

Page 18: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Hal.

2.1 Konsep Kepuasan Pelanggan 22

2.2 Kerangka Pikir Penelitian 32

2.3 Kerangka Hipotesis 33

3.4 Uji Sobel 48

4.1 Logo Matahari Department Store 52

4.2 Model Pengukuran (outer model) 65

4.3 Model Struktural (inner model) 69

Page 19: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Hal.

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian 86

Lampiran 2 Tabulasi Identitas Responden 90

Lampiran 3 Outer Loadings (Mean, STDEV, t-values) 103

Lampiran 4 Nilai Discriminant Validity (outer loadings) 104

Lampiran 5 Nilai Average Variance Extracted (AVE), dan

Cronbanch’s Alpha 105

Lampiran 6 R Square (R2) 107

Lampiran 7 Path Coefficient 107

Page 20: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemasaran saat ini terus berkembang menjadi konsep yang modern.

Persaingan bidang usaha di era globalisasi dan teknologi yang semakin maju

menjadi salah satu alasan utama terciptanya ragam produk dan ragam fasilitas dan

pelayanan yang disuguhkan para pengusaha bisnis kepada konsumen. Di era

modern ini, gaya hidup masyarakat mengalami perubahan mengikuti zaman

menjadi lebih modern. Gaya hidup modern dapat mengubah kebiasaan hidup

masyarakat dalam melakukan konsumsi. Perubahan kebiasaan masyarakat

menyebabkan gaya hidup masyarakat menjadi semakin hedonis terutama pada kota-

kota besar.

Bergesernya pola berbelanja masyarakat dari pasar tradisional ke pasar

modern mendongkrak potensi pertumbuhan ritel. Industri ritel adalah salah satu dari

sekian banyak industri yang mengalami perkembangan yang cukup positif. Industri

ritel yang tumbuh pesat dewasa ini merupakan hasil dari meningkatnya ragam hasil

produksi yang dikemas dan ditata dalam rupa yang lebih menarik, dan

meningkatnya keperluan konsumen terhadap barang, baik dalam kualitas maupun

kuantitas. Peluang inilah yang ditangkap oleh pemodal asing yang demikan agresif

membangun jaringan ritel di kota-kota besar di Indonesia.

Ketatnya persaingan membuat pasar sulit untuk bersaing dalam inovasi

produk. Selain itu, perkembangan teknologi yang semakin cepat menyebabkan

Page 21: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

2

sesuatu hal baru dengan mudah akan dapat ditiru oleh orang lain, sehingga peranan

layanan konsumen menjadi penting. Kualitas yang ditawarkan akhirnya tidak hanya

ditentukan kualitas produk tapi juga oleh kualitas jasa.

Ritel modern di Indonesia berkembang pesat. Asosiasi Pengusaha Ritel

Indonesia (Aprindo) mengungkapkan, pada tahun 2016, terjadi peningkatan

penjualan sekitar 10 persen pada industri ritel nasional. Peningkatan ini terjadi

sejalan dengan perbaikan perekonomian Indonesia pada tahun 2017. Total nilai

penjualan ritel pada 2015 sebesar Rp 181 triliun, sedangkan pada tahun 2016

mencapai Rp 200 triliun. Untuk tahun 2017, pihak Aprindo yakin pertumbuhan

penjualan di industri ritel akan melebihi pertumbuhan pada tahun 2016, seiring

dengan prediksi pertumbuhan ekonomi pada 2017 yang mencapai 5,4 persen.

(sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com)

Konsumen saat ini merasa lebih nyaman untuk berbelanja di ritel modern.

Ritel modern adalah ritel dengan sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis

barang secara eceran yang berbentuk Minimarket, Supermarket, Department Store,

ataupun grosir untuk perkulakan (Peraturan Presiden nomor 112 Tahun 2007).

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengungkapkan, pada tahun 2016

terjadi peningkatan penjualan sekitar 10 persen pada industri ritel nasional.

Peningkatan ini sejalan dengan perbaikan perekonomian Indonesia pada tahun 2017

(sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com).

Salah satu bentuk industri ritel yang ada di Indonesia adalah department store.

Department store merupakan suatu bentuk toko swalayan yang menjual barang

dagangan eceran, tempat berbelanja yang kini semakin diminati oleh konsumen

yang menjual berbagai macam kebutuhan gaya yang terdiri dari pakaian anak,

Page 22: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

3

wanita, pria, sepatu, tas, parfum, dan berbagai kebutuhan gaya lainnya. Hal tersebut

dikarenakan department store dapat memberikan kelebihan seperti keleluasan bagi

konsumen untuk memilih barang-barang yang diminati dengan berbagai alternatif

pilihan harga, merek, ukuran, dan kualitas dari produk yang diberikan.

Department store mendominasi segmen ritel campuran di Indonesia,

menghasilkan 99% total penjualan ritel campuran di tahun 2015. Format ini

menunjukan pertumbuhan tertinggi di pasar non-grocery dengan CAGR sebesar

9,2% antara tahun 2010 dan 2015. Ekspansi di sektor ini didorong oleh

pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat, populasi penduduk muda yang

bertambah, urbanisasi yang terus berlanjut, pergeseran pola konsumsi seiring

dengan meningkatnya pendapatan yang dapat dibelanjakan, serta perpindahan dari

pasar tradisional ke pasar modern. (sumber: laporan tahunan PT. Matahari

Department Store Tbk. 2015)

Perkembangan ritel modern di beberapa kota di Indonesia membuat

persaingan antar ritel modern semakin meningkat, termasuk yang ada di Kota

Malang. Melihat banyaknya konsumen yang mempunyai keinginan dan kebutuhan

beraneka ragam saat ini, membuat peluang besar bagi para pelaku bisnis untuk

mendirikan tempat ritel modern di Kota Malang. Beberapa department store yang

berada di Kota Malang diantaranya adalah Matahari Department Store, Ramayana,

dan Center Point. Dari sekian banyak department store yang terdapat di Kota

Malang, Matahari Department Store merupakan department store retail pakaian

yang terbesar di Kota Malang dan memiliki beberapa cabang di Kota Malang.

Selain itu Matahari Department Store berlokasi di mall besar yang berada di Kota

Malang.

Page 23: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

4

PT Matahari Department Store Tbk (“Matahari” atau “Perseroan”) adalah

perusahaan ritel terkemuka di Indonesia yang menyediakan perlengkapan fashion,

aksesori, kecantikan, hingga peralatan rumah tangga dengan harga yang terjangkau.

Matahari menghadirkan produk-produk stylish berkualitas tinggi serta pengalaman

berbelanja yang istimewa, bekerja sama dengan pemasok lokal dan internasional

yang terpercaya untuk menawarkan beragam produk terkini dari merek eksklusif

dan merek internasional.

Tabel 1.1

Top Brand Index 2016 Fase 2 Kategori Retail Department Store

Merek TBI TOP

Matahari 53.6% TOP

Ramayana 21.4%

Toserba Yogya 6.7%

Sogo 4.4%

Sumber : topbrand-award.com (2016)

Pada Tabel 1.1 Top Brand Index 2016 fase 2 dalam kategori department store

menunjukan bahwa Matahari Department Store mendominasi persaingan dalam

kategori department store di Indonesia sebesar 53.6%.

Matahari telah hadir di kancah ritel Indonesia selama hampir enam dekade.

Gerai pertamanya, yang merupakan toko pakaian untuk anak-anak, dibuka pada 24

Oktober 1958 di Pasar Baru, Jakarta. Sejak itu, Matahari terus berkembang menjadi

perusahaan nasional, membuka department store modern pertama di Indonesia

pada tahun 1972 dan mendirikan basis konsumen setia di seluruh Indonesia. Dengan

jaringan 151 gerai di 70 kota, Matahari Department Store menyediakan lapangan

pekerjaan bagi 50.000 orang di Indonesia dan mendapatkan 80% produk pembelian

langsung dan konsinyasi dari sekitar 850 pemasok lokal. (sumber :

http://matahari.co.id)

Page 24: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

5

Matahari Department Store di Kota Malang memiliki jumlah pengunjung

terbanyak dibandingkan dengan department store lainnya di Kota Malang yakni

dengan persentasi sebesar 53%. Pengunjung Matahari Department Store tersebut

dapat berjumlah 4.000 pengunjung per hari, bahkan jumlah tersebut dapat

bertambah ketika weekend dan adanya special occasion. Sedangkan posisi kedua

ditempati oleh Ramayana dengan persentasi sebesar 43% dengan jumlah

pengunjung 3.000 per hari dan ketika adanya special occasion sebanyak 4.500, dan

sisanya adalah Sarinah dengan persentasi sebesar 4%. (sumber: http://malang-

post.com)

Dalam era perdagangan bebas, setiap perusahaan menghadapi persaingan

yang ketat. Meningkatnya intensitas persaingan dan jumlah pesaing menuntut

perusahaan untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen

dengan cara memberikan pengalaman yang lebih memuaskan daripada yang

dilakukan oleh pesaing. Lemke dalam Hansory dan Diah (2014) menyatakan bahwa

experiential quality lebih dari sekedar mendapatkan produk yang diinginkan oleh

konsumen, tetapi juga semua event dan aktivitas yang merupakan bagian dari proses

berbelanja, pelayanan staf, bagaimana sambutan karyawan, dan apa yang dirasakan

konsumen ketika bebelanja. Dengan demikian, hanya perusahaan yang berkualitas

lah yang dapat bersaing dan menguasai pasar.

Berdasarkan sudut pandang konsumen, hadirnya department store

dengan konsep swalayan yang menjual berbagai macam produk dan ditunjang oleh

suasana toko yang bersih, teratur dan nyaman menjadi daya tarik untuk

berbelanja di pasar swalayan. Konsumen tidak perlu lagi berdesakan dengan

konsumen lain untuk membeli barang yang berbeda sambil menjinjing kantong

Page 25: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

6

belanjaan yang berat, suasana yang kurang nyaman, dan lain sebagainya seperti

yang biasa terjadi di pasar tradisional. Pilihan konsumen akan jatuh pada pasar

swalayan yang mampu menawarkan manfaat-manfaat yang berpengaruh positif

bagi konsumen seperti harga terjangkau, produk yang lengkap, lokasi yang mudah

dicapai, adanya potongan harga diperayaan hari besar, atmosfir di dalam

department store yang nyaman, pengalaman berbelanja yang baik, serta

pengalaman dari kualitas pelayanan yang didapatkan.

Bisnis yang bergerak dalam bidang produk/jasa perlu memperhatikan

pelayanan terbaik guna memenuhi atau melebihi harapan konsumen. Pada

perusahaan, pelayanan merupakan hal yang vital. Salah satu cara untuk

menempatkan sebuah perusahaan agar lebih unggul daripada para pesaingnya

adalah dengan memberikan pelayanan yang lebih berkualitas dari para pesaingnya.

Persaingan menuntut pebisnis agar mampu memberikan kualitas pengalaman yang

baik kepada konsumen. Experiential quality (kualitas pengalaman) adalah

penialaian yang didasarkan pada keunggulan atau superioritas dari pengalaman

pelanggan (Lemke dalam Hansory dan Diah, 2014).

Kualitas pengalaman memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan

pelanggan. Kualitas pengalaman memberikan suatu dorongan kepada pelanggan

untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan. Kepuasan

pelanggan menurut Kotler (dalam Tjiptono, 2008:169) adalah tingkat perasaan

seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia persepsikan

dibandingkan harapannya. Hal tersebut kemudian menegaskan bahwa, dengan

memenuhi kebutuhan pelanggan dengan kinerja kualitas pengalaman yang melebihi

apa yang telah diharapkan oleh pelanggan tersebut, maka akan tercipta kepuasan

Page 26: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

7

pelanggan. Menurut Kotler dan Keller (2016:153) menyatakan bahwa kepuasan

konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena

membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap ekspektasi

mereka.

Dengan demikian, semakin disadari bahwa kualitas pengalaman dan

kepuasan pelanggan merupakan salah satu aspek yang penting yang perlu

diperhatikan jika perusahaan ingin bertahan dalam bisnis hingga mampu

memenangkan persaingan. Meskipun demikian, tidaklah mudah untuk mewujudkan

kinerja kualitas pengalaman yang mampu memuaskan pelanggan secara

menyeluruh.

Efek dari kepuasan atas kualitas pengalaman yang unggul dan konsisten yang

diberikan perusahaan dapat mendatangkan berbagai manfaat, seperti: hubungan

perusahaan dengan pelanggan yang lebih harmonis dengan adanya rasa saling

mempercayai diantara kedua belah pihak, reputasi perusahaan yang lebih baik di

mata pelanggan, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan loyalitas

pelanggan, membentuk adanya rekomendasi dari mulut ke mulut (word-of-mouth)

yang menguntungkan bagi perusahaan.

Dalam jangka panjang, ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk

memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka dan

memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan serta

meminimumkan pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan. Pelayanan

terbaik yang diberikan perusahaan dapat membuat pelanggan merasa puas. Dengan

demikian, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.

Page 27: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

8

Loyalitas merupakan konsep multidimensional yang kompleks. Salah

satu penyebabnya adalah beragamnya definisi dan operasional konsep ini. Menurut

Grifin (2005) loyalitas merupakan suatu komitmen yang tinggi untuk melakukan

pembelian kembali suatu produk atau jasa yang disukai di masa yang akan datang.

Dengan kata lain konsumen akan setia untuk melakukan pembelian berulang

secara terus-menerus.

Loyalitas pelanggan memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan,

mempertahankan mereka berarti meningkatkan kinerja keuangan dan

memperthankan kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini menjadi alasan utama bagi

sebuah perusahaan untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. Usaha untuk

memperoleh pelanggan yang loyal tidak bisa dilakukan sekaligus, tetapi melalui

beberapa tahapan, mulai dari mencari pelanggan potensial sampai memperoleh

partner. Loyalitas pelanggan merupakan aset dan memiliki peran penting dalam

sebuah perusahaan.

Loyalitas terbentuk karena adanya pengalaman dalam menggunakan suatu

barang atau jasa. Dengan demikian dapat disimpulkan loyalitas pembelian adalah

perilaku pembeli yang setia pada suatu produk dan tidak beralih pada produk lain.

Loyalitas konsumen tidak terbentuk dalam waktu singkat tetapi melalui proses

belajar dan berdasarkan hasil pengamatan dari konsumen yang

melakukan pembelian yang konsisten sepanjang waktu karena memiliki sikap yang

positif terhadap suatu produk atau jasa tertentu. Loyalitas konsumen dapat tercipta

dari kepuasan pelayanan yang diberikan.

Latar belakang tersebut didasarkan pada penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Senjaya et al. (2013) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh langsung

Page 28: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

9

positif yang tidak signifikan antara dimensi customer experience quality terhadap

loyalitas pelanggan, kemudian Hansory dan Diah (2014) yang menyatakan bahwa

experiential quality secara statistik berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan

secara langsung namun tidak signifikan, sedangkan Hung-Che Wu et al. (2014)

menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari festival

quality terhadap kepuasan pelanggan, serta penelitian yang dilakukan oleh Hussein

(2014) yang menyatakan bahwa kepuasan pelanggan memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Akan tetapi belum ada penelitian yang

membahas mengenai hubungan antara experiential quality terhadap loyalitas

pelanggan dengan kepuasan pelanggan sebagai variabel mediasinya. Sehingga

berdasarkan latar belakang tersebut, diperlukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Experiential Quality terhadap Loyalitas Pelanggan dengan Kepuasan

Pelanggan Sebagai Variabel Mediasi (Studi Pada PT. Matahari Department

Store di Kota Malang).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah Experiential Quality berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan pada

PT. Matahari Department Store Tbk. di Kota Malang?

2. Apakah Experiential Quality berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan

pada PT. Matahari Department Store Tbk. di Kota Malang?

3. Apakah Kepuasan Pelanggan berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan

pada PT. Matahari Department Store Tbk. di Kota Malang?

Page 29: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

10

4. Apakah Kepuasan Pelanggan memediasi pengaruh Experiential Quality

terhadap Loyalitas Pelanggan pada PT. Matahari Department Store Tbk. di

Kota Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis pengaruh Experiential Quality terhadap Loyalitas

Pelanggan pada PT. Matahari Department Store Tbk. di Kota Malang.

2. Untuk menganalisis pengaruh Experiential Quality terhadap Kepuasan

Pelanggan pada PT. Matahari Department Store Tbk. di Kota Malang.

3. Untuk menganalisis pengaruh Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas

Pelanggan pada PT. Matahari Department Store Tbk. di Kota Malang.

4. Untuk menganalisis pengaruh Experiential Quality terhadap Loyalitas

Pelanggan dengan Kepuasan Pelanggan sebagai variable mediasi.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Manfaat bagi akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris, pengetahuan,

dan informasi berkaitan dengan manajemen pemasaran, terutama pada

Experiential Quality, Kepuasan Pelanggan, dan Loyalitas Pelanggan.

b. Manfaat untuk penelitian lebih lanjut

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk

memperkaya studi yang belum terungkap dalam penelitian ini.

Page 30: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

11

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat untuk pemasar

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman pemasar

mengenai pengaruh Experiential Quality terhadap Loyalitas Pelanggan

dengan Kepuasan Pelanggan sebagai variabel mediasi, serta sebagai

pertimbangan pemasar dalam menciptakan strategi pemasaran.

b. Manfaat bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada

perusahan mengenai pengaruh Experiential Quality terhadap Loyalitas

Pelanggan dengan Kepuasan Pelanggan sebagai variabel mediasi,

sehingga dapat dijadikan acuan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam

pengambilan keputusan.

Page 31: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

12

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan dengan tujuan untuk

meneliti hubungan antara experiential quality terhadap loyalitas pelanggan.

Penelitian yang dilakukan oleh Hung-Che Wu et al. (2014) dengan judul “An

Empirical Study of Behavioral Intentions in the Food Festival: The Case of Macau”

yang membuktikan bahwa festival quality secara signifikan terbukti mempengaruhi

visitor satisfaction Macau Food Festival dan festival quality secara signifikan

menciptakan behavioral intentions. Sedangkan, penelitian yang dilakukan oleh

Hansory dan Diah (2014) dengan judul “Pengaruh Esperience Quality terhadap

Customer Loyalty dengan Percieved Value dan Brand Image sebagai Variabel

Intervening di De Soematra 1910 Surabaya” menunjukan hasil pengujian bahwa

experience quality secara statistik mempengaruhi customer loyalty secara langsung

namun tidak signifikan atau dengan kata lain terdapat pengaruh yang terjadi namun

experience quality memiliki peranan yang tidak terlalu basar dalam terbentuknya

loyalitas konsumen De Soematra 1910.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Hussein dan Raditha (2014)

dengan judul ”How Quality Value, and Satisfaction Create Passenger Loyalty: An

Empirical Study on Indonesia Bus Rapid Transit Passenger” menunjukan hasil

penelitian bahwa passenger satisfaction memiliki pengaruh signifikan terhadap

loyalitas serta service quality memiliki pengaruh yang signfikan terhadap passenger

Page 32: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

13

perceived value, satisfaction, dan loyalitas. Sedangkan, penelitian Senjaya et al.

(2013) dengan judul “Pengaruh Customer Experience Quality Terhadap Customer

Satisfaction dan Customer Loyalty di Kafe Exelso Tunjungan: Plaza Surabaya:

Perspektif B2C” membuktikan bahwa terdapat pengaruh langsung positif

signifikan yang kuat antara dimensi customer experience quality terhadap kepuasan

pelanggan, terdapat pengaruh langsung positif yng tidak signifikan antara dimensi

customer experience quality terhadap loyalitas pelanggan, kemudian kepuasan

pelanggan berpengaruh langsung positif yang signifikan terhadap loyalitas

pelanggan, dan kepuasan pelanggan dapat menjadi mediasi antara dimensi

customer experience quality terhadap loyalitas pelanggan. Berikut adalah tabel

ringkasan dari penelitian terdahulu :

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul

Penelitian

Sampel

dan

Metode

Sampel

Variabel

dan Alat

Analisis

Hasil Penelitian

Hung-Che

Wu et al.

(2014)

An Empirical

Study of

Behavioral

Intentions in the

Food Festival :

The Case of

Macau

Sampel :

428

responden

Convenien

ce sample

Variabel:

Behavioral

Intentions,

Visitor

Satisfactions

, Festival

Quality

Alat

Analisis:

Analisis

SEM

Festival quality secara

signifikan terbukti

mempengaruhi visitor

satisfaction

Festival quality secara

signifikan menciptakan

behavioral intentions.

Page 33: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

14

Peneliti Judul

Penelitian

Sampel

dan

Metode

Sampel

Variabel

dan Alat

Analisis

Hasil Penelitian

Meyer

Fossetta

Hansory dan

Diah

Dharmayanti

(2014)

Pengaruh

Experience

Quality

Terhadap

Customer

Loyalty dengan

Percieved Value

dan Brand

Image Sebagai

Variabel

Intervening di

De Soematra

1910 Surabaya

Sampel:

120

responden

Variabel:

Experience

Quality,

Customer

Loyalty,

Perceived

Value,

Brand Image

Alat

Analisis:

Analisis

Path

Experience Quality

secara statistik

memiliki pengaruh

terhadap Brand Image

Experience Quality

secara statistik

mempengaruhi

Perceived Value

Perceived Value secara

statistik mempe-

ngaruhi Brand Image

Brand Image secara

statistik mempengaruhi

Customer Loyalty

Experience Quality

secara statistik

mempengaruhi

Customer Loyalty

secara langsung namun

tidak signifikan

Perceived Value secara

statistik mempengaruhi

Customer Loyalty

secara langsung.

Ananda

Sabil Husein

dan Raditha

Hapsari

(2014)

How Quality,

Value, and

Satisfaction

Create

Passenger

Loyalty : An

Emperical Study

on Indonesia

Bus Rapid

Transit

Passanger

Sampel :

152

responden

convenien

ce

sampling

Variabel :

Sercive

Quality,

Percieved

Value,

Customer

Satisfaction

Alat

Analisis:

Partial Least

Square

Outcome quality,

interaction quality, dan

physical quality adalah

dimensi utama service

quality.

Service quality

memiliki pengaruh

yang signifikan

terhadap passenger

percieved value,

satisfaction, dan

loyalitas.

Passenger satisfaction

memiliki pengaruh

signifikan terhadap

loyalitas.

Page 34: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

15

Peneliti Judul

Penelitian

Sampel

dan

Metode

Sampel

Variabel

dan Alat

Analisis

Hasil Penelitian

Vivie

Senjaya et al

(2013)

Pengaruh

Customer

Experience

Quality

Terhadap

Customer

Satisfaction dan

Customer

Loyalty di Kafe

Exelso

Tunjungan

Plaza Surabaya :

Perspektif B2C

Sampel :

200

responden

Variabel :

Experience

quality,

costumer

satisfaction,

dan

customer

loyalty

Alat Analisis

:

Covariance-

Based

Structural

Equation

Model (CB-

SEM)

Terdapat pengaruh

langsung positif

signifikan yang kuat

antara dimensi customer

experience quality

terhadap kepuasan

pelanggan.

Terdapat pengaruh

langsung positif yang

tidak signifikan antara

dimensi customer

experience quality

terhadap loyalitas

pelanggan.

Kepuasan pelanggan

berpengaruh langsung

positif yang signifikan

terhadap loyalitas

pelanggan.

Kepuasan pelanggan

dapat menjadi mediasi

antara kedelapan dimensi

customer experience

quality terhadap loyalitas

pelanggan.

Sumber : Data primer diolah (2017)

2.2 Pemasaran

2.2.1. Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2016:27) pemasaran adalah suatu proses sosial

dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang

mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan

menukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.

Menurut American Marketing Association dalam Tjiptono (2014:4)

pemasaran adalah aktivitas, serangkaian institusi, dan proses menciptakan,

mengkomunikasikan, menyampaikan , dan mempertukarkan tawaran yang bernilai

bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat luas.

Page 35: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

16

Menurut William J. Stanton yang diterjemahkan oleh Basu Swastha dan

Irawan (2008:4) pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan,

dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada

pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.

Menurut Basu dan Irawan (2008) pemasaran merupakan salah satu dari

kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya

untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan

mendapatkan laba.

Menurut Kotler dan Keller (2016:27) manajemen pemasaran terjadi ketika

setidaknya satu pihak dalam sebuah pertukaran potensial berfikir tentang cara-cara

untuk mencapai respon yang diinginkan pihak lain. Karenanya kita memandang

manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu memilih

pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan

dengan menciptakan, menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan

yang unggul.

Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran

adalah sistem dari keseluruhan kegiatan bisnis yang dilakukan perusahaan dalam

merencanakan, menentukan, mempromosikan, dan mendistribusikan barang atau

jasa guna memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan demi perkembangan

perusahaan, mendapatkan laba, dan kelangsungan hidup perusahaan.

Page 36: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

17

2.2.2 Konsep Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2016:42), pada dasarnya kegiatan pemasaran

mencakup konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran,

dan konsep pemasaran holistik.

1) Konsep Produksi

Konsep ini berorientasi pada proses produksi atau operasi. Produsen meyakini

konsumen hanya akan membeli produk-produk yang murah dan mudah

diperoleh. Para manajer mengansumsikan bahwa konsumen terutama tertarik

pada ketersediaan produk dan harga yang rendah. Orientasi ini berguna ketika

perusahaan ingin memperluas pasar.

2) Konsep Produk

Dalam konsep ini pemasar beranggapan bahwa konsumen lebih menghendaki

produk-produk yang memiliki kualitas, kinerja, fitur atau penampilan

superior. Para manajer organisasi memusatkan perhatian untuk menghasilkan

produk yang unggul dan memperbaiki mutunya dari waktu ke waktu.

3) Konsep Penjualan

Konsep ini berorientasi pada tingkat penjualan, dimana pemasar beranggapan

bahwa konsumen harus dipengaruhi agar penjualan dapat meningkat. Konsep

ini mengansumsikan bahwa konsumen umumnya menunjukkan keengganan

atau penolakan untuk membeli sehingga harus dibujuk supaya membeli.

4) Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran berorientasi pada pelanggan dengan anggapan bahwa

konsumen hanya akan bersedia membeli produk-produk yang mampu

memenuhi kebutuhan dan keinginannya serta memberikan kepuasan. Konsep

Page 37: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

18

pemasaran terdiri atas empat pilar yakni: pasar sasaran, kebutuhan pelanggan,

pemasaran terpadu atau terintegrasi dan berkemampuan menghasilkan laba.

5) Konsep Pemasaran Holistik

Konsep pemasaran holistik merupakan suatu pendekatan terhadap suatu

pemasaran yang mencoba mengakui dan mendamaikan lingkup dan

kompleksitas kegiatan pemasaran. Pemasaran holistik mengakui bahwa

segala sesuatu bisa terjadi pada pemasaran dan pemasaran perspektif yang

luas dan terpadu sering dibutuhkan empat komponen dari pemasaran holistik

yaitu relationship marketing, integrated marketing, internal marketing, dan

social responsibility marketing.

a) Relationship Marketing, mempunyai tujuan membangun hubungan

jangka panjang yang saling memuaskan dengan pihak-pihak yang

memiliki kepentingan utama (pelanggan, pemasok dan distributor)

dalam rangka mendapatkan serta mempertahankan prefensi dan

kelangsungan bisnis jangka panjang.

b) Internal Marketing, tugas pemasaran internal ialah merekrut, melatih

dan memotivasi karyawan yang mampu untuk melayani pelanggan

dengan baik. Pemasaran internal berlangsung pada dua tingkatan, yang

pertama berfungsi sebagai pemasaran sales force, advertising, layanan

pelanggan manajemen produk, riset pemasaran. Yang kedua pemasaran

berlangsung oleh departemen lain, departemen tersebut memerlukan

pemikiran pemasaran yang berfikir pelanggan, dimana dapat

menembus keseluruhan perusahaan.

Page 38: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

19

c) Social Responsibility Marketing, konsep pemasaran masyarakat yang

menuntut para pemasar untuk memasukkan pertimbangan sosial dan

etis ke praktik pemasaran mereka. Para pemasar harus

menyeimbangkan dan mengatur kriteria yang sering bertentangan

dengan laba perusahaan, pemuasan keinginan konsumen dan

kepentingan publik.

d) Integrated Marketing, lebih merencanakan kegiatan pemasaran dan

merakit program pemasaran yang sepenuhnya terpadu untuk

menciptakan, mengkomunikasikan dan memberikan nilai bagi

konsumen. Dengan kata lain, rancangan dan penerapan dari suatu

aktivitas pemasaran adalah dengan melakukan bisnis secara

menyeluruh dalam manajemen permintaan, manajemen sumber daya

dan manajemen jaringan.

2.3 Produk

2.3.1. Pengertian Produk

Menurut Kotler dan Keller (2016:389) produk adalah sesuatu yang dapat

ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan, termasuk barang

fisik, jasa, pengalaman, kejadian, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan

gagasan.

Dalam merencanakan penawaran pasarnya, pemasar perlu menangani lima

tingkatan produk. Setiap tingkat menambahkan nilai pelanggan, dan kelimanya

merupakan hierarki nilai pelanggan, yaitu :

Page 39: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

20

1. Tingkat dasar adalah manfaat inti (core benefit): manfaat yang benar-benar

dibeli pelanggan. Pemasar harus benar-benar melihat diri mereka sendiri

sebagai penyedia manfaat.

2. Tingkat kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi produk dasar

(basic product).

3. Tingkat ketiga, pemasar menyiapkan produk yang diharapkan (expected

product), sekelompok atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pembeli

ketika mereka membeli produk ini.

4. Tingkat keempat, pemasar menyiapkan produk tambahan (augmented

product), yang melebihi harapan pelanggan.

5. Tingkat kelima adalah produk potensial (potential product), yang mencakup

semua kemungkinan tambahan dan transformasi yang mungkin dialami

sebuah produk atau penawaran di masa depan. Ini adalah tempat dimana

perusahaan mencari cara baru untuk memuaskan pelanggan dan membedakan

penawaran mereka.

2.3.2. Klasifikasi Produk

Pemasar mengklasifikasikan produk berdasarkan durability (daya tahan),

tangibility, dan penggunaan (konsumen atau industri). Setiap jenis memiliki strategi

bauran pemasaran yang sesuai (Kotler dan Keller, 2016:391).

Durability (daya tahan) dan tangibility produk terbagi dalam tiga kelompok

sesuai dengan durability dan tangibility :

1. Barang tak berwujud adalah barang berwujud yang biasanya dikonsumsi

dalam satu atau beberapa kegunaan, seperti sabun dan sampo. Karena barang-

barang ini sering dibeli, strategi yang tepat adalah membuatnya tersedia di

Page 40: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

21

banyak lokasi, hanya menagih sedikit mark up, dan banyak mengiklankan

untuk mendorong percobaan dan membangun preferensi.

2. Barang tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya banyak digunakan:

lemari es, peralatan mesin, dan pakaian. Mereka biasanya membutuhkan

penjualan dan layanan yang lebih personal, margin yang lebih tinggi, dan

membutuhkan lebih banyak jaminan penjual.

3. Layanan tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan, variabel, dan produk yang

mudah rusak yang biasanya memerlukan kontrol kualitas yang lebih baik,

kredibilitas pemasok, dan kemampuan beradaptasi. Contohnya termasuk

potongan rambut, saran hukum, dan perbaikan alat.

2.4. Pengertian Retailing

Kegiatan pemasaran melitputi kegiatan pertukaran yang melibatkan lembaga-

lembaga pemasaran yang meliputi produsen, distributor, wholeseller, dan retailer

sebelum akhirnya sampai pada konsmuen akhir. Sebagian besar para pelaku

pemasaran dalam menjual produk dagangannya selalu berusaha untuk mencapai

tempat yang paling dekat dengan konsumen, salah satunya adalah melalui retailer

atau penjual eceran yang mempunyai hubungan yang dekat dengan konsumen

akhir.

Menurut Levy dan Weitz (2009:6) dalam bukunya Retailing Management,

retailing adalah sekumpulan kegiatan bisnis yang menambahkan nilai pada barang

dan jasa yang dijual pada konsumen untuk kebutuhan pribadi dan keluarganya.

Kebanyakan orang beranggapan bahwa retailing hanya sebatas menjual produk di

Page 41: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

22

dalam toko, akan tetapi retailing juga mencakup penjualan pelayanan pada

konsumen.

Dunne dan Lusch (2008:4) menyatakan bahwa retailing merupakan bagian

palin akhir dari kegiatan pemasaran dan langkah-langkah penempatan produk yang

memudahkan produk sampai di tangan konsumen serta untuk menyediakan

pelayanan kepada konsumen. Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2016)

retailing adalah semua aktivitas yang diakukan untuk menjual barang atau jasa

kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan untuk kegiatan

bisnisnya.

2.5. Experiential Quality

2.5.1. Pengertian Experiential Quality

Menurut American Society for Quality Control dalam Ririn dan Mastuti

(2011:103), kualitas adalah keseluruhan dari ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik

dari suatu produk/jasa dalam hal kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat laten, dan dengan kata lain kualitas

suatu produk atau jasa adalah sejauh mana produk atau jasa memenuhi

spesifikasinya.

Kualitas menurut ISO 9000 dalam Lupiyoadi (2013:212) kualitas merupakan

perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana keluaran

dapat memenuhi persyaratan kebutuhan pelanggan.

Menurut Lewis dan Booms dalam Tjiptono (2008:85) kualitas pelayanan

dapat diartikan sebagai ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan

mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan.

Page 42: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

23

Lemke dalam Hansory dan Diah (2014) mendefinisikan experiential quality

sebagai penilaian yang didasarkan pada keunggulan atau superioritas dari

pengalaman pelanggan. Experiential quality lebih dari sekedar mendapatkan

produk yang diinginkan oleh konsumen, tetapi juga semua event dan aktivitas yang

merupakan bagian dari proses berbelanja, pelayanan staf, bagaimana sambutan

karyawan, dan apa yang dirasakan konsumen ketika bebelanja.

Pada dasarnya experience quality merupakan serangkaian proses yang

melibatkan pelanggan secara aktif pada setiap touchpoint serta kontak pada semua

tingkatan ketika hubungan bisnis terbangun (Sanjaya, 2013). Sedangkan menurut

Hutt dan Speh dalam Raditya (2013) menyatakan bahwa experience quality adalah

kualitas yang hanya bisa dievaluasi pelanggan setelah membeli atau mengkonsumsi

jasa atau produk.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa

experiential quality adalah penilaian konsumen atas keseluruhan pengalaman yang

dirasakan pada saat mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan dan sejauh

mana produk atau jasa tersebut memenuhi spesifikasi.

2.5.2. Dimensi Experiential Quality

Menurut Hung-Che Wu et al. (2014) terdapat beberapa dimensi potensial

yang mempengaruhi kualitas pengalaman yaitu: kualitas interaksi (interaction

quality), kualitas lingkungan fisik (physical environment quality), dan kualitas hasil

(outcome quality).

1. Interaction Quality

Kualitas interaksi adalah dimensi pertama dari kualitas pengalaman. Dimensi

ini berfokus pada bagaimana layanan disampaikan kepada pelanggan.

Page 43: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

24

2. Physical Environment Quality

Kualitas lingkungan fisik, adalah fasilitas yang dibangun di mana pelayanan

terjadi, yang bertentangan dengan lingkungan alam atau sosial, dan mewakili

dimensi kedua dalam model penelitian konseptual. Dimensi ini telah

dianggap sebagai salah satu aspek yang paling penting dalam evaluasi

kualitas pengalaman.

3. Outcome Quality

Dimensi ketiga kualitas pengalaman adalah kualitas hasil. Dimensi ini

berfokus pada hasil dari tindakan pelayanan dan menunjukkan konsepsi dari

kualitas.

2.6. Kepuasan Pelanggan

Mengenali dan memahami keinginan pelanggan merupakan hal yang penting,

karena konsumen selalu mencari nilai yang dianggap paling tinggi dari beberapa

produk yang tersedia. Mereka membentuk harapan tentang nilai yang akan

diperoleh. Dari nilai tersebut kemudian dapat diukur besarnya kepuasan yang

dimiliki oleh pelanggan. Pelanggan merupakan fokus utama dalam pembahasan

mengenai kepuasan pelanggan dan kualitas pengalaman yang didapatkan oleh

pelanggan karena dalam hal ini pelanggan memegang peranan cukup penting dalam

mengukur kepuasan terhadap produk maupun kepuasanan pelayanan yang

diberikan oleh perusahaan.

2.6.1. Pengertian Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang

timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau hasil)

terhadap ekspektasi mereka (Kotler, 2016: 153). Kepuasan dipandang sebagai suatu

perbandingan atas apa yang dibutuhkan dengan apa yang diperolehnya. Pelanggan

Page 44: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

25

akan terpenuhi kepuasannya jika perbandingan yang ia dapatkan sesuai dengan

yang diharapkannya.

Kepuasan pelanggan menurut Oliver dalam Tjiptono (2014:308) adalah

reaksi kognitif dan afektif terhadap insiden jasa/layanan atau kadangkala terhadap

relasi jangka panjang. Kepuasan (atau ketidakpuasan) dihasilkan dari pengalaman

dalam interaksi kualitas jasa dan membandingkan interaksi tersebut dengan apa

yang diharapkan.

Harapan pelanggan dapat dibentuk oleh pengalaman masa lampau, komentar

dari kerabat serta janji dan informasi pemasar dan saingannya. Harapan pelanggan

merupakan standar internal yang digunakan pelangggan untuk menilai kualitas

suatu pengalaman menurut Lovelock (2007:93).

Engel dan Pawitra dalam Rangkuti (2008:45) mengatakan bahwa kepuasan

pelanggan merupakan evaluasi purna beli, dimana alternatif yang dipilih sekurang-

kurangnya sama atau melebihi harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul

apabila hasil tidak memenuhi harapan. Sebagaimana dapat dilihat pada gambar 2.1

berikut ini:

Gambar 2.1

Konsep Kepuasan Pelanggan

Sumber : Rangkuti (2008:51)

Tujuan Perusahaan

Produk

Nilai Bagi Pelanggan

Tingkat Kepuasan

Pelanggan

Kebutuhan dan

Keinginan Pelanggan

Harapan Pelanggan

Terhadap Produk

Page 45: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

26

2.6.2. Atribut Pembentuk Kepuasan Pelanggan

Menurut Schiffman dan Kanuk (2010:165) mengatakan bahwa terdapat

beberapa atribut yang berperan dalam membentuk kepuasan pelanggan. Berikut

adalah beberapa atribut yang berperan dalam membentuk kepuasan pelanggan jasa,

antara lain adalah:

1. Keandalan (reliability)

Merupakan gabungan dari kemampuan suatu produk dari badan usaha yang

dapat diandalkan, sehingga suatu produk atau jasa yang dihasilkan dapat

sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh badan usaha.

2. Respon dan cara pemecahan masalah (response to and remedy of problems)

Merupakan sikap dari karyawan di dalam memberikan tanggapan terhadap

keluhan atau membantu pelanggan di dalam mengatasi masalah yang terjadi.

3. Pengalaman pegawai

Merupakan hubungan semua antar pribadi antara karyawan dengan pelanggan

khususnya dalam hal komunikasi yang beruhubungan dengan penggunaan

layanan.

4. Kemudahan dan kenyamanan

Merupakan kemudahan yang diberikan oleh badan usaha kepada pelanggan

terhadap produk jasa yang dihasilkannya.

2.6.3. Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Terdapat beberapa cara dalam mengukur kepuasan pelanggan menurut Kotler

dan Keller (2016:155), antara lain:

1. Survei berkala dapat melacak kepuasan pelanggan secara langsung dan juga

mengajukan pertanyaan tambahan untuk mengukur niat pembelian kembali

Page 46: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

27

dan kemungkinan atau kesediaan responden untuk merekomendasi suatu

perusahaan dan merek kepada orang lain.

2. Tingkat kehilangan, perusahaan dapat mengamati tingkat kehilangan

pelanggan dan menghubungi pelanggan yang berhenti membeli atau beralih

ke pemasok lain untuk mengetahui alasannya.

3. Pembelanja misterius, perusahaan dapat mempekerjakan pembelanja

misterius untuk berperan sebagai pembeli potensial dan melaporkan titik kuat

dan lemah yang dialaminya dalam membeli produk perusahaan maupun

produk pesaing.

2.6.4. Manfaat Kepuasan Pelanggan

Menurut Tjiptono (2008:102) terdapat beberapa manfaat yang diperoleh atas

kepuasan pelanggan, antara lain :

1. Hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya menjadi harmonis.

2. Memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang.

3. Mendorong terciptanya loyalitas pelanggan.

4. Membentuk suatu rekomendasi informal dari mulut ke mulut yang akan

sangat menguntungkan bagi perusahaan.

5. Reputasi perusahaan menjadi baik di mata pelanggan.

6. Laba yang diperoleh dapat meningkat.

2.6.5. Dimensi Kepuasan Pelanggan

Menurut Zeithaml, Bitner, dan Gremler (2009) kepuasan pelanggan

merupakan evaluasi pelanggan dari produk/jasa dalam hal apakah suatu produk atau

jasa telah memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Untuk membentuk

Page 47: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

28

kepuasan pelanggan, terdapat lima faktor utama yang harus diperhatikan oleh

perusahaan, yaitu:

1. Product and service features

Merupakan spesifikasi dari produk atau jasa yang ditawarkan bertemu dengan

permintaan pelanggan.

2. Customer emotions

Merupakan pengalaman yang dimiliki pelanggan atas jasa atau produk yang

ditawarkan oleh perusahaan.

3. Attribution for service success or failure

Merupakan kesesuaian ekspektasi dari pelayanan yang ditawarkan oleh

perusahaan dengan keadaan yang sebenarnya.

4. Perceptions of equity or fairness

Merupakan persepsi ekuitas atau keadilan yang didapatkan oleh pelanggan,

di mana pelanggan merasa tidak ada diskriminasi dalam melayani pelanggan

antara pelanggan satu dengan lainnya

5. Family members or other customers

Pendapat dari pelanggan lain yang telah melakukan pembelian lebih dahulu

menjadi salah satu pertimbangan pelanggan lainnya dalam memilih produk

atau jasa perusahaan tersebut.

2.7. Loyalitas Pelanggan

2.7.1. Pengertian Loyalitas Pelanggan

Loyalitas merupakan konsep multi-dimensional yang kompleks. Salah satu

penyebabnya adalah beragamnya definisi dan operasionalisasi konsep ini. Seth dan

Page 48: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

29

Mittal dalam Tjiptono (2014:393) menjelaskan bahwa loyalitas pelanggan adalah

komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko, atau pemasok, berdasarkan sikap

yang sangat positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten.

Menurut Ali Hasan (2008:83), loyalitas pelanggan didefinisikan sebagai

orang yang membeli, khususnya yang membeli secara teratur dan berulang-ulang.

Pelanggan merupakan seseorang yang terus menerus dan berulang kali datang ke

suatu tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu

produk atau mendapatkan suatu jasa dan membayar produk atau jasa tersebut.

Oliver dalam Tjiptono (2014:393) mengartikan customer loyalty sebagai

komitmen yang mendalam dari konsumen untuk membeli kembali atau

berlangganan atas produk atau jasa yang disukai secara konsisten di masa depan,

sehingga menyebabkan pembelian merek yang sama secara berulang, meskipun ada

pengaruh situasional dan upaya pemasaran yang berpotensi untuk menyebabkan

perilaku beralih.

Oleh karena itu, loyalitas pelanggan merupakan salah satu tujuan inti yang

diupayakan dalam pemasaran modern saat ini. Hal ini dikarenakan dengan adanya

loyalitas pelanggan diharapkan perusahaan akan mendapatkan keuntungan jangka

panjang atas hubungan mutualisme yang terjalin antara perusahaan dengan

pelanggan dalam kurun waktu tertentu.

2.7.2. Manfaat Loyalitas Pelanggan

Griffin dalam Artha (2013), mengemukakan keuntungan –keuntungan yang

akan diperoleh perusahaan apabila memiliki pelanggan yang loyal terhadap

barang dan jasa yang di jual oleh perusahaan, diantaranya adalah :

Page 49: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

30

1. Mengurangi biaya pemasaran (karena biaya untuk menarik konsumen baru

lebih mahal).

2. Mengurangi biaya transaksi seperti biaya negosiasi kontrak pesanan dan lain-

lain.

3. Mengurangi biaya turn office konsumen karena menggantikan konsumen

yang lebih sedikit.

4. Meningkatkan penjualan silang yang akan meningkatkan pangsa pasar.

5. Word of mouth yang lebih positif, dengan asumsi bahwa pelanggan yang

loyal juga berarti mereka puas.

6. Mengurangi biaya kegagalan contohnya seperti biaya penggantian.

2.7.3. Komponen Pembentuk Loyalitas Pelanggan

Oliver dalam Tjiptono (2014:393) menjelaskan bahwa terdapat 3 komponen

pembentuk loyalitas. Pertama, cognitive (keyakinan) merupakan fase pertama

loyalitas yang menunjukan tingkat keyakinan konsumen terhadap suatu produk

yang berawal dari ingatan konsumen terhadap produk yang pada akhirnya

membentuk kesetiaan. Kedua, affective (sikap) yang menunjukan kondisi

emosional konsumen yang merupakan komponen pembentuk kesetiaan pelanggan.

Ketiga, conetive (tindakan) merupakan fase terakhir yang menunujukan

kecenderungan konsumen pada tindakan keputusan untuk loyal.

2.7.4. Dimensi Loyalitas Pelanggan

Loyalitas pelanggan merupakan ukuran yang dapat diandalkan untuk

memprediksi pertumbuhan penjualan dan juga loyalitas pelanggan dapat

didefinisikan berdasarkan perilaku pembelian yang konsisten (Griffin dalam Ratih,

2010:130). Berikut adalah dimensi loyalitas pelanggan :

Page 50: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

31

1. Melakukan pembelian berulang (makes reguler repeat purchase)

2. Membeli antar lini atau produk jasa (purchases across product and service

lines)

3. Mereferensikan kepada orang lain (refers other)

4. Menunjukkan kekebalan daya tarik dari pesaing (demonstrates an immunity

to the full of the competition).

2.7.5. Jenis-jenis Loyalitas Pelanggan

Grifiin (2005:22) mengemukakan bahwa, terdapat empat jenis loyalitas

pelanggan yang muncul bila keterikatan rendah dan tinggi diklasifikasi silang

dengan pola pembelian ulang, keempat loyalitas pelanggan tersebut diantaranya

adalah tanpa loyalitas, loyalitas tersembunyi, loyalitas yang lemah, dan loyalitas

premium.

Agar lebih jelasnya, jenis-jenis loyalitas dapat digambarkan pada gambar 2.2

berikut ini:

Tabel 2.2

Empat Jenis Loyalitas

Pembelian Ulang

Keterkaitan Relatif

Tinggi Rendah

Kuat Loyalitas

Premium

Loyalitas

Tersembunyi

Lemah Loyalitas yang

Lemah Tanpa Loyalitas

Sumber : Griffin (2005:22)

Page 51: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

32

Berikut ini adalah penjelasan mengenai berbagai macam jenis loyalitas konsumen

yang terdapat pada tabel 2.2:

a. Tanpa loyalitas

Untuk beberapa alasan, beberapa pelanggan tidak mengembangkan loyalitas

terhadap produk/jasa tertentu. Keterikatan yang rendah dikombinasikan

dengan tingkat pembelian berulang yang rendah menunjukan tidak adanya

loyalitas. Secara umum perusahaan harus menghindari membidik para

pembeli jenis ini karena mereka tidak akan pernah menjadi pelanggan loyal,

mereka hanya berkontribusi sedikit pada kekuatan keuangan perusahaan.

b. Loyalitas yang lemah

Keterkaitan yang rendah digabung dengan pembelian berulang yang tinggi

menghasilkan loyalitas yang lemah. Pelanggan seperti ini melakukan

pembelian karena selalu menggunakannya atau karena telah terbiasa. Dengan

kata lain, faktor non sikap dan faktor situasi marupakan alasan utama pembeli.

Pembeli ini merasakan tingkat kepuasan tertentu dengan perusahaan dan

rentan beralih ke produk pesaing yang dapat menunjukan manfaat yang jelas.

c. Loyalitas tersembunyi

Tingkat preferensi yang lebih tinggi digabung dengan tingkat pembelian

berulang yang rendah menunjukan loyalitas tersembunyi, pengaruh situasi

pelanggan, dan bukan pengaruh sikap yang menentukan pembelian berulang.

d. Loyalitas premium

Loyalitas premium adalah jenis loyalitas yang paling dapat ditingkatkan,

terjadi bila ada tingkat keterikatan yang tinggi dan tingkat pembelian berulang

yang tinggi pula. Pada tingkat preferensi yang tinggi ini, orang merasa bangga

Page 52: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

33

karena menemukan dan menggunakan produk tertentu dan senang membagi

pengetahuan mereka dengan rekan dan keluarga.

2.8. Kerangka Pikir Penelitian

Gambar 2.2

Kerangka Pikir Penelitian

Sumber : Data primer diolah (2017)

Penelitian

Terdahulu

Matahari

Department Store

Landasan Teori

Variabel Penelitian :

Experiential Quality

Kepuasan Pelanggan

Loyalitas Pelanggan

Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

2. Uji Reliabilitas

Analisis

Deskriptif

Partial Least

Square (PLS)

Hasil Penelitian dan

Pembahasan

Implikasi Hasil Penelitian

Page 53: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

34

2.9. Hipotesis

Sugiyono (2014) menyatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian. Selanjutnya Dantes (2012) menyatakan

bahwa hipotesis adalah praduga atau asumsi yang harus diuji melalui data atau fakta

yang diperoleh melalui penelitian. Hipotesis juga merupakan penuntun bagi peneliti

dalam menggali data yang diinginkan.

Gambar 2.3

Model Penelitian

Sumber : Data primer diolah (2017)

Keterangan :

: berpengaruh secara langsung

: berpengaruh secara tidak langsung

Gambar 2.3 menunjukkan model dalam penelitian ini. Berikut penjelasan

hipotesis – hipotesis dari tiap variabel :

2.9.1. Pengaruh Experiential Quality terhadap Loyalitas Pelanggan

Kualitas pengalaman yang ditujukan kepada pelanggan merupakan elemen

yang sangat penting, memberikan pengalaman yang baik kepada pelanggan

merupakan faktor utama terhadap kesan yang akan dirasakan pelanggan selama

Kepuasan

Pelanggan

Experiential

Quality Loyalitas

Pelanggan

H2

H1

H3

H4

Page 54: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

35

memanfaatkan pelayanan yang diberikan. Kualitas dapat memberikan suatu

dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan

perusahaan. Dengan demikian perusahaan dapat mencapai tujuan, yaitu loyalitas

pelanggan (customer loyalty) melalui peningkatan kinerja perusahaan yang sesuai

dengan harapan pelanggan, sehingga memiliki daya saing tinggi di pasar. Seperti

yang diyatakan oleh Griffin (2005:49) bahwa apabila pelanggan merasa baik

terhadap kualitas pengalaman, maka pelanggan akan melakukan pembelian ulang

(repeat purchase), bahkan lebih jauh lagi mereka akan melakukan promosi word of

mouth kepada rekan, saudara dan kenalannya, dan memiliki kekebalan atas tawaran

pesaing. Hal ini sejalan dengan penelitian Hansory dan Diah (2014) yang

menyatakan bahwa experience quality secara statistik mempengaruhi customer

loyalty secara langsung namun tidak signifikan dan penelitian Senjaya et al. (2013)

yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh langsung positif yang tidak signifikan

antara dimensi customer experience quality terhadap loyalitas pelanggan.

H1: Experiential quality berpengaruh signifikan secara langsung terhadap

loyalitas pelanggan pada Matahari Department Store di Kota Malang.

2.9.2. Pengaruh Experiential Quality terhadap Kepuasan Pelanggan

Experiential Quality (kualitas pengalaman) yang ditunjukan kepada

pelanggan merupakan hal yang sangat penting yang dapat menyentuh emosi

pelanggan atas jasa yang telah dirasakan. Kualitas pengalaman yang baik dan

memuaskan yang diberikan kepada pelanggan dapat mendorong terciptanya

kepuasan pelanggan. Untuk mendapatkan kepuasan pelanggan, pada saat pelanggan

melakukan pembelian terhadap produk atau jasa perusahaan perlu memperhatikan

kualitas pengalaman yang diberikan kepada pelanggan melalui interaction quality,

Page 55: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

36

physical environment quality, dan outcome quality. Kepuasan pelanggan

merupakan tujuan utama dari setiap perusahaan dalam melakukan kegiatan bisnis,

seperti yang dinyatakan oleh Zeithaml, Bitner, dan Gremler (2009) bahwa kepuasan

pelanggan dapat terbentuk melalui product and service failure, customer emotions,

attribution for service success or failure, dan perception of equity or fairness. Hal

ini sejalan dengan hasil penelitian Hung-Che Wu et al. (2014) yang menyatakan

bahwa festival quality secara signifikan terbukti mempengaruhi visitor satisfaction.

H2: Experiential quality berpengaruh signifikan secara langsung terhadap

kepuasan pelanggan pada Matahari Department Store di Kota Malang.

2.9.3. Pengaruh Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan

Kepuasan pelanggan menjadi tolak ukur perusahaan dalam memajukan

bisnisnya dan sebagai usaha perusahaan dalam menciptakan loyalitas pelanggan.

Terciptanya kepuasan pelanggan menjadi langkah awal perusahaan dalam

membangun hubungan baik dengan pelanggan. Hal ini sangat menguntungkan bagi

perusahaan, karena dengan terciptanya kepuasan pelanggan maka terbentuklah

pelanggan yang loyal terhadap perusahaan. Seperti yang telah diungkapkan oleh

Oliver dalam Tjiptono (2014:393) mennyatakan customer loyalty sebagai

komitmen yang mendalam dari konsumen untuk membeli kembali atau

berlangganan atas produk atau jasa yang disukai secara konsisten di masa depan,

sehingga menyebabkan pembelian merek yang sama secara berulang, meskipun ada

pengaruh situasional dan upaya pemasaran yang berpotensi untuk menyebabkan

perilaku beralih. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hussein dan

Raditha (2014) yang menyatakan bahwa passenger satisfaction memiliki pengaruh

signifikan terhadap loyalitas, serta penelitian Senjaya et al. (2013) yang

Page 56: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

37

menyatakan bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh langsung positif dan

signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

H3: Kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan secara langsung terhadap

loyalitas pelanggan pada Matahari Department Store di Kota Malang.

2.9.4. Pengaruh Experiental Quality Terhadap Loyalitas Pelanggan dengan

Kepuasan Pelanggan sebagai Variabel Mediasi

Kunci untuk mempertahankan pelanggan adalah dengan memberikan kualitas

pengalaman yang baik untuk pelanggan yang pada akhirnya dapat menciptakan

kepuasan pelanggan seperti yang telah diungkapkan oleh Tjiptono (2008:24) bahwa

terciptanya kepuasan dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya hubungan

antara perusahaan dengan pelanggan menjadi harmonis, menjadi dasar bagi

pembelian ulang, dan menciptakan loyalitas pelangan serta rekomendasi dari mulut

ke mulut yang menguntungkan perusahaan.

Loyalitas pelanggan yang baik dan sikap yang baik terhadap merek akan

memberikan komitmen yang baik. Dalam jangka panjang ikatan seperti ini

memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan

serta kebutuhan mereka. Persepsi mengenai kualitas pengalaman yang baik dapat

memunculkan adanya kepuasan pelanggan dan dengan demikian akan mendukung

terlaksananya strategi perusahaan serta tercapainya tujuan perusahaan. Pada

gilirannya, kepuasan pelanggan dapat menciptakan kesetiaan atau loyalitas

pelanggan kepada perusahaan yang memberikan kualitas pengalaman yang

memuaskan.

Page 57: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

38

Hal ini sejalan dengan penelitian Senjaya et al. (2013) yang menyatakan

bahwa kepuasan pelanggan dapat memediasi dimensi customer experience quality

terhadap loyalitas pelanggan.

H4: Kepuasan pelanggan memediasi pengaruh experiential quality terhadap

loyalitas pelanggan Matahari Department Store di Kota Malang.

Page 58: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori atau explanatory research.

Sugiyono (2012:21) menjelaskan pengertian penelitian eksplanatori merupakan

penelitian yang dilakukan dengan tujuan menjelaskan kedudukan variabel-variabel

yang diteliti dan juga dihubungkan antar satu variabel dengan variable lainnya.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan dan pengaruh dari beberapa

variabel yang telah ditentukan, yaitu pengaruh experiential quality terhadap

loyalitas pelanggan dengan kepuasan pelanggan sebagai variabel mediasinya.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, metode penelitian

kuantitatif menurut Sugiyono (2014:13) merupakan metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positifme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara

random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat ataupun lokasi dimana penelitian

berlangsung dan dilakukan oleh peneliti yang bertujuan untuk mengumpulkan data

yang dibutuhkan sebagai penguat bukti nyata dalam penulisan. Lokasi penelitian

Page 59: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

40

ini juga merupakan keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti guna untuk

mendapatkan tambahan data yang berkaitan dengan masalah penelitian. Lokasi

penelitian ini dilakukan di Kota Malang, hal ini dikarenakan Malang merupakan

kota terbesar kedua di Jawa Timur.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2014:115) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan yang telah melakukan pembelian

pada Matahari Department Store di Kota Malang minimal dua kali. Jika dilihat dari

objek penelitian, jumlah populasi digolongkan ke dalam infinite population karena

jumlah keseluruhan pelanggan Matahari Department Store tidak diketahui.

3.3.2 Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2014:116) adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Metode pengambilan sampel

sangatlah diperlukan dalam sebuah penelitian karena hal ini digunakan untuk

menentukan siapa saja anggota dari populasi yang hendak dijadikan sampel.

Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan Non Probability Sampling,

yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama

bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono,

2014:120). Hal ini dilakukan karena mengingat keterbatasan waktu yang ada.

Page 60: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

41

Pengambilan sampel mengikuti saran-saran mengenai ukuran sampel yang

dikemukakan Roscoe yang dikutip dalam Sugiyono (2014: 91) yang menyatakan

bahwa dalam penelitian yang melakukan analisis dengan multivariat (korelasi atau

regresi berganda), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali jumlah variabel

yang diteliti.

Berdasarkan pendapat Roscoe tersebut, diperoleh angka 100 orang responden

sebagai sampel, yang berasal dari dari perhitungan (10 x 10). Angka 10 didapatkan

dari jumlah semua indikator pada penelitian ini, jadi jumlah minimal sampel dalam

penelitian ini adalah sebesar 100. Namun demikian, jumlah sampel penelitian ini

diambil sebanyak 200 orang agar aspek generalisasinya lebih besar. Sampel

sebanyak 200 responden tercatat sebagai pelanggan Matahari Department Store,

sehingga nantinya sampel yang diambil diharapkan bisa mewakili keseluruhan

populasi yang terbatas dari pelanggan Matahari Department Store.

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik penentuan sampel menggunakan purposive sampling. Purposive

sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan/kriteria tertentu

(Sugiyono, 2014: 122). Penelitian ini menyertakan beberapa kriteria pada sampel

yang akan dituju. Kriteria ini dimaksudkan sebagai pembatas sampel mana layak

diambil oleh peneliti sebagai sampel. Sampel penelitian diambil harus sesuai

dengan kriteria yang telah diajukan sebelumnya. Beberapa kriteria yang diajukan

sebagai syarat pengambilan sampel adalah sebagai berikut:

1. Usia responden minimal 17 tahun, karena pada usia tersebut seseorang

dianggap dewasa sehingga mampu mengamati dan menilai sesuatu dengan

baik.

Page 61: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

42

2. Pelanggan melakukan pembelian di Matahari Department Store minimal dua

kali. Minimal pembelian di Matahari Department Store merupakan kriteria

untuk mengambil responden, karena dengan minimal pernah membeli di

Matahari Department Store sebanyak dua kali dianggap responden tersebut

tahan terhadap pengaruh produk lain.

Kriteria tersebut harus dilakukan sebagai seleksi awal untuk pengambilan

sampel pada penelitian ini. Kriteria tersebut diaplikasikan untuk melancarkan

penelitian yang akan dijalankan.

3.4 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder.

1. Data primer

Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh

peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi

(Sekaran, 2006: 60). Dalam penelitian ini, yang termasuk dalam data primer

adalah data yang diperoleh dari hasil jawaban kuesioner yang disebar kepada

para responden yang menjadi sampel penelitian.

2. Data sekunder

Menurut Sekaran (2006: 65), data sekunder mengacu pada informasi yang

dikumpulkan oleh seseorang, dan bukan peneliti yang melakukan studi

mutakhir. Data sekunder merupakan data yang didapat dari informan yang

diperlukan sebagai pelengkap dan penunjang penelitian ini. Data tersebut bisa

berupa data internal maupun eksternal organisasi, diakses melalui internet,

penelusuran dokumen, dan publikasi informasi. Dalam hal ini data sekunder

Page 62: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

43

berasal dari beberapa literatur seperti buku, jurnal, artikel yang diunduh dari

internet, skripsi, dan tesis terdahulu.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, metode pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan kuesionerr secara

online kepada responden melalui sosial media seperti line dan whatsapp. Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila

peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa

diharapkan dari responden (Sugiyono, 2014:199). Pertanyaan yang diajukan pada

responden harus jelas dan tidak meragukan responden. Kuesioner yang disebarkan

berupa formulir digital yang disediakan oleh google forms

(www.docs.google.com).

3.6 Skala Pengukuran

Dalam melakukan penyebaran kuesioner untuk mengukur persepsi responden

digunakan Skala Likert yang dikembangkan oleh Rensis Likert. Dengan Skala

Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-

item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono,

2014:133).

Page 63: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

44

Jawaban setiap item instrument yang menggunakan Skala Likert mempunyai

gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif dan untuk keperluan analisis

kuantitatif, maka jawaban tersebut dapat diberi skor sebagai berikut:

Tabel 3.1

Skala Likert

Pilihan Jawaban Nilai

Sangat setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

Sumber : Sugiyono (2014:133)

3.7 Definisi Opreasional Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel eksogen (X)

yaitu experiential quality, variabel endogen (Y) yaitu loyalitas pelanggan, dan

variabel intervening yaitu kepuasan pelanggan.

3.7.1 Variabel Eksogen (X)

Variabel bebas (variabel eksogen) adalah merupakan variabel yang

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat) (Sugiyono, 2014: 59). Variabel eksogen yang digunakan dalam penelitian

ini adalah experiential quality. Lemke dalam Hansory dan Diah (2014)

mendefinisikan experiential quality sebagai penilaian yang didasarkan pada

keunggulan atau superioritas dari pengalaman pelanggan. Experiential quality

dibagi menjadi tiga dimensi yaitu interaction quality , physical environment quality,

dan outcome quality.

Page 64: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

45

1. Interaction Quality

Dimensi ini berfokus pada bagaimana layanan disampaikan kepada

pelanggan. Kualitas interaksi yang baik dibutuhkan sebagai gambaran dari

kualitas pengalaman yang diberikan kepada pelanggan. Pada penelitian ini

staff/ karyawan memiliki keandalan untuk mampu memberikan pelayanan

yang baik, sigap dalam melayani pelanggan, serta memiliki pengetahuan yang

baik untuk menjawab pertanyaan pelanggan.

2. Physical Environment Quality

Kualitas lingkungan fisik, adalah fasilitas yang dibangun di mana pelayanan

terjadi, yang bertentangan dengan lingkungan alam atau sosial, dan mewakili

dimensi kedua dalam model penelitian konseptual. Dimensi ini telah

dianggap sebagai salah satu aspek yang paling penting dalam evaluasi

kualitas pengalaman. Oleh karena itu hal perlu diperhatikan adalah

kebersihan lingkungan fisik Matahari Department Store, fasilitas yang

modern dan canggih, serta layout yang memudahkan pengunjung

menemukan produk.

3. Outcome Quality

Dimensi ini berfokus pada hasil dari tindakan pelayanan dan menunjukkan

konsepsi dari kualitas berupa perasaan senang pelanggan setelah

mengunjungi Matahri Department Store.

Page 65: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

46

Tabel 3.2

Dimensi Experiential Quality

Variabel

Penelitian Kode Dimensi Item Sumber

Experiential

Quality

EQ1 Interaction

Quality

Staff/ Karyawan

handal dalam

menyampaikan

layanan kepada

pelanggan

Hung-Che Wu

et al. (2014)

EQ2 Physical

Environment

Quality

Matahari Department

Store memiliki

fasilitas dan

lingkungan fisik yang

baik ketika pelayanan

terjadi

EQ3 Outcome

Quality

Pelanggan merasa

senang dan

mendapatkan apa

yang mereka

butuhkan dan

inginkan setelah

mengunjungi

Matahri Department

Store

Sumber : Data primer diolah (2017)

3.7.2 Variabel Intervening

Variabel intervening (penghubung) dalam penelitian ini adalah kepuasan

pelanggan. Menurut Sugiyono (2012: 61) variabel intervening adalah variabel yang

secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan

variabel dependen, tetapi tidak dapat diamati dan diukur. Variabel intervening yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan

adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan

kinerja yang dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap ekspektasi mereka (Kotler

Page 66: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

47

dan Keller 2009: 139). Beberapa indikator dan dimensi yang dapat digunakan

menurut Zeithaml, Bitner, dan Gremler (2009) adalah sebagai berikut:

1. Product and service features

Merupakan kesesuaian antara spesifikasi dari produk atau jasa yang

ditawarkan dengan permintaan pelanggan.

2. Customer emotions

Merupakan pengalaman yang dimiliki pelanggan atas jasa atau produk yang

ditawarkan oleh perusahaan.

3. Attribution for service success or failure

Merupakan kesesuaian ekspektasi dari pelayanan yang ditawarkan oleh

perusahaan dengan keadaan yang sebenarnya.

4. Perceptions of equity or fairness

Merupakan persepsi ekuitas atau keadilan yang didapatkan oleh pelanggan,

di mana pelanggan merasa tidak ada diskriminasi dalam melayani pelanggan

antara pelanggan satu dengan lainnya

Tabel 3.3

Dimensi Kepuasan Pelanggan

Variabel

Penelitian Kode Dimensi Item Sumber

Kepuasan

Pelanggan

CS1

Product and

service

features

Spesifikasi dari

produk/jasa yang

ditawarkan Matahari

Department Store

sesuai dengan

permintaan pelanggan

pelanggan

Zeithaml,

Bitner, dan

Gremler

(2009)

CS2 Customer

emotions

Pelanggan memiliki

pengalaman atas

jasa/produk yang

ditawarkan Matahari

Department Store

Page 67: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

48

Variabel

Penelitian Kode Dimensi Item Sumber

Kepuasan

Pelanggan

CS3

Attribution for

service success

or failure

Ekspektasi dari

pelayanan yang

diberikan Matahari

Department Store

sesuai dengan keadaan

sebenarnya. Zeithaml,

Bitner, dan

Gremler

(2009)

CS4

Perceptions of

equity or

fairness

Pelanggan merasa

tidak ada diskriminasi

terhadap pelayanan

yang diberikan

Matahari Department

Store antara

pelanggan satu dengan

lainnya. Sumber : Data primer diolah (2017)

3.7.3 Variabel Endogen (Y)

Sugiyono (2012: 59) menyatakan bahwa variabel terikat (variabel endogen)

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya

variabel bebas (Sugiyono, 2014: 59). Adapun variabel terikat dalam penelitian ini

adalah loyalitas pelanggan. Oliver dalam Tjiptono (2014:393) mengartikan

customer loyalty sebagai komitmen yang mendalam dari konsumen untuk membeli

kembali atau berlangganan atas produk atau jasa yang disukai secara konsisten di

masa depan, sehingga menyebabkan pembelian merek yang sama secara berulang,

meskipun ada pengaruh situasional dan upaya pemasaran yang berpotensi untuk

menyebabkan perilaku beralih. Berikut adalah dimensi loyalitas pelanggan menurut

Griffin dalam Farid Artha (2013) :

1. Mereferensikan kepada orang lain (refers other)

Pelanggan yang loyal dengan sukarela merekomendasikan perusahaan

kepada rekan-rekannya dan kerabatnya. Hal ini berarti dengan

mereferensikan kepada orang lain maka secara tidak langsung pelanggan

dapat menarik pelanggan baru untuk perusahaan.

Page 68: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

49

2. Melakukan pembelian berulang (makes reguler repeat purchase)

Loyalitas lebih mengacu pada wujud perilaku dari unit-unit pengambilan

keputusan untuk melakukan pembelian secara terus menerus terhadap

barang/jasa suatu perusahaan yang dipilih. Tingkat kepuasan terhadap

perusahaan akan mempengaruhi mereka untuk membeli kembali.

3. Menunjukkan kekebalan daya tarik dari pesaing (demonstrates an immunity

to the full of the competition).

Pelanggan yang loyal tidak akan mudah terpengaruh oleh daya tarik pesaing

perusahaan sejenis lainnya.

Tabel 3.4

Dimensi Loyalitas Pelanggan

Variabel

Penelitian Kode Dimensi Item Sumber

Loyalitas

Pelanggan

CL1 Refers other

Pelanggan memberi

rekomendasi kepada

teman atau kerabat

untuk berbelanja di

Matahari Department

Store kepada orang

lain.

Griffin dalam

Farid Artha

(2013) CL2 Continue

purchase

Pelanggan

melakukan

pembelian ulang di

Matahari Department

Store

CL3

Immunity to

competitors'

appeal

Pelanggan

menunjukan

kekebalannya

terhadap daya tarik

pesaing perusahaan

sejenis lainnya.

Sumber : Data primer diolah (2017)

Page 69: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

50

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Partial Least Square (PLS)

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Partial Least Square (PLS). PLS adalah teknik statistika multivariate yang

melakukan perbandingan antara variabel dependen berganda dan variabel

independen berganda (Hartono dan Abdillah, 2009:11). PLS merupakan metode

analisis yang powerful karena dapat diterapkan pada semua skala data, tidak

membutuhkan banyak asumsi, dan ukuran sampel yang tidak harus besar.

PLS merupakan sebuah metode baru yang banyak diminati karena tidak

membutuhkan data yang berdistribusi normal. Dalam metode analisa yang

menggunakan regresi, terdapat asumsi-asumsi yang harus diperiksa oleh peneliti

untuk memastikan bahwa persamaan regresi yang dibentuk Best Linier Unbiased

Estimate (BLUE) (Hussein, 2015). PLS disini menggunakan metode bootstrapping

atau penggandaan secara acak. Oleh karena itu asumsi normalitas tidak diperlukan

dalam metode ini.

Ghozali dan Latan (2012) mengungkapkan bahwa PLS adalah suatu metode

untuk memprediksi konstruk dalam model dengan banyak faktor dan hubungan

collinear. Salah satu kelebihan PLS adalah mampu meng-handle model yang

kompleks dengan multiple variabel eksogen dan endogen dengan banyak indikator,

dapat digunakan pada jumlah sampel kecil dan dapat mengatasi variabel tipe

normal, ordinal, dan continuous. PLS dikerjakan melalui software seperti

SmartPLS, WarpPLS, PLS-Graph, dan Visual Graph.

Page 70: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

51

3.9 Model Spesifikasi

PLS memiliki beberapa model spesifikasi yang terdiri dari tiga tipe hubungan,

yaitu inner model, outer model, dan weight relation. Inner model menunjukkan

spesifikasi hubungan antar variabel. Outer model menunjukkan spesifikasi

hubungan antara variabel dengan indikator. Dan weight relation menunjukkan

hubungan nilai varian antar indikator dengan variabel jadi dapat diasumsikan

memiliki nilai rata-rata sama dengan nol dan variannya sama dengan satu untuk

menghilangkan konstanta dalam persamaan kausalitas.

3.9.1 Outer Model

Outer model menggambarkan hubungan antar variabel laten dengan

indikator-indikatornya atau setiap indikator berhubungan dengan variabel latennya.

Persamaan outer model untuk penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.5

Persamaan Outer Model

Jenis Variabel Variabel Persamaan Outer Model

Variabel Laten Eksogen Experience Quality (EQ)

EQ1 = ^EQ1 (EQ) + 1

EQ2 = ^EQ2 (EQ) + 2

EQ3 = ^EQ3 (EQ) + 3

Variabel Laten Endogen Kepuasan Pelanggan (CS)

CS1 = ^CS1 (CS) + 1

CS2 = ^CS2 (CS) + 2

CS3 = ^CS3 (CS) + 3

CS4 = ^CS4 (CS) + 4

Variabel Laten Endogen Loyalitas Pelanggan (CL)

CL1 = ^CL1 (CL) + 1

CL2 = ^CL2 (CL) + 2

CL3 = ^CL3 (CL) + 3

Sumber: Data primer diolah (2017)

Page 71: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

52

Keterangan:

EQ1…EQ3 = indikator variabel laten eksogen (Experiential Quality)

CS1…CS4 = indikator variabel laten endogen (Kepuasan Pelanggan)

CL1…CL3 = indikator variabel laten endogen (Loyalitas Pelanggan)

i = tingkat kesalahan pengukuran variabel eksogen ke i

i = tingkat kesalahan pengukuran variabel endogen ke i

^ = faktor loading pada setiap indikator

3.9.2 Inner Model

Inner model menggambarkan hubungan antara variabel laten, sehingga dapat

memastikan model struktural yang dibangun robust dan akurat atau tidak.

Persamaan inner model untuk penelitian ini adalah:

CS = 1EQ+

CL = 2CS +

Keterangan:

CS = variabel laten endogen (Kepuasan Pelanggan)

CL = variabel laten endogen (Loyalitas Pelanggan)

EQ = variabel laten eksogen (Experience Quality)

1 = koefisien experience quality

2 = koefisien kepuasan pelanggan

= error pengukuran

Page 72: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

53

3.10 Evaluasi Model

3.10.1 Evaluasi Outer Model

Model pengukuran atau outer model berguna untuk menilai validitas variabel

dan reliabilitas model. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai konsep uji validitas

dan reliabilitas adalah sebagai berikut:

1. Uji validitas

Menurut Ghozali (2013: 52) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau

valid tidaknya suatu kuesioner, suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh kuesioner tersebut. Validitas pada penelitian ini terdiri dari dua,

yaitu validitas konvergen dan validitas diskriminan.

a. Validitas Konvergen

Indikator dapat dikatakan valid apabila indikator signifikan secara

statistik, dan nilai validitas konvergen atau nilai loading factor pada variabel

laten dengan indikator-indikatornya sebesar > 0.7 yang dianggap mempunyai

validitas yang baik untuk penelitian, tapi untuk loading factor sebesar 0,5 –

0,6 masih dapat diterima sebagai penelitian tahap awal.

b. Validitas Diskriminan

Nilai validitas diskriminan adalah nilai cross loading yang digunakan

untuk mengetahui variabel memiliki diskriminan yang memadai, dengan cara

membandingkan nilai loading pada variabel yang dituju harus lebih besar dari

nilai loading dengan variabel yang lain. Untuk lebih ringkasnya dapat dilihat

pada Table 3.6:

Page 73: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

54

Tabel 3.6

Parameter dan Nilai Validitas

Uji Validitas Parameter Nilai

Konvergen Loading Factor 0,5 - 0,7

Diskriminan Cross Loading 0.5 – 0,7

Sumber : Ghozali (2013)

2. Uji Reliabilitas

Sedangkan untuk uji reliabilitas menurut Ghozali (2013: 47), alat untuk

mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau

konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu.

Diuji melalui analisis faktor konfimatori, dan jika nilai Cronbach’s alpha

lebih besar atau sama dengan 0,70 berarti instrumen tersebut reliabel.

Ferdinand (2002: 63) menjelaskan namun alat ukur ini dapat menjadi bias

dalam beberapa kondisi tertentu sehingga nilai bawah 0,70 bisa diijinkan,

terutama untuk penelitian eksploratori. Jika nilai cronbach’s alpha lebih kecil

dari 0.60 maka dikategorikan poor, dalam rentang 0.70 (0.60 hingga 0.80)

dikategorikan dapat diterima; dan jika diatas 0.80 dikategorikan baik.

Selain menggunakan cronbach’s alpha pengujian reliabilitas juga dapat

menggunakan composite reliability. Composite reliability mengukur nilai

reliabilitas yang sesungguhnya dalam suatu variabel. Nilai composite

reliability dikatakan reliabel apabila nilainya harus berada >0.70.

Page 74: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

55

3.10.2 Evaluasi Inner Model

Model struktural atau inner model dapat dievaluasi dengan nilai R2 untuk

variabel endogen dan nilai koefisien path atau nilai t di tiap path untuk uji

signifikansi antar variabel.

1. Coefficient of Determination (R2)

Nilai R2 digunakan supaya peneliti dapat mengukur tingkat variasi perubahan

variabel laten eksogen terhadap variabel laten endogen. Jika nilai R2 semakin

tinggi berarti semakin baik model prediksi dari model penelitian yang

diajukan.

2. Path Coefficient

Nilai koefisien path digunakan supaya dapat menunjukkan tingkat

signifikansi dalam pengujian hipotesis. Nilai koefisien path dapat dilihat dari

nilai t-statistik. Jika nilai koefisien path yang ditunjukkan oleh nilai statistik

T lebih besar sama dengan 1,96, hipotesis alternatif dapat dinyatakan

didukung.

3.10.3 Metode Sobel

Pada penelitian ini terdapat variabel mediasi yaitu kepuasan pelanggan.

Untuk melakukan uji hipotesis dalam hubungan mediasi dapat menggunakan uji

sobel. Uji sobel ini dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak

langsung variabel bebas terhadap variabel terikat melalui variabel mediasi

(Ghozali,2013). Berikut penjelasannya:

Page 75: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

56

Gambar 3.4

Uji Sobel

P12 = P1 . P2

Se12 = √𝑃12. 𝑆𝑒2

2 + 𝑃22. 𝑆𝑒1

2 + 𝑆𝑒12. 𝑆𝑒2

2

t = P12/Se12

Keterangan :

P = Koefisien path atau sampel original

Se = Standar error atau standar deviasi

Apabila nilai t hitung ≥ t tabel yaitu ≥ 1,96 berarti terdapat pengaruh tidak

langsung antara variabel independen dan variabel dependen melalui variabel

mediasi, dan juga sebaliknya, jika nilai t hitung < t tabel maka tidak ada pengaruh tidak

langsung antara variabel bebas dan terikat melalui variabel mediasi (Ghozali,

2013).

P1 P2

A

B

C Se1 Se2

Page 76: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

57

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek

PT Matahari Department Store Tbk (“Matahari” atau “Perseroan”) adalah

perusahaan ritel terkemuka di Indonesia yang menyediakan perlengkapan fashion,

aksesori, kecantikan, hingga peralatan rumah tangga dengan harga yang terjangkau.

Matahari menghadirkan produk-produk stylish berkualitas tinggi serta pengalaman

berbelanja yang istimewa, bekerja sama dengan pemasok lokal dan internasional

yang terpercaya untuk menawarkan beragam produk terkini dari merek eksklusif

dan merek internasional.

Posisi Matahari sebagai department store pilihan di Indonesia didukung oleh

jajaran merek eksklusif yang diusungnya. Hanya dijual di gerai-gerai perseroan,

merek-merek tersebut secara konsisten berada di antara merek-merek terbaik di

Indonesia, memenangkan sejumlah penghargaan terkait desain, kualitas dan nilai,

sehingga membuktikan pemahaman Matahari akan kesadaran pelanggannya

terhadap nilai sebuah produk.

Matahari Department Store tidak hanya ingin menjadi jaringan department

store yang terbesar dan terpercaya, tetapi juga menjadi pilihan utama konsumen

Indonesia dalam mendapatkan semua kebutuhan fashion mereka dan selalu

berusaha untuk memenuhi setiap ekspektasi pelanggan yang luas, memberikan

pengalaman berbelanja yang berkualitas sesuai dengan ciri khas masyarakat

Indonesia.

Page 77: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

58

4.1.1 Sejarah Perusahaan

Matahari telah hadir di kancah ritel Indonesia selama hampir enam dekade.

Gerai pertamanya, yang merupakan toko pakaian untuk anak-anak, dibuka pada 24

Oktober 1958 di Pasar Baru, Jakarta. Sejak itu, Matahari terus berkembang menjadi

perusahaan nasional, membuka department store modern pertama dan menjadi

pelopor konsep department store di Indonesia pada tahun 1972 dan mendirikan

basis konsumen setia di seluruh Indonesia. Saat ini dengan jaringan 151 gerai di 70

kota, serta satu gerai online yaitu mataharistore.com. Matahari menyediakan

lapangan pekerjaan bagi 50.000 orang di Indonesia dan mendapatkan 80% produk

pembelian langsung dan konsinyasi dari sekitar 850 pemasok lokal, Matahari telah

menjadikan dirinya sebagai merek nasional. (Sumber : annual report Matahari

Department Store 2016).

Menyadari potensi perdagangan elektronik (e-commerce) untuk memperluas

usaha perseroan ke seluruh Indonesia, Matahari melaksanakan hak opsinya untuk

membeli 2.631.580 (dua juta enam ratus tiga puluh satu ribu lima ratus delapan

puluh) saham PT. Global Ecommerce Indonesia (GEI) atau merepresentasikan

2,5% dari total saham GEI. Pada 16 Desember 2015, sehubungan dengan kenaikan

modal saham GEI yang telah ditempatkan dan disetor penuh, maka saham GEI yang

dimiliki oleh Perseroan terdilusi menjadi 1,99%. Pada tanggal 30 Desember 2015,

Perseroan kembali melaksanakan hak opsi untuk membeli 4.404.700 (empat juta

empat ratus empat ribu tujuh ratus) saham, sehingga total saham GEI yang dimiliki

Perseroan menjadi 7.036.200 atau 5,16% dari total saham GEI. Pada 20 Januari

2016, Perseroan melaksanakan tambahan hak opsi untuk membeli 7.864.075 (tujuh

Page 78: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

59

juta delapan ratus enam puluh empat ribu tujuh puluh lima) saham GEI, menjadikan

total saham yang dimiliki Perseroan sebesar 10,33%. Saham tersebut kemudian

terdilusi menjadi 10% setelah seluruh pemegang hak opsi melaksanakan hak

opsinya, sehingga per tanggal 29 Januari 2016, Perseroan memiliki 10% dari total

saham GEI. Per 31 Desember 2016, menyusul pelaksanaan hak opsi oleh para

pemegang saham lain dan partisipasi Mitsui sebagai investor baru, kepemilikan

saham Perusahaan pada GEI berkurang menjadi 8,3%. Pada 3 Januari 2017,

Perusahaan membeli 7.326.495 lembar saham baru di GEI, sehingga

kepemilikannya mencapai 12% (Sumber: annual report Matahari Department Store

2016).

4.1.2 Logo PT. Matahari Department Store

Matahari Department Store memiliki logo dengan tulisan Matahari

Department Store diikuti dengan lambang perusahaan di sebelah kirinya. Arti dari

garis pertama yang melengkung setengah lingkaran melambangkan bola dunia,

sedangkan garis kedua yang melengkung setengah lingkaran dan menjorok keluar

melambangkan Go International yang diartikan bahwa PT. Matahari Department

Store berharap suatu saat akan menjadi perusahaan yang go international, dan

warna merah pada logo diartikan sebagai keberania untuk bersaing dengan

department store lainnya.

Gambar 4.1

Logo Matahari Department Store

Sumber : matahari.co.id

Page 79: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

60

4.1.3 Visi dan Misi

Adapun visi PT. Matahari Department Store adalah “Semua orang Indonesia

dapat tampil menarik dan nyaman”. Matahari mendedikasikan dirinya untuk

membuat orang-orang Indonesia mampu memenuhi aspirasi gaya hidup mereka

dengan memudahkan mereka mendapatkan kebutuhan fashion dengan gaya dan

kualitas prima, dengan harga yang terjangkau.

Misi PT. Matahari Department Store adalah “Menyediakan berbagai

kebutuhan fashion berkualitas dan terjangkau bagi para pelanggan dengan suasana

yang ramah, sehingga dapat memberikan pengalaman belanja yang menyenangkan

dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan”. Matahari bangga menjadi

tujuan belanja favorit bagi keluarga Indonesia. Dengan layanan yang ramah dan

sangat membantu, dan gerai yang stylish dan modern, serta menyediakan beragam

fashion-right merchandise, dan berupaya untuk menciptakan pengalaman belanja

tak terlupakan di seluruh outletnya, termasuk belanja online.

4.2 Karakteristik Responden

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari 200 responden yang menjadi

sampel pada penelitian ini sebanyak 62 responden dengan persentase sebesar 31%

berjenis kelamin pria pernah berbelanja di Matahari Department Store dan sisanya

sebanyak 138 responden dengan persentase sebesar 69% berjenis kelamin wanita

pernah berbelanja di Matahari Department Store. Hal ini menunjukkan bahwa

Matahari Department Store didominasi oleh wanita dan merupakan pilihan bagi

kaum wanita sebagai tempat berbelanja.

Page 80: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

61

Tabel 4.1

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Pria 62 31%

Wanita 138 69%

Total 200 100%

Sumber : Data primer diolah (2017)

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui dari 200 responden yang menjadi sampel

pada penelitian ini dapat diketahui bahwa mayoritas pelanggan Matahari

Department Store di kota Malang berada pada usia 21-30 tahun dengan jumlah

persentase mencapai 80.5% sedangkan, pelanggan Matahari Department Store

dalam rentang usia <20 tahun mencapai persentase 12.5%; pada rentang usia 31-40

persentase mencapai 5.5% ; dan pada usia >40 tahun memiliki persentasi terendah

yakni sebesar 1.5%.

Tabel 4.2

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase

< 20 tahun 25 12.5%

21-30 tahun 161 80.5%

31-40tahun 11 5.5%

>40 tahun 3 1.5%

Total 200 100% Sumber : Data primer diolah (2017)

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa dari 200 responden yang menjadi

sampel pada penelitian ini diketahui bahwa jumlah responden dengan pendidikan

terakhir dalam jenjang SMA/ sederajat/ dibawahnya sebesar 57% atau sebanyak

Page 81: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

62

135 responden, jenjang perguruan tinggi Diploma sebesar 1.5% atau sebanyak 3

responden, jenjang perguruan tinggi S-1 sebesar 29.5% atau 59 responden, jenjang

perguruan tinggi S-2 sebesar 1,5% atau 3 responden, dan lainnya sebesar 0% atau.

Berdasarkan data ini peneliti menyimpulkan bahwa pelangan Matahari Department

Store di kota Malang beragam dan berasal dari berbagai macam latar belakang

pendidikan.

Tabel 4.3

Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase

SMA/ sederajat/ dibawahnya 135 67%

Perguruan Tinggi Diploma 3 1.5%

Perguruan Tinggi S1 59 29.5%

Perguruan Tinggi S2 3 1.5%

Lainnya 0 0%

Total 200 100% Sumber : Data primer diolah (2017)

4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat dari 200 responden yang menjadi sampel

pada penelitian ini, diketahui bahwa pelanggan Matahari Department Store

terbanyak di Kota Malang adalah siswa/ mahasiswa dengan persentase mencapai

87% atau sebanyak 178 responden, kemudian PNS atau pegawai swasta dengan

persentase sebesar 4% atau sebanyak 8 responden, lalu wirausaha dan pekerjaan

lainnya yaitu dokter dan ibu rumah tangga dengan persentase 3.5% atau sebanyak

7 responden, dan sisanya adalah pekerja BUMN dan dari golongan TNI/ POLRI/

ABRI sebesar 1% atau sebanyak 2 responden. Dengan demikian Peneliti dapat

mengambil kesimpulan bahwa mayoritas pelanggan Matahari Department Store di

kota Malang adalah remaja atau dewasa dengan status sebagai siswa/ mahasiswa.

Page 82: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

63

Tabel 4.4

Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Sumber : Data primer diolah (2017)

4.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan

Berdasarkan Tabel 4.5 dari 200 responden yang menjadi sampel pada

penelitian ini diketahui bahwa responden dengan pendapatan kurang dari Rp

1.000.000 selama sebulan sebanyak 64 orang dengan persentase 32%, responden

dengan pendapatan Rp 1.000.001 – Rp 5.000.000 sebanyak 116 responden dengan

persentase 58%, responden dengan pendapatan Rp 5.000.001 – Rp 10.000.000

dengan persentase 8% sebanyak 16 responden, dan responden dengan pendapatan

diatas Rp 10.000.001 dengan persentase 4% sebanyak 4 responden.

Dengan demikian Peneliti mengambil kesimpulan bahwa mayoritas

responden dalam penelitian ini adalah responden dengan pendapatan sebesar Rp

1.000.001 – Rp. 5.000.000. Hal ini dikarenakan Matahari Department Store

merupakan pusat perbelanjaan yang menawarkan harga relatif terjangkau sehingga

konsumen yang melakukan pembelian adalah konsumen yang berada pada tingkat

ekonomi menengah ke atas.

Pekerjaan Jumlah Persentase

Siswa / Mahasiswa 174 87%

PNS / Pegawai Swasta 8 4%

BUMN 2 1%

Wirausaha 7 3.5%

TNI/ POLRI/ ABRI 2 1%

Lainnya 7 3.5%

Total 200 100%

Page 83: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

64

Tabel 4.5

Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan

Pendapatan Jumlah Persentase

< Rp. 1.000.000 64 32%

Rp. 1.000.001 - Rp.

5.000.000 116 58%

Rp. 5.000.001 -

Rp. 10.000.000 16 8%

> Rp. 10.000.001 4 2%

Total 200 100%

Sumber : Data primer diolah (2017)

4.2.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Intensitas Pembelian

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa mayoritas pelanggan Matahari Department

Store di Kota Malang yang telah melakukan pembelian sebanyak lebih dari 8 kali

memiliki persentase sebesar 62% atau sebanyak 124 responden, pelanggan yang

telah melakukan pembelian sebanyak 3-5 kali memiliki persentase sebesar 22.5%

atau sebanyak 45 responden, pelanggan yang telah melakukan pembelian sebanyak

6-8 kali memiliki persentase sebesar 9.5% atau sebanyak 19 respoden, dan sebesar

6% atau sebanyak 12 responden telah melakukan pembelian 2 kali.

Tabel 4.6

Distribusi Responden Berdasarkan Intensitas Pembelian

Intensitas

Pembelian Jumlah Persentase

2 kali 12 6%

3-5 kali 45 22.5%

6-8 kali 19 9.5%

> 8 kali 124 62%

Total 200 100% Sumber : Data primer diolah (2017)

Page 84: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

65

4.3 Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dilakukan pada data yang telah diolah terhadap

200 responden. Pengukuran ini dapat berguna dalam penarikan suatu kesimpulan

dan mampu membantu menggambarkan pemusatan nilai observasi sampel sehingga

memudahkan penelitian. Dengan melakukan perhitungan ini peneliti akan

mendapatkan gambaran mengenai sampel secara garis besarnya sehingga dapat

mendekati kebenaran populasi. Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan

bantuan software SmartPLS versi 3.2.3 yang dapat diunduh secara gratis di

http://www.smartpls.com dengan masa percobaan versi professional.

4.3.1 Experiential Quality (EQ)

Variabel experiential quality memiliki 3 indikator, antara lain: interaction

quality, physical environment quality, dan outcome quality. Indikator-indikator

tersebut diwakili dengan 15 item pertanyaan dimana interaction quality diwakili

dengan 5 item pernyataan, physical environment quality diwakili dengan 5 item

pernyataan, dan outcome quality sebanyak 5 item pernyataan. Pada Tabel 4.7 dapat

dilihat bahwa grand mean menunjukan angka sebesar 3.56 sehingga apabila dilihat

dari sekala likert 1-5 dapat terindikasi bahwa jawaban responden cukup setuju

dengan pernyataan kuesioner mengenai experiential quality. Maka dapat

disimpulkan bahwa pelanggan Matahari Department Store mendapatkan dan

merasakan kualitas pelayanan yang tergolong cukup baik ketika berbelanja di

Matahari Department Store.

Page 85: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

66

Tabel 4.7

Statistik Deskriptif Experiential Quality

Item

SS S N TS STS Jumlah Rata-

rata

f % f % f % f % f % Total %

EQ1 21 10.50 111 55.50 55 27.50 12 6.00 1 0.50 200 100 3.695

EQ2 22 11.00 131 65.50 38 19.00 8 4.00 1 0.50 200 100 3.825

EQ3 27 13.50 109 54.50 47 23.50 14 7.00 3 1.50 200 100 3.175

EQ4 22 11.00 107 53.50 58 29.00 12 6.00 1 0.50 200 100 3.685

EQ5 14 7.00 86 43.00 78 39.00 19 9.50 3 1.50 200 100 3.445

EQ6 59 29.50 93 46.50 35 17.50 11 5.50 2 1.00 200 100 3.980

EQ7 36 18.00 99 49.50 48 24.00 14 7.00 3 1.50 200 100 3.755

EQ8 29 14.50 110 55.00 41 20.50 18 9.00 2 1.00 200 100 3.730

EQ9 16 8.00 69 34.50 93 46.50 20 10.00 2 1.00 200 100 3.385

EQ10 17 8.50 87 43.50 70 35.00 22 11.00 4 2.00 200 100 3.455

EQ11 18 9.00 94 47.00 75 37.50 12 6.00 1 0.50 200 100 3.580

EQ12 15 7.50 86 43.00 78 39.00 19 9.50 2 1.00 200 100 3.465

EQ13 11 5.50 75 37.50 82 41.00 30 15.00 2 1.00 200 100 3.315

EQ14 9 4.50 77 38.50 83 41.50 30 15.00 1 0.50 200 100 3.315

EQ15 19 9.50 113 56.50 62 31.00 5 2.50 1 0.50 200 100 3.720

GRAND MEAN 3.568

Sumber : Data primer diolah (2017)

Keterangan :

EQ1 : Staff karyawan Matahari Department Store memiliki pengetahuan yang baik untuk

menjawab pertanyaan pengunjung.

EQ2 : Staff karyawan Matahari Department Store memberikan pelayanan yang baik.

EQ3 : Staff karyawan Matahari Department Store selalu siap memberikan bantuan.

Page 86: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

67

EQ4 : Staff karyawan Matahari Department Store menunjukkan sikap dan perilaku yang

baik.

EQ5 : Staff karyawan Matahari Department Store sigap dalam mengatasi complain dari

pengunjung.

EQ6 : Matahari Department Store memiliki lingkungan fisik yang bersih dan nyaman.

EQ7 : Fasilitas fisik Matahari Department Store memiliki tampilan yang menarik.

EQ8 : Matahari Department Store memiliki desain layout yang memudahkan pengunjung

menemukan produk yang dibutuhkan.

EQ9 : Matahari Department Store memiliki fasilitas yang modern dan canggih.

EQ10 : Desain layout dari Matahari Department Store memudahkan pengunjung bergerak.

EQ11 : Saya merasa senang setelah megunjungi Matahari Department Store.

EQ12 : Setelah meninggalkan Matahari Department Store saya merasa telah mendapatkan

apa yang saya cari.

EQ13 : Matahari Department Store memahami bahwa waktu tunggu penting bagi saya.

EQ14 : Matahari Department Store meminimalkan waktu tunggu pengunjung.

EQ15 : Kualitas pelayanan yang diberikan Matahari Department Store baik.

4.3.2 Kepuasan Pelanggan (CS)

Variabel kepuasan pelanggan memiliki 4 indikator, antara lain: product and

service features, customer emotions, attribution for service success or failure, dan

perception of equity or fairness. Indikator-indikator tersebut diwakili dengan 5 item

pertanyaan dimana product and service features diwakili oleh 1 item pernyataan,

Page 87: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

68

customer emotions diwakili oleh 1 item pernyataan, attribution for service success

or failure diwakili oleh 2 item pernyataan, dan perception of equity or fairness

diwakili oleh 1 item pernyataan.

Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa grand mean menunjukan angka sebesar

3.60 sehingga apabila dilihat dari sekala likert 1-5 dapat diindikasikan bahwa

jawaban responden cukup setuju dengan pernyataan kuesioner mengenai kepuasan

pelanggan. Maka dapat disimpulkan bahwa pelanggan cukup merasa puas terhadap

Matahari Department Store.

Tabel 4.8

Statistik Deskriptif Kepuasan Pelanggan

Sumber : Data primer diolah (2017)

Keterangan :

CS1 : Saya merasa produk yang ditawarkan Matahari Department Store

sesuai dengan keinginan saya

CS2 : Saya merasa Matahari Department Store telah memenuhi harapan

saya

CS3 : Saya merasa senang atas layanan yang ditawarkan Matahari

Department Store

Item SS S N TS STS Jumlah Rata-

rata f % f % f % f % f % Total %

CS1 14 7.00 105 52.50 63 31.50 16 8.00 2 1.00 200 100 3.565

CS2 16 8.00 90 45.00 76 38.00 17 8.50 1 0.50 200 100 3.515

CS3 17 8.50 110 55.00 64 32.00 8 4.00 1 0.50 200 100 3.670

CS4 11 5.50 114 57.00 57 28.50 17 8.50 1 0.50 200 100 3.585

CS5 26 13.00 101 50.50 59 29.50 13 6.50 1 0.50 200 100 3.690

GRAND MEAN 3.605

Page 88: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

69

CS4 : Saya merasa pelayanan Matahari Department Store sesuai dengan

harapan saya

CS5 : Saya merasa dilayani dengan adil oleh Matahari Department Store

4.3.3 Loyalitas Pelanggan (CL)

Variabel loyalitas pelanggan diukur dengan menggunakan 3 indikator yaitu

refers other, continue purchase, dan immunity to competitors' appeal. Indikator-

indikator tersebut diwakili oleh 5 item pernyataan, dimana refers other diwakili oleh 2

item pernyataan, continue purchase diwakili oleh 1 item pernyataan, dan immunity

to competitors' appeal diwakili oleh 2 item pernyataan. Pada Tabel 4.9 dapat dilihat

bahwa grand mean loyalitas pelanggan sebesar 3.60 yang apabila dilihat dari skala

likert 1-5 menandakan bahwa pelanggan setuju terhadap pernyataan pada kuisioner.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa loyalitas pelanggan Matahari Department Store

cukup baik.

Tabel 4.9

Statistik Deskriptif Loyalitas Pelanggan

Sumber : Data primer diolah (2017)

Item SS S N TS STS Jumlah Rata-

rata f % f % f % f % f % Total %

CL1 20 10.00 110 55.00 62 31.00 6 3.00 2 1.00 200 100 3.565

CL2 21 10.50 103 51.50 63 31.50 11 5.50 2 1.00 200 100 3.515

CL3 28 14.00 111 55.50 50 25.00 10 5.00 1 0.50 200 100 3.670

CL4 11 5.50 52 26.00 83 41.50 46 23.00 8 4.00 200 100 3.585

CL5 14 7.00 49 24.50 73 36.50 49 24.50 15 7.50 200 100 3.690

GRAND MEAN 3.605

Page 89: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

70

Keterangan :

CL1 : Saya akan menyatakan hal positif mengenai Matahari Department

Store kepada orang lain.

CL2 : Saya akan merekomendasikan kepada orang lain untuk berbelanja

di Matahari Department Store.

CL3 : Saya akan melakukan pembelian ulang di Matahari Department

Store.

CL4 : Saya akan selalu berbelanja di Matahari Department Store.

CL5 : Saya tetap memilih Matahari Department Store meskipun terdapat

perusahaan lain sejenis.

4.4 Analisis Data

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Partial Least Square (PLS). Analisis terhadap model struktural pada penelitian ini

menggunakan software SmartPLS versi 3.2.3. Evaluasi model dilakukan melalui

analisis outer model dan analisis inner model.

4.4.1 Analisis Outer Model

Analisis outer model dilakukan untuk memastikan bahwa measurement yang

digunakan layak untuk dijadikan pengukuran (valid dan reliabel). Analisis outer

model ini menspesifikasi hubungan antar variabel laten dengan indikator-

indikatornya. Dapat dikatakan juga bahwa outer model mendefinisikan bagaimana

Page 90: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

71

setiap indikator berhubungan dengan variabel latennya. Uji yang dilakukan

meliputi validitas konvergen (loading factor) dan validitas diskriminan (cross

loading) untuk menguji validitasnya, serta composite reliability dan cronbach’s

alpha untuk menguji reliabilitasnya (Hussein, 2015).

Berdasarkan gambar 4.2 menunjukkan hubungan indikator dengan

variabelnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa EQ 15 (Kualitas pelayanan yang

diberikan Matahari Department store baik) memiliki pengaruh yang paling besar

terhadap variabel EQ (experiential quality) dan EQ9 (Matahari Department store

memiliki fasilitas yang modern dan canggih) memiliki pengaruh terendah terhadap

variabel EQ. Selanjutnya CS3 (Saya merasa senang atas layanan yang ditawarkan

Matahari Department Store) memiliki pengaruh terbesar terhadap variabel CS

(Kepuasan Pelanggan) dan CS5 (Saya merasa dilayani dengan adil oleh Matahari

Department Store) memiliki pengaruh terendah terhadap CS. Berikutnya pada

variabel Loyalitas pelanggan (CL), CL2 (Saya akan merekomendasikan kepada orang

lain untuk berbelanja di Matahari Department Store) memiliki pengaruh terbesar

terhadap variabel CL dan CL5 (Saya tetap memilih Matahari Department Store

meskipun terdapat perusahaan lain sejenis) memiliki pengaruh terendah terhadap

variabel CL itu sendiri.

Page 91: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

72

Gambar 4.2

Model Pengukuran (Outer Model)

Sumber : Pengolahan data dengan SmartPLS (2017)

4.4.1.1 Validitas Konvergen

Nilai validitas konvergen adalah nilai loading factor pada variabel laten

dengan indikator-indikatornya. Loading factor merupakan korelasi antara indikator

tersebut dengan konstraknya. Semakin tinggi korelasinya, menunjukkan tingkat

validitas yang lebih baik. Nilai yang diharapkan dalam loading factor adalah >0.7

(Hussein, 2015). Namun demikian, menurut Chin (1998) dalam Hartono dan

Abdillah (2009: 61) untuk penelitian tahap awal dengan pengembangan skala

pengukuran nilai loading 0,50 sampai 0,60 dianggap cukup. Hasil analisis

convergent validity yang telah dilakukan adalah sebagai berikut.

Page 92: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

73

Tabel 4.10

Outer Loadings (Mean, STDEV, t-Values)

Indikator Original

Sample (O)

Sample

Mean (M)

Standard

Deviation

(STDEV)

T Statistics

(|O/STDEV|) P Values

EQ1 <- EQ 0.757 0.758 0.037 20.377 0

EQ2 <- EQ 0.752 0.751 0.043 17.561 0

EQ3 <- EQ 0.668 0.667 0.05 13.259 0

EQ4 <- EQ 0.729 0.729 0.044 16.479 0

EQ5 <- EQ 0.713 0.713 0.044 16.334 0

EQ6 <- EQ 0.726 0.722 0.047 15.491 0

EQ7 <- EQ 0.71 0.709 0.045 15.664 0

EQ8 <- EQ 0.663 0.658 0.053 12.442 0

EQ9 <- EQ 0.622 0.621 0.055 11.235 0

EQ10 <- EQ 0.69 0.69 0.043 15.889 0

EQ11 <- EQ 0.754 0.753 0.036 20.884 0

EQ12 <- EQ 0.662 0.663 0.045 14.564 0

EQ13 <- EQ 0.705 0.705 0.037 19.053 0

EQ14 <- EQ 0.636 0.636 0.051 12.463 0

EQ15 <- EQ 0.808 0.807 0.03 27.376 0

CS1 <- CS 0.864 0.865 0.024 36.462 0

CS2 <- CS 0.851 0.851 0.023 37.145 0

CS3 <- CS 0.904 0.904 0.018 50.504 0

CS4 <- CS 0.884 0.885 0.021 42.873 0

CS5 <- CS 0.808 0.808 0.034 23.555 0

CL1 <- CL 0.861 0.861 0.019 45.495 0

CL2 <- CL 0.882 0.882 0.017 51.662 0

CL3 <- CL 0.838 0.837 0.024 34.674 0

CL4 <- CL 0.811 0.811 0.03 27.387 0

CL5 <- CL 0.757 0.759 0.039 19.287 0

Sumber : Pengolahan data dengan SmartPLS (2017)

4.4.1.2 Validitas Diskriminan

Validitas diskriminan merupakan nilai cross loading factor yang berguna

untuk mengetahui apakah konstruk memiliki diskriminan yang memadai yaitu

dengan cara membandingkan nilai loading pada konstruk yang dituju harus lebih

besar dibandingkan dengan nilai loading dengan konstruk yang lain (Hussein,

2015).

Page 93: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

74

Tabel 4.11

Nilai Discriminant Validity (Cross Loading)

Indikator EQ CS CL

EQ1 0.757 0.642 0.580

EQ2 0.752 0.634 0.615

EQ3 0.668 0.549 0.520

EQ4 0.729 0.643 0.492

EQ5 0.713 0.625 0.584

EQ6 0.726 0.579 0.510

EQ7 0.710 0.556 0.505

EQ8 0.663 0.506 0.450

EQ9 0.622 0.517 0.471

EQ10 0.690 0.578 0.488

EQ11 0.754 0.593 0.638

EQ12 0.662 0.650 0.693

EQ13 0.705 0.578 0.535

EQ14 0.636 0.553 0.466

EQ15 0.808 0.770 0.665

CS1 0.713 0.864 0.721

CS2 0.688 0.851 0.695

CS3 0.782 0.904 0.726

CS4 0.732 0.884 0.676

CS5 0.755 0.808 0.618

CL1 0.782 0.767 0.861

CL2 0.693 0.703 0.882

CL3 0.675 0.723 0.838

CL4 0.546 0.563 0.811

CL5 0.487 0.494 0.757 Sumber : Pengolahan data dengan SmartPLS (2017)

Nilai korelasi indikator EQ1 hingga EQ15 menunjukkan angka yang lebih

besar dengan konstruk Experiential Quality itu sendiri. Sama halnya dengan

indikator CS1 hingga CS5 yang berkorelasi lebih tinggi dengan konstruk Kepuasan

Pelanggan (customer satisfaction). Begitu juga dengan CL1 hingga CL5 memiliki

korelasi yang tinggi dengan konstruk Kepuasan Pelanngan (customer loyalty) itu

sendiri. Sehingga dapat disimpulkan masing-masing variabel laten dalam penelitian

ini (nilai yang berwarna) telah memenuhi validitas diskriminan.

Page 94: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

75

4.4.1.3 Average Variance Extracted (AVE)

Evaluasi model pengukuran nilai Average Variance Extracted (AVE) adalah

membandingkan setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk lainnya dalam

model. Menurut Fornnel dan Larcker (1981) yang dikutip Latan dan Ghozali (2013:

79) menyatakan bahwa direkomendasikan nilai AVE >0,50.

Tabel 4.12

Nilai Average Variance Extracted

Variabel AVE

EQ 0.501

CS 0.744

CL 0.690 Sumber : Pengolahan data dengan SmartPLS (2017)

Tabel 4.12 menunjukan bahwa nilai AVE untuk semua konstrak diatas 0.50;

yaitu EQ (0.501), CS (0.744), dan CL (0.690). Dapat disimpulkan bahwa evaluasi

pengukuran model memiliki validitas yang baik dengan model pengukuran AVE.

4.4.1.4 Composite Reliability dan Cronbach’s Alpha

Composite Reliability dan Cronbach’s Alpha digunakan sebagai penguji

reliabilitas. Menurut Hussein (2015) data yang memiliki composite reliability >0,7

mempunyai reliabilitas yang tinggi. Sedangkan untuk cronbach’s alpha nilai yang

diharapkan >0,6 untuk semua konstruk. Berikut adalah hasil dari analisis composite

reliability dan cronbach alpha yang telah dilakukan.

Tabel 4.13

Nilai Composite Reliability dan Cronbach’s Alpha

Variabel Cronbach's Alpha Composite

Reliability

EQ 0.928 0.938

CS 0.914 0.936

CL 0.889 0.918 Sumber : Pengolahan data dengan SmartPLS (2017)

Page 95: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

76

Berdasarkan tabel 4.13 dari uji composite reliability, didapatkan hasil bahwa

seluruh variabel mendapatkan hasil diatas 0,70. Demikian halnya dengan hasil

cronbach alpha, didapatkan hasil bahwa seluruh variabel mendapatkan hasil diatas

0,60. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa model penelitian ini telah mempunyai

reliabilitas yang baik.

4.4.2 Analisis Inner Model

Analisis inner model dilakukan untuk memastikan bahwa model structural

yang dibangun robust dan akurat (Hussein, 2015). Evaluasi inner model dapat

dilihat dari beberapa indikator yang meliputi koefisien determinasi (R²), Predictive

Relevance (Q²), dan Goodness of Fit Index (GoF).

Gambar 4.3

Model Struktural (Inner Model)

Sumber : Pengolahan data dengan SmartPLS (2017)

Page 96: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

77

4.4.2.1 Adjusted R-Square (R²)

Pengujian terhadap model struktural dilakukan dengan melihat nilai R-Square

yang merupakan uji goodness-fit model.

Tabel 4.14

R-Square

Sumber : Pengolahan data dengan SmartPLS (2017)

Berdasarkan dari perhitungan bootstrapping dengan menggunakan program

SmartPLS dapat dilihat nilai dari R-Square Kepuasan Pelanggan (CS) adalah

sebesar 0.725 dan Loyalitas Pelanggan (CL) sebesar 0.647. Sehingga, dapat

disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan (CS) dapat dipengaruhi oleh Experiential

Quality (EQ) dan loyalitas pelanggan (CL) sebesar 72.5%, dan sisanya 27.5%

dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel experiential quality dan loyalitas

pelanggan atau dengan kata lain sebesar 27.5% kepuasan pelanggan dipengaruhi

oleh variabel lain yang tidak dihipotesiskan dalam model.

Begitu juga dengan loyalitas pelanggan (CL) dapat dipengaruhi oleh kepuasan

pelanggan (CS) sebesar 64.7% dan sisanya sebesar 35.3% dipengaruhi oleh variabel

lain yang tidak dihipotesiskan dalam model.

4.4.2.2 Predictive Relevance

Goodness of Fit Model diukur menggunakan R-square variabel laten dependen

dengan interpretasi yang sama dengan regresi; Q-Square predictive relevance untuk

model struktural, mengukur seberapa baik nilai konversi yang dihasilkan oleh

Variabel R- Square

CS 0.725

CL 0.647

Page 97: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

78

model dan juga estimasi parameternya. Besaran Q² memiliki nilai dengan rentang

0< Q²< 1, dimana semakin mendekati 1 berarti model semakin baik. Besaran Q ini

setara dengan koefisien determinasi total pada analisis jalur (path analysis).

Berdasarkan tabel 4.14 maka perhitungan predictive relevance adalah sebagai

berikut :

Q² = 1 – [(1-R1²)x(1-R2²)]

Q² = 1 – [(1-0.725)x(1-0.647)]

Q² = 1 – (0.275)x(0.353)

Q² = 0.902

Keterangan :

Q² : nilai Predictive Relevance

R1² : nilai R-square variabel loyalitas pelanggan

R2² : nilai R-square variabel kepuasan pelanggan

Hasil perhitungan Q-Square adalah 0.902 atau sebesar 90.2% dengan

demikian, dapat diartikan bahwa keragaman variabel experiential quality mampu

dijelaskan oleh variabel kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan secara

keseluruhan melalui model struktural yang dirancang dalam penelitian ini sebesar

90.2%, sedangkan sisa nilainya sebesar 9.8% dijelaskan oleh konstruk lain diluar

model.

Page 98: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

79

4.5 Pengujian Hipotesis

Menurut Hussein (2015) menguji hipotesis dapat dilihat dari nilai t-statistik

dan nilai probabilitas. Untuk pengujian hipotesis menggunakan nilai sruktural maka

untuk alpha 5% nilai t-statistik yang digunakan adalah 1.96. Sehingga kriteria

penerimaan/penolakan hipotesis adalah Ha diterima dan H0 ditolak ketika t-statistik

> 1.96. Pengujian struktural setiap hubungan yang dihipotesiskan dalam PLS

dilakukan dengan menggunakan simulasi. Pada software SmartPLS dilakukan

dengan bootstrapping terhadap sampel. Hasil pengujian dengan bootstrapping dari

analisis PLS adalah sebagai berikut :

Tabel 4.15

Path Coefficient

Hipotesis Variabel Original

Sampel

Standard

Deviation T Statistics P-Value

H1 EQ->CL 0.375 0.077 4.839 0.000

H2 EQ->CS 0.851 0.026 32.497 0.000

H3 CS->CL 0.478 0.077 6.250 0.000 Sumber : Pengolahan data dengan SmartPLS (2017)

4.5.1 Hipotesis 1 (Experiential quality berpengaruh signifikan secara langsung

terhadap loyalitas pelanggan pada Matahari Department Store di Kota

Malang)

Berdasarkan dari hasil perhitungan pada tabel, terdapat pengaruh yang

signifikan secara langsung antara experiential quality (EQ) dan loyalitas pelanggan

(CL). Hasil ini ditunjukkan dari nilai t hitung > 1.96 yaitu sebesar 4.839 > 1.96.

Dengan kata lain dapat diartikan bahwa semakin baik experiential quality (kualitas

pelayanan) yang diberikan, maka kepuasan pelanggan juga akan meningkat.

Sehingga hipotesis 1 terbukti, experiential quality memiliki pengaruh signifikan

secara langsung terhadap loyalitas pelanggan.

Page 99: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

80

Hal ini menunjukkan untuk meningkatkan loyalitas pengguna Matahari

Department Store maka experiential quality (kualitas pengalaman) yang diberikan

oleh perusahaan juga perlu ditingkatkan melalui interaction quality yang baik,

physical environtment quality yang baik, dan outcome quality yang baik.

4.5.2 Hipotesis 2 (Experiential quality berpengaruh signifikan secara langsung

terhadap kepuasan pelanggan pada Matahari Department Store di Kota

Malang)

Berdasarkan dari hasil perhitungan pada tabel, terdapat pengaruh yang

signifikan secara langsung antara experiential quality (EQ) terhadap kepuasan

pelanggan (CS). Hasil ini ditunjukkan dari nilai t hitung > 1.96 yaitu sebesar 32.497>

1.96. Dengan kata lain dapat diartikan bahwa semakin baik experiential quality

yang diberikan oleh Matahari Department Store maka kepuasan pelanggan juga

semakin meningkat. Sehingga hipotesis 2 terbukti, experiential quality mempunyai

pengaruh yang signifikan secara langsung terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini

menunjukkan pelanggan Matahari Dpeartment Store merasa puas akan kualitas

pengalaman yang diberikan oleh Matahari Department Store.

4.5.3 Hipotesis 3 (Kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan secara

langsung terhadap loyalitas pelanggan pada Matahari Department Store

di Kota Malang)

Berdasarkan dari hasil perhitungan pada tabel, terdapat pengaruh yang

signifikan secara langsung antara kepuasan pelanggan (CS) terhadap loyalitas

pelanggan (CL). Hasil ini ditunjukkan dari nilai t hitung > 1.96 yaitu sebesar 6.250>

1.96. Dengan kata lain dapat diartikan bahwa semakin meningkatnya kepuasan

pelanggan, maka loyalitas pelanggan juga semakin meningkat. Sehingga hipotesis

Page 100: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

81

3 terbukti, bahwa kepuasan pelanggan mempunyai pengaruh yang signifikan secara

langsung terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini berarti untuk meningkatkan loyalitas

pelanggan Matahari Department Store, maka kepuasan pelanggan juga perlu untuk

ditingkatkan dengan meningkatkan kinerja karyawan yang lebih baik dan

menjadikan harapan pelanggan sebagai sumber ide potensial bagi pengembangan

perusahaan.

4.5.4 Hipotesis 4 (Kepuasan pelanggan memediasi pengaruh experiential

quality terhadap loyalitas pelanggan Matahari Department Store di Kota

Malang)

Pengujian hipotesis pengaruh tidak langsung digunakan dengan uji sobel

dengan kepuasan pelanggan sebagai variabel mediasi. Pengujian ini dilakukan agar

mengetahui nilai signifikansi pengaruh tidak langsung antar variabel, dengan syarat

nilai thitung > 1.96.

Pengujian dengan metode sobel dilakukan terhadap hipotesis 4. Pada

hipotesis ini terdapat variabel mediasi kepuasan pelanggan pada pengaruh

experiential quality terhadap loyalitas pelanggan. Perhitungan sobel test pada

hipotesis 4 adalah sebagai berikut:

P12 = P1 x P2

= (0.851) x (0.478)

= 0.406

Nilai 0.406 adalah besar koefisien dari pengaruh tidak langsung antara EQ

dan CL melalui CS.

Page 101: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

82

Perhitungan standar deviasinya adalah sebagai berikut :

Se12 = √𝑃12 . 𝑆𝑒22 + 𝑃22 . 𝑆𝑒12 + 𝑆𝑒12. 𝑆𝑒22

=√(0.406)2 (0.077)2 + (0.478)2 (0.026)2 + (0.026)2 (0.077)²

=√0.00113

= 0.0337

Perhitungan nilai t statistic hipotesis 4 adalah sebagai berikut :

t12 = P12 / Se12

= 0.406 / 0.0337

= 12.047

Keterangan :

P1 = Koefisien EQ -> CS

Se1 = Standard error EQ -> CS

P2 = Koefisien CS -> CL

Se2 = Standard error CS -> CL

P12 = Koefisien EQ -> CS -> CL

Se12 = Standard error EQ -> CS -> CL

t12 = Nilai statistik EQ -> CS -> CL

Hasil dari perhitungan diatas menunjukkan bahwa pengaruh variabel mediasi

adalah signifikan. Hal ini diuji dengan menggunakan uji sobel dan menghasilkan

Page 102: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

83

thitung 12.047 sehingga lebih besar dari ttabel yaitu 1.96. Dengan demikian hipotesis

4 dapat diterima.

Tabel 4.16

Uji Hipotesis

Hipotesis Koefisien path Nilai T Keterangan

Hipotesis 1 0.375 4.839 Diterima

Hipotesis 2 0.851 32.497 Diterima

Hipotesis 3 0.478 6.250 Diterima

Hipotesis 4 0.406 12.047 Diterima Sumber : Pengolahan data dengan SmartPLS (2017)

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan mengenai hasil pengujian hipotesis bertujuan untuk menjelaskan

bagaimana hubungan antara hasil temuan pada penelitian ini dengan jurnal-jurnal

ataupun penelitian-penelitian terdahulu agar dapat mendukung pernyataan yang

telah diungkapkan dalam penelitian ini.

4.6.1 Pengaruh Experiential Quality terhadap Loyalitas Pelanggan

Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis 1, penelitian ini dapat

membuktikan bahwa experiential quality memiliki pengaruh positif dan signifikan

secara langsung terhadap loyalitas pelanggan. Hasil ini ditunjukkan berdasarkan

nilai t hitung > 1.96 yaitu sebesar 4.839 > 1.96. Hal ini berarti semakin baik

experiential quality (kualitas pengalaman) yang dirasakan pelanggan maka semakin

meningkat loyalitas pelanggan. Sebaliknya, semakin rendah kualitas pengalaman

yang dirasakan pelanggan maka semakin menurun loyalitas pelanggan.

Secara keseluruhan kualitas pengalaman yang diberikan Matahari

Department Store telah mampu menciptakan loyalitas pelanggan. Pengalaman baik

Page 103: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

84

dan tidak terlupakan yang dirasakan oleh pelanggan dapat menciptakan pelanggan

yang loyal. Loyalitas terbentuk atas pengalaman-pengalaman baik yang diterima

secara terus-menerus. Dari loyalitas ini pelanggan dapat berbagi informasi

mengenai Matahari Department Store kepada orang lain, merekomendasikan

kepada kerabat, enggan beralih ke merek lainnya, dan melakukan pembelian

berulang. Hasil penemuan ini konsisten dengan penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Senjaya (2013)

4.6.2 Pengaruh Experiential Quality terhadap Kepuasan Pelanggan

Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis 2, penelitian ini dapat

membuktikan bahwa experiential quality memiliki pengaruh positif dan signifikan

secara langsung terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini berarti semakin baik kualitas

pengalaman yang diberikan oleh perusahaan maka semakin meningkat kepuasan

pelanggan. Sebaliknya, semakin rendah kualitas pengalaman yang diberikan oleh

perusahaan maka semakin menurun kepuasan pelanggan. Hasil ini ditunjukkan dari

nilai thitung > 1.96 yaitu sebesar 32.497> 1.96. Perusahaan yang dapat memberikan

pengalaman yang baik dan tidak mudah dilupakan oleh pelanggan dapat

menciptakan kepuasan pelanggan.

Keberadaan kualitas pengalaman yang baik sangat bermanfaat dalam

menciptakan kepuasan pelanggan karena perusahaan dapat menyentuh emosi dari

tiap pelanggan atas jasa yang sudah dirasakan, di sisi lain dengan memberikan

kualitas pengalaman yang baik maka harapan serta ekspektasi pelanggan dapat

terpenuhi. Hasil penelitian ini konsisten dan sejalan dengan penelitian terdahulu

yang telah dilakukan oleh Hung-Cheng Wu et.al (2014).

Page 104: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

85

4.6.3 Pengaruh Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan

Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis 3, penelitian ini dapat

membuktikan bahwa kepuasan pelanggan mempunyai pengaruh positif dan

signifikan secara langsung terhadap loyalitas pelanggan. Hasil ini ditunjukkan dari

nilai t hitung > 1.96 yaitu sebesar 6.250> 1.96. Hal ini berarti semakin puas pelanggan

maka semakin meningkatkan loyalitas pelanggan. Sebaliknya, pelanggan tidak

merasa puas makan tingkat loyalitas pelanggan semakin menurun. Hasil penemuan

ini konsisten dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hussein (2014).

4.6.4 Pengaruh Experiential Quality terhadap Loyalitas Pelanggan dengan

Kepuasan Pelanggan sebagai Variabel Mediasi

Hasil pengujian terhadap hipotesis mengenai pengaruh experiential quality

terhadap loyalitas pelanggan dengan kepuasan pelanggan sebagai variabel mediasi,

menemukan bahwa penelitian ini dapat membuktikan bahwa kepuasan pelanggan

mampu memediasi dengan baik hubungan experiential quality terhadap loyalitas

pelanggan. Hasil ini ditunjukkan dari nilai t hitung > 1.96 yaitu sebesar 12.047 > 1.96

serta ditunjukan oleh nilai path coefficient antar variabel yaitu sebesar 0.406. Hasil

tersebut signifikan dengan probabilitas yang didapat dari perhitungan indirect effect

pada Smart PLS 3.0 yakni sebesar 0,000 (p<0,05).

Experiential quality memiliki peran yang penting dalam mempengaruhi

kepuasan pelanggan sehingga dapat menciptakan loyalitas pelanggan terhadap

Matahari Departmenet Store di Kota Malang. Kualitas pengalaman yang baik dapat

memunculkan adanya kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan sebagai aset

perusahaan yang sangat berharga dalam hal ini dapat memegang kendali sebagai

Page 105: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

86

mediasi antara hubungan experiential quality dengan loyalitas pelanggan. Dengan

demikian terciptanya kepuasan pelanggan akan mendukung terlaksananya strategi

perusahaan serta tercapainya tujuan perusahaan. Pada gilirannya, konsumen yang

merasa puas dengan kesan atau asumsi yang baik terhadap kualitas pelayanan yang

diberikan dapat menciptakan kesetiaan atau loyalitas pelanggan Matahari

Department Store di Kota Malang.

4.7 Implikasi

Hasil penelitian menyatakan bahwa nilai Q-Square adalah 0.902 atau sebesar

90.2% dengan demikian, dapat diartikan bahwa keragaman variabel experiential

quality mampu dijelaskan oleh variabel kepuasan pelanggan dan loyalitas

pelanggan secara keseluruhan melalui model struktural yang dirancang dalam

penelitian ini sebesar 90.2%, sedangkan sisa nilainya sebesar 9.8% dijelaskan oleh

konstruk lainnya diluar model.

Penelitian ini menemukan bahwa Matahari Department Store perlu

memperhatikan kualitas pengalaman yang diberikan kepada pelanggan ketika

berbelanja di Matahari Department Store yang berkaitan dengan interaction quality.

Berdasarkan data yang diperoleh Matahari Department Store perlu meningkatkan

kesigapan staff karyawan dalam memberikan bantuan kepada pelanggan serta perlu

memperhatikan waktu tunggu bagi pelanggan agar dapat diminimalisir. Dengan

kata lain Matahari Department Store dapat memaksimumkan pengalaman

pelanggan yang menyenangkan dan meniadakan atau meminimumkan pengalaman

pelanggan yang kurang menyenangkan pada saat berbelanja di Matahari

Page 106: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

87

Department Store. Karena dengan memberikan kualitas pengalaman yang baik, hal

tersebut dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi Matahari Department Store

dibanding dengan department store lainnya. Sedangkan dalam hal kepuasan

pelanggan, Matahari Department Store perlu menambahkan perhatian mengenai

kesesuaian antara kualitas pengalaman yang diberikan dengan keinginan maupun

ekspektasi dan harapan pelanggan sehingga akan menambah kepuasan pelanggan

terhadap Matahari Department Store dan pelanggan menjadi semakin loyal kepada

perusahaan karena mendapatkan kepuasan.

Page 107: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

88

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh experiential quality

terhadap loyalitas pelanggan dengan keepuasan pelanggan sebagai variabel mediasi

pada pelanggan Matahari Department Store. Berdasarkan hasil penelitian yang

telah dilakukan terhadap 200 responden yang telah melakukan pembelian pada

Matahari Department Store di Kota Malang, didapatkan kesimpulan sebagai

berikut:

1. Experiential Quality berpengaruh signifikan secara langsung terhadap

loyalitas pelanggan Matahari Department Store di Kota Malang. Hal ini

berarti, bahwa kualitas pengalaman yang diberikan oleh Matahari

Department Store kepada pelanggan berdampak positif terhadap loyalitas

pelanggan Matahari Department Store di kota Malang.

2. Experiential Quality berpengaruh signifikan secara langsung terhadap

kepuasan pelanggan Matahari Department Store di Kota Malang. Hal ini

berarti, kualitas pengalaman yang diberikan oleh Matahari Department

Store kepada pelanggan berdampak positif terhadap terbentuknya

kepuasan pelanggan Matahari Department Store di Kota Malang.

3. Kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan secara langsung terhadap

loyalitas pelanggan Matahari Department Store di Kota Malang. Hal ini

berarti kepuasan yang didapatkan oleh pelanggan Matahari Department

Page 108: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

89

Store berdampak positif terhadap terbentuknya loyalitas pelanggan

Matahari Department Store di Kota Malang.

4. Experiential Quality berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

pelanggan yang dimediasi oleh kepuasan pelanggan Matahari Department

Store di Kota Malang. Hal ini berarti bahwa kepuasan pelanggan mampu

memediasi pengaruh experiential quality terhadap loyalitas pelanggan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah disimpulkan, maka peneliti

dapat memberikan saran-saran yang dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait

sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan PT. Matahari Department Store

a. Untuk memberikan pengalaman berbelanja terbaik bagi para

pelanggannya, Matahari Department tidak hanya perlu untuk

meningkatkan kualitas produknya akan tetapi juga perlu untuk

meningkatkan kualitas pengalaman yang diberikan. Matahari

Department Store sebaiknya lebih memperhatikan kualitas pengalaman

yang diberikan kepada pelanggannya khususnya yang berkaitan dengan

interaction quality, seperti meningkatkan kecepatan dan kesigapan

staff/karyawan dalam melayani pelanggan, dan meminimalisir waktu

tunggu bagi pelanggan.

b. Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, Matahari Department Store

sebaiknya lebih memperhatikan harapan dan keinginan pelanggan

ketika berbelanja di Matahari Department Store dengan cara melakukan

Page 109: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

90

survey kepuasan pelanggan untuk memudahkan konsumen dalam

menyampaikan keluhan, saran, harapan serta keinginan mereka. serta

melakukan peningkatan dalam hal kualitas pelayanannya agar

konsumen merasa puas berbelanja di Matahari Department Store.

c. Untuk memicu timbulnya loyalitas pelanggan dan mempertahankan

loyalitas pelanggan yang telah ada, Matahari Department Store

sebaiknya lebih memperhatikan layanan yang telah diberikan kepada

pelanggan. Matahari Department Store dapat meningkatkan loyalitas

pelanggan melalui peningkatan atas fasilitas dan keuntungan yang

diberikan melalui MCC (Matahari Club Card) yakni kartu keanggotaan

yang diterbitkan oleh PT. Matahari Department Store Tbk. dengan

memberikan potongan harga, promo yang menarik, bonus, dan partner

MCC agar pelanggan semakin loyal terhadap Matahari Department

Store.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel lain selain

experiential quality, kepuasan pelanggan, dan loyalitas pelanggan.

b. Peneliti selanjutnya diharapkan mampu memperluas ruang lingkup

populasi agar dapat memberikan hasil yang lebih spesifik

c. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel yang

digunakan dalam penelitian selanjutnya, agar hasil yang didapatkan

lebih menyeluruh.

d. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperbaiki keterbatasan-

keterbatasan yang ada pada penelitian ini.

Page 110: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

91

DAFTAR PUSTAKA

Artha, Farid, 2013, Analisis Pengaruh Retailing Mix Terhadap Kepuasan

Pelanggan dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Giant

Supermarket Kota Malang, Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya Malang.

Basu Swatha DH. & Irawan, 2008, Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua,

Cetakan ke-13, Liberty, Yogyakarta.

Dantes, Nyoman. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta

Dunne, Patrick & Robert F. Lush, 2008, Retailing, 6th Edition, The Thomson

Corporation, USA.

Ferdinand, Augusty, 2006, Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian

untuk Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen, Universitas

Diponegoro, Semarang.

Ghozali, Imam dan Hengky Latan, 2012. Partial Least Square "Konsep Teknik dan

Aplikasi" Smart PLS 2.0. Semarang: Badan Penerbit Universitas

Diponegoro.

Ghozali, Imam, 2013, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Griffin, Jill., 2005, Customer Loyalty: Menumbuhkan dan Mempertahankan

Kesetiaan Pelanggan, Erlangga, Jakarta.

Hansory, Meyer Fosseta & Diah Dharmayanti, 2014, Pengaruh Experience Quality

Terhadap Customer Loyalty dengan Perceived Value dan Brand Image

Sebagai Variabel Intervening di De Soematra 1910 Surabaya, Jurnal

Manajemen Pemasaran, vol. 8, no.2, pp. 70-79.

Hartono J. & Abdillah W., 2009, Konsep dan Aplikasi PLS (Partial Least Square)

Untuk Penelitian Empiris, BPFE, Yogyakarta.

Hartono J. & Abdillah W., 2014, PLS (Partial Least Square), CV. Andi,

Yogyakarta.

Hasan, Ali, 2008, Marketing, PT. Buku Kita, Jakarta.

Hurriyati, Ratih, 2010, Bauran Pemasaran Jasa dan Loyalitas Konsumen, Alfabeta,

Bandung.

Page 111: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

92

Hussein, Ananda Sabil & Raditha Hapsari, 2014, How Quality, Value, and

Satisfaction Create Passenger Loyalty : An Emperical Study on Indonesia

Bus Rapid Transit Passenger, The International Journal of Accounting and

Business Society, vol. 22, no. 2, pp. 95-115.

Hussein, Ananda Sabil, 2015, Penelitian Bisnis dan Manajemen Menggunakan

Partial Least Square (PLS) dengan SmartPLS 3.0, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Brawijaya Malang.

Kompas, 2016, Aprindo: Industri Ritel Tumbuh Sekitar 10 Persen pada 2016,

(http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/12/28/172204826/aprindo.ind

ustri.ritel.tumbuh.sekitar.10.persen.pada.2016, diakses pada tanggal 25

Februari 2017).

Kotler, Phillip & Keller, Kevin Lane, 2016, Marketing Management: 15 Edition,

Prentice Hall, Pearson Hall, Pearson Education, Inc, New Jersey.

Levy, Michael & Barton A. Weitz, 2009, Retailing Management, 7th Edition, The

McGraw-Hill Companies Inc., New York.

Lovelock, Christopher & Lauren K., Wright, 2007, Manajemen Pemasaran Jasa.

Alih bahasa Agus Widyantoro, Cetakan ke-2. PT. INDEKS, Jakarta.

Lupiyoadi, Rambat & A. Hamdani, 2013. Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba

Empat, Jakarta.

Malang Post, 2016, Geber Diskon 90% Tingkat Kunjungan Department Store

Melesat, (https://www.malang-post.com/ekonomi/geber-diskon-90-persen-

tingkat-kunjungan-melesat?start=1, diakses pada tanggal 23 Januari 2017).

Matahari Department Store, 2015. Laporan Tahunan Matahari Department Store

2015, PT. Matahari Department Store Tbk., Jakarta.

Matahari Department Store, 2016, Tentang Matahari,

(http://www.matahari.co.id/about, diakses pada tanggal 25 Februari 2017).

Matahari Department Store, 2016. Laporan Tahunan Matahari Department Store

2016, PT. Matahari Department Store Tbk., Jakarta.

Raditya, Dimas, 2013, Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan

Konsumen Pengguna Jasa Transportasi PO. Wisata KomodoDenpasar,

Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang.

Rangkuti, Freddy, 2008, The Power Of Brands, Penerbit Gramedia, Jakarta.

Ririn Tri Ratnasari & Mastuti H. Aksa, 2011, Teori dan Kasus MAnajemen

Pemasaran Jasa, Penrebit Ghalia Indonesia, Bogor.

Page 112: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas

93

Sanjaya, Iman, 2013, Analisis Perbandingan Kualitas Pengalaman dengan Standar

Kualitas Layanan bagi Pelanggan Seluler, Buletin Pos dan Telekomunikasi,

vol. 10, no. 1.

Schiffman, Leon G. & Leslie Lazar Kanuk, 2010, Consumer Behavior Tenth

Edition, Pearson Education, USA.

Sekaran, Uma, 2006, Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Salemba Empat, Jakarta.

Senjaya, Vivie, Hatane Samuel, & Diah Dharmayanti, 2013, Pengaruh Customer

Experience Quality Terhadap Customer Satisfaction dan Customer Loyalty

di Kafe Excelso Tunjungan Plaza Surabaya: Persppektif B2C, Jurnal

Manajemen Pemasaran, vol.1 no.1, pp. 1-15.

Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta,

Bandung.

Sugiyono, 2014, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

Tjiptono, Fandy, 2008, Strategi Pemasaran, Edisi III, CV. Andi Offset,

Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy, 2014, Pemasaran Jasa - Prinsip, Penerapan, dan Penelitian, CV.

Andi Offset, Yogyakarta.

Top Brand Award, 2016, Top Brand Index 2016 Fase 2, (http://topbrand-

award.com/top-brand-survey/survey result/top_brand_index_2016_fase_2,

diakses pada tanggal 18 Mei 2017).

Valarie A. Zeithaml, Mary Jo Bitner, & Dwayne D. Gremler, 2009, Services

Marketing: Integrated Customer Focus Across the Firm, Fifth Edition,

McGraw-Hill Companies, New York.

Wu, Hung-Che, Wong, Jose Weng-Chou Wong & Cheng, Ching-Chan Cheng,

2014, An Empirical Study of Behavioral Intentions in the Food Festival: The

Case of Macau, Asia Pacific Journal of Tourism Research, vol. 19, no.11, pp.

1278–1305.

Page 113: PENGARUH EXPERIENTIAL QUALITY TERHADAP LOYALITAS …repository.ub.ac.id/2743/1/Rahmaniati, Mutia Putri Ayu.pdf · 2020. 8. 8. · xiii Pengaruh Experiential Quality Terhadap Loyalitas