pengaruh service quality dan experiential...
TRANSCRIPT
PENGARUH SERVICE QUALITY DAN EXPERIENTIAL MARKETING
TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION
(STUDI KASUS PENUMPANG TRANSJAKARTA KORIDOR 13)
Oleh: Suci Febriyanti
NIM: 1113081000079
JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/2018
i
PENGARUH SERVICE QUALITY DAN EXPERIENTIAL MARKETING
TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION
(STUDI KASUS PENUMPANG TRANSJAKARTA KORIDOR 13)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Suci Febriyanti
NIM: 1113081000079
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Leis Suzanawaty, SE., M.Si.
NIP: 19720809 200501 2 004
JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/2018
ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Suci Febriyanti
NIM : 1113081000079
Jurusan : Manajemen (Pemasaran)
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penelitian skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan
dan mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber
asli atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.
Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan
telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap
dikenai sanksi berdasarkan hukum yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 5 Mei 2018
Yang Menyatakan,
Suci Febriyanti
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
1. Nama : Suci Febriyanti
2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 02 Februari 1995
3. Alamat : Perum Citalang Indah Blok. M.
No.17. RT 023. RW 05. Kecamatan Citalang.
Kabupaten:Purwakarta, Jawa Barat
4. Agama : Islam
5. Nama Ayah : Sutarjo
6. Nama Ibu : Daryati
7. Nomor Telepon : 0878-799-22-490
8. Email : [email protected]
B. Pendidikan Formal
1. 2001-2007 : SDN 1 Citalang
2. 2007-2010 : SMP Negeri 1 Purwakarta
3. 2010-2013 : SMA Negeri 2 Purwakarta
4. 2013-2017 : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
C. Pengalaman Organisasi
1. 2010-2011 : Anggota Drumband SMP Negeri 1 Purwakarta
2. 2011-2012 : Anggota Taekwondo SMA Negeri 2 Purwakarta
3. 2012-2013 : Anggota DKM SMA Negeri 2 Purwakarta
4. 2013-2015 : Divisi Sosial Agama Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) Manajemen Universitas Islam Negeri Syarih
Hidayatullah Jakarta
iv
ABSTRACT
The research aims to determine the effect of service quality and
experiential marketing on customer satisfaction. The data used in this research is
the primary data of collected through a questionnaire using purpossive sampling
technique. Data analysis techniques in the research were multiple linear analysis
using stastitical software product and service solutions (SPSS) 23.
The result of this research shows that service quality and experiential
marketing have partial and simultaneous affect on customer satisfaction.
Keyword : service quality, experiential marketing, customer satisfaction
v
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh service quality dan
experiential marketing terhadap customer satisfaction. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner
menggunakan teknik purpossive sampling. Teknik analisis data dalam penelitian ini
adalah analisis linear berganda menggunakan software statistical product and
service solutions (SPSS) 23.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa service quality dan
experiential marketing berpengaruh parsial dan simultan terhadap customer
satisfaction.
Kata kunci : service quality, experiential marketing, customer satisfaction
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat, dan serta karunia-Nya sehingga Skripsi dengan judul “Pengaruh
Service Quality dan Experiential Marketing Terhadap Customer Satisfaction
Penumpang Transjakarta Koridor 13” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi
ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana
(S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa terselesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan,
bimbingan, petunjuk, serta saran dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak dan ibu saya yang tercinta Sutarjo dan Daryati yang telah
membesarkan, mendidik, dan menyayangi saya sepenuh hati. Yang tak
lelah berjuang memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Yang
selau mendoakan saya tanpa henti, dan tak pernah lelah memotivasi,
mengingatkan serta mendukung saya baik secara moril maupun materil.
Yang selalu ada tanpa kenal waktu, yang selalu menegur jika saya mulai
lupa maupun lalai, yang selalu meluruskan jalan saya dikala saya mulai
kehilangan arah. Karena kerja keras dan usaha mereka sehingga saya
bisa mengecap pendidikan hingga sarjana
vii
2. Kakak dan Adik Saya Aditya Afriansyah dan Fiqrih Julian Anggara
yang selalu memberikan motivasi tanpa lelah kepada saya untuk selalu
rajin mengerjakan skripsi dan menegur saya ketika saya mulai malas
mengerjakannya
3. Bapak Arief Mufraini, Lc., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Ela Patriana, Ir., MM. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6. Ibu Leis Susanawaty, SE., M.Si. selaku dosen Pembimbing Skripsi,
terima kasih telah berkenan meluangkan waktu dan tenaga untuk
membimbing saya, yang telah bersedia memberikan motivasi, tambahan
ilmu, arahan dan solusi dari setiap permasalahan atas kesulitan dalam
penulisan skripsi ini.
7. Bapak Ade Suherlan, M.M., selaku dosen Pembimbing Akademik yang
telah bersedia memberikan motivasi, banyak ilmu dan solusi selama
masa perkuliahan.
8. Seluruh Bapak/Ibu dosen dan Staf Karyawan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa
perkuliahan dan membantu penulis.
viii
9. Teman-teman seperjuangan Manajemen 2013, yang telah memberikan
warna kepada penulis di kampus. Khususnya Konsentrasi Pemasaran
yang telah membantu, mendukung, saling bertukar ilmu dan senantiasa
berjuang bersama
10. Teman-teman SMA Negeri 2 Purwakarta Angkatan 32 yang selalu
memotivasi penulis, terima kasih untuk selalu mengingatkan dan
memotivasi penulis agar selalu rajin untuk menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
11. Teman-teman SD dan SMP yang selalu memotivasi penulis, terima kasih
untuk selalu mengingatkan dan memotivasi penulis agar selalu rajin
untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.
12. Dan teman-teman masa kecil penulis yang selalu menyambut penulis
ketika penulis pulang ke rumah.
13. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu dan memberi masukan serta inspirasi bagi penulis,
suatu kebahagian telah dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian
semua, terima kasih banyak
Akhir kata, penulis memahami bahwasanya tak ada satupun di dunia ini yang
sempurna, tak terkecuali skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kepada
pembaca berkenan memberikan saran yang membangun guna memberikan koreksi
pada skripsi ini dan diadakan perbaikan untuk penulis berikutnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... iii
ABSTRACT ..................................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................. viiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................... 6
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ............................ 7
1. Tujuan Penelitian ........................................................... 7
2. Manfaat Penelitian .......................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 9
A. Landasan Teori ....................................................................... 9
1. Orientasi Manajemen Pemasaran .................................... 9
2. Jasa .................................................................................. 10
3. Service Quality ............................................................... 14
4. Experiential Marketing ................................................... 16
5. Customer Satisfaction .................................................... 22
B. Penelitian Terdahulu ............................................................. 26
C. Kerangka Pemikiran .............................................................. 28
x
D. Hipotesis Penelitian ................................................................ 29
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 30
A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................... 30
1. Wilayah dan Waktu Penelitian ....................................... 30
2. Variabel Penelitian ......................................................... 30
B. Metode Penentuan Sampel .................................................... 30
1. Populasi .......................................................................... 30
2. Sampel ............................................................................ 31
C. Metode Pengumpulan Data .................................................... 32
1. Data Primer .................................................................... 32
2. Data Sekunder ................................................................ 33
D. Metode Analisis Data ............................................................ 34
1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas .................................... 34
2. Uji Asumsi Klasik .......................................................... 35
3. Uji Hipotesis .................................................................. 39
4. Analisis Regresi Linier Berganda .................................. 40
5. Analisis Koefisien Determinasi (R2) .............................. 41
E. Operasional Variabel Penelitian ............................................ 41
BAB IV ANALISIS DAN PENGGAMBARAN ..................................... 45
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .......................... 45
B. Pembahasan Hasil Deskriptif Responden ............................. 46
1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 46
2. Responden Berdasakan Usia .......................................... 47
3. Responden Berdasakan Pekerjaan ................................. 47
4. Responden Berdasakan Pendidikan ............................... 48
5. Responden Berdasakan Pendapatan ............................... 49
C. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ....................................... 49
1. Hasil Uji Validitas .......................................................... 50
2. Hasil Uji Reliabilitas ...................................................... 52
D. Penambahan Analisis Deskriptif ........................................... 52
xi
1. Service quality (X1) ........................................................ 53
2. Experiential Marketing (X2) ........................................... 60
3. Customer Satisfaction (Y) ............................................... 64
E. Hasil Uji Asumsi Klasik ....................................................... 68
1. Hasil Uji Normalitas ...................................................... 68
2. Uji Multikolonieritas ....................................................... 70
3. Hasil Uji Heterokedastisitas ............................................ 72
F. Hasil Uji Hipotesis ................................................................. 73
1. Hasil Uji t ........................................................................ 73
2. Hasil Uji F ....................................................................... 77
G. Analisis Regresi Linier Berganda .......................................... 79
H. Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2) ............................ 80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 81
A. Kesimpulan ............................................................................ 81
B. Saran ....................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 87
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Penumpang/ bulan Bus TransJakarta Periode Januari
2016 – Juni 2016 ......................................................................... 2
Tabel 1.2 Jumlah Penumpang Bus TransJakarta Per koridor Tahun
2012 dan Tahun 2014 ................................................................ 3
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu .................................................................. 26
Tabel 3.1. Tabel Skala Likert ...................................................................... 33
Tabel 3.2. Tabel Operasional Variabel Penelitian ...................................... 42
Tabel 4.1 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................ 46
Tabel 4.2 Jumlah Responden Berdasarkan Usia ........................................ 47
Tabel 4.3 Jumlah Responden Berdasarkan Usia ........................................ 47
Tabel 4.4 Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan ............................. 48
Tabel 4.5 Jumlah Responden Berdasarkan Pendapatan .............................. 49
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas ..................................................................... 50
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................. 52
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Service Quality ........ 53
Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden mengenai Experiential
Marketing ................................................................................... 60
Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden mengenai Customer
Satisfaction ................................................................................. 64
Tabel 4.12 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ................................................. 70
Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolonieritas ......................................................... 71
Tabel 4.14 Hasil Uji Heterokedastisitas Secara Statistik .............................. 73
Tabel 4.15 Hasil Uji t .................................................................................... 74
Tabel 4.16 Tabel t statistika .......................................................................... 74
Tabel 4.17 Hasil Uji F ................................................................................... 78
Tabel 4.18 Tabel F statistika ......................................................................... 78
Tabel 4.19 Analisis Regresi Linier Berganda ............................................... 79
Tabel 4.20 Hasil Analisis Koefisien Determinasi ( ) ................................. 81
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Model Kerangka Pemikiran Penelitian ...................................... 28
Gambar 4.1 Kurva Normal P-Plot Hasil Uji Normalitas ............................... 69
Gambar 4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas Secara Grafik Scatterplot .............. 72
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN
Lampiran 2 IDENTITAS RESPODEN
Lampiran 3 CARA PENGISIAN KUESIONER
Lampiran 4 DAFTAR PERNYATAAN
Lampiran 5 DATA UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Lampiran 6 DATA PENELITIAN
Lampiran 7 HASIL UJI VALIDITAS
Lampiran 8 HASIL UJI RELIABILITAS
Lampiran 9 HASIL UJI NORMALITAS
Lampiran 9 HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS
Lampiran 10 HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS
Lampiran 11 HASIL UJI HIPOTESIS
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ekonomi suatu negara atau daerah tidak terlepas dari
pengaruh perkembangan sarana dan prasarana yang mendukung. Salah satu
sektor yang memberikan pengaruh yang cukup vital adalah sektor jasa
transportasi. Pentingnya transportasi tercermin pada semakin meningkatnya
kebutuhan akan jasa angkutan bagi mobilitas orang serta barang sebagai akibat
meningkatnya perkembangan penduduk dan pengembangan pemukiman di
kota-kota besar.
Bus Transjakarta merupakan salah satu alat transportasi umum yang
hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dengan melihat semakin
meningkatnya aktivitas masyarakat di wilayah Jakarta seperti para
mahasiswa yang memilih berpergian menggunakan bus atau keluarga yang
hanya sekedar jalan-jalan. Bus Transjakarta ini adalah sebuah upaya
Pemerintah DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan di Jakarta. Dan
merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan publik khususnya
pada sektor trnsportasi darat di kawasan perkotaan Jakarta dengan berbasis
menggantikan setoran menjadi sisitem pembelian pelayanan. Selain itu, bus
Transjakarta memiliki tarif yang murah yaitu Rp. 3.500,00 dan penumpang
dapat bepergian tanpa mengeluarkan biaya tambahan.
Bus Transjakarta adalah sebuah sistem transportasi Bus Rapid Transit
(BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan yang beroperasi sejak tahun
2004 di Jakarta, Indonesia. TransJakarta dirancang sebagai moda transportasi
massal pendukung aktivitas ibu kota yang sangat padat. Dengan jalur lintasan
2
terpanjang di dunia (208 km), serta memiliki 228 halte yang tersebar dalam 12
koridor (jalur), Transjakarta yang awalnya beroperasi mulai pukul 05.00 –
pukul 22.00 WIB, kini beroperasi 24 jam. ( TransJakarta.co.id )
Sejak diluncurkan 15 Januari 2004, bus Transjakarta telah menjadi
angkutan yang banyak diminati warga Jakarta. Kehadiran bus dengan fasilitas
yang berbeda disambut dengan antusias oleh warga. Para pengguna jasa
angkutan umum dan kendaraan pribadi mulai beralih menggunakan bus
Transjakarta. Fenomena tersebut bisa dilihat bertambahnya dari tahun ke
tahun jumlah penumpang setiap bulan, adapun data jumlah penumpang tiap
bulan tahun periode Januari 2016 – Juni 2016 dapat dilihat pada tabel 1.1
beserta grafik berikut ini :
Tabel 1.1
Jumlah Penumpang/ bulan Bus TransJakarta
Periode Januari 2016 – Juni 2016
Bulan Jumlah Penumpang
Januari 8.051.000
Februari 8.015.000
Maret 9.001.000
April 9.010.000
Mei 10.000.000
Juni 10.206.000
Grafik Jumlah Penumpang
Sumber : UPT TransJakarta Busway
02000000400000060000008000000
1000000012000000
Jumlahpenumpang
3
Berdasarkan grafik di atas terjadi kenaikan penumpang yang
signifikan pada bus Transjakarta. Dijelaskan baik dalam tabel maupun dalam
grafik bahwa penumpang bus Transjakarta mengalami fluktuasi, dengan rata –
rata jumlah penumpang 9.047.167 penumpang. Hasil tersebut diperoleh
melalui Total penumpang dibagi dengan jumlah bulan yang ada. Dan terbukti
dari data di atas walaupun bus Transjakarta mengalami kenaikan jumlah rata
– rata penumpang setiap bulannya, namun jumlah tersebut belum dapat
mencukupi jumlah rata – rata penumpang. Hal ini dapat dilihat pada tabel :
Tabel 1.2
Jumlah Penumpang Bus TransJakarta
Per koridor Tahun 2012 dan Tahun 2014
Koridor Penumpang
2012
Pendapatan
2012
Koridor Penumpang
2014
Pendapatan
2014
I 23.72.069 80.149.751.000 I 23.72.069 80.149.751.000
II 8.821.192 28.632.298.000 II 8.821.192 28.632.298.000
III 10.831.473 34.904.687.000 III 10.831.473 34.904.687.000
IV 728.225 23.536.928.000 IV 728.225 23.536.928.000
V 11.436.445 38.211.619.000 V 11.436.445 38.211.619.000
VI 9.090.588 29.552.635.500 VI 9.090.588 29.552.635.500
VII 10.681.357 33.854.913.500 VII 10.681.357 33.854.913.500
VIII 8.516.995 27.91.940.500 VIII 8.516.995 27.91.940.500
IX 14.352.556 46.525.660.000 IX 14.352.556 46.525.660.000
X 3.895.295 12.861.749.500 X 3.895.295 12.861.749.500
(Sumber : data.go.id, 2012)
Jumlah kenaikan rata – rata penumpang setiap tahun masih belum
mengalami kenaikan hingga tahun 2014 (http: //data.go.id/jumlah –
penumpang – pendapatan – busway- per- koridor, April 2014). Dijelaskan
4
bahwa penumpang pada tahun 2012 dan 2014 sama. Bahkan hingga tahun
2015 jumlah penumpang bus Transjakarta 102 juta dengan jumlah rata – rata
penumpang 207.000 orang perhari. Dan barulah pada tahun 2016 bus
Transjakarta mengalami kenaikan jumlah penumpang. Pada bulan Mei jumlah
penumpang bus Transjakarta mencapai 10 juta orang perbulan dan pada bulan
Oktober 2016 mengalami peningkatan jumlah penumpang mencapai 12,3 juta
orang dan terus mengalami kenaikan setiap bulannya (Aziza, 2017)
Pada tahun 2016 Transjakarta terus menerus meningkatkan pelayanan
nya. Peningkatan pelayanan itu dilakukan Transjakarta untuk meningkatkan
jumlah penumpang. Transjakarta menargetkan kenaikan 185 juta penumpang
dengan presentase kenaikan 50 persen. “Target kami tahun 2017 adalah 185
juta orang. Ini artinya naik 50 persen,”ujar Joseph (Aziza, 2017)
Sementara target Transjakarta mengalami kenaikan sebesar 50 persen,
ternyata dari jumlah data yang ada, hanya naik sekitar 45% nya saja. Yang
seharusnya jumlah penumpang perbulan 4.250.000 hanya naik 3.800.000
penumpang saja. Ini berarti target Transjakarta sejumlah 50 persen, belum
tercapai.
Selain kualitas layanan yang meningkat, Transjakarta meningkatkan
keunikan bis dengan menambah jumlah koridor menjadi 13 koridor.
Koridor 13 yang mulai 16 agustus 2017 banyak menarik minat
konsumen, hal ini dilihat selama 3 hari beroperasi, penumpang koridor 13
mencapai 10.400 penumpang.(Purnomo, 2017)
Koridor 13 dengan rute Tendean – Cileduk telah mampu menarik hati
para penumpang. Selain baru beroperasi halte dari koridor 13 berada 15 meter
di atas permukaan tanah dengan 70 anak tangga. Dengan adanya 70 anak
5
tangga tersebut, konsumen merasa terbebani untuk menggunakan Tansjakarta
di koridor ini. “Saya usul escalator, karena kalau harus menggunakan tangga,
ya capek. Namanya juga jalan layang”. Ujar Ahmad salah satu penumpang
Transjakarta berusia 49 Tahun (Nailufar, 2017).
Dari sekian banyak kinerja yang telah dilakukan Transjakarta
nampaknya belum dirasakan pengaruh langsung oleh konsumen. Dalam
beberapa wawancara yang saya lakukan terhadap penumpang Transjakarta,
penumpang mengaku bahwa bis Transjakarta belum sepenuhnya dapat
mengurangi kemacetan dan beberapa penumpang lebih memilih menaiki
kereta dibandingkan menaiki bis (wawancara dilakukan terhadap 10 orang
penumpang Transjakarta untuk meneliti apakah konsumen puas atau tidak,
setelah menggunakan Transjakarta). Menurut Kotler & Amstrong (2008)
orientasi manajemen pemasaran salah satunya menggunakan konsep
penjualan. Dalam konsep penjualan, pemasar harus mengerti kebutuhan
konsumen. Konsumen menginginkan kualitas pelayanan terbaik yang dapat
diberikan oleh bis Transjakarta.
Koridor 13 merupakan keunikan tersendiri bagi para penumpang
Transjakarta karena letak koridor yang berada 15 meter di atas permukaan
tanah dan jalur layang yang diharapkan dapat mengurangi kemacetan. Seperti
yang telah diungkapkan oleh Scmitt bahwa Experiential Marketing merupakan
pemasaran dengan menciptakan pengalaman melalui panca indera (sense),
perasaan (feel), think, act dan relate. Karena pengertian tersebut, koridor 13
menciptakan suasana berbeda membawa konsumen merasakan perasaan
senang karena tidak harus mengalami kemacetan, jalan layang yang akan
6
memberikan pemandangan berbeda, sehingga konsumen dapat berfikir bahwa
memakai Transjakarta lebih nyaman dibandingkan dengan alat transportasi
lain. Namun, kendala dari koridor 13 tidak dilengkapinya lift atau escalator
yang sangat membebani para lansia serta para penyandang disabilitas karena
harus menaiki 70 anak tangga.
Berkaitan dengan penjelasan di atas, dalam kesempatan ini, penulis
menilai pentingnya melakukan kajian untuk mengetahui seberapa efektif
Service quality dan Experiential Marketing yang telah dilakukan PT.
TransJakarta dalam menciptakan Customer Satisfaction bagi konsumen.
Berdasarkan latar belakang dan penjelasan-penjelasan di atas, dalam
kesempatan ini penelitian yang dilakukan berjudul : “Pengaruh Service
Quality dan Experiential Marketing terhadap Customer Satisfaction”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan informasi mengenai latar belakang masalah di atas, maka
dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh antara service quality terhadap customer
satisfaction ?
2. Apakah terdapat pengaruh antara experiential marketing terhadap
customer satisfaction?
3. Apakah terdapat pengaruh antara service quality dan experiential
marketing terhadap customer satisfaction ?
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
7
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan di atas,
maka ada beberapa tujuan penelitian ini dilakukan, antara lain:
a. Untuk mengetahui pengaruh antara service quality terhadap customer
satisfaction.
b. Untuk mengetahui pengaruh experiential marketing terhadap customer
satisfaction.
c. Untuk mengetahui pengaruh service quality dan experiential marketing
terhadap customer satisfaction..
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari dilakukannya penelitian
ini adalah:
a. Bagi Penulis
Sebagai alat untuk mempraktekkan teori-teori yang telah diperoleh
selama menempuh perkuliahan dan juga untuk menambah pengetahuan
serta wawasan secara praktis tentang dunia kerja dalam bidang jasa
dan bidang pemasaran pengalaman (experiential marketing), serta
melatih keterampilan teknis penulis dalam menganalisa suatu masalah.
b. Bagi Perusahaan
1) Membantu perusahaan dalam mengetahui hal-hal yang
mempengaruhi customer satisfaction.
2) Membantu perusahaan agar memperoleh profitabilitas yang lebih
tinggi melalui customer satisfaction.
8
c. Bagi Akademisi
Sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan, sebagai referensi
dan sebagai bahan pertimbangan bagi rekan-rekan mahasiswa apabila
terdapat pelajaran yang berkaitan dengan service quality dan
experiential marketing terhadap customer satisfaction
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Orientasi Manajemen Pemasaran
Menurut Kotler &Amstrong (2008) ada lima konsep alternatif yang
mendasari langkah – langkah organisasi dalam merancang dan
melaksanakan strategi pemasaran. Yaitu :
a. Konsep Produksi
Konsep Produksi menyatakan bahwa konsumen akan menyukai
produk yang tersedia dan harganya terjangkau (Kotler & Amstrong,
2008). Dalam hal ini si pemasar berupaya untuk memuaskan
konsumen nya sesuai dengan kebutuhan konsumen yang berfokus pada
peningkatan efisiensi produksi dan distribusi (Kotler & Armstrong,
2008).
b. Konsep Produk
Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan menyukai
produk yang menawarkan kualitas, kinerja dan fitur inovatif yang
terbaik. Berdasarkan konsep ini, strategi pemasaran berfokus pada
perbaikan produk yang berkelanjutan (Kotler & Armstrong, 2008).
c. Konsep Penjualan
Konsep penjualan menyatakan bahwa konsumen tidak akan
membeli produk perusahaan kecuali produk tersebut dijual dalam skala
10
penjualan dan usaha promosi yang besar. Konsep ini menitikberatkan
penciptaan transaksi penjualan dan bukan pembangun hubungan
pelanggan jangka panjang (Kotler & Armstrong, 2008). Dalam konsep
ini pemasar hanya berfokus pada penjualan saja tanpa memikirkan
kebutuhan konsumen.
d. Konsep Pemasaran
Menyatakan bahwa pencapaian tujuan organisasi tergantung
pada pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan target pasar dan
memberikan kepuasan yang diinginkan dengan lebih baik daripada
pesaing (Kotler & Armstrong, 2008). Perbedaan antara konsep
pemasaran dan penjualan adalah berdasarkan perspektifnya. Konsep
penjualan menitikberatkan fokus utama pada produk yang sudah ada
lalu menjual kepada konsumen tanpa mengetahui kebutuhan
konsumen, konsep pemasaran menitikberatkan fokus utama pada
kebutuhan pelanggan kemudian menjual barang dengan akhir kepuasan
pelanggan yang akan memberikan keuntungan (Kotler & Armstrong,
2008).
2. Jasa
a. Definisi jasa
Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan
satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan
tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu (Kotler & Amstrong, 2007).
11
Jasa adalah suatu aktivitas ekonomi yang ditawarkan oleh satu
pihak kepada pihak yang lain (Lovelock, Wirtz, & Mussry, 2010).
Seiring dengan waktu, pengertiannya semakin luas, di dalam kamus
definisinya suatu kegiatan yang bersifat melayani, membantu dan
melakukan hal yang bermanfaat bagi orang lain (Lovelock, Wirtz, &
Mussry, 2010).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa jasa adalah
suatu aktivitas dibuktikan dengan tindakan atau kinerja untuk
membantu orang lain dengan tujuan melayani tanpa wujud tertentu.
b. Kategori Jasa – Perspektif proses
Pada kategori ini jasa dibedakan berdasarkan siapa atau apa
yang menerima layanan dengan membedakan sifat dari tindakan
layanan. Sifat dari tindakan layanan ini dibagi dua, yaitu tindakan yang
terlihat (pemrosesan manusia dan pemrosesan kepemilikan) dan
tindakan yang tidak terlihat (pemrosesan stimulus mental dan
pemrosesan informasi)
1) Pemrosesan Manusia
Jasa ditujukan pada tubuh seseorang. Maksudnya ketika
manusia memakai jasa mereka harus mau bekerjasama dengan
proses jasa tersebut. Karena pelanggan merupakan bagian integral
dari proses dan tidak akan mendapatkan manfaat yang diinginkan
12
jika berhubungan dengan jarak terpisah dengan penyedia layanan
(Lovelock, Wirtz, & Mussry, 2010) .
2) Pemrosesan Kepemilikan
Jasa ditujukan pada fisik benda yang dimiliki. Seringkali,
para pelanggan meminta organisasi jasa untuk memberikan
perawatan yang dapat dilihat untuk beberapa barang fisik dan
dalam proses nya keterlibatan pelanggan biasanya hanya terbatas
pada memberikan barang yang akan dirawat, mengajukan
permintaan layanan, menjelaskan masalah, dan nantinya kembali
lagi untuk mengambil barangnya dan membayar tagihan
(Lovelock, Wirtz, & Mussry, 2010).
3) Pemrosesan Stimulasi Mental
Jasa yang ditujukan pada pikiran seseorang meliputi
pendidikan, berita dan informasi, nasihat profesional, psikoterapi,
hiburan, dan beberapa kegiatan keagamaan. Jadi ketika para
pelanggan berda dalam posisi ketergantungan atau terdapat suatu
potensi untuk dapat dimanipulasi, maka dibutuhkan standar etika
yang kuat dan pengawasan yang teliti. Mendapatkan manfaat
penuh dari jasa seperti itu membutuhkan investasi waktu dan upaya
mental dari sisi pelanggan. Namun demikian, penerima tidak selalu
harus hadir di pabrik jasa – hanya perlu berkomunikasi secara
mental melalui informasi yang diberikan. Ada beberapa perbedaan
kontras yang menarik dengan jasa pemrosesan manusia.
Penumpang pesawat bisa tidur sepanjang perjalanan dan tetap tiba
13
di tempat tujuan mereka. Tetapi jika Anda tertidur di kelas atau
pada saat siaran televisi edukasi, pada akhirnya Anda tidak akan
bertambah pintar. (Lovelock, Wirtz, & Mussry, 2010)
4) Pemrosesan Informasi
Jasa ditujukan pada aset – aset yang tidak dapat dilihat. Batas
antara pemrosesan informasi dan pemrosesan stimulasi mental
agak kabur. Maka dari itu, untuk memudahkan, kadang – kadang
pemrosesan ini digabungkan dengan sebuah istilah jasa berbasis-
informasi (Lovelock, Wirtz, & Mussry, 2010)
c. Karakteristik Jasa
1) Jasa tak berwujud
Jasa tak berwujud berarti bahwa jasa tidak dapat dilihat, dirasakan,
didengar, atau dibaui sebelum jasa itu dibeli. Maksudnya adalah
jasa baru bisa dirasakan manfaatnya ketika konsumen membeli jasa
tersebut (Kotler & Amstrong, 2008).
2) Variabilitas
Variabilitas berarti bahwa kualitas jasa bergantung pada siapa yang
menyediakan jasa itu dan kapan, di mana, bagaimana jasa itu
disediakan (Kotler & Amstrong, 2008).
3) Tak terpisahkan
Jasa tak terpisahkan berarti bahwa jasa tidak dapat dipisahkan dari
penyedianya.tanpa mempedulikan apakah penyedia jasa itu orang
atau mesin (Kotler & Amstrong, 2008).
14
4) Jasa dapat musnah
Jasa dapat musnah berarti bahwa jasa tidak dapat disimpan untuk
dijual atau digunakan beberapa saat kemudian (Kotler &
Amstrong, 2008).
3. Service Quality
a. Pengertian Service Quality
Menurut Lupioyadi (2008) dalam (Tobing, Purba, & Sembiring,
2014) kualitas pelayanan merupakan faktor yang menentukan tingkat
keberhasilan dan kualitas perusahaan dimana kemampuan perusahaan
dalam memberikan pelayanan yang berkualitas kepada konsumen dan
sebagai strategi untuk mempertahankan diri dan mencapai kesuksesan
dalam menghadapi persaingan jasa atau produk melainkan saat
sebelum dan sesudah pelayanan.
Parasuraman, et al. (1998) dalam (Kaihatu, 2008)
mendefinisikan bahwa kualitas pelayanan merupakan dasar bagi
pemasaran jasa, karena inti produk yang dipasarkan adalah suatu
kinerja (yang berkualitas), dan kinerjalah yang dibeli oleh pelanggan,
oleh karena itu kualitas kinerja pelayanan merupakan dasar bagi
pemasaran jasa. Konsep pelayanan yang baik akan memberikan
peluang bagi perusahaan untuk bersaing dalam merebut konsumen.
Sedangkan kinerja yang baik (berkualitas) dari sebuah konsep
pelayanan menimbulkan situasi yang kompetitif dimana hal tersebut
dapat diimplementasikan melalui strategi untuk meyakinkan
15
pelanggan, memperkuat image tentang merek, iklan, penjualan, dan
penentuan harga.
b. Dimensi Service Quality
Menurut Kotler & Keller (2012) terdapat lima dimensi penentu kualitas
mutu jasa, yaitu :
1) Reliability – The ability to perform the promised service
dependably and accurately (Kehandalan: kemampuan
melaksanakan layanan yang dijanjikan secara meyakinkan dan
akurat).
a) Memberikan layanan sesuai janji.
b) Handal dalam menangani masalah.
c) Melakukan layanan yang benar pada saat pertama.
d) Menyediakan layanan pada waktu yang dijanjikan.
2) Responsiveness – Willingness to help customers and provide
prompt service (Daya tanggap: kesediaan membantu pelanggan dan
memberikan jasa dengan cepat).
a) Mengusahakan pelanggan tetap terinformasi.
b) Keinginan untuk membantu pelanggan.
c) Kesiapan untuk menanggapi permintaan pelanggan.
3) Assurance – The knowledge and courtesy of employess and their
ability to convey trust and confidence (Jaminan: pengetahuan dan
kesopanan karyawan dan kemampuan mereka menyampaikan
kepercayaan dan keyakinan).
a) Karyawan yang membangkitkan kepercayaan kepada
masyarakat.
16
b) Membuat pelanggan merasa aman dalam transaksi mereka.
c) Karyawan yang sangat santun.
d) Karyawan yang memiliki pengetahuan untuk menjawab
pertanyaan pelanggan.
4) Empathy – The provision of caring, individualized attention to
customers (Empati: kesediaan memberikan perhatian yang
mendalam dan khusus kepada masing – masing pelanggan).
a) Memberikan pelanggan perhatian individual.
b) Sangat memerhatikan kepentingan terbaik pelanggan.
c) Karyawan yang memahami kebutuhan pelanggan mereka.
5) Tangible – The appearance of physical facilities, equipment,
personnel, and communication materials (Bukti fisik: penampilan
fasilitas fisik, perlengkapan, karyawan, dan bahan komunikasi).
a) Peralatan modern.
b) Fasilitas yang menarik secara visual.
c) Karyawan yang memiliki penampilan yang rapi dan
profesional.
4. Experiential Marketing
a. Definisi Experiential Marketing
Menurut Schmitt dalam Darmawansyah (2013) experiential
marketing merupakan cara untuk membuat pelanggan menciptakan
pengalaman melalui panca indera (sense), menciptakan pengalaman
afektif (feel), menciptakan pengalaman berpikir secara kreatif (think),
menciptakan pengalaman pelanggan yang berhubungan dengan tubuh
secara fisik, dengan perilaku dan gaya hidup serta dengan pengalaman-
17
pengalaman sebagai hasil dari interaksi dengan orang lain (act), juga
menciptakan pengalaman yang terhubung dengan keadaan sosial, gaya
hidup, dan budaya yang dapat direfleksikan merek tersebut yang
merupakan pengembangan dari sensations, feelings, cognitions dan
actions (relate).
Experiential marketing berasal dari dua kata yaitu experience
dan marketing. Experience adalah “pengalaman merupakan peristiwa-
peristiwa pribadi yang terjadi dikarenakan adanya stimulus tertentu
(misalnya yang diberikan oleh pihak pemasar sebelum dan sesudah
pembelian barang atau jasa)” (Schmitt, 1999 dalam Hadiwidjaja dan
Dharmayanti, 2015)
Experiential marketing juga didefinisikan sebagai sebuah
bagian subjektif dalam konstruksi atau transformasi dari individu,
dalam penekanan pada emosi dan indra secara langsung selama
perendaman dengan mengorbankan dimensi kognitif. (Grundey, 2008
dalam Hadiwidjaja dan Dharmayanti, 2015)
Sedangkan pengertian marketing adalah “suatu proses sosial dan
manajerial yang mebuat individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan perukaran timbale
balik produk dan nilai dengan orang lain (Kotler dan Keller, 2006
dalam Hadiwidjaja dan Dharmayanti, 2015).
b. Karakteristik Experiential Marketing
Pendekatan pemasaran experiential marketing merupakan
pendekatan yang mencoba menggeser pendekatan pemasaran
18
tradisional, pendekatan tradisional ini menurut Schmitt (1999) dibagi
menjadi 4 kunci karakteristik antara lain:
1) Fokus pada Pengalaman Konsumen
Suatu pengalaman terjadi sebagai pertemuan, menjalani atau
melewati situasi tertentu yang memberikan nilai-nilai indrawi,
emosional, kognitif, perilaku, dan relasional yang menggantikan
nilai-nilai fungsional. Dengan adanya pengalaman tersebut dapat
menghubungkan perusahaan beserta produknya dengan gaya hidup
konsumen yang mendorong terjadinya pembelian pribadi dan
dalam lingkup usahanya.
2) Menguji Situasi Konsumen
Berdasarkan pengalaman yang telah ada, konsumen tidak
hanya menginginkan suatu produk di lihat dari keseluruhan situasi
pada saat mengkonsumsi produk tersebut tetapi juga dari
pengalaman yang didapatkan pada saat mengkonsumsi produk
tersebut.
3) Mengenali Aspek Rasional dan Emosional sebagai Pemicu dari
Konsumsi
Dalam experiential marketing, konsumen bukan hanya di
lihat dari sisi rasional saja melainkan juga dari sisi emosionalnya.
Jangan memperlakukan konsumen hanya sebagai pembuat
keputusan yang rasional tetapi konsumen juga menginginkan untuk
19
dihibur, dirangsang serta dipengaruhi secara emosional dan
ditantang secara kreatif.
4) Metode dan Alat Adalah Elektik
Berbeda dengan metodologi pemasaran, analitis, kuantitatif,
dan kualitatif dari pemasaran tradisional, metode dan alat dari
pemasar pengalaman beragam dan beragam. Singkat kata,
pemasaran pengalaman tidak terikat pada satu ideologi
metodologis; metode elektik membuat pemasaran pengalaman bisa
menggunakan beberapa alat dan metode. Bisa menggunakan
metode analitis dan kuantitatif (seperti metode pergerakan mata
untuk mengukur dampak sensorik terhadap komunikasi), atau
mungkin bisa menggunakan intuitif dan kualitatif (seperti teknik
memfokuskan otak yang digunakan memikirkan pemikiran kreatif),
atau mungkin menggunakan metode verbal, atau mungkin
menggunakan metode visual.
c. Manfaat Experiential Marketing
Schmitt dalam Darmawansyah (2013) menunjukkan beberapa
manfaat yang dapat diterima dan dirasakan apabila badan usaha
menerapkan experiential marketing. Manfaat tersebut meliputi:
1) Untuk membangkitkan kembali merek yang sedang merosot.
2) Untuk membedakan satu produk dengan produk pesaing.
3) Untuk menciptakan citra dan identitas sebuah badan usaha.
4) Untuk mempromosikan inovasi.
20
5) Untuk memperkenalkan percobaan, pembelian dan yang paling
penting adalah konsumsi loyal.
d. Dimensi Experiential Marketing
Menurut Hadiwidjaja dan Dharmayanti (2015) cara mengukur
experiential marketing adalah sebagai berikut :
1) Sense, berkaitan dengan panca indra melalui penglihatan, suara,
sentuhan, rasa dan bau.
a) Desain layout yang menarik.
b) Sarana entertaintment (seperti tv atau musik) yang tepat bagi
pelanggan.
c) Tampilan menu yang menarik.
2) Feel, berkaitan dengan perasaan dan emosi yang ditimbulkan
seperti kenyamanan, keamanan, keramahan dan kecepatan
service.
a) Konsep interior yang menarik.
b) Pramusaji memiliki pelayanan yang cepat pada konsumen.
c) Pramusaji yang sopan.
3) Think, menurut Schmitt (1999) dalam Wijaya & Subagio (2014)
merupakan tipe experience yang bertujuan untuk menciptakan
kognitif. Perusahaan berusaha untuk menantang konsumen
dengan cara memberikan problem solving experiences
mendorong pelanggan untuk berinteraksi secara kognitif dan
21
kreatif dengan perusahaan atau produk. Ada beberapa prinsip
yang terkandung dalam think experience, yaitu:
a) Surprise, merupakan dasar penting dalam memikat
konsumen untuk berpikir kreatif. Di mana surprise timbul
sebagai akibat jika konsumen merasa mendapatkan sesuatu
melebihi dari apa yang diinginkan.
b) Intrigue, merupakan pemikiran yang tergantung tingkat
pengetahuan, hal yang menarik konsumen, atau pengalaman
yang sebelumnya pernah dialami oleh masing-masing
individu.
c) Rovocation, sifatnya menciptakan suatu kontroversi atau
kejutan baik yang menyenangkan maupun yang kurang
berkenan.
4) Act, berkaitan dengan pola perilaku dan gaya hidup seperti nilai
budaya yang diberikan, kemudian minat dan pendapat
konsumen.
b) Image yang dapat meningkatkan prestige konsumen.
c) Pelayanan reservasi tempat yang mudah.
d) Reputasi yang membuat konsumen merasa nyaman.
5) Relate Marketing adalah salah satu cara membentuk atau
menciptakan komunitas pelanggan dengan komunikasi
(Kartajaya, 2004) dalam Wijaya & Subagio (2014). Sedangkan
menurut Schmitt (1999) dalam Wijaya & Subagio (2014) relate
22
marketing menggabungkan aspek sense, feel, think dan act
dengan maksud untuk mengkaitkan individu dengan apa yang di
luar dirinya dan diimplementasikan hubungan antara people and
other social group sehingga mereka bisa merasa bangga dan
diterima. Inti dari relate marketing adalah mengajak orang untuk
bersosialisasi, berhubungan atau mempunyai ikatan dengan
orang lain atau kelompok sosial lain bahkan dengan
kebudayaannya secara keseluruhan melalui media produk
tersebut. Tujuan dari relate experience adalah menghubungkan
konsumen tersebut dengan budaya dan lingkungan sosial yang
dicerminkan oleh merek suatu produk.
5. Customer Satisfaction
a. Definisi Customer Satisfaction
Band dalam Dharmawansyah (2013) kepuasan pelanggan
merupakan suatu tingkatan dimana kebutuhan, keinginan dan harapan
dari pelanggan yang terpenuhi yang akan mengakibatkan terjadinya
pembelian ulang atau kesetiaan yang berlanjut.
Menurut Kotler (2002) dalam Hadiwidjaja dan Dharmayanti
(2015) kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang
muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya
terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya.
Menurut Mowen dan Minor (2002) dalam Hadiwidjaja dan
Dharmayanti (2015) kepuasan konsumen didefinisikan sebagai
23
keseluruhan sikap yang ditujukan konsumen atas barang atau jasa
setelah mereka memperoleh dan menggunakannya.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan
adalah perasaan dan sikap konsumen setelah menggunakan barang dan
jasa lalu membandingkan barang dan jasa tersebut yang akhirnya akan
menimbulkan tingkatan apakah kebutuhan dan keinginan konsumen
tersebut terpenuhi.
b. Manfaat Costumer Satisfaction
Wood (2009) dalam Dharmawansyah (2013) manfaat-manfaat spesifik
kepuasan pelanggan bagi perusahaan mencakup:
1) Dampak positif pada loyalitas pelanggan.
2) Berpotensi menjadi sumber pendapatan masa depan (terutama
melalui pembelian ulang, cross-selling dan up-selling).
3) Menekan biaya transaksi pelanggan di masa depan (terutama
biaya-biaya komunikasi, penjualan dan layanan pelanggan).
4) Menekan volatilitas dan risiko berkenaan dengan prediksi aliran
kas masa depan.
5) Meningkatkan toleransi harga (terutama kesediaan untuk
membayar harga premium dan pelanggan tidak mudah tergoda
untuk beralih pemasok).
6) Meningkatnya bargaining power relatif perusahaan terhadap
jejaring pemasok, mitra bisnis dan saluran distribusi.
24
c. Dimensi Customer Satisfaction
Menurut Tjiptono (2007) tidak ada satu pun ukuran tunggal
„terbaik‟ mengenai kepuasan pelanggan yang disepakati secara
universal. Meskipun demikian, di tengah beragamnya cara mengukur
kepuasan pelanggan terdapat kesamaan paling tidak dalam enam
konsep inti mengenai objek pengukuran sebagai berikut :
1) Kepuasan pelanggan keseluruhan (Overall Customer Satisfaction).
Cara yang paling sederhana untuk mengukur kepuasan pelanggan
adalah langsung menanyakan kepada pelanggan seberapa puas
mereka dengan produk atau jasa spesifik tertentu. Biasanya ada dua
bagian dalam proses pengukurannya. Pertama, mengukur tingkat
kepuasan pelanggan terhadap produk dan/atau jasa perusahaan
bersangkutan. Kedua, menilai dan membandingkannya dengan
tingkat kepuasan pelanggan keseluruhan terhadap produk dan/atau
jasa para pesaing.
2) Dimensi kepuasan pelanggan. Berbagai penelitian memilah
kepuasan pelanggan ke dalam komponen-komponennya.
Umumnya, proses semacam ini terdiri atas empat langkah.
Pertama, mengidentifikasi dimensi-dimensi kunci kepuasan
pelanggan. Kedua, meminta pelanggan menilai produk dan/atau
jasa perusahaan berdasarkan item-item spesifik, seperti kecepatan
layanan, fasilitas layanan atau keramahan staff layanan pelanggan.
Ketiga, meminta pelanggan menilai produk dan/atau jasa pesaing
25
berdasarkan item-item spesifik yang sama. Dan keempat, meminta
para pelanggan untuk menentukan dimensi-dimensi yang menurut
mereka paling penting dalam menilai kepuasan pelanggan
keseluruhan.
3) Konfirmasi harapan. Kepuasan tidak diukur langsung, namun
disimpulkan berdasarkan kesesuaian/ketidaksesuaian antara
harapan pelanggan dengan kinerja aktual produk perusahaan pada
sejumlah atribut atau dimensi penting.
4) Minat pembelian ulang. Kepuasan pelanggan diukur secara
behavioral dengan jalan menanyakan apakah pelanggan akan
berbelanja atau menggunakan jasa perusahaan lagi.
5) Kesediaan untuk merekomendasi. Untuk produk yang pembeliaan
ulangnya relatif lama atau bahkan hanya terjadi satu kali
pembelian, kesediaan pelanggan untuk merekomendasikan produk
kepada teman atau keluarganya menjadi ukuran yang penting untuk
dianalisis dan ditindaklanjuti.
6) Ketidakpuasan pelanggan. Beberapa macam aspek yang sering
ditelaah guna mengetahui ketidakpuasan pelanggan meliputi : (a)
komplain; (b) retur atau pengembalian ulang; (c) biaya garansi; (d)
product recall (penarikan kembali produk dari pasar); (e) gethok
tular negarif; dan (f) defections (konsumen yang beralih ke
pesaing).
26
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1.
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Hasil
1 Dharmawansyah
(2013)
Pengaruh Experiential
Marketing dan Kepuasan
Pelanggan terhadap Loyalitas
Pelanggan
(Studi Kasus Rumah Makan
Pring Asri)
Terbukti bahwa kepuasan
pelanggan dan experiential
marketing berpengaruh terhadap
loyalitas pelanggan.
2 Hadiwidjaja dan
Dharmayanti
(2015)
Analisa Hubungan Experiential
Marketing, Kepuasan
Pelanggan, Loyalitas
Pelanggan Starbucks Coffe di
Surabaya Town Square
Terbukti bahwa kepuasan
pelanggan dan experiential
marketing berpengaruh terhadap
loyalitas pelanggan.
3 Lokito &
Dharmayanti
(2013)
Analisis Pengaruh Experiential
Marketing dan Customer
Satisfaction terhadap Customer
Loyalty Comedy Kopi di
Surabaya
Terbukti bahwa experiential
marketing dan customer
satisfaction berpengaruh
terhadap cutomer loyalty kecuali
act dan relate.
4 Pradini (2017) Pengaruh tourism destination
parts, service quality, terhadap
destination loyalty melalui
Terbukti bahwa service quality
dan tourism destination parts
berpengaruh terhadap
27
Tabel 2.1.
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Hasil
tourism satisfaction di Taman
Margasatwa
destination loyalty dan tourism
satisfaction
5 Kaihatu (2008) Analisa Kesenjangan Kualitas
Pelayanan dan Kepuasan
Konsumen
Pengunjung Plaza Tunjungan
Surabaya
Terbukti bahwa Kualitas
Layanan mempengaruhi
Kepuasan Konsumen
6 Wijaya &
Subagio (2014)
Analisis Pengaruh Experiential
Marketing Terhadap Repeat
Purchase Dengan Customer
Satisfaction Sebagai Mediating
Variable di De Mandailing
Cafe UC Boulevard Surabaya
Terbukti bahwa experiential
marketing berpengaruh terhadap
repeat purchase dan
customer satisfaction memediasi
pengaruh antara experiential
marketing.
7 Tjoanoto dan
Kunto (2013)
Pengaruh Service quality
Terhadap Customer
Satisfaction di Restoran Jade
Imperial
Terbukti bahwa semua dimensi
service quality berpengaruh
terhadap customer loyalty
kecuali assurance.
28
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Gambar 2.1.
Model Kerangka Pemikiran Penelitian
Service
Quality
Experiential
Marketing
Customer
Satisfaction
Uji Validitas
Uji Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik :
Uji Normalitas
Uji Multikolonieritas
Uji Heteroskedastisitas
Uji Hipotesis :
Uji t
Uji F
Analisis Regresi Linear Berganda
Koefisien Determinasi
Kesimpulan dan Saran
29
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam
bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2010). Berdasarkan rumusan
permasalahan, tujuan penelitian, landasan teori dan kerangka pemikiran diatas
maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Pengaruh variabel service quality terhadap customer satisfaction
Ho1 : β1 = 0 ; Tidak terdapat pengaruh service quality terhadap customer
satisfaction
Ha1 : β1 ≠ 0 ; Terdapat pengaruh service quality terhadap customer
satisfaction
2. Pengaruh variabel experiential marketing terhadap customer satisfaction
Ho2 : β2 = 0 ; Tidak terdapat pengaruh experiential marketing terhadap
customer satisfaction
Ha2 : β2 ≠ 0 ; Terdapat pengaruh experiential marketing terhadap
customer satisfaction.
3. Pengaruh variabel service quality dan experiential marketing terhadap
customer satisfaction
Ho3 : β123 = 0 ; Tidak terdapat pengaruh experiential marketing terhadap
customer satisfaction
Ha3 : β123 ≠ 0 ; Terdapat pengaruh experiential marketing terhadap
customer satisfaction
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
1. Wilayah dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis membatasi wilayah dan tempat penelitian
dikarenakan penulis fokus meneliti service quality dan experiential
marketing Transjakarta maka penelitian akan dilakukan di Transjakarta
koridor 13 rute Tendean – Cileduk.
Penelitian akan mulai dilakukan bulan November sampai ditemukan hasil
yang diperlukan.
2. Variabel Penelitian
Berdasarkan pokok masalah dan hipotesis, maka variabel yang akan diteliti
dan dianalisis dalam penelitian ini dibagi menjadi dua macam yaitu
variabel independen yang diberi simbol “X” dan variabel dependen yang
diberi simbol “Y”. Variabel independen dalam penelitian ini adalah service
quality dan experiential marketing. Sedangkan variabel dependen dalam
penelitian ini adalah customer satisfaction.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Menurut Suharsimi (2010) dalam Dharmawansyah (2013) populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian.
Populasi yaitu, sekelompok orang, kejadian atau gejala sesuatu yang
mempunyai karakteristik tertentu. Populasi dalam penelitian ini yaitu
31
penumpang yang memilih Transjakarta sebagai alat transportasi.
(Priadana & Muis, 2009)
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari elemen – elemen populasi (Priadana & Muis,
2009). Adapun teknik sampel yang digunakan penulis dalam melakukan
penelitian ini adalah non-probability sampling yaitu, teknik pengambilan
sampel dengan semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang
sama untuk dipilih (Priadana & Muis, 2009). Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah dengan metode judgment sampling atau dalam
buku – buku lain lebih dikenal sebagai purpossive sampling yaitu, teknik
pengambilan sampel dengan karakteristik tertentu yang dianggap
mempunyai sangkut paut dengan karakteristik populasi yang sudah
diketahui sebelumnya (Priadana & Muis, 2009). Peneliti mengambil
sampel para penumpang bis Transjakarta koridor 13. Menurut Green
(1991) dalam (Tjoanoto & Kunto, 2013) untuk mengetahui jumlah sampel
untuk penelitian regresi, dapat menggunakan rumus 50+8n, di mana n
adalah jumlah variabel. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, maka
dari itu dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut:
Jumlah sampel = 50+8(n) (1)
= 50+8(3)
= 50 + 24
= 74, dibulatkan menjadi 80 orang.
32
Jadi, jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
sebanyak 80 orang responden.
C. Metode Pengumpulan Data
Menurut Sujarweni (2015), jenis-jenis sumber data menurut cara
memperolehnya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh melalui responden melalui
kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data wawancara peneliti
dengan narasumber. Data yang diperoleh dari data primer harus diolah
(Sujarweni, 2015). Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, penulis
menggunakan teknik pengumpulan data primer berupa:
a. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2015). Tipe
kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
dengan pertanyaan-pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup akan
membantu responden menjawab dengan cepat, dan juga memudahkan
peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh angket yang
telah terkumpul. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang
33
fenomena sosial. (Sugiyono, 2015). Dalam skala Likert, variabel yang
diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator
tersebut dijadikan sebagai tolak ukur untuk menyusun item-item
instrumen yang dapat berupa pertanyaan ataupun pernyataan. Jawaban
setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk keperluan
analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya:
Tabel 3.1.
Tabel Skala Likert
Skala Likert Kategori Skor
Sangat Penting (SP), Sangat Setuju
(SS), Sangat Baik (SB)
5
Penting (P), Setuju (S), Baik (B) 4
Ragu-Ragu (RR), Ragu-Ragu (RR),
Ragu-Ragu (R)
3
Tidak Penting (TP), Tidak Setuju
(TS), Tidak Baik (TB)
2
Sangat Tidak Penting (STP), Sangat
Tidak Setuju (STS), Sangat Tidak
Baik (STB)
1
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat dari catatan, buku, dan majalah
berupa laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah,
34
artikel, buku-buku sebagai teori, dan lain sebagainya (Sujarweni, 2015).
Data sekunder yang digunakan peneliti dalam penelitian ini bersumber dari
buku-buku, jurnal, dan penggunaan media internet untuk memperoleh
informasi, serta data-data yang diperlukan.
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif dengan menggunakan data hasil proses penyebaran kuesioner
kepada responden. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. (Sugiyono,
2015). Data yang terkumpul dari hasil penyebaran kuesioner akan diolah dan
dianalisis dengan tujuan data yang diolah tersebut dapat menjadi sebuah
informasi, sehingga karakteristik dapat lebih mudah dipahami untuk dijadikan
dasar pengambilan keputusan. Pengelolaan dan analisis data dilakukan dengan
bantuan software Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 23.
1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu data dalam penelitian. Menurut Ghozali (2016) uji validitas
digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan sah atau valid jika pertanyaan pada
kuesioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
35
oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dilakukan dengan
membandingkan nilai rhitung (nilai Corrected Item-Total Correlation
pada output Cronbach Alpha) dengan nilai rtabel untuk degree of
freedom (df) = n – 2 dengan alpha = 0,05. Jika rhitung > rtabel dan
berkorelasi positif maka butir atau pertanyaan tersebut valid. Atau
dengan kata lain item pertanyaan dikatakan valid apabila skor item
pertanyaan memiliki korelasi yang positif dan signifikan dengan skor
total variabel.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang
dinyatakan valid. Menurut Ghozali (2016) uji reliabilitas digunakan
untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal
jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu.
Dalam penelitian ini, cara yang digunakan untuk menguji
reliabilitas kuesioner adalah dengan mengukur reliabilitas dengan uji
statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliabel jika memiliki Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali 2016).
2. Uji Asumsi Klasik
Tujuan dari uji asumsi klasik regresi linier berganda adalah untuk
melihat asumsi tertentu tentang pola perilaku variabel yang dikenal dengan
asumsi dasar regresi, yaitu:
36
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2016) uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel independen dan dependen
memiliki distribusi normal. Data yang baik dan layak dalam penelitian
adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal.
Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual terdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.
1) Analisis Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual
adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan
antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
normal. Namun demikian, hanya dengan melihat histogram hal ini
dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel kecil. Metode
yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot
untuk menguji data mempunyai distribusi normal atau tidak. Pada
prinsipnya, normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran
data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat
histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan uji
normalitas adalah:
a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas. b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau
tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak
37
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas.
2) Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-
hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa
sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan di samping uji grafik
dilengkapi dengan uji statistik (Ghozali, 2016). Selain dengan
melihat kurva probability plot, uji normalitas juga dapat dilakukan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Dalam uji ini, apabila
nilai sig. < 0,05 maka data tidak berdistribusi dengan normal.
Namun jika nilai sig. > 0,05 maka data berdistribusi dengan
normal.
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali,
2016). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di
antara variabel independen. Jika variabel independen saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama
variabel independen sama dengan nol. Multikolonieritas dapat dilihat
dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation faktor (VIF).
Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah
yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian
sederhana, setiap variabel independen menjadi variabel dependen dan
diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur
38
variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah
sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai
cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,1 atau sama dengan nilai
VIF ≥ 10, jadi jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1, maka
model regresi bebas dari multikolonieritas. (Ghozali, 2016).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2016). Jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada
atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu:
1) Uji Scatterplot
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot
antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah
diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y
sesungguhnya) yang telah di-studentized (Ghozali, 2016).
39
2) Uji Glejser
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan uji glejser yaitu dengan tujuan menguji apakah dalam
model regresi linier terjadi ketidaksamaan variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila koefisien
korelasi dari masing-masing variabel bebas ada signifikan pada
tingkat kekeliruan di bawah 5%, mengindikasikan adanya gejala
heteroskedastisitas dan jika nilai signifikan pada tingkat kekeliruan
diatas 5%, mengindifikasikan tidak adanya gejala
heterosedastisitas.
3. Uji Hipotesis
a. Uji t (Uji Koefisien Regresi Secara Parsial)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen (Ghozali, 2016). Priyatno (2016) mengatakan
bahwa salah satu kriteria pengujian adalah dengan membandingkan
nilai thitung dengan nilai ttabel. Ho diterima jika nilai thitung berada
diantara nilai ttabel (-) dan (+). Dengan demikian, bila nilai thitung lebih
kecil atau sama dengan (≤) ttabel maka Ho diterima dan Ha di tolak.
Dan Ho akan ditolak jika - thitung < - ttabel atau thitung > ttabel.
40
b. Uji F (Uji Koefisien Regresi Secara Simultan)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah variabel
independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi
variabel dependen (Ghozali, 2016). Priyatno (2016) mengatakan bahwa
salah satu cara melakukan uji F adalah dengan membandingkan nilai F
hasil perhitungan (Fhitung) dengan nilai F menurut tabel (Ftabel). Ho
diterima jika Fhitung ≤ Ftabel dan Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel.
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui
pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel
dependen yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi (Priyatno,
2016). Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan
untuk mengetahui pengaruh service quality dan experiential marketing
terhadap customer satisfaction.
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana:
Y = customer satisfaction
a = konstanta
X1 = service quality
X2 = experiential marketing
b1 = koefisien service quality
b2 = koefisien experiential marketing
e = standar kesalahan
41
5. Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui
persentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama
terhadap variabel dependen (Priyatno, 2016). Menurut Santoso (2001)
dalam Priyatno (2016) menyatakan bahwa untuk regresi dengan lebih dari
dua variabel independen digunakan adjusted sebagai koefisien
determinasi. Adjusted R Square adalah nilai R Square yang telah
disesuaikan. Nilai berkisar dari 0 sampai dengan 1. Jika mendekati 1
berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dalam menjelaskan
variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai mendekati angka 0 berarti
semakin lemah kemampuan variabel independen untuk dapat menjelaskan
fluktuasi variabel dependen.
E. Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015). Variabel-
variabel dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel independen, yaitu: service
quality , experiential marketing dan 1 variabel dependen yaitu customer
satisfaction.
42
Tabel 3.2.
Tabel Operasional Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Indikator
Service Quality
(Kotler &
Keller, 2012)
1. Kehandalan a. Memberikan layanan sesuai
janji.
b. Handal dalam menangani
masalah.
c. Melakukan layanan yang
benar pada saat pertama.
d. Menyediakan layanan pada
waktu yang dijanjikan.
2. Daya Tanggap a. Mengusahakan pelanggan
tetap terinformasi..
b. Keinginan untuk membantu
pelanggan.
c. Kesiapan untuk menanggapi
permintaan pelanggan
3. Jaminan a. Karyawan yang
membangkitkan kepercayaan
kepada masyarakat.
b. Membuat pelanggan merasa
aman dalam transaksi mereka.
c. Karyawan yang sangat santun.
d. Karyawan yang memiliki
pengetahuan untuk menjawab
pertanyaan pelanggan.
4. Empati a. Memberikan pelanggan
perhatian individual.
b. Sangat memerhatikan
kepentingan terbaik
43
Tabel 3.2.
Tabel Operasional Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Indikator
pelanggan.
c. Karyawan yang memahami
kebutuhan pelanggan mereka.
Service Quality
(Kotler &
Keller, 2012)
5. Bukti fisik a. Peralatan modern.
b. Fasilitas yang menarik secara
visual.
c. Karyawan yang memiliki
penampilan yang rapi dan
profesional.
Experiential
Marketing
(Schmitt di
dalam
Reymond dan
Diah, 2015).
1. Sense /
Sensory
a. Desain layout yang membuat
penumpang nyaman.
b. Sarana entertaintment
c. Pencahayaan bus saat malam
hari
2. Feel a. Sarana keamanan
3. Think a. Surprise
b. Intrigu
c. Rovocation
4. Act a. Image Transjakarta dapat
meningkatkan prestige Anda.
b. Reputasi Transjakarta
mengakibatkan kenyamanan.
5. Relate a. Hubungan antara pelanggan
dengan komunitas (Tije
Community)
44
Tabel 3.2.
Tabel Operasional Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Indikator
Customer
Satisfaction
(Tjiptono,
2007).
1. Kepuasan
keseluruhan
pelanggan
(overall
customer
satisfaction)
a. Tingkat kepuasan pelanggan
terhadap produk / jasa
b. Menilai dan membandingkan
tingkat kepuasan pelanggan
terhadap produk / jasa pesaing
2. Konfirmasi
harapan
a. Kesesuaian harapan konsumen
dengan kinerja perusahaan
b. Ketidaksesuaian harapan
konsumen dengan kinerja
perusahaan (Reverse Coding)
3. Minat
pembelian
ulang
a. Behavioral, akan
menggunakan jasa perusahaan
lagi
4. Kesediaan
untuk
merekomendasi
kan
a. Kesediaan pelanggan untuk
merekomendasikan produk
kepada teman atau keluarga.
5. Ketidakpuasan
pelanggan
a. Komplain
b. Gethok tular negative
c. Defections (konsumen yang
beralih ke pesaing)
45
BAB IV
ANALISIS DAN PENGGAMBARAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
Bus Transjakarta adalah sebuah sistem transportasi Bus Rapid Transit
(BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan yang beroperasi sejak tahun
2004 di Jakarta, Indonesia. Transjakarta dirancang sebagai moda transportasi
massal pendukung aktivitas ibukota yang sangat padat. Dengan jalur lintasan
terpanjang di dunia (208 km), serta memiliki 228 halte yang tersebar dalam 12
koridor (jalur), TransJakarta yang awalnya beroperasi mulai pukul 05.00 –
pukul 22.00 WIB, kini beroperasi 24 jam. ( TransJakarta.co.id )
Bus Transjakarta merupakan salah satu alat transportasi umum yang
hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dengan melihat semakin
meningkatnya aktivitas masyarakat di wilayah Jakarta seperti para
mahasiswa yang memilih berpergian menggunakan bus atau keluarga yang
hanya sekedar jalan-jalan. Bus Transjakarta ini adalah sebuah upaya
Pemerintah DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan di Jakarta. Dan
merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan publik khususnya
pada sektor trnsportasi darat di kawasan perkotaan Jakarta dengan berbasis
menggantikan setoran menjadi sisitem pembelian pelayanan. Selain itu, bus
Transjakarta memiliki tarif yang murah yaitu Rp. 3.500,00 dan penumpang
dapat bepergian tanpa mengeluarkan biaya tambahan.
Sejak diluncurkan 15 Januari 2004, bus Transjakarta telah menjadi
angkutan yang banyak diminati warga Jakarta. Kehadiran bus dengan fasilitas
46
yang berbeda disambut dengan antusias oleh warga. Para pengguna jasa
angkutan umum dan kendaraan pribadi mulai beralih menggunakan bus
Transjakarta
B. Pembahasan Hasil Deskriptif Responden
Responden dalam penelitian ini adalah penumpang Transjakarta
koridor 13. Jumlah penumpang yang dipilih sebagai responden sebanyak 80
orang dengan kuesioner yang disebar secara langsung pada responden. Berikut
ini adalah deskripsi mengenai jumlah data responden dan identitas responden
penelitian.
1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase %
Pria 4 5%
Wanita 76 95%
Total 80 100%
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, diketahui bahwa sebanyak 4 orang
atau 5% responden berjenis kelamin pria, dan sisanya sebesar 76 orang
atau 95% responden berjenis kelamin wanita. Hal ini menjelaskan
bahwa mayoritas responden adalah wanita.
47
2. Responden Berdasakan Usia
Tabel 4.2
Jumlah Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase %
> 17 s/d 25 tahun 48 60%
> 25 s/d 32 tahun 20 25%
> 32 s/d 45 tahun 8 10%
> 45 tahun 4 5%
Total 80 100%
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, diketahui bahwa 80 responden yang
pernah menjadi penumpang Transjakarta terdiri dari 48 orang atau 60%
responden berusia lebih dari 17 sampai 25 tahun, 20 orang atau 25%
responden berusia lebih dari 25 sampai 32 tahun, 8 orang atau 10%
responden berusia lebih dari 32 sampai 45 tahun, dan 4 orang atau 5%
responden berusia lebih dari 45 tahun. Mayoritas responden penumpang
Transjakarta koridor 13 adalah berkisar lebih dari 17 sampai 25 tahun.
3. Responden Berdasakan Pekerjaan
Tabel 4.3
Jumlah Responden Berdasarkan Usia
Pekerjaan Jumlah Persentase %
Mahasiswa/Pelajar 48 60%
Karyawan Swasta 8 10%
PNS 8 10%
Wirausaha 4 5%
Lain - lain 12 15%
Total 80 100%
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2018
48
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, diketahui bahwa 80 responden yang
pernah menjadi penumpang Transjakarta di koridor 13 terdiri dari 48
orang atau 60% responden berprofesi sebagai mahasiswa atau pelajar, 8
orang atau 10% responden berprofesi sebagai karyawan swasta, 8 orang
atau 10% responden berprofesi sebagai PNS, 4 orang atau 5% responden
berprofesi sebagai wirausaha, dan 12 orang atau 15% responden memiliki
profesi yang beragam.
4. Responden Berdasakan Pendidikan
Tabel 4.4
Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah Persentase %
SMA/SMK 20 25%
Akademi/D1/D2/D3 12 15%
S1 48 60%
S2 0 0%
S3 0 0%
Total 80 100%
Sumber: Data primer yang telah diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.4 di atas diketahui bahwa 80 responden yang
pernah menggunakan Transjakarta di koridor 13 terdiri dari 20 atau 25%
responden berpendidikan SMA/SMK, 12 atau 15% responden
berpendidikan Akademi/D1/D2/D3, 48 atau 60% responden berpendidikan
sebagai S1 dan 0 atau 0% responden berpendidikan S2 serta S3.
49
5. Responden Berdasakan Pendapatan
Tabel 4.5
Jumlah Responden Berdasarkan Pendapatan
Pendapatan Jumlah Persentase %
> 0 s/d Rp 2.000.000 60 75%
> Rp 2.000.000 s/d 4.000.000 12 15%
> Rp 4.000.000 s/d 6.000.000 4 5%
> Rp 6.000.000 4 5%
Total 80 100%
Sumber: Data primer yang telah diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, diketahui bahwa 80 responden
penumpang Transjakarta koridor 13 terdiri dari 60 orang atau 75%
responden berpendapatan Rp 0 s/d Rp 2.000.000, 12 orang atau 15%
responden berpendapatan lebih dari Rp 2.000.000 s/d Rp 4.000.000, 4
orang atau 5% responden berpendapatan lebih dari Rp 4.000.000 s/d Rp
6.000.000, 4 orang atau 5% responden berpendapatan lebih dari Rp
6.000.000
C. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum Kuesioner dibagikan kepada 80 responden, peneliti
melakukan prasurvei kepada 30 orang responden dengan memberikan 36 butir
pernyataan yang dibagi menjadi 3 bagian variabel utama, yaitu:
Service quality, experiential marketing dan customer satisfaction
untuk menguji validitas dan reliabilitas dari setiap butir pernyataan yang
diajukan.
50
1. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner (Ghozali, 2016). Untuk mendapatkan data primer
penelitian, dilakukan penyebaran kuesioner kepada penumpang
Transjakarta di koridor 13. Uji validitas dilakukan dengan
membandingkan nilai rhitung (nilai Corrected Item-Total Correlation pada
output Cronbach Alpha) dengan nilai rtabel untuk degree of freedom (df) =
n – 2, dalam hal ini jumlah sampel yang digunakan adalah 30 responden.
Maka (df) = 30-2 = 28, pada rtabel dengan α = 5% atau 0,05 dan (df) = 28,
didapati rtabel sebesar 0,361. Maka suatu pernyataan atau indikator
dinyatakan valid apabila rhitung > 0,361 dan nilai positif, begitu sebaliknya.
Untuk uji validitas didapati hasil sebagai berikut :
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas
Butir Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Service quality (X1)
Service quality 1 0,687 0,361 VALID
Service quality 2 0,706 0,361 VALID
Service quality 3 0,502 0,361 VALID
Service quality 4 0,550 0,361 VALID
Service quality 5 0,445 0,361 VALID
Service quality (X1)
Service quality 6 0,537 0,361 VALID
Service quality 7 0,706 0,361 VALID
Service quality 8 0,535 0,361 VALID
51
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas
Butir Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Service quality 9 0,470 0,361 VALID
Service quality 10 0,599 0,361 VALID
Service quality 11 0,687 0,361 VALID
Service quality 12 0,772 0,361 VALID
Service quality 13 0,727 0,361 VALID
Service quality 14 0,604 0,361 VALID
Service quality 15 0,753 0,361 VALID
Service quality 16 0,598 0,361 VALID
Service quality 17 0,667 0,361 VALID
Experiential Marketing (X2)
Experimential Marketing 1 0,430 0,361 VALID
Experimential Marketing 2 0,611 0,361 VALID
Experimential Marketing 3 0,625 0,361 VALID
Experimential Marketing 4 0,432 0,361 VALID
Experimential Marketing 5 0,724 0,361 VALID
Experimential Marketing 6 0,622 0,361 VALID
Experimential Marketing 7 0,648 0,361 VALID
Experiential Marketing (X2)
Experimential Marketing 8 0,635 0,361 VALID
Experimential Marketing 9 0,657 0,361 VALID
Experimential Marketing 10 0,662 0,361 VALID
Sumber: Data primer yang telah diolah, 2018
Hasil uji validitas pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 36 item
pernyataan yang diberikan kepada 30 responden, keseluruhan item
pernyataan memiliki nilai rhitung yang lebih besar dari rtabel = 0,361 yang
berarti bahwa semua item pernyataan dinyatakan valid.
52
2. Hasil Uji Reliabilitas
Sedangkan hasil uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan suatu variabel atau konstruk. Adapun cara
yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian
ini adalah dengan melakukan uji statistik Cronbach Alpha > 0,70
(Ghozali, 2016). Untuk uji reliabilitas didapati hasil sebagai berikut :
Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha N of Item Keterangan
Service quality (X1) 0,925
17 Reliabel
Experimential
Marketing (X2) 0,872 10 Reliabel
Customer
Satisfaction (Y) 0,815 9 Reliabel
Sumber: data primer yang telah diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.7 di atas , semua variabel yaitu service
quality, experiential marketing dan customer satisfaction memiliki
nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,70. Maka semua variabel
dinyatakan reliabel dan penelitian ini dapat dilanjutkan.
D. Penambahan Analisis Deskriptif
Agar dapat mengetahui pendapat yang diberikan oleh 80 responden
pada masing-masing variabel service quality, experiential marketing dan
customer satisfaction , maka dianalisis deskripsi persentase terhadap hasil
tanggapan responden terhadap 36 pernyataan yang telah disediakan. Berikut
53
ini adalah hasil analisis deskriptif persentase tanggapan responden terhadap
pernyataan-pernyataan yang telah disediakan.
1. Service quality (X1)
Variabel X1 pada penelitian ini diukur melalui 17 pernyataan yang
disebarkan ke 80 responden. Hasil tanggapan terhadap service quality
dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Service Quality
No Pernyataan STS TS R S SS
1 Saya merasakan layanan yang
diberikan sudah sesuai janji 0% 2,5% 16,25% 76,25% 5%
2 Transjakarta handal dalam
menangani masalah pelanggan. 0% 0% 35% 57,5% 7,5%
3 Staff sudah melakukan layanan yang
benar pada saat pertama 0% 0% 15% 72,5% 12,5%
4 Saya merasakan Transjakarta telah
menyediakan layanan sesuai waktu
yang dijanjikan
0% 12,5% 30% 52,5% 5%
5 Saya merasakan informasi yang
diberikan Transjakarta sudah baik 0% 2,5% 15% 72,5% 10%
6 Saya merasakan adanya keinginan
staff membantu penumpang
Transjakarta sudah baik
0% 0% 17,5% 75% 7,5%
7 Staff yang siap melayani
penumpang. 0% 0% 15% 75% 10%
8 Saya merasakan kepercayaan saya
timbul setelah menggunakan
Transjakarta
0% 0% 17,5% 80% 2,5%
9 Saya merasakan aman 0% 0% 25% 67,5% 7,5%
54
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Service Quality
No Pernyataan STS TS R S SS
menggunakan jasa Transjakarta
10 Saya merasakan sikap yang santun
dari para staff 0% 7,5% 15% 65% 12,5%
11 Staff memiliki pengetahuan tentang
Transjakarta 0% 0% 17,5% 75% 7,5%
12 Saya merasakan adanya perhatian
khusus yang diberikan staff
Transjakarta
0% 10% 45% 37,5% 7,5%
13 Staff memerhatikan kepentingan
terbaik saya 0% 10% 45% 42,5% 2,5%
14 Saya merasakan para staff
memahami kebutuhan saya 0% 10% 37,5% 42,5% 10%
15 Tampilan halte Transjakarta, kursi
serta bis terlihat modern 0% 10% 22,5% 60% 7,5%
16 Halte Transjakarta menarik untuk
dilihat secara visual 0% 5% 22,5% 65% 7,5%
17 Staff Transjakarta memiliki
penampilan yang rapi dan
profesional
0% 7,5% 17,5% 57,5% 17,5%
Total 0% 77,5% 408,8% 1074% 140%
Sumber: data primer yang telah diolah, 2018
Tabel 4.8 menjelaskan distribusi jawaban responden terhadap
pernyataan 1, kuesioner menunjukkan 5% responden sangat setuju,
76,25% responden setuju, 16,25% responden ragu – ragu, 2,5%
responden tidak setuju, dan 0% responden sangat tidak setuju. Dari
pernyataan satu dapat dilihat, bahwa jumlah responden setuju lebih
55
banyak, sehingga responden setuju bahwa layanan Transjakarta sudah
sesuai janji.
Selanjutnya distribusi jawaban responden terhadap pernyataan
2, kuesioner menunjukkan 7,5% responden sangat setuju, 57,5%
responden setuju, 35% responden ragu – ragu, 0 % responden tidak
setuju, dan 0% responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan dua
dapat dilihat, bahwa jumlah responden setuju lebih banyak, sehingga
responden setuju bahwa Transjakarta handal dalam menangani masalah
pelanggan.
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 3, kuesioner
menunjukkan bahwa 12,5% responden sangat setuju, 72,5% responden
setuju, 15% responden ragu – ragu, 0% responden tidak setuju, dan 0%
responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan tiga dapat dilihat, bahwa
jumlah responden setuju lebih banyak, sehingga responden setuju bahwa
staff sudah melakukan hal yang benar pada saat pertama.
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 4, kuesioner
menunjukkan bahwa 5% responden sangat setuju, 52,5% responden
setuju, 30% responden ragu – ragu, 12,5% responden tidak setuju, dan
0% responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan empat dapat dilihat,
bahwa jumlah responden setuju lebih banyak, sehingga responden setuju
bahwa transjakarta telah menyediakan layanan sesuai waktu yang telah
dijanjikan.
56
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 5, kuesioner
menunjukkan bahwa 10 % responden sangat setuju, 72,5% responden
setuju, 15 % responden ragu – ragu, 2,5% responden tidak setuju, dan
0% responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan lima dapat dilihat,
bahwa jumlah responden setuju lebih banyak, sehingga responden
setuju bahwa informasi yang diberikan Transjakarta sudah baik.
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 6, kuesioner
menunjukkan bahwa 7,5% responden sangat setuju, 75 % responden
setuju, 17,5 % responden ragu – ragu, 0% responden tidak setuju, dan
0% responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan enam dapat dilihat,
bahwa jumlah responden setuju lebih banyak, sehingga responden
setuju bahwa keinginan staff membantu penumpang sudah baik.
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 7, kuesioner
menunjukkan bahwa 10 % responden sangat setuju, 75 % responden
setuju, 15 % responden ragu – ragu, 0% responden tidak setuju, dan 0%
responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan tujuh dapat dilihat,
bahwa jumlah responden setuju lebih banyak, sehingga responden
setuju bahwa staff siap melayani penumpang
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 8, kuesioner
menunjukkan bahwa 2,5% responden sangat setuju, 80% responden
setuju, 17,5% responden ragu – ragu, 0% responden tidak setuju, dan
0% responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan delapan dapat
dilihat, bahwa jumlah responden setuju lebih banyak, sehingga
57
responden setuju bahwa kepercayaan responden timbul setelah
menggunakan Transjakarta.
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 9, kuesioner
menunjukkan bahwa 7,5% responden sangat setuju, 67,5% responden
setuju, 25% responden ragu – ragu, 0% responden tidak setuju, dan 0%
responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan sembilan dapat dilihat,
bahwa jumlah responden setuju lebih banyak, sehingga responden
setuju bahwa responden merasa aman menggunakan Transjakarta.
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 10, kuesioner
menunjukkan bahwa 12,5% responden sangat setuju, 65% responden
setuju, 15% responden ragu – ragu, 7,5% responden tidak setuju, dan
0% responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan sepuluh dapat
dilihat, bahwa jumlah responden setuju lebih banyak, sehingga
responden setuju bahwa staff telah bersikap santun.
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 11, kuesioner
menunjukkan bahwa 7,5% responden sangat setuju, 75% responden
setuju, 17,5% responden ragu – ragu, 0% responden tidak setuju, dan
0% responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan sebelas dapat
dilihat, bahwa jumlah responden setuju lebih banyak, sehingga
responden setuju bahwa staff memiliki pengetahuan tentang
Transjakarta.
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 12,
kuesioner menunjukkan bahwa 7,5% responden sangat setuju, 37,5%
58
responden setuju 45% responden ragu – ragu, 10% responden tidak
setuju, dan 0% responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan dua
belas dapat dilihat, bahwa jumlah responden ragu – ragu lebih banyak,
sehingga responden merasa ragu apakah staff memberikan perhatian
khusus atau tidak.
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 13, kuesioner
menunjukkan bahwa 2,5% responden sangat setuju, 42,5% responden
setuju, 45% responden ragu – ragu, 10% responden tidak setuju, dan 0%
responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan tiga belas dapat dilihat,
bahwa jumlah responden ragu – ragu lebih banyak, sehingga responden
merasa apakah staff mementingkan kepentingan terbaik responden
atau tidak.
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 14,
kuesioner menunjukkan bahwa 10% responden sangat setuju, 42,5%
responden setuju, 37,5% responden ragu – ragu, 10% responden tidak
setuju, dan 0% responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan empat
belas dapat dilihat, bahwa jumlah responden setuju lebih banyak,
sehingga responden setuju bahwa staff memahami kebutuhan
responden.
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 15, kuesioner
menunjukkan bahwa 7,5% responden sangat setuju, 60% responden setuju
22,5% responden ragu – ragu, 10% responden tidak setuju, dan 0%
responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan lima belas dapat
59
dilihat, bahwa jumlah responden setuju lebih banyak, sehingga
responden setuju bahwa tampilan Transjakarta, kursi serta bis terlihat
modern.
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 16, kuesioner
menunjukkan bahwa 7,5% responden sangat setuju, 65% responden
setuju, 22,5% responden ragu – ragu, 5% responden tidak setuju, dan
0% responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan enam belas dapat
dilihat, bahwa jumlah responden setuju lebih banyak, sehingga
responden setuju bahwa halte Transjakarta menarik untuk dilihat secara
visual.
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 17, kuesioner
menunjukkan bahwa 17,5% responden sangat setuju, 57,5% responden
setuju, 17,5% responden ragu – ragu, 7,5% responden tidak setuju, dan
0% responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan tujuh belas dapat
dilihat, bahwa jumlah responden setuju lebih banyak, sehingga
responden setuju bahwa staff Transjakarta memiliki penampilan yang
rapi dan profesional.
Dari 17 item pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
terdapat 2 pernyataan terbanyak. Yaitu pernyataan “setuju” dan
pernyataan “ragu – ragu”. Pernyataan setuju terbanyak, terdapat pada
pernyataan 8. Dan pernyataan ragu – ragu terbanyak terdapat dalam
pernyataan 12 dan 13.
60
2. Experiential Marketing (X2)
Variabel X2 pada penelitian ini diukur melalui 10 pernyataan
yang disebarkan kepada 80 responden. Hasil tanggapan terhadap
service quality akan dijelaskan melalui tabel berikut :
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden mengenai Experiential Marketing
No Pernyataan STS TS R S SS
1 Layout Transjakarta membuat saya
merasa nyaman di dalamnya 0% 5% 7,5% 77,5% 10%
2 Transjakarta membuat saya merasa
nyaman dengan adanya musik 5% 0% 25% 50% 20%
3
Bus Transjakarta memiliki
pencahayaan yang baik pada malam
hari.
0% 0% 12,5% 62,5% 25%
4 Saya merasa aman dengan keadaan
darurat karena adanya pemecah kaca. 0% 2,5% 10% 72,5% 15%
5
Saya merasakan Transjakarta telah
melakukan sesuatu melebihi harapan
saya.
0% 10% 40% 45% 5%
6 Tingkat pengetahuan, hal yang
menarik, serta pengalaman saya
meningkat setelah menggunakan
Transjakarta
0% 12,5% 27,5% 50% 10%
7 Transjakarta menciptakan kejutan yang
menyenangkan 5% 15% 32,5% 42,5% 5%
8 Saya bangga menggunakan
Transjakarta 0% 0% 10% 75% 15%
9 Reputasi Transjakarta membuat saya
merasa nyaman. 0% 2,5% 15% 75% 7,5%
61
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden mengenai Experiential Marketing
No Pernyataan STS TS R S SS
10 Melalui Transjakarta saya terhubung
dengan pelanggan lain yang masuk
dalam kumunitas Transjakarta (Tije
Community)
2,5% 10% 47,5% 32,5% 7,5%
Total 12,5% 57,5% 227,5% 582,5% 120%
Sumber: data primer yang telah diolah, 2018
Tabel 4.9 Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 1,
kuesioner menunjukkan bahwa 10% responden sangat setuju, 77,5%
responden setuju, 7,5% responden ragu – ragu, 5% responden tidak
setuju, dan 0% responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan satu
dapat dilihat, bahwa jumlah responden setuju lebih banyak, sehingga
responden setuju layout Transjakarta membuat responden nyaman.
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 2, kuesioner
menunjukkan bahwa 20% responden sangat setuju, 50% responden
setuju, 25% responden ragu – ragu, 0% responden tidak setuju, dan 5%
responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan dua dapat dilihat, bahwa
jumlah responden sangat setuju lebih banyak, sehingga responden
sangat setuju bahwa musik membuat responden nyaman.
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 3, kuesioner
menunjukkan bahwa 25% responden sangat setuju, 62,5% responden
setuju, 12,5% responden ragu – ragu, 0% responden tidak setuju, dan
0% responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan tiga dapat dilihat,
62
bahwa jumlah responden setuju lebih banyak, sehingga responden
setuju bahwa bis Transjakarta memiliki pencahayaan yang baik pada
malam hari.
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 4, kuesioner
menunjukkan bahwa 15% responden sangat setuju, 72,5% responden
setuju, 10% responden ragu – ragu, 2,5% responden tidak setuju, dan
0% responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan empat dapat
dilihat, bahwa jumlah responden setuju lebih banyak, sehingga
responden setuju bahwa responden merasa aman dengan keadaan
darurat karen adanya pemecah kaca.
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 5, kuesioner
menunjukkan bahwa 5% responden sangat setuju, 45% responden setuju,
40% responden ragu – ragu, 10% responden tidak setuju, dan 0%
responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan lima dapat dilihat,
bahwa jumlah responden setuju lebih banyak, sehingga responden
setuju bahwa Transjakarta telah melakukan sesuatu melebihi harapan
responden.
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 6, kuesioner
menunjukkan bahwa 10% responden sangat setuju, 50% responden
setuju, 27,5% responden ragu – ragu, 12,5% responden tidak setuju,
dan 0% responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan enam dapat
dilihat, bahwa jumlah responden setuju lebih banyak, sehingga
63
responden setuju bahwa tingkat pengalaman, hal yang menarik, serta
pengalaman meningkat setelah menggunakan Transjakarta.
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 7, kuesioner
menunjukkan bahwa 5% responden sangat setuju, 42,5% responden
setuju, 32,5% responden ragu – ragu, 15% responden tidak setuju, dan
5% responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan tujuh dapat dilihat,
bahwa jumlah responden setuju lebih banyak, sehingga responden setuju
bahwa Transjakarta menciptakan kejutan yang menyenangkan.
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 8, kuesioner
menunjukkan bahwa 15% responden sangat setuju, 75% responden
setuju, 10% responden ragu – ragu, 0 % responden tidak setuju, dan 0%
responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan delapan dapat dilihat,
bahwa jumlah responden setuju lebih banyak, sehingga responden
setuju bahwa responden bangga menggunakan Transjakarta.
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 9, kuesioner
menunjukkan bahwa 7,5% responden sangat setuju, 75% responden
setuju, 15% responden ragu – ragu, 2,5% responden tidak setuju, dan
0% responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan sembilan dapat
dilihat, bahwa jumlah responden setuju lebih banyak, sehingga responden
setuju reputasi Transjakarta membuat responden merasa nyaman.
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 10, kuesioner
menunjukkan bahwa 7,5% responden sangat setuju, 32,5% responden
setuju, 47,5% responden ragu – ragu, 10% responden tidak setuju, dan
64
2,5% responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan sepuluh dapat
dilihat, bahwa jumlah responden ragu – ragu lebih banyak, sehingga
responden merasa apakah melalui Transjakarta responden akan
terhubung dengan penumpang lain yang masuk komunitas Tije
Community atau tidak.
Dari 10 item pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
terdapat 2 pernyataan terbanyak. Yaitu pernyataan “setuju” dan pernyataan
“ragu – ragu”. Pernyataan setuju terbanyak, terdapat pada pernyataan 1
Dan pernyataan ragu – ragu terbanyak terdapat dalam pernyataan 10.
3. Customer Satisfaction (Y)
Variabel Y pada penelitian ini diukur melalui 9 pernyataan yang
disebarkan kepada 80 responden. Hasil tanggapan terhadap customer
satisfaction akan dijelaskan melalui tabel berikut :
Tabel 4.10
Distribusi Jawaban Responden mengenai Customer Satisfaction
No Pernyataan STS TS R S SS
1
Saya merasakan kepuasan setelah
memakai Transjakarta sebagai alat
transportasi
0% 2,5% 10% 77,5% 10%
2
Saya merasakan kepuasan setelah
memakai Transjakarta dibandingkan
dengan alat transportasi lain
0% 0% 15% 75% 10%
3 Kinerja Transjakarta sesuai harapan saya 0% 2,5% 50% 45% 2,5%
4 Kinerja Transjakarta tidak sesuai
harapan saya 2,5% 40% 42,5% 15% 0%
65
Tabel 4.10
Distribusi Jawaban Responden mengenai Customer Satisfaction
No Pernyataan STS TS R S SS
5 Saya akan menggunakan jasa
Transjakarta lagi 0% 0% 17,5% 75% 7,5%
6
Saya merekomendasikan Transjakarta
kepada teman dan keluarga sebagai alat
transportasi
0% 0% 20% 75% 5%
7 Saya tidak memiliki komplain kepada
Transjakarta 0% 12,5% 40% 45% 2,5%
8 Saya selalu membicarakan hal positif
tentang Transjakarta 0% 5% 35% 52,5% 7,5%
9 Saya tidak beralih ke Transportasi selain
Transjakarta 2,5% 27,5% 52,5% 17,5% 0%
Total 5% 90% 282,5% 477,5% 45%
Sumber: data primer yang telah diolah, 2018
Tabel 4.10 Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 1,
kuesioner menunjukkan bahwa 10% responden sangat setuju, 77,5%
responden setuju, 10% responden ragu – ragu, 2,5% responden tidak
setuju, dan 0% responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan satu
dapat dilihat, bahwa jumlah responden setuju lebih banyak, sehingga
responden setuju bahwa responden merasa puas setelah menggunakan
Transjakarta.
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 2, kuesioner
menunjukkan bahwa 10% responden sangat setuju, 75% responden setuju,
66
15% responden ragu – ragu, 0% responden tidak setuju, dan 0%
responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan dua dapat dilihat,
bahwa jumlah responden setuju lebih banyak, sehingga responden setuju
bahwa responden merasakan kepuasan setelah memakai Transjakarta
dibanding alat transportasi lain.
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 3, kuesioner
menunjukkan bahwa 2,5% responden sangat setuju, 45% responden
setuju, 50% responden ragu – ragu, 2,5% responden tidak setuju, dan
0% responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan tiga dapat dilihat,
bahwa jumlah responden ragu ragu lebih banyak, sehingga responden
ragu apakah kinerja Transjakarta sudah sesuai harapan responden atau
belum.
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 4, kuesioner
menunjukkan bahwa 0 % responden sangat setuju, 15% responden setuju,
42,5% responden ragu – ragu, 40% responden tidak setuju, dan 2,5%
responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan empat dapat dilihat,
bahwa jumlah responden ragu – ragu lebih banyak, sehingga responden
merasa ragu apakah kinerja Transjakarta sesuai atau tidak sesuai
harapan.
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 5, kuesioner
menunjukkan bahwa 7,5% responden sangat setuju, 75% responden
setuju, 17,5% responden ragu – ragu, 0% responden tidak setuju, dan
0% responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan lima dapat dilihat,
67
bahwa jumlah responden setuju lebih banyak, sehingga responden
setuju bahwa responden akan mengggunakan jasa Transjakarta lagi.
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 6, kuesioner
menunjukkan bahwa 5% responden sangat setuju, 75% responden setuju,
20% responden ragu – ragu, 0% responden tidak setuju, dan 0%
responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan enam dapat dilihat,
bahwa jumlah responden setuju lebih banyak, sehingga responden
merasa setuju bahwa responden akan merekomendasikan Transjakarta
kepada teman dan keluarga sebagai alat transportasi.
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 7, kuesioner
menunjukkan bahwa 2,5% responden sangat setuju, 45% responden
setuju, 40% responden ragu – ragu, 12,5% responden tidak setuju, dan
0% responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan tujuh dapat dilihat,
bahwa jumlah responden setuju lebih banyak, sehingga responden
setuju bahwa responden tidak memiliki komplain kepada Transjakarta.
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 8, menyatakan
bahwa 7,5% responden sangat setuju, 52,5% responden setuju, 35%
responden ragu – ragu, 5% responden tidak setuju, dan 0% responden
sangat tidak setuju. Dari pernyataan delapan dapat dilihat, bahwa jumlah
responden setuju lebih banyak, sehingga responden setuju bahwa
responden selalu membicarakan hal positif tentang Transjakarta.
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 9,
menyatakan bahwa 0% responden sangat setuju, 17,5% responden
68
setuju, 52,5% responden ragu – ragu, 27,5% responden tidak setuju,
dan 2,5% responden sangat tidak setuju. Dari pernyataan sembilan
dapat dilihat, bahwa jumlah responden ragu – ragu lebih banyak,
sehingga responden merasa bahwa dirinya akan beralih ke
transportasi lain atau tidak.
Dari 9 item pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
terdapat 2 pernyataan terbanyak. Yaitu pernyataan “setuju” dan
pernyataan “ragu – ragu”. Pernyataan setuju terbanyak, terdapat pada
pernyataan 1 Dan pernyataan ragu – ragu terbanyak terdapat dalam
pernyataan 9.
E. Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Data yang baik dan layak dalam penelitian adalah yang memiliki distribusi
normal atau mendekati normal (Ghozali, 2016). Dalam uji normalitas
terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal
atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Uji normalitas data
dengan analisis grafik menggunakan pengelolahan SPSS versi 23
menghasilkan grafik sebagai berikut:
69
Gambar 4.1
Kurva Normal P-Plot Hasil Uji Normalitas
Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2018
Berdasarkan pada gambar kurva p-plot di atas, dapat disimpulkan
bahwa dalam kurva normal p-plot terlihat titik menyebar di sekitar garis
diagonal dan penyebarannya tidak terlalu jauh atau melebar. Berarti dari
kurva ini menunjukkan bahwa model regresi sesuai asumsi normalitas dan
layak untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel independen.
Selain uji grafik, peneliti juga melengkapi pengujian normalitas
dengan uji statistik untuk menegaskan hasil uji normalitas grafik di atas.
70
Tabel 4.12
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Service Quality
Experiential
Marketing
Customer
Satisfaction
N 80 80 80
Normal Parametersa,b
Mean 63,76 37,40 32,38
Std. Deviation 7,125 5,145 3,328
Most Extreme Differences Absolute ,080 ,146 ,088
Positive ,080 ,092 ,088
Negative -,074 -,146 -,085
Test Statistic ,080 ,146 ,088
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
,050c ,196
c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.12 di atas, besarnya Kolmogorov-Smirnov
dari ketiga Variabel adalah X1 = 0,200; X2 = 0,50, dan Y = 0,196. Yang
berarti Unstandardized residual memiliki nilai Sig > 0,05 dan ini
mengartikan bahwa data berdistribusi normal.
2. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-
variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen
yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.
71
Dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor
(VIF), jika nilai
VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1, maka model regresi bebas dari
multikolonieritas. (Ghozali, 2016). Hasil pengujian VIF dari model regresi
dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.13
Hasil Uji Multikolonieritas
Berdasarkan hasil tabel 4.13 di atas, uji hasil Variance Inflation
Factor (VIF) masing-masing variabel independen memiliki VIF < 10 dan
tolerance > 0,1 yaitu variabel service quality (X1) memiliki nilai tolerance 0,559
dan nilai VIF 1,788 serta variabel experiential marketing (X2) yang memiliki nilai
tolerance 0,559 dan nilai VIF 1,788. Maka dapat dinyatakan model regresi linier
berganda tidak terdapat multikolonieritas antara variabel dependen dengan
variabel independen yang lain sehingga dapat digunakan dalam penelitian ini.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 14,302 2,788 5,130 ,000
Service Quality ,194 ,057 ,415 3,401 ,001 ,559 1,788
Experiential Marketing ,153 ,079 ,236 1,933 ,057 ,559 1,788
a. Dependent Variable: Customer Satisfaction
Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2018
72
3. Hasil Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain (Ghozali, 2016). Model regresi yang baik adalah
yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji
heterokedastisitas dapat dilakukan dengan 2 langkah, yaitu secara grafik
dan secara statistik, berdasarkan hasil pengolahan data maka hasil uji
scatterplot dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.2
Hasil Uji Heterokedastisitas Secara Grafik Scatterplot
Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2018
Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa distribusi data tidak
teratur dan tidak membentuk pola tertentu, serta menyebar di atas maupun
di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi heterokedastisitas pada model regresi. Selain itu, untuk menegaskan
73
hasil uji heteroskedastisitas, peneliti juga melakukan uji statistik dengan
menggunakan uji glejser. Jika nilai signifikansi di bawah 5% atau 0,05
maka terdapat gejala heteroskedastisitas sedangkan Jika nilai signifikansi
di atas 5% atau 0,05 maka tidak adanya gejala heteroskedastisitas.
Berdasarkan hasil pengolahan data hasil uji glejser dapat dilihat sebagai
berikut:
Tabel 4.14
Hasil Uji Heterokedastisitas Secara Statistik
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -,324 1,478 -,219 ,827
Service Quality -,020 ,030 -,094 -,649 ,518
Experiential Marketing ,101 ,042 ,351 2,413 ,058
a. Dependent Variable: RES2
Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas tidak adanya variabel bebas yang
memiliki signifikansi di bawah 0,05. Variabel service quality (X1)
memiliki signifikansi 0,0518, dan variabel experiential marketing (X2)
memiliki signifikansi 0,058. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pada model regresi tidak ada masalah heterokedastisitas atau bebas dari
heterokedastisitas.
F. Hasil Uji Hipotesis
1. Hasil Uji t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
74
dependen (Ghozali, 2016). Priyatno (2016) mengatakan bahwa salah satu
kriteria pengujian adalah dengan membandingkan nilai thitung dengan nilai
ttabel. Ho diterima jika nilai thitung berada diantara nilai ttabel (-) dan (+).
Dengan demikian, bila nilai thitung lebih kecil atau sama dengan (≤) ttabel
maka Ho diterima dan Ha di tolak. Dan Ho akan ditolak jika -thitung < -ttabel
atau thitung > ttabel. Berikut adalah hasil uji t dalam penelitian ini:
Tabel 4.15
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t B Std. Error Beta
1 (Constant) 14,302 2,788 5,130
Service Quality ,194 ,057 ,415 3,401
Experiental Marketing ,205 ,079 ,336 3,933
a. Dependent Variable: Customer Satisfaction
Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.15 di atas, diperoleh thitung untuk X1 sebesar
3,401 dan X2 sebesar 3,933. Untuk menentukan ttabel digunakan lampiran
statistika tabel t, dengan menggunakan ∞/2 , n- k – 1. Maka didapatkan
hasil 0,05/2, 80-2-1 = 0,025, 77. Sehingga didapatkan ttabel 1,99125.
Tabel 4.16
Tabel t statistika
Pr
df
Signifikansi
0,05 0,025
77 1,66488 1,99125
78 1,66462 1,99085
Sumber : Junaidi, 2018
75
a. Pengaruh service quality dan Customer Satisfaction
Terlihat bahwa thitung untuk variabel service quality adalah
3,401. Hal ini mengartikan bahwa nilai thitung 3,401 > ttabel 1,99125 .
Maka dapat disimpulkan bahwa service quality berpengaruh secara
signifikan terhadap customer satisfaction. Sehingga dengan hal ini Ho
ditolak dan Ha diterima.
Service quality merupakan salah satu faktor situasional yang
mempengaruhi terjadinya customer satisfaction. Menurut
Parasuraman, et al. (1998) dalam (Kaihatu, 2008) kualitas pelayanan
merupakan dasar bagi pemasaran jasa, karena inti produk yang
dipasarkan adalah suatu kinerja (yang berkualitas), dan kinerjalah yang
dibeli oleh pelanggan, oleh karena itu kualitas kinerja pelayanan
merupakan dasar bagi pemasaran jasa.
Konsep pelayanan yang baik akan memberikan peluang bagi
perusahaan untuk bersaing dalam merebut konsumen. Sedangkan
kinerja yang baik (berkualitas) dari sebuah konsep pelayanan
menimbulkan situasi yang kompetitif di mana hal tersebut dapat
diimplementasikan melalui strategi untuk meyakinkan pelanggan,
memperkuat image tentang merek, iklan, penjualan, dan penentuan
harga.
Jika pelanggan telah yakin terhadap suatu produk atau jasa,
maka pelanggan akan merasakan puas. Dan hal ini membuktikan
76
bahwa service quality memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
customer satisfaction.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya, yang
dilakukan oleh Kaihatu (2008) yang berjudul “Analisa Kesenjangan
Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen Pengunjung Plaza
Tunjungan Surabaya”. Yang menyatakan bahwa tingkat kepuasan
seorang konsumen atas suatu pelayanan yang telah diterima, dapat
diukur dengan membandingkan setiap harapan yang diinginkan dengan
kualitas pelayanan yang diterimanya. Pernyataan tersebut dipertegas
oleh pernyataan “nilai kepuasan adalah suatu konsep yang dapat
memandu dan memudahkan konsumen, dalam memilih di antara
berbagai alternatif perangkat kebutuhan atau perangkat variasi
pilihan produk” (Kotler & Keller, 2008).
b. Pengaruh Experiential Marketing dan Customer Satisfaction
Terlihat bahwa thitung untuk variabel experiential marketing
adalah 3,933. Hal ini mengartikan bahwa nilai thitung 3,933> ttabel
1,99125. Maka dapat disimpulkan bahwa experiential marketing
berpengaruh secara signifikan terhadap customer satisfaction
sehingga dengan hal ini Ho ditolak dan Ha diterima.
Menurut Schmitt dalam Darmawansyah (2013) experiential
marketing merupakan cara untuk membuat pelanggan menciptakan
pengalaman melalui panca indera (sense), menciptakan pengalaman
afektif (feel), menciptakan pengalaman berpikir secara kreatif (think),
77
menciptakan pengalaman pelanggan yang berhubungan dengan tubuh
secara fisik, dengan perilaku dan gaya hidup serta dengan pengalaman-
pengalaman sebagai hasil dari interaksi dengan orang lain (act), juga
menciptakan pengalaman yang terhubung dengan keadaan sosial, gaya
hidup, dan budaya yang dapat direfleksikan merek tersebut yang
merupakan pengembangan dari sensations, feelings, cognitions dan
actions (relate).
Hal yang dilakukan Transjakarta di koridor 13 sudah
menerapkan sistem pengalaman konsumen dengan inovasi produk
yang dibuatnya. Bukan hanya sebagai sarana transportasi, Transjakarta
hadir dengan koridor baru dengan lintasan layang yang menimbulkan
kesan berbeda bagi konsumen.
Hal ini sejalan dengan penelitian Hadiwidjaja dan Dharmayanti
(2015 )yang berjudul “Analisa Hubungan Experiential Marketing,
Kepuasan Pelanggan, Loyalitas Pelanggan Stsrbucks Coffe di
Surabaya Town Square” yang berpendapat bahwa pemasaran bisa
dilakukan melalui pendekatan emosi konsumen serta pengalaman yang
akan didapatkan konsumen untuk mendapatkan kepuasan. Sehingga
experiential marketing berpengaruh signifikan terhadap customer
satisfaction.
2. Hasil Uji F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah
variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi
variabel dependen (Ghozali, 2016). Priyatno (2016) mengatakan bahwa
78
salah satu cara melakukan uji F adalah dengan membandingkan nilai F
hasil perhitungan (Fhitung) dengan nilai F menurut tabel (Ftabel). Ho diterima
jika Fhitung ≤ Ftabel dan Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel. Berikut adalah hasil uji
F pada penelitian ini:
Tabel 4.17
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 313,324 2 156,662 21,486 ,000b
Residual 561,426 77 7,291
Total 874,750 79
a. Dependent Variable: Customer Satisfaction
b. Predictors: (Constant), Experiental Marketing, Service Quality
Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.17 di atas, diperoleh Fhitung sebesar 21,486.
Untuk menentukan Ftabel digunakan lampiran statistika tabel F, dengan
menggunakan tingkat signifikansi 0,05, dengan df 1 (jumlah variabel – 1)
atau 3-1 = 2 dan df 2 (n-k-1) atau 80-2-1 = 77. Maka diperoleh Ftabel
sebesar 3,12.
Tabel 4.18
Tabel F statistika
df 2 df 1
1 2 3
76 3,97 3,12 2,72
77 3,97 3,12 2,72
78 3,96 3,11 2,72
Sumber : Junaidi, 2010
79
Hal ini mengartikan bahwasannya nilai Fhitung > Ftabel yaitu 21,486
> 3,12 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel
independen (service quality dan experiential marketing) secara bersama –
sama berpengaruh signifikan terhadap customer satisfaction.
G. Analisis Regresi Linier Berganda
Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik
analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan
untuk mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan
satu variabel dependen yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi
(Priyatno, 2016) .Adapun hasil regresi linier berganda pengaruh service
quality dan experiential marketing terhadap customer satisfaction penumpang
Transjakarta koridor 13 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.19
Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 14,302 2,788 5,130 ,000
Service Quality ,194 ,057 ,415 3,401 ,001
Experiental Marketing ,205 ,079 ,336 3,933 ,057
a. Dependent Variable: Customer SAtisfaction
Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2018
Dari tabel 4.19 di atas, dapat dirumuskan suatu persamaan regresi
untuk mengetahui pengaruh service quality dan experiential marketing
80
terhadap customer satisfaction penumpang Transjakarta koridor 13 adapun
persamaan regresinya adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Y = 14,302 + 0,194X1 + 0,205X2 + e
Keterangan:
Y = customer satisfaction
a = konstanta
X1 = service quality
X2 = experiential marketing
b1 = koefisien service quality
b2 = koefisien experiential marketing
e = standar kesalahan
Berdasarkan tabel 4.19 ditemukan bahwa variabel yang paling
mempengaruhi customer satisfaction adalah experiential marketing karena
memiliki nilai B Unstandardized Coefficient lebih besar dari variabel lainnya
yaitu sebesar 0,205.
H. Hasil Analisis Koefisien Determinasi ( )
Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui
persentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama
terhadap variabel dependen (Priyatno, 2016).
Analisis ini dapat dilakukan melalui pengujian nilai . Adapun
hasil analisis koefisien determinasi dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
81
Tabel 4.20
Hasil Analisis Koefisien Determinasi ( )
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,598a ,358 ,342 2,700
a. Predictors: (Constant), Experiental Marketing, Service Quality
Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2018
Berdasarkan data hasil pada tabel 4.20 di atas, dapat diambil sebuah
kesimpulan bahwasannya penelitian ini memiliki nilai sebesar 0,342. Nilai
tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel service
quality, dan experiential marketing terhadap customer satisfaction penumpang
Transjakarta koridor 13. Koefisien determinasi tersebut memiliki maksud
bahwa pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah
sebesar 34,2%. Sisanya sebesar 65,8 % dipengaruhi faktor lain selain variabel
yang diteliti dalam penelitian ini.
81
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhservice quality dan
Experiential Marketing terhadap Customer Satisfaction. Responden dalam
penelitian ini berjumlah 80 orang penumpang Transjakarta koridor 13.
Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang
telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model regresi
linier berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengaruh variabel service quality terhadap Customer Satisfaction
Service quality berpengaruh secara signifikan terhadap customer
satisfaction pada penumpang Transjakarta koridor 13, hal ini dapat dilihat
dari thitung service quality sebesar 3,401> ttabel 1,99125
2. Pengaruh variabel Experiential Marketing terhadap perilaku
Customer Satisfaction
Experiential marketing berpengaruh secara signifikan terhadap customer
satisfaction pada penumpang Transjakarta koridor 13, hal ini dapat dilihat
dari thitung experiential marketing sebesar 3,933> ttabel 1,99125.
3. Pengaruh secara simultan antara variabel service quality dan
Experiential Marketing terhadap Customer Satisfaction
Dalam hasil uji F nilai Fhitung sebesar 21,486 > Ftabel 3,12. Hal ini
mengartikan bahwasanya terdapat hubungan yang linier antara variabel
independen dengan variabel dependen secara keseluruhan. Kemudian, dari
82
hasil analisis koefisien determinasi didapati nilai sebesar 0,342..
Koefisien determinasi tersebut memiliki maksud bahwa pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen adalah sebesar 34,2%. Sisanya
sebesar 65,8 % dipengaruhi faktor lain selain variabel yang diteliti dalam
penelitian ini.
B. Saran
Dari hasil penelitian ini, penulis ingin memberikan beberapa saran
yang dapat disampaikan, yaitu:
1. Dari hasil analisis deskriptif yang dilakukan penulis, dikatakan bila
variabel service quality memiliki 2 penyataan tertinggi pada kolom
setuju dan ragu – ragu. Pada kolom setuju, pernyataan tertinggi
terdapat pada “kepercayaan penumpang terhadap Transjakarta setelah
menggunakannya”. Oleh karena itu, penulis menyarankan bahwa
Transjakarta harus mempertahankan hal tersebut. Ada hal yang masih
harus diperbaiki Transjakarta yaitu empati. Empati staff yang belum
merata pada Transjakarta membuat penumpang ragu – ragu sehingga
mempengaruhi variabel lain yang mengakibatkan turunnya variabel
tersebut. Dapat dibandingkan dengan adanya keraguan dari
responden, tingkat score setuju menjadi kecil. Hal ini erat kaitannya
dengan upaya meningkatkan service quality. Dapat dilihat pada
pernyataan 12 dan 13 yang merupakan item pernyataan terkait
empati, tingkat ragu – ragu responden tinggi. Oleh karena itu, penulis
83
menyarankan Transjakarta harus lebih memperhatikan staff mereka
agar empati staff menjadi semakin tinggi.
Saran lain untuk meningkatkan empati staff adalah dengan
mengadakan training staff agar staff mengerti dan paham tugasnya
keseluruhan.
2. Terkait layout Transjakarta yang dalam hal ini adalah kenyamanan
adanya escalator dan lift , penumpang setuju bahwa keduanya
diperlukan untuk menunjang kenyamanan Transjakarta. Oleh karena
itu, terbukti dari artikel yang telah penulis sebutkan dalam latar
belakang, sebaiknya Transjakarta menambahkan lift atau escalator agar
rasa nyaman penumpang bertambah.
3. Selain layout terdapat nilai tertinggi kedua terkait dengan
experiential marketing yang berkaitan dengan sense. Dimensi sense
erat kaitannya dengan sarana entertainment Transjakarta. Dalam hal
ini, Transjakarta berhasil menarik penumpang melalui musik.
Alangkah baiknya, untuk meningkatkan dimensi sense dalam
variabel experiential marketing, Transjakarta menambahkan sarana
hiburan lain. Misalnya, siaran radio yang didalamnya bukan hanya
terdapat musik saja, tapi juga siaran berita ataupun gaya hidup.
4. Dilihat berdasarkan variabel customer satisfaction jumlah terbesar
diperoleh oleh dimensi kehandalan yaitu memberikan layanan sesuai
janji. Penumpang setuju bahwa Transjakarta telah menyediakan
layanan sesuai yang dijanjikan. Namun, dalam dimensi ini, masih
84
memiliki pernyataan yang tingkat persetujuannya terkecil sejumlah
15% yaitu pernyataan “menyediakan layanan pada waktu yang
dijanjikan”. Hal ini, dapat mempengaruhi kualitas layanan
Transjakarta. Oleh karena itu, sebaiknya Transjakarta harus mulai
menyiasati hal ini. Misalnya, dengan cara menambah jumlah bis,
sehingga rute bis lebih banyak agar penumpang tidak menunggu
terlalu lama.
5. Berdasarkan analisis deskriptif yang telah dilakukan penulis,
diketahui bahwa tingkat keraguan penumpang sangat besar untuk
tidak beralih pada Transportasi lain. Dalam hal ini, penulis
menyarankan kepada Transjakarta untuk berfokus pada experiential
marketing. Karena poin yang terdapat pada Transjakarta dan tidak
terdapat pada transportasi lain adalah variabel experiential marketing.
Seperti yang telah dibuktikan oleh penulis melalui analisis regresi
linear berganda, diketahui bahwa nilai B Unstandardized coefficient
experiential marketing cukup tinggi. Sehingga menjadikan
experiential marketing variabel yang paling berpengaruh. Dalam
experiential marketing sendiri terdapat sense yang telah dimiliki
Transjakarta berupa layout, musik, lighting yang sudah pernah
dibahas pada poin sebelumnya. Dimensi lain yaitu feel berupa alat
keamanan yang harus selalu ditingkatkan. Pada Transjakarta hanya
terdapat alat pemecah kaca saja. Alangkah baiknya ditambahkan alat
pemadam kebakaran untuk lebih meningkatkan rasa aman
85
penumpang. Untuk relate Transjakarta harus berusaha maksimal
meningkatkannya melalui media sosial agar lebih terhubung dengan
pengguna termasuk Tije Community. Sementara untuk act, melalui
image serta reputasi sudah menjadikan nilai tambah sendiri bagi
penumpang dan harus dipertahankan agar selalu baik. Dan dimensi
terakhir experiential marketing yaitu think. Melalui Transjakarta
penumpang telah ditingkatkan pengetahuannya, mendapatkan hal
menarik dan juga pengalaman yang berbeda. Hal ini harus terus
dipertahankan dan ditingkatkan lagi agar penumpang selalu merasa
puas. Karena dalam pernyataan think yang terdapat pada nomor 5 dan
7. Pernyataan ini mendapatkan nilai “setuju” paling rendah di antara
pernyataan yang lain. Oleh karena itu, Transjakarta harus bisa
menciptakan opini public untuk mempengaruhi pikiran penumpang.
Penulis menyarankan, supaya bis yang dipakai untuk mengitari kota
Jakarta secara gratis, agar diadakan kembali. Karena, dengan adanya
bis ini, penumpang akan merasakan bahwa Transjakarta sudah
melakukan sesuatu melebihi harapan penumpang dan Transjakarta
telah menciptakan kejutan yang menyenangkan. Sesuai dengan
pernyataan 5 dan 7.
Berkaitan dengan pernyataan nomor 5 dan 7, Transjakarta seharusnya
menyediakan escalator dan lift agar Transjakarta dapat melakukan
sesuatu di luar harapan penumpang, sesuai dengan pernyataan nomor
5.
86
Penelitian ini diharapkan menjadi dasar penelitian yang akan
dilakukan selanjutnya. Bagi pihak yang ingin meneliti lebih lanjut, dapat
menggunakan ataupun menambahkan variabel-variabel lain yang dapat
mempengaruhi Customer Satisfaction. Selain itu dapat juga memperluas
jangkauan wilayah penelitian seperti mengambil objek transportasi lain yang
terdapat di daerah lain sehingga penelitian dapat digeneralisir dan juga mampu
mengidentifikasi faktor- faktor lain yang mampu mempengaruhi Customer
Satisfaction. Karena dalam penelitian ini diketahui terdapat 65,8 % faktor-
faktor lain yang mempengaruhi customer satisfaction.
87
DAFTAR PUSTAKA
Dharmawansyah, I. (2013). "Pengaruh Experiential Marketing dan Kepuasan
Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan Studi Kasus Pada Rumah
Makan Pring Asih Bumi Ayu". Management Analysis Journal volume
2 no.2.
Ghozali, Imam (2016). “Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM
SPSS 23”. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Hadiwidjaja, R. S., & Dharmayanti, D. (2015). "Analisa Hubungan Experiential
Marketing, Kepuasan Pelanggan, Loyalitas Pelanggan Starbucks coffe
di SurabayaTown Square". Jurnal Manajemen Pemasaran, vol. 2 no.2.
Indrianto, & Supomo. (2002). “Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi
Keuangan”, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Isjianto. (2009). “Aplikasi Praktis Riset Pemasaran : Cara Praktis Meneliti
Konsumen dan Pesaing, Edisi : Revisi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Kaihatu, T. S. (2008). "Analisa Kesenjangan Kualitas Pelayanan dan Kepuasan
Konsumen Pengunjung Plaza Tunjungan Surabaya". Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan vol. 10. no.1, 66 - 83.
Kotler, P., & Armstrong, G. (2008). "Prinsip - prinsip pemasaran edisi 12 jilid 1".
Jakarta: Erlangga.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2007). "Manajemen Pemasaran edisi 12". Jakarta:
Indeks.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2007). "Marketing Management 〖14〗^thEdition".
England : Pearson Education
Lokito, A.S.(2013). " Analisis Pengaruh Experiential Marketing Dan Customer
Satisfaction Terhadap Customer Loyalty Comedy Kopi di
Surabaya".Jurnal Strategi Pemasaran
Lovelock, C., Wirtz, J., & Mussry, J. (2010). "Pemasaran Jasa - Perspektif
Indonesia jilid 1". Jakarta: Erlangga.
Malholtra, K. N. (2009). “Riset Pemasaran”. Jakarta: INDEKS.
Priadana, H. M., & Muis, S. (2009). "Metodologi Penelitian Ekonomi & Bisnis".
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Priyatno, Duwi. “SPSS Handbook Analisis Data, Olah Data, & Penyelesaian
Kasus-Kasus Statistik”. Mediakom, Jogyakarta, 2016.
88
Purnomo, Kristianto. "3 Hari Beroperasi Transjakarta di Koridor 13 Angkut
10.400 Penumpang" artikel diakses pada 24 Oktober 2017, dari
Purwanto, P. D., & Sulistyastuti, D. R. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif.
Yogyakarta: Gava Media.
Putra, A. S., & Melati, I. (n.d.). "Pengukuran Customer Loyalty melalui Analisis
Experiential Marketing, Servive Quality dan Brand Image dengan
Customer Value sebagai Variabel Intervening". Journal of Business
Strategy and Execution, 220 - 235.
Riduan, & Kuncoro, E. A. (2008). “Cara menggunakan dan memakai Analisis
Jalur (Path Analysys)”. Bandung: Alfabeta.
Schmitt. (2013). "Experiential Marketing". Business Publishing.
Sugiyono,(2010) "Metode Penelitian Bisnis",Bandung : Alfabeta
Sugiyono. (2007). “Statistika untuk Penelitian”. Bandung: CV.
Sujarweni, V.W. “Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi”. Pustaka Baru Press,
Jogyakarta, 2015.
Tjiptono, Fandy. “Pemasaran Jasa.” Bayumedia Publishing. Malang, 2007.
Tjoanoto, M. T., & Kunto, Y. S. (2013). "Pengaruh Service quality Terhadap
Customer Satisfaction di Restoran Jade Imperial". Jurnal Manajemen
Pemasaran Petra Vol.1 Nomor 1, 1-9.
Tobing, F. B., Purba, D. M., & Sembiring, C. F. (2014). "Analisis Kepuasan
Konsumen terhadap Pelayanan Bus Transjakarta (Studi Kasus Tamini
Garuda di Koridor IX)". Jurnal Ilmiah, 44 - 45.
Wijaya Anneke., & Subagio Hartono. (2014). "Analisis Pengaruh Experiential
Marketing Terhadap Repeat Purchase Dengan Customer Satisfaction
Sebagai Mediating Variable Di De Mandailing Cafe UC Boulevard
Surabaya" . Jurnal Strategi Pemasaran Vol. 2, No. 1, (2014) 1-9
Internet
Aziza, K.S. “Pencapaian Transjakarta dari Tahun ke Tahun” artikel diakses pada
tanggal 24 Oktober 2017, dari
http://www.megapolitan.kompas.com/read/2017/01/26/08571001/pen
capaian-transjakarta-dari-tahun-ke-tahun
89
http:// www.Transjakarta.co.id
http://www.data.go.id
Nailufar, N.N. "Lelahnya Naik 70 Anak Tangga di Halte Mayestik" artikel
diakses
tanggal 24 Oktober 2017, dari
http://amp.kompas.com/megapolitan/read/2017/08/18/09522231/lelah
nya-naik-70-anak-tangga-di-halte-mayestik
http://amp.kompas.com/megapolitan/read/2017/08/16/21443751/3-hari-
beroperasi-transjakarta-di-koridor-13-angkut-10.400-penumpang
90
LAMPIRAN
91
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr/I Responden Penelitian
Di tempat
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program
Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:
Nama : Suci Febriyanti
NIM :1113081000079
Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Bisnis/Manajemen Pemasaran
Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan
judul “PENGARUH SERVICE QUALITY DAN EXPERIENTIAL MARKETING
TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION PADA PENUMPANG BUS
TRANSJAKARTA ” . Maka untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan
penelitian ini, Saya memohon ketersediaan Bapak/Ibu/Sdr/I untuk mengisi daftar
pernyataan yang saya ajukan. Kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/I merupakan bantuan
yang sangat bernilai bagi Saya.
Atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/I meluangkan waktu untuk mengisi dan
menjawab semua pernyataan dalam kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Suci Febriyanti
92
IDENTITAS RESPODEN
Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan kepada
Bapak/Ibu/Sdr/I untuk menceklis (√) pernyataan berikut ini:
Nama :. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Jenis Kelamin : ( ) Pria ( ) Wanita
Usia berkisar antara : ( ) > 17 s/d 25 tahun ( ) > 25 s/d 32 tahun
( )> 32 s/d 45 tahun ( ) > 45 tahun
Pekerjaan : ( ) Mahasiswa/Pelajar
( ) Karyawan Swasta ( ) PNS
( ) Wirausaha ( ) Lain-lain.
Pendidikan terakhir : ( ) SD ( ) SMP ( ) SMA/SMK
( ) Akademi/D1/D2/D3 ( ) S1 ( ) S2
( ) S3.
Pendapatan perbulan : ( ) > 0 s/d 2 Juta ( ) > 2 s/d 4 Juta
( ) > 4 s/d 6 Juta ( ) > 6 Juta
93
CARA PENGISIAN KUESIONER
Setiap pernyataan terdiri dari lima alternatif jawaban, pilihlah salah satu jawaban
yang menurut Bapak/Ibu/Sdr/I paling tepat, dengan memberikan tanda ceklis (√)
pada kolom yang telah disediakan dengan pilihan jawaban sebagai berikut:
1. (STS) : Sangat Tidak Setuju = 1
2. (TS) : Tidak Setuju = 2
3. (R) : Ragu-ragu = 3
4. (S) : Setuju = 4
5. (SS) : Sangat Setuju = 5
94
DAFTAR PERNYATAAN
Service quality
No Pernyataan STS TS R S SS
1 Saya merasakan layanan yang diberikan
sudah sesuai janji
2 Transjakarta handal dalam menangani
masalah pelanggan.
3 Staff sudah melakukan layanan yang
benar pada saat pertama
4 Saya merasakan Transjakarta telah
menyediakan layanan sesuai waktu yang
dijanjikan
5 Saya merasakan informasi yang diberikan
Transjakarta sudah baik
6 Saya merasakan adanya keinginan staff
membantu penumpang Transjakarta
sudah baik
7 Staff yang siap melayani penumpang.
8 Saya merasakan kepercayaan saya timbul
setelah menggunakan Transjakarta
9 Saya merasakan aman menggunakan jasa
Transjakarta
10 Saya merasakan sikap yang santun dari
para staff
11 Staff memiliki pengetahuan tentang
Transjakarta
12 Saya merasakan adanya perhatian khusus
yang diberikan staff Transjakarta
95
Service quality
13 Staff memerhatikan kepentingan terbaik
saya
14 Saya merasakan para staff memahami
kebutuhan saya
15 Tampilan halte Transjakarta, kursi serta
bis terlihat modern
16 Halte Transjakarta menarik untuk dilihat
secara visual
17 Staff Transjakarta memiliki penampilan
yang rapi dan profesional
96
Experiential marketing
No Pernyataan STS TS R S SS
1 Layout Transjakarta membuat saya
merasa nyaman di dalamnya
2 Transjakarta membuat saya merasa
nyaman dengan adanya musik
3 Bus Transjakarta memiliki
pencahayaan yang baik pada malam
hari.
4 Saya merasa aman dengan keadaan
darurat karena adanya pemecah
kaca.
5 Saya merasakan Transjakarta telah
melakukan sesuatu melebihi harapan
saya.
6 Tingkat pengetahuan, hal yang
menarik, serta pengalaman saya
meningkat setelah menggunakan
Transjakarta.
97
Experiential marketing
No Pernyataan STS TS R S SS
7 Transjakarta menciptakan kejutan
yang menyenangkan
8 Saya bangga menggunakan
Transjakarta
9 Reputasi Transjakarta membuat saya
merasa nyaman.
10 Melalui Transjakarta saya terhubung
dengan pelanggan lain yang masuk
dalam kumunitas Transjakarta (Tije
Community)
98
Customer satisfaction
No Pernyataan STS TS R S SS
1. Saya merasakan kepuasan setelah
memakai Transjakarta sebagai alat
transportasi
2 Saya merasakan kepuasan setelah
memakai Transjakarta
dibandingkan dengan alat
transportasi lain
3 Kinerja Transjakarta sesuai harapan
saya
4 Kinerja Transjakarta tidak sesuai
harapan saya
99
Customer satisfaction
No Pernyataan STS TS R S SS
5. Saya akan menggunakan jasa
Transjakarta lagi
6. Saya merekomendasikan
Transjakarta kepada teman dan
keluarga sebagai alat transportasi
7. Saya tidak memiliki komplain
kepada Transjakarta
8. Saya selalu membicarakan hal
positif tentang Transjakarta
9. Saya tidak beralih ke Transportasi
selain Transjakarta
100
DATA UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Service Quality
No X1 Total
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17
1 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 73
2 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 58
3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 61
4 3 3 3 3 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 59
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 66
6 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 63
7 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 3 3 3 2 2 4 60
8 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 64
9 3 3 4 3 4 4 4 4 3 2 3 2 2 2 3 3 3 52
10 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 4 3 50
11 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 64
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 66
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 66
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 5 5 4 66
15 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 53
16 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 77
17 3 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 3 62
18 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 64
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 67
21 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 58
22 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 63
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
24 4 4 4 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 59
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
26 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 69
27 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 55
28 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 70
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 66
30 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 49
101
DATA UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Experiential Marketing
No
No
X2 Total
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10
1 4 5 5 5 4 2 2 4 5 4 40
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 34
4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 34
5 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 34
6 4 4 4 5 3 3 4 4 4 3 38
7 4 3 4 4 3 4 3 4 4 2 35
8 2 4 4 4 3 4 2 4 4 3 34
9 2 1 3 4 2 2 1 3 3 3 24
10 4 3 4 4 2 2 1 3 3 1 27
11 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39
12 4 1 4 5 3 4 2 4 4 3 34
13 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 41
14 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49
15 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32
16 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 45
17 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 38
18 4 3 4 3 3 2 2 4 4 2 31
19 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 36
20 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 38
21 4 3 5 2 3 3 2 4 2 2 30
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
23 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 35
24 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 38
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
27 4 4 3 4 2 2 2 4 3 3 31
28 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 42
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
30 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 35
102
DATA UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Customer Satisfaction
No Y
Total Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9
1 4 3 3 3 4 3 4 4 3 31
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 34
3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 34
4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 25
5 4 5 4 4 4 4 2 4 2 31
6 4 4 2 2 4 4 4 4 3 34
7 4 4 4 4 4 5 4 4 3 34
8 4 4 2 2 3 3 4 4 3 32
9 4 4 3 3 4 3 3 3 2 29
10 4 4 3 3 4 4 2 3 2 29
11 4 4 2 2 4 4 3 3 3 30
12 4 4 4 4 4 4 3 3 2 30
13 4 4 3 3 4 4 3 3 3 31
14 5 5 4 4 5 5 2 5 4 37
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
16 5 4 3 3 4 4 4 4 2 33
17 4 4 3 3 4 4 3 3 3 31
18 4 4 4 4 4 4 3 3 2 30
19 4 4 4 3 4 4 4 2 4 33
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 34
21 4 3 3 3 3 3 2 4 3 28
22 4 4 3 3 4 4 4 4 3 33
23 4 4 4 4 4 4 2 2 2 28
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
25 4 4 4 4 4 4 4 4 3 33
26 5 4 4 3 4 4 4 4 3 35
27 4 4 3 3 4 4 3 3 2 30
28 4 4 3 3 4 4 3 4 3 32
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
30 4 4 3 2 3 3 3 3 2 29
103
DATA PENELITIAN
Variabel service quality
No X1
Total Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17
1 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 73
2 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 58
3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 61
4 3 3 3 3 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 59
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 66
6 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 63
7 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 3 3 3 2 2 4 60
8 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 64
9 3 3 4 3 4 4 4 4 3 2 3 2 2 2 3 3 3 52
10 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 4 3 50
11 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 64
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 66
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 66
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 5 5 4 66
15 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 53
16 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 77
17 3 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 3 62
18 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 64
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 67
21 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 58
22 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 63
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
24 4 4 4 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 59
104
DATA PENELITIAN
Variabel service quality
No X1
Total Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
26 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 69
27 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 55
28 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 70
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 66
30 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 49
31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 84
32 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 61
33 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70
34 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 66
35 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 5 5 4 5 4 5 5 70
36 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 71
37 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 66
38 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 5 4 63
39 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 3 4 58
40 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 60
41 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 49
42 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 84
43 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 61
44 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70
45 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 66
46 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 5 5 4 5 4 5 5 70
47 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 71
48 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 66
49 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 5 4 63
50 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 3 4 58
105
DATA PENELITIAN
Variabel service quality
No X1
Total Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17
51 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 60
52 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 4 3 50
53 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 64
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 66
55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 66
56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 5 5 2 64
57 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 52
58 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 77
59 3 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 3 62
60 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 63
61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 67
63 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 57
64 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 62
65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
66 4 4 4 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 59
67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
68 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 69
69 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 2 4 56
70 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 71
71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 64
72 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 74
73 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 59
74 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 61
75 3 3 3 3 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 3 3 5 61
76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 66
106
DATA PENELITIAN
Variabel service quality
No X1
Total Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17
77 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 62
78 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 3 3 3 2 2 4 60
79 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 64
80 3 3 4 3 4 4 4 4 3 2 3 2 2 2 3 3 3 52
107
DATA PENELITIAN
Variabel Experiential Marketing
No X2
Total Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10
1 4 5 5 5 4 2 2 4 5 4 40
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 34
4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 34
5 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 34
6 4 4 4 5 3 3 4 4 4 3 38
7 4 3 4 4 3 4 3 4 4 2 35
8 2 4 4 4 3 4 2 4 4 3 34
9 2 1 3 4 2 2 1 3 3 3 24
10 4 3 4 4 2 2 1 3 3 1 27
11 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39
12 4 1 4 5 3 4 2 4 4 3 34
13 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 41
14 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49
15 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32
16 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 45
17 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 38
18 4 3 4 3 3 2 2 4 4 2 31
19 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 36
20 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 38
21 4 3 5 2 3 3 2 4 2 2 30
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
23 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 35
24 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 38
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
27 4 4 3 4 2 2 2 4 3 3 31
28 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 42
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
30 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 35
31 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 43
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
108
DATA PENELITIAN
Variabel Experiential Marketing
No X2
Total Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10
33 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 41
34 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 38
35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
36 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 42
37 4 3 5 4 4 3 4 4 4 3 38
38 4 5 5 5 3 3 3 5 4 4 41
39 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 34
40 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 38
41 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 35
42 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 43
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
44 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 41
45 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 38
46 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
47 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 42
48 4 3 5 4 4 3 4 4 4 3 38
49 4 5 5 5 3 3 3 5 4 4 41
50 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 34
51 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 38
52 4 3 4 4 2 2 1 3 3 1 27
53 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39
54 4 1 4 5 3 4 2 4 4 3 34
55 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 41
56 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49
57 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32
58 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 45
59 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 38
60 4 3 4 3 3 2 2 4 4 2 31
61 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 36
62 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 38
63 4 3 5 2 3 3 2 4 2 2 30
64 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
65 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 35
109
DATA PENELITIAN
Variabel Experiential Marketing
No X2
Total Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10
66 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 38
67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
69 4 4 3 4 2 2 2 4 3 3 31
70 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 42
71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
72 4 5 5 5 4 2 2 4 5 4 40
73 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
74 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 34
75 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 34
76 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 34
77 4 4 4 5 3 3 4 4 4 3 38
78 4 3 4 4 3 4 3 4 4 2 35
79 2 4 4 4 3 4 2 4 4 3 34
80 2 1 3 4 2 2 1 3 3 3 24
110
DATA PENELITIAN Variabel customer satisfaction
No Y
Total Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9
1 4 3 3 3 4 3 4 4 3 31
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 34
3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 34
4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 25
5 4 5 4 4 4 4 2 4 2 31
6 4 4 2 2 4 4 4 4 3 34
7 4 4 4 4 4 5 4 4 3 34
8 4 4 2 2 3 3 4 4 3 32
9 4 4 3 3 4 3 3 3 2 29
10 4 4 3 3 4 4 2 3 2 29
11 4 4 2 2 4 4 3 3 3 30
12 4 4 4 4 4 4 3 3 2 30
13 4 4 3 3 4 4 3 3 3 31
14 5 5 4 4 5 5 2 5 4 37
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
16 5 4 3 3 4 4 4 4 2 33
17 4 4 3 3 4 4 3 3 3 31
18 4 4 4 4 4 4 3 3 2 30
19 4 4 4 3 4 4 4 2 4 33
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 34
21 4 3 3 3 3 3 2 4 3 28
22 4 4 3 3 4 4 4 4 3 33
23 4 4 4 4 4 4 2 2 2 28
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
25 4 4 4 4 4 4 4 4 3 33
26 5 4 4 3 4 4 4 4 3 35
27 4 4 3 3 4 4 3 3 2 30
28 4 4 3 3 4 4 3 4 3 32
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
30 4 4 3 2 3 3 3 3 2 29
111
DATA PENELITIAN Variabel customer satisfaction
No Y
Total Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9
31 5 5 5 5 5 4 5 5 1 36
32 4 4 3 2 4 4 3 4 2 32
33 4 4 4 4 5 4 4 4 3 34
34 3 4 4 3 4 4 4 4 4 34
35 4 4 4 2 4 4 3 4 4 33
36 4 4 2 2 4 4 3 4 3 30
37 4 5 4 3 4 4 4 4 3 35
38 4 3 3 4 4 4 3 3 3 29
39 3 4 3 2 3 4 4 4 3 32
40 4 4 4 4 4 4 4 3 3 32
41 4 4 3 2 3 3 3 3 2 29
42 5 5 5 5 5 4 5 5 1 36
43 4 4 3 2 4 4 3 4 2 32
44 4 4 4 4 5 4 4 4 3 34
45 3 4 4 3 4 4 4 4 4 34
46 4 4 4 4 4 4 3 4 4 33
47 4 4 2 2 4 4 3 4 3 30
48 4 5 4 3 4 4 4 4 3 35
49 4 3 3 4 4 4 3 3 3 29
50 3 4 3 2 3 4 4 4 3 32
51 4 4 4 4 4 4 4 3 3 32
52 4 4 3 3 4 4 2 3 2 29
53 4 4 3 4 4 4 3 3 3 30
54 4 4 4 4 4 4 3 3 2 30
55 4 4 3 3 4 4 3 3 3 31
56 5 5 4 4 5 5 2 5 4 37
57 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
58 5 4 3 3 4 4 4 4 2 33
59 4 4 3 3 4 4 3 3 3 31
60 4 4 4 4 4 4 3 3 2 30
61 4 4 4 3 4 4 4 2 4 33
112
DATA PENELITIAN Variabel customer satisfaction
No Y
Total Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9
62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 34
63 4 3 3 3 3 3 2 4 3 28
64 4 4 3 3 4 4 4 4 3 33
65 4 4 4 4 4 4 2 2 2 28
66 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
67 4 4 4 4 4 4 4 4 3 33
68 5 4 4 3 4 4 4 4 3 35
69 4 4 3 3 4 4 3 3 2 30
70 4 4 3 3 4 4 3 4 3 32
71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
72 4 3 3 3 4 3 4 4 3 31
73 4 4 4 4 4 4 4 4 4 34
74 4 4 4 4 4 4 4 5 3 34
75 2 3 3 3 3 3 3 3 2 25
76 4 5 4 4 4 4 2 4 2 31
77 4 4 3 2 4 4 4 4 3 34
78 4 4 4 4 4 5 4 4 3 34
79 4 4 3 2 3 3 4 4 3 32
80 4 4 3 3 4 3 3 3 2 29
113
HASIL UJI VALIDITAS
Variabel Service Quality
114
HASIL UJI VALIDITAS
Variabel experiential marketing
115
HASIL UJI VALIDITAS
Variabel customer satisfaction
116
HASIL UJI RELIABILITAS
Service Quality
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of
Items
,925 ,929 17
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
X1.1 58,97 43,964 ,776 ,917
X1.2 59,00 44,069 ,739 ,918
X1.3 58,87 46,740 ,452 ,925
X1.4 59,23 43,978 ,539 ,924
X1.5 58,83 45,868 ,535 ,923
X1.6 58,90 46,231 ,588 ,922
X1.7 59,00 44,069 ,739 ,918
X1.8 58,93 46,823 ,565 ,923
X1.9 58,97 46,723 ,397 ,926
X1.10 58,80 45,476 ,624 ,921
X1.11 58,97 43,964 ,776 ,917
X1.12 59,43 42,599 ,712 ,919
X1.13 59,40 43,559 ,704 ,919
X1.14 59,30 42,424 ,661 ,921
X1.15 59,10 42,852 ,669 ,920
X1.16 59,07 45,168 ,510 ,924
X1.17 58,97 43,964 ,776 ,917
117
Experiential Marketing
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of
Items
,872 ,877 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
X2.1 32,53 22,878 ,453 ,532 ,869
X2.2 32,70 19,734 ,639 ,549 ,857
X2.3 32,37 22,999 ,490 ,623 ,867
X2.4 32,43 23,564 ,343 ,456 ,876
X2.5 33,00 20,552 ,773 ,722 ,845
X2.6 32,87 20,257 ,658 ,717 ,854
X2.7 33,27 18,547 ,766 ,819 ,844
X2.8 32,40 23,283 ,663 ,525 ,861
X2.9 32,53 22,189 ,639 ,649 ,858
X2.10 33,20 20,441 ,619 ,463 ,857
118
Customer Satisfaction
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of
Items
,815 ,840 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
Y1 28,23 9,220 ,556 ,792
Y2 28,30 9,528 ,555 ,794
Y3 28,67 9,126 ,660 ,782
Y4 28,67 9,126 ,660 ,782
Y5 28,37 9,413 ,630 ,787
Y6 28,40 8,938 ,657 ,780
Y7 28,93 9,651 ,263 ,836
Y8 28,67 8,920 ,448 ,809
Y9 29,37 9,068 ,440 ,809
119
HASIL UJI NORMALITAS
Analisis Grafik
120
HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS
Analisis Statistik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Service Quality
Experiential
Marketing
Customer
Satisfaction
N 80 80 80
Normal Parametersa,b
Mean 63,76 37,40 32,38
Std. Deviation 7,125 5,145 3,328
Most Extreme Differences Absolute ,080 ,146 ,088
Positive ,080 ,092 ,088
Negative -,074 -,146 -,085
Test Statistic ,080 ,146 ,088
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
,050c ,196
c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
121
HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS
Heterokedastisitas Scaterploot
Heterokedastisitas Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -,324 1,478 -,219 ,827
Service Quality -,020 ,030 -,094 -,649 ,518
Experiential Marketing ,101 ,042 ,351 2,413 ,058
a. Dependent Variable: RES2
122
HASIL UJI HIPOTESIS
Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 14,302 2,788 5,130 ,000
Service Quality ,194 ,057 ,415 3,401 ,001
Experiental Marketing ,205 ,079 ,336 3,933 ,057
a. Dependent Variable: Customer SAtisfaction
Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 313,324 2 156,662 21,486 ,000b
Residual 561,426 77 7,291
Total 874,750 79
a. Dependent Variable: Customer SAtisfaction
b. Predictors: (Constant), Experiental Marketing, Service Quality
123
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,598a ,358 ,342 2,700
a. Predictors: (Constant), Experiental Marketing, Service Quality
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 313,324 2 156,662 21,486 ,000b
Residual 561,426 77 7,291
Total 874,750 79
a. Dependent Variable: Customer SAtisfaction
b. Predictors: (Constant), Experiental Marketing, Service Quality
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 14,302 2,788 5,130 ,000
Service Quality ,194 ,057 ,415 3,401 ,001
Experiental Marketing ,205 ,079 ,336 3,933 ,057
a. Dependent Variable: Customer SAtisfaction