pengaruh etnosentrisme konsumen, perceived...

142
i PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED QUALITY, DAN BRAND AWARENESS TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU OLAHRAGA SPECS PADA MAHASISWA ANGGOTA UKM OLAHRAGA PERGURUAN TINGGI DI CIPUTAT Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun oleh : MUHAMMAD DWIKY RAMADHANI 11140810000060 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 / 1439 H

Upload: buinhi

Post on 09-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

i

PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED

QUALITY, DAN BRAND AWARENESS TERHADAP PROSES

KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU OLAHRAGA SPECS

PADA MAHASISWA ANGGOTA UKM OLAHRAGA

PERGURUAN TINGGI DI CIPUTAT

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Syarat-Syarat

Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh :

MUHAMMAD DWIKY RAMADHANI

11140810000060

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 / 1439 H

Page 2: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

i

Page 3: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

ii

Page 4: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

iii

s

Page 5: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

iv

Page 6: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

a. Nama Lengkap : Muhammad Dwiky Ramadhani

b. Tempat, Tanggal Lahir : Magelang, 12 Februari 1996

c. Jenis kelamin : Laki-laki

d. Agama : Islam

e. Alamat : Komp. PU Jl.Puring no.145 RT 06/04,

f. Kecamatan/Kota : Ciputat Timur, Tangerang Selatan

g. Telepon : 0822-9924-6792

h. Motto : Kerja keras tapi sholat tetap prioritas

i. E-mail : [email protected]

II. Latar Belakang Pendidikan

a. SD : SDN Bintaro 09 Pagi

b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan

c. SMK : SMAN 87 Jakarta Selatan

d. S1 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. Latar Belakang Keluarga

a. Ayah : Iwan Yusdiwantoro

b. Ibu : Nurlaili

c. Anak ke/dari : 2/2 bersaudara

d. Alamat : Komp. PU Jl.Puring no.145 RT 06/04, Rengas

Page 7: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

vi

KATA PENGANTAR

“Bismillahirrahmanirrahim”

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan

Rasulullah SAW. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian

syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa

dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu,

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Kedua orang tua, bapak Iwan dan ibu Nurlaili yang telah memberikan

dukungan baik moril maupun materiil serta doa yang tiada henti-hentinya

bagi penulis untuk menyelesaikan studi.

2. Bapak Rahmat Gunawan, SE.,M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi yang

telah berkenan memberikan tambahan ilmu dan solusi pada setiap

permasalahan atas kesulitan dalam penulisan skripsi ini. Bimbingan dan

arahan untuk membimbing penulis selama menyusun skripsi.

3. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Ela Patriana, Ir., MM. Selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Ibu Sri Hidayati, S.Ag, M.Ed, selaku dosen Pembimbing Akademik yang

telah bersedia memberikan motivasi, banyak ilmu dan solusi selama masa

perkuliahan.

6. Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan.

Page 8: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

vii

7. Segenap keluarga, terutama saudara penulis, Ferdian Zudis Putra yang selalu

memberikan motivasi untuk mengerjakan skripsi.

8. Chintia Dewi Lanina yang telah menjadi bagian hidup penulis dalam

beberapa tahun terakhir, terima kasih telah memberikan perhatian, kasih

sayang, dan semangat yang terus menerus sampai penulis menyelesaikan

penelitian ini.

9. Teman-teman seperjuangan (Aziz, Dimas, Husni, Farraz, Evita, Farhan,

Adinda, Anita, Liza, Ais, Azmi, Vivi, Mitha, Kamil, Iqbal, Ichsan, Hanung,

Ozi serta yang lainnya.) dan Manajemen Pemasaran 2014 yang selalu

kompak dan memberikan semangat kepada penulis.

10. Keluarga besar UKM Forsa khususnya divisi Futsal, Bang Imam, Bang Ipul,

Bang Oon, Rudi, Reza, Wahyu, Zhaki, Rizal, Apeng, Ojan, Wakwaw, Oji,

Affan, Indra, Memet, Dwi, Samid, Kahfi Serta teman-teman semua yang

tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

11. Teman-teman Manajemen angkatan 2014 terima kasih atas kebersamaan dan

kenangan indah yang pernah diukir bersama. Senang menjadi bagian dari

kalian. Jaga terus kebersamaan yang telah kita bangun, dan teman-teman

Manajemen Pemasaran angkatan 2014 atas kebersamaan dan kenangan indah

yang telah diukir bersama.

12. Teman-teman Pocer khususnya Raka, Ilham, Deden, Didit, Erik, Uton, Adul,

Olit, Ziky, Kevin, Reza, Bayu, Egy serta yang lainnya .

13. Teman-teman Futsal Rasta 87 khususnya Adlikodok, Andri, Bodot, Bintang,

Rochim, Acan, Jubek, Rendi, Mekel, Wais, serta yang lainnya.

14. Kepada teman-teman dekat dan teman-teman saya sekalian yang tidak dapat

saya sebutkan satu persatu yang senantiasa memberikan semangat.

15. Seluruh staf dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan

kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

Page 9: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

viii

bagi para pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang manajemen

pemasaran.

Jakarta, 17 Juni 2018

(Muhammad Dwiky Ramadhani)

Page 10: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

ix

ABSTRACT

The purpose of this research is to explain the influence of consumer

ethnocentrism, perceived quality, and brand awareness towards purchasing

decision sport shoes Specs on Students UKM Sports in Ciputat. Type of this

research is quantitative. The population in this research is a student member of

the UKM Sports College in Ciputat. Data collection is done by spreading the

questionnaires to 100 respondents. This research method using multiple

regression analysis, with the processed of SPSS software 23.00. The results of this

study showed consumer ethnocentrism, perceived quality, and brand awareness

effect simultaneously and significantly to the purchasing decision as shown by the

level of significance F < α (0.000 < 0.05) and Adjusted An r-square of 0.279. This

means that the contribution of consumer ethnosentrism, perceived quality, and

brand awareness is 28%. While the remaining 72%, explained by other variables

than this research. Partially, the influential consumer ethnosentrism has

significantly influence the purchasing decision of 0.013, perceived quality has

significantly influence the purchasing decisions of 0.010, and brand awareness

has significantly influence purchasing decisions of 0.028.

Keywords: Ethnosentrism consumers, Perceived Quality, Brand Awareness, and

Process purchasing decisions

Page 11: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

x

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh

etnosentrisme konsumen, perceived quality, dan brand awareness terhadap

keputusan pembelian sepatu olahraga Specs pada Mahasiswa UKM Olahraga

Perguruan Tinggi di Ciputat. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi

dalam penelitian ini adalah mahasiswa anggota UKM Olahraga Perguruan Tinggi

di Ciputat. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada

100 responden. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda,

dengan bantuan software SPSS 23. Hasil penelitian ini menunjukkan

etnosentrisme konsumen, perceived quality, dan brand awareness berpengaruh

secara simultan dan signifikan terhadap keputusan pembelian seperti yang

ditunjukkan oleh tingkat signifikansi F < α (0,000 < 0,05) dan Adjusted R-square

sebesar 0,279. Artinya kontribusi etnosentrisme konsumen, perceived quality, dan

brand awareness adalah 28%. Sedangkan sisanya 72%, dijelaskan oleh variabel

lain diluar penelitian ini. Secara parsial, etnosentrisme konsumen berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian sebesar 0,013, perceived quality

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sebesar 0,010, dan brand

awareness berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sebesar 0,028.

Kata kunci : Etnosentrisme konsumen, perceived quality, brand awareness, dan

proses keputusan pembelian

Page 12: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .......................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.......................................................................... v

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi

ABSTRACT ........................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 11

C. Manfaat Penelitian ................................................................................ 11

D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pemasaran ......................................................................................... 14

2. Manajemen Pemasaran ..................................................................... 15

3. Perilaku Konsumen ........................................................................... 16

4. Etnosentrisme Konsumen ................................................................. 17

5. Perceived Quality .............................................................................. 22

6. Brand Awareness .............................................................................. 25

7. Keputusan Pembelian ........................................................................ 30

B. Hubungan Antar Variabel ..................................................................... 38

C. Penelitian Terdahulu ............................................................................. 39

D. Kerangka Pemikiran .............................................................................. 43

E. Hipotesis ............................................................................................... 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................... 45

B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel .............................................. 45

1. Populasi ............................................................................................. 45

2. Sampel............................................................................................... 45

Page 13: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

xii

C. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 47

1. Data Primer ....................................................................................... 47

2. Data Sekunder ................................................................................... 48

D. Metode Analisis Data ............................................................................ 50

1. Uji Kualitas Data ............................................................................... 50

2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 50

3. Uji Hipotesis ..................................................................................... 54

4. Analisis Regresi Linier Berganda ..................................................... 56

5. Koefisien Determinasi....................................................................... 57

E. Operasional Variabel Penelitian ............................................................ 57

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................................... 59

1. Sejarah Singkat Specs ....................................................................... 59

2. Logo Specs ........................................................................................ 62

3. Visi dan Misi Specs .......................................................................... 62

B. Deskripsi Responden ............................................................................ 63

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ..................................... 63

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 64

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Universitas ........................... 64

C. Uji Kualitas Data ................................................................................... 66

1. Hasil Uji Validitas ............................................................................. 66

2. Hasil Uji Reliabilitas ......................................................................... 69

D. Pembahasan Analisis Deskriptif ........................................................... 71

E. Hasil Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 82

1. Hasil Uji Normalitas ......................................................................... 82

2. Hasil Uji Multikolineritas ................................................................. 84

3. Hasil Uji Heterokedasitas.................................................................. 85

F. Hasil Uji Hipotesis ................................................................................ 88

1. Hasil Uji Signifikan Parsial (uji t) .................................................... 88

2. Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F) .............................................. 91

G. Hasil Regresi Linier Berganda .............................................................. 93

H. Hasil Koefisien Determinasi (R2) ......................................................... 94

I. Pembahasan ........................................................................................... 95

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................... 99

B. Saran ..................................................................................................... 100

Page 14: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

xiii

1. Bagi Perusahaan Specs...................................................................... 100

2. Bagi Akademisi ................................................................................. 103

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 104

LAMPIRAN ...................................................................................................... 107

Page 15: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penduduk yang Melakukan Olahraga ....... .......................... 1

Tabel 1.2 Persentase Penduduk yang Melakukan Olahraga ............... 2

Tabel 1.3 Penjualan Sepatu Olahraga di 3 Kota besar Indonesia ........ 5

Tabel 2.1 Tujuh belas item instrumen CETSCALE21......................... 21

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................ 39

Tabel 3.1 Tabel Skala Likert ............................................................... 48

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel ............................................. 57

Tabel 4.1 Usia Responden.................................................................... 64

Tabel 4.2 Jenis Kelamin ....................................................................... 65

Tabel 4.3 Universitas ........................................................................... 65

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Etnosentrisme Konsumen ..................... 67

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Perceived Quality .................................. 67

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Brand Awareness .................................. 68

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian ............................ 68

Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Kualitas Produk ................................. 69

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Perceived Quality .............................. 70

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Brand Awareness............................. 70

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian ...................... 71

Tabel 4.12 Saya mengutamakan sepatu olahraga Specs, karena

produk lokal....................................................................... 71

Tabel 4.13 Saya lebih baik memilih sepatu olahraga Specs (lokal)

dibanding sepatu merek asing ........................................... 72

Tabel 4.14 Membeli sepatu olahraga Specs (lokal) merupakan

tindakan terbaik ................................................................. 72

Tabel 4.15 Sepatu olahraga Specs memiliki kekuatan dan nyaman

dipakai ............................................................................... 73

Tabel 4.16 Sepatu olahraga Specs ringan dan mudah dipakai ............. 73

Tabel 4.17 Sepatu olahraga Specs awet dan tahan lama ...................... 74

Tabel 4.18 Sepatu olahraga Specs tidak mudah rusak ......................... 74

Tabel 4.19 Sepatu olahraga Specs mudah dirawat dan dapat

diperbaiki ........................................................................... 75

Tabel 4.20 Sepatu olahraga Specs memiliki bentuk yang menarik ..... 75

Tabel 4.21 Sepatu olahraga Specs memiliki model yang variatif ........ 76

Tabel 4.22 Sepatu olahraga yang pertama saya ingat sepatu adalah

olahraga Specs ................................................................... 76

Tabel 4. 23 Sepatu olahraga Specs mudah diingat dan dikenal ........... 77

Tabel 4. 24 Saya mengetahui sepatu olahraga Specs setelah

mendapatkan informasi...................................................... 77

Tabel 4. 25 Saya tidak mengetahui sepatu olahraga Specs .................. 78

Tabel 4. 26 Saya membutuhkan sepatu olahraga Specs untuk

berolahraga........................................................................ 78

Tabel 4. 27 Saya mengetahui informasi tentang sepatu olahraga

Specs dari keluarga/teman/tetangga .................................. 79

Page 16: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

xv

Tabel 4. 28 Saya mengetahui informasi tentang sepatu olahraga

Specs dari iklan (TV, website, sosial media, dsb) ............ 79

Tabel 4. 29 Dari berbagai alternatif produk sepatu olahraga yang

ada, saya memutuskan untuk membeli Specs ................... 80

Tabel 4. 30 Saya memutuskan untuk melakukan pembelian sepatu

olahraga Specs ................................................................... 80

Tabel 4. 31 Saya akan melakukan pembelian ulang sepatu olahraga

Specs untuk selanjutnya .................................................... 81

Tabel 4. 32 Saya akan merekomendasikan sepatu olahraga Specs ke

orang lain 81

Tabel 4. 33 Hasil Uji Normalitas Secara Statistik................................ 82

Tabel 4. 34 Hasil Uji Multikolineritas ................................................. 84

Tabel 4. 35 Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Statistik .................. 87

Tabel 4. 36 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji t) ................................... 88

Tabel 4. 37 Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F) .............................. 91

Tabel 4. 38 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ........................... 92

Tabel 4. 39 Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ..................... 94

Page 17: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Perkembangan Sepatu Specs di Indonesia ...................... 7

Gambar 1. 2 Survey Top of Mind Awareness Sepatu Olahraga,

2018 ................................................................................ 9

Gambar 2. 1 Piramida Kesadaran Merek.................................... ......... 26

Gambar 2. 2 Niai Kesadaran Merek ..................................................... 28

Gambar 2. 3 Kerangka Pemikiran ........................................................ 43

Gambar 4. 1 Logo Specs ...................................................................... 63

Gambar 4. 2 Hasil Uji Normalitas Secara Grafik ................................ 82

Gambar 4. 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik ................... 86

Page 18: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian ....................................................... 108

Lampiran 2 : Jumlah Anggota UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) ..... 109

Lampiran 3 : Distribusi Frekuensi Pernyataan Kuesioner ................... 111

Lampiran 4 : Hasil Pengolahan Data melalui SPSS 23.0 .................... 113

Page 19: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan cabang olahraga di Indonesia saat ini berkembang

semakin pesat. Berdasarkan data dari BPS, sisi frekuensi penduduk yang

berolahraga sebesar 66,68% penduduk berumur 10 tahun ke atas

berolahraga setidaknya satu hari dalam seminggu.

Tabel 1.1 Penduduk yang Melakukan Olahraga

Bagi masyarakat Indonesia yang maju dan modern kegiatan olahraga

sudah menjadi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Olahraga telah

dipandang memiliki berbagai fungsi yang tidak hanya untuk

mengembangkan kualitas kebugaran fisik saja, melainkan mengembangkan

Page 20: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

2

kualitas mental individu dan masyarakat secara lebih utuh dan kuat.

(kemenpora.go.id)

Tabel 1.2 Persentase Penduduk yang Melakukan Olahraga

Berdasarkan data di atas, jenis olahraga yang sering dilakukan oleh

penduduk Indonesia adalah SKJ, jogging, dan sepak bola. SKJ, dan jogging

karena diminati masyarakat karena mudah, serta dapat dilakukan kapan saja

dan dimana saja tanpa memebutuhkan peralatan dan persyaratan khusus.

Sedangkan olahraga yang populer dan merakyat adalah sepakbola,

persentasenya meningkat dari tahun ke tahun.

Page 21: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

3

Salah satu perlengkapan pokok dari berbagai cabang olahraga tersebut

yaitu sepatu. Sepatu merupakan perlengkapan wajib dalam berolahraga dan

memiliki peran untuk menunjang pengguna dalam kenyamanan berolahraga.

Dengan kualitas sepatu yang baik tentunya bisa menumbukan minat dalam

berolahraga.

Dengan tingginya minat terhadap keperluan olahraga dan adanya

perkembangan cabang olahraga di Indonesia maka memberikan perubahan

dan perkembangan yang cepat pada persaingan bisnis sepatu olahraga di

Indonesia. Beberapa produsen sepatu lokal dan asing saling bersaing

memanfaatkan perkembangan olahraga. Selain bersaing harga, produsen

sepatu olahraga juga bersaing dalam kualitas produk.

Dilain hal, Indonesia yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke-4 di

dunia telah menarik banyak perusahaan untuk memasuki pasar Indonesia.

Indonesia pun ikut serta juga di lembaga-lembaga seperti Word Trade

Organization (WTO), ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan ASEAN

Economic Community (AEC). Hal tersebut semakin mendorong pemerintah

Indonesia untuk lebih terbuka atas masuknya produk-produk dari negara

lain. Dengan diberlakukanya perdagangan internasional tersebut, tentunya

akan menjadi perhatian bagi pemerintah Indonesia yaitu harus

mempersiapkan industri dalam negeri dalam menghadapi kompetisi global

yaitu ASEAN Economic Community (AEC) atau yang dikenal dengan

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Page 22: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

4

Strategi yang harus segera direalisasikan untuk memetik keuntungan

dengan adanya MEA yaitu dengan memperkuat strategi ke dalam negeri.

Strategi kedalam yaitu upaya-upaya yang dilakukan pemerintah khusunya

memperkuat di dalam negeri dalam menghadapi MEA, salah satunya yaitu

meningkatkan penggunaan atau konsumsi produk dalam negeri.

Menurut survey pendahuluan, jika dilihat dari sisi konsumen pada era

sekarang ini justru cenderung lebih tertarik pada merek global, hal tersebut

terjadi dikarenakan kualitas dari merek global yang sudah terjamin dan

merek global mempunyai suatu nilai prestige yang tinggi. Data penjualan

sepatu olahraga di Indonesia pada 2016 juga masih dikuasai oleh merek

global yaitu Adidas. Berdasarkan penelitian MARS yang sudah diolah pada

survey pendahuluan, dilakukan penelitian di tiga kota besar di Indonesia

yaitu Jakarta, Bandung, dan Semarang. Seperti dapat dilihat pada tabel 1.1

dibawah ini

Page 23: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

5

0

5

10

15

20

25

30

Adidas Nike Specs Logo

PENJUALAN SEPATU OLAHRAGA (MARS, 2016)

Jakarta Bandung Semarang

Tabel 1.3 Penjualan Sepatu Olahraga di 3 Kota besar Indonesia

Sumber : (edhiaruman, 2016)

Pada tabel di atas, penelitian di tiga kota besar tersebut dapat terlihat

merek global seperti Adidas dan Nike masih menguasai pasar produk sepatu

olahraga di Indonesia. Hal tersebut bisa terjadi karena kualitas dari merek

tersebut sudah terjamin dan terpercaya. Sepatu Adidas menjadi market

leader di 3 kota besar Jakarta, Bandung, Semarang. Diikuti oleh pesaing nya

yaitu Nike yang tidak terpaut jauh penjualannya dengan Adidas. Sedangkan

2 produk lokal yaitu Specs dan Logo yang masih terpaut jauh penjualan nya

dengan produk buatan luar negeri yang mempunyai nilai prestige yang

tinggi.

Page 24: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

6

Melihat fenomena di atas tentunya sangat disayangkan, mengingat

bahwa masyarakat Indonesia seharusnya bisa menjadi pelopor untuk

memajukan merek lokal di kancah Internasional. Namun yang terjadi malah

sebaliknya, banyak masyarakat Indonesia yang dengan bangga

menggunakan merek global.

Pada akhirnya banyak merek global yang cenderung lebih sukses

dalam kategori produk yang sifatnya high profile dan high involvement,

sementara merk lokal sendiri lebih disukai para konsumen untuk everyday

product saja misalnya seperti makanan (Johanson & Ronkainen, 2004)

Namun, setiap negara pasti memiliki produk lokal yang merintis untuk

menyaingi merek-merek global. Specs merupakan sebuah perusahaan sepatu

olahraga asal Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1994 di

Jakarta. Sebagai perusahaan lokal, Specs mengusung slogan produknya

dengan “Buktikan Indonesiamu”. Dengan slogan tersebut, Specs

mengeluarkan varian jenis sepatu dengan motif batik dengan nama,

Accelerator Borneo, Celebes, Papua, Java, Andalas, dan lain-lain. Tidak

hanya sepatu, Specs juga mengeluarkan Jersey klub Liga Indonesia dengan

motif batik seperti, Persipura dengan motif asmat dan Sriwijaya dengan

motif batik songketnya. Tidak hanya klub sepakbola, Specs juga menjadi

sponsor pemain sepak bola profesional di Indonesia seperti Kurnia Mega,

Isnan Ali, Arif Suyono, dan Yongki Aribowo. Sedangkan untuk di olahraga

futsal, Specs juga mensponsori Yos Adi Wicaksono, Socrates Matulessy,

dan Bambang Bayu Saptaji (http://specs-sports.com:2016).

Page 25: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

7

Gambar 1. 1 Perkembangan Sepatu Specs di Indonesia

Sumber: Google Trend (2016)

Ket : #Specs #Adidas # Nike

Pada Gambar 1.1 di atas, perkembangan sepatu Specs di Indonesia

dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dilihat dari grafik garis warna

biru. Namun masih terpaut jauh dengan 2 produk global yaitu Nike dan

Adidas pada grafik merah dan kuning. Berdasarkan 2 fenomena mengenai

perbandingan penjualan Specs dan produk asing tersebut sangat erat

kaitannya dengan etnosentrisme konsumen.

Penelitian Sudarti (2013) mengungkapkan bahwa semakin tinggi

tingkat consumer ethnocentrism maka semakin tinggi pula loyalitas

terhadap merek lokal. Consumer ethnocentrism adalah keyakinan konsumen

menyangkut kepatutan atau moralitas dalam pembelian produk buatan luar

negeri (Shimp & Sharma, 1987).

Selain itu pada fenomena selanjutnya, berdasarkan artikel yang dimuat

pada tanggal 1 September 2013 oleh bolalob.com, “Survey ini kami lakukan

pada seri perdana gelaran futsal tertinggi di Indonesia ini di GOR

Page 26: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

8

Amongrogo Yogyakarta, 19-23 Agustus 2013 lalu. Sekitar 95 pemain dari

tujuh tim peserta, mayoritas masih mengandalkan pabrikan lokal, Specs, dan

produsen peralatan olahraga asal Amerika Serikat, Nike, sebagai "senjata"

mereka di laga PIFL 2013. Specs dan Nike bersaing di dalam survey ini.

Namun pemain pengguna sepatu Specs mengeluhkan bahwa produk lokal

tersebut tidak durable/ tidak awet dan mudah rusak. Hal tersebut sangat

disayangkan melihat kepercayaan para pemain profesional yang sudah

menggunakan Specs bisa berpindah ke merek asing”. Pada artikel yang

dimuat bolalob.com tersebut menunjukan bahwa persepsi pelanggan atas

sepatu Specs tidak sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan. Para

pemain profesional tersebut mengharapakan sepatu yang durable/awet

namun nyatanya malah sebaliknya. Fenomena tersebut berkaitan dengan

perceived quality.

Perceived quality sebagai persepsi pelanggan terhadap seluruh

kualitas atau keunggulan sebuah produk atau jasa layanan sehubungan

dengan maksud yang diharapkan (Keller, 2013:187). Parasuraman,

Zeithaml, dan Berry (2001) menyatakan bahwa perceived quality

mempengaruhi keputusan pembelian.

Page 27: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

9

Gambar 1. 2 Survey Top of Mind Awareness Sepatu Olahraga, 2018

Sumber : Olahan survey pendahuluan, 2018

Pada gambar 1.2 merupakan survey Top of Mind Awarness Sepatu

Olahraga yang dilakukan peneliti pada 30 responden pengguna sepatu

olahraga. Terdapat fenomena, hasil menunjukan Adidas dengan persentase

awareness tertinggi yaitu 47%, selanjutnya Nike 40%, Puma 10%, dan

Reebok 3%. Data tersebut menunjukan benak konsumen Indonesia masih

dibayangi oleh merek-merek asing, tidak ada konsumen yang menyebutkan

merek lokal seperti Specs, Logo, dan lainnya pada survey tersebut.

Sepatu Specs yang sudah lama bersaing di pasar sepatu olahraga

Indonesia tidak disebut sekalipun pada survey Top of Mind Awareness

tersebut. Hal itu menunjukan sepatu Specs tidak mudah dikenali oleh

masyarakat. Top of mind merupakan bagian dari tingkatan brand awareness.

Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk

47%

40%

10%3%

Survey Top of Mind Awareness Sepatu Olahraga

Adidas

Nike

Puma

Reebok

Page 28: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

10

mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu

kategori produk tertentu (Durianto dkk, 2004: 57).

Sejak tahun 2010 Specs memberikan desain batik untuk memberikan

ciri khas kenegaraan Indonesia beberapa produknya adalah sepatu Specs

Batik Accelerator Senopati, sepatu futsal Specs Batik Accelerator Priangan,

dan sepatu futsal Specs Batik Accelerator Pakis. Selain itu penamaan lain

dari model sepatu nya yang mencirikan Indonesia yaitu Garuda Attack yang

dibalut dengan warna sesuai dengan bendera Indonesia yaitu merah dan

putih. Semua itu dilakukan Specs untuk menarik konsumen agar membeli

produk lokal yang memiliki ciri khas kenegaraan Indonesia dan

memudahkan Specs agar dikenal oleh masyarakat.

Menurut Kotler dan Amstrong (2016:183), proses keputusan

pembelian merupakan sikap seseorang untuk membeli atau menggunakan

suatu produk baik serupa barang atau jasa yang telah diyakini akan

memuaskan dirinya dan kesediannya menanggung resiko yang mungkin

ditimbulkannya. Berdasarkan fenomena masalah di atas, diduga terdapat

pengaruh etnosentrisme konsumen, perceived quality, dan brand

awareness terhadap proses keputusan pembeliaan.

Berdasarkan dugaan diatas maka tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Etnosentrisme Konsumen, Perceived

Quality, dan Brand Awareness Terhadap Proses Keputusan Pembelian

Sepatu Olahraga Specs pada Mahasiswa UKM Olahraga Perguruan

Tinggi di Ciputat.”

Page 29: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

11

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada permasalahan yang telah diuraikan di atas dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah etnosentrisme konsumen berpengaruh secara parsial terhadap

proses keputusan pembelian sepatu olahraga Specs pada Mahasiswa

UKM Olahraga Perguruan Tinggi di Ciputat?

2. Apakah perceived quality berpengaruh secara parsial terhadap proses

keputusan pembelian sepatu olahraga Specs pada Mahasiswa UKM

Olahraga Perguruan Tinggi di Ciputat?

3. Apakah brand awareness berpengaruh secara parsial terhadap proses

keputusan pembelian sepatu olahraga Specs pada Mahasiswa UKM

Olahraga Perguruan Tinggi di Ciputat?

4. Apakah etnosentrisme konsumen, perceived quality, dan brand

awareness berpengaruh secara simultan terhadap proses keputusan

pembelian sepatu olahraga Specs pada Mahasiswa UKM Olahraga

Perguruan Tinggi di Ciputat?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan oleh penulis

adalah:

1. Mengannalisis pengaruh secara parsial etnosentrisme konsumen

terhadap proses keputusan pembelian sepatu olahraga Specs pada

Mahasiswa UKM Olahraga Perguruan Tinggi di Ciputat.

Page 30: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

12

2. Mengannalisis pengaruh secara parsial perceived quality terhadap

proses keputusan pembelian sepatu olahraga Specs pada Mahasiswa

UKM Olahraga Perguruan Tinggi di Ciputat.

3. Mengannalisis pengaruh secara parsial brand awareness konsumen

terhadap proses keputusan pembelian sepatu olahraga Specs pada

Mahasiswa UKM Olahraga Perguruan Tinggi di Ciputat.

4. Menganalisis pengaruh secara simultan etnosentrisme konsumen,

perceived quality, dan brand awareness secara simultan terhadap

proses keputusan pembelian sepatu olahraga Specs pada Mahasiswa

UKM Olahraga Perguruan Tinggi di Ciputat.

D. Manfaat Penelitian

Dengan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penulis

ingin memberikan beberapa manfaat terkait dengan penelitian ini, yaitu:

1. Bagi Penulis

Penelitian diharapkan akan memberikan pembelajaran terbaru bagi

penulis, khususnya terkait dengan bagaimana mengimplementasikan

ilmu/teori yang didapat selama mengikuti perkuliahan kedalam sebuah

karya ilmiah.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang relevan

dan berguna bagi perusahaan terkait dalam upaya peningkatan

performa perusahaan dan dapat meningkatkan profitabilitas

Page 31: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

13

perusahaan dengan mengembangkan program-program promosi dan

pemasaran.

3. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi dalam

memberikan sebuah informasi baru bagi mahasiswa dalam penulisan

karya tulis ilmiah.

Page 32: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pemasaran

a. Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler dan Armstrong (2016:27) menyatakan The

process by which companies create value for customers and build

strong customer relationships in order to capture value from

customers in return. Definisi tersebut mengartikan bahwa,

pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai

bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan

pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai

imbalannya.

Menurut Schiffman & Wisenblit (2015:30),“Marketing is the

activity, set of institutions, and processes for creating

communicating, delivering, and exchanging offerings that have

value for costumers, clients, partners, and society.” Definisi

tersebut artinya, pemasaran adalah aktivitas, rangkaian institusi,

dan proses untuk mengkomunikasikan, mengirimkan, dan

menawarkan nilai untuk konsumen, klien, partner, dan kelompok.

Beberapa definisi pemasaran yang dikemukakan para ahli

tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu proses

sosial atau fungsi organisasi dalam kegiatan bisnis yang bertujuan

Page 33: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

15

untuk menyalurakan atau mendistribusikan barang-barang dalam

rangka memuaskan kebutuhan konsumen. Tujuan pemasaran

adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa

sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan

sendirinya, idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap

membeli sehingga yang tinggal hanyalah bagaimana membuat

produknya tersedia.

2. Manajemen Pemasaran

a. Pengertian Manajemen Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2016:27), “Marketing is a

sociental proces by which individuals and groups obtain what they

need and want through creating, offering, and freering, and freely

exchanging products and services of value with others”. Definisi

tersebut mendefinisikan bahwa. Pemasaran adalah proses sosial

dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan

freering, dan bebas bertukar produk dan jasa dari nilai dengan lain.

Menurut American Marketing Society dalam buku Kotler dan

Keller (2016:27) Menyatakan bahwa Marketing management as the

art and science of choosing target markets and getting, keeping,

and growing customers through creating delivering, and

communicating superior customer value.Definisi tersebut

menyatakan bahwa Manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu

Page 34: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

16

Memilih target pasar dan mendapatkan, menjaga, dan tumbuh

pelanggan melalui Buat Akun menyampaikan, dan

mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.Definisi di atas

menunjukan bahwa manajemen pemasaran adalah segala sesuatu

yang perlu ada perencanaan terlebih dahulu agar segala sesuatu

sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen yang kemudian akan

menimbulkan suatu pemasaran.

Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang

sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan

yang dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup

perusahaan untuk melakukan perkembangan terhadap perusahaan

dan untuk pencapaian tujuan perusahaan dalam memperoleh laba.

Pemasaran berusaha mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan

konsumen pasar sasarannya serta bagaimana memuaskan mereka

melalui proses pertukaran dengan tetap memperhatikan semua

pihak dan tujuan terkait dengan kepentingan perusahaan.

3. Perilaku Konsumen

a. Pengertian Perilaku Konsumen

American Marketing Association mendefinisikan perilaku

konsumen sebagai “dinamika interaksi antara pengaruh dan

kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan

pertukaran aspek-aspek kehidupan.” Dengan kata lain, perilaku

konsumen melibatkan pemikiran dan perasaan yang mereka alami

Page 35: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

17

serta tindakan yang mereka lakukan dalam proses konsumsi. Hal

itu juga mencakup segala hal pada lingkungan yang mempengaruhi

pemikiran, perasaan, dan tindakan tersebut. (Peter&Olson, 2013:6).

Sedangkan menurut Schiffman & Wisenblit (2015:30)

“Consumer behavior is the study of consumers action during

searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of

products and services that they expect will satisfy their needs.”

Definisi tersebut mengartikan bahwa, perilaku konsumen

merupakan studi dari konsumen selama mereka mencari, membeli,

mengevaluasi, dan membuang suatu produk atau jasa yang mereka

harapkan dapat memuaskan kebutuhannya.

4. Etnosentrisme Konsumen

a. Pengertian Etnosentrisme Konsumen

Istilah “ethnocentrism” pertama kali publikasikan oleh

Summer pada tahun 1906, yang mengatakan bahwa ethnocentrism

adalah “the belief that one’s own culture is superior to others,

which is often accompanied by a tendency to make individious

comparisons”. Dengan ethnocentrism merujuk pada kebanggan,

keangkuhan, dan kepercayaan akan keistimewaan kelompok sendiri

dan merendahkan keberadaan kelompok lain (Kurnianto, 2015:28).

Ethnocentrism berfungsi membantu memastikan keberlangsungan

kelompok dan budaya memalui peningkatan solidaritas ,

konformitas, koperasi, kesetiaan, dan efektifitas (Sharma et al,

Page 36: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

18

1995). Beberapa prilaku spesifik yang merupakan ciri dari sikap

Ethnocentrism, diantaranya kecenderungan untuk : 1) membeda-

bedakan berbagai kelompok, 2) mempersepsikan kejadian

berdasarkan manfaatnya bagi kelompok sendiri (ekonomi, politik,

ataupun sosial), 3) melihat kelompok sendiri sebagai pusat dari

alam semesta dan memandang cara hidup kelompoknya lebih baik

daripada yang lain, 4) mencurigai dan mencela kelompok lain, 5)

memandang kelompok sendiri sebagai kelompok yang superior,

kuat dan jujur, 6) melihat kelompok lainya sebagai kelompok yang

inferior, lemah, tidak jujur dan suka membuat masalah (Sharma et

al, 1995).

Shimp dan Sharma (1987:6) memperluas konsep

Ethnocentrism dengan menghubungkan terhadap konsep

pemasaran yaitu prilaku konsumen, untuk mempelajari prilaku

konsumen dan implikasi pemasaran dari Ethnocentrism. Istilah

“consumer ethnocentrism” yang digunakan Shimp dan Sharma

(1987:5) untuk mewakili keyakinan yang dipegang oleh konsumen

Amerika Serikat tentang kepantasan dan moralitas terhadap

pembelian produk buatan luar negeri. Shimp dan Sharma (1987:6)

mendifinisikan consumer ethnocentrism sebagai :“the believe held

by American customers about oppropriateness, indeed morality, of

purchasing foreign-made products”. Consumer Ethnocentrism juga

dapat didefinisikan sebagai sebuah kongsi atau perspektif

Page 37: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

19

konsumen yang cenderung menilai terlalu tinggi produk lokal dan

menilai terlalu rendag produk asing dikarenakan dengan asumsi

bahwa kelompoknya lebih baik daripada yang lain.

Seseorang yang mengasumsikan bahwa negaranya sendiri

lebih unggul dibandingkan dengan negara lain disebut sebagai

Konsumen yang memiliki orientasi etnhosentris (Warren J.

Keegan, Mark Green, 2013). consumer ethnocentrism mengacu

kepada kepercayaan seseorang bahwa jika membeli produk asing

akan berpotensi menghasilkan pegangguran, mengurangi lapangan

pekerjaan dan merusak perekonomian lokal, sehingga dengan kata

lain jika membeli produk buatan luar negeri bisa dikatagorikan

sebagai tindakan yang tidak tepat dan tidak menunjukkan sikap

patroitisme terhadap negara sendiri. Consumer ethnocentrism dapat

membentuk suatu kepercayaan kelompok etnis tertentu lebih baik

dibandingkan kelompok lain. Dalam hubungan fungsional,

customer ethnocentrism memberikan individu suatu identitas, rasa

memiliki, dan yang terpenting mengenai prilaku pembelian yang

dapat diterima (acceptable) dan tidak dapat diterima bagi suatu

kelomok (Shimp dan Sharma, 1987:7).

Shimp dan Sharma (1987:7) juga menyatakan bahwa

konsumen ethnosentris adalah pola prilaku yang terbentuk pada

masa kanak-kanak dan bersifat tidak elastis terhadap atribut-atribut

produk seperti harga dan kualitas produk. Memahami tingkat

Page 38: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

20

etnosentris yang dimiliki pelanggan sangat bermanfaat bagi

pengetahuan dan informasi perusahaan tentang kecenderungan

pelanggan disuatu Negara untuk lebih mengkonsumsi produk

dalam negeri atau produk luar negeri (Kurnianto, 2015:29).

b. Pengukuran Etnosentrisme Konsumen

Konsep ”ethnocentrism” oleh Shimp and Sharma (1987)

diformulasikan sebagai konsep untuk mempelajari perilaku

konsumen dan implikasi pemasarannya bahwa beberapa pelanggan

umumnya percaya bahwa pembelian produk yang diproduksi

secara lokal merupakan kepantasan secara moral dalam suatu

kesadaran normatif. Selanjutnya Shimp dan Sharma (1987)

berhasil mengembangkan instrument untuk mengukur

kecenderungan sikap Etnosentrisme Konsumen yang berhubungan

dengan prilaku membeli produk asing yang dibandingkan dengan

produk dalam negeri, yang dinamakan CETSCALE (Consumer

Ethocentri Tendencies Scale). Instrumen pengukuran ini terdiri dari

17 Tujuh belas item CETSCALE yang telah banyak digunakan

diberbagai Negara sebagai pengukuran tingkat etnhosentris

pelanggan yang valid dan reliabel (Kurnianto, 2015:31)

.

Page 39: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

21

Tabel 2. 1 Tujuh Belas Item Instrumen CETSCALE

No. Question

1. Orang Indonesia sebaiknya selalu membeli produk buatan

dalam negeri daripada produk impor

2. Hanya produk yang tidak ada di Indonesia yangperlu di impor

3. Membeli produk Indonesia membantu produk Indonesia terus

bertumbuh

4. Produk Indonesia adalah produk yang paling utama

5. Membeli produk buatan luar negeri bukan merupakan tindakan

orang Indonesia

6. Tindakan membeli produk asing merupakan tindakan tidak

benar

7. Orang Indonesia yang sejati harus membeli produk Indonesia

8. Kita sebaiknya membel produk buatan Indonesia daripada

membiarkan negara lain mengambil kekayaan kita

9. Membeli produk Indonesia merupakan hal terbaik

10. Sebaiknya kegiatan perdagangan dan pembelian barang-barang

dari negara lain sangat sedikit, kecuali jika dibutuhkan

11. Orang Indonesia seharusnya tidak membeli produk asing

12. Kontrol/pengendalian harus ditempatkan pada seluruh kegiatan

impor

13.

Hal ini mungkin dapat membebankan saya pada jangka

panjang, tapi saya tetap memilih untuk menduk produk

Indonesia

14. Pihak asing seharusnya tidak diperbolehkan untuk menaruh

produk mereka di pasar Indonesia

15. Produk asing harus dikenakan pajak yang besar agar

mengurangi masuknya produk ke wilayah Indnesia

16. Kita sebaiknya membeli produk negara lain hanya produk-

produk yang tidak ada di Indonesia

17.

Konsumen Indonesia yang membeli produk-produk yang

dibuat di negara lain bertanggung jawab dalam mengakibatkan

rekan sesama orang Indonesia tidak bekerja (work out)

Sumber : (Kurnianto, 2015)

Penggunaan CETSCALE akan menunjukkan bahwa konsumen

yang memiliki tingkat etnosentis lebih tinggi akan memiliki

kecenderungan positif untuk menggunakan produk buatan dalam

Page 40: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

22

negeri dan konsumsi produk buatan luar negeri (Kurniato,

2015:32).

c. Indikator-Indikator Etnosentrisme Konsumen

Menurut Shimp dan Sharma (1987) dalam Kurnianto

(2015:33) indikator-indikator etnosentrisme konsumen antara lain:

1. Produk lokal yang diutamakan

2. Produk lokal yang sebaiknya dibeli

3. Membeli produk lokal merupakan tindakan terbaik

5. Perceived Quality

a. Pengertian Perceived Quality

Persepsi kualitas adalah: “customers perception of the overall

quality or superiority of a product or service compared to

alternatives and with respect its intended purpose. Achieving a

satisfactory level of perceived quality has become more difficult as

continual product improvementns over the years have led to

heightened consumer expectations”. Persepsi pelanggan atas

kualitas keseluruhan atau keunggulan produk atau layanan

dibandingkan alternatif dan dengan menghormati tujuan yang telah

ditetapkan. Mencapai tingkat kualitas yang memuaskan telah

menjadi lebih sulit karena perbaikan produk terus-menerus selama

bertahun-tahun telah menyebabkan meningkatnya konsumen

harapan.(Keller, 2013:187)

Page 41: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

23

Menurut Durianto, dkk (2004:96), persepsi kualitas merupakan

persepsi konsumen terhadap kualitas suatu merek produk. Persepsi

terhadap kualitas keseluruhan dari suatu produk dapat menentukan

nilai dari produk tersebut dan berpengaruh secara langsung kepada

keputusan pembelian konsumen dan loyalitas merek terhadap

merek.

Dapat disimpulkan, persepsi kualitas tersebut bersifat obyektif.

Persepsi kualitas merupakan persepsi pelanggan atas atribut yang

dianggap penting baginya. Persepsi pelanggan merupakan

penilaian, yang tentunya tidak selalu sama antara pelanggan satu

dengan lainnya.

Ada lima nilai yang dapat menggambarkan persepsi kualitas

(Durianto, dkk, 2004:96), yaitu:

1. Alasan untuk membeli

Persepsi kualitas yang baik dapat membantu semua elemen

program pemasaran menjadi lebih efektif. apabila persepsi

kualitas tinggi, kemungkinan besar periklanan dan promosi

yang dilakukan akan efektif.

2. Diferensiasi atau posisi

Persepsi kualitas suatu merek akan berpengaruh untuk

menentukan posisi merek tersebut dalam persaingan. Berkaitan

dengan persepsi kualitas, apakah merek tersebut terbaik atau

hanya kompetitif terhadap merekmerek lain.

Page 42: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

24

3. Harga optimum

Penentuan harga optimum yang tepat dapat membantu

perusahaan untuk meningkatkan persepsi kualitas merek

tersebut.

4. Minat saluran distribusi

Pengecer, distributor, dan berbagai pos saluran lainnya lebih

menyukai untuk memasarkan produk yang disuaki oleh

konsumen, dan konsumen lebih menyukai produk dengan

persepsi kualitas yang baik.

5. Perluasan merek

Merek dengan persepsi kualitas yang kuat akan memiliki

peluang sukses yang lebih besar dalam melakukan kebijakan

perluasan merek.

b. Dimensi dan Indikator-Indikator Perceived Quality

Berdasarkan Keller (2013:187) dimensi perceived quality

dibagi menjadi tujuh, yaitu:

1. Primary ingredients, melibatkan fungsi dari sepatu yang

sudah sesuai standar. (kekuatan, nyaman dipakai)

2. Supplementary features, mennggambarkan sepatu yang

ringan dan mudah dipakai.

3. Product realibility, mencerminkan sepatu tidak mudah rusak.

4. Durability, mencerminkan sepatu yang awet dan tahan lama.

5. Serviceability, menggambarkan sepatu yang mudah dirawat.

Page 43: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

25

6. Style, mengarah pada kesesuain bentuk yang menarik

7. Design, mengarah kepada model sepatu yang menarik.

6. Brand Awareness

a. Pengertian Brand awareness

Kesadaran merek adalah kesanggupan seorang calon pembeli

untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian

dari suatu kategori produk tertentu (Durianto dkk, 2004: 57).

Brand awareness (kesadaran merek) merupakan kemampuan

konsumen untuk mengidentifikasi suatu merek pada kondisi yang

berbeda, dapat dilakukan dengan pengenalan merek dan

pengingatan kembali terhadap suatu merek tertentu. Kesadaran

merek diciptakan dan ditingkatkan dengan cara meningkatkan

keakraban merek melalui paparan berulang sehingga konsumen

merasa mengenal merek tersebut (Kotler, 2010:215).

b. Pembentukan Kesadaran Merek

Bagian dari suatu kategori produk perlu ditekankan karena

terdapat suatu hubungan yang kuat antara kategori produk dengan

merek yang dilibatkan. Misalnya publikasi tentang penerbangan

Garuda Indonesia tidak akan membantu kesadaran merek dari

Kacang Garuda. Kesadaran merek membutuhkan continum

ranging (jangkauan kontinum) dari perasaan yang tidak pasti

bahwa merek tertentu telah dikenal sebelumnya, sehingga

Page 44: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

26

konsumen yakin bahwa produk tersebut merupakan satu-satunya

merek dalam suatu kelompok produk (Durianto dkk, 2004: 55).

Oleh karena itu konsumen cenderung membeli suatu merek

yang sudah dikenal, karena dengan membeli merek yang sudah

dikenal, mereka merasa aman, terhindar dari berbagai resiko

pemakaian dengan asumsi bahwa merek yang sudah dikenal lebih

dapat diandalkan, (Durianto dkk, 2004: 54). Kontinum ini dapat

terwakili dalam tingkatan kesadaran merek yang berbeda yang

dapat digambarkan dalam suatu piramida berikut ini:

Gambar 2. 1 Piramida Kesadaran Merek

Sumber: Durianto dkk (2004:55).

Gambar di atas menunjukan adanya empat tingkatan

kesadaran merek yang di sebut piramida kesadaran merek.

Piramida kesadaran merek dari tingkat terendah sampai tingkat

tertinggi adalah sebagai berikut :

Puncak Pikiran

(Top of Mind)

Pengingatan

Kembali Merek

(Brand Recall)

Pengenalan Merek

(Brand Recognition)

Tidak Menyadari Merek

(Brand Unware)

Page 45: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

27

1) Brand unaware (tidak menyadari merek) adalah tingkatan

paling rendah dalam piramida kesadaran merek, dimana

konsumen tidak menyadari adanya suatu merek.

2) Brand recognition (pengenalan merek) adalah tingkat

minimal kesadaran merek, dimana pengenalan suatu merek

muncul lagi setelah dilakukan pengingatan kembali lewat

bantuan (aided recall).

3) Brand Recall (pengingatan kembali terhadap merek) adalah

pengingatan kembali terhadap merek tanpa bantuan (unaided

recall).

4) Top of Mind (puncak pikiran) adalah merek yang disebutkan

pertama kali oleh konsumen atau yang pertama kali muncul

dalam benak konsumen. Dengan kata lain, merek tersebut

merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada dalam

benak konsumen.

Merek yang di sebut pertama dalam suatu tugas pengingatan

kembali tanpa bantuan berarti telah meraih kesadaran puncak

pikiran (top of mind awareness), suatu posisi istimewa. Dalam

pengertian yang sangat sederhana, merek tersebut menjadi

pimpinan dari berbagai merek yang ada dalam pikiran seseorang.

Tentu saja, ada merek lain yang berdekatan dengan itu.

Page 46: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

28

Jangkar tempat tautan berbagai asosiasi

Familiar/rasa suka

Substansi/komitmen

Mempertimbangkan merek

Kesadaran Merek

c. Tujuan Kesadaran Merek

Pengakuan merek merupakan langkah dasar pertama dalam

tugas komunikasi. Peran kesadaran merek dalam membantu

merek dapat dipahami dengan mengkaji bagaimana kesadaran

merek menciptakan suatu nilai (Durianto dkk, 2004: 7).

Kesadaran merek memberikan nilai melalui empat cara.

Gambar 2. 2 Nilai Kesadaran Merek

Sumber: Durianto dkk (2004: 7).

Penjelasan dari ke empat nilai tersebut adalah sebagai

berikut:

1) Jangkar tempat tautan berbagai asosiasi: suatu merek yang

kesadarannya tinggi dibenak konsumen akan membantu

asosiasi-asosiasi melekat pada merek tersebut karena, daya

jelajah merek tersebut menjadi sangat tinggi dibenak

konsumen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jika

kesadaran suatu merek rendah, maka asosiasi yang diciptakan

oleh pemasar akan sulit melekat pada merek tersebut.

Page 47: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

29

2) Familiar atau rasa suka: jika kesadaran atas merek sangat

tinggi, konsumen akan sangat akrab dengan merek tersebut

dan lama-kelamaan akan timbul rasa suka yang tinggi

terhadap merek tersebut.

3) Substansi atau komitmen: kesadaran merek dapat

menandakan keberadaan, komitmen, dan inti yang sangat

penting bagi perusahaan. Jadi jika kesadaran atas merek

tinggi, kehadiran merek itu akan selalu dapat kita rasakan.

Sebuah merek dengan kesadaran konsumen tinggi biasanya

disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu diiklankan secara luas,

eksistensi yang telah teruji oleh waktu, jangkauan distribusi

yang luas, dan merek tersebut di kelola dengan baik.

4) Mempertimbangkan merek: langkah pertama dalam suatu

proses pembelian adalah menyeleksi merek-merek yang di

kenal dalam usaha suatu kelompok untuk dipertimbangkan

dan diputuskan merek mana yang akan dibeli. Merek dengan

top of mind yang tinggi mempunyai nilai pertimbangan yang

tinggi. Jika suatu merek tidak tersimpan dalam ingatan,

merek tersebut tidak akan dipertimbangkan dalam benak

konsumen.

Page 48: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

30

d. Indikator-Indikator Brand Awareness

Menurut Durianto dkk (2004:55), indikator-indikator

kesadaran merek antara lain :

1) Top of mind, merek yang pertama kali muncul dibenak

konsumen

2) Brand recall, mengingat kembali merek tanpa dibantu

3) Brand recognition, mengingat merek dengan diberi bantuan

4) Unaware of brand, tidak mengetahui suatu merek

7. Proses Keputusan Pembelian

a. Pengertian dan Proses Keputusan Pembelian

Menurut Kotler & Amstrong (2012:157) “Consumer buyer

behavior refers to the buying behavior of final consumers –

individuals and households that buy goods and services for

personal consumption.”. Pengertian tersebut mengartikan bahwa

perilaku keputusan pembelian mengacu pada perilaku pembelian

akhir dari konsumen, baik individual, maupun rumah tangga yang

membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi.

Kotler & Amstrong (2016:183) mengemukakan bahwa

terdapat lima tahap yang dilalui konsumen dalam proses

pengambilan keputusan pembelian, yaitu:

Page 49: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

31

1) Need Recognition

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali

masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat

dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. Dalam

kasus pertama yaitu yang dicetuskan oleh rangsangan

internal, salah satu kebutuhan umum seseorang misalkan

harus mencapai ambang batas tertentu dan mulai menjadi

pendorong untuk mencari air minum. Dalam kasus kedua,

kebutuhan ditimbulkan oleh rangsangan eksternal.

Seseorang bisa mengagumi mobil baru rekan kerjanya yang

memicu pemikiran tentang kemungkinan melakukan

pembelian. Para pemasar (marketeer) perlu

mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu,

dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen.

Pemasar kemudian dapat menyusun strategi pemasaran

yang mampu memicu minat konsumen untuk membeli

produknya.

2) Information Search

Seseorang konsumen yang terangsang terdorong untuk

mencari informasi yang lebih banyak. Dalam hal ini dapat

dibagi ke dalam dua level rangsangan. Situasi pencarian

informasi yang lebih ringan dinamakan penguatan

perhatian. Pada level ini, orang hanya sekedar lebih peka

Page 50: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

32

terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya, orang itu

mungkin mulai aktif untuk mencari informasi: mencari

bahan bacaan, menelpon temannya, mengunjungi toko

untuk mengetahui detail mengenai produk tertentu. Yang

menjadi perhatian utama pemasar adalah sumber-sumber

informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan

pengaruh relatif setiap sumber tersebut terhadap keputusan

pembelian selanjutnya. Sumber informasi konsumen terdiri

atas empat kelompok, yaitu:

a) Sumber pribadi meliputi keluarga, teman, tetangga,

kenalan

b) Sumber komersial meliputi iklan, pramuniaga toko,

kemasan, pajangan toko

c) Sumber umum meliputi media massa, organisasi

penentu peringkat konsumen

d) Sumber pengalaman meliputi penanganan,

pemeriksaan, dan penggunaan produk

Jumlah dan pengaruh relatif sumber-sumber informasi itu

berbeda-beda, tergantung pada kategori produk dan

karakteristik pembeli. Secara umum, konsumen

mendapatkan sebagian besar informasi tentang produk

tertentu dari sumber komersial yaitu sumber yang

didominasi oleh pemasar. Namun, informasi yang paling

Page 51: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

33

efektif berasal dari sumber pribadi atau sumber publik yang

merupakan wewenang independen. Setiap sumber informasi

melakukan fungsi berbeda dalam memengaruhi keputusan

pembelian. Informasi komersial biasanya menjalankan

fungsi pemberi informasi, dan sumber pribadi menjalankan

fungsi legitimasi atau evaluasi. Contohnya, dokter sering

mengenal obat baru dari sumber komersial namun berpaling

ke para dokter lain untuk mendapatkan informasi sebagai

dasar evaluasi.

Melalui pengumpulan informasi, konsumen tersebut

mempelajari merek-merek yang bersaing beserta fitur

merek tersebut. Masing-masing konsumen hanya akan

mengetahui sebagian dari merek-merek (kumpulan

kesadaran). Beberapa merek akan memenuhi kriteria

pembelian awal (kumpulan pertimbangan). Ketika

seseorang mengumpulkan lebih banyak informasi, hanya

sedikit merek tersisa sebagai calon untuk dipilih (kumpulan

pilihan). Merek-merek dalam kumpulan pilihan itu

semuanya mungkin dapat diterima.

3) Evaluation of alternatives

Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang

digunakan oleh semua konsumen atau oleh satu konsumen

dalam semua situasi pembelian. Terdapat beberapa proses

Page 52: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

34

evaluasi keputusan, dan model-model terbaru yang

memandang proses evaluasi konsumen sebagai proses yang

berorientasi kognitif. Yaitu model tersebut menganggap

konsumen membentuk penilaian atas produk dengan sangat

sadar dan rasional. Beberapa konsep dasar akan membantu

kita memahami proses evaluasi konsumen. Pertama,

konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua,

konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.

Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk

sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang

berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan

untuk memuaskan kebutuhan itu.

Para konsumen memberikan perhatian besar pada atribut

yang memberikan manfaat yang dicarinya. Pasar produk

tertentu sering mendapat disegmentasi berdasarkan atribut

yang menonjol bagi kelompok konsumen yang berbeda-

beda. Dalam tahap ini, seruan-seruan periklanan yang

rasional dan emosional memainkan peranan penting.

Bagaimana konsumen memproses informasi mengenai

merek yang bersaing dan membuat pertimbangan nilai

terakhir dalam semua situasi pembelian.

Page 53: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

35

4) Purchase decision

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi

merek produk yang ada dalam kumpulan pilihan mereka.

Konsumen juga dapat membentuk niat untuk membeli

merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud

pembelian, konsumen bisa mengambil lima sub keputusan

yaitu merek (merek produk apa yang akan dipilih), dealer

(penyalur), kuantitas (berapa banyak produk yang akan

dibeli), waktu (kapan akan melakukan pembelian), dan

metode pembayaran (keputusan tentang cara dan prosedur

pembelian).

Kotler (2007:242) mengungkapkan dua faktor yang berada

diantara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor

pertama adalah sikap orang lain. Sejauh mana sikap orang

lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan

bergantung pada dua hal: pertama, intensitas sikap negatif

orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan

kedua, motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang

lain. Semakin gencar sikap negatif orang lain dan semakin

dekat orang lain tersebut dengan konsumen akan semakin

mengubah niat pembeliannya. Keadaan sebaliknya berlaku

preferensi pembeli terhadap merek tertentu akan meningkat

jika orang yang konsumen sukai juga sangat menyukai

Page 54: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

36

merek yang sama. Pengaruh orang lain menjadi rumit jika

beberapa orang yang dekat dengan konsumen memiliki

pendapat yang saling berlawanan.

Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak terantisipasi

yang dapat muncul dan mengubah nilai pembelian.

Preferensi dan bahkan niat pembelian bukan merupakan

peramal perilaku pembelian yang benar-benar handal.

Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda, dan

menghindari keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh

resiko yang dipikirkan (perceived risk). Besarnya resiko

yang dipikirkan berbeda-beda menurut besarnya uang yang

dipertaruhkan, besarnya ketidakpastian atribut, dan besarnta

kepercayaan diri konsumen. Para konsumen

mengembangkan rutinitas tertentu untuk mengurangi resiko

seperti penghindaran keputusan, pengumpulan informasi

dari teman-teman dan preferensi atas nama merek dalam

negeri serta garansi. Para pemasar harus memahami faktor-

faktor yang menimbulkan perasaan dalam diri konsumen

akan adanya resiko dan memberikan informasi serta

dukungan untuk mengurangi resiko yang dipikirkan itu.

5) Postpurchace behavior

Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli oleh

konsumen, melainkan berlanjut hingga periode pasca

Page 55: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

37

pembelian. Setelah pembelian produk terjadi, konsumen

akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.

Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen terhadap produk

akan memengaruhi tingkah laku konsumen berikutnya.

Konsumen yang merasa puas akan memperlihatkan peluang

membeli dalam kesempatan berikutnya dan akan cenderung

mengatakan sesuatu yang serba baik tentang produk yang

bersangkutan serta merekomendasikannya kepada orang

lain. Apabila konsumen dalam melakukan pembelian

merasa ketidakpuasan dengan produk yang telah dibelinya,

maka konsumen akan merubah sikapnya terhadap merek

tersebut menjadi sikap yang negatif, bahkan mungkin tidak

akan melakukan pembelian ulang terhadap produk tersebut.

Oleh karena itu, para pemasar harus memantau kepuasan

pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan pemakaian

produk pasca pembelian.

b. Dimensi dan Indikator-Indikator Keputusan Pembelian

Menurut Kotler & Amstrong (2016:183) dimensi dari

keputusan pembelian antara lain:

c. Need recognition, pembeli mengenali masalah atau

kebutuhan

d. Information search, terdorong untuk mencari informasi

yang lebih banyak.

Page 56: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

38

e. Evaluation of alternatives, penilaian dan seleksi terhadap

alternatif pembelian

f. Purchase decision, keputusan untuk membeli

g. Postpurchase behavior, melakukan pembelian ulang dan

merekomendasikan kepada teman, keluarga, dll

B. Hubungan Antar Variabel

1. Hubungan etnosentrisme konsumen terhadap keputusan

pembelian

Rybina et al (2010) menyatakan bahwa konsumen yang memiliki

sikap ethnocentrism memainkan peranan penting dalam

mengkonsumsi produk buatan dalam negeri dan berkontribusi rendah

terhadap konsumsi produk impor. Konsumen yang memiliki orientasi

ethnocentrism yang tinggi akan mempunyai sikap positif terhadap

produk yang dibuat di dalam negeri, berarti penilaian terhadap produk

dalam negeri lebih baik dan konsumen memiliki minat membeli yang

lebih kuat (Jianlin et al. 2010). Hal tersebut membuktikan bahwa

tingkat etnosentrisme konsumen yang tinggi akan mempengaruhi

keputusan pembelian dari konsumen tersebut.

2. Hubungan perceived quality terhadap keputusan pembelian

Persepsi kualitas mempengaruhi rasa percaya diri pelanggan atas

keputusan pembelian melalui keunikan atribut, karena menciptakan

alasan yang kuat (reason to buy) bagi pelanggan untuk membeli yang

dinilai mampu memenuhi (desired benefits) yang diinginka pelanggan

Page 57: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

39

(Rian Ari Murba, 2014). Hal ini berarti perceived quality akan

berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

3. Hubungan brand awareness terhadap keputusan pembelian

Menurut Rian Ari Murba (2014), saat pengambilan keputusan

pembelian dilakukan, kesadaran merek (brand awareness) memegang

peranan penting. Merek menjadi bagian dari (consideration set)

sehingga memungkinkan preferensi pelanggan untuk memilih merek

tersebut. Hal tersebut menunjukan bahwa brand awareness

mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

C. Penelitian Terdahulu

Tabel 2. 2 Penelitian Terdahulu

Nama Judul Persamaan &

Perbedaan

Hasil Penelitian

Lee

(2011)

The influences of

perceived brand

quality and

ethnocentrism on

consumption

patterns of a

global sports

brand: the case

of Korean

college students

Persamaan pada

Perceived

brand qualitty

Ethnocentrism

Perbedaan

Consumptions

patterns

Penilitian ini

menunjukan brand

quality sebagian

dimediasi hubungan

antara perceived brand

globalness dan watching

intention, dan

ethnocentism

mempunyai peran

sebagai moderator

Page 58: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

40

Nama Judul Persamaan &

Perbedaan

Hasil Penelitian

Puspita

(2013)

Analisis

Pengaruh Brand

Awareness dan

Perceived

Quality Terhadap

Brand Equity dan

Keputusan

Pembelian (Studi

Kasus pada

Suzuki

Ertiga di Kota

Semarang)

Persamaan pada

variabel

Brand

awareness

Perceived

quality

Keputusan

pembelian

Perbedaan

Brand equity

Penelitian ini

menggunakan metode

analisis SEM yang

hasilnya adalah:

kesadaran merek

memiliki pengaruh

secara positif terhadap

ekuitas merek dan

ekuitas merek

berpengaruh secara

positif terhadap

keputusan pembelian;

persepsi kualitas

memiliki pengaruh

secara

positif terhadap ekuitas

merek dan ekuitas

merek berpengaruh

secara positif terhadap

keputusan pembelian;

kesadaran merek dan

persepsi kualitas secara

langsung berpengaruh

secara positif terhadap

keputusan pembelian

Murba

(2014)

Pengaruh Brand

Awareness, dan

Perceived

Quality Terhdap

Keputusan

Pembelian di

Saung Angklung

Udjo

Persamaan

Variabel

Brand

awareness

Perceived

quality

Perbedaan pada

variabel

etnosentrisme

konsumen

Penelitian ini

menggunakan analisis

regresi liner berganda.

Hasil penelitian bahwa

secara keseluruhan

penilaian konsumen

adalah baik. Brand

Awarenes, Perceived

Quality berpengaruh

signifikan terhadap

Keptusan Pembelian

Page 59: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

41

Nama Judul Persamaan &

Perbedaan

Hasil Penelitian

Kurnianto

(2015)

Pengaruh

Etnosentrisme

Konsumen,

Persepsi Harga,

dan Kemenarikan

Atribut Terhadap

Sikap Produk dan

Implikasinya

Terhadap

Keputusan

Pembelian

Persamaan pada

variabel

Etnosentrisme

konsumen

Keputusan

pembelian

Perbedaan pada

variabel

Persepsi harga

Kemenarikan

atribut

Sikap produk

Penelitian ini

menggunakan metode

analisis regresi liner

berganda yang hasilnya

adalah:

Ketiga variabel

independen

berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap variabel sikap

produk . Variabel

kemenarikan atribut

berpengaruh paling

besar terhadap variabel

sikap produk dan

pengaruh tidak langsung

terhadap keputusan

pembelian.

Solihin

(2015)

Pengaruh

Perceived

Quality dan

Etnosentrime

Konsumen

Terhadap

Keputusan

Pembelian

Produk J.CO

Donuts and

Coffee di Kota

Pontianak

Persamaan pada

variabel

Perceived

quality

Etnosentrisme

konsumen

Keputusan

pembelian

Perbedaan tidak

terdapat variabel

brand awareness

Penelitian ini

menggunakan metode

analisis regresi liner

berganda yang hasilnya

adalah:

Perceived Quality dan

etnosentrisme

konsumen berpengaruh

signifikan terhadap

keputusan pembelian

J.CO Donuts and Coffee

Page 60: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

42

Nama Judul Persamaan &

Perbedaan

Hasil Penelitian

Rahmawati

(2015)

Pengaruh

Etnosentrime

Konsumen dan

Persepsi Kualitas

Produk Terhadap

Perilaku

Pembelian

Produk Makanan

Dalam dan Luar

Negeri

Persamaan pada

variabel

Perceived

quality

Etnosentrisme

konsumen

Keputusan

pembelian

Perbedaan tidak

terdapat variabel

brand awareness

Penelitian ini

menggunakan metode

cross sectional study

yang hasilnya adalah:

etnosentrisme dan

persepsi

kualitas produk dalam

negeri berpengaruh

negat if signifikan

terhadap pembelian

produk makanan

Page 61: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

43

D. Kerangka Pemikiran

Gambar 2. 3 Kerangka Pemikiran

Hasil/Aplikasi

Metode Penelitian

Uji Kualitas Data

Uji Validitas

Uji Reliabilitas

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji Multikolonieritas

Uji Heteroskedastisitas

Uji Hipotesis

Uji t

Uji F

Analisis Regresi Linier

Berganda

Koefisien Determinasi

Keputusan Pembelian

(Y)

Brand

Awareness

(X3)

Perceived

Quality

(X2)

Etnosentrisme

konsumen

(X1)

Page 62: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

44

E. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan suatu

hipotesis yang merupakan dugaan sementara dalam menguji suatu penelitian

yaitu :

Ho1: β1 = 0 : Etnosentrime konsumen tidak berpengaruh secara

parsial dan signifikan terhadap proses keputusan

pembelian

Ha1: β1 ≠ 0 : Etnosentrisme konsumen berpengaruh secara parsial

dan signifikan terhadap proses keputusan pembelian

Ho2: β2 = 0 : Perceived quality tidak berpengaruh secara parsial dan

signifikan terhadap proses keputusan pembelian

Ha2: β2 ≠ 0 : Perceived quality berpengaruh secara parsial dan

signifikan terhadap proses keputusan pembelian

Ho3: β3 = 0 : Brand Awareness tidak berpengaruh secara parsial dan

signifikan terhadap proses keputusan pembelian

Ha3: β3 ≠ 0 : Brand Awareness berpengaruh secara parsial dan

signifikan terhadap proses keputusan pembelian

Ho4: β1,2,3 = 0 : Etnosentrime konsumen, perceived quality, dan brand

awareness tidak berpengaruh signifikan secara simultan

terhadap proses keputusan pembelian

Ha4: β1,2,3 ≠ 0 : Etnosentrime konsumen, perceived quality, dan brand

awareness berpengaruh signifikan secara simultan

terhadap proses keputusan pembelian

Page 63: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

45

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah Ciputat, Tangerang Selatan pada

bulan Juli 2018 dengan responden pengguna sepatu olahraga Specs. Ruang

lingkup penelitian ini berfokus pada seberapa besar pengaruh etnosentrime

konsumen (X1), perceive quality (X2), brand awareness (X3) sebagaai

variabel independen terhadap keputusan pembelian (Y) sebagai variabel

dependen.

B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau

subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang di

tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2017:111). Populasi yang diambil dalam

penelitian ini adalah mahasiswa UKM olahraga Perguruan Tinggi di

Ciputat. Jumlah populasi pada setiap perguruan tinggi yaitu:

UIN = 118 orang, UMJ = 67 orang, STIE AD = 53 orang,

Total Populasi= 238 orang

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterisitik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

Page 64: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

46

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang

dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan

untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus

betul-betul representatif (Sugiyono, 2017:111).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis adalah

metode purposive sampling yang termasuk dalam nonprobability

sampling. Menurut Sugiyono (2017:119) purposive sampling adalah

teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan

yang dapat dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah

mahasiswa UKM olahraga Perguruan Tinggi di Ciputat. Penelitian ini

menggunakan sampel sebanyak 45 orang dari semua mahasiswa UKM

Olahraga Perguruan Tinggi di Ciputat. Pada jumlah tersebut dianggap

sudah representatif karena sudah lebih besar dari batas minimal

sampel yang ditentukan.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan 2 jenis data yaitu :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya.

Metode pengumpulan data primer yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode penyebaran kuesioner (angket). Menurut Sugiyono

(2015:193) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dimana

pertisipan atau responden mengisi pertanyaan atau pernyataan

Page 65: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

47

kemudian setelah diisi dengan lengkap mengembalikan kepada

peneliti.

Pengumpulan data akan dilakukan melalui kuesioner yang

diserahkan pada masing-masing responden terpilih. Kuesioner pada

penelitian ini terdiri dari pertanyaan yang bersumber dari tiap-tiap

indikator variabel penelitian. Kuiesioner dalam penelitian ini

menggunakan pendekatan skala likert, yaitu skala yang digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

kelompok orang tentang fenomena sosial. (Sugiyono, 2017:132).

Dalam skala likert, variabel yang diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai tolak

ukur untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa

pertanyaan ataupun pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang

menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif

sampai sangat negatif. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka

jawaban itu dapat diberi skor, misalnya:

Tabel 3.1 Tabel Skala Likert

KATEGORI

Sangat

Tidak

Setuju

(STS)

Tidak

Setuju

(TS)

Netral

(N)

Setuju

(S)

Sangat

Setuju

(SS)

SKOR 1 2 3 4 5

Sumber : Sugiyono, 2014

Page 66: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

48

Angka 1 (satu) menunjukan bahwa responden memberikan

tanggapan yang bersifat negatif (sangat tidak setuju) terhadap

pertanyaan- pertanyaan yang diajukan, sedangkan angka 5 (lima)

menunjukan tanggapan yang bersifat positif (sangat setuju).

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan

data kepada pengumpulan data, misalnya lewat orang lain atau lewat

dokumen (Sugiyono, 2015:193). Selain itu bisa diperoleh dari bahan

perpustakaan dan peneliti secara tidak langsung melalui media

perantara. Data sekunder yang digunakan peneliti dalam penelitian ini

bersumber dari buku-buku, jurnal, dan media internet untuk

memperoleh informasi, serta data-data yang diperlukan.

D. Metode Analisis Data

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian

kuantitatif yang merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya

adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan sejak awal hingga

pembuatan desain penelitiannya.

Menurut Sugiyono (2015:31) metode penelitian kuantitatif dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu.

Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

Page 67: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

49

kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan (Sugiyono, 2015:82)

Sebelum dianalisis lebih lanjut , data primer yang diperoleh dari

pengumpulan data disimpan dalam sebuah file Microsoft Excel 2016. Selain

digunakan untuk mengelola data, Microsoft Excel 2016 juga digunakan

untuk mengelola data karakteristik responden. Setelah data primer

dimasukan kedalam file Microsoft Excel 2016, data tersebut kemudian

dianalisis dengan menggunakan software SPSS (Statistical Package for

Social) 23.0 dan diinterpretasikan.

Tujuan metode analisis data adalah untuk menginterpretasikan dan

menarik kesimpulan dari sejumlah data yang terkumpul. Metode analisis

yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Uji Kualitas Data

Uji kualitas data dilakukan untuk menguji kecukupan dan

kelayakan data yang digunakan dalam penelitian. Kualitas data

bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen

variabel. Instrumen yang reliabel belum tentu valid, reliabilitas

instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen

(Sugiyono, 2015:195). Uji kualitas data terbagi dua yaitu:

a) Uji Analisis Validitas

Menurut Ghozali (2016:52), uji validitas digunakan untuk

mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu

kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu

Page 68: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

50

untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut.

Uji signifikansi dilakukan dengan cara membandingkan nilai

r hitung (pada kolom Corrected item-Total Correlation) dengan

nilai r tabel (df = n-k) yaitu membandingkan nilai r hitung dengan

r tabel untuk degree of freedom (df) = n – 2 dalam hal ini n adalah

jumlah sampel. Suatu pertanyaan atau indikator dinyatakan valid,

apabila r hitung > r tabel dan nilai positif, namun jika r hitung < r

tabel, maka dinyatakan tidak valid dan nilai negatif.

b) Uji Analisis Reliabilitas

Menurut Ghozali (2016:47), uji realibilitas adalah alat untuk

mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu

variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika

jawaban pertanyaan konsisten atau stabil dari wakut ke waktu.

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel, jika nilai

Cronbach Alpha (α) > 0,70. Uji realibilitas dalam penelitian ini

menggunakan rumus Cronbach Alpha, untuk mengetahui tingkat

realibilitas instrument dari ke empat variabel penelitian jika hasil

uji reliabilitas memberikan nilai alpha > 0,70.

2. Uji Asumsi Klasik

a) Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016:154), uji normalitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau

Page 69: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

51

residual memilki distribusi normal. Data yang baik dan layak

digunakan dalam penelitian adalah yang memiliki distribusi

normal. Normalitas data dapat dilihat dengan beberapa cara,

diantaranya yaitu dengan melihat kurva normal p-plot. Suatu

variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik

data yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran

titik-titik data searah mengikuti garis diagonal. Uji normalitas

data juga dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Untuk

mempermudah dalam melakukan perhitungan secara statistik.

Suatu data dinyatakan berdistribusi normal jika nilai Asymp Sig

(2-tailed) hasil pehitungan Kolmongorov-Smirnov lebih besar

dari 1/2α atau 0,05 (Ghozali, 2016:156).

b) Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2016:103), uji multikolinieritas bertujuan

untuk menguji apakah di dalam model regresi ditemukan adanya

korelasi antara variabel bebas (independent). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel

independent. Jika variabel independent saling berkorelasi, maka

variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah

variabel independent yang nilai korelasi antar sesama variabel

independent sama dengan nol. Multikolinieritas dapat dilihat dari

(1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor

(VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel

Page 70: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

52

independent manakah yang dijelaskan oleh variabel independent

lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independent

menjadi variabel dependent (terikat) dan diregres terhadap

variabel independent lainnya. Tolerance mengukur variabilitas

variabel independent yang terpilih jika dijelaskan oleh variabel

independent lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama

dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cut off

yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas

adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.

Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolinieritas yang masih

dapat ditolerir. Sebagai misal nilai tolerance = 0,10 sama dengan

tingkat kolinieritas 0,95. Walaupun multikolinieritas dapat

dideteksi dengan nilai tolerance dan VIF, tetapi kita masih tetap

tidak mengetahui variabel-variabel independent mana sajakah

yang saling berkolerasi.

c) Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2016:134) uji heteroskedastisitas bertujuan

menguji apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain

tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut

heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.

Page 71: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

53

Kebanyakan data crossection mengandung situasi

heterokedastisitas karena data ini menghimpun data yang

mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, besar).

Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heterokedastisitas adalah dengan cara melihat grafik plot antara

nilai prediksi variabel terikat (dependent) yaitu ZPRED dengan

residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas

dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada

grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y

adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y

prediksi – Y sesungguhnya) yang telah distudentized. Dengan

analisis jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar

kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heterokedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-

titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka

tidak terjadi heterokedastisitas. (Ghozali, 2016:134).

Uji heterokedastisitas juga bisa dilakukan dengan uji Glesjer

yaitu dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel

independen dengan nilai absolut residualnya. Jika probabilitas

signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% maka model

regresi tidak mengandung adanya Heterokedesitas. (Ghozali,

2016:135).

Page 72: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

54

3. Uji Hipotesis

a) Uji F (Uji Simultan)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimaksudkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen atau terikat (Ghozali, 2016:96). Bahwa salah satu cara

melakukan uji F adalah dengan membandingkan nilai F hasil

perhitungan (Fhitung) dengan nilai F menurut tabel (Ftabel). Ho

diterima jika Fhitung ≤ Ftabel dan Ho ditolak jika F hitung >

Ftabel. Menghitung F tabel dengan dk pembilang = k (jumlah

variabel independen) dan dk penyebut = (n-k-1) dengan taraf

kesalahan 5% (Sugiyono, 2010:112).

b) Uji t (Uji Parsial)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas atau independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel

independen secara individual terhadap variabel dependen

(Ghazali,2016:95).

Dalam pengujian hipotesis yang menggunakan uji dua pihak (

two tails) ini berlaku ketentuan, bahwa bila nilai thitung berada

pada daerah penerimaan H0 atau terletak diantara nilai t tabel,

maka H0 diterima dan Ha di tolak. Dengan demikian bila harga

Page 73: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

55

thitung lebih kecil atau sama dengan (≤) dari harga t tabel maka

H0 di terima. Nilai t hitung adalah harga mutlak, jadi tidak dilihat

(+) atau (-) nya. Untuk membuat keputusan apakah hipotesis itu

terbukti atau tidak, maka harga t hitung tersebut dibandingkan

dengan t tabel. Untuk melihat t tabel, maka didasarkan pada

derajat kebebasan, yang besarnya n-1 dan taraf kesalahan (α)

ditetapkan 5% (Sugiyono,2010:112).

Salah satu kriteria pengujian adalah dengan membandingkan

nilai thitung dengan nilai ttabel. H diterima jika nilai thitung

berada diantara nilai ttabel (-) dan (+). Dengan demikian, bila

nilai thitung lebih kecil atau sama dengan (≤) ttabel maka Ho

diterima dan Ha di tolak.

4. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui

pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan satu

variabel dependen yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi

(Priyatno,2016). Analisis regresi dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh variabel inpenden atau bebas

yaitu etnosentrisme konsumen (X1), perceived quality (X2), brand

awareness (X3), terhadap variabel dependen yaitu keputusan

pembelian (Y), sehingga perumusan regresi bergandanya adalah:

Page 74: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

56

Y = Keputusan Pembelian

a = Konstanta

X1 = Etnosentrisme Konsumen

X2 = Perceived Quality

X3 = Brand Awareness

β 1 = Koefisien regresi untuk variabel Etnosentrisme Konsumen

β 2 = Koefisien regresi untuk variabel Perceived Quality

β 3 = Koefisien regresi untuk variabel Brand Awareness

e = Error

5. Koefisien Determinasi

Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui

persentase sumbangan pengaruh variabel indpenden secara bersama-

sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2016:94). Regresi dengan

lebih dari dua variabel independen digunakan adjusted R square

sebagai koefisien determinasi. Adjusted R square adalah nilai R

square yang telah disesuaikan. Nilai R2 berkisar dari 0 sampai dengan

1. Jika mendekati 1 berarti semakin kuat kemampuan variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen. Sebaliknya, jika

nilai mendekati angka 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel

independen untuk dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen.

Y= a + β1X1 + β 2X2 + β 3X3 + e

Page 75: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

57

E. Operasional Variabel Penelitian

Tabel 3. 2 Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator Pengukuran

Etnosentrisme

Konsumen

(X1)

Shimp &

Sharma (1987)

dalam

Kurnianto

(2015:33)

1. Produk lokal

yang

diutamakan

Skala Likert

2. Produk lokal

yang

sebaiknya

dibeli

3. Membeli

produk lokal

merupakan

tindakan

terbaik

Perceived

Quality

(X2)

Keller

(2013:187)

Primary

Ingredients

4. Memiliki

kekuatan, dan

nyaman

dipakai

Skala Likert

Features 5. Ringan, dan

mudah dipakai

Reliability 6. Awet dan

tahan lama

Durability 7. Tidak mudah

rusak

Serviceability 8. Mudah

dirawat dan

dapat

diperbaiki

Style 9. Bentuk yang

menarik

Design 10. Model yang

variatif

Page 76: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

58

Variabel Dimensi Indikator Pengukuran

Brand

Awareness

(X3)

Durianto dkk

(2004:55)

Top of mind 11. Merek yang

pertama kali

muncul di

benak

Skala Likert

Brand recall 12. Mengingat

kembali merek

tanpa dibantu

Brand

recognition

13. Mengingat

merek dengan

diberikan

bantuan

Unaware of

brand

14. Tidak

mengetahui

suatu merek

Proses

Keputusan

Pembelian

(Y)

Kotler dan

Amstrong

(2016:183)

Need

recognition

15. Identifikasi

kebutuhan

Skala Likert

Information

search

16. Informasi dari

sumber

pribadi, seperti

keluarga atau

teman

17. Informasi dari

sumber

komersial,

seperti iklan Evaluations of

alternatives

18. Membandingk

an produk

dengan produk

lain

Purchase

decision

19. Mengambil

keputusan

membeli produk

Postpurchase

decision

20. Melakukan

pembelian

ulang

21. Merekomendasi

kan produk ke

orang lain

Page 77: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

59

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Specs

Menggunakan sepatu bermerk ternama semacam Adidas, Nike

maupun Puma, jadi kebanggaan tersendiri bagi setiap pelaku olahraga.

Urusan memilih sepatu ini, tak hanya soal kenyamanan saja melainkan

juga bagian dari penampilan. Tapi bagi sebagian orang, soal merek

dan tampilan bukan nomor satu, apalagi bagi yang memiliki

keterbatasan soal dana. Di Indonesia, salah satu merek yang mulai

banyak diminati adalah Specs. Dengan harga yang lebih terjangkau,

Specs bisa jadi pilihan. Tidak hanya itu, menggunakan sepatu Specs

sekaligus membuktikan kecintaan pada produk dalam negeri.

Perjalanan Specs di industri sepatu olahraga tidak berlangsung

dalam waktu singkat. Sejarah keberadaan Specs dimulai pada 1968

oleh pasangan Lucas dan Linda Sasmita melalui PT Panarub.

Awalnya, pasangan ini hanya memproduksi sandal dengan merk Lily

hasil kerjasama dengan prinsipal asal Jepang. Hingga akhirnya,

rekanan kerja keluarga Sasmita mengalami kebangkrutan. Saat itu

pula, mereka berinisiatif membeli mesin-mesin dan perangkat

produksi untuk diboyong ke Indonesia, sehingga sandal Lily bisa

langsung diproduksi di tanah air. Sandal ini pun mulai dikenal luas

pada 1970an dan menjadi titik awal munculnya merek Specs.

Page 78: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

60

Specs pun mulai muncul di permukaan pada 1979 dengan target

pasar di dalam negeri. Awal keberadaannya pun tidak sukses seperti

sekarang. Sampai pada akhirnya, Lucas dan Linda menyerahkan

urusan perusahaan kepada anak semata wayangnya, Hendrik Sasmito.

Pria kelahiran 10 November 1962 terus mendalami bisnis

keluarganya. Namun, Hendrik tak butuh waktu lama memahami seluk

beluk Panarub. Apalagi, dia sudah makan asam garam di perusahaan

keluarganya itu. Mulai dari Manajer Manufacturing pada 1988, hingga

menempati posisi General Manager Panarub pada 1990

(futsalzoneindonesia.com).

Mengutip laman SWA, Hendrik mulai mengembangkan Specs

dengan memperkenalkan sistem cold cement shoes (sistem tempel

dingin) yang menjadi keunggulan produknya. Sebelumnya, Specs

masih menggunakan sistem vulkanisir seperti yang digunakan produk

Bata. Langkah itu pun langsung menuai banyak pujian. Ditangan

Hendrik, perusahaan keluarga menjelma jadi perusahaan besar yang

menjamah pasar-pasar luar negeri. Nama Hendrik pun juga mulai

dikenal perusahaan sepatu raksasa seperti Adidas. Bahkan, Adidas

mempercayakan produksi beberapa produknya dibawah kendali

Hendrik pada 1988.

Posisi ini dimanfaatkan Hendrik untuk melebarkan sayap

pemasaran dengan menggandeng pemain-pemain sepak bola nasional

seperti Rocky Putiray. Sang legenda sepak bola Indonesia yang sudah

Page 79: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

61

malang melintang di sepak bola internasional merupakan atlet pertama

yang menjadi brand ambassador Specs. Selanjutnya, Specs

mendapatkan sertifikat ISO serta memanenkan teknologi-teknologi

pada sepatu olahraganya.

Pada tahun 2004, Specs memberanikan diri untuk dapat

mensponsori tim professional Persikota Tangerang. Pada tahun yang

sama pula, Specs membuka toko pertamanya di Pasar Raya Grande

dan flagship shop di Blok M Mall.

Tidak butuh waktu lama Specs menjadi buah bibir perbincangan

anak muda yang menggemari olahraga paling menyita perhatian ini.

Dengan sokongan prestasi Persipura Jayapura yang pada tahun 2005

menjuarai piala liga Indonesia. Specs yang menjadi sponsor resmi

jersey apparel tim asal Indonesia Timur itu pun ikut kecipratan naik

daun. Semakin dikenal dan juga semakin disayang karena produk

dalam negeri, membuat nama Specs seperti tidak ada rintangan dalam

hal distribusi ke seluruh penjuru Indonesia. Cristian Gonzales

menyusul seniornya Rocky P untuk menjadi model pada iklan-iklan

Specs pada 2006 hingga kini.

Belasan teknologi sepatu olahraga sudah diciptakan, berbagai

macam model sepatu futsal, sepak bola, running, bulutangkis dan

apparel tersedia bagi pecinta dunia olahraga.

Page 80: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

62

2. Logo Specs

Gambar 4. 1 Logo Specs

Transformasi dari logo Specs yang baru, Specs menyebut logo ini

adalah Victory Bow atau Sujud Kemenangan, Victory Bow

terinsiprasi dari kemenangan yang didapatkan para atlet di lapangan

adalah karunia Tuhan Yang Maha Kuasa.

3. Visi dan Misi Specs

a) Visi Perusahaan

Menjadi Merek Olahraga Paling Diinginkan dengan Kualitas

Produk Superior dan Best Value, serta Menjadi Pemimpin Merek

Olahraga di Asia Tenggara.

b) Misi Perusahaan

1) Sportmanship: Memenangkan persaingan dengan kerja tim

dan disiplin diri.

2) Proaktif: Antisipasi masa depan melalui inovasi, inisiatif dan

peningkatan berkesinambungan.

Page 81: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

63

3) Antusisme: Bekerja dengan passion asli dan optimisme.

4) Fokus Pelanggan: Semua pekerjaan harus timbal balik untuk

kepuasan pelanggan.

5) Tanggung Jawab Sosial: Tanggung jawab kami adalah untuk

karyawan, masyarakat dan lingkungan kami.

B. Deskripsi Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pengguna sepatu Olahraga

Specs yang merupakan anggota unit kegiatan mahasiswa (UKM) Perguruan

Tinggi di Ciputat. Gambaran karakteristik responden yang digunakan untuk

melengkapi penelitian meliputi jenis kelamin, usia, dan universitas. Adapun

uraian gambaran umum responden pada penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan hasil penelitian mengenai karakteristik responden

berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 1 Usia Responden

Usia

Keterangan Jumlah Persentase

17-20 tahun 35 77,7%

21-30 tahun 10 22,3%

Total 100 100%

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.1 di atas terlihat bahwa responden yang

memiliki usia 17 sampai dibawah 20 tahun berjumlah 35 responden

atau sebannyak 77,7%, jumlah responden yang memiliki usia 21

sampai 25 tahun berjumlah 10 responden atau sebanyak 22,3%.

Page 82: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

64

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian mengenai karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 2 Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Keterangan Jumlah Persentase

Pria 40 88,8%

Wanita 5 11,2%

Total 100 100%

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.2 di atas terlihat bahwa responden yang

memiliki jenis kelamin pria berjumlah 40 responden atau sebannyak

88,8%, jumlah responden yang memiliki jenis kelamin wanita

berjumlah 5 responden atau sebanyak 11,2%.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Universitas

Berdasarkan hasil penelitian mengenai karakteristik responden

berdasarkan Universitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 3 Universitas

Universitas

Keterangan Jumlah Persentase

UIN Jakarta 28 62,2%

UMJ 12 26,6%

STIE AD 5 11,2%

Total 100 100%

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.3 di atas terlihat bahwa responden yang

berasal dari UIN Jakarta berjumlah 28 responden atau sebannyak

62,2%, jumlah responden yang berasal dari UMJ berjumlah 12

Page 83: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

65

responden atau sebanyak 26,6%, dan jumlah responden yang berasal

dari STIE AD berjumlah 5 responden atau sebanyak 11,2%.

C. Uji Kualitas Data

1. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu

kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Correlacted

Item Total Correlation, kriteria yang digunakan dalam menentukan

valid tidaknya pertanyaan/pernyataan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

a) Tingkat Kepercayaan 95% (α = 5%),

b) Jumlah Responden sebanyak 30 responden untuk pra uji,

c) Dengan r tabel adalah n-2, 30-2 = 28 r tabel dari 28 adalah =

0,361

d) r hitung (tabel corrected item total correlation) > r tabel (tabel

product moment) atau bernilai positif maka data dikatakan valid.

Uji validitas akan menguji masing-masing variabel yang akan

digunakan dalam penelitian ini. Berikut adalah hasil uji validitas dari

variabel etnosentrisme konsumen, perceived quality, dan brand

awareness terhadap keputusan pembelian sepatu Olahraga Specs

dengan sampel 30 responden.

Page 84: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

66

a. Variabel Etnosentrisme Konsumen

Tabel 4. 4 Hasil Uji Validitas Etnosentrisme Konsumen

Sumber : Data diolah dengan SPSS 23.0, 2018

Tabel 4.4 menunjukan bahwa variabel etnosentrisme

konsumen memiliki kriteria valid untuk semua item pernyataan

berdasarkan kriteria r hitung lebih besar dari r tabel 0,361.

b. Variabel Perceived Quality

Tabel 4. 5 Hasil Uji Validitas Perceived Quality

Pernyataaan r hitung r tabel Keterangan

PQ1 0,854 0,361 Valid

PQ2 0,805 0,361 Valid

PQ3 0,784 0,361 Valid

PQ4 0,587 0,361 Valid

PQ5 0,648 0,361 Valid

PQ6 0,657 0,361 Valid

PQ7 0,562 0,361 Valid

Sumber : Data diolah dengan SPSS 23.0, 2018

Tabel 4.5 menunjukan bahwa variabel perceived quality

memiliki kriteria valid untuk semua item pernyataan berdasarkan

kriteria r hitung lebih besar dari r tabel 0,361.

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

EK1 0,707 0,361 Valid

EK2 0,754 0,361 Valid

EK3 0,577 0,361 Valid

Page 85: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

67

c. Variabel Brand Awareness

Tabel 4. 6 Hasil Uji Validitas Brand Awareness

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

BA1 0,688 0,361 Valid

BA2 0,726 0,361 Valid

BA3 0,509 0,361 Valid

BA4 0,542 0,361 Valid

Sumber : Data diolah dengan SPSS 23.0, 2018

Tabel 4.6 menunjukan bahwa variabel citra merek memiliki

kriteria valid untuk semua item pernyataan berdasarkan kriteria r

hitung lebih besar dari r tabel 0,361.

d. Variabel Proses Keputusan Pembelian

Tabel 4. 7 Hasil Uji Validitas Proses Keputusan Pembelian

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

KP1 0,546 0,361 Valid

KP2 0,557 0,361 Valid

KP3 0,665 0,361 Valid

KP4 0,497 0,361 Valid

KP5 0,689 0,361 Valid

KP6 0,732 0,361 Valid

KP7 0,566 0,361 Valid

Sumber : Data diolah dengan SPSS 23.0, 2018

Page 86: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

68

Tabel 4.7 menunjukan bahwa variabel keputusan pembelian

memiliki kriteria valid untuk semua item pernyataan berdasarkan

kriteria r hitung lebih besar dari r tabel 0,361.

2. Hasil Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu

(Ghozali, 2016:48). SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur

reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk

atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach

Alpha > 0,70 (Nunnally, 1994 dalam Ghazali, 2016:48). Perhitungan

koefisien Cronbach’s Alpha dilakukan dengan menggunakan software

SPSS versi 23.0.

Berikut adalah hasil uji reliabilitas dari variabel etnosentrisme

konsumen, perceived quality, dan brand awareness terhadap

keputusan pembelian sepatu Olahraga Specs dengan sampel 30

responden.

a. Variabel Etnosentrisme Konsumen

Tabel 4. 8 Hasil Uji Reliabilitas Etnosentrisme Konsumen

Variabel Cronbach’s

Alpha

N of Items Keterangan

Etnosentrisme

Konsumen

0,810 3 Reliabel

Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2018

Page 87: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

69

Tabel 4.8 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas variabel

etnosentrisme konsumen sebesar 0,810. Dengan demikian, dapat

di simpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel

karena mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,70.

b. Variabel Perceived Quality

Tabel 4. 9 Hasil Uji Reliabilitas Perceived Quality

Variabel Cronbach’s

Alpha

N of Item Keterangan

Perceived Quality 0,829 7 Reliabel

Sumber : data diolah dengan SPSS 23.0, 2018

Tabel 4.9 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas variabel

perceived quality sebesar 0,829. Dengan demikian, dapat di

simpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena

mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,70.

c. Variabel Brand Awareness

Tabel 4. 10 Hasil Uji Reliabilitas Brand Awareness

Variabel Cronbach’s

Alpha

N of Items Keterangan

Brand Awareness 0,729 4 Reliabel

Sumber : data diolah dengan SPSS 23.0, 2018

Tabel 4.10 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas

variabel brand awareness sebesar 0,729. Dengan demikian, dapat

di simpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel

karena mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,70.

Page 88: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

70

d. Variabel Proses Keputusan Pembelian

Tabel 4. 11 Hasil Uji Reliabilitas Proses Keputusan Pembelian

Variabel Cronbach’s

Alpha

N of Items Keterangan

Keputusan

Pembelian

0,702 7 Reliabel

Sumber : data diolah dengan SPSS 23.0, 2018

Tabel 4.14 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas

variabel harga sebesar 0,718. Dengan demikian, dapat di

simpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena

mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,70.

D. Pembahasan Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk menganalisis data berdasarkan

hasil jawaban responden atas pertanyaan masing-masing indikator

pengukur variabel. Statistik deskriptif pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Etnosentrisme Konsumen (X1)

Dalam penelitian etnosentrisme konsumen (X1) ini digunakan 3

butir pertanyaan untuk mengukur etnosentrisme konsumen, yaitu:

Tabel 4. 12 Saya mengutamakan sepatu olahraga Specs, karena

produk lokal

Sumber : Olahan data kuesioner, 2018

Page 89: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

71

Dari tabel 4.12 yang menjawab sangat setuju sebanyak 42,2%,

setuju sebanyak 53,3%, dan netral sebanyak 4% mengenai

mengutamakan sepatu Olahraga Specs karena produk lokal.

Tabel 4. 13 Saya lebih baik memilih sepatu olahraga Specs (lokal)

dibanding sepatu merek asing

Sumber : Olahan data kuesioner, 2018

Dari tabel 4.13 yang menjawab sangat setuju sebanyak 37,8%,

setuju sebanyak 57,8%, dannetral sebanyak 4,4% mengenai saya

lebih baik memilih sepatu olahraga Specs (lokal) dibanding sepatu

merek asing.

Tabel 4. 14 Membeli sepatu olahraga Specs (lokal) merupakan

tindakan terbaik

Sumber : Olahan data kuesioner, 2018

Dari tabel 4.14 yang menjawab sangat setuju sebanyak 20%,

setuju sebanyak 47,2%, netral sebanyak 17%, tidak setuju sebanyak

1% mengenai membeli sepatu olahraga Specs (lokal) merupakan

tindakan terbaik.

Page 90: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

72

b. Perceived Quality (X2)

Dalam penelitian Perceived Quality (X2) digunakan 7 butir

pernyataan untuk mengukur perceived quality, yaitu :

Tabel 4. 15 Sepatu olahraga Specs memiliki kekuatan dan

nyaman dipakai

Sumber : Olahan data kuesioner, 2018

Dari tabel 4.15 yang menjawab sangat setuju sebanyak 33,3%,

setuju sebanyak 42,2%, netral sebanyak 24,4%, mengenai informasi

tentang sepatu olahraga Specs memiliki kekuatan dan nyaman dipakai.

Tabel 4. 16 Sepatu olahraga Specs ringan dan mudah dipakai

Sumber : Olahan data kuesioner, 2018

Dari tabel 4.16 yang menjawab sangat setuju sebanyak 40%,

setuju sebanyak 44,4%, netral sebanyak 15,6% mengenai informasi

tentang sepatu olahraga Specs ringan dan mudah dipakai.

Page 91: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

73

Tabel 4. 17 Sepatu olahraga Specs awet dan tahan lama

Sumber : Olahan data kuesioner, 2018

Dari tabel 4.17 yang menjawab sangat setuju sebanyak 31,1%,

setuju sebanyak 48,9%, netral sebanyak 20%, mengenai informasi

tentang sepatu olahraga Specs awet dan tahan lama.

Tabel 4. 18 Sepatu olahraga Specs tidak mudah rusak

Sumber : Olahan data kuesioner, 2018

Dari tabel 4.18 yang menjawab sangat setuju sebanyak 42,2%,

setuju sebanyak 44,4%, netral sebanyak 13,3%, mengenai informasi

tentang sepatu olahraga Specs tidak mudah rusak.

Page 92: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

74

Tabel 4. 19 Sepatu olahraga Specs mudah dirawat dan dapat

diperbaiki

Sumber : Olahan data kuesioner, 2018

Dari tabel 4.19 yang menjawab sangat setuju sebanyak 26,7%,

setuju sebanyak 53,3%, netral sebanyak 17,8%, tidak setuju sebanyak

2,2% mengenai informasi tentang sepatu olahraga Specs mudah

dirawat dan diperbaiki.

Tabel 4. 20 Sepatu olahraga Specs memiliki bentuk yang menarik

Sumber : Olahan data kuesioner, 2018

Dari tabel 4.20 yang menjawab sangat setuju sebanyak 37,8%,

setuju sebanyak 51,1%, netral sebanyak 11,1%, mengenai informasi

tentang sepatu olahraga Specs memiliki bentuk yang menarik.

Page 93: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

75

Tabel 4. 21 Sepatu olahraga Specs memiliki model yang variatif

Sumber : Olahan data kuesioner, 2018

Dari tabel 4.21 yang menjawab sangat setuju sebanyak 53,3%,

setuju sebanyak 35,6%, netral sebanyak 11,1%, mengenai informasi

tentang sepatu olahraga Specs memiliki model yang variatif.

c. Brand Awareness (X3)

Dalam penelitian Brand Awareness (X3) digunakan 4 butir

pernyataan untuk mengukur brand awareness, yaitu :

Tabel 4. 22 Sepatu olahraga yang pertama saya ingat sepatu

adalah olahraga Specs

Sumber : Olahan data kuesioner, 2018

Dari tabel 4.22 yang menjawab sangat setuju sebanyak 2,2%,

setuju sebanyak 11,1%, netral sebanyak 60%, tidak setuju 17,8%,

sangat tidak setuju 8,9%, mengenai informasi tentang sepatu olahraga

yang pertama saya ingat sepatu adalah olahraga Specs.

Page 94: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

76

Tabel 4. 23 Sepatu olahraga Specs mudah diingat dan dikenal

Sumber : Olahan data kuesioner, 2018

Dari tabel 4.23 yang menjawab sangat setuju sebanyak 42,2%,

setuju sebanyak 20%, netral sebanyak 35,6%, dan tidak setuju

sebanyak 2,2% mengenai informasi tentang Sepatu olahraga Specs

mudah diingat dan dikenal.

Tabel 4. 24 Saya mengetahui sepatu olahraga Specs setelah

mendapatkan informasi

Sumber : Olahan data kuesioner, 2018

Dari tabel 4.24 yang menjawab sangat setuju sebanyak 42,2%,

setuju sebanyak 20%, netral sebanyak 31,1%, tidak setuju 6,7%,

mengenai informasi tentang Saya mengetahui sepatu olahraga Specs

setelah mendapatkan informasi.

Page 95: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

77

Tabel 4. 25 Saya tidak mengetahui sepatu olahraga Specs

Sumber : Olahan data kuesioner, 2018

Dari tabel 4.25 yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak

62,2%, tidak setuju sebanyak 26,7%, netral sebanyak 11,1%, mengenai

informasi tentang Saya tidak mengetahui sepatu olahraga Specs.

d. Proses Keputusan Pembelian (Y)

Dalam penelitian Proses Keputusan Pembelian (Y) digunakan 8

butir pernyataan untuk mengukur keputusan pembelian, yaitu:

Tabel 4. 26 Saya membutuhkan sepatu olahraga Specs untuk

berolahraga

Sumber : Olahan data kuesioner, 2018

Dari tabel 4.26 yang menjawab sangat setuju sebanyak 33,3%,

setuju sebanyak 42,2%, netral sebanyak 22,2%, tidak setuju 2,2%,

mengenai informasi tentang Saya membutuhkan sepatu olahraga

Specs untuk menunjang berolahraga.

Page 96: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

78

Tabel 4. 27 Saya mengetahui informasi tentang sepatu olahraga

Specs dari keluarga/teman/tetangga

Sumber : Olahan data kuesioner, 2018

Dari tabel 4.27 yang menjawab sangat setuju sebanyak 35,6%,

setuju sebanyak 44,4%, netral sebanyak 17,8%, sangat tidak setuju

2,2%, mengenai informasi tentang Saya mengetahui informasi tentang

sepatu olahraga Specs dari keluarga/teman/tetangga.

Tabel 4. 28 Saya mengetahui informasi tentang sepatu olahraga

Specs dari iklan (TV, website, sosial media, dsb)

Sumber : Olahan data kuesioner, 2018

Dari tabel 4.28 yang menjawab sangat setuju sebanyak 26,7%,

setuju sebanyak 55,6%, netral sebanyak 13,3%, tidak setuju 2,2%,

sangat tidak setuju 2,2%, mengenai informasi tentang Saya

mengetahui informasi tentang sepatu olahraga Specs dari iklan (TV,

website, sosial media, dsb).

Page 97: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

79

Tabel 4. 29 Dari berbagai alternatif produk sepatu olahraga yang

ada, saya memutuskan untuk membeli Specs

Sumber : Olahan data kuesioner, 2018

Dari tabel 4.29 yang menjawab sangat setuju sebanyak 33,3%,

setuju sebanyak 51,1%, netral sebanyak 13,3%, tidak setuju 2,2%,

mengenai informasi tentang Dari berbagai alternatif produk sepatu

olahraga yang ada, saya memutuskan untuk membeli Specs.

Tabel 4. 30 Saya memutuskan untuk melakukan pembelian

sepatu olahraga Specs

Sumber : Olahan data kuesioner, 2018

Dari tabel 4.30 yang menjawab sangat setuju sebanyak 35,6%,

setuju sebanyak 51,1%, netral sebanyak 13,3% mengenai informasi

tentang Saya memutuskan untuk melakukan pembelian sepatu

olahraga Specs.

Page 98: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

80

Tabel 4. 31 Saya akan melakukan pembelian ulang sepatu

olahraga Specs untuk selanjutnya

Sumber : Olahan data kuesioner, 2018

Dari tabel 4.31 yang menjawab sangat setuju sebanyak 42,2%,

setuju sebanyak 44,4%, netral sebanyak 13,3%, mengenai informasi

tentang Saya akan melakukan pembelian ulang sepatu olahraga Specs

untuk selanjutnya.

Tabel 4. 32 Saya akan merekomendasikan sepatu olahraga Specs

ke orang lain

Sumber : Olahan data kuesioner, 2018

Dari tabel 4.32 yang menjawab sangat setuju sebanyak 31,1%,

setuju sebanyak 57,8%, netral sebanyak 11,1%, mengenai informasi

tentang Saya akan merekomendasikan sepatu olahraga Specs ke orang

lain.

Page 99: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

81

E. Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai

residual mengikuti distribusi normal. Dalam uji normalitas terdapat

dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2016:154).

Uji normalitas data dengan menggunakan pengolahan SPSS 23.0

menghasilkan grafik sebagai berikut :

Gambar 4. 2 Hasil Uji Normalitas Secara Grafik

Sumber : Data diolah dengan SPSS 23.0, 2018

Page 100: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

82

Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa titik-titik yang

menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data

searah dengan garis diagonal menandakan bahwa model asumsi

regresi memenuhi asumsi normalitas dan model regresi layak untuk

menganalisis pengaruh variabel-variabel bebas (etnosentrisme

konsumen, perceived quality, dan brand awareness ) terhadap variabel

terikat (keputusan pembelian).

Tabel 4. 33 Hasil Uji Normalitas Secara Statistik

Sumber : Data diolah dengan SPSS 23.0, 2018

Berdasarkan tabel 4.34 uji Kolmogorov-Smirnorv dapat diketahui

bahwa nilai unstandardized residual memiliki nilai asymp.sig.(2-

tailed) 0,200 yang berarti > 0,05, ini membuktikan bahwa data

terdistribusi dengan normal

Page 101: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

83

2. Hasil Uji Multikolineritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel bebas (independent). Jika variabel bebas (independent) saling

berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel

ortogonal adalah variabel bebas (independent) yang nilai korelasi

antar sesama variabel bebas (independent) sama dengan nol. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi

adalah dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variante Inflation Factor

(VIF), jika nilai tolerance ≥ 0,1 dan nilai VIF ≤ 10/10,00 menunjukan

bahwa tidak ada multikolinieritas pada antar variabel independennya

(Ghozali, 2016:103)

Tabel 4. 34 Hasil Uji Multikolineritas

Sumber : Data diolah dengan SPSS 23.0, 2018

Berdasarkan tabel 4.35 di atas , dari hasil uji Variance Inflation

Factor (VIF) pada hasil output SPSS.23,0 tabel coefficient, masing-

masing variabel independen memiliki VIF dari ≤ 10 yaitu untuk

variabel etnosentrisme konsumen 1,022, variabel perceived quality

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

etnosentrisme_konsumen ,978 1,022

perceived_quality ,990 1,010

brand_awareness ,984 1,017

Page 102: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

84

sebesar 1,010, variabel brand awareness sebesar 1,017 dan dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas.

Sedangkan nilai Tolerance ≥ 0,10 yaitu untuk variabel

etnosentrisme konsumen 0,978, untuk variabel perceived quality

0,990, untuk variabel brand awareness 0,984. Maka dapat dinyatakan

model regresi linear berganda tidak terdapat multikolineritas antara

variabel dependen dengan variabel independen yang lain sehingga

dapat digunakan dalam penelitian ini

3. Hasil Uji Heterokedasitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

yang lain, jika variance residual dari suatu pengamatan ke

pengamatan tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut Heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan 2 langkah yaitu secara grafik dan secara statistik, adapun uji

heteroskedasitas adalah sebagai berikut :

a) Uji Heteroskedastisitas secara Grafik (Scatterplot)

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot

antara SREID dan ZPREID dimana sumbu Y adalah Y yang

diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi –Y

sesungguhnya) yang telah di studentized (Ghozali, 2016:125-

126).

Page 103: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

85

Berdasarkan hasil pegolahan data, maka hasil scatterplot

dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4. 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik

Sumber : Data diolah dengan SPSS 23.0, 2018

Dari grafik scatterplot yang ada pada gambar 4.3 di atas

dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, serta tersebar

di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y . Hal ini dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model

regresi (Ghozali, 2016:107).

b) Uji Heteroskedastisitas Secara Statistik

Uji heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan

menggunakan uji Glesjer yaitu dengan tujuan menguji apakah

Page 104: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

86

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila koefisien

korelasi dari masing-masing variabel bebas ada yang signifikan

pada tingkat kekeleliruan dibawah 5%, mengindikasikan adanya

gejala heteroskedastisitas dan jika nilai signifikan pada tingkat

kekeliruan di atas 5%, mengindentikasikan tidak adanya gejala

heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil pengolahan data, maka

hasil uji glesjer dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4. 35 Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Statistik

(Uji Glesjer)

Sumber : Data diolah dengan SPSS 23.0, 2018

Dari hasil output pada tabel 4.36 dapat diketahui bahwa nilai

signifikansi untuk variabel etnosentrisme konsumen (X1) sebesar

0,184, lalu variabel perceived quality (X2) sebeasar 0,989, pada

variabel brand awareness (X3) sebesar 0,252. Karena tingkat

signifikansi > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pada model

regresi tidak ada masalah heteroskedastisitas atau dengan kata

lain bebas heteroskedastisitas.

Coefficientsa

Model Sig.

1 (Constant) ,334

etnosentrisme_konsumen ,184

perceived_quality ,989

brand_awareness ,252

a. Dependent Variable: RES2

Page 105: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

87

F. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh antar variabel independen terhadap variabel dependen, adapun

hasil pengujian adalah sebagai berikut :

1. Hasil Uji Signifikan Parsial (uji t)

Pengujian hipotesis secara parsial dimaksudkan untuk mengetahui

ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap

variabel terikat. Hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah sebagai

berikut :

Tabel 4. 36 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Sumber : Data diolah dengan SPSS 23.0, 2018

Berdasarkan pada tabel hasil Uji t di atas untuk mengetahui

besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial

(individual) terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut :

Page 106: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

88

a. Pengaruh variabel Etnosentrisme Konsumen (X1) terhadap Proses

Keputusan Pembelian (Y)

Ho : Etnosentrime konsumen tidak berpengaruh secara parsial dan

signifikan terhadap proses keputusan pembelian

Ha :Etnosentrisme konsumen berpengaruh secara parsial dan

signifikan terhadap proses keputusan pembelian

Pada tabel 4.37 nilai t hitung untuk etnosentrisme konsumen

sebesar 2,611 sedangkan nilai t tabel dihitung dengan a = 0,05,

karena menggunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t tabel,

nilai a dibagi dua menjadi 0,025 serta df = n-2 menjadi df = 45-2

= 43, dan didapat nilai t tabel sebesar 2,016. Sehingga dapat

diketahui t hitung 2,611 > t tabel 2,016 dan nilai probabilitas

signifikan 0,013 < 0,05. Maka secara parsial terdapat pengaruh

yang signifikan antara etnosentrisme konsumen terhadap proses

keputusan pembelian ( Ha diterima dan HO ditolak)

b. Pengaruh variabel Perceived Quality (X2) terhadap Proses

Keputusan Pembelian (Y)

Ho : Perceived quality tidak berpengaruh secara parsial dan

signifikan terhadap proses keputusan pembelian

Ha : Perceived quality berpengaruh secara parsial dan signifikan

terhadap proses keputusan pembelian

Pada tabel 4.37 2,611 sedangkan nilai t tabel dihitung dengan

a = 0,05, karena menggunakan hipotesis dua arah, ketika mencari

Page 107: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

89

t tabel, nilai a dibagi dua menjadi 0,025 serta df = n-2 menjadi df

= 45-2 = 43, dan didapat nilai t tabel sebesar 2,708. Sehingga

dapat diketahui t hitung 2,708 > t tabel 2,016 dan nilai

probabilitas signifikan 0,010 < 0,05. Maka secara parsial terdapat

pengaruh yang signifikan antara perceived quality terhadap proses

keputusan pembelian ( Ha diterima dan HO ditolak)

c. Pengaruh variabel Brand Awareness (X3) terhadap Proses

Keputusan Pembelian (Y)

Ho : Brand Awareness tidak berpengaruh secara parsial dan

signifikan terhadap proses keputusan pembelian

Ha : Brand awareness berpengaruh secara parsial dan signifikan

terhadap proses keputusan pembelian

Pada tabel 4.37 2,611 sedangkan nilai t tabel dihitung dengan

a = 0,05, karena menggunakan hipotesis dua arah, ketika mencari

t tabel, nilai a dibagi dua menjadi 0,025 serta df = n-2 menjadi df

= 45-2 = 43, dan didapat nilai t tabel sebesar 2,284. Sehingga

dapat diketahui t hitung 2,284 > t tabel 2,016 dan nilai

probabilitas signifikan 0,028 < 0,05. Maka secara parsial terdapat

pengaruh yang signifikan antara brand awareness terhadap proses

keputusan pembelian ( Ha diterima dan HO ditolak)

Page 108: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

90

2. Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji statistik F menunjukan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau

terikat. Uji statistik F digunakan untuk memenuhi semua

pengaruh variabel independen yang diuji pada tingkat signifikan

5%. Hasil uji koefisien signifikan simultan dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4. 37 Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Sumber : Data diolah dengan SPSS 23.0, 2018

Pada tabel 4.38 nilai F hitung yang diperoleh 6,679

sedangkan nilai F tabel dihitung dengan df1 = k-1 = 4-1 = 3, dan

df2 = n-k = 45-4 = 41 lalu dapat dilihat pada F tabel sebesar 2,70

maka dapat diketahui nilai F hitung 6,679 > F tabel 2,83 dengan

tingkat signifikan 0,001 < 0,05, maka model regresi ini dapat

dipakai untuk variabel keputusan pembelian sepatu Olahraga

Specs. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa variabel

etnosentrisme konsumen, perceived quality, dan brand awareness

Page 109: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

91

secara bersama-sama (simultan) berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel proses keputusan pembelian. ( Ha diterima dan

HO ditolak)

G. Hasil Regresi Linier Berganda

Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-

masing variabel independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara

memprediksi nilai variabel dependen dengan suatu persamaan.

Koefisien regresi dihitung dengan tujuan meminimumkan antara nilai

aktual dan nilai estimasi variabel dependen berdasarkan data yang ada

(Ghozali, 2016:93)

Dalam penelitian ini, variabel dependen yang digunakan terdiri

variabel keputusan pembelian dan variabel independen adalah variabel

etnosentrisme konsumen, perceived quality, dan brand awareness.

Dari analisis regresi yang dilakukan, disajikan output nnya secara

lengkap dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4. 38 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Sumber : Data diolah dengan SPSS 23.0, 2018

Page 110: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

92

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari koefisien regresi di

atas, maka dapat dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut :

Y= a + β1X1 + β 2X2 + β 3X3 + e

Y = 2,088 + 0,760X1 + 0,313X2 + 0,672X3 + e

Keterangan :

Y = Proses keputusan pembelian

a = Konstanta

X1 = Etnosentrisme konsumen

X2 = Perceived quality

X3 = Brand awareness

β 1 = Koefisien regresi untuk variabel Etnosentrisme konsumen

β 2 = Koefisien regresi untuk variabel Perceived quality

β 3 = Koefisien regresi untuk variabel Brand awareness

e = Error

H. Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa jauh

kemampuan variabel independen (etnosentrisme konsumen, perceived

quality, dan brand awareness) dalam menjelaskan variasi variabel

dependen (proses keputusan pembelian). Nilai koefisien determinasi

adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti adalah

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali,2016:97).

Page 111: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

93

Tabel 4. 39 Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Sumber : Data diolah dengan SPSS 23.0, 2018

Tabel 4.39 menunjukan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,573,

mendekati nilai 1 artinya hubungan antar variabel-variabel independen

(etnosentrisme konsumen, perceived quality, dan brand awareness)

dan variabel dependen (proses keputusan pembelian) cukup erat.

Menurut Sugiyono (2013:250) korelasi antara variabel independen

dan dependen bersifat positif. Artinya jika nilai X naik, maka akan

direspon dengan nilai Y demikian pula sebaliknya.

Hasil koefisien determinasi adjusted R Square (R2) sebesar 0,279

berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi

variabel terikat variabel dependen keputusan pembelian dapat

dijelaskan oleh ketiga variabel independen, etnosentrisme konsumen,

perceived quality, dan brand awareness dalam menjelaskan varians

dari variabel terikatnya adalah sebesar 28%. Berarti terdapat 72%

varians variabel terikat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk

ke dalam persamaan regresi dalam penelitian ini.

Page 112: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

94

I. Pembahasan

Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda, maka dapat

dihasilkan penelitian sebagai berikut :

1. Pengaruh Etnosentrisme Konsumen Terhadap Proses Keputusan

Pembelian Sepatu Olahraga Specs pada Mahasiswa Anggota

UKM Olahraga Perguruan Tinggi di Ciputat.

Berdasarkan dari tabel koefisien uji statistik t, nilai t hitung untuk

variabel etnosentrisme konsumen (X1) adalah sebesar 2,611

sedangkan t tabel sebesar 2,016. Maka dapat diketahui t hitung > t

tabel, dan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 . Sehingga dapat

disimpulkan bahwa etnosentrisme konsumen berpengaruh secara

signifikan terhadap proses keputusan pembelian sepatu Olahraga

Specs pada mahasiswa anggota UKM Olahraga Perguruan Tinggi

di Ciputat.

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Muhdi

Kurnianto (2015) mengenai “Pengaruh Etnosentrisme Konsumen,

Persepsi Harga, dan Kemenarikan Atribut Terhadap Sikap Produk

dan Implikasinya Terhadap Keputusan Pembelian di Indonesia”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, etnosentrisme konsumen

secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian.

Hasil ini berarti menunjukan indikator-indikator dari

etnosentrisme konsumen mempengaruhi secara signifikan

Page 113: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

95

keputusan pembelian sepatu Olahraga Specs pada mahasiswa

anggota UKM Olahraga Perguruan Tinggi di Ciputat. Sehingga

dapat diartikan semakin tinggi tingkat etnosentris dari konsumen

maka akan semakin meningkatkan keputusan pembelian produk

lokal.

2. Pengaruh Perceived Quality Terhadap Proses Keputusan

Pembelian Sepatu Olahraga Specs pada Mahasiswa Anggota

UKM Olahraga Perguruan Tinggi di Ciputat.

Berdasarkan dari tabel koefisien uji statistik t, nilai t hitung untuk

variabel perceived quality (X2) adalah sebesar 2,708 sedangkan t

tabel sebesar 2,016. Maka dapat diketahui t hitung > t tabel, dan

nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 . Sehingga dapat disimpulkan

bahwa perceived quality berpengaruh secara signifikan terhadaps

proses keputusan pembelian sepatu Olahraga Specs pada

mahasiswa anggota UKM Olahraga Perguruan Tinggi di Ciputat.

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rian Ari

Murba (2014) mengenai “Pengaruh Brand Awareness dan

Perceive Quality Terhadap Keputusan Pembelian di Saung

Angklung Udjo”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, perceived

quality secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan

terhadap proses keputusan pembelian.

Hasil ini berarti menunjukan dimensi dari perceived quality yaitu

Primary Ingredients, Features, Reliability, Durability,

Page 114: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

96

Serviceability, Style, dan Design mempengaruhi secara signifikan

keputusan pembelian sepatu Olahraga Specs pada mahasiswa

anggota UKM Olahraga Perguruan Tinggi di Ciputat.

3. Pengaruh Brand Awareness Terhadap Proses Keputusan

Pembelian Sepatu Olahraga Specs pada Mahasiswa Anggota

UKM Olahraga Perguruan Tinggi di Ciputat.

Berdasarkan dari tabel koefisien uji statistik t, nilai t hitung untuk

variabel brand awareness (X3) adalah sebesar 2,284 sedangkan t

tabel sebesar 2,016. Maka dapat diketahui t hitung > t tabel, dan

nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 . Sehingga dapat disimpulkan

bahwa brand awareness berpengaruh secara signifikan terhadap

proses keputusan pembelian sepatu Olahraga Specs pada

mahasiswa anggota UKM Olahraga Perguruan Tinggi di Ciputat.

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rian Ari

Murba (2014) mengenai “Pengaruh Brand Awareness dan

Perceive Quality Terhadap Keputusan Pembelian di Saung

Angklung Udjo”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand

awareness secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan

terhadap proses keputusan pembelian.

Hasil ini berarti menunjukan dimensi dan indikator dari brand

awareness mempengaruhi secara signifikan keputusan pembelian

sepatu Olahraga Specs pada mahasiswa anggota UKM Olahraga

Perguruan Tinggi di Ciputat. Sehingga dapat diartikan semakin

Page 115: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

97

tinggi tingkat awareness dari konsumen maka akan semakins

meningkatkan proses keputusan pembelian sepatu olahraga Specs.

4. Pengaruh Etnosentrisme Konsumen, Perceived Quality, dan

Brand Awareness Terhadap Proses Keputusan Pembelian Sepatu

Olahraga Specs Pada Mahasiswa Anggota UKM Olahraga

Perguruan Tinggi di Ciputat.

Berdasarkan hasil uji F, nilai yang diperoleh 6,679 sedangkan

nilai F tabel 2,70 maka dapat diketahui nilai F hitung 6,679 > F

tabel 2,83 dengan tingkat signifikan 0,001 lebih kecil dari 0,05.

Sehingga dapat disimpulkan etnosentrsime konsumen, perceived

quality, dan brand awareness secara simultan atau bersama-sama

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap proses keputusan

pembelian sepatu olahraga Specs pada mahasiswa anggota UKM

olahraga Perguruan Tinggi di Ciputat.

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rian Ari

Murba (2014) mengenai “Pengaruh Brand Awareness dan

Perceive Quality Terhadap Keputusan Pembelian di Saung

Angklung Udjo”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived

quality dan brand awareness secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian, yang membedakan

tidak ada variabel etnosentrisme konsumen. Untuk variabel

etnosentrisme sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Muhdi Kurnianto (2015) mengenai “Pengaruh Etnosentrisme

Page 116: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

98

Konsumen, Persepsi Harga, dan Kemenarikan Atribut Terhadap

Sikap Produk dan Implikasinya Terhadap Keputusan Pembelian

di Indonesia”. Hasil penelitian menunjukan variabel

etnosentrisme konsumen dan variabel independen lainnya secara

simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian

Page 117: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

99

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari

etnosentrisme konsumen, perceived quality, dan brand awareness terhadap

proses keputusan pembelian sepatu Olahraga Specs pada mahasiswa

anggota UKM Olahraga Perguruan Tinggi di Ciputat. Berdasarkan data

yang didapatkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap

permasalahan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Etnosentrisme konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap

proses keputusan pembelian sepatu Olahraga Specs pada mahasiswa

anggota UKM Olahraga Perguruan Tinggi di Ciputat.

2. Perceived Quality berpengaruh secara signifikan terhadap proses

keputusan pembelian sepatu Olahraga Specs pada mahasiswa anggota

UKM Olahraga Perguruan Tinggi di Ciputat

3. Brand Awareness berpengaruh secara signifikan terhadap proses

keputusan pembelian sepatu Olahraga Specs pada mahasiswa anggota

UKM Olahraga Perguruan Tinggi di Ciputat.

4. Etnosentrisme konsumen, perceived quality, dan brand awareness

secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap proses

keputusan pembelian sepatu Olahraga Specs pada mahasiswa anggota

UKM Olahraga Perguruan Tinggi di Ciputat.

Page 118: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

100

B. Saran

Hasil penelitian ini menunjukan etnosentrisme konsumen, perceived

quality, dan brand awareness secara simultan berpengaruh secara signifikan

terhadap keputusan pembelian sepatu Olahraga Specs pada mahasiswa

anggota UKM Olahraga Perguruan Tinggi di Ciputat baik secara parsial

maupun simultan. Terkait dengan hasil penelitian ini maka proses keputusan

pembelian konsumen bisa meningkat melalui variabel-variabel seperti

etnosentrisme konsumen, perceived quality, dan brand awareness.

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan sehubungan

dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, ialah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan Specs

a. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwasannya

etnosentrisme konsumen mempunyai pengaruh signifikan

terhadap proses keputusan pembelian sepatu Olahraga Specs pada

mahasiswa anggota UKM Olahraga Perguruan Tinggi di Ciputat.

Dari 3 pernyataan etnosentrisme konsumen pada kuesioner,

pernyataan dengan jawaban negatif terbanyak adalah tentang

responden lebih baik memilih sepatu Olahraga Specs (lokal)

dibanding sepatu merek asing. Hal tersebut menunjukan jika

responden dihadapkan dengan 2 pilihan responden masih

cenderung memilih sepatu merek asing dibandingkan merek

lokal, tidak bisa dipungkiri melihat produk asing yang

mempunyai nilai prestige lebih tinggi membuat konsumen

memilihnya. Sepatu olahraga Specs sebenarnya selalu konsisten

Page 119: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

101

dalam meningkatkan keuunggulan kompetitifnya terlihat dari

jumlah penjualan yang setiap tahunnya meningkat. Dengan slogan

“Buktikan Indonesiamu” Specs secara tidak langsung telah

mengajak konsumen untuk membeli produk asli Indonesia.

Namun sepatu olahraga Specs juga bisa memberikan terobosan

baru dengan menggunakan menteri pemuda dan olahraga, menteri

perdagangan dan menteri perindustrian sebagai aktor dari iklan

nya untuk mengajak atau menekankan menggunakan produk asli

Indonesia untuk kemajuan perindustrrian lokal di Indonesia. Hal

itu memungkinkan para konsumen berfikir kembali untuk

membeli produk asing sehingga konsumen berujung membeli

produk lokal.

b. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwasannya

perceived quality mempunyai pengaruh signifikan terhadap

proses keputusan pembelian sepatu Olahraga Specs pada

mahasiswa anggota UKM Olahraga Perguruan Tinggi di Ciputat.

Dari 7 pernyataan perceived quality pada kuesioner, pernyataan

dengan jawaban negatif terbanyak adalah tentang sepatu olahraga

Specs mudah dirawat dan diperbaiki. Hal tersebut menunjukan

responden sulit untuk merawat sepatunya dan sulit untuk

memperbaiki sepatunya bila terjadi kerusakan. Melihat

permasalahan itu perusahaan perlu komitmen menjaga kualitas

baik dari 7 unsur dimensi perceived quality yaitu Primary

Ingredients, Features, Reliability, Durability, Serviceability,

Page 120: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

102

Style, dan Design. Terlebih pada tips untuk merawat sepatu agar

tidak mudah rusak, Specs baiknya memberikan tips dan trik

merawat sepatu pada kertas kecil yang bisa disisipkan di dalam

kardus sepatu. Sehingga konsumen bisa langsung melihat cara

untuk merawat sepatu pada saat awal membeli sepatu. Selain itu,

untuk layanan memperbaiki sepatu, Specs memang belum

mempunyai fasilitas pelayanan reparasi sepatu. Ada baiknya

Specs membuka layanan reparasi sepatu di setiap store resmi nya,

agar para konsumen yang sudah rusak sepatunya bisa

memperbaikinya untuk digunakan kembali. Langkah-langkah

tersebut bisa menumbuhkan kesan persepsi kualitas yang baik

pada Specs.

c. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwasannya brand

awareness mempunyai pengaruh signifikan terhadap proses

keputusan pembelian sepatu Olahraga Specs pada mahasiswa

anggota UKM Olahraga Perguruan Tinggi di Ciputat, Dari 4

pernyataan brand awareness pada kuesioner, pernyataan dengan

jawaban negatif terbanyak adalah tentang responden tidak

mengetahui sepatu olahraga Specs. Hal tersebut menunjukan

kesadaran konsumen dengan adanya sepatu Olahraga Specs bisa

dikatakan sudah cukup tinggi. Namun perusahaan juga perlu

konsisten melakukan pengingatan melalui cara-cara seperti

membuat jingle pada iklan televisi yang mudah diiingat dan

dilakukan secara berulang-ulang, lalu bisa ditambahkan dengan

Page 121: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

103

endorser yang memperagakan gaya jari tangan menjadi huruf S

menunjukan inisial dan logo dari Specs, melihat saat ini jari

tangan yang dibuat atau dibentuk menjadi simbol tertentu mudah

menjadi viral. Dengan langkah-langkah tersebut memungkinkan

untuk konsumen lebih kuat dalam mengingat Specs.

2. Bagi Akademisi

Bagi kalangan akademisi, diharapkan penelitian selanjutnya dapat

menggunakan penelitian ini sebagai referensi untuk penelitian-

penelitian selanjutnya yang memiliki tema yang sama yaitu pengaruh

etnosentrisme konsumen, perceived quality, dan brand awareness

terhadap keputusan pembelian. Penelitian selanjutnya disarankan

untuk mengkaji komponen lain selain masalah etnosentrisme

konsumen, perceived quality, brand awareness, dan keputusan

pembelian yang telah dibahas oleh penulis atau dengan dimensi dan

indikator yang berbeda serta didukung oleh teori-teori atau penelitian

terbaru.

Page 122: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

104

DAFTAR PsUSTAKA

Ari, Rian, “Pengaruh Brand Awareness dan Perceive Quality Terhadap

Keputusan Pembelian di Saung Angklung Udjo”. Jurnal Manajemen, 2014

Ariyan, Hendi, “Pengaruh Brand Awareness dan Kepercayaan Konsumen Atas

Merek Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Minuman Aqua di Kota

Padang”. Jurnal Manajemen, 2013

Durianto, Darmadi dkk, “Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan

Perilaku Merek”. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004

Durianto, Darmadi dkk, “Brand Equity Ten: Strategi Memimpin Pasar”, PT.

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004

Elviyanti, Ria. “Pengaruh Brand Association dan Perceived Quality Terhadap

Loyalitas Pelanggan Biore Body Foam Pada Mahasiswai Universitas

Negeri Padang”. Jurnal Manajemen, 2013

Fadila, Dewi dan Nirwan Rasyid. “Pengaruh Etnosentrisme Konsumen Terhadap

Keterlibatan Pengambilan Keputusan Pembelian Produk”. Jurnal Orasi

Bisnis ke VII, 2012

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 23”.

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2016

Johansson, Johny dan Ronkainen, “The esteem of global brands”. Journal of

Brand Management, 2004

Keegan, Warren dan Mark Green, “Global Marketing”, Pearson Education

Limited, London 2013

Keller, Kevin, “Srategic Brand Mangement : Building, Measuring, and Managing

Brand Equity”. Pearson Education Limited, London, 2013

Kotler, Philip, “Manajemen Pemasaran”. Jilid 2, Edisi 12. PT Indeks, Jakarta,

2007

Kotler, Philip dan Gary Armstrong, “Principiples of Marketing”. Pearson

Education Limited, London, 2016

Page 123: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

105

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, “Manajemen Pemasaran” Jilid 1. Penerbit

Erlangga, Jakarta, 2008

Kotler, Philip and Gary Amstrong, “Prinsip-Prinsip Pemasaran”. Edisi 12. Jilid

1. Erlangga, Jakarta, 2010

Muhdi Kurnianto, “Pengaruh Etnosentrisme Konsumen, Persepsi Harga, dan

Kemenarikan Atribut Terhadap Sikap Produk dan Implikasinya Terhadap

Keputusan Pembelian, Jurnal of Management, Vol 4 No. 4, 2015

Peter, Paul & Olson, “Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran”. Salemba

Empat, Jakarta, 2013

Rybina, L dan Humprey J, “Patriotism, Cosmpolitanism, Consumer

Ethnocentrism and Purchase Behaviour in Kazakhstan”. Organisations

and Market in Emerging Economics, Vol. 1 No. 2, 2010

Schiffman, Leon dan Joseph L. Wisenbilt, “Consumer Behavior”. Pearson

Education Limited, London, 2015

Sharma, Shubhash, Terrace A. Shimp, “Consumer Ethnocnentrism: A Test of

Antencendents and Moderators”, Jurnal of Marketing Research, 1995

Shimp, T. A. and Sharma, S, “Consumer Ethnocentrism:Construction and

Validation of the CETSCALE”, Journal of Marketing Research, 1987

Sugiyono, “Metode Penelitian dan Pengembangan Research and Development”,

Penerbit Alfa Beta, Bandung, 2017

Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed

Methods”). Penerbiat Alfa Beta, Bandung, 2014

Tjiptono, Fandy and Gregorius Chandra. “Service, Quality Satisfaction. Andi

Ofset”. Yogyakarta, 2014

Young, Do, “The Influences of Perceived Brand Quality and Ethnocentrism on

Consumptions Pattern of a Global Sports Brand: the case of Korean

College Students”. Internation Journal of Sports Marketing, 2016

http://blj.co.id/2013/07/18/nike-masih-tercepat-pimpin-pasar-sepatu-olahraga/

“Nike tercepat memimpin pasar” artikel diakses 10 Maret 2018

Page 124: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

106

http://m.kontan.co.id/news/wow-tendangan-sepatu-futsal-semakin-melambung-1

“Sepatu futsal semakin meningkat’ artikel diakses 8 Maret 2018

http://www.dedesuryadi.com/web/specs-attack-spot-by-spot/ “Specs” artikel

diakses 8 Maret 2018

https://specs.id/about-us/ “ Tentang Specs” artikel diakses 8 Maret 2018

https://kemenpora.go.id/ “ Penyajian data dan informasi Kepemudaan dan

Olahraga” artikel diakses 31 Agustus 2018

Page 125: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

107

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

Kuesioner disebar melalui Google Forms yang disebar melalui Grup Sosial Media

masing-masing UKM Olahraga, Berikut Pertanyaan Kuesioner nya:

SCREENING

Apakah anda sebagai mahasiswa/i anggota UKM Olahraga Perguruan Tinggi di

Ciputat (UIN/UMJ/STIE AD)?

( ) Tidak, Bukan mahasiswa/i anggota UKM Olahraga Perguruan Tinggi di

Ciputat (UIN/UMJ/STIE AD), Cukup sampai disini

( ) Ya, Saya mahasiswa/i anggota UKM Olahraga Perguruan Tinggi di

Ciputat (UIN/UMJ/STIE AD). Jika ya, lanjut pengisian profile responden

PROFILE RESPONDEN

1. Nama : ..............................................................

2. Umur :

17-20 thn

21-30 thn

3. Jenis kelamin : ( ) Laki-laki / ( ) Perempuan

4. Mahasiswa : ( ) UIN / ( ) UMJ / ( ) STIE AD

PETUNJUK PENGISIAN

Mohon memberi jawaban dengan tanda Check List ( ) pada jawaban menurut

anda paling sesuai.

SS = Sangat Setuju (N) = Netral

S = Setuju (TS)= Tidak Setuju (STS) = Sangat Tidak Setuju

Page 126: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

108

1. Etnosentrisme Konsumen

NO PERNYATAAN SS S R TS STS

5 4 3 2 1

1. Saya mengutamakan sepatu

olahraga specs, karena produk

lokal

2. Saya lebih baik memilih sepatu

olahraga Specs (lokal) dibanding

sepatu merek asing

3 Membeli sepatu olahraga Specs

(lokal) merupakan tindakan

terbaik

2. Perceived Quality

NO PERNYATAAN SS S R TS STS

5 4 3 2 1

4. Sepatu olahraga Specs memiliki

kekuatan dan nyaman dipakai

5. Sepatu olahraga Specs memiliki

ringan dan mudah dipakai

6. Sepatu olahraga Specs awet dan

tahan lama

7. Sepatu olahraga Specs tidak

mudah rusak

8. Sepatu olahraga Specs mudah

dirawat dan dapat diperbaiki

9. Sepatu olahraga Specs memiliki

bentuk yang menarik

10. Sepatu olahraga Specs memiliki

model yang variatif

Page 127: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

109

3. Brand Awareness

NO PERNYATAAN SS S R TS STS

5 4 3 2 1

11. Sepatu olahraga yang pertama

saya ingat sepatu adalah olahraga

Specs

12. Sepatu olahraga Specs mudah

diingat dan dikenal

13. Saya mengetahui sepatu olahraga

Specs setelah mendapatkan

informasi

14. Saya tidak mengetahui sepatu

olahraga Specs

4. Keputusan Pembelian

NO PERNYATAAN SS S R TS STS

5 4 3 2 1

15. Saya membutuhkan sepatu

olahraga Specs untuk berolahraga

16. Saya mengetahui informasi

tentang sepatu olahraga Specs dari

keluarga/teman/tetangga

17. Saya mengetahui informasi

tentang sepatu olahraga Specs dari

iklan (TV, website, sosial media,

dsb)

18. Dari berbagai alternatif produk

sepatu olahraga yang ada, saya

memutuskan untuk membeli

Specs

19. Saya memutuskan untuk

melakukan pembelian sepatu

olahraga Specs

20. Saya akan melakukan pembelian

ulang sepatu olahraga Specs untuk

selanjutnya

Page 128: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

110

NO PERNYATAAN SS S R TS STS

5 4 3 2 1

21. Saya akan merekomendasikan

sepatu olahraga Specs ke orang

lain

Page 129: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

111

Lampiran 2 : Jumlah Anggota UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa)

JUMLAH ANGGOTA UKM OLAHRAGA

PERGURUAN TINGGI DI CIPUTAT

Berdasarkan metode penentuan sampel menggunakan metode

purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan

pertimbangan tertentu, bila dipandang orang tersebut memenuhi

pertimbangan tertentu oleh peneliti maka orang tersebut cocok sebagai

sumber data. Dalam penelitian ini berarti sampel yang dimaksudkan adalah

mahasiswa anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Olahraga Perguruan

Tinggi di Ciputat. Maka dari itu peneliti melakukan wawancara kepada

salah satu anggota di masing-masing universitas untuk mengetahui jumlah

anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Olahraga Perguruan Tinggi di

Ciputat. Data dibawah ini merupakan perkiraan jumlah anggota aktif UKM

Olahraga Olahraga Perguruan Tinggi di Ciputat.

Tabel

Jumlah anggota aktif UKM Olahraga

Universitas Jumlah anggota aktif UKM

UIN Jakarta 118

UMJ 67

STIE Ahmad Dahlan 53

Sumber: wawancara anggota UKM

Page 130: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

112

Lampiran 3 : Distribusi Frekuensi Pernyataan Kuesioner

Data Jawaban Kuesioner

Variabel Etnosentrisme Konsumen (X1)

No X1 Total

Q1 Q2 Q3

1. 5 5 4 14

2. 4 4 3 11

3. 5 5 5 12

4. 5 4 5 15

5. 4 5 4 14

6. 5 4 4 13

7. 4 4 5 13

8. 5 3 4 12

9. 5 4 4 13

10. 5 5 3 13

11. 4 4 3 11

12. 4 5 3 12

13. 5 5 3 13

14. 4 4 4 12

15. 4 5 4 13

16. 5 5 5 15

17. 5 4 4 13

18. 5 4 4 14

19. 4 4 3 11

20. 5 4 3 12

21. 4 3 3 10

22. 3 4 4 10

23. 3 5 4 12

24. 5 5 5 15

25. 4 4 3 11

26. 4 4 4 12

27. 4 5 4 13

28. 4 4 3 11

29. 4 4 5 13

30. 4 4 4 12

31. 4 4 3 11

32. 5 5 5 15

33. 4 5 3 11

34. 5 4 4 13

35. 4 4 3 11

36. 5 4 4 13

Page 131: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

113

37. 4 5 3 12

38. 5 5 3 13

39. 5 4 4 13

40. 4 5 3 12

41. 4 4 4 12

42. 5 4 4 14

43. 4 4 5 13

44. 4 5 5 14

45. 4 4 3 11

Variabel Perceived Quality (X2)

No. X2 Total

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7

1. 5 5 5 5 5 5 5 35

2. 5 5 5 5 5 5 5 35

3. 4 4 4 4 4 4 5 29

4. 5 5 5 5 5 5 5 35

5. 4 4 4 4 4 4 3 27

6. 4 4 3 4 5 4 4 28

7. 5 5 5 5 5 5 5 35

8. 5 4 5 4 5 4 5 32

9. 3 3 3 3 3 3 4 22

10. 4 4 3 4 4 5 4 28

11. 3 5 5 5 2 4 5 29

12. 3 3 4 4 3 3 3 23

13. 5 5 4 5 3 4 5 31

14. 5 5 5 5 5 5 5 35

15. 4 4 4 4 4 4 5 29

16. 3 4 4 4 3 5 4 27

17. 4 5 4 4 5 3 4 29

18. 3 3 3 5 4 4 4 26

19. 4 4 5 4 5 4 5 31

20. 4 4 4 4 4 5 4 29

21. 4 5 3 3 4 4 5 28

22. 5 5 5 5 5 4 4 33

23. 4 3 3 3 4 4 5 26

24. 5 5 5 5 5 5 5 35

25. 3 3 3 5 4 4 5 27

26. 5 5 4 5 4 5 4 32

27. 5 5 5 4 4 4 5 32

28. 5 4 4 3 4 5 5 30

29. 4 4 4 5 4 4 4 29

30. 4 4 4 4 4 4 4 28

Page 132: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

114

31. 4 4 3 5 3 5 4 28

32. 5 5 5 5 4 4 5 33

33. 4 5 4 5 4 4 5 31

34. 5 4 4 5 4 5 5 32

35. 3 3 4 5 3 4 4 26

36. 3 4 4 4 4 5 3 27

37. 4 5 4 4 5 4 4 30

38. 3 3 4 4 4 3 3 24

39. 4 4 3 4 3 4 5 27

40. 4 5 5 3 4 5 5 31

41. 3 4 4 3 3 5 5 27

42. 5 4 4 4 4 5 5 31

43. 3 4 4 5 4 3 3 26

44. 4 4 4 4 4 4 4 28

45. 4 5 5 4 4 4 4 30

Variabel Brand Awareness (X3)

No. X3 Total

Q1 Q2 Q3 Q4

1. 3 5 3 3 14

2. 3 3 5 1 12

3. 3 3 5 2 13

4. 3 4 3 1 11

5. 3 3 5 3 14

6. 3 3 5 2 13

7. 2 3 5 2 12

8. 1 5 3 1 10

9. 3 3 5 3 14

10. 3 5 3 2 13

11. 3 3 5 2 13

12. 1 4 5 1 11

13. 2 5 4 2 13

14. 4 3 3 1 11

15. 3 5 3 1 12

16. 2 5 2 1 10

17. 2 3 5 1 11

18. 3 3 4 1 11

19. 3 3 5 3 14

20. 3 5 3 1 12

21. 3 3 5 2 13

22. 3 4 5 1 13

23. 3 5 4 1 13

24. 2 5 3 2 12

Page 133: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

115

25. 3 5 3 1 12

26. 3 5 4 1 13

27. 3 5 2 1 11

28. 3 4 5 1 13

29. 2 5 3 1 11

30. 4 5 3 1 13

31. 5 2 2 1 10

32. 4 4 5 3 16

33. 4 4 5 1 14

34. 3 4 5 1 13

35. 3 3 5 1 12

36. 1 5 4 1 11

37. 3 3 5 2 13

38. 3 3 4 2 12

39. 3 4 5 1 13

40. 4 3 3 2 12

41. 3 5 3 1 12

42. 1 5 3 1 10

43. 2 5 4 2 13

44. 2 4 4 1 11

45. 3 5 4 1 13

Variabel Keputusan Pembelian (Y)

No. Y Total

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7

1. 5 5 5 5 5 5 5 35

2. 4 4 3 4 4 4 4 27

3. 5 5 5 5 5 4 4 33

4. 5 5 4 4 4 4 4 30

5. 5 4 5 4 5 5 5 33

6. 5 5 5 5 5 5 5 35

7. 4 4 4 4 5 5 5 31

8. 4 4 4 4 3 3 3 25

9. 5 4 4 4 3 3 4 27

10. 5 4 5 5 4 5 4 32

11. 4 3 4 5 4 3 4 27

12. 3 5 4 5 4 4 4 29

13. 3 4 4 5 4 4 3 27

14. 4 5 4 5 4 5 5 32

15. 5 5 5 5 5 5 5 35

16. 4 4 4 4 4 4 4 28

17. 3 3 3 4 4 5 5 27

18. 3 3 3 3 3 3 4 22

Page 134: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

116

19. 2 3 4 5 5 4 5 28

20. 4 4 4 4 5 4 4 29

21. 3 5 4 5 4 4 3 28

22. 5 1 1 5 5 5 5 27

23. 4 3 4 4 4 4 3 26

24. 5 5 5 5 5 5 5 35

25. 5 5 2 2 5 4 5 28

26. 4 4 5 5 5 5 5 33

27. 5 3 4 4 5 5 4 30

28. 5 4 4 4 4 4 4 29

29. 4 4 4 4 4 4 4 28

30. 3 4 4 4 4 4 4 27

31. 3 5 3 3 3 5 3 25

32. 4 5 5 4 3 4 5 30

33. 4 5 4 5 4 5 4 31

34. 4 5 5 4 4 4 4 30

35. 3 4 4 3 4 3 4 25

36. 4 5 3 4 4 5 4 29

37. 5 4 4 3 4 5 4 29

38. 3 4 3 4 4 4 5 27

39. 5 4 4 3 4 5 4 29

40. 4 5 4 4 5 4 4 30

41. 3 4 5 4 3 3 4 26

42. 4 4 4 4 5 5 4 30

43. 4 3 5 3 4 5 4 28

44. 4 4 4 4 5 4 4 29

45. 4 3 4 4 4 4 4 27

\

Page 135: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

117

Lampiran 4 : Hasil Pengolahan Data melalui SPSS 23.0

Uji Kualitas Data

Uji Validitas

Etnosentrisme Konsumen

Uji Validitas

Perceived Quality

Page 136: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

118

Uji Validitas

Brand Awareness

Uji Validitas

Keputusan Pembelian

Page 137: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

119

Uji Reliabilitas

Etnosentrisme Konsumen

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,810 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

EK1 7,80 2,648 ,621 ,781

EK2 8,23 2,116 ,794 ,587

EK3 8,03 3,137 ,593 ,809

Uji Reliabilitas

Perceived Quality

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,829 7

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

PQ1 25,63 8,585 ,776 ,770

PQ2 25,57 8,944 ,709 ,783

PQ3 25,70 8,907 ,673 ,789

PQ4 25,53 10,189 ,434 ,828

PQ5 25,67 9,609 ,487 ,822

PQ6 25,57 10,047 ,535 ,812

PQ7 25,33 10,506 ,422 ,828

Page 138: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

120

Uji Reliabilitas

Brand Awareness

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,729 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

BA1 19,47 19,154 ,764 ,632

BA2 19,87 19,085 ,738 ,634

BA3 19,67 21,333 ,625 ,699

BA4 12,00 5,448 ,806 ,801

Uji Reliabilitas

Keputusan Pembelian

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,702 7

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

kp1 25,27 8,547 ,319 ,695

kp2 25,40 8,386 ,316 ,699

kp3 25,43 7,771 ,462 ,654

kp4 25,07 9,099 ,307 ,693

kp5 25,10 8,369 ,559 ,637

kp6 25,17 8,075 ,608 ,623

kp7 25,17 8,833 ,397 ,672

Page 139: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

121

Uji Normalitas P Plot

Secara statistik Kolmogrov Smirnov

Page 140: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

122

Uji multikolonieritas

Uji Heteroskedastisitas

Grafik Scatterplot

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

etnosentrisme_konsumen ,978 1,022

perceived_quality ,990 1,010

brand_awareness ,984 1,017

Page 141: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

123

Secara Statistik Glesjer

Sig > 0,05

Regresi Linier Berganda

Uji F

Coefficientsa

Model Sig.

1 (Constant) ,334

etnosentrisme_konsumen ,184

perceived_quality ,989

brand_awareness ,252

a. Dependent Variable: RES2

Page 142: PENGARUH ETNOSENTRISME KONSUMEN, PERCEIVED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41750/1/M. DWIKY... · b. SMP : SMPN 235 Jakarta Selatan c. SMK : SMAN 87 Jakarta

124

Koefisien Determinasi