pengaruh efektifitas penyampaian informasi ......skripsi dengan judul “pengaruh efektifitas...

111
1 PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI DARI ATASAN KEPADA BAWAHAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN AMIK PAKARTI LUHUR SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Studi Kesarjanaan strata satu ( S-1 ) pada Program Studi Ilmu Komunikasi Disusun Oleh : PARIDAH 0671510113 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BUDI LUHUR JAKARTA 2009

Upload: others

Post on 30-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

1

PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI DARI ATASAN

KEPADA BAWAHAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN

AMIK PAKARTI LUHUR

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan

Studi Kesarjanaan strata satu ( S-1 ) pada

Program Studi Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh :

PARIDAH

0671510113

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS BUDI LUHUR

JAKARTA

2009

Page 2: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

i

Page 3: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

ii

Page 4: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT dengan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis

mengucapkan terima kasih kepada ibu penulis yang telah memberikan dukungan,

semangat dan doa yang tiada henti-hentinya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari

Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK Pakarti Luhur”

disusun untuk melengkapai salah satu syarat dalam menyelesaikan program sarjana

Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur Jakarta.

Penulis telah menerima banyak bantuan, baik moril maupun materiil dari

berbagai pihak selama proses penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu dalam

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak-pihak

yang telah banyak membantu, antara lain kepada:

1. Drs. Hadiono Afdjani, MM, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi.

2. Bambang Pujiyono, S.Sos, MM, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu

Komunikasi.

3. Wina Puspita Sari, S.Sos, M.Si, selaku Dosen Pembimbing.

4. Putu Darmawan, S,Kom, MM Selaku Direktur AMIK Pakarti Luhur yang

mengizinkan penulis melakukan riset di AMIK Pakarti Luhur.

Page 5: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

v

5. Yuni Kasmawati, S.Pt, MM selaku Ka,Bag BLLC yang memberikan private

SPSS singkat dan bersedia mengajari cara membaca tabel dengan sabar.

6. Yulius Suryo Pidekso selaku Manager dan Grace Andriati Nasution selaku

Kepala Program BIPA yang telah memberikan kesempatan dan keluangan waktu

agar penulis menyelesaikan pengetikan skripsinya.

7. Pepi Permatasari, Charoline Dewi Virasari, Sri Susanto, Dyka, Mas Giyadi, Mas

Dodo dan seluruh karyawan/ti AMIK Pakarti Luhur yang telah membantu dalam

memperoleh data yang penulis butuhkan.

8. Komar, Yani, Nana, dan Fitra selaku keluarga penulis yang telah memberikan

semangat dan dukungan kepada penulis.

9. Satrio Yudho, Desi Mariani, Anggit Wahyudi (Kru BLLC) yang memberikan

dukungan dan menyediakan mesin printer untuk penulis mencetak skripsi. Yang

memberikan semangat dikala penulis sedang tidak semangat, yang selalu

memberikan kritik di saat penulis butuh kritikan.

10. Geni Soraya, terima kasih atas bantuannya untuk mengetik kembali bab 2 penulis

yang sempat musnah dari tempatnya. Dini Soerdjanatamihardja yang telah

meminjamkan laptopnya dan internetnya kepada penulis sehingga penulis bisa

mengerjakan skripsi. Kapan jalan-jalan lagi?

11. Annissa , Taju dan Uci temen seangakatan dan seperjuangan penulis mulai dari

ASTRI hingga FIKOM. Akhirnya kita selesai juga ya kuliahnya!!! Serta mba Elly

temen seperjuangan di FIKOM, lulus niy!!!

Page 6: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

vi

12. Temen-temen Djengz Lovers yaitu Pepi, Astrid, Yuli, Tity, Lita terima kasih atas

sms-smsnya. Dan semua teman-teman yang penulis tidak bisa sebutkan namanya

karena keterbatasan tempat.

Dalam penulisan skripsi ini penulis memahami masih banyak terdapat

kekurangan baik dari segi materi yang disajikan, maupun teknik penulisannya. Hal

tersebut karena pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki terbatas. Untuk itu

penulis mengharapkan kritik maupun saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan skripsi ini. Penulis juga berharap agar skripsi ini berguna sebagai

acuan atau masukan bagi pembacanya, khususnya rekan-rekan mahasiswa/i Fakultas

Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur.

Jakarta, Juli 2009

(Penulis)

Page 7: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i

ABSTRAKSI ................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian................................................................................. 5

1.4 Kegunaan Penelitian ........................................................................... 5

1.5 Sistematika Penulisan .......................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Komunikasi ...................................................................... 8

Page 8: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

viii

2.1.1 Proses Komunikasi ..................................................................... 9

2.1.2 Tujuan Komunikasi .................................................................... 11

2.1.3 Fungsi Komunikasi .................................................................... 12

2.2 Komunikasi Organisasi ........................................................................ 10

2.2.1 Komunikasi Formal .................................................................... 16

2.2.2 Komunikasi Informal ................................................................... 26

2.2.3 Komunikasi Efektif .................................................................... 27

2.3 Motivasi Kerja .................................................................................... 17

2.3.1 Teori Motivasi Hierarki Kebutuhan (Maslow) ............................. 31

2.3.2 Teori Two Factor View (Herzberg) ............................................. 32

2.4 Hubungan Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada

Bawahan Dengan Motivasi Kerja ........................................................ 35

2.5 Kerangka Berpikir .............................................................................. 37

2.6 Hipotesis .......................................................................................... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian ...................................................... 39

3.2 Operasional Variabel .......................................................................... 40

3.3 Populasi dan Sensus Sampling ............................................................ 45

3.3.1 Populasi ...................................................................................... 45

3.3.2 Sensus Sampling ......................................................................... 46

3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 46

Page 9: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

ix

3.5 Rencana Analisis Data ........................................................................ 47

3.6 Teknik Pengolahan Data ..................................................................... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah AMIK Pakarti Luhur .............................................................. 52

4.1.1 Visi AMIK Pakarti Luhur ........................................................... 53

4.1.2 Misi AMIK Pakarti Luhur ........................................................... 53

4.2 Hasil Penelitian ................................................................................... 54

4.2.1 Uji Validitas ............................................................................... 54

4.2.2 Uji Reliabilitas ............................................................................ 55

4.2.3 Efektifitas Penyampaian Informasi Dari Atasan

Kepada Bawahan......................................................................... 58

4.2.4 Motivasi Kerja ............................................................................ 65

4.2.5 Koefisien Korelasi ...................................................................... 70

4.2.6 Uji Regresi ................................................................................. 72

4.3 Pembahasan ........................................................................................ 75

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 78

5.2 Saran .................................................................................................. 79

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 10: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

x

DAFTAR TABEL

Tabel 4.2.1.1 Uji Validitas Efektifitas Penyampaian Informasi

Dari Atasan Kepada Bawahan .................................................... 54

Tabel 4.2.1.2 Uji Validitas Motivasi Kerja ....................................................... 55

Tabel 4.2.2.1 Uji Reliabilitas Efektifitas Penyampaian Informasi

Dari Atasan Kepada Bawahan ..................................................... 56

Tabel 4.2.2.2 Uji Reliabilitas Motivasi Kerja .................................................... 56

Tabel 4.2.3.1 Kejelasan Informasi .................................................................... 57

Tabel 4.2.3.2 Kekonsistenan Informasi ............................................................. 57

Tabel 4.2.3.3 Orientasi Atasan Terhadap Reaksi Bawahan ................................ 58

Tabel 4.2.3.4 Keterusterangan Atasan Terhadap Informasi Yang Tidak Dipunyai 58

Tabel 4.2.3.5 Atasan Mengupayakan Untuk Mencarikan Informasi

Yang Dibutuhkan Bawahan ......................................................... 59

Tabel 4.2.3.6 Atasan Membagi Informasi Yang Dibutuhkan Bawahan .............. 59

Tabel 4.2.3.7 Atasan Membantu Karyawan Dengan Pemberian Informasi ......... 60

Tabel 4.2.3.8 Komunikasi Tatap Muka Saat Memberikan Teguran ................... 60

Tabel 4.2.3.9 Komunikasi Tertulis Dalam Pemberian Informasi Kebijakakan ... 61

Tabel 4.2.3.10 Atasan Memberikan Informasi Pada Waktu Yang Tepat ............. 61

Tabel 4.2.3.11 Atasan Memberikan informasi terbaru untuk peningkatan

Kinerja Karyawan ...................................................................... 62

Page 11: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

xi

Tabel 4.2.3.12 Garis Komunikasi Yang Langsung Dan Pendek ......................... 62

Tabel 4.2.3.13 Tatap Muka Dengan Bawahan Agar Bawahan Mendapat

Penjelasan Informasi Lebih Cepat .............................................. 63

Tabel 4.2.3.14 Atasan Memberikan Kepercayaan Terhadap Bawahan ............... 64

Tabel 4.2.3.15 Efektifitas Penyampaian Informasi Dari Atasan

Kepada Bawahan ........................................................................ 64

Tabel 4.2.4.1 Kedisiplinan Karyawan Datang Tepat Waktu ............................... 65

Tabel 4.2.4.2 Kedisiplinan Karyawan Pulang Tepat Waktu ............................... 65

Tabel 4.2.4.3 Kesempatan Untuk Berinisiatif Dalam Memajukan Perusahaan ... 66

Tabel 4.2.4.4 Kesempatan Untuk Mencari Solusi Yang Dihadapi Perusahaan ... 66

Tabel 4.2.4.5 Merasa Betah Bekerja Di Perusahaan .......................................... 67

Tabel 4.2.4.6 Menyukai Tugas Yang menjadi Tanggung Jawab ....................... 67

Tabel 4.2.4.7 Menyelesaikan Tugas Tepat Waktu ............................................ 68

Tabel 4.2.4.8 Keberhasilan Dalam Menangani Masalah Dalam Pekerjaan ......... 68

Tabel 4.2.4.9 Kesempatan Untuk Mengembangkan Kreatifitas dan Inovasi ....... 69

Tabel 4.2.4.10 Mengerjakan Tugas dengan Benar Tanpa Pengawasan ................ 69

Tabel 4.2.4.11 Motivasi Kerja ............................................................................ 70

Tabel 4.2.5.1 Uji Korelasi ................................................................................. 71

Tabel 4.2.6.1 Uji Regresi .................................................................................. 73

Tabel 4.2.6.2 Regresi Linier Sederhana ............................................................. 73

Page 12: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

xii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I

Tabel Induk

LAMPIRAN II

Surat Keterangan Riset dari AMIK Pakarti Luhur

LAMPIRAN III

Struktur Organisasi

LAMPIRAN IV

Beberapa Foto Responden

LAMPIRAN V

Kuesioner

LAMPIRAN VI

Kartu Bimbingan

Page 13: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

1

B A B I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada era liberalisasi dewasa ini ketatnya persaingan terjadi bukan hanya

pada tingkatan negara, tetapi sekaligus juga merambah pada tingkatan

perusahaan. Kondisi seperti ini menuntut setiap perusahaan di dalam negeri untuk

berbenah diri. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memenangkan

persaingan adalah dengan mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia

secara tepat dan optimal.

Sumber daya manusia adalah satu hal penting yang harus diperhatikan

oleh pihak perusahaan karena keberhasilan suaut perusahaan sangat ditentukan

oleh kegiatan pendayagunaan sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya.

Sehingga sangat penting untuk diketahui bahwa ada cara-cara yang dapat

memelihara dan mempertahankan loyalitas anggota perusahaan antara lain adalah

dengan pemberian motivasi.

Menurut Husnan, “Motivasi merupakan proses untuk mencoba

mempengaruhi seseroang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan”. (Husnan,

1997:197)

Selain itu Hasibuan mendefinisikan bahwa “Motivasi adalah pemberian

daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau

Page 14: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

2

bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk

mencapai kepuasan”. (Hasibuan, 2001:219)

Berdasarkan dari hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi

diberikan kepada bawahan atau karyawan untuk mendorong atau menciptakan

kegairahan kerja kepada seseorang agar dapat memenuhi kebutuhannya. Jika

kebutuhan seseorang terpenuhi, maka akan timbul suatu motivasi untuk bekerja

sungguh-sungguh yang akhirnya akan menghasilkan prestasi yang diharapkan.

Selain itu karyawan menjadi termotivasi untuk bekerja seoptimal mungkin untuk

memberikan yang terbaik bagi dirinya dan perusahaan.

Motivasi kerja yang tinggi mutlak diperlukan dalam perusahaan. Motivasi

kerja ini dipengaruhi oleh komunikasi. Seperti yang dikatakan oleh Hovland

bahwa “Komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain”. (Effendy,

1997:10)

Jadi berdasarkan teori Hovland tersebut dapat disimpulkan komunikasi

merupakan alat untuk penyampaian informasi dari atasan kepada anggota

kelompok untuk mengubah perilaku dan memotivasi para anggotanya.

Informasi dalam suatu organisasi selalu bergerak dari manajemen puncak

hingga kepada para karyawan, dimana karyawan pada tingkat paling bawah

merupkan titik operatif yang mendapat peran utama dalam menjalankan

organisasi. Penyampaian informasi dari manajemen puncak yang turun ketingkat

operatif merupakan aktivitas yang berkesinambungan dan sulit. Seringkali

penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan dianggap paling mudah

Page 15: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

3

dilakukan, karena pimpinan hanya memberikan instruksi atau perintah saja.

Namun hal ini bisa menjadi masalah penting karena sering kali terjadi kesalhaan

komunikasi yang menyebabkan perbedaan pemahaman dan perselisihan diantara

atasan dan bawahan, seperti terjadinya pemogokan kerja yang tentu saja akan

merugikan bagi pihak pimpinan.

Disini dapat terlihat bahwa titik berat dalam suatu komunikasi organisasi

seringkali bergerak kearah komunikasi manajerial yang perhatian utamanya

adalah membawa informasi kepada kelompok operatif tersebut. Yang menjadi

masalah dalam hal ini, yaitu jenis informasi seperti instruksi, rasional kerja,

kebijakan, penilaian kerja, dan pemberian misi perusahaan yang disebarkan oleh

tingkat manajemen kepada para karyawan dan bagaimana keefektifitasan

informasi tersebut disampaikan atasan kepada bawahan.

Menurut Davis (1976), “penyampaian informasi kebawah yang efektif

dapat dilihat dari adanya kejelasan dan konsistensi, kecukupan pesan, pembagian

informasi yang dibutuhkan, saluran komunikasi, waktu yang tepat, garis

komunikasi dan kepercayaan dari atasan terhadap bawahannya”. (Muhammad,

2004:112)

Penyampaian informasi yang efektif dari atasan kepada bawahan sangat

dibutuhkan dalam menggerakkan aktivitas organisasi terutama dalam membangun

motivasi kerja. Motivasi kerja menjadi perhatian utama yang tidak dapat

diabaikan begitu saja, karena menyangkut alasan mengapa orang mencurahkan

tenaga untuk melakukan satu pekerjaan.

Page 16: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

4

Indikasi turunnya motivasi kerja di AMIK Pakarti Luhur, salah satunya

yaitu kurang disiplinnya karyawan untuk masuk kantor dan pulang kantor tepat

waktu. Turunnya motivasi kerja dan kegairahan kerja bisa disebabkan oleh

banyak hal, seperti gaji yang terlalu rendah, lingkungan kerja yang buruk dan

suasana kerja yang kurang menyenangkan serta adanya ketidak puasan. Ketidak

puasan disini adalah bukan hanya dalam hal materi seperti upah yang layak,

namun juga dalam hal non materi seperti penghargaan diri dari pimpinan,

kebutuhan untuk aktualisasi diri dengan menggunakan kecakapan, kemampuan,

keterampilan dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat

memuaskan, dan lain sebagainya. Selain itu faktor turunnya motivasi kerja

karyawan juga dapat dilihat dari keefektifan penyampaian informasi dari atasan

kepada bawahan.

Melihat betapa pentingnya efektifitas penyampaian informasi dari atasan

kepada karyawan AMIK Pakarti Luhur dan pengaruhnya terhadap motivasi kerja

karyawan agar tujuan perusahaan dapat tercapai seefektif mungkin, maka dalam

penelitian ini penulis mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Efektifitas

Penyampaian Informasi dari Atasan kepada Bawahan Terhadap Tingkat

Motivasi Kerja Karyawan AMIK Pakarti Luhur”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang diangkat

dalam penelitian ini adalah “Seberapa Besar Pengaruh Efektifitas

Page 17: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

5

Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Dalam

Mempengaruhi Tingkat Motivasi Kerja Karyawan di AMIK Pakarti

Luhur?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian berdasarkan rumusan permasalahan yang

penulis kemukakan adalah:

a. Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas penyampaian informasi dari Atasan

kepada Bawahan di AMIK Pakarti Luhur.

b. Untuk mengukur tingkat motivasi kerja karyawan AMIK Pakarti Luhur

c. Untuk mengetahui hubungan atau korelasi antara efektifitas penympaian

inforamsi dari atasan kepada bawahan terhadap tingkat motivasi kerja.

d. Untuk mengetahui besarnya pengaruh efektifitas penyampaian informasi dari

atasan kepada bawahan terhadap motivasi kerja karyawan pada AMIK Pakarti

Luhur.

1.4 Kegunaan Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan

aplikasinya di bidang ilmu komunikasi khususnya komunikasi organisasi.

Page 18: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

6

Bagi pihak peneliti sebagai saran memperdalam pengetahuan dan menambah

wawasan di bidang komunikasi organisasi, khususnya pada topik penelitian

yang diteliti.

b. Kegunaan Praktis

Bagi pihak AMIK Pakarti Luhur, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

bahan masukan dalam mengelola kebijakan perusahaan dalam menangani

sumber daya manusia khususnya mengenai efektifitas penyampaian pesan dan

motivasi kerja karyawan. Indikasi yang dapat diungkapkan dari hasil

penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak perusahaan dalam mengatasi

masalah yang berhubungan dengan topik penulisan.

c. Sosial

Untuk menambah wawasan masyarakat umum ataupun bagi organisai yang

menaruh minat pada permasalahan tentang pola komunikasi kepemimpinan

dalam organisasi untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan.

1.5 Sistematika Penulisan

Sebelum penulis melakukan pembahasan mengenai penelitian ini, maka

penulis membuat sistematika penulisan. Penelitian ini terdiri atas lima bab dengan

sistematika sebagai berikut:

Page 19: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

7

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah yang

melatar belakangi penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian dan sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini disebutkan dan dijelaskan teori-teori yang dipakai dan

yang mendukung penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini dijelaskan tentang metode penelitian yang digunakan

penulis untuk melakukan penelitian, pengoperasian variabel yang

digunakan, dan jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pada bab ini dijelaskan tentang tinjauan perusahaan yang menjadi

subyek penelitian, hasil penelitian dan pembahasan dari

penelitian.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini dijelaskan tentang kesimpulan dan saran-saran dari

penelitian

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 20: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

8

B A B II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan sebuah kata yang abstrak dan memiliki sejumlah

arti. “Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari

kata latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama.

Sama disini maksudnya adalah sama makna”. (Effendy, 1997:9)

Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan melalui

lambing-lambang tertentu, mengandung arti, dan pengoperan perangsang untuk

mengubah tingkah laku individu yang lain. Dalam perusahaan atau instansi,

komunikasi menjadi sumber bagi kehidupan dan kedinamisan usaha karena

komunikasi menjadi sarana yang menghubungkan semua individu dalam

perusahaan atau instansi untuk mencapai tujuannya.

Menurut Hovland, “Komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang

lain (communications is the process to modify the behavior of other

individuals)”. (Effendy, 1997:10)

Menurut Wether dan Keith Davis, seperti yang dikutip oleh Moekijat

“Komunikasi adalah penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang

kepada orang yang lain.” (Moekijat, 1993:3)

Page 21: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

9

Sedangkan menurut Benard Berelson dan Garry A Stainer dalam bukunya

Human Behavior yang dikutip oleh Rosady Ruslan mendefinisikan bahwa

“komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan

sebagainya dengan menggunakan lambang-lambang atau kata-kata, gambar,

bilangan, grafik, dan kata lain-lain. Kegiatan atau proses prnyampaiannya

biasanya dinamakan komunikasi”. (Ruslan, 2000:17)

Dari definisi-definisi tersebut penulis menyimpulkan bahwa komunikasi

adalah proses penyampaian pesan atau lambang dari komunikator kepada

komunikan dengan tujuan memberitahu, mengubah sikap dan perilaku. Dalam

menyampaikan pesan tersebut dapat disampaikan secara langsung (tatap muka)

atau tidak langsung dengan menggunakan media.

2.1.1 Proses Komunikasi

Proses komunikasi adalah “proses penyampaian pesan oleh

seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai

media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama”. (Effendy,

1997:16)

Berikut merupakan model proses komunikasi yang dibuat oleh

Stephens P. Robbins yang dapat melukiskan suatu proses kegiatan

komunikasi:

Page 22: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

10

Gambar 2.1 Proses Komunikasi

Berikut adalah tinjauan dari komponen-komponen yang terdapat

dalam proses komunikasi tersebut:

a. Sender

Komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau

sejumlah orang.

b. Encoding

Penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang.

c. Message

Pesan yang merupakan seperangkat lambing bermakna yang di

sampaikan oleh komunikator

d. Media

Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada

komunikan.

e. Decoding

Pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan menetapkan makna

pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.

f. Receiver

(a) (b) (c)/(d) (e) (f)

(i)

(h) (g)

Sender Encoding Message

Media

Decoding Receiver

Noise

Feedback Response

Page 23: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

11

Komunikan yang menerima pesan dari komunikator.

g. Response

Tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterpa pesan.

h. Feedback

Umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau

disampaikan kepada komunikator.

i. Noise

Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi akibat

diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan

yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. (Effendy, 1997:18-19)

Model komunikasi di atas menegaskan faktor-faktor kunci dalam

komunikasi efektif. Komunikator harus tahu khalayak mana yang dijadikan

sasaran dan tanggapan apa yang diinginkannya.

Hubungannya dengan penelitian ini adalah atasan memberikan

informasi kepada bawahan dan bawahan mengirimkan umpan balik, dan

penyampaian informasi dari atasan ke bawahan tersebut adalah

penyampaian informasi yang efektif.

2.1.2 Tujuan Komunikasi

Dale Yoder dalam bukunya Personnel Management and Industrial

Relations yang dikutip oleh Moekijat, menyatakan bahwa:

Tujuan komunikasi dalam pekerjaan dapat diikhtisiarkan sebagai

berikut:

1. Untuk meningkatkan kesetiaan, kerjasama dan pengertian pegawai.

2. Untuk memberikan informasi kepada manajemen tentang kebutuhan

dan tujuan pegawai.

Page 24: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

12

3. Untuk memberikan informasi kepada manajemen tentang reaksi

pegawai terhadap tujuan, kebijaksanaan, dan praktek perusahaan.

4. Untuk memberikan informasi, menjelaskan, dan menafsirkan program-

program demikian.

5. Untuk mencapai tujuan manajemen dan pegawai yang saling dapat

diterima, yakni kerjasama dan gotong royong.

6. Untuk memberikan propaganda kepada pegawai dan merintangi

propaganda dari sumber-sumber lain.

7. Untuk meningkatkan hubungan pribadi dan peran serta pegawai.

8. Untuk memberikan alat ekspresi dan penjelasan.

9. Untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan kebutuhan jabatan pegawai.

10. Untuk memotivasi pegawai (Moekijat, 1993:15-16)

Agar komunikasi yang terjadi antara pimpinan dengan karyawan

dapat berjalan efektif, maka pimpinan sebagai komuniaktor harus mampu

membuat komunikan (karyawan) mengerti akan pesan yang disampaikan.

Setelah terjadi saling pengertian maka hal itu harus terus dipertahankan dan

dibina, sehingga tujuan komunikasi tercapai hingga meningkatkan motivasi

pada diri karyawan untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan yang

diinginkan.

2.1.3 Fungsi Komunikasi

Komunikasi memiliki banyak fungsi di dalam kehidupan manusia.

Secara umum, fungsi komunikasi adalah untuk:

a. Menginformasikan (to inform)

b. Mendidik (to educate)

c. Menghibur (to entertain)

d. Mempengaruhi (to influence) (Effendy, 1997:8)

Page 25: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

13

Fungsi komunikasi untuk menginformasikan yaitu ketika akan

menyampaikan informasi kepada lain maka akan melakukan komunikasi,

dengan menyampikan pesan (informasi) kepada orang yang dituju. Fungsi

komunikasi yang dilakukan seseorang akan berhasil apabila timbul saling

pengertian, yaitu jika kedua belah pihak dapat memahami pesan yang

disampaikan baik dengan kata-kata tertulis ataupun lisan, isyarat ataupun

simbol. Fungsi lain dari komunikasi antara mendidik, menghibur dan

mempengaruhi.

Sedangkan fungsi komunikasi menurut Widjaya antara lain:

a. Fungsi informasi, yaitu pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan,

penyebaran berita, gambar, data fakta dan opini serta komentar yang

dibutuhkan agar dapat dimengerti dan beraksi secara jelas terhadap

kondisi lingkungan dan orang lain sehingga dapat mengambil

keputusan yang tepat.

b. Fungsi sosialisasi, yaitu menyediakan sumber ilmu pengetahuan yang

memungkinkan orang untuk bersikap dan bertindak sebagai anggota

masyarakat yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya yang

dapat aktif di dalam masyarakat.

c. Fungsi motivasi, yaitu menjelaskan tujuan setiap masyarakat, baik

jangka pendek maupun jangka panjang, mendorong orang untuk

menentukan pilihan, serta mendukung kegiatan ondividu.

d. Fungsi diskusi, yaitu menyediakan dan saling menyebar fakta yang

diperlukan untuk persetujuan. (Widjaya, 1999:14)

Dari pernyataan tersebut dapat dilihat fungsi komunikasi sebagai

fungsi informasi yaitu pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan,

penyebaran berita, gambar, data fakta dan opini serta komentar yang

dibutuhkan agar dapat dimengerti dan bereaksi secara jelas terhadap

kondisi lingkungan dan orang lain sehingga dapat mengambil keputusan

Page 26: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

14

yang tepat. Fungsi sosialisasi yaitu menyediakan sumber ilmu pengetahuan

yang memungkinkan orang untuk bersikap dan bertindak sebagai anggota

masyarakat yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya dan dapat

aktif di dalam masyarakat. Fungsi motivasi, yaitu menjelaskan tujuan

setiap masyarakat, baik jangka pendek maupun jangka panjang, mendorong

orang untuk menentukan pilihan, serta mendukung kegiatan individu.

Fungsi diskusi, yaitu menyediakan dan saling menyebar fakta yang

diperlukan untuk persetujuan. Dalam penelitian ini fungsi komunikasi lebih

dikaitkan ke dalam fungsi motivasi, yaitu mendorong karyawan dalam

meningkatkan motivasi kerja sesuai dangan yang diharapkan.

2.2 Komunikasi Organisasi

Secara sederhana, komunikasi di dalam organisasi disebut sebagai

komunikasi organisasi. Kemudian jika memperhatikan arti kata dari komunikasi

dan organisasi, maka “komunikasi organisasi adalah komunikasi yang

berlangsung dalam organisasi guna mencapai tujuan bersama”. (Soemirat

Ardianto, Suminar, 1999:11).

Dalam organisasi, komunikasi berfungsi untuk menggerakkan

aktivitasnya. Artinya setiap invidu yang terlibat dalam sebuah organisasi

membutuhkan komunikasi efektif.

Komunikasi organisasi berguna untuk menentukan berlangsungnya

proses transmisi pesan internal organisasi dalam pencapaian tujuan melalui cara-

Page 27: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

15

cara yang dapat memperbaiki kualitas kehidupan kerja. Dalam berkomunikasi

diharapkan mencapai pengertian dan kerjasama diantara semua unsur dalam

organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Dalam sebuah perusahaan diperlukan

komunikasi dalam mencapai tujuan perusahaan seperti yang dikatakan oleh

James G. Robbins dan Barbara S. Jones:

Organisasi adalah suatu stuktur yang kompleks dari berbagai kegiatan

khusus. Hanya dengan komunikasilah kegiatan-kegiatan itu dapat diatur

dan dipersatukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa ada

komunikasi suatu organisasi tidak akan berfungsi dan tidak aka nada

kemajauan yang nyata yang dapat dilakukan. (Sirait, 1986:236-237)

Dari pernyataan tersebut di aatas dapat dikatakan bahwa komunikasi dan

organisasi adalah dua hal yang saling bergantungan. Komunikasi tanpa

organisasi seperti pesan atau informasi tanpa bentuk. Sebaliknya organisasi yang

merupakan sebuah sistem memerlukan adanya komunikasi di dalamnya untuk

mengindikasikan koordinasi yang terstruktur. Jika dalam organisasi tidak ada

komunikasi maka proses penyampaian pesan dan informasi terhambat.

Komunikasi organisasi adalah sebuah bagian dari kehidupan internal

organisasi yang menentukan pesan atau informasi dapat diterima oleh semua

unsur organisasi di dalamnya, seperti yang ditegaskan oleh Pace dan Faules yang

menyatakan bahwa komunikasi organisasi adalah:

Menerima dan menginterpretasi pesan diantara anggota organisasi

sebagai unit komunikasi yang merupakan bagian dari organisasi.

Organisasi terdiri dari unit komunikasi yang berhubungan satu sama lain

secara hierarkis dan berfungsi dalam lingkungannya. Komunikasi

organisasi mencakup informasi yang dilakukan secara formal seperti dari

atasan kepada bawahan (downward communications), dari bawahan

Page 28: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

16

kepada atasan (upward communications), dan diantara teman sekerja

(horizontal communications). (Pace dan Faules, 2001:20)

Dari pendapat di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa komunikasi

organisasi memegang peranan penting dan komunikasi formal diatur dengan

jaringan komunikasi organisasi yang terstruktur yang memang sudah memiliki

tingkat birokrasi dan skema internal organisasi mengenai bagaimana sebuah

komunikasi dapat dilakukan.

Adapun tujuan utama dari pembelajaran ini adalah untuk memahami

organisasi dengan mendeskripsikan komunikasi organisasinya, memahami

kehidupan organisasi, dan menemukan bagaimana kehidupan-kehidupan

terwujud lewat komunikasi pendekatan ini menekankan pada bagaimana suatu

organisasi dikonstruksi dan dipelihara lewat proses komunikasi. Salah satu

tantangan besar dalam komunikasi organisasi adalah bagaimana menyampaikan

informasi dari atasan kepada seluruh bagian organisasi. Proses ini berhubungan

dengan arus informasi yang biasanya berlangsung dalam suatu organisasi.

2.2.1 Komunikasi Formal

Dalam komunikasi organisasi, kita mengenal adanya komunikasi

yang bersifat internal dan eksternal. Dimana komunikasi internal berbicara

mengenai informasi yang berpindah secara formal dari seseorang yang

otoritasnya lebih tinggi kepada orang lain yang otoritasnya lebih rendah;

informasi yang bergerak dari suatu jabatan yang otoritasnya lebih rendah

Page 29: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

17

kepada orang yang otoritasnya lebih tinggi; informasi yang bergerak

diantara orang-orang dan jabatan-jabatan yang sama tingkat otoritasnya -

komunikasi horizontal, sedangkan komunikasi yang sifatnya eksternal

berbicara mengenai penyampaian informasi antara orang dalam organisasi

dengan khalayak diluar organisasi.

“Komunikasi formal secara sistematis menyampaikan sejumlah

informasi kepada anggota-anggota organisasi sesuai dengan jabatan-jabatan

mereka”. (Moekijat, 1993:125). Ini membantu menjamin anggota-anggota

organisasi menerima (dan menyampaikan) informasi yang berhubungan

dengan tanggung jawab pekerjaan mereka.

Pada dasarnya, komunikasi formal merupakan pengolahan pesan,

sesuai dengan kewenangan yang digariskan dalam rencana organisasi untuk

pencapaian tujuan. Ada tiga tipe umum komunikasi formal dalam

organisasi yang didasrkan atas arah arus informasi, yakni ke bawah, ke atas

dan kesamping atau horizontal.

2.2.1.1 Komunikasi Kebawah

Komunikasi kebawah menunjukkan arus pesan yang

mengalir dari pimpinan kepada karyawannya. Biasanya komunikasi

ke bawah digunakan untuk meyampaiakn pesan-pesan yang

berkenan dengan tugas-tugas dan pemeliharaan. Seperti pesan yang

Page 30: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

18

berhubungan dengan pengarahan, tujuan, disiplin, perintah,

pertanyaan, dan kebijaksanaan umum.

Menurut Lewis (1987) komunikasi ke bawah adalah untuk

menyampaikan tujuan, untuk mengubah sikap, membentuk

pendapat, emngurangi ketakutan dan kecurigaan yang

timbul karena salah informasi, mencegah kesalahpahaman

karena kurang informasi dan mempersiapkan anggota

organisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan.

(Muhammad, 2004:116)

Proses penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan

memiliki fungsi:

1. Instruksi kerja (Job instruction)

Pemberian atau penyampaian informasi kerja, bentuknya

perintah, arahan, penerangan, uraian tugas. Instruksi tugas yang

tepat dan langsung cenderung dihubungkan dengan tugas

sederhana yang hanya menghendaki keterampilan dan

pengalaman yang minimal. Instruksi yang lebih umum biasanya

digunakan bagi tugas-tugas yang kompleks, dimana karyawan

diharapkan mempergunakan pertimbangannya, ketrampilan dan

pengalamnnya. Jenis informasi ini menyangkut tentang apa yang

diharapkan pimpinan terhadap karyawan dalam bekerja dan

bagaimana mereka melakukan semua itu.

2. Rasional Pekerjaan (Rationable Job)

Penjelasan dari pimpinan mengenai mengapa suatu tugas perlu

untuk dilaksanakan (job rationable). Hal ini ditujukan untuk

menolong pekerja menyadari bagaimana tugas mereka

membantu organisasi dalam mencapai tujuannya. Kualitas dan

kuantitas informasi ini ditentukan oelh asumsi pimpinan

mengenai bawahannya dapat memotivasi diri, maka diberikan

pesan rasional yang banyak.

3. Ideologi (Organizational policies and practices)

Penyampaian informasi mengenai kebijakan perusahaan dan

bagaimana mempersiapkan mereka masuk ke organisasi secara

total, seperti waktu kerja, gaji, program pensiun, cuti, dan lain-

lain. Informasi ini dimaksudkan untuk memperkenalkan

bawahan dengan praktik-praktik organisasi, peraturan dan

kebiasaan yang tidak berhubungan dengan instruksi dan rasional.

Page 31: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

19

4. Informasi Performa Karyawan (Employee performance)

Penyampaian informasi mengenai penampilan pekerja, temasuk

juga kemampuan menjalankan pekerjaan dalam keberhasilan

kerja. Hal ini sebagai pemberian motivasi kepada karyawan

untuk bekerja lebih baik. Informasi tentang bagaimana

melakukan sesuatu yang baik, dinilai penting untuk efisien dan

efektifnya fungsi suatu sistem. Karyawan seringkali mengeluh,

walaupun mereka melakukan pekerjaan dengan baik, mereka

tidak tahu bagaimana cara pimpinan menilai kinerja karyawan.

5. Informasi Misi Organisasi (Mission of the organization)

Pemberian informasi bagaimana mengembangkan misi

perusahaan dan informasi untuk mengembangkan rasa memiliki

tugas dan informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas

dan kesamaan misi (sense of mission). Hal ini membutuhkan

loyalitas karyawan terhadap organisasi, produknya, pelayanan

dan kontribusi terhadap masyarakat yang merupakan unsure

penting dalam kekuatan organisasi. (Muhammad, 2004:108-109)

Penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan tidaklah

selalu berjalan efektif. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi

efektifitas penyampaian pesan ke bawah:

1. Keterbukaan

Kurangnya sifat terbuka diantara atasan dan bawahan akan

menyebabkan pemblokan atau tidak mau menyampaikan pesan

dan gangguan dalam pesan. Pada umumnya, atasan hanya mau

memberikan informasi kepada bawahan bila mereka merasa

bahwa pesan itu penting bagi penyelesaian tugas.

2. Penggunaan saluran

Kebanyakan para atasan lebih percaya pada pesan tulisan

daripada pesan yang disampaikan secara lisan melalui tatap

muka. Hal ini menyebabkan para atasan lebih banyak

menyampaiakn pesan secara tertulis berupa bulletin, booklet,

memo, laporan sebagai pengganti kontak personel secara tatap

muka antara atasan dan bawahan.

3. Kualitas pesan

Kualitas isi pesan akan berkurang bila berisi informasi yang

panjang lebar, kurang obyektif, dan sebagainya. Hal ini dapat

menyebabkan bawahan tidak dapat menangkap isi pesan yang

dimaksudkan oleh si pengirim pesan.

Page 32: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

20

4. Waktu

Ketepatan waktu pengiriman pesan mempengaruhi penyampaian

informasi ke bawah. Atasan hendaknya mempertimbangkan saat

yang tepat bagi pengiriman pesan dan dampak yang potensial

kepada tingkah laku karyawan. Pesan seharusnya dikirim pada

saat menguntungkan kepada kedua belah pihak yaitu atasan dan

bawahan.

5. Penyaringan

Pesan-pesan yang dikirinkan oleh atasan tidaklah semua diterima

oleh para bawahan. Tetapi akan disaring mana yang dibutuhkan.

Karyawan yang kurang percaya pada pimpinanya, mungkin akan

menolak pesan tersebut. (Muhammad, 2004:110-111)

Informasi yang mengalir dari pihak atasan kepada bawahan

dapat dilakukan dengan beberapa metode. Ada metode yang

biasanya digunakan, sebagai berikut:

1. Lisan dan tertulis,

2. Hanya lisan,

3. Hanya tertulis,

4. Papan pengumuman,

5. Hanya desas-desus (Moekijat, 1993:118)

Metode gabungan lisan dan tertulis merupakan tingkat

pertama dalam keefektifannya, kemudian metode hanya lisan

merupakan tingkat kedua. Metode papan pengumuman dan desas-

desus merupakan tingkat terendah, dan metode hanya tertulis

merupakan metode tingkat pertengahan.

Untuk menjelaskan pesan kepada bawahan, pimpinan harus

mengadakan pertemuan-pertamuan, pembahasan melalui tanya

jawab, dan dengan cermat menggunakan pesan-pesan tertulis yang

Page 33: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

21

sudah dipersiapkan, yang disampaikan kepada tiap pegawai secara

perorangan.

Sedangkan alat komunikasi yang biasa digunakan dalam

penyampaian infromasi kebawah adalah sebagai berikut:

1. Kebawah tertulis

a. Majalah internal organisasi

b. Papan pengumuman

c. Surat dan memo

d. Surat selebaran

2. Kebawah lisan

a. Perintah/pembicaraan tatap muka

b. Ceramah, konferensi, pertemuan

c. Telepon/alat bantu visual lainnya (Soemirat, 1999:43)

Contoh alat-alat komunikasi di atas merupakan suatu media

yang dapat disampaikan melalui komunikasi verbal dan non-verbal.

Komunikasi verbal berarti “melalui penggunaan kata-kata”

baik tertulis maupun lisan, dapat berupa instruksi, surat,

memo. Laporan, ceramah, dan lain-lain. Sedangkan

komunikasi non-verbal berarti “tanpa penggunaan kata-

kata”. Biasanya pesan disampikan melalui gerak badan,

penampilan, ekspresi wjah, dan bermacam-macam simbol,

isyarat dan perilaku lainnya. (Moekijat, 1993:137)

Apabila pemilihan metode dan media komunikasi tersebut

dapat dilakukan secara tepat, maka penyebaran informasi kepada

bawahan dapat berjalan dengan secara lancar dan efektif. Apabila

atasan tidak dapat berkomunikasi secara efektif dengan

bawahannya, maka pimpinan tidak melaksanakan fungsinya sebagai

Page 34: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

22

pimpinan karena tidak dapat membangun motivasi kerja dari para

bawahannya.

Berkaitan dengan penelitian ini, komunikasi yang dilakukan

oleh seorang pimpinan kepada karyawannya dengan tujuan

merubah perilaku karyawan agar mampu meningkatkan motivasi

kerjanya adalah melalui saluran komunikasi kebawah. Komunikasi

kebawah ini harus sering dilakukan oleh pimpinan untuk

memberikan sebuah kepercayaan dalam diri masing-masing

karyawan sehingga muncul motivasi untuk bekerja lebih giat lagi

dan proses pencapaian tujuan pun akan tercapai dengan maksimal.

2.2.1.2 Komunikasi Keatas

Yang dimaksud komunikasi ke atas adalah “pesan yang

mengalir dari bawahan kepada atasan atau dari tingkat yang lebih

rendah kepada tingkat yang lebih tinggi” (Pace & Faules, 2001:20)

Tujuan dari komunikasi ini adalah untuk memberikan feedback,

memberikan saran, dan mengajukan pertanyaan.

Fungsi komunikasi ke atas sebagai berikut:

a. Arus komunikasi ke atas memberikan informasi yang berharga

bagi pembuat keputusan.

b. Komunikasi ke atas memperkuat apresiasi dan loyalitas pegawai

terhadap organisasi dengan jalan memberikan kesempatan untuk

menanyakan pertanyaan, mengajukan ide-ide dan saran-saran

tentang jalannya organisasi.

Page 35: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

23

c. Komunikasi ke atas memperbolehkan, bahkan mendorong desas-

desus muncul dan membiarkan supervisor mengetahuinya.

d. Komunikasi ke atas menjadikan supervisor dapat menentukan

apakah bawahan dapat menangkap arti seperti yang dia

maksudkan dari arus informasi kebawah.

e. Komunikasi ke atas membantu pegawai mengatasi masalah-

masalah pekerjaan mereka dan memperkuat keterlibatan mereka

dalam tugas-tugasnya dan organisasi. (Muhammad, 2004:16)

Saluran komunikasi ke atas terutama dipergunakan untuk:

a. Memberikan laporan

b. Mangajukan permohonan

c. Memberikan saran

d. Mengajukan protes

e. Memberikan informasi, dan untuk

f. Mempengaruhi (Moekijat, 1993:111)

Alat-alat atau media komunikasi khusus yang digunakan

dalam saluran komunikasi ke atas adalah:

1. Ke atas tertulis

a. Surat, memo, laporan dan formulir

b. Keluhan tertulis dan kotak keluhan

c. Sistem saran

d. Daftar pertanyaan sikap formal

2. Ke atas lisan

a. Diskusi tatap muka

b. Wawacara

c. Pertemuan dan konferensi

d. Telepon

e. Desas-desus

f. Pertemuan sosial (Moekijat, 1993:100)

Masalah komunikasi ke atas yang sering dihadapi adalah

komunikasi ke atas secara lisan. Meskipun sering dinyatakan bahwa

komunikasi lisan ke atas perlu direncanakan, diseimbangkan,

Page 36: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

24

diarahkan, dan sistematik – dan bahwa komunikasi tersebut sangat

mengandalkan “mendengarkan” – dan prinsip ini sering diabaikan.

Komunikasi ke atas sangat penting untuk mempertahankan

pertumbuhan organisasi. Komunikasi memberikan umpan balik

kepada manajemen. Umpan balik diperlukan untuk mengetahui

semangat kerja para pekerjanya dan berbagai ketidakpuasan yang

terjadi. Komunikasi penting untuk membuat bawahan merasa

memiliki dan sebagai bagian dari organisasi. Disamping itu, juga

memungkinkan manajemen memiliki kesempatan untuk

memperoleh berbagai gagasan baru dari para pekerjanya.

2.2.1.3 Komunikasi Horizontal

Komunikasi horizontal menurut Arni Muhammad adalah:

Pertukaran pesan di antara orang-orang yang sama tingkatan

otoritasnya di dalam organisasi. Pesan yang mengalir

menurut fungsi dalam organisasi diarahkan secara

horizontal. Pesan ini biasanya berhubungan dengan tugas-

tugas atau tujuan kemanusiaan, seperti koordinasi,

pemecahan masalah, penyelesaian konflik dan saling

memberikan informasi. (Muhammad, 2002:121)

Hubungan yang baik dan komunikasi yang bermakna di

antara para pekerja merupakan sumber utama kepuasaan.

Komunikasi lateral dapat membantu mengkoordinasikan berbagai

kegiatan di dalam organisasi dan menungkinkan berbagai divisi

untuk mengumpulkan pengalaman serta keahliannya.

Page 37: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

25

Tujuan komunikasi horizontal sebagai berikut:

a. Mengkoordinasikan tugas-tugas

Kepala bagian dalam organisasi kadang-kadang perlu

mengadaka rapat atau pertemuan, untuk mendiskusikan

bagaimana tiap-tiap bagian memberikan kontribusi dalam

mencapai tujuan organisasi.

b. Saling membagi informasi untuk perencanaan dan aktivitas-

aktivitas.

Ide dari banyak orang biasanya akan lebih baik daripada ide

satu orang. Oleh karena itu komunikasi horizontal sangatlah

diperlukan untuk mencari ide yang lebih baik.

c. Memecahkan masalah yang timbul di antara orang-orang yang

berada dalam tingkatan yang sama

Dengan adanya keterlibatan dalam memecahkan masalah akan

menambah kepercayaan dan moral dari pegawai.

d. Menyelesaikan konflik diantara anggota yang ada dalam bagian

organisasi dan juga antara bagian dengan bagian lainnya.

Penyelesaian konflik ini penting bagi perkembangan sosial dan

emosional dari anggota dan juga akan menciptakan iklim

organisasi yang baik.

e. Menjamin pemahaman yang sama

Bila perubahan dalam suatu organisasi diusulkan, maka perlu

ada pemahaman yang sama antar unit-unit organisasi atau

anggota unit organisasi tentang perubahan itu. Untuk ini

mungkin suatu unit dengan unit lainnya mengadakan rapat

untuk mencari kesepakatan terhadap perubahan tersebut.

f. Mengembangkan sokongan interpersonal

Karena sebagian besar dari waktu kerja pegawai berinteraksi

dengan temannya maka mereka memperoleh sokongan

hubungan interpersonal dari temannya. Hal ini akan

memperkuat hubungan di antara sesama pegawai dan akan

membantu kekompakan dalam kerja kelompok. Interaksi ini

akan mengembangkan rasa sosial dan emosional pegwai.

(Muhammad, 2004:121-122)

Yoder dan Saudohar menggolongkan alat-alat komunikasi

dalam pekerjaan komunikasi horizontal sebagai berikut:

1. Lisan

a. Ceramah, konfrensi, pertemuan panitia

Page 38: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

26

b. Telepon, slide

c. Urusan sosial termasuk kegiatan serikat kerja

d. Kabar angin, desas-desus

2. Tulisan

a. Surat, memo, laporan

b. Majalah organisasi

c. Papan pengumuman dan poster

d. Buku penuntun dan buku pedoman

e. Laporan tahunan

f. Publikasi serikat kerja (Moekijat, 1993:102)

2.2.2 Komunikasi Informal

Komunikasi informal timbul untuk memenuhi kebutuhan pegawai.

Komunikasi seperti ini tidak disahkan oleh manajemen dan tidak ada

hierarki struktural yang telah dibuat sebelumnya. Komunikasi informal

digunakan oleh para pimpinan untuk melengkapi komunikasi formal.

Komunikasi formal adalah juga bagian penting dalam aliran komunikasi

organisasi. Bentuk komunikasi ini timbul dengan berbagai maksud, yaitu:

a. Pemuasan kebutuhan-kebutuhan manusiawi, seperti kebutuhan untuk

berhubungan dengan orang lain.

b. Perlawanan terhadap pengaruh-pengaruh yang monoton atau

membosankan.

c. Pemenuhan keinginan untuk mempengaruhi orang lain.

d. Pelayanan sebagai sumber informasi hubungan pekerjaan yang tidak

disediakan saluran-saluran komunikasi formal (Handoko, 1991:282-

283)

Yang menjadi rintangan dalam komunikasi informal yaitu

grapevine (mendengarkan sesuatu bukan dari sumber resmi, tetapi dari

desas-desus, kabar angin) yang mempunyai empat ciri yaitu:

a. Grapevine itu mulai sendiri

Page 39: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

27

b. Grapevine itu menyampaikan informasi dengan cepat

c. Informasi makin lama makin banyak salahnya dan makin banyak

mendapat rintangan makin jauh tujuannya.

d. Grapevine itu tumbuh dengan subur apabila tidak ada saluran-saluran

komunikasi yang efektif lainnya. (Moekijat, 1993:106)

Sistem komunikasi grapevine cenderung dianggap merusak atau

merugikan, karena tidak jarang terjadi penyebaran informasinya tidak tepat,

tidak lengkap dan menyimpang.

Dilain pihak komunikasi grapevine mempunyai peranan fungsional

sebagai alat komunikasi tambahan bagi organisasi. Komunikasi grapevine

lebih cepat, lebih akurat dan lebih efektif dalam menyalurkan informasi.

Pimpinan dapat mempergunakan komunikasi ini dengan informasi yang

sengaja “dibocorkan”.

Peran salah satu dalam komunikasi grapevine dapat diminimalkan

dengan cara merancang saluran komunikasi formal yang baik, dan

menyebarkan informasi dengan cepat dan tepat.

2.2.3 Komunikasi efektif

Secara umum, penyampaian informasi dinilai efektif bila

rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim atau

sumber, berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami

oleh penerima.

“Komunikasi yang efektif mengandung pengiriman dan penerimaan

informasi yang paling cermat, pengertian pesan yang paling mendalamoleh

Page 40: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

28

kedua pihak dan pengambilan tindakan yang tepat terhadap penyelesaian

pertukaran informasi”. (Moekijat, 1993:145)

Berdasarkan teori di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa

komunikasi atau penyampaian pesan yang efektif adalah maksud atau

tujuan dalam informasi yang disampaikan dengan cara sedemikian rupa

dapat dimengerti sepenuhnya oleh penerima atau bawahan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan atasan untuk penyampaian

informasi yang efektif menurut Davis (1976) yang dikutip oleh Arni

Muhammad adalah sebagai berikut:

a. Atasan memberikan informasi secara jelas dan konsisten dalam setiap

pesan yang disampaikan. Kejelasan dan kekonsistenan atasan pada

umumnya dinilai oleh bawahan. Atasan selalu berorientasi pada reaksi

bawahan mengenai informasi yang disampaikannya.

b. Atasan selalu memberikan informasi kepada bawahannya apabila

dibutuhkan mereka. Jika atasan tidak mempunyai informasi yang

dibutuhkan bawahannya, ia mengatakannya dengan terus terang dan

berupaya untuk mencarikannya.

c. Atasan membagi informasi yang dibutuhkan oleh bawahannya. Atasan

berupaya untuk membantu karyawannya dengan pemberian informasi

agar mereka merasa dihargai dan ikut mempunyai andil sebagai suatu

bagian dari organisasi.

d. Atasan dapat memilih media dan saluran komunikasi yang tepat dalam

setiap pemberian informasi. Media yang digunakan untuk memberikan

peringatan atau berupa teguran tentu berbeda dengan media yang

digunakan untuk memberikan suatu informasi kebijakan maupun

instruksi kerja.

e. Atasan melakukan penyampaian informasi pada waktu dan saat yang

tepat. Suatu informasi mungkin disampaikan terlalu cepat atau terlalu

lambat dari waktu yang dibutuhkan bawahan. Masalah yang umumnya

terjadi adalah terlalu lamanya informasi diproses sebelum diterima oleh

bawahan.

f. Atasan membuat garis komunikasi yang langsung dan sependek

mungkin dengan bawahannya. Biasanya kontak tatap muka sehari-hari

Page 41: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

29

lebih disukai bawahan, karena memungkinkan untuk mendapatkan

penjelasan informasi lebih cepat.

g. Atasan berusaha membentuk kepercayaan terhadap bawahannya.

Kepercayaan ini akan mengarahkan kepada komunikasi yang terbuka

dan akan mempermudah adanya persetujuan yang diperlukan antara

bawahan dan atasan. (Muhammad, 2004:112)

2.3 Motivasi Kerja

Keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kegiatan

pendayagunaan sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya, sehingga sangat

penting untuk diketahui bahwa ada cara-cara yang dapat memelihara dan

mempertahankan loyalitas anggota perusahaan antara lain adlah dengan

pemberian motivasi.

Motivasi berasal dari kata lain movere yang berarti dorongan atau daya

penggerak. Motivasi hanya diberikan kepada manusia, khususnya para bawahan

atau pengikut. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah

gairah kerja bawahan agar mau bekerja keras dengan memberikan kemampuan

dan keterampilan untuk mewujudkan tujuan perusahaan. (Hasibuan, 2003:92)

Sedangkan menurut Ermaya Suradinata dalam bukunya yang berjudul

Manajemen Sumber Daya Manusia, mengemukakan:

Motivasi berasal dari kata motif yang artinya suatu dorongan yang ada

dalam diri seseorang untuk berbuat baik berupa gerakan maupun ucapan

sehingga adapun pengertian dari motivasi adalah tindakan lanjut dari

motif yaitu perbuatan atau gerakan baik berupa ucapan maupun tindakan

serta perilaku dalam cara-cara tertentu yang dilakukan seseorang

(Suradinata, 1996:129-130)

Pada dasarnya tujuan motivasi pada karyawan adalah:

Page 42: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

30

a. Meningkatkan loyalitas karyawan

Adanya kebijakan perusahaan yang baik bagi karyawan untuk

mengembangkan segala kemampuan dan keahlian yang dimiliki serta adanya

pengakuan yang besar oleh perusahaan terhadap karyawannya, akan mampu

memicu karyawan untuk mengabdikan diri mereka guna kemajuan

perusahaan.

b. Meningkatkan kedisiplinan karyawan

Karyawan yang tingkat disiplin kerjanya baik, mereka akan menunjukkan

tingkat absensi yang baik dankepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Hal

ini ditandai dengan penilaian pimpinan sendiri selama satu bulan terakhir

menunjukkan bahwa absensi memang mempengaruhi perilaku dan prestasi

kerja, dan mereka menilai bahwa pekerjaan adalah hal penting dan berarti

bagi mereka serta penting bagi kemajuan perusahaan

c. Menumbuhkan rasa suka karyawan pada karyawan

Karyawan yang menyukai pekerjaan mereka karena latar belakang

pendidikan, kemampuan dan keahlian yang dimiliki sesuai dengan pekerjaan

yang dilakkan. Mereka berkonsentrasi terhadap pekerjaannya itu. Mereka

akan dapat menyelesaikan tugas yang diembannya itu dengan baik sesuai

dengan yang diharapkan dan hasil yang memuaskan.

d. Meningkatkan kepuasan kerja karyawan

Kepuasan kerja merupakan kondisi lahir batin seseorang dalam melakukan

pekerjaan. Meskipun berbeda-beda ukurannya bagi setiap orang tetapi dapat

diasumsikan bahwa hal yang mendukung kepuasan kerja adalah karena

adanya hak otonomi untuk bertindak, variasi dalam melakukan pekerjaan,

kesempatan memberikan sumbangan dan kesempatan mendapatkan umpan

balik tentang hasil kerja.

e. Meningkatkan kreatifitas kerja karyawan

Kreatifitas kerja menunjukkan bahwa karyawan memiliki kemampuan

melaksanakan pekerjaan dengan kualitas yang tinggi, kretaifitas kerja yang

tinggi diperoleh dari karyawan yang memiliki kualitas diri yang cukup tinggi.

Mengembangkan kualitas karyawan adalah membeberkan kebebasan

karyawan seluas-seluasnya untuk mempelajari hal-hal baru, berusaha

memberikan masukan serta saran dan menindaklanjuti setiap usul karyawan.

(Hasibuan, 2003:92)

Apabila seorang pimpinan dapat meningkatkan motivasi kerja dan

kegairahan kerja, perusahaan itu akan mendapat banyak keuntungan.

Meningkatkan motivasi kerja dan kegairahan kerja akan menjadikan

pekerjaan lebih cepat diselesaikan, kerusakan dapat dikurangi, absensi

Page 43: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

31

diperkecil dan kemungkinan perpindahan karyawan dapat diperkecil

seminimal mungkin. Turunnya motivasi kerja atau kegairahan kerja

karyawan akan membuat perusahaan tidak dapat mencapai tujuan perusahaan

tersebut.

Banyak pakar menjelaskan model yang mendasari munculnya

motivasi, diantaranya adalah Abraham Maslow dan Hezberg yang banyak

mendapat sambutan positif di bidang organisasi.

2.3.1 Teori Motivasi Hierarki Kebutuhan (Abraham Maslow)

Teori motivasi Maslow berasumsi bahwa setiap individu memiliki

kebutuhan-kebutuhan yang tersusun secara hierarki dari tingkat yang paling

mendasar sampai tingkatan paling tinggi. Malayu Hasibuan memaparkan

tentang teori Maslow sebagai berikut:

1. Kebutuhan fisik / Phisiological Needs

Pada manusia tingkat kebutuhan pertama yang paling dasar adalah kebutuhan

fisik, yaitu pangan, sandang dan papan.

2. Kebutuhan akan rasa aman / Safety Needs

Kebutuhan ini pada dasarnya merupakan kebutuhan untuk terbebas dari

ancaman fisik dan perampasan kebutuhan pokok. Dengan kata lain ini

merupakan kebutuhan akan perlindungan diri.

3. Kebutuhan social / Social Needs

Manusian pada dasarnya adalah makhluk social, yang memiliki kebutuhan

untuk diterima dalam berbagai kelompok. Apabila kebutuhan social sangat

dominan, seseorang akan berusaha keras untuk membina hubungan yang

berarti dengan orang lain.

4. Kebutuhan Penghargaan / Esteem Needs

Orang-orang pada umumnya memiliki kebutuhan yang tinggi terhadap diri

sendiri berdasarkan kenyataan yang ada. Pengakuan dan rasa hormat dari

orang lain akan menimbulkan keyakinan diri sendiri, public relationesties,

Page 44: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

32

kuasa dan control. Mereka mulai merasa bermanfaat dan memiliki pengaruh

terhadap lingkungannya.

5. Kebutuhan aktualisasi diri / Self Actualization Needs

Selanjutnya apabila kebutuhan akan penghargaan sudah terpenuhi, maka

kebutuhan akan perwujudan diri mulai kebutuhan ini adalah suatu kebutuhan

yang ingin memaksimalkan potensi diri, suatu kebutuhan untuk menjadi apa

yang dirasakan oleh seseorang karena mempunyai potensi mencapainya.

(Hasibuan, 2001:108)

Dari pernyataan di atas menyebutkan bahwa manusia akan di dorong

untuk memenuhi kebutuhan yang paling kuat sesuai waktu, keadaan dan

pengalaman yang bersangkutan mengikuti suatu hierarki. Dalam tingkatan

ini, kebutuhan pertama yang harus dipenuhi terlebih dahulu adalah kebutuhan

fisiologis atau kebutuhan fisik seperti balas jasa, istirahat dan sebagainya.

Setelah kebutuhan pertama dipuaskan, kebutuhan utama, yaitu kebutuhan

keamanan dan rasa aman. Kebutuhan ketiga akan muncul setelah kebutuhan

kedua terpuaskan. Proses ini berjalan terus sampai terpenuhinya kebutuhan

aktualisasi diri, dimana manajemen dapat memberikan intensif untuk

memotivasi hubungan kerja sama, kewibawaan pribadi serta tanggung jawab

untuk mencapai hasil prestasi yang tinggi dari karyawan.

Teori lainnya yang senada dengan teori Maslow adalah teori Two-

Factor View yang dikemukakan oleh Federic Herzberg. Beliau berangggapan

bahwa uang tidak akan mendatangkan kepuasan dalam bekerja tetapi

pengakuan dan penghargaan menduduki peringkat kebutuhan yang lebih

tinggi yang dapat menjadi motivator bagi para pekerja.

Page 45: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

33

2.3.2 Teori Two-Factor View (Herzberg)

Herzberg mengemukakan bahwa terdapat faktor-faktor yang

mempengaruhi motivasi dalam organisasi yang disebut Two-Factor View:

1. Faktor Pemuasan

Disebut juga sebagai instrinsic motivation yaitu faktor-faktor yang

berperan sebagai motivator terhadap karyawan, yaitu prestasi,

penghargaan, pekerjaan kreatif dan menantang, tanggung jawab serta

kemajuan dan penigkatkan kerja.

2. Faktor Pemeliharaan

Faktor ini disebut juga hygiene motivation yaitu faktor-faktor yang dapat

menimbulkan ketidak puasaan terhadap karyawan. Misalnya kebijaksanaan

dan administratif perusahaan, kualitas pengendalian teknik, kondisi kerja,

hubungan kerja, status pekerjaan, keamanan kerja, kehidupan pribadi dan

system penggajian. (Handoko, 1991:260)

Teori Herzberg ini sebenarnya mematahkan anggapan sementara

pimpinan bahwa persoalan-persoalan semangat kerja para karyawan dapat

diatasan dengan pemberian upah dan gaji yang tinggi, intensif yang besar, dan

memperbaiki kondisi tempat kerja. Pemecahan ini tidak banyak

menguntungkan karena hal-hal tersebut tidak dapat memotivasi karyawan.

Adapun yang dapat membangkitkan semangat kerja ialah motivator.

Faktor ini terdiri dari faktor keberhasilan, penghargaan, faktor pekerjaan

sendiri, rasa tanggung jawab dan faktor peningkatan.

Dari teori-teori motivasi lainnya, kedua teori ini dianggap paling

sesuai untuk digunakan sebagai pemikiran dalam penelitian ini. Maka

berdasarkan pendapat para pakar yang telah dijelaskan di atas, maka motivasi

kerja dapat diartikan sebagai dorongan atau kehendak seseorang untuk

melaksanakan tindakan kegiatan dalam lingkup tugas-tugas yang merupakan

Page 46: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

34

pekerjaan di lingkungan sebuah organisasi. Dorongan tersebutlah yang

kemudian menggerakan perilakunya sebagai upayanya dalam memenuhi

tujuannya atau kebutuhannya baik dalam bentuk fisiologis maupun psikologis.

Untuk melihat motivasi kerja seseorang dapat dinilai dari sikapnya

terhadap pekerjaannya, yaitu:

1. Disiplin

Segala perbuatan yang selalu mentaati peraturan dan sesuai dengan

kebijakan yang ada merupakan salah satu perilaku orang yang termotivasi

dalam bekerja. Hal ini sangat erat kaitannaya dengan kebijakan yang

ditetapkan oleh manajemen organisasi (biasanya berupa kebijakan secara

tertulis)

2. Inisiatif

Salah satu bentuk sikap proaktif dari orang yang termotivasi. Sesutu yang

dikerjakan karena ada motivasi yang mendorongnya akan membuatnya

senang untuk melakukannya tanpa perlu instruksi terlebih dahulu dari

atasan. Mereka akan berupaya aktif untuk memecahkan masalah dalam

pekerjaan, kemampuan mengenali masalah dan mengambil tindakan

korektif, memberikan saran-saran utnuk peningkatan dan menerima

tanggung jawab menyelesaikan tugas-tugas yang belum diberikan.

3. Loyalitas

Berkaitan erat dengan komitmen dan kesetiaan para pegawai terhadap

organisasinya. Mereka yang termotivasi akan cenderung melakukan lebih

banyak lagi, mencurahkan waktu ekstra untuk bekerja, memeberikan

kontribusi yang lebih dan berusaha keras untuk meningkatkan

produktivitas kerja demi kemajuan organisasi.

4. Kinerja

Merupakan suatu prosedur yang berkaitan dengan evaluasi standar kerja

yang telah ditentukan oleh perusahaan terhadap seorang karyawan. Hal ini

dinilai dari kecermatan dan efeisiensi perilaku kerja. Orang yang

termotivasi akan menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan standar yang

benar dan dalam skala waktu yang telah ditentukan.

5. Pengawasan

Orang yang termotivasi dalam bekerja tidak akan membutuhkan terlalu

banyak pengawasan karena kenerjanya yang sudah baik. Hal ini

dimaklumi karena dorongan yang begitu tinggi untuk menghasilkan sesuai

target yang mereka tetapkan. Pengawasan biasanya diukur dari

perbandingan pengawasan yang dilakukan pada tugas atau tanggung jawab

Page 47: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

35

yang pertama diberikan dengan tanggung jawab yang berikutnya. (Arep

dan Tanjung, 2004:156)

2.4 Hubungan Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada

Bawahan Dengan Motivasi Kerja

Komunikasi atau proses penyampaian informasi dalam suatu

organisasi merupakan salah satu kebutuhan pokok. Dalam proses penyampaian

informasi, hasil akhir yang ingin dicapai adaah timbulnya efek dimana efek

tersebut diharapkan dapat memberikan umpan balik sesuai dengan yang

dikehendaki. Mendorong orang lain untuk melakukan tindakan yang sesuai

dengan yang kita inginkan, merupakan hasil yang paling sulit dicapai dalam

penyampaian informasi. Lebih rendah mengusahakan agar informasi kita dapat

dipahami daripada mengusahakan agar pesan kita disetujui apalagi hingga

terwujud dalam bentuk tindakan.

Kegiatan penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan yang

dilakukan di dalam ruang lingkup AMIK Pakarti Luhur biasanya berupa

pemberian atau penyampai instruksi kerja yang berbentuk perintah, arahan

ataupun uraian tugas dan diharapkan agar para karyawan dapat melaksanakan

tugasnya sesuai dengan target yang diinginkan. Namun dibutuhkan motivasi

kerja dari bawahan, untuk dapat memenuhi target dan memperoleh hasil yang

maksimal.

Page 48: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

36

Tinggi rendahnya motivasi kerja bawahan dapat diwujudkan dengan

adanya penyampaian informasi yang efektif dari atasan kepada bawahannya.

Seperti dijelaskan sebelumnya penyampaian informasi dari atasan kepada

bawahan di dalam organisasi adalah memberikan pengaruh atau motivasi

disamping fungsinya sebagai pemberian instruksi. Untuk itu, atasan perlu

menegtahui terlebih dahulu hal-hal yang dapat meningkatkan motivasi para

bawahannya.

Efektifitasnya penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan

dapat dilihat dari adanya kejelasan dan konsistensi, kecukupan informasi,

pembagian informasi yang dibutuhkan, saluran komunikasi, waktu yang tepat,

garis komunikasi yang disampaikan oleh atasan kepada bawahnnya mencapai

tingkat efektif, maka akan meningktkan motivasi kerja karyawan.

Apabila dalam diri karyawan seudah termotivasi untuk bekerja maka

pekerjaan akan lebih cepat dan lebih baik hasilnya. Untuk menimbulkan dan

meningkatkan motivasi para karyawan banyak cara yang dapat dilakukan oleh

perusahaan, cara-cara tersebut dapat berupa materil dan non materil, misalnya

memberikan gaji yang cukup, dan menempatkan bawahan di posisi yang tepat.

Jadi pada intinya penyampaian pesan yang efektif akan menimbulkan motivasi

kerja karyawan.

Page 49: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

37

2.5 Kerangka Berpikir

Dalam skema kerangka pemikiran tersebut dapat dijelaskan

efektifitasnya penyampaian pesan dari atasan kepada bawahan mempengaruhi

motivasi kerja karyawan demi tercapai tujuan perusahaan. Efektifitas

penyampaian pesan yang mendukung aktivitas-aktivitas karyawan sesuai

untuk diterapkan. Karyawan sangat menaruh harapan terhadap pemimpin

yang dapat mengefektifkan penyampaian pesan kepada bawahan.

Pemimpin harus dapat mendorong karyawan untuk dapat berpikir

dengan harapan dapat melakukan pekerjaan dengan baik. Hal itu dilakukan

agar karyawan menyadari dan menilai tingkat kinerja dengan tujuan untuk

meningktkan manajemen dirinya, dan menjadi loyal terhadap organisasi.

Loyalitas dan keterbukaan karyawan kepada pimpinan mengarah pada

Efektifitas Penyampaian

Informasi dari Atasan

kepada bawahan:

- Jelas dan konsistensi

- Kecukupan pesan

- Pembagian informasi

- Pemilihan saluran

- Tepat waktu

- Garis komunikasi

- Kepercayaan

(Variabel X)

Motivasi kerja karyawan

AMIK Pakarti Luhur:

- Disiplin

- Inisiatif

- Loyalitas

- Kinerja

- Pengawasan

(Variabel Y)

Page 50: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

38

kesediaan karyawan untuk melakukan pekerjaan yang diberikan oleh

pimpinan dalam rangka meningktkan diri.

Dari skema kerangka pemikiran di atas dapat dilihat. Efektifitas

penyampaian informasi merupakan variabel bebas (variabel X) dan motivasi

kerja merupakan variabel terikat (variabel Y).

2.6 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, dan tujuan

penelitian pada bab sebelumnya, penulis mencoba merumuskan hipotesis sebagai

berikut:

H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara efektitas penyampaian

informasi dari atasan kepada bawahan dengan motivasi kerja.

H1: Ada pengaruh yang signifikan antara efektitas penyampaian

informasi dari atasan kepada bawahan dengan motivasi kerja.

Bila divisualisasikan dalam gambar, maka hipotesisnya:

X : efektifitas penyampaian pesan dari atasan kepada bawahan

Y : motivasi kerja

X Y

Page 51: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

39

B A B III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu seberapa besar

pengaruh efektifitas penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan

mempengaruhi tingkat motivasi kerja karyawan di AMIK Pakarti Luhur

Karawaci, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey

dengan jenis korelasional.

Menurut Rachmat Kriyantono, “survei adalah metode riset dengan

menggunakan kuesioner sebagai instrument pengumpulan data. Tujuannya untuk

memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili

populasi tertentu”. (Kriyantono, 2006:60)

Sesuai dengan metode yang digunakan maka penulis menggunakan

pendekatan kuantitatif. “Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau

menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan

demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis”.

(Kriyantono, 2006:57)

Page 52: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

40

3.2 Operasional Variabel

Dalam melakukan penelitian ini tidak akan lepas dari variabel, karena

variabel merupakan salah satu unsur yang mendasari penelitian ilmiah.

Untuk melakukan kemudahan pada saat melakukan pengukuran, maka

variabel-variabel penelitian tersebut perlu dioperasionalkan. Variabel-variabel

penelitian yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Variabel X : efektifitas penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan

Proses penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan adalah

proses informasi yang berlangsung dari seseorang yang memiliki wewengang

atau kedudukan lebih tinggi (atasan) kepada orang lain yang kedudukannya

lebih rendah (bawahan).

Jika dikaitkan dengan penelitian ini, efektifitas penyampaian

informasi dari atasan kepada bawahan mempunyai tujuan untuk

mempengaruhi dan menggugah kegairahan kerja dalam melakukan

pekerjaannya.

Sesuai dengan teori yang terdapat di BAB II, maka indikator untuk

mengukur efektifitas penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan

menurut Davis (1976) adalah:

a. Kejelasan dan kekonsistenan informasi

Atasan memberikan informasi secara jelas dan konsisten dalam setiap

pesan yang disampaikan. Kejelasan dan konsistensi atasan pada

Page 53: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

41

umumnya dinilai oleh bawahan. Atasan selalu berorientasi pada reaksi

bawahan mengenai informasi yang disampaikannya.

b. Kecukupan pesan

Atasan selalu memberikan informasi kepada bawahannya apabila

dibutuhkan mereka. Jika atasan tidak mempunyai informasi yang

dibutuhkan bawahannya, ia mengatakannya dengan terus terang dan

berupaya untuk mencarikannya.

c. Pembagian informasi

Atasan membagi informasi yang dibutuhkan oleh bawahannya. Atasan

berupaya untuk membantu karyawannya dengan pemberian informasi

agar mereka merasa dihargai dan ikut mempunyai andil sebagai suatu

bagian dari organisasi.

d. Pemilihan saluran

Atasan dapat memilih media dan saluran komunikasi yang tepat dalam

setiap pemberian informasi. Media yang digunakan untuk memberikan

peringatan atau berupa teguran tentu berbeda dengan media yang

digunakan untuk memberikan suatu informasi kebijakan maupun

instruksi kerja.

e. Tepat waktu

Atasan melakukan penyampaian informasi pada waktu dan saat yang

tepat. Suatu informasi mungkin disampaikan terlalu cepat atau terlalu

lambat dari waktu yang dibutuhkan bawahan. Masalah yang umumnya

Page 54: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

42

terjadi adalah terlalu lamanya informasi diproses sebelum diterima oleh

bawahan.

f. Garis komunikasi

Atasan membuat garis komunikasi yang langsung dan sependek mungkin

dengan bawahannya. Biasanya kontak tatap muka sehari-hari lebih

disukai bawahan, karena kemungkinan untuk mendapatkan penjelasan

informasi lebih cepat.

g. Kepercayaan

Atasan berusaha membentuk kepercayaan terhadap bawahannya.

Kepercayaan ini akan mengarahkan kepada komunikasi yang terbuka dan

akan mempermudah adanya persetujuan yang diperlukan antara bawahan

dan atasan.

Untuk mengukur variabel X penulis membuat 14 pertanyaan kepada

responden, dan pengukuran dilakukan dengan menggunakan skala likert. Dari

setiap pertanyaan yang diajukan responden mempunyai 3 pilihan jawaban.

Masing-masing jawaban memilliki skor, yaitu nilai 3 (tiga) untuk pilihan

jawaban a, nilai 2 (dua) untuk pilihan b, dan nilai 1 (satu) untuk pilihan c.

Demikian diperoleh skor tertinggi dengan nilai 42 dan skor terendah dengan

nilai 14.

Selanjutnya penulis akan menentukan atribut efektifitas penyampaian

informasi dari atasan kepada bawahan, yaitu:

Page 55: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

43

a. Tinggi (T), jika memperoleh skor 34 – 42

b. Sedang (S), jika memperoleh skor 24 – 33

c. Kurang (R), jika memperoleh skor 14 – 23

2. Variabel Y : Motivasi kerja

Motivasi adalah dorongan atau daya penggerak. Motivasi

mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja bawahan agar

mau bekerja keras dengan memberikan kemampuan dan keterampilannya

untuk mewujudkan kegiatan organisasi.

Selanjutnya penulis akan merumuskan indikator dari motivasi kerja

sebagai berikut:

a. Disiplin

Segala perbuatan yang selalu mentaati peraturan sesuai dengan kebijakan

yang ada merupakan salah satu perilaku orang yang termotivasi dalam

bekerja. Hal ini sangat erat kaitannya dengan kebijakan yang ditetapkan

oleh manajemen organisasi (biasanya berupa kebijakan tertulis)

b. Inisiatif

Salah satu bentuk sikap proaktif dari orang yang termotivasi. Sesuatu

yang dikerjakan karena ada motivasi yang mendorongnya akan

membuatnya senang untuk melakukannya tanpa perlu instruksi terlebih

dahulu dari atasan. Mereka akan berupaya aktif untuk memecahkan

masalah dalam pekerjaan, kemampuan mengenali masalah dan

Page 56: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

44

mengambil tindakan korektif, memberikan saran-saran untuk peningkatan

dan menerima tanggung jawab menyelesaikan tugas-tugas yang belum

diberikan.

c. Loyalitas

Berkaitan erat dengan komitmen dan kesetiaan para pegawai terhadap

organisasinya. Mereka yang termotivasi akan cenderung melakukan lebih

banyak lagi, mencurahkan waktu ekstra untuk bekerja, memberikan

kontribusi yang lebih dan berusaha keras untuk meningkatkan

produktivitas kerja demi kemajuan organisasi.

d. Kinerja

Merupakan suatu prosedur yang berkaitan dengan evaluasi standar kerja

yang telah ditentukan oleh perusahaan terhadap seorang karyawan. Hal

ini dinilai dari kecermatan dan efisiensi perilaku kerja.

e. Pengawasan

Orang yang termotivasi dalam bekerja tidak akan membutuhkan terlalu

banyak pengawasan karena kinerjanya yang sudah baik. Hal ini

dimaklumi karena dorongan yang begitu tinggi untuk menghasilkan

sesuai target yang mereka tetapkan. Pengawasan biasanya dikuru dari

perbandingan pengawasan yang dilakukan pada tugas dan tanggung

jawab yang pertama diberikan dengan tanggung jawab yang berikutnya.

Untuk mengukur variabel Y peneliti membuat 10 pertanyaan kepada

responden. Dari setiap pertanyaan yang diajukan responden mempunyai 3

Page 57: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

45

pilihan jawaban. Masing-masing jawaban memilliki skor, yaitu nilai 3 (tiga)

untuk pilihan jawaban a, nilai 2 (dua) untuk pilihan b, dan nilai 1 (satu) untuk

pilihan jawaban c. Demikian diperoleh skor tertinggi dengan nilai 30 dan skor

terendah dengan nilai 10.

Selanjutnya penulis akan menentukan atribut motivasi kerja karyawan,

yaitu:

a. Tinggi (T), jika memperoleh skor 24 – 30

b. Sedang (S), jika memperoleh skor 17 – 23

c. Kurang (R), jika memperoleh skor 10 – 16

3.3 Populasi dan Sensus Sampling

3.3.1 Populasi

Yang dimaksud dengan populasi adalah “keseluruhan objek yang

menjadi perhatian dalam suatu eksperimen”. (Pramesti, 2006:2)

Dapat disimpulkan bahwa populasi adalah semua individu yang

menjadi sumber pengambilan sampel yang merupakan objek dalam

penelitian. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah karyawan di

AMIK Pakarti Luhur Karawaci yang berjumlah 12 orang.

Page 58: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

46

3.3.2 Sensus Sampling

Dalam teknik ini peneliti menggunakan sensus, karena jumlah dari

populasi relatif sedikit yaitu 12 orang, maka dalam hal ini peneliti

menggunakan teknik sensus sampling dalam penarikan sampel, yaitu

responden diambil secara keseluruhan dari jumlah populasi di AMIK

Pakarti Luhur atau biasa disebut juga sebagai penelitian populasi.

Demikian “sensus sampling adalah penelitian yang dilakukan dengan

mengambil keseluruhan anggota atau elemen dari jumlah populasi”.

(Ruslan, 2003:135)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Hasan, data adalah “merupakan keterangan tentang suatu hal,

dapat berupa sesuatu yang diketahui atau yang dianggap atau anggapan atau

suatu fakta yang digambarkan lewat angka, simbol, kode, dan lain-lain”. (Hasan,

2002:82)

Pengumpulan data primer dalam penelitian ini, yaitu data yang langsung

didapatkan dari obyek penelitian yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner

(angket) yang diberikan pada populasi. Kuesioner adalah “salah satu cara

pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden atas

daftar pertanyaan tersebut”. (Umar, 2002:42)

Kuesioner tersebut berisikan serangkaian pertanyaan mengenai variabel

penelitian yang relevan dengan masalah yang dibahas.

Page 59: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

47

3.5 Rencana Analisis Data

Setelah data-data yang dibutuhkan berhasil diperoleh penulis, maka untuk

mendapatkan kesimpulan dari penelitian, data tersebut perlu dianalisis. Dalam

analisis ini penulis menggunakan beberapa tahapan, antara lain:

1. Uji validitas

Sebelum dilakukan pengolahan data, maka perlu dilakukan pengujian data

terhadap variabel tersebut. Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat

ukur itu dapat mengukur variabel yang akan diukur. Suatu instrumen

dikatakan valid jika instrumen ini mampu mengukur apa saja yang

hendak diukurnya, mampu mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan.

Besarnya r tiap butir pernyataan dapat dilihat dari hasil analisis SPSS

pada kolom Corrected Items Total Correlation. Kriteria uji validitas

secara singkat (rule of tumb ) adalah 0.3. Jika korelasi sudah lebih

besar dari 0.3, maka pertanyaan yang di buat dikategorikan shahih/valid

(Setiaji, 2004: 59).

2. Uji Reliabilitas

Setelah semua item pertanyaan sudah valid, maka tahap berikutnya adalah

uji reliabilitas. Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan kestabilan

dalam mengukur. Menurut Santosa dan Ashari (2005), uji reliabilitas bisa

dilakukan dengan cara One Shot. Pada teknik ini pengukuran dilakukan pada

satu waktu, kemudian dilakukan perbandingan dengan pertanyaan lain atau

dengan pengukuran korelasi antar jawaban. Pada program SPSS, metode ini

Page 60: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

48

dilakukan dengan metode Cronbach Alpha, dimana suatu kuisioner dikatakan

reliabel jika Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6.

3. Masing-masing pertanyaan dan variabel yang ada, baik dari variabel X

maupun variabel Y, diberi skor dan dijumlah sehingga diperoleh hasil yang

berupa skor dari masing-masing variabel.

4. Kedua skor yang sudah diperoleh tersebut kemudian diuji dengan

menggunakan uji analisis hubungan (korelasi) dengan menggunakan uji

statistik Pearson’s Correlation.

Nilai koefisien korelasi ini adalah:

Kurang dari 0,20 Hubungan rendah sekali; lemas sekali

0,20 – 0,39 Hubungan rendah tapi pasti

0,40 – 0,70 Hubungan yang cukup berarti

0,71 – 090 Hubungan yang tinggi; kuat

Lebih dari 0,90 Hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat

diandalkan (Krisyantono, 2006:168-169)

Selain itu ada beberapa ketentuan lain yang berlaku mengenai sifat

dan hubungan (korelasi), yaitu:

a. Nilai hubungan (korelasi) antara variabel X dan Y berkisar antara -1

sampai dengan +1.

b. Hubungan bersifat positif terjadi bila “semakin besar nilai variabel X

maka semakin besar pula nilai variabel Y” atau sebaliknya “semakin kecil

nilai variabel X maka semakin kecil nilai variabel Y”

c. Hubungan bersifat negatif terjadi bila “semakin kecil nilai variabel X

maka semakin besar nilai variabel Y” atau sebaliknya “semakin besar

nilai variabel X maka semakin kecil nilai variabel Y”

d. Bila nilai koefisien hubungan sama dengan 0, berarti tidak ada hubungan

antarvariabel.

e. Bila nilai koefisien hubungan sama dengan 1 atau sama dengan -1, berarti

terjadi hubungan yang sempurna. Yang pertama disebut mempunya

hubungan (korelasi) yang sempurna positif berarti setiap kenaikan nilai

Page 61: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

49

variabel X selalu disertai kenaikan yang seimbang (proporsional) pada

nilai-nilai variabel Y. Hubungan sempurna negatif berarti setiap kenaikan

nilai X diikuti penurunan secara proporsional nilai Y. (Krisyantono,

2006;169-170)

5. Pearson’s Correlation (product moment)

Rumusan atau teknik statistik ini digunakan untuk mengetahui koefisien

korelasi atau derajat kekuatan hubungan dengan membuktikan hipotesis

hubungan antara variabel/data/skala interval dengan interval lainnya. Teknik

ini digunakan tanpa melihat apakah suatu variabel tertentu tergantung kepada

variabel lainnya. Simbol korelasi product moment ditulis dengan huruf “r”.

Rumus korelasi product moment adalah:

Dimana:

r = koefisien korelasi product moment

N = jumlah individu dalam sampel

X = angka mentah untuk variabel X

Y = angka mentah untuk variabel Y (Kriyantono, 2006;171-172)

6. Analisis Regresi Linier

“Analisis regresi bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua

variabel atau lebih dan menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat”. (Ghozali, 2006:83)

Berikut ini adalah persamaan regresi sederhana:

Rumus :

Y = a + bX

Page 62: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

50

Dimana :

Y = variabel tidak bebas (subjek dalam variabel) untuk bebas dependen

yang di prediksi

X = variabel bebas (subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai

tertentu)

a = nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0

b = koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variabel

dependen yang didasarkan pada variabel indenden. Bila b (+) maka

naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.

Nilai a dihitung dengan rumus:

Nilai b dihitung dengan rumus:

7. Dari hasil analisis data tersebut, selanjutnya penulis melakukan uji hipotesis

mengenai hubungan antar dua variabel.

Hipotesis yang akan diuji:

H0 : ≠ 0

H1 : ≠ 0

H0 : Tidak ada pengaruh antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y)

H1 : ada pengaruh antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y)

Page 63: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

51

Dimana α ditetapkan 5% = 0,05

Kriteria penolakan dan penerimaan H0

Jika significant level > 0,05 ; maka H0 diterima

Jika significant level < 0,05 ; maka H0 ditolak

3.6 Teknik Pengolahan Data

Untuk menguji hubungan antara dua variabel dilakukan dengan

menggunakan teknik statistik analisa “Pearson’s Correlation”.

Prosedur penghitungan nilai “r” dilakukan dengan menggunakan SPSS

for windows versi 13.00 dengan menggunakan uji statistik Pearson’s

Correlation, setelah itu nilai atau besar “r” diketahui, maka nilai “r” dicocokkan

dengan nilai koefisien korelasi yang ada.

Page 64: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

52

B A B IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah AMIK Pakarti Luhur

AMIK Pakarti Luhur pertama kali berdiri pada 25 April 2003 di Cirebon

yang mengandung pengertian Berbudi Pekerti yang Luhur. Alamat AMIK

Pakarti Luhur di Cirebon adalah Jl. Dr Cipto Mangunkusumo No. 31, Cirebon

Jawa Barat.

Pada tahun 2007, AMIK Pakarti Luhur yang berada di Cirebon berpindah

ke daerah Tangerang, tepatnya di Jl. Imam Bonjol Raya Kav. Pemda 8a-8b,

Karawaci Tangerang. Pada tanggal 26 Oktober 2007, AMIK Pakarti Luhur yang

berada di Karawaci resmi dibuka, dan pada tanggal 5 November 2007 kuliah

perdana di Karawaci mulai diselenggarakan. Sejak perkuliahan di Karawaci

berjalan, maka perkuliahan di Cirebon di non aktifkan.

AMIK Pakarti Luhur memulai perkuliahan sejak 5 November 2007.

Kegiatan perkuliahan pada AMIK Pakarti Luhur, dibagi atas dua waktu

yaitu pagi dan malam hari. Terdapat perbedaan antara perkuliahan pagi

dan malam. Pertama, Perkuliahan pada pagi hari ditujukan bagi para siswa yang

baru saja lulus SMA atau karyawan yang bekerja pada shift malam.

Perkuliahan yang dilaksanakan pada malam hari, ditujukan untuk

para karyawan. Kedua, perkuliahan pada pagi hari menggunakan sistem semester

Page 65: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

53

dan sistem sks sedangkan perkuliahan malam menganut sistem periode

dan sistem paket dalam memilih mata kuliah.

Perkuliahan dengan sistem semester berjalan selama 6 (enam) bulan,

sedangkan dengan sistem periode berjalan 2,5 bulan. Pada sistem paket,

mahasiswa dibantu dalam pemilihan mata kuliah, mata kuliah yang diambil

sudah ditetapkan oleh pihak akademik, mahasiswa tinggal mengikuti mata

kuliah yang disediakan.

4.1.1 Visi AMIK Pakarti Luhur

Mencerdaskan masyarakat indonesia sesuai dengan harapan dan

cita-cita kemerdekaan yaitu dengan memiliki kemampuan serta skill yang

baik, dibekali akhlak dan berbudi pekerti yang luhur sehingga akan

menghasilkan dan melahirkan sumber daya manusia yang berakhlak mulia.

4.1.2 Misi AMIK Pakarti Luhur

Misi yang diemban adalah:

a. Menyelenggarakan pendidikan bagi semua potensi yang ada di

masyarakat

b. Melahirkan tenaga-tenaga profesional sebanyak-banyaknya

c. Memberikan pelayanan pada masyarakat sebagai implementasi

keperdulian masyarakat

d. Menumbuhkan kembangkan sikap dan pola pikir secara professional

Page 66: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

54

4.2 Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang melibatkan 12 responden, maka

diperoleh hasil sebagai berikut:

4.2.1 Uji Validitas

Untuk mengetahui kevaliditan kuesioner penelitian ini, maka

terlebih dahulu akan diuji dengan menggunakan uji validitas. Pengujian

validitas dilakukan pada item-item dalam kuesioner yang mengindikatori

variabel penyampaian pesan dari atasan kepada bawahan dan variabel

motivasi kerja.

Tabel 4.2.1.1

Uji validitas efektifitas penyampaian informasi dari atasan kepada

bawahan

Item -Total Statis tics

68.58 92.265 .531 .740

68.50 91.000 .697 .735

68.75 89.114 .652 .730

68.92 90.265 .486 .736

68.50 92.818 .498 .742

68.58 86.083 .753 .720

68.58 90.629 .527 .736

68.75 88.386 .712 .727

68.58 90.447 .722 .733

68.67 92.424 .507 .741

68.75 92.205 .538 .740

68.83 93.424 .433 .744

68.42 91.538 .699 .737

68.33 95.333 .303 .749

35.58 24.447 1.000 .870

X1

X2

X3

X4

X5

X6

X7

X8

X9

X10

X11

X12

X13

X14

Total

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Page 67: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

55

Berdasarkan tabel di atas, pertanyaan kuesioner untuk variabel

efektifitas penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan dinyatakan

valid karena pada kolom Corrected Items Total Correlation semua

pertanyaan mempunyai nilai di atas 0.3.

Tabel 4.2.1.2

Uji validitas motivasi kerja

Item -Total Statis tics

48.08 44.992 .620 .733

48.08 47.356 .477 .747

48.25 42.386 .820 .713

48.42 45.174 .803 .730

47.75 48.750 .324 .756

48.00 44.364 .688 .727

47.92 47.174 .503 .746

47.92 46.447 .611 .740

47.58 48.811 .522 .754

47.75 46.568 .685 .740

25.25 12.750 1.000 .848

Y1

Y2

Y3

Y4

Y5

Y6

Y7

Y8

Y9

Y10

Total

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Berdasarkan tabel di atas, pertanyaan kuesioner untuk variabel

motivasi kerja dinyatakan valid karena pada kolom Corrected Items Total

Correlation semua pertanyaan mempunyai nilai di atas 0.3.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Setelah menguji validitas dari kuesioner yang diberikan kepada

responden, maka tahap selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Pengujian

reliabilitas dilakukan pada item-item dalam kuesioner yang mengindikatori

Page 68: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

56

variabel kefektifitasan penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan

dan motivasi kerja.

Tabel 4.2.2.1

Uji reliabilitas efektifitas penyampaian informasi dari atasan kepada

bawahan

Reliability Statis tics

.752 15

Cronbach's

Alpha N of Items

Berdasarkan tabel di atas, pertanyaan kuesioner untuk variabel

efektifitas penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan dinyatakan

reliable. Dinyatakan reliable karena Cronbach’s Alpha dari hasil output

program didapat bahwa nilai Cronbach’s Alpha 0.752 Sehingga pertanyaan

tersebut dikategorikan reliabel.

Tabel 4.2.2.2

Uji reliabilitas motivasi kerja

Reliability Statis tics

.760 11

Cronbach's

Alpha N of Items

Berdasarkan tabel di atas, pertanyaan kuesioner untuk variabel

efektifitas penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan dinyatakan

reliable. Dinyatakan reliable karena Cronbach’s Alpha dari hasil output

program didapat bahwa nilai Cronbach’s Alpha 0.772. Sehingga

pertanyaan tersebut dikategorikan reliabel.

Page 69: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

57

4.2.3 Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan kepada Bawahan

Berdasarkan pada hasil kuesioner yang telah diberikan kepada

responden, maka di dapat data dari efektifitas penyampaian informasi dari

atasan kepada bawahan sebagai berikut:

Tabel 4.2.3.1

Kejelasan informasi

Frequency Percent

Valid sering 7 58.3

kadang-kadang 5 41.7

Total 12 100.0

Berdasarkan tabel di atas, responden yang menjawab sering

terhadap informasi yang diberikan atasan kepada bawahan jelas sebesar 7

responden (58.3%), dan sedangkan sisanya yaitu 5 responden (41.7%)

menyatakan kadang-kadang informasi yang diberikan oleh atasan jelas.

Tabel 4.2.3.2

Kekonsistenan informasi

Frequency Percent

Valid sering 8 66.7

kadang-kadang 4 33.3

Total 12 100.0

Berdasarkan tabel di atas, responden yang menjawab sering

terhadap informasi yang diberikan atasan kepada bawahan konsisten

sebesar 8 responden (66.73%), dan sedangkan sisanya yaitu 4 responden

Page 70: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

58

(33.3%) menyatakan kadang-kadang informasi yang diberikan oleh atasan

konsisten.

Tabel 4.2.3.3

Orientasi atasan terhadap reaksi bawahan

Frequency Percent

Valid sering 6 50.0

kadang-kadang 5 41.7

tidak perinah 1 8.3

Total 12 100.0

Jika dilihat dari tabel orientasi atasan terhadap reaksi bawahan, 6

responden (50%) menyatakan sering atasan berorientasi terhadap reaksi

bawahan. Sementara itu 5 responden (41.7%) menyatakan kadang-kadang

orientasi atasan terhadap reaksi bawahan. Dan sisanya sebesar 1 responden

(8.3%) menyatakan tidak pernah.

Tabel 4.2.3.4

Keterus terangan atasan terhadap informasi yang tidak dipunyai

Frequency Percent

Valid sering 5 41.7

kadang-kadang 5 41.7

tidak perinah 2 16.7

Total 12 100.0

Berdasarkan tabel di atas mengenai keterus terangan atasan

terhadap informasi yang tidak dipunyai, 5 responden (41.7%) menyatakan

sering. Sedangkan 5 responden (41.7%) menyatakan kadang-kadang atasan

berterus terang terhadap informasi yang tidak dipunyai. Dan sisa 2

Page 71: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

59

responden (16.7%) menyatakan tidak pernah atasan berterus terang

terhadap informasi yang tidak dipunyai.

Tabel 4.2.3.5

Atasan mengupayakan untuk mencarikan informasi yang dibutuhkan

bawahan

Frequency Percent

Valid sering 8 66.7

kadang-kadang 4 33.3

Total 12 100.0

Berdasarkan tabel di atas, jumlah responden yang menyatakan

atasan mengupayakan untuk mencarikan informasi yang dibutuhkan

bawahan sering sebanyak 8 responden (66.7%), sedangkan 4 responden

(33.3%) menyatakan kadang-kadang atasan mengupayakan untuk

mencarikan informasi yang dibutuhkan bawahan.

Tabel 4.2.3.6

Atasan membagi informasi yang dibutuhkan bawahannya

Frequency Percent

Valid sering 9 75.0

kadang-kadang 1 8.3

tidak perinah 2 16.7

Total 12 100.0

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa lebih dari setengah

responden atau 9 responden (75%) menyatakan sering atasan membagi

informasi yang dibutuhkan bawahannya. Sedangkan 1 responden (8,3%)

Page 72: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

60

menyatakan kadang-kadang atasan membagi informasi yang dibutuhkan

bawahannya. Dan sisanya 2 responden lainnya (16.7%) menyatakan tidak

pernah atasan membagi informasi yang dibutuhkan bawahannya.

Tabel 4.2.3.7

Atasan berupaya membantu karyawan dengan pemberian informasi

Frequency Percent

Valid sering 8 66.7

kadang-kadang 3 25.0

tidak perinah 1 8.3

Total 12 100.0

Berdasarkan tabel di atas, 8 responden (66.7%) menyatakan sering

atasan berupaya membantu karyawan dengan pemberian informasi. 3

responden (25%) menyatakan kadang-kadang atasan berupaya membantu

karyawan dengan pemberian informasi, dan sisanya 1 responden

menyatakan jarang atasan berupaya membantu karyawan dengan

pemberian informasi.

Tabel 4.2.3.8

Komunikasi tatap muka saat memberikan teguran atau peringatan

Frequency Percent

Valid sering 6 50.0

kadang-kadang 5 41.7

tidak perinah 1 8.3

Total 12 100.0

Page 73: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

61

Dari tabel komunikasi tatap muka saat memberikan teguran atau

peringatan, dapat disimpulkan 6 responden (50%) menyatakan sering.

Sedangkan 5 responden (41.7%) menyatakan bahwa komunikasi tatap

muka saat memberikan teguran atau peringatan kadang-kadang dilakukan.

Dan sisanya 1 responden (8.3%) menyatakan jarang atasan melakukan

komunikasi tatap muka saat memberikan teguran atau peringatan.

Tabel 4.2.3.9

Komunikasi tertulis dalam pemberian informasi kebijakan dan

instruksi

Frequency Percent

Valid sering 7 58.3

kadang-kadang 5 41.7

Total 12 100.0

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa 7 responden

(58.3%) menyatakan sering atasan menggunakan komunikasi tertulis dalam

pemberian informasi kebijakan dan instruksi, dan sisanya 5 responden

(41.7%) menyatakan kadang-kadang atasan menggunakan komunikasi

tertulis dalam pemberian informasi kebijakan dan instruksi.

Tabel 4.2.3.10

Atasan memberikan informasi pada waktu yang tepat

Frequency Percent

Valid sering 6 50.0

kadang-kadang 6 50.0

Total 12 100.0

Page 74: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

62

Berdasarkan hasil data dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa

jumlah responden yang menyatakan atasan memberikan informasi pada

waktu yang tepat sering adalah 6 responden (50%). Dan sebanyak setengah

responden lainnya atau sebesar 6 responden (50%) menyatakan kadang-

kadang atasan memberikan informasi pada waktu yang tepat.

Tabel 4.2.3.11

Atasan memberikan informasi terbaru untuk peningkatan kinerja

karyawan

Frequency Percent

Valid sering 5 41.7

kadang-kadang 7 58.3

Total 12 100.0

Dari hasil data tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa 5 responden

(41.7%) menyatakan sering atasan memberikan informasi terbaru untuk

peningkatan kinerja karyawan. Sedangkan sisanya sebesar 7 responden

(58.3%) menyatakan kadang-kadang atasan memberikan informasi terbaru

untuk peningkatan kinerja karyawan.

Tabel 4.2.3.12

Atasan membuat garis komunikasi yang langsung dan pendek dengan

bawahannya

Frequency Percent

Valid sering 4 33.3

kadang-kadang 8 66.7

Total 12 100.0

Page 75: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

63

Dari hasil data tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa 4 responden

(33.3%) menyatakan sering atasan membuat garis komunikasi yang

langsung dan pendek dengan bawahannya. Sedangkan 8 responden (66.7%)

menyatakan kadang-kadang atasan membuat garis komunikasi yang

langsung dan pendek dengan bawahannya.

Tabel 4.2.3.13

Atasan bertatap muka dengan bawahan agar bawahan mendapat

penjelasan informasi lebih cepat

Frequency Percent

Valid sering 9 75.0

kadang-kadang 3 25.0

Total 12 100.0

Berdasarkan dari tabel di atas mengenai atasan bertatap muka

dengan bawahan agar bawahan mendapat penjelasan informasi lebih cepat,

lebih dari separuh responden, sebanyak 9 responden (75%) menyatakan

sering atasan bertatap muka dengan bawahan agar bawahan mendapat

penjelasan informasi lebih cepat. Sedangkan sisanya 3 responden (25%)

menyatakan kadang-kadang atasan bertatap muka dengan bawahan agar

bawahan mendapat penjelasan informasi lebih cepat.

Page 76: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

64

Tabel 4.2.3.14

Atasan memberikan kepercayaan terhadap bawahannya

Frequency Percent

Valid sering 10 83.3

kadang-kadang 2 16.7

Total 12 100.0

Berdasarkan tabel 4.2.3.14 mengenai kepercayaan yang diberikan

atasan kepada bawahan, sebanyak 10 responden (83,3%) menyatakan

sering atasan memberikan kepercayaan terhadap bawahannya. Dan hanya 2

responden (16,7%) responden yang menyatakan kadang-kadang atasan

memberikan kepercayaan terhadap bawahannya.

Tabel 4.2.3.15

Efektifitas penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan

No Penyampaian

informasi dari atasan

kepada bawahan

F %

1 Tinggi 9 75.0

2 Sedang 3 25.0

3 Rendah 0 0

Berdasarkan hasil tabel di atas, mengenai tingkat efektifitas

penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan dapat disimpulkan

bahwa 9 responden (75%) menyatakan efektifitas penyampaian informasi

dari atasan kepada bawahan tinggi. Sedangkan 3 responden (25%)

menyatakan efektifitas penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan

sedang.

Page 77: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

65

4.2.4 Motivasi Kerja

Berdasarkan pada hasil kuesioner yang telah diberikan kepada

responden, maka di dapat data dari motivasi kerja sebagai berikut:

Tabel 4.2.4.1

Kedisiplinan karyawan datang tepat waktu

Frequency Percent

Valid sering 6 50.0

kadang-kadang 5 41.7

tidak pernah 1 8.3

Total 12 100.0

Dari data tabel di atas, sebanyak 6 responden (50%) menyatakan

disiplin untuk datang tepat waktu sering. 5 responden (41.7%) menyatakan

disiplin untuk datang tepat waktu kadang-kadang. Semetara 1 responden

(8.3%) menyatakan disiplin untuk datang tepat waktu tidak pernah.

Tabel 4.2.4.2

Kedisiplinan karyawan pulang tepat waktu

Frequency Percent

Valid sering 5 41.7

kadang-kadang 7 58.3

Total 12 100.0

Berdasarkan tabel tersebut, responden yang menyatakan sering

disiplin untuk pulang tepat waktu berjumlah 5 responden (41.7%).

Sementara sebanyak 7 responden (58.3%) menyatakan kadang-kadang

disiplin untuk pulang tepat waktu.

Page 78: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

66

Tabel 4.2.4.3

Kesempatan untuk memberikan ide dalam memajukan perusahaan

Jika dilihat dari berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa responden yang sering memberikan ide dalam memajukan

perusahaan sebanyak 5 responden (41.7%). 5 responden (41,7%)

menyatakan kadang-kadang berinisiatif dalam memajukan perusahaan. Dan

sisa 2 responden (16.7%) menyatakan kesempatan untuk berinisiatif dalam

memajukan perusahaan tidak pernah.

Tabel 4.2.4.4

Kesempatan untuk mencari solusi yang dihadapi perusahaan

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan bahwa sering berkesempatan untuk mencari solusi yang

dihadapi perusahaan berjumlah sebanyak 2 responden (16.7%). 9

responden (75%) menyatakan kadang-kadang berkesempatan untuk

Frequency Percent

Valid sering 5 41.7

kadang-kadang 5 41.7

tidak pernah 2 16.7

Total 12 100.0

Frequency Percent

Valid sering 2 16.7

kadang-kadang 9 75.0

tidak pernah 1 8.3

Total 12 100.0

Page 79: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

67

mencari solusi yang dihadapi perusahaan. Dan sisanya 1 responden (8.3%)

menyatakan jarang mencari solusi yang dihadapi perusahaan.

Tabel 4.2.4.5

Merasa betah bekerja di perusahaan

Frequency Percent

Valid sering 9 75.0

kadang-kadang 3 25.0

Total 12 100.0

Jika dilihat dari tabel di atas tentang kebetahan karyawan bekerja di

perusahaan, dapat disimpulkan bahwa lebih dari setengah atau 9 responden

(75%) sering merasa betah bekerja di perusahaan. Sedangkan 3 responden

(25%) kadang-kadang merasa betah bekerja di perusahaan.

Tabel 4.2.4.6

Menyukai tugas yang menjadi tanggung jawab

Frequency Percent

Valid sering 7 58.3

kadang-kadang 4 33.3

tidak pernah 1 8.3

Total 12 100.0

Sesuai dengan tabel di atas tentang menyukai tugas yang menjadi

tanggung jawab, sebanyak 7 responden (58.3%) menyatakan sering. 4

responden (33.3%) menyatakan kadang-kadang menyukai tugas yang

menjadi tanggung jawab. Sementara 1 responden yang tersisa (8.3%)

menyatakan tidak pernah menyukai tugas yang menjadi tanggung jawab.

Page 80: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

68

Tabel 4.2.4.7

Menyelesaikan tugas tepat waktu

Frequency Percent

Valid sering 7 58.3

kadang-kadang 5 41.7

Total 12 100.0

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa 7 responden

(58.3%) menyatakan sering menyelesaikan tugas tepat waktu. 5 responden

(41.7%) menyatakan kadang-kadang menyelesaikan tugas tepat waktu.

Tabel 4.2.4.8

Keberhasilan dalam menangani masalah dalam pekerjaan

Frequency Percent

Valid sering 7 58.3

kadang-kadang 5 41.7

Total 12 100.0

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa 7 responden

(58.3%) menyatakan sering mengalami keberhasilan dalam menangani

masalah dalam pekerjaan, sedangkan 5 responden (41.7%) menyatakan

kadang-kadang mengalami keberhasilan dalam menangani masalah dalam

pekerjaan.

Page 81: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

69

Tabel 4.2.4.9

Kesempatan untuk mengembangkan kreatifitas dan inovasi

Frequency Percent

Valid sering 11 91.7

kadang-kadang 1 8.3

Total 12 100.0

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan

bahwa sering memiliki kesempatan untuk mengembangkan kreatifitas dan

inovasi berjumlah 11 responden (91.7%) dan sisanya 1 responden (8.3%)

menyatakan kadang-kadang memiliki kesempatan untuk mengembangkan

kreatifitas dan inovasi.

Tabel 4.2.4.10

Mengerjakan tugas dengan benar tanpa pengawasan

Frequency Percent

Valid sering 9 75.0

kadang-kadang 3 25.0

Total 12 100.0

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 responden (75%) menyatakan

sering mengerjakan tugas dengan benar tanpa pengawasan. Dan hanya 3

responden (25%) yang menyatakan kadang-kadang mengerjakan tugas

dengan benar tanpa pengawasan.

Page 82: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

70

Tabel 4.2.4.11

Motivasi Kerja

No Motivasi kerja F %

1 Tinggi 10 83.3

2 Sedang 2 16.7

3 Rendah 0 0

Berdasarkan tabel motivasi di atas, dapat disimpulkan bahwa 10

responden (83.3%) menyatakan motivasi kerja kerja tinggi. Sedangkan 2

responden (16.7%) menyatakan motivasi kerja sedang.

4.2.5 Koefisien Korelasi

Penelitian ini menggunakan koefisien korelasi untuk mengetahui

apakah diantara kedua variabel (variabel X dan variabel Y) terdapat

hubungan.

Berdasarkan uji korelasi yang menggunakan rumus Pearson’s

Correlation dengan prosedur penghitungan melalui software SPSS versi

13.00, diperoleh hasil yang tampak pada tabel berikut:

Page 83: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

71

Tabel 4.2.5.1

Uji Korelasi Antara Efektifitas Penyampaian Informasi Dari Atasan

Kepada Bawahan Dengan Motivasi Kerja

Cor relations

1 .763**

.002

12 12

.763** 1

.002

12 12

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

Efektif itas Penyampaian

Informas i Dari A-B

Motivasi Kerja

Efektif itas

Penyampaian

Informas i Dari

A-B Motivasi Kerja

Correlation is signif icant at the 0.01 level (1-tailed).**.

Dari tabel di atas dapat dilihat koefisensi korelasi yang terjadi

diantara variabel efektifitas penyampaian informasi dari atasan kepada

bawahan (X) dengan variabel motivasi kerja (Y) karyawan AMIK Pakarti

Luhur adalah 0.763 dengan nilai positif, maka dapat disimpulkan bahwa

koefisien korelasi signifikan terhadap motivasi kerja karyawan.

Jika dilihat berdasarkan syarat koefisien korelasi, maka hubungan

efektifitas penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan dengan

motivasi kerja karyawan AMIK Pakarti Luhur dalam tabel di atas

menunjukkan hubungan yang kuat.

Menurut Singgih Santoso, “SPSS selalu menggunakan tolak ukur

5%, yang berarti resiko kesalahan mengambil keputusan dibatasi 5%. Jadi

jika angka sig. <5%, tolak saja H0, dan sebaliknya, jika Sig.>5%, maka H0

diterima”. (Santoso, 2006:23-24)

Page 84: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

72

Bila dilihat dari Hipotesis pada Bab II, yakni:

H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara efektifitas

penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan

dengan motivasi kerja

H1 : Ada hubungan yang signifikan antara efektifitas

penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan

dengan motivasi kerja.

Berdasarkan tabel korelasi di atas dapat disimpulkan bahwa kedua

variabel berpengaruh atau berkorelasi, karena terdapat signifikasi 2%

(0,02), maka hipotesis yang diterima adalah H1, yakni ada hubungan yang

signifikan antara efektifitas penyampaian informasi dari atasan

kepada bawahan dengan motivasi kerja karyawan.

4.2.6 Uji Regresi

Pada bagian ini akan dilakukan analisis regresi linier sederhana

untuk mengetahui besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel

penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan (X) terhadap motivasi

kerja karyawan (Y). Dari hasil output analisis regresi linier sederhana

dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil seperti tabel di bawah ini:

Page 85: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

73

Tabel 4.2.6.1

Model Summ ary

.763a .583 .541 2.419

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), Efektif itas Penyampaian

Informasi Dari A-B

a.

Diketahui nilai koefisien determinasi atau R Square sebesar 0,583

hal ini berarti bahwa faktor efektifitas penyampaian informasi dari atasan

kepada bawahan terhadap motivasi kerja sebanyak 58.3%, sedangkan

sisanya sebesar 41.7% merupakan pengaruh terhadap motivasi kerja yang

berasal dari faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti seperti faktor gaji

yang mencukupi, faktor penghargaan diri dari pimpinan, kenyamanan di

tempat kerja dan lain-lain. Hal ini berarti efektifitas penyampaian

informasi dari atasan kepada bawahan cukup berpengaruh secara

signifikan terhadap tingkat motivasi kerja karyawan.

Tabel 4.2.6.2

Coefficientsa

5.633 5.295 1.064 .312

.551 .148 .763 3.737 .004

(Constant)

Efektif itas Penyampaian

Informasi Dari A-B

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coeff icients

Beta

Standardized

Coeff icients

t Sig.

Dependent Variable: Motivas i Kerjaa.

Page 86: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

74

Hasil perhitungan koefisien regresi memperlihatkan nilai koefisien

konstanta sebesar 5.6 dengan nilai signifikan 0.3. karena nilai signifikan

lebih besar dari 0.05 maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu menerima

H0 yang berarti koefisien konstanta tidak signifikan secara statistik.

Koefisien slope efektitifas penyampaian informasi dari atasan

kepada bawahan sebesar 0.551 dengan nilai signifikan 0.04. Nilai

signifikansi yang lebih kecil dari alpha 0.05 maka kesimpulan yang diambil

adalah menolak H0 artinya signifikan secara statistik artinya efektifitas

penyampaian informasi berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi

kerja.

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan model

regresi linier sederhana maka persamaan regresi yang dihasilkan adalah:

Y= a + bX

Y = 5.633 + 0.551X

Nilai 5.633 merupakan konstanta yang menunjukkan jika efektifitas

penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan bernilai sebesar 0

satuan, maka motivasi karyawan akan mencapai 5.633.

Nilai 0.551 merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa

setiap adanya upaya penambahan sebesar satu satuan efektifitas

penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan, maka akan ada

peningkatan motivasi kerja karyawan sebesar 0,551

Page 87: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

75

4.3 Pembahasan

Pada bagian ini penulis akan membahas hasil penelitian yang mencakup

identitas responden, variabel penelitian, pengaruh antara variabel efektifitas

penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan (X) dengan motivasi kerja

karyawan (Y).

Mengenai jumlah responden, telah diketahui bahwa responden yang

terdapat di dalam penelitian ini berjumlah 12 orang.

Bila dilihat dari secara keseluruhan, dari total efektifitas penyampaian

informasi dari atasan kepada bawahan dapat disimpulkan bahwa mayoritas

responden menyatakan bahwa efektifitas penyampaian informasi dari atasan

kepada bawahan tinggi, yakni sebanyak 9 responden (75%). Sementara

responden yang menyatakan bahwa efektifitas penyampaian informasi dari

atasan kepada bawahan sedang berjumlah 3 respon (25%). Sedangkan tidak ada

responden (0%) yang menyatakan efektifitas penyampaian informasi dari atasan

kepada bawahan rendah. Hal tersebut, mencerminkan bahwa penyampaian

informasi dari atasan kepada bawahan efektif, karena secara umum penyampaian

pesan dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan

oleh pengirim atau sumber, berkaitan erat dengan rangsangan yang di tangkap

dah dipahami oleh penerima. Selain itu infomasi yang diberikan oleh atasan jelas

dan konsisten, atasan memberikan informasi kepada bawahannya apabila

dibutuhkan mereka, atasan membagi informasi yang dibutuhkan oleh

bawahannya, atasan dapat memilih media dan saluran komunikasi yang tepat

Page 88: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

76

dalam setiap pemberian informasi, atasan melakukan penyampaian informasi

pada waktu dan saat yang tepat, atasan membuat garis komunikasi yang langsung

dan sependek mungkin dengan bawahannya, dan atasan berusaha membentuk

kepercayaan terhadap bawahannya. Atasan dan bawahan menyadari bahwa

penting sekali keefektifan penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan

demi lancarnya sebuah pekerjaan.

Sedangkan secara keseluruhan dari nilai motivasi kerja, jumlah responden

yang menyatakan bahwa motivasi kerja tinggi sebanyak 10 responden (83.3%),

dan 2 responden (16.7%) yang menilai bahwa motivasi kerja sedang. Sedangkan

tidak ada responden (0%) yang menyatakan bahwa motivasi kerja rendah. Hal ini

mencerminkan bahwa tingkat motivasi kerja karyawan di AMIK Pakarti Luhur

cukup tinggi. Motivasi kerja karyawan AMIK Pakarti Luhur tinggi karena peran

atasan yang sangat baik dalam menyampaikan informasi yang efektif dan sesuai

dengan yang dibutuhkan karyawan. Selain itu, adanya kesempatan para karyawan

untuk mengembangkan kreatifitas dan inovasi serta suasana kerja yang nyaman

dan kekeluargaan dapat membangkitkan motivasi kerja karyawan.

Mengenai hubungan diantara kedua variabel, yakni efektifitas

penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan dengan motivasi kerja

karyawan, diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang kuat diantara kedua

variabel tersebut, yakni sebesar 0.763 dengan nilai signifikansi <5% yakni 0.02

dengan kata lain ada hubungan diantara kedua variabel, sehingga hipotesis yang

diterima adalah H1, yaitu ada pengaruh yang signifikan antara efektifitas

Page 89: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

77

penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan dengan motivasi kerja

karyawan.

Diketahui faktor efektifitas penyampaian informasi dari atasan kepada

bawahan terhadap motivasi kerja sebanyak 58.3%. Faktor efektifitas

penyampaian informasi ini mempengaruhi tingkat motivasi kerja karyawan.

Sedangkan sisanya sebesar 41.7% merupakan pengaruh terhadap motivasi kerja

yang berasal dari faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti seperti faktor gaji

yang mencukupi, faktor penghargaan diri dari pimpinan, faktor kenyamanan dan

lain-lain. Hal ini berarti efektifitas penyampaian informasi dari atasan kepada

bawahan cukup berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat motivasi kerja

karyawan.

Page 90: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

78

78

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, maka penulis dapat

mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil perhitungan dan analisis data secara deskriptif menunjukkan bahwa

hampir semua responden dengan presentase sebesar 91.7% menyatakan

bahwa efektifitas penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan di

AMIK Pakarti Luhur tinggi dan responden yang menyatakan efektifitas

penyamapaian informasi dari atasan kepada bawahan sedang sebesar 8.3%.

Hal ini berarti dapat dikatakan bahwa efektifitas penyampaian informasi dari

atasan kepada bawahan yang terjadi di AMIK Pakarti Luhur tinggi.

2. Berdasarkan perhitungan dan analisis secara deskriptif menunjukkan bahwa

sebagaian besar responden dengan presentase sebesar 83.3% menyatakan

bahwa motivasi kerja karyawan tinggi, dan reponden yang menyatakan

bahwa motivasi kerja sedang sebesar 16.7%. Dari perhitungan dan analisis

data tersebut dapat diketahui bahwa tingkat motivasi kerja karyawan di

AMIK Pakarti Luhur tinggi.

3. Terdapat hubungan atau korelasi antara efektifitas penyampaian informasi

dari atasan kepada bawahan dengan motivasi kerja, karena antar kedua

Page 91: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

79

4. variabel saling berhubungan, dan dari nilai korelasi terdapat hubungan yang

kuat sebesar 0.763 dengan tingkat signifikansi 0.02. Hal ini dapat terjadi

karena pimpinan mampu menerapkan komunikasi atau penyampaian

informasi yang efektif kepada karyawan.

5. Efektifitas penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan berpengaruh

terhadap motivasi kerja karyawan, hal ini dapat dilihat melalui angka

koefisien slope efektifitas penyampaian informasi dari atasan kepada

bawahan sebesar 0.551 dengan nilai signifikan 0.04. Dan diketahui nilai

koefisien determinasi atau R square sebesar 0.583, hal ini berarti bahwa

faktor efektifitas penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan

terhadap motivasi kerja sebanyak 58.3%, sedangkan sisanya sebesar 41.7%

merupakan pengaruh motivasi kerja yang berasal dari faktor lain yang tidak

diteliti oleh penulis seperti faktor gaji yang mencukupi, penghargaan diri

dari pimpinan dan lain-lain.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis memberikan

saran dan masukan kepada AMIK Pakarti Luhur sebagai berikut:

1. Efektifitas penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan yang terjadi

di AMIK Pakarti Luhur harus tetap dipertahankan, agar penyampaian

informasi tetap efektif dan hubungan antara atasan dan bawahan tetap terjalin

harmonis sehingga tercipta motivasi kerja karyawan yang tinggi.

Page 92: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

80

2. Bagi pimpinan diharapkan untuk selalu mempertahankan motivasi kerja

karyawan yang selama ini tinggi di AMIK Pakarti Luhur. Selain efektifitas

penyampaian informasi yang dapat mempengaruhi motivasi, pimpinan juga

diharapkan memperhatikan pemberian gaji yang cukup, penghargaan

terhadap karyawan yang berprestasi, kenyaman di tempat bekerja sehingga

tingkat motivasi kerja karyawan di AMIK Pakarti Luhur semakin tinggi.

Dengan motivasi kerja yang tinggi, kinerja karyawan akan lebih maksimal

dan dapat mencapai tujuan AMIK Pakarti Luhur seperti yang diharapkan.

Page 93: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

81

81

DAFTAR PUSTAKA

Arep, Ishak & Hendri Tanjung, Manajemen Motivasi, Grasindo, Jakarta, 2003

Effendy, Onong Uchjana, Prof, Drs, MA, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, PT.

Remaja Rosdakarya, Bandung, 1997

Ghozali, Imam, Prof, Dr, M.Com, Akt, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan

Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2006

Handoko, T. Hani, Manajemen Edisi II, BPFE, Yogyakarta, 1991

Hasan, M. Iqbal, Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Ghalia Indonesia, Jakarta,

2002

Hasibuan, Malayu S.P., Organisasi dan Motivasi, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2001

Kriyantono, Rachmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media

Group, Jakarta, 2006

Moekijat, Drs, Teori Komunikasi, CV. Mandar Maju, Bandung, 1993

Muhammad, Arni, Komunikasi Organisasi, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2004

Pace, R. Wayne, and Faules, Don F., Komunikasi Oganisasi: Strategi Meningkatkan

Kinerja Perusahaan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001

Pramesti, Getut, Panduan Lengkap SPSS 13.0 Dalam Mengolah Data Statistik, PT.

Elex Media Komputindo, Jakarta, 2006

Ruslan, Rosady, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, PT. Raja Grafindo

Persada, Jakarta, 2000

______________, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta, 2003

Santosa, PB, dan Ashari, Analisis Statistik Dengan Microsoft Excel & SPSS, Andi

Offset, Yogyakarta, 2005

Setiaji, Bambang, Panduan Riset Dengan Pendekatan Kuantitatif, Program

Pascasarjana Universitas Muhammadiyah, Surakarta, 2004

Page 94: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

82

Sirait, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, 1986

Soemirat, Soleh, Elvinaro Ardianto & Yenny Ratna Suminar, Komunikasi

Organisasional, Universitas Terbukam Jakarta, 1999

Suradinata, Ermaya, Manajemen Sumber Daya Manusia, CV. Ramadhan, Bandung,

1996

Umar, Husein, Metode Riset Komunikasi Organisasi, PT. Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta, 2002

Widjaya, A.W., Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, PT. Bumi Aksara, Jakarta,

1999

Page 95: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

LAMPIRAN I

Page 96: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

Tabel Induk

n = 12

No JK Usia Pendidikan Masa Kerja Efektifitas Penyampaian Informasi A-B To

tal

Motivasi Kerja Total

L P 18-25

26-35

36-45 >45 SMU D3 S1 S2

0-4

5-8 >8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 v v v v 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 39 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 25

2 v v v v 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 37 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

3 v v v v 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 40 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 25

4 v v v v 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

5 v v v v 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 27 1 2 1 2 3 2 2 2 2 2 19

6 v v v v 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 39 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 25

7 v v v v 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 37 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 26

8 v v v v 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 36 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 25

9 v v v v 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 36 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 26

10 v v v v 2 2 1 1 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 31 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 27

11 v v v v 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 41 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 25

12 v v v v 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 26 2 2 1 1 2 1 2 2 3 2 18

JML 10 2 5 5 1 1 6 5 1 7 2 3 31 32 29 27 32 31 31 29 31 30 29 28 33 34 427 29 29 27 25 31 30 30 31 35 33 300

Page 97: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

LAMPIRAN II

Page 98: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK
Page 99: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

LAMPIRAN III

Page 100: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

STRUKTUR ORGANISASI AMIK PAKARTI LUHUR

DIREKTUR

Putu Darmawan, S.Kom, MM

Wakil Direktur

Charoline Dewi, S.Sos,

M.Kom

Keuangan

Sri Widodo, SE

B.A.K

Giyadi, A.md, Kom

Pepi Permatasari, S.Kom

Perpustakaan

Purwanto

Keamanan

Anggi Setiawan

Bagian Umum

Sri Susanto

Rony Saputro

Page 101: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

LAMPIRAN IV

Page 102: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK
Page 103: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK
Page 104: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK
Page 105: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

LAMPIRAN V

Page 106: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

KUESIONER

Nama Saya Paridah, mahasiswa tingkat akhir program studi Public Relations

(Humas), Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur. Dalam menunjang data

yang berkenaan dengan penelitian saya yang berjudul “Pengaruh Efektifitas

Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhadap Tingkat Motivasi

Karyawan”, maka saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk meluangkan waktu

sejenak membantu saya mengisi lembar pertanyaan di bawah ini. Terima kasih.

Beri tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai

A. IDENTITAS RESPONDEN

Jenis Kelamin : Laki – laki

Perempuan

Usia : 18 – 25 Tahun 26 – 35 Tahun

36 – 45 Tahun >45 Tahun

Pendidikan Terakhir : SMU S1

D3 S2

Masa Kerja : 0 – 4 Tahun >8 Tahun

5 – 8 Tahun

Page 107: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

B. Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan

1. Apakah atasan Anda memberikan informasi secara jelas ?

a. Sering b. Kadang - Kadang c. Tidak pernah

2. Apakah atasan anda memberikan informasi secara konsisten dalam setiap

pesan yang disampaikan ?

a. Sering b. Kadang - Kadang c. Tidak pernah

3. Apakah atasan selalu berorientasi pada reaksi bawahan mengenai informasi

yang disampaikan ?

a. Sering b. Kadang - Kadang c. Tidak pernah

4. Apakah atasan mengatakan terus terang apabila tidak mempunyai informasi

yang dibutuhkan bawahannya ?

a. Sering b. Kadang - Kadang c. Tidak pernah

5. Apakah atasan mengupayakan untuk mencarikan informasi yang dibutuhkan

bawahan ?

a. Sering b. Kadang - Kadang c. Tidak pernah

6. Apakah atasan membagi informasi sesuai yang dibutuhkan oleh bawahan ?

a. Sering b. Kadang -

Kadang

c. Tidak pernah

7. Apakah atasan berupaya untuk membantu karyawan dengan pemberian

informasi agar bawahan merasa dihargai dan ikut mempunyai andil sebagai

suatu bagian dari organisasi ?

a. Sering b. Kadang - Kadang c. Tidak pernah

Page 108: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

8. Apakah atasan menggunakan komunikasi tatap muka saat memberikan teguran

atau peringatan kepada bawahan?

a. Sering b. Kadang - Kadang c. Tidak pernah

9. Apakah atasan menggunakan komunikasi tertulis dalam memberikan informasi

kebijakan maupun instruksi ?

a. Sering b. Kadang - Kadang c. Tidak pernah

10. Apakah atasan memberikan informasi tepat waktu ?

a. Sering b. Kadang - Kadang c. Tidak pernah

11. Apakah atasan selalu memberikan informasi – informasi terbaru untuk

peningkatan kinerja perusahaan ?

a. Sering b. Kadang - Kadang c. Tidak pernah

12. Apakah atasan membuat garis komunikasi yang langsung dan sependek

mungkin dengan bawahannya ?

a. Sering b. Kadang - Kadang c. Tidak pernah

13. Apakah atasan selalu bertatap muka dengan bawahan, agar bawahan

mendapatkan penjelasan informasi lebih cepat ?

a. Sering b. Kadang - Kadang c. Tidak pernah

14. Apakah atasan berusaha memberikan kepercayaan terhadap bawahan ?

a. Sering b. Kadang - Kadang c. Tidak pernah

C. Motivasi Kerja

1. Apakah Anda datang tepat waktu sesuai dengan peraturan yang telah

ditetapkan ?

Page 109: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

a. Sering b. Kadang - Kadang c. Tidak pernah

2. Apakah Anda pulang tepat waktu sesuai dengan peraturan yang telah

ditetapkan ?

a. Sering b. Kadang - Kadang c. Tidak pernah

3. Apakah Anda memberikan ide – ide yang dapat memajukan perusahaan ?

a. Sering b. Kadang - Kadang c. Tidak pernah

4. Apakah Anda selalu mencari solusi atas masalah yang dihadapi perusahaan ?

a. Sering b. Kadang - Kadang c. Tidak pernah

5. Apakah Anda merasa betah bekerja di perusahaan ?

a. Sering b. Kadang - Kadang c. Tidak pernah

6. Apakah Anda menyukai tugas yang menjadi tanggung jawab Anda?

a. Sering b. Kadang - Kadang c. Tidak pernah

7. Apakah Anda dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu?

a. Sering b. Kadang - Kadang c. Tidak pernah

8. Apakah Anda berhasil menangani masalah dalam pekerjaan Anda?

a. Sering b. Kadang - Kadang c. Tidak pernah

9. Apakah Anda diberikan kebebasan untuk mengembangkan kreatifitas dan

inovasi dalam menjalankan pekerjaan ?

a. Sering b. Kadang - Kadang c. Tidak pernah

10. Apakah tanpa di awasi anda dapat mengerjakan tugas dengan benar ?

a. Sering b. Kadang - Kadang c. Tidak Pernah

Page 110: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK

LAMPIRAN VI

Page 111: PENGARUH EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI ......Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektifitas Penyampaian Informasi dari Atasan Kepada Bawahan Terhdap Motivasi Kerja Karyawan AMIK