analisis pengaruh orientasi pasar dan …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/958/1/skripsi jadi...

169
i ANALISIS PENGARUH ORIENTASI PASAR DAN KEMAMPUAN BERINOVASI TERHADAP KINERJA PEMASARAN DI BTN SYARI’AH SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh peroleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) DISUSUN OLEH NAMA: MALIHATUN NASHIHAH NIM : JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH/EKONOMI SYARI’AH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

Upload: voque

Post on 14-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

ANALISIS PENGARUH ORIENTASI PASAR DAN

KEMAMPUAN BERINOVASI TERHADAP KINERJA

PEMASARAN DI BTN SYARI’AH SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh peroleh Gelar

Sarjana Ekonomi (S.E.)

DISUSUN OLEH

NAMA: MALIHATUN NASHIHAH

NIM :

JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH/EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

ii

iii

iv

v

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“ Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”

“Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras

(untuk urusan yang lain)”

(Q.S. Asy-syarh: - )

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

Allah SWT yang telah memberikan kelancaran

dalam melakukan penulisan skripsi ini.

Ayahanda tercinta Markani dan Ibunda tercinta Siti

Ngaisyah, atas kasih sayang yang tidak pernah

terputus dan kesabaran yang mendukung serta do’a

yang tiada henti.

Adikku tersayang Nur Lathifatun Nisa’ yang selalu

membantuku dalam segala hal.

Teman dekatku yang aku sayang, terima kasih atas

kasih sayang, dukungan, do’a, perhatian, dan

pengertian.

vii

Sahabat-sahabat tercinta Muthoharoh, Eni, Mif,

Erlina, Evi, Likhah, Nurul, Dwi, temen-temen Sc,

temen-temen IMADISA dan semua temen-temen PS

S angkatan yang selalu memberikan support,

do’a dan sarannya.

Almamaterku tercinta.

Dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

satu persatu.

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha

Penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada

Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam

semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga,

sahabat, serta para pengikut setianya.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi kewajiban dan melengkapi syarat

akhir guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Institut Agama Islam

Negeri Salatiga. Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan

skripsi ini banyak menghadapi kesulitan-kesulitan, namun berkat

pertolongan Allah SWT dan bimbingan, saran bantuan serta dorongan dari

berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Maka dari itu, perkenankanlah penulis menghaturkan terima kasih

yang tak terhingga dalam kesempatan ini, kepada :

. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku rektor IAIN Salatiga.

. Dr. Anton Bawono, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam (FEBI)

. Fetria Eka Yudiana, M., Si, selaku ketua Jurusan Perbankan Syari’ah

S .

ix

. Dr. Faqih Nabhan, M.M. selaku pembimbing skripsi yang penuh

perhatian, semangat dan kesabaran dalam memberikan bimbingan dan

pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

. Bapak dan Ibu dosen PS-S yang telah memberi bekal ilmu

pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

. Keluarga besar BTN Syari’ah Semarang yang telah mengizinkan dan

membantu penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka

penyelesaian penulisan skripsi ini.

. Bapak dan ibu yang terhormat, atas kasih sayang dan do’anya

. Nur Lathifatun Nisa’yang selalu membantuku dalam segala hal.

. Ahmad Rois yang selalu ada di setiap suka maupun duka, yang selalu

memberikan kasih sayang, dukungan, do’a, pengertian, dan perhatian

sehingga dapat memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi

ini.

. Mif Munawaroh, Aviatun Nadhipah dan Siti Sholihah yang selalu

memberikan semangat dan teman sharing dalam pembuatan skripsi ini.

. Erlina Susanti dan Evi Erviyanti sebagai teman seperjuangan dalam

pembuatan skripsi ini.

. Nurul, Dwi, temen-temen Sc, temen-temen IMADISA dan semua

temen-temen PS S angkatan yang selalu memberikan support,

do’a dan sarannya dalam pembuatan skripsi ini.

x

. Sahabat tercinta Muthoharoh yang telah banyak membantu dan

memberikan motivasi kepada penulis.

. Dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang

telah memberikan dukungan moral dan material hingga selesainya

proses belajar.

Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan balasan

apapun. Hanya untaian kata terima kasih yang bisa penulis sampaikan,

semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada mereka

serta membalas semua amal baik yang telah diberikan kepada penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyususnan skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan

pengetahuan, kemampuan dan pengalaman penulis. Maka dari itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan

skripsi ini.

Akhirnya penulis memohon kepada Allah semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Salatiga, September

Penulis

Malihatun Nashihah

NIM :

xi

ABSTRAK

Nashihah, Malihatun. “Analisis Pengaruh Orientasi Pasar dan

Kemampuan Berinovasi Terhadap Kinerja Pemasaran BTN Syari’ah

Semarang”. Skripsi. Jurusan Perbankan Syari’ah. Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga.

Dosen Pembimbing : Dr. Faqih Nabhan, M.M.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

orientasi pasar terhdap kinerja pemasaran, kemampuan berinovasi

terhadap kinerja pemasaran dan orientasi pasar terhadap kemampuan

berinovasi pada BTN Syari’ah Semarang. Metode penelitian yang

digunakan adalah metode kuantitatif, dan alat analisis yang digunakan

yaitu SPSS versi . sedangkan uji instrument yang digunakan adalah uji

validitas, uji reabilitas, uji asumsi klasik, dan uji statistik.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dikemukakan pada Bab IV orientasi pasar berpengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap kinerja pemasaran BTN Syari’ah Semarang,

kemampuan berinovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

pemasaran BTN Syari’ah Semarang, dan orientasi pasar berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran BTN Syari’ah

Semarang. Maka dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai kinerja

pemasaran yang tinggi dilihat dari variabel orientasi pasar yang

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan berinovasi dan

kemampuan berinovasi yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja pemasaran BTN Syari’ah Semarang.

Kata Kunci : Orientasi Pasar, Kemampuan Berinovasi dan Kinerja

Pemasaran

xii

DAFTAR ISI

JUDUL ……………………………………………………………… i

LEMBAR BERLOGO ………………………………………………. ii

PENGESAHAN KELULUSAN ………………………………….. iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………. iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ……………………….. v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………… vi

KATA PENGANTAR ………………………………………………. viii

ABSTRAK ……………………………………………………..... xi

DAFTAR ISI …………………………………………………….. xii

DAFTAR TABEL ………………………………………………… xvi

DAFTAR BAGAN DAN GRAFIK ……………………………… xvii

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………........ xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………….....

B. Rumusan Masalah …………………………………………

C. Tujuan Penelitian ………………………………………….

D. Manfaat Penelitian ………………………………………..

E. Sistematika Penulisan Skripsi …………………………...…

BAB II LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka ………………………………………………

B. Kerangka Teori …………………………………………..…

. Orientasi Pasar …………………………………………

a. pengertian Orientasi Pasar ……………………………

. Kemampuan Berinovasi …………………………….…

xiii

a. Pengertian Kemampuan Berinovasi ……………….…

. Kinerja Pemasaran …………………………………..…

a. Pengertian Kinerja Pemasaran ………………………

b. Fungsi Konsep Pemasaran dalam Perusahaan ………

c. Ukuran Kinerja Pemasaran ………………..........…

C. Kerangka Penelitian …………………………………………

D. Pengaruh Antar Variabel …………………………...........

. Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Pemasaran

. Pengaruh Kemampuan Berinovasi Terhadap Kinerja

Pemasaran ………..............................................

. Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kemampuan Berinovasi

………….........................................................

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ……………………………………….........

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ……………………………….

C. Populasi dan Sampel ……………………………................

. Populasi …………………………………................….

. Sampel ………………………………………...................

D. Teknik Pengumpulan Data ………………………………….

. Sumber Primer ………………………………………..

. Data Sekunder …………………………………………..

E. Skala Pengukuran ………………………………………….

F. Definisi Konsep dan Oprasional ………………………..……

xiv

G. Instrumen Penelitian …………………………………......

H. Uji Instrumen Penelitian ………………………….........…

. Uji Validitas ……………………………………....….

. Uji Reliabilitas ………………………………………….

. Uji Asumsi Klasik ………………………………………

a. Uji Multicollinearity ………………………………

b. Uji Heteroscedasticity ………………………………

c. Uji Normalitas ………………………………..……

d. Uji Linearitas ……………………………………….

. Uji Statistik ………………………………………………

a. Uji ttes (uji secara individu) …………………..........

b. Uji R (Koefisien Determinasi) ………………….....

I. Alat Analisis ……………………………………........……

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Objek Penalitian …………………………………

. Profil Bank BTN Syari’ah Semarang ……………………

. Visi BTN Syari’ah Semarang …………………………

. Misi BTN Syari’ah Semarang ……………………………

. Struktur Organisasi Bank BTN Syar’ah Semarang ……

B. Deskripsi Data Statistik ………………………….......…

a. Responden Berdasarkan Jabatan ………………………

b. Responden Berdasarkan Lama Bekerja ………………

C. Analisis Data dan Pembahasan ……………………………

xv

. Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas ………………………

a. Uji Multicollinearity …………………………..

b. Uji Heteroscedasticity …………………………

c. Uji Normalitas ………………………………….

d. Uji Linearitas ………………………………….

. Uji Statistik ………………………………………….

a. Hubungan antara variabel independen dan dependen

. Uji ttes (uji secara individu) …………......…

. Uji R (Koefisien Determinasi) ……………

b. Hubungan antar variabel independen ……………

. Uji ttes (uji secara individu) …………………

. Uji R (Koefisien Determinasi) ………………

. Pembahasan ……………………………………………

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………

B. Saran ………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel . Tabel Gap Penelitian tentang Orientasi Pasar, Kemampuan

Berinovasi Dan Kinerja Pemasaran ………….............

Tabel . Tabel Definisi Operasional Variabel ……………………..

Tabel . Tabel Indikator Dan Isi Pernyataan Kuesioner …………

Tabel . Deskripsi Responden Menurut Jabatan ……………...........

Tabel . Deskriptif Responden Lama Bekerja ………………..…….

Tabel . Hasil Uji Validitas Instrumen …………………….............

Tabel . Hasil uji reabilitas instrument …………………................

Tabel . Hasil R (koefisien determinasi majemuk) regresi utama .

Tabel . Perbandingan r dan R

…………………...................…..

Tabel . Hasil uji heteroscedasticity ………………………….. …..

Tabel . Hasil uji linearitas ………………………………………..

Tabel . Hasil uji ttest ………………………………………………

Tabel . Hasil Tanggapan responden mengenai orientasi pasar …

Tabel . Hasil Tanggapan responden mengenai kemampuan berinovasi

Tabel . Hasil uji R …………………………………………....

Tabel . Hasil Uji ttest ……………………………………….......

Tabel . Hasil Uji R ………………………………………........

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar . Market Orientation …………………………………….

Gambar . Kerangka Berfikir ………………………………….....

Gambar . Indikator Pengukuran Orientasi Pasar ………………...

Gambar . Indikator Pengukuran Kemampuan Berinovasi ……….

Gambar . Indikator Pengukuran Kinerja Pemasaran …………….

Gambar . Struktur Organisasi BTN Syariah Semarang ………

Gambar . Histogram uji normalitas ……………………….…

Gambar . Histogram uji normalitas ……………………....…

...

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

. Angket

. Jawaban Angket Penelitian

. Hasil Uji dalam SPSS ver. .

. Surat Ijin Penelitian

. Surat Keterangan Penelitian

. Daftar Riwayat Hidup

. Lembar Konsultasi

. Daftar Nilai SKK

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Munculnya lembaga-lembaga keuangan syari’ah maupun unit

usaha syari’ah di Indonesia disebabkan oleh jumlah mayoritas penduduk

Indonesia yang beragama islam. Kehadiran lembaga keuangan syari’ah

dan juga unit usaha syari’ah diharapkan mampu menjalankan kegiatan

oprasionalnya sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat dan Negara

saat ini, baik dibidang sosial, ekonomi maupun politik serta budaya

masyarakat Indonesia.

Perbankan syari’ah maupun lembaga keuangan syari’ah muncul

pertama kali di Indonesia yaitu pada awal tahun an, yang merupakan

hasil kerja dari tim perbankan MUI yaitu dengan dibentuknya PT Bank

Muamalat Indonesia pada tanggal November . Kedudukan

perbankan syari’ah di Indonesia semakin diperkuat lagi dengan

dikeluarkannya UU No. Tahun tentang perbankan syar’ah

sebagaimana amandemen UU No. Tahun tentang perbankan dan

juga UU No. Tahun tentang perbankan. Dalam UU berisikan

tentang izin pendirian Badan Usaha Syari’ah (BUS) atau Unit Usaha

Syari’ah (UUS) oleh bank konvensional (Priyonggo Suseno dan Heri

Sudarsono, : ).

Perkembangan industri jasa dan manufaktur akan mendorong

pertumbuhan ekonomi, selain juga menambahkan persaingan yang sangat

kuat antara perusahaan satu dengan perusahaan lain yang sejenis. Dengan

demikian perusahaan benar-benar dituntut untuk bekerja keras agar tidak

tersisih dari persaingan. Untuk tetap menjaga market sharenya, beberapa

perusahaan menerapkan berbagai strategi yang direncanakan dan

diarahkan untuk membangun keunggulan bersaing sehingga bisa

memenangkan persaingan. Semua strategi yang dibuat diharapkan mampu

meningkatkan kinerja pemasaran. Strategi perusahaan selalu diarahkan

untuk menghasilkan kinerja, baik kinerja keuangan maupun pemasaran.

Strategi-strategi yang efektif dapat terlihat dalam tempat-tempat yang

paling berkembang melalui sarana dengan menyusun suatu strategi.

Menurut Paul ( ) strategi-strategi yang efektif dapat melihat dalam

tempat-tempat yang paling berkembang melalui sarana yang paling tidak

diduga untuk mencapai tujuan pemasaran. Tujuan pemasaran mendukung

pelanggan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan pendekatan ini

menuntut pemasar untuk mempunyai pemahaman yang lebih besar

terhadap berbagai teknologi, dan keterbatasan bidang-bidang fungsional

yang lain. Pemasaran ini melakukan negosisasi secara efektif untuk

mengimplementasikan strategi-strateginya. Sehingga kinerja pemasaran

bukan semata-mata sebagai bargaining flay (tawar-menawar), akan tetapi

tanggung jawab bidang pemasaran tersebut adalah mengkomunikasikan

fokus perhatian jangka panjang (Usi, : - ).

Menurut Balakrishnan ( ) kinerja pemasaran adalah konsep

untuk mengukur prestasi perusahaan dalam pasar terhadap suatu produk,

setiap perusahaan berkepentingan untuk mengetahui prestasinya sebagai

cermin dari keberhasilan usahanya dalam persaingan pasar Gendut ( :

). Sedangkan Tatik ( ) dalam Tri ( : - ) berpendapat bahwa

kinerja pemasaran merupakan pertumbuhan penjualan yang didasarkan

pada sejauh mana perusahaan mampu mempertahanakan konsumen yang

ada atau menambah jumlah konsumen yang baru. Dengan demikian dalam

persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan yang mampu

meningkatkan pertumbuhan penjualan berarti memiliki kinerja yang baik.

Oleh karena itu Lembaga Keuangan Syariah perlu memanajemen

kegiatannya sehingga perlu penelitian yang berkaitan dengan berbagai

variabel yang memiliki kontribusi terhadap keberhasilan usaha bank, salah

satunya orientasi pasar dipandang sebagai salah satu pusat perhatian

manajemen pemasaran, karena konsep pemasaran mengandung tindakan-

tindakan yang dilakukan oleh perusahaan dalam mencapai kinerja yang

lebih baik, serta dapat dikembangkan strategi-strategi lebih lanjut

(Sulistyani, : ).

Menurut Jaworski & Kohli ( ) orientasi pasar berpotensi

meningkatkan kinerja pemasaran. Selain itu, orientasi pasar memberikan

manfaat psikologis dan sosial para karyawan, berupa perasaan bangga dan

sense of belonging yang lebih besar, serta komitmen organisasional yang

lebih besar pula. Berdasarkan teori tersebut diidentifikasi tiga faktor

lingkungan yang berpengaruh dalam memoderasi hubungan antara tingkat

orientasi pasar dan kinerja pemasaran yaitu market turbulence (tingkat

perubahan dan technological turbulance (tingkat perubahan teknologi).

Market turbulance semakin besar, maka hubungan antara orientasi pasar

dan kinerja pemasaran juga akan semakin besar. Semakin besar intensitas

persaingan semakin kuat pula hubungan antara orientasi pasar dengan

kinerja pemasaran. Akan tetapi, apabila technological turbulence (tingkat

perubahan teknologi) semakin besar, maka hubungan antara orientasi

pasar dan kinerja akan semakin melemah. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa orientasi pasar merupakan determinan kinerja pemasaran

yang lebih penting dalam kondisi pasar yang turbulen, sangat kompetitif

dan tingkat teknologinya relatif stabil atau mapan (Tjiptono dkk, :

).

Menurut Tannenbaum ( ), Implementasi konsep pemasaran

dapat dilaksanakan perusahaan, maka inovasi yang berkelanjutan

merupakan pendukung utama dan kesuksesan perusahaan. Inovasi

digambarkan sebagai hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok

harus lebih dari hari ini (Usi, : ). Sedangkan Wahyono ( )

berpendapat bahwa inovasi yang berkelanjutan dalam suatu perusahaan

merupakan kebutuhan mendasar yang pada gilirannya akan mampu

menciptakan keunggulan kompetitif. Dengan demikian inovasi merupakan

sebuah fungsi penting dari manajemen karena inovasi akan menentukan

suatu kinerja bisnis yang superior. Inovasi akan semakin bertambah

penting sebagai satu alat untuk kelangsungan hidup, bukan hanya

pertumbuhan tetapi juga dalam persaingan yang semakin hebat dan

ketidak pastian lingkungan.

Alasan dilakukannya penelitian ini karena pertama, bukti empiris

pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran yang dilakukan Baker

dan Sinkula ( ) hasil tersebut menyatakan bahwa penelitiannya adalah

adanya pengaruh positif orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran. Dan

dalam penelitiannya Sulistiyani ( ) hasilnya adalah orientasi pasar

berpengaruh positif terhadap kinerja koperasi syariah. Begitu juga

penelitiannya Tri ( ) hasil tersebut menyatakan bahwa orientasi pasar

berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran. Pada penelitian Hesty

( ) hasil pengujian hipotesis secara parsial terbukti bahwa ada

pengaruh yang positif dan signifikan antara orientasi pasar terhadap

kinerja pemasaran. Berbeda dengan penelitian Jaworski dan Kohli ( )

hasil penelitiannya menyatakan bahwa orientasi pasar tidak memilki

pengaruh terhadap market share.

Penelitian tentang pengaruh kemampuan berinovasi terhadap

kinerja pemasaran oleh Sulistiyani ( ) hasil penelitiannya menyatakan

bahwa kemampuan berinovasi berpengaruh positif terhadap kinerja. Hesty

( ) juga terbukti bahwa Inovasi Produk berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap Kinerja Pemasaran. Tri ( ) menyatakan bahwa

inovasi produk berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran. Berbeda

dengan penelitiannya Mavondo et al.,( ) menyatakan bahwa inovasi

produk tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektifitas

pemasaran. Disamping Mavondo et al., ( ), Darroch ( ) dalam

penelitiannya menemukan bahwa inovasi tidak memiliki pengaruh

terhadap kinerja baik yang diukur dengan kinerja keuangan maupun

kinerja non keuangan yaitu market share dan pertumbuhan penjualan.

Begitu juga dalam penelitian Darmanto ( ) hasilnya Orientasi inovasi

teknis berpengaruh negatif dan tidak sisnifikan pada kinerja pemasaran.

Dan penelitian tentang pengaruh orientasi pasar terhadap

kemampuan berinovasi oleh Han et al., ( ) memperoleh temuan bahwa

orientasi pasar memiliki pengaruh positif terhadap inovasi baik inovasi

teknis maupun inovasi administratif. Berbeda dengan penelitiannya Lukas

dan Ferrell ( ) dalam penelitian tersebut juga menyatakan bahwa

hubungan antara orientasi pasar dan inovasi masih terpecah-pecah dan

belum meyakinkan.

Dengan demikian, orientasi pasar dan kemampuan berinovasi jika

dilihat dari kinerja pemasaran dalam bentuk yang sama tetapi dalam sistem

yang berbeda maka akan menghasilkan kinerja pemasaran yang berbeda

juga. Inilah yang membedakan penelitian yang akan dilakukan penulis

dengan penekanan pada perbedaan tempat penelitian dan waktu penelitian.

Berikut disarikan peneliti dan hasil temuannya yang menunjukkan adanya

gap dalam tebel di bawah ini.

Tabel .

Temuan Research Gap

Gap Peneliti Temuan

Isu: Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Pemasaran

Research Gap:

Terdapat Perbedaan Hasil Pada Penelitian Orientasi Pasar Terhadap

Kinerja Pemasaran

Orientasi

Pasar

Berpengaruh

Menurunkan

Kinerja

Pemasaran

Jaworski dan

Kohli ( )

Hasil penelitiannya menyatakan

bahwa orientasi pasar tidak

berpengaruh signifikan terhadap

market share.

Orientasi

Pasar

Berpengaruh

Menaikkan

Kinerja

Pemasaran

Baker dan Sinkula

( )

Hasil penelitiannya membuktikan

adanya pengaruh positif orientasi

pasar terhadap kinerja pemasaran.

Sulistiyani ( ) Hasil penelitiannya adalah orientasi

pasar berpengaruh positif terhadap

Kinerja

Tri ( ) hasil penelitian tersebut

menyatakan bahwa orientasi pasar

berpengaruh positif terhadap

kinerja pemasaran.

Hesty ( ) hasil pengujian hipotesis secara

parsial terbukti bahwa ada

pengaruh yang positif dan

signifikan antara orientasi pasar

terhadap kinerja pemasaran.

Gap Penelitian Temuan

Isu: Kemempuan Berinovasi Terhadap Kinerja Pemasaran

Research Gap:

Terdapat Perbedaan Hasil Pada Penelitian Kemampuan Berinovasi

Terhadap Kinerja Pemasaran

Kemampuan

Berinovasi

Berpengaruh

Menurunkan

Kinerja

Pemasaran

Mavondo et al.,

( )

menyatakan bahwa inovasi produk

tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap efektifitas

pemasaran

Darroch ( ) menemukan bahwa inovasi tidak

memiliki pengaruh terhadap kinerja

baik yang diukur dengan kinerja

keuangan maupun kinerja non

keuangan yaitu market share dan

pertumbuhan penjualan.

Darmanto ( ) hasilnya Orientasi inovasi teknis

berpengaruh negatif dan tidak

sisnifikan pada kinerja pemasaran.

Kemampuan

Berinovasi

Berpengaruh

Menaikkan

Kinerja

Pemasaran

Sulistiyani ( ) Hasil penelitiannya adalah

kemampuan berinovasi

berpengaruh positif terhadap

Kinerja

Hesty ( ) Hasilnya terbukti bahwa Inovasi

Produk berpengaruh secara positif

dan signifikan terhadap Kinerja

Pemasaran.

Tri ( ) menyatakan bahwa inovasi produk

berpengaruh positif terhadap

kinerja pemasaran.

Gap Penelitian Temuan

Isu: Orientasi Pasar Terhadap Kemampuan Berinovasi

Research Gap:

Terdapat Perbedaan Hasil Pada Penelitian Orientasi Pasar dan

Kemampuan Berinovasi terhadap kinerja pemasaran

Orientasi

Pasar

Berpengaruh

Menurunkan

Kemampuan

Berinovasi

Lukas dan Ferrell

( )

Dalam penelitiannya menyatakan

bahwa hubungan antara orientasi

pasar dan inovasi masih terpecah-

pecah dan belum meyakinkan.

Orientasi

Pasar

Berpengaruh

Menaikkan

Kemampuan

Berinovasi

Han et al., ( ) memperoleh temuan bahwa

orientasi pasar memiliki pengaruh

positif terhadap inovasi baik

inovasi teknis maupun inovasi

administratif.

Sumber: Jaworski dan Kohli ( ), Baker dan Sinkula ( ), Sulistiyani

( ), Tri ( ), Hesty ( ), Darmanto ( ), Mavondo et al.,

( ), Darroch ( ), Lukas dan Ferrell ( ).

Dari uraian diatas latar belakang masalah yang dijelaskan, maka

penulis melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH

ORIENTASI PASAR DAN KEMAMPUAN BERINOVASI

TERHADAP KINERJA PEMASARAN DI BTN SYARIAH

SEMARANG”

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

. Bagaimana pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran?

. Bagaimana pengaruh kemampuan berinovasi terhadap kinerja

pemasaran?

. Bagaimana pengaruh orientasi pasar terhadap kemampuan berinovasi?

B. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan latar belakang dan

rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut:

. Untuk mengetahui bahwa pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja

pemasaran.

. Untuk mengetahui bahwa pengaruh kemampuan berinovasi terhadap

kinerja pemasaran.

. Untuk mengetahui bahwa pengaruh orientasi pasar terhadap

kemampuan berinovasi.

C. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

. Bagi peneliti lain, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan

sebagai referensi bagi penelitian lanjutan atau penelitian yang

berkelanjutan.

. Bagi IAIN Salatiga, penelitian bermanfaat untuk menyediakan

informasi dan referensi sebagai bahan acuan bagi mahasiswa untuk

melakukan penelitian selanjutnya.

. Bagi lembaga keungan syari’ah, hasil penelitian ini diharapkan dapat

di jadikan sebagai bahan informasi atau bahan masukan bagi lembaga

keungan syari’ah terutama kebijakan yang dapat diambil mengenai

orientasi pasar dan kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran

pada lembaga keuangan syari’ah.

D. Sistematika Penulisan

Untuk kejelasan dan ketetapan arah pembahasan dalam skripsi ini

penulis menyusun sistematika sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan

dan manfaat penelitian, dan sisitematika penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Menguraikan tentang telaah pustaka yang berisi ringkasan

penelitian terdahulu, kerangka teori yang berkaitan dengan topik

penelitian, kerangka penelitian yang berisi telaah kritis untuk

menghasilkan hipotesis dan model penelitian yang akan diuji, serta

hipotesis penelitian yang menjadi pedoman dalan analisis data.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab metode penelitian berisi variabel penelitian yang digunakan,

penentuan populasi dan sampel, jenis dan sumber data, skala pengukuran,

definisi oprasional variabel, metode pengumpulan data dan metode

analisis yang digunakan dalam penelitian.

BAB IV : ANALISAN PENELITIAN

Menguraikan tentang deskripsi objek penelitian, serta analisa data

BAB V : PENUTUP

Mencakup uraian yang berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil

penelitian serta saran-saran.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Penelitian terdahulu merupakan kumpulan hasil-hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu dan mempunyai

kaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Hasil-hasil penelitian yang

berkaitan dengan pengaruh orientasi pasar dan kemampuan berinovasi

terhadap kinerja pemasaran telah diteliti pada berbagai penelitian

terdahulu.

Dalam penelitiannya Baker dan Sinkula ( ) menyatakan adanya

pengaruh positif orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran. Dan dalam

penelitiannya Sulistiyani ( ) hasilnya adalah orientasi pasar

berpengaruh positif terhadap kinerja koperasi syariah. Begitu juga

penelitiannya Tri ( ) hasil tersebut menyatakan bahwa orientasi pasar

berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran. Pada penelitian Hesty

( ) hasil pengujian hipotesis secara parsial terbukti bahwa ada

pengaruh yang positif dan signifikan antara orientasi pasar terhadap

kinerja pemasaran. Berbeda dengan penelitiannya Jaworski dan Kohli

( ) hasil penelitiannya menyatakan bahwa orientasi pasar tidak

memilki pengaruh terhadap market share.

Sulistiyani ( ) hasil penelitiannya menyatakan bahwa

kemampuan berinovasi berpengaruh positif terhadap kinerja. Begitu juga

dalam penelitianya Hesty ( ) juga terbukti bahwa Inovasi Produk

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Pemasaran.

Dan dalam penelitiannya Tri ( ) menyatakan bahwa inovasi produk

berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran. Akan tetapi, yang

menarik untuk diteliti lebih lanjut dalam penelitian ini adalah adanya

penelitian Mavondo et al.,( ) menyatakan bahwa inovasi produk tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektifitas pemasaran.

Disamping Mavondo et al., ( ), Darroch ( ) dalam penelitiannya

menemukan bahwa inovasi tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja baik

yang diukur dengan kinerja keuangan maupun kinerja non keuangan yaitu

market share dan pertumbuhan penjualan. Begitu juga dalam penelitian

Darmanto ( ) hasilnya Orientasi inovasi teknis berpengaruh negatif

dan tidak signifikan pada kinerja pemasaran.

Pada penelitiannya Han et al., ( ) memperoleh temuan bahwa

orientasi pasar memiliki pengaruh positif terhadap inovasi baik inovasi

teknis maupun inovasi administratif. Berbeda dengan penelitiannya Lukas

dan Ferrell ( ) dalam penelitian tersebut juga menyatakan bahwa

hubungan antara orientasi pasar dan inovasi masih terpecah-pecah dan

belum meyakinkan.

Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian terdahulu.

Pertama, kesamaan terdapat pada dugaan bahwa orientasi pesar

berpengaruh terhadap kinerja pemasaran. Kedua, terdapat pada pengaruh

kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran. Ketiga, kesamaan

juga terdapat pada alat analisis yang digunakan dalam penelitian terdahulu,

yaitu penggunaan analisis data untuk menganalisis pengaruh orientasi

pasar dan kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran.

Hal lain yang membedakan penelitian kali ini dengan penelitian

yang pernah dilakukan sebelumnya adalah penggunaan satu variabel yaitu

orientasi pasar sebagai variabel bebas sebagai faktor yang mempengaruhi

kemampuan berinovasi. Adapun perbedaan penelitian ini dengan

penelitian terdahulu adalah subyek dan obyek penelitiannya yaitu

karyawan di BTN Kantor Cabang Syariah yang tergolong baru dan belum

pernah diteliti.

B. Kerangka Teori

. Orientasi Pasar

a. Pengertian Orientasi pasar

Menurut Narver dan Slater ( ) mendefinisikan orientasi

pasar sebagai budaya organisasi yang paling efektif dalam

menciptakan perilaku penting untuk penciptaan nilai unggul bagi

pembeli serta kinerja dalam bisnis. Uncles ( ) mengartikan

orientasi pasar sebagai suatu proses dan aktivitas yang

berhubungan dengan penciptaan dan pemuasan pelanggan dengan

cara terus menilai kebutuhan dan keinginan pelanggan. Penerepan

orientasi pasar akan membawa peningkatan kinerja bagi

perusahaan tersebut. Narver dan Slater ( ) menyatakan bahwa

orientasi pasar terdiri dari tiga komponen yaitu orientasi

pelanggan, orientasi pesaing, dan koordinasi interfungsional.

Orientasi pelanggan dan orientasi pesaing termasuk semua

aktivitasnya dilibatkan dalam memperoleh informasi tentang

pembeli dan pesaing pada pasar yang dituju dan menyebarkan

melalui bisnis, sedangkan koordinasi interfungsional didasarkan

pada informasi pelanggan serta pesaing dan terdiri dari usaha

bisnis yang terkoordinasi. Jadi dapat dipahami bahwa penerapan

orientasi pasar memerlukan kemampuan perusahaan dalam

mencari berbagai informasi pasar sehingga dapat dijadikan dasar

bagi perusahaan untuk melakukan langkah atau strategi selanjutnya

(Tjiptono dkk, : )

Lamb et al. ( ) dalam Vian ( ) juga mengemukakan

bahwa orientasi pasar sebagai suatu konsep pemasaran meliputi

tiga hal:

. Fokus pada kemauan dan keinginan konsumen, sehingga

organisasi dapat membedakan produknya dengan produk yang

ditawarkan oleh pesaing.

. Mengintegrasikan seluruh aktivitas organisasi termasuk di

dalamnya produksi untuk memuaskan kebutuhan konsumen.

. Pencapaian tujuan jangka panjang organisasi dengan

memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen secara hukum,

serta bertanggung jawab atas semua kebijakan tentang

konsumennya.

Berpedoman pada Noble et al. ( ); Lamb et al. ( ) ;

Narver dan Slater ( ); Han et al. ( ), Sudirman ( ),

bahwa orientasi pasar adalah suatu konsep multidimensional yang

dapat dirumuskan melalui konsep: orientasi pelanggan, orientasi

pesaing, koordinasi antarfungsi, dan pembelajaran pada pelanggan.

Berdasarkan konsep diatas penulis mendefinisikan orientasi pasar

adalah suatu konsep multidimensional yang dapat dirumuskan

melalui konsep: orientasi pelanggan, orientasi pesaing, koordinasi

antarfungsi, dan pembelajaran pada pelanggan. Evolusi strategi

pemasaran dapat dipandang sebagai filosofi persaingan yang secara

kuat memengaruhi suatu aktivitas pemasaran organisasi. Menurut

Lamb et al. ( ) filosofi persaingan dapat dikembangkan

melalui empat tahap evolusi orientasi:

. Orientasi produksi

Suatu filosofi yang berfokus pada kemampuan internal

perusahaan yang melebihi dari keinginan dan kebutuhan

pasar.Orientasi produksi menjadi keliru karena tidak

mempertimbangkan apakah produk dan jasa yang dihasilkan

oleh perusahaan merupakan produk yang paling efisien serta

cocok dengan kebutuhan pasar, sementara itu konsumen

menjadi target pasar yang akan dilayaninya.

. Orientasi penjualan

Didasarkan pada suatu filosofi bahwa orang membeli

barang atau jasa. Perusahaan menggunakan teknik penjualan

yang agresif dan penjualan yang tinggi akan mendatangkan

keuntungan yang tinggi pula. Orientasi penjualan menjadi tidak

tepat, karena tidak mempertimbangkan kualitas tenaga

penjualnya, sangat sulit meyakinkan orang untuk membeli

produknya, seringkali produk yang mereka tawarkan tidak

sesuai dengan harapan dan keinginan konsumennya.

. Orientasi pemasaran

Didasarkan pada suatu filosofi bahwa suatu penjualan tidak

tergantung pada penjualan yang agresif, tetapi lebih pada

keputusan konsumen untuk membeli produk. Orientasi

pemasaran lebih diarahkan untuk memahami pesaing, fokus

pada konsumen, koordinasi antarfungsi dalam rangka

memberikan nilai yang terbaik.

. Orientasi sosial

Didasarkan pada filosofi bahwa suatu organisasi itu ada,

tidak hanya untuk memuaskan kebutuhan yang diinginkan

konsumen dan memenuhi tujuan organisasi, tetapi juga untuk

melindungi kepentingan yang terbaik atas indivindu dan

masyarakat dalam jangka panjang.

Orientasi pasar didefinisikan sebagai budaya organisasi

yang menempatkan konsumen sebagai bagian yang utama dalam

merencanakan bisnisnya (Kara et al., ). Orientasi pasar

merupakan istilah yang popular digunakan oleh para praktisi di

bidang pemasaran sebagai implementasi dari konsep pemasaran.

Pada tahun tujuh puluhan strategi perusahaan yang berorientasi

pasar dipandang sebagai pilar utama untuk mencapai kinerja

perusahaan yang unggul pada perusahaan manufaktur, perusahaan

dagang maupun pada perusahaan jasa. (Langerak, ; Ndubisi,

; Jain et al., ) dalam (Darmanto, : ).

Penelitian yang dilakukan oleh Kohli and Jaworski ( )

menyatakan bahwa orientasi pasar adalah suatu usaha organisasi

untuk mengetahui secara jelas mengenai:

. Kebutuhan manusia untuk masa kini dan masa yang akan

datang.

. Penyebaran pengetahuan tentang pasar, yaitu informasi yang

ada mengenai suatu barang / jasa di pasar harus jelas, sehingga

konsumen mengetahui ada barang atau jasa sesuai

keinginannya.

. Mempunyai rasa tanggung jawab dari organisasi terhadap

perkembangan pasar, diperlukan keterlibatan dari organisasi

untuk selalu memantau atau memonitor perkembangan pasar

yang selalu mengalami perubahan setiap saat, sehingga bila

terjadi sesuatu dapat ditindak lanjuti atau diantisipasi

secepatnya.

Kohlil dan Jaworski ( ) dalam (Tjiptono dkk, : )

mendefinisikan orientasi pasar sebagai berikut:

Market orientation is the organization-wide generation of

market intelligence pertaining to current and future customer

needs, dissemination of the intelligence across department, and

organizationwide responsiveness to it.

Atau dapat diartikan sebagai implememtasi budaya

organisasi yang menempatkan pelanggan pada poros dari proses

strategi manajemen perusahaan.

Kemudian, mengembangkan teorinya dengan menempatkan

market intelligence sebagai titik awal dari market orientation.

Dalam market orientation di dasarkan pada orientasi pelanggan,

orientasi pesaing, dan koordinasi antar fungsi yang mengarah pada

kriteria keputusan yaitu fokus jangka panjang dan profitabilitas.

Perilaku dari market orientation didasarkan pada urgensi atau

tingkat kepentingan yang sama. Konsepsi orientasi pasar

digambarkan dalam sebuah equilateral triangle sebagai berikut :

Gambar. Market Orientation

Sumber : Tjiptono dkk, :

Gambar diatas menunjukkan bahwa kinerja perusahaan

(profitabilitas dan fokus jangka panjang) dihasilkan dan

ditingkatkan melalui pemusatan perhatian pada ketiga komponen

orientasi pasar.

Costomor orientation

Long

Trem

Profit

Focus

Competitor Orientation

Long

Term

Profit

Focus

Interfunctional Coordination

Menurut Wilkinson ( ) orientasi pasar didasarkan pada

kinerja dari suatu perusahaan. Kinerja ini didasarkan pada hasil

evaluasi dan receiver dari perusahaan terhadap apa yang telah

dilakukan oleh perusahaan ( Tjiptono dkk, : ).

Berdasarkan telah terhadap berbagai literatur mengenai

teori-teori baku dan pengembangan-pengembangan baru bahwa

orientasi pasar adalah sebuah budaya perusahaan yang

menempatkan pasar sebagai kunci kelangsungan hidup perusahaan.

Oleh karenanya dalam rangka mempertahankan tingkat

pertumbuhan perusahaan di tengah persaingan yang semakin

kompleks, pasar harus dikelola dengan upaya-upaya yang

sistematis, dengan cara menggali informasi dan mengenali

kebutuhan pelanggan sehingga produk dan jasa yang dihasilkan

memberikan kepuasan bagi pelanggan. Disamping itu pasar harus

didekati dengan cara menggali informasi mengenai karakteristik

dan latar belakang pelanggan sehingga antisipasi terhadap pasar

dapat dilakukan secara proporsional. Utamanya pasar harus

dilayani dengan baik bila perusahaan secara menyeluruh bersifat

responsif terhadap tuntutan pelanggan dan pesaing dalam pasar.

Berdasarkan hal tersebut, orientasi pasar dipandang sebagai sebuah

budaya perusahaan yang berdimensi orientasi pelanggan, orientasi

pesaing, dan koordinasi antar fungsi.

. Kemampuan Berinovasi

a. Pengertian Kemampuan Berinovasi

Konsumen pada dasarnya memenuhi kebutuhan dan

keinginan mereka dengan produk atau jasa. Menurut Kotler ( )

produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan. Inovasi merupakan bagian

penting dalam pemasaran karena kaitan erat dengan

menghindarkan konsumen dengan kejenuhan dan membuat produk

yang ditawarkan perusahaan memiliki daya tarik yang kuat.

Solomon dan Stuart ( ) menyatakan bahwa produk baru atau

inovasi dalam konteks pemasaran adalah barang, jasa, maupun ide

yang dipersepsikan sebagai sesuatu yang baru dan berbeda dari

barang, jasa maupun ide yang telah ada sebelumnya. Menurut

Hurley & Hult ( ) dalam (Diponugroho, : ) mengatakan

inovasi adalah suatu mekanisme perusahaan untuk beradaptasi

dengan lingkungan yang dinamis. Oleh sebab itu perusahaan

dituntut untuk mampu menciptakan pemikiran-pemikiran baru,

gagasan-gagasan baru dengan menawarkan produk yang inovatif

serta peningkatan pelayanan yang dapat memuaskan pelanggan.

Dua konsep inovasi yang diajukannya adalah keinovativan dan

kapasitas berinovasi. Keinovativan adalah pikiran tentang

keterbukaan untuk gagasan baru sebagai aspek budaya perusahaan,

sedangkan kapasitas untuk berinovasi adalah kemampuan

perusahaan untuk menggunakan atau menerapkan gagasan, proses /

produk baru secara berhasil.

Dalam studi literatur, Schumpeter ( ) dalam (Dhewanto

dkk, : ) menyebutkan bahwa terdapat lima kemungkinan

jenis inovasi yang dapat dilakukan oleh perusahaan, yaitu:

. Pengenalan produk baru atau perubahan kualitatif dari produk

yang sudah ada.

. Proses inovasi baru bagi industri.

. Pembukaan pasar baru.

. Pengembangan sumber-sumber pasokan bahan baku baru atau

input lainnya.

. Perubahan dalam organisasi.

Berdasarkan sumbernya, Tidd, et al.,( ) dalam (Indah,

: - ) menjelaskan beberapa klasifikasi dari inovasi,

meliputi; inovasi yang dimulai dari munculnya organisasi

(Emergent), inovasi yang diadopsi dari dalam perusahaan lain

(Imported) dan inovasi yang didorong dari luar organisasi

(Imposed). Amabile ( ) mengatakan bahwa inovasi sebagai

penerapan yang berhasil dari gagasan kreatif dalam perusahaan.

lnovasi merupakan sebuah mekanisme perusahaan antuk

beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis. Oleh karena itu

perusahaan dituntut untuk mampu menciptakan penilaian serta ide-

ide yang baru dan menawarkan produk yang inovatif. Robbins

( ) dalam mendefinisikan inovasi sebagai suatu gagasan baru

yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu

produk atau proses atau jasa. Berdasarkan penjelasan tersebut,

inovasi terfokus pada tiga hal utama, yaitu :

. Gagasan baru, yaitu suatu olah piker dalam mengamati suatu

fenomena yang sedang terjadi.

. Produk atau jasa, yaitu langkah lanjutan dari adanya gagasan

baru yang ditindak lanjuti dengan berbagai aktivitas, kajian,

dan percobaan sehingga melahirkan konsep yang lebih konkret

dalam bentuk produk dan jasa yang siap dikembangkan dan

diimplementasikan.

. Upaya perbaikan, yaitu usaha sistematis untuk melakukan

penyempurnaan dan melakukan perbaikan secara terus

menerus.

Menurut Peters ( ), inovasi dimulai dari hal-hal yang

kecil karena kegiatan ini merupakan kegiatan yang tidak pasti dan

memiliki resiko kegagalan yang cukup besar. Inovasi yang

dilakukan oleh organisasi akan memunculkan tingkah laku-

tingkah laku baru, oleh karena itu sikap atau tingkah laku yang

baru menunjukan adanya kreativitas atau pengembangan yang

lebih baik. Ada budaya variabel yang diajukan kedalam kegiatan

berinovasi menurut Hurley dan Hult ( ) adalah:

. Partisipasi dalam pengambila

. Dukungan (support)

. Pengembangan diri

. Pembagian tugas

Dari peneltian-penelitian diatas maka pengertian konsep

Kemampuan berinovasi adalah suatu ide atau gagasan yang timbul

dengan ditunjukkan oleh sikap dan tingkah laku yang

menimbulkan kreativitas dalam bentuk partisipasi dalam

pengambilan keputusan, dukungan, pengembangan diri dan

pembagian tugas.

. Kinerja pemasaran

a. Pengertian Kinerja Pemasaran

Ferdinand ( ), kinerja pemasaran merupakan faktor

yang seringkali digunakan untuk mengukur dampak dari strategi

yang diterapkan perusahaan. Strategi perusahaan selalu diarahkan

untuk menghasilkan kinerja pemasaran yang baik dan juga kinerja

keuangan yang baik. Kinerja pemasaran yang baik dinyatakan

dalam tiga besaran utama nilai, yaitu nilai penjualan, pertumbuhan

penjualan, dan porsi pasar. Kinerja pemasaran adalah faktor yang

digunakan untuk mengukur dampak dari strategi perusahaan pada

umumnya selalu diarahkan untuk menghasilkan kinerja pemasaran

yang unggul. Menurut Pelham ( ), Kinerja pemasaran juga

memberikan tiga dimensi yaitu:

. Efektifitas perusahaan

. Pertumbuhan penjualan

. Kemampulabaan.

Kinerja pemasaran merupakan bagian dari kinerja

organisasi. Kinerja organisasi terdiri atas kinerja pemasaran,

kinerja keuangan, dan kinerja sumber daya manusia. Strategi

perusahaan selalu diarahkan untuk menghasilkan kinerja

pemasaran yaitu volume penjualan, Market share, dan

pertumbuhan penjualan dan kinerja pemasaran sebagai usaha

pengukuran tingkat kinerja meliputi omzet penjualan, jumlah

pembeli, keuntungan dan pertumbuhan penjualan (Voss & Voss :

; Ferdinand : ) dalam (Darmanto, : ).

b. Fungsi Konsep Pemasaran dalam Perusahaan

Konsep pemasaran selalu berusaha untuk menentukan

keinginan konsumen yang mereka rencanakan. Organisasi

menggunakan riset pemasaran untuk menentukan keinginan

tersebut. Konsep penjualan dilakukan jumlah dan jenis personalia

yang terlihat dalam pemasaran. Tujuan pemasaran melayani

keinginan konsumen dengan mendapatkan sejumlah laba yang

dapat diartikan sebagai perbandingan antara penghasilan dengan

biaya. Sedangkan konsep penjualan menitikberatkan pada

keinginan perusahaan. Dimana pendekatan penjualan adalah

memproduksi sebuah produk, kemudian menyakinkan konsumen

agar bersedia membelinya, pendekatan konsep pemasaran

menghendaki agar manajemen menentukan keinginan konsumen

lebih dulu (Swastha, : ).

Menurut F Engsel ( ) dalam Usi Asmara, ( : )

suatu konsep pemasaran dalam melayani pasarnya :

a. Mass Marketing (undiffrenstiated marketing)

Konsep pemasaran didasarkan pada mass market, yang

menganggap suatu pasara sebagai suatu pasar besar dengan

kebutuhan yang serupa, tanpa ada segmen-segmen individual.

Perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan semua pembeli

dengan melakukan produksi massa, dan promosi massa suatu

produk. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan

skala ekonomi sehingga biaya dan harganya rendah dan dapat

menjangkau sebanyak mungkin pembeli potensial.

b. Produk Variety Marketing (differentiated marketing)

Perusahaan berusaha menghasilkan beberapa produk yang

memiliki karakteristik yang berbeda-beda, misalnya didasarkan

pada kualitas, ukuran, model dan warna.

c. Target Marketing

Konsep pasar didasarkan pada segmentasi pasar yang dianggap

paling potensial dan menguntungkan serta mengembangkan

produk dan program yang dipilih.

Konsep pemasaran menciptakan suatu hubungan bagi

seluruh kegiatan di perusahaan. Konsep pemasaran yang jelas dan

konseptual dapat mendukung iklim koordinasi yang tepat yang

lebih efisien dibandingkan dengan proses administrasi yang ada.

Tugas atau pekerjaan yang harus dilakukan dilaksanakan dan

disertakan sepenuhnya kepada semua anggota organisasi (Usi,

: ).

c. Ukuran Kinerja Pemasaran

Menurut Tjiptono dkk ( : ) pengukuran dari kinerja

pemasaran didasarkan pada profitabilitas dan produktivitas

keputusan pemasaran. Analisis profitabilitas didasarkan pada

penilaian untuk menelaah pengaruh dari berbagai strategi dan

program pemasaran terhadap kontribusi laba dari suatu produk

Maupun jasa. Sedangkan produktivitas didasarkan pada

konsekuensi penjualan atau pangsa pasar yang dihasilkan dari

penerapan strategi pemasaran tertentu.

Keberhasilan kinerja pemasaran yang paling akhir dapat

dilihat dari pertumbuhan keuntungan perusahaan. Pertumbuhan

penjualan dan porsi pasar yang diperoleh akan sangat menentukan

pertumbuhan penjualan perusahaan. Apabila tingkat penjualan, dari

tahun ke tahun terus meningkat serta penjualan produknya

mendominasi pasar, maka pertumbuhan keuntungan perusahaan

akan meningkat pula dan menunjukkan perusahaan tersebut

kinerjanya semakin baik.

C. Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian digunakan untuk menunjukkan arah bagi suatu

penelitian agar penelitian dapat berjalan pada lingkup yang telah

ditetapkan. Dari tema yang saya angkat dan juga kerangka teori diatas

dapat disimpulkan model penelitian sebagai berikut:

Gambar

Kerangka Berfikir

“Analisis Pengaruh Orientasi Pasar, dan Kemampuan Berinovasi,

Terhadap Kinerja Pemasaran”.

D. Pengaruh Antar Variabel

. Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Pemasaran

Dalam penelitiannya Baker dan Sinkula ( ) hasil tersebut

menyatakan bahwa penelitiannya adalah adanya pengaruh positif

orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran. Dan dalam penelitiannya

Sulistiyani ( ) hasilnya adalah orientasi pasar berpengaruh positif

terhadap kinerja koperasi syariah. Begitu juga penelitiannya Tri ( )

hasil tersebut menyatakan bahwa orientasi pasar berpengaruh positif

terhadap kinerja pemasaran. Pada penelitian Hesty ( ) hasil

ORIENTASI

PASAR

KEMAMPUAN

BERINOVASI

KINERJA

PEMASARAN

H I

H

H

pengujian hipotesis secara parsial terbukti bahwa ada pengaruh yang

positif dan signifikan antara orientasi pasar terhadap kinerja

pemasaran. Berbeda Dalam penelitian Jaworski dan Kohli ( ) hasil

penelitiannya menyatakan bahwa orientasi pasar tidak memilki

pengaruh terhadap market share.

Berdasarkan uraian dan penelitian diatas, maka hipotesis yang

diajukan adalah:

H : Semakin tinggi orientasi pasar maka semakin meningkat kinerja

pemasaran

. Pengaruh Kemampuan Berinovasi Terhadap Kinerja Pemasaran

Sulistiyani ( ) hasil penelitiannya menyatakan bahwa

kemampuan berinovasi berpengaruh positif terhadap kinerja. Begitu

juga dalam penelitianya Hesty ( ) juga terbukti bahwa Inovasi

Produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja

Pemasaran. Dan dalam penelitiannya Tri ( ) menyatakan bahwa

inovasi produk berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran. Akan

tetapi penelitian yang dilakukan oleh Mavondo et al.,( )

menyatakan bahwa inovasi produk tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap efektifitas pemasaran. Disamping Mavondo et al.,

( ), Darroch ( ) dalam penelitiannya menemukan bahwa

inovasi tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja baik yang diukur

dengan kinerja keuangan maupun kinerja non keuangan yaitu market

share dan pertumbuhan penjualan. Begitu juga dalam penelitian

Darmanto ( ) hasilnya Orientasi inovasi teknis berpengaruh negatif

dan tidak sisnifikan pada kinerja pemasaran.

Berdasarkan uraian dan penelitian diatas, maka hipotesis yang

diajukan adalah:

H : Semakin tinggi kemampuan berinovasi maka semakin meningkat

kinerja pemasaran

. Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kemampuan Berinovasi

Han et al., ( ) memperoleh temuan bahwa orientasi pasar

memiliki pengaruh positif terhadap inovasi baik inovasi teknis maupun

inovasi administratif. Berbeda dengan penelitiannya Lukas dan Ferrell

( ) dalam penelitian tersebut juga menyatakan bahwa hubungan

antara orientasi pasar dan inovasi masih terpecah-pecah dan belum

meyakinkan.

Berdasarkan uraian dan penelitian diatas, maka hipotesis yang

diajukan adalah:

H : Semakin tinggi orientasi pasar maka semakin meningkat

kemampuan berinovasi.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam jenia penelitian ini adalah metode

kuantitatif. Alasan menggunakan metode ini adalah untuk memperoleh

gambaran umum yang lebih objektif dan terukur. Metode kuantitatif yaitu

metode pengujian teori atau konsep-konsep melalui pengukuran variabel-

variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan

prosedur statistik.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah pada salah satu Lembaga Keuangan

Syari’ah yaitu BTN Kantor Cabang Syariah Semarang Alamat : Jl.

Achmad Yani No. C Semarang, berupa pengumpulan data-data yang

dibutuhkan untuk menunjang penganalisan dalam penelitian. Waktu

penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus . Untuk objek

penelitian sendiri adalah karyawan BTN Kantor Cabang Syariah.

C. Populasi dan Sampel

. Populasi

Populasi adalah sebagian seluruh kumpulan (orang, kejadian,

produk) yang dapat digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan,

populasi bisa disebut sebagai totalitas subjek penelitian (Wijaya,

: ). Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah

karyawan di BTN Kantor Cabang Syariah Semarang, jumlah populasi

karyawan.

. Sampel

Sampel adalah bagian dari suatu subjek atau objek yang mewakili

populasi. Pengambilan sampel harus sesuai dengan kualitas dan

karakteristik suatu populasi. Pengambilan sampel yang tidak sesuai

dengan kualitas dan karakteristik populasi akan menyebabkan suatu

penelitian menjadi bias, tidak dapat dipercaya dan kesimpulannya bisa

keliru (Tika, : )

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

probability sampling, yaitu teknik sampling yang memberikan peluang

yang sama bagi seluruh anggota populasi untuk dipilih menjadi

anggota sampel (Sugiyono dalam Martono, : )

Berdasarkan populasi dengan tingkat kesalahan yang peneliti

gunakan adalah %. Menurut Wijaya ( : ) penentuan jumlah

sampel sangat tergantung dari karakteristik dan jumlah populasi.

Apakah jumlah populasi diketahui secara jelas jumlahnya maka dapat

digunakan beberapa rumes atau tabel. Salah satu rumus yang sering

digunakan adalah rumus Slovin, sebagai berikut:

n =

Dimana:

n : Sampel

N : Populasi

e : error atau tingkat kesalahan yang diyakini sehingga dapat

ditentukan sampel sebagai berikut:

N :

e :

n =

= , dibulatkan menjadi

D. Teknik Pengumpulan Data

. Sumber Primer

Menurut Bawono ( ) sumber primer adalah pengambilan data

yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari lapangan. Sumber ini

dapat diperoleh peneliti melalui:

a. Angket (Questionare)

Data dikumpulkan menggunakan metode angket atau

kuesioner, yaitu dengan memberikan secara langsung pertanyaan

melalui kuisioner kepada para responden. Angket digunakan untuk

mendapatkan data tentang dimensi-dimensi dari konstruk-konstruk

yang sedang dikembangkan dalam penelitian ini. Pernyataan dalam

angket dibuat dengan menggunakan skala s.d untuk

mendapatkan data yang bersifat interval dan diberi skor atau nilai.

Daftar pernyataan tidak memuat pertanyaan identitas responden

secara detil. Hal ini dilakukan dengan dua argumentasi. Pertama,

identitas responden tidak terlalu bermakna dalam menjawab

hipotesa penelitian. Kedua, hal ini untuk meningkatkan

obyektifitas jawaban responden, karena responden bebas dalam

memberikan jawaban sesuai dengan yang dialaminya tanpa ada

keinginan untuk menyembunyikan sesuatu.

b. Wawancara (interview)

Wawancara adalam metode atau cara mengumpulkan data serta

berbagai informasi dengan jalan menanyakan langsung kepada

seseorang yang dianggap ahli dalam bidangnya dan juga

berwenang dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

c. Studi Kepustakaan

Penelitian yang telah dilakukan memperoleh data dan inforfasi

yang diperoleh dari buku-buku, hasil penelitian sebelumnya seperti

skripsi, tesis, jurnal dan bahan bacaan yang lain.

. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung

atau penelitian arsip yang memuat peristiwa masa lalu. Data sekunder

ini dapat diperoleh oleh peneliti dari jurnal, majalah, buku, data yang

diperolehnya dari Badan Pusat statistik, bisa dikatakan peneliti tersebut

menggunakan data sekunder.

E. Skala Pengukuran

Skala dapat diartikan garis atau titik tanda yang berderet-berderet

dan sebagiannya yang sama jarak antaranya, dipakai untuk mengukur atau

menentukan tingkatan atau banyaknya sesuatu. Jadi skala merupakan

prosedur pemberian angka-angka atau simbol lain kepada sejumlah cirri

dari suatu objek.

Pengukuran adalah proses, cara pembuatan mengukur yaitu suatu

proses sistematik dalam menilai dan membedakan sesuatu objek yang

diukur atau pemberian angka terhadap objek atau fenomena menurut

aturan tertentu. Pengukuran tersebut diatur menurut kaidah-kaidah

tertentu. Dalam penelitian kali ini, penulis menggunakan skala pengukuran

interval. Supranto dalam Sulistiyowati ( : - ) mengatakan Skala

interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal

dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya

interval yang tetap. Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya

berbedaan karakteristik antara satu individu atau obyek dengan lainnya.

Perbedaan karakteristik antara obyek yang berpasangan dengan lambang

bilangan satu dengan lambang bilangan berikutnya selalu tetap. Berikut

adalah rentang penilaian dalam skala interval :

Sangat tidak setuju Sangat setuju

F. Definisi Konsep dan Oprasional

. Variabel Bebas (Independent Variables) Orientasi Pasar (X )

Menurut Jaworski & kohli ( ) orientasi pasar berpotensi

meningkatkan kinerja pemasaran. Selain itu, orientasi pasar

memberikan manfaat psikologis dan sosial para karyawan, berupa

perasaan bangga dan sense of belonging yang lebih besar, serta

komitmen organisasional yang lebih besar pula. Berdasarkan teori

tersebut diidentifikasi tiga faktor lingkungan yang berpengaruh dalam

memoderasi hubungan antara tingkat orientasi pasar dan kinerja

pemasaran yaitu market turbulence (tingkat perubahan dan

technological turbulance. Market turbulance semakin besar, maka

hubungan antara orientasi pasar dan kinerja pemasaran juga akan

semakin besar. Semakin besar intensitas persaingan semakin kuat pula

hubungan antara orientasi pasar dengan kinerja pemasaran. Akan

tetapi, apabila technological turbulence (tingkat perubahan teknologi)

semakin besar, maka hubungan antara orientasi pasar dan kinerja akan

semakin melemah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa orientasi

pasar merupakan determinan kinerja pemasaran yang lebih penting

dalam kondisi pasar yang turbulen, sangat kompetitif dan tingkat

teknologinya relatif stabil atau mapan.

. Variabel Bebas (Independent Variables) Kemampuan Berinovasi (X )

Menurut Tannenbaum ( ), Implementasi konsep pemasaran

dapat dilaksanakan perusahaan, maka inovasi yang berkelanjutan

merupakan pendukung utama dan kesuksesan perusahaan. Inovasi

digambarkan sebagai hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari

esok harus lebih dari hari ini.

Inovasi yang berkelanjutan dalam suatu perusahaan merupakan

kebutuhan mendasar yang pada gilirannya akan mampu menciptakan

keunggulan kompetitif. Dengan demikian inovasi merupakan sebuah

fungsi penting dari manajemen karena inovasi akan menentukan suatu

kinerja bisnis yang superior. Inovasi akan semakin bertambah penting

sebagai satu alat untuk kelangsungan hidup, bukan hanya pertumbuhan

tetapi juga dalam persaingan yang semakin hebat dan ketidak pastian

lingkungan.

. Variabel Terikat (Dependent Variables) Kinerja Pemasaran (Y)

Menurut Balakrishnan ( ) kinerja pemasaran adalah konsep

untuk mengukur prestasi perusahaan dalam pasar terhadap suatu

produk, setiap perusahaan berkepentingan untuk mengetahui

prestasinya sebagai cermin dari keberhasilan usahanya dalam

persaingan pasar.

Menurut Tatik ( ) Kinerja pemasaran merupakan pertumbuhan

penjualan yang didasarkan pada sejauh mana perusahaan mampu

mempertahanakan konsumen yang ada atau menambah jumlah

konsumen yang baru. Dengan demikian dalam persaingan bisnis yang

semakin ketat, perusahaan yang mampu meningkatkan pertumbuhan

penjualan berarti memiliki kinerja yang baik.

Menurut Paul ( ) strategi-strategi yang efektif dapat melihat

dalam tempat-tempat yang paling berkembang melalui sarana yang

paling tidak diduga untuk mencapai tujuan pemasaran. Tujuan

pemasaran mendukung pelanggan jangka panjang melalui kepuasan

pelanggan pendekatan ini menuntut pemasar untuk mempunyai

pemahaman yang lebih besar terhadap berbagai teknologi, dan

keterbatasan bidang-bidang fungsional yang lain. Pemasaran ini

melakukan negosisasi secara efektif untuk mengimplementasikan

strategi-strateginya. Sehingga kinerja pemasaran bukan semata-mata

sebagai bargaining flay, akan tetapi tanggung jawab bidang

pemasaran tersebut adalah mengkomunikasikan fokus perhatian jangka

panjang (Usi, : ).

G. Instrumen Penelitian

Kuesioner berupa daftar pertanyaan-pertanyaan dalam angket

dibuat dengan menggunakan skala – untuk mendapatkan data yang

bersifat interval dan diberi skor atau nilai. Skala – dipilih dengan

pertimbangan memudahkan responden dalam menentukan kategori sangat

tidak setuju sampai dengan sangat sangat setuju. Responden yang akan

dipilih dalam penelitian ini terbiasa dengan interval angka sebagai

kategori rendah dan sebagai kategori paling tinggi. Skala penelitian

sampai dengan lazim digunakan oleh responden dalam menilai baik

atau tidaknya susatu. Misalnya dalam penelitian ujian atau test asal

sekolah. Nilai lazim digunakan untuk member kategori hasil baik.

Penilaian semakin besar dari berarti kategorinya semakin baik. Dengan

interval ini diharapkan dapat diperoleh hasil sesuai dengan persepsi

responden. Pengisian kuesioner dilakukan hanya dengan member tanda

centang pada skala – yang sudah tersedia. Skala dimaknai sebagai

sangat tidak setuju dan skala sebagai sangat setuju.

Contohnya sebagai berikut:

Sangat tidak setuju Sangat setuju

. Orientasi Pasar

Farrelly and Quester ( ) mengemukakan bahwa orientasi

pasar sebagai suatu konsep pemasaran yang meliputi hal:

a. Prioritas perencanaan yang mampu merencanakan kepuasan

dimasa depan

b. Kecepatan respon atas perubahan kebutuhan konsumen

c. Prioritas perubahan untuk meningkatkan kepuasan

d. Prioritas keterlibatan karyawan dalam membuat perencanaan

dan keputusan

e. Memiliki kepekaan terhadap pasar yang lebih baik

f. Prioritas target konsumen dimana perusahaan memiliki

keunggulan pesaing

g. Perusahaan melakukan riset pasar untuk mengukur kepuasan

Dari beberapa indikator yang telah diungkapkan, penulis

mengambil kesimpulan bahwa indikator yang digunakan dalam

melakukan penelitian variabel orientasi pasar adalah sebagai

berikut:

Sumber: Diadaptasi dari Farrelly and Quester ( ).

Gambar

Indikator Pengukuran Orientasi Pasar

Orientasi

Pasar

Prioritas perencanaan yang

mampu merencanakan

kepuasan dimasa depan

Kecepatan responden atas

perubahan kebutuhan

konsumen

Prioritas perubahan untuk

meningkatkan kepuasan

Prioritas keterlibatan

karyawan dalam membuat

perencanaan dan keputusan

Memiliki kepekaan terhadap

pasar yang lebih baik

Prioritas target konsumen

dimana perusahaan memiliki

keunggulan pesaing

Perusahaan melakukan riset

pasar untuk mengukur

kepuasan

. Kemampuan Berinovasi

Hooley et al. ( ) mengemukakan indikator kemampuan

berinovasi dapat diperlihatkan oleh beberapa aspek diantaranya:

a. Pengembangan ide-ide baru untuk membantu konsumen

b. Mampu menjual produk baru kepada konsumen

c. Mampu lebih baik mengelola proses untuk menurunkan biaya

d. Mampu memberikan solusi menyeluruh bagi penyelesaian

konsumen

Dari beberapa indikator yang telah diungkapkan, penulis

mengambil kesimpulan bahwa indikator yang digunakan dalam

melakukan penelitian variabel kemampuan berinovasi adalah

sebagai berikut:

Sumber: Diadaptasi dari Hooley et al. ( )

Gambar

Indikator Pengukuran Kemampuan Berinovasi

. Kinerja Pemasaran

Menurut Hooley et al. ( ) variabel kinerja pemasaran

diukur dengan indikator antara lain adalah:

a. Pertumbuhan penjualan perusahaan

b. Mampu mendapatkan konsumen baru lebih baik

c. Memiliki pangsa pasar yang lebih besar

d. Mampu meningkatkan penjualan dari konsumen yang

sudah ada

Kemampuan

Berinovasi

Pengembangan ide-ide baru

untuk membantu konsumen

Mampu menjual produk

baru kepada konsumen

Mampu lebih baik

mengelola proses untuk

menurunkan biaya

Mampu memberikan solusi

menyeluruh bagi

penyelesaian konsumen

Dari beberapa indikator yang telah diungkapkan, penulis

mengambil kesimpulan bahwa indikator yang digunakan dalam

melakukan penelitian variabel kemampuan berinovasi adalah

sebagai berikut:

Sumber: Diadaptasi dari Hooley et al. ( )

Gambar .

Indikator Pengukuran Kinerja Pemasaran

Kinerja

Pemasaran

Pertumbuhan penjualan

perusahaan

Mampu mendapatkan

konsumen baru lebih baik

Memiliki pangsa pasar

yang lebih besar

Mampu meningkatkan

penjualan dari konsumen

yang sudah ada

Tabel

Definisi Operasional Variabel

Jenis

Variabel

Indikator Sumber

Reverensi

Skala

Variabel

Orientasi

Pasar

a. Prioritas

perencanaan yang

mampu

merencanakan

kepuasan dimasa

depan

b. Kecepatan respon

atas perubahan

kebutuhan

konsumen

c. Prioritas perubahan

untuk meningkatkan

kepuasan

d. Prioritas

keterlibatan

karyawan dalam

membuat

perencanaan dan

Farrelly and

Quester

( )

Skala

interval

keputusan

e. Memiliki kepekaan

terhadap pasar yang

lebih baik

f. Prioritas target

konsumen dimana

perusahaan

memiliki

keunggulan pesaing

g. Perusahaan

melakukan riset

pasar untuk

mengukur kepuasan

Kemampuan

berinovasi

a. Pengembangan ide-

ide baru untuk

membantu

konsumen

b. Mampu menjual

produk baru kepada

konsumen

c. Mampu lebih baik

mengelola proses

untuk menurunkan

biaya

d. Mampu

memberikan solusi

menyeluruh bagi

penyelesaian

konsumen

Hooley et al.

( )

Skala

Interval

Kinerja

Pemasaran

a. Pertumbuhan

penjualan

perusahaan

b. Mampu

mendapatkan

konsumen baru

lebih baik

c. Memiliki pangsa

pasar yang lebih

besar

d. Mampu

meningkatkan

penjualan dari

konsumen yang

sudah ada

Hooley et al.

( )

Skala

Interval

Sumber: Diadaptasi dari Farrelly and Quester ( ), Hooley et al. ( ).

Daftar pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Tabel

Indikator Dan Isi Pernyataan Kuesioner

Indikator Pernyataan Kuesioner

X Prioritas perencanaan

yang mampu

merencanakan

kepuasan dimasa

depan

Perusahaan memprioritaskan

perencanaan kepada karyawan yang

mampu merencanakan kepuasan untuk

konsumen dimasa depan

X Kecepatan respon atas

perubahan kebutuhan

konsumen

Perusahaan mampu memenuhi

kecepatan responden atas perubahan

kebutuhan konsumen

X Prioritas perubahan

untuk meningkatkan

kepuasan

Perusahaan memprioritaskan perubahan

untuk meningkatkan kepuasan

konsumen

X Prioritas keterlibatan

karyawan dalam

membuat perencanaan

Perusahaan memprioritaskan

keterlibatan karyawan dalam membuat

perencanaan dan keputusan

dan keputusan

X Memiliki kepekaan

terhadap pasar yang

lebih baik

Perusahaan memiliki kepekaan terhadap

pasar yang lebih baik

X Prioritas target

konsumen dimana

perusahaan memiliki

keunggulan pesaing

Perusahaan memprioritaskan target

konsumen dimana perusahaan memiliki

keunggulan bersaing

X Perusahaan

melakukan riset pasar

untuk mengukur

kepuasan

Perusahaan mampu melakukan riset

pasar untuk mengukur kepuasan

konsumen

X Pengembangan ide-

ide baru untuk

membantu konsumen

Perusahaan mampu mengembankan

ide-ide baru untuk membantu

meningkatkan kepuasan konsumen

X Mampu menjual

produk baru kepada

konsumen

Perusahaan mampu menjual produk

baru kepada konsumen

X Mampu lebih baik

mengelola proses

untuk menurunkan

biaya

Perusahaan mampu menjaga dan

mengelola proses untuk menurunkan

biaya

X Mampu memberikan

solusi menyeluruh

bagi penyelesaian

konsumen

Perusahaan mampu memberikan solusi

menyeluruh bagi penyelesaian masalah

kepada konsumen

X Pertumbuhan

penjualan perusahaan

Perusahaan memiliki pertumbuhan yang

baik dalam penjualan

X Mampu mendapatkan

konsumen baru lebih

baik

Perusahaan mampu mendapatkan

konsumen baru yang lebih baik

X Memiliki pangsa

pasar yang lebih besar

Perusahaan mampu mendapatkan

pangsa pasar yang lebih luas

X Mampu meningkatkan

penjualan dari

konsumen yang sudah

ada

perusahaan mampu meningkatkan

penjualan dari konsumen yang sudah

ada

H. Uji Instrumen Penelitian

. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrumen

alat ukur telah menjalankan fungsi ukurannya. Validitas menunjukkan

ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi

ukurannya. Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia melakukan

apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya

diukur (Wijaya : ).

Adapun kriteria penilaian uji validitas menurut Bawono ( : )

dengan taraf signifikan (ɑ) = , , jika r hitung > r tabel, maka kuesioner

sebagai alat pengukur dikatakan valid atau ada korelasi yang nyata

antara kedua variabel tersebut.

. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat ketepatan atau akurasi yang ditunjukkan

oleh instrument penelitian. Hasilnya ditunjukkan oleh sebuah indeks

yang menunjukkan seberapa jauh sebuah alat ukur dapat diandalkan.

Alat ukur dapat dikatakan reliabel (dapat dipercaya), bila hasil

pengukurannya tetap atau nilai yang diperoleh konsisten, walaupun

dialakukan pengukuran ulang pada subyek yang sama (Hadi dalam

Indrayati, : ).

Menurut Nunnally dalam Bawono ( : ) suatu variabel

dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha > , . Sehingga data

tersebut bisa dikatakan reliable untuk pengukuran dan meneliti

selanjutnya.

. Uji Asumsi Klasik

Asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dilakukan dalam

proses analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik

diharapkan dapat dihasilkan model regresi yang handal sesuai dengan

kaidah BLUE (Best Linier Unbiased Estimator, yang menghasilkan

model regresi yang tidak bias dan handal sebagai penaksir (Bawono,

: ).

a. Uji Multicollinearity

Multicollinearity adalah situasi dimana terdapat korelasi

variabel-variabel bebas di antara satu dengan lainnya. Dalam hal

ini dapat disebut variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel

yang bersifat orthogonal adalah varaibel bebas yang nilai korelasi

antar sesamanya sama dengan nol (Bawono, : ).

Tehnik pendeteksian multikolinearitas menurut Bawono ( :

) ada beberapa cara yang bisa digunakan, antara lain:

) Nilai R dan F hitung yang dihasilkan dari suatu estimasi

sangat tinggi, tetapi secara individu variabel-variabel

independen banyak yang tidak signifikan dalam mempengaruhi

variabel dependen, ini berarti ada indikasi terdapat

Multicollinearity.

) Dengan menggunakan metode LR klien, adapun cara yang

ditempuh yaitu meregresikan setiap variabel independen

dengan variabel independenlainnya (regresi antar variabel

independen), dengan tujuan untuk mengetahui niali koefisien

determinasi pasial (r ) untuk setiap variabel independen yang

diregresikan, setelah mendapatkan nilai r untuk setiap variabel

independen tadi, maka niali r dibandingkan dengan nilai

koefisien determinasi majemuk (R utama).

) Melakukan auxiliary regresi antar variabel independen untuk

mendapatkan r , kemudian dibandingkan dengan R

dari

persamaan utama.

b. Uji Heteroscedasticity

Uji heteroscedasticity bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas (Ghozali,

: ).

Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisistas salah

satunya dengan menggunakan metode Glejser yaitu meregres nilai

absolute residual terhadap variabel bebas (Gujarati dalam Ghozali,

: ). Prosedur penyajiannya adalah dengan cara megregresi

nilai absolute residual terhadap variabel dependen atau

undstandardized residual sebagai variabel dependen, sedangkan

variabel independennya adalah variabel X dan X , sedangkan

pengambilan keputusannya adalah jika niali signifikansi lebih dari

nilai alfa ( , ) maka data tidak mengandung heteroskedastisistas,

jika nilai signifikansi kurang dari , maka terdapat gejala

heteroskedastisistas.

c. Uji Normalitas

Menurut Ghozali ( : ) uji normalitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel

bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model

regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau tidak

dapat dilakukan beberapa cara yaitu:

) Analisis grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas adalah

melihat histrogram yang membandingkan antara data observasi

dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun

demikian dengan hanya melihat histrogram hal ini bisa

menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil.

Metode yang lebih handalan adalah dengan melihat normal

probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari

data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi

normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus

diagonal, dan ploting data aka dibbandingkan dengan garis

diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang

menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis

diagonalnya.

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau

dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan

keputusan:

a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal yang mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan

pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi

asumsi normanitas.

b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak

mengikuti arah garias diagonal atau grafik histogram tidak

menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi

tidak memenuhi asumsi normalitas.

d. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi

model yang digunkan sudah tepat lebih baik dalam spesifikasi

modal yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dalam

spesifikasi model bentuk lain (Bawono, : ). Uji linearitas

dapat menggunakan metode langrange multiplier, yaitu bertujuan

untuk mendapatkan niali χ , untuk mendapatkan χ

dengan cara

mengalikan jumlah data observasi dikalikan dengan R atau n*R

.

Kriteria analisisnya adalah jika χ

hitung > χ tabel, maka

spesifikasi model persamaan regresi linear tidak benar, sedangkan

χ hitung < dari χ

tabel, maka spesifikasi model persamaan regresi

linear benar.

. Uji Statistik

a. Analisis Regresi Berganda

Regresi Berganda digunakan untuk menganalisa data yang

bersifat multivariate. Analisis ini digunakan untuk meramalkan

nilai variabel dependen (Y), dengan variabel independen yang

lebih dari satu (Bawono, : ).

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh orientasi pasar (X ), dan kemampuan

berinovasi (X ) berpengaruh terhadap kinerja pemasaran BTN

Kantor Cabang Syariah (Y). Persamaan regresi linear berganda

dicari dengan rumus sebagai berikut:

Y = β + β X + β X + e

Dimana:

Y = Kinerja Pemasaran

β = Konstanta (constant)

β - = Koefisien Dari Variabel Independen X -

X = Orientasi Pasar

X = Kemampuan Berinovasi

e = Kesalahan (error)

b. Uji ttes (uji secara individu)

Uji t Tes merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk

menguji hipotesis komparatif dua sampel bila datanya berada pada

skala interval atau rasio (Martono, ).

Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi

variabel independent mempengaruhi variabel dependen secara

individu atau sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara persial

atau individu, dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-

masing variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu

(Bawono, : ).

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

) Ho : β = artinya variabel independen (orientasi pasar, dan

kemampuan berinovasi) tidak berpengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel dependen (kinerja pemasaran)

) Ha : β = artinya variabel independen (orientasi pasar dan

kemampuan berinovasi) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap variabel dependen (kinerja pemasaran) Dasar

pengambilan keputusan sebagai berikut:

a) Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima, artinya tidak ada

pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel

independen dengan variabel dependen.

b) Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak, artinya ada

pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel

independen dengan variabel dependen.

Di samping membandingkan t hitung dengan t tabel agar

bisa menentukan Ho diterima atau tidak, dapat pula dengan

melihat nilai signifikansinya apakah lebih atau kurang dari

(Bawono, : ).

c. Uji R (Koefisien Determinasi)

Menurut Bawono ( : ) koefisien determinasi (R )

menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel

dependen dengan variabel independen atau sejauh mana kontribusi

variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Menurut

Gujarati dalam Bawono ( : ) analisis koefisien determinasi

(R ) digunakan untuk mengetahui sebarapa besar prosentase (%)

pengaruh keseluruhan variabel independen terhadap variabel

dependen. Pengujian ini dilakukan dengan melihat R pada hasil

persamaan analisis regresi yang diperoleh. Apabila angka koefisien

determinasi (R ) semakin mendekati berarti model regresi yang

digunakan sudah semakin tepat sebagai model penduga terhadap

variabel dependen (Bawono, : - )

I. Alat Analisis

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah IMB SPSS

Statistic . merupakan sebuah program komputer statistiknya yang

berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik secara

tepat dan tetap, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh

para pengambilan keputusan.

BAB IV

ANALISA PENELITIAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

. Profil Bank BTN Syariah Semarang

Bank BTN Syariah merupakan Unit Usaha Syariah (UUS)

dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) yang menjalankan bisnis

dengan prinsip syariah. Tujuan dari pendirian UUS Bank BTN

adalah untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan produk dan

layanan perbankan sesuai prinsip syariah dan memberi manfaat

yang setara, seimbang dan dalam pemenuhan kepentingan nasabah.

Bank BTN Syariah sebagai bagian dari Bank BTN yang

merupakan Bank BUMN, menjalankan fungsi intermediasi dengan

menghimpun dana masyarakat melalui produk-produk Giro,

Tabungan, dan Deposito, dan menyalurkan kembali ke sektor riil

melalui berbagai produk pembiayaan KPR, Multiguna, Investasi,

dan Modal Kerja. Pengembangan unit syariah di Bank BTN ini

dimaksud untuk mendukung kebijakan pemerintah di bidang

ekonomi dan pembangunan nasional terutama pembiayaan rumah.

Bank BTN Syariah mulai beroperasi pada tanggal

Februari melalui pembukaan Kantor Cabang Syariah pertama

di Jakarta. Jaringan UUS Bank BTN sampai dengan saat ini telah

memiliki jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia dengan

jumlah Kantor Cabang Syariah, Kantor Cabang Pembantu

Syariah, dan Kantor Layanan Syariah (btn.co.id).

. Visi BTN Syariah Semarang

Menjadi Strategic Business Unit BTN yang sehat dan

terkemuka dalam penyediaan jasa keuangan syariah dan

mengutamakan kemaslahatan bersama.

. Misi BTN Syariah Semarang

a. Mendukung pencapaian sasaran laba usaha BTN.

b. Memberikan pelayanan jasa keuangan syariah yang unggul

dalam pembiayaan perumahan dan produk serta jasa keuangan

syariah terkait sehingga dapat memberikan kepuasan bagi

nasabah dan memperoleh pangsa pasar yang diharapkan.

c. Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan

prinsip syariah sehingga dapat meningkatkan ketahanan BTN

dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha serta

meningkatkan shareholders value.

d. Memberi keseimbangan dalam pemenuhan kepentingan

segenap stakeholders serta memberikan ketentraman pada

karyawan dan nasabah.

. Struktur Organisasi Bank Tabungan Negara Syari’ah Kc Semarang

Gambar

Struktur Organisasi BTN Syariah Semarang

B. Deskripsi Data Statistik

Setiap responden memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Untuk itu perlu dilakukan pengelompokan dengan karakteristik

tertentu. Dalam penelitian ini menggunakan karakteristik jabatan dan

lama bekerja. Berikut hasil pengelompokan responden berdasarkan

kuesioner yang telah disebar.

. Jabatan

Adapun data mengenai jabatan karyawan di BTN Syariah

Semarang adalah sebagai berikut :

Tabel

Deskripsi Responden Menurut Jabatan

Jabatan Jumlah

Branch Manager

Operation Unit Head

DBM Commercial

Sub Branc Head

DBM Supporting

Accounting Unit Head

MCFU Head

Teller

Account Officer

Total

Sumber : Data Primer Yang Diolah ( )

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa responden

terbesar dalam penelitian ini adalah yang memiliki jabatan Account

Officer (marketing), sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata

karyawan di BTN Syariah Semarang adalah sebagai marketing.

. Lama Bekerja

Adapun data mengenai jabatan karyawan di BTN Syariah

Semarang adalah sebagai berikut :

Tabel

Deskriptif Responden Lama Bekerja

No. Lama Bekerja Jumlah

bulan – tahun

tahun – tahun

Lebih dari tahun

Jumlah

Sumber: Data Primer Yang Diolah ( )

Berdasarkan pada tabel . dapat diketahui bahwa karyawan

yang bekerja pada Bank BTN Syariah Semarang sebagian besar telah

bekerja lebih dari tahun yaitu sejumlah orang. Dan jumlah

karyawan yang paling sedikit yang bekerja antara bulan – tahun

berjumlah orang.

C. Analisis Data

. Hasil Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu

instrumen alat ukur telah menjalankan fungsi ukurannya. Validitas

menunjukkan ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam

melakukan fungsi ukurannya. Suatu skala pengukuran disebut valid

bila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur

apa yang seharusnya diukur (Wijaya : ).

Adapun kriteria penilaian uji validitas menurut Bawono

( : ) dengan taraf signifikan (ɑ) = , , jika r hitung > r tabel,

maka kuesioner sebagai alat pengukur dikatakan valid atau ada

korelasi yang nyata antara kedua variabel tersebut. Untuk mencari t

tabel untuk degree of freedom (df) = (n-k- ) = - - = , dengan

nilai df = dan nilai alpha = , atau didapat angka r tabel

, .

Untuk menguji apakah masing-masing indikator valid atau

tidak, bisa di lihat tampilan tabel dibawah ini, jika r hitung lebih

besar dari r tabel maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

Tabel

Hasil Uji Validitas Instrumen

Variabel Item

Pertanyaan

r hitung rtabel Kesimpu

lan

Orientasi

Pasar

Butir_ ,

,

Valid

Butir_ , Valid

Butir_ , Valid

Butir_ , Valid

Butir_ , Valid

Butir_ , Valid

Butir_ , Valid

Butir_ , Valid

Butir_ , Valid

Butir_ , Valid

Butir_ , Valid

Butir_ , Valid

Butir_ , Valid

Butir_ , Valid

Kemampuan

Berinovasi

Butir_ ,

,

Valid

Butir_ , Valid

Butir_ , Valid

Butir_ , Valid

Butir_ , Valid

Butir_ , Valid

Butir_ , Valid

Butir_ , Valid

Kinerja

Pemasaran

Butir_ ,

,

Valid

Butir_ , Valid

Butir_ , Valid

Butir_ , Valid

Butir_ , Valid

Butir_ , Valid

Butir_ , Valid

Butir_ , Valid

Sumber: Data Primer Yang Diolah ( ).

Berdasarkan Tabel . menunjukkan bahwa semua indikator

yang digunakan untuk mengukur variabel orientasi pasar, kemampuan

berinovasi dan kinerja pemasaran yang digunakan dalam penelitan ini r

hitung > r tabel. Hal ini berarti bahwa semua indikator dan pertanyaan

pada setiap variabel dalam penelitian ini adalah valid sehingga layak

digunakan sebagai pengumpulan data, dapat dianalisis selanjutnya.

. Hasil uji Reabilitas

Reliabilitas adalah derajat ketepatan atau akurasi yang

ditunjukkan oleh instrument penelitian. Hasilnya ditunjukkan oleh

sebuah indeks yang menunjukkan seberapa jauh sebuah alat ukur

dapat diandalkan. Alat ukur dapat dikatakan reliabel (dapat

dipercaya), bila hasil pengukurannya tetap atau nilai yang

diperoleh konsisten, walaupun dialakukan pengukuran ulang pada

subyek yang sama (Hadi dalam Indrayati, : ).

Menurut Nunnally dalam Bawono ( : ) suatu variabel

dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha > , . Sehingga data

tersebut bisa dikatakan reliable untuk pengukuran dan meneliti

selanjutnya.

Tabel

Hasil uji reabilitas instrument

Variabel Crobach’s alpha Kesimpulan

X , Reliabel

X , Reliabel

Y , Reliabel

Sumber: Data Primer Yang Diolah ( )

Hasil pengujian reliabilitas konstruk variabel yang digunakan

dalam penelitian ini diperoleh nilai cronbach alpha yang lebih besar

dari , . Hal ini berarti bahwa seluruh instrument dalam penelitian ini

reliable, sehingga semua butir pertanyaan dapat dipercaya dan dapat

digunakan untuk penelitian selanjutnya.

. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multicollinearity

Multicollinearity adalah situasi dimana terdapat korelasi

variabel-variabel bebas di antara satu dengan lainnya. Dalam

hal ini dapat disebut variabel-variabel ini tidak orthogonal.

Variabel yang bersifat orthogonal adalah varaibel bebas yang

nilai korelasi antar sesamanya sama dengan nol (Bawono,

: ).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan cara auxiliary

regresi, yaitu membandingkan antara R (koefisien diterminasi

majemuk) untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit

multikolinearitas, dibawah ini adalah hasil uji R gerresi utama

adalah sebagai berikut:

Tabel

Hasil R (koefisien determinasi majemuk) regresi utama

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

. a . . .

a. Predictors: (Constant),

kemampuan_berinovasi_x , orientasi_pasar_x

Sumber: Data Primer Yang Diolah

Dibawah ini adalah hasil r (koefisien determinasi parsial)

untuk setiap variabel independen yang diregresikan, setelah

mendapatkan r untuk setiap variabel independen, maka nilai dari r

dibandingkan dengan nilai R untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyakit multikolinearitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Tabel

Perbandingan r dan R

Regresi antar variabel independen r

X = f(x ) ,

X = f(x ) ,

R =

Sumber: Data Primer Yang Diolah

Dari tabel di atas, menjukkan bahwa R

(koefisien determinasi

majemuk sebesar , hasil regresi utama lebih besar dari r

(koefisien determinasi parsial) yaitu sebesar, , , , sehingga

dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala multikolineritas.

b. Uji Heteroscedasticity

Uji heteroscedasticity bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual sau

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka

disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

Homoskedastisitas (Ghozali, : ).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji white, uji

ini dapat dilakukan dengan meregres residual kuadrat (U i)

dengan variabel independen, variabel independen kuadrat dan

perkalian (interaksi) variabel independen (Ghozali, : ).

Prosedur penyajiannya yaitu dengan meregres residual kuadrat

(U i) dengan variabel bebas. Dapatkan nilai R

untuk

menghitung X , dimana X

= n* R

. Pengujiannya dalah jika

X -hitung < X

tabel, maka hipotesis adanya heteroscedasticity

dalam model ditolak. Adapun hasil uji heteroscedasticity

sebagai berikut:

Tabel

Hasil uji heteroscedasticity

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

. a . . .

a. Predictors: (Constant), kemampuan_berinovasi_x ,

orientasi_pasar_x , orientasi_pasar _x ,

kemampuan_berinovasi _x

b. Dependent Variable: U i

Sumber: Data Primer Yang Diolah

c. Uji Normalitas

Menurut Ghozali ( : ) uji normalitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan

variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau

tidak. Adapun hasil uji normalitas dapat dilihat pada grafik

dibawah ini:

Gambar .

Histogram uji normalitas

Sumber: Data Primer Yang Diolah

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa data dari

persamaa regresi menyebar mengikuti garis diagonal sehingga

dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas terpenuhi.

Gambar tabel

Histogram uji normalitas

Sumber: Data Primer Yang Diolah

Dalam grafik histogram di atas dapat dilihat perbandingan

antara data observasi dengan distribusi yang hampir mendekati

normal. Terlihat bahwa grafik histogram menunjukkan pola

yang mendekati normal, sehingga bisa disimpulkan bahwa

model regresi memenuhi asumsi normalitas.

d. Uji Linieritas

Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi

model yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dalam

spesifikasi model bentuk lain (Bawono, : ). Uji

linearitas dapat menggunakan metode langrange multiplier,

yaitu bertujuan untuk mendapatkan niali χ , untuk mendapatkan

χ dengan cara mengalikan jumlah data observasi dikalikan

dengan R atau n*R

. Kriteria analisisnya adalah jika χ

hitung

> χ tabel, maka spesifikasi model persamaan regresi linear

tidak benar. Hasil output viewer dapat dilihat dibawah ini :

Tabel

Hasil uji linearitas

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

. a . -. .

a. Predictors: (Constant),

kemampuan_berinovasi_x ,

orientasi_pasar_x

Sumber: Data Primer Yang Diolah

Untuk mencari X hitung, dengan cara mengalikan n * R

=

* , = , . Sedangkan untuk X tabel diketahui : ,

dengan tingkat signifikan dan df = . Karena X hitung <

dari X tabel, maka spesifikasi model persamaan regresi linier

benar, sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang benar

adalah model linier.

. Uji Statistik

a. Hubungan Antara Orientasi Pasar dan Kemampuan

Berinovasi Terhadap Kinerja Pemasaran

. Uji Signifikansi Parameter Individual (ttest)

Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi

variabel independen mempengaruhi variabel dependen

secara individu atau sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan

secara parsial atau individu, dengan uji t statistik untuk

masing-masing variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan

tertentu (Bawono, : ).

Tabel

Hasil uji ttest

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B

Std.

Error Beta

(Constant) . . . .

Orientasi_pa

sar_x . . . . .

Kemampuan

_berinovasi_

x

. . . . .

a. Dependent Variable:

kinerja_pemasaran_y

Sumber: Data Primer Yang Diolah

Berikut ini penjelasan dari pengujian masing-masing

variabel secara parsial:

a) Variabel orientasi pasar

Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel

orientasi pasar menunjukkan nilai t = , dengan nilai

signifikan sebesar , dimana nilai ini lebih dari nilai

alfa sebesar , sehingga menunjukkan bahwa variabel

orientasi pasar memiliki pengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini berarti

variabel tersebut tidak memiliki pengaruh yang nyata

terhadap variabel dependen. Hasil uji diatas didukung oleh

tanggapan jawaban responden mengenai orientasi pasar,

tabel tersebut dapat dilihat dibawah ini:

Tabel.

Tanggapan Responden Mengenai Orientasi Pasar

No Pernyataan

Jawaban

Responden

Keterangan Sangat

tidak

setuju

(%)

Sangat

setuju

(%)

. Perusahaan

memprioritaskan

perencanaan kepada

karyawan yang mampu

merencanakan kepuasan

untuk konsumen dimasa

depan .

, % , Pengadaan

Atm, Diskon

Margin KPR,

Tabungan

Hibah, Hadiah

. Perusahaan berkomunikasi

dengan konsumen untuk

menilai seberapa besar

kepuasan yang telah didapat

konsumen

Setiap hari

. Perusahaan mampu

memenuhi kecepatan respon

atas perubahan kebutuhan

konsumen

Setiap hari

. Karyawan melakukan

kegiatan tentang kebutuhan

konsumen.

, , Satu bulan

sekali

. Perusahaan

memprioritaskan perubahan

untuk meningkatkan

kepuasan konsumen

, , Merespon

setiap keluhan

konsumen

. Perusahaan memastikan

bahwa konsumen puas

terhadap produk dan atau

layanan perusahaan

, , Komunikasi

dengan

konsumen

. Perusahaan

memprioritaskan

Melakukan

rapat dengan

keterlibatan karyawan

dalam membuat perencanaa

dan keputusan

karyawan

. Keputusan diambil secara

terbuka

Separuhnya

. Perusahaan memiliki

kepekaan terhadap pasar

yang lebih baik

Lewat media

massa

. Perusahaan mengumpulkan

informasi tentang pesaing

perusahaan

, , Tingkat

penjualan dan

kepuasan

konsumen

. Perusahaan

memprioritaskan target

konsumen dimana

perusahaan memiliki

keunggulan bersaing

, , Produk

unggulan dan

kepuasan

konsumen

. Perusahaan merespon

dengan baik tentang pesaing

perusahaan

Cukup

mendengarkan

dan menjadi

pelajaran

. Perusahaan mampu

melakukan riset pasar untuk

mengukur kepuasan

konsumen

, , Membagikan

selembaran

kepuasan

kekonsumen

. Perusahaan membuat

layanan yang mudah

dipahami oleh karyawan

untuk mengukur kepuasan

konsumen

Ramah

terhadap

pelayanan

konsumen

Dari hasil statistik diatas, dapat disimpulkan bahwa variabel

orientasi pasar berpengaruh positif tapi tidak signifikan hal ini didukung

oleh tanggapan responden pada tabel . contohnya , responden

menjawab sangat setuju terhadap perusahaan dalam mengumpulkan

informasi tentang pesaing perusahaan, informasi yang dibutuhkan

perusahaan dalam mengumpulkan informasi tentang pesaing perusahaan

adalah tingkat penjualan dan kepuasan konsumen. Faktor lain yang

mendukung tidak berpengaruh signifikan adalah perusahaan

memprioritaskan target konsumen dimana perusahaan memiliki

keunggulan bersaing, jawaban responden sebanyak , menjawab

sangat setuju, prioritas yang dimiliki perusahaan untuk bersaing seperti

produk unggulan dan kepuasan konsumen.

b. Variabel kemampuan berinovasi

Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel

kemampuan berinovasi menunjukkan nilai t = , dengan

nilai signifikansi sebesar , dimana nilai ini kurang dari

nilai alfa sebesar , sehingga menunjukkan bahwa

variabel kemampuan berinovasi memiliki pengaruh positif

dan signifikan terhadap kinerja pemasaran. Hal ini berarti

hipotesis ke diterima. Hal ini didukung oleh tanggapan

responden pada tabel . dibawah ini:

Tabel

Tanggapan responden mengenai kemampuan berinovasi

No Pernyataan

Jawaban

Responden

Keterangan Sangat

tidak

setuju

( - )

Sangat

setuju

( - )

. Perusahaan mampu

mengembangkan ide-ide baru

untuk membantu

meningkatkan kepuasan

konsumen

, % , Perusahaan

selalu

mengemban

gkan ide-ide

yang kreatif

dan inovatif

. Berusaha untuk tanggap dan

sungguh-sungguh terhadap

ide/gagasan

Menimbang

ide-ide yang

masuk

. Perusahaan mampu menjual

produk baru kepada

konsumen

Perusahaan

selalu

berupaya

menjual

produk

kepada

konsumen

. Perusahaan mendorong para

investor, distributor dan

berbagai pihak lainnya untuk

mempromosikan produk

perusahaan pada konsumen

Sesering

mungkin

. Perusahaan mampu menjaga

dan mengelola proses untuk

menurunkan biaya

, , Perusahaan

berupaya

melakukan

penjualan

terhadap

produk

. Perusahaan mengumpulkan

informasi tentang tren sosial

dan ekonomi yang mungkin

mempengaruhi perusahaan

, , Semua hal

yang sedang

trend

. Perusahaan mampu

memberikan solusi

menyeluruh bagi

penyelesaian masalah kepada

konsumen

Pelayanan

dan produk

. Semua bagian/fungsi

berusaha untuk tanggap dan

sungguh-sungguh dalam

melayani pelanggan

, , Setiap hari

Dari hasil statistik diatas, dapat disimpulkan bahwa variabel

kemampuan berinovasi berpengaruh positif dan signifikan hal ini

didukung oleh tanggapan responden pada tabel . contohnya perusahaan

mampu mengembangkan ide-ide baru untuk membantu meningkatkan

kepuasan konsumen, perusahaan melakukan upaya dalam

mengembangkan ide-ide baru selama enam bulan sekali. Faktor lain yang

mendukung jawaban responden adalah semua responden sangat setuju

dalam berusaha untuk tanggap dan sungguh-sungguh terhadap

ide/gagasan, tanggapan tersebut dilakukan perusahaan untuk menimbang

ide-ide yang masuk.

. Uji Koefisien Determinasi (R )

Menurut Gujarati dalam Bawono ( : ) analisis

koefisien determinasi (R ) digunakan untuk mengetahui

seberapa besar prosentase (%) pengaruh keseluruhan

variabel independen terhadap variabel dependen.

Tabel

Hasil uji R

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

. a . . .

a. Predictors: (Constant),

kemampuan_berinovasi_x ,

orientasi_pasar_x

Sumber: Data Primer Yang Diolah

Dari tabel diatas terlihat koefisien korelasi (R) sebesar

( , ) ini artinya ada hubungan sebesar , antara variabel

dependen (kinerja pemasaran) dengan variabel independen

(orientasi pasar dan kemampuan berinovasi). Sehingga dapat

disimpulkan korelasi antara orientasi pasar dan kemampuan

berinovasi dengan kinerja pemasaran mempunyai hubungan.

Koefisien determinasi (R ) sebesar , ini berarti kontribusi

variabel independen (orientasi pasar dan kemampuan

berinovasi) mempengaruhi variabel dependen (kinerja

pemasaran) sebesar , sedangkan sisanya ,

dipengaruhi oleh variabel lain diliuar penelitian ini yang tidak

diteliti oleh peneliti.

c. Hubungan Antar Variabel Independen (orientasi pasar

terhadap kemampuan berinovasi)

. Uji Segmentasi Parameter Individual (ttest)

Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi

variabel independen mempengaruhi variabel dependen

secara individu atau sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan

secara parsial atau individu, dengan uji t statistik untuk

masing-masing variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan

tertentu (Bawono, : ).

Tabel

Hasil Uji ttest

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardiz

ed

Coefficient

s

T Sig. B

Std.

Error Beta

(Constant) . . . .

orientasi_pasar

_x . . . . .

a. Dependent Variable:

kemampuan_berinovasi_x

Sumber: Data Primer Yang Diolah

Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel

orientasi pasar menunjukkan nilai t = , dengan nilai

signifikansi sebesar , dimana nilai ini kurang dari nilai alfa

sebesar , sehingga menunjukkan bahwa variabel orientasi

pasar memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

kemampuan berinovasi. Hal ini berarti hipotesis ke diterima.

. Uji Koefisien Determinasi (R )

Menurut Gujarati dalam Bawono ( : ) analisis

koefisien determinasi (R ) digunakan untuk mengetahui

seberapa besar prosentase (%) pengaruh keseluruhan

variabel independen terhadap variabel dependen.

Tabel

Hasil Uji R

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

. a . . .

a. Predictors: (Constant), orientasi_pasar_x

Sumber: Data Primer Yang Diolah

Dari tabel diatas terlihat koefisien korelasi (R) sebesar

( , ) ini artinya ada hubungan sebesar , antara variabel

independen (orientasi pasar, terhadap kemampuan berinovasi).

Sehingga dapat disimpulkan korelasi antara orientasi pasar

dengan kemampuan berinovasi mempunyai hubungan.

Koefisien determinasi (R ) sebesar , ini berarti kontribusi

variabel independen (orientasi pasar mempengaruhi

kemampuan berinovasi) sebesar , sedangkan sisanya

, % dipengaruhi oleh variabel lain diliuar penelitian ini yang

tidak diteliti oleh peneliti.

. Simpulan Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

a. Pengujian Hipotesis (Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap

Kinerja Pemasaran)

Berdasarkan pada tabel . , nilai signifikan dari

variabel X sebesar , (lebih besar dari nilai , , ini

menyatakan bahwa hasil penelitianya yaitu positif dan tidak

signifikan antara orientasi pasar dengan kinerja pemasaran. Hal

ini sesuai dengan temuan Han et al ( ) dalam Sismanto,

( : ) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orientasi

pasar berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap kinerja

perusahaan, akan tetapi dalam penelitiannya tersebut

dinyatakan bahwa orientasi pasar berpengaruh signifikan

terhadap kinerja melalui iniovasi, penelitian yang dilakukan

Hurley dan Hult ( ) menyatakan bahwa orientasi

pembelajaran merupakan kunci dari inovasi, pada akhirnya

dapat meningkatkan kinerja pemasaran.

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti ini

menunjukkan adanya pengaruh positif tetapi tidak signifikan

antara orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran BTN Syariah

Semarang. Artinya BTN Syariah Semarang kurang menerapkan

Orientasi pasar yang merupakan implementasi dari konsep

marketing yang dijadikan sebagai pusat prinsip-prinsip

pemasaran untuk memuaskan nasabah. Dari hasil analisis

regresi terdapat kontribusi yang cukup besar dari orientasi

pasar terhadap kinerja pemasaran.

Dari penjelasan hasil penelitian, dapat disimpulkan

bahwa variabel orientasi pasar tidak selalu benar memiliki

pengaruh terhadap kinerja pemasaran, hal ini dapat dikarenakan

segmen pasar yang buruk dan adanya persaingan yang ketat

antara perusahaan satu dengan perusahaan , atau ada faktor

yang lain yang lebih berpengaruh diluar penelitian seperti

kecinya keterlibatan karyawan untuk memberikan kebutuhan

yang diinginkan oleh nasabah maupun manajemen BTN

Syari’ah itu sendiri

b. Pengujian Hipotesis (Kemampuan Berinovasi Terhadap

Kinerja Pemasaran)

Berdasarkan pada tabel . , nilai signifikan dari

variabel X sebesar , lebih kecil dari nilai , ini

menyatakan bahwa hasil penelitianya yaitu positif dan

signifikan antara kemampuan berinovasi terhadap kinerja

pemasaran. Sehingga hipotesa dapat diterima, yaitu terdapat

pengaruh positif dan signifikan antara kemampuan berinovasi

terhadap kinerja pemasaran. Hal ini sesuai dengan temuan

Hesty ( ) juga terbukti bahwa inovasi produk berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran.

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti ini

menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara

kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran BTN

Syariah Semarang. Artinya BTN Syariah Semarang telah

menerapkan kemampuan layanan berinovasi akan untuk

memuaskan nasabah. Dari hasil analisis regresi terdapat

kontribusi yang cukup besar dari kemampuan berinovasi

terhadap kinerja pemasaran.

Pengaruh kemampuan berinovasi terhadap kinerja

pemasaran dapat terlihat dari pelayanan yang diberikan dan

komunikasi terhadap nasabah. Selain itu, pengaruh kemampuan

berinovasi terhadap kinerja pemasaran dapat dilihat dari adanya

kemampuan berinovasi yang tercermin dari sikap karyawan

dalam melayani nasabah. Akhirnya, hal tersebut akan

memunculkan keterlibatan karyawan untuk memberikan

pelayanan yang lebih baik kepada nasabah serta memunculkan

keinginan karyawan untuk tetap memberikan layanan yang

semakin baik.

c. Pengujian Hipotesis (orientasi Pasar Terhadap Kemampuan

Berinovasi)

Berdasarkan pada tabel . , nilai signifikan dari

variabel X sebesar , lebih kecil dari nilai , ini

menyatakan bahwa hasil penelitianya yaitu positif dan

signifikan antara orientasi pasar terhadap kemampuan

berinovasi. Sehingga hipotesa dapat diterima, yaitu terdapat

pengaruh positif dan signifikan antara orientasi pasar terhadap

kemampuan berinovasi. Hal ini sesuai dengan temuan Han et

al., ( ) memperoleh temuan bahwa orientasi pasar memiliki

pengaruh positif terhadap inovasi baik inovasi teknis maupun

inovasi administratif.

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti ini

menunjukkan adanya pengaruh orientasi pasar terhadap

kemampuan berinovasi BTN Syariah Semarang. Artinya BTN

Syariah Semarang telah menerapkan orientasi pasar untuk

memuaskan nasabah. Dari hasil analisis regresi terdapat

kontribusi yang cukup besar dari orientasi pasar terhadap

kemampuan berinovasi.

Pengaruh orientasi pasar terhadap kemampuan

berinovasi dapat terlihat dari kegiatan pemasaran yang

dilakukan terhadap nasabah. Selain itu, pengaruh orientasi

pasar terhadap kemampuan berinovasi dapat dilihat melalui

kegiatan interaksi yang berpusat pada penggunaan informasi

yang akurat dari pasar dan memberikan pelayanan produk

kepada nasabah dalam upaya memuaskan para nasabah.

Akhirnya, hal tersebut akan memunculkan keterlibatan

karyawan untuk memberikan kebutuhan yang diinginkan oleh

nasabah serta memunculkan keinginan karyawan untuk tetap

memberikan kebutuhan nasabah.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap

pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data mengenai analisis

pengaruh orientasi pasar dan kemampuan berinovasi terhadap kinerja

pemasaran, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

. Orientasi pasar mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap kinerja pemasaran.

. Kemampuan berinovasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja pemasaran.

. Orientasi pasar mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

kemampuan berinovasi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan di atas,

penulis memberikan saran yang bertujuan untuk kebaikan dan kemajuan

BTN Syar’ah Semarang, sebagai berikut:

. Bagi BTN Syar’ah Semarang diharapkan lebih mengingkatkan

orientasi pasar dan kemampuan berinovasi karena hal-hal tersebut

meningkatkan kinerja pemasaran.

. Idealisme produk dan kinerja yang berdasarkan operasional Syari’at

Islam harus terus dipertahankan dalam Lembaga Keuangan Syari’ah,

karena hal tersebut yang membedakannya dengan Lembaga Keuangan

Konvensional.

. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian

selanjutnya untuk bidang yang sama.

. Bagi akademisi atau peneliti lain disarankan untuk melakukan

penelitian lanjutan dengan menambahkan variabel lain dalam

penelitian sehingga dapat diketahui variabel atau faktor lain selain

orientasi pasar dan kemampuan berinovasi yang dapat meningkatkan

kinerja pemasaran. Selain itu disarankan untuk melakukan penelitian

dengan mengembangkan model penelitian dan ruang lingkup atau

objek yang lebih luas dan menjadi keefektifan organisasi yaitu dengan

membandingkan keefektifan satu organisasi dengan organisasi lain

yang sejenis.

DAFTAR PUSTAKA

Amabile, Teresa M, Regina Conti, Heather Coon, Jeffrey Lazenby & Michael

Herron, , "Assessing the Work Environtment for Creativity",

Academy of Management Journal, p. - .

Baker, W.E.& Sinkula, J.M. ( ). Market Orientation and The New Product

Paradox, Journal Product Development and Management Association,Vol.

. p. - .

Bawono, Anton. . Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN

Salatiga Press.

Darmanto. . Keterkaitan Orientasi Strategi Dan Kinerja Pemasaran:

Kemampuan Perubahan Organisasi Memoderasi Orientasi Pasar Pada

Orientasi Inovasi Ukm Makanan Di Surakarta. Disertasi. Surakarta:

Program Doktor Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Sebelas Maret Surakarta, vol. ,

Darroch, J. ( ). Knowledge Management, Innovation and Firms Performance,

Journal of Knowledge Management,Vol. , p. - .

Dhewanto, Wawan. . Manajemen Inovasi, Peluang Sukses Menghadapi

Perubahan. Yogyakarta : CV Andi Offset.

Farrelly, F., & Quester, P. ( ). The effects of market orientation on trust and

commitmen: the case of the sponsorship business relationship. European

journal of marketing, ( ), - .

Ferdinand A ( ), Manajemen Pemasaran : “Sebuah Pendekatan Strategic”,

Research Paper Series, Progam Magister Manajemen Universitas

Diponegoro, Semarang.

Ferdinand, A. ( ). Strategic Pathways Toward Sustainable Competitive

Advantage. Unpublished DBA, Theses.Soutern Cross. Lismore. Australia.

Ghozali, Imam. . Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Han, J. K., Kim, N. and Srivastava, R. ( ). Market Orientation and

Organizational Performance: Is Innovation A Missing Ling? Journal of

Marketing, Vol. , p. - .

Hesty, Ratih Utami Puspitasari. . Orientasi Pasar Dan Inovasi Produk

Sebagai Strategi Untuk Meningkatkan Kinerja Pemasaran Perusahaan

Mebel Jepara. Kudus: Prosiding Seminar Nasional Kebangkitan

Teknologi. Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Muria Kudus, vol.

,

Hooley, G., & Greenly, G. ( ). The Resource underpinnings of competitive

positions. Journal of stra tegic marketing, , - .

Hurley, R. F. and H.Thomas M. ( ). Innovation, Market Orientation, an

Organizational Learning: An Integration and Empirical Examination,

Journal Marketing, Vol. . p. - .

Indrayati, Monic Aprilia. . Analisis Pengaruh Rotasi Pekerjaan dan Motivasi

Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Pt. bank

Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Semarang. Skripsi.

Semarang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro

Semarang, Vol. , No.

Jain, S. K. and B. Manju. ( ). Market Orientation and Business Performance:

The Case of Indian Manufacturing Firm, The Journal of Business

Perspective, Vol. . p. - .

Jaworski, B. J & Kohli, A. K., , Market Orientation : Antecedent and

Concequences, Jounal of Marketing, Vol. , pp. - .

Kara, A.J, Spillan, E. & Oscar W. D., Jr. ( ). An Empirical Investigation of

The Effect of A Market Orientation on Business Performance: A Study of

Small-Sized Service Retailers Using Markor Scale, Journal of Small

Business Management, Vol. . p. - .

Kohli, Ajay & Jaworski, Bernard, , “Market Orientation The Construct,

Research Propositions, and Managerial Implications”, Journal of

Marketing, Vol. .

Kotler, P., et al. ( ). Marketing, th

ed. Frenchs Forest, NSW: Pearson

Education Australia.

Lamb, C. W., Jr., J. F. Hair, Jr., and C. Mc Daniel ( ), Principles of

marketing. Cincinnati, Ohio: South-Western Publishing Co, Vol.

Langerak, M. F. ( ). The Effect of Market Orientation on Positional

Advantage and Organizational Performance, Journal of Strategic

Marketing, Vol. . p. - .

Lukas, B.A & O.C. Ferrell ( ). The Effect of Market Orientation on Product

Innovation, Journal of Academy of Marketing Science, Vol. . p. -

.

Martono, Nanang. . Metode Penelitian Kuantitatif-Analisis Isi dan Analisis

Data Skunder. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mavondo, F. T. and M.A. Farrell ( ). Measuring market orientation: are there

differences between business markets and consumer marketers?,

Australian journal of management, Vol. , No. , pp. - .

Narver, J.C. and Slater, SF, . The Effect of Market Orientation on Business

Profitability, Jounal of Marketing, Vol. , October, pp - .

Ndubisi, N.O. ( ). Relationship Marketing And Customer loyalty, Marketing

Intelligence & Planning, Vol. . p. - .

Noble H. Charles, Ravij K. Sinha and Ajith Kumar ( ), “Market Orientation

and Alternative Strategic Orientation : A Longitudinal Assessment of

Performance Implications”, Journal of Marketing, Vol. , - .

Paul N, Bloom dan Louise N, Boone. . Strategi Pemasaran Produk:

Langkah Membangun jaring Pemasaran Produk Yang Kokoh. Jakarta:

Prestasi Pustakarya.

Pelham Alfred M ( ), “Mediating Influensure on The Relationship, Between

Market Orientation and Profitability in Small Industry Firm”, Jounal of

Marketing, Teory and Practice Summer, vol. , - .

Peters, T. ( ), Thiving On Chaos : Strategic Pathways Toward Sustainable

Competitive Advantage. Unpublished DBA, Theses.Soutern Cross.

Lismore. Australia London: Macmillan London Limited.

Priyonggo Suseno dan Heri Sudarsono. . Undang-undang (UU) Peraturan

Bank Indonesia (PBI) tentang Perbankan Syari’ah. Yogyakarta: UII Press.

Robbins, Stephen, , Perilaku Organisasi; Konsep, Kontroversi, Aplikasi, Alih

Bahasa Hadyana Pujatmaka dan Benyamin Molan, PT. Prehallindo,

Jakarta.

Sismanto, Adi. . Analisis Pengaruh Orientasi Pembelajaran, Orientasi Pasar

Dan Inovasi Terhadap Keunggulan Bersaing Untuk Meningkatkan Kinerja

Pemasaran(Studi Empiris Pada Industri Kecil Dan Menengah Produk

Makanan Di Propinsi Bengkulu). Tesis. Semarang: Program Pasca Sarjana

Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang,

vol. -

Schumpeter, J. . The Theory of Economic Development. Cambridge, MA:

Harvard University.

Sulistyani. . Analisis Kinerja Koperasi Syariah Melalui Kemampuan

Berinovasi, Dan Orientasi Pasar Serta Komitmen Di Kota Semarang.

Jurnal Ilmiah. Semarang: Program Magister Manajemen, Fakultas

Ekonomika dan Bisnis Univervitas Agustus Semarang, vol. ,

Sulistiyowati, Eka. “Analisis Pengaruh Etika Kerja Islam Dan Kepuasan Kerja

Karyawan Terhadap Komitmen Organisasi (Studi Kasus Pada Baitul

Maal Wa Tamwil (Bmt) Taruna Sejahtera). Salatiga: Skripsi. Jurusan

Syari’ah Program Studi Perbankan Syari’ah S Sekolah Tinggi Agama

Islam Negeri Salatiga

Swastha, Basu dan T. Hani Handoko. . Manajemen Pemasaran Analisa

Perilaku Konsumen. Jakarta : Salemba Empat.

Tjiptono, Fandy. . Pemasaran Strategik. Yogyakarta : Andi Offset.

Tidd, Joe, , Innovation Management in context ; environment, organization

and performance, International Journal of Management Reviews, Vol.

Issue , pp. – .

Tika, Moh. Pabundu. . Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: PT Bumi Askara.

Tri, Dyah Widarti. . Pengaruh Orientasi Pasar Dan Inovasi Produk

Terhadap Kinerja Pemasaran (Studi Kasus Pada Sentra Industri

Pembuatan Tahu Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen). Skripsi.

Semarang: Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang, vol. ,

Uncles, M. ( ). Market Orientation, Australia Journal of Management, Vol.

, No. (September), pp. i-ix.

Usmara, Usi. . Pemikiran Kreatif Pemasaran.Yogyakarta : Amara Books.

Vian, Ahmad, Abdul Fatah. . Pengaruh Inovasi Produk dan Orientasi Pasar

Terhadap keunggulan bersaing (Survey Pada Ukm Batik Deden

Tasikmalaya). Jurnal. Bandung: Fakultas Ekonomi UNIKOM Bandung,

vol. ,

Voss, G.B., & Voss Z.G. ( ). Strategic Orientation and Firm Performance In

an Artistic Enviroment, Journal of Marketing, Vol. . p. - .

Wahyono. . “Orientasi Pasar dan Inovasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja

Pemasaran (Studi Kasus Pada Industri Meubel di Kabupaten Jepara)”.

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia Vol. I No. Hal : - .

Wijaya, Tony. . Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Teori dan

Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

.Wilkinson, I.F. ( ), “When do managers think their firm is market oriented?”,

proceedings of ANZMAC Conference: Broadening the Boundaries,

University of Western Australia, Fremantle, - December.

www.btn.co.id diakses pada tahun .

Lampiran

DATA MENTAH KUESIONER

Butir

Butir

Butir

Butir

Butir

Butir

Butir

Butir

Butir

Butir

Butir

Butir

Butir

Butir

X Y

Butir

Butir

Butir

Butir

Butir

Butir

Butir

Butir

Butir

Butir

butir

Butir

Butir

Butir

Butir

Butir

UJI RELIABILITAS

. VARIABEL ORIENTASI PASAR (X )

Case Processing Summary

N %

Cases Valid .

Excludeda .

Total .

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

bt_ . . . .

bt_ . . . .

bt_ . . . .

bt_ . . . .

bt_ . . . .

bt_ . . . .

bt_ . . . .

bt_ . . . .

bt_ . . . .

bt_ . . . .

bt_ . . . .

bt_ . . . .

bt_ . . . .

bt_ . . . .

. VARIABEL KEMAMPUAN BERINOVASI (X )

Case Processing Summary

N %

Cases Valid .

Excludeda .

Total .

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

bt_ . . . .

bt_ . . . .

bt_ . . . .

bt_ . . . .

bt_ . . . .

bt_ . . . .

bt_ . . . .

bt_ . . . .

. VARIABEL KINERJA PEMASARAN (Y)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid .

Excludeda .

Total .

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

bt_ . . . .

bt_ . . . .

bt_ . . . .

bt_ . . . .

bt_ . . . .

bt_ . . . .

bt_ . . . .

bt_ . . . .

UJI VALIDITAS

. VARIABEL ORIENTASI PASAR

Correlations

bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_

Orient

asi_pa

sar_x

bt_ Pearson

Correlation .

** .

* .

** .

** .

* .

** .

** .

** .

** .

** .

** .

** .

** .

**

Sig. ( -tailed) . . . . . . . . . . . . . .

N

bt_ Pearson

Correlation

. **

. *

*

. * .

** .

* . .

** .

** .

** .

** .

** .

** .

** .

**

Sig. ( -tailed) . . . . . . . . . . . . . .

N

bt_ Pearson

Correlation

. *

. **

. **

. **

. * . .

* . .

** .

** .

** .

** -. .

**

Sig. ( -tailed) . . . . . . . . . . . . . .

N

bt_ Pearson

Correlation

. **

.

*

. *

*

. **

.

*

*

. **

. * . .

** .

** .

** . . .

**

Sig. ( -tailed) . . . . . . . . . . . . . .

N

bt_ Pearson

Correlation

. **

.

**

. *

*

. **

.

*

*

. **

. **

. * .

** .

** .

* .

** . .

**

Sig. ( -tailed) . . . . . . . . . . . . . .

N

bt_ Pearson

Correlation

. *

. * .

* .

** .

** .

* .

* .

* .

* .

** .

* .

** .

* .

**

Sig. ( -tailed) . . . . . . . . . . . . . .

N

bt_ Pearson

Correlation

. **

. . .

** .

** .

* .

** .

* .

** .

** .

** .

** .

* .

**

Sig. ( -tailed) . . . . . . . . . . . . . .

N

bt_ Pearson

Correlation

. **

.

** .

* .

* .

** .

* .

** .

* .

** .

** .

** .

** .

* .

**

Sig. ( -tailed) . . . . . . . . . . . . . .

N

bt_ Pearson

Correlation

. **

.

** . . .

* .

* .

* .

* .

** .

** .

** .

* .

** .

**

Sig. ( -tailed) . . . . . . . . . . . . . .

N

bt_

Pearson

Correlation

. **

.

**

. *

*

. **

. **

. * .

** .

** .

** .

** .

** .

** .

* .

**

Sig. ( -tailed) . . . . . . . . . . . . . .

N

bt_

Pearson

Correlation

. **

.

**

. *

*

. **

. **

.

*

*

. **

. **

. **

. **

. **

. **

. **

. **

Sig. ( -tailed) . . . . . . . . . . . . . .

N

bt_

Pearson

Correlation

. **

.

**

. *

*

. **

. * .

* .

** .

** .

** .

** .

** .

** .

** .

**

Sig. ( -tailed) . . . . . . . . . . . . . .

N

bt_

Pearson

Correlation

. **

.

**

. *

*

. . **

.

*

*

. **

. **

. * .

** .

** .

** .

* .

**

Sig. ( -tailed) . . . . . . . . . . . . . .

N

bt_

Pearson

Correlation

. **

.

** -. . . .

* .

* .

* .

** .

* .

** .

** .

* .

**

Sig. ( -tailed) . . . . . . . . . . . . . .

N

Orie

ntasi

_pas

ar_x

Pearson

Correlation

. **

.

**

. *

*

. **

. **

.

*

*

. **

. **

. **

. **

. **

. **

. **

. **

Sig. ( -tailed) . . . . . . . . . . . . . .

N

**. Correlation is significant at the .

level ( -tailed).

*. Correlation is significant at the .

level ( -tailed).

. VARIABEL KEMAMPUAN BERINOVASI

Correlations

bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_

Kemampu

an_berino

vasi_x

bt_ Pearson Correlation . **

. **

. **

. **

. **

. **

. **

. **

Sig. ( -tailed) . . . . . . . .

N

bt_ Pearson Correlation . **

. **

. **

. **

. **

. **

. **

. **

Sig. ( -tailed) . . . . . . . .

N

bt_ Pearson Correlation . **

. **

. **

. **

. **

. * .

* .

**

Sig. ( -tailed) . . . . . . . .

N

bt_ Pearson Correlation . **

. **

. **

. **

. **

. * .

** .

**

Sig. ( -tailed) . . . . . . . .

N

bt_ Pearson Correlation . **

. **

. **

. **

. **

. **

. **

. **

Sig. ( -tailed) . . . . . . . .

N

bt_ Pearson Correlation . **

. **

. **

. **

. **

. **

. **

. **

Sig. ( -tailed) . . . . . . . .

N

bt_ Pearson Correlation . **

. **

. * .

* .

** .

** .

** .

**

Sig. ( -tailed) . . . . . . . .

N

bt_ Pearson Correlation . **

. **

. * .

** .

** .

** .

** .

**

Sig. ( -tailed) . . . . . . . .

N

Kema

mpuan

_berino

vasi_x

Pearson Correlation . **

. **

. **

. **

. **

. **

. **

. **

Sig. ( -tailed) . . . . . . . .

N

**. Correlation is significant at the . level ( -tailed).

*. Correlation is significant at the . level ( -tailed).

. VARIABEL KINERJA PEMASARAN

Correlations

bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_

Kinerja_p

emasaran

_y

bt_ Pearson Correlation . **

. . . . **

. **

. **

. **

Sig. ( -tailed) . . . . . . . .

N

bt_ Pearson Correlation . **

. * . .

** .

* .

* .

* .

**

Sig. ( -tailed) . . . . . . . .

N

bt_ Pearson Correlation . . * . .

* . .

** . .

**

Sig. ( -tailed) . . . . . . . .

N

bt_ Pearson Correlation . . . . **

. **

. **

. . **

Sig. ( -tailed) . . . . . . . .

N

bt_ Pearson Correlation . . **

. * .

** .

** .

** .

** .

**

Sig. ( -tailed) . . . . . . . .

N

bt_ Pearson Correlation . **

. * . .

** .

** .

** .

** .

**

Sig. ( -tailed) . . . . . . . .

N

bt_ Pearson Correlation .

** .

*

. *

*

. **

. **

. **

. **

. **

Sig. ( -tailed) . . . . . . . .

N

bt_ Pearson Correlation . **

. * . . .

** .

** .

** .

**

Sig. ( -tailed) . . . . . . . .

N

Kinerj

a_pem

asaran

_y

Pearson Correlation .

** .

**

. *

*

. **

. **

. **

. **

. **

Sig. ( -tailed) . . . . . . . .

N

**. Correlation is significant at the . level ( -tailed).

*. Correlation is significant at the . level ( -tailed).

UJI STATISTIK

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

Kemampuan_

berinovasi_x

,

orientasi_pasa

r_x a

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable:

kinerja_pemasaran_y

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

. a . . .

a. Predictors: (Constant),

kemampuan_berinovasi_x ,

orientasi_pasar_x

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Regression . . . . a

Residual . .

Total .

a. Predictors: (Constant),

kemampuan_berinovasi_x ,

orientasi_pasar_x

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Regression . . . . a

Residual . .

Total .

b. Dependent Variable:

kinerja_pemasaran_y

UJI STATISTIK ANTARA X DAN X

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

orientasi_pasa

r_x a

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable:

kemampuan_berinovasi_x

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

. a . . .

a. Predictors: (Constant), orientasi_pasar_x

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Regression . . . . a

Residual . .

Total .

a. Predictors: (Constant), orientasi_pasar_x

b. Dependent Variable: kemampuan_berinovasi_x

UJI ASUMSI KLASIK

. UJI MULTIKOLINIERITAS

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

Orientasi_pas

ar_x a

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable:

kemampuan_berinovasi_x

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

. a . . .

a. Predictors: (Constant),

orientasi_pasar_x

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Regression . . . . a

Residual . .

Total .

a. Predictors: (Constant),

orientasi_pasar_x

b. Dependent Variable:

kemampuan_berinovasi_x

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

(Constant) . . . .

Orientasi_p

asar_x . . . . .

a. Dependent Variable:

kemampuan_berinovasi_x

. UJI HETEROSKEDASTISITAS

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

Kemampuan_

berinovasi_x

,

orientasi_pasa

r_x ,

orientasi_pasa

r_x ,

kemampuan_

berinovasi_x a

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: U i

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

. a . . .

a. Predictors: (Constant), kemampuan_berinovasi_x ,

orientasi_pasar_x , orientasi_pasar_x ,

kemampuan_berinovasi_x

b. Dependent Variable: U i

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Regression . . . . a

Residual . .

Total .

a. Predictors: (Constant), kemampuan_berinovasi_x ,

orientasi_pasar_x , orientasi_pasar_x ,

kemampuan_berinovasi_x

b. Dependent Variable: U i

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

(Constant) - . . -. .

Orientasi_

pasar_x - . . - . - . .

Kemampu

an_berinov

asi_x

. . . . .

Orientasi_

pasar_x . . . . .

Kemampu

an_berinov

asi_x

-. . - . -. .

a. Dependent Variable: U i

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation N

Predicted Value - . . . .

Residual -

. E

. . .

Std. Predicted

Value - . . . .

Std. Residual - . . . .

a. Dependent Variable: U i

. UJI NORMALITAS

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

kemampuan_

berinovasi_x

,

orientasi_pasa

r_x a

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: kinerja_pemasaran_y

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

. a . . .

a. Predictors: (Constant), kemampuan_berinovasi_x ,

orientasi_pasar_x

b. Dependent Variable: kinerja_pemasaran_y

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Regression . . . . a

Residual . .

Total .

a. Predictors: (Constant), kemampuan_berinovasi_x ,

orientasi_pasar_x

b. Dependent Variable: kinerja_pemasaran_y

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation N

Predicted Value . . . .

Residual - . . . .

Std. Predicted

Value - . . . .

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

(Constant) . . . .

orientasi_pasar_x

. . . . .

kemampuan_beri

novasi_x . . . . .

a. Dependent Variable: kinerja_pemasaran_y

Std. Residual - . . . .

a. Dependent Variable: kinerja_pemasaran_y

. UJI LINEARITAS

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

Kemampuan_

Berinovasi_X

,

Orientasi_Pas

ar_X a

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Unstandardized

Residual

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

. a . -. .

a. Predictors: (Constant),

Kemampuan_Berinovasi_X ,

Orientasi_Pasar_x

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Regression . . . . a

Residual . .

Total .

a. Predictors: (Constant),

Kemampuan_Berinovasi_X ,

Orientasi_Pasar_x

b. Dependent Variable: Unstandardized Residual

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

(Constant) . . . .

Orientasi_

Pasar_X - . E- . -. -. .

Kemampu

an_Berino

vasi_X

. E- . . . .

a. Dependent Variable: Unstandardized Residual

HASIL UJI TANGGAPAN RESPONDEN

MENGGUNAKAN ALAT BANTU SPSS VER.

Frequencies (Orientasi Pasar)

Statistics

bt_ bt_ bt_ bt_ bt_

bt_

bt_

bt_

bt_

bt_

bt_

bt_

bt_

bt_

N Valid

Missing

Frequency Table

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

Frequencies (Kemampuan Berinovasi)

Statistics

bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_

N Valid

Missing

Frequency Table

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

Frequencies (Kinerja Pemasaran)

Statistics

bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_

N Valid

Missing

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

bt_

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Total . .

Salatiga, Agustus

Kepada Yth

Bapak/Ibu Pimpinan Bank BTN Syariah Semarang.

Di

TEMPAT

Dengan hormat,

Pertama-tama ijinkan saya memperkenalkan diri saya atas nama Malihatun Nashihah, Mahasiswi

IAIN Salatiga.

Pada saat ini saya sedang melakukan penelitian mengenai analisis pengaruh orientasi pasar dan

kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran. Saya rasa teori ini sangat penting dalam

mengembangkan kemampuan berinovasi pada Bank BTN Syariah Semarang.

Guna menguji hipotesis penelitian, saya mohon partisipasi Bapak/Ibu dengan mengisi survey

pendapat yang saya sajikan dalam daftar pernyataan dan pertanyaan terlampir. Saya mohon diisi

oleh pengurus, pimpinan atau manajer Bank BTN Syariah Semarang.

Saya percaya, bahwa pengalaman Bapak/Ibu akan menambah wawasan saya yang akan di

tuangkan dalam laporan penelitian. Saya berjanji, bahwa data yang Bapak/Ibu berikan akan saya

perlakukan secara sangat rahasia dan hati-hati.

Selanjutnya setelah seluruh pertanyaan terjawab, saya mohon waktu untuk bisa bertemu guna

mendapatkan konfirmasi lebih lanjut.

Atas partisipasi Bapak/Ibu, saya menghaturkan banyak terimakasih.

Hormat saya

Malihatun Nashihah

Ngambak rejo, Rt Rw Kec. Tanggungharjo Grobogan

Hp.

KUESIONER PENELITIAN

A. IDENTITAS RESPONDEN

Nama : ..................................................................(Boleh tidak diisi)

Jabatan : ..................................................................

Lama Bekerja : ..................................................................

Kota/Kabupaten : ..................................................................

B. PETUNJUK PENGISIAN

. Berikan tanda √ pada salah satu kotak diatas angka yang tersedia mulai dari angka s/d

sesuai dengan pilihan saudara.

. Apabila saudara setuju dengan pernyataan kuesioner maka tandailah angka yang

semakin tinggi sebelah kanan, semakin mendekati angka berarti semakin setuju atau

sangat setuju terhadap pernyataan kuesioner.

. Apabila saudara Tidak Setuju dengan pernyataan kuesioner maka tandailah angka yang

rendah sebelah kiri, semakin mendekati angka berarti semakin tidak setuju atau sangat

tidak setuju terhadap pernyataan kuesioner.

Orientasi Pasar

Prioritas perencanaan yang mampu merencanakan kepuasan dimasa depan

. Perusahaan memprioritaskan perencanaan kepada karyawan yang mampu merencanakan

kepuasan untuk konsumen dimasa depan .

Sangat

Tidak

Setuju

Sangat

Setuju

Sebutkan sumber daya yang di alokasikan tersebut

........................................................................................................................................

. Perusahaan berkomunikasi dengan konsumen untuk menilai seberapa besar kepuasan

yang telah didapat konsumen.

Sangat

Tidak

Setuju

Sangat

Setuju

Seberapa sering komunikasi tersebut dilakukan

........................................................................................................................................

Kecepatan respon atas perubahan kebutuhan konsumen

. Perusahaan mampu memenuhi kecepatan respon atas perubahan kebutuhan konsumen.

Sangat

Tidak

Setuju

Sangat

Setuju

Seberapa sering komunikasi tersebut dilakukan

.......................................................................................................................................

. Karyawan melakukan kegiatan tentang kebutuhan konsumen.

Sangat

Tidak

Setuju

Sangat

Setuju

Seberapa sering kegiatan itu dilakukan

.......................................................................................................................................

Prioritas perubahan untuk meningkatkan kepuasan.

. Perusahaan memprioritaskan perubahan untuk meningkatkan kepuasan konsumen.

Sangat

Tidak

Setuju

Sangat

Setuju

Sebutkan cara meningkatkan kepuasan yang baik tersebut

.......................................................................................................................................

. Perusahaan memastikan bahwa konsumen puas terhadap produk dan/ atau layanan

perusahaan.

Sangat

Tidak

Setuju

Sangat

Setuju

Bagaimana cara memastikan konsumen puas terhadap produk tersebut

.......................................................................................................................................

Prioritas keterlibatan karyawan dalam membuat perencanaan dan keputusan.

. perusahaan memprioritaskan keterlibatan karyawan dalam membuat perencanaa dan

keputusan .

Sangat

Tidak

Setuju

Sangat

Setuju

Bagaimana perusahaan dan karyawan membuat perncanaan keputusan yang baik

......................................................................................................................................

. Keputusan diamdil secara terbuka.

Sangat

Tidak

Setuju

Sangat

Setuju

Seberapa besar karyawan berpartisipasi dlm pengambilan keputusan

......................................................................................................................................

Memiliki kepekaan terhadap pasar yang lebih baik

. perusahaan memiliki kepekaan terhadap pasar yang lebih baik .

Sangat

Tidak

Setuju

Sangat

Setuju

Sebutkan cara mendapatkan informasi terkini

......................................................................................................................................

. Perusahaan mengumpulkan informasi tentang pesaing perusahaan.

Sangat

Tidak

Setuju

Sangat

Setuju

Sebutkan informasi yang dibutuhkan perusahaan

......................................................................................................................................

Prioritas target konsumen dimana perusahaan memiliki keunggulan pesaing

. perusahaan memprioritaskan target konsumen dimana perusahaan memiliki keunggulan

bersaing .

Sangat

Tidak

Setuju

Sangat

Setuju

Prioritas apa sajakah yang dimiliki perusahaan untuk bersaing

......................................................................................................................................

. Perusahaan merespon dengan baik tentang pesaing perusahaan.

Sangat

Tidak

Setuju

Sangat

Setuju

Sebutkan respon terkait pesaing perusahaan tersebut

......................................................................................................................................

Perusahaan melakukan riset pasar untuk mengukur kepuasan

. perusahaan mampu melakukan riset pasar untuk mengukur kepuasan konsumen.

Sangat

Tidak

Setuju

Sangat

Setuju

Sebutkan cara mendapatkan informasi riset pasar terkini

......................................................................................................................................

. Perusahaan membuat layanan yang mudah dipahami oleh karyawan untuk mengukur

kepuasan konsumen.

Sangat

Tidak

Setuju

Sangat

Setuju

Dengan strategi apakah karyawan memberikan kepuasan konsumen

......................................................................................................................................

Kemampuan Berinovasi

Pengembangan ide-ide baru untuk membantu konsumen

. Perusahaan mampu mengembangkan ide-ide baru untuk membantu meningkatkan

kepuasan konsumen.

Sangat

Tidak

Setuju

Sangat

Setuju

Seberapa sering perusahaan melakukan upaya tersebut

........................................................................................................................................

. Berusaha untuk tanggap dan sungguh-sungguh terhadap ide/gagasan

Sangat

Tidak

Setuju

Sangat

Setuju

Tanggapan seperti apakah yang dilakukan perusahaan

........................................................................................................................................

Mampu menjual produk baru kepada konsumen

. perusahaan mampu menjual produk baru kepada konsumen.

Sangat

Tidak

Setuju

Sangat

Setuju

Seberapa sering perusahaan melakukan pemasaran tersebut

........................................................................................................................................

. Perusahaan mendorong para investor, distributor dan berbagai pihak lainnya untuk

mempromosikan produk perusahaan pada konsumen.

Sangat

Tidak

Setuju

Sangat

Setuju

Seberapa sering kegiatan itu dilakukan

........................................................................................................................................

Mampu lebih baik mengelola proses untuk menurunkan biaya

. perusahaan mampu menjaga dan mengelola proses untuk menurunkan biaya.

Sangat Tidak

Setuju

Sangat Setuju

Memprioritaskan peningkatan pelanggan profitabilitas perusahaan

........................................................................................................................................

. Perusahaan mengumpulkan informasi tentang tren sosial dan ekonomi yang mungkin

mempengaruhi perusahaan.

Sangat

Tidak

Setuju

Sangat

Setuju

Sebutkantren sosial dan ekonomi yang mempengaruhi perusahaan tersebut

........................................................................................................................................

Mampu memberikan solusi menyeluruh bagi penyelesaian konsumen.

. Perusahaan mampu memberikan solusi menyeluruh bagi penyelesaian masalah kepada

konsumen.

Sangat

Tidak

Setuju

Sangat

Setuju

Masalah apa sajakah yang sering di alami konsumen

........................................................................................................................................

. Semua bagian/fungsi berusaha untuk tanggap dan sungguh-sungguh dalam melayani

pelanggan.

Sangat

Tidak

Setuju

Sangat

Setuju

Seberapa sering perusahaan melakukan upaya tersebut

........................................................................................................................................

Kinerja Pemasaran

Pertumbuhan penjualan perusahaan

. Perusahaan memiliki pertumbuhan yang baik dalam penjualan.

Sangat

Tidak

Setuju

Sangat

Setuju

Cara apa saja untuk mempertahankan pertumbuhan penjualan tersebut

........................................................................................................................................

. Target penjualan selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Sangat

Tidak

Setuju

Sangat

Setuju

Sebutkan cara untuk meningkatkan laba penjualan

........................................................................................................................................

Mampu mendapatkan konsumen baru lebih baik

. Perusahaan mampu mendapatkan konsumen baru yang lebih baik.

Sangat

Tidak

Setuju

Sangat

Setuju

Sebutkan sumber daya yang di alokasikan tersebut

........................................................................................................................................

. Perusahaan mengembangkan sarana agar konsumen mudah menyampaikan respon puas

atau tidak puas atas layanan yang diterima.

Sangat

Tidak

Setuju

Sangat

Setuju

Seberapa sering komunikasi tersebut dilakukan

.......................................................................................................................................

Memiliki pangsa pasar lebih besar

. Perusahaan mampu mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas.

Sangat

Tidak

Setuju

Sangat

Setuju

Bagaimana mengetahui kebutuhan yang ada pada pasar

........................................................................................................................................

. Informasi pasar menyebar dengan cepat dalam perusahaan.

Sangat

Tidak

Setuju

Sangat

Setuju

Sebutkan informasi yang dibutuhkan perusahaan

........................................................................................................................................

Mampu meningkatkan penjualan dari konsumen yang sudah ada.

. Perusahaan mampu meningkatkan penjualan dari konsumen yang sudah ada.

Sangat

Tidak

Setuju

Sangat

Setuju

Dengan seperti apakah perusahaan meningkatkan penjualan

........................................................................................................................................

. Pertumbuhan penjualan meningkat secara berkala dengan pelaksanaan pengembangan

produk.

Sangat

Tidak

Setuju

Sangat

Setuju

Sebutkan informasi yang dibutuhkan perusahaan untuk pengembangan produk

.......................................................................................................................................

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Personal Data :

Nama Malihatun Nashihah

NIM

Tempat Tanggal Lahir Grobogan, September

Jenis Kelamin Perempuan

Alamat Ngambak rejo Rt: Rw: , Kec. Tanggung harjo Kab.

Grobogan

No. Telepon

Email [email protected]

Warga Negara Indonesia

Agama Islam

Status Belum Menikah

Pendidikan Umum :

TK Dharma Wanita

Ngambak rejo

Ngambak Rejo, Tanggung harjo,

Grobogan.

-

SDN Ngambak rejo Ngambak Rejo, Tanggung harjo,

Grobogan.

-

MTS Mir’atul Muslimien

Ngambak rejo

Ngambak Rejo, Tanggung harjo,

Grobogan.

-

MA Mir’atul Muslimien

Ngambak rejo

Ngambak Rejo, Tanggung harjo,

Grobogan.

-

IAIN Salatiga Jl. Tentara Pelajar No. Salatiga -

Demikian riwayat hidup penulis dibuat dengan sebenar-benarnya, kemudian bagi yang

berkepentingan harap maklum adanya.

Salatiga, September

Penulis

Malihatun Nashihah

NIM :