pengaruh earning per share dan debt to equity ratio ...repository.umrah.ac.id/2779/1/merisa...

19
PENGARUH EARNING PER SHARE DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP HARGA SAHAM DENGAN DIVIDEND PER SHARE SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2017 Merisa Riski 1 , Fatahurrazak 2 , Asri Eka Ratih 3 Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Email : [email protected] ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh earning per share dan debt to equity ratio terhadap harga saham, serta apakah dividend per share mampu memoderasi hubungan earning per share dan debt to equity ratio terhadap harga saham. Harga saham yang digunakan adalah closing price. Penelitian ini difokuskan pada perusahaan manuaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017. Sampel penelitian diperoleh dengan menggunakan metode purposive sampling, dimana hanya sebanyak 28 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memenuhi semua kriteria, sehingga didapat 112 data yang digunakan sebagai sampel penelitian. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa earning per share dan debt to equity ratio berpengaruh terhadap harga saham. Dividend per share melemahkan hubungan antara earning per share terhadap harga saham, serta dividend per share menguatkan hubungan debt to equity ratio terhadap harga saham. Kata kunci : Harga Saham, Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, dan Dividend Per Share

Upload: dodieu

Post on 17-Aug-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN DEBT TO EQUITY RATIO ...repository.umrah.ac.id/2779/1/MERISA RISKI-150462201048-FE-2019.pdfEarning per share adalah laba per lembar saham, yang merupakan

PENGARUH EARNING PER SHARE DAN DEBT TO EQUITY RATIO

TERHADAP HARGA SAHAM DENGAN DIVIDEND PER SHARE SEBAGAI

VARIABEL MODERASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2017

Merisa Riski1 , Fatahurrazak

2 , Asri Eka Ratih

3

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji

(UMRAH), Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Email : [email protected]

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh earning per

share dan debt to equity ratio terhadap harga saham, serta apakah dividend per share

mampu memoderasi hubungan earning per share dan debt to equity ratio terhadap

harga saham. Harga saham yang digunakan adalah closing price. Penelitian ini

difokuskan pada perusahaan manuaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2013-2017. Sampel penelitian diperoleh dengan menggunakan metode

purposive sampling, dimana hanya sebanyak 28 perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia yang memenuhi semua kriteria, sehingga didapat 112 data yang

digunakan sebagai sampel penelitian. Teknik analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa

earning per share dan debt to equity ratio berpengaruh terhadap harga saham.

Dividend per share melemahkan hubungan antara earning per share terhadap harga

saham, serta dividend per share menguatkan hubungan debt to equity ratio terhadap

harga saham.

Kata kunci : Harga Saham, Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, dan Dividend

Per Share

Page 2: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN DEBT TO EQUITY RATIO ...repository.umrah.ac.id/2779/1/MERISA RISKI-150462201048-FE-2019.pdfEarning per share adalah laba per lembar saham, yang merupakan

PENDAHULUAN

Pada era modern ini, persaingan perekonomian semakin sengit. Perusahaan

berlomba-lomba untuk memperluas jangkauan pasarnya. Salah satu cara perusahaan

dalam memperluas jangkauan pasarnya adalah dengan memasuki pasar modal.

Instrumen pasar modal yang paling diminati oleh masyarakat saat ini adalah saham.

Harga saham merupakan hal penting yang harus diperhatikan investor

sebelum berinvestasi. Harga saham yang stabil dan semakin meningkat menunjukkan

kinerja perusahaan yang semakin baik, dan akan memberikan keuntungan bagi

investor yang berinvestasi. Agar dapat membuat keputusan investasi yang tepat, dapat

dilakukan dengan melakukan analisis rasio keuangan. Beberapa variabel rasio

keuangan diantaranya adalah earning per share, debt to equity ratio, dan dividend per

share.

Earning per share adalah laba per lembar saham, yang merupakan salah satu

cara untuk mengukur keberhasilan dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik

saham dalam suatu perusahaan (Oktaviani dan Agustin, 2017). Debt to Equity Ratio

adalah rasio yang melihat perbandingan hutang perusahaan diperoleh dari

perbandingan total hutang dibagi total ekuitas (Rahmawati dan Suryono, 2017).

Dividend per share merupakan rasio yang mengukur seberapa besar dividen yang

dibagikan dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar pada tahun tertentu

(Lilianti, 2018).

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh

earning per share dan debt to equity ratio terhadap harga saham serta pengaruh

moderasi dividend per share terhadap hubungan earning per share dan debt to equity

ratio terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2013-2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis

pengaruh earning per share dan debt to equity ratio terhadap harga saham serta

pengaruh moderasi dividend per share terhadap hubungan earning per share dan debt

to equity ratio terhadap harga saham.

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

Harga Saham

Harga saham adalah harga yang terjadi di pasar modal. Menurut Azmi, dkk

(2016) harga saham terbagi menjadi 3, yaitu: 1) Harga Nominal. Adalah harga yang

tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap

lembar saham yang dikeluarkan. 2) Harga Perdana. Harga ini merupakan harga pada

waktu saham tersebut dicatat di bursa efek. 3) Harga Pasar. Harga pasar adalah harga

jual dari investor yang satu ke investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham

tersebut dicatat di bursa. Harga yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau media

lain adalah harga pasar.

Page 3: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN DEBT TO EQUITY RATIO ...repository.umrah.ac.id/2779/1/MERISA RISKI-150462201048-FE-2019.pdfEarning per share adalah laba per lembar saham, yang merupakan

Earning Per Share

Earning per share atau laba per lembar saham menunjukkan besarnya laba

bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan atau

jumlah uang yang dihasilkan (return) dari setiap lembar saham (Cahyani dan Winarto,

2017). Dalam Kasmir (2015 : 207) pengukuran dengan mengunakan rumus:

EPS=

Debt to Equity Ratio

Debt to Equity Ratio menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik

dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar. Rumus rasio ini dalam Hery (2015 :

169) adalah sebagai berikut :

DER :

Dividend Per Share

Dividend per share merupakan rasio yang mengukur seberapa besar dividen

yang dibagikan dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar. Dalam Yanti dan

Suryanawa (2013) persamaan untuk DPS adalah sebagai berikut:

DPS :

Kerangka Pemikiran

Pengembangan Hipotesis

Pengaruh Earning Per Share Terhadap Harga Saham

Rasio Earning Per Share merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan

manajemen dalam keuntungan bagi pemegang saham. Rasio yang tinggi berarti

tingkat pengembalian yang tinggi (Kasmir, 2008 : 207). Tingkat pengembalian yang

tinggi tentunya akan membuat investor tertarik untuk melakukan investasi. Hal ini

Earning Per

Share (X1)

Harga Saham

(Y)

Dividend Per

Share (M)

H1

H3

H2

H4

H5

Earning Per

Share (X1)

Debt to Equity

Ratio (X2)

Page 4: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN DEBT TO EQUITY RATIO ...repository.umrah.ac.id/2779/1/MERISA RISKI-150462201048-FE-2019.pdfEarning per share adalah laba per lembar saham, yang merupakan

akan membuat permintaan terhadap investasi di perusahaan tersebut meningkat,

sehingga harga saham juga ikut meningkat. Sejalan dengan yang dikemukakan

Cahyani dan Winarto (2017) bahwa Earning Per Share berpengaruh terhadap harga

saham.

Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Harga Saham

Rasio Debt to Equity Ratio mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi

kewajibannya dengan modal yang dimiliki. Semakin tinggi jumlah DER suatu

perusahaan, maka resiko yang ditanggung perusahaan tersebut semakin besar. Namun

perusahaan yang memiliki nilai DER yang tidak melebihi nilai batas hutang akan

menarik perhatian investor, selama hutang tersebut digunakan untuk pengembangan

usahanya. Sehingga investor akan tetap berinvestasi dan meningkatkan harga saham

perusahaan tersebut. Sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Cahyani dan Winarto

(2017) bahwa DER berpengaruh terhadap harga saham.

Pengaruh Dividend Per Share Terhadap Harga Saham

Dividend per share adalah rasio yang mengukur besar dividen yang akan

dibagikan dibandingkan dengan jumlah saham beredar pada saat itu. Informasi

mengenai dividend per share adalah informasi mendasar yang harus diketahui oleh

investor. Karena investor perlu mengatahui secara pasti keuntungan yang akan

didapatnya yaitu hasil berupa dividen. Perusahaan dengan nilai DPS yang tinggi akan

diminati oleh investor. Ini akan berdampak terhadap meningkatnya harga saham.

Sama halnya dengan yang dikemukakan oleh Lilianti (2018) bahwa DPS berpengaruh

terhadap harga saham.

Pengaruh Earning Per Share Terhadap Harga Saham Dimoderasi Oleh Dividend

Per Share

Terdapat hasil penelitian yang berbeda-beda sebelumnya memungkinkan

adanya variabel lain yang dapat memperkuat atau memperlemah pengaruh earning

per share terhadap harga saham. Oleh karena itu, dividend per share menjadi variabel

moderasi yang akan dapat memperlemah atau memperkuat hubungan antara earning

per share terhadap harga saham. Dividend per share dinilai mampu untuk menarik

investor untuk menanamkan modalnya. Karena dividend per share yang tinggi

menggambarkan tingkat pengembalian yang tinggi kepada investor. Sehingga dapat

meningkatkan permintaan investasi terhadap perusahaan tersebut yang akan

meningkatkan harga saham. Sesuai dengan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh

Ifadhila (2016) yang mengemukakan bahwa dividend per share dapat memoderasi

hubungan antara earning per share dan harga saham.

Page 5: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN DEBT TO EQUITY RATIO ...repository.umrah.ac.id/2779/1/MERISA RISKI-150462201048-FE-2019.pdfEarning per share adalah laba per lembar saham, yang merupakan

Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Harga Saham Dimoderasi Oleh

Dividend Per Share

Hasil penelitian yang berbeda-beda memungkinkan adanya variabel lain yang

dinilai dapat memperkuat atau memperlemah pengaruh debt to equity ratio terhadap

harga saham. Dalam hal ini dividend per share menjadi variabel moderasi yang

nantinya akan dapat memperlemah atau memperkuat hubungan antara debt to equity

ratio terhadap harga saham. Rasio dividend per share yang tinggi menggambarkan

tingkat pengembalian yang tinggi kepada investor. Sehingga meskipun nilai DER

perusahaan tersebut tinggi, investor masih akan tertarik untuk berinvestasi selama

nilai hutang tersebut digunakan untuk pengembangan usahanya dan tingkat

pengembalian berupa dividen yang dibagikan tinggi.

METODOLOGI PENELITIAN

Objek dan Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia tahun 2013-2017. Objek penelitian ini adalah laporan keuangan akhir

tahun setiap perusahaan manufaktur. Penelitian bertujuan untuk menemukan

pengaruh earning per share dan debt to equity ratio terhadap harga saham serta

apakah dividend per share dapat memoderasi hubungan antara earning per share dan

debt to equity ratio terhadap harga saham. Penelitian ini dibatasi pada perusahaan

yang laporan keuangannya memenuhi beberapa kriteria yang akan dijelaskan pada

kriteria pemilihan sampel.

Metode Penelitian

Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif, dan data yang digunakan

merupakan data sekunder yang meliputi variabel-variabel independen penelitian yaitu

earning per share dan debt to equity ratio serta variabel moderasinya yaitu dividend

per share dan variabel dependennya yaitu harga saham yang dilakukan oleh

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2017.

Informasi tentang data yang diperlukan diperoleh dari Laporan Keuangan yang

diunduh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).

Teknik Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2017 yaitu sebanyak 138 perusahaan.

Metode penentuan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive

sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,

2013 : 85).

Penelitian ini menggunakan sampel yang berasal dari Bursa Efek Indonesia

tahun 2013-2017. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan beberapa

kriteria tertentu yang terdiri dari :

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-

2017.

Page 6: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN DEBT TO EQUITY RATIO ...repository.umrah.ac.id/2779/1/MERISA RISKI-150462201048-FE-2019.pdfEarning per share adalah laba per lembar saham, yang merupakan

2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan secara lengkap selama

periode 2013-2017.

3. Perusahaan yang menggunakan mata uang Rupiah pada laporan keuangan

periode 2013-2017.

4. Perusahaan yang memperoleh laba selama periode pengamatan yaitu periode

2013-2017.

5. Perusahaan yang tidak melakukan stock split selama periode pengamatan

yaitu periode 2013-2017.

6. Perusahaan yang membagikan dividen selama periode pengamatan yaitu

periode 2013-2017.

Jumlah perusahaan yang dijadikan populasi adalah 138 perusahaan, dan

setelah dilakukan seleksi sampel, maka diperoleh sampel sebanyak 28 perusahaan dan

112 data observasi.

Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier

berganda. Terdiri dari uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji hipotesis, dan uji

moderasi. Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk

mengetahui pengaruh earning per share dan debt to equity ratio terhadap harga

saham serta apakah dividend per share dapat memoderasi hubungan antara earning

per share dan debt to equity ratio terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2017.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,

(Ghozali, 2013:19). Setelah melakukan konversi data kedalam skor standardized (z-

score), maka dalam penelitian ini data yang termasuk kedalam data outlier adalah

sebanyak 44 data. Sehingga jumlah data yang digunakan sebanyak 68 dari 112 data

yang diamati. Berikut hasil analisis statistik deskriptif setelah outlier.

Tabel 1 Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

HS 88 119 11900 1936.09 2434.712 EPS 80 7.5426 796.4944 113.158789 173.8463690 DER 91 .0709 1.6031 .620217 .3863328 DPS 85 .3049 375.3405 34.517425 58.0611389

Valid N (listwise) 68

Sumber : Data Olahan Penulis, 2019

Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Menurut Ghozali (2013:164)

untuk menguji normalitas residual adalah dengan menggunakan uji non parametrik

Page 7: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN DEBT TO EQUITY RATIO ...repository.umrah.ac.id/2779/1/MERISA RISKI-150462201048-FE-2019.pdfEarning per share adalah laba per lembar saham, yang merupakan

kolmogorov-smirnov (K-S). Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) dibuat dengan melihat

signifikansi di atas 0,05 berarti data berdistribusi normal.

Tabel 2 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 68

Normal Parameters

a,b

Mean .0000000

Std. Deviation 481.04432432

Most Extreme Differences

Absolute .092

Positive .092 Negative -.084

Kolmogorov-Smirnov Z .757

Asymp. Sig. (2-tailed) .616

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Data Olahan Penulis, 2019

Berdasarkan tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov

adalah 0,757 dan signifikan pada 0,616 karena p-value = 0,616 > 0,05, maka H0

diterima yang berarti data residual berdistribusi secara normal.

Hasil Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Multikolinearitas dapat

dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) VIF. Jika nilai tolerance > 0,1 dan

VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2013:105).

Tabel 3 Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber : Data Olahan Penulis, 2019

Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel diatas dapat dilihat bahwa

variabel independen dan variabel moderasi yang digunakan dalam penelitian ini

memiliki nilai tolerance di atas 0,10 dan nilai VIF di bawah 10 yang berarti model

regresi tidak terjadi masalah multikolinearitas.

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

EPS .397 2.519

DER .890 1.124

DPS .372 2.688

a. Dependent Variable: HS

Page 8: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN DEBT TO EQUITY RATIO ...repository.umrah.ac.id/2779/1/MERISA RISKI-150462201048-FE-2019.pdfEarning per share adalah laba per lembar saham, yang merupakan

Hasil Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (Ghozali, 2013:110). Untuk melihat ada atau tidaknya

gejala autokorelasi ini maka dapat dilakukan uji Durbin-Watson, dengan melihat

Durbin-Watson berada diantara -2 dan +2 atau -2 ≤ DW ≤ +2 (Sunyoto, 2011:91). Tabel 4 Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .847a .718 .705 492.190 1.811

a. Predictors: (Constant), DPS, DER, EPS b. Dependent Variable: HS

Sumber : Olahan Data Penulis, 2019

Berdasarkan hasil uji Durbin-Watson pada tabel dapat dilihat nilai Durbin-

Watson test menunjukkan nilai 1,811 , dimana angka tersebut berada diantara -2

sampai +2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data bebas dari autokorelasi.

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Untuk melihat heteroskedastisitas, dilakukan uji Rank Spearman dengan melihat

nilai signifikan jika > 0,05 maka model regresi tidak mengandung adanya

Heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139).

Tabel 5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Rank Spearman

Sumber : Data Olahan Penulis 2019

Berdasarkan output pada tabel 5 diatas, diketahui bahwa semua variabel

mempunyai nilai sig > 0,05, jadi dapat dipastikan model tidak mengandung

heteroskedastisitas.

Page 9: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN DEBT TO EQUITY RATIO ...repository.umrah.ac.id/2779/1/MERISA RISKI-150462201048-FE-2019.pdfEarning per share adalah laba per lembar saham, yang merupakan

Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 6 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -235.356 151.372 -1.555 .125

EPS 4.734 2.142 .233 2.210 .031

DER 581.045 162.586 .251 3.574 .001

DPS 36.080 5.615 .699 6.426 .000

a. Dependent Variable: HS

Sumber : Data Olahan Penulis, 2019

Berdasarkan Tabel 6 di atas, dapat disusun persamaan regresi linier berganda

sebagai berikut:

Y = -235,356 + 4,734EPS + 581,045DER + 36,080DPS +

Dari persamaan regresi linear diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Nilai konstanta sebesar -235,356 menyatakan bahwa jika variabel EPS, DER,

DPS sama dengan nol, maka nilai harga saham sebesar -235,356.

2. Nilai koofisien regresi β1 sebesar 4,734. Nilai β1 yang positif menunjukkan bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel EPS, akan menaikkan harga

saham sebesar 473,4%.

3. Nilai koofisien regresi β2 sebesar 581,045. Nilai β2 yang positif menunjukkan

bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel DER, akan menaikkan harga

saham sebesar 58104,5%.

4. Nilai koofisien regresi β3 sebesar 36,080. Nilai β3 yang positif menunjukkan

bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel DPS, akan menaikkan harga

saham sebesar 3608,0%.

Hasil Uji Hipotesis

Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-f)

Uji signifikansi simultan (uji-f) digunakan untuk mengetahui apakah variabel

independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen. Jika nilai Fhitung >

Ftabel dan nilai signifikan < 0,05, H0 ditolak, jika nilai Fhitung < Ftabel dan nilai signifikan

> 0,05, H0 diterima (Ghozali, 2013:98).

Tabel 7 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-f) ANOVA

a

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 39516365.459 3 13172121.820 54.374 .000b

Residual 15504044.012 64 242250.688

Total 55020409.471 67 a. Dependent Variable: HS b. Predictors: (Constant), DPS, DER, EPS

Sumber : Data Olahan Penulis, 2019

Page 10: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN DEBT TO EQUITY RATIO ...repository.umrah.ac.id/2779/1/MERISA RISKI-150462201048-FE-2019.pdfEarning per share adalah laba per lembar saham, yang merupakan

Berdasarkan hasil uji signifikansi simultan (uji-f) pada tabel 7 dapat diketahui

bahwa tingkat signifikansi yaitu 0,000 < 0,05, dan nilai Fhitung > Ftabel (54,374 > 2,75)

dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Ha

diterima dan H0 ditolak.

Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-t).

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen

secara individual terhadap variabel dependen. Dengan menentukan taraf signifikan

adalah 0,05. Apabila Thitung > Ttabel atau - Thitung < - Ttabel dan nilai sig < 0,05 maka

hipotesis akan diterima sedangkan jika Thitung < Ttabel atau - Thitung > - Ttabel dan nilai

sig > 0,05 maka hipotesis akan ditolak atau tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen (Ghozali, 2013:99).

Tabel 8 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-t). Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -235.356 151.372 -1.555 .125

EPS 4.734 2.142 .233 2.210 .031

DER 581.045 162.586 .251 3.574 .001

DPS 36.080 5.615 .699 6.426 .000

a. Dependent Variable: HS

Sumber : Data Olahan Penulis, 2019

Berdasarkan hasil uji signifikansi parameter individual (uji-t) pada tabel 8

dapat disimpulkan bahwa variabel EPS, DER, dan DPS memiliki signifikansi > 0,005

yang berarti bahwa semua variabel berpengaruh terhadap harga saham.

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .847a .718 .705 492.190 1.811

a. Predictors: (Constant), DPS, DER, EPS b. Dependent Variable: HS

Sumber : Olahan Data Penulis, 2019

Berdasarkan hasil uji koofisien determinasi pada tabel di atas dapat

disimpulkan bahwa variabel dependen yaitu harga saham dapat dijelaskan oleh

variabel independen yaitu earning per share dan debt to equity ratio sebesar 70,5%.

Pengujian Moderasi

Uji Normalitas

Untuk menguji normalitas residual adalah dengan menggunakan uji non

parametrik kolmogorov-smirnov (K-S), jika nilai signifikansi di atas 0,05 berarti data

terdistribusi normal (Ghozali, 2013:164). Setelah melakukan konversi data kedalam

skor standardized (z-score), maka dalam penelitian ini data yang termasuk kedalam

Page 11: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN DEBT TO EQUITY RATIO ...repository.umrah.ac.id/2779/1/MERISA RISKI-150462201048-FE-2019.pdfEarning per share adalah laba per lembar saham, yang merupakan

data outlier adalah sebanyak 16 data. Sehingga jumlah data yang digunakan sebanyak

52.

Tabel 10 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 52

Normal Parametersa,b

Mean .0000000 Std. Deviation 493.23126105

Most Extreme Differences Absolute .149 Positive .149 Negative -.102

Kolmogorov-Smirnov Z 1.077 Asymp. Sig. (2-tailed) .196

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber : Data Olahan Penulis, 2019

Berdasarkan tabel 10 dapat dilihat bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov adalah

1,077 dan signifikan pada 0,196 karena p-value = 0,196 > 0,05, berarti data residual

terdistribusi normal.

Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Multikolinearitas dapat

dilihat dari nilai tolerance dan VIF. Jika nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10 maka

tidak terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2013:105).

Tabel 11 Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber : Data Olahan Penulis, 2019

Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel dapat dilihat bahwa data

dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance di atas 0,10 dan nilai VIF (variance

inflation factor) di bawah 10 yang berarti model regresi tidak terjadi masalah

multikolinearitas.

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant) EPS .853 1.173

DER .320 3.127

DPS .152 6.600

X1Z .190 5.270

X2Z .294 3.403

a. Dependent Variable: HS

Page 12: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN DEBT TO EQUITY RATIO ...repository.umrah.ac.id/2779/1/MERISA RISKI-150462201048-FE-2019.pdfEarning per share adalah laba per lembar saham, yang merupakan

Uji Autokorelasi

Uji ini dilakukan dengan melakukan Run Test. Run test digunakan untuk

menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak

terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random.

(Ghozali, 2013 : 120).

Tabel 12 Hasil Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea -88.13467

Cases < Test Value 26 Cases >= Test Value 26 Total Cases 52 Number of Runs 29 Z .560 Asymp. Sig. (2-tailed) .575

a. Median

Sumber : Data Olahan Penulis, 2019

Berdasarkan hasil uji Run Test pada tabel menunjukkan nilai test sebesar -

88,13467 dengan probabilitas 0,575 signifikan pada 0,05 yang berarti H0 diterima,

sehingga dapat disimpulkan bahwa residual random atau tidak terjadi autokorelasi

antar nilai residual. Uji Heterokedastisitas

Uji ini dilakukan dengan melakukan uji Glesjer. Uji Glesjer mengusulkan

untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen (Gujarati dalam

ghozali, 2013 : 142).

Tabel 13 Hasil Uji Heterokedastisitas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 428.119 174.775 2.450 .018

EPS -.340 .548 -.095 -.620 .538

DER -90.476 199.824 -.113 -.453 .653

DPS -14.408 14.792 -.354 -.974 .335

X1Z .231 .146 .514 1.582 .121

X2Z -.417 26.609 -.004 -.016 .988

a. Dependent Variable: RES23

Sumber : Data Olahan Penulis, 2019

Berdasarkan hasil uji Glesjer pada tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel

yang digunakan dalam penelitian ini tidak ada satupun yang signifikan secara statistik

mempengaruhi variabel dependen (harga saham). Hal ini terlihat dari probabilitas

Page 13: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN DEBT TO EQUITY RATIO ...repository.umrah.ac.id/2779/1/MERISA RISKI-150462201048-FE-2019.pdfEarning per share adalah laba per lembar saham, yang merupakan

signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%. Jadi dapat disimpulkan bahwa model

regresi tidak mengandung adanya Heterokedastisitas.

Pengujian Analisis Regresi Moderasi

Pengujian regresi berganda ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

pengaruh antara satu variabel independen, variabel moderasi dan hubungan antara

variabel independen dengan variabel moderasi terhadap variabel dependen.

Tabel 14 Hasil Uji Regresi Moderasi

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

B Std. Error Beta

1

(Constant) -28.375 242.438 EPS 12.034 .761 .953

DER -122.626 277.185 -.044

DPS 21.897 20.518 .152

X1Z -.297 .203 -.187

X2Z 49.934 36.911 .139

a. Dependent Variable: HS

Sumber : Data Olahan Penulis, 2019

Berdasarkan hasil uji regresi moderasi pada tabel dapat disusun persamaan

sebagai berikut :

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3Z + β4X1Z + β5X2Z +

HS = -28,375 + 12,034 EPS – 122,626 DER + 21,897 DPS – 0,297 Z1 + 49,934 Z2

+

1. Persamaan regresi menunjukkan nilai konstanta sebesar -28,375. Hal ini

berarti jika EPS, DER dan (EPS x DPS), (DER x DPS) sama dengan nol maka

nilai koofisien harga saham (HS) adalah sebesar -28,375.

2. Nilai koofisien regresi EPS memiliki nilai sebesar 12,034 terhadap harga

saham, jika EPS mengalami kenaikan sebesar 1 satuan, maka harga saham

akan naik sebesar 12,034. Sedangkan jika ditambahkan dengan variabel DPS

sebagai variabel moderasi (Z) maka menghasilkan nilai sebesar -0,297

terhadap harga saham.

3. Nilai koofisien DER memiliki nilai sebesar -122,626 terhadap harga saham,

dapat diartikan jika DER naik sebesar 1 satuan maka koofisien harga saham

akan menurun sebesar -122,626. Sedangkan jika ditambahkan dengan DPS

sebagai variabel moderasi (Z) maka akan menghasilkan nilai sebesar 49,934.

Pengujian Hipotesis Moderasi

Pengujian uji regresi moderasi bertujuan untuk mengetahui apakah variabel

moderasi mampu memperkuat atau memperlemah variabel independen terhadap

variabel dependen. Selain itu juga untuk melihat apakah keberadaan variabel

moderator ini sebagai pure moderator, quasi moderator, atau bukan moderasi.

Uji Rgresi Tahap 1

Pada tahap 1, ada dua langkah yang dilakukan. Pertama, menguji pengaruh

X1 dan Z terhadap Y. Kedua, menguji pengaruh X1, Z, dan interaksi X1*Z (X1Z).

Page 14: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN DEBT TO EQUITY RATIO ...repository.umrah.ac.id/2779/1/MERISA RISKI-150462201048-FE-2019.pdfEarning per share adalah laba per lembar saham, yang merupakan

Tabel 15 Hasil Uji Moderasi Tahap 1 Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 135.322 123.887 1.092 .280

EPS 11.598 .707 .918 16.413 .000

DPS 11.012 8.036 .077 1.370 .177

a. Dependent Variable: HS

Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 62.602 143.857 .435 .665

EPS 11.835 .746 .937 15.867 .000

DPS 26.226 17.277 .183 1.518 .136

X1Z -.192 .193 -.121 -.995 .325

a. Dependent Variable: HS

Sumber : Data Olahan Penulis, 2019

Hasil output menunjukkan bahwa pengaruh X1Z terhadap Y negatif, artinya

moderasi dari dividend per share memperlemah pengaruh earning per share terhadap

harga saham. Dan pengaruhnya adalah tidak signifikan 0,325 > 0,05. Keberadaan

dividend per share sebagai pemoderasi adalah bukan moderator (Manik, 2018).

Uji Regresi Tahap 2

Pada tahap 1, ada dua langkah yang dilakukan. Pertama, menguji pengaruh

X1 dan Z terhadap Y. Kedua, menguji pengaruh X1, Z, dan interaksi X1*Z (X1Z). Tabel 16 Hail Uji Moderasi Tahap 2

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1084.183 504.732 2.148 .037

DER -333.941 449.860 -.118 -.742 .461

DPS .937 22.921 .007 .041 .968

a. Dependent Variable: HS

Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1208.759 545.215 2.217 .031

DER -673.447 704.936 -.239 -.955 .344

DPS -18.291 38.324 -.127 -.477 .635

X2Z 57.647 91.757 .160 .628 .533

a. Dependent Variable: HS

Sumber : Data Olahan Penulis, 2019

Page 15: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN DEBT TO EQUITY RATIO ...repository.umrah.ac.id/2779/1/MERISA RISKI-150462201048-FE-2019.pdfEarning per share adalah laba per lembar saham, yang merupakan

Hasil output menunjukkan nilai X2Z yang positif, artinya dividend per share

memperkuat namun tidak signifikan hubungan antara debt to equity ratio terhadap

harga saham. Dan pengaruhnya adalah tidak signifikan 0,533 > 0,05. Keberadaan

dividend per share sebagai pemoderasi adalah bukan moderator (Manik, 2018).

Uji Signifikansi Moderasi (Uji-f)

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel independen,

variabel moderasi dan hubungan antara variabel independen dan variabel moderasi

terhadap variabel dependen secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh

terhadap variabel dependen.

Tabel 17 Hasil Uji Signifikansi Moderasi (Uji-f)

ANOVA

a

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 74823597.310 5 14964719.462 55.482 .000b

Residual 12407130.921 46 269720.237

Total 87230728.231 51 a. Dependent Variable: HS b. Predictors: (Constant), X2Z, EPS, DER, X1Z, DPS

Sumber: Data Olahan Peneliti, 2019

Berdasarkan hasil uji signifikansi simultan (uji-f) diketahui bahwa tingkat

signifikansi yaitu 0,000 < 0,05, dan nilai Fhitung > Ftabel (56,482 > 2,80), tingkat

signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa semua variabel secara

simultan mempengaruhi harga saham.

Uji Koofisien Determinasi Moderasi (R2)

Uji koofisien determinasi (R2) pada hubungan antara variabel independen dan

variabel moderasi untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Tabel 18 Hasil Uji Koofisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .926a .858 .842 519.346 2.275

a. Predictors: (Constant), X2Z, EPS, DER, X1Z, DPS b. Dependent Variable: HS

Sumber : Data Olahan Penulis, 2019

Berdasarkan hasil uji koofisien determinasi pada tabel, dapat disimpulkan

bahwa variabel dependen yaitu harga saham dapat dijelaskan oleh variabel

independen, variabel moderasi, serta interkasi antara variabel independen dan

variabel moderasi terhadap harga saham sebesar 84,2%.

Pembahasan Hasil Penelitian

Pengaruh Earning Per Share Terhadap Harga Saham

Hasil ini didukung oleh penelitian dari Ratih, dkk (2013) yang menyatakan

bahwa earning per share berpengaruh terhadap harga saham. Earning per share atau

laba per lembar saham adalah kemampuan perusahaan untuk mendistribusikan

Page 16: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN DEBT TO EQUITY RATIO ...repository.umrah.ac.id/2779/1/MERISA RISKI-150462201048-FE-2019.pdfEarning per share adalah laba per lembar saham, yang merupakan

pendapatan yang diperoleh kepada pemegang sahamnya. Semakin besar jumlah

earning per share suatu perusahaan menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin

meningkat. Hal ini akan mendorong investor untuk berinvestasi di perusahaan yang

memiliki nilai earning per share yang tinggi karena tingkat pengembalian investasi

yang akan mereka dapatkan juga akan tinggi. Dengan demikian, permintaan investasi

akan meningkat dan membuat harga saham meningkat . Hasil ini tidak sejalan dengan

apa yang dikemukakan oleh Purnamawati, dkk (2017) yang mengungkapkan bahwa

earning per share tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.

Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Harga Saham

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian dari Rahmawati dan

Suryono (2017) yang mengungkapkan hasil bahwa debt to equity ratio berpengaruh

terhadap harga saham. Debt to Equity Ratio membandingkan total utang dengan total

modal. Investor cenderung menghindari perusahaan dengan nilai debt to equity ratio

yang tinggi karena perusahaan yang memiliki nilai debt to equity ratio yang tinggi

memiliki resiko yang cukup tinggi terhadap likuiditas perusahaannya. Namun selama

perusahaan menggunakan hutang tersebut untuk meningkatkan pendapatan

perusahaan, maka investor akan beranggapan bahwa perusahaan tersebut mampu

melunasi kewajibannya sehingga harga saham akan meningkat. Berbeda dengan yang

diungkapkan oleh Rizanti dan Husaini (2017) yang mengemukakan bahwa debt to

equity ratio tidak berpengaruh terhadap harga saham.

Pengaruh Dividend Per Share Terhadap Harga Saham

Hasil ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Lilianti (2018) yang

mengungkapkan bahwa dividend per share berpengaruh terhadap harga saham. Nilai

dividend per share yang tinggi menggambarkan prospek perusahaan yang baik karena

artinya perusahaan akan dapat membayarkan dividen yang tinggi kepada para

investor. Hal ini merupakan daya tarik bagi investor untuk berinvestasi.

Pengaruh Earning Per Share terhadap Harga Saham Dimoderasi oleh Dividend

Per Share

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Safitri

(2018) yang mengungkapkan bahwa dividend per share sebagai variabel moderasi

justru melemahkan hubungan antara earning per share terhadap harga saham.

Informasi mengenai dividend per share bukan merupakan hal utama yang

diperhatikan oleh investor saat mengambil keputusan investasinya. Sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Cholidia (dalam Rahmadewi dan Abundanti, 2018)

bahwa investor cenderung tidak menggunakan analisis fundamental dalam

pengambilan keputusan melainkan investor menggunakan kelompok referensi,

pengalaman, dan mengikuti pergerakan Bandar (spekulasi) dalam berinvestasi

menunjukkan bahwa faktor psikologis mengambil peranan yang cukup penting dalam

pengambilan keputusan investasi.

Page 17: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN DEBT TO EQUITY RATIO ...repository.umrah.ac.id/2779/1/MERISA RISKI-150462201048-FE-2019.pdfEarning per share adalah laba per lembar saham, yang merupakan

Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham Dimoderasi oleh Dividend

Per Share

Berdasarkan hasil penelitian, dividend per share mampu memperkuat

hubungan debt to equity ratio terhadap harga saham. Dapat diartikan bahwa investor

tidak terlalu memperhatikan tingkat debt to equity ratio suatu perusahaan jika tingkat

pengembalian berupa dividen yang akan mereka dapatkan tinggi. Dividen per share

yang tinggi mampu membuat investor tertarik untuk berinvestasi, sehingga dapat

meningkatkan harga saham.

Pengaruh Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, dan Dividend Per Share

terhadap Harga Saham

Berdasarkan hasil uji signifikansi simultan (uji-f) dapat diketahui bahwa

tingkat signifikansi yaitu 0,000 < 0,05 sementara itu dapat juga dilihat dari Fhitung

dibanding dengan nilai Ftabel. Fhitung > Ftabel (56,482 > 2,80) dan tingkat signifikansi

sebesar 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel yang digunakan dalam

penelitian ini secara simultan atau mempengaruhi variabel dependen yaitu harga

saham.

KESIMPULAN

1. Earning per share berpengaruh harga saham pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017.

2. Debt to equity ratio berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017.

3. Dividend per share berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017.

4. Dividend per share memperlemah hubungan earning per share terhadap

harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2013-2017.

5. Dividend per share memperkuat namun tidak signifikan hubungan debt to

equity ratio terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017.

6. Earning per share, debt to equity ratio, dividend per share, dan hubungan

moderasi secara simultan memiliki pengaruh terhadap harga saham pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-

2017.

SARAN

1. Peneliti selanjutnya dapat menambah variabel independen yang dapat

mempengaruhi harga saham.

2. Peneliti selanjutnya dapat menambah variabel moderasi yang dapat

memperkuat hubungan antara variabel independen terhadap harga saham.

3. Untuk penelitian selanjutnya dapat memperluas sampel penelitian dan dapat

menggunakan periode tahun penelitian dalam rentang waktu yang lebih lama.

Page 18: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN DEBT TO EQUITY RATIO ...repository.umrah.ac.id/2779/1/MERISA RISKI-150462201048-FE-2019.pdfEarning per share adalah laba per lembar saham, yang merupakan

Daftar Pustaka

Aminah, Nur, dkk. 2016. Pengaruh Deviden Per Share, Return On Equity, Net Profit

Margin, Return On Investment Dan Return On Asset Terhadap Harga Saham

Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Periode Tahun 2011-2013. Jurnal Of Accounting: Universitas

Pandanaran Semarang. Volume 2. No 2.

Azmi, Muchamad Ulul, dkk.2016. Analisis Pengaruh Net Profit Margin (NPM),

Return On Assets (ROA) Dan Current Ratio (CR) Terhadap Harga Saham

Emiten Lq45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-

2014.Journal Of Accounting:Volume 2 No.2 Maret 2016.

Cahyani, Noerlita dan Herry Winarto.2017. Pengaruh Return On Equity, Earning Per

Share Dan Debt To Equity Terhadap Harga Saham Pada Pt Medco Energi

Internasional Tbk. Jurnal Manajemen. Universitas Dwipayana. Vol 5. No 2.

Ghozali, Imam.2013. Analisis Multivariate Program.Semarang: Badan Penerbit

Universitas Diponegoro.

Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan.Yogyakarta:Triatmojo-CAPS.

Ifadhila.2016. Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER)

Terhadap Harga Saham dengan Dividend Per Share sebagai Variabel

Moderasi pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII).

Skripsi. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. 2016.

Kasmir.2016.Analisis Laporan Keuangan.Jakarta:Rajawali Pers.

Lilianti,Emma.2018. Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Per Share Terhadap

Harga Saham Pada Perusahaan Sub Sektor Farmasi di Bursa Efek Indonesia.

ISSN : 2540-816x Volume 3 Nomor 1.

Oktaviani,Pramita Riza dan Sasi Agustin. 2017. Pengaruh PER, EPS, DPS, DPR

Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan. Jurnal Ilmu dan

Riset Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya ISSN :

2461-0593 Volume 6, Nomor 2.

Purnamawati, dkk.2017. Analisis Pengaruh Return On Assets (Roa), Earning Per

Share, Price Earning Ratio, dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham

(Studi Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Periode Tahun 2012-2016). Jurnal Ilmiah Progresif Akuntansi Dan

Keuangan (Jipak), Volume 13, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682.

Rahmadewi, Pande Widya dan Nyoman Abundanti.2018. Pengaruh EPS, PER, CR,

dan ROE Terhadap Harga Saham di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal

Manajemen Unud, Vol 7, No.4, 2018:2106-2133. ISSN: 2302-8912.

Page 19: PENGARUH EARNING PER SHARE DAN DEBT TO EQUITY RATIO ...repository.umrah.ac.id/2779/1/MERISA RISKI-150462201048-FE-2019.pdfEarning per share adalah laba per lembar saham, yang merupakan

Rahmawati, Dwi dan Bambang Suryono. 2017. Pengaruh DPR, EPS dan DER

Terhadap Harga Saham. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Indonesia: Volume 6, Nomor 6.

Ratih, Dorothea dkk.2013. Pengaruh EPS, PER, DER, ROE Terhadap Harga Saham

pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) Tahun 2010-2012. Diponegoro Journal of Social and Politic.

Rizanti, Erika Diana dan Achmad Husaini.2017. Pengaruh Tingkat Suku Bunga,

Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Dan Return On Equity Terhadap Harga

Saham (Studi pada Perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode

Februari 2013-Januari 2016). Jurnal Administrasi Bisnis Universitas

Brawijaya Malang:Vol. 51 No. 1.

Sondakh, Frendy, dkk.2016. Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Return On Asset,

Return On Equity Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Pada Indeks Lq 45

Di Bei Periode 2010-2014. Jurnal EMBA:Vol.3 No.2 Juni 2015, Hal. 749-

756. ISSN 2303-1174.

Sunyoto, Danang. 2011. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Edisi 1. Yogyakarta :

CAPS.

Yanti, Ni Putu Nova Eka dan I Ketut Suryanawa.2013. Pengaruh Earning Per Share

Terhadap Harga Saham dengan Dividend Per Share sebagai Variabel

Moderasi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 3.2 (2013): 212-228

ISSN: 2302-8556.